fishcollab - ccres.net · latar belakang: mengapa kita memerlukan alat bantu ini? 4 2.1 kolaborasi...

40
FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir Ditulis oleh Helen Ross, Dedi S Adhuri, Ali Yansyah Abdurrahim, Andi Penrang, Andi Rismayani dan Andi Ismainna Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services Project

Upload: vanngoc

Post on 14-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

FishCollabAlat bantu untuk mendukung

kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir

Ditulis oleh Helen Ross Dedi S Adhuri Ali Yansyah Abdurrahim Andi Penrang Andi Rismayani dan Andi Ismainna

Capturing Coral Reef and RelatedEcosystem Services Project

DAFTAR ISI

Bagaimana mengutip publikasi ini

Ross H Adhuri DS Abdurrahim AY Penrang A Rismayani A amp Ismainna A 2018 FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services Project wwwccresnet

Publikasi ini melengkapi publikasi berikut Abdurrahim AY Ross H Rismayani A Ismainna A amp Adhuri DS 2018 Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang Para champion dan strategi mereka dari Selayar Indonesia Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services Project wwwccresnet

Ucapan terima kasih

Penulis ingin berterima kasih kepada semua yang telah berpartisipasi dalam pembuatan alat bantu ini terutama masyarakat Selayar Indonesia yang menjadi tuan rumah kegiatan ini Kami berterima kasih kepada Paula Bradley atas bantuan penyuntingannya dan Mark Paterson atas nasihatnya untuk isi Alat Bantu ini

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir

1 Pendahuluan tentang alat bantu FishCollab 111 Siapa yang dapat menggunakan alat bantu ini 1

12 Keterampilan apa yang diperlukan untuk menggunakannya 1

13 Bagaimana pembuatannya 1

14 Apa yang ada di dalam alat bantu ini 3

15 Profil para champion Selayar untuk perlindungan wilayah pesisir 3

16 Mengadaptasi alat bantu 3

2 Latar belakang mengapa kita memerlukan alat bantu ini 421 Kolaborasi dalam mengelola sumber daya alam 4

22 Alasan menerapkan alat bantu 6

3 Prosedur diagnosis partisipatif diagram lsquotulang ikanrsquo 831 Bagaimana menerapkan setiap komponen FishCollab 8

32 Mengenalkan diagram tulang ikan 8

33 Kepala ikan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif 8

34 Ekor ikan Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir (perikanan) yang adaptif 9

35 Tulang belakang Pertemuan diagnosis partisipatif pengamatan peserta kegiatan 9

36 Diagram tulang ikan komponen yang menyusun diagnosis partisipatif 15

4 Faktor yang mendukung dan tantangan contoh dari Selayar 31

5 Saran untuk pengukuran 34

6 Referensi 36

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 1

GAMBAR 1 Selayar Indonesia gambar yang diperbesar menunjukkan daerah bagian tengah dan utara dari pulau utama

SELAYAR

1 PENDAHULUAN TENTANG ALAT BANTU FISHCOLLAB

Alat bantu ini dirancang untuk membantu pemerintah masyarakat dan organisasi non-pemerintah (LSM) dalam menjalankan agenda partisipatif dalam mengidentifikasi pilihan yang ada seputar peluang tantangan dan pengelolaan demi membantu perkembangan penggunaan sumber daya kelautan dan penghidupan secara berkelanjutan Karena pemerintah dan masyarakat saling bergantung pada satu sama lain untuk keberhasilan pengelolaan wilayah pesisir alat bantu ini dirancang untuk membantu menghubungkan berbagai pihak baik yang berada di ranah tata kelola formal maupun adat serta untuk mendorong kolaborasi

11 Siapa yang dapat menggunakan alat bantu iniAlat bantu ini dapat digunakan

bull untuk membantu pemerintah masyarakat dan LSM untuk berkolaborasi (bekerja sebagai mitra) dalam pengelolaan wilayah pesisir

bull di dalam proses keterlibatan masyarakat atau pemangku kepentingan

Alat bantu ini dapat dikombinasikan dengan alat bantu yang disusun proyek Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) lain untuk menangani masalah tertentu (lihat wwwccresnet) Misalnya alat bantu ini dapat dikombinasikan dengan perspektif masyarakat dan keluaran dari model ilmiah ketika merancang daerah perlindungan laut yang memenuhi berbagai kriteria baik ilmiah pemerintah dan masyarakat mdash sehingga dapat diterima dan mendapat dukungan dari semua pihak

Kami menamakannya FishCollab untuk memadukan diagram lsquotulang ikanrsquo dengan penekanan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat untuk mencapai tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir yang baik

12 Keterampilan apa yang diperlukan untuk menggunakannyaKami membuat alat bantu ini agar dapat semudah mungkin digunakan oleh pengguna baru Akan membantu jika ada anggota tim Anda yang memiliki keterampilan fasilitasi (misalnya mereka dapat memfasilitasi rapat inklusif yang membuat semua peserta merasa nyaman menyampaikan pendapat masing-masing) Jika tidak ada anggota tim yang memiliki keterampilan ini atau fasilitator andalan Anda ingin bebas ikut serta dalam diskusi atau peserta lain tidak nyaman dengan fasilitasi oleh salah satu pihak mdash pertimbangkan untuk pertimbangkan untuk mengajak fasilitator independen atau meminta bantuan dari organisasi lain

bull Tim fasilitator dapat bekerja dengan baik jika ada satu anggotanya yang memiliki keterampilan fasilitasi yang baik untuk memastikan kelancaran proses diskusi dan anggota lainnya yang memiliki pengetahuan mendalam tentang materi yang didiskusikan seperti perikanan dan penangkapan ikan

Sebagian dari alat bantu ini bergantung pada metode penelitian yang disebut lsquopengamatan pesertarsquo Jika tim yang bekerja tidak memiliki keterampilan yang diperlukan untuk menerapkan metode ini atau tidak punya cukup waktu untuk mengumpulkan informasi pendukung bisa dipertimbangkan untuk meminta bantuan universitas atau LSM Mereka yang memiliki latar belakang antropologi sosiologi dan geografi kemungkinan besar terlatih menggunakan metode ini

13 Bagaimana pembuatannyaAlat bantu ini telah disusun melalui proses kolaboratif dengan sejumlah masyarakat (desa) dan pemerintah kabupaten (dinas perikanan) di Selayar Indonesia Timur (lihat Gambar 1)

Desa Bungaiya

Desa Barat Lambongan

Desa Buki

Desa Barugaiya

Desa Parak Benteng Utara

Desa Bontosunggu

Desa Bontoborusu

Desa Patikarya

0 25 5 75 10 125 15km

Desa PamatataDesa TaneteDesa Kayu Bauk

Desa Bontonasaluk

Desa Bontolebang

Desa Kahu-kahu

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir2

KOTAK 1A PROFIL SELAYAR

Kepulauan Selayar adalah kepulauan di Sulawesi bagian Selatan Indonesia Timur (lihat Gambar 1) Berlokasi di lintang selatan 5042rsquo mdash 7035rsquo dan bujur timur 120015rsquo mdash 122030rsquo dipisahkan dari pulau Sulawesi oleh Selat Makassar Kepulauan ini memiliki luas wilayah 1050369 km2 termasuk 135703 km2 daratan dan 914666 km2 lautan Jumlah penduduk adalah 130199 jiwa (data 2015 BPS Kapupaten Kepulauan Selayar 2016)

Kepulauan ini beriklim tropis khatulistiwa basah musim hujan berlangsung selama empat bulan (angin muson barat JanuarindashApril curah hujan mencapai 200 mm per bulan) dan lima bulan musim kemarau (angin muson timur AgustusndashNovember curah hujan lt 100 mm) musim panca roba terjadi di bulan Desember dan MeindashJuli Penangkapan ikan dibatasi oleh arah angin muson tergantung pada garis pantai mana yang ombaknya paling tenang pada suatu musim menyebabkan penghidupan alternatif atau akses menuju tempat penangkapan ikan alternatif di setiap musim menjadi penting bagi masyarakat pesisir

Sebagian besar penduduk Selayar tinggal di sepanjang garis pantai dan bergantung pada terumbu karang dan perikanan dekat pantai untuk pangan dan pendapatan Sebagian besar adalah nelayan kecil kapal ikan didominasi oleh kapal kecil tanpa mesin atau dengan mesin kecil Nelayan sebagian besar menggunakan kail dan tali pancing yang lain menggunakan perlengkapan umum seperti jaring angkat jaring insang dan rumpon (KKP 2017) Tingkat konsumsi ikan tahunan meningkat seiring dengan penambahan jumlah penduduk Terumbu karang dan sumber daya pesisir lainnya berkontribusi terhadap pertumbuhan pariwisata (ADB 2014)

GAMBAR 2 Nelayan Selayar dengan alat tangkap tradisional yang disebut lsquosogororsquo dalam bahasa lokalFoto A Y Abdurrahim

Kondisi sumber daya pesisir Selayar termasuk terumbu karangnya sudah mengalami kehancuran drastis sejak diperkenalkannya metode penangkapan ikan yang merusak Peledakan (bom) ikan diperkenalkan ke nelayan lokal oleh nelayan dari daerah lain di Sulawesi Selatan pada tahun 1980-an Penangkapan ikan dengan menggunakan sianida diperkenalkan oleh bisnis perikanan dari Hong Kong pada akhir tahun 1990-an Produktifitas jangka pendek dari penangkapan ikan menggunakan bom dan sianida serta lemahnya penegakan hukum mengakibatkan praktik penangkapan ikan yang merusak semakin meluas

Kabupaten ini merupakan rumah bagi 375 spesies ikan pelagis demersal dan ikan hias serta 4 spesies penyu (DKP Kabupaten Selayar 2011) Keanekaragaman hayati ini mengindikasikan fungsi ekologis dari ekosistem terumbu karang sebagai habitat bagi sebagian besar biota laut dangkal

Pulau utama Selayar memiliki 65 desa Desa adalah unit administratif terkecil di dalam sistem pemerintahan Indonesia Desa tidak hanya terdiri dari satu pemukiman banyak desa yang terdiri dari beberapa pemukiman atau kampung Setiap desa dipimpin oleh Kepala Desa yang dipilih oleh semua penduduk yang sudah dewasa Desa memiliki anggarannya sendiri dan berhak membuat peraturan sendiri

Banyak desa di pulau utama Selayar berpartisipasi dalam program penelitian dan pembangunan COREMAP (lihat Kotak 3D) Atas dorongan dari COREMAP 52 desa menentukan Daerah Perlindungan Laut atau DPL mereka dengan total seluas 6089 ha Luas ini mewakili proporsi yang substansial dari daerah perlindungan laut kabupaten mdash sekitar dua-pertiga dari daerah yang dilindungi di luar Taman Laut Nasional Taka Bonerate Beberapa desa juga memiliki komite masyarakat untuk pengelolaan sumber daya pesisir yang disebut sebagai Lembaga Pengelola Sumber Daya Pesisir Setelah memiliki tata kelola ini yang juga dibentuk di bawah COREMAP telah menarik perhatian masyarakat tentang perlindungan wilayah pesisir dan memberikan kejelasan fokus bagi mereka yang berkomitmen terhadap isu ini Pada beberapa kasus kepemimpinan komite pelestarian wilayah pesisir memiliki kedekatan dengan para kepala desa baik melalui kolaborasi atau karena ketua komite diangkat menjadi kepala desa

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 3

Kami mengembangkan alat bantu ini secara progresif melalui proses praktis dengan mengujicobakan prosedur diagnosis partisipatif di masyarakat sasaran melalui penyelenggaraan penelitian partisipatif dikombinasikan dengan pengamatan peserta dalam pembuatan perubahan yang dinamis Banyak aspek dari alat bantu ini seperti analisis kebijakan dan komponen penyelesaian konflik yang lahir dari permasalahan yang terungkap dalam proses partisipatif Komponen dan isi alat bantu yang potensial diidentifikasi dan diuji melalui proses partisipatif di Selayar dengan menggunakan pendekatan yang membumi untuk pengembangan alat bantu

14 Apa yang ada di dalam alat bantu iniDokumen ini menyediakan seperangkat landasan untuk menerapkan alat bantu Prinsip-prinsip ini menjelaskan gagasan utama yang mempengaruhi rancangan alat bantu Diperoleh dari penelitian dan daftar pustaka praktisi serta pengalaman penulis

Alat bantu ini terdiri dari empat bagian

1 Latar belakangBagian ini menjelaskan manfaat berkolaborasi dalam mengelola sumber daya alam serta memberikan penjelasan bagi alat bantu ini

2 Prosedur diagnosis partisipatif diagram lsquotulang ikanrsquo Prosedur diagnosis partisipatif dirancang untuk dapat digunakan di dalam pengelolaan yang adaptif mendukung pengelola sumber daya pesisir di desa atau pemerintahan danatau LSM agar bekerja bersama dalam mengidentifikasi isu dan prioritas penting dan bekerja sama untuk mencari jalan keluarnya Bagian ini memberikan masukan untuk menerapkan setiap komponen dan bagaimana tim pengembang menerapkan setiap komponen selama penelitian di Selayar

3 Faktor pendukung dan tantangan contoh dari SelayarBagian ini menjabarkan beberapa faktor penentu keberhasilan untuk mendukung tata kelola wilayah pesisir yang adaptif yang ditemukan selama proses pengembangan alat bantu di Selayar

4 Saran untuk pengukuran Bagian ini menyarankan ukuran yang dapat digunakan untuk mendukung diagnosis partisipatif

15 Profil para champion Selayar untuk perlindungan wilayah pesisir

Kami juga menghasilkan buklet terpisah yang berjudul Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka Buklet ini terdiri dari sejumlah profil dari lsquochampionrsquo perorangan yang beroperasi di tingkat desa dan pulau buklet ini juga menyoroti bagaimana orang biasa juga dapat menjadi champion untuk permasalahan tertentu Buklet ini juga menjabarkan strategi yang digunakan untuk memobilisasi perubahan di masyarakat atau pemerintah dan LSM Contoh mereka memiliki cara-cara yang inovatif untuk menghimbau orang lain agar berhenti menangkap ikan dengan cara merusak Profil-profil ini dimaksudkan untuk menginspirasi pembaca agar siapapun dapat menjadi lsquochampionrsquo untuk suatu gerakan dan memberikan gagasan

16 Mengadaptasi alat bantuPengguna dipersilahkan menggunakan bagian-bagian yang berbeda dari alat bantu ini secara terpisah karena masing-masing komponen yang berbeda dari alat bantu ini dapat bermanfaat di dalam situasi yang berbeda dan tidak semuanya sesuai untuk kasus-kasus tertentu Pengguna yang berpengalaman mungkin dapat menggabungkan bagian-bagian dari alat bantu ini dengan praktik yang sudah mereka lakukan Lebih baik menyesuaikan penggunaan alat bantu ini dengan situasi yang ada dan kepentingan dari pihak-pihak yang berkolaborasi daripada memaksakan penggunaan alat bantu ini secara menyeluruh

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir4

2 LATAR BELAKANG MENGAPA KITA MEMERLUKAN ALAT BANTU INI

Alat bantu diagnosis partisipatif ini bertujuan untuk membantu pemerintah masyarakat dan LSM untuk mengembangkan atau memperkuat pengelolaan sumber daya pesisir mereka terutama perikanan dan ekosistem laut Masalah ini berhubungan erat dengan penghidupan dan adat penduduk setempat dengan demikian kerja sama dan koordinasi masyarakatpemerintah menjadi sangat penting LSM atau organisasi kemasyarakatan dapat memainkan peran penting dalam kolaborasi atau menyediakan dukungan kepada pihak-pihak lain

21 Kolaborasi dalam mengelola sumber daya alamMeskipun ada asumsi bahwa pemerintah maupun masyarakat dapat mengelola lingkungan mereka secara sendiri-sendiri kenyataannya adalah mereka berbagi pengaruh dan tanggung jawab Karena sistem sosial-ekologis mdash sistem interaksi manusia dan lingkungan mdash merupakan hal yang kompleks dan multitingkat hal ini jarang berada dalam kendali satu insan saja Pemerintah dapat membuat kebijakan tetapi mereka bergantung pada masyarakat untuk mematuhi peraturan Masyarakat dapat melakukan banyak hal untuk mengelola lingkungan mereka terkadang menurut pengetahuan tradisional dan hukum adat tetapi masalah dapat timbul jika hukum yang berlaku bertentangan dengan peraturan pengelolaan secara adat Di sisi lain mereka juga bisa mendapatkan manfaat ketika ada pengakuan pemerintah dukungan pelaksanaan kegiatan dan pendanaan

Kenyataannya peraturan perundang-undangan dan program pemerintah tidak dapat begitu saja memaksa masyarakat untuk mengikuti tujuan mereka dan masyarakat yang tidak bersedia akan cenderung untuk menghambay upaya-upaya ini mdash terutama jika mereka tidak melihat manfaat dari upaya pelestarian Pemerintah jarang memiliki sumber daya yang cukup untuk mengelola programnya secara utuh Sementara itu terdapat banyak anggota masyarakat yang memiliki cara adat untuk mengelola sumber daya laut mereka serta bersedia untuk terus melakukannya tetapi mungkin tidak diakui pemerintah Meskipun pemerintah menghargai kontribusi mereka akan tetap ada ketidakcocokan seperti peraturan masyarakat dan peraturan pemerintah yang tidak selaras Semua ini menjadi lebih rumit karena biasanya pemerintah memiliki lebih dari satu tingkat (misalnya pusat provinsi dan kabupaten) tanggung jawab dapat dibagi dan bahkan diduplikasi antara tingkatan ini dan ketidakcocokan atau ketidakjelasan tentang tanggung jawab dapat terjadi Sementara itu ada keragaman dalam masyarakat Terlepas dari seberapa kuatpun tata kelolanya masyarakat tetap cenderung terdiri dari berbagai kelompok dan setiap orang memiliki dengan prioritasnya masing-masing Kami percaya lsquopengaruh sosialrsquo perorangan di dalam masyarakat mereka adalah suatu hal yang sering dikesampingkan ketika memikirkan pengelolaan berbasis masyarakat

Sebagai contoh hubungan antara masyarakat dan pemerintah di setiap tingkat di Indonesia saat ini menjadi rumit karena adanya pergeseran tanggung jawab pengelolaan perairan pesisir dari pemerintah kabupatenkota ke pemerintah provinsi menurut Undang-Undang No 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Karena pergeseran ini masih berjalan pemerintah provinsi masih harus membangun kapasitas dan SDM yang dibutuhkan untuk bekerja dengan masyarakat sementara mereka berada cukup jauh dari masyarakat yang kerja samanya diperlukan untuk pengelolaan perikanan dan habitat yang efektif Meskipun pemerintah kabupaten telah kehilangan tanggung jawab untuk pengelolaan perairan pesisir namun desa-desa tetap melapor ke pemerintah kabupaten menurut hierarki sistem pemerintahan Indonesia dan pemerintah kabupaten tetap bertanggung jawab atas berbagai aspek bantuan dan administrasi masyarakat serta pembangunan daerah Hal ini berarti meski pemerintah provinsi yang sekarang bertanggung jawab untuk perikanan pesisir dan perlindungan laut tetapi pemerintah kabupatenlah yang masih terus berinteraksi lansgung dengan orang-orang yang menangkap ikan dan tak jarang pula turut mengatur pengelolaan berbasis masyarakat

Banyak hal yang sudah dilakukan untuk memperkuat pengelolaan sumber daya alam berbasis masyarakat dan di beberapa tempat di dunia telah menerapkan sistem lsquopengelolaan kolaboratifrsquo (atau lsquopengelolaan bersamarsquo) atas sumber daya tertentu oleh masyarakat dan pemerintah Sebagai contoh asosiasi nelayan mungkin berkolaborasi dengan kantor pemerintah yang mengatur perikanan yang melindungi sumber daya dan membuat peraturan penggunaan Namun demikian di beberapa tempat lain pengelolaan berbasis masyarakat tidak dikenal atau tidak dihubungkan dengan tanggung jawab hukum pemerintah dalam pengelolaan Masyarakat dan pemerintah mungkin memiliki hubungan yang saling menghormati dan banyak bentuk kerja sama meskipun tidak diatur secara formal diterapkan untuk mengelola suatu daerah atau sumber daya secara bersama Ini adalah situasi di Selayar

Secara internasional sudah ada peningkatan pengakuan atas hukum adat dan pengetahuan tradisional Organisasi seperti International Union for the Conservation of Nature (IUCN) mendorong negara-negara untuk mengakui dan mengakomodir hak-hak masyarakat adat serta memberikan bantuan kebijakan dan praktis untuk masyarakat yang terlibat dalam prakarsa pelestarian dan penghidupan tradisional Di dalam sistem hukum Indonesia terutama pada masa reformasi sejak 1998 hak pengetahuan dan praktik tradisional sudah diakui dan dilindungi Akan tetapi dalam praktiknya pengakuan ini jarang diimplementasikan dengan benar

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 5

KOTAK 2A UMUM DI SELAYAR PERAIRAN DAN PERIKANAN PANTAI

GAMBAR 3 Beberapa keluarga di pantai barat laut Selayar memiliki hak untuk memasang perangkap ikan tradisional (sero) yang diatur tertulis di dalam catatan kunoFoto AY Abdurrahim

Di Selayar kami melihat dua bentuk aturan masyarakat yang lazim dan dapat diakses oleh umum tentang perairan dekat pantai dan perikanan Menurut hukum adat masyarakat pesisir memiliki hak milik bersama atas daerah perairan yang berada di sisi pantai mereka (dengan perbatasan yang diakui bersama setidak-tidaknya di masa lalu) Mereka memiliki peraturan adat tentang jenis alat tangkap yang boleh digunakan dan dimana setiap jenis alat tersebut dapat digunakan Misalnya menurut satu hukum adat yang sudah sangat tua yang tersimpan di dalam catatan kuno beraksara Makassar (lihat Gambar 3) dan kemudian dengan Bahasa Belanda beberapa keluarga di pantai barat laut Selayar berhak memasang sero (perangkap ikan yang cukup rumit mdash lihat Kotak 3I) Peraturan adat menyatakan tidak boleh ada alat tangkap lain yang boleh dipasang 60 meter dari satu sero

Tidak semua masyarakat masih mempertahankan hukum adat dengan

tegas Konflik dapat terjadi antara mereka yang percaya bahwa mereka berhak menangkap ikan dimana saja dengan cara apa saja dan masyarakat yang berusaha untuk menegakkan hukum adat untuk membatasi praktik menangkap ikan di perairan dekat mereka agar menggunakan metode yang lestari danatau membuat peraturan desa kontemporer untuk mengatur penggunaan sumber daya pesisir

Solusi bersama dan berbasis masyarakat

Solusi bersama dan berbasis masyarakat dipilih untuk mengelola sumber daya bersama Seperti yang tercermin dari istilah ini pengelolaan berbasis masyarakat dipimpin oleh masyarakat biasanya oleh satu masyarakat tunggal meskipun ada pengakuan dari sistem nasional dan internasional seperti Daerah Konservasi Adat dan Masyarakat IUCN Pengelolaan bersama dibagi antara masyarakat dan pemerintah terkadang melibatkan pengguna sumber daya lain Strukturnya sebisa mungkin melibatkan pembagian yang setara atau cenderung memberikan kendali yang lebih besar kepada pemerintah atau masyarakat Keduanya biasanya bersifat hubungan jangka panjang

Beberapa berada di bawah kesepakatan resmi sementara ada juga yang tidak Pengelolaan perikanan bersama merupakan hal yang umum dilakukan di seluruh dunia Misalnya Cinner et al (2012) meneliti 42 kasus terkait dengan terumbu karang di Kenya Tanzania Papua Nugini Indonesia dan Madagaskar Sistem ini dapat berkembang sebagai contoh seiring waktu masyarakat dapat memiliki pengaruh dan tanggung jawab yang lebih besar dalam pengaturan pengelolaan bersama

Kolaborasi adalah konsep yang luas dan lebih luwes daripada solusi bersama dan berbasis masyarakat meskipun pengelolaan bersama adalah satu bentuk kolaborasi Hal ini mengacu pada kerja sama di antara sejumlah pemangku kepentingan untuk segala jenis masalah yang tidak berada di bawah pengaruh satu pihak saja

Hak dan pengelolaan berbasis hak erat hubungannya dengan pengelolaan bersama berbasis masyarakat terutama untuk perikanan Bidang ini terfokus pada penciptaan atau pengakuan atas hak yang mengizinkan masyarakat atau organisasi untuk menggunakan sumber daya alam dengan cara tertentu di tempat tertentu Dalam konteks Indonesia pengelolaan berbasis hak lebih sering dianggap sebagai pengalihan hak pengelolaan dari pemerintah ke masyarakat atau ke organisasi nelayan tertentu Ketika kearifan tradisional tetap terjaga pemerintah Indonesia harus mengakui dan melindungi praktik ini dengan dukungan hukum Selama lebih dari satu dekade terakhir banyak LSM berusaha untuk merevitalisasi praktik pengelolaan tradisional ini dengan ilmu modern dan dukungan pihak luar

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir6

Pengelolaan sumber daya pesisir merupakan hal yang rumit karena perikanan dan sumber daya laut lainnya merupakan lsquomilik bersamarsquo yang berarti terbuka untuk semua anggota masyarakat Sistem bersama berlaku untuk sumber daya yang tidak mudah dimiliki sebagai hak milik pribadi atau milik negara Milik bersama dapat berupa akses terbuka penuh (misalnya udara untuk bernafas tidak ditentukan berdasarkan peraturan tentang akses) atau masyarakat dapat mengenakan ketentuan akses terbatas melalui peraturan yang mengatur akses dan penggunaan berkelanjutan

22 Alasan menerapkan alat bantu

Melihat pengelolaan wilayah pesisir sebagai bentuk kolaborasi antara masyarakat dan tingkatan pemerintah yang berbedaMasalah pengelolaan laut dan wilayah pesisir tidak dapat diatasi oleh masyarakat atau pemerintah saja Masing-masing memiliki tanggung jawab dan kemampuan yang berbeda-beda Prioritas untuk kerja sama ini meliputi

bull Bekerja bersama dengan saling menghormati untuk memecahkan permasalahan dan berbagi rancangan (atau bekerja sama dalam) sistem pengelolaan

bull Menyelaraskan kebijakan dan peraturan kerja sama sangat sulit dilakukan jika ada kontradiksi peraturan yang diikuti oleh setiap pihak Meskipun sulit dan mengingat keterbatasan organisasi dan budaya membuat cara kerja yang saling melengkapi menjadi ideal

Mendorong pengaturan kelembagaan yang efektif di masyarakat dan pemerintahAgar berjalan efektif pengaturan kelembagaan harus memiliki kepemilikan dan kepercayaan yang tinggi Penduduk harus mendukung secara aktif dan ingin melihatnya berfungsi

Pengaturan kelembagaan yang kuat dapat mencegah konflik dengan menawarkan kejelasan struktur dan proses untuk mengelola permasalahan yang jika terjadi sebaliknya dapat menciptakan konflik

bull Idealnya hal ini harus meliputi pengaturan untuk menghubungkan masyarakat dan berbagai tingkatan pemerintah (contoh masyarakat kabupatenkota provinsi pusat) dan antar masyarakat Pengaturan seperti ini dapat meliputi lsquopengelolaan bersamarsquo (berbagi pengelolaan sumber daya alam antara masyarakat dan pemerintah) dan pengelolaan berbasis masyarakat yang didukung dan didorong oleh pemerintah Hal ini mungkin tidak terlalu formal dan bergantung pada komunikasi yang baik daripada kesepakatan (kondisi Indonesia saat ini) Pengaturan juga diperlukan untuk kerja sama antar masyarakat

Mengakui lsquopembingkaianrsquo yang berbedaPermasalahan dapat ditangani dengan sangat berbeda oleh pihak yang berbeda tergantung pada apa yang mereka pikirkan tentang permasalahan tersebut dan lsquobatasanrsquo apa saja yang mereka letakkan di sekitar permasalahan tersebut Misalnya permasalahan yang menjadi inti perhatian Proyek CCRES dapat dilihat sepenuhnya sebagai permasalahan kelautan atau melibatkan sistem penghidupan yang

menggunakan sumber daya di darat dan laut serta akses dan dengan demikian melibatkan seperangkat tanggung jawab dan tata kelola yang berbeda Selalu ada berbagai cara untuk melihat suatu masalah dan biasanya tidak ada solusi tunggal

Cara yang paling bijaksana adalah belajar dan mengenali bagaimana pihak lain lsquomembingkairsquo suatu isu dan menjadikan hal itu sebagai bagian dari dialog Menentang suatu pembingkaian biasanya akan kontra-produktif sebagai contoh departemen pemerintah mungkin terbatas hanya bekerja di bidang perikanan sementara masyarakat memiliki pandangan holistik tentang perikanan dan lingkungan laut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kawasan darat-laut yang menawarkan beragam penghidupan Akan tetapi ketika menegosiasikan kesepakatan kerja sama seperti pengelolaan bersama penting untuk menyepakati pembingkaian kesepakatan tersebut (contoh tata ruang permasalahan dan pertanggungjawaban bersama yang tercakup)

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIBerbicara dengan bahasa mereka belajar dan mengenali bagaimana pihak lain lsquomembingkairsquo suatu permasalahan dan jadikan itu sebagai bagian dari dialog

Hormati dan gunakan beragam bentuk pengetahuan ilmiah dan tradisionalPenduduk lokal ilmuwan dan pemerintah pembuat dan pengelola kebijakan memiliki bentuk pengetahuan yang berbeda-beda dengan dasar yang sangat berbeda (misalnya budaya pelatihan ilmiah) Pengetahuan dapat bersifat holistik atau sangat terspesialisasi terbuka untuk semua atau hanya terbuka bagi mereka yang memenuhi syarat Bentuk pengetahuan yang berbeda tidak selalu bisa dipadukan tetapi penting untuk memahami dan menghormati bentuk pengetahuan yang dimiliki orang lain Penting untuk mengenali tanggung jawab dan kontribusi yang berbeda Sudut pandang yang berbeda menawarkan opsi pengelolaan yang berbeda dan potensi untuk pembelajaran bersama Selain itu penting untuk menghormati dan menghargai nilai-nilai yang berbeda Daripada menekankan pada pertentangan nilai yang biasanya berakar mendalam cobalah untuk belajar dari nilai satu sama lain mengakomodasinya dan melihat peluang yang mungkin dapat ditawarkan

Belajar untuk beradaptasi dengan sistem sosial-ekologisJenis situasi yang bermaksud dibantu melalui alat bantu inimdash sistem sosial-ekologis mdash merupakan sistem yang kompleks yang dapat mengejutkan Perubahan di salah satu bagian sistem seperti disahkannya Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah No 232014 di Indonesia dapat mengakibatkan perlunya dilakukan pengaturan ulang atas tanggung jawab dan strategi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 7

Membangun kemandirian di dalam masyarakat dan pemerintahHubungan yang produktif antara masyarakat dan pemerintah memerlukan keberlanjutan jangka panjang Meskipun proyek-proyek bantuan dan penelitian dapat memberikan stimulus dan masukan yang berharga dan menjembatani para pihak untuk mulai bekerja sama penting untuk menghindari timbulnya ketergantungan pada donor setelah berakhirnya intervensi proyek Proyek bantuan dan penelitian harus secara aktif membangun kemandirian di dalam masyarakat dan pemerintah yang bekerja dengan mereka perencanaan sejak awal dan memastikan kesiapan mereka setelah proyek berakhir Hal ini memerlukan rasa kepemilikan yang kuat dari masyarakat yang berpartisipasi penyelarasan yang baik dengan prioritas lokal membangun kemampuan lokal serta masyarakat dan pemerintah memiliki sumber daya sendiri untuk melanjutkan

bull Hal ini berarti proyek bantuan dan penelitian melihat diri mereka sebagai fasilitator perubahan menggunakan dukungan ahli dan masukan finansial yang selektif Meskipun organisasi pemberi bantuan sering dikenal sebagai lsquodonorrsquo tetapi dukungan finansial hanyalah salah satu bagian dari intervensi

bull Hal ini juga berarti masyarakat dan pemerintah melihat untuk jangka panjang bagaimana mereka dapat melanjutkan perubahan yang diharapkan tanpa bergantung dan mendapat dukungan keuangan jangka panjang dari pihak luar

Tetap positif dan membangun kekuatan masyarakatLebih masuk akal jika kita bekerja berdasarkan kekuatan masyarakat kelebihan mereka (dan aset mereka seperti sumber daya alam kepemimpinan yang baik) daripada berusaha memperbaiki kelemahan mereka Dengan fokus yang positif pada apa yang dimiliki setiap masyarakat daripada pada kekurangannya akan lebih memotivasi dan memberikan kesempatan pada setiap masyarakat untuk berkembang sesuai dengan jalannya masing-masing Berusaha memperbaiki kekurangan saja tidak akan memajukan masyarakat

GAMBAR 4 Penduduk desa memetakan karakteristik wilayah pesisir di Parak SelayarFoto AY Abdurrahim

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir8

3 PROSEDUR DIAGNOSIS PARTISIPATIF DIAGRAM lsquoTULANG IKANrsquo

31 Bagaimana menerapkan setiap komponen FishCollabFishCollab adalah alat bantu diagnosis secara partisipatif yang dirancang untuk digunakan pada tahap awal untuk memperjelas permasalahan menuju tercapainya kolaborasi jangka panjang antara masyarakat pemerintah dan pemangku kepentingan lain demi meningkatkan tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir Seperti yang sudah disampaikan pada bab pendahuluan alat bantu ini dapat digunakan baik di masyarakat atau untuk pelibatan pemangku kepentingan

Tujuan dari diagnosis partisipatif adalah agar para pihak yang berkolaborasi dapat bekerja bersama untuk menyelidiki sifat dari masalah dan peluang yang ada terkait dengan kepentingan mereka Permasalahannya kemudian bisa jadi lsquoterbingkai ulangrsquo selama proses yaitu ketika permasalahan dipahami secara berbeda atau ketika prioritas baru mengemuka

Istilah lsquodiagnosis partisipatifrsquo berasal dari penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh tim pembangunan dengan menggunakan berbagai bentuk penilaian daerah pedesaan secara partisipatif Cara ini telah digunakan di dalam konteks pertanian kedokteran hewan dan epidemiologi Gagasan ini telah dikembangkan lebih lanjut di dalam perikanan skala kecil dengan menggunakan kerangka kerja yang dikembangkan oleh Andrew et al (2007) kemudian penelitian terkait perikanan air tawar di Niger (Bene et al 2009) Nigeria dan Mali (Mills et al 2011) dan di Indonesia Kepulauan Solomon Tanzania dan Filipina (Eriksson et al 2016)

Inovasi kami adalah menggabungkan prosedur asli yang terfokus pada diskusi dengan masyarakat dengan metode ilmu sosial berupa pengamatan peserta agar mendapatkan informasi yang lebih kaya disamping mendukung verifikasi diagnosis Kami memusatkan perhatian pada tantangan dalam mengelola sumber daya pesisir kaitannya dengan tata hubungan antara masyarakatndashpemerintah dan tidak hanya fokus sepenuhnya pada masyarakat Kami juga menambahkan komponen yang tidak ada dalam versi diagnosis partisipatif sebelumnya

32 Mengenalkan diagram tulang ikanKami mengilustrasikan bagian-bagian utama dari alat bantu ini dalam bentuk diagram tulang ikan (Gambar 5)

33 Kepala ikan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptifKepala ikan atau arah adalah perumusan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif Pengelolaan yang adaptif adalah prosedur untuk menghadapi kondisi dan pengetahuan yang tidak pasti dimana para pihak yang berkolaborasi melanjutkan kerja mereka berdasarkan pengetahuan atau dugaan terbaik lalu berusaha untuk belajar dan meningkatkan dugaan tadi selama proses implementasi Bagian ini biasanya mengikuti siklus berikut menilai situasi terkini dari permasalahan yang menjadi perhatian membuat rencana (misalnya merencanakan intervensi yang dipercaya oleh para pihak akan membantu) menguji cobanya

GAMBAR 5 Ilustrasi diagram tulang ikan untuk alat bantu diagnosis partisipatifSumber Disain mdash 24Point0com Isi mdash H Ross D Adhuri dan AY Abdurrahim

Mengembangkan jejaring

Fokus dan kemitraan awal

Mengidentifikasi pengetahuan dan

pengelolaan tradisionalpractices

Rencana pengelolaan yang kolaboratif dan

adaptif

Diagnosis partisipatif pertemuan pengamatan peserta kegiatan

Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir

(perikanan) yang adaptif

Menggabungkan pengetahuan lokal dan ilmu pengetahuan

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion

dan strategi mereka

Identifikasi proyek terkait dan

warisannya

Analisis kebijakan

multitingkat

Analisis konflik

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 9

mengevaluasi hasil dan situasi baru lalu memperbaiki intervensinya Hal ini dapat terus-menerus dilakukan melalui banyak siklus perbaikan atau sampai dengan tercapainya perbaikan di salah satu bagian sistem sosial-ekologis (lihat Kotak 3A) sebelum mereka kemudian bergeser ke bagian lain Beberapa orang membedakan tata kelola adaptif dan pengelolaan adaptif lsquotata kelolarsquo fokus pada peningkatan sistem pengambilan keputusan dan administrasi sementara lsquopengelolaanrsquo fokus pada intervensi praktis Kolaborasi adalah suatu kondisi yang mana dua pihak atau lebih seperti pemerintah dan masyarakat bekerja bersama Istilah pengelolaan kolaboratif atau pengelolaan bersama biasanya mengacu pada pengaturan kolaborasi yang dibuat resmi mungkin dengan adanya kesepakatan formal Hal ini dapat melibatkan pembagian tanggung jawab yang setara atau satu pihak (pemerintah atau masyarakat) memiliki tanggung jawab lebih besar dari yang lain atau masing-masing mengambil tanggung jawab yang berbeda sesuai dengan keterampilan dan kapasitas yang dimiliki Kata kolaborasi bersifat lebih luwes dapat mengacu pada berbagai bentuk kerja sama atau kemitraan dalam berbagai bentuk termasuk pengaturan yang dikembangkan tanpa kesepakatan formal

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIAnda dapat mengganti arah atau sasaran dari diagnosis partisipatif sesuai kebutuhan Arah tersebut harus konsisten dengan perspektif yang tercermin di bagian lsquoekorrsquo

Jadi bagian kepala ikan menunjukkan para mitra bekerja bersama menuju rencana pengelolaan yang adaptif untuk topik yang menjadi fokus mereka (misalnya memperbaiki perikanan memperbaiki penghidupan)

34 Ekor ikan Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir (perikanan) yang adaptifEkor ikan mewakili perspektif teoritis atau konseptual dari pengguna tentang tata kelola dan pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Dari semua pilihan yang tersedia dalam literatur dan praktik internasional kami mengadopsi Pengelolaan Perikanan yang Adaptif dan Pendekatan Ekosistem untuk Pengelolaan Perikanan atau Adaptive Fisheries Management and the Ecosystem Approach to Fisheries Management (EAFM) sebagai pedoman utama untuk kegiatan diagnosis dan menentukan hasil yang diharapkan (yaitu rencana pengelolaan)

Prinsip dasar dari pendekatan Pengelolaan Perikanan yang Adaptif adalah bahwa pengelolaan adalah suatu proses sehingga harus luwes untuk dapat mengakomodir dinamika perubahan di dalam konteks internal dan eksternal dari pengelolaan EAFM menyoroti kebutuhan akan pemahaman yang terpadu dan holistik dari sistem sosial-ekologis dan kebutuhan untuk menggabungkan seperangkat pengetahuan yang berbeda dari pengetahuan ilmiah dan tradisi atau pengalaman EAFM juga menyoroti perlunya lsquomelibatkan manusia di dalam ekosistemrsquo Dengan demikian kepentingan dan pengetahuan manusia harus dipertimbangkan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rancangan dan implementasi pengelolaan

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIAnda mungkin ingin mengganti dengan perspektif lain untuk diagnosis partisipatif yang akan dilakukan

35 Tulang belakang Pertemuan diagnosis partisipatif pengamatan peserta kegiatanTulang belakang pada diagram ikan mewakili prosedur pokok dari diagnosis partisipatif kolaboratif Tulang belakang ini terfokus pada seperangkat kegiatan kolaboratif tempat semua informasi pengetahuan kepentingan dan prioritas para pihak diramu dinegosiasikan dan pilihan pengelolaan mdash seiring dengan waktu mdash diidentifikasi dan disepakati bersama Kegiatan-kegiatan tersebut dengan didukung oleh pendekatan yang diwakili oleh tulang-tulang ikan (lihat Bagian 36) menuju pada rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif seperti yang diilustrasikan oleh kepala ikan

Bagian-bagian intinya adalah

bull Suatu proses kolaboratif dalam pencarian informasi dan pembelajaran bersama yang melibatkan para pihak utama dalam pengelolaan suatu permasalahan atau suatu daerah (terkecuali ketika alat bantu ini mungkin digunakan dalam proses pelibatan satu pemangku kepentingan)

bull Diagnosis bersama melalui kombinasi antara pertemuan inklusif pengamatan peserta dan pembelajaran melalui tindakan yang dilakukan bagi sejumlah prioritas terpilih

bull Menjalankan sejumlah kegiatan terpilih untuk diagnosis dan pembelajaran lebih lanjut yang diarahkan menuju implementasi proses pengelolaan adaptif

KOTAK 3A SISTEM SOSIAL-EKOLOGIS

Sistem sosial-ekologis menghubungkan sistem manusia dan alam Sistem ini kompleks dan adaptif maksudnya tidak bekerja secara linear atau dapat diduga Perubahan di salah satu bagian dari sistem dapat mengakibatkan perubahan yang tidak terduga di bagian lain Sistem ini multitingkat dan saling mempengaruhi satu sama lain di setiap tingkatan Misalnya perubahan kebijakan di tingkat pusat atau provinsi dapat mempengaruhi masyarakat dan apa yang terjadi di masyarakat juga dapat mempengaruhi pemerintah Karena sistem sosial-ekologis merupakan sistem yang kompleks dan multitingkat sistem ini jarang berada di bawah kendali atau pengaruh satu orang Tidak bisa tidak tata kelola harus memiliki banyak pusat dan melibatkan kolaborasi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir10

Untuk mengawali kami berasumsi bahwa beberapa pihak awal telah memutuskan untuk mulai mengatasi satu permasalahan Mungkin saja pemerintah telah memutuskan bahwa mereka perlu melibatkan masyarakat untuk memecahkan masalah dan meyakini bahwa membuat diagnosis bersama adalah cara yang paling menjanjikan untuk menangani tantangan yang ada Atau mungkin masyarakat memutuskan untuk bekerja bersama pemerintah agar dapat mencapai lebih banyak sasaran dibanding ketika melakukan segala sesuatunya sendiri Atau mungkin suatu LSM berharap dapat mengajak pihak-pihak lain untuk bersama-sama mengatasi suatu masalah atau untuk bekerja dengan masyarakat agar dapat lebih memahami mengapa suatu permasalahan terjadi Atau mungkin pemerintah dan masyarakat memutuskan untuk bekerja bersama dalam beberapa permasalahan yang menjadi perhatian bersama

Menggunakan pendekatan partisipatif biasanya berarti identifikasi permasalahan dengan lebih baik dengan mengakomodir pemahaman semua orang dan keinginan yang lebih besar untuk menyelesaikan permasalahan dengan mengikuti strategi yang telah diputuskan bersama oleh semua pihak

GAMBAR 6 Bekerja bersama di Desa BungaiyaFoto AY Abdurrahim

Bagaimana caranya menciptakan proses partisipatif yang kuat mdash inklusi dan kolaborasiKomponen partisipatif diawali dengan proses dan kemudian berlanjut Pendekatan termudah adalah dengan pertemuan beberapa dengan kelompok kecil (misalnya pemimpin masyarakat atau pemerintah) kemudian beberapa pertemuan dengan jumlah peserta yang lebih banyak (misalnya seluruh anggota masyarakat atau siapapun yang tertarik semua nelayan) atau orang-orang tertentu (nelayan perempuan) Beberapa pertemuan dapat diadakan secara terpisah misalnya satu pertemuan tersendiri dengan pegawai pemerintah lalu pertemuan hanya dengan anggota masyarakat dan pertemuan lain bisa untuk peserta gabungan

Kami menyarankan pertemuan karena dengan cara itu para pihak akan saling berinteraksi atau membangun kolaborasi Cara ini juga sudah dikenal dan nyaman untuk dilakukan oleh sebagian besar peserta potensial dan situasinya akan menjadi lebih mudah bagi fasilitator Fokusnya harus tetap dijaga untuk melakukan diskusi bersama mungkin dapat juga digunakan alat bantu penilaian pedesaan secara partisipatif (lihat Kotak 3B) terutama ketika menggali permasalahan atau mengumpulkan informasi setelah proses kolaboratif terlaksana

Beberapa prinsip yang dikenal baik di dalam literatur tentang partisipasi harus diikuti selama proses partisipatif (lihat di bawah ini)

Prinsip penting untuk proses partisipatif yang baikbull Jadilah inklusifterbuka Memutuskan secara adil

dan terbuka tentang siapa saja yang harus dilibatkan Konsultasikan secara luas tentang hal ini Fleksibel mdash untuk menambah orang belakangan mdash terutama ketika perspektif tentang akar permasalahan berubah atau permasalahan baru ditambahkan Mungkin saja orang-orang yang tadinya tidak bersedia bergabung dalam proses kemudian menjadi tertarik atau menjadi lebih percaya setelah beberapa saat Tidak semua orang harus dilibatkan dengan derajat keterlibatan yang sama di setiap langkah mdash dimungkinkan untuk mengadakan pertemuan kelompok inti secara rutin untuk membahas berbagai permasalahan yang ada lalu mengadakan pertemuan kelompok yang lebih besar secara berkala agar yang lain dapat memberikan masukan dan ulasan serta komentar tentang kemajuan

Pastikan perempuan lansia dan orang muda orang dari kelompok budaya atau agama yang beragam dari berbagai penghidupan dan bahkan nelayan yang menggunakan jenis alat penangkap ikan yang berbeda di masyarakat mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi Hal ini tergantung pada struktur masyarakat dan permasalahannya Sebagai contoh laki-laki mungkin paling banyak yang menangkap ikan tetapi perempuan sebagai istri memiliki keterlibatan untuk menjual atau mengolah hasil tangkapan dan mengelola anggaran rumah tangga Masyarakat pesisir sering kali mengembangkan berbagai penghidupan berdasarkan modal sumber daya alam pesisir yang tersedia Nelayan sering kali menggunakan alat yang berbeda untuk menangkap jenis ikan yang berbeda Masing-masing mungkin memiliki kepentingan kekhawatiran dan dampak yang berbeda bagi penghidupan lain Kita harus memastikan setiap dari mereka terwakili di dalam proses partisipatif

KOTAK 3B PENILAIAN PEDESAAN SECARA PARTISIPATIF

Penilaian pedesaan secara partisipatif adalah metodologi yang umum digunakan oleh peneliti dan LSM untuk bekerja dengan masyarakat (atau penduduk yang terkena dampak lainnya) dalam merencanakan pembangunan Aspek mendasar dari metodologi ini adalah pendekatan kemitraan antara fasilitator dan masyarakat untuk menggali situasi dan merencanakan intervensi Misalnya pendekatan yang umum adalah dengan melibatkan beberapa anggota masyarakat untuk berpartisipasi secara langsung dengan fasilitator sementara anggota masyarakat yang lain berpartisipasi dalam kegiatan tertentu Metodologi ini paling dikenal karena penggunaan metode visual dan praktik langsung untuk menggali informasi dan mempromosikan diskusi seperti dengan penelusuran desa (transect walks) kalender musiman menggambar peta sumber daya desa dan matriks evaluasi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 11

GAMBAR 7 Perempuan harus diberikan kesempatan untuk berpartisipasiFoto H Ross

bull Setarakan hubungan kekuasaan Jika ada kesenjangan besar dalam hal kekuasaan baik di dalam masyarakat atau antara masyarakat dan pemerintah lakukan segala hal yang mungkin dilakukan agar pihak yang lebih lemah tetap merasa nyaman dan percaya diri Bertemu di tempat yang nyaman dan jika memungkinkan di lingkungan yang familiar sehingga peserta merasa tenang Idealnya pertemuan dilakukan di tempat masyarakat bukan (pergi ke) kantor pemerintah Pertimbangkan fasilitator yang dapat membantu memancing peserta mengeluarkan pendapat Pertimbangkan untuk meminta pemimpin mereka atau pemuka agama untuk membuka pertemuannya Atur agenda pertemuan agar tetap nyaman untuk kelompok yang tidak terlalu kuat untuk tetap menyuarakan pendapat mereka mdash diskusi kelompok kecil dapat menolong Strategi lain adalah mengadakan pertemuan terpisah (anggota masyarakat saja tanpa pemerintah pegawai pemerintah saja tanpa masyarakat) sebelum mengadakan pertemuan gabungan Hal ini akan membantu setiap pihak untuk mulai berpikir dan melakukan koordinasi atas pandangan mereka tanpa ada tekanan

bull Bangun hubungan dan rasa percaya Untuk Terburu-buru mengambil keputusan tidaklah bijaksana Jika para pihak tidak terbiasa bekerja bersama atau diawali dengan hubungan yang buruk luangkan waktu agar para pihak dapat saling mengenal satu sama lain dan membangun hubungan dan kepercayaan personal Hal ini tidak perlu hanya secara khusus dilakukan di dalam pertemuan Berkeliling di masyarakat tuan rumah dapat membantu semua orang merasa tenang Misalnya saja para pimpinan dapat memancing bersama untuk lebih saling mengenal Menyediakan kesempatan yang santai dan informal seperti ramah-tamah dengan makan bersama sebelum atau setelah pertemuan

bull Dengarkan Mendengarkan semua pendapat yang disampaikan tanpa kritisi Hormati kontribusi dari siapapun Berbicara bergantian Berusaha memahami apa yang sebenarnya ingin disampaikan (misalnya lihat dibalik kemarahan melihat apa yang membuat seseorang menjadi marah) Sadari bahwa beberapa orang bersedia berbicara terlebih dahulu (dan mungkin berwenang untuk melakukannya sebagai pimpinan masyarakat) sementara yang lain mungkin ingin mendengar terlebih dahulu

sebelum berbicara Berikan mereka giliran untuk berbicara ketika mereka sudah siap

bull Hormati keterbatasan waktu dan sumber daya yang dimiliki peserta Ingat bahwa sebagian besar anggota masyarakat merelakan waktunya Mereka mungkin harus meninggalkan hari-hari kerja mereka yang seharusnya memberi mereka penghasilan untuk mengikuti pertemuan (misalnya hari menangkap ikan hari pasar) Hormati pengorbanan ini dalam bentuk waktu frekuensi dan lamanya pertemuan Di sisi lain kesempatan untuk memperbaiki situasi merupakan hal yang penting bagi masyarakat sehingga mungkin membuat mereka menjadi sangat tertarik dan bersedia meluangkan waktu dan meninggalkan kegiatan lain Berhati-hati jika menawarkan untuk mengganti pengeluaran atau memberikan honor Hal ini ditanggapi secara berbeda di budaya yang berbeda Mengganti biaya langsung yang dikeluarkan peserta untuk menghadiri pertemuan adalah hal yang adil seperti biaya transportasi pulang-pergi dan biaya pengganti makanan yang harus mereka keluarkan selama meninggalkan rumah Membayar orang untuk menghadiri pertemuan dapat menjadi kontra-produktif dan akan lebih menarik orang-orang yang tertarik dengan bayarannya daripada mereka yang berkomitmen tentang permasalahannya Akan tetapi jika orang yang sama diperlukan secara rutin untuk menghadiri pertemuan (pertemuan yang Anda adakan atau untuk proses lain) dan mereka tidak memiliki pekerjaan (atau harus mengambil cuti dari pekerjaan) mungkin bisa menjadi gagasan yang baik untuk menawarkan mereka pengganti upah atas waktu yang hilang

bull Berkomitmen terhadap proses Hanya memasuki proses diskusi jika Anda bersungguh-sungguh ingin melihat prosesnya berhasil dan bersedia membuat perubahan sebagai hasil dari proses Lembaga pemerintah mungkin perlu memberikan otorisasi kepada mereka yang menghadiri pertemuan untuk melanjutkan komitmen kantornya menuju arah baru Semua pihak harus bertanggung jawab atas hasil dari prosesnya

bull Perjelas apa yang mungkin dan tidak mungkin diubah Sekali lagi hal ini terutama berlaku untuk perwakilan pemerintah Jika kekuasaan Anda terbatas dan Anda mungkin tidak dapat melakukan sesuatu tentang beberapa topik yang diangkat mdash atau memerlukan izin dari tingkat yang lebih tinggi untuk topik tertentu mdash hal tersebut harus diperjelas Dengan kata lain berhati-hati jangan sampai memberikan harapan yang berlebihan

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIRancang proses partisipatif Anda agar dapat memanfaatkan sebanyak mungkin peluang untuk membangun kepercayaan dan keterampilan anggota masyarakat dan pegawai pemerintah Lihat Kotak 3C untuk petunjuk-petunjuk lain

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir12

KOTAK 3C PERTIMBANGAN PRAKTIS UNTUK PROSES PARTISIPATIF ANDA

Fasilitasi

Terutama di tahap awal diagnosis fasilitator yang independen dan dihormati mungkin diperlukan Fasilitator yang independen dan dihormati ini penting ketika mengantisipasi kemungkinan adanya ketegangan dalam hubungan di dalam dan di antara kelompok pemangku kepentingan Selain memiliki keterampilan fasilitasi yang kuat dan menguasai topik yang akan didiskusikan fasilitator yang baik juga harus memahami latar belakang sosial-budaya dari peserta agar dapat memimpin diskusi dengan cara yang sesuai dengan peserta Dalam kenyataannya pengetahuan sosial-budaya yang dimiliki mungkin akan menolong fasilitator agar dapat dipercaya peserta

Keterampilan

Apakah Anda memiliki cukup orang yang memiliki keterampilan lsquoberhubungan dengan orang lainrsquo agar dapat berpartisipasi dengan baik dalam diagnosis partisipatif Keterampilan ini adalah kemampuan dan kesediaan untuk mendengarkan berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain memiliki kemampuan untuk memahami dan bersimpati dengan perasaan orang lain dan bersedia untuk bekerja bersama Agar dapat membangun diskusi yang baik di setiap pertemuan kita harus memiliki cukup orang yang berbicara dan mendengarkan dengan baik dan mampu mendorong orang lain untuk berbicara Ingat bahwa budaya berbicara atau menyampaikan gagasan berbeda antara satu etnis dengan etnis lain atau antara satu kelompok sosial dengan yang lain dan antar gender

Orang-orang dengan keterampilan sosial ini akan membantu fasilitator dan membuat diskusi menjadi hidup dan mendalam lsquoPara championrsquo mungkin dapat mengisi peran ini (lihat dokumen terpisah Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka dari Selayar Indonesia)

Sumber daya

Pastikan waktu Anda cukup untuk mengadakan proses yang baik (hindari tenggat waktu yang terburu-buru) dan Anda memiliki sumber daya yang cukup untuk perjalanan makanan ringan dan pengeluaran pertemuan lainnya

GAMBAR 8 Fasilitator yang baik harus memahami latar belakang sosial-budaya peserta agar dapat memimpin diskusi dengan cara yang paling sesuai bagi pesertaFoto AY Abdurrahim

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 13

KOTAK 3D BAGAIMANA KITA MEMULAI

Sebagai bagian dari proyek CCRES yang lebih besar tim kami melakukan kunjungan penentuan ruang lingkup ke lokasi sasaran proyek CCRES di Indonesia pulau utama Selayar di kabupaten Kepulauan Selayar Kunjungan ini diterima oleh pegawai pemerintah kabupaten terutama satu pegawai yang bertugas menjadi nara hubung dengan masyarakat Dari kunjungan tersebut kami mengidentifikasi satu tujuan yaitu untuk mengembangkan alat bantu ini secara partisipatif yang akan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam memecahkan beberapa permasalahan pokok untuk kepentingan pulau penduduk dan pemerintahnya

Pada awalnya nara hubung pemerintah kabupaten merekomendasikan dua desa yang menurutnya tertarik melakukan perlindungan perikanan dan terumbu karang pada saat itu dan mungkin akan tertarik untuk bekerja sama dengan kami Kami bertemu dengan penduduk dari salah satu desa ini pada saat kunjungan penentuan ruang lingkup tapi tidak bertemu dengan desa kedua

Kami bertemu dengan pemuka dari kedua desa yang direkomendasikan Bungaiya di bagian utara Selayar dan Parak di bagian pesisir barat-tengah (lihat Gambar 1) Protokol mengharuskan kami bertemu dengan kepala desa terlebih dahulu Kepala desa kemudian mendiskusikan peluang ini dengan para pimpinan desa Jika mereka sepakat kami lalu mengadakan pertemuan yang lebih besar dengan setiap masyarakat yang terdiri dari perwakilan dari setiap pemukiman pengurus desa dan perwakilan desa semua kategori nelayan dan perempuan yang berkepentingan Pertemuan besar ini meresmikan kolaborasi kami

Pertemuan-pertemuan ini memberikan petunjuk awal tentang hal-hal yang menjadi kepentingan desa Kedua desa berharap dapat fokus ke dalam pengelolaan perikanan Keduanya berusaha menegakkan praktik perikanan lestari berdasarkan pengetahuan dan praktik adat tetapi menghadapi berbagai tantangan dalam mengelola masuknya pihak lain ke perairan mereka terutama pihak yang menggunakan metode menangkap ikan yang merusak yang

tidak boleh digunakan oleh penduduk desa mereka sendiri

Bungaiya sudah memiliki dua daerah perlindungan laut dan dua lagi yang sedang diusulkan dan ingin memperoleh status resmi dari pemerintah kabupaten untuk dua daerah perlindungan yang sedang diusulkan Parak juga tertarik memperoleh status resmi yang lebih besar untuk praktik menangkap ikan tradisionaladat dan peraturan lokal tentang perikanan

Kami kemudian menyusun ulang tim penelitian dan pengembangan kami Kami sudah memiliki tiga peneliti eksternal (peneliti Australia Helen Ross peneliti Indonesia Dedi Adhuri dan Ali Yansyah Abdurrahim mdash semua adalah ilmuwan sosial yang meliputi psikologi lingkungan antropologi dan sosiologi dengan pengalaman lintas disiplin yang kuat dalam hal pengelolaan sumber daya alam termasuk perikanan) Kami mengundang koordinator pengelolaan berbasis masyarakat untuk COREMAP (lihat Kotak 3G) Andi Penrang untuk menjadi anggota penuh dari tim kami Pada masa puncak implementasi proyek Andi Penrang mensupervisi 8 fasilitator senior 28 fasilitator masyarakat dan 104 motivator desa yang berhubungan dengan 52 desa yang turut berpartisipasi dalam COREMAP di Selayar Kami tidak melanjutkan rencana untuk merekrut perempuan yang memenuhi syarat akademis untuk menjadi anggota tim kami malah memilih dua asisten yang berbasis di masyarakat lokal (Andi Ismainna dan Andi Rismayani) yang berpengalaman bekerja untuk COREMAP dan ingin mengembangkan keterampilan mereka dan mereka sudah memiliki hubungan yang sangat baik dengan semua desa tempat kami akan bekerja

Mempekerjakan asisten lokal langsung dari masyarakat memperdalam akses ke pengetahuan dan hubungan lokal memungkinkan dilakukannya pembangunan kapasitas dan merupakan pilihan terbaik untuk meninggalkan warisan keterampilan dan pengetahuan Tim yang terdiri dari 6 orang ini memiliki perimbangan keterampilan pengetahuan lokal dan gender Tiga anggota lokal cakap mengunakan bahasa lokal Selayar dan juga Bahasa Indonesia

Kami memerlukan cara kerja yang sama kuatnya untuk bekerja dengan pemerintah kabupaten LSM dan orang pribadi yang berkepentingan yang memiliki perspektif untuk satu pulau dan tidak hanya fokus pada satu masyarakat tertentu Kami bertemu dengan kepala dinas perikanan Selayar yang baru dan belajar tentang pegawai kabupaten dan staf LSM lain serta orang pribadi yang relevan dan berkepentingan Kami mengadakan beberapa pertemuan dengan orang-orang ini melalui jaringan kerja kami membentuk jejaring yang longgar dan kelompok acuan untuk kegiatan Sementara itu banyak dari orang-orang ini yang secara langsung berhubungan dengan masyarakat (beberapa masyarakat sasaran kami dan lainnya)

Kami juga melanjutkan hubungan dengan desa-desa lain terkait dengan permasalahan yang muncul di Bungaiya dan Parak dan sebagai desa asal para lsquochampionrsquo masyarakat

GAMBAR 9 Anggota tim Dedi Adhuri Andi Penrang Andi Rismayani Helen Ross Andi Ismainna dan Ali Yansyah AbdurrahimFoto D Adhuri

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir14

GAMBAR 10 Peserta mengumpulkan informasi dengan mengamati apa yang terjadi di sekitar mereka mengajukan pertanyaan ke penduduk dan mengalami langsung situasi yang terjadiFoto H Ross

Bagaimana menerapkan komponen pengamatan peserta mdash pengayaan dan konfirmasiSalah satu keterbatasan diskusi dalam pertemuan dan dalam mengumpulkan informasi selama pertemuan adalah prosesnya yang terbuka Dan juga seseorang akan dianggap tidak sopan jika berbicara terlalu lama jadi kita mungkin hanya mendengar sebagian dari apa yang sebenarnya ingin disampaikan oleh seseorang Orang-orang mungkin memberikan versi ringkas atau rangkuman dari kenyataan yang sebenarnya kompleks Beberapa orang mdash terutama perempuan dan anggota masyarakat yang tidak terlalu berkuasa mdash mungkin hanya berani berbicara sedikit walaupun fasilitator sudah berupaya keras untuk melibatkan mereka Pertemuan mungkin menghindari topik yang sulit seperti konflik atau korupsi

Metode lain mdash yang jumlahnya lebih dari satu mdash diperlukan untuk mengetahui apa yang terjadi lsquodi balik layarrsquo yaitu mencari tahu secara lebih terperinci tentang apa yang telah disampaikan di dalam proses partisipatif memeriksa silang informasi dan memperluas atau mendapatkan lebih banyak informasi mendalam Kami menyarankan pengamatan peserta metode antropologi yang juga digunakan di dalam sosiologi dan geografi manusia

Pengamatan peserta merupakan metode yang sangat sesuai Metode ini melibatkan peneliti untuk masuk ke dalam konteks tertentu menjadi bagian dari konteks tersebut untuk sesaat Ada banyak ragam kemungkinan partisipasi dari mengambil peran jangka panjang di dalam suatu situasi (misalnya tinggal bersama satu masyarakat bekerja di pemerintahan) atau bergabung dalam jangka pendek seperti menghadiri serangkaian pertemuan publik Poin pentingnya adalah bergabung Peserta pengamat mengumpulkan informasi dengan cara mengamati apa yang terjadi di sekitar mereka mengajukan pertanyaan ke penduduk dan dengan mengalami situasinya sendiri secara langsung Pengamatan peserta bersifat sistematis yang sangat jauh berbeda dari penelitian ilmu sosial lainnya Bukannya memutuskan untuk mewawancarai sejumlah orang tertentu tentang suatu topik misalnya pengamat peserta akan menjawab pertanyaan penelitian dengan kombinasi jawaban dari apa yang mereka amati (dengan berada di dalam suatu situasi) apa yang mereka dengar apa yang mereka rasakan Mereka biasanya

akan menanyakan sejumlah pertanyaan strategis kepada orang di sekitar mereka dan mengumpulkan pandangan yang berbeda dari berbagai sisi tentang suatu permasalahan Mereka juga dapat menggunakan metode lain seperti wawancara resmi Jika mereka sudah mendapatkan penjelasan yang memadai tentang permasalahan pertama mereka tidak perlu tetap menanyakan tentang hal itu karena sudah dijawab Akan tetapi permasalahan baru akan terkuak di dalam proses dan mengarahkan mereka ke arah baru (lihat Kotak 3E)

Seluruh tim kami hanya berada di lapangan dalam waktu singkat 5 sampai 10 hari setiap kali datang Sebagian besar pengamatan peserta dilakukan oleh satu peneliti (Ali Yansyah Abdurrahim) dan dua asisten lokal (Andi Rismayani dan Andi Ismainna) yang tinggal di desa selama dua sampai empat minggu setiap kali datang Mereka menyewa kamar di salah satu rumah dan membayar uang sewa ke tuan rumah (hal yang lazim di Indonesia) Mereka bergabung dalam kehidupan desa selama periode tersebut mengamati kegiatan perikanan dan kegiatan terkait lainnya berbicara dengan laki-laki dan perempuan menindaklanjuti informasi yang ditemukan Sering kali mereka menindaklanjuti permasalahan yang diangkat di dalam proses partisipatif

Pengumpulan data lebih lanjutTidak semua informasi yang relevan hanya dapat dikumpulkan melalui pengamatan peserta dan pertemuan Ketika suatu permasalahan muncul dari proses tersebut mungkin perlu untuk mengumpulkan lsquodata sekunderrsquo (misalnya laporan hasil studi notulensi rapat) atau mengumpulkan data primer (asli) tentang topik tertentu Tujuannya bukan untuk mengumpulkan informasi latar belakang dalam jumlah besar yang mungkin berguna tetapi mungkin juga tidak karena prosedur diagnosis partisipatif harus memandu kebutuhan Sebaliknya informasi tambahan mungkin dapat memperkaya proses diskusi dan pengamatan peserta dan memberikan bukti untuk asumsi umum yang disimpulkan melalui proses penelitian kualitatif dan diskusi Sebagai contoh tim pengamatan peserta kami mencatat bahwa orang-orang memiliki kombinasi penghidupan yang berbeda menangkap ikan dan lain-lain sehingga mereka mengumpulkan informasi tentang hal ini Kesan bahwa desa yang paling disalahkan untuk penangkapan ikan ilegal dan menangkap ikan di luar perairan mereka adalah desa yang paling bergantung dengan perikanan diperoleh dari pengumpulan data (walaupun keterbatasan penghidupan alternatif bukanlah satu-satunya alasan untuk perilaku menangkap ikan mereka ada alasan sosial lain)

Dengan menggali praktik penangkapan ikan tradisional secara lebih rinci tim pengamatan peserta memutuskan untuk belajar lebih banyak tentang perangkap ikan permanen (sero) dan peraturan adat untuk penggunaannya Tim lokal melakukan survei sero di sepanjang pantai barat dan utara mendokumentasikan 64 sero Salah satu asisten secara bersamaan bekerja untuk proyek lain melakukan survei bulanan atas tangkapan ikan dari sero ini Proyek lain ini bersedia berbagi data dengan kami

Tim lapangan kami menggunakan dan mengadaptasi peta diagnosis lsquoradar 360 derajatrsquo (diadaptasi dari Bene et al 2009) bersamaan dengan proses pengamatan peserta sebagai kerangka kerja untuk mengumpulkan informasi tambahan yang informatif Peta ini terdiri dari sistem alami manusia

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 15

dan penghidupan lembaga dan tata kelola serta pendorong eksternal (lihat Gambar 11) Kami menggunakan ini di dalam pengumpulan data kami

Informasi dapat dikumpulkan dari diskusi dengan masyarakat data sekunder (contoh laporan arsip desa) pengamatan peserta dan metode spesifik lainnya

Belajar dari kegiatan intervensi strategisIdealnya mengingat masa pengembangan yang cukup panjang prosedur diagnosis partisipatif akan mengarah tindakan kolaboratif dan pengelolaan adaptif (di bagian lsquokepalarsquo dari diagram tulang ikan) Kami sudah mengawali dengan desa-desa lokal dan pemerintah kabupaten yang diteruskan oleh penduduk desa bersama dengan anggota tim lokal dan pegawai pemerintah kabupaten

Gagasannya bukan untuk mengubah semuanya sekaligus Perubahan besar-besaran akan sulit disetujui perlu banyak diskusi berisiko dan sulit diimplementasikan Sementara tindakan yang lebih kecil dan spesifik akan lebih mudah disetujui tepat waktu dan sering kali dapat dilakukan dengan sumber daya yang tersedia Intervensi kecil memberikan peluang untuk maju dan belajar dari prosesnya Masyarakat (atau pegawai pemerintah atau LSM) dapat menguji strategi mundur jika tidak berhasil atau mengembangkannya jika menjanjikan Dengan begitu dapat membangun kepercayaan dan keterampilan dan menimbulkan rasa ada sesuatu yang dicapai Gagasan untuk meningkatkan dan belajar melalui langkah-langkah kecil berasal dari pengembangan masyarakat

belajar dari pengalaman dan bidang penelitian dan praktik pengelolaan adaptif

36 Diagram tulang ikan komponen yang menyusun diagnosis partisipatiflsquoTulang-tulangrsquo ikan mewakili sejumlah komponen yang tersedia untuk digunakan sebagai bagian dari prosedur diagnosis partisipatif sesuai permintaan Pengguna dapat menyesuaikannya sesuai keinginan dan menambahkan hal lain Beberapa bagian adalah bagian penting atau direkomendasikan sementara yang lain adalah pilihan

Komponen dapat diperlakukan seperti lsquolangkahrsquo tetapi tidak perlu diterapkan secara berurutan kecuali pada bagian awal yang dimulai dengan lsquofokus dan kemitraan awalrsquo Silakan baca bagian lsquotulang ikanrsquo di dalam diagram dari kiri ke kanan di bagian atas dan bawah tulang belakang (lihat Gambar 5) Dimungkinkan untuk melakukan lebih dari satu komponen di saat yang bersamaan Misalnya pada pertemuan pertama kami dengan masyarakat Bungaiya dan Parak setelah mendiskusikan partisipasi mereka di dalam proyek dan apa yang akan menjadi fokus mereka pekerjaan kami bercabang untuk mengidentifikasi praktik menangkap ikan setiap masyarakat dan peraturannya

KOTAK 3E MENGELOLA KONFLIK CONTOH DARI PENGAMATAN PESERTA YANG KAMI LAKUKAN DI SELAYAR

Kami pertama kali mendengar tentang konflik mengenai praktik menangkap ikan antara salah satu desa sasaran kami dengan desa tetangga (dari anggota tim lokal Andi Penrang) Konflik ini meletus ketika para peneliti tidak berada di pulau Dalam kapasitas mereka sebagai kepala desa keduanya telah menghubungi dan memberikan kabar kepada pak Andi menjelaskan kejadian dari sudut pandang mereka dan meminta nasihat (Kami akan ceritakan lebih lanjut nanti) Ketika kami tiba lagi di pulau dan bertemu dengan masyarakat dan jejaring kabupaten kami kami mendapatkan cerita rincinya Kami menggunakan pengamatan peserta untuk mempelajari lebih lanjut dan terus mengulang cara ini dalam beberapa kali kunjungan lapangan karena konfliknya berubah seiring dengan waktu Sebagai tim kami mengunjungi kepala desa tetangga untuk mulai mengenalnya (dan kami bertemu dia lagi beberapa kali pada kunjungan berikutnya) Kemudian kami mengatur pertemuan dengan sejumlah nelayan dari desa tersebut untuk mendengar perspektif mereka

Mereka mengatakan mereka tidak dapat menangkap ikan sesuai dengan harapan desa sasaran kami karena mereka tidak memiliki pengetahuan tradisional untuk melakukannya Mereka yakin masyarakat mereka tidak pernah memiliki pengetahuan tradisional Kami belajar bahwa pemukiman mereka adalah pemekaran dari desa induk yang terjadi di tahun 1980an Kami mengunjungi desa tersebut untuk bertemu penduduk desa yang lebih tua dan bertemu dengan seorang laki-laki yang sudah sangat tua yang menjelaskan bahwa masyarakat desa tersebut dulu pernah memiliki pengetahuan tradisional tetapi tidak diwariskan ke generasi yang lebih muda

Di saat yang sama separuh anggota tim kami berkesempatan meluangkan lebih banyak waktu tinggal di desa sasaran kami Mereka berbicara dengan penduduk desa tentang pengalaman konflik mereka tapap demi tahap Mereka ada di beberapa kejadian utama dan dapat mengamati apa yang terjadi dan bertanya tentang itu Berbagai dimensi mulai terungkap seperti daerah laut mana yang diperebutkan dan mengapa

alat tangkap yang mana dan praktik menangkap ikan mana yang menjadi permasalahan serta rincian dari kejadian tertentu Terlihat jelas bahwa penduduk dari kedua masyarakat sangat marah sehingga tidak mungkin mendiskusikan permasalahan ini atau memperoleh informasi latar belakang yang mendalam dan sistematis hanya melalui pertemuan saja

Kami mengembangkan komponen analisis konflik dalam alat bantu ini (lihat Bab 36 Analisis konflik) setelah jejaring kami di kabupaten meminta bantuan kami untuk bisa memahami konflik dengan lebih baik Kemudian kami menyajikan analisis kami tentang konflik (secara ringkas) di pertemuan dengan masyarakat sasaran mereka mulai berpikir bagaimana mereka dapat mengelola konflik (karena melapor ke pihak berwenang yang lebih tinggi tidak memberi hasil yang memuaskan) Salah satu strategi mereka mdashuntuk memperkuat peraturan desa dan membuatnya lebih diakui oleh pemerintah kabupaten mdash mendorong dikembangkannya komponen analisis kebijakan pada alat bantu ini

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir16

Fokus dan kemitraan awalSeperti yang kami jelaskan di atas penggunaan alat bantu ini biasanya diawali dengan beberapa mitra yang memilih menggunakan prosedur diagnosis partisipatif untuk membantu memperjelas beberapa permasalahan yang penting bagi mereka Fokus awal dan mitra mungkin akan terus berlanjut Mitra mungkin dibentuk terlebih dahulu baru kemudian mendiskusikan fokusnya Atau sebaliknya satu pihak dapat memiliki fokus yang ingin mereka kerjakan lalu mendekati pihak utama lain atau beberapa pihak untuk bekerja sama dengan mereka Bisa jadi ini bukan keputusan yang mudah karena fokus sebenarnya dapat berubah seiring dengan berjalannya diskusi sehingga harus membingkai ulang permasalahan awal

Dalam berkolaborasi penting untuk menjadi fleksibel dan mendengarkan sudut pandang satu sama lain Membingkai ulang masalah melalui diskusi bersama akan menghasilkan cara pandang yang lebih bermanfaat dan menyelesaikan permasalahannya Misalnya pemerintah mungkin mengkhawatirkan penangkapan ikan yang merusak terumbu karang Beberapa masyarakat melihat ini sebagai bagian dari permasalahan yang sedikit lebih besar yaitu penangkapan ikan ilegal atau yang tidak diterima (karena merusak atau lainnya) di perairan mereka atau melanggar hukum adat dan bagian dari permasalahan lain yang lebih besar lagi tentang penghidupan yang berkelanjutan bagi semua orang

Identifikasi proyek terkait dan warisannyaBeberapa proyek pembangunan atau tim peneliti akan menjadi pihak pertama yang bekereja di lokasi tersebut Ada kemungkinan terdapat pendahulu Penting untuk belajar tentang mereka dan lanjutkan dari apa yang sudah mereka capai Bagaimana hubungan yang mereka bangun mdash positif atau negatif Intervensi seperti apa yang mereka dorong dan apa yang bisa dipelajari dari proyek tersebut

Apakah ada inisiatif bagus yang perlu didukung agar dapat berlanjut jika proyek yang memulainya sudah berakhir Kapasitas lokal apa yang terbangun dan bagaimana hal tersebut dapat dilanjutkan Informasi bermanfaat apa yang dikumpulkan yang bisa menjadi informasi latar belakang bagi proyek Anda

Sama halnya jika ada kegiatan yang berlangsung bersamaan jadi Anda harus berkoordinasi dan berbagi informasi dan sumber daya Satukan kekuatan untuk memberikan efek keseluruhan yang lebih besar Hindari membagi masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan yang berbeda atau menguras kemampuan beberapa orang yang memiliki keterampilan

Mengembangkan jejaringSetelah titik awal diidentifikasi dan kolaborator atau mitra awal mulai berdiskusi akan bermanfaat untuk mengidentifikasi dan memperluas jejaring yang relevan agar meliputi organisasi dan orang-orang yang memiliki peranan dan kepentingan

GAMBAR 11 Kerangka penilaian terpadu 360 derajat(diadaptasi dari Bene et al 2009)

Kebi

jakan

per

ikana

n da

n

pem

bang

unan

Kemam

puan

orga

nisas

ional

dan

kelem

baga

an

Kemam

puan

bertin

dak s

ecara

kolek

tif

Tata kelola kinerja dan hak

Kerangka hukum

Konflik dengan pengguna dan

sektor lainRantai pasok penangkapan ikan

ilegal

Kondisi kehidupanKompetisi

Keanekaragaman hayati

Kejutan status dan

kecenderu

ngan

Diversifikasiketergantungan

penghasilan

Kemiskinan aset dan

pendapatan

Kemam

puan manusia

Model

ilmiah

kelau

tan da

n

perik

anan

Kond

isi ek

osist

em ak

uatik

Man

usia

dan Mata

Pendorong Eks

tern

al

Sistem

Alami

Lembaga dan Tata

KERANGKA KERJA

PENILAIAN

KelolaP

enca

harian

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 17

KOTAK 3F CONTOH KEGIATAN INTERVENSI STRATEGIS

GAMBAR 12 Memetakan perairan tradisional Desa Parak dengan menggunakan koordinat GPSFoto P Bradley

Memperkuat peraturan desa

Kedua desa sasaran kami melihat perlunya memperkuat peraturan desa tentang praktik penangkapan ikan dan di lokasi mana saja praktik tersebut diperbolehkan Keduanya melihat hal ini sebagai cara untuk mengelola penangkapan ikan ilegal yang dilakukan oleh masyarakat lain di dalam wilayah mereka dan satu desa mengalami konflik seperti yang disebutkan di Kotak 3E Mereka memiliki hukum adat yang kuat tetapi tidak terdokumentasi dengan baik sehingga sulit untuk menunjukkannya ke pemerintah atau masyarakat lain mdash dan dengan demikian sulit ditegakan Sebagai desa yang diakui secara resmi di dalam sistem administrasi Indonesia desa berhak membuat peraturan sendiri tetapi ada kesenjangan dalam hal dukungan dari pemerintah atas peraturan desa ini

Selain itu mereka memerlukan dokumentasi resmi tentang batas-batas perairan mereka (diakui menurut hukum adat tetapi tidak didaftarkan dengan koordinat yang dipahami pemerintah) dan tentang daerah perlindungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat

Tim kami bersedia membantu dan meminjamkan keterampilan dan waktu kami Anggota tim kami yang bisa berbahasa Indonesia (termasuk asisten lokal) membuat analisis kebijakan di bawah arahan dan tinjauan rutin dari setiap pemimpin masyarakat (lihat Kotak 3K tentang analisis kebijakan) Masyarakat meminjam peralatan GPS dan perahu perlengkapan lalu tim peneliti pergi bersama mereka untuk mendokumentasikan koordinat GPS (lihat foto) Di dalam prosesnya tim kami belajar banyak tentang pengetahuan tradisional seperti bagaimana mengenali perbatasan perairan desa dengan mengacu pada tiga fitur bentang alam atau lebih seperti puncak bukit atau

lembah diantara bukit dengan cara triangulasi

Menggabungkan pengetahuan ilmiah dengan pengetahuan lokal

Salah satu ahli ekologi laut di proyek CCRES tertarik untuk mengadaptasi model perencanaan tata ruang laut yang digunakan timnya awalnya dirancang untuk skala yang jauh lebih besar untuk digunakan dengan skala lokal oleh masyarakat lokal Sementara itu salah satu desa sasaran kami tertarik dengan cara untuk mendapatkan pengakuan resmi atas daerah perlidungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat (Ini adalah tindakan strategis sebagian bertujuan untuk pembelajaran yang diperkenalkan oleh COREMAP mdash lihat Kotak 3G) Mereka juga tertarik dengan kesesuaian antara penilaian tradisional mereka dan pengetahuan ilmiah dan terbuka untuk belajar dan mengidentifikasi peluang baru Tim peneliti secara filosofis berkomitmen untuk mengakui segala bentuk pengetahuan dan ini terlihat seperti peluang yang bagus Penjelasan ini mengacu pada sub-proyek yang dijelaskan dalam Kotak 3L tentang kombinasi bentuk-bentuk ilmu pengetahuan Intervensi ini dilakukan di waktu yang tepat Kapolres baru baru saja diangkat untuk pulau ini dan beliau adalah seorang penyelam Ini mengindikasikan bahwa beliau akan sangat mendukung perlindungan terumbu karang Masyarakat berharap dapat mengajaknya menyelam sebagai bagian dari sub-proyek ini tetapi sayangnya karena ada komitmen lain minggu tersebut beliau tidak bisa ikut

dalam permasalahan utama Sebagian besar permasalahan memerlukan partisipasi dan kerja sama dari banyak pihak seperti polisi untuk kasus mengurangi penangkapan ikan yang merusak Pencarian eksplisit untuk anggota jejaring yang relevan dapat membantu mencapai sasaran

Di awal proyek kami mengidentifikasi orang-orang dan pemangku kepentingan dalam pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Kami mencari dari masyarakat pegawai pemerintah dan LSM yang bekerja di lapangan Setelah kami mengetahui siapa mereka apa kepentingan dan kegiatannya kami mendiskusikan kemungkinan kolaborasi untuk mengerjakan langkah selanjutnya dari diagnosis dan menemukan cara untuk bekerja bersama Dengan diteruskannya proyek lebih banyak orang yang diidentifikasi

Untuk Selayar kami berhubungan dengan beberapa jejaring Ada satu jejaring di setiap desa (lingkaran yang lebih besar dari orang-orang yang tertarik dan bergabung dengan proyek secara berkala tergantung pada topik yang dibahas dan siapa yang mau tetap menerima informasi tetapi bukan bagian dari kelompok inti) Ada jejaring serupa yang mewakili kepentingan satu pulau sebagian besar bekerja untuk pemerintah kabupaten tetapi ada dua yang bekerja untuk LSM dan satu lagi orang pribadi yang sebelumnya memiliki peran pembangunan ekonomi Kemudian kami berjejaring dengan orang-orang dari desa lain terutama lsquopara championrsquo yang mengambil peranan secara sukarela untuk menghentikan penangkapan ikan yang merusak dan mempromosikan perikanan lestari (lihat komponen Mengidentifikasi pengaruh sosial mdash para champion dan strategi mereka di bawah ini)

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir18

KOTAK 3G WARISAN COREMAP DI SELAYAR

Proyek pembangunan yang dikaitkan dengan dua dari sejumlah tahap Proyek Bank Dunia untuk Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu KarangWorld Bankrsquos Coral Reef Rehabilitation and Management Project (COREMAP) telah dilakukan di pulau utama Selayar (COREMAP I dilakukan pada tahun 1998ndash2003 di Taman Nasional Taka Bonerate bagian dari kepulauan Selayar tetapi tidak termasuk pulau utama) COREMAP II diimplementasikan pada tahun 2004ndash2011 di 52 desa pesisir dan COREMAP-CTI (Coral Triangle Initiative) dari tahun 2014 sampai awal 2017 dengan 11 desa COREMAP bertujuan untuk melindungi merehabilitasi dan mendukung penggunaan terumbu karang secara berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Salah satu peneliti kami sebelumnya adalah pengumpul data untuk COREMAP II dan salah satu anggota tim lokal kami adalah koordinator kabupaten untuk COREMAP

II dan COREMAP-CTI Diawal penelitian kami mengetahui bahwa COREMAP-CTI akan berakhir bersamaan dengan periode kami di lapangan dan ini terjadi di pertengahan kerja lapangan kami Pegawai kabupaten mengidentifikasi CCRES sebagai peluang kunci untuk terus bekerja dengan masyarakat di dalam permasalahan pengelolaan daerah pesisir Dengan memiliki koordinator senior dan dua koordinator masyarakat dalam tim kami membantu mengambil manfaat dari hubungan COREMAP dengan desa sementara membangun hubungan yang baru dan untuk mengidentifikasi dan meneruskan warisan COREMAP sementara tetap memiliki arah sendiri Meskipun tinjauan nasional terhadap efektifitas COREMAP tidak begitu baik tetapi pengamatan peserta yang kami lakukan menunjukkan bahwa COREMAP meninggalkan warisan besar Dua tahap mereka telah melakukan banyak hal untuk membangun

kesadaran tentang penangkapan ikan ilegal tetapi baru berhasil sebagian untuk menghentikannya COREMAP II dan COREMAP-CTI menyarankan dan mendorong dibentuknya Daerah Perlindungan Laut berbasis Masyarakat (DPL) di sebagian besar desa yang berpartisipasi Di bawah panduan dan pendanaan dari COREMAP desa-desa membentuk Komite Masyarakat untuk Pengelolaan Sumber Daya Pesisir yang melakukan pengawasan Orang-orang yang kami ajak bicara mengatakan bahwa mereka telah melihat peningkatan cadangan ikan dan mengaitkan hal ini dengan adanya DPL Beberapa lsquochampionrsquo yang kami wawancara untuk proyek ini ditemukan oleh staf dan terdorong oleh COREMAP Masyarakat telah mengadopsi gagasan utama COREMAP dan menjadikannya sebagai milik mereka

KOTAK 3H BERJEJARING SECARA HORISONTAL DAN VERTIKAL

Pada tahap awal diagnosis kami mengidentifikasi ketertarikan yang kuat untuk memerangi penangkapan ikan yang merusak dengan cara memperkuat dan meningkatkan formalisasi pengelolaan daerah pesisir berbasis masyarakat Sebagai tanggapannya kami mengembangkan jejaring secara horisontal (berhubungan dengan desa dan individu lain) serta secara vertikal (berhubungan dengan pemerintah) yang memiliki perhatian danatau kewenangan yang sama Untuk jejaring horisontal kami berhubungan dengan lebih banyak penduduk di desa sasaran kami dan desa lain termasuk desa tetangga Ini dilakukan untuk memeriksa apakah ketertarikan untuk mengatasi masalah penangkapan ikan yang merusak dan memperkuat pengelolaan daerah pesisir berbasis masyarakat juga dimiliki oleh semua desa Ini juga merupakan upaya untuk membangun dukungan yang lebih kuat dan lebih luas terhadap usulan Jejaring dengan desa lain menjadi penting karena penangkapan ikan

yang merusak hampir selalu dilakukan oleh nelayan dari desa lain baik desa yang jaraknya dekat atau jauh (Orang cenderung tidak memancing dengan cara yang merusak di perairan desanya sendiri) Sehingga dukungan dari desa tetangga menjadi diperlukan Untuk membangun jejaring vertikal kami berdiskusi dengan orang-orang dari pemerintah kabupaten provinsi dan pusat serta LSM Hubungan dengan orang-orang dan lembaga terkait adalah kunci untuk meningkatkan pengetahuan belajar tentang perspektif lain tentang permasalahan yang ada dan membangun dukungan untuk atau menasihati untuk mengubah inisiatif berbasis desa yang diusulkan Jejaring horisontal menghasilkan dukungan yang lebih luas dalam bentuk komitmen dan berbagi pembelajaran yang diperoleh Pada kenyataannya jejaring ini mendorong peningkatan ketertarikan dari tiga desa tetangga (bukan bagian dari studi desa sasaran kami atau proyek COREMAP sebelumnya) untuk bersama-

sama membentuk pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Jejaring vertikal sampai ke tingkat kabupaten melalui pertemuan dan diskusi formal dan informal juga menghasilkan komitmen dari pemerintah kabupaten dan pegiat di tingkat kabupaten untuk mendukung peremajaan kembali dan formalisasi pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Hubungan kami dengan pejabat dari Dinas Kelautan dan Perikanan tingkat provinsi yang berwenang untuk mengelola perairan pantai sampai 12 mil laut dari garis pantai menunjukkan bahwa mereka juga mendukung gagasan kami Hubungan kami dengan WWF di Jakarta membuat kami mendapat tawaran untuk mengikutsertakan dua warga desa dari Bungaiya dalam pelatihan pemetaan wilayah pesisir secara partisipatif

Hubungan berjejaring ini dapat membantu mengetahui apa yang terjadi di dalam suatu sistem kepentingan dan mendukung koordinasi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 19

Ada prosedur yang dikenal luas bernama lsquoanalisis pemangku kepentinganrsquo yang melibatkan identifikasi pihak-pihak yang relevan dalam suatu permasalahan (baik perorangan atau organisasi) dan apa kepentingan mereka di dalam permasalahan tersebut Titik pemandu dalam analisis pemangku kepentingan adalah mengidentifikasi siapa yang mempengaruhi dan siapa yang dipengaruhi oleh suatu permasalahan (jika judul dari permasalahan diganti pemangku kepentingan yang teridentifikasi juga dapat bergeser) Pendekatan partisipatif untuk analisis pemangku kepentingan akan berfungsi baik dengan menggunakan pengetahuan dari beberapa orang Analisis pemangku kepentingan dapat bermanfaat untuk mengembangkan jejaring tetapi kami menyarankan proses yang jauh lebih organik untuk membangun hubungan dengan orang-orang yang tepat Banyak yang sudah memiliki hubungan dan akan memperkenalkan proses Anda ke satu sama lain

Membangun jejaring harus menjadi proses terus-menerus bukan hanya dilakukan satu kali atau tertutup Orang baru bisa saja ditunjuk untuk menjabat Orang baru dapat muncul terutama ketika permasalahannya dapat dibingkai ulang

Para lsquochampionrsquo di tingkat masyarakat dan tingkat pulau yang dijabarkan di bawah ini dapat memainkan peranan di dalam jejaring sebagai agen perubahan lokal

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion dan strategi merekaSementara alat bantu ini menekankan pada kerja sama dan penyelarasan yang lebih baik dari tata kelola dan pengelolaan antara pemerintah dan masyarakat penting juga untuk mengenali pengaruh-pengaruh yang ada di masyarakat Faktor penting yang sering kali terlupakan adalah proses sosial informal yang mana anggota masyarakat atau orang-orang yang bekerja di skala yang lebih besar saling mempengaruhi satu sama lain untuk memperbaiki kondisi lingkungan dan sosialnya Ada banyak penekanan pada tata kelola dan prosedur formal untuk pengelolaan tetapi relatif sedikit tentang proses informal dan terutama lsquolembaganyarsquo yang mana orang-orang (atau masyarakat) bertindak secara mandiri dan membuat pilihan bebasnya sendiri

Pada kunjungan ruang lingkup kami ke Selayar kami bertemu dengan tiga warga desa dari desa yang berbeda yang berbicara dengan berapi-api tentang bagaimana mereka mulai menyadari kerugian dan konsekuensi sosial yang diakibatkan oleh metode penangkapan ikan yang merusak dan bagaimana mereka sekarang bekerja sepenuhnya sukarela untuk meyakinkan anggota masyarakat lain untuk berhenti melakukan penangkapan ikan dengan cara yang merusak Masing-masing dari mereka memiliki strategi yang berbeda dan menarik untuk meyakinkan orang Hasil dari inisiatif sukarela mereka dan kemampuan serta kesediaan untuk mempengaruhi orang lain beberapa telah diangkat untuk menduduki jabatan resmi di desa mereka misalnya menjadi anggota kemudian ketua komite perlindungan laut yang dibentuk oleh program COREMAP (lihat Kotak 3G) Beberapa bekerja dengan orang lain mdash misalnya pemimpin desa mdash untuk meningkatkan pengaruh Kami memutuskan untuk belajar tentang orang-orang ini dan strategi mereka dan untuk membagikan kisah mereka dengan orang-orang yang mungkin terinspirasi dengan gagasan bahwa siapapun dapat bertindak dan berharap dapat belajar dari strategi mereka Kemudian kami mengamati lsquochampionrsquo

lain yang bekerja di pulau Beberapa tindakan mereka mungkin tersamarkan oleh pekerjaan mereka (beberapa bekerja di pemerintahan) tetapi cara kerja mereka melampaui harapan profesional dan telah menjadi gairah pribadi

Kami menyajikan sejumlah contoh champion perorangan dan strategi mereka di buklet terpisah dengan judul Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka dari Selayar Indonesia Kami mewawancarai sejumlah orang yang memiliki kekhawatiran sosial dan ekologis tentang ekosistem pesisir memiliki peran penting dalam membuat perubahan demi mencapai perlindungan dan pengelolaan wilayah pesisir yang lebih baik di dalam masyarakat mereka atau lebih luas dan diakui oleh yang lain memang berpengaruh untuk permasalahan tersebut Mereka yang bekerja atau memiliki jabatan resmi bekerja melampaui komitmen dan kewajiban yang biasanya dianggap tugas yang berkaitan dengan pekerjaan mereka atau peran tata kelola Kami mencari laki-laki dan perempuan yang memiliki karakter ini akan tetapi di dalam masyarakat nelayan tentunya kami lebih banyak menemukan laki-laki Kami mengidentifikasi 15 orang Sembilan diantaranya saat ini atau sebelumnya adalah champion di dalam masyarakat mereka (satu perempuan dan delapan laki-laki) dan enam orang yang bekerja di tingkatan yang lebih luas (misalnya kecamatan atau satu pulau mdash semua laki-laki) Profil mereka dapat dilihat di buklet

Kami percaya profil mereka menunjukkan bahwa membangun kesadaran baik dengan atau tanpa bantuan eksternal merupakan langkah pertama yang diperlukan tetapi itu saja tidak cukup Para champion mengambil keputusan sendiri untuk bertindak kemudian berpikir dengan seksama strategi yang mereka gunakan untuk mempengaruhi orang lain Para champion di desa meciptakan cara-cara mereka sendiri untuk menyebarkan pengaruh sosial menggunakan berbagai argumen yang dapat meyakinkan mereka sendiri dan juga efektif untuk digunakan pada orang lain (Satu champion menemukan laki-laki dan perempuan menanggapi pesannya dengan berbeda) Beberapa menggunakan pengetahuan mereka tentang dinamika masyarakat dua champion dari satu desa memanfaatkan persaingan antar kelompok untuk menjaga agar mereka tetap jujur tentang praktik menangkap ikan mereka dan saling mengawasi satu sama lain Alasan keagamaan juga penting bagi beberapa informasi yang kami peroleh dari pengamatan peserta menunjukkan bahwa salah satu champion masyarakat mdash seorang pemuka agama mdash telah mempengaruhi champion lain di masyarakat lain setelah memergokinya sedang menangkap ikan secara ilegal Kebanyakan champion di masyarakat atau pada skala yang lebih luas mengadvokasikan untuk menggabungkan pengaruh sosial positif mereka dengan penegakan hukum yang kuat dan efektif seperti oleh kepolisian Beberapa champion masyarakat berkolaborasi dengan kepolisian dan merekomendasikan hukuman secara cukup strategis Contoh lain adalah bagaimana champion masyarakat dapat bekerja dengan berkolaborasi dengan tokoh-tokoh desa utama lainnya (terutama dengan pimpinan desa) dan dengan pihak eksternal Salah satu champion yang bekerja di pemerintah kabupaten mencari para champion masyarakat dan mendorong mereka untuk ambil bagian dalam komite desa untuk perlindungan laut yang baru dibentuk Hal ini memperkuat peran dari para champion desa dan memotivasi mereka lebih lanjut serta memberikan mereka kewenangan formal

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir20

GAMBAR 13 Salah satu champion Selayar Pak Rusdin dengan Dr Dedi Adhuri dan Ali Yansyah AbdurrahimFoto H Ross

Para champion yang bekerja dalam skala yang lebih besar mdash dalam hal Selayar berarti di pemerintahan LSM atau sebagai orang pribadi mdash bekerja dengan berbagai cara Ada yang mendukung champion masyarakat (ada satu yang secara jelas mendorong banyak champion) Ada yang bekerja atau memegang jabatan yang memungkinkan mereka untuk mengatasi masalah penting Sebagian besar menggunakan jejaring dan beberapa strategi yang dipikir matang untuk membuat perubahan dalam masalah yang mereka pilih

Mengidentifikasi dan mendukung championbull Sadari kemungkinan ada orang-orang yang sudah

bertindak secara sukarela terhadap permasalahan yang menjadi perhatian Anda Identifikasi dan bekerjalah dengan orang-orang tersebut Mereka juga bisa menjadi anggota jejaring yang baik (lihat Kotak 3H)

bull Pertimbangkan untuk mendukung mereka serta membangun kesadaran dan kapasitas mereka melalui kesempatan belajar (misalnya dengan menghadiri lokakarya) Pertimbangkan mereka untuk kegiatan yang relevan dan peran komite Cari cara untuk membuat mereka lebih efektif contohnya dengan sumber daya tanpa merendahkan tindakan sukarela mereka

bull Pertimbangkan untuk mengumpulkan mereka agar saling berbagi strategi dan saling belajar dari satu sama lain

bull Cari peluang untuk mendukung lahirnya champion baru

Kami tidak mengadvokasikan untuk memilih terlebih dahulu orang-orang untuk dipersiapkan menjadi champion meskipun kami mengetahui bahwa hal ini berhasil dilakukan di beberapa bidang dan negara Hal ini berisiko membuat orang yang tidak terpilih merasa tersisih dan merusak orang-orang yang mungkin lebih efektif atau terpercaya untuk bekerja secara mandiri

Mengidentifikasi pengetahuan dan praktik pengelolaan tradisionalBanyak masyarakat pesisir yang memiliki tradisi pengelolaan wilayah pesisir yang berkaitan erat dengan budaya mereka Hal ini dapat meliputi pengetahuan tradisional tentang perilaku

1 Angka dari survei LIPI Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

dan habitat ikan arus laut dan cuaca teknologi menangkap ikan tradisional dan penggunaannya hukum adat tentang menangkap ikan dan lokasi penangkapan serta praktik sosial terkait seperti berbagi beban kerja atau cara melakukan upacara adat

Dalam diagnosis partisipatif penting untuk mempelajari tentang keberadaan pengetahuan ini dan praktik terkait seberapa kuat dan meluasnya pengetahuan ini diterapkan di masyarakat dan seberapa besar pengaruhnya terhadap praktik kontemporer Apakah hal ini disetujui atau ditentang (dan jika ya seberapa jauh) Hal ini dapat dipelajari dari pertemuan dan melalui pengamatan peserta Pengamatan peserta berkontribusi untuk memberikan rincian dan pemeriksaan silang informasi Tim peneliti juga dapat mengumpulkan data tertentu misalnya menghitung atau memetakan penggunaan atau jenis alat tangkap yang berbeda yang digunakan di berbagai lokasi

Analisis kebijakan multitingkatSalah satu permasalahan yang menjadi fokus dari alat bantu ini adalah ketidakselarasan kebijakan dan peraturan perundang-undangan di tingkat yang berbeda atau kesenjangannya semakin melebar seiring dengan waktu Sementara itu kebijakan dan peraturan perundang-undangan pemerintah bisa sangat berbeda dari hukum adat dan hukum adat jarang diakui di dalam hukum nasional

Masyarakat sasaran kami Parak dan Bungaiya memiliki hukum adat yang kuat dan sangat berhasil memelihara dukungan dari masyarakat mereka yang memiliki keragaman budaya untuk mempertahankan hukum adat mereka (ada tiga kelompok budaya di Selayar) Mereka juga memiliki hak menurut hukum Indonesia dan praktik administratif untuk membuat peraturan mereka sendiri menurut sistem tata kelola desa Akan tetapi tidak semua hukum adat mereka terdokumentasikan dalam bentuk peraturan desa yang kontemporer Hal ini membuat hukum adat sulit untuk ditegakan di masyarakat (jika semua orang tidak memiliki kesadaran yang sama tentang peraturan adat) dan sangat sulit untuk memperoleh dukungan dari pemerintah kabupaten Untuk mendukung masyarakat dalam menegakkan praktik adat pemerintah kabupaten harus dapat mengacu pada peraturan tertulis dan perbatasan laut yang terekam dengan baik

Analisis konflikKonflik atas akses sumber daya mungkin terjadi di sistem pesisir terutama ketika habitat mengalami penurunan perikanan berada di bawah tekanan karena habitat yang rusak dan penangkapan ikan yang berlebihan dan nelayan bersaing memperebutkan tangkapan yang semakin sedikit Di Indonesia Timur 74 persen terumbu karang rusak 40 persennya berada dalam kondisi yang sangat buruk (data 2016) Bandingkan dengan tingkat kerusakan tahun 2000 sebanyak 59 persen1 Sementara itu di seluruh Indonesia penghasilan 80 persen rumah tangga nelayan berada di bawah garis kemiskinan dan nelayan mewakili seperempat dari jumlah penduduk miskin di Indonesia

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 21

KOTAK 3I PENGETAHUAN DAN PRAKTIK TRADISIONAL

Satu desa di Selayar Barugaiya memiliki hubungan agama adat dengan hewan laut Di masa lalu masyarakat desa tersebut mengadakan upacara adat tahunan mdash arak-arakan dari desa ke pantai mdash untuk merayakan keterkaitan mereka dengan buaya dan spesies laut lainnya Setelah bertahun-tahun tidak diadakan lagi desa ini sekarang akan memperbaharui praktik ini sebagian karena ingin menarik wisatawan (komunikasi pribadi Rahmat Zainal) Ini adalah desa yang mencanangkan inisiatif lsquoDesa Penyursquo mdash lihat kisah champion tentang Pak Datu dari Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka dari Selayar Indonesia

Perangkap ikan tetap sero digunakan di sepanjang pantai barat laut Selayar (lihat foto) terutama di Bungaiya Kami diperlihatkan dokumen dalam Bahasa Belanda (sebelum 1948) dan naskah kuno Makassar (kemungkinan sangat tua) yang memberikan pengakuan resmi atas sistem ini Ini adalah teknologi yang rumit Jaringnya diikat di antara tiang ramping yang dipasang dari garis pantai sampai 100 meter atau lebih lepas pantai Ikan yang terbawa air

pasang akan tertahan di satu sisi atau sisi lain dari pembatas ini berenang menjauh dari pantai dan memasuki bagian tertutup yang berbentuk seperti mata panah yang hanya memiliki satu pintu keluar di satu bagian Bagian ini nanti akan menuju ke bagian tertutup

lain yang lebih kecil dan berbentuk mata panah dan beberapa sero bahkan terdiri dari tiga bagian Nelayan akan berperahu ke bagian tertutup yang kecil pada saat pasang surut untuk mengumpulkan ikan dari bagian tertutup kecil yang berada di ujung Sebagian besar memiliki panggung kecil di atas sero dari panggung ini mereka bisa mengeruk ikan yang terperangkap Sebagian besar sero dipasang pada musim tenang dan dilepas pada musim muson barat (sekitar bulan September sampai Februari) karena sero akan mudah hancur ketika musim badai Keluarga memiliki hak untuk memasang sero di beberapa lokasi Beberapa menyewakan tempatnya dengan atau tanpa sero ke pihak lain untuk dioperasikan Di masa lalu peraturan adat menyatakan bahwa menangkap ikan dengan alat lain dalam radius 60 meter dari sero tidak diperbolehkan Peraturan ini baru dimodifikasi di Bungaiya menjadi 50 meter untuk memberikan lebih banyak ruang kepada nelayan untuk menggunakan alat lain Desa mempertimbangkan operasi alat penangkap ikan lain yang sederhana dengan jarak 50 meter lebih tidak akan mengganggu pengoperasian sero

GAMBAR 14 Atas Bagian tertutup dari perangkap ikan sero Bawah Sero dilihat dari pantaiFoto D Adhuri

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir22

KOTAK 3K PENDEKATAN KAMI UNTUK ANALISIS KEBIJAKAN

Untuk menanggapi inisiatif masyarakat tentang peremajaan dan formalisasi praktik pengelolaan daerah pesisir kami melakukan analisis kebijakan di bawah instruksi dari setiap masyarakat sasaran Tujuannya adalah untuk melihat seberapa jauh sistem hukum Indonesia dan kebijakan pemerintah mendukung (atau dapat mendukung) hukum adat mereka dan mengidentifikasi strategi bagi desa untuk mencoba mengatasi ketidakselarasan dan mengambil kesempatan yang belum mereka sadari Dalam hal ini kami memeriksa beberapa undang-undang peraturan dan kebijakan pemerintah lainnya sehubungan dengan pengelolaan daerah pesisir di berbagai tingkat dari kabupaten nasional dan internasional Kami menemukan setidak-tidaknya dua undang-undang mdash Undang-Undang tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (No 272007 dan No 12014) dan Undang-Undang tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

(No 322009) mdash yang mengakui dan melindungi hak masyarakat pesisir untuk menerapkan pengetahuan tradisional dan lokal mereka untuk mengelola wilayah dan sumber daya pesisir Kami juga menemukan sejumlah peraturan menteri terutama dari Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang sangat mendukung pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Satu undang-undang yang sering dianggap sering mengesampingkan pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat adalah Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah (No 232014) Undang-Undang ini mengatur ulang tanggung jawab pemerintah di seluruh wilayah Indonesia dan mengatur pengelolaan perairan pantai sampai 12 mil laut berada di bawah kewenangan pemerintah provinsi Undang-Undang ini sedang dalam proses sosialisasi pada saat kami melakukan kerja lapangan Namun demikian dari diskusi kami dan berjejaring dengan

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi (lihat Kotak 3H tentang berjejaring) menunjukkan bahwa meskipun undang-undang harus diikuti tetapi mereka akan tetap mendukung pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat dengan cara mengeluarkan surat Analisis juga meliputi perjanjian internasional seperti yang mengatur tentang hak adat atas sumber daya

Desa dan pegawai pemerintah kabupaten menyambut baik analisis ini Parak dan Bungaiya kemudian mengembangkan peraturan baru melalui proses diskusi dan tata kelola mereka sendiri Tim mendiskusikan kesempatan yang ada dengan desa dan desa memasukkannya ke dalam peraturan desa yang menurut mereka berkaitan

Kami juga membantu Parak dengan meminjamkan peralatan GPS dan merekam koordinat batas-batas laut secara hukum adat (lihat Kotak 3F)

KOTAK 3J PROSES KAMI MENEMUKAN TENTANG TRADISI

Di Bungaiya dan Parak diskusi tentang berbagai permasalahan di pertemuan pertama berakhir pada pembuatan daftar jenis-jenis alat tangkap tradisional yang boleh mereka gunakan dan peraturan yang berlaku (sembilan di satu masyarakat 11 di masyarakat lainnya) Anggota masyarakat menyebutkan jenis-jenis alat tangkap dan anggota tim menuliskannya di kertas plano yang ditempel di dinding Fasilitator mengklarifikasi informasi untuk memastikan sudah ditulis dengan benar (lihat Gambar 15) Dalam pengamatan peserta kami mengumpulkan informasi lebih jauh tentang ini Satu keluarga menunjukkan pada kami dokumen dalam Bahasa Makassar kuno (lihat Kotak 2A) dan Bahasa Belanda yang memverifikasi hak milik dan peraturan adat untuk sero

GAMBAR 15 Jenis-jenis alat tangkap dan peraturan penggunaannya di Desa ParakFoto AY Abdurrahim

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 23

Seperti yang sudah dijelaskan di Kotak 3E pada saat kami melakukan kerja lapangan terjadi konflik antara salah satu desa sasaran kami dan nelayan dari desa tetangga Permasalahannya mdash dari sudut pandang desa sasaran kami mdash adalah tentang praktik menangkap ikan yang digunakan nelayan desa tetangga yang (a) menangkap ikan di perairan desa sasaran kami dengan menggunakan alat dan teknik menangkap ikan yang merusak dan dilarang menurut peraturan desa sasaran kami dan (b) menangkap ikan di daerah yang dianggap sebagai daerah yang dilindungi oleh desa sasaran kami atas dasar kesepakatan bersama Meskipun Selayar memiliki batas-batas menangkap ikan secara adat penangkapan ikan adalah akses yang terbuka Dengan demikian desa dapat menggunakan hak kontemporernya untuk membuat peraturan penangkapan ikan untuk daerah mereka Alat tangkap yang menjadi sumber perselisihan adalah senapan tombak dan lampu senter terang yang digunakan di malam hari sehingga dengan mudah menangkap gerombolan ikan yang sedang beristirahat Daerah penangkapan ikan yang dipersengketakan timbul karena masalah penamaan Kedua desa sepakat bahwa satu lajur di pesisir desa sasaran kami di pantai barat laut Selayar bukanlah daerah untuk menangkap ikan tetapi daerah tersebut hanya diberikan nama tanpa batas-batas yang jelas Sejak ada jalan baru yang dibangun untuk mencapai pantai nelayan dari desa tetangga berargumen bahwa nama tersebut hanya berlaku untuk daerah yang bisa dicapai lewat jalan lama sementara desa sasaran kami berargumen bahwa nama tersebut berlaku untuk daerah sepanjang pantai

Pada suatu malam di awal tahun 2017 penduduk desa sasaran kami menangkap beberapa nelayan dari desa tetangga yang menggunakan senapan tombak dan lampu di daerah terlarang kemudian ditangkap oleh penduduk dibawa ke kantor desa dan memanggil Kepala Desa Kepala Desa memanggil petugas kepolisian yang membawa nelayan ke kantor polisi dan menginterogasi mereka Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya kedua belah pihak memanggil koordinator perikanan Andi Penrang di hari berikutnya Andi Penrang menyarankan untuk membawa perselisihan ini ke camat untuk diputus Camat membuat keputusan yang memihak desa sasaran kami dan penerapan peraturan desa untuk Daerah Perlindungan Laut (DPL) yang konsisten dengan hukum adat Nelayan tersinggung dengan perlakuan yang mereka alami dan mengatakan bahwa mereka sudah ditahan paksa Beberapa minggu kemudian nelayan dari desa lain tersebut mengajukan banding ke tingkat pemerintahan yang lebih tinggi Bupati Bupati yang baru terpilih dan tidak paham tentang permasalahan perikanan meminta masukan dari pegawai dinas perikanan kabupaten Mereka memberi masukan atas dasar peraturan pemerintah terkait perikanan yaitu bahwa menombak ikan diizinkan Meskipun hanya berdasar pada situasi yang terjadi antara dua desa Bupati memutuskan untuk mengeluarkan peraturan yang berlaku untuk semua desa di Kabupaten Selayar

Pada saat itu kedua desa berada di situasi menang atau kalah Dengan menyerahkan kepada otoritas yang lebih tinggi untuk memutuskan pilihan mereka untuk mengendalikan hasil dengan cara negosiasi menjadi berkurang Di sisi lain di setiap tahap masing-masing pihak mendapat dukungan dari pemerintah Mereka tidak merasa perlu untuk

bernegosiasi pada saat itu dan permasalahannya tidak mudah dinegosiasikan karena berdasar pada keyakinan dan nilai yang berbeda Nelayan dari desa tetangga ini bukannya menerima dengan tenang kemudian justru memamerkan keberhasilan mereka mendapatkan hak dengan menangkap ikan di pantai yang seharusnya terlarang di hadapan pemukiman desa sasaran dan sengaja menunjukkan bagaimana mereka menangkap ikan dalam jumlah yang sangat banyak Hal ini semakin membakar bara konflik Penduduk desa sasaran dipaksa menyaksikan ikan yang sudah mereka jaga melalui praktik pelestarian kemudian ditangkap dan dibawa ke pantai Mereka hanya bisa menyaksikan dan mengambil foto

Pada titik ini petugas perikanan kabupaten mencari informasi dari tim kami Dalam proses untuk mempersiapkan analisis kami mengembangkan modul analisis konflik untuk alat bantu kami Modul ini berdasarkan pada kerangka pemetaan konflik yang dikembangkan oleh Jejaring Resolusi Konflik Australia (2008) Kami menambahkan dua aspek konteks dan kekuatan dari masing-masing pihak Kami mengkomunikasikan analisis kami berdasarkan alat bantu ini melalui presentasi PowerPoint dan berbicara dengan petugas perikanan kabupaten dan pihak lain dari jejaring pemerintah dan pihak berkepentingan lalu kemudian mengadakan pertemuan masyarakat di desa sasaran kami

Alat bantu pemetaan konflik ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan kekhawatiran dari setiap pemangku kepentingan yang terkait dengan permasalahan kemudian mencari kepentingan bersama dan hal-hal yang dapat dinegosiasikan Hal ini berhubungan dengan beberapa prinsip negosiasi (Fisher et al 2011) yang menyarankan untuk melihat konflik dengan cara pandang baru

1 Pertama para pihak harus saling menghormati sebagai sesama dan menempatkan konflik bukan orang-orangnya sebagai masalah yang perlu ditangani Mereka harus fokus untuk memelihara hubungan yang saling menghormati dan positif dan saling memperlakukan satu sama lain sebagai pemecah masalah bersama bukan saingan Pendekatan ini berasumsi konflik adalah suatu hal yang tidak nyaman bagi kedua belah (atau semua) pihak dan mereka ingin memecahkan masalah ini

2 Siapapun yang membuat analisis harus melihat di balik yang disampaikan para pihak sebagai keinginan dan menemukan apa sebenarnya kebutuhan mendasar mereka Sehingga akses ke daerah penangkapan ikan tertentu mungkin sebenarnya adalah tentang penghidupan yang memadai atau keadilan atau mewakili kebutuhan mendasar lain

3 Setelah mengidentifikasi kebutuhan mendasar di balik konflik tersebut para pihak harus berusaha mengidentifikasi pilihan-pilihan baru lsquountuk keuntungan bersamarsquo yang berusaha memenuhi kebutuhan mendasar dari semua pihak Hal ini memerlukan pemecahan masalah secara kreatif dan pembingkaian ulang dengan saling menghormati Hal ini dapat mengarah ke solusi baru yang kreatif Ingat bahwa tidak semua permasalahan dapat dinegosiasikan dengan cara ini Pertentangan nilai tidak semudah itu untuk diselesaikan

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir24

4 Jika tahap ini tidak berhasil menemukan solusi para pihak dapat setuju untuk mematuhi nasihat dari ahli atau bukti independen Mereka perlu menyepakati jenis bukti atau nasihat yang dapat diterima oleh kedua belah (atau semua) pihak Sebagai contoh mereka dapat sepakat mengizinkan penangkapan ikan dalam jumlah tertentu yang tetap bisa menjaga cadangan ikan di tingkat tertentu dan mencari pemantauan ilmiah dan nasihat ahli yang bisa membuktikan bahwa tingkat tersebut lestari Mereka bisa sepakat untuk menangkap ikan dengan cara-cara yang tidak merusak karang dan mencari nasihat ahli atau penelitian tentang metode apa yang bisa digunakan

5 Jika para pihak masih tidak bisa sepakat masing-masing pihak dapat menilai alternatif terbaik yang mereka miliki selain menegosiasikan kesepakatan yaitu seberapa buruk situasinya jika mereka harus terus hidup dengan perselisihan yang tidak terselesaikan Apakah lebih baik bagi mereka untuk terus berusaha bernegosiasi atau mundur dan tetap pada situasi sekarang Sering kali mereka harus memutuskan pertanyaan ini berdasarkan kebutuhan mendasar mereka misalnya mengamankan penghidupan mengamankan wilayah atau memelihara tradisi

Alat bantu pemetaan konflik terfokus pada kebutuhan mendasar dan mencari kesamaan mungkin akan menolong mencapai resolusi Hal ini diwakili dengan diagram lingkaran yang terdiri dari bagian-bagian dengan lingkaran pusat (lihat Gambar 16) Langkah-langkahnya adalah

1 Berikan judul permasalahan di bagian tengah diagram Hal ini harus jelas dengan sesedikit kata sebisa mungkin karena mengubah deskripsi permasalahan akan menggeser pemangku kepentingan yang relevan serta sebagian besar analisisnya

2 Identifikasi lsquopemangku kepentinganrsquo atau para pihak dari permasalahan ini Hal ini mencakup mereka yang secara langsung terlibat dalam konflik namun ada juga pihak-pihak lain seperti pembuat peraturan tetangga dan siapapun yang terkena dampak dari atau berada di posisi yang dapat mempengaruhi permasalahan tersebut Berikan nama bagi setiap pemangku kepentingan (lsquosiaparsquo) di satu bagian diagram Anda dapat membuat sebanyak atau sesedikit mungkin bagian sesuai kebutuhan

