fisiologi sistem endokrin.doc

29
ANATOMI FISIOLOGI OLEH; YENI SRIMULYANI AKADEMI PERAWATAN YATNA YUANA LEBAK- BANTEN JLN. JEND. SUDIRMAN KM.2 RANGKAS BITUNG BANTEN

Upload: tarlis-irawan

Post on 01-Jan-2016

81 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

anfis

TRANSCRIPT

Page 1: Fisiologi Sistem Endokrin.doc

ANATOMI FISIOLOGI

OLEH; YENI SRIMULYANI

AKADEMI PERAWATAN YATNA YUANA LEBAK- BANTEN

JLN. JEND. SUDIRMAN KM.2 RANGKAS BITUNG BANTEN

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN

Page 2: Fisiologi Sistem Endokrin.doc

A. Pengertian

Kata endokrin berasal dari bahasa Yunani yang berarti “Sekresi ke dalam” , zat

aktif utama dari sekresi internal ini disebut hormon, dari kata Yunani yang berarti

“merangsang”.

Pengertian kelenjar endokrin atau kelenjar buntu adalah kelenjar yang

mengirimkan hasil sekresinya langsung ke dalam darah yang beredar dalam jaringan

kelenjar tanpa melewati duktus atau saluran dan hasil sekresinya disebut hormon.

Fungsi kelenjar endokrin :

1. Menghasilkan hormon-hormon yang dialirkan ke dalam darah yang diperlukan oleh

jaringan-jaringan dalam tubuh tertentu

2. Mengontrol aktifitas kelenjar tubuh

3. Merangsang aktifitas kelenjar tubuh

4. Merangsang pertumbuhan jaringan

5. Mengatur metabolisme, oksidasi, meningkatkan absorpsi, glukosa pada usus halus

6. Mempengaruhi metabolisme lemak, protein, hidrat arang, vitamin, mineral dan air

Kontrol system tubuh (integrasi tubuh) dilaksankan oleh:

Sistem saraf yaitu oleh susunan saraf pusat.

Sistem hormonal /endokrin yaitu zat kimia terutam auntuk metabolisme.

Ciri-ciri kelenjar endokrin:

Tidak mempunyai saluran.

Langsung masuk ke peredaran darah

Masuk melalui milliu interior.

Apabila produksinya berlebihan atau kekurangan akan menimbulkan gejala

spesifik.

Bekerja jauh dari kelenjarnya misanya thirosil.

Aktif dengan kadar yang kecil; ukuran pikkogram s/d mikogram disebut juga

Trace Element.

Suatu zat kimia yang dihasilkan oleh endokrin.

Page 3: Fisiologi Sistem Endokrin.doc

Struktur Kimia Hormon

1. Berbentuk steroid (berasal dari Mesoderm) diantaranya Estrogen, progesterone,

testoteron, glukokortikoid, adrenal androgen.

2. Berbentuk Peptida dan Protein, diantaranya: Insulin, vasopressin, oxitosin, Gastrin,

etc.

3. Polipeptida

4. Berbentuk amine; Tyroksin.

Fase Pembentukkan Hormon:

Bahan dasar hormon; Precursor yaitu cholesterol tubuh, prohormon.

Pengeluaran Hormon; hormon dikeluarkan sebagai free hromon, dijaringan target

terjadi efek jaringan; ada yang aktif dan ada yang tidak aktif. Sisa dibuang dieksresi

dihepar menjadi ren dan masuk ke ginjal diikat oleh glukoronida.

Transport;

Dalam darah diikat oleh protein tertentu (protein binding hormon) agar tidak bekerja

dan dapat singgah dimana saja, dalam bentuk tidak aktif. Dapat membentuk

antihormon (karena terikat protein) terikat dalam protein yang bermaksud sebagai

penghematan hormon. Free hormon ditangkap oleh reseptor yang akan

menimbulkan efek metabolic aktif dan tidak aktif, kemudian akan dieksresi dalam

bentuk glukoronida.

Efek Hormon dan sifat kerja hormon;

Antagonis; Bekerja berlawanan/saling mengurangi respon, seperti pada hormon

estrogen dan progesterone di dalam uterus. Sinergisme: Bekerja saling

menunjang /memperkuat respon. seperti pada hormon progesterone dan estrogen

didalam glandula mammae.

