fix print bismillah01

90
KERJA PRAKTEK RG091532 PENGUKURAN TOPOGRAFI PADA RENCANA LOKASI EKSPLORASI MINYAK DAN GAS DI DI KAWASAN WEST MUDI-A DESA JEGULO, KEC.RENGEL, KAB.TUBAN INDRA JAYA KUSUMA NRP 3510 100 060 JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2013

Upload: indra-jaya

Post on 08-Apr-2016

102 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Fix Print Bismillah01

i

KERJA PRAKTEK – RG091532

PENGUKURAN TOPOGRAFI PADA RENCANA LOKASI

EKSPLORASI MINYAK DAN GAS DI

DI KAWASAN WEST MUDI-A DESA JEGULO,

KEC.RENGEL, KAB.TUBAN

INDRA JAYA KUSUMA NRP 3510 100 060 JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2013

Page 2: Fix Print Bismillah01
Page 3: Fix Print Bismillah01

i

KERJA PRAKTEK – RG091532

PENGUKURAN TOPOGRAFI PADA RENCANA

LOKASI EKSPLORASI MINYAK DAN GAS DI

DI KAWASAN WEST MUDI-A DESA JEGULO,

KEC.RENGEL, KAB.TUBAN INDRA JAYA KUSUMA NRP 3510 100 060 JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2013

Page 4: Fix Print Bismillah01
Page 5: Fix Print Bismillah01

i

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Oleh:

INDRA JAYA KUSUMA NRP 3510 100 060

Disetujui oleh Pembimbing :

1. Khomsin, S.T (Pembimbing I/T.Geomatika ITS)

2. Andy K (Pembimbing II/Instansi)

Mengetahui,

KetuaJurusanTeknikGeomatika FTSP-

ITS

Dr.Ir. Muhammad Taufik

Civil Maintenance

Andy K

Page 6: Fix Print Bismillah01

ii

ii

Page 7: Fix Print Bismillah01

iii

iii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan

Yang Maha Esa, atas segala kebesaran dan limpahan nikmat

yang diberikan-Nya penyusun dapat menyelesaikan laporan

kerja praktek yang dilaksanakan di JOB P-PEJ (Joint Operating

Body Pertamina–PetroChina East Java) dengan judul

“Pengukuran Topografi Pada Rencana Lokasi Eksplorasi Minyak

Dan Gas di Kawasan West Mudi-A Desa Jegulo, Kec.Rengel,

Kab.Tuban”.

Pada penyelesaian laporan ini dapat terselesaikan atas

bantuan dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan kali

ini, penyusun ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Muhammad Taufik selaku ketua jurusan

Teknik Geomatika ITS atas segala bantuannya.

2. Bapak Ir. Yuwono, MT selaku koordinator kerja praktek

dari jurusan Teknik Geomatika ITS atas segala

bantuannya.

3. Bapak Khomsin, S.T selaku dosen pembimbing yang telah

membimbing Penyusun dalam pengerjaan laporan kerja

praktek hingga selesai.

4. Bapak Cokro Winoto, Bapak Sugiyanto, Bapak Rakim,

Bapak Mundah, Bapak Priyo, Bapak Achmad Chundhory,

Bapak Niti Suminto, dan Bapak Maskum selaku tim survei

yang telah membimbing kami dalam pelaksanaan kerja

praktek di JOB P-PEJ.

5. Bapak Rudy Sofjan, Bapak Andy Kurniawan, Bapak

Djiwandono, dan seluruh karyawan JOB P-PEJ yang telah

membantu selama kegiatan pelaksanaan kerja praktik dari

awal hingga akhir.

6. Teman – teman angkatan 2010 atas dukungan serta

do‟anya.

Page 8: Fix Print Bismillah01

iv

iv

Penyusun menyadari bahwa laporan kerja praktek ini

masih jauh dari sempurna dan perlu perbaikan, maka

diperlukan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak

agar hasil yang didapat lebih baik.

Demikian ucapan terima kasih ini, semoga laporan kerja

praktek ini dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak.

Surabaya, Nopember 2013

Penyusun

Page 9: Fix Print Bismillah01

v

v

PENGUKURAN TOPOGRAFI PADA RENCANA

LOKASI EKSPLORASI MINYAK DAN GAS DI

KAWASAN WEST MUDI-A DESA JEGULO,

KEC.RENGEL, KAB.TUBAN.

Nama Mahasiswa : - Indra Jaya Kusuma

NRP : - 3510100060

Jurusan : Teknik Geomatika FTSP-ITS

Dosen Pembimbing : Khomsin, S.T

Abstrak

Wilayah Indonesia merupakan wilayah yang terkenal kaya

akan sumber daya alamnya. Salah satu dari sumber daya alam yang

dihasilkan dari bumi Indonesia adalah sumber daya minyak dan gas. Sumber daya ini sangat penting keberadaannya karena dapat

menunjang kebutuhan energi untuk beberapa perusahaan vital di

dalam maupun di luar negeri. Joint Operating Body Pertamina-PetroChina East Java adalah salah satu perusahaan pemerintah yang

bekerja sama dengan PetroChina East java, yang beroperasi pada

penambangan minyak dan gas bumi yang salah satu tempatnya berada di daerah Tuban. Untuk menunjang pekerjaan eksplorasi

minyak dan gas diperlukan kegiatan Survey topografi terlebih

dahulu. Pekerjaan survey ini memiliki peran yang sangat penting

sebagai supporting untuk kegiatan perencanaan sumur baru mulai dari kegiatan pemetaan topografi rencana wilayah eksplorasi hingga

monitoring kegiatan eksplorasi secara rutin Di dalam kegiatan

eksplorasi minyak bumi, banyak parameter analisis yang harus dipertimbangkan untuk mencapai tujuan eksplorasi yang optimal.

Salah satunya adalah kegiatan di bidang survey sebagai penyediaan

data spasial untuk menunjang kebutuhan di Departemen Construction and Maintenace Superintendent JOB P-PEJ dalam

melakukan perencanaan, pelaksanaan dan monitoring kegiatan

eksplorasi dan eksploitasi migas di blok Tuban secara rutin.

Geomatika adalah salah satu dari beberapa bidang keilmuan yang dibutuhkan dalam menunjang kegiatan pertambangan minyak

Page 10: Fix Print Bismillah01

vi

vi

di JOB P-PEJ adalah kegiatan survey. Pekerjaan survey ini memiliki

peran yang sangat penting sebagai supporting untuk kegiatan

perencanaan sumur baru mulai dari kegiatan pemetaan topografi

rencana wilayah eksplorasi hingga monitoring kegiatan eksplorasi secara rutin.

Dengan melimpahnya sumber daya minyak dan gas di wilayah

Tuban, diperlukan suatu kegiatan survey sebagai penunjang kebutuhan data spasial. Dengan didapatkannya informasi spasial ini,

diharapkan data tersebut dapat digunakan sebagai penunjang

kegiatan eksplorasi minyak dan gas di wilayah West mudi-A Desa Jegulo, Kec.Rengel, Kab.Tuban khususnya pada bagian perencanaan.

Sehingga diharapkan eksplorasi minyak di wilayah West Mudi-A

Desa Jegulo, Kec.Rengel, Kab.Tuban dapat berjalan secara optimal

dan efesien.

Kata kunci: Survey Topografi, Eksplorasi Minyak dan Gas,

Joint Operating Body Pertamina-PetroChina East Java

Page 11: Fix Print Bismillah01

vii

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................... i

KATA PENGANTAR .......................................................... iii

ABSTRAK ............................................................................. v

BAB I ..................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .......................................................... 1

1.2 Tujuan ........................................................................... 2

1.3 Manfaat ......................................................................... 2

BAB II .................................................................................... 3

MANAJEMEN PEKERJAAN ................................................ 3

2.1. Waktu Pelaksanaan dan Volume Pekerjaan .................. 3

2.2. Lingkup pekerjaan ........................................................ 3

2.3 Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan................................... 3

2.4 Struktur Organisasi ....................................................... 5

2.4.1 Visi dan Misi JOB Pertamina –PetroChina East Java

........................................................................................ 6

2.4.2 Struktur organisasi dari JOB Pertamina – PetroChina

East Java ......................................................................... 7

2.5 Tugas dan Tanggung Jawab Elemen dan Unit

Organisasi Survey ............................................................... 8

BAB III ................................................................................. 11

TINJAUAN PUSTAKA ........................................................ 11

3.1 Peta ............................................................................ 11

Page 12: Fix Print Bismillah01

viii

viii

3.2 Sistem Koordinat ........................................................ 12

3.3 Pemetaan Detil Situasi – Topografi .............................. 13

3.4 Kerangka Kontrol Horisontal (KKH) ........................... 14

Penentuan KKH dapat dikelompokkan dalam metode

penentuan:............................................................................. 14

1. Penentuan titik tunggal : Metode polar, Metode

perpotongan kemuka, metode perpotongan kebelakang. ....... 14

2. Penentuan banyak titik : Metode poligon : terbuka dan

tertutup, Metode triangulasi, Metode trilaterasi. (Chatarina,

2004) .................................................................................... 15

3.4.1 Metode Poligon ................................................... 15

3.4.2 Perhitungan Poligon.............................................. 20

3.5 Kerangka Kontrol Vertikal (KKV).............................. 24

3.6 Pengukuran Detail ...................................................... 25

3.6.1 Cara Tachimetri .................................................... 26

3.6.2 Perhitungan Detail ................................................ 27

3.7 Total Station ............................................................... 29

3.7.1 Cara Kerja Total Station ....................................... 35

3.7.2 Manfaat Total Station .......................................... 35

BAB IV ................................................................................ 37

METODOLOGI PEKERJAAN ............................................. 37

4.1 Alat dan Bahan ........................................................... 37

4.2 Spesifikasi Alat .......................................................... 38

4.2.1 Total Station GTS-235N ...................................... 38

4.2.2 Spesifikasi Statif .................................................. 40

Page 13: Fix Print Bismillah01

ix

ix

4.2.3 Spesifikasi Rollmeter: .......................................... 41

4.3 Spesifikasi Software ................................................... 41

4.4 Metodelogi Pelaksanaan Pekerjaan ............................. 43

4.4.1 Tahap Persiapan.................................................... 44

4.4.2 Tahap Pengambilan Data ..................................... 44

4.4.3 Tahap Pengolahan Data ....................................... 47

4.4.4 Tahap Penyajian Data .......................................... 48

4.5 Jadwal Pekerjaan ........................................................ 48

4.6 Pelaksana Pekerjaan .................................................. 49

PELAKSANAAN PEKERJAAN .......................................... 51

5.1 Pengambilan Data Pekerjaan ...................................... 51

5.2 Pengolahan Data Pekerjaan......................................... 51

5.2.1 Penggunaan Topcon Link 7.1 Download Data ..... 52

5.2.2 Konversi data dengan Topcon Link 7.1 ................ 56

5.2.3 Penggambaran dengan AutoCAD 2013 ................ 59

5.2.4 Penggunaan software Surfer 10 pada pembuatan

kontur ............................................................................ 65