3 Bagi setiap pemangku kepentingan pertimbangkan konteks mereka (setiap pihak mungkin punya konteks yang berbeda) kekuatan kebutuhan mendasar dan yang meenjadi perhatian mereka Kebutuhan dan kekhawatiran bisa jadi mewakili hal yang sama atau berbeda

Perbandingan antara aspek-aspek ini dapat membantu mengidentifikasi peluang untuk menegosiasikan solusi baru dan mencari kemungkinan dimana semua pihak sama-sama menang

Cara terbaik untuk melakukan ini adalah dengan menggunakan selembar kertas besar seperti kertas plano Tergantung pada hubungan antar para pihak latihan ini dapat dilakukan secara partisipatif (jika difasilitasi dengan baik) atau oleh peneliti atau fasilitator atau oleh satu pihak yang merencanakan bagaimana mereka dapat mengadakan diskusi dengan pihak-pihak utama lainnya

Gambar 16 menunjukkan tahap pertama dari analisis Kami sudah memberikan judul untuk permasalahannya (konflik atas alat penangkap dan lokasi penangkapan ikan) dan para pihak yang berkonflik Mereka diidentifikasi disini sebagai lsquodesa sasaran kamirsquo nelayan dari desa tetangga (yang bersengketa langsung) non-nelayan dari desa tetangga (yang tidak serta-merta mendukung praktik warga nelayannya) masyarakat dan desa lain yang berdekatan kecamatan dinas perikanan kabupaten Bupati (walikota) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi (sekarang bertanggung jawab untuk perikanan di perairan dalam) serta polisi dan militer (yang berbagi tanggung jawab untuk pengawasan wilayah pesisir dan perairan dalam di Indonesia) Kami mengosongkan beberapa bagian jika ada pihak lain yang akan dipertimbangkan

Analisis indikatif lengkap dapat dilihat di Gambar 17 Harap diperhatikan bahwa analisis terperinci untuk dua bagian desa sasaran dan nelayan dari desa tetangga Analisis ini dibuat oleh peneliti berdasarkan semua data kami para pihak tidak berpartisipasi dalam pembuatan analisis ini

Ada beberapa poin yang terlihat jelas dari analisis ini

Konteksbull Desa sasaran kami beruntung karena memiliki garis

pantai timur dan barat mdash ini adalah aset besar mengingat arah muson (timur atau barat) membatasi penangkapan ikan hanya di pantai yang lebih tenang Kedua pantai dapat digunakan hanya selama dua bulan dalam setahun (periode transisi muson) Desa tetangga hanya memiliki garis pantai yang sangat pendek di sebelah barat jadi tidak mengejutkan jika nelayannya tergoda untuk pergi ke perairan lain Desa sasaran kami memiliki garis pantai yang panjang di sebelah barat dan dengan demikian memiliki beberapa pilihan daerah tangkapan meskipun desa ini juga memiliki jumlah penduduk yang lebih besar Desa lain juga memiliki garis pantai yang pendek

bull Desa sasaran kami lebih bergantung pada perikanan karena sebagian besar tanahnya berbatu-batu dan tidak subur Pemukiman berlokasi di sepanjang pantai tidak ada pemukiman yang berada di pedalaman Hanya sedikit kemungkinan untuk bercocok tanam dan beternak Desa sasaran kami tertarik untuk mendiversifikasi ekonominya tetapi hal ini memerlukan waktu dan sumber daya Desa tetangga tidak terlalu bergantung pada menangkap ikan sebagai penghidupan karena sebagian besar keluarga memiliki sumber daya lain seperti kelapa dan hewan ternak Beberapa pemukiman berada di pedalaman dan nelayan mengendarai sepeda motor ke pantai untuk menangkap ikan

bull Desa sasaran kami memiliki tradisi dan tata kelola perikanan yang kuat Desa tetangga tidak memiliki fokus yang kuat dalam tata kelola perikanan Nelayan dari desa lain mengaku mereka tidak memiliki pengetahuan tradisional tentang praktik penangkapan ikan sehingga mereka harus mengandalkan teknologi baru (yang tidak mereka percayai bersifat merusak) Para tetua dari desa lain menentang pendapat ini mereka berkata dahulu desa mereka memiliki pengetahuan tentang menangkap ikan tetapi ketika desanya dimekarkan pada tahun 1980-

Kont

eks

Konteks

KonteksKon

teks

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 25

an (oleh pemerintah atas alasan pelayanan yang lebih praktis) mereka yang pindah ke pemukiman lain di dekat pantai kehilangan kontak dengan mereka yang masih memiliki pengetahuan Jelas disini pengetahuan adat tidak diwariskan dengan baik dan tidak lagi dipraktikkan

bull Desa sasaran kami memiliki sistem pengawasan penangkapan ikan tetapi dengan kapasitas terbatas sehingga sulit untuk mendeteksi serbuan nelayan dari desa lain dan mengatasi pelanggar

bull Sepertinya ada perbedaan aspirasi ekonomi nelayan desa tetangga mencari penghasilan yang lebih besar dibandingkan dengan apa yang ditolerir oleh desa sasaran kami dengan alasan menjaga keberlanjutan perikanan mereka

bull Penduduk desa memiliki hubungan keluarga melalui pernikahan Ini adalah insentif yang kuat bagi kedua belah pihak untuk mengatasi konflik

Kekuatanbull Desa sasaran kami telah memelihara kearifan lokalnya

(pengetahuan dan praktik adat) dengan dukungan kuat dari pengurus desa Mereka memberikan prioritas tinggi untuk pelestarian laut dan bersedia berkoordinasi dan berkolaborasi dengan desa lain demi mencapai perikanan yang lestari untuk masa depan jangka panjang semua pihak

bull Nelayan dari desa lain inovatif dalam mengadopsi teknologi baru untuk penangkapan ikan

Kebutuhanbull Desa sasaran kami berharap dapat melindungi habitat

ikan melindungi perikanan mengamankan penghidupan dan menjaga tradisi

bull Nelayan dari desa lain juga ingin mengamankan penghidupan tetapi lebih tertarik pada peningkatan ekonomi (penghasilan yang lebih besar pangan yang lebih baik) Untuk mendapatkan hal ini mereka perlu akses ke wilayah perairan lain

GAMBAR 16 Alat bantu pemetaan konflik

Desa

sas

aran

Desa t

etang

ga

(nelay

an)

Desa tetangga

(bukan nelayan)

Desa tetangga lain

Camat

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Kabupaten

Bupati

Dinas Kelautan dan Perikanan - Provinsi

Polis

i dan

milit

er

Kekh

awat

iran

Kebu

tuha

n

Keku

atan

Kekhaw

atiran

Kebutu

han

Keku

atan

KekhawatiranKebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

KebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

KebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

KekhawatiranKebutuhanKekuatan

Kekh

awat

iran

Kebu

tuha

n

Keku

atan

Kekh

awati

ran

Kebu

tuhan

Kekuata

n

Konflik tentang alat tangkap dan lokasi penangkapan ikanPE

RMAS

ALAH

AN

Konteks

Konte

ks Konteks

KonteksKont

eks

Konteks

Konteks

Konteks

Kont

eks

Kon

teks

KonteksKonteks

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir26

Camat

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Kabupaten

Bupa

ti

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Provinsi

Polis

i dan

m

ilite

r

KEKU

ATAN

bull Ke

arifa

n lo

kal d

iduk

ung

oleh

pe

mer

inta

han

desa

bull Ke

ingi

nan

kuat

unt

uk m

elest

arika

n

bull Be

rsed

ia b

erko

ordi

nasi

dan

ber

kola

bora

si

deng

an d

esa

lain

KEBU

TUHA

N

bull Pe

rlind

unga

n ek

osis

tem

bull Ke

berla

njut

an p

engh

idup

an

bull M

emeli

hara

kea

rifan

loka

lKE

KHAW

ATIR

AN

bull Ke

hila

ngan

kon

trol p

enge

lola

anbull

Etis

dan

kea

dila

n

bull M

enja

ga h

ubun

gan

deng

an p

endu

duk

desa

teta

ngga

bull Te

kana

n un

tuk

men

gado

psi a

lat

pena

ngka

p ika

n ya

ng m

erus

ak

KEKU

ATAN

bull Ke

wen

anga

n un

tuk

pene

gaka

n hu

kum

KEBU

TUHA

Nbull

Men

jaga

ket

ertib

an u

mum

KEKH

AWAT

IRAN

bull M

enin

gkat

nya

konfl

ik s

osia

lbull

Men

ingk

atny

a pe

nang

kapa

n ik

an y

ang

mer

usak

bull Pe

nang

kapa

n ik

an il

egal

teru

s be

rlang

sung

KEKUATANbull Pemimpin dan pegawai yang berkomitmen

bull Hubungan lokal yang baik

KEBUTUHANbull Pengelolaan perikanan dan ekosistem pesisir

yang berkelanjutan

bull Perlindungan dan pemberdayaan masyarakat

pesisirbull Kerja sama dan dukungan dari desa dan

kecamatanKEKHAWATIRAN

bull Menangani perubahan kewenangan

bull Keterbatasan SDM kewenangan untuk

implementasi programKE

KUAT

ANbull Ja

batan

dan k

ewen

anga

n ter

tingg

i di k

abup

aten

bull Keter

tarika

n untu

k men

gemba

ngka

n keb

ijaka

n

berba

sis pe

neliti

an

KEBU

TUHAN

bull Stab

ilitas

sosia

l

bull Pend

apata

n dae

rah da

ri sek

tor pe

rikan

an

bull Men

gemba

ngka

n pari

wisata

dan p

erika

nan

KEKH

AWAT

IRAN

bull Kons

ekue

nsi d

ari pe

ngali

han k

ewen

anga

n untu

k

peng

elolaa

n peri

kana

n wila

yah p

esisi

r dan

laut

(UU

2320

14)

bull Kebe

rlanju

tan su

mber d

aya a

lam

KEKUATAN

bull Komitmen serius untuk menerapkan

pengelolaan perikanan wilayah pesisir dan laut

berbasis masyarakat

bull Memiliki kewenangan tertinggi di daerah untuk

pengelolaan perikanan wilayah pesisir dan laut

(UU 232014)

KEBUTUHAN

bull Transisi kewenangan untuk perikanan lokal bejalan

mulus

bull Dapat mengandalkan tingkat kabupaten

KEKHAWATIRAN

bull Keterbatasan anggaran SDM dan sarana

prasarana

bull Implementasi UU 232014

bull Koordinasi dengan pemerintah

pusat kabupatenkota

KEKUATAN

bull Berada dalam posisi yang bagus untuk

mem

fasilitasi penyelesaian konflik

KEBUTUHAN

bull Menjaga ketertiban um

um

bull Mendukung kepem

impinan desa untuk m

engatasi

masalahkonflik

bull Berkoordinasi dengan kepolisian dan militer

KEKHAWATIRAN

bull Terjadinya konflik sosial

bull Kewenangan terbatas untuk m

engelola sumber

daya

KONTE

KS

Bupa

ti baru

yang

visio

ner

dan b

erkom

itmen

untuk

memba

ngun

Sela

yar y

ang

berba

sis la

ut

Memilik

i kek

uasa

an da

n

wewen

ang y

ang k

uat d

i ting

kat

kabu

paten

KONTEKS

KKP Nasional sangat aktif

Dekat dengan LSM yang

peduli dengan lingkungan dan

masyarakat

KONTEKS

Mendukung perencanaan

pembangunan untuk masyarakat

desa (dari bawah ke atas)

Berkontribusi kepada pengelolaan

sumber daya pesisir

KONTEKS

Coordinate and comm

unicate

between district governm

ent

and village governments

KONT

EKS

Berp

artis

ipas

i dal

am

pene

gaka

n pe

ratu

ran

di ti

ngka

t ka

bupa

ten

dan

desa

Desa

mem

erlu

kan

polis

i dan

m

iliter

unt

uk m

enja

lank

an

peng

awas

an y

ang

kons

iste

n da

n te

rus-

men

erus

ser

ta

men

egak

kan

huku

m

GAMBAR 17 Analisis lengkap alat bantu pemetaan konflik

PERM

ASAL

AHAN

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 27

Polis

i dan

m

ilite

r

Desa

sas

aran

Desa tetangga

(nelayan)

Desa tetangga (bukan nelayan)

Desa tetangga lain

KEKU

ATAN

bull Ke

arifa

n lo

kal d

iduk

ung

oleh

pe

mer

inta

han

desa

bull Ke

ingi

nan

kuat

unt

uk m

elest

arika

n

bull Be

rsed

ia b

erko

ordi

nasi

dan

ber

kola

bora

si

deng

an d

esa

lain

KEBU

TUHA

N

bull Pe

rlind

unga

n ek

osis

tem

bull Ke

berla

njut

an p

engh

idup

an

bull M

emeli

hara

kea

rifan

loka

lKE

KHAW

ATIR

AN

bull Ke

hila

ngan

kon

trol p

enge

lola

anbull

Etis

dan

kea

dila

n

bull M

enja

ga h

ubun

gan

deng

an p

endu

duk

desa

teta

ngga

bull Te

kana

n un

tuk

men

gado

psi a

lat

pena

ngka

p ika

n ya

ng m

erus

ak

KEKUATAN

bull Inovatif (mengadopsi alat tangkap alternatif)

KEBUTUHAN

bull Akses ke perairan desa lain

KEKHAWATIRAN

bull Pengetahuan tentang praktik perika

nan lestari

yang terbatas

bull Perlindungan hukum

bull Menjaga hubungan dengan penduduk desa lain

KEKUATAN

bull Komitmen kuat dari pemerintahan desa

bull Hasrat untuk bekerja sama

KEBUTUHAN

bull Perlindungan habitat pesisir dan laut

bull Mengamankan penghidupan

KEKHAWATIRAN

bull Meningkatnya penangkapan ikan yang merusak

(dengan senapan tombak dan senter) terutama dari

lsquoDesa Tetanggarsquo

KEKU

ATAN

bull Ke

wen

anga

n un

tuk

pene

gaka

n hu

kum

KEBU

TUHA

Nbull

Men

jaga

ket

ertib

an u

mum

KEKH

AWAT

IRAN

bull M

enin

gkat

nya

konfl

ik s

osia

lbull

Men

ingk

atny

a pe

nang

kapa

n ik

an y

ang

mer

usak

bull Pe

nang

kapa

n ik

an il

egal

teru

s be

rlang

sung

KEKUATAN

bull Berada dalam posisi yang bagus untuk

mem

fasilitasi penyelesaian konflik

KEBUTUHAN

bull Menjaga ketertiban um

um

bull Mendukung kepem

impinan desa untuk m

engatasi

masalahkonflik

bull Berkoordinasi dengan kepolisian dan militer

KEKHAWATIRAN

bull Terjadinya konflik sosial

bull Kewenangan terbatas untuk m

engelola sumber

daya

KEKUATANbull Hubungan erat dengan desa lain

KEBUTUHANbull Keberlanjutan penghidupanbull Ketahanan panganKEKHAWATIRANbull Ketersediaan ikan

bull Menjaga hubungan dengan desa lainbull Keterbatasan sumber daya tanah

KONT

EKS

Pem

erin

taha

n de

sa y

ang

kuat

Kear

ifan

tradi

si lo

kal y

ang

kuat

Garis

pan

tai t

imur

dan

bar

at

yang

pan

jang

Dive

rsifi

kasi

eko

nom

i us

aha

mikr

oSi

stem

pen

gaw

asan

laut

deng

an k

apas

itas

terb

atas

KONTEKS

Garis pantai pendek hanya di

pantai barat

Memiliki hasrat yang kuat

untuk mengeksploitasi sumber

daya

Pernah menjadi pusat

penangkapan ikan yang

merusak

KONTEKSHubungan yang erat antara nelayan dan bukan nelayan di masyarakat

Kebanyakan petani dengan tanah terbatas Nelayan menyediakan akses atas ikan melalui tradisi berbagi

penjualan dan barter dengan produk pertanian

Hubungan dengan masyarakat desa sasaran karena perkawinan

KONTEKS

Ikatan kekeluargaan yang kuat

dan jejaring sosial

Hanya memiliki pantai timur

Tempat menangkap ikan bagi

nelayan tradisional terbatas

karena laut dalam

Akses ke pantai sulit hanya

ada beberapa jalan kecil

KONT

EKS

Berp

artis

ipas

i dal

am

pene

gaka

n pe

ratu

ran

di ti

ngka

t ka

bupa

ten

dan

desa

Desa

mem

erlu

kan

polis

i dan

m

iliter

unt

uk m

enja

lank

an

peng

awas

an y

ang

kons

iste

n da

n te

rus-

men

erus

ser

ta

men

egak

kan

huku

m

Konflik tentang alat tangkap dan lokasi penangkapan ikan

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir28

Kekhawatiranbull Desa sasaran kami memiliki banyak kekhawatiran

Termasuk hilangnya kontrol atas pengelolaan perikanan mereka yang sudah berhasil selama ini dan risiko konflik serta solusi potensialnya yang mungkin mengesampingkan pengelolaan mereka (pengamatan peserta yang kami lakukan menunjukkan hal ini terjadi dengan beberapa anggota desa sasaran kami meminta agar juga diperbolehkan menggunakan senapan tombak dan lampu setelah keputusan Bupati mengizinkan desa lain menggunakannya) Desa ini mengkhawatirkan tentang etis dan keadilan serta tentang perikanan lestari dan kehancuran habitat ikan (terutama karang)

bull Nelayan dari desa tetangga mengkhawatirkan mereka tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan menangkap ikan menurut peraturan desa sasaran kami Mereka juga mempertimbangkan wilayah laut mereka yang terlalu kecil untuk bisa mendapatkan penghasilan yang cukup dari tangkapan Mereka juga menekankan bahwa peraturan baru yang dkeluarkan oleh Bupati memperbolehkan mereka menggunakan alat tangkap dan peraturan tersebut lebih kuat dari surat kesepakatan yang ditandatangani camat Mereka juga khawatir tentang perlindungan hukum untuk kegiatan mereka (yang dimiliki saat ini)

bull Kedua desa ingin memelihara hubungan baik yang terjalin dengan adanya perkawinan antar warga desa

Poin yang menarik dari analisis ini adalah jumlah orang yang bertentangan Ukuran pihak yang berkonflik tidak setara desa sasaran kami bersatu menentang masuknya nelayan dari desa tetangga yang dianggap ilegal menurut hukum adat dan peraturan desa Sementara dari desa tetangga hanya nelayan yang berada di garis depan pada konflik ini Pengurus desa menyadari adanya permasalahan ini dan kepala desa berusaha melindungi kepentingan nelayan mereka dengan berpendapat bahwa alat tangkap yang mereka gunakan diperbolehkan menurut peraturan pemerintah Pendapat di dalam desa tetangga sendiri terbelah mdash atau ada penduduk yang tidak peduli tentang praktik menangkap ikan karena mengandalkan sumber daya lain

Pihak lain juga ingin melihat konflik ini diselesaikan karena akan berdampak pada mereka Karena konflik ini melibatkan dua desa penyelesaian konflik berada di bawah tanggung jawab camat dengan dibantu oleh Kapolsek dan Danramil Bupati dan dinas kabupaten terbawa ke dalam konflik karena eskalasi konflik untuk mengambil keputusan Dinas perikanan kabupaten berada dalam posisi sulit karena mereka ingin mendorong perikanan lestari dan bekerja sama dengan desa tetapi konflik ini membuat mereka harus mengambil keputusan berdasarkan isi peraturan yang bertentangan dengan tujuan keberlanjutan Polisi dan militer menegakkan kepatuhan pada hukum yang berlaku suatu permasalahan yang disengketakan dalam hal ini Mereka terselamatkan jika konflik dapat dihindari Desa-desa lain di pulau mengamati terutama desa yang memiliki hubungan erat dengan protagonis

Mereka juga ingin melindungi perikanan mereka dan juga mengalami daerah mereka diterobos oleh kelompok nelayan yang sama

Cornelius dan Faire (2006) menyarankan untuk mengenali awal terjadinya konflik sedini mungkin dan menanganinya sebelum meningkat dan para pihak semakin berakar di posisinya seperti yang terjadi di contoh Selayar ini Di sisi lain spesialis resolusi konflik menyadari bahwa terkadang konflik perlu lsquomatangrsquo terlebih dahulu untuk ada resolusi Sering kali para pihak ingin menghabiskan semua pilihan yang ada sebelum bersedia berbicara

Apa yang terjadi berikutnyaSetelah adanya keputusan dari Bupati desa sasaran tidak dapat mengajukan banding Mereka kemudian mencari apa yang mungkin dapat mereka lakukan Mereka mendiagnosis bahwa mereka kalah karena adanya kelemahan dalam peraturan tertulis yang diakui dan ditegakkan oleh pejabat yang berwenang Sehingga mereka memilih untuk menggunakan analisis kebijakan di atas untuk mencari jalan yang bisa mengkonsolidasikan dan mendokumentasikan hukum adat dan peraturan desa kontemporer yang diakui sepenuhnya oleh pemerintah

Desa sasaran menghadapi keputusan internal yang sulit dan tantangan dalam menjaga persatuan yang selama ini berhasil dikelolanya terkait dengan penangkapan ikan tradisional lestari Tiga nelayan dari desa sasaran kami minta agar diperbolehkan menangkap ikan dengan menggunakan senapan tombak karena penduduk desa tetangga diperbolehkan (kenapa mereka tidak boleh melakukan hal yang sama) Desa menolak Tetapi dua nelayan dari desa sasaran kami yang menikah dengan perempuan dari desa tetangga dan lebih banyak tinggal di pemukiman istrinya berkeras untuk mendapat pengecualian karena mereka tidak memiliki alat tangkap lain dan keterampilan yang diperlukan untuk menangkap ikan Jadi kedua nelayan tersebut diperbolehkan menggunakan senapan tombak Hal ini menyebabkan ketegangan internal

Sementara itu desa-desa tetangga lain yang juga mengalami wilayahnya diterobos oleh nelayan yang terlibat dalam konflik ini memutuskan untuk bersatu untuk melindungi perikanan mereka Dengan adanya kesadaran yang lebih baik mereka mulai mengubah penggunaan sumber dayanya agar tidak terlalu bergantung pada perikanan Misalnya di masa lalu jika mereka memerlukan ikan dalam jumlah besar untuk upacara (seperti perkawinan) mereka akan menggunakan bom agar bisa menangkap sebanyak mungkin ikan Setelah mereka menyadari kerusakan yang diakibatkan terhadap cadangan dan habitat ikan beberapa tahun yang lalu mereka mulai menyembelih hewan ternak untuk upacara Setelah melindungi perikanan mereka sendiri mereka tidak senang ada pihak lain yang masuk dan mengambil keuntungan dari pantangan dan perlindungan yang sudah mereka lakukan

Konflik ini belum terselesaikan tetapi telah melahirkan sejumlah inisiatif lain terutama analisis kebijakan desa Situasi saat ini mengkhawatirkan baik bagi keberlanjutan perikanan maupun bagi ketetapan desa sasaran untuk melindungi habitat ikan dan mengelola dampak penangkapan ikan Pilihan yang belum dicoba tetapi mungkin melibatkan kedua kepala desa untuk berdialog pada waktunya dan pihak netral yang bekerja dengan pengurus desa lain agar lebih aktif dalam mengelola sumber daya pesisir Semua desa di kecamatan dapat bertemu dan berdiskusi tentang strategi pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 29

Karena kewenangan perikanan sekarang berada di pemerintah provinsi yang berpusat di Makassar di Sulawesi (beberapa jam ditempuh dengan perahu dan mahal untuk dijangkau lewat udara) pemerintah kabupaten tidak memiliki kewenangan yang jelas untuk menyatukan kelompok-kelompok dari berbagai desa untuk duduk bersama mendiskusikan pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif dan mendorong tercapainya kesepakatan tentang praktik menangkap ikan Disini letak dilemanya pemerintah kabupaten memiliki kewenangan langsung atas pengelolaan desa secara umum tetapi tidak atas pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Sementara itu program COREMAP yang banyak mendanai kerja-kerja pembangunan masyarakat di dalam pengelolaan wilayah pesisir telah menghentikan kegiatan terkait pembangunan sumber daya manusia dan kegiatan LSM yang ada terlalu kecil untuk menengahi solusi yang berskala luas

Menggabungkan pengetahuan lokal dan ilmiahKetika masyarakat berkolaborasi dengan pemerintah untuk pengelolaan wilayah pesisir atau jika mereka berharap untuk saling terlibat sangat mungkin untuk turut membahas bentuk pengetahuan lain dalam diskusi Penting untuk tidak berasumsi bahwa satu bentuk pengetahuan adalah lsquobenarrsquo dan yang satu lagi lsquosalahrsquo tetapi justru harus mencoba mempelajari keduanya

Komponen alat bantu ini mengikuti argumen dari Brown (2010) bahwa kita harus mengakui dan mencoba mengintegrasikan berbagai bentuk pengetahuan terutama jika para pemangku kepentingan bekerja bersama Jenis pengetahuan yang dikenali oleh Brown adalah

bull individual (dimiliki oleh orang tertentu dan tidak serta-merta dimiliki oleh anggota masyarakat yang lain)

bull masyarakat (misalnya pengetahuan adat dan lokal)

bull spesialisasi (misalnya pengetahuan ilmiah)

bull organisasi (misalnya pengetahuan tentang kebijakan dan prosedur)

bull bentuk pengetahuan holistik (integratif)

Masing-masing menggunakan bukti yang berbeda untuk jenis permasalahan yang berbeda Secara keseluruhan semua pengetahuan ini dapat memperkaya pemecahan masalah

Penting bagi para pihak yang berkolaborasi untuk saling menghormati pengetahuan yang dimiliki satu sama lain dan mencoba dengan sungguh-sungguh untuk belajar dan memahami perspektif pihak lain Dengan membawa prinsip ini di dalam alat bantu ini kami menekankan pentingnya pengetahuan tradisional (seperti yang terlihat dalam alat bantu ini tentang mengidentifikasi pengetahuan dan praktik pengelolaan tradisional) Pengetahuan tradisional melintasi beberapa bentuk ilmu pengetahuan yang diidentifikasi oleh Brown Termasuk pengetahuan masyarakat dan spesialisasi (misalnya pengetahuan adat tentang perilaku ikan) Di beberapa masyarakat pengetahuan ini bersifat holistik seperti pengetahuan ekologis tradisional yang sangat mengintegrasikan ekologi manusia dan di beberapa situasi aspek spiritual Di dalam pengelolaan wilayah pesisir pengetahuan adat Pengetahuan lokal dan pengetahuan ilmiah dapat relevan dan idealnya harus digabungkan dengan pengetahuan tentang kebijakan mdash atau digunakan sebagai bukti untuk dibuatnya kebijakan baru

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIbull Bertujuan menggabungkan bentuk pengetahuan yang berbeda

terutama dari para pihak yang berkolaborasi untuk memecahkan masalah secara bersama-sama

bull Mengerjakan tugas-tugas yang sebenarnya

bull Buatlah ini menjadi proses pembelajaran

Untuk mengembangkan komponen alat bantu ini melalui inisiatif praktis yang memberikan pembelajaran untuk semua tim kami dan masyarakat Bungaiya bergabung dengan Dr Nils Krueck dari Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk menggali bagaimana menggabungkan pengetahuan ilmiah dengan pengetahuan lokal untuk tujuan perencanaan Bagi Tim Perencanaan Tata Ruang Laut inisiatif ini memberikan mereka kesempatan untuk mengembangkan alat pemodelan yang diadopsi untuk skala lokal melalui kolaborasi dengan pengguna prospektif Bungaiya memiliki empat daerah perlindungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat (DPL) Dua daerah sudah diakui penuh secara formal dan dua lagi sedang menunggu persetujuan dari pemerintah kabupaten selama beberapa bulan ini Masyarakat ingin mencanangkan setidak-tidaknya satu daerah perlindungan lagi terutama bertujuan agar setiap pemukiman di dalam daerah administratif desa memiliki satu DPL di sekitarnya

Bungaiya tertarik untuk mengetahui apakah DPL mereka yang berdasarkan pada pengetahuan lokal dan pertimbangan strategis mereka dalam mengelola perikanan sudah berada di lokasi yang baik dan ukurannya memadai Perwakilan Bungaiya meyakini kegiatan ini akan memberikan masukan dan pilihan baru serta menawarkan pengakuan dari pemerintah yang lebih luas jika pengetahuan ilmiah menyetujui penilaian mereka Hal ini juga akan membantu mereka dalam perencanaan jangka panjang menuju pembentukan perlindungan laut selanjutnya

Kegiatan gabungan ini menunjukkan bahwa dari pada hanya bergantung pada alat pendukung perencanaan DPL dan mengambil keputusan dari lsquoatas ke bawahrsquo pemerintah dapat menyusun alat perancang DPL yang dapat diterapkan secara kolaboratif dengan masyarakat

bull untuk mengidentifikasi daerah dengan nilai ekologis danatau penghidupan tinggi agar dilindungi

bull untuk memastikan daerah-daerah yang disarankan untuk dilindungi mendapat dukungan dari masyarakat (Hal ini penting karena nelayan memilih apakah mereka mau mematuhi daerah perlindungan atau tidak dan pemerintah membutuhkan biaya tinggi untuk pengawasan dan sering kali tidak mencakup luas wilayah yang memadai Beberapa masyarakat memiliki sistem pengawasan mereka sendiri dan akan lebih termotivasi untuk melindungi daerah-daerah yang menjadi prioritas mereka)

bull agar upaya masyarakat dan pemerintah lebih tepat sasaran

bull sebagai alat pembelajaran untuk pemerintah dan masyarakat

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir30

KOTAK 3L PROSES KAMI

Mengetahui ketertarikan Bungaiya dan juga Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk berhubungan dengan pengguna potensial tim kami bertanya kepada warga desa Bungaiya apakah mereka tertarik bekerja bersama dengan ahli ekologi laut Dr Nils Krueck Mereka tertarik

Anggota tim peneliti memberitahukan Nils tentang ketertarikan masyarakat Sebelum pergi ke Selayar Nils mempersiapkan sejumlah peta dasar dan model wilayah pesisir Bungaiya yang menurutnya akan dirasa bermanfaat oleh masyarakat

Nils mengunjungi Selayar pada bulan Juli 2017 Kedua tim bertemu dengan masyarakat (lihat Gambar 18) agar Nils dapat menjelaskan kemungkinan yang ada dan masyarakat menyampaikan pada Nils tentang situasi lokal mereka dan permasalahan perikanan Masyarakat mendiskusikan sasaran termasuk melindungi terumbu karang meningkatkan populasi ikan meningkatkan tangkapan ikan membangun wisata menyelam dan snorkel dan melindungi spesies tertentu Nils mencari klarifikasi dan informasi lebih jauh tentang spesies yang paling penting kegiatan menangkap ikan dan habitat lokal Dari diskusi ini tim gabungan mengembangkan skenario rancangan DPL untuk dieksplorasi

Di hari-hari berikutnya Nils menjalankan model optimalisasi rancangan DPL dan melaporkan hasilnya ke masyarakat secara rutin untuk didiskusikan dan diperbaiki lebih lanjut Masyarakat membentuk tim penyelam termasuk Nils penyelam mereka yang sudah berpengalaman dan satu anggota tim lokal kamu Tim ini menyelam menelusuri daerah yang diteliti agar dapat memvalidasi asumsi rancangan DPL

Anggota tim yang lain mendukung tim penyelam dari perahu milik anggota masyarakat dan merekam hasil pengamatan tim penyelam

Penilaian ilmiah secara lengkap mendukung dua DPL yang lebih besar dari apa yang sudah dicanangkan oleh masyarakat di dua dari empat lokasi DPL Dua lokasi DPL lainnya telah dicanangkan oleh masyarakat untuk tujuan strategis (mengelola penerobosan dari desa lain) tetapi tidak diprioritaskan menurut hasil penilaian ilmiah untuk mencapai pelestarian keanekaragaman hayati atau manfaat bagi perikanan Sebaliknya model yang ada mengidentifikasi peluang DPL baru di salah satu daerah yang belum dipertimbangkan oleh masyarakat mengingat jaraknya dari pemukiman yang ada dan rendahnya tingkat ketertarikan untuk menangkap ikan di lokasi tersebut

Lokasi ini berada di utara dan diprediksi berpotensi memberikan manfaat untuk konservasi dan perikanan di daerah selatan melalui perpindahan karang dan ikan muda oleh arus laut Akan tetapi agar DPL ini bisa merealisasikan potensinya masyarakat perlu menemukan cara untuk pemantauan dan penegakan perlindungan mengingat lokasinya berada di daerah yang sepi penduduk

bull penerapan alat optimalisasi DPL kuantitatif dalam skala lokal mungkin dilakukan dan menguntungkan

bull Masyarakat ini dan kemungkinan masyarakat lain tertarik untuk belajar pendekatan rancangan DPL secara ilmiah

bull Ahli ekologi dan masyarakat menerapkan kriteria rancangan DPL yang berbeda dan berpotensi bertentangan Hal ini layak diakui dan bisa memancing diskusi yang bermanfaat

GAMBAR 18 Gabungan tim CCRES dan perwakilan desa mengembangkan scenario rancangan DPL untuk eksplorasi di Desa BungaiyaFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 31

4 FAKTOR YANG MENDUKUNG DAN TANTANGAN CONTOH DARI SELAYAR

Keberhasilan pengelolaan wilayah pesisir seperti halnya pengelolaan lingkungan yang lain mendapatkan manfaat dari serangkaian faktor pendukung Kami tidak bermaksud merangkum seluruh faktor-faktor latar belakang tersebut dalam alat bantu ini tetapi kami berharap dapat berbagi tentang beberapa faktor-faktor tersebut sebagai contoh dan untuk mengakui bahwa setiap diagnosis partisipatif selalu terjadi dalam dinamika berbagai faktor pendukung yang turut mempengaruhi pembentukan masalah yang dipilih untuk didiagnosis dan kapasitas untuk menanganinya

Di Selayar kami mengamati faktor-faktor penentu keberhasilan berikut yang membantu pengelolaan wilayah pesisir Tabel 1 terdiri dari daftar faktor-faktor ini dan catatan tentang beberapa tantangan terkait Kita tidak dapat berasumsi faktor penentu keberhasilan ini akan selalu ada Faktor pendukung bisa saja dihambat

Kami mendorong pengguna alat bantu ini untuk menemukan faktor-faktor penentu keberhasilan ini ketika mengadakan diagnosis partisipatif

GAMBAR 20 Proses kolaboratif sedang berlangsung Foto H Ross

GAMBAR 19 Kegiatan FishCollab menarik banyak peserta yang antusiasFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir32

TABEL 1 Faktor-faktor keberhasilan dalam penerapan di Selayar dan tantangan terkait

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Pengetahuan dan praktik adat

Komitmen terhadap pengetahuan dan praktik adat di banyak masyarakat

bull Meliputi berbagai teknologi menangkap ikan yang cerdas Sangat konsisten dengan komitmen keberlanjutan dan dapat menawarkan dimensi moral untuk perlindungan laut (lihat dokumen Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka)

bull Desa-desa yang berkomitmen terhadap bentuk pengelolaan berbasis hukum adat dapat (dan sudah) menunjukkan kepemimpinan yang baik dalam praktik menangkap ikan yang berkelanjutan

Pengetahuan adat dan komitmen untuk meneruskan praktik adat yang tidak merata di dalam dan di antara desa

bull Dapat terjadi dan sudah terjadi konflik antar individu dan desa antara yang mempertahankan pengelolaan secara adat dan yang berusaha menggunakan teknologi yang lebih efisien (dan sering kali lebih merusak)

Warisan Warisan dari proyek COREMAP (I sampai III) Selayar merupakan peserta lama di dalam COREMAP Kerja lapangan kami meneruskan warisan berikut

bull Pengetahuan baru (COREMAP I)

bull Perubahan besar pada program COREMAP termasuk penghentian kegiatan yang difokuskan pada pembangunan di semua lokasi termasuk Selayar digantikan oleh program COREMAP III dengan program yang lebih kecil terpusat dan terfokus pada penelitian

Kesadaran Kesadaran yang meluas di tingkat desa dan kabupaten dalam hal kelautan dan proses sosial terkait Hal ini meliputi fokus pada pengelolaan berbasis masyarakat dan bukan pengelolaan dari atas (top-down) dan juga selaras dengan perubahan di dalam kebijakan lingkungan hidup Indonesia selama 20 tahun terakhir (COREMAP II dan III)

bull Membuat pengetahuan ilmiah relevan untuk skala lokal dan dapat diterapkan di lapangan (misalnya oleh desa)

bull Memperluas kesadaran tentang permasalahan perlindungan laut ke desa-desa yang tidak memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam COREMAP

bull Menjaga kesadaran tetap aktif setelah beberapa saat

Lembaga lokal bull Infrastruktur tata kelola masyarakat misalnya sistem DPL yang dicanangkan masyarakat sebagai fokus proses pembelajaran di dalam pengelolaan berbasis masyarakat komite desa untuk konservasi laut fasilitator masyarakat yang berdaya dan pelembagaan ketika beberapa pemerintahan desa menggunakan anggaran desanya untuk perlindungan sumber daya laut

bull Hubungan baik antar desa yang berpartisipasi di dalam COREMAP (terutama COREMAP III) dan pemerintah kabupaten Koordinator kabupaten berada di posisi untuk memfasilitasi hal ini

bull Pemerintah kabupaten berkomitmen terhadap pengelolaan berbasis masyarakat Pegawai dinas perikanan kabupaten dan bidang pembangunan lain secara aktif mencoba untuk mendorong dan mendukung hal ini dengan alokasi staf dan keuangan (Hal ini sekarang sedang disesuaikan karena adanya transfer kewenangan perikanan ke pemerintah provinsi sementara pemerintah kabupaten meneruskan tanggung jawabnya atas desa dan penghidupan)

bull Menjaga komitmen pemerintah provinsi dan kabupaten terhadap proses berbasis masyarakat mengingat hilangnya posisi fungsi yang tadinya didukung oleh COREMAP dan dengan pergantian pegawai

bull Memelihara dan memperkaya infrastruktur tata kelola masyarakat di bawah transfer tanggung jawab perikanan ke tingkat provinsi perubahan dan potensi pengurangan staf perubahan budaya di tingkat pemerintahan manapun

bull Tantangan pemeliharaan menurut faktor-faktor yang disebutkan di atas

COREMAP III lebih dikenal sebagai COREMAP-CTI singkatan dari Coral Triangle Initiative

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 33

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Jejaring bull Pegawai kabupaten dengan tanggung jawab yang berbeda memiliki jejaring yang baik berkomunikasi dengan baik dan memiliki tujuan yang sama Mereka juga berjejaring dengan LSM dan agen-agen perubahan masyarakat sipil Selayar yang berskala kecil dan pemerintah kabupaten membantu komunikasi dan kolaborasi ini

bull LSM kecil tetapi berdedikasi tinggi

bull Peran orang-orang tertentu dalam hubungan ini risiko gangguan karena perpindahan pegawai setelah berakhirnya COREMAP III di kawasan Indonesia

bull Tantangan untuk bertahan hidup dan kapasitas yang umum dialami semua LSM

Kepemilikan terhadap permasalahan wilayah pesisir

Rasa kepemilikan yang tinggi terhadap permasalahan kelautan (di desa dan kabupaten)

bull Pentingnya peran komite desa untuk konservasi laut dan terutama pimpinan mereka di dalam hal ini

bull Memelihara budaya ini di bawah perubahan peraturan (pergeseran tanggung jawab pengelolaan laut perairan dalam ke pemerintah provinsi) dan pergantian pegawai seiring dengan berjalannya waktu

bull Di desa hal ini mungkin berhubungan dengan siklus pemilihan karena kepala desa yang baru akan berusaha membedakan diri dari pendahulunya dengan cara meninggalkan fokus kelautan

bull Kehilangan anggota komite desa untuk perlindungan laut akan mengurangi sumber pengaruh sosial terhadap pimpinan desa dan penduduk desa secara umum

Inisiatif Para lsquochampionrsquo di desa dan kabupaten (baik yang bekerja untuk pemerintah kabupaten atau dalam kapasitas lain) Orang-orang ini memiliki motivasi dan komitmen melampaui peran resmi mereka telah menentukan strategi mereka sendiri untuk mendorong perubahan perilaku dan juga ada yang berkolaborasi

bull Karena sebagian besar individu ini memulai secara mandiri (beberapa melakukan pembinaan) ada beberapa tantangan yang dikaitkan dengan bagaimana memelihara pengaruh mereka Risiko kehilangan orang-orang ini di tingkat desa cukup kecil berbeda dengan di tingkat kabupaten (lihat penjelasan tentang perubahan budaya organisasi dan pergantian pegawai di atas)

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir34

5 SARAN UNTUK PENGUKURANAlat bantu ini pada utamanya didasarkan pada penilaian kualitatif menuju kolaborasi dan pengelolaan yang adaptif Proyek ini tidak dirancang untuk memilih bagian-bagian yang bagus untuk dijadikan indikator atau mendukung pengelolaan meskipun pemilihan ini memainkan peran logis dalam prosedur diagnosa dan merupakan langkah rasional berikutnya

Penting bagi diagnosis partisipatif agar fokus pada permasalahan dan kepentingan yang ada dan tidak hanya sekedar didorong oleh data awal karena hanya sedikit permasalahan yang dapat langsung diukur sehingga fokus pada angka saja akan mengganggu pemilihan permasalahan Ketika tersedia bukti seperti pengukuran penurunan habitat dan tangkapan ikan menjadi berharga selama semua pihak mempercayai data tersebut dan sepakat tentang relevansinya Bukti tidak tertulis atau berdasarkan persepsi seperti pengamatan dalam jangka waktu lama tentang berkurangnya ketersediaan ikan serta lsquoalat ukurrsquo informal mdash seperti seberapa jauh perahu harus melaut sebelum mencapai daerah tangkapan yang memadai mdash mungkin lebih meyakinkan bagi masyarakat Selain itu kenyataan yang dihadapi oleh sebagian besar kawasan berkembang di dunia adalah hanya sedikit data yang tersedia apa lagi data jangka panjang atau data dalam skala kecil yang dapat mendukung pembuatan keputusan di tingkat lokal

Ketika kami mengembangkan cara pengukuran kami sarankan agar hal ini dilakukan secara partisipatif Para pihak harus memutuskan bersama apa yang paling penting untuk diukur agar dapat membantu diagnosis perencanaan dan pengelolaan adaptif mereka Kemudian menjawab indikator atau pengukuran langsung apa yang sesuai untuk melihat kondisi awal dan kemajuannya serta bagaimana mendapatkan informasi tersebut

Sering kali indikator kualitatif sudah cukup untuk memandu diagnosis partisipatif Salah satu pendekatan yang paling mudah adalah dengan menggunakan lsquopapan instrumenrsquo dengan kode warna Pengguna dapat mengidentifikasi indikator utama untuk setiap tulang dari diagram tulang ikan dan melampirkan skala peringkat sederhana seperti skala berdasarkan warna Contoh untuk papan instrumen ini dapat dilihat di Tabel 2

Cara yang sama dapat digunakan pengguna untuk mengidentifikasi faktor-faktor penentu keberhasilan dan tantangan untuk situasi mereka sendiri lalu menilainya secara kualitatif dengan menggunakan skala papan instrumen

Contoh yang sangat baik dalam berkolaborasi adalah merencanakan pertemuan secara berkala untuk mengisi papan instrumen ini bersama-sama (Izurieta 2007) Para pihak bahkan dapat mengisinya secara terpisah di dalam kelompok-kelompok kecil lalu berkumpul lagi untuk membandingkan hasil mereka mdash apakah mereka sepakat atau tidak untuk setiap indikator Yang terpenting apa yang perlu mereka tingkatkan (Ini adalah alasan sebenarnya untuk berdiskusi)

Akan tetapi papan instrumen dapat terlihat pasif kecuali jika ada versi yang dapat dibandingkan seiring dengan berjalannya waktu (Apakah kita melakukan sesuatu dengan lebih baik dibandingkan penilaian sebelumnya) Untuk permasalahan yang secara jelas perlu dikembangkan oleh para pihak pendekatan yang lebih baik mungkin dapat dilakukan dengan menggunakan judul atau kata-kata yang mencerminkan tahapan perkembangan Misalnya jejaring yang relevan biasanya akan berkembang Sehingga akan lebih masuk akal jika skalanya diberikan judul lsquobelum dimulairsquo kemudian lsquotahap awalrsquo lsquoperkembanganrsquo lalu lsquoberkembang penuhrsquo

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 35

TABEL 2 Contoh papan instrumen dengan kode warna

SANG

AT T

ERBA

TAS

TERB

ATAS

OK GOOD

EXCE

LLEN

T

PENJ

ELAS

AN

Fokus dan bermitra Kejelasan fokus

Bekerja dengan baik sebagai mitra

Mengembangkan jejaring Orang-orang yang relevan terlibat

Pengetahuan tradisional dan praktik pengelolaan

Keberadaan pengetahuan

Praktik pengelolaan secara adat digunakan

Kombinasi pengetahuan lokal dan ilmiah

Pengetahuan lokal dan ilmiah dipertimbangkan

Identifikasi proyek terkait dan warisan mereka

Kontak terjalin dengan personil proyek sebelumnya dokumen dipelajari

Warisan 1 dilanjutkan

Warisan 2 dilanjutkan

Warisan 3 dilanjutkan

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion dan strategi mereka

Ada champion

Champion mendapat dukungan

Analisis kebijakan multitingkat

Kebijakan dinilai

Kebijakan dan pengaturan kelembagaan selaras di semua tingkat pemerintahan dan dengan masyarakat

Analisis konflik Jangkauan konflik

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir36

6 REFERENSIAndrew NL Bene C Hall SJ Allison EH Heck S amp Ratner BD 2007 lsquoDiagnosis and management of small-scale fisheries in developing countriesrsquo Fish and Fisheries vol 8 hal 227ndash240

Bene C Kodio A Lemoalle J Mills D Morand P Ovie S Sinaba F amp Tafida A 2009 Participatory diagnosis and adaptive management of small-scale fisheries in the Niger River Basin CGIAR Challenge Program on Water and Food Project report (proyek no 72)

Brown VA 2010 lsquoCollective inquiry and its wicked problemsrsquo in Brown VA Harris JA and Russell JY eds Tackling wicked problems through the interdisciplinary imagination Earthscan London hal 4ndash83

Cinner JE McClanahan TR MacNeil MA Graham NAJ Dawd TM Mukminin A Feary DA Ando L Rabearisoa AL Wamukota A Jiddawik A Campbell SJ Baird AH Januchowski-Hartley FA Hamed S Laharil R Morovel T amp Kuangel J 2012 lsquoComanagement of coral reef social-ecological systemsrsquo Proceedings of the National Academy of Sciences vol 109 14 hal 5219ndash5222

Conflict Resolution Network 2008 Conflict Resolution Trainers Manual mdash 12 skills Conflict Resolution Network wwwcrnhqorg (keterampilan 8 memetakan konflik)

Cornelius H amp Faire S 2006 Everyone can win how to resolve conflict Edisi ke-2 Simon dan Schuster NSW

Eriksson H Adhuri DS Adrianto L Andrew N L Apriliani T Daw T Evans L Garces L Kamanyi E Mwaipopo R Purnomo AH Sulu RJ amp Beare DJ 2016 lsquoAn ecosystem approach to small-scale fisheries through participatory diagnosis in four tropical countriesrsquo Global Environmental Change vol 36 hal 56ndash66

Fisher R Ury WL amp Patton B 2011 Getting to yes negotiating agreement without giving in Penguin

Izurieta AV 2007 Evaluation framework for collaborative management of protected areas a crosscultural case study in Queensland Australia PhD thesis The University of Queensland

Mills D Beacuteneacute C Ovie S Tafida A Sinaba F Kodio A Russell A Andrew N Morand P amp Lemoalle J 2011 lsquoVulnerability in African small-scale fishing communitiesrsquo Journal of International Development vol 23 hal 308ndash313

Proyek Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) adalah proyek dukungan teknis regional yang ditujukan untuk membuka sumber-sumber pendapatan baru yang berkelanjutan bagi masyarakat pesisir di wilayah timur Asia Timur-Pasifik CCRES akan mengembangkan produk-produk pengetahuanmdashyang dapat digunakan sebagai masukan terhadap rancangan dari proyek rencana dan kebijakan di tingkat global regional dan nasionalmdashserta model teknis dan alat perencanaan yang membantu persiapan rencana pengelolaan sumber daya pesisir berbasis masyarakat

BERKOMUNIKASI DENGAN KAMI

CAPTURING CORAL REEF AND RELATED ECOSYSTEM SERVICES (CCRES)

CCRESnet

ccresnet

Hubungi Liz Izquierdo Manajer Proyek Kantor Kemitraan Penelitan The University of Queensland St Lucia QLD 4072 Australia T +61 7 3443 3144 E lizquierdouqeduauKunjungi wwwccresnet

copy Copyright University of Queensland

Mari bergabung komunitas kami

  • 1Pendahuluan tentang alat bantu FishCollab
    • 11Siapa yang dapat menggunakan alat bantu ini
    • 12Keterampilan apa yang diperlukan untuk menggunakannya
    • 13Bagaimana pembuatannya
    • 14Apa yang ada di dalam alat bantu ini
    • 15Profil para champion Selayar untuk perlindungan wilayah pesisir
    • 16Mengadaptasi alat bantu
      • 2Latar belakang mengapa kita memerlukan alat bantu ini
        • 21Kolaborasi dalam mengelola sumber daya alam
        • 22Alasan menerapkan alat bantu
          • 3Prosedur diagnosis partisipatif diagram lsquotulang ikanrsquo
            • 31Bagaimana menerapkan setiap komponen FishCollab
            • 32Mengenalkan diagram tulang ikan
            • 33Kepala ikan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif
            • 34Ekor ikan Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir (perikanan) yang adaptif
            • 35Tulang belakang Pertemuan diagnosis partisipatif pengamatan peserta kegiatan
            • 36Diagram tulang ikan komponen yang menyusun diagnosis partisipatif
              • 4Faktor yang mendukung dan tantangan contoh dari Selayar
              • 5Saran untuk pengukuran
              • 6Referensi

DAFTAR ISI

Bagaimana mengutip publikasi ini

Ross H Adhuri DS Abdurrahim AY Penrang A Rismayani A amp Ismainna A 2018 FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services Project wwwccresnet

Publikasi ini melengkapi publikasi berikut Abdurrahim AY Ross H Rismayani A Ismainna A amp Adhuri DS 2018 Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang Para champion dan strategi mereka dari Selayar Indonesia Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services Project wwwccresnet

Ucapan terima kasih

Penulis ingin berterima kasih kepada semua yang telah berpartisipasi dalam pembuatan alat bantu ini terutama masyarakat Selayar Indonesia yang menjadi tuan rumah kegiatan ini Kami berterima kasih kepada Paula Bradley atas bantuan penyuntingannya dan Mark Paterson atas nasihatnya untuk isi Alat Bantu ini

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir

1 Pendahuluan tentang alat bantu FishCollab 111 Siapa yang dapat menggunakan alat bantu ini 1

12 Keterampilan apa yang diperlukan untuk menggunakannya 1

13 Bagaimana pembuatannya 1

14 Apa yang ada di dalam alat bantu ini 3

15 Profil para champion Selayar untuk perlindungan wilayah pesisir 3

16 Mengadaptasi alat bantu 3

2 Latar belakang mengapa kita memerlukan alat bantu ini 421 Kolaborasi dalam mengelola sumber daya alam 4

22 Alasan menerapkan alat bantu 6

3 Prosedur diagnosis partisipatif diagram lsquotulang ikanrsquo 831 Bagaimana menerapkan setiap komponen FishCollab 8

32 Mengenalkan diagram tulang ikan 8

33 Kepala ikan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif 8

34 Ekor ikan Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir (perikanan) yang adaptif 9

35 Tulang belakang Pertemuan diagnosis partisipatif pengamatan peserta kegiatan 9

36 Diagram tulang ikan komponen yang menyusun diagnosis partisipatif 15

4 Faktor yang mendukung dan tantangan contoh dari Selayar 31

5 Saran untuk pengukuran 34

6 Referensi 36

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 1

GAMBAR 1 Selayar Indonesia gambar yang diperbesar menunjukkan daerah bagian tengah dan utara dari pulau utama

SELAYAR

1 PENDAHULUAN TENTANG ALAT BANTU FISHCOLLAB

Alat bantu ini dirancang untuk membantu pemerintah masyarakat dan organisasi non-pemerintah (LSM) dalam menjalankan agenda partisipatif dalam mengidentifikasi pilihan yang ada seputar peluang tantangan dan pengelolaan demi membantu perkembangan penggunaan sumber daya kelautan dan penghidupan secara berkelanjutan Karena pemerintah dan masyarakat saling bergantung pada satu sama lain untuk keberhasilan pengelolaan wilayah pesisir alat bantu ini dirancang untuk membantu menghubungkan berbagai pihak baik yang berada di ranah tata kelola formal maupun adat serta untuk mendorong kolaborasi

11 Siapa yang dapat menggunakan alat bantu iniAlat bantu ini dapat digunakan

bull untuk membantu pemerintah masyarakat dan LSM untuk berkolaborasi (bekerja sebagai mitra) dalam pengelolaan wilayah pesisir

bull di dalam proses keterlibatan masyarakat atau pemangku kepentingan

Alat bantu ini dapat dikombinasikan dengan alat bantu yang disusun proyek Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) lain untuk menangani masalah tertentu (lihat wwwccresnet) Misalnya alat bantu ini dapat dikombinasikan dengan perspektif masyarakat dan keluaran dari model ilmiah ketika merancang daerah perlindungan laut yang memenuhi berbagai kriteria baik ilmiah pemerintah dan masyarakat mdash sehingga dapat diterima dan mendapat dukungan dari semua pihak

Kami menamakannya FishCollab untuk memadukan diagram lsquotulang ikanrsquo dengan penekanan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat untuk mencapai tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir yang baik

12 Keterampilan apa yang diperlukan untuk menggunakannyaKami membuat alat bantu ini agar dapat semudah mungkin digunakan oleh pengguna baru Akan membantu jika ada anggota tim Anda yang memiliki keterampilan fasilitasi (misalnya mereka dapat memfasilitasi rapat inklusif yang membuat semua peserta merasa nyaman menyampaikan pendapat masing-masing) Jika tidak ada anggota tim yang memiliki keterampilan ini atau fasilitator andalan Anda ingin bebas ikut serta dalam diskusi atau peserta lain tidak nyaman dengan fasilitasi oleh salah satu pihak mdash pertimbangkan untuk pertimbangkan untuk mengajak fasilitator independen atau meminta bantuan dari organisasi lain

bull Tim fasilitator dapat bekerja dengan baik jika ada satu anggotanya yang memiliki keterampilan fasilitasi yang baik untuk memastikan kelancaran proses diskusi dan anggota lainnya yang memiliki pengetahuan mendalam tentang materi yang didiskusikan seperti perikanan dan penangkapan ikan

Sebagian dari alat bantu ini bergantung pada metode penelitian yang disebut lsquopengamatan pesertarsquo Jika tim yang bekerja tidak memiliki keterampilan yang diperlukan untuk menerapkan metode ini atau tidak punya cukup waktu untuk mengumpulkan informasi pendukung bisa dipertimbangkan untuk meminta bantuan universitas atau LSM Mereka yang memiliki latar belakang antropologi sosiologi dan geografi kemungkinan besar terlatih menggunakan metode ini

13 Bagaimana pembuatannyaAlat bantu ini telah disusun melalui proses kolaboratif dengan sejumlah masyarakat (desa) dan pemerintah kabupaten (dinas perikanan) di Selayar Indonesia Timur (lihat Gambar 1)

Desa Bungaiya

Desa Barat Lambongan

Desa Buki

Desa Barugaiya

Desa Parak Benteng Utara

Desa Bontosunggu

Desa Bontoborusu

Desa Patikarya

0 25 5 75 10 125 15km

Desa PamatataDesa TaneteDesa Kayu Bauk

Desa Bontonasaluk

Desa Bontolebang

Desa Kahu-kahu

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir2

KOTAK 1A PROFIL SELAYAR

Kepulauan Selayar adalah kepulauan di Sulawesi bagian Selatan Indonesia Timur (lihat Gambar 1) Berlokasi di lintang selatan 5042rsquo mdash 7035rsquo dan bujur timur 120015rsquo mdash 122030rsquo dipisahkan dari pulau Sulawesi oleh Selat Makassar Kepulauan ini memiliki luas wilayah 1050369 km2 termasuk 135703 km2 daratan dan 914666 km2 lautan Jumlah penduduk adalah 130199 jiwa (data 2015 BPS Kapupaten Kepulauan Selayar 2016)

Kepulauan ini beriklim tropis khatulistiwa basah musim hujan berlangsung selama empat bulan (angin muson barat JanuarindashApril curah hujan mencapai 200 mm per bulan) dan lima bulan musim kemarau (angin muson timur AgustusndashNovember curah hujan lt 100 mm) musim panca roba terjadi di bulan Desember dan MeindashJuli Penangkapan ikan dibatasi oleh arah angin muson tergantung pada garis pantai mana yang ombaknya paling tenang pada suatu musim menyebabkan penghidupan alternatif atau akses menuju tempat penangkapan ikan alternatif di setiap musim menjadi penting bagi masyarakat pesisir

Sebagian besar penduduk Selayar tinggal di sepanjang garis pantai dan bergantung pada terumbu karang dan perikanan dekat pantai untuk pangan dan pendapatan Sebagian besar adalah nelayan kecil kapal ikan didominasi oleh kapal kecil tanpa mesin atau dengan mesin kecil Nelayan sebagian besar menggunakan kail dan tali pancing yang lain menggunakan perlengkapan umum seperti jaring angkat jaring insang dan rumpon (KKP 2017) Tingkat konsumsi ikan tahunan meningkat seiring dengan penambahan jumlah penduduk Terumbu karang dan sumber daya pesisir lainnya berkontribusi terhadap pertumbuhan pariwisata (ADB 2014)

GAMBAR 2 Nelayan Selayar dengan alat tangkap tradisional yang disebut lsquosogororsquo dalam bahasa lokalFoto A Y Abdurrahim

Kondisi sumber daya pesisir Selayar termasuk terumbu karangnya sudah mengalami kehancuran drastis sejak diperkenalkannya metode penangkapan ikan yang merusak Peledakan (bom) ikan diperkenalkan ke nelayan lokal oleh nelayan dari daerah lain di Sulawesi Selatan pada tahun 1980-an Penangkapan ikan dengan menggunakan sianida diperkenalkan oleh bisnis perikanan dari Hong Kong pada akhir tahun 1990-an Produktifitas jangka pendek dari penangkapan ikan menggunakan bom dan sianida serta lemahnya penegakan hukum mengakibatkan praktik penangkapan ikan yang merusak semakin meluas

Kabupaten ini merupakan rumah bagi 375 spesies ikan pelagis demersal dan ikan hias serta 4 spesies penyu (DKP Kabupaten Selayar 2011) Keanekaragaman hayati ini mengindikasikan fungsi ekologis dari ekosistem terumbu karang sebagai habitat bagi sebagian besar biota laut dangkal

Pulau utama Selayar memiliki 65 desa Desa adalah unit administratif terkecil di dalam sistem pemerintahan Indonesia Desa tidak hanya terdiri dari satu pemukiman banyak desa yang terdiri dari beberapa pemukiman atau kampung Setiap desa dipimpin oleh Kepala Desa yang dipilih oleh semua penduduk yang sudah dewasa Desa memiliki anggarannya sendiri dan berhak membuat peraturan sendiri

Banyak desa di pulau utama Selayar berpartisipasi dalam program penelitian dan pembangunan COREMAP (lihat Kotak 3D) Atas dorongan dari COREMAP 52 desa menentukan Daerah Perlindungan Laut atau DPL mereka dengan total seluas 6089 ha Luas ini mewakili proporsi yang substansial dari daerah perlindungan laut kabupaten mdash sekitar dua-pertiga dari daerah yang dilindungi di luar Taman Laut Nasional Taka Bonerate Beberapa desa juga memiliki komite masyarakat untuk pengelolaan sumber daya pesisir yang disebut sebagai Lembaga Pengelola Sumber Daya Pesisir Setelah memiliki tata kelola ini yang juga dibentuk di bawah COREMAP telah menarik perhatian masyarakat tentang perlindungan wilayah pesisir dan memberikan kejelasan fokus bagi mereka yang berkomitmen terhadap isu ini Pada beberapa kasus kepemimpinan komite pelestarian wilayah pesisir memiliki kedekatan dengan para kepala desa baik melalui kolaborasi atau karena ketua komite diangkat menjadi kepala desa

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 3

Kami mengembangkan alat bantu ini secara progresif melalui proses praktis dengan mengujicobakan prosedur diagnosis partisipatif di masyarakat sasaran melalui penyelenggaraan penelitian partisipatif dikombinasikan dengan pengamatan peserta dalam pembuatan perubahan yang dinamis Banyak aspek dari alat bantu ini seperti analisis kebijakan dan komponen penyelesaian konflik yang lahir dari permasalahan yang terungkap dalam proses partisipatif Komponen dan isi alat bantu yang potensial diidentifikasi dan diuji melalui proses partisipatif di Selayar dengan menggunakan pendekatan yang membumi untuk pengembangan alat bantu

14 Apa yang ada di dalam alat bantu iniDokumen ini menyediakan seperangkat landasan untuk menerapkan alat bantu Prinsip-prinsip ini menjelaskan gagasan utama yang mempengaruhi rancangan alat bantu Diperoleh dari penelitian dan daftar pustaka praktisi serta pengalaman penulis

Alat bantu ini terdiri dari empat bagian

1 Latar belakangBagian ini menjelaskan manfaat berkolaborasi dalam mengelola sumber daya alam serta memberikan penjelasan bagi alat bantu ini

2 Prosedur diagnosis partisipatif diagram lsquotulang ikanrsquo Prosedur diagnosis partisipatif dirancang untuk dapat digunakan di dalam pengelolaan yang adaptif mendukung pengelola sumber daya pesisir di desa atau pemerintahan danatau LSM agar bekerja bersama dalam mengidentifikasi isu dan prioritas penting dan bekerja sama untuk mencari jalan keluarnya Bagian ini memberikan masukan untuk menerapkan setiap komponen dan bagaimana tim pengembang menerapkan setiap komponen selama penelitian di Selayar

3 Faktor pendukung dan tantangan contoh dari SelayarBagian ini menjabarkan beberapa faktor penentu keberhasilan untuk mendukung tata kelola wilayah pesisir yang adaptif yang ditemukan selama proses pengembangan alat bantu di Selayar

4 Saran untuk pengukuran Bagian ini menyarankan ukuran yang dapat digunakan untuk mendukung diagnosis partisipatif

15 Profil para champion Selayar untuk perlindungan wilayah pesisir

Kami juga menghasilkan buklet terpisah yang berjudul Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka Buklet ini terdiri dari sejumlah profil dari lsquochampionrsquo perorangan yang beroperasi di tingkat desa dan pulau buklet ini juga menyoroti bagaimana orang biasa juga dapat menjadi champion untuk permasalahan tertentu Buklet ini juga menjabarkan strategi yang digunakan untuk memobilisasi perubahan di masyarakat atau pemerintah dan LSM Contoh mereka memiliki cara-cara yang inovatif untuk menghimbau orang lain agar berhenti menangkap ikan dengan cara merusak Profil-profil ini dimaksudkan untuk menginspirasi pembaca agar siapapun dapat menjadi lsquochampionrsquo untuk suatu gerakan dan memberikan gagasan

16 Mengadaptasi alat bantuPengguna dipersilahkan menggunakan bagian-bagian yang berbeda dari alat bantu ini secara terpisah karena masing-masing komponen yang berbeda dari alat bantu ini dapat bermanfaat di dalam situasi yang berbeda dan tidak semuanya sesuai untuk kasus-kasus tertentu Pengguna yang berpengalaman mungkin dapat menggabungkan bagian-bagian dari alat bantu ini dengan praktik yang sudah mereka lakukan Lebih baik menyesuaikan penggunaan alat bantu ini dengan situasi yang ada dan kepentingan dari pihak-pihak yang berkolaborasi daripada memaksakan penggunaan alat bantu ini secara menyeluruh

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir4

2 LATAR BELAKANG MENGAPA KITA MEMERLUKAN ALAT BANTU INI

Alat bantu diagnosis partisipatif ini bertujuan untuk membantu pemerintah masyarakat dan LSM untuk mengembangkan atau memperkuat pengelolaan sumber daya pesisir mereka terutama perikanan dan ekosistem laut Masalah ini berhubungan erat dengan penghidupan dan adat penduduk setempat dengan demikian kerja sama dan koordinasi masyarakatpemerintah menjadi sangat penting LSM atau organisasi kemasyarakatan dapat memainkan peran penting dalam kolaborasi atau menyediakan dukungan kepada pihak-pihak lain

21 Kolaborasi dalam mengelola sumber daya alamMeskipun ada asumsi bahwa pemerintah maupun masyarakat dapat mengelola lingkungan mereka secara sendiri-sendiri kenyataannya adalah mereka berbagi pengaruh dan tanggung jawab Karena sistem sosial-ekologis mdash sistem interaksi manusia dan lingkungan mdash merupakan hal yang kompleks dan multitingkat hal ini jarang berada dalam kendali satu insan saja Pemerintah dapat membuat kebijakan tetapi mereka bergantung pada masyarakat untuk mematuhi peraturan Masyarakat dapat melakukan banyak hal untuk mengelola lingkungan mereka terkadang menurut pengetahuan tradisional dan hukum adat tetapi masalah dapat timbul jika hukum yang berlaku bertentangan dengan peraturan pengelolaan secara adat Di sisi lain mereka juga bisa mendapatkan manfaat ketika ada pengakuan pemerintah dukungan pelaksanaan kegiatan dan pendanaan

Kenyataannya peraturan perundang-undangan dan program pemerintah tidak dapat begitu saja memaksa masyarakat untuk mengikuti tujuan mereka dan masyarakat yang tidak bersedia akan cenderung untuk menghambay upaya-upaya ini mdash terutama jika mereka tidak melihat manfaat dari upaya pelestarian Pemerintah jarang memiliki sumber daya yang cukup untuk mengelola programnya secara utuh Sementara itu terdapat banyak anggota masyarakat yang memiliki cara adat untuk mengelola sumber daya laut mereka serta bersedia untuk terus melakukannya tetapi mungkin tidak diakui pemerintah Meskipun pemerintah menghargai kontribusi mereka akan tetap ada ketidakcocokan seperti peraturan masyarakat dan peraturan pemerintah yang tidak selaras Semua ini menjadi lebih rumit karena biasanya pemerintah memiliki lebih dari satu tingkat (misalnya pusat provinsi dan kabupaten) tanggung jawab dapat dibagi dan bahkan diduplikasi antara tingkatan ini dan ketidakcocokan atau ketidakjelasan tentang tanggung jawab dapat terjadi Sementara itu ada keragaman dalam masyarakat Terlepas dari seberapa kuatpun tata kelolanya masyarakat tetap cenderung terdiri dari berbagai kelompok dan setiap orang memiliki dengan prioritasnya masing-masing Kami percaya lsquopengaruh sosialrsquo perorangan di dalam masyarakat mereka adalah suatu hal yang sering dikesampingkan ketika memikirkan pengelolaan berbasis masyarakat

Sebagai contoh hubungan antara masyarakat dan pemerintah di setiap tingkat di Indonesia saat ini menjadi rumit karena adanya pergeseran tanggung jawab pengelolaan perairan pesisir dari pemerintah kabupatenkota ke pemerintah provinsi menurut Undang-Undang No 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Karena pergeseran ini masih berjalan pemerintah provinsi masih harus membangun kapasitas dan SDM yang dibutuhkan untuk bekerja dengan masyarakat sementara mereka berada cukup jauh dari masyarakat yang kerja samanya diperlukan untuk pengelolaan perikanan dan habitat yang efektif Meskipun pemerintah kabupaten telah kehilangan tanggung jawab untuk pengelolaan perairan pesisir namun desa-desa tetap melapor ke pemerintah kabupaten menurut hierarki sistem pemerintahan Indonesia dan pemerintah kabupaten tetap bertanggung jawab atas berbagai aspek bantuan dan administrasi masyarakat serta pembangunan daerah Hal ini berarti meski pemerintah provinsi yang sekarang bertanggung jawab untuk perikanan pesisir dan perlindungan laut tetapi pemerintah kabupatenlah yang masih terus berinteraksi lansgung dengan orang-orang yang menangkap ikan dan tak jarang pula turut mengatur pengelolaan berbasis masyarakat

Banyak hal yang sudah dilakukan untuk memperkuat pengelolaan sumber daya alam berbasis masyarakat dan di beberapa tempat di dunia telah menerapkan sistem lsquopengelolaan kolaboratifrsquo (atau lsquopengelolaan bersamarsquo) atas sumber daya tertentu oleh masyarakat dan pemerintah Sebagai contoh asosiasi nelayan mungkin berkolaborasi dengan kantor pemerintah yang mengatur perikanan yang melindungi sumber daya dan membuat peraturan penggunaan Namun demikian di beberapa tempat lain pengelolaan berbasis masyarakat tidak dikenal atau tidak dihubungkan dengan tanggung jawab hukum pemerintah dalam pengelolaan Masyarakat dan pemerintah mungkin memiliki hubungan yang saling menghormati dan banyak bentuk kerja sama meskipun tidak diatur secara formal diterapkan untuk mengelola suatu daerah atau sumber daya secara bersama Ini adalah situasi di Selayar

Secara internasional sudah ada peningkatan pengakuan atas hukum adat dan pengetahuan tradisional Organisasi seperti International Union for the Conservation of Nature (IUCN) mendorong negara-negara untuk mengakui dan mengakomodir hak-hak masyarakat adat serta memberikan bantuan kebijakan dan praktis untuk masyarakat yang terlibat dalam prakarsa pelestarian dan penghidupan tradisional Di dalam sistem hukum Indonesia terutama pada masa reformasi sejak 1998 hak pengetahuan dan praktik tradisional sudah diakui dan dilindungi Akan tetapi dalam praktiknya pengakuan ini jarang diimplementasikan dengan benar

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 5

KOTAK 2A UMUM DI SELAYAR PERAIRAN DAN PERIKANAN PANTAI

GAMBAR 3 Beberapa keluarga di pantai barat laut Selayar memiliki hak untuk memasang perangkap ikan tradisional (sero) yang diatur tertulis di dalam catatan kunoFoto AY Abdurrahim

Di Selayar kami melihat dua bentuk aturan masyarakat yang lazim dan dapat diakses oleh umum tentang perairan dekat pantai dan perikanan Menurut hukum adat masyarakat pesisir memiliki hak milik bersama atas daerah perairan yang berada di sisi pantai mereka (dengan perbatasan yang diakui bersama setidak-tidaknya di masa lalu) Mereka memiliki peraturan adat tentang jenis alat tangkap yang boleh digunakan dan dimana setiap jenis alat tersebut dapat digunakan Misalnya menurut satu hukum adat yang sudah sangat tua yang tersimpan di dalam catatan kuno beraksara Makassar (lihat Gambar 3) dan kemudian dengan Bahasa Belanda beberapa keluarga di pantai barat laut Selayar berhak memasang sero (perangkap ikan yang cukup rumit mdash lihat Kotak 3I) Peraturan adat menyatakan tidak boleh ada alat tangkap lain yang boleh dipasang 60 meter dari satu sero

Tidak semua masyarakat masih mempertahankan hukum adat dengan

tegas Konflik dapat terjadi antara mereka yang percaya bahwa mereka berhak menangkap ikan dimana saja dengan cara apa saja dan masyarakat yang berusaha untuk menegakkan hukum adat untuk membatasi praktik menangkap ikan di perairan dekat mereka agar menggunakan metode yang lestari danatau membuat peraturan desa kontemporer untuk mengatur penggunaan sumber daya pesisir

Solusi bersama dan berbasis masyarakat

Solusi bersama dan berbasis masyarakat dipilih untuk mengelola sumber daya bersama Seperti yang tercermin dari istilah ini pengelolaan berbasis masyarakat dipimpin oleh masyarakat biasanya oleh satu masyarakat tunggal meskipun ada pengakuan dari sistem nasional dan internasional seperti Daerah Konservasi Adat dan Masyarakat IUCN Pengelolaan bersama dibagi antara masyarakat dan pemerintah terkadang melibatkan pengguna sumber daya lain Strukturnya sebisa mungkin melibatkan pembagian yang setara atau cenderung memberikan kendali yang lebih besar kepada pemerintah atau masyarakat Keduanya biasanya bersifat hubungan jangka panjang

Beberapa berada di bawah kesepakatan resmi sementara ada juga yang tidak Pengelolaan perikanan bersama merupakan hal yang umum dilakukan di seluruh dunia Misalnya Cinner et al (2012) meneliti 42 kasus terkait dengan terumbu karang di Kenya Tanzania Papua Nugini Indonesia dan Madagaskar Sistem ini dapat berkembang sebagai contoh seiring waktu masyarakat dapat memiliki pengaruh dan tanggung jawab yang lebih besar dalam pengaturan pengelolaan bersama

Kolaborasi adalah konsep yang luas dan lebih luwes daripada solusi bersama dan berbasis masyarakat meskipun pengelolaan bersama adalah satu bentuk kolaborasi Hal ini mengacu pada kerja sama di antara sejumlah pemangku kepentingan untuk segala jenis masalah yang tidak berada di bawah pengaruh satu pihak saja

Hak dan pengelolaan berbasis hak erat hubungannya dengan pengelolaan bersama berbasis masyarakat terutama untuk perikanan Bidang ini terfokus pada penciptaan atau pengakuan atas hak yang mengizinkan masyarakat atau organisasi untuk menggunakan sumber daya alam dengan cara tertentu di tempat tertentu Dalam konteks Indonesia pengelolaan berbasis hak lebih sering dianggap sebagai pengalihan hak pengelolaan dari pemerintah ke masyarakat atau ke organisasi nelayan tertentu Ketika kearifan tradisional tetap terjaga pemerintah Indonesia harus mengakui dan melindungi praktik ini dengan dukungan hukum Selama lebih dari satu dekade terakhir banyak LSM berusaha untuk merevitalisasi praktik pengelolaan tradisional ini dengan ilmu modern dan dukungan pihak luar

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir6

Pengelolaan sumber daya pesisir merupakan hal yang rumit karena perikanan dan sumber daya laut lainnya merupakan lsquomilik bersamarsquo yang berarti terbuka untuk semua anggota masyarakat Sistem bersama berlaku untuk sumber daya yang tidak mudah dimiliki sebagai hak milik pribadi atau milik negara Milik bersama dapat berupa akses terbuka penuh (misalnya udara untuk bernafas tidak ditentukan berdasarkan peraturan tentang akses) atau masyarakat dapat mengenakan ketentuan akses terbatas melalui peraturan yang mengatur akses dan penggunaan berkelanjutan

22 Alasan menerapkan alat bantu

Melihat pengelolaan wilayah pesisir sebagai bentuk kolaborasi antara masyarakat dan tingkatan pemerintah yang berbedaMasalah pengelolaan laut dan wilayah pesisir tidak dapat diatasi oleh masyarakat atau pemerintah saja Masing-masing memiliki tanggung jawab dan kemampuan yang berbeda-beda Prioritas untuk kerja sama ini meliputi

bull Bekerja bersama dengan saling menghormati untuk memecahkan permasalahan dan berbagi rancangan (atau bekerja sama dalam) sistem pengelolaan

bull Menyelaraskan kebijakan dan peraturan kerja sama sangat sulit dilakukan jika ada kontradiksi peraturan yang diikuti oleh setiap pihak Meskipun sulit dan mengingat keterbatasan organisasi dan budaya membuat cara kerja yang saling melengkapi menjadi ideal

Mendorong pengaturan kelembagaan yang efektif di masyarakat dan pemerintahAgar berjalan efektif pengaturan kelembagaan harus memiliki kepemilikan dan kepercayaan yang tinggi Penduduk harus mendukung secara aktif dan ingin melihatnya berfungsi

Pengaturan kelembagaan yang kuat dapat mencegah konflik dengan menawarkan kejelasan struktur dan proses untuk mengelola permasalahan yang jika terjadi sebaliknya dapat menciptakan konflik

bull Idealnya hal ini harus meliputi pengaturan untuk menghubungkan masyarakat dan berbagai tingkatan pemerintah (contoh masyarakat kabupatenkota provinsi pusat) dan antar masyarakat Pengaturan seperti ini dapat meliputi lsquopengelolaan bersamarsquo (berbagi pengelolaan sumber daya alam antara masyarakat dan pemerintah) dan pengelolaan berbasis masyarakat yang didukung dan didorong oleh pemerintah Hal ini mungkin tidak terlalu formal dan bergantung pada komunikasi yang baik daripada kesepakatan (kondisi Indonesia saat ini) Pengaturan juga diperlukan untuk kerja sama antar masyarakat

Mengakui lsquopembingkaianrsquo yang berbedaPermasalahan dapat ditangani dengan sangat berbeda oleh pihak yang berbeda tergantung pada apa yang mereka pikirkan tentang permasalahan tersebut dan lsquobatasanrsquo apa saja yang mereka letakkan di sekitar permasalahan tersebut Misalnya permasalahan yang menjadi inti perhatian Proyek CCRES dapat dilihat sepenuhnya sebagai permasalahan kelautan atau melibatkan sistem penghidupan yang

menggunakan sumber daya di darat dan laut serta akses dan dengan demikian melibatkan seperangkat tanggung jawab dan tata kelola yang berbeda Selalu ada berbagai cara untuk melihat suatu masalah dan biasanya tidak ada solusi tunggal

Cara yang paling bijaksana adalah belajar dan mengenali bagaimana pihak lain lsquomembingkairsquo suatu isu dan menjadikan hal itu sebagai bagian dari dialog Menentang suatu pembingkaian biasanya akan kontra-produktif sebagai contoh departemen pemerintah mungkin terbatas hanya bekerja di bidang perikanan sementara masyarakat memiliki pandangan holistik tentang perikanan dan lingkungan laut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kawasan darat-laut yang menawarkan beragam penghidupan Akan tetapi ketika menegosiasikan kesepakatan kerja sama seperti pengelolaan bersama penting untuk menyepakati pembingkaian kesepakatan tersebut (contoh tata ruang permasalahan dan pertanggungjawaban bersama yang tercakup)

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIBerbicara dengan bahasa mereka belajar dan mengenali bagaimana pihak lain lsquomembingkairsquo suatu permasalahan dan jadikan itu sebagai bagian dari dialog

Hormati dan gunakan beragam bentuk pengetahuan ilmiah dan tradisionalPenduduk lokal ilmuwan dan pemerintah pembuat dan pengelola kebijakan memiliki bentuk pengetahuan yang berbeda-beda dengan dasar yang sangat berbeda (misalnya budaya pelatihan ilmiah) Pengetahuan dapat bersifat holistik atau sangat terspesialisasi terbuka untuk semua atau hanya terbuka bagi mereka yang memenuhi syarat Bentuk pengetahuan yang berbeda tidak selalu bisa dipadukan tetapi penting untuk memahami dan menghormati bentuk pengetahuan yang dimiliki orang lain Penting untuk mengenali tanggung jawab dan kontribusi yang berbeda Sudut pandang yang berbeda menawarkan opsi pengelolaan yang berbeda dan potensi untuk pembelajaran bersama Selain itu penting untuk menghormati dan menghargai nilai-nilai yang berbeda Daripada menekankan pada pertentangan nilai yang biasanya berakar mendalam cobalah untuk belajar dari nilai satu sama lain mengakomodasinya dan melihat peluang yang mungkin dapat ditawarkan

Belajar untuk beradaptasi dengan sistem sosial-ekologisJenis situasi yang bermaksud dibantu melalui alat bantu inimdash sistem sosial-ekologis mdash merupakan sistem yang kompleks yang dapat mengejutkan Perubahan di salah satu bagian sistem seperti disahkannya Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah No 232014 di Indonesia dapat mengakibatkan perlunya dilakukan pengaturan ulang atas tanggung jawab dan strategi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 7

Membangun kemandirian di dalam masyarakat dan pemerintahHubungan yang produktif antara masyarakat dan pemerintah memerlukan keberlanjutan jangka panjang Meskipun proyek-proyek bantuan dan penelitian dapat memberikan stimulus dan masukan yang berharga dan menjembatani para pihak untuk mulai bekerja sama penting untuk menghindari timbulnya ketergantungan pada donor setelah berakhirnya intervensi proyek Proyek bantuan dan penelitian harus secara aktif membangun kemandirian di dalam masyarakat dan pemerintah yang bekerja dengan mereka perencanaan sejak awal dan memastikan kesiapan mereka setelah proyek berakhir Hal ini memerlukan rasa kepemilikan yang kuat dari masyarakat yang berpartisipasi penyelarasan yang baik dengan prioritas lokal membangun kemampuan lokal serta masyarakat dan pemerintah memiliki sumber daya sendiri untuk melanjutkan

bull Hal ini berarti proyek bantuan dan penelitian melihat diri mereka sebagai fasilitator perubahan menggunakan dukungan ahli dan masukan finansial yang selektif Meskipun organisasi pemberi bantuan sering dikenal sebagai lsquodonorrsquo tetapi dukungan finansial hanyalah salah satu bagian dari intervensi

bull Hal ini juga berarti masyarakat dan pemerintah melihat untuk jangka panjang bagaimana mereka dapat melanjutkan perubahan yang diharapkan tanpa bergantung dan mendapat dukungan keuangan jangka panjang dari pihak luar

Tetap positif dan membangun kekuatan masyarakatLebih masuk akal jika kita bekerja berdasarkan kekuatan masyarakat kelebihan mereka (dan aset mereka seperti sumber daya alam kepemimpinan yang baik) daripada berusaha memperbaiki kelemahan mereka Dengan fokus yang positif pada apa yang dimiliki setiap masyarakat daripada pada kekurangannya akan lebih memotivasi dan memberikan kesempatan pada setiap masyarakat untuk berkembang sesuai dengan jalannya masing-masing Berusaha memperbaiki kekurangan saja tidak akan memajukan masyarakat

GAMBAR 4 Penduduk desa memetakan karakteristik wilayah pesisir di Parak SelayarFoto AY Abdurrahim

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir8

3 PROSEDUR DIAGNOSIS PARTISIPATIF DIAGRAM lsquoTULANG IKANrsquo

31 Bagaimana menerapkan setiap komponen FishCollabFishCollab adalah alat bantu diagnosis secara partisipatif yang dirancang untuk digunakan pada tahap awal untuk memperjelas permasalahan menuju tercapainya kolaborasi jangka panjang antara masyarakat pemerintah dan pemangku kepentingan lain demi meningkatkan tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir Seperti yang sudah disampaikan pada bab pendahuluan alat bantu ini dapat digunakan baik di masyarakat atau untuk pelibatan pemangku kepentingan

Tujuan dari diagnosis partisipatif adalah agar para pihak yang berkolaborasi dapat bekerja bersama untuk menyelidiki sifat dari masalah dan peluang yang ada terkait dengan kepentingan mereka Permasalahannya kemudian bisa jadi lsquoterbingkai ulangrsquo selama proses yaitu ketika permasalahan dipahami secara berbeda atau ketika prioritas baru mengemuka

Istilah lsquodiagnosis partisipatifrsquo berasal dari penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh tim pembangunan dengan menggunakan berbagai bentuk penilaian daerah pedesaan secara partisipatif Cara ini telah digunakan di dalam konteks pertanian kedokteran hewan dan epidemiologi Gagasan ini telah dikembangkan lebih lanjut di dalam perikanan skala kecil dengan menggunakan kerangka kerja yang dikembangkan oleh Andrew et al (2007) kemudian penelitian terkait perikanan air tawar di Niger (Bene et al 2009) Nigeria dan Mali (Mills et al 2011) dan di Indonesia Kepulauan Solomon Tanzania dan Filipina (Eriksson et al 2016)

Inovasi kami adalah menggabungkan prosedur asli yang terfokus pada diskusi dengan masyarakat dengan metode ilmu sosial berupa pengamatan peserta agar mendapatkan informasi yang lebih kaya disamping mendukung verifikasi diagnosis Kami memusatkan perhatian pada tantangan dalam mengelola sumber daya pesisir kaitannya dengan tata hubungan antara masyarakatndashpemerintah dan tidak hanya fokus sepenuhnya pada masyarakat Kami juga menambahkan komponen yang tidak ada dalam versi diagnosis partisipatif sebelumnya

32 Mengenalkan diagram tulang ikanKami mengilustrasikan bagian-bagian utama dari alat bantu ini dalam bentuk diagram tulang ikan (Gambar 5)

33 Kepala ikan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptifKepala ikan atau arah adalah perumusan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif Pengelolaan yang adaptif adalah prosedur untuk menghadapi kondisi dan pengetahuan yang tidak pasti dimana para pihak yang berkolaborasi melanjutkan kerja mereka berdasarkan pengetahuan atau dugaan terbaik lalu berusaha untuk belajar dan meningkatkan dugaan tadi selama proses implementasi Bagian ini biasanya mengikuti siklus berikut menilai situasi terkini dari permasalahan yang menjadi perhatian membuat rencana (misalnya merencanakan intervensi yang dipercaya oleh para pihak akan membantu) menguji cobanya

GAMBAR 5 Ilustrasi diagram tulang ikan untuk alat bantu diagnosis partisipatifSumber Disain mdash 24Point0com Isi mdash H Ross D Adhuri dan AY Abdurrahim

Mengembangkan jejaring

Fokus dan kemitraan awal

Mengidentifikasi pengetahuan dan

pengelolaan tradisionalpractices

Rencana pengelolaan yang kolaboratif dan

adaptif

Diagnosis partisipatif pertemuan pengamatan peserta kegiatan

Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir

(perikanan) yang adaptif

Menggabungkan pengetahuan lokal dan ilmu pengetahuan

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion

dan strategi mereka

Identifikasi proyek terkait dan

warisannya

Analisis kebijakan

multitingkat

Analisis konflik

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 9

mengevaluasi hasil dan situasi baru lalu memperbaiki intervensinya Hal ini dapat terus-menerus dilakukan melalui banyak siklus perbaikan atau sampai dengan tercapainya perbaikan di salah satu bagian sistem sosial-ekologis (lihat Kotak 3A) sebelum mereka kemudian bergeser ke bagian lain Beberapa orang membedakan tata kelola adaptif dan pengelolaan adaptif lsquotata kelolarsquo fokus pada peningkatan sistem pengambilan keputusan dan administrasi sementara lsquopengelolaanrsquo fokus pada intervensi praktis Kolaborasi adalah suatu kondisi yang mana dua pihak atau lebih seperti pemerintah dan masyarakat bekerja bersama Istilah pengelolaan kolaboratif atau pengelolaan bersama biasanya mengacu pada pengaturan kolaborasi yang dibuat resmi mungkin dengan adanya kesepakatan formal Hal ini dapat melibatkan pembagian tanggung jawab yang setara atau satu pihak (pemerintah atau masyarakat) memiliki tanggung jawab lebih besar dari yang lain atau masing-masing mengambil tanggung jawab yang berbeda sesuai dengan keterampilan dan kapasitas yang dimiliki Kata kolaborasi bersifat lebih luwes dapat mengacu pada berbagai bentuk kerja sama atau kemitraan dalam berbagai bentuk termasuk pengaturan yang dikembangkan tanpa kesepakatan formal

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIAnda dapat mengganti arah atau sasaran dari diagnosis partisipatif sesuai kebutuhan Arah tersebut harus konsisten dengan perspektif yang tercermin di bagian lsquoekorrsquo

Jadi bagian kepala ikan menunjukkan para mitra bekerja bersama menuju rencana pengelolaan yang adaptif untuk topik yang menjadi fokus mereka (misalnya memperbaiki perikanan memperbaiki penghidupan)

34 Ekor ikan Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir (perikanan) yang adaptifEkor ikan mewakili perspektif teoritis atau konseptual dari pengguna tentang tata kelola dan pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Dari semua pilihan yang tersedia dalam literatur dan praktik internasional kami mengadopsi Pengelolaan Perikanan yang Adaptif dan Pendekatan Ekosistem untuk Pengelolaan Perikanan atau Adaptive Fisheries Management and the Ecosystem Approach to Fisheries Management (EAFM) sebagai pedoman utama untuk kegiatan diagnosis dan menentukan hasil yang diharapkan (yaitu rencana pengelolaan)

Prinsip dasar dari pendekatan Pengelolaan Perikanan yang Adaptif adalah bahwa pengelolaan adalah suatu proses sehingga harus luwes untuk dapat mengakomodir dinamika perubahan di dalam konteks internal dan eksternal dari pengelolaan EAFM menyoroti kebutuhan akan pemahaman yang terpadu dan holistik dari sistem sosial-ekologis dan kebutuhan untuk menggabungkan seperangkat pengetahuan yang berbeda dari pengetahuan ilmiah dan tradisi atau pengalaman EAFM juga menyoroti perlunya lsquomelibatkan manusia di dalam ekosistemrsquo Dengan demikian kepentingan dan pengetahuan manusia harus dipertimbangkan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rancangan dan implementasi pengelolaan

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIAnda mungkin ingin mengganti dengan perspektif lain untuk diagnosis partisipatif yang akan dilakukan

35 Tulang belakang Pertemuan diagnosis partisipatif pengamatan peserta kegiatanTulang belakang pada diagram ikan mewakili prosedur pokok dari diagnosis partisipatif kolaboratif Tulang belakang ini terfokus pada seperangkat kegiatan kolaboratif tempat semua informasi pengetahuan kepentingan dan prioritas para pihak diramu dinegosiasikan dan pilihan pengelolaan mdash seiring dengan waktu mdash diidentifikasi dan disepakati bersama Kegiatan-kegiatan tersebut dengan didukung oleh pendekatan yang diwakili oleh tulang-tulang ikan (lihat Bagian 36) menuju pada rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif seperti yang diilustrasikan oleh kepala ikan

Bagian-bagian intinya adalah

bull Suatu proses kolaboratif dalam pencarian informasi dan pembelajaran bersama yang melibatkan para pihak utama dalam pengelolaan suatu permasalahan atau suatu daerah (terkecuali ketika alat bantu ini mungkin digunakan dalam proses pelibatan satu pemangku kepentingan)

bull Diagnosis bersama melalui kombinasi antara pertemuan inklusif pengamatan peserta dan pembelajaran melalui tindakan yang dilakukan bagi sejumlah prioritas terpilih

bull Menjalankan sejumlah kegiatan terpilih untuk diagnosis dan pembelajaran lebih lanjut yang diarahkan menuju implementasi proses pengelolaan adaptif

KOTAK 3A SISTEM SOSIAL-EKOLOGIS

Sistem sosial-ekologis menghubungkan sistem manusia dan alam Sistem ini kompleks dan adaptif maksudnya tidak bekerja secara linear atau dapat diduga Perubahan di salah satu bagian dari sistem dapat mengakibatkan perubahan yang tidak terduga di bagian lain Sistem ini multitingkat dan saling mempengaruhi satu sama lain di setiap tingkatan Misalnya perubahan kebijakan di tingkat pusat atau provinsi dapat mempengaruhi masyarakat dan apa yang terjadi di masyarakat juga dapat mempengaruhi pemerintah Karena sistem sosial-ekologis merupakan sistem yang kompleks dan multitingkat sistem ini jarang berada di bawah kendali atau pengaruh satu orang Tidak bisa tidak tata kelola harus memiliki banyak pusat dan melibatkan kolaborasi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir10

Untuk mengawali kami berasumsi bahwa beberapa pihak awal telah memutuskan untuk mulai mengatasi satu permasalahan Mungkin saja pemerintah telah memutuskan bahwa mereka perlu melibatkan masyarakat untuk memecahkan masalah dan meyakini bahwa membuat diagnosis bersama adalah cara yang paling menjanjikan untuk menangani tantangan yang ada Atau mungkin masyarakat memutuskan untuk bekerja bersama pemerintah agar dapat mencapai lebih banyak sasaran dibanding ketika melakukan segala sesuatunya sendiri Atau mungkin suatu LSM berharap dapat mengajak pihak-pihak lain untuk bersama-sama mengatasi suatu masalah atau untuk bekerja dengan masyarakat agar dapat lebih memahami mengapa suatu permasalahan terjadi Atau mungkin pemerintah dan masyarakat memutuskan untuk bekerja bersama dalam beberapa permasalahan yang menjadi perhatian bersama

Menggunakan pendekatan partisipatif biasanya berarti identifikasi permasalahan dengan lebih baik dengan mengakomodir pemahaman semua orang dan keinginan yang lebih besar untuk menyelesaikan permasalahan dengan mengikuti strategi yang telah diputuskan bersama oleh semua pihak

GAMBAR 6 Bekerja bersama di Desa BungaiyaFoto AY Abdurrahim

Bagaimana caranya menciptakan proses partisipatif yang kuat mdash inklusi dan kolaborasiKomponen partisipatif diawali dengan proses dan kemudian berlanjut Pendekatan termudah adalah dengan pertemuan beberapa dengan kelompok kecil (misalnya pemimpin masyarakat atau pemerintah) kemudian beberapa pertemuan dengan jumlah peserta yang lebih banyak (misalnya seluruh anggota masyarakat atau siapapun yang tertarik semua nelayan) atau orang-orang tertentu (nelayan perempuan) Beberapa pertemuan dapat diadakan secara terpisah misalnya satu pertemuan tersendiri dengan pegawai pemerintah lalu pertemuan hanya dengan anggota masyarakat dan pertemuan lain bisa untuk peserta gabungan

Kami menyarankan pertemuan karena dengan cara itu para pihak akan saling berinteraksi atau membangun kolaborasi Cara ini juga sudah dikenal dan nyaman untuk dilakukan oleh sebagian besar peserta potensial dan situasinya akan menjadi lebih mudah bagi fasilitator Fokusnya harus tetap dijaga untuk melakukan diskusi bersama mungkin dapat juga digunakan alat bantu penilaian pedesaan secara partisipatif (lihat Kotak 3B) terutama ketika menggali permasalahan atau mengumpulkan informasi setelah proses kolaboratif terlaksana

Beberapa prinsip yang dikenal baik di dalam literatur tentang partisipasi harus diikuti selama proses partisipatif (lihat di bawah ini)

Prinsip penting untuk proses partisipatif yang baikbull Jadilah inklusifterbuka Memutuskan secara adil

dan terbuka tentang siapa saja yang harus dilibatkan Konsultasikan secara luas tentang hal ini Fleksibel mdash untuk menambah orang belakangan mdash terutama ketika perspektif tentang akar permasalahan berubah atau permasalahan baru ditambahkan Mungkin saja orang-orang yang tadinya tidak bersedia bergabung dalam proses kemudian menjadi tertarik atau menjadi lebih percaya setelah beberapa saat Tidak semua orang harus dilibatkan dengan derajat keterlibatan yang sama di setiap langkah mdash dimungkinkan untuk mengadakan pertemuan kelompok inti secara rutin untuk membahas berbagai permasalahan yang ada lalu mengadakan pertemuan kelompok yang lebih besar secara berkala agar yang lain dapat memberikan masukan dan ulasan serta komentar tentang kemajuan

Pastikan perempuan lansia dan orang muda orang dari kelompok budaya atau agama yang beragam dari berbagai penghidupan dan bahkan nelayan yang menggunakan jenis alat penangkap ikan yang berbeda di masyarakat mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi Hal ini tergantung pada struktur masyarakat dan permasalahannya Sebagai contoh laki-laki mungkin paling banyak yang menangkap ikan tetapi perempuan sebagai istri memiliki keterlibatan untuk menjual atau mengolah hasil tangkapan dan mengelola anggaran rumah tangga Masyarakat pesisir sering kali mengembangkan berbagai penghidupan berdasarkan modal sumber daya alam pesisir yang tersedia Nelayan sering kali menggunakan alat yang berbeda untuk menangkap jenis ikan yang berbeda Masing-masing mungkin memiliki kepentingan kekhawatiran dan dampak yang berbeda bagi penghidupan lain Kita harus memastikan setiap dari mereka terwakili di dalam proses partisipatif

KOTAK 3B PENILAIAN PEDESAAN SECARA PARTISIPATIF

Penilaian pedesaan secara partisipatif adalah metodologi yang umum digunakan oleh peneliti dan LSM untuk bekerja dengan masyarakat (atau penduduk yang terkena dampak lainnya) dalam merencanakan pembangunan Aspek mendasar dari metodologi ini adalah pendekatan kemitraan antara fasilitator dan masyarakat untuk menggali situasi dan merencanakan intervensi Misalnya pendekatan yang umum adalah dengan melibatkan beberapa anggota masyarakat untuk berpartisipasi secara langsung dengan fasilitator sementara anggota masyarakat yang lain berpartisipasi dalam kegiatan tertentu Metodologi ini paling dikenal karena penggunaan metode visual dan praktik langsung untuk menggali informasi dan mempromosikan diskusi seperti dengan penelusuran desa (transect walks) kalender musiman menggambar peta sumber daya desa dan matriks evaluasi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 11

GAMBAR 7 Perempuan harus diberikan kesempatan untuk berpartisipasiFoto H Ross

bull Setarakan hubungan kekuasaan Jika ada kesenjangan besar dalam hal kekuasaan baik di dalam masyarakat atau antara masyarakat dan pemerintah lakukan segala hal yang mungkin dilakukan agar pihak yang lebih lemah tetap merasa nyaman dan percaya diri Bertemu di tempat yang nyaman dan jika memungkinkan di lingkungan yang familiar sehingga peserta merasa tenang Idealnya pertemuan dilakukan di tempat masyarakat bukan (pergi ke) kantor pemerintah Pertimbangkan fasilitator yang dapat membantu memancing peserta mengeluarkan pendapat Pertimbangkan untuk meminta pemimpin mereka atau pemuka agama untuk membuka pertemuannya Atur agenda pertemuan agar tetap nyaman untuk kelompok yang tidak terlalu kuat untuk tetap menyuarakan pendapat mereka mdash diskusi kelompok kecil dapat menolong Strategi lain adalah mengadakan pertemuan terpisah (anggota masyarakat saja tanpa pemerintah pegawai pemerintah saja tanpa masyarakat) sebelum mengadakan pertemuan gabungan Hal ini akan membantu setiap pihak untuk mulai berpikir dan melakukan koordinasi atas pandangan mereka tanpa ada tekanan

bull Bangun hubungan dan rasa percaya Untuk Terburu-buru mengambil keputusan tidaklah bijaksana Jika para pihak tidak terbiasa bekerja bersama atau diawali dengan hubungan yang buruk luangkan waktu agar para pihak dapat saling mengenal satu sama lain dan membangun hubungan dan kepercayaan personal Hal ini tidak perlu hanya secara khusus dilakukan di dalam pertemuan Berkeliling di masyarakat tuan rumah dapat membantu semua orang merasa tenang Misalnya saja para pimpinan dapat memancing bersama untuk lebih saling mengenal Menyediakan kesempatan yang santai dan informal seperti ramah-tamah dengan makan bersama sebelum atau setelah pertemuan

bull Dengarkan Mendengarkan semua pendapat yang disampaikan tanpa kritisi Hormati kontribusi dari siapapun Berbicara bergantian Berusaha memahami apa yang sebenarnya ingin disampaikan (misalnya lihat dibalik kemarahan melihat apa yang membuat seseorang menjadi marah) Sadari bahwa beberapa orang bersedia berbicara terlebih dahulu (dan mungkin berwenang untuk melakukannya sebagai pimpinan masyarakat) sementara yang lain mungkin ingin mendengar terlebih dahulu

sebelum berbicara Berikan mereka giliran untuk berbicara ketika mereka sudah siap

bull Hormati keterbatasan waktu dan sumber daya yang dimiliki peserta Ingat bahwa sebagian besar anggota masyarakat merelakan waktunya Mereka mungkin harus meninggalkan hari-hari kerja mereka yang seharusnya memberi mereka penghasilan untuk mengikuti pertemuan (misalnya hari menangkap ikan hari pasar) Hormati pengorbanan ini dalam bentuk waktu frekuensi dan lamanya pertemuan Di sisi lain kesempatan untuk memperbaiki situasi merupakan hal yang penting bagi masyarakat sehingga mungkin membuat mereka menjadi sangat tertarik dan bersedia meluangkan waktu dan meninggalkan kegiatan lain Berhati-hati jika menawarkan untuk mengganti pengeluaran atau memberikan honor Hal ini ditanggapi secara berbeda di budaya yang berbeda Mengganti biaya langsung yang dikeluarkan peserta untuk menghadiri pertemuan adalah hal yang adil seperti biaya transportasi pulang-pergi dan biaya pengganti makanan yang harus mereka keluarkan selama meninggalkan rumah Membayar orang untuk menghadiri pertemuan dapat menjadi kontra-produktif dan akan lebih menarik orang-orang yang tertarik dengan bayarannya daripada mereka yang berkomitmen tentang permasalahannya Akan tetapi jika orang yang sama diperlukan secara rutin untuk menghadiri pertemuan (pertemuan yang Anda adakan atau untuk proses lain) dan mereka tidak memiliki pekerjaan (atau harus mengambil cuti dari pekerjaan) mungkin bisa menjadi gagasan yang baik untuk menawarkan mereka pengganti upah atas waktu yang hilang

bull Berkomitmen terhadap proses Hanya memasuki proses diskusi jika Anda bersungguh-sungguh ingin melihat prosesnya berhasil dan bersedia membuat perubahan sebagai hasil dari proses Lembaga pemerintah mungkin perlu memberikan otorisasi kepada mereka yang menghadiri pertemuan untuk melanjutkan komitmen kantornya menuju arah baru Semua pihak harus bertanggung jawab atas hasil dari prosesnya

bull Perjelas apa yang mungkin dan tidak mungkin diubah Sekali lagi hal ini terutama berlaku untuk perwakilan pemerintah Jika kekuasaan Anda terbatas dan Anda mungkin tidak dapat melakukan sesuatu tentang beberapa topik yang diangkat mdash atau memerlukan izin dari tingkat yang lebih tinggi untuk topik tertentu mdash hal tersebut harus diperjelas Dengan kata lain berhati-hati jangan sampai memberikan harapan yang berlebihan

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIRancang proses partisipatif Anda agar dapat memanfaatkan sebanyak mungkin peluang untuk membangun kepercayaan dan keterampilan anggota masyarakat dan pegawai pemerintah Lihat Kotak 3C untuk petunjuk-petunjuk lain

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir12

KOTAK 3C PERTIMBANGAN PRAKTIS UNTUK PROSES PARTISIPATIF ANDA

Fasilitasi

Terutama di tahap awal diagnosis fasilitator yang independen dan dihormati mungkin diperlukan Fasilitator yang independen dan dihormati ini penting ketika mengantisipasi kemungkinan adanya ketegangan dalam hubungan di dalam dan di antara kelompok pemangku kepentingan Selain memiliki keterampilan fasilitasi yang kuat dan menguasai topik yang akan didiskusikan fasilitator yang baik juga harus memahami latar belakang sosial-budaya dari peserta agar dapat memimpin diskusi dengan cara yang sesuai dengan peserta Dalam kenyataannya pengetahuan sosial-budaya yang dimiliki mungkin akan menolong fasilitator agar dapat dipercaya peserta

Keterampilan

Apakah Anda memiliki cukup orang yang memiliki keterampilan lsquoberhubungan dengan orang lainrsquo agar dapat berpartisipasi dengan baik dalam diagnosis partisipatif Keterampilan ini adalah kemampuan dan kesediaan untuk mendengarkan berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain memiliki kemampuan untuk memahami dan bersimpati dengan perasaan orang lain dan bersedia untuk bekerja bersama Agar dapat membangun diskusi yang baik di setiap pertemuan kita harus memiliki cukup orang yang berbicara dan mendengarkan dengan baik dan mampu mendorong orang lain untuk berbicara Ingat bahwa budaya berbicara atau menyampaikan gagasan berbeda antara satu etnis dengan etnis lain atau antara satu kelompok sosial dengan yang lain dan antar gender

Orang-orang dengan keterampilan sosial ini akan membantu fasilitator dan membuat diskusi menjadi hidup dan mendalam lsquoPara championrsquo mungkin dapat mengisi peran ini (lihat dokumen terpisah Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka dari Selayar Indonesia)

Sumber daya

Pastikan waktu Anda cukup untuk mengadakan proses yang baik (hindari tenggat waktu yang terburu-buru) dan Anda memiliki sumber daya yang cukup untuk perjalanan makanan ringan dan pengeluaran pertemuan lainnya

GAMBAR 8 Fasilitator yang baik harus memahami latar belakang sosial-budaya peserta agar dapat memimpin diskusi dengan cara yang paling sesuai bagi pesertaFoto AY Abdurrahim

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 13

KOTAK 3D BAGAIMANA KITA MEMULAI

Sebagai bagian dari proyek CCRES yang lebih besar tim kami melakukan kunjungan penentuan ruang lingkup ke lokasi sasaran proyek CCRES di Indonesia pulau utama Selayar di kabupaten Kepulauan Selayar Kunjungan ini diterima oleh pegawai pemerintah kabupaten terutama satu pegawai yang bertugas menjadi nara hubung dengan masyarakat Dari kunjungan tersebut kami mengidentifikasi satu tujuan yaitu untuk mengembangkan alat bantu ini secara partisipatif yang akan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam memecahkan beberapa permasalahan pokok untuk kepentingan pulau penduduk dan pemerintahnya

Pada awalnya nara hubung pemerintah kabupaten merekomendasikan dua desa yang menurutnya tertarik melakukan perlindungan perikanan dan terumbu karang pada saat itu dan mungkin akan tertarik untuk bekerja sama dengan kami Kami bertemu dengan penduduk dari salah satu desa ini pada saat kunjungan penentuan ruang lingkup tapi tidak bertemu dengan desa kedua

Kami bertemu dengan pemuka dari kedua desa yang direkomendasikan Bungaiya di bagian utara Selayar dan Parak di bagian pesisir barat-tengah (lihat Gambar 1) Protokol mengharuskan kami bertemu dengan kepala desa terlebih dahulu Kepala desa kemudian mendiskusikan peluang ini dengan para pimpinan desa Jika mereka sepakat kami lalu mengadakan pertemuan yang lebih besar dengan setiap masyarakat yang terdiri dari perwakilan dari setiap pemukiman pengurus desa dan perwakilan desa semua kategori nelayan dan perempuan yang berkepentingan Pertemuan besar ini meresmikan kolaborasi kami

Pertemuan-pertemuan ini memberikan petunjuk awal tentang hal-hal yang menjadi kepentingan desa Kedua desa berharap dapat fokus ke dalam pengelolaan perikanan Keduanya berusaha menegakkan praktik perikanan lestari berdasarkan pengetahuan dan praktik adat tetapi menghadapi berbagai tantangan dalam mengelola masuknya pihak lain ke perairan mereka terutama pihak yang menggunakan metode menangkap ikan yang merusak yang

tidak boleh digunakan oleh penduduk desa mereka sendiri

Bungaiya sudah memiliki dua daerah perlindungan laut dan dua lagi yang sedang diusulkan dan ingin memperoleh status resmi dari pemerintah kabupaten untuk dua daerah perlindungan yang sedang diusulkan Parak juga tertarik memperoleh status resmi yang lebih besar untuk praktik menangkap ikan tradisionaladat dan peraturan lokal tentang perikanan

Kami kemudian menyusun ulang tim penelitian dan pengembangan kami Kami sudah memiliki tiga peneliti eksternal (peneliti Australia Helen Ross peneliti Indonesia Dedi Adhuri dan Ali Yansyah Abdurrahim mdash semua adalah ilmuwan sosial yang meliputi psikologi lingkungan antropologi dan sosiologi dengan pengalaman lintas disiplin yang kuat dalam hal pengelolaan sumber daya alam termasuk perikanan) Kami mengundang koordinator pengelolaan berbasis masyarakat untuk COREMAP (lihat Kotak 3G) Andi Penrang untuk menjadi anggota penuh dari tim kami Pada masa puncak implementasi proyek Andi Penrang mensupervisi 8 fasilitator senior 28 fasilitator masyarakat dan 104 motivator desa yang berhubungan dengan 52 desa yang turut berpartisipasi dalam COREMAP di Selayar Kami tidak melanjutkan rencana untuk merekrut perempuan yang memenuhi syarat akademis untuk menjadi anggota tim kami malah memilih dua asisten yang berbasis di masyarakat lokal (Andi Ismainna dan Andi Rismayani) yang berpengalaman bekerja untuk COREMAP dan ingin mengembangkan keterampilan mereka dan mereka sudah memiliki hubungan yang sangat baik dengan semua desa tempat kami akan bekerja

Mempekerjakan asisten lokal langsung dari masyarakat memperdalam akses ke pengetahuan dan hubungan lokal memungkinkan dilakukannya pembangunan kapasitas dan merupakan pilihan terbaik untuk meninggalkan warisan keterampilan dan pengetahuan Tim yang terdiri dari 6 orang ini memiliki perimbangan keterampilan pengetahuan lokal dan gender Tiga anggota lokal cakap mengunakan bahasa lokal Selayar dan juga Bahasa Indonesia

Kami memerlukan cara kerja yang sama kuatnya untuk bekerja dengan pemerintah kabupaten LSM dan orang pribadi yang berkepentingan yang memiliki perspektif untuk satu pulau dan tidak hanya fokus pada satu masyarakat tertentu Kami bertemu dengan kepala dinas perikanan Selayar yang baru dan belajar tentang pegawai kabupaten dan staf LSM lain serta orang pribadi yang relevan dan berkepentingan Kami mengadakan beberapa pertemuan dengan orang-orang ini melalui jaringan kerja kami membentuk jejaring yang longgar dan kelompok acuan untuk kegiatan Sementara itu banyak dari orang-orang ini yang secara langsung berhubungan dengan masyarakat (beberapa masyarakat sasaran kami dan lainnya)

Kami juga melanjutkan hubungan dengan desa-desa lain terkait dengan permasalahan yang muncul di Bungaiya dan Parak dan sebagai desa asal para lsquochampionrsquo masyarakat

GAMBAR 9 Anggota tim Dedi Adhuri Andi Penrang Andi Rismayani Helen Ross Andi Ismainna dan Ali Yansyah AbdurrahimFoto D Adhuri

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir14

GAMBAR 10 Peserta mengumpulkan informasi dengan mengamati apa yang terjadi di sekitar mereka mengajukan pertanyaan ke penduduk dan mengalami langsung situasi yang terjadiFoto H Ross

Bagaimana menerapkan komponen pengamatan peserta mdash pengayaan dan konfirmasiSalah satu keterbatasan diskusi dalam pertemuan dan dalam mengumpulkan informasi selama pertemuan adalah prosesnya yang terbuka Dan juga seseorang akan dianggap tidak sopan jika berbicara terlalu lama jadi kita mungkin hanya mendengar sebagian dari apa yang sebenarnya ingin disampaikan oleh seseorang Orang-orang mungkin memberikan versi ringkas atau rangkuman dari kenyataan yang sebenarnya kompleks Beberapa orang mdash terutama perempuan dan anggota masyarakat yang tidak terlalu berkuasa mdash mungkin hanya berani berbicara sedikit walaupun fasilitator sudah berupaya keras untuk melibatkan mereka Pertemuan mungkin menghindari topik yang sulit seperti konflik atau korupsi

Metode lain mdash yang jumlahnya lebih dari satu mdash diperlukan untuk mengetahui apa yang terjadi lsquodi balik layarrsquo yaitu mencari tahu secara lebih terperinci tentang apa yang telah disampaikan di dalam proses partisipatif memeriksa silang informasi dan memperluas atau mendapatkan lebih banyak informasi mendalam Kami menyarankan pengamatan peserta metode antropologi yang juga digunakan di dalam sosiologi dan geografi manusia

Pengamatan peserta merupakan metode yang sangat sesuai Metode ini melibatkan peneliti untuk masuk ke dalam konteks tertentu menjadi bagian dari konteks tersebut untuk sesaat Ada banyak ragam kemungkinan partisipasi dari mengambil peran jangka panjang di dalam suatu situasi (misalnya tinggal bersama satu masyarakat bekerja di pemerintahan) atau bergabung dalam jangka pendek seperti menghadiri serangkaian pertemuan publik Poin pentingnya adalah bergabung Peserta pengamat mengumpulkan informasi dengan cara mengamati apa yang terjadi di sekitar mereka mengajukan pertanyaan ke penduduk dan dengan mengalami situasinya sendiri secara langsung Pengamatan peserta bersifat sistematis yang sangat jauh berbeda dari penelitian ilmu sosial lainnya Bukannya memutuskan untuk mewawancarai sejumlah orang tertentu tentang suatu topik misalnya pengamat peserta akan menjawab pertanyaan penelitian dengan kombinasi jawaban dari apa yang mereka amati (dengan berada di dalam suatu situasi) apa yang mereka dengar apa yang mereka rasakan Mereka biasanya

akan menanyakan sejumlah pertanyaan strategis kepada orang di sekitar mereka dan mengumpulkan pandangan yang berbeda dari berbagai sisi tentang suatu permasalahan Mereka juga dapat menggunakan metode lain seperti wawancara resmi Jika mereka sudah mendapatkan penjelasan yang memadai tentang permasalahan pertama mereka tidak perlu tetap menanyakan tentang hal itu karena sudah dijawab Akan tetapi permasalahan baru akan terkuak di dalam proses dan mengarahkan mereka ke arah baru (lihat Kotak 3E)

Seluruh tim kami hanya berada di lapangan dalam waktu singkat 5 sampai 10 hari setiap kali datang Sebagian besar pengamatan peserta dilakukan oleh satu peneliti (Ali Yansyah Abdurrahim) dan dua asisten lokal (Andi Rismayani dan Andi Ismainna) yang tinggal di desa selama dua sampai empat minggu setiap kali datang Mereka menyewa kamar di salah satu rumah dan membayar uang sewa ke tuan rumah (hal yang lazim di Indonesia) Mereka bergabung dalam kehidupan desa selama periode tersebut mengamati kegiatan perikanan dan kegiatan terkait lainnya berbicara dengan laki-laki dan perempuan menindaklanjuti informasi yang ditemukan Sering kali mereka menindaklanjuti permasalahan yang diangkat di dalam proses partisipatif

Pengumpulan data lebih lanjutTidak semua informasi yang relevan hanya dapat dikumpulkan melalui pengamatan peserta dan pertemuan Ketika suatu permasalahan muncul dari proses tersebut mungkin perlu untuk mengumpulkan lsquodata sekunderrsquo (misalnya laporan hasil studi notulensi rapat) atau mengumpulkan data primer (asli) tentang topik tertentu Tujuannya bukan untuk mengumpulkan informasi latar belakang dalam jumlah besar yang mungkin berguna tetapi mungkin juga tidak karena prosedur diagnosis partisipatif harus memandu kebutuhan Sebaliknya informasi tambahan mungkin dapat memperkaya proses diskusi dan pengamatan peserta dan memberikan bukti untuk asumsi umum yang disimpulkan melalui proses penelitian kualitatif dan diskusi Sebagai contoh tim pengamatan peserta kami mencatat bahwa orang-orang memiliki kombinasi penghidupan yang berbeda menangkap ikan dan lain-lain sehingga mereka mengumpulkan informasi tentang hal ini Kesan bahwa desa yang paling disalahkan untuk penangkapan ikan ilegal dan menangkap ikan di luar perairan mereka adalah desa yang paling bergantung dengan perikanan diperoleh dari pengumpulan data (walaupun keterbatasan penghidupan alternatif bukanlah satu-satunya alasan untuk perilaku menangkap ikan mereka ada alasan sosial lain)

Dengan menggali praktik penangkapan ikan tradisional secara lebih rinci tim pengamatan peserta memutuskan untuk belajar lebih banyak tentang perangkap ikan permanen (sero) dan peraturan adat untuk penggunaannya Tim lokal melakukan survei sero di sepanjang pantai barat dan utara mendokumentasikan 64 sero Salah satu asisten secara bersamaan bekerja untuk proyek lain melakukan survei bulanan atas tangkapan ikan dari sero ini Proyek lain ini bersedia berbagi data dengan kami

