fotografi
DESCRIPTION
belajar fotografiTRANSCRIPT
Sebenarnya tugas kita saat memotret sangatlah mudah, kita hanya tinggal membuat
sebuah garis indikator kecil (saat kita membidik) tepat berada di tengah dengan cara
memutar-mutar settingan shutterspeed dan diafragma di kamera kita. Jika indikator itu
sudah berada di tengah, pencet tombol shutter, jadilah sebuah foto dengan eksposure yang
tepat.
Tentunya kondisi di atas jika dalam kondisi yang sempurna untuk memotret, antara lain
dengan adanya cahaya yang cukup dan merata. Mengenai kondisi-kondisi lain, dan cara
agar tetap menghasilkan eksposure yang tepat akan kita bahas di sini.
Kombinasi Antara Shutterspeed, Diafragma, dan ISO :
Kapan kita harus menggunakan speed 1/1000? (speed cepat)
Kapan kita harus menggunakan speed 1/50? (speed lambat)
Kapan kita harus menggunakan diafragma 1.8? (diafragma besar)
Kapan kita harus menggunakan diafragma 22? (diafragma kecil)
Kapan harus menggunakan ISO rendah/tinggi?
Mengenai pertanyaan-pertanyaan di atas, kita harus menentukan dulu prioritasnya. Karena setiap setting mempunyai keuntungan masing-masing, dan juga menghasilkan efek yang berbeda-beda pula.
Diafragma
Semakin besar bukaan diafragma semakin banyak cahaya yang masuk. DOF/ruang
ketajaman semakin tipis.
Semakin kecil bukaan diafragma semakin sedikit cahaya yang masuk. DOF/ruang
ketajaman semakin luas.
Shutterspeed
Semakin lambat shutterspeed semakin banyak cahaya yang masuk.
Semakin cepat shutterspeed semakin sedikit cahaya yang masuk. Semakin cepat
kemampuan kamera menangkap objek.
ISO
Semakin rendah ISO semakin sedikit cahaya yang masuk.
Semakin tinggi ISO semakin banyak cahaya yang masuk. Semakin sensitif sensor
menangkap cahaya namun semakin banyak noise yang keluar dalam foto. ISO tinggi hanya
digunakan ketika kita dalam kondisi kamera kekurangan cahaya, misalnya malam hari.
Bagaimana menentukan kombinasi ketiganya? Caranya adalah menentukan prioritas foto apa yang akan anda buat. Apakah Slow Speed,
Panning, Ruang Ketajaman Sempit, atau yang lainnya. Membuat foto FREEZE OBJECT
Jika kita ingin memotret benda yang bergerak dengan cepat, dan ingin objek itu benar-
benar tampak diam, kita harus mengatur shutterspeed secepat mungkin. Misalnya setting
shutterspeed 1/1000 detik, selanjutnya yang harus dilakukan adalah mengatur diafragma
agar indikator eksposure tetap berada di tengah.
Membuat foto SLOW SPEED
Foto di atas menggunakan shutterspeed 30 detik. Karena shutterspeed yang lama, dengan
objek batu diam dan objek air yang terus bergerak, maka akan menimbulkan efek seperti di
atas. Dengan shutterspeed yang sangat lambat seperti itu tidak mungkin bisa dilakukan
dengan handheld (memotret dengan kedua tangan) karena rawan akan shake-blur.
Memotret dengan shutterspeed lambat harus menggunakan tripod.
Membuat foto PANNING
Jika ingin menghasilkan efek “Panning” (misalnya foto motor atau mobil yang sedang
berjalan dengan background yang seolah-olah bergerak), kita harus membuka kamera
lebih lama sekitar 1/30 detik. Lalu ikutilah pergerakan objek yaitu motor atau mobil tadi.
Karena kamera mengkuti pergerakan objek, maka objek akan tetap fokus namun
background akan seolah-olah bergerak.
Efek “Panning” tidak mungkin didapatkan melalui shutterspeed yang terlalu cepat.
Membuat foto RUANG KETAJAMAN SEMPIT
Pasti anda pernah melihat foto dengan suatu objek yang tajam dengan background yang
blur. Teknik sangat digemari karena dapat memperkuat objek pada foreground dan juga
terasa lebih artistik. Caranya adalah dengan bukaan diafragma yang besar, misalnya F/1.4,
F/1.8, F/2, dst. Semakin kecil angka di belakang huruf F,semakin besar bukaan
diafragmanya.
Membuat foto RUANG KETAJAMAN LUAS
Jika bukaan diafragma besar menghasilkan efek blur pada background, maka bukaan
diafragma kecil menghasilkan efek tajam dari foreground sampai background. Bukaan
diafragma kecil biasanya digunakan dalam memotret landscape, yang membutuhkan detail
dan ketajaman di seluruh bagian foto. Diafragma kecil contohnya F/11, F/16, F/22, dst.
Itu tadi tips-tips dasar tentang fotografi yang wajib diketahui. Fotografi itu mudah dan
menyenangkan untuk dipelajari bukan?
Semoga dapat membantu.
Best Regrads,
Alvin Fauzie