fix modul 1 reproduksi

94

Click here to load reader

Upload: sandranamahen2

Post on 08-Nov-2015

67 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

Reproduksi PBL I

TRANSCRIPT

BAB I1.1 PendahuluanAmenorea adalah masalah ginekologi yang sering dihadapi dalam praktek kedokteran. Angka kejadian amenorea patologi berkisar antara 3 4% populasi wanita usia masa reproduksi. Diagnosa amenorea ditegakkan bila seorang wanita tidak mengalami haid : (1) pada usia 13 tahun dan tidak menunjukkan adanya bukti perkembangan pubertas ; (2) pada usia 15 tahun namun memperlihatkan adanya bukti perkembangan pubertas atau (3) selama waktu yang setara dengan 3 siklus haid atau selama 6 bulan. Perlu difahami bahwa amenorea adalah satu keadaan fisiologis pada gadis prapubertas, wanita pada kehamilan dan masa laktasi serta pada usia menopause.1.2 Tujuan PembelajaranSetelah mempelajari modul AMENOREA, mahasiswa dapat mengerti dan memahami apa yang dimaksud dengan AMENOREA , penyebab , patofisiologi berikut penatalaksanaannya.Sasaran BelajarSetelah mempelajari modul AMENOREA mahasiswa diharapkan dapat menyebutkan dan menjelaskan:1. Perihal mengenai HAIDa. Apa yang dimaksud dengan HAIDb. Fisiologi Haidc. Organ dan hormon yang berproses dalam peristiwa HAID2. Kelainan atau keadaan yang menyebabkan AMENOREAa. Amenorea Primerb. Amenorea Sekunderc. Strategi diagnostikd. Penatalaksanaan Amenorea3. Fisiologi Kehamilana. Proses Kehamilan ( gametogenesis fertilisasi implantasi pembentukan plasenta dan cairan amnion ). b. Diagnosa Kehamilan.c. Perubahan anatomi dan fisiologi akibat kehamilan (adaptasi maternal dalam kehamilan)d. Keluhan akibat perubahan anatomi dan fisiologi dalam kehamilan.

1.3 Skenario Seorang wanita usia 38 tahun, datang ke dokter dengan keluhan tidak datang haid selama 5 bulan. Pasien tidak merasa hamil oleh karena setiap bulan dia melakukan pemeriksaan tes urine dan tidak pernah positif. Terakhir pemeriksaan dilakukan minggu yang lalu. Pasien sudah memiliki 5 anak semua persalinan berlangsung secara normal kecuali persalinan terakhir yang berlangsung di tempat bidan praktek kira-kira 9 bulan yang lalu dimana terjadi perdarahan pasca persalinan sangat banyak dan menyebabkan pasien sampai tidak sadar nemun tidak sampai di rujuk ke rumah sakit. Sejak persalinan terakhir itu pasien sering mengeluh pusing, mudah lelah, sesak nafas bila berjalan sedikit jauh. Keadaan umum terlihat sehat meskipun agak sehat.1.4 Kata Sulit dan Kata KunciKata sulit : ( - )Kata kunci : Wanita 38 tahun Tidak haid selama 5 bulan Merasa tidak hamil, tes urine: - Pasien sudah memiliki 5 anak Semua persalinan normal kecuali persalinan terkahir 9 bulan yang lalu terjadi perdarahan pasca persalinan sampai pasien tidak sadar Sejak persalinan terakhir sering mengeluh pusing, mudah lelah, sesak nafas bila berjalan sedikit jauh Keadaan umum terlihat sehat meskipun agak sehat

1.5 Problem Tree

1.6 Pertanyaan1. Jelaskan anatomi system reproduksi?2. Jelaskan fisiologi terjadi nya haid beserta dengan siklusnya?3. Jelaskan biokimia dari menstruasi?4. Jelaskan definisi dan klasifikasi dari amenorea?5. Jelaskan organ yang berperan dalam menstruasi?6. Jelaskan fisiologi kehamilan?7. Jelaskan perubahan fisiologi dan anatomi pada kehamilan?8. Jelaskan hubungan umur, jumlah anak dengan perdarahan pasca persalinan serta Apakah ada hubungan antara Perdarahan dengan Amenore?9. Jelaskan penyakit penyerta atau koplikasi pasca perdarahan persalinan?10. DD 111. DD 212. DD 3

BAB IIPEMBAHASAN Nama: Nia FitriyaniNIM: 20137301671. Jelaskan anatomi system reproduksi?ANATOMI REPRODUKSI WANITAOrgan reproduksi wanita dibagi menjadi 2 bagian, yaitu : organ reproduksi wanita bagian dalam (Interna) yang terletak di dalam rongga pelvis, dan organ reproduksi wanita bagian luar (eksterna) yang terletak di perineum. Organ bagian Eksterna :

Vulva yang terdiri dari :Mons pubisMons pubis atau mons veneris merupakan jaringan lemak subkutan berbentuk bulat yang lunak dan padat serta merupakan jaringan ikat di atas simfisis pubis. Mons pubis banyak mengandung kelenjar sebasea (minyak) dan ditumbuhi rambut berwarna hitam, kasar, dan ikal pada masa pubertas, yaitu sekitar satu sampai dua tahun sebelum awitan haid. Rata-rata menarche (awitan haid) terjadi pada usia 13 tahun. Mons berperan dalam sensualitas dan melindungi simfisis pubis selama koitus (hubungan seksual). Semakin bertambahnya usia, jumlah jaringan lemak di tubuh wanita berkurang dan rambut pubis menipis.

Labia mayorLabia mayor adalah dua lipatan kulit panjang melengkung yang menutupi lemak dan jaringan ikat yang menyatu dengan mons pubis. Keduanya memanjang dari mons pubis ke arah bawah mengelilingi labia minor, berakhir di perineum pada garis tengah. Labia mayor memiliki panjang 7-8 cm, lebar 2-3 cm, dan tebal 1-1,5 cm dan agak meruncing pada ujung bawah. Labia mayor melindungi labia minor, meatus urinarius, dan introitus vagina (lubang vagina). Pada wanita yang belum pernah melahirkan pervagina, kedua labia mayor terletak berdekatan di garis tengah menutupi struktur-struktur di bawahnya. Setelah melahirkan anak dan mengalami cedera pada vagina atau perineum, labia sedikit terpisah bahkan introitus vagina terbuka. Pada permukaan arah lateral kulit labia yang tebal, biasanya memiliki pigmen lebih gelap dari pada jaringan sekitarnya dan ditutupi rambut yang kasar (sama dengan rambut di mons pubis) dan semakin menipis kea rah luar perineum. Permukaan medial (arah dalam) labia mayor licin, tebal, dan tidak ditumbuhi rambut. Bagian ini mengandung suplai kelenjar sebasea dan banyak kelenjar keringat serta banyak mengandung pembuluh darah. Labia minorLabia minor terletak di antara dua labia mayor dan merupakan lipatan kulit yang panjang, sempit, dan tidak berambut, yang memanjang ke arah bawah dari bawah klitoris dab menyatu dengan fourchette. Sementara bagian lateral dan anterior labia biasanya mengandung pigmen, permukaan medial labia minor sama dengan mukosa vagina merah muda dan basah. Pembuluh darah yang banyak membuat labia berwarna merah kemerahan dan memungkinkan labia minor membengkak, bila ada stimulus emosional dan stimulus fisik. Kelenjar di labia minor juga melumasi vulva. Suplai saraf yang banyak membuat labia minor menjadi sensitif. Ruangan antara kedua labia minor disebut vestibulum.KlitorisKlitoris adalah organ pendek berbentuk silinder dan erektil yang terletak di bawah arkus pubis. Ujung badan klitoris dinamakan glans dan lebih sensitive daripada badannya. Preputium klitorisDekat sambungan anterior, labia minor kanan dan kiri terpisah menjadi bagian medial dan lateral. Bagian lateral menyatu di bagian atas klitoris dan membentuk prepusium, penutup yang berbentuk seperti kait. Bagian medial menyatu di bagian bawah klitoris untuk membentuk frenulum. Terkadang prepusium menutupi klitoris. Akibatnya, daerah ini terlihat seperti sebagai suatu muara, yaitu sebagai meatus uretra. VestibulumVestibulum adalah suatu daerah yang berbentuk lonjong, terletak antara labia minora, klitoris, dan fourchette. Vestibulum terdiri dari dua muara uretra, kelenjar parauretra (vetibulum minus atau Skene), vagina, dan kelenjar paravagina (vestibulum mayus, vulvovagina, atau Bartholin). Permukaan vestibulum yang tipis dan agak berlendir mudah teritasi oleh bahan kimia (deodorant semprot, garam-garaman, busa sabun), panas, rabas, friksi (celana jins yang ketat).Kelenjar vestibulum minora adalah struktur tubular pendek yang terletak pada arah posterolateral di dalam meatus uretra. Kelenjar ini memproduksi sejumlah kecil lender yang berfungsi sebagai pelumas. Kelenjar vestibulum mayor adalah gabungan dua kelenjar di dasar labia mayor masing-masing satu pada setiap sisi orifisium vagina. Beberapa duktus dengan panjang 1,5 cm, menjadi saluran pengeluaran drain setiap kelenjar. Setiap duktus membuka ke lekukan antara hymen dan labia minor. HymenHymen merupakan lipatan yang tertutup mukosa sebaigan, bersifat elastic, tetapi kuat, dan terletak di sekitar introitus vagina. Hymen ini bersifat elastik sehingga memungkinkan distensi dan dapat mudah robek. Terkadang hymen menutupi seluruh orifisum yang menyebabkan hymen tertutup secara abnormal dan menghalangi aliran cairan menstruasi, pemasangan alat (spekulum), atau koitus. Setelah pemasangan alat, pemakaian tampon, atau melahirkan pervaginam, dapat terlihat sisa robekan hymen (karunkulae hymen atau karunkula mirtiformis). Organ bagian Interna :