Tim lapangan kami menggunakan dan mengadaptasi peta diagnosis lsquoradar 360 derajatrsquo (diadaptasi dari Bene et al 2009) bersamaan dengan proses pengamatan peserta sebagai kerangka kerja untuk mengumpulkan informasi tambahan yang informatif Peta ini terdiri dari sistem alami manusia

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 15

dan penghidupan lembaga dan tata kelola serta pendorong eksternal (lihat Gambar 11) Kami menggunakan ini di dalam pengumpulan data kami

Informasi dapat dikumpulkan dari diskusi dengan masyarakat data sekunder (contoh laporan arsip desa) pengamatan peserta dan metode spesifik lainnya

Belajar dari kegiatan intervensi strategisIdealnya mengingat masa pengembangan yang cukup panjang prosedur diagnosis partisipatif akan mengarah tindakan kolaboratif dan pengelolaan adaptif (di bagian lsquokepalarsquo dari diagram tulang ikan) Kami sudah mengawali dengan desa-desa lokal dan pemerintah kabupaten yang diteruskan oleh penduduk desa bersama dengan anggota tim lokal dan pegawai pemerintah kabupaten

Gagasannya bukan untuk mengubah semuanya sekaligus Perubahan besar-besaran akan sulit disetujui perlu banyak diskusi berisiko dan sulit diimplementasikan Sementara tindakan yang lebih kecil dan spesifik akan lebih mudah disetujui tepat waktu dan sering kali dapat dilakukan dengan sumber daya yang tersedia Intervensi kecil memberikan peluang untuk maju dan belajar dari prosesnya Masyarakat (atau pegawai pemerintah atau LSM) dapat menguji strategi mundur jika tidak berhasil atau mengembangkannya jika menjanjikan Dengan begitu dapat membangun kepercayaan dan keterampilan dan menimbulkan rasa ada sesuatu yang dicapai Gagasan untuk meningkatkan dan belajar melalui langkah-langkah kecil berasal dari pengembangan masyarakat

belajar dari pengalaman dan bidang penelitian dan praktik pengelolaan adaptif

36 Diagram tulang ikan komponen yang menyusun diagnosis partisipatiflsquoTulang-tulangrsquo ikan mewakili sejumlah komponen yang tersedia untuk digunakan sebagai bagian dari prosedur diagnosis partisipatif sesuai permintaan Pengguna dapat menyesuaikannya sesuai keinginan dan menambahkan hal lain Beberapa bagian adalah bagian penting atau direkomendasikan sementara yang lain adalah pilihan

Komponen dapat diperlakukan seperti lsquolangkahrsquo tetapi tidak perlu diterapkan secara berurutan kecuali pada bagian awal yang dimulai dengan lsquofokus dan kemitraan awalrsquo Silakan baca bagian lsquotulang ikanrsquo di dalam diagram dari kiri ke kanan di bagian atas dan bawah tulang belakang (lihat Gambar 5) Dimungkinkan untuk melakukan lebih dari satu komponen di saat yang bersamaan Misalnya pada pertemuan pertama kami dengan masyarakat Bungaiya dan Parak setelah mendiskusikan partisipasi mereka di dalam proyek dan apa yang akan menjadi fokus mereka pekerjaan kami bercabang untuk mengidentifikasi praktik menangkap ikan setiap masyarakat dan peraturannya

KOTAK 3E MENGELOLA KONFLIK CONTOH DARI PENGAMATAN PESERTA YANG KAMI LAKUKAN DI SELAYAR

Kami pertama kali mendengar tentang konflik mengenai praktik menangkap ikan antara salah satu desa sasaran kami dengan desa tetangga (dari anggota tim lokal Andi Penrang) Konflik ini meletus ketika para peneliti tidak berada di pulau Dalam kapasitas mereka sebagai kepala desa keduanya telah menghubungi dan memberikan kabar kepada pak Andi menjelaskan kejadian dari sudut pandang mereka dan meminta nasihat (Kami akan ceritakan lebih lanjut nanti) Ketika kami tiba lagi di pulau dan bertemu dengan masyarakat dan jejaring kabupaten kami kami mendapatkan cerita rincinya Kami menggunakan pengamatan peserta untuk mempelajari lebih lanjut dan terus mengulang cara ini dalam beberapa kali kunjungan lapangan karena konfliknya berubah seiring dengan waktu Sebagai tim kami mengunjungi kepala desa tetangga untuk mulai mengenalnya (dan kami bertemu dia lagi beberapa kali pada kunjungan berikutnya) Kemudian kami mengatur pertemuan dengan sejumlah nelayan dari desa tersebut untuk mendengar perspektif mereka

Mereka mengatakan mereka tidak dapat menangkap ikan sesuai dengan harapan desa sasaran kami karena mereka tidak memiliki pengetahuan tradisional untuk melakukannya Mereka yakin masyarakat mereka tidak pernah memiliki pengetahuan tradisional Kami belajar bahwa pemukiman mereka adalah pemekaran dari desa induk yang terjadi di tahun 1980an Kami mengunjungi desa tersebut untuk bertemu penduduk desa yang lebih tua dan bertemu dengan seorang laki-laki yang sudah sangat tua yang menjelaskan bahwa masyarakat desa tersebut dulu pernah memiliki pengetahuan tradisional tetapi tidak diwariskan ke generasi yang lebih muda

Di saat yang sama separuh anggota tim kami berkesempatan meluangkan lebih banyak waktu tinggal di desa sasaran kami Mereka berbicara dengan penduduk desa tentang pengalaman konflik mereka tapap demi tahap Mereka ada di beberapa kejadian utama dan dapat mengamati apa yang terjadi dan bertanya tentang itu Berbagai dimensi mulai terungkap seperti daerah laut mana yang diperebutkan dan mengapa

alat tangkap yang mana dan praktik menangkap ikan mana yang menjadi permasalahan serta rincian dari kejadian tertentu Terlihat jelas bahwa penduduk dari kedua masyarakat sangat marah sehingga tidak mungkin mendiskusikan permasalahan ini atau memperoleh informasi latar belakang yang mendalam dan sistematis hanya melalui pertemuan saja

Kami mengembangkan komponen analisis konflik dalam alat bantu ini (lihat Bab 36 Analisis konflik) setelah jejaring kami di kabupaten meminta bantuan kami untuk bisa memahami konflik dengan lebih baik Kemudian kami menyajikan analisis kami tentang konflik (secara ringkas) di pertemuan dengan masyarakat sasaran mereka mulai berpikir bagaimana mereka dapat mengelola konflik (karena melapor ke pihak berwenang yang lebih tinggi tidak memberi hasil yang memuaskan) Salah satu strategi mereka mdashuntuk memperkuat peraturan desa dan membuatnya lebih diakui oleh pemerintah kabupaten mdash mendorong dikembangkannya komponen analisis kebijakan pada alat bantu ini

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir16

Fokus dan kemitraan awalSeperti yang kami jelaskan di atas penggunaan alat bantu ini biasanya diawali dengan beberapa mitra yang memilih menggunakan prosedur diagnosis partisipatif untuk membantu memperjelas beberapa permasalahan yang penting bagi mereka Fokus awal dan mitra mungkin akan terus berlanjut Mitra mungkin dibentuk terlebih dahulu baru kemudian mendiskusikan fokusnya Atau sebaliknya satu pihak dapat memiliki fokus yang ingin mereka kerjakan lalu mendekati pihak utama lain atau beberapa pihak untuk bekerja sama dengan mereka Bisa jadi ini bukan keputusan yang mudah karena fokus sebenarnya dapat berubah seiring dengan berjalannya diskusi sehingga harus membingkai ulang permasalahan awal

Dalam berkolaborasi penting untuk menjadi fleksibel dan mendengarkan sudut pandang satu sama lain Membingkai ulang masalah melalui diskusi bersama akan menghasilkan cara pandang yang lebih bermanfaat dan menyelesaikan permasalahannya Misalnya pemerintah mungkin mengkhawatirkan penangkapan ikan yang merusak terumbu karang Beberapa masyarakat melihat ini sebagai bagian dari permasalahan yang sedikit lebih besar yaitu penangkapan ikan ilegal atau yang tidak diterima (karena merusak atau lainnya) di perairan mereka atau melanggar hukum adat dan bagian dari permasalahan lain yang lebih besar lagi tentang penghidupan yang berkelanjutan bagi semua orang

Identifikasi proyek terkait dan warisannyaBeberapa proyek pembangunan atau tim peneliti akan menjadi pihak pertama yang bekereja di lokasi tersebut Ada kemungkinan terdapat pendahulu Penting untuk belajar tentang mereka dan lanjutkan dari apa yang sudah mereka capai Bagaimana hubungan yang mereka bangun mdash positif atau negatif Intervensi seperti apa yang mereka dorong dan apa yang bisa dipelajari dari proyek tersebut

Apakah ada inisiatif bagus yang perlu didukung agar dapat berlanjut jika proyek yang memulainya sudah berakhir Kapasitas lokal apa yang terbangun dan bagaimana hal tersebut dapat dilanjutkan Informasi bermanfaat apa yang dikumpulkan yang bisa menjadi informasi latar belakang bagi proyek Anda

Sama halnya jika ada kegiatan yang berlangsung bersamaan jadi Anda harus berkoordinasi dan berbagi informasi dan sumber daya Satukan kekuatan untuk memberikan efek keseluruhan yang lebih besar Hindari membagi masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan yang berbeda atau menguras kemampuan beberapa orang yang memiliki keterampilan

Mengembangkan jejaringSetelah titik awal diidentifikasi dan kolaborator atau mitra awal mulai berdiskusi akan bermanfaat untuk mengidentifikasi dan memperluas jejaring yang relevan agar meliputi organisasi dan orang-orang yang memiliki peranan dan kepentingan

GAMBAR 11 Kerangka penilaian terpadu 360 derajat(diadaptasi dari Bene et al 2009)

Kebi

jakan

per

ikana

n da

n

pem

bang

unan

Kemam

puan

orga

nisas

ional

dan

kelem

baga

an

Kemam

puan

bertin

dak s

ecara

kolek

tif

Tata kelola kinerja dan hak

Kerangka hukum

Konflik dengan pengguna dan

sektor lainRantai pasok penangkapan ikan

ilegal

Kondisi kehidupanKompetisi

Keanekaragaman hayati

Kejutan status dan

kecenderu

ngan

Diversifikasiketergantungan

penghasilan

Kemiskinan aset dan

pendapatan

Kemam

puan manusia

Model

ilmiah

kelau

tan da

n

perik

anan

Kond

isi ek

osist

em ak

uatik

Man

usia

dan Mata

Pendorong Eks

tern

al

Sistem

Alami

Lembaga dan Tata

KERANGKA KERJA

PENILAIAN

KelolaP

enca

harian

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 17

KOTAK 3F CONTOH KEGIATAN INTERVENSI STRATEGIS

GAMBAR 12 Memetakan perairan tradisional Desa Parak dengan menggunakan koordinat GPSFoto P Bradley

Memperkuat peraturan desa

Kedua desa sasaran kami melihat perlunya memperkuat peraturan desa tentang praktik penangkapan ikan dan di lokasi mana saja praktik tersebut diperbolehkan Keduanya melihat hal ini sebagai cara untuk mengelola penangkapan ikan ilegal yang dilakukan oleh masyarakat lain di dalam wilayah mereka dan satu desa mengalami konflik seperti yang disebutkan di Kotak 3E Mereka memiliki hukum adat yang kuat tetapi tidak terdokumentasi dengan baik sehingga sulit untuk menunjukkannya ke pemerintah atau masyarakat lain mdash dan dengan demikian sulit ditegakan Sebagai desa yang diakui secara resmi di dalam sistem administrasi Indonesia desa berhak membuat peraturan sendiri tetapi ada kesenjangan dalam hal dukungan dari pemerintah atas peraturan desa ini

Selain itu mereka memerlukan dokumentasi resmi tentang batas-batas perairan mereka (diakui menurut hukum adat tetapi tidak didaftarkan dengan koordinat yang dipahami pemerintah) dan tentang daerah perlindungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat

Tim kami bersedia membantu dan meminjamkan keterampilan dan waktu kami Anggota tim kami yang bisa berbahasa Indonesia (termasuk asisten lokal) membuat analisis kebijakan di bawah arahan dan tinjauan rutin dari setiap pemimpin masyarakat (lihat Kotak 3K tentang analisis kebijakan) Masyarakat meminjam peralatan GPS dan perahu perlengkapan lalu tim peneliti pergi bersama mereka untuk mendokumentasikan koordinat GPS (lihat foto) Di dalam prosesnya tim kami belajar banyak tentang pengetahuan tradisional seperti bagaimana mengenali perbatasan perairan desa dengan mengacu pada tiga fitur bentang alam atau lebih seperti puncak bukit atau

lembah diantara bukit dengan cara triangulasi

Menggabungkan pengetahuan ilmiah dengan pengetahuan lokal

Salah satu ahli ekologi laut di proyek CCRES tertarik untuk mengadaptasi model perencanaan tata ruang laut yang digunakan timnya awalnya dirancang untuk skala yang jauh lebih besar untuk digunakan dengan skala lokal oleh masyarakat lokal Sementara itu salah satu desa sasaran kami tertarik dengan cara untuk mendapatkan pengakuan resmi atas daerah perlidungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat (Ini adalah tindakan strategis sebagian bertujuan untuk pembelajaran yang diperkenalkan oleh COREMAP mdash lihat Kotak 3G) Mereka juga tertarik dengan kesesuaian antara penilaian tradisional mereka dan pengetahuan ilmiah dan terbuka untuk belajar dan mengidentifikasi peluang baru Tim peneliti secara filosofis berkomitmen untuk mengakui segala bentuk pengetahuan dan ini terlihat seperti peluang yang bagus Penjelasan ini mengacu pada sub-proyek yang dijelaskan dalam Kotak 3L tentang kombinasi bentuk-bentuk ilmu pengetahuan Intervensi ini dilakukan di waktu yang tepat Kapolres baru baru saja diangkat untuk pulau ini dan beliau adalah seorang penyelam Ini mengindikasikan bahwa beliau akan sangat mendukung perlindungan terumbu karang Masyarakat berharap dapat mengajaknya menyelam sebagai bagian dari sub-proyek ini tetapi sayangnya karena ada komitmen lain minggu tersebut beliau tidak bisa ikut

dalam permasalahan utama Sebagian besar permasalahan memerlukan partisipasi dan kerja sama dari banyak pihak seperti polisi untuk kasus mengurangi penangkapan ikan yang merusak Pencarian eksplisit untuk anggota jejaring yang relevan dapat membantu mencapai sasaran

Di awal proyek kami mengidentifikasi orang-orang dan pemangku kepentingan dalam pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Kami mencari dari masyarakat pegawai pemerintah dan LSM yang bekerja di lapangan Setelah kami mengetahui siapa mereka apa kepentingan dan kegiatannya kami mendiskusikan kemungkinan kolaborasi untuk mengerjakan langkah selanjutnya dari diagnosis dan menemukan cara untuk bekerja bersama Dengan diteruskannya proyek lebih banyak orang yang diidentifikasi

Untuk Selayar kami berhubungan dengan beberapa jejaring Ada satu jejaring di setiap desa (lingkaran yang lebih besar dari orang-orang yang tertarik dan bergabung dengan proyek secara berkala tergantung pada topik yang dibahas dan siapa yang mau tetap menerima informasi tetapi bukan bagian dari kelompok inti) Ada jejaring serupa yang mewakili kepentingan satu pulau sebagian besar bekerja untuk pemerintah kabupaten tetapi ada dua yang bekerja untuk LSM dan satu lagi orang pribadi yang sebelumnya memiliki peran pembangunan ekonomi Kemudian kami berjejaring dengan orang-orang dari desa lain terutama lsquopara championrsquo yang mengambil peranan secara sukarela untuk menghentikan penangkapan ikan yang merusak dan mempromosikan perikanan lestari (lihat komponen Mengidentifikasi pengaruh sosial mdash para champion dan strategi mereka di bawah ini)

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir18

KOTAK 3G WARISAN COREMAP DI SELAYAR

Proyek pembangunan yang dikaitkan dengan dua dari sejumlah tahap Proyek Bank Dunia untuk Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu KarangWorld Bankrsquos Coral Reef Rehabilitation and Management Project (COREMAP) telah dilakukan di pulau utama Selayar (COREMAP I dilakukan pada tahun 1998ndash2003 di Taman Nasional Taka Bonerate bagian dari kepulauan Selayar tetapi tidak termasuk pulau utama) COREMAP II diimplementasikan pada tahun 2004ndash2011 di 52 desa pesisir dan COREMAP-CTI (Coral Triangle Initiative) dari tahun 2014 sampai awal 2017 dengan 11 desa COREMAP bertujuan untuk melindungi merehabilitasi dan mendukung penggunaan terumbu karang secara berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Salah satu peneliti kami sebelumnya adalah pengumpul data untuk COREMAP II dan salah satu anggota tim lokal kami adalah koordinator kabupaten untuk COREMAP

II dan COREMAP-CTI Diawal penelitian kami mengetahui bahwa COREMAP-CTI akan berakhir bersamaan dengan periode kami di lapangan dan ini terjadi di pertengahan kerja lapangan kami Pegawai kabupaten mengidentifikasi CCRES sebagai peluang kunci untuk terus bekerja dengan masyarakat di dalam permasalahan pengelolaan daerah pesisir Dengan memiliki koordinator senior dan dua koordinator masyarakat dalam tim kami membantu mengambil manfaat dari hubungan COREMAP dengan desa sementara membangun hubungan yang baru dan untuk mengidentifikasi dan meneruskan warisan COREMAP sementara tetap memiliki arah sendiri Meskipun tinjauan nasional terhadap efektifitas COREMAP tidak begitu baik tetapi pengamatan peserta yang kami lakukan menunjukkan bahwa COREMAP meninggalkan warisan besar Dua tahap mereka telah melakukan banyak hal untuk membangun

kesadaran tentang penangkapan ikan ilegal tetapi baru berhasil sebagian untuk menghentikannya COREMAP II dan COREMAP-CTI menyarankan dan mendorong dibentuknya Daerah Perlindungan Laut berbasis Masyarakat (DPL) di sebagian besar desa yang berpartisipasi Di bawah panduan dan pendanaan dari COREMAP desa-desa membentuk Komite Masyarakat untuk Pengelolaan Sumber Daya Pesisir yang melakukan pengawasan Orang-orang yang kami ajak bicara mengatakan bahwa mereka telah melihat peningkatan cadangan ikan dan mengaitkan hal ini dengan adanya DPL Beberapa lsquochampionrsquo yang kami wawancara untuk proyek ini ditemukan oleh staf dan terdorong oleh COREMAP Masyarakat telah mengadopsi gagasan utama COREMAP dan menjadikannya sebagai milik mereka

KOTAK 3H BERJEJARING SECARA HORISONTAL DAN VERTIKAL

Pada tahap awal diagnosis kami mengidentifikasi ketertarikan yang kuat untuk memerangi penangkapan ikan yang merusak dengan cara memperkuat dan meningkatkan formalisasi pengelolaan daerah pesisir berbasis masyarakat Sebagai tanggapannya kami mengembangkan jejaring secara horisontal (berhubungan dengan desa dan individu lain) serta secara vertikal (berhubungan dengan pemerintah) yang memiliki perhatian danatau kewenangan yang sama Untuk jejaring horisontal kami berhubungan dengan lebih banyak penduduk di desa sasaran kami dan desa lain termasuk desa tetangga Ini dilakukan untuk memeriksa apakah ketertarikan untuk mengatasi masalah penangkapan ikan yang merusak dan memperkuat pengelolaan daerah pesisir berbasis masyarakat juga dimiliki oleh semua desa Ini juga merupakan upaya untuk membangun dukungan yang lebih kuat dan lebih luas terhadap usulan Jejaring dengan desa lain menjadi penting karena penangkapan ikan

yang merusak hampir selalu dilakukan oleh nelayan dari desa lain baik desa yang jaraknya dekat atau jauh (Orang cenderung tidak memancing dengan cara yang merusak di perairan desanya sendiri) Sehingga dukungan dari desa tetangga menjadi diperlukan Untuk membangun jejaring vertikal kami berdiskusi dengan orang-orang dari pemerintah kabupaten provinsi dan pusat serta LSM Hubungan dengan orang-orang dan lembaga terkait adalah kunci untuk meningkatkan pengetahuan belajar tentang perspektif lain tentang permasalahan yang ada dan membangun dukungan untuk atau menasihati untuk mengubah inisiatif berbasis desa yang diusulkan Jejaring horisontal menghasilkan dukungan yang lebih luas dalam bentuk komitmen dan berbagi pembelajaran yang diperoleh Pada kenyataannya jejaring ini mendorong peningkatan ketertarikan dari tiga desa tetangga (bukan bagian dari studi desa sasaran kami atau proyek COREMAP sebelumnya) untuk bersama-

sama membentuk pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Jejaring vertikal sampai ke tingkat kabupaten melalui pertemuan dan diskusi formal dan informal juga menghasilkan komitmen dari pemerintah kabupaten dan pegiat di tingkat kabupaten untuk mendukung peremajaan kembali dan formalisasi pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Hubungan kami dengan pejabat dari Dinas Kelautan dan Perikanan tingkat provinsi yang berwenang untuk mengelola perairan pantai sampai 12 mil laut dari garis pantai menunjukkan bahwa mereka juga mendukung gagasan kami Hubungan kami dengan WWF di Jakarta membuat kami mendapat tawaran untuk mengikutsertakan dua warga desa dari Bungaiya dalam pelatihan pemetaan wilayah pesisir secara partisipatif

Hubungan berjejaring ini dapat membantu mengetahui apa yang terjadi di dalam suatu sistem kepentingan dan mendukung koordinasi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 19

Ada prosedur yang dikenal luas bernama lsquoanalisis pemangku kepentinganrsquo yang melibatkan identifikasi pihak-pihak yang relevan dalam suatu permasalahan (baik perorangan atau organisasi) dan apa kepentingan mereka di dalam permasalahan tersebut Titik pemandu dalam analisis pemangku kepentingan adalah mengidentifikasi siapa yang mempengaruhi dan siapa yang dipengaruhi oleh suatu permasalahan (jika judul dari permasalahan diganti pemangku kepentingan yang teridentifikasi juga dapat bergeser) Pendekatan partisipatif untuk analisis pemangku kepentingan akan berfungsi baik dengan menggunakan pengetahuan dari beberapa orang Analisis pemangku kepentingan dapat bermanfaat untuk mengembangkan jejaring tetapi kami menyarankan proses yang jauh lebih organik untuk membangun hubungan dengan orang-orang yang tepat Banyak yang sudah memiliki hubungan dan akan memperkenalkan proses Anda ke satu sama lain

Membangun jejaring harus menjadi proses terus-menerus bukan hanya dilakukan satu kali atau tertutup Orang baru bisa saja ditunjuk untuk menjabat Orang baru dapat muncul terutama ketika permasalahannya dapat dibingkai ulang

Para lsquochampionrsquo di tingkat masyarakat dan tingkat pulau yang dijabarkan di bawah ini dapat memainkan peranan di dalam jejaring sebagai agen perubahan lokal

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion dan strategi merekaSementara alat bantu ini menekankan pada kerja sama dan penyelarasan yang lebih baik dari tata kelola dan pengelolaan antara pemerintah dan masyarakat penting juga untuk mengenali pengaruh-pengaruh yang ada di masyarakat Faktor penting yang sering kali terlupakan adalah proses sosial informal yang mana anggota masyarakat atau orang-orang yang bekerja di skala yang lebih besar saling mempengaruhi satu sama lain untuk memperbaiki kondisi lingkungan dan sosialnya Ada banyak penekanan pada tata kelola dan prosedur formal untuk pengelolaan tetapi relatif sedikit tentang proses informal dan terutama lsquolembaganyarsquo yang mana orang-orang (atau masyarakat) bertindak secara mandiri dan membuat pilihan bebasnya sendiri

Pada kunjungan ruang lingkup kami ke Selayar kami bertemu dengan tiga warga desa dari desa yang berbeda yang berbicara dengan berapi-api tentang bagaimana mereka mulai menyadari kerugian dan konsekuensi sosial yang diakibatkan oleh metode penangkapan ikan yang merusak dan bagaimana mereka sekarang bekerja sepenuhnya sukarela untuk meyakinkan anggota masyarakat lain untuk berhenti melakukan penangkapan ikan dengan cara yang merusak Masing-masing dari mereka memiliki strategi yang berbeda dan menarik untuk meyakinkan orang Hasil dari inisiatif sukarela mereka dan kemampuan serta kesediaan untuk mempengaruhi orang lain beberapa telah diangkat untuk menduduki jabatan resmi di desa mereka misalnya menjadi anggota kemudian ketua komite perlindungan laut yang dibentuk oleh program COREMAP (lihat Kotak 3G) Beberapa bekerja dengan orang lain mdash misalnya pemimpin desa mdash untuk meningkatkan pengaruh Kami memutuskan untuk belajar tentang orang-orang ini dan strategi mereka dan untuk membagikan kisah mereka dengan orang-orang yang mungkin terinspirasi dengan gagasan bahwa siapapun dapat bertindak dan berharap dapat belajar dari strategi mereka Kemudian kami mengamati lsquochampionrsquo

lain yang bekerja di pulau Beberapa tindakan mereka mungkin tersamarkan oleh pekerjaan mereka (beberapa bekerja di pemerintahan) tetapi cara kerja mereka melampaui harapan profesional dan telah menjadi gairah pribadi

Kami menyajikan sejumlah contoh champion perorangan dan strategi mereka di buklet terpisah dengan judul Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka dari Selayar Indonesia Kami mewawancarai sejumlah orang yang memiliki kekhawatiran sosial dan ekologis tentang ekosistem pesisir memiliki peran penting dalam membuat perubahan demi mencapai perlindungan dan pengelolaan wilayah pesisir yang lebih baik di dalam masyarakat mereka atau lebih luas dan diakui oleh yang lain memang berpengaruh untuk permasalahan tersebut Mereka yang bekerja atau memiliki jabatan resmi bekerja melampaui komitmen dan kewajiban yang biasanya dianggap tugas yang berkaitan dengan pekerjaan mereka atau peran tata kelola Kami mencari laki-laki dan perempuan yang memiliki karakter ini akan tetapi di dalam masyarakat nelayan tentunya kami lebih banyak menemukan laki-laki Kami mengidentifikasi 15 orang Sembilan diantaranya saat ini atau sebelumnya adalah champion di dalam masyarakat mereka (satu perempuan dan delapan laki-laki) dan enam orang yang bekerja di tingkatan yang lebih luas (misalnya kecamatan atau satu pulau mdash semua laki-laki) Profil mereka dapat dilihat di buklet

Kami percaya profil mereka menunjukkan bahwa membangun kesadaran baik dengan atau tanpa bantuan eksternal merupakan langkah pertama yang diperlukan tetapi itu saja tidak cukup Para champion mengambil keputusan sendiri untuk bertindak kemudian berpikir dengan seksama strategi yang mereka gunakan untuk mempengaruhi orang lain Para champion di desa meciptakan cara-cara mereka sendiri untuk menyebarkan pengaruh sosial menggunakan berbagai argumen yang dapat meyakinkan mereka sendiri dan juga efektif untuk digunakan pada orang lain (Satu champion menemukan laki-laki dan perempuan menanggapi pesannya dengan berbeda) Beberapa menggunakan pengetahuan mereka tentang dinamika masyarakat dua champion dari satu desa memanfaatkan persaingan antar kelompok untuk menjaga agar mereka tetap jujur tentang praktik menangkap ikan mereka dan saling mengawasi satu sama lain Alasan keagamaan juga penting bagi beberapa informasi yang kami peroleh dari pengamatan peserta menunjukkan bahwa salah satu champion masyarakat mdash seorang pemuka agama mdash telah mempengaruhi champion lain di masyarakat lain setelah memergokinya sedang menangkap ikan secara ilegal Kebanyakan champion di masyarakat atau pada skala yang lebih luas mengadvokasikan untuk menggabungkan pengaruh sosial positif mereka dengan penegakan hukum yang kuat dan efektif seperti oleh kepolisian Beberapa champion masyarakat berkolaborasi dengan kepolisian dan merekomendasikan hukuman secara cukup strategis Contoh lain adalah bagaimana champion masyarakat dapat bekerja dengan berkolaborasi dengan tokoh-tokoh desa utama lainnya (terutama dengan pimpinan desa) dan dengan pihak eksternal Salah satu champion yang bekerja di pemerintah kabupaten mencari para champion masyarakat dan mendorong mereka untuk ambil bagian dalam komite desa untuk perlindungan laut yang baru dibentuk Hal ini memperkuat peran dari para champion desa dan memotivasi mereka lebih lanjut serta memberikan mereka kewenangan formal

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir20

GAMBAR 13 Salah satu champion Selayar Pak Rusdin dengan Dr Dedi Adhuri dan Ali Yansyah AbdurrahimFoto H Ross

Para champion yang bekerja dalam skala yang lebih besar mdash dalam hal Selayar berarti di pemerintahan LSM atau sebagai orang pribadi mdash bekerja dengan berbagai cara Ada yang mendukung champion masyarakat (ada satu yang secara jelas mendorong banyak champion) Ada yang bekerja atau memegang jabatan yang memungkinkan mereka untuk mengatasi masalah penting Sebagian besar menggunakan jejaring dan beberapa strategi yang dipikir matang untuk membuat perubahan dalam masalah yang mereka pilih

Mengidentifikasi dan mendukung championbull Sadari kemungkinan ada orang-orang yang sudah

bertindak secara sukarela terhadap permasalahan yang menjadi perhatian Anda Identifikasi dan bekerjalah dengan orang-orang tersebut Mereka juga bisa menjadi anggota jejaring yang baik (lihat Kotak 3H)

bull Pertimbangkan untuk mendukung mereka serta membangun kesadaran dan kapasitas mereka melalui kesempatan belajar (misalnya dengan menghadiri lokakarya) Pertimbangkan mereka untuk kegiatan yang relevan dan peran komite Cari cara untuk membuat mereka lebih efektif contohnya dengan sumber daya tanpa merendahkan tindakan sukarela mereka

bull Pertimbangkan untuk mengumpulkan mereka agar saling berbagi strategi dan saling belajar dari satu sama lain

bull Cari peluang untuk mendukung lahirnya champion baru

Kami tidak mengadvokasikan untuk memilih terlebih dahulu orang-orang untuk dipersiapkan menjadi champion meskipun kami mengetahui bahwa hal ini berhasil dilakukan di beberapa bidang dan negara Hal ini berisiko membuat orang yang tidak terpilih merasa tersisih dan merusak orang-orang yang mungkin lebih efektif atau terpercaya untuk bekerja secara mandiri

Mengidentifikasi pengetahuan dan praktik pengelolaan tradisionalBanyak masyarakat pesisir yang memiliki tradisi pengelolaan wilayah pesisir yang berkaitan erat dengan budaya mereka Hal ini dapat meliputi pengetahuan tradisional tentang perilaku

1 Angka dari survei LIPI Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

dan habitat ikan arus laut dan cuaca teknologi menangkap ikan tradisional dan penggunaannya hukum adat tentang menangkap ikan dan lokasi penangkapan serta praktik sosial terkait seperti berbagi beban kerja atau cara melakukan upacara adat

Dalam diagnosis partisipatif penting untuk mempelajari tentang keberadaan pengetahuan ini dan praktik terkait seberapa kuat dan meluasnya pengetahuan ini diterapkan di masyarakat dan seberapa besar pengaruhnya terhadap praktik kontemporer Apakah hal ini disetujui atau ditentang (dan jika ya seberapa jauh) Hal ini dapat dipelajari dari pertemuan dan melalui pengamatan peserta Pengamatan peserta berkontribusi untuk memberikan rincian dan pemeriksaan silang informasi Tim peneliti juga dapat mengumpulkan data tertentu misalnya menghitung atau memetakan penggunaan atau jenis alat tangkap yang berbeda yang digunakan di berbagai lokasi

Analisis kebijakan multitingkatSalah satu permasalahan yang menjadi fokus dari alat bantu ini adalah ketidakselarasan kebijakan dan peraturan perundang-undangan di tingkat yang berbeda atau kesenjangannya semakin melebar seiring dengan waktu Sementara itu kebijakan dan peraturan perundang-undangan pemerintah bisa sangat berbeda dari hukum adat dan hukum adat jarang diakui di dalam hukum nasional

Masyarakat sasaran kami Parak dan Bungaiya memiliki hukum adat yang kuat dan sangat berhasil memelihara dukungan dari masyarakat mereka yang memiliki keragaman budaya untuk mempertahankan hukum adat mereka (ada tiga kelompok budaya di Selayar) Mereka juga memiliki hak menurut hukum Indonesia dan praktik administratif untuk membuat peraturan mereka sendiri menurut sistem tata kelola desa Akan tetapi tidak semua hukum adat mereka terdokumentasikan dalam bentuk peraturan desa yang kontemporer Hal ini membuat hukum adat sulit untuk ditegakan di masyarakat (jika semua orang tidak memiliki kesadaran yang sama tentang peraturan adat) dan sangat sulit untuk memperoleh dukungan dari pemerintah kabupaten Untuk mendukung masyarakat dalam menegakkan praktik adat pemerintah kabupaten harus dapat mengacu pada peraturan tertulis dan perbatasan laut yang terekam dengan baik

Analisis konflikKonflik atas akses sumber daya mungkin terjadi di sistem pesisir terutama ketika habitat mengalami penurunan perikanan berada di bawah tekanan karena habitat yang rusak dan penangkapan ikan yang berlebihan dan nelayan bersaing memperebutkan tangkapan yang semakin sedikit Di Indonesia Timur 74 persen terumbu karang rusak 40 persennya berada dalam kondisi yang sangat buruk (data 2016) Bandingkan dengan tingkat kerusakan tahun 2000 sebanyak 59 persen1 Sementara itu di seluruh Indonesia penghasilan 80 persen rumah tangga nelayan berada di bawah garis kemiskinan dan nelayan mewakili seperempat dari jumlah penduduk miskin di Indonesia

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 21

KOTAK 3I PENGETAHUAN DAN PRAKTIK TRADISIONAL

Satu desa di Selayar Barugaiya memiliki hubungan agama adat dengan hewan laut Di masa lalu masyarakat desa tersebut mengadakan upacara adat tahunan mdash arak-arakan dari desa ke pantai mdash untuk merayakan keterkaitan mereka dengan buaya dan spesies laut lainnya Setelah bertahun-tahun tidak diadakan lagi desa ini sekarang akan memperbaharui praktik ini sebagian karena ingin menarik wisatawan (komunikasi pribadi Rahmat Zainal) Ini adalah desa yang mencanangkan inisiatif lsquoDesa Penyursquo mdash lihat kisah champion tentang Pak Datu dari Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka dari Selayar Indonesia

Perangkap ikan tetap sero digunakan di sepanjang pantai barat laut Selayar (lihat foto) terutama di Bungaiya Kami diperlihatkan dokumen dalam Bahasa Belanda (sebelum 1948) dan naskah kuno Makassar (kemungkinan sangat tua) yang memberikan pengakuan resmi atas sistem ini Ini adalah teknologi yang rumit Jaringnya diikat di antara tiang ramping yang dipasang dari garis pantai sampai 100 meter atau lebih lepas pantai Ikan yang terbawa air

pasang akan tertahan di satu sisi atau sisi lain dari pembatas ini berenang menjauh dari pantai dan memasuki bagian tertutup yang berbentuk seperti mata panah yang hanya memiliki satu pintu keluar di satu bagian Bagian ini nanti akan menuju ke bagian tertutup

lain yang lebih kecil dan berbentuk mata panah dan beberapa sero bahkan terdiri dari tiga bagian Nelayan akan berperahu ke bagian tertutup yang kecil pada saat pasang surut untuk mengumpulkan ikan dari bagian tertutup kecil yang berada di ujung Sebagian besar memiliki panggung kecil di atas sero dari panggung ini mereka bisa mengeruk ikan yang terperangkap Sebagian besar sero dipasang pada musim tenang dan dilepas pada musim muson barat (sekitar bulan September sampai Februari) karena sero akan mudah hancur ketika musim badai Keluarga memiliki hak untuk memasang sero di beberapa lokasi Beberapa menyewakan tempatnya dengan atau tanpa sero ke pihak lain untuk dioperasikan Di masa lalu peraturan adat menyatakan bahwa menangkap ikan dengan alat lain dalam radius 60 meter dari sero tidak diperbolehkan Peraturan ini baru dimodifikasi di Bungaiya menjadi 50 meter untuk memberikan lebih banyak ruang kepada nelayan untuk menggunakan alat lain Desa mempertimbangkan operasi alat penangkap ikan lain yang sederhana dengan jarak 50 meter lebih tidak akan mengganggu pengoperasian sero

GAMBAR 14 Atas Bagian tertutup dari perangkap ikan sero Bawah Sero dilihat dari pantaiFoto D Adhuri

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir22

KOTAK 3K PENDEKATAN KAMI UNTUK ANALISIS KEBIJAKAN

Untuk menanggapi inisiatif masyarakat tentang peremajaan dan formalisasi praktik pengelolaan daerah pesisir kami melakukan analisis kebijakan di bawah instruksi dari setiap masyarakat sasaran Tujuannya adalah untuk melihat seberapa jauh sistem hukum Indonesia dan kebijakan pemerintah mendukung (atau dapat mendukung) hukum adat mereka dan mengidentifikasi strategi bagi desa untuk mencoba mengatasi ketidakselarasan dan mengambil kesempatan yang belum mereka sadari Dalam hal ini kami memeriksa beberapa undang-undang peraturan dan kebijakan pemerintah lainnya sehubungan dengan pengelolaan daerah pesisir di berbagai tingkat dari kabupaten nasional dan internasional Kami menemukan setidak-tidaknya dua undang-undang mdash Undang-Undang tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (No 272007 dan No 12014) dan Undang-Undang tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

(No 322009) mdash yang mengakui dan melindungi hak masyarakat pesisir untuk menerapkan pengetahuan tradisional dan lokal mereka untuk mengelola wilayah dan sumber daya pesisir Kami juga menemukan sejumlah peraturan menteri terutama dari Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang sangat mendukung pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Satu undang-undang yang sering dianggap sering mengesampingkan pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat adalah Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah (No 232014) Undang-Undang ini mengatur ulang tanggung jawab pemerintah di seluruh wilayah Indonesia dan mengatur pengelolaan perairan pantai sampai 12 mil laut berada di bawah kewenangan pemerintah provinsi Undang-Undang ini sedang dalam proses sosialisasi pada saat kami melakukan kerja lapangan Namun demikian dari diskusi kami dan berjejaring dengan

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi (lihat Kotak 3H tentang berjejaring) menunjukkan bahwa meskipun undang-undang harus diikuti tetapi mereka akan tetap mendukung pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat dengan cara mengeluarkan surat Analisis juga meliputi perjanjian internasional seperti yang mengatur tentang hak adat atas sumber daya

Desa dan pegawai pemerintah kabupaten menyambut baik analisis ini Parak dan Bungaiya kemudian mengembangkan peraturan baru melalui proses diskusi dan tata kelola mereka sendiri Tim mendiskusikan kesempatan yang ada dengan desa dan desa memasukkannya ke dalam peraturan desa yang menurut mereka berkaitan

Kami juga membantu Parak dengan meminjamkan peralatan GPS dan merekam koordinat batas-batas laut secara hukum adat (lihat Kotak 3F)

KOTAK 3J PROSES KAMI MENEMUKAN TENTANG TRADISI

Di Bungaiya dan Parak diskusi tentang berbagai permasalahan di pertemuan pertama berakhir pada pembuatan daftar jenis-jenis alat tangkap tradisional yang boleh mereka gunakan dan peraturan yang berlaku (sembilan di satu masyarakat 11 di masyarakat lainnya) Anggota masyarakat menyebutkan jenis-jenis alat tangkap dan anggota tim menuliskannya di kertas plano yang ditempel di dinding Fasilitator mengklarifikasi informasi untuk memastikan sudah ditulis dengan benar (lihat Gambar 15) Dalam pengamatan peserta kami mengumpulkan informasi lebih jauh tentang ini Satu keluarga menunjukkan pada kami dokumen dalam Bahasa Makassar kuno (lihat Kotak 2A) dan Bahasa Belanda yang memverifikasi hak milik dan peraturan adat untuk sero

GAMBAR 15 Jenis-jenis alat tangkap dan peraturan penggunaannya di Desa ParakFoto AY Abdurrahim

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 23

Seperti yang sudah dijelaskan di Kotak 3E pada saat kami melakukan kerja lapangan terjadi konflik antara salah satu desa sasaran kami dan nelayan dari desa tetangga Permasalahannya mdash dari sudut pandang desa sasaran kami mdash adalah tentang praktik menangkap ikan yang digunakan nelayan desa tetangga yang (a) menangkap ikan di perairan desa sasaran kami dengan menggunakan alat dan teknik menangkap ikan yang merusak dan dilarang menurut peraturan desa sasaran kami dan (b) menangkap ikan di daerah yang dianggap sebagai daerah yang dilindungi oleh desa sasaran kami atas dasar kesepakatan bersama Meskipun Selayar memiliki batas-batas menangkap ikan secara adat penangkapan ikan adalah akses yang terbuka Dengan demikian desa dapat menggunakan hak kontemporernya untuk membuat peraturan penangkapan ikan untuk daerah mereka Alat tangkap yang menjadi sumber perselisihan adalah senapan tombak dan lampu senter terang yang digunakan di malam hari sehingga dengan mudah menangkap gerombolan ikan yang sedang beristirahat Daerah penangkapan ikan yang dipersengketakan timbul karena masalah penamaan Kedua desa sepakat bahwa satu lajur di pesisir desa sasaran kami di pantai barat laut Selayar bukanlah daerah untuk menangkap ikan tetapi daerah tersebut hanya diberikan nama tanpa batas-batas yang jelas Sejak ada jalan baru yang dibangun untuk mencapai pantai nelayan dari desa tetangga berargumen bahwa nama tersebut hanya berlaku untuk daerah yang bisa dicapai lewat jalan lama sementara desa sasaran kami berargumen bahwa nama tersebut berlaku untuk daerah sepanjang pantai

Pada suatu malam di awal tahun 2017 penduduk desa sasaran kami menangkap beberapa nelayan dari desa tetangga yang menggunakan senapan tombak dan lampu di daerah terlarang kemudian ditangkap oleh penduduk dibawa ke kantor desa dan memanggil Kepala Desa Kepala Desa memanggil petugas kepolisian yang membawa nelayan ke kantor polisi dan menginterogasi mereka Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya kedua belah pihak memanggil koordinator perikanan Andi Penrang di hari berikutnya Andi Penrang menyarankan untuk membawa perselisihan ini ke camat untuk diputus Camat membuat keputusan yang memihak desa sasaran kami dan penerapan peraturan desa untuk Daerah Perlindungan Laut (DPL) yang konsisten dengan hukum adat Nelayan tersinggung dengan perlakuan yang mereka alami dan mengatakan bahwa mereka sudah ditahan paksa Beberapa minggu kemudian nelayan dari desa lain tersebut mengajukan banding ke tingkat pemerintahan yang lebih tinggi Bupati Bupati yang baru terpilih dan tidak paham tentang permasalahan perikanan meminta masukan dari pegawai dinas perikanan kabupaten Mereka memberi masukan atas dasar peraturan pemerintah terkait perikanan yaitu bahwa menombak ikan diizinkan Meskipun hanya berdasar pada situasi yang terjadi antara dua desa Bupati memutuskan untuk mengeluarkan peraturan yang berlaku untuk semua desa di Kabupaten Selayar

Pada saat itu kedua desa berada di situasi menang atau kalah Dengan menyerahkan kepada otoritas yang lebih tinggi untuk memutuskan pilihan mereka untuk mengendalikan hasil dengan cara negosiasi menjadi berkurang Di sisi lain di setiap tahap masing-masing pihak mendapat dukungan dari pemerintah Mereka tidak merasa perlu untuk

bernegosiasi pada saat itu dan permasalahannya tidak mudah dinegosiasikan karena berdasar pada keyakinan dan nilai yang berbeda Nelayan dari desa tetangga ini bukannya menerima dengan tenang kemudian justru memamerkan keberhasilan mereka mendapatkan hak dengan menangkap ikan di pantai yang seharusnya terlarang di hadapan pemukiman desa sasaran dan sengaja menunjukkan bagaimana mereka menangkap ikan dalam jumlah yang sangat banyak Hal ini semakin membakar bara konflik Penduduk desa sasaran dipaksa menyaksikan ikan yang sudah mereka jaga melalui praktik pelestarian kemudian ditangkap dan dibawa ke pantai Mereka hanya bisa menyaksikan dan mengambil foto

Pada titik ini petugas perikanan kabupaten mencari informasi dari tim kami Dalam proses untuk mempersiapkan analisis kami mengembangkan modul analisis konflik untuk alat bantu kami Modul ini berdasarkan pada kerangka pemetaan konflik yang dikembangkan oleh Jejaring Resolusi Konflik Australia (2008) Kami menambahkan dua aspek konteks dan kekuatan dari masing-masing pihak Kami mengkomunikasikan analisis kami berdasarkan alat bantu ini melalui presentasi PowerPoint dan berbicara dengan petugas perikanan kabupaten dan pihak lain dari jejaring pemerintah dan pihak berkepentingan lalu kemudian mengadakan pertemuan masyarakat di desa sasaran kami

Alat bantu pemetaan konflik ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan kekhawatiran dari setiap pemangku kepentingan yang terkait dengan permasalahan kemudian mencari kepentingan bersama dan hal-hal yang dapat dinegosiasikan Hal ini berhubungan dengan beberapa prinsip negosiasi (Fisher et al 2011) yang menyarankan untuk melihat konflik dengan cara pandang baru

1 Pertama para pihak harus saling menghormati sebagai sesama dan menempatkan konflik bukan orang-orangnya sebagai masalah yang perlu ditangani Mereka harus fokus untuk memelihara hubungan yang saling menghormati dan positif dan saling memperlakukan satu sama lain sebagai pemecah masalah bersama bukan saingan Pendekatan ini berasumsi konflik adalah suatu hal yang tidak nyaman bagi kedua belah (atau semua) pihak dan mereka ingin memecahkan masalah ini

2 Siapapun yang membuat analisis harus melihat di balik yang disampaikan para pihak sebagai keinginan dan menemukan apa sebenarnya kebutuhan mendasar mereka Sehingga akses ke daerah penangkapan ikan tertentu mungkin sebenarnya adalah tentang penghidupan yang memadai atau keadilan atau mewakili kebutuhan mendasar lain

3 Setelah mengidentifikasi kebutuhan mendasar di balik konflik tersebut para pihak harus berusaha mengidentifikasi pilihan-pilihan baru lsquountuk keuntungan bersamarsquo yang berusaha memenuhi kebutuhan mendasar dari semua pihak Hal ini memerlukan pemecahan masalah secara kreatif dan pembingkaian ulang dengan saling menghormati Hal ini dapat mengarah ke solusi baru yang kreatif Ingat bahwa tidak semua permasalahan dapat dinegosiasikan dengan cara ini Pertentangan nilai tidak semudah itu untuk diselesaikan

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir24

4 Jika tahap ini tidak berhasil menemukan solusi para pihak dapat setuju untuk mematuhi nasihat dari ahli atau bukti independen Mereka perlu menyepakati jenis bukti atau nasihat yang dapat diterima oleh kedua belah (atau semua) pihak Sebagai contoh mereka dapat sepakat mengizinkan penangkapan ikan dalam jumlah tertentu yang tetap bisa menjaga cadangan ikan di tingkat tertentu dan mencari pemantauan ilmiah dan nasihat ahli yang bisa membuktikan bahwa tingkat tersebut lestari Mereka bisa sepakat untuk menangkap ikan dengan cara-cara yang tidak merusak karang dan mencari nasihat ahli atau penelitian tentang metode apa yang bisa digunakan

5 Jika para pihak masih tidak bisa sepakat masing-masing pihak dapat menilai alternatif terbaik yang mereka miliki selain menegosiasikan kesepakatan yaitu seberapa buruk situasinya jika mereka harus terus hidup dengan perselisihan yang tidak terselesaikan Apakah lebih baik bagi mereka untuk terus berusaha bernegosiasi atau mundur dan tetap pada situasi sekarang Sering kali mereka harus memutuskan pertanyaan ini berdasarkan kebutuhan mendasar mereka misalnya mengamankan penghidupan mengamankan wilayah atau memelihara tradisi

Alat bantu pemetaan konflik terfokus pada kebutuhan mendasar dan mencari kesamaan mungkin akan menolong mencapai resolusi Hal ini diwakili dengan diagram lingkaran yang terdiri dari bagian-bagian dengan lingkaran pusat (lihat Gambar 16) Langkah-langkahnya adalah

1 Berikan judul permasalahan di bagian tengah diagram Hal ini harus jelas dengan sesedikit kata sebisa mungkin karena mengubah deskripsi permasalahan akan menggeser pemangku kepentingan yang relevan serta sebagian besar analisisnya

2 Identifikasi lsquopemangku kepentinganrsquo atau para pihak dari permasalahan ini Hal ini mencakup mereka yang secara langsung terlibat dalam konflik namun ada juga pihak-pihak lain seperti pembuat peraturan tetangga dan siapapun yang terkena dampak dari atau berada di posisi yang dapat mempengaruhi permasalahan tersebut Berikan nama bagi setiap pemangku kepentingan (lsquosiaparsquo) di satu bagian diagram Anda dapat membuat sebanyak atau sesedikit mungkin bagian sesuai kebutuhan

3 Bagi setiap pemangku kepentingan pertimbangkan konteks mereka (setiap pihak mungkin punya konteks yang berbeda) kekuatan kebutuhan mendasar dan yang meenjadi perhatian mereka Kebutuhan dan kekhawatiran bisa jadi mewakili hal yang sama atau berbeda

Perbandingan antara aspek-aspek ini dapat membantu mengidentifikasi peluang untuk menegosiasikan solusi baru dan mencari kemungkinan dimana semua pihak sama-sama menang

Cara terbaik untuk melakukan ini adalah dengan menggunakan selembar kertas besar seperti kertas plano Tergantung pada hubungan antar para pihak latihan ini dapat dilakukan secara partisipatif (jika difasilitasi dengan baik) atau oleh peneliti atau fasilitator atau oleh satu pihak yang merencanakan bagaimana mereka dapat mengadakan diskusi dengan pihak-pihak utama lainnya

Gambar 16 menunjukkan tahap pertama dari analisis Kami sudah memberikan judul untuk permasalahannya (konflik atas alat penangkap dan lokasi penangkapan ikan) dan para pihak yang berkonflik Mereka diidentifikasi disini sebagai lsquodesa sasaran kamirsquo nelayan dari desa tetangga (yang bersengketa langsung) non-nelayan dari desa tetangga (yang tidak serta-merta mendukung praktik warga nelayannya) masyarakat dan desa lain yang berdekatan kecamatan dinas perikanan kabupaten Bupati (walikota) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi (sekarang bertanggung jawab untuk perikanan di perairan dalam) serta polisi dan militer (yang berbagi tanggung jawab untuk pengawasan wilayah pesisir dan perairan dalam di Indonesia) Kami mengosongkan beberapa bagian jika ada pihak lain yang akan dipertimbangkan

Analisis indikatif lengkap dapat dilihat di Gambar 17 Harap diperhatikan bahwa analisis terperinci untuk dua bagian desa sasaran dan nelayan dari desa tetangga Analisis ini dibuat oleh peneliti berdasarkan semua data kami para pihak tidak berpartisipasi dalam pembuatan analisis ini

Ada beberapa poin yang terlihat jelas dari analisis ini

Konteksbull Desa sasaran kami beruntung karena memiliki garis

pantai timur dan barat mdash ini adalah aset besar mengingat arah muson (timur atau barat) membatasi penangkapan ikan hanya di pantai yang lebih tenang Kedua pantai dapat digunakan hanya selama dua bulan dalam setahun (periode transisi muson) Desa tetangga hanya memiliki garis pantai yang sangat pendek di sebelah barat jadi tidak mengejutkan jika nelayannya tergoda untuk pergi ke perairan lain Desa sasaran kami memiliki garis pantai yang panjang di sebelah barat dan dengan demikian memiliki beberapa pilihan daerah tangkapan meskipun desa ini juga memiliki jumlah penduduk yang lebih besar Desa lain juga memiliki garis pantai yang pendek

bull Desa sasaran kami lebih bergantung pada perikanan karena sebagian besar tanahnya berbatu-batu dan tidak subur Pemukiman berlokasi di sepanjang pantai tidak ada pemukiman yang berada di pedalaman Hanya sedikit kemungkinan untuk bercocok tanam dan beternak Desa sasaran kami tertarik untuk mendiversifikasi ekonominya tetapi hal ini memerlukan waktu dan sumber daya Desa tetangga tidak terlalu bergantung pada menangkap ikan sebagai penghidupan karena sebagian besar keluarga memiliki sumber daya lain seperti kelapa dan hewan ternak Beberapa pemukiman berada di pedalaman dan nelayan mengendarai sepeda motor ke pantai untuk menangkap ikan

bull Desa sasaran kami memiliki tradisi dan tata kelola perikanan yang kuat Desa tetangga tidak memiliki fokus yang kuat dalam tata kelola perikanan Nelayan dari desa lain mengaku mereka tidak memiliki pengetahuan tradisional tentang praktik penangkapan ikan sehingga mereka harus mengandalkan teknologi baru (yang tidak mereka percayai bersifat merusak) Para tetua dari desa lain menentang pendapat ini mereka berkata dahulu desa mereka memiliki pengetahuan tentang menangkap ikan tetapi ketika desanya dimekarkan pada tahun 1980-

Kont

eks

Konteks

KonteksKon

teks

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 25

an (oleh pemerintah atas alasan pelayanan yang lebih praktis) mereka yang pindah ke pemukiman lain di dekat pantai kehilangan kontak dengan mereka yang masih memiliki pengetahuan Jelas disini pengetahuan adat tidak diwariskan dengan baik dan tidak lagi dipraktikkan

bull Desa sasaran kami memiliki sistem pengawasan penangkapan ikan tetapi dengan kapasitas terbatas sehingga sulit untuk mendeteksi serbuan nelayan dari desa lain dan mengatasi pelanggar

bull Sepertinya ada perbedaan aspirasi ekonomi nelayan desa tetangga mencari penghasilan yang lebih besar dibandingkan dengan apa yang ditolerir oleh desa sasaran kami dengan alasan menjaga keberlanjutan perikanan mereka

bull Penduduk desa memiliki hubungan keluarga melalui pernikahan Ini adalah insentif yang kuat bagi kedua belah pihak untuk mengatasi konflik

Kekuatanbull Desa sasaran kami telah memelihara kearifan lokalnya

(pengetahuan dan praktik adat) dengan dukungan kuat dari pengurus desa Mereka memberikan prioritas tinggi untuk pelestarian laut dan bersedia berkoordinasi dan berkolaborasi dengan desa lain demi mencapai perikanan yang lestari untuk masa depan jangka panjang semua pihak

bull Nelayan dari desa lain inovatif dalam mengadopsi teknologi baru untuk penangkapan ikan

Kebutuhanbull Desa sasaran kami berharap dapat melindungi habitat

ikan melindungi perikanan mengamankan penghidupan dan menjaga tradisi

bull Nelayan dari desa lain juga ingin mengamankan penghidupan tetapi lebih tertarik pada peningkatan ekonomi (penghasilan yang lebih besar pangan yang lebih baik) Untuk mendapatkan hal ini mereka perlu akses ke wilayah perairan lain

GAMBAR 16 Alat bantu pemetaan konflik

Desa

sas

aran

Desa t

etang

ga

(nelay

an)

Desa tetangga

(bukan nelayan)

Desa tetangga lain

Camat

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Kabupaten

Bupati

Dinas Kelautan dan Perikanan - Provinsi

Polis

i dan

milit

er

Kekh

awat

iran

Kebu

tuha

n

Keku

atan

Kekhaw

atiran

Kebutu

han

Keku

atan

KekhawatiranKebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

KebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

KebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

KekhawatiranKebutuhanKekuatan

Kekh

awat

iran

Kebu

tuha

n

Keku

atan

Kekh

awati

ran

Kebu

tuhan

Kekuata

n

Konflik tentang alat tangkap dan lokasi penangkapan ikanPE

RMAS

ALAH

AN

Konteks

Konte

ks Konteks

KonteksKont

eks

Konteks

Konteks

Konteks

Kont

eks

Kon

teks

KonteksKonteks

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir26

Camat

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Kabupaten

Bupa

ti

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Provinsi

Polis

i dan

m

ilite

r

KEKU

ATAN

bull Ke

arifa

n lo

kal d

iduk

ung

oleh

pe

mer

inta

han

desa

bull Ke

ingi

nan

kuat

unt

uk m

elest

arika

n

bull Be

rsed

ia b

erko

ordi

nasi

dan

ber

kola

bora

si

deng

an d

esa

lain

KEBU

TUHA

N

bull Pe

rlind

unga

n ek

osis

tem

bull Ke

berla

njut

an p

engh

idup

an

bull M

emeli

hara

kea

rifan

loka

lKE

KHAW

ATIR

AN

bull Ke

hila

ngan

kon

trol p

enge

lola

anbull

Etis

dan

kea

dila

n

bull M

enja

ga h

ubun

gan

deng

an p

endu

duk

desa

teta

ngga

bull Te

kana

n un

tuk

men

gado

psi a

lat

pena

ngka

p ika

n ya

ng m

erus

ak

KEKU

ATAN

bull Ke

wen

anga

n un

tuk

pene

gaka

n hu

kum

KEBU

TUHA

Nbull

Men

jaga

ket

ertib

an u

mum

KEKH

AWAT

IRAN

bull M

enin

gkat

nya

konfl

ik s

osia

lbull

Men

ingk

atny

a pe

nang

kapa

n ik

an y

ang

mer

usak

bull Pe

nang

kapa

n ik

an il

egal

teru

s be

rlang

sung

KEKUATANbull Pemimpin dan pegawai yang berkomitmen

bull Hubungan lokal yang baik

KEBUTUHANbull Pengelolaan perikanan dan ekosistem pesisir

yang berkelanjutan

bull Perlindungan dan pemberdayaan masyarakat

pesisirbull Kerja sama dan dukungan dari desa dan

kecamatanKEKHAWATIRAN

bull Menangani perubahan kewenangan

bull Keterbatasan SDM kewenangan untuk

implementasi programKE

KUAT

ANbull Ja

batan

dan k

ewen

anga

n ter

tingg

i di k

abup

aten

bull Keter

tarika

n untu

k men

gemba

ngka

n keb

ijaka

n

berba

sis pe

neliti

an

KEBU

TUHAN

bull Stab

ilitas

sosia

l

bull Pend

apata

n dae

rah da

ri sek

tor pe

rikan

an

bull Men

gemba

ngka

n pari

wisata

dan p

erika

nan

KEKH

AWAT

IRAN

bull Kons

ekue

nsi d

ari pe

ngali

han k

ewen

anga

n untu

k

peng

elolaa

n peri

kana

n wila

yah p

esisi

r dan

laut

(UU

2320

14)

bull Kebe

rlanju

tan su

mber d

aya a

lam

KEKUATAN

bull Komitmen serius untuk menerapkan

pengelolaan perikanan wilayah pesisir dan laut

berbasis masyarakat

bull Memiliki kewenangan tertinggi di daerah untuk

pengelolaan perikanan wilayah pesisir dan laut

(UU 232014)

KEBUTUHAN

bull Transisi kewenangan untuk perikanan lokal bejalan

mulus

bull Dapat mengandalkan tingkat kabupaten

KEKHAWATIRAN

bull Keterbatasan anggaran SDM dan sarana

prasarana

bull Implementasi UU 232014

bull Koordinasi dengan pemerintah

pusat kabupatenkota

KEKUATAN

bull Berada dalam posisi yang bagus untuk

mem

fasilitasi penyelesaian konflik

KEBUTUHAN

bull Menjaga ketertiban um

um

bull Mendukung kepem

impinan desa untuk m

engatasi

masalahkonflik

bull Berkoordinasi dengan kepolisian dan militer

KEKHAWATIRAN

bull Terjadinya konflik sosial

bull Kewenangan terbatas untuk m

engelola sumber

daya

KONTE

KS

Bupa

ti baru

yang

visio

ner

dan b

erkom

itmen

untuk

memba

ngun

Sela

yar y

ang

berba

sis la

ut

Memilik

i kek

uasa

an da

n

wewen

ang y

ang k

uat d

i ting

kat

kabu

paten

KONTEKS

KKP Nasional sangat aktif

Dekat dengan LSM yang

peduli dengan lingkungan dan

masyarakat

KONTEKS

Mendukung perencanaan

pembangunan untuk masyarakat

desa (dari bawah ke atas)

Berkontribusi kepada pengelolaan

sumber daya pesisir

KONTEKS

Coordinate and comm

unicate

between district governm

ent

and village governments

KONT

EKS

Berp

artis

ipas

i dal

am

pene

gaka

n pe

ratu

ran

di ti

ngka

t ka

bupa

ten

dan

desa

Desa

mem

erlu

kan

polis

i dan

m

iliter

unt

uk m

enja

lank

an

peng

awas

an y

ang

kons

iste

n da

n te

rus-

men

erus

ser

ta

men

egak

kan

huku

m

GAMBAR 17 Analisis lengkap alat bantu pemetaan konflik

PERM

ASAL

AHAN

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 27

Polis

i dan

m

ilite

r

Desa

sas

aran

Desa tetangga

(nelayan)

Desa tetangga (bukan nelayan)

Desa tetangga lain

KEKU

ATAN

bull Ke

arifa

n lo

kal d

iduk

ung

oleh

pe

mer

inta

han

desa

bull Ke

ingi

nan

kuat

unt

uk m

elest

arika

n

bull Be

rsed

ia b

erko

ordi

nasi

dan

ber

kola

bora

si

deng

an d

esa

lain

KEBU

TUHA

N

bull Pe

rlind

unga

n ek

osis

tem

bull Ke

berla

njut

an p

engh

idup

an

bull M

emeli

hara

kea

rifan

loka

lKE

KHAW

ATIR

AN

bull Ke

hila

ngan

kon

trol p

enge

lola

anbull

Etis

dan

kea

dila

n

bull M

enja

ga h

ubun

gan

deng

an p

endu

duk

desa

teta

ngga

bull Te

kana

n un

tuk

men

gado

psi a

lat

pena

ngka

p ika

n ya

ng m

erus

ak

KEKUATAN

bull Inovatif (mengadopsi alat tangkap alternatif)

KEBUTUHAN

bull Akses ke perairan desa lain

KEKHAWATIRAN

bull Pengetahuan tentang praktik perika

nan lestari

yang terbatas

bull Perlindungan hukum

bull Menjaga hubungan dengan penduduk desa lain

KEKUATAN

bull Komitmen kuat dari pemerintahan desa

bull Hasrat untuk bekerja sama

KEBUTUHAN

bull Perlindungan habitat pesisir dan laut

bull Mengamankan penghidupan

KEKHAWATIRAN

bull Meningkatnya penangkapan ikan yang merusak

(dengan senapan tombak dan senter) terutama dari

lsquoDesa Tetanggarsquo

KEKU

ATAN

bull Ke

wen

anga

n un

tuk

pene

gaka

n hu

kum

KEBU

TUHA

Nbull

Men

jaga

ket

ertib

an u

mum

KEKH

AWAT

IRAN

bull M

enin

gkat

nya

konfl

ik s

osia

lbull

Men

ingk

atny

a pe

nang

kapa

n ik

an y

ang

mer

usak

bull Pe

nang

kapa

n ik

an il

egal

teru

s be

rlang

sung

KEKUATAN

bull Berada dalam posisi yang bagus untuk

mem

fasilitasi penyelesaian konflik

KEBUTUHAN

bull Menjaga ketertiban um

um

bull Mendukung kepem

impinan desa untuk m

engatasi

masalahkonflik

bull Berkoordinasi dengan kepolisian dan militer

KEKHAWATIRAN

bull Terjadinya konflik sosial

bull Kewenangan terbatas untuk m

engelola sumber

daya

KEKUATANbull Hubungan erat dengan desa lain

KEBUTUHANbull Keberlanjutan penghidupanbull Ketahanan panganKEKHAWATIRANbull Ketersediaan ikan

bull Menjaga hubungan dengan desa lainbull Keterbatasan sumber daya tanah

KONT

EKS

Pem

erin

taha

n de

sa y

ang

kuat

Kear

ifan

tradi

si lo

kal y

ang

kuat

Garis

pan

tai t

imur

dan

bar

at

yang

pan

jang

Dive

rsifi

kasi

eko

nom

i us

aha

mikr

oSi

stem

pen

gaw

asan

laut

deng

an k

apas

itas

terb

atas

KONTEKS

Garis pantai pendek hanya di

pantai barat

Memiliki hasrat yang kuat

untuk mengeksploitasi sumber

daya

Pernah menjadi pusat

penangkapan ikan yang

merusak

KONTEKSHubungan yang erat antara nelayan dan bukan nelayan di masyarakat

Kebanyakan petani dengan tanah terbatas Nelayan menyediakan akses atas ikan melalui tradisi berbagi

penjualan dan barter dengan produk pertanian

Hubungan dengan masyarakat desa sasaran karena perkawinan

KONTEKS

Ikatan kekeluargaan yang kuat

dan jejaring sosial

Hanya memiliki pantai timur

Tempat menangkap ikan bagi

nelayan tradisional terbatas

karena laut dalam

Akses ke pantai sulit hanya

ada beberapa jalan kecil

KONT

EKS

Berp

artis

ipas

i dal

am

pene

gaka

n pe

ratu

ran

di ti

ngka

t ka

bupa

ten

dan

desa

Desa

mem

erlu

kan

polis

i dan

m

iliter

unt

uk m

enja

lank

an

peng

awas

an y

ang

kons

iste

n da

n te

rus-

men

erus

ser

ta

men

egak

kan

huku

m

Konflik tentang alat tangkap dan lokasi penangkapan ikan

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir28

Kekhawatiranbull Desa sasaran kami memiliki banyak kekhawatiran

Termasuk hilangnya kontrol atas pengelolaan perikanan mereka yang sudah berhasil selama ini dan risiko konflik serta solusi potensialnya yang mungkin mengesampingkan pengelolaan mereka (pengamatan peserta yang kami lakukan menunjukkan hal ini terjadi dengan beberapa anggota desa sasaran kami meminta agar juga diperbolehkan menggunakan senapan tombak dan lampu setelah keputusan Bupati mengizinkan desa lain menggunakannya) Desa ini mengkhawatirkan tentang etis dan keadilan serta tentang perikanan lestari dan kehancuran habitat ikan (terutama karang)

bull Nelayan dari desa tetangga mengkhawatirkan mereka tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan menangkap ikan menurut peraturan desa sasaran kami Mereka juga mempertimbangkan wilayah laut mereka yang terlalu kecil untuk bisa mendapatkan penghasilan yang cukup dari tangkapan Mereka juga menekankan bahwa peraturan baru yang dkeluarkan oleh Bupati memperbolehkan mereka menggunakan alat tangkap dan peraturan tersebut lebih kuat dari surat kesepakatan yang ditandatangani camat Mereka juga khawatir tentang perlindungan hukum untuk kegiatan mereka (yang dimiliki saat ini)

bull Kedua desa ingin memelihara hubungan baik yang terjalin dengan adanya perkawinan antar warga desa

Poin yang menarik dari analisis ini adalah jumlah orang yang bertentangan Ukuran pihak yang berkonflik tidak setara desa sasaran kami bersatu menentang masuknya nelayan dari desa tetangga yang dianggap ilegal menurut hukum adat dan peraturan desa Sementara dari desa tetangga hanya nelayan yang berada di garis depan pada konflik ini Pengurus desa menyadari adanya permasalahan ini dan kepala desa berusaha melindungi kepentingan nelayan mereka dengan berpendapat bahwa alat tangkap yang mereka gunakan diperbolehkan menurut peraturan pemerintah Pendapat di dalam desa tetangga sendiri terbelah mdash atau ada penduduk yang tidak peduli tentang praktik menangkap ikan karena mengandalkan sumber daya lain

Pihak lain juga ingin melihat konflik ini diselesaikan karena akan berdampak pada mereka Karena konflik ini melibatkan dua desa penyelesaian konflik berada di bawah tanggung jawab camat dengan dibantu oleh Kapolsek dan Danramil Bupati dan dinas kabupaten terbawa ke dalam konflik karena eskalasi konflik untuk mengambil keputusan Dinas perikanan kabupaten berada dalam posisi sulit karena mereka ingin mendorong perikanan lestari dan bekerja sama dengan desa tetapi konflik ini membuat mereka harus mengambil keputusan berdasarkan isi peraturan yang bertentangan dengan tujuan keberlanjutan Polisi dan militer menegakkan kepatuhan pada hukum yang berlaku suatu permasalahan yang disengketakan dalam hal ini Mereka terselamatkan jika konflik dapat dihindari Desa-desa lain di pulau mengamati terutama desa yang memiliki hubungan erat dengan protagonis

Mereka juga ingin melindungi perikanan mereka dan juga mengalami daerah mereka diterobos oleh kelompok nelayan yang sama

Cornelius dan Faire (2006) menyarankan untuk mengenali awal terjadinya konflik sedini mungkin dan menanganinya sebelum meningkat dan para pihak semakin berakar di posisinya seperti yang terjadi di contoh Selayar ini Di sisi lain spesialis resolusi konflik menyadari bahwa terkadang konflik perlu lsquomatangrsquo terlebih dahulu untuk ada resolusi Sering kali para pihak ingin menghabiskan semua pilihan yang ada sebelum bersedia berbicara

Apa yang terjadi berikutnyaSetelah adanya keputusan dari Bupati desa sasaran tidak dapat mengajukan banding Mereka kemudian mencari apa yang mungkin dapat mereka lakukan Mereka mendiagnosis bahwa mereka kalah karena adanya kelemahan dalam peraturan tertulis yang diakui dan ditegakkan oleh pejabat yang berwenang Sehingga mereka memilih untuk menggunakan analisis kebijakan di atas untuk mencari jalan yang bisa mengkonsolidasikan dan mendokumentasikan hukum adat dan peraturan desa kontemporer yang diakui sepenuhnya oleh pemerintah

Desa sasaran menghadapi keputusan internal yang sulit dan tantangan dalam menjaga persatuan yang selama ini berhasil dikelolanya terkait dengan penangkapan ikan tradisional lestari Tiga nelayan dari desa sasaran kami minta agar diperbolehkan menangkap ikan dengan menggunakan senapan tombak karena penduduk desa tetangga diperbolehkan (kenapa mereka tidak boleh melakukan hal yang sama) Desa menolak Tetapi dua nelayan dari desa sasaran kami yang menikah dengan perempuan dari desa tetangga dan lebih banyak tinggal di pemukiman istrinya berkeras untuk mendapat pengecualian karena mereka tidak memiliki alat tangkap lain dan keterampilan yang diperlukan untuk menangkap ikan Jadi kedua nelayan tersebut diperbolehkan menggunakan senapan tombak Hal ini menyebabkan ketegangan internal

Sementara itu desa-desa tetangga lain yang juga mengalami wilayahnya diterobos oleh nelayan yang terlibat dalam konflik ini memutuskan untuk bersatu untuk melindungi perikanan mereka Dengan adanya kesadaran yang lebih baik mereka mulai mengubah penggunaan sumber dayanya agar tidak terlalu bergantung pada perikanan Misalnya di masa lalu jika mereka memerlukan ikan dalam jumlah besar untuk upacara (seperti perkawinan) mereka akan menggunakan bom agar bisa menangkap sebanyak mungkin ikan Setelah mereka menyadari kerusakan yang diakibatkan terhadap cadangan dan habitat ikan beberapa tahun yang lalu mereka mulai menyembelih hewan ternak untuk upacara Setelah melindungi perikanan mereka sendiri mereka tidak senang ada pihak lain yang masuk dan mengambil keuntungan dari pantangan dan perlindungan yang sudah mereka lakukan

Konflik ini belum terselesaikan tetapi telah melahirkan sejumlah inisiatif lain terutama analisis kebijakan desa Situasi saat ini mengkhawatirkan baik bagi keberlanjutan perikanan maupun bagi ketetapan desa sasaran untuk melindungi habitat ikan dan mengelola dampak penangkapan ikan Pilihan yang belum dicoba tetapi mungkin melibatkan kedua kepala desa untuk berdialog pada waktunya dan pihak netral yang bekerja dengan pengurus desa lain agar lebih aktif dalam mengelola sumber daya pesisir Semua desa di kecamatan dapat bertemu dan berdiskusi tentang strategi pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 29

Karena kewenangan perikanan sekarang berada di pemerintah provinsi yang berpusat di Makassar di Sulawesi (beberapa jam ditempuh dengan perahu dan mahal untuk dijangkau lewat udara) pemerintah kabupaten tidak memiliki kewenangan yang jelas untuk menyatukan kelompok-kelompok dari berbagai desa untuk duduk bersama mendiskusikan pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif dan mendorong tercapainya kesepakatan tentang praktik menangkap ikan Disini letak dilemanya pemerintah kabupaten memiliki kewenangan langsung atas pengelolaan desa secara umum tetapi tidak atas pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Sementara itu program COREMAP yang banyak mendanai kerja-kerja pembangunan masyarakat di dalam pengelolaan wilayah pesisir telah menghentikan kegiatan terkait pembangunan sumber daya manusia dan kegiatan LSM yang ada terlalu kecil untuk menengahi solusi yang berskala luas

Menggabungkan pengetahuan lokal dan ilmiahKetika masyarakat berkolaborasi dengan pemerintah untuk pengelolaan wilayah pesisir atau jika mereka berharap untuk saling terlibat sangat mungkin untuk turut membahas bentuk pengetahuan lain dalam diskusi Penting untuk tidak berasumsi bahwa satu bentuk pengetahuan adalah lsquobenarrsquo dan yang satu lagi lsquosalahrsquo tetapi justru harus mencoba mempelajari keduanya

Komponen alat bantu ini mengikuti argumen dari Brown (2010) bahwa kita harus mengakui dan mencoba mengintegrasikan berbagai bentuk pengetahuan terutama jika para pemangku kepentingan bekerja bersama Jenis pengetahuan yang dikenali oleh Brown adalah

bull individual (dimiliki oleh orang tertentu dan tidak serta-merta dimiliki oleh anggota masyarakat yang lain)

bull masyarakat (misalnya pengetahuan adat dan lokal)

bull spesialisasi (misalnya pengetahuan ilmiah)

bull organisasi (misalnya pengetahuan tentang kebijakan dan prosedur)

bull bentuk pengetahuan holistik (integratif)

Masing-masing menggunakan bukti yang berbeda untuk jenis permasalahan yang berbeda Secara keseluruhan semua pengetahuan ini dapat memperkaya pemecahan masalah

Penting bagi para pihak yang berkolaborasi untuk saling menghormati pengetahuan yang dimiliki satu sama lain dan mencoba dengan sungguh-sungguh untuk belajar dan memahami perspektif pihak lain Dengan membawa prinsip ini di dalam alat bantu ini kami menekankan pentingnya pengetahuan tradisional (seperti yang terlihat dalam alat bantu ini tentang mengidentifikasi pengetahuan dan praktik pengelolaan tradisional) Pengetahuan tradisional melintasi beberapa bentuk ilmu pengetahuan yang diidentifikasi oleh Brown Termasuk pengetahuan masyarakat dan spesialisasi (misalnya pengetahuan adat tentang perilaku ikan) Di beberapa masyarakat pengetahuan ini bersifat holistik seperti pengetahuan ekologis tradisional yang sangat mengintegrasikan ekologi manusia dan di beberapa situasi aspek spiritual Di dalam pengelolaan wilayah pesisir pengetahuan adat Pengetahuan lokal dan pengetahuan ilmiah dapat relevan dan idealnya harus digabungkan dengan pengetahuan tentang kebijakan mdash atau digunakan sebagai bukti untuk dibuatnya kebijakan baru

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIbull Bertujuan menggabungkan bentuk pengetahuan yang berbeda

terutama dari para pihak yang berkolaborasi untuk memecahkan masalah secara bersama-sama

bull Mengerjakan tugas-tugas yang sebenarnya

bull Buatlah ini menjadi proses pembelajaran

Untuk mengembangkan komponen alat bantu ini melalui inisiatif praktis yang memberikan pembelajaran untuk semua tim kami dan masyarakat Bungaiya bergabung dengan Dr Nils Krueck dari Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk menggali bagaimana menggabungkan pengetahuan ilmiah dengan pengetahuan lokal untuk tujuan perencanaan Bagi Tim Perencanaan Tata Ruang Laut inisiatif ini memberikan mereka kesempatan untuk mengembangkan alat pemodelan yang diadopsi untuk skala lokal melalui kolaborasi dengan pengguna prospektif Bungaiya memiliki empat daerah perlindungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat (DPL) Dua daerah sudah diakui penuh secara formal dan dua lagi sedang menunggu persetujuan dari pemerintah kabupaten selama beberapa bulan ini Masyarakat ingin mencanangkan setidak-tidaknya satu daerah perlindungan lagi terutama bertujuan agar setiap pemukiman di dalam daerah administratif desa memiliki satu DPL di sekitarnya

Bungaiya tertarik untuk mengetahui apakah DPL mereka yang berdasarkan pada pengetahuan lokal dan pertimbangan strategis mereka dalam mengelola perikanan sudah berada di lokasi yang baik dan ukurannya memadai Perwakilan Bungaiya meyakini kegiatan ini akan memberikan masukan dan pilihan baru serta menawarkan pengakuan dari pemerintah yang lebih luas jika pengetahuan ilmiah menyetujui penilaian mereka Hal ini juga akan membantu mereka dalam perencanaan jangka panjang menuju pembentukan perlindungan laut selanjutnya

Kegiatan gabungan ini menunjukkan bahwa dari pada hanya bergantung pada alat pendukung perencanaan DPL dan mengambil keputusan dari lsquoatas ke bawahrsquo pemerintah dapat menyusun alat perancang DPL yang dapat diterapkan secara kolaboratif dengan masyarakat

bull untuk mengidentifikasi daerah dengan nilai ekologis danatau penghidupan tinggi agar dilindungi

bull untuk memastikan daerah-daerah yang disarankan untuk dilindungi mendapat dukungan dari masyarakat (Hal ini penting karena nelayan memilih apakah mereka mau mematuhi daerah perlindungan atau tidak dan pemerintah membutuhkan biaya tinggi untuk pengawasan dan sering kali tidak mencakup luas wilayah yang memadai Beberapa masyarakat memiliki sistem pengawasan mereka sendiri dan akan lebih termotivasi untuk melindungi daerah-daerah yang menjadi prioritas mereka)

bull agar upaya masyarakat dan pemerintah lebih tepat sasaran

bull sebagai alat pembelajaran untuk pemerintah dan masyarakat

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir30

KOTAK 3L PROSES KAMI

Mengetahui ketertarikan Bungaiya dan juga Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk berhubungan dengan pengguna potensial tim kami bertanya kepada warga desa Bungaiya apakah mereka tertarik bekerja bersama dengan ahli ekologi laut Dr Nils Krueck Mereka tertarik

Anggota tim peneliti memberitahukan Nils tentang ketertarikan masyarakat Sebelum pergi ke Selayar Nils mempersiapkan sejumlah peta dasar dan model wilayah pesisir Bungaiya yang menurutnya akan dirasa bermanfaat oleh masyarakat

Nils mengunjungi Selayar pada bulan Juli 2017 Kedua tim bertemu dengan masyarakat (lihat Gambar 18) agar Nils dapat menjelaskan kemungkinan yang ada dan masyarakat menyampaikan pada Nils tentang situasi lokal mereka dan permasalahan perikanan Masyarakat mendiskusikan sasaran termasuk melindungi terumbu karang meningkatkan populasi ikan meningkatkan tangkapan ikan membangun wisata menyelam dan snorkel dan melindungi spesies tertentu Nils mencari klarifikasi dan informasi lebih jauh tentang spesies yang paling penting kegiatan menangkap ikan dan habitat lokal Dari diskusi ini tim gabungan mengembangkan skenario rancangan DPL untuk dieksplorasi

Di hari-hari berikutnya Nils menjalankan model optimalisasi rancangan DPL dan melaporkan hasilnya ke masyarakat secara rutin untuk didiskusikan dan diperbaiki lebih lanjut Masyarakat membentuk tim penyelam termasuk Nils penyelam mereka yang sudah berpengalaman dan satu anggota tim lokal kamu Tim ini menyelam menelusuri daerah yang diteliti agar dapat memvalidasi asumsi rancangan DPL

Anggota tim yang lain mendukung tim penyelam dari perahu milik anggota masyarakat dan merekam hasil pengamatan tim penyelam

Penilaian ilmiah secara lengkap mendukung dua DPL yang lebih besar dari apa yang sudah dicanangkan oleh masyarakat di dua dari empat lokasi DPL Dua lokasi DPL lainnya telah dicanangkan oleh masyarakat untuk tujuan strategis (mengelola penerobosan dari desa lain) tetapi tidak diprioritaskan menurut hasil penilaian ilmiah untuk mencapai pelestarian keanekaragaman hayati atau manfaat bagi perikanan Sebaliknya model yang ada mengidentifikasi peluang DPL baru di salah satu daerah yang belum dipertimbangkan oleh masyarakat mengingat jaraknya dari pemukiman yang ada dan rendahnya tingkat ketertarikan untuk menangkap ikan di lokasi tersebut

Lokasi ini berada di utara dan diprediksi berpotensi memberikan manfaat untuk konservasi dan perikanan di daerah selatan melalui perpindahan karang dan ikan muda oleh arus laut Akan tetapi agar DPL ini bisa merealisasikan potensinya masyarakat perlu menemukan cara untuk pemantauan dan penegakan perlindungan mengingat lokasinya berada di daerah yang sepi penduduk

bull penerapan alat optimalisasi DPL kuantitatif dalam skala lokal mungkin dilakukan dan menguntungkan

bull Masyarakat ini dan kemungkinan masyarakat lain tertarik untuk belajar pendekatan rancangan DPL secara ilmiah

bull Ahli ekologi dan masyarakat menerapkan kriteria rancangan DPL yang berbeda dan berpotensi bertentangan Hal ini layak diakui dan bisa memancing diskusi yang bermanfaat

GAMBAR 18 Gabungan tim CCRES dan perwakilan desa mengembangkan scenario rancangan DPL untuk eksplorasi di Desa BungaiyaFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 31

4 FAKTOR YANG MENDUKUNG DAN TANTANGAN CONTOH DARI SELAYAR

Keberhasilan pengelolaan wilayah pesisir seperti halnya pengelolaan lingkungan yang lain mendapatkan manfaat dari serangkaian faktor pendukung Kami tidak bermaksud merangkum seluruh faktor-faktor latar belakang tersebut dalam alat bantu ini tetapi kami berharap dapat berbagi tentang beberapa faktor-faktor tersebut sebagai contoh dan untuk mengakui bahwa setiap diagnosis partisipatif selalu terjadi dalam dinamika berbagai faktor pendukung yang turut mempengaruhi pembentukan masalah yang dipilih untuk didiagnosis dan kapasitas untuk menanganinya

Di Selayar kami mengamati faktor-faktor penentu keberhasilan berikut yang membantu pengelolaan wilayah pesisir Tabel 1 terdiri dari daftar faktor-faktor ini dan catatan tentang beberapa tantangan terkait Kita tidak dapat berasumsi faktor penentu keberhasilan ini akan selalu ada Faktor pendukung bisa saja dihambat

Kami mendorong pengguna alat bantu ini untuk menemukan faktor-faktor penentu keberhasilan ini ketika mengadakan diagnosis partisipatif

GAMBAR 20 Proses kolaboratif sedang berlangsung Foto H Ross

GAMBAR 19 Kegiatan FishCollab menarik banyak peserta yang antusiasFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir32

TABEL 1 Faktor-faktor keberhasilan dalam penerapan di Selayar dan tantangan terkait

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Pengetahuan dan praktik adat

Komitmen terhadap pengetahuan dan praktik adat di banyak masyarakat

bull Meliputi berbagai teknologi menangkap ikan yang cerdas Sangat konsisten dengan komitmen keberlanjutan dan dapat menawarkan dimensi moral untuk perlindungan laut (lihat dokumen Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka)

bull Desa-desa yang berkomitmen terhadap bentuk pengelolaan berbasis hukum adat dapat (dan sudah) menunjukkan kepemimpinan yang baik dalam praktik menangkap ikan yang berkelanjutan

Pengetahuan adat dan komitmen untuk meneruskan praktik adat yang tidak merata di dalam dan di antara desa

bull Dapat terjadi dan sudah terjadi konflik antar individu dan desa antara yang mempertahankan pengelolaan secara adat dan yang berusaha menggunakan teknologi yang lebih efisien (dan sering kali lebih merusak)

Warisan Warisan dari proyek COREMAP (I sampai III) Selayar merupakan peserta lama di dalam COREMAP Kerja lapangan kami meneruskan warisan berikut

bull Pengetahuan baru (COREMAP I)

bull Perubahan besar pada program COREMAP termasuk penghentian kegiatan yang difokuskan pada pembangunan di semua lokasi termasuk Selayar digantikan oleh program COREMAP III dengan program yang lebih kecil terpusat dan terfokus pada penelitian

Kesadaran Kesadaran yang meluas di tingkat desa dan kabupaten dalam hal kelautan dan proses sosial terkait Hal ini meliputi fokus pada pengelolaan berbasis masyarakat dan bukan pengelolaan dari atas (top-down) dan juga selaras dengan perubahan di dalam kebijakan lingkungan hidup Indonesia selama 20 tahun terakhir (COREMAP II dan III)

bull Membuat pengetahuan ilmiah relevan untuk skala lokal dan dapat diterapkan di lapangan (misalnya oleh desa)

bull Memperluas kesadaran tentang permasalahan perlindungan laut ke desa-desa yang tidak memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam COREMAP

bull Menjaga kesadaran tetap aktif setelah beberapa saat

Lembaga lokal bull Infrastruktur tata kelola masyarakat misalnya sistem DPL yang dicanangkan masyarakat sebagai fokus proses pembelajaran di dalam pengelolaan berbasis masyarakat komite desa untuk konservasi laut fasilitator masyarakat yang berdaya dan pelembagaan ketika beberapa pemerintahan desa menggunakan anggaran desanya untuk perlindungan sumber daya laut

bull Hubungan baik antar desa yang berpartisipasi di dalam COREMAP (terutama COREMAP III) dan pemerintah kabupaten Koordinator kabupaten berada di posisi untuk memfasilitasi hal ini

bull Pemerintah kabupaten berkomitmen terhadap pengelolaan berbasis masyarakat Pegawai dinas perikanan kabupaten dan bidang pembangunan lain secara aktif mencoba untuk mendorong dan mendukung hal ini dengan alokasi staf dan keuangan (Hal ini sekarang sedang disesuaikan karena adanya transfer kewenangan perikanan ke pemerintah provinsi sementara pemerintah kabupaten meneruskan tanggung jawabnya atas desa dan penghidupan)

bull Menjaga komitmen pemerintah provinsi dan kabupaten terhadap proses berbasis masyarakat mengingat hilangnya posisi fungsi yang tadinya didukung oleh COREMAP dan dengan pergantian pegawai

bull Memelihara dan memperkaya infrastruktur tata kelola masyarakat di bawah transfer tanggung jawab perikanan ke tingkat provinsi perubahan dan potensi pengurangan staf perubahan budaya di tingkat pemerintahan manapun

bull Tantangan pemeliharaan menurut faktor-faktor yang disebutkan di atas

COREMAP III lebih dikenal sebagai COREMAP-CTI singkatan dari Coral Triangle Initiative

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 33

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Jejaring bull Pegawai kabupaten dengan tanggung jawab yang berbeda memiliki jejaring yang baik berkomunikasi dengan baik dan memiliki tujuan yang sama Mereka juga berjejaring dengan LSM dan agen-agen perubahan masyarakat sipil Selayar yang berskala kecil dan pemerintah kabupaten membantu komunikasi dan kolaborasi ini

bull LSM kecil tetapi berdedikasi tinggi

bull Peran orang-orang tertentu dalam hubungan ini risiko gangguan karena perpindahan pegawai setelah berakhirnya COREMAP III di kawasan Indonesia

bull Tantangan untuk bertahan hidup dan kapasitas yang umum dialami semua LSM

Kepemilikan terhadap permasalahan wilayah pesisir

Rasa kepemilikan yang tinggi terhadap permasalahan kelautan (di desa dan kabupaten)

bull Pentingnya peran komite desa untuk konservasi laut dan terutama pimpinan mereka di dalam hal ini

bull Memelihara budaya ini di bawah perubahan peraturan (pergeseran tanggung jawab pengelolaan laut perairan dalam ke pemerintah provinsi) dan pergantian pegawai seiring dengan berjalannya waktu

bull Di desa hal ini mungkin berhubungan dengan siklus pemilihan karena kepala desa yang baru akan berusaha membedakan diri dari pendahulunya dengan cara meninggalkan fokus kelautan

bull Kehilangan anggota komite desa untuk perlindungan laut akan mengurangi sumber pengaruh sosial terhadap pimpinan desa dan penduduk desa secara umum

Inisiatif Para lsquochampionrsquo di desa dan kabupaten (baik yang bekerja untuk pemerintah kabupaten atau dalam kapasitas lain) Orang-orang ini memiliki motivasi dan komitmen melampaui peran resmi mereka telah menentukan strategi mereka sendiri untuk mendorong perubahan perilaku dan juga ada yang berkolaborasi

bull Karena sebagian besar individu ini memulai secara mandiri (beberapa melakukan pembinaan) ada beberapa tantangan yang dikaitkan dengan bagaimana memelihara pengaruh mereka Risiko kehilangan orang-orang ini di tingkat desa cukup kecil berbeda dengan di tingkat kabupaten (lihat penjelasan tentang perubahan budaya organisasi dan pergantian pegawai di atas)

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir34

5 SARAN UNTUK PENGUKURANAlat bantu ini pada utamanya didasarkan pada penilaian kualitatif menuju kolaborasi dan pengelolaan yang adaptif Proyek ini tidak dirancang untuk memilih bagian-bagian yang bagus untuk dijadikan indikator atau mendukung pengelolaan meskipun pemilihan ini memainkan peran logis dalam prosedur diagnosa dan merupakan langkah rasional berikutnya

Penting bagi diagnosis partisipatif agar fokus pada permasalahan dan kepentingan yang ada dan tidak hanya sekedar didorong oleh data awal karena hanya sedikit permasalahan yang dapat langsung diukur sehingga fokus pada angka saja akan mengganggu pemilihan permasalahan Ketika tersedia bukti seperti pengukuran penurunan habitat dan tangkapan ikan menjadi berharga selama semua pihak mempercayai data tersebut dan sepakat tentang relevansinya Bukti tidak tertulis atau berdasarkan persepsi seperti pengamatan dalam jangka waktu lama tentang berkurangnya ketersediaan ikan serta lsquoalat ukurrsquo informal mdash seperti seberapa jauh perahu harus melaut sebelum mencapai daerah tangkapan yang memadai mdash mungkin lebih meyakinkan bagi masyarakat Selain itu kenyataan yang dihadapi oleh sebagian besar kawasan berkembang di dunia adalah hanya sedikit data yang tersedia apa lagi data jangka panjang atau data dalam skala kecil yang dapat mendukung pembuatan keputusan di tingkat lokal

Ketika kami mengembangkan cara pengukuran kami sarankan agar hal ini dilakukan secara partisipatif Para pihak harus memutuskan bersama apa yang paling penting untuk diukur agar dapat membantu diagnosis perencanaan dan pengelolaan adaptif mereka Kemudian menjawab indikator atau pengukuran langsung apa yang sesuai untuk melihat kondisi awal dan kemajuannya serta bagaimana mendapatkan informasi tersebut

Sering kali indikator kualitatif sudah cukup untuk memandu diagnosis partisipatif Salah satu pendekatan yang paling mudah adalah dengan menggunakan lsquopapan instrumenrsquo dengan kode warna Pengguna dapat mengidentifikasi indikator utama untuk setiap tulang dari diagram tulang ikan dan melampirkan skala peringkat sederhana seperti skala berdasarkan warna Contoh untuk papan instrumen ini dapat dilihat di Tabel 2

Cara yang sama dapat digunakan pengguna untuk mengidentifikasi faktor-faktor penentu keberhasilan dan tantangan untuk situasi mereka sendiri lalu menilainya secara kualitatif dengan menggunakan skala papan instrumen

Contoh yang sangat baik dalam berkolaborasi adalah merencanakan pertemuan secara berkala untuk mengisi papan instrumen ini bersama-sama (Izurieta 2007) Para pihak bahkan dapat mengisinya secara terpisah di dalam kelompok-kelompok kecil lalu berkumpul lagi untuk membandingkan hasil mereka mdash apakah mereka sepakat atau tidak untuk setiap indikator Yang terpenting apa yang perlu mereka tingkatkan (Ini adalah alasan sebenarnya untuk berdiskusi)

Akan tetapi papan instrumen dapat terlihat pasif kecuali jika ada versi yang dapat dibandingkan seiring dengan berjalannya waktu (Apakah kita melakukan sesuatu dengan lebih baik dibandingkan penilaian sebelumnya) Untuk permasalahan yang secara jelas perlu dikembangkan oleh para pihak pendekatan yang lebih baik mungkin dapat dilakukan dengan menggunakan judul atau kata-kata yang mencerminkan tahapan perkembangan Misalnya jejaring yang relevan biasanya akan berkembang Sehingga akan lebih masuk akal jika skalanya diberikan judul lsquobelum dimulairsquo kemudian lsquotahap awalrsquo lsquoperkembanganrsquo lalu lsquoberkembang penuhrsquo

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 35

TABEL 2 Contoh papan instrumen dengan kode warna

SANG

AT T

ERBA

TAS

TERB

ATAS

OK GOOD

EXCE

LLEN

T

PENJ

ELAS

AN

Fokus dan bermitra Kejelasan fokus

Bekerja dengan baik sebagai mitra

Mengembangkan jejaring Orang-orang yang relevan terlibat

Pengetahuan tradisional dan praktik pengelolaan

Keberadaan pengetahuan

Praktik pengelolaan secara adat digunakan

Kombinasi pengetahuan lokal dan ilmiah

Pengetahuan lokal dan ilmiah dipertimbangkan

Identifikasi proyek terkait dan warisan mereka

Kontak terjalin dengan personil proyek sebelumnya dokumen dipelajari

Warisan 1 dilanjutkan

Warisan 2 dilanjutkan

Warisan 3 dilanjutkan

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion dan strategi mereka

Ada champion

Champion mendapat dukungan

Analisis kebijakan multitingkat

Kebijakan dinilai

Kebijakan dan pengaturan kelembagaan selaras di semua tingkat pemerintahan dan dengan masyarakat

Analisis konflik Jangkauan konflik

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir36

6 REFERENSIAndrew NL Bene C Hall SJ Allison EH Heck S amp Ratner BD 2007 lsquoDiagnosis and management of small-scale fisheries in developing countriesrsquo Fish and Fisheries vol 8 hal 227ndash240

Bene C Kodio A Lemoalle J Mills D Morand P Ovie S Sinaba F amp Tafida A 2009 Participatory diagnosis and adaptive management of small-scale fisheries in the Niger River Basin CGIAR Challenge Program on Water and Food Project report (proyek no 72)

Brown VA 2010 lsquoCollective inquiry and its wicked problemsrsquo in Brown VA Harris JA and Russell JY eds Tackling wicked problems through the interdisciplinary imagination Earthscan London hal 4ndash83

Cinner JE McClanahan TR MacNeil MA Graham NAJ Dawd TM Mukminin A Feary DA Ando L Rabearisoa AL Wamukota A Jiddawik A Campbell SJ Baird AH Januchowski-Hartley FA Hamed S Laharil R Morovel T amp Kuangel J 2012 lsquoComanagement of coral reef social-ecological systemsrsquo Proceedings of the National Academy of Sciences vol 109 14 hal 5219ndash5222

Conflict Resolution Network 2008 Conflict Resolution Trainers Manual mdash 12 skills Conflict Resolution Network wwwcrnhqorg (keterampilan 8 memetakan konflik)

Cornelius H amp Faire S 2006 Everyone can win how to resolve conflict Edisi ke-2 Simon dan Schuster NSW

Eriksson H Adhuri DS Adrianto L Andrew N L Apriliani T Daw T Evans L Garces L Kamanyi E Mwaipopo R Purnomo AH Sulu RJ amp Beare DJ 2016 lsquoAn ecosystem approach to small-scale fisheries through participatory diagnosis in four tropical countriesrsquo Global Environmental Change vol 36 hal 56ndash66

Fisher R Ury WL amp Patton B 2011 Getting to yes negotiating agreement without giving in Penguin

Izurieta AV 2007 Evaluation framework for collaborative management of protected areas a crosscultural case study in Queensland Australia PhD thesis The University of Queensland

Mills D Beacuteneacute C Ovie S Tafida A Sinaba F Kodio A Russell A Andrew N Morand P amp Lemoalle J 2011 lsquoVulnerability in African small-scale fishing communitiesrsquo Journal of International Development vol 23 hal 308ndash313

Proyek Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) adalah proyek dukungan teknis regional yang ditujukan untuk membuka sumber-sumber pendapatan baru yang berkelanjutan bagi masyarakat pesisir di wilayah timur Asia Timur-Pasifik CCRES akan mengembangkan produk-produk pengetahuanmdashyang dapat digunakan sebagai masukan terhadap rancangan dari proyek rencana dan kebijakan di tingkat global regional dan nasionalmdashserta model teknis dan alat perencanaan yang membantu persiapan rencana pengelolaan sumber daya pesisir berbasis masyarakat

BERKOMUNIKASI DENGAN KAMI

CAPTURING CORAL REEF AND RELATED ECOSYSTEM SERVICES (CCRES)

CCRESnet

ccresnet

Hubungi Liz Izquierdo Manajer Proyek Kantor Kemitraan Penelitan The University of Queensland St Lucia QLD 4072 Australia T +61 7 3443 3144 E lizquierdouqeduauKunjungi wwwccresnet

copy Copyright University of Queensland

Mari bergabung komunitas kami

  • 1Pendahuluan tentang alat bantu FishCollab
    • 11Siapa yang dapat menggunakan alat bantu ini
    • 12Keterampilan apa yang diperlukan untuk menggunakannya
    • 13Bagaimana pembuatannya
    • 14Apa yang ada di dalam alat bantu ini
    • 15Profil para champion Selayar untuk perlindungan wilayah pesisir
    • 16Mengadaptasi alat bantu
      • 2Latar belakang mengapa kita memerlukan alat bantu ini
        • 21Kolaborasi dalam mengelola sumber daya alam
        • 22Alasan menerapkan alat bantu
          • 3Prosedur diagnosis partisipatif diagram lsquotulang ikanrsquo
            • 31Bagaimana menerapkan setiap komponen FishCollab
            • 32Mengenalkan diagram tulang ikan
            • 33Kepala ikan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif
            • 34Ekor ikan Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir (perikanan) yang adaptif
            • 35Tulang belakang Pertemuan diagnosis partisipatif pengamatan peserta kegiatan
            • 36Diagram tulang ikan komponen yang menyusun diagnosis partisipatif
              • 4Faktor yang mendukung dan tantangan contoh dari Selayar
              • 5Saran untuk pengukuran
              • 6Referensi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 1

GAMBAR 1 Selayar Indonesia gambar yang diperbesar menunjukkan daerah bagian tengah dan utara dari pulau utama

SELAYAR

1 PENDAHULUAN TENTANG ALAT BANTU FISHCOLLAB

Alat bantu ini dirancang untuk membantu pemerintah masyarakat dan organisasi non-pemerintah (LSM) dalam menjalankan agenda partisipatif dalam mengidentifikasi pilihan yang ada seputar peluang tantangan dan pengelolaan demi membantu perkembangan penggunaan sumber daya kelautan dan penghidupan secara berkelanjutan Karena pemerintah dan masyarakat saling bergantung pada satu sama lain untuk keberhasilan pengelolaan wilayah pesisir alat bantu ini dirancang untuk membantu menghubungkan berbagai pihak baik yang berada di ranah tata kelola formal maupun adat serta untuk mendorong kolaborasi

11 Siapa yang dapat menggunakan alat bantu iniAlat bantu ini dapat digunakan

bull untuk membantu pemerintah masyarakat dan LSM untuk berkolaborasi (bekerja sebagai mitra) dalam pengelolaan wilayah pesisir

bull di dalam proses keterlibatan masyarakat atau pemangku kepentingan

Alat bantu ini dapat dikombinasikan dengan alat bantu yang disusun proyek Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) lain untuk menangani masalah tertentu (lihat wwwccresnet) Misalnya alat bantu ini dapat dikombinasikan dengan perspektif masyarakat dan keluaran dari model ilmiah ketika merancang daerah perlindungan laut yang memenuhi berbagai kriteria baik ilmiah pemerintah dan masyarakat mdash sehingga dapat diterima dan mendapat dukungan dari semua pihak

Kami menamakannya FishCollab untuk memadukan diagram lsquotulang ikanrsquo dengan penekanan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat untuk mencapai tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir yang baik

12 Keterampilan apa yang diperlukan untuk menggunakannyaKami membuat alat bantu ini agar dapat semudah mungkin digunakan oleh pengguna baru Akan membantu jika ada anggota tim Anda yang memiliki keterampilan fasilitasi (misalnya mereka dapat memfasilitasi rapat inklusif yang membuat semua peserta merasa nyaman menyampaikan pendapat masing-masing) Jika tidak ada anggota tim yang memiliki keterampilan ini atau fasilitator andalan Anda ingin bebas ikut serta dalam diskusi atau peserta lain tidak nyaman dengan fasilitasi oleh salah satu pihak mdash pertimbangkan untuk pertimbangkan untuk mengajak fasilitator independen atau meminta bantuan dari organisasi lain

bull Tim fasilitator dapat bekerja dengan baik jika ada satu anggotanya yang memiliki keterampilan fasilitasi yang baik untuk memastikan kelancaran proses diskusi dan anggota lainnya yang memiliki pengetahuan mendalam tentang materi yang didiskusikan seperti perikanan dan penangkapan ikan

Sebagian dari alat bantu ini bergantung pada metode penelitian yang disebut lsquopengamatan pesertarsquo Jika tim yang bekerja tidak memiliki keterampilan yang diperlukan untuk menerapkan metode ini atau tidak punya cukup waktu untuk mengumpulkan informasi pendukung bisa dipertimbangkan untuk meminta bantuan universitas atau LSM Mereka yang memiliki latar belakang antropologi sosiologi dan geografi kemungkinan besar terlatih menggunakan metode ini

13 Bagaimana pembuatannyaAlat bantu ini telah disusun melalui proses kolaboratif dengan sejumlah masyarakat (desa) dan pemerintah kabupaten (dinas perikanan) di Selayar Indonesia Timur (lihat Gambar 1)

Desa Bungaiya

Desa Barat Lambongan

Desa Buki

Desa Barugaiya

Desa Parak Benteng Utara

Desa Bontosunggu

Desa Bontoborusu

Desa Patikarya

0 25 5 75 10 125 15km

Desa PamatataDesa TaneteDesa Kayu Bauk

Desa Bontonasaluk

Desa Bontolebang

Desa Kahu-kahu

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir2

KOTAK 1A PROFIL SELAYAR

Kepulauan Selayar adalah kepulauan di Sulawesi bagian Selatan Indonesia Timur (lihat Gambar 1) Berlokasi di lintang selatan 5042rsquo mdash 7035rsquo dan bujur timur 120015rsquo mdash 122030rsquo dipisahkan dari pulau Sulawesi oleh Selat Makassar Kepulauan ini memiliki luas wilayah 1050369 km2 termasuk 135703 km2 daratan dan 914666 km2 lautan Jumlah penduduk adalah 130199 jiwa (data 2015 BPS Kapupaten Kepulauan Selayar 2016)

Kepulauan ini beriklim tropis khatulistiwa basah musim hujan berlangsung selama empat bulan (angin muson barat JanuarindashApril curah hujan mencapai 200 mm per bulan) dan lima bulan musim kemarau (angin muson timur AgustusndashNovember curah hujan lt 100 mm) musim panca roba terjadi di bulan Desember dan MeindashJuli Penangkapan ikan dibatasi oleh arah angin muson tergantung pada garis pantai mana yang ombaknya paling tenang pada suatu musim menyebabkan penghidupan alternatif atau akses menuju tempat penangkapan ikan alternatif di setiap musim menjadi penting bagi masyarakat pesisir

Sebagian besar penduduk Selayar tinggal di sepanjang garis pantai dan bergantung pada terumbu karang dan perikanan dekat pantai untuk pangan dan pendapatan Sebagian besar adalah nelayan kecil kapal ikan didominasi oleh kapal kecil tanpa mesin atau dengan mesin kecil Nelayan sebagian besar menggunakan kail dan tali pancing yang lain menggunakan perlengkapan umum seperti jaring angkat jaring insang dan rumpon (KKP 2017) Tingkat konsumsi ikan tahunan meningkat seiring dengan penambahan jumlah penduduk Terumbu karang dan sumber daya pesisir lainnya berkontribusi terhadap pertumbuhan pariwisata (ADB 2014)

GAMBAR 2 Nelayan Selayar dengan alat tangkap tradisional yang disebut lsquosogororsquo dalam bahasa lokalFoto A Y Abdurrahim

Kondisi sumber daya pesisir Selayar termasuk terumbu karangnya sudah mengalami kehancuran drastis sejak diperkenalkannya metode penangkapan ikan yang merusak Peledakan (bom) ikan diperkenalkan ke nelayan lokal oleh nelayan dari daerah lain di Sulawesi Selatan pada tahun 1980-an Penangkapan ikan dengan menggunakan sianida diperkenalkan oleh bisnis perikanan dari Hong Kong pada akhir tahun 1990-an Produktifitas jangka pendek dari penangkapan ikan menggunakan bom dan sianida serta lemahnya penegakan hukum mengakibatkan praktik penangkapan ikan yang merusak semakin meluas

Kabupaten ini merupakan rumah bagi 375 spesies ikan pelagis demersal dan ikan hias serta 4 spesies penyu (DKP Kabupaten Selayar 2011) Keanekaragaman hayati ini mengindikasikan fungsi ekologis dari ekosistem terumbu karang sebagai habitat bagi sebagian besar biota laut dangkal

Pulau utama Selayar memiliki 65 desa Desa adalah unit administratif terkecil di dalam sistem pemerintahan Indonesia Desa tidak hanya terdiri dari satu pemukiman banyak desa yang terdiri dari beberapa pemukiman atau kampung Setiap desa dipimpin oleh Kepala Desa yang dipilih oleh semua penduduk yang sudah dewasa Desa memiliki anggarannya sendiri dan berhak membuat peraturan sendiri

Banyak desa di pulau utama Selayar berpartisipasi dalam program penelitian dan pembangunan COREMAP (lihat Kotak 3D) Atas dorongan dari COREMAP 52 desa menentukan Daerah Perlindungan Laut atau DPL mereka dengan total seluas 6089 ha Luas ini mewakili proporsi yang substansial dari daerah perlindungan laut kabupaten mdash sekitar dua-pertiga dari daerah yang dilindungi di luar Taman Laut Nasional Taka Bonerate Beberapa desa juga memiliki komite masyarakat untuk pengelolaan sumber daya pesisir yang disebut sebagai Lembaga Pengelola Sumber Daya Pesisir Setelah memiliki tata kelola ini yang juga dibentuk di bawah COREMAP telah menarik perhatian masyarakat tentang perlindungan wilayah pesisir dan memberikan kejelasan fokus bagi mereka yang berkomitmen terhadap isu ini Pada beberapa kasus kepemimpinan komite pelestarian wilayah pesisir memiliki kedekatan dengan para kepala desa baik melalui kolaborasi atau karena ketua komite diangkat menjadi kepala desa

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 3

Kami mengembangkan alat bantu ini secara progresif melalui proses praktis dengan mengujicobakan prosedur diagnosis partisipatif di masyarakat sasaran melalui penyelenggaraan penelitian partisipatif dikombinasikan dengan pengamatan peserta dalam pembuatan perubahan yang dinamis Banyak aspek dari alat bantu ini seperti analisis kebijakan dan komponen penyelesaian konflik yang lahir dari permasalahan yang terungkap dalam proses partisipatif Komponen dan isi alat bantu yang potensial diidentifikasi dan diuji melalui proses partisipatif di Selayar dengan menggunakan pendekatan yang membumi untuk pengembangan alat bantu

14 Apa yang ada di dalam alat bantu iniDokumen ini menyediakan seperangkat landasan untuk menerapkan alat bantu Prinsip-prinsip ini menjelaskan gagasan utama yang mempengaruhi rancangan alat bantu Diperoleh dari penelitian dan daftar pustaka praktisi serta pengalaman penulis

Alat bantu ini terdiri dari empat bagian

1 Latar belakangBagian ini menjelaskan manfaat berkolaborasi dalam mengelola sumber daya alam serta memberikan penjelasan bagi alat bantu ini

2 Prosedur diagnosis partisipatif diagram lsquotulang ikanrsquo Prosedur diagnosis partisipatif dirancang untuk dapat digunakan di dalam pengelolaan yang adaptif mendukung pengelola sumber daya pesisir di desa atau pemerintahan danatau LSM agar bekerja bersama dalam mengidentifikasi isu dan prioritas penting dan bekerja sama untuk mencari jalan keluarnya Bagian ini memberikan masukan untuk menerapkan setiap komponen dan bagaimana tim pengembang menerapkan setiap komponen selama penelitian di Selayar

3 Faktor pendukung dan tantangan contoh dari SelayarBagian ini menjabarkan beberapa faktor penentu keberhasilan untuk mendukung tata kelola wilayah pesisir yang adaptif yang ditemukan selama proses pengembangan alat bantu di Selayar

4 Saran untuk pengukuran Bagian ini menyarankan ukuran yang dapat digunakan untuk mendukung diagnosis partisipatif

15 Profil para champion Selayar untuk perlindungan wilayah pesisir

Kami juga menghasilkan buklet terpisah yang berjudul Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka Buklet ini terdiri dari sejumlah profil dari lsquochampionrsquo perorangan yang beroperasi di tingkat desa dan pulau buklet ini juga menyoroti bagaimana orang biasa juga dapat menjadi champion untuk permasalahan tertentu Buklet ini juga menjabarkan strategi yang digunakan untuk memobilisasi perubahan di masyarakat atau pemerintah dan LSM Contoh mereka memiliki cara-cara yang inovatif untuk menghimbau orang lain agar berhenti menangkap ikan dengan cara merusak Profil-profil ini dimaksudkan untuk menginspirasi pembaca agar siapapun dapat menjadi lsquochampionrsquo untuk suatu gerakan dan memberikan gagasan

16 Mengadaptasi alat bantuPengguna dipersilahkan menggunakan bagian-bagian yang berbeda dari alat bantu ini secara terpisah karena masing-masing komponen yang berbeda dari alat bantu ini dapat bermanfaat di dalam situasi yang berbeda dan tidak semuanya sesuai untuk kasus-kasus tertentu Pengguna yang berpengalaman mungkin dapat menggabungkan bagian-bagian dari alat bantu ini dengan praktik yang sudah mereka lakukan Lebih baik menyesuaikan penggunaan alat bantu ini dengan situasi yang ada dan kepentingan dari pihak-pihak yang berkolaborasi daripada memaksakan penggunaan alat bantu ini secara menyeluruh

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir4

2 LATAR BELAKANG MENGAPA KITA MEMERLUKAN ALAT BANTU INI

Alat bantu diagnosis partisipatif ini bertujuan untuk membantu pemerintah masyarakat dan LSM untuk mengembangkan atau memperkuat pengelolaan sumber daya pesisir mereka terutama perikanan dan ekosistem laut Masalah ini berhubungan erat dengan penghidupan dan adat penduduk setempat dengan demikian kerja sama dan koordinasi masyarakatpemerintah menjadi sangat penting LSM atau organisasi kemasyarakatan dapat memainkan peran penting dalam kolaborasi atau menyediakan dukungan kepada pihak-pihak lain

21 Kolaborasi dalam mengelola sumber daya alamMeskipun ada asumsi bahwa pemerintah maupun masyarakat dapat mengelola lingkungan mereka secara sendiri-sendiri kenyataannya adalah mereka berbagi pengaruh dan tanggung jawab Karena sistem sosial-ekologis mdash sistem interaksi manusia dan lingkungan mdash merupakan hal yang kompleks dan multitingkat hal ini jarang berada dalam kendali satu insan saja Pemerintah dapat membuat kebijakan tetapi mereka bergantung pada masyarakat untuk mematuhi peraturan Masyarakat dapat melakukan banyak hal untuk mengelola lingkungan mereka terkadang menurut pengetahuan tradisional dan hukum adat tetapi masalah dapat timbul jika hukum yang berlaku bertentangan dengan peraturan pengelolaan secara adat Di sisi lain mereka juga bisa mendapatkan manfaat ketika ada pengakuan pemerintah dukungan pelaksanaan kegiatan dan pendanaan

Kenyataannya peraturan perundang-undangan dan program pemerintah tidak dapat begitu saja memaksa masyarakat untuk mengikuti tujuan mereka dan masyarakat yang tidak bersedia akan cenderung untuk menghambay upaya-upaya ini mdash terutama jika mereka tidak melihat manfaat dari upaya pelestarian Pemerintah jarang memiliki sumber daya yang cukup untuk mengelola programnya secara utuh Sementara itu terdapat banyak anggota masyarakat yang memiliki cara adat untuk mengelola sumber daya laut mereka serta bersedia untuk terus melakukannya tetapi mungkin tidak diakui pemerintah Meskipun pemerintah menghargai kontribusi mereka akan tetap ada ketidakcocokan seperti peraturan masyarakat dan peraturan pemerintah yang tidak selaras Semua ini menjadi lebih rumit karena biasanya pemerintah memiliki lebih dari satu tingkat (misalnya pusat provinsi dan kabupaten) tanggung jawab dapat dibagi dan bahkan diduplikasi antara tingkatan ini dan ketidakcocokan atau ketidakjelasan tentang tanggung jawab dapat terjadi Sementara itu ada keragaman dalam masyarakat Terlepas dari seberapa kuatpun tata kelolanya masyarakat tetap cenderung terdiri dari berbagai kelompok dan setiap orang memiliki dengan prioritasnya masing-masing Kami percaya lsquopengaruh sosialrsquo perorangan di dalam masyarakat mereka adalah suatu hal yang sering dikesampingkan ketika memikirkan pengelolaan berbasis masyarakat

Sebagai contoh hubungan antara masyarakat dan pemerintah di setiap tingkat di Indonesia saat ini menjadi rumit karena adanya pergeseran tanggung jawab pengelolaan perairan pesisir dari pemerintah kabupatenkota ke pemerintah provinsi menurut Undang-Undang No 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Karena pergeseran ini masih berjalan pemerintah provinsi masih harus membangun kapasitas dan SDM yang dibutuhkan untuk bekerja dengan masyarakat sementara mereka berada cukup jauh dari masyarakat yang kerja samanya diperlukan untuk pengelolaan perikanan dan habitat yang efektif Meskipun pemerintah kabupaten telah kehilangan tanggung jawab untuk pengelolaan perairan pesisir namun desa-desa tetap melapor ke pemerintah kabupaten menurut hierarki sistem pemerintahan Indonesia dan pemerintah kabupaten tetap bertanggung jawab atas berbagai aspek bantuan dan administrasi masyarakat serta pembangunan daerah Hal ini berarti meski pemerintah provinsi yang sekarang bertanggung jawab untuk perikanan pesisir dan perlindungan laut tetapi pemerintah kabupatenlah yang masih terus berinteraksi lansgung dengan orang-orang yang menangkap ikan dan tak jarang pula turut mengatur pengelolaan berbasis masyarakat

