forum pembelajaran klaster ii lpmp-bdk banten 21-23 mei 2013
DESCRIPTION
FORUM PEMBELAJARAN KLASTER II LPMP-BDK Banten 21-23 Mei 2013. Kajian Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Madrasah ( An Initiative Paper Balai Diklat Keagamaan ) Aep Syaefudin Firdaus Balai Diklat Keagamaan Bandung. Sejarah Singkat. - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
Kajian Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Madrasah (An Initiative Paper Balai Diklat Keagamaan )
Aep Syaefudin FirdausBalai Diklat Keagamaan Bandung
FORUM PEMBELAJARAN KLASTER II LPMP-BDK Banten 21-23 Mei 2013
2
Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan (Balai Diklat) berdiri pada tahun 1981 dengan penetapan Keputusan Menteri Agama (KMA) No. 345 tahun 1981 dengan nama Balai Diklat Pegawai Teknis Keagamaan. Balai Diklat merupakan unit pelaksana teknis dalam bidang diklat, pada awalnya berada di bawah Kepala Pusdiklat Pegawai Departemen Agama dan bertanggungjawab kepada Sekretaris Jenderal Departemen Agama.
Melalui KMA No. 1 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Depag mengalami perubahan, diantaranya Pusdiklat Pegawai menjadi dua yaitu Pusdiklat Tenaga Administrasi dan Pusdiklat Tenaga Teknis Keagamaan yang berada di bawah Balitbang Agama dan Diklat Keagamaan.
Dalam KMA Nomor 1 Tahun 2003 tentang Pedoman Diklat PNS di lingkungan Depag disebutkan (pasal 1 ayat 16) disebutkan bahwa “Lembaga Diklat di lingkungan Departemen Agama adalah Badan Litbang Agama dan Diklat Keagamaan, dalam hal ini terdiri dari Pusdiklat Administrasi, Pusdiklat Tenaga Teknis Keagamaan dan Balai Diklat Pegawai Teknis Keagamaan selaku unit pelaksana teknis”
Melalui PMA No 4/2012 , Balai Diklat Keagamaan dapat melakukan Diklat PNS-Non PNS.
Sejarah Singkat
3
ORGANISASI DIKLAT KEMENAG RI
BADAN LITBANG & DIKLAT
PUSDIKLAT T. ADMINISTRASI
PUSDIKLAT TEKNIS PENDIDIKAN & KEAGAMAAN
13 BALAI DIKLAT( Medan, Padang, palembang, Jakarta, Bandung, Semarang,
Surabaya, Denpasar, Banjarmasin, Makassar, Manado, Ambon, Aceh)
Latar Belakang
Masa depan sumber daya Manusia (SDM) saat ini, akan sangat ditentukan oleh “bagaimana” penanganan intelektualitas manusia. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk meningkatkan pengelolaan intelektualitas manusia tersebut. Untuk hal ini Thomas A Stewart mengistilahkannya Intellectual Capital.
Terdapat tiga tempat modal intelektual (intellectual capital) yaitu personel, sistem, dan pelanggan. Dengan demikian, usaha menciptakan profesianalitas SDM di masa depan sebaiknya dimulai dari penanganan intellectual capital tersebut.
Latar Belakang (lanjutan)
Balai Diklat Keagamaan (BDK) sebagaimana Keputusan Menteri Agama RI no 345 tahun 2004, merupakan Unit Pelaksana Teknis Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, yang mempunyai tugas antara lain melaksanakan pendidikan dan pelatihan pegawai di bidang pendidikan dan keagamaan senantiasa ditantang untuk membangun intelectual capital secara berkelanjutan
Latar Belakang (lanjutan)
Kondisi dan posisi yang strategis tersebut, memungkinkan Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan serta Balai Diklat Keagamaan (BDK) dapat menjadi lembaga yang memiliki peran dan fungsi dalam melakukan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Madrasah di lingkungan Kementerian Agama.
Tujuan Melakukan kajian mengenai peran
Pusdiklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan serta Balai Diklat Keagamaan (BDK) dalam Sistem Penjaminan Mutu pendidikan madrasah di lingkungan Kementerian Agama, sebagai upaya penyelenggaraan pendidikan yang menghasilkan sumber daya manusia unggul dan berdaya saing global.
Dasar Hukum UU Nomor 8 Tahun 1974 jo UU No. 43 Tahun 1999
tentang Pokok-Pokok Kepegawaian. Peraturan Pemerintah RI Nomor 101 Tahun 2000
tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil.
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Keputusan Menteri Agama Nomor 1 Tahun 2003 tentang Pedoman Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Kementerian Agama.
KMA Nomor 345 Tahun 2004 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Balai Diklat Keagamaan.
Peraturan Menteri Agama Nomor 4 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Diklat Teknis.
Sasaran Terwujudnya peran Pusdiklat Teknis
Pendidikan dan Keagamaan serta Balai Diklat Keagamaan (BDK) dalam sistem penjaminan mutu pendidikan madrasah di lingkungan Kementerian Agama sesuai Standar Nasional Pendidikan, sehingga diharapkan mampu meningkatkan kinerja individu dan juga kinerja madrasah sesuai harapan masyarakat dan stakeholder.
