fungsi bimbingan konseling
DESCRIPTION
adsdfTRANSCRIPT
7/15/2019 FUNGSI BIMBINGAN KONSELING
http://slidepdf.com/reader/full/fungsi-bimbingan-konseling-5633842351b6a 1/12
FUNGSI BIMBINGAN KONSELING
Pelayanan bimbingan konseling mengemban sejumlah fungsi yang hendak dipenuhi
melalui pelaksanaan kegiatan bimbingan konseling. Fungsi-fungsi yang dimaksud mencakup:
a. Fungsi Pemahaman
Fungsi pemahaman yaitu fungsi bimbingan konseling yang akan menghasilkan
pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan kepentingan pengembangan
peserta didik, baik pemahaman tentang diri peserta didik, lingkungan, maupun lingkungan ”yang
lebih luas”. Bagi guru, fungsi pemahaman seyogyanya menjadi landasan dalam melakukan
berbagai jenis layanan. Tanpa dilandasi oleh pemahaman
yang benar, misalnya pemahaman tentang peserta didik, akan membuat layanan yang diberikan
menjadi sangat tidak efisien dan tidak efektif dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Olehkarena itu, keterampilan guru dalam memanfaatkan berbagai data yang dihasilkan melalui
kegiatan aplikasi instrumentasi perlu terus ditingkatkan. Keterampilan yang dimaksud mencakup
pemahaman yang benar tentang berbagai karakteristik instrumen, baik tes maupun non tes,
keterampilan dalam menyelenggarakan kegiatan pengumpulan data, keterampilan dalammengolah dan menafsirkan data, serta keterampilan dalam menghimpun, dan
mengkomunikasikan data untuk berbagai kepentingan. Bahkan dalam kondisi tertentu guru perlu
mengembangkan keterampilan untuk merancang dan mengembangkan instrumennya sendiri.Pemahaman itu meliputi:
Pemahaman tentang diri peserta didik, terutama oleh peserta didik sendiri, orangtua, guru pada
umumnya, dan guru pembimbing.
Pemahaman tentang lingkungan peserta didik (termasuk di dalamnya lingkungan keluarga dan
sekolah), terutama oleh peserta didik sendiri, orangtua, guru pada umumnya, dan guru
pembimbing.
7/15/2019 FUNGSI BIMBINGAN KONSELING
http://slidepdf.com/reader/full/fungsi-bimbingan-konseling-5633842351b6a 2/12
Pemahaman tentang lingkungan ”yang lebih luas” (termasuk di dalamnya informasi pendidikan,
informasi jabatan/pekerjaan, dan informasi sosial dan budaya/nilai-nilai), terutama oleh peserta
didik
b. Fungsi Pencegahan
Fungsi pencegahan yaitu fungsi bimbingan konseling yang akan menghasilkan
tercegahnya atau terhindarnya peserta didik dari berbagai permasalahan yang mungkin timbul,
yang akan dapat mengganggu, menghambat, ataupun menimbulkan kesulitan dan kerugian-
kerugian tertentu dalam proses perkembangannya. Sekalipun fungsi pencegahan ini memiliki
nilai yang strategis, akan tetapi program bimbingan yang secara khusus mengarah pada fungsi ini
masih sangat jarang dilakukan secara khusus. Di sekolah, pelayanan bimbingan konseling sering
disalahartikan, yaitu ditujukan hanya untuk menangani anak-anak yang suka mengganggu teman,
bolos, malas belajar, dsb. Padahal pelayanan bimbingan konseling ditujukan untuk semua anak,
termasuk anak-anak yang biasa saja. Bagi mereka, pelayanan bimbingan tentu bersifat
pencegahan, agar mereka terhindar dari prilaku yang dapat menghambat pencapaian prestasi
belajar yang optimal. Jika kekeliruan ini tidak segera dibenahi, maka kesan bahwa bimbingan
hanya menangani anak-anak yang ”bermasalah,” akan terus berlanjut.