Organ genitalia interna pada wanita meliputi ovarium, tuba fallopii, uterus, dan vagina. berikut organ genitalia interna pada wanita:OvariumSebuah ovarium terletak di setiap sisi uterus, di bawah dan di belakang tuba fallopii. Dua ligament mengikat ovarium pada tempatnya, yaitu bagian mesovarium ligament lebar uterus, yang memisahkan ovarium dari sisi dinding pelvis lateral setinggi Krista iliaka anterosuperior, dan ligamentum ovarii proprium, yang mengikat ovarium ke uterus. pada palpasi overium dapat digerakkan.Ovarium memiliki asal yang sama (homolog) dengan testis pria. Ukuran dan bentuk setiap ovarium menyerupai sebuah almon berukuran besar. Saat ovulasi, ukuran ovarium dapat menjadi dua kali lipat untuk sementara. Ovarium yang berbentuk oval ini memiliki konsistensi yang padat dan sedikit kenyal. Sebelum menarche, permukaan ovarium licin. Setelah maturitas seksual, luka parut akibat ovulasi dan rupture folikel yang berulang membuat permukaan nodular menjadi kasar. Dua fungsi dari ovarium adalah untuk ovulasi dan memproduksi hormone. Saat lahir ovarium wanita normal mengandung sangat banyak ovum primordial (primitif). Diantara interval selama masa usia subur (umumnya setiap bulan), satu atau lebih ovum matur dan mengalami ovulasi. Ovarium juga merupakan tempat utama produksi hormon seks steroid (estrogen, progesterone, dan adrogen) dalam jumlah yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan, dan fungsi wanita normal.Tuba FallopiSepasang tuba fallopi melekat pada fundus uterus. tuba ini memanjang ke arah lateral, mencapai ujung bebas ligament lebar dan berlekuk-lekuk mengelilingi setiap ovarium. Tuba memiliki panjang sekitar 10 cm dengan diameter 0,6 cm. Setiap tuba mempunyai lapisan peritoneum bagian luar, lapisan otot tipis di bagian tengah, dan lapisan mukosa di bagian dalam. Lapisan mukosa terdiri dari sel-sel kolumnar, ebberapa diantaranya bersilia dan beberapa yang lain mengeluarkan secret. Lapisan mukosa paling tipis saat menstruasi. Setiap tuba dan lapisan mukosanya menyatu dengan mukosa uterus dan vagina.Terdapat 4 segmen yang berubah di sepanjang struktur tuba fallopii, diantaranya :- InfundibulumMerupakan bagian yang paling distal muaranya yang berbentuk seperti terompet dikelilingi oleh fimbria. Fimbria menjadi bengkak dan hamper erektil saat ovulasi.- AmpulaAmpula ini membangun segmen distal dan segmen tengah tuba. Sperma dan ovum bersatu dan fertilisasi terjadi di ampula.- IstmusIstmus terletak proksimal terhadap ampula.- IntersititalBagian ini melewati miometrium antara fundus dan korpus uteri dan mempunyai lumen berukuran paling kecil berdiameter < 1 mm. Sebelum ovum yang dibuahi dapat melewati lumen ini, ovum tersebut harus melepaskan sel-sel granulose yang membungkusnya.Tuba fallopi merupakan jalan bagi ovum. Tonjolan-tonjolan infundibulum yang menyerupai jari (fimbria) menarik ovum ke dalam tuba dengan gerakan seperti gelombang. Ovum didorong disepanjang tuba, sebagian oleh silia, tetapi terutama oleh peristaltik lapisan otot. Estrogen dan prostaglandin mempengaruhi gerakan peristaltik. Aktivitas peristaltik tuba fallopi dan fungsi sekresi lapisan mukosa yang terbesar adalah pada saat ovulasi. Sel-sek kolumnar mensekresi nutrient untuk menyokong ovum selama berada di dalam tuba.UterusUterus merupakan organ berdinding tebal, muscular, pipih, cekung yang mirip buah pir terbalik yang terletak antara kandung kemih dan rectum pada pelvis wanita. Pada wanita yang belum melahirkan, berat uterus matang sekitar 30-40 gr sedangkan pada wanita yang pernah melahirkan, berat uterusnya adalah 75-100 gr. uterus normal memiliki bentuk simetris, nyeri bila ditekan, licin, dan teraba padat. Derajat kepadatan tergantung dari beberapa factor, diantaranya uterus lebih banyak mengandung rongga selama fase sekresi siklus menstruasi, lebih lunak selama masa hamil, dan lebih padat setelah menopause.Uterus diikat pada pelvis oleh tiga set ligamen jaringan ikat, yaitu :- Ligamen rotundum : Ligamen rotundum melekat ke kornu uterus pada bagian anterior insersi tuba fallopii. Struktur yang menyerupai tali ini melewati pelvis, lalu memasuki cincin inguinal pada dua sisi dan mengikat osteum dari tulang pelvis dengan kuat. Ligamen ini memberikan stabilitas bagian atas uterus.- Ligamen cardinal : Ligamen ini menghubungkan uterus ke dinding abdomen anterior setinggi serviks.- Ligamen uterosakral : Ligamen uterosakral melekat pada uterus di bagian posterior setinggi serviks dan behubungan dengan tulang sacrum.Fungsi dari ligamen cardinal dan uterosakral adalah sebagai penopang yang kuat pada dasar pelvis wanita. Kerusakan-kerusakan pada ligamen ini, termasuk akibat tegangan saat melahirkan, dapat menyebabkan prolaps uterus dan dasar pelvis ke dalam vagina bahkan melewati vagina dan mencapai vulva.Berdasarkan fungsi dan anatomisnya, uterus dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :- Fundus : Merupakan tonjolan bulat di bagian atas yang terletak di atas insersi tuba fallopii.- Korpus : bagian utama yang mengelilingi kavum uteri.- Istmus : Merupakan bagian konstriksi yang menghubungkan korpus dengan serviks yang dikenal sebagai segmen uterus bawah pada masa hamil.Tiga fungsi dari uterus adalah siklus menstruasi dengan peremajaan endometrium, kehamilan, dan persalinan. Dinding uterusDinding uterus terdiri dari tiga lapisan, yaitu endometrium, miometrium, dan sebagian lapisan luar peritoneum parietalis.Endometrium yang banyak mengandung pembuluh darah adalah suatu lapisan membrane mukosa yang terdiri dari tiga lapisan, yaitu lapisan permukaan padat, lapisan tengah jaringan ikat yang berongga, dan lapisan dalam padat yang menghubungkan endometrium dengan miometrium. Selama menstruasi dan sesudah melahirkan, lapisan permukaan yang padat dan lapisan tengah yang berongga tanggal. Segera setelah aliran menstruasi berkahir, tebal endometrium 0,5 mm. Mendekati akhir siklus endometrium, sesaat sebelum menstruasi mulai lagi, tebal endometrium menjadi 5 mm.Miometrium yang tebal tersusun atas lapisan-lapisan serabut otot polos yang membentang ke tiga arah (longitudinal, transversa, dan oblik). Miometrium paling tebal di fundus, semakin menipis ke arah istmus, dan paling tipis di serviks. Serabut longitudinal membentuk lapisan luar miometrium yang paling banyak ditemukan di fundus, sehingga lapisan ini cocok untuk mendorong bayi pada persalinan. Pada lapisan miometrium tengah yang tebal, terjadi kontraksi yang memicu kerja hemostatis. Sedangkan pada lapisan dalam, kerja sfingter untuk mencegah regurgitasi darah menstruasi dari tuba fallopii selama menstruasi. Kerja sfingter di sekitar ostium serviks interna membantu mepertahankan isi uterus selama hamil. Cedera pada sfingter ini dapat memperlemah ostium interna dan menyebabkan ostium interna serviks inkompeten. Miometrium bekerja sebagau suatu kesatuan yang utuh. Struktur miometrium yang memberi kekuatan dan elastisitas merupakan contoh adaptasi dari fungsi :- Untuk menjadi lebih tipis, tertarik ke atas, membuka serviks, dan mendorong janin ke luar uterus, fundus harus berkontraksi dengan dorongan paling besar.- Kontraksi serabut otot polos yang saling menjalin dan mengelilingi pembuluh darah ini mengontrol kehilangan darah setelah aborsi atau persalinan. Karena kemampuannya untuk menutup (irigasi) pembuluh darah yang berada di antara serabut tersebut, maak serabut otot polos disebut sebagai ikatan hidup.Peritoneum parietalis, suatu membrane serosa yang melapisi seluruh korpus uteri, kecuali seperempat permukaan anterior bagian bawah, dimana terdapat kandung kemih dan serviks.VaginaVagina, suatu struktur tubular yang terletak di depan rectum dan di belakng kandung kemih dan uretra yang memanjang dari introitus (muara eksterna di vestibulum di antara labia minor / vulva) sampai serviks. Saat wanita berdiri, vagina condong ke arah belakang dan ke atas. Vagina merupakan suatu tuba berdinding tipis yang dapat melipat dan mampu meregang secara luas. Karena tonjolan serviks ke bagian atas vagina, panjang dinding anterior vagina hanya sekitar 7,5 cm, sedangkan panjang dinding posterior sekitar 9 cm.Cairan vagina berasal dari traktus genitalia atas dan bawah. Cairan sedikit asam. Interaksi antara laktobasilus vagina dan glikogen memeprtahankan keasaman. Apabila pH naik > 5, insiden infeksi vagina meningkat. Cairan yang terus mengalir dari vagina mempertahnakan kebersihan relativ vagina. Oleh karena itu, penyemprotan cairan ke vagina dalam lingkaran normal tidak diperlukan dan tidak dianjurkan.

Nama: Reza Achmad PrasetyoNIM: 2013 730 1692. Jelaskan Fisiologi terjadi nya haid beserta dengan siklus nya !Lamanya siklus haid yangnormal atau yang dianggap sebagai siklus haid klasik adalah 28 hari ditambah atau dikurangi dua sampai tiga hari. Siklusini dapat berbeda-beda pada wanit yang normal dan sehat. Pada tiap siklus dikenal tiga masa utama, ialah sebagai berikut:1. Masa haid selama dua samai delapan hari. Pada waktu itu endometrium dilepas, sedangkan pengeluaran hormon-hormon ovarium paling rendah (minimum).1. Masa proliferasi sampai hari keempat belas. Pada waktu itu endometrium tumbuh kembali, disebut juga endometrium mengadakan proliferasi. Antara hari kedua belas dan keempat belas dapat terjadi pelepasan ovum dari ovarium yang disebut ovulasi.1. Sesudahnya, dinamakan masa sekresi. Pada ketika itu korpus rubrum menjadi korpus luteum yang mengeluarkan progesteron. Dibawah pengaruh progesteron ini, kelenjar endometrium yang tumbuh berkeluk-keluk mulai bersekresi dan mengeluarkan getah yang mengandung glikogen dan lemak. Pada akhir masa ini stroma endometrium berubah ke arah sel-sel desidua, terutama yang berada di seputar pembuluh-pembuluh arterial. Keadaan ini memudahkan adanya nidasi.Sekarang ternyata bahwa dalam proses ovulasi bukan hanya harus ada suatu kerja sama yang harmonis antara korteks serebri, hipotalamus, hipofisis, dan ovarium, melainkan ada pengaruh pula dari glandula tireoidea, korteks adrenal, dan kelenjar-kelenjar endokrin lain. Dewasa ini ternyata prostaglandin dan serotonin mempunyai peranan pula dalam ovulasi dengan mempengaruhi hipotalamus dan hipofisis. Pula ditemukan pengaruh ACTH terhada korteks adrenal dikaitkan dengan sistem renin angiotensin di ovarium pada ovulasi.Dalam sistem endokrin beberapa susunan saraf pusat tertentu seperti glandula pinealis, glandula amigdalae, dan hipokampus mempunyai hubungan neural dan humoral dengan hipotalamus dan hipofisis. Di dalam hipotalamus sendiri terdapat releasing hormones dalam jumlah yang sedikit sekali. Zat-zat ini ialah polipeptida yang kecil sekali, terdiri atas sejumlah asam amino tertentu.Dikenal:1. FSH dikeluarkan oleh hipofisis yang dirangsang oleh FSHRH (Follicle stimulating hormone releasing hormone).1. LH dikeluarkan oleh hipofisis yang dirangsang oleh LH-RH (Luteinizing hormone-releasing hormone).1. PIH (Prolactine inhibiting hormone) yang menghambat hipofisis untuk mengeluarkan prolaktin.1. Beberapa RH untuk somatotropin, TSH (thyroid stimulating hormone), dan ACTH (adenocorticotrophic hormone).Pada tiap siklus haid FSH dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis yang menimbulkan beberapa folikel primer yang dapat berkembang dalam ovarium. Umumnya satu folikel, kadang-kadang juga lebih dari satu, berkembang menjadi folikel de Graaf yang membuat estrogen. Estrogen ini menekan produksi FSH, sehingga lobus anterior hipofisis dapat mengeluarkan hormon gonadotropin yang kedua, yakni LH. Seperti telah diuraikan, produksi kedua hormon gonadotropin (FSH & LH) adalah dibawah pengaruh RH yang disalurkan dari hipotalamus ke hipofisis. Penyaluran RH ini sangat dipengaruhi oleh mekanisme umpan balik estrogen terhadap hipotalamus. Pula oleh pengaruh dari luar, seperti cahaya, bau-bauan melalui bulbus olfaktorius, dan hal-hal psikologik. Bila penyaluran RH normal berjalan baik, maka produksi gonadotropin-gonadotropin akan baik pula, sehingga folikel de Graaf selanjutnya makin lama makin menjadi matang dan makin banyak berisi likuor follikuli yang mengandung estrogen. Estrogen mempunyai pengaruh terhadap endometrium: menyebabkan endometrium tumbuh atau berproliferasi. Waktu ketika proses berproliferasi terjadi disebut masa proliferasi.Dibawah ini pengaruh LH folikel de Graff menjadi lebih matang, mendekati permukaan ovarium, dan kemudian terjadilah ovulasi (ovum dilepas oleh ovarium). Pada ovulasi ini kadang-kadang terdapat perdarahan sedikit yang akan merangsang peritoneum di pelvis, sehingga timbul rasa sakit yang disebut intermenstrual pain (Mittelschmerz). Pula dapat diikuti oleh adanya perdarahan vagina sedikit. Setelah ovulasi terjadi, dibentuklah korpus rubrum (berwarna merah oleh karena perdarahan tersebut di atas), yang akan menjadi korpus luteum (warnanya menjadi kuning)dibawah pengaruh hormon-hormon LH dan LTH (luteotrophic hormones), suatu hormon gonadotropin juga. Korpus luteum menghasilkan hormon progesteron. Progesteron ini mempunyai pengaruh terhadap endometrium yang telah berproliferasi dan menyebabkan kelenjar-kelenjarnya berkeluk-keluk dan bersekresi (masa sekresi).Bila tidak ada pembuahan, korpus luteum berdegenerasi dan ini mengakibatkan bahwa kadar estrogen dan progesteron menurun. Menurunnya kadar estrogen dan progesteron menimbulkan efek pada arteri yang berkeluk-keluk di endometrium. Tampak dilatasi dan statis dengan hiperemia yang diikuti spasme dan iskemia. Sesudah itu terjadi degenerasi serta perdarahan dan pelepasan endometrium yang nekrotik. Proses ini disebut haid atau mensis. Bilamana ada pembuahan dalam masa ovulasi, maka korpus luteum tersebut di atas dipertahankan, bahkan berkembang menjadi korpus luteum graviditatis.