Banyak hal yang sudah dilakukan untuk memperkuat pengelolaan sumber daya alam berbasis masyarakat dan di beberapa tempat di dunia telah menerapkan sistem lsquopengelolaan kolaboratifrsquo (atau lsquopengelolaan bersamarsquo) atas sumber daya tertentu oleh masyarakat dan pemerintah Sebagai contoh asosiasi nelayan mungkin berkolaborasi dengan kantor pemerintah yang mengatur perikanan yang melindungi sumber daya dan membuat peraturan penggunaan Namun demikian di beberapa tempat lain pengelolaan berbasis masyarakat tidak dikenal atau tidak dihubungkan dengan tanggung jawab hukum pemerintah dalam pengelolaan Masyarakat dan pemerintah mungkin memiliki hubungan yang saling menghormati dan banyak bentuk kerja sama meskipun tidak diatur secara formal diterapkan untuk mengelola suatu daerah atau sumber daya secara bersama Ini adalah situasi di Selayar

Secara internasional sudah ada peningkatan pengakuan atas hukum adat dan pengetahuan tradisional Organisasi seperti International Union for the Conservation of Nature (IUCN) mendorong negara-negara untuk mengakui dan mengakomodir hak-hak masyarakat adat serta memberikan bantuan kebijakan dan praktis untuk masyarakat yang terlibat dalam prakarsa pelestarian dan penghidupan tradisional Di dalam sistem hukum Indonesia terutama pada masa reformasi sejak 1998 hak pengetahuan dan praktik tradisional sudah diakui dan dilindungi Akan tetapi dalam praktiknya pengakuan ini jarang diimplementasikan dengan benar

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 5

KOTAK 2A UMUM DI SELAYAR PERAIRAN DAN PERIKANAN PANTAI

GAMBAR 3 Beberapa keluarga di pantai barat laut Selayar memiliki hak untuk memasang perangkap ikan tradisional (sero) yang diatur tertulis di dalam catatan kunoFoto AY Abdurrahim

Di Selayar kami melihat dua bentuk aturan masyarakat yang lazim dan dapat diakses oleh umum tentang perairan dekat pantai dan perikanan Menurut hukum adat masyarakat pesisir memiliki hak milik bersama atas daerah perairan yang berada di sisi pantai mereka (dengan perbatasan yang diakui bersama setidak-tidaknya di masa lalu) Mereka memiliki peraturan adat tentang jenis alat tangkap yang boleh digunakan dan dimana setiap jenis alat tersebut dapat digunakan Misalnya menurut satu hukum adat yang sudah sangat tua yang tersimpan di dalam catatan kuno beraksara Makassar (lihat Gambar 3) dan kemudian dengan Bahasa Belanda beberapa keluarga di pantai barat laut Selayar berhak memasang sero (perangkap ikan yang cukup rumit mdash lihat Kotak 3I) Peraturan adat menyatakan tidak boleh ada alat tangkap lain yang boleh dipasang 60 meter dari satu sero

Tidak semua masyarakat masih mempertahankan hukum adat dengan

tegas Konflik dapat terjadi antara mereka yang percaya bahwa mereka berhak menangkap ikan dimana saja dengan cara apa saja dan masyarakat yang berusaha untuk menegakkan hukum adat untuk membatasi praktik menangkap ikan di perairan dekat mereka agar menggunakan metode yang lestari danatau membuat peraturan desa kontemporer untuk mengatur penggunaan sumber daya pesisir

Solusi bersama dan berbasis masyarakat

Solusi bersama dan berbasis masyarakat dipilih untuk mengelola sumber daya bersama Seperti yang tercermin dari istilah ini pengelolaan berbasis masyarakat dipimpin oleh masyarakat biasanya oleh satu masyarakat tunggal meskipun ada pengakuan dari sistem nasional dan internasional seperti Daerah Konservasi Adat dan Masyarakat IUCN Pengelolaan bersama dibagi antara masyarakat dan pemerintah terkadang melibatkan pengguna sumber daya lain Strukturnya sebisa mungkin melibatkan pembagian yang setara atau cenderung memberikan kendali yang lebih besar kepada pemerintah atau masyarakat Keduanya biasanya bersifat hubungan jangka panjang

Beberapa berada di bawah kesepakatan resmi sementara ada juga yang tidak Pengelolaan perikanan bersama merupakan hal yang umum dilakukan di seluruh dunia Misalnya Cinner et al (2012) meneliti 42 kasus terkait dengan terumbu karang di Kenya Tanzania Papua Nugini Indonesia dan Madagaskar Sistem ini dapat berkembang sebagai contoh seiring waktu masyarakat dapat memiliki pengaruh dan tanggung jawab yang lebih besar dalam pengaturan pengelolaan bersama

Kolaborasi adalah konsep yang luas dan lebih luwes daripada solusi bersama dan berbasis masyarakat meskipun pengelolaan bersama adalah satu bentuk kolaborasi Hal ini mengacu pada kerja sama di antara sejumlah pemangku kepentingan untuk segala jenis masalah yang tidak berada di bawah pengaruh satu pihak saja

Hak dan pengelolaan berbasis hak erat hubungannya dengan pengelolaan bersama berbasis masyarakat terutama untuk perikanan Bidang ini terfokus pada penciptaan atau pengakuan atas hak yang mengizinkan masyarakat atau organisasi untuk menggunakan sumber daya alam dengan cara tertentu di tempat tertentu Dalam konteks Indonesia pengelolaan berbasis hak lebih sering dianggap sebagai pengalihan hak pengelolaan dari pemerintah ke masyarakat atau ke organisasi nelayan tertentu Ketika kearifan tradisional tetap terjaga pemerintah Indonesia harus mengakui dan melindungi praktik ini dengan dukungan hukum Selama lebih dari satu dekade terakhir banyak LSM berusaha untuk merevitalisasi praktik pengelolaan tradisional ini dengan ilmu modern dan dukungan pihak luar

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir6

Pengelolaan sumber daya pesisir merupakan hal yang rumit karena perikanan dan sumber daya laut lainnya merupakan lsquomilik bersamarsquo yang berarti terbuka untuk semua anggota masyarakat Sistem bersama berlaku untuk sumber daya yang tidak mudah dimiliki sebagai hak milik pribadi atau milik negara Milik bersama dapat berupa akses terbuka penuh (misalnya udara untuk bernafas tidak ditentukan berdasarkan peraturan tentang akses) atau masyarakat dapat mengenakan ketentuan akses terbatas melalui peraturan yang mengatur akses dan penggunaan berkelanjutan

22 Alasan menerapkan alat bantu

Melihat pengelolaan wilayah pesisir sebagai bentuk kolaborasi antara masyarakat dan tingkatan pemerintah yang berbedaMasalah pengelolaan laut dan wilayah pesisir tidak dapat diatasi oleh masyarakat atau pemerintah saja Masing-masing memiliki tanggung jawab dan kemampuan yang berbeda-beda Prioritas untuk kerja sama ini meliputi

bull Bekerja bersama dengan saling menghormati untuk memecahkan permasalahan dan berbagi rancangan (atau bekerja sama dalam) sistem pengelolaan

bull Menyelaraskan kebijakan dan peraturan kerja sama sangat sulit dilakukan jika ada kontradiksi peraturan yang diikuti oleh setiap pihak Meskipun sulit dan mengingat keterbatasan organisasi dan budaya membuat cara kerja yang saling melengkapi menjadi ideal

Mendorong pengaturan kelembagaan yang efektif di masyarakat dan pemerintahAgar berjalan efektif pengaturan kelembagaan harus memiliki kepemilikan dan kepercayaan yang tinggi Penduduk harus mendukung secara aktif dan ingin melihatnya berfungsi

Pengaturan kelembagaan yang kuat dapat mencegah konflik dengan menawarkan kejelasan struktur dan proses untuk mengelola permasalahan yang jika terjadi sebaliknya dapat menciptakan konflik

bull Idealnya hal ini harus meliputi pengaturan untuk menghubungkan masyarakat dan berbagai tingkatan pemerintah (contoh masyarakat kabupatenkota provinsi pusat) dan antar masyarakat Pengaturan seperti ini dapat meliputi lsquopengelolaan bersamarsquo (berbagi pengelolaan sumber daya alam antara masyarakat dan pemerintah) dan pengelolaan berbasis masyarakat yang didukung dan didorong oleh pemerintah Hal ini mungkin tidak terlalu formal dan bergantung pada komunikasi yang baik daripada kesepakatan (kondisi Indonesia saat ini) Pengaturan juga diperlukan untuk kerja sama antar masyarakat

Mengakui lsquopembingkaianrsquo yang berbedaPermasalahan dapat ditangani dengan sangat berbeda oleh pihak yang berbeda tergantung pada apa yang mereka pikirkan tentang permasalahan tersebut dan lsquobatasanrsquo apa saja yang mereka letakkan di sekitar permasalahan tersebut Misalnya permasalahan yang menjadi inti perhatian Proyek CCRES dapat dilihat sepenuhnya sebagai permasalahan kelautan atau melibatkan sistem penghidupan yang

menggunakan sumber daya di darat dan laut serta akses dan dengan demikian melibatkan seperangkat tanggung jawab dan tata kelola yang berbeda Selalu ada berbagai cara untuk melihat suatu masalah dan biasanya tidak ada solusi tunggal

Cara yang paling bijaksana adalah belajar dan mengenali bagaimana pihak lain lsquomembingkairsquo suatu isu dan menjadikan hal itu sebagai bagian dari dialog Menentang suatu pembingkaian biasanya akan kontra-produktif sebagai contoh departemen pemerintah mungkin terbatas hanya bekerja di bidang perikanan sementara masyarakat memiliki pandangan holistik tentang perikanan dan lingkungan laut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kawasan darat-laut yang menawarkan beragam penghidupan Akan tetapi ketika menegosiasikan kesepakatan kerja sama seperti pengelolaan bersama penting untuk menyepakati pembingkaian kesepakatan tersebut (contoh tata ruang permasalahan dan pertanggungjawaban bersama yang tercakup)

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIBerbicara dengan bahasa mereka belajar dan mengenali bagaimana pihak lain lsquomembingkairsquo suatu permasalahan dan jadikan itu sebagai bagian dari dialog

Hormati dan gunakan beragam bentuk pengetahuan ilmiah dan tradisionalPenduduk lokal ilmuwan dan pemerintah pembuat dan pengelola kebijakan memiliki bentuk pengetahuan yang berbeda-beda dengan dasar yang sangat berbeda (misalnya budaya pelatihan ilmiah) Pengetahuan dapat bersifat holistik atau sangat terspesialisasi terbuka untuk semua atau hanya terbuka bagi mereka yang memenuhi syarat Bentuk pengetahuan yang berbeda tidak selalu bisa dipadukan tetapi penting untuk memahami dan menghormati bentuk pengetahuan yang dimiliki orang lain Penting untuk mengenali tanggung jawab dan kontribusi yang berbeda Sudut pandang yang berbeda menawarkan opsi pengelolaan yang berbeda dan potensi untuk pembelajaran bersama Selain itu penting untuk menghormati dan menghargai nilai-nilai yang berbeda Daripada menekankan pada pertentangan nilai yang biasanya berakar mendalam cobalah untuk belajar dari nilai satu sama lain mengakomodasinya dan melihat peluang yang mungkin dapat ditawarkan

Belajar untuk beradaptasi dengan sistem sosial-ekologisJenis situasi yang bermaksud dibantu melalui alat bantu inimdash sistem sosial-ekologis mdash merupakan sistem yang kompleks yang dapat mengejutkan Perubahan di salah satu bagian sistem seperti disahkannya Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah No 232014 di Indonesia dapat mengakibatkan perlunya dilakukan pengaturan ulang atas tanggung jawab dan strategi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 7

Membangun kemandirian di dalam masyarakat dan pemerintahHubungan yang produktif antara masyarakat dan pemerintah memerlukan keberlanjutan jangka panjang Meskipun proyek-proyek bantuan dan penelitian dapat memberikan stimulus dan masukan yang berharga dan menjembatani para pihak untuk mulai bekerja sama penting untuk menghindari timbulnya ketergantungan pada donor setelah berakhirnya intervensi proyek Proyek bantuan dan penelitian harus secara aktif membangun kemandirian di dalam masyarakat dan pemerintah yang bekerja dengan mereka perencanaan sejak awal dan memastikan kesiapan mereka setelah proyek berakhir Hal ini memerlukan rasa kepemilikan yang kuat dari masyarakat yang berpartisipasi penyelarasan yang baik dengan prioritas lokal membangun kemampuan lokal serta masyarakat dan pemerintah memiliki sumber daya sendiri untuk melanjutkan

bull Hal ini berarti proyek bantuan dan penelitian melihat diri mereka sebagai fasilitator perubahan menggunakan dukungan ahli dan masukan finansial yang selektif Meskipun organisasi pemberi bantuan sering dikenal sebagai lsquodonorrsquo tetapi dukungan finansial hanyalah salah satu bagian dari intervensi

bull Hal ini juga berarti masyarakat dan pemerintah melihat untuk jangka panjang bagaimana mereka dapat melanjutkan perubahan yang diharapkan tanpa bergantung dan mendapat dukungan keuangan jangka panjang dari pihak luar

Tetap positif dan membangun kekuatan masyarakatLebih masuk akal jika kita bekerja berdasarkan kekuatan masyarakat kelebihan mereka (dan aset mereka seperti sumber daya alam kepemimpinan yang baik) daripada berusaha memperbaiki kelemahan mereka Dengan fokus yang positif pada apa yang dimiliki setiap masyarakat daripada pada kekurangannya akan lebih memotivasi dan memberikan kesempatan pada setiap masyarakat untuk berkembang sesuai dengan jalannya masing-masing Berusaha memperbaiki kekurangan saja tidak akan memajukan masyarakat

GAMBAR 4 Penduduk desa memetakan karakteristik wilayah pesisir di Parak SelayarFoto AY Abdurrahim

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir8

3 PROSEDUR DIAGNOSIS PARTISIPATIF DIAGRAM lsquoTULANG IKANrsquo

31 Bagaimana menerapkan setiap komponen FishCollabFishCollab adalah alat bantu diagnosis secara partisipatif yang dirancang untuk digunakan pada tahap awal untuk memperjelas permasalahan menuju tercapainya kolaborasi jangka panjang antara masyarakat pemerintah dan pemangku kepentingan lain demi meningkatkan tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir Seperti yang sudah disampaikan pada bab pendahuluan alat bantu ini dapat digunakan baik di masyarakat atau untuk pelibatan pemangku kepentingan

Tujuan dari diagnosis partisipatif adalah agar para pihak yang berkolaborasi dapat bekerja bersama untuk menyelidiki sifat dari masalah dan peluang yang ada terkait dengan kepentingan mereka Permasalahannya kemudian bisa jadi lsquoterbingkai ulangrsquo selama proses yaitu ketika permasalahan dipahami secara berbeda atau ketika prioritas baru mengemuka

Istilah lsquodiagnosis partisipatifrsquo berasal dari penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh tim pembangunan dengan menggunakan berbagai bentuk penilaian daerah pedesaan secara partisipatif Cara ini telah digunakan di dalam konteks pertanian kedokteran hewan dan epidemiologi Gagasan ini telah dikembangkan lebih lanjut di dalam perikanan skala kecil dengan menggunakan kerangka kerja yang dikembangkan oleh Andrew et al (2007) kemudian penelitian terkait perikanan air tawar di Niger (Bene et al 2009) Nigeria dan Mali (Mills et al 2011) dan di Indonesia Kepulauan Solomon Tanzania dan Filipina (Eriksson et al 2016)

Inovasi kami adalah menggabungkan prosedur asli yang terfokus pada diskusi dengan masyarakat dengan metode ilmu sosial berupa pengamatan peserta agar mendapatkan informasi yang lebih kaya disamping mendukung verifikasi diagnosis Kami memusatkan perhatian pada tantangan dalam mengelola sumber daya pesisir kaitannya dengan tata hubungan antara masyarakatndashpemerintah dan tidak hanya fokus sepenuhnya pada masyarakat Kami juga menambahkan komponen yang tidak ada dalam versi diagnosis partisipatif sebelumnya

32 Mengenalkan diagram tulang ikanKami mengilustrasikan bagian-bagian utama dari alat bantu ini dalam bentuk diagram tulang ikan (Gambar 5)

33 Kepala ikan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptifKepala ikan atau arah adalah perumusan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif Pengelolaan yang adaptif adalah prosedur untuk menghadapi kondisi dan pengetahuan yang tidak pasti dimana para pihak yang berkolaborasi melanjutkan kerja mereka berdasarkan pengetahuan atau dugaan terbaik lalu berusaha untuk belajar dan meningkatkan dugaan tadi selama proses implementasi Bagian ini biasanya mengikuti siklus berikut menilai situasi terkini dari permasalahan yang menjadi perhatian membuat rencana (misalnya merencanakan intervensi yang dipercaya oleh para pihak akan membantu) menguji cobanya

GAMBAR 5 Ilustrasi diagram tulang ikan untuk alat bantu diagnosis partisipatifSumber Disain mdash 24Point0com Isi mdash H Ross D Adhuri dan AY Abdurrahim

Mengembangkan jejaring

Fokus dan kemitraan awal

Mengidentifikasi pengetahuan dan

pengelolaan tradisionalpractices

Rencana pengelolaan yang kolaboratif dan

adaptif

Diagnosis partisipatif pertemuan pengamatan peserta kegiatan

Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir

(perikanan) yang adaptif

Menggabungkan pengetahuan lokal dan ilmu pengetahuan

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion

dan strategi mereka

Identifikasi proyek terkait dan

warisannya

Analisis kebijakan

multitingkat

Analisis konflik

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 9

mengevaluasi hasil dan situasi baru lalu memperbaiki intervensinya Hal ini dapat terus-menerus dilakukan melalui banyak siklus perbaikan atau sampai dengan tercapainya perbaikan di salah satu bagian sistem sosial-ekologis (lihat Kotak 3A) sebelum mereka kemudian bergeser ke bagian lain Beberapa orang membedakan tata kelola adaptif dan pengelolaan adaptif lsquotata kelolarsquo fokus pada peningkatan sistem pengambilan keputusan dan administrasi sementara lsquopengelolaanrsquo fokus pada intervensi praktis Kolaborasi adalah suatu kondisi yang mana dua pihak atau lebih seperti pemerintah dan masyarakat bekerja bersama Istilah pengelolaan kolaboratif atau pengelolaan bersama biasanya mengacu pada pengaturan kolaborasi yang dibuat resmi mungkin dengan adanya kesepakatan formal Hal ini dapat melibatkan pembagian tanggung jawab yang setara atau satu pihak (pemerintah atau masyarakat) memiliki tanggung jawab lebih besar dari yang lain atau masing-masing mengambil tanggung jawab yang berbeda sesuai dengan keterampilan dan kapasitas yang dimiliki Kata kolaborasi bersifat lebih luwes dapat mengacu pada berbagai bentuk kerja sama atau kemitraan dalam berbagai bentuk termasuk pengaturan yang dikembangkan tanpa kesepakatan formal

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIAnda dapat mengganti arah atau sasaran dari diagnosis partisipatif sesuai kebutuhan Arah tersebut harus konsisten dengan perspektif yang tercermin di bagian lsquoekorrsquo

Jadi bagian kepala ikan menunjukkan para mitra bekerja bersama menuju rencana pengelolaan yang adaptif untuk topik yang menjadi fokus mereka (misalnya memperbaiki perikanan memperbaiki penghidupan)

34 Ekor ikan Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir (perikanan) yang adaptifEkor ikan mewakili perspektif teoritis atau konseptual dari pengguna tentang tata kelola dan pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Dari semua pilihan yang tersedia dalam literatur dan praktik internasional kami mengadopsi Pengelolaan Perikanan yang Adaptif dan Pendekatan Ekosistem untuk Pengelolaan Perikanan atau Adaptive Fisheries Management and the Ecosystem Approach to Fisheries Management (EAFM) sebagai pedoman utama untuk kegiatan diagnosis dan menentukan hasil yang diharapkan (yaitu rencana pengelolaan)

Prinsip dasar dari pendekatan Pengelolaan Perikanan yang Adaptif adalah bahwa pengelolaan adalah suatu proses sehingga harus luwes untuk dapat mengakomodir dinamika perubahan di dalam konteks internal dan eksternal dari pengelolaan EAFM menyoroti kebutuhan akan pemahaman yang terpadu dan holistik dari sistem sosial-ekologis dan kebutuhan untuk menggabungkan seperangkat pengetahuan yang berbeda dari pengetahuan ilmiah dan tradisi atau pengalaman EAFM juga menyoroti perlunya lsquomelibatkan manusia di dalam ekosistemrsquo Dengan demikian kepentingan dan pengetahuan manusia harus dipertimbangkan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rancangan dan implementasi pengelolaan

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIAnda mungkin ingin mengganti dengan perspektif lain untuk diagnosis partisipatif yang akan dilakukan

35 Tulang belakang Pertemuan diagnosis partisipatif pengamatan peserta kegiatanTulang belakang pada diagram ikan mewakili prosedur pokok dari diagnosis partisipatif kolaboratif Tulang belakang ini terfokus pada seperangkat kegiatan kolaboratif tempat semua informasi pengetahuan kepentingan dan prioritas para pihak diramu dinegosiasikan dan pilihan pengelolaan mdash seiring dengan waktu mdash diidentifikasi dan disepakati bersama Kegiatan-kegiatan tersebut dengan didukung oleh pendekatan yang diwakili oleh tulang-tulang ikan (lihat Bagian 36) menuju pada rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif seperti yang diilustrasikan oleh kepala ikan

Bagian-bagian intinya adalah

bull Suatu proses kolaboratif dalam pencarian informasi dan pembelajaran bersama yang melibatkan para pihak utama dalam pengelolaan suatu permasalahan atau suatu daerah (terkecuali ketika alat bantu ini mungkin digunakan dalam proses pelibatan satu pemangku kepentingan)

bull Diagnosis bersama melalui kombinasi antara pertemuan inklusif pengamatan peserta dan pembelajaran melalui tindakan yang dilakukan bagi sejumlah prioritas terpilih

bull Menjalankan sejumlah kegiatan terpilih untuk diagnosis dan pembelajaran lebih lanjut yang diarahkan menuju implementasi proses pengelolaan adaptif

KOTAK 3A SISTEM SOSIAL-EKOLOGIS

Sistem sosial-ekologis menghubungkan sistem manusia dan alam Sistem ini kompleks dan adaptif maksudnya tidak bekerja secara linear atau dapat diduga Perubahan di salah satu bagian dari sistem dapat mengakibatkan perubahan yang tidak terduga di bagian lain Sistem ini multitingkat dan saling mempengaruhi satu sama lain di setiap tingkatan Misalnya perubahan kebijakan di tingkat pusat atau provinsi dapat mempengaruhi masyarakat dan apa yang terjadi di masyarakat juga dapat mempengaruhi pemerintah Karena sistem sosial-ekologis merupakan sistem yang kompleks dan multitingkat sistem ini jarang berada di bawah kendali atau pengaruh satu orang Tidak bisa tidak tata kelola harus memiliki banyak pusat dan melibatkan kolaborasi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir10

Untuk mengawali kami berasumsi bahwa beberapa pihak awal telah memutuskan untuk mulai mengatasi satu permasalahan Mungkin saja pemerintah telah memutuskan bahwa mereka perlu melibatkan masyarakat untuk memecahkan masalah dan meyakini bahwa membuat diagnosis bersama adalah cara yang paling menjanjikan untuk menangani tantangan yang ada Atau mungkin masyarakat memutuskan untuk bekerja bersama pemerintah agar dapat mencapai lebih banyak sasaran dibanding ketika melakukan segala sesuatunya sendiri Atau mungkin suatu LSM berharap dapat mengajak pihak-pihak lain untuk bersama-sama mengatasi suatu masalah atau untuk bekerja dengan masyarakat agar dapat lebih memahami mengapa suatu permasalahan terjadi Atau mungkin pemerintah dan masyarakat memutuskan untuk bekerja bersama dalam beberapa permasalahan yang menjadi perhatian bersama

Menggunakan pendekatan partisipatif biasanya berarti identifikasi permasalahan dengan lebih baik dengan mengakomodir pemahaman semua orang dan keinginan yang lebih besar untuk menyelesaikan permasalahan dengan mengikuti strategi yang telah diputuskan bersama oleh semua pihak

GAMBAR 6 Bekerja bersama di Desa BungaiyaFoto AY Abdurrahim

Bagaimana caranya menciptakan proses partisipatif yang kuat mdash inklusi dan kolaborasiKomponen partisipatif diawali dengan proses dan kemudian berlanjut Pendekatan termudah adalah dengan pertemuan beberapa dengan kelompok kecil (misalnya pemimpin masyarakat atau pemerintah) kemudian beberapa pertemuan dengan jumlah peserta yang lebih banyak (misalnya seluruh anggota masyarakat atau siapapun yang tertarik semua nelayan) atau orang-orang tertentu (nelayan perempuan) Beberapa pertemuan dapat diadakan secara terpisah misalnya satu pertemuan tersendiri dengan pegawai pemerintah lalu pertemuan hanya dengan anggota masyarakat dan pertemuan lain bisa untuk peserta gabungan

Kami menyarankan pertemuan karena dengan cara itu para pihak akan saling berinteraksi atau membangun kolaborasi Cara ini juga sudah dikenal dan nyaman untuk dilakukan oleh sebagian besar peserta potensial dan situasinya akan menjadi lebih mudah bagi fasilitator Fokusnya harus tetap dijaga untuk melakukan diskusi bersama mungkin dapat juga digunakan alat bantu penilaian pedesaan secara partisipatif (lihat Kotak 3B) terutama ketika menggali permasalahan atau mengumpulkan informasi setelah proses kolaboratif terlaksana

Beberapa prinsip yang dikenal baik di dalam literatur tentang partisipasi harus diikuti selama proses partisipatif (lihat di bawah ini)

Prinsip penting untuk proses partisipatif yang baikbull Jadilah inklusifterbuka Memutuskan secara adil

dan terbuka tentang siapa saja yang harus dilibatkan Konsultasikan secara luas tentang hal ini Fleksibel mdash untuk menambah orang belakangan mdash terutama ketika perspektif tentang akar permasalahan berubah atau permasalahan baru ditambahkan Mungkin saja orang-orang yang tadinya tidak bersedia bergabung dalam proses kemudian menjadi tertarik atau menjadi lebih percaya setelah beberapa saat Tidak semua orang harus dilibatkan dengan derajat keterlibatan yang sama di setiap langkah mdash dimungkinkan untuk mengadakan pertemuan kelompok inti secara rutin untuk membahas berbagai permasalahan yang ada lalu mengadakan pertemuan kelompok yang lebih besar secara berkala agar yang lain dapat memberikan masukan dan ulasan serta komentar tentang kemajuan

Pastikan perempuan lansia dan orang muda orang dari kelompok budaya atau agama yang beragam dari berbagai penghidupan dan bahkan nelayan yang menggunakan jenis alat penangkap ikan yang berbeda di masyarakat mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi Hal ini tergantung pada struktur masyarakat dan permasalahannya Sebagai contoh laki-laki mungkin paling banyak yang menangkap ikan tetapi perempuan sebagai istri memiliki keterlibatan untuk menjual atau mengolah hasil tangkapan dan mengelola anggaran rumah tangga Masyarakat pesisir sering kali mengembangkan berbagai penghidupan berdasarkan modal sumber daya alam pesisir yang tersedia Nelayan sering kali menggunakan alat yang berbeda untuk menangkap jenis ikan yang berbeda Masing-masing mungkin memiliki kepentingan kekhawatiran dan dampak yang berbeda bagi penghidupan lain Kita harus memastikan setiap dari mereka terwakili di dalam proses partisipatif

KOTAK 3B PENILAIAN PEDESAAN SECARA PARTISIPATIF

Penilaian pedesaan secara partisipatif adalah metodologi yang umum digunakan oleh peneliti dan LSM untuk bekerja dengan masyarakat (atau penduduk yang terkena dampak lainnya) dalam merencanakan pembangunan Aspek mendasar dari metodologi ini adalah pendekatan kemitraan antara fasilitator dan masyarakat untuk menggali situasi dan merencanakan intervensi Misalnya pendekatan yang umum adalah dengan melibatkan beberapa anggota masyarakat untuk berpartisipasi secara langsung dengan fasilitator sementara anggota masyarakat yang lain berpartisipasi dalam kegiatan tertentu Metodologi ini paling dikenal karena penggunaan metode visual dan praktik langsung untuk menggali informasi dan mempromosikan diskusi seperti dengan penelusuran desa (transect walks) kalender musiman menggambar peta sumber daya desa dan matriks evaluasi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 11

GAMBAR 7 Perempuan harus diberikan kesempatan untuk berpartisipasiFoto H Ross

bull Setarakan hubungan kekuasaan Jika ada kesenjangan besar dalam hal kekuasaan baik di dalam masyarakat atau antara masyarakat dan pemerintah lakukan segala hal yang mungkin dilakukan agar pihak yang lebih lemah tetap merasa nyaman dan percaya diri Bertemu di tempat yang nyaman dan jika memungkinkan di lingkungan yang familiar sehingga peserta merasa tenang Idealnya pertemuan dilakukan di tempat masyarakat bukan (pergi ke) kantor pemerintah Pertimbangkan fasilitator yang dapat membantu memancing peserta mengeluarkan pendapat Pertimbangkan untuk meminta pemimpin mereka atau pemuka agama untuk membuka pertemuannya Atur agenda pertemuan agar tetap nyaman untuk kelompok yang tidak terlalu kuat untuk tetap menyuarakan pendapat mereka mdash diskusi kelompok kecil dapat menolong Strategi lain adalah mengadakan pertemuan terpisah (anggota masyarakat saja tanpa pemerintah pegawai pemerintah saja tanpa masyarakat) sebelum mengadakan pertemuan gabungan Hal ini akan membantu setiap pihak untuk mulai berpikir dan melakukan koordinasi atas pandangan mereka tanpa ada tekanan

bull Bangun hubungan dan rasa percaya Untuk Terburu-buru mengambil keputusan tidaklah bijaksana Jika para pihak tidak terbiasa bekerja bersama atau diawali dengan hubungan yang buruk luangkan waktu agar para pihak dapat saling mengenal satu sama lain dan membangun hubungan dan kepercayaan personal Hal ini tidak perlu hanya secara khusus dilakukan di dalam pertemuan Berkeliling di masyarakat tuan rumah dapat membantu semua orang merasa tenang Misalnya saja para pimpinan dapat memancing bersama untuk lebih saling mengenal Menyediakan kesempatan yang santai dan informal seperti ramah-tamah dengan makan bersama sebelum atau setelah pertemuan

bull Dengarkan Mendengarkan semua pendapat yang disampaikan tanpa kritisi Hormati kontribusi dari siapapun Berbicara bergantian Berusaha memahami apa yang sebenarnya ingin disampaikan (misalnya lihat dibalik kemarahan melihat apa yang membuat seseorang menjadi marah) Sadari bahwa beberapa orang bersedia berbicara terlebih dahulu (dan mungkin berwenang untuk melakukannya sebagai pimpinan masyarakat) sementara yang lain mungkin ingin mendengar terlebih dahulu

sebelum berbicara Berikan mereka giliran untuk berbicara ketika mereka sudah siap

bull Hormati keterbatasan waktu dan sumber daya yang dimiliki peserta Ingat bahwa sebagian besar anggota masyarakat merelakan waktunya Mereka mungkin harus meninggalkan hari-hari kerja mereka yang seharusnya memberi mereka penghasilan untuk mengikuti pertemuan (misalnya hari menangkap ikan hari pasar) Hormati pengorbanan ini dalam bentuk waktu frekuensi dan lamanya pertemuan Di sisi lain kesempatan untuk memperbaiki situasi merupakan hal yang penting bagi masyarakat sehingga mungkin membuat mereka menjadi sangat tertarik dan bersedia meluangkan waktu dan meninggalkan kegiatan lain Berhati-hati jika menawarkan untuk mengganti pengeluaran atau memberikan honor Hal ini ditanggapi secara berbeda di budaya yang berbeda Mengganti biaya langsung yang dikeluarkan peserta untuk menghadiri pertemuan adalah hal yang adil seperti biaya transportasi pulang-pergi dan biaya pengganti makanan yang harus mereka keluarkan selama meninggalkan rumah Membayar orang untuk menghadiri pertemuan dapat menjadi kontra-produktif dan akan lebih menarik orang-orang yang tertarik dengan bayarannya daripada mereka yang berkomitmen tentang permasalahannya Akan tetapi jika orang yang sama diperlukan secara rutin untuk menghadiri pertemuan (pertemuan yang Anda adakan atau untuk proses lain) dan mereka tidak memiliki pekerjaan (atau harus mengambil cuti dari pekerjaan) mungkin bisa menjadi gagasan yang baik untuk menawarkan mereka pengganti upah atas waktu yang hilang

bull Berkomitmen terhadap proses Hanya memasuki proses diskusi jika Anda bersungguh-sungguh ingin melihat prosesnya berhasil dan bersedia membuat perubahan sebagai hasil dari proses Lembaga pemerintah mungkin perlu memberikan otorisasi kepada mereka yang menghadiri pertemuan untuk melanjutkan komitmen kantornya menuju arah baru Semua pihak harus bertanggung jawab atas hasil dari prosesnya

bull Perjelas apa yang mungkin dan tidak mungkin diubah Sekali lagi hal ini terutama berlaku untuk perwakilan pemerintah Jika kekuasaan Anda terbatas dan Anda mungkin tidak dapat melakukan sesuatu tentang beberapa topik yang diangkat mdash atau memerlukan izin dari tingkat yang lebih tinggi untuk topik tertentu mdash hal tersebut harus diperjelas Dengan kata lain berhati-hati jangan sampai memberikan harapan yang berlebihan

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIRancang proses partisipatif Anda agar dapat memanfaatkan sebanyak mungkin peluang untuk membangun kepercayaan dan keterampilan anggota masyarakat dan pegawai pemerintah Lihat Kotak 3C untuk petunjuk-petunjuk lain

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir12

KOTAK 3C PERTIMBANGAN PRAKTIS UNTUK PROSES PARTISIPATIF ANDA

Fasilitasi

Terutama di tahap awal diagnosis fasilitator yang independen dan dihormati mungkin diperlukan Fasilitator yang independen dan dihormati ini penting ketika mengantisipasi kemungkinan adanya ketegangan dalam hubungan di dalam dan di antara kelompok pemangku kepentingan Selain memiliki keterampilan fasilitasi yang kuat dan menguasai topik yang akan didiskusikan fasilitator yang baik juga harus memahami latar belakang sosial-budaya dari peserta agar dapat memimpin diskusi dengan cara yang sesuai dengan peserta Dalam kenyataannya pengetahuan sosial-budaya yang dimiliki mungkin akan menolong fasilitator agar dapat dipercaya peserta

Keterampilan

Apakah Anda memiliki cukup orang yang memiliki keterampilan lsquoberhubungan dengan orang lainrsquo agar dapat berpartisipasi dengan baik dalam diagnosis partisipatif Keterampilan ini adalah kemampuan dan kesediaan untuk mendengarkan berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain memiliki kemampuan untuk memahami dan bersimpati dengan perasaan orang lain dan bersedia untuk bekerja bersama Agar dapat membangun diskusi yang baik di setiap pertemuan kita harus memiliki cukup orang yang berbicara dan mendengarkan dengan baik dan mampu mendorong orang lain untuk berbicara Ingat bahwa budaya berbicara atau menyampaikan gagasan berbeda antara satu etnis dengan etnis lain atau antara satu kelompok sosial dengan yang lain dan antar gender

Orang-orang dengan keterampilan sosial ini akan membantu fasilitator dan membuat diskusi menjadi hidup dan mendalam lsquoPara championrsquo mungkin dapat mengisi peran ini (lihat dokumen terpisah Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka dari Selayar Indonesia)

Sumber daya

Pastikan waktu Anda cukup untuk mengadakan proses yang baik (hindari tenggat waktu yang terburu-buru) dan Anda memiliki sumber daya yang cukup untuk perjalanan makanan ringan dan pengeluaran pertemuan lainnya

GAMBAR 8 Fasilitator yang baik harus memahami latar belakang sosial-budaya peserta agar dapat memimpin diskusi dengan cara yang paling sesuai bagi pesertaFoto AY Abdurrahim

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 13

KOTAK 3D BAGAIMANA KITA MEMULAI

Sebagai bagian dari proyek CCRES yang lebih besar tim kami melakukan kunjungan penentuan ruang lingkup ke lokasi sasaran proyek CCRES di Indonesia pulau utama Selayar di kabupaten Kepulauan Selayar Kunjungan ini diterima oleh pegawai pemerintah kabupaten terutama satu pegawai yang bertugas menjadi nara hubung dengan masyarakat Dari kunjungan tersebut kami mengidentifikasi satu tujuan yaitu untuk mengembangkan alat bantu ini secara partisipatif yang akan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam memecahkan beberapa permasalahan pokok untuk kepentingan pulau penduduk dan pemerintahnya

Pada awalnya nara hubung pemerintah kabupaten merekomendasikan dua desa yang menurutnya tertarik melakukan perlindungan perikanan dan terumbu karang pada saat itu dan mungkin akan tertarik untuk bekerja sama dengan kami Kami bertemu dengan penduduk dari salah satu desa ini pada saat kunjungan penentuan ruang lingkup tapi tidak bertemu dengan desa kedua

Kami bertemu dengan pemuka dari kedua desa yang direkomendasikan Bungaiya di bagian utara Selayar dan Parak di bagian pesisir barat-tengah (lihat Gambar 1) Protokol mengharuskan kami bertemu dengan kepala desa terlebih dahulu Kepala desa kemudian mendiskusikan peluang ini dengan para pimpinan desa Jika mereka sepakat kami lalu mengadakan pertemuan yang lebih besar dengan setiap masyarakat yang terdiri dari perwakilan dari setiap pemukiman pengurus desa dan perwakilan desa semua kategori nelayan dan perempuan yang berkepentingan Pertemuan besar ini meresmikan kolaborasi kami

Pertemuan-pertemuan ini memberikan petunjuk awal tentang hal-hal yang menjadi kepentingan desa Kedua desa berharap dapat fokus ke dalam pengelolaan perikanan Keduanya berusaha menegakkan praktik perikanan lestari berdasarkan pengetahuan dan praktik adat tetapi menghadapi berbagai tantangan dalam mengelola masuknya pihak lain ke perairan mereka terutama pihak yang menggunakan metode menangkap ikan yang merusak yang

tidak boleh digunakan oleh penduduk desa mereka sendiri

Bungaiya sudah memiliki dua daerah perlindungan laut dan dua lagi yang sedang diusulkan dan ingin memperoleh status resmi dari pemerintah kabupaten untuk dua daerah perlindungan yang sedang diusulkan Parak juga tertarik memperoleh status resmi yang lebih besar untuk praktik menangkap ikan tradisionaladat dan peraturan lokal tentang perikanan

Kami kemudian menyusun ulang tim penelitian dan pengembangan kami Kami sudah memiliki tiga peneliti eksternal (peneliti Australia Helen Ross peneliti Indonesia Dedi Adhuri dan Ali Yansyah Abdurrahim mdash semua adalah ilmuwan sosial yang meliputi psikologi lingkungan antropologi dan sosiologi dengan pengalaman lintas disiplin yang kuat dalam hal pengelolaan sumber daya alam termasuk perikanan) Kami mengundang koordinator pengelolaan berbasis masyarakat untuk COREMAP (lihat Kotak 3G) Andi Penrang untuk menjadi anggota penuh dari tim kami Pada masa puncak implementasi proyek Andi Penrang mensupervisi 8 fasilitator senior 28 fasilitator masyarakat dan 104 motivator desa yang berhubungan dengan 52 desa yang turut berpartisipasi dalam COREMAP di Selayar Kami tidak melanjutkan rencana untuk merekrut perempuan yang memenuhi syarat akademis untuk menjadi anggota tim kami malah memilih dua asisten yang berbasis di masyarakat lokal (Andi Ismainna dan Andi Rismayani) yang berpengalaman bekerja untuk COREMAP dan ingin mengembangkan keterampilan mereka dan mereka sudah memiliki hubungan yang sangat baik dengan semua desa tempat kami akan bekerja

Mempekerjakan asisten lokal langsung dari masyarakat memperdalam akses ke pengetahuan dan hubungan lokal memungkinkan dilakukannya pembangunan kapasitas dan merupakan pilihan terbaik untuk meninggalkan warisan keterampilan dan pengetahuan Tim yang terdiri dari 6 orang ini memiliki perimbangan keterampilan pengetahuan lokal dan gender Tiga anggota lokal cakap mengunakan bahasa lokal Selayar dan juga Bahasa Indonesia

Kami memerlukan cara kerja yang sama kuatnya untuk bekerja dengan pemerintah kabupaten LSM dan orang pribadi yang berkepentingan yang memiliki perspektif untuk satu pulau dan tidak hanya fokus pada satu masyarakat tertentu Kami bertemu dengan kepala dinas perikanan Selayar yang baru dan belajar tentang pegawai kabupaten dan staf LSM lain serta orang pribadi yang relevan dan berkepentingan Kami mengadakan beberapa pertemuan dengan orang-orang ini melalui jaringan kerja kami membentuk jejaring yang longgar dan kelompok acuan untuk kegiatan Sementara itu banyak dari orang-orang ini yang secara langsung berhubungan dengan masyarakat (beberapa masyarakat sasaran kami dan lainnya)

Kami juga melanjutkan hubungan dengan desa-desa lain terkait dengan permasalahan yang muncul di Bungaiya dan Parak dan sebagai desa asal para lsquochampionrsquo masyarakat

GAMBAR 9 Anggota tim Dedi Adhuri Andi Penrang Andi Rismayani Helen Ross Andi Ismainna dan Ali Yansyah AbdurrahimFoto D Adhuri

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir14

GAMBAR 10 Peserta mengumpulkan informasi dengan mengamati apa yang terjadi di sekitar mereka mengajukan pertanyaan ke penduduk dan mengalami langsung situasi yang terjadiFoto H Ross

Bagaimana menerapkan komponen pengamatan peserta mdash pengayaan dan konfirmasiSalah satu keterbatasan diskusi dalam pertemuan dan dalam mengumpulkan informasi selama pertemuan adalah prosesnya yang terbuka Dan juga seseorang akan dianggap tidak sopan jika berbicara terlalu lama jadi kita mungkin hanya mendengar sebagian dari apa yang sebenarnya ingin disampaikan oleh seseorang Orang-orang mungkin memberikan versi ringkas atau rangkuman dari kenyataan yang sebenarnya kompleks Beberapa orang mdash terutama perempuan dan anggota masyarakat yang tidak terlalu berkuasa mdash mungkin hanya berani berbicara sedikit walaupun fasilitator sudah berupaya keras untuk melibatkan mereka Pertemuan mungkin menghindari topik yang sulit seperti konflik atau korupsi

Metode lain mdash yang jumlahnya lebih dari satu mdash diperlukan untuk mengetahui apa yang terjadi lsquodi balik layarrsquo yaitu mencari tahu secara lebih terperinci tentang apa yang telah disampaikan di dalam proses partisipatif memeriksa silang informasi dan memperluas atau mendapatkan lebih banyak informasi mendalam Kami menyarankan pengamatan peserta metode antropologi yang juga digunakan di dalam sosiologi dan geografi manusia

Pengamatan peserta merupakan metode yang sangat sesuai Metode ini melibatkan peneliti untuk masuk ke dalam konteks tertentu menjadi bagian dari konteks tersebut untuk sesaat Ada banyak ragam kemungkinan partisipasi dari mengambil peran jangka panjang di dalam suatu situasi (misalnya tinggal bersama satu masyarakat bekerja di pemerintahan) atau bergabung dalam jangka pendek seperti menghadiri serangkaian pertemuan publik Poin pentingnya adalah bergabung Peserta pengamat mengumpulkan informasi dengan cara mengamati apa yang terjadi di sekitar mereka mengajukan pertanyaan ke penduduk dan dengan mengalami situasinya sendiri secara langsung Pengamatan peserta bersifat sistematis yang sangat jauh berbeda dari penelitian ilmu sosial lainnya Bukannya memutuskan untuk mewawancarai sejumlah orang tertentu tentang suatu topik misalnya pengamat peserta akan menjawab pertanyaan penelitian dengan kombinasi jawaban dari apa yang mereka amati (dengan berada di dalam suatu situasi) apa yang mereka dengar apa yang mereka rasakan Mereka biasanya

akan menanyakan sejumlah pertanyaan strategis kepada orang di sekitar mereka dan mengumpulkan pandangan yang berbeda dari berbagai sisi tentang suatu permasalahan Mereka juga dapat menggunakan metode lain seperti wawancara resmi Jika mereka sudah mendapatkan penjelasan yang memadai tentang permasalahan pertama mereka tidak perlu tetap menanyakan tentang hal itu karena sudah dijawab Akan tetapi permasalahan baru akan terkuak di dalam proses dan mengarahkan mereka ke arah baru (lihat Kotak 3E)

Seluruh tim kami hanya berada di lapangan dalam waktu singkat 5 sampai 10 hari setiap kali datang Sebagian besar pengamatan peserta dilakukan oleh satu peneliti (Ali Yansyah Abdurrahim) dan dua asisten lokal (Andi Rismayani dan Andi Ismainna) yang tinggal di desa selama dua sampai empat minggu setiap kali datang Mereka menyewa kamar di salah satu rumah dan membayar uang sewa ke tuan rumah (hal yang lazim di Indonesia) Mereka bergabung dalam kehidupan desa selama periode tersebut mengamati kegiatan perikanan dan kegiatan terkait lainnya berbicara dengan laki-laki dan perempuan menindaklanjuti informasi yang ditemukan Sering kali mereka menindaklanjuti permasalahan yang diangkat di dalam proses partisipatif

Pengumpulan data lebih lanjutTidak semua informasi yang relevan hanya dapat dikumpulkan melalui pengamatan peserta dan pertemuan Ketika suatu permasalahan muncul dari proses tersebut mungkin perlu untuk mengumpulkan lsquodata sekunderrsquo (misalnya laporan hasil studi notulensi rapat) atau mengumpulkan data primer (asli) tentang topik tertentu Tujuannya bukan untuk mengumpulkan informasi latar belakang dalam jumlah besar yang mungkin berguna tetapi mungkin juga tidak karena prosedur diagnosis partisipatif harus memandu kebutuhan Sebaliknya informasi tambahan mungkin dapat memperkaya proses diskusi dan pengamatan peserta dan memberikan bukti untuk asumsi umum yang disimpulkan melalui proses penelitian kualitatif dan diskusi Sebagai contoh tim pengamatan peserta kami mencatat bahwa orang-orang memiliki kombinasi penghidupan yang berbeda menangkap ikan dan lain-lain sehingga mereka mengumpulkan informasi tentang hal ini Kesan bahwa desa yang paling disalahkan untuk penangkapan ikan ilegal dan menangkap ikan di luar perairan mereka adalah desa yang paling bergantung dengan perikanan diperoleh dari pengumpulan data (walaupun keterbatasan penghidupan alternatif bukanlah satu-satunya alasan untuk perilaku menangkap ikan mereka ada alasan sosial lain)

Dengan menggali praktik penangkapan ikan tradisional secara lebih rinci tim pengamatan peserta memutuskan untuk belajar lebih banyak tentang perangkap ikan permanen (sero) dan peraturan adat untuk penggunaannya Tim lokal melakukan survei sero di sepanjang pantai barat dan utara mendokumentasikan 64 sero Salah satu asisten secara bersamaan bekerja untuk proyek lain melakukan survei bulanan atas tangkapan ikan dari sero ini Proyek lain ini bersedia berbagi data dengan kami

Tim lapangan kami menggunakan dan mengadaptasi peta diagnosis lsquoradar 360 derajatrsquo (diadaptasi dari Bene et al 2009) bersamaan dengan proses pengamatan peserta sebagai kerangka kerja untuk mengumpulkan informasi tambahan yang informatif Peta ini terdiri dari sistem alami manusia

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 15

dan penghidupan lembaga dan tata kelola serta pendorong eksternal (lihat Gambar 11) Kami menggunakan ini di dalam pengumpulan data kami

Informasi dapat dikumpulkan dari diskusi dengan masyarakat data sekunder (contoh laporan arsip desa) pengamatan peserta dan metode spesifik lainnya

Belajar dari kegiatan intervensi strategisIdealnya mengingat masa pengembangan yang cukup panjang prosedur diagnosis partisipatif akan mengarah tindakan kolaboratif dan pengelolaan adaptif (di bagian lsquokepalarsquo dari diagram tulang ikan) Kami sudah mengawali dengan desa-desa lokal dan pemerintah kabupaten yang diteruskan oleh penduduk desa bersama dengan anggota tim lokal dan pegawai pemerintah kabupaten

Gagasannya bukan untuk mengubah semuanya sekaligus Perubahan besar-besaran akan sulit disetujui perlu banyak diskusi berisiko dan sulit diimplementasikan Sementara tindakan yang lebih kecil dan spesifik akan lebih mudah disetujui tepat waktu dan sering kali dapat dilakukan dengan sumber daya yang tersedia Intervensi kecil memberikan peluang untuk maju dan belajar dari prosesnya Masyarakat (atau pegawai pemerintah atau LSM) dapat menguji strategi mundur jika tidak berhasil atau mengembangkannya jika menjanjikan Dengan begitu dapat membangun kepercayaan dan keterampilan dan menimbulkan rasa ada sesuatu yang dicapai Gagasan untuk meningkatkan dan belajar melalui langkah-langkah kecil berasal dari pengembangan masyarakat

belajar dari pengalaman dan bidang penelitian dan praktik pengelolaan adaptif

36 Diagram tulang ikan komponen yang menyusun diagnosis partisipatiflsquoTulang-tulangrsquo ikan mewakili sejumlah komponen yang tersedia untuk digunakan sebagai bagian dari prosedur diagnosis partisipatif sesuai permintaan Pengguna dapat menyesuaikannya sesuai keinginan dan menambahkan hal lain Beberapa bagian adalah bagian penting atau direkomendasikan sementara yang lain adalah pilihan

Komponen dapat diperlakukan seperti lsquolangkahrsquo tetapi tidak perlu diterapkan secara berurutan kecuali pada bagian awal yang dimulai dengan lsquofokus dan kemitraan awalrsquo Silakan baca bagian lsquotulang ikanrsquo di dalam diagram dari kiri ke kanan di bagian atas dan bawah tulang belakang (lihat Gambar 5) Dimungkinkan untuk melakukan lebih dari satu komponen di saat yang bersamaan Misalnya pada pertemuan pertama kami dengan masyarakat Bungaiya dan Parak setelah mendiskusikan partisipasi mereka di dalam proyek dan apa yang akan menjadi fokus mereka pekerjaan kami bercabang untuk mengidentifikasi praktik menangkap ikan setiap masyarakat dan peraturannya

KOTAK 3E MENGELOLA KONFLIK CONTOH DARI PENGAMATAN PESERTA YANG KAMI LAKUKAN DI SELAYAR

Kami pertama kali mendengar tentang konflik mengenai praktik menangkap ikan antara salah satu desa sasaran kami dengan desa tetangga (dari anggota tim lokal Andi Penrang) Konflik ini meletus ketika para peneliti tidak berada di pulau Dalam kapasitas mereka sebagai kepala desa keduanya telah menghubungi dan memberikan kabar kepada pak Andi menjelaskan kejadian dari sudut pandang mereka dan meminta nasihat (Kami akan ceritakan lebih lanjut nanti) Ketika kami tiba lagi di pulau dan bertemu dengan masyarakat dan jejaring kabupaten kami kami mendapatkan cerita rincinya Kami menggunakan pengamatan peserta untuk mempelajari lebih lanjut dan terus mengulang cara ini dalam beberapa kali kunjungan lapangan karena konfliknya berubah seiring dengan waktu Sebagai tim kami mengunjungi kepala desa tetangga untuk mulai mengenalnya (dan kami bertemu dia lagi beberapa kali pada kunjungan berikutnya) Kemudian kami mengatur pertemuan dengan sejumlah nelayan dari desa tersebut untuk mendengar perspektif mereka

Mereka mengatakan mereka tidak dapat menangkap ikan sesuai dengan harapan desa sasaran kami karena mereka tidak memiliki pengetahuan tradisional untuk melakukannya Mereka yakin masyarakat mereka tidak pernah memiliki pengetahuan tradisional Kami belajar bahwa pemukiman mereka adalah pemekaran dari desa induk yang terjadi di tahun 1980an Kami mengunjungi desa tersebut untuk bertemu penduduk desa yang lebih tua dan bertemu dengan seorang laki-laki yang sudah sangat tua yang menjelaskan bahwa masyarakat desa tersebut dulu pernah memiliki pengetahuan tradisional tetapi tidak diwariskan ke generasi yang lebih muda

Di saat yang sama separuh anggota tim kami berkesempatan meluangkan lebih banyak waktu tinggal di desa sasaran kami Mereka berbicara dengan penduduk desa tentang pengalaman konflik mereka tapap demi tahap Mereka ada di beberapa kejadian utama dan dapat mengamati apa yang terjadi dan bertanya tentang itu Berbagai dimensi mulai terungkap seperti daerah laut mana yang diperebutkan dan mengapa

alat tangkap yang mana dan praktik menangkap ikan mana yang menjadi permasalahan serta rincian dari kejadian tertentu Terlihat jelas bahwa penduduk dari kedua masyarakat sangat marah sehingga tidak mungkin mendiskusikan permasalahan ini atau memperoleh informasi latar belakang yang mendalam dan sistematis hanya melalui pertemuan saja

Kami mengembangkan komponen analisis konflik dalam alat bantu ini (lihat Bab 36 Analisis konflik) setelah jejaring kami di kabupaten meminta bantuan kami untuk bisa memahami konflik dengan lebih baik Kemudian kami menyajikan analisis kami tentang konflik (secara ringkas) di pertemuan dengan masyarakat sasaran mereka mulai berpikir bagaimana mereka dapat mengelola konflik (karena melapor ke pihak berwenang yang lebih tinggi tidak memberi hasil yang memuaskan) Salah satu strategi mereka mdashuntuk memperkuat peraturan desa dan membuatnya lebih diakui oleh pemerintah kabupaten mdash mendorong dikembangkannya komponen analisis kebijakan pada alat bantu ini

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir16

Fokus dan kemitraan awalSeperti yang kami jelaskan di atas penggunaan alat bantu ini biasanya diawali dengan beberapa mitra yang memilih menggunakan prosedur diagnosis partisipatif untuk membantu memperjelas beberapa permasalahan yang penting bagi mereka Fokus awal dan mitra mungkin akan terus berlanjut Mitra mungkin dibentuk terlebih dahulu baru kemudian mendiskusikan fokusnya Atau sebaliknya satu pihak dapat memiliki fokus yang ingin mereka kerjakan lalu mendekati pihak utama lain atau beberapa pihak untuk bekerja sama dengan mereka Bisa jadi ini bukan keputusan yang mudah karena fokus sebenarnya dapat berubah seiring dengan berjalannya diskusi sehingga harus membingkai ulang permasalahan awal

Dalam berkolaborasi penting untuk menjadi fleksibel dan mendengarkan sudut pandang satu sama lain Membingkai ulang masalah melalui diskusi bersama akan menghasilkan cara pandang yang lebih bermanfaat dan menyelesaikan permasalahannya Misalnya pemerintah mungkin mengkhawatirkan penangkapan ikan yang merusak terumbu karang Beberapa masyarakat melihat ini sebagai bagian dari permasalahan yang sedikit lebih besar yaitu penangkapan ikan ilegal atau yang tidak diterima (karena merusak atau lainnya) di perairan mereka atau melanggar hukum adat dan bagian dari permasalahan lain yang lebih besar lagi tentang penghidupan yang berkelanjutan bagi semua orang

Identifikasi proyek terkait dan warisannyaBeberapa proyek pembangunan atau tim peneliti akan menjadi pihak pertama yang bekereja di lokasi tersebut Ada kemungkinan terdapat pendahulu Penting untuk belajar tentang mereka dan lanjutkan dari apa yang sudah mereka capai Bagaimana hubungan yang mereka bangun mdash positif atau negatif Intervensi seperti apa yang mereka dorong dan apa yang bisa dipelajari dari proyek tersebut

Apakah ada inisiatif bagus yang perlu didukung agar dapat berlanjut jika proyek yang memulainya sudah berakhir Kapasitas lokal apa yang terbangun dan bagaimana hal tersebut dapat dilanjutkan Informasi bermanfaat apa yang dikumpulkan yang bisa menjadi informasi latar belakang bagi proyek Anda

Sama halnya jika ada kegiatan yang berlangsung bersamaan jadi Anda harus berkoordinasi dan berbagi informasi dan sumber daya Satukan kekuatan untuk memberikan efek keseluruhan yang lebih besar Hindari membagi masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan yang berbeda atau menguras kemampuan beberapa orang yang memiliki keterampilan

Mengembangkan jejaringSetelah titik awal diidentifikasi dan kolaborator atau mitra awal mulai berdiskusi akan bermanfaat untuk mengidentifikasi dan memperluas jejaring yang relevan agar meliputi organisasi dan orang-orang yang memiliki peranan dan kepentingan

GAMBAR 11 Kerangka penilaian terpadu 360 derajat(diadaptasi dari Bene et al 2009)

Kebi

jakan

per

ikana

n da

n

pem

bang

unan

Kemam

puan

orga

nisas

ional

dan

kelem

baga

an

Kemam

puan

bertin

dak s

ecara

kolek

tif

Tata kelola kinerja dan hak

Kerangka hukum

Konflik dengan pengguna dan

sektor lainRantai pasok penangkapan ikan

ilegal

Kondisi kehidupanKompetisi

Keanekaragaman hayati

Kejutan status dan

kecenderu

ngan

Diversifikasiketergantungan

penghasilan

Kemiskinan aset dan

pendapatan

Kemam

puan manusia

Model

ilmiah

kelau

tan da

n

perik

anan

Kond

isi ek

osist

em ak

uatik

Man

usia

dan Mata

Pendorong Eks

tern

al

Sistem

Alami

Lembaga dan Tata

KERANGKA KERJA

PENILAIAN

KelolaP

enca

harian

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 17

KOTAK 3F CONTOH KEGIATAN INTERVENSI STRATEGIS

GAMBAR 12 Memetakan perairan tradisional Desa Parak dengan menggunakan koordinat GPSFoto P Bradley

Memperkuat peraturan desa

Kedua desa sasaran kami melihat perlunya memperkuat peraturan desa tentang praktik penangkapan ikan dan di lokasi mana saja praktik tersebut diperbolehkan Keduanya melihat hal ini sebagai cara untuk mengelola penangkapan ikan ilegal yang dilakukan oleh masyarakat lain di dalam wilayah mereka dan satu desa mengalami konflik seperti yang disebutkan di Kotak 3E Mereka memiliki hukum adat yang kuat tetapi tidak terdokumentasi dengan baik sehingga sulit untuk menunjukkannya ke pemerintah atau masyarakat lain mdash dan dengan demikian sulit ditegakan Sebagai desa yang diakui secara resmi di dalam sistem administrasi Indonesia desa berhak membuat peraturan sendiri tetapi ada kesenjangan dalam hal dukungan dari pemerintah atas peraturan desa ini

Selain itu mereka memerlukan dokumentasi resmi tentang batas-batas perairan mereka (diakui menurut hukum adat tetapi tidak didaftarkan dengan koordinat yang dipahami pemerintah) dan tentang daerah perlindungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat

Tim kami bersedia membantu dan meminjamkan keterampilan dan waktu kami Anggota tim kami yang bisa berbahasa Indonesia (termasuk asisten lokal) membuat analisis kebijakan di bawah arahan dan tinjauan rutin dari setiap pemimpin masyarakat (lihat Kotak 3K tentang analisis kebijakan) Masyarakat meminjam peralatan GPS dan perahu perlengkapan lalu tim peneliti pergi bersama mereka untuk mendokumentasikan koordinat GPS (lihat foto) Di dalam prosesnya tim kami belajar banyak tentang pengetahuan tradisional seperti bagaimana mengenali perbatasan perairan desa dengan mengacu pada tiga fitur bentang alam atau lebih seperti puncak bukit atau

lembah diantara bukit dengan cara triangulasi

Menggabungkan pengetahuan ilmiah dengan pengetahuan lokal

Salah satu ahli ekologi laut di proyek CCRES tertarik untuk mengadaptasi model perencanaan tata ruang laut yang digunakan timnya awalnya dirancang untuk skala yang jauh lebih besar untuk digunakan dengan skala lokal oleh masyarakat lokal Sementara itu salah satu desa sasaran kami tertarik dengan cara untuk mendapatkan pengakuan resmi atas daerah perlidungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat (Ini adalah tindakan strategis sebagian bertujuan untuk pembelajaran yang diperkenalkan oleh COREMAP mdash lihat Kotak 3G) Mereka juga tertarik dengan kesesuaian antara penilaian tradisional mereka dan pengetahuan ilmiah dan terbuka untuk belajar dan mengidentifikasi peluang baru Tim peneliti secara filosofis berkomitmen untuk mengakui segala bentuk pengetahuan dan ini terlihat seperti peluang yang bagus Penjelasan ini mengacu pada sub-proyek yang dijelaskan dalam Kotak 3L tentang kombinasi bentuk-bentuk ilmu pengetahuan Intervensi ini dilakukan di waktu yang tepat Kapolres baru baru saja diangkat untuk pulau ini dan beliau adalah seorang penyelam Ini mengindikasikan bahwa beliau akan sangat mendukung perlindungan terumbu karang Masyarakat berharap dapat mengajaknya menyelam sebagai bagian dari sub-proyek ini tetapi sayangnya karena ada komitmen lain minggu tersebut beliau tidak bisa ikut

dalam permasalahan utama Sebagian besar permasalahan memerlukan partisipasi dan kerja sama dari banyak pihak seperti polisi untuk kasus mengurangi penangkapan ikan yang merusak Pencarian eksplisit untuk anggota jejaring yang relevan dapat membantu mencapai sasaran

Di awal proyek kami mengidentifikasi orang-orang dan pemangku kepentingan dalam pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Kami mencari dari masyarakat pegawai pemerintah dan LSM yang bekerja di lapangan Setelah kami mengetahui siapa mereka apa kepentingan dan kegiatannya kami mendiskusikan kemungkinan kolaborasi untuk mengerjakan langkah selanjutnya dari diagnosis dan menemukan cara untuk bekerja bersama Dengan diteruskannya proyek lebih banyak orang yang diidentifikasi

Untuk Selayar kami berhubungan dengan beberapa jejaring Ada satu jejaring di setiap desa (lingkaran yang lebih besar dari orang-orang yang tertarik dan bergabung dengan proyek secara berkala tergantung pada topik yang dibahas dan siapa yang mau tetap menerima informasi tetapi bukan bagian dari kelompok inti) Ada jejaring serupa yang mewakili kepentingan satu pulau sebagian besar bekerja untuk pemerintah kabupaten tetapi ada dua yang bekerja untuk LSM dan satu lagi orang pribadi yang sebelumnya memiliki peran pembangunan ekonomi Kemudian kami berjejaring dengan orang-orang dari desa lain terutama lsquopara championrsquo yang mengambil peranan secara sukarela untuk menghentikan penangkapan ikan yang merusak dan mempromosikan perikanan lestari (lihat komponen Mengidentifikasi pengaruh sosial mdash para champion dan strategi mereka di bawah ini)

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir18

KOTAK 3G WARISAN COREMAP DI SELAYAR

Proyek pembangunan yang dikaitkan dengan dua dari sejumlah tahap Proyek Bank Dunia untuk Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu KarangWorld Bankrsquos Coral Reef Rehabilitation and Management Project (COREMAP) telah dilakukan di pulau utama Selayar (COREMAP I dilakukan pada tahun 1998ndash2003 di Taman Nasional Taka Bonerate bagian dari kepulauan Selayar tetapi tidak termasuk pulau utama) COREMAP II diimplementasikan pada tahun 2004ndash2011 di 52 desa pesisir dan COREMAP-CTI (Coral Triangle Initiative) dari tahun 2014 sampai awal 2017 dengan 11 desa COREMAP bertujuan untuk melindungi merehabilitasi dan mendukung penggunaan terumbu karang secara berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Salah satu peneliti kami sebelumnya adalah pengumpul data untuk COREMAP II dan salah satu anggota tim lokal kami adalah koordinator kabupaten untuk COREMAP

II dan COREMAP-CTI Diawal penelitian kami mengetahui bahwa COREMAP-CTI akan berakhir bersamaan dengan periode kami di lapangan dan ini terjadi di pertengahan kerja lapangan kami Pegawai kabupaten mengidentifikasi CCRES sebagai peluang kunci untuk terus bekerja dengan masyarakat di dalam permasalahan pengelolaan daerah pesisir Dengan memiliki koordinator senior dan dua koordinator masyarakat dalam tim kami membantu mengambil manfaat dari hubungan COREMAP dengan desa sementara membangun hubungan yang baru dan untuk mengidentifikasi dan meneruskan warisan COREMAP sementara tetap memiliki arah sendiri Meskipun tinjauan nasional terhadap efektifitas COREMAP tidak begitu baik tetapi pengamatan peserta yang kami lakukan menunjukkan bahwa COREMAP meninggalkan warisan besar Dua tahap mereka telah melakukan banyak hal untuk membangun

kesadaran tentang penangkapan ikan ilegal tetapi baru berhasil sebagian untuk menghentikannya COREMAP II dan COREMAP-CTI menyarankan dan mendorong dibentuknya Daerah Perlindungan Laut berbasis Masyarakat (DPL) di sebagian besar desa yang berpartisipasi Di bawah panduan dan pendanaan dari COREMAP desa-desa membentuk Komite Masyarakat untuk Pengelolaan Sumber Daya Pesisir yang melakukan pengawasan Orang-orang yang kami ajak bicara mengatakan bahwa mereka telah melihat peningkatan cadangan ikan dan mengaitkan hal ini dengan adanya DPL Beberapa lsquochampionrsquo yang kami wawancara untuk proyek ini ditemukan oleh staf dan terdorong oleh COREMAP Masyarakat telah mengadopsi gagasan utama COREMAP dan menjadikannya sebagai milik mereka

KOTAK 3H BERJEJARING SECARA HORISONTAL DAN VERTIKAL

Pada tahap awal diagnosis kami mengidentifikasi ketertarikan yang kuat untuk memerangi penangkapan ikan yang merusak dengan cara memperkuat dan meningkatkan formalisasi pengelolaan daerah pesisir berbasis masyarakat Sebagai tanggapannya kami mengembangkan jejaring secara horisontal (berhubungan dengan desa dan individu lain) serta secara vertikal (berhubungan dengan pemerintah) yang memiliki perhatian danatau kewenangan yang sama Untuk jejaring horisontal kami berhubungan dengan lebih banyak penduduk di desa sasaran kami dan desa lain termasuk desa tetangga Ini dilakukan untuk memeriksa apakah ketertarikan untuk mengatasi masalah penangkapan ikan yang merusak dan memperkuat pengelolaan daerah pesisir berbasis masyarakat juga dimiliki oleh semua desa Ini juga merupakan upaya untuk membangun dukungan yang lebih kuat dan lebih luas terhadap usulan Jejaring dengan desa lain menjadi penting karena penangkapan ikan

yang merusak hampir selalu dilakukan oleh nelayan dari desa lain baik desa yang jaraknya dekat atau jauh (Orang cenderung tidak memancing dengan cara yang merusak di perairan desanya sendiri) Sehingga dukungan dari desa tetangga menjadi diperlukan Untuk membangun jejaring vertikal kami berdiskusi dengan orang-orang dari pemerintah kabupaten provinsi dan pusat serta LSM Hubungan dengan orang-orang dan lembaga terkait adalah kunci untuk meningkatkan pengetahuan belajar tentang perspektif lain tentang permasalahan yang ada dan membangun dukungan untuk atau menasihati untuk mengubah inisiatif berbasis desa yang diusulkan Jejaring horisontal menghasilkan dukungan yang lebih luas dalam bentuk komitmen dan berbagi pembelajaran yang diperoleh Pada kenyataannya jejaring ini mendorong peningkatan ketertarikan dari tiga desa tetangga (bukan bagian dari studi desa sasaran kami atau proyek COREMAP sebelumnya) untuk bersama-

sama membentuk pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Jejaring vertikal sampai ke tingkat kabupaten melalui pertemuan dan diskusi formal dan informal juga menghasilkan komitmen dari pemerintah kabupaten dan pegiat di tingkat kabupaten untuk mendukung peremajaan kembali dan formalisasi pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Hubungan kami dengan pejabat dari Dinas Kelautan dan Perikanan tingkat provinsi yang berwenang untuk mengelola perairan pantai sampai 12 mil laut dari garis pantai menunjukkan bahwa mereka juga mendukung gagasan kami Hubungan kami dengan WWF di Jakarta membuat kami mendapat tawaran untuk mengikutsertakan dua warga desa dari Bungaiya dalam pelatihan pemetaan wilayah pesisir secara partisipatif

Hubungan berjejaring ini dapat membantu mengetahui apa yang terjadi di dalam suatu sistem kepentingan dan mendukung koordinasi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 19

Ada prosedur yang dikenal luas bernama lsquoanalisis pemangku kepentinganrsquo yang melibatkan identifikasi pihak-pihak yang relevan dalam suatu permasalahan (baik perorangan atau organisasi) dan apa kepentingan mereka di dalam permasalahan tersebut Titik pemandu dalam analisis pemangku kepentingan adalah mengidentifikasi siapa yang mempengaruhi dan siapa yang dipengaruhi oleh suatu permasalahan (jika judul dari permasalahan diganti pemangku kepentingan yang teridentifikasi juga dapat bergeser) Pendekatan partisipatif untuk analisis pemangku kepentingan akan berfungsi baik dengan menggunakan pengetahuan dari beberapa orang Analisis pemangku kepentingan dapat bermanfaat untuk mengembangkan jejaring tetapi kami menyarankan proses yang jauh lebih organik untuk membangun hubungan dengan orang-orang yang tepat Banyak yang sudah memiliki hubungan dan akan memperkenalkan proses Anda ke satu sama lain

Membangun jejaring harus menjadi proses terus-menerus bukan hanya dilakukan satu kali atau tertutup Orang baru bisa saja ditunjuk untuk menjabat Orang baru dapat muncul terutama ketika permasalahannya dapat dibingkai ulang

Para lsquochampionrsquo di tingkat masyarakat dan tingkat pulau yang dijabarkan di bawah ini dapat memainkan peranan di dalam jejaring sebagai agen perubahan lokal

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion dan strategi merekaSementara alat bantu ini menekankan pada kerja sama dan penyelarasan yang lebih baik dari tata kelola dan pengelolaan antara pemerintah dan masyarakat penting juga untuk mengenali pengaruh-pengaruh yang ada di masyarakat Faktor penting yang sering kali terlupakan adalah proses sosial informal yang mana anggota masyarakat atau orang-orang yang bekerja di skala yang lebih besar saling mempengaruhi satu sama lain untuk memperbaiki kondisi lingkungan dan sosialnya Ada banyak penekanan pada tata kelola dan prosedur formal untuk pengelolaan tetapi relatif sedikit tentang proses informal dan terutama lsquolembaganyarsquo yang mana orang-orang (atau masyarakat) bertindak secara mandiri dan membuat pilihan bebasnya sendiri

Pada kunjungan ruang lingkup kami ke Selayar kami bertemu dengan tiga warga desa dari desa yang berbeda yang berbicara dengan berapi-api tentang bagaimana mereka mulai menyadari kerugian dan konsekuensi sosial yang diakibatkan oleh metode penangkapan ikan yang merusak dan bagaimana mereka sekarang bekerja sepenuhnya sukarela untuk meyakinkan anggota masyarakat lain untuk berhenti melakukan penangkapan ikan dengan cara yang merusak Masing-masing dari mereka memiliki strategi yang berbeda dan menarik untuk meyakinkan orang Hasil dari inisiatif sukarela mereka dan kemampuan serta kesediaan untuk mempengaruhi orang lain beberapa telah diangkat untuk menduduki jabatan resmi di desa mereka misalnya menjadi anggota kemudian ketua komite perlindungan laut yang dibentuk oleh program COREMAP (lihat Kotak 3G) Beberapa bekerja dengan orang lain mdash misalnya pemimpin desa mdash untuk meningkatkan pengaruh Kami memutuskan untuk belajar tentang orang-orang ini dan strategi mereka dan untuk membagikan kisah mereka dengan orang-orang yang mungkin terinspirasi dengan gagasan bahwa siapapun dapat bertindak dan berharap dapat belajar dari strategi mereka Kemudian kami mengamati lsquochampionrsquo

lain yang bekerja di pulau Beberapa tindakan mereka mungkin tersamarkan oleh pekerjaan mereka (beberapa bekerja di pemerintahan) tetapi cara kerja mereka melampaui harapan profesional dan telah menjadi gairah pribadi

Kami menyajikan sejumlah contoh champion perorangan dan strategi mereka di buklet terpisah dengan judul Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka dari Selayar Indonesia Kami mewawancarai sejumlah orang yang memiliki kekhawatiran sosial dan ekologis tentang ekosistem pesisir memiliki peran penting dalam membuat perubahan demi mencapai perlindungan dan pengelolaan wilayah pesisir yang lebih baik di dalam masyarakat mereka atau lebih luas dan diakui oleh yang lain memang berpengaruh untuk permasalahan tersebut Mereka yang bekerja atau memiliki jabatan resmi bekerja melampaui komitmen dan kewajiban yang biasanya dianggap tugas yang berkaitan dengan pekerjaan mereka atau peran tata kelola Kami mencari laki-laki dan perempuan yang memiliki karakter ini akan tetapi di dalam masyarakat nelayan tentunya kami lebih banyak menemukan laki-laki Kami mengidentifikasi 15 orang Sembilan diantaranya saat ini atau sebelumnya adalah champion di dalam masyarakat mereka (satu perempuan dan delapan laki-laki) dan enam orang yang bekerja di tingkatan yang lebih luas (misalnya kecamatan atau satu pulau mdash semua laki-laki) Profil mereka dapat dilihat di buklet

Kami percaya profil mereka menunjukkan bahwa membangun kesadaran baik dengan atau tanpa bantuan eksternal merupakan langkah pertama yang diperlukan tetapi itu saja tidak cukup Para champion mengambil keputusan sendiri untuk bertindak kemudian berpikir dengan seksama strategi yang mereka gunakan untuk mempengaruhi orang lain Para champion di desa meciptakan cara-cara mereka sendiri untuk menyebarkan pengaruh sosial menggunakan berbagai argumen yang dapat meyakinkan mereka sendiri dan juga efektif untuk digunakan pada orang lain (Satu champion menemukan laki-laki dan perempuan menanggapi pesannya dengan berbeda) Beberapa menggunakan pengetahuan mereka tentang dinamika masyarakat dua champion dari satu desa memanfaatkan persaingan antar kelompok untuk menjaga agar mereka tetap jujur tentang praktik menangkap ikan mereka dan saling mengawasi satu sama lain Alasan keagamaan juga penting bagi beberapa informasi yang kami peroleh dari pengamatan peserta menunjukkan bahwa salah satu champion masyarakat mdash seorang pemuka agama mdash telah mempengaruhi champion lain di masyarakat lain setelah memergokinya sedang menangkap ikan secara ilegal Kebanyakan champion di masyarakat atau pada skala yang lebih luas mengadvokasikan untuk menggabungkan pengaruh sosial positif mereka dengan penegakan hukum yang kuat dan efektif seperti oleh kepolisian Beberapa champion masyarakat berkolaborasi dengan kepolisian dan merekomendasikan hukuman secara cukup strategis Contoh lain adalah bagaimana champion masyarakat dapat bekerja dengan berkolaborasi dengan tokoh-tokoh desa utama lainnya (terutama dengan pimpinan desa) dan dengan pihak eksternal Salah satu champion yang bekerja di pemerintah kabupaten mencari para champion masyarakat dan mendorong mereka untuk ambil bagian dalam komite desa untuk perlindungan laut yang baru dibentuk Hal ini memperkuat peran dari para champion desa dan memotivasi mereka lebih lanjut serta memberikan mereka kewenangan formal

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir20

GAMBAR 13 Salah satu champion Selayar Pak Rusdin dengan Dr Dedi Adhuri dan Ali Yansyah AbdurrahimFoto H Ross

Para champion yang bekerja dalam skala yang lebih besar mdash dalam hal Selayar berarti di pemerintahan LSM atau sebagai orang pribadi mdash bekerja dengan berbagai cara Ada yang mendukung champion masyarakat (ada satu yang secara jelas mendorong banyak champion) Ada yang bekerja atau memegang jabatan yang memungkinkan mereka untuk mengatasi masalah penting Sebagian besar menggunakan jejaring dan beberapa strategi yang dipikir matang untuk membuat perubahan dalam masalah yang mereka pilih

Mengidentifikasi dan mendukung championbull Sadari kemungkinan ada orang-orang yang sudah

bertindak secara sukarela terhadap permasalahan yang menjadi perhatian Anda Identifikasi dan bekerjalah dengan orang-orang tersebut Mereka juga bisa menjadi anggota jejaring yang baik (lihat Kotak 3H)

bull Pertimbangkan untuk mendukung mereka serta membangun kesadaran dan kapasitas mereka melalui kesempatan belajar (misalnya dengan menghadiri lokakarya) Pertimbangkan mereka untuk kegiatan yang relevan dan peran komite Cari cara untuk membuat mereka lebih efektif contohnya dengan sumber daya tanpa merendahkan tindakan sukarela mereka

bull Pertimbangkan untuk mengumpulkan mereka agar saling berbagi strategi dan saling belajar dari satu sama lain

bull Cari peluang untuk mendukung lahirnya champion baru

Kami tidak mengadvokasikan untuk memilih terlebih dahulu orang-orang untuk dipersiapkan menjadi champion meskipun kami mengetahui bahwa hal ini berhasil dilakukan di beberapa bidang dan negara Hal ini berisiko membuat orang yang tidak terpilih merasa tersisih dan merusak orang-orang yang mungkin lebih efektif atau terpercaya untuk bekerja secara mandiri

Mengidentifikasi pengetahuan dan praktik pengelolaan tradisionalBanyak masyarakat pesisir yang memiliki tradisi pengelolaan wilayah pesisir yang berkaitan erat dengan budaya mereka Hal ini dapat meliputi pengetahuan tradisional tentang perilaku

1 Angka dari survei LIPI Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

dan habitat ikan arus laut dan cuaca teknologi menangkap ikan tradisional dan penggunaannya hukum adat tentang menangkap ikan dan lokasi penangkapan serta praktik sosial terkait seperti berbagi beban kerja atau cara melakukan upacara adat

Dalam diagnosis partisipatif penting untuk mempelajari tentang keberadaan pengetahuan ini dan praktik terkait seberapa kuat dan meluasnya pengetahuan ini diterapkan di masyarakat dan seberapa besar pengaruhnya terhadap praktik kontemporer Apakah hal ini disetujui atau ditentang (dan jika ya seberapa jauh) Hal ini dapat dipelajari dari pertemuan dan melalui pengamatan peserta Pengamatan peserta berkontribusi untuk memberikan rincian dan pemeriksaan silang informasi Tim peneliti juga dapat mengumpulkan data tertentu misalnya menghitung atau memetakan penggunaan atau jenis alat tangkap yang berbeda yang digunakan di berbagai lokasi

Analisis kebijakan multitingkatSalah satu permasalahan yang menjadi fokus dari alat bantu ini adalah ketidakselarasan kebijakan dan peraturan perundang-undangan di tingkat yang berbeda atau kesenjangannya semakin melebar seiring dengan waktu Sementara itu kebijakan dan peraturan perundang-undangan pemerintah bisa sangat berbeda dari hukum adat dan hukum adat jarang diakui di dalam hukum nasional

Masyarakat sasaran kami Parak dan Bungaiya memiliki hukum adat yang kuat dan sangat berhasil memelihara dukungan dari masyarakat mereka yang memiliki keragaman budaya untuk mempertahankan hukum adat mereka (ada tiga kelompok budaya di Selayar) Mereka juga memiliki hak menurut hukum Indonesia dan praktik administratif untuk membuat peraturan mereka sendiri menurut sistem tata kelola desa Akan tetapi tidak semua hukum adat mereka terdokumentasikan dalam bentuk peraturan desa yang kontemporer Hal ini membuat hukum adat sulit untuk ditegakan di masyarakat (jika semua orang tidak memiliki kesadaran yang sama tentang peraturan adat) dan sangat sulit untuk memperoleh dukungan dari pemerintah kabupaten Untuk mendukung masyarakat dalam menegakkan praktik adat pemerintah kabupaten harus dapat mengacu pada peraturan tertulis dan perbatasan laut yang terekam dengan baik

Analisis konflikKonflik atas akses sumber daya mungkin terjadi di sistem pesisir terutama ketika habitat mengalami penurunan perikanan berada di bawah tekanan karena habitat yang rusak dan penangkapan ikan yang berlebihan dan nelayan bersaing memperebutkan tangkapan yang semakin sedikit Di Indonesia Timur 74 persen terumbu karang rusak 40 persennya berada dalam kondisi yang sangat buruk (data 2016) Bandingkan dengan tingkat kerusakan tahun 2000 sebanyak 59 persen1 Sementara itu di seluruh Indonesia penghasilan 80 persen rumah tangga nelayan berada di bawah garis kemiskinan dan nelayan mewakili seperempat dari jumlah penduduk miskin di Indonesia

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 21

KOTAK 3I PENGETAHUAN DAN PRAKTIK TRADISIONAL

Satu desa di Selayar Barugaiya memiliki hubungan agama adat dengan hewan laut Di masa lalu masyarakat desa tersebut mengadakan upacara adat tahunan mdash arak-arakan dari desa ke pantai mdash untuk merayakan keterkaitan mereka dengan buaya dan spesies laut lainnya Setelah bertahun-tahun tidak diadakan lagi desa ini sekarang akan memperbaharui praktik ini sebagian karena ingin menarik wisatawan (komunikasi pribadi Rahmat Zainal) Ini adalah desa yang mencanangkan inisiatif lsquoDesa Penyursquo mdash lihat kisah champion tentang Pak Datu dari Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka dari Selayar Indonesia

Perangkap ikan tetap sero digunakan di sepanjang pantai barat laut Selayar (lihat foto) terutama di Bungaiya Kami diperlihatkan dokumen dalam Bahasa Belanda (sebelum 1948) dan naskah kuno Makassar (kemungkinan sangat tua) yang memberikan pengakuan resmi atas sistem ini Ini adalah teknologi yang rumit Jaringnya diikat di antara tiang ramping yang dipasang dari garis pantai sampai 100 meter atau lebih lepas pantai Ikan yang terbawa air

pasang akan tertahan di satu sisi atau sisi lain dari pembatas ini berenang menjauh dari pantai dan memasuki bagian tertutup yang berbentuk seperti mata panah yang hanya memiliki satu pintu keluar di satu bagian Bagian ini nanti akan menuju ke bagian tertutup

lain yang lebih kecil dan berbentuk mata panah dan beberapa sero bahkan terdiri dari tiga bagian Nelayan akan berperahu ke bagian tertutup yang kecil pada saat pasang surut untuk mengumpulkan ikan dari bagian tertutup kecil yang berada di ujung Sebagian besar memiliki panggung kecil di atas sero dari panggung ini mereka bisa mengeruk ikan yang terperangkap Sebagian besar sero dipasang pada musim tenang dan dilepas pada musim muson barat (sekitar bulan September sampai Februari) karena sero akan mudah hancur ketika musim badai Keluarga memiliki hak untuk memasang sero di beberapa lokasi Beberapa menyewakan tempatnya dengan atau tanpa sero ke pihak lain untuk dioperasikan Di masa lalu peraturan adat menyatakan bahwa menangkap ikan dengan alat lain dalam radius 60 meter dari sero tidak diperbolehkan Peraturan ini baru dimodifikasi di Bungaiya menjadi 50 meter untuk memberikan lebih banyak ruang kepada nelayan untuk menggunakan alat lain Desa mempertimbangkan operasi alat penangkap ikan lain yang sederhana dengan jarak 50 meter lebih tidak akan mengganggu pengoperasian sero

GAMBAR 14 Atas Bagian tertutup dari perangkap ikan sero Bawah Sero dilihat dari pantaiFoto D Adhuri

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir22

KOTAK 3K PENDEKATAN KAMI UNTUK ANALISIS KEBIJAKAN

Untuk menanggapi inisiatif masyarakat tentang peremajaan dan formalisasi praktik pengelolaan daerah pesisir kami melakukan analisis kebijakan di bawah instruksi dari setiap masyarakat sasaran Tujuannya adalah untuk melihat seberapa jauh sistem hukum Indonesia dan kebijakan pemerintah mendukung (atau dapat mendukung) hukum adat mereka dan mengidentifikasi strategi bagi desa untuk mencoba mengatasi ketidakselarasan dan mengambil kesempatan yang belum mereka sadari Dalam hal ini kami memeriksa beberapa undang-undang peraturan dan kebijakan pemerintah lainnya sehubungan dengan pengelolaan daerah pesisir di berbagai tingkat dari kabupaten nasional dan internasional Kami menemukan setidak-tidaknya dua undang-undang mdash Undang-Undang tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (No 272007 dan No 12014) dan Undang-Undang tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

(No 322009) mdash yang mengakui dan melindungi hak masyarakat pesisir untuk menerapkan pengetahuan tradisional dan lokal mereka untuk mengelola wilayah dan sumber daya pesisir Kami juga menemukan sejumlah peraturan menteri terutama dari Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang sangat mendukung pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Satu undang-undang yang sering dianggap sering mengesampingkan pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat adalah Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah (No 232014) Undang-Undang ini mengatur ulang tanggung jawab pemerintah di seluruh wilayah Indonesia dan mengatur pengelolaan perairan pantai sampai 12 mil laut berada di bawah kewenangan pemerintah provinsi Undang-Undang ini sedang dalam proses sosialisasi pada saat kami melakukan kerja lapangan Namun demikian dari diskusi kami dan berjejaring dengan

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi (lihat Kotak 3H tentang berjejaring) menunjukkan bahwa meskipun undang-undang harus diikuti tetapi mereka akan tetap mendukung pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat dengan cara mengeluarkan surat Analisis juga meliputi perjanjian internasional seperti yang mengatur tentang hak adat atas sumber daya

Desa dan pegawai pemerintah kabupaten menyambut baik analisis ini Parak dan Bungaiya kemudian mengembangkan peraturan baru melalui proses diskusi dan tata kelola mereka sendiri Tim mendiskusikan kesempatan yang ada dengan desa dan desa memasukkannya ke dalam peraturan desa yang menurut mereka berkaitan

Kami juga membantu Parak dengan meminjamkan peralatan GPS dan merekam koordinat batas-batas laut secara hukum adat (lihat Kotak 3F)

KOTAK 3J PROSES KAMI MENEMUKAN TENTANG TRADISI

Di Bungaiya dan Parak diskusi tentang berbagai permasalahan di pertemuan pertama berakhir pada pembuatan daftar jenis-jenis alat tangkap tradisional yang boleh mereka gunakan dan peraturan yang berlaku (sembilan di satu masyarakat 11 di masyarakat lainnya) Anggota masyarakat menyebutkan jenis-jenis alat tangkap dan anggota tim menuliskannya di kertas plano yang ditempel di dinding Fasilitator mengklarifikasi informasi untuk memastikan sudah ditulis dengan benar (lihat Gambar 15) Dalam pengamatan peserta kami mengumpulkan informasi lebih jauh tentang ini Satu keluarga menunjukkan pada kami dokumen dalam Bahasa Makassar kuno (lihat Kotak 2A) dan Bahasa Belanda yang memverifikasi hak milik dan peraturan adat untuk sero

GAMBAR 15 Jenis-jenis alat tangkap dan peraturan penggunaannya di Desa ParakFoto AY Abdurrahim

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 23

Seperti yang sudah dijelaskan di Kotak 3E pada saat kami melakukan kerja lapangan terjadi konflik antara salah satu desa sasaran kami dan nelayan dari desa tetangga Permasalahannya mdash dari sudut pandang desa sasaran kami mdash adalah tentang praktik menangkap ikan yang digunakan nelayan desa tetangga yang (a) menangkap ikan di perairan desa sasaran kami dengan menggunakan alat dan teknik menangkap ikan yang merusak dan dilarang menurut peraturan desa sasaran kami dan (b) menangkap ikan di daerah yang dianggap sebagai daerah yang dilindungi oleh desa sasaran kami atas dasar kesepakatan bersama Meskipun Selayar memiliki batas-batas menangkap ikan secara adat penangkapan ikan adalah akses yang terbuka Dengan demikian desa dapat menggunakan hak kontemporernya untuk membuat peraturan penangkapan ikan untuk daerah mereka Alat tangkap yang menjadi sumber perselisihan adalah senapan tombak dan lampu senter terang yang digunakan di malam hari sehingga dengan mudah menangkap gerombolan ikan yang sedang beristirahat Daerah penangkapan ikan yang dipersengketakan timbul karena masalah penamaan Kedua desa sepakat bahwa satu lajur di pesisir desa sasaran kami di pantai barat laut Selayar bukanlah daerah untuk menangkap ikan tetapi daerah tersebut hanya diberikan nama tanpa batas-batas yang jelas Sejak ada jalan baru yang dibangun untuk mencapai pantai nelayan dari desa tetangga berargumen bahwa nama tersebut hanya berlaku untuk daerah yang bisa dicapai lewat jalan lama sementara desa sasaran kami berargumen bahwa nama tersebut berlaku untuk daerah sepanjang pantai

Pada suatu malam di awal tahun 2017 penduduk desa sasaran kami menangkap beberapa nelayan dari desa tetangga yang menggunakan senapan tombak dan lampu di daerah terlarang kemudian ditangkap oleh penduduk dibawa ke kantor desa dan memanggil Kepala Desa Kepala Desa memanggil petugas kepolisian yang membawa nelayan ke kantor polisi dan menginterogasi mereka Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya kedua belah pihak memanggil koordinator perikanan Andi Penrang di hari berikutnya Andi Penrang menyarankan untuk membawa perselisihan ini ke camat untuk diputus Camat membuat keputusan yang memihak desa sasaran kami dan penerapan peraturan desa untuk Daerah Perlindungan Laut (DPL) yang konsisten dengan hukum adat Nelayan tersinggung dengan perlakuan yang mereka alami dan mengatakan bahwa mereka sudah ditahan paksa Beberapa minggu kemudian nelayan dari desa lain tersebut mengajukan banding ke tingkat pemerintahan yang lebih tinggi Bupati Bupati yang baru terpilih dan tidak paham tentang permasalahan perikanan meminta masukan dari pegawai dinas perikanan kabupaten Mereka memberi masukan atas dasar peraturan pemerintah terkait perikanan yaitu bahwa menombak ikan diizinkan Meskipun hanya berdasar pada situasi yang terjadi antara dua desa Bupati memutuskan untuk mengeluarkan peraturan yang berlaku untuk semua desa di Kabupaten Selayar

Pada saat itu kedua desa berada di situasi menang atau kalah Dengan menyerahkan kepada otoritas yang lebih tinggi untuk memutuskan pilihan mereka untuk mengendalikan hasil dengan cara negosiasi menjadi berkurang Di sisi lain di setiap tahap masing-masing pihak mendapat dukungan dari pemerintah Mereka tidak merasa perlu untuk

bernegosiasi pada saat itu dan permasalahannya tidak mudah dinegosiasikan karena berdasar pada keyakinan dan nilai yang berbeda Nelayan dari desa tetangga ini bukannya menerima dengan tenang kemudian justru memamerkan keberhasilan mereka mendapatkan hak dengan menangkap ikan di pantai yang seharusnya terlarang di hadapan pemukiman desa sasaran dan sengaja menunjukkan bagaimana mereka menangkap ikan dalam jumlah yang sangat banyak Hal ini semakin membakar bara konflik Penduduk desa sasaran dipaksa menyaksikan ikan yang sudah mereka jaga melalui praktik pelestarian kemudian ditangkap dan dibawa ke pantai Mereka hanya bisa menyaksikan dan mengambil foto

Pada titik ini petugas perikanan kabupaten mencari informasi dari tim kami Dalam proses untuk mempersiapkan analisis kami mengembangkan modul analisis konflik untuk alat bantu kami Modul ini berdasarkan pada kerangka pemetaan konflik yang dikembangkan oleh Jejaring Resolusi Konflik Australia (2008) Kami menambahkan dua aspek konteks dan kekuatan dari masing-masing pihak Kami mengkomunikasikan analisis kami berdasarkan alat bantu ini melalui presentasi PowerPoint dan berbicara dengan petugas perikanan kabupaten dan pihak lain dari jejaring pemerintah dan pihak berkepentingan lalu kemudian mengadakan pertemuan masyarakat di desa sasaran kami

Alat bantu pemetaan konflik ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan kekhawatiran dari setiap pemangku kepentingan yang terkait dengan permasalahan kemudian mencari kepentingan bersama dan hal-hal yang dapat dinegosiasikan Hal ini berhubungan dengan beberapa prinsip negosiasi (Fisher et al 2011) yang menyarankan untuk melihat konflik dengan cara pandang baru

1 Pertama para pihak harus saling menghormati sebagai sesama dan menempatkan konflik bukan orang-orangnya sebagai masalah yang perlu ditangani Mereka harus fokus untuk memelihara hubungan yang saling menghormati dan positif dan saling memperlakukan satu sama lain sebagai pemecah masalah bersama bukan saingan Pendekatan ini berasumsi konflik adalah suatu hal yang tidak nyaman bagi kedua belah (atau semua) pihak dan mereka ingin memecahkan masalah ini

2 Siapapun yang membuat analisis harus melihat di balik yang disampaikan para pihak sebagai keinginan dan menemukan apa sebenarnya kebutuhan mendasar mereka Sehingga akses ke daerah penangkapan ikan tertentu mungkin sebenarnya adalah tentang penghidupan yang memadai atau keadilan atau mewakili kebutuhan mendasar lain

3 Setelah mengidentifikasi kebutuhan mendasar di balik konflik tersebut para pihak harus berusaha mengidentifikasi pilihan-pilihan baru lsquountuk keuntungan bersamarsquo yang berusaha memenuhi kebutuhan mendasar dari semua pihak Hal ini memerlukan pemecahan masalah secara kreatif dan pembingkaian ulang dengan saling menghormati Hal ini dapat mengarah ke solusi baru yang kreatif Ingat bahwa tidak semua permasalahan dapat dinegosiasikan dengan cara ini Pertentangan nilai tidak semudah itu untuk diselesaikan

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir24

4 Jika tahap ini tidak berhasil menemukan solusi para pihak dapat setuju untuk mematuhi nasihat dari ahli atau bukti independen Mereka perlu menyepakati jenis bukti atau nasihat yang dapat diterima oleh kedua belah (atau semua) pihak Sebagai contoh mereka dapat sepakat mengizinkan penangkapan ikan dalam jumlah tertentu yang tetap bisa menjaga cadangan ikan di tingkat tertentu dan mencari pemantauan ilmiah dan nasihat ahli yang bisa membuktikan bahwa tingkat tersebut lestari Mereka bisa sepakat untuk menangkap ikan dengan cara-cara yang tidak merusak karang dan mencari nasihat ahli atau penelitian tentang metode apa yang bisa digunakan

5 Jika para pihak masih tidak bisa sepakat masing-masing pihak dapat menilai alternatif terbaik yang mereka miliki selain menegosiasikan kesepakatan yaitu seberapa buruk situasinya jika mereka harus terus hidup dengan perselisihan yang tidak terselesaikan Apakah lebih baik bagi mereka untuk terus berusaha bernegosiasi atau mundur dan tetap pada situasi sekarang Sering kali mereka harus memutuskan pertanyaan ini berdasarkan kebutuhan mendasar mereka misalnya mengamankan penghidupan mengamankan wilayah atau memelihara tradisi

Alat bantu pemetaan konflik terfokus pada kebutuhan mendasar dan mencari kesamaan mungkin akan menolong mencapai resolusi Hal ini diwakili dengan diagram lingkaran yang terdiri dari bagian-bagian dengan lingkaran pusat (lihat Gambar 16) Langkah-langkahnya adalah

1 Berikan judul permasalahan di bagian tengah diagram Hal ini harus jelas dengan sesedikit kata sebisa mungkin karena mengubah deskripsi permasalahan akan menggeser pemangku kepentingan yang relevan serta sebagian besar analisisnya

2 Identifikasi lsquopemangku kepentinganrsquo atau para pihak dari permasalahan ini Hal ini mencakup mereka yang secara langsung terlibat dalam konflik namun ada juga pihak-pihak lain seperti pembuat peraturan tetangga dan siapapun yang terkena dampak dari atau berada di posisi yang dapat mempengaruhi permasalahan tersebut Berikan nama bagi setiap pemangku kepentingan (lsquosiaparsquo) di satu bagian diagram Anda dapat membuat sebanyak atau sesedikit mungkin bagian sesuai kebutuhan

3 Bagi setiap pemangku kepentingan pertimbangkan konteks mereka (setiap pihak mungkin punya konteks yang berbeda) kekuatan kebutuhan mendasar dan yang meenjadi perhatian mereka Kebutuhan dan kekhawatiran bisa jadi mewakili hal yang sama atau berbeda

Perbandingan antara aspek-aspek ini dapat membantu mengidentifikasi peluang untuk menegosiasikan solusi baru dan mencari kemungkinan dimana semua pihak sama-sama menang

Cara terbaik untuk melakukan ini adalah dengan menggunakan selembar kertas besar seperti kertas plano Tergantung pada hubungan antar para pihak latihan ini dapat dilakukan secara partisipatif (jika difasilitasi dengan baik) atau oleh peneliti atau fasilitator atau oleh satu pihak yang merencanakan bagaimana mereka dapat mengadakan diskusi dengan pihak-pihak utama lainnya

Gambar 16 menunjukkan tahap pertama dari analisis Kami sudah memberikan judul untuk permasalahannya (konflik atas alat penangkap dan lokasi penangkapan ikan) dan para pihak yang berkonflik Mereka diidentifikasi disini sebagai lsquodesa sasaran kamirsquo nelayan dari desa tetangga (yang bersengketa langsung) non-nelayan dari desa tetangga (yang tidak serta-merta mendukung praktik warga nelayannya) masyarakat dan desa lain yang berdekatan kecamatan dinas perikanan kabupaten Bupati (walikota) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi (sekarang bertanggung jawab untuk perikanan di perairan dalam) serta polisi dan militer (yang berbagi tanggung jawab untuk pengawasan wilayah pesisir dan perairan dalam di Indonesia) Kami mengosongkan beberapa bagian jika ada pihak lain yang akan dipertimbangkan

Analisis indikatif lengkap dapat dilihat di Gambar 17 Harap diperhatikan bahwa analisis terperinci untuk dua bagian desa sasaran dan nelayan dari desa tetangga Analisis ini dibuat oleh peneliti berdasarkan semua data kami para pihak tidak berpartisipasi dalam pembuatan analisis ini

Ada beberapa poin yang terlihat jelas dari analisis ini

Konteksbull Desa sasaran kami beruntung karena memiliki garis

pantai timur dan barat mdash ini adalah aset besar mengingat arah muson (timur atau barat) membatasi penangkapan ikan hanya di pantai yang lebih tenang Kedua pantai dapat digunakan hanya selama dua bulan dalam setahun (periode transisi muson) Desa tetangga hanya memiliki garis pantai yang sangat pendek di sebelah barat jadi tidak mengejutkan jika nelayannya tergoda untuk pergi ke perairan lain Desa sasaran kami memiliki garis pantai yang panjang di sebelah barat dan dengan demikian memiliki beberapa pilihan daerah tangkapan meskipun desa ini juga memiliki jumlah penduduk yang lebih besar Desa lain juga memiliki garis pantai yang pendek

bull Desa sasaran kami lebih bergantung pada perikanan karena sebagian besar tanahnya berbatu-batu dan tidak subur Pemukiman berlokasi di sepanjang pantai tidak ada pemukiman yang berada di pedalaman Hanya sedikit kemungkinan untuk bercocok tanam dan beternak Desa sasaran kami tertarik untuk mendiversifikasi ekonominya tetapi hal ini memerlukan waktu dan sumber daya Desa tetangga tidak terlalu bergantung pada menangkap ikan sebagai penghidupan karena sebagian besar keluarga memiliki sumber daya lain seperti kelapa dan hewan ternak Beberapa pemukiman berada di pedalaman dan nelayan mengendarai sepeda motor ke pantai untuk menangkap ikan

bull Desa sasaran kami memiliki tradisi dan tata kelola perikanan yang kuat Desa tetangga tidak memiliki fokus yang kuat dalam tata kelola perikanan Nelayan dari desa lain mengaku mereka tidak memiliki pengetahuan tradisional tentang praktik penangkapan ikan sehingga mereka harus mengandalkan teknologi baru (yang tidak mereka percayai bersifat merusak) Para tetua dari desa lain menentang pendapat ini mereka berkata dahulu desa mereka memiliki pengetahuan tentang menangkap ikan tetapi ketika desanya dimekarkan pada tahun 1980-

Kont

eks

Konteks

KonteksKon

teks

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 25

an (oleh pemerintah atas alasan pelayanan yang lebih praktis) mereka yang pindah ke pemukiman lain di dekat pantai kehilangan kontak dengan mereka yang masih memiliki pengetahuan Jelas disini pengetahuan adat tidak diwariskan dengan baik dan tidak lagi dipraktikkan

bull Desa sasaran kami memiliki sistem pengawasan penangkapan ikan tetapi dengan kapasitas terbatas sehingga sulit untuk mendeteksi serbuan nelayan dari desa lain dan mengatasi pelanggar

bull Sepertinya ada perbedaan aspirasi ekonomi nelayan desa tetangga mencari penghasilan yang lebih besar dibandingkan dengan apa yang ditolerir oleh desa sasaran kami dengan alasan menjaga keberlanjutan perikanan mereka

bull Penduduk desa memiliki hubungan keluarga melalui pernikahan Ini adalah insentif yang kuat bagi kedua belah pihak untuk mengatasi konflik

Kekuatanbull Desa sasaran kami telah memelihara kearifan lokalnya

(pengetahuan dan praktik adat) dengan dukungan kuat dari pengurus desa Mereka memberikan prioritas tinggi untuk pelestarian laut dan bersedia berkoordinasi dan berkolaborasi dengan desa lain demi mencapai perikanan yang lestari untuk masa depan jangka panjang semua pihak

bull Nelayan dari desa lain inovatif dalam mengadopsi teknologi baru untuk penangkapan ikan

Kebutuhanbull Desa sasaran kami berharap dapat melindungi habitat

ikan melindungi perikanan mengamankan penghidupan dan menjaga tradisi

bull Nelayan dari desa lain juga ingin mengamankan penghidupan tetapi lebih tertarik pada peningkatan ekonomi (penghasilan yang lebih besar pangan yang lebih baik) Untuk mendapatkan hal ini mereka perlu akses ke wilayah perairan lain

GAMBAR 16 Alat bantu pemetaan konflik

Desa

sas

aran

Desa t

etang

ga

(nelay

an)

Desa tetangga

(bukan nelayan)

Desa tetangga lain

Camat

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Kabupaten

Bupati

Dinas Kelautan dan Perikanan - Provinsi

Polis

i dan

milit

er

Kekh

awat

iran

Kebu

tuha

n

Keku

atan

Kekhaw

atiran

Kebutu

han

Keku

atan

KekhawatiranKebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

KebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

KebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

KekhawatiranKebutuhanKekuatan

Kekh

awat

iran

Kebu

tuha

n

Keku

atan

Kekh

awati

ran

Kebu

tuhan

Kekuata

n

Konflik tentang alat tangkap dan lokasi penangkapan ikanPE

RMAS

ALAH

AN

Konteks

Konte

ks Konteks

KonteksKont

eks

Konteks

Konteks

Konteks

Kont

eks

Kon

teks

KonteksKonteks

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir26

Camat

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Kabupaten

Bupa

ti

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Provinsi

Polis

i dan

m

ilite

r

KEKU

ATAN

bull Ke

arifa

n lo

kal d

iduk

ung

oleh

pe

mer

inta

han

desa

bull Ke

ingi

nan

kuat

unt

uk m

elest

arika

n

bull Be

rsed

ia b

erko

ordi

nasi

dan

ber

kola

bora

si

deng

an d

esa

lain

KEBU

TUHA

N

bull Pe

rlind

unga

n ek

osis

tem

bull Ke

berla

njut

an p

engh

idup

an

bull M

emeli

hara

kea

rifan

loka

lKE

KHAW

ATIR

AN

bull Ke

hila

ngan

kon

trol p

enge

lola

anbull

Etis

dan

kea

dila

n

bull M

enja

ga h

ubun

gan

deng

an p

endu

duk

desa

teta

ngga

bull Te

kana

n un

tuk

men

gado

psi a

lat

pena

ngka

p ika

n ya

ng m

erus

ak

KEKU

ATAN

bull Ke

wen

anga

n un

tuk

pene

gaka

n hu

kum

KEBU

TUHA

Nbull

Men

jaga

ket

ertib

an u

mum

KEKH

AWAT

IRAN

bull M

enin

gkat

nya

konfl

ik s

osia

lbull

Men

ingk

atny

a pe

nang

kapa

n ik

an y

ang

mer

usak

bull Pe

nang

kapa

n ik

an il

egal

teru

s be

rlang

sung

KEKUATANbull Pemimpin dan pegawai yang berkomitmen

bull Hubungan lokal yang baik

KEBUTUHANbull Pengelolaan perikanan dan ekosistem pesisir

yang berkelanjutan

bull Perlindungan dan pemberdayaan masyarakat

pesisirbull Kerja sama dan dukungan dari desa dan

kecamatanKEKHAWATIRAN

bull Menangani perubahan kewenangan

bull Keterbatasan SDM kewenangan untuk

implementasi programKE

KUAT

ANbull Ja

batan

dan k

ewen

anga

n ter

tingg

i di k

abup

aten

bull Keter

tarika

n untu

k men

gemba

ngka

n keb

ijaka

n

berba

sis pe

neliti

an

KEBU

TUHAN

bull Stab

ilitas

sosia

l

bull Pend

apata

n dae

rah da

ri sek

tor pe

rikan

an

bull Men

gemba

ngka

n pari

wisata

dan p

erika

nan

KEKH

AWAT

IRAN

bull Kons

ekue

nsi d

ari pe

ngali

han k

ewen

anga

n untu

k

peng

elolaa

n peri

kana

n wila

yah p

esisi

r dan

laut

(UU

2320

14)

bull Kebe

rlanju

tan su

mber d

aya a

lam

KEKUATAN

bull Komitmen serius untuk menerapkan

pengelolaan perikanan wilayah pesisir dan laut

berbasis masyarakat

bull Memiliki kewenangan tertinggi di daerah untuk

pengelolaan perikanan wilayah pesisir dan laut

(UU 232014)

KEBUTUHAN

bull Transisi kewenangan untuk perikanan lokal bejalan

mulus

bull Dapat mengandalkan tingkat kabupaten

KEKHAWATIRAN

bull Keterbatasan anggaran SDM dan sarana

prasarana

bull Implementasi UU 232014

bull Koordinasi dengan pemerintah

pusat kabupatenkota

KEKUATAN

bull Berada dalam posisi yang bagus untuk

mem

fasilitasi penyelesaian konflik

KEBUTUHAN

bull Menjaga ketertiban um

um

bull Mendukung kepem

impinan desa untuk m

engatasi

masalahkonflik

bull Berkoordinasi dengan kepolisian dan militer

KEKHAWATIRAN

bull Terjadinya konflik sosial

bull Kewenangan terbatas untuk m

engelola sumber

daya

KONTE

KS

Bupa

ti baru

yang

visio

ner

dan b

erkom

itmen

untuk

memba

ngun

Sela

yar y

ang

berba

sis la

ut

Memilik

i kek

uasa

an da

n

wewen

ang y

ang k

uat d

i ting

kat

kabu

paten

KONTEKS

KKP Nasional sangat aktif

Dekat dengan LSM yang

peduli dengan lingkungan dan

masyarakat

KONTEKS

Mendukung perencanaan

pembangunan untuk masyarakat

desa (dari bawah ke atas)

Berkontribusi kepada pengelolaan

sumber daya pesisir

KONTEKS

Coordinate and comm

unicate

between district governm

ent

and village governments

KONT

EKS

Berp

artis

ipas

i dal

am

pene

gaka

n pe

ratu

ran

di ti

ngka

t ka

bupa

ten

dan

desa

Desa

mem

erlu

kan

polis

i dan

m

iliter

unt

uk m

enja

lank

an

peng

awas

an y

ang

kons

iste

n da

n te

rus-

men

erus

ser

ta

men

egak

kan

huku

m

GAMBAR 17 Analisis lengkap alat bantu pemetaan konflik

PERM

ASAL

AHAN

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 27

Polis

i dan

m

ilite

r

Desa

sas

aran

Desa tetangga

(nelayan)

Desa tetangga (bukan nelayan)

Desa tetangga lain

KEKU

ATAN

bull Ke

arifa

n lo

kal d

iduk

ung

oleh

pe

mer

inta

han

desa

bull Ke

ingi

nan

kuat

unt

uk m

elest

arika

n

bull Be

rsed

ia b

erko

ordi

nasi

dan

ber

kola

bora

si

deng

an d

esa

lain

KEBU

TUHA

N

bull Pe

rlind

unga

n ek

osis

tem

bull Ke

berla

njut

an p

engh

idup

an

bull M

emeli

hara

kea

rifan

loka

lKE

KHAW

ATIR

AN

bull Ke

hila

ngan

kon

trol p

enge

lola

anbull

Etis

dan

kea

dila

n

bull M

enja

ga h

ubun

gan

deng

an p

endu

duk

desa

teta

ngga

bull Te

kana

n un

tuk

men

gado

psi a

lat

pena

ngka

p ika

n ya

ng m

erus

ak

KEKUATAN

bull Inovatif (mengadopsi alat tangkap alternatif)

KEBUTUHAN

bull Akses ke perairan desa lain

KEKHAWATIRAN

bull Pengetahuan tentang praktik perika

nan lestari

yang terbatas

bull Perlindungan hukum

bull Menjaga hubungan dengan penduduk desa lain

KEKUATAN

bull Komitmen kuat dari pemerintahan desa

bull Hasrat untuk bekerja sama

KEBUTUHAN

bull Perlindungan habitat pesisir dan laut

bull Mengamankan penghidupan

KEKHAWATIRAN

bull Meningkatnya penangkapan ikan yang merusak

(dengan senapan tombak dan senter) terutama dari

lsquoDesa Tetanggarsquo

KEKU

ATAN

bull Ke

wen

anga

n un

tuk

pene

gaka

n hu

kum

KEBU

TUHA

Nbull

Men

jaga

ket

ertib

an u

mum

KEKH

AWAT

IRAN

bull M

enin

gkat

nya

konfl

ik s

osia

lbull

Men

ingk

atny

a pe

nang

kapa

n ik

an y

ang

mer

usak

bull Pe

nang

kapa

n ik

an il

egal

teru

s be

rlang

sung

KEKUATAN

bull Berada dalam posisi yang bagus untuk

mem

fasilitasi penyelesaian konflik

KEBUTUHAN

bull Menjaga ketertiban um

um

bull Mendukung kepem

impinan desa untuk m

engatasi

masalahkonflik

bull Berkoordinasi dengan kepolisian dan militer

KEKHAWATIRAN

bull Terjadinya konflik sosial

bull Kewenangan terbatas untuk m

engelola sumber

daya

KEKUATANbull Hubungan erat dengan desa lain

KEBUTUHANbull Keberlanjutan penghidupanbull Ketahanan panganKEKHAWATIRANbull Ketersediaan ikan

bull Menjaga hubungan dengan desa lainbull Keterbatasan sumber daya tanah

KONT

EKS

Pem

erin

taha

n de

sa y

ang

kuat

Kear

ifan

tradi

si lo

kal y

ang

kuat

Garis

pan

tai t

imur

dan

bar

at

yang

pan

jang

Dive

rsifi

kasi

eko

nom

i us

aha

mikr

oSi

stem

pen

gaw

asan

laut

deng

an k

apas

itas

terb

atas

KONTEKS

Garis pantai pendek hanya di

pantai barat

Memiliki hasrat yang kuat

untuk mengeksploitasi sumber

daya

Pernah menjadi pusat

penangkapan ikan yang

merusak

KONTEKSHubungan yang erat antara nelayan dan bukan nelayan di masyarakat

Kebanyakan petani dengan tanah terbatas Nelayan menyediakan akses atas ikan melalui tradisi berbagi

penjualan dan barter dengan produk pertanian

Hubungan dengan masyarakat desa sasaran karena perkawinan

KONTEKS

Ikatan kekeluargaan yang kuat

dan jejaring sosial

Hanya memiliki pantai timur

Tempat menangkap ikan bagi

nelayan tradisional terbatas

karena laut dalam

Akses ke pantai sulit hanya

ada beberapa jalan kecil

KONT

EKS

Berp

artis

ipas

i dal

am

pene

gaka

n pe

ratu

ran

di ti

ngka

t ka

bupa

ten

dan

desa

Desa

mem

erlu

kan

polis

i dan

m

iliter

unt

uk m

enja

lank

an

peng

awas

an y

ang

kons

iste

n da

n te

rus-

men

erus

ser

ta

men

egak

kan

huku

m

Konflik tentang alat tangkap dan lokasi penangkapan ikan

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir28

Kekhawatiranbull Desa sasaran kami memiliki banyak kekhawatiran

Termasuk hilangnya kontrol atas pengelolaan perikanan mereka yang sudah berhasil selama ini dan risiko konflik serta solusi potensialnya yang mungkin mengesampingkan pengelolaan mereka (pengamatan peserta yang kami lakukan menunjukkan hal ini terjadi dengan beberapa anggota desa sasaran kami meminta agar juga diperbolehkan menggunakan senapan tombak dan lampu setelah keputusan Bupati mengizinkan desa lain menggunakannya) Desa ini mengkhawatirkan tentang etis dan keadilan serta tentang perikanan lestari dan kehancuran habitat ikan (terutama karang)

bull Nelayan dari desa tetangga mengkhawatirkan mereka tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan menangkap ikan menurut peraturan desa sasaran kami Mereka juga mempertimbangkan wilayah laut mereka yang terlalu kecil untuk bisa mendapatkan penghasilan yang cukup dari tangkapan Mereka juga menekankan bahwa peraturan baru yang dkeluarkan oleh Bupati memperbolehkan mereka menggunakan alat tangkap dan peraturan tersebut lebih kuat dari surat kesepakatan yang ditandatangani camat Mereka juga khawatir tentang perlindungan hukum untuk kegiatan mereka (yang dimiliki saat ini)

bull Kedua desa ingin memelihara hubungan baik yang terjalin dengan adanya perkawinan antar warga desa

Poin yang menarik dari analisis ini adalah jumlah orang yang bertentangan Ukuran pihak yang berkonflik tidak setara desa sasaran kami bersatu menentang masuknya nelayan dari desa tetangga yang dianggap ilegal menurut hukum adat dan peraturan desa Sementara dari desa tetangga hanya nelayan yang berada di garis depan pada konflik ini Pengurus desa menyadari adanya permasalahan ini dan kepala desa berusaha melindungi kepentingan nelayan mereka dengan berpendapat bahwa alat tangkap yang mereka gunakan diperbolehkan menurut peraturan pemerintah Pendapat di dalam desa tetangga sendiri terbelah mdash atau ada penduduk yang tidak peduli tentang praktik menangkap ikan karena mengandalkan sumber daya lain

Pihak lain juga ingin melihat konflik ini diselesaikan karena akan berdampak pada mereka Karena konflik ini melibatkan dua desa penyelesaian konflik berada di bawah tanggung jawab camat dengan dibantu oleh Kapolsek dan Danramil Bupati dan dinas kabupaten terbawa ke dalam konflik karena eskalasi konflik untuk mengambil keputusan Dinas perikanan kabupaten berada dalam posisi sulit karena mereka ingin mendorong perikanan lestari dan bekerja sama dengan desa tetapi konflik ini membuat mereka harus mengambil keputusan berdasarkan isi peraturan yang bertentangan dengan tujuan keberlanjutan Polisi dan militer menegakkan kepatuhan pada hukum yang berlaku suatu permasalahan yang disengketakan dalam hal ini Mereka terselamatkan jika konflik dapat dihindari Desa-desa lain di pulau mengamati terutama desa yang memiliki hubungan erat dengan protagonis

