fixed income daily notes - mnc sekuritas · 2019. 1. 31. · 3 berita pasar • kepemilikan...

7
1 Ulasan Pasar Harga Surat Utang Negara pada perdagangan hari Rabu, tanggal 30 Januari 2019 bergerak terbatas dengan arah perubahan yang bervariasi ditengah pelemahan nilai tukar Rupiah jelang be- rakhirnya Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika (FOMC Meeting). Pada perdagangan hari Rabu, tanggal 30 Januari 2019 tingkat perubahan harga yang terjadi hingga sebesar 45 bps sehingga berdampak terhadap perubahan tingkat imbal hasilnya hingga sebesar 8 bps. Sementara itu dari Obligasi Negara seri acuan, perubahan harga yang terjadi relatif terbatas yaitu kurang dari 5 bps sehingga berdampak kepada tingkat imbal hasil yang juga tidak banyak mengalami perubahan, sebesar kurang dari 1 bps. Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun mengalami perubahan harga sebesar 1 bps mengakibatkan terjadinya kenaikan imbal hasil yang terbatas, kurang dari 1 bps di level 7,964% dan Surat Utang Negara dengan tenor 10 tahun mengalami kenaikan imbal hasil sebesar 0,5 bps di level 8,130% yang didorong oleh adanya penurunan harga sebesar 3 bps. Untuk yang bertenor 15 tahun, perubahan kenaikan harga sebesar 5 bps yang menyebabkan terjadinya penurunan imbal hanya sebesar 0,6 bps. Adapun untuk Obligasi Negara bertenor 20 tahun mengalami kenaikan imbal hasil sebesar 0,2 bps di level 8,543 yang didorong oleh perubahan harga yang terkoreksi sebesar 2 bps. Jelang berakhirnya Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika (FOMC Meeting) pada perdagangan kemarin, harga Surat Utang Negara bergerak terbatas dengan mengalami arah perubahan yang beragam. Salah satu faktor penyebab dari perubahan harga Surat Utang Negara tersebut adalah melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika. Perubahan tingkat imbal hasil yang terbatas pada perdagangan kemarin juga turut dipengaruhi oleh investor yang masih mencermati hasil dari Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika serta dimulainya pelaksanaan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia. Adapun volume perdagangan pada perdagangan Surat Utang kemarin tergolong masih cukup besar yang mencapai Rp21,97 triliun dari 36 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan. Meskipun secana nominal menurun bila dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya, namun hal ini dapat terindikasi bahwa para pelaku pasar masih optimis terhadap kondisi pasar saat ini. Imbal hasil Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar Amerika mengalami kecenderungan penurunan ditengah tingkat harga US Treasury yang bergerak cenderung mengalami kenaikan dan membaiknya persepsi risiko di tengah gejolak yang terjadi di pasar keuangan global. Perubahan imbal hasil terjadi pada keseluruhan seri Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar Amerika. Imbal hasil INDO24 mengalami penurunan terbesar sebesar 4,6 bps di level 3,877% yang didorong terjadinya penurunan harga sebesar 22 bps. Sementara itu untuk INDO29 mengalami penurunan imbal hasil sebesar 3 bps di level 4,281% yang disebabkan penurunan harga sebesar 25 bps. Adapun untuk INDO44 juga mengalami penurunan imbal hasil sebesar 2,5 bps di level 5,038% yang didorong oleh penurunan harga sebesar 40 bps. Sementara itu, untuk INDO49 mengalami penurunan imbal hasil sebesar 3,6 bps di level 4,945% yang disebabkan penurunan harga sebesar 58,5 bps. Volume Surat Utang Negara yang dilaporkan masih cukup besar senilai Rp21,97 triliun dari 36 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan, dengan volume perdagangan terbesar didapati pada Surat Utang Negara seri FR0059 senilai Rp4,005 triliun dari 63 kali transaksi dan diikuti oleh perdagangan Surat Utang Negara seri FR0069 dan FR0077 masing-masing senilai Rp3,682 sebanyak 29 kali transaksi dan Rp3,617 triliun dari 52 kali transaksi. Adapun untuk Sukuk Negara perdagangan terbesar didapati dari Project Based Sukuk seri PBS013 senilai Rp324,00 miliar dari 6 kali transaksi dan diikuti oleh perdagangan Sukuk Negara Ritel seri SR008 dengan nilai Rp311,31 miliar sebanyak 11 kali transaksi. Page 1 Fixed Income Daily Notes MNC Sekuritas Research Division Kamis, 31 Januari 2019 Kurva Imbal Hasil Surat Utang Negara Perdagangan Surat Utang Negara Perdagangan Sukuk Negara www.mncsekuritas.id MNC Sekuritas 1-500-899 [email protected] Sumber : Bloomberg Sumber : IDX Sumber : IDX Seri High Low Last Vol Freq FR0059 94,20 91,50 92,15 4005,73 63 FR0069 101,35 100,22 100,37 3682,11 29 FR0077 101,80 100,45 100,66 3617,16 52 FR0061 98,15 97,65 97,85 2136,01 44 FR0078 103,16 100,60 100,75 1783,26 35 FR0079 102,00 97,84 98,25 1146,08 108 FR0053 101,57 101,45 101,57 861,60 9 FR0070 104,00 101,15 101,25 690,97 11 FR0072 101,00 96,70 98,00 644,50 55 FR0068 101,50 97,00 99,20 480,03 43 Seri High Low Last Vol Freq PBS013 100,20 99,80 100,20 324,00 6 SR008 100,24 99,61 99,85 311,31 11 PBS014 97,60 97,55 97,60 165,00 3 SPNS08022019 99,89 99,89 99,89 100,00 1 SR009 100,70 98,15 99,59 74,15 12 PBS006 101,25 101,25 101,25 50,00 2 SPNS11042019 98,92 98,92 98,92 49,50 1 SR010 99,66 95,00 96,25 38,85 13

