fisika kelas x besaran vektor
DESCRIPTION
Fisika kelas X besaran vektorTRANSCRIPT
BESARAN VEKTOR
Nama anggota :
M. Miftahul RizqiM. Aditya NugrahaM.Rizky Pahlawan
Ningrum HandayaniNurul Hasanah
Putri Tamania. R
BESARAN SKALAR• Besaran skalar adalah besaran yang
hanya memiliki nilai dan tidak memiliki arah.• contoh: waktu, suhu, panjang, luas,
volum, massa
BESARAN VEKTOR• Besaran vektor adalah besaran memiliki nilai
dan arah.• Syarat untuk menyatakan besaran vektor,
harus menggunakan nilai (angka) dan disebutkan arahnya.
• Contoh besaran vektor : perpindahan, kecepatan, percepatan, gaya, momentum anguler dalam atom dan struktur molekul.
NOTASI VEKTOR• -Di buku cetak biasanya ditulis dalam huruf
kapital dan dicetak tebal (Bold), contoh : A, B, atau C.
• -Tulisan tangan di lambangkan dengan huruf kecil diberi anak panah diatasnya.
• -Dapat dilambangkan dua huruf dan tanda anak panah diatasnya.
• -Di buku cetak juga bisa ditulis huruf kapital dgn menggunakan huruf miring (italic), contoh : A, B, C.
• -Dengan tulisan tangan dapat dinyatakan dgn sebuah huruf kapital disertai anak panah diatasnya beserta tanda harga mutlak.
RESULTANResultan beberapa vektor sejenis, misalnya vektor gaya adalah suatu vektor yang mempunyai akibat yang sama dengan akibat semua itu.
PENJUMLAHAN• Penjumlahan vektor secara
grafik (metode poligon). Untuk menjumlahkan vektor A dengan vektor B, lukislah B dengan ekornya berada di kepala A. Jumlah vektor A + B adalah vektor R yang menghubungkan ekor A dengan kepala B
• Urutan mana yang harus digambar dahulu, A atau B tidak penting sehingga pada penjumlahan vektor berlaku hukum komutatif
A+B=B+A
A + B
R
A = R B
METODE JAJARGENJANG
Metode Jajargenjang umtuk menjumlahkan dua buah vektor. Resultan dua vektor yang berpotongan adalah diagonal jajargenjang dengan kedua vektor tersebut sebagai sisi jajargendang, dan ekor resultan R berimpit dengan ekor kedua vektor tersebut
- - - - - - - - - - -R
B
A
PENGURANGAN VEKTOR
Selisih vektor: untuk mendapatkan selisih A-B, baliklah arah B dan tentukanlah jumlah vektor jumlah vektor A dan –B, sebab A – B = A + (-B)
A A – B =
D=A-B –B
METODE ANALITIS
Metode analitis dalam menentukan besar dan arah vektor resultan ada dua metode dengan menggunakan rumus kosinus dan sinus.
Menentukan resultan vektor menggunakan rumus Kosinus
KeteranganR : resultan vektorF1 : Vektor pertamaF2 : Vektor kedua
: sudut apit antara dua vektor
R
Menentukan resultan vektor menggunakan rumus Sinus
= =
Batas besar resultan dua buah vektor bukan nol. Besar resultan paling besar jika kedua vektor berlawanan arah, sehingga
batas besar resultan dua buah vektor dapat dinyatakan oleh persamaan berikut :
l -R- lR dan R