Nama: Sabrina Qurottaayun NIM: 2013730173

3. Jelaskan Biokimia dari menstruasi?1. Biokimia Siklus MenstruasiSistem hormonal yang mempengaruhi siklus menstruasi :1. FSH-RH (follicle stimulating hormone - releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan FSH .1. LH-RH (luteinizing hormone- releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan LH .1. PIH (prolactine inhibiting hormone) yang menghambat hipofisis untuk mengeluarkan prolaktinPengendalian maturasi folikel dan proses ovulasi dilakukan oleh hipotalamus-hipofisis-ovarium. Hipotalamus mengendalikan siklus haid, namun organ ini sendiri dapat pula dipengaruhi oleh pusat otak yang lebih tinggi, sehingga faktor kecemasan ataupun gangguan kejiwaan lain dapat mengganggu pola haid yang normal.Hipotalamus mempengaruhi hipofisis melalui pengeluaran GnRH-Gonadotropin Releasing Hormon. GnRH melalui sistem sirkulasi portal menuju hipofisis anterior dan menyebabkan gonadotrof hipofisis melakukan sintesa dan pelepasanFSH-foliclle stimulating hormonedanLH-Luteinizing hormone. FSH akan menyebabkan proses maturasi folikel selama fase folikuler dan LH berperan dalam proses ovulasi serta produksi progesteron oleh corpus luteum. Aktivitas siklis dalam ovarium berlangsung melalui mekanisme umpan balik diantara ovarium hipotalamus dan hipofisis.Siklus Menstruasi

A. Fase Folikular Hari ke 1-10Pada umumnya hanya 1 folikel yang terangsang namun dapat perkembangan dapat menjadi lebih dari 1, dan folikel tersebut berkembang menjadi folikel de graaf yang membuat estrogen . Pada awal siklus, kadarFSHdanLHrelatif tinggi dan hormon ini akan merangsang pertumbuhan 10 20 folikel namun hanya 1 folikel yang dominan yang menjadi matang dan sisanya akan mengalami atresia. Kadar FSH dan LH yang relatif tinggi dipicu oleh penurunan kadar estrogen dan progesteron pada akhir fase sebelumnya.Selama dan segera setelah haid, kadar estrogen relatif rendah namun dengan pertumbuhan folikel kadarnya akan segera meningkat.

Hari ke 10 - 14 Dengan bertambahnya ukuran folikel, terjadi akumulasi cairan diantara sel granulosa dan menyebabkan terbentuknyaanthrum, sehingga folikel primer berubah bentuk menjadifolikel dgraaf, disini oosit menempati posisi excenteric dan dikelilingi oleh 2 3 lapisan sel granulosa dan disebut sebagaicumulus oophorus.Dengan semakin matangnya folikel, kadar estrogen menjadi semakin bertambah (terutama dari jenis estradiol) dan mencapai puncaknya 18 jam sebelum ovulasi. Dengan semakin meningkatnya kadar estrogen, produksi FSH dan LH menurun (umpan balik negatif) untuk mencegah hiperstimulasi ovarium dan maturasi folikel lainnya.B. Fase Ovulasi

Hari ke 14Ovulasi terjadi dengan pembesaran folikel yang cepat dan diikuti protrusi permukaan kortek ovarium dan pecahnya folikel menyebabkan keluarnya oosit dan cumulus oophorus yang melekat dengannya.Pada sejumlah wanita Kadang-kadang proses ovulasi ini menimbulkan rasa sakit sekitar fossa iliaka yang dikenal dengan nama mittelschmerz. Peningkatan kadar estradiol pada akhirmid-cyclediperkirakan akibat LH surge dan penurunan kadar FSH akan menyebabkan peristiwaumpan balik positif.Sesaat sebelum ovulasi terjadi penurunan kadar estradiol secara tiba-tiba dan peningkatan produksi progesteron.

C. Fase Luteal Hari 15-28Sisa folikel yang telah ruptur berada didalam ovarium. Sel granulosa mengalami luteinisasi dan membentukcorpus luteum.Corpus luteum merupakan sumber utama dari hormon steroid seksual, estrogen dan progesteron yang dikeluarkan oleh ovarium pada fase pasca ovulasi (fase luteal).Terbentuknya corpus luteum akan menyebabkan sekresi progesteron terus meningkat dan terjadi pula kenaikan kadar estradiol berikutnya.

Selama fase luteal, kadar gonadotropin tetap rendah sampai terjadi regresi corpus luteum pada hari ke 26 28. Bila terjadi konsepsi dan implantasi, corpus luteum tidak akan mengalami regresi oleh karena keberadaanya dipertahankan oleh gonadotropin yang diproduksi oleh trofoblas. Namun, bila tidak terjadi konsepsi dan implantasi, corpus luteum akan mengalami regresi dan siklus haid akan mulai berlangsung kembali.Akibat penurunan kadar hormon steroid, terjadi peningkatan kadar gonadotropin dan siklus haid akan berlangsung kembali.Nama: Sabrina Qurottaayun NIM: 20137301731. Definisi, Etiologi, Faktor yang mempengaruhi serta klasifikasiDefinisiAmenorrhea adalah keadaan tidak adanya haid untuk sedikitnya 3 bulan berturut-turut. Lazim diadakan pembagian antara amenorrhea primer dan amenorrhea sekunder. Kita berbicara tentang amenorrhea primer apabila seorang wanita berumur 18 tahun keatas tidak pernah mendapat haid, sedang pada amenorrhea sekunder penderita pernah mendapat haid, tetapi kemudian tidak dapat lagi (Wiknjosastro,2008).Amenorrhea adalah tidak ada atau berhentinya menstruasi secara abnormal yang diiringi penurunan berat badan akibat diet penurunan berat badan dan nafsu makan tidak sehebat pada anoreksianervosa dan tidak disertai problem psikologik (Kumala, 2005).FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AMENORRHEA1. Faktor Internal1. Organ ReproduksiFaktor yang mempengaruhi amenorrhea adalah vagina tidak tumbuh dan berkembang dengan baru, rahim yang tidak tumbuh, indung telur yang tumbuh. Tidak jarang ditemukan kelainan lebih kompleks pada rahim atau rahim tidak tumbuh dengan sempurna. Kelainan ini disebut ogenesis genitalis bersifat permanen artinya wanita tersebut tidak akan mendapatkan haid selama-lamanya (Pardede, 2002).1. HormonalAlat reproduksi wanita merupakan alat akhir (endogen) yang dipengaruhi oleh sistem hormonal yang komplek. Rangsangan yang datang dari luar masuk dipusat panca indra diteruskan melalui Striaeterminalis menuju pusat yang disebut Puberitas Inhibitor dengan hambatan tersebut tidak terjadi rangsangan terhadap hypotalamus, yang akan memberikan rangsangan pada Hipofise Pars Posterior sebagai Mother of Glad (Pusat kelenjar-kelenjar). Rangsangan yang terus menerus datang di tangkap panca indra, dengan makin selektif dapat lolos menuju hypotalamus dan selanjutnya terus menuju hipofise anterior (depan) mengeluarkan hormon yang dapat merangsang kelenjar untuk mengeluarkan hormon yang dapat merangsang kelenjar untuk mengeluarkan hormon spesifiknya yaitu kelenjar tyroid memproduksi hormon tiroksin, kelenjar indung telur memproduksi hormon estrogen dan progesteron, sedangkan kelenjar adrenal menghasilkan hormon adrenalin. Pengeluaran hormon spesifik sangat penting untuk tumbuh kembang mental dan fisik (Pardede, 2002).

1. PenyakitBeberapa penyakit kronis yang menjadi penyebab terganggunya siklus haid, Kanker payudara dan lain-lain. Kelainan ini menimbulkan berat badan yang sangat rendah sehingga datangnya haid akan terganggu.

1. Faktor Eksternal1. Status GiziKecukupan pangan yang esensial baik kualitas maupun kuantitas sangat penting untuk siklus menstruasi. Setiap orang dalam siklus hidupnya selalu membutuhkan dan mengkonsumsi berbagai bahan makanan yang mengandung zat gizi. Zat gizi mempunyai nilai yang sangat penting yaitu untuk memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan dan perkembangan (Soetjiningsih, 2004).1. Gaya HidupGaya hidup terutama perilaku makan dengan porsi yang cukup dan sesuai jadwal serta mengandung gizi seimbang ( 4 sehat 5 sempurna) dapat menyebabkan kondisi tubuh terasa fit dan terhindar dari kekurangan gizi sehingga siklus menstruasi berjalan normal (Soetjiningsih, 2002).2.3 KLASIFIKASI AMENORRHEAKlasifikasi amenorrhea adalah sebagai berikut :1. Amenorrhea primerAmenorrhea primer mengacu pada masalah ketika wanita muda yang berusia lebih dari 16 tahun belum mengalami menstruasi tetapi telah menunjukkan maturasi seksual, atau menstruasi mungkin tidak terjadi sampai usia 14 tahun tanpa disertai adanya karakteristik seks sekunder.1. Amenorrhea sekunder Amenorrhea sekunder adalah tidak adanya haid selama 3 siklus atau 6 bulan setelah menstruasi normal pada masa remaja, biasanya disebabkan oleh gangguan emosional minor yang berhubungan dengan berada jauh dari rumah, masuk ke perguruan tinggi, ketegangan akibat tugas-tugas. Penyebab kedua yang paling umum adalah kehamilan, sehingga pemeriksaan kehamilan harus dilakukan.