Upload: others

Post on 16-Dec-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Fixed Income Daily Notes - MNC Sekuritas · 2019. 1. 31. · 3 Berita Pasar • Kepemilikan investor asing di Surat Berharga Negara mengalami kenaikan senilai Rp 7,09 triliun. Berdasarkan

1

Ulasan Pasar

Harga Surat Utang Negara pada perdagangan hari Rabu, tanggal 30 Januari 2019 bergerak terbatas dengan arah perubahan yang bervariasi ditengah pelemahan nilai tukar Rupiah jelang be-rakhirnya Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika (FOMC Meeting).

Pada perdagangan hari Rabu, tanggal 30 Januari 2019 tingkat perubahan harga

yang terjadi hingga sebesar 45 bps sehingga berdampak terhadap perubahan

tingkat imbal hasilnya hingga sebesar 8 bps. Sementara itu dari Obligasi Negara

seri acuan, perubahan harga yang terjadi relatif terbatas yaitu kurang dari 5 bps

sehingga berdampak kepada tingkat imbal hasil yang juga tidak banyak

mengalami perubahan, sebesar kurang dari 1 bps. Surat Utang Negara seri acuan

dengan tenor 5 tahun mengalami perubahan harga sebesar 1 bps mengakibatkan

terjadinya kenaikan imbal hasil yang terbatas, kurang dari 1 bps di level 7,964%

dan Surat Utang Negara dengan tenor 10 tahun mengalami kenaikan imbal hasil

sebesar 0,5 bps di level 8,130% yang didorong oleh adanya penurunan harga

sebesar 3 bps. Untuk yang bertenor 15 tahun, perubahan kenaikan harga sebesar

5 bps yang menyebabkan terjadinya penurunan imbal hanya sebesar 0,6 bps.

Adapun untuk Obligasi Negara bertenor 20 tahun mengalami kenaikan imbal hasil

sebesar 0,2 bps di level 8,543 yang didorong oleh perubahan harga yang

terkoreksi sebesar 2 bps.

