fototerapi
TRANSCRIPT
Fototerapi:
Fototrapi dapat menurunkan resiko yang berhubungan dengan unconjugated
hyperbilirubinemia dengan cara memproduksi fotoisomer yang siap dieksresi oleh hati dan
ginjal.
Indikasi Terapi Sinar
• Ikterus pada 2 x 24 jam tanpa melihat kadar bilirubin• Bayi cukup bulan (kadar bilirubin indirek 12 mg %)• Bayi kurang bulan (kadar bilirubin 10 mg %)• Pra dan purna transfusi tukar
– Inkubator 8 – 10 lampu neon 20 W– Pleksiglas biru menahan sinar UV– Pakaian buka, mata & genital tutup– Pantau kadar bilirubin dan Hb bilirubin < 10 mg/ dl, stop– Lama penyinaran < 100 jam (sinar 420 – 460 nm)– Dapat terjadi pelbagai komplikasi (tabel 6)
• Hal ini dapat dicapai dengan memaparkan neonatus pada sinar berspektrum 400-5000 nm. Lampu halogen juga efektif untuk mengatasi ikterus.
• Jumlah energi yang diterima bergantung pada jarak antara sumber sinat dan kulit neonatus. Mengubah jarak antara sumber sinar dan bayi sebanyak 1 cm akan mengubah tingkat iradiasi sebesar 3%.
• Jarak standar sinar fototerapi adalah 35-40 cm (Nelson: 15-20 cm) dari bayi.
• Setiap lapisan fleksiglas, plastik, lembar pembungkus akan menurunkan tingkat iradiasi sebesar 7-10%.
• Dosis iradiasi: minimum: 4 mW/cm2/nm 8 tabung fluoresens putih; desirable 6 tabung fluoresens putih + 2 tabung fluoresens biru;kadar saturasi :10-12 mW/cm2/nm 4 tabung fluoresens putih + 4 tabung fluoresens biru special.
• Tujuan fototerapi: mencegah agar kadar bilirubin tidak meningkat sampai tingkat yang memerlukan transfusi tukar.
• Fototerapi intensif akan mengurangi kadar bilirubin 1-2 mg/dL dalam 4-6 jam (harus dibarengi dengan pemebrian cairan 1-1,5 kali maintenance dan penyapihan oral)
Pilihan tindakan fototerapi berdasarkan usia
dan kadar bilirubin
Usia (jam) Kadar bilirubin total dalam (mg/dl).
Pertimbangan fototerapi
Fototerapi.
25-48 >12 >15
48-72 >15 >18
>72 >17 >20
• Komplikasi fototerapi: ruam makular eritematous, purpura berhubungan dengan porfirinemia transient, overheating dan dehidrasi (akibat diare dan peningkatan insensible water loss dan baby bronze syndrome (kulit bayi berubah menjadi abu-abu coklat tua selama penyinaran, diduga karena modifikasi porfirin yang juga sering terjadi pada ikterik kolestatik yang berlangsung berbulan-bulan).
• Berdasarkan pengalaman klinis, tidak ditemukan adanya efek samping jangka panjang dalam penggunaan fototerapi asal digunakan secara benar.
• 3. Cairan
Masukan cairan yang adekuat akan meminimalkan kadar bilirubin. Masukan cairan rumatan harus ditingkatkan hingga 30%, bila bayi sedang mendapat fototerapi untuk mengkompensasi kehilangan cairan insensible