fisiologi payudara
TRANSCRIPT
-
8/3/2019 FISIOLOGI PAYUDARA
1/3
FISIOLOGI PAYUDARA
PERKEMBANGAN PAYUDARA
Hormon Estrogen + deposit lemak
Merangsang pertumbuhan kelenjar mammaria payudara untuk memberikan massa
dan ini akan meningkat selama keadaaan estrogen tinggi pada kehamilan.
Hormon Progesteron
Perkembangan akhir payudara menjadi organ yang menyekresi air susu juga
memerlukan progesteron. Dan ini akan secara sinergistik dengan estrogen.
Hormon pertumbuhan, Prolaktin, Insulin dan Glukokortikoid adrenal
Berfungsi memperlancar pembentukkan ASI
PROSES LAKTASI
Produksi ASI Hormon Prolaktin
Pengeluaran ASI Hormon Oksitoksin
KONSENTRASI HORMON
-
8/3/2019 FISIOLOGI PAYUDARA
2/3
Kita melihat gambar diatas bahwasanya kadar estrogen, progesteron dan prolaktin sebelum masa
kelahiran terjadi peningkatan yang signifikan. Peningkatan tentunya berperan dalam masa
kehamilan ibu, yang dimana estrogen dan progesteron memerankan fungsinya untuk
perkembangan payudara seorang ibu dan juga memberikan ketebalan pada endometrium seorang
ibu, dan ini semuanya disiapkan buat si kecil baik sebelum kelahiranya maupun setelah
kelahiranya.
Plasenta sewaktu masa kehamilan ibu juga mensekresi sejumlah besar human chorionic
somatommotropin, yang dimana hal ini menyokong prolaktin dari hipofisis ibu selama
kehamilan. Sebearnya sewaktu pengeluaran hormon prolakti akan memberikan respon tubuh
untuk mengeluarkan cairan berupa colostrum ( yaitu cairan yang mengandung protein dan
laktosa dalam kosentrasi yang sama seperti air susu, tetapi kolostrum disini hampir tidak
memiliki lemak dan juga pembentukanya tidak secepat pembentukan prolaktin setelah kelahiran
bayi.
Pada saat itu terjadi pengeluaran kolostrum semasa kehamilan ibu namun beberapa millilitercairan saja yang disekresikan setiap hari.
Setelah bayi dilahirkan, hilangnya sekresi estrogen dan progesterion dari plasenta yang tiba2
memungkinkan efek laktogenik prolaktin dari kelenjar hipofisis ibu untuk mengambil peran
dalam produksi air susu dan dala m1 sampai beberapa hari kemudian kelenjar payudara mulai
menyekresikan air susu dalam jumlah besar sebagai pengganti kolostrum dan pengeluaran ini
membutuhkan hormon-hormon yang adekuat seperti yang sebelumnya telah dijelaskan.
Setelah beberapa hari akan terjadi penurunan kadar basal sekresi prolaktin seperti sewaktu ibu
tidak hamil, akan tetapi penurunan ini tidak berlangsung lama karena setiap kali ibu menyusuia bayinya, sinyal saraf dari putting susu ke hipothalamus akan menyebabkan lonjakan kembali
sebesar 10 sampai kali lipat yang berlangsung kurang lebih 1 jam yang ditunjukkkan gambar.
Prolaktin ini tentunya bekerja pada payudara ibu untuk mempertahankan kelenjar mammaria
agar menyekresi air susu ibu ke dalam alveoli untuk periode laktasi berikutnya.
PERANAN HORMON OKSITOKSIN
Sewaktu bayi nyusu ke ibunya akan terjadi rangsangan dari payudara dan sampai ke
otak untuk memberikan repon untuk mengeluarkan hormon Oksitosin selain hormon
Prolaktin. Hormon Oksitosin diproduksi lebih cepat daripada Prolaktin. Hormon ini
juga masuk ke dalam aliran darah menuju payudara. Di payudara, hormon Oksitosin
ini merangsang sel-sel otot untuk berkontraksi. Kontraksi ini menyebabkan ASI hasil
produksi sel-sel pembuat susu terdorong mengalir melalui pembuluh menuju muara
saluran ASI. Kadang-kadang, bahkan ASI mengalir hingga keluar payudara ketika bayi
sedang tidak menyusu. Mengalirnya ASI ini disebut refleks pelepasan ASI.
-
8/3/2019 FISIOLOGI PAYUDARA
3/3
Produksi Hormon Oksitosin bukan hanya dipengaruhi oleh rangsangan dari payudara.
Hormon oksitosin juga dipengaruhi oleh pikiran dan perasaan ibu. Jadi ketika ibu
mendengar suara bayi, meskipun mungkin bukan bayinya, ASI dapat menetes keluar.
Suara tangis bayi, sentuhan bayi, atau ketika ibu berpikir akan menyusui bayinya, atau
bahkan ketika ibu memikirkan betapa sayangnya kepada sang bayi, ASI dapat menetes
keluar.
REFRENSI
Buku ajar FISIOLOGI KEDOKTERAN Edisi 11, Arthur C. Guyton dan John E. Hall, PhD