fisiologi jantung
DESCRIPTION
iuytfTRANSCRIPT
Fisiologi Jantung
Setiap denyut jantung mempunyai dua fase (tahap), systole ketika jantung memompa atau
berkontraksi dan diastole ketika bilik-bilik jantung diisi dengan darah pada saat otot jantung
berelaksasi. Adapun proses sirkulasi darah pada jantung yaitu:
- Darah memasuki atrium kanan dari tubuh melalui vena cava superior dan vena cava
inferior yang banyak mengandung CO2.
- Atrium kanan berkontraksi sehingga darah masuk ke dalam ventrikel kanan melalui katup
trikuspid.
- Denyut jantung systolic mengirim darah melalui klep pulmonary, yang memisahkan
ventrikel kanan dan arteri pulmonary, ke paru-paru.
- Didalam paru, oksigen diantar ke sel-sel darah merah dan karbon dioksida, produk
limbah dari metabolisme, dikeluarkan.
- Darah yang mengandung oksigen kembali ke atrium kiri.
- Atrium kiri berelaksasi sehingga darah mengalir melalui klep mitral ke dalam ventrikel
kiri.
- Denyut jantung sistolik menyebabkan ventrikel kiri jantung berkontraksi dan mengirim
darah melalui klep aorta yang memisahkan ventrikel kiri dan aorta.
- Darah keluar melalui aorta ke seluruh tubuh mengantar oksigen ke jaringan-jaringan
tubuh.
.
Kelainan Jantung Akibat Penyakit Jantung Bawaan
PJB atau penyakit jantung bawaan adalah penyakit yang dibawa oleh anak sejak ia
dilahirkan akibat proses pembentukan jantung yang kurang sempurna. Proses pembentukan
jantung ini terjadi pada awal pembuahan (konsepsi). Pada waktu jantung mengalami proses
pertumbuhan di dalam kandungan, ada kemungkinan mengalami gangguan. Gangguan
pertumbuhan jantung pada janin ini terjadi pada usia tiga bulan pertama kehamilan, karena
jantung terbentuk sempurna pada saat janin berusia empat bulan
Jenis-jenis PJB, yaitu :
1. PJB Non Sianotik
Penyakit Jantung Bawaan (PJB) non-sianotik adalah kelainan struktur dan fungsi jantung yang
dibawa lahir yang tidak ditandai dengan sianosis; misalnya lubang di sekat jantung sehingga
terjadi pirau dari kiri ke kanan, kelainan salah satu katup jantung dan penyempitan alur keluar
ventrikel atau pembuluh darah besar tanpa adanya lubang di sekat jantung. Masing-masing
mempunyai spektrum presentasi klinis yang bervariasi dari ringan sampai berat tergantung pada
jenis dan beratnya kelainan serta tahanan vaskuler paru.
a. Ven t r i cu l a r Sep t a l De fec t (VSD)
Pada VSD besarnya aliran darah ke paru ini selain tergantung pada besarnya
lubang, juga sangat tergantung pada tingginya tahanan vaskuler paru. Makin rendah
tahanan vaskuler paru makin besar aliran pirau dari kiri ke kanan. Pada bayi baru lahir
dimana maturasi parubelum sempurna, tahanan vaskuler paru umumnya masih tinggi dan
akibatnya aliran pirau dari kiri ke kanan terhambat walaupun lubang yang ada cukup
besar. Tetapi saat usia 2 – 3 bulan dimana proses maturasi paru berjalan dan mulai
terjadi penurunan tahanan vaskulerparu dengan cepat maka aliran pirau dari kiri ke kanan
akan bertambah. Ini menimbulkanbeban volume langsung pada ventrikel kiri yang
selanjutnya dapat terjadi gagal jantung. Ada tiga tipe dalam defek septum ventrikel 1.
- Perimembransena : lubang di sekat ventrikel tepat di bawah katup aorta
- Muskular : lubang pada otot-otot sekat
- Suprakristal : lubang yang berada di bawah katup pulmonalis dan berhubungan dengan
jalur jalan keluar ventrikel kanan
b. Pa t en t Duc tus Ar t e r i o sus (
PDA
)
15
Pada
PDA
kecil umumnya anak asimptomatik dan jantung tidak membesar. Sering ditemukan secara
kebetulan saat pemeriksaan rutin dengan adanya bising kontinyu yang khas seperti suara mesin (
machinery murmur
) di area pulmonal, yaitu di parasternal sela iga 2
–
3kiri dan di bawah klavikula kiri. Tanda dan gejala adanya aliran ke paru yang berlebihan pada
PDA \
yang besar akan terlihat saat usia 1
–
4 bulan dimana tahanan vaskuler paru menurun dengan cepat. Nadi akan teraba jelas dan keras
karena tekanan diastolik yang rendah dan tekanan nadi yang lebar akibat aliran dari aorta ke
arteri pulmonalis yang besar saat fase diastolik. Bila sudah timbul hipertensi paru, bunyi jantung
dua komponen pulmonal akan mengeras dan bising jantung yang terdengar hanya fase sistolik
dan tidak kontinyu lagi karena tekanan diastolik aorta dan arteri pulmonalis sama tinggi sehingga
saat fase diastolik tidak ada pirau dari kiri ke kanan. Penutupan PDA secara spontan segera
setelah lahir sering tidak terjadi pada bayi prematur karena otot polos duktus belum terbentuk
sempurna sehingga tidak responsif vasokonstriksi terhadap oksigen dan kadar prostaglandin E2
masih tinggi. Pada bayi prematur ini otot polos vaskuler paru belum terbentuk dengan sempurna
sehingga proses penurunan tahanan vaskuler paru lebih cepat dibandingkan bayi cukup bulandan
akibatnya gagal jantung timbul lebih awal saat usia neonatus.
c.
A t r i a l Sep t a l De fec t
(
ASD
)
Pada
ASD
presentasi klinisnya agak berbeda karena defek berada di septum atrium dan aliran dari kiri ke
kanan yang terjadi selain menyebabkan aliran ke paru yang berlebihan juga menyebabkan beban
volum pada jantung kanan. Kelainan ini sering tidak memberikan keluhan pada anak walaupun
pirau cukup besar, dan keluhan baru timbul saat usia dewasa. Hanya sebagian kecil bayi atau
anak dengan
ASD
besar yang simptomatik dan gejalanya sama seperti pada umumnya kelainan dengan aliran ke
paru yang berlebihan yang telah diuraikan di atas. Auskultasi jantung cukup khas yaitu bunyi
jantung dua yang terpisah lebardan menetap tidak mengikuti variasi pernafasan serta bising
sistolik ejeksi halus di areapulmonal. Bila aliran piraunya besar mungkin akan terdengar bising
diastolik di parasternalsela iga 4 kiri akibat aliran deras melalui katup trikuspid. Simptom dan
hipertensi paru umumnya baru timbul saat usia dekade 30
–
40 sehingga pada keadaan ini mungkin sudah terjadi penyakit obstruktif vaskuler paru.
Job Board
About
Press
Blog
People
Terms
Privacy
Copyright
We're Hiring!
Help Center
Find new research papers in:
Physics
Chemistry
Biology
Health Sciences
Ecology
Earth Sciences
Cognitive Science
Mathematics
Computer Science
Engineering
Academia © 2015