Metabolisme

Page 4: Fisiologi Sistem Endokrin.doc

Kelebihan hormon menyebabkan hormon tersebut tidak terpakai sehingga akan

mengalami metabolisme di hepar kemudian kaan mengadakan konjugasi dengan sulfat

membentuk either dan ester.

Fungsi system Hormonal

Aspek fisiologis hormon:

Fungsi sintesa dan sekresi hormon

Proses metabolisme (anabolic/katabolic) karbohidrat, protein dan lipid.

Kontraksi, relaksasi dan metabolisme otot.

Fungsi reproduksi; diferensiasi, pematangan gonad dan gametosis.

Merangsang/menghambat proliferasi jaringan untuk pertumbuhan.

Eksresi dan reabsorpsi elektrolit (anion/kation).

Permisif effek hormon lain.

Perilaku; agresif, seksual dan maternal.

Kesimpulan fungsi hormon:

1. Morphogenesis (pertumbuhan) misalnya Growth Hormon.

2. Integrasi Aktivitas autonomis: simpatis respon dan gambaran seksual.

3. Mempertahankan suasana di dalam tubuh misalkan: distribusi makanan, air,

elektrolit dan stress/ kompoisisi makanan. Mengatur reaksi terhadap

rangsangan/respon stress.

Kelenjar Endokrin:

Feed Back Mechanism:

Konsep dasarnya ada hubungan timbal balik (feed back efek), hubungan biasanya terjadi

dengan hormon diatasnya.

Hormon (-)

Jaringan

Target

Jaringan Endokrin

(-)

Jaringan Endokrin

(+)

Hormon (+)

Jar target

Page 5: Fisiologi Sistem Endokrin.doc

Ahierarchy of closed loop system adalah suatu hirarki yang tertutup

Skema Mekanisme FeedBack:

Bebarapa macam Hubungan Kelenjar Endokrin dengan Sel Target

X Kelenjar endokrin X

X’ Sel

Metabolisme turun Metabolis

me naik

Short Loop

HypothalamusB A

Hormon Tropik

Releasing Hormon (+)

Hypopise

B

Hormon

Kelenjar

(+) (-)

Hipotalamus

X’ Kelenjar EndokrinContoh Hormon: Insulin Glukagon

PTH Calcitonin

Page 6: Fisiologi Sistem Endokrin.doc

Kelenjae Endokrin akan menghasilkan; General hormon dan local hormon misalnya

pada saluran pencernaan tergantung pada organ-organnya masing-masing.

Bebarapa Golongan Hormon:

1. Golongan Amin

Epineprin, norepineprin, tiroksin, triiodotironin, melatonin, histamin, serotonin.

X”Sel

Contoh Hormon: Vasopresin Epineprin Growth Hormon

X Hipothalamus

X’ Anterior Pituitari

X “ Kel. Endokrin

X’” Sel

Contoh Hormon: Tyroksin Kortisol Gonad Hormon

Page 7: Fisiologi Sistem Endokrin.doc

2. Golongan Steroid: Estrogen, progesterone, testoteron, Adrenal androgen,

glukokortikoid dan aldosteron.

3. Golngan peptide Protein: Insulin, glukagon, Growth Hormon.

Mekanisme Kerja Hormon:

Tentang reseptor:

Makin banyak jumlah reseptor didalam sel makin banyak hormon yang ditangkapnya,

sehingga menimbulkan efek yang kuat.

Reseptor pada umumnya berupa protein

Lokasi reseptor:

Membran sel; akan menimbulkan efek jika bereaksi dengan hormon dari golongan

protein.

Sitoplasma; bereaksi dengan hormon dari golongan steroid.

Nukleus; bereaksi dengan hormon dari golongan amine.

Second Masangger

Hubungan hormon dan reseptor akan mengaktifkan system masangger camp

kemudian akan mengaktivasi protein kinase (PiP2) mengakibatkan ca Intra sel aktif.

Hormon steroid akan ditangkap oleh reseptor yang berada di membran sel kemudian

Karen asel yang ditangkap itu berupa large binding protein sehingga akan dipecah-

pecah menjadi samil protein supaya dapat masuk ek nucleus utnuk menimbulkan

efek hormonnya, berupa proses transkripsi dan transisi utnuk proses sintesa protein.

Pengaturan:

Hormon mengatur tingkat aktifitas jaringan dengan cara; mengubah reaksi kimia,

mengubah permeabilitas membran sel dan mengaktivasi mekanisme sel (yang Spesifik).

Hipothalamus

Hipofise

Releasing Faktor Inhibiting Faktor

Page 8: Fisiologi Sistem Endokrin.doc

Hipotalamus

Hubungan antara hypothalamus dengan hipofise (menghasilkan tropic hormon) yaitu

dengan adanya “portal system”.

Anterior Hipofise, Posterior hipofise, vena dan cabang-cabang pleksus.

Hormon-hormon yang diproduksi:

Tyrotropin releasing Factor (TRF) dihasilkan oleh Nc Paraventrikuler.

Corticotropin Releasing Factor (CRF_ dihasilkan oleh hipotalamus anterior.

Somatotropin Releasing Factor ( SRF) dihasilkan Nc Lateral dan Ventromedial

preoptikus.

Prolacting Inhibiting Factor (PIF) dihasilkan oleh lateral preoptikus.

Tropik Hormon ( hasil adeno

hipofise)

Target Gland

Sirkulasi Darah

Target Organ

Stimulating Hormon

Hormon

Page 9: Fisiologi Sistem Endokrin.doc

B. Organ Endokrin Yang Terdapat Dalam Tubuh

1. Kelenjar Hipothalamus

Terletak di batang otak khsusnya di dienchepalon, dekat dengan ventrikel

otak ketiga ( ventrikulus tertius). Hipothalamus sebagai pusat tertinggi system

kelenjar endokrin yang menjalankan fungsnya melalui humoral (hormonal) dan

saraf. Hormon yang dihasilkan hipotalamus sering disebut factor R dan I

mengontrol sintesa dan sekresi hormon hipofise anterior sedangkan kontrol

terhadap hipofise posterior berlangsng melalui kerja saraf. Pembuluh darah kecil

yang membawa secret hipotalamus ke hipofise disebut portal hipotalamik

hipofise. Hormon-hormon hipotalamus antara lain:

1. ACRH : Adrenocortico Releasing Hormon

ACIH : Adenocortico Inhibiting Hormon

2. TRH : Tyroid Releasing Hormon

TIH : Tyroid Inhibiting Hormon

3. Gn RH : Gonadotropin Releasing Hormon

Gn IH : Gonadotropin Inhibiting Hormon

4. PTRH : Parathyroid Releasing Hormon

PTIH : Paratyroid Inhibiting Hormon

5. PRH : Prolaktin Releasing Hormon

PIH : Prolaktin Inhibiting Hormon

6. GRH : Growth Releasing Hormon

GIH : Growth Ihibiting Hormon

7. MRH : Melanosit Releasing Hormon

MIH : Melanosit Inhibiting Hormon

Hipothalamus sebagai bagian dari system endokrin mengontrol sintesa

dan sekresi hormon-hormon hipofise. Hipofise anterior dikontrol oleh kerja

hormonal sedang bagian posterior dikontrol melalui kerja saraf.

2. Kelenjar Hipofisis

Page 10: Fisiologi Sistem Endokrin.doc

Hipofise terletak di sella tursika, lekukan os spenoidalia basis cranii,

berbentuk oval dengan diameter kira-kira 1 cm dan dibagi atas dua lobus, yaitu

lobus anterior, merupakan bagian terbesar dari hipofise kira-kia 2/3 bagian dari

hipofise. Lobus anterior disebut juga adenohipofise. Lobus posterior hanya 1/3

bagian hipofise dan terdiri dari jaringan saraf sehingga disebut juga

neurohipofise. Hipofise stalk adalah struktur yang menghubungkan lobus

posterior hipofise dengan hipotalamus. Struktur ini merupakan jaringan saraf.

Lobus intermediete (pars intermediete) adalah area diantara lobus

anterior dan posterior, fungsinya belum dikeahi secara pasti, namun beberapa

referensi yang ada mengatakan lobus ini mungkin menghasilkan melanosit

stimulating hormon (MSH). Secra histlogis, sel-se kelenjar hipofise

dikelompokan berdasarkan jenis hormon yang disekresi yaitu:

Sel-sel Somatotrof bentuknya besar, mengandung granula sekretori,

berdiameter 350-500 nm dan terletak di sayap lateral hipfise. Sel-sel inilah

yang menghasilkan hormon somatotropin atau hormon pertumbuhan.

Sel-sel lacotroph juga mengandung granula sekretori, dengan diameter 27-

350 nm menghasilkan prolaktin atau laktogen.

Sel-sel tirtroph berbentuk polyhedral, mengandung granula skretori dengan

diameter 50-100 nm, menghasilkan TSH.

Sel-sel gonadotroph diameter sel kira-kira 275-375 nm, mengandung

granula sekretori, menghasilkan FSH dan LH.

Sel-sel kortikotroph diameter sel kira-kira 375-550 nm, merupakan granula

terbesar, menghasilkan ACTH.

Sel nonsekretoy terdiri atas sel kromofob. Lebih kurang 25 % sel kelenjar

hipofise tidak dapat diwarnai dengan pewarnaan yang lazim digunakan dan

karena itu disebut sel-sel kromofob. Pewarnaan yang sering dipakai adalah

carmosin dan eritrosyn. Sel foli-kular adalah sel-sel berfolikel.

Hipofise menghasilkan hormon tropik dan nontropik, hormon tropik akan

mengontrol sintesa dan sekresi hormon kelenjar sasaran sedangkan hormon

nontropik akan bekerja langsung pada organ sasaran. Kemampuan hipofise

Page 11: Fisiologi Sistem Endokrin.doc

dalam mempengaruhi atau mengontrol langsung aktivitas kelenjar endokrin lain

menjadikan hipofis edijuluki master of gland.

Adalah suatu kelenjar endokrin yang terletak didasar tengkorak yang

memegang peranan penting dalam sekresi hormon dari semua organ-organ

endokrin. Kelenjar ini dikatakan sebagai kelenjar pemimpin, sebab hormon-

hormon yang dihasilkannya dapat mempengaruhi pekerjaan kelenjar lainnya.

Kelenjar hipofisis terdiri dari dua lobus, yakni :

Lobus anterior ( Adeno hipofisis ) . Menghasilkan sejumlah hormon yang

bekerja sebagai zat pengendali produksi dari semua organ endokrin yang

lain.

a. Hormon Somatotropik, mengendalikan pertumbuhan tubuh

b. Hormon Tirotropik, mengendalikan kegiatan kelenjar tiroid dalam

menghasilkan hormon tiroksin.

c. Hormon Adrenokortikotropik ( ACTH ), mengendalikan kelenjar

suprarenal dalam menghasilkan kortisol yang berasal dari korteks.

d. Hormon Gonadotropik, berasal dari Follicle Stimulating Hormone

( FSH) yang merangasang perkembangan folikel dekraf dalam ovarium

dan pembentukan spermatozoa dalam testis.

e. Luteinizing Hormone (LH), mengendalikan sekresi estrogen dan

progesteron dalam ovarium dan testosteron dalam testis. Luteinizing

Hormone ( Interstisial Cell Stimulating Hormone = ICSH )

Lobus posterior disebut juga neurohipofise. Mengeluarkan dua jenis

hormon:

a. Hormon Antidiuretik ( ADH ),mengatur jumlah air yang keluar melalui

ginjal membuat kontraksi otot polos ADH disebut juga hormon pituitrin.

b. Hormon Oksitosin merangsang dan menguatkan kontraksi uterus sewaktu

melahirkan dan mengeluarkanb air susu sewaktu menyusui .Kelenjar

hipofise terletak didasar tengkorak,didalam fosa hipofise tulaang spenoid.

Page 12: Fisiologi Sistem Endokrin.doc

3. Kelenjar Tiroid

Kelenjar tyroid terletak pada leher bagain depan, tepat dibawah kartilago

krikoid, di samping kiri dankanan rachea. Pada orang dewasa beratnya kira-ira

18 gram. Kelenjar ini terdiri atas dua lobus yaitu lobus kiri dan kanan yang

dipisahkan oleh isthmus. Masing-masing lobus kelenjar ini mempunyai

ketebalan kurang lebih 2 cm, lebar 2.5 cm dan panjang 4 cm. Tiap-tiap lobus

mempunyai lobus mempunyai lobuli yang di masing-masin lobuli terdapat

rongga yang berisi koloid dimana hormon-hormon disintesa. Kelenjar tyroid

mendapat supali darah dari arteri tyroidea superior dan arteri tyroidea inferior.

Arteri tiroidea superior merupakan percabangan dari arteri karotis eksternal dan

arteri tyridea inferior merupakan percabangan dari arteri subklavia.

Lobus kanan kelenjar tyroid mendapat suplai darah ynag lebih besar

dibandingkan dengan lobus kiri. Dipersarafi oleh saraf adrenergik dan

kolinergik. Saraf adrenegik berasal dari ganglia servikalis dan kolinergik berasal

dari nervus vagus.

Kelenjar tyroid menghasilkan tiga jenis hormon yaitu T3, T4 dan sedikit

Tirokalsitonin. Hormon T3 dan T4 dihasilkan oleh folikel sedangkan

tirokalsitonin dihasilkan oleh parafolikuler.

Mengatur pertukaran zat/metabolisme dalam tubuh dan mengatur

pertumbuhan jasmani dan rohaani. Struktur kelenjar tiroid terdiri atas sejumlah

besar vesikel yang dibatasi oleh epitelium silindeer, disatukan oleh jaringan ikat.

Sel-selnya mengeluarkan serat cairan yang bersifat lekat yaitu, koloid tiroid yang

mengandung zat senyawa yodium dan dinamakan hormon tiroksin. Sekret ini

mengisi vesikel dan dari sini berjalan ke aliran darah baik langsung maupun

melalui saluran limfe .Fungsi kelenjar tiroid dari :

1. Bekerja sebagai perangsang proses oksidasi

2. Mengatur penggunaan oksidasi

3. Mengatur pengeluaran karbondioksida

4. Metabolik dalam hal pengaturan susunan kimia dalam jaringan

5. Pada anak mempengaruhi perkembangan fisik dan mental

Page 13: Fisiologi Sistem Endokrin.doc

Hipofungsi dapat menyebabkan penyakit kretimismus dan penyakit

miksedema. Hiper fungsi menyebabkan penyakit eksotalmik goiter. Sekresi

tiroid diatur oleh sebuah hormon dari lobus anterior kelenjar hipofise yaitu

hormon tirotropiki. Fungsi kelenjar tiroid sangat erat bertalian dengan kegiatan

metabolik dalam hal pengaturan susunan kimia dan jaringan bekerja sebagai

perangsang proses oksidasi mengatur penggunaan oksigen dan pengeluaran

karbondioksida.

Hipofungsi hipotiroidisme bila kelenjar tiroid kurang mengeluarkan

sekret pada waktu bayi mengakibatkan suatu keadaan yang dikenal sebagai

kretimisme berupa hambatan pertumbuhan mental dan fisik, pada orang dewasa

kekurangan sekresi menyebabkan miksedema proses metabolik mundur dan

terdapat kecendrungan untuk bertambah berat, geraknya lambat, cara berfikir

dan berbicara lamban, kulit menjadi tebel dan keringat, rambut rontok, suhu

badan di bawah normal dan denyut nadi perlahan. Hipersekresi, penambahan

sekresi kelenjar tiroid disebut hipertiroid dimana semua gejalanya merupakan

kebalikan dari miksedema yaitu : kecepatan metabolisme meningkat, suhu tubuh

tinggi, berat badan turun, gelisah, mudah marah, denyut nadi naik.

4. Kelenjar Paratiroid

Di setiap sisi kelenjar tiroid terdapat dua kelenjar kecil, yaitu kelenjar

paratiroid, didalam leher. Sekresi paratiroid, yaitu hormon paratiroid, mengatur

metabolisme zat kapur dan mengendalikan jumlah zat kapur didalam darah dan

tulang.

