furosemid

8
Furosemid Furosemide merupakan obat yang digunakan untuk membuang cairan berlebih di dalam tubuh. Cairan berlebih yang menumpuk di dalam tubuh dapat menyebabkan sesak napas, lelah, kaki dan pergelangan kaki membengkak. Kondisi ini juga dikenal dengan sebutan edema dan bisa disebabkan oleh penyakit gagal jantung, penyakit hati dan penyakit ginjal. Furosemide juga digunakan untuk tekanan darah tinggi saat obat diuretik lainnya tidak bisa mengatasinya lagi. Obat ini bisa digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan obat diuretik lainnya, seperti triamtene atau spironolactone. Kadang-kadang obat ini juga diberi bersama dengan mineral kalium Jenis obat :Diuretik Golongan :Obat resep Manfaat :Mengendalikan tekanan darah tinggi dan edema (retensi cairan) Dikonsumsi oleh :Dewasa dan anak-anak Bentuk :Tablet, cairan yang diminum dan obat suntik - Indikasi o Furosemida efektif untuk pengobatan berbagai edema seperti: o Edema karena gangguan jantung. o Edema yang berhubungan dengan ganguan ginjal dan sirosis hati. o Supportive measures pada edema otak. o Edema yang disebabkan luka bakar.

Upload: steviniaashika

Post on 25-Dec-2015

21 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

jojo

TRANSCRIPT

Page 1: Furosemid

Furosemid

Furosemide merupakan obat yang digunakan untuk membuang cairan berlebih di dalam

tubuh. Cairan berlebih yang menumpuk di dalam tubuh dapat menyebabkan sesak napas, lelah,

kaki dan pergelangan kaki membengkak. Kondisi ini juga dikenal dengan sebutan edema dan

bisa disebabkan oleh penyakit gagal jantung, penyakit hati dan penyakit ginjal.

Furosemide juga digunakan untuk tekanan darah tinggi saat obat diuretik lainnya tidak bisa

mengatasinya lagi. Obat ini bisa digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan obat diuretik

lainnya, seperti triamtene atau spironolactone. Kadang-kadang obat ini juga diberi bersama

dengan mineral kalium

Jenis obat :Diuretik

Golongan :Obat resep

Manfaat :Mengendalikan tekanan darah tinggi dan edema (retensi cairan)

Dikonsumsi oleh :Dewasa dan anak-anak

Bentuk :Tablet, cairan yang diminum dan obat suntik

- Indikasi

o Furosemida efektif untuk pengobatan berbagai edema seperti:

o Edema karena gangguan jantung.

o Edema yang berhubungan dengan ganguan ginjal dan sirosis hati.

o Supportive measures pada edema otak.

o Edema yang disebabkan luka bakar.

o Untuk pengobatan hipertensi ringan dan sedang.

o Pendukung diuresis yang dipaksakan pada keracunan.

- Komposisi

Tiap tablet mengandung furosemida 40 mg

Tiap ml injeksi mengandung furosemida 10 mg

- Cara Kerja Obat

Furosemida adalah suatu derivat asam antranilat yang efektif sebagai diuretik.

Mekanisme kerja furosemida adalah menghambat penyerapan kembali natrium oleh sel

tubuli ginjal. Furosemida meningkatkan pengeluaran air, natrium, klorida, kalium dan

tidak mempengaruhi tekanan darah yang normal.

Page 2: Furosemid

- Dosis

Tablet

Edema dan hipertensi pada orang dewasa dan anak – anak :

Dewasa :

sehari 1 – 2 kali, 1 – 2 tablet.

Dosis maksimum adalah 5 tablet sehari.

Dosis pemeliharaan adalah 1 tablet selang 1 hari.

Anak – anak:

Sehari 1 – 3 mg per kg bb/hari, maksimum 40 mg/hari.

Injeksi

Dewasa atau > dari 15 tahun : dosis awal : 20 – 40 mg i.v. atau i.m.

Bila hasilnya belum memuaskan, dosis dapat ditingkatkan 20 mg tiap interval waktu 2

jam sampai diperoleh hasil yang memuaskan.

Dosis individual : 20 mg, 1 - 2 kali sehari.

Edema paru – paru akut

Dosis awal : 40 mg i.v.

Bila diperlukan dapat diberikan dosis lanjutan 20 – 40 mg setelah 20 menit.

Forced diuresis (diuresis yang dipaksakan)

20 – 40 mg furosemida diberikan sebagai tambahan dalam infus elektrolit.

Selanjutnya tergantung pada eliminasi urin, termasuk penggantian cairan dan elektrolit

yang hilang.

Pada keracunan karena asam atau basa, kecepatan eliminasi dapat ditingkatkan dengan

meningkatkan keasaman atau kebasaan urin.

Bayi dan Anak – anak < 15 tahun

Pemakaian parenteral hanya diberikan pada kondisi yang mengancam jiwa.

i.v. atau i.m. : sehari 1 mg/kg bb, maksimum 20 mg sehari.

Selanjutnya terapi parenteral harus secepatnya diganti secara oral.

- Peringatan dan Perhatian

Page 3: Furosemid

Pemberian furosemida pada pasien diabetes melitus, gula darah dan urin harus

diperiksa secara teratur.

Pemberian perlu pengawasan ketat dan dosis harus disesuaikan dengan

kebutuhan.

Dianjurkan untuk memulai dosis kecil.

Perlu dilakukan pemeriksaan berkala terhadap susunan elektrolit untuk

mengetahui kemungkinan terjadinya ketidakseimbangan.

Pasien diharuskan melapor bila terjadi gejala penurunan level serum kalium

(diare, muntah, anoreksia).

Penderita yang diketahui sensitif terhadap sulfonamida dapat menunjukkan reaksi

alergi dengan furosemida.

Hindari penggunaan pada penderita edema paru – paru dan tekanan darah

menurun sebagai akibat dari infark miokard, diuresis berlebih karena dapat

menimbulkan shock.

- Efek Samping

Efek samping jarang terjadi dan relatif ringan seperti : mual, muntah, diare, ruam kulit,

pruritus dan penglihatan kabr, pemakaian furosemida dengan dosis tinggi atau pemberian

dengan jangka waktu lama dapat menyebabkan terganggunya keseimbangan elektrolit.

Hiperglikemia.

Reaksi dermatologik seperti : urtikaria dan eritema multiforma.

Gangguan hematologik seperti : agranulositosis, anemia, trombositopenia.

- Kontraindikasi

Pasien dengan gangguan defisiensi kalium, glomerolunefritis akut, insufisiensi

ginjal akut, wanita hamil dan pasien yang hipersensitif terhadap furosemida.

Anuria.

Ibu menyusui.

Page 4: Furosemid

Mycardis (Telmisarten)

Micardis digunakan untuk:

- mengobati tekanan darah tinggi (hipertensi)

- mencegah komplikasi kardiovaskuler, termasuk kematian karena penyebab

kardiovaskular, pada pasien yang lebih tua dari 55 tahun dengan penyakit arteri koroner,

penyakit pembuluh darah perifer, stroke sebelumnya, serangan iskemik transient

sebelumnya (TIA) atau diabetes berisiko tinggi dengan bukti kerusakan akhir organ

- Indikasi

Hipertensi dan hipertensi dengan gagal jantung

- Komposisi

Tiap tablet mengandung telmisarten 80 mg

- Cara Kerja Obat

Menghambat secara selektif reseptor AT1 yang terutama berada di otot polos

pembuluh darah dan otot jantung. Reseptor AT1 juga terdapat di ginjal, otak dan

kelenjar adrenal.

Menghambat semua efek angiotensin II seperti vasokonstriksi, sekresi aldosteron,

rangsangan saraf simpatis, efek sentral angiotensin II (sekresi vasopresin, rasa

haus), stimulasi jantung, efek renal, efek jangka panjang (hipertrofi otot polos

pembuluh darah dan miokard.

Sangat efektif pada pasien hipertensi dengan kadar renin tinggi

Menurunkan tekanan darah tanpa mempengaruhi frekuensi jantungtidak

menimbulkan hipertensi rebound pada penghentian mendadak

Tidak menembus BBB

Diekskresi sebagian besar melalui fesestidak perlu penyesuaian dosis pada

gangguan fungsi ginjal

Perlu penyesuaian pada gangguan fungsi hepar

- Dosis

Tablet

Dewasa: 40 mg 1 x/hr. Maks: 80 mg 1 x/hr.

- Pemberian Obat

Dapat diberikan bersama atau tanpa makanan.

Page 5: Furosemid

- Peringatan dan Perhatian

Kardiopati iskemik atau penyakit jantung iskemik, anak < 18 tahun, hipertensi

renovaskular, gangguan fungsi ginjal, transplantasi ginjal, deplesi vol intravaskular, gagal

jantung kongestif, aldosteronisme primer, stenosis karup aorta dan mitral, kardiopati

hipertrofi obstruktif, hiperkalimia, gangguan fungsi hati, tukak lambung atau tukak

duodenum atau kelainan patologis lain pada GI.

- Efek Samping

Hipotensi (terutama pada pasien yang juga menerima diuretik, gagal jantung,

sirosis, dan yang tekanan darahnya sangat bergantung oleh angiotensin II dosis

harus dimulai dari paling rendah

Hiperkalemia (biasanya bersamaan dengan faktor lain seperti insufisiensi renal,

konsumsi K+ berlebihan, dan pemberian obat yang meretensi kalium

Fungsi ginjal yang menurun (terutama berhubungan dengan stenosis arteri renalis)

- Kontraindikasi

Hamil trimester 2 dan 3, laktasi, gangguan hati dan ginjal berat, hipokalemia refrakter,

hiperkalemia, kolestasis dan penyakit obstruksi saluran empedu, intoleransi fruktosa

herediter.

- Interaksi obat

NSAID meretensi air dan garam menurunkan efek antihipertensi

Obat antihipertensi lain; digoksin, warfarin, hidroklorotiazid, glibenklamid,

ibuprofen, parasetamol, simvastatin & amlodipin; antagonis reseptor angiotensin

II, litium.