flora dan fauna

13
FLORA DAN FAUNA FLORA (TUMBUH-TUMBUHAN) 1. MELATI Bunga melati (Jasminum sambac) atau disebut juga melati putih merupakan salah satu spesies melati yang berasal dari Asia Selatan. Tanaman perdu ini tersebar mulai dari daerah Hindustan, Indochina, Malaysia, hingga ke Indonesia. Bunga melati putih ditetapkan sebagai puspa bangsa, satu diantara tiga bunga nasional Indonesia. Melati (Jasminum sambac) merupakan tanaman perdu, berbatang tegak merayap, hidup menahun. Melati tumbuh baik di iklim panas tropik, kondisi tanah ringan, porus, berpasir sampai agak liat. Bunga melati berukuran kecil, umumnya berwarna putih, petala (mahkota bunga) selapis atau bertumpuk. Daun bentuk membulat. Ada sekitar 200 jenis melati yang sudah teridentifikasi, tetapi hanya 8-9 jenis yang umum dibudidayakan. Di Indonesia ada banyak nama lokal yang diberikan kepada bunga melati seperti, menuh (bali), Meulu Cina, Meulu Cut (Aceh), Malete (Madura), Menyuru (Banda), Melur (Gayo dan Batak Karo), Manduru (Menado), dan Mundu (Bima, Sumbawa). 2. ANGREK Grammatophyllum speciosum atau seringpula disebut-sebut dengan nama G. papuanum yang diyakini sebagai salah satu variannya. Tanaman ini tersebar luas dari Sumatera, Kalimantan, Jawa, hingga Papua. Oleh karena itu, tidak heran bila banyak ditemukan varian-varian nya dengan bentuk tanaman dan corak bunga yang sedikit berbeda. Dalam satu rumpun dewasa, tanaman ini dapat mencapai berat lebih dari 1 ton dan panjang malai bunga hingga 3 meter dengan diameter malai sekitar 1,5-2 cm. Itulah sebabnya malai bunganya mampu menyangga puluhan kuntum bunga berdiameter 7-10 cm. Dari corak bungany penduduk lokal sering menjulukinya dengan sebutan anggrek macan akan tetapi sebutan ini sering rancu dengan kerabatnya, Grammatophyllum scriptum yang memiliki corak serupa. Oleh sebab itu, anggrek ini populer juga dengan sebutan sebagai anggrek tebu, karena sosok batang tanamannya yang menyerupai batang pohon tebu. Meskipun persebarannya cukup luas…anggrek ini justru menghadapi ancaman serius dari perburuan tak terkendali serta kerusakan habitat. Sosok pohonnya yang sangat besar mudah terlihat oleh para pemburu, terlebih lagi saat memunculkan bunganya yang mencolok. Belum lagi perkembangbiakan alami di habitat dengan biji sangatlah sulit

Upload: andi-lardi

Post on 01-Feb-2016

78 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Flora Dan Fauna

TRANSCRIPT

Page 1: Flora Dan Fauna

FLORA DAN FAUNA

FLORA (TUMBUH-TUMBUHAN)

1. MELATIBunga melati (Jasminum sambac) atau disebut juga melati putih merupakan salah satu spesies melati yang berasal dari Asia Selatan. Tanaman perdu ini tersebar mulai dari daerah Hindustan, Indochina, Malaysia, hingga ke Indonesia. Bunga melati putih ditetapkan sebagai puspa bangsa, satu diantara tiga bunga nasional Indonesia.

Melati (Jasminum sambac) merupakan tanaman

perdu, berbatang tegak merayap, hidup

menahun. Melati tumbuh baik di iklim panas

tropik, kondisi tanah ringan, porus, berpasir

sampai agak liat. Bunga melati berukuran kecil,

umumnya berwarna putih, petala (mahkota bunga) selapis atau bertumpuk. Daun bentuk

membulat.

Ada sekitar 200 jenis melati yang sudah teridentifikasi, tetapi hanya 8-9 jenis yang umum

dibudidayakan. Di Indonesia ada banyak nama lokal yang diberikan kepada bunga melati

seperti, menuh (bali), Meulu Cina, Meulu Cut (Aceh), Malete (Madura), Menyuru (Banda),

Melur (Gayo dan Batak Karo), Manduru (Menado), dan Mundu (Bima, Sumbawa).

2. ANGREK

Grammatophyllum speciosum atau seringpula

disebut-sebut dengan nama G. papuanum yang

diyakini sebagai salah satu variannya. Tanaman

ini tersebar luas dari Sumatera, Kalimantan,

Jawa, hingga Papua. Oleh karena itu, tidak heran

bila banyak ditemukan varian-varian nya dengan

bentuk tanaman dan corak bunga yang sedikit

berbeda. Dalam satu rumpun dewasa, tanaman

ini dapat mencapai berat lebih dari 1 ton dan

panjang malai bunga hingga 3 meter dengan

diameter malai sekitar 1,5-2 cm. Itulah sebabnya

malai bunganya mampu menyangga puluhan kuntum bunga berdiameter 7-10 cm.

Dari corak bungany penduduk lokal sering menjulukinya dengan sebutan anggrek macan

akan tetapi sebutan ini sering rancu dengan kerabatnya, Grammatophyllum scriptum yang

memiliki corak serupa. Oleh sebab itu, anggrek ini populer juga dengan sebutan sebagai

anggrek tebu, karena sosok batang tanamannya yang menyerupai batang pohon tebu.

Meskipun persebarannya cukup luas…anggrek ini justru menghadapi ancaman serius dari

perburuan tak terkendali serta kerusakan habitat. Sosok pohonnya yang sangat besar

mudah terlihat oleh para pemburu, terlebih lagi saat memunculkan bunganya yang

mencolok. Belum lagi perkembangbiakan alami di habitat dengan biji sangatlah sulit

diandalkan karena lambatnya laju pertumbuhan dari fase biji hingga mencapai tanaman

Page 2: Flora Dan Fauna

dewasa yang siap berbunga. Mungkin hal inilah yang mendasari kenapa anggrek ini

menjadi salah satu species anggrek yang dilindungi.

3. BUNGA BANGKAI

Bunga bangkai atau suweg raksasa atau batang krebuit (nama lokal untuk fase vegetatif), Amorphophallus titanum Becc., merupakan tumbuhan dari suku talas-talasan (Araceae) endemik dariSumatera, Indonesia, yang dikenal sebagai tumbuhan dengan bunga (majemuk) terbesar di dunia, meskipun catatan menyebutkan bahwa kerabatnya, A. gigas (juga endemik dari Sumatera) dapat menghasilkan bunga setinggi 5m.  Namanya berasal dari bunganya yang mengeluarkan bau seperti bangkai yang membusuk, yang dimaksudkan sebenarnya untuk mengundang kumbang dan lalat penyerbuk bagi bunganya. Bunga bangkai juga sering digunakan sebagai julukan bagi fatma raksasa Rafflesia arnoldii. Di alam tumbuhan ini hidup di daerah hutan hujan basah. Bunga bangkai adalah bunga resmi bagi Provinsi Bengkulu.

Tumbuhan ini memiliki dua fase dalam kehidupannya yang muncul secara bergantian,

fase vegetatif dan fase generatif. Pada fase vegetatif muncul daun dan batang semunya.

Tingginya dapat mencapai 6 meter . Setelah beberapa waktu (tahun), organ vegetatif ini

layu dan umbinya dorman. Apabila cadangan makanan di umbi mencukupi dan lingkungan

mendukung, bunga majemuknya akan muncul. Apabila cadangan makanan kurang

tumbuh kembali daunnya.

4. BUNGA RAFFLESIA ARNOLDIRafflesia Arnoldi merupakan salah jenis tanaman langka yang hanya tumbuh di kawasan Sumatra bagian selatan, terutama di Provinsi Bengkulu. Tanaman ini pertama kali ditemukan di Bengkulu pada tahun 1818, oleh seorang letnan dari Inggris, yang pada saat itu tengah menjabat sebagai Gubernur Bengkulu, Thomas Stamford Raffles dan Dr. Arnoldy, seorang ahli botani.

Oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu, bunga ini

ditetapkan sebagai lambang provinsi. Karena

Refflesia Arnoldi merupakan tanaman langka,

maka sejak tahun 2000 Pemerintah Provinsi Bengkulu menetapkannya sebagai tanaman

yang dilindungi dan harus dilestarikan. Selain itu, sejak tahun 2001, beberapa kawasan

hutan yang menjadi habitat Rafflesia Arnoldi ditetapkan sebagai kawasan hutan yang

dilindungi.

Page 3: Flora Dan Fauna

Raflesia Arnoldi adalah bunga khas yang tumbuh di kawasan hutan bukit barisan Provinsi

Bengkulu. Keunikan bunga ini adalah selain dari bentuknya yang jauh lebih besar dari

ukuran bunga pada umumnya juga karena proses pemunculannya yang tiba-tiba tanpa

memiliki bentuk pohon tertentu. Menurut berbagai ahli botani, bunga ini diidentifikasi

sebagai bunga terbesar di dunia.

5. Kenanga (bahasa Latin: Cananga odorata) adalah nama bagi sejenis bunga dan pohon yang menghasilkannya. Ada dua forma kenanga, yaitu macrophylla, yang dikenal sebagai kenanga biasa, dan genuina, dikenal sebagai kenanga filipina atau ylang-ylang. Selain itu, masih dikenal pula kenanga perdu (Cananga odorata fruticosa), yang banyak ditanam sebagai hiasan di halaman rumah.

6. Sembung adalah tanaman perdu yang biasa dipakai untuk mengobati penyakitpilek, reumatik, kembung,

diare, sakit tulang dsb.[1][2] Di Filipina juga dipakai sebagai obat peluruh

(diuretik).[3] Kegunaan lainnya adalah untuk mengobati luka yang terinfeksi, infeksi pernafasan, dan sakit perut di Thailand dan Cina sebagai obat rakyat.

7. Sonokeling atau sanakeling adalah nama sejenis pohon penghasil kayu

keras dan indah, anggota dari suku Fabaceae. Kayunya yang

berbobot sedang dan berkualitas tinggi itu dalam perdagangan

dikenal sebagai Indian rosewood,Bombay blackwood atau Java

palisander (Ingg.), palisandre de l’Inde (Prc.); dalam

klasifikasi Indonesia digolongkan sebagai kayu sonokeling.[2] Di Jawa, dikenal varian yang dinamai sonobrit dan sonosungu.

8. Pohon Kapur (Dryobalanops aromatica), penghasil

kapur barus (kamper) ternyata termasuk salah satu

tanaman langka. Pohon Kapur yang mampu

Page 4: Flora Dan Fauna

menghasilkan kristal kapur barus dengan aroma khas ini menempati status

keterancaman tertinggi yakniCritically Endangered (Kritis).

Pohon Kapur di Kalimantan disebut juga sebagai Ampadu, Amplang, Kapur,

Kayatan, Keladan, Melampit, Mengkayat, Mohoi, Muri, dan Sintok. Di Sumatera

selain disebut Kapur atau Barus tanaman ini dinamai Haburuan atau Kaberun.

9. Pohon Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) dikenal sebagai salah

satu tanaman obat di Indonesia. Asalnya dari Papua/Irian Jaya.

Buah mahkota dewa mengandung beberapa zat aktif seperti:

Alkaloid, bersifat detoksifikasi yang dapat menetralisir racun di

dalam tubuh

Saponin, yang bermanfaat sebagai:

sumber anti bakteri dan anti virus

meningkatkan sistem kekebalan tubuh

meningkatkan vitalitas

mengurangi kadar gula dalam darah

mengurangi penggumpalan darah

Flavonoid

melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh dan mencegah terjadinya penyumbatan pada

pembuluh darah

mengurangi kandungan kolesterol serta mengurangi penumbunan lemak pada dinding pembuluh

darah

mengurangi kadar risiko penyakit jantung koroner

mengandung antiinflamasi (antiradang)

berfungsi sebagai anti-oksidan

membantu mengurangi rasa sakit jika terjadi pendarahan atau pembengkakan

Polifenol

berfungsi sebagai anti histamin (antialergi)

Tanaman atau pohon mahkota dewa seringkali ditanam sebagai

tanaman peneduh. Ukurannya tidak terlalu besar dengan tinggi

mencapai 3 meter, mempunyai buah yang berwarna merah menyala

yang tumbuh dari batang utama hingga ke ranting.

10. Cendana, atau cendana wangi, merupakan pohon

penghasil kayu cendana dan minyak cendana. Kayunya digunakan

sebagai rempah-rempah, bahan dupa,aromaterapi,

campuran parfum, serta sangkur keris (warangka). Kayu yang baik

bisa menyimpan aromanya selama berabad-abad. Konon di Sri

Lanka kayu ini digunakan untuk membalsam jenazah putri-putri raja

Page 5: Flora Dan Fauna

sejak abad ke-9. Di Indonesia, kayu ini banyak ditemukan di Nusa Tenggara Timur, khususnya di Pulau

Timor, meskipun sekarang ditemukan pula di Pulau Jawa dan pulau-pulau Nusa Tenggara lainnya.

Cendana adalah tumbuhan parasit pada awal kehidupannya. Kecambahnya memerlukan pohon inang

untuk mendukung pertumbuhannya, karena perakarannya sendiri tidak sanggup mendukung kehidupannya.

Karena prasyarat inilah cendana sukar dikembangbiakkan atau dibudidayakan

Fauna (Hewan / binatang)

1. KOMODO

Komodo, atau yang selengkapnya disebut biawak komodo (Varanus komodoensis, adalah

spesies kadal terbesar di dunia yang hidup di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang,

dan Gili Dasami di Nusa Tenggara. Biawak ini oleh penduduk asli pulau Komodo juga

disebut dengan nama setempat ora.

Termasuk anggota famili biawak Varanidae, dan klad Toxicofera, komodo merupakan

kadal terbesar di dunia, dengan rata-rata panjang 2-3 m. Ukurannya yang besar ini

berhubungan dengan gejala gigantisme pulau, yakni kecenderungan meraksasanya tubuh

hewan-hewan tertentu yang hidup di pulau kecil terkait dengan tidak adanya mamalia

karnivora di pulau tempat hidup komodo, dan laju metabolisme komodo yang kecil.

Karena besar tubuhnya, kadal ini menduduki posisi predator puncak yang mendominasi

ekosistem tempatnya hidup.

Komodo ditemukan oleh peneliti barat tahun 1910. Tubuhnya yang besar dan reputasinya

yang mengerikan membuat mereka populer di kebun binatang. Habitat komodo di alam

bebas telah menyusut akibat aktivitas manusia dan karenanya IUCN memasukkan komodo

sebagai spesies yang rentan terhadap kepunahan. Biawak besar ini kini dilindungi di

bawah peraturan pemerintah Indonesia dan sebuah taman nasional, yaitu Taman Nasional

Komodo, didirikan untuk melindungi mereka.

2. ORANG UTAN

Page 6: Flora Dan Fauna

Orang utan (atau orang hutan, nama lainnya adalah mawas) adalah sejenis kera besar

dengan lengan panjang dan berbulu kemerahan atau cokelat, yang

Orangutan ditemukan di wilayah hutan hujan tropis Asia Tenggara, yaitu di pulau

Borneo dan Sumatra di wilayah bagian negara Indonesia . Mereka biasa tinggal di

pepohonan lebat dan membuat sarangnya dari dedaunan. Orangutan dapat hidup pada

berbagai tipe hutan, mulai dari hutan dipterokarpus perbukitan dan dataran rendah,

daerah aliran sungai, hutan rawa air tawar, rawa gambut, tanah kering di atas rawa bakau

dan nipah, sampai ke hutan pegunungan. Di Borneo, orangutan dapat ditemukan pada

ketinggian 500 m di atas permukaan laut , sedangkan kerabatnya di Sumatra dilaporkan

dapat mencapai hutan pegunungan pada 1.000 m dpl. hidup di hutan tropika Indonesia,

khususnya di Pulau Kalimantan dan Sumatra.

3. HARIMAU SUMATERA

Harimau Sumatra atau dalam bahasa latin disebut Panthera tigris sumatrae merupakan

satu dari lima subspisies harimau (Panthera tigris) di dunia yang masih bertahan hidup.

Harimau Sumatera termasuk satwa langka yang juga merupakan satu-satunya sub-spisies

harimau yang masih dipunyai Indonesia setelah dua saudaranya Harimau Bali (Panthera

tigris balica) dan Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica) dinyatakan punah.

Hewan dari filum Chordata ini hanya dapat diketemukan di Pulau Sumatera, Indonesia.

Populasinya di alam liar diperkirakan tinggal 400–500 ekor. Harimau Sumatera (Panthera

tigris sumatrae) semakin langka dan dikategorikan sebagai satwa yang terancam punah.

Harimau dipercaya merupakan keturunan hewan pemangsa zaman purba yang dikenal

sebagai Miacids. Miacids hidup pada akhir zaman Cretaceous kira-kira 70-65 juta tahun

yang lalu semasa zaman dinosaurus di Asia Barat (Andrew Kitchener, “The Natural History

of Wild Cats”).  Harimau kemudian berkembang di kawasan timur Asia di China dan

Page 7: Flora Dan Fauna

Siberia sebelum berpecah dua, salah satunya bergerak ke arah hutan Asia Tengah di barat

dan barat daya menjadi harimau Caspian. Sebagian lagi bergerak dari Asia Tengah ke arah

kawasan pergunungan barat, dan seterusnya ke Asia tenggara dan kepulauan Indonesia,

sebagiannya lagi terus bergerak ke barat hingga ke India (Hemmer,1987).

Harimau Sumatera dipercaya terasing ketika permukaan air laut meningkat pada 6.000

hingga 12.000 tahun silam. Uji genetik mutakhir telah mengungkapkan tanda-tanda

genetik yang unik, yang menandakan bahwa subspesies ini mempunyai ciri-ciri yang

berbeda dengan subspisies harimau lainnya dan sangat mungkin berkembang menjadi

spesies terpisah, bila berhasil lestari.

4. BADAK SUMATERA

Badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) merupakan salah satu spesies badak yang

dipunyai Indonesia selain badak jawa (Rhinocerus sondaicus). Badak sumatera (Sumatran

rhino) juga merupakan spesies badak terkecil di dunia merupakan satu dari 5 spesies

badak yang masih mampu bertahan dari kepunahan selain badak jawa,  badak india, badak

hitam afrika, dan badak putih afrika.

Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) seperti saudara dekatnya, badak jawa,

semakin langka dan terancam kepunahan. Diperkirakan populasi badak bercula dua ini

tidak mencapai 200 ekor. Wajar jika IUCN Redlist kemudian memasukkan badak

sumatera  (Sumatran rhino) dalam daftar status konservasicritically endangered (kritis;

CE).

Badak sumatera dalam bahasa Inggris disebut sebagai Sumatran rhino. Sering kali juga

disebut sebagai hairy rhino lantaran memiliki rambut terbanyak ketimbang jenis badak

lainnya. Badak Sumatera dalam bahasa latin disebur sebagai Dicerorhinus sumatrensis.

Ciri-ciri dan Habitat Badak Sumatera. Badak sumatera memiliki dua cula dengan panjang

cula depan berkisar antara 25-80 cm dan cula belakang lebih pendek sekitar 10 cm. Badak

sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) mempunyai panjang tubuh antara 2-3 meter dengan

berat antara 600-950 kg. Tinggi satwa langka ini berkisar antara 120-135 cm.

Habitat badak sumatera meliputi hutan rawa dataran rendah hingga hutan perbukitan

meskipun umumnya binatang langka ini menyukai hutan bervegetasi lebat. Satwa langka

bercula dua ini lebih sering terlihat di hutan-hutan sekunder dataran rendah yang

memiliki air, tempat berteduh, dan sumber makanan yang tumbuh rendah. Makanan

Page 8: Flora Dan Fauna

utama badak sumatera meliputi buah (terutama mangga liar dan fikus), dedaunan,

ranting-ranting kecil, dan kulit kayu.

Badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) merupakan satwa penjelajah yang hidup

dalam kelompok-kelompok kecil meskipun umumnya hidup secara soliter

(menyendiri).Pada cuaca yang cerah sering turun ke daerah dataran rendah, untuk

mencari tempat yang kering. Pada cuaca panas ditemukan berada di hutan-hutan di atas

bukit dekat air terjun.

5. GAJAH SUMATERA

Gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus) adalah yang paling kecil dari ketiga

subspesies dari Gajah Asia, dan merupakan endemic untuk Pulau Sumatra. Sebelum

terjadi perusakan besar-besaran pada habitatnya, gajah secara luas tersebar di seluruh

Sumatra pada ekosistem yang beragam, Gajah Sumatra ditemukan sampai hutan primer

pada ketinggian di atas 1,750 m di Gunung Kerinci Barat Sumatra (Freywyssling, 1933

dalam Satiapillai. 2007).

Habitat yang paling disukai adalah hutan dataran rendah, dari berbagai ekosistem di

daerah jelajahnya. Di masa lalu, ketika habitatnya belum rusak, gajah mengadakan

migrasi luas. Pergerakan ini pada umumnya mengikuti aliran sungai. Gajah berpindah

dari daerah gunung ke dataran rendah pantai selama musim kering dan naik ke bukit satu

kali ketika hujan datang (Van Heurn, 1929; Pieters, 1938 dalam Satiapillai. 2007).

Gajah sumatera mempunyai ciri badan lebih gemuk dan lebar. Pada ujung belalai memiliki

satu bibir. Berbeda dengan Gajah Afrika, Gajah Sumatera memiliki 5 kuku pada kaki

depan dan 4 kuku di kaki belakang. Berat gajah sumatera dewasa mencapai 3.500-5000

kilogram, lebih kecil dari Gajah Afrika.

Gajah Sumatera dewasa dalam sehari membutuhkan makanan hingga 150 kilogram dan

180 liter air. Dari jumlah itu, hanya sekitar 40% saja yang mampu diserap oleh

pencernaannya. Untuk memenuhi nafsu makan ini Gajah Sumatera melakukan perjalanan

hingga 20 km perharinya. Dengan kondisi hutan yang semakin berkurang akibat

pembalakan liar dan kebakaran hutan, tidak heran jika nafsu makan dan daya jelajah

bintang berbelalai ini sering terjadi konflik dengan manusia.

Sebagaimana spesies gajah asia lainnya, Gajah Sumatera tidur sambil berdiri. Selama

tidur, telinganya selalu dikipas-kipaskan. Ia mampu mendeteksi keberadaan sumber air

dalam radius 5 kilometer. Gajah Sumatera, mengalami masa kawin pada usia 10-12 tahun.

Dan akan melahirkan anak 4 tahun sekali dengan masa mengandung hingga 22 bulan.

6. ANOA

Page 9: Flora Dan Fauna

Anoa adalah satwa endemik pulau Sulawesi, Indonesia. Anoa juga menjadi fauna identitas

provinsi Sulawesi Tenggara. Satwa langka dan dilindungi ini terdiri atas dua spesies

(jenis) yaitu: anoa pegunungan (Bubalus quarlesi) dan anoa dataran rendah (Bubalus

depressicornis). Kedua satwa ini tinggal dalam hutan yang jarang dijamah manusia. Kedua

spesies anoa tersebut hanya dapat ditemukan di Sulawesi, Indonesia. Diperkirakan saat ini

terdapat kurang dari 5000 ekor yang masih bertahan hidup. Anoa sering diburu untuk

diambil kulitnya, tanduknya dan dagingnya.

Baik Anoa Pegunungan (Bubalus quarlesi) maupun Anoa Dataran Rendah (Bubalus

depressicornis) sejak tahun 1986 oleh IUCN Redlist dikategorikan dalam binatang dengan

status konservasi “Terancam Punah” (Endangered; EN) atau tiga tingkat di bawah status

“Punah”.

Secara umum, anoa mempunyai warna kulit mirip kerbau, tanduknya lurus ke belakang

serta meruncing dan agak memipih. Hidupnya berpindah-pindah tempat dan apabila

menjumpai musuhnya anoa akan mempertahankan diri dengan mencebur ke rawa-rawa

atau apabila terpaksa akan melawan dengan menggunakan tanduknya.

7. BEKANTAN

Bekantan atau dalam nama ilmiahnya Nasalis larvatus adalah sejenis kera berhidung

panjang dengan rambut berwarna coklat kemerahan dan merupakan satu dari dua spesies

dalam genustunggal kera Nasalis.

Page 10: Flora Dan Fauna

Ciri-ciri utama yang membedakan bekantan dari kera lainnya adalah hidung. Fungsi dari

hidung besar pada bekantan jantan masih tidak jelas, namun ini mungkin disebabkan

olehseleksi alam . Kera betina lebih memilih jantan dengan hidung besar sebagai

pasangannya.  panjang dan besar yang hanya ditemukan di spesies jantan

Bekantan jantan berukuran lebih besar dari betina. Ukurannya dapat mencapai 75cm

dengan berat mencapai 24kg. Kera betina berukuran 60cm dengan berat 12kg. Spesies ini

juga memiliki perut yang besar, sebagai hasil dari kebiasaan mengkonsumsi makanannya.

Selain buah-buahan dan biji-bijian, bekantan memakan aneka daun-daunan, yang

menghasilkan banyak gas pada waktu dicerna. Ini mengakibatkan efek samping yang

membuat perut bekantan jadi membuncit.

Bekantan tersebar dan endemik di hutan bakau, rawa danhutan pantai di

pulauKalimantan. Spesies ini menghabiskan sebagian waktunya di atas pohon dan hidup

dalam kelompok-kelompok yang berjumlah antara 10 sampai 32 kera. Bekantan juga

dapat berenang dengan baik, kadang-kadang terlihat berenang dari satu pulau ke pulau

lain.

Bekantan merupakan maskotfauna provinsi Kalimantan Selatan.

Berdasarkan dari hilangnya habitat hutan dan penangkapan liar yang terus berlanjut,

serta sangat terbatasnya daerah dan populasi habitatnya, bekantan dievaluasikan sebagai

Terancam Punah di dalam IUCN Red List. Spesies ini didaftarkan dalam CITESAppendix I.

8. TARSIUS SULAWESI (TARSIUS SPECTRUM )

Tarsius tarsier (Binatang Hantu/Kera Hantu) adalah suatu jenis primata kecil, memiliki

tubuh berwarna coklat kemerahan dengan warna kulit kelabu, bermata besar dengan

telinga menghadap ke depan dan memiliki bentuk yang lebar.

Nama Tarsius diambil karena ciri fisik tubuh mereka yang istimewa, yaitu tulang tarsal

yang memanjang, yang membentuk pergelangan kaki mereka sehingga mereka dapat

melompat sejauh 3 meter (hampir 10 kaki) dari satu pohon ke pohon lainnya. Tarsius juga

memiliki ekor panjang yang tidak berbulu, kecuali pada bagian ujungnya. Setiap tangan

dan kaki hewan ini memiliki lima jari yang panjang. Jari-jari ini memiliki kuku, kecuali

jari kedua dan ketiga yang memiliki cakar yang digunakan untuk grooming.

Yang paling istimewa dari Tarsius adalah matanya yang besar. Ukuran matanya lebih

besar jika dibandingkan besar otaknya sendiri. Mata ini dapat digunakan untuk melihat

Page 11: Flora Dan Fauna

dengan tajam dalam kegelapan tetapi sebaliknya, hewan ini hampir tidak bisa melihat

pada siang hari. Kepala Tarsius dapat memutar hampir 180 derajat baik ke arah kanan

maupun ke arah kiri, seperti burung hantu. Telinga mereka juga dapat digerakkan untuk

mendeteksi keberadaan mangsa

Tarsius adalah makhluk nokturnal yang melakukan aktivitas pada malam hari dan tidur

pada siang hari. Oleh sebab itu Tarsius berburu pada malam hari. Mangsa mereka yang

paling utama adalah serangga seperti kecoa, jangkrik, dan terkadang reptil kecil, burung,

dan kelelawar. Habitatnya adalah di hutan-hutan Sulawesi Utara hingga Sulawesi Selatan,

juga di pulau-pulau sekitar Sulawesi seperti Suwu, Selayar, dan Peleng.  Di Taman

Nasional Bantimurung Bulusaraung, Sulawesi Selatan, Tarsius lebih dikenal oleh

masyarakat setempat dengan sebutan “balao cengke” atau “tikus jongkok” jika diartikan

kedalam Bahasa Indonesia.

9. Kangguru Tanah (lau-lau atau paunaro):

– Thylogale brunii (Dusky Pademelon)

merupakan jenis kangguru terkecil yang ada di dunia. Beratnya antara 3-6 kilogram,

tetapi ada juga yang 10 kilogram. Panjang tubuhnya sekitar 90 sentimeter dengan lebar

sekitar 50 sentimeter. Satwa langka yang dilindungi ini adalah hewan endemik Papua, dan

hanya terdapat di Papua di kawasan dataran rendah di hutan-hutan di wilayah Selatan

Papua, dan Papua Niugini. Di IndonesiaThylogale brunii terdapat antara lain di Taman

Nasional Wasur (Kabupaten Merauke) dan Taman Nasional Gunung Lorentz (Mimika).

– Thylogale stigmata (red-legged pademelon)

merupakan jenis yang hidup di daerah pantai selatan Papua.Thylogale

stigmata mempunyai warna kulit tubuh lebih cerah yaitu kuning kecokelatan.

– Thylogale brownii (Brown’s pademelon)

Page 12: Flora Dan Fauna

Selain di Papua, binatang ini juga terdapat di Papua New Guinea.

10. BURUNG MERAK HIJAU

Merak Hijau (Green Peafowl) yang dalam bahasa ilmiah disebutPavu muticus adalah salah

satu dari tiga spesies merak yang terdapat di dunia. Satwa yang terdapat di Cina, Vietnam

dan Indonesia ini mempunyai bulu-bulu yang indah. Apalagi Merak Hijau jantan yang

memiliki ekor panjang yang mampu mengembang bagai kipas.

Merak Hijau (Pavu muticus) mempunyai bulu yang indah yang berwarna hijau keemasan.

Burung jantan dewasa berukuran sangat besar, dengan penutup ekor yang sangat

panjang. Di atas kepalanya terdapat jambul tegak. Burung betina berukuran lebih kecil

dari burung jantan. Bulu-bulunya kurang mengilap, berwarna hijau keabu-abuan dan

tanpa dihiasi bulu penutup ekor. Mukanya memiliki aksen warna hitam di sekitar mata

dan warna kuning cerah di sekitar kupingnya.

Pada musim berbiak, burung jantan memamerkan bulu ekornya di depan burung betina.

Bulu-bulu penutup ekor dibuka membentuk kipas dengan bintik berbentuk mata. Burung

betina menetaskan tiga sampai enam telur setelah mengeraminya pada tumpukan daun

dan ranting di atas tanah selama satu bulan. Anaknya akan terus berdekatan dengan

induknya hingga musim kawin berikutnya, walaupun sudah bisa terbang pada usia yang

masih sangat muda.

Dalam urusan makan, burung Merak Hijau doyan aneka biji-bijian, pucuk rumput dan

dedaunan, aneka serangga, serta berbagai jenis hewan kecil seperti laba-laba, cacing dan

kadal kecil.

Populasi Merak Hijau tersebar di hutan terbuka dengan padang rumput di Republik

Rakyat Cina, Vietnam, Myanmar dan Jawa, Indonesia. Sebelumnya Merak Hijau ditemukan

juga di India, Bangladesh dan Malaysia, namun sekarang telah punah di sana. Meskipun

berukuran besar, burung indah, langka, dan dilindungi ini bisa terbang.

Page 13: Flora Dan Fauna

Di Indonesia, Merak Hijau hanya terdapat di Pulau Jawa. Habitatnya mulai dari dataran

rendah hingga tempat-tempat yang tinggi. Salah satunya yang masih bisa ditemui berada

di Taman Nasional Alas Purwo, Jawa Timur. Selain itu diperkirakan juga masih terdapat di

Taman Nasional Ujung Kulon, dan Taman Nasional Meru Betiri.

Populasi Merak Hijau terus berkurang. Ini diakibatkan oleh rusaknya habitat dan

perburuan liar. Burung langka yang indah ini diburu untuk diambil bulunya ataupun

diperdagangkan sebagai bintang peliharaan. Untuk menghindari kepunahan burung

langka ini dilindungi undang-undang. Di Pulau Jawa kini jumlah Merak Hijau (Pavu

muticus) diperkirakan tidak lebih dari 800 ekor.