Ruang Lingkup
1. Sistem dan Model Penjaminan Mutu Madrasah
2. Kemitraan dengan Lembaga Lain3. Pengembangan dan pengelolaan
sistem informasi mutu pendidikan dan pelatihan
1. Sistem dan Model Penjaminan Mutu a. Pemetaan Mutu SDM Madrasah
Secara garis besar PM dimaksudkan untuk menindaklanjuti kebijakan penjaminan mutu pendidikan di lingkungan Kementerian Agama, Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan serta Balai Diklat Keagamaan (BDK) melakukan proses edukasi, sosialisasi, pendampingan, fasilitasi, dan supervisi.
b. Target pemetaan mutu
Menghasilkan peta mutu pendidikan berdasarkan 8 SNP yang terintegrasi dengan database nasional
Adanya integrasi proses peningkatan mutu pendidikan dari seluruh unit utama sehingga akan terjadi efisiensi dan efektivitas anggaran
Adanya data akurat untuk peningkatan mutu sehingga memudahkan pembagian program dan kegiatan di unit utama dan unit-unit di bawahnya.
2. Kemitraan dengan Lembaga Lain kemitraan adalah hubungan antara dua pihak
atau lebih, berdasarkan kesetaraan, keterbukaan, dan saling melengkapi dengan tujuan dapat memberikan manfaat saling menguntungkan serta membentuk kesepakatan untuk melakukan sesuatu secara bersama-sama.
Program kemitraan Pusdiklat Teknis dan Balai Diklat Keagamaan (BDK) dengan stakeholders pendidikan didasarkan pada kesetaraan, saling menguntungkan, dan saling menghargai di antara dengan mitra kerja untuk mencapai tujuan bersama yang telah disepakat
3.Pengembangan dan pengelolaan sistem informasi mutu
Pengembangan database dan simdiklat
15
Kebijakan Mutu BDK Bandung
GKM
16
Gugus Kendali Mutu Diklat
Dibentuk untuk menjamin bahwa sistem mutu internal di lingkungan BDK Bandung sesuai prosedur yang berlaku
Koordinasi dengan satker terkait madrasah
17
Gugus Kendali Mutu Diklat BDK1. Meningkatkan keterlibatan pegawai
2. Menggalang kerjasama kelompok3. Meningkatkan kemampuan memecahkan
masalah4. Meningkatkan pengembangan pribadi dan
kepemimpinan5. Mengurangi kesalahan6. Meningkatkan motivasi 7. Meningkatkan komunikasi dalam tim8. Menciptakan hubungan atasan bawahan
yang serasi9. Meningkatkan pengendalian dan
pengurangan biaya 10.Menanamkan kesadaran sebagai
penyelenggaraan diklat
18
Tugas GKM antara lain : Menganalisis masalah mutu dan
mengusulkan pemecahan/pencegahannya
Menerima keluhan, saran dan kritik dari stakeholders, peserta diklat, widyaiswara, dan pegawai BDK Bandung
Mengevaluasi efektifitas tindakan perbaikan dan pencegahan yang dilakukan dalam kaitannya dengan mutu
Mengkoordinasi pelaksanaan Audit Mutu Internal (AMI)
Mengkoordinasi sistem penjaminan mutu
Kesimpulan Sistem penjaminan mutu pendidikan
madrasah di lingkungan Kementerian Agama seyogyanya tidak dilihat secara parsial.
Keseluruhan unsur tersebut perlu dikelola melalui pembuatan sistem, penerapan sistem secara konsisten, dan penyempurnaan terus-menerus terhadap sistem yang ada, guna menghasilkan SDM pendidikan yang profesional, melalui sistem penjaminan mutu pendidikan madrasah yang diperankan antara lain oleh Pusdiklat Teknis dan Balai Diklat Keagamaan (BDK).
RekomendasiDalam upaya menjalankan tugas dan fungsi tersebut ada beberapa hal yang harus dilakukan, antara lain:1. Melakukan kajian terkait regulasi mengenai
tugas dan fungsi Pusdiklat Teknis dan Balai Diklat Keagamaan (BDK) dalam hal sistem penjaminan mutu pendidikan madrasah.
2. Melakukan pemetaan terkait tugas dan fungsi sistem penjaminan mutu pendidikan madrasah bersama unit teknis lainnya antara lain Direktorat Pendidikan Madrasah.
3. Membentuk dan melaksanakan FGD antar Balai Diklat Keagamaan
Rencana Aksi SPM Madrasah1. Pembentukan tim inisiasi dari 3 BDK:
Dr. Atiyah Suharti, M.Pd (Bandung) Dr. Juanda Kasim, M.Ed (Jakarta) Drs. Mumuh Muhtarom, M.Pd (Bandung) Drs. Asip, M.Ed (Jakarta) PalembangTarget tim :a. Menyusun draft akademik diekspose di
pertemuan ke 2 CLC di Bandung
1. Presentasi hasil tim ke Kapusdiklat teknis
23
Never ending
Proccess