AMENOREA PRIMERTidak adanya menstruasi pada wanita yang telah berusia16 tahun dengan angka kejadian :1 2%.Evaluasi ditujukan terutama pada ada atau tidaknya uterus,vagina dan perkembangan payudara. Etiologi:1. Kegagalan Gonad(35%)1. Disfungsi hipotalamus(20-30%)1. Agenesis Vagina dan obstruksi saluran keluar genitalia(15-20%)1. Sindroma Feminisasi testis(10%)KEGAGALAN GONAD 35%Hipogonadisme Hipergonadotropikditandai dengan gonad yang tampak bergaris-garis (larik larik jaringan fibrosis pada ovarium). Tidak terjadi sintesis steroid ovarium akibat tidak adanya folikel ovarium. Perkembangan payudara tidak terjadi akibat rendahnya kadar estradiol sirkulasiPenyebab: Sindroma Turner ( 45XO) adalah penyebab paling umum adanya amenorea primer (50%). DISFUNGSI HIPOTALAMUS 20-30%Hipogonadisme Hipogonadotropikmenyebabkan kadar estrogen yang sangat rendah dan etiologi dapat bersifat morfologis atau endokrinologis.Penyebab. Sebagian besar anak perempuan memiliki etiologi serupa dengan penyebab amenorea sekunder (lihat penjelasan dibawah). Kelainan pada SSP-sistem saraf pusatsepertitumor hipofisisatauhipotalamusdapat meningkatkan kadarprolaktin.Pelepasan GnRH yang tidak memadai disebabkan oleh sintesis GnRH di Hipotalamus yang tak memadai atau kerusakan pada neurotransmiter SSP.AGENESIS VAGINA dan OBSTRUKSI SALURAN KELUAR (15-20%)Penyebab:Agenesis vagina(sindromaMayer Rokitansky Kuster Hauser) terjadi pada 1 : 2500~10.000 anak perempuan. Kelainan ini disertai dengan kelainan ginjal (30%) , kelainan tulang rangka (12%). SINDROMA FEMINISASI TESTIS 10%Penyebab: Pseudohermaphrodit yang memilki genitalia eskterna yang berlawanan dengan gonad (tstis, genotipe 46 XY namun memiliki fenotipe wanita). Transmisi terjadi melalui gen resesif terkait X yang menyebakan tidak adanya atau menurunnya aktivitas reseptor androgen.AMENOREA SEKUNDERBatasan: Tidak datang haid selama > 6 bulan atau selama 3siklus menstruasi pada wanita yang sebelumnya telah mendapatkan siklus menstruasi secara teraturPrevalensinya sekitar 3 5% wanita.Etiologi:1. Disfungsi Hipotalamus(35%)1. Sindroma Ovarium Polikistik(30%)1. Penyakit hipofisis(20%)1. Kegagalan ovarium prematur(10%)1. Sindroma Asherman(5%)DISFUNGSI HIPOTALAMUS(35%)Penyebab: Stress, penurunan berat badan, olahraga, obat penurun frekuensi dan denyut GnRH secara berkelanjutanSINDROMA OVARIUM POLIKISTIK (30%) PENYAKIT HIPOFISIS (20%)Penyebab:Adenoma Hipofisisi yang mensekresi prolatin adalah lesi yang paling sering ditemukan Empty Sella Sheehan Syndrome (apopleksia hipofisisi, nekrosis hipofisis pasca salin)KEGAGALAN OVARIUM PREMATUR (10%)Hilangnya semua folikel ovarium disertai dengan berhentinya haid sebelum usia 40 tahun Penyebab: Kelainan ovarium intrinsik Mosaikisme genetik Proses autoimune (miastenia gravis) Kemoterapi Radiasi InfeksiSINDROMA ASHERMANGambaran: sinekia intrauterin sehingga terjadi gangguan pertumbuhan endometrium normal dan peluruhannyaPenyebab: kuretase uterus berlebihan atau proses tuberculosisNama: Sandra Natasha Mahendra NIM: 20137301745. Jelaskan organ-organ yang berperan pada menstruasi?Kelenjar GonadKelenjar gonad adalah kelenjar endokrin yang terletak di dalam organ kelamin baik wanita ataupun pria yang fungsinya adalah memproduksi sel-sel kelamin dan mengeluarkan hormon-hormon yang mengendalikan karakteristik seksual sekunder. Jenis-jenis Kelenjar KelaminKelenjar kelamin pada manusia di bedakan menjadi 2, yaitu:1. Kelenjar kelamin Pria/JantanKelenjar kelamin jantan adalah testis. Testis menghasilkan hormon testosterone yang berfungsi untuk merangsang pematangan sperma (spermatogenesisi) dan pembentukan ciri-ciri kelamin sekunder, seperti pertumbuhan kumis, janggut, bulu dada, jakun, dan penebalan pita suara. Produksi dan sekresi hormon testoteron oleh testis di rangsang oleh kelenjar hipofisi anterior yang memproduksi hormon gonadotrofin (FSH & LH) dan oleh GnRF yang berasal dari hipotalamus.2. Kelenjar kelamin Wanita/BetinaKelenjar kelamin betina adalah ovarium. Sebagai organ endokrin, ovarium menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. Sekresi estrogen dihasilkan oleh folikel de Graaf dan dirangsang oleh FSH yang fungsinya adalah untuk pembentukan ciri-ciri kelamin sekunder pada wnita seperti tumbuhnya payudara, kulit halus, dll. Sedangkan sekresi progesteron di hasilkan oleh korpus luteum dan di rangsang oleh LH. Fungsi hormon progesteron adalah mempersiapkan dinding uterus agar dapat menerima sel telur yang sudah dibuahi, menjaga penebalan endometrium, menghambat produksi hormon FSH, dan memperlancar produksi laktogen (susu).Pada dasarnya, kelanjar kelamin jantan dan betina sangat berbeda baik dari segi hormon yang di sekresikannya, struktur fisiologis, dll. Kelenjar-kelenjar ini baru aktif setelah masing-masing individu memasuki masa prepubertas yang di tandai dengan meningkatnya sekresi gonadotropin (FSH dan LH) akibat penurunan inhibisisteroid.HIPOTALAMUSHipotalamus atau hypothalamus adalah pusat pengendali fungsi tubuh dan sistem syaraf untuk menjaga agar kondisi tubuh kita selalu konstan dan stabil. Hipotalamus merupakan bagian kecil dalam otak tetapi mempunyai peranan yang sangat penting. Hipotalamus terletak tepat di bawah thalamus dan diatas kelenjar hipofisi (pituitari). Dalam kepala kita, hipotalamus adalah memiliki ukuran yang sangat kecil, kurang lebih sebesar almond dengan berat sekitar 1% dari berat otak. Namuns meski berukuran kecil, tetapi hipotalamus mempunyai peranan sangat penting dalam menjaga agar kita selalu dapat menjalani hidup ini secara berkualitas.Pengertian dan definisi HipotalamusSemua hewan vertebrata memiliki hipotalamus. Hipotalamus mengandung sejumlah besar inti dan saluran serat. Sel-sel dalam dua inti utama mensekresi vasopresin ( ADH , hormon antidiuretik ), oksitosin, dan CRH ( corticotropin releasing hormone ). Dua inti utama yang terdapat dalam hipotalamus adalah inti supraoptik dan paraventrikular. ADH dan oksitosin kemudian diangkut menuruni akson melalui infundibulum keneurohypophysis(posterior hipofisis), yang kemudian melepaskannya ke dalam aliran darah. Saluran ini disebut saluran supraopticohypophysial .Hipotalamus memiliki banyak fungsi. Salah satu di antara fungsi hipotalamus yang paling penting sebagai pusat kontrol autonom. Hipotalamus terhubung dengan sistem syaraf dan kelenjar hipofisis, sehingga hormon-hormon yang di sekresikan oleh hipotalamus akan mempengaruhi aktivitas keduanya. Kelenjar hipotalamus melepaskan neurohormon yang berpengaruh terhadap sistem syaraf autonom dan menjaga homeostasis sistem endokrin. Neuroendokrin menjagahomeostasistekanan darah, denyut jantung, suhu tubuh, perilaku dan emosi.Hipotalamus sangat peka terhadapsteroid, glukokortikoid, glukosadan suhu. Kerusakan hipotalamus kadang-kadang dapat juga terjadi. Ketika ini terjadi, neurohormonnya salah disekresikan, memberikan pesan saraf yang salah ke kelenjar yang berbeda dari sistem endokrin.Disfungsi hipotalamusdapat disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya: gangguan genetik, kekurangan gizi, perdarahan, anoreksia & bulimia operasi, tumor otak, infeksi dan peradangan, radiasi, dll.KELENJAR HIPOFISISKelenjar Hipofisis ini terletak pada lekukan tulang selatursika di bagian tulang baji dan menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Oleh karena itu kelenjar hipofisis disebut master gland. Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian anterior, bagian tengah, dan bagian posterior.

Pembebasan hormon Adenohipofisis dikontrol oleh hipotalamus. Sel sel neurosekresi di hipotalamus mensekresi hormone pembebas dan hormone penghambat ke dalam jaringan kapiler yang terletak di batang pituitary. Darah yang mengandung hormone tersebut mengalir melalui pembuluh pembuluh portal pendek kedalam jaringan kapiler kedua di dalam pituitary anterior. Sebagai respon terhadap hormone pembebas spesifik, sel sel endokrin di pituitary anterior mensekresikan hormone tertentu ke dalam sirkulasi.(Campbell, 1925)a.Hormon yang dihasilkan anterior hipofisisNo.HormonPrinsip kerja

1Hormon SomatrotofPertumbuhan sel dan anabolisme protein

2Hormon Tiroid (TSH)Mengontrol sekresi hormone oleh kelenjar tiroid

3Hormon Adrenokortikotropik(ACTH)Mengontrol sekresi beberapa hormone oleh korteks adrenal

4Follicle Stimulating Hormon (FSH)a.Pada wanita : merangsang perkembangan folikel pada ovarium dan sekresi estrogenb.Pada testis : menstimulasi testis untuk mengstimulasi sperma

5Luteinizing hormone (LH)a.Pada Wanita : bersama dengan estrogen menstimulasi ovulasi dan pembentukan progesterone oleh korpus luteumb.Pada pria : menstimulasi sel sel interstitial pada testis untuk berkembang dan menghasilkan testoteron

6ProlaktinMembantu kelahiran dan memelihara sekresi susu oleh kelenjar susu

Pratiwi, (2007 : 198)Regulasi Hormon anterior hipofisis / Adenohipofisis

([email protected])b.Hormon yang dihasilkan posterior hipofisisNo.HormonPrinsip kerja

1OksitosinMenstimulasi kontraksi otot polos pada rahim wanita selama proses melahirkan

2Hormon ADHMenurunkan volume urine dan meningkatkan tekanan darah dengan cara menyempitkan pembuluh darah

Pratiwi, (2007 : 198)Regulasi hormon posterior hipofisis/neurohipofisis

Sel sel neurosekresi dalam hipotalamus mensintesis hormone ADH dan oksitosin. Neurohipofisis membebaskan hormone itu ke dalam darah, dimana hormone itu bersirkulasi. ADH berikatan dengan sel target di ginjal, oksitosin berikatan dengan sel target di kelenjar susu dan uterusc.Hormon yang dihasilkan intermediet hipofisisNo.HormonPrinsip kerja

1Melanocyte stimulating hormon (MSH)Mempengaruhi warna kulit individu

VAGINAVagina (dari bahasa Latin yang makna literalnya pelindung atau selongsong) atau puki adalah saluran berbentuk tabung yang menghubungkan uterus ke bagian luar tubuh pada mamalia dan marsupilia betina, atau ke kloaka pada burung betina, monotrem, dan beberapa jenis reptil. Serangga dan beberapa jenis invertebrata juga memiliki vagina, yang merupakan bagian akhir dari oviduct.Vagina merupakan alat reproduksi pada mamalia betina, seperti halnya penis pada mamalia jantan. Vagina menghasilkan berbagai macam sekresi seperti keringat, sebum, dan sekresi dari kelenjar Bartholin dan Skene pada vulva, cairan endometrial, dan oviductal (yang berubah sesuai dengan siklus haid), cervical mucus, sel exfoliated, dan sekresi pada dinding vagina itu sendiri, yang dapat meningkatkan gairah seksual.Vagina pada semua wanita mengeluarkan pyridine, squalene, urea, asam asetat, asam laktat, alkohol kompleks (termasuk kolesterol), glikol (termasuk propylene glikol) keton, dan aldehid-aldehid. Tapi suatu asam kimia lebih detil dalam pengeluaran vagina membagi wanita dalam dua kelompok.

Semua wanita menghasilkan asam asetat, tapi sepertiga dari itu juga menghasilkan rangkaian pendek asam aliphatic. Rangkaian pendek asam aliphatic, yang termasuk asetik, propionic, isovaleric, isobutryc, propanoic, dan asam butanoic. Semua asam tersebut merupakan tingkat tajam dari zat kimia yang dihasilkan oleh spesies primata yang lain sebagai sinyal peraba/penciuman seksual. Walau tidak ada satupun yang pernah membuktikan peranan asam-asam tersebut dalam aturan hubungan pada manusia, beberapa peneliti lebih menganggap ini sebagai copullins dan pheromones pada manusia.Vagina merupakan organ reproduksi wanita yang sangat rentan terhadap infeksi. Hal ini disebabkan batas antara uretra dengan anus sangat dekat, sehingga kuman penyakit seperti jamur, bakteri, parasit, maupun virus mudah masuk ke liang vagina. Untuk itu, wanita harus rajin merawat kebersihan wilayah pribadinya ini. Infeksi juga terjadi karena terganggunya kesimbangan ekosistem di vagina.

Ekosistem vagina merupakan lingkaran kehidupan yang dipengaruhi oleh dua unsur utama, yaitu estrogen dan bakteri Lactobacillus atau bakteri baik. Di sini estrogen berperan dalam menentukan kadar zat gula sebagai simpanan energi dalam sel tubuh (glikogen). Glikogen merupakan nutrisi dari Lactobacillus, yang akan dimetabolisme untuk pertumbuhannya. Sisa metabolisme kemudian menghasilkan asam laktat, yang menentukan suasana asam di dalam vagina, dengan potential Hydrogen (pH) berkisar 3,8 4,2. Dengan tingkat keasaman ini, Lactobacillus akan subur dan bakteri patogen (jahat) akan mati. Di dalam vagina terdapat berbagai macam bakteri, 95 persen Lactobacillus, 5 persen patogen.Dalam kondisi ekosistem vagina seimbang, bakteri patogen tidak akan mengganggu. Bila keseimbangan itu terganggu, misalnya tingkat keasaman menurun, pertahanan alamiah juga akan turun, dan rentan mengalami infeksi. Ketidakseimbangan ekosistem vagina disebabkan banyak faktor. Di antaranya kontrasepsi oral, penyakit diabetes mellitus, antibiotika, darah haid, cairan sperma, penyemprotan cairan ke dalam vagina (douching), dan gangguan hormon seperti saat pubertas, kehamilan, atau menopause. Meskipun ukuran vagina bermacam-macam pada wanita, namun ukuran panjangnya berkisar 6 sampai 7,5 cm (2,5 3 inchi) meliputi dinding anterior, dan 9 cm (3,5 inchi) untuk panjang yang meliputi dinding posterior.

