fraktur dengan lesi vaskuler

4
FRAKTUR DENGAN CIDERA VASKULER Cidera vaskuler, terutama pada arteri dapat berakibat kematian. Pembuluh darah dapat mengalami cidera di manapun tempatnya. Pada area tertentu cenderung mengalami cidera dibandingkan area lain tergantung dari lokasi pembuluh darah tersebut. Daerah Axilla, medial dan anterior lengan, dan fossa antecubiti adalah daerah-daerah yang berisiko tinggi karena pembuluh darah terletak di superficial. Pada ekstremitas inferior, region inguinal, dan fossa poplitea juga merupakan daerah yang berisiko tinggi untuk cidera. Baik pada ekstremitas superior maupun inferior terdapat pembuluh darah pada proksimal tungkai yang mana akan bercabang menjadi pembuluh darah yang lebih kecil. Pada ekstremitas superior berada di sekitar daerah siku, sedang pada ekstremitas inferior tepat di bawah lutut. Pada ekstremitas superior pembuluh darah bercabang menjadi 2. Pada ekstremitas inferior bercabang menjadi tiga. Hal ini penting karena jika cidera pada pembuluh darah di atas siku atau lutut, berarti hilangnya suplay darah pada tungkai di bawahnya sehingga dapat berakibat kematian jaringan. Tanda-tanda cidera vaskuler : A. Hard Sign 1. Aktif / pulsatil hemoragi

Upload: medhagitta

Post on 12-Apr-2016

264 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Cidera vaskuler, terutama pada arteri dapat berakibat kematian. Pembuluh darah dapat mengalami cidera di manapun tempatnya. Pada area tertentu cenderung mengalami cidera dibandingkan area lain tergantung dari lokasi pembuluh darah tersebut.

TRANSCRIPT

Page 1: Fraktur Dengan Lesi Vaskuler

FRAKTUR DENGAN CIDERA VASKULER

Cidera vaskuler, terutama pada arteri dapat berakibat kematian. Pembuluh darah dapat

mengalami cidera di manapun tempatnya. Pada area tertentu cenderung mengalami cidera

dibandingkan area lain tergantung dari lokasi pembuluh darah tersebut.

Daerah Axilla, medial dan anterior lengan, dan fossa antecubiti adalah daerah-daerah

yang berisiko tinggi karena pembuluh darah terletak di superficial. Pada ekstremitas inferior,

region inguinal, dan fossa poplitea juga merupakan daerah yang berisiko tinggi untuk cidera.

Baik pada ekstremitas superior maupun inferior terdapat pembuluh darah pada proksimal tungkai

yang mana akan bercabang menjadi pembuluh darah yang lebih kecil. Pada ekstremitas superior

berada di sekitar daerah siku, sedang pada ekstremitas inferior tepat di bawah lutut. Pada

ekstremitas superior pembuluh darah bercabang menjadi 2. Pada ekstremitas inferior bercabang

menjadi tiga. Hal ini penting karena jika cidera pada pembuluh darah di atas siku atau lutut,

berarti hilangnya suplay darah pada tungkai di bawahnya sehingga dapat berakibat kematian

jaringan.

Tanda-tanda cidera vaskuler :

A. Hard Sign

1. Aktif / pulsatil hemoragi

2. Pulsatil / ekspanding hemoragi

3. Berkurang / hilangnya pulsasi

4. Pulsasi tidak teraba / deficit

B. Soft Sign

1. Perdarahan hebat saat kecelakaan

2. Pulsasi berkurang

3. Nonpulsatil hematoma

4. Defisit anatomical yang berhubungan dengan persyarafan

Pemeriksaan penunjang untuk mengetahui ada tidaknya cidera vaskuler adalah

pemeriksaan Doppler dan arteriografi.

Page 2: Fraktur Dengan Lesi Vaskuler

Penatalaksanaan

Cidera vaskuler adalah suatu emergency yang berisiko tinggi jika tidak segera ditangani.

Penanganan operasi sebaiknya sebelum 6 jam setelah cidera. Tungkai yang cidera sebaiknya

diimobilisasi, dengan tidak meninggikan tungkai. Perdarahan dari luka terbuka harus dikontrol

dengan direct compression.

Setelah diagnose ditegakkan dan terapi ditetapkan, pembuluh darah dan fraktur segera

diperbaiki. Jika waktu cidera belum lama, fraktur dapat diperbaiki terlebih dahulu untuk

stabilisasi tungkai dan mencegah cidera lanjut. Apabila telah lewat waktu lama dari cidera,

pembuluh darah diperbaiki terlebih dahulu, baru fraktur. Keduanya tidak dapat dilakukan

bersamaan.

Setelah kedua operasi dilakukan, fasciotomy tungkai sebaiknya dilakukan untuk

mencegah kompartemen syndrome. Jika kompartemen syndrome telah ada, maka hal yang

pertama dilakukan adalah fasciotomy.

Fraktur tulang panjang dengan rupture arteri vena

A. Look

Deformitas, pucat bagian distal dari fraktur, hematom yang progresif

B. Feel

Krepitasi, akral dingin, pulsasi (-)

C. Movement

False movement (+)

D. Pemeriksaan Penunjang

Rontgen, arteriografi cito

E. Penatalaksanaan

Immobilisasi, resusitasi, eksplorasi segera < 6 jam

Page 3: Fraktur Dengan Lesi Vaskuler

Fraktur pelvis berat dengan perdarahan

A. Look

Luka pada panggul, scrotum, perianal, perineum.

Haematom yang progresif di daerah panggul.

B. Feel

Bloody discharge.

Hing ridding prostate.

Pulsative haematome.

C. Movement

Compression- distraction test (+)

D. Penatalaksanaan

Resusitasi cairan

Penghentian perdarahan

- Direct pressure.

- Pemasangan stagen, pelvic sling, PASG.

- Definitif : pemasangan c-clamp