Jelang berakhirnya Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika (FOMC Meeting)

pada perdagangan kemarin, harga Surat Utang Negara bergerak terbatas dengan

mengalami arah perubahan yang beragam. Salah satu faktor penyebab dari

perubahan harga Surat Utang Negara tersebut adalah melemahnya nilai tukar

Rupiah terhadap Dollar Amerika. Perubahan tingkat imbal hasil yang terbatas

pada perdagangan kemarin juga turut dipengaruhi oleh investor yang masih

mencermati hasil dari Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika serta

dimulainya pelaksanaan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia. Adapun volume

perdagangan pada perdagangan Surat Utang kemarin tergolong masih cukup

besar yang mencapai Rp21,97 triliun dari 36 seri Surat Utang Negara yang

diperdagangkan. Meskipun secana nominal menurun bila dibandingkan dengan

perdagangan sebelumnya, namun hal ini dapat terindikasi bahwa para pelaku

pasar masih optimis terhadap kondisi pasar saat ini.

Imbal hasil Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar Amerika

mengalami kecenderungan penurunan ditengah tingkat harga US Treasury yang

bergerak cenderung mengalami kenaikan dan membaiknya persepsi risiko di

tengah gejolak yang terjadi di pasar keuangan global. Perubahan imbal hasil

terjadi pada keseluruhan seri Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang

Dollar Amerika. Imbal hasil INDO24 mengalami penurunan terbesar sebesar 4,6

bps di level 3,877% yang didorong terjadinya penurunan harga sebesar 22 bps.

Sementara itu untuk INDO29 mengalami penurunan imbal hasil sebesar 3 bps di

level 4,281% yang disebabkan penurunan harga sebesar 25 bps. Adapun untuk

INDO44 juga mengalami penurunan imbal hasil sebesar 2,5 bps di level 5,038%

yang didorong oleh penurunan harga sebesar 40 bps. Sementara itu, untuk

INDO49 mengalami penurunan imbal hasil sebesar 3,6 bps di level 4,945% yang

disebabkan penurunan harga sebesar 58,5 bps.

Volume Surat Utang Negara yang dilaporkan masih cukup besar senilai Rp21,97

triliun dari 36 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan, dengan volume

perdagangan terbesar didapati pada Surat Utang Negara seri FR0059 senilai

Rp4,005 triliun dari 63 kali transaksi dan diikuti oleh perdagangan Surat Utang

Negara seri FR0069 dan FR0077 masing-masing senilai Rp3,682 sebanyak 29 kali

transaksi dan Rp3,617 triliun dari 52 kali transaksi. Adapun untuk Sukuk Negara

perdagangan terbesar didapati dari Project Based Sukuk seri PBS013 senilai

Rp324,00 miliar dari 6 kali transaksi dan diikuti oleh perdagangan Sukuk Negara

Ritel seri SR008 dengan nilai Rp311,31 miliar sebanyak 11 kali transaksi. Page 1

Fixed Income Daily Notes

MNC Sekuritas Research Division Kamis, 31 Januari 2019

Kurva Imbal Hasil Surat Utang Negara

Perdagangan Surat Utang Negara

Perdagangan Sukuk Negara

www.mncsekuritas.id MNC Sekuritas 1-500-899 [email protected]

