fitofarmaka & sediaan obat

55
MK. Teknologi Minyak Atsiri, Rempah, dan Fitofarmaka FITOFARMAKA FITOFARMAKA Oleh : Chilwan Pandji Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian

Upload: eka-listiana

Post on 16-Feb-2016

450 views

Category:

Documents


20 download

DESCRIPTION

-

TRANSCRIPT

MK. Teknologi Minyak Atsiri, Rempah, dan Fitofarmaka

FITOFARMAKAFITOFARMAKAOleh : Chilwan PandjiDepartemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian

Kategori Obat Bahan Alami

• Jamu• Herbal terstandar• Fitofarmaka• Fitofarmaka

1. JAMU

Jamu: bahan obat alam yg sediannya masih berupa simplisia sederhana seperti irisan rimpang, daun, akar kering.Khasiat dan keamanannya terbukti secara Khasiat dan keamanannya terbukti secara empiris dan pengalaman turun menurun.

Sebuah ramuan disebut jamu jika telah digunakan masyarakat melewati 3 generasi, artinya, bila umur satu generasi rata- rata 60 tahun, suatu ramuan disebut jamu jika bertahan minimal 180 tahun.

• Contoh: masyarakat telah menggunakan rimpang temulawak (Curcuma xanthorriza) untuk mengatasi hepatitis selama ratusan tahun. Pembuktian khasiat tsb baru sebatas pengalam (bukan hasil penelitian ilmiah), ketika dikemas & dipasarkan produsen dilarang mengklaim & dipasarkan produsen dilarang mengklaim temulawak sbg obat. Dlm kemasan harus tertulis “jamu” & tertera logo berupa “ranting daun” berwarna hijau dalam lingkaran.

2. Herbal Terstandar• Jamu dapat dinaikkan kelasnya menjadi herbal

terstandar dgn syarat bentuk sediannya berupa ekstrak dgn bahan dan proses pembuatan yg terstandardisasi.

• Herbal terstandar harus melewati uji praklinis • Herbal terstandar harus melewati uji praklinis seperti: uji toksisitas (keamanan), kisaran dosis, farmakodinamik (kemanfaatan), dan teratogenik (kemanan thd janin).

Uji praklinis meliputi in vivo dan in vitro.Riset in vivo dilakukan thd hewan uji seperti

tikus, kelinci, atau hewan lainnya.Riset in vitro dilakukan pd sebagian organ yg

terisolasi kultur sel atau mikroba dalam cawan petri.

Setelah terbukti aman dan berkhasiat, bahan Setelah terbukti aman dan berkhasiat, bahan herbal itu berstatus “herbal terstandar”.

Herbal terstandar masih belum dapat diklaim sbg obat namun konsumen dpt mengonsumsi karena telah terbukti aman & berkhasiat.

Hingga saat ini di Indonesia baru 17 produk herbal terstandar yg beredar di pasaran.

Contoh : diapet (PT Soho Indonesia), Kiranti (PT Ultra Prima Abadi), diabmeneer (PT Nyonya Ultra Prima Abadi), diabmeneer (PT Nyonya Meneer), dll.

Logo dalam kemasan: berlogo jari- jari daun dalam lingkaran.

3. Fitofarmaka• Sebuah herbal terstandar dpt dinaikkan

kelasnya menjadi fitofarmaka setelah melalui uji klinis pada manusia.

• Dosis dari hewan coba dikonversi ke dosis aman • Dosis dari hewan coba dikonversi ke dosis aman bagi manusia. Dari uji itulah dpt diketahui kesamaan efek pd hewan coba dan manusia.

• Setelah lolos uji fitofarmaka, maka produsen dpt mengklaim produknya sbg “obat”.