Di saat rangsangan seksual, ukuran panjang dan lebar vagina akan meningkat. Keelastisan vagina dapat membantu proses dalam hubungan seksual, dan selain itu membantu saat proses kelahiran

AMENORRHEA PRIMERTidak adanya peristiwa menstruasi (haid) atau haid berhentiKEGAGALAN GONAD 35% Hipogonadisme Hipergonadotropikditandai dengan gonad yang tampak bergaris-garis (larik larik jaringan fibrosis pada ovarium). Tidak terjadi sintesis steroid ovarium akibat tidak adanya folikel ovarium Perkembangan payudara tidak terjadi akibat rendahnya kadar estradiol sirkulasi Penyebab: Sindroma Turner ( 45XO) adalah penyebab paling umum adanya amenorea primer (50%) Pengobatan: kontrasepsi oral untuk mengembangkan payudara dan mencegah osteoporosis. Bila pada kariotiping terdapat kromosom Y maka harus dilakukan eksisi gonad untuk mencegah keganasan (angka kejadian keganasan 25%)

DISFUNGSI HIPOTALAMUS 20-30% Hipogonadisme Hipogonadotropikmenyebabkan kadar estrogen yang sangat rendah dan etiologi dapat bersifat morfologis atau endokrinologis Penyebab. Sebagian besar anak perempuan memiliki etiologi serupa dengan penyebab amenorea sekunder (lihat penjelasan dibawah). Kelainan pada SSP-sistem saraf pusatsepertitumor hipofisisatauhipotalamusdapat meningkatkan kadarprolaktin.Pelepasan GnRH yang tidak memadai disebabkan oleh sintesis GnRH di Hipotalamus yang tak memadai atau kerusakan pada neurotransmiter SSP Pengobatan: kontrasepsi oral. Pada semua pasien harus dilakukan pemeriksaan radiologis pada daerah hipotalamus-hipofisis untuk menyingkirkan kemungkinan adanya lesi di SSPAGENESIS VAGINA dan OBSTRUKSI SALURAN KELUAR (15-20%)

Hymen Imperforatus

Hematometra Dismenorea atau nyeri panggul menadakan adanya endometrium fungsional dengan obstruksi saluran keluar Penyebab:Agenesis vagina(sindromaMayer Rokitansky Kuster Hauser) terjadi pada 1 : 2500~10.000 anak perempuan. Kelainan ini disertai dengan kelainan ginjal (30%) , kelainan tulang rangka (12%). Varian lain: Hymen imperforate & Septum vagina Pengobatan: Pembuatan vagina baru dengan operasiMcIndoe

SINDROMA FEMINISASI TESTIS 10% Gambaran: insensitivitas androgen

Penyebab: Pseudohermaphrodit yang memilki genitalia eskterna yang berlawanan dengan gonad (tstis, genotipe 46 XY namun memiliki fenotipe wanita). Transmisi terjadi melalui gen resesif terkait X yang menyebakan tidak adanya atau menurunnya aktivitas reseptor androgen. Pengobatan: Keadaan ini merupakan satu-satunya perkecualian dari aturan bahwa gonad dengan kromosomYharus diangkat setelah diagnosa ditegakkan. testis harus dibiarkan di tempatnya sampai pubertas usai karena konversi perifer androgenestrogen akan mendorong perkembangan dan pertumbuhan payudara.

AMENORRHEA SEKUNDER

Tidak datang haid selama > 6 bulan atau selama 3siklus menstruasi pada wanita yang sebelumnya telah mendapatkan siklus menstruasi secara teraturPrevalensi: 3 5% wanita

DISFUNGSI HIPOTALAMUS(35%)Penyebab: Stress, penurunan berat badan, olahraga, obat penurun frekuensi dan denyut GnRH secara berkelanjutanPengobatan: Kontrasepsi Oral untukm pasien yang mengalami hipoestrogenisme hebat.SINDROMA OVARIUM POLIKISTIK (30%)PENYAKIT HIPOFISIS (20%)Penyebab: Adenoma Hipofisisi yang mensekresi prolatin adalah lesi yang paling sering ditemukan Empty Sella Sheehan Syndrome (apopleksia hipofisisi, nekrosis hipofisis pasca salin)Pengobatan: Reseksi adenoma hipofisi Pengukuran serial prolaktin Pencitraan kepalamakroadenoma Empty Sella Syndrome dan Sheehan Syndromehormonal replacement therapyKEGAGALAN OVARIUM PREMATUR (10%)Deskripsi: Hilangnya semua folikel ovarium disertai dengan berhentinya haid sebelum usia 40 tahunPenyebab: Kelainan ovarium intrinsik Mosaikisme genetik Proses autoimune (miastenia gravis) Kemoterapi Radiasi InfeksiPengobatan: Tidak ada Estrogen replacement therapy? Karoitiping (jika terjadi pada usia < 30 tahun)SINDROMA ASHERMANGambaran: sinekia intrauterin sehingga terjadi gangguan pertumbuhan endometrium normal dan peluruhannyaPenyebab: kuretase uterus berlebihan atau proses tuberkulosisPengobatan: lisis histeroskopik perlekatan uterus yang terjadi dan stimulasi endometrium dengan pemberian estrogen

Nama: Fikri Akbar AlfariziNIM: 20137301431. Jelaskan Fisiologi kehamilan (Proses kehamilan)!Fertilisasi (pembuahan), penyatuan gamet pria dan wanita, dalam keadaan normal terjadi di ampula, sepertiga atas tuba uterine. Karena itu baik ovum maupun sperma harus diangkut dari tempat reproduksi mereka di gonad ke ampulaTRANSPOR OVUM KE TUBA UTERINAKetika dibebaskan saat ovulasi, ovum segera diambil oleh tuba uterine. Ujung tuba uterine yang melebar menjulur membungkus ovarium dan mengandung fimbria, tonjolan mirip jari yang berkontraksi dengan gerakan menyapu untuk menuntun ovum yang baru dibebaskan kedalam tuba uterine. Selain itu, fimbria dilapisi oleh silia-tonjolan halus mirip rambut yang berdenyut dalam gelombang gelombang mengarah ke interior tuba uterine yang ikut menjamin mengalirnya ovum kedalam tuba uterine. Didalam tuba uterine, ovum di dorong oleh kontraksi peristaltic dan gerakan silia ampula.Jika tidak dibuahi, ovum mulai mengalami disintegrasi dalam 12 sampai 24 jam lalu difagositkan oleh sel sel yang melapisi bagian dalam saluran reproduksi. Karena itu, fertilisasi harus terjadi dalam 24 jam setelah ovulasi, ketika ovum masih hidup. Sperma biasanya bertahan hidup sekitar 48 jam tetapi dapat hidup hingga 5 hari didalam saluran reproduksi wanita, sehingga sperma yang diletakkan lima hari sebelum ovulasi hingga 24 jam setelah ovulasi dapat membuahi ovum ynag dibebaskan, meskipun waktu waktu ini sangat bervariasi.TRANSPOR SPERMA KE TUBA UTERINASetelah diendapkan divagina saat ejakulasi, sperma harus berjalan melewati kanalis servikalis, lalu uterus, dan kemudian sampai ke sel telur sepertiga atas tuba uterine. Sperma pertama tiba di tuba uterine setengah jam setelah ejakulasi. Hambatan pertama adalah melewati kanalis servikalis. Hampir sepanjang siklus, karena tingginya kadar progesterone dan rendahnya estrogen, mukus servikalis menjadi terlalu kental bagi penetrasi sperma. Mukus serviks menjadi cukup encer dan tipis untuk melewatkan sperma hanya jika kadar estrogen tinggi, ketika folikel matang siap untuk berovulasi.Setelah sperma masuk ke uterus, kontraksi myometrium mengadu-aduk sperma seperti mesin cuci dan dengan cepat menyebabkan sperma tersebar keseluruh rongga uterus. Ketika mencapai tuba uterine, sperma terdorong ke tempat pembuahan di ujung atas tuba uterine oleh kontraksi otot polos tuba uterine yang mengarah ke atas. Kontraksi myometrium dan tuba uterine yang mempermudah transport sperma ini diinduksi oleh kadar estrogen yang tinggi tepat sebelum ovulasi, dibantu oleh prostaglandin vesikula seminalis.Ovum bukan merupakan mitra pasif dalam konsepsi. Sel telur matang mengeluarkan alurin, suatu bahan kimia yang menarik sperma dan menyebabkan sperma bergerak menuju gamet wanita yang telah menunggu. Para ilmuwan juga baru baru ini menemukan adanya reseptor sperma ynag mendeteksi dan berespon terhadap kemoatraktan yang dikeluarkan oleh ovum. Yang menarik reseptor ini, yang dinamai hOR17-4 adalah reseptor olfaktorius (RO), serupa dengan yang ditemukan dihidung untuk persepsi bau. Karena itu sperma membaui telur. Pada waktu ovulasi, saat sperma dapat menembus kanalis servikalis, dari ratusan juta sperma yang di letakkan daam satu kali ejakulasi, hanya beberapa ribu yang dapat mencappai tuba uterine.FERTILISASIEkor sperma digunakan untuk bergerak bagi penetrasi akhir ovum. Untuk membuahi sebuah ovum, sebuah sperma mula mula harus melewati korona radiate dan zona pelusida yang mengelilingi sel telur. Enzim enzim akrosom, yang terpajan ketika membrane akrosom pecah setelah berkontraksi denga korona radiate, memungkinkan sperma membuat saluran menembus sawar-sawar protektif ini. Sperma dapat menembus zona pelusida hanya setelah berikatan dengan reseptor spesifik dipermukaan lapisan ini. Fertilin, suatu protein yang terdapat di membrane plasma sperma, berikatan dengan integrin sel telur, suatu jenis molekul perekat sel yang menonjol dari permukaan luar membrane plasma. Hanya spema dari spesies yang sama yang dapat berikatan dengan reseptor sel telur ini menembusnya. Sperma pertama yang mencapai ovum sendiri berfusi dengan membrane plasma ovarum, memicu suatu perubahan kimiawi di membrane ynnnaggg mengelilingi ovum sehingga lapisan luar ini tidak dapat lagi di tembus oleh sperma lain. Fenomena ini dikenal sebagai hambaaataaan terhadap polispermia (banyak sperma).Kepala sperma yang menyatu tersebut secara perlahan tertarik kedalam sitoplasma oleh sutatu kerucut yang tumbuh dan membungkusnya. Ekor sperma sering lenyap dalam proses ini, tetapi kepala membawa informasi genetic yang penting. Sperma mengeluaaarrrkan nitrit oksidat setelah berhasil masuk seluruhnya kedalam sitoplasma sel telur. Nitrit oksida ini mendorong pelepasan Ca2+ yang tersimpan didalam sel telur. Pelepasan Ca2+ intrasel ini memicu pembelaha meiotic akhir oosit sekunder. Dalam satu jam nucleus dan sel telur menyatu, berkat adanya kompleks molekul yang diberikan oleh sperma yang memungkinkan kromosom pria dan wanita menyatu. Selain menyumbang separuh kromosom ke ovum yang dibuahi, yang sekarang dinamai zigot, sperma pemenang ini juga mengaktifkan enzim enzim yang esensial bagi perkembangan awal mudigah. Blastokista tertanam di endometrium melalui kerja berbagai enzim trofloblastiknya Selama tiga sampai empat jam pertama setelah pembuahan, zigot tetap berada di ampula, karena penyempitan antara ampula dan saluran tuba uterine sisanya menghambat pergerakan lebih lanjut zigot menuju uterus.

