fix liputan utama majalah pmb

6
MERAH PUTIH DALAM PERGERAKAN MAHASISWA eringatan Kemerdekaan bangsa Indonesia sudah menginjak usia 70 tahun. Euforia akan peringatannya pun semakin beragam. Ya, kemerdekaan memang sebuah anugerah yang patut disyukuri oleh bangsa Indonesia karena diperoleh melalui cara yang luar biasa. Bukan melalui pemberian cuma-cuma karena belas kasih penjajah, melainkan melalui tetesan keringat dan darahlah kemerdekaan dapat kita raih. Dalam sejarah perjuangan bangsa, tak dapat dipungkiri bahwa mahasiswa memainkan peranan yang sangat pentin g . Para mahasiswa tersebut pada awalnya membentuk wadah pergerakkan lalu dengan lantang menyuarakan getir kemerdekaan mengatasnamakan rakyat Indonesia. Bahkan setela h kemerdekaan itu diraih, gerakan mahasiswa seakan tak pernah absen dalam menanggapi setiap upaya depolitisasi yang dilakukan penguasa di setiap rezim kepemimpinan. P Mahasiswa memang memiliki peran strategis bagi sebuah bangsa. Mahasiswa sudah telanjur dikenal masyarakat sebagai agent of change, agent of modernization, atau agen-agen lainnya. Hal ini memberikan konsekuensi logis kepada mahasiswa untuk bertindak dan berbuat sesuai dengan gelar yang disandangnya. Tanggung jawab inilah yang harus disadari oleh mahasiswa saat ini. Melalui semangat kemerdekaan, kiranya mahasiswa di era sekarang tetap turut terlibat dalam upaya perjuangan bangsa. Menunjukan upaya perjuangan bangsa tidak hanya dilakukan melalui peperangan yang menghasilkan kemerdekaan saja, tetapi juga dapat ditunjukkan dengan menampilkan perilaku yang sesuai dengan kerangka ideologis bangsa, memiliki kemampuan dalam

Upload: musa-oktavianus

Post on 05-Feb-2016

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

good

TRANSCRIPT

Page 1: FIX Liputan Utama Majalah PMB

MERAH PUTIH DALAM PERGERAKAN MAHASISWA

eringatan Kemerdekaan bangsa Indonesia sudah menginjak usia 70 tahun. Euforia

akan peringatannya pun semakin beragam. Ya, kemerdekaan memang sebuah

anugerah yang patut disyukuri oleh bangsa Indonesia karena diperoleh melalui cara

yang luar biasa. Bukan melalui pemberian cuma-cuma karena belas kasih penjajah,

melainkan melalui tetesan keringat dan darahlah kemerdekaan dapat kita raih. Dalam sejarah

perjuangan bangsa, tak dapat dipungkiri bahwa mahasiswa memainkan peranan yang sangat

penting. Para mahasiswa tersebut pada awalnya membentuk wadah pergerakkan lalu dengan

lantang menyuarakan getir kemerdekaan mengatasnamakan rakyat Indonesia. Bahkan

setelah kemerdekaan itu diraih, gerakan mahasiswa seakan tak pernah absen dalam

menanggapi setiap upaya depolitisasi yang dilakukan penguasa di setiap rezim

kepemimpinan.

P

Mahasiswa memang memiliki peran strategis bagi sebuah bangsa. Mahasiswa sudah

telanjur dikenal masyarakat sebagai agent of change, agent of modernization, atau agen-agen

lainnya. Hal ini memberikan konsekuensi logis kepada mahasiswa untuk bertindak dan

berbuat sesuai dengan gelar yang disandangnya. Tanggung jawab inilah yang harus disadari

oleh mahasiswa saat ini. Melalui semangat kemerdekaan, kiranya mahasiswa di era sekarang

tetap turut terlibat dalam upaya perjuangan bangsa.

