gambaran alur penerbitan rekomendasi ijin tenaga …

43
GAMBARAN ALUR PENERBITAN REKOMENDASI IJIN TENAGA KESEHATAN DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2018 Oleh: I Gusti Ayu Agung Desya Paramita Adiartha Rina Listyowati, S.SiT, M.Kes (197105292008122001) PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA 2018

Upload: others

Post on 21-Oct-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: GAMBARAN ALUR PENERBITAN REKOMENDASI IJIN TENAGA …

GAMBARAN ALUR PENERBITAN REKOMENDASI IJIN TENAGA

KESEHATAN DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARANGASEM

TAHUN 2018

Oleh:

I Gusti Ayu Agung Desya Paramita Adiartha

Rina Listyowati, S.SiT, M.Kes (197105292008122001)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS UDAYANA

2018

Page 2: GAMBARAN ALUR PENERBITAN REKOMENDASI IJIN TENAGA …

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena

berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian yang berjudul

“Gambaran Alur Penerbitan Rekomendasi Ijin Tenaga Kesehatan Di Dinas Kesehatan

Kabupaten Karangasem Tahun 2018”. Laporan penelitian ini merupakan laporan

yang penulis buat sebagai hasil yang diperoleh selama melakukan penelitian di Dinas

Kesehatan Kabupaten Karangasem,

Dalam pembuatan dan penyusunan laporan ini penulis banyak mendapatkan

bantuan bimbingan dan arahan dari berbagai pihak sehingga laporan ini dapat

diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Penulis menyampaikan rasa

terima kasih kepada :

1. dr. I Made Ady Wirawan, MPH, Ph.D, selaku Ketua Program Studi Kesehatan

Masyarakat, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana;

2. dr. Ni Wayan Arya Utami. M.App.Bsc, Ph.D selaku ketua panitia dan seluruh

anggota panitia penyelenggara kegiatan penelitian;

3. Rina Listyowati,SSiT,M.Kes selaku dosen pembimbing akademik (PA) yang

telah memberikan bimbingan, arahan, motivasi dan sarannya dalam

pembuatan dan penyelesaian laporan ini;

4. I Dewa Nyoman Oka Suparta, SST sebagai pembimbing lapangan yang telah

memberikan bimbingan, arahan, motivasi dan sarannya dalam pembuatan dan

penyelesaian laporan ini;

5. Seluruh staf di Bidang Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan

seksi Sumber Daya Kesehatan, atas bimbingan, arahan, informasi, serta saran-

sarannya dalam pembuatan dan penyelesaian laporan ini;

6. Seluruh staf Tata Usaha dan dosen PSKM FK UNUD atas bantuan dan

bimbingannya kepada penulis dalam mempersiapkan dan melaksanakan

kegiatan dan penyelesaian laporan penelitian;

Page 3: GAMBARAN ALUR PENERBITAN REKOMENDASI IJIN TENAGA …

iii

7. Keluarga, sahabat, dan teman-teman penulis di PSKM FK UNUD yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu atas bantuan dan dukungannya dalam

membuat dan menyelesaikan laporan ini.

Penulis berharap laporan ini dapat memberikan informasi yang berguna bagi

pembaca. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna, oleh karena

itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan laporan

ini.

Denpasar, 22 November 2018

Penulis

Page 4: GAMBARAN ALUR PENERBITAN REKOMENDASI IJIN TENAGA …

iv

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN........................................ Error! Bookmark not defined.

IDENTITAS PESERTA PKL ..................................... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ..................................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. ix

DAFTAR SINGKATAN ............................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ................................................... Error! Bookmark not defined.

1.2 Tujuan ................................................................................................................ 3

1.2.1 Tujuan Umum .............................................................................................. 3

1.2.2 Tujuan Khusus ............................................................................................. 3

1.3 Manfaat ............................................................................................................... 4

1.3.1 Bagi Mahasiswa ........................................................................................... 4

1.3.2 Bagi Universitas.......................................... Error! Bookmark not defined.

1.3.3 Bagi Tempat PKL ........................................................................................ 4

1.3.4 Bagi Program Studi ..................................................................................... 5

BAB II ANALISIS SITUASI ...................................................................................... 6

2.1 Analisis Situasi Umum ....................................................................................... 6

2.1.1 Gambaran Umum…………………………………………………………..6

2.1.2 Kedudukan, Tugas, dan Fungsi…………………………………………….6

2.1.3 Sumber Daya Manusia……………………………………………………..7

2.1.4 Struktur Organisasi………………………………………………………...7

2.2 Analisis Situasi Khusus ...................................................................................... 8

2.2.1 Gambaran Umum Seksi…………………………………………………....8

Page 5: GAMBARAN ALUR PENERBITAN REKOMENDASI IJIN TENAGA …

v

2.2.2 Perijinan Di Dinas Kesehatan Kab. Karangasem……………………… 10

BAB III IDENTIFIKASI MASALAH DAN PRIORITAS MASALAH .................. 12

3.1 Identifikasi Masalah ......................................................................................... 12

3.2 Prioritas Masalah .............................................................................................. 14

3.2.1 Metode USG……………………………………………………………...14

3.2.2 Hasil Metode USG……………………………………………………….16

BAB IV PEMAPARAN HASIL ................................................................................ 18

4.1 Masalah Waktu Penerbitan Rekomendasi Ijin Tenaga Kesehatan ................... 18

4.2 Analisis Penyebab Masalah .............................................................................. 21

BAB V ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH ............................................... 26

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 29

6.1 Simpulan ........................................................................................................... 29

6.2 Saran ................................................................................................................. 30

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 31

LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................................................... 33

Page 6: GAMBARAN ALUR PENERBITAN REKOMENDASI IJIN TENAGA …

viii

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 3.1 Skala Likert USG……………………………………………………15

Tabel 3.2 Metode USG……………………………………………………….…16

Tabel 4.1 SOP Surat Rekomendasi Izin Praktik Tenaga Kesehatan…………….19

Page 7: GAMBARAN ALUR PENERBITAN REKOMENDASI IJIN TENAGA …

ix

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kab. Karangasem……………8

Gambar 4.2 Diagram Fishbone Analisis Penyebab Masalah…………………….23

Page 8: GAMBARAN ALUR PENERBITAN REKOMENDASI IJIN TENAGA …

x

DAFTAR SINGKATAN

Diklat = Pendidikan dan Pelatihan

Diskes = Dinas Kesehatan

IBI = Ikatan Bidan Indonesia

IDI = Ikatan Dokter Indonesia

Kab = Kabupaten

Kadis= Kepala Dinas

KTP= Kartu Tanda Penduduk

Nakes = Tenaga Kesehatan

PDGI = Persatuan Dokter Gigi Indonesia

PKL= Praktek Kerja Lapangan

PMPTSP= Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

PNS = Pegawai Negeri Sipil

PPNI = Persatuan Perawat Nasional Indonesia

PTGMI =Persatuan Terapis Gigi dan Mulut Indonesia

Renstra = Rencana Strategis

RS= Rumah Sakit

SDK= Sumber Daya Kesehatan

SDM = Sumber Saya Manusia

SIP = Surat Ijin Praktik

SOP = Standar Operasional Prosedur

STPT= Surat Terdaftar Pengobat Tradisional

Page 9: GAMBARAN ALUR PENERBITAN REKOMENDASI IJIN TENAGA …

xi

STR= Surat Tanda Registrasi

Sunprog = Susunan Program

UMOT= Usaha Mikro Obat Tradisional

UPT = Unit Pelaksana Teknis

UPTD= Unit Pelaksana Teknis Dinas

USG = Urgency, Seriousness, Growth

Page 10: GAMBARAN ALUR PENERBITAN REKOMENDASI IJIN TENAGA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun

sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan

ekonomis. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,

kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terjadi peningkatan

derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Pembangunan kesehatan

dilaksanakan melalui peningkatan: upaya kesehatan; pembiayaan kesehatan; sumber

daya manusia kesehatan; sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan; manajemen

dan informasi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat (Renstra Diskes

Karangasem, 2016).

Dalam pembangunan kesehatan ini tentunya membutuhkan organisasi untuk

mengelola sistem kesehatan agar pembangunan kesehatan dapat berjalan dengan baik,

salah satu organisasi tersebut yaitu Dinas Kesehatan. Dinas kesehatan merupakan

badan yang bertugas melaksanakan otonomi daerah di bidang kesehatan sebagai

fungsi teknis kesehatan dalam merumuskan kebijakan teknis di Bidang Kesehatan.

fungsi dinas kesehatan yaitu : merumuskan kebijakan teknis di bidang kesehatan,

menunjang penyelenggaraan pemerintahan daerah, pembinaan terhadap Puskesmas

sebagai Unit Pelaksana Teknis di Bidang Kesehatan, mengelola urusan Tata Usaha

Dinas, serta melaksanakan kegiatan fungsional dalam lingkup kesehatan (Diskes

Karangasem, 2018).

Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem merupakan salah satu instansi

pelaksana dan bagian dari Pemerintah Kabupaten Karangasem yang mempunyai

tugas pokok melaksanakan kewenangan otonomi daerah di bidang kesehatan dan

bertanggungjawab kepada Bupati Karangasem melalui Sekretaris Daerah Kabupaten

Karangasem. Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem memiliki 14 UPTD yaitu

terdiri dari 12 Puskesmas, Laboratorium dan RS Pratama. Berdasarkan Peraturan

Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan

Page 11: GAMBARAN ALUR PENERBITAN REKOMENDASI IJIN TENAGA …

2

Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Karangasem, maka Dinas

Kesehatan Kabupaten Karangasem dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, dibantu oleh

seorang Sekretaris dan 3 orang Kepala Bidang, yaitu : Bidang Kesehatan Masyarakat,

Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Bidang Pelayanan Kesehatan dan

Sumber Daya Kesehatan. Sekretaris membawahi 2 Sub Bagian yaitu : Sub Bagian

Umum, Kepegawaian, dan Keuangan serta Sub Bagian Sunprog, Evaluasi dan

Pelaporan. Kepala Bidang masing-masing membawahi 3 Seksi. Bidang Kesehatan

Masyarakat membawahi Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi; Seksi Promosi

Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat; serta Seksi Kesehatan Lingkungan,

Kesehatan Kerja dan Olahraga. Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit

membawahi Seksi Surveilans, Bencana, dan Imunisasi; Seksi Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit Menular; serta Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa. Bidang Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya

Kesehatan membawahi Seksi Pelayanan Kesehatan; Seksi Kefarmasian, Alat

Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan; serta Seksi Pengembangan Sumber Daya

Kesehatan (Renstra Diskes Karangasem, 2016).

Salah satu kegiatan yang dikelola Dinas Kesehatan yaitu perijinan tenaga

kesehatan. Dalam mewujudkan derajat kesehatan yang optimal diperlukan sumber

daya kesehatan yang cukup dan mempunyai keahlian di bidangnya. Tenaga kesehatan

adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki

pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang

untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.

Tenaga kesehatan tersebut yaitu tenaga medis, tenaga keperawatan, tenaga

kefarmasian, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga gizi, dan tenaga keteknisan medis.

Ijin yang diberikan kepada tenaga kesehatan tersebut merupakan bentuk pengaturan,

pembinaan, dan pengawasan terhadap tenaga kesehatan agar selalu memberikan

pelayanan kesehatan berdasarkan keahlian, kewenangan di bidang keilmuan, serta

dilakukan sesuai tanggungjawab profesi. Tujuan perijinan tenaga kesehatan pada

dasarnya adalah memberikan perlindungan kepada masyarakat dari praktek

Page 12: GAMBARAN ALUR PENERBITAN REKOMENDASI IJIN TENAGA …

3

pemberian pelayanan kesehatan yang tidak memenuhi standar, agar tidak

membahayakan keselamatan dan kesehatan, serta memberikan perlindungan hukum

pada pelaksana pelayanan yang dilakukan sesuai dengan standar profesinya.

Pada tahun 2017 setelah dikeluarkannya Peraturan Bupati Karangasem Nomor

70 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Nomor 8 Tahun 2017

Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Bidang Perizinan dan Non

Perizinan, maka alur perijinan di Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem

mengalami perubahan. Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem yang sebelumnya

merupakan lembaga yang mengeluarkan SIP Tenaga Kesehatan, sekarang hanya

mengeluarkan Surat Rekomendasi Kepala Dinas Kesehatan berdasarkan hasil visitasi

terhitung sejak bulan Mei 2018. Sedangkan lembaga yang mengeluarkan SIP Tenaga

Kesehatan sekarang ini adalah Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu (PMPTSP). Karena pentingnya perijinan tenaga kesehatan serta perubahan alur

tersebut maka perlu diketahui alur perijinan yang dikelola oleh Dinas Kesehatan.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui Gambaran Alur Penerbitan Rekomendasi Ijin Tenaga

Kesehatan pada Seksi Pengembangan Sumber Daya Kesehatan, Bidang Pelayanan

Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem.

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui gambaran umum Seksi Pengembangan Sumber Daya

Kesehatan, Bidang Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan,

Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem.

2. Untuk mengetahui gambaran umum perijinan dan alur penerbitan

rekomendasi ijin tenaga kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten

Karangasem.

Page 13: GAMBARAN ALUR PENERBITAN REKOMENDASI IJIN TENAGA …

4

3. Mengidentifikasi dan memprioritaskan masalah yang terdapat dalam

pengelolaan rekomendasi ijin tenaga kesehatan di Dinas Kesehatan

Kabupaten Karangasem.

4. Mencari alternatif pemecahan masalah yang terdapat dalam pengelolaan

rekomendasi ijin tenaga kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten

Karangasem.

1.3 Manfaat

1.3.1 Bagi peneliti

1. Mendapatkan gambaran keterampilan dan pengetahuan mengenai program

di Seksi Pengembangan Sumber Daya Kesehatan, Bidang Pelayanan

Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan, Dinas Kesehatan Kabupaten

Karangasem.

2. Mendapatkan pengetahuan dalam mengidentifikasi permasalahan serta

solusi pemecahan masalah yang terjadi pada pengelolaan rekomendasi ijin

tenaga kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem.

1.3.2 Bagi Universitas

1. Terbinanya jejaring kerjasama dengan institusi tempat penelitian dalam

upaya meningkatkan keterkaitan dan kesepadaan antara substansi akademik

dengan pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusia yang

dibutuhkan dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

2. Dapat menjalin kerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem

sebagai upaya peningkatan kualitas mahasiswa PS. Kesehatan Masyarakat.

1.3.3 Bagi Tempat Penelitian

1. Dapat memberikan ilmu masukan dan arahan serta saling bertukar informasi

antar petugas Dinas Kesehatan dan peneliti.

2. Mendapat pengembangan informasi kesehatan antar petugas dan peneliti.

Page 14: GAMBARAN ALUR PENERBITAN REKOMENDASI IJIN TENAGA …

5

1.3.4 Bagi Program Studi

1. Laporan penelitian ini dapat menjadi salah satu bahan evaluasi

pembelajaran.

2. Mendapatkan masukan untuk penyempurnaan kurikulum sesuai dengan

kebutuhan lapangan kerja.

3. Terbinanya jaringan kerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten

Karangasem dalam meningkatkan keterkaitan dan kesepadaan antara

substansi akademik dengan pengetahuan dan keterampilan dalam

pembangunan kesehatan masyarakat.

Page 15: GAMBARAN ALUR PENERBITAN REKOMENDASI IJIN TENAGA …

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Analisis Situasi Umum

2.1.1 Gambaran Umum

Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem merupakan salah satu instansi

pelaksana dan bagian dari Pemerintah Kabupaten Karangasem yang mempunyai

tugas pokok melaksanakan kewenangan otonomi daerah di bidang kesehatan dan

bertanggungjawab kepada Bupati Karangasem melalui Sekretaris Daerah Kabupaten

Karangasem. Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem berlokasi di Jalan Ahmad

Yani, Subagan, Amlapura. Visi dan misi yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan

Kabupaten Karangasem adalah :

Visi : Terwujudnya Karangasem Sehat berlandaskan Tri Hita Karana.

Misi :

1) Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam bidang kesehatan

2) Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan

3) Meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan

tidak menular

4) Menjamin ketersediaan sumber daya kesehatan yang merata, berkualitas, dan

akuntabel

5) Mengembangkan kebijakan dan manajemen kesehatan

2.1.2 Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Bupati Karangasem Nomor 33 Tahun 2013 tanggal 28

November tahun 2013 tentang perubahan Kedua atas Peraturan Bupati Karangasen

Nomor 40 tahun 2008 tentang Uraian Tugas Dinas Daerah Kabupaten Karangasem,

bahwa Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten

Page 16: GAMBARAN ALUR PENERBITAN REKOMENDASI IJIN TENAGA …

7

Karangasem, dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekeratris Daerah.

Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem mempunyai tugas pokok

melaksanakan kewenangan Otonomi Daerah di Bidang Kesehatan sebagai fungsi

teknis kesehatan dalam merumuskan kebijakan teknis di Bidang Kesehatan.

Dalam melaksanakan Tugas Pokok sebagaimana dimaksud, Dinas Kesehatan

Kabupaten Karangasem menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

1. Perumusan Kebijakan Teknis di Bidang Kesehatan.

2. Menunjang Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

3. Pembinaan terhadap Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis di Bidang

Kesehatan.

4. Pengelolaan urusan Tata Usaha Dinas.

5. Pelaksanan Kegiatan Fungsional dalam Lingkup Kesehatan.

2.1.3 Sumber Daya Manusia

Ketenagaan merupakan bagian penting yang perlu mendapat perhatian khusus

dalam meningkatkan pelayanan. Di Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem sendiri

sumber daya manusianya terdiri dari PNS (Pegawai Negeri Sipil) dan Tenaga

Kontrak. Jumlah PNS yaitu 55 orang dan Tenaga Kontrak yaitu 52 orang.

2.1.4 Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 10 Tahun 2016

tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten

Karangasem, maka Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem dipimpin oleh seorang

Kepala Dinas, dibantu oleh seorang Sekretaris dan 3 orang Kepala Bidang, yaitu :

Bidang Kesehatan Masyarakat, Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit,

Bidang Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan. Sekretaris membawahi 2

Sub Bagian dan Kepala Bidang membawahi 3 Seksi. Di samping itu Dinas Kesehatan

Page 17: GAMBARAN ALUR PENERBITAN REKOMENDASI IJIN TENAGA …

8

memiliki 14 UPTD yaitu terdiri dari 12 Puskesmas, Laboratorium dan RS Pratama.

Kepala UPTD dibantu oleh seorang Kepala Sub Bagian Tata Usaha.

Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Tipe B. Berdasarkan Peraturan Bupati

Karangasem Nomor 37 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas

dan Fungsi serta Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Karangasem.

2.2 Analisis Situasi Khusus

2.2.1 Gambaran Umum Seksi

Seksi Pengembangan Sumber Daya Kesehatan berada di bawah Bidang

Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan. Tugas utama dari Seksi

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas kesehatan Kab.

Karangasem

Page 18: GAMBARAN ALUR PENERBITAN REKOMENDASI IJIN TENAGA …

9

Pengembangan Sumber Daya Kesehatan yaitu mengembangkan sumber daya

kesehatan melalui beberapa program dan kegiatan yaitu :

1) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, yang bertujuan

meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur di Dinas Kesehatan dan UPT

kesehatan melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan formal.

2) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan, yang bertujuan agar terselenggara

pelayanan kesehatan yang memenuhi standar melalui kegiatan evaluasi dan

pengembangan standar pelayanan kesehatan serta peningkatan standar

perijinan pelayanan kesehatan.

Berdasarkan Revisi Peraturan Bupati Karangasem Nomor 37 Tahun 2016

Tentang Kedudukan Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja

Perangkat Daerah Kabupaten Karangasem. Kepala Seksi Pengembangan Sumber

Daya Kesehatan pada Bidang Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan

Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem mempunyai tugas :

a. merumuskan rencana kegiatan Seksi Sumber Daya Kesehatan;

b. menyiapkan petunjuk pelaksanaan Seksi Sumber Daya Kesehatan;

c. merencanakan dan mengembangkan Sumber Daya Kesehatan;

d. melaksanakan Diklat bagi Sumber Daya Manusia Kesehatan;

e. menyelenggarakan pengkajian, penelitian/survey dan pengembangan sumber

daya kesehatan;

f. memimpin, mengkoordinasikan dan mendistribusikan pelaksanaan tugas

kepada bawahan sesuai bidangnya agar pelaksanaan tugas dapat berjalan

dengan baik;

g. menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam

pengembangan karir;

h. mengevaluasi, merumuskan dan menyusun laporan kinerja dan melaporkan

hasil pelaksanaan kegiatan sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban;

i. memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan; dan

Page 19: GAMBARAN ALUR PENERBITAN REKOMENDASI IJIN TENAGA …

10

j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan baik secara

lisan maupun tertulis.

2.2.2 Perijinan di Dinas Kesehatan Kab. Karangasem

Salah satu program yang dikelola Dinas Kesehatan yaitu Program Standarisasi

Pelayanan Kesehatan. Program ini dilakukan melalui kegiatan perijinan di bidang

kesehatan. Perijinan tersebut yaitu ijin operasional klinik, surat ijin apotek, ijin toko

obat, ijin produksi pangan industri rumah tangga, ijin optikal, ijin laboratorium

kesehatan, ijin mendirikan dan operasional RS kelas C dan RS kelas D, ijin

operasional pest control, serta SIP tenaga kesehatan.

Ijin berupa SIP yang diberikan kepada tenaga kesehatan tersebut merupakan

bentuk pengaturan, pembinaan, dan pengawasan terhadap tenaga kesehatan agar

selalu memberikan pelayanan kesehatan berdasarkan keahlian, kewenangan di bidang

keilmuan, serta dilakukan sesuai tanggungjawab profesi. Tujuan perijinan tenaga

kesehatan pada dasarnya adalah memberikan perlindungan kepada masyarakat dari

praktek pemberian pelayanan kesehatan yang tidak memenuhi standar, agar tidak

membahayakan keselamatan dan kesehatan, serta memberikan perlindungan hukum

pada pelaksana pelayanan yang dilakukan sesuai dengan standar profesinya.

Untuk mendapatkan SIP tenaga kesehatan, maka tenaga kesehatan harus

mengajukan permohonan yang ditujukan kepada Kepala Dinas Kesehatan melalui

organisasi profesi, kemudian organisasi profesi mengajukan berkas permohonan

kepada Kepala Dinas Kesehatan, seksi perijianan tenaga kesehatan malakukan telaah

terhadap berkas permohonan, jika belum memenuhi syarat berkas dikembalikan ke

organisasi profesi dan jika permohonan memenuhi syarat administrasi maka Kepala

Dinas Kesehatan mengeluarkan surat ijin praktek/kerja dan diserahkan ke organisasi

profesi kemudian diserahkan kepada pemohon. Namun pada tahun 2017 setelah

dikeluarkannya Peraturan Bupati Karangasem Nomor 70 Tahun 2017 Tentang

Perubahan Atas Peraturan Bupati Nomor 8 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Bidang Perizinan dan Non Perizinan, maka bentuk

perijinan di Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem mengalami perubahan. Dinas

Page 20: GAMBARAN ALUR PENERBITAN REKOMENDASI IJIN TENAGA …

11

Kesehatan Kabupaten Karangasem tidak lagi mengeluaran SIP Tenaga Kesehatan

namun hanya mengeluarkan Surat Rekomendasi Kepala Dinas Kesehatan

berdasarkan hasil visitasi terhitung sejak bulan Mei 2018. Untuk SIP Tenaga

Kesehatan dikeluarkan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu (PMPTSP).

Alur penerbitan rekomendasi setelah dikeluarkannya Peraturan Bupati Karangasem

Nomor 70 Tahun 2017 yaitu :

1) Pemohon membawa kelengkapan berkas yang terdiri dari STR, surat

pernyataan tempat praktik, rekomendasi dari organisasi profesi, rekomendasi

Kepala Puskesmas, pas foto, surat ijin pimpinan instansi, dan fotokopi KTP

yang kemudian akan di registrasi oleh kepala seksi SDK.

2) Selanjutnya bila berkas telah lengkap maka Tim melakukan visitasi ke tempat

praktek pemohon, apabila sudah layak Tim visitasi menyerahkan hasil

visitasi dan dokumen pemohon ke seksi SDK.

3) Tim memverifikasi kembali draft rekomendasi izin praktik yang telah dibuat,

apabila sudah benar diserahkan kepada Kepala Seksi.

4) Kepala Seksi meneliti draft rekomendasi izin praktik tenaga kesehatan, jika

belum sesuai harus diperbaiki, jika sudah benar akan diparaf dan diserahkan

kepada Kepala Dinas Kesehatan.

5) Kepala Dinas Kesehatan menerbitkan rekomendasi izin praktik tenaga

kesehatan dengan menandatangani draft rekomendasi izin praktik tenaga

kesehatan yang sudah disiapkan.

6) Pemberitahuan kepada tenaga kesehatan yang bersangkutan/petugas yang

mengurus rekomendasi izin praktik bahwa rekomendasi izinnya sudah selesai.

7) Mengarsipkan salinan rekomendasi surat izin praktik tenaga kesehatan.

Page 21: GAMBARAN ALUR PENERBITAN REKOMENDASI IJIN TENAGA …

12

BAB III

IDENTIFIKASI MASALAH DAN PRIORITAS MASALAH

3.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah didapatkan beberapa masalah pada Program

Standarisasi Pelayanan Kesehatan pada kegiatan perijinan. Permasalahan tersebut

yaitu :

1) Kurangnya Informasi Terkait Perubahan Alur Perijinan

Diketahui setelah dikeluarkannya Peraturan Bupati Karangasem Nomor 70

Tahun 2017 maka perijinan diserahkan ke Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP). Namun penyerahan tersebut

bersifat bertahap. Belum semua perijinan diserahkan. Perijinan yang sudah

diserahkan yaitu: ijin operasional klinik, surat ijin apotek, ijin toko obat, ijin

produksi pangan industri rumah tangga, ijin optikal, ijin laboratorium

kesehatan, SIP dokter/dokter gigi, SIP bidan, SIP perawat, SIP perawat gigi,

SIP tenaga farmasi, SIP tenaga gizi, SIP sanitarian, SIP radiographer, SIP

fisioterapi, SIP analis, ijin mendirikan dan operasional RS kelas C dan RS

Kelas D, serta ijin operasional pest control. Sedangkan perijinan yang belum

diserahkan yaitu : SIP refraksionis, STPT, UMOT, Laik Sehat, serta Grading.

Karena Perturan Bupati Karangasem tersebut maka alur perijinan di Dinas

Kesehatan Kabupaten Karangasem mengalami perubahan. Sebelumnya

permohonan ditujukan kepada Kepala Dinas Kesehatan melalui organisasi

profesi, kemudian organisasi profesi mengajukan berkas permohonan kepada

Kepala Dinas Kesehatan, seksi perijianan tenaga kesehatan malakukan telaah

terhadap berkas permohonan, jika belum memenuhi syarat berkas

dikembalikan ke organisasi profesi dan jika permohonan memenuhi syarat

administrasi maka Kepala Dinas Kesehatan mengeluarkan surat ijin

praktek/kerja dan diserahkan ke organisasi profesi kemudian diserahkan

kepada pemohon. Namun setelah dikeluarkannya Peraturan Bupati

Page 22: GAMBARAN ALUR PENERBITAN REKOMENDASI IJIN TENAGA …

13

Karangasem Nomor 70 Tahun 2017 maka Dinas Kesehatan Kabupaten

Karangasem hanya mengeluarkan Surat Rekomendasi Kepala Dinas

Kesehatan berdasarkan hasil visitasi sedangkan SIP dikeluarkan oleh Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP). Kurangnya

informasi menyebabkan pemohon tidak mengetahui alur yang baru sehingga

masih banyak kasus pemohon datang ke Dinas kesehatan Kabupaten

Karangasem untuk mencari ijin, yang seharusnya berkas dibawa ke Dinas

PMPTSP lebih dulu.

2) Kurangnya SDM

Permasalahan lain yang ditemui berdasarkan hasil wawancara dengan staf)

yaitu kurangnya SDM untuk tim visitasi. Tim visitasi merupakan

perpanjangan tangan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem yang

bertempat di masing-masing kecamatan dan ditetapkan berdasarkan

Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Nomor 31 Tahun

2018 Tentang Pembentukan dan Susunan Keanggotaan Tim Penilai Perizinan

Bidang Kesehatan Kabupaten Karangasem. Tugas tim visitasi yaitu

melaksanakan penilaian perizinan di bidang kesehatan dan bertanggujawab

dan melaporkan segala hasil pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Dinas

Kesehatan Kabupaten Karangasem.

3) Waktu Penerbitan Rekomendasi Yang Lama dan Tidak Sesuai SOP

Bersadarkan catatan yang ada diketahui waktu untuk mencetak rekomendasi,

tanda tangan kepala dinas, dan penyerahan berkas ke Dinas PMPTSP rata-rata

membutuhkan waktu 7 hari. Ini juga belum termasuk untuk waktu visitasi

yang tidak pasti. Diketahui pula berdasarkan hasil studi dokumen diketahui

bahwa waktu yang dibutuhkan untuk penerbitan rekomendasi tidak sesuai

SOP. Setelah dikeluarkannya Peraturan Bupati Karangasem Nomor 70 Tahun

2017, terjadi perubahan alur perijinan di Dinas Kesehatan Kabupaten

Karangasem. Tujuan dari perubahan ini yaitu untuk mempermudah perijinan

agar dikelola oleh satu lembaga namun nyatanya malah mempersulit alur yang

Page 23: GAMBARAN ALUR PENERBITAN REKOMENDASI IJIN TENAGA …

14

semakin panjang dan berbelit-belit sehingga waktu yang diperlukan untuk

menerbitkan ijin semakin lama.

3.2 Prioritas Masalah

Berdasarkan hasil identifikasi masalah maka ditetapkan satu prioritas masalah.

Penetapan prioritas masalah dapat dilakukan denga menggunakan berbagai metode

yaitu metode Delbeg, metode Hanlon, metode Delphi, metode pembobotan, metode

dengan rumus, dan metode USG. Pada penentuan prioritas masalah pada kegiatan

perijinan yang dikelola Seksi Pengembangan Sumber Daya Kesehatan, Dinas

Kesehatan Kabupaten Karangasem akan digunakan metode USG. Penggunaan

metode USG karena kelebihan metode USG ini adalah dalam menentukan prioritas

masalah, waktu yang dibutuhkan cepat.

3.2.1 Metode USG

Penetapan prioritas masalah akan menggunakan salah satu metode yaitu

metode USG (Urgency, Seriousness, Growth). Metode USG adalah metode

penetapan prioritas masalah dengan teknik skoring. Ada tiga kriteria yang

dipertimbangkan dalam penetapan prioritas, yaitu urgency, seriousness, dan

growth (Andiyani, 2015). Skor yang digunakan menggunakan skala likert 1-5 (5 =

sangat besar, 4 = besar, 3 = sedang, 2 = kecil, 1 = sangat kecil).

Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak

masalah tersebut diselesaikan (Iswahyudi, 2010). Semakin penting dan mendesaknya

suatu masalah semakin tinggi urgensi masalah tersebut. Pada masalah perijinan

semakin penting dan mendesaknya masalah perijinan tersebut untuk diselesaikan

maka semakan tinggi tingkat urgensinya.

Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah tersebut terhadap

produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, dan membahayakan sistem atau

tidak (Iswahyudi, 2010). Semakin tinggi dampak masalah tersebut, semakin serius

masalah tersebut. Pada masalah perijinan semakin besar dampak masalah tersebut

maka semakin tinggi tingkat keseriusannya.

Page 24: GAMBARAN ALUR PENERBITAN REKOMENDASI IJIN TENAGA …

15

Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah tersebut

berkembang sedemikian rupa sehingga sulit dicegah (Iswahyudi, 2010). Semakin

cepat kemungkinan berkembangnya masalah tersebut maka semakin tinggi tingkat

pertumbuhannya. Pada masalah perijinan semakin besar tingkat perkembangan

masalah tersebut maka semakin tinggi tingkat pertumbuhannya.

Berikut skala likert 1-5 (5 = sangat besar, 4 = besar, 3 = sedang, 2 = kecil, 1 = sangat

kecil) untuk urgency, seriousness, dan growth :

U (Urgency) S (Seriousness) G (Growth)

Mendesaknya masalah Keseriusan masalah Berkembangnya masalah

1: Sangat tidak mendesak 1: Sangat tidak serius 1: Sangat tidak berkembang

2: Tidak mendesak 2: Tidak serius 2: Tidak berkembang

3: Cukup mendesak 3: Cukup serius 3: Cukup cepat berkembang

4: Mendesak 4: serius 4: Cepat berkembang

5: Sangat mendesak 5: Sangat serius 5: Sangat cepat berkembang

Kelemahan dari metode USG ini adalah penentuan prioritas yang bersifat

subjektif, oleh karena itu perlu menetapkan kriteria untuk masing- masing unsur USG

tersebut untuk mengurangi tingkat subjektivitas. Umumnya digunakan pemberian

skor skala 1-5, semakin tinggi tingkat urgensi, keseriusan masalah, maupun

pertumbuhan masalah tersebut, maka semakin tinggi skor untuk masing- masing

unsur tersebut. Kelebihan metode USG ini adalah dalam menentukan prioritas

masalah, waktu yang dibutuhkan cepat.

Table 3.1 Skala Likert USG

Page 25: GAMBARAN ALUR PENERBITAN REKOMENDASI IJIN TENAGA …

16

3.2.2 Hasil Metode USG

Masalah yang terdapat pada pengelolaan perijinan tenaga kesehatan di Dinas

Kesehatan Kabupaten Karangasem yaitu: kurangnya informasi terkait perubahan alur

perijinan, kurangnya SDM, dan waktu penerbitan rekomendasi yang lama dan tidak

sesuai SOP.

Penentuan prioritas masalah didapatkan dengan cara melihat nilai total yang

paling tinggi berdasarkan hasil kuesioner penentuan prioritas masalah yang penulis

berikan kepada 3 orang staf. 3 orang staf ini merupakan staf di Seksi Pengembangan

Sumber Daya Kesehatan yang membawahi perijinan tenaga kesehatan. Nilai total

tersebut didapatkan dengan cara menjumlahkan jumlah nilai urgency dari seluruh

responden dengan jumlah nilai seriousness dari seluruh responden dan dengan jumlah

nilai growth dari seluruh responden.

NO MASALAH

Urgency

(Urgensi)

Seriousness

(Keseriusan)

Growth

(Perkembangan

Masalah)

TOTAL

1 Kurangnya informasi

terkait perubahan

alur perijinan

2+2+3 = 7 2+3+3 = 8 2+2+2 = 6 21

2 Kurangnya SDM 3+2+2 = 7 3+3+3 = 9 3+3+2 = 8 24

3 Waktu penerbitan

rekomendasi yang

lama dan tidak sesuai

SOP

4+3+5 = 12 4+4+4 = 12 4+4+4 = 12 36

Table 3.2 Metode USG

Page 26: GAMBARAN ALUR PENERBITAN REKOMENDASI IJIN TENAGA …

17

Skor yang digunakan menggunakan skala likert 1-5. (5 = sangat besar, 4 = besar, 3

= sedang, 2 = kecil, 1 = sangat kecil)

Dari table 3.2 di atas dapat dilihat masalah yang memiliki tingkat urgency,

seriousness, serta growth tertinggi adalah waktu penerbitan rekomendasi yang lama

dan tidak sesuai SOP. Dengan nilai urgency sebesar 12, seriousness sebesar 12, serta

growth sebesar 12. Berdasarkan hasil penjumlahan ketiga kriteria (U, S, G) dari

seluruh masalah, maka dapat ditentukan yang menjadi prioritas masalah pengelolaan

perijinan tenaga kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem yaitu waktu

penerbitan rekomendasi yang lama dan tidak sesuai SOP dengan total nilai sebesar

36. Ini berarti permasalahan waktu penerbitan rekomendasi yang lama dan tidak

sesuai SOP pada kegiatan perijinan di Seksi Pengembangan Sumber Daya Kesehatan

Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem merupakan permasalahan yang paling

penting dan mendesak, paling besar dampaknya, serta paling besar tingkat

perkembangan masalahnya sehingga harus segera ditangani.

Page 27: GAMBARAN ALUR PENERBITAN REKOMENDASI IJIN TENAGA …

18

BAB IV

PEMAPARAN HASIL

4.1 Masalah Waktu Penerbitan Rekomendasi Ijin Tenaga Kesehatan

Berdasarkan hasil metode USG didapatkan prioritas masalah yaitu waktu

penerbitan rekomendasi yang lama dan tidak sesuai SOP. Bersadarkan catatan yang

ada diketahui waktu untuk mencetak rekomendasi, tanda tangan kepala dinas, dan

penyerahan berkas ke dinas PMPTSP rata-rata membutuhkan waktu 7 hari. Ini juga

belum termasuk untuk waktu visitasi yang tidak pasti. Bila dilihat pada SOP maka

waktu penerbitan rekomendasi ini tidak sesuai dengan SOP.

Perubahan alur perijian di Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem dilakukan

secara bertahap. Walau Peraturan Bupati Karangasem Nomor 70 Tahun 2017

Tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Nomor 8 Tahun 2017 Tentang

Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Bidang Perizinan dan Non Perizinan

telah dikeluarkan pada tahun 2017, namun Dinas kesehatan Kabupaten Karangasem

baru menyerahkan perijinan nakes ke Dinas PMPTSP pada April 2018. Itupun belum

sepenuhnya karena Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem masih mengeluarkan

Surat Rekomendasi Kepala Dinas yang merupakan salah satu syarat mendapatkan ijin

nakes terhitung sejak bulan Mei 2018.

Jumlah Surat Rekomendasi Nakes yang diterbitkan dari bulan Mei hingga November

2018 berjumlah 46 buah.

Page 28: GAMBARAN ALUR PENERBITAN REKOMENDASI IJIN TENAGA …

19

1 Meregistrasi surat permohonan rekomedasi,

memeriksa

kelengkapan dokumen persyaratan meliputi:

2 (dua)hari

1. STR yg diterbitkan dan dilegalisir

asli o.Konsil Kedokteran Indonesia

2. Surat pernyataan memiliki tempat

praktik atau surat keterangan dr

sarana pelayanan kesehatan sbg

tmpt praktiknya

3. Rekomendasi dr org.profesi di wil.

praktik

4. Rekomendasi dari Kepala Pusk.

5. Pas foto berwarna uk.4x6 2 lbr &

3x4 1 lbr utk satu tmpt prakik

6. Surat izin dari pimpinan instansi

7. Fotocopy KTP Terbaru

2 Tim melakukan visitasi ke tempat praktek

pemohon,

apabila sudah layak, Tim visitasi

menyerahkan hasil visitasi dan dokumen

pemohon ke bid. SDK ya

Chek List 2 (dua) hari Hasil Visitasi

3 Tim memverifikasi kembali draft

rekomendasi izin praktik

yang telah dibuat, apabila sudah benar

diserahkan kepada Kepala Bidang

4 Kepala Bidang meneliti draft rekomendasi

izin praktik

tenaga kesehatan, jika belum sesuai harus

diperbaiki, jika sudah benar akan diparaf dan

diserahkan kepada Kepala Dinas Kesehatan.

tidak

KET

Surat Rekomendasi Izin

Permohonan Praktik Tenaga

Kesehatan

Data Kelengkapan

Persyaratan Izin

Praktik Tenaga

Kesehatan

Data Tenaga Kesehatan

yang

Memiliki Izin Praktik

20 (dua

puluh)

menit

Data Dukung

Pengajuan

Izin Praktik Tenaga

Kesehatan

Terkumpul

KEPALA DINAS

KESEHATAN

PENANGGUNG

JAWAB SIP

MUTU BAKU

OUTPUT

WAKTU

KELENGKAPANTIM VISITASI

No KEGIATAN

Draft Surat Rekomendasi

Izin

Praktik Tenaga Kesehatan

yang Telah Diparaf Kepala

Bidang

30 ( tiga

puluh)

menit

Surat Rekomendasi

Izin

PraktikTenaga

Kesehatan Yang

Telah

ditandatangani

KEPALA SEKSI SDK

KEPALA BIDANG

SDK

Table 4.1 SOP Surat Rekomendasi Izin Praktik Tenaga Kesehatan

Page 29: GAMBARAN ALUR PENERBITAN REKOMENDASI IJIN TENAGA …

20

5 Kepala Dinas Kesehatan menerbitkan

rekomendasi izin

praktik tenaga kesehatan dengan

menandatangani draft rekomendasi izin

praktik tenaga kesehatan yang sudah

disiapkan

6 Pemberitahuan kepada tenaga kesehatan

yang

bersangkutan/petugas yang mengurus

rekomendasi izin praktik bahwa

rekomendasi izinnya sudah selesai

7 Mengarsipkan salinan rekomendasi surat izin

praktik

tenaga kesehatan

Surat Rekomendasi Izin

Praktik

Tenaga Kesehatan

30 (tiga

puluh)

menit

Surat Rekomendasi

Izin

Praktik Tenaga

Kesehatan

Surat Rekomendasi Izin

Praktik Tenaga

Kesehatan

15 (lima

belas)

menit

Surat Rekomendasi

Izin Praktik Tenaga

Kesehatan

Page 30: GAMBARAN ALUR PENERBITAN REKOMENDASI IJIN TENAGA …

21

4.2 Analisis Penyebab Masalah

Metode untuk mengetahui penyebab timbulnya suatu masalah dapat

menggunakan diagram tulang ikan (fishbone diagrams) maupun pohon masalah

(Problem tree) (Asmoko, 2013). Analisis pohon masalah merupakan suatu alat

atau teknik pendekatan untuk mengidentifikasi dan menganalisis masalah.

Analisis pohon masalah menggambarkan rangkaian hubungan sebab akibat dari

beberapa faktor yang saling terkait. Menganalisis suatu masalah menggunakan

analisis pohon masalah dapat membantu untuk mengilustrasikan antara maslaah,

penyebab masalah, dan akibat masalah. Analisis ini digunakan untuk

menghubungkan berbagai isu atau faktor yang berkontribusi pada masalah

organisasi. (Asmoko, 2013).

Sedangkan untuk analisis penyebab masalah waktu penerbitan

rekomendasi yang lama dan tidak sesuai SOP, penulis menggunakan diagram

Fishbone. Diagram Fishbone sering juga disebut dengan istilah diagram Ishikawa

merupakan suatu alat visual untuk mengidentifikasi, mengeksplorasi, dan secara

grafik menggambarkan secara detail semua penyebab yang berhubungan dengan

suatu permasalahan. Konsep dari diagram fishbone adalah permasalahan mendasar

diletakkan pada bagian kanan dari diagram atau pada bagian kepala dari kerangka

tulang ikannya. Penyebab permasalahan digambarkan pada sirip dan durinya.

Kategori penyebab permasalahan yang sering digunakan sebagai start awal

meliputi : Materials (bahan baku) yaitu berkaitan dengan ketersediaan bahan baku

utama atau bahan baku penolong yang terkait dengan akar masalah, dengan

melihat aspek kualitas bahan baku tidak sesuai standar, bahan baku tidak lengkap,

kuantitas bahan baku tidak seragam, ukuran dan spesifikasi tidak standar.

Machines (peralatan) segala masalah yang terkait dengan aspek peralatan, mesin

maupun physical tools lainnya. Misalnya perawatan mesin-mesin, fasilitas

pendukung mesin, ketidak lengkapan mesin atau peralatan, pengkalibrasian mesin

yang tidak standar, daya tahan mesin yang lemah, dan kesulitan dalam

penggunaan mesin. Man (sumber daya manusia) Adalah segala hal permasalahan

yang terkait dengan aspek tenaga kerja dilihat dari aspek lemahnya pengetahuan,

kurang ketrampilan, pengalaman, kelelahan, kekuatan fisik, lambatnya kecepatan

kerja dan banyak tekanan kerja. Methods (metode) adalah segala hal masalah

Page 31: GAMBARAN ALUR PENERBITAN REKOMENDASI IJIN TENAGA …

22

terkait dengan metode dan prosedur kerja. Misalnya prosedur kerja tidak ada,

prosedur kerja tidak jelas, metode sulit dipahami, metode tidak standar, metode

tidak cocok, metode yang bertentangan dengan metode lainnya. Money (dana)

Terkait dengan aspek keuangan dan finansial yang belum mendukung dan mantap,

(Asmoko, 2013 ).

Page 32: GAMBARAN ALUR PENERBITAN REKOMENDASI IJIN TENAGA …

23

Waktu penerbitan

rekomendasi yang

lama dan tidak sesuai

SOP

Metode

Manusia

Alat

Kurangnya sosialisasi perubahan

alur ke masyarakat

Kurangnya pencatatan

berkas masuk dan keluar

Kurannya computer

untuk setiap staf

Kurangnya media sosialisasi

Kurangnya jumlah

SDM untuk tim visitasi

Kurangnya kompetensi

staf seksi

pengembangan SDK

Gambar 4.2 Diagram Fishbone Analisis Penyebab Masalah

Page 33: GAMBARAN ALUR PENERBITAN REKOMENDASI IJIN TENAGA …

24

Berdasarkan gambar 4.2 diatas maka dapat dilihat bahwa penyebab waktu

penerbitan rekomendasi yang lama dan tidak sesuai SOP dilihat dari diagram

Fishbone sebagai berikut :

1. Dari sisi Man (Sumber Daya Manusia) terdapat permasalahan tentang :

a. Kurangnya jumlah SDM untuk tim visitasi

Kurangnya jumlah SDM untuk tim visitasi dikarenakan untuk setiap

kecamatan hanya ada seorang petugas untuk visitasi sesuai profesinya.

Keterlambatan penerbitan rekomendasi selain disebabkan jumlah SDM

juga disebabkan karena kesibukan SDM tersebut. Petugas visitasi yang

juga merupakan petugas kesehatan harus dapat membagi waktu untuk

melakukan visitasi, pengisian berkas visitasi, maupun membawa

berkas hasil visitasi ke dinas kesehatan. Untuk melakukan visitasi

maka tim visitasi harus membuat janji terlebih dahulu dengan

pemohon dan menyamakan jadwal dengan pemohon yang memiliki

profesi serupa misalnya dokter yang memiliki jadwal praktek atau jaga

yang berbeda yang menyebabkan waktu untuk visitasi juga terhambat.

Tim visitasi ditetapkan berdasarkan Keputusan Kepala Dinas

Kesehatan Kabupaten Karangasem Nomor 31 Tahun 2018 Tentang

Pembentukan dan Susunan Keanggotaan Tim Penilai Perizinan Bidang

Kesehatan Kabupaten Karangasem.

b. Kurangnya kompetensi staf seksi Pengembangan Sumber Daya

Kesehatan

Diketahui bahwa jumlah staf di Seksi Pengembangan Sumber Daya

Kesehatan berjumlah 4 orang. Sedangkan yang bertanggungjawab

untuk membuat rekomendasi perijinan nakes adalah satu orang.

Kurangnya kompetensi staf yang lain terkait rekomendasi perijinan

nakes ini menyebabkan bila staf yang bertanggungjawab tidak

hadir/cuti maka pembuatan surat rekomendasi juga akan terhambat.

2. Dari Sisi Methods (Metode) terdapat permasalahan tentang :

a. Kurangnya sosialisasi perubahan alur ke masyarakat

Page 34: GAMBARAN ALUR PENERBITAN REKOMENDASI IJIN TENAGA …

25

Kurangnya sosialisasi perubahan alur perijinan ini menyebabkan

masyarakat yang akan mencari ijin tidak mengetahui harus membawa

berkas ke Dinas PMPTSP terlebih dahulu. Pemohon yang tidak

mengetahui perubahan alur tersebut akan pergi ke dinas kesehatan. Hal

ini secara tidak langsung membuat pembuatan rekomendasi akan

menjadi lebih lama.

b. Kurangnya pencatatan untuk berkas masuk dan keluar

Berdasarkan studi dokumen diketahui bahwa terdapat kekurangan pada

pencatatan untuk berkas masuk dan keluar. Pencatatan hanya

dilakukan untuk tanggal cetak rekomendasi, tanggal tanda tangan oleh

Kadis, dan tanggal pengambilan rekomendasi oleh pemohon. Tidak

terdapat catatan untuk masuknya berkas pemohon, penyerahan berkas

ke tim visitasi, dan penyerahan berkas hasil visitasi ke Dinas

Kesehatan. Hal ini menyebabkan waktu untuk visitasi tidak diketahui

secara pasti dan untuk menilai kinerja tidak dapat dilakukan karena

kurangnya pencatatan.

3. Dari sisi Machines (Peralatan) terdapat permasalahan tentang :

a. Kurangnya computer untuk setiap staf

Kurangnya computer untuk setiap staf ini menyebabkan pembuatan

rekomendasi yang harus menggunakan computer dapat terhambat

karena staf harus menggunakan computer secara bergantian. Diketahui

bahwa terdapat 2 buah computer yang dapat digunakan oleh 4 orang

staf.

b. Kurangnya media sosialisasi

Kurangnya media sosialisasi alur perijinan seperti pamphlet, spanduk,

atau lainnya menyebabkan kurangnya informasi di masyarakat terkait

perubahan alur perijinan.

Page 35: GAMBARAN ALUR PENERBITAN REKOMENDASI IJIN TENAGA …

26

BAB V

ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

Berdasarkan diagram fishbone dapat dilihat permasalahan yang

menyebabkan waktu penerbitan rekomendasi yang lama dan tidak sesuai SOP.

Dari hasil analisis tersebut dapat dilakukan beberapa hal sebagai alternatif

penyelesaian masalah yaitu :

1. Dari sisi Man (Sumber Daya Manusia)

a. Kurangnya jumlah SDM untuk tim visitasi

Alternatif pemecahan masalah yang dapat dilakukan yaitu penambahan

jumlah SDM untuk kecamatan yang kekurangan tim visitasi

berdasarkan laporan maupun evaluasi kinerja maupun beban kerja.

SDM memegang peranan penting dalam keberhasilan pencapaian

tujuan organisasi. Berhasil atau tidaknya tergantung pada kemampuan

sumber daya manusia dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Karena

pentingnya sumber daya manusia tersebut maka harus dilakukan

manajemen sumber daya manusia. Manajemen SDM adalah proses

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengontrolan

terhadap sumber daya manusia dalam organisasi untuk mencapai

tujuan secara efektif dan efesien (Samsuni, 2017).

b. Kurangnya kompetensi staf seksi Pengembangan Sumber Daya

Kesehatan

Alternatif pemecahan masalah yaitu dengan diadakan pelatihan untuk

semua staf tentang perijinan nakes agar dapat memback-up pekerjaan

staf yang tidak hadir/cuti. Selain pelatihan upaya lain yang dapat

dilakukan yaitu sharing sehingga semua staf mengetahui

tanggungjawab dan pekerjaan masing-masing serta mampu

menumbuhkan rasa memiliki dan gotongroyong saling membantu.

Menambahan ketrampilan dan pengetahuan diperlukan agar kegiatan

dapat dilakukan secara optimal. Kurangnya kompetensi maupun

Page 36: GAMBARAN ALUR PENERBITAN REKOMENDASI IJIN TENAGA …

27

ketrampilan dan pengetahuan karyawan akan berpengaruh terhadap

kinerja serta produktivitas. Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas

dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam

melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya. Sedangkan produktifitas adalah keluaran (output) produk

ataupun jasa persatuan masukan (input) sumber daya yang digunakan

dalam suatu proses produksi. Untuk meningkatkan produktivitas kerja

perlu adanya tenaga kerja yang memiliki keterampilan dan keahlian

bekerja, karena apabila tenaga kerja tidak memiliki keahlian dan

keterampilan akan berakibat menurunnya produktivitas dan merugikan

tempat kerjanya (Samsuni, 2017).

2. Dari Sisi Methods (Metode)

a. Kurangnya sosialisasi perubahan alur perijinan. Alternatif pemecahan

masalah yang dapat dilakukan yaitu pihak terkait seperti Dinas

Kesehatan dan Dinas PMPTSP harus melaksanakan sosialisasi kepada

masyarakat baik melalui media cetak maupun elektronik atau melalui

pertemuan formal maupun nonformal. Selain itu pemanfaatan stand

Dinas Kesehatan maupun Dinas PMPTSP di Mall Pelayanan Publik

harus digencarkan untuk mensosialisasikan informasi tersebut. Pihak

lain yang juga sangat besar perannya yaitu pemerintah agar

mensosialisasikan kepada masyarakatnya. Begitu pula organisasi

profesi yang mewadahi langsung tenaga kesehatan tersebut harus turut

mensosialisasikan informasi terkait perijinan tenaga kesehatan.

Berdasarkan lampiran Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten

Karangasem Nomor 31 Tahun 2018 Tentang Pembentukan Tim Penilai

Perizinan Bidang Kesehatan Kabupaten Karangasem organisasi profesi

yang terlibat dalam perijinan tersebut yaitu Ikatan Dokter Indonesia

(IDI) cabang Karangasem, Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI)

cabang Karangasem, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) cabang

Karangasem, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten

Karangasem, Persatuan Terapis Gigi dan Mulut Indonesia (PTGMI)

cabang Karangasem, Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik

Page 37: GAMBARAN ALUR PENERBITAN REKOMENDASI IJIN TENAGA …

28

DPC Denpasar, serta Persatuan Ahli Gizi Indonesia Kabupaten

Karangasem.

b. Kurangnya pencatatan untuk berkas masuk dan keluar

Alternatif pemecahan masalah yang dapat dilakukan yaitu perlu

dilakukan pencatatan berkas baik tanggal masuk, berkas diserahkan ke

tim visitasi, tanggal visitasi, penyerahan hasil visitasi ke Dinas

Kesehatan, pencetakan rekomendasi, tanda tangan Kadis, dan

penyerahan rekomendasi ke pemohon. Hal ini untuk meminimalisir

kesalahan dalam pengelolaan. Selain itu juga dapat digunakan untuk

mengukur kinerja apakah telah sesuai SOP atau belum. Pencatatan

dilakukan secara manual maupun elektronik. Pencatatan manual

dilakukan agar terdapat back-up data bila data elektronik hilang.

Sedangkan pencatatan elektronik dilakukan agar ada back-up data bila

data manual rusak ataupun hilang.

3. Dari sisi Machines (Peralatan)

a. Kurangnya computer untuk setiap staf

Alternatif yang dapat dilakukan yaitu pengadaan computer agar

pengerjaan rekomendasi dapat dilakukan secara optimal dan tidak

perlu menunggu bila computer digunakan untuk pekerjaan lain.

Pengadaan komputer di Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem

menggunakan anggaran dari APBD II dengan proses pengadaan

melalui e-catalog.

b. Kurangnya media sosialisasi

Alternatif yang dapat dilakukan yaitu perlu disediakan media

sosialisasi berupa pamphlet, spanduk, siaran di radio lokal, maupun

yang lainnya selain dari pemberitahuan langsung di Dinas Kesehatan

maupun Dinas PMPTSP dan stand di Mall Pelayanan Publik. Hal ini

agar masyarakat mengetahui mengenai perubahan alur perijinan,

syarat, dan yang lainnya secara jelas dan cepat.

Page 38: GAMBARAN ALUR PENERBITAN REKOMENDASI IJIN TENAGA …

29

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan

Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat ditarik simpulan yaitu :

1. Perijinan tenaga kesehatan dalam Program Standarisasi Pelayanan

Kesehatan merupakan salah satu program yang dikelola oleh Seksi

Pengembangan Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten

Karangasem yang merupakan bentuk pengaturan, pembinaan, dan

pengawasan terhadap tenaga kesehatan agar selalu memberikan pelayanan

kesehatan berdasarkan keahlian, kewenangan di bidang keilmuan, serta

dilakukan sesuai tanggungjawab profesi dan memberikan perlindungan

kepada masyarakat dari praktek pemberian pelayanan kesehatan yang

tidak memenuhi standar, agar tidak membahayakan keselamatan dan

kesehatan, serta memberikan perlindungan hukum pada pelaksana

pelayanan yang dilakukan sesuai dengan standar profesinya.

2. Setelah dikeluarkannya Peraturan Bupati Karangasem Nomor 70 Tahun

2017 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Nomor 8 Tahun 2017

Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Bidang Perizinan

dan Non Perizinan, maka bentuk perijinan di Dinas Kesehatan Kabupaten

Karangasem mengalami perubahan. Dinas Kesehatan Kabupaten

Karangasem tidak lagi mengeluaran SIP Tenaga Kesehatan namun hanya

mengeluarkan Surat Rekomendasi Kepala Dinas Kesehatan berdasarkan

hasil visitasi terhitung sejak bulan Mei 2018. Untuk SIP Tenaga Kesehatan

dikeluarkan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu (PMPTSP).

3. Permasalahan yang dialami karena perubahan alur tersebut yaitu :

kurangnya informasi terkait perubahan alur perijinan, kurangnya SDM,

dan waktu penerbitan rekomendasi yang lama dan tidak sesuai SOP.

Page 39: GAMBARAN ALUR PENERBITAN REKOMENDASI IJIN TENAGA …

30

4. Hasil prioritas masalah perijinan tenaga kesehatan di Dinas Kesehatan

Kabupaten Karangasem yaitu waktu penerbitan rekomendasi yang lama

dan tidak sesuai SOP.

5. Berdasarkan analisis penyebab masalah waktu penerbitan rekomendasi

yang lama dan tidak sesuai SOP menggunakan diagram fishbone maka

didapatkan penyebab masalah dilihat dari sisi manusia yaitu kurangnya

jumlah SDM untuk tim visitasi serta kurangnya kompetensi staf seksi

Pengembangan SDK, dari sisi metode yaitu kurangnya sosialisasi

perubahan alur ke masyarakat serta kurangnya pencatatan berkas masuk

dan keluar, dari sisi alat yaitu kurangnya komputer untuk setiap staf serta

kurangnya media sosialisasi. Sedangkan hal yang dapat dilakukan untuk

menanggulangi permasalahan tersebut yaitu dari sisi manusia dengan

penambahan jumlah SDM untuk tim visitasi serta pelatihan untuk staf

seksi Pengembangan SDK, dari sisi metode dengan menggencarkan

sosialisasi ke masyarakat serta melakukan pencatatan berkas masuk dan

keluar secara lengkap, dari sisi alat dengan menambah komputer untuk

setiap staf serta menyediakan media sosialisasi.

6.2 Saran

Berdasarkan prioritas masalah yang telah ditentukan, maka saran yang dapat

diberikan sebagai alternatif pemecahan masalah yaitu:

1. Kepada stakeholder terkait agar melakukan evaluasi terkait alur penerbitan

rekomendasi secara menyeluruh agar mengetahui permasalahan dan dapat

merencanakan kebijakan untuk menggulangi permasalahan tersebut baik

penambahan SDM untuk visitasi, pengadaan barang, pelatihan untuk staf

maupun penyediaan media sosialisasi.

2. Kepada staf maupun pihak terkait agar gencar melakukan sosialisasi

perubahan alur kepada masyarakat.

3. Kepada staf agar melakukan mencatatan berkas secara lengkap dan aktif

menambah pengetahuan terkait perijinan tenaga kesehatan.

Page 40: GAMBARAN ALUR PENERBITAN REKOMENDASI IJIN TENAGA …

31

DAFTAR PUSTAKA

Andiyani, N.N.K. 2015. “Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan

Kesehatan Kerja di Proyek Alaya Ubud Extention PT. Tunas Jaya

Sanur” (laporan magang). Denpasar: Universitas Udayana.

Asmoko, H. 2013 A. Memahami Analisi Pohon Masalah. Jakarta: Badan

Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Kementerian Keuangan Republik

Indonesia.

Asmoko, H. 2013 B. Teknik Ilustrasi Masalah Fishbone Diagrams. Jakarta:

Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Kementerian Keuangan

Republik Indonesia.

Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem. 2017. Profil Kesehatan Kabupaten

Karangasem Tahun 2016.

Iswahyudi, A. E. 2010. Perencanaan Tingkat Puskesmas Menjamin

Keterbukaan Pelayanan Kesehatan. Pasuruan: Dinas Kesehatan

Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Nomor 31 Tahun

2018 Tentang Pembentukan Dan Susunan Keanggotaan Tim Penilai

Perizinan Bidang Kesehatan Kabupaten Karangasem.

Peraturan Bupati Karangasem Nomor 37 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,

Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Perangkat

Daerah Kabupaten Karangasem.

Peraturan Bupati Karangasem Nomor 70 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas

Peraturan Bupati Nomor 8 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Bidang Perizinan Dan Non Perizinan.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Tahun 2016-2020.

Page 41: GAMBARAN ALUR PENERBITAN REKOMENDASI IJIN TENAGA …

32

Samsuni. 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia. Fakultas Syariah dan

Ekonomi Islam UIN Antasari Banjarmasin. Vol XVII No.31.

Web Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem. 2018. Diakses: 2 November

2018. Pada : diskes.karangasemkab.go.id

Page 42: GAMBARAN ALUR PENERBITAN REKOMENDASI IJIN TENAGA …

33

LAMPIRAN

Diklat Imunisasi 2018

Ruang Seksi Pengembangan SDK

Page 43: GAMBARAN ALUR PENERBITAN REKOMENDASI IJIN TENAGA …

34

Komputer untuk membuat Surat Rekomendasi