TAHAP TAHAP AWAL DI AMPULANamun selama tahap ini zigot tidak tinggal diam. Zigot cepat mengalami sejumlah pembelahan sel mitotic untuk membentuk suatu bola padat sel sel yang disebut morula. Sementara itu, peningkatan kadar progesterone dari korpus luteum yang baru terbentuk setelah ovulasi merangsang pengeluaran glikogen dari endometrium kedalam lumen saluran reproduksi untuk di guunakan sebagai energy oleh mudigah.PENURUNAN MORULA KEDALAM UTERUSSekitar tiga sampau empat hari setelah ovulasi, progesterone diproduksi dalam jumlah memadai untuk melemaskan konstriksi tuba uterine sehingga morula dapat dengan cepat terdorong kedalam uterus oleh kontraksi peristaltic tuba uterine dan aktivitas silia. Penundaan sementara mudigah yang baru terbentuk masuk kedalam uterus memungkinkan nutrient nutrient terkumpul di lumen uterus untuk menunjang mudigah sampai implantasi berlangsung. Jika tiba terlalu cepat di uterus, morula akan mati.Ketika turun ke uterus, morula mengapung bebas dalam rongga iterus selama tiga sampai empat hari, hidup dari sekresi endometrium dan terus membelah. Selama enam sampai tujuh hari pertama setelah uvulasi, sementara mudigah yang sedang berkembang dalam keadaan transit di tuba uterine dan mengapung di lumen uterus, lapisa dalam uterus secara bersamaan dipersiapkan untuk implantasi di bawah pengaruh progesnteron dase luteal. Selama waktu ini, uterus berada dalam fase sekretoriknya, atau fase progestasional, menyimpan glikogen dan mengalami peningkatan vaskularisasi.IMPLANTASI BLASTOKISTA DI ENDOMETRIUM YANG TELAH DIPERSIAPKANPasa saat endometrium siap menerima implantasi (sekitar seminggu setelah ovulasi), morula telah turun ke uterus dan terus berproliferasi dan berdiferensiasi menjadi blastokista ynag dapat melakukan implantasi. Waktu seminggu setelah pembuahan dan sebelum implantasi memungkinkan endometrium dan sebelum implantasi memungkinkan endometrium dan mudigah sama sama mempersiapkan implantasi.Blastokista adalah suatu bola berongga berlapis tunggal dan terdiri darri sekitar 50 sel mengelilingi sebuah rongga berisi cairan, dengan suatu massa padat sel sel berkelompok di satu sisi. Massa padat ini yang dikenal ssebagai massa sel dalam, berkembang menjadi mudigah/janin itu sendiri. Blastokista sisanya tidak membentuk janin tetapi memiliki peran suportif selama kehidupan intrauteri. Lapisan tipis paling luar, trofoblas, melaksanakan implantasi dan kemudian berkembang menjadi plasenta bagian janin.Setelah blastokista siap berimplantasi, permukaannya menjadi lengket. Pada saat ini endometrium telah siap menerima mudigah. Blastokista melekat kelapisan dalam uterus disisi massa sel dalamnya. Implantasi dimulai ketika, setelah berkontak dengan endometrium, sel sel trofoblastik yang menutupi massa sel dalam mengeluarkan enzim enzim pencernaan protein. Enzim enzim ini mencerna sel sel endometrium dan membentuk jalan sehingga genjel genjel sel trofoblas mirip jari dapat menembus dalam ke endometrium, tempat genjel genjel ini terus mencerna sel uterus. Melalui efek kanibalistiknya, trofoblas melakukan fungsi ganda, 1. Menyelesaikan implantasi dengan membuat lubang di endometrium untuk blastokista dan 2. Menyediakan bahan mentah dan bahan bakar metabolic untuk mudigah yang sedang berkembang sewaktu tonjolan tonjolan trofoblastik menguraikan jaringan endometrium kaya nutrient. Dinding sel sel trofoblas yang masuk ke endometrium luruh, membentuk sinsitium multinukleus yang akhirnya akan menjadi plasenta bagian janin.Jaringan endometrium ditempat kontak, yang terangsang oleh invasi trofoblas, mengalami perubahan drastic yang meningkatkan kemampuannya untuk menunjang mudigah yang berimplantasi.Jaringan endometrium ditempat kontak, yang terangsang oleh invasi trofoblas, mengalami perubahan drastis yang menignkatkan kemampuannya untuk menunjang mudigah yang berimplantasi. Sebagai respon terhadap pembawa pembawa pesan kimiawi yang dibebaskan oleh blastokista, sel sel endometrium mengeluarkan prostaglandin, yang secara lokal menignkatkan vaskularisasi, menimbulkan edema, dan meningkatkan simoanan makanan. Jaringan endometrium yang mengalami modifikasi sedemikian rupa ditempat implantasi disebut desidua. Kedalam jaringan desidua yang sangat kaya inilah blastokista terbenam. Setelah blastokista membuat terowongan kedalam desidua oleh aktivitas trofoblas, suatu lapisan sel endometrium menutupi permukaan lubang, mengubur total blastokista di dalam lapisan dalam uterus. Lapisan trofoblas terus mencerna sel sel desidua sekitar, menghasilkan energy untuk mudigah sampai plasenta terbentuk.MENCEGAH PENOLAKAN MUDIGAH/JANINJanin merupakan organ asing bagi system imun ibu, karena secara genetis separuhnya berasal dari kromosom ayah yang berbeda. Bukti btukti baru menunjukkan bahwa trofoblas menghasilkan ligans Fas yang berikatan dengan Fas, suatu reseptor khusus di permukaan sel T sitotoksik aktif ibu. Sel T sitotoksik adalah sel imun yang melaksanakan tugas menghancurkan se lasing. Pengikatan ini memicu sel sel imun yang bertujuan menghancurkan mudigah/janin asing yang terbentuk mengalami apoptosis (bunuh diri), sehingga mudigah/janin terhindar dari penolakan system imun. Penelitian lain mendapatkan bahwa plasenta bagia janin yang berasal dari trofoblas, menghasilkan sutau enzim, indolamin 2,3-dioksigenase (IDO), ynag merusak triptofan. Triptofan, suatu asam amino, adalah factor penting dalam pengaktifan sel T sitotoksik ibu. Karena itu, mudigah/janin, melalui hubungan hubungan trofoblastiknya, dipercayai mempertahankan diri dari penolakan dengan meredam aktifitas sitotoksis ibu didalam plasenta yang seharusnya menyerang jaringan asing yang sedang berkembang ini.

Plasenta adalah organ pertukaran antara darah ibu dan janin.Simpanan glikogen di endometrium hanya cukup untuk memberi makan mudigah/janin selama beberapa minggu pertamanya. Untuk mempertahankan pertumbuhan mudigah/janin selama kehidupan intrauterinya, segera terbentuk plasenta, suatu organ khusus pertukaran antara darah ibu dan janin. Plasenta berasal dari jaringan trofoblas dan desidua.PEMBENTUKAN PLASENTA DAN KANTUNG ANION.Pada hari ke 12 mudigah telah terbenam total didalam desidua. Pada saat ini lapisan trofoblas telah memiliki ketebalan 2 lapisan sel disebut korion. Seiring dengan terus berkembangnya dan dihasilkannya enzim enzim oleh korion, terbentuk anyaman rongga rongga yang ekstensif didalam desidua. Korion yang meluas menggerus dinding kapiler desidua, mennyebabkan darah ibu bocor dari kapiler dan mengisi rongga rongga ini. Darah dicegah membeku oleh suatu antikoagulan yang dihasilkan oleh korion. Tonjolan tonjolan jaringan korion berbentuk jari menjulur kedalam genangan darah ibu. Segera mudigah yang sedang tumbuh ini mengirim kapiler kedalam tonjolan karion untuk membentuk vilus plasenta.Setiap vilus plasenta berisi kapiler mudigah yang dikelilingi oleh suatu lapisan tipis jaringan korion,yang memisahkan darah mudigah/ janin dari darah ibu di ruang antarvilus. Darah janin dan ibu tidak benar benar bercampur tetapi sawar diantara keduanya sangatlah tipis. Semua pertukaran antara kedua aliran darah berlangsung menembus sawar yang sangat tipis ini. Keseluruhan system struktur ibu (desidua) dan janin (korion) yang saling terkait ini membentuk plasenta.Selama kehidupan intrauteri, plasenta melakukan dungsu system pencernaan, system pernapasan, dan ginjal bagi janin parasiticini. Janin memiliki system system organ ini tetapi dalan lingkungan intrauteri system system tersebut tidak dapat berfungsi. Nutrient dan o2 berdifusi dari darah ibu menembus sawar tipis plasenta kedalam darah janin, sementara Co2 dan sisa metabolic lain secara bersamaan berdifusi dari darah janin kedalam darah ibu. Nutrient dan O2 yang dibawa janin dari darah ibu diperoleh dari system pencernaan dan pernapasan ibu, dan CoO2 dan zat sisa yang dipindahkan kedarah ibu masing masing dikeluarkan oleh paru dan ginjal ibu.

Nama: Rani RahmadiyantiNIM: 20137301687. Jelaskan perubahan anatomi dan fisiologi pada kehamilan?Perubahan anatomi dan fisiologi pada perempuan hamil sebagaian besar sudah terjadi segera setelah fertilisasi dan terus berlanjut selama kehamilan. Kebanyakan perubahan ini merupakan respons terhadap janin. Satu hal yang menabjubkan adalah bahwa hamil hampir semua perubahan ini akan kembali seperti keadaan sebelum hamil setelah proses persalinan dan menyusui selesai.Sistem Reproduksi UterusSelama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima dan melindungi hasil konsepsi ( janin, plasenta, amnion ) sampai persalinan. Uterus mempunyai kemampuan yang luar biasa untuk bertambah besar dengan cepat selama kehamilan dan pulih kembali seperti keadaan semula dalam beberapa minggu setelah persalinan. Pada perempuan tidak hamil uterus mempunyai berat 70 gram dan kapasitas 10 ml atau kurang. Selama kehamilan, uterus akan berubah menjadi suatu organ yang mampu menampung janin, plasenta, dan cairan amnion rata-rata pada akhir kehamilan volume totalnya mencapai 5 l bahkan dapat mencapai20 l atau lebih dengan berat rata-rata 1100 g.Pembesaran uterus meliputi peregangan dan penebalan sel-selotot, sementara produksi miosit yang baru sangat terbatas. Bersamaan dengan hal itu terjadi akumulasi jaringan ikat dan elastik, terutama pada lapisan otot luar. Kerja sama tersebut akan meningkatkan kekuatan dinding uterus. Daerah korpus pada bulan-bulan pertama akan menebal, tetapi sering dengan bertambahnya usia kehamilan akan menipis. Pada akhir kehamilan ketebalannya hanya berkisar 1,5 bahkan kurang .Pada awal kehamilan penebalan uterus distimulasi terutama oleh hormon estrogen dan sedikit oleh progesteron. Hal ini dapat dilihat dengan perubahan uterus pada awal kehamilan mirip dengan kehamilan ektopik. Akan tetapi, setelah kehamilan 12 minggu lebih penambahan ukuran uterus didominasi oleh desakan dari hasil konsepsi. Pada awal kehamilan tuba falopi , ovarium, dan ligamentum rotundum berada sedikit di bawah apeks fundus, sementara pada akhir kehamilan akan berada sedikit di atas pertengahan uterus. Posisi plasenta juga mempengaruhi penebalan sel-sel otot uterus, di mana bagian uterus mengelilingi tempat implantasi plasenta akan bertambah besar lebih cepat dibandingkan bagian lainnya sehingga akan menyebabkan uterus tidak rata. Fenomena ini dikenal dengan tandapiscaseck.Pada minggu-minggu pertama kehamilan uterus masih seperti bentuk aslinya seperti buah avokad. Seiring dengan perkembangan kehamilannya, daerah fundus dan korpus uterus akan membulat dan akan menjadi bentuk sferis pada usia kehamilan 12 minggu. Panjang uterus akan bertambah lebih cepat dibandingkan lebarnya sehingga akan berbentuk oval. Ismus uteri pada minggu pertama mengadakan hipertrofi seperti korpus uteri yang mengakibatkan ismus menjadi lebih panjang dan lunak yang dikenal dengan tandaHegar.Pada akhir kehamilan 12 minggu uterus akan terlalu besar dalam rongga pelvis dan seiring perkembangannya, uterus akan menyentuh dinding abdominal, mendorong usus kesamping dan ke atas, terus tumbuh hingga hampir menyentuh hati. Pada saat pertumbuhan uterus akan berotasi ke arah kanan,dekstrorotasiini disebabkan oleh adanya rektosimoid di daerah kiri pelvis. Pada triwulan akhir ismus akan berkembang menjadi segmen bawah uterus. Pada akhir kehamilan otot otot uterus bagian atas akan berkontraksi sehingga segmen bawah uterus akan melebar dan menipis. Batas antara segmen atas yang tebal dan segmen bawah yang tipis disebut dengan lingkaran retraksi fisiologis.

ServiksSatu bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi lebih lunak dan kebiruran. Perubahan ini terjadi akibat penambahan vaskularisasi dan terjadinya edema pada seluruh serviks, bersamaan dengan terjadinya hipertrofi dan hyperplasia pada kelenjar-kelenjar serviks. Berbeda kontras dengan korpus, serviks hanya memiliki 10 15 % otot polos. Jaringan ikat ekstraselular serviks terutama kolagen tipe 1 dan 3 dan sedikit tipe 4 pada membrane basalis. Di antara molekul-molekul kolagen itu, berkatalasi glikosaminoglikan dan proteoglikan, terutama dermatan sulfat, asam hialuronat, dan heparin sulfat. Juga ditemukan fibronektin dan elastin di antara serabutn kolagen. Rasio tertinggi elastin terhadap kolagen terdapat di ostium interna. Baik elastin maupun otot polos semakin menurun jumlahnya mulai dari ostium interna Serviks manusia merupakan organ yang kompleks dan heterogen yang mengalami perubahan yang luar biasa selama kehamilan dan persalinan. Bersiifat seperti katup yang bertanggungjawab menjaga janin didalam uterus sampai akhir kehamilan dan selama persalinan. Serviks didominasi jaringan ikat fibrosa. komposisinya berupa jaringan matriks ekstraselular terutama mengandung kolagen dengan elastin dan proteoglikan dan bagian sel yang mengandung otot dan fibroblas, epitel, serta pembuluh darah. Rasio relatif jaringan ikat terhadap otot tidak sama sepanjang serviks yang semakin ke distal rasio ini semakin besar.Pada perempuan yang tidak hamil berkas kolagen pada serviks ter bungkus rapat dan tidak beraturan, selama kehamilan, kolagen secara aktif di sintesis dan secara terus menerus diremodel oleh kolagenase, yang di sekresi oleh sel sel serviks dan neutrofil. Kolagen didegradasi oleh kolagenase inraseluler yang menyingkirkan struktur pro kolagen yang tidak sempurna untuk mencegah pembentukan kolagen yang lemah, dan kolagenase ekstraseluler yang secara lambat akan melemahkan matriks kolagen agar persalinan dapat berlangsung.Pada akhir trimester pertama kehamilan, berkas kolagen menjadi kurang kuat terbungkus. Hal ini terjadi akibat penurunan konsentrasi kolagen secara keseluruhan. Dengan sel sel otot polos dan jaringan elastis, serabut kolagen bersatu dengan arah paralel terhadap sesamanya sehingga serviks menjadi lunak dibanding kondisi tidak hamil, tetapi tetap mampu mempertahankan kehamilan.Pada saat kehamilan mendekati aterm, terjadi penurunan lebih lanjut dari konsentrasi kolagen. Konsentrasinya menurun secara nyata dari keadaan yang relatif dilusi dalam keadaan menyebar ( dispersi ) dan ter remodelmenjadi serat. Dispersi meningkat oleh peningkatan rasio dekorin terhadap kolagen.Karena serabut ter dispersi, konsentrasi air meningkat seperti juga hal nya asam hialuronat dan glikosaminoglikan. Asam hialuronat disekresi oleh fibroblas dan memiliki afinitas yang tinggi terhadap molekul air. Penurunan konsentrasi kolagen lebih lanjut ini secara klinis terbukti dengan melunaknya serviks. Beberapa perubahan ini berhubungan dengan dispersi kolagen yang terjadi lebih awal pada kehamilan dan mengakibatkan keadaan patologis seperti serviks inkompeten.Prosesremodellingsangat kompleks dan melibatkan proses kaskade biokimia, interaksi antara komponen selular dan matriks ekstraselular, serta infiltrasi stroma serviks oleh sel sel inflamasi seperti netrofil dan makrofag. Prosesremodellingini berfungsi agar uterus dapat mempertahankan kehamilan sampai aterm dan kemudian proses destruksi serviks yang membuatnya berdilatasi memfasilitasi persalinan.Proses perbaikan serviks terjadi setelah persalinan sehingga siklus kehamilan yang berikut nya akan berulang. Waktu yang tidak tepat bagi perubahan kompleks ini akan mengakibatkan persalinan preterm, penundaan persalinan menjadi posterm dan bahkan gangguan persalinan spontan.