Saat ini, Indonesia baru ada 5 produk fitofarmaka, antara lain:

- Nodiar (PT Kimia Farma)- Stimuno (PT Dexa Medica)- Rheumaneer (PT Nyonya Meneer)- Tensigard dan X Gara (PT Phapros)- Tensigard dan X Gara (PT Phapros)Logo dalam kemasan:

MK. Teknologi Minyak Atsiri, Rempah, dan Fitofarmaka

Sediaan Obat- ObatanSediaan Obat- Obatan

Oleh : Chilwan PandjiDepartemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian

Definisi Obat yang Berkaitan dengan Fitofarmaka• Farmakologi atau ilmu khasiat obat adalah ilmu

yang mempelajari pengetahuan obat dalam seluruh aspeknya, yaitu sifat kimiawi dan fisiknya, proses fisiologi, resorpsi dalam organisme hidup.fisiologi, resorpsi dalam organisme hidup.

• Farmakologi klinik menyelidiki semua interaksi antara obat dan tubuh manusia, termasuk pada pengobatan penyakit.

• Untuk ilmu khasiat obat, terkait dengan beberapa ilmu, a.l yaitu: Farmakognosi, biofarmasi, farmakokinetik dan farmakodinamik, toksikologi dan farmakoterapi.

• Farmakognosi : mempelajari pengetahuan dan pengenalan obat- obatan berasal dari tanaman dan zat aktifnya.

• Biofarmasi : menyelidiki pengaruh formulasi obat terhadap efek terapeutiknya, dalam bentuk sediaan obat agar menghasilkan efek yang optimal.

• Farmakokinetik : mempelajari efek obat mulai dari pemberian, adsorpsi usus, dibawa oleh darah, didistribusikan ke tempat jaringan yangmemerlukan dan akhirnya diekstraksi melalui ginjal.

• Farmakodinamik : mempelajari kegiatan obat di dalam tubuh atau efek yang diberikan oleh obat terhadap tubuh

• Toksikologi : pengetahuan tentang efek racun terhadap tubuh termasuk dalam farmakodinamik. Pada hakekatnya setiap obat mempunyai dosis tertentu, jika melebihi dosisnya dapat menyebabkan racun/merusak organ tubuh.

• Farmakope: buku resmi yang ditetapkan oleh pemerintah, memuat standardisasi obat serta persyaratan identitasnya dan resep sediaan farmasi. Setiap negara mempunyai buku farmakope sebagai pegangan untuk pengaturan obat- obatan.

OBAT

Obat adalah suatu zat yang digunakan untuk diagnosis, analgetik, antiperitik, mengobati, mencegah suatu penyakit pada manusia maupun mencegah suatu penyakit pada manusia maupun hewan.

Menurut fungsinya, golongan obat dibagi menjadi dua :

- obat luar- obat dalam.

Menurut wujudnya, obat dapat dibedakan:Menurut wujudnya, obat dapat dibedakan:- Obat cair : sediaan obat berupa larutan, emulsi;- Obat padat : kapsul, tablet, kaplet, pil, pulvis,

supositoria

Pembuatan obat memerlukan ketelitian agar dapat sesuai dengan bentuk yang dikehendaki serta memenuhi kekuatan terapi dan kestabilan yang diinginkan. Maka obat diharapkan :

- Enak rasanya- Halal- Halal- Menyenangkan- Mudah digunakan

Semua sediaan, formula suatu obat pada umumnya terdiri dari:

- Zat berkhasiat- Pengisi atau pelarut pemanis- Pemberi rasa asam- Flavor atau aroma- Pewarna- Pengawet- AirBentuk sediaan obat : sirup, elixir, suspensi,

emulsa, kapsul, tablet, ovula, supositoria, obat kumur, gel, obat tetes, powder, pilulae, trochisci, obat suntik, dan infus.

SIRUP• Larutan manis, kental, dan jernih. Digunakan

sebagai pembawa/pemberi aroma untuk menutup rasa dan bau tidak enak dari obat.

• Bahan baku : zat berkhasiat (antibiotik, antipretik, dsb)antipretik, dsb)

• Bahan tambahan : flavor, gula, pewarna, air, pelarut (alkohol, gliserol, propilinglikol)

KAPSUL• Kapsul kenyal• Kapsul keras

ELIXIR

• Larutan hidro alkohol yang manis, beraroma, dan mengandung zat berkhasiat, berguna sebagai pembawa. Biasanya merupakan larutan sebagai pembawa. Biasanya merupakan larutan yang jernih dan encer.