Sumber : Bloomberg

Sumber : IDX

Sumber : IDX

Seri High Low Last Vol Freq

FR0059 94,20 91,50 92,15 4005,73 63

FR0069 101,35 100,22 100,37 3682,11 29

FR0077 101,80 100,45 100,66 3617,16 52

FR0061 98,15 97,65 97,85 2136,01 44

FR0078 103,16 100,60 100,75 1783,26 35

FR0079 102,00 97,84 98,25 1146,08 108

FR0053 101,57 101,45 101,57 861,60 9

FR0070 104,00 101,15 101,25 690,97 11

FR0072 101,00 96,70 98,00 644,50 55

FR0068 101,50 97,00 99,20 480,03 43

Seri High Low Last Vol Freq

PBS013 100,20 99,80 100,20 324,00 6

SR008 100,24 99,61 99,85 311,31 11

PBS014 97,60 97,55 97,60 165,00 3

SPNS08022019 99,89 99,89 99,89 100,00 1

SR009 100,70 98,15 99,59 74,15 12

PBS006 101,25 101,25 101,25 50,00 2

SPNS11042019 98,92 98,92 98,92 49,50 1

SR010 99,66 95,00 96,25 38,85 13

Page 2: Fixed Income Daily Notes - MNC Sekuritas · 2019. 1. 31. · 3 Berita Pasar • Kepemilikan investor asing di Surat Berharga Negara mengalami kenaikan senilai Rp 7,09 triliun. Berdasarkan

2

Sementara itu, dari perdagangan surat utang korporasi, volume yang dilaporkan

senilai Rp1,38 triliun dari 44 seri, dengan volume perdagangan terbesar didapati

pada seri Obligasi Berkelanjutan III Astra Sedaya Finance Tahap III Tahun 2017

Seri B (ASDF03BCN3) dengan nilai Rp180,00 miliar dari 4 kali transaksi dan

diikuti oleh perdagangan Obligasi Berkelanjutan II Bank Sulselbar Tahap I Tahun

2018 (BSSB02ACN1) senilai Rp132,00 miliar dari 11 kali transaksi. Adapun

untuk volume obligasi korporasi sebesar Rp130,00 miliar untuk 2 kali transaksi

didapati pada Obligasi Berkelanjutan II Indosat Tahap III Tahun 2018 Seri A

(ISAT02ACN3). Selanjutnya Obligasi Berkelanjutan II FIF Tahap III Tahun 2016

Seri B (FIFA02BCN3) didapati volume senilai Rp96,00 miliar dari 2 kali transaksi.

Nilai tukar Rupiah pada perdagangan hari Rabu, 30 Januari 2019 ditutup

melemah sebesar 37 pts (0,26%) pada level Rp14131,00 per Dollar Amerika.

Adapun nilai tukar Rupiah sempat menguat di awal sesi perdagangan namun

dipertengahan hingga akhir sesi perdagangan nilai tukar Rupiah mengalami

pelemahan terhadap Dollar Amerika, bergerak pada kisaran 14087,50 hingga

14131,00 per Dollar Amerika. Pelemahan nilai tukar Rupiah ini terjadi ditengah

penguatan sebagian besar nilai mata uang regional. Mata uang Baht Thailand

(THB) dan mata uang Renminbi China (CNY) merupakan mata uang yang men-

galami penguatan tertinggi, masing—masing sebesar 0,42% dan 0,27% kemudi-

an diiringi oleh penguatan mata uang Peso Filipina (PHP) sebesar 0,15%. Selan-

jutnya, mata uang Ringgit Malaysia (MYR) dan mata uang Dollar Taiwan (TWD)

juga mengalami penguatan mata uang regional masing-masing sebesar 0,13%

dan 0,12%. Adapun untuk pelemahan mata uang regional terbesar terjadi pada

mata uang Rupiah Indonesia (IDR) sebesar 0,25% kemudian diiringi dengan

pelemahan mata uang Rupee India (INR) sebesar 0,02%. Adapun untuk mata

uang Yen Jepang (JPY) dan Won Korea Selatan (KRW) tidak mengalami peru-

bahan nilai tukar terhadap Dollar Amerika.