Menunjukan upaya perjuangan bangsa tidak hanya dilakukan melalui peperangan

yang menghasilkan kemerdekaan saja, tetapi juga dapat ditunjukkan dengan menampilkan

perilaku yang sesuai dengan kerangka ideologis bangsa, memiliki kemampuan dalam

membaca masalah, serta mampu menciptakan gagasan-gagasan pembaruan.

Mahasiswa harus menyadari ada banyak hal di negara ini yang harus diluruskan dan

diperbaiki. Maraknya praktik-praktik ketidakadilan, ketimpangan, pembodohan, dan

penindasan terhadap rakyat atas hak-hak yang dimiliki tengah terancam. Kehadiran gerakan

mahasiswa sebagai perpanjangan aspirasi rakyat dalam situasi yang demikian itu memang

sangat dibutuhkan. Tentu kita beruntung bisa hidup di jaman yang relatif kondusif seperti

sekarang. Dahulu, mahasiswa yang berteriak lewat pergerakkan akhirnya ditelan terali besi,

tewas tertembak, bahkan raib tanpa jejak. Seharusnya pergerakkan mahasiswa saat ini lebih

berperan dengan memanfaatkan momentum dan kondisi yang ada.

Permasalahan yang dihadapi saat ini justru banyak mahasiswa yang mengalami

disorientasi, dislokasi dan terlibat pada kepentingan politik praktis di kampus. Jangankan

Page 2: FIX Liputan Utama Majalah PMB

terlibat dalam upaya bela negara melalui pergerakkan, sebagian mahasiswa saat ini malah

asik duduk manis dan menjadi juru tepuk tangan di TV. Prestasi bagi mereka adalah ketika

berhasil membuat event besar dengan mendatangkan artis papan atas. Disinilah titik

memprihatinkan suatu bangsa ketika mahasiswanya sibuk mengurusi gaya hidupnya

sementara bangsanya sedang bersedih terlilit masalah.

Gerakan mahasiswa seolah kehilangan arah gerakannya pasca reformasi sehingga

terpolarisasi kepada banyak kutub. Sebagian mahasiswa telah terlena dalam euforia reformasi

sehingga cenderung lebih sering berkutat dengan bangku kuliahnya dibandingkan ikut dalam

mempengaruhi proses pemecahan masalah bangsa. Jika pun saat ini ada gerakan mahasiswa,

seringkali menimbulkan praduga sebagai tempat mahasiswa anarkis dan vandalis.

Keberadaan gerakan mahasiswa yang digadang berisi kumpulan aktivis pemikir dan

pemerhati bangsa sering dipandang sebelah mata ketika hendak menggulingkan kebohongan

publik yang telah lama bertengger di mata masyarakat. Penolakan semacam ini mendorong

sebagian pergerakan mahasiswa untuk menyuarakan suaranya secara vokal melalui

demonstrasi, namun ironisnya mahasiswa yang mengantongi label social control ini malah

tidak bisa mengontrol dirinya sendiri saat aksi demonstrasi di lapangan. Semakin turunlah

citra mahasiswa saat itu juga.

Pergerakan mahasiswa hakikatnya harus mewujudkan mahasiswa yang berasaskan Tri

Dharma Perguruan Tinggi, mengingat salah satu asasnya berisi tentang pengabdian

masyarakat. Mahasiswa yang diberi label social control tadi kiranya harus menempatkan diri

sebagai “pengabdi” yang dapat mengemban amanah untuk mengkontrol keadaan masyarakat,

bukan sebagai objek yang pasif minta dilayani oleh masyarakat. Wujud pengabdian dalam

pergerakan mahasiswa dapat berupa tindakan nyata melayani masyarakat misalnya terlibat

dalam kegiatan pendidikan di daerah tertinggal atau mengikuti sekolah pergerakkan seperti

yang diadakan oleh Bandung Strategic Leadership Forum, yang rutin membahas isu-isu

publik terkini dan mencari jalan keluarnya bersama.

