fisioterapi dada - van university project!

19
SOP (STANDAR OPERASIONAL) FISIOTERAPI DADA RESPIRASI II Disusun oleh : 1. Vera Evelyn Juliani 131111010 2. Qumairy Lutfiyah 131111014 3. Dian Agustin 131111021

Upload: qumairy-lutfiyah

Post on 02-Aug-2015

524 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: FISIOTERAPI DADA - Van University Project!

SOP (STANDAR OPERASIONAL)

FISIOTERAPI DADA

RESPIRASI II

Disusun oleh :

1. Vera Evelyn Juliani 131111010

2. Qumairy Lutfiyah 131111014

3. Dian Agustin 131111021

FAKULTAS KEPERAWATANUNIVERSITAS AIRLNGGA

2012

Page 2: FISIOTERAPI DADA - Van University Project!

FISIOTERAPI DADA

PENGERTIANFisioterapi dada merupakan tindakan keperawatan dengan melakukan drainase postural,

clapping dan vibrating pada pasien dengan gangguan sistem pernafasan, misalnya penyakit paru paru obstruksi kronis (Bronkhitis kronis), Asma dan Emfisema. (Hidayat, 2004)

Fisioterapi dada sangat efektif dalam upaya menegeluarkan sekret dan memperbaiki ventilasi pasien dengan fungsi paru yang terganggu. Teknik fisioterapi yang digunakan pada orang dewasa secara umum dapat digunakan untuk bayi dan anak – anak. Fisioterapi dada ini dapat digunakan untuk pengobatan dan pencegahan pada penyakit paru obstruktif menahun, penyakit pernafasan restriktif termasuk kelainan neurornuskuler dan penyakit paru restriktif karena kelainan parenkim paru seperti fibrosis dan pasien yang mendapat ventilasi mekanik. (Helmi,2005)

Fisioterapi dada meliputi beberapa tindakan; drainase postural, perkusi dan vibrasi dada, latihan pernapasan dan batuk efektif. Fisioterapi dada adalah salah satu dari pada fisioterapi yang sangat berguna bagi penderita penyakit respirasi baik yang bersifat akut maupun kronis.

Dalam meberikan fisioterapi pada anak harus diingat keadaan anatomi dan fisiologi pada anak seperti pada bayi yang belum mempunyai mekanisme batuk yang baik sehingga mereka tidak dapat membersihkan jalan nafas secara sempurna. (Helmi,2005)

KONDISI YANG MENGIZINKAN FISIOTERAPI PADA ANAK :a. Dokter menyarankan anak menjalani fisioterapi. b. Batuk-pilek ringan (tidak disertai demam dan lamanya belum lebih dari 3 hari).

HINDARI FISIOTERAPI DADA PADA ANAK BILA :a. Kondisi batuk pilek yang dialami anak tergolong berat atau disertai demam. b. Anak mengalami sesak yang parah karena dengan fisioterapi malah bisa menambah

sesaknya. c. Anak baru saja menghabiskan makannya karena dapat mengakibatkan muntah.

SYARAT FISIOTERAPI DADA PADA ANAK :a. Sebelumnya, anak sudah banyak minum air putih.b. Pakaian yang dikenakan harus longgar.c. Ruangan yang dipakai tidak banyak berdebu, tidak lembap, ventilasi udara baik.d. Tersedia perlengkapan yang dibutuhkan:

1) Bantal 2) Tempat tidur dan kursi 3) Alat nebulizer

Page 3: FISIOTERAPI DADA - Van University Project!

TEKNIK FISIOTERAPI DADA

1. Postural Drainage (Clapping)Tindakan postural drainase merupakan tindakan dengan menempatkan pasien dalam

berbagai posisi untuk mengalirkan sekret di saluran pernafasan. Tindakan postural drainase diikuti dengan tindakan clapping (penepukan) dan vibrating (vibrasi/getaran). Clapping dilakukan dengan menepuk dada posterior dan memberikan getaran (vibrasi) tangan pada daerah tersebut yang dilakukan pada saat pasien ekspirasi. (Hidayat, 2004) .