Mereka juga ingin melindungi perikanan mereka dan juga mengalami daerah mereka diterobos oleh kelompok nelayan yang sama

Cornelius dan Faire (2006) menyarankan untuk mengenali awal terjadinya konflik sedini mungkin dan menanganinya sebelum meningkat dan para pihak semakin berakar di posisinya seperti yang terjadi di contoh Selayar ini Di sisi lain spesialis resolusi konflik menyadari bahwa terkadang konflik perlu lsquomatangrsquo terlebih dahulu untuk ada resolusi Sering kali para pihak ingin menghabiskan semua pilihan yang ada sebelum bersedia berbicara

Apa yang terjadi berikutnyaSetelah adanya keputusan dari Bupati desa sasaran tidak dapat mengajukan banding Mereka kemudian mencari apa yang mungkin dapat mereka lakukan Mereka mendiagnosis bahwa mereka kalah karena adanya kelemahan dalam peraturan tertulis yang diakui dan ditegakkan oleh pejabat yang berwenang Sehingga mereka memilih untuk menggunakan analisis kebijakan di atas untuk mencari jalan yang bisa mengkonsolidasikan dan mendokumentasikan hukum adat dan peraturan desa kontemporer yang diakui sepenuhnya oleh pemerintah

Desa sasaran menghadapi keputusan internal yang sulit dan tantangan dalam menjaga persatuan yang selama ini berhasil dikelolanya terkait dengan penangkapan ikan tradisional lestari Tiga nelayan dari desa sasaran kami minta agar diperbolehkan menangkap ikan dengan menggunakan senapan tombak karena penduduk desa tetangga diperbolehkan (kenapa mereka tidak boleh melakukan hal yang sama) Desa menolak Tetapi dua nelayan dari desa sasaran kami yang menikah dengan perempuan dari desa tetangga dan lebih banyak tinggal di pemukiman istrinya berkeras untuk mendapat pengecualian karena mereka tidak memiliki alat tangkap lain dan keterampilan yang diperlukan untuk menangkap ikan Jadi kedua nelayan tersebut diperbolehkan menggunakan senapan tombak Hal ini menyebabkan ketegangan internal

Sementara itu desa-desa tetangga lain yang juga mengalami wilayahnya diterobos oleh nelayan yang terlibat dalam konflik ini memutuskan untuk bersatu untuk melindungi perikanan mereka Dengan adanya kesadaran yang lebih baik mereka mulai mengubah penggunaan sumber dayanya agar tidak terlalu bergantung pada perikanan Misalnya di masa lalu jika mereka memerlukan ikan dalam jumlah besar untuk upacara (seperti perkawinan) mereka akan menggunakan bom agar bisa menangkap sebanyak mungkin ikan Setelah mereka menyadari kerusakan yang diakibatkan terhadap cadangan dan habitat ikan beberapa tahun yang lalu mereka mulai menyembelih hewan ternak untuk upacara Setelah melindungi perikanan mereka sendiri mereka tidak senang ada pihak lain yang masuk dan mengambil keuntungan dari pantangan dan perlindungan yang sudah mereka lakukan

Konflik ini belum terselesaikan tetapi telah melahirkan sejumlah inisiatif lain terutama analisis kebijakan desa Situasi saat ini mengkhawatirkan baik bagi keberlanjutan perikanan maupun bagi ketetapan desa sasaran untuk melindungi habitat ikan dan mengelola dampak penangkapan ikan Pilihan yang belum dicoba tetapi mungkin melibatkan kedua kepala desa untuk berdialog pada waktunya dan pihak netral yang bekerja dengan pengurus desa lain agar lebih aktif dalam mengelola sumber daya pesisir Semua desa di kecamatan dapat bertemu dan berdiskusi tentang strategi pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 29

Karena kewenangan perikanan sekarang berada di pemerintah provinsi yang berpusat di Makassar di Sulawesi (beberapa jam ditempuh dengan perahu dan mahal untuk dijangkau lewat udara) pemerintah kabupaten tidak memiliki kewenangan yang jelas untuk menyatukan kelompok-kelompok dari berbagai desa untuk duduk bersama mendiskusikan pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif dan mendorong tercapainya kesepakatan tentang praktik menangkap ikan Disini letak dilemanya pemerintah kabupaten memiliki kewenangan langsung atas pengelolaan desa secara umum tetapi tidak atas pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Sementara itu program COREMAP yang banyak mendanai kerja-kerja pembangunan masyarakat di dalam pengelolaan wilayah pesisir telah menghentikan kegiatan terkait pembangunan sumber daya manusia dan kegiatan LSM yang ada terlalu kecil untuk menengahi solusi yang berskala luas

Menggabungkan pengetahuan lokal dan ilmiahKetika masyarakat berkolaborasi dengan pemerintah untuk pengelolaan wilayah pesisir atau jika mereka berharap untuk saling terlibat sangat mungkin untuk turut membahas bentuk pengetahuan lain dalam diskusi Penting untuk tidak berasumsi bahwa satu bentuk pengetahuan adalah lsquobenarrsquo dan yang satu lagi lsquosalahrsquo tetapi justru harus mencoba mempelajari keduanya

Komponen alat bantu ini mengikuti argumen dari Brown (2010) bahwa kita harus mengakui dan mencoba mengintegrasikan berbagai bentuk pengetahuan terutama jika para pemangku kepentingan bekerja bersama Jenis pengetahuan yang dikenali oleh Brown adalah

bull individual (dimiliki oleh orang tertentu dan tidak serta-merta dimiliki oleh anggota masyarakat yang lain)

bull masyarakat (misalnya pengetahuan adat dan lokal)

bull spesialisasi (misalnya pengetahuan ilmiah)

bull organisasi (misalnya pengetahuan tentang kebijakan dan prosedur)

bull bentuk pengetahuan holistik (integratif)

Masing-masing menggunakan bukti yang berbeda untuk jenis permasalahan yang berbeda Secara keseluruhan semua pengetahuan ini dapat memperkaya pemecahan masalah

Penting bagi para pihak yang berkolaborasi untuk saling menghormati pengetahuan yang dimiliki satu sama lain dan mencoba dengan sungguh-sungguh untuk belajar dan memahami perspektif pihak lain Dengan membawa prinsip ini di dalam alat bantu ini kami menekankan pentingnya pengetahuan tradisional (seperti yang terlihat dalam alat bantu ini tentang mengidentifikasi pengetahuan dan praktik pengelolaan tradisional) Pengetahuan tradisional melintasi beberapa bentuk ilmu pengetahuan yang diidentifikasi oleh Brown Termasuk pengetahuan masyarakat dan spesialisasi (misalnya pengetahuan adat tentang perilaku ikan) Di beberapa masyarakat pengetahuan ini bersifat holistik seperti pengetahuan ekologis tradisional yang sangat mengintegrasikan ekologi manusia dan di beberapa situasi aspek spiritual Di dalam pengelolaan wilayah pesisir pengetahuan adat Pengetahuan lokal dan pengetahuan ilmiah dapat relevan dan idealnya harus digabungkan dengan pengetahuan tentang kebijakan mdash atau digunakan sebagai bukti untuk dibuatnya kebijakan baru

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIbull Bertujuan menggabungkan bentuk pengetahuan yang berbeda

terutama dari para pihak yang berkolaborasi untuk memecahkan masalah secara bersama-sama

bull Mengerjakan tugas-tugas yang sebenarnya

bull Buatlah ini menjadi proses pembelajaran

Untuk mengembangkan komponen alat bantu ini melalui inisiatif praktis yang memberikan pembelajaran untuk semua tim kami dan masyarakat Bungaiya bergabung dengan Dr Nils Krueck dari Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk menggali bagaimana menggabungkan pengetahuan ilmiah dengan pengetahuan lokal untuk tujuan perencanaan Bagi Tim Perencanaan Tata Ruang Laut inisiatif ini memberikan mereka kesempatan untuk mengembangkan alat pemodelan yang diadopsi untuk skala lokal melalui kolaborasi dengan pengguna prospektif Bungaiya memiliki empat daerah perlindungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat (DPL) Dua daerah sudah diakui penuh secara formal dan dua lagi sedang menunggu persetujuan dari pemerintah kabupaten selama beberapa bulan ini Masyarakat ingin mencanangkan setidak-tidaknya satu daerah perlindungan lagi terutama bertujuan agar setiap pemukiman di dalam daerah administratif desa memiliki satu DPL di sekitarnya

Bungaiya tertarik untuk mengetahui apakah DPL mereka yang berdasarkan pada pengetahuan lokal dan pertimbangan strategis mereka dalam mengelola perikanan sudah berada di lokasi yang baik dan ukurannya memadai Perwakilan Bungaiya meyakini kegiatan ini akan memberikan masukan dan pilihan baru serta menawarkan pengakuan dari pemerintah yang lebih luas jika pengetahuan ilmiah menyetujui penilaian mereka Hal ini juga akan membantu mereka dalam perencanaan jangka panjang menuju pembentukan perlindungan laut selanjutnya

Kegiatan gabungan ini menunjukkan bahwa dari pada hanya bergantung pada alat pendukung perencanaan DPL dan mengambil keputusan dari lsquoatas ke bawahrsquo pemerintah dapat menyusun alat perancang DPL yang dapat diterapkan secara kolaboratif dengan masyarakat

bull untuk mengidentifikasi daerah dengan nilai ekologis danatau penghidupan tinggi agar dilindungi

bull untuk memastikan daerah-daerah yang disarankan untuk dilindungi mendapat dukungan dari masyarakat (Hal ini penting karena nelayan memilih apakah mereka mau mematuhi daerah perlindungan atau tidak dan pemerintah membutuhkan biaya tinggi untuk pengawasan dan sering kali tidak mencakup luas wilayah yang memadai Beberapa masyarakat memiliki sistem pengawasan mereka sendiri dan akan lebih termotivasi untuk melindungi daerah-daerah yang menjadi prioritas mereka)

bull agar upaya masyarakat dan pemerintah lebih tepat sasaran

bull sebagai alat pembelajaran untuk pemerintah dan masyarakat

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir30

KOTAK 3L PROSES KAMI

Mengetahui ketertarikan Bungaiya dan juga Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk berhubungan dengan pengguna potensial tim kami bertanya kepada warga desa Bungaiya apakah mereka tertarik bekerja bersama dengan ahli ekologi laut Dr Nils Krueck Mereka tertarik

Anggota tim peneliti memberitahukan Nils tentang ketertarikan masyarakat Sebelum pergi ke Selayar Nils mempersiapkan sejumlah peta dasar dan model wilayah pesisir Bungaiya yang menurutnya akan dirasa bermanfaat oleh masyarakat

Nils mengunjungi Selayar pada bulan Juli 2017 Kedua tim bertemu dengan masyarakat (lihat Gambar 18) agar Nils dapat menjelaskan kemungkinan yang ada dan masyarakat menyampaikan pada Nils tentang situasi lokal mereka dan permasalahan perikanan Masyarakat mendiskusikan sasaran termasuk melindungi terumbu karang meningkatkan populasi ikan meningkatkan tangkapan ikan membangun wisata menyelam dan snorkel dan melindungi spesies tertentu Nils mencari klarifikasi dan informasi lebih jauh tentang spesies yang paling penting kegiatan menangkap ikan dan habitat lokal Dari diskusi ini tim gabungan mengembangkan skenario rancangan DPL untuk dieksplorasi

Di hari-hari berikutnya Nils menjalankan model optimalisasi rancangan DPL dan melaporkan hasilnya ke masyarakat secara rutin untuk didiskusikan dan diperbaiki lebih lanjut Masyarakat membentuk tim penyelam termasuk Nils penyelam mereka yang sudah berpengalaman dan satu anggota tim lokal kamu Tim ini menyelam menelusuri daerah yang diteliti agar dapat memvalidasi asumsi rancangan DPL

Anggota tim yang lain mendukung tim penyelam dari perahu milik anggota masyarakat dan merekam hasil pengamatan tim penyelam

Penilaian ilmiah secara lengkap mendukung dua DPL yang lebih besar dari apa yang sudah dicanangkan oleh masyarakat di dua dari empat lokasi DPL Dua lokasi DPL lainnya telah dicanangkan oleh masyarakat untuk tujuan strategis (mengelola penerobosan dari desa lain) tetapi tidak diprioritaskan menurut hasil penilaian ilmiah untuk mencapai pelestarian keanekaragaman hayati atau manfaat bagi perikanan Sebaliknya model yang ada mengidentifikasi peluang DPL baru di salah satu daerah yang belum dipertimbangkan oleh masyarakat mengingat jaraknya dari pemukiman yang ada dan rendahnya tingkat ketertarikan untuk menangkap ikan di lokasi tersebut

Lokasi ini berada di utara dan diprediksi berpotensi memberikan manfaat untuk konservasi dan perikanan di daerah selatan melalui perpindahan karang dan ikan muda oleh arus laut Akan tetapi agar DPL ini bisa merealisasikan potensinya masyarakat perlu menemukan cara untuk pemantauan dan penegakan perlindungan mengingat lokasinya berada di daerah yang sepi penduduk

bull penerapan alat optimalisasi DPL kuantitatif dalam skala lokal mungkin dilakukan dan menguntungkan

bull Masyarakat ini dan kemungkinan masyarakat lain tertarik untuk belajar pendekatan rancangan DPL secara ilmiah

bull Ahli ekologi dan masyarakat menerapkan kriteria rancangan DPL yang berbeda dan berpotensi bertentangan Hal ini layak diakui dan bisa memancing diskusi yang bermanfaat

GAMBAR 18 Gabungan tim CCRES dan perwakilan desa mengembangkan scenario rancangan DPL untuk eksplorasi di Desa BungaiyaFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 31

4 FAKTOR YANG MENDUKUNG DAN TANTANGAN CONTOH DARI SELAYAR

Keberhasilan pengelolaan wilayah pesisir seperti halnya pengelolaan lingkungan yang lain mendapatkan manfaat dari serangkaian faktor pendukung Kami tidak bermaksud merangkum seluruh faktor-faktor latar belakang tersebut dalam alat bantu ini tetapi kami berharap dapat berbagi tentang beberapa faktor-faktor tersebut sebagai contoh dan untuk mengakui bahwa setiap diagnosis partisipatif selalu terjadi dalam dinamika berbagai faktor pendukung yang turut mempengaruhi pembentukan masalah yang dipilih untuk didiagnosis dan kapasitas untuk menanganinya

Di Selayar kami mengamati faktor-faktor penentu keberhasilan berikut yang membantu pengelolaan wilayah pesisir Tabel 1 terdiri dari daftar faktor-faktor ini dan catatan tentang beberapa tantangan terkait Kita tidak dapat berasumsi faktor penentu keberhasilan ini akan selalu ada Faktor pendukung bisa saja dihambat

Kami mendorong pengguna alat bantu ini untuk menemukan faktor-faktor penentu keberhasilan ini ketika mengadakan diagnosis partisipatif

GAMBAR 20 Proses kolaboratif sedang berlangsung Foto H Ross

GAMBAR 19 Kegiatan FishCollab menarik banyak peserta yang antusiasFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir32

TABEL 1 Faktor-faktor keberhasilan dalam penerapan di Selayar dan tantangan terkait

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Pengetahuan dan praktik adat

Komitmen terhadap pengetahuan dan praktik adat di banyak masyarakat

bull Meliputi berbagai teknologi menangkap ikan yang cerdas Sangat konsisten dengan komitmen keberlanjutan dan dapat menawarkan dimensi moral untuk perlindungan laut (lihat dokumen Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka)

bull Desa-desa yang berkomitmen terhadap bentuk pengelolaan berbasis hukum adat dapat (dan sudah) menunjukkan kepemimpinan yang baik dalam praktik menangkap ikan yang berkelanjutan

Pengetahuan adat dan komitmen untuk meneruskan praktik adat yang tidak merata di dalam dan di antara desa

bull Dapat terjadi dan sudah terjadi konflik antar individu dan desa antara yang mempertahankan pengelolaan secara adat dan yang berusaha menggunakan teknologi yang lebih efisien (dan sering kali lebih merusak)

Warisan Warisan dari proyek COREMAP (I sampai III) Selayar merupakan peserta lama di dalam COREMAP Kerja lapangan kami meneruskan warisan berikut

bull Pengetahuan baru (COREMAP I)

bull Perubahan besar pada program COREMAP termasuk penghentian kegiatan yang difokuskan pada pembangunan di semua lokasi termasuk Selayar digantikan oleh program COREMAP III dengan program yang lebih kecil terpusat dan terfokus pada penelitian

Kesadaran Kesadaran yang meluas di tingkat desa dan kabupaten dalam hal kelautan dan proses sosial terkait Hal ini meliputi fokus pada pengelolaan berbasis masyarakat dan bukan pengelolaan dari atas (top-down) dan juga selaras dengan perubahan di dalam kebijakan lingkungan hidup Indonesia selama 20 tahun terakhir (COREMAP II dan III)

bull Membuat pengetahuan ilmiah relevan untuk skala lokal dan dapat diterapkan di lapangan (misalnya oleh desa)

bull Memperluas kesadaran tentang permasalahan perlindungan laut ke desa-desa yang tidak memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam COREMAP

bull Menjaga kesadaran tetap aktif setelah beberapa saat

Lembaga lokal bull Infrastruktur tata kelola masyarakat misalnya sistem DPL yang dicanangkan masyarakat sebagai fokus proses pembelajaran di dalam pengelolaan berbasis masyarakat komite desa untuk konservasi laut fasilitator masyarakat yang berdaya dan pelembagaan ketika beberapa pemerintahan desa menggunakan anggaran desanya untuk perlindungan sumber daya laut

bull Hubungan baik antar desa yang berpartisipasi di dalam COREMAP (terutama COREMAP III) dan pemerintah kabupaten Koordinator kabupaten berada di posisi untuk memfasilitasi hal ini

bull Pemerintah kabupaten berkomitmen terhadap pengelolaan berbasis masyarakat Pegawai dinas perikanan kabupaten dan bidang pembangunan lain secara aktif mencoba untuk mendorong dan mendukung hal ini dengan alokasi staf dan keuangan (Hal ini sekarang sedang disesuaikan karena adanya transfer kewenangan perikanan ke pemerintah provinsi sementara pemerintah kabupaten meneruskan tanggung jawabnya atas desa dan penghidupan)

bull Menjaga komitmen pemerintah provinsi dan kabupaten terhadap proses berbasis masyarakat mengingat hilangnya posisi fungsi yang tadinya didukung oleh COREMAP dan dengan pergantian pegawai

bull Memelihara dan memperkaya infrastruktur tata kelola masyarakat di bawah transfer tanggung jawab perikanan ke tingkat provinsi perubahan dan potensi pengurangan staf perubahan budaya di tingkat pemerintahan manapun

bull Tantangan pemeliharaan menurut faktor-faktor yang disebutkan di atas

COREMAP III lebih dikenal sebagai COREMAP-CTI singkatan dari Coral Triangle Initiative

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 33

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Jejaring bull Pegawai kabupaten dengan tanggung jawab yang berbeda memiliki jejaring yang baik berkomunikasi dengan baik dan memiliki tujuan yang sama Mereka juga berjejaring dengan LSM dan agen-agen perubahan masyarakat sipil Selayar yang berskala kecil dan pemerintah kabupaten membantu komunikasi dan kolaborasi ini

bull LSM kecil tetapi berdedikasi tinggi

bull Peran orang-orang tertentu dalam hubungan ini risiko gangguan karena perpindahan pegawai setelah berakhirnya COREMAP III di kawasan Indonesia

bull Tantangan untuk bertahan hidup dan kapasitas yang umum dialami semua LSM

Kepemilikan terhadap permasalahan wilayah pesisir

Rasa kepemilikan yang tinggi terhadap permasalahan kelautan (di desa dan kabupaten)

bull Pentingnya peran komite desa untuk konservasi laut dan terutama pimpinan mereka di dalam hal ini

bull Memelihara budaya ini di bawah perubahan peraturan (pergeseran tanggung jawab pengelolaan laut perairan dalam ke pemerintah provinsi) dan pergantian pegawai seiring dengan berjalannya waktu

bull Di desa hal ini mungkin berhubungan dengan siklus pemilihan karena kepala desa yang baru akan berusaha membedakan diri dari pendahulunya dengan cara meninggalkan fokus kelautan

bull Kehilangan anggota komite desa untuk perlindungan laut akan mengurangi sumber pengaruh sosial terhadap pimpinan desa dan penduduk desa secara umum

Inisiatif Para lsquochampionrsquo di desa dan kabupaten (baik yang bekerja untuk pemerintah kabupaten atau dalam kapasitas lain) Orang-orang ini memiliki motivasi dan komitmen melampaui peran resmi mereka telah menentukan strategi mereka sendiri untuk mendorong perubahan perilaku dan juga ada yang berkolaborasi

bull Karena sebagian besar individu ini memulai secara mandiri (beberapa melakukan pembinaan) ada beberapa tantangan yang dikaitkan dengan bagaimana memelihara pengaruh mereka Risiko kehilangan orang-orang ini di tingkat desa cukup kecil berbeda dengan di tingkat kabupaten (lihat penjelasan tentang perubahan budaya organisasi dan pergantian pegawai di atas)

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir34

5 SARAN UNTUK PENGUKURANAlat bantu ini pada utamanya didasarkan pada penilaian kualitatif menuju kolaborasi dan pengelolaan yang adaptif Proyek ini tidak dirancang untuk memilih bagian-bagian yang bagus untuk dijadikan indikator atau mendukung pengelolaan meskipun pemilihan ini memainkan peran logis dalam prosedur diagnosa dan merupakan langkah rasional berikutnya

Penting bagi diagnosis partisipatif agar fokus pada permasalahan dan kepentingan yang ada dan tidak hanya sekedar didorong oleh data awal karena hanya sedikit permasalahan yang dapat langsung diukur sehingga fokus pada angka saja akan mengganggu pemilihan permasalahan Ketika tersedia bukti seperti pengukuran penurunan habitat dan tangkapan ikan menjadi berharga selama semua pihak mempercayai data tersebut dan sepakat tentang relevansinya Bukti tidak tertulis atau berdasarkan persepsi seperti pengamatan dalam jangka waktu lama tentang berkurangnya ketersediaan ikan serta lsquoalat ukurrsquo informal mdash seperti seberapa jauh perahu harus melaut sebelum mencapai daerah tangkapan yang memadai mdash mungkin lebih meyakinkan bagi masyarakat Selain itu kenyataan yang dihadapi oleh sebagian besar kawasan berkembang di dunia adalah hanya sedikit data yang tersedia apa lagi data jangka panjang atau data dalam skala kecil yang dapat mendukung pembuatan keputusan di tingkat lokal

Ketika kami mengembangkan cara pengukuran kami sarankan agar hal ini dilakukan secara partisipatif Para pihak harus memutuskan bersama apa yang paling penting untuk diukur agar dapat membantu diagnosis perencanaan dan pengelolaan adaptif mereka Kemudian menjawab indikator atau pengukuran langsung apa yang sesuai untuk melihat kondisi awal dan kemajuannya serta bagaimana mendapatkan informasi tersebut

Sering kali indikator kualitatif sudah cukup untuk memandu diagnosis partisipatif Salah satu pendekatan yang paling mudah adalah dengan menggunakan lsquopapan instrumenrsquo dengan kode warna Pengguna dapat mengidentifikasi indikator utama untuk setiap tulang dari diagram tulang ikan dan melampirkan skala peringkat sederhana seperti skala berdasarkan warna Contoh untuk papan instrumen ini dapat dilihat di Tabel 2

Cara yang sama dapat digunakan pengguna untuk mengidentifikasi faktor-faktor penentu keberhasilan dan tantangan untuk situasi mereka sendiri lalu menilainya secara kualitatif dengan menggunakan skala papan instrumen

Contoh yang sangat baik dalam berkolaborasi adalah merencanakan pertemuan secara berkala untuk mengisi papan instrumen ini bersama-sama (Izurieta 2007) Para pihak bahkan dapat mengisinya secara terpisah di dalam kelompok-kelompok kecil lalu berkumpul lagi untuk membandingkan hasil mereka mdash apakah mereka sepakat atau tidak untuk setiap indikator Yang terpenting apa yang perlu mereka tingkatkan (Ini adalah alasan sebenarnya untuk berdiskusi)

Akan tetapi papan instrumen dapat terlihat pasif kecuali jika ada versi yang dapat dibandingkan seiring dengan berjalannya waktu (Apakah kita melakukan sesuatu dengan lebih baik dibandingkan penilaian sebelumnya) Untuk permasalahan yang secara jelas perlu dikembangkan oleh para pihak pendekatan yang lebih baik mungkin dapat dilakukan dengan menggunakan judul atau kata-kata yang mencerminkan tahapan perkembangan Misalnya jejaring yang relevan biasanya akan berkembang Sehingga akan lebih masuk akal jika skalanya diberikan judul lsquobelum dimulairsquo kemudian lsquotahap awalrsquo lsquoperkembanganrsquo lalu lsquoberkembang penuhrsquo

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 35

TABEL 2 Contoh papan instrumen dengan kode warna

SANG

AT T

ERBA

TAS

TERB

ATAS

OK GOOD

EXCE

LLEN

T

PENJ

ELAS

AN

Fokus dan bermitra Kejelasan fokus

Bekerja dengan baik sebagai mitra

Mengembangkan jejaring Orang-orang yang relevan terlibat

Pengetahuan tradisional dan praktik pengelolaan

Keberadaan pengetahuan

Praktik pengelolaan secara adat digunakan

Kombinasi pengetahuan lokal dan ilmiah

Pengetahuan lokal dan ilmiah dipertimbangkan

Identifikasi proyek terkait dan warisan mereka

Kontak terjalin dengan personil proyek sebelumnya dokumen dipelajari

Warisan 1 dilanjutkan

Warisan 2 dilanjutkan

Warisan 3 dilanjutkan

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion dan strategi mereka

Ada champion

Champion mendapat dukungan

Analisis kebijakan multitingkat

Kebijakan dinilai

Kebijakan dan pengaturan kelembagaan selaras di semua tingkat pemerintahan dan dengan masyarakat

Analisis konflik Jangkauan konflik

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir36

6 REFERENSIAndrew NL Bene C Hall SJ Allison EH Heck S amp Ratner BD 2007 lsquoDiagnosis and management of small-scale fisheries in developing countriesrsquo Fish and Fisheries vol 8 hal 227ndash240

Bene C Kodio A Lemoalle J Mills D Morand P Ovie S Sinaba F amp Tafida A 2009 Participatory diagnosis and adaptive management of small-scale fisheries in the Niger River Basin CGIAR Challenge Program on Water and Food Project report (proyek no 72)

Brown VA 2010 lsquoCollective inquiry and its wicked problemsrsquo in Brown VA Harris JA and Russell JY eds Tackling wicked problems through the interdisciplinary imagination Earthscan London hal 4ndash83

Cinner JE McClanahan TR MacNeil MA Graham NAJ Dawd TM Mukminin A Feary DA Ando L Rabearisoa AL Wamukota A Jiddawik A Campbell SJ Baird AH Januchowski-Hartley FA Hamed S Laharil R Morovel T amp Kuangel J 2012 lsquoComanagement of coral reef social-ecological systemsrsquo Proceedings of the National Academy of Sciences vol 109 14 hal 5219ndash5222

Conflict Resolution Network 2008 Conflict Resolution Trainers Manual mdash 12 skills Conflict Resolution Network wwwcrnhqorg (keterampilan 8 memetakan konflik)

Cornelius H amp Faire S 2006 Everyone can win how to resolve conflict Edisi ke-2 Simon dan Schuster NSW

Eriksson H Adhuri DS Adrianto L Andrew N L Apriliani T Daw T Evans L Garces L Kamanyi E Mwaipopo R Purnomo AH Sulu RJ amp Beare DJ 2016 lsquoAn ecosystem approach to small-scale fisheries through participatory diagnosis in four tropical countriesrsquo Global Environmental Change vol 36 hal 56ndash66

Fisher R Ury WL amp Patton B 2011 Getting to yes negotiating agreement without giving in Penguin

Izurieta AV 2007 Evaluation framework for collaborative management of protected areas a crosscultural case study in Queensland Australia PhD thesis The University of Queensland

Mills D Beacuteneacute C Ovie S Tafida A Sinaba F Kodio A Russell A Andrew N Morand P amp Lemoalle J 2011 lsquoVulnerability in African small-scale fishing communitiesrsquo Journal of International Development vol 23 hal 308ndash313

Proyek Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) adalah proyek dukungan teknis regional yang ditujukan untuk membuka sumber-sumber pendapatan baru yang berkelanjutan bagi masyarakat pesisir di wilayah timur Asia Timur-Pasifik CCRES akan mengembangkan produk-produk pengetahuanmdashyang dapat digunakan sebagai masukan terhadap rancangan dari proyek rencana dan kebijakan di tingkat global regional dan nasionalmdashserta model teknis dan alat perencanaan yang membantu persiapan rencana pengelolaan sumber daya pesisir berbasis masyarakat

BERKOMUNIKASI DENGAN KAMI

CAPTURING CORAL REEF AND RELATED ECOSYSTEM SERVICES (CCRES)

CCRESnet

ccresnet

Hubungi Liz Izquierdo Manajer Proyek Kantor Kemitraan Penelitan The University of Queensland St Lucia QLD 4072 Australia T +61 7 3443 3144 E lizquierdouqeduauKunjungi wwwccresnet

copy Copyright University of Queensland

Mari bergabung komunitas kami

  • 1Pendahuluan tentang alat bantu FishCollab
    • 11Siapa yang dapat menggunakan alat bantu ini
    • 12Keterampilan apa yang diperlukan untuk menggunakannya
    • 13Bagaimana pembuatannya
    • 14Apa yang ada di dalam alat bantu ini
    • 15Profil para champion Selayar untuk perlindungan wilayah pesisir
    • 16Mengadaptasi alat bantu
      • 2Latar belakang mengapa kita memerlukan alat bantu ini
        • 21Kolaborasi dalam mengelola sumber daya alam
        • 22Alasan menerapkan alat bantu
          • 3Prosedur diagnosis partisipatif diagram lsquotulang ikanrsquo
            • 31Bagaimana menerapkan setiap komponen FishCollab
            • 32Mengenalkan diagram tulang ikan
            • 33Kepala ikan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif
            • 34Ekor ikan Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir (perikanan) yang adaptif
            • 35Tulang belakang Pertemuan diagnosis partisipatif pengamatan peserta kegiatan
            • 36Diagram tulang ikan komponen yang menyusun diagnosis partisipatif
              • 4Faktor yang mendukung dan tantangan contoh dari Selayar
              • 5Saran untuk pengukuran
              • 6Referensi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir2

KOTAK 1A PROFIL SELAYAR

Kepulauan Selayar adalah kepulauan di Sulawesi bagian Selatan Indonesia Timur (lihat Gambar 1) Berlokasi di lintang selatan 5042rsquo mdash 7035rsquo dan bujur timur 120015rsquo mdash 122030rsquo dipisahkan dari pulau Sulawesi oleh Selat Makassar Kepulauan ini memiliki luas wilayah 1050369 km2 termasuk 135703 km2 daratan dan 914666 km2 lautan Jumlah penduduk adalah 130199 jiwa (data 2015 BPS Kapupaten Kepulauan Selayar 2016)

Kepulauan ini beriklim tropis khatulistiwa basah musim hujan berlangsung selama empat bulan (angin muson barat JanuarindashApril curah hujan mencapai 200 mm per bulan) dan lima bulan musim kemarau (angin muson timur AgustusndashNovember curah hujan lt 100 mm) musim panca roba terjadi di bulan Desember dan MeindashJuli Penangkapan ikan dibatasi oleh arah angin muson tergantung pada garis pantai mana yang ombaknya paling tenang pada suatu musim menyebabkan penghidupan alternatif atau akses menuju tempat penangkapan ikan alternatif di setiap musim menjadi penting bagi masyarakat pesisir

Sebagian besar penduduk Selayar tinggal di sepanjang garis pantai dan bergantung pada terumbu karang dan perikanan dekat pantai untuk pangan dan pendapatan Sebagian besar adalah nelayan kecil kapal ikan didominasi oleh kapal kecil tanpa mesin atau dengan mesin kecil Nelayan sebagian besar menggunakan kail dan tali pancing yang lain menggunakan perlengkapan umum seperti jaring angkat jaring insang dan rumpon (KKP 2017) Tingkat konsumsi ikan tahunan meningkat seiring dengan penambahan jumlah penduduk Terumbu karang dan sumber daya pesisir lainnya berkontribusi terhadap pertumbuhan pariwisata (ADB 2014)

GAMBAR 2 Nelayan Selayar dengan alat tangkap tradisional yang disebut lsquosogororsquo dalam bahasa lokalFoto A Y Abdurrahim

Kondisi sumber daya pesisir Selayar termasuk terumbu karangnya sudah mengalami kehancuran drastis sejak diperkenalkannya metode penangkapan ikan yang merusak Peledakan (bom) ikan diperkenalkan ke nelayan lokal oleh nelayan dari daerah lain di Sulawesi Selatan pada tahun 1980-an Penangkapan ikan dengan menggunakan sianida diperkenalkan oleh bisnis perikanan dari Hong Kong pada akhir tahun 1990-an Produktifitas jangka pendek dari penangkapan ikan menggunakan bom dan sianida serta lemahnya penegakan hukum mengakibatkan praktik penangkapan ikan yang merusak semakin meluas

Kabupaten ini merupakan rumah bagi 375 spesies ikan pelagis demersal dan ikan hias serta 4 spesies penyu (DKP Kabupaten Selayar 2011) Keanekaragaman hayati ini mengindikasikan fungsi ekologis dari ekosistem terumbu karang sebagai habitat bagi sebagian besar biota laut dangkal

Pulau utama Selayar memiliki 65 desa Desa adalah unit administratif terkecil di dalam sistem pemerintahan Indonesia Desa tidak hanya terdiri dari satu pemukiman banyak desa yang terdiri dari beberapa pemukiman atau kampung Setiap desa dipimpin oleh Kepala Desa yang dipilih oleh semua penduduk yang sudah dewasa Desa memiliki anggarannya sendiri dan berhak membuat peraturan sendiri

Banyak desa di pulau utama Selayar berpartisipasi dalam program penelitian dan pembangunan COREMAP (lihat Kotak 3D) Atas dorongan dari COREMAP 52 desa menentukan Daerah Perlindungan Laut atau DPL mereka dengan total seluas 6089 ha Luas ini mewakili proporsi yang substansial dari daerah perlindungan laut kabupaten mdash sekitar dua-pertiga dari daerah yang dilindungi di luar Taman Laut Nasional Taka Bonerate Beberapa desa juga memiliki komite masyarakat untuk pengelolaan sumber daya pesisir yang disebut sebagai Lembaga Pengelola Sumber Daya Pesisir Setelah memiliki tata kelola ini yang juga dibentuk di bawah COREMAP telah menarik perhatian masyarakat tentang perlindungan wilayah pesisir dan memberikan kejelasan fokus bagi mereka yang berkomitmen terhadap isu ini Pada beberapa kasus kepemimpinan komite pelestarian wilayah pesisir memiliki kedekatan dengan para kepala desa baik melalui kolaborasi atau karena ketua komite diangkat menjadi kepala desa

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 3

Kami mengembangkan alat bantu ini secara progresif melalui proses praktis dengan mengujicobakan prosedur diagnosis partisipatif di masyarakat sasaran melalui penyelenggaraan penelitian partisipatif dikombinasikan dengan pengamatan peserta dalam pembuatan perubahan yang dinamis Banyak aspek dari alat bantu ini seperti analisis kebijakan dan komponen penyelesaian konflik yang lahir dari permasalahan yang terungkap dalam proses partisipatif Komponen dan isi alat bantu yang potensial diidentifikasi dan diuji melalui proses partisipatif di Selayar dengan menggunakan pendekatan yang membumi untuk pengembangan alat bantu

14 Apa yang ada di dalam alat bantu iniDokumen ini menyediakan seperangkat landasan untuk menerapkan alat bantu Prinsip-prinsip ini menjelaskan gagasan utama yang mempengaruhi rancangan alat bantu Diperoleh dari penelitian dan daftar pustaka praktisi serta pengalaman penulis

Alat bantu ini terdiri dari empat bagian

1 Latar belakangBagian ini menjelaskan manfaat berkolaborasi dalam mengelola sumber daya alam serta memberikan penjelasan bagi alat bantu ini

2 Prosedur diagnosis partisipatif diagram lsquotulang ikanrsquo Prosedur diagnosis partisipatif dirancang untuk dapat digunakan di dalam pengelolaan yang adaptif mendukung pengelola sumber daya pesisir di desa atau pemerintahan danatau LSM agar bekerja bersama dalam mengidentifikasi isu dan prioritas penting dan bekerja sama untuk mencari jalan keluarnya Bagian ini memberikan masukan untuk menerapkan setiap komponen dan bagaimana tim pengembang menerapkan setiap komponen selama penelitian di Selayar

3 Faktor pendukung dan tantangan contoh dari SelayarBagian ini menjabarkan beberapa faktor penentu keberhasilan untuk mendukung tata kelola wilayah pesisir yang adaptif yang ditemukan selama proses pengembangan alat bantu di Selayar

4 Saran untuk pengukuran Bagian ini menyarankan ukuran yang dapat digunakan untuk mendukung diagnosis partisipatif

15 Profil para champion Selayar untuk perlindungan wilayah pesisir

Kami juga menghasilkan buklet terpisah yang berjudul Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka Buklet ini terdiri dari sejumlah profil dari lsquochampionrsquo perorangan yang beroperasi di tingkat desa dan pulau buklet ini juga menyoroti bagaimana orang biasa juga dapat menjadi champion untuk permasalahan tertentu Buklet ini juga menjabarkan strategi yang digunakan untuk memobilisasi perubahan di masyarakat atau pemerintah dan LSM Contoh mereka memiliki cara-cara yang inovatif untuk menghimbau orang lain agar berhenti menangkap ikan dengan cara merusak Profil-profil ini dimaksudkan untuk menginspirasi pembaca agar siapapun dapat menjadi lsquochampionrsquo untuk suatu gerakan dan memberikan gagasan

16 Mengadaptasi alat bantuPengguna dipersilahkan menggunakan bagian-bagian yang berbeda dari alat bantu ini secara terpisah karena masing-masing komponen yang berbeda dari alat bantu ini dapat bermanfaat di dalam situasi yang berbeda dan tidak semuanya sesuai untuk kasus-kasus tertentu Pengguna yang berpengalaman mungkin dapat menggabungkan bagian-bagian dari alat bantu ini dengan praktik yang sudah mereka lakukan Lebih baik menyesuaikan penggunaan alat bantu ini dengan situasi yang ada dan kepentingan dari pihak-pihak yang berkolaborasi daripada memaksakan penggunaan alat bantu ini secara menyeluruh

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir4

2 LATAR BELAKANG MENGAPA KITA MEMERLUKAN ALAT BANTU INI

Alat bantu diagnosis partisipatif ini bertujuan untuk membantu pemerintah masyarakat dan LSM untuk mengembangkan atau memperkuat pengelolaan sumber daya pesisir mereka terutama perikanan dan ekosistem laut Masalah ini berhubungan erat dengan penghidupan dan adat penduduk setempat dengan demikian kerja sama dan koordinasi masyarakatpemerintah menjadi sangat penting LSM atau organisasi kemasyarakatan dapat memainkan peran penting dalam kolaborasi atau menyediakan dukungan kepada pihak-pihak lain

21 Kolaborasi dalam mengelola sumber daya alamMeskipun ada asumsi bahwa pemerintah maupun masyarakat dapat mengelola lingkungan mereka secara sendiri-sendiri kenyataannya adalah mereka berbagi pengaruh dan tanggung jawab Karena sistem sosial-ekologis mdash sistem interaksi manusia dan lingkungan mdash merupakan hal yang kompleks dan multitingkat hal ini jarang berada dalam kendali satu insan saja Pemerintah dapat membuat kebijakan tetapi mereka bergantung pada masyarakat untuk mematuhi peraturan Masyarakat dapat melakukan banyak hal untuk mengelola lingkungan mereka terkadang menurut pengetahuan tradisional dan hukum adat tetapi masalah dapat timbul jika hukum yang berlaku bertentangan dengan peraturan pengelolaan secara adat Di sisi lain mereka juga bisa mendapatkan manfaat ketika ada pengakuan pemerintah dukungan pelaksanaan kegiatan dan pendanaan

Kenyataannya peraturan perundang-undangan dan program pemerintah tidak dapat begitu saja memaksa masyarakat untuk mengikuti tujuan mereka dan masyarakat yang tidak bersedia akan cenderung untuk menghambay upaya-upaya ini mdash terutama jika mereka tidak melihat manfaat dari upaya pelestarian Pemerintah jarang memiliki sumber daya yang cukup untuk mengelola programnya secara utuh Sementara itu terdapat banyak anggota masyarakat yang memiliki cara adat untuk mengelola sumber daya laut mereka serta bersedia untuk terus melakukannya tetapi mungkin tidak diakui pemerintah Meskipun pemerintah menghargai kontribusi mereka akan tetap ada ketidakcocokan seperti peraturan masyarakat dan peraturan pemerintah yang tidak selaras Semua ini menjadi lebih rumit karena biasanya pemerintah memiliki lebih dari satu tingkat (misalnya pusat provinsi dan kabupaten) tanggung jawab dapat dibagi dan bahkan diduplikasi antara tingkatan ini dan ketidakcocokan atau ketidakjelasan tentang tanggung jawab dapat terjadi Sementara itu ada keragaman dalam masyarakat Terlepas dari seberapa kuatpun tata kelolanya masyarakat tetap cenderung terdiri dari berbagai kelompok dan setiap orang memiliki dengan prioritasnya masing-masing Kami percaya lsquopengaruh sosialrsquo perorangan di dalam masyarakat mereka adalah suatu hal yang sering dikesampingkan ketika memikirkan pengelolaan berbasis masyarakat

Sebagai contoh hubungan antara masyarakat dan pemerintah di setiap tingkat di Indonesia saat ini menjadi rumit karena adanya pergeseran tanggung jawab pengelolaan perairan pesisir dari pemerintah kabupatenkota ke pemerintah provinsi menurut Undang-Undang No 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Karena pergeseran ini masih berjalan pemerintah provinsi masih harus membangun kapasitas dan SDM yang dibutuhkan untuk bekerja dengan masyarakat sementara mereka berada cukup jauh dari masyarakat yang kerja samanya diperlukan untuk pengelolaan perikanan dan habitat yang efektif Meskipun pemerintah kabupaten telah kehilangan tanggung jawab untuk pengelolaan perairan pesisir namun desa-desa tetap melapor ke pemerintah kabupaten menurut hierarki sistem pemerintahan Indonesia dan pemerintah kabupaten tetap bertanggung jawab atas berbagai aspek bantuan dan administrasi masyarakat serta pembangunan daerah Hal ini berarti meski pemerintah provinsi yang sekarang bertanggung jawab untuk perikanan pesisir dan perlindungan laut tetapi pemerintah kabupatenlah yang masih terus berinteraksi lansgung dengan orang-orang yang menangkap ikan dan tak jarang pula turut mengatur pengelolaan berbasis masyarakat

Banyak hal yang sudah dilakukan untuk memperkuat pengelolaan sumber daya alam berbasis masyarakat dan di beberapa tempat di dunia telah menerapkan sistem lsquopengelolaan kolaboratifrsquo (atau lsquopengelolaan bersamarsquo) atas sumber daya tertentu oleh masyarakat dan pemerintah Sebagai contoh asosiasi nelayan mungkin berkolaborasi dengan kantor pemerintah yang mengatur perikanan yang melindungi sumber daya dan membuat peraturan penggunaan Namun demikian di beberapa tempat lain pengelolaan berbasis masyarakat tidak dikenal atau tidak dihubungkan dengan tanggung jawab hukum pemerintah dalam pengelolaan Masyarakat dan pemerintah mungkin memiliki hubungan yang saling menghormati dan banyak bentuk kerja sama meskipun tidak diatur secara formal diterapkan untuk mengelola suatu daerah atau sumber daya secara bersama Ini adalah situasi di Selayar

Secara internasional sudah ada peningkatan pengakuan atas hukum adat dan pengetahuan tradisional Organisasi seperti International Union for the Conservation of Nature (IUCN) mendorong negara-negara untuk mengakui dan mengakomodir hak-hak masyarakat adat serta memberikan bantuan kebijakan dan praktis untuk masyarakat yang terlibat dalam prakarsa pelestarian dan penghidupan tradisional Di dalam sistem hukum Indonesia terutama pada masa reformasi sejak 1998 hak pengetahuan dan praktik tradisional sudah diakui dan dilindungi Akan tetapi dalam praktiknya pengakuan ini jarang diimplementasikan dengan benar

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 5

KOTAK 2A UMUM DI SELAYAR PERAIRAN DAN PERIKANAN PANTAI

GAMBAR 3 Beberapa keluarga di pantai barat laut Selayar memiliki hak untuk memasang perangkap ikan tradisional (sero) yang diatur tertulis di dalam catatan kunoFoto AY Abdurrahim

Di Selayar kami melihat dua bentuk aturan masyarakat yang lazim dan dapat diakses oleh umum tentang perairan dekat pantai dan perikanan Menurut hukum adat masyarakat pesisir memiliki hak milik bersama atas daerah perairan yang berada di sisi pantai mereka (dengan perbatasan yang diakui bersama setidak-tidaknya di masa lalu) Mereka memiliki peraturan adat tentang jenis alat tangkap yang boleh digunakan dan dimana setiap jenis alat tersebut dapat digunakan Misalnya menurut satu hukum adat yang sudah sangat tua yang tersimpan di dalam catatan kuno beraksara Makassar (lihat Gambar 3) dan kemudian dengan Bahasa Belanda beberapa keluarga di pantai barat laut Selayar berhak memasang sero (perangkap ikan yang cukup rumit mdash lihat Kotak 3I) Peraturan adat menyatakan tidak boleh ada alat tangkap lain yang boleh dipasang 60 meter dari satu sero

Tidak semua masyarakat masih mempertahankan hukum adat dengan

tegas Konflik dapat terjadi antara mereka yang percaya bahwa mereka berhak menangkap ikan dimana saja dengan cara apa saja dan masyarakat yang berusaha untuk menegakkan hukum adat untuk membatasi praktik menangkap ikan di perairan dekat mereka agar menggunakan metode yang lestari danatau membuat peraturan desa kontemporer untuk mengatur penggunaan sumber daya pesisir

Solusi bersama dan berbasis masyarakat

Solusi bersama dan berbasis masyarakat dipilih untuk mengelola sumber daya bersama Seperti yang tercermin dari istilah ini pengelolaan berbasis masyarakat dipimpin oleh masyarakat biasanya oleh satu masyarakat tunggal meskipun ada pengakuan dari sistem nasional dan internasional seperti Daerah Konservasi Adat dan Masyarakat IUCN Pengelolaan bersama dibagi antara masyarakat dan pemerintah terkadang melibatkan pengguna sumber daya lain Strukturnya sebisa mungkin melibatkan pembagian yang setara atau cenderung memberikan kendali yang lebih besar kepada pemerintah atau masyarakat Keduanya biasanya bersifat hubungan jangka panjang

Beberapa berada di bawah kesepakatan resmi sementara ada juga yang tidak Pengelolaan perikanan bersama merupakan hal yang umum dilakukan di seluruh dunia Misalnya Cinner et al (2012) meneliti 42 kasus terkait dengan terumbu karang di Kenya Tanzania Papua Nugini Indonesia dan Madagaskar Sistem ini dapat berkembang sebagai contoh seiring waktu masyarakat dapat memiliki pengaruh dan tanggung jawab yang lebih besar dalam pengaturan pengelolaan bersama

Kolaborasi adalah konsep yang luas dan lebih luwes daripada solusi bersama dan berbasis masyarakat meskipun pengelolaan bersama adalah satu bentuk kolaborasi Hal ini mengacu pada kerja sama di antara sejumlah pemangku kepentingan untuk segala jenis masalah yang tidak berada di bawah pengaruh satu pihak saja

Hak dan pengelolaan berbasis hak erat hubungannya dengan pengelolaan bersama berbasis masyarakat terutama untuk perikanan Bidang ini terfokus pada penciptaan atau pengakuan atas hak yang mengizinkan masyarakat atau organisasi untuk menggunakan sumber daya alam dengan cara tertentu di tempat tertentu Dalam konteks Indonesia pengelolaan berbasis hak lebih sering dianggap sebagai pengalihan hak pengelolaan dari pemerintah ke masyarakat atau ke organisasi nelayan tertentu Ketika kearifan tradisional tetap terjaga pemerintah Indonesia harus mengakui dan melindungi praktik ini dengan dukungan hukum Selama lebih dari satu dekade terakhir banyak LSM berusaha untuk merevitalisasi praktik pengelolaan tradisional ini dengan ilmu modern dan dukungan pihak luar

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir6

Pengelolaan sumber daya pesisir merupakan hal yang rumit karena perikanan dan sumber daya laut lainnya merupakan lsquomilik bersamarsquo yang berarti terbuka untuk semua anggota masyarakat Sistem bersama berlaku untuk sumber daya yang tidak mudah dimiliki sebagai hak milik pribadi atau milik negara Milik bersama dapat berupa akses terbuka penuh (misalnya udara untuk bernafas tidak ditentukan berdasarkan peraturan tentang akses) atau masyarakat dapat mengenakan ketentuan akses terbatas melalui peraturan yang mengatur akses dan penggunaan berkelanjutan

22 Alasan menerapkan alat bantu

Melihat pengelolaan wilayah pesisir sebagai bentuk kolaborasi antara masyarakat dan tingkatan pemerintah yang berbedaMasalah pengelolaan laut dan wilayah pesisir tidak dapat diatasi oleh masyarakat atau pemerintah saja Masing-masing memiliki tanggung jawab dan kemampuan yang berbeda-beda Prioritas untuk kerja sama ini meliputi

bull Bekerja bersama dengan saling menghormati untuk memecahkan permasalahan dan berbagi rancangan (atau bekerja sama dalam) sistem pengelolaan

bull Menyelaraskan kebijakan dan peraturan kerja sama sangat sulit dilakukan jika ada kontradiksi peraturan yang diikuti oleh setiap pihak Meskipun sulit dan mengingat keterbatasan organisasi dan budaya membuat cara kerja yang saling melengkapi menjadi ideal

Mendorong pengaturan kelembagaan yang efektif di masyarakat dan pemerintahAgar berjalan efektif pengaturan kelembagaan harus memiliki kepemilikan dan kepercayaan yang tinggi Penduduk harus mendukung secara aktif dan ingin melihatnya berfungsi

Pengaturan kelembagaan yang kuat dapat mencegah konflik dengan menawarkan kejelasan struktur dan proses untuk mengelola permasalahan yang jika terjadi sebaliknya dapat menciptakan konflik

bull Idealnya hal ini harus meliputi pengaturan untuk menghubungkan masyarakat dan berbagai tingkatan pemerintah (contoh masyarakat kabupatenkota provinsi pusat) dan antar masyarakat Pengaturan seperti ini dapat meliputi lsquopengelolaan bersamarsquo (berbagi pengelolaan sumber daya alam antara masyarakat dan pemerintah) dan pengelolaan berbasis masyarakat yang didukung dan didorong oleh pemerintah Hal ini mungkin tidak terlalu formal dan bergantung pada komunikasi yang baik daripada kesepakatan (kondisi Indonesia saat ini) Pengaturan juga diperlukan untuk kerja sama antar masyarakat

Mengakui lsquopembingkaianrsquo yang berbedaPermasalahan dapat ditangani dengan sangat berbeda oleh pihak yang berbeda tergantung pada apa yang mereka pikirkan tentang permasalahan tersebut dan lsquobatasanrsquo apa saja yang mereka letakkan di sekitar permasalahan tersebut Misalnya permasalahan yang menjadi inti perhatian Proyek CCRES dapat dilihat sepenuhnya sebagai permasalahan kelautan atau melibatkan sistem penghidupan yang

menggunakan sumber daya di darat dan laut serta akses dan dengan demikian melibatkan seperangkat tanggung jawab dan tata kelola yang berbeda Selalu ada berbagai cara untuk melihat suatu masalah dan biasanya tidak ada solusi tunggal

Cara yang paling bijaksana adalah belajar dan mengenali bagaimana pihak lain lsquomembingkairsquo suatu isu dan menjadikan hal itu sebagai bagian dari dialog Menentang suatu pembingkaian biasanya akan kontra-produktif sebagai contoh departemen pemerintah mungkin terbatas hanya bekerja di bidang perikanan sementara masyarakat memiliki pandangan holistik tentang perikanan dan lingkungan laut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kawasan darat-laut yang menawarkan beragam penghidupan Akan tetapi ketika menegosiasikan kesepakatan kerja sama seperti pengelolaan bersama penting untuk menyepakati pembingkaian kesepakatan tersebut (contoh tata ruang permasalahan dan pertanggungjawaban bersama yang tercakup)

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIBerbicara dengan bahasa mereka belajar dan mengenali bagaimana pihak lain lsquomembingkairsquo suatu permasalahan dan jadikan itu sebagai bagian dari dialog

Hormati dan gunakan beragam bentuk pengetahuan ilmiah dan tradisionalPenduduk lokal ilmuwan dan pemerintah pembuat dan pengelola kebijakan memiliki bentuk pengetahuan yang berbeda-beda dengan dasar yang sangat berbeda (misalnya budaya pelatihan ilmiah) Pengetahuan dapat bersifat holistik atau sangat terspesialisasi terbuka untuk semua atau hanya terbuka bagi mereka yang memenuhi syarat Bentuk pengetahuan yang berbeda tidak selalu bisa dipadukan tetapi penting untuk memahami dan menghormati bentuk pengetahuan yang dimiliki orang lain Penting untuk mengenali tanggung jawab dan kontribusi yang berbeda Sudut pandang yang berbeda menawarkan opsi pengelolaan yang berbeda dan potensi untuk pembelajaran bersama Selain itu penting untuk menghormati dan menghargai nilai-nilai yang berbeda Daripada menekankan pada pertentangan nilai yang biasanya berakar mendalam cobalah untuk belajar dari nilai satu sama lain mengakomodasinya dan melihat peluang yang mungkin dapat ditawarkan

Belajar untuk beradaptasi dengan sistem sosial-ekologisJenis situasi yang bermaksud dibantu melalui alat bantu inimdash sistem sosial-ekologis mdash merupakan sistem yang kompleks yang dapat mengejutkan Perubahan di salah satu bagian sistem seperti disahkannya Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah No 232014 di Indonesia dapat mengakibatkan perlunya dilakukan pengaturan ulang atas tanggung jawab dan strategi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 7

Membangun kemandirian di dalam masyarakat dan pemerintahHubungan yang produktif antara masyarakat dan pemerintah memerlukan keberlanjutan jangka panjang Meskipun proyek-proyek bantuan dan penelitian dapat memberikan stimulus dan masukan yang berharga dan menjembatani para pihak untuk mulai bekerja sama penting untuk menghindari timbulnya ketergantungan pada donor setelah berakhirnya intervensi proyek Proyek bantuan dan penelitian harus secara aktif membangun kemandirian di dalam masyarakat dan pemerintah yang bekerja dengan mereka perencanaan sejak awal dan memastikan kesiapan mereka setelah proyek berakhir Hal ini memerlukan rasa kepemilikan yang kuat dari masyarakat yang berpartisipasi penyelarasan yang baik dengan prioritas lokal membangun kemampuan lokal serta masyarakat dan pemerintah memiliki sumber daya sendiri untuk melanjutkan

bull Hal ini berarti proyek bantuan dan penelitian melihat diri mereka sebagai fasilitator perubahan menggunakan dukungan ahli dan masukan finansial yang selektif Meskipun organisasi pemberi bantuan sering dikenal sebagai lsquodonorrsquo tetapi dukungan finansial hanyalah salah satu bagian dari intervensi

bull Hal ini juga berarti masyarakat dan pemerintah melihat untuk jangka panjang bagaimana mereka dapat melanjutkan perubahan yang diharapkan tanpa bergantung dan mendapat dukungan keuangan jangka panjang dari pihak luar

Tetap positif dan membangun kekuatan masyarakatLebih masuk akal jika kita bekerja berdasarkan kekuatan masyarakat kelebihan mereka (dan aset mereka seperti sumber daya alam kepemimpinan yang baik) daripada berusaha memperbaiki kelemahan mereka Dengan fokus yang positif pada apa yang dimiliki setiap masyarakat daripada pada kekurangannya akan lebih memotivasi dan memberikan kesempatan pada setiap masyarakat untuk berkembang sesuai dengan jalannya masing-masing Berusaha memperbaiki kekurangan saja tidak akan memajukan masyarakat

GAMBAR 4 Penduduk desa memetakan karakteristik wilayah pesisir di Parak SelayarFoto AY Abdurrahim

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir8

3 PROSEDUR DIAGNOSIS PARTISIPATIF DIAGRAM lsquoTULANG IKANrsquo

31 Bagaimana menerapkan setiap komponen FishCollabFishCollab adalah alat bantu diagnosis secara partisipatif yang dirancang untuk digunakan pada tahap awal untuk memperjelas permasalahan menuju tercapainya kolaborasi jangka panjang antara masyarakat pemerintah dan pemangku kepentingan lain demi meningkatkan tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir Seperti yang sudah disampaikan pada bab pendahuluan alat bantu ini dapat digunakan baik di masyarakat atau untuk pelibatan pemangku kepentingan

Tujuan dari diagnosis partisipatif adalah agar para pihak yang berkolaborasi dapat bekerja bersama untuk menyelidiki sifat dari masalah dan peluang yang ada terkait dengan kepentingan mereka Permasalahannya kemudian bisa jadi lsquoterbingkai ulangrsquo selama proses yaitu ketika permasalahan dipahami secara berbeda atau ketika prioritas baru mengemuka

Istilah lsquodiagnosis partisipatifrsquo berasal dari penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh tim pembangunan dengan menggunakan berbagai bentuk penilaian daerah pedesaan secara partisipatif Cara ini telah digunakan di dalam konteks pertanian kedokteran hewan dan epidemiologi Gagasan ini telah dikembangkan lebih lanjut di dalam perikanan skala kecil dengan menggunakan kerangka kerja yang dikembangkan oleh Andrew et al (2007) kemudian penelitian terkait perikanan air tawar di Niger (Bene et al 2009) Nigeria dan Mali (Mills et al 2011) dan di Indonesia Kepulauan Solomon Tanzania dan Filipina (Eriksson et al 2016)

Inovasi kami adalah menggabungkan prosedur asli yang terfokus pada diskusi dengan masyarakat dengan metode ilmu sosial berupa pengamatan peserta agar mendapatkan informasi yang lebih kaya disamping mendukung verifikasi diagnosis Kami memusatkan perhatian pada tantangan dalam mengelola sumber daya pesisir kaitannya dengan tata hubungan antara masyarakatndashpemerintah dan tidak hanya fokus sepenuhnya pada masyarakat Kami juga menambahkan komponen yang tidak ada dalam versi diagnosis partisipatif sebelumnya

32 Mengenalkan diagram tulang ikanKami mengilustrasikan bagian-bagian utama dari alat bantu ini dalam bentuk diagram tulang ikan (Gambar 5)

33 Kepala ikan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptifKepala ikan atau arah adalah perumusan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif Pengelolaan yang adaptif adalah prosedur untuk menghadapi kondisi dan pengetahuan yang tidak pasti dimana para pihak yang berkolaborasi melanjutkan kerja mereka berdasarkan pengetahuan atau dugaan terbaik lalu berusaha untuk belajar dan meningkatkan dugaan tadi selama proses implementasi Bagian ini biasanya mengikuti siklus berikut menilai situasi terkini dari permasalahan yang menjadi perhatian membuat rencana (misalnya merencanakan intervensi yang dipercaya oleh para pihak akan membantu) menguji cobanya

GAMBAR 5 Ilustrasi diagram tulang ikan untuk alat bantu diagnosis partisipatifSumber Disain mdash 24Point0com Isi mdash H Ross D Adhuri dan AY Abdurrahim

Mengembangkan jejaring

Fokus dan kemitraan awal

Mengidentifikasi pengetahuan dan

pengelolaan tradisionalpractices

Rencana pengelolaan yang kolaboratif dan

adaptif

Diagnosis partisipatif pertemuan pengamatan peserta kegiatan

Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir

(perikanan) yang adaptif

Menggabungkan pengetahuan lokal dan ilmu pengetahuan

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion

dan strategi mereka

Identifikasi proyek terkait dan

warisannya

Analisis kebijakan

multitingkat

Analisis konflik

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 9

mengevaluasi hasil dan situasi baru lalu memperbaiki intervensinya Hal ini dapat terus-menerus dilakukan melalui banyak siklus perbaikan atau sampai dengan tercapainya perbaikan di salah satu bagian sistem sosial-ekologis (lihat Kotak 3A) sebelum mereka kemudian bergeser ke bagian lain Beberapa orang membedakan tata kelola adaptif dan pengelolaan adaptif lsquotata kelolarsquo fokus pada peningkatan sistem pengambilan keputusan dan administrasi sementara lsquopengelolaanrsquo fokus pada intervensi praktis Kolaborasi adalah suatu kondisi yang mana dua pihak atau lebih seperti pemerintah dan masyarakat bekerja bersama Istilah pengelolaan kolaboratif atau pengelolaan bersama biasanya mengacu pada pengaturan kolaborasi yang dibuat resmi mungkin dengan adanya kesepakatan formal Hal ini dapat melibatkan pembagian tanggung jawab yang setara atau satu pihak (pemerintah atau masyarakat) memiliki tanggung jawab lebih besar dari yang lain atau masing-masing mengambil tanggung jawab yang berbeda sesuai dengan keterampilan dan kapasitas yang dimiliki Kata kolaborasi bersifat lebih luwes dapat mengacu pada berbagai bentuk kerja sama atau kemitraan dalam berbagai bentuk termasuk pengaturan yang dikembangkan tanpa kesepakatan formal

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIAnda dapat mengganti arah atau sasaran dari diagnosis partisipatif sesuai kebutuhan Arah tersebut harus konsisten dengan perspektif yang tercermin di bagian lsquoekorrsquo

Jadi bagian kepala ikan menunjukkan para mitra bekerja bersama menuju rencana pengelolaan yang adaptif untuk topik yang menjadi fokus mereka (misalnya memperbaiki perikanan memperbaiki penghidupan)

34 Ekor ikan Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir (perikanan) yang adaptifEkor ikan mewakili perspektif teoritis atau konseptual dari pengguna tentang tata kelola dan pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Dari semua pilihan yang tersedia dalam literatur dan praktik internasional kami mengadopsi Pengelolaan Perikanan yang Adaptif dan Pendekatan Ekosistem untuk Pengelolaan Perikanan atau Adaptive Fisheries Management and the Ecosystem Approach to Fisheries Management (EAFM) sebagai pedoman utama untuk kegiatan diagnosis dan menentukan hasil yang diharapkan (yaitu rencana pengelolaan)

Prinsip dasar dari pendekatan Pengelolaan Perikanan yang Adaptif adalah bahwa pengelolaan adalah suatu proses sehingga harus luwes untuk dapat mengakomodir dinamika perubahan di dalam konteks internal dan eksternal dari pengelolaan EAFM menyoroti kebutuhan akan pemahaman yang terpadu dan holistik dari sistem sosial-ekologis dan kebutuhan untuk menggabungkan seperangkat pengetahuan yang berbeda dari pengetahuan ilmiah dan tradisi atau pengalaman EAFM juga menyoroti perlunya lsquomelibatkan manusia di dalam ekosistemrsquo Dengan demikian kepentingan dan pengetahuan manusia harus dipertimbangkan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rancangan dan implementasi pengelolaan

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIAnda mungkin ingin mengganti dengan perspektif lain untuk diagnosis partisipatif yang akan dilakukan

35 Tulang belakang Pertemuan diagnosis partisipatif pengamatan peserta kegiatanTulang belakang pada diagram ikan mewakili prosedur pokok dari diagnosis partisipatif kolaboratif Tulang belakang ini terfokus pada seperangkat kegiatan kolaboratif tempat semua informasi pengetahuan kepentingan dan prioritas para pihak diramu dinegosiasikan dan pilihan pengelolaan mdash seiring dengan waktu mdash diidentifikasi dan disepakati bersama Kegiatan-kegiatan tersebut dengan didukung oleh pendekatan yang diwakili oleh tulang-tulang ikan (lihat Bagian 36) menuju pada rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif seperti yang diilustrasikan oleh kepala ikan

Bagian-bagian intinya adalah

bull Suatu proses kolaboratif dalam pencarian informasi dan pembelajaran bersama yang melibatkan para pihak utama dalam pengelolaan suatu permasalahan atau suatu daerah (terkecuali ketika alat bantu ini mungkin digunakan dalam proses pelibatan satu pemangku kepentingan)

bull Diagnosis bersama melalui kombinasi antara pertemuan inklusif pengamatan peserta dan pembelajaran melalui tindakan yang dilakukan bagi sejumlah prioritas terpilih

bull Menjalankan sejumlah kegiatan terpilih untuk diagnosis dan pembelajaran lebih lanjut yang diarahkan menuju implementasi proses pengelolaan adaptif

KOTAK 3A SISTEM SOSIAL-EKOLOGIS

Sistem sosial-ekologis menghubungkan sistem manusia dan alam Sistem ini kompleks dan adaptif maksudnya tidak bekerja secara linear atau dapat diduga Perubahan di salah satu bagian dari sistem dapat mengakibatkan perubahan yang tidak terduga di bagian lain Sistem ini multitingkat dan saling mempengaruhi satu sama lain di setiap tingkatan Misalnya perubahan kebijakan di tingkat pusat atau provinsi dapat mempengaruhi masyarakat dan apa yang terjadi di masyarakat juga dapat mempengaruhi pemerintah Karena sistem sosial-ekologis merupakan sistem yang kompleks dan multitingkat sistem ini jarang berada di bawah kendali atau pengaruh satu orang Tidak bisa tidak tata kelola harus memiliki banyak pusat dan melibatkan kolaborasi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir10

Untuk mengawali kami berasumsi bahwa beberapa pihak awal telah memutuskan untuk mulai mengatasi satu permasalahan Mungkin saja pemerintah telah memutuskan bahwa mereka perlu melibatkan masyarakat untuk memecahkan masalah dan meyakini bahwa membuat diagnosis bersama adalah cara yang paling menjanjikan untuk menangani tantangan yang ada Atau mungkin masyarakat memutuskan untuk bekerja bersama pemerintah agar dapat mencapai lebih banyak sasaran dibanding ketika melakukan segala sesuatunya sendiri Atau mungkin suatu LSM berharap dapat mengajak pihak-pihak lain untuk bersama-sama mengatasi suatu masalah atau untuk bekerja dengan masyarakat agar dapat lebih memahami mengapa suatu permasalahan terjadi Atau mungkin pemerintah dan masyarakat memutuskan untuk bekerja bersama dalam beberapa permasalahan yang menjadi perhatian bersama

Menggunakan pendekatan partisipatif biasanya berarti identifikasi permasalahan dengan lebih baik dengan mengakomodir pemahaman semua orang dan keinginan yang lebih besar untuk menyelesaikan permasalahan dengan mengikuti strategi yang telah diputuskan bersama oleh semua pihak

GAMBAR 6 Bekerja bersama di Desa BungaiyaFoto AY Abdurrahim

Bagaimana caranya menciptakan proses partisipatif yang kuat mdash inklusi dan kolaborasiKomponen partisipatif diawali dengan proses dan kemudian berlanjut Pendekatan termudah adalah dengan pertemuan beberapa dengan kelompok kecil (misalnya pemimpin masyarakat atau pemerintah) kemudian beberapa pertemuan dengan jumlah peserta yang lebih banyak (misalnya seluruh anggota masyarakat atau siapapun yang tertarik semua nelayan) atau orang-orang tertentu (nelayan perempuan) Beberapa pertemuan dapat diadakan secara terpisah misalnya satu pertemuan tersendiri dengan pegawai pemerintah lalu pertemuan hanya dengan anggota masyarakat dan pertemuan lain bisa untuk peserta gabungan

Kami menyarankan pertemuan karena dengan cara itu para pihak akan saling berinteraksi atau membangun kolaborasi Cara ini juga sudah dikenal dan nyaman untuk dilakukan oleh sebagian besar peserta potensial dan situasinya akan menjadi lebih mudah bagi fasilitator Fokusnya harus tetap dijaga untuk melakukan diskusi bersama mungkin dapat juga digunakan alat bantu penilaian pedesaan secara partisipatif (lihat Kotak 3B) terutama ketika menggali permasalahan atau mengumpulkan informasi setelah proses kolaboratif terlaksana

Beberapa prinsip yang dikenal baik di dalam literatur tentang partisipasi harus diikuti selama proses partisipatif (lihat di bawah ini)

Prinsip penting untuk proses partisipatif yang baikbull Jadilah inklusifterbuka Memutuskan secara adil

dan terbuka tentang siapa saja yang harus dilibatkan Konsultasikan secara luas tentang hal ini Fleksibel mdash untuk menambah orang belakangan mdash terutama ketika perspektif tentang akar permasalahan berubah atau permasalahan baru ditambahkan Mungkin saja orang-orang yang tadinya tidak bersedia bergabung dalam proses kemudian menjadi tertarik atau menjadi lebih percaya setelah beberapa saat Tidak semua orang harus dilibatkan dengan derajat keterlibatan yang sama di setiap langkah mdash dimungkinkan untuk mengadakan pertemuan kelompok inti secara rutin untuk membahas berbagai permasalahan yang ada lalu mengadakan pertemuan kelompok yang lebih besar secara berkala agar yang lain dapat memberikan masukan dan ulasan serta komentar tentang kemajuan

Pastikan perempuan lansia dan orang muda orang dari kelompok budaya atau agama yang beragam dari berbagai penghidupan dan bahkan nelayan yang menggunakan jenis alat penangkap ikan yang berbeda di masyarakat mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi Hal ini tergantung pada struktur masyarakat dan permasalahannya Sebagai contoh laki-laki mungkin paling banyak yang menangkap ikan tetapi perempuan sebagai istri memiliki keterlibatan untuk menjual atau mengolah hasil tangkapan dan mengelola anggaran rumah tangga Masyarakat pesisir sering kali mengembangkan berbagai penghidupan berdasarkan modal sumber daya alam pesisir yang tersedia Nelayan sering kali menggunakan alat yang berbeda untuk menangkap jenis ikan yang berbeda Masing-masing mungkin memiliki kepentingan kekhawatiran dan dampak yang berbeda bagi penghidupan lain Kita harus memastikan setiap dari mereka terwakili di dalam proses partisipatif

KOTAK 3B PENILAIAN PEDESAAN SECARA PARTISIPATIF

Penilaian pedesaan secara partisipatif adalah metodologi yang umum digunakan oleh peneliti dan LSM untuk bekerja dengan masyarakat (atau penduduk yang terkena dampak lainnya) dalam merencanakan pembangunan Aspek mendasar dari metodologi ini adalah pendekatan kemitraan antara fasilitator dan masyarakat untuk menggali situasi dan merencanakan intervensi Misalnya pendekatan yang umum adalah dengan melibatkan beberapa anggota masyarakat untuk berpartisipasi secara langsung dengan fasilitator sementara anggota masyarakat yang lain berpartisipasi dalam kegiatan tertentu Metodologi ini paling dikenal karena penggunaan metode visual dan praktik langsung untuk menggali informasi dan mempromosikan diskusi seperti dengan penelusuran desa (transect walks) kalender musiman menggambar peta sumber daya desa dan matriks evaluasi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 11

GAMBAR 7 Perempuan harus diberikan kesempatan untuk berpartisipasiFoto H Ross

bull Setarakan hubungan kekuasaan Jika ada kesenjangan besar dalam hal kekuasaan baik di dalam masyarakat atau antara masyarakat dan pemerintah lakukan segala hal yang mungkin dilakukan agar pihak yang lebih lemah tetap merasa nyaman dan percaya diri Bertemu di tempat yang nyaman dan jika memungkinkan di lingkungan yang familiar sehingga peserta merasa tenang Idealnya pertemuan dilakukan di tempat masyarakat bukan (pergi ke) kantor pemerintah Pertimbangkan fasilitator yang dapat membantu memancing peserta mengeluarkan pendapat Pertimbangkan untuk meminta pemimpin mereka atau pemuka agama untuk membuka pertemuannya Atur agenda pertemuan agar tetap nyaman untuk kelompok yang tidak terlalu kuat untuk tetap menyuarakan pendapat mereka mdash diskusi kelompok kecil dapat menolong Strategi lain adalah mengadakan pertemuan terpisah (anggota masyarakat saja tanpa pemerintah pegawai pemerintah saja tanpa masyarakat) sebelum mengadakan pertemuan gabungan Hal ini akan membantu setiap pihak untuk mulai berpikir dan melakukan koordinasi atas pandangan mereka tanpa ada tekanan

bull Bangun hubungan dan rasa percaya Untuk Terburu-buru mengambil keputusan tidaklah bijaksana Jika para pihak tidak terbiasa bekerja bersama atau diawali dengan hubungan yang buruk luangkan waktu agar para pihak dapat saling mengenal satu sama lain dan membangun hubungan dan kepercayaan personal Hal ini tidak perlu hanya secara khusus dilakukan di dalam pertemuan Berkeliling di masyarakat tuan rumah dapat membantu semua orang merasa tenang Misalnya saja para pimpinan dapat memancing bersama untuk lebih saling mengenal Menyediakan kesempatan yang santai dan informal seperti ramah-tamah dengan makan bersama sebelum atau setelah pertemuan

bull Dengarkan Mendengarkan semua pendapat yang disampaikan tanpa kritisi Hormati kontribusi dari siapapun Berbicara bergantian Berusaha memahami apa yang sebenarnya ingin disampaikan (misalnya lihat dibalik kemarahan melihat apa yang membuat seseorang menjadi marah) Sadari bahwa beberapa orang bersedia berbicara terlebih dahulu (dan mungkin berwenang untuk melakukannya sebagai pimpinan masyarakat) sementara yang lain mungkin ingin mendengar terlebih dahulu

sebelum berbicara Berikan mereka giliran untuk berbicara ketika mereka sudah siap

bull Hormati keterbatasan waktu dan sumber daya yang dimiliki peserta Ingat bahwa sebagian besar anggota masyarakat merelakan waktunya Mereka mungkin harus meninggalkan hari-hari kerja mereka yang seharusnya memberi mereka penghasilan untuk mengikuti pertemuan (misalnya hari menangkap ikan hari pasar) Hormati pengorbanan ini dalam bentuk waktu frekuensi dan lamanya pertemuan Di sisi lain kesempatan untuk memperbaiki situasi merupakan hal yang penting bagi masyarakat sehingga mungkin membuat mereka menjadi sangat tertarik dan bersedia meluangkan waktu dan meninggalkan kegiatan lain Berhati-hati jika menawarkan untuk mengganti pengeluaran atau memberikan honor Hal ini ditanggapi secara berbeda di budaya yang berbeda Mengganti biaya langsung yang dikeluarkan peserta untuk menghadiri pertemuan adalah hal yang adil seperti biaya transportasi pulang-pergi dan biaya pengganti makanan yang harus mereka keluarkan selama meninggalkan rumah Membayar orang untuk menghadiri pertemuan dapat menjadi kontra-produktif dan akan lebih menarik orang-orang yang tertarik dengan bayarannya daripada mereka yang berkomitmen tentang permasalahannya Akan tetapi jika orang yang sama diperlukan secara rutin untuk menghadiri pertemuan (pertemuan yang Anda adakan atau untuk proses lain) dan mereka tidak memiliki pekerjaan (atau harus mengambil cuti dari pekerjaan) mungkin bisa menjadi gagasan yang baik untuk menawarkan mereka pengganti upah atas waktu yang hilang

bull Berkomitmen terhadap proses Hanya memasuki proses diskusi jika Anda bersungguh-sungguh ingin melihat prosesnya berhasil dan bersedia membuat perubahan sebagai hasil dari proses Lembaga pemerintah mungkin perlu memberikan otorisasi kepada mereka yang menghadiri pertemuan untuk melanjutkan komitmen kantornya menuju arah baru Semua pihak harus bertanggung jawab atas hasil dari prosesnya

bull Perjelas apa yang mungkin dan tidak mungkin diubah Sekali lagi hal ini terutama berlaku untuk perwakilan pemerintah Jika kekuasaan Anda terbatas dan Anda mungkin tidak dapat melakukan sesuatu tentang beberapa topik yang diangkat mdash atau memerlukan izin dari tingkat yang lebih tinggi untuk topik tertentu mdash hal tersebut harus diperjelas Dengan kata lain berhati-hati jangan sampai memberikan harapan yang berlebihan

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIRancang proses partisipatif Anda agar dapat memanfaatkan sebanyak mungkin peluang untuk membangun kepercayaan dan keterampilan anggota masyarakat dan pegawai pemerintah Lihat Kotak 3C untuk petunjuk-petunjuk lain

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir12

KOTAK 3C PERTIMBANGAN PRAKTIS UNTUK PROSES PARTISIPATIF ANDA

Fasilitasi

Terutama di tahap awal diagnosis fasilitator yang independen dan dihormati mungkin diperlukan Fasilitator yang independen dan dihormati ini penting ketika mengantisipasi kemungkinan adanya ketegangan dalam hubungan di dalam dan di antara kelompok pemangku kepentingan Selain memiliki keterampilan fasilitasi yang kuat dan menguasai topik yang akan didiskusikan fasilitator yang baik juga harus memahami latar belakang sosial-budaya dari peserta agar dapat memimpin diskusi dengan cara yang sesuai dengan peserta Dalam kenyataannya pengetahuan sosial-budaya yang dimiliki mungkin akan menolong fasilitator agar dapat dipercaya peserta

Keterampilan

Apakah Anda memiliki cukup orang yang memiliki keterampilan lsquoberhubungan dengan orang lainrsquo agar dapat berpartisipasi dengan baik dalam diagnosis partisipatif Keterampilan ini adalah kemampuan dan kesediaan untuk mendengarkan berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain memiliki kemampuan untuk memahami dan bersimpati dengan perasaan orang lain dan bersedia untuk bekerja bersama Agar dapat membangun diskusi yang baik di setiap pertemuan kita harus memiliki cukup orang yang berbicara dan mendengarkan dengan baik dan mampu mendorong orang lain untuk berbicara Ingat bahwa budaya berbicara atau menyampaikan gagasan berbeda antara satu etnis dengan etnis lain atau antara satu kelompok sosial dengan yang lain dan antar gender

Orang-orang dengan keterampilan sosial ini akan membantu fasilitator dan membuat diskusi menjadi hidup dan mendalam lsquoPara championrsquo mungkin dapat mengisi peran ini (lihat dokumen terpisah Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka dari Selayar Indonesia)

Sumber daya

Pastikan waktu Anda cukup untuk mengadakan proses yang baik (hindari tenggat waktu yang terburu-buru) dan Anda memiliki sumber daya yang cukup untuk perjalanan makanan ringan dan pengeluaran pertemuan lainnya

GAMBAR 8 Fasilitator yang baik harus memahami latar belakang sosial-budaya peserta agar dapat memimpin diskusi dengan cara yang paling sesuai bagi pesertaFoto AY Abdurrahim

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 13

KOTAK 3D BAGAIMANA KITA MEMULAI

Sebagai bagian dari proyek CCRES yang lebih besar tim kami melakukan kunjungan penentuan ruang lingkup ke lokasi sasaran proyek CCRES di Indonesia pulau utama Selayar di kabupaten Kepulauan Selayar Kunjungan ini diterima oleh pegawai pemerintah kabupaten terutama satu pegawai yang bertugas menjadi nara hubung dengan masyarakat Dari kunjungan tersebut kami mengidentifikasi satu tujuan yaitu untuk mengembangkan alat bantu ini secara partisipatif yang akan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam memecahkan beberapa permasalahan pokok untuk kepentingan pulau penduduk dan pemerintahnya

Pada awalnya nara hubung pemerintah kabupaten merekomendasikan dua desa yang menurutnya tertarik melakukan perlindungan perikanan dan terumbu karang pada saat itu dan mungkin akan tertarik untuk bekerja sama dengan kami Kami bertemu dengan penduduk dari salah satu desa ini pada saat kunjungan penentuan ruang lingkup tapi tidak bertemu dengan desa kedua

Kami bertemu dengan pemuka dari kedua desa yang direkomendasikan Bungaiya di bagian utara Selayar dan Parak di bagian pesisir barat-tengah (lihat Gambar 1) Protokol mengharuskan kami bertemu dengan kepala desa terlebih dahulu Kepala desa kemudian mendiskusikan peluang ini dengan para pimpinan desa Jika mereka sepakat kami lalu mengadakan pertemuan yang lebih besar dengan setiap masyarakat yang terdiri dari perwakilan dari setiap pemukiman pengurus desa dan perwakilan desa semua kategori nelayan dan perempuan yang berkepentingan Pertemuan besar ini meresmikan kolaborasi kami

Pertemuan-pertemuan ini memberikan petunjuk awal tentang hal-hal yang menjadi kepentingan desa Kedua desa berharap dapat fokus ke dalam pengelolaan perikanan Keduanya berusaha menegakkan praktik perikanan lestari berdasarkan pengetahuan dan praktik adat tetapi menghadapi berbagai tantangan dalam mengelola masuknya pihak lain ke perairan mereka terutama pihak yang menggunakan metode menangkap ikan yang merusak yang

tidak boleh digunakan oleh penduduk desa mereka sendiri

Bungaiya sudah memiliki dua daerah perlindungan laut dan dua lagi yang sedang diusulkan dan ingin memperoleh status resmi dari pemerintah kabupaten untuk dua daerah perlindungan yang sedang diusulkan Parak juga tertarik memperoleh status resmi yang lebih besar untuk praktik menangkap ikan tradisionaladat dan peraturan lokal tentang perikanan

Kami kemudian menyusun ulang tim penelitian dan pengembangan kami Kami sudah memiliki tiga peneliti eksternal (peneliti Australia Helen Ross peneliti Indonesia Dedi Adhuri dan Ali Yansyah Abdurrahim mdash semua adalah ilmuwan sosial yang meliputi psikologi lingkungan antropologi dan sosiologi dengan pengalaman lintas disiplin yang kuat dalam hal pengelolaan sumber daya alam termasuk perikanan) Kami mengundang koordinator pengelolaan berbasis masyarakat untuk COREMAP (lihat Kotak 3G) Andi Penrang untuk menjadi anggota penuh dari tim kami Pada masa puncak implementasi proyek Andi Penrang mensupervisi 8 fasilitator senior 28 fasilitator masyarakat dan 104 motivator desa yang berhubungan dengan 52 desa yang turut berpartisipasi dalam COREMAP di Selayar Kami tidak melanjutkan rencana untuk merekrut perempuan yang memenuhi syarat akademis untuk menjadi anggota tim kami malah memilih dua asisten yang berbasis di masyarakat lokal (Andi Ismainna dan Andi Rismayani) yang berpengalaman bekerja untuk COREMAP dan ingin mengembangkan keterampilan mereka dan mereka sudah memiliki hubungan yang sangat baik dengan semua desa tempat kami akan bekerja

Mempekerjakan asisten lokal langsung dari masyarakat memperdalam akses ke pengetahuan dan hubungan lokal memungkinkan dilakukannya pembangunan kapasitas dan merupakan pilihan terbaik untuk meninggalkan warisan keterampilan dan pengetahuan Tim yang terdiri dari 6 orang ini memiliki perimbangan keterampilan pengetahuan lokal dan gender Tiga anggota lokal cakap mengunakan bahasa lokal Selayar dan juga Bahasa Indonesia

Kami memerlukan cara kerja yang sama kuatnya untuk bekerja dengan pemerintah kabupaten LSM dan orang pribadi yang berkepentingan yang memiliki perspektif untuk satu pulau dan tidak hanya fokus pada satu masyarakat tertentu Kami bertemu dengan kepala dinas perikanan Selayar yang baru dan belajar tentang pegawai kabupaten dan staf LSM lain serta orang pribadi yang relevan dan berkepentingan Kami mengadakan beberapa pertemuan dengan orang-orang ini melalui jaringan kerja kami membentuk jejaring yang longgar dan kelompok acuan untuk kegiatan Sementara itu banyak dari orang-orang ini yang secara langsung berhubungan dengan masyarakat (beberapa masyarakat sasaran kami dan lainnya)

Kami juga melanjutkan hubungan dengan desa-desa lain terkait dengan permasalahan yang muncul di Bungaiya dan Parak dan sebagai desa asal para lsquochampionrsquo masyarakat

GAMBAR 9 Anggota tim Dedi Adhuri Andi Penrang Andi Rismayani Helen Ross Andi Ismainna dan Ali Yansyah AbdurrahimFoto D Adhuri

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir14

GAMBAR 10 Peserta mengumpulkan informasi dengan mengamati apa yang terjadi di sekitar mereka mengajukan pertanyaan ke penduduk dan mengalami langsung situasi yang terjadiFoto H Ross

Bagaimana menerapkan komponen pengamatan peserta mdash pengayaan dan konfirmasiSalah satu keterbatasan diskusi dalam pertemuan dan dalam mengumpulkan informasi selama pertemuan adalah prosesnya yang terbuka Dan juga seseorang akan dianggap tidak sopan jika berbicara terlalu lama jadi kita mungkin hanya mendengar sebagian dari apa yang sebenarnya ingin disampaikan oleh seseorang Orang-orang mungkin memberikan versi ringkas atau rangkuman dari kenyataan yang sebenarnya kompleks Beberapa orang mdash terutama perempuan dan anggota masyarakat yang tidak terlalu berkuasa mdash mungkin hanya berani berbicara sedikit walaupun fasilitator sudah berupaya keras untuk melibatkan mereka Pertemuan mungkin menghindari topik yang sulit seperti konflik atau korupsi

Metode lain mdash yang jumlahnya lebih dari satu mdash diperlukan untuk mengetahui apa yang terjadi lsquodi balik layarrsquo yaitu mencari tahu secara lebih terperinci tentang apa yang telah disampaikan di dalam proses partisipatif memeriksa silang informasi dan memperluas atau mendapatkan lebih banyak informasi mendalam Kami menyarankan pengamatan peserta metode antropologi yang juga digunakan di dalam sosiologi dan geografi manusia

Pengamatan peserta merupakan metode yang sangat sesuai Metode ini melibatkan peneliti untuk masuk ke dalam konteks tertentu menjadi bagian dari konteks tersebut untuk sesaat Ada banyak ragam kemungkinan partisipasi dari mengambil peran jangka panjang di dalam suatu situasi (misalnya tinggal bersama satu masyarakat bekerja di pemerintahan) atau bergabung dalam jangka pendek seperti menghadiri serangkaian pertemuan publik Poin pentingnya adalah bergabung Peserta pengamat mengumpulkan informasi dengan cara mengamati apa yang terjadi di sekitar mereka mengajukan pertanyaan ke penduduk dan dengan mengalami situasinya sendiri secara langsung Pengamatan peserta bersifat sistematis yang sangat jauh berbeda dari penelitian ilmu sosial lainnya Bukannya memutuskan untuk mewawancarai sejumlah orang tertentu tentang suatu topik misalnya pengamat peserta akan menjawab pertanyaan penelitian dengan kombinasi jawaban dari apa yang mereka amati (dengan berada di dalam suatu situasi) apa yang mereka dengar apa yang mereka rasakan Mereka biasanya

akan menanyakan sejumlah pertanyaan strategis kepada orang di sekitar mereka dan mengumpulkan pandangan yang berbeda dari berbagai sisi tentang suatu permasalahan Mereka juga dapat menggunakan metode lain seperti wawancara resmi Jika mereka sudah mendapatkan penjelasan yang memadai tentang permasalahan pertama mereka tidak perlu tetap menanyakan tentang hal itu karena sudah dijawab Akan tetapi permasalahan baru akan terkuak di dalam proses dan mengarahkan mereka ke arah baru (lihat Kotak 3E)

Seluruh tim kami hanya berada di lapangan dalam waktu singkat 5 sampai 10 hari setiap kali datang Sebagian besar pengamatan peserta dilakukan oleh satu peneliti (Ali Yansyah Abdurrahim) dan dua asisten lokal (Andi Rismayani dan Andi Ismainna) yang tinggal di desa selama dua sampai empat minggu setiap kali datang Mereka menyewa kamar di salah satu rumah dan membayar uang sewa ke tuan rumah (hal yang lazim di Indonesia) Mereka bergabung dalam kehidupan desa selama periode tersebut mengamati kegiatan perikanan dan kegiatan terkait lainnya berbicara dengan laki-laki dan perempuan menindaklanjuti informasi yang ditemukan Sering kali mereka menindaklanjuti permasalahan yang diangkat di dalam proses partisipatif

Pengumpulan data lebih lanjutTidak semua informasi yang relevan hanya dapat dikumpulkan melalui pengamatan peserta dan pertemuan Ketika suatu permasalahan muncul dari proses tersebut mungkin perlu untuk mengumpulkan lsquodata sekunderrsquo (misalnya laporan hasil studi notulensi rapat) atau mengumpulkan data primer (asli) tentang topik tertentu Tujuannya bukan untuk mengumpulkan informasi latar belakang dalam jumlah besar yang mungkin berguna tetapi mungkin juga tidak karena prosedur diagnosis partisipatif harus memandu kebutuhan Sebaliknya informasi tambahan mungkin dapat memperkaya proses diskusi dan pengamatan peserta dan memberikan bukti untuk asumsi umum yang disimpulkan melalui proses penelitian kualitatif dan diskusi Sebagai contoh tim pengamatan peserta kami mencatat bahwa orang-orang memiliki kombinasi penghidupan yang berbeda menangkap ikan dan lain-lain sehingga mereka mengumpulkan informasi tentang hal ini Kesan bahwa desa yang paling disalahkan untuk penangkapan ikan ilegal dan menangkap ikan di luar perairan mereka adalah desa yang paling bergantung dengan perikanan diperoleh dari pengumpulan data (walaupun keterbatasan penghidupan alternatif bukanlah satu-satunya alasan untuk perilaku menangkap ikan mereka ada alasan sosial lain)

Dengan menggali praktik penangkapan ikan tradisional secara lebih rinci tim pengamatan peserta memutuskan untuk belajar lebih banyak tentang perangkap ikan permanen (sero) dan peraturan adat untuk penggunaannya Tim lokal melakukan survei sero di sepanjang pantai barat dan utara mendokumentasikan 64 sero Salah satu asisten secara bersamaan bekerja untuk proyek lain melakukan survei bulanan atas tangkapan ikan dari sero ini Proyek lain ini bersedia berbagi data dengan kami

Tim lapangan kami menggunakan dan mengadaptasi peta diagnosis lsquoradar 360 derajatrsquo (diadaptasi dari Bene et al 2009) bersamaan dengan proses pengamatan peserta sebagai kerangka kerja untuk mengumpulkan informasi tambahan yang informatif Peta ini terdiri dari sistem alami manusia

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 15

dan penghidupan lembaga dan tata kelola serta pendorong eksternal (lihat Gambar 11) Kami menggunakan ini di dalam pengumpulan data kami

Informasi dapat dikumpulkan dari diskusi dengan masyarakat data sekunder (contoh laporan arsip desa) pengamatan peserta dan metode spesifik lainnya

Belajar dari kegiatan intervensi strategisIdealnya mengingat masa pengembangan yang cukup panjang prosedur diagnosis partisipatif akan mengarah tindakan kolaboratif dan pengelolaan adaptif (di bagian lsquokepalarsquo dari diagram tulang ikan) Kami sudah mengawali dengan desa-desa lokal dan pemerintah kabupaten yang diteruskan oleh penduduk desa bersama dengan anggota tim lokal dan pegawai pemerintah kabupaten

Gagasannya bukan untuk mengubah semuanya sekaligus Perubahan besar-besaran akan sulit disetujui perlu banyak diskusi berisiko dan sulit diimplementasikan Sementara tindakan yang lebih kecil dan spesifik akan lebih mudah disetujui tepat waktu dan sering kali dapat dilakukan dengan sumber daya yang tersedia Intervensi kecil memberikan peluang untuk maju dan belajar dari prosesnya Masyarakat (atau pegawai pemerintah atau LSM) dapat menguji strategi mundur jika tidak berhasil atau mengembangkannya jika menjanjikan Dengan begitu dapat membangun kepercayaan dan keterampilan dan menimbulkan rasa ada sesuatu yang dicapai Gagasan untuk meningkatkan dan belajar melalui langkah-langkah kecil berasal dari pengembangan masyarakat

belajar dari pengalaman dan bidang penelitian dan praktik pengelolaan adaptif

36 Diagram tulang ikan komponen yang menyusun diagnosis partisipatiflsquoTulang-tulangrsquo ikan mewakili sejumlah komponen yang tersedia untuk digunakan sebagai bagian dari prosedur diagnosis partisipatif sesuai permintaan Pengguna dapat menyesuaikannya sesuai keinginan dan menambahkan hal lain Beberapa bagian adalah bagian penting atau direkomendasikan sementara yang lain adalah pilihan

Komponen dapat diperlakukan seperti lsquolangkahrsquo tetapi tidak perlu diterapkan secara berurutan kecuali pada bagian awal yang dimulai dengan lsquofokus dan kemitraan awalrsquo Silakan baca bagian lsquotulang ikanrsquo di dalam diagram dari kiri ke kanan di bagian atas dan bawah tulang belakang (lihat Gambar 5) Dimungkinkan untuk melakukan lebih dari satu komponen di saat yang bersamaan Misalnya pada pertemuan pertama kami dengan masyarakat Bungaiya dan Parak setelah mendiskusikan partisipasi mereka di dalam proyek dan apa yang akan menjadi fokus mereka pekerjaan kami bercabang untuk mengidentifikasi praktik menangkap ikan setiap masyarakat dan peraturannya

KOTAK 3E MENGELOLA KONFLIK CONTOH DARI PENGAMATAN PESERTA YANG KAMI LAKUKAN DI SELAYAR

Kami pertama kali mendengar tentang konflik mengenai praktik menangkap ikan antara salah satu desa sasaran kami dengan desa tetangga (dari anggota tim lokal Andi Penrang) Konflik ini meletus ketika para peneliti tidak berada di pulau Dalam kapasitas mereka sebagai kepala desa keduanya telah menghubungi dan memberikan kabar kepada pak Andi menjelaskan kejadian dari sudut pandang mereka dan meminta nasihat (Kami akan ceritakan lebih lanjut nanti) Ketika kami tiba lagi di pulau dan bertemu dengan masyarakat dan jejaring kabupaten kami kami mendapatkan cerita rincinya Kami menggunakan pengamatan peserta untuk mempelajari lebih lanjut dan terus mengulang cara ini dalam beberapa kali kunjungan lapangan karena konfliknya berubah seiring dengan waktu Sebagai tim kami mengunjungi kepala desa tetangga untuk mulai mengenalnya (dan kami bertemu dia lagi beberapa kali pada kunjungan berikutnya) Kemudian kami mengatur pertemuan dengan sejumlah nelayan dari desa tersebut untuk mendengar perspektif mereka

Mereka mengatakan mereka tidak dapat menangkap ikan sesuai dengan harapan desa sasaran kami karena mereka tidak memiliki pengetahuan tradisional untuk melakukannya Mereka yakin masyarakat mereka tidak pernah memiliki pengetahuan tradisional Kami belajar bahwa pemukiman mereka adalah pemekaran dari desa induk yang terjadi di tahun 1980an Kami mengunjungi desa tersebut untuk bertemu penduduk desa yang lebih tua dan bertemu dengan seorang laki-laki yang sudah sangat tua yang menjelaskan bahwa masyarakat desa tersebut dulu pernah memiliki pengetahuan tradisional tetapi tidak diwariskan ke generasi yang lebih muda

Di saat yang sama separuh anggota tim kami berkesempatan meluangkan lebih banyak waktu tinggal di desa sasaran kami Mereka berbicara dengan penduduk desa tentang pengalaman konflik mereka tapap demi tahap Mereka ada di beberapa kejadian utama dan dapat mengamati apa yang terjadi dan bertanya tentang itu Berbagai dimensi mulai terungkap seperti daerah laut mana yang diperebutkan dan mengapa

alat tangkap yang mana dan praktik menangkap ikan mana yang menjadi permasalahan serta rincian dari kejadian tertentu Terlihat jelas bahwa penduduk dari kedua masyarakat sangat marah sehingga tidak mungkin mendiskusikan permasalahan ini atau memperoleh informasi latar belakang yang mendalam dan sistematis hanya melalui pertemuan saja

Kami mengembangkan komponen analisis konflik dalam alat bantu ini (lihat Bab 36 Analisis konflik) setelah jejaring kami di kabupaten meminta bantuan kami untuk bisa memahami konflik dengan lebih baik Kemudian kami menyajikan analisis kami tentang konflik (secara ringkas) di pertemuan dengan masyarakat sasaran mereka mulai berpikir bagaimana mereka dapat mengelola konflik (karena melapor ke pihak berwenang yang lebih tinggi tidak memberi hasil yang memuaskan) Salah satu strategi mereka mdashuntuk memperkuat peraturan desa dan membuatnya lebih diakui oleh pemerintah kabupaten mdash mendorong dikembangkannya komponen analisis kebijakan pada alat bantu ini

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir16

Fokus dan kemitraan awalSeperti yang kami jelaskan di atas penggunaan alat bantu ini biasanya diawali dengan beberapa mitra yang memilih menggunakan prosedur diagnosis partisipatif untuk membantu memperjelas beberapa permasalahan yang penting bagi mereka Fokus awal dan mitra mungkin akan terus berlanjut Mitra mungkin dibentuk terlebih dahulu baru kemudian mendiskusikan fokusnya Atau sebaliknya satu pihak dapat memiliki fokus yang ingin mereka kerjakan lalu mendekati pihak utama lain atau beberapa pihak untuk bekerja sama dengan mereka Bisa jadi ini bukan keputusan yang mudah karena fokus sebenarnya dapat berubah seiring dengan berjalannya diskusi sehingga harus membingkai ulang permasalahan awal

Dalam berkolaborasi penting untuk menjadi fleksibel dan mendengarkan sudut pandang satu sama lain Membingkai ulang masalah melalui diskusi bersama akan menghasilkan cara pandang yang lebih bermanfaat dan menyelesaikan permasalahannya Misalnya pemerintah mungkin mengkhawatirkan penangkapan ikan yang merusak terumbu karang Beberapa masyarakat melihat ini sebagai bagian dari permasalahan yang sedikit lebih besar yaitu penangkapan ikan ilegal atau yang tidak diterima (karena merusak atau lainnya) di perairan mereka atau melanggar hukum adat dan bagian dari permasalahan lain yang lebih besar lagi tentang penghidupan yang berkelanjutan bagi semua orang

Identifikasi proyek terkait dan warisannyaBeberapa proyek pembangunan atau tim peneliti akan menjadi pihak pertama yang bekereja di lokasi tersebut Ada kemungkinan terdapat pendahulu Penting untuk belajar tentang mereka dan lanjutkan dari apa yang sudah mereka capai Bagaimana hubungan yang mereka bangun mdash positif atau negatif Intervensi seperti apa yang mereka dorong dan apa yang bisa dipelajari dari proyek tersebut

Apakah ada inisiatif bagus yang perlu didukung agar dapat berlanjut jika proyek yang memulainya sudah berakhir Kapasitas lokal apa yang terbangun dan bagaimana hal tersebut dapat dilanjutkan Informasi bermanfaat apa yang dikumpulkan yang bisa menjadi informasi latar belakang bagi proyek Anda

Sama halnya jika ada kegiatan yang berlangsung bersamaan jadi Anda harus berkoordinasi dan berbagi informasi dan sumber daya Satukan kekuatan untuk memberikan efek keseluruhan yang lebih besar Hindari membagi masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan yang berbeda atau menguras kemampuan beberapa orang yang memiliki keterampilan

Mengembangkan jejaringSetelah titik awal diidentifikasi dan kolaborator atau mitra awal mulai berdiskusi akan bermanfaat untuk mengidentifikasi dan memperluas jejaring yang relevan agar meliputi organisasi dan orang-orang yang memiliki peranan dan kepentingan

GAMBAR 11 Kerangka penilaian terpadu 360 derajat(diadaptasi dari Bene et al 2009)

Kebi

jakan

per

ikana

n da

n

pem

bang

unan

Kemam

puan

orga

nisas

ional

dan

kelem

baga

an

Kemam

puan

bertin

dak s

ecara

kolek

tif

Tata kelola kinerja dan hak

Kerangka hukum

Konflik dengan pengguna dan

sektor lainRantai pasok penangkapan ikan

ilegal

Kondisi kehidupanKompetisi

Keanekaragaman hayati

Kejutan status dan

kecenderu

ngan

Diversifikasiketergantungan

penghasilan

Kemiskinan aset dan

pendapatan

Kemam

puan manusia

Model

ilmiah

kelau

tan da

n

perik

anan

Kond

isi ek

osist

em ak

uatik

Man

usia

dan Mata

Pendorong Eks

tern

al

Sistem

Alami

Lembaga dan Tata

KERANGKA KERJA

PENILAIAN

KelolaP

enca

harian

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 17

KOTAK 3F CONTOH KEGIATAN INTERVENSI STRATEGIS

GAMBAR 12 Memetakan perairan tradisional Desa Parak dengan menggunakan koordinat GPSFoto P Bradley

Memperkuat peraturan desa

Kedua desa sasaran kami melihat perlunya memperkuat peraturan desa tentang praktik penangkapan ikan dan di lokasi mana saja praktik tersebut diperbolehkan Keduanya melihat hal ini sebagai cara untuk mengelola penangkapan ikan ilegal yang dilakukan oleh masyarakat lain di dalam wilayah mereka dan satu desa mengalami konflik seperti yang disebutkan di Kotak 3E Mereka memiliki hukum adat yang kuat tetapi tidak terdokumentasi dengan baik sehingga sulit untuk menunjukkannya ke pemerintah atau masyarakat lain mdash dan dengan demikian sulit ditegakan Sebagai desa yang diakui secara resmi di dalam sistem administrasi Indonesia desa berhak membuat peraturan sendiri tetapi ada kesenjangan dalam hal dukungan dari pemerintah atas peraturan desa ini

Selain itu mereka memerlukan dokumentasi resmi tentang batas-batas perairan mereka (diakui menurut hukum adat tetapi tidak didaftarkan dengan koordinat yang dipahami pemerintah) dan tentang daerah perlindungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat

Tim kami bersedia membantu dan meminjamkan keterampilan dan waktu kami Anggota tim kami yang bisa berbahasa Indonesia (termasuk asisten lokal) membuat analisis kebijakan di bawah arahan dan tinjauan rutin dari setiap pemimpin masyarakat (lihat Kotak 3K tentang analisis kebijakan) Masyarakat meminjam peralatan GPS dan perahu perlengkapan lalu tim peneliti pergi bersama mereka untuk mendokumentasikan koordinat GPS (lihat foto) Di dalam prosesnya tim kami belajar banyak tentang pengetahuan tradisional seperti bagaimana mengenali perbatasan perairan desa dengan mengacu pada tiga fitur bentang alam atau lebih seperti puncak bukit atau

lembah diantara bukit dengan cara triangulasi

Menggabungkan pengetahuan ilmiah dengan pengetahuan lokal

Salah satu ahli ekologi laut di proyek CCRES tertarik untuk mengadaptasi model perencanaan tata ruang laut yang digunakan timnya awalnya dirancang untuk skala yang jauh lebih besar untuk digunakan dengan skala lokal oleh masyarakat lokal Sementara itu salah satu desa sasaran kami tertarik dengan cara untuk mendapatkan pengakuan resmi atas daerah perlidungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat (Ini adalah tindakan strategis sebagian bertujuan untuk pembelajaran yang diperkenalkan oleh COREMAP mdash lihat Kotak 3G) Mereka juga tertarik dengan kesesuaian antara penilaian tradisional mereka dan pengetahuan ilmiah dan terbuka untuk belajar dan mengidentifikasi peluang baru Tim peneliti secara filosofis berkomitmen untuk mengakui segala bentuk pengetahuan dan ini terlihat seperti peluang yang bagus Penjelasan ini mengacu pada sub-proyek yang dijelaskan dalam Kotak 3L tentang kombinasi bentuk-bentuk ilmu pengetahuan Intervensi ini dilakukan di waktu yang tepat Kapolres baru baru saja diangkat untuk pulau ini dan beliau adalah seorang penyelam Ini mengindikasikan bahwa beliau akan sangat mendukung perlindungan terumbu karang Masyarakat berharap dapat mengajaknya menyelam sebagai bagian dari sub-proyek ini tetapi sayangnya karena ada komitmen lain minggu tersebut beliau tidak bisa ikut

dalam permasalahan utama Sebagian besar permasalahan memerlukan partisipasi dan kerja sama dari banyak pihak seperti polisi untuk kasus mengurangi penangkapan ikan yang merusak Pencarian eksplisit untuk anggota jejaring yang relevan dapat membantu mencapai sasaran

Di awal proyek kami mengidentifikasi orang-orang dan pemangku kepentingan dalam pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Kami mencari dari masyarakat pegawai pemerintah dan LSM yang bekerja di lapangan Setelah kami mengetahui siapa mereka apa kepentingan dan kegiatannya kami mendiskusikan kemungkinan kolaborasi untuk mengerjakan langkah selanjutnya dari diagnosis dan menemukan cara untuk bekerja bersama Dengan diteruskannya proyek lebih banyak orang yang diidentifikasi

Untuk Selayar kami berhubungan dengan beberapa jejaring Ada satu jejaring di setiap desa (lingkaran yang lebih besar dari orang-orang yang tertarik dan bergabung dengan proyek secara berkala tergantung pada topik yang dibahas dan siapa yang mau tetap menerima informasi tetapi bukan bagian dari kelompok inti) Ada jejaring serupa yang mewakili kepentingan satu pulau sebagian besar bekerja untuk pemerintah kabupaten tetapi ada dua yang bekerja untuk LSM dan satu lagi orang pribadi yang sebelumnya memiliki peran pembangunan ekonomi Kemudian kami berjejaring dengan orang-orang dari desa lain terutama lsquopara championrsquo yang mengambil peranan secara sukarela untuk menghentikan penangkapan ikan yang merusak dan mempromosikan perikanan lestari (lihat komponen Mengidentifikasi pengaruh sosial mdash para champion dan strategi mereka di bawah ini)

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir18

KOTAK 3G WARISAN COREMAP DI SELAYAR

Proyek pembangunan yang dikaitkan dengan dua dari sejumlah tahap Proyek Bank Dunia untuk Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu KarangWorld Bankrsquos Coral Reef Rehabilitation and Management Project (COREMAP) telah dilakukan di pulau utama Selayar (COREMAP I dilakukan pada tahun 1998ndash2003 di Taman Nasional Taka Bonerate bagian dari kepulauan Selayar tetapi tidak termasuk pulau utama) COREMAP II diimplementasikan pada tahun 2004ndash2011 di 52 desa pesisir dan COREMAP-CTI (Coral Triangle Initiative) dari tahun 2014 sampai awal 2017 dengan 11 desa COREMAP bertujuan untuk melindungi merehabilitasi dan mendukung penggunaan terumbu karang secara berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Salah satu peneliti kami sebelumnya adalah pengumpul data untuk COREMAP II dan salah satu anggota tim lokal kami adalah koordinator kabupaten untuk COREMAP

II dan COREMAP-CTI Diawal penelitian kami mengetahui bahwa COREMAP-CTI akan berakhir bersamaan dengan periode kami di lapangan dan ini terjadi di pertengahan kerja lapangan kami Pegawai kabupaten mengidentifikasi CCRES sebagai peluang kunci untuk terus bekerja dengan masyarakat di dalam permasalahan pengelolaan daerah pesisir Dengan memiliki koordinator senior dan dua koordinator masyarakat dalam tim kami membantu mengambil manfaat dari hubungan COREMAP dengan desa sementara membangun hubungan yang baru dan untuk mengidentifikasi dan meneruskan warisan COREMAP sementara tetap memiliki arah sendiri Meskipun tinjauan nasional terhadap efektifitas COREMAP tidak begitu baik tetapi pengamatan peserta yang kami lakukan menunjukkan bahwa COREMAP meninggalkan warisan besar Dua tahap mereka telah melakukan banyak hal untuk membangun

kesadaran tentang penangkapan ikan ilegal tetapi baru berhasil sebagian untuk menghentikannya COREMAP II dan COREMAP-CTI menyarankan dan mendorong dibentuknya Daerah Perlindungan Laut berbasis Masyarakat (DPL) di sebagian besar desa yang berpartisipasi Di bawah panduan dan pendanaan dari COREMAP desa-desa membentuk Komite Masyarakat untuk Pengelolaan Sumber Daya Pesisir yang melakukan pengawasan Orang-orang yang kami ajak bicara mengatakan bahwa mereka telah melihat peningkatan cadangan ikan dan mengaitkan hal ini dengan adanya DPL Beberapa lsquochampionrsquo yang kami wawancara untuk proyek ini ditemukan oleh staf dan terdorong oleh COREMAP Masyarakat telah mengadopsi gagasan utama COREMAP dan menjadikannya sebagai milik mereka

KOTAK 3H BERJEJARING SECARA HORISONTAL DAN VERTIKAL

Pada tahap awal diagnosis kami mengidentifikasi ketertarikan yang kuat untuk memerangi penangkapan ikan yang merusak dengan cara memperkuat dan meningkatkan formalisasi pengelolaan daerah pesisir berbasis masyarakat Sebagai tanggapannya kami mengembangkan jejaring secara horisontal (berhubungan dengan desa dan individu lain) serta secara vertikal (berhubungan dengan pemerintah) yang memiliki perhatian danatau kewenangan yang sama Untuk jejaring horisontal kami berhubungan dengan lebih banyak penduduk di desa sasaran kami dan desa lain termasuk desa tetangga Ini dilakukan untuk memeriksa apakah ketertarikan untuk mengatasi masalah penangkapan ikan yang merusak dan memperkuat pengelolaan daerah pesisir berbasis masyarakat juga dimiliki oleh semua desa Ini juga merupakan upaya untuk membangun dukungan yang lebih kuat dan lebih luas terhadap usulan Jejaring dengan desa lain menjadi penting karena penangkapan ikan

yang merusak hampir selalu dilakukan oleh nelayan dari desa lain baik desa yang jaraknya dekat atau jauh (Orang cenderung tidak memancing dengan cara yang merusak di perairan desanya sendiri) Sehingga dukungan dari desa tetangga menjadi diperlukan Untuk membangun jejaring vertikal kami berdiskusi dengan orang-orang dari pemerintah kabupaten provinsi dan pusat serta LSM Hubungan dengan orang-orang dan lembaga terkait adalah kunci untuk meningkatkan pengetahuan belajar tentang perspektif lain tentang permasalahan yang ada dan membangun dukungan untuk atau menasihati untuk mengubah inisiatif berbasis desa yang diusulkan Jejaring horisontal menghasilkan dukungan yang lebih luas dalam bentuk komitmen dan berbagi pembelajaran yang diperoleh Pada kenyataannya jejaring ini mendorong peningkatan ketertarikan dari tiga desa tetangga (bukan bagian dari studi desa sasaran kami atau proyek COREMAP sebelumnya) untuk bersama-

sama membentuk pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Jejaring vertikal sampai ke tingkat kabupaten melalui pertemuan dan diskusi formal dan informal juga menghasilkan komitmen dari pemerintah kabupaten dan pegiat di tingkat kabupaten untuk mendukung peremajaan kembali dan formalisasi pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Hubungan kami dengan pejabat dari Dinas Kelautan dan Perikanan tingkat provinsi yang berwenang untuk mengelola perairan pantai sampai 12 mil laut dari garis pantai menunjukkan bahwa mereka juga mendukung gagasan kami Hubungan kami dengan WWF di Jakarta membuat kami mendapat tawaran untuk mengikutsertakan dua warga desa dari Bungaiya dalam pelatihan pemetaan wilayah pesisir secara partisipatif

Hubungan berjejaring ini dapat membantu mengetahui apa yang terjadi di dalam suatu sistem kepentingan dan mendukung koordinasi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 19

Ada prosedur yang dikenal luas bernama lsquoanalisis pemangku kepentinganrsquo yang melibatkan identifikasi pihak-pihak yang relevan dalam suatu permasalahan (baik perorangan atau organisasi) dan apa kepentingan mereka di dalam permasalahan tersebut Titik pemandu dalam analisis pemangku kepentingan adalah mengidentifikasi siapa yang mempengaruhi dan siapa yang dipengaruhi oleh suatu permasalahan (jika judul dari permasalahan diganti pemangku kepentingan yang teridentifikasi juga dapat bergeser) Pendekatan partisipatif untuk analisis pemangku kepentingan akan berfungsi baik dengan menggunakan pengetahuan dari beberapa orang Analisis pemangku kepentingan dapat bermanfaat untuk mengembangkan jejaring tetapi kami menyarankan proses yang jauh lebih organik untuk membangun hubungan dengan orang-orang yang tepat Banyak yang sudah memiliki hubungan dan akan memperkenalkan proses Anda ke satu sama lain

Membangun jejaring harus menjadi proses terus-menerus bukan hanya dilakukan satu kali atau tertutup Orang baru bisa saja ditunjuk untuk menjabat Orang baru dapat muncul terutama ketika permasalahannya dapat dibingkai ulang

Para lsquochampionrsquo di tingkat masyarakat dan tingkat pulau yang dijabarkan di bawah ini dapat memainkan peranan di dalam jejaring sebagai agen perubahan lokal

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion dan strategi merekaSementara alat bantu ini menekankan pada kerja sama dan penyelarasan yang lebih baik dari tata kelola dan pengelolaan antara pemerintah dan masyarakat penting juga untuk mengenali pengaruh-pengaruh yang ada di masyarakat Faktor penting yang sering kali terlupakan adalah proses sosial informal yang mana anggota masyarakat atau orang-orang yang bekerja di skala yang lebih besar saling mempengaruhi satu sama lain untuk memperbaiki kondisi lingkungan dan sosialnya Ada banyak penekanan pada tata kelola dan prosedur formal untuk pengelolaan tetapi relatif sedikit tentang proses informal dan terutama lsquolembaganyarsquo yang mana orang-orang (atau masyarakat) bertindak secara mandiri dan membuat pilihan bebasnya sendiri

Pada kunjungan ruang lingkup kami ke Selayar kami bertemu dengan tiga warga desa dari desa yang berbeda yang berbicara dengan berapi-api tentang bagaimana mereka mulai menyadari kerugian dan konsekuensi sosial yang diakibatkan oleh metode penangkapan ikan yang merusak dan bagaimana mereka sekarang bekerja sepenuhnya sukarela untuk meyakinkan anggota masyarakat lain untuk berhenti melakukan penangkapan ikan dengan cara yang merusak Masing-masing dari mereka memiliki strategi yang berbeda dan menarik untuk meyakinkan orang Hasil dari inisiatif sukarela mereka dan kemampuan serta kesediaan untuk mempengaruhi orang lain beberapa telah diangkat untuk menduduki jabatan resmi di desa mereka misalnya menjadi anggota kemudian ketua komite perlindungan laut yang dibentuk oleh program COREMAP (lihat Kotak 3G) Beberapa bekerja dengan orang lain mdash misalnya pemimpin desa mdash untuk meningkatkan pengaruh Kami memutuskan untuk belajar tentang orang-orang ini dan strategi mereka dan untuk membagikan kisah mereka dengan orang-orang yang mungkin terinspirasi dengan gagasan bahwa siapapun dapat bertindak dan berharap dapat belajar dari strategi mereka Kemudian kami mengamati lsquochampionrsquo

lain yang bekerja di pulau Beberapa tindakan mereka mungkin tersamarkan oleh pekerjaan mereka (beberapa bekerja di pemerintahan) tetapi cara kerja mereka melampaui harapan profesional dan telah menjadi gairah pribadi