c. Fungsi Pengentasan
Fungsi pengentasan, yaitu fungsi bimbingan konseling yang akan menghasilkan
terentaskannya atau teratasinya berbagai permasalahan yang dialami oleh peserta didik. Fungsi
pengentasan hendaknya tetap dilakukan dengan memberdayakan seluruh kemampuan siswa
dan/atau pihak-pihak yang dekat dengan siswa, sehingga keputusan yang diambil merupakan
keputusan siswa dan/atau pihak-pihak yang dekat dengan siswa, dan bukan keputusan guru yang
dipaksakan pada siswa. Untuk mendukung itu, keterampilan guru, terutama yang terkait dengan
7/15/2019 FUNGSI BIMBINGAN KONSELING
http://slidepdf.com/reader/full/fungsi-bimbingan-konseling-5633842351b6a 3/12
fungsi pengentasan, baik melalui kegiatan konseling perorangan maupun kelompok perlu terus
ditingkatkan. Beberapa keterampilan dasar yang seyogyanya dimiliki misalnya, keterampilan
bersikap (attending ), dan keterampilan memberikan bantuan (helping ). Hal ini dilandasi oleh
pertimbangan, bahwa cara guru duduk, menggerakan anggota badan, atau menampilkan rona
muka yang menyenangkan, seringkapi dapat mengurangi kecemasan dan ketegangan klien,
sekalipun pembahasan terhadap masalahnya sendiri belum dilakukan. Apalagi jika diikuti
dengan keterampilan lainnya, seperti keterampilan memberikan bantuan.
d. Fungsi Pemeli haraan dan Pengembangan
Fungsi pemeliharaan dan pengembangan yaitu fungsi bimbingan konseling yang akan
menghasilkan terpelihara dan terkembangkannya berbagai potensi dan kondisi positif peserta
didik dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan. Fungsi
pemeliharaan dan pengembangan dalam pelaksanaannya tidak akan secara efektif dilaksanakan
jika guru memahami betul peserta didik yang dibimbingnya, sehingga berbagai jenis layanan
yang diberikan untuk terpelihara dan trkembangkan potensi para siswa sesuai dengan kebutuhan
dan keadaan siswa itu sendiri.
1. 1. Fungsi Pencegahan:
Bimbingan yang sistematis sehingga hal-hal yang dapat menghambat seperti kesulitan belajar,
kekurangan intormasi, masalah sosial dan sebagainya dapat dihindari. Pelayanan bimbingan dan
konseling dapat berfungsi pencegahan, artinya merupakan usaha pencegahan terhadap timbulnyamasalah. Dalam fungsi ini layanan yang diberikan berupa bantuan bagi para siswa agar terhindar
dan berbagai masalah yang dapat menghambat perkembangannya tersebut dapat ditempuh
melalui program bimbingn.
Melalui fungsi ini, konselor memberikan bimbingan kepada konseli tentang cara menghindarkan
diri dari perbuatan atau kegiatan yang membahayakan dirinya. Adapun teknik yang dapatdigunakan adalah pelayanan orientasi, informasi, dan bimbingan kelompok. Beberapa masalah
7/15/2019 FUNGSI BIMBINGAN KONSELING
http://slidepdf.com/reader/full/fungsi-bimbingan-konseling-5633842351b6a 4/12
yang perlu diinformasikan kepada para konseli dalam rangka mencegah terjadinya tingkah laku
yang tidak diharapkan, diantaranya : bahayanya minuman keras, merokok, penyalahgunaan obat-
obatan, drop out, dan pergaulan bebas (free sex).
Beberapa kegiatan bimbingan yang dapat berfungsi pencegahan, antara lain:
1. Program orientasi, yang memberi kesempatan kepada para mahasiswa untuk lebih
mengenal sekolah sebagai lingkungannya yang baru. Dalam program ini dapat
disampaikan berbagai informasi seperti: kurikulum, cara-cara belajar, fasilitas belajar,hubungan sosial, tata tertib sekolah, informasi pekerjaan, dan sebagainya.
2. Program bimbingan karir, yang membantu para mahasiswa untuk memperoleh
pemahaman diri dan lingkungan yang lebih baik serta mengembangkannya ke arah pencapaian karir yang sesuai dengan bakat, minat, cita-cita, dan kemampuan.
3. Program pengumpulan data yang memungkinkan diperolehnya data yang lebih lengkap
dan tepat yang amat diperlukan guna pemahaman pribadi siswa secara lebih mendalam.
4. Program kegiatan kelompok, seperti diskusi bermain peranan dinamika kelompok dan
teknik-teknik pendekatan kelompok lainnya. Melalui kegiatan ini diharapkan para siswamemperoleh pemahaman diri secara lebih baik di samping meningkatkan pemahaman
lingkungan dan kemampuan mengambil keputusan secara tepat.
5. 2. Fungsi Penyesuaian
Yang dimaksud dengan fungsi penyesuaian adalah bahwa pelayanan bimbingan dan konseling berfungsi rnembantu terciptanya penyesuaian antara siswa dan lingkungannya. Dengan
demikian, adanya kesesuaian antara pribadi siswa dan sekolah sebagai lingkungan merupakan
sasaran fungsi ini.
Fungsi Penyesuaian membantu para pelaksana pendidikan, kepala Sekolah/Madrasah dan staf,
konselor, dan guru untuk menyesuaikan program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan,minat, kemampuan, dan kebutuhan konseli. Dengan menggunakan informasi yang memadaimengenai konseli, pembimbing/konselor dapat membantu para guru dalam memperlakukan
konseli secara tepat, baik dalam memilih dan menyusun materi Sekolah/Madrasah, memilih
metode dan proses pembelajaran, maupun menyusun bahan pelajaran sesuai dengan kemampuandan kecepatan konseli.
Fungsi penyesuaian mempunyai dua arah. Arah pertama adalah bantuan kepada para siswa agar
dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan sekolah. Arah kedua adalah bantuan dalam
mengembangkan program pendidikan yang sesuai dengan keadaan masing-masing siswa. Jadi,
dalam arah kedua ini lingkungan yang disesuaikan terhadap keadaan siswa. Berikut ini akandijelaskan kedua arah fungsi penyesuaian tersebut.
1. Pertama Keberhasilan para siswa dalam belajarnya di sekolah banyak dipengaruhi olehkemampuan menyesuaikan diri terhadap lingkungan Sekolah sebagai suatu “tata sosial
budaya tersendiri” ( merupakan suatu lingkungan tertentu bagi siswa dengan segala
tuntutan dan norma-normanya. Siswa harus mampu menyesuaikan dirinya dalamlingkungan sekolah yang mungkin berbeda dengan lingkungan sebelumnya. Untuk dapat
menyesuaikan diri dengan sebaik-baiknya para siswa perlu mendapat bantuan yang
7/15/2019 FUNGSI BIMBINGAN KONSELING
http://slidepdf.com/reader/full/fungsi-bimbingan-konseling-5633842351b6a 5/12
terarah dan sistematis. Dalam hubungan ini program bimbingan dan konseling
memberikan bantuan kepada para siswa agar mereka dapat menyesuaikan diri dengan
sebaik-baiknya di lingkungan sekolah.
Beberapa kegiatan bimbingan dan konseling dalam fungsi ini antara lain:
1) Orientasi terhadap sekolah, untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai
berbagai hal antara lain: kurikulum, cara belajar, fasilitas, ketentuan akademik, dan sebagainya;
2) Kegiatan-kegiatan kelompok untuk memperoleh penyesuaian sosial yang lebih baik;
3) Pengumpulan data siswa untuk memperoleh pemahaman diri yang lebih baik sebagai
penyesuaian diri terhadap lingkungan;
4) Konseling perorangan untuk mengarahkan siswa demi penyesuaian diri yang lebih baik
terhadap lingkungan.
1. Kedua, seperti telah dikemukakan dalam bagian terdahulu, perbedaan perorangan di
antara siswa. Ini berarti bahwa siswa yang satu berbeda dengan siswa lainnya dalam satu
atau beberapa aspek kepribadiannya. Ada siswa yang cepat dalam belajar, dan ada pulayang lambat. Demikian pula ada siswa yang penuh minat terhadap suatu kegiatan,
sementara ada pula sejumlah siswa yang kurang berminat. Agar para siswa mendapat
kepuasan diri secara optimal perlu dikembangkan program pendidikan yang disesuaikandengan keadaan masing masing siswa. Dengan kata lain perlu adanya program yang
disesuaikan dengan keadaan masing-masing siswa. Dalam hubungan ini pelayanan
bimbingan dan konseling berfungsi membantu mengenali keadaan pribadi masing-masing
siswa dan kemudian membantu mengembangkan program-program pendidikan yang
disesuaikan dengan keadaan pribadi masing-masing siswa itu. Program yangdikembangkan ini dapat berupa program perorangan ataupun program kelompok, seperti
paket program belajar sendiri, program kegiatan ekstra kurikuler, kegiatan kesenian,kegiatan keterampilan, dan sebagainya, yang semuanya itu bersifat pilihan.
1. 3. Fungsi Perbaikan
Fungsi perbaikan adalah fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli sehingga
dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaan dan bertindak (berkehendak).
Konselor melakukan intervensi (memberikan perlakuan) terhadap konseli supaya memiliki pola
berfikir yang sehat, rasional dan memiliki perasaan yang tepat sehingga dapat mengantarkanmereka kepada tindakan atau kehendak yang produktif dan normatif.
Meskipun fungsi pencegahan, penyaluran, dan penyesuaian telah dilaksanakan, namun siswayang bersangkutan masih mungkin mengalami masalah-masalah tertentu. Di sinilah fungsi
perbaikan dan pelayanan bimbingan dan konseling diperlukan. Dalam hal ini bantuan bimbingan
dan konseling berusaha untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi siswa. Bantuan yangdiberikan itu tentulah amat tergantung pada masalah yang dihadapi, baik dalam jenisnya,
sifatnya, maupun bentuknya. Pendekatan yang dipakai dalam pemberian bantuan itu dapat
7/15/2019 FUNGSI BIMBINGAN KONSELING
http://slidepdf.com/reader/full/fungsi-bimbingan-konseling-5633842351b6a 6/12
bersifat perorangan ataupun kelompok, langsung berhadapan dengan siswa yang bersangkutan,
melalui perantaraan orang lain (misalnya orang tua), ataupun melalui pengubahan lingkungan.
1. 4. Fungsi Pemyaluran
Fungsi penyaluran adalah fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli memilihkegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan karir atau
jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya. Dalam
melaksanakan fungsi ini, konselor perlu bekerja sama dengan pendidik lainnya di dalam maupundi luar lembaga pendidikan.
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah para siswa perlu dibantu agar memperoleh
prestasi yang sebaik-baiknya. Untuk itu setiap siswa hendaknya mendapatkan kesempatan untuk
mengembangkan, sesuai dengan keadaan pribadinya masing-masing (seperti bakat, minat,
kebutuhan, kecakapan, dan sebagainya).
Dalam hubungan ini bimbingan dan konseling membantu siswa mendapatkan kesempatan penyaluran pribadinya masing-masing. Melalui fungsi penyaluran, bimbingan dan konselingmengenali masing-masing siswa secara perseorangan, dan kemudian membantunya dalam
penyaluran ke arah kegiatan atas program yang dapat menunjang tercapainya perkembangan
yang optimal.
Bentuk kegiatan bimbingan dan konseling dalam fungsi ini misalnya, bantuan dalam:
1. memperoleh jurusan yang tepat;
2. menyusun program belajar;
3. pengembangan bakat dan minat;
4.
perencanaan karir.
Bimbingan dan konseling adalah wilayah layanan yang bertujuan memandirikan individu yangnormal dan sehat dalam menavigasi perjalanan hidupnya melalui pengambilan keputusan
termasuk yang terkait dengan keperluan untuk memilih, meraih serta mempertahankan karier
untuk mewujudkan kehidupan yang produktif dan sejahtera, serta untuk menjadi wargamasyarakat yang peduli kemaslahatan umum melalui pendidikan (the Common Good )
(Sternberg, 2003). Konteks tugas konselor pada jenjang Sekolah Menengah merupakan Nieche
yang paling subur bagi konselor karena di jenjang itulah konselor dapat berperan secara
maksimal dalam memfasilitasi peserta didik mengaktualisasikan segala potensi yang dimilikinya.Hanya saja, terdapat perbedaan yang khas antara peran konselor yang menggunakan proses
pengenalan diri konseli sebagai konteks layanan dalam rangka menumbuhkan kemandirian
mereka mengambil sendiri berbagai keputusan penting dalam perjalanan hidupnya yang
berkaitan dengan pendidikan maupun tentang pemilihan, penyiapan diri serta kemampuanmempertahan karier, dengan bekerja sama saling isi-mengisi dengan guru yang menggunakan
mata pelajaran sebagai konteks layanan dengan menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik,
yaitu pembelajaran yang sekaligus berdampak mendidik.
7/15/2019 FUNGSI BIMBINGAN KONSELING
http://slidepdf.com/reader/full/fungsi-bimbingan-konseling-5633842351b6a 7/12
Pendidikan mempunyai sebuah tanggangjawab untuk mengembangkan kualitas yang unik dari
setiap individu. Lebih spesifik, pendidikan harus mampu mengembangkan kecakapan individu di
bidang seni, ilmu-pengetahuan, penyesuaian sosial, filosofi individu, demikian juga keahliandalam praktik nyata. Keunikan dari sebuah pribadi biasanya menemukan ungkapan terbaiknya
dalam aktivitas sendiri diluar pekerjaan yang ditekuni sendiri. Melalui pendidikan seseorang
memiliki kesempatan mengembangkan kesenangan tertentu, kemampuan, dan bakat.
Sekolah harus digunakan secara bijak supaya tidak dieksploitasi dan mengalami penurunan
makna. Dalam seperempat abad dua puluh terakhir ini, jelas bahwa sekolah dasar dan menengahmenjadi sasaran tekanan, yang dapat membuat sekolah tersebut melemah dan membelok dari
tujuan utama sekolah itu sendiri. Sebagai contoh, beberapa orang menghendaki agar sekolah
menjadi institusi yang menyediakan program – program kesejahteraan yang lebih besar untuk
anak, sedangkan yang lain datang kesekolah untuk menolak pendidikan universal dan mendidik kelompok terpilih. Walaupun hak prerogative masyarakat untuk menetapkan dengan persetujuan
umum tujuan-tujuan dari institusi mereka tetap ada, kepemimpinan yang tepat untuk mencegah
pelemahan dalam usaha pendidikan haruslah disediakan oleh masyarakat individu dan
menyiagakan pendidik-pendidik professional.
http://machfudherman.wordpress.com/2010/01/28/fungsi-bimbingan-konseling/
Supervisi Pengajaran
oleh steofandi fizari, dkk
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN SUPERVISI PENGAJARAN
Kata Supervisi berasal dari bahasa Inggris yaitu Supervision yang artinya melihat dengan sangatteliti pekerjaan secara keseluruhan. Sedangkan orang yang melakukan Supervisi disebut dengan
Supervisor. [1]
Dalam pemakaiannya secara umum, Supervision diberi arti sama dengan direction, management,
dan supervisor, dengan director, manager, dalam bahasa umum ini, ada kecondongan untuk
membatasi pemakain istilah supervisor pada orang-orang yang berada dalam kedudukan yanglebih bawah dalam hirierki manajemen. Istilah-istilah umum bagi kedudukan-kedudukan ini
7/15/2019 FUNGSI BIMBINGAN KONSELING
http://slidepdf.com/reader/full/fungsi-bimbingan-konseling-5633842351b6a 8/12
selain dari supervisor adalah foreman dan superintendent, yang di Negara kita disebut “mandor”,
“pengawas”, “inspektur”, “opsiner”, dan “opseter”. Merekalah yang bertnggung jawab secara
langsung dan bertatap muka tentang kegiatan-kegiatan dari hari ke hari sekelompok pegawai bawahan.
Dalam sistem sekolah yang sedang berkembang, situasinya agak lain. Dalam Carter Good’sDictionary of Education, misalnya Supervisi diartikan sebagai: “Segala usaha para pejabat
sekolah yang diangkat dan diarahkan kepada penyediaan kepemimpinan bagi para guru datang
pendidikan yang lain dalam perbaikan pengajaran, melihat stimulasi pertumbuhan professionaldan perkembangan dari para guru, seleksi dan revisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran,
dan metode-metode mengajar, serta eveluasi pengajaran.”[2]
Sedangkan pengertian Supervisi yang dirumuskan oleh beberapa pakar adalah sebagai berikut:
1. Ben M. Harris, dalam bukunya supervisor Behavior in Education, 175, menyatakan Supervisiadalah apa yang personalia sekolah lakukan dengan orang dewasa an alat-alat dalam rangka
mempertahankan atau mengubah pengelolaan sekolah untuk mempengaruhi langsung pencapaiantujuan instruksional sekolah. Supervisi mempunyai impact dengan pelajar melalui perantaraan
orang lain dan alat.
2. Prof. Dr. Burhanuddin Harahap, dalam bukunya Supervisi Pendidikan, 1983, menyatakan“Supervisi adlah kegiatan yang dijalankan terhadap orang yang menimbulkan atau yang potensial menimbulkan komunikasi dua arah.”
3. Drs. Ngalim Purwanto, dkk, dalam bukunya Administrasi Pendidikan, 1979, menyatakan:
Supervisi adalah suatu aktifitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan
pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif.
4. Drs. Ametembun, dalam bukunya Supervisi Pendidikan, 1975, menyatakan: Supervisi
Pendidikan adalah pembinaan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu belajar-mengajar di kelas pada khususnya.
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat dikemukakan secara sederhana bahwaSupervisi pada dasarnya adalah upaya untuk meningkatkan mutu pengajaran di sekolah. Ia
berintikan program pengajaran dengan ditunjang oleh unsur-unsur lain, seperti guru, sarana dan
prasarana, kurikulum, sistem pengajaran dan penilaian. Supervisor bertugas dan bertanggung
jawab memperhatikan perkembangan unsur-unsur tersebut secara berkelanjutan.[3]
Dalam dunia pendidikan di Indonesia, perkataan Supervisi belum begitu popular. Sejak zaman penjajahan Belanda hingga sekarang orang lebih mengenal kata “inspeksi” daripada Supervisi.Pengertian “inspeksi” sebagai warisan peninggalan Belanda itu, cenderung kepada pengawasan
yang bersifat otokratis, yang berarti mencari kesalahan-kesalahan guru dan kemudian
menghukumnya. Sedangkan Supervisi mengandung pengertian yang lebih demokratis.
Dalam pelaksanaannya, Supervisi bukan hanya mengawasi apakah para guru atau pegawai
menjalankan tugas sebaik-baiknya sesuai dengan instruksi atau ketentuan-ketentuan yang telah
7/15/2019 FUNGSI BIMBINGAN KONSELING
http://slidepdf.com/reader/full/fungsi-bimbingan-konseling-5633842351b6a 9/12
digariskan, tetapi juga berusaha bersama guru-guru, bagaimana memperbaiki proses belajar-
mengajar. Jadi, dalam kegiatan Supervisi, guru-guru tidak dianggap sebagai pelaksana pasif,
melainkan diperlakukan sebagai partner bekerja yang memiliki ide-ide, pendapat-pendapat, dan pengalaman-pangalaman yang perlu didengar dan dihargai serta diikut sertakan di dalam usaha-
usaha perbaikan pendidikan. [4]
Hal di atas sesuai dengan rumusan Burton, yaitu:[5]
Ø Supervisi yang baik adalah mengarahkan perhatiannya kepada dasar-dasar pendidikan dancara-cara belajar serta perkembangannya dalam pencapaian tujuan umum pendidikan.
Ø Tujuan Supervisi adalah perbaikan dan perkembangan proses belajar-mengajar secara total.
Ø Fokusnya pada setting for learning, bukan pada seseorang atau sekelompok orang.
Jadi supervisi pengajaran adalah kegiatan-kegiatan kepengawasan yang ditujukan untuk
memperbaiki kondisi-kondisi baik personil maupun material yang memungkinkan terciptanyasituasi kepengawasan yang lebih baik demi tercarapainya tujuan pendidikan.
B. PRINSIP-PRINSIP SUPERVISI
Beberapa prinsip pokok tentang Supervisi modern:
1. Supervisi merupakan bagian integral dari program pendidikan. Ia adalah jasa yang bersifat
kooperatif dan mengikut sertakan, karenanya para guru hendaknya dilibatkan seberapa dapat
dalam pengembangan program Supervisi.
2. Semua guru memerlukan dan berhak atas bantuan Supervisi.
3. Supervisi hendaknya disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan perseorangan dari personil
sekolah.
4. Supervisi hendaknya membantu menjelaskan tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran pendidikan,
dan hendaknya menerangkan implikasi-implikasi dari tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran tersebut.
5. Supervisi hendaknya membantu memperbaiki sikap dan hubungan dari semua anggota staf sekolah, dan membantu dalam pembangunan hubungan sekolah-masyarakat yang baik.
6. Tanggung jawab bagi pengembangan program Supervisi berada pada kepala sekolah bagisekolahnya dan pengawas atau pemilik bagi sekolah-sekolah yang berada di wilayahnya.
7. Harus ada dana yang memadai bagi program kegiatan Supervisi dalam anggaran tahunan, serta
personil, material, dan perlengkapan yang mencukupi kebutuhan.
8. Efektifitas program Supervisi hendaknya dinilai secara periodik oleh para peserta.
7/15/2019 FUNGSI BIMBINGAN KONSELING
http://slidepdf.com/reader/full/fungsi-bimbingan-konseling-5633842351b6a 10/12
9. Supervisi hendaknya membantu menjelaskan dan menerapkan dalam praktik penemuan
pendidikan yang mutakhir.
10. Supervisi kian bertambah diangkat dari situasi tertentu daripada dipaksakan dari atas.
Itulah beberapa prinsip dasar mengenai Supervisi modern yang mungkin bisa dijadikan danditerapkan dalam proses belajar-mengajar dalam dunia pendidikan.[6]
C. KEGIATAN-KEGIATAN SUPERVISI
Segala hal dalam sistem sekolah dirancang dengan maksud akhir pada sistem belajar dan pertumbuhannnya. Supervisi dapat meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. menilai hasil pendidikan dengan mengingat sasaran pendidikan yang telah disetujui
2. mempelajari situasi KBM untuk menetapkan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
dan prestasi murid
3. memperbaiki situasi belajar mengajar
o memperbaiki pedoman pengajaran
o memperbaiki alat pengajaran
o memperbaiki perbuatan guru dengan penggunaan Supervisi yang sesuai
o memperbaiki faktor-faktor yang terdapat pada pelajar seperti pengaruh pertumbuhan dan
prestasinya
4. menilai saran-saran, metode, dan hasil Supervisi
o menerapkan teknik-teknik evaluasi
o menilai hasil program Supervisi tertentu yang membatasi keberhasilan program
o menilai dan memperbaiki perbuatan personil Supervisi
D. TEKNIK-TEKNIK SUPERVISI
Adapun dalam hal ini ada beberapa teknik dalam Supervisi antara lain:
1. Kunjungan kelas
kunjungan kelas merupakan salah satu cara paling baik memberikan supervisi pembelajaran
Karena dapat melihat kegiatan guru, murid dan masalah yang timbul.
7/15/2019 FUNGSI BIMBINGAN KONSELING
http://slidepdf.com/reader/full/fungsi-bimbingan-konseling-5633842351b6a 11/12
2. Pembicaraan individual
Pembicaraan individual merupakan teknik yang sangat penting karena pengawas untuk bekerjasecara individual dengan guru sehubungan dengan masalah-masalah profesionalnya.
3. Diskusi kelompok
Dalam hal ini adalah suatu kegiatan di mana kelompok orang yang berkumpul dalam situasi bertatap muka dan melalui interaksi lisan bertukar informasi atau berusaha untuk mencapai suatu
keputusan tentang masalah bersama.
4. Demonstrasi mengajar
Dalam kegiatan pembelajaran sangat sukar menentukan mana yang benar dalam praktek mengajar karena mengajar menurut Siswoyo (1997) sebagai seni dan filusuf. Menurut pendapat
diatas mengajar dalam pekerjaan disekolah bukan pekerjaan yang mudah, sehingga kepala
sekolah dalam demonstrasi pembelajaran tidak perlu mengakui kelemahan dan perlu mencarikanahli yang dapat memberikan gambaran tentang pembelajaran yang baik
5. Kunjungan kelas antarguru
Bahwa kunjungan kelas yang dilakukan guru-guru di antara mereka sendiri adalah efektif dan
sukai di mana biasanya direnakan atas permintaan guru-guru. Teknik ini lebih efektif lagi jikatiap observasi diikuti oleh suatu analisis yang berhati-hati.
6. Pengembangan kurikulum
Pentingnya relevansi kurikulum dengan kebutuhan murid dan masyarakat bagi memelihara danmeningkatkan kualiatas pendidikan.
7. Buletin Supervisi
Ini merupakan alat komunikasi yang efektif, hal ini biasanya berupa pengumuman-pengumuman,
analisis presentasi dalam pertemuan-pertemuan organisasi dan lain-lain.
8. Perpustakaan professional
Perpustakaan ini merupakan sumber informasi yang sangat membantu kepada pertumbuhan
profesional personil pengajar di sekolah.
9. Lokarkarya
Lokarkarya menyediakan kesempatan untuk kerjasama, untuk mempertemukan ide-ide, untuk
mendiskusikan masalah-masalah bersama dan profesional dalam berbagai bidang studi.
10. Survey sekolah-masyarakat[7]
7/15/2019 FUNGSI BIMBINGAN KONSELING
http://slidepdf.com/reader/full/fungsi-bimbingan-konseling-5633842351b6a 12/12
Merupakan komprehensif tentang masyarakat akan membantu guru dan kepala sekolah untuk
memahami dengan lebih jelas program sekolah yang akan memenuhi kebutuhan dan kepentingan
murid.
Bahwasnya tidak satu teknik tunggal yang bisa memenuhi segala kebutuhan; dan bahwa suatu
teknik tidaklah baik atau buruk pada umumnya, melainkan dalam kondisi tertentu.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Supervisi pengajaran merupakan kegiatan pengawasan untuk menciptakan situasi belajar-
mengajar yang lebih baik. Untuk itu dalam supervisi pengajaran harus ada yang menjalankannya
yang disebut supervisor. Dalam hal ini supervisor haruslah ang-orang yang memiliki kemampuan
untuk melakukan pengawasan. Oleh karena itu fungsi pengawasan dalam pendidikan bukansekedar control apakah segala kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau program yang
telah digariskan, tetapi lebih luas dari itu.
Adapun kegiatan supervisi pendidikan ini mencakup kondisi-kondisi atau syarat-syara personil
maupun material yang diperlukan untuk terciptanya situasi belajar-mengajar yang efektif.
B. SARAN
Dengan adanya pembelajaran supervisi ini, nantinya mahasiswa mampu mengimplikasikannya di
dalam dunia pendidikan, mulai dari hal yang terkecil.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Agama RI. Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam PedomaamPengembangan Administrasi dan Supervisi Pendidikan,: Jakarta, 2003.
Purwanto, Nglalim. 2008. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Rifa’i. Moh. 1982. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Jemmars Bandung.
Sutisna, Oteng. 1993. Administrasi Pendidikan. Bandung: Angkasa