gambaran mutu pelayanan antenatal care di puskesmas...

226
i GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS CIPUTAT TIMUR TAHUN 2017 Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) Oleh: Desty Pratiwi Marlisman NIM : 1113101000031 PEMINATAN MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H /2017

Upload: tranquynh

Post on 02-Mar-2019

235 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

i

GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE

DI PUSKESMAS CIPUTAT TIMUR TAHUN 2017

Skripsi

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan

Masyarakat (SKM)

Oleh:

Desty Pratiwi Marlisman

NIM : 1113101000031

PEMINATAN MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H /2017

Page 2: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

ii

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

PEMINATAN MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN

Gambaran Mutu Pelayanan Antenatal Care Di Puskesmas Ciputat Timur Tahun

2017

Desty Pratiwi Marlisman, NIM : 1113101000031

xvii + 166 halaman, 3 gambar, 37 tabel, 11 lampiran

ABSTRAK

Kualitas pelayanan antenatal (ANC) meningkatkan outcome kesehatan ibu dan

anak yang lebih baik. Pelayanan ANC Puskesmas Ciputat Timur belum memiliki sasaran

mutu pelayann ANC, pemeriksaan laboratorium sering tidak bisa dilakukan dan konseling

masih sulit diberikan kepada ibu hamil. Tujuan penelitian ini adalah untuk

menggambarkan mutu pelayanan ANC Puskesmas Ciputat Timur Tahun 2017

Jenis penelitian ini adalah mix metode (kuantitatif dan kualitatif). Informan

adalah 4 orang bidan, 1 kepala puskesmas dan 1 kepala staf tata usaha puskesmas.

Sampel adalah 32 orang ibu hamil yang telah dilakukan observasi pelayanan ANCnya.

Hasil penelitan menunjukan bahwa bidan, sarana prasaranan dan peralatan sudah

memenuhi standar pelayanan ANC. Suplemen zat besi dan asam folat belum memenuhi

standar ANC karena kosongnya stock dalam beberapa hari. Proses pelayanan ANC belum

memenuhi standar karena bidan tidak mencuci tangan, mengukur suhu tubuh, skrining

status imunisasi TT, pemberian tablet Fe, pemeriksaan laboratorium, dan konseling ibu

hamil sehingga menyebabkan rendahnya kepatuhan bidan dalam proses pelayanan ANC.

Ibu hamil puas pada kualitas pelayanan ANC dengan kesesuaian dimensi Tangible

98,4%, Reliability 93,6%,Responsiveness 98,51%, Assurance 99,5%, dan Empathy 99,1%

Kualitas pelayanan ANC masih belum memenuhi standar. Hasil penelitian ini

diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam meningkatkan kualitas

pelayanan ANC

Kata Kunci: Kualitas pelayanan, antenatal care, bidan, peralatan, kepatuhan, kepuasan

Page 3: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

iii

FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCE

MAJOR OF PUBLIC HEALTH

DEPARTMENT OF HEALTH CARE MANAGEMENT

The Quality Of Antenatal Care Services in Ciputat Timur Health Center

xvii+ 166 pages, 3 pictures, 37 tables, 11 attachments

ABSTRACT

Quality of antenatal care services (ANC) improve maternal and child health

outcome. ANC services in Ciputat Timur Health Center does not have the quality

objective, blood test could often not be done, and midwives difficulties for giving

counceling to the maternal. The objective of the study is to identify the quality of ANC

services in Ciputat Timur Health Center

This was a mix method study (qualitatif and quantitative). Informant were 4

midwives, 1 head of health center and 1 head of administration health center. Sample

were 32 pregnant women which has been observed on ANC

Results of this study show that midwive, facilities, infrastructure and equipment

have fullfill standard requirement of ANC. Iron suplements and folat acid supplements

does not fullfill the standard requirement because the stock was empty within a few days.

ANC process does not fullfill the standard requirement because midwive did not wash

hand, body temperature measurement, screening for tetanus immunization, Fe

suplementation, laboratory examination, and maternal counseling thus causing low

midwive compliance in the ANC service. Pregnant women were satisfied on the quality

of ANC service with Tangible dimensions of 98,4%, Reliability 93,6% ,Responsiveness

98,51%, Assurance 99,5%, and Empathy 99,1% .

ANC services in Ciputat Timur Health Center still unmeet the standar of quality

ANC. The result of this study can be used as a recomendation for Ciputat Timur Health

Center to improve the quality of ANC

Keywords: Service quality, antenatal care, midwive, eqiupment, compliance, satisfaction

Page 4: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Skripsi dengan Judul

GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE

PUSKESMAS CIPUTAT TIMUR TAHUN 2017

DISUSUN OLEH

DESTY PRATIWI MARLISMAN

1113101000031

Telah disetujui, diperiksa dan untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi

Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Jakarta, 15 September 2017

Mengetahui,

LEMBAR PERNYATAAN

Pembimbing

NIP. 197612092006042003

Page 5: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

v

PANITIA SIDANG UJIAN SKRIPSI

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Jakarta, 19 September 2017

Penguji I

NIP. 196809112003121001

Penguji II

Narila Mutia Nasir, S.KM,M.KM, PhD

NIP. 198006042003122017

Penguji III

NIP. 197304052002122004

Page 6: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

vi

Dengan ini saya meyatakan bahwa:

1. Skripsi ini adalah hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi salah

satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM)

di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 20 September 2017

Desty Pratiwi Marlisman

Page 7: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

vii

RIWAYAT HIDUP

Name : Desty Pratiwi Marlisman

Gender : Female

Birthday : December 16th

1995

Religion : Islam

Nationality : Indonesia

Phone Number : 087771482884

Email : [email protected]

Formal Education

Syarif Hidayatulah State Islamic University Jakarta

(Public Health Major)

2013-2017 (Expected)

4 Public Senior High School 2010-2013

1 Rajeg Public Junior High School 2007-2010

Sukatani III Elementary School 2001-2007

Page 8: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang atas rahmat dan

karunianya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “GAMBARAN

MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE PUSKESMAS CIPUTAT

TIMUR TAHUN 2017”. Atas dukungan yang di dapatkan dalam penulisan

laporan ini, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan seluruh nikmat dan hidayahnya

kepada penulis

2. Kedua orang tua penulis yang tidak henti-hentinya memberikan doa dan

kasih sayang kepada penulis.

3. Prof. Dr. H. Arif Sumantri, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan

Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

4. Fajar Ariyanti, M.Kes, Ph.D selaku Ketua Program Studi Kesehatan

Masyarakat Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan

sebagai pembimbing yang telah memberikan bimbinganya dan waktunya

sehingga skripsi ini bisa disusun dengan baik.

5. Baequni, M.Kes, PhD, Narila Mutia Nasir, M.KM, PhD, dan dr Aprilia

Krisliana, M.KM sebagai penguji yang telah menguji dan memberikan

masukan dalam penulisan skripsi ini.

Dalam penulisan skripsi ini penulis sadar masih memiliki banyak kekurangan,

maka penulis mohon saran dan masukanya. Penulis berharap skripsi ini bisa

bermanfaat bagi semua pembaca dan semua orang yang terlibat di dalamnya

Page 9: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

ix

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................. ii

PERNYATAAN PERSETUJUAN...................................................................... iv

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI.................................................................v

LEMBAR PERNYATAAN..................................................................................vi

RIWAYAT HIDUP ............................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii

BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang............................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 6

1.3 Tujuan penelitian ........................................................................................... 7

1.3.1 Tujuan Umum ......................................................................................... 7

1.3.2 Tujuan khusus ......................................................................................... 7

1.4 Manfaat penelitian ......................................................................................... 7

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 9

2.1 Pelayanan Antenatal ...................................................................................... 9

Page 10: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

x

2.1.1 Pengertian Pelayanan Antenatal ............................................................. 9

2.1.2 Tujuan Pelayanan Antenatal ................................................................. 10

2.1.3 Kualitas Pelayanan Antenatal ............................................................... 11

2.1.4 Standar Pelayanan Antenatal ................................................................ 15

2.1.5 Rekomendasi WHO dalam Pelayanan Antenatal Care ......................... 23

2.1.6 Jenis Pelayanan Antenatal .................................................................... 27

2.2 Puskesmas.................................................................................................... 37

2.2.1 Pengertian Puskesmas ........................................................................... 37

2.2.2 Fungsi Puskesmas ................................................................................. 38

2.2.3 Mutu Pelayanan Kesehatan di Puskesmas ............................................ 39

2.3 Standar Asuhan Kebidanan ......................................................................... 40

2.4 Mutu Pelayanan Kesehatan ......................................................................... 44

2.4.1 Pengertian Mutu .................................................................................... 44

2.4.2 Dimensi Mutu Pelayanan ...................................................................... 46

2.4.3 Cara Mengukur Mutu............................................................................ 48

2.5 Kepuasan Pasien .......................................................................................... 53

2.6 Kerangka Teori ............................................................................................ 60

BAB III KERANGKA PIKIR DAN DEFINISI ISTILAH .............................. 61

3.1 Kerangka Pikir ............................................................................................. 61

3.2 Definisi Istilah ............................................................................................. 62

Page 11: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

xi

3.3 Definisi Operasional .................................................................................... 66

BAB IV METODELOGI PENELITIAN .......................................................... 67

4.1 Desain Penelitian ......................................................................................... 67

4.1.1 Kualitatif ............................................................................................... 67

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................................... 68

4.3 Populasi, Sampel, dan Informan .................................................................. 68

4.3.1 Populasi ................................................................................................. 68

4.3.2 Sampel .................................................................................................. 68

4.3.3 Informan................................................................................................ 68

4.4 Instrumen Penelitian .................................................................................... 69

4.4.1 Kualitatif ............................................................................................... 69

4.4.2 Kuantitatif ............................................................................................. 70

4.5 Metode Pengumpula n Data ........................................................................ 70

4.5.1 Kualitatif ............................................................................................... 70

4.5.2 Kuantitatif ............................................................................................. 71

4.6 Triangulasi ................................................................................................... 71

4.7 Pengolahan Data ..................................................................................... 71

4.7.1 Kualitatif ......................................................................................... 71

4.7.2 Kuantitatif ....................................................................................... 72

4.8 Analisis Data .......................................................................................... 73

Page 12: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

xii

4.8.1 Analisis Data Kualitatif ........................................................................ 73

4.8.2 Analisis Data Kuantitatif ..................................................................... 74

BAB V HASIL PENELITIAN ........................................................................... 75

5.1 Gambaran Puskesmas Ciputat Timur .......................................................... 75

5.1.1 Letak Geografis..................................................................................... 75

5.1.2 Sumber Daya Manusia .......................................................................... 76

5.2 Gambaran Struktur Pelayanan ANC Puskesmas Ciputat Timur ................. 76

5.2.1 Karakteristik Informan .......................................................................... 76

5.2.2 Kompetensi dan lisensi Bidan Pelayanan ANC .................................... 78

5.2.3 Sarana dan Prasarana Pelayanan ANC ................................................. 80

5.3 Gambaran Proses Pelayanan ANC Puskesmas Ciputat Timur .................... 86

5.3.1 Pelayanan Trimester Pertama ............................................................... 87

5.3.2 Pelayanan Trimester Kedua ................................................................ 101

5.3.3 Pelayanan Trimester Ketiga ................................................................ 114

5.4 Gambaran Output Pelayanna ANC Puskesmas Ciputat Timur ................. 128

5.4.1 Kepatuhan Bidan Terhadap Standar ................................................... 128

5.4.2 Kepuasan Pasien ..................................................................................... 130

BAB VI PEMBAHASAN .................................................................................. 140

6.1 Struktur Pelayanan ANC Puskesmas Ciputat Timur ................................ 140

6.1.1 Kompetensi dan Lisensi Bidan Pelayanan ANC ................................ 140

Page 13: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

xiii

6.1.2 Sarana dan Prasaranan Pelayanan ANC ............................................. 141

6.2 Proses Pelayanan Antenatal Care di Puskesmas Ciputat Timur ................ 143

6.2.1 Trimester Pertama ............................................................................... 143

6.2.1 Trimester Kedua ................................................................................. 146

6.2.3 Trimester Ketiga ................................................................................. 148

6.3 Output Pelayanan ANC Puskesmas Ciputat Timur ................................... 152

6.3.1 Kepatuhan terhadap Pelayanan Sesuai Standar .................................. 152

6.3.2 Kepuasan Pasien ................................................................................. 155

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 160

7.1 Simpulan ............................................................................................... 160

7.2 Saran......................................................................................................162

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Rekomendasi Pelayanan ANC WHO .................................................. 24

Tabel 2. 2 Riwayat Medis untuk Dilengkapi pada Kunjungan Pertama ............... 27

Tabel 2. 3 Jenis Pemeriksaan ANC Tiap Trimester Kehamilan ........................... 30

Tabel 2. 4 Penaganan dan Tindak Lanjut Kasus ................................................... 31

Tabel 2. 5 Materi KIE Efektif dalam Pelayanan Antenatal Terpadu .................... 35

Tabel 2. 6 Standar Pelayanan ISPA di Puskesmas ................................................ 51

Tabel 2. 7 Standar Layanan Makanan Biasa Pasien Dewasa Kelas III ................. 52

Tabel 5. 1 Karakteristik Informan Utama ............................................................. 77

Tabel 5. 2 Karakteristik Informan Triangulasi ...................................................... 77

Tabel 5. 3. Surat Ijin Kerja Bidan (SIKB) dan Surat Tanda Registrasi Bidan (STR)

Bidan Puskesmas Ciputat Timur ........................................................ 78

Tabel 5. 4. Sarana dan Prasarana Pelayanan ANC Puskesmas Ciputat Timur ..... 80

Tabel 5. 5 Peralatan Pelayanan ANC Puskesmas Ciputat Tiimur ........................ 82

Tabel 5. 6 Sarana Manajemen Pelayanan ANC Puskesmas Ciputat Timur .......... 84

Tabel 5. 7 Hasil Pengamatan Persiapan Penolong Trimester Pertama ................. 87

Tabel 5. 8 Hasil Pengamatan Anamnesa Pelayanan Antenatal Trimester Pertama

............................................................................................................ 88

Tabel 5. 9. Hasil Pengamatan Pemeriksaan Umum dan Kehamilan Pada Pelayanan

Antenatal Trimester Pertama .............................................................. 90

Tabel 5.10 Hasil Pengamatan Diagnosa Kebidanan Pelayanan Antenatal Trimester

Pertama ............................................................................................... 93

Page 15: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

xv

Tabel 5. 11 Hasil Pengamatan Intervensi dan Implementasi Pelayanan Antenatal

Trimester Pertama .............................................................................. 95

Tabel 5.12 Hasil Pengamatan Konseling dan Informasi dalam Pelayanan

Antenatal Trimester Pertama .............................................................. 98

Tabel 5. 13 Hasil Dokumentasi Kebidanan dalam Melakukan Pelayanan Antenatal

Trimester Pertama ............................................................................ 100

Tabel 5. 14 Hasil Pengamatan Persiapan Penolong Trimester Kedua ................ 102

Tabel 5. 15 Hasil Pengamatan Anamnesa Pelayanan Antenatal Trimester Kedua

.......................................................................................................... 103

Tabel 5. 16 Hasil Pengamatan Pemeriksaan Umum dan Kehamilan PadaPelayanan

Antenatal Trimester Kedua .............................................................. 104

Tabel 5. 17 Hasil Pengamatan Diagnosa Kebidanan ......................................... 107

Tabel 5. 18 Hasil Pengamatan Intervensi dan Implementasi Pelayanan Antenatal

Trimester Kedua ............................................................................... 108

Tabel 5. 19 Hasil Pengamatan Konseling dan Informasi dalam Pelayanan

Antenatal Trimester Kedua ............................................................ 111

Tabel 5. 20 Hasil Dokumentas Kebidanan dalam Melakukan Pelayanan Antenatal

Trimester Kedua ............................................................................ 113

Tabel 5. 21 Hasil Pengamatan Persiapan Penolong Trimester Ketiga ................ 115

Tabel 5. 22 Hasil Pengamatan Anamnesa Pelayanan Antenatal Trimester Ketiga

....................................................................................................... 116

Tabel 5. 23 Hasil Pengamatan Pemeriksaan Umum dan Kehamilan PadaPelayanan

Antenatal Trimester Ketiga ............................................................ 117

Page 16: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

xvi

Tabel 5. 24 Hasil Pengamatan Diagnosa Kebidanan Trimester Ketiga ............. 121

Tabel 5. 25 Hasil Pengamatan Intervensi dan Implementasi Pelayanan Antenatal

Trimester Ketiga ............................................................................ 122

Tabel 5. 26 Hasil Pengamatan Konseling dan Informasi dalam Pelayanan

Antenatal Trimester Ketiga ............................................................ 124

Tabel 5. 27 Hasil Dokumentas Kebidanan dalam Melakukan Pelayanan Antenatal

Trimester Ketiga ............................................................................ 127

Tabel 5. 28 Kepatuhan Bidan Terhadap Standar Pelayanan ANC ...................... 129

Page 17: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Framework Kualitas Pelayanan Ibu dan Bayi Baru Lahir oleh WHO

............................................................................................................................... 14

Gambar 2. 2 Kerangka Teori Pengukuran Mutu menurut Donabedian ................ 60

Gambar 3. 2 Kerangka Pikir Penelitian .......................................................61

Page 18: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kualitas Pelayanan antenatal care yang buruk menjadi hambatan untuk

menurunkan kematian ibu dan anak untuk seluruh kelompok penduduk.

Cakupan tentang indikator yang terkait dengan kualitas pelayanan (misalnya

pelayanan antenatal yang berkualitas) lebih rendah daripada cakupan yang

terkait dengan kuantitas atau akses (misalnya empat kunjungan antenatal)

Studi oleh World Health Organisation (WHO) tahun 2007 di Tanzania

menunjukan bahwa penggunaan pelayanan antenatal adalah sebesar 87,8%

akan tetapi memberikan pelayanan antenatal yang komperhensif sulit untuk

dilakukan. Hanya sebesar 22,5% ibu menerima konseling persiapan kelahiran

dan 39,5% tidak diberikan informasi akan tanda- tanda bahaya kehamilan

(Kearns, A, Hurst 2014). Data tersebut menunjukan bahwa kuantitas

penggunaan pelayanan antenatal sudah cukup tinggi akan tetapi kualitas

pelayanan antenatal yang diberikan masih rendah.

Saat ini model kunjungan pelayanan antenatal berdasarkan WHO yaitu

empat kali kunjungan antenatal, fokus tujuanya telah berganti dari kuantitas

pelayanan kepada kualitas pelayanan dengan menyediakan pelayanan

Page 19: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

2

konseling, penilaian, dan intervensi berdasarkan bukti yang ada dalam

pelayanan antenatal (Kearns & Caglia 2015)

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2010 diketahui bahwa

85% dan 45% perempuan hamil masing-masing telah diambil sampel darah

mereka dan diberitahu tentang tanda- tanda kehamilan. Akan tetapi hanya 20%

perempuan hamil mendapatkan lima intervensi pertama sesuai dengan standar

yang meliputi pengukuran berat badan dan tinggi badan, pemeriksaan tekanan

darah, tinggi fundus, pmberian tablet Fe, imunisasi TT, serta pemeriksaan

darah (Kemenkes RI 2011). Menurut Kajian Studi Kualitas Pelayanan

Kesehatan Ibu di Indonesia tahun 2012 yang dilakukan oleh Kementerian

Kesehatan dilaporkan bahwa kualitas pelayanan kesehatan ibu (ANC) belum

memadai dari sisi provider baik rumah sakit maupun puskesmas

Pendapat Crosby menyatakan bahwa kualitas adalah kepatuhan

terhadap standar yang ditetapkan (Crosby 1980). Pelayanan antenatal yang

berkualitas adalah deteminan yang sangat penting pada kehamilan dan telah

didisain satu dari empat pilar dari upaya Safe Motherhood. Upaya ini

dilakukan untuk menyelamatkan wanita agar kehamilan dan persalinananya

dapat dilalui dengan sehat dan aman serta menghasilkan bayi yang sehat.

Empat pilar Safe Motherhood antara lain asuhan antenatal, pelayanan yang

bersih dan aman, pelayanan obstetric esensial dan keluarga berencana yang

dapat berkontribusi dalam mengurangi kematian ibu (Maternal Health and Safe

Motherhood Programes WHO 1996).

Page 20: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

3

Pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir yang berkualitas dapat

mencegah tingginya angka kematian ibu. Meskipun pelayanan antenatal tidak

langsung efektif dalam mengurangi kematian ibu, tetapi dapat menyediakan

pintu masuk untuk intervensi yang dapat memberikan petugas kesehatan untuk

mendeteksi kondisi beresiko pada ibu hamil, selain itu mengarahkan mereka

untuk management awal kehamilan untuk mendapatkan outcome kesehatan ibu

dan anak yang lebih baik (Tetui & Kiracho 2012)

Kualitas pelayanan antenatal care dapat diukur dengan kualifikasi

pemberi pelayanan dan jumlah kunjungan antenatal. Kualitas pelayanan

antenatal dapat juga di nilai melalui konten pelayanan yang diterima dan jenis

informasi yang diberikan kepada ibu selama pelayanan. Pelayanan ini

menimbulkan kesadaran dari tanda-tanda bahaya selama kehamilan,

melahirkan dan masa postnatal. Kualitas pelayanan antenatal yang baik juga

akan meningkatkan perilaku mencari pelayanan kesehatan, mengorientasikan

konsumen untuk persiapan masalah kehamilan, dan menyediakan pencegahan

dasar dan pelayanan terapetik (Tetui & Kiracho 2012).

Puskesmas Ciputat Timur adalah salah satu dari 6 (enam) puskesmas di

Kota Tangerang Selatan yang sedang melakukan peningkatan mutu melalui

ISO 9001 dan menuju proses akreditasi puskesmas (Ariyanti et al. 2017).

Penggunaan pelayanan antenatal di Puskesmas Ciputat Timur sudah cukup

baik yaitu dapat dilihat dari kunjungan ibu hamil K1 pada tahun 2015 sebanyak

99,46% dan kunjungan K4 sebanyak 94,77% (Dinkes Kota Tangerang Selatan

2015)

Page 21: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

4

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Ciputat

Timur diketahui bahwa Puskesmas Ciputat Timur belum memiliki sasaran

mutu pelayanan antenatal seperti waktu pelayanan kepada pasien. Selain itu

dalam pelaksanaan pelayanan antenatal, hambatan yang sering dialami oleh

bidan profesional yang sudah memiliki pengalam kerja kurang lebih 5 (lima)

tahun di puskesmas adalah manajemen waktu pelayanan, dimana dengan

standar waktu pelayanan yang biasa diberikan oleh bidan yang hanya 15

menit/pasien untuk pelayanan antenatal dirasa kurang dalam memenuhi

keseluruhan standar pelayanan, terutama dalam memberikan konseling kepada

ibu hamil yang membutuhkan waktu yang lama.

Pelayanan yang dilakukan oleh bidan dalam waktu 15 menit tersebut

antara lain adalah anamnesa berdasarkan dokumen status di puskesmas dan

buku KIA kepada pasien yang membutuhkan waktu kurang lebih 10 menit

untuk pasien baru dan 5-7 menit untuk pasien lama, pemeriksaan fisik diantara

lain tensi, timbang, ukur tinggi badan, lingkar lengan (LiLa), dan palpasi

kurang lebih 5-10 menit, dan konseling yang membutuhkan waktu 5- 10 menit

tergantung kebutuhan pasien. Selain itu kendala yang lain adalah pemeriksaan

ibu hamil di laboratorium yang membutuhkan waktu yang lama dan seringkali

tidak bisa dilakukan pemeriksaan laboratoriumnya di Puskesmas Ciputat

Timur. Sehingga dampaknya adalah pelayanan antenatal yang diberikan

menjadi tidak menyeluruh dalam satu kali kunjungan antenatal. Berdasarkan

hasil wawancara dengan bidan koordinator di Puskesmas Ciputat Timur,

Page 22: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

5

Puskesmas Ciputat Timur belum memiliki dokumen sasaran mutu untuk

standar waktu pelayanan antenatal kepada pasien.

Penelitian Oleh Diah (2013) mengenai analisis kualitas pelayanan

antenatal oleh bidan di puskesmas di Kabupaten Purbalingga dengan melihat

variabel kompetensi teknis bidan, sarana dan prasarana, kepatuhan bidan

terhadap SOP terhadap kualitas pelayanan antenatal didapatkan hasil bahwa

dalam melaksanakan pelayanan antenatal ada beberapa bagian yang tidak

dilaksanakan oleh bidan antara lain tidak dilakukan mengukur panggul, patela

reflek, pemeriksaan laboratorium, penyuluhan, dan asuhan kebidanan.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Lisa (2016) di Puskesmas Sako, Sosial, Sei

Baung, dan Sei Selincah di Kota Palembang mengenai pelayanan antenatal

berkualitas dalam meningkatkan deteksi risiko tinggi pada ibu hamil oleh

tenaga kesehatan dengan melihat kompetensi teknis bidan dalam melakukan

pelayanan antenatal, sarana dan prasarana, pengetahuan bidan tentang deteksi

resiko, tempat pemeriksaan kehamilan, pengetahuan bidan tentang deteksi

risiko, dan informasi kunjungan antenatal didapatkan hasil bahwa belum semua

bidan memenuhi pelayanan antenatal sesuai standar terutama dalam anamnesis

dan konseling dikarenakan membutuhkan waktu yang lama. Selain itu ada

pemeriksaan fisik yang sulit dilakukan dikarenakan alat yang rusak yaitu

pemeriksaan lingkar lengan (LiLa) dan denyut janutng menggunakan (Doppler

Portable). Selain itu bidan juga kesulitan dalam pencatatan dan pelaporan

dikarenakan banyak format pencatatan dan pelaporan yang harus diisi

(Marniyati, Lisa, Saleh 2016)

Page 23: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

6

Sebelumnya belum pernah dilakukan penelitian mengenai kualitas

pelayanan antenatal di Puskesmas Ciputat Timur . Oleh karena itu dalam hal

ini peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai kualitas pelayanan

antenatal di Pukesmas Ciputat Timur. Penelitian sebelumnya hanya melihat

kualitas pelayanan antenatal dari pelayanan yang diberikan oleh tenaga

kesehatan dan sarana dan prasarana yang mendukung, akan tetapi pada

penelitian ini juga akan melihat kualitas pelayanan yang diberikan dengan

melihat output pelayanan yaitu salah satunya adalah kepuasan pasien yang

menerima pelayanan antenatal. Selain itu karena Puskesmas Ciputat Timur

belum memiliki sasaran mutu pelayanan antenatal maka diharapakan dengan

adanya penelitian ini maka hasilnya bisa dijadikan masukan bagi Puskesmas

Ciputat Timur dalam menentukan sasaran mutu pelayanan antenatal.

1.2 Rumusan Masalah

Kunjungan ibu hamil pada pelayanan ANC di puskesmas ciputat timur

sudah cukup baik akan tetapi berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di

puskesmas tersebut diketahui bahwa pelayanan antenatal di puskesmas belum

sesuai dengan standar pelayanan antenatal diantaranya puskesmas belum

memiliki sasaran mutu pelayanan antenatal, pelayanan konseling masih sulit

diberikan oleh bidan, dan terbatasnya pemeriksaan laboratorium kepada ibu

hamil. Dampaknya adalah ibu hamil tidak bisa mendapatkan pelayanan ANC

yang sesuai dengan standard. Sebelumnya belum pernah dilakukan penelitian

mengenai kualitas pelayanan antenatal di Puskesmas Ciputat Timur. Hal

Page 24: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

7

tersebut mendorong keinginan peneliti untuk melakukan penelitian mengenai

kualitas pelayanan antenatal di Pukesmas Ciputat Timur.

1.3 Tujuan penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Diketahuinya gambaran kualitas pelayanan antenatal di Puskesmas

Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan pada Tahun 2017

1.3.2 Tujuan khusus

1. Diketahuinya struktur (perizinan tenaga bidan, kompetensi bidan,

dan sarana prasarana) dalam pelayanan antenatal di Puskesmas

Ciputat Timur tahun 2017

2. Diketahuinya proses (Pelayanan Ibu hamil Trimester Pertama,

Trimester Kedua dan Trimester Ketiga) dalam pelayanan antenatal

di Puskesmas Ciputat Timur tahun 2017

3. Diketahuinya outcome (kepatuhan bidan dan kepuasan pasien)

dalam pelayanan antenatal di Puskesmas Ciputat Timur tahun

2017

1.4 Manfaat penelitian

1. Bagi Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

Sebagai rekomendasi untuk mengetahui mutu pelayanan antenatal yang

dilakukan di puskesmas

2. Bagi Puskesmas Ciputat Timut

Page 25: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

8

Memperoleh gambaran mengenai mutu pelayanan antenatal yang

dilakukan di puskesmas dan rekomendasi bagi puskesmas dalam

menentukan sasaran mutu pelayanan antenatal.

3. Bagi peneliti

Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai mutu pelayanan

antenatal di puskesmas

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

1. Lingkup Waktu

Pelaksanaan penelitian pada bulan Maret- April 2017

2. Lingkup Tempat

Puskesmas Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan

3. Lingkup Materi

Materi dibatasi pada kualitas pelayanan antenatal

Page 26: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pelayanan Antenatal

2.1.1 Pengertian Pelayanan Antenatal

Pelayanan antenatal adalah salah satu dari empat pilar

keselamatan ibu, sebagai formulasi oleh program Safe Motherhood

(Maternal Health and Safe Motherhood Programes WHO 1996).

Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada

ibu selama masa kehamilan sesuai dengan standar pelayanan antenatal

yang mencakup anamnesis, pemeriksaan fisik umum dan kebidanan,

pemeriksaan laboratorium atau indikasi tertentu serta indikasi dasar dan

khusus (Imbalo 2006). Selain itu aspek yang lain yaitu penyuluhan,

komunikasi, informasi dan Edukasi (KIE), motivasi ibu hamil dan

rujukan.

Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan yang diberikan

kepada ibu hamil oleh tenaga kesehatan untuk memastikan bahwa

kehamilan berlangsung normal, mampu mendeteksi dini masalah dan

penyakit yang dialami ibu hamil, melakukan intervensi secara adekuat

sehingga ibu hamil siap untuk menjalani persalinan normal (Kemenkes

RI 2010).

Page 27: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

10

Pelayanan antenatal diantaranya mencatat riwayat kesehatan,

penilaian kebutuhan individu, menyarankan dan membimbing selama

kehamilan dan pelayanan, tes skrining, pendidikan perawatan diri, dan

identifikasi kondisi yang mengganggu selama kehamilan, management

pada lini pertama dan rujukan saat dibutuhkan (Tetui & Kiracho 2012).

2.1.2 Tujuan Pelayanan Antenatal

Tujuan pelayanan antenatal adalah memantau kemajuan

kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi,

meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, sosial ibu

dan bayi, mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau

komplikasi yang mungkin selama kehamilan, termasuk riwayat

penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan, mempersiapkan

persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun

bayinya dengan trauma seminimal mungkin, mempersiapkan ibu agar

masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI ekslusif,

mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi

agar dapat tumbuh kembang secara normal serta optimalisasi

kembalinya kesehatan reproduksi ibu secara wajar, mengurangi bayi

lahir prematur, kelahiran mati dan kematian neonatal (Depkes RI 2007).

Dalam memberikan pelayanan antenatal yang berkualitas

kementrian kesehatan memberikan pedoman pelayanan antenatal

terpadu. Pelayanan antenatal terpadu adalah pelayanan antenatal

komperhensif dan berkualitas yang diberikan kepada semua ibu hamil.

Page 28: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

11

Tujuan pelayanan antenatal terpadu adalah memenuhi hak setiap ibu

hamil memperoleh pelayanan antenatal yang berkualitas sehingga

mampu menjalani kehamilan dengan sehat, bersalin dengan selamat,

dan melahirkan bayi yang sehat (Kemenkes RI 2010)

Tujuan khusus pelayanan antenatal terpadu antara lain adalah:

1. Menyediakan pelayanan antenatal terpadu, komprehensif dan

berkualitas, termasuk konseling kesehatan dan gizi ibu hamil,

konseling KB dan pemberias ASI

2. Menghilangkan “ missed opportunity” pada ibu hamil dalam

mendapatkan pelayanan antenatal terpadu, komprehensif, dan

berkualitas

3. Mendeteksi secara dini kelainan/penyakit/gangguan yang diderita

ibu hamil

4. Melakukan intervensi terhadap kelainan/penyakit/gangguan pada

ibu hamil sedini mungkin

5. Melakukan rujukan kasus ke fasilitas pelayanan kesehatan sesaui

dengan sistem rujukan yang ada

2.1.3 Kualitas Pelayanan Antenatal

Pelayanan antenatal yang bermutu adalah suatu pelayanan medik

dasar yang sangat strategi sebagai upaya peningkatan derajat kesehatan

ibu hamil dan janin yang dikandungnya. Selain akses kepada pelayanan,

kualitas pelayanan yang diberikanpun harus sealalu terjaga, sehingga

Page 29: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

12

meningkatkan kesinambungan pemeriksaan antenatal yang pada

giliranya dapat terpelihara derajat kesehatan kehamilan dan

pendeteksian secara dini terhadap gangguan yang mungkin terjadi

selama proses kehamilan

Setiap kehamilan, dalam perkembanganya mempunyai risiko

mengalami penyulit atau komplikasi. Oleh karena itu, pelayanan

antenatal harus dilakukan secara rutin, sesuai standar dan terpadu untuk

pelayanan antenatal yang berkualitas

Pelayanan antenatal terpadu dan berkualitas secara keseluruhan

meliputi hal- hal sebagai berikut (Kemenkes RI 2010):

a. Memberikan pelayanan dan konseling kesehatan termasuk gizi agar

kehamilan berlangsung sehat

b. Melakukan deteksi dini masalah, penyakit dan penyulit/komplikasi

kehamilan

c. Menyiapkan persalinan yang bersih dan aman

d. Merencanakan antisipasi dan persiapan dini untuk melakukan

rujukan jika terjadi penyulit/komplikasi

e. Melakukan penatalaksanaan kasus serta rujukan cepat dan tepat

waktu bila diperlukan

f. Melibatkan ibu dan keluarganya terutama suami dalam menjaga

kesehatan dan gizi ibu hamil, menyiapkan persalinan dan kesiagaan

bila terjadi penyulit/ komplikas

Page 30: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

13

2.1.3.1 Kualitas Pelayanan Antenatal Menurut WHO

Kualitas pelayanan kepada ibu dan bayi baru lahir adalah

sejauh mana pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir

(untuk individu dan populasi) meningkatkan kemungkinan

tepat waktu, perawatan yang tepat untuk mencapai tujuan yang

diinginkan yang keduanya konsisten dengan pengetahuan

profesional saat ini dan memperhitungkan preferensi dan

aspirasi wanita dan keluarga mereka. Definisi ini

mempertimbangkan karakteristik kualitas perawatan dan dua

komponen penting dari perawatan: kualitas penyediaan

perawatan dan kualitas pelayanan seperti yang dialami oleh

perempuan, bayi baru lahir dan keluara mereka (WHO, 2016)

WHO membuat framework kualitas pelayanan antenatal.

Framework tersebut memiliki 8 domain kualitas pelayanan

didalam keseluruhan sistem kesehatan

Page 31: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

14

Gambar 2. 1 Framework Kualitas Pelayanan Ibu dan Bayi Baru Lahir oleh

WHO

Kerangka kerja dari delapan domain kualitas pelayanan

untuk ibu hamil dan bayi baru lahir di fasilitas kesehatan

meningkatkan kemungkinan outcome individu dan fasilitas

kesehatan yang akan dicapai. Pendekatan sistem kesehatan

menyediakan struktur untuk peningkatan kualitas di dalam dua

dimensi terakit dari penyedia pelayanan dan pengalaman

pelayanan. Penyediaan pelayanan termasuk penggunaan bukti

dalam melakukan tindakan untuk pelayanan rutin dan emergensi,

sistem informasi, memungkinkan review dan audit dan fungsi

Sistem Kesehatan

Kualitas Pelayanan

Penyediaan perawatan Pengalaman pelayanan

1.Tindakan berdasarkan bukti

untuk pelayanan rutin dan

management komplikasi

2.Sistem informasi

ditindaklunjuti

3. Sistem rujukan

4. Komunikasi efekif

5. Respect dan menjaga

martabat

6. dukungan emosional

7. Kompeten, sumberdaya manusia yang termotivasi

8. sumberdaya fisik esensial tersedia

Outcome level individu dan fasilitas pelayanan

Fokus pasien Coverage of key practices

Outcome kesehatan

Page 32: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

15

sistem rujukan antara tingkat peawatan yang berbeda. Pengalaman

pelayanan termasuk komunikasi efektif dengan ibu dan

keluarganya mengenai pelayanan yang disediakan, harapan mereka

dan hak mereka, melayani dengan respect dan menjaga kehormatan

ibu, dan akses kepada dukungan sosial dan emosional. Domain

berikutnya di dalam kerangka kerja tersebut adalah ketersediaan

personel yang kompeten dan termotiavasi dan tersedianya

sumbedaya fisik yang esensial yang merupakan prasarat untuk

kualitas pelayanan yang baik di pelayanan kesehatan

Framework ini dapat digunakan untuk menilai karakteristik

atau dimensi kualitas pelayanan kesehatan di berbagai sektor,

berdasarkan perspektif dari pengguna pelayanan, penyedia

pelayanan dan manager.

2.1.4 Standar Pelayanan Antenatal

Dalam kebijakan program pelayanan antenatal, sebaiknya

kunjungan ibu hamil di pelayanan antenatal dilakukan paling sedikit 4

kali selama kehamilan, dengan ketentuan waktu sebagai berikut

(Depkes RI 2007):

Indikator Pelayanan Antenatal

- Minimal 1 (satu) kali pada trimester pertama = K1

- Minimal 1 (satu) kali pada trimester kedua = K2

- Minimal 2 (dua) kali pada trimester ketiga K3 & K4

Page 33: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

16

Dalam melakukan pemeriksaan antenatal, tenaga kesehatan

harus memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai standar terdiri

dari (Kemenkes RI 2010) (Kemenkes RI 2014b)

1. Timbang berat badan

Penimbangan berat badan pada setiap kali kunjungan antenatal

dilakukan untuk mendeteksi adanya gangguan pertumbuhan janin.

Penambahan berat badan yang kurang dari 9 kilogram selama

keahimilan atau kurang dari 1 kilogram setiap bulanya menunjukan

adanya gangguan pertumbuhan janin

2. Ukur lingkar lengan atas (LiLA)

Pengukuran LilA hanya dilakukan pada kontak pertama untuk

skrining ibu hamil berisiko kurang energi kronis (KEK). Kurang

energi kronis disini maksudnya ibu hamil yang mengalami

kekurangan gizi dan telah berlangsung lama (beberapa

bulan/tahun) dimana LiLA kurang dari 23,5 cm. Ibu hamil dengan

KEK akan dapat melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR)

3. Ukur tekanan darah

Pengukuran tekanan darah pada setiap kali kunjungan antenatal

dilakukan untuk mendeteksi adanya hipertemsi (tekanan dara e”

140/90mmHG) pada kehamilan dan preeklampsia (hipertensi

disertai edema wajah dan atau tungkai bawah; dan atau proteinuria)

4. Ukur tinggi fundus uteri

Page 34: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

17

Pengukuran tinggi fundus pada setiap kali kunjungan antenatal

dilakukan untuk mendeteksi pertumbuhan janin sesuai atau tidak

dengan umur kehamilan. Jika tinggi fundus tidak sesuai dengan

umur kehamilan, kemungkinan ada gangguan pertumbuhan janin.

Standar pengukuran menggunakan pita pengukur setelah

kehamilan 24 minggu

5. Hitung denyut janutng janin (DJJ)

Penilaian DJJ dilakukan pada akhir trimester I dan selanjutnya

setiap kali kunjungan antenatal. DJJ lambat kurang dari 120/menit

atau DJJ cepat lebih dari 160/menit menunjukan adanya gawat

janin

6. Tentukan presentasi janin

Menentukan presentasi janin dilakukan pada akhir trimester II dan

selanjutnya setiap kali kunjungan antenatal. Pemeriksaan ini

dimaskudkan untuk mengetahui letak janin. Jika, pada trimester III

bagian bawah janin buka kepala, atau kepala janin beum masuk ke

panggul berarti ada kelainan letak, panggul sempit atau ada

masalah lain

7. Beri imunisasi Tetanus Toksoid (TT)

Untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum, ibu hamil harus

mendapat imunisasi TT, pada saat kontak pertama, ibu hamil

diskrining status imunisasi TT-nya. Pemberian imunisasi TT pada

ibu hamil, disesuaikan dengan status imunisasi ibu saat ini

Page 35: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

18

8. Beri tablet tambah darah (tablet besi)

Untuk mencegah anemia gizi besi, setia ibu hamil harus mendapat

tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan diberikan sejak

kontak pertama

9. Pemeriksaan laboratorium (rutin dan khusus)

Pemeriksaan laboratorium dilakukan pada saat antenatal meliputi:

a. Pemeriksaan golongan darah,

Pemeriksaan golongan darah pada ibu hamil tidak hanya untuk

mengetahui jenis golongan darah ibu melainkan juga untuk

mempersiapkan calon pendonor darah yang sewaktu-waktu

diperlukan apabila terjadi situasi kegawatdaruratan

b. Pemeriksaan kadar hemoglobin darah (Hb)

Pemeriksaan kadar hemoglobin darah ibu hamil dilakukan

minimal sekali pada trimester pertama dan sekali pada

trimeseter ketiga. Pemeriksaan ini ditunjukan untuk mengetaui

ibu hamil tersebut menderita anemia atau tidak selama

kehamilannya karena kondisi anemia dapat mempengaruhi

proses tumbuh kembang janin dalam kandungan

c. Pemeriksaan protein dalam urin

Pemeriksaan protein dalam urin ibu hamil dilakukan pada

trimester kedua dan ketiga atas indikasi. Pemeriksaan ini

ditunjuukan untuk mengetahui adanya proteinuria pada ibu

Page 36: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

19

hamil. Proteinuria merupakan salah satu indikator terjadinya

pre eklampsia pada ibu hamil

d. Pemeriksaan kadar gula darah

Ibu hamil yang dicurigai menderita Diabetes Militus harus

dilakukan pemeriksaan gula darah selama kehamilanya

minimal sekali pada trimester pertama, sekali pada trimester

kedua, dan sekali pada trimester ketiga (terutama pada

trimester ketiga)

e. Pemeriksaan darah Malaria

Semua ibu hamil di daerah endemis malaria dilakukan

pemeriksaan darah malaria dalam rangka skrining pada kontak

pertama. Ibu hamil di daerah non endemis Malaria dilakukan

pemeriksaan darah Malaria apabila ada indikasi

f. Pemeriksaan tes Sifilis

Pemeriksaan tes Sifilis dilakukan di daerah dengan risiko

tinggi dan ibu hamil yang diduga Sifilis. Pemeriksaan Sifilis

sebaiknya dilakukan sedini mungkin pada kehamilan

g. Pemeriksaan HIV

Pemeriksaan HIV terutama untuk daerah dengan risiko tinggi

kasus HIV dan ibu hamil yang dicurigai mnderita HIV. Ibu

hamil setelah menjalani konseling kemudian diberi

kesempatan untuk menetapkan sendiri keputusanya untuk

menjalani tes HIV

Page 37: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

20

h. Pemeriksaan BTA

Pemeriksaan BTA dilakukan pada ibu hamil yang dicurigai

menderita Tuberkulosis sebagai pencegahan agar infeksi

Tuberkulosis tidak mempengaruhi kesehatan janin. Selain

pemeriksaan tersebut diatas, apabila diperlukan dapat

dilakukan pemeriksaan penunjang lainnya di fasilitas rujukan

10. Tatalaksana/penanganan kasus

Berdasarkan hasil pemeriksaan antenatal diatas dan hasil

pemeriksaan laboratorium, setiap kelainan yang ditemukan pada

ibu hamil harus ditangani sesuai dengan standar dan kewenangan

tenaga kesehatan. Kasus- kasus yang tidak dapat ditingani dirujuk

sesuai dengan sistem rujukan

11. KIE Efektif

KIE efektif dilakukan pada setiap kunjungan antenatal yang

meliputi

a. Kesehatan ibu

Setiap ibu hamil dianjurkan untuk memerikasakan

kehamilanya secara rutin ke tenaga kesehatan dan

menganjurkan ibu hamil agar beristirahat yang cukup selama

kehamilanya (sekitar 9-10 jam per hari) dan tidak bekerja

berat.

b. Perilaku hidup bersih dan sehat

Page 38: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

21

Setiap ibu hamil dianjurkan untuk menjaga kebersihan badan

selama kehamilan mislanya mencuci tangan sebelum makan,

mandi 2 kali sehari dengan menggunakan sabun, menggosok

gigi setelah sarapan dan sebelum tidur serta melakukan

olahraga ringan

c. Peran suami/keluarga dalam kehamilan dan perencanaan

persalinan

Setiap ibu hamil perlu mendapatkan dukungan dari keluarga

terutama suami dalam kehamilanya. Suami, keluarga atau

masyarakat perlu menyiapkan biaya persalinan, kebutuhan

bayi, transportasi rujukan dan calon donor darah. Hal ini

penting apabila terjadi komplikasi kehamilan, persalinan dan

nifas agar segera dibawa ke fasilitas kesehatan

d. Tanda bahaya pada kehamilan, persalinan dan nifas serta

kesiapan menghadapi komplikasi

Setiap ibu hamil diperkenalkan mengenai tanda- tanda bahaya

baik selama kehamilan, persalinan, dan nifas misalnya

perdarahan pada hamil muda maupun hami tua, keluar cairan

berbau pada jalan lahir saat nifas, dsb. Mengenal tanda- tanda

bahaya ini penting agar iu hamil segera mencari pertolongan

ke tenaga kesehatan

e. Asupan gizi seimbang

Page 39: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

22

Selama hamil, ibu dianjurkan untuk mendapatkan asupan

makanan yang cukup dengan pola gizi yang seimbang karena

hal ini penting untuk proses tumbuh kembang janin dan derajat

kesehatan ibu. Misalnya ibu hamil disarankan minum tablet

tambah darah secara rutin untuk mencegah anemia pada

kehamilanya

f. Gejala penyakit memular dan tidak menular

Setiap ibu hamil harus tahu mengenai gejala- gejala penyakit

menular (misalnya penyakit IMS dan Tuberkulosis) dan

penyakit tidak menular (misalnya hipertensi) karena dapat

mempengaruhi pada kesehatan ibu dan janinnya

g. Penawaran untuk melakukan konseling dan testing HIV di

daerah tertentu (risiko tinggi)

Konseling HIV menjadi salah satu komponen standar dari

pelayanan kesehatan ibu dan anak. Ibu hamil diberikan

penjelasan tentang risiko penularan HIV dari ibu ke janinnya,

dan kesempatan untuk menetapkan sendiri keputusannya untuk

menjalani tes HIV atau tidak. Apabila ibu hamil tersebut HIV

positif maka dicegah agar tidak terjadi penularan HIV dari ibu

ke janin, namun sebaliknya apabila ibu hamil tersebut HIV

negatif maka diberikan bimbingan untuk tetap HIV negatif

selama kehamilanya, menyusui dan seterusnya

h. Inisiasi Menyusi Dini (IMD) dan pemberian ASI ekslusif

Page 40: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

23

Setiap ibu hamil dianjurkan untuk memberikan ASI kepada

bayinya segera setelah bayi lahir karena ASI menganding zat

kekebalan tubuh yang penting untuk kesehatan bayi.

Pemberian ASI dilanjutkan sampai bayi berusia 6 bulan

i. KB paska persalinan

Ibu hamil diberikan pengarahan tentang pentingnya ikut KB

setelah persalinan untuk menjarangkan kehamilan dan agar ibu

punya waktu merawat kesehatan diri sendiri, anak dan

keluarga

j. Imunisasi

Setiap ibu hamil harus mendapatkan imunisasi Tetanus

Toksoid (TT) untuk mencegah bayi mengalami tetanus

neonatorum

k. Peningkatan kesehatan intelegensia bayi yang akan dilahirkan,

ibu hamil dianjurkan untuk memberikan stimulasi auditori dan

pemenuhan nutrisi pengungkit otak (brain booster) secara

bersamaan pada periode kehamilan

2.1.5 Rekomendasi WHO dalam Pelayanan Antenatal Care

World Health Organization (WHO) memiliki visi di dunia dimana

setiap ibu hamil dan bayi baru lahir menerima pelayanan yang

berkualitas selama kehamilan, kelahiran dan periode postnatal melalui

pelayanan kesehatan reproduksi, antenatal care (ANC) yang

Page 41: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

24

menyediakan fungsi pelayanan kesehatan termasuk promosi kesehatan,

skrining dan diagnosis, dan pencegahan penyakit.

WHO membuat rekomendasi atau guideline dalam setiap

kunjungan ANC untuk ibu hamil dan wanita usia subur. Tujuanya

rekomendasi ini adalah untuk melengkapi guidelines WHO yang ada

sebelumnya dalam manajemen khusus komplikasi kehamilan. Panduan

ini dimaksudkan untu menggambarkan dan merespon sifat kompleks

dari masalah selama pelayanan ANC dan untuk memprioritaskan

pelayanan berpusat pada pasien dan kesejahteraan, bukan hanya

pencegahan dari kematian dan penyakit , sesuai dengan pendekatan

berbasis hak asasi manusia (WHO, 2016)

Tabel 2. 1 Rekomendasi Pelayanan ANC WHO

A.Intervensi Gizi Rekomendasi

Intervensi Asupan Konseling makan sehat dan tetap melakukan aktivitsa fisik

selama kehamilan untuk menjaga kesehatan ibu hamil dan

mencegah kelebihan berat badan pada ibu hamil

Pada populasi bergizi rendah, pendidikan gizi dalam

meningkatkan energi harian dan asupan protein

direkomendasikan untuk ibu hamil untuk mengurangi resiko

bayi berat lahir rendah

Pada populasi bergizi rendah, energi yang seimbang dan asupan

protein dirokomendasikan untuk ibu hamil dalam mengurangi

resiko lahir prematur dan kehmilan lahir belum cukup bulan

Pada populasi bergizi rendah, asupan tinggi protein tidak

direkomendasikan untuk ibu hamil untuk meningkatkan otcome

kehamilan dan perinatal

Suplemen zat besi dan

asam folat

Suplemen zat besi dan asam folat setiap hari dengan 30 mg-60

mg zat besi dan 0,4 mg asam folat direkomendasikan untuk ibu

hamil untuk mencegah anemia ibu hamil, puerperal sepsis, berat

lahir rendah dan kelahiran belum cukup bulan

Berselang- seling suplementasi zat besi dan asam folat, dengan

120 mg zat besi dan 2,8 mg asam folat seminggu

Page 42: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

25

direkomendasikan untuk ibu hamil untuk meningkatkan outcome

kehamilan dan neonatal jika zat besi tidak menyebabkan efek

samping dan populasi dengan prevalensi anemia diantara ibu

hamil kurang dari 20%

Suplemen kalsium Dalam populasi dengan asupan kalsium rendah, suplemen

kalsium harian (1,5-2 gram kalsium direkomendasikan untuk ibu

hamil untuk mengurangi resiko pre eklampsia

Suplemen Vitamin A Suplementasi vit A hany direkomendasikan untuk ibu hamil di

area dengan kekurangan vit A untuk mencegah buta ayam

Suplemen Zinc Zuplementasi zinc untuk ibu hamil hanya direkomendasikan

dalam konteks penelitian yang ketat

Suplemen micronutrient Beberapa suplemen micronutrient tidak direkomendasikan untuk

ibu hamil dalam meningkatkan outcomes kehamilan dan

perinatal

Vit B6, E, C dan D Vit B6, E, C dan D tidak direkomendasikan untuk ibu hamil

dalam meningkatkan outcomes kehamilan dan perinatal

Asupan kafein Asupan renah kafein direkomendasikan selama kehamilan untuk

mengurangi

Penilaian kehamilan dan

janin

Rekomendasi

Penilaian kehamilan

Anemia Pemerikasaan darah direkomendasikan untuk diagnosis anemia

selama kehamilan. Pengecekan kadar hemoglobin

direkomendasikan untuk megcek anemia pada kehamilan

Asymptomatic

bacteiriuria (ASB)

Pengecekkan air seni direkomendasikan untuk diagnosis

Asymptomatic bacteiriuria (ASB) selama kehamilan

Kekerasan terhadap

pasangan

Penyelidikan klinis tentang kemungkinan kekerasan terhadap

pasangan seharusnya diperhatikan selama kunjungan antenatal

Penilaian janin

Penghitungan gerakan

harian janin

Penghitungan gerakan harian janin dengan “count-to- ten” chart

tendangan hanya direkomendasikan dengan peneletian yang

ketat

Antenatal

cardiotocography

Antenatal cardiotography rutin tidak direkomendasikan untuk

ibu hmil dalam meningkatkan outcoumes kehamilan dan janin

USG Ultrasound scan sebelum 24 minggu kehamilan (ultrasound dini)

direkomnedasikan untuk ibu hamil untuk memperkirakan umur

kehamilan. Meningkatkan deteksi ketidaknormalan janin, dan

kehamilan berganda, mengurangi induksi kehamilan setelah

kehamilan, dan meningkatkan pengalaman kehamilan ibu hamil

USG Doppler dari

pembuluh darah janin

USG Doppler rutin tidak direkomendasikan untuk ibu hamil

dalam meningkatkan outcome kehmilan dan janin

Pengukuran pencegahan Rekomendasi

Antibiotic untuk Tujuh hari penggunaan antibiotic direkomendasikan untuk

Page 43: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

26

bakteriuria asimtomatik seluruh kehamilan ibu dengan bakteriuria asimtomatik untuk

mencegah bakteri persistent, kelahiran awal dan berat badan

lahir rendah

Tetanus toxoid Vaksin tetanus toksoid direkomendasikan untuk semua ibu

hamil, tergantung dari keterpaparan vaksin tetanus sebelumnya,

untukmencegah kematian bayi dari tetanus

Intervensi untuk gejala

psikologikal

Rekmoendasi

Mual dan muntah Jahe, kamomile, vit B6 dan akupuntur direkomendasikan untuk

meredakan mual selama kehamilan, tergantung dari pilihan ibu

Mulas Saran gaya hidup yang sehat direkomendasikan untuk mencegah

dan mengurangi mulas selama kehamilan

Keram kaki Magnesium, kalsium atau pengobatan non farmakologi dapat

digunakan untuk mengurangi keram kaki selama kehamilan

Nyeri pinggang dan

panggul

Olahraga selama kehamilan direkomendasikan untuk mencegah

nyeri pinggang dna panggul

Konstipasi Gandum atau asupan serat dapat digunakan untuk mengurangi

konstipasi selama kehamilan

Varises dan edema Stoking kompressi, elevasi kaki, dan air rendaman dapat

digunakan untuk menagament varises dan edema selama

kehamilan

Intervensi sistem

kesehatan untuk

meningkatkan utilisasi

dan kualitas pelayanan

antenatal

Rekomendasi

Mengadakan buku

catatan kasus

Direkomendasikan setiap ib hamil membawa catatan kasus

selam akehamilan untuk meningkatkan keberlanjutan, kualitas

pelayanan dan pengalaman kehamilanya

Pengarahan pelayanan

berkelanjutan oleh bidan

Pengarahan pelayanan berkelanjutan oleh bidan dalam

mendukun wanita selama antenatal, intrapartum dan postnatal

direkomendasikan untuk ibu hamil dengan program kebidanan

yang berfungsi baik

Kelompok antenatal

care

Kelompok antenatal care disediakan oleh pelayanna kesehatan

profesional mungkin diminta sebagai alternatif untuk perawatan

antenatall individu

Intervensi berbasis

masyarakat untuk

meningkatkan

komunikasi dna

dukungan

Pelaksanaan mobilisasi masyarakat melalui partisipasi dan aksi

dengan kelompok perempuan direkomendasikan untuk

meningkatkan kesehatan ibu dan bayi baru lahir , khususnya di

daerah pedesaan dengan rendahnya akses terhadap pelayanan

kesehatan

Pengalihan tugas

komponen dari

Pengalihan tugas promosi kesehatan terkait perilaku ibu hamil

dan kesehatan bayi baru lahir untuk berbagai kader, termasuk

Page 44: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

27

pelayanan antenatal care pekerja kesehatan biasa, perawat, bidan dan dokter di

rekomendasikan

Rekrutmen dan

mempertahankan

personel di rural dan

remote area

Pembuat kebijakan seharusnya mempertimbangkan, pendidikan,

kebijakan, pendanaan dan personel dan intervensi dukungan

profesional untuk merekrut dan mempertahankan tenaga

kesehatan yang berkualifikasi di rural dan remote area

Jadwal kontak

pelayanan antenatal

Model pelayanan antenatal dengan minimum 8 kali kontak

direkomendasikan untuk mengurangi kematian ibu hamil dan

meningkatkan pengalaman ibu selama mendapatkan pelayanan

kehamilan

2.1.6 Jenis Pelayanan Antenatal

Pelayanan antenatal terpadu diberikan oleh tenaga kesehatan yang

kompeten yaitu dokter, bidan dan perawat terlatih, sesuai dengan

ketentuan yang berlaku (Kemenkes RI 2014b)

Pelayanan terpadu terdiri dari:

1. Anamnesa

Pada kunjungan petama, lengkapi riwayat medis ibu seperti tertera

pada tabel dibawah ini. Pada kunjungan beikutnya, selain

memperhatikan catatan pada kunjungan sebelumnya, tanyakan keluhan

yang dialami ibu selama kehamilan berlangsung.

Tabel 2. 2 Riwayat Medis untuk Dilengkapi pada Kunjungan Pertama

Identitas Riwayat Kehamilan Sekarang

Nama

Usia

Nama suami (jika ada)

Alamat

No tlp

Hari pertama haid terahir, siklus

haid

Tafsiran waktu persalinan

Perdarahan pervaginan

Keputihan

Page 45: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

28

Tahun menikah (jika sudah

menikah)

Agama

Suku

Mual dan muntah

Masalah/kelainan pada kehamilan

ini

Pemakaian obat dan jamu- jamuan

Keluhan lainya

Riwayat Kontrasepsi Riwayat Medis Lainya

Riwayat kontrasepsi terdahulu

Riwayat kontrasepsi terahir

sebeum kehamilan

Penyakit jantung

Hipertensi

Diabetes emlitus (DM)

Penyakit hati seperti hepatitis

HIV (jika diketahui)

Infeksi menular seksual (IMS)

Tuberkulosis (TB)

Alergi obat/ makanan

Penyakit ginjal kronik

Talasemia dan gangguan

hematologi lain

Malaria

Asma

Epilepsi

Riwayat penyakit kejiwaan

Riwayat operasi

Obat yang rutin dikonsumsi

Status imunisasi tetanus

Riwayat transfusi darah

Golongan darah

Riwayat penyakit di keluarga,

diabetes, hipertensi, kehamilan

ganda, dan kelainan kongenital

Riwayat Obstetri Lalu

Jumlah kehamilan

Jumlah persalinan

Jumlah persalinan cukup bulan

Jumlah persainan prematur

Jumlah anak hidup, berat lahir,

serta jenis kelamin

Cara persalinan

Jumlah keguguran

Jumlah aborsi

Perdarahan pada kehamilan,

persalinan, dan nifas terdahulu

Riwayat berat bayi < 2,5 kg atau

> 4 kg

Riwayat kehamilan sungsang

Riwayat kehamilan ganda

Riwayat pertumbuhan janin

terhambat

Riwayat penyakit dan kemattian

perinatal, neonatal, dan

kematian janin

Page 46: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

29

Adanya masalah lain selama

kehamilan, persalinan dan nifas

terdahulu

Durasi menyusui ekslusif

Riwayat kecelakaan (trauma)

Riwayat Sosial Ekonomi

Usia ibu saat pertama menikah

Statsu perkawinan, berapa kali

menikah dan lama pernikahan

Respon ibu dan keluarga

terhadap kehmilan dan kesiapan

persalinan

Jumlah keluarga di rumah yang

membantu

Siapa pembuat eputusan dalam

keluarga

Kebiasaan atau pola makan

minum

Kondisi rumah, sanitasi, listril,

dan alat masak

Kebiasaan merokok,

menggunakan obat-obatan, dan

alkohol

Pekerjaan dan aktivitas sehari-

hari

Pekerjaan pasangan

Pendidikan

Penghasilan (bila mungkin)

Kehidupan seksual dan riwayat

seksualpasangan

Kekerasan dalam rumah tangga

Pilihan tempat untuk meliharikan

Pilihan pemberian makanna bayi

Page 47: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

30

2. Pemeriksaan

Pemeriksaan dalam pelayanan antenatal terpadu, meliputi berbagai

jenis pemeriksaan termasuk menilai keadaan umum (fisik) dan

psikologis (kejiwaan) ibu hamil (Kemenkes RI 2014b)

Tabel 2. 3 Jenis Pemeriksaan ANC Tiap Trimester Kehamilan

No Jenis Pemeriksaan Trimester

I II III

1 Keadaan Umum

2 Suhu Tubuh

3 Tekanan darah

4 Berat badan

5 LiLA

7 Tingg Fundus Uteri

8 Presentasi Janin

9 Denyut Jantung Janin

10 Pemeriksaan Hb

11 Golongan darah

12 Protein urin * *

13 Gula darah/reduksi * * *

14 Darah Malaria * * *

15 BTA * * *

16 IMS/Sifilis * * *

17 Serologi HIV √** * *

18 USG * * *

19 Skrining status TT dan vaksinasi

sesuai status

20 Zat besi dan asam folat

21 Aspirin * * *

22 Kalsium * * *

23 KIE sesuai materi

Keterangan:

: Rutin : dilakukan pemeriksaan rutin

* : Khusus : dilakukan pemeriksaan atas indikasi

* : Pada daerah endemis akan menjadi pemeriksaan rutin

** : Pada daerah epidemic meluas dan terkonsentrasi atau ibuhamil dengan

IMS dan TB akan menjadi pemeriksaan rutin

Page 48: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

31

Pemeriksaan laboratorium/penunjang dikerjakan sesuai tabel

diatas. Apabila di fasilitas tidak tersedia, maka tenaga kesehatan harus

merujuk ibu hamil ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih tinggi

3. Penaganan dan Tindak Lanjut Kasus

Berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan

laboratorium/ penunjang lainya, dokter menegakkan diagnosa kerja atau

diagnosa banding, sedangkan bidan/perawat dapat mengenali keadaan

normal dan keadaan bermasalah/tidak normal pada ibu hamil (Kemenkes

RI 2014b).

Tabel 2. 4 Penaganan dan Tindak Lanjut Kasus

No Hasil Pemeriksaan Penanganan dna Tindak Lanjut Kasus

1 Ibu hamil dengan perdarahan

antepartum

Keadaan emergensi, rujuk untuk

penanganan perdarahan sesuai standar

2 Ibu hamil dengan demam Tangani demam sesuai standar

Jika dalam 2 hari masih demam atau

keadaan umum memburuk, segera

rujuk

3 Ibu hamil dengan hipertensi

ringan (tekanan darah ≥

140/90mmHg) tanpa

proteinuria

Tangani hipertensi sesuai standar

Periksa ulang dalam 2 hari, jika

tekanan darah meningkat, segera rujuk

Jika ada gangguan janin, segera rujuk

Konseling gizi, diet makanan untuk

hipertensi dalam kehamilan

4 Ibu hamil dengan hipertensi

berat (diastole ≥ 110 mmHg)

tanpa proteinuria

Rujuk untuk penanganan hipertensi berat

sesuai standar

Page 49: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

32

No Hasil Pemeriksaan Penanganan dna Tindak Lanjut Kasus

5 Ibu hamil dengan pre

eklampsia,

Hipertensi disertai

Edema wajah atau tungkai

bahwah, dan atau

Proteinuria (+)

Keadaan emergensi, rujuk untuk

penaganan pre-eklampsia sesuai standar

6 Ibu hamil BB kurang (kenaikan

BB < 1 Kg/bulan), atau Ibu

hamil risiko KEK (LiLA <23,5

cm)

Rujuk untuk penanganan ibu hamil risiko

KEK sesuai standar

7 Ibu hamil BB Lebih (kenaikan

BB > 2Kg/bulan)

Rujuk untuk pemeriksaan lebih lanjut

8 Ibu hamil dengan status

imunisasi tetanus kurang dari

T5

Rujuk untuk mendapatkan suntikan vaksin

TT sesaui status imunisasinya

9 TFU tidak sesuai dengan umur

kehamilan

Rujuk untuk penanganan gangguan

pertumbuhan janin

10 Kelainan letak janin pada

trimester III

Rujuk untuk penanganan kehamilan

dengan kelainan letak janin

11 Gawat janin Rujuk untuk penanganan gawat janin

12 Ibu hamil dengan anemia Rujuk untuk penanganan anemia sesuai

standar

Konseling gizi, diet makanan kaya zat

besi dan protein

13 Ibu hamil dan diabetes melitus

(DM)

Rujuk untuk penanganan DM sesuai

standar

Konseling gizi, diet makanan untuk ibu

hamil DM

14 Ibu hamil dengan Malaria Konseling tidur menggunakan kelambu

Page 50: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

33

No Hasil Pemeriksaan Penanganan dna Tindak Lanjut Kasus

berinsektisida

Memberikan pengobatan sesuai

kewenangan

Rujuk untuk penanganan lebih lanjut

pada malaria dengan komplikasi

15 Ibu hamil dengan Tuberkulosis

(TB)

Rujuk untuk penanganan TB sesuai

standar

Konseling gizi, diet makanan untuk ibu

hamil TB

Pemantauan minum obat TB

Tawarkan Tes HIV

16 Ibu hami dengan IMS/Sifilis Rujuk untuk penanganan IMS termasuk

Sifilis pada ibu hamil dan suami sesuai

standar

Tawarkan tes HIV

17 Ibu hamil dengan HIV Konseling rencana persalinan

Rujuk untuk penaganna HIV sesuai

standar

Konseling gizi, diet makanan untuk ibu

hamil HIV

Konseling pemberian makan bayi yang

lahir dari ibu denan HIV

18 Ibu hamil kemungkinan ada

masalah kejiwaan

Rujuk untuk pelayanan kesehatan jiwa

Pantau hasil rujukan balik

Kerjasam dengan fasilitas rujukan

selama kehamilan

19 Ibu hamil yang mengalami

kekerasan dalam rumah tangga

Rujuk ke rumah sakit yang memiliki

fasilitas Pusat Pelayanan Terpadu (PPT)

terhadap korban kekerasan

Page 51: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

34

Pada setiap kunjungan antenatal, semua pelayanan yang meliputi

anamnesa, pemeriksaaan dan penanganan yang diberikan serta rencana

tindak-lanjutnya harus diinformasikan kepada ibu hamil dan suaminya.

Jelaskan tanda- tanda bahaya dimana ibu hamil harus segera datang untuk

mendapat pertolongan dari tenaga kesehatan

Apabila ditemukan kelainan atau keadaan tidaknormal pada

kunjungan antenatal, informasikan rencana tindak lanjut termasuk

perlunya rujukan untuk penanganan kasus, pemeriksaan

laboratorium/penunjang, USG, konsultasi atau perawatan, dan juga jadwal

kontrol berikutnya, apabila diharuskan datang lebih cepat

Ibu hamil yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga adalah

ibu hamil yang mengalami segala bentuk tindak kekerasan yang berakibat,

atau mungkin berakibat menyakiti secara fisik, seksual, mental atau

penderitaaan; termasuk ancaman dari tindakan terjadi di lingkungan

tersebut, pemaksaan atau perampasan semena-mena kebebasan, baik yang

di lingkungan masyarakat maupun dalam kehidupan pribadi

Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) terhadap korban kekerasan

merupakan tempat dilaksanakanya pelayanan kepada korban kekerasan

baik di rumah sakit umum pemerintah dan swasta termasuk sakit POLRI

secara komprehensif oleh mutidisipliner dibawah satu atap (one stop

services)

Page 52: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

35

4. Pencatatan hasil pemeriksaan antenatal terpadu

Pencatatan hasil pemeriksaan merupakan bagian dari standar

pelayanan antenatal terpadu yang berkualitas. Setiap kali pemeriksaan,

tenaga kesehatan wajib mencatat hasilnya pada rekam medis, Kartun Ibu

dan Buku KIA

Pada saat ini pencatatan hasil pemeriksaan antentanal masih sangat

lemah, sehingga data- datanya tidak dapat dianalisa untuk peningkatan

kualitas pelayanan antenatal

Dengan menerapkan pencatatan sebagai bagian dari standar

pelayanan, maka kualitas pelayanan antenatal dapat ditingkatkan

5. Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) yang efektif

KIE yang efektif termasuk konseling merupakan bagian dari

pelayanan antenatal terpadu yang diberikan sejak kontak pertama untuk

membantu ibu hail dalam mengatasi masalahnya

Tabel 2. 5 Materi KIE Efektif dalam Pelayanan Antenatal Terpadu

No Materi KIE Isi Pesan

1 Persiapan persalianan dan kesiagaan

menghadapi komplikasi

Tanda - tanda bahaya dalam kehamilan,

persalianan dan nifas

Tabulin

Tempat persalinan

Tempat rujukan

Transportasi rujukan

Penolong persalinan

Page 53: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

36

No Materi KIE Isi Pesan

Calon donor darah

Pendampingan persalinan

Suami SIAGA (siap antar jaga)

2 Inisiasi menyusu dini dan ASI ekslusif Skin to skin contact untuk IMD

Kolostrum

Rawat gabung

ASI saja 6 bulan

Tidak diberi susu formula

Keinginan untuk menyusui

Penjelasan pentingnya ASI

Perawatan puting susu

3 KB paska persalinan Metode yang sessuai dalam masa nifas

4 Masalah gizi Suplementasi tablet besi

Mengkonsumsi garam beryodium

Mengkonsumsi makanan padat kalori

dan kaya zat besi

Pemberian makanan tambahan

5 Imunisasi TT pada ibu hamil Pentingnya imunisasi TT pada ibu

hamil sebagai upaya pencegahan dan

perlindungan ibu dan bayi terhadap

tetanus

6 Masalah penaykit kronis dan penyakit

menular

Upaya pencegahan

Mengenali gejala penyakit

Menerapkan PHBS

Kepatuhan minum obat

7 Kelas ibu Setiap ibu hamil menggunakan buku

KIA

Bertukar pengalaman diantara ibu

Page 54: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

37

No Materi KIE Isi Pesan

hamil

Senam hamil

8 Brain booster Berkomunikasi dengan janin

Musik untuk menstimulasi janin

Nutrisi gizi seimbang bagi ibu hamil

9 Informasi HIV/AIDS (PPIA/PMTCT)

dan IMS

Definisi HIV, AIDS dan IMS

Penularan HIV dan IMS

Pentingnya tes HIV

10 Informasi KtP Pengertian kekerasan terhadap

perempuan

Bentuk- bentuk KtP

Akibat KtP

Pencegahn dan penagan KtP

2.2 Puskesmas

2.2.1 Pengertian Puskesmas

Pusat kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah pelayanan

kesehatan primer yang berperan sebagai ujung tombak sistem

pelayanan kesehatan di Indonesia. Puskesmas adalah suatu unit

pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai pusat pembangunan

kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang

kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang

menyelenggarakan kegiatanya secara menyeluruh, terpadu yang

berkesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal

dalam suatu wilayah tertentu (Azrul 2010)

Page 55: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

38

Upaya kesehatan yang dilakukan puskesmas terdiri dari upaya

kesehatan wajib dan pengembangan. Upaya kesehatan wajib yang harus

diselenggarakan oleh puskesmas yang ada di wilayah Indonesia, yang

meliputi Upaya Promosi Kesehatan, Upaya Kesehatan Lingkungan ,

Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta KB, Upaya Perbaikan Gizi

Masayarakat, Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular,

dan Upaya Pengobatan. Upaya pengembangan adalah program yang

sesuai permasalahan kesehatan masyrakat setempat atau sesuai tuntutan

masyarakat sebagai program inovatif dengan mempertimbangkan

ketersediaan dari kemampuan sumber daya yang tersedia serta

dukungan dari masayrakat

2.2.2 Fungsi Puskesmas

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2012

tentang Pusat Kesehatan Masyarakat dinyatakan bahwa Puskesmas

berfungsi menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan

Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama

Puskesmas mempunyai fungsi anatara lain: sebagai pusat

penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan

masayarakat, dan pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Pelayanan

kesehatan pertama yang menjadi tanggungjawab puskesmas meliputi

pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat

Page 56: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

39

2.2.3 Mutu Pelayanan Kesehatan di Puskesmas

Layanan kesehatan yang bermutu adalah suatu layanan kesehatan

yang dibutuhkan, dalam hal ini akan ditentukan oleh profesi layanan

kesehatan, dan sekaligus diinginkan baik oleh pasien/konsumen

ataupun masyarakat serta terjangkau oleh daya beli masyarakat (Imbalo

2006)

Upaya kesehatan bermutu merupakan upaya yang memberikan

rasa puas sebagai pernyataan subjektif pelanggan, dan menghasilkan

outcome sebagai bukti objektif dari mutu layanan yang diterima

pelanggan. Oleh karena itu puskesmas harus menetapkan indikator

mutu setiap pelayanan yang dilaksanakanya atau mengiktui standar

mutu pelayanan setiap program/pelayanan yang telah ditetapkan, yang

dikoordinasikan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota (Kemenkes RI

2016)

Diperlukan dukungan sumber daya yang memadai baik dalam

jenis, jumlah maupun fungsi dan kompetensinya sesuai standar yang

ditetapkan, dan tersedia tepat waktu pada saat akan digunakan. Dalam

kondisi ketersediaan sumber daya yang terbatas, maka sumber daya

yang tersedia dikelola dengan sebaik- baiknya, dapat tersedia saat akan

digunakan sehingga tidak menghambat jalanya pelayanan yang akan

dilaksanakan

Page 57: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

40

2.3 Standar Asuhan Kebidanan

Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang memiliki posisi

penting dan strategis terutama dalam penurunan AKI dan AKB. Bidan

memberikan pelayanan kebidanan yang berkesinambungan dan paripurna,

berfokus pada aspek pencegahan, promosi dengan berlandaskan kemitraan

dan pemberdayaan masyarakat bersama- sama dengan tenaga kesehatan

lainya.

Dalam mewujudkan pelayanan yang berkualitas diperlukan adanya

standar sebagai acuan bagi bidan dalam memberikan asuhan kepada klien

disetiap tingkat fasilitas pelayanan kesehatan. Oleh karena itu adanya standar

kebidanan yang diterapkan oleh Menteri Kesehatan

Tujuan standar kebidanan ini adalah mendukung terlaksananya asuhan

kebidanna yang berkualitas, parameter tingkat kualitas dan keberhasilan

asuhan yang diberikan bidan, dan perlindungan hukum bagi bidan dan pasien

Ruang lingkup asuhan kebidanan ini yaitu pada ibu hamil, ibu bersalin,

ibu nifas, dan masa antara, bayi, anak balita sehat, dan masa reproduksi

Standar asuhan kebidanan adalah acuan dalam proses pengambilan

keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenand

dan ruang lingkup prakteknya berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan. Mulai

dari perngkajian, perumusan diagnosa dan atau masalah kebidanan,

perencanaan, implementasi, evaluasi dan pencatatan dasuhan kebidanan.

Standar tersebut antara lain :

Page 58: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

41

a. Standar I : Pengkajian

Bidan mengumpulkan semua informasi yang akurat, relawan dan lengkap

dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi lain.

Kriteria pengkajian :

1. Data tepat, akurat, dan lengkap

2. Teridiri dari Data Subjektif (hasil anamnesa, biodata, keluhan utama,

riwayat obstetri, riwayat kesehatan dan latar belakajan sosial budaya)

3. Data Objektif (hasil pemeriksaan fisik, psikologis dan pemeriksaan

penunjang)

b. Standar II : Perumusan Diagnosa dan atau Masalah Kebidanan

Bidan menganalisa data yang diperoleh pada pengkajian,

mengimplementasikanya secara akurat dan logis untuk menegakan

diagnosa dan masalah kebidanan yang tepat

Kriteria : Perumusan Diagnosa dan atau Masalah Kebidanan

1. Diagnosa sesuai dengan nomenklatur kebidanan

2. Masalah dirumuskan sesuai dengan kondisi klien

3. Dapat diselesaikan dengan asuhan kebidanan secara mandiri,

kolaborasi , dan rujukan

c. Standar III : Perencanaan

Bidan merencanakan asuhan kebidanan berdasarkan doagnosa dan

masalah yang ditegakan

Kriteria : Perencanaan

Page 59: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

42

1. Rencana tindakan disusun berdasarkan prioritas masalah dan kondisi

klien, tindakan segera, tindakan antisipasi, dan asuhan secara

komprehensif

2. Melibatkan klien pasien dan atau keluarga

3. Mempertimbangkan kondisi psikologis, sosial budaya klien/ keluarga

4. Memilih tindakan yang aman sesuai kondisi dan kebutuhanklien

berdasarkan evidence based dan memastikan bahwa asuhan yang

diberikan bermenfaat untuk klien

5. Mempertimbangkan kebijakan dan pertauran yang berlaku,

sumberdaya serta fasilitas yang ada

d. Standar IV : Implementasi

Bidan melaksanakan rencana asuhan kebidanan secara komprehensif ,

efektif, efisien, dan aman berdasarkan evidence based kepada klien/pasien,

dalam bentuk upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitaf. Dilaksanakan

secara mandiri, kolaboratif, dan rujukan

Kriteria : Implementasi

1. Memperhatikan keunikan klien sebagai makhluk bio-psiko-sosial-

spiritual-kultural

2. Setiap tindakan asuhan harus mendapatkan persetujuan dari klien dan

atau keluarganya (inform concent)

3. Memanfaatkan tindakan asuhan berdasarkan evidence based

4. Melibatkan klien/pasien dalam setiap tindakan

5. Menjaga privacy klien/pasien

Page 60: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

43

6. Melaksanakan prinsip pencegahan infeksi

7. Mengikuti perkembangan kondisi/klien secara berkesinambungan

8. Menggunakan sumber daya, sarana dan fasilitas yang ada

9. Melakukan tindakan sesuai standar

10. Mencatat semua tindakan yang telah dilakukan

e. Standar V : Evaluasi

Bidan melakukan evaluasi secara sistematis dan berkesinambungan untuk

melihat keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan, sesuai dengan

perubahan perkembangan kondisi klien

Kriteria : Evaluasi

1. Penilaian dilakukan segera setelah melaksanakan asuhan sesuai

kondisi klien

2. Hasil evaluasi dicatat dan dikomunikasikan pada klien dan keluarga

3. Evaluasi dilakukan sesuai dengan standar

4. Hasil evaluasi ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi klien

f. Standar VI : Pencatatan Asuhan Kebidanan

Bidan melakukan pencatatan secara lengkap. Akurat, singkat, dan jelas

mengenai keadaan/kejadian yang ditemukan dan dilakukan dalam

memberikan asuhan kebidanan

Kriteria : Pencatatan Asuhan Kebidanan

1. Pencatatan dilakukan segera setelah melaksanakan asuhan pada

formulir yang tersedia (Rekam Medis/KMS/Status pasien/buku KIA )

2. Ditulis dalam bentuk catatan perkembangan SOAP

Page 61: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

44

3. S adalah data subjektif, mencatatat hasil anamnesa

4. O adalah data objektof, mencatat hasil pemeriksaan

5. A adalah hasil analisa, mencatat diagnosa dan masalah kebidanan

6. P adalah penatalaksanaan, mencatat seluruh perencanaan dan

penatalaksanaan yang sudah dilakukan seperti tindakan antisipatif,

tindakan segera, tindakan secara komprehensif; penyuluhan,

dukungan, kolaborasi, evaluasi /follow up dan rujukan

2.4 Mutu Pelayanan Kesehatan

Pelayanan yang bermutu saat ini menjadi tuntutan dan kebutuhan bagi

pelanggan. Kualitas didifinisikan berbeda- beda oleh beberapa organisasi

(Raleigh & Catherine 2010). Kualitas pelayanan kesehatan adalah sejauh mana

pelayanan kesehatan untuk individu dan populasi meningkatkan kemungkinan

dari outcome kesehatan yang diinginkan dan konsisten dengan pengetahuan

profesional saat ini (Rockville 2008). Institut of Medicine (IOM)

mendefinisikan kualitas pelayanan kesehatan adalah pelayanan yang aman,

efektif, berpusat pada pasien, efisien dalam waktu dan berkeadilan. (Rockville

2008)

2.4.1 Pengertian Mutu

Mutu adalah kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan

(Crosby 1980).

Mutu merupakan gambaran dan karakteristik menyeluruh dari

barang atau jasa yang menunjukan kemampuanya dalam memuaskan

Page 62: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

45

kebutuhan pelanggan baik berupa kebutuhan yang dinyatakan maupun

kebutuhan yang tersirat (Supriyanto, 2011)

Hal ini sejalan dengan pernyataan Azwar dimana mutu pelayanan

kesehatan bahwa pelayanan kesehatan yang menunjuk pada tingkat

kesempurnaan pelayanan kesehatan yang di satu pihak dapat

menimbulkan kepuasan kepada setiap pasien dengan tingkat kepuasan

rata-rata penduduk, serta di pihak lain tata cara penyelenggarananya

sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan profesi yang teah

ditetapkan (Azwar 2010)

Mutu pelayanan kesehatan dapat dilihat dari berbagai perspektif,

seperti perspektif pasien, pemberi pelayanan, penyandang dana, pemilik

sarana kesehatan, dan administrator layanan kesehatan. Pada perspektif

pasien pelayanan kesehatan yang bermutu memiliki dimensi efektifitas,

akses, hubungan antara manusia, kesinambungan, dan kenyamanan.

Pada perspektif pemberi pelayanan kesehatan akan terfokus pada

kompetensi teknis, efektifitas, dan keamanan pelayanan. Pada

penyandang dana, pelayanan yang bermutu adalah pelayanan yang

efisien dan efektif. Perspektif pemilik sarana kesehatan berpandangan

bahwa layanan kesehatan yang bermutu merupakan layanan kesehatan

yang menghasilkan pendapatan yang mampu menutupi biaya

operasional dan pemeliharaan, tetpi dengan tarif yang terjangkau oleh

masyarakat. Dan pada perspektif administrator layanan kesehatan, mutu

layanan kesehatan akan selalu menyangkut dua aspek, yaitu aspek

Page 63: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

46

teknis penyediaan layanan dan aspek kemanusiaan yang timbul sebagai

akibat hubungan yang terjadi antara pemberi dan penerima layanan

2.4.2 Dimensi Mutu Pelayanan

Mutu pelayanan kesehatan memiliki beberapa dimensi antara lain

(Imbalo 2006):

a. Dimensi Kompetensi Teknis

Dimensi ini terkait dengan keterampilan, kemampuan, dan

penampilan petugas, manajer dan staf pendukung. Kompetensi

teknis berhubungan dengan bagaimana cara petugas mengikuti

standar pelayanan yang telah ditetapkan dalam hal dapat

dipertanggungjawabkan atau diandalkan . ketepatan, ketahanan uji,

dan konsistensi

b. Akses terhadap pelayanan

Pelayanan kesehatan harus dapat dicapai oleh masyarakat tanpa

terhalang oleh keadaan geografis, sosial, ekonomi, organisasi dan

bahasa

c. Efektifitas

Bagaimana standar pelayanan kesehatan digunakan dengan tepat,

konsisten dan sesuai situasi dan tempat dan sangat berkaitan dengan

keterampilan dalam mengikuti prosedur yag terdapat dalam layanan

kesehatan

d. Hubungan antar manusia

Page 64: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

47

Hubungan antar manusia yang baik menanamkan kepercayaan dan

kredibilitas dengan cara menghargai, menjaga rahasia,

menghormati, responsif, dan memberikan perhatian.

e. Efisiensi

Pelayanan yang efisien akan memberikan perhatian yang oprimal

daripada memaksimalkan pelayanan yang terbaik dengan

sumberdaya yang dimiliki

f. Kesinambungan

Pasien harus dapat dilayani sesuai dengan kebutuhanya

g. Keamanan

Mengurangi resiko cidera, infeksi,efek samping, atau bahaya lain

yang berkaitan dengan pelayanan

h. Kenyamanan dan kenikmatan

Kenyamanan dapat menimbulkan kepercayaan pasien kepada

organisasi layanan kesehatan

i. Informasi

Mampu memberikan informasi yang jelas tentang apa, siapa, kapan,

dimana dan bagaiaman layana kesehatan akan dan telah

dilaksanakan

j. Ketepatan waktu

Untuk mendapatkan keberhasilan pelayanan maka pelayanan

kesehatan harus dilaksanakan dalam waktu dan cara yang tepat oleh

Page 65: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

48

pemberi pelayanan yang tepat, dan menggunakan peralatan dan obat

yang tepat, serta biaya yang efisien

2.4.3 Cara Mengukur Mutu

Setiap pelayanan kesehatan ditemukan unsur adanya masukan

(input), lingkungan (environment), proses (Process), serta keluaran

(output). Untuk dapat meningkatkan mutu pelayanna kesehatan, unsur

masukan, lingkungan, proses, serta keluaran haruslah dapat dipantau

dan dinilai yang apabila ditemukan penyimpaangan segera dilakukan

perbaikan (Azwar 1996). Unsur- unsur tersebut dapat diuraikan

sebagai berikut :

a. Unsur masukan

Unsur masukan adalah semua hal yang dibutuuhkan untuk

terselenggaranya pelayanan kesehatan antara lain tenaga, dana, dan

sarana. Secara umum disebutkan apabila tenaga dan saranan

(kuantitats dan kualitas) tidak sesuai degan standar, maka sulit

diharapkan baiknya mutu pelayanan

b. Unsur Proses

Unsur proses adalah semua tindakan yang dilakukan. Unsur proses

dibagi atas dua macam yakni tindakan medis dan tindakan non

medis. Tindakan medis meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik,

pemeriksaan penunjang, tindakan medis, tindal lanjut. Tindakan

non medis meliputi informasi, penyaringan, konseling, dan rujukan

c. Unsur Lingkungan

Page 66: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

49

Unsur lingkungan adalah keadaan sekitar yang mempengaruhi

penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Untuk suatu institusi

pelayanan kesehatan, keadaan sekitar yang terpenting adalah

kebijakan, organisasi, dan manajemen. ApabilA Kebijakan,

organisasi, dan manajamen tidak sesuai dengan standar maka

pelayana kesehatan yang bermutu sulit untuk didapatkan

d. Unsur Keluaran

Unsur keluaran adalah yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan

pelayanan kesehatan yang dilakukan. Unsur keluaran dapat

menunjuk pada tingkat kesempurnaan aspek medis pelayanan

kesehatan dan pada tingkat kesempurnaan aspek nin medis

pelayanan kesehatan

Donabedian (1980) mengusulkan tiga kategori penggolongan

layanan kesehatan yaitu struktur, proses dan outcome. Ketiga kategori

ini perlu dipertimbangkan untuk mendapatkan suatu tingkat mutu

tertentu. Penggunaan pendekatan ini sangat penting untuk jaminan

mutu layanan kesehatan dan dapat membantu di dalam penilaian atau

pengukuran tingkat mutu layanan kesehatan yang multidimensi

(Imbalo 2006).

a. Standar struktur

Standar struktur adalah standar yang menjelaskan peraturan sistem,

kadang- kadang disebut juga sebagai masukan atau struktur.

Page 67: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

50

Termasuk kedalamnya hubungan organisasi, misi organisasi,

kewenangan, komite- komite, personel, peralatan gedung, rekam

medik, keuangan, perbekalan obat dan fasilitas. Contoh dari

standar struktur adalah tenaga kesehatan yang kompeten, peralatan

pemeriksaan, obat, kamar pemeriksaan, pasien, waktu konsultasi

harus ditentukan

b. Standar proses

Standar proses adalah aktivitas yang menyertakan penyediaan dan

penerimaan pelayanan. Standar proses akan menjelaskan apa yang

harus dilakukan, bagaimana melakukanya dan bagaiamana sistem

bekerja. Contoh dari standar proses adalah petugas kesehatan yang

melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang ditentukan

dalam standar pelayanan kesehatan. Semua hasil anamnesis dan

pemeriksaan fisik tersebut dicatat dengan lengkap dan akurat

dalam rekam medik

c. Standar keluaran

Standar keluaran merupakan hasil akhir atau akibat dari layanan

kesehatan. Standar keluaran akan menunjukan apakah layanan

kesehatan baerhasi atau gagaal. Pengukuran Quality of Life (QoL)

dan kepuasan pasien adalah salah satu outcome dari pelayanan

kesehatan yag diharapkan. Contoh dari standar keluaran adalah

klasifikasi dan pengobatan yang tepat, kepuasan dan pengetahuan

Page 68: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

51

pasien, tingkat kematian kasus, dan rekam medik yang diisi

lengkap dan akurat

Salah satu contoh standar layanan kesehatan dasar yang

digunakan di puskesmas, yaitu standar layanan ISPA. Pada Tabel

2.8 Standar Pelayanan ISPA terlihat dengan jelas standar struktur

atau masukan, standar proses, dan standar keluaran. Selain itu

contoh lain dari standar pelayanan adalah standar layanan makanan

biasa pasien dewasa kelas III pada Tabel 2.9 (Imbalo 2006)

Tabel 2. 6 Standar Pelayanan ISPA di Puskesmas

Masukan Proses Keluaran

Semua petugas

kesehatan telah

mengikuti pelatihan

penatalaksanaan kasus

ISPA WHO

Semua petugas

kesehatan telah

memiliki standar

kompetensi pada akhir

pelatihan

Antibiotika selalu

tersedia di Puskesmas

Sound timer selalu

tersedia di puskesmas

Semua petugas

kesehatan melakukan

anamnesis sesuai

pertanyaan yang

terdapat dalam

penatalaksanaan ISPA

WHO

Semua petugas

kesehatan melakukan

pemeriksaan fisik untuk

melihat dan mendengar

tanda – tanda yang

terdapat dalam

penatalaksanaan kasus

ISPA

Semua balita yang

diperiksa akan

diklasifikasikan dengan

benar dan mendapat

obat yang tepat dan/atau

dirujuk tepat waktu dan

tepat tempat

Semua ibu / pengantar

mendapat penyuluhan

kesehatan tentang hal-

hal yang penting

tentang ISPA

Semua ibu/ pengantar

mengerti bagaimana

merawat balita di rumah

Page 69: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

52

Masukan Proses Keluaran

dan apa tanda- tanda

bahaya yang

mengharuskan ibu

segera membawa balita

untuk mendapat

perawatan darurat

90% rekam medik diisi

dengan lengkap dan

akurat

70% ibu/ pengantar

merasa puas atas

layanan kesehatan yang

diberikan

Kematian kasus ISPA

kurang dari 1%

Tabel 2. 7 Standar Layanan Makanan Biasa Pasien Dewasa Kelas III

Masukan Proses Keluaran

Tersedianya formulir

order makanan biasa

yang berisi tiga pilihan

menu makanan biasa,

pilihan waktu makan

dan pilihan waktu snack

Tersedianya formulir

Perawat membagikan

formulir order makanan

biasa kepada pasien

setelah pasien masuk

instalasi rawat inap

Perawat menjelaskan

apa yang akan diisi ke

Pasien menerima

formulir order makanan

biasa dan membacanya

Pasien mengerti apa

yang akan diisi dalam

formulir dan menu apa

yang tersedia serta

Page 70: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

53

Masukan Proses Keluaran

rekap order makanan

biasa

Perawat instalasi/rawat

inap

dalam formulir dan

pilihan menu apa yang

tersedia

Perawat menjelaskan

kapan waktu sarapan

pagi, makan siang,

makan malam dan snack

Perawat mengumpulkan

semua formulir yang

telah terisi

Perawat membuat rekap

order makanan biasa

lengkap dengan waktu

makan dan waktu snack

Perawat menyerahkan

rekap order makanan

biasa ke instalasi gizi

waktu makan dan waktu

snack yang akan dipilih.

Bagi pasien yang buta

huruf akan dibacakan

oleh perawat

Pasien menyerahkan

formulir yang telah diisi

dengan pilihan menu

dan pilihan waktu

makan dan pilihan

waktu snack kepada

perawat instalasi rawat

inap

Rekap order makanan

biasa diterima oleh

instalsi gizi

2.5 Kepuasan Pasien

Perspektif pasien terhadap kualitas pelayanan adalah sangat penting

karena kepuasan pasien sering lebih cenderung dalam memenuhi pelayanan

dan penggunaan ulang dari pelayanan yang disediakan pelayanan kesehatan.

Kepuasan pasien adalah bentuk perasaan seseorang setelah

mendapatkan pengalaman terhadap kinerja pelayanan yang telah memenuhi

Page 71: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

54

harapan (Gerson 2004). Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa yang

muncul setelah membandingkan antara persepsi terhadap kinerja atau hasil

suatu produk atau jasa dan harapan- harapan (Kotler, 2007). Kepuasan adalah

tingkat perasaaan seseorang setelah membandingkan sesuatu hasil yang

dirasakan dengan harapanya. Sehingga, dapat dinyatakan bahwa harapan dari

hasil yang dirasakan merupakan komponen pokok kepuasan konsumen

(Supranto 2006)

Jika suatu pelayanan kesehatan akan melakukan upaya peningkatan

mutu layanan kesehatan, pengukuran tingkat kepuasan pasien ini mutlak

diperlukan. Melalui pengukuran tersebut, dapat diketahui sejauh mana

dimensi- dimensi mutu layanan kesehatan yang telah diselenggarakan dapat

memenuhi harapan pasien (Imbalo 2006). Sangat penting dilakukan

pengukuran kepuasan pasien sehingga dapat diketahui penyebab timbulnya

ketidakpuasan (Supranto 2006)

Penliaian kualitas pelayanan dikaitkan dengan berfokus pada aspek

fungsi dari proses pelayanan (Supranto, 2011)yaitu :

1. Tangibles (wujud nyata) adalah wujud langsung yang meliputi fasilitas

fisik, yang mencakup kemutahiran peralatan yang digunakan, kondisi

sarana, kondisi SDM perusahaan dan kesearasan antara fasilitas fisik

dengan jenis jasa yang diberikan

2. Reliability (kepercayaan) adalah pelayanan yang disajikan dengan

segera dan memuaskan dam merupakan aspek – aspek keandalan

Page 72: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

55

system pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa yang meliputi

kesesuaian pelaksanaan pelayanan dengan rencana, kepeduliaan

institusi kepada permasalahan yang dialami pasien, keandalan

penyampaia sejak awal, ketepatan waktu pelayanan sesuai dengan janji

yang diberikan keakuratan penanganan

3. Responsiveness (tanggung jawab) adalah keinginan untuk membantu

dan menyediakan jasa yang dibutuhkan konsumen. Hal ini meliputi

kejelasan informasi waktu penyampaian jasa, ketepatan dan kecepatan

dalam pelayanan administrasi, kesediaan pegawai dalam membantu

konsumen, keluangan waktu pegawai dalam menanggapi perminataan

pasien dengan cepat

4. Assurance (jaminan) adalah adanya jaminan bahwa jasa yang

ditawarkan memberikan jaminan keamanan yang meliputi kemampuan

SDM, rasa aman selama berurusan dengan karyawan, kesabaran

karyawan, dukungan pimpinan terhadap staff.

5. Empathy (empati) adalah berkaitan dengan memberikan perhatian

penuh kepada konsumen, perhatian staf secara pribadi kepada

konsumen, pemahaman akan kebutuhan konsumen, perhatian terhadap

kepentingan konsumen, kesesuain waktu pelayanan dengan kebutuhan

konsumen

Menurut Budiastuti (Budiastuti 2002) mengemukakan bahwa pasien

dalam mengevaluasi kepuasan terhadap jasa pelayanan yang diterima

mengacu pada beberapa faktor, yaitu:

Page 73: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

56

1. Komunikasi

Tata cara informasi yang diberikan oleh penyedia jasa pelayanan

dan keluhan- keluhan dari pasien. Bagaiamana keluhan- keluhan

dari pasien dengan cepat diterima oleh penyedia jasa dalam

memberikan bantuan terhadap keluhan pasien. Komunikasi dalam

hal ini juga termasuk perilaku, tutur kata, keacuhan, keramahan

petugas, serta kemudahan mendapatkkan informasi dan

komunikasi menduduki peringkat yang tinggi dalam persepsi

kepuasan paisen

2. Pelayanan

Pelayanan dapat dilihat pada keramahan petugas, kecepatan dalam

pelayanan. Pusat pelayanan kesehatan dianggap baik apabila dalam

memberikan pelayanan lebih memperhatikan kebutuhan pasien

maupun orang lain yang berkunjung. Kepuasan muncul dari kesan

pertama masuk pasien terhadap pelayanan kesehatan yang

diberikan. Dapat dijabarkan dengan pertanyaan yang menyangkut

keramahan, informasi yang diberikan, sejauh mana tingkat

komunikasi, responsif, suport, seberapa tanggap tenaga pelayanan

kesehatan, dan farmasi

3. Lokasi

Lokasi meliputi letak pusat kesehatan, letak ruangan dan

lingkunganya. Merupakan salah satu aspek yang menentukan

pertimbangan dalam memilih pusat kesehatan. Akses menuju lokasi

Page 74: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

57

yang mudah dijangkau mempengaruhi kepuasan klien dalam

memanfaatkan fasilitas kesehatan di rumah sakit maupun jasa

kesehatan lainya. Umumnya semakin dekat pusat kesehatan dengan

pusat perkotaan atau yang mudah dijangkau, mudahnya transportasi

dan lingkungan yang baik akan semakin menjadi pilihan bagi pasien

yang membutuhkan pusat pelayanan kesehatan tersebut

4. Fasilitas

Tersedianya fasilitas yang lengkap di pelayanan kesehatan maka

akan memparuhi kepuasan pasien. Fasilitas pelayanan tersebut antara

lain sarana dan prasarana, ruang tunggu yang nyaman,dan ruang

rawat.

5. Biaya

Harga suatu pelayanan menjadi aspek yang diperhatikan oleh pasien.

Harga yang dimaksud disini adalah harga produk atau jasa

pelayanan. Dalam hal ini biaya biaya jasa pelayanan mempengaruhi

pasien dari biaya yang harus pasien keluarkan, semakin mahal harga

perawatan maka pasien mempunyai harapan yang lebih besar. Biaya

dapat dijabarkan dalam pertanyaan kewajaran biaya, kejelasan

komponen biaya, biaya pelayanan, perbandingan dengan pelayanan

kesehatan sejenis lainya, tingkat masyarakat yang berobat, ada

tidaknya keinginan bagi masyarakat miskin, dan sebagaianya.

Efisiensi dan efektifitas biaya dapat dilihat dengan pelayananya yang

Page 75: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

58

murah, tepat guna, tidak ada diagnosa dan terapi yang berlebihan

juga menjadi pertimbangan dalam menetapkan biaya perawatan

2.5.1 Pengukuran Kepuasan Pasien

Menurut Kotler terdapat 4 metode untuk mengukur kepuasan

pelanggan, yaitu sebagai betikut (Supranto 2006):

1. Sistem Keluhan dan Saran

Setiap organisasi yang berorientasi pada pelanggan

(customer-oriented) perlu memberikan kesempatan yang luas

kepada pada pelangganya untuk menyampaikan saran, pendapat dan

keluhan mereka

2. Ghost Shopping

Salah satu cara untuk memperoleh gambaran mengenai

kepuasan pelanggan adalah dengan mempekerjakan beberapa orang

(gost shopper) untuk berperan atau bersikap sebagai pelanggan atau

pembeli potensial produk perusahaan dan persaing

3. Lost Customer Analysis

Perusahaan seyogyanyan menghubungi para pelanggan

yang telah berhenti membeli atau yang telah berpindah pemasok

agar dapat memahami mengapa hal itu terjadi dan supaya dapat

mengambil kebijakan perbaikan atau penyempurnaan selanjutnya

Page 76: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

59

4. Survei Kepuasaan Pelanggan

Melalui survei perusahaan akan memperoleh tanggapan dan

umpan balik (feedback) secara langsung dari pelanggan dan juga

memberikan tanda (signal) positif bahwa perusahaan menaruh

perhatian terhadap para pelangganya

Selain itu terdapat beberapa cara untuk mengukur kepuasan pasien.

Salah satu cara yang dapat digunakan dalam mengukur kepuasan pasien

berdasarkan konsep harapan- kinerja. Pengukuran harapan kinerja dapat

dilakukan dengan membuat kuesioner yang berisi aspek- aspek layanan

kesehatan yang dianggap penting oleh pasien. Kemudian pasien diminta

menilai setiap aspek

Penilaian pasien terhadap kinerja layanan dilakukan dengan

menggunakan skala likert. Skala likert adalah skala pengukuran yang

dugunakan untuk mengukur sikap, pemdapat, dan persepsi seseorang

tentang fenomena sosial. Dalam skala ini, jawaban tiap item instrmen

mempunyai graduasi dari sangat positif sampai sangat negatif

(Sugiyono 2012) . Skala likert dengan interval empat (afour-point likert

scale) yaitu, 4=sangat setuju (SS), 3=setuju (S), 2= kurang setuju (TS),

dan 1= tidak setuju (STS)

Page 77: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

60

2.6 Kerangka Teori

Gambar 2. 2 Kerangka Teori Pengukuran Mutu menurut Donabedian

Pengukuran mutu menurut Donabedian (1980) dikategorikan menjadi tiga

yaitu, pertama standar struktur yang mennetukan tingkat sumber daya yang

diperlukan agar standar layanan kesehatan dapat dicapai, contohnya personel,

peralatan, bahan, fasilitas, dan standar. Kedua standar prosess menentukan

kegiatan apa yang harus dilakukan agar standar layanan kesehatan dapat dicapai,

contohnya tindakan anamnesis pasien, pemeriksaan fisik, penunjang medik,

peresepan obat, penyuluhan kesehatan dan merujuk pasien. Ketiga standar

keluaran (outcome) atau hasi layanan ialah hasil layanan yang telah dilaksanakan

sesuai standar layanan kesehata, contohnya kepatuhan terhadap standar ,

kesembuhan, kematian, kesakitan, dan kepuasan pasien

STRUKTUR

Sumber daya

manusia

Perbekalan

Peralatan

Bahan

Fasilitas

Standar

PROSES

Anamnesis

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan

Penunjang medik

Peresepan obat

Penyuluhan

kesehatan

Merujuk pasien

KELUARAN

Tingkat kepatuhan

meningkat

Tingkat Kesembuhan

meningkat

Tingkat kematian

menurun

Tingkat kesakitan

menurun

Kepuasan meningkat

Page 78: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

61

BAB III

KERANGKA PIKIR DAN DEFINISI ISTILAH

3.1 Kerangka Pikir

Variabel penelitian ini mencangkup tiga kategori layanan kesehatan

menurut Donabedian (1980) yang terdiri dari standar struktur, proses dan

outcome. Karena keterbatasan peneliti dan waktu penelitian maka pada

penelitian ini variabel yang diteliti pada struktur berfokus pada tenaga bidan

yaitu dengan melihat perizinan atau licensure dan kompetensi bidan sebagai

tenaga medis yang melakukan pelayanan antenatal langsung kepada pasien

dan ketersediaan sarana dan prasarana dasar yang dibutuhkan pelayanan

antenatal. Proses adalah pelayanan antenatal pada trimester pertama, kedua,

dan ketiga . Pada outcome akan dilihat kepatuhan bidan dalam memenuhi

standar pelayanan dan kepuasan pasien setelah diberikan pelayanan sesuai

standar oleh bidan. Pengukuran menurunya angka kesakitan dan kematian,

meningkatnya kesembuhan pasien tidak dilakukan mngingat adanya

keterbatasan waktu penelitian yang hanya dilakukan dalam kurun waktu 1

bulan

Gambar 3. 1 Kerangka Pikir Penelitian

STRUKTUR

Lisensi tenaga bidan

Kompetensi bidan

Ketersediaan sarana

dan prasarana dasar

dan yang dibutuhkan

pelayanan antenatal

PROSES

Pelayanan Kehamilan

Trimester Pertama

Pelayanan Kehamilan

Trimester Kedua

Pelayanan Kehamilan

Trimester Ketiga

OUTCOUME

Kepatuhan

terhadap standar

Kepuasan

Pasien

Page 79: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

62

3.2 Definisi Istilah

1. Lisensi bidan

Lisensi bidan merupakan salah satu mekanisme untuk menjamin mutu

layanan kesehatan. SIKB (Surat Izin Kerja Bidan) adalah bukti tertulis

yang diberikan kepada bidan yang sudah memenuhi pesyaratan untuk

bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan.

2. Kompetensi bidan

Kompetensi bidan adalah bagaimana pengetahuan bidan terhadap standar

pelayanan antenatal dan bagaimana bidan mengikuti standar pelayanan

antenatal. Selain itu kompetensi bidan dibuktikan dengan dimilikinya STR

(Surat Tanda Registrasi). STR adalah bukti tertulis yang diberikan oleh

pemerintah kepada tenaga kesehatan yang diregistrasi setelah memiliki

sertifikat kompetensi.

3. Sarana dan prasarana

Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam

mencapai maksud atau tujuan. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu

yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses. Sarana

dan prasarana merupakan faktor yang mendukung untuk melaksanakan

tindakan atau kegiatan. Prasarana meliputi ruangan tunggu, ruang

pendaftaran, ruang pemeriksaan ibu hamil, dan kamar mandi atau WC

yang memenuhi standar kesehatan yaitu tersedianya air bersih yang

memenuhi syarat fisik, kimia dan bakteriologik, pencahayaan yang cukup,

ventilasi yang cukup serta terjamin keamananya (Kemenkes RI 2014a).

Page 80: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

63

Fasilitas suatu alat atau sarana untuk mendukung melaksanakan tindakan/

kegiatan dalam pemeriksaan dan pencatatan dan pelaporan baik dalam segi

jenis dan jumlahnya sesuai dengan pelayanan kesehatan ibu yang diatur

dalam peraturan menteri kesehatan No 75 tahun 2014

4. Pelayanan Kehamilan Trimester Pertama

Pelayanan yang dilakukan kepada ibu hamil trimester pertama yang

meliputi:

1. Persiapan penolong (mencuci tangan) oleh bidan

2. Anamnesis pasien (identitias ibu hamil, riwayat kehamilan sekarang,

riwayat kontrasepsi, riwayat medis lainya, dan riwayat sosial ekonomi

lalu, serta bertanya mengenai keluhan ibu)

3. Pemeriksaan umum dan kehamilan (pemeriksaan keadaan umum,

tinggi badan, suhu tubuh, tekanan darah, berat badan, LiLA,

Pemeriksaan Laboratorium (darah dan urin)

4. Menetapkan diagnosa kebidanan (penentuan umur kehamilan, tafsiran

persalinan, resiko yang ditemukan, dan penyakit- penyakit lain)

5. Intervensi dan Implementasi (skrining imunisasai TT dan pemberian

imunisasai TT bila perlu, pemberian suplemen gizi, pemberian terapi

atau tatalaksana kasus sesuai hasil pemeriksaan, pemberian informasi

kepada ibu mengenai hasil pemeriksaan, dan Infromasi kapan ibu

harus melakukan kunjungan ulang)

6. Informasi dan Konseling (KIE) (Persiapan persalinan dan kesiagaan

menghadapi komplikasi, inisiasi menyusu dini dan ASI eksklusif, KB

Page 81: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

64

paska persalinan, masalah gizi, imunisasi TT pada ibu hami l, masalah

penyakit kronis dan penyakit menular, kelas ibu, Brain booster,

Informasi HIV/AIDS dan IMS, Infromasi KtP (Kekerasan terhadap

Perempuan) )

7. Dokumentasi Kebidanan (pencatatan data subjektif, obyektif, rumusan

diagnosa, dan intevensi dan implementasi yang dilakukan oleh bidan)

5. Pelayanan Kehamilan Trimester Kedua

Pelayanan yang dilakukan kepada ibu hamil trimester pertama yang

meliputi:

1. Persiapan penolong (mencuci tangan) oleh bidan

2. Anamnesis pasien (memperhatikan catatan sebelumnya dan bertanya

keluhan pasien )

3. Pemeriksaan umum dan kehamilan (pemeriksaan keadaan umum, suhu

tubuh, tekanan darah, berat badan, tinggi fundus uteri, presentasi janin,

dan denyut jantung janin

4. Menetapkan diagnosa kebidanan (penentuan umur kehamilan, tafsiran

persalinan, resiko yang ditemukan, dan penyakit- penyakit lain)

5. Intervensi dan Implementasi (pemberian suplemen gizi, pemberian

terapi atau tatalaksana kasus sesuai hasil pemeriksaan, pemberian

informasi kepada ibu mengenai hasil pemeriksaan, dan Infromasi

kapan ibu harus melakukan kunjungan ulang)

6. Informasi dan Konseling (KIE) (Persiapan persalinan dan kesiagaan

menghadapi komplikasi, inisiasi menyusu dini dan ASI eksklusif, KB

Page 82: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

65

paska persalinan, masalah gizi, imunisasi TT pada ibu hami l, masalah

penyakit kronis dan penyakit menular, kelas ibu, Brain booster,

Informasi HIV/AIDS dan IMS, Infromasi KtP (Kekerasan terhadap

Perempuan) )

7. Dokumentasi Kebidanan (pencatatan data subjektif, obyektif, rumusan

diagnosa, dan intevensi dan implementasi yang dilakukan oleh bidan)

6. Pelayanan Kehamilan Trimester Ketiga

Pelayanan yang dilakukan kepada ibu hamil trimester pertama yang

meliputi:

1. Persiapan penolong (mencuci tangan) oleh bidan

2. Anamnesis pasien (memperhatikan catatan sebelumnya dan bertanya

keluhan pasien )

3. Pemeriksaan umum dan kehamilan (pemeriksaan keadaan umum, suhu

tubuh, tekanan darah, berat badan, tinggi fundus uteri, presentasi janin,

dan denyut jantung janin, dan pemeriksaan laboratorium)

4. Menetapkan diagnosa kebidanan (penentuan umur kehamilan, tafsiran

persalinan, resiko yang ditemukan, dan penyakit- penyakit lain)

5. Intervensi dan Implementasi (pemberian suplemen gizi, pemberian

terapi atau tatalaksana kasus sesuai hasil pemeriksaan, pemberian

informasi kepada ibu mengenai hasil pemeriksaan, dan Infromasi

kapan ibu harus melakukan kunjungan ulang)

6. Informasi dan Konseling (KIE) (Persiapan persalinan dan kesiagaan

menghadapi komplikasi, inisiasi menyusu dini dan ASI eksklusif, KB

Page 83: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

66

paska persalinan, masalah gizi, imunisasi TT pada ibu hami l, masalah

penyakit kronis dan penyakit menular, kelas ibu, Brain booster,

Informasi HIV/AIDS dan IMS, Infromasi KtP (Kekerasan terhadap

Perempuan) )

7. Dokumentasi Kebidanan (pencatatan data subjektif, obyektif, rumusan

diagnosa, dan intevensi dan implementasi yang dilakukan oleh bidan)

7. Kepatuhan bidan

Kepatuhan bidan terhadap standar pelayanan antenatal care yang ada pada

tiap trimester kehamilan

3.3 Definisi Operasional

1. Kepuasan Pasien

Kepuasan pasien adalah kesesuaian antara harapan pasien akan pelayanan

antenatal dengan pelayanan antenatal yang telah didapatkan oleh pasien

Alat Ukur : Kuesioner kepuasan pasien

Hasil Ukur :

1. Puas, Jika nilai kesesuaian ≥90%

2. Kurang Puas, Jika nilai kesesuaian <90%

Page 84: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

67

BAB IV

METODELOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan mix method (kualitatif dan

kuantitatif). Peneltian kombinasi adalah pendekatan peneltian yang

mengkombinasikan anatara penelitian kualitatif dengan penelitian kuantitatif

(Creswell 2010). Penelitian kombinasi yang dipakai pada penelitian ini adalah

embedded design, yaitu mencakup pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif

namun salah satu dari tipe data berperan sebagai pendukung didalam keseluruhan

desain (Creswell & Clark 2007). Pada penelitian ini data kuantitatif yang berperan

sebagai data pendukung

4.1.1 Kualitatif

Pendekatan kualitatif digunakan untuk menggali lebih mendalam

lisensi dan kompetensi bidan, sarana dan prasarana pelayanan antenatal

sebagai input, proses pelayanan ANC trimester 1, 2 dan 3 sebagai

proses dan kepatuhan bidan terhadap standar pelayanan sebagai output.

4.1.2 Kuantitatif

Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengukur kepuasan pasien

sebagai ouput

Page 85: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

68

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Puskesmas Ciputat Timur. Penelitian

akan dilakukan pada bulan Maret- April 2017

4.3 Populasi, Sampel, dan Informan

4.3.1 Populasi

Seluruh Ibu hamil yang mendapatkan pelayanan ANC di

Puskesmas Ciputat Timur

4.3.2 Sampel

Sampel untuk mengukur kepuasan ibu hamil adalah seluruh ibu

hamil yang diamati saat proses observasi pelayanan ANC

4.3.3 Informan

Informan penelitian kualitatif dipilih berdasarkan teknik purposive

sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel

sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini

misalnya orang tersebut dianggap paling tahu tentang apa yang kita

harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan

memudahkan peneliti menjelajahi objek/situasi yang diteliti (Sugiyono

2012) .

Informan dalam penelitian ini adalah bidan. Bidan yang dipilih

adalah bidan yang berstatus kepegawaian PNS dan masa kerja lebih

dari 3 tahun sejak menjadi bidan dan bekerja di Puskesmas Ciputat

Timur yaitu sebanyak 4 orang bidan. Status kepegawaian PNS dipilih

karena Puskesmas Ciputat Timur adalah institusi pemerintah dan bidan

Page 86: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

69

pegawai negeri sipil adalah bidan yang secara administrasi memenuhi

syarat- syarat yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan

yang berlaku, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas

dalam suatu jabatan. Sedangkan masa kerja lebih dari 3 tahun

dikarenakan ingin memilih bidan yang memiliki pengalaman kerja yang

lebih lama . Penelitian yang dilakukan oleh Lamere (2013) membagi

kategori masa kerja bidan menjadi masa kerja cukup lama >3 tahun dan

kurang lama < 3 tahun (Lamere 2013).

Informan lain dalam penelitian ini adalah Kepala Puskesmas

Ciputat Timur dan Kepala Tata Usaha Puskesmas Ciputat Timur

4.4 Instrumen Penelitian

4.4.1 Kualitatif

Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data menggunakan

pedoman observasi/ check list sesuai standar untuk mengetahui

kepemilikin SIKB (Surat Izin Kerja Bidan) sebagai lisensi dan STR

(Surat Tanda Registrasi Bidan) sebagai bukti kompetensi bidan, sarana

dan prasarana pelayanan ANC, dan proses pelayanan ibu hamil

trimester pertama, kedua, dan ketiga. Selain itu digunakan pula

pedoman wawancara mendalam untuk menggali lebih dalam mengenai

ketersediaan sarana dan prasarana pelayanan ANC, proses pelayanan

ANC, dan kepatuhan bidan terhadap standar pelayanan ANC. Alat

bantu yang digunakan adalah alat perekam dan buku catatan

Page 87: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

70

4.4.2 Kuantitatif

Instrumen penelitian berupa kuesioner kepuasan pasien yang

digunakan untuk mengetahui kepuasan pasien pada ibu hamil yang

telah diobservasi selama proses pelayanan ANCnya. Kuesioner yang

digunakan sudah dilakukan uji validitas dan reliabiltas. Pada uji

validitas didapatkan korelasi (r-hitung) yang diperoleh pada item

kuesioner trimester pertama berkisar antara 0,714- 0,999 , lebih dari (r-

tabel) 0,707, dan item kuesioner kedua dan ketiga 0,733- 0,999, lebih

dari (r- tabel) 0,707, sehingga semua item pertanyaan dinyatakan valid.

Demikian pula dengan hasil pengujian reliabilitas dengan nilai

cronbachs’s alpha kuesioner trimester pertama pada tingkat harapan,

0,766 dan pada tingkat hasil pelayanan 0,764 dan kuesioner trimester

kedua dan ketiga pada tingkat harapan, 0,766 dan pada tingkat hasil

pelayanan 0,764. Nilai tersebut lebih besar dari 0,60 sehingga kuesioner

dinyatakan reliabel. Dengan demikian kuesioner layak untuk dijadikan

instrumen dalam mendapatkan data penelitian

4.5 Metode Pengumpula n Data

4.5.1 Kualitatif

Untuk mendampatkan data kualitatif, peneliti menggunakan

beberapa teknik dalam pengumpulan data. Teknik yang digunakan

antara lain observasi, wawancara mendalam, dan telaah dokumen.

Observasi dilakukan kepada bidan sebanyak 8 kali pada masing-

masing bidan. Jumlah bidan yang diobservasi sebanyak 4 orang, oleh

karena itu jumlah ibu hamil yang diamati proses pelayanan antenatal

Page 88: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

71

sebanyak 32 orang yang terbagi atas ibu hamil trimester pertama, 8

orang, ibu hamil trimester kedua 12 orang, dan ibu hamil trimester

ketiga 12 orang.

4.5.2 Kuantitatif

Untuk mendapatkan data kuantitaif menggunakan data primer yang

didapatkan dengan menyebar kuesioner kepuasan pasien kepada ibu

hamil.

4.6 Triangulasi

Validasi akan mempergunakan teknik triangulasi sumber dan triangulasi

metode.

1. Triangulasi sumber, didapat dari bidan pelaksana dan bidan koordinator

ANC untuk mengetaui sarana dan prasarana pelayanan ANC, proses

pelayanan ANC kepada ibu hamil, serta kepatuhan bidan pada standar

pelayanan ANC. Sumber lain yaitu kepala puskesmas dan kepala staf tata

usaha untuk mengetahui sarana dan prasaranan pelayanan ANC, bukti

kompetensi dan lisensi bidan dalam pelayanan ANC, dan kepatuhan bidan

terhadap standar pelayanan ANC

2. Triangulasi metode dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi

dan telaah dokumen dan data

4.7 Pengolahan Data

4.7.1 Kualitatif

Pengolahan data kualitatif pada penelitian ini adalah sebagai

berikut :

Page 89: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

72

1. Reduksi

` Informasi yang didapatkan disusun dalam bentuk transkrip.

Laporan disusun berdasarkan data yang didapatkan kemudia

direduksi, dirangkum, dipilih hal- hal yang pokok, difokuskan pada

hal- hal yang penting

2. Display

Data dibuat dalam betuk matriks untuk memudahkan peneiliti

dalam melihat pola- pola hubungan suatu data dengan data lainya

3. Verifikasi

Penarikan kesimpulan adalah proses perumusan makna dari

hasil penelitian yang diungkapkan dengan kalimat singkat, padat

dan mudah dipahami

4.7.2 Kuantitatif

1. Editing

Editing adalah pengecekan data kuesioner kepuasan ibu hamil yang

telah terkumpul untuk melihat adanya kemungkinan data tidak sesuai

atau meragukan. Dilakukan pengecekan isian kuesioner untuk

mengetahui kelengkapan jawaban dari responden

2. Entry

Entry adalah memasukan data yang diperoleh ke dalan komputer

untuk diolah dan dianalisis

3. Cleaning

Page 90: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

73

Cleaning adalah kegiatan pemeriksaan dan pengecekan kembali data

yang sudah dimasukan untuk melihat apakah ada kesalahan atau tidak.

4. Skoring

Skoring yaitu memberikan skor terhadap jawaban yang menyangkut

kepuasan pasien. Nilai 1 diberikan untuk jawaban STS (Sangat Tidak

Setuju), 2 untuk jawaban TS (Tidak Setuju), 3 untuk jawaban S

(Setuju), dan 4 untuk jawaban SS (Sangat Setuju). Total nilai hasil

pelayanan dibandingkan dengan total nilai harapan dan dibuat

presentasenya. Semakin besar nilai presentase maka kepuasan juga

semakin besar

4.8 Analisis Data

4.8.1 Analisis Data Kualitatif

1. Wawancara mendalam

Teknik yang digunakan adalah teknik analisis isi (Contets Analisys).

Contets Analysis berhubungan dengan isi komunikasi, yaitu teknik

penelitian untuk membuat informasi- informasi yang dapat ditiru.

Teknik ini digunakan untuk analisis hasil wawancara mendalam

dengan bidan, kepala puskesmas, dan kepala poli Pelayanan KIA.

Hasil analisis selanjutnya dideskripsikan dalam draft laporan

penelitian.

OUTCOME

Kepatuhan bidan

dalam memenuhi

standar pelayanan

Kepuasan pasien

Page 91: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

74

2. Observasi/daftar tilik

Dalam daftar tilik ini pengamat harus mengisi “Ya” apabila kegiatan

tersebut dilakukan, “Tidak” apabila kegiatan itu tidak dikerjakan

4.8.2 Analisis Data Kuantitatif

Data kuantitatif yang diperoleh dianalisis univariat untuk

mengetahui kepuasan responden

Skor Jumlah Ya x 100%

Jumlah (Ya + Tidak)

Page 92: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

75

BAB V

HASIL PENELITIAN

Dalam mengukur mutu pelayanan kesehatan dapat digunakan teori

pengukuran mutu Donabedian. Donabedian (1980) mengusulkan tiga kategori

penggolongan layanan kesehatan yaitu struktur, proses dan outcome. Ketiga

kategori ini perlu dipertimbangkan untuk mendapatkan suatu tingkat mutu tertentu

(Imbalo 2006).

5.1 Gambaran Puskesmas Ciputat Timur

5.1.1 Letak Geografis

Puskesmas Ciputat Timur sebelah utara berbatasan dengan DKI

Jakarta, sebelah selatan bebatasan dengan Puskesmas Ciputat, sebelah

barat berbatasan dengan Puskesmas Rengas dan DKI Jakarta, dan

sebelah timur berbatasan dengan Puskesmas Pisangan. Puskesmas

Ciputat Timur terletak +8 km sebelah Utara Kota Tangerang Selatan.

Puskesmas ini terletak di Jalan Anggur 1 Kelurahan Rempoa,

Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Propinsi Banten.

Menempati tanah seluas 600m2

dengan luas bangunan 1000m2 yang

terdiri dari 2 lantai. Kegiatan pelayanan berada pada lantai 2 dan lantai

1. Wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur terdiri dari 2 kelurahan

yaitu Kelurahan Rempoa dan Kelurahan Cempaka Putih

Page 93: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

76

5.1.2 Sumber Daya Manusia

Puskesmas Ciputat Timur memiliki tenaga kesehatan yang

berjumlah 42 orang. Tenaga tersebut terbagi atas Kepala Puskesmas,

Subag TU, Dokter Umum , Dokter Gigi , Kesehatan Masyarakat, bidan,

perawat, perawat gigi, analisis laboratorium , tenaga pelaksana gizi,

fisioterapis, petugas loket, juru masak, supir ambulance, security,

cleaning service.

Adapun untuk sumber daya dalam pemberian pelayanan KIA

adalah tenaga bidan. Bidan di Puskesmas Ciputat Timur berjumlah 9

orang yang terdiri dari 4 orng bidan PNS, 2 orang bidan PTT, dan 3

orang bidan Honore

5.2 Gambaran Struktur Pelayanan ANC Puskesmas Ciputat Timur

5.2.1 Karakteristik Informan

Informan pada penelitian ini adalah bidan PNS di Puskesmas

Ciputat Timur yang berjumlah 4 orang. Informan triangulasi pada

penelitian ini antara lain: Kepala Tata Usaha Puskesmas Ciputat Timur

dan Kepa Puskesmas Ciputa Timur. Adapun karakteristik Informanya

adalah sebaga berikut:

Page 94: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

77

Tabel 5. 1 Karakteristik Informan Utama

No

Kode

Responden

Umur

(th)

Jabatan Pendidikan

Masa

Kerja

(th)

1 R-3a 46 Bidan Koordinator

Puskesmas Ciputat Timur

Diploma IV

Kebidanan

8

2 R-3b 37 Bidan Puskesmas Ciputat

Timur

Diploma III

Kebidanan

8

3 R-3c 32 Bidan Puskesmas Ciputat

Timur

Diploma III

Kebidanan

7

4 R-3d 29 Bidan Puskesmas Ciputat

Timur

Diploma III

Kebidanan

4

Tabel 5. 2 Karakteristik Informan Triangulasi

No

Kode

Responden

Umur

(th)

Jabatan Pendidikan

Masa

Kerja

(th)

1 R-1 44 Kepala Puskesmas Ciputat

Timur

Strata II

Kesehatan

Masyarakat

17

2 R-2 Kepala Tata Usaha

Puskesmas Ciputat Timur

Strata II

Kesehatan

Masyarakat

27

Page 95: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

78

5.2.2 Kompetensi dan lisensi Bidan Pelayanan ANC

Tenaga bidan di poli KIA Puskesmas Ciputat Timur berjumlah 9

orang yang terdiri dari 4 orng bidan PNS, 2 orang bidan PTT, dan 3

orang bidan Honorer. Pada penelitian ini bidan yang dijadikan informan

adalah bidan yang berstatus kepegawaian Pegawai Negeri Sipil (PNS)

yang berjumlah 4 orang.

Tabel 5. 3. Surat Ijin Kerja Bidan (SIKB) dan Surat Tanda Registrasi

Bidan (STR) Bidan Puskesmas Ciputat Timur

No

Kode

Responden

Surat Izin Kerja Bidan

Surat Tanda Regstrasi

Bidan

No SIKB No Registrasi

1. R-3a √ 446.4/003/02/12/SIKB/Dinkes/20

15

√ 12 02 5 2 1 12-

0680967

2. R-3b √ 446.4/0188/01/01/SIKB/Dinkes/2

015

√ STR diperbaharui

3. R-3c √ 446.4/0190/01/01/SIKB/Dinkes/2

015

√ 11 02 5 2 1 12-

0043724

4. R-3d √ 446.4/0050/02/08/SIKB/Dinkes/2

016

√ 11 02 5 2 1 16-

1105305

Page 96: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

79

Kompetensi tenaga bidan dilihat dengan dimilikinya STRB (Surat

Tanda Registrasi Bidan). Pada penelitian ini, tiga dari empat orang

bidan memiliki Surat Tanda Registrasi Bidan (STRB) yang masih

berlaku pada tahun 2017. Akan tetapi satu orang bidan STR nya sedang

dalam proses diperbaharui. Hal ini berarti bidan sudah memiliki

kompetensi dalam melakukan pelayanan

Lisensi tenaga bidan dilihat dengan dimilikinya SIKB (Surat Ijin

Kerja Bidan). Pada penelitian ini bidan Puskesmas Ciputat Timur

memiliki Surat Izin kerja Bidan (SIKB) yang terdaftar pada Dinas

Kesehatan dan masih berlaku pada tahun 2017.

Selain itu dalam meningkatkan kemampuan bidan dalam

melakukan pelayanan dibutuhkan pelatihan tenaga bidan. Dalam

penelitian ini diketahui bahwa semua bidan Puskesmas Ciputat Timur

belum pernah mengikuti pelatihan pelayanan ANC. Seperti yang

diungkapkan oleh bidan (R-3a) “Kalau Pelatihan antenatal tidak ya,

setau saya pelatihan antenatal belum ada” dan bidan (R-3c) “Kalau

ANC Belum pernah. Pelatihanya setau saya belum ada, setau saya

kalau di kebidanan adanya APN untuk persalinan sama KB” . Hal

tersebut juga diungkapkan oleh Kepala Puskesmas Ciputat Timur

“....pelatihan khusus antenatal setau saya si ga ada ya, belum ada” dan

Kepala Tata Usaha Puskesmas Ciputat Timur “....kalau untuk pelatihan

yang formil engga semuanya dapet, tapi memang kan seharusnya

Page 97: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

80

setelah dia tamat terus pas udah prajabatan kalau PNS harus udah siap

pakai....”

5.2.3 Sarana dan Prasarana Pelayanan ANC

Berdasarkan hasil pengamatan sarana dan prasarana yang ada di

puskesmas dalam menunjang pelayanna ANC dapat dilihat pada Tabel

5.4, Tabel 5.5, dan Tabel 5.6 mengenai gambaran saranan dan prasarana

ANC di Pukesmas Ciputat Timur

Berikut hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti :

Tabel 5. 4. Sarana dan Prasarana Pelayanan ANC Puskesmas Ciputat Timur

Kriteria Cara Verifikasi Ceklist

Tempat

praktek

memadai

1. Gedung terbuat dari tembok √

2. Lantai dari ubin/plesetr √

Tersedia area

tempat

pendaftaran

1. Ada tempat penerimaan dan pendaftaran klien √

2. Ada ventilasi udara yang cukup (sirkulasi udara baik) √

3. Tempat tersebut mendapat cahaya yang cukup untuk

membaca/menulis

Tersedia area

tempat tunggu

1. Tersedia tempat tunggu bagi klien √

2. Tempat tersebut mendapat cahaya yang cukup √

3. Tempat tersebut terlindung dari matahari/hujan √

4. Tersedia cukup tempat duduk √

Tersedia

kamar kecil

yang

berfungsi

1. Pintu kamar kecil dapat dikunci √

2. Terdapat air mengalir (ada kran) √

3. Tersedia handuk bersih atau tissue -

4. Tersedia jamban dengan air mengalir (penyemprot atau

gayung)

Page 98: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

81

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sarana dan prasarana

yang ada di Puskesmas Ciputat Timur dalam mendukung pelayanan

ANC sudah baik. Kriterian sarana dan prasarana sudah 96% yang

terpenuhi.

Berdasarkan hasil wawancara dengan bidan pelayanan ANC di

Puskesmas Ciputat Timur diketahui bahwa masih terdapat sarana dan

prasarana pelayanan ANC yang belum memadai yaitu ruangan

pelayanan ANC, seperti yang diungkapkan oleh bidan (R-

5. Ada tempat sampah

Tersedia

tempat

pelayanan

yang memadai

1. Ada tempat untuk melakukan konseling yang dapat menjaga

kerahasiaan klien( pintu dapat ditutup atau ruangan diatur

sehingga suara tidak terdengar dari luar)

-

2. Ada sebuah meja √

3. Ada tempat duduk untuk

a.Klien

b.Pengantar

c.bidan

4. Ruang pemeriksaan dapat memberi privasi dengan adanya

a.Pintu yang dapat ditutup

b.Dari luar tidak dapat melihat ke dalam ruang pemeriksaan

5. Ada meja periksa √

6. Ada sumber cahaya √

7. Tersedia tempat sampah dengan kantung plastik untuk

sampah terkontaminasi

8. Tersedia fasilitas cuci tangan √

Tersedia

tempat

penyimpanan

obat, alat

medis dan

alkon sesuai

standar

1. Kering √

2. Bersih √

3. Memiliki ventilasi udara √

4. Dapat dikunci √

Jumlah (%) 96%

Page 99: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

82

3a)“Ruanganya harusnya memadai ya, harusnya terpisah dengan

ruang KB.....”. Hal ini berbeda dengan yang diungkapkan oleh Kepala

Tata Usaha Puskesmas Ciputat Timur “sarana dan prasarnanya sudah

cukup semua si.....”.

Selama ini sarana dan prasarana pelayanan ANC di Puskesmas

Ciputat Timur disediakan oleh Dinas Kesehatan Kota Tangerang

Selatan sehingga puskesmas menggunakan sarana dan prsarana yang

didapatkan dari dinas kesehatan, seperti yang diungkapkan oleh Kepala

Puskesmas Ciputat Timur “.....kalau sarana dan prasarana kan kita

dikasih dari dinas, jadi kita pake yang ada aja si ya”

Untuk mengatasi ruang pelayanan ANC yang belum memadai

maka bidan bekerja fleksibel dengan keadaan ruangan. Seperti yanng

diungkapkan oleh bidan (R-3c) “Bidan kerjanya fleksibel dengan

keadaan ruangan....” dan bidan (R-3a) “ mengerjakan pelayanan

dengan seadanya karena memang ruanganya masih belum memadai

ya”

Tabel 5. 5 Peralatan Pelayanan ANC Puskesmas Ciputat Tiimur

Kriteria Cara Verifikasi Ceklist

Perlatan Dasar Tersedia

Tersedia peralatan berupa:

1. Sphygmomanometer

(Tensimeter)

2. Termometer √

3. Stetoskop √

4. Fetoskop -

5. Reflek Hamer √

6. Timbangan dewasa √

Page 100: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

83

Berdasarkan hasil observasi pada tabel diatas dapat dilihat bahwa

peralatan pelayanan ANC yang ada di Puskesmas Ciputat Timur dalam

mendukung pelayanan ANC sudah baik. Kriteria peralatan pelayanan

ANC sudah 90% terpenuhi. Peralatan pelayanan ANC yang tidak

dimiliki puskesmas adalah fetoskop. Fetoskop ini adalah kombinasi

antara stetoskop dan pinard horn yaitu alat untuk mendengarkan suara

jantung janin dalam kandungan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan bidan pelayanan ANC di

Puskesmas Ciputat Timur diketahui bahwa masih terdapat peralatan

pelayanan ANC yang belum memadai jumlahnya yaitu, timbangan,

stetoskop, reflek hammer, dan metilen (pita ukur TFU) masih belum

memadai jumlahnya sehingga harus meminjam dari ruangan lain seperti

yang diungkapkan oleh bidan (R-3d) “....alat- alat kurang, contohnya

kita ga punya termometer digital, terus timbanganya cuma satu, terus

stetoskop kurang”dan yang diungkapkan oleh bidan (R-3b) “....alat-

alat suka ilang, terus apa namanya metilen padahal sepele ya suka

rebutan sama pk (tempat bersalin) jadi rada rebutan disitu”. Hal ini

tidak sama dengan yang diungkapkan oleh kepala TU “sarana dan

7. Hb meter √

8. Doppler √

9. Metline/meteran √

10. Alat periksa urine

(protein + reduksi)

Jumlah (%) 90%

Page 101: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

84

prasarnanya sudah cukup semua si..... yang penting mah ada alat tensi,

terus buku register, semua udah ada...”

Untuk mengatasi kekurangan peralatan pelayanan ANC maka

bidan akan menggunakan alat seadanya, meminjam peralatan kepada

unit lain, selain itu akan diajukan peralatan yang tidak ada. Seperti

yang diungkapkan oleh bidan (R-3c) “.....Penggunaan peralatan juga

seadanya aja”, dan bidan(R-3d) “Pertama mengajukan, kedua minjem

.”

Tabel 5. 6 Sarana Manajemen Pelayanan ANC Puskesmas Ciputat Timur

Cara Verifikasi Ceklist

Tersedia prosedur tetap tertulis

untuk pelayanan KIA

Ada prosedur tetap tertulis yang muda terlihat untuk

kegiatan berikut:

1. Penanganan shok anafilaktik di ruang KIA √

2. Pencegahan infeksi √

3. Tanda bahaya Kehamilan √

4. SOP ANC √

Tersedia buku- buku standar

pelayanan yang mutakhir (versi

terbaru)

1. Buku Standar Pelayanan Kebidanan √

2. Buku Panduan Praktis Pelayanan

Kesehatan Maternal & Neonatal

3. Buku Pencegahan Infeksi √

Tersedia catatan medik tentang

pelayanan yang diberikan dalam

jumlah yang cukup

1. Buku KIA

2. Buku Kohort Ibu hamil

Tersedia suatu sistem pengissian

rekam medik

Terdapat sistem pencatatan rekam medik teratur,

lengkap dan berurutan (misalnya diurut secara

abjad dan/atau bernomor)

Tersedia formulir yang berkaitan

dengan pelayanan dalam jumlah

yang cukup

1. Istirahat

2. Surat keteragan cuti hamil

3. Surat keternagan kematian

4. Informed Consent

5. Surat Rujukan

6. Surat Penolakan Rujukan/ Tindakan medis

Tersedia buku administrasi 1. Buku register pasien √

Membuat & mengirim laporan

bulanan sesuai aturan

Ada arsip /bukti pengiriman laporan

bulanan/tahunan ke Dinas Kesehatan Kota

Tangerang Selatan

Penyimpanan obat dan vaksin 1. Vaksin disimpan pada suhu yang √

Page 102: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

85

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sarana manajemen

pelayanan ANC yang ada di Puskesmas Ciputat Timur dalam

mendukung pelayanan ANC sudah baik. Kriteria peralatan pelayanan

ANC sudah 100% terpenuhi. Akan tetapi selama proses pengamatan

pelayanan berlangsung diketahui bahwa stok obat-obatan dan suplemen

dalam mendukung pelayanan ANC di Puskesmas Ciputat Timur sempat

kosong sehingga ibu hamil tidak mendapatkan suplemen tablet besi dari

puskesmas

Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa suplemen dan obat

– obatan sempat kosong di puskesmas ,akan tetapi saat ini stoknya diasa

cukup. Hal in diungkapkan oleh bidan (R-3b) “Cukup si, untuk suplmen

mah, tapi emang pernah sempet ga ada, kalsium dulu beli diluar, kalsium

sama tablet tambah darah ya sempet dulu ga ada,tapi ga terlalu lama

ko..” dan bidan (R-3d) “.. kadang ada kadang engga, yang suka ga ada

itu tablet tambah darah sama kalsium” . Sedangkan cukupnya stok obat

saat ini diungkapkan oleh kepala puskesmas “obat- obatan sudah cukup

ya”. Selain itu menurut kepala tata usaha, obat- obatan dan suplemen

yang ada di Puskesmas Ciputat Timur didapatkan dari dinas kesehatan

oleh karena itu kekosongan stock obat biasanya disebabkan oleh tidak

sesuai aturan dianjurkan

2. Obat- obatan tidak ada yang kadaluwarsa

3. Obat disimpan dalam lemari terkunci, tidak

di lantai dan terlindung dari panas/ banjir

Jumlah (%) 100%

Page 103: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

86

adanya stock obat di dinas kesehatan dan tidak adanya anggaran dana di

puskesmas untuk membeli “.......karena kita di suplai dari dinas, kalau

dinas ga ada kebetulan kitanya juga kan engga nganggarin, ya jadi

terpaksa obat habis......”.

Cara mengatasi kekurangan stok obat- obatan adalah dengan

mengajukan ke bagian farmasi di dinas kesehatan, selain itu bidan akan

meresepkan obat yang kosong untuk dibeli oleh pasien di luar

puskesmas, dan apabila stok obat di dinas kesehatan masih kosong maka

puskesmas dapat membeli obat- obatan dan suplemen dengan

menggunakan dana JKN, seperti yang diungkapkan oleh bidan (R-3d)

“Cara mengatasinya itu pertama pengajuan ke dinas bagian farmasi.

Kalau misal dari mereka belum ada juga kita beli pake JKN terus kalau

ga bisa juga yaudah kita respkan keluar…..” dan bidan (R-3a) “Ya kita

beli obat, pakai dana JKN. Kalau misal belum ada juga maka kita

resepin keluar”. Hal ini didukung oleh pernyataan kepala tata usaha

Puskesmas Ciputat Timur “…. kalau memang ada yang dianggarin, kita

bisa beli pakai dana JKN, bisa beli juga tapi belinya yang ga ada di

dinas, jadi kita beli obat sesuai pronasnya, kalau Fe ka nada tuh, nah

nanti paling disuruh beli diluar dulu pasienya…..”

5.3 Gambaran Proses Pelayanan ANC Puskesmas Ciputat Timur

Untuk mengetahui proses pelayanan maka dilakukan pengamatan

terhadap proses pelayaan ANC kepada ibu hamil yang diberikan oleh bidan.

Pada pengamatan ini kasus yang diamati sebanyak 8 kasus ibu hamil pada

Page 104: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

87

trimester pertama, dan 12 kasus ibu hamil pada masing- masing trimester

kedua dan ketiga , dengan jumlah kasus yang diamati sebanyak 32 ibu hamil

(kasus). Pelayanan yang diamati antara lain persiapan penolong, anamnesis,

pemeriksaan umum dan kehamilan, diagnosis, intervensi dan pelaksanaan

kegiatan, dan dokumentasi kebidanan

5.3.1 Pelayanan Trimester Pertama

A. Persiapan Penolong

Item ini adalah item persiapan penolong yang dilakukan oleh bidan

dalam memberikan pelayanan ANC. Persiapan penolong yang diamati

adalah kegiatan bidan dalam mencuci tangan setiap pemeriksaan kepada

ibu hamil. Berikut gambaran persiapan penolong yang dilakukan bidan

kepada ibu hami

Tabel 5. 7 Hasil Pengamatan Persiapan Penolong Trimester Pertama

Persiapan Penolong Hasil Pengamatan

R-3a R-3b R-3c R-3d

Mencuci Tangan - - - - - - - -

Jumlah Total (item) 0 0 0 0 0 0 0 0

Persentase (%) 0 0 0 0 0 0 0 0

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa bidan tidak mencuci

tangan sebelum dan sesudah bekerja pada kegiatan persiapan penolong

dalam melakukan pelayanan antenatal di Puskesmas Ciputat Timur

Berdasarkan hasil wawancara dengan bidan diketahui bahwa

prosedur mencuci tangan ada pada SOP pelayanan ANC akan tetapi

Page 105: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

88

bidan tidak mencuci tangan dikarenakan lupa dan jumlah pasien yang

banyak, seperti yang diungkapkan bidan (R-3a) “......kita ga kerjain

alesanya karena udah banyak pasien nunggu jadi kita lupa....” dan

bidan R(-3d) “......kita takut pasien mengantri terlalu lama nanti ada

komplain, kalau di SOP si harusnya ada.....”

B. Anamnesa

Anamnesa yang dilakukan oleh bidan pada trimester pertama

meliputi : identitias ibu hamil, riwayat kehamilan sekarang, riwayat

kontrasepsi, riwayat medis lainya, dan riwayat sosial ekonomi lalu,

serta bertanya mengenai keluhan ibu. Berikut gambaran anamnesa pada

trimester pertama

Tabel 5. 8 Hasil Pengamatan Anamnesa Pelayanan Antenatal Trimester

Pertama

Anamnesa

Hasil Pengamatan

R-3a R-3b R-3c R-3d

1. Identitas ibu

hamil

√ √ √ √ √ √ √ √

2. Riwayat

kehamilan sekarang

√ √ √ √ √ √ √ √

3. Riwayat

kontrasepsi

√ √ √ √ √ √ √ √

4. Riwayat medis

lain

√ √ √ √ √ √ √ √

5. Riwayat sosial

ekonomi

√ √ √ √ √ √ √ √

6. Bertanya keluhan √ √ √ √ √ √ √ √

Page 106: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

89

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa presentase rata- rata

pelayanan anamnesa pada trimester pertama sebesar 100%. Semua item

anamnesa sudah dilakukan oleh bidan sesuai dengan anamnesa pasien

trimester pertama yaitu bidan mengisi lengkap form anamnesa pasien

pada trimester pertama yang meliputi identitas ibu hamil, riwayat

kehamilan sekranag, riwayat kontrasepsi, riwayat medis lain, riwayar

sosial ekonomi, dan bertanya keluhan pasien.

Dalam melakukan anamnesa pasien trimester pertamam bidan

memerlukan waktu minimum 3 menit, maksimum 10 menit dan rata-

rata 5 menit.

C. Pemeriksaan Umum dan Kehamilan

Pemeriksaan umum dan kehamilan diberikan oleh bidan kepada

ibu hamil setiap kunjungan kehamilanya. Pemeriksaan trimester

4

6

10

3

5 5 5 5

0

2

4

6

8

10

12

R-3a1 R-3a2 R-3b1 R-3b2 R-3c1 R-3c2 R-3d1 R-3d2

Waktu Anamnesa Trimester Pertama

waktu

Jumlah Total (item) 6 6 6 6 6 6 6 6

Presentase (%) 100 100 100 100 100 100 100 100

Page 107: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

90

pertama meliputi meliputi pemeriksaan keadaan umum, tinggi badan,

suhu tubuh, tekanan darah, berat badan, LiLA, Pemeriksaan

Laboratorium (darah dan urin)

Berikut gambaran pemeriksaan umum yang dilakukan bidan

kepada ibu hamill

Tabel 5. 9. Hasil Pengamatan Pemeriksaan Umum dan Kehamilan

Pada Pelayanan Antenatal Trimester Pertama

Pemeriksaan Umum

dan Kehamilan

Hasil Pengamatan Rata-

Rata

(%) R-3a R-3b R-3c R-3d

1. keadaan umum √ √ √ √ √ √ √ √

2. Tinggi badan √ √ √ √ √ √ √ √

3. Suhu tubuh - - - - - - - -

4. Tekanan darah √ √ √ √ √ √ √ √

5. Berat Badan √ √ √ √ √ √ √ √

6. LilA √ √ √ √ √ √ √ √

7. Cek Laboratorium √ √ √ - - - √ -

Jumlah Total (item) 6 6 6 5 5 5 6 5

Persentase (%) 85,7 85,7 85,7 71,4 71,4 71,4 85,7 71,4 78,55

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa pada trimester pertama

kehamilan, bidan hanya melakukan 5-6 item pemeriksaan dari 7 item

pemeriksaan pada trimester pertama. Skor presentase rata- rata

pemeriksaan kepada ibu hamil di trimester pertama adalah 78,55 %,

skor terendah 71,4%, dan skor tertinggi 85,7%. Pemeriksaan yang tidak

dilakukan kepada ibu hamil di trimester pertama antara lain

pengukuruan suhu tubuh dan pemeriksaan laboratorium.

Page 108: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

91

Berdasarkan hasil wawancara dengan bidan, bidan memberikan

pelayanan ANC pada trimester pertama mengacu pada standar

pelayanan yang ada, seperti yang diungkapkan bidan (R-3a) “.....Kalau

pemeriksaan fisik sama kita palpasi tinggi badan, berat badan, tensi, 10

standar tadi kita kerjain....” dan bidan (R-3b) “ ..... Kalau trimester

pertama biasa tensi timbang terus apalagi ya, ukur tinggi badan, LiLA,

kalau TFU belum ya, cuma mungkin HPHT, mungkin pemeriksaan LAB

ya....”. Akan tetapi berdasarkan hasil observasi masih terdapat beberapa

pelayanan yang tidak diberikan oleh bidan kepada ibu hamil

Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa masih terdapat ibu

hamil yang tidak mendapatkan pemeriksaan lab pada kunjungan ANC

nya karena labnya tidak bias beroprasi sampai siang hari. Berdasarkan

hasil wawancara dengan bidan diketahui bahwa semua ibu hamil

disarankan untuk melakukan pemeriksaan laboratorium pada trimester

pertama dan ketiga akan tetapi tidak setiap kunjungan ibu hamil selalu

dilakukan pemeriksaan laboratorium seperti yang diungkapkan bidan

(R-3c) “kalau setiap kunjungan, engga semua periksa lab karena kan

kita lihat dulu ya kaya trimester satu kan untuk hemoglobin ya terus

sama kalau dia belum tahu golongan darah maka kita periksa LAB ,

terus sama trimester ketiga…..”. dan bidan (R-3d) “......Jadi kalau

dibilang setiap ibu dateng di periksa LAB engga, tapi kalau semua ibu

hamil wajib periksa LAB, wajib. Jadi ga setiap dateng dia harus cek

lagi cek lagi.....”

Page 109: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

92

Bidan juga tidak melakukan pengukuran suhu tubuh ibu hamil,

padahal pemeriksaan suhu sebenarnya ada di dalam SOP (Standar

Operasional Prosedur). Pemeriksaan suhu tidak dilakukan oleh bidan

karena bidan lupa dan tidak ada keluhan dari pasien, seperti yang

diungkapkan oleh bidan (R-3c) “....Kalau SOP nya si kita ada harus

periksa suhu kepada ibu hamil, Kalau aku jarang banget periksa suhu,

karena kalau untuk suhu kita biasanya kalau tensi kan teraba...” dan

bidan (R-3a) “Iya harusnya dilakukan ya, tapi iya itu satu lagi kita

lupa......”

Dalam melakukan pemeriksaan kehamilan pasien trimester

pertama, bidan memerlukan waktu minimum 3 menit, maksimum 6

menit dan rata- rata waktu yang diperlukan 6 menit.

D. Menetapkan Diagnosa Kebidanan

Diagnosa kebidanan ini meliputi penentuan umur kehamilan,

tafsiran persalinan, resiko yang ditemukan, dan penyakit- penyakit lain.

5 5 6

4 3 3

5 5

0

2

4

6

8

R-3a1 R-3a2 R-3b1 R-3b2 R-3c1 R-3c2 R-3d1 R-3d2

Waktu Pemeriksaan Keamilan Trimester

Pertama di Poli KIA

waktu

Page 110: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

93

Berikut gambaran penetapan diagnosa kebidanan yang dilakukan bidan

kepada ibu hamil

Tabel 5. 10 Hasil Pengamatan Diagnosa Kebidanan Pelayanan Antenatal

Trimester Pertama

Berdasarkan tabel hasil pengamatan diagnosa kebidanan diatas,

didapatkan hasil bahwa pada pelayanan ibu hamil trimester pertama

bidan telah melakukan 4 dari 4 item atau semua item pada diagnosa

kebidanan diantara lain menentukan umur kehamilan ibu, menafsirkan

kelahiran, dan melihat apakah ada resiko atau penyakit yang ditemukan.

Dalam melakukan penetapan diagnosa kebidanan pada pasien

trimester pertama, bidan memerlukan waktu minimum 1 menit,

maksimum 2 menit dan rata- rata waktu yang diperlukan 2 menit.

Hasil Pengamatan

R-3a R-3b R-3c R-3d

1. Umur

Kehamilan

√ √ √ √ √ √ √ √

2. Tafsiran

persalinan

√ √ √ √ √ √ √ √

3. Resiko yang

ditemukan

√ √ √ √ √ √ √ √

4. Penyakit-

penyakit lain

√ √ √ √ √ √ √ √

Jumlah Total (item) 4 4 4 4 4 4 4 4

Persentase (%) 100 100 100 100 100 100 100 100

Page 111: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

94

E. Intervensi dan Implementasi

Intervensi dan implementasi yang diberikan pada ibu hamil

trimeseter pertama meliputi, skrining imunisasai TT dan pemberian

imunisasai TT bila perlu, pemberian suplemen gizi, pemberian terapi

atau tatalaksana kasus sesuai hasil pemeriksaan, pemberian informasi

kepada ibu mengenai hasil pemeriksaan, dan Infromasi kapan ibu harus

melakukan kunjungan ulang.

Pada tabel 5.11 dapat dilihat bahwa pada trimester pertama rata-

rata bidan hanya melakukan 4 item dari 5 item pelayanan. Pada

trimester pertama, item yang tidak dilakukan oleh bidan yaitu skrining

status TT (Tetanus Toksoid) dan imunisasi TT bila perlu serta tidak

diberikanya tablet Fe. Presentase rata-rata intevensi dan implementasi

adalah 87,5%, skor terendah 80, dan skor tertinggi 100%

1 1 1

2

1

2 2 2

0

0,5

1

1,5

2

2,5

R-3a1 R-3a2 R-3b1 R-3b2 R-3c1 R-3c2 R-3d1 R-3d2

Waktu Menetapkan Diagnosa Kebidanan Trimester I

waktu

Page 112: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

95

Tabel 5. 11 Hasil Pengamatan Intervensi dan Implementasi Pelayanan

Antenatal Trimester Pertama

Pada pelayanan ANC, 3 dari 4 bidan ada yang tidak melakukan

skrining imunisasi TT kepada ibu hamil. Berdasarkan hasil wawancara

dengan bidan didapatkan hasil bahwa sebenarnya bidan mengetahui

bahwa skrining imunisasi TT harusnya diberikan pada trimester

pertama seperti yang diungkapkan oleh bidan (R-3d) “.....trimeter

pertama untuk ya 10 T, tensi timbang, tinggi badan, konseling, periksa

hamilnya head to toe, terus lab, skrining penyakit, skrining suntuk TT,

riwayat penyakit...” dan yang diungkapkan oleh bidan (R-3b)

“......harus di skrining dulu dari awal pada trimester pertama tadi,

kalau apa namanya, kalau dulu kan memang harus di suntik kalau

Intervensi dan Implementasi

Hasil Pengamatan

Rata

2

(%)

R-3a R-3b R-3c R-3d

1. Skrining status TT dan

imunisasi bila perlu - √ - √ - √ √ √

2. Suplemen gizi √ - √ - √ √ √ √

3. Terapi dan tatalaksanan kasus

sesuai pemeriksaan √ √ √ √ √ √ √ √

4. Informasi hasil pemeriksaan √ √ √ √ √ √ √ √

5. Informasi waktu kunjungan

ulang √ √ √ √ √ √ √ √

Jumlah Total (item) 4 5 5 5 4 4 4 5

Presentase (%) 80 80 80 80 80 100 100 100 87,5

Page 113: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

96

sekarang engga, kalau sekarang di skrining dulu. Kalau dia dari bayi

udah, terus sd udah yaudah engga usah lagi udah TT lengkap....”.

Selain itu menurut Kepala Tata Usaha Puskesmas Ciputat Timur yang

juga berpengalaman dalam pelayanan ANC kepada ibu hamil, skrining

imunisasi TT ini sering tidak dilakukan oleh bidan dalam pelayanan

ANC seperti yang diungkapkan sebagai berikut “ …tapi ada yang

belum menyadari semua, contohnya imunisasi TT. Imunisasi TT kan

harusnya kita skriing sebenernya, nah dia tuh ada status imuniasinya

harus berapa tuh, nah kadang itu sering tidak dilakukan, alasanya

macem- macem, rada ribet nanyanya, pasienya ga koperati……”

Pemberian tablet Fe tidak dilakukan oleh bidan dikarenakan stok

tablet Fe di puskesmas kosong seperti yang diungkapkan oleh bidan (R-

3b) “ .... emang pernah sempet ga ada, kalsium dulu beli diluar,

kalsium sama tablet tambah darah ya sempet dulu ga ada,tapi ga

terlalu lama ko......”

Dalam melakukan intervensi dan implementasi pada pasien

trimester pertama, bidan memerlukan waktu minimum 2 menit,

maksimum 3 menit dan rata- rata waktu yang diperlukan 2 menit.

Page 114: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

97

F. Hasil Observasi Informasi dan Konseling

Informasi dan konseling (KIE) yang diberikan bidan kepada ibu

hamil merupakan bagian pelayanan anenatal terpadu yang diberikan

sejak kontak pertama kehamilan untuk membantu ibu mengatasi

masalahanya.

Adapun materi KIE yang harus dberikan antara lain: Persiapan

persalinan dan kesiagaan menghadapi komplikasi, inisiasi menyusu dini

dan ASI eksklusif, KB paska persalinan, masalah gizi, imunisasi TT

pada ibu hamil, masalah penyakit kronis dan penyakit menular, kelas

ibu, Brain booster, Informasi HIV/AIDS dan IMS, Infromasi KtP

(Kekerasan terhadap Perempuan)

Berikut gambaran informasi dan konseling yang dilakukan bidan

kepada ibu hamil

2

3

2

3

2 2 2 2

0

1

2

3

4

R-3a1 R-3a2 R-3b1 R-3b2 R-3c1 R-3c2 R-3d1 R-3d2

Waktu Intervensi Dan Implementasi Trimester I

waktu

Page 115: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

98

Tabel 5. 12 Hasil Pengamatan Konseling dan Informasi dalam Pelayanan

Antenatal Trimester Pertama

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa bidan hanya

memberikan beberapa item pelayanan konseling kepada ibu hamil.

Presentase rata- rata pelayanan konseling adalah 20%, skor terendah

adalah 0%, dan tertinggi 60%. Pada trimester pertama, bidan yang

melakukan pelayanan konseling hanya memberikan 1-5 item dari 10

item pelayanan konseling dan informasi. Selain itu pada trimester

pertama ditemukan 2 dari 4 orang bidan tidak memberikan item

pelayanan konseling dan informasi. Pada trimester pertama, item

Konseling dan Informasi

Hasil Pengamatan

Rata

2

(%)

R-3a R-3b R-3c R-3d

1. Persiapan persalinan dan

kesiagaan menghadapi komplikasi

- √ √ √ - √ - -

2. Inisasi menyusu dini dan ASI

ekslusif

- - - - - - - -

3. KB paska salin - √ √ √ - - - -

4. Gizi ibu hamil √ √ √ √ √ √ -

5. Imunisasi TT - - √ - - - - -

6. Penyakit kronis dan menular - - - - √ - - -

7. Kelas Ibu - - √ - - - - -

8. Brain Booster - - √ - - - - -

9. Hiv.AIDS dan IMS - - - - - - - -

10.Kekerasan terhadap Perempuan - - - - - - - -

Jumlah Total (item) 0 3 5 3 2 2 1 0

Presentase 0 30 50 30 20 20 10 0 20

Page 116: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

99

konseling yang diberikan oleh bidan antara lain informasi dan konseling

gizi ibu hamil, KB paska salin dan persiapan persalinan dan kesiagaan

menghadapi komplikasi, masalah penyakit kronis, dan HIV

Berdasarkan hasil wawancara dengan bidan diketahui bahwa hanya

beberapa materi konseling yang diberikan oleh bidan kepada ibu hamil

karena konseling diberikan berdasarkan keluhan pasien seperti yang

diungkapkan oleh bidan (R-3c) “ ....kita kasih konseling sesuai dengan

keluhan....” dan bidan (R-3a) “......konseling berdasarkan keluhan

pasien, kaya tadi keluhan ibunya kan batuk, kemudian ga bisa tidur,

kemudian berat badanya tidak naik maka kita kasih konseling zat gizi.

Terus misal ibunya Hb nya rendah maka kita motivasi dia untuk

konsumsi buah beet untuk naikin hemoglobinya, kemudian pola

makanya, zat gizinya terus misal kalau dia ada keluhan lain ya perlu

rujukan kita konsulkan ke dokter....”

Selain itu pada trimester pertama materi konseling yang biasanya

selalu diberikan oleh bidan adalah materi KB paska salin seperti yang

diungkapkan oleh bidan (R-3d) “…..Kalau kb paska salin kita udah di

kasih dari trimeseter pertama….” dan responden (R-3b) “…..Kb paska

salin biasanya diberikan di awal karena disini kan memprioritaskan kb

paska salin, jadi setelah persalianan langsung pasang…..”

Dalam melakukan pelayanan konseling dan Informasi pada pasien

trimester pertama, bidan memerlukan waktu minimum 1 menit,

maksimum 5 menit dan rata- rata waktu yang diperlukan 3 menit.

Page 117: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

100

G. Dokumentasi Kebidanan

Dokumentasi atau pencatatan yang dilakukan oleh bidan meliputi

pencatatan data subjektif, obyektif, rumusan diagnosa, dan intevensi

dan implementasi yang dilakukan oleh bidan.

Berikut gambaran dokumentasi kebidanan yang dilakukan bidan

kepada ibu hamil

Tabel 5. 13 Hasil Dokumentasi Kebidanan dalam Melakukan Pelayanan

Antenatal Trimester Pertama

0

3

5 5

2 2 1 1

0

2

4

6

R-3a1 R-3a2 R-3b1 R-3b2 R-3c1 R-3c2 R-3d1 R-3d2

Waktu Konseling dan Informasi Trimester I

waktu

Dokumentasi Kebidanan

Hasil Pengamatan

Rata2

(%)

R-3a R-3b R-3c R-3d

100

1. Data subjektif √ √ √ √ √ √ √ √

2. Data Obyektif √ √ √ √ √ √ √ √

3. Rumusan Diagnosa √ √ √ √ √ √ √ √

4. Intervensi dan

Implementasi

√ √ √ √ √ √ √ √

Jumlah Total (item) 4 4 4 4 4 4 4 4

Presentase (%) 100 100 100 100 100 100 100 100

Page 118: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

101

Berdasarkan tabel hasil pengamatan dokumentasi kebidanan dalam

pelayanan antenatal dapat dilihat bahwa bidan telah melakukan 4 item

dari 4 item dokuemntasi kebidanan antara lain, pencatatan data

subyektif dan objektif pasien, rumusan diagnosa dan intervensi dan

implementasi yang bidan berikan selama pelayanan berlangsung.

Presentase dokumentasi kebidanan sebesar 100%

Dalam melakukan pelayanan dokumentasi kebidanan pada pasien

trimester pertama, bidan memerlukan waktu minimum 1 menit,

maksimum 5 menit. Rata- rata waktu yang diperlukan 3 menit.

5.3.2 Pelayanan Trimester Kedua

A. Persiapan Penolong

Item ini adalah item persiapan penolong yang dilakukan oleh bidan

dalam memberikan pelayanan ANC. Persiapan penolong yang diamati

adalah kegiatan bidan dalam mencuci tangan setiap pemeriksaan kepada

ibu hamil. Berikut gambaran persiapan penolong yang dilakukan bidan

kepada ibu hamil pada trimester kedua

5 5

2 2 1 1

2 2

0

2

4

6

R-3a1 R-3a2 R-3b1 R-3b2 R-3c1 R-3c2 R-3d1 R-3d2

Waktu Dokumentasi Kebidanan Trimester I

waktu

Page 119: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

102

Tabel 5. 14 Hasil Pengamatan Persiapan Penolong Trimester Kedua

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa bidan juga tidak

mencuci tangan sebelum dan sesudah bekerja pada trimester kedua

Berdasarkan hasil wawancara dengan bidan diketahui bahwa

prosedur mencuci tangan ada pada SOP pelayanan ANC akan tetapi

bidan tidak mencuci tangan dikarenakan lupa dan pasien yang banyak

seperti yang diungkapkan bidan (R-3a) “......kita ga kerjain alesanya

karena udah banyak pasien nunggu jadi kita lupa....” dan bidan R(-3d)

“......hehe tidak ya. Harusnya si dilakukan ya. Alesanya kadang lupa

ya, kebiasaan jelek kali ya.....”

B. Anamnesa

Anamnesa yang dilakukan oleh bidan pada trimester kedua

meliputi : memperhatikan catatan yang sebelumnya dan lebih banyak

bertanya mengenai keluhan ibu hamil. Berikut gambaran anamnesa

pada trimester kedua

Persiapan

Penolong

Hasil Pengamatan Rata

Rata

(%) R-3a

R-3b R-3c R-3d

1.Mencuci

Tangan

- - - - - - - - - - - -

Jumlah Total

(item)

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Presentase (%) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Page 120: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

103

Tabel 5. 15 Hasil Pengamatan Anamnesa Pelayanan Antenatal Trimester

Kedua

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa semua item anamnesa sudah

dilakukan oleh bidan sesuai dengan anamnesa pasien trimester kedua.

Pada trimester kedua dan ketiga bidan memperhatikan catatan

kunjungan sebelumnya dan lebih banyak bertanya tentang keluhan yang

dialami pasien. Sehingga didapatkan presentase pelayanan anamnesa

pada trimester kedua sudah mencapai 100%

Dalam melakukan anamnesa pasien trimester kedua, bidan

memerlukan waktu minimum 1 menit, maksimum 4 menit dan rata- rata

2 menit

Pemeriksaan Umum

dan Kehamilan

Hasil Pengamatan Rata

Rata

(%) R-3a

R-3b R-3c R-3d

1.Memperhatikan

catatan sebelumnya

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

100

2.Bertanya Keluhan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Jumlah Total (item) 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

Presentase (%) 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Page 121: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

104

C. Pemeriksaan Umum dan Kehamilan

Pemeriksaan umum dan kehamilan diberikan oleh bidan kepada ibu

hamil setiap kunjungan kehamilanya. Pemeriksaan trimester kedua

meliputi pemeriksaan keadaan umum, suhu tubuh, tekanan darah, berat

badan, tinggi fundus uteri, presentasi janin, dan denyut jantung janin

Berikut gambaran pemeriksaan umum yang dilakukan bidan

kepada ibu hamill pada trimester kedua

Tabel 5. 16 Hasil Pengamatan Pemeriksaan Umum dan Kehamilan

PadaPelayanan Antenatal Trimester Kedua

Pemeriksaan

Umum dan

Kehamilan

Hasil Pengamatan Rata

Rata

(%) R-3a

R-3b R-3c R-3d

1. Keadaan

umum

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

2. Suhu tubuh - - - - - - - - - - - -

3. Tekanan darah √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

4. Berat Badan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

5. Tinggi Fundus √ √ √ √ √ √ √ - √ - √ √

5 4

1 1 1 1 1 2

1 1 1 1 0

2

4

6

Waktu Anamnesa Trimester Kedua

Waktu

Page 122: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

105

Uteri (TFU)

6. Presentasi

Janin

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

7. Denyut

Jantung Janin

(DJJ)

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Jumlah Total

(item)

6 6 6 6 6 6 6 5 6 5 6 6

Presentase (%) 85,7 85,7 85,7 85,7 85,7 85,7 85,7 71,4 85,7 71,4 85,7 85,7 83,3

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa pada trimester kedua rata-

rata bidan melakukan 5-6 item dari 7 item pemeriksaan. Presentae rata-

rata 83,3%, skor presentase terendah 71,4%, skor tertinggi 85,7%.Pada

trimester kedua item yang tidak dilakukan oleh bidan antara lain

pemeriksaan suhu dan pengukuran tinggi fundus uteri

Berdasarkan hasil wawancara dengan bidan, pemeriksaan

kehamilan yang dilakukan pada trimester kedua hampir sama dengan

trimester pertama akan tetapi sudah mulai dilakukan pemeriksaan

kondisi janin, seperti yang diungkapkan bidan (R-3b) “.....sama aja ya

kalau trimester kedua TFU udah diperiksa, terus apalagi ya tensi terus

ehmm terus ehmm yang buat temu wicara buat penyakit menular

seksual ya, terus denyut jantung janin ya....”dan bidan (R-3d) “ .....

Trimester kedua itu sama aja aya trimester pertama cuma kalau di

trimester kedua tinggi badan ga kita lakuin lagi, lab ga kita lakuin lagi

skrining TT ga kita lakuin lagi kecuali dia baru dateng di trimester

Page 123: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

106

kedua, pasien baru...”. Selain menurut bidan meskipun pemeriksaan

suhu ada di dalam SOP akan tetapi pemeriksaan suhu tidak dilakukan

oleh bidan karena bidan lupa dan tidak ada keluhan dari pasien, seperti

yang diungkapkan oleh bidan (R-3c) “....Kalau SOP nya si kita ada

harus periksa suhu kepada ibu hamil, Kalau aku jarang banget periksa

suhu, karena kalau untuk suhu kita biasanya kalau tensi kan teraba...”

dan bidan (R-3a) “Iya harusnya dilakukan ya, tapi iya itu satu lagi kita

lupa......”

Dalam melakukan pemeriksana kehamilan pasien trimester kedua,

bidan memerlukan waktu minimum 5menit, maksimum 15 menit dan

rata- rata waktu yang diperlukan 6 menit.

D. Menetapkan Diagnosa Kebidanan

Diagnosa kebidanan ini meliputi penentuan umur kehamilan,

tafsiran persalinan, resiko yang ditemukan, dan penyakit- penyakit lain

Berikut gambaran penetapan diagnosa kebidanan yang dilakukan

bidan kepada ibu hamil:

5 5 5

10

5

15

5 5 5 5 5 5

0

5

10

15

20

Waktu Pmeriksaa Kehamilan Trimester Kedua

di Poli KIA

waktu

Page 124: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

107

Tabel 5. 17 Hasil Pengamatan Diagnosa Kebidanan

Berdasarkan tabel hasil pengamatan diagnosa kebidanan diatas,

didapatkan hasil bahwa pada pelayanan ibu hamil trimester kedua

bidan telah melakukan 4 dari 4 item atau semua item pada diagnosa

kebidanan diantara lain menentukan umur kehamilan ibu, menafsirkan

kelahiran, dan melihat apakah ada resiko atau penyakit yang ditemukan.

Dalam melakukan penetapan diagnosa kebidanan pada pasien

trimester kedua, bidan memerlukan waktu minimum 1 menit,

maksimum 2 menit dan rata- rata waktu yang diperlukan 2 menit

Menetapkan

Diagnosa

Kebidanan

Hasil Pengamatan Rata

Rata

(%) R-3a

R-3b R-3c R-3d

1. Umur

Kehamilan

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

100

2. Tafsiran

persalinan

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

3. Resiko yang

ditemukan

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

4. Penyakit-

penyakit lain

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Jumlah Total

(item)

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Presentase (%) 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Page 125: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

108

E. Intervensi dan Implementasi

Intervensi dan implementasi yang diberikan pada ibu hamil

trimeseter kedua meliputi: pemberian suplemen gizi, pemberian terapi

atau tatalaksana kasus sesuai hasil pemeriksaan, pemberian informasi

kepada ibu mengenai hasil pemeriksaan, dan Infromasi kapan ibu harus

melakukan kunjungan ulang. Berikut gambaran intervensi dan

implementasi yang dilakukan bidan kepada ibu hamil

Tabel 5. 18 Hasil Pengamatan Intervensi dan Implementasi Pelayanan

Antenatal Trimester Kedua

2 2 2 2 2 2

1 1 1 1 1 1

0

1

2

3

Waktu Menetapkan Diagnosa Kebidanan

Trimester II

Waktu

Intervensi dan

Implementasi

Hasil Pengamatan Rata

Rata

(%) R-3a

R-3b R-3c R-3d

1. Suplemen gizi √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

2. Terapi dan

tatalaksanan

kasus sesuai

pemeriksaan

√ √ √ √ √ √

√ √ √ √ √ √

3. Informasi hasil

pemeriksaan √ √ √ √ √ √

√ √ √ √ √ √

4. Informasi waktu √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Page 126: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

109

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa pada trimester kedua

presentase rata- rata pelayanan yang diberika oleh bidan sebesar 98,3%,

skor tertinggi 100%, dan skor terendah 80%. Pelayanan yang tidak

dilakukan oleh bdan pada trimester kedua adalah tidak diberikanya

tablet Fe kepada ibu hamil

Berdasarkan hasil wawancara dengan bidan diketahui bahwa

pemberian tablet Fe tidak dilakukan oleh bidan dikarenakan stok tablet

Fe di puskesmas kosong seperti yang diungkapkan oleh bidan (R-3b) “

.... emang pernah sempet ga ada, kalsium dulu beli diluar, kalsium

sama tablet tambah darah ya sempet dulu ga ada,tapi ga terlalu lama

ko......”

Dalam melakukan intervensi dan implementasi pada pasien

trimester kedua, bidan memerlukan waktu minimum 2 menit,

maksimum 3 menit dan rata- rata waktu yang diperlukan 2 menit.

kunjungan

ulang

98,3 Jumlah Total

(item) 4 3

4

4 4 4

4 4 4 4 4 4

Presentase (%) 100 80 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Page 127: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

110

F. Informasi dan Konseling

Informasi dan konseling (KIE) yang diberikan bidan kepada ibu

hamil merupakan bagian peayanan antenatal terpadu yang diberikan

sejak kontak pertama kehamilan untuk membantu ibu mengatasi

masalahanya.

Adapun mater KIE yang harus dberikan antara lain: Persiapan

persalinan dan kesiagaan menghadapi komplikasi, inisiasi menyusu dini

dan ASI eksklusif, KB paska persalinan, masalah gizi, imunisasi TT pada

ibu hami l, masalah penyakit kronis dan penyakit menular, kelas ibu,

Brain booster, Informasi HIV/AIDS dan IMS, Infromasi KtP (Kekerasan

terhadap Perempuan)

Berikut gambaran informasi dan konseling yang dilakukan bidan

kepada ibu hamil

2 2

3

2 2 2 2 2 2 2 2 2

00,5

11,5

22,5

33,5

Waktu Intevensi dan Implementasi Trimester II

Waktu Intevensi dan

Implementasi

Trimester II

Page 128: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

111

Tabel 5. 19 Hasil Pengamatan Konseling dan Informasi dalam Pelayanan

Antenatal Trimester Kedua

Berdasarkan tabel diata dapat dilihat bahwa bidan hanya

memberikan beberapa item pelayanan konseling kepada ibu hamil.

Presentase rata- rata pelayanan konseling adalah 15%, skor terendah

Intervensi dan

Implementasi

Hasil Pengamatan Rata

Rata

(%) R-3a R-3b R-3c R-3d

1. Persiapan

persalinan dan

kesiagaan

menghadapi

komplikasi

√ - √ √ √ - √ √ - √ - -

2. Inisasi menyusu

dini dan ASI

ekslusif

- - - √ - - - - - - - -

3. KB paska salin - - - - - - - - - - - -

4. Gizi ibu hamil √ √ - √ √ √ - - - √ √

5. Imunisasi TT - - √ - - - - - - - - -

6. Penyakit kronis

dan menular

√ - - - - - - - - - - -

7. Kelas Ibu - - - - - - - - - - - -

8. Brain Booster - - - - - - - - - - - -

9. Hiv.AIDS dan

IMS

- - - - - - - - - - - -

10.Kekerasan

terhadap Perempuan

- - - - - - - - - - - -

Jumlah Total (item) 3 0 3 3 2 1 2 1 0 1 1 1

Presentase 30 0 30 30 20 10 20 10 0 10 10 10 15

Page 129: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

112

adalah 0%, dan tertinggi 30%. Pada trimester kedua, bidan yang

melakukan pelayanan konseling hanya memberikan 1-3 item dari 10 item

pelayanan konseling dan informasi. Selain itu pada trimester kedua

ditemukan 2 dari 4 orang bidan tidak memberikan item pelayanan

konseling dan informasi. Pada trimester kedua, item konseling yang

diberikan oleh bidan antara lain informasi dan konseling gizi ibu hamil,

persiapan persalinan dan kesiagaan menghadapi komplikasi, Inisiasi

menyusu dini dan ASI, imunisasi TT, dan penyaki kronis

Berdasarkan hasil wawancara dengan bidan diketahui bahwa pada

pelayanan konseling trimester kedua tidak jauh berbeda dengan

pelayanan konseling trimester pertama yaitu hanya beberapa materi

konseling yang diberikan oleh bida kepada ibu hamil karena konseling

diberikan berdasarkan keluhan pasien

Materi konseling mengenai kelas ibu, brain booster, HIV/AIDS,

dan kekerasan terhadap perempuan tidak diberikan oleh bidan saat

konseling dikarenakan tidak ada keluhan dari ibu hamil seperti yang

diungkapkan oleh bidan (R-3a) “…..Kalau brain booster kita juga lupa

ngasih tu ya. Kalau IMS ada beberapa kasus juga, tapi ya kalau ibunya

ada keluhan ya. Kalau informasi kekerasan terhadap perempuan, jarang

ya karena kalau ga ada kasus ga kita berikan konseling” Selain itu

banyanknya pasien juga menjadi alasan bidan hanya menyampaikan

beberapa materi konseling, seperti yang diungkapkan oleh bidan (R-3b)

“… jadi kalau dibahas itu yang dia minta, jadi dia ada keluhan apa nanti

Page 130: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

113

kita kasih saran dan masukan. Kalau penyakit menular itu ga kita kasih

karena pasienya udah terlalu banyak ya. …”

Dalam melakukan pelayanan konseling dan Informasi pada pasien

trimester kedua, bidan memerlukan waktu minimum 1 menit, maksimum

15 menit. Waktu rata- rata yang diperlukan bidan adalah 4 menit

G. Dokumentasi Kebidanan

Dokumentasi atau pencatatan yang dilakukan oleh bidan meliputi

pencatatan data subjektif, obyektif, rumusan diagnosa, dan intevensi

dan implementasi yang dilakukan oleh bidan.

Berikut gambaran dokumentasi kebidanan yang dilakukan bidan

kepada ibu hamil

Tabel 5. 20 Hasil Dokumentas Kebidanan dalam Melakukan Pelayanan

Antenatal Trimester Kedua

10

0 2

15

3 2 3 1 0 1 1 1 0

5

10

15

20

Waktu Konseling dan Informasi Trimester II

waktu

Dokumentasi

Kebidanan

Hasil Pengamatan Rata

Rata

(%) R-3a R-3b R-3c R-3d

1. Data subjektif √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

2. Data Obyektif √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Page 131: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

114

Berdasarkan tabel hasil pengamatan dokumentasi kebidanan dalam

pelayanan antenatal dapat dilihat bahwa bidan telah melakukan 4 item

dari 4 item dokuemntasi kebidanan antara lain, pencatatan data

subyektif dan objektif pasien, rumusan diagnosa dan interbensi dan

implementasi yang bidan berikan selama pelayanan berlangsung.

Presentase dokumentasi kebidanan sebesar 100%

Dalam melakukan pelayanan dokumentasi kebidanan pada pasien

trimester kedua, bidan memerlukan waktu minimum 1 menit,

maksimum 2 menit. Rata- rata waktu yang diperlukan 2 menit.

5.3.3 Pelayanan Trimester Ketiga

A. Persiapan Penolong

Item ini adalah item persiapan penolong yang dilakukan oleh bidan

dalam memberikan pelayanan ANC. Persiapan penolong yang diamati

1 1

2 2

1

2 2

1 1 1 1 1

0

1

2

3

Waktu Dokumentasi Kebidanan Trimester II

waktu

3. Rumusan

Diagnosa

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

100

4. Intervensi dan

Implementasi

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Jumlah Total

(item)

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Presentase (%) 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Page 132: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

115

adalah kegiatan bidan dalam mencuci tangan setiap pemeriksaan kepada

ibu hamil. Berikut gambaran persiapan penolong yang dilakukan bidan

kepada ibu hamil pada trimester ketiga

Tabel 5. 21 Hasil Pengamatan Persiapan Penolong Trimester Ketiga

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa bidan juga tidak

mencuci tangan sebelum dan sesudah bekerja pada trimester ketiga

Berdasarkan hasil wawancara dengan bidan diketahui bahwa setiap

kontak dengan pasien bidan diharuskan mencuci tangan akan tetapi bidan

sering mengeluh lupa dan antrian pasienya banyak, seperti yang

diungkapkan bidan (R-3c) “….harusnya setiap kontak dengan pasien

cuci tangan. Kadang aku ga lakuin ya alesanya suka lupa ya saya juga

jadi setelah pasien yang saya tangani selesai terus langsung panggil

pasien yang berikutnya” selain itu keterbatasan waktu pelayanan juga

menjadi alasan bidan tidak mencuci tangan seperti yang diungkapkan

bidan (R-3d) “….Engga,, jujur engga. Karena waktunya terbatas,

antrian pasien yang banyak….”

Persiapan

Penolong

Hasil Pengamatan Rata

Rata

(%) R-3a

R-3b R-3c R-3d

1.Mencuci

Tangan

- - - - - - - - - - - -

0

Jumlah Total

(item)

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Presentase (%) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Page 133: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

116

B. Anamnesa

Anamnesa yang dilakukan oleh bidan pada trimester ketiga

meliputi: memperhatikan catatan yang sebelumnya dan lebih banyak

bertanya mengenai keluhan ibu hamil. Berikut gambaran anamnesa

pada trimester ketiga

Tabel 5. 22 Hasil Pengamatan Anamnesa Pelayanan Antenatal Trimester

Ketiga

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa semua item anamnesa sudah

dilakukan oleh bidan sesuai dengan anamnsa pasien trimester ketiga.

Pada trimester ketiga bidan memperhatikan catatan kunjungan

sebelumnya dan lebih banyak bertanya tentang keluhan yang dialami

pasien. Sehingga didapatkan presentase pelayanan anamnesa pada

trimester kedua sudah mencapai 100%

Anamnesa

Pasien

Hasil Pengamatan Rata

Rata

(%) R-3a

R-3b R-3c R-3d

1.Memperhatika

n catatan

sebelumnya

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

100

2.Bertanya

Keluhan

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Jumlah Total

(item)

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

Presentase (%) 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Page 134: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

117

Dalam melakukan anamnesa pasien trimester ketiga, bidan

memerlukan waktu minimum 1 menit, maksimum 3 menit dan rata- rata

2 menit

C. Pemeriksaan Umum dan Kehamilan

Pemeriksaan umum dan kehamilan diberikan oleh bidan kepada

ibu hamil setiap kunjungan kehamilanya. Pemeriksaan trimester ketiga

meliputi pemeriksaan keadaan umum, suhu tubuh, tekanan darah, berat

badan, tinggi fundus uteri, presentasi janin, dan denyut jantung janin,

dan pemeriksaan laboratorium

Berikut gambaran pemeriksaan umum yang dilakukan bidan

kepada ibu hamill

Tabel 5. 23 Hasil Pengamatan Pemeriksaan Umum dan Kehamilan

PadaPelayanan Antenatal Trimester Ketiga

Pemeriksaan

Umum dan

Kehamilan

Hasil Pengamatan Rata

Rata

(%) R-3a

R-3b R-3c R-3d

1. Keadaan

umum

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

1 1

2

1 1 1

2

1 1

2

3

2

0

1

2

3

4

Waktu Anamnesa Trimester Ketiga

Waktu

Page 135: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

118

2. Suhu tubuh - - - - - - - - - - - -

3. Tekanan darah √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

4. Berat Badan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

5. Tinggi Fundus

Uteri (TFU)

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

6. Presentasi

Janin

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

7. Denyut

Jantung Janin

(DJJ)

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

8. Pemeriksaan

laboratorium

- - - √ - √ - √ √ - √ -

Jumlah Total

(item)

6 6 6 7 6 7 6 7 7 6 7 6

Presentase (%) 75 75 75 87,5 75 87,5 75 87,5 87,5 75 87,5 75 80,3

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa pada trimester ketiga

rata- rata bidan melakukan 6-7 item dari 8 item pemeriksaan. Presentae

rata- rata 80,3%, skor presentase terendah 75%, skor tertinggi 87,5%.

Pada trimester ketiga item pemeriksaan yang tidak dilakukan oleh bidan

antara lain pengukuran suhu tubuh dan pemeriksaan laboratorium

Berdasarkan hasil wawancara dengan bidan, pemeriksaan

kehamilan yang dilakukan pada trimester ketiga hampir sama dengan

trimester kedua, bedanya pada trimester ketiga dilakukan pemeriksaan

laboratorium untuk persiapan menjelang persalinan, seperti yang

diungkapkan oleh bidan (R-3c) “Kalau trimester ketiga sama aja ya

pemeriksaan fisik kaya tensi, palpasi terus periksa DJJ, posisi

terbawah, terus Lab lagi karena mau mendekati persalinan jadi kita cek

Page 136: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

119

lagi” dan bidan (R-3d)“….. tapi lab saya lakuin kan sempet stop di

trimeste kedua, nah di trimester ketiga kita lakuin lagi buat evaluasi.

Bedanya pemeriksaan LAB di trimester satu sama trimester ketiga itu,

kalau trimester satu lab yaang harus diperiksa banyak, cek golongan

darah, Hb, Hbsag,HIV. Tapi kalau di trimester ketiga cukup Hb sama

protein urin”

Pada beberapa ibu hamil trimester ketiga tidak dilakukan

pemeriksaan laboratorium. Menurut bidan pemeriksaan laboratorium

tidak harus selalu dilakukan setiap kunjungan ibu hamil, selain itu

apabila pemeriksaan labnya sudah lengkap maka tidak perlu dilakukan

pemeriksaan lab kembali pada kunjungan berikutnya. Seperti yang

diungkapkan oleh bidan (R-3c) “…..Karena memang kan kita lihat dulu

kebutuhan ibunya jadi ga semua periksa LAB. Kalau ibu pemeriksaan

LAB sudah lengkap itu biasanya di usia kehamilan 40 – 41 minggu ya,

Kalau pemeriksaan LAB nya sudah lengkap ga kita periksa lagi. …..”

Dalam melakukan pemeriksana kehamilan pasien trimester

ketiga, bidan memerlukan waktu minimum 3 menit, maksimum 10

menit dan rata- rata waktu yang diperlukan 7 menit.

Page 137: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

120

Dalam melakukan pemeriksaan laboratorium per pasien (ibu

hamil) memerlukan waktu minimum 15 menit, maksimum 90 menit dan

rata- rata waktu yag diperlukan 45 menit

D. Menetapkan Diagnosa Kebidanan

Diagnosa kebidanan ini meliputi penentuan umur kehamilan, tafsiran

persalinan, resiko yang ditemukan, dan penyakit- penyakit lain

Berikut gambaran penetapan diagnosa kebidanan yang dilakukan

bidan kepada ibu hamil:

3 3 3 3

5 5 6

7

10

5

8

5

0

2

4

6

8

10

12

Waktu Pemeriksaan Kehamilan Trimester Ketiga

di Poli KIA

waktu

30

15 20

60 60

75

30

20

30

90

75

20

40

60

30 33

47

30

0

20

40

60

80

100

Waktu Pemeriksaan Laboratorium

waktu

Page 138: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

121

Tabel 5. 24 Hasil Pengamatan Diagnosa Kebidanan Trimester Ketiga

Berdasarkan tabel hasil pengamatan diagnosa kebidanan diatas,

didapatkan hasil bahwa pada pelayanan ibu hamil trimester kedua

bidan telah melakukan 4 dari 4 item atau semua item pada diagnosa

kebidanan diantara lain menentukan umur kehamilan ibu, menafsirkan

kelahiran, dan melihat apakah ada resiko atau penyakit yang ditemukan.

Menetapkan

Diagnosa

Kebidanan

Hasil Pengamatan Rata

Rata

(%) R-3a

R-3b R-3c R-3d

1. Umur

Kehamilan

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

100

2. Tafsiran

persalinan

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

3. Resiko yang

ditemukan

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

4. Penyakit-

penyakit lain

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Jumlah Total (item) 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Presentase (%) 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Page 139: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

122

Dalam melakukan penetapan diagnosa kebidanan pada pasien

trimester ketiga, bidan memerlukan waktu 2 menit.

E. Intervensi dan Implementasi

Intervensi dan implementasi yang diberikan pada ibu hamil

trimeseter ketiga meliputi: pemberian suplemen gizi, pemberian terapi

atau tatalaksana kasus sesuai hasil pemeriksaan, pemberian informasi

kepada ibu mengenai hasil pemeriksaan, dan Infromasi kapan ibu harus

melakukan kunjungan ulang. Berikut gambaran intervensi dan

implementasi yang dilakukan bidan kepada ibu hamil:

Tabel 5. 25 Hasil Pengamatan Intervensi dan Implementasi Pelayanan

Antenatal Trimester Ketiga

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

0

2

4

Waktu Menetapkan Diganosa Kebidanan Trimester

III

waktu

Intervensi dan

Implementasi

Hasil Pengamatan Rata

Rata

(%) R-3a

R-3b R-3c R-3d

1. Suplemen gizi - √ √ - - - √ √ √ √ √ √

2. Terapi dan

tatalaksanan kasus

sesuai pemeriksaan

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

3. Informasi hasil

pemeriksaan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

4. Informasi waktu √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Page 140: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

123

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa pada trimester ketiga

beberapa bidan hanya melakukan 3 dari 4 item pelayanan. Pada

trimester ketiga, item yang tidak dilakukan oleh bidan yaitu pemberian

tablet tablet Fe. Presentase rata-rata intevensi dan implementasi adalah

93,33%, skor terendah 80, dan skor tertinggi 100%

Berdasarkan hasil wawancara dengan pemberian tablet Fe tidak

dialkukan oleh bidan dikarenakan stok tablet Fe di puskesmas kosong

seperti yang diungkapkan oleh bidan (R-3b) “ .... emang pernah sempet

ga ada, kalsium dulu beli diluar, kalsium sama tablet tambah darah ya

sempet dulu ga ada,tapi ga terlalu lama ko......”

Untuk mengatasi hal tersebut maka bidan biasanya meresepkan

obat atau suplemen untuk ibu hamil beli diluar puskesmas, seperti yang

diungkapkan oleh bidan (R-3c) “Kalau misalkan stock kosong maka

kita meresepkan obat yang tidak ada……” dan bidan (R-3b) “……jadi

diresepin diluar, jadi disuruh beli diluar, jadi ga kita kasih disini…..”

Dalam melakukan intervensi dan implementasi pada pasien

trimester ketiga, bidan memerlukan waktu rata- rata 2 menit

kunjungan ulang

93,33

Jumlah Total (item)

3 4 4 3

3

4 4 4 4 4 4 4

Presentase (%) 80 100 100 80 80 80 100 100 100 100 100 100

Page 141: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

124

F. Informasi dan Konseling

Informasi dan konseling (KIE) yang diberikan bidan kepada ibu

hamil merupakan bagian peayanan anenatal terpadu yang diberikan sejak

kontak pertama kehamilan untuk membantu ibu mengatasi masalahanya.

Adapun materi KIE yang harus dberikan antara lain: Persiapan

persalinan dan kesiagaan menghadapi komplikasi, inisiasi menyusu dini

dan ASI eksklusif, KB paska persalinan, masalah gizi, imunisasi TT pada

ibu hami l, masalah penyakit kronis dan penyakit menular, kelas ibu,

Brain booster, Informasi HIV/AIDS dan IMS, Infromasi KtP (Kekerasan

terhadap Perempuan)

Berikut gambaran informasi dan konseling yang dilakukan bidan

kepada ibu hamil pada trimester ketiga

Tabel 5. 26 Hasil Pengamatan Konseling dan Informasi dalam Pelayanan

Antenatal Trimester Ketiga

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

0

0,5

1

1,5

2

2,5

Waktu Intervensi dan Implementasi Trimester III

waktu

Intervensi dan

Implementasi

Hasil Pengamatan Rata

Rata

(%) R-3a R-3b R-3c R-3d

1. Persiapan persalinan

dan kesiagaan

menghadapi komplikasi

√ √ - - √ √ √ √ √ √ √ -

Page 142: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

125

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa bidan hanya

memberikan beberapa item pelayanan konseling kepada ibu hamil.

Presentase rata- rata pelayanan konseling adalah 13,3%, skor terendah

adalah 0%, dan tertinggi 20%. Pada trimester ketiga, bidan yang

melakukan pelayanan konseling hanya memberikan 1-2 item dari 10

item pelayanan konseling dan informasi. Selain itu pada trimester

ketiga ditemukan 1 dari 4 orang bidan tidak memberikan item

pelayanan konseling dan informasi. Pada trimester ketiga, item

konseling yang diberikan oleh bidan antara lain informasi dan konseling

gizi ibu hamil dan program persiapan persalinan dan Pencegahan

Komplikasi (P4K). Meskipun demikian pada materi (P4K), materi

konseling yang paling sering diberikan bidan kepada ibu hamil adaah

2. Inisasi menyusu dini dan

ASI ekslusif

- - - - - - - - - - - -

3. KB paska salin - - - - - - - - - - √ -

4. Gizi ibu hamil √ √ √ √ √ - - - √ - - -

5. Imunisasi TT - - - - - - - - - - - -

6. Penyakit kronis dan

menular

- - - - - √ - - - - - -

7. Kelas Ibu - - - - - - - - - - - -

8. Brain Booster - - - - - - - - - - - -

9. Hiv.AIDS dan IMS - - - - - - - - - - - -

10.Kekerasan terhadap

Perempuan

- - - - - - - - - - - -

Jumlah Total (item) 2 2 1 1 2 1 0 1 2 1 2 0

Presentase 20 20 10 10 20 10 0 10 20 10 20 10 13,3

Page 143: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

126

materi mengenai persiapan persalinan dengan memiliki jaminan

asuransi pemerintah yaitu ibu hamil sebaiknya memiliki kartu BPJS

(Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) sedangakan materi mengenai

pencegahan komplikasi masih rendah diberikan oleh bidan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan bidan diketahui bahwa pada

pelayanan konseling trimester ketiga hanya beberapa materi konseling

yang diberikan oleh bida kepada ibu hamil karena konseling diberikan

berdasarkan keluhan pasien. Materi konseling yang biasanya diberikan

oleh bidan pada trimester ketiga adalah materi mengenai persiapan

persalinan, inisiasi menyusu dini dan ASI Ekslusif, seperti yang

diungkapkan oleh bidan (R-3d) “Kalau inisasiasi menyusu dini dan asi

ekslusif kita kasih di trimester ketiga. Kan kalau di trimester ketiga kita

kasih konseling asi ekslusif terus perispan persalinan, sama perawatan

tali pusar …..“. Hal ini sebenarnya berbeda dengan hasil observasi

kepada bidan, pada pelayanan antenatal bidan bidan juga tidak

memberikan konseling mengenai inisiasi menyusu dini dan ASI

ekslusif

Dalam melakukan pelayanan konseling dan Informasi pada pasien

trimester ketiga, bidan memerlukan waktu minimum 1 menit,

maksimum 6 menit. Rata- rata waktu yang diperlukan 4 menit.

Page 144: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

127

G. Hasil Observasi Dokumentasi Kebidanan

Dokumentasi atau pencatatan yang dilakukan oleh bidan meliputi

pencatatan data subjektif, obyektif, rumusan diagnosa, dan intevensi

dan implementasi yang dilakukan oleh bidan.

Berikut gambaran dokumentasi kebidanan yang dilakukan bidan

kepada ibu hamil

Tabel 5. 27 Hasil Dokumentas Kebidanan dalam Melakukan Pelayanan

Antenatal Trimester Ketiga

4 4

1 2

6

1 2

3 4

3

5

0 0

2

4

6

8

Waktu Konseling dan Informasi Trimester III

waktu

Dokumentasi

Kebidanan

Hasil Pengamatan Rata

Rata

(%) R-3a

R-3b R-3c R-3d

5. Data subjektif √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

100

6. Data Obyektif √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

7. Rumusan

Diagnosa

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

8. Intervensi dan

Implementasi

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Jumlah Total

(item)

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Presentase (%) 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Page 145: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

128

Berdasarkan tabel hasil pengamatan dokumentasi kebidanan dalam

pelayanan antenatal dapat dilihat bahwa bidan telah melakukan 4 item

dari 4 item dokuemntasi kebidanan antara lain, pencatatan data

subyektif dan objektif pasien, rumusan diagnosa dan interbensi dan

implementasi yang bidan berikan selama pelayanan berlangsung.

Presentase dokumentasi kebidanan sebesar 100%

Dalam melakukan pelayanan dokumentasi kebidanan pada pasien

trimester ketiga, bidan memerlukan waktu minimum 1 menit,

maksimum 5 menit. Rata- rata waktu yang diperlukan 2 menit.

5.4 Gambaran Output Pelayanna ANC Puskesmas Ciputat Timur

5.4.1 Kepatuhan Bidan Terhadap Standar

Pelayanan yang berkualitas adalah pelayanan yang sesuai dengan

standar pelayanan yang ada. Oleh karena itu pada penelitian ini akan

digambarkan kepatuhan bidan terhadap pelayanan ANC melipui persiapan

penolong, anamnesa, pemeriksaan umum dan kehamilan, menetapkan

diagnose kebidanan, observasi da implementasi, informasi dan konseling, dan

dokumentasi kebidanan.

2 2 2 2 2 2 1

2 2 3

5

3

0

2

4

6

Waktu Dokumentasi Kebidanan Trimester III

waktu

Page 146: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

129

Berikut gambaran kepatuhan bidan dalam melakukan pelayanan ANC

pada trimester pertama, kedua, dan ketiga di Puskesmas Ciputat Timur :

Tabel 5. 28 Kepatuhan Bidan Terhadap Standar Pelayanan ANC

Pelayanan ANC

Kepatuhan Terhadap Standar

(%)

Rata- Rata

(%) Trimester

Pertama

Trimester

Kedua

Trimester

Ketiga

Persiapan Penolong

(mencuci tangan)

0 0 0 0

Anamnesa

100 100 100 100

Pemeriksaan Umum dan

Kehamilan

78,55 83,3 80,3 80,71

Menetapkan Diagnosa

Kebidanan

100 100 100 100

Observasi dan

Implementasi

87,5 98,3 93,3 93,03

Informasi dan Konseling

20 15 13,3 16,1

Dokumentasi Kebidanan

100 100 100 100

Dalam melakukan pelayanan ANC, kepatuhan bidan terhadap

standar yang sudah baik yaitu pada pelayanan anamnesa, menetapkan

diagnose kebidanan, dokumentasi kebidanan dan observasi dan

implementasi dengan presentase rata2 >90%. Kepatuhan bidan yang

masih rendah adalah pada pelayanan persiapan penolong sebesar 0%,

pemeriksaan umum dan kehamilan 78,83%, dan pelayanan konseling

sebesar 16,1%

Page 147: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

130

5.4.2 Kepuasan Pasien

Pengukuran kepuasan pasien dilakukan kepada ibu hamil pada

trimester pertama, kedua dan ketiga yang sebelumnya telah diobservasi

terlebih dahulu pelayanan ANCnya di dalam poli KIA .

Item Nilai Pelayanan

(rata-rata)

Nilai Harapan

(rata-rata)

Kesesuaian

(%)

Kesesuaian

rata-rata

(%)

Tangible

98,40

1. Puskesmas Ciputat Timur

memiliki kenyamanan di

ruang pelayanan dan ruang

tunggu

3,09 3,12 99,01

2. Petugas KIA (bidan)

berpenampil rapi, sopan dan

keserasian seragam dalam

menjalankn tugasnya

3,12 3,12 100

3. Puskesmas Ciputat Timur

memiliki fisik yang memadai

seperti gedung, tempat parkir

dan toilet

3,03 3,12 97,1

4. Peralatan medis yang

digunakan di Puskesmas

Ciputat Timur bersih

3,12 3,2 97,5

Item Nilai Pelayanan

(rata-rata)

Nilai Harapan

(rata-rata)

Kesesuaian

(%)

Kesesuaian

rata-rata

(%)

Reliability Pasien Trimester 1

91,1

1. Prosedur Pelayanan

Puskesmas Ciputat Timur

tidak berbelit- belit

3,25 3,25 100

2. Bidan mencuci tangan

sebelum melakukan pelayanan

2,25 3,25 69,2

3. Bidan menanyakan identitas,

riwayat kehamilan,

kontrasepsi, medis, obstetri

dan sosial ekonomi ibu

3,25 3,25 100

Page 148: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

131

4. Bidan melakukan pengukuran

tinggi badan

3,13 3,13 100

5. Bidan melakukan pengukuran

suhu tubuh

2 3,13 63,9

6. Bidan melakukan

penimbangan berat badan

kepada ibu

3,13 3,13 100

7. Bidan melakukan pengukuran

tekanan darah kepada ibu

3,13 3,13 100

8. Bidan melakukan pengukuran

lingkar lengan kepada ibu

2,75 3,13 87,86

9. Dilakukan pemeriksaan

laboratorium kepada ibu oleh

petugas laboratorium

2,5 3 83,3

10. Ibu diberikan tablet tambah

darah (zat besi)

2,5 3 83,3

11. Dilakukan skrining status TT

(Tetanus Toxoid) dan

diberikan vaksinasi TT

2,75 3 87,86

12. Bidan memberikan informasi

dan konseling kepada ibu

hamil

3,25 3,25 100

13. Kegiatan administrasi rapi dan

teratur

3,25 3,25 100

14. Petugas KIA (Bidan)

memberikan pelayanan ANC

yang memuaskan sesuai

dengan kebutuhan pasien

3,25 3,25 100

Page 149: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

132

Item Nilai Pelayanan

(rata-rata)

Nilai Harapan

(rata-rata)

Kesesuaian

(%)

Kesesuaian

rata-rata

(%)

Reliability Pasien Trimester 2

95,5

1. Prosedur Pelayanan

Puskesmas Ciputat Timur

tidak berbelit- belit

3,17 3,17 100

2. Bidan mencuci tangan

sebelum melakukan pelayanan

2.33 3,25 71,69

3. Bidan menanyakan keluhan

yang ibu alami selama

kehamilan

3,08 3,08 100

4. Bidan melakukan pengukuran

suhu tubuh

2,25 3 75

5. Bidan melakukan

penimbangan berat badan

kepada ibu

3,08 3,08 100

6. Bidan melakukan pengukuran

tekanan darah kepada ibu

3,08 3,08 100

7. Bidan melakukan pengukuran

tinggi perut (fundus uteri)

3,08 3,08 100

8. Bidan melakukan pemeriksaan

posisi bayi (janin)

3,08 3,08 100

9. Bidan melakukan pemeriksaan

denyut jantung bayi (janin)

3,08 3,08 100

10. Ibu diberikan tablet tambah

darah (zat besi)

2,92 3 97,33

11. Bidan atau petugas kesehatan

di puskesmas ini memberikan

informasi dan konseling

kepada ibu hamil

3 3,08 97,33

12. Kegiatan administrasi rapi dan

teratur

3,08 3,08 100

13. Petugas KIA (Bidan)

memberikan pelayanan ANC

3,08 3,08 100

Page 150: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

133

yang memuaskan sesuai

dengan kebutuhan pasien

Item Nilai Pelayanan

(rata-rata)

Nilai Harapan

(rata-rata)

Kesesuaian

(%)

Keseuaian

rata –rata

(%)

Reliability Pasien Trimester 3

94,3

1. Prosedur Pelayanan

Puskesmas Ciputat Timur

tidak berbelit- belit

3,17 3,25 97,54

2. Bidan mencuci tangan

sebelum melakukan pelayanan

2.16 3,08 70,13

3. Bidan menanyakan keluhan

yang ibu alami selama

kehamilan

3,17 3,17 100

4. Bidan melakukan pengukuran

suhu tubuh

2,08 3 69,33

5. Bidan melakukan

penimbangan berat badan

kepada ibu

3,08 3,08 100

6. Bidan melakukan

penimbangan berat badan

kepada ibu

3,08 3,08 100

7. Bidan melakukan pengukuran

tinggi perut (fundus uteri)

3 3,08 97,40

8. Bidan melakukan pemeriksaan

posisi bayi (janin)

3,08 3,08 100

9. Bidan melakukan pemeriksaan

denyut jantung bayi (janin)

3,08 3,08 100

10. Dilakukan pemeriksaan

laboratorium kepada ibu oleh

petugas laboratorium

3,08 3,08 100

11. Ibu diberikan tablet tambah

darah (zat besi)

2,75 2,91 94,50

Page 151: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

134

12. Bidan atau petugas kesehatan

di puskesmas ini memberikan

informasi dan konseling

kepada ibu hamil

3 3,08 97

13. Kegiatan administrasi rapi dan

teratur

3,08 3,17 97,16

14. Petugas KIA (Bidan)

memberikan pelayanan ANC

yang memuaskan sesuai

dengan kebutuhan pasien

3,08 3,17 97,16

Item Nilai Pelayanan

(rata-rata)

Nilai Harapan

(rata-rata)

Kesesuaian

(%)

Kesesuaian

rata –rata

(%)

Responsiveness

98,51

1. Pelayanan dimulai tepat

waktu

3 3,19 94,04

2. Petugas KIA (Bidan)

memberi tanggapan yang

baik dan cepat terhadap

keluhan pasien

3,19 3,19 100

3. Prosedur penyampaian

informasi yang jelas dan

mudah dimengerti

3,13 3,13 100

4. Petugas KIA (Bidan)

selalu ada sesuai jadwal

3,09 3,09 100

Page 152: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

135

Item Nilai Pelayanan

(rata-rata)

Nilai Harapan

(rata-rata)

Kesesuaian

(%)

Kesesuaian

rata- rata

(%)

Empathy

99,1

1. Puskesmas Ciputat

Timur memberikan

kemudahan pelayanan

ANC

3,13 3,09 101,3

Item Nilai Pelayanan

(rata-rata)

Nilai Harapan

(rata-rata)

Kesesuaian

(%)

Kesesuaian

rata –rata

(%)

Assurance

99,5

1. Puskesmas Ciputat Timur

memberikan jaminan

apabila terjadi kesalahan

pada hasil kinerja Petugas

KIA (Bidan)

3,06 3,09 99

2. Petugas KIA (Bidan)

Puskesmas memiliki sifat

sopan, ramah, jujur dan

dapat dipercaya

3,09 3,09 100

3. Penarikan tarif biaya

sesuai dengan kualitas

pelayanan yang diterima

3,16 3,16 100

4. Petugas KIA (Bidan)

Puskesmas memiliki

kemampuan,

pengetahuan yang luas

dan kecakapan dalam

menjalankan tugasnya

3,09 3,12 99

Page 153: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

136

2. Petugas KIA (Bidan)

tidak memberikan

pasien menunggu

antrian terlalu lama

2,94 3,09 95,06

3. Petugas KIA (Bidan)

memberikan perhatian

yang baik kepada pasien

3,09 3,09 100

4. Komunikasi pasien

dengan petugas KIA

(Bidan) berjalan baik

dan lancar

3,09 3,09 100

Pada penelitian ini, analisis kepuasan ibu hamil pada pelayanan antenatal

yang diberikan oleh Ciputat Timur dapat dideskripsikan sebagai berikut:

a. Tangible

Tangible merupakan tanggapan pasien terhadap fasilitas fisik

yang ada, seperti perlatan, perlengkapan, dan fasilitas kesehatan.

Berdasarkan tabel, dimensi tangible memiliki kesesuaian (98,4%).

Pada dimensi tangible, item yang memiliki nilai kesesuain (tingkat

kepuasan) terbesar adalah item No 2 (100%) yaitu petugas KIA

(bidan) berpenampilan rapi, sopan dan keserasian seragam dalam

menjalankan tugasnya. Sedangkan item yang memiliki nilai keseuaian

(tingkat kepuasan terendah adalah item no 3 (97,1%) yaitu Puskesmas

Ciputat Timur memiliki fisik yang memadai seperti gedung, tempat

parkir dan toilet

Page 154: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

137

b. Reliability

Reliability merupakan tanggapan pasien terhadap keandalan

kinerja karyawan (petugas KIA Bidan) . Berdasarkan tabel, dimensi

reliability pada pasien trimester pertama memilki nilai kesesuaian

(91,1%), item yang memiliki nilai terbesar adalah item No

1,3,4,6,7,8,12,13, dan 14 (100%) yaitu prosedur pelayanan Puskesmas

Ciputat Timur tidak berbelit belit, bidan menanyakan identitas, riwayat

kehamilan, kontrasepsi, medis, obstetri,dan sosial ekonomi pasien, dan

bidan melakukan tinggi badan, penimbangan berat badan, bidan

melakukan pengukuran tekanan darah kepada ibu, bidan memberikan

informasi dan konseling kepada ibu hamil, kegiatan administrasi rapi

dan teratur, dan bidan memberikan pelayana ANC yang memuaskan

sesuai dengan kebutuhan pasien. Item yang memiliki nilai kesesuaian

yang renda >90% yaitu (83,3%) dilakukan pemeriksaan laboratorium

kepad aibu hamil, (83,3%) ibu hamil diberikan tablet tambah darah,

(87,6%) dilakukan skrining status imunisasi TT, (69,2%) bidan

mencuci tangan, dan terendah (63,9%) yaitu bidan melakukan

pengukuran suhu tubuh.

Dimensi Reliability pada trimester ke dua memiliki kesesuaian

(95,5%), item yang memiliki nilai terbesar yaitu pada item No

1,3,5,6,7,8,9,12, dan 13 (100%) yaitu prosedur pelayanan Puskesmas

Ciputat Timur tidak berbelit belit, bidan menanyakan keluhan pasien,

bidan melakukan penimbangan berat badan, bidan melakukan

Page 155: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

138

pengukuran tekanan darah kepada ibu, bidan melakukan pengukuran

tinggi perut (Fundus Uteri), bidan melakukan pemeriksaan posisi bayi,

bidan melakukan pemeriksaan denyut jantung bayi, bidan memberikan

informasi dan konseling kepada ibu hamil, kegiatan administrasi rapi

dan teratur, dan bidan memberikan pelayana ANC yang memuaskan

sesuai dengan kebutuhan pasien. Sedangkan item yang memiliki nilai

kesesuaian rendah yaitu pada item bidan mencuci tangan (71,69%) dan

bidan melakukan pengukuran suhu tubuh (75%)

Dimensi Reliability pada trimester ketiga memiliki nilai

kesesuaian (94,3%), item yang memiliki nilai terbesar yaitu pada item

No 3,5,6,7,8,9,10 (100%) yaitu bidan menanyakan keluhan pasien,

bidan melakukan penimbangan berat badan, bidan melakukan

pengukuran tekanan darah kepada ibu, bidan melakukan pengukuran

tinggi perut (Fundus Uteri), bidan melakukan pemeriksaan posisi bayi,

bidan melakukan pemeriksaan denyut jantung bayi, dilakukan

pemeriksaan laboratorum kepada ibu. Sedangkan item yang memiliki

nilai kesesuaian rendah yaitu bidan mencuci tangan (70,13%) dan

bidan melakukan pengukuran suhu tubuh (69,33%)

c. Responsiveness

Responsiveness merupakan tanggapan pasien terhadap

kesediaan para staf membantu pasien dan memberikan pelayanan

secara tanggap. Dimensi responsiveness memiliki nilai kesesuaian

Page 156: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

139

(98,5%), item yang memiliki nilai kesesuaian terbesar adalah pada

item No 2,3, dan 4 (100%) yaitu petugas KIA (bidan) memberi

tanggapan yang baik dan cepat terhadap keluhan pasien, prosedur

penyampaian informasi jelas dan mudah dimengerti, dan petigas KIA

(bidan) selalu ada sesuai jadwal. Item dengan nilai keseusuai terendah

adalah pada item no 1 (94,04%) yaitu pelayanan dimulai tepat waktu

d. Assurance

Assurance merupakan tanggapan pasien terhadap kapabilitas

pengetahuan petugas kesehatan yang ada sehingga dapat merasa yakin

dalam berobat. Dimensi assurance memiliki kesesuaian (99,5%), item

yang memiliki nilai keseuaian terbesar adalan item No 2 dan 3 (100%)

yaitu Petugas KIA (Bidan) Puskesmas memiliki sifat sopan, ramah,

jujur dan dapat dipercaya dan penarikan tarif biaya sesuai dengan

kualitas pelayanan yang diterima.

e. Empathy

Dimensi Empathy merupakan tanggapan pasien terhadap

perhatian secara personal yang diberikan oleh petugas kesehatan yang

ada. Dimensi empathy yang memiliki nilai kesesuaian (99,5%), item

yang memiliki nilai keseuaian besar adalah item No 1(101,3%) yaitu

Puskesmas Ciputat Timur memberikan kemudahan dalam pelayanan

ANC. Item dengan nilai terendah yaitu pada item No 2 (95,6%), bidan

tidak memberikan pasien menunggu antrian terlalu lama,

Page 157: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

140

BAB VI

PEMBAHASAN

6.1 Struktur Pelayanan ANC Puskesmas Ciputat Timur

6.1.1 Kompetensi dan Lisensi Bidan Pelayanan ANC

Di dalam PMK (Peraturan Menteri Kesehatan) No 97 tahun 2014

pasal 13 ayat 2 disebutkan pelayanan kesehatan masa hamil dilakukan

oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dan kewenangan

(Kemenkes RI 2014b).

Pelayanan masa hamil di Puskesmas Ciputat Timur dilakukan oleh

tenaga bidan. Bidan di Puskesmas Ciputat Timur sudah memiliki lisensi

dalam memberikan pelayanan antenatal dengan adanya SIKB (Surat

Izin Kerja Bidan). Selain itu bidan di Puskesmas Ciputat Timur juga

sudah memiliki STR (Surat Tanda Registrasi) sebagai bukti tertulis

bahwa bidan sudah memiliki kompetensi. Akan tetapi selama ini bidan

tidak pernah mengikuti pelatihan pelayanan antenatal. untuk

meningkatkan kompetensi yang dimiliki.

Adanya sumber daya manusia yang berkompeten ini sangat penting

dalam mendukung terciptanya pelayanan ibu hamil yang berkualitas.

Berdasarkan Framework Kualitas Pelayanan Ibu dan Bayi Baru Lahir

oleh WHO disebutkan bahwa dalam mendukung pelayanan yang

berkualitas salah satu domain kualitas pelayanan yang

direkomendasikan oleh WHO yaitu tersedianya sumberdaya manusia

Page 158: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

141

yang kompeten dan termotivasi dalam memberikan pelayanan

kesehatan(WHO, 2016)

Pada rekomendasi WHO dalam pelayanan antenatal untuk

pengalaman kehamilan yang baik disebutkan bahwa untuk

meningkatkan kualitas pelayanan antenatal dibutuhkan model tenaga

bidan dalam memberikan pelayanan yang berkelanjutan dalam

mendukung para wanita dalam pelayanan antenatal, intrapartum dan

periode postnatal untuk mengfasilitasi kehamilan dan kelahiran yang

sehat, dan praktek pengasuhan anak yang sehat. Model Tenaga bidan

dalam pelayanan berkelanjutan ini memerlukan tenaga bidan yang

terlatih dalam jumlah yang memadai. Kebutuhan pelatihan tambahan

satu kali atau lanjutan dan pendidikan harus dinilai, dan harus

disediakan disaat diperlukan (WHO 2016)

6.1.2 Sarana dan Prasaranan Pelayanan ANC

Sarana dan prasarana pelayanan antenatal yang ada di Puskesmas

Ciputat Timur disediakan oleh Dinas Kesehatan Kota Tangerang

Selatan. Ketersediaan sarana dan prasarana pelayanan antenatal di

Puskesmas Ciputat Timur sudah 96% yang terpenuhi, selain itu

peralatan pelayanan antenatal sudah 90% terpenuhi, dan ketersediaan

saranan manajemen sudah 100% terpenuhi.

Pada permenkes 75 tahun 2014 tentang Puskesmas (Pusat

Kesehatan Masayrakat) ruangan Kesehatan Ibu memang terintegrasi

dengan ruangan KB oleh karena itu ruangan pelayanan ibu hamil yang

Page 159: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

142

menyatu dengan ruangan KB bukan menjadi masalah dalam

pemenuhan standar pelayanan ibu hamil. Selain itu pelayanan di poli

KIA selain untuk melayani pelayanan ANC juga dapat digunakan untuk

melayani pelayanan kontrasepsi (Kemenkes RI 2014a)

Untuk peralatan pelayanan antenatal, Puskesmas Ciputat Timur

tidak memiliki fetoskop. Fetoskop ini berfungsi untuk mendengarkan

denyut jantung janin pada kehamilan diatas >16 minggu. Unuk

mendengarkan denyut jantung janin bidan di Puskesmas Ciputat Timur

menggunakan dopler. Penggunaan doppler ini fungsinya sama dengan

fetoskop untuk mendengarkan denyut jantung janin diatas kehamilan

>16 minggu.

Dalam mengatasi kekurangan sarana dan prasarana yang ada maka

akan dilakukan pengajuan ke dinas kesehatan. Akan tetapi apabila

sarana dan prasarana belum terpenuhi juga dari dinas kesehatan maka

bidan akan memberikan pelayanan dengan sarana dan prasrana

seadanya. Ketersediaan alat- alat pemeriksaan yang memadai baik

dalam segi jenis maupun jumlah ini sangat penting dalam mendukung

efektifitas pelayanan antenatal care yang dilakukan oleh bidan

Obat- obatan dan suplemen untuk ibu hamil di Puskesmas Ciputat

Timur sempat mengalami kekurangan stok. Suplemen tablet kalisum

dan tablet tambah darah sempat kosong di apotek Puskesmas Ciputat

Timur. Akan tetapi menurut bidan stok obat- obatan tersebut sudah

memadai saat ini. Menurut bidan apabila stok obat dan suplemen di

Page 160: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

143

Puskesmas Ciputat Timur kosong maka hal tersebut tidak akan

berlangsung lama. Dalam mengatasi kekurangan stok obat dan

suplemen maka bidan akan meresepkan obat dan suplemen tersebut

untuk dibeli oleh pasien di apotek luar untuk sementara waktu,

selanjutnya pihak puskesmas akan mengajukan obat dan suplemen yang

kosong kepada dinas kesehatan dan apabila stock obat dan suplemen di

dinas kesehatan juga kosong maka puskesmas dapat membeli obat-

obatan esensial dengan dana JKN

Adanya sumber daya fisik esensial ini sangat penting dalam

mendukung terciptanya pelayanan antenatal yang berkualitas.

Berdasarkan Framework Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi

Baru Lahir oleh WHO disebutkan bahwa dalam mendukung pelayanan

antenatal yang berkualitas salah satu domain kualitas pelayanan yang

direkomendasikan oleh WHO yaitu tersedianya sumber daya fisik

esensial dalam memberikan pelayanan antenatal (World Health

Organization 2016)

6.2 Proses Pelayanan Antenatal Care di Puskesmas Ciputat Timur

6.2.1 Trimester Pertama

Pada trimester pertama bidan tidak mencuci tangan selama proses

pelayanan antenatal. Sebenarnya kegiatan mencuci tangan ini sangat

penting untuk dilakukan tenaga kesehatan sebagai upaya pencegahan

infeksi dalam pelayanan kesehatan. Dalam buku saku pelayanan kesehatan

ibu di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan, kegiatan mencuci tangan

Page 161: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

144

sangat penting diperhatikan oleh tenaga kesehatan untuk mencegah

penularan penyakit dari atau kepada pasien di fasilitas kesehatan

(Kemenkes RI 2013).

Pada pemeriksaan kehamilan, bidan tidak melakukan pengukuran

suhu tubuh kepada ibu hamil. Pada pemeriksaan fisik umum ibu hamil,

pengukuran suhu badan ibu hamil adalah salah satu pemeriksaan tanda

vital yang harus dilakukan oleh bidan kepada ibu hamil pada trimester

pertama, dan pada kunjungan berikutnya. Pemeriksaan tanda vital ini

bertujuan untuk mendeteksi gangguan, kelainan atau perubahan pada

sistem penunjang kehidupan. Tanda vital juga bermanfaat dalam

menegakan diagnosa penyakit dan menemukan perencanaan medis yang

tepat

Pemeriksaan laboratorium juga tidak dilakukan kepada beberapa

orang ibu hamil di trimester pertama dikarenakan terbatasnya waktu

pelayanan dan petugas laboratorium. Padahal pemeriksaan laboratorium

ini penting untuk dilakukan mengingat kasus perdarahan dan

preeklamasi/eklamasi merupakan penyebab utama kematian ibu, maka

diperlukan pemeriksaan dengan menggunakan alat deteksi risiko ibu hamil

oleh bidan meliputi alat pemeriksaan laboratorium rutin (golongan darah,

Hb), alat pemeriksaan laboratorium khusus (gluko-protein urin), dan tes

hamil (Kemenkes RI 2014b)

Pada trimester pertama beberapa orang bidan tidak melakukan

skrining imunisasi TT (Tetanus Toksoid), selain itu berdasarkan hasil

Page 162: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

145

telaah dokumen dari kartu pemeriksaan ibu juga tidak terdapat status

imunisasinya. Skrining status tetanus toksoid penting untuk dilakukan

untuk mengetahui status imunisasi TT ibu hamil. Vaksin tetanus toksoid

direkomendasikan untuk semua ibu hamil, tergantung dari keterpaparan

vaksin tetanus sebelumnya, untuk mencegah kematian bayi dari

tetanus(WHO, 2016)

Pemberian Tablet Fe juga tidak diberikan kepada ibu hamil

dikarenakan kosongnya stock suplemen tersebut dipuskesmas. Oleh karena

itu bidan meresepkan tablet Fe atau suplmen yang kosong untuk dibeli

sendiri oleh pasien diluar. Suplementasi zat besi dan asam folat sangat

direkomedasikan oleh WHO dalam pel ayanan antenatal. Suplemen zat

besi dan asam folat direkomendasikan untuk ibu hamil untuk mencegah

anemia ibu hamil, peurperal sepsis, berat lahir rendah dan kelahiran belum

cukup bulan (WHO, 2016)

Pada pelayanan KIE beberapa materi tidak diberikan bidan kepada

ibu hamil. Materi yang tidak diberikan oleh bidan adalah Inisiasi menyusu

dini (IMD) dan ASI ekslusif, Kelas ibu, Pemberian materi konseling IMD

(Inisiasi Menyusu Dini) dan pemberian ASI ekslusif ini penting untuk

dilakukan karena setiap ibu hamil dianjurkan untuk memberikan ASI

kepada bayinya segera setelah lahir. Materi kelas ibu hamil diberikan

untuk memberitahu ibu hamil untuk selalu menggunakan buku KIAnya

untuk mendapatkan informasi kehamilan, selain itu ibu hamil diberikan

informasi mengenai senam hamil. Penelitian yang dilakukan oleh Baequni

Page 163: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

146

(2012) ditemukan bahwa ibu hamil yang menggunakan buku KIA selama

kehamilan memiliki level pengetahuan yang lebih tinggi dibandingkan

dengan ibu yang tidka menggunakan buku KIA, ibu juga akan lebih aman

dilayani oleh petugas persalinan yang terampil dan melahirkan di fasilitas

kesehatan. Buku KIA juga memiliki dampak pada pengetahuan ibu dalam

merawat kesehatan anak. Oleh karena itu apabila ibu hamil idak diberikan

materi mengenai pentingnya informasi kehamilan yang terdapat di dalam

buku KIA dikhawatirkan pengetahuan ibu menenai kehamilanya juga

rendah (Baequni & Nakamura 2012).

Materi KIE yang juga rendah diberikan oleh bidan adalah materi

mengenai HIV, AIDS, IMS, dan kekerasan terhadap perempuan.Informasi

HIV dan AIDS penting diberikan kepada ibu hamil dan ibu hamil

seharusnya ditawarkan melakukan tes HIV dan diberikan informasi

mengenai resiko penularan HIV dari ibu ke janinnya. Materi KIE yang

juga penting untuk disampaikan adalah informasi mengenai kekerasan

terhadap perempuan agar ibu hamil memahami kekerasan terhadap

perempuan, bentuk- bentuknya akibatnya dan dapat melakukan

pencegahan dan penangananya

6.2.1 Trimester Kedua

Pada trimester kedua bidan juga tidak mencuci tangan selama

proses pelayanan antenatal. Kegiatan mencuci tangan ini penting

dilakukan sebelum dan sesudah kontak dengan ibu hamil pada tiap

trimester. Sarana cuci tangan juga sudah tersedia di dalam poli KIA,

Page 164: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

147

bidan beralasan cuci tangan tidak dilakukan dikarenakan lupa dan antrian

pasien yang banyak. Penelitian yang dilakukan oleh Diah (2013), bahwa

perilaku mencuci tangan pada bidan masih rendah, hal tersebut

diakibatkan tidak adanya sarana cuci tangan di ruang pelayanan KIA

(Farida 2010)

Pada pemeriksaan kehamilan, pengukuran suhu tubuh juga tidak

dilakukan oleh bidan. Selain itu beberapa bidan tidak mengukur tinggi

fundus uteri ibu hamil. Berdasarkan permenkes 97 tahun 2014 tentang

pelayanan kehamilan, pemeriksaan suhu dan pengukuran tinggi fundus

uteri ibu hamil termasuk salah satu pemeriksaan rutin yang harus

dilakukan oleh bidan kepada ibu hamil pada trimester kedua. Pengukuran

tinggi fundus uteri setiap kali kunjungan antenatal ini berguna untuk

mendeteksi pertumbuhan janin sesuai atau tidak dengan umur kehamilan.

Jika tinggi fundus tidak sesuai maka kemungkinan ada gangguan

pertumbuhan janin. Standar pengukuran tinggi fundus uteri ini

menggunakan pita pengukur setelah kehamilan 24 minggu (Kemenkes RI

2014b).

Pada trimester kedua terdapat satu orang ibu hamil yang tidak

mendapatkan tablet Fe di puskesmas karena stok yang kosong di

puskesmas. Setiap ibu hamil seharusnya mendapatkan tablet tambah

darah selama kehamilan untuk mencegah anemia gizi besi

Pada pelayanan KIE trimester kedua bidan tidak memberikan

materi mengenai Inisiasi menyusu dini dan ASI ekslusif, KB paska salin,

Page 165: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

148

Imunisasi TT, Penyakit Kronis dan menular, Kelas ibu, brain booster,

HIV, AIDS dan IMS, dan kekerasan terhadap perempuan. Temu wicara

(konseling) dilakukan pada setiap kunjungan antenatal yang meliputi:

Kesehatan ibu, Perilaku hidup bersih dan sehat, peran suami/keluarga

dalam kehamilan dan perencanaan persalinan, tanda bahaya pada

kehamilan, persalinan dan nifas serta kesiapan menghadapi komplikasi,

asupan gizi seimbang, gejala penyakit menular dan tidak menular,

penawaran untuk melakukan tes HIV, Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan

pemberian ASI eksusif, KB Paska salin, dan imunisasi. Apabila bidan

tidak memberikan konseling tersebut maka dihawatirkan pengetahuan ibu

hamil mengenai materi- mater tersebut rendah. Oleh karena itu dalam hal

ini tenaga kesehatan terutama bidan memiliki peran pentig dalam

memberikan materi tersebut kepada ibu hamil.Selain itu pada PMK No

97 tentang pelayanan kesehatan kehamilan diketahui pelayanan antenatal

yang komprehensif dan berkualtas dilakukan melalui pemberian

pelayanan konseling kesehatan termasuk stimulasi dan gizi agar

kehamilan berlangsung sehat dan janinnya lahir sehat dan cerdas

6.2.3 Trimester Ketiga

Pada pelayanan ibu hamil di trimester ketiga bidan juga tidak

mencuci tangan setiap saat akan melakukan pemeriksaan kehamilan dan

setelah melakukan pemeriksaan kehamilan. Perilaku mencuci tangan ini

penting dilakukan oleh bidan setiap kontak dengan pasien

Page 166: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

149

Pada pemeriksaan kehamilan trimester ketiga, pemeriksaan yang

tidak dilakukan oleh bidan juga sama dengan trimester pertama dan

kedua yaitu tidak diukurnya suhu badan ibu hamil. Berdasarkan

permenkes no 97 tahun 2014 mengenai pelayanan ibu hamil,

pemeriksaan suhu tubuh ibu hamil adalah salah satu pemeriksaan yang

rutin dilakukan pada trimester pertama, kedua dan trimester ketiga

(Kemenkes RI 2014b)

Selain tidak diukurnya suhu ibu hamil, tidak semua ibu hamil

diperiksa laboratorium. Menurut PMK no 97 tahun 2014 disebutkan

bahwa pemeriksaan laboratorium rutin yaitu pemeriksaan Hb dilakukan

pada trimesetr pertama dan trimester ketiga (Kemenkes RI 2014b). Akan

tetapi menurut bidan pada kehamilan 40-41 minggu biasanya

pemeriksaan labnya sudah lengkap sehingga tidak perlu dilakukan

pemeriksaan lab kembali, selain itu pemeriksaan lab tidak selalu harus

dilakukan setiap kunjungan.

Pada trimester ketiga beberapa orang ibu hamil juga tidak

mendapatkan tablet Fe dari puskesmas dikarenakan stok tablet tersebut

yang kosong di bagian farmasi puskesmas Ciputat Timur. Pemberian

tablet Fe ini sangat penting untuk dilakukan, apalagi pada ibu hamil yang

berada pada trimester ketiga kehamilan.

Pada pelayanan konseling dan informasi ibu hamil trimester ketiga,

hanya beberapa materi konseling yang diberikan bidan kepada ibu hamil.

Page 167: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

150

Beberapa ibu hamil tidak mendapatkan konseling kelas ibu hamil.

Penelitian yang dilakukan oleh Narila (2017) menunjukan bahwa kelas

ibu hamil dengan menggunakan buku kesehatan ibu dan anak (KIA)

meningkatkan pengetahuan dan perilaku perawatan bayi baru lahir dan

memperkuat interaksi diantara ibu dan petugas kesehatan (Nasir et al.

2017)

Materi persiapan pesalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) juga

masih rendah diberikan oleh bidan, terutama materi pencegahan

komplikasi selama kehamilan. Bidan lebih banyak memberikan informasi

mengenai perencanaan persalinan dengan menyarakan ibu memiliki

jaminan asuransi kesehatan pemerintah (Kartu BPJS). Informasi

pencegahan komplikasi ini sebenarnya sangat penting untuk diberikan

kepada ibu hamil trimester ketiga dalam membantu ibu hamil

mempersiapkan persalinan yang aman, sehat dan selamat. Hal ini sesuai

dengan penelitian yang dilakukan oleh Ika (2014) bahwa komponen temu

wicara termasuk kelas ibu hamil dan P4K merupakan komponen

pemeriksaan terendah dalam pelayanan antenatal care (Saptarini &

Suparmi 2016).

Materi mengenai inisiasi menyusu dini dan ASI ekslusif juga tidak

diberikan oleh bidan kepada ibu hamil. Meskipun bidan mengetahui

bahwa materi ini harusnya diberikan pada ibu hamil trimester ketiga,

akan tetapi pada pelaksanaanya, konseling ASI ekslusif ini masih belum

diberikan. Apabila informasi mengenai ASI ekslusif ini tidak diketahui

Page 168: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

151

oleh ibu hamil maka dikhawatrikan pengetahuan ibu tentang pentingnya

inisasi menyusu dini dan ASI ekslusif rendah dan bayi tidak

mendapatkan ASI ekslusif sampai usia 6 bulan. Hal ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Ria (2013) diketahui bahwa konseling

inisiasi menyusu dini dan ASI ekslusif yang intensif meningkatkan

perilaku pemberian inisiasi menyeusu dini dan pemberian ASI ekslusif

kepada ibu hamil (Ambarwati et al. 2013)

Beberapa informasi lain seperti KB paska salin. Konseling KB

paska salin ini sangat penting untuk diberikan terutama pada ibu hamil

trimester ketiga. Hasil penelitian Vita (2015) menunjukan bahwa

konseling KB pada ibu hamil trimester III berpengaruh terhadap

keikutsertaan KB pasca persalinan (Khusnul 2015)

Waktu pelayanan yang terbatas dan antrian pasien yang banyak

menjadi alasan bidan tidak dapat memberikan seluruh informasi kepada

ibu hamil dalam satu kali pelayanan ANC. Hal ini sama seperti penelitian

sebelumnya yaang dilakukan oleh Diah (2013) dalam melakukan

pelayanan antenatal bidan belum patuh terhadap standar pelayanan

antenatal salah satunya yaitu penyuluhan dengan alasan waktu pelayanan

yang terbatas dan antrian pasien yang banyak (Farida 2010)

Page 169: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

152

6.3 Output Pelayanan ANC Puskesmas Ciputat Timur

6.3.1 Kepatuhan terhadap Pelayanan Sesuai Standar

Mutu pelayanan kesehatan adalah bahwa pelayanan kesehatan

yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang di

satu pihak dapat menimbulkan kepuasan kepada setiap pasien dengan

tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta di pihak lain tata cara

penyelenggarananya sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan

profesi yang teah ditetapkan (Azwar 2010)

Mutu adalah kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan

(Crosby 1980). Pengukuran kepatuhan dilakukan dengan cara

mengumpulkan data yang diperlukan untuk mengukur indikator-

indikator. Dalam memberikan pelayanaan antenatal care perlu dilakukan

pelayanan sesuai dengan standar. Standar pelayanan dapat digunakan

dalam penerapan norma dan tingkat kinerja yang diperlukan untuk

mencapai hasil yang diinginkan. Dengan adanya standar pelayanan, maka

dapat dibandingkan pelayanan yang diperoleh dengan standar yang ada

sehingga masyarakat akan mempunyai kepercayaan yang lebih mantap

terhadap pelaksana pelayanan (IBI 2000)

Di dalam PMK (Peraturan Menteri Kesehatan) No 97 tahun 2014

disebutkan bahwa dalam melakukan pemeriksaan antenatal, tenaga

kesehatan harus memberikan pelayanan yang berkualitas sesaui standar.

Selain itu pelayanan antenatal terpadu yang diberikan oleh tenaga

Page 170: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

153

kesehatan harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang terdiri dari

pelayanna anamnesa, pemeriksaan fisik tiap trimester (trimetser pertama,

kedua dan ketiga), penanganan dan tindak lanjut kasus, pencatatan hasil

pemeriksaan antenatal terpadu serta pemberian komunikasi, informasi

dan edukasi (KIE) yang efektif. Selain itu di dalam buku saku pelayanan

kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan disebutkan bahwa

dalam memberikan pelayanan kesehatan ibu terdapat langkah

pencegahan infeksi yang perlu dilakukan oleh bidan yaitu salah satunya

adalah menjaga kebersihan tangan saat melakukan pelayanan

Beberapa pelayanan antenatal sudah sesuai standar di Puskesmas

Ciputat Timur, presentase kepatuhan pelayanan >90%. Kepatuhan bidan

pada pelayanan pelayanan anamnesa, penetapan diagnosa kebidanan, dan

pencatatan (dokumentasi) pelayanan pada pasien trimester pertama,

kedua dan ketiga mencapai kepatuhan 100%. Pada pelayanan intervensi

dan impelementasi memiliki presentase kepatuhan 93,03%,

Pelayanan antenatal yang belum sesuai standar di Puskesmas

Ciputat Timur diantaranya persiapan penolong dengan presentase rata-

rata 0%, pemeriksaan umum dan kehamilan dengan rata- rata 80,71%.

Hal ini juga sesuai dengan penelitian Diah (2013) dimana persiapan

penolong bidan memiliki rata- rata skor nilai kepatuhan 0%. Meskipun

demikian pemeriksaan umum dan pemeriksaan kehamilan di puskesmas

ciputat timur masih lebih tinggi dibandingkan dengan penelitian diah

yaitu hanya 60,69% (Farida 2010)

Page 171: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

154

Kepatuhan bidan dalam pemberian konseling dan informasi (KIE)

memiliki kepatuhan terendah dengan rata- rata 16,1%. SDKI 2012

mendapatkan bahwa sebesar 84% ibu hamil melakukan konsultasi dan

53% ibu hamil mendapatkan informasi tentang tanda- tanda komplikasi

kehmilan saat pelayanna antenatal. Pemberian konseling dan Informasi

terutama pada pencegahan komplikasi ibu hamil dan tanda tanda

kehamilan ini sangat penting untuk mememberikan pelayanan antenatal

yang berkualitas.