BAB VI ................................................................................ 69

PENUTUP ............................................................................ 69

5.1 Kesimpulan ................................................................ 69

5.2 Saran .......................................................................... 70

Page 14: Fix Print Bismillah01

x

x

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 15: Fix Print Bismillah01

xi

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1.Struktur Organisasi Perusahaan JOB P-PEJ .......... 7

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Tim Survei ............................ 8

Gambar 3.3. Parameter System Koordinat ............................. 13

Gambar 3.4. Metode Tachimetri ............................................ 14

Gambar 3.5. Poligon Terbuka................................................ 16

Gambar 3.6. Poligon Tertutup ............................................... 16

Gambar 3.7. Poligon bercabang ............................................. 17

Gambar 3.8. Perhitungan Sudut Jurusan ................................ 20

Gambar 3.9. Cara Tachimetri ................................................ 27

Gambar 3.10 Cara pengukuran tachimetri ............................. 28

Gambar 3.11. Bagian - Bagian Total Station ......................... 32

gambar 3.12. Bagian-bagian Total Station Dari Depan .......... 33

Gambar 3.13. Bagian-bagian Total Station dari Belakang ...... 34

Gambar 4.14. Total StationTopcon GTS-235 N ..................... 38

Gambar 4.15. Bagian Statif .................................................. 41

Gambar 4.16. Metodologi Pekerjaan .................................... 43

Gambar 4.17. Tahap pengambilan data .................................. 45

Gambar 4.18. Tahap pengolahan data .................................... 47

Gambar 5.19. Tahap pengolahan data pekerjaan .................... 52

Gambar 5.20. Tampilan Topcon Link 7.1 .............................. 53

Gambar 5.21. Tahapan Import Data ...................................... 53

Gambar 5.23. Koneksi pada alat Total Station GTS-235 ........ 54

Gambar 5.26. Penyimpanan Data. ......................................... 55

Page 16: Fix Print Bismillah01

xii

xii

Gambar 5.27. Tahap penggunaan Topcon Link 7.1. ............... 56

Gambar 5.28. Konversi data TopconLink. ............................. 56

Gambar 5.29. Pemilihan Data yang Akan di Konversi. .......... 57

Gambar 5.30. Penyimpanan Data. ......................................... 57

Gambar 5.31. Penyetelan Sistem Proyeksi. ............................ 58

Gambar 5.32. Proses Konversi. ............................................. 58

Gambar 5.33. Tampilan AutoCad 2013. ................................ 59

Gambar 5.34. Open File. ....................................................... 59

Gambar 5.35. Tampilan Pemilihan Data. ............................... 60

Gambar 5.36. Tampilan Koordinat. ....................................... 60

Gambar 5.37. Proses Digitasi. ............................................... 61

Gambar 5.38. Hasil Proses Digitasi Peta Topografi Site Plan. 62

Gambar 5.39. Analisa Design Site Plan kawasan West-Mudi A.

............................................................................................. 63

Gambar 5.40. Hasil Proses Digitasi Access Road lokasi

kawasan eksplorasi West-Mudi A. ........................................ 64

Gambar 5.41. Tampilan Surfer 10. ........................................ 65

Gambar 5.42. Proses Penginputan Data Koordinat. ............... 65

Gambar 5.43. Proses Pemunculan Kontur.............................. 66

Gambar 5.44. Tampilan Kontur. ............................................ 67

Gambar 5.45. Proses Export Data. ......................................... 68

Gambar 5.46. Profil melintang Access road ........................... 69

Page 17: Fix Print Bismillah01

xiii

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Luas Wilayah Operasi JOB P-PEJ .......................... 6

Tabel 32.. Letak Kuadran ...................................................... 20

Tabel 4.3. Spesifikasi Total Station Topcon GTS-235 N ....... 38

Tabel 4.4. Jadwal Pekerjaan .................................................. 48

Page 18: Fix Print Bismillah01
Page 19: Fix Print Bismillah01

1

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 20: Fix Print Bismillah01
Page 21: Fix Print Bismillah01

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Wilayah Indonesia merupakan wilayah yang terkenal kaya

akan sumber daya alamnya. Salah satu dari sumber daya alam yang dihasilkan dari bumi Indonesia adalah sumber daya minyak dan gas.

Sumber daya ini sangat penting keberadaannya karena dapat

menunjang kebutuhan energi untuk beberapa perusahaan vital di dalam maupun di luar negeri. Potensi energi dari minyak bumi di

Indonesia diperkirakan mencapai 86,90 milyar barel, hampir 70%

diantaranya terdapat di lepas pantai. Cadangan minyak bumi terbukti sampai tahun 2002 hanya mencapai 5 milyar barel (1 barrel setara

dengan 159 liter). Menurut perkiraan, masih ada sekitar 5,024 milyar

barel lagi sebagai cadangan potensial, namun belum terbukti karena

belum dieksplorasi (Lubis, 2008).

Joint Operating Body Pertamina-PetroChina East Java adalah

salah satu perusahaan pemerintah yang bekerja sama dengan

PetroChina East Java, yang beroperasi pada penambangan minyak dan gas bumi yang tempatnya berada di daerah Bojonegoro, Tuban,

Gresik, dan Mojokerto. Di dalam kegiatan eksplorasi minyak bumi,

banyak parameter analisis yang harus dipertimbangkan untuk mencapai tujuan eksplorasi yang optimal. Salah satunya adalah

kegiatan di bidang survey sebagai penyediaan data spasial untuk

menunjang kebutuhan di Departemen Construction and Maintenace

Superintendent JOB P-PEJ dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan dan monitoring kegiatan eksplorasi dan eksploitasi

migas di blok Tuban secara rutin.

Geomatika adalah salah satu dari beberapa bidang keilmuan yang dibutuhkan dalam menunjang kegiatan pertambangan minyak

di JOB P-PEJ adalah kegiatan survey. Pekerjaan survey ini memiliki

Page 22: Fix Print Bismillah01

2

peran yang sangat penting sebagai supporting untuk kegiatan

perencanaan sumur baru mulai dari kegiatan pemetaan topografi

rencana wilayah eksplorasi hingga monitoring kegiatan eksplorasi

secara rutin.

1.2 Tujuan

Tujuan dilaksanakan kerja praktik ini adalah :

1. Memahami dan melakukan pengukuran Topografi Wilayah

rencana lokasi weast mudi A.

2. Memahami dan melakukan pengolahan data dari hasil pengukuran di lapangan, yang nantinya disajikan dengan

Peta Topografi wilayah weast mudi A.

1.3 Manfaat

Manfaat yang dapat pada pelaksanaan kerja praktik ini, adalah:

1. Mengaplikasikan peran dari ilmu Geodesi-Geomatika, baik

secara teori maupun praktek. 2. Membantu surveyor dalam melaksanakan pekerjaan survey

yang mendukung perencanaan pada eksplorasi minyak dan

gas. 3. Dengan adanya peta Topografi di harapkan dapat menunjang

kegiatan survey JOB P-PEJ pada eksplorasi minyak dan gas

di kawasan West Mudi-A.

Page 23: Fix Print Bismillah01

3

BAB II

MANAJEMEN PEKERJAAN

2.1. Waktu Pelaksanaan dan Volume Pekerjaan

Waktu pelaksanaan kerja praktik yang dilakukan adalah pada

tanggal 01 Agustus -31 Agustus 2013. Waktu kerja praktek adalah dari Hari Senin sampai dengan Sabtu, pukul 06.30-17.00 BBWI

dengan waktu istirahat antara pukul 12.00 -13.00 BBWI. Pada lokasi

pelaksanaannya bertempat di kantor Joint Operating Body Pertamina PetroChina East Java, Jl Lingkar Pertamina Soko-Tuban.

Volume pekerjaan kerja praktik:

a. Luas cakupan area rencana Well Pad West Mudi-A adalah 25657 m

2

b. Koordinat Lokasi sumur West Mudi-A :

E: 602769.556

N: 9218227.821 Sistem koordinat yang di pakai adalah UTM

(Universal Transverse Mercator), dan datum yang

digunakan adalah BASSEL-1841.

2.2. Lingkup pekerjaan

Lingkup pekerjaan pada Kerja Praktik ini antara lain adalah

pengukuran Topografi pada rencana lokasi eksplorasi minyak dan

gas di kawasan West Mudi-A di Desa Jegulo Kabupaten Tuban.

2.3 Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan

Adapun tahapan pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan antara

lain:

a. Tahap Persiapan

Mempersiapkan Peta Dasar

Page 24: Fix Print Bismillah01

4

Pada persiapan ini dilakukan penyajian Peta Dasar yang

nantinya akan di survey. Data peta dasar tersebut

didapatkan dari peta RBI dan googleMap, serta

mengambil data spasial yang telah didapatkan sebelumnya.