• Bahan baku : zat berkhasiat (antibiotik, antipiretik, antihistamin, obat batuk,analgetik, anti inflamatori, halusigenik,

• Bahan tambahan : pelarut (alkohol propilen glikol, gliserol), pemanis (gula, sorbitol, xylitol dlsb) , perasa / flavor, pewarna.

• Bahan pembantu: carbon aktif, diatomit dlsb.

SUSPENSI• Sediaan obat yang terdiri dari dua zat atau lebih

yang tidak dapat tercampur secara homogen, biasanya dipakai untuk obat- obatan yang diberikan untuk anak-anak dan bayi.

• Bahan baku : zat berkhasiat ( antibiotik dan • Bahan baku : zat berkhasiat ( antibiotik dan antihistamin)

• Zat pensuspensi : gelatin, gum arab, tragakan, pektin, karboksimetil selulose, selulose mikrokristal, dsb.

• Bahan tambahan : pemanis, pemberi rasa asam, pewarna, pengawet, perisa, air dlsb.

EMULSA

• Merupakan sistem 2 fase, dimana cairan yang satu terdispersi dalam cairan yang lain dan distabilkan oleh zat pengemulsi (emulsifier) yang menurunkan tegangan permukaan kedua yang menurunkan tegangan permukaan kedua fase tersebut.

• Bahan baku : zat berkhasiat (antibiotik, golongan sulfa, hormon)

• Fase minyak : minyak nabati, minyak mineral• Zat pengemulsi : gelatin, gom arab, lesitin, dlsb.• Bahan tambahan : pemanis, flavor, pengawet.

TABLET• Sediaan padat kompak, dibuat dengan cara kempa-

cetak mengandung obat dan zat pengisi.• Bahan baku : zat berkhasiat • Zat pengisi : laktosa, sakarosa, glukosa, lemak

coklat, susu bubuk.• Zat pengembang : pati terigu, pektin, agar, CMC• Zat pengikat : sakarosa, gula, pati terigu, gelatin,

gum arab.• Zat pelicin : talk, Mg- Stearat, asam stearat, lemak• Zat pembasah : air, etanol, isopropanol, musilago,

gelatin cair.

Tanaman yang mempunyai efek narcotics, sedatives, hypnotics, somnifacients:

- Aconitum ferox- Aplotaxis auriculata- Artemesia absinthium- Cannabis sativa, C. indica- Cannabis sativa, C. indica- Celsia coromandeliana- Cocculus indicus- Datura alba & D. Fostuosa- Hyoscyamus insanus- Lactuca scariola- Meconopsis aculeota & A. Mipalensis

- Melia azederach- Myristica malabarica- Papaver somniferum- Santalum album- Withania (Physalis) somnifera

Sumber : Dr. K. M. Nadkarnis “Indian Materia Medica” First published 1908. Reprinted 2005. Taj Press. Delhi, Mumbai – 400034.

TANAMAN SUPLEMEN

• Purwaceng (Pimpinella pruacan)mengandung : triterpenoid, steroid sitosterol, saponin, vitamin E, kumarin, alkaloid, flavonoid, glicosida, tanin (F, K, Ca, Mg, Zn)

• Ginseng (Panax ginseng/korea ginseng, Eleutherococcus senticosus/Siberia ginseng, Talinum peniculatum/ ginseng Jawa)mengandung: triterpenoid, saponin, komponen steroidal (membantu pembentukan testosteron), ginseniod, panaxan, acetylenic, sesquiterpenginseniod, panaxan, acetylenic, sesquiterpen

• Pasak bumi/tongkat ali: Eurycomae longifolia (diambil radixnya/akarnya)

• Kayu lawang• (Oryxyli indici) :

diambil radiksnya.

Satu nama untuk 3 spesies (Kunyit Putih)Temu putih :- Curcuma zedoaria

(pink wonder) (Berg) Roscoe (kunyit putih)Roscoe (kunyit putih)

- Curcuma mangga vall. et. zyp (temu mangga)

- Kaempferia rotunda (kunir putih, bau kencur)

C. Zedoaria (pink wonder): mempunyai efektivitas lebih tinggi, bisa mengatasi kanker & tumor, mempunyai efek seperti antibiotik (hasil penelitian American Institute Cancer Report, NY Time. 1 Juni 1999), mengandung zat kimia RIP (Ribosome inacting protein), zat antioksigen, curcuminoid (anti inflamasi, mengatasi curcuminoid (anti inflamasi, mengatasi kepikunan diri, dsb)

RIP berfungsi untuk:Menonaktifkan perkembangan sel kankerMerontokkan sel kanker tanpa merusak jaringan sekitarnyaMemblokir pertumbuhan sel kanker.

C. xanthorriza (temulawak) C. domestica (Kunyit biasa)

Meniran/memeniran :Phyllanthus niruri (m. putih)Phyllanthus urinaria (m. merah)Efek farmakologis: reumatik

gout (asam urat tinggi), infeksi dan batu saluran kencing, radang ginjal dgn kencing, radang ginjal dgn protein dlm air seni, hepatitis, anti piretik, diuretik, anti inflamatori (a. Radang), astringent, gonorrhoea.

Simplisia : herba (seluruh tanaman)

Kandungan kimia : filantin, hipofilantin, damar, tanin, flavonoid, dll.

Cara pengolahan: 30-60 g herba segar, 15-30 herba kering, direbus dgn air 400 cc, dididihkan 10 menit.10 menit.

Apium graveolens L (cellery, seledri)Efek farmakologis: anti

reumatik gout, hipertensi, kolestrol tinggi, diureutik/peluruh diureutik/peluruh kemih, anti spasmodik (asma), diabetes (bijinya yg dipakai)

Kandungan kimia: flavonoid, koumarin, furanokoumarin, umbilliferae, asparagin, selenium, atsiri (limone, β-selinen, phthalida)

Cara pengolahan: seluruh herbal (basah 30-40 g, kering 15-20 g), biji 10 g, direbus dengan air 250-400 cc, didihkan selama 10 menit.

Catharantus roseus (L).G/tapak dara

Efek farmakologis: mampu menghentikan perkembangan kelainan sel/sel kanker.

Kandungan kimia (alkaloid): - Vinkristhin- Vinkristhin- Vinrosidin- Vinblastin- VinleurosinSimplisia: seluruh herba

Cetella asiantica L/pegagan

Kandungan kimia : asiaticoside, thankuniside, isothankuniside, madecassol, brahminoside, brahmic acid, madasiatic acid, madasiatic acid, mesoinositol, centellose, carotenoide, garam- garam (K, Na, Mg, Ca, Fe), velarine.

Efek farmakologis: diuretik, seditif (penenang), reumatik artritis, asam urat tinggi, antipiretik, anti infeksi, meningkatkan daya ingat, mencegah pikun, azaimer, bronchitis, hemostatik (pendarahan), vasodilator.

Simplisia yg dipakai: herba (seluruh tanaman)Cara pengolahan : 20-30 g herba segar, 10-15 g

herba kering, direbus dgn air 400 cc menjadi 300 cc, disaring, airnya diminum.

Nigela sativa/ jintan hitam

Kandungan kimia: nigelan, thymoquinon, dithymoquinone, thymol, sedinium, Na, K, Ca, Mg, Fe, asam amino esensial, β caroten, omega 3, omega 6, vit A, B1, B2, B6, C, E, niasin, crude fiber, argininniasin, crude fiber, arginin

Sida rhombifolia/ sidaguri,sadagori

Efek farmakologis: anti inflamantori, diuretik, expectoran (peluruh dahak)

Kandungan kimia: alkaloid, asam amino, efedrin, tanin, saponin, Ca oxalat.

TERIMA KASIH