Pelayanan antenatal harus dilakukan secara rutin, sesuai standar

dan terpadu untuk pelayanan antenatal yang berkualitas. Wijono (1997)

berpendapat bahwa pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan yang

diberikan kepada ibu selama masa kehamilanya sesuai dengan standar

pelayanan yang ditetapkan (Wijono 1997). Kepatuhan bidan terhadap

standar pelayanan antenatal akan menghasilkan pelayanan yang

berkualitas

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Marniyati (2016)

Mengenai pelayanan antenatal berkualitas dalam meningkatkan deteksi

risiko tinggi pada ibu hamil oleh tenaga kesehatan dibeberapa puskesmas

Kota Palembang juga didapatkan hasil bahwa belum semua bidan

mematuhi standar pelayanan antenatal yang sudah ditetapkan. Masih ada

kegiatan yang belum dilaksanakan secara opptimal diantaranya pada ibu

hamil tidak dilakukan skrining imunisaai TT, tidak dilakukan pengukuran

suhu tubuh, tidak dilakukan penghitungan denyut jantung janin,

Page 172: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

155

pemeriksaan golongan darah belum dilakukan dan tidak semua materi

KIE diberikan kepada ibu hamil (Marniyati, Lisa, Saleh 2016)

6.3.2 Kepuasan Pasien

Kualitas outcoume dari suatu proses juga dapat diukur dengan

mengukur kepuasan pasien (Al-Assaf 2009)

Mutu merupakan gambaran dan karakteristik menyeluruh dari

barang atau jasa yang menunjukan kemampuanya dalam memuaskan

kebutuhan pelanggan baik berupa kebutuhan yang dinyatakan maupun

kebutuhan yang tersirat (Supriyanto, 2011)

Tingkat kepuasan pasien dibuatkan kategorisasi berdasarkan

tingkat kesesuaian Supranto yaitu apabila nilai >90% maka

dikategorikan puas, nilai <90% maka dikategorikan tidak puas

(Supranto 2006)

Perspektif kepuasan ibu hamil pada dimensi reliability memiliki

nilai kesesuaian pada trimester pertama, kedua, dan ketiga adalah

91,1% , 95,5%, dan 94,3%. Hasil ini lebih tinggi presentasenya

dibandingkan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Maulana (2012) di puskesmas kota jambi dengan rata- rata kesesuaian

dimensi reliability sebesar 92,6%. Meskipun demikian, akan tetapi pada

beberapa item reliability memiliki nilai kesesuaian yang rendah dan

kurang dari standar (>90%), diantaranya pada item bidan mencuci

tangan sebelum melakukan pelayanan, bidan mengukur suhu tubuh, ibu

Page 173: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

156

hamil mendapatkan pemeriksaan laboratorium pada trimester pertama,

ibu diberikan tablet tambah darah, dan dilakukan skrining status

imunisasi TT dan diberikan vaksinasi TT. Kepuasan yang rendah pada

ibu hamil ini berkaitan dengan kepatuhan bidan terhadap proses

pelayanan tersebut. Berdasarkan hasil observasi proses pelayanan

antenatal kepada bidan diketahui bahwa perilaku mencuci tangan dan

pengukuran suhu juga rendah pada bidan. Selain itu beberapa ibu hamil

juga tidak mendapatkan pemeriksaan laboratorium, tidak mendapatkan

tablet tambah darah dan tidak di skrining status imunisasi tetanus

toksoidnya. Pada kepatuhan bidan juga diketahui bahwa kepatuhan

bidan pada item pemeriksaan umum dan kehamilan tiap trimester masih

rendah (<90%) . Kepatuhan bidan dalam memenuhi standar pelayanan

adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan ibu hail pada

pelayanan ANC. Hal ini dibuktikan pada penelitian yang dilakukan oleh

Maulana habwa kepatuhan ibu hamil berhubungan dengan kepuasan ibu

hamil pada pelayanan ANC di puskesmas kota Jambi (Maulana 2012)

Perspektif kepuasan ibu hamil pada dimensi tangible memiliki

kesesuaian >90% diseluruh itemnya. Hasil tersebut lebih tinggi

dibandingkan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rikly

(2012) yang dilakukan di puskesmas tanjung, persepsi tangibles

cenderung puas (75,6%) Kepuasan ibu hamil yang baik pada dimensi

tangible ini terkait dengan tenaga bidan yang sudah sesuai standar

pelayanan ANC dan ketersediaan sarana dan prasarana puskesmas yang

Page 174: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

157

sudah 96% memenuhi standar pelayanan. Menurut Yamit, kepuasan

konsumen pada suatu produk tegantung pada bukti langsung yang

didapatkan dari adanya kelengkapan alat, kapasitas kualitas produk dan

kenyamanan fasilitas yang baik (Yamit 2001)

Perspektif kepuasan ibu hamil pada dimensi responsiveness,

memiliki kesesuaian >90% diseluruh itemnya. Pada dimensi ini

kesesuaian yang tinggi pada ibu hamil dipengaruhi oleh proses

pelayanan yang dilakukan oleh bidan. Bidan memberikan intervensi dan

implementasi pelayanan yang baik kepada pasien. Pada penelitian yang

dilakukan oleh Adam diketahui bahwa faktor dimensi responsiveness,

sebagian besar masayrakat menilai puas disebabkan oleh faktor

ketanggapan yang dimiliki oleh petugas kesehatan dan berkontribusi 2,7

kali terhadap kunjungan ulang sebagai kompensasi atas kepuasanya

(Adam 2006)

Dimensi assurance juga memiliki kesesuaian >90% diseluruh

itemnya. Salah satunya disebabkan oleh faktor ibu hamil kebanyakan

menggunakan kartu BPJS dan KTP tangsel sehingga pelayanan yang

didapatkan gratis, ibu hamil juga sudah memiliki kepercayaan terhadap

bidan dan ibu meresa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh

bidan. Hal ini sejalan dengan gambaran kepuasan yang dijelaskan pada

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh hikma, kepuasan ibu

bersalin pada dimensi assurance sebesar 91,4% merasa puas dengan

pelayanan yang diberikan oleh bidan (Hikma 2014)

Page 175: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

158

Pada dimensi empathy memiliki kesesuaian >90% pada seluruh

itemnya. Kepuasan dimensi ini terkait dengan proses pelayanan yang

diberikan bidan kepada ibu hamil. Dalam melakukan anamnea pasien,

bidan selalu menanyakan keluhan pasien dan memberikan perhatian

yang baik kepada pasien. Selain itu meskipun dalam pelayanan

konseling tidak semua materi disampaikan oleh bidan kepada ibu hamil

akan tetapi bidan masih memberikam konseling sesuai dengan keluhan

ibu hamil sehingga ibu hamil merasa bidan memberikan perhatian yang

baik kepada pasien dan komunikasi pasien dengan bidan berjalan

dengan baik dan lancar. Penelitian yang diungkapkan oleh Hikma di

luwu sulawesi selatan mengungkapkan sebaliknya karena diketahui

bahwa sebanyak 24,3% ibu merasa tidak didengarkan keluhanya dan

tidak diberikan kesempatan untuk mengungkapkan apa yang dirasakany

(Hikma 2014)

Kotler (1997) menyatakan, kepuasan yang dialami oleh pasien

berkaitan dengan hasil pelayanan yang diberikan oleh petugas

kesehatan. Ibu hamil akan merasa puas dengan pelayanan yang

diberikan oleh bidan apabila pelayanan yang diberikan oleh bidan baik

dan bidan memperlakukan ibu hamil dengan baik saat pelayanan

berlangsung

Kepuasan pasien adalah bentuk perasaan seseorang setelah

mendapatkan pengalaman terhadap kinerja pelayanan yang telah

memenuhi harapan (Gerson 2004). Kepuasan adalah perasaan senang

Page 176: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

159

atau kecewa yang muncul setelah membandingkan antara persepsi

terhadap kinerja atau hasil suatu produk atau jasa dan harapan- harapan

(Kotler, 2007)

Menurut Hafizurrahman (2004) kepuasan pasien merupakan hal

yang penting dalam suatu jasa pelayanan kesehatan. Hal tersebut

berakitan degan konsekuensi sifat pelayanan kesehatan itu sendiri,

berkaitan pula dengan sasaran dan outcoume pelayanan

(Hafizurrachman 2004). Jika suatu pelayanan kesehatan akan

melakukan upaya peningkatan mutu layanan kesehatan, pengukuran

tingkat kepuasan pasien ini mutlak diperlukan. Melalui pengukuran

tersebut, dapat diketahui sejauh mana dimensi- dimensi mutu layanan

kesehatan yang telah diselenggarakan dapat memenuhi harapan pasien

(Imbalo 2006)

Page 177: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

160

BAB VII

SIMPULAN DAN SARAN

7.1 Simpulan

7.1.1 Struktur

1. Tenaga kesehatan ANC (bidan) sudah memenuhi standar untuk

memberikan pelayanan ANC. Bidan memiliki kewenangan dan

kompetensi dengan dimilikinya SIKB (Surat Izin Kerja Bidan)

sebagai bukti perizinan tenaga bidan dan STR (Surat Tanda

Registrasi) sebagai bukti kompetensi bidan. Meskipun demikian

bidan belum pernah mendapatkan pelatihan pelayanan ANC dalam

meningkatkan kompetensinya

2. Peralatan pelayanan ANC sudah memenuhi standar. Kriteria

peralatan pelayanan ANC sudah 90% terpenuhi. Fetoskop yang

tidak tersedia di puskesmas diganti menggunakan dopler untuk

mendeteksi DJJ (Denyut Jantung Janin).

3. Suplemen ANC belum memenuhi standar. Suplemen zat besi dan

asam folat sempat kosong beberapa hari di puskesmas sehingga

mempengaruhi kualitas proses pelayanan ANC yaitu pemberian

suplemen zat besi dan asam folat kepada ibu hamil trimester satu,

dua, dan tiga.

Page 178: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

161

7.1.2 Proses

1. Proses pelayanan ANC trimester pertama yang dilakukan tidak

sesuai dengan standar oleh bidan atara lain, mencuci tangan,

pemeriksaan suhu tubuh, pemeriksaan laboratorium, skrining status

imunisasi TT, pemberian tablet zat besi dan konseling kepada ibu

hamil

2. Proses pelayanan ANC trimester kedua yang dilakukan tidak sesuai

dengan standar oleh bidan atara lain, mencuci tangan, pemeriksaan

suhu tubuh, tinggi fundus, pemberian tablet zat besi dan konseling

kepada ibu hamil

3. Proses pelayanan ANC trimester ketiga yang tidak dilakukan

sesuai dengan standar oleh bidan atara lain, mencuci tangan,

pemeriksaan suhu tubuh, pemeriksaan laboratorium, pemberian

tablet zat besi dan konseling kepada ibu hamil

4. Banyaknya antrian pasien, keterbatasan waktu pelayanan, bidan

lupa dalam melakukan tindakan, kosongnya suplemen, dan

keterbatasan petugas laboratorium dan reagen menjadi faktor yang

mempengaruhi beberapa proses pelayanan antenatal tidak

diberikan oleh bidan

7.1.3 Outcome

1. Kepatuhan bidan dalam persiapan penolong memiliki kepatuhan 0%

karena bidan tidak mencuci tangan. Pemeriksaan umum dan

kehamilan sebesar 80,1% karena beberapa bidan tidak melakukan

pemeriksaan suhu tubuh, pemeriksaan laboratorium, dan tinggi

Page 179: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

162

fundus. Intervensi dan implementasi sebesar 93,03% karena bidan

tidak melakukan skrining status imunisasi TT pada trimester

pertama dan tidak memberikan tablet zat besi. Pemberian konseling

dan informasi (KIE) sebesar 16,1% karena hanya beberapa materi

konseling yang diberikan. Kepatuhan bidan dalam memenuhi

standar pelayanan ANC berkaitan dengan kepuasan ibu hamil.

2. Kesesuaian harapan dengan kualitas pelayanan ANC yang diterima

ibu hamil pada dimensi Tangible sebesar 98,4%, Reliability 93,6%

,Responsiveness 98,51%, Assurance 99,5%, dan Empathy 99,1% .

7.2 Saran

1. Untuk Dinas Kesehatan Tangerang Selatan

Dinas kesehatan tangerang selatan direkomendasikan untuk menambah

tenaga promosi kesehatan di puskesmas untuk meningkatkan pemberian

konseling, edukasi dan informasi kepada ibu hamil

2. Untuk Puskesmas Ciputat Timur

a. Puskesmas ciputat timur direkomendasikan untuk membuat kelas ibu

hamil yang berfungsi meningkatkan pemberian konseling kepada ibu

hamil

b. Untuk menghindari kekosongan suplemen zat besi dan asam folat maka

dapat dibuat perencanaan dan pengawasan stock suplemen yang lebih

baik

Page 180: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

163

DAFTAR PUSTAKA

Adam, A., 2006. Survey Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Puskesmas

di Wilayah Timur Indonesia,

Al-Assaf, 2009. Mutu Pelayanan KEsehatan. Perspektif Internasional, Jakarta:

Penerbit Buku Kedokteran. EGC.

Ambarwati, R., Fatimah, S. & Susantini, P., 2013. Pengaruh konseling laktasi

intensif terhadap pemberian air susu ibu sampai 3 bulan. Jurnal Gizi

Indonesia, 2.

Ariyanti, F., Sumantri, A. & Murai, S., 2017. ISO 9001 in Public Health Center

(PUSKESMAS): Design, Control, and Quality Improvement in order to

increase Community Healh in SOuth Tangerang,

Azwar, A., 1996. Menjaga Mutu Pelayaan Kesehatan, Jakarta: Sinar Harapan.

Azwar, A., 2010. Pengntar Administrasi Kesehatan, Jakarta: Bina Putera Aksara.

Baequni & Nakamura, Y., 2012. Is Maternal and Child Health Handbook

effective?: Meta-Analysis of the Effects of MCH Handbook. Journal of

International Health, 27.

Budiastuti, 2002. Kepuasan pasien terhadap pelayanan rumah sakit, Jakarta:

Trans Info Media.

Creswell, J. & Clark, V., 2007. Designing and Conducting Mixed Methods

Research, United States of America: Sage Publicarions.

Creswell, J.W., 2010. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan

Mixed, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Crosby, P.B., 1980. Quality is Free: The Art of Making Quality Certain, New

York: Mac Graw Hill Book, Co.

Page 181: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

164

Depkes RI, 2007. Pedoman Pelayanan Antenatal, Jakarta.

Dinkes Kota Tangerang Selatan, 2015. Profil Puskesmas Ciputat Timur,

Tangerang Selatan.

Farida, D., 2010. Antenatal Service Quality Analysis by Midwife at Puskesmas

Purbalingga District. Diponogoro University.

Gerson, R., 2004. Mengukur Kepuasan Pelanggan, Jakarta: PPM.

Hafizurrachman, 2004. Pengukuran Kepuasan Suatu Institusi Kesehatan. Majalah

Kesdokter Indonesia, pp.282–288.

Hikma, 2014. Hubungan mutu pelayanan persalinan normal oleh bidan desa

dengan kepuasan ibu bersalin di kabupaten luwu sulawesi selatan.

Manajemen kesehatan Indonesia, 2.

IBI, 2000. Buku Paduan Kajian Mandiri Program Bidan Delima 1st ed., Jakarta:

PP IBI.

Imbalo, P., 2006. Jaminan Mutu Layanan Kesehatan, EGC.

Kearns, A, Hurst, T., 2014. Focused Antenatal Care in Tanzania: Delivering

Individualised, Targeted, High-quality Care, Boston.

Kearns & Caglia, 2015. Antenatal and postnatal care: a review of innovative

models for improving availability, accessibility, acceptability and quality of

services in low-resource settings. BJOG An International Journal of

Obstetrics and Gynaecology. Available at: www.bjog.org.

Kemenkes RI, 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan

Dasar dan RujukanTitle, Jakarta: Kemenkes RI.

Kemenkes RI, 2011. Laporan Nasional: Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010,

Jakarta.

Page 182: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

165

Kemenkes RI, 2010. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu, Jakarta.

Kemenkes RI, 2014a. Peraturan Menteri Kesehatan No 75 Tahun 2014 Tentang

Pusat Kesehatan Masyarakat, Jakarta.

Kemenkes RI, 2016. Permenkes No 44 Tahun 2016 Tentang Pedoman

Manajemen Puskesmas, Jakarta.

Kemenkes RI, 2014b. Permenkes No 97 Tahun 2014. Pelayanan Kesehatan Masa

Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, Dan Masa Sesudah Melahirkan,

Penyelenggaraan Pelayann Kontrasepsi, Serta Pelayanan Kesehatan

Seksual. Jakarta., Jakarta.

Khusnul, V., 2015. Pengaruh Konseling KB pada Ibu Hamil Trimester III

terhadap Keikutsertaan KB Pasca Persalinan di Kecamatan Sukowono

Kabupaten Jember. Universitas Jember.

Kotler, P. & Keller, K., 2007. Marketing Management 12th ed., Jakarta: PT

Indeks Kelompok Gramedia.

Lamere, L., 2013. Analisis Kinerja Bidan Pada Pelayanan Antenatal Care di

Puskesmas Kabupaten Gowa. Universitas Hasanudin.

Marniyati, Lisa, Saleh, I., 2016. Pelayanan Antenatal Berkualitas dalam

Meningkatkan Deteksi Risiko Tinggi pada Ibu Hamil oleh Tenaga Kesehatan

di Puskesmas Sako,Sosial,Sei Baung dan Sei Selincah di Kota Palembang.

Kedokteran dan Kesehatan, 3, pp.355–362.

Maternal Health and Safe Motherhood Programes WHO, 1996. Mother-Baby

Package: Implementing safe motherhood in Countries, World Health

Organization.

Maulana, 2012. Penialaian Kepuasan Ibu hamil Terhadap Mutu Layanan

Antenatal dalam Kaitanya dengan Kepatuhan dan Karakteristik Bidan di

Puskesmas Se Kota Jambi Tahun 2011. Universitas Indonesia.

Page 183: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

166

Nasir, N.M., Amran, Y. & Nakamura, Y., 2017. Changing Knowledge and

Practices of Mothers on Newborn Care Through Mother Class: An

Intervention Study in Indonesia. Journal of Tropical Pediatrics.

Raleigh, V. & Catherine, 2010. Getting the measure of quality Opportunities and

chalenges O. Kathryn, ed., London: The King’s Fund.

Rockville, M., 2008. Patient Safety and Quality: An Evidence-Based Handbook

for Nurses, Agency for Healthcare Research and Quality publication.

Saptarini, I. & Suparmi, 2016. Antenatal Care Service Utilization and

Completeness in Kebon Kalapa Village, Bogor City 2014. Buletin Peneltiian

Kesehatan, 44.

Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D,

Bandung: Alfabeta.

Supranto, 2006. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan untuk Menaikan

Pangsa Pasar, Jakarta: Rineka Cipta.

Supriyanto, S., 2011. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan, Surabaya: Health

Advocacy.

Tetui, M. & Kiracho, E., 2012. Quality of Antenatal care Services in Eastern

Uganda: Implications for interventions. The Pan African Medical Journal.

WHO, 2016. WHO Recommendations on Antenatal Care for Positive Pregnancy

Experience. Antenatal Care.

Wijono, D., 1997. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan, Surabaya: Airlangga

University Press.

World Health Organization, 2016. Standards for Improving Quality of Maternal

And Newborn Care In Health Facilities, World Health Organization.

Yamit, Z., 2001. Service and Product Quality Management, Yogyakarta:

Ekonisia.

Page 184: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

LAMPIRAN

Page 185: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

Informed Consent

Persetujuan Menjadi Responden

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Perkenalkan nama saya Desty Pratiwi Marlisman mahasiswa S1 Jurusan

Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Saya sedang melakukan penelitian tentang Gambaran Mutu

Pelayanan Antenatal Care di Puskesmas Ciputat Timur Tahun 2017. Bersama ini

saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi responden dalam penelitian saya.

Apabila ibu menyetujui, maka saya meminta kesediaan untuk dilakukannya

observasi oleh peneliti dan Bapak/Ibu bersedia menjawab pertanyaan yang ada

pada penelitian ini. Saya selaku peneliti akan merahasiakan informasi yang

Bapak/Ibu berikan. Atas perhatian dan kerjasamanya saya ucapkan terimakasih.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Jakarta, 05 April 2017

Mengetahui,

Kepala Puskesmas Ciputat Timur

( )

Peneliti

(Desty Pratiwi Marlisman)

Responden

( )

Page 186: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

A. LEMBAR OBSERVASI TENAGA BIDAN

1. Nama Bidan

2. Umur Tahun

3. Lama bekerja Tahun

B. CEKLIST

1. Kepemilikan SIKB (Surat Izin Kerja Bidan)

Nomor

Tahun

2. Kepemilikan STR (Surat Tanda Registrasi)

Nomor

Tahun

Page 187: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM

GAMBARAN KUALITAS PELAYANAN ANTENATAL CARE

PUSKESMAS CIPUTAT TIMUR TAHUN 2017

Identitas Responden

1. Hari/ tanggal wawancara :

2. Nomor Responden :

3. Umur :

4. Pendidikan :

5. Masa Kerja :

Pertanyaan :

A. Pelatihan ANC

1. Apakah ibu pernah mengikuti pelatihan pelayanan antenatal ? Kapan

pelatihan dilaksanakan dan dimana ?

B. Pelayanan ANC

1. Pelayanan apa saja yang diberikan kepada pasien di usia kehamilan

trimester pertama?

2. Pelayanan apa saja yang diberikan kepada pasien di usia kehamilan

trimester kedua?

3. Pelayanan apa saja yang diberikan kepada pasien di usia kehamilan

trimester ketiga?

C. Persiapan Penolong

1. Apakah setiap pergantian pasien satu ke pasien berikutnya ibu mencuci

tangan ?

Jika tidak mengapa ibu tidak mencuci tangan saat melakukan pelayanan

kepada ibu hamil ?

D. Pemeriksaan Kehamilan

1. Apakah dilakuan pemeriksaan suhu tubuh kepada ibu hamil ?

Jika tidak. Mengapa tidak dilakukan pengukuran suhu tubuh kepada ibu

hamil ?

Informan Bidan

Page 188: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

2. Apakah diberikan suntikan tetanus toksoid pada kehamilan trimester

pertama ?

Jika tidak. Mengapa tidak diberikan suntikan tetanus toksoid ?

3. Apakah seluruh ibu hamil disarankan untuk melakukan pemeriksaan lab ?

4. Apakah dilakukan pemeriksaan lab kepada seluruh ibu hamil? Jika tidak

mengapa tidak dilakukan?

5. Bagaimana cara ibu bidan mengatasi pasien yang menolak pemeriksaan

lab ?

E. Konseling dan Informasi

1. Apakah ibu memberikan konseling kepada seluruh ibu hamil setiap

kunjungan ANC. Jika iya, jenis konseling apa saja yang ibu berikan ?

2. Apakah ibu pernah memberikan konseling.

a. inisiasi menyusu dini dan ASI ekslusif kepada ibu hamil

b. KB paska persalinan

c. Imunisasi TT pada ibu hamil

d. Masalah penyakit kronis dan penyakit menular

e. Kelas Ibu

f. Brain booster

g. Infornasi HIV/AIDS dan IMS

h. Informasi Ktp (kekerasan terhadap perempuan)

Jika tidak, mengapa ibu tidak memberikan konsultasi tersebut ?

F. Sarana Pelayanan ANC

1. Bagaimana sarana dan pasarana yang ada dalam mendukung pelayanan

ANC di Puskesmas Ciputat Timur ?

2. Bagaimana cara mengatasi kekurangan sarana dan prasarana yang ada ?

3. Bagaimana obat- obatan dan suplemen yang ada dalam medukung

pelayanan ANC di Puskesmas Ciputat Timur ?

4. Bagaimana cara mengatasi kekurangan obat- obatan dan suplemen yang

ada ?

Page 189: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM

GAMBARAN KUALITAS PELAYANAN ANTENATAL CARE

PUSKESMAS CIPUTAT TIMUR TAHUN 2017

Identitas Responden

1. Hari/ tanggal wawancara :

2. Nomor Responden :

3. Umur :

4. Pendidikan :

5. Masa Kerja :

Pertanyaan :

A. Pelayanan ANC

1. Apakah bidan pernah mengikuti pelatihan pelayanan antenatal ? Kapan

pelatihan dilaksanakan dan dimana ?

2. Bagaimana pengetahuan bidan mengenai standar pelayanan ANC ?

3. Apakah dalam memberikan pelayanan kepada ibu hamil pelayanan yang

dilakukan oleh bidan sudah sesuai dengan standar ?

B. Sarana Pelayanan ANC

1. Bagaimana sarana dan prasarana yang ada dalam mendukung pelayanan

ANC di Puskesmas Ciputat Timur ?

2. Bagaimana cara mengatasi kekurangan sarana dan prasarana yang ada ?

3. Bagaimana obat- obatan dan suplemen yang ada dalam medukung

pelayanan ANC di Puskesmas Ciputat Timur ?

4. Bagaimana cara mengatasi kekurangan obat- obatan dan suplemen yang

ada ?

Kepala

Tata Usaha

Page 190: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM

GAMBARAN KUALITAS PELAYANAN ANTENATAL CARE

PUSKESMAS CIPUTAT TIMUR TAHUN 2017

Identitas Responden

1. Hari/ tanggal wawancara :

2. Nomor Responden :

3. Umur :

4. Pendidikan :

5. Masa Kerja :

Pertanyaan :

C. Pelayanan ANC

1. Apakah bidan pernah mengikuti pelatihan pelayanan antenatal ? Kapan

pelatihan dilaksanakan dan dimana ?

2. Bagaimana pengetahuan bidan mengenai standar pelayanan ANC ?

3. Apakah dalam memberikan pelayanan kepada ibu hamil pelayanan yang

dilakukan oleh bidan sudah sesuai dengan standar ?

D. Sarana Pelayanan ANC

1. Bagaimana sarana dan prasarana yang ada dalam mendukung pelayanan

ANC di Puskesmas Ciputat Timur ?

2. Bagaimana cara mengatasi kekurangan sarana dan prasarana yang ada ?

3. Bagaimana obat- obatan dan suplemen yang ada dalam medukung

pelayanan ANC di Puskesmas Ciputat Timur ?

4. Bagaimana cara mengatasi kekurangan obat- obatan dan suplemen yang

ada ?

Kepala

Puskesmas

Page 191: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

LEMBAR OBSERVASI SARANA DAN PRASARANA PELAYANAN ANTENATAL

A. Fasilitas Puskesmas yang Menunjang Pelaksanaan Pelayanan Ibu dan Anak

Terutama dalam Memberikan Pelayanan Antanatal yang Berkualitas

Kriteria Cara Verifikasi Ceklist

Tempat praktek

memadai

3. Gedung terbuat dari tembok

4. Lantai dari ubin/plesetr

Tersedia area tempat

penaftaran

5. Ada tempat penerimaan dan pendaftaran klien

6. Ada ventilasi udara yang cukup (sirkulasi udara baik)

7. Tempat tersebut mendapat cahaya yang cukup untuk

membaca/menulis

Tersedia area tempat

tunggu

11. Tersedia tempat tunggu bagi klien

12. Tempat tersebut mendapat cahaya yang cukup

13. Tempat tersebut terlindung dari matahari/hujan

14. Tersedia cukup tempat duduk

Tersedia kamar kecil

yang berfungsi

6. Pintu kamar kecil dapat dikunci

7. Terdapat air mengalir (ada kran)

8. Tersedia handuk bersih atau tissue

9. Tersedia jamban dengan air mengalir (penyemprot

atau gayung)

10. Ada tempat sampah

Tersedia tempat

pelayanan yang

memadai

9. Ada tempat untuk melakukan konseling yang dapat

menjaga kerahasiaan klien( pintu dapat ditutup atau

ruangan diatur sehingga suara tidak terdengar dari luar)

10. Ada sebuah meja

11. Ada tempat duduk untuk

a.Klien

b.Pengantar

c.bidan

12. Ruang pemeriksaan dapat memberi privasi dengan

adanya

a.Pintu yang dapat ditutup

b.Dari luar tidak dapat melihat ke dalam ruang

pemeriksaan

13. Ada meja periksa

14. Ada sumber cahaya

15. Tersedia tempat sampah dengan kantung plastik untuk

sampah terkontaminasi

16. Tersedia fasilitas cuci tangan

Page 192: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

B. Alat di Puskesmas yang Menunjang Pelaksanaan Pelayanan Terutama dalam

Memberikan Pelayanan Antanatal yang Berkualitas

Tersedia tempat

penyimpanan obat, alat

medis dan alkon sesuai

standar

5. Kering

6. Bersih

7. Memiliki ventilasi udara

8. Dapat dikunci

Jumlah (%)

Kriteria Cara Verifikasi Ceklist

Perlatan Dasar Tersedia

Tersedia peralatan berupa:

4. Sphygmomanometer

(Tensimeter)

5. Termometer

6. Stetoskop

8. Fetoskop

15. Reflek Hamer

16. Timbangan dewasa

17. Hb meter

18. Doppler

19. Metline/meteran

Jumlah (%)

Page 193: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

C. Sarana Manajemen Pelayanan Puskesmas yang Menunjang Pelaksanaan

Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Terutama dalam Memberikan Pelayanan

Antanatal yang Berkualitas

Cara Verifikasi Ceklist

Tersedia prosedur tetap

tertulis untuk pelayanan KIA

Ada prosedur tetap tertulis yang muda

terlihat untuk kegiatan berikut:

5. Penanganan shok anafilaktik di

ruang KIA

6. Pencegahan infeksi

7. Tanda bahaya Kehamilan

8. SOP ANC

Tersedia buku- buku standar

pelayanan yang mutakhir

(versi terbaru)

4. Buku Standar Pelayanan

Kebidanan

5. Buku Panduan Praktis Pelayanan

Kesehatan Maternal & Neonatal

6. Buku Pencegahan Infeksi

Tersedia catatan medik

tentang pelayanan yang

diberikan dalam jumlah yang

cukup

3. Buku KIA

Tersedia suatu sistem

pengissian rekam medik

Terdapat sistem pencatatan rekam medik

teratur, lengkap dan berurutan (misalnya

diurut secara abjad dan/atau bernomor)

Tersedia formulir yang

berkaitan dengan pelayanan

dalam jumlah yang cukup

7. Istirahat

8. Surat keteragan cuti hamil

9. Surat keternagan kematian

10. Informed Consent

11. Surat Rujukan

12. Surat Penolakan Rujukan/

Tindakan medis

Tersedia buku administrasi 2. Buku register pasien

Membuat & mengirim

laporan bulanan sesuai

aturan

Ada arsip /bukti pengiriman laporan

bulanan/tahunan ke Dinas Kesehatan

Kota Tangerang Selatan

Penyimpanan obat dan

vaksin sesuai aturan

4. Vaksin disimpan pada suhu yang

dianjurkan

5. Obat- obatan tidak ada yang

kadaluwarsa

6. Obat disimpan dalam lemari

terkunci, tidak di lantai dan

terlindung dari panas/ banjir

Jumlah (%)

Page 194: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

Kriteria Item yang Diamati Ceklist

Persiapan Penolong Mencuci tangan sebelum dan sesudah bekerja

Anamnesa

1. Identitas ibu hamil

2. Riwayat kehamilan sekarang

3. Riwayat kontrasepsi

4. Riwayat medis lainya

5. Riwayat obstetri lalu

6. Riwayat sosial ekonomi

Pemeriksaan umum dan

Kehamilan

1. Keadaan umum

2. Suhu Tubuh

3. Tinggi Badan

4. Tekanan darah

5. Berat badan

6. LiLA

7. Pemeriksaan Laboratorium (darah dan urin)

Menetapkan diagnosa

kebidanan

1. Umur Kehamilan

2. Tafsiran persalinan

3. Resiko yang ditemukan

4. Penyakit- penyakit lain

Intervensi/Implementasi

1. Pemberian zat besi dan asam folat

2. Skrining status TT dan vaksinasi sesuai status

3. Terapi lain yang dibutuhkan sesuai hasil pelayanan ANC

4. Penjelasan tentang hasil pemeriksaan ANC (Kondisi janin dan

ibu)

5. Informasi kepada ibu tentang kunjungan ulang pelayanan

Informasi dan konseling

KIE

1. Persiapan persalinan dan kesiagaan menghadapi komplikasi

2. Inisiasi menyusu dini dan ASI ekslusif

3. KB paska persalinan

4. Masalah gizi

5. Imunisasi TT pada ibu hamil

6. Masalah penyakit kronis dan penyakit menular

7. Kelas ibu

8. Brain booster

9. Informasi HIV/AIDS dan IMS

10. Informasi KtP (kekerasan terhadap perempuan)

Dokumentasi Kebidanan

1. Pengkajian data subjektif

2. Pengkajian data obyektif

3. Rumusan diagnosa

4. Intervensi dan implementasi

Lembar Observasi Pelayanan Antenatal di Puskesmas

Trimester Pertama

Page 195: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

Kriteria Item yang Diamati Ceklist

Persiapan Penolong Mencuci tangan sebelum dan sesudah bekerja

Anamnesa

1. Memperhatikan catatan pada kunjungan sebelumnya

2. Keluhan yang dialami ibu selama kehamilan berlangsung

Pemeriksaan umum dan

kehamilan

1. Keadaan umum

2. Suhu Tubuh

3. Tekanan darah

4. Berat badan

5. Tinggi fundus uteri

6. Presentasi janin

7. Denyut jantung janin

Menetapkan diagnosa

kebidanan

1. Umur Kehamilan

2. Tafsiran Persalinan

3. Resiko yang ditemukan

4. Penyakit- penyakit lain

Intervensi/Implementasi

1. Pemberian zat besi dan asam folat

2. Terapi lain yang dibutuhkan sesuai hasil pelayanan ANC

3. Penjelasan tentang hasil pemeriksaan ANC (Kondisi janin

dan ibu)

4. Informasi kepada ibu tentang kunjungan ulang pelayanan

Informasi dan konseling

KIE

1. Persiapan persalinan dan kesiagaan menghadapi komplikasi

2. Inisiasi menyusu dini dan ASI ekslusif

3. KB paska persalinan

4. Masalah gizi

5. Imunisasi TT pada ibu hamil

6. Masalah penyakit kronis dan penyakit menular

7. Kelas ibu

8. Brain booster

9. Informasi HIV/AIDS dan IMS

10. Informasi KtP (kekerasan terhadap perempuan)

Dokumentasi

Kebidanan

1. Pengkajian data subjektif

2. Pengkajian data obyektif

3. Rumusan diagnosa

4. Intervensi dan implementasi

Trimester Kedua

Lembar Observasi Pelayanan Antenatal di Puskesmas

Page 196: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

Kriteria Item yang Diamati Ceklist

Persiapan Penolong Mencuci tangan sebelum dan sesudah bekerja

Anamnesa

1. Memperhatikan catatan pada kunjungan sebelumnya

2. Keluhan yang dialami ibu selama kehamilan berlangsung

Pemeriksaan umum dan

kehamilan

1. Keadaan umum

2. Suhu Tubuh

3. Tekanan darah

4. Berat badan

5. Tinggi fundus uteri

6. Presentasi janin

7. Denyut jantung janin

8. Pemeriksaan laboratorium (darah dan urin)

Menetapkan diagnosa

kebidanan

1. Umur Kehamilan

2. Tafsiran Persalinan

3. Resiko yang ditemukan

4. Penyakit- penyakit lain

Intervensi/Implementasi

1. Pemberian zat besi dan asam folat

2. Terapi lain yang dibutuhkan sesuai hasil pelayanan ANC

3. Penjelasan tentang hasil pemeriksaan ANC (Kondisi janin

dan ibu)

4. Informasi kepada ibu tentang kunjungan ulang pelayanan

Informasi dan konseling

KIE

1. Persiapan persalinan dan kesiagaan menghadapi komplikasi

2. Inisiasi menyusu dini dan ASI ekslusif

3. KB paska persalinan

4. Masalah gizi

5. Imunisasi TT pada ibu hamil

6. Masalah penyakit kronis dan penyakit menular

7. Kelas ibu

8. Brain booster

9. Informasi HIV/AIDS dan IMS

10. Informasi KtP (kekerasan terhadap perempuan)

Dokumentasi Kebidanan

1. Pengkajian data subjektif

2. Pengkajian data obyektif

3. Rumusan diagnosa

4. Intervensi dan implementasi

Lembar Observasi Pelayanan Antenatal di Puskesmas

Trimester Ketiga

Page 197: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

A. Kuesioner Kepuasan Pasien

1. Nama

2. Umur

3. Umur Kehamilan

4. Pendidikan terakhir Tidak sekolah SMA

SD Akademi

SMP PT

5. Paritas 1 kali

2 kali

3kali

≥4 kali

6. Alamat

B. Cheklist

Perspektif Kepuasan Ibu Hamil Terhadap Layanan ANC

Penjelasan:

Checklist ini dipergunakan untuk mengamati pelaksanaan pelayanan yang diberikan oleh

Puskesmas Ciputat Timur guna mengetahui kepuasan layanan ANC sesuai dengan

stadar/prosedur pelayanan.

Isilah kolom 3 dan 4 dengan memberi tanda (√) pada kolom Perspektif Kepuasan:

STS : Sangat Tidak Setuju

TS : Tidak Setuju

S : Setuju

SS : Sangat Setuju

Keterangan :

TRIMESTER PERTAMA

Page 198: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

Kolom 3 : Harapan ibu hamil terhadap pelayanan yang seharusnya diterima

Kolom 4 : Pelayanan diberikan kepada ibu hamil sesuai dengan standar/pedoman

dengan benar

Kolom 5 : Di isi oleh peneliti

No Item yang diamati

Perspektif kepuasan

Harapan Hasil Pelayanan Selisish

STS TS S SS STS TS S SS (4-3)

1 2 3 4 5

I.TANGIBLES

1. Puskesmas Ciputat Timur

memiliki kenyamanan di

ruang pelayanan dan ruang

tunggu

2. Petugas KIA (bidan)

berpenampilan rapi, sopan

dan keserasian seragam

dalam menjalankn tugasnya

3. Puskesmas Ciputat Timur

memiliki fisik yang memadai

seperti gedung, tempat parkir

dan toilet

4. Peralatan medis yang

digunakan di Puskesmas

Ciputat Timur bersih

II.REALIBILITY

5. Prosedur Pelayanan

Puskesmas Ciputat Timur

tidak berbelit- belit

6. Bidan mencuci tangan

sebelum melakukan

pelayanan

Page 199: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

7. Bidan menanyakan

identitas, riwayat

kehamilan, kontrasepsi,

medis, obstetri dan sosial

ekonomi ibu

8. Bidan melakukan

pengukuran suhu tubuh

9. Bidan melakukan

pengukuran tinggi badan

ibu hamil

10. Bidan melakukan

penimbangan berat badan

kepada ibu

11. Bidan melakukan

pengukuran tekanan darah

kepada ibu

12. Bidan melakukan

pengukuran lingkar lengan

kepada ibu

13. Dilakukan pemeriksaan

laboratorium kepada ibu oleh

petugas laboratorium

14. Ibu diberikan tablet tambah

darah (zat besi)

15. Dilakukan skrining status TT

(Tetanus Toxoid) dan

diberikan vaksinasi TT

16. Bidan memberikan informasi

dan konseling kepada ibu

hamil

17. Kegiatan administrasi rapi

dan teratur

18. Petugas KIA (Bidan)

memberikan pelayanan ANC

yang memuaskan sesuai

Page 200: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

dengan kebutuhan pasien

III.RESPOSIVENESS

19. Pelayanan dimulai tepat

waktu

20. Petugas KIA (Bidan)

memberi tanggapan yang baik

dan cepat terhadap keluhan

pasien

21. Prosedur penyampaian

informasi yang jelas dan

mudah dimengerti

22. Petugas KIA (Bidan) selalu

ada sesuai jadwal

IV ASSURANCE

23. Puskesmas Ciputat Timur

memberikan jaminan apabila

terjadi kesalahan pada hasil

kinerja Petugas KIA (Bidan)

24. Petugas KIA (Bidan)

Puskesmas memiliki sifat

sopan, ramah, jujur dan dapat

dipercaya

25. Penarikan tarif biaya sesuai

dengan kualitas pelayanan

yang diterima

26. Petugas KIA (Bidan)

Puskesmas memiliki

kemampuan, pengetahuan

yang luas dan kecakapan

dalam menjalankan tugasnya

V. EMPATHY

27. Puskesmas Ciputat Timur

memberikan kemudahan

Page 201: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

pelayanan ANC

28. Petugas KIA (Bidan) tidak

memberikan pasien

menunggu antrian terlalu

lama

29. Petugas KIA (Bidan)

memberikan perhatian yang

baik kepada pasien

30. Komunikasi pasien dengan

petugas KIA (Bidan) berjalan

baik dan lancar

Page 202: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

C. Kuesioner Kepuasan Pasien

7. Nama

8. Umur

9. Umur Kehamilan

10. Pendidikan terakhir Tidak sekolah SMA

SD Akademi

SMP PT

11. Paritas 1 kali

2 kali

3kali

≥4 kali

12. Alamat

D. Cheklist

Perspektif Kepuasan Ibu Hamil Terhadap Layanan ANC

Penjelasan:

Checklist ini dipergunakan untuk mengamati pelaksanaan pelayanan yang diberikan oleh

Puskesmas Ciputat Timur guna mengetahui kepuasan layanan ANC sesuai dengan

stadar/prosedur pelayanan.

