fungsi bimbingan konseling

12
FUNGSI BIMBINGAN KONSELING Pelayanan bimbingan konseling mengemban sejumlah fungsi yang hendak dipenuhi melalui pelaksanaan kegiatan bimbingan konseling. Fungsi-fungsi yang dimaksud mencakup: a. F un gsi Pemahaman  Fungsi pemahaman yaitu fungsi bimbingan konseling yang akan menghasilkan  pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan kepen tingan pengembangan  peserta didik, baik pema haman tentang diri peserta didik, lingkungan, maupun lingkungan ”yan g lebih luas”. Bagi guru, fungsi pemahaman seyogyanya menjadi landasan dalam melakukan  berbagai jenis layanan. Tanpa dilandasi oleh pemahaman yang benar, misalnya pemahaman tentang peserta didik, akan membuat layanan yang diberikan menjadi sangat tidak efisien dan tidak efektif dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu, keterampilan guru dalam memanfaatkan berbagai data yang dihasilkan melalui kegiatan aplikasi instrumentasi perlu terus ditingkatkan. Keterampilan yang dimaksud mencakup  pemahaman yang benar tentang berbagai karakteristik instrumen, baik tes maupun non tes, keterampilan dalam menyelenggarakan kegiatan pengumpulan data, keterampilan dalam mengolah dan menafsirkan data, serta keterampilan dalam menghimpun, dan mengkomunikasikan data untuk berbagai kepentingan. Bahkan dalam kondisi tertentu guru perlu mengembangkan keterampilan untuk merancang dan mengembangkan instrumennya sendiri. Pemahaman itu meliputi:  Pemahaman tentang diri peserta didik, terutama oleh peserta didik sendiri, orangtua, guru pada umumnya, dan guru pembimbing.  Pemahaman tentang lingkungan peserta didik (termasuk di dalamnya lingkungan keluarga dan sekolah), terutama oleh peserta didik sendiri, orangtua, guru pada umumnya, dan guru  pembimbing.

Upload: jesse-fling

Post on 30-Oct-2015

119 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

adsdf

TRANSCRIPT

7/15/2019 FUNGSI BIMBINGAN KONSELING

http://slidepdf.com/reader/full/fungsi-bimbingan-konseling-5633842351b6a 1/12

FUNGSI BIMBINGAN KONSELING 

Pelayanan bimbingan konseling mengemban sejumlah fungsi yang hendak dipenuhi

melalui pelaksanaan kegiatan bimbingan konseling. Fungsi-fungsi yang dimaksud mencakup:

a.  Fungsi Pemahaman  

Fungsi pemahaman yaitu fungsi bimbingan konseling yang akan menghasilkan

 pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan kepentingan pengembangan

 peserta didik, baik pemahaman tentang diri peserta didik, lingkungan, maupun lingkungan ”yang

lebih luas”. Bagi guru, fungsi pemahaman seyogyanya menjadi landasan dalam melakukan

 berbagai jenis layanan. Tanpa dilandasi oleh pemahaman

yang benar, misalnya pemahaman tentang peserta didik, akan membuat layanan yang diberikan

menjadi sangat tidak efisien dan tidak efektif dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Olehkarena itu, keterampilan guru dalam memanfaatkan berbagai data yang dihasilkan melalui

kegiatan aplikasi instrumentasi perlu terus ditingkatkan. Keterampilan yang dimaksud mencakup

 pemahaman yang benar tentang berbagai karakteristik instrumen, baik tes maupun non tes,

keterampilan dalam menyelenggarakan kegiatan pengumpulan data, keterampilan dalammengolah dan menafsirkan data, serta keterampilan dalam menghimpun, dan

mengkomunikasikan data untuk berbagai kepentingan. Bahkan dalam kondisi tertentu guru perlu

mengembangkan keterampilan untuk merancang dan mengembangkan instrumennya sendiri.Pemahaman itu meliputi:

  Pemahaman tentang diri peserta didik, terutama oleh peserta didik sendiri, orangtua, guru pada

umumnya, dan guru pembimbing.

  Pemahaman tentang lingkungan peserta didik (termasuk di dalamnya lingkungan keluarga dan

sekolah), terutama oleh peserta didik sendiri, orangtua, guru pada umumnya, dan guru

 pembimbing.

7/15/2019 FUNGSI BIMBINGAN KONSELING

http://slidepdf.com/reader/full/fungsi-bimbingan-konseling-5633842351b6a 2/12

  Pemahaman tentang lingkungan ”yang lebih luas” (termasuk di dalamnya informasi pendidikan,

informasi jabatan/pekerjaan, dan informasi sosial dan budaya/nilai-nilai), terutama oleh peserta

didik 

b.  Fungsi Pencegahan  

Fungsi pencegahan yaitu fungsi bimbingan konseling yang akan menghasilkan

tercegahnya atau terhindarnya peserta didik dari berbagai permasalahan yang mungkin timbul,

yang akan dapat mengganggu, menghambat, ataupun menimbulkan kesulitan dan kerugian-

kerugian tertentu dalam proses perkembangannya. Sekalipun fungsi pencegahan ini memiliki

nilai yang strategis, akan tetapi program bimbingan yang secara khusus mengarah pada fungsi ini

masih sangat jarang dilakukan secara khusus. Di sekolah, pelayanan bimbingan konseling sering

disalahartikan, yaitu ditujukan hanya untuk menangani anak-anak yang suka mengganggu teman,

 bolos, malas belajar, dsb. Padahal pelayanan bimbingan konseling ditujukan untuk semua anak,

termasuk anak-anak yang biasa saja. Bagi mereka, pelayanan bimbingan tentu bersifat

 pencegahan, agar mereka terhindar dari prilaku yang dapat menghambat pencapaian prestasi

 belajar yang optimal. Jika kekeliruan ini tidak segera dibenahi, maka kesan bahwa bimbingan

hanya menangani anak-anak yang ”bermasalah,” akan terus berlanjut. 

c.  Fungsi Pengentasan  

Fungsi pengentasan, yaitu fungsi bimbingan konseling yang akan menghasilkan

terentaskannya atau teratasinya berbagai permasalahan yang dialami oleh peserta didik. Fungsi

 pengentasan hendaknya tetap dilakukan dengan memberdayakan seluruh kemampuan siswa

dan/atau pihak-pihak yang dekat dengan siswa, sehingga keputusan yang diambil merupakan

keputusan siswa dan/atau pihak-pihak yang dekat dengan siswa, dan bukan keputusan guru yang

dipaksakan pada siswa. Untuk mendukung itu, keterampilan guru, terutama yang terkait dengan

7/15/2019 FUNGSI BIMBINGAN KONSELING

http://slidepdf.com/reader/full/fungsi-bimbingan-konseling-5633842351b6a 3/12

fungsi pengentasan, baik melalui kegiatan konseling perorangan maupun kelompok perlu terus

ditingkatkan. Beberapa keterampilan dasar yang seyogyanya dimiliki misalnya, keterampilan

 bersikap (attending ), dan keterampilan memberikan bantuan (helping ). Hal ini dilandasi oleh

 pertimbangan, bahwa cara guru duduk, menggerakan anggota badan, atau menampilkan rona

muka yang menyenangkan, seringkapi dapat mengurangi kecemasan dan ketegangan klien,

sekalipun pembahasan terhadap masalahnya sendiri belum dilakukan. Apalagi jika diikuti

dengan keterampilan lainnya, seperti keterampilan memberikan bantuan.

d.  Fungsi Pemeli haraan dan Pengembangan  

Fungsi pemeliharaan dan pengembangan yaitu fungsi bimbingan konseling yang akan

menghasilkan terpelihara dan terkembangkannya berbagai potensi dan kondisi positif peserta

didik dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan. Fungsi

 pemeliharaan dan pengembangan dalam pelaksanaannya tidak akan secara efektif dilaksanakan

 jika guru memahami betul peserta didik yang dibimbingnya, sehingga berbagai jenis layanan

yang diberikan untuk terpelihara dan trkembangkan potensi para siswa sesuai dengan kebutuhan

dan keadaan siswa itu sendiri. 

1.  1. Fungsi Pencegahan: 

Bimbingan yang sistematis sehingga hal-hal yang dapat menghambat seperti kesulitan belajar,

kekurangan intormasi, masalah sosial dan sebagainya dapat dihindari. Pelayanan bimbingan dan

konseling dapat berfungsi pencegahan, artinya merupakan usaha pencegahan terhadap timbulnyamasalah. Dalam fungsi ini layanan yang diberikan berupa bantuan bagi para siswa agar terhindar 

dan berbagai masalah yang dapat menghambat perkembangannya tersebut dapat ditempuh

melalui program bimbingn.

Melalui fungsi ini, konselor memberikan bimbingan kepada konseli tentang cara menghindarkan

diri dari perbuatan atau kegiatan yang membahayakan dirinya. Adapun teknik yang dapatdigunakan adalah pelayanan orientasi, informasi, dan bimbingan kelompok. Beberapa masalah

7/15/2019 FUNGSI BIMBINGAN KONSELING

http://slidepdf.com/reader/full/fungsi-bimbingan-konseling-5633842351b6a 4/12

yang perlu diinformasikan kepada para konseli dalam rangka mencegah terjadinya tingkah laku

yang tidak diharapkan, diantaranya : bahayanya minuman keras, merokok, penyalahgunaan obat-

obatan, drop out, dan pergaulan bebas (free sex).

Beberapa kegiatan bimbingan yang dapat berfungsi pencegahan, antara lain:

1.  Program orientasi, yang memberi kesempatan kepada para mahasiswa untuk lebih

mengenal sekolah sebagai lingkungannya yang baru. Dalam program ini dapat

disampaikan berbagai informasi seperti: kurikulum, cara-cara belajar, fasilitas belajar,hubungan sosial, tata tertib sekolah, informasi pekerjaan, dan sebagainya.

2.  Program bimbingan karir, yang membantu para mahasiswa untuk memperoleh

 pemahaman diri dan lingkungan yang lebih baik serta mengembangkannya ke arah pencapaian karir yang sesuai dengan bakat, minat, cita-cita, dan kemampuan.

3.  Program pengumpulan data yang memungkinkan diperolehnya data yang lebih lengkap

dan tepat yang amat diperlukan guna pemahaman pribadi siswa secara lebih mendalam.

4.  Program kegiatan kelompok, seperti diskusi bermain peranan dinamika kelompok dan

teknik-teknik pendekatan kelompok lainnya. Melalui kegiatan ini diharapkan para siswamemperoleh pemahaman diri secara lebih baik di samping meningkatkan pemahaman

lingkungan dan kemampuan mengambil keputusan secara tepat.

5.  2. Fungsi Penyesuaian 

Yang dimaksud dengan fungsi penyesuaian adalah bahwa pelayanan bimbingan dan konseling berfungsi rnembantu terciptanya penyesuaian antara siswa dan lingkungannya. Dengan

demikian, adanya kesesuaian antara pribadi siswa dan sekolah sebagai lingkungan merupakan

sasaran fungsi ini.

Fungsi Penyesuaian membantu para pelaksana pendidikan, kepala Sekolah/Madrasah dan staf,

konselor, dan guru untuk menyesuaikan program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan,minat, kemampuan, dan kebutuhan konseli. Dengan menggunakan informasi yang memadaimengenai konseli, pembimbing/konselor dapat membantu para guru dalam memperlakukan

konseli secara tepat, baik dalam memilih dan menyusun materi Sekolah/Madrasah, memilih

metode dan proses pembelajaran, maupun menyusun bahan pelajaran sesuai dengan kemampuandan kecepatan konseli.

Fungsi penyesuaian mempunyai dua arah. Arah pertama adalah bantuan kepada para siswa agar 

dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan sekolah. Arah kedua adalah bantuan dalam

mengembangkan program pendidikan yang sesuai dengan keadaan masing-masing siswa. Jadi,

dalam arah kedua ini lingkungan yang disesuaikan terhadap keadaan siswa. Berikut ini akandijelaskan kedua arah fungsi penyesuaian tersebut.

1.  Pertama Keberhasilan para siswa dalam belajarnya di sekolah banyak dipengaruhi olehkemampuan menyesuaikan diri terhadap lingkungan Sekolah sebagai suatu “tata sosial

 budaya tersendiri” ( merupakan suatu lingkungan tertentu bagi siswa dengan segala

tuntutan dan norma-normanya. Siswa harus mampu menyesuaikan dirinya dalamlingkungan sekolah yang mungkin berbeda dengan lingkungan sebelumnya. Untuk dapat

menyesuaikan diri dengan sebaik-baiknya para siswa perlu mendapat bantuan yang

7/15/2019 FUNGSI BIMBINGAN KONSELING

http://slidepdf.com/reader/full/fungsi-bimbingan-konseling-5633842351b6a 5/12

terarah dan sistematis. Dalam hubungan ini program bimbingan dan konseling

memberikan bantuan kepada para siswa agar mereka dapat menyesuaikan diri dengan

sebaik-baiknya di lingkungan sekolah.

Beberapa kegiatan bimbingan dan konseling dalam fungsi ini antara lain:

1) Orientasi terhadap sekolah, untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai

 berbagai hal antara lain: kurikulum, cara belajar, fasilitas, ketentuan akademik, dan sebagainya;

2) Kegiatan-kegiatan kelompok untuk memperoleh penyesuaian sosial yang lebih baik;

3) Pengumpulan data siswa untuk memperoleh pemahaman diri yang lebih baik sebagai

 penyesuaian diri terhadap lingkungan;

4) Konseling perorangan untuk mengarahkan siswa demi penyesuaian diri yang lebih baik 

terhadap lingkungan.

1.  Kedua, seperti telah dikemukakan dalam bagian terdahulu, perbedaan perorangan di

antara siswa. Ini berarti bahwa siswa yang satu  berbeda dengan siswa lainnya dalam satu

atau beberapa aspek kepribadiannya. Ada siswa yang cepat dalam belajar, dan ada pulayang lambat. Demikian pula ada siswa yang penuh minat terhadap suatu kegiatan,

sementara ada pula sejumlah siswa yang kurang berminat. Agar para siswa mendapat

kepuasan diri secara optimal perlu dikembangkan program pendidikan yang disesuaikandengan keadaan masing masing siswa. Dengan kata lain perlu adanya program yang

disesuaikan dengan keadaan masing-masing siswa. Dalam hubungan ini pelayanan

 bimbingan dan konseling berfungsi membantu mengenali keadaan pribadi masing-masing

siswa dan kemudian membantu mengembangkan program-program pendidikan yang

disesuaikan dengan keadaan pribadi masing-masing siswa itu. Program yangdikembangkan ini dapat berupa program perorangan ataupun program kelompok, seperti

 paket program belajar sendiri, program kegiatan ekstra kurikuler, kegiatan kesenian,kegiatan keterampilan, dan sebagainya, yang semuanya itu bersifat pilihan.

1.  3. Fungsi Perbaikan 

Fungsi perbaikan adalah fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli sehingga

dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaan dan bertindak (berkehendak).

Konselor melakukan intervensi (memberikan perlakuan) terhadap konseli supaya memiliki pola

 berfikir yang sehat, rasional dan memiliki perasaan yang tepat sehingga dapat mengantarkanmereka kepada tindakan atau kehendak yang produktif dan normatif.

Meskipun fungsi pencegahan, penyaluran, dan penyesuaian telah dilaksanakan, namun siswayang bersangkutan masih mungkin mengalami masalah-masalah tertentu. Di sinilah fungsi

 perbaikan dan pelayanan bimbingan dan konseling diperlukan. Dalam hal ini bantuan bimbingan

dan konseling berusaha untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi siswa. Bantuan yangdiberikan itu tentulah amat tergantung pada masalah yang dihadapi, baik dalam jenisnya,

sifatnya, maupun bentuknya. Pendekatan yang dipakai dalam pemberian bantuan itu dapat

7/15/2019 FUNGSI BIMBINGAN KONSELING

http://slidepdf.com/reader/full/fungsi-bimbingan-konseling-5633842351b6a 6/12

 bersifat perorangan ataupun kelompok, langsung berhadapan dengan siswa yang bersangkutan,

melalui perantaraan orang lain (misalnya orang tua), ataupun melalui pengubahan lingkungan.

1.  4. Fungsi Pemyaluran 

Fungsi penyaluran adalah fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli memilihkegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan karir atau

 jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya. Dalam

melaksanakan fungsi ini, konselor perlu bekerja sama dengan pendidik lainnya di dalam maupundi luar lembaga pendidikan.

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah para siswa perlu dibantu agar memperoleh

 prestasi yang sebaik-baiknya. Untuk itu setiap siswa hendaknya mendapatkan kesempatan untuk 

mengembangkan, sesuai dengan keadaan pribadinya masing-masing (seperti bakat, minat,

kebutuhan, kecakapan, dan sebagainya).

Dalam hubungan ini bimbingan dan konseling membantu siswa mendapatkan kesempatan penyaluran pribadinya masing-masing. Melalui fungsi penyaluran, bimbingan dan konselingmengenali masing-masing siswa secara perseorangan, dan kemudian membantunya dalam

 penyaluran ke arah kegiatan atas program yang dapat menunjang tercapainya perkembangan

yang optimal.

Bentuk kegiatan bimbingan dan konseling dalam fungsi ini misalnya, bantuan dalam:

1.  memperoleh jurusan yang tepat;

2.  menyusun program belajar;

3.   pengembangan bakat dan minat;

4. 

 perencanaan karir.

Bimbingan dan konseling adalah wilayah layanan yang bertujuan memandirikan individu yangnormal dan sehat dalam menavigasi perjalanan hidupnya melalui pengambilan keputusan

termasuk yang terkait dengan keperluan untuk memilih, meraih serta mempertahankan karier 

untuk mewujudkan kehidupan yang produktif dan sejahtera, serta untuk menjadi wargamasyarakat yang peduli kemaslahatan umum melalui pendidikan (the Common Good )

(Sternberg, 2003). Konteks tugas konselor pada jenjang Sekolah Menengah merupakan Nieche 

yang paling subur bagi konselor karena di jenjang itulah konselor dapat berperan secara

maksimal dalam memfasilitasi peserta didik mengaktualisasikan segala potensi yang dimilikinya.Hanya saja, terdapat perbedaan yang khas antara peran konselor yang menggunakan proses

 pengenalan diri konseli sebagai konteks layanan dalam rangka menumbuhkan kemandirian

mereka mengambil sendiri berbagai keputusan penting dalam perjalanan hidupnya yang

 berkaitan dengan pendidikan maupun tentang pemilihan, penyiapan diri serta kemampuanmempertahan karier, dengan bekerja sama saling isi-mengisi dengan guru yang menggunakan

mata pelajaran sebagai konteks layanan dengan menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik,

yaitu pembelajaran yang sekaligus berdampak mendidik.

7/15/2019 FUNGSI BIMBINGAN KONSELING

http://slidepdf.com/reader/full/fungsi-bimbingan-konseling-5633842351b6a 7/12

Pendidikan mempunyai sebuah tanggangjawab untuk mengembangkan kualitas yang unik dari

setiap individu. Lebih spesifik, pendidikan harus mampu mengembangkan kecakapan individu di

 bidang seni, ilmu-pengetahuan, penyesuaian sosial, filosofi individu, demikian juga keahliandalam praktik nyata. Keunikan dari sebuah pribadi biasanya menemukan ungkapan terbaiknya

dalam aktivitas sendiri diluar pekerjaan yang ditekuni sendiri. Melalui pendidikan seseorang

memiliki kesempatan mengembangkan kesenangan tertentu, kemampuan, dan bakat.

Sekolah harus digunakan secara bijak supaya tidak dieksploitasi dan mengalami penurunan

makna. Dalam seperempat abad dua puluh terakhir ini, jelas bahwa sekolah dasar dan menengahmenjadi sasaran tekanan, yang dapat membuat sekolah tersebut melemah dan membelok dari

tujuan utama sekolah itu sendiri. Sebagai contoh, beberapa orang menghendaki agar sekolah

menjadi institusi yang menyediakan program – program kesejahteraan yang lebih besar untuk 

anak, sedangkan yang lain datang kesekolah untuk menolak pendidikan universal dan mendidik kelompok terpilih. Walaupun hak prerogative masyarakat untuk menetapkan dengan persetujuan

umum tujuan-tujuan dari institusi mereka tetap ada, kepemimpinan yang tepat untuk mencegah

 pelemahan dalam usaha pendidikan haruslah disediakan oleh masyarakat individu dan

menyiagakan pendidik-pendidik professional.

http://machfudherman.wordpress.com/2010/01/28/fungsi-bimbingan-konseling/ 

Supervisi Pengajaran 

oleh steofandi fizari, dkk 

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SUPERVISI PENGAJARAN

Kata Supervisi berasal dari bahasa Inggris yaitu Supervision yang artinya melihat dengan sangatteliti pekerjaan secara keseluruhan. Sedangkan orang yang melakukan Supervisi disebut dengan

Supervisor. [1]

Dalam pemakaiannya secara umum, Supervision diberi arti sama dengan direction, management,

dan supervisor, dengan director, manager, dalam bahasa umum ini, ada kecondongan untuk 

membatasi pemakain istilah supervisor pada orang-orang yang berada dalam kedudukan yanglebih bawah dalam hirierki manajemen. Istilah-istilah umum bagi kedudukan-kedudukan ini

7/15/2019 FUNGSI BIMBINGAN KONSELING

http://slidepdf.com/reader/full/fungsi-bimbingan-konseling-5633842351b6a 8/12

selain dari supervisor adalah foreman dan superintendent, yang di Negara kita disebut “mandor”,

“pengawas”, “inspektur”, “opsiner”, dan “opseter”. Merekalah yang bertnggung jawab secara

langsung dan bertatap muka tentang kegiatan-kegiatan dari hari ke hari sekelompok pegawai bawahan.

Dalam sistem sekolah yang sedang berkembang, situasinya agak lain. Dalam Carter Good’sDictionary of Education, misalnya Supervisi diartikan sebagai: “Segala usaha para pejabat

sekolah yang diangkat dan diarahkan kepada penyediaan kepemimpinan bagi para guru datang

 pendidikan yang lain dalam perbaikan pengajaran, melihat stimulasi pertumbuhan professionaldan perkembangan dari para guru, seleksi dan revisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran,

dan metode-metode mengajar, serta eveluasi pengajaran.”[2] 

Sedangkan pengertian Supervisi yang dirumuskan oleh beberapa pakar adalah sebagai berikut:

1. Ben M. Harris, dalam bukunya supervisor Behavior in Education, 175, menyatakan Supervisiadalah apa yang personalia sekolah lakukan dengan orang dewasa an alat-alat dalam rangka

mempertahankan atau mengubah pengelolaan sekolah untuk mempengaruhi langsung pencapaiantujuan instruksional sekolah. Supervisi mempunyai impact dengan pelajar melalui perantaraan

orang lain dan alat.

2. Prof. Dr. Burhanuddin Harahap, dalam bukunya Supervisi Pendidikan, 1983, menyatakan“Supervisi adlah kegiatan yang dijalankan terhadap orang yang menimbulkan atau yang potensial menimbulkan komunikasi dua arah.” 

3. Drs. Ngalim Purwanto, dkk, dalam bukunya Administrasi Pendidikan, 1979, menyatakan:

Supervisi adalah suatu aktifitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan

 pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif.

4. Drs. Ametembun, dalam bukunya Supervisi Pendidikan, 1975, menyatakan: Supervisi

Pendidikan adalah pembinaan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu belajar-mengajar di kelas pada khususnya.

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat dikemukakan secara sederhana bahwaSupervisi pada dasarnya adalah upaya untuk meningkatkan mutu pengajaran di sekolah. Ia

 berintikan program pengajaran dengan ditunjang oleh unsur-unsur lain, seperti guru, sarana dan

 prasarana, kurikulum, sistem pengajaran dan penilaian. Supervisor bertugas dan bertanggung

 jawab memperhatikan perkembangan unsur-unsur tersebut secara berkelanjutan.[3]

Dalam dunia pendidikan di Indonesia, perkataan Supervisi belum begitu popular. Sejak zaman penjajahan Belanda hingga sekarang orang lebih mengenal kata “inspeksi” daripada Supervisi.Pengertian “inspeksi” sebagai warisan peninggalan Belanda itu, cenderung kepada pengawasan

yang bersifat otokratis, yang berarti mencari kesalahan-kesalahan guru dan kemudian

menghukumnya. Sedangkan Supervisi mengandung pengertian yang lebih demokratis.

Dalam pelaksanaannya, Supervisi bukan hanya mengawasi apakah para guru atau pegawai

menjalankan tugas sebaik-baiknya sesuai dengan instruksi atau ketentuan-ketentuan yang telah

7/15/2019 FUNGSI BIMBINGAN KONSELING

http://slidepdf.com/reader/full/fungsi-bimbingan-konseling-5633842351b6a 9/12

digariskan, tetapi juga berusaha bersama guru-guru, bagaimana memperbaiki proses belajar-

mengajar. Jadi, dalam kegiatan Supervisi, guru-guru tidak dianggap sebagai pelaksana pasif,

melainkan diperlakukan sebagai partner bekerja yang memiliki ide-ide, pendapat-pendapat, dan pengalaman-pangalaman yang perlu didengar dan dihargai serta diikut sertakan di dalam usaha-

usaha perbaikan pendidikan. [4]

Hal di atas sesuai dengan rumusan Burton, yaitu:[5]

Ø Supervisi yang baik adalah mengarahkan perhatiannya kepada dasar-dasar pendidikan dancara-cara belajar serta perkembangannya dalam pencapaian tujuan umum pendidikan.

Ø Tujuan Supervisi adalah perbaikan dan perkembangan proses belajar-mengajar secara total.

Ø Fokusnya pada setting for learning, bukan pada seseorang atau sekelompok orang.

Jadi supervisi pengajaran adalah kegiatan-kegiatan kepengawasan yang ditujukan untuk 

memperbaiki kondisi-kondisi baik personil maupun material yang memungkinkan terciptanyasituasi kepengawasan yang lebih baik demi tercarapainya tujuan pendidikan.

B. PRINSIP-PRINSIP SUPERVISI

Beberapa prinsip pokok tentang Supervisi modern:

1. Supervisi merupakan bagian integral dari program pendidikan. Ia adalah jasa yang bersifat

kooperatif dan mengikut sertakan, karenanya para guru hendaknya dilibatkan seberapa dapat

dalam pengembangan program Supervisi.

2. Semua guru memerlukan dan berhak atas bantuan Supervisi.

3. Supervisi hendaknya disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan perseorangan dari personil

sekolah.

4. Supervisi hendaknya membantu menjelaskan tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran pendidikan,

dan hendaknya menerangkan implikasi-implikasi dari tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran tersebut.

5. Supervisi hendaknya membantu memperbaiki sikap dan hubungan dari semua anggota staf sekolah, dan membantu dalam pembangunan hubungan sekolah-masyarakat yang baik.

6. Tanggung jawab bagi pengembangan program Supervisi berada pada kepala sekolah bagisekolahnya dan pengawas atau pemilik bagi sekolah-sekolah yang berada di wilayahnya.

7. Harus ada dana yang memadai bagi program kegiatan Supervisi dalam anggaran tahunan, serta

 personil, material, dan perlengkapan yang mencukupi kebutuhan.

8. Efektifitas program Supervisi hendaknya dinilai secara periodik oleh para peserta.

7/15/2019 FUNGSI BIMBINGAN KONSELING

http://slidepdf.com/reader/full/fungsi-bimbingan-konseling-5633842351b6a 10/12

9. Supervisi hendaknya membantu menjelaskan dan menerapkan dalam praktik penemuan

 pendidikan yang mutakhir.

10. Supervisi kian bertambah diangkat dari situasi tertentu daripada dipaksakan dari atas.

Itulah beberapa prinsip dasar mengenai Supervisi modern yang mungkin bisa dijadikan danditerapkan dalam proses belajar-mengajar dalam dunia pendidikan.[6]

C. KEGIATAN-KEGIATAN SUPERVISI

Segala hal dalam sistem sekolah dirancang dengan maksud akhir pada sistem belajar dan pertumbuhannnya. Supervisi dapat meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. menilai hasil pendidikan dengan mengingat sasaran pendidikan yang telah disetujui

2. mempelajari situasi KBM untuk menetapkan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan

dan prestasi murid

3. memperbaiki situasi belajar mengajar 

o memperbaiki pedoman pengajaran

o memperbaiki alat pengajaran

o memperbaiki perbuatan guru dengan penggunaan Supervisi yang sesuai

o memperbaiki faktor-faktor yang terdapat pada pelajar seperti pengaruh pertumbuhan dan

 prestasinya

4. menilai saran-saran, metode, dan hasil Supervisi

o menerapkan teknik-teknik evaluasi

o menilai hasil program Supervisi tertentu yang membatasi keberhasilan program

o menilai dan memperbaiki perbuatan personil Supervisi

D. TEKNIK-TEKNIK SUPERVISI

Adapun dalam hal ini ada beberapa teknik dalam Supervisi antara lain:

1. Kunjungan kelas

kunjungan kelas merupakan salah satu cara paling baik memberikan supervisi pembelajaran

Karena dapat melihat kegiatan guru, murid dan masalah yang timbul.

7/15/2019 FUNGSI BIMBINGAN KONSELING

http://slidepdf.com/reader/full/fungsi-bimbingan-konseling-5633842351b6a 11/12

2. Pembicaraan individual

Pembicaraan individual merupakan teknik yang sangat penting karena pengawas untuk bekerjasecara individual dengan guru sehubungan dengan masalah-masalah profesionalnya.

3. Diskusi kelompok 

Dalam hal ini adalah suatu kegiatan di mana kelompok orang yang berkumpul dalam situasi bertatap muka dan melalui interaksi lisan bertukar informasi atau berusaha untuk mencapai suatu

keputusan tentang masalah bersama.

4. Demonstrasi mengajar 

Dalam kegiatan pembelajaran sangat sukar menentukan mana yang benar dalam praktek mengajar karena mengajar menurut Siswoyo (1997) sebagai seni dan filusuf. Menurut pendapat

diatas mengajar dalam pekerjaan disekolah bukan pekerjaan yang mudah, sehingga kepala

sekolah dalam demonstrasi pembelajaran tidak perlu mengakui kelemahan dan perlu mencarikanahli yang dapat memberikan gambaran tentang pembelajaran yang baik 

5. Kunjungan kelas antarguru

Bahwa kunjungan kelas yang dilakukan guru-guru di antara mereka sendiri adalah efektif dan

sukai di mana biasanya direnakan atas permintaan guru-guru. Teknik ini lebih efektif lagi jikatiap observasi diikuti oleh suatu analisis yang berhati-hati.

6. Pengembangan kurikulum

Pentingnya relevansi kurikulum dengan kebutuhan murid dan masyarakat bagi memelihara danmeningkatkan kualiatas pendidikan.

7. Buletin Supervisi

Ini merupakan alat komunikasi yang efektif, hal ini biasanya berupa pengumuman-pengumuman,

analisis presentasi dalam pertemuan-pertemuan organisasi dan lain-lain.

8. Perpustakaan professional

Perpustakaan ini merupakan sumber informasi yang sangat membantu kepada pertumbuhan

 profesional personil pengajar di sekolah.

9. Lokarkarya

Lokarkarya menyediakan kesempatan untuk kerjasama, untuk mempertemukan ide-ide, untuk 

mendiskusikan masalah-masalah bersama dan profesional dalam berbagai bidang studi.

10. Survey sekolah-masyarakat[7]

7/15/2019 FUNGSI BIMBINGAN KONSELING

http://slidepdf.com/reader/full/fungsi-bimbingan-konseling-5633842351b6a 12/12

Merupakan komprehensif tentang masyarakat akan membantu guru dan kepala sekolah untuk 

memahami dengan lebih jelas program sekolah yang akan memenuhi kebutuhan dan kepentingan

murid.

Bahwasnya tidak satu teknik tunggal yang bisa memenuhi segala kebutuhan; dan bahwa suatu

teknik tidaklah baik atau buruk pada umumnya, melainkan dalam kondisi tertentu.

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Supervisi pengajaran merupakan kegiatan pengawasan untuk menciptakan situasi belajar-

mengajar yang lebih baik. Untuk itu dalam supervisi pengajaran harus ada yang menjalankannya

yang disebut supervisor. Dalam hal ini supervisor haruslah ang-orang yang memiliki kemampuan

untuk melakukan pengawasan. Oleh karena itu fungsi pengawasan dalam pendidikan bukansekedar control apakah segala kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau program yang

telah digariskan, tetapi lebih luas dari itu.

Adapun kegiatan supervisi pendidikan ini mencakup kondisi-kondisi atau syarat-syara personil

maupun material yang diperlukan untuk terciptanya situasi belajar-mengajar yang efektif.

B. SARAN

Dengan adanya pembelajaran supervisi ini, nantinya mahasiswa mampu mengimplikasikannya di

dalam dunia pendidikan, mulai dari hal yang terkecil.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Agama RI. Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam PedomaamPengembangan Administrasi dan Supervisi Pendidikan,: Jakarta, 2003.

Purwanto, Nglalim. 2008. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Rifa’i. Moh. 1982. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Jemmars Bandung.

Sutisna, Oteng. 1993. Administrasi Pendidikan. Bandung: Angkasa