Kami menyajikan sejumlah contoh champion perorangan dan strategi mereka di buklet terpisah dengan judul Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka dari Selayar Indonesia Kami mewawancarai sejumlah orang yang memiliki kekhawatiran sosial dan ekologis tentang ekosistem pesisir memiliki peran penting dalam membuat perubahan demi mencapai perlindungan dan pengelolaan wilayah pesisir yang lebih baik di dalam masyarakat mereka atau lebih luas dan diakui oleh yang lain memang berpengaruh untuk permasalahan tersebut Mereka yang bekerja atau memiliki jabatan resmi bekerja melampaui komitmen dan kewajiban yang biasanya dianggap tugas yang berkaitan dengan pekerjaan mereka atau peran tata kelola Kami mencari laki-laki dan perempuan yang memiliki karakter ini akan tetapi di dalam masyarakat nelayan tentunya kami lebih banyak menemukan laki-laki Kami mengidentifikasi 15 orang Sembilan diantaranya saat ini atau sebelumnya adalah champion di dalam masyarakat mereka (satu perempuan dan delapan laki-laki) dan enam orang yang bekerja di tingkatan yang lebih luas (misalnya kecamatan atau satu pulau mdash semua laki-laki) Profil mereka dapat dilihat di buklet

Kami percaya profil mereka menunjukkan bahwa membangun kesadaran baik dengan atau tanpa bantuan eksternal merupakan langkah pertama yang diperlukan tetapi itu saja tidak cukup Para champion mengambil keputusan sendiri untuk bertindak kemudian berpikir dengan seksama strategi yang mereka gunakan untuk mempengaruhi orang lain Para champion di desa meciptakan cara-cara mereka sendiri untuk menyebarkan pengaruh sosial menggunakan berbagai argumen yang dapat meyakinkan mereka sendiri dan juga efektif untuk digunakan pada orang lain (Satu champion menemukan laki-laki dan perempuan menanggapi pesannya dengan berbeda) Beberapa menggunakan pengetahuan mereka tentang dinamika masyarakat dua champion dari satu desa memanfaatkan persaingan antar kelompok untuk menjaga agar mereka tetap jujur tentang praktik menangkap ikan mereka dan saling mengawasi satu sama lain Alasan keagamaan juga penting bagi beberapa informasi yang kami peroleh dari pengamatan peserta menunjukkan bahwa salah satu champion masyarakat mdash seorang pemuka agama mdash telah mempengaruhi champion lain di masyarakat lain setelah memergokinya sedang menangkap ikan secara ilegal Kebanyakan champion di masyarakat atau pada skala yang lebih luas mengadvokasikan untuk menggabungkan pengaruh sosial positif mereka dengan penegakan hukum yang kuat dan efektif seperti oleh kepolisian Beberapa champion masyarakat berkolaborasi dengan kepolisian dan merekomendasikan hukuman secara cukup strategis Contoh lain adalah bagaimana champion masyarakat dapat bekerja dengan berkolaborasi dengan tokoh-tokoh desa utama lainnya (terutama dengan pimpinan desa) dan dengan pihak eksternal Salah satu champion yang bekerja di pemerintah kabupaten mencari para champion masyarakat dan mendorong mereka untuk ambil bagian dalam komite desa untuk perlindungan laut yang baru dibentuk Hal ini memperkuat peran dari para champion desa dan memotivasi mereka lebih lanjut serta memberikan mereka kewenangan formal

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir20

GAMBAR 13 Salah satu champion Selayar Pak Rusdin dengan Dr Dedi Adhuri dan Ali Yansyah AbdurrahimFoto H Ross

Para champion yang bekerja dalam skala yang lebih besar mdash dalam hal Selayar berarti di pemerintahan LSM atau sebagai orang pribadi mdash bekerja dengan berbagai cara Ada yang mendukung champion masyarakat (ada satu yang secara jelas mendorong banyak champion) Ada yang bekerja atau memegang jabatan yang memungkinkan mereka untuk mengatasi masalah penting Sebagian besar menggunakan jejaring dan beberapa strategi yang dipikir matang untuk membuat perubahan dalam masalah yang mereka pilih

Mengidentifikasi dan mendukung championbull Sadari kemungkinan ada orang-orang yang sudah

bertindak secara sukarela terhadap permasalahan yang menjadi perhatian Anda Identifikasi dan bekerjalah dengan orang-orang tersebut Mereka juga bisa menjadi anggota jejaring yang baik (lihat Kotak 3H)

bull Pertimbangkan untuk mendukung mereka serta membangun kesadaran dan kapasitas mereka melalui kesempatan belajar (misalnya dengan menghadiri lokakarya) Pertimbangkan mereka untuk kegiatan yang relevan dan peran komite Cari cara untuk membuat mereka lebih efektif contohnya dengan sumber daya tanpa merendahkan tindakan sukarela mereka

bull Pertimbangkan untuk mengumpulkan mereka agar saling berbagi strategi dan saling belajar dari satu sama lain

bull Cari peluang untuk mendukung lahirnya champion baru

Kami tidak mengadvokasikan untuk memilih terlebih dahulu orang-orang untuk dipersiapkan menjadi champion meskipun kami mengetahui bahwa hal ini berhasil dilakukan di beberapa bidang dan negara Hal ini berisiko membuat orang yang tidak terpilih merasa tersisih dan merusak orang-orang yang mungkin lebih efektif atau terpercaya untuk bekerja secara mandiri

Mengidentifikasi pengetahuan dan praktik pengelolaan tradisionalBanyak masyarakat pesisir yang memiliki tradisi pengelolaan wilayah pesisir yang berkaitan erat dengan budaya mereka Hal ini dapat meliputi pengetahuan tradisional tentang perilaku

1 Angka dari survei LIPI Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

dan habitat ikan arus laut dan cuaca teknologi menangkap ikan tradisional dan penggunaannya hukum adat tentang menangkap ikan dan lokasi penangkapan serta praktik sosial terkait seperti berbagi beban kerja atau cara melakukan upacara adat

Dalam diagnosis partisipatif penting untuk mempelajari tentang keberadaan pengetahuan ini dan praktik terkait seberapa kuat dan meluasnya pengetahuan ini diterapkan di masyarakat dan seberapa besar pengaruhnya terhadap praktik kontemporer Apakah hal ini disetujui atau ditentang (dan jika ya seberapa jauh) Hal ini dapat dipelajari dari pertemuan dan melalui pengamatan peserta Pengamatan peserta berkontribusi untuk memberikan rincian dan pemeriksaan silang informasi Tim peneliti juga dapat mengumpulkan data tertentu misalnya menghitung atau memetakan penggunaan atau jenis alat tangkap yang berbeda yang digunakan di berbagai lokasi

Analisis kebijakan multitingkatSalah satu permasalahan yang menjadi fokus dari alat bantu ini adalah ketidakselarasan kebijakan dan peraturan perundang-undangan di tingkat yang berbeda atau kesenjangannya semakin melebar seiring dengan waktu Sementara itu kebijakan dan peraturan perundang-undangan pemerintah bisa sangat berbeda dari hukum adat dan hukum adat jarang diakui di dalam hukum nasional

Masyarakat sasaran kami Parak dan Bungaiya memiliki hukum adat yang kuat dan sangat berhasil memelihara dukungan dari masyarakat mereka yang memiliki keragaman budaya untuk mempertahankan hukum adat mereka (ada tiga kelompok budaya di Selayar) Mereka juga memiliki hak menurut hukum Indonesia dan praktik administratif untuk membuat peraturan mereka sendiri menurut sistem tata kelola desa Akan tetapi tidak semua hukum adat mereka terdokumentasikan dalam bentuk peraturan desa yang kontemporer Hal ini membuat hukum adat sulit untuk ditegakan di masyarakat (jika semua orang tidak memiliki kesadaran yang sama tentang peraturan adat) dan sangat sulit untuk memperoleh dukungan dari pemerintah kabupaten Untuk mendukung masyarakat dalam menegakkan praktik adat pemerintah kabupaten harus dapat mengacu pada peraturan tertulis dan perbatasan laut yang terekam dengan baik

Analisis konflikKonflik atas akses sumber daya mungkin terjadi di sistem pesisir terutama ketika habitat mengalami penurunan perikanan berada di bawah tekanan karena habitat yang rusak dan penangkapan ikan yang berlebihan dan nelayan bersaing memperebutkan tangkapan yang semakin sedikit Di Indonesia Timur 74 persen terumbu karang rusak 40 persennya berada dalam kondisi yang sangat buruk (data 2016) Bandingkan dengan tingkat kerusakan tahun 2000 sebanyak 59 persen1 Sementara itu di seluruh Indonesia penghasilan 80 persen rumah tangga nelayan berada di bawah garis kemiskinan dan nelayan mewakili seperempat dari jumlah penduduk miskin di Indonesia

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 21

KOTAK 3I PENGETAHUAN DAN PRAKTIK TRADISIONAL

Satu desa di Selayar Barugaiya memiliki hubungan agama adat dengan hewan laut Di masa lalu masyarakat desa tersebut mengadakan upacara adat tahunan mdash arak-arakan dari desa ke pantai mdash untuk merayakan keterkaitan mereka dengan buaya dan spesies laut lainnya Setelah bertahun-tahun tidak diadakan lagi desa ini sekarang akan memperbaharui praktik ini sebagian karena ingin menarik wisatawan (komunikasi pribadi Rahmat Zainal) Ini adalah desa yang mencanangkan inisiatif lsquoDesa Penyursquo mdash lihat kisah champion tentang Pak Datu dari Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka dari Selayar Indonesia

Perangkap ikan tetap sero digunakan di sepanjang pantai barat laut Selayar (lihat foto) terutama di Bungaiya Kami diperlihatkan dokumen dalam Bahasa Belanda (sebelum 1948) dan naskah kuno Makassar (kemungkinan sangat tua) yang memberikan pengakuan resmi atas sistem ini Ini adalah teknologi yang rumit Jaringnya diikat di antara tiang ramping yang dipasang dari garis pantai sampai 100 meter atau lebih lepas pantai Ikan yang terbawa air

pasang akan tertahan di satu sisi atau sisi lain dari pembatas ini berenang menjauh dari pantai dan memasuki bagian tertutup yang berbentuk seperti mata panah yang hanya memiliki satu pintu keluar di satu bagian Bagian ini nanti akan menuju ke bagian tertutup

lain yang lebih kecil dan berbentuk mata panah dan beberapa sero bahkan terdiri dari tiga bagian Nelayan akan berperahu ke bagian tertutup yang kecil pada saat pasang surut untuk mengumpulkan ikan dari bagian tertutup kecil yang berada di ujung Sebagian besar memiliki panggung kecil di atas sero dari panggung ini mereka bisa mengeruk ikan yang terperangkap Sebagian besar sero dipasang pada musim tenang dan dilepas pada musim muson barat (sekitar bulan September sampai Februari) karena sero akan mudah hancur ketika musim badai Keluarga memiliki hak untuk memasang sero di beberapa lokasi Beberapa menyewakan tempatnya dengan atau tanpa sero ke pihak lain untuk dioperasikan Di masa lalu peraturan adat menyatakan bahwa menangkap ikan dengan alat lain dalam radius 60 meter dari sero tidak diperbolehkan Peraturan ini baru dimodifikasi di Bungaiya menjadi 50 meter untuk memberikan lebih banyak ruang kepada nelayan untuk menggunakan alat lain Desa mempertimbangkan operasi alat penangkap ikan lain yang sederhana dengan jarak 50 meter lebih tidak akan mengganggu pengoperasian sero

GAMBAR 14 Atas Bagian tertutup dari perangkap ikan sero Bawah Sero dilihat dari pantaiFoto D Adhuri

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir22

KOTAK 3K PENDEKATAN KAMI UNTUK ANALISIS KEBIJAKAN

Untuk menanggapi inisiatif masyarakat tentang peremajaan dan formalisasi praktik pengelolaan daerah pesisir kami melakukan analisis kebijakan di bawah instruksi dari setiap masyarakat sasaran Tujuannya adalah untuk melihat seberapa jauh sistem hukum Indonesia dan kebijakan pemerintah mendukung (atau dapat mendukung) hukum adat mereka dan mengidentifikasi strategi bagi desa untuk mencoba mengatasi ketidakselarasan dan mengambil kesempatan yang belum mereka sadari Dalam hal ini kami memeriksa beberapa undang-undang peraturan dan kebijakan pemerintah lainnya sehubungan dengan pengelolaan daerah pesisir di berbagai tingkat dari kabupaten nasional dan internasional Kami menemukan setidak-tidaknya dua undang-undang mdash Undang-Undang tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (No 272007 dan No 12014) dan Undang-Undang tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

(No 322009) mdash yang mengakui dan melindungi hak masyarakat pesisir untuk menerapkan pengetahuan tradisional dan lokal mereka untuk mengelola wilayah dan sumber daya pesisir Kami juga menemukan sejumlah peraturan menteri terutama dari Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang sangat mendukung pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Satu undang-undang yang sering dianggap sering mengesampingkan pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat adalah Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah (No 232014) Undang-Undang ini mengatur ulang tanggung jawab pemerintah di seluruh wilayah Indonesia dan mengatur pengelolaan perairan pantai sampai 12 mil laut berada di bawah kewenangan pemerintah provinsi Undang-Undang ini sedang dalam proses sosialisasi pada saat kami melakukan kerja lapangan Namun demikian dari diskusi kami dan berjejaring dengan

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi (lihat Kotak 3H tentang berjejaring) menunjukkan bahwa meskipun undang-undang harus diikuti tetapi mereka akan tetap mendukung pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat dengan cara mengeluarkan surat Analisis juga meliputi perjanjian internasional seperti yang mengatur tentang hak adat atas sumber daya

Desa dan pegawai pemerintah kabupaten menyambut baik analisis ini Parak dan Bungaiya kemudian mengembangkan peraturan baru melalui proses diskusi dan tata kelola mereka sendiri Tim mendiskusikan kesempatan yang ada dengan desa dan desa memasukkannya ke dalam peraturan desa yang menurut mereka berkaitan

Kami juga membantu Parak dengan meminjamkan peralatan GPS dan merekam koordinat batas-batas laut secara hukum adat (lihat Kotak 3F)

KOTAK 3J PROSES KAMI MENEMUKAN TENTANG TRADISI

Di Bungaiya dan Parak diskusi tentang berbagai permasalahan di pertemuan pertama berakhir pada pembuatan daftar jenis-jenis alat tangkap tradisional yang boleh mereka gunakan dan peraturan yang berlaku (sembilan di satu masyarakat 11 di masyarakat lainnya) Anggota masyarakat menyebutkan jenis-jenis alat tangkap dan anggota tim menuliskannya di kertas plano yang ditempel di dinding Fasilitator mengklarifikasi informasi untuk memastikan sudah ditulis dengan benar (lihat Gambar 15) Dalam pengamatan peserta kami mengumpulkan informasi lebih jauh tentang ini Satu keluarga menunjukkan pada kami dokumen dalam Bahasa Makassar kuno (lihat Kotak 2A) dan Bahasa Belanda yang memverifikasi hak milik dan peraturan adat untuk sero

GAMBAR 15 Jenis-jenis alat tangkap dan peraturan penggunaannya di Desa ParakFoto AY Abdurrahim

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 23

Seperti yang sudah dijelaskan di Kotak 3E pada saat kami melakukan kerja lapangan terjadi konflik antara salah satu desa sasaran kami dan nelayan dari desa tetangga Permasalahannya mdash dari sudut pandang desa sasaran kami mdash adalah tentang praktik menangkap ikan yang digunakan nelayan desa tetangga yang (a) menangkap ikan di perairan desa sasaran kami dengan menggunakan alat dan teknik menangkap ikan yang merusak dan dilarang menurut peraturan desa sasaran kami dan (b) menangkap ikan di daerah yang dianggap sebagai daerah yang dilindungi oleh desa sasaran kami atas dasar kesepakatan bersama Meskipun Selayar memiliki batas-batas menangkap ikan secara adat penangkapan ikan adalah akses yang terbuka Dengan demikian desa dapat menggunakan hak kontemporernya untuk membuat peraturan penangkapan ikan untuk daerah mereka Alat tangkap yang menjadi sumber perselisihan adalah senapan tombak dan lampu senter terang yang digunakan di malam hari sehingga dengan mudah menangkap gerombolan ikan yang sedang beristirahat Daerah penangkapan ikan yang dipersengketakan timbul karena masalah penamaan Kedua desa sepakat bahwa satu lajur di pesisir desa sasaran kami di pantai barat laut Selayar bukanlah daerah untuk menangkap ikan tetapi daerah tersebut hanya diberikan nama tanpa batas-batas yang jelas Sejak ada jalan baru yang dibangun untuk mencapai pantai nelayan dari desa tetangga berargumen bahwa nama tersebut hanya berlaku untuk daerah yang bisa dicapai lewat jalan lama sementara desa sasaran kami berargumen bahwa nama tersebut berlaku untuk daerah sepanjang pantai

Pada suatu malam di awal tahun 2017 penduduk desa sasaran kami menangkap beberapa nelayan dari desa tetangga yang menggunakan senapan tombak dan lampu di daerah terlarang kemudian ditangkap oleh penduduk dibawa ke kantor desa dan memanggil Kepala Desa Kepala Desa memanggil petugas kepolisian yang membawa nelayan ke kantor polisi dan menginterogasi mereka Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya kedua belah pihak memanggil koordinator perikanan Andi Penrang di hari berikutnya Andi Penrang menyarankan untuk membawa perselisihan ini ke camat untuk diputus Camat membuat keputusan yang memihak desa sasaran kami dan penerapan peraturan desa untuk Daerah Perlindungan Laut (DPL) yang konsisten dengan hukum adat Nelayan tersinggung dengan perlakuan yang mereka alami dan mengatakan bahwa mereka sudah ditahan paksa Beberapa minggu kemudian nelayan dari desa lain tersebut mengajukan banding ke tingkat pemerintahan yang lebih tinggi Bupati Bupati yang baru terpilih dan tidak paham tentang permasalahan perikanan meminta masukan dari pegawai dinas perikanan kabupaten Mereka memberi masukan atas dasar peraturan pemerintah terkait perikanan yaitu bahwa menombak ikan diizinkan Meskipun hanya berdasar pada situasi yang terjadi antara dua desa Bupati memutuskan untuk mengeluarkan peraturan yang berlaku untuk semua desa di Kabupaten Selayar

Pada saat itu kedua desa berada di situasi menang atau kalah Dengan menyerahkan kepada otoritas yang lebih tinggi untuk memutuskan pilihan mereka untuk mengendalikan hasil dengan cara negosiasi menjadi berkurang Di sisi lain di setiap tahap masing-masing pihak mendapat dukungan dari pemerintah Mereka tidak merasa perlu untuk

bernegosiasi pada saat itu dan permasalahannya tidak mudah dinegosiasikan karena berdasar pada keyakinan dan nilai yang berbeda Nelayan dari desa tetangga ini bukannya menerima dengan tenang kemudian justru memamerkan keberhasilan mereka mendapatkan hak dengan menangkap ikan di pantai yang seharusnya terlarang di hadapan pemukiman desa sasaran dan sengaja menunjukkan bagaimana mereka menangkap ikan dalam jumlah yang sangat banyak Hal ini semakin membakar bara konflik Penduduk desa sasaran dipaksa menyaksikan ikan yang sudah mereka jaga melalui praktik pelestarian kemudian ditangkap dan dibawa ke pantai Mereka hanya bisa menyaksikan dan mengambil foto

Pada titik ini petugas perikanan kabupaten mencari informasi dari tim kami Dalam proses untuk mempersiapkan analisis kami mengembangkan modul analisis konflik untuk alat bantu kami Modul ini berdasarkan pada kerangka pemetaan konflik yang dikembangkan oleh Jejaring Resolusi Konflik Australia (2008) Kami menambahkan dua aspek konteks dan kekuatan dari masing-masing pihak Kami mengkomunikasikan analisis kami berdasarkan alat bantu ini melalui presentasi PowerPoint dan berbicara dengan petugas perikanan kabupaten dan pihak lain dari jejaring pemerintah dan pihak berkepentingan lalu kemudian mengadakan pertemuan masyarakat di desa sasaran kami

Alat bantu pemetaan konflik ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan kekhawatiran dari setiap pemangku kepentingan yang terkait dengan permasalahan kemudian mencari kepentingan bersama dan hal-hal yang dapat dinegosiasikan Hal ini berhubungan dengan beberapa prinsip negosiasi (Fisher et al 2011) yang menyarankan untuk melihat konflik dengan cara pandang baru

1 Pertama para pihak harus saling menghormati sebagai sesama dan menempatkan konflik bukan orang-orangnya sebagai masalah yang perlu ditangani Mereka harus fokus untuk memelihara hubungan yang saling menghormati dan positif dan saling memperlakukan satu sama lain sebagai pemecah masalah bersama bukan saingan Pendekatan ini berasumsi konflik adalah suatu hal yang tidak nyaman bagi kedua belah (atau semua) pihak dan mereka ingin memecahkan masalah ini

2 Siapapun yang membuat analisis harus melihat di balik yang disampaikan para pihak sebagai keinginan dan menemukan apa sebenarnya kebutuhan mendasar mereka Sehingga akses ke daerah penangkapan ikan tertentu mungkin sebenarnya adalah tentang penghidupan yang memadai atau keadilan atau mewakili kebutuhan mendasar lain

3 Setelah mengidentifikasi kebutuhan mendasar di balik konflik tersebut para pihak harus berusaha mengidentifikasi pilihan-pilihan baru lsquountuk keuntungan bersamarsquo yang berusaha memenuhi kebutuhan mendasar dari semua pihak Hal ini memerlukan pemecahan masalah secara kreatif dan pembingkaian ulang dengan saling menghormati Hal ini dapat mengarah ke solusi baru yang kreatif Ingat bahwa tidak semua permasalahan dapat dinegosiasikan dengan cara ini Pertentangan nilai tidak semudah itu untuk diselesaikan

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir24

4 Jika tahap ini tidak berhasil menemukan solusi para pihak dapat setuju untuk mematuhi nasihat dari ahli atau bukti independen Mereka perlu menyepakati jenis bukti atau nasihat yang dapat diterima oleh kedua belah (atau semua) pihak Sebagai contoh mereka dapat sepakat mengizinkan penangkapan ikan dalam jumlah tertentu yang tetap bisa menjaga cadangan ikan di tingkat tertentu dan mencari pemantauan ilmiah dan nasihat ahli yang bisa membuktikan bahwa tingkat tersebut lestari Mereka bisa sepakat untuk menangkap ikan dengan cara-cara yang tidak merusak karang dan mencari nasihat ahli atau penelitian tentang metode apa yang bisa digunakan

5 Jika para pihak masih tidak bisa sepakat masing-masing pihak dapat menilai alternatif terbaik yang mereka miliki selain menegosiasikan kesepakatan yaitu seberapa buruk situasinya jika mereka harus terus hidup dengan perselisihan yang tidak terselesaikan Apakah lebih baik bagi mereka untuk terus berusaha bernegosiasi atau mundur dan tetap pada situasi sekarang Sering kali mereka harus memutuskan pertanyaan ini berdasarkan kebutuhan mendasar mereka misalnya mengamankan penghidupan mengamankan wilayah atau memelihara tradisi

Alat bantu pemetaan konflik terfokus pada kebutuhan mendasar dan mencari kesamaan mungkin akan menolong mencapai resolusi Hal ini diwakili dengan diagram lingkaran yang terdiri dari bagian-bagian dengan lingkaran pusat (lihat Gambar 16) Langkah-langkahnya adalah

1 Berikan judul permasalahan di bagian tengah diagram Hal ini harus jelas dengan sesedikit kata sebisa mungkin karena mengubah deskripsi permasalahan akan menggeser pemangku kepentingan yang relevan serta sebagian besar analisisnya

2 Identifikasi lsquopemangku kepentinganrsquo atau para pihak dari permasalahan ini Hal ini mencakup mereka yang secara langsung terlibat dalam konflik namun ada juga pihak-pihak lain seperti pembuat peraturan tetangga dan siapapun yang terkena dampak dari atau berada di posisi yang dapat mempengaruhi permasalahan tersebut Berikan nama bagi setiap pemangku kepentingan (lsquosiaparsquo) di satu bagian diagram Anda dapat membuat sebanyak atau sesedikit mungkin bagian sesuai kebutuhan

3 Bagi setiap pemangku kepentingan pertimbangkan konteks mereka (setiap pihak mungkin punya konteks yang berbeda) kekuatan kebutuhan mendasar dan yang meenjadi perhatian mereka Kebutuhan dan kekhawatiran bisa jadi mewakili hal yang sama atau berbeda

Perbandingan antara aspek-aspek ini dapat membantu mengidentifikasi peluang untuk menegosiasikan solusi baru dan mencari kemungkinan dimana semua pihak sama-sama menang

Cara terbaik untuk melakukan ini adalah dengan menggunakan selembar kertas besar seperti kertas plano Tergantung pada hubungan antar para pihak latihan ini dapat dilakukan secara partisipatif (jika difasilitasi dengan baik) atau oleh peneliti atau fasilitator atau oleh satu pihak yang merencanakan bagaimana mereka dapat mengadakan diskusi dengan pihak-pihak utama lainnya

Gambar 16 menunjukkan tahap pertama dari analisis Kami sudah memberikan judul untuk permasalahannya (konflik atas alat penangkap dan lokasi penangkapan ikan) dan para pihak yang berkonflik Mereka diidentifikasi disini sebagai lsquodesa sasaran kamirsquo nelayan dari desa tetangga (yang bersengketa langsung) non-nelayan dari desa tetangga (yang tidak serta-merta mendukung praktik warga nelayannya) masyarakat dan desa lain yang berdekatan kecamatan dinas perikanan kabupaten Bupati (walikota) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi (sekarang bertanggung jawab untuk perikanan di perairan dalam) serta polisi dan militer (yang berbagi tanggung jawab untuk pengawasan wilayah pesisir dan perairan dalam di Indonesia) Kami mengosongkan beberapa bagian jika ada pihak lain yang akan dipertimbangkan

Analisis indikatif lengkap dapat dilihat di Gambar 17 Harap diperhatikan bahwa analisis terperinci untuk dua bagian desa sasaran dan nelayan dari desa tetangga Analisis ini dibuat oleh peneliti berdasarkan semua data kami para pihak tidak berpartisipasi dalam pembuatan analisis ini

Ada beberapa poin yang terlihat jelas dari analisis ini

Konteksbull Desa sasaran kami beruntung karena memiliki garis

pantai timur dan barat mdash ini adalah aset besar mengingat arah muson (timur atau barat) membatasi penangkapan ikan hanya di pantai yang lebih tenang Kedua pantai dapat digunakan hanya selama dua bulan dalam setahun (periode transisi muson) Desa tetangga hanya memiliki garis pantai yang sangat pendek di sebelah barat jadi tidak mengejutkan jika nelayannya tergoda untuk pergi ke perairan lain Desa sasaran kami memiliki garis pantai yang panjang di sebelah barat dan dengan demikian memiliki beberapa pilihan daerah tangkapan meskipun desa ini juga memiliki jumlah penduduk yang lebih besar Desa lain juga memiliki garis pantai yang pendek

bull Desa sasaran kami lebih bergantung pada perikanan karena sebagian besar tanahnya berbatu-batu dan tidak subur Pemukiman berlokasi di sepanjang pantai tidak ada pemukiman yang berada di pedalaman Hanya sedikit kemungkinan untuk bercocok tanam dan beternak Desa sasaran kami tertarik untuk mendiversifikasi ekonominya tetapi hal ini memerlukan waktu dan sumber daya Desa tetangga tidak terlalu bergantung pada menangkap ikan sebagai penghidupan karena sebagian besar keluarga memiliki sumber daya lain seperti kelapa dan hewan ternak Beberapa pemukiman berada di pedalaman dan nelayan mengendarai sepeda motor ke pantai untuk menangkap ikan

bull Desa sasaran kami memiliki tradisi dan tata kelola perikanan yang kuat Desa tetangga tidak memiliki fokus yang kuat dalam tata kelola perikanan Nelayan dari desa lain mengaku mereka tidak memiliki pengetahuan tradisional tentang praktik penangkapan ikan sehingga mereka harus mengandalkan teknologi baru (yang tidak mereka percayai bersifat merusak) Para tetua dari desa lain menentang pendapat ini mereka berkata dahulu desa mereka memiliki pengetahuan tentang menangkap ikan tetapi ketika desanya dimekarkan pada tahun 1980-

Kont

eks

Konteks

KonteksKon

teks

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 25

an (oleh pemerintah atas alasan pelayanan yang lebih praktis) mereka yang pindah ke pemukiman lain di dekat pantai kehilangan kontak dengan mereka yang masih memiliki pengetahuan Jelas disini pengetahuan adat tidak diwariskan dengan baik dan tidak lagi dipraktikkan

bull Desa sasaran kami memiliki sistem pengawasan penangkapan ikan tetapi dengan kapasitas terbatas sehingga sulit untuk mendeteksi serbuan nelayan dari desa lain dan mengatasi pelanggar

bull Sepertinya ada perbedaan aspirasi ekonomi nelayan desa tetangga mencari penghasilan yang lebih besar dibandingkan dengan apa yang ditolerir oleh desa sasaran kami dengan alasan menjaga keberlanjutan perikanan mereka

bull Penduduk desa memiliki hubungan keluarga melalui pernikahan Ini adalah insentif yang kuat bagi kedua belah pihak untuk mengatasi konflik

Kekuatanbull Desa sasaran kami telah memelihara kearifan lokalnya

(pengetahuan dan praktik adat) dengan dukungan kuat dari pengurus desa Mereka memberikan prioritas tinggi untuk pelestarian laut dan bersedia berkoordinasi dan berkolaborasi dengan desa lain demi mencapai perikanan yang lestari untuk masa depan jangka panjang semua pihak

bull Nelayan dari desa lain inovatif dalam mengadopsi teknologi baru untuk penangkapan ikan

Kebutuhanbull Desa sasaran kami berharap dapat melindungi habitat

ikan melindungi perikanan mengamankan penghidupan dan menjaga tradisi

bull Nelayan dari desa lain juga ingin mengamankan penghidupan tetapi lebih tertarik pada peningkatan ekonomi (penghasilan yang lebih besar pangan yang lebih baik) Untuk mendapatkan hal ini mereka perlu akses ke wilayah perairan lain

GAMBAR 16 Alat bantu pemetaan konflik

Desa

sas

aran

Desa t

etang

ga

(nelay

an)

Desa tetangga

(bukan nelayan)

Desa tetangga lain

Camat

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Kabupaten

Bupati

Dinas Kelautan dan Perikanan - Provinsi

Polis

i dan

milit

er

Kekh

awat

iran

Kebu

tuha

n

Keku

atan

Kekhaw

atiran

Kebutu

han

Keku

atan

KekhawatiranKebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

KebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

KebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

KekhawatiranKebutuhanKekuatan

Kekh

awat

iran

Kebu

tuha

n

Keku

atan

Kekh

awati

ran

Kebu

tuhan

Kekuata

n

Konflik tentang alat tangkap dan lokasi penangkapan ikanPE

RMAS

ALAH

AN

Konteks

Konte

ks Konteks

KonteksKont

eks

Konteks

Konteks

Konteks

Kont

eks

Kon

teks

KonteksKonteks

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir26

Camat

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Kabupaten

Bupa

ti

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Provinsi

Polis

i dan

m

ilite

r

KEKU

ATAN

bull Ke

arifa

n lo

kal d

iduk

ung

oleh

pe

mer

inta

han

desa

bull Ke

ingi

nan

kuat

unt

uk m

elest

arika

n

bull Be

rsed

ia b

erko

ordi

nasi

dan

ber

kola

bora

si

deng

an d

esa

lain

KEBU

TUHA

N

bull Pe

rlind

unga

n ek

osis

tem

bull Ke

berla

njut

an p

engh

idup

an

bull M

emeli

hara

kea

rifan

loka

lKE

KHAW

ATIR

AN

bull Ke

hila

ngan

kon

trol p

enge

lola

anbull

Etis

dan

kea

dila

n

bull M

enja

ga h

ubun

gan

deng

an p

endu

duk

desa

teta

ngga

bull Te

kana

n un

tuk

men

gado

psi a

lat

pena

ngka

p ika

n ya

ng m

erus

ak

KEKU

ATAN

bull Ke

wen

anga

n un

tuk

pene

gaka

n hu

kum

KEBU

TUHA

Nbull

Men

jaga

ket

ertib

an u

mum

KEKH

AWAT

IRAN

bull M

enin

gkat

nya

konfl

ik s

osia

lbull

Men

ingk

atny

a pe

nang

kapa

n ik

an y

ang

mer

usak

bull Pe

nang

kapa

n ik

an il

egal

teru

s be

rlang

sung

KEKUATANbull Pemimpin dan pegawai yang berkomitmen

bull Hubungan lokal yang baik

KEBUTUHANbull Pengelolaan perikanan dan ekosistem pesisir

yang berkelanjutan

bull Perlindungan dan pemberdayaan masyarakat

pesisirbull Kerja sama dan dukungan dari desa dan

kecamatanKEKHAWATIRAN

bull Menangani perubahan kewenangan

bull Keterbatasan SDM kewenangan untuk

implementasi programKE

KUAT

ANbull Ja

batan

dan k

ewen

anga

n ter

tingg

i di k

abup

aten

bull Keter

tarika

n untu

k men

gemba

ngka

n keb

ijaka

n

berba

sis pe

neliti

an

KEBU

TUHAN

bull Stab

ilitas

sosia

l

bull Pend

apata

n dae

rah da

ri sek

tor pe

rikan

an

bull Men

gemba

ngka

n pari

wisata

dan p

erika

nan

KEKH

AWAT

IRAN

bull Kons

ekue

nsi d

ari pe

ngali

han k

ewen

anga

n untu

k

peng

elolaa

n peri

kana

n wila

yah p

esisi

r dan

laut

(UU

2320

14)

bull Kebe

rlanju

tan su

mber d

aya a

lam

KEKUATAN

bull Komitmen serius untuk menerapkan

pengelolaan perikanan wilayah pesisir dan laut

berbasis masyarakat

bull Memiliki kewenangan tertinggi di daerah untuk

pengelolaan perikanan wilayah pesisir dan laut

(UU 232014)

KEBUTUHAN

bull Transisi kewenangan untuk perikanan lokal bejalan

mulus

bull Dapat mengandalkan tingkat kabupaten

KEKHAWATIRAN

bull Keterbatasan anggaran SDM dan sarana

prasarana

bull Implementasi UU 232014

bull Koordinasi dengan pemerintah

pusat kabupatenkota

KEKUATAN

bull Berada dalam posisi yang bagus untuk

mem

fasilitasi penyelesaian konflik

KEBUTUHAN

bull Menjaga ketertiban um

um

bull Mendukung kepem

impinan desa untuk m

engatasi

masalahkonflik

bull Berkoordinasi dengan kepolisian dan militer

KEKHAWATIRAN

bull Terjadinya konflik sosial

bull Kewenangan terbatas untuk m

engelola sumber

daya

KONTE

KS

Bupa

ti baru

yang

visio

ner

dan b

erkom

itmen

untuk

memba

ngun

Sela

yar y

ang

berba

sis la

ut

Memilik

i kek

uasa

an da

n

wewen

ang y

ang k

uat d

i ting

kat

kabu

paten

KONTEKS

KKP Nasional sangat aktif

Dekat dengan LSM yang

peduli dengan lingkungan dan

masyarakat

KONTEKS

Mendukung perencanaan

pembangunan untuk masyarakat

desa (dari bawah ke atas)

Berkontribusi kepada pengelolaan

sumber daya pesisir

KONTEKS

Coordinate and comm

unicate

between district governm

ent

and village governments

KONT

EKS

Berp

artis

ipas

i dal

am

pene

gaka

n pe

ratu

ran

di ti

ngka

t ka

bupa

ten

dan

desa

Desa

mem

erlu

kan

polis

i dan

m

iliter

unt

uk m

enja

lank

an

peng

awas

an y

ang

kons

iste

n da

n te

rus-

men

erus

ser

ta

men

egak

kan

huku

m

GAMBAR 17 Analisis lengkap alat bantu pemetaan konflik

PERM

ASAL

AHAN

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 27

Polis

i dan

m

ilite

r

Desa

sas

aran

Desa tetangga

(nelayan)

Desa tetangga (bukan nelayan)

Desa tetangga lain

KEKU

ATAN

bull Ke

arifa

n lo

kal d

iduk

ung

oleh

pe

mer

inta

han

desa

bull Ke

ingi

nan

kuat

unt

uk m

elest

arika

n

bull Be

rsed

ia b

erko

ordi

nasi

dan

ber

kola

bora

si

deng

an d

esa

lain

KEBU

TUHA

N

bull Pe

rlind

unga

n ek

osis

tem

bull Ke

berla

njut

an p

engh

idup

an

bull M

emeli

hara

kea

rifan

loka

lKE

KHAW

ATIR

AN

bull Ke

hila

ngan

kon

trol p

enge

lola

anbull

Etis

dan

kea

dila

n

bull M

enja

ga h

ubun

gan

deng

an p

endu

duk

desa

teta

ngga

bull Te

kana

n un

tuk

men

gado

psi a

lat

pena

ngka

p ika

n ya

ng m

erus

ak

KEKUATAN

bull Inovatif (mengadopsi alat tangkap alternatif)

KEBUTUHAN

bull Akses ke perairan desa lain

KEKHAWATIRAN

bull Pengetahuan tentang praktik perika

nan lestari

yang terbatas

bull Perlindungan hukum

bull Menjaga hubungan dengan penduduk desa lain

KEKUATAN

bull Komitmen kuat dari pemerintahan desa

bull Hasrat untuk bekerja sama

KEBUTUHAN

bull Perlindungan habitat pesisir dan laut

bull Mengamankan penghidupan

KEKHAWATIRAN

bull Meningkatnya penangkapan ikan yang merusak

(dengan senapan tombak dan senter) terutama dari

lsquoDesa Tetanggarsquo

KEKU

ATAN

bull Ke

wen

anga

n un

tuk

pene

gaka

n hu

kum

KEBU

TUHA

Nbull

Men

jaga

ket

ertib

an u

mum

KEKH

AWAT

IRAN

bull M

enin

gkat

nya

konfl

ik s

osia

lbull

Men

ingk

atny

a pe

nang

kapa

n ik

an y

ang

mer

usak

bull Pe

nang

kapa

n ik

an il

egal

teru

s be

rlang

sung

KEKUATAN

bull Berada dalam posisi yang bagus untuk

mem

fasilitasi penyelesaian konflik

KEBUTUHAN

bull Menjaga ketertiban um

um

bull Mendukung kepem

impinan desa untuk m

engatasi

masalahkonflik

bull Berkoordinasi dengan kepolisian dan militer

KEKHAWATIRAN

bull Terjadinya konflik sosial

bull Kewenangan terbatas untuk m

engelola sumber

daya

KEKUATANbull Hubungan erat dengan desa lain

KEBUTUHANbull Keberlanjutan penghidupanbull Ketahanan panganKEKHAWATIRANbull Ketersediaan ikan

bull Menjaga hubungan dengan desa lainbull Keterbatasan sumber daya tanah

KONT

EKS

Pem

erin

taha

n de

sa y

ang

kuat

Kear

ifan

tradi

si lo

kal y

ang

kuat

Garis

pan

tai t

imur

dan

bar

at

yang

pan

jang

Dive

rsifi

kasi

eko

nom

i us

aha

mikr

oSi

stem

pen

gaw

asan

laut

deng

an k

apas

itas

terb

atas

KONTEKS

Garis pantai pendek hanya di

pantai barat

Memiliki hasrat yang kuat

untuk mengeksploitasi sumber

daya

Pernah menjadi pusat

penangkapan ikan yang

merusak

KONTEKSHubungan yang erat antara nelayan dan bukan nelayan di masyarakat

Kebanyakan petani dengan tanah terbatas Nelayan menyediakan akses atas ikan melalui tradisi berbagi

penjualan dan barter dengan produk pertanian

Hubungan dengan masyarakat desa sasaran karena perkawinan

KONTEKS

Ikatan kekeluargaan yang kuat

dan jejaring sosial

Hanya memiliki pantai timur

Tempat menangkap ikan bagi

nelayan tradisional terbatas

karena laut dalam

Akses ke pantai sulit hanya

ada beberapa jalan kecil

KONT

EKS

Berp

artis

ipas

i dal

am

pene

gaka

n pe

ratu

ran

di ti

ngka

t ka

bupa

ten

dan

desa

Desa

mem

erlu

kan

polis

i dan

m

iliter

unt

uk m

enja

lank

an

peng

awas

an y

ang

kons

iste

n da

n te

rus-

men

erus

ser

ta

men

egak

kan

huku

m

Konflik tentang alat tangkap dan lokasi penangkapan ikan

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir28

Kekhawatiranbull Desa sasaran kami memiliki banyak kekhawatiran

Termasuk hilangnya kontrol atas pengelolaan perikanan mereka yang sudah berhasil selama ini dan risiko konflik serta solusi potensialnya yang mungkin mengesampingkan pengelolaan mereka (pengamatan peserta yang kami lakukan menunjukkan hal ini terjadi dengan beberapa anggota desa sasaran kami meminta agar juga diperbolehkan menggunakan senapan tombak dan lampu setelah keputusan Bupati mengizinkan desa lain menggunakannya) Desa ini mengkhawatirkan tentang etis dan keadilan serta tentang perikanan lestari dan kehancuran habitat ikan (terutama karang)

bull Nelayan dari desa tetangga mengkhawatirkan mereka tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan menangkap ikan menurut peraturan desa sasaran kami Mereka juga mempertimbangkan wilayah laut mereka yang terlalu kecil untuk bisa mendapatkan penghasilan yang cukup dari tangkapan Mereka juga menekankan bahwa peraturan baru yang dkeluarkan oleh Bupati memperbolehkan mereka menggunakan alat tangkap dan peraturan tersebut lebih kuat dari surat kesepakatan yang ditandatangani camat Mereka juga khawatir tentang perlindungan hukum untuk kegiatan mereka (yang dimiliki saat ini)

bull Kedua desa ingin memelihara hubungan baik yang terjalin dengan adanya perkawinan antar warga desa

Poin yang menarik dari analisis ini adalah jumlah orang yang bertentangan Ukuran pihak yang berkonflik tidak setara desa sasaran kami bersatu menentang masuknya nelayan dari desa tetangga yang dianggap ilegal menurut hukum adat dan peraturan desa Sementara dari desa tetangga hanya nelayan yang berada di garis depan pada konflik ini Pengurus desa menyadari adanya permasalahan ini dan kepala desa berusaha melindungi kepentingan nelayan mereka dengan berpendapat bahwa alat tangkap yang mereka gunakan diperbolehkan menurut peraturan pemerintah Pendapat di dalam desa tetangga sendiri terbelah mdash atau ada penduduk yang tidak peduli tentang praktik menangkap ikan karena mengandalkan sumber daya lain

Pihak lain juga ingin melihat konflik ini diselesaikan karena akan berdampak pada mereka Karena konflik ini melibatkan dua desa penyelesaian konflik berada di bawah tanggung jawab camat dengan dibantu oleh Kapolsek dan Danramil Bupati dan dinas kabupaten terbawa ke dalam konflik karena eskalasi konflik untuk mengambil keputusan Dinas perikanan kabupaten berada dalam posisi sulit karena mereka ingin mendorong perikanan lestari dan bekerja sama dengan desa tetapi konflik ini membuat mereka harus mengambil keputusan berdasarkan isi peraturan yang bertentangan dengan tujuan keberlanjutan Polisi dan militer menegakkan kepatuhan pada hukum yang berlaku suatu permasalahan yang disengketakan dalam hal ini Mereka terselamatkan jika konflik dapat dihindari Desa-desa lain di pulau mengamati terutama desa yang memiliki hubungan erat dengan protagonis

Mereka juga ingin melindungi perikanan mereka dan juga mengalami daerah mereka diterobos oleh kelompok nelayan yang sama

Cornelius dan Faire (2006) menyarankan untuk mengenali awal terjadinya konflik sedini mungkin dan menanganinya sebelum meningkat dan para pihak semakin berakar di posisinya seperti yang terjadi di contoh Selayar ini Di sisi lain spesialis resolusi konflik menyadari bahwa terkadang konflik perlu lsquomatangrsquo terlebih dahulu untuk ada resolusi Sering kali para pihak ingin menghabiskan semua pilihan yang ada sebelum bersedia berbicara

Apa yang terjadi berikutnyaSetelah adanya keputusan dari Bupati desa sasaran tidak dapat mengajukan banding Mereka kemudian mencari apa yang mungkin dapat mereka lakukan Mereka mendiagnosis bahwa mereka kalah karena adanya kelemahan dalam peraturan tertulis yang diakui dan ditegakkan oleh pejabat yang berwenang Sehingga mereka memilih untuk menggunakan analisis kebijakan di atas untuk mencari jalan yang bisa mengkonsolidasikan dan mendokumentasikan hukum adat dan peraturan desa kontemporer yang diakui sepenuhnya oleh pemerintah

Desa sasaran menghadapi keputusan internal yang sulit dan tantangan dalam menjaga persatuan yang selama ini berhasil dikelolanya terkait dengan penangkapan ikan tradisional lestari Tiga nelayan dari desa sasaran kami minta agar diperbolehkan menangkap ikan dengan menggunakan senapan tombak karena penduduk desa tetangga diperbolehkan (kenapa mereka tidak boleh melakukan hal yang sama) Desa menolak Tetapi dua nelayan dari desa sasaran kami yang menikah dengan perempuan dari desa tetangga dan lebih banyak tinggal di pemukiman istrinya berkeras untuk mendapat pengecualian karena mereka tidak memiliki alat tangkap lain dan keterampilan yang diperlukan untuk menangkap ikan Jadi kedua nelayan tersebut diperbolehkan menggunakan senapan tombak Hal ini menyebabkan ketegangan internal

Sementara itu desa-desa tetangga lain yang juga mengalami wilayahnya diterobos oleh nelayan yang terlibat dalam konflik ini memutuskan untuk bersatu untuk melindungi perikanan mereka Dengan adanya kesadaran yang lebih baik mereka mulai mengubah penggunaan sumber dayanya agar tidak terlalu bergantung pada perikanan Misalnya di masa lalu jika mereka memerlukan ikan dalam jumlah besar untuk upacara (seperti perkawinan) mereka akan menggunakan bom agar bisa menangkap sebanyak mungkin ikan Setelah mereka menyadari kerusakan yang diakibatkan terhadap cadangan dan habitat ikan beberapa tahun yang lalu mereka mulai menyembelih hewan ternak untuk upacara Setelah melindungi perikanan mereka sendiri mereka tidak senang ada pihak lain yang masuk dan mengambil keuntungan dari pantangan dan perlindungan yang sudah mereka lakukan

Konflik ini belum terselesaikan tetapi telah melahirkan sejumlah inisiatif lain terutama analisis kebijakan desa Situasi saat ini mengkhawatirkan baik bagi keberlanjutan perikanan maupun bagi ketetapan desa sasaran untuk melindungi habitat ikan dan mengelola dampak penangkapan ikan Pilihan yang belum dicoba tetapi mungkin melibatkan kedua kepala desa untuk berdialog pada waktunya dan pihak netral yang bekerja dengan pengurus desa lain agar lebih aktif dalam mengelola sumber daya pesisir Semua desa di kecamatan dapat bertemu dan berdiskusi tentang strategi pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 29

Karena kewenangan perikanan sekarang berada di pemerintah provinsi yang berpusat di Makassar di Sulawesi (beberapa jam ditempuh dengan perahu dan mahal untuk dijangkau lewat udara) pemerintah kabupaten tidak memiliki kewenangan yang jelas untuk menyatukan kelompok-kelompok dari berbagai desa untuk duduk bersama mendiskusikan pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif dan mendorong tercapainya kesepakatan tentang praktik menangkap ikan Disini letak dilemanya pemerintah kabupaten memiliki kewenangan langsung atas pengelolaan desa secara umum tetapi tidak atas pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Sementara itu program COREMAP yang banyak mendanai kerja-kerja pembangunan masyarakat di dalam pengelolaan wilayah pesisir telah menghentikan kegiatan terkait pembangunan sumber daya manusia dan kegiatan LSM yang ada terlalu kecil untuk menengahi solusi yang berskala luas

Menggabungkan pengetahuan lokal dan ilmiahKetika masyarakat berkolaborasi dengan pemerintah untuk pengelolaan wilayah pesisir atau jika mereka berharap untuk saling terlibat sangat mungkin untuk turut membahas bentuk pengetahuan lain dalam diskusi Penting untuk tidak berasumsi bahwa satu bentuk pengetahuan adalah lsquobenarrsquo dan yang satu lagi lsquosalahrsquo tetapi justru harus mencoba mempelajari keduanya

Komponen alat bantu ini mengikuti argumen dari Brown (2010) bahwa kita harus mengakui dan mencoba mengintegrasikan berbagai bentuk pengetahuan terutama jika para pemangku kepentingan bekerja bersama Jenis pengetahuan yang dikenali oleh Brown adalah

bull individual (dimiliki oleh orang tertentu dan tidak serta-merta dimiliki oleh anggota masyarakat yang lain)

bull masyarakat (misalnya pengetahuan adat dan lokal)

bull spesialisasi (misalnya pengetahuan ilmiah)

bull organisasi (misalnya pengetahuan tentang kebijakan dan prosedur)

bull bentuk pengetahuan holistik (integratif)

Masing-masing menggunakan bukti yang berbeda untuk jenis permasalahan yang berbeda Secara keseluruhan semua pengetahuan ini dapat memperkaya pemecahan masalah

Penting bagi para pihak yang berkolaborasi untuk saling menghormati pengetahuan yang dimiliki satu sama lain dan mencoba dengan sungguh-sungguh untuk belajar dan memahami perspektif pihak lain Dengan membawa prinsip ini di dalam alat bantu ini kami menekankan pentingnya pengetahuan tradisional (seperti yang terlihat dalam alat bantu ini tentang mengidentifikasi pengetahuan dan praktik pengelolaan tradisional) Pengetahuan tradisional melintasi beberapa bentuk ilmu pengetahuan yang diidentifikasi oleh Brown Termasuk pengetahuan masyarakat dan spesialisasi (misalnya pengetahuan adat tentang perilaku ikan) Di beberapa masyarakat pengetahuan ini bersifat holistik seperti pengetahuan ekologis tradisional yang sangat mengintegrasikan ekologi manusia dan di beberapa situasi aspek spiritual Di dalam pengelolaan wilayah pesisir pengetahuan adat Pengetahuan lokal dan pengetahuan ilmiah dapat relevan dan idealnya harus digabungkan dengan pengetahuan tentang kebijakan mdash atau digunakan sebagai bukti untuk dibuatnya kebijakan baru

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIbull Bertujuan menggabungkan bentuk pengetahuan yang berbeda

terutama dari para pihak yang berkolaborasi untuk memecahkan masalah secara bersama-sama

bull Mengerjakan tugas-tugas yang sebenarnya

bull Buatlah ini menjadi proses pembelajaran

Untuk mengembangkan komponen alat bantu ini melalui inisiatif praktis yang memberikan pembelajaran untuk semua tim kami dan masyarakat Bungaiya bergabung dengan Dr Nils Krueck dari Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk menggali bagaimana menggabungkan pengetahuan ilmiah dengan pengetahuan lokal untuk tujuan perencanaan Bagi Tim Perencanaan Tata Ruang Laut inisiatif ini memberikan mereka kesempatan untuk mengembangkan alat pemodelan yang diadopsi untuk skala lokal melalui kolaborasi dengan pengguna prospektif Bungaiya memiliki empat daerah perlindungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat (DPL) Dua daerah sudah diakui penuh secara formal dan dua lagi sedang menunggu persetujuan dari pemerintah kabupaten selama beberapa bulan ini Masyarakat ingin mencanangkan setidak-tidaknya satu daerah perlindungan lagi terutama bertujuan agar setiap pemukiman di dalam daerah administratif desa memiliki satu DPL di sekitarnya

Bungaiya tertarik untuk mengetahui apakah DPL mereka yang berdasarkan pada pengetahuan lokal dan pertimbangan strategis mereka dalam mengelola perikanan sudah berada di lokasi yang baik dan ukurannya memadai Perwakilan Bungaiya meyakini kegiatan ini akan memberikan masukan dan pilihan baru serta menawarkan pengakuan dari pemerintah yang lebih luas jika pengetahuan ilmiah menyetujui penilaian mereka Hal ini juga akan membantu mereka dalam perencanaan jangka panjang menuju pembentukan perlindungan laut selanjutnya

Kegiatan gabungan ini menunjukkan bahwa dari pada hanya bergantung pada alat pendukung perencanaan DPL dan mengambil keputusan dari lsquoatas ke bawahrsquo pemerintah dapat menyusun alat perancang DPL yang dapat diterapkan secara kolaboratif dengan masyarakat

bull untuk mengidentifikasi daerah dengan nilai ekologis danatau penghidupan tinggi agar dilindungi

bull untuk memastikan daerah-daerah yang disarankan untuk dilindungi mendapat dukungan dari masyarakat (Hal ini penting karena nelayan memilih apakah mereka mau mematuhi daerah perlindungan atau tidak dan pemerintah membutuhkan biaya tinggi untuk pengawasan dan sering kali tidak mencakup luas wilayah yang memadai Beberapa masyarakat memiliki sistem pengawasan mereka sendiri dan akan lebih termotivasi untuk melindungi daerah-daerah yang menjadi prioritas mereka)

bull agar upaya masyarakat dan pemerintah lebih tepat sasaran

bull sebagai alat pembelajaran untuk pemerintah dan masyarakat

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir30

KOTAK 3L PROSES KAMI

Mengetahui ketertarikan Bungaiya dan juga Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk berhubungan dengan pengguna potensial tim kami bertanya kepada warga desa Bungaiya apakah mereka tertarik bekerja bersama dengan ahli ekologi laut Dr Nils Krueck Mereka tertarik

Anggota tim peneliti memberitahukan Nils tentang ketertarikan masyarakat Sebelum pergi ke Selayar Nils mempersiapkan sejumlah peta dasar dan model wilayah pesisir Bungaiya yang menurutnya akan dirasa bermanfaat oleh masyarakat

Nils mengunjungi Selayar pada bulan Juli 2017 Kedua tim bertemu dengan masyarakat (lihat Gambar 18) agar Nils dapat menjelaskan kemungkinan yang ada dan masyarakat menyampaikan pada Nils tentang situasi lokal mereka dan permasalahan perikanan Masyarakat mendiskusikan sasaran termasuk melindungi terumbu karang meningkatkan populasi ikan meningkatkan tangkapan ikan membangun wisata menyelam dan snorkel dan melindungi spesies tertentu Nils mencari klarifikasi dan informasi lebih jauh tentang spesies yang paling penting kegiatan menangkap ikan dan habitat lokal Dari diskusi ini tim gabungan mengembangkan skenario rancangan DPL untuk dieksplorasi

Di hari-hari berikutnya Nils menjalankan model optimalisasi rancangan DPL dan melaporkan hasilnya ke masyarakat secara rutin untuk didiskusikan dan diperbaiki lebih lanjut Masyarakat membentuk tim penyelam termasuk Nils penyelam mereka yang sudah berpengalaman dan satu anggota tim lokal kamu Tim ini menyelam menelusuri daerah yang diteliti agar dapat memvalidasi asumsi rancangan DPL

Anggota tim yang lain mendukung tim penyelam dari perahu milik anggota masyarakat dan merekam hasil pengamatan tim penyelam

Penilaian ilmiah secara lengkap mendukung dua DPL yang lebih besar dari apa yang sudah dicanangkan oleh masyarakat di dua dari empat lokasi DPL Dua lokasi DPL lainnya telah dicanangkan oleh masyarakat untuk tujuan strategis (mengelola penerobosan dari desa lain) tetapi tidak diprioritaskan menurut hasil penilaian ilmiah untuk mencapai pelestarian keanekaragaman hayati atau manfaat bagi perikanan Sebaliknya model yang ada mengidentifikasi peluang DPL baru di salah satu daerah yang belum dipertimbangkan oleh masyarakat mengingat jaraknya dari pemukiman yang ada dan rendahnya tingkat ketertarikan untuk menangkap ikan di lokasi tersebut

Lokasi ini berada di utara dan diprediksi berpotensi memberikan manfaat untuk konservasi dan perikanan di daerah selatan melalui perpindahan karang dan ikan muda oleh arus laut Akan tetapi agar DPL ini bisa merealisasikan potensinya masyarakat perlu menemukan cara untuk pemantauan dan penegakan perlindungan mengingat lokasinya berada di daerah yang sepi penduduk

bull penerapan alat optimalisasi DPL kuantitatif dalam skala lokal mungkin dilakukan dan menguntungkan

bull Masyarakat ini dan kemungkinan masyarakat lain tertarik untuk belajar pendekatan rancangan DPL secara ilmiah

bull Ahli ekologi dan masyarakat menerapkan kriteria rancangan DPL yang berbeda dan berpotensi bertentangan Hal ini layak diakui dan bisa memancing diskusi yang bermanfaat

GAMBAR 18 Gabungan tim CCRES dan perwakilan desa mengembangkan scenario rancangan DPL untuk eksplorasi di Desa BungaiyaFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 31

4 FAKTOR YANG MENDUKUNG DAN TANTANGAN CONTOH DARI SELAYAR

Keberhasilan pengelolaan wilayah pesisir seperti halnya pengelolaan lingkungan yang lain mendapatkan manfaat dari serangkaian faktor pendukung Kami tidak bermaksud merangkum seluruh faktor-faktor latar belakang tersebut dalam alat bantu ini tetapi kami berharap dapat berbagi tentang beberapa faktor-faktor tersebut sebagai contoh dan untuk mengakui bahwa setiap diagnosis partisipatif selalu terjadi dalam dinamika berbagai faktor pendukung yang turut mempengaruhi pembentukan masalah yang dipilih untuk didiagnosis dan kapasitas untuk menanganinya

Di Selayar kami mengamati faktor-faktor penentu keberhasilan berikut yang membantu pengelolaan wilayah pesisir Tabel 1 terdiri dari daftar faktor-faktor ini dan catatan tentang beberapa tantangan terkait Kita tidak dapat berasumsi faktor penentu keberhasilan ini akan selalu ada Faktor pendukung bisa saja dihambat

Kami mendorong pengguna alat bantu ini untuk menemukan faktor-faktor penentu keberhasilan ini ketika mengadakan diagnosis partisipatif

GAMBAR 20 Proses kolaboratif sedang berlangsung Foto H Ross

GAMBAR 19 Kegiatan FishCollab menarik banyak peserta yang antusiasFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir32

TABEL 1 Faktor-faktor keberhasilan dalam penerapan di Selayar dan tantangan terkait

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Pengetahuan dan praktik adat

Komitmen terhadap pengetahuan dan praktik adat di banyak masyarakat

bull Meliputi berbagai teknologi menangkap ikan yang cerdas Sangat konsisten dengan komitmen keberlanjutan dan dapat menawarkan dimensi moral untuk perlindungan laut (lihat dokumen Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka)

bull Desa-desa yang berkomitmen terhadap bentuk pengelolaan berbasis hukum adat dapat (dan sudah) menunjukkan kepemimpinan yang baik dalam praktik menangkap ikan yang berkelanjutan

Pengetahuan adat dan komitmen untuk meneruskan praktik adat yang tidak merata di dalam dan di antara desa

bull Dapat terjadi dan sudah terjadi konflik antar individu dan desa antara yang mempertahankan pengelolaan secara adat dan yang berusaha menggunakan teknologi yang lebih efisien (dan sering kali lebih merusak)

Warisan Warisan dari proyek COREMAP (I sampai III) Selayar merupakan peserta lama di dalam COREMAP Kerja lapangan kami meneruskan warisan berikut

bull Pengetahuan baru (COREMAP I)

bull Perubahan besar pada program COREMAP termasuk penghentian kegiatan yang difokuskan pada pembangunan di semua lokasi termasuk Selayar digantikan oleh program COREMAP III dengan program yang lebih kecil terpusat dan terfokus pada penelitian

Kesadaran Kesadaran yang meluas di tingkat desa dan kabupaten dalam hal kelautan dan proses sosial terkait Hal ini meliputi fokus pada pengelolaan berbasis masyarakat dan bukan pengelolaan dari atas (top-down) dan juga selaras dengan perubahan di dalam kebijakan lingkungan hidup Indonesia selama 20 tahun terakhir (COREMAP II dan III)

bull Membuat pengetahuan ilmiah relevan untuk skala lokal dan dapat diterapkan di lapangan (misalnya oleh desa)

bull Memperluas kesadaran tentang permasalahan perlindungan laut ke desa-desa yang tidak memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam COREMAP

bull Menjaga kesadaran tetap aktif setelah beberapa saat

Lembaga lokal bull Infrastruktur tata kelola masyarakat misalnya sistem DPL yang dicanangkan masyarakat sebagai fokus proses pembelajaran di dalam pengelolaan berbasis masyarakat komite desa untuk konservasi laut fasilitator masyarakat yang berdaya dan pelembagaan ketika beberapa pemerintahan desa menggunakan anggaran desanya untuk perlindungan sumber daya laut

bull Hubungan baik antar desa yang berpartisipasi di dalam COREMAP (terutama COREMAP III) dan pemerintah kabupaten Koordinator kabupaten berada di posisi untuk memfasilitasi hal ini

bull Pemerintah kabupaten berkomitmen terhadap pengelolaan berbasis masyarakat Pegawai dinas perikanan kabupaten dan bidang pembangunan lain secara aktif mencoba untuk mendorong dan mendukung hal ini dengan alokasi staf dan keuangan (Hal ini sekarang sedang disesuaikan karena adanya transfer kewenangan perikanan ke pemerintah provinsi sementara pemerintah kabupaten meneruskan tanggung jawabnya atas desa dan penghidupan)

bull Menjaga komitmen pemerintah provinsi dan kabupaten terhadap proses berbasis masyarakat mengingat hilangnya posisi fungsi yang tadinya didukung oleh COREMAP dan dengan pergantian pegawai

bull Memelihara dan memperkaya infrastruktur tata kelola masyarakat di bawah transfer tanggung jawab perikanan ke tingkat provinsi perubahan dan potensi pengurangan staf perubahan budaya di tingkat pemerintahan manapun

bull Tantangan pemeliharaan menurut faktor-faktor yang disebutkan di atas

COREMAP III lebih dikenal sebagai COREMAP-CTI singkatan dari Coral Triangle Initiative

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 33

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Jejaring bull Pegawai kabupaten dengan tanggung jawab yang berbeda memiliki jejaring yang baik berkomunikasi dengan baik dan memiliki tujuan yang sama Mereka juga berjejaring dengan LSM dan agen-agen perubahan masyarakat sipil Selayar yang berskala kecil dan pemerintah kabupaten membantu komunikasi dan kolaborasi ini

bull LSM kecil tetapi berdedikasi tinggi

bull Peran orang-orang tertentu dalam hubungan ini risiko gangguan karena perpindahan pegawai setelah berakhirnya COREMAP III di kawasan Indonesia

bull Tantangan untuk bertahan hidup dan kapasitas yang umum dialami semua LSM

Kepemilikan terhadap permasalahan wilayah pesisir

Rasa kepemilikan yang tinggi terhadap permasalahan kelautan (di desa dan kabupaten)

bull Pentingnya peran komite desa untuk konservasi laut dan terutama pimpinan mereka di dalam hal ini

bull Memelihara budaya ini di bawah perubahan peraturan (pergeseran tanggung jawab pengelolaan laut perairan dalam ke pemerintah provinsi) dan pergantian pegawai seiring dengan berjalannya waktu

bull Di desa hal ini mungkin berhubungan dengan siklus pemilihan karena kepala desa yang baru akan berusaha membedakan diri dari pendahulunya dengan cara meninggalkan fokus kelautan

bull Kehilangan anggota komite desa untuk perlindungan laut akan mengurangi sumber pengaruh sosial terhadap pimpinan desa dan penduduk desa secara umum

Inisiatif Para lsquochampionrsquo di desa dan kabupaten (baik yang bekerja untuk pemerintah kabupaten atau dalam kapasitas lain) Orang-orang ini memiliki motivasi dan komitmen melampaui peran resmi mereka telah menentukan strategi mereka sendiri untuk mendorong perubahan perilaku dan juga ada yang berkolaborasi

bull Karena sebagian besar individu ini memulai secara mandiri (beberapa melakukan pembinaan) ada beberapa tantangan yang dikaitkan dengan bagaimana memelihara pengaruh mereka Risiko kehilangan orang-orang ini di tingkat desa cukup kecil berbeda dengan di tingkat kabupaten (lihat penjelasan tentang perubahan budaya organisasi dan pergantian pegawai di atas)

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir34

5 SARAN UNTUK PENGUKURANAlat bantu ini pada utamanya didasarkan pada penilaian kualitatif menuju kolaborasi dan pengelolaan yang adaptif Proyek ini tidak dirancang untuk memilih bagian-bagian yang bagus untuk dijadikan indikator atau mendukung pengelolaan meskipun pemilihan ini memainkan peran logis dalam prosedur diagnosa dan merupakan langkah rasional berikutnya

Penting bagi diagnosis partisipatif agar fokus pada permasalahan dan kepentingan yang ada dan tidak hanya sekedar didorong oleh data awal karena hanya sedikit permasalahan yang dapat langsung diukur sehingga fokus pada angka saja akan mengganggu pemilihan permasalahan Ketika tersedia bukti seperti pengukuran penurunan habitat dan tangkapan ikan menjadi berharga selama semua pihak mempercayai data tersebut dan sepakat tentang relevansinya Bukti tidak tertulis atau berdasarkan persepsi seperti pengamatan dalam jangka waktu lama tentang berkurangnya ketersediaan ikan serta lsquoalat ukurrsquo informal mdash seperti seberapa jauh perahu harus melaut sebelum mencapai daerah tangkapan yang memadai mdash mungkin lebih meyakinkan bagi masyarakat Selain itu kenyataan yang dihadapi oleh sebagian besar kawasan berkembang di dunia adalah hanya sedikit data yang tersedia apa lagi data jangka panjang atau data dalam skala kecil yang dapat mendukung pembuatan keputusan di tingkat lokal

Ketika kami mengembangkan cara pengukuran kami sarankan agar hal ini dilakukan secara partisipatif Para pihak harus memutuskan bersama apa yang paling penting untuk diukur agar dapat membantu diagnosis perencanaan dan pengelolaan adaptif mereka Kemudian menjawab indikator atau pengukuran langsung apa yang sesuai untuk melihat kondisi awal dan kemajuannya serta bagaimana mendapatkan informasi tersebut

Sering kali indikator kualitatif sudah cukup untuk memandu diagnosis partisipatif Salah satu pendekatan yang paling mudah adalah dengan menggunakan lsquopapan instrumenrsquo dengan kode warna Pengguna dapat mengidentifikasi indikator utama untuk setiap tulang dari diagram tulang ikan dan melampirkan skala peringkat sederhana seperti skala berdasarkan warna Contoh untuk papan instrumen ini dapat dilihat di Tabel 2

Cara yang sama dapat digunakan pengguna untuk mengidentifikasi faktor-faktor penentu keberhasilan dan tantangan untuk situasi mereka sendiri lalu menilainya secara kualitatif dengan menggunakan skala papan instrumen

Contoh yang sangat baik dalam berkolaborasi adalah merencanakan pertemuan secara berkala untuk mengisi papan instrumen ini bersama-sama (Izurieta 2007) Para pihak bahkan dapat mengisinya secara terpisah di dalam kelompok-kelompok kecil lalu berkumpul lagi untuk membandingkan hasil mereka mdash apakah mereka sepakat atau tidak untuk setiap indikator Yang terpenting apa yang perlu mereka tingkatkan (Ini adalah alasan sebenarnya untuk berdiskusi)

Akan tetapi papan instrumen dapat terlihat pasif kecuali jika ada versi yang dapat dibandingkan seiring dengan berjalannya waktu (Apakah kita melakukan sesuatu dengan lebih baik dibandingkan penilaian sebelumnya) Untuk permasalahan yang secara jelas perlu dikembangkan oleh para pihak pendekatan yang lebih baik mungkin dapat dilakukan dengan menggunakan judul atau kata-kata yang mencerminkan tahapan perkembangan Misalnya jejaring yang relevan biasanya akan berkembang Sehingga akan lebih masuk akal jika skalanya diberikan judul lsquobelum dimulairsquo kemudian lsquotahap awalrsquo lsquoperkembanganrsquo lalu lsquoberkembang penuhrsquo

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 35

TABEL 2 Contoh papan instrumen dengan kode warna

SANG

AT T

ERBA

TAS

TERB

ATAS

OK GOOD

EXCE

LLEN

T

PENJ

ELAS

AN

Fokus dan bermitra Kejelasan fokus

Bekerja dengan baik sebagai mitra

Mengembangkan jejaring Orang-orang yang relevan terlibat

Pengetahuan tradisional dan praktik pengelolaan

Keberadaan pengetahuan

Praktik pengelolaan secara adat digunakan

Kombinasi pengetahuan lokal dan ilmiah

Pengetahuan lokal dan ilmiah dipertimbangkan

Identifikasi proyek terkait dan warisan mereka

Kontak terjalin dengan personil proyek sebelumnya dokumen dipelajari

Warisan 1 dilanjutkan

Warisan 2 dilanjutkan

Warisan 3 dilanjutkan

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion dan strategi mereka

Ada champion

Champion mendapat dukungan

Analisis kebijakan multitingkat

Kebijakan dinilai

Kebijakan dan pengaturan kelembagaan selaras di semua tingkat pemerintahan dan dengan masyarakat

Analisis konflik Jangkauan konflik

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir36

6 REFERENSIAndrew NL Bene C Hall SJ Allison EH Heck S amp Ratner BD 2007 lsquoDiagnosis and management of small-scale fisheries in developing countriesrsquo Fish and Fisheries vol 8 hal 227ndash240

Bene C Kodio A Lemoalle J Mills D Morand P Ovie S Sinaba F amp Tafida A 2009 Participatory diagnosis and adaptive management of small-scale fisheries in the Niger River Basin CGIAR Challenge Program on Water and Food Project report (proyek no 72)

Brown VA 2010 lsquoCollective inquiry and its wicked problemsrsquo in Brown VA Harris JA and Russell JY eds Tackling wicked problems through the interdisciplinary imagination Earthscan London hal 4ndash83

Cinner JE McClanahan TR MacNeil MA Graham NAJ Dawd TM Mukminin A Feary DA Ando L Rabearisoa AL Wamukota A Jiddawik A Campbell SJ Baird AH Januchowski-Hartley FA Hamed S Laharil R Morovel T amp Kuangel J 2012 lsquoComanagement of coral reef social-ecological systemsrsquo Proceedings of the National Academy of Sciences vol 109 14 hal 5219ndash5222

Conflict Resolution Network 2008 Conflict Resolution Trainers Manual mdash 12 skills Conflict Resolution Network wwwcrnhqorg (keterampilan 8 memetakan konflik)

Cornelius H amp Faire S 2006 Everyone can win how to resolve conflict Edisi ke-2 Simon dan Schuster NSW

Eriksson H Adhuri DS Adrianto L Andrew N L Apriliani T Daw T Evans L Garces L Kamanyi E Mwaipopo R Purnomo AH Sulu RJ amp Beare DJ 2016 lsquoAn ecosystem approach to small-scale fisheries through participatory diagnosis in four tropical countriesrsquo Global Environmental Change vol 36 hal 56ndash66

Fisher R Ury WL amp Patton B 2011 Getting to yes negotiating agreement without giving in Penguin

Izurieta AV 2007 Evaluation framework for collaborative management of protected areas a crosscultural case study in Queensland Australia PhD thesis The University of Queensland

Mills D Beacuteneacute C Ovie S Tafida A Sinaba F Kodio A Russell A Andrew N Morand P amp Lemoalle J 2011 lsquoVulnerability in African small-scale fishing communitiesrsquo Journal of International Development vol 23 hal 308ndash313

Proyek Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) adalah proyek dukungan teknis regional yang ditujukan untuk membuka sumber-sumber pendapatan baru yang berkelanjutan bagi masyarakat pesisir di wilayah timur Asia Timur-Pasifik CCRES akan mengembangkan produk-produk pengetahuanmdashyang dapat digunakan sebagai masukan terhadap rancangan dari proyek rencana dan kebijakan di tingkat global regional dan nasionalmdashserta model teknis dan alat perencanaan yang membantu persiapan rencana pengelolaan sumber daya pesisir berbasis masyarakat

BERKOMUNIKASI DENGAN KAMI

CAPTURING CORAL REEF AND RELATED ECOSYSTEM SERVICES (CCRES)

CCRESnet

ccresnet

Hubungi Liz Izquierdo Manajer Proyek Kantor Kemitraan Penelitan The University of Queensland St Lucia QLD 4072 Australia T +61 7 3443 3144 E lizquierdouqeduauKunjungi wwwccresnet

copy Copyright University of Queensland

Mari bergabung komunitas kami

  • 1Pendahuluan tentang alat bantu FishCollab
    • 11Siapa yang dapat menggunakan alat bantu ini
    • 12Keterampilan apa yang diperlukan untuk menggunakannya
    • 13Bagaimana pembuatannya
    • 14Apa yang ada di dalam alat bantu ini
    • 15Profil para champion Selayar untuk perlindungan wilayah pesisir
    • 16Mengadaptasi alat bantu
      • 2Latar belakang mengapa kita memerlukan alat bantu ini
        • 21Kolaborasi dalam mengelola sumber daya alam
        • 22Alasan menerapkan alat bantu
          • 3Prosedur diagnosis partisipatif diagram lsquotulang ikanrsquo
            • 31Bagaimana menerapkan setiap komponen FishCollab
            • 32Mengenalkan diagram tulang ikan
            • 33Kepala ikan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif
            • 34Ekor ikan Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir (perikanan) yang adaptif
            • 35Tulang belakang Pertemuan diagnosis partisipatif pengamatan peserta kegiatan
            • 36Diagram tulang ikan komponen yang menyusun diagnosis partisipatif
              • 4Faktor yang mendukung dan tantangan contoh dari Selayar
              • 5Saran untuk pengukuran
              • 6Referensi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 3

Kami mengembangkan alat bantu ini secara progresif melalui proses praktis dengan mengujicobakan prosedur diagnosis partisipatif di masyarakat sasaran melalui penyelenggaraan penelitian partisipatif dikombinasikan dengan pengamatan peserta dalam pembuatan perubahan yang dinamis Banyak aspek dari alat bantu ini seperti analisis kebijakan dan komponen penyelesaian konflik yang lahir dari permasalahan yang terungkap dalam proses partisipatif Komponen dan isi alat bantu yang potensial diidentifikasi dan diuji melalui proses partisipatif di Selayar dengan menggunakan pendekatan yang membumi untuk pengembangan alat bantu

14 Apa yang ada di dalam alat bantu iniDokumen ini menyediakan seperangkat landasan untuk menerapkan alat bantu Prinsip-prinsip ini menjelaskan gagasan utama yang mempengaruhi rancangan alat bantu Diperoleh dari penelitian dan daftar pustaka praktisi serta pengalaman penulis

Alat bantu ini terdiri dari empat bagian

1 Latar belakangBagian ini menjelaskan manfaat berkolaborasi dalam mengelola sumber daya alam serta memberikan penjelasan bagi alat bantu ini

2 Prosedur diagnosis partisipatif diagram lsquotulang ikanrsquo Prosedur diagnosis partisipatif dirancang untuk dapat digunakan di dalam pengelolaan yang adaptif mendukung pengelola sumber daya pesisir di desa atau pemerintahan danatau LSM agar bekerja bersama dalam mengidentifikasi isu dan prioritas penting dan bekerja sama untuk mencari jalan keluarnya Bagian ini memberikan masukan untuk menerapkan setiap komponen dan bagaimana tim pengembang menerapkan setiap komponen selama penelitian di Selayar

3 Faktor pendukung dan tantangan contoh dari SelayarBagian ini menjabarkan beberapa faktor penentu keberhasilan untuk mendukung tata kelola wilayah pesisir yang adaptif yang ditemukan selama proses pengembangan alat bantu di Selayar

4 Saran untuk pengukuran Bagian ini menyarankan ukuran yang dapat digunakan untuk mendukung diagnosis partisipatif

15 Profil para champion Selayar untuk perlindungan wilayah pesisir

Kami juga menghasilkan buklet terpisah yang berjudul Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka Buklet ini terdiri dari sejumlah profil dari lsquochampionrsquo perorangan yang beroperasi di tingkat desa dan pulau buklet ini juga menyoroti bagaimana orang biasa juga dapat menjadi champion untuk permasalahan tertentu Buklet ini juga menjabarkan strategi yang digunakan untuk memobilisasi perubahan di masyarakat atau pemerintah dan LSM Contoh mereka memiliki cara-cara yang inovatif untuk menghimbau orang lain agar berhenti menangkap ikan dengan cara merusak Profil-profil ini dimaksudkan untuk menginspirasi pembaca agar siapapun dapat menjadi lsquochampionrsquo untuk suatu gerakan dan memberikan gagasan

16 Mengadaptasi alat bantuPengguna dipersilahkan menggunakan bagian-bagian yang berbeda dari alat bantu ini secara terpisah karena masing-masing komponen yang berbeda dari alat bantu ini dapat bermanfaat di dalam situasi yang berbeda dan tidak semuanya sesuai untuk kasus-kasus tertentu Pengguna yang berpengalaman mungkin dapat menggabungkan bagian-bagian dari alat bantu ini dengan praktik yang sudah mereka lakukan Lebih baik menyesuaikan penggunaan alat bantu ini dengan situasi yang ada dan kepentingan dari pihak-pihak yang berkolaborasi daripada memaksakan penggunaan alat bantu ini secara menyeluruh

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir4

2 LATAR BELAKANG MENGAPA KITA MEMERLUKAN ALAT BANTU INI

Alat bantu diagnosis partisipatif ini bertujuan untuk membantu pemerintah masyarakat dan LSM untuk mengembangkan atau memperkuat pengelolaan sumber daya pesisir mereka terutama perikanan dan ekosistem laut Masalah ini berhubungan erat dengan penghidupan dan adat penduduk setempat dengan demikian kerja sama dan koordinasi masyarakatpemerintah menjadi sangat penting LSM atau organisasi kemasyarakatan dapat memainkan peran penting dalam kolaborasi atau menyediakan dukungan kepada pihak-pihak lain

21 Kolaborasi dalam mengelola sumber daya alamMeskipun ada asumsi bahwa pemerintah maupun masyarakat dapat mengelola lingkungan mereka secara sendiri-sendiri kenyataannya adalah mereka berbagi pengaruh dan tanggung jawab Karena sistem sosial-ekologis mdash sistem interaksi manusia dan lingkungan mdash merupakan hal yang kompleks dan multitingkat hal ini jarang berada dalam kendali satu insan saja Pemerintah dapat membuat kebijakan tetapi mereka bergantung pada masyarakat untuk mematuhi peraturan Masyarakat dapat melakukan banyak hal untuk mengelola lingkungan mereka terkadang menurut pengetahuan tradisional dan hukum adat tetapi masalah dapat timbul jika hukum yang berlaku bertentangan dengan peraturan pengelolaan secara adat Di sisi lain mereka juga bisa mendapatkan manfaat ketika ada pengakuan pemerintah dukungan pelaksanaan kegiatan dan pendanaan

Kenyataannya peraturan perundang-undangan dan program pemerintah tidak dapat begitu saja memaksa masyarakat untuk mengikuti tujuan mereka dan masyarakat yang tidak bersedia akan cenderung untuk menghambay upaya-upaya ini mdash terutama jika mereka tidak melihat manfaat dari upaya pelestarian Pemerintah jarang memiliki sumber daya yang cukup untuk mengelola programnya secara utuh Sementara itu terdapat banyak anggota masyarakat yang memiliki cara adat untuk mengelola sumber daya laut mereka serta bersedia untuk terus melakukannya tetapi mungkin tidak diakui pemerintah Meskipun pemerintah menghargai kontribusi mereka akan tetap ada ketidakcocokan seperti peraturan masyarakat dan peraturan pemerintah yang tidak selaras Semua ini menjadi lebih rumit karena biasanya pemerintah memiliki lebih dari satu tingkat (misalnya pusat provinsi dan kabupaten) tanggung jawab dapat dibagi dan bahkan diduplikasi antara tingkatan ini dan ketidakcocokan atau ketidakjelasan tentang tanggung jawab dapat terjadi Sementara itu ada keragaman dalam masyarakat Terlepas dari seberapa kuatpun tata kelolanya masyarakat tetap cenderung terdiri dari berbagai kelompok dan setiap orang memiliki dengan prioritasnya masing-masing Kami percaya lsquopengaruh sosialrsquo perorangan di dalam masyarakat mereka adalah suatu hal yang sering dikesampingkan ketika memikirkan pengelolaan berbasis masyarakat

Sebagai contoh hubungan antara masyarakat dan pemerintah di setiap tingkat di Indonesia saat ini menjadi rumit karena adanya pergeseran tanggung jawab pengelolaan perairan pesisir dari pemerintah kabupatenkota ke pemerintah provinsi menurut Undang-Undang No 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Karena pergeseran ini masih berjalan pemerintah provinsi masih harus membangun kapasitas dan SDM yang dibutuhkan untuk bekerja dengan masyarakat sementara mereka berada cukup jauh dari masyarakat yang kerja samanya diperlukan untuk pengelolaan perikanan dan habitat yang efektif Meskipun pemerintah kabupaten telah kehilangan tanggung jawab untuk pengelolaan perairan pesisir namun desa-desa tetap melapor ke pemerintah kabupaten menurut hierarki sistem pemerintahan Indonesia dan pemerintah kabupaten tetap bertanggung jawab atas berbagai aspek bantuan dan administrasi masyarakat serta pembangunan daerah Hal ini berarti meski pemerintah provinsi yang sekarang bertanggung jawab untuk perikanan pesisir dan perlindungan laut tetapi pemerintah kabupatenlah yang masih terus berinteraksi lansgung dengan orang-orang yang menangkap ikan dan tak jarang pula turut mengatur pengelolaan berbasis masyarakat

Banyak hal yang sudah dilakukan untuk memperkuat pengelolaan sumber daya alam berbasis masyarakat dan di beberapa tempat di dunia telah menerapkan sistem lsquopengelolaan kolaboratifrsquo (atau lsquopengelolaan bersamarsquo) atas sumber daya tertentu oleh masyarakat dan pemerintah Sebagai contoh asosiasi nelayan mungkin berkolaborasi dengan kantor pemerintah yang mengatur perikanan yang melindungi sumber daya dan membuat peraturan penggunaan Namun demikian di beberapa tempat lain pengelolaan berbasis masyarakat tidak dikenal atau tidak dihubungkan dengan tanggung jawab hukum pemerintah dalam pengelolaan Masyarakat dan pemerintah mungkin memiliki hubungan yang saling menghormati dan banyak bentuk kerja sama meskipun tidak diatur secara formal diterapkan untuk mengelola suatu daerah atau sumber daya secara bersama Ini adalah situasi di Selayar

Secara internasional sudah ada peningkatan pengakuan atas hukum adat dan pengetahuan tradisional Organisasi seperti International Union for the Conservation of Nature (IUCN) mendorong negara-negara untuk mengakui dan mengakomodir hak-hak masyarakat adat serta memberikan bantuan kebijakan dan praktis untuk masyarakat yang terlibat dalam prakarsa pelestarian dan penghidupan tradisional Di dalam sistem hukum Indonesia terutama pada masa reformasi sejak 1998 hak pengetahuan dan praktik tradisional sudah diakui dan dilindungi Akan tetapi dalam praktiknya pengakuan ini jarang diimplementasikan dengan benar

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 5

KOTAK 2A UMUM DI SELAYAR PERAIRAN DAN PERIKANAN PANTAI

GAMBAR 3 Beberapa keluarga di pantai barat laut Selayar memiliki hak untuk memasang perangkap ikan tradisional (sero) yang diatur tertulis di dalam catatan kunoFoto AY Abdurrahim

Di Selayar kami melihat dua bentuk aturan masyarakat yang lazim dan dapat diakses oleh umum tentang perairan dekat pantai dan perikanan Menurut hukum adat masyarakat pesisir memiliki hak milik bersama atas daerah perairan yang berada di sisi pantai mereka (dengan perbatasan yang diakui bersama setidak-tidaknya di masa lalu) Mereka memiliki peraturan adat tentang jenis alat tangkap yang boleh digunakan dan dimana setiap jenis alat tersebut dapat digunakan Misalnya menurut satu hukum adat yang sudah sangat tua yang tersimpan di dalam catatan kuno beraksara Makassar (lihat Gambar 3) dan kemudian dengan Bahasa Belanda beberapa keluarga di pantai barat laut Selayar berhak memasang sero (perangkap ikan yang cukup rumit mdash lihat Kotak 3I) Peraturan adat menyatakan tidak boleh ada alat tangkap lain yang boleh dipasang 60 meter dari satu sero

Tidak semua masyarakat masih mempertahankan hukum adat dengan

tegas Konflik dapat terjadi antara mereka yang percaya bahwa mereka berhak menangkap ikan dimana saja dengan cara apa saja dan masyarakat yang berusaha untuk menegakkan hukum adat untuk membatasi praktik menangkap ikan di perairan dekat mereka agar menggunakan metode yang lestari danatau membuat peraturan desa kontemporer untuk mengatur penggunaan sumber daya pesisir

Solusi bersama dan berbasis masyarakat

Solusi bersama dan berbasis masyarakat dipilih untuk mengelola sumber daya bersama Seperti yang tercermin dari istilah ini pengelolaan berbasis masyarakat dipimpin oleh masyarakat biasanya oleh satu masyarakat tunggal meskipun ada pengakuan dari sistem nasional dan internasional seperti Daerah Konservasi Adat dan Masyarakat IUCN Pengelolaan bersama dibagi antara masyarakat dan pemerintah terkadang melibatkan pengguna sumber daya lain Strukturnya sebisa mungkin melibatkan pembagian yang setara atau cenderung memberikan kendali yang lebih besar kepada pemerintah atau masyarakat Keduanya biasanya bersifat hubungan jangka panjang

Beberapa berada di bawah kesepakatan resmi sementara ada juga yang tidak Pengelolaan perikanan bersama merupakan hal yang umum dilakukan di seluruh dunia Misalnya Cinner et al (2012) meneliti 42 kasus terkait dengan terumbu karang di Kenya Tanzania Papua Nugini Indonesia dan Madagaskar Sistem ini dapat berkembang sebagai contoh seiring waktu masyarakat dapat memiliki pengaruh dan tanggung jawab yang lebih besar dalam pengaturan pengelolaan bersama

Kolaborasi adalah konsep yang luas dan lebih luwes daripada solusi bersama dan berbasis masyarakat meskipun pengelolaan bersama adalah satu bentuk kolaborasi Hal ini mengacu pada kerja sama di antara sejumlah pemangku kepentingan untuk segala jenis masalah yang tidak berada di bawah pengaruh satu pihak saja

Hak dan pengelolaan berbasis hak erat hubungannya dengan pengelolaan bersama berbasis masyarakat terutama untuk perikanan Bidang ini terfokus pada penciptaan atau pengakuan atas hak yang mengizinkan masyarakat atau organisasi untuk menggunakan sumber daya alam dengan cara tertentu di tempat tertentu Dalam konteks Indonesia pengelolaan berbasis hak lebih sering dianggap sebagai pengalihan hak pengelolaan dari pemerintah ke masyarakat atau ke organisasi nelayan tertentu Ketika kearifan tradisional tetap terjaga pemerintah Indonesia harus mengakui dan melindungi praktik ini dengan dukungan hukum Selama lebih dari satu dekade terakhir banyak LSM berusaha untuk merevitalisasi praktik pengelolaan tradisional ini dengan ilmu modern dan dukungan pihak luar

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir6

Pengelolaan sumber daya pesisir merupakan hal yang rumit karena perikanan dan sumber daya laut lainnya merupakan lsquomilik bersamarsquo yang berarti terbuka untuk semua anggota masyarakat Sistem bersama berlaku untuk sumber daya yang tidak mudah dimiliki sebagai hak milik pribadi atau milik negara Milik bersama dapat berupa akses terbuka penuh (misalnya udara untuk bernafas tidak ditentukan berdasarkan peraturan tentang akses) atau masyarakat dapat mengenakan ketentuan akses terbatas melalui peraturan yang mengatur akses dan penggunaan berkelanjutan

22 Alasan menerapkan alat bantu

Melihat pengelolaan wilayah pesisir sebagai bentuk kolaborasi antara masyarakat dan tingkatan pemerintah yang berbedaMasalah pengelolaan laut dan wilayah pesisir tidak dapat diatasi oleh masyarakat atau pemerintah saja Masing-masing memiliki tanggung jawab dan kemampuan yang berbeda-beda Prioritas untuk kerja sama ini meliputi

bull Bekerja bersama dengan saling menghormati untuk memecahkan permasalahan dan berbagi rancangan (atau bekerja sama dalam) sistem pengelolaan

bull Menyelaraskan kebijakan dan peraturan kerja sama sangat sulit dilakukan jika ada kontradiksi peraturan yang diikuti oleh setiap pihak Meskipun sulit dan mengingat keterbatasan organisasi dan budaya membuat cara kerja yang saling melengkapi menjadi ideal

Mendorong pengaturan kelembagaan yang efektif di masyarakat dan pemerintahAgar berjalan efektif pengaturan kelembagaan harus memiliki kepemilikan dan kepercayaan yang tinggi Penduduk harus mendukung secara aktif dan ingin melihatnya berfungsi

Pengaturan kelembagaan yang kuat dapat mencegah konflik dengan menawarkan kejelasan struktur dan proses untuk mengelola permasalahan yang jika terjadi sebaliknya dapat menciptakan konflik

bull Idealnya hal ini harus meliputi pengaturan untuk menghubungkan masyarakat dan berbagai tingkatan pemerintah (contoh masyarakat kabupatenkota provinsi pusat) dan antar masyarakat Pengaturan seperti ini dapat meliputi lsquopengelolaan bersamarsquo (berbagi pengelolaan sumber daya alam antara masyarakat dan pemerintah) dan pengelolaan berbasis masyarakat yang didukung dan didorong oleh pemerintah Hal ini mungkin tidak terlalu formal dan bergantung pada komunikasi yang baik daripada kesepakatan (kondisi Indonesia saat ini) Pengaturan juga diperlukan untuk kerja sama antar masyarakat

Mengakui lsquopembingkaianrsquo yang berbedaPermasalahan dapat ditangani dengan sangat berbeda oleh pihak yang berbeda tergantung pada apa yang mereka pikirkan tentang permasalahan tersebut dan lsquobatasanrsquo apa saja yang mereka letakkan di sekitar permasalahan tersebut Misalnya permasalahan yang menjadi inti perhatian Proyek CCRES dapat dilihat sepenuhnya sebagai permasalahan kelautan atau melibatkan sistem penghidupan yang

menggunakan sumber daya di darat dan laut serta akses dan dengan demikian melibatkan seperangkat tanggung jawab dan tata kelola yang berbeda Selalu ada berbagai cara untuk melihat suatu masalah dan biasanya tidak ada solusi tunggal

Cara yang paling bijaksana adalah belajar dan mengenali bagaimana pihak lain lsquomembingkairsquo suatu isu dan menjadikan hal itu sebagai bagian dari dialog Menentang suatu pembingkaian biasanya akan kontra-produktif sebagai contoh departemen pemerintah mungkin terbatas hanya bekerja di bidang perikanan sementara masyarakat memiliki pandangan holistik tentang perikanan dan lingkungan laut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kawasan darat-laut yang menawarkan beragam penghidupan Akan tetapi ketika menegosiasikan kesepakatan kerja sama seperti pengelolaan bersama penting untuk menyepakati pembingkaian kesepakatan tersebut (contoh tata ruang permasalahan dan pertanggungjawaban bersama yang tercakup)

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIBerbicara dengan bahasa mereka belajar dan mengenali bagaimana pihak lain lsquomembingkairsquo suatu permasalahan dan jadikan itu sebagai bagian dari dialog

Hormati dan gunakan beragam bentuk pengetahuan ilmiah dan tradisionalPenduduk lokal ilmuwan dan pemerintah pembuat dan pengelola kebijakan memiliki bentuk pengetahuan yang berbeda-beda dengan dasar yang sangat berbeda (misalnya budaya pelatihan ilmiah) Pengetahuan dapat bersifat holistik atau sangat terspesialisasi terbuka untuk semua atau hanya terbuka bagi mereka yang memenuhi syarat Bentuk pengetahuan yang berbeda tidak selalu bisa dipadukan tetapi penting untuk memahami dan menghormati bentuk pengetahuan yang dimiliki orang lain Penting untuk mengenali tanggung jawab dan kontribusi yang berbeda Sudut pandang yang berbeda menawarkan opsi pengelolaan yang berbeda dan potensi untuk pembelajaran bersama Selain itu penting untuk menghormati dan menghargai nilai-nilai yang berbeda Daripada menekankan pada pertentangan nilai yang biasanya berakar mendalam cobalah untuk belajar dari nilai satu sama lain mengakomodasinya dan melihat peluang yang mungkin dapat ditawarkan

Belajar untuk beradaptasi dengan sistem sosial-ekologisJenis situasi yang bermaksud dibantu melalui alat bantu inimdash sistem sosial-ekologis mdash merupakan sistem yang kompleks yang dapat mengejutkan Perubahan di salah satu bagian sistem seperti disahkannya Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah No 232014 di Indonesia dapat mengakibatkan perlunya dilakukan pengaturan ulang atas tanggung jawab dan strategi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 7

Membangun kemandirian di dalam masyarakat dan pemerintahHubungan yang produktif antara masyarakat dan pemerintah memerlukan keberlanjutan jangka panjang Meskipun proyek-proyek bantuan dan penelitian dapat memberikan stimulus dan masukan yang berharga dan menjembatani para pihak untuk mulai bekerja sama penting untuk menghindari timbulnya ketergantungan pada donor setelah berakhirnya intervensi proyek Proyek bantuan dan penelitian harus secara aktif membangun kemandirian di dalam masyarakat dan pemerintah yang bekerja dengan mereka perencanaan sejak awal dan memastikan kesiapan mereka setelah proyek berakhir Hal ini memerlukan rasa kepemilikan yang kuat dari masyarakat yang berpartisipasi penyelarasan yang baik dengan prioritas lokal membangun kemampuan lokal serta masyarakat dan pemerintah memiliki sumber daya sendiri untuk melanjutkan

bull Hal ini berarti proyek bantuan dan penelitian melihat diri mereka sebagai fasilitator perubahan menggunakan dukungan ahli dan masukan finansial yang selektif Meskipun organisasi pemberi bantuan sering dikenal sebagai lsquodonorrsquo tetapi dukungan finansial hanyalah salah satu bagian dari intervensi

bull Hal ini juga berarti masyarakat dan pemerintah melihat untuk jangka panjang bagaimana mereka dapat melanjutkan perubahan yang diharapkan tanpa bergantung dan mendapat dukungan keuangan jangka panjang dari pihak luar

Tetap positif dan membangun kekuatan masyarakatLebih masuk akal jika kita bekerja berdasarkan kekuatan masyarakat kelebihan mereka (dan aset mereka seperti sumber daya alam kepemimpinan yang baik) daripada berusaha memperbaiki kelemahan mereka Dengan fokus yang positif pada apa yang dimiliki setiap masyarakat daripada pada kekurangannya akan lebih memotivasi dan memberikan kesempatan pada setiap masyarakat untuk berkembang sesuai dengan jalannya masing-masing Berusaha memperbaiki kekurangan saja tidak akan memajukan masyarakat

GAMBAR 4 Penduduk desa memetakan karakteristik wilayah pesisir di Parak SelayarFoto AY Abdurrahim

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir8

3 PROSEDUR DIAGNOSIS PARTISIPATIF DIAGRAM lsquoTULANG IKANrsquo

31 Bagaimana menerapkan setiap komponen FishCollabFishCollab adalah alat bantu diagnosis secara partisipatif yang dirancang untuk digunakan pada tahap awal untuk memperjelas permasalahan menuju tercapainya kolaborasi jangka panjang antara masyarakat pemerintah dan pemangku kepentingan lain demi meningkatkan tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir Seperti yang sudah disampaikan pada bab pendahuluan alat bantu ini dapat digunakan baik di masyarakat atau untuk pelibatan pemangku kepentingan

Tujuan dari diagnosis partisipatif adalah agar para pihak yang berkolaborasi dapat bekerja bersama untuk menyelidiki sifat dari masalah dan peluang yang ada terkait dengan kepentingan mereka Permasalahannya kemudian bisa jadi lsquoterbingkai ulangrsquo selama proses yaitu ketika permasalahan dipahami secara berbeda atau ketika prioritas baru mengemuka

Istilah lsquodiagnosis partisipatifrsquo berasal dari penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh tim pembangunan dengan menggunakan berbagai bentuk penilaian daerah pedesaan secara partisipatif Cara ini telah digunakan di dalam konteks pertanian kedokteran hewan dan epidemiologi Gagasan ini telah dikembangkan lebih lanjut di dalam perikanan skala kecil dengan menggunakan kerangka kerja yang dikembangkan oleh Andrew et al (2007) kemudian penelitian terkait perikanan air tawar di Niger (Bene et al 2009) Nigeria dan Mali (Mills et al 2011) dan di Indonesia Kepulauan Solomon Tanzania dan Filipina (Eriksson et al 2016)

Inovasi kami adalah menggabungkan prosedur asli yang terfokus pada diskusi dengan masyarakat dengan metode ilmu sosial berupa pengamatan peserta agar mendapatkan informasi yang lebih kaya disamping mendukung verifikasi diagnosis Kami memusatkan perhatian pada tantangan dalam mengelola sumber daya pesisir kaitannya dengan tata hubungan antara masyarakatndashpemerintah dan tidak hanya fokus sepenuhnya pada masyarakat Kami juga menambahkan komponen yang tidak ada dalam versi diagnosis partisipatif sebelumnya

32 Mengenalkan diagram tulang ikanKami mengilustrasikan bagian-bagian utama dari alat bantu ini dalam bentuk diagram tulang ikan (Gambar 5)

33 Kepala ikan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptifKepala ikan atau arah adalah perumusan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif Pengelolaan yang adaptif adalah prosedur untuk menghadapi kondisi dan pengetahuan yang tidak pasti dimana para pihak yang berkolaborasi melanjutkan kerja mereka berdasarkan pengetahuan atau dugaan terbaik lalu berusaha untuk belajar dan meningkatkan dugaan tadi selama proses implementasi Bagian ini biasanya mengikuti siklus berikut menilai situasi terkini dari permasalahan yang menjadi perhatian membuat rencana (misalnya merencanakan intervensi yang dipercaya oleh para pihak akan membantu) menguji cobanya

GAMBAR 5 Ilustrasi diagram tulang ikan untuk alat bantu diagnosis partisipatifSumber Disain mdash 24Point0com Isi mdash H Ross D Adhuri dan AY Abdurrahim

Mengembangkan jejaring

Fokus dan kemitraan awal

Mengidentifikasi pengetahuan dan

pengelolaan tradisionalpractices

Rencana pengelolaan yang kolaboratif dan

adaptif

Diagnosis partisipatif pertemuan pengamatan peserta kegiatan

Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir

(perikanan) yang adaptif

Menggabungkan pengetahuan lokal dan ilmu pengetahuan

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion

dan strategi mereka

Identifikasi proyek terkait dan

warisannya

Analisis kebijakan

multitingkat

Analisis konflik

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 9

mengevaluasi hasil dan situasi baru lalu memperbaiki intervensinya Hal ini dapat terus-menerus dilakukan melalui banyak siklus perbaikan atau sampai dengan tercapainya perbaikan di salah satu bagian sistem sosial-ekologis (lihat Kotak 3A) sebelum mereka kemudian bergeser ke bagian lain Beberapa orang membedakan tata kelola adaptif dan pengelolaan adaptif lsquotata kelolarsquo fokus pada peningkatan sistem pengambilan keputusan dan administrasi sementara lsquopengelolaanrsquo fokus pada intervensi praktis Kolaborasi adalah suatu kondisi yang mana dua pihak atau lebih seperti pemerintah dan masyarakat bekerja bersama Istilah pengelolaan kolaboratif atau pengelolaan bersama biasanya mengacu pada pengaturan kolaborasi yang dibuat resmi mungkin dengan adanya kesepakatan formal Hal ini dapat melibatkan pembagian tanggung jawab yang setara atau satu pihak (pemerintah atau masyarakat) memiliki tanggung jawab lebih besar dari yang lain atau masing-masing mengambil tanggung jawab yang berbeda sesuai dengan keterampilan dan kapasitas yang dimiliki Kata kolaborasi bersifat lebih luwes dapat mengacu pada berbagai bentuk kerja sama atau kemitraan dalam berbagai bentuk termasuk pengaturan yang dikembangkan tanpa kesepakatan formal

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIAnda dapat mengganti arah atau sasaran dari diagnosis partisipatif sesuai kebutuhan Arah tersebut harus konsisten dengan perspektif yang tercermin di bagian lsquoekorrsquo

Jadi bagian kepala ikan menunjukkan para mitra bekerja bersama menuju rencana pengelolaan yang adaptif untuk topik yang menjadi fokus mereka (misalnya memperbaiki perikanan memperbaiki penghidupan)

34 Ekor ikan Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir (perikanan) yang adaptifEkor ikan mewakili perspektif teoritis atau konseptual dari pengguna tentang tata kelola dan pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Dari semua pilihan yang tersedia dalam literatur dan praktik internasional kami mengadopsi Pengelolaan Perikanan yang Adaptif dan Pendekatan Ekosistem untuk Pengelolaan Perikanan atau Adaptive Fisheries Management and the Ecosystem Approach to Fisheries Management (EAFM) sebagai pedoman utama untuk kegiatan diagnosis dan menentukan hasil yang diharapkan (yaitu rencana pengelolaan)

Prinsip dasar dari pendekatan Pengelolaan Perikanan yang Adaptif adalah bahwa pengelolaan adalah suatu proses sehingga harus luwes untuk dapat mengakomodir dinamika perubahan di dalam konteks internal dan eksternal dari pengelolaan EAFM menyoroti kebutuhan akan pemahaman yang terpadu dan holistik dari sistem sosial-ekologis dan kebutuhan untuk menggabungkan seperangkat pengetahuan yang berbeda dari pengetahuan ilmiah dan tradisi atau pengalaman EAFM juga menyoroti perlunya lsquomelibatkan manusia di dalam ekosistemrsquo Dengan demikian kepentingan dan pengetahuan manusia harus dipertimbangkan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rancangan dan implementasi pengelolaan

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIAnda mungkin ingin mengganti dengan perspektif lain untuk diagnosis partisipatif yang akan dilakukan

35 Tulang belakang Pertemuan diagnosis partisipatif pengamatan peserta kegiatanTulang belakang pada diagram ikan mewakili prosedur pokok dari diagnosis partisipatif kolaboratif Tulang belakang ini terfokus pada seperangkat kegiatan kolaboratif tempat semua informasi pengetahuan kepentingan dan prioritas para pihak diramu dinegosiasikan dan pilihan pengelolaan mdash seiring dengan waktu mdash diidentifikasi dan disepakati bersama Kegiatan-kegiatan tersebut dengan didukung oleh pendekatan yang diwakili oleh tulang-tulang ikan (lihat Bagian 36) menuju pada rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif seperti yang diilustrasikan oleh kepala ikan

Bagian-bagian intinya adalah

bull Suatu proses kolaboratif dalam pencarian informasi dan pembelajaran bersama yang melibatkan para pihak utama dalam pengelolaan suatu permasalahan atau suatu daerah (terkecuali ketika alat bantu ini mungkin digunakan dalam proses pelibatan satu pemangku kepentingan)

bull Diagnosis bersama melalui kombinasi antara pertemuan inklusif pengamatan peserta dan pembelajaran melalui tindakan yang dilakukan bagi sejumlah prioritas terpilih

bull Menjalankan sejumlah kegiatan terpilih untuk diagnosis dan pembelajaran lebih lanjut yang diarahkan menuju implementasi proses pengelolaan adaptif

KOTAK 3A SISTEM SOSIAL-EKOLOGIS

Sistem sosial-ekologis menghubungkan sistem manusia dan alam Sistem ini kompleks dan adaptif maksudnya tidak bekerja secara linear atau dapat diduga Perubahan di salah satu bagian dari sistem dapat mengakibatkan perubahan yang tidak terduga di bagian lain Sistem ini multitingkat dan saling mempengaruhi satu sama lain di setiap tingkatan Misalnya perubahan kebijakan di tingkat pusat atau provinsi dapat mempengaruhi masyarakat dan apa yang terjadi di masyarakat juga dapat mempengaruhi pemerintah Karena sistem sosial-ekologis merupakan sistem yang kompleks dan multitingkat sistem ini jarang berada di bawah kendali atau pengaruh satu orang Tidak bisa tidak tata kelola harus memiliki banyak pusat dan melibatkan kolaborasi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir10

Untuk mengawali kami berasumsi bahwa beberapa pihak awal telah memutuskan untuk mulai mengatasi satu permasalahan Mungkin saja pemerintah telah memutuskan bahwa mereka perlu melibatkan masyarakat untuk memecahkan masalah dan meyakini bahwa membuat diagnosis bersama adalah cara yang paling menjanjikan untuk menangani tantangan yang ada Atau mungkin masyarakat memutuskan untuk bekerja bersama pemerintah agar dapat mencapai lebih banyak sasaran dibanding ketika melakukan segala sesuatunya sendiri Atau mungkin suatu LSM berharap dapat mengajak pihak-pihak lain untuk bersama-sama mengatasi suatu masalah atau untuk bekerja dengan masyarakat agar dapat lebih memahami mengapa suatu permasalahan terjadi Atau mungkin pemerintah dan masyarakat memutuskan untuk bekerja bersama dalam beberapa permasalahan yang menjadi perhatian bersama

Menggunakan pendekatan partisipatif biasanya berarti identifikasi permasalahan dengan lebih baik dengan mengakomodir pemahaman semua orang dan keinginan yang lebih besar untuk menyelesaikan permasalahan dengan mengikuti strategi yang telah diputuskan bersama oleh semua pihak

GAMBAR 6 Bekerja bersama di Desa BungaiyaFoto AY Abdurrahim

Bagaimana caranya menciptakan proses partisipatif yang kuat mdash inklusi dan kolaborasiKomponen partisipatif diawali dengan proses dan kemudian berlanjut Pendekatan termudah adalah dengan pertemuan beberapa dengan kelompok kecil (misalnya pemimpin masyarakat atau pemerintah) kemudian beberapa pertemuan dengan jumlah peserta yang lebih banyak (misalnya seluruh anggota masyarakat atau siapapun yang tertarik semua nelayan) atau orang-orang tertentu (nelayan perempuan) Beberapa pertemuan dapat diadakan secara terpisah misalnya satu pertemuan tersendiri dengan pegawai pemerintah lalu pertemuan hanya dengan anggota masyarakat dan pertemuan lain bisa untuk peserta gabungan

Kami menyarankan pertemuan karena dengan cara itu para pihak akan saling berinteraksi atau membangun kolaborasi Cara ini juga sudah dikenal dan nyaman untuk dilakukan oleh sebagian besar peserta potensial dan situasinya akan menjadi lebih mudah bagi fasilitator Fokusnya harus tetap dijaga untuk melakukan diskusi bersama mungkin dapat juga digunakan alat bantu penilaian pedesaan secara partisipatif (lihat Kotak 3B) terutama ketika menggali permasalahan atau mengumpulkan informasi setelah proses kolaboratif terlaksana

Beberapa prinsip yang dikenal baik di dalam literatur tentang partisipasi harus diikuti selama proses partisipatif (lihat di bawah ini)

Prinsip penting untuk proses partisipatif yang baikbull Jadilah inklusifterbuka Memutuskan secara adil

dan terbuka tentang siapa saja yang harus dilibatkan Konsultasikan secara luas tentang hal ini Fleksibel mdash untuk menambah orang belakangan mdash terutama ketika perspektif tentang akar permasalahan berubah atau permasalahan baru ditambahkan Mungkin saja orang-orang yang tadinya tidak bersedia bergabung dalam proses kemudian menjadi tertarik atau menjadi lebih percaya setelah beberapa saat Tidak semua orang harus dilibatkan dengan derajat keterlibatan yang sama di setiap langkah mdash dimungkinkan untuk mengadakan pertemuan kelompok inti secara rutin untuk membahas berbagai permasalahan yang ada lalu mengadakan pertemuan kelompok yang lebih besar secara berkala agar yang lain dapat memberikan masukan dan ulasan serta komentar tentang kemajuan

Pastikan perempuan lansia dan orang muda orang dari kelompok budaya atau agama yang beragam dari berbagai penghidupan dan bahkan nelayan yang menggunakan jenis alat penangkap ikan yang berbeda di masyarakat mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi Hal ini tergantung pada struktur masyarakat dan permasalahannya Sebagai contoh laki-laki mungkin paling banyak yang menangkap ikan tetapi perempuan sebagai istri memiliki keterlibatan untuk menjual atau mengolah hasil tangkapan dan mengelola anggaran rumah tangga Masyarakat pesisir sering kali mengembangkan berbagai penghidupan berdasarkan modal sumber daya alam pesisir yang tersedia Nelayan sering kali menggunakan alat yang berbeda untuk menangkap jenis ikan yang berbeda Masing-masing mungkin memiliki kepentingan kekhawatiran dan dampak yang berbeda bagi penghidupan lain Kita harus memastikan setiap dari mereka terwakili di dalam proses partisipatif

KOTAK 3B PENILAIAN PEDESAAN SECARA PARTISIPATIF

Penilaian pedesaan secara partisipatif adalah metodologi yang umum digunakan oleh peneliti dan LSM untuk bekerja dengan masyarakat (atau penduduk yang terkena dampak lainnya) dalam merencanakan pembangunan Aspek mendasar dari metodologi ini adalah pendekatan kemitraan antara fasilitator dan masyarakat untuk menggali situasi dan merencanakan intervensi Misalnya pendekatan yang umum adalah dengan melibatkan beberapa anggota masyarakat untuk berpartisipasi secara langsung dengan fasilitator sementara anggota masyarakat yang lain berpartisipasi dalam kegiatan tertentu Metodologi ini paling dikenal karena penggunaan metode visual dan praktik langsung untuk menggali informasi dan mempromosikan diskusi seperti dengan penelusuran desa (transect walks) kalender musiman menggambar peta sumber daya desa dan matriks evaluasi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 11

GAMBAR 7 Perempuan harus diberikan kesempatan untuk berpartisipasiFoto H Ross

bull Setarakan hubungan kekuasaan Jika ada kesenjangan besar dalam hal kekuasaan baik di dalam masyarakat atau antara masyarakat dan pemerintah lakukan segala hal yang mungkin dilakukan agar pihak yang lebih lemah tetap merasa nyaman dan percaya diri Bertemu di tempat yang nyaman dan jika memungkinkan di lingkungan yang familiar sehingga peserta merasa tenang Idealnya pertemuan dilakukan di tempat masyarakat bukan (pergi ke) kantor pemerintah Pertimbangkan fasilitator yang dapat membantu memancing peserta mengeluarkan pendapat Pertimbangkan untuk meminta pemimpin mereka atau pemuka agama untuk membuka pertemuannya Atur agenda pertemuan agar tetap nyaman untuk kelompok yang tidak terlalu kuat untuk tetap menyuarakan pendapat mereka mdash diskusi kelompok kecil dapat menolong Strategi lain adalah mengadakan pertemuan terpisah (anggota masyarakat saja tanpa pemerintah pegawai pemerintah saja tanpa masyarakat) sebelum mengadakan pertemuan gabungan Hal ini akan membantu setiap pihak untuk mulai berpikir dan melakukan koordinasi atas pandangan mereka tanpa ada tekanan

bull Bangun hubungan dan rasa percaya Untuk Terburu-buru mengambil keputusan tidaklah bijaksana Jika para pihak tidak terbiasa bekerja bersama atau diawali dengan hubungan yang buruk luangkan waktu agar para pihak dapat saling mengenal satu sama lain dan membangun hubungan dan kepercayaan personal Hal ini tidak perlu hanya secara khusus dilakukan di dalam pertemuan Berkeliling di masyarakat tuan rumah dapat membantu semua orang merasa tenang Misalnya saja para pimpinan dapat memancing bersama untuk lebih saling mengenal Menyediakan kesempatan yang santai dan informal seperti ramah-tamah dengan makan bersama sebelum atau setelah pertemuan

bull Dengarkan Mendengarkan semua pendapat yang disampaikan tanpa kritisi Hormati kontribusi dari siapapun Berbicara bergantian Berusaha memahami apa yang sebenarnya ingin disampaikan (misalnya lihat dibalik kemarahan melihat apa yang membuat seseorang menjadi marah) Sadari bahwa beberapa orang bersedia berbicara terlebih dahulu (dan mungkin berwenang untuk melakukannya sebagai pimpinan masyarakat) sementara yang lain mungkin ingin mendengar terlebih dahulu

sebelum berbicara Berikan mereka giliran untuk berbicara ketika mereka sudah siap

bull Hormati keterbatasan waktu dan sumber daya yang dimiliki peserta Ingat bahwa sebagian besar anggota masyarakat merelakan waktunya Mereka mungkin harus meninggalkan hari-hari kerja mereka yang seharusnya memberi mereka penghasilan untuk mengikuti pertemuan (misalnya hari menangkap ikan hari pasar) Hormati pengorbanan ini dalam bentuk waktu frekuensi dan lamanya pertemuan Di sisi lain kesempatan untuk memperbaiki situasi merupakan hal yang penting bagi masyarakat sehingga mungkin membuat mereka menjadi sangat tertarik dan bersedia meluangkan waktu dan meninggalkan kegiatan lain Berhati-hati jika menawarkan untuk mengganti pengeluaran atau memberikan honor Hal ini ditanggapi secara berbeda di budaya yang berbeda Mengganti biaya langsung yang dikeluarkan peserta untuk menghadiri pertemuan adalah hal yang adil seperti biaya transportasi pulang-pergi dan biaya pengganti makanan yang harus mereka keluarkan selama meninggalkan rumah Membayar orang untuk menghadiri pertemuan dapat menjadi kontra-produktif dan akan lebih menarik orang-orang yang tertarik dengan bayarannya daripada mereka yang berkomitmen tentang permasalahannya Akan tetapi jika orang yang sama diperlukan secara rutin untuk menghadiri pertemuan (pertemuan yang Anda adakan atau untuk proses lain) dan mereka tidak memiliki pekerjaan (atau harus mengambil cuti dari pekerjaan) mungkin bisa menjadi gagasan yang baik untuk menawarkan mereka pengganti upah atas waktu yang hilang

bull Berkomitmen terhadap proses Hanya memasuki proses diskusi jika Anda bersungguh-sungguh ingin melihat prosesnya berhasil dan bersedia membuat perubahan sebagai hasil dari proses Lembaga pemerintah mungkin perlu memberikan otorisasi kepada mereka yang menghadiri pertemuan untuk melanjutkan komitmen kantornya menuju arah baru Semua pihak harus bertanggung jawab atas hasil dari prosesnya

bull Perjelas apa yang mungkin dan tidak mungkin diubah Sekali lagi hal ini terutama berlaku untuk perwakilan pemerintah Jika kekuasaan Anda terbatas dan Anda mungkin tidak dapat melakukan sesuatu tentang beberapa topik yang diangkat mdash atau memerlukan izin dari tingkat yang lebih tinggi untuk topik tertentu mdash hal tersebut harus diperjelas Dengan kata lain berhati-hati jangan sampai memberikan harapan yang berlebihan

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIRancang proses partisipatif Anda agar dapat memanfaatkan sebanyak mungkin peluang untuk membangun kepercayaan dan keterampilan anggota masyarakat dan pegawai pemerintah Lihat Kotak 3C untuk petunjuk-petunjuk lain

