from dika pembahasan ekologi

2
Pengaruh spesies predator terhadap spesies mangsanya sangat bervariasi. Kadang-kadang predator sangat membatasi jumlah atau distribusi mangsanya, seringkali jauh di bawah sumber daya lingkungan yang tersedia, dan mangsa tersebut bisa habis. Dalam hal yang lain, predator hanya berperan kecil dalam kehidupan inang, biasanya karena predator tersebut lebih sedikit jumlahnya atau memangsa sumber makanan yang lain. Tentu saja ada gradien kemungkinan yang terus menerus antara kedua ekstrim tersebut. Contoh tengah-tengah adalah kasus dimana predator membantu mengurangi populasi mangsa, tetapi tidak parah sehingga membahayakan kelangsungan hidup spesies tersebut. Pada kenyataannya derajat predasi ini dikatakan menguntungkan bagi spesies inang (tentu saja tidak menguntungkan bagi spesies yang dimakan), membantu mengatur jumlah populasi mangsa dan mencegahnya dari kehabisan sumber daya (Heddy, 1986). Hubungan antara predator dan inang yang panjang dalam suatu ekosistem yang stabil cenderung berevolusi ke arah keseimbangan dinamis dimana predasi memberikan pengaruh mengatur yang penting dalam kehidupan spesies mangsa tanpa memberikan ancaman yang serius terhadap kehidupan mangsa tersebut. Keseimbangan ini tentu saja menguntungkan bagi predator maupun mangsa, karena penekanan mangsa sampai habis atau parah akan menurunkan tersedianya sumber daya predator yang selanjutnya, dan pada beberapa kasus bahkan bisa menyebabkan parahnya predator itu sendiri. Faktor-faktor yang tercakup dalam keseimbangan predator mangsa adalah jumlah dan ukuran kedua spesies disebut, “vulnerability” mangsa terhadap predator, keleluasaan predator memanfaatkan sumber makanan lain dan jumlah energi yang diperoleh predator dari 1 mangsa (Heddy, 1986). Beberapa ekologiwan mendefinisikan predasi sebagai semua kegiatan mengonsumsi makanannya, termasuk salah satunya adalah herbivori. Herbivori merupakan proses interaksi utama antara hewan dan tumbuhan. Secara umum, herbivori bersifat menguntungkan herbivor dan merugikan tumbuhan. Namun di sisi

Upload: medina-fadlilatus-syaadah

Post on 25-Oct-2015

18 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

nxxmxm

TRANSCRIPT

Page 1: From Dika Pembahasan Ekologi

Pengaruh spesies predator terhadap spesies mangsanya sangat bervariasi. Kadang-kadang predator sangat membatasi jumlah atau distribusi mangsanya, seringkali jauh di bawah sumber daya lingkungan yang tersedia, dan mangsa tersebut bisa habis. Dalam hal yang lain, predator hanya berperan kecil dalam kehidupan inang, biasanya karena predator tersebut lebih sedikit jumlahnya atau memangsa sumber makanan yang lain. Tentu saja ada gradien kemungkinan yang terus menerus antara kedua ekstrim tersebut. Contoh tengah-tengah adalah kasus dimana predator membantu mengurangi populasi mangsa, tetapi tidak parah sehingga membahayakan kelangsungan hidup spesies tersebut. Pada kenyataannya derajat predasi ini dikatakan menguntungkan bagi spesies inang (tentu saja tidak menguntungkan bagi spesies yang dimakan), membantu mengatur jumlah populasi mangsa dan mencegahnya dari kehabisan sumber daya (Heddy, 1986).

Hubungan antara predator dan inang yang panjang dalam suatu ekosistem yang stabil cenderung berevolusi ke arah keseimbangan dinamis dimana predasi memberikan pengaruh mengatur yang penting dalam kehidupan spesies mangsa tanpa memberikan ancaman yang serius terhadap kehidupan mangsa tersebut. Keseimbangan ini tentu saja menguntungkan bagi predator maupun mangsa, karena penekanan mangsa sampai habis atau parah akan menurunkan tersedianya sumber daya predator yang selanjutnya, dan pada beberapa kasus bahkan bisa menyebabkan parahnya predator itu sendiri. Faktor-faktor yang tercakup dalam keseimbangan predator mangsa adalah jumlah dan ukuran kedua spesies disebut, “vulnerability” mangsa terhadap predator, keleluasaan predator memanfaatkan sumber makanan lain dan jumlah energi yang diperoleh predator dari 1 mangsa (Heddy, 1986).

Beberapa ekologiwan mendefinisikan predasi sebagai semua kegiatan mengonsumsi makanannya, termasuk salah satunya adalah herbivori. Herbivori merupakan proses interaksi utama antara hewan dan tumbuhan. Secara umum, herbivori bersifat menguntungkan herbivor dan merugikan tumbuhan. Namun di sisi lain, ada hubungan sebaliknya yaitu simbiosis mutualisme yang bersifat menguntungkan keduanya. Berbeda dengan predasi, tumbuhan tidak memiliki kemampuan untuk menghindarkan diri dari herbivornya sehingga dikembangkanlah sistem pertahanan yang lain, seperti pertahanan struktural dan kimiawi (Leksono, 2007).

Mekanisme pertahanan pada tumbuhan dapat berupa adaptasi struktural, seperti adanya duri maupun pertahanan kimiawi dengan adanya kandungan senyawa kimia yang dapat bersifat toksik. Jenis tumbuhan yang berbeda dapat memiliki senyawa yang berbeda pula. Senyawa ini disebut substansi sekunder atau metabolit sekunder tumbuhan. Beberapa senyawa metabolit sekunder sudah dikenal. Kelompok terpenoid misalnya minyak pepermint. Kelompok alkaloid misalnya nikotin, kafein, dan morfin (Leksono, 2007).

DAFTAR PUSTAKA (nyusul ya)

Page 2: From Dika Pembahasan Ekologi