flu babi new

Upload: elyzabeth-hilda-piaster

Post on 09-Oct-2015

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

lp

TRANSCRIPT

FLU BABI FLU BABI / SWINE FLU

Di susun oleh :BIMA TUNJUNGSORAIDA

POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTADIII BERLANJUT DIV KEPERAWATAN SEMESTER 4

TAHUN 2011

FLU BABI FLU BABI / SWINE FLUA. PENDAHULAN Pada tahun 1976, terjadi kasus penyakit flu babi di Fort Dix. Virus ini tidak sama dengan kasus tahun 2009, tetapi mirip sebagai suatu virus influenza A yang mempunyai kemiripan dengan virus flu babi. Terdapat satu korban meninggal di Fort Dix. Pemerintah memutuskan untuk memproduksi vaksin untuk virus ini, tetapi vaksin tersebut dihubungkan dengan komplikasi saraf (Guillain-Barre syndrome) dan tidak dilanjutkan. Beberapa individu berspekulasi bahwa formalin yang digunakan untuk menginaktifkan virus, mungkin berperan dalam terjadinya komplikasi ini pada tahun 1976. Tidak ada bukti bahwa siapa pun yang memperoleh vaksin ini akan terlindungi terhadap flu babi 2009. Satu dari banyak alasan mengapa diperlukan waktu beberapa bulan untuk mengembangkan vaksin baru adalah karena untuk menguji vaksin tersebut aman dan terhindar dari komplikasi seperti pada vaksin tahun 1976. Vaksin baru untuk tipe virus flu biasanya dibuat dengan menumbuhkan partikel virus di dalam telur. Suatu efek samping yang serius (reaksi alergi seperti pembengkakan jalan nafas) terhadap vaksin dapat terjadi pada orang yang alergi terhadap telur; orang-orang ini sebaiknya tidak mendapatkan vaksin flu. Individu dengan infeksi atau penyakit aktif pada sistem saraf juga tidak direkomendasikan mendapatkan vaksin flu.JENEWA Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengungkap jumlah korban meninggal akibat flu babi di seluruh dunia mencapi 1.154 orang, sejak wabah pertama kali muncul April lalu.Flu A(H1N1) juga telah menjangkiti 168 negara. Hingga 31 Juli, Azerbaijan, Gabon, Grenada, Kazakhstan, Moldova, Monaco, Nauru, dan Suriname menambah daftar penjang negara-negara yang telah melaporkan kasus flu terebut. Demikian sperti diberitakan AFP, Rabu (5/8/2009).WHO juga telah menerima konfirmasi sebanyak 162.328 kasus hingga Rabu ini, di seluruh dunia. Namun jumlah itu diyakini masih di bawah kondisi sebenarnya.Sebanyak 1.008 korban meninggal terdapat di wilayah Amerika, baik di Utara, Selatan, termasuk Meksiko dan Amerika Serikat. Dua negara ditemuakan kasus flu A (H1N1) untuk pertama kalinya.Sebanyak 65 orang meninggal di wilayah Asia Tenggara, 39 korban lainnya di Pasifik Barat, dan 41 korban meninggal sejauh ini tercatat di Eropa.

B. PENGERTIANFlu babi (Swine Flu) adalah suatu penyakit saluran pernafasan yang disebabkan oleh virus (virus influenza) yang menginfeksi saluran pernafasan babi dan menyebabkan sekresi hidung, batuk seperti menggonggong, penurunan nafsu makan, dan perilaku yang lesu. Flu babi menyebabkan gejala yang kebanyakan sama dengan flu manusia. Flu babi dapat bertahan hidup selama satu atau dua minggu pada babi. Swine influenza disebut juga swine flu, hog flu, atau pig flu dan di Indonesia disebut flu babi) adalah infeksi yang disebabkan oleh salah satu atau beberapa jenis Swine Influenza Virus / SIV. Disebut flu H1N1 karena sebagian besar ditemukan menginfeksi manusia dan mempunyai dua antigen permukaan utama, H1 (Hemagglutinin type 1) dan N1 (Neuraminidase tipe 1).

C. ETIOLOGI1. Penyebab utamaFlu babi merupakan penyakit yang disebabkan virus influenza Famili Orthomyxoviridae tipe A subtipe H1N1 yang dapat ditularkan oleh binatang, terutama babi, dan ada kemungkinan menular antarmanusia. Swine Influenza Virus (SIV) asalnya menyebabkan penyakit pada binatang babi. Sejak tahun 2009 SIV ini mulai bikin panik dengan merebaknya flu babi yang juga merebak dan mematikan manusia di Meksiko. SIV ini meliputi virus influenza C dan subtyoe influenza A yang dikenal dengan kode virus H1N1, H1N2, H3N1, H3N2, and H2N3 dan yang terpenting adalah virus H1N1.Virus ini erat kaitannya dengan penyebab swine influenza, equine influenza dan avian influenza (fowl plaque). Ukuran virus tersebut berdiameter 80- 120 nm. Selain influenza A, terdapat influenza B dan C yang juga sudah dapat diisolasi dari babi. Sedangkan 2 tipe virus influenza pada manusia adalah tipe A dan B. Kedua tipe ini diketahui sangat progresif dalam perubahan antigenik yang sangat dramatik sekali (antigenik shift).Pergeseran antigenik tersebut sangat berhubungan dengan sifat penularan secara pandemik dan keganasan penyakit. Hal ini dapat terjadi seperti adanya genetic reassortment antara bangsa burung dan manusia. Ketiga tipe virus yaitu influensa A, B, C adalah virus yang mempunyai bentuk yang sama dibawah mikroskop elektron dan hanya berbeda dalam hal kekebalannya saja. Ketiga tipe virus tersebut mempunyai RNA dengan sumbu protein dan permukaan virionnya diselubungi oleh semacam paku yang mengandung antigen Haemagglutinin (H) dan enzim Neuraminidase (N).Peranan haemagglutinin adalah sebagai alat melekat virion pada sel dan menyebabkan terjadinya aglutinasi sel darah merah, sedangkan enzim neurominidase bertanggung jawab terhadap elusi, terlepasnya virus dari sel darah merah dan juga mempunyai peranan dalam melepaskan virus dari sel yang terinfeksi. Antibodi terhadap haemaglutinin berperan dalam mencegah infeksi ulang oleh virus yang mengandung haemaglutinin yang sama. Antibodi juga terbentuk terhadap antigen neurominidase, tetapi tidak berperan dalam pencegahan infeksi. Influensa babi yang terjadi di Amerika Serikat disebabkan oleh influensa A H1N1, sedangkan di banyak negara Eropa termasuk Inggris, Jepang dan Asia Tenggara disebabkan oleh influensa A H3N2. Banyak isolat babi H3N2 dari Eropa yang mempunyai hubungan antigenik sangat dekat dengan A/Port Chalmers/1/73 strain asal manusia. Peristiwa rekombinan dapat terjadi, seperti H1N2 yang dilaporkan di Jepang kemungkinan berasal dari rekombinasi H1N1 dan H3N2. Peristiwa semacam ini juga dilaporkan di Italy, Jepang, Hongaria, Cekoslowakia dan Perancis. Beveridge (1977) melaporkan bahwa pada tahun 1935, Wilson Mith menemukan virus influenza yang dapat ditumbuhkan dengan cara menginokulasikannya pada telor ayam berembrio umur 10 hari. Setelah diuji dalam 2 hari, cairan alantoisnya mengandung virus sebanyak 10.000 juta (1010) partikel karena virus tersebut dapat menyebabkan aglutinasi sel darah merah, maka dari kejadian tersebut dikembangkan uji HA dan HI. Teknik ini kemudian digunakan sebagai cara yang termudah untuk digunakan di laboratorium. Setelah penemuan tersebut banyak para peneliti tertarik untuk mempelajari virus influenza. Oleh sebab itu, sekarang banyak ilmu pengetahuan mengenai virus influeza telah diungkapkan dibandingkan dengan virus lainnya yang menyerang manusia. Virus influenza selain dapat ditumbuhkan dalam telur berembrio juga dapat ditumbuhkan pada sejumlah biakan jaringan (sel lestari) seperti Chicken Embryo Fibroblast (CEF), Canine Kidney (CK), Madin-Darby Canine Kidney (MDCK). 2. Penyebab flu babi dapat menginfeksi manusia. Banyak peneliti sekarang mempertimbangkan bahwa dua seri kejadian utama dapat menyebabkan flu babi (dan juga flu burung) menjadi penyebab utama sakit influenza pada manusia.Pertama, virus-virus influenza (tipe A,B,C) adalah virus RNA berselubung dengan genome bersegmen, ini artinya kode genetik RNA virus tidak merupakan untai tunggal RNA tetapi terdapat sebagai delapan segmen RNA yang berbeda pada virus-virus influenza. Virus influenza manusia (atau burung) dapat menginfeksi sel saluran pernafasan babi pada saat yang sama dengan virus influenza babi; beberapa untai RNA yang bereplikasi dari virus manusia dapat terjadi kesalahan dan memasuki selubung virus flu babi. Sebagai contoh, satu sel dapat berisi delapan segmen RNA flu babi dan delapan segmen RNA flu manusia. Jumlah total tipe RNA dalam satu sel menjadi 16; empat segemn RNA flu babi dan empat flu manusia dapat bergabung dalam satu partikel, menjadi suatu virus flu dengan RNA bersegmen delapan yang hidup dari 16 tipe segmen yang ada. Kombinasi yang bervariasi dari segmen RNA dapat menghasilkan subtipe virus baru (dikenal dnegan pergeseran antigenik) yang dapat mempunyai kemampuan kecenderungan menginfeksi manusia tetapi masih menunjukkan karakter yang unik sebagi virus flu babi. Ini juga mungkin termasuk untai RNA dari virus virus flu burung, babi dan manusiamenjadi satu virus jika sel terinfeksi semua ketiga tipe influenza (misal, dua segmen RNA flu burung, tiga segmen RNA flu babi dan tiga segmen RNA flu manusia menghasilkan tipe baru genom virus flu delapan segmen yang hidup). Pembentukan suatu tipe virus baru dipertimbangkan sebagai antigenik shift (pergeseran antigenik); perubahan kecil pada suatu segmen RNA individual pada virus flu disebut dengan antigenic drift (penyimpangan antigenik) dan menyebabkan perubahan kecil pada virus. Namun, ini dapat terakumulasi dalam waktu lama untuk menyebabkan banyak perubahan kecil yang secara akumulatif mengubah virus. (biasanya dalam hitungan tahun)Kedua, babi dapat memainkan peran yang unik sebagai suatu host intermediet bagi tipe flu baru karena sel-sel saluran pernafasan babi dapat terinfeksi secara langsung virus flu burung, manusia dan mamalia lain. Konsekuensinya, sel-sel pernafasan babi dapat terinfeksi banyak tipe flu dan dapat berfungsi sebagai wadah penyampuran untuk segmen-segmen RNA flu. Virus flu burung, yang biasanya menginfeksi sel saluran pencernaan pada banyak spesies burung keluar bersama kotoran burung. Babi dapat memperoleh virus ini dari lingkungan dan tampaknya ini merupakan cara utama segmen RNA virus flu burung masuk ke dalam populasi virus flu mamalia.

D. TANDA DAN GEJALADikenal dua gejala utama flu babi : panas tinggi 38C atau lebih Dan batuk.Gejala lain termasuk dalam Gejala Swine Flu / flu babi : Sakit kepal, Lemes, badan Panas dingin pegel, Nyeri di tulang dan sendi, Diare, Masalah pada pencernaan, Sakit tenggorokan, Hidung meler, Bersin, Hilangnya nafsu makan, muntah-muntah.

Gejala lain pada anak-anak, meliputi : Nafas terengah-engah atau susah nafakulit menjadi keabuan atau biru, malas minum muntah-muntah, Tidak bisa bangun, Tidak bisa interaks kadang tidak mau disentuh, Kadang gejala flu lenyap tapi muncul demam dan batuk.Golongan orang yang berisiko tinggi : Orang-orang dengan penyakit paru-paru, penyakit jantung, penyakit ginjal, penyakit hati, penyakit syaraf (neurological disorders termasuk penyakit motorneuron dan beberapa sclerosis Parkinson ), immunosuppression (baik yang disebabkan oleh penyakit atau perawatan), diabetes mellitus, pasien yang mengkonsumsi obat untuk perawatan / penyembuhan asma selama tiga tahun terakhir, ibu hamil, orang berusia 65 tahun atau lebih, dan Anak-anak di bawah usia lima tahun.

E. EPIDEMIOLOGI (PENYEBARAN PENYAKIT)Penyebaran virus influenza dari babi ke babi dapat melalui kontak moncong babi, melalui udara atau droplet. Faktor cuaca dan stres akan mempercepat penularan. Virus tidak akan tahan lama di udara terbuka. Penyakit bisa saja bertahan lama pada babi breeder atau babi anakan. Kekebalan maternal dapat terlihat sampai 4 bulan tetapi mungkin tidak dapat mencegah infeksi, kekebalan tersebut dapat menghalangi timbulnya kekebalan aktif. Transmisi inter spesies dapat terjadi, sub tipe H1N1 mempunyai kesanggupan menulari antara spesies terutama babi, bebek, kalkun dan manusia, demikian juga sub tipe H3N2 yang merupakan sub tipe lain dari influensa A. H1N1, H1N2 dan H3N2 merupakan ke 3 subtipe virus influenza yang umum ditemukan pada babi yang mewabah di Amerika Utara, tetapi pernah juga sub tipe H4N6 diisolasi dari babi yang terkena pneumonia di. Manusia dapat terkena penyakit influenza secara klinis dan menularkannya pada babi. Kasus infeksi sudah dilaporkan pada pekerja di kandang babi di Eropa dan di Amerika. Beberapa kasus infeksi juga terbukti disebabkan oleh sero tipe asal manusia. Penyakit pada manusia umumnya terjadi pada kondisi musim dingin. Transmisi kepada babi yang dikandangkan atau hampir diruangan terbuka dapat melalui udara seperti pada kejadian di Perancis dan beberapa wabah penyakit di Inggris. Babi sebagai karier penyakit klasik di Denmark, Jepang, Italy dan kemungkinan Inggris telah dilaporkan.Melalui kontak dengan penderita.Jadi bila ada yang bersin-bersin jauhi. Virus yang tersebar dari bersin bisa juga bertahan hidup beberapa jam dan melekat di barang-barang yang ada di rumah / lingkungan kita, misalnya di gagang / pegangan pintu, peralatan makan, meja, jendela,apa saja. Karena itu cuci tangan yang bersih sebelum makan atau kalo baru pulang dari tempat umum

F. GAMBAR SKLUS FLU BABI

Gambar. 1 Gambar. 2

G. PENGOBATAN PADA PASIEN FLU BABIDengan obat antiflu/antiviral : Tamiflu atau Relenza, ada juga yang menganjurkan obat antiflu Symmetrel (amantadine) atau Flumadine (rimantadine).Dan Paengobatan pasien di tentukan dengan keadaan pasien :1. Pada pasien dengan positif flu babi. Pasien tersebut yaitu seorang pasin dengan sakit pernafasan akut dengan laboratorium menegaskan terinfeksi virus influensa A (H1N1) pada CDC dengan satu atau lebih tes berikut: real-time RT-PCR, kultur virus, peningkatan empat kali lipat antibodi neutralizing spesifik virus swine influenza A (H1N1). Untuk pengobatan antiviral bagi kasus flu babi positif, baik oseltamivir (Tamiflu) atau zanamivir (Relenza) dapat diberikan. Lamanya pengobatan yang direkomendasikan adalah lima hari. Antiviral-antiviral yang sama ini juga harus diberikan untuk pengobatan kasus yang positif influenza A tetapi negatif untuk Virus influenza musiman H3 dan H1 dengan PCR.

2. Pada pasien dengan sangkaan Flu babi. Kasus sangkaan infeksi virus influenza A (H1N1) (suspect) didefinisikan sebagai orang dengan masalah pernafasan akut dengan onset selama 7 hari dari sejak kontak dekat dengan kasus positif.Kontak dekat didefinisikan dalam jarak sekitar 6 kaki dari orang sakit yang merupakan kasus positif atau kasus sangkaan.Masalah pernafasan akut: rhinorrhea (pilek basah) atau nasal congestion (pilek mampet), sakit tenggorokan, batuk (dengan atau tanpa panas atau demam). Terapi dengan antiviral direkomendasikan bagi semua kasus sangkaan infeksi virus flu babi. Terapi antiviral baik dengan zanamivir saja atau kombinasi dengan oseltamivir dan baik amantadine maupun rimantadine harus mulai diberikan sesegera mungkin setelah munculnya gejala. Lamanya pengobatan yang direkomendasikan adalah 5 hari. Rekomendasi dalam penggunaan antiviral dapat berubah jika telah ada data kelemahan antiviral tersebut. Dosis dan jadwal pemberian antiviral yang direkomendasikan untuk pengobatan flu babi sama dengan yang direkomendasikan untuk influenza musiman.

H. PENCEGAHAN 1. Pencegahan umumSecara umum beberapa langkah berikut untuk menghindari / mencegah Flu Babi antara lain : Hindari orang yang bersin-bersin, Selalu cuci tangan sebelum makan apapun. Siapkan tisue basah atau cari tempat cuci tangan untuk cuci tangan sebelum makan snack sekalipun. Pastikan kondisi fisik yang fit kalau akan jalan-jalan atau traveling. sebaiknya. Kalau tidak fit dan tidak penting sekali, sebaiknya jangan travelling. Makan makanan bergizi, tidur teratur, Bila perlu memakai masker di tempat umum yang tertutup seperti di pesawat, KA, bus dan rumah sakit.Kemoprofilaksis (terapi pencegahan) dengan antiviral. Kemoprofilaksis dengan obat-obat antiviral virus flu babi, baik oseltamivir maupun zanamivir direkomendasikan. Lamanya kemoprofilaksis antiviral adalah 7 hari setelah paparan terakhir yang diketahui dengan penderita flu babi positif. Dosis dan jadwal pemberian antiviral yang direkomendasikan untuk kemoprofilaksis infeksi virus swine influenza A sama dengan yang direkomendasikan untuk influenza musiman. Kemoprofilaksis antiviral (sebelum terpapar atau setelah terpapar) dengan oseltamivir atau zamavir direkomendasikan untuk individu-individu berikut ini:1. Kontak dekat dalam satu rumah orang yang beresiko tinggi terhadap komplikasi influenza (orang dengan kondisi medis kronis tertentu, usia lanjut) dengan kasus positif atau kasus suspect.2. Anak sekolah yang beresiko terkena komplikasi influenza ( dengan kondisi medis kronis tertentu) yang ada riwayat kontak dekat (berhadap-hadapan) dengan kasus positif atau suspect.3. Orang-orang yang melakukan perjalanan ke wilayah endemi yang beresiko tinggi terkena komplikasi influenza (orang dengan kondisi medis kronis tertentu, usia lanjut)4. Pekerja daerah perbatasan yang beresiko tinggi mengalami komplikasi influenza (orang-orang dengan kondisi medis kronis tertentu, usia lanjut)5. Pekerja-pekerja di pusat pelayanan kesehatan yang berkontak dekat tanpa perlindungan dengan kasus positif selama periode infeksius.

Kemoprofilaksis antiviral (sebelum terpapar maupun setelah terpapar) dengan oseltamivir maupun zanamivir dapat juga dipertimbangkan pemberiannya pada:1. Pekerja kesehatan yang beresiko tinggi mengalami komplikasi influenza (orang dengan kondiei kronis tertentu, usia lanjut) yang bekerja di area yang telah terdapat kasus flu babi positif dan yang merawat pasien-pasien dengan gangguan pernafasan akut dengan panas.2. Orang-orang yang tidak beresiko tinggi yang melakukan perjalanan ke wilayah endemi atau pekerja-pekerja daerah perbatasan yang bekerja di wilayah yang terdapat kasus infeksi flu babi positif.2. Rekomendasi untuk petugas kesehatan masyarakatUntuk mewawancarai individu-individu yang sehat ( yaitu, yang tanpa masalah pernafasan), termasuk kontak dekat dengan kasus-kasus positif infeksi virus flu babi, tidak diperlukan perlengkapan perlindungan diri atau pengobatan pencegahan dengan antiviral. Lihat bagian pengobatan pencegahan dengan antiviral untuk pedoman lebih lanjut.Untuk mewawancarai orang yang sakit, kasus sangkaan atau kasus positif virus influenza A, berikut ini direkomendasikan:1. Jaga jarak sekurangnya 6 kaki (1,8288 meter) dari orang yang sakit, atau2. Peralatan perlindungan personal : respirator N95 yang dalam kondisi bagus (jika tidak tersedia, pakailah masker)Untuk mengumpulkan spesimen pernafasan dari kasus positif atau kasus sangkaan, berikut ini direkomendasikan:1. Peralatan perlindungan personal : respirator N95 disposible yang dalam kondisi bagus (jika tidak tersedia, pakailah masker bedah) sarung tangan disposible, jubah, dan kacamata.2. Jika telah telah selesai, tempatkan semua peralatan perlindungan di sebuah tas biohazard untuk pembuangan yang tepat.3. Cucilah tangan secara menyeluruh dengan sabun dan air atau gel tangan berbahan alkohol3.Pengendalian flu babi Pengendalian infeksi yang direkomendasikan untuk pasien yang tidak di rawat di rumah sakit (UGD, klinik atau home visit) adalah pemisahan dari yang lain dalam satu ruangan sampai gejala hilang. Jika orang yang sakit perlu pindah ke bagian lain dari rumah, mereka harus memakai masker. Orang yang sakit harus dianjurkan untuk sering mencuci tangan dan menjalankan praktik higiene pernafasan. Cangkir dan perkakas lain yang digunakan orang yang sakit harus dicuci bersih dengan sabun dan air sebelum digunakan orang lain.

SUMBERMengutip dari sumber internet. Jempol, Ibu (diakses 18 maret 2010), Transparency International (Online) Www.ibujempol.com. flu Babi (Swine Flu) Gejala Dan Pencegahan.

Mengutip dari sumber internet, (diakses 18 maret 2010), Transparency International (Online). KBRI Buenos Aires - Argentina merangkap Uruguay dan Paraguay. http://www.kbri-buenosaires.org.