Imbal hasil US Treasury bertenor 10 tahun ditutup dengan kondisi mengalami

pelemahan sebesar 119 bps berada pada level 2,68%, seiring dengan penurunan

yang terjadi pada imbal hasil US Treasury dengan tenor 30 tahun yang ditutup

melemah di level 3,03%. Namun, pergerakan pasar saham Amerika Serikat

mengalami arah perubahan yang positif dimana indeks saham utamanya men-

galami penguatan. Indeks DJIA menguat sebesar 177 bps di level 25014,86 dan

indeks NASDAQ juga ditutup dengan kondisi mengalami penguatan sebesar 220

bps di level 7183,08. Adapun untuk imbal hasil surat utang Inggris (GILT) ber-

tenor 10 tahun mengalami penguatan terbatas sehingga berada pada level

1,258%. Sedangkan, untuk surat utang Jerman bertenor 10 tahun mengalami

arah pergerakan yang terkoreksi pada level 0,185%.

Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga Surat Utang Negara berpelu-

ang mengalami koreksi di tengah pengumuman suku bunga acuan Amerika Seri-

kat yang tetap berada di level 2,25%-2,50%. Di bulan Januari, pasar Surat

Utang Negara mencatatkan kinerja positif yang tercermin pada penurunan ting-

kat imbal hasil yang didorong oleh masuknya pemodal asing dari pasar Surat

Berharga Negara seiring dengan pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar

Amerika. Hingga 28 Januari 2018, investor asing mencatatkan pembelian bersih

Surat Berharga Negara senilai Rp7,09 triliun di sepanjang bulan Januari 2019.

Namun demikian, perubahan harga pada hari ini akan dibatasi oleh faktor perge-

rakan nilai tukar Rupiah yang masih berpotensi untuk mengalami pelemahan di

tengah penguatan mata uang Dollar Amerika terhadap mata uang utama dunia.

Rekomendasi

Dengan pertimbangan beberapa faktor di atas kami menyarankan kepada inves-

tor untuk mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara di pasar

sekunder jelang berakhirnya FOMC Meeting yang menetapkan suku bunga acu-

annya yang tetap berada pada level 2,25%-2,50%, dimana arah pergerakan

harga Surat Utang Negara masih akan dipengaruhi oleh arah pergerakan nilai

tukar Rupiah. Beberapa seri yang kami lihat cukup menarik di tengah kondisi

pasar saat ini, yaitu : FR0053, FR0061, FR0068, FR0077, FR0056 dan FR0070.

Page 2

Fixed Income Daily Notes | Kamis, 31 Januari 2019 | MNC Sekuritas Research Division

Imbal Hasil SUN seri Acuan

Indeks Obligasi (INDOBeX)

Grafik Risiko

www.mncsekuritas.id MNC Sekuritas 1-500-899 [email protected]

Sumber : Bloomberg

Sumber : IBPA, Bloomberg

Sumber : Bloomberg

Page 3: Fixed Income Daily Notes - MNC Sekuritas · 2019. 1. 31. · 3 Berita Pasar • Kepemilikan investor asing di Surat Berharga Negara mengalami kenaikan senilai Rp 7,09 triliun. Berdasarkan

3

• Kepemilikan investor asing di Surat Berharga Negara mengalami

kenaikan senilai Rp 7,09 triliun.

Berdasarkan data kepemilikan Surat Berharga Negara yang dapat

diperdagangkan per tanggal 28 Januari 2019, kepemilikan investor asing di

Surat Berharga Negara senilai Rp900,34 triliun atau setara dengan 37,21% dari

total outstanding Surat Berharga Negara yang dapat diperdagangkan.

Kepemilikan oleh investor asing tersebut mengalami kenaikan senilai Rp7,09

triliun dibandingkan dengan posisi di akhir bulan Desember 2018 dengan

mengalami kenaikan kepemilikan di Surat Utang Negara senilai Rp8,78 triliun

dan penurunan kepemilikan di Sukuk Negara senilai Rp1,69 triliun.

Meningkatnya kepemilikan oleh investor asing di bulan Januari 2019 tersebut

turut dipengaruhi oleh penguatan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika

dimana sepanjang bulan Januari 2019, nilai tukar Rupiah tercatat mengalami

apresiasi sebesar 1,83% terhadap Dollar Amerika.

• PT Peringkat Efek Indonesia menetapkan peringkat “idAAA”

terhadap PT Bank Danamon Indonesia Tbk yang diikuti dengan

rencana merger PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk

Bank Danamon memiliki outlook rating yang “stabil”. Adapun tujuan

dilakukannya merger adalah untuk menambah daya saing Bank Danamon

didalam industri perbankan. Setelah merger, Bank Danamon akan dimiliki oleh

MUFG Bank dimana pemegang saham mayoritasnya sebesar 40,00%. Selain itu,

Bank Nusantara Parahyangan juga akan dimiliki oleh ACOM Co. yang

merupakan anak perusahaan dari MUFG Group yaitu sebesar 75,51%. Bank

Danamon dengan peringkat idAAA memiliki peringkat tertinggi yang diberikan

oleh Pefindo. Hal ini disebabkan Bank Danamon memiliki kemampuan dan

kapasitas yang sangat baik untuk memenuhi komitmen keuangan jangka

panjangnya. Peringkat dapat diturunkan jika Pefindo melihat berkurangnya

dukungan dari pemegang saham mayoritas, penurunan posisi pasar yang

signifikan, atau penurunan kinerja keuangan yang signifikan, terutama dalam

hal kualitas aset, profitabilitas, atau permodalan. Bank Danamon adalah bank

komersial dengan merek yang sudah mapan, khususnya di segmen mass-

market, segmen penyaluran kredit ke usaha kecil dan menengah serta

perusahaan bisnis melalui anak perusahaannya, PT Adira Dinamika Multi Finance

Tbk (peringkat idAAA / stable).

Page 3

Fixed Income Daily Notes | Kamis, 31 Januari 2019 | MNC Sekuritas Research Division

Spread US T 10 Yrs—SUN 10 Yrs

Imbal Hasil Surat Utang Global

Berita Pasar

Spread Obligasi Korporasi

Perdagangan Surat Utang Korporasi

www.mncsekuritas.id MNC Sekuritas 1-500-899 [email protected]

Sumber : Bloomberg

Sumber : IBPA, Bloomberg

Sumber : IDX

Sumber : Bloomberg

Seri Rating High Low Last Vol Freq

ASDF03BCN3 AAA(idn) 100,25 100,15 100,25 180,00 4

BSSB02ACN1 idA+ 102,25 100,00 101,50 132,00 11

ISAT02ACN3 idAAA 99,60 99,59 99,60 130,00 2

FIFA02BCN3 idAAA 100,32 100,31 100,32 96,00 2

ASDF03BCN2 AAA(idn) 100,05 100,00 100,05 90,00 2

BEXI03BCN4 idAAA 100,30 100,30 100,30 70,00 1

ADMF04ACN2 idAAA 99,79 99,78 99,79 60,00 2

BBRI01BCN3 idAAA 100,22 100,20 100,22 60,00 2

BNGA02CCN2 idAAA 97,90 97,85 97,85 50,00 3

BFIN04BCN1 AA-(idn) 97,50 97,50 97,50 45,50 1

Page 4: Fixed Income Daily Notes - MNC Sekuritas · 2019. 1. 31. · 3 Berita Pasar • Kepemilikan investor asing di Surat Berharga Negara mengalami kenaikan senilai Rp 7,09 triliun. Berdasarkan

4

Harga Surat Utang Negara

Page 4

Fixed Income Daily Notes | Kamis, 31 Januari 2019 | MNC Sekuritas Research Division

Kepemilikan Surat Berharga Negara

www.mncsekuritas.id MNC Sekuritas 1-500-899 [email protected]

Sumber : DJPPR-Kemenkeu RI

Investor Dec'15 Dec'16 Dec'17 Jan'18 Feb'18 Mar'18 Apr'18 May'18 Jun'18 Jul'18 Aug'18 Sep'18 Oct'18 Nov'18 Dec'18 25-Jan-19 28-Jan-19

BANK 350,07 399,46 491,61 544,59 581,52 564,86 544,49 456,47 461,15 577,20 596,71 621,35 643,31 653,12 481,33 647,95 651,75

Institusi Pemerintah 148,91 134,25 141,83 58,16 50,12 93,96 136,68 207,09 210,04 102,39 108,63 111,39 94,36 84,67 253,47 125,31 121,09

Bank Indonesia * 148,91 134,25 141,83 58,16 50,12 93,96 136,68 207,09 210,04 102,39 108,63 111,39 94,36 84,67 253,47 125,31 121,09

NON-BANK 962,86 1.239,57 1.466,33 1.503,99 1.498,18 1.525,78 1.517,92 1.522,09 1.525,73 1.546,47 1.568,37 1.573,90 1.602,99 1.641,71 1.633,65 1.646,39 1.646,81

Reksadana 61,60 85,66 104,00 104,31 103,60 103,62 105,65 111,43 111,38 112,91 115,26 117,78 116,26 115,94 118,63 120,40 120,38

Asuransi 171,62 238,24 150,80 154,89 161,81 166,71 168,90 171,30 172,81 189,73 190,47 191,42 200,64 201,61 201,59 202,54 202,66

Asing 558,52 665,81 836,15 869,77 848,22 858,79 845,34 833,81 830,17 839,26 855,79 850,85 864,32 900,59 893,25 900,47 900,34 - Pemerintahan dan

Bank Sentral 110,32 120,84 146,88 145,74 143,38 143,77 144,83 148,23 149,14 155,17 162,46 161,01 159,20 164,17 163,76 166,17 166,20

Dana Pensiun 49,83 87,28 198,06 202,81 205,76 208,73 211,63 216,61 219,41 209,07 210,16 215,71 211,98 212,42 212,88 214,54 214,56

Individual 42,53 57,75 59,84 56,42 56,84 63,15 60,88 61,65 61,94 63,28 63,81 64,32 77,17 76,69 73,07 73,06 73,11

Lain - lain 78,76 104,84 117,48 115,79 121,94 124,78 125,52 127,28 130,02 132,22 132,88 133,81 132,61 134,46 134,22 135,37 135,76

TOTAL 1.461,85 1.773,28 2.099,77 2.106,74 2.129,82 2.184,59 2.199,08 2.185,65 2.196,92 2.226,06 2.273,71 2.306,64 2.340,66 2.379,50 2.368,45 2.419,66 2.419,66

Asing Beli (Jual) 97,17 107,286 170,340 33,623 (21,547) 10,564 (13,449) (11,530) (3,644) 9,095 16,526 (4,935) 13,465 36,270 (7,337) 7,113 7,094

Page 5: Fixed Income Daily Notes - MNC Sekuritas · 2019. 1. 31. · 3 Berita Pasar • Kepemilikan investor asing di Surat Berharga Negara mengalami kenaikan senilai Rp 7,09 triliun. Berdasarkan

5

IDR – USD

Page 5

Fixed Income Daily Notes | Kamis, 31 Januari 2019 | MNC Sekuritas Research Division

Dollar INDEX

FR0077

www.mncsekuritas.id MNC Sekuritas 1-500-899 [email protected]

Sumber : Bloomberg

Sumber : Bloomberg

Sumber : Bloomberg

Page 6: Fixed Income Daily Notes - MNC Sekuritas · 2019. 1. 31. · 3 Berita Pasar • Kepemilikan investor asing di Surat Berharga Negara mengalami kenaikan senilai Rp 7,09 triliun. Berdasarkan

6

FR0078

Page 6

Fixed Income Daily Notes | Kamis, 31 Januari 2019 | MNC Sekuritas Research Division

FR0068

www.mncsekuritas.id MNC Sekuritas 1-500-899 [email protected]

Sumber : Bloomberg

Sumber : Bloomberg

Page 7: Fixed Income Daily Notes - MNC Sekuritas · 2019. 1. 31. · 3 Berita Pasar • Kepemilikan investor asing di Surat Berharga Negara mengalami kenaikan senilai Rp 7,09 triliun. Berdasarkan

7

www.mncsekuritas.id MNC Sekuritas 1-500-899 [email protected]

MNC SEKURITAS RESEARCH TEAM

Edwin J. Sebayang

Head of Retail Research, Technical, Auto, Mining

[email protected] (021) 2980 3111 ext. 52233

I Made Adi Saputra

Head of Fixed Income Research

[email protected] (021) 2980 3111 ext. 52117

Disclaimer

This research report has been issued by PT MNC Sekuritas, It may not be reproduced or further distributed or published, in whole or in part, for any purpose. PT MNC

Sekuritas has based this document on information obtained from sources it believes to be reliable but which it has not independently verified; PT MNC Sekuritas makes

no guarantee, representation or warranty and accepts no responsibility to liability as to its accuracy or completeness. Expression of opinion herein are those of the

research department only and are subject to change without notice. This document is not and should not be construed as an offer or the solicitation of an offer to

purchase or subscribe or sell any investment. PT MNC Sekuritas and its affiliates and/or their offices, director and employees may own or have positions in any investment

mentioned herein or any investment related thereto and may from time to time add to or dispose of any such investment. PT MNC Sekuritas and its affiliates may act as

market maker or have assumed an underwriting position in the securities of companies discusses herein (or investment related thereto) and may sell them to or buy them

from customers on a principal basis and may also perform or seek to perform investment banking or underwriting services for or relating to those companies.

Victoria Venny

Telco, Toll Road, Logistics, Consumer, Poultry

[email protected] (021) 2980 3111 ext. 52236

Rr. Nurulita Harwaningrum

Banking, Auto, Plantation

[email protected] (021) 2980 3111 ext. 52237

Khazar Srikandi

Research Associate

[email protected] (021) 2980 3111 ext. 52313

Krestanti Nugrahane Widhi

Research Associate, Plantation, Consumer

[email protected] (021) 2980 3111 ext. 52166

Thendra Crisnanda

Head of Institutional Research, Strategy

[email protected] (021) 2980 3111 ext. 52162

Tomy Zulfikar

Research Analyst

[email protected] (021) 2980 3111 ext. 52316

MNC Research Investment Ratings Guidance BUY : Share price may exceed 10% over the next 12 months

HOLD : Share price may fall within the range of +/- 10% of the next 12 months SELL : Share price may fall by more than 10% over the next 12 months

Not Rated : Stock is not within regular research coverage

PT MNC SEKURITAS MNC Financial Center Lt. 14 – 16

Jl. Kebon Sirih No. 21 - 27, Jakarta Pusat 10340 Telp : (021) 2980 3111 Fax : (021) 3983 6899 Call Center : 1500 899

M. Rudy Setiawan

Research Associate, Construction

[email protected] (021) 2980 3111 ext. 52317

Ikhsan Hadi Santoso

Research Associate

[email protected] (021) 2980 3111 ext. 52235

Sukisnawati Puspitasari

Research Associate, Cement, Mining

[email protected] (021) 2980 3111 ext. 52307

Fixed Income Daily Notes | Kamis, 31 Januari 2019 | MNC Sekuritas Research Division

Page 6

MNC SEKURITAS FIXED INCOME SALES TEAM

Andri Irvandi Head of Institution [email protected] Telp : (+62 21) 2980 3268

Yoni Bambang Oetoro Fixed Income Sales [email protected] Telp : (+62 21) 2980 3230

Nurtantina Lasianthera Fixed Income Sales [email protected] Telp : (+62 21) 2980 3266

Lintang Astuti Fixed Income Sales [email protected] Telp : (+62 21) 2980 3227

Nanda Pratiwi Fixed Income Sales [email protected] Telp : (+62 21) 2980 3177

Annie Djatmiko Fixed Income Sales [email protected] Telp : (+62 21) 2980 3294

Prama Ditya Noor Izmi Irianto Fixed Income Sales [email protected] Telp : (+62 21) 2980 3226