Isilah kolom 3 dan 4 dengan memberi tanda (√) pada kolom Perspektif Kepuasan:

STS : Sangat Tidak Setuju

TS : Tidak Setuju

S : Setuju

SS : Sangat Setuju

Keterangan :

Kolom 3 : Harapan ibu hamil terhadap pelayanan yang seharusnya diterima

TRIMESTER KEDUA

Page 203: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

Kolom 4 : Pelayanan diberikan kepada ibu hamil sesuai dengan standar/pedoman

dengan benar

Kolom 5 : Di isi oleh peneliti

No Item yang diamati

Perspektif kepuasan

Harapan Hasil Pelayanan Selisish

STS TS S SS STS TS S SS (3-4)

1 2 3 4 5

I.TANGIBLES

1. Puskesmas Ciputat Timur

memiliki kenyamanan di

ruang pelayanan dan ruang

tunggu

2. Petugas KIA (bidan)

berpenampilan rapi, sopan

dan keserasian seragam

dalam menjalankn tugasnya

3. Puskesmas Ciputat Timur

memiliki fisik yang memadai

seperti gedung, tempat parkir

dan toilet

4. Peralatan medis yang

digunakan di Puskesmas

Ciputat Timur bersih

II.REALIBILITY

5.

Prosedur Pelayanan

Puskesmas Ciputat Timur

tidak berbelit- belit

6. Bidan mencuci tangan

sebelum melakukan

pelayanan

7. Bidan menanyakan keluhan

yang ibu alami selama

kehamilan

8. Bidan melakukan pengukuran

Page 204: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

No Item yang diamati

Perspektif kepuasan

Harapan Hasil Pelayanan Selisish

STS TS S SS STS TS S SS (3-4)

1 2 3 4 5

suhu tubuh

9. Bidan melakukan

penimbangan berat badan

kepada ibu

10. Bidan melakukan pengukuran

tekanan darah kepada ibu

11. Bidan melakukan pengukuran

tinggi perut (fundus uteri)

12. Bidan melakukan

pemeriksaan posisi bayi

(janin)

13. Bidan melakukan

pemeriksaan denyut jantung

bayi (janin)

14. Ibu diberikan tablet tambah

darah (zat besi)

15. Bidan memberikan informasi

dan konseling kepada ibu

hamil

16. Kegiatan administrasi rapi

dan teratur

17. Petugas KIA (Bidan)

memberikan pelayanan ANC

yang memuaskan sesuai

dengan kebutuhan pasien

III.RESPOSIVENESS

18. Pelayanan dimulai tepat

waktu

19. Petugas KIA (Bidan)

memberi tanggapan yang baik

dan cepat terhadap keluhan

Page 205: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

No Item yang diamati

Perspektif kepuasan

Harapan Hasil Pelayanan Selisish

STS TS S SS STS TS S SS (3-4)

1 2 3 4 5

pasien

20. Prosedur penyampaian

informasi yang jelas dan

mudah dimengerti

21. Petugas KIA (Bidan) selalu

ada sesuai jadwal

IV ASSURANCE

22. Puskesmas Ciputat Timur

memberikan jaminan apabila

terjadi kesalahan pada hasil

kinerja Petugas KIA (Bidan)

23. Petugas KIA (Bidan)

Puskesmas memiliki sifat

sopan, ramah, jujur dan dapat

dipercaya

24. Penarikan tarif biaya sesuai

dengan kualitas pelayanan

yang diterima

25. Petugas KIA (Bidan)

Puskesmas memiliki

kemampuan, pengetahuan

yang luas dan kecakapan

dalam menjalankan tugasnya

V. EMPATHY

26. Puskesmas Ciputat Timur

memberikan kemudahan

pelayanan ANC

27. Petugas KIA (Bidan) tidak

memberikan pasien

menunggu antrian terlalu

Page 206: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

No Item yang diamati

Perspektif kepuasan

Harapan Hasil Pelayanan Selisish

STS TS S SS STS TS S SS (3-4)

1 2 3 4 5

lama

28. Petugas KIA (Bidan)

memberikan perhatian yang

baik kepada pasien

29. Komunikasi pasien dengan

petugas KIA (Bidan) berjalan

baik dan lancar

Page 207: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

A. Kuesioner Kepuasan Pasien

1. Nama

2. Umur

3. Umur Kehamilan

4. Pendidikan terakhir Tidak sekolah SMA

SD Akademi

SMP PT

5. Paritas 1 kali

2 kali

3kali

≥4 kali

6. Alamat

B. Cheklist

Perspektif Kepuasan Ibu Hamil Terhadap Layanan ANC

Penjelasan:

Checklist ini dipergunakan untuk mengamati pelaksanaan pelayanan yang diberikan oleh

Puskesmas Ciputat Timur guna mengetahui kepuasan layanan ANC sesuai dengan

stadar/prosedur pelayanan.

Isilah kolom 3 dan 4 dengan memberi tanda (√) pada kolom Perspektif Kepuasan:

STS : Sangat Tidak Setuju

TS : Tidak Setuju

S : Setuju

SS : Sangat Setuju

Keterangan :

TRIMESTER KETIGA

Page 208: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

Kolom 3 : Harapan ibu hamil terhadap pelayanan yang seharusnya diterima

Kolom 4 : Pelayanan diberikan kepada ibu hamil sesuai dengan standar/pedoman

dengan benar

Kolom 5 : Di isi oleh peneliti

No Item yang diamati

Perspektif kepuasan

Harapan Hasil Pelayanan Selisish

STS TS S SS STS TS S SS 4-3

1 2 3 4 5

I.TANGIBLES

1. Puskesmas Ciputat Timur

memiliki kenyamanan di ruang

pelayanan dan ruang tunggu

2. Petugas KIA (bidan)

berpenampilan rapi, sopan dan

keserasian seragam dalam

menjalankan tugasnya

3. Puskesmas Ciputat Timur

memiliki fisik yang memadai

seperti gedung, tempat parkir

dan toilet

4. Peralatan medis yang

digunakan di Puskesmas

Ciputat Timur bersih

II.REALIBILITY

5. Prosedur Pelayanan

Puskesmas Ciputat Timur

tidak berbelit- belit

6. Bidan mencuci tangan

sebelum melakukan

pelayanan

7. Bidan menanyakan keluhan

yang ibu alami selama

kehamilan

Page 209: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

No Item yang diamati

Perspektif kepuasan

Harapan Hasil Pelayanan Selisish

STS TS S SS STS TS S SS 4-3

1 2 3 4 5

8. Bidan melakukan

pengukuran suhu tubuh

9. Bidan melakukan

penimbangan berat badan

kepada ibu

10. Bidan melakukan

pengukuran tekanan darah

kepada ibu

11. Bidan melakukan

pengukuran tinggi perut

(fundus uteri)

12. Bidan melakukan

pemeriksaan posisi bayi

(janin)

13. Bidan melakukan

pemeriksaan denyut jantung

bayi (janin)

14. Dilakukan pemeriksaan

laboratorium kepada ibu

oleh petugas laboratorium

15. Ibu diberikan tablet tambah

darah (zat besi)

16. Bidan atau petugas kesehatan

di puskesmas ini

memberikan informasi dan

konseling kepada ibu hamil

17. Kegiatan administrasi rapi

dan teratur

18. Petugas KIA (Bidan)

memberikan pelayanan ANC

yang memuaskan sesuai

dengan kebutuhan pasien

Page 210: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

No Item yang diamati

Perspektif kepuasan

Harapan Hasil Pelayanan Selisish

STS TS S SS STS TS S SS 4-3

1 2 3 4 5

III.RESPOSIVENESS

19. Pelayanan dimulai tepat

waktu

20. Petugas KIA (Bidan)

memberi tanggapan yang

baik dan cepat terhadap

keluhan pasien

21. Prosedur penyampaian

informasi yang jelas dan

mudah dimengerti

22. Petugas KIA (Bidan)

selalu ada sesuai jadwal

IV ASSURANCE

23. Puskesmas Ciputat Timur

memberikan jaminan apabila

terjadi kesalahan pada hasil

kinerja Petugas KIA (Bidan)

24. Petugas KIA (Bidan)

Puskesmas memiliki sifat

sopan, ramah, jujur dan dapat

dipercaya

25. Penarikan tarif biaya sesuai

dengan kualitas pelayanan

yang diterima

26. Petugas KIA (Bidan)

Puskesmas memiliki

kemampuan, pengetahuan

yang luas dan kecakapan

dalam menjalankan tugasnya

V. EMPATHY

27. Puskesmas Ciputat Timur

Page 211: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

No Item yang diamati

Perspektif kepuasan

Harapan Hasil Pelayanan Selisish

STS TS S SS STS TS S SS 4-3

1 2 3 4 5

memberikan kemudahan

pelayanan ANC

28. Petugas KIA (Bidan) tidak

memberikan pasien

menunggu antrian terlalu

lama

29. Petugas KIA (Bidan)

memberikan perhatian yang

baik kepada pasien

30. Komunikasi pasien dengan

petugas KIA (Bidan) berjalan

baik dan lancar

Page 212: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam
Page 213: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

MATRIKS INDEPTH INTERVIEW BIDAN

Apakah bidan pernah mengikuti pelatihan antenatal ?

R-3a R-3b R-3c R-3d

Kalau pelatihan antenatal tidak ya,

kita hanya belajar teori yang harus

dikerjakan ini ini dan ini. Setau saya

pelatihan antenatal belum ada

Kalau pelatihan mah engga.

Menurut saya adanya pelatihan

kelas ibu hamil menurut saya

Kalau ANC Belum pernah.

Pelatihanya setau saya belum ada,

setau saya kalau di kebidanan

adanya APN untuk persalinan sama

KB.

Tidak pernah. Menurut saya ga tau

juga pelatihanya ada atau ga.

Pelatihan yang pernah saya ikuti itu

pelatihan pemasangan KB kalau

persalinan juga belum

Pelayanan yang diberikan pada ibu hamil trimester pertama

R-3a R-3b R-3c R-3d

Kalau pelayananya kita lebih

mengacu pada pemeriksaan di

trimester satu, misal ANC,

konseling dan misal dia ada

keluhan keluhan sifatnya yang

membahayakan, jadi kita kasih

tau ibunya. Bahaya apa,

mengatasinya bagaimana. Kalau

pemeriksaan fisik sama kita

palpasi tinggi badan, berat

badan, tensi, 10 standar tadi kita

kerjain

Kalau trimester pertama

biasa tensi timbang terus

apalagi ya, ukur tinggi

badan LiLA, kalau TFU

belum ya, Cuma mungkin

HPHT, terus imunisasi

TT, tapi kadang

imunisasi TT belum ya

karena kadang suka

masih mual terus

mungkin pemeriksaan

LAB ya, yang paling

utama HB

Anamnesa, terus kalau pemeriksaan fisik

kita nanya di keluhan karena belum teraba

ya sama konseling kaya dari fisiologisnya

dia sama keluhanya dia terus kita kasih

terapi seperti pemberian asam folat .

periksa LAB ada, untuk semua pasien yang

datang di trimester awal pasti periksa LAB

Ehm trimeter pertama untuk ya 10 T, tensi

timbang, tinggi badan, konseling, periksa

hamilnya head to toe, terus lab, skrining

penyakit, skrining suntuk TT, riwayat

penyakit, udah itu aja ya lupa saya

Page 214: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

Pelayanan yang diberikan pada ibu hamil trimester kedua

R-3a R-3b R-3c R-3d

Kalau trimester kedua, sama saja

ya sebenernya. Yang

membedakan kalau di trimester

satu ada pemeriksaan awal lab,

kalau di trimester kedua kita tidak

periksa lab , tapi tanda kutip ya,

jadi misal kalau dia belum ada

lab tapi dateng di trimester kedua

ya kita lakukan pemeriksaan lab.

Kalau misal trimester satu sudah

kita tidak lakukan lagi

Biasanya suka apa

namanya, sama aja ya.

Kalau trimester kedua

TFU udah diperiksa, terus

apalagi ya tensi terus

ehmm terus ehmm yang

buat temu wicara buat

penyakit menular seksual

ya, terus denyut jantung

janin ya . Kalau trimester

kedua periksa Lab tetep

kalau Hbsag belum di

trimester ketiga biasanya

Pemeriksaan fisik, anamnesa pasti, terus

tanya keluhan. Pemeriksaan fisiknya itu

ehm tensi ya, palpasi, terus DJJ, terus kalau

misalkan emang yang sudah diatas 4 bulan

pasti memang ada ya, terusnya timbang

terus udah itu aja si

Trimester kedua itu sama aja aya trimester

pertama Cuma kalau di trimester kedua

tinggi badan ga kita lakuin lagi, lab ga kita

lakuin lagi skrining TT ga kita lakuin lagi

kecuali dia baru dateng di trimester kedua,

pasien baru. Kalau misal dia uda dateng

dari kunjungan awal trus udah di skrining

ga perlu kita kerjain lagi

Pelayanan yang diberikan pada ibu hamil trimester ketiga

R-3a R-3b R-3c R-3d

Kalau trimester tiga sama saja ya,

anamnesa, palpasi, observasi,

kemudian konseling. Nah satu

lagi kalau dia dateng di semester

awal KB paska salin juga kita

masukin konseling ya, tapi kan

ada dari beberapa yang dateng

Pelayananya ehm tensi

timbang, TFU terus

konseling terus

pemeriksaan Hbnya juga

di tes lagi.

Kalau trimester ketiga sama aja ya

pemeriksaan fisik kaya tensi, palpasi terus

periksa DJJ, posisi terbawah, terus Lab lagi

karena mau mendekati persalinan jadi kita

cek lagi

Trimester ketiga kalau dia dari awal udah

dateng, sama kaya trimester kedua, tingg

badan udah ga saya lakuin lagi, skrining

penyakit udah ga saya lakuin lagi, tapi lab

saya lakuin kan sempet stop di trimeste

kdua, nah di trimester ketiga kita lakuin

lagi buat evaluasi. Bedanya pemeriksaan

Page 215: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

dari swasta udah di trimester

kedua atau ketiga, tetep kita kasih

konseling KB paska salin

LAB di trimester satu sama trimester

ketiga itu, kalau trimester satu lab yaang

harus diperiksa banyak, cek golongan

darah, Hb, Hbsag, hiv. Tapi kalau di

trimester ketiga cukup Hb sama protein

urin.

Apakah bidan mencuci tangan setiap melakukan pelayanan kepada ibu hamil

R-3a R-3b R-3c R-3d

Secara teori si iya, SOP nya iya.

Tapi kita ga kerjain ya, kenapa ya

??. kita ga kerjain alesanya karena

udah banyak pasien nunggu jadi

kita lupa, karena pasienya numpuk

jadi lupa jadi kurang konsentrasi

ya. Jadi lupa

Hehe tidak ya. Harusnya si

dilakukan ya. Alesanya

kadang lupa ya, kebiasaan

jelek kali ya

Oh iya harusnya setiap kontak dengan pasien

cuci tangan. Kadang aku ga lakuin ya alesanya

suka lupa ya saya juga jadi setelah pasien yang

saya tangani selesai terus langsung panggil

pasien yang berikutnya.

Engga jujur engga. Karena waktunya

terbatas, antrian pasien yang banyak,

dan kita takut pasien mengantri terlalu

lama nanti ada komplain, kalau di SOP

si harusnya ada

Apakah dilakukan pemeriksaan suhu tubuh kepada ibu hamil

R-3a R-3b R-3c R-3d

Iya harusnya dilakukan ya, tapi iya

itu satu lagi kita lupa. Jadi bidanya

lupa, trus kan dari konseling tadi

kita tanyakan keluhan kan, keluhan

dia apa, kalau misalnya dia tidak

ada keluhan kesana walaupun

standarnya harus diperiksa maka

kita mengacu pada keluhan saja ,

Seharunya dipriksa ya, tapi

engga dilakuin juga ya,

karena apa namanya

alatnya disini emang suka

ilang mulu, ada si ada tapi

suka ilang mulu, rebutan

sama UGD. Terus kalau ga

ada keluhan apa ya paling

Kalau SOP nya si kita ada harus periksa suhu

kepada ibu hamil. Kalau aku jarang banget

periksa suhu, karena kalau untuk suhu kita

biasanya kalau tensi kan teraba ni jadi ya saya

kira- kira aja jadi memang ga perna periksa

suhu karena pasien banyak

Engga kalau ga ada indikasi atau

keluhan dari pasienya. Indikasi

contohnya kalau misalkan saya tensi

terus saya pegang badanya anget itu

saya tanya ibu demam ya bu baru saya

ukur suhu tubuhnya, jad berdasarkan

keluhan pasien aja. Kalau ibunya ga

ngeluh demam, pusig terus saya

Page 216: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

tekuncilah disana kita nyari kalau ada

keluhan misal pusing.

Kalau ga ada keluhan ,

terus kan kita raba si ibu

kan kita kontak sama

pasien nah kan kita bisa

tahu ya, kalau ga ada

masalah ya ga kita periksa

peganag ibunya juga biasa aja maka ga

saya ukur

Apakah ibu hamil semuanya di suntik TT

R-3a R-3b R-3c R-3d

Iya , tapi kalau sekarang kita

skrining jadi tidak harus disuntik.

Kalau misalnya ibu nya belum di

suntik TT maka kita kerjain. Di

skriningnya pas begitu dia

nyampe terus ternyata dia belum

pernah maka kita

Engga, harus di skrining

dulu dari awal pada

trimester pertama tadi,

kalau apa namanya, kalau

dulu kan memang harus di

suntik kalau sekarang

engga, kalau sekarang di

skrining dulu. Kalau dia

dari bayi udah, terus sd

udah yaudah engga usah

lagi . udah TT lengkap

Ga semuanya karena kan kita skrining TT

dulu kan , dari bayi lengkap terus SD 1 2 3

lengkap terus diliat dulu statusnya kalau

sampai usia 25 tahhun kekebalanya

masih.Saya si suka saya skrining kadang ya

tapi ya gitu kendalanya ibunya suka lupa

status imunisasinya si ya. Makanya kalau dia

lupa kadang suka disuntikin aja

jadi kita skrining dulu, kalau dalam seumur

hidupnya udah ya kita ga suntik. Kalau

misal ibunya ga inget nah nanti kita

berusaha hitung bareng ibunya. Kita tanya

ibunya pas bayi imunisasinya lengkap ga,

nah kalau lengkap itu berarti dia udah dapet

DPT 1 2 dan 3 , terus pas sd kalau dia di

imunisasi 2 kali biasanya itu juga imunisasi

TT di dalemnya, terus kan udah 5 kali tu

udah cukup

Apakah seluruh ibu hamil disarankan untuk melakukan pemeriksaan LAB

R-3a R-3b R-3c R-3d

Oh Iyah Iyaah dari trimester

pertama untuk cek Hb

Disarankan dari trimester satu sampai tiga Disarankan ya semuanya

Page 217: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

Apakah seluruh ibu hamil dilakukan pemeriksaa LAB

R-3a R-3b R-3c R-3d

Kalau pasien dengan kunjungan

ulang nanti kita evaluasi lagi pas

di semester tiga, kalau misal yang

belum di cek lab misal dari swasta

atau dari rumah sakit belum

pernah maka kita arahkan.

Soalnya kebanyakan dari swasta

itu mereka ceknya baru diakhir

kehamilan

Semuanya diperiksa dari

trimester pertama kedua

dan ketiga. Ada yang

trimester kedua engga

kalau trimester pertama

udah , kan kalau trimester

pertama misa Hbnya 10,

nah nanti di trimester

kedua di cek lagi hbnya

udah naik belum , terus

nanti di trimester ketiga di

cek lagi. Ada kenaikan ga,

nanti kalau turun harus di

cek lagi. Engga setiap

dateng harus diperiksa lab

kasian juga orang labnya

keteter juga dia,

kalau setiap kunjungan, engga semua periksa

lab . karena kan kita lihat dulu ya kaya

trimester satu kan untuk hemoglobin ya terus

sama kalau dia belum tahu golongan darah

maka kita periksa LAB , terus sama trimester

ketiga. Karena memang kan kita lihat dulu

kebutuhan ibunya jadi ga semua periksa

LAB. Kalau ibu pemeriksaan LAB sudah

lengkap itu biasanya di usia kehamilan 40 –

41 minggu ya, jadi kaya HB sudah di cek,

Hbsag sudah tahu, HIV sudah di cek. Kalau

cek HB ya mba di trimester ketiga kaya usia

kehmilan 36-40 minggu gitu ya kita cek hab

lagi jadi bisa kita lihat, karena semakin

bertambah usia kehamilan biasanya HB nya

mudah turun. Kalau pemeriksaan LAB nya

sudah lengkap ga kita periksa lagi.

Pemeriksaan LABnya disini itu kita ada HB,

Hbsag, pemeriksaan darah sama golo darah.

Iyahhh kecuali dalam kunjungan ulang.

Jadi kalau awal atau pertama kunjungan

kita periksain, tapi kalau misalkan ibunya

kunjungan ulang trus di trimester kedua ga

kita periksain lab lagi. Jadi kalau dibilang

setiap ibu dateng di periksa LAB engga,

tapi kalau semua ibu hamil wajib periksa

LAB, wajib. Jadi ga setiap dateng dia harus

cek lagi cek lagi, jadi untuk HIV sekali aja

Bagaimana cara mengatasi ibu hamil yang tidak mau dilakukan pemeriksaan LAB

R-3a R-3b R-3c R-3d

Ya kita sarankan periksa LAB di

tempat terdekat, nanti hasilnya

bawa kesini

Kita disarankan periksa

buan depanya. Kecuali

yang mendesak itu.

Soalnya kan kalau periksa

lab min 4 kali Anc dari

trimester pertama sampai

Kalau gitu biasanya kita sarankan periksa

LAB di kunjungan berikutnya. Misal ibunya

buru- buru gitu mau kerja ya kita sarankan

aja minggu depan atau bulan depan ya bu

periksa LABnya

Pertama kita omongin dulu baik buruknya

kalau tidak periksa LAB, kalau memang

dia masih tidak mau kita suruh dia periksa

lab diluar. Ada aja si yang nolak karena

biaya, biasanya yang pake ktp luar tangsel.

Karena hbsag sama HIV mahal ya

Page 218: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

trimester ketiga dia rutin

aja tiap bulan. Tapi kalau

misalkan dia rutin aja tiap

bulan apalagi kalau dia

udah trimester ketiga kan

8- 9 bulan kan kunjungan

kan tu dua minggu sekali

biasanya. Nah kan

kemungkinan di

kunjungan berikutnya cek

labnya kecuali yang

mendesak itu, kalau sehat-

sehat aja mah dua minggu

kedepan aja cek labnya

iadi ga setiap dateng cek

lab gitu kecuali yang

mendesak itu . udah gitu

kan disini petugas labnya

kan Cuma sendiri jadi

petugasnya terbatas

Apakah ibu selalu memberikan konseling kepada setiap ibu hamil

R-3a R-3b R-3c R-3d

Iya, kalau saya si konseling

berdasarkan keluhan pasien, kaya

tadi keluhan ibunya kan batuk,

kemudian ga bisa tidur , kemudian

berat badanya tidak naik maka

kita kasih konseling zat gizi.

Terus misal ibunya Hb nya rendah

Insyallah si suka.

Konseling tentang ehm

tanda bahaya, Kb ,

persiapan persalinan, ehm

apalagi ya, kunjungan

ulang, nutrisi pas baru

hamil trimster pertama

Ya selalu kayanya ya mba. Karena kan

biasanya awalnya kita tanya keluhanya dulu

ya mba terus kita kasih konseling sesuai

dengan keluhan. Kalau trimester awal ya kita

kasih kan ya mba ya karena kan memang

kan kalau baru anak pertama kita kasih tau

fisiologisnya, keluhan- keluhan kehamilanya

Ya , tergantung keluhan dan tergantung

trimester dan pemeriksaan. Kalau

tergantung keluhan saya ko mules terus ya,

nah tiap 10 menit ibu nya mules, nah saya

tanya tuh ibu kerja ya, trus ibunya bilang

iya trus naik motor tiap hari, nah saya

bilang aja ibu istirahat bisa ga ga naik

Page 219: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

maka kita motivasi dia untuk

konsumsi buah beet untuk naikin

hemoglobinya, kemudian pola

makanya, zat gizinya terus misal

kalau dia ada keluhan lain ya

perlu rujukan kita konsulkan ke

dokter. Terus meskipun dia ga ada

keluhan tetep kita kasih konseling

soalnya kan ibunya suka

mual dan muntah, sama

trimester ketiga kan proses

persalinan biasanya

terus kalau di trimester ketiga itu itu

keluhanya sakit perut bagian bawah lah,

susah tidur lah sakit pinggang lah, nah kita

kasih konselingnya

motor dulu, bed rest. Berdasarkan

trimester, kadang kan di trimester satu

ibunya mual dan muntah maka kita kasih

konseling “ ibu makanya dikit- dkit tapi

harus sering jangan yang pedes,asem dan

santen. Kalau berdasarkan hasil

pemeriksaan misalkan ternyata pas di cek

Hb nya Cuma 8 atau 9 maka kita kasih

konseling makan banyak buah beet sayur

bayem. Terus yang biasanya vitaminya

sekali kita tambah jadi dua kali

Page 220: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

Apakah ibu pernah memberikan konseling mengenai : inis

R-3a R-3b R-3c R-3d

Ya kalau inisasi menyusu dini dan

ASI ekslusif pernah, paling pas

ibunya mau masuk trimester

terahir biasanya. Kalau KB paska

salin kita udah kasih dari trimester

awal, kalau imunisasi TT pada ibu

hamil, kita kan ada formnya kan,

jadi kita skrining, kalau misal

belum di suntuk nanti kita suntik.

Kalau masalah penyakit kronis

dan menular, kaya kemaren ada

ibu yang Hbsag positif maka kita

sampaikan mengenai penyakit

hepatitis, selain itu juga kita

konseling masalah TB, tapi

sampai sekarang si ibunya belum

ada yang kena TB. Kalau kelas

ibu kita mengadakan juga di

posyandu, tapi kalau di dalam

gedungnya sendiri kita masih

terbatas sama tenaga jadi masih

keteter, tapi insha Allah bulan

depan mau kita aktifin lagi, dulu

si kita adain abis jaga tapi

sekarang udah ga efektif.

Kelasnya ada tapi belum diaktifin

lagi dari januari karena kegiatan

kita banyak jadi kita suka lupa.

Kalau brain booster kita juga lupa

Asi ekslusif jarang. Kb

paska salin biasanya

diberikan di awal karena

disini kan

memprioritaskan kb paska

salin, jadi setelah

persalianan langsung

pasang. Imunisasi TT

diberikan informasi , tapi

kan ga semua ibu hamil

disuntik TT karena kan

diskirining dulu itu.

Penyakit kronis dan

menular kurang ya karena

kalau yang satu aja udah

ribet gitu ya , kalau yang

ke penyakit- penyakit itu

ga terlalu banyak dibahas,

jadi kalau dibahas itu yang

dia minta, jadi dia ada

keluhan apa nanti kita

kasih saran dan masuka.

Kalau penyakit menular

itu ga kita kasih karena

pasienya udah terlalu

banyak ya. Engga,

istilahnya karena terlalu

banyak kali ya

Kalau inisiasi menyusu dini sama asi ekslusif

jarang si ya mba. Kalau kb paska salin selalu

kita kasih tau ke pasienya, kalau dia mau

bersalin karena biasanya abis bersalin disini

kita kasih kb paska salin, terus kita kasih tau

dari trimester awal biasanya. Kalau imunisasi

TT jarang ya kita kasih tau. Terus kalau

penyakit kronis dan menular engga ya. Kalau

kelas ibu sebenernya kita ada, tapi beberapa

bulan ini kita ga jalan kelas ibu hamil di

puskesmas, tapi kalau di posyandu masih

jalan, karena disini SDM nya terbatas ya.

Nah nanti kita mau jalanin lagi abis lebaran.

Kalau brain booster kita engga kasih tau.

Kalau HIV dan Hbsag pasti kita kasih tau ya

pas pemeriksaan, karena banyak ibu yang ga

tau, soalnya mereka mikirnya cek Hb itu buat

tekanan darah padahal kan beda itu buat liat

anemia. Kalau informasi kekerasan terhadap

perempuan engga ya, karena jarang banget

ya karena kita fokusnya kepada ibu hamil

dan keluhan- keluhanya aja jadi kita kasih

tahu yang harus ibu hamil tahu. Ehmm ibu

hamil resiko ni diawal kehamilan apa

Kalau inisasiasi menyusu dini dan asi

ekslusif kita kasih di trimester ketiga. Kan

kalau di trimester ketiga kita kasih

konseling asi ekslusif terus perispan

persalinan, sama perawatan tali pusar.

Kalau kb paska salin kita udah di kasih dari

trimeseter pertama. Kalau imunisasi tt kita

kasih tau infonya dari trimester awal. Kalau

penyakit kronis sama penyakit meular

dikasih tapi memang ga semuanya , jadi

diawal kita skrining berdasarkan di

bukunya apakah si ibu ada riwayat

penyakit. Kalau ada penyakit kita kasih.

Kalau kelas ibu ga kita kasih. Kalau brain

booster lupa mulu soalnya banyak banget

materinya. Kalau HIV sama IMS kita kasih

pas skrining awal. Kalau informasi

kekerasan terhadap perempuan kita jarang

kasih ya kecuali ibunya dateng ke kita

dengan luka- luka lebam gitu ya nah kita

kasih

Page 221: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

ngasih tu ya. Kalau IMS ada

beberapa kasus juga, tapi ya kalau

ibunya ada keluhan ya. Kalau

informasi kekerasan terhadap

perempuan, jarang ya karena

kalau ga ada kasus ga kita berikan

konseling

Bagaimana menurut ibu sarana dan prasarana yang mendukung pelayanan ANC di puskesmas ini ?

R-3a R-3b R-3c R-3d

Ruanganya harusnya memadai ya,

harusnya terpisah dengan ruang KB.

Kalau dari alat kita masih kurang,

masih suka pinjam dengan UGD,

kadang udah kita beli k arena faktor

disiplin juga jadi suka ga ada. Jadi

belum terpisah ruangan KIA dengan

KB

Ehm masih kurang kali ya, bukan

kurang, tapi kada alat- alat suka ilang,

terus apa namanya metilen padahal

sepele ya suka rebutan sama pk

(tempat bersalin) jadi rada rebutan

disitu. Kalau ruangan si alhamdulillah

cukup, ya memang si haru pisah sama

KB ya, biar fokus, dulu kan malah

imunisasi juga disitu. Kalau emang

kaya tadi mau imunisasi banyak kaya

Belum cukup dan masih kurang, dari

tempatnya juga untuk alat kadang kan

kita ada yang ilang,

Belum maksimal, tenaga kurang ,

alat- alat kurang, contohnya kita

ga punya termometer digital,

terus timbanganya cuma satu,

terus stetoskop kurang

Page 222: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

gitu tuh harus fokus ruanganya

b=harus buat pemeriksaan kehamilan

aja. Sekarang si masih mending

imunisasi udah dpisah

Bagaimana mengatasi kekurangan sarana dan prasarana yang ada ?

R-3a R-3b R-3c R-3d

Yaudahlah kita kerjain aja disini.

Soalnya kan imunisasi juga kurang

disini. Ya caranya si belum bisa

berandai- andai karena belum

terpisah ruanganya jadi ya

Kita ambil inisiatif aja, pinjem, kalau

pasienya memerlukan banget. Kalau

pasienya sehat sehat aja si ga

hawatir banget

Apa ya kalau untuk ruangan kita

fleksibel aja, kalau misal alat ya kita

pake seadanya aja ya, kalau alat

kadang suka ilang tuh kaya reflek

hammer.

Pertama mengajukan, kedua minjem.

Kalau belum bisa dipenuhi ya pinjam

kalau misal ga bisa pinjem ya pasrah.

Bagaimana suplemen dan obat- obatan yang mendukung pelayanan ANC di puskesmas

R-3a R-3b R-3c R-3d

Ya emang ada beberapa yang kosong

tapi sekarang udah ada. Memang

sempet si kosong tapi ga lama ya

Cukup si, untuk suplmene mah, tapi

emang pernah sempet ga ada,

kalsium dulu beli diluar, kalsium

sama tablet tambah darah ya sempet

dulu ga ada,tapi ga terlalu lama ko,

tapi jadi sementara mah cukup

Obat- obatanya sudah memadai ya

sudah cukup kalau menurut saya

Naik turun, kadang ada kadang

engga. Yang suka ga ada itu tablet

tambah darah sama kalsium

Page 223: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

Cara mengatasi suplemen dan obat- obatan yang kosong

R-3a R-3b R-3c R-3d

Ya kita beli obat, pakai dana JKN.

Kalau misal belum ada juga maka

kita resepin keluar

Ya iya keluar diluar, jadi diresepin

diluar, jadi disuruh beli diluar, jadi ga

kita kasih disini. Paling diganti sama

vit biasa, vitamin yang banyak

ragamnya, kan satu obat itu banyak

komposisinya. Jadi salah satu cara

mengatasinya ya itu vit biasa yang

kita kasih. Nah yang paling bannyak

yang ga ada itu kalsium si. Karena

kalau kita resepin itu banyak- banyak

kan

Kalau misalkan stock kosong maka

kita meresepkan obat yang tidak ada.

Kalau obat yang kosong biasanya kita

Fe, kadang kita obat atau tablet fe

dikasih banyak kadang sedikit.

Kadang asam folat banyak kadang

sedikit, kita sebenernya ga bisa

mastiin ya yang seing kosong apa

karena biasnya gitu bergiliran

kosongnya ga langsung kosong

semua

Cara mengatasinya itu pertama

pengajuan ke dinas bagian farmasi.

Kalau misal dari mereka belum ada

juga kita beli pake JKN terus kalau

ga bisa juga yaudah kita respkan

keluar. Resepnya obat generik biar

terjangkau

Page 224: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

MATRIKS INDEPTH KEPALA PUSKESMAS dan KEPALA TATA

USAHA PUSKESMAS CIPUTAT TIMUR

Apakah bidan pernah engikuti pelatihan anc?

Kepala Puskesmas Kepala Tata Usaha Karena itu udah tupoksinya dinas . kalau

pelatihan khusus antenatal setau saya si ga

ada ya, belum ada

Saya disini udah 2 tahu, kalau untuk

pelatihan yang ormil engga semuanya dapet,

tapi memang kan seharusnya setelah dia

tamat teru pas udah prajabatan kalau PNS

harus udah siap pakai sebenernya. Nah

semakin kesini kalau program dinas itu kaya

model melahirkan , terus anc itu memang

selalu di update sebenernya, mungkin

control di lapanganyamasih kurang

Bagaimana pengetahuan bidan mengenai standar pelayanan ANC ?

Kepala Puskesmas Kepala Tata Usaha Kan semuanya susuai sop kan, kalau

mereka mengikuti sop berarti sudah sesuai

standar ya kepatuhan bidan

Sebenernya ada yang masih sesuai standar,

kan kita ada 10 T ya sekarang pemeriksaan

pemeriksaan semua, ada yang belum

menyadrai, tapi ada yang belum menyadari

semua. contohnya ehm imunisasi TT,

imunisasi TT kan harus skrinig kita

sebenernya , ynah dia tuh ada status

imunisasinya harus berapa tuh, nah kadang

itu sering tidak dilakukan alasanya macem

mace, rada ribet nanyanya, pasienya ga

koperatif, sebenernya ga begitu harusnya.

saya kan lama di KIA , missal kita nanya

pasien, ibu nget ga dulu imunisasi pas bayi,

nah yaudah kalau dia ga tau kita abaikan,

ya jadi kita skrinig aja pas bayi udah, pas sd

udah, jadi udah ga perlu kita vaksin lagi

Apakah dalam memberikan pelayanan kepada ibu hamil pelayanan yang

dilakukan oleh bidan sudah sesuai dengan standar ?

Kepala Puskesmas Kepala Tata Usaha Saya si jarang kebawah ya, tapi a bisa

ditanya ke bikornya yak arena dia kan ya

yang melakukan pelayanan

Menurut saya si sudah ya, saya yakin si

positif thinking sudah sesuai standar

meskiun ada kekuranganya

Page 225: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

Bagaimana sarana dan prasarana yang ada dalam mendukung pelayanan

ANC di Puskesmas Ciputat Timur ?

Kepala Puskesmas Kepala Tata Usaha Kalau sarana dan prasarana kan kita

dikasih dari dinas, jadikita pake yang ada

aja si ya

Sarana dan prasarnanya sudah cukup semua

si. tapi kalau untuk usg itu hanya faktor

pendukung ya,tapi kalau ada memang

karena bidanya udah kita latih ya untuk

mendeteksi dini dong. menurut saya kalau

ga ada usg bukan berarti ga sesuai standar,

karena usg bukan untuk menegakan

diagnose ya untuk bidan kecuali kalau ada

dokter spesialisnya. bukan masalah enurut

sya karena itu hanya faktor pendukung,

yang penting mah ada alat tensi, terus buku

register, semua udah ada. kalau untuk

pelaporan setiap minggu itu kita laporan,

tapi untuk rekapan kita laporin sebulan

sekali. yang dilaporin itu indikatornya

standa minimal kia kaya k1 k4, persalinan

nakes. . kalau untuk di hardcopy setau saya

ada di register, nah pelaporanya melalui

softcopynya, tapi rekapan selalu ada

setiapbulan di dalam satu map untuk

dikirim ke dinas

Bagaimana cara mengatasi kekurangan sarana dan prasarana yang ada ?

Kepala Puskesmas Kepala Tata Usaha Kalau missal kaya sarana USG yang ga

ada itu kan sarana USG itu kan hanya alat

bantu ya, terus pas saya masuk sini memang

udah rusak jadi ya saya juga ga bisa apa-

apa ya, yang penting kita kalau ada yang

rusak kita udah melaporkan

Kita ajukan dan laporkan ke dinas

Bagaimana cara mengatasi kekurangan sarana dan prasarana yang ada ?

Kepala Puskesmas Kepala Tata Usaha kalau missal kaya sarana USG yang ga ada

itu kan sarana USG itu kan hanya alat

bantu ya, terus pas saya masuk sini memang

udah rusak jadi ya saya juga ga bisa apa-

apa ya, yang penting kita kalau ada yang

rusak kita udah melaporkan

Kita ajukan dan laporkan ke dinas

Page 226: GAMBARAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36622/1/Desty... · diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam

Bagaimana obat- obatan dan suplemen yang ada dalam medukung

pelayanan ANC di Puskesmas Ciputat Timur ?

Kepala Puskesmas Kepala Tata Usaha Saya rasa sudah cukup ya Kadang- kadang juga ga ada ya, karena kita

di suplai dari dinas, kalau dinas ga ada

kebetulan kitanya juga kan engga

nganggarin, ya jadi terpaksa obat habis,

tapi ga lama ko. kalau paling yang suka

habis itu kaya suplemen aja, tapi kalau obat

obat yang beresiko itu kita ga ngasih , kaya

obat penguat janin itu ga dikasih memang

Bagaimana cara mengatasi kekurangan obat- obatan dan suplemen yang

ada ?

Kepala Puskesmas Kepala Tata Usaha ya kalau untuk obat- obatan esensial ya kit

abisa beli dari dana JKN. Ya kita liat

stocknya dulu dari dinas, kalau emang

urgent dan ga boleh kosong maka kita

harus beli

Kalau dalam keadaan mendadak kan kita

ada laporan ya dari bawah ya, bu ada obat

yang abis nah itu baru ada tindakan, kalau

memang ada yang dianggarin ya kita bisa

beli pakai dana JKN , bisa beli juga tapi

belinya yang ga ada di dinas, jadi kita beli

obat sesuai dengan pronasnya. kalau Fe

kana da tuh nah nanti palindisuruh beli

diluar dulu pasienya. kecuali kalau

dinasbilang selama 6 bulan tabletnya

kosong baru tuh kita beli , supaya pasienya

ga susah. jadi selama inni tablet fe kita

nunggu dari dinas, kalau suplainya abis

yaudah kita suruh pasienya beli sendiri

diluar