gambaran kebutuhan lulusan program studi

1
Gambaran Kebutuhan Lulusan Program Studi Program Pendidikan Dokter Spesialis Onkologi Radiasi (PPDS-OR) Lulusan PPDS-OR diharapkan dapat memenuhi kebutuhan tenaga di rumah sakit baik di Jakarta terlebih daerah dimana pasien-pasien kanker sangat membutuhkan pengobatan radiasi. Bila dalam tahap pertama diperlukan minimal 20 (dua puluh) pusat radioterapi baru di seluruh tanah air dengan masing masing dua orang Spesialis Onkologi Radiasi, maka minimal diperlukan 40 (empat puluh) lulusan untuk sekitar lima tahun mendatang. Jumlah tersebut akan lebih banyak lagi, sekitar dua atau tiga kali lipatnya bila ditambah dengan kebutuhan kader regenerasi dan guna pengembangan tenaga pendidikan dan penelitian di pusat pendidikan Onkologi Radiasi. Bila kebutuhan ini berdasar pada prediksi Kementerian Kesehatan tentang jumlah pasien kanker baru per tahun sebanyak 100 pasien per 100.000 penduduk, maka dengan 200.000.000 penduduk akan ada 200.000 pasien kanker baru per tahun. Enam puluh persen dari pasien baru tersebut (120.000 pasien) memerlukan radioterapi. Technical Document 1040 dari IAEA merekomendasi dalam pelayanan radioterapi seorang Dokter Spesialis Onkologi Radiasi untuk tiap 250-500 pasien, maka di Indonesia diperlukan antara 240-480 dokter spesialis Onkologi Radiasi, masih jauh dari keadaan di Indonesia saat ini. 3

Upload: gita-rahmatika

Post on 29-Jan-2016

220 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kebutuhan lulusan program

TRANSCRIPT

Page 1: Gambaran Kebutuhan Lulusan Program Studi

Gambaran Kebutuhan Lulusan Program Studi Program Pendidikan Dokter Spesialis

Onkologi Radiasi (PPDS-OR)

Lulusan PPDS-OR diharapkan dapat memenuhi kebutuhan tenaga di rumah sakit baik di Jakarta

terlebih daerah dimana pasien-pasien kanker sangat membutuhkan pengobatan radiasi. Bila

dalam tahap pertama diperlukan minimal 20 (dua puluh) pusat radioterapi baru di seluruh

tanah air dengan masing masing dua orang Spesialis Onkologi Radiasi, maka minimal

diperlukan 40 (empat puluh) lulusan untuk sekitar lima tahun mendatang. Jumlah tersebut akan

lebih banyak lagi, sekitar dua atau tiga kali lipatnya bila ditambah dengan kebutuhan kader

regenerasi dan guna pengembangan tenaga pendidikan dan penelitian di pusat pendidikan

Onkologi Radiasi.

Bila kebutuhan ini berdasar pada prediksi Kementerian Kesehatan tentang jumlah pasien kanker

baru per tahun sebanyak 100 pasien per 100.000 penduduk, maka dengan 200.000.000 penduduk

akan ada 200.000 pasien kanker baru per tahun. Enam puluh persen dari pasien baru tersebut

(120.000 pasien) memerlukan radioterapi. Technical Document 1040 dari IAEA merekomendasi

dalam pelayanan radioterapi seorang Dokter Spesialis Onkologi Radiasi untuk tiap 250-500

pasien, maka di Indonesia diperlukan antara 240-480 dokter spesialis Onkologi Radiasi, masih

jauh dari keadaan di Indonesia saat ini.

3