Ovarium

Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel baru juga ditunda. Hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan di ovarium. Folikel ini akan berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan dan setelah itu akan berperan sebagai penghasil progesterone dalam jumlah yang relative minimal.

Relaksin, suatu hormone protein yang mempunyai struktur mirip dengan insulin dan insulin like growth factor I & II, disekresikan oleh korpus luteum, desidua, plasenta, dan hati. Aksi biologi utamanya adalah dalam proses remodeling jaringan ikat pada saluran reproduksi, yang kemudian akan mengakomodasi kehamilan dan keberhasilan proses persalinan. Perannya belum diketahui secara menyeluruh, tetapi diketahui mempunyai efek pada perubahan struktur biokimia serviks dan kontraksi myometrium yang akan berimplikasi pada kehamilan preterm.

Vagina dan PerineumSelama kehamilan peningkatan vaskularisasi dan hyperemia terlihat jelas pada kulit dan otot-otot di perineum dan vulva, sehingga pada vagina akan terlihat bewarna keunguan yang dikenal dengan tanda Chadwicks. Perubahan ini meliputi penipisan mukosa dan hilangnya sejumlah jaringan ikat dan hipertrofi dari sel-sel otot polos.

Dinding vagina mengalami banyak perubahan yang merupakan persiapan untuk mengalami peregangan pada waktu persalinan dengan meningkatnya ketebalan mukosa, mengendornya jaringan ikatm dan hipertrofi sel otot polos. Perubahan ini mengakibatkan bertambah panjangangnya dinding vagina. Semua perubahan diatas dapat menyebabkan distensi vagina sehingga memungkinkan terjadinya persalinan per

Kulit

Meningkatkan aliran darah kulit selama kehamilan berfungsi untuk mengelurkan kelebihan panas yang terbentuk karena meningkatnya metabolismePada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi kemerahan, kusam, dan kadang-kadang juga akan mengenai daerah payudara dan paha. Perubahan ini dikenal dengan nama striae gravidarum. Pada multipara selain striae kemerahan itu seringkali ditemukan garis berwarna perak berkilau yang merupakan sikatrik dari striae sebelumnya.Pada banyak perempuan kulit di garis pertengahan perutnya (linea alba) akan berubah menjadi hitam kecoklatan yang disebut dengan linea nigra. Kadang-kadang akan muncul dalam ukuran yang bervariasi pada wajah dan leher yang disebut dengan chloasma atau melasma gravidarum. selain itu, pada areola dan daerah genital juga akan terlihat pigmentasi yang berlebihan. Pigmentasi yang berlebihan itu biasanya akan hilang atau sangat jauh berkurang setelah persalinan. Kontrasepsi oral juga bisa menyebabkan terjadinya hiperpigmentasi yang sama.Perubahan ini dihasilkan dari cadangan melanin pada daerah epidermal dan dermal yang penyebab pastinya belum diketahui. Adanya peningkatan kadar serum melanocyte stimulating hormone pada akhir bulan kedua masih sangat diragukan sebagai penyebab-nya. Estrogen dan progesterone diketahui mempunyai peran dalam melanogenesis dan diduga bisa menjadi factor pendorongnya.

Payudara

Pada minggu-minggu awal kehamilan, wanita sering merasakan plasenta dan nyeri payudara. Setelah bulan kedua, payudara membesar dan memperlihatkan vena-vena halus di bawah kulit. Putting menjadi jauh lebih besar, berwarna lebih gelap, dan lebih tegak. Setelah beberapa bulan pertama, pemijatan lembut pada putting sering menyebabkan keluarnya cairan kental kekuningan-kolostrum. Selama bulan-bulan tersebut, aerola tersebar sejumlah tonjolan kecil, kelenjar Montgomery, yaitu kelenjar sebasea hipertrofik. Jika peningkatan ukuran payudara berlebihan, dapat terbentuk stria seperti yang terjadi di abdomen. Meskipun jarang, payudara dapat membesar secara berlebihan dan patologis-disebut juga gigantomastia-yang memerlukan intervensi bedah. Masing-masing payudara terbentuk dari 15-20 lobulus glandular. Payudara membesar saat kehamilan akibat proliferasi kelenjar dan duktus dibawah pengaruh estrogen dan progesterone.

Perubahan Metabolik Sebagian besar penambahan berat badan selama kehamilan berasal dari uterus dan isinya. Kemudian payudara, volume darah, dan cairan ekstraseluler. Diperkirakan selama kehamilan akan bertambah 12,5 kg.Meningkatnya retensi air adalah perubahan normal fisiologis pada kehamilan. Retensi ini diperantarai, paling tidak sebagian, oleh penurunan osmolalitas plasma sekitar 10 mOsm/kg yang dipicu oleh perubahan ambang osmotic untuk haus dan sekresi vasopressin. Pada saat aterm 3,5 L cairan berasal dari janin, plasenta, dan cairan amnion, sedangkan 3 liter lainnya berasal dari akumulasi peningkatan volume darah ibu, uterus, dan payudara sehingga minimal tambahan cairan selama kehamilan adalah 6,5 L. penambahan tekanan vena di bagian bawah uterus dan mengakibatkan oklusi parsial vena kava yang bermanifestasi pada adanya pitting edema di kaki dan tungaki terutama pada akhir kehamilan. Penuruan tekanan osmotic koloid di interstisial juga akan menyebabkan edema pada akhir kehamilan.Hasil konsepsi uterus, dan darah ibu secara relative mempunyai kadar protein yang lebih tinggi dibandingkan lemak dan karbohidratPada kehamila normal akan terjadi hipoglikemia puasa yang disebabkan oleh kenaikan kadar insulin, hiperglikemia postpradial dan hiperinsulinemiaKonsentrasi lemak, lipoprotein, dan apolipoprotein dalam plasma akan meningkat selama kehamilan. Lemak akan disimpan sebagian besar di sentral yang kemudian akan digunakan janin sebagai nutrisi sehingga cadangan lemak akan berkurang. LDL akan mencapai puncaknya pada minggu ke-36, sementara HDL akan mencapai puncaknya pada minggu ke-25 berkurang sampai minggu ke-32 dan kemudian menetap. Hal ini dipengaruhi oleh kenaikan hormone progesterone dan estrogen.Selama kehamilan ibu akan menyimpan 30 g kalsium yang sebagian besar akan digunakan untuk pertumbuhan janin. Jumlah itu diperkiran hanya 2,5% dari total kalsium ibu. Penggunaan suplemen kalsium untuk mencegah preeclampsia tidak terbukti dan tidak disarankan untuk menggunakannya secara rutin selama kehamilan.Zinc penting untuk pertumbuhan dan prkembangan janin. Kekurangan zinc bisa menyebabkan perumbuhan janin terhambat. Selama kehamilan kadar mineral ini akan menurun dalam plasma ibu karena pengaruh dilusi.Asam folat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan pembelahan sel dalam sintesis DNA/RNA. Defisiensi asam folat akan menyebabkan anemia megaloblastik dan defisiensi pada masa prakonsepsi serta awal kehamilan diduga akan menyebabkan neural tube defect pada janin.

Sistem KardiovaskulerPada minggu ke 5 cardiac output meningkat untuk mengurangi resistensi vaskular sistemik. Selain itu juga terjadi peningkatan denyut jantung. Antara mingu ke 10-20 terjadi peningkatan volume plasma sehingga terjadi peningkatan preload. Kapasistas vaskuler meningkat untuk memenuhi kebutuhan. Peningkatan estrogen dan progesteron menyebabkan vasodilatasi dan penurunan resistensi vaskuler perifer.Ventrikel kiri akan mengalami hipertrofi dan dilatasi untuk memfasilitasi perubahan cardiac output, tetapi kontraktilitasnya tidak berubah. Bersamaan dengan perubahan posisi diagfragma, apeks akan bergerak ke anterior dan ke kiri. Sejak pertengahan kehamilan perbesaran uterus akan menekan VCI dan aorta bawah ketika berada dalam posisi tertelentang untuk mengurangi darah balik vena ke jantung. Akibatnya penurunan preload dan cardiac output menyebabkan terjadinya hipotensi arterial (sindrom hipotensi supine) pada keadaan yang cukup berat mengakibatkan ibu akan kehilangan kesadaran. Penekanan aorta ini juga akan mengurangi aliran darah uteroplasenta ke ginjal. Selama trimester terakhir posisi terlentang membuat fungsi ginjal menurun dibanding posisi miring karna itu dianjurkan untuk miring. SISTEM HEMATOLOGI Volume darah meningkat mulai minggu ke 6-8 kehamilan. Dipengaruhi oleh aksi progesteron dan estrogen pada ginjal yang diinisiasi oleh jalur RAA. Penambahan volume berupa plasma dan eritrosit. Eritropoetin ginjal akan meningkatkan jumlah sel darah merah sebanyak 20-30% tetapi tidak sebanding dengan peningkatan plasma sehingga hemodilusidan penurunan konsentrasi Hb.Hipervolemi selama kehamilan mempunyai fungsi berikut: Menyesuaikan perbearan uterus thd hipertrofi sistem vaskuler Melindungi ibu dan janin thd efek yang merusak dari arus balik vena dalam posisi terlentang. Menjaga ibu dari efek kehilangan darah yg banyak saar persalinan. Volume darah ini akan kembali seperti sediakala pada 2-6 minggu setelah persalinan.

Selama kehamilan jumlah leukosit akan meningkat yakni berkisar antara 5000-12.000 dan mencapai puncaknya pada saat persalinan dan masa nifas berkisar 14.000-16.000. penyebab peningkatan ini belum diketahui.Kehamilan juga mempengarhi keseimbangan koagulasi intravascular dan fibrinolysis sehingga menginduksi suatu keadaan hiperkoagulasi. Dengan pengecualian pada factor XI dan XIII, semua konsentrasi plasma dari factor-faktor pembekuan darah dan fibrinogen akan meningkat. Produksi platelet juga meningkat, tetapi karena adanya dilusi dan konsumsinya, kadar akan menurun.

Sistem Respirasi

Selama kehamilan sirkumferensia torak akan bertambah 6 cm, tetapi tidak mencukui penurunan kapasitas residu fungsional dan volume residu paru-paru karena pengaruh diagfragma yang naik 4 cm selama kehamilan. Frekuensi pernapasan hanya mengalami sedikit perubahan, volume tidak, volume ventilasi per menit dan pengambilan oksigen per menit akan bertambah secara signifikan pada kehamilan lanjutTraktus DigestivusLambung dan usus akan tergeser, appendiks juga akan bergeser ke atas dan lateral.Penurunan motilitas otot polos pda traktus digestivus dan penurunan sekresi asama hidroklorid dan peptin di lambung sehingga meniumbulkan gejala heartburn/ pyrosis, karena refluks asam lambung ke esofagus, sebagai akibat perubahan posisi lambung dan menurunnya tonus sfingter bagian bawah. Mual terjadi akibat penurunan asam hidroklorid dan penurunan motilitas, serta konstipasi akbiat penurunan motilitas usus besar.Gusi akan menjadi hiperemis dan lunak sehingga dengan trauma sedang saja menyebabkan perdarahan. Epulis juga akan muncul selama kehamilan, hemorrhoid juga sering terjadi akibat konstipasi dan peningkatan tekanan vena pada bagian bawah karena pembesaran uterus.Pada hati kadar alkalin fosfatase akan meningkat hampir dua kali lipat, sedangkan serum aspartate transmin, alani trasmin, -glutamil transferase, albuin, dan bilirubin akan menurun.Traktus Urinarius

Pada bulan bulan pertama kehamilan kandung kemih akan tertekan oleh uterus yang mulai membesar sehingga menimbulkan sering berkemih. Keadaan ini akan hilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan, jika kepala janin sudah mulai turun ke pintu atas panggul, keluhan tsb akan timbul kembali.