Berbicara tentang isu-isu publik, mahasiswa sebagai ujung tombak pembangunan

bangsa, harus peka dan tanggap terhadap apa yang sedang menjadi permasalahan di

Indonesia. Pergerakan tidak hanya berbicara mahasiswa secara jamak, tetapi sebagai individu

pun mahasiswa dapat memulai langkah pergerakannya. Contohnya, ketika kita sedang

mendengar atau melihat masalah bangsa yang sekiranya menyita perhatian, kita bisa terlibat

langsung dalam proses penyelesaiannya misal dengan datang dan mengikuti Focus Group

Page 3: FIX Liputan Utama Majalah PMB

Discussion (FGD) yang rutin diadakan oleh beberapa perguruan tinggi ketika ada isu yang

menjadi sorotan publik dan butuh perhatian secara khusus atau kita bisa bergabung melalui

telewicara bersama para pakar terkait masalah tersebut yang diadakan oleh beberapa acara di

stasiun televisi.

Mengingat kita berada di bawah naungan fakultas hukum yang pada dasarnya

mengedepankan ilmu hukum sebagai tolok ukur berpikir, mahasiswa fakultas hukum

diharapkan mampu berpartisipasi dan menyumbangkan buah pikirannya terhadap masalah

yang sedang dihadapi bangsanya. Korupsi, kecurangan sistem peradilan, pelanggaran hak

asasi manusia dan rentetan tindak pidana lainnya seolah menjadi reflektor sejauh mana

hukum dapat ditegakkan. Kemanakah adagium “Fiat justitia ruat caelum” yang menjadi

semangat penegakan hukum di dunia selama ini?

Selama duduk di bangku kuliah fakultas hukum, tidak seharusnya kita hanya belajar,

menyerap teori dan doktrin para ahli. Rakyat pun tidak butuh mahasiswa yang mampu

menghapal semua deretan pasal seluruh kitab hukum. Mahasiswa dibutuhkan untuk bergerak

di lapangan berbekal ilmu yang sudah didapat di kelas, begitu juga dengan fakultas hukum

yang berdiri menjadi wadah berpikir bagi para mahasiswanya sebelum “dilepas” di

masyarakat.

Dalam proses belajar, mahasiswa fakultas hukum diajari untuk berbicara dengan

landasan hukum yang tepat, tidak hanya asal bicara, debat kusir sana sini. Tidak mungkin

sebuah aspirasi dapat diterima ketika mahasiswa sendiri tidak bisa meyakinkan kepada

khalayak apa yang menjadi poin dari aspirasi tersebut. Maka dari itu, dibutuhkan landasan

hukum yang tepat dalam penyampaian argumentasi tersebut. Selain itu, fakultas hukum

seharusnya menyediakan berbagai sarana untuk mematangkan kemampuan diri di berbagai

bidang guna mengasah kemampuan dalam pergerakkan mahasiswa. Fakultas Hukum Unpad

sendiri telah memiliki Unit-Unit Kegiatan Mahasiswa yang sengaja dibentuk untuk mengasah

kemampuan tersebut. Dengan begitu mahasiswa akan dinilai berkompeten dan tidak lagi

dipandang sebelah mata ketika telah memiliki bekal dan perencanaan dalam melakukan

pergerakan.

Bisa dibayangkan bukan betapa kompleksnya tangggung jawab mengemban titel

mahasiswa? Semakin tua sebuah bangsa, semakin banyak pula gejolak permasalahan yang

dialami. Perigatan kemerdekaan tidak lagi butuh semarak kemeriahan yang sarat tanpa makna

Page 4: FIX Liputan Utama Majalah PMB

dari rakyatnya. Makna sebenarnya dari sebuah kemerdekaan adalah semangat membangun

bangsa, salah satunya adalah melaui pergerakkan mahasiswa. Hidup mahasiswa!

_____“Loquendum ut vulgus, sentiendum ut docti”_____

We speak as the common people, we must think as the learned.