Postural Drainage merupakan cara klasik untuk mengeluarkan sekret dari paru dengan mempergunakan gaya berat (gravitasi) dari sekret. Drainase postural merupakan posisi spesifik yang memungkinkan gaya gravitasi untuk membantu dalam membuang sekresi bronkial. Dengan tindakan ini sekresi akan mengalir dari bronkiolus yang terkena kedalam bronki dan trakea dan membuangnya dengan membatukkan atau penghisapan. Drainase postural digunakan untuk menghilangkan atau mencegah obstruksi bronkial yang disebabkan oleh akumulasi seret.

Postural drainage dilakukan dengan cara kedua telapak tangan membentuk ”setengah bulan” dengan jari-jari tangan saling merapat. Secara bergantian melakukan tepukan dengan telapak tangan dipunggung klien, sampai klien merasakan adanya rangsangan batuk. Posisi berbaring klien diatur secara spesifik untuk memudahkan drainase mucus dan sekresi dari bidang paru.

2. Perkusi DadaPerkusi dada adalah penepukan pada daerah dimana sekret terakumulasi (dada dan

punggung) dengan tangan yang dibentuk menyerupai mangkuk, tepukan tangan secara berirama dan sistematis dari arah atas menuju kebawah. Selalu perhatikan ekspresi wajah klien untuk mengkaji kemungkinan nyeri. Setiap lokasi dilakukan perkusi selama 1-2 menit. Perkusi dilakukan dengan membentuk mangkuk pada telapak tangan dan dengan ringan ditepukkan pada dinding dalam gerakan berirama diatas segmen paru yang akan dialirkan.

3. Vibrasi DadaVibrasi adalah getaran kuat secara serial yang dihasilkan oleh tangan perawat yang

diletakkan datar pada dinding dada klien. Vibrasi dilakukan dengan meletakkan telapak tangan dengan posisi rata didada klien dan menggetarkannya.

Page 4: FISIOTERAPI DADA - Van University Project!

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

POSTURAL DRAINAGE

PENGERTIANPostural drainage merupakan salah satu intervensi untuk melepaskan sekresi dari

berbagai segmen paru dengan menggunakan pengaruh gaya gravitasi.. Mengingat kelainan

pada paru bisa terjadi pada berbagai lokasi maka postural drainage dilakukan pada berbagai

posisi disesuaikan dengan kelainan parunya. Waktu yang terbaik untuk melakukan postural

drainage yaitu sekitar 1 jam sebelum sarapan pagi dan sekitar 1 jam sebelum tidur pada

malam hari. Postural drainage adalah pemberian posisi terapeutik pada pasien untuk

memungkinkan sekresi paru mengalir berdasarkan gravitasi ke dalam bronkus mayor dan

trakea. Saat di drainase, sekresi ini kemudian diencerkan. Posisi dimana pasien ditempatkan

tergantung pada segmen paru mana yang terlibat. Segmen yang di drainase ditempatkan

setinggi mungkin dan bronkus utama se ventrikal mungkin. Pasien harus dimonitor dengan

cermat pada saat posisi kepala di bawah terhadap adanya aspirasi, dyspnea atau aritmia.

TUJUAN1. Mencegah terkumpulnya sekret dari jalan nafas2. Mempercepat pengeluaran sekret sehingga tidak terjadi atelekstatis3. Mengeluarkan sekret dari jalan nafas.

INDIKASI1. Profilaksis untuk mencegah penumpukan sekret yaitu pada :

a. Pasien yang memakai ventilasib. Pasien yang melakukan tirah baring yang lamac. Pasien yang produksi sputum meningkat seperti pada fibrosis kistik atau

bronkiektasisd. Pasien dengan batuk yang tidak efektif .

2. Mobilisasi sekret yang tertahan :a. Pasien dengan atelektasis yang disebabkan oleh secretb. Pasien dengan abses paruc. Pasien dengan pneumoniad. Pasien pre dan post operatife. Pasien neurologi dengan kelemahan umum dan gangguan menelan atau batuk.

Page 5: FISIOTERAPI DADA - Van University Project!

KONTRAINDIKASITindakan postural drainage tidak dapat dilakukan pada pasien dengan penyakit tekanan

intrakranial, dispnea berat, dan lansia. Clapping tidak dapat dilakukan pada pasien emboli paru, hemoragie, eksaserbasi dan nyeri hebat (Seperti pasien kanker). (Hidayat, 2004)

Tindakan postural drainase juga tidak dapat dilakukan pada pasien yang mengalami :1. Tension pneumotoraks2. Hemoptisis3. Gangguan sistem kardiovaskuler seperti hipotensi, hipertensi, infark miokard kutrd

infark dan aritmia.4. Edema paru5. Efusi pleura yang luas

ALAT DAN BAHAN1. Kertas tissue2. Bengkok3. Perlak/alas4. Sputum pot berisi desinfektan 5. Air minum hangat6. Dua balok tempat tidur 7. Satu bantal 8. Stetoskop

PROSEDUR KERJA

A. Tahap PraInteraksi1. Mengecek program terapi2. Mencuci tangan3. Menyiapkan alat

B. Tahap Orientasi1. Memberikan salam dan sapa nama jelas pasien2. Menjelaskan prosedur dan tujuan dilakukannya fisioterapi dada3. Menganjurkan klien untuk berkemih terlebih dahulu.4. Menganjurkan kepada klien untuk memberitahu jika merasa mual, nyeri, atau

sesak nafas.5. Memberikan medikasi yang akan membantu untuk mengencerkan sekresi atau

sputum (jika ada).6. Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien

C. Tahap Kerja1. Menjaga privacy pasien2. Mengatur posisi sesuai daerah gangguan paru

Page 6: FISIOTERAPI DADA - Van University Project!

3. Memasang perlak/alas dan bengkok (di pangkuan pasien bila duduk atau di dekat mulut bila tidur miring)

4. Mengenakan masker, gaun dan handscoon (jika ada indikasi).5. Memberikan tissue dan pot suptum kepada klien.6. Membantu klien untuk posisi :

a. Semi fowler bersandar kekanan, kekiri, lalu kedepan apabila daerah yang akan didrainase pada lobus atas bronkus apikal

b. Tegak dengan sudut 450 membungkuk ke depan pada bantal dengan sudut 450 ke kiri dsan ke kanan apabila daerah yang akan di drainase bronkus posterior

c. Berbaring dengan bantal di bawah lutut apabila yang akan di drainase bronkus anterior

d. Posisi trandelenburg dengan sudut 300 atau dengan menaikkan kaki tempat tidur 35 - 40 cm, sedikit miring kekiri apabila yang akan di drainase pada lobus tengah (Bronkhus lateral dan medial)

e. Posisi trandelenburg dengan sudut 300 atau dengan menaikkan kaki tempat tidur 35 - 40 cm, sedikit miring ke kanan apabila daerah yang akan di drainase bronkhus superior dan inferior

f. Condong dengan bantal di bawah panggul apabila yang di drainase bronkus apikal

g. Posisi trandelenburg dengan sudut 450 atau dengan menaikkan kaki tempat tidur 45 - 50 cm ke samping kanan, apabila yang akan di drainase bronkhus medial

h. Posisi trandelenburg dengan sudut 450 atau dengan menaikkan kaki tempat tidur 45 - 50 cm ke samping kiri, apabila yang akan di drainase bronkhus lateral

i. Posisi trandelenburg condong dengan sudut 450 dengan bantal di bawah panggul, apabila yang akan di drainase bronkhus posterior

7. Melakukan clapping dengan cara kedua tangan menepuk punggung klien secara bergantian sampai ada rangsangan untuk batuk.

8. Menganjurkan klien untuk batuk dan mengeluarkan sekret / sputum pada pot sputum.

9. Lama pengaturan posisi pertama kali adalah 10 menit, kemudian periode selanjutnya kurang lebih 15 - 30 menit

Page 7: FISIOTERAPI DADA - Van University Project!

10. Pada orang dewasa, pengaliran tiap area memerlukan waktu. Pada anak -anak, cukup 3 sampai 5 menit. Memberikan dorongan mekanik yang bertujuan memobilisai sekret jalan napas. Setiap sekret yang dimobilisasi ke dalam jalan napas pusat, harus di keluarkan melalui batuk atau penghisapan sebelum klien di baringkan pada posisi drainase selanjutnya. Batuk paling efektif bila klien duduk dan bersandar ke depan.

11. Periode istirahat sebentar di antara postur dapat mencegah kelelahan dan membantu klien mentoleransi terapi lebih baik. Menjaga mulut tetap basah sehingga membantu dalam ekpektorasi sekret.

12. Menunjukkan sikap hati-hati dan memperhatikan respon pasien13. Lakukan observasi tanda vital selama prosedur14. Setelah pelaksanaan drainase postural dapat dilakukan clapping, vibrasi dan

pengisapan (suction)

D. Tahap Terminasi1. Melakukan evaluasi tindakan2. Berpamitan dengan klien3. Membereskan alat4. Mencuci tangan5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

E. Cara melakukan pengobatan :1. Perawat harus di depan pasien untuk melihat perubahan yang terjadi selama

postural drainage2. Postural drainage dapat dilakukan dua kali sehari, bila dilakukan pada beberapa

posisi tidak lebih dari 40 menit, tiap satu posisi 3 – 10 menit.3. Dilakukan sebelum makan pagi dan malam, atau 1 s/d 2 jam sesudah makan.

F. Penilaian hasil pengobatan :1. Pada auskultasi apakah suara pernafasan meningkat dan sama kiri dan kanan2. Pada inspeksi apakah kedua sisi dada bergerak sama.3. Apakah batuk telah produktif, apakah sekret sangat encer dan kental.4. Bagaimana perasaan pasien tentang pengobatan, apkah ia merasa lelah, merasa

enakan, atau sakit.5. Bagaimana efek yang tampak pada tanda – tanda vital, adakah perubahan pada

temperatur dan nadi tekanan darah6. Apakah ada kemajuan pada foto toraks

G. Kriteria untuk tidak melanjutkan pengobatan :1. Pasien tidak demam dalam 24-48 jam2. Suara pernafasan normal atau relatif jelas3. Foto toraks relatif jelas4. Pasien mampu bernafas dalam dan batuk efektif

Page 8: FISIOTERAPI DADA - Van University Project!

H. Macam postural drainage berdasarkan letak sekret

1. Bronkus apikal lobus anterior kanan-kiri atasMinta klien duduk di kursi, bersandar ke belakang pada bantal

2. Bronkus apikal lobus posterior kanan-kiri atasMinta klien duduk di kursi, menyandar ke depan pada bantal / meja

3. Bronkus lobus anterior kanan-kiri atasMinta klien berbaring datar dengan bantal kecil di bawah lutut

4. Bronkus lobus anterior kanan-kiri bawahMinta klien berbaring telentang dengan posisi Trendelenberg dengan kaki tempat tidur ditinggikan 45-50 cm

5. Bronkus lobus lateral kanan bawahMinta klien berbaring miring ke kiri pada posisi Trendelenberg dengan kaki tempat tidur ditinggikan 45-50 cm

6. Bronkus lobus lateral kiri bawahMinta klien berbaring ke kanan pada posisi Trendelenberg dengan kaki tempat tidur ditinggikan 45-50 cm

7. Bronkus basalis lobus posterior kanan-kiriMinta klien tengkurap pada posisi Trendelenberg dengan kaki tempat tidur ditinggikan 45-50 cm

Page 9: FISIOTERAPI DADA - Van University Project!