Ginjal akan membesar, GFR dan RPF juga akan meningkat. Pada ekskresi akan dijumpai kadar asam amino dan vitamin yang larut air dalamm jumlah yang lebih banyak.glukosuria juga merupakan hal yang umum, kemungkinan diabetes mellitus juga harus diperhitungkan. Proteinuria dan hematuria merupakan suatu hal yang abnormal. Pada fungsi renal akan dijupai peningkatan creatinine clearance lebih tinggi 30%Pada ureter akan terjadi dilatasi, sisi kanan lebuh besar. Karena ureter kiri dilindungi oleh colon sigmoid dan adanya tekanan yang kuat pada sisi kanan uterus sebagai konsekuensi dari dekstrorotasi uterus. Ovarium kanan dengan posisi melintang di atas ureter kanan juga diperkirakan sebagai faktor penyebabnya. Penyebab lainnya diduga karena pengaruh hormon progesteroneSistem EndokrinSelama kehamilan normal kelenjar hipofisis akan membesar. Hormon prolaktin meningjat 10x lipat pada saat kehamilan aterm. Sebaliknya, setelah persalinan konsentrasinya pada plasma menurun. Hal ini ditemukan pada ibu-ibu yang menyusui.Kelenjar tiroid akan mengalami perbesaran pada saat persalinan akibat hiperplasia dan peningkatan vaskularisasi.Konsentrasi plasma hormon paratiroid akan menurun pada trimester pertama dan kemudian akan meningkat secara progresif. Untuk memesok janin dengan kalsium yang adekuat dan untuk produksi peptida pada janin, plasenta dan ibu.Kelenjar adrenal pada kehamilan normal akan mengecil, sedangkan hormon androstenedion, testosteron, dioksikortikosteron, aldosteron dan kortisol akan meningkat. Sedangkan dehidroepiandrosteron sulfat akan menurun.Sistem MuskuloskeletalLordosis yg progresif, akibat kompensasi dari perbesaran uterus ke posisi anterior, lordosis menggeser pusat daya berat ke belakang ke arah dua tungkai. Sendi sakroiliaka, sacrococcygeus dan pubis akan meningkatkan mobilitasnya, diperkirakan akibat pengaruh hormonal. Mobilitas tersebut dapat menyebabkan perubbahan sikap ibu dan pada akhirnya menyebabkan tidak enak pd bagian bawah punggung, terutama pada akhir kehamilan.

Nama :Megi Annisa RahmahNim :20137301528.Jelaskan adakah hubungan Umur ibu & jumlah anak dengan Perdarahan pasca persalinan serta Apakah ada hubungan antara Perdarahan dengan Amenore?

Perdarahan Pasca persalinan(Postpartum Haemorrhage)Perdarahan setelah melahirkan adalah konsekuensi,perdarahan berlebihan dari tempat implantasi plasenta,trauma di traktus genitalia dan struktur disekitarnya,atau keduanya.Dengan demikian Postpartum haemmorrhage/PPH bukanlah suatu diagnosis akan teteapi suatu kejaidan yang harus dicari kausalnya.Misalnya PPP karena atonia uteri,robekan jalan lahir,sisa plasenta,atau oleh karena gangguan pembekuan darah.Sifat perdarahan bisa banyak,bergumpal-gumpal sampai menyebabkan syok atau terus merembes sedikit demi sedikit tanpa henti.Definisi Perdarahan post partum(PPH) adalah perdarahan yang melebihi 500 ml atau lebih darah setelah kala 3 persalinan selesai.PPH dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu: Perdarahan Postpartum Primer yaitu perdarahan pasca persalinan yang terjadidalam 24 jam pertama kelahiran. Biasanya disebabkan atoni uteri,berbagai robekan jalan lahir dan sisa sebagian plasenta.dalam kasusu yang jarang bisa karena inversio uteri. Perdarahan Postpartum Sekunder yaitu perdarahan pascapersalinan yang terjadi setelah 24 jam pertama kelahiran. Biasanya oleh karena sisa plasenta.Perlu dilakuakan pemeriksaan Hb dan Ht untuk memperkirakan jumlah perdarahan yang terjadi saat persalinan dibandingkan dengan keadaan prapersalinan.Resiko Terjadinya PPHTerdapat kaitan antara Usia & jumlah kelahiran dengan kejadian PPH A.UsiaWanita yang melahirkan anak pada usia dibawah 20 tahun atau lebih dari 35 tahun merupakan faktor risiko terjadinya perdarahan pasca persalinan yang dapat mengakibatkan kematian maternal. Hal ini dikarenakan pada usia dibawah 20 tahun fungsi reproduksi seorang wanita belum berkembang dengan sempurna, sedangkan pada usia diatas 35 tahun fungsi reproduksi seorang wanita sudah mengalami penurunan dibandingkan fungsi reproduksi normal sehingga kemungkinan untuk terjadinya komplikasi pasca persalinan terutama perdarahan akan lebih besar. (Wiknjosastro, 2005)Menurut BKKBN (2007) bahwa jika ingin memiliki kesehatan reproduksi yang prima seyogyanya harus menghindari 4 terlalu dimana dua diantaranya adalah menyangkut dengan usia ibu. T yang pertama yaitu terlalu muda artinya hamil pada usia kurang dari 20 tahun. Adapun risiko yang mungkin terjadi jika hamil di bawah 20 tahun antara lain keguguran, preeklampsia (tekanan darah tiggi, oedema, proteinuria), eklampsia (keracunan kehamilan), timbulnya kesulitan persalinan karena sistem reproduksi belum sempurna, bayi lahir sebelum waktunya, Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), fistula vesikovaginal (merembesnya air seni ke vagina), fistula retrovaginal (keluarnya gas dan tinja dari vagina) dan kanker leher rahim. T yang kedua adalah terlalu tua artinya hamil di atas usia 35 tahun. Risiko yang mungkin terjadi jika hamil pada usia terlalu tua ini antara lain adalah terjadinya keguguran, preeklampsia, eklampsia, timbulnya kesulitan pada persalinan, perdarahan, BBLR dan cacat bawaan (Suryani, 2008).B.ParitasParitas merupakan faktor risiko yang memengaruhi perdarahan postpartum primer. Pada paritas yang rendah (paritas 1) dapat menyebabkan ketidaksiapan ibu dalam menghadapi persalinan sehingga ibu hamil tidak mampu dalam menangani komplikasi yang terjadi selama kehamilan, persalinan dan nifas. Sedangkan semakin sering wanita mengalami kehamilan dan melahirkan (paritas lebih dari 3) maka uterus semakin lemah sehingga besar risiko komplikasi kehamilan (Manuaba, 1998). Paritas 2-3 merupakan paritas paling aman ditinjau dari sudut perdarahan pascapersalinan yang dapat mengakibatkan kematian maternal. Paritas satu dan paritas tinggi (lebih dari tiga) mempunyai angka kejadian perdarahan pascapersalinan lebih tinggi. Lebih tinggi paritas, lebih tinggi kematian maternal. Risiko pada paritas1 dapat ditangani dengan asuhan obstetrik yang lebih baik, sedangkan risiko pada paritas tinggi dapat dikurangi atau dicegah dengan keluarga berencana. Sebagian kehamilan pada paritas tinggi adalah tidak direncanakan (Wiknjosastro, 2005). Menurut penelitian Herianto (2003) bahwa paritas lebih dari 3 bermakna sebagai faktor risiko yang memengaruhi perdarahan postpartum primer (OR=2,87; 95% CI 1,23;6,73). Penelitian Miswarti (2007) menyatakan proporsi ibu yang mengalami perdarahan postpartum primer dengan paritas 1 sebesar 12%, paritas 2-3 sebesar 40% dan paritas lebih dari 3 sebesar 48%, serta terdapat hubungan yang signifikan antara paritas dengan perdarahan postpartum primer. Demikian juga dengan penelitian Milaraswati (2008) menyatakan bahwa proporsi ibu yang mengalami perdarahan postpartum primer dengan paritas >4 yaitu 69% dan didapatkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara paritas dengan perdarahan postpartum primer. Berikut data yang diambil berdasarkan penelitian yang dilakukan di RSUD Mardi Waluyo Blitar,yang dilakukan pada bulan Januari 2013-Maret2013

Analisis dataHasildalampenelitianiniterdiriatas2AnalisisyaituAnalisisUnivariatdanAnalisisBivariatyangdirincisebagaiberikut:

1.AnalisisUnivariat.

DistribusiPasienPostpartumBerdasarkanUsiadiRSUDMardi WaluyoKotaBlitarTahun2013.Usiafrekuensipresentase

< 20 tahun40831,15

20- 35 tahun43933,51

>35 tahun46335,34

total1310100 %

Berdasarkantabeldiatasjumlahpasienpostpartumberdasarkanusia adalah: 35sebanyak35,34%.

DistribusipasienpostpartumdiRSUDMardi WaluyoKotaBlitarTahun2013

Perdarahan post partumFrekuensiPresentase

Ya634,81

Tidak124795,19

total1310100 %

Berdasarkantabeldiatasjumlahpasienyangmengalamiperdarahanpostpartumadalah63 (4,81%).

2.AnalisisBivariat.

Tabel4.6.3.3HubunganusiaterhadapperdarahanpostpartumdiRSUDMardi WaluyoKotaBlitarTahun2013.

Usia Perdarahan Total %

YaTidak

3531(2.37%)432(32.97%)46335.34

Total63(4.81%)1247(95.19%)1310100

Berdasarkantabeldiatasdidapatkanbahwadari1310kasus didapatkan: usia35tahun35,34%.Yang berartikasusdenganusia>35tahunberpengaruh padaterjadinyaperdarahanpostpartum.

Apakah ada hubungan antara Perdarahan dengan Amenore ?

Berdasarkan skenario pasien mengalami anemia akibat perdarahan yang dialami ketika partus terakhir.Menurut penelitian kecil yang dilakukan di India anemia defisiensi besi yang muncul ketika tubuh kekurangan zat besi untuk memproduksi sel darah merah,bisa mengakibatkan amenore pada kasus .Pada penlitian ini kebanyakan perempuan dengan amenore sekunder berhubungan dengan kadar LH,FSH,dan prolactin yang abnormal mengakibatkan anemia dari sedang-berat akibat pemasukan zat besi yang kurang.

Nama: Harishal AryaputraNIM: 20137301479. Jelaskan Penyakit Penyerta Pasca Perdarahan Persalinan!Perdarahan Persalinan disebut juga Hemoragic postpartum, pada scenario pasien mengalami hemoragic postpartum dan semenjak persalinan tersebut pasien mengeluh pusing, mudah lelah, sesak nafas bila berjalan sedikit jauh dan terlihat agak pucat. Ini adalah beberapa gejala anemia yang mungkin terjadi akibat perdarahan persalinan atau juga pasien sudah menderita anemia sebelum persalinan yang menyebabkan persalinan pasien mengalami hemoragic postpartum, dan anemia tersebut belum di obati sampai saat ini sehingga menimbulkan gejala-gejala tersebut. Beberapa Faktor yang menyebabkan Hemoragic Postparum1.UsiaWanita yang melahirkan anak pada usia lebih dari 35 tahun merupakan faktor predisposisi terjadinya perdarahan post partum yang dapat mengakibatkan kematian maternal. Hal ini dikarenakan pada usia diatas 35 tahun fungsi reproduksi seorang wanita sudah mengalami penurunan dibandingkan fungsi reproduksi normal.

2. AnemiaAnemia adalah suatu keadaan yang ditandai dengan penurunan nilaihemoglobin di bawah nilai normal, dikatakan anemia jika kadar hemoglobin kurang dari 11g/dL. Kekurangan hemoglobin dalam darah dapat menyebabkan komplikasi lebih serius bagi ibu baik dalam kehamilan, persalinan, dan nifas. Oksigen yang kurang pada uterus akan menyebabkan otot-otot uterus tidak berkontraksi dengan adekuat sehingga dapat timbul atonia uteri yang mengakibatkan perdarahan post partum.

3. Riwayat persalinanRiwayat persalinan di masa lampau sangat berhubungan dengan hasil kehamilan dan persalinan berikutnya. Bila riwayat persalinan yang lalu buruk petugas harus waspada terhadap terjadinya komplikasi dalam persalinan yang akan berlangsung. Riwayat persalinan buruk ini dapat berupa abortus, kematian janin, eklampsi dan preeklampsi, sectio caesarea, persalinan sulit atau lama, janin besar, infeksi dan pernah mengalami perdarahan ante partum dan post partum.

4. Bayi makrosomiaBayi besar adalah bayi lahir yang beratnya lebih dari 4000 gram. Menurut kepustakaan bayi yang besar baru dapat menimbulkan dytosia kalau beratnya melebihi 4500 gram. Kesukaran yang ditimbulkan dalam persalinan adalah karena besarnya kepala atau besarnya bahu. Karena