Hipoparatiroidisma, terjadinya kekurangan kalsium didalam darah atau

hipokalsemia mengakibatkan keadaan yang disebut tetani, dengan gejala khas

kejang dan konvulsi, khususnya pada tangan dan kaki yang disebut karpofedal

spasmus : simptom-simptom ini dapat cepat diringankan dengan pemberian

kalsium.

Page 14: Fisiologi Sistem Endokrin.doc

Hiperparatiroidisma/over-aktifitas kelenjar, biasanya ada sangkut

pautnya dengan pembesarannya (tumor) kelenjar. Keseimbangan distribusi

kalsium terganggu, kalsium dikeluarkan kembali dari tulang dan dimasukkan

kembali kedalam serum darah, dengan akibat terjadinya penyakit tulang dengan

tanda-tanda khas bahwa beberapa bagian keropos, yang dikenal sebagai osteitis

filorosa sistika, karena terbentuk kista pada tulang. Kalsiumnya diendapkan di

dalam ginjal dan dapat menyebabkan batu ginjal dan kegagalan ginjal.

5. Kelenjar Timus

Terletak didalam torax, kira-kira pada ketinggian bifurkasi trakhea.

Warnanya kemerah-merahan dan terdiri atas dua lobus. Fungsinya mengaktifkan

pertumbuhan badan dan mengurangi aktifitas kelenjar kelamin.

6. Kelenjar Supra Renalis/Adrenal

Kelenjar adrenal jumlahnya ada dua, terdapat pada bagian atas dari ginjal

kiri dan kanan. Kelenjar ini terbagi atas dua bagian, yaitu :

a. Bagian luar yang berwarna kekuningan yang menghasilkan kortisol yang

disebut korteks.

b. Bagian medula yang menghasilkan adrenalin (epiriefrin) dan noradrenalin

(non epinefrin).

Zat-zat tadi disekresikan di bawah pengendalian sistem persyarafan

simpatis. Sekresinya bertambah dalam keadaan emosi, seperti marah dan takut

serta dalam keadaan asfiksia dan kelaparan. Adrenalin membantu metabolisme

karbohidrat dengan jalan menambah pengeluaran glukosa dari hati. Beberapa

hormon terpenting yang disekresikan oleh korteks adrenal adalah Hidrokortison,

Aldosteron dan Kortikosteron. Semuanya bertalian erat dengan metabolisme,

pertumbuhan fungsi ginjal dan kondisi otot. Pada insufiesiensi adrenal (panyakit

addison) pasien menjadi kurus dan nampak sakit paling lemah, terutama karena

tidak adanya hormon ini, sedangkan ginjal gagal menyimpan namun dalam

jumlah terlampau banyak, penyakit ini diobati dengan kortison.

Page 15: Fisiologi Sistem Endokrin.doc

Fungsi kelenjar suprarenalis bagian korteks terdiri dari :

a. Mengatur keseimbangan air, elektrolit dan garam-garam

b. Mengatur dan mempengaruhi metabolisme lemak, hidrat arang

dan protein

c. Mempengaruhi aktifitas jaringan limfoid

Fungsi kelenjar suprarenalis bagian medula terdiri dari :

a. Vaso konstriksi pembuluh darah perifer

b. Relaksasi bronkus

c. Konraksi selaput lendir dan arteriole pada kulit sehingga

berguna untuk mengurangi pendarahan pada operasi kecil

7. Kelenjar Pienalis ( Epifise )

Kelenjar ini terdapat di dalam otak, di dalam ventrikel berbentuk kecil

merah seperti sebuah cemara. Terletak dekat korpus. Fungsinya belum diketahui

dengan jelas, kelenjar ini menghasilkan sekresi interna dalam membantu

pankreas dan kelenjar kelamin.

8. Kelenjar Pankreatika

Terdapat pada belakang lambung di depan vertebra lumbalis I dan II

terdiri dari sel-sel alfa dan beta. Sel alfa menghasilkan hormon glukagon

sedangkan sel-sel beta menghasilkan hormon insulin. Fungsi hormon insulin :

mengendalikan kadar glukosa bila digunakan sebagai pengobatan, memperbaiki

kemampuan sel tubuh untuk mengobservasi dan menggunakan lemak.

Kepulauan Langerhans

Pulau-pulau Langerhans berbentuk oval tersebar diseluruh pankreas

Dalam tubuh manusia terdapat 1-2 juta pulau Langerhans. Sel dalam pulau ini

dapat dibedakan atas dasar granulasi dan pewarnanannya, separuh dari sel ini

mensekresi insulin, yang lain menghasilkan polipeptida dari pankreas diturunkan

pada bagian eksokrin pankreas. Fungsi kepulauan Langerhans adalah sebagai

Page 16: Fisiologi Sistem Endokrin.doc

unit ekskresi dalam pengeluaran homeostatik nutrisi, menghambat sekresi

insulin, glikogen dan polipeptida pankreas, serta menghambat sekresi glikogen.

9. Kelenjar kelamin

Kelenjar testika = terdapat pada pria terletak pada skrotum menghasilkan

hormon testosteron. fungsi hormon testos teron yaitu menentukan sifat

kejantanan, misalnya adanya jenggot, kumis, jakun dan lain-lain. Serta

menghasilkan sel mani (Spermatozoid). Mengontrol pekerjaan seks sekunder

pada laki-laki.

Kelenjar Ovarika = terdapat pada wanita, terletak pada ovarium

disamping kiri dan kanan uterus. Menghasilkan hormon progesteron dan

estrogen, hormon ini dapat mempengaruhi pekerjaan uterus serta memberikan

sifat kewanitaan, misalnya pinggul yang besar, bahu sempit dan lain-lain.

Guyton and Hall, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9, Jakarta EGC; 1995

Hudak, Gallo, Keperawatan Kritis Volume I; Pendekatan Holistik, Edisi VI, Jakarta, EGC; 2000

Ignatavicius, Workman and Mishler, Medical Surgical Nursing a Nursing Process Aproach, Vol 3, W. B. Saunder’s Company; 1995

Kozier, Fundamental of Nursing; Concept, Process and Practice, Addison Wesley Publishing Company, Philadelphia; 1991

Long, Barbara, C, Perawatan Medikal Bedah; Suatu Pendekatan Proses Keperawatan , Yayasan IAPK Padjajaran Bandung, Bandung; 1996

Luckman and Sorrensen’s, Medical Surgical Nursing Apsychophysiology Approach, Fourth Edition, Vol 1, W. B. Sounder’s Company; 1993

Monahan and Neighbors, Medical Surgical Nursing For Clinical Practice, Vol 3, W. B. Saunder’s Company; 1998

R. Hotma, Asuhan keperawatan pada Gangguan Endokrin, Jakarta; EGC; 2003

Smletzer, Suzzane, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Vol 3, EGC; Jakarta; 1997

Page 17: Fisiologi Sistem Endokrin.doc
Page 18: Fisiologi Sistem Endokrin.doc

DAFTAR PUSTAKA

1. BUKU AJAR FISIOLOGI KEDOKTERAN, EDISI 9

OLEH : GUYTON DAN HALL

PENERBIT BUKU KEDOKTERAN, EGC

2. ANATOMI FISIOLOGI UNTUK SISWA PERAWAT, EDISI 2

OLEH : DRS. H. SYAIFUDDIN B. Ac

PENERBIT BUKU KEDOKTERAN, EGC

3. ANATOMI DAN FISIOLOGI UNTUK PARAMEDIS

OLEH : EVELYN. C. PEARCE

PENERBIT PT. GRAMEDIA PUSTAKA UMUM

Page 19: Fisiologi Sistem Endokrin.doc
Page 20: Fisiologi Sistem Endokrin.doc

MAKALAH

Dosen : Yeni Srimulyani, S.Kep

DISUSUN OLEH :DISUSUN OLEH :

KELOMPOK IV

Murwani AstutiResty Lusiana

Siti ParyatiErna Susanti

Titin PuspitasariEka Rosa IndahwatiMa’rifatul Hasanah

Estika LindayaniRia Okfriday

Suhartini

AKADEMI KEPERAWATAN YATNA YUANA LEBAKAKADEMI KEPERAWATAN YATNA YUANA LEBAKTAHUN 2003 / 2004TAHUN 2003 / 2004