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir12

KOTAK 3C PERTIMBANGAN PRAKTIS UNTUK PROSES PARTISIPATIF ANDA

Fasilitasi

Terutama di tahap awal diagnosis fasilitator yang independen dan dihormati mungkin diperlukan Fasilitator yang independen dan dihormati ini penting ketika mengantisipasi kemungkinan adanya ketegangan dalam hubungan di dalam dan di antara kelompok pemangku kepentingan Selain memiliki keterampilan fasilitasi yang kuat dan menguasai topik yang akan didiskusikan fasilitator yang baik juga harus memahami latar belakang sosial-budaya dari peserta agar dapat memimpin diskusi dengan cara yang sesuai dengan peserta Dalam kenyataannya pengetahuan sosial-budaya yang dimiliki mungkin akan menolong fasilitator agar dapat dipercaya peserta

Keterampilan

Apakah Anda memiliki cukup orang yang memiliki keterampilan lsquoberhubungan dengan orang lainrsquo agar dapat berpartisipasi dengan baik dalam diagnosis partisipatif Keterampilan ini adalah kemampuan dan kesediaan untuk mendengarkan berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain memiliki kemampuan untuk memahami dan bersimpati dengan perasaan orang lain dan bersedia untuk bekerja bersama Agar dapat membangun diskusi yang baik di setiap pertemuan kita harus memiliki cukup orang yang berbicara dan mendengarkan dengan baik dan mampu mendorong orang lain untuk berbicara Ingat bahwa budaya berbicara atau menyampaikan gagasan berbeda antara satu etnis dengan etnis lain atau antara satu kelompok sosial dengan yang lain dan antar gender

Orang-orang dengan keterampilan sosial ini akan membantu fasilitator dan membuat diskusi menjadi hidup dan mendalam lsquoPara championrsquo mungkin dapat mengisi peran ini (lihat dokumen terpisah Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka dari Selayar Indonesia)

Sumber daya

Pastikan waktu Anda cukup untuk mengadakan proses yang baik (hindari tenggat waktu yang terburu-buru) dan Anda memiliki sumber daya yang cukup untuk perjalanan makanan ringan dan pengeluaran pertemuan lainnya

GAMBAR 8 Fasilitator yang baik harus memahami latar belakang sosial-budaya peserta agar dapat memimpin diskusi dengan cara yang paling sesuai bagi pesertaFoto AY Abdurrahim

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 13

KOTAK 3D BAGAIMANA KITA MEMULAI

Sebagai bagian dari proyek CCRES yang lebih besar tim kami melakukan kunjungan penentuan ruang lingkup ke lokasi sasaran proyek CCRES di Indonesia pulau utama Selayar di kabupaten Kepulauan Selayar Kunjungan ini diterima oleh pegawai pemerintah kabupaten terutama satu pegawai yang bertugas menjadi nara hubung dengan masyarakat Dari kunjungan tersebut kami mengidentifikasi satu tujuan yaitu untuk mengembangkan alat bantu ini secara partisipatif yang akan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam memecahkan beberapa permasalahan pokok untuk kepentingan pulau penduduk dan pemerintahnya

Pada awalnya nara hubung pemerintah kabupaten merekomendasikan dua desa yang menurutnya tertarik melakukan perlindungan perikanan dan terumbu karang pada saat itu dan mungkin akan tertarik untuk bekerja sama dengan kami Kami bertemu dengan penduduk dari salah satu desa ini pada saat kunjungan penentuan ruang lingkup tapi tidak bertemu dengan desa kedua

Kami bertemu dengan pemuka dari kedua desa yang direkomendasikan Bungaiya di bagian utara Selayar dan Parak di bagian pesisir barat-tengah (lihat Gambar 1) Protokol mengharuskan kami bertemu dengan kepala desa terlebih dahulu Kepala desa kemudian mendiskusikan peluang ini dengan para pimpinan desa Jika mereka sepakat kami lalu mengadakan pertemuan yang lebih besar dengan setiap masyarakat yang terdiri dari perwakilan dari setiap pemukiman pengurus desa dan perwakilan desa semua kategori nelayan dan perempuan yang berkepentingan Pertemuan besar ini meresmikan kolaborasi kami

Pertemuan-pertemuan ini memberikan petunjuk awal tentang hal-hal yang menjadi kepentingan desa Kedua desa berharap dapat fokus ke dalam pengelolaan perikanan Keduanya berusaha menegakkan praktik perikanan lestari berdasarkan pengetahuan dan praktik adat tetapi menghadapi berbagai tantangan dalam mengelola masuknya pihak lain ke perairan mereka terutama pihak yang menggunakan metode menangkap ikan yang merusak yang

tidak boleh digunakan oleh penduduk desa mereka sendiri

Bungaiya sudah memiliki dua daerah perlindungan laut dan dua lagi yang sedang diusulkan dan ingin memperoleh status resmi dari pemerintah kabupaten untuk dua daerah perlindungan yang sedang diusulkan Parak juga tertarik memperoleh status resmi yang lebih besar untuk praktik menangkap ikan tradisionaladat dan peraturan lokal tentang perikanan

Kami kemudian menyusun ulang tim penelitian dan pengembangan kami Kami sudah memiliki tiga peneliti eksternal (peneliti Australia Helen Ross peneliti Indonesia Dedi Adhuri dan Ali Yansyah Abdurrahim mdash semua adalah ilmuwan sosial yang meliputi psikologi lingkungan antropologi dan sosiologi dengan pengalaman lintas disiplin yang kuat dalam hal pengelolaan sumber daya alam termasuk perikanan) Kami mengundang koordinator pengelolaan berbasis masyarakat untuk COREMAP (lihat Kotak 3G) Andi Penrang untuk menjadi anggota penuh dari tim kami Pada masa puncak implementasi proyek Andi Penrang mensupervisi 8 fasilitator senior 28 fasilitator masyarakat dan 104 motivator desa yang berhubungan dengan 52 desa yang turut berpartisipasi dalam COREMAP di Selayar Kami tidak melanjutkan rencana untuk merekrut perempuan yang memenuhi syarat akademis untuk menjadi anggota tim kami malah memilih dua asisten yang berbasis di masyarakat lokal (Andi Ismainna dan Andi Rismayani) yang berpengalaman bekerja untuk COREMAP dan ingin mengembangkan keterampilan mereka dan mereka sudah memiliki hubungan yang sangat baik dengan semua desa tempat kami akan bekerja

Mempekerjakan asisten lokal langsung dari masyarakat memperdalam akses ke pengetahuan dan hubungan lokal memungkinkan dilakukannya pembangunan kapasitas dan merupakan pilihan terbaik untuk meninggalkan warisan keterampilan dan pengetahuan Tim yang terdiri dari 6 orang ini memiliki perimbangan keterampilan pengetahuan lokal dan gender Tiga anggota lokal cakap mengunakan bahasa lokal Selayar dan juga Bahasa Indonesia

Kami memerlukan cara kerja yang sama kuatnya untuk bekerja dengan pemerintah kabupaten LSM dan orang pribadi yang berkepentingan yang memiliki perspektif untuk satu pulau dan tidak hanya fokus pada satu masyarakat tertentu Kami bertemu dengan kepala dinas perikanan Selayar yang baru dan belajar tentang pegawai kabupaten dan staf LSM lain serta orang pribadi yang relevan dan berkepentingan Kami mengadakan beberapa pertemuan dengan orang-orang ini melalui jaringan kerja kami membentuk jejaring yang longgar dan kelompok acuan untuk kegiatan Sementara itu banyak dari orang-orang ini yang secara langsung berhubungan dengan masyarakat (beberapa masyarakat sasaran kami dan lainnya)

Kami juga melanjutkan hubungan dengan desa-desa lain terkait dengan permasalahan yang muncul di Bungaiya dan Parak dan sebagai desa asal para lsquochampionrsquo masyarakat

GAMBAR 9 Anggota tim Dedi Adhuri Andi Penrang Andi Rismayani Helen Ross Andi Ismainna dan Ali Yansyah AbdurrahimFoto D Adhuri

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir14

GAMBAR 10 Peserta mengumpulkan informasi dengan mengamati apa yang terjadi di sekitar mereka mengajukan pertanyaan ke penduduk dan mengalami langsung situasi yang terjadiFoto H Ross

Bagaimana menerapkan komponen pengamatan peserta mdash pengayaan dan konfirmasiSalah satu keterbatasan diskusi dalam pertemuan dan dalam mengumpulkan informasi selama pertemuan adalah prosesnya yang terbuka Dan juga seseorang akan dianggap tidak sopan jika berbicara terlalu lama jadi kita mungkin hanya mendengar sebagian dari apa yang sebenarnya ingin disampaikan oleh seseorang Orang-orang mungkin memberikan versi ringkas atau rangkuman dari kenyataan yang sebenarnya kompleks Beberapa orang mdash terutama perempuan dan anggota masyarakat yang tidak terlalu berkuasa mdash mungkin hanya berani berbicara sedikit walaupun fasilitator sudah berupaya keras untuk melibatkan mereka Pertemuan mungkin menghindari topik yang sulit seperti konflik atau korupsi

Metode lain mdash yang jumlahnya lebih dari satu mdash diperlukan untuk mengetahui apa yang terjadi lsquodi balik layarrsquo yaitu mencari tahu secara lebih terperinci tentang apa yang telah disampaikan di dalam proses partisipatif memeriksa silang informasi dan memperluas atau mendapatkan lebih banyak informasi mendalam Kami menyarankan pengamatan peserta metode antropologi yang juga digunakan di dalam sosiologi dan geografi manusia

Pengamatan peserta merupakan metode yang sangat sesuai Metode ini melibatkan peneliti untuk masuk ke dalam konteks tertentu menjadi bagian dari konteks tersebut untuk sesaat Ada banyak ragam kemungkinan partisipasi dari mengambil peran jangka panjang di dalam suatu situasi (misalnya tinggal bersama satu masyarakat bekerja di pemerintahan) atau bergabung dalam jangka pendek seperti menghadiri serangkaian pertemuan publik Poin pentingnya adalah bergabung Peserta pengamat mengumpulkan informasi dengan cara mengamati apa yang terjadi di sekitar mereka mengajukan pertanyaan ke penduduk dan dengan mengalami situasinya sendiri secara langsung Pengamatan peserta bersifat sistematis yang sangat jauh berbeda dari penelitian ilmu sosial lainnya Bukannya memutuskan untuk mewawancarai sejumlah orang tertentu tentang suatu topik misalnya pengamat peserta akan menjawab pertanyaan penelitian dengan kombinasi jawaban dari apa yang mereka amati (dengan berada di dalam suatu situasi) apa yang mereka dengar apa yang mereka rasakan Mereka biasanya

akan menanyakan sejumlah pertanyaan strategis kepada orang di sekitar mereka dan mengumpulkan pandangan yang berbeda dari berbagai sisi tentang suatu permasalahan Mereka juga dapat menggunakan metode lain seperti wawancara resmi Jika mereka sudah mendapatkan penjelasan yang memadai tentang permasalahan pertama mereka tidak perlu tetap menanyakan tentang hal itu karena sudah dijawab Akan tetapi permasalahan baru akan terkuak di dalam proses dan mengarahkan mereka ke arah baru (lihat Kotak 3E)

Seluruh tim kami hanya berada di lapangan dalam waktu singkat 5 sampai 10 hari setiap kali datang Sebagian besar pengamatan peserta dilakukan oleh satu peneliti (Ali Yansyah Abdurrahim) dan dua asisten lokal (Andi Rismayani dan Andi Ismainna) yang tinggal di desa selama dua sampai empat minggu setiap kali datang Mereka menyewa kamar di salah satu rumah dan membayar uang sewa ke tuan rumah (hal yang lazim di Indonesia) Mereka bergabung dalam kehidupan desa selama periode tersebut mengamati kegiatan perikanan dan kegiatan terkait lainnya berbicara dengan laki-laki dan perempuan menindaklanjuti informasi yang ditemukan Sering kali mereka menindaklanjuti permasalahan yang diangkat di dalam proses partisipatif

Pengumpulan data lebih lanjutTidak semua informasi yang relevan hanya dapat dikumpulkan melalui pengamatan peserta dan pertemuan Ketika suatu permasalahan muncul dari proses tersebut mungkin perlu untuk mengumpulkan lsquodata sekunderrsquo (misalnya laporan hasil studi notulensi rapat) atau mengumpulkan data primer (asli) tentang topik tertentu Tujuannya bukan untuk mengumpulkan informasi latar belakang dalam jumlah besar yang mungkin berguna tetapi mungkin juga tidak karena prosedur diagnosis partisipatif harus memandu kebutuhan Sebaliknya informasi tambahan mungkin dapat memperkaya proses diskusi dan pengamatan peserta dan memberikan bukti untuk asumsi umum yang disimpulkan melalui proses penelitian kualitatif dan diskusi Sebagai contoh tim pengamatan peserta kami mencatat bahwa orang-orang memiliki kombinasi penghidupan yang berbeda menangkap ikan dan lain-lain sehingga mereka mengumpulkan informasi tentang hal ini Kesan bahwa desa yang paling disalahkan untuk penangkapan ikan ilegal dan menangkap ikan di luar perairan mereka adalah desa yang paling bergantung dengan perikanan diperoleh dari pengumpulan data (walaupun keterbatasan penghidupan alternatif bukanlah satu-satunya alasan untuk perilaku menangkap ikan mereka ada alasan sosial lain)

Dengan menggali praktik penangkapan ikan tradisional secara lebih rinci tim pengamatan peserta memutuskan untuk belajar lebih banyak tentang perangkap ikan permanen (sero) dan peraturan adat untuk penggunaannya Tim lokal melakukan survei sero di sepanjang pantai barat dan utara mendokumentasikan 64 sero Salah satu asisten secara bersamaan bekerja untuk proyek lain melakukan survei bulanan atas tangkapan ikan dari sero ini Proyek lain ini bersedia berbagi data dengan kami

Tim lapangan kami menggunakan dan mengadaptasi peta diagnosis lsquoradar 360 derajatrsquo (diadaptasi dari Bene et al 2009) bersamaan dengan proses pengamatan peserta sebagai kerangka kerja untuk mengumpulkan informasi tambahan yang informatif Peta ini terdiri dari sistem alami manusia

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 15

dan penghidupan lembaga dan tata kelola serta pendorong eksternal (lihat Gambar 11) Kami menggunakan ini di dalam pengumpulan data kami

Informasi dapat dikumpulkan dari diskusi dengan masyarakat data sekunder (contoh laporan arsip desa) pengamatan peserta dan metode spesifik lainnya

Belajar dari kegiatan intervensi strategisIdealnya mengingat masa pengembangan yang cukup panjang prosedur diagnosis partisipatif akan mengarah tindakan kolaboratif dan pengelolaan adaptif (di bagian lsquokepalarsquo dari diagram tulang ikan) Kami sudah mengawali dengan desa-desa lokal dan pemerintah kabupaten yang diteruskan oleh penduduk desa bersama dengan anggota tim lokal dan pegawai pemerintah kabupaten

Gagasannya bukan untuk mengubah semuanya sekaligus Perubahan besar-besaran akan sulit disetujui perlu banyak diskusi berisiko dan sulit diimplementasikan Sementara tindakan yang lebih kecil dan spesifik akan lebih mudah disetujui tepat waktu dan sering kali dapat dilakukan dengan sumber daya yang tersedia Intervensi kecil memberikan peluang untuk maju dan belajar dari prosesnya Masyarakat (atau pegawai pemerintah atau LSM) dapat menguji strategi mundur jika tidak berhasil atau mengembangkannya jika menjanjikan Dengan begitu dapat membangun kepercayaan dan keterampilan dan menimbulkan rasa ada sesuatu yang dicapai Gagasan untuk meningkatkan dan belajar melalui langkah-langkah kecil berasal dari pengembangan masyarakat

belajar dari pengalaman dan bidang penelitian dan praktik pengelolaan adaptif

36 Diagram tulang ikan komponen yang menyusun diagnosis partisipatiflsquoTulang-tulangrsquo ikan mewakili sejumlah komponen yang tersedia untuk digunakan sebagai bagian dari prosedur diagnosis partisipatif sesuai permintaan Pengguna dapat menyesuaikannya sesuai keinginan dan menambahkan hal lain Beberapa bagian adalah bagian penting atau direkomendasikan sementara yang lain adalah pilihan

Komponen dapat diperlakukan seperti lsquolangkahrsquo tetapi tidak perlu diterapkan secara berurutan kecuali pada bagian awal yang dimulai dengan lsquofokus dan kemitraan awalrsquo Silakan baca bagian lsquotulang ikanrsquo di dalam diagram dari kiri ke kanan di bagian atas dan bawah tulang belakang (lihat Gambar 5) Dimungkinkan untuk melakukan lebih dari satu komponen di saat yang bersamaan Misalnya pada pertemuan pertama kami dengan masyarakat Bungaiya dan Parak setelah mendiskusikan partisipasi mereka di dalam proyek dan apa yang akan menjadi fokus mereka pekerjaan kami bercabang untuk mengidentifikasi praktik menangkap ikan setiap masyarakat dan peraturannya

KOTAK 3E MENGELOLA KONFLIK CONTOH DARI PENGAMATAN PESERTA YANG KAMI LAKUKAN DI SELAYAR

Kami pertama kali mendengar tentang konflik mengenai praktik menangkap ikan antara salah satu desa sasaran kami dengan desa tetangga (dari anggota tim lokal Andi Penrang) Konflik ini meletus ketika para peneliti tidak berada di pulau Dalam kapasitas mereka sebagai kepala desa keduanya telah menghubungi dan memberikan kabar kepada pak Andi menjelaskan kejadian dari sudut pandang mereka dan meminta nasihat (Kami akan ceritakan lebih lanjut nanti) Ketika kami tiba lagi di pulau dan bertemu dengan masyarakat dan jejaring kabupaten kami kami mendapatkan cerita rincinya Kami menggunakan pengamatan peserta untuk mempelajari lebih lanjut dan terus mengulang cara ini dalam beberapa kali kunjungan lapangan karena konfliknya berubah seiring dengan waktu Sebagai tim kami mengunjungi kepala desa tetangga untuk mulai mengenalnya (dan kami bertemu dia lagi beberapa kali pada kunjungan berikutnya) Kemudian kami mengatur pertemuan dengan sejumlah nelayan dari desa tersebut untuk mendengar perspektif mereka

Mereka mengatakan mereka tidak dapat menangkap ikan sesuai dengan harapan desa sasaran kami karena mereka tidak memiliki pengetahuan tradisional untuk melakukannya Mereka yakin masyarakat mereka tidak pernah memiliki pengetahuan tradisional Kami belajar bahwa pemukiman mereka adalah pemekaran dari desa induk yang terjadi di tahun 1980an Kami mengunjungi desa tersebut untuk bertemu penduduk desa yang lebih tua dan bertemu dengan seorang laki-laki yang sudah sangat tua yang menjelaskan bahwa masyarakat desa tersebut dulu pernah memiliki pengetahuan tradisional tetapi tidak diwariskan ke generasi yang lebih muda

Di saat yang sama separuh anggota tim kami berkesempatan meluangkan lebih banyak waktu tinggal di desa sasaran kami Mereka berbicara dengan penduduk desa tentang pengalaman konflik mereka tapap demi tahap Mereka ada di beberapa kejadian utama dan dapat mengamati apa yang terjadi dan bertanya tentang itu Berbagai dimensi mulai terungkap seperti daerah laut mana yang diperebutkan dan mengapa

alat tangkap yang mana dan praktik menangkap ikan mana yang menjadi permasalahan serta rincian dari kejadian tertentu Terlihat jelas bahwa penduduk dari kedua masyarakat sangat marah sehingga tidak mungkin mendiskusikan permasalahan ini atau memperoleh informasi latar belakang yang mendalam dan sistematis hanya melalui pertemuan saja

Kami mengembangkan komponen analisis konflik dalam alat bantu ini (lihat Bab 36 Analisis konflik) setelah jejaring kami di kabupaten meminta bantuan kami untuk bisa memahami konflik dengan lebih baik Kemudian kami menyajikan analisis kami tentang konflik (secara ringkas) di pertemuan dengan masyarakat sasaran mereka mulai berpikir bagaimana mereka dapat mengelola konflik (karena melapor ke pihak berwenang yang lebih tinggi tidak memberi hasil yang memuaskan) Salah satu strategi mereka mdashuntuk memperkuat peraturan desa dan membuatnya lebih diakui oleh pemerintah kabupaten mdash mendorong dikembangkannya komponen analisis kebijakan pada alat bantu ini

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir16

Fokus dan kemitraan awalSeperti yang kami jelaskan di atas penggunaan alat bantu ini biasanya diawali dengan beberapa mitra yang memilih menggunakan prosedur diagnosis partisipatif untuk membantu memperjelas beberapa permasalahan yang penting bagi mereka Fokus awal dan mitra mungkin akan terus berlanjut Mitra mungkin dibentuk terlebih dahulu baru kemudian mendiskusikan fokusnya Atau sebaliknya satu pihak dapat memiliki fokus yang ingin mereka kerjakan lalu mendekati pihak utama lain atau beberapa pihak untuk bekerja sama dengan mereka Bisa jadi ini bukan keputusan yang mudah karena fokus sebenarnya dapat berubah seiring dengan berjalannya diskusi sehingga harus membingkai ulang permasalahan awal

Dalam berkolaborasi penting untuk menjadi fleksibel dan mendengarkan sudut pandang satu sama lain Membingkai ulang masalah melalui diskusi bersama akan menghasilkan cara pandang yang lebih bermanfaat dan menyelesaikan permasalahannya Misalnya pemerintah mungkin mengkhawatirkan penangkapan ikan yang merusak terumbu karang Beberapa masyarakat melihat ini sebagai bagian dari permasalahan yang sedikit lebih besar yaitu penangkapan ikan ilegal atau yang tidak diterima (karena merusak atau lainnya) di perairan mereka atau melanggar hukum adat dan bagian dari permasalahan lain yang lebih besar lagi tentang penghidupan yang berkelanjutan bagi semua orang

Identifikasi proyek terkait dan warisannyaBeberapa proyek pembangunan atau tim peneliti akan menjadi pihak pertama yang bekereja di lokasi tersebut Ada kemungkinan terdapat pendahulu Penting untuk belajar tentang mereka dan lanjutkan dari apa yang sudah mereka capai Bagaimana hubungan yang mereka bangun mdash positif atau negatif Intervensi seperti apa yang mereka dorong dan apa yang bisa dipelajari dari proyek tersebut

Apakah ada inisiatif bagus yang perlu didukung agar dapat berlanjut jika proyek yang memulainya sudah berakhir Kapasitas lokal apa yang terbangun dan bagaimana hal tersebut dapat dilanjutkan Informasi bermanfaat apa yang dikumpulkan yang bisa menjadi informasi latar belakang bagi proyek Anda

Sama halnya jika ada kegiatan yang berlangsung bersamaan jadi Anda harus berkoordinasi dan berbagi informasi dan sumber daya Satukan kekuatan untuk memberikan efek keseluruhan yang lebih besar Hindari membagi masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan yang berbeda atau menguras kemampuan beberapa orang yang memiliki keterampilan

Mengembangkan jejaringSetelah titik awal diidentifikasi dan kolaborator atau mitra awal mulai berdiskusi akan bermanfaat untuk mengidentifikasi dan memperluas jejaring yang relevan agar meliputi organisasi dan orang-orang yang memiliki peranan dan kepentingan

GAMBAR 11 Kerangka penilaian terpadu 360 derajat(diadaptasi dari Bene et al 2009)

Kebi

jakan

per

ikana

n da

n

pem

bang

unan

Kemam

puan

orga

nisas

ional

dan

kelem

baga

an

Kemam

puan

bertin

dak s

ecara

kolek

tif

Tata kelola kinerja dan hak

Kerangka hukum

Konflik dengan pengguna dan

sektor lainRantai pasok penangkapan ikan

ilegal

Kondisi kehidupanKompetisi

Keanekaragaman hayati

Kejutan status dan

kecenderu

ngan

Diversifikasiketergantungan

penghasilan

Kemiskinan aset dan

pendapatan

Kemam

puan manusia

Model

ilmiah

kelau

tan da

n

perik

anan

Kond

isi ek

osist

em ak

uatik

Man

usia

dan Mata

Pendorong Eks

tern

al

Sistem

Alami

Lembaga dan Tata

KERANGKA KERJA

PENILAIAN

KelolaP

enca

harian

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 17

KOTAK 3F CONTOH KEGIATAN INTERVENSI STRATEGIS

GAMBAR 12 Memetakan perairan tradisional Desa Parak dengan menggunakan koordinat GPSFoto P Bradley

Memperkuat peraturan desa

Kedua desa sasaran kami melihat perlunya memperkuat peraturan desa tentang praktik penangkapan ikan dan di lokasi mana saja praktik tersebut diperbolehkan Keduanya melihat hal ini sebagai cara untuk mengelola penangkapan ikan ilegal yang dilakukan oleh masyarakat lain di dalam wilayah mereka dan satu desa mengalami konflik seperti yang disebutkan di Kotak 3E Mereka memiliki hukum adat yang kuat tetapi tidak terdokumentasi dengan baik sehingga sulit untuk menunjukkannya ke pemerintah atau masyarakat lain mdash dan dengan demikian sulit ditegakan Sebagai desa yang diakui secara resmi di dalam sistem administrasi Indonesia desa berhak membuat peraturan sendiri tetapi ada kesenjangan dalam hal dukungan dari pemerintah atas peraturan desa ini

Selain itu mereka memerlukan dokumentasi resmi tentang batas-batas perairan mereka (diakui menurut hukum adat tetapi tidak didaftarkan dengan koordinat yang dipahami pemerintah) dan tentang daerah perlindungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat

Tim kami bersedia membantu dan meminjamkan keterampilan dan waktu kami Anggota tim kami yang bisa berbahasa Indonesia (termasuk asisten lokal) membuat analisis kebijakan di bawah arahan dan tinjauan rutin dari setiap pemimpin masyarakat (lihat Kotak 3K tentang analisis kebijakan) Masyarakat meminjam peralatan GPS dan perahu perlengkapan lalu tim peneliti pergi bersama mereka untuk mendokumentasikan koordinat GPS (lihat foto) Di dalam prosesnya tim kami belajar banyak tentang pengetahuan tradisional seperti bagaimana mengenali perbatasan perairan desa dengan mengacu pada tiga fitur bentang alam atau lebih seperti puncak bukit atau

lembah diantara bukit dengan cara triangulasi

Menggabungkan pengetahuan ilmiah dengan pengetahuan lokal

Salah satu ahli ekologi laut di proyek CCRES tertarik untuk mengadaptasi model perencanaan tata ruang laut yang digunakan timnya awalnya dirancang untuk skala yang jauh lebih besar untuk digunakan dengan skala lokal oleh masyarakat lokal Sementara itu salah satu desa sasaran kami tertarik dengan cara untuk mendapatkan pengakuan resmi atas daerah perlidungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat (Ini adalah tindakan strategis sebagian bertujuan untuk pembelajaran yang diperkenalkan oleh COREMAP mdash lihat Kotak 3G) Mereka juga tertarik dengan kesesuaian antara penilaian tradisional mereka dan pengetahuan ilmiah dan terbuka untuk belajar dan mengidentifikasi peluang baru Tim peneliti secara filosofis berkomitmen untuk mengakui segala bentuk pengetahuan dan ini terlihat seperti peluang yang bagus Penjelasan ini mengacu pada sub-proyek yang dijelaskan dalam Kotak 3L tentang kombinasi bentuk-bentuk ilmu pengetahuan Intervensi ini dilakukan di waktu yang tepat Kapolres baru baru saja diangkat untuk pulau ini dan beliau adalah seorang penyelam Ini mengindikasikan bahwa beliau akan sangat mendukung perlindungan terumbu karang Masyarakat berharap dapat mengajaknya menyelam sebagai bagian dari sub-proyek ini tetapi sayangnya karena ada komitmen lain minggu tersebut beliau tidak bisa ikut

dalam permasalahan utama Sebagian besar permasalahan memerlukan partisipasi dan kerja sama dari banyak pihak seperti polisi untuk kasus mengurangi penangkapan ikan yang merusak Pencarian eksplisit untuk anggota jejaring yang relevan dapat membantu mencapai sasaran

Di awal proyek kami mengidentifikasi orang-orang dan pemangku kepentingan dalam pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Kami mencari dari masyarakat pegawai pemerintah dan LSM yang bekerja di lapangan Setelah kami mengetahui siapa mereka apa kepentingan dan kegiatannya kami mendiskusikan kemungkinan kolaborasi untuk mengerjakan langkah selanjutnya dari diagnosis dan menemukan cara untuk bekerja bersama Dengan diteruskannya proyek lebih banyak orang yang diidentifikasi

Untuk Selayar kami berhubungan dengan beberapa jejaring Ada satu jejaring di setiap desa (lingkaran yang lebih besar dari orang-orang yang tertarik dan bergabung dengan proyek secara berkala tergantung pada topik yang dibahas dan siapa yang mau tetap menerima informasi tetapi bukan bagian dari kelompok inti) Ada jejaring serupa yang mewakili kepentingan satu pulau sebagian besar bekerja untuk pemerintah kabupaten tetapi ada dua yang bekerja untuk LSM dan satu lagi orang pribadi yang sebelumnya memiliki peran pembangunan ekonomi Kemudian kami berjejaring dengan orang-orang dari desa lain terutama lsquopara championrsquo yang mengambil peranan secara sukarela untuk menghentikan penangkapan ikan yang merusak dan mempromosikan perikanan lestari (lihat komponen Mengidentifikasi pengaruh sosial mdash para champion dan strategi mereka di bawah ini)

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir18

KOTAK 3G WARISAN COREMAP DI SELAYAR

Proyek pembangunan yang dikaitkan dengan dua dari sejumlah tahap Proyek Bank Dunia untuk Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu KarangWorld Bankrsquos Coral Reef Rehabilitation and Management Project (COREMAP) telah dilakukan di pulau utama Selayar (COREMAP I dilakukan pada tahun 1998ndash2003 di Taman Nasional Taka Bonerate bagian dari kepulauan Selayar tetapi tidak termasuk pulau utama) COREMAP II diimplementasikan pada tahun 2004ndash2011 di 52 desa pesisir dan COREMAP-CTI (Coral Triangle Initiative) dari tahun 2014 sampai awal 2017 dengan 11 desa COREMAP bertujuan untuk melindungi merehabilitasi dan mendukung penggunaan terumbu karang secara berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Salah satu peneliti kami sebelumnya adalah pengumpul data untuk COREMAP II dan salah satu anggota tim lokal kami adalah koordinator kabupaten untuk COREMAP

II dan COREMAP-CTI Diawal penelitian kami mengetahui bahwa COREMAP-CTI akan berakhir bersamaan dengan periode kami di lapangan dan ini terjadi di pertengahan kerja lapangan kami Pegawai kabupaten mengidentifikasi CCRES sebagai peluang kunci untuk terus bekerja dengan masyarakat di dalam permasalahan pengelolaan daerah pesisir Dengan memiliki koordinator senior dan dua koordinator masyarakat dalam tim kami membantu mengambil manfaat dari hubungan COREMAP dengan desa sementara membangun hubungan yang baru dan untuk mengidentifikasi dan meneruskan warisan COREMAP sementara tetap memiliki arah sendiri Meskipun tinjauan nasional terhadap efektifitas COREMAP tidak begitu baik tetapi pengamatan peserta yang kami lakukan menunjukkan bahwa COREMAP meninggalkan warisan besar Dua tahap mereka telah melakukan banyak hal untuk membangun

kesadaran tentang penangkapan ikan ilegal tetapi baru berhasil sebagian untuk menghentikannya COREMAP II dan COREMAP-CTI menyarankan dan mendorong dibentuknya Daerah Perlindungan Laut berbasis Masyarakat (DPL) di sebagian besar desa yang berpartisipasi Di bawah panduan dan pendanaan dari COREMAP desa-desa membentuk Komite Masyarakat untuk Pengelolaan Sumber Daya Pesisir yang melakukan pengawasan Orang-orang yang kami ajak bicara mengatakan bahwa mereka telah melihat peningkatan cadangan ikan dan mengaitkan hal ini dengan adanya DPL Beberapa lsquochampionrsquo yang kami wawancara untuk proyek ini ditemukan oleh staf dan terdorong oleh COREMAP Masyarakat telah mengadopsi gagasan utama COREMAP dan menjadikannya sebagai milik mereka

KOTAK 3H BERJEJARING SECARA HORISONTAL DAN VERTIKAL

Pada tahap awal diagnosis kami mengidentifikasi ketertarikan yang kuat untuk memerangi penangkapan ikan yang merusak dengan cara memperkuat dan meningkatkan formalisasi pengelolaan daerah pesisir berbasis masyarakat Sebagai tanggapannya kami mengembangkan jejaring secara horisontal (berhubungan dengan desa dan individu lain) serta secara vertikal (berhubungan dengan pemerintah) yang memiliki perhatian danatau kewenangan yang sama Untuk jejaring horisontal kami berhubungan dengan lebih banyak penduduk di desa sasaran kami dan desa lain termasuk desa tetangga Ini dilakukan untuk memeriksa apakah ketertarikan untuk mengatasi masalah penangkapan ikan yang merusak dan memperkuat pengelolaan daerah pesisir berbasis masyarakat juga dimiliki oleh semua desa Ini juga merupakan upaya untuk membangun dukungan yang lebih kuat dan lebih luas terhadap usulan Jejaring dengan desa lain menjadi penting karena penangkapan ikan

yang merusak hampir selalu dilakukan oleh nelayan dari desa lain baik desa yang jaraknya dekat atau jauh (Orang cenderung tidak memancing dengan cara yang merusak di perairan desanya sendiri) Sehingga dukungan dari desa tetangga menjadi diperlukan Untuk membangun jejaring vertikal kami berdiskusi dengan orang-orang dari pemerintah kabupaten provinsi dan pusat serta LSM Hubungan dengan orang-orang dan lembaga terkait adalah kunci untuk meningkatkan pengetahuan belajar tentang perspektif lain tentang permasalahan yang ada dan membangun dukungan untuk atau menasihati untuk mengubah inisiatif berbasis desa yang diusulkan Jejaring horisontal menghasilkan dukungan yang lebih luas dalam bentuk komitmen dan berbagi pembelajaran yang diperoleh Pada kenyataannya jejaring ini mendorong peningkatan ketertarikan dari tiga desa tetangga (bukan bagian dari studi desa sasaran kami atau proyek COREMAP sebelumnya) untuk bersama-

sama membentuk pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Jejaring vertikal sampai ke tingkat kabupaten melalui pertemuan dan diskusi formal dan informal juga menghasilkan komitmen dari pemerintah kabupaten dan pegiat di tingkat kabupaten untuk mendukung peremajaan kembali dan formalisasi pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Hubungan kami dengan pejabat dari Dinas Kelautan dan Perikanan tingkat provinsi yang berwenang untuk mengelola perairan pantai sampai 12 mil laut dari garis pantai menunjukkan bahwa mereka juga mendukung gagasan kami Hubungan kami dengan WWF di Jakarta membuat kami mendapat tawaran untuk mengikutsertakan dua warga desa dari Bungaiya dalam pelatihan pemetaan wilayah pesisir secara partisipatif

Hubungan berjejaring ini dapat membantu mengetahui apa yang terjadi di dalam suatu sistem kepentingan dan mendukung koordinasi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 19

Ada prosedur yang dikenal luas bernama lsquoanalisis pemangku kepentinganrsquo yang melibatkan identifikasi pihak-pihak yang relevan dalam suatu permasalahan (baik perorangan atau organisasi) dan apa kepentingan mereka di dalam permasalahan tersebut Titik pemandu dalam analisis pemangku kepentingan adalah mengidentifikasi siapa yang mempengaruhi dan siapa yang dipengaruhi oleh suatu permasalahan (jika judul dari permasalahan diganti pemangku kepentingan yang teridentifikasi juga dapat bergeser) Pendekatan partisipatif untuk analisis pemangku kepentingan akan berfungsi baik dengan menggunakan pengetahuan dari beberapa orang Analisis pemangku kepentingan dapat bermanfaat untuk mengembangkan jejaring tetapi kami menyarankan proses yang jauh lebih organik untuk membangun hubungan dengan orang-orang yang tepat Banyak yang sudah memiliki hubungan dan akan memperkenalkan proses Anda ke satu sama lain

Membangun jejaring harus menjadi proses terus-menerus bukan hanya dilakukan satu kali atau tertutup Orang baru bisa saja ditunjuk untuk menjabat Orang baru dapat muncul terutama ketika permasalahannya dapat dibingkai ulang

Para lsquochampionrsquo di tingkat masyarakat dan tingkat pulau yang dijabarkan di bawah ini dapat memainkan peranan di dalam jejaring sebagai agen perubahan lokal

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion dan strategi merekaSementara alat bantu ini menekankan pada kerja sama dan penyelarasan yang lebih baik dari tata kelola dan pengelolaan antara pemerintah dan masyarakat penting juga untuk mengenali pengaruh-pengaruh yang ada di masyarakat Faktor penting yang sering kali terlupakan adalah proses sosial informal yang mana anggota masyarakat atau orang-orang yang bekerja di skala yang lebih besar saling mempengaruhi satu sama lain untuk memperbaiki kondisi lingkungan dan sosialnya Ada banyak penekanan pada tata kelola dan prosedur formal untuk pengelolaan tetapi relatif sedikit tentang proses informal dan terutama lsquolembaganyarsquo yang mana orang-orang (atau masyarakat) bertindak secara mandiri dan membuat pilihan bebasnya sendiri

Pada kunjungan ruang lingkup kami ke Selayar kami bertemu dengan tiga warga desa dari desa yang berbeda yang berbicara dengan berapi-api tentang bagaimana mereka mulai menyadari kerugian dan konsekuensi sosial yang diakibatkan oleh metode penangkapan ikan yang merusak dan bagaimana mereka sekarang bekerja sepenuhnya sukarela untuk meyakinkan anggota masyarakat lain untuk berhenti melakukan penangkapan ikan dengan cara yang merusak Masing-masing dari mereka memiliki strategi yang berbeda dan menarik untuk meyakinkan orang Hasil dari inisiatif sukarela mereka dan kemampuan serta kesediaan untuk mempengaruhi orang lain beberapa telah diangkat untuk menduduki jabatan resmi di desa mereka misalnya menjadi anggota kemudian ketua komite perlindungan laut yang dibentuk oleh program COREMAP (lihat Kotak 3G) Beberapa bekerja dengan orang lain mdash misalnya pemimpin desa mdash untuk meningkatkan pengaruh Kami memutuskan untuk belajar tentang orang-orang ini dan strategi mereka dan untuk membagikan kisah mereka dengan orang-orang yang mungkin terinspirasi dengan gagasan bahwa siapapun dapat bertindak dan berharap dapat belajar dari strategi mereka Kemudian kami mengamati lsquochampionrsquo

lain yang bekerja di pulau Beberapa tindakan mereka mungkin tersamarkan oleh pekerjaan mereka (beberapa bekerja di pemerintahan) tetapi cara kerja mereka melampaui harapan profesional dan telah menjadi gairah pribadi

Kami menyajikan sejumlah contoh champion perorangan dan strategi mereka di buklet terpisah dengan judul Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka dari Selayar Indonesia Kami mewawancarai sejumlah orang yang memiliki kekhawatiran sosial dan ekologis tentang ekosistem pesisir memiliki peran penting dalam membuat perubahan demi mencapai perlindungan dan pengelolaan wilayah pesisir yang lebih baik di dalam masyarakat mereka atau lebih luas dan diakui oleh yang lain memang berpengaruh untuk permasalahan tersebut Mereka yang bekerja atau memiliki jabatan resmi bekerja melampaui komitmen dan kewajiban yang biasanya dianggap tugas yang berkaitan dengan pekerjaan mereka atau peran tata kelola Kami mencari laki-laki dan perempuan yang memiliki karakter ini akan tetapi di dalam masyarakat nelayan tentunya kami lebih banyak menemukan laki-laki Kami mengidentifikasi 15 orang Sembilan diantaranya saat ini atau sebelumnya adalah champion di dalam masyarakat mereka (satu perempuan dan delapan laki-laki) dan enam orang yang bekerja di tingkatan yang lebih luas (misalnya kecamatan atau satu pulau mdash semua laki-laki) Profil mereka dapat dilihat di buklet

Kami percaya profil mereka menunjukkan bahwa membangun kesadaran baik dengan atau tanpa bantuan eksternal merupakan langkah pertama yang diperlukan tetapi itu saja tidak cukup Para champion mengambil keputusan sendiri untuk bertindak kemudian berpikir dengan seksama strategi yang mereka gunakan untuk mempengaruhi orang lain Para champion di desa meciptakan cara-cara mereka sendiri untuk menyebarkan pengaruh sosial menggunakan berbagai argumen yang dapat meyakinkan mereka sendiri dan juga efektif untuk digunakan pada orang lain (Satu champion menemukan laki-laki dan perempuan menanggapi pesannya dengan berbeda) Beberapa menggunakan pengetahuan mereka tentang dinamika masyarakat dua champion dari satu desa memanfaatkan persaingan antar kelompok untuk menjaga agar mereka tetap jujur tentang praktik menangkap ikan mereka dan saling mengawasi satu sama lain Alasan keagamaan juga penting bagi beberapa informasi yang kami peroleh dari pengamatan peserta menunjukkan bahwa salah satu champion masyarakat mdash seorang pemuka agama mdash telah mempengaruhi champion lain di masyarakat lain setelah memergokinya sedang menangkap ikan secara ilegal Kebanyakan champion di masyarakat atau pada skala yang lebih luas mengadvokasikan untuk menggabungkan pengaruh sosial positif mereka dengan penegakan hukum yang kuat dan efektif seperti oleh kepolisian Beberapa champion masyarakat berkolaborasi dengan kepolisian dan merekomendasikan hukuman secara cukup strategis Contoh lain adalah bagaimana champion masyarakat dapat bekerja dengan berkolaborasi dengan tokoh-tokoh desa utama lainnya (terutama dengan pimpinan desa) dan dengan pihak eksternal Salah satu champion yang bekerja di pemerintah kabupaten mencari para champion masyarakat dan mendorong mereka untuk ambil bagian dalam komite desa untuk perlindungan laut yang baru dibentuk Hal ini memperkuat peran dari para champion desa dan memotivasi mereka lebih lanjut serta memberikan mereka kewenangan formal

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir20

GAMBAR 13 Salah satu champion Selayar Pak Rusdin dengan Dr Dedi Adhuri dan Ali Yansyah AbdurrahimFoto H Ross

Para champion yang bekerja dalam skala yang lebih besar mdash dalam hal Selayar berarti di pemerintahan LSM atau sebagai orang pribadi mdash bekerja dengan berbagai cara Ada yang mendukung champion masyarakat (ada satu yang secara jelas mendorong banyak champion) Ada yang bekerja atau memegang jabatan yang memungkinkan mereka untuk mengatasi masalah penting Sebagian besar menggunakan jejaring dan beberapa strategi yang dipikir matang untuk membuat perubahan dalam masalah yang mereka pilih

Mengidentifikasi dan mendukung championbull Sadari kemungkinan ada orang-orang yang sudah

bertindak secara sukarela terhadap permasalahan yang menjadi perhatian Anda Identifikasi dan bekerjalah dengan orang-orang tersebut Mereka juga bisa menjadi anggota jejaring yang baik (lihat Kotak 3H)

bull Pertimbangkan untuk mendukung mereka serta membangun kesadaran dan kapasitas mereka melalui kesempatan belajar (misalnya dengan menghadiri lokakarya) Pertimbangkan mereka untuk kegiatan yang relevan dan peran komite Cari cara untuk membuat mereka lebih efektif contohnya dengan sumber daya tanpa merendahkan tindakan sukarela mereka

bull Pertimbangkan untuk mengumpulkan mereka agar saling berbagi strategi dan saling belajar dari satu sama lain

bull Cari peluang untuk mendukung lahirnya champion baru

Kami tidak mengadvokasikan untuk memilih terlebih dahulu orang-orang untuk dipersiapkan menjadi champion meskipun kami mengetahui bahwa hal ini berhasil dilakukan di beberapa bidang dan negara Hal ini berisiko membuat orang yang tidak terpilih merasa tersisih dan merusak orang-orang yang mungkin lebih efektif atau terpercaya untuk bekerja secara mandiri

Mengidentifikasi pengetahuan dan praktik pengelolaan tradisionalBanyak masyarakat pesisir yang memiliki tradisi pengelolaan wilayah pesisir yang berkaitan erat dengan budaya mereka Hal ini dapat meliputi pengetahuan tradisional tentang perilaku

1 Angka dari survei LIPI Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

dan habitat ikan arus laut dan cuaca teknologi menangkap ikan tradisional dan penggunaannya hukum adat tentang menangkap ikan dan lokasi penangkapan serta praktik sosial terkait seperti berbagi beban kerja atau cara melakukan upacara adat

Dalam diagnosis partisipatif penting untuk mempelajari tentang keberadaan pengetahuan ini dan praktik terkait seberapa kuat dan meluasnya pengetahuan ini diterapkan di masyarakat dan seberapa besar pengaruhnya terhadap praktik kontemporer Apakah hal ini disetujui atau ditentang (dan jika ya seberapa jauh) Hal ini dapat dipelajari dari pertemuan dan melalui pengamatan peserta Pengamatan peserta berkontribusi untuk memberikan rincian dan pemeriksaan silang informasi Tim peneliti juga dapat mengumpulkan data tertentu misalnya menghitung atau memetakan penggunaan atau jenis alat tangkap yang berbeda yang digunakan di berbagai lokasi

Analisis kebijakan multitingkatSalah satu permasalahan yang menjadi fokus dari alat bantu ini adalah ketidakselarasan kebijakan dan peraturan perundang-undangan di tingkat yang berbeda atau kesenjangannya semakin melebar seiring dengan waktu Sementara itu kebijakan dan peraturan perundang-undangan pemerintah bisa sangat berbeda dari hukum adat dan hukum adat jarang diakui di dalam hukum nasional

Masyarakat sasaran kami Parak dan Bungaiya memiliki hukum adat yang kuat dan sangat berhasil memelihara dukungan dari masyarakat mereka yang memiliki keragaman budaya untuk mempertahankan hukum adat mereka (ada tiga kelompok budaya di Selayar) Mereka juga memiliki hak menurut hukum Indonesia dan praktik administratif untuk membuat peraturan mereka sendiri menurut sistem tata kelola desa Akan tetapi tidak semua hukum adat mereka terdokumentasikan dalam bentuk peraturan desa yang kontemporer Hal ini membuat hukum adat sulit untuk ditegakan di masyarakat (jika semua orang tidak memiliki kesadaran yang sama tentang peraturan adat) dan sangat sulit untuk memperoleh dukungan dari pemerintah kabupaten Untuk mendukung masyarakat dalam menegakkan praktik adat pemerintah kabupaten harus dapat mengacu pada peraturan tertulis dan perbatasan laut yang terekam dengan baik

Analisis konflikKonflik atas akses sumber daya mungkin terjadi di sistem pesisir terutama ketika habitat mengalami penurunan perikanan berada di bawah tekanan karena habitat yang rusak dan penangkapan ikan yang berlebihan dan nelayan bersaing memperebutkan tangkapan yang semakin sedikit Di Indonesia Timur 74 persen terumbu karang rusak 40 persennya berada dalam kondisi yang sangat buruk (data 2016) Bandingkan dengan tingkat kerusakan tahun 2000 sebanyak 59 persen1 Sementara itu di seluruh Indonesia penghasilan 80 persen rumah tangga nelayan berada di bawah garis kemiskinan dan nelayan mewakili seperempat dari jumlah penduduk miskin di Indonesia

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 21

KOTAK 3I PENGETAHUAN DAN PRAKTIK TRADISIONAL

Satu desa di Selayar Barugaiya memiliki hubungan agama adat dengan hewan laut Di masa lalu masyarakat desa tersebut mengadakan upacara adat tahunan mdash arak-arakan dari desa ke pantai mdash untuk merayakan keterkaitan mereka dengan buaya dan spesies laut lainnya Setelah bertahun-tahun tidak diadakan lagi desa ini sekarang akan memperbaharui praktik ini sebagian karena ingin menarik wisatawan (komunikasi pribadi Rahmat Zainal) Ini adalah desa yang mencanangkan inisiatif lsquoDesa Penyursquo mdash lihat kisah champion tentang Pak Datu dari Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka dari Selayar Indonesia

Perangkap ikan tetap sero digunakan di sepanjang pantai barat laut Selayar (lihat foto) terutama di Bungaiya Kami diperlihatkan dokumen dalam Bahasa Belanda (sebelum 1948) dan naskah kuno Makassar (kemungkinan sangat tua) yang memberikan pengakuan resmi atas sistem ini Ini adalah teknologi yang rumit Jaringnya diikat di antara tiang ramping yang dipasang dari garis pantai sampai 100 meter atau lebih lepas pantai Ikan yang terbawa air

pasang akan tertahan di satu sisi atau sisi lain dari pembatas ini berenang menjauh dari pantai dan memasuki bagian tertutup yang berbentuk seperti mata panah yang hanya memiliki satu pintu keluar di satu bagian Bagian ini nanti akan menuju ke bagian tertutup

lain yang lebih kecil dan berbentuk mata panah dan beberapa sero bahkan terdiri dari tiga bagian Nelayan akan berperahu ke bagian tertutup yang kecil pada saat pasang surut untuk mengumpulkan ikan dari bagian tertutup kecil yang berada di ujung Sebagian besar memiliki panggung kecil di atas sero dari panggung ini mereka bisa mengeruk ikan yang terperangkap Sebagian besar sero dipasang pada musim tenang dan dilepas pada musim muson barat (sekitar bulan September sampai Februari) karena sero akan mudah hancur ketika musim badai Keluarga memiliki hak untuk memasang sero di beberapa lokasi Beberapa menyewakan tempatnya dengan atau tanpa sero ke pihak lain untuk dioperasikan Di masa lalu peraturan adat menyatakan bahwa menangkap ikan dengan alat lain dalam radius 60 meter dari sero tidak diperbolehkan Peraturan ini baru dimodifikasi di Bungaiya menjadi 50 meter untuk memberikan lebih banyak ruang kepada nelayan untuk menggunakan alat lain Desa mempertimbangkan operasi alat penangkap ikan lain yang sederhana dengan jarak 50 meter lebih tidak akan mengganggu pengoperasian sero

GAMBAR 14 Atas Bagian tertutup dari perangkap ikan sero Bawah Sero dilihat dari pantaiFoto D Adhuri

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir22

KOTAK 3K PENDEKATAN KAMI UNTUK ANALISIS KEBIJAKAN

Untuk menanggapi inisiatif masyarakat tentang peremajaan dan formalisasi praktik pengelolaan daerah pesisir kami melakukan analisis kebijakan di bawah instruksi dari setiap masyarakat sasaran Tujuannya adalah untuk melihat seberapa jauh sistem hukum Indonesia dan kebijakan pemerintah mendukung (atau dapat mendukung) hukum adat mereka dan mengidentifikasi strategi bagi desa untuk mencoba mengatasi ketidakselarasan dan mengambil kesempatan yang belum mereka sadari Dalam hal ini kami memeriksa beberapa undang-undang peraturan dan kebijakan pemerintah lainnya sehubungan dengan pengelolaan daerah pesisir di berbagai tingkat dari kabupaten nasional dan internasional Kami menemukan setidak-tidaknya dua undang-undang mdash Undang-Undang tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (No 272007 dan No 12014) dan Undang-Undang tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

(No 322009) mdash yang mengakui dan melindungi hak masyarakat pesisir untuk menerapkan pengetahuan tradisional dan lokal mereka untuk mengelola wilayah dan sumber daya pesisir Kami juga menemukan sejumlah peraturan menteri terutama dari Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang sangat mendukung pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Satu undang-undang yang sering dianggap sering mengesampingkan pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat adalah Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah (No 232014) Undang-Undang ini mengatur ulang tanggung jawab pemerintah di seluruh wilayah Indonesia dan mengatur pengelolaan perairan pantai sampai 12 mil laut berada di bawah kewenangan pemerintah provinsi Undang-Undang ini sedang dalam proses sosialisasi pada saat kami melakukan kerja lapangan Namun demikian dari diskusi kami dan berjejaring dengan

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi (lihat Kotak 3H tentang berjejaring) menunjukkan bahwa meskipun undang-undang harus diikuti tetapi mereka akan tetap mendukung pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat dengan cara mengeluarkan surat Analisis juga meliputi perjanjian internasional seperti yang mengatur tentang hak adat atas sumber daya

Desa dan pegawai pemerintah kabupaten menyambut baik analisis ini Parak dan Bungaiya kemudian mengembangkan peraturan baru melalui proses diskusi dan tata kelola mereka sendiri Tim mendiskusikan kesempatan yang ada dengan desa dan desa memasukkannya ke dalam peraturan desa yang menurut mereka berkaitan

Kami juga membantu Parak dengan meminjamkan peralatan GPS dan merekam koordinat batas-batas laut secara hukum adat (lihat Kotak 3F)

KOTAK 3J PROSES KAMI MENEMUKAN TENTANG TRADISI

Di Bungaiya dan Parak diskusi tentang berbagai permasalahan di pertemuan pertama berakhir pada pembuatan daftar jenis-jenis alat tangkap tradisional yang boleh mereka gunakan dan peraturan yang berlaku (sembilan di satu masyarakat 11 di masyarakat lainnya) Anggota masyarakat menyebutkan jenis-jenis alat tangkap dan anggota tim menuliskannya di kertas plano yang ditempel di dinding Fasilitator mengklarifikasi informasi untuk memastikan sudah ditulis dengan benar (lihat Gambar 15) Dalam pengamatan peserta kami mengumpulkan informasi lebih jauh tentang ini Satu keluarga menunjukkan pada kami dokumen dalam Bahasa Makassar kuno (lihat Kotak 2A) dan Bahasa Belanda yang memverifikasi hak milik dan peraturan adat untuk sero

GAMBAR 15 Jenis-jenis alat tangkap dan peraturan penggunaannya di Desa ParakFoto AY Abdurrahim

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 23

Seperti yang sudah dijelaskan di Kotak 3E pada saat kami melakukan kerja lapangan terjadi konflik antara salah satu desa sasaran kami dan nelayan dari desa tetangga Permasalahannya mdash dari sudut pandang desa sasaran kami mdash adalah tentang praktik menangkap ikan yang digunakan nelayan desa tetangga yang (a) menangkap ikan di perairan desa sasaran kami dengan menggunakan alat dan teknik menangkap ikan yang merusak dan dilarang menurut peraturan desa sasaran kami dan (b) menangkap ikan di daerah yang dianggap sebagai daerah yang dilindungi oleh desa sasaran kami atas dasar kesepakatan bersama Meskipun Selayar memiliki batas-batas menangkap ikan secara adat penangkapan ikan adalah akses yang terbuka Dengan demikian desa dapat menggunakan hak kontemporernya untuk membuat peraturan penangkapan ikan untuk daerah mereka Alat tangkap yang menjadi sumber perselisihan adalah senapan tombak dan lampu senter terang yang digunakan di malam hari sehingga dengan mudah menangkap gerombolan ikan yang sedang beristirahat Daerah penangkapan ikan yang dipersengketakan timbul karena masalah penamaan Kedua desa sepakat bahwa satu lajur di pesisir desa sasaran kami di pantai barat laut Selayar bukanlah daerah untuk menangkap ikan tetapi daerah tersebut hanya diberikan nama tanpa batas-batas yang jelas Sejak ada jalan baru yang dibangun untuk mencapai pantai nelayan dari desa tetangga berargumen bahwa nama tersebut hanya berlaku untuk daerah yang bisa dicapai lewat jalan lama sementara desa sasaran kami berargumen bahwa nama tersebut berlaku untuk daerah sepanjang pantai

Pada suatu malam di awal tahun 2017 penduduk desa sasaran kami menangkap beberapa nelayan dari desa tetangga yang menggunakan senapan tombak dan lampu di daerah terlarang kemudian ditangkap oleh penduduk dibawa ke kantor desa dan memanggil Kepala Desa Kepala Desa memanggil petugas kepolisian yang membawa nelayan ke kantor polisi dan menginterogasi mereka Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya kedua belah pihak memanggil koordinator perikanan Andi Penrang di hari berikutnya Andi Penrang menyarankan untuk membawa perselisihan ini ke camat untuk diputus Camat membuat keputusan yang memihak desa sasaran kami dan penerapan peraturan desa untuk Daerah Perlindungan Laut (DPL) yang konsisten dengan hukum adat Nelayan tersinggung dengan perlakuan yang mereka alami dan mengatakan bahwa mereka sudah ditahan paksa Beberapa minggu kemudian nelayan dari desa lain tersebut mengajukan banding ke tingkat pemerintahan yang lebih tinggi Bupati Bupati yang baru terpilih dan tidak paham tentang permasalahan perikanan meminta masukan dari pegawai dinas perikanan kabupaten Mereka memberi masukan atas dasar peraturan pemerintah terkait perikanan yaitu bahwa menombak ikan diizinkan Meskipun hanya berdasar pada situasi yang terjadi antara dua desa Bupati memutuskan untuk mengeluarkan peraturan yang berlaku untuk semua desa di Kabupaten Selayar

Pada saat itu kedua desa berada di situasi menang atau kalah Dengan menyerahkan kepada otoritas yang lebih tinggi untuk memutuskan pilihan mereka untuk mengendalikan hasil dengan cara negosiasi menjadi berkurang Di sisi lain di setiap tahap masing-masing pihak mendapat dukungan dari pemerintah Mereka tidak merasa perlu untuk

bernegosiasi pada saat itu dan permasalahannya tidak mudah dinegosiasikan karena berdasar pada keyakinan dan nilai yang berbeda Nelayan dari desa tetangga ini bukannya menerima dengan tenang kemudian justru memamerkan keberhasilan mereka mendapatkan hak dengan menangkap ikan di pantai yang seharusnya terlarang di hadapan pemukiman desa sasaran dan sengaja menunjukkan bagaimana mereka menangkap ikan dalam jumlah yang sangat banyak Hal ini semakin membakar bara konflik Penduduk desa sasaran dipaksa menyaksikan ikan yang sudah mereka jaga melalui praktik pelestarian kemudian ditangkap dan dibawa ke pantai Mereka hanya bisa menyaksikan dan mengambil foto

Pada titik ini petugas perikanan kabupaten mencari informasi dari tim kami Dalam proses untuk mempersiapkan analisis kami mengembangkan modul analisis konflik untuk alat bantu kami Modul ini berdasarkan pada kerangka pemetaan konflik yang dikembangkan oleh Jejaring Resolusi Konflik Australia (2008) Kami menambahkan dua aspek konteks dan kekuatan dari masing-masing pihak Kami mengkomunikasikan analisis kami berdasarkan alat bantu ini melalui presentasi PowerPoint dan berbicara dengan petugas perikanan kabupaten dan pihak lain dari jejaring pemerintah dan pihak berkepentingan lalu kemudian mengadakan pertemuan masyarakat di desa sasaran kami

Alat bantu pemetaan konflik ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan kekhawatiran dari setiap pemangku kepentingan yang terkait dengan permasalahan kemudian mencari kepentingan bersama dan hal-hal yang dapat dinegosiasikan Hal ini berhubungan dengan beberapa prinsip negosiasi (Fisher et al 2011) yang menyarankan untuk melihat konflik dengan cara pandang baru

1 Pertama para pihak harus saling menghormati sebagai sesama dan menempatkan konflik bukan orang-orangnya sebagai masalah yang perlu ditangani Mereka harus fokus untuk memelihara hubungan yang saling menghormati dan positif dan saling memperlakukan satu sama lain sebagai pemecah masalah bersama bukan saingan Pendekatan ini berasumsi konflik adalah suatu hal yang tidak nyaman bagi kedua belah (atau semua) pihak dan mereka ingin memecahkan masalah ini

2 Siapapun yang membuat analisis harus melihat di balik yang disampaikan para pihak sebagai keinginan dan menemukan apa sebenarnya kebutuhan mendasar mereka Sehingga akses ke daerah penangkapan ikan tertentu mungkin sebenarnya adalah tentang penghidupan yang memadai atau keadilan atau mewakili kebutuhan mendasar lain

3 Setelah mengidentifikasi kebutuhan mendasar di balik konflik tersebut para pihak harus berusaha mengidentifikasi pilihan-pilihan baru lsquountuk keuntungan bersamarsquo yang berusaha memenuhi kebutuhan mendasar dari semua pihak Hal ini memerlukan pemecahan masalah secara kreatif dan pembingkaian ulang dengan saling menghormati Hal ini dapat mengarah ke solusi baru yang kreatif Ingat bahwa tidak semua permasalahan dapat dinegosiasikan dengan cara ini Pertentangan nilai tidak semudah itu untuk diselesaikan

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir24

4 Jika tahap ini tidak berhasil menemukan solusi para pihak dapat setuju untuk mematuhi nasihat dari ahli atau bukti independen Mereka perlu menyepakati jenis bukti atau nasihat yang dapat diterima oleh kedua belah (atau semua) pihak Sebagai contoh mereka dapat sepakat mengizinkan penangkapan ikan dalam jumlah tertentu yang tetap bisa menjaga cadangan ikan di tingkat tertentu dan mencari pemantauan ilmiah dan nasihat ahli yang bisa membuktikan bahwa tingkat tersebut lestari Mereka bisa sepakat untuk menangkap ikan dengan cara-cara yang tidak merusak karang dan mencari nasihat ahli atau penelitian tentang metode apa yang bisa digunakan

5 Jika para pihak masih tidak bisa sepakat masing-masing pihak dapat menilai alternatif terbaik yang mereka miliki selain menegosiasikan kesepakatan yaitu seberapa buruk situasinya jika mereka harus terus hidup dengan perselisihan yang tidak terselesaikan Apakah lebih baik bagi mereka untuk terus berusaha bernegosiasi atau mundur dan tetap pada situasi sekarang Sering kali mereka harus memutuskan pertanyaan ini berdasarkan kebutuhan mendasar mereka misalnya mengamankan penghidupan mengamankan wilayah atau memelihara tradisi

Alat bantu pemetaan konflik terfokus pada kebutuhan mendasar dan mencari kesamaan mungkin akan menolong mencapai resolusi Hal ini diwakili dengan diagram lingkaran yang terdiri dari bagian-bagian dengan lingkaran pusat (lihat Gambar 16) Langkah-langkahnya adalah

1 Berikan judul permasalahan di bagian tengah diagram Hal ini harus jelas dengan sesedikit kata sebisa mungkin karena mengubah deskripsi permasalahan akan menggeser pemangku kepentingan yang relevan serta sebagian besar analisisnya

2 Identifikasi lsquopemangku kepentinganrsquo atau para pihak dari permasalahan ini Hal ini mencakup mereka yang secara langsung terlibat dalam konflik namun ada juga pihak-pihak lain seperti pembuat peraturan tetangga dan siapapun yang terkena dampak dari atau berada di posisi yang dapat mempengaruhi permasalahan tersebut Berikan nama bagi setiap pemangku kepentingan (lsquosiaparsquo) di satu bagian diagram Anda dapat membuat sebanyak atau sesedikit mungkin bagian sesuai kebutuhan

3 Bagi setiap pemangku kepentingan pertimbangkan konteks mereka (setiap pihak mungkin punya konteks yang berbeda) kekuatan kebutuhan mendasar dan yang meenjadi perhatian mereka Kebutuhan dan kekhawatiran bisa jadi mewakili hal yang sama atau berbeda

Perbandingan antara aspek-aspek ini dapat membantu mengidentifikasi peluang untuk menegosiasikan solusi baru dan mencari kemungkinan dimana semua pihak sama-sama menang

Cara terbaik untuk melakukan ini adalah dengan menggunakan selembar kertas besar seperti kertas plano Tergantung pada hubungan antar para pihak latihan ini dapat dilakukan secara partisipatif (jika difasilitasi dengan baik) atau oleh peneliti atau fasilitator atau oleh satu pihak yang merencanakan bagaimana mereka dapat mengadakan diskusi dengan pihak-pihak utama lainnya

Gambar 16 menunjukkan tahap pertama dari analisis Kami sudah memberikan judul untuk permasalahannya (konflik atas alat penangkap dan lokasi penangkapan ikan) dan para pihak yang berkonflik Mereka diidentifikasi disini sebagai lsquodesa sasaran kamirsquo nelayan dari desa tetangga (yang bersengketa langsung) non-nelayan dari desa tetangga (yang tidak serta-merta mendukung praktik warga nelayannya) masyarakat dan desa lain yang berdekatan kecamatan dinas perikanan kabupaten Bupati (walikota) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi (sekarang bertanggung jawab untuk perikanan di perairan dalam) serta polisi dan militer (yang berbagi tanggung jawab untuk pengawasan wilayah pesisir dan perairan dalam di Indonesia) Kami mengosongkan beberapa bagian jika ada pihak lain yang akan dipertimbangkan

Analisis indikatif lengkap dapat dilihat di Gambar 17 Harap diperhatikan bahwa analisis terperinci untuk dua bagian desa sasaran dan nelayan dari desa tetangga Analisis ini dibuat oleh peneliti berdasarkan semua data kami para pihak tidak berpartisipasi dalam pembuatan analisis ini

Ada beberapa poin yang terlihat jelas dari analisis ini

Konteksbull Desa sasaran kami beruntung karena memiliki garis

pantai timur dan barat mdash ini adalah aset besar mengingat arah muson (timur atau barat) membatasi penangkapan ikan hanya di pantai yang lebih tenang Kedua pantai dapat digunakan hanya selama dua bulan dalam setahun (periode transisi muson) Desa tetangga hanya memiliki garis pantai yang sangat pendek di sebelah barat jadi tidak mengejutkan jika nelayannya tergoda untuk pergi ke perairan lain Desa sasaran kami memiliki garis pantai yang panjang di sebelah barat dan dengan demikian memiliki beberapa pilihan daerah tangkapan meskipun desa ini juga memiliki jumlah penduduk yang lebih besar Desa lain juga memiliki garis pantai yang pendek

bull Desa sasaran kami lebih bergantung pada perikanan karena sebagian besar tanahnya berbatu-batu dan tidak subur Pemukiman berlokasi di sepanjang pantai tidak ada pemukiman yang berada di pedalaman Hanya sedikit kemungkinan untuk bercocok tanam dan beternak Desa sasaran kami tertarik untuk mendiversifikasi ekonominya tetapi hal ini memerlukan waktu dan sumber daya Desa tetangga tidak terlalu bergantung pada menangkap ikan sebagai penghidupan karena sebagian besar keluarga memiliki sumber daya lain seperti kelapa dan hewan ternak Beberapa pemukiman berada di pedalaman dan nelayan mengendarai sepeda motor ke pantai untuk menangkap ikan

bull Desa sasaran kami memiliki tradisi dan tata kelola perikanan yang kuat Desa tetangga tidak memiliki fokus yang kuat dalam tata kelola perikanan Nelayan dari desa lain mengaku mereka tidak memiliki pengetahuan tradisional tentang praktik penangkapan ikan sehingga mereka harus mengandalkan teknologi baru (yang tidak mereka percayai bersifat merusak) Para tetua dari desa lain menentang pendapat ini mereka berkata dahulu desa mereka memiliki pengetahuan tentang menangkap ikan tetapi ketika desanya dimekarkan pada tahun 1980-

Kont

eks

Konteks

KonteksKon

teks

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 25

an (oleh pemerintah atas alasan pelayanan yang lebih praktis) mereka yang pindah ke pemukiman lain di dekat pantai kehilangan kontak dengan mereka yang masih memiliki pengetahuan Jelas disini pengetahuan adat tidak diwariskan dengan baik dan tidak lagi dipraktikkan

bull Desa sasaran kami memiliki sistem pengawasan penangkapan ikan tetapi dengan kapasitas terbatas sehingga sulit untuk mendeteksi serbuan nelayan dari desa lain dan mengatasi pelanggar

bull Sepertinya ada perbedaan aspirasi ekonomi nelayan desa tetangga mencari penghasilan yang lebih besar dibandingkan dengan apa yang ditolerir oleh desa sasaran kami dengan alasan menjaga keberlanjutan perikanan mereka

bull Penduduk desa memiliki hubungan keluarga melalui pernikahan Ini adalah insentif yang kuat bagi kedua belah pihak untuk mengatasi konflik

Kekuatanbull Desa sasaran kami telah memelihara kearifan lokalnya

(pengetahuan dan praktik adat) dengan dukungan kuat dari pengurus desa Mereka memberikan prioritas tinggi untuk pelestarian laut dan bersedia berkoordinasi dan berkolaborasi dengan desa lain demi mencapai perikanan yang lestari untuk masa depan jangka panjang semua pihak

bull Nelayan dari desa lain inovatif dalam mengadopsi teknologi baru untuk penangkapan ikan

Kebutuhanbull Desa sasaran kami berharap dapat melindungi habitat

ikan melindungi perikanan mengamankan penghidupan dan menjaga tradisi

bull Nelayan dari desa lain juga ingin mengamankan penghidupan tetapi lebih tertarik pada peningkatan ekonomi (penghasilan yang lebih besar pangan yang lebih baik) Untuk mendapatkan hal ini mereka perlu akses ke wilayah perairan lain

GAMBAR 16 Alat bantu pemetaan konflik

Desa

sas

aran

Desa t

etang

ga

(nelay

an)

Desa tetangga

(bukan nelayan)

Desa tetangga lain

Camat

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Kabupaten

Bupati

Dinas Kelautan dan Perikanan - Provinsi

Polis

i dan

milit

er

Kekh

awat

iran

Kebu

tuha

n

Keku

atan

Kekhaw

atiran

Kebutu

han

Keku

atan

KekhawatiranKebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

KebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

KebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

KekhawatiranKebutuhanKekuatan

Kekh

awat

iran

Kebu

tuha

n

Keku

atan

Kekh

awati

ran

Kebu

tuhan

Kekuata

n

Konflik tentang alat tangkap dan lokasi penangkapan ikanPE

RMAS

ALAH

AN

Konteks

Konte

ks Konteks

KonteksKont

eks

Konteks

Konteks

Konteks

Kont

eks

Kon

teks

KonteksKonteks

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir26

Camat

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Kabupaten

Bupa

ti

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Provinsi

Polis

i dan

m

ilite

r

KEKU

ATAN

bull Ke

arifa

n lo

kal d

iduk

ung

oleh

pe

mer

inta

han

desa

bull Ke

ingi

nan

kuat

unt

uk m

elest

arika

n

bull Be

rsed

ia b

erko

ordi

nasi

dan

ber

kola

bora

si

deng

an d

esa

lain

KEBU

TUHA

N

bull Pe

rlind

unga

n ek

osis

tem

bull Ke

berla

njut

an p

engh

idup

an

bull M

emeli

hara

kea

rifan

loka

lKE

KHAW

ATIR

AN

bull Ke

hila

ngan

kon

trol p

enge

lola

anbull

Etis

dan

kea

dila

n

bull M

enja

ga h

ubun

gan

deng

an p

endu

duk

desa

teta

ngga

bull Te

kana

n un

tuk

men

gado

psi a

lat

pena

ngka

p ika

n ya

ng m

erus

ak

KEKU

ATAN

bull Ke

wen

anga

n un

tuk

pene

gaka

n hu

kum

KEBU

TUHA

Nbull

Men

jaga

ket

ertib

an u

mum

KEKH

AWAT

IRAN

bull M

enin

gkat

nya

konfl

ik s

osia

lbull

Men

ingk

atny

a pe

nang

kapa

n ik

an y

ang

mer

usak

bull Pe

nang

kapa

n ik

an il

egal

teru

s be

rlang

sung

KEKUATANbull Pemimpin dan pegawai yang berkomitmen

bull Hubungan lokal yang baik

KEBUTUHANbull Pengelolaan perikanan dan ekosistem pesisir

yang berkelanjutan

bull Perlindungan dan pemberdayaan masyarakat

pesisirbull Kerja sama dan dukungan dari desa dan

kecamatanKEKHAWATIRAN

bull Menangani perubahan kewenangan

bull Keterbatasan SDM kewenangan untuk

implementasi programKE

KUAT

ANbull Ja

batan

dan k

ewen

anga

n ter

tingg

i di k

abup

aten

bull Keter

tarika

n untu

k men

gemba

ngka

n keb

ijaka

n

berba

sis pe

neliti

an

KEBU

TUHAN

bull Stab

ilitas

sosia

l

bull Pend

apata

n dae

rah da

ri sek

tor pe

rikan

an

bull Men

gemba

ngka

n pari

wisata

dan p

erika

nan

KEKH

AWAT

IRAN

bull Kons

ekue

nsi d

ari pe

ngali

han k

ewen

anga

n untu

k

peng

elolaa

n peri

kana

n wila

yah p

esisi

r dan

laut

(UU

2320

14)

bull Kebe

rlanju

tan su

mber d

aya a

lam

KEKUATAN

bull Komitmen serius untuk menerapkan

pengelolaan perikanan wilayah pesisir dan laut

berbasis masyarakat

bull Memiliki kewenangan tertinggi di daerah untuk

pengelolaan perikanan wilayah pesisir dan laut

(UU 232014)

KEBUTUHAN

bull Transisi kewenangan untuk perikanan lokal bejalan

mulus

bull Dapat mengandalkan tingkat kabupaten

KEKHAWATIRAN

bull Keterbatasan anggaran SDM dan sarana

prasarana

bull Implementasi UU 232014

bull Koordinasi dengan pemerintah

pusat kabupatenkota

KEKUATAN

bull Berada dalam posisi yang bagus untuk

mem

fasilitasi penyelesaian konflik

KEBUTUHAN

bull Menjaga ketertiban um

um

bull Mendukung kepem

impinan desa untuk m

engatasi

masalahkonflik

bull Berkoordinasi dengan kepolisian dan militer

KEKHAWATIRAN

bull Terjadinya konflik sosial

bull Kewenangan terbatas untuk m

engelola sumber

daya

KONTE

KS

Bupa

ti baru

yang

visio

ner

dan b

erkom

itmen

untuk

memba

ngun

Sela

yar y

ang

berba

sis la

ut

Memilik

i kek

uasa

an da

n

wewen

ang y

ang k

uat d

i ting

kat

kabu

paten

KONTEKS

KKP Nasional sangat aktif

Dekat dengan LSM yang

peduli dengan lingkungan dan

masyarakat

KONTEKS

Mendukung perencanaan

pembangunan untuk masyarakat

desa (dari bawah ke atas)

Berkontribusi kepada pengelolaan

sumber daya pesisir

KONTEKS

Coordinate and comm

unicate

between district governm

ent

and village governments

KONT

EKS

Berp

artis

ipas

i dal

am

pene

gaka

n pe

ratu

ran

di ti

ngka

t ka

bupa

ten

dan

desa

Desa

mem

erlu

kan

polis

i dan

m

iliter

unt

uk m

enja

lank

an

peng

awas

an y

ang

kons

iste

n da

n te

rus-

men

erus

ser

ta

men

egak

kan

huku

m

GAMBAR 17 Analisis lengkap alat bantu pemetaan konflik

PERM

ASAL

AHAN

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 27

Polis

i dan

m

ilite

r

Desa

sas

aran

Desa tetangga

(nelayan)

Desa tetangga (bukan nelayan)

Desa tetangga lain

KEKU

ATAN

bull Ke

arifa

n lo

kal d

iduk

ung

oleh

pe

mer

inta

han

desa

bull Ke

ingi

nan

kuat

unt

uk m

elest

arika

n

bull Be

rsed

ia b

erko

ordi

nasi

dan

ber

kola

bora

si

deng

an d

esa

lain

KEBU

TUHA

N

bull Pe

rlind

unga

n ek

osis

tem

bull Ke

berla

njut

an p

engh

idup

an

bull M

emeli

hara

kea

rifan

loka

lKE

KHAW

ATIR

AN

bull Ke

hila

ngan

kon

trol p

enge

lola

anbull

Etis

dan

kea

dila

n

bull M

enja

ga h

ubun

gan

deng

an p

endu

duk

desa

teta

ngga

bull Te

kana

n un

tuk

men

gado

psi a

lat

pena

ngka

p ika

n ya

ng m

erus

ak

KEKUATAN

bull Inovatif (mengadopsi alat tangkap alternatif)

KEBUTUHAN

bull Akses ke perairan desa lain

KEKHAWATIRAN

bull Pengetahuan tentang praktik perika

nan lestari

yang terbatas

bull Perlindungan hukum

bull Menjaga hubungan dengan penduduk desa lain

KEKUATAN

bull Komitmen kuat dari pemerintahan desa

bull Hasrat untuk bekerja sama

KEBUTUHAN

bull Perlindungan habitat pesisir dan laut

bull Mengamankan penghidupan

KEKHAWATIRAN

bull Meningkatnya penangkapan ikan yang merusak

(dengan senapan tombak dan senter) terutama dari

lsquoDesa Tetanggarsquo

KEKU

ATAN

bull Ke

wen

anga

n un

tuk

pene

gaka

n hu

kum

KEBU

TUHA

Nbull

Men

jaga

ket

ertib

an u

mum

KEKH

AWAT

IRAN

bull M

enin

gkat

nya

konfl

ik s

osia

lbull

Men

ingk

atny

a pe

nang

kapa

n ik

an y

ang

mer

usak

bull Pe

nang

kapa

n ik

an il

egal

teru

s be

rlang

sung

KEKUATAN

bull Berada dalam posisi yang bagus untuk

mem

fasilitasi penyelesaian konflik

KEBUTUHAN

bull Menjaga ketertiban um

um

bull Mendukung kepem

impinan desa untuk m

engatasi

masalahkonflik

bull Berkoordinasi dengan kepolisian dan militer

KEKHAWATIRAN

bull Terjadinya konflik sosial

bull Kewenangan terbatas untuk m

engelola sumber

daya

KEKUATANbull Hubungan erat dengan desa lain

KEBUTUHANbull Keberlanjutan penghidupanbull Ketahanan panganKEKHAWATIRANbull Ketersediaan ikan

bull Menjaga hubungan dengan desa lainbull Keterbatasan sumber daya tanah

KONT

EKS

Pem

erin

taha

n de

sa y

ang

kuat

Kear

ifan

tradi

si lo

kal y

ang

kuat

Garis

pan

tai t

imur

dan

bar

at

yang

pan

jang

Dive

rsifi

kasi

eko

nom

i us

aha

mikr

oSi

stem

pen

gaw

asan

laut

deng

an k

apas

itas

terb

atas

KONTEKS

Garis pantai pendek hanya di

pantai barat

Memiliki hasrat yang kuat

untuk mengeksploitasi sumber

daya

Pernah menjadi pusat

penangkapan ikan yang

merusak

KONTEKSHubungan yang erat antara nelayan dan bukan nelayan di masyarakat

Kebanyakan petani dengan tanah terbatas Nelayan menyediakan akses atas ikan melalui tradisi berbagi

penjualan dan barter dengan produk pertanian

Hubungan dengan masyarakat desa sasaran karena perkawinan

KONTEKS

Ikatan kekeluargaan yang kuat

dan jejaring sosial

Hanya memiliki pantai timur

Tempat menangkap ikan bagi

nelayan tradisional terbatas

karena laut dalam

Akses ke pantai sulit hanya

ada beberapa jalan kecil

KONT

EKS

Berp

artis

ipas

i dal

am

pene

gaka

n pe

ratu

ran

di ti

ngka

t ka

bupa

ten

dan

desa

Desa

mem

erlu

kan

polis

i dan

m

iliter

unt

uk m

enja

lank

an

peng

awas

an y

ang

kons

iste

n da

n te

rus-

men

erus

ser

ta

men

egak

kan

huku

m

Konflik tentang alat tangkap dan lokasi penangkapan ikan

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir28

Kekhawatiranbull Desa sasaran kami memiliki banyak kekhawatiran

Termasuk hilangnya kontrol atas pengelolaan perikanan mereka yang sudah berhasil selama ini dan risiko konflik serta solusi potensialnya yang mungkin mengesampingkan pengelolaan mereka (pengamatan peserta yang kami lakukan menunjukkan hal ini terjadi dengan beberapa anggota desa sasaran kami meminta agar juga diperbolehkan menggunakan senapan tombak dan lampu setelah keputusan Bupati mengizinkan desa lain menggunakannya) Desa ini mengkhawatirkan tentang etis dan keadilan serta tentang perikanan lestari dan kehancuran habitat ikan (terutama karang)

bull Nelayan dari desa tetangga mengkhawatirkan mereka tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan menangkap ikan menurut peraturan desa sasaran kami Mereka juga mempertimbangkan wilayah laut mereka yang terlalu kecil untuk bisa mendapatkan penghasilan yang cukup dari tangkapan Mereka juga menekankan bahwa peraturan baru yang dkeluarkan oleh Bupati memperbolehkan mereka menggunakan alat tangkap dan peraturan tersebut lebih kuat dari surat kesepakatan yang ditandatangani camat Mereka juga khawatir tentang perlindungan hukum untuk kegiatan mereka (yang dimiliki saat ini)

bull Kedua desa ingin memelihara hubungan baik yang terjalin dengan adanya perkawinan antar warga desa

Poin yang menarik dari analisis ini adalah jumlah orang yang bertentangan Ukuran pihak yang berkonflik tidak setara desa sasaran kami bersatu menentang masuknya nelayan dari desa tetangga yang dianggap ilegal menurut hukum adat dan peraturan desa Sementara dari desa tetangga hanya nelayan yang berada di garis depan pada konflik ini Pengurus desa menyadari adanya permasalahan ini dan kepala desa berusaha melindungi kepentingan nelayan mereka dengan berpendapat bahwa alat tangkap yang mereka gunakan diperbolehkan menurut peraturan pemerintah Pendapat di dalam desa tetangga sendiri terbelah mdash atau ada penduduk yang tidak peduli tentang praktik menangkap ikan karena mengandalkan sumber daya lain

Pihak lain juga ingin melihat konflik ini diselesaikan karena akan berdampak pada mereka Karena konflik ini melibatkan dua desa penyelesaian konflik berada di bawah tanggung jawab camat dengan dibantu oleh Kapolsek dan Danramil Bupati dan dinas kabupaten terbawa ke dalam konflik karena eskalasi konflik untuk mengambil keputusan Dinas perikanan kabupaten berada dalam posisi sulit karena mereka ingin mendorong perikanan lestari dan bekerja sama dengan desa tetapi konflik ini membuat mereka harus mengambil keputusan berdasarkan isi peraturan yang bertentangan dengan tujuan keberlanjutan Polisi dan militer menegakkan kepatuhan pada hukum yang berlaku suatu permasalahan yang disengketakan dalam hal ini Mereka terselamatkan jika konflik dapat dihindari Desa-desa lain di pulau mengamati terutama desa yang memiliki hubungan erat dengan protagonis

Mereka juga ingin melindungi perikanan mereka dan juga mengalami daerah mereka diterobos oleh kelompok nelayan yang sama

Cornelius dan Faire (2006) menyarankan untuk mengenali awal terjadinya konflik sedini mungkin dan menanganinya sebelum meningkat dan para pihak semakin berakar di posisinya seperti yang terjadi di contoh Selayar ini Di sisi lain spesialis resolusi konflik menyadari bahwa terkadang konflik perlu lsquomatangrsquo terlebih dahulu untuk ada resolusi Sering kali para pihak ingin menghabiskan semua pilihan yang ada sebelum bersedia berbicara

Apa yang terjadi berikutnyaSetelah adanya keputusan dari Bupati desa sasaran tidak dapat mengajukan banding Mereka kemudian mencari apa yang mungkin dapat mereka lakukan Mereka mendiagnosis bahwa mereka kalah karena adanya kelemahan dalam peraturan tertulis yang diakui dan ditegakkan oleh pejabat yang berwenang Sehingga mereka memilih untuk menggunakan analisis kebijakan di atas untuk mencari jalan yang bisa mengkonsolidasikan dan mendokumentasikan hukum adat dan peraturan desa kontemporer yang diakui sepenuhnya oleh pemerintah

Desa sasaran menghadapi keputusan internal yang sulit dan tantangan dalam menjaga persatuan yang selama ini berhasil dikelolanya terkait dengan penangkapan ikan tradisional lestari Tiga nelayan dari desa sasaran kami minta agar diperbolehkan menangkap ikan dengan menggunakan senapan tombak karena penduduk desa tetangga diperbolehkan (kenapa mereka tidak boleh melakukan hal yang sama) Desa menolak Tetapi dua nelayan dari desa sasaran kami yang menikah dengan perempuan dari desa tetangga dan lebih banyak tinggal di pemukiman istrinya berkeras untuk mendapat pengecualian karena mereka tidak memiliki alat tangkap lain dan keterampilan yang diperlukan untuk menangkap ikan Jadi kedua nelayan tersebut diperbolehkan menggunakan senapan tombak Hal ini menyebabkan ketegangan internal

Sementara itu desa-desa tetangga lain yang juga mengalami wilayahnya diterobos oleh nelayan yang terlibat dalam konflik ini memutuskan untuk bersatu untuk melindungi perikanan mereka Dengan adanya kesadaran yang lebih baik mereka mulai mengubah penggunaan sumber dayanya agar tidak terlalu bergantung pada perikanan Misalnya di masa lalu jika mereka memerlukan ikan dalam jumlah besar untuk upacara (seperti perkawinan) mereka akan menggunakan bom agar bisa menangkap sebanyak mungkin ikan Setelah mereka menyadari kerusakan yang diakibatkan terhadap cadangan dan habitat ikan beberapa tahun yang lalu mereka mulai menyembelih hewan ternak untuk upacara Setelah melindungi perikanan mereka sendiri mereka tidak senang ada pihak lain yang masuk dan mengambil keuntungan dari pantangan dan perlindungan yang sudah mereka lakukan

Konflik ini belum terselesaikan tetapi telah melahirkan sejumlah inisiatif lain terutama analisis kebijakan desa Situasi saat ini mengkhawatirkan baik bagi keberlanjutan perikanan maupun bagi ketetapan desa sasaran untuk melindungi habitat ikan dan mengelola dampak penangkapan ikan Pilihan yang belum dicoba tetapi mungkin melibatkan kedua kepala desa untuk berdialog pada waktunya dan pihak netral yang bekerja dengan pengurus desa lain agar lebih aktif dalam mengelola sumber daya pesisir Semua desa di kecamatan dapat bertemu dan berdiskusi tentang strategi pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 29

Karena kewenangan perikanan sekarang berada di pemerintah provinsi yang berpusat di Makassar di Sulawesi (beberapa jam ditempuh dengan perahu dan mahal untuk dijangkau lewat udara) pemerintah kabupaten tidak memiliki kewenangan yang jelas untuk menyatukan kelompok-kelompok dari berbagai desa untuk duduk bersama mendiskusikan pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif dan mendorong tercapainya kesepakatan tentang praktik menangkap ikan Disini letak dilemanya pemerintah kabupaten memiliki kewenangan langsung atas pengelolaan desa secara umum tetapi tidak atas pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Sementara itu program COREMAP yang banyak mendanai kerja-kerja pembangunan masyarakat di dalam pengelolaan wilayah pesisir telah menghentikan kegiatan terkait pembangunan sumber daya manusia dan kegiatan LSM yang ada terlalu kecil untuk menengahi solusi yang berskala luas

Menggabungkan pengetahuan lokal dan ilmiahKetika masyarakat berkolaborasi dengan pemerintah untuk pengelolaan wilayah pesisir atau jika mereka berharap untuk saling terlibat sangat mungkin untuk turut membahas bentuk pengetahuan lain dalam diskusi Penting untuk tidak berasumsi bahwa satu bentuk pengetahuan adalah lsquobenarrsquo dan yang satu lagi lsquosalahrsquo tetapi justru harus mencoba mempelajari keduanya

Komponen alat bantu ini mengikuti argumen dari Brown (2010) bahwa kita harus mengakui dan mencoba mengintegrasikan berbagai bentuk pengetahuan terutama jika para pemangku kepentingan bekerja bersama Jenis pengetahuan yang dikenali oleh Brown adalah

bull individual (dimiliki oleh orang tertentu dan tidak serta-merta dimiliki oleh anggota masyarakat yang lain)

bull masyarakat (misalnya pengetahuan adat dan lokal)

bull spesialisasi (misalnya pengetahuan ilmiah)

bull organisasi (misalnya pengetahuan tentang kebijakan dan prosedur)

bull bentuk pengetahuan holistik (integratif)

Masing-masing menggunakan bukti yang berbeda untuk jenis permasalahan yang berbeda Secara keseluruhan semua pengetahuan ini dapat memperkaya pemecahan masalah

Penting bagi para pihak yang berkolaborasi untuk saling menghormati pengetahuan yang dimiliki satu sama lain dan mencoba dengan sungguh-sungguh untuk belajar dan memahami perspektif pihak lain Dengan membawa prinsip ini di dalam alat bantu ini kami menekankan pentingnya pengetahuan tradisional (seperti yang terlihat dalam alat bantu ini tentang mengidentifikasi pengetahuan dan praktik pengelolaan tradisional) Pengetahuan tradisional melintasi beberapa bentuk ilmu pengetahuan yang diidentifikasi oleh Brown Termasuk pengetahuan masyarakat dan spesialisasi (misalnya pengetahuan adat tentang perilaku ikan) Di beberapa masyarakat pengetahuan ini bersifat holistik seperti pengetahuan ekologis tradisional yang sangat mengintegrasikan ekologi manusia dan di beberapa situasi aspek spiritual Di dalam pengelolaan wilayah pesisir pengetahuan adat Pengetahuan lokal dan pengetahuan ilmiah dapat relevan dan idealnya harus digabungkan dengan pengetahuan tentang kebijakan mdash atau digunakan sebagai bukti untuk dibuatnya kebijakan baru

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIbull Bertujuan menggabungkan bentuk pengetahuan yang berbeda

terutama dari para pihak yang berkolaborasi untuk memecahkan masalah secara bersama-sama

bull Mengerjakan tugas-tugas yang sebenarnya

bull Buatlah ini menjadi proses pembelajaran

Untuk mengembangkan komponen alat bantu ini melalui inisiatif praktis yang memberikan pembelajaran untuk semua tim kami dan masyarakat Bungaiya bergabung dengan Dr Nils Krueck dari Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk menggali bagaimana menggabungkan pengetahuan ilmiah dengan pengetahuan lokal untuk tujuan perencanaan Bagi Tim Perencanaan Tata Ruang Laut inisiatif ini memberikan mereka kesempatan untuk mengembangkan alat pemodelan yang diadopsi untuk skala lokal melalui kolaborasi dengan pengguna prospektif Bungaiya memiliki empat daerah perlindungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat (DPL) Dua daerah sudah diakui penuh secara formal dan dua lagi sedang menunggu persetujuan dari pemerintah kabupaten selama beberapa bulan ini Masyarakat ingin mencanangkan setidak-tidaknya satu daerah perlindungan lagi terutama bertujuan agar setiap pemukiman di dalam daerah administratif desa memiliki satu DPL di sekitarnya

Bungaiya tertarik untuk mengetahui apakah DPL mereka yang berdasarkan pada pengetahuan lokal dan pertimbangan strategis mereka dalam mengelola perikanan sudah berada di lokasi yang baik dan ukurannya memadai Perwakilan Bungaiya meyakini kegiatan ini akan memberikan masukan dan pilihan baru serta menawarkan pengakuan dari pemerintah yang lebih luas jika pengetahuan ilmiah menyetujui penilaian mereka Hal ini juga akan membantu mereka dalam perencanaan jangka panjang menuju pembentukan perlindungan laut selanjutnya

Kegiatan gabungan ini menunjukkan bahwa dari pada hanya bergantung pada alat pendukung perencanaan DPL dan mengambil keputusan dari lsquoatas ke bawahrsquo pemerintah dapat menyusun alat perancang DPL yang dapat diterapkan secara kolaboratif dengan masyarakat

bull untuk mengidentifikasi daerah dengan nilai ekologis danatau penghidupan tinggi agar dilindungi

bull untuk memastikan daerah-daerah yang disarankan untuk dilindungi mendapat dukungan dari masyarakat (Hal ini penting karena nelayan memilih apakah mereka mau mematuhi daerah perlindungan atau tidak dan pemerintah membutuhkan biaya tinggi untuk pengawasan dan sering kali tidak mencakup luas wilayah yang memadai Beberapa masyarakat memiliki sistem pengawasan mereka sendiri dan akan lebih termotivasi untuk melindungi daerah-daerah yang menjadi prioritas mereka)

bull agar upaya masyarakat dan pemerintah lebih tepat sasaran

bull sebagai alat pembelajaran untuk pemerintah dan masyarakat

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir30

KOTAK 3L PROSES KAMI

Mengetahui ketertarikan Bungaiya dan juga Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk berhubungan dengan pengguna potensial tim kami bertanya kepada warga desa Bungaiya apakah mereka tertarik bekerja bersama dengan ahli ekologi laut Dr Nils Krueck Mereka tertarik

Anggota tim peneliti memberitahukan Nils tentang ketertarikan masyarakat Sebelum pergi ke Selayar Nils mempersiapkan sejumlah peta dasar dan model wilayah pesisir Bungaiya yang menurutnya akan dirasa bermanfaat oleh masyarakat

Nils mengunjungi Selayar pada bulan Juli 2017 Kedua tim bertemu dengan masyarakat (lihat Gambar 18) agar Nils dapat menjelaskan kemungkinan yang ada dan masyarakat menyampaikan pada Nils tentang situasi lokal mereka dan permasalahan perikanan Masyarakat mendiskusikan sasaran termasuk melindungi terumbu karang meningkatkan populasi ikan meningkatkan tangkapan ikan membangun wisata menyelam dan snorkel dan melindungi spesies tertentu Nils mencari klarifikasi dan informasi lebih jauh tentang spesies yang paling penting kegiatan menangkap ikan dan habitat lokal Dari diskusi ini tim gabungan mengembangkan skenario rancangan DPL untuk dieksplorasi

Di hari-hari berikutnya Nils menjalankan model optimalisasi rancangan DPL dan melaporkan hasilnya ke masyarakat secara rutin untuk didiskusikan dan diperbaiki lebih lanjut Masyarakat membentuk tim penyelam termasuk Nils penyelam mereka yang sudah berpengalaman dan satu anggota tim lokal kamu Tim ini menyelam menelusuri daerah yang diteliti agar dapat memvalidasi asumsi rancangan DPL

Anggota tim yang lain mendukung tim penyelam dari perahu milik anggota masyarakat dan merekam hasil pengamatan tim penyelam

Penilaian ilmiah secara lengkap mendukung dua DPL yang lebih besar dari apa yang sudah dicanangkan oleh masyarakat di dua dari empat lokasi DPL Dua lokasi DPL lainnya telah dicanangkan oleh masyarakat untuk tujuan strategis (mengelola penerobosan dari desa lain) tetapi tidak diprioritaskan menurut hasil penilaian ilmiah untuk mencapai pelestarian keanekaragaman hayati atau manfaat bagi perikanan Sebaliknya model yang ada mengidentifikasi peluang DPL baru di salah satu daerah yang belum dipertimbangkan oleh masyarakat mengingat jaraknya dari pemukiman yang ada dan rendahnya tingkat ketertarikan untuk menangkap ikan di lokasi tersebut

Lokasi ini berada di utara dan diprediksi berpotensi memberikan manfaat untuk konservasi dan perikanan di daerah selatan melalui perpindahan karang dan ikan muda oleh arus laut Akan tetapi agar DPL ini bisa merealisasikan potensinya masyarakat perlu menemukan cara untuk pemantauan dan penegakan perlindungan mengingat lokasinya berada di daerah yang sepi penduduk

bull penerapan alat optimalisasi DPL kuantitatif dalam skala lokal mungkin dilakukan dan menguntungkan

bull Masyarakat ini dan kemungkinan masyarakat lain tertarik untuk belajar pendekatan rancangan DPL secara ilmiah

bull Ahli ekologi dan masyarakat menerapkan kriteria rancangan DPL yang berbeda dan berpotensi bertentangan Hal ini layak diakui dan bisa memancing diskusi yang bermanfaat

GAMBAR 18 Gabungan tim CCRES dan perwakilan desa mengembangkan scenario rancangan DPL untuk eksplorasi di Desa BungaiyaFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 31

4 FAKTOR YANG MENDUKUNG DAN TANTANGAN CONTOH DARI SELAYAR

Keberhasilan pengelolaan wilayah pesisir seperti halnya pengelolaan lingkungan yang lain mendapatkan manfaat dari serangkaian faktor pendukung Kami tidak bermaksud merangkum seluruh faktor-faktor latar belakang tersebut dalam alat bantu ini tetapi kami berharap dapat berbagi tentang beberapa faktor-faktor tersebut sebagai contoh dan untuk mengakui bahwa setiap diagnosis partisipatif selalu terjadi dalam dinamika berbagai faktor pendukung yang turut mempengaruhi pembentukan masalah yang dipilih untuk didiagnosis dan kapasitas untuk menanganinya

Di Selayar kami mengamati faktor-faktor penentu keberhasilan berikut yang membantu pengelolaan wilayah pesisir Tabel 1 terdiri dari daftar faktor-faktor ini dan catatan tentang beberapa tantangan terkait Kita tidak dapat berasumsi faktor penentu keberhasilan ini akan selalu ada Faktor pendukung bisa saja dihambat

Kami mendorong pengguna alat bantu ini untuk menemukan faktor-faktor penentu keberhasilan ini ketika mengadakan diagnosis partisipatif

GAMBAR 20 Proses kolaboratif sedang berlangsung Foto H Ross

GAMBAR 19 Kegiatan FishCollab menarik banyak peserta yang antusiasFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir32

TABEL 1 Faktor-faktor keberhasilan dalam penerapan di Selayar dan tantangan terkait

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Pengetahuan dan praktik adat

Komitmen terhadap pengetahuan dan praktik adat di banyak masyarakat

bull Meliputi berbagai teknologi menangkap ikan yang cerdas Sangat konsisten dengan komitmen keberlanjutan dan dapat menawarkan dimensi moral untuk perlindungan laut (lihat dokumen Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka)

bull Desa-desa yang berkomitmen terhadap bentuk pengelolaan berbasis hukum adat dapat (dan sudah) menunjukkan kepemimpinan yang baik dalam praktik menangkap ikan yang berkelanjutan

Pengetahuan adat dan komitmen untuk meneruskan praktik adat yang tidak merata di dalam dan di antara desa

bull Dapat terjadi dan sudah terjadi konflik antar individu dan desa antara yang mempertahankan pengelolaan secara adat dan yang berusaha menggunakan teknologi yang lebih efisien (dan sering kali lebih merusak)

Warisan Warisan dari proyek COREMAP (I sampai III) Selayar merupakan peserta lama di dalam COREMAP Kerja lapangan kami meneruskan warisan berikut

bull Pengetahuan baru (COREMAP I)

bull Perubahan besar pada program COREMAP termasuk penghentian kegiatan yang difokuskan pada pembangunan di semua lokasi termasuk Selayar digantikan oleh program COREMAP III dengan program yang lebih kecil terpusat dan terfokus pada penelitian

Kesadaran Kesadaran yang meluas di tingkat desa dan kabupaten dalam hal kelautan dan proses sosial terkait Hal ini meliputi fokus pada pengelolaan berbasis masyarakat dan bukan pengelolaan dari atas (top-down) dan juga selaras dengan perubahan di dalam kebijakan lingkungan hidup Indonesia selama 20 tahun terakhir (COREMAP II dan III)

bull Membuat pengetahuan ilmiah relevan untuk skala lokal dan dapat diterapkan di lapangan (misalnya oleh desa)

bull Memperluas kesadaran tentang permasalahan perlindungan laut ke desa-desa yang tidak memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam COREMAP

bull Menjaga kesadaran tetap aktif setelah beberapa saat

Lembaga lokal bull Infrastruktur tata kelola masyarakat misalnya sistem DPL yang dicanangkan masyarakat sebagai fokus proses pembelajaran di dalam pengelolaan berbasis masyarakat komite desa untuk konservasi laut fasilitator masyarakat yang berdaya dan pelembagaan ketika beberapa pemerintahan desa menggunakan anggaran desanya untuk perlindungan sumber daya laut

bull Hubungan baik antar desa yang berpartisipasi di dalam COREMAP (terutama COREMAP III) dan pemerintah kabupaten Koordinator kabupaten berada di posisi untuk memfasilitasi hal ini

bull Pemerintah kabupaten berkomitmen terhadap pengelolaan berbasis masyarakat Pegawai dinas perikanan kabupaten dan bidang pembangunan lain secara aktif mencoba untuk mendorong dan mendukung hal ini dengan alokasi staf dan keuangan (Hal ini sekarang sedang disesuaikan karena adanya transfer kewenangan perikanan ke pemerintah provinsi sementara pemerintah kabupaten meneruskan tanggung jawabnya atas desa dan penghidupan)

bull Menjaga komitmen pemerintah provinsi dan kabupaten terhadap proses berbasis masyarakat mengingat hilangnya posisi fungsi yang tadinya didukung oleh COREMAP dan dengan pergantian pegawai

bull Memelihara dan memperkaya infrastruktur tata kelola masyarakat di bawah transfer tanggung jawab perikanan ke tingkat provinsi perubahan dan potensi pengurangan staf perubahan budaya di tingkat pemerintahan manapun

bull Tantangan pemeliharaan menurut faktor-faktor yang disebutkan di atas

COREMAP III lebih dikenal sebagai COREMAP-CTI singkatan dari Coral Triangle Initiative

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 33

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Jejaring bull Pegawai kabupaten dengan tanggung jawab yang berbeda memiliki jejaring yang baik berkomunikasi dengan baik dan memiliki tujuan yang sama Mereka juga berjejaring dengan LSM dan agen-agen perubahan masyarakat sipil Selayar yang berskala kecil dan pemerintah kabupaten membantu komunikasi dan kolaborasi ini

bull LSM kecil tetapi berdedikasi tinggi

bull Peran orang-orang tertentu dalam hubungan ini risiko gangguan karena perpindahan pegawai setelah berakhirnya COREMAP III di kawasan Indonesia

bull Tantangan untuk bertahan hidup dan kapasitas yang umum dialami semua LSM

Kepemilikan terhadap permasalahan wilayah pesisir

Rasa kepemilikan yang tinggi terhadap permasalahan kelautan (di desa dan kabupaten)

bull Pentingnya peran komite desa untuk konservasi laut dan terutama pimpinan mereka di dalam hal ini

bull Memelihara budaya ini di bawah perubahan peraturan (pergeseran tanggung jawab pengelolaan laut perairan dalam ke pemerintah provinsi) dan pergantian pegawai seiring dengan berjalannya waktu

bull Di desa hal ini mungkin berhubungan dengan siklus pemilihan karena kepala desa yang baru akan berusaha membedakan diri dari pendahulunya dengan cara meninggalkan fokus kelautan

bull Kehilangan anggota komite desa untuk perlindungan laut akan mengurangi sumber pengaruh sosial terhadap pimpinan desa dan penduduk desa secara umum

Inisiatif Para lsquochampionrsquo di desa dan kabupaten (baik yang bekerja untuk pemerintah kabupaten atau dalam kapasitas lain) Orang-orang ini memiliki motivasi dan komitmen melampaui peran resmi mereka telah menentukan strategi mereka sendiri untuk mendorong perubahan perilaku dan juga ada yang berkolaborasi

bull Karena sebagian besar individu ini memulai secara mandiri (beberapa melakukan pembinaan) ada beberapa tantangan yang dikaitkan dengan bagaimana memelihara pengaruh mereka Risiko kehilangan orang-orang ini di tingkat desa cukup kecil berbeda dengan di tingkat kabupaten (lihat penjelasan tentang perubahan budaya organisasi dan pergantian pegawai di atas)

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir34

5 SARAN UNTUK PENGUKURANAlat bantu ini pada utamanya didasarkan pada penilaian kualitatif menuju kolaborasi dan pengelolaan yang adaptif Proyek ini tidak dirancang untuk memilih bagian-bagian yang bagus untuk dijadikan indikator atau mendukung pengelolaan meskipun pemilihan ini memainkan peran logis dalam prosedur diagnosa dan merupakan langkah rasional berikutnya

Penting bagi diagnosis partisipatif agar fokus pada permasalahan dan kepentingan yang ada dan tidak hanya sekedar didorong oleh data awal karena hanya sedikit permasalahan yang dapat langsung diukur sehingga fokus pada angka saja akan mengganggu pemilihan permasalahan Ketika tersedia bukti seperti pengukuran penurunan habitat dan tangkapan ikan menjadi berharga selama semua pihak mempercayai data tersebut dan sepakat tentang relevansinya Bukti tidak tertulis atau berdasarkan persepsi seperti pengamatan dalam jangka waktu lama tentang berkurangnya ketersediaan ikan serta lsquoalat ukurrsquo informal mdash seperti seberapa jauh perahu harus melaut sebelum mencapai daerah tangkapan yang memadai mdash mungkin lebih meyakinkan bagi masyarakat Selain itu kenyataan yang dihadapi oleh sebagian besar kawasan berkembang di dunia adalah hanya sedikit data yang tersedia apa lagi data jangka panjang atau data dalam skala kecil yang dapat mendukung pembuatan keputusan di tingkat lokal

Ketika kami mengembangkan cara pengukuran kami sarankan agar hal ini dilakukan secara partisipatif Para pihak harus memutuskan bersama apa yang paling penting untuk diukur agar dapat membantu diagnosis perencanaan dan pengelolaan adaptif mereka Kemudian menjawab indikator atau pengukuran langsung apa yang sesuai untuk melihat kondisi awal dan kemajuannya serta bagaimana mendapatkan informasi tersebut

Sering kali indikator kualitatif sudah cukup untuk memandu diagnosis partisipatif Salah satu pendekatan yang paling mudah adalah dengan menggunakan lsquopapan instrumenrsquo dengan kode warna Pengguna dapat mengidentifikasi indikator utama untuk setiap tulang dari diagram tulang ikan dan melampirkan skala peringkat sederhana seperti skala berdasarkan warna Contoh untuk papan instrumen ini dapat dilihat di Tabel 2

Cara yang sama dapat digunakan pengguna untuk mengidentifikasi faktor-faktor penentu keberhasilan dan tantangan untuk situasi mereka sendiri lalu menilainya secara kualitatif dengan menggunakan skala papan instrumen

Contoh yang sangat baik dalam berkolaborasi adalah merencanakan pertemuan secara berkala untuk mengisi papan instrumen ini bersama-sama (Izurieta 2007) Para pihak bahkan dapat mengisinya secara terpisah di dalam kelompok-kelompok kecil lalu berkumpul lagi untuk membandingkan hasil mereka mdash apakah mereka sepakat atau tidak untuk setiap indikator Yang terpenting apa yang perlu mereka tingkatkan (Ini adalah alasan sebenarnya untuk berdiskusi)

Akan tetapi papan instrumen dapat terlihat pasif kecuali jika ada versi yang dapat dibandingkan seiring dengan berjalannya waktu (Apakah kita melakukan sesuatu dengan lebih baik dibandingkan penilaian sebelumnya) Untuk permasalahan yang secara jelas perlu dikembangkan oleh para pihak pendekatan yang lebih baik mungkin dapat dilakukan dengan menggunakan judul atau kata-kata yang mencerminkan tahapan perkembangan Misalnya jejaring yang relevan biasanya akan berkembang Sehingga akan lebih masuk akal jika skalanya diberikan judul lsquobelum dimulairsquo kemudian lsquotahap awalrsquo lsquoperkembanganrsquo lalu lsquoberkembang penuhrsquo

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 35

TABEL 2 Contoh papan instrumen dengan kode warna

SANG

AT T

ERBA

TAS

TERB

ATAS

OK GOOD

EXCE

LLEN

T

PENJ

ELAS

AN

Fokus dan bermitra Kejelasan fokus

Bekerja dengan baik sebagai mitra

Mengembangkan jejaring Orang-orang yang relevan terlibat

Pengetahuan tradisional dan praktik pengelolaan

Keberadaan pengetahuan

Praktik pengelolaan secara adat digunakan

Kombinasi pengetahuan lokal dan ilmiah

Pengetahuan lokal dan ilmiah dipertimbangkan

Identifikasi proyek terkait dan warisan mereka

Kontak terjalin dengan personil proyek sebelumnya dokumen dipelajari

Warisan 1 dilanjutkan

Warisan 2 dilanjutkan

Warisan 3 dilanjutkan

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion dan strategi mereka

Ada champion

Champion mendapat dukungan

Analisis kebijakan multitingkat

Kebijakan dinilai

Kebijakan dan pengaturan kelembagaan selaras di semua tingkat pemerintahan dan dengan masyarakat

Analisis konflik Jangkauan konflik

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir36

6 REFERENSIAndrew NL Bene C Hall SJ Allison EH Heck S amp Ratner BD 2007 lsquoDiagnosis and management of small-scale fisheries in developing countriesrsquo Fish and Fisheries vol 8 hal 227ndash240

Bene C Kodio A Lemoalle J Mills D Morand P Ovie S Sinaba F amp Tafida A 2009 Participatory diagnosis and adaptive management of small-scale fisheries in the Niger River Basin CGIAR Challenge Program on Water and Food Project report (proyek no 72)

Brown VA 2010 lsquoCollective inquiry and its wicked problemsrsquo in Brown VA Harris JA and Russell JY eds Tackling wicked problems through the interdisciplinary imagination Earthscan London hal 4ndash83

Cinner JE McClanahan TR MacNeil MA Graham NAJ Dawd TM Mukminin A Feary DA Ando L Rabearisoa AL Wamukota A Jiddawik A Campbell SJ Baird AH Januchowski-Hartley FA Hamed S Laharil R Morovel T amp Kuangel J 2012 lsquoComanagement of coral reef social-ecological systemsrsquo Proceedings of the National Academy of Sciences vol 109 14 hal 5219ndash5222

Conflict Resolution Network 2008 Conflict Resolution Trainers Manual mdash 12 skills Conflict Resolution Network wwwcrnhqorg (keterampilan 8 memetakan konflik)

Cornelius H amp Faire S 2006 Everyone can win how to resolve conflict Edisi ke-2 Simon dan Schuster NSW

Eriksson H Adhuri DS Adrianto L Andrew N L Apriliani T Daw T Evans L Garces L Kamanyi E Mwaipopo R Purnomo AH Sulu RJ amp Beare DJ 2016 lsquoAn ecosystem approach to small-scale fisheries through participatory diagnosis in four tropical countriesrsquo Global Environmental Change vol 36 hal 56ndash66

Fisher R Ury WL amp Patton B 2011 Getting to yes negotiating agreement without giving in Penguin

Izurieta AV 2007 Evaluation framework for collaborative management of protected areas a crosscultural case study in Queensland Australia PhD thesis The University of Queensland

Mills D Beacuteneacute C Ovie S Tafida A Sinaba F Kodio A Russell A Andrew N Morand P amp Lemoalle J 2011 lsquoVulnerability in African small-scale fishing communitiesrsquo Journal of International Development vol 23 hal 308ndash313

Proyek Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) adalah proyek dukungan teknis regional yang ditujukan untuk membuka sumber-sumber pendapatan baru yang berkelanjutan bagi masyarakat pesisir di wilayah timur Asia Timur-Pasifik CCRES akan mengembangkan produk-produk pengetahuanmdashyang dapat digunakan sebagai masukan terhadap rancangan dari proyek rencana dan kebijakan di tingkat global regional dan nasionalmdashserta model teknis dan alat perencanaan yang membantu persiapan rencana pengelolaan sumber daya pesisir berbasis masyarakat

BERKOMUNIKASI DENGAN KAMI

CAPTURING CORAL REEF AND RELATED ECOSYSTEM SERVICES (CCRES)

CCRESnet

ccresnet

Hubungi Liz Izquierdo Manajer Proyek Kantor Kemitraan Penelitan The University of Queensland St Lucia QLD 4072 Australia T +61 7 3443 3144 E lizquierdouqeduauKunjungi wwwccresnet

copy Copyright University of Queensland

Mari bergabung komunitas kami

  • 1Pendahuluan tentang alat bantu FishCollab
    • 11Siapa yang dapat menggunakan alat bantu ini
    • 12Keterampilan apa yang diperlukan untuk menggunakannya
    • 13Bagaimana pembuatannya
    • 14Apa yang ada di dalam alat bantu ini
    • 15Profil para champion Selayar untuk perlindungan wilayah pesisir
    • 16Mengadaptasi alat bantu
      • 2Latar belakang mengapa kita memerlukan alat bantu ini
        • 21Kolaborasi dalam mengelola sumber daya alam
        • 22Alasan menerapkan alat bantu
          • 3Prosedur diagnosis partisipatif diagram lsquotulang ikanrsquo
            • 31Bagaimana menerapkan setiap komponen FishCollab
            • 32Mengenalkan diagram tulang ikan
            • 33Kepala ikan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif
            • 34Ekor ikan Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir (perikanan) yang adaptif
            • 35Tulang belakang Pertemuan diagnosis partisipatif pengamatan peserta kegiatan
            • 36Diagram tulang ikan komponen yang menyusun diagnosis partisipatif
              • 4Faktor yang mendukung dan tantangan contoh dari Selayar
              • 5Saran untuk pengukuran
              • 6Referensi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir4

2 LATAR BELAKANG MENGAPA KITA MEMERLUKAN ALAT BANTU INI

Alat bantu diagnosis partisipatif ini bertujuan untuk membantu pemerintah masyarakat dan LSM untuk mengembangkan atau memperkuat pengelolaan sumber daya pesisir mereka terutama perikanan dan ekosistem laut Masalah ini berhubungan erat dengan penghidupan dan adat penduduk setempat dengan demikian kerja sama dan koordinasi masyarakatpemerintah menjadi sangat penting LSM atau organisasi kemasyarakatan dapat memainkan peran penting dalam kolaborasi atau menyediakan dukungan kepada pihak-pihak lain

21 Kolaborasi dalam mengelola sumber daya alamMeskipun ada asumsi bahwa pemerintah maupun masyarakat dapat mengelola lingkungan mereka secara sendiri-sendiri kenyataannya adalah mereka berbagi pengaruh dan tanggung jawab Karena sistem sosial-ekologis mdash sistem interaksi manusia dan lingkungan mdash merupakan hal yang kompleks dan multitingkat hal ini jarang berada dalam kendali satu insan saja Pemerintah dapat membuat kebijakan tetapi mereka bergantung pada masyarakat untuk mematuhi peraturan Masyarakat dapat melakukan banyak hal untuk mengelola lingkungan mereka terkadang menurut pengetahuan tradisional dan hukum adat tetapi masalah dapat timbul jika hukum yang berlaku bertentangan dengan peraturan pengelolaan secara adat Di sisi lain mereka juga bisa mendapatkan manfaat ketika ada pengakuan pemerintah dukungan pelaksanaan kegiatan dan pendanaan

Kenyataannya peraturan perundang-undangan dan program pemerintah tidak dapat begitu saja memaksa masyarakat untuk mengikuti tujuan mereka dan masyarakat yang tidak bersedia akan cenderung untuk menghambay upaya-upaya ini mdash terutama jika mereka tidak melihat manfaat dari upaya pelestarian Pemerintah jarang memiliki sumber daya yang cukup untuk mengelola programnya secara utuh Sementara itu terdapat banyak anggota masyarakat yang memiliki cara adat untuk mengelola sumber daya laut mereka serta bersedia untuk terus melakukannya tetapi mungkin tidak diakui pemerintah Meskipun pemerintah menghargai kontribusi mereka akan tetap ada ketidakcocokan seperti peraturan masyarakat dan peraturan pemerintah yang tidak selaras Semua ini menjadi lebih rumit karena biasanya pemerintah memiliki lebih dari satu tingkat (misalnya pusat provinsi dan kabupaten) tanggung jawab dapat dibagi dan bahkan diduplikasi antara tingkatan ini dan ketidakcocokan atau ketidakjelasan tentang tanggung jawab dapat terjadi Sementara itu ada keragaman dalam masyarakat Terlepas dari seberapa kuatpun tata kelolanya masyarakat tetap cenderung terdiri dari berbagai kelompok dan setiap orang memiliki dengan prioritasnya masing-masing Kami percaya lsquopengaruh sosialrsquo perorangan di dalam masyarakat mereka adalah suatu hal yang sering dikesampingkan ketika memikirkan pengelolaan berbasis masyarakat

Sebagai contoh hubungan antara masyarakat dan pemerintah di setiap tingkat di Indonesia saat ini menjadi rumit karena adanya pergeseran tanggung jawab pengelolaan perairan pesisir dari pemerintah kabupatenkota ke pemerintah provinsi menurut Undang-Undang No 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Karena pergeseran ini masih berjalan pemerintah provinsi masih harus membangun kapasitas dan SDM yang dibutuhkan untuk bekerja dengan masyarakat sementara mereka berada cukup jauh dari masyarakat yang kerja samanya diperlukan untuk pengelolaan perikanan dan habitat yang efektif Meskipun pemerintah kabupaten telah kehilangan tanggung jawab untuk pengelolaan perairan pesisir namun desa-desa tetap melapor ke pemerintah kabupaten menurut hierarki sistem pemerintahan Indonesia dan pemerintah kabupaten tetap bertanggung jawab atas berbagai aspek bantuan dan administrasi masyarakat serta pembangunan daerah Hal ini berarti meski pemerintah provinsi yang sekarang bertanggung jawab untuk perikanan pesisir dan perlindungan laut tetapi pemerintah kabupatenlah yang masih terus berinteraksi lansgung dengan orang-orang yang menangkap ikan dan tak jarang pula turut mengatur pengelolaan berbasis masyarakat

Banyak hal yang sudah dilakukan untuk memperkuat pengelolaan sumber daya alam berbasis masyarakat dan di beberapa tempat di dunia telah menerapkan sistem lsquopengelolaan kolaboratifrsquo (atau lsquopengelolaan bersamarsquo) atas sumber daya tertentu oleh masyarakat dan pemerintah Sebagai contoh asosiasi nelayan mungkin berkolaborasi dengan kantor pemerintah yang mengatur perikanan yang melindungi sumber daya dan membuat peraturan penggunaan Namun demikian di beberapa tempat lain pengelolaan berbasis masyarakat tidak dikenal atau tidak dihubungkan dengan tanggung jawab hukum pemerintah dalam pengelolaan Masyarakat dan pemerintah mungkin memiliki hubungan yang saling menghormati dan banyak bentuk kerja sama meskipun tidak diatur secara formal diterapkan untuk mengelola suatu daerah atau sumber daya secara bersama Ini adalah situasi di Selayar

Secara internasional sudah ada peningkatan pengakuan atas hukum adat dan pengetahuan tradisional Organisasi seperti International Union for the Conservation of Nature (IUCN) mendorong negara-negara untuk mengakui dan mengakomodir hak-hak masyarakat adat serta memberikan bantuan kebijakan dan praktis untuk masyarakat yang terlibat dalam prakarsa pelestarian dan penghidupan tradisional Di dalam sistem hukum Indonesia terutama pada masa reformasi sejak 1998 hak pengetahuan dan praktik tradisional sudah diakui dan dilindungi Akan tetapi dalam praktiknya pengakuan ini jarang diimplementasikan dengan benar

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 5

KOTAK 2A UMUM DI SELAYAR PERAIRAN DAN PERIKANAN PANTAI

GAMBAR 3 Beberapa keluarga di pantai barat laut Selayar memiliki hak untuk memasang perangkap ikan tradisional (sero) yang diatur tertulis di dalam catatan kunoFoto AY Abdurrahim

Di Selayar kami melihat dua bentuk aturan masyarakat yang lazim dan dapat diakses oleh umum tentang perairan dekat pantai dan perikanan Menurut hukum adat masyarakat pesisir memiliki hak milik bersama atas daerah perairan yang berada di sisi pantai mereka (dengan perbatasan yang diakui bersama setidak-tidaknya di masa lalu) Mereka memiliki peraturan adat tentang jenis alat tangkap yang boleh digunakan dan dimana setiap jenis alat tersebut dapat digunakan Misalnya menurut satu hukum adat yang sudah sangat tua yang tersimpan di dalam catatan kuno beraksara Makassar (lihat Gambar 3) dan kemudian dengan Bahasa Belanda beberapa keluarga di pantai barat laut Selayar berhak memasang sero (perangkap ikan yang cukup rumit mdash lihat Kotak 3I) Peraturan adat menyatakan tidak boleh ada alat tangkap lain yang boleh dipasang 60 meter dari satu sero

Tidak semua masyarakat masih mempertahankan hukum adat dengan

tegas Konflik dapat terjadi antara mereka yang percaya bahwa mereka berhak menangkap ikan dimana saja dengan cara apa saja dan masyarakat yang berusaha untuk menegakkan hukum adat untuk membatasi praktik menangkap ikan di perairan dekat mereka agar menggunakan metode yang lestari danatau membuat peraturan desa kontemporer untuk mengatur penggunaan sumber daya pesisir

Solusi bersama dan berbasis masyarakat

Solusi bersama dan berbasis masyarakat dipilih untuk mengelola sumber daya bersama Seperti yang tercermin dari istilah ini pengelolaan berbasis masyarakat dipimpin oleh masyarakat biasanya oleh satu masyarakat tunggal meskipun ada pengakuan dari sistem nasional dan internasional seperti Daerah Konservasi Adat dan Masyarakat IUCN Pengelolaan bersama dibagi antara masyarakat dan pemerintah terkadang melibatkan pengguna sumber daya lain Strukturnya sebisa mungkin melibatkan pembagian yang setara atau cenderung memberikan kendali yang lebih besar kepada pemerintah atau masyarakat Keduanya biasanya bersifat hubungan jangka panjang

Beberapa berada di bawah kesepakatan resmi sementara ada juga yang tidak Pengelolaan perikanan bersama merupakan hal yang umum dilakukan di seluruh dunia Misalnya Cinner et al (2012) meneliti 42 kasus terkait dengan terumbu karang di Kenya Tanzania Papua Nugini Indonesia dan Madagaskar Sistem ini dapat berkembang sebagai contoh seiring waktu masyarakat dapat memiliki pengaruh dan tanggung jawab yang lebih besar dalam pengaturan pengelolaan bersama

Kolaborasi adalah konsep yang luas dan lebih luwes daripada solusi bersama dan berbasis masyarakat meskipun pengelolaan bersama adalah satu bentuk kolaborasi Hal ini mengacu pada kerja sama di antara sejumlah pemangku kepentingan untuk segala jenis masalah yang tidak berada di bawah pengaruh satu pihak saja

Hak dan pengelolaan berbasis hak erat hubungannya dengan pengelolaan bersama berbasis masyarakat terutama untuk perikanan Bidang ini terfokus pada penciptaan atau pengakuan atas hak yang mengizinkan masyarakat atau organisasi untuk menggunakan sumber daya alam dengan cara tertentu di tempat tertentu Dalam konteks Indonesia pengelolaan berbasis hak lebih sering dianggap sebagai pengalihan hak pengelolaan dari pemerintah ke masyarakat atau ke organisasi nelayan tertentu Ketika kearifan tradisional tetap terjaga pemerintah Indonesia harus mengakui dan melindungi praktik ini dengan dukungan hukum Selama lebih dari satu dekade terakhir banyak LSM berusaha untuk merevitalisasi praktik pengelolaan tradisional ini dengan ilmu modern dan dukungan pihak luar

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir6

Pengelolaan sumber daya pesisir merupakan hal yang rumit karena perikanan dan sumber daya laut lainnya merupakan lsquomilik bersamarsquo yang berarti terbuka untuk semua anggota masyarakat Sistem bersama berlaku untuk sumber daya yang tidak mudah dimiliki sebagai hak milik pribadi atau milik negara Milik bersama dapat berupa akses terbuka penuh (misalnya udara untuk bernafas tidak ditentukan berdasarkan peraturan tentang akses) atau masyarakat dapat mengenakan ketentuan akses terbatas melalui peraturan yang mengatur akses dan penggunaan berkelanjutan

22 Alasan menerapkan alat bantu

Melihat pengelolaan wilayah pesisir sebagai bentuk kolaborasi antara masyarakat dan tingkatan pemerintah yang berbedaMasalah pengelolaan laut dan wilayah pesisir tidak dapat diatasi oleh masyarakat atau pemerintah saja Masing-masing memiliki tanggung jawab dan kemampuan yang berbeda-beda Prioritas untuk kerja sama ini meliputi

bull Bekerja bersama dengan saling menghormati untuk memecahkan permasalahan dan berbagi rancangan (atau bekerja sama dalam) sistem pengelolaan

bull Menyelaraskan kebijakan dan peraturan kerja sama sangat sulit dilakukan jika ada kontradiksi peraturan yang diikuti oleh setiap pihak Meskipun sulit dan mengingat keterbatasan organisasi dan budaya membuat cara kerja yang saling melengkapi menjadi ideal

Mendorong pengaturan kelembagaan yang efektif di masyarakat dan pemerintahAgar berjalan efektif pengaturan kelembagaan harus memiliki kepemilikan dan kepercayaan yang tinggi Penduduk harus mendukung secara aktif dan ingin melihatnya berfungsi

Pengaturan kelembagaan yang kuat dapat mencegah konflik dengan menawarkan kejelasan struktur dan proses untuk mengelola permasalahan yang jika terjadi sebaliknya dapat menciptakan konflik

bull Idealnya hal ini harus meliputi pengaturan untuk menghubungkan masyarakat dan berbagai tingkatan pemerintah (contoh masyarakat kabupatenkota provinsi pusat) dan antar masyarakat Pengaturan seperti ini dapat meliputi lsquopengelolaan bersamarsquo (berbagi pengelolaan sumber daya alam antara masyarakat dan pemerintah) dan pengelolaan berbasis masyarakat yang didukung dan didorong oleh pemerintah Hal ini mungkin tidak terlalu formal dan bergantung pada komunikasi yang baik daripada kesepakatan (kondisi Indonesia saat ini) Pengaturan juga diperlukan untuk kerja sama antar masyarakat

Mengakui lsquopembingkaianrsquo yang berbedaPermasalahan dapat ditangani dengan sangat berbeda oleh pihak yang berbeda tergantung pada apa yang mereka pikirkan tentang permasalahan tersebut dan lsquobatasanrsquo apa saja yang mereka letakkan di sekitar permasalahan tersebut Misalnya permasalahan yang menjadi inti perhatian Proyek CCRES dapat dilihat sepenuhnya sebagai permasalahan kelautan atau melibatkan sistem penghidupan yang

menggunakan sumber daya di darat dan laut serta akses dan dengan demikian melibatkan seperangkat tanggung jawab dan tata kelola yang berbeda Selalu ada berbagai cara untuk melihat suatu masalah dan biasanya tidak ada solusi tunggal

Cara yang paling bijaksana adalah belajar dan mengenali bagaimana pihak lain lsquomembingkairsquo suatu isu dan menjadikan hal itu sebagai bagian dari dialog Menentang suatu pembingkaian biasanya akan kontra-produktif sebagai contoh departemen pemerintah mungkin terbatas hanya bekerja di bidang perikanan sementara masyarakat memiliki pandangan holistik tentang perikanan dan lingkungan laut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kawasan darat-laut yang menawarkan beragam penghidupan Akan tetapi ketika menegosiasikan kesepakatan kerja sama seperti pengelolaan bersama penting untuk menyepakati pembingkaian kesepakatan tersebut (contoh tata ruang permasalahan dan pertanggungjawaban bersama yang tercakup)

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIBerbicara dengan bahasa mereka belajar dan mengenali bagaimana pihak lain lsquomembingkairsquo suatu permasalahan dan jadikan itu sebagai bagian dari dialog

Hormati dan gunakan beragam bentuk pengetahuan ilmiah dan tradisionalPenduduk lokal ilmuwan dan pemerintah pembuat dan pengelola kebijakan memiliki bentuk pengetahuan yang berbeda-beda dengan dasar yang sangat berbeda (misalnya budaya pelatihan ilmiah) Pengetahuan dapat bersifat holistik atau sangat terspesialisasi terbuka untuk semua atau hanya terbuka bagi mereka yang memenuhi syarat Bentuk pengetahuan yang berbeda tidak selalu bisa dipadukan tetapi penting untuk memahami dan menghormati bentuk pengetahuan yang dimiliki orang lain Penting untuk mengenali tanggung jawab dan kontribusi yang berbeda Sudut pandang yang berbeda menawarkan opsi pengelolaan yang berbeda dan potensi untuk pembelajaran bersama Selain itu penting untuk menghormati dan menghargai nilai-nilai yang berbeda Daripada menekankan pada pertentangan nilai yang biasanya berakar mendalam cobalah untuk belajar dari nilai satu sama lain mengakomodasinya dan melihat peluang yang mungkin dapat ditawarkan

Belajar untuk beradaptasi dengan sistem sosial-ekologisJenis situasi yang bermaksud dibantu melalui alat bantu inimdash sistem sosial-ekologis mdash merupakan sistem yang kompleks yang dapat mengejutkan Perubahan di salah satu bagian sistem seperti disahkannya Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah No 232014 di Indonesia dapat mengakibatkan perlunya dilakukan pengaturan ulang atas tanggung jawab dan strategi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 7

Membangun kemandirian di dalam masyarakat dan pemerintahHubungan yang produktif antara masyarakat dan pemerintah memerlukan keberlanjutan jangka panjang Meskipun proyek-proyek bantuan dan penelitian dapat memberikan stimulus dan masukan yang berharga dan menjembatani para pihak untuk mulai bekerja sama penting untuk menghindari timbulnya ketergantungan pada donor setelah berakhirnya intervensi proyek Proyek bantuan dan penelitian harus secara aktif membangun kemandirian di dalam masyarakat dan pemerintah yang bekerja dengan mereka perencanaan sejak awal dan memastikan kesiapan mereka setelah proyek berakhir Hal ini memerlukan rasa kepemilikan yang kuat dari masyarakat yang berpartisipasi penyelarasan yang baik dengan prioritas lokal membangun kemampuan lokal serta masyarakat dan pemerintah memiliki sumber daya sendiri untuk melanjutkan

bull Hal ini berarti proyek bantuan dan penelitian melihat diri mereka sebagai fasilitator perubahan menggunakan dukungan ahli dan masukan finansial yang selektif Meskipun organisasi pemberi bantuan sering dikenal sebagai lsquodonorrsquo tetapi dukungan finansial hanyalah salah satu bagian dari intervensi

bull Hal ini juga berarti masyarakat dan pemerintah melihat untuk jangka panjang bagaimana mereka dapat melanjutkan perubahan yang diharapkan tanpa bergantung dan mendapat dukungan keuangan jangka panjang dari pihak luar

Tetap positif dan membangun kekuatan masyarakatLebih masuk akal jika kita bekerja berdasarkan kekuatan masyarakat kelebihan mereka (dan aset mereka seperti sumber daya alam kepemimpinan yang baik) daripada berusaha memperbaiki kelemahan mereka Dengan fokus yang positif pada apa yang dimiliki setiap masyarakat daripada pada kekurangannya akan lebih memotivasi dan memberikan kesempatan pada setiap masyarakat untuk berkembang sesuai dengan jalannya masing-masing Berusaha memperbaiki kekurangan saja tidak akan memajukan masyarakat

GAMBAR 4 Penduduk desa memetakan karakteristik wilayah pesisir di Parak SelayarFoto AY Abdurrahim

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir8

3 PROSEDUR DIAGNOSIS PARTISIPATIF DIAGRAM lsquoTULANG IKANrsquo

31 Bagaimana menerapkan setiap komponen FishCollabFishCollab adalah alat bantu diagnosis secara partisipatif yang dirancang untuk digunakan pada tahap awal untuk memperjelas permasalahan menuju tercapainya kolaborasi jangka panjang antara masyarakat pemerintah dan pemangku kepentingan lain demi meningkatkan tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir Seperti yang sudah disampaikan pada bab pendahuluan alat bantu ini dapat digunakan baik di masyarakat atau untuk pelibatan pemangku kepentingan

Tujuan dari diagnosis partisipatif adalah agar para pihak yang berkolaborasi dapat bekerja bersama untuk menyelidiki sifat dari masalah dan peluang yang ada terkait dengan kepentingan mereka Permasalahannya kemudian bisa jadi lsquoterbingkai ulangrsquo selama proses yaitu ketika permasalahan dipahami secara berbeda atau ketika prioritas baru mengemuka

Istilah lsquodiagnosis partisipatifrsquo berasal dari penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh tim pembangunan dengan menggunakan berbagai bentuk penilaian daerah pedesaan secara partisipatif Cara ini telah digunakan di dalam konteks pertanian kedokteran hewan dan epidemiologi Gagasan ini telah dikembangkan lebih lanjut di dalam perikanan skala kecil dengan menggunakan kerangka kerja yang dikembangkan oleh Andrew et al (2007) kemudian penelitian terkait perikanan air tawar di Niger (Bene et al 2009) Nigeria dan Mali (Mills et al 2011) dan di Indonesia Kepulauan Solomon Tanzania dan Filipina (Eriksson et al 2016)

Inovasi kami adalah menggabungkan prosedur asli yang terfokus pada diskusi dengan masyarakat dengan metode ilmu sosial berupa pengamatan peserta agar mendapatkan informasi yang lebih kaya disamping mendukung verifikasi diagnosis Kami memusatkan perhatian pada tantangan dalam mengelola sumber daya pesisir kaitannya dengan tata hubungan antara masyarakatndashpemerintah dan tidak hanya fokus sepenuhnya pada masyarakat Kami juga menambahkan komponen yang tidak ada dalam versi diagnosis partisipatif sebelumnya

32 Mengenalkan diagram tulang ikanKami mengilustrasikan bagian-bagian utama dari alat bantu ini dalam bentuk diagram tulang ikan (Gambar 5)

33 Kepala ikan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptifKepala ikan atau arah adalah perumusan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif Pengelolaan yang adaptif adalah prosedur untuk menghadapi kondisi dan pengetahuan yang tidak pasti dimana para pihak yang berkolaborasi melanjutkan kerja mereka berdasarkan pengetahuan atau dugaan terbaik lalu berusaha untuk belajar dan meningkatkan dugaan tadi selama proses implementasi Bagian ini biasanya mengikuti siklus berikut menilai situasi terkini dari permasalahan yang menjadi perhatian membuat rencana (misalnya merencanakan intervensi yang dipercaya oleh para pihak akan membantu) menguji cobanya

GAMBAR 5 Ilustrasi diagram tulang ikan untuk alat bantu diagnosis partisipatifSumber Disain mdash 24Point0com Isi mdash H Ross D Adhuri dan AY Abdurrahim

Mengembangkan jejaring

Fokus dan kemitraan awal

Mengidentifikasi pengetahuan dan

pengelolaan tradisionalpractices

Rencana pengelolaan yang kolaboratif dan

adaptif

Diagnosis partisipatif pertemuan pengamatan peserta kegiatan

Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir

(perikanan) yang adaptif

Menggabungkan pengetahuan lokal dan ilmu pengetahuan

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion

dan strategi mereka

Identifikasi proyek terkait dan

warisannya

Analisis kebijakan

multitingkat

Analisis konflik

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 9

mengevaluasi hasil dan situasi baru lalu memperbaiki intervensinya Hal ini dapat terus-menerus dilakukan melalui banyak siklus perbaikan atau sampai dengan tercapainya perbaikan di salah satu bagian sistem sosial-ekologis (lihat Kotak 3A) sebelum mereka kemudian bergeser ke bagian lain Beberapa orang membedakan tata kelola adaptif dan pengelolaan adaptif lsquotata kelolarsquo fokus pada peningkatan sistem pengambilan keputusan dan administrasi sementara lsquopengelolaanrsquo fokus pada intervensi praktis Kolaborasi adalah suatu kondisi yang mana dua pihak atau lebih seperti pemerintah dan masyarakat bekerja bersama Istilah pengelolaan kolaboratif atau pengelolaan bersama biasanya mengacu pada pengaturan kolaborasi yang dibuat resmi mungkin dengan adanya kesepakatan formal Hal ini dapat melibatkan pembagian tanggung jawab yang setara atau satu pihak (pemerintah atau masyarakat) memiliki tanggung jawab lebih besar dari yang lain atau masing-masing mengambil tanggung jawab yang berbeda sesuai dengan keterampilan dan kapasitas yang dimiliki Kata kolaborasi bersifat lebih luwes dapat mengacu pada berbagai bentuk kerja sama atau kemitraan dalam berbagai bentuk termasuk pengaturan yang dikembangkan tanpa kesepakatan formal

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIAnda dapat mengganti arah atau sasaran dari diagnosis partisipatif sesuai kebutuhan Arah tersebut harus konsisten dengan perspektif yang tercermin di bagian lsquoekorrsquo

Jadi bagian kepala ikan menunjukkan para mitra bekerja bersama menuju rencana pengelolaan yang adaptif untuk topik yang menjadi fokus mereka (misalnya memperbaiki perikanan memperbaiki penghidupan)

34 Ekor ikan Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir (perikanan) yang adaptifEkor ikan mewakili perspektif teoritis atau konseptual dari pengguna tentang tata kelola dan pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Dari semua pilihan yang tersedia dalam literatur dan praktik internasional kami mengadopsi Pengelolaan Perikanan yang Adaptif dan Pendekatan Ekosistem untuk Pengelolaan Perikanan atau Adaptive Fisheries Management and the Ecosystem Approach to Fisheries Management (EAFM) sebagai pedoman utama untuk kegiatan diagnosis dan menentukan hasil yang diharapkan (yaitu rencana pengelolaan)

Prinsip dasar dari pendekatan Pengelolaan Perikanan yang Adaptif adalah bahwa pengelolaan adalah suatu proses sehingga harus luwes untuk dapat mengakomodir dinamika perubahan di dalam konteks internal dan eksternal dari pengelolaan EAFM menyoroti kebutuhan akan pemahaman yang terpadu dan holistik dari sistem sosial-ekologis dan kebutuhan untuk menggabungkan seperangkat pengetahuan yang berbeda dari pengetahuan ilmiah dan tradisi atau pengalaman EAFM juga menyoroti perlunya lsquomelibatkan manusia di dalam ekosistemrsquo Dengan demikian kepentingan dan pengetahuan manusia harus dipertimbangkan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rancangan dan implementasi pengelolaan

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIAnda mungkin ingin mengganti dengan perspektif lain untuk diagnosis partisipatif yang akan dilakukan

35 Tulang belakang Pertemuan diagnosis partisipatif pengamatan peserta kegiatanTulang belakang pada diagram ikan mewakili prosedur pokok dari diagnosis partisipatif kolaboratif Tulang belakang ini terfokus pada seperangkat kegiatan kolaboratif tempat semua informasi pengetahuan kepentingan dan prioritas para pihak diramu dinegosiasikan dan pilihan pengelolaan mdash seiring dengan waktu mdash diidentifikasi dan disepakati bersama Kegiatan-kegiatan tersebut dengan didukung oleh pendekatan yang diwakili oleh tulang-tulang ikan (lihat Bagian 36) menuju pada rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif seperti yang diilustrasikan oleh kepala ikan

Bagian-bagian intinya adalah

bull Suatu proses kolaboratif dalam pencarian informasi dan pembelajaran bersama yang melibatkan para pihak utama dalam pengelolaan suatu permasalahan atau suatu daerah (terkecuali ketika alat bantu ini mungkin digunakan dalam proses pelibatan satu pemangku kepentingan)

bull Diagnosis bersama melalui kombinasi antara pertemuan inklusif pengamatan peserta dan pembelajaran melalui tindakan yang dilakukan bagi sejumlah prioritas terpilih

bull Menjalankan sejumlah kegiatan terpilih untuk diagnosis dan pembelajaran lebih lanjut yang diarahkan menuju implementasi proses pengelolaan adaptif

KOTAK 3A SISTEM SOSIAL-EKOLOGIS

Sistem sosial-ekologis menghubungkan sistem manusia dan alam Sistem ini kompleks dan adaptif maksudnya tidak bekerja secara linear atau dapat diduga Perubahan di salah satu bagian dari sistem dapat mengakibatkan perubahan yang tidak terduga di bagian lain Sistem ini multitingkat dan saling mempengaruhi satu sama lain di setiap tingkatan Misalnya perubahan kebijakan di tingkat pusat atau provinsi dapat mempengaruhi masyarakat dan apa yang terjadi di masyarakat juga dapat mempengaruhi pemerintah Karena sistem sosial-ekologis merupakan sistem yang kompleks dan multitingkat sistem ini jarang berada di bawah kendali atau pengaruh satu orang Tidak bisa tidak tata kelola harus memiliki banyak pusat dan melibatkan kolaborasi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir10

Untuk mengawali kami berasumsi bahwa beberapa pihak awal telah memutuskan untuk mulai mengatasi satu permasalahan Mungkin saja pemerintah telah memutuskan bahwa mereka perlu melibatkan masyarakat untuk memecahkan masalah dan meyakini bahwa membuat diagnosis bersama adalah cara yang paling menjanjikan untuk menangani tantangan yang ada Atau mungkin masyarakat memutuskan untuk bekerja bersama pemerintah agar dapat mencapai lebih banyak sasaran dibanding ketika melakukan segala sesuatunya sendiri Atau mungkin suatu LSM berharap dapat mengajak pihak-pihak lain untuk bersama-sama mengatasi suatu masalah atau untuk bekerja dengan masyarakat agar dapat lebih memahami mengapa suatu permasalahan terjadi Atau mungkin pemerintah dan masyarakat memutuskan untuk bekerja bersama dalam beberapa permasalahan yang menjadi perhatian bersama

Menggunakan pendekatan partisipatif biasanya berarti identifikasi permasalahan dengan lebih baik dengan mengakomodir pemahaman semua orang dan keinginan yang lebih besar untuk menyelesaikan permasalahan dengan mengikuti strategi yang telah diputuskan bersama oleh semua pihak

GAMBAR 6 Bekerja bersama di Desa BungaiyaFoto AY Abdurrahim

Bagaimana caranya menciptakan proses partisipatif yang kuat mdash inklusi dan kolaborasiKomponen partisipatif diawali dengan proses dan kemudian berlanjut Pendekatan termudah adalah dengan pertemuan beberapa dengan kelompok kecil (misalnya pemimpin masyarakat atau pemerintah) kemudian beberapa pertemuan dengan jumlah peserta yang lebih banyak (misalnya seluruh anggota masyarakat atau siapapun yang tertarik semua nelayan) atau orang-orang tertentu (nelayan perempuan) Beberapa pertemuan dapat diadakan secara terpisah misalnya satu pertemuan tersendiri dengan pegawai pemerintah lalu pertemuan hanya dengan anggota masyarakat dan pertemuan lain bisa untuk peserta gabungan

Kami menyarankan pertemuan karena dengan cara itu para pihak akan saling berinteraksi atau membangun kolaborasi Cara ini juga sudah dikenal dan nyaman untuk dilakukan oleh sebagian besar peserta potensial dan situasinya akan menjadi lebih mudah bagi fasilitator Fokusnya harus tetap dijaga untuk melakukan diskusi bersama mungkin dapat juga digunakan alat bantu penilaian pedesaan secara partisipatif (lihat Kotak 3B) terutama ketika menggali permasalahan atau mengumpulkan informasi setelah proses kolaboratif terlaksana

Beberapa prinsip yang dikenal baik di dalam literatur tentang partisipasi harus diikuti selama proses partisipatif (lihat di bawah ini)

Prinsip penting untuk proses partisipatif yang baikbull Jadilah inklusifterbuka Memutuskan secara adil

dan terbuka tentang siapa saja yang harus dilibatkan Konsultasikan secara luas tentang hal ini Fleksibel mdash untuk menambah orang belakangan mdash terutama ketika perspektif tentang akar permasalahan berubah atau permasalahan baru ditambahkan Mungkin saja orang-orang yang tadinya tidak bersedia bergabung dalam proses kemudian menjadi tertarik atau menjadi lebih percaya setelah beberapa saat Tidak semua orang harus dilibatkan dengan derajat keterlibatan yang sama di setiap langkah mdash dimungkinkan untuk mengadakan pertemuan kelompok inti secara rutin untuk membahas berbagai permasalahan yang ada lalu mengadakan pertemuan kelompok yang lebih besar secara berkala agar yang lain dapat memberikan masukan dan ulasan serta komentar tentang kemajuan

Pastikan perempuan lansia dan orang muda orang dari kelompok budaya atau agama yang beragam dari berbagai penghidupan dan bahkan nelayan yang menggunakan jenis alat penangkap ikan yang berbeda di masyarakat mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi Hal ini tergantung pada struktur masyarakat dan permasalahannya Sebagai contoh laki-laki mungkin paling banyak yang menangkap ikan tetapi perempuan sebagai istri memiliki keterlibatan untuk menjual atau mengolah hasil tangkapan dan mengelola anggaran rumah tangga Masyarakat pesisir sering kali mengembangkan berbagai penghidupan berdasarkan modal sumber daya alam pesisir yang tersedia Nelayan sering kali menggunakan alat yang berbeda untuk menangkap jenis ikan yang berbeda Masing-masing mungkin memiliki kepentingan kekhawatiran dan dampak yang berbeda bagi penghidupan lain Kita harus memastikan setiap dari mereka terwakili di dalam proses partisipatif

KOTAK 3B PENILAIAN PEDESAAN SECARA PARTISIPATIF

Penilaian pedesaan secara partisipatif adalah metodologi yang umum digunakan oleh peneliti dan LSM untuk bekerja dengan masyarakat (atau penduduk yang terkena dampak lainnya) dalam merencanakan pembangunan Aspek mendasar dari metodologi ini adalah pendekatan kemitraan antara fasilitator dan masyarakat untuk menggali situasi dan merencanakan intervensi Misalnya pendekatan yang umum adalah dengan melibatkan beberapa anggota masyarakat untuk berpartisipasi secara langsung dengan fasilitator sementara anggota masyarakat yang lain berpartisipasi dalam kegiatan tertentu Metodologi ini paling dikenal karena penggunaan metode visual dan praktik langsung untuk menggali informasi dan mempromosikan diskusi seperti dengan penelusuran desa (transect walks) kalender musiman menggambar peta sumber daya desa dan matriks evaluasi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 11

GAMBAR 7 Perempuan harus diberikan kesempatan untuk berpartisipasiFoto H Ross

bull Setarakan hubungan kekuasaan Jika ada kesenjangan besar dalam hal kekuasaan baik di dalam masyarakat atau antara masyarakat dan pemerintah lakukan segala hal yang mungkin dilakukan agar pihak yang lebih lemah tetap merasa nyaman dan percaya diri Bertemu di tempat yang nyaman dan jika memungkinkan di lingkungan yang familiar sehingga peserta merasa tenang Idealnya pertemuan dilakukan di tempat masyarakat bukan (pergi ke) kantor pemerintah Pertimbangkan fasilitator yang dapat membantu memancing peserta mengeluarkan pendapat Pertimbangkan untuk meminta pemimpin mereka atau pemuka agama untuk membuka pertemuannya Atur agenda pertemuan agar tetap nyaman untuk kelompok yang tidak terlalu kuat untuk tetap menyuarakan pendapat mereka mdash diskusi kelompok kecil dapat menolong Strategi lain adalah mengadakan pertemuan terpisah (anggota masyarakat saja tanpa pemerintah pegawai pemerintah saja tanpa masyarakat) sebelum mengadakan pertemuan gabungan Hal ini akan membantu setiap pihak untuk mulai berpikir dan melakukan koordinasi atas pandangan mereka tanpa ada tekanan

bull Bangun hubungan dan rasa percaya Untuk Terburu-buru mengambil keputusan tidaklah bijaksana Jika para pihak tidak terbiasa bekerja bersama atau diawali dengan hubungan yang buruk luangkan waktu agar para pihak dapat saling mengenal satu sama lain dan membangun hubungan dan kepercayaan personal Hal ini tidak perlu hanya secara khusus dilakukan di dalam pertemuan Berkeliling di masyarakat tuan rumah dapat membantu semua orang merasa tenang Misalnya saja para pimpinan dapat memancing bersama untuk lebih saling mengenal Menyediakan kesempatan yang santai dan informal seperti ramah-tamah dengan makan bersama sebelum atau setelah pertemuan

bull Dengarkan Mendengarkan semua pendapat yang disampaikan tanpa kritisi Hormati kontribusi dari siapapun Berbicara bergantian Berusaha memahami apa yang sebenarnya ingin disampaikan (misalnya lihat dibalik kemarahan melihat apa yang membuat seseorang menjadi marah) Sadari bahwa beberapa orang bersedia berbicara terlebih dahulu (dan mungkin berwenang untuk melakukannya sebagai pimpinan masyarakat) sementara yang lain mungkin ingin mendengar terlebih dahulu

sebelum berbicara Berikan mereka giliran untuk berbicara ketika mereka sudah siap

bull Hormati keterbatasan waktu dan sumber daya yang dimiliki peserta Ingat bahwa sebagian besar anggota masyarakat merelakan waktunya Mereka mungkin harus meninggalkan hari-hari kerja mereka yang seharusnya memberi mereka penghasilan untuk mengikuti pertemuan (misalnya hari menangkap ikan hari pasar) Hormati pengorbanan ini dalam bentuk waktu frekuensi dan lamanya pertemuan Di sisi lain kesempatan untuk memperbaiki situasi merupakan hal yang penting bagi masyarakat sehingga mungkin membuat mereka menjadi sangat tertarik dan bersedia meluangkan waktu dan meninggalkan kegiatan lain Berhati-hati jika menawarkan untuk mengganti pengeluaran atau memberikan honor Hal ini ditanggapi secara berbeda di budaya yang berbeda Mengganti biaya langsung yang dikeluarkan peserta untuk menghadiri pertemuan adalah hal yang adil seperti biaya transportasi pulang-pergi dan biaya pengganti makanan yang harus mereka keluarkan selama meninggalkan rumah Membayar orang untuk menghadiri pertemuan dapat menjadi kontra-produktif dan akan lebih menarik orang-orang yang tertarik dengan bayarannya daripada mereka yang berkomitmen tentang permasalahannya Akan tetapi jika orang yang sama diperlukan secara rutin untuk menghadiri pertemuan (pertemuan yang Anda adakan atau untuk proses lain) dan mereka tidak memiliki pekerjaan (atau harus mengambil cuti dari pekerjaan) mungkin bisa menjadi gagasan yang baik untuk menawarkan mereka pengganti upah atas waktu yang hilang

bull Berkomitmen terhadap proses Hanya memasuki proses diskusi jika Anda bersungguh-sungguh ingin melihat prosesnya berhasil dan bersedia membuat perubahan sebagai hasil dari proses Lembaga pemerintah mungkin perlu memberikan otorisasi kepada mereka yang menghadiri pertemuan untuk melanjutkan komitmen kantornya menuju arah baru Semua pihak harus bertanggung jawab atas hasil dari prosesnya

bull Perjelas apa yang mungkin dan tidak mungkin diubah Sekali lagi hal ini terutama berlaku untuk perwakilan pemerintah Jika kekuasaan Anda terbatas dan Anda mungkin tidak dapat melakukan sesuatu tentang beberapa topik yang diangkat mdash atau memerlukan izin dari tingkat yang lebih tinggi untuk topik tertentu mdash hal tersebut harus diperjelas Dengan kata lain berhati-hati jangan sampai memberikan harapan yang berlebihan

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIRancang proses partisipatif Anda agar dapat memanfaatkan sebanyak mungkin peluang untuk membangun kepercayaan dan keterampilan anggota masyarakat dan pegawai pemerintah Lihat Kotak 3C untuk petunjuk-petunjuk lain

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir12

KOTAK 3C PERTIMBANGAN PRAKTIS UNTUK PROSES PARTISIPATIF ANDA

Fasilitasi

Terutama di tahap awal diagnosis fasilitator yang independen dan dihormati mungkin diperlukan Fasilitator yang independen dan dihormati ini penting ketika mengantisipasi kemungkinan adanya ketegangan dalam hubungan di dalam dan di antara kelompok pemangku kepentingan Selain memiliki keterampilan fasilitasi yang kuat dan menguasai topik yang akan didiskusikan fasilitator yang baik juga harus memahami latar belakang sosial-budaya dari peserta agar dapat memimpin diskusi dengan cara yang sesuai dengan peserta Dalam kenyataannya pengetahuan sosial-budaya yang dimiliki mungkin akan menolong fasilitator agar dapat dipercaya peserta

Keterampilan

Apakah Anda memiliki cukup orang yang memiliki keterampilan lsquoberhubungan dengan orang lainrsquo agar dapat berpartisipasi dengan baik dalam diagnosis partisipatif Keterampilan ini adalah kemampuan dan kesediaan untuk mendengarkan berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain memiliki kemampuan untuk memahami dan bersimpati dengan perasaan orang lain dan bersedia untuk bekerja bersama Agar dapat membangun diskusi yang baik di setiap pertemuan kita harus memiliki cukup orang yang berbicara dan mendengarkan dengan baik dan mampu mendorong orang lain untuk berbicara Ingat bahwa budaya berbicara atau menyampaikan gagasan berbeda antara satu etnis dengan etnis lain atau antara satu kelompok sosial dengan yang lain dan antar gender

Orang-orang dengan keterampilan sosial ini akan membantu fasilitator dan membuat diskusi menjadi hidup dan mendalam lsquoPara championrsquo mungkin dapat mengisi peran ini (lihat dokumen terpisah Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka dari Selayar Indonesia)

Sumber daya

Pastikan waktu Anda cukup untuk mengadakan proses yang baik (hindari tenggat waktu yang terburu-buru) dan Anda memiliki sumber daya yang cukup untuk perjalanan makanan ringan dan pengeluaran pertemuan lainnya

GAMBAR 8 Fasilitator yang baik harus memahami latar belakang sosial-budaya peserta agar dapat memimpin diskusi dengan cara yang paling sesuai bagi pesertaFoto AY Abdurrahim

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 13

KOTAK 3D BAGAIMANA KITA MEMULAI

Sebagai bagian dari proyek CCRES yang lebih besar tim kami melakukan kunjungan penentuan ruang lingkup ke lokasi sasaran proyek CCRES di Indonesia pulau utama Selayar di kabupaten Kepulauan Selayar Kunjungan ini diterima oleh pegawai pemerintah kabupaten terutama satu pegawai yang bertugas menjadi nara hubung dengan masyarakat Dari kunjungan tersebut kami mengidentifikasi satu tujuan yaitu untuk mengembangkan alat bantu ini secara partisipatif yang akan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam memecahkan beberapa permasalahan pokok untuk kepentingan pulau penduduk dan pemerintahnya

Pada awalnya nara hubung pemerintah kabupaten merekomendasikan dua desa yang menurutnya tertarik melakukan perlindungan perikanan dan terumbu karang pada saat itu dan mungkin akan tertarik untuk bekerja sama dengan kami Kami bertemu dengan penduduk dari salah satu desa ini pada saat kunjungan penentuan ruang lingkup tapi tidak bertemu dengan desa kedua

Kami bertemu dengan pemuka dari kedua desa yang direkomendasikan Bungaiya di bagian utara Selayar dan Parak di bagian pesisir barat-tengah (lihat Gambar 1) Protokol mengharuskan kami bertemu dengan kepala desa terlebih dahulu Kepala desa kemudian mendiskusikan peluang ini dengan para pimpinan desa Jika mereka sepakat kami lalu mengadakan pertemuan yang lebih besar dengan setiap masyarakat yang terdiri dari perwakilan dari setiap pemukiman pengurus desa dan perwakilan desa semua kategori nelayan dan perempuan yang berkepentingan Pertemuan besar ini meresmikan kolaborasi kami

Pertemuan-pertemuan ini memberikan petunjuk awal tentang hal-hal yang menjadi kepentingan desa Kedua desa berharap dapat fokus ke dalam pengelolaan perikanan Keduanya berusaha menegakkan praktik perikanan lestari berdasarkan pengetahuan dan praktik adat tetapi menghadapi berbagai tantangan dalam mengelola masuknya pihak lain ke perairan mereka terutama pihak yang menggunakan metode menangkap ikan yang merusak yang

tidak boleh digunakan oleh penduduk desa mereka sendiri

Bungaiya sudah memiliki dua daerah perlindungan laut dan dua lagi yang sedang diusulkan dan ingin memperoleh status resmi dari pemerintah kabupaten untuk dua daerah perlindungan yang sedang diusulkan Parak juga tertarik memperoleh status resmi yang lebih besar untuk praktik menangkap ikan tradisionaladat dan peraturan lokal tentang perikanan

Kami kemudian menyusun ulang tim penelitian dan pengembangan kami Kami sudah memiliki tiga peneliti eksternal (peneliti Australia Helen Ross peneliti Indonesia Dedi Adhuri dan Ali Yansyah Abdurrahim mdash semua adalah ilmuwan sosial yang meliputi psikologi lingkungan antropologi dan sosiologi dengan pengalaman lintas disiplin yang kuat dalam hal pengelolaan sumber daya alam termasuk perikanan) Kami mengundang koordinator pengelolaan berbasis masyarakat untuk COREMAP (lihat Kotak 3G) Andi Penrang untuk menjadi anggota penuh dari tim kami Pada masa puncak implementasi proyek Andi Penrang mensupervisi 8 fasilitator senior 28 fasilitator masyarakat dan 104 motivator desa yang berhubungan dengan 52 desa yang turut berpartisipasi dalam COREMAP di Selayar Kami tidak melanjutkan rencana untuk merekrut perempuan yang memenuhi syarat akademis untuk menjadi anggota tim kami malah memilih dua asisten yang berbasis di masyarakat lokal (Andi Ismainna dan Andi Rismayani) yang berpengalaman bekerja untuk COREMAP dan ingin mengembangkan keterampilan mereka dan mereka sudah memiliki hubungan yang sangat baik dengan semua desa tempat kami akan bekerja

Mempekerjakan asisten lokal langsung dari masyarakat memperdalam akses ke pengetahuan dan hubungan lokal memungkinkan dilakukannya pembangunan kapasitas dan merupakan pilihan terbaik untuk meninggalkan warisan keterampilan dan pengetahuan Tim yang terdiri dari 6 orang ini memiliki perimbangan keterampilan pengetahuan lokal dan gender Tiga anggota lokal cakap mengunakan bahasa lokal Selayar dan juga Bahasa Indonesia

Kami memerlukan cara kerja yang sama kuatnya untuk bekerja dengan pemerintah kabupaten LSM dan orang pribadi yang berkepentingan yang memiliki perspektif untuk satu pulau dan tidak hanya fokus pada satu masyarakat tertentu Kami bertemu dengan kepala dinas perikanan Selayar yang baru dan belajar tentang pegawai kabupaten dan staf LSM lain serta orang pribadi yang relevan dan berkepentingan Kami mengadakan beberapa pertemuan dengan orang-orang ini melalui jaringan kerja kami membentuk jejaring yang longgar dan kelompok acuan untuk kegiatan Sementara itu banyak dari orang-orang ini yang secara langsung berhubungan dengan masyarakat (beberapa masyarakat sasaran kami dan lainnya)

Kami juga melanjutkan hubungan dengan desa-desa lain terkait dengan permasalahan yang muncul di Bungaiya dan Parak dan sebagai desa asal para lsquochampionrsquo masyarakat

GAMBAR 9 Anggota tim Dedi Adhuri Andi Penrang Andi Rismayani Helen Ross Andi Ismainna dan Ali Yansyah AbdurrahimFoto D Adhuri

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir14

GAMBAR 10 Peserta mengumpulkan informasi dengan mengamati apa yang terjadi di sekitar mereka mengajukan pertanyaan ke penduduk dan mengalami langsung situasi yang terjadiFoto H Ross

Bagaimana menerapkan komponen pengamatan peserta mdash pengayaan dan konfirmasiSalah satu keterbatasan diskusi dalam pertemuan dan dalam mengumpulkan informasi selama pertemuan adalah prosesnya yang terbuka Dan juga seseorang akan dianggap tidak sopan jika berbicara terlalu lama jadi kita mungkin hanya mendengar sebagian dari apa yang sebenarnya ingin disampaikan oleh seseorang Orang-orang mungkin memberikan versi ringkas atau rangkuman dari kenyataan yang sebenarnya kompleks Beberapa orang mdash terutama perempuan dan anggota masyarakat yang tidak terlalu berkuasa mdash mungkin hanya berani berbicara sedikit walaupun fasilitator sudah berupaya keras untuk melibatkan mereka Pertemuan mungkin menghindari topik yang sulit seperti konflik atau korupsi

Metode lain mdash yang jumlahnya lebih dari satu mdash diperlukan untuk mengetahui apa yang terjadi lsquodi balik layarrsquo yaitu mencari tahu secara lebih terperinci tentang apa yang telah disampaikan di dalam proses partisipatif memeriksa silang informasi dan memperluas atau mendapatkan lebih banyak informasi mendalam Kami menyarankan pengamatan peserta metode antropologi yang juga digunakan di dalam sosiologi dan geografi manusia

Pengamatan peserta merupakan metode yang sangat sesuai Metode ini melibatkan peneliti untuk masuk ke dalam konteks tertentu menjadi bagian dari konteks tersebut untuk sesaat Ada banyak ragam kemungkinan partisipasi dari mengambil peran jangka panjang di dalam suatu situasi (misalnya tinggal bersama satu masyarakat bekerja di pemerintahan) atau bergabung dalam jangka pendek seperti menghadiri serangkaian pertemuan publik Poin pentingnya adalah bergabung Peserta pengamat mengumpulkan informasi dengan cara mengamati apa yang terjadi di sekitar mereka mengajukan pertanyaan ke penduduk dan dengan mengalami situasinya sendiri secara langsung Pengamatan peserta bersifat sistematis yang sangat jauh berbeda dari penelitian ilmu sosial lainnya Bukannya memutuskan untuk mewawancarai sejumlah orang tertentu tentang suatu topik misalnya pengamat peserta akan menjawab pertanyaan penelitian dengan kombinasi jawaban dari apa yang mereka amati (dengan berada di dalam suatu situasi) apa yang mereka dengar apa yang mereka rasakan Mereka biasanya

akan menanyakan sejumlah pertanyaan strategis kepada orang di sekitar mereka dan mengumpulkan pandangan yang berbeda dari berbagai sisi tentang suatu permasalahan Mereka juga dapat menggunakan metode lain seperti wawancara resmi Jika mereka sudah mendapatkan penjelasan yang memadai tentang permasalahan pertama mereka tidak perlu tetap menanyakan tentang hal itu karena sudah dijawab Akan tetapi permasalahan baru akan terkuak di dalam proses dan mengarahkan mereka ke arah baru (lihat Kotak 3E)

Seluruh tim kami hanya berada di lapangan dalam waktu singkat 5 sampai 10 hari setiap kali datang Sebagian besar pengamatan peserta dilakukan oleh satu peneliti (Ali Yansyah Abdurrahim) dan dua asisten lokal (Andi Rismayani dan Andi Ismainna) yang tinggal di desa selama dua sampai empat minggu setiap kali datang Mereka menyewa kamar di salah satu rumah dan membayar uang sewa ke tuan rumah (hal yang lazim di Indonesia) Mereka bergabung dalam kehidupan desa selama periode tersebut mengamati kegiatan perikanan dan kegiatan terkait lainnya berbicara dengan laki-laki dan perempuan menindaklanjuti informasi yang ditemukan Sering kali mereka menindaklanjuti permasalahan yang diangkat di dalam proses partisipatif

Pengumpulan data lebih lanjutTidak semua informasi yang relevan hanya dapat dikumpulkan melalui pengamatan peserta dan pertemuan Ketika suatu permasalahan muncul dari proses tersebut mungkin perlu untuk mengumpulkan lsquodata sekunderrsquo (misalnya laporan hasil studi notulensi rapat) atau mengumpulkan data primer (asli) tentang topik tertentu Tujuannya bukan untuk mengumpulkan informasi latar belakang dalam jumlah besar yang mungkin berguna tetapi mungkin juga tidak karena prosedur diagnosis partisipatif harus memandu kebutuhan Sebaliknya informasi tambahan mungkin dapat memperkaya proses diskusi dan pengamatan peserta dan memberikan bukti untuk asumsi umum yang disimpulkan melalui proses penelitian kualitatif dan diskusi Sebagai contoh tim pengamatan peserta kami mencatat bahwa orang-orang memiliki kombinasi penghidupan yang berbeda menangkap ikan dan lain-lain sehingga mereka mengumpulkan informasi tentang hal ini Kesan bahwa desa yang paling disalahkan untuk penangkapan ikan ilegal dan menangkap ikan di luar perairan mereka adalah desa yang paling bergantung dengan perikanan diperoleh dari pengumpulan data (walaupun keterbatasan penghidupan alternatif bukanlah satu-satunya alasan untuk perilaku menangkap ikan mereka ada alasan sosial lain)

Dengan menggali praktik penangkapan ikan tradisional secara lebih rinci tim pengamatan peserta memutuskan untuk belajar lebih banyak tentang perangkap ikan permanen (sero) dan peraturan adat untuk penggunaannya Tim lokal melakukan survei sero di sepanjang pantai barat dan utara mendokumentasikan 64 sero Salah satu asisten secara bersamaan bekerja untuk proyek lain melakukan survei bulanan atas tangkapan ikan dari sero ini Proyek lain ini bersedia berbagi data dengan kami

Tim lapangan kami menggunakan dan mengadaptasi peta diagnosis lsquoradar 360 derajatrsquo (diadaptasi dari Bene et al 2009) bersamaan dengan proses pengamatan peserta sebagai kerangka kerja untuk mengumpulkan informasi tambahan yang informatif Peta ini terdiri dari sistem alami manusia

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 15

dan penghidupan lembaga dan tata kelola serta pendorong eksternal (lihat Gambar 11) Kami menggunakan ini di dalam pengumpulan data kami

Informasi dapat dikumpulkan dari diskusi dengan masyarakat data sekunder (contoh laporan arsip desa) pengamatan peserta dan metode spesifik lainnya

Belajar dari kegiatan intervensi strategisIdealnya mengingat masa pengembangan yang cukup panjang prosedur diagnosis partisipatif akan mengarah tindakan kolaboratif dan pengelolaan adaptif (di bagian lsquokepalarsquo dari diagram tulang ikan) Kami sudah mengawali dengan desa-desa lokal dan pemerintah kabupaten yang diteruskan oleh penduduk desa bersama dengan anggota tim lokal dan pegawai pemerintah kabupaten

Gagasannya bukan untuk mengubah semuanya sekaligus Perubahan besar-besaran akan sulit disetujui perlu banyak diskusi berisiko dan sulit diimplementasikan Sementara tindakan yang lebih kecil dan spesifik akan lebih mudah disetujui tepat waktu dan sering kali dapat dilakukan dengan sumber daya yang tersedia Intervensi kecil memberikan peluang untuk maju dan belajar dari prosesnya Masyarakat (atau pegawai pemerintah atau LSM) dapat menguji strategi mundur jika tidak berhasil atau mengembangkannya jika menjanjikan Dengan begitu dapat membangun kepercayaan dan keterampilan dan menimbulkan rasa ada sesuatu yang dicapai Gagasan untuk meningkatkan dan belajar melalui langkah-langkah kecil berasal dari pengembangan masyarakat

belajar dari pengalaman dan bidang penelitian dan praktik pengelolaan adaptif

36 Diagram tulang ikan komponen yang menyusun diagnosis partisipatiflsquoTulang-tulangrsquo ikan mewakili sejumlah komponen yang tersedia untuk digunakan sebagai bagian dari prosedur diagnosis partisipatif sesuai permintaan Pengguna dapat menyesuaikannya sesuai keinginan dan menambahkan hal lain Beberapa bagian adalah bagian penting atau direkomendasikan sementara yang lain adalah pilihan

Komponen dapat diperlakukan seperti lsquolangkahrsquo tetapi tidak perlu diterapkan secara berurutan kecuali pada bagian awal yang dimulai dengan lsquofokus dan kemitraan awalrsquo Silakan baca bagian lsquotulang ikanrsquo di dalam diagram dari kiri ke kanan di bagian atas dan bawah tulang belakang (lihat Gambar 5) Dimungkinkan untuk melakukan lebih dari satu komponen di saat yang bersamaan Misalnya pada pertemuan pertama kami dengan masyarakat Bungaiya dan Parak setelah mendiskusikan partisipasi mereka di dalam proyek dan apa yang akan menjadi fokus mereka pekerjaan kami bercabang untuk mengidentifikasi praktik menangkap ikan setiap masyarakat dan peraturannya

KOTAK 3E MENGELOLA KONFLIK CONTOH DARI PENGAMATAN PESERTA YANG KAMI LAKUKAN DI SELAYAR

Kami pertama kali mendengar tentang konflik mengenai praktik menangkap ikan antara salah satu desa sasaran kami dengan desa tetangga (dari anggota tim lokal Andi Penrang) Konflik ini meletus ketika para peneliti tidak berada di pulau Dalam kapasitas mereka sebagai kepala desa keduanya telah menghubungi dan memberikan kabar kepada pak Andi menjelaskan kejadian dari sudut pandang mereka dan meminta nasihat (Kami akan ceritakan lebih lanjut nanti) Ketika kami tiba lagi di pulau dan bertemu dengan masyarakat dan jejaring kabupaten kami kami mendapatkan cerita rincinya Kami menggunakan pengamatan peserta untuk mempelajari lebih lanjut dan terus mengulang cara ini dalam beberapa kali kunjungan lapangan karena konfliknya berubah seiring dengan waktu Sebagai tim kami mengunjungi kepala desa tetangga untuk mulai mengenalnya (dan kami bertemu dia lagi beberapa kali pada kunjungan berikutnya) Kemudian kami mengatur pertemuan dengan sejumlah nelayan dari desa tersebut untuk mendengar perspektif mereka

Mereka mengatakan mereka tidak dapat menangkap ikan sesuai dengan harapan desa sasaran kami karena mereka tidak memiliki pengetahuan tradisional untuk melakukannya Mereka yakin masyarakat mereka tidak pernah memiliki pengetahuan tradisional Kami belajar bahwa pemukiman mereka adalah pemekaran dari desa induk yang terjadi di tahun 1980an Kami mengunjungi desa tersebut untuk bertemu penduduk desa yang lebih tua dan bertemu dengan seorang laki-laki yang sudah sangat tua yang menjelaskan bahwa masyarakat desa tersebut dulu pernah memiliki pengetahuan tradisional tetapi tidak diwariskan ke generasi yang lebih muda

Di saat yang sama separuh anggota tim kami berkesempatan meluangkan lebih banyak waktu tinggal di desa sasaran kami Mereka berbicara dengan penduduk desa tentang pengalaman konflik mereka tapap demi tahap Mereka ada di beberapa kejadian utama dan dapat mengamati apa yang terjadi dan bertanya tentang itu Berbagai dimensi mulai terungkap seperti daerah laut mana yang diperebutkan dan mengapa

alat tangkap yang mana dan praktik menangkap ikan mana yang menjadi permasalahan serta rincian dari kejadian tertentu Terlihat jelas bahwa penduduk dari kedua masyarakat sangat marah sehingga tidak mungkin mendiskusikan permasalahan ini atau memperoleh informasi latar belakang yang mendalam dan sistematis hanya melalui pertemuan saja

Kami mengembangkan komponen analisis konflik dalam alat bantu ini (lihat Bab 36 Analisis konflik) setelah jejaring kami di kabupaten meminta bantuan kami untuk bisa memahami konflik dengan lebih baik Kemudian kami menyajikan analisis kami tentang konflik (secara ringkas) di pertemuan dengan masyarakat sasaran mereka mulai berpikir bagaimana mereka dapat mengelola konflik (karena melapor ke pihak berwenang yang lebih tinggi tidak memberi hasil yang memuaskan) Salah satu strategi mereka mdashuntuk memperkuat peraturan desa dan membuatnya lebih diakui oleh pemerintah kabupaten mdash mendorong dikembangkannya komponen analisis kebijakan pada alat bantu ini

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir16

Fokus dan kemitraan awalSeperti yang kami jelaskan di atas penggunaan alat bantu ini biasanya diawali dengan beberapa mitra yang memilih menggunakan prosedur diagnosis partisipatif untuk membantu memperjelas beberapa permasalahan yang penting bagi mereka Fokus awal dan mitra mungkin akan terus berlanjut Mitra mungkin dibentuk terlebih dahulu baru kemudian mendiskusikan fokusnya Atau sebaliknya satu pihak dapat memiliki fokus yang ingin mereka kerjakan lalu mendekati pihak utama lain atau beberapa pihak untuk bekerja sama dengan mereka Bisa jadi ini bukan keputusan yang mudah karena fokus sebenarnya dapat berubah seiring dengan berjalannya diskusi sehingga harus membingkai ulang permasalahan awal

Dalam berkolaborasi penting untuk menjadi fleksibel dan mendengarkan sudut pandang satu sama lain Membingkai ulang masalah melalui diskusi bersama akan menghasilkan cara pandang yang lebih bermanfaat dan menyelesaikan permasalahannya Misalnya pemerintah mungkin mengkhawatirkan penangkapan ikan yang merusak terumbu karang Beberapa masyarakat melihat ini sebagai bagian dari permasalahan yang sedikit lebih besar yaitu penangkapan ikan ilegal atau yang tidak diterima (karena merusak atau lainnya) di perairan mereka atau melanggar hukum adat dan bagian dari permasalahan lain yang lebih besar lagi tentang penghidupan yang berkelanjutan bagi semua orang

Identifikasi proyek terkait dan warisannyaBeberapa proyek pembangunan atau tim peneliti akan menjadi pihak pertama yang bekereja di lokasi tersebut Ada kemungkinan terdapat pendahulu Penting untuk belajar tentang mereka dan lanjutkan dari apa yang sudah mereka capai Bagaimana hubungan yang mereka bangun mdash positif atau negatif Intervensi seperti apa yang mereka dorong dan apa yang bisa dipelajari dari proyek tersebut

Apakah ada inisiatif bagus yang perlu didukung agar dapat berlanjut jika proyek yang memulainya sudah berakhir Kapasitas lokal apa yang terbangun dan bagaimana hal tersebut dapat dilanjutkan Informasi bermanfaat apa yang dikumpulkan yang bisa menjadi informasi latar belakang bagi proyek Anda

Sama halnya jika ada kegiatan yang berlangsung bersamaan jadi Anda harus berkoordinasi dan berbagi informasi dan sumber daya Satukan kekuatan untuk memberikan efek keseluruhan yang lebih besar Hindari membagi masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan yang berbeda atau menguras kemampuan beberapa orang yang memiliki keterampilan

Mengembangkan jejaringSetelah titik awal diidentifikasi dan kolaborator atau mitra awal mulai berdiskusi akan bermanfaat untuk mengidentifikasi dan memperluas jejaring yang relevan agar meliputi organisasi dan orang-orang yang memiliki peranan dan kepentingan

GAMBAR 11 Kerangka penilaian terpadu 360 derajat(diadaptasi dari Bene et al 2009)

Kebi

jakan

per

ikana

n da

n

pem

bang

unan

Kemam

puan

orga

nisas

ional

dan

kelem

baga

an

Kemam

puan

bertin

dak s

ecara

kolek

tif

Tata kelola kinerja dan hak

Kerangka hukum

Konflik dengan pengguna dan

sektor lainRantai pasok penangkapan ikan

ilegal

Kondisi kehidupanKompetisi

Keanekaragaman hayati

Kejutan status dan

kecenderu

ngan

Diversifikasiketergantungan

penghasilan

Kemiskinan aset dan

pendapatan

Kemam

puan manusia

Model

ilmiah

kelau

tan da

n

perik

anan

Kond

isi ek

osist

em ak

uatik

Man

usia

dan Mata

Pendorong Eks

tern

al

Sistem

Alami

Lembaga dan Tata

KERANGKA KERJA

PENILAIAN

KelolaP

enca

harian

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 17

KOTAK 3F CONTOH KEGIATAN INTERVENSI STRATEGIS

GAMBAR 12 Memetakan perairan tradisional Desa Parak dengan menggunakan koordinat GPSFoto P Bradley

Memperkuat peraturan desa

Kedua desa sasaran kami melihat perlunya memperkuat peraturan desa tentang praktik penangkapan ikan dan di lokasi mana saja praktik tersebut diperbolehkan Keduanya melihat hal ini sebagai cara untuk mengelola penangkapan ikan ilegal yang dilakukan oleh masyarakat lain di dalam wilayah mereka dan satu desa mengalami konflik seperti yang disebutkan di Kotak 3E Mereka memiliki hukum adat yang kuat tetapi tidak terdokumentasi dengan baik sehingga sulit untuk menunjukkannya ke pemerintah atau masyarakat lain mdash dan dengan demikian sulit ditegakan Sebagai desa yang diakui secara resmi di dalam sistem administrasi Indonesia desa berhak membuat peraturan sendiri tetapi ada kesenjangan dalam hal dukungan dari pemerintah atas peraturan desa ini

Selain itu mereka memerlukan dokumentasi resmi tentang batas-batas perairan mereka (diakui menurut hukum adat tetapi tidak didaftarkan dengan koordinat yang dipahami pemerintah) dan tentang daerah perlindungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat

Tim kami bersedia membantu dan meminjamkan keterampilan dan waktu kami Anggota tim kami yang bisa berbahasa Indonesia (termasuk asisten lokal) membuat analisis kebijakan di bawah arahan dan tinjauan rutin dari setiap pemimpin masyarakat (lihat Kotak 3K tentang analisis kebijakan) Masyarakat meminjam peralatan GPS dan perahu perlengkapan lalu tim peneliti pergi bersama mereka untuk mendokumentasikan koordinat GPS (lihat foto) Di dalam prosesnya tim kami belajar banyak tentang pengetahuan tradisional seperti bagaimana mengenali perbatasan perairan desa dengan mengacu pada tiga fitur bentang alam atau lebih seperti puncak bukit atau

lembah diantara bukit dengan cara triangulasi

Menggabungkan pengetahuan ilmiah dengan pengetahuan lokal

Salah satu ahli ekologi laut di proyek CCRES tertarik untuk mengadaptasi model perencanaan tata ruang laut yang digunakan timnya awalnya dirancang untuk skala yang jauh lebih besar untuk digunakan dengan skala lokal oleh masyarakat lokal Sementara itu salah satu desa sasaran kami tertarik dengan cara untuk mendapatkan pengakuan resmi atas daerah perlidungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat (Ini adalah tindakan strategis sebagian bertujuan untuk pembelajaran yang diperkenalkan oleh COREMAP mdash lihat Kotak 3G) Mereka juga tertarik dengan kesesuaian antara penilaian tradisional mereka dan pengetahuan ilmiah dan terbuka untuk belajar dan mengidentifikasi peluang baru Tim peneliti secara filosofis berkomitmen untuk mengakui segala bentuk pengetahuan dan ini terlihat seperti peluang yang bagus Penjelasan ini mengacu pada sub-proyek yang dijelaskan dalam Kotak 3L tentang kombinasi bentuk-bentuk ilmu pengetahuan Intervensi ini dilakukan di waktu yang tepat Kapolres baru baru saja diangkat untuk pulau ini dan beliau adalah seorang penyelam Ini mengindikasikan bahwa beliau akan sangat mendukung perlindungan terumbu karang Masyarakat berharap dapat mengajaknya menyelam sebagai bagian dari sub-proyek ini tetapi sayangnya karena ada komitmen lain minggu tersebut beliau tidak bisa ikut

dalam permasalahan utama Sebagian besar permasalahan memerlukan partisipasi dan kerja sama dari banyak pihak seperti polisi untuk kasus mengurangi penangkapan ikan yang merusak Pencarian eksplisit untuk anggota jejaring yang relevan dapat membantu mencapai sasaran

Di awal proyek kami mengidentifikasi orang-orang dan pemangku kepentingan dalam pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Kami mencari dari masyarakat pegawai pemerintah dan LSM yang bekerja di lapangan Setelah kami mengetahui siapa mereka apa kepentingan dan kegiatannya kami mendiskusikan kemungkinan kolaborasi untuk mengerjakan langkah selanjutnya dari diagnosis dan menemukan cara untuk bekerja bersama Dengan diteruskannya proyek lebih banyak orang yang diidentifikasi

Untuk Selayar kami berhubungan dengan beberapa jejaring Ada satu jejaring di setiap desa (lingkaran yang lebih besar dari orang-orang yang tertarik dan bergabung dengan proyek secara berkala tergantung pada topik yang dibahas dan siapa yang mau tetap menerima informasi tetapi bukan bagian dari kelompok inti) Ada jejaring serupa yang mewakili kepentingan satu pulau sebagian besar bekerja untuk pemerintah kabupaten tetapi ada dua yang bekerja untuk LSM dan satu lagi orang pribadi yang sebelumnya memiliki peran pembangunan ekonomi Kemudian kami berjejaring dengan orang-orang dari desa lain terutama lsquopara championrsquo yang mengambil peranan secara sukarela untuk menghentikan penangkapan ikan yang merusak dan mempromosikan perikanan lestari (lihat komponen Mengidentifikasi pengaruh sosial mdash para champion dan strategi mereka di bawah ini)

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir18

KOTAK 3G WARISAN COREMAP DI SELAYAR

Proyek pembangunan yang dikaitkan dengan dua dari sejumlah tahap Proyek Bank Dunia untuk Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu KarangWorld Bankrsquos Coral Reef Rehabilitation and Management Project (COREMAP) telah dilakukan di pulau utama Selayar (COREMAP I dilakukan pada tahun 1998ndash2003 di Taman Nasional Taka Bonerate bagian dari kepulauan Selayar tetapi tidak termasuk pulau utama) COREMAP II diimplementasikan pada tahun 2004ndash2011 di 52 desa pesisir dan COREMAP-CTI (Coral Triangle Initiative) dari tahun 2014 sampai awal 2017 dengan 11 desa COREMAP bertujuan untuk melindungi merehabilitasi dan mendukung penggunaan terumbu karang secara berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Salah satu peneliti kami sebelumnya adalah pengumpul data untuk COREMAP II dan salah satu anggota tim lokal kami adalah koordinator kabupaten untuk COREMAP

II dan COREMAP-CTI Diawal penelitian kami mengetahui bahwa COREMAP-CTI akan berakhir bersamaan dengan periode kami di lapangan dan ini terjadi di pertengahan kerja lapangan kami Pegawai kabupaten mengidentifikasi CCRES sebagai peluang kunci untuk terus bekerja dengan masyarakat di dalam permasalahan pengelolaan daerah pesisir Dengan memiliki koordinator senior dan dua koordinator masyarakat dalam tim kami membantu mengambil manfaat dari hubungan COREMAP dengan desa sementara membangun hubungan yang baru dan untuk mengidentifikasi dan meneruskan warisan COREMAP sementara tetap memiliki arah sendiri Meskipun tinjauan nasional terhadap efektifitas COREMAP tidak begitu baik tetapi pengamatan peserta yang kami lakukan menunjukkan bahwa COREMAP meninggalkan warisan besar Dua tahap mereka telah melakukan banyak hal untuk membangun

kesadaran tentang penangkapan ikan ilegal tetapi baru berhasil sebagian untuk menghentikannya COREMAP II dan COREMAP-CTI menyarankan dan mendorong dibentuknya Daerah Perlindungan Laut berbasis Masyarakat (DPL) di sebagian besar desa yang berpartisipasi Di bawah panduan dan pendanaan dari COREMAP desa-desa membentuk Komite Masyarakat untuk Pengelolaan Sumber Daya Pesisir yang melakukan pengawasan Orang-orang yang kami ajak bicara mengatakan bahwa mereka telah melihat peningkatan cadangan ikan dan mengaitkan hal ini dengan adanya DPL Beberapa lsquochampionrsquo yang kami wawancara untuk proyek ini ditemukan oleh staf dan terdorong oleh COREMAP Masyarakat telah mengadopsi gagasan utama COREMAP dan menjadikannya sebagai milik mereka

KOTAK 3H BERJEJARING SECARA HORISONTAL DAN VERTIKAL

Pada tahap awal diagnosis kami mengidentifikasi ketertarikan yang kuat untuk memerangi penangkapan ikan yang merusak dengan cara memperkuat dan meningkatkan formalisasi pengelolaan daerah pesisir berbasis masyarakat Sebagai tanggapannya kami mengembangkan jejaring secara horisontal (berhubungan dengan desa dan individu lain) serta secara vertikal (berhubungan dengan pemerintah) yang memiliki perhatian danatau kewenangan yang sama Untuk jejaring horisontal kami berhubungan dengan lebih banyak penduduk di desa sasaran kami dan desa lain termasuk desa tetangga Ini dilakukan untuk memeriksa apakah ketertarikan untuk mengatasi masalah penangkapan ikan yang merusak dan memperkuat pengelolaan daerah pesisir berbasis masyarakat juga dimiliki oleh semua desa Ini juga merupakan upaya untuk membangun dukungan yang lebih kuat dan lebih luas terhadap usulan Jejaring dengan desa lain menjadi penting karena penangkapan ikan

yang merusak hampir selalu dilakukan oleh nelayan dari desa lain baik desa yang jaraknya dekat atau jauh (Orang cenderung tidak memancing dengan cara yang merusak di perairan desanya sendiri) Sehingga dukungan dari desa tetangga menjadi diperlukan Untuk membangun jejaring vertikal kami berdiskusi dengan orang-orang dari pemerintah kabupaten provinsi dan pusat serta LSM Hubungan dengan orang-orang dan lembaga terkait adalah kunci untuk meningkatkan pengetahuan belajar tentang perspektif lain tentang permasalahan yang ada dan membangun dukungan untuk atau menasihati untuk mengubah inisiatif berbasis desa yang diusulkan Jejaring horisontal menghasilkan dukungan yang lebih luas dalam bentuk komitmen dan berbagi pembelajaran yang diperoleh Pada kenyataannya jejaring ini mendorong peningkatan ketertarikan dari tiga desa tetangga (bukan bagian dari studi desa sasaran kami atau proyek COREMAP sebelumnya) untuk bersama-

sama membentuk pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Jejaring vertikal sampai ke tingkat kabupaten melalui pertemuan dan diskusi formal dan informal juga menghasilkan komitmen dari pemerintah kabupaten dan pegiat di tingkat kabupaten untuk mendukung peremajaan kembali dan formalisasi pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Hubungan kami dengan pejabat dari Dinas Kelautan dan Perikanan tingkat provinsi yang berwenang untuk mengelola perairan pantai sampai 12 mil laut dari garis pantai menunjukkan bahwa mereka juga mendukung gagasan kami Hubungan kami dengan WWF di Jakarta membuat kami mendapat tawaran untuk mengikutsertakan dua warga desa dari Bungaiya dalam pelatihan pemetaan wilayah pesisir secara partisipatif

Hubungan berjejaring ini dapat membantu mengetahui apa yang terjadi di dalam suatu sistem kepentingan dan mendukung koordinasi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 19

Ada prosedur yang dikenal luas bernama lsquoanalisis pemangku kepentinganrsquo yang melibatkan identifikasi pihak-pihak yang relevan dalam suatu permasalahan (baik perorangan atau organisasi) dan apa kepentingan mereka di dalam permasalahan tersebut Titik pemandu dalam analisis pemangku kepentingan adalah mengidentifikasi siapa yang mempengaruhi dan siapa yang dipengaruhi oleh suatu permasalahan (jika judul dari permasalahan diganti pemangku kepentingan yang teridentifikasi juga dapat bergeser) Pendekatan partisipatif untuk analisis pemangku kepentingan akan berfungsi baik dengan menggunakan pengetahuan dari beberapa orang Analisis pemangku kepentingan dapat bermanfaat untuk mengembangkan jejaring tetapi kami menyarankan proses yang jauh lebih organik untuk membangun hubungan dengan orang-orang yang tepat Banyak yang sudah memiliki hubungan dan akan memperkenalkan proses Anda ke satu sama lain

Membangun jejaring harus menjadi proses terus-menerus bukan hanya dilakukan satu kali atau tertutup Orang baru bisa saja ditunjuk untuk menjabat Orang baru dapat muncul terutama ketika permasalahannya dapat dibingkai ulang

Para lsquochampionrsquo di tingkat masyarakat dan tingkat pulau yang dijabarkan di bawah ini dapat memainkan peranan di dalam jejaring sebagai agen perubahan lokal

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion dan strategi merekaSementara alat bantu ini menekankan pada kerja sama dan penyelarasan yang lebih baik dari tata kelola dan pengelolaan antara pemerintah dan masyarakat penting juga untuk mengenali pengaruh-pengaruh yang ada di masyarakat Faktor penting yang sering kali terlupakan adalah proses sosial informal yang mana anggota masyarakat atau orang-orang yang bekerja di skala yang lebih besar saling mempengaruhi satu sama lain untuk memperbaiki kondisi lingkungan dan sosialnya Ada banyak penekanan pada tata kelola dan prosedur formal untuk pengelolaan tetapi relatif sedikit tentang proses informal dan terutama lsquolembaganyarsquo yang mana orang-orang (atau masyarakat) bertindak secara mandiri dan membuat pilihan bebasnya sendiri

Pada kunjungan ruang lingkup kami ke Selayar kami bertemu dengan tiga warga desa dari desa yang berbeda yang berbicara dengan berapi-api tentang bagaimana mereka mulai menyadari kerugian dan konsekuensi sosial yang diakibatkan oleh metode penangkapan ikan yang merusak dan bagaimana mereka sekarang bekerja sepenuhnya sukarela untuk meyakinkan anggota masyarakat lain untuk berhenti melakukan penangkapan ikan dengan cara yang merusak Masing-masing dari mereka memiliki strategi yang berbeda dan menarik untuk meyakinkan orang Hasil dari inisiatif sukarela mereka dan kemampuan serta kesediaan untuk mempengaruhi orang lain beberapa telah diangkat untuk menduduki jabatan resmi di desa mereka misalnya menjadi anggota kemudian ketua komite perlindungan laut yang dibentuk oleh program COREMAP (lihat Kotak 3G) Beberapa bekerja dengan orang lain mdash misalnya pemimpin desa mdash untuk meningkatkan pengaruh Kami memutuskan untuk belajar tentang orang-orang ini dan strategi mereka dan untuk membagikan kisah mereka dengan orang-orang yang mungkin terinspirasi dengan gagasan bahwa siapapun dapat bertindak dan berharap dapat belajar dari strategi mereka Kemudian kami mengamati lsquochampionrsquo

lain yang bekerja di pulau Beberapa tindakan mereka mungkin tersamarkan oleh pekerjaan mereka (beberapa bekerja di pemerintahan) tetapi cara kerja mereka melampaui harapan profesional dan telah menjadi gairah pribadi

Kami menyajikan sejumlah contoh champion perorangan dan strategi mereka di buklet terpisah dengan judul Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka dari Selayar Indonesia Kami mewawancarai sejumlah orang yang memiliki kekhawatiran sosial dan ekologis tentang ekosistem pesisir memiliki peran penting dalam membuat perubahan demi mencapai perlindungan dan pengelolaan wilayah pesisir yang lebih baik di dalam masyarakat mereka atau lebih luas dan diakui oleh yang lain memang berpengaruh untuk permasalahan tersebut Mereka yang bekerja atau memiliki jabatan resmi bekerja melampaui komitmen dan kewajiban yang biasanya dianggap tugas yang berkaitan dengan pekerjaan mereka atau peran tata kelola Kami mencari laki-laki dan perempuan yang memiliki karakter ini akan tetapi di dalam masyarakat nelayan tentunya kami lebih banyak menemukan laki-laki Kami mengidentifikasi 15 orang Sembilan diantaranya saat ini atau sebelumnya adalah champion di dalam masyarakat mereka (satu perempuan dan delapan laki-laki) dan enam orang yang bekerja di tingkatan yang lebih luas (misalnya kecamatan atau satu pulau mdash semua laki-laki) Profil mereka dapat dilihat di buklet

Kami percaya profil mereka menunjukkan bahwa membangun kesadaran baik dengan atau tanpa bantuan eksternal merupakan langkah pertama yang diperlukan tetapi itu saja tidak cukup Para champion mengambil keputusan sendiri untuk bertindak kemudian berpikir dengan seksama strategi yang mereka gunakan untuk mempengaruhi orang lain Para champion di desa meciptakan cara-cara mereka sendiri untuk menyebarkan pengaruh sosial menggunakan berbagai argumen yang dapat meyakinkan mereka sendiri dan juga efektif untuk digunakan pada orang lain (Satu champion menemukan laki-laki dan perempuan menanggapi pesannya dengan berbeda) Beberapa menggunakan pengetahuan mereka tentang dinamika masyarakat dua champion dari satu desa memanfaatkan persaingan antar kelompok untuk menjaga agar mereka tetap jujur tentang praktik menangkap ikan mereka dan saling mengawasi satu sama lain Alasan keagamaan juga penting bagi beberapa informasi yang kami peroleh dari pengamatan peserta menunjukkan bahwa salah satu champion masyarakat mdash seorang pemuka agama mdash telah mempengaruhi champion lain di masyarakat lain setelah memergokinya sedang menangkap ikan secara ilegal Kebanyakan champion di masyarakat atau pada skala yang lebih luas mengadvokasikan untuk menggabungkan pengaruh sosial positif mereka dengan penegakan hukum yang kuat dan efektif seperti oleh kepolisian Beberapa champion masyarakat berkolaborasi dengan kepolisian dan merekomendasikan hukuman secara cukup strategis Contoh lain adalah bagaimana champion masyarakat dapat bekerja dengan berkolaborasi dengan tokoh-tokoh desa utama lainnya (terutama dengan pimpinan desa) dan dengan pihak eksternal Salah satu champion yang bekerja di pemerintah kabupaten mencari para champion masyarakat dan mendorong mereka untuk ambil bagian dalam komite desa untuk perlindungan laut yang baru dibentuk Hal ini memperkuat peran dari para champion desa dan memotivasi mereka lebih lanjut serta memberikan mereka kewenangan formal

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir20

GAMBAR 13 Salah satu champion Selayar Pak Rusdin dengan Dr Dedi Adhuri dan Ali Yansyah AbdurrahimFoto H Ross

Para champion yang bekerja dalam skala yang lebih besar mdash dalam hal Selayar berarti di pemerintahan LSM atau sebagai orang pribadi mdash bekerja dengan berbagai cara Ada yang mendukung champion masyarakat (ada satu yang secara jelas mendorong banyak champion) Ada yang bekerja atau memegang jabatan yang memungkinkan mereka untuk mengatasi masalah penting Sebagian besar menggunakan jejaring dan beberapa strategi yang dipikir matang untuk membuat perubahan dalam masalah yang mereka pilih

Mengidentifikasi dan mendukung championbull Sadari kemungkinan ada orang-orang yang sudah

bertindak secara sukarela terhadap permasalahan yang menjadi perhatian Anda Identifikasi dan bekerjalah dengan orang-orang tersebut Mereka juga bisa menjadi anggota jejaring yang baik (lihat Kotak 3H)

bull Pertimbangkan untuk mendukung mereka serta membangun kesadaran dan kapasitas mereka melalui kesempatan belajar (misalnya dengan menghadiri lokakarya) Pertimbangkan mereka untuk kegiatan yang relevan dan peran komite Cari cara untuk membuat mereka lebih efektif contohnya dengan sumber daya tanpa merendahkan tindakan sukarela mereka

bull Pertimbangkan untuk mengumpulkan mereka agar saling berbagi strategi dan saling belajar dari satu sama lain

bull Cari peluang untuk mendukung lahirnya champion baru

Kami tidak mengadvokasikan untuk memilih terlebih dahulu orang-orang untuk dipersiapkan menjadi champion meskipun kami mengetahui bahwa hal ini berhasil dilakukan di beberapa bidang dan negara Hal ini berisiko membuat orang yang tidak terpilih merasa tersisih dan merusak orang-orang yang mungkin lebih efektif atau terpercaya untuk bekerja secara mandiri

Mengidentifikasi pengetahuan dan praktik pengelolaan tradisionalBanyak masyarakat pesisir yang memiliki tradisi pengelolaan wilayah pesisir yang berkaitan erat dengan budaya mereka Hal ini dapat meliputi pengetahuan tradisional tentang perilaku

1 Angka dari survei LIPI Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

dan habitat ikan arus laut dan cuaca teknologi menangkap ikan tradisional dan penggunaannya hukum adat tentang menangkap ikan dan lokasi penangkapan serta praktik sosial terkait seperti berbagi beban kerja atau cara melakukan upacara adat

Dalam diagnosis partisipatif penting untuk mempelajari tentang keberadaan pengetahuan ini dan praktik terkait seberapa kuat dan meluasnya pengetahuan ini diterapkan di masyarakat dan seberapa besar pengaruhnya terhadap praktik kontemporer Apakah hal ini disetujui atau ditentang (dan jika ya seberapa jauh) Hal ini dapat dipelajari dari pertemuan dan melalui pengamatan peserta Pengamatan peserta berkontribusi untuk memberikan rincian dan pemeriksaan silang informasi Tim peneliti juga dapat mengumpulkan data tertentu misalnya menghitung atau memetakan penggunaan atau jenis alat tangkap yang berbeda yang digunakan di berbagai lokasi

Analisis kebijakan multitingkatSalah satu permasalahan yang menjadi fokus dari alat bantu ini adalah ketidakselarasan kebijakan dan peraturan perundang-undangan di tingkat yang berbeda atau kesenjangannya semakin melebar seiring dengan waktu Sementara itu kebijakan dan peraturan perundang-undangan pemerintah bisa sangat berbeda dari hukum adat dan hukum adat jarang diakui di dalam hukum nasional

Masyarakat sasaran kami Parak dan Bungaiya memiliki hukum adat yang kuat dan sangat berhasil memelihara dukungan dari masyarakat mereka yang memiliki keragaman budaya untuk mempertahankan hukum adat mereka (ada tiga kelompok budaya di Selayar) Mereka juga memiliki hak menurut hukum Indonesia dan praktik administratif untuk membuat peraturan mereka sendiri menurut sistem tata kelola desa Akan tetapi tidak semua hukum adat mereka terdokumentasikan dalam bentuk peraturan desa yang kontemporer Hal ini membuat hukum adat sulit untuk ditegakan di masyarakat (jika semua orang tidak memiliki kesadaran yang sama tentang peraturan adat) dan sangat sulit untuk memperoleh dukungan dari pemerintah kabupaten Untuk mendukung masyarakat dalam menegakkan praktik adat pemerintah kabupaten harus dapat mengacu pada peraturan tertulis dan perbatasan laut yang terekam dengan baik

Analisis konflikKonflik atas akses sumber daya mungkin terjadi di sistem pesisir terutama ketika habitat mengalami penurunan perikanan berada di bawah tekanan karena habitat yang rusak dan penangkapan ikan yang berlebihan dan nelayan bersaing memperebutkan tangkapan yang semakin sedikit Di Indonesia Timur 74 persen terumbu karang rusak 40 persennya berada dalam kondisi yang sangat buruk (data 2016) Bandingkan dengan tingkat kerusakan tahun 2000 sebanyak 59 persen1 Sementara itu di seluruh Indonesia penghasilan 80 persen rumah tangga nelayan berada di bawah garis kemiskinan dan nelayan mewakili seperempat dari jumlah penduduk miskin di Indonesia

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 21

KOTAK 3I PENGETAHUAN DAN PRAKTIK TRADISIONAL

Satu desa di Selayar Barugaiya memiliki hubungan agama adat dengan hewan laut Di masa lalu masyarakat desa tersebut mengadakan upacara adat tahunan mdash arak-arakan dari desa ke pantai mdash untuk merayakan keterkaitan mereka dengan buaya dan spesies laut lainnya Setelah bertahun-tahun tidak diadakan lagi desa ini sekarang akan memperbaharui praktik ini sebagian karena ingin menarik wisatawan (komunikasi pribadi Rahmat Zainal) Ini adalah desa yang mencanangkan inisiatif lsquoDesa Penyursquo mdash lihat kisah champion tentang Pak Datu dari Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka dari Selayar Indonesia

Perangkap ikan tetap sero digunakan di sepanjang pantai barat laut Selayar (lihat foto) terutama di Bungaiya Kami diperlihatkan dokumen dalam Bahasa Belanda (sebelum 1948) dan naskah kuno Makassar (kemungkinan sangat tua) yang memberikan pengakuan resmi atas sistem ini Ini adalah teknologi yang rumit Jaringnya diikat di antara tiang ramping yang dipasang dari garis pantai sampai 100 meter atau lebih lepas pantai Ikan yang terbawa air

pasang akan tertahan di satu sisi atau sisi lain dari pembatas ini berenang menjauh dari pantai dan memasuki bagian tertutup yang berbentuk seperti mata panah yang hanya memiliki satu pintu keluar di satu bagian Bagian ini nanti akan menuju ke bagian tertutup

lain yang lebih kecil dan berbentuk mata panah dan beberapa sero bahkan terdiri dari tiga bagian Nelayan akan berperahu ke bagian tertutup yang kecil pada saat pasang surut untuk mengumpulkan ikan dari bagian tertutup kecil yang berada di ujung Sebagian besar memiliki panggung kecil di atas sero dari panggung ini mereka bisa mengeruk ikan yang terperangkap Sebagian besar sero dipasang pada musim tenang dan dilepas pada musim muson barat (sekitar bulan September sampai Februari) karena sero akan mudah hancur ketika musim badai Keluarga memiliki hak untuk memasang sero di beberapa lokasi Beberapa menyewakan tempatnya dengan atau tanpa sero ke pihak lain untuk dioperasikan Di masa lalu peraturan adat menyatakan bahwa menangkap ikan dengan alat lain dalam radius 60 meter dari sero tidak diperbolehkan Peraturan ini baru dimodifikasi di Bungaiya menjadi 50 meter untuk memberikan lebih banyak ruang kepada nelayan untuk menggunakan alat lain Desa mempertimbangkan operasi alat penangkap ikan lain yang sederhana dengan jarak 50 meter lebih tidak akan mengganggu pengoperasian sero

GAMBAR 14 Atas Bagian tertutup dari perangkap ikan sero Bawah Sero dilihat dari pantaiFoto D Adhuri

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir22

KOTAK 3K PENDEKATAN KAMI UNTUK ANALISIS KEBIJAKAN

Untuk menanggapi inisiatif masyarakat tentang peremajaan dan formalisasi praktik pengelolaan daerah pesisir kami melakukan analisis kebijakan di bawah instruksi dari setiap masyarakat sasaran Tujuannya adalah untuk melihat seberapa jauh sistem hukum Indonesia dan kebijakan pemerintah mendukung (atau dapat mendukung) hukum adat mereka dan mengidentifikasi strategi bagi desa untuk mencoba mengatasi ketidakselarasan dan mengambil kesempatan yang belum mereka sadari Dalam hal ini kami memeriksa beberapa undang-undang peraturan dan kebijakan pemerintah lainnya sehubungan dengan pengelolaan daerah pesisir di berbagai tingkat dari kabupaten nasional dan internasional Kami menemukan setidak-tidaknya dua undang-undang mdash Undang-Undang tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (No 272007 dan No 12014) dan Undang-Undang tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

(No 322009) mdash yang mengakui dan melindungi hak masyarakat pesisir untuk menerapkan pengetahuan tradisional dan lokal mereka untuk mengelola wilayah dan sumber daya pesisir Kami juga menemukan sejumlah peraturan menteri terutama dari Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang sangat mendukung pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Satu undang-undang yang sering dianggap sering mengesampingkan pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat adalah Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah (No 232014) Undang-Undang ini mengatur ulang tanggung jawab pemerintah di seluruh wilayah Indonesia dan mengatur pengelolaan perairan pantai sampai 12 mil laut berada di bawah kewenangan pemerintah provinsi Undang-Undang ini sedang dalam proses sosialisasi pada saat kami melakukan kerja lapangan Namun demikian dari diskusi kami dan berjejaring dengan

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi (lihat Kotak 3H tentang berjejaring) menunjukkan bahwa meskipun undang-undang harus diikuti tetapi mereka akan tetap mendukung pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat dengan cara mengeluarkan surat Analisis juga meliputi perjanjian internasional seperti yang mengatur tentang hak adat atas sumber daya

Desa dan pegawai pemerintah kabupaten menyambut baik analisis ini Parak dan Bungaiya kemudian mengembangkan peraturan baru melalui proses diskusi dan tata kelola mereka sendiri Tim mendiskusikan kesempatan yang ada dengan desa dan desa memasukkannya ke dalam peraturan desa yang menurut mereka berkaitan

Kami juga membantu Parak dengan meminjamkan peralatan GPS dan merekam koordinat batas-batas laut secara hukum adat (lihat Kotak 3F)

KOTAK 3J PROSES KAMI MENEMUKAN TENTANG TRADISI

Di Bungaiya dan Parak diskusi tentang berbagai permasalahan di pertemuan pertama berakhir pada pembuatan daftar jenis-jenis alat tangkap tradisional yang boleh mereka gunakan dan peraturan yang berlaku (sembilan di satu masyarakat 11 di masyarakat lainnya) Anggota masyarakat menyebutkan jenis-jenis alat tangkap dan anggota tim menuliskannya di kertas plano yang ditempel di dinding Fasilitator mengklarifikasi informasi untuk memastikan sudah ditulis dengan benar (lihat Gambar 15) Dalam pengamatan peserta kami mengumpulkan informasi lebih jauh tentang ini Satu keluarga menunjukkan pada kami dokumen dalam Bahasa Makassar kuno (lihat Kotak 2A) dan Bahasa Belanda yang memverifikasi hak milik dan peraturan adat untuk sero

GAMBAR 15 Jenis-jenis alat tangkap dan peraturan penggunaannya di Desa ParakFoto AY Abdurrahim

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 23

Seperti yang sudah dijelaskan di Kotak 3E pada saat kami melakukan kerja lapangan terjadi konflik antara salah satu desa sasaran kami dan nelayan dari desa tetangga Permasalahannya mdash dari sudut pandang desa sasaran kami mdash adalah tentang praktik menangkap ikan yang digunakan nelayan desa tetangga yang (a) menangkap ikan di perairan desa sasaran kami dengan menggunakan alat dan teknik menangkap ikan yang merusak dan dilarang menurut peraturan desa sasaran kami dan (b) menangkap ikan di daerah yang dianggap sebagai daerah yang dilindungi oleh desa sasaran kami atas dasar kesepakatan bersama Meskipun Selayar memiliki batas-batas menangkap ikan secara adat penangkapan ikan adalah akses yang terbuka Dengan demikian desa dapat menggunakan hak kontemporernya untuk membuat peraturan penangkapan ikan untuk daerah mereka Alat tangkap yang menjadi sumber perselisihan adalah senapan tombak dan lampu senter terang yang digunakan di malam hari sehingga dengan mudah menangkap gerombolan ikan yang sedang beristirahat Daerah penangkapan ikan yang dipersengketakan timbul karena masalah penamaan Kedua desa sepakat bahwa satu lajur di pesisir desa sasaran kami di pantai barat laut Selayar bukanlah daerah untuk menangkap ikan tetapi daerah tersebut hanya diberikan nama tanpa batas-batas yang jelas Sejak ada jalan baru yang dibangun untuk mencapai pantai nelayan dari desa tetangga berargumen bahwa nama tersebut hanya berlaku untuk daerah yang bisa dicapai lewat jalan lama sementara desa sasaran kami berargumen bahwa nama tersebut berlaku untuk daerah sepanjang pantai

Pada suatu malam di awal tahun 2017 penduduk desa sasaran kami menangkap beberapa nelayan dari desa tetangga yang menggunakan senapan tombak dan lampu di daerah terlarang kemudian ditangkap oleh penduduk dibawa ke kantor desa dan memanggil Kepala Desa Kepala Desa memanggil petugas kepolisian yang membawa nelayan ke kantor polisi dan menginterogasi mereka Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya kedua belah pihak memanggil koordinator perikanan Andi Penrang di hari berikutnya Andi Penrang menyarankan untuk membawa perselisihan ini ke camat untuk diputus Camat membuat keputusan yang memihak desa sasaran kami dan penerapan peraturan desa untuk Daerah Perlindungan Laut (DPL) yang konsisten dengan hukum adat Nelayan tersinggung dengan perlakuan yang mereka alami dan mengatakan bahwa mereka sudah ditahan paksa Beberapa minggu kemudian nelayan dari desa lain tersebut mengajukan banding ke tingkat pemerintahan yang lebih tinggi Bupati Bupati yang baru terpilih dan tidak paham tentang permasalahan perikanan meminta masukan dari pegawai dinas perikanan kabupaten Mereka memberi masukan atas dasar peraturan pemerintah terkait perikanan yaitu bahwa menombak ikan diizinkan Meskipun hanya berdasar pada situasi yang terjadi antara dua desa Bupati memutuskan untuk mengeluarkan peraturan yang berlaku untuk semua desa di Kabupaten Selayar

Pada saat itu kedua desa berada di situasi menang atau kalah Dengan menyerahkan kepada otoritas yang lebih tinggi untuk memutuskan pilihan mereka untuk mengendalikan hasil dengan cara negosiasi menjadi berkurang Di sisi lain di setiap tahap masing-masing pihak mendapat dukungan dari pemerintah Mereka tidak merasa perlu untuk

bernegosiasi pada saat itu dan permasalahannya tidak mudah dinegosiasikan karena berdasar pada keyakinan dan nilai yang berbeda Nelayan dari desa tetangga ini bukannya menerima dengan tenang kemudian justru memamerkan keberhasilan mereka mendapatkan hak dengan menangkap ikan di pantai yang seharusnya terlarang di hadapan pemukiman desa sasaran dan sengaja menunjukkan bagaimana mereka menangkap ikan dalam jumlah yang sangat banyak Hal ini semakin membakar bara konflik Penduduk desa sasaran dipaksa menyaksikan ikan yang sudah mereka jaga melalui praktik pelestarian kemudian ditangkap dan dibawa ke pantai Mereka hanya bisa menyaksikan dan mengambil foto

Pada titik ini petugas perikanan kabupaten mencari informasi dari tim kami Dalam proses untuk mempersiapkan analisis kami mengembangkan modul analisis konflik untuk alat bantu kami Modul ini berdasarkan pada kerangka pemetaan konflik yang dikembangkan oleh Jejaring Resolusi Konflik Australia (2008) Kami menambahkan dua aspek konteks dan kekuatan dari masing-masing pihak Kami mengkomunikasikan analisis kami berdasarkan alat bantu ini melalui presentasi PowerPoint dan berbicara dengan petugas perikanan kabupaten dan pihak lain dari jejaring pemerintah dan pihak berkepentingan lalu kemudian mengadakan pertemuan masyarakat di desa sasaran kami

Alat bantu pemetaan konflik ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan kekhawatiran dari setiap pemangku kepentingan yang terkait dengan permasalahan kemudian mencari kepentingan bersama dan hal-hal yang dapat dinegosiasikan Hal ini berhubungan dengan beberapa prinsip negosiasi (Fisher et al 2011) yang menyarankan untuk melihat konflik dengan cara pandang baru

1 Pertama para pihak harus saling menghormati sebagai sesama dan menempatkan konflik bukan orang-orangnya sebagai masalah yang perlu ditangani Mereka harus fokus untuk memelihara hubungan yang saling menghormati dan positif dan saling memperlakukan satu sama lain sebagai pemecah masalah bersama bukan saingan Pendekatan ini berasumsi konflik adalah suatu hal yang tidak nyaman bagi kedua belah (atau semua) pihak dan mereka ingin memecahkan masalah ini

2 Siapapun yang membuat analisis harus melihat di balik yang disampaikan para pihak sebagai keinginan dan menemukan apa sebenarnya kebutuhan mendasar mereka Sehingga akses ke daerah penangkapan ikan tertentu mungkin sebenarnya adalah tentang penghidupan yang memadai atau keadilan atau mewakili kebutuhan mendasar lain

3 Setelah mengidentifikasi kebutuhan mendasar di balik konflik tersebut para pihak harus berusaha mengidentifikasi pilihan-pilihan baru lsquountuk keuntungan bersamarsquo yang berusaha memenuhi kebutuhan mendasar dari semua pihak Hal ini memerlukan pemecahan masalah secara kreatif dan pembingkaian ulang dengan saling menghormati Hal ini dapat mengarah ke solusi baru yang kreatif Ingat bahwa tidak semua permasalahan dapat dinegosiasikan dengan cara ini Pertentangan nilai tidak semudah itu untuk diselesaikan

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir24

4 Jika tahap ini tidak berhasil menemukan solusi para pihak dapat setuju untuk mematuhi nasihat dari ahli atau bukti independen Mereka perlu menyepakati jenis bukti atau nasihat yang dapat diterima oleh kedua belah (atau semua) pihak Sebagai contoh mereka dapat sepakat mengizinkan penangkapan ikan dalam jumlah tertentu yang tetap bisa menjaga cadangan ikan di tingkat tertentu dan mencari pemantauan ilmiah dan nasihat ahli yang bisa membuktikan bahwa tingkat tersebut lestari Mereka bisa sepakat untuk menangkap ikan dengan cara-cara yang tidak merusak karang dan mencari nasihat ahli atau penelitian tentang metode apa yang bisa digunakan

5 Jika para pihak masih tidak bisa sepakat masing-masing pihak dapat menilai alternatif terbaik yang mereka miliki selain menegosiasikan kesepakatan yaitu seberapa buruk situasinya jika mereka harus terus hidup dengan perselisihan yang tidak terselesaikan Apakah lebih baik bagi mereka untuk terus berusaha bernegosiasi atau mundur dan tetap pada situasi sekarang Sering kali mereka harus memutuskan pertanyaan ini berdasarkan kebutuhan mendasar mereka misalnya mengamankan penghidupan mengamankan wilayah atau memelihara tradisi

Alat bantu pemetaan konflik terfokus pada kebutuhan mendasar dan mencari kesamaan mungkin akan menolong mencapai resolusi Hal ini diwakili dengan diagram lingkaran yang terdiri dari bagian-bagian dengan lingkaran pusat (lihat Gambar 16) Langkah-langkahnya adalah

1 Berikan judul permasalahan di bagian tengah diagram Hal ini harus jelas dengan sesedikit kata sebisa mungkin karena mengubah deskripsi permasalahan akan menggeser pemangku kepentingan yang relevan serta sebagian besar analisisnya

2 Identifikasi lsquopemangku kepentinganrsquo atau para pihak dari permasalahan ini Hal ini mencakup mereka yang secara langsung terlibat dalam konflik namun ada juga pihak-pihak lain seperti pembuat peraturan tetangga dan siapapun yang terkena dampak dari atau berada di posisi yang dapat mempengaruhi permasalahan tersebut Berikan nama bagi setiap pemangku kepentingan (lsquosiaparsquo) di satu bagian diagram Anda dapat membuat sebanyak atau sesedikit mungkin bagian sesuai kebutuhan

3 Bagi setiap pemangku kepentingan pertimbangkan konteks mereka (setiap pihak mungkin punya konteks yang berbeda) kekuatan kebutuhan mendasar dan yang meenjadi perhatian mereka Kebutuhan dan kekhawatiran bisa jadi mewakili hal yang sama atau berbeda

Perbandingan antara aspek-aspek ini dapat membantu mengidentifikasi peluang untuk menegosiasikan solusi baru dan mencari kemungkinan dimana semua pihak sama-sama menang

Cara terbaik untuk melakukan ini adalah dengan menggunakan selembar kertas besar seperti kertas plano Tergantung pada hubungan antar para pihak latihan ini dapat dilakukan secara partisipatif (jika difasilitasi dengan baik) atau oleh peneliti atau fasilitator atau oleh satu pihak yang merencanakan bagaimana mereka dapat mengadakan diskusi dengan pihak-pihak utama lainnya

Gambar 16 menunjukkan tahap pertama dari analisis Kami sudah memberikan judul untuk permasalahannya (konflik atas alat penangkap dan lokasi penangkapan ikan) dan para pihak yang berkonflik Mereka diidentifikasi disini sebagai lsquodesa sasaran kamirsquo nelayan dari desa tetangga (yang bersengketa langsung) non-nelayan dari desa tetangga (yang tidak serta-merta mendukung praktik warga nelayannya) masyarakat dan desa lain yang berdekatan kecamatan dinas perikanan kabupaten Bupati (walikota) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi (sekarang bertanggung jawab untuk perikanan di perairan dalam) serta polisi dan militer (yang berbagi tanggung jawab untuk pengawasan wilayah pesisir dan perairan dalam di Indonesia) Kami mengosongkan beberapa bagian jika ada pihak lain yang akan dipertimbangkan

Analisis indikatif lengkap dapat dilihat di Gambar 17 Harap diperhatikan bahwa analisis terperinci untuk dua bagian desa sasaran dan nelayan dari desa tetangga Analisis ini dibuat oleh peneliti berdasarkan semua data kami para pihak tidak berpartisipasi dalam pembuatan analisis ini

Ada beberapa poin yang terlihat jelas dari analisis ini

Konteksbull Desa sasaran kami beruntung karena memiliki garis

pantai timur dan barat mdash ini adalah aset besar mengingat arah muson (timur atau barat) membatasi penangkapan ikan hanya di pantai yang lebih tenang Kedua pantai dapat digunakan hanya selama dua bulan dalam setahun (periode transisi muson) Desa tetangga hanya memiliki garis pantai yang sangat pendek di sebelah barat jadi tidak mengejutkan jika nelayannya tergoda untuk pergi ke perairan lain Desa sasaran kami memiliki garis pantai yang panjang di sebelah barat dan dengan demikian memiliki beberapa pilihan daerah tangkapan meskipun desa ini juga memiliki jumlah penduduk yang lebih besar Desa lain juga memiliki garis pantai yang pendek

bull Desa sasaran kami lebih bergantung pada perikanan karena sebagian besar tanahnya berbatu-batu dan tidak subur Pemukiman berlokasi di sepanjang pantai tidak ada pemukiman yang berada di pedalaman Hanya sedikit kemungkinan untuk bercocok tanam dan beternak Desa sasaran kami tertarik untuk mendiversifikasi ekonominya tetapi hal ini memerlukan waktu dan sumber daya Desa tetangga tidak terlalu bergantung pada menangkap ikan sebagai penghidupan karena sebagian besar keluarga memiliki sumber daya lain seperti kelapa dan hewan ternak Beberapa pemukiman berada di pedalaman dan nelayan mengendarai sepeda motor ke pantai untuk menangkap ikan

bull Desa sasaran kami memiliki tradisi dan tata kelola perikanan yang kuat Desa tetangga tidak memiliki fokus yang kuat dalam tata kelola perikanan Nelayan dari desa lain mengaku mereka tidak memiliki pengetahuan tradisional tentang praktik penangkapan ikan sehingga mereka harus mengandalkan teknologi baru (yang tidak mereka percayai bersifat merusak) Para tetua dari desa lain menentang pendapat ini mereka berkata dahulu desa mereka memiliki pengetahuan tentang menangkap ikan tetapi ketika desanya dimekarkan pada tahun 1980-

Kont

eks

Konteks

KonteksKon

teks

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 25

an (oleh pemerintah atas alasan pelayanan yang lebih praktis) mereka yang pindah ke pemukiman lain di dekat pantai kehilangan kontak dengan mereka yang masih memiliki pengetahuan Jelas disini pengetahuan adat tidak diwariskan dengan baik dan tidak lagi dipraktikkan

bull Desa sasaran kami memiliki sistem pengawasan penangkapan ikan tetapi dengan kapasitas terbatas sehingga sulit untuk mendeteksi serbuan nelayan dari desa lain dan mengatasi pelanggar

bull Sepertinya ada perbedaan aspirasi ekonomi nelayan desa tetangga mencari penghasilan yang lebih besar dibandingkan dengan apa yang ditolerir oleh desa sasaran kami dengan alasan menjaga keberlanjutan perikanan mereka

bull Penduduk desa memiliki hubungan keluarga melalui pernikahan Ini adalah insentif yang kuat bagi kedua belah pihak untuk mengatasi konflik

Kekuatanbull Desa sasaran kami telah memelihara kearifan lokalnya

(pengetahuan dan praktik adat) dengan dukungan kuat dari pengurus desa Mereka memberikan prioritas tinggi untuk pelestarian laut dan bersedia berkoordinasi dan berkolaborasi dengan desa lain demi mencapai perikanan yang lestari untuk masa depan jangka panjang semua pihak

bull Nelayan dari desa lain inovatif dalam mengadopsi teknologi baru untuk penangkapan ikan

Kebutuhanbull Desa sasaran kami berharap dapat melindungi habitat

ikan melindungi perikanan mengamankan penghidupan dan menjaga tradisi

bull Nelayan dari desa lain juga ingin mengamankan penghidupan tetapi lebih tertarik pada peningkatan ekonomi (penghasilan yang lebih besar pangan yang lebih baik) Untuk mendapatkan hal ini mereka perlu akses ke wilayah perairan lain

GAMBAR 16 Alat bantu pemetaan konflik

Desa

sas

aran

Desa t

etang

ga

(nelay

an)

Desa tetangga

(bukan nelayan)

Desa tetangga lain

Camat

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Kabupaten

Bupati

Dinas Kelautan dan Perikanan - Provinsi

Polis

i dan

milit

er

Kekh

awat

iran

Kebu

tuha

n

Keku

atan

Kekhaw

atiran

Kebutu

han

Keku

atan

KekhawatiranKebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

KebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

KebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

KekhawatiranKebutuhanKekuatan

Kekh

awat

iran

Kebu

tuha

n

Keku

atan

Kekh

awati

ran

Kebu

tuhan

Kekuata

n

Konflik tentang alat tangkap dan lokasi penangkapan ikanPE

RMAS

ALAH

AN

Konteks

Konte

ks Konteks

KonteksKont

eks

Konteks

Konteks

Konteks

Kont

eks

Kon

teks

KonteksKonteks

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir26

Camat

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Kabupaten

Bupa

ti

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Provinsi

Polis

i dan

m

ilite

r

KEKU

ATAN

bull Ke

arifa

n lo

kal d

iduk

ung

oleh

pe

mer

inta

han

desa

bull Ke

ingi

nan

kuat

unt

uk m

elest

arika

n

bull Be

rsed

ia b

erko

ordi

nasi

dan

ber

kola

bora

si

deng

an d

esa

lain

KEBU

TUHA

N

bull Pe

rlind

unga

n ek

osis

tem

bull Ke

berla

njut

an p

engh

idup

an

bull M

emeli

hara

kea

rifan

loka

lKE

KHAW

ATIR

AN

bull Ke

hila

ngan

kon

trol p

enge

lola

anbull

Etis

dan

kea

dila

n

bull M

enja

ga h

ubun

gan

deng

an p

endu

duk

desa

teta

ngga

bull Te

kana

n un

tuk

men

gado

psi a

lat

pena

ngka

p ika

n ya

ng m

erus

ak

KEKU

ATAN

bull Ke

wen

anga

n un

tuk

pene

gaka

n hu

kum

KEBU

TUHA

Nbull

Men

jaga

ket

ertib

an u

mum

KEKH

AWAT

IRAN

bull M

enin

gkat

nya

konfl

ik s

osia

lbull

Men

ingk

atny

a pe

nang

kapa

n ik

an y

ang

mer

usak

bull Pe

nang

kapa

n ik

an il

egal

teru

s be

rlang

sung

KEKUATANbull Pemimpin dan pegawai yang berkomitmen

bull Hubungan lokal yang baik

KEBUTUHANbull Pengelolaan perikanan dan ekosistem pesisir

yang berkelanjutan

bull Perlindungan dan pemberdayaan masyarakat

pesisirbull Kerja sama dan dukungan dari desa dan

kecamatanKEKHAWATIRAN

bull Menangani perubahan kewenangan

bull Keterbatasan SDM kewenangan untuk

implementasi programKE

KUAT

ANbull Ja

batan

dan k

ewen

anga

n ter

tingg

i di k

abup

aten

bull Keter

tarika

n untu

k men

gemba

ngka

n keb

ijaka

n

berba

sis pe

neliti

an

KEBU

TUHAN

bull Stab

ilitas

sosia

l

bull Pend

apata

n dae

rah da

ri sek

tor pe

rikan

an

bull Men

gemba

ngka

n pari

wisata

dan p

erika

nan

KEKH

AWAT

IRAN

bull Kons

ekue

nsi d

ari pe

ngali

han k

ewen

anga

n untu

k

peng

elolaa

n peri

kana

n wila

yah p

esisi

r dan

laut

(UU

2320

14)

bull Kebe

rlanju

tan su

mber d

aya a

lam

KEKUATAN

bull Komitmen serius untuk menerapkan

pengelolaan perikanan wilayah pesisir dan laut

berbasis masyarakat

bull Memiliki kewenangan tertinggi di daerah untuk

pengelolaan perikanan wilayah pesisir dan laut

(UU 232014)

KEBUTUHAN

bull Transisi kewenangan untuk perikanan lokal bejalan

mulus

bull Dapat mengandalkan tingkat kabupaten

KEKHAWATIRAN

bull Keterbatasan anggaran SDM dan sarana

prasarana

bull Implementasi UU 232014

bull Koordinasi dengan pemerintah

pusat kabupatenkota

KEKUATAN

bull Berada dalam posisi yang bagus untuk

mem

fasilitasi penyelesaian konflik

KEBUTUHAN

bull Menjaga ketertiban um

um

bull Mendukung kepem

impinan desa untuk m

engatasi

masalahkonflik

bull Berkoordinasi dengan kepolisian dan militer

KEKHAWATIRAN

bull Terjadinya konflik sosial

bull Kewenangan terbatas untuk m

engelola sumber

daya

KONTE

KS

Bupa

ti baru

yang

visio

ner

dan b

erkom

itmen

untuk

memba

ngun

Sela

yar y

ang

berba

sis la

ut

Memilik

i kek

uasa

an da

n

wewen

ang y

ang k

uat d

i ting

kat

kabu

paten

KONTEKS

KKP Nasional sangat aktif

Dekat dengan LSM yang

peduli dengan lingkungan dan

masyarakat

KONTEKS

Mendukung perencanaan

pembangunan untuk masyarakat

desa (dari bawah ke atas)

Berkontribusi kepada pengelolaan

sumber daya pesisir

KONTEKS

Coordinate and comm

unicate

between district governm

ent

and village governments

KONT

EKS

Berp

artis

ipas

i dal

am

pene

gaka

n pe

ratu

ran

di ti

ngka

t ka

bupa

ten

dan

desa

Desa

mem

erlu

kan

polis

i dan

m

iliter

unt

uk m

enja

lank

an

peng

awas

an y

ang

kons

iste

n da

n te

rus-

men

erus

ser

ta

men

egak

kan

huku

m

GAMBAR 17 Analisis lengkap alat bantu pemetaan konflik

PERM

ASAL

AHAN

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 27

Polis

i dan

m

ilite

r

Desa

sas

aran

Desa tetangga

(nelayan)

Desa tetangga (bukan nelayan)

Desa tetangga lain

KEKU

ATAN

bull Ke

arifa

n lo

kal d

iduk

ung

oleh

pe

mer

inta

han

desa

bull Ke

ingi

nan

kuat

unt

uk m

elest

arika

n

bull Be

rsed

ia b

erko

ordi

nasi

dan

ber

kola

bora

si

deng

an d

esa

lain

KEBU

TUHA

N

bull Pe

rlind

unga

n ek

osis

tem

bull Ke

berla

njut

an p

engh

idup

an

bull M

emeli

hara

kea

rifan

loka

lKE

KHAW

ATIR

AN

bull Ke

hila

ngan

kon

trol p

enge

lola

anbull

Etis

dan

kea

dila

n

bull M

enja

ga h

ubun

gan

deng

an p

endu

duk

desa

teta

ngga

bull Te

kana

n un

tuk

men

gado

psi a

lat

pena

ngka

p ika

n ya

ng m

erus

ak

KEKUATAN

bull Inovatif (mengadopsi alat tangkap alternatif)

KEBUTUHAN

bull Akses ke perairan desa lain

KEKHAWATIRAN

bull Pengetahuan tentang praktik perika

nan lestari

yang terbatas

bull Perlindungan hukum

bull Menjaga hubungan dengan penduduk desa lain

KEKUATAN

bull Komitmen kuat dari pemerintahan desa

bull Hasrat untuk bekerja sama

KEBUTUHAN

bull Perlindungan habitat pesisir dan laut

bull Mengamankan penghidupan

KEKHAWATIRAN

bull Meningkatnya penangkapan ikan yang merusak

(dengan senapan tombak dan senter) terutama dari

lsquoDesa Tetanggarsquo

KEKU

ATAN

bull Ke

wen

anga

n un

tuk

pene

gaka

n hu

kum

KEBU

TUHA

Nbull

Men

jaga

ket

ertib

an u

mum

KEKH

AWAT

IRAN

bull M

enin

gkat

nya

konfl

ik s

osia

lbull

Men

ingk

atny

a pe

nang

kapa

n ik

an y

ang

mer

usak

bull Pe

nang

kapa

n ik

an il

egal

teru

s be

rlang

sung

KEKUATAN

bull Berada dalam posisi yang bagus untuk

mem

fasilitasi penyelesaian konflik

KEBUTUHAN

bull Menjaga ketertiban um

um

bull Mendukung kepem

impinan desa untuk m

engatasi

masalahkonflik

bull Berkoordinasi dengan kepolisian dan militer

KEKHAWATIRAN

bull Terjadinya konflik sosial

bull Kewenangan terbatas untuk m

engelola sumber

daya

KEKUATANbull Hubungan erat dengan desa lain

KEBUTUHANbull Keberlanjutan penghidupanbull Ketahanan panganKEKHAWATIRANbull Ketersediaan ikan

bull Menjaga hubungan dengan desa lainbull Keterbatasan sumber daya tanah

KONT

EKS

Pem

erin

taha

n de

sa y

ang

kuat

Kear

ifan

tradi

si lo

kal y

ang

kuat

Garis

pan

tai t

imur

dan

bar

at

yang

pan

jang

Dive

rsifi

kasi

eko

nom

i us

aha

mikr

oSi

stem

pen

gaw

asan

laut

deng

an k

apas

itas

terb

atas

KONTEKS

Garis pantai pendek hanya di

pantai barat

Memiliki hasrat yang kuat

untuk mengeksploitasi sumber

daya

Pernah menjadi pusat

penangkapan ikan yang

merusak

KONTEKSHubungan yang erat antara nelayan dan bukan nelayan di masyarakat

Kebanyakan petani dengan tanah terbatas Nelayan menyediakan akses atas ikan melalui tradisi berbagi

penjualan dan barter dengan produk pertanian

Hubungan dengan masyarakat desa sasaran karena perkawinan

KONTEKS

Ikatan kekeluargaan yang kuat

dan jejaring sosial

Hanya memiliki pantai timur

Tempat menangkap ikan bagi

nelayan tradisional terbatas

karena laut dalam

Akses ke pantai sulit hanya

ada beberapa jalan kecil

KONT

EKS

Berp

artis

ipas

i dal

am

pene

gaka

n pe

ratu

ran

di ti

ngka

t ka

bupa

ten

dan

desa

Desa

mem

erlu

kan

polis

i dan

m

iliter

unt

uk m

enja

lank

an

peng

awas

an y

ang

kons

iste

n da

n te

rus-

men

erus

ser

ta

men

egak

kan

huku

m

Konflik tentang alat tangkap dan lokasi penangkapan ikan

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir28

Kekhawatiranbull Desa sasaran kami memiliki banyak kekhawatiran

Termasuk hilangnya kontrol atas pengelolaan perikanan mereka yang sudah berhasil selama ini dan risiko konflik serta solusi potensialnya yang mungkin mengesampingkan pengelolaan mereka (pengamatan peserta yang kami lakukan menunjukkan hal ini terjadi dengan beberapa anggota desa sasaran kami meminta agar juga diperbolehkan menggunakan senapan tombak dan lampu setelah keputusan Bupati mengizinkan desa lain menggunakannya) Desa ini mengkhawatirkan tentang etis dan keadilan serta tentang perikanan lestari dan kehancuran habitat ikan (terutama karang)

bull Nelayan dari desa tetangga mengkhawatirkan mereka tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan menangkap ikan menurut peraturan desa sasaran kami Mereka juga mempertimbangkan wilayah laut mereka yang terlalu kecil untuk bisa mendapatkan penghasilan yang cukup dari tangkapan Mereka juga menekankan bahwa peraturan baru yang dkeluarkan oleh Bupati memperbolehkan mereka menggunakan alat tangkap dan peraturan tersebut lebih kuat dari surat kesepakatan yang ditandatangani camat Mereka juga khawatir tentang perlindungan hukum untuk kegiatan mereka (yang dimiliki saat ini)

bull Kedua desa ingin memelihara hubungan baik yang terjalin dengan adanya perkawinan antar warga desa

Poin yang menarik dari analisis ini adalah jumlah orang yang bertentangan Ukuran pihak yang berkonflik tidak setara desa sasaran kami bersatu menentang masuknya nelayan dari desa tetangga yang dianggap ilegal menurut hukum adat dan peraturan desa Sementara dari desa tetangga hