fungi dan prosista

15
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PENGENALAN PROTISTA DAN FUNGI Oleh : MURDIONO NPM. E1J010065 PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BENGKULU 2011

Upload: murdiono-mn

Post on 14-Dec-2014

439 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Fungi Dan Prosista

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

PENGENALAN PROTISTA DAN FUNGI

Oleh :

MURDIONO

NPM. E1J010065

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2011

Page 2: Fungi Dan Prosista

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Klasifikasi ilmiah menunjuk ke bagaimana ahli biologi mengelompokkan dan

mengkategorikan spesies dari organisme yang punah maupun yang hidup. Klasifikasi

modern berakar pada sistem Carolus Linnaeus, yang mengelompokkan spesies menurut

kesamaan sifat fisik yang dimiliki . Pengelompokan ini sudah direvisi sejak Carolus

Linnaeus untuk menjaga konsistensi dengan asas sifat umum yang diturunkan dari

Darwin.

Untuk mengenali dan mempelajari makhluk hidup secara keseluruhan tidak

mudah sehingga dibuat klasifikasi (pengelompokan) makhluk hidup. Klasifikasi

makhluk hidup adalah suatu cara memilah dan mengelompokkan makhluk hidup

menjadi golongan atau unit tertentu. Urutan klasifikasi makhluk hidup dari tingkat

tertinggi ke terendah (yang sekarang digunakan) adalah Domain (Daerah), Kingdom

(Kerajaan), Phylum atau Filum (hewan)/Divisio (tumbuhan), Classis (Kelas), Ordo

(Bangsa), Famili (Suku), Genus (Marga), dan Spesies (Jenis).

Tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah untuk mempermudah mengenali,

membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup. Membandingkan berarti mencari

persamaan dan perbedaan sifat atau ciri pada makhluk hidup.

1.2 Tujuan Praktikum

Tujuan praktikum pengenalan Protista adalah :

o Mahasiswa dapat membedakan antara protozoa dengan algae berdasarkan

beberapa karakter pembeda protista.

o Mahasiswa dapat membandingkan beberapa karakter penting dalam protista.

o Mahasiswa dapat membedakan kelompok protista mayoritas yang ditemukan

dengan menggunakan cara pengamatan yang berbeda.

Page 3: Fungi Dan Prosista

Tujuan praktikum pengenalan fungi adalah :

o Mahasiswa dapat membedakan antara fungi satu sel dengan fungi multi sel

dari pengamatan koloni maupun pengamatan sel.

o Mahasiswa mampu melakukan cara menghitung dan mengukur bagian tubuh

jamur.

Page 4: Fungi Dan Prosista

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Mikroorganisme, individunya memiliki organisasi sel yang sangat sederhana,

bersifat unisel atau jika multisel belum terjaadi diferensiasi sel dengan tegas. Menurut

Whittaker (1969) mikrooganisme terdiri dari 3 kingdom yaitu protista, fungi dan

monera. Ketiga kingdom ini di bedakan berdasarkan cara mendapatkan carbon,

organisasi selnya. (Purnomo, 2011).

2.1 Protista

Protista adalah mikroorganisme eukariota yang bukan hewan, tumbuhan, atau

fungus. Mereka pernah dikelompokkan ke dalam satu kerajaan bernama Protista, namun

sekarang tidak dipertahankan lagi. Penggunaannya masih digunakan untuk kepentingan

kajian ekologi dan morfologi bagi semua organisme eukariotik bersel tunggal yang

hidup secara mandiri atau, jika membentuk koloni, bersama-sama namun tidak

menunjukkan diferensiasi menjadi jaringan yang berbeda-beda. Dari sudut pandang

taksonomi, pengelompokan ini ditinggalkan karena bersifat parafiletik. Organisme

dalam Protista tidak memiliki kesamaan, kecuali pengelompokan yang mudah baik yang

bersel satu atau bersel banyak tanpa memiliki jaringan. Protista hidup di hampir semua

lingkungan yang mengandung air. Banyak protista, seperti algae, adalah fotosintetik dan

produsen primer vital dalam ekosistem, khususnya di laut sebagai bagian dari plankton.

Protista lain, seperti Kinetoplastid dan Apicomplexa, adalah penyakit berbahaya bagi

manusia, seperti malaria dan tripanosomiasis. (Wiki, 2011).

Protista pertama kali diusulkan oleh Ernst Haeckel. Secara tradisional, protista

digolongkan menjadi beberapa kelompok berdasarkan kesamaannya dengan kerajaan

yang lebih tinggi yaitu meliputi Protozoa yang menyerupai hewan bersel satu,

Protophyta yang menyerupai tumbuhan (mayoritas algae bersel satu), serta jamur lendir

dan jamur air yang menyerupai jamur.

Dulu, bakteri juga dianggap sebagai protista dalam sistem tiga kerajaan

(Animalia, Plantae termasuk jamur, dan Protista). Namun kemudian bakteri dipisah dari

protista setelah diketahui bahwa ia adalah prokariotik.

Page 5: Fungi Dan Prosista

Protozoa, protista yang menyerupai hewan

Protozoa hampir semuanya protista bersel satu, mampu bergerak yang makan

dengan cara fagositosis, walaupun ada beberapa pengecualian. Mereka biasanya

berukuran 0,01-0,5 mm sehingga secara umum terlalu kecil untuk dapat dilihat tanpa

bantuan mikroskop. Protoza dapat ditemukan di mana-mana, seperti lingkungan berair

dan tanah, umumnya mampu bertahan pada periode kering sebagai kista (cyst?) atau

spora, dan termasuk beberapa parasit penting. Berdasarkan pergerakannya, protozoa

dikelompokkan menjadi:

Flagellata yang bergerak dengan flagella(rambut cambuk). Contoh:

Trypanosoma, Trichomonas

Amoeboida yang bergerak dengan pseudopodia (kaki semu/kaki akar) yaitu

yang berarti setiap kali ia akan bergerak harus membentuk kaki semu sebelum

dapat bergerak dan pembentukan kaki ini dinamakan fase gel. Contoh: Amoeba

Cilliata yang bergerak dengan silia (rambut getar). Contoh: Paramaecium

Sporozoa yang tidak memiliki alat; beberapa mampu membentuk spora. Contoh:

Plasmodium sp

Algae, protista yang menyerupai tumbuhan

Algae mencakup semua organisme bersel tunggal maupun banyak yang

memiliki kloroplas. Termasuk di dalamnya adalah kelompok-kelompok berikut.

Alga hijau, yang memiliki relasi dengan tumbuhan yang lebih tinggi

(Embryophyta). Contoh: Ulva

Alga merah, mencakup banyak alga laut. Contoh: Porphyra

Heterokontophyta, meliputi ganggang coklat, diatom, dan lainnya. Contoh:

Macrocystis.

Alga hijau dan merah, bersama dengan kelompok kecil yang disebut

Glaucophyta, sekarang diketahui memiliki hubungan evolusi yang dekat dengan

tumbuhan darat berdasarkan bukti-bukti morfologi, fisiologi, dan molekuler, sehingga

Page 6: Fungi Dan Prosista

lebih tepat masuk dalam kelompok Archaeplastida, bersama-sama dengan tumbuhan

biasa.

Protista yang menyerupai jamur

Beragam organisme dengan organisasi tingkat protista awalnya dianggap sama

dengan jamur, sebab mereka memproduksi sporangia. Ini meliputi chytrid, jamur lendir,

jamur air, dan Labyrinthulomycetes. Chytrid sekarang diketahui memiliki hubungan

dengan Fungi dan biasanya diklasifikasikan dengan mereka. Sementara yang lain

sekarang ditempatkan bersama dengan heterokontofita lainnya (yang memiliki selulosa,

bukan dinding chitin) atau Amoebozoa (yang tidak memiliki dinding sel).

Metabolisme, reproduksi, dan peranan protista

Flagelata makan menggunakan penyaring, yaitu dengan melewatkan air melalui

flagelanya. Protista lain bisa menelan bakteri dan mencernanya secara internal, dengan

memanjangkan dinding selnya di sekitar makanannya, untuk membentuk sebuah

vakuola makanan. Makanan ini lalu masuk ke dalam sel melalui endositosis (biasanya

fagositosis; kadang-kadang pinositosis).

Sebagian protista berkembang biak secara seksual (konjugasi), sementara

lainnya secara aseksual (fisi biner). Plasmodium falciparum, memiliki siklus hidup

biologis super kompleks yang meliputi berbagai macam makhluk hidup, sebagian

bereproduksi seksual, sebagian lain aseksual. Namun, masih belum jelas seberapa

seringnya reproduksi seksual menyebabkan pertukaran genetika antar strain yang

berbeda dari Plasmodium dan sebagian besar protista parasit adalah clonal line yang

jarang melakukan pertukaran gen dengan strain lain.

Beberapa protista adalah patogen terhadap hewan dan tumbuhan. Plasmodium

falciparum menyebabkan malaria pada manusia dan Phytophthora infestans

menyebabkan hawar daun pada kentang. Pemahaman lebih mendalam tentang protista

akan membuat penyakit ini bisa diobati secara efisien. (Wiki, 2011).

Page 7: Fungi Dan Prosista

2.2 Fungi

Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik

heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke

dalam sel-selnya. Fungi memiliki bermacam-macam bentuk. Awam mengenal sebagian

besar anggota Fungi sebagai jamur, kapang, khamir, atau ragi, meskipun seringkali yang

dimaksud adalah penampilan luar yang tampak, bukan spesiesnya sendiri. Kesulitan

dalam mengenal fungi sedikit banyak disebabkan adanya pergiliran keturunan yang

memiliki penampilan yang sama sekali berbeda (ingat metamorfosis pada serangga atau

katak). Fungi memperbanyak diri secara seksual dan aseksual. Perbanyakan seksual

dengan cara :dua hifa dari jamur berbeda melebur lalu membentuk zigot lalu zigot

tumbuh menjadi tubuh buah, sedangkan perbanyakan aseksual dengan cara membentuk

spora, bertunas atau fragmentasi hifa. Jamur memiliki kotak spora yang disebut

sporangium. Di dalam sporangium terdapat spora. Contoh jamur yang membentuk spora

adalah Rhizopus. Contoh jamur yang membentuk tunas adalah Saccharomyces. Hifa

jamur dapat terpurus dan setiap fragmen dapat tumbuh menjadi tubuh buah. Ilmu yang

mempelajari fungi disebut mikologi. (Wiki, 2011).

Fungi dulu dikelompokkan sebagai tumbuhan. Dalam perkembangannya, fungi

dipisahkan dari tumbuhan karena banyak hal yang berbeda. Fungi bukan autotrof seperti

tumbuhan melainkan heterotrof sehingga lebih dekat ke hewan. Usaha menyatukan

fungi dengan hewan pada golongan yang sama juga gagal karena fungi mencerna

makanannya di luar tubuh (eksternal), tidak seperti hewan yang mencerna secara

internal. Selain itu, sel-sel fungi berdinding sel yang tersusun dari kitin, tidak seperti sel

hewan.

Fungi hidup menyerap zat organik dari lingkunganya. Berdasarkan cara

memperoleh makannya, fungi mempunyai sifat sebagai berikut:

Saprofit

Parasit

Mutual

Page 8: Fungi Dan Prosista

Fungi hidup pada lingkungan yang beragam namun sebagian besar jamur hidup

di tempat yang lembab. Habitat fungi berada di darat (terestrial) dan di tempat lembab.

Meskipun demikian banyak pula fungi yang hidup pada organisme atau sisa-sisa

organisme di laut atau di air tawar. Jamur juga dapat hidup di lingkungan yang asam.

(Wiki, 2011).

Fungi diklasifikasikan menjadi 6 klasifilasi:

Zygomycota

Ascomycota

Basidiomycota

Deuteromycota

Mikoriza

Lumut Kerak

Page 9: Fungi Dan Prosista

BAB III

METODOLOGI

3.1 Pengenalan Protista

Alat dan bahan

o Alat : 2 buah gelas obyek cekung, 2 buah gelas penutup, 2 buah pipet karet.

o Bahan : 1 L air tawar, 1 L air laut, 1 L air rendaman jerami, 100 ml alcohol.

Cara kerja

1. Gelas obyek cekung dibersihkan dengan menggunakan alcohol 90% sampai

bebas debu atau lemak. Demikian juga pada gelas penutupnya.

2. Air rendaman jerami diteteskan pada cekungan gelas obyek.

3. Tetesan air ditutup dengan gelas penutup dan dijaga agar tidak terbentuk

gelembung udara didlam cekungan gelas obyek.

4. Mengamati preparat menggunakan mikroskop pada pembesaran lemah

(10x10) dan sedang (10x40).

5. Protista yang diamati digambar dan diberi keterangan gambar tentang bentuk,

warna dan arah gerakan, struktur dalam sel, dan cirri-ciri lain termasuk

karakteristiknya (karakter khasnya).

6. Ulangi prosedur mulai dari poin 1 sampai 5 untuk air laut dan air tawar.

3.2 Pengenalan Fungi

3.1.1 Karakter Khamir (Fungi Satu Sel)

Alat dan Bahan

o Alat : 1 buah jarum preparat, 2 buah tabung reaksi 15 cm, 2 buah

gelas obyek, 2 buah gelas penutup, 1 unit mikroskop optic, 1 buah

lampu sepritus, 100 g kapas, 1 batang gelas, 2 buah pipet tetes.

o Bahan : 1 buah cawan biakan khamir, 100 ml aquades steril, 100 ml

alcohol 70%, 100 ml metal biru 0,01%.

Cara Kerja

1. Mengamati biakan khamir dengan cara digambar dan diberi

keterangan tentang : bentuk koloni, warna koloni, dan karakter-

karakter mikroskopis lain dari biakan.

Page 10: Fungi Dan Prosista

2. Setelah mencatat semua karakter mikroskopis, koloni diambil

menggunakan ose secara aseptic, kemudian masukan kedalam

tabung reaksi yang telah berisi 10 ml aquades steril.

3. Gelas obyek dibersihkan dengan menggunakan alcohol 90%sampai

bebas debu dan lemak. Demikian juga dengan gelas penutupnya.

4. Setetes metal biru 0,01% diteteskan ditengah-tengah gelas obyek.

5. Mengambil secara aseptic satu tetes suspensi khamir dan

dicampurkan diatas gelas obyek dengan tetesan metal biru, kemudian

aduk-aduk selama 5 detik dan catat waktu saat itu.

6. Preparat diamati dengan cara menghitung jumlah sel yang transparan

(bening = sel hidup)dan jumlah sel yang berwarna biru (sel mati)

pada selang waktu tertentu.

7. Sel khamir yang teramati digambar dan di beri keterangan gambar

tentang hal-hal yang di pandang khas.

3.1.2 Karater jamur benang

Alat dan Bahan

o Alat : 1 buah jarum preparat, 4 buah gelas obyek, 4 bauh gelas

penutup, 1 unit mikroskop, 1 buah lampu sepritus, 100 g kapas, 1

buah pipet tetes.

o Bahan : 1 cawan biakan Penicillium, 1 buah cawan biakan

Aspergillus, 1 cawan biakan Trichoderma, 1 cawan biakan

Fusarium, 10 ml aquades, 100 ml alcohol 70%.

Cara Kerja

1. Mengamati biakan jamur Penicillium, Aspergillus, Fusarium

kemudian masing-masing digambar dan beri keterangan tentang :

warna koloni dan cirri-ciri lain yang khas dari setiap biakan.

2. Gelas obyek dibersihkan dengan menggunakan alcohol 70% sampai

bebas debu dan lemak. Demikian juga dengan gelas penutupnya.

3. Setetes aquades diteteskan ditengah-tengah gelas obyek.

4. Mengambil saut jarum ent miselia jamur Penicillum kemudian

diletakkan di dalam tetesan air pada gelas obyek.

Page 11: Fungi Dan Prosista

5. Tetesan air miselia jamur ditutup menggunakan gelas penutup

kemudian diamati menggunakan mikroskop.

6. Digambar dan diberi keterangan tentang bentuk hifa, ada tidaknya

sekat, pembentukan spora, dan klasifikasinya.

7. Cara yang sama dilakukan juga terhadap jamur Aspergillus dan

Fusarium.

Page 12: Fungi Dan Prosista

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

No Gambar Keterangan

1 Rhizopus

2 Spirogyra

3 Khamir

sporongium

sporongiophore

sporongiospores

Spiral chloroplast

Vegetative cell

nukleus

Vacuola sentral

Dinding sel

mitokondria

kloroplas

Page 13: Fungi Dan Prosista

4.2 Pembahasan

Praktikum kali ini mengamati protista dan fungi. Protista adalah

mikroorganisme eukariota yang bukan hewan, tumbuhan, atau fungus. Protista hidup di

hampir semua lingkungan yang mengandung air. Protista lain bisa menelan bakteri dan

mencernanya secara internal, dengan memanjangkan dinding selnya di sekitar

makanannya, untuk membentuk sebuah vakuola makanan. Sebagian protista

berkembang biak secara seksual (konjugasi), sementara lainnya secara aseksual (fisi

biner). Salah satu contoh protista adalah Spirogyra. Spirogyra memiliki habitat di air

tawar, kloroplas seperti pita spiral dan sebuah inti. Reproduksi generatif dengan cara

fragmentasi dan generatif dengan cara konjugasi.

Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik

heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke

dalam sel-selnya. Fungi memiliki bermacam-macam bentuk. Kesulitan dalam mengenal

fungi sedikit banyak disebabkan adanya pergiliran keturunan yang memiliki penampilan

yang sama sekali berbeda (ingat metamorfosis pada serangga atau katak). Fungi hidup

pada lingkungan yang beragam namun sebagian besar jamur hidup di tempat yang

lembab. Habitat fungi berada di darat (terestrial) dan di tempat lembab. Meskipun

demikian banyak pula fungi yang hidup pada organisme atau sisa-sisa organisme di laut

atau di air tawar. Fungi melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi

secara aseksual terjadi dengan pembentukan kuncup atau tunas pada jamur uniselule

serta pemutusan benang hifa (fragmentasi miselium) dan pembentukan spora aseksual

(spora vegetatif) pada fungi multiseluler. Reproduksi jamur secara seksual dilakukan

oleh spora seksual. Spora seksual dihasilkan secara singami. Singgami terdiri dari dua

tahap, yaitu tahap plasmogami dan tahap kariogami. Salah satu contoh fungi adalah

Rhizopus. Rhizopus adalah jamur yang membentuk spora, spora tersebut terletak di

dalam sporangium.

Page 14: Fungi Dan Prosista

BAB V

KESIMPULAN

Dari praktikum yang kami lakukan dapat kami simpulkan bahwa :

Protista adalah mikroorganisme eukariota yang bukan hewan, tumbuhan, atau

fungus.

Protista hidup di hampir semua lingkungan yang mengandung air.

Sebagian protista berkembang biak secara seksual (konjugasi), sementara lainnya

secara aseksual (fisi biner).

Salah satu contoh protista adalah Spirogyra. Spirogyra memiliki habitat di air

tawar, kloroplas seperti pita spiral dan sebuah inti. Reproduksi generatif dengan

cara fragmentasi dan generatif dengan cara konjugasi.

Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik

heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi

ke dalam sel-selnya.

Fungi memperbanyak diri secara seksual dan aseksual.

Fungi hidup pada lingkungan yang beragam namun sebagian besar jamur hidup di

tempat yang lembab.

Salah satu contoh fungi adalah Rhizopus. Rhizopus adalah jamur yang membentuk

spora, spora tersebut terletak di dalam sporangium.

Page 15: Fungi Dan Prosista

DAFTAR PUSTAKA

Purnomo, Bambang Ir MP. 2011. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Bengkulu: lab

ilmu hama dan penyakit tanaman. Universitas Bengkulu.

Wiki. 2011. Protista dan Fungi. http://id.wikipedia.org/wiki/Protista-fungi. diakses

pada taggal 01 Mei 2011.