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURPERKUSI DADA

PENGERTIANPerkusi dada adalah penepukan pada daerah dimana sekret terakumulasi (dada dan

punggung) dengan tangan yang dibentuk menyerupai mangkuk, tepukan tangan secara berirama dan sistematis dari arah atas menuju kebawah. Selalu perhatikan ekspresi wajah klien untuk mengkaji kemungkinan nyeri. Setiap lokasi dilakukan perkusi selama 1-2 menit.

Perkusi dilakukan dengan membentuk mangkuk pada telapak tangan dan dengan ringan ditepukkan pada dinding dalam gerakan berirama diatas segmen paru yang akan dialirkan. Cupping adalah menepuk-nepuk tangan dalam posisi telungkup. Clupping menepuk-nepuk tangan dalam posisi terbuka.

TUJUAN1. Melepaskan sekret yang tertahan2. Menolong pasien mendorong / menggerakkan sekresi didalam paru-paru yang

diharapkan dapat keluar secara gaya berat3. Melepaskan dan mendorong sekret yang tertahan

INDIKASIPerkusi secara rutin dilakukan pada pasien yang mendapat postural drainase. Jadi,

Semua indikasi postural drainage sama dengan indikasi pada klien yang akan dilakukan prosedur perkusi.

KONTRA INDIKASIPerkusi harus dilakukan hati-hati pada keadaan :

1. Patah tulang rusuk2. Emfisema subkutan daerah leher dan dada3. Skin graf yang baru4. Luka bakar, infeksi kulit5. Emboli paru6. Pneumotoraks tension yang tidak diobati

Secara umum hal – hal diatas dapat diabaikan bagaimana sudah menyangkut kehidupan yang terancam dengan adanya prosedur perkusi.

ALAT DAN BAHAN1. Celemek/perlak

2. Bengkok

3. Lysol

4. Masker

5. Handscoen

Page 10: FISIOTERAPI DADA - Van University Project!

6. Handuk/tissue

7. Sarung tangan

PROSEDUR KERJA

A. Tahap PraInteraksi1. Mengecek program terapi2. Mencuci tangan3. Menyiapkan alat

B. Tahap Orientasi7. Memberikan salam dan sapa nama jelas pasien8. Menjelaskan prosedur dan tujuan dilakukannya fisioterapi dada9. Menganjurkan klien untuk berkemih terlebih dahulu.10. Menganjurkan kepada klien untuk memberitahu jika merasa mual, nyeri, atau

sesak nafas.11. Memberikan medikasi yang akan membantu untuk mengencerkan sekresi atau

sputum (jika ada).12. Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien

C. Persiapan perawat dan pasien

1. Memberitahu dan menjelaskan tujuan tindakan.

2. Menyiapkan posisi pasien dalam keadaan duduk tegak.

D. Persiapan lingkungan

1. Gunakan sketsel saat melakukan prosedur, jaga privasi pasien

2. Ciptakan lingkungan yang tenang

E. Tahap Kerja

1. Klien dianjurkan melakukan pernapasan diafragmatik. Posisi klien sebaiknya

posisi drainase.

2. Melakukan perkusi pada dinding rongga dada selarna 1-2 menit

Kosta paling bawah sampai ke bahu pada bagian belakang

Kosta paling bawah sampai ke kosta atas pada bagian depan

Jangan melakukan perkusi di atas tulang belakang, ginjal, hepar, limpa,

dan skapula atau sternum.

3. Menganjurkan klien menarik napas dalam perlahan-lahan, lalu lakukan vibrasi

sambil klien mengeluarkan napas perlahan-lahan dengan bibir dirapatkan.

Page 11: FISIOTERAPI DADA - Van University Project!

4. Meletakkan 1 tangan pada area yang ingin divibrasi dan letakkan tangan yang

lain di atasnya.

5. Menegangkan otot-otot tangan dan lengan sambil melakukan tekanan sedang

dan vibrasi tangan dan lengan.

6. Mengangkat tekanan pada dada ketika klien menarik napas.

7. Menganjurkan klien batuk dengan menggunakan otot abdominalis setelah 3-4

vibrasi.

8. Memberi klien istirahat beberapa menit

9. Mengauskultasi adanya perubahan pada bunyi napas

10. Mengulangi perkusi dan vibrasi secara bergantian sesuai kondisi klien, biasanya

15-20 menit.

11. Mendokumentasikan prosedur dan respons klien dalam catatan klien

Evaluasi :

1. Mukus menjadi encer

2. Sekret dapat keluar

3. Klien merasa nyaman

Page 12: FISIOTERAPI DADA - Van University Project!

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURVIBRASI DADA

PENGERTIAN

Vibrasi adalah getaran kuat secara serial yang dihasilkan oleh tangan perawat yang diletakkan datar pada dinding dada klien. Vibrasi dilakukan dengan meletakkan telapak tangan dengan posisi rata didada klien dan menggetarkannya.

Vibrasi digunakan setelah perkusi untuk meningkatkan turbulensi udara ekspirasi dan melepaskan mukus yang kental. Sering dilakukan bergantian dengan perkusi.

TUJUAN

1. Membantu klien untuk mengencerkan secret dan memudahkan untuk mengeluarkannya.

2. Memperbaiki status respirasi klien.3. Mencegah infeksi pada paru pada klien yang immobilisasi dalam waktu lama.

INDIKASI

Klien Yang Mendapat Vibrasi

KONTRAINDIKASI

Pada pasien patah tulang dan hemoptisis yang tidak diobati.

ALAT DAN BAHAN

1. Pot sputum dengan larutan desinfektan (Lysol 2%).2. Bantal.3. Gaun atau pakaian yang tidak mengiritasi.4. Tempat tidur yang dapat diatur ketinggian dan posisinya (kalau perlu).5. Kertas Tissue.6. Peralatan oral hygiene.7. Nierbeken / bengkok.8. Masker dan handscoen bersih (kalau perlu).9. Oksigen dan suction (kalau perlu).

PROSEDUR KERJA

A. Tahap PraInteraksi1. Mengecek program terapi2. Mencuci tangan

Page 13: FISIOTERAPI DADA - Van University Project!

3. Menyiapkan alat

B. Tahap Orientasi1. Memberikan salam dan sapa nama jelas pasien2. Menjelaskan prosedur dan tujuan dilakukannya fisioterapi dada3. Menganjurkan klien untuk berkemih terlebih dahulu.4. Menganjurkan kepada klien untuk memberitahu jika merasa mual, nyeri, atau

sesak nafas.5. Memberikan medikasi yang akan membantu untuk mengencerkan sekresi atau

sputum (jika ada).6. Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien

C. Tahap Kerja 1. Menganjurkan klien untuk nafas dalam dan lambat melalui hidung dan

menghembuskannya melalui mulut.2. Meletakkan telapak tangan secara datar diatas dada yang akan divibrasi.3. Meminta klien untuk nafas dalam dan ketika klien menghembuskan nafas

getarkan telapak tangan secara perlahan diatas dada klien.4. Menganjurkan klien untuk batuk untuk mengeluarkan suputum dan

membuangnya pada pot sputum.5. Mengulangi teknik fisioterapi dada untuk setiap segmen paru.6. Dengan perlahan mengembalikan posisi klien pada posisi semula.7. Melakukan oral hygiene.8. Merapikan klien dan peralatan.9. Mencuci tangan.

D. Tahap Terminasi1. Melakukan evaluasi tindakan2. Berpamitan dengan klien3. Membereskan alat4. Mencuci tangan

Page 14: FISIOTERAPI DADA - Van University Project!

REFFERENSI

Badget, D. : Casselbeny, C. 1984. “Chest Physioteraphy in A practical Guide to Pediatric Intensive Care 2nd edition”. Pp.556-565. Jakarta : EGC

Hidayat, A. Aziz Alimul, S.Kp.2004. “Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia”. Jakarta : EGC

Lubis, Helmi. 2005. Jurnal Kedokteran “Fisioterapi Pada Penyakit Paru Anak”. Bagian Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Diambil dari www.repository-usu.ac.id