Orientasi Lapangan

Pada tahap ini dilakukan pengecekan di lapangan

dengan cara menemukan posisi dari koordinat yang telah di perkirakan terdapat minyak dibawah

permukaannya, dengan menggunakan alat-alat

penunjang seperti peta dasar lokasi tersebut dan GPS handheld.

b. Tahap Pengambilan data

Pada tahap ini dilakukan pengukuran detil atau pemetaan situasi area pada radius 300 m dari lokasi rencana

pengeboran. Pada pemetaan situasi ini digunakan alat

Total Satation Topcon GTS-235N dan data koordinat titik BM yang telah amati dengan alat GPS geodetic

sebelumnya. Titik referensi yang digunakan:

E: 600939.192 N: 9218376.773

Z: 77.202

Koordinat tersebut di dapatkan melalui pengukuran GPS Geodetik pada bulan juni 2004, oleh PT. CITRA

INSULINDO ABADI. Sistem koordinat yang di pakai

adalah UTM (Universal Transverse Mercator), dan datum yang digunakan adalah BASSEL-1841.

c. Tahap Pengolahan Data

Pada tahapan ini dilakukan pengolahan data dengan menggunakan software:

1. TopconLink

2. AutoCad 2013

Page 25: Fix Print Bismillah01

5

3. Ms. Excel

4. Surfer 10

d. Penyajian data dan Finishing

Penyajian data yang dilakukan berupa: 1. Laporan

2. Peta Topografi Lokasi rencana Eksplorasi

3. Peta Kontur

Dari penyajian data tersebut berfungsi untuk memberikan

informasi dan data pendukung sebagai perencanaan lokasi eksplorasi minyak dan gas di West Mudi-A Joint Operating Body Pertamina

PetroChina East Java.

2.4 Struktur Organisasi

Berdasarkan UU No. 8 Tahun 1971 tentang perusahaan pertambangan minyak dan gas bumi, tanggal 29 Februari 1988 Trend

International Ltd. menandatangani kontrak bagi hasil dalam bentuk

kontrak JOB P-TT wilayah blok Tuban seluas 7.391 km2.

Berdasarkan surat keputusan Dirut Pertamina tanggal 31 Agustus 1993, dilakukan persetujuan konsesi peralihan kontraktor dari Trend

East Java ke Santa Fe Energy Resources Java Ltd. yang

menghasilkan JOB Pertamina – Trend Tuban menjadi JOB Pertamina – Santa Fe Tuban. Berdasarkan surat keputusan

Pertamina No. 620/C00000/2001-S1 tanggal 2 Juli 2001 dilakukan

peralihan kontraktor KKS dari JOB Pertamina – Santa fe Tuban

menjadi JOB Pertamina – Devon Tuban dimana wilayah kontrak 1.478 km

2 (daerah Tuban barat dan Tuban timur).

Berdasarkan surat Dirut Pertamina No. 533/C00000/2002-S1 tanggal 21 Juni 2002 dan No. 562/C00000/2001 tanggal 4 Juli 2002,

dihasilkan perubahan dari JOB Pertamina – Devon Tuban menjadi

JOB Pertamina – PetroChina East Java. PetroChina International Company in Indonesia didirikan di bawah pertanggungjawaban

company law of people’s republic of China National Petroleum

Page 26: Fix Print Bismillah01

6

Corporation (CNPC). PetroChina merupakan salah satu perusahaan

minyak dan gas terbesar di RRC dan dalam pengoperasiannya

dikelompokkan dalam 4 divisi, yaitu exploration and production,

refinering and marketing, chemical and marketing, dan natural gas & pipeline management operation.

Di Jawa Timur, JOB P-PEJ didirikan untuk mengeksplorasi

blok Tuban. Minyak yang ditemukan pada tahun 1994 di desa Kebonagung, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban yang diberi nama

Mudi Field dan baru mulai memproduksi pada Desember 1997.

Sejak saat itu lebih dari 18 MMBO minyak dan gas alam telah diproses di Central Processing Area (CPA) di desa Rahayu dan

dikirim sejauh 57 km ke Floating Storage and Off-loading (FSO)

Facility di Palang. Pada tahun 2001 dilakukan eksplorasi di desa

Sukowati, kecamatan Bojonegoro, kabupaten Bojonegoro dan sumur pertama telah dites dan menunjukkan kandungan minyak.

2.4.1 Visi dan Misi JOB Pertamina –PetroChina East Java

Visi : Diakui sebagai perusahaan energi terkemuka dengan integrasi

tinggi, ramah lingkungan dengan orientasi kepedulian sosial. Misi : Mencari dan mengembangkan sumber daya energi secara

inovatif untuk meningkatkan manfaat bagi semua pihak yang

berkepentingan (stakeholders) dengan mengacu kepada standar etika dan aturan tentang kepedulian lingkungan, dengan mengoptimalkan

sumber daya lokal yang ada, selanjutnya berkembang bersama

melalui proses kemitraan.

Wilayah operasi JOB P-PEJ meliputi 6 kabupaten yaitu Kabupaten Tuban, Bojonegoro, Lamongan, Gresik, Sidoarjo, dan

Mojokerto dengan luas 1.478 km2. Dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 2.1. Luas Wilayah Operasi JOB P-PEJ

EAST TUBAN BLOCK AREA

WILAYAH AREA (km2)

Kabupaten Lamongan 51,637

Page 27: Fix Print Bismillah01

7

Kabupaten Gresik 477,993

Kabupaten Sidoarjo 182,918

Kabupaten Mojokerto 160,336

Total East Tuban Block 872,885

WEST TUBAN BLOCK AREA

WILAYAH AREA (km2)

Kabupaten Tuban 385,513

Kabupaten Bojonegoro 219,942

Total West Tuban Block 605,455

2.4.2 Struktur organisasi dari JOB Pertamina – PetroChina East

Java

GENERAL MANAGER

EXPLORATION MANAGER

OPERATION MANAGER

ADMINT & FINANCE MANAGER

FIELD MANAGER

HEALTH, SAFETY, & ENVIRONMENTAL

SUPERINTENDENT

FIELD OPERATION

SUPERINTENDENT

FIELD ADMINISTRATION

SUPERINTENDENT

PRODUCTION

SUPERINTENDENT

CONSTRUCTION & MAINTENANCE

SUPERINTENDENT

MARINE TERMINAL

SUPERINTENDENT

PRODUCTON ENGINEERING

SUPERINTENDENT

`

HEAVY

EQUIPMENT

FABRICATION

INSTRUMENT

CIVIL

ELECTRICAL

MECHANICAL

SURVEY

Gambar 2.1.Struktur Organisasi Perusahaan JOB P-PEJ

(Sumber: JOB P-PEJ 2008)

Page 28: Fix Print Bismillah01

8

SURVEY

CHIEF SURVEYOR

SURVEYOR

DRAFTMAN

HELPER

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Tim Survei

2.5 Tugas dan Tanggung Jawab Elemen dan Unit Organisasi

Survey

Tugas dan tanggung jawab dari masing-masing elemen tim

survei:

a. Chief Surveyor (Bapak Cokro Winoto)

Analisa penelitian dan pengambilan keputusan.

Pemilihan metode pengukuran, peralatan, pengikatan

titik sudut, dan sebagainya.

Mengawasi dan mengontrol terhadap pengukuran di

lapangan.

Bertanggung jawab pada hasil pekerjaan.

Membuat laporan mengenai pekerjaan yang telah

dilakukan.

b. Surveyor Bapak (Bapak Sugiyanto, Bapak Rakim)

Melakukan pekerjaan lapangan atau pengumpulan data.

Melaksanakan pengukuran dan pencatatan data

lapangan.

Melakukan pekerjaan survei baik persiapan,

pelaksanaan, maupun penyelesaian pengukuran

Page 29: Fix Print Bismillah01

9

Menjaga dan merawat alat ukur

Melakukan kalibrasi alat.

c. Draftman (Bapak Mundah, Bapak Priyo)

Membuat gambar kerja sesuai dengan draft secara

terperinci.

Melakukan pemrosesan data hasil pengukuran.

Memperbanyak dan mendistribusikan gambar.

Menyelenggarakan tertib administrasi gambar-gambar

kerja sesuai dengan bidangnya. d. Helper (Bapak Achmad Chundhory, Bapak Niti Suminto)

Mempersiapkan peralatan yang akan digunakan untuk

pengukuran di lapangan.

Membuat dan memasang patok yang terbuat dari beton

atau kayu.

Memperhatikan dan mengikuti instruksi dari surveyor

dalam pengukuran di lapangan. e. Driver (Bapak Maskum)

Bertugas sebagai transportasi, mengantar para pekerja

survey.

Page 30: Fix Print Bismillah01

10

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 31: Fix Print Bismillah01

11

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Peta

Peta merupakan gambaran permukaan bumi dalam skala

yang lebih kecil pada bidang datar. Suatu peta „idealnya‟ harus dapat

memenuhi ketentuan geometrik sebagai berikut :

Jarak antara titik yang terletak di atas peta harus sesuai

dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi (dengan

memperhatikan faktor skala peta).

Luas permukaan yang digambarkan di atas peta harus

sesuai dengan luas sebenarnya di permukaan bumi (dengan memperhatikan faktor skala peta).

Besar sudut atau arah suatu garis yang digambarkan di

atas peta harus sesuai dengan besar sudut atau arah

sebenarnya di permukaan bumi.

Bentuk yang digambarkan di atas peta harus sesuai

dengan bentuk yang sebenarnya di permukaan bumi

(dengan memperhatikan faktor skala peta).

Pada daerah yang relatif kecil (30 km x 30 km) permukaan bumi diasumsikan sebagai bidang datar, sehingga pemetaan daerah

tersebut dapat dilakukan tanpa proyeksi peta dan tetap memenuhi

semua persyaratan geometrik. Namun karena permukaan bumi secara keseluruhan merupakan permukaan yang melengkung, maka

pemetaan pada bidang datar tidak dapat dilakukan dengan sempurna

tanpa terjadi perubahan (distorsi) dari bentuk yang sebenarnya sehingga tidak semua persyaratan geometrik peta yang „ideal‟ dapat

dipenuhi. (Ira Mutiara A, ST, 2004)

Page 32: Fix Print Bismillah01

12

3.2 Sistem Koordinat

Sistem koordinat merupakan suatu sistem yang digunakan untuk merepresentasikan nilai suatu titik., sistem koordinat

didefinisikan dengan menspesifikasikan tiga parameter berikut:

1. Lokasi titik nol dari sistem koordinat (Geosentrik atau Toposentrik).

Dalam penentuan posisi suatu titik di permukaan

bumi, titik nol dari sistem koordinat yang digunakan

dapat berlokasi di titik pusat massa bumi (Sistem koordinat geosentrik), maupun di salah satu titik di

permukaan bumi (sistem koordinat toposentrik). Sistem

koordinat geosentrik banyak digunakan dalam metode-metode penentuan posisi ekstra-terestris yang

menggunakan satelit dan benda-benda langit lainnya, dan

sistem koordinat toposentrik banyak digunakan oleh metode-metode penentuan posisi terestris.

2. Orientasi dari sumbu-sumbu koordinat (terikat ke bumi

atau ke langit).

Dilihat dari orientasi sumbunya, ada sistem koordinat yang sumbu-sumbunya ikut berotasi dengan bumi (terikat

bumi) dan ada yang tidak (terikat langit). Sistem

koordinat yang terikat bumi umumnya digunakan untuk menyatakan posisi titik-titik yang berada di bumi, dan

sistem yang terikat langit umumnya digunakan untuk

menyatakan posisi titik dan objek di angkasa, seperti

satelit dan benda-benda langit. 3. Besaran yang digunakan untuk menyatakan posisi suatu

titik dalam sistem koordinat tersebut (jarak atau sudut

jarak). Dilihat dari besaran koordinat yang digunakan, posisi

suatu titik dalam sistem koordinat ada yang dinyatakan

dengan besaran-besaran sudut dan jarak seperti sistem koordinat geodetik. ( Abidin, 2001)

Page 33: Fix Print Bismillah01

13

Gambar 3.3. Parameter System Koordinat

(Chatarina, 2004)

3.3 Pemetaan Detil Situasi – Topografi

Pemetaan Situasi Detil Tachymetri adalah pemetaan untuk titik-titik detil. Detil adalah segala obyek yang ada di lapangan, baik

yang bersifat alamiah seperti : sungai, lembah, bukit alur, rawa, dll,

maupun hasil budaya manusia seperti : jalan, jembatan, gedung, lapangan, stasiun, selokan, dll yang akan dijadikan isi dari peta yang

akan dibuat. Pemilihan detil dan teknik pengukurannya dalam

pemetaan sangat tergantung dari tujuan peta itu dibuat. Pemetaan

Topografi adalah pemetaan permukaan bumi fisik dan kenampakan hasil budaya manusia. Unsur relief disajikan dalam bentuk garis

kontur. Skala peta berkisar antara 1:500 sampai 1:250.000 dengan

interval garis kontur antara 0,25 samapai 125 meter. (Purwohardjo, 1986).

Data yang harus diamati dari tempat berdiri alat ke titik bidik menggunakan peralatan ini meliputi: azimuth magnet, benang atas,

tengah dan bawah pada rambu yang berdiri di atas titik bidik, sudut

miring, dan tinggi alat ukur di atas titik tempat berdiri alat sehingga

didapatkan unsur jarak mendatar dan beda tinggi. Rumus dasar Tachimetri :

V = (BA-BB) 50 sin 2 α

H = (BA-BB) 100 cos² α

Page 34: Fix Print Bismillah01

14

Δh = ta – BT+ tp+ (BA-BB) 100 sin α cos α

= ta – BT+ t

p+ (BA-BB) 50 sin 2 α

Gambar 3.4. Metode Tachimetri

(Chatarina, 2004)

3.4 Kerangka Kontrol Horisontal (KKH)

Kerangka kontrol horisontal merupakan kerangka dasar

pemetaan yang memperlihatkan posisi satu titik terhadap titik lain pada posisi horisontal, merupakan posisi dua dimensi dari suatu

objek di permukaan bumi dan diproyeksikan pada bidang datar. Titik

tersebut berupa koordinat pada bidang datar (X,Y), dalam sistem proyeksi tertentu, dan dalam satu sistem koordinat tertentu. Sistem

koordinat yang dimaksud disini adalah sistem koordinat kartesian

bidang datar.

Penentuan KKH dapat dikelompokkan dalam metode

penentuan:

1. Penentuan titik tunggal : Metode polar, Metode perpotongan kemuka, metode perpotongan

kebelakang.

Page 35: Fix Print Bismillah01

15

2. Penentuan banyak titik : Metode poligon : terbuka

dan tertutup, Metode triangulasi, Metode

trilaterasi. (Chatarina, 2004)

3.4.1 Metode Poligon

Poligon adalah serangkaian garis berurutan yang panjang

dan arahnya telah ditentukan dari pengukuran lapangan.

Pengukuran poligon merupakan pekerjaan menetapkan stasiun

poligon dan membuat pengukuran yang perlu. Merupakan salah satu cara paling dasar dan paling banyak dilakukan untuk

menentukan posisi titik yang belum diketahui koordinatnya dari

titik yang sudah diketahui koordinatnya. Metode poligon adalah suatu cara penentuan posisi

horizontal banyak titik dimana titik satu dan lainnya

dihubungkan satu sama lain dengan pengukuran sudut dan jarak sehingga membentuk rangkaian titik-titik (poligon).

Poligon digunakan untuk pemetaan daerah kecil,

penyelenggaraan titik-titik kerangka dasar.Metode polygon lebih bisa menyesuaikan dengan keadaan lapangan dan

ketelitiannya dapat memadai untuk pemetaan topografi.

Maksuda dan tujuan pengukuran polygon adalah untuk: o Menentukan koordinat titik-titik yang belum diketahui

koordinatnya dari titik yang telah diketahui

koordinatnya

o Merapatkan jaringan kerangka pengukuran yang telah ada

o Sebagai kerangka pengukuran dan pemetaan

Berdasarkan bentuknya poligon dapat dibagi menjadi :

Page 36: Fix Print Bismillah01

16

a) Poligon Terbuka

Poligon terbuka ialah suatu poligon yang titik

awalnya dan titik akhirnya merupakan titik yang

berlainan (tidak bertemu pada suatu titik).

Gambar 3.5. Poligon Terbuka

(Chatarina, 2004)

b) Poligon Tertutup Poligon tertutup adalah suatu poligon yang titik

awalnya dan titik akhirnya bertemu pada satu titik yang sama. Pada poligon tertutup, koreksi sudut dan koreksi

koordinat tetap dapat dilakukan karena titik awal dan

titik akhir pada titik yang sama.

Gambar 3.6. Poligon Tertutup

(Chatarina, 2004)

Page 37: Fix Print Bismillah01

17

c) Poligon Cabang Poligon bercabang adalah suatu poligon yang dapat

mempunyai simpul satu atau lebih titik simpul, yaitu

titik dimana cabang itu terjadi. Cabang ini dapat berbentuk cabang terbuka ataupun cabang tertutup.

Berdasarkan titik ikatnya, poligon dibedakan sebagai berikut :

a. Poligon Terikat Sempurna Suatu poligon yang terikat sempurna terjadi pada

poligon tertutup ataupun poligon terbuka, suatu titik

dikatakan sempurna jika diikatkan minimum 2 buah titik ikat yang diketahui koordinat dan sudut jurusan. Jenis

polygon terikat sempurna:

- Poligon tertutup terikat sempurna. Poligon tertutup yang terikat oleh azimuth dan

koordinat.

- Poligon terbuka terikat sempurna.

Gambar 3.7. Poligon bercabang

(Chatarina, 2004)

Page 38: Fix Print Bismillah01

18

Poligon terbuka yang masing-masing ujungnya terikat

azimuth dan koordinat.

b. Poligon Terikat Tidak Sempurna Suatu poligon yang tidak terikat sempurna dapat

terjadi pada poligon tertutup atau poligon terbuka, dikatakan titik ikat tidak sempurna apabila titik ikat

tersebut diketahui koordinatnya atau hanya jurusannya.

1. Poligon tertutup terikat tidak sempurna. Poligon tertutup yang terikat pada koordinat atau

azimuth saja.

2. Poligon terbuka terikat tidak sempurna.

- Poligon terbuka yang salah satu ujungnya terikat

oleh azimuth saja, sedang ujung yang lain tidak

terikat sama sekali. Poligon semacam ini dapat dihitung dari azimuth awal dan yang diketahui dan

sudut-sudut poligon yang diukur, sedangkan

koordinat dari masing-masing titiknya masih lokal.

- Poligon terbuka yang salah satu ujungnya terikat oleh koordinat saja, sedangkan ujung yang lain

tidak terikat sama sekali. Poligon semacam ini dapat

dihitung dengan cara memoisalkan azimuth awal sehingga masing-masing azimuth sisi poligon dapat

dihitung, sedangkan koordinat masing-masing titik

dihitung berdasarkan koordinat yang diketahui. Oleh karena itu pada poligon bentuk ini koordinat

yang dianggap betul hanyalah pada koordinat titik

yang diketahui (awal) sehingga poligon ini tidak ada orientasinya.

- Poligon terbuka yang salah satu ujungnya terikat

oleh azimuth dan koordinat, sedangkan ujung yang lain tidak terikat sama sekali. Poligon jenis ini dapat

dikatakan satu titik terikat secara sempurna namun

belum terkoreksi secara sempurna baik koreksi

Page 39: Fix Print Bismillah01

19

sudut maupun koreksi koordinat, tetapi sistem

koordinatnya sudah benar.

- Poligon terbuka yang kedua ujungnya terikat oleh azimuth. Pada poligon jenis ini ada koreksi

azimuth, sedangkan koordinat titik poligon adalah

koordinat lokal.

- Poligon terbuka yang kedua ujungnya terikat oleh

koordinat, sedangkan ujung yang lain teikat

azimuth. Jenis poligon ini tidak ada koreksi sudut dan koreksi koordinat.

- Poligon terbuka yang salah satu ujungnya terikat

oleh koordinat, sedangkan ujung yang lain terikat azimuth. Jenis poligon ini tidak ada koreksi sudut

dan koreksi koordinat.

- Poligon terbuka yang salah satu ujungnya terikat oleh azimuth dan koordinat saja, sedangkan ujung

yang lain terikat koordinat, jenis poligon ini tidak

ada koreksi sudut tetapi ada koreksi koordinat.

c. Poligon Tidak Terikat/Bebas

1. Poligon tertutup tanpa ikatan sama sekali (poligon lepas)

2. Poligon terbuka tanpa ikatan sama sekali (poligon

lepas), pengukuran seperti ini akan terjadi pada daerah – daerah yang tidak ada titik tetapnya dan

sulit melakukan pengukuran baik dengan cara

astronomis maupun dengan satelit. Poligon semacam ini dihitung dengan orientasi lokal artinya

koordinat azimuth awalnya dimisalkan

sembarang.(Chatarina N, 2004)

Page 40: Fix Print Bismillah01

20

2

A B

1 C

D

α1 α2

α3 α4 α5

3.4.2 Perhitungan Poligon

Gambar 3.8. Perhitungan Sudut Jurusan

(Chatarina, 2004)

Menghitung Jarak:

2

AB

2

ABAB )Y(Y)X(Xd

Menghitung Sudut Jurusan:

AY

BY

AX

BX

tan arcAB

α

Untuk rumus di atas digunakan apabila koordinatnya

diketahui. Biasanya untuk menentukan nilai azimuth awal dan

akhir berdasarkan titik ikat yang telah diketahui. Dalam perhitungan azimuth, harus diperhatikan letak kuadrannya,

yaitu:

Tabel 32.. Letak Kuadran

Azimuth A

(XA,YA)

B(XB,YB) Azimuth 𝝋

I

AY

BY

AX

BX

tan arcAB

α

+ + 𝜑 = 𝛼

II + - 𝜑 = 1800 − 𝛼

III - - 𝜑 = 1800 + 𝛼

IV - + 𝜑 = 3600 − 𝛼

Page 41: Fix Print Bismillah01

21

A. Poligon Tertutup Terikat Sempurna

1) Perhitungan koreksi sudut masing-masing

0 = Σβ - (n-2)180⁰ + fβ

Keterangan: Σβ = jumlah sudut pengukuran

n = jumlah titik pengukuran

fβ = factor kesalahan sudut (salah penutup sudut)

Pada polygon tertutup yang diukur sudut dalamnya :

Syarat sudut 0 = Σβ - (n-2)180⁰ + fβ

Syarat absis 0 = ΣΔx + fx

Syarat ordinat 0 = ΣΔy + fy

Pada polygon tertutup yang diukur sudut luarnya :

Syarat sudut 0 = Σβ - (n+2)180⁰ + fβ

Syarat absis 0 = ΣΔx + fx

Syarat ordinat 0 = ΣΔy + fy

Setelah didapatkan koreksi sudut (fβ), kemudian

ditambahkan atau direduksikan ke masing-masing titik pengukuran, maka diperoleh sudut yang telah

terkoreksi (β).

2) Perhitungan azimuth masing-masing arah dengan

rumus:

αnn+1 + αnn+1 ± 180⁰ ± β‟

Keterangan: αnn+1 = azimuth dari n ke n+1

αnn+1 = azimuth dari n ke n+1

β‟ = sudut β terkoreksi

Page 42: Fix Print Bismillah01

22

3) Perhitungan selisih absis (Δx) dan selisih ordinat (Δy)

Selisih absis Δx = 𝑑𝑛𝑛 +1

∑𝑑× 𝑓𝑥 × 𝑑𝑛𝑛 +1. 𝑠𝑖𝑛 ∝𝑛𝑛 +1

Selisih ordinat Δy = 𝑑𝑛𝑛 +1

∑𝑑× 𝑓𝑦 × 𝑑𝑛𝑛 +1 . 𝑐𝑜𝑠 ∝𝑛𝑛 +1

Keterangan:

d = jarak antara dua titik pengamatan Σd = jumlah jarak dalam suatu jalur pengukuran

fx = 𝑑𝑛𝑛 +1. 𝑠𝑖𝑛 ∝𝑛𝑛 +1

fy = 𝑑𝑛𝑛 +1. 𝑐𝑜𝑠 ∝𝑛𝑛 +1

4) Perhitungan koordinat masing-masing titik

Absis (x) xnn+1 = xn +Δxnn+1

Ordinat (y) ynn+1 = yn +Δynn+1

B. Poligon Terbuka Terikat Sempurna

1) Syarat sudut

)180( niAWALAKHIR

Keterangan:

αakhir = Azimuth akhir αawal = Azimuth awal

Σβ = Jumlah sudut pengukuran

n = Banyak sudut yang diukur fβ = Factor kesalahan sudut (salah penutup

sudut)

Setelah didapatkan fβ, kemudian dibagi jumlah sudut lalu didistribusikan ke masing-masing sudut.

Page 43: Fix Print Bismillah01

23

2) Syarat Absis

xakhir – xawal = ΣΔx + fx

Keterangan: xakhir = Absis akhir

xawal = Absis awal

ΣΔx = Jumlah selisih absis fx = Faktor kesalahan absis (salah penutup x)

3) Syarat ordinat

yakhir – yawal = ΣΔy + fy

Keterangan:

yakhir = Ordinat akhir

xawal = Ordinat awal ΣΔy = Jumlah selisih ordinat

fy = Faktor kesalahan ordinat (salah penutup y)

C. Toleransi pengukuran

Disamping menentukan koordinat x dan y, turut diperhatikan pula toleransi dalam pengukuran, baik toleransi sudut maupun jarak.

Toleransi pengukuran sudut( Chatarina N,2004):

fβ ≤ i√n Keterangan:

fβ = Salah penutup sudut

i = Bacaan skala terkecil alat (ketelitian alat) n = Jumlah sudut yang diukur

Toleransi pengukuran jarak :

𝑓𝑥2 + 𝑓𝑦2

∑𝑑=

1

𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎

Keterangan: √fx

2 +fy

2 = salah linier

Page 44: Fix Print Bismillah01

24

Σd = jumlah jarak antar sudut

3.5 Kerangka Kontrol Vertikal (KKV)

Kerangka kontrol vertikal merupakan teknik dan cara

pengukuran kumpulan titik-titik yang telah diketahui atau

ditentukan posisi vertikalnya berupa ketinggiannya terhadap bidang rujukan ketinggian tertentu. Bidang ketinggian rujukan ini

biasanya berupa ketinggian muka air taut rata-rata (mean sea level

- MSL) atau ditentukan lokal.

Tinggi adalah perbedaan vertikal atau jarak tegak dari suatu

bidang referensi yang telah ditentukan terhadap suatu titik

sepanjang garis vertikalnya. Untuk mendapatkan tingi suatu titik perlu dilakukan pengukuran beda tinggi antara suatu titik

terhadap titik yang telah diketahui tingginya. Pengukuran tinggi

dimaksudkan untuk menentukan beda tinggi antara dua titik. Bila beda tinggi h diketahui antara dua titik B dan C, sedang tinggi

titik B diketahui sama dengan Hb dan titik C terletak lebih tinggi

daripada titik B, maka tinggi titik C, Hc = Hb + h.

Maksud dari beda tinggi antara titik B dan C adalah jarak

antar dua bidang nivo yang melalui B dan C. Bidang nivo adalah

suatu bidang yang arah gaya berat disetiap titik padanya selalu tegak lurus. Karena arah gaya berat menuju pusat bumi, maka

bidang nivo akan melingkupi permukaan bumi secara tertutup.

Permukaan bumi tidak rata tergantung letaknya (tingginya)

sehingga akan terdapat banyak sekali bidang nivo. Umumnya bidang nivo adalah bidang yang lengkung, tetapi bila jarak antara

titik-titik B dan C kecil, maka kedua bidang nivo yang melalui

titik-titik B dan C dapat dianggap sebagai bidang yang mendatar. Penentuan beda tinggi :

Metode sipat datar prinsipnya adalah mengukur

tinggi bidik alat sipat datar optis di lapangan

menggunakan rambu ukur.

Page 45: Fix Print Bismillah01

25

Pengukuran trigonometris prinsipnya adalah

mengukur jarak langsung (jarak miring), tinggi

alat, tinggi, benang tengah rambu, dan sudut

vertikal (zenith atau inklinasi). Pengukuran beda

tinggi dengan cara trigonometris diperlukan alat pengukur sudut (theodolit).

Pengukuran barometris pada prinsipnya adalah

mengukur beda tekanan atmosfer. Pengukuran

tinggi cara barometrimenggunakan sebuah barometer sebagai alat utama.

3.6 Pengukuran Detail

Pengukuran detail/situasi adalah kegiatan pengumpulan data

permukaan bumi dan segala sesuatu yang ada di atasnya baik

alami maupun buatan manusia (sungai, bangunan, jembatan, saluran air, sawah dll). Merupakan penggambaran unsur–unsur

yang ada dipermukaan bumi diatas suatu bidang datar dengan

skala tertentu yang ada dilapangan antara lain yaitu titik pojok bangunan, batasan tanah, titik sepanjang pinggiran jalan serta

titik-titik lain yang letak dan kerapatannya ditentukan untuk

menggambarkan bentuk permukaan tanah. beberapa metode

dalam pengukuran titik–titik detail yang dapat dilakukan, diantaranya adalah :

- Metode Tachimetri..

- Metode Offset.

- Metode Grafis.

- Cara offset lebih banyak digunakan untuk pemetaan daerah

yang kecil dan relatif datar, sedangkan cara tachimetri dan cara

grafis digunakan untuk pemetaan daerah yang luas. Untuk memilih cara mana yang akan digunakan tergantung pada faktor-

faktor:

- Kondisi lapangan.

- Luas daerah.

- Ketelitian peta.

Page 46: Fix Print Bismillah01

26

- Waktu penyelesaian.

Data geometris yang diukur dapat dibagi dalam dua macam data, yaitu:

- Data planimetris yang dapat dibagi lagi menjadi

jarak mendatar dan sudut mendatar.

- Data tinggi.

(Umaryono U, 1986).

3.6.1 Cara Tachimetri

Pengukuran cara ini merupakan cara yang paling banyak

digunakan dalam praktek, terutama untuk pemetaan daerah yang luas dan untuk detail-detail yang bentuknya tidak

beraturan. Pengukuran detail menggunakan prinsip tachimetri

(tacheo) yang berarti menentukan posisi dengan jarak. Dengan cara ini, bentuk permukaan tanah dapat dengan mudah

dipetakan. Untuk dapat memetakan dengan cara ini diperlukan

alat yang dapat mengukur arah dan sekaligus jarak. Oleh karena itu alat ukur utama yang digunakan adalah theodolit

ataupun total station dan rambu ukur. Pada alat-alat tersebut

arah-arah garis di lapangan diukur menggunakan jarum

kompas sedangkan jaraknya diukur menggunakan benang silang diafragma pengukur jarak (stadia hairs) yang terdapat

pada teropongnya. Karena dengan alat-alat tersebut di atas

dapat pula diukur besarnya sudut tegak, maka dari jarak (optik) dan sudut tegak dapat dihitung jarak mendatar dan

beda tingginya, dengan cara ini, titik-titik detail dapat diukur

dari titik kerangka dasar atau dari titik bantu yang diikatkan pada titik kerangka dasar.

Dengan cara tachimetri, titik-titik detail diukur arah dan

jaraknya (cara polar) dari titik kerangka dasar atau dari titik bantu (titik diantara titik-titik kerangka dasar). Besaran-

besaran yang diukurnya adalah : azimuth (magnit), jarak

(optis) dan sudut tegak. Dengan besaran-besarn tersebut posisi

Page 47: Fix Print Bismillah01

27

mendatar dan ketinggian titik-titik detail dapat dihitung.Untuk

lebih jelasnya,perhatikan gambar tachimetri dibawah ini.

Gambar 3.9. Cara Tachimetri

Mengingat akan banyaknya titik-titik detail yang diukur , serta terbatasnya kemampuan jarak yang dapat diukur dengan

alat-alat tesebut di atas, maka akan diperlukan banyak titik

bantu. Mengingat pula jarak-jarak antara titik kerangka dasar umumnya panjang-panjang, maka dalam praktek, titik-titik

bantu tersebut diukur sambung menyambung sehingga

membentuk suatu polygon, yang disebut polygon kompas.

Untuk mengontrol pengukurannya, polygon kompas perlu dimulai dari titik kerangka dasar dan berakhir pada titik

kerangka dasar lagi (Umaryono, 1986).

3.6.2 Perhitungan Detail

Theodolit yang digunakan umumnya yaitu theodolit kompas yang teropongnya dilengkapi dengan benang silang

diafragma pengukur jarak.

Page 48: Fix Print Bismillah01

28

Gambar 3.10 Cara pengukuran tachimetri

Rumus jarak optis bila garis bidik tegak lurus pada rambu ukur do = 100 (BA – BB )

Keterangan:

do = jarak optis antara titik A dan B

Karena tidak tegak lurus, maka yang digunakan adalah

garis BA‟, BB‟, Sehingga didapat hubungan sebagai berikut :

BA‟ = BA cos h BA‟ = BA sin Z BB‟ = BB cos h BB‟ = BB sin Z

Jadi,

do = 100 (BA‟ – BB‟)

= 100 (BA – BB) cos h

= 100 (BA – BB) sin Z

dengan, h = helling / sudut miring

Z = sudut zenith

ΔHAB TPB V

Page 49: Fix Print Bismillah01

29

dm = do cos h

dm = do sin Z

Jadi, dm = 100 (BA – BB) cos h . cos h

= 100 (BA – BB) cos2 h

dm = 100 (BA – BB) sin Z . sin Z

= 100 (BA – BB) sin2 Z

Dengan, dm = jarak miring antara titik A dan B

Untuk beda tinggi:

HAB = TAA + TPA + V – BT – TPB

Keterangan:

TAA = tinggi alat

TPA = tinggi patok A TPB = tinggi patok B

V = tinggi/jarak vertikal

dengan , V = dm tan h atau V = dm cotan Z

3.7 Total Station

Total station merupakan alat ukur (sudut dan jarak)

elektronik yang mampu memberikan data yang dibutuhkan di

lapangan. Menggabungkan secara elektornik antara teknologi theodolite dengan teknologi EDM (Electronic Distance

Measurement). EDM merupakan alat ukur jarak elektronik yang

menggunakan gelombang elektromagnetik sinar infra merah sebagai gelombang pembawa sinyal pengukuran dan dibantu

dengan sebuah reflektor berupa prisma sebagai target (alat

pemantul sinar infra merah agar kembali ke EDM).

Page 50: Fix Print Bismillah01

30

Alat total station dilengkapi dengan chip memori, sehingga

data pengukuran sudut dan jarak dapat disimpan untuk kemudian

di download dan diolah secara computerize. Bila dibandingkan

dengan alat ukur manual, maka total station secara fisik merupakan gabungan dari alat pengukur sudut, jarak ditambah

unit prosesing dan perekaman. Dengan demikian pengukuran

dengan total station akan lebih cepat dibandingkan dengan cara manual.

Sebagaimana dengan alat manual, alat ukur TS mempunyai

spesifikasi tentang: - Kelas atau orde ukuran

- Kekuatan lensa optis

- Sensitifitas terhadap perubahan

- Ketahanan dan kekonstanan terhadap waktu dan alam - Fasilitas prosesing (koreksi, reduksi, program hitungan)

- Komunikasi dengan alat periferal luar/lain

Dalam sistem kerja TS, alat ini tidak akan membuat/ menyajikan suatu bentuk objek tertentu tanpa memberikan

identitas data yang benar. Penanganan data yang terstruktur dan

sistematis akan mengoptimalkan fungsi TS sebagaimana mestinya, bukan memperlakukan TS sebagai thoedolite manual.

Sehingga sangat perlu mengetahui tentang struktur data berbasis

komputer yang berkaitan dengan pengambilan data, penyampaian

data, pengolahan data, penyajian data objek atau detil yang diukur di lapngan secara grafis dapat dinyatakan melalui tipe obyek

bentuk garis atau titik. Artinya dengan titik dan bentuk geometris

garis tertentuk dapat digunakan untuk mewakili atau menerangkan tentang suatu objek di lapangan.

Garis dapat direkonstruksikan sebagai rangkaian titik-titik

yang dihubungkan. Rangkaian garis yang berhubungan akan

membentuk poliline dan bentuk garis poliline membentuk bidang tertutup disebut boundary, dengan demikian bentuk garis, poliline

atau boundary ditentuan oleh posisi titik, urutan titik, kerapatan

titik.

Page 51: Fix Print Bismillah01

31

Rekomendasi Pemakaian :

a) Total Station sebaiknya digunakan untuk pengukuran

tata batas baru, baik itu tata batas hutan maupun tata

batas dengan pihak ketiga seperti halnya pinjam pakai dan tukar menukar kawasan hutan.

b) Total Station sebaiknya digunakan untuk pengukuran

berulang (contoh : rekonstruksi batas kawasan hutan), dimana data sebelumnya diperoleh dari pengukuran

menggunakan Total Station juga.

Data dapat disimpan dalam media perekam. Media

ini ada yang berupa on-board/internal, external (elect field book) atau berupa card/PCMCIA

Card. salah catat tidak ada.

Mampu melakukan beberapa hitungan (misal:

jarak datar, beda tinggi dll) di dalam alat. Juga

mampu menjalankan program-program survey, misal : Orientasi arah, Setting-out, Hitungan Luas

dll, kemampuan ini tergantung type total

stationnya.

Untuk type “high end”nya ada yang dilengkapi

motor penggerak, dan dilengkapi dengan ATR-

Automatic Target Recocnition, pengenal objek

otomatis (prisma).

Type tertentu mampu mengeliminir kesalahan-

kesalahan : kolimasi Hz & V, kesalahan diametral,

koreksi refraksi, dll. Hingga data yang didapat

sangat akurat.

Ketelitian dan kecepatan ukur sudut dan jarak jauh

lebih baik dari theodolite manual dan meteran. Terutama untuk pemetaan situasi.

Alat baru dilengkapi Laser Plummet, sangat

praktis dan Reflector-less EDM ( EDM tanpa

reflector )

Page 52: Fix Print Bismillah01

32

Data secara elektronis dapat dikirim ke PC dan

diolah menjadi Peta dengan program mapping

software.

a. Bagian - Bagian Total Station

Gambar 3.11. Bagian - Bagian Total Station

Page 53: Fix Print Bismillah01

33

b. Bagian-bagian Total Station dari Depan

gambar 3.12. Bagian-bagian Total Station Dari Depan

Page 54: Fix Print Bismillah01

34

c. Bagian-bagian Total Station dari Belakang

Gambar 3.13. Bagian-bagian Total Station dari Belakang

Page 55: Fix Print Bismillah01

35

3.7.1 Cara Kerja Total Station

Total station merupakan perangkat elektronik yang dilengkapi piringan horisontal, piringan vertikal dan komponen

pengukur jarak. Dari ketiga data primer ini (sudut horisontal,

sudut vertikal dan jarak) bisa didapatkan nilai koordinat X,Y,Z serta beda tinggi. Data direkam dalam memory dan selanjutnya

bisa ditransfer ke komputer untuk di olah menjadi data spasial.

Adapun sistem pengukuran yang dilakukan antara lain :

1. Sistem Pengukuran Sudut Digital Metoda yang digunakan adalah ”Incremental

Reading Rotary Scaning” dan ”Encoder Scaning”. Prinsip

bacaan digital ini dapat juga dipakai dalam Digitasi Peta saat kalibrasi Tabel Sistem Koordinat Peta yang didigit.

2. Sistem Pengukuran Jarak Pengukuran jarak pada Total Station adalah

menggunakan prinsip EDM dengan metoda panjang

gelombang. Adapaun 4 metoda dengan prinsip EDM yakni

metoda : Pulsa (Pulsa Method), Beda Phase (Phase Difference Method), Doppler (Doppler Method),

Interferometri (Interferometry).

3.7.2 Manfaat Total Station

Kedua stasiun theodolite dan total station yang digunakan untuk mengukur sudut horisontal dan vertikal

selama mensurvei dan proyek, masing-masing memiliki pro

dan kontra tertentu yang dapat digunakan dalam berbagai situasi. Secara umum, hal itu akan tergantung pada waktu,

uang, tenaga, dan keahlian yang telah tersedia pada saat

penentuan alat yang tepat untuk pekerjaan dan tentunya bila

ada mengininkan keakuratan dalam pekerjaan konstruksi atau design anda saat survei gunakanlah alat Laser Auto Level.

Meskipun theodolites telah digunakan selama ratusan

tahun, operasi utama dari alat ini tetap sama. theodolite terdiri

Page 56: Fix Print Bismillah01

36

dari teleskop bergerak dipasang antara sumbu vertikal dan

horisontal. Sudut dari masing-masing sumbu dapat diukur

dengan presisi cukup akurat selama operator memiliki

pengetahuan yang cukup menggunakan alat dan trigonometri dasar. Namun, penggunaan theodolite secara umum

memerlukan bantuan dari setidaknya satu orang lain selain

operator utama untuk membantu mengukur dan menyelaraskan sudut. Ketika menghitung presisi, sangat penting bahwa kedua

operator yang terlatih dan memahami semua elemen

pengumpulan data; ini mungkin termasuk meratakan saham tripod / theodolite dan pengukuran, serta menyelaraskan tiang

dan mengukur garis untuk mengumpulkan data yang akurat,

dan akhirnya menggunakan kemampuan matematika dan grafis

untuk menghasilkan output yang sesuai. Total station mengintegrasikan fungsi theodolite untuk

mengukur sudut dan jarak dengan EDM (meter jarak

elektronik). Total stasiun menggunakan sistem prisma dan laser untuk mengembangkan pembacaan digital dari seluruh

pengukuran selama pekerjaan. Semua informasi yang

dikumpulkan dengan total station disimpan dalam sebuah komputer eksternal di mana data dapat dimanipulasi dan

ditambahkan ke program CAD.

Page 57: Fix Print Bismillah01

37

BAB IV

METODOLOGI PEKERJAAN

4.1 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada pengukuran topografi pada

rencana lokasi eksplorasi minyak dan gas kawasan West Mudi-A Desa Jegulo, kec. Rengel, Kab. Tuban sebagai berikut:

a) Alat

- Total Station GTS 23ON : 1 buah - Statif : 1 buah

- GPS handheld : 1 buah

- Single Prisma : 2 buah - Handy Talky : 3 buah

- Roll Meter : 1 buah

- Baterai charger : 1 buah

- Laptop : 1 buah

- Pylox orange : 1 buah

- Alat Tulis

- Patok + pita ukur

- Palu

- Software

AutoCAD 3D 2013

TopconLink Surfer 10

Microsoft Word 2010

Microsoft Excel 2010

b) Bahan

- Peta Desa Jegulo (GoogleMap dan RBI)

- Data spasial Desa Jegulo yang telah didapatkan dari tahun sebelumnya berupa format DWG.

Page 58: Fix Print Bismillah01

38

4.2 Spesifikasi Alat

4.2.1 Total Station GTS-235N

Gambar 4.14. Total StationTopcon GTS-235 N

Tabel 4.3. Spesifikasi Total Station Topcon GTS-235 N

Spesifikasi Kelas atau orde ukuran

beda tinggi Digital Level orde II

Sensitifitas terhadap

perubahan 20”/2mm

Ketahanan dan

kekonstanan terhadap

waktu dan alam

Fasilitas prosesing

(koreksi, reduksi, program

hitungan)

- Salah penutup sudut adalah

10” N (N jumlah titik

sudut) - Salah penutup koordinat <

1:20.000 - Salah penutup beda tinggi 10

mm S (S jarak dalam Km)

Page 59: Fix Print Bismillah01

39

Komunikasi dengan alat

periferal luar/lain Dapat dihubungkan dengan

komputer/laptop Akurasi sudut horisontal

Total Station < 00°00‟01”

Pengukuran sudut

horisontal Diukur sebanyak 2 kali bacaan,

selisih bacaan pertama dan

kedua < 00°00‟05”, dan selisih

bacaan biasa dan luar biasa adalah < 00°00‟10”.

Akurasi bacaan sudut

<00°00‟10” Sudut dibaca satu kali dengan

selisih bacaan biasa dan luar biasa < 00°00‟15” Pengukuran Jarak dengan

akurasi EDM : (5 mm+5

ppm), dan jarak poligon terpanjang adalah 1000 m

Bacaan terkecil beda tinggi 1 mm Jarak maksimum alat ke

rambu 70 m

Telescope Length : 150mm Objective lens diameter : 45mm

( EDM: 50mm) Magnification : 30X

Image : Erect Field of view : 1 degree 30

Resolving Power : 2.5 " Minimum focusing distance :

1.3m ( 4.9 ft) Distance Measurement 1 Prism : 3, 000m

3 Prisms : 4, 000m Accuracy : ± ( 2mm + 2ppmxD)

, m.s.e. Angle Measurement Detecting system : H: 2 sides V:

1 side

Page 60: Fix Print Bismillah01

40

Accuracy : 5 " Minimum Reading : 1” / 5

Display Display Unit : 2 Sides Type : Dot Matrix Graphic LCD

( 160x64 Dot ) Backlight Keyboard : 24 keys

Memory Internal : 24.000 Point Operating Time Including distance measurement

: 10 h. Angle Measurement Only : 45 h.

4.2.2 Spesifikasi Statif

Terbuat dari kayu atau dari alumunium

Terdiri dari kepala statif dan kepala tiga yang dapat

diukur ketinggiannya

Kaki 3 buah terbuat dari kayu dengan ujun dilapisi besi

dan runcing

Terdapat kunci untuk mengikat Theodolit atau GPS agar tidak bergeser

Bagian runcing bawah terbuat dari besi, bentuknya tripod

Bagian kaki statif terbuat dari kayu

Bagian atas berdiameter lur 18 cm, sedangkan diameter

dalamnya 13 cm

Page 61: Fix Print Bismillah01

41

Gambar 4.15. Bagian Statif

4.2.3 Spesifikasi Rollmeter:

Bagian luar terbuat dari plastik dan karet

Bagian angka terbuat dari fiber plastik sepanjang 3 atau 5

meter

Terdapat bagian kontrol penghenti perpanjangan roll

Ketelitian pengukuran sampai 0,5 mm

4.3 Spesifikasi Software

1. Software AutoCAD Map 3D 2013

Spesifikasi Software AutoCAD Map 3D 2013 adalah: (http://usa.autodesk.com)

- Sistem Operasi : Windows 7 (Professional,

Ultimate, Enterprise) atau Windows XP Professional

- Prosesor : 2 GB RAM, 9 GB free disk

space, DVD Driver

- Monitor : Minimum 1024x768

2. Microsoft Office 2007

Spesifikasi Microsoft Office 2007 adalah: (Microsoft

TM)

- Sistem Operasi : Windows XP Service Pack

(SP) 2, Windows Server 2003.

- Prosesor : Kecepatan prosesor 500 MHz, RAM 256 MB, DVD

Drive.

- Hard disk : 2 GB.

- Monitor : Minimum 800x600,

1024x768.

Page 62: Fix Print Bismillah01

42

- Koneksi internet : Broaddand connection, 128

KB per second.

3. Topcon Link 7.1

- Sistem Operasi : MS Windows 98/2000/XP

- Prosesor :Intel Pentium 100 MHz or faster

- Hard disk : 16 MB RAM or more (32 MB recommended)

- Monitor : 640x480 screen resolution

4. Surfer

- Sistem Operasi : Windows 98, Me, 2000, and

XP.

- Prosesor : 100 MHz Pentium processor

minimum

- Hard disk : At least 25 MB of free hard disk space

- Monitor : 800 X 600 X 256 colors minimum

Page 63: Fix Print Bismillah01

43

4.4 Metodelogi Pelaksanaan Pekerjaan

Gambar 4.16. Metodologi Pekerjaan

Page 64: Fix Print Bismillah01

44

4.4.1 Tahap Persiapan

Pada tahap persiapan ini dilakukan pengumpulan data pendukung sebelum melakukan pengambilan data

dilapangan. Diantaranya adalah:

a. koordinat lokasi titik pengeboran yang diberikan oleh Unit Eksplorasi/Geologi JOB-PPEJ pusat.

Koordinat titik bor ini merupakan hasil analisis dari

Unit Eksplorasi/Geologi, dengan adanya koordinat

tersebut lalu di berikan kepada pihak Construction & Maintenance Superintendent untuk melakukan

pengecekan atas koordinat titik bor yang telah

diketahui koordinatnya. b. Peta Dasar

Peta Dasar yang digunakan diperoleh dari Peta

GoogleMap dan peta RBI, dari Peta Dasar ini dapat membantu untuk memberikan kondisi serta

informasi pada lokasi rencana eksplorasi sebelum

Observasi lapangan. Data Spasial yang telah

didapatkan dari tahun sebelumnya juga digunakan sebagai tambahan informasi, data spasial tersebut

berupa format DWG.

4.4.2 Tahap Pengambilan Data

Pada proses pengambilan data dapat di ilustrasikan sebagai berikut:

Page 65: Fix Print Bismillah01

45

Gambar 4.17. Tahap pengambilan data

Page 66: Fix Print Bismillah01

46

Metode yang digunakan pada survey eksplorasi

kawasan West Mudi-A Desa Jegulo, Kecamatan Rengel,

Kabupaten Tuban adalah BS [BackSight] dan FS

[ForeSight], Berikut adalah tahapan dalam pengambilan data:

a. Melakukan sentering alat ( TS ) pada BM 2 yang

telah diketahui koordinat. b. Hidupkan alat dan masuk ke mode pengukuran

DATA COLLECTION.

c. Memasukan koordinat tempat berdiri alat [F1] OCC.ST INPUT.

[F3] NEZ

d. Membidik titik ikat sebagai backsight yakni pada

BM 1, TS dibidikkan ke bagian bawah jalonyang

terlihat, kemudian kuci horizontal, dan dibidikkan ke

prismanya [F2] BACKSIGHT. e. Kemudian melakukan pengukuran titik detail

disekitar titik kontrol yakni jalan utama, pepohonan,

saluran air, tiang listrik. Dengan memilih mode [F3] FS/SS.

f. Kemudian dilakukan foresight ke titik poligon

utama. g. Selanjutnya pindah alat ke titik yang telah dibidik

(foresight).

h. Selanjutnya kami melakukan backsight ke titik

sebelumnya (titik poligon utama sebelumnya), dengan cara yang sama pada poin (b).

OCC.ST

PT#:

INPUT SRCH NEZ

ENT

N: 125.455m

E: ………

Z: ……..

INPUT … PT#

ENT

INPUT SRCH NEZ

ENT

Page 67: Fix Print Bismillah01

47

4.4.3 Tahap Pengolahan Data

Pada proses pengolahan data, data yang di olah adalah data dari survey yang dilakukan oleh Divisi

Surveyor JOB-PPEJ yang berupa Koordinat (X,Y,Z).

Proses pengolahan data dapat diilustrasikan sebagai berikut:

Gambar 4.18. Tahap pengolahan data

Page 68: Fix Print Bismillah01

48

4.4.4 Tahap Penyajian Data

Pada tahapan ini adalah hasil yang disajikan yaitu berupa laporan, Peta Topografi dan Peta Kontur Rencana

Eksplorasi Minyak dan Gas lokasi West Mudi- A Desa

Jegulo, Kec.Rengel, Kab.Tuban. .

4.5 Jadwal Pekerjaan

Pelaksanaan pekerjaan “Pengukuran Topografi Pada

Rencana Lokasi Eksplorasi Minyak Dan Gas Kawasan West

Mudi-A Desa Jegulo, Kec.Rengel, Kab.Tuban Joint Operating Body PERTAMINA PetroChina East Java” dilakukan selama 1

bulan dengan deskripsi sebagai berikut:

Tabel 4.4. Jadwal Pekerjaan

No. Kegiatan Minggu ke-

1 2 3 4 1. Pengenalan Tempat Kerja Praktik

2. Studi Literatur

3. Orientasi Lapangan

4. Pengumpulan Data:

- Pengukuran Topografi West Mudi-A

- Pengukuran KKV

Page 69: Fix Print Bismillah01

49

No. Kegiatan Minggu ke-

1 2 3 4 5. Pengolahan Data

- Digitasi

- Conturing situasi West Mudi-A

- Pembuatan Long section rencana acces road West Mudi-A

- Pembuatan Peta

6. Sharing Knowledge

7. Presentasi

8. Laporan

4.6 Pelaksana Pekerjaan

Pelaksana Kerja Praktik ini adalah mahasiswa Semester 6

Jurusan Teknik Geomatika Fakultas Teknik Sipil dan

Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

atas nama sebagai berikut: 1. Nama : Indra Jaya Kusuma

2. NRP. : 3510 100 060

3. Jenis Kelamin : Laki-laki 4. Tempat dan Tanggal Lahir : Jayapura, 08 Agustus 1992

5. Alamat : Jl.Wisma Menanggal

IV/7,Surabaya 6. Telepon : 087855755976

7. Email : [email protected]

Page 70: Fix Print Bismillah01

50

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 71: Fix Print Bismillah01

51

BAB V

PELAKSANAAN PEKERJAAN

5.1 Pengambilan Data Pekerjaan

Proses pengambilan data lapangan dilakukan di kawasan West

Mudi-A Desa Jegulo, Kec.Rengel, Kab.Tuban. Kerangka polygon

dan titik titik detail diikatkan pada Ground Control Point atau titik referensi sebanyak dua titik yang diukur koordinatnya menggunakan

GPS geodetic.Sehingga model poligon yang terbentuk adalah

poligon terbuka tidak terikat sempurna. Proses pengambilan data

topografi kerangka horizontal dilakukan dengan menggunakan Total Station tipe Topcon GTS 235N sehingga proses pengambilan data

relative lebih cepat dibanding dengan alat manual seperti theodolit

biasa.

5.2 Pengolahan Data Pekerjaan

Adapun tahapan-tahapan pengolahan data yang dilakukan

adalah sebagai berikut:

Page 72: Fix Print Bismillah01

52

Gambar 5.19. Tahap pengolahan data pekerjaan

5.2.1 Penggunaan Topcon Link 7.1 Download Data

a) Sambungkan kabel serial ke Total Station Topcon dan

komputer

b) Buka program Topcon Link pada computer

Page 73: Fix Print Bismillah01

53

Gambar 5.20. Tampilan Topcon Link 7.1

c) Klik File Import from Device dari Menu bar.

Gambar 5.21. Tahapan Import Data

d) Klik folder Topcon Total Station dari dialog box,

kemudian pilih GTS-235 (nama alat).

Gambar 5.22. Pengaturan Jenis Alat

Page 74: Fix Print Bismillah01

54

e) Klik file.txt Klik tanda panah (>>) atau double klik.

Gambar 5.23. Koneksi pada alat Total Station GTS-235

f) Tampil dialog box Download file from Total Station

Tentukan folder data di computer.

g) Klik start, jika sudah terhubung dengan Total station.

Gambar 5.24. Proses Download Data

h) Maka data yang telah ditransfer akan tampil pada window.

Page 75: Fix Print Bismillah01

55

Gambar 5.25. Tampilan Hasil Koordinat Setelah di

Download.

i) Setelah itu Klik File Save As untuk menyimpan data

dengan format tertentu yang diinginkan. Pada TopconLink

bisa langsung dijadikan format DWG, yang selanjutnya akan dilakukan proses digitasi pada AutoCad 2013.

Gambar 5.26. Penyimpanan Data.

j) Beri nama file dan tentukan format penyimpanan, kemudian klik Save.

Page 76: Fix Print Bismillah01

56

Gambar 5.27. Tahap penggunaan Topcon Link 7.1.

5.2.2 Konversi data dengan Topcon Link 7.1

a) Klik Convert Files dari Menu bar

Gambar 5.28. Konversi data TopconLink.

b) Tampil dialog box Converting File.

c) Pilih file yang akan dikonversi dengan klik Add files.

Page 77: Fix Print Bismillah01

57

Gambar 5.29. Pemilihan Data yang Akan di Konversi.

d) Pilih lokasi penyimpanan file baru hasil konversi pada

direktori yang diinginkan pada Destination Folder kemudian isi juga format tujuan konversi pada

Destination Format.

Gambar 5.30. Penyimpanan Data.

Page 78: Fix Print Bismillah01

58

e) Maka akan muncul Klik Advanced Options (untuk

melakukan proyeksi).

Gambar 5.31. Penyetelan Sistem Proyeksi.

f) Klik Convert dan tunggu beberapa saat hingga tanda file

Converted berubah hijau., dan setelah itu convert data ke format (csv.)

Gambar 5.32. Proses Konversi.

Page 79: Fix Print Bismillah01

59

5.2.3 Penggambaran dengan AutoCAD 2013

a) Buka software AutoCAD 2013

Gambar 5.33. Tampilan AutoCad 2013.

b) Klik Open Drawing untuk membuka file format .dwg

Gambar 5.34. Open File.

Page 80: Fix Print Bismillah01

60

c) Pilih file yang diinginkan

Gambar 5.35. Tampilan Pemilihan Data.

d) Maka akan tampil hasil plotting titik-titik koordinat

pengukuran

Gambar 5.36. Tampilan Koordinat.

Page 81: Fix Print Bismillah01

61

e) Sambungkan titik-titik koordinat sesuai dengan sketsa

lapangan atau keadaan sebenarnya di lapangan.

Gambar 5.37. Proses Digitasi.

Page 82: Fix Print Bismillah01

62

f). Hasil dari proses digitasi dari data koordinat detil dari

radius titik rencana eksplorasi. Pada proses ini dilakukan

juga analisa letak posisi design site plan, dengan

mempertimbangkan medan yang ada.

Gambar 5.38. Hasil Proses Digitasi Peta Topografi Site

Plan.

Page 83: Fix Print Bismillah01

63

Gambar 5.39. Analisa Design Site Plan kawasan West-Mudi

A.

g). Hasil dari proses digitasi Access Road lokasi kawasan

eksplorasi West-Mudi A.

Page 84: Fix Print Bismillah01

64

Gambar 5.40. Hasil Proses Digitasi Access Road lokasi

kawasan eksplorasi West-Mudi A.

Page 85: Fix Print Bismillah01

65

5.2.4 Penggunaan software Surfer 10 pada pembuatan kontur

a) Membuka software Surfer 10

Gambar 5.41. Tampilan Surfer 10.

b) Memasukan data koordinat (x,y, z), klik Grid

Dataopen data/ pilih file data koordinat (format

excel) Ok. Dengan otomatis data tersebut tersimpan

dengan format ( .grd).

Gambar 5.42. Proses Penginputan Data Koordinat.

Page 86: Fix Print Bismillah01

66

c) Memunculkan data kontur berupa format (grd.), klik

New Contour Map Pilih file yang berupa format

(.grd).

Gambar 5.43. Proses Pemunculan Kontur

Page 87: Fix Print Bismillah01

67

d) Hasil tampilan data kontur yang telah dibuka

Gambar 5.44. Tampilan Kontur.

Page 88: Fix Print Bismillah01

68

e) Untuk melakukan export data atau perubahan data

kontur tersebut dari format (.srt) ke (.dwg), klik Map

Export Contour Pilih format (.dwg) File name

Save.

Gambar 5.45. Proses Export Data.

Page 89: Fix Print Bismillah01

69

BAB VI

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari kegiatan Kerja Praktik 2013 di Joint

Operating Body Pertamina-PetroChina East Java adalah sebagai

berikut: 1. Pada pengukuran topografi rencana kawasan

sumur West Mudi-A di Desa Jegulo, Kec. Rengel,

Kab. Tuban, di dapatkan 3761 titik koordinat. Pada titik koordinat tersebut merupakan titik detil

dari:

Rumah

Perkebunan dan Sawah

Fasum

Jalan

Tanah yang mempunyai tinggi ekstrim

2. Total panjang Access road West Mudi-A adalah

1160.85 m. Dengan memiliki ketinggian minimal

57.5 m dan ketinggian maksimal 85.5 dari datum.

3. Profil melintang dari Access road West Mudi-A:

Gambar 5.46. Profil melintang Access road

Page 90: Fix Print Bismillah01

70

5.2 Saran

1. Setelah melakukan pengukuran topografi, sebaiknya data langsung di download untuk diolah. Agar nantinya tidak

terjadi human error pada pengolahan data.

2. Sketsa pengukuran sebaiknya di simpan dengan baik dan di tata rapi untuk dijadikn arsip, sehingga bisa berguna jika

sewaktu-waktu terjadi kejanggalan pada data.

3. Sebelum melakukan alangkah baiknya dilakukan

pengecekan alat terlebih dahulu. Terutama pada status kalibrasi alat-alat survey yang akan di pakai, untuk

menjaga kemampuan dan akurasi alat dalam mengambil

data pengukuran.