galenika

26
GALENIKA

Upload: hamelia-juwita

Post on 26-Jun-2015

872 views

Category:

Documents


42 download

TRANSCRIPT

Page 1: galenika

GALENIKA

Page 2: galenika

LATAR BELAKANG GALENIKA

Istilah galenika berawal dari nama seorang tabib yunani yaitu Claudius Galenos

(Galen) yang membuat sediaan obat-obatan yang berasal dari tumbuhan dan hewan

sehingga munculah ilmu obat-obatan yang dinamakan galenika.

Page 3: galenika

Jadi, ilmu galenika adalah ilmu yang mempelajari tentang cara pembuatan sediaan (preparat) obat dengan cara

sederhana yang dibuat dari alam (tumbuan dan hewan)

Sediaan galenik adalah sediaan yang di buat dari bahan baku hewan atau tumbuhan

yang di ambil sarinya.

Page 4: galenika

Secara umum pembuatan sediaan galenik:

• Mengolah bagian tumbuhan yang mengandung obat menjadi simplisia atau  bahan obat lainnya.• Setelah menjadi simplisia obat-obat

(bahan obat) tersebut di ambil dan di olah dalam bentuk sediaan (preparat)

Page 5: galenika

TUJUAN• Memisahkan zat-zat esensial yang terkandung

dalam simplisia dari zat-zat lain yang  di anggap kurang bermanfaat

• Membuat suatu sediaan yang sederhana dan mudah dipakai

• Agar obatobat yang terkandung dalam sediaan tersebut stabil dalam penyimpanan yang lama

• Untuk memenuhu tugas pelajaran Undang-Undang Kesehatan

• Untuk menambah wawasan tentang galenika• Sebagai sarana belajar para tentang galenika

Page 6: galenika

Zat-zat yang tersari (berkhasiat) biasanya terdapat dalam sel-sel bagian tumbuh-tumbuhan yang umumnya dalam keadaan kering. Cairan

penyari masuk kedalam zat-zat berkhasiat utama dari pada simplisia yang akan di ambil sarinya, kemudian zat berkhasiat tersebut akan terbawa larut dengan cairan penyari, setelah itu larutan

yang mengandung zat berkhasiat dipisahkan dari bagian simplisia  lain yang kurang bermanfaat.

Page 7: galenika

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan sediaan galenik diantaranya

sebagai berikut:

1.  Drazat kehalusan

2.  Temperatur suhu dan lamanya waktu

3.  Bahan penyari dan cara menyari

4. Konsentrasi/kepekatan

Page 8: galenika

1.Drazat kehalusanDerazat kehalusan ini harus di sesuaikan dengan mudah atau

tidaknya obat yang terkandung tersebut untuk disari.semakin halus simplisianya itu akan mempermudah proses penyarian, ataupun sebaliknya semakin sukar disari maka simplisia harus di buat semakin halus.

2. Temperatur suhu dan lamanya waktuSuhu harus di sesuaikan dengan sifat dari obat, apakah bmudah

menguap atau tidak, mudah tersari atau tidak

3. Bahan penyari dan cara menyariSetiap simplisia atau bahan obat mempunyai cara dan bahan

penyari yang berbeda-beda, Oleh karena itu cara ini harus di sesuaikan dengan sifat kelarutan obat dan daya serap bahan penyari ke dalam simplisia.

4. Konsentrasi/kepekatan

Page 9: galenika

Pada umumnya untuk menentukan penggunaan cairan penyari  mengacu/memperhatikan

beberapa factor antara lain:

• Mempunyai kelarutan zat dalam menstrum• Tidak menyebabkan simplisia menjasi rusak

atau hilang zat berkhasiatnya• Harga yang ekonomis• Jenis sediaan yang akan di buat

Page 10: galenika

Cairan –cairan penyari tersebut yang sering di gunakan adalah:

1. Air

2. Etanol

3. Glyserinum

4. Eter

5. Solven hexane

6. Aseton

7. Chloroform

Page 11: galenika

Sediaan galenik dapat digolongkan berdasarkan cara pembuatanya sebagai

berikut:

1.      Aqua aromatica

2.      Extracta

3.      Sirupi dan

4.      Spiritus aromatici

Page 12: galenika

AQUA AROMATIC (AIR AROMATIK)

• (Farmakope Edisi II)

Aqua Aromatic adalah larutan jenuh Minyak atsiri dalam air. Diantara air aromatic ada yang memiliki daya terapi yang lemah,terlebih digunakan untuk memberi aroma pada obat-obatan atau sebagai pengawet. Air ini tidak boleh berwarna dan berlendir, tapi harus mempunyai bau dan rasa  yang menyerupai bahan asal.

Page 13: galenika

Pembuatan air aromatic dilakukan dengan melarutkan sejumlah Minyak atsiri dalam air

sesuai yang tertera dalam 60 ml Etanol (95%), kemudian ditambah air sedikit-demi sedikit

sambil di kocok kuat hingga 100 ml. ditambah 500 gr Talcum sambil diosok sekali-kali

dibiarkan selama beberapa jam dan di saring. Dan satu bagian volume filtrate di encerkan

dengan 39 bagian volume air.

Page 14: galenika

• Air aromatic merupakan cairan jernih atau agak keruh mempunyai baud an rasa yang tidak menyimpang dari baud an rasa Minyak atsiri asal.Air aromatic disimpan dalam wadah tertutup rapat terlindung dari cahaya dan di tempat yang sejuk.

• Jumlah bagian minyak atsiri yang digunakan untuk olleum foeniculi adalah 4 bagian gr Olleum foeniculi sedangkan untuk Aqua Menthae Piperithae adalah 2 Olleum Menthae Piperithae.

Page 15: galenika

Untuk pembuatan aqua rosae dilakukan sebagai berikut:

• Melarutkan 1 gr olleum rosae dalam 20 ml etanol. Pada filtrate ditambahkan air secukupnya hingga 5000 ml dandisaring.

• Bila air aromatic dalam penyimpanan terjadi kekeruhan maka sebelum digunakan harus di kocok kuat-kuat

Aqua Laucolerasi Artificialis menurut Farmakope Belanda di buat dengan melarutkan Benjaldehidum di campur dengan Solutio Acidy Hidrocyanidi 2% dan air.

Page 16: galenika

EXTRACTA (EKSTRAK)

• Extrak adalah sediaan yang dapat berupa kering,kental dan cair, dibuat dengan menyari simplisia nabati atau hewani menurut cara yang sesuai yaitu maserasi, perkolasi, atau penyeduhan dengan air mendidih.Sebagi cairan penyari digunakan air,eter,atau campuran etaniol dan air. penyarian dilakukan di luar pengaruh cahaya matahari langsung.

• penyarian dengan campuran etanol dan air dilakukan dengan cara maserasi atau perkolasi.

• penyarian dengan eter dilakukan dengan cara perkolasi.• penyarian dengan air dilakukan dengan cara maserasi,

perkolasi,atau disiram dengan air mendidih.

Page 17: galenika

• Pembuatan sediaan extrak dimaksudkan agar zat berkhasiat yang terdapat di dalam simplisia terdapat dalam bentuk yang mempunyai kadar yang tinggi dan hal ini memudahkan zat berkhasiat dapat di atur dosisnya. Dalam sediaan extrak dapat di standardisasikan kadar zat berkhasiat sedangkan kadar zat berkhasiat dalam simplisia sukar di dapat yang sama.

• Beda penyarian pada extrak dengan tingtur ialah pada extrak di sari sampai zat berkhasiat dalam simplisia habis sedangkan pada tingtur hanya sesbagianzat berkhasiat tersari.

Page 18: galenika

Contoh-contoh extrak:

• Extrak Belladonnae• Extrak Hyoscyami• Extrak Timi• Extrak Strici• Extrak Pule pandak• Extrak Kelembak • Extrak Straoinium• Extrak Frangulae• Extrak Jadam• Extrak Kecambah• Extrak Hati• Extrak Kina • Extrak Kola• EXtrak Opium dll.

Page 19: galenika

SIRUPI (SYRUP)

Sirop addalah sediaan cair berupa laruan yang mengadung sakrosa.

Kadar sakrosa adalah tidak kurang  dari 66,9%kecuali dinyatakan lain.

Page 20: galenika

Sirop dibuat dengan cara sebagai berikut:• cairan untuk  sirop dipanaskan dan di tambah

gula,jika perlu di didihkan hingga larut.Ditambah air mendidih secukupnya hingga di peroleh  bobot yang di kehendaki,bila terjadi busa,hilangkan busanya dan di serkai.

• Pembuatan sirop dari simplisia yang mengandung glukosida antrakinon, di tambahkan natrium karbonat sejumlah 10% bobot simplisia.pada pembuatan sirop simplisia untuk persediaan di tambahkan Nipagin 0,25% b/v atau pengawet yang cocok.sirop disimpan dalam wadah tertutup rapar,dan di tempat yang sejuk.

Page 21: galenika

• Kadar gula pada sirop pada suhu kamar maksimum 66% sakrosa, bila lebih tinggi akan terjadi pengkristalan,tetapi bila lebih rendah dari 62% sirop akan membusuk.

• Berat jenis sirop ialah kira-kira 1,3. • Pada penyimpanan dapat terjadi inverse dari sakrosa  (pecah

menjadi Glukosa dan Fraktosa)dan bila sirop yang bereaksi asam,inverse dapat terjadi lebih cepat.

• Dalam larutan berair mengandung 62% atau lebih sakrosa tidak dapat di tumbuhi jamur,meskipun jamur tidak terbunuh.

• Bila kadar sakrosa turun karena inverse maka jamur dapat tumbuh. Bila dalam resep sirop di encerkan dengan air, dapat pula di tumbuhi jamur. Untuk mencegah sirop tidak akan menjadi busuk di tambah Nipagin sebagai pengawet.

Page 22: galenika

Bila cairan hasil sarian mengandung zat yang mudah menguap maka sakrosa di larutkan dalam

pemanasan lemak dan dalam botol yang tertutup, Hal ini di lakukan dalam membuat

Aurantii compositus sirupus, Balsami tolutani sirupus, Colae  compositus sirupus, Senegae

sirupus, Thymi sirupus dan Thymi compositus sirupus.Pada pembuatan Cinamomi sirupus

sakrosa di larutkan tanpa penggunaan air panas.

Page 23: galenika

SPIRITUS AROMATICI• Spiritus aromatici dibuat dengan maserasi sejumlah

simplisia dengan campuran sejumlah etanol dan air selama 24 jam. Masterat lalu di destilasi sampai di peroleh 1000 bagian.

• Kadar etanol Spiritus aromatici adalah 65% v/v.• Spiritus aromatici harus jernih tidak boleh berwarna,

cairan berbau aroma dan berasa, yang mengandung hanya bagian yang mudah menguap tidak mengandung tannin dan harsa.

• Pengenceran Spiritus aromatici dengan air akan menjadi keruh,karena minyak menguap yang di kandung kurang larut dalam air.

Page 24: galenika

Dalam farmakope belanda terdapat sediaan:

• Spiritus aromaticus

Maserasi selama 24 jam Majoranae Herba,Cinamomi Cortex, Myristicae Semen, Caryopyllum dan

Coriandry Fructus, dengan campuran Etanoldan Air.Dari cairan tersebut lalu si destilasihingga di

peroleh 1000 bagian.• Spiritus Cinamommi

Maserasi selama 24 jam, sebruk Cinamommi Cortex dengan campuran Etanol dan Air. Dari cairan ini lalu

di destilir hingga di peroleh 1000 bagian.

Page 25: galenika

• Spiritus Citri

Maserasi selama 24 jam, Citi Fructus Cortex segar dengan etanol. Lalu di destilasi dan akhirnya di

destilasi dengan uap hingga di peroleh 1000 bagian.

• Spiritus Cochlearie

Maserasi selama 24 jam, Cochlearie Herba dan Armoraciae Radix dengan campuran etanol dan air.lalu di destilir hingga di peroleh 1000 bagian.

• Spiritus Lavandulae

Larutkan 1 bagian Olleum Lavandulae dalam 150 bagian etanol 90% v/v dan 49  bagian air.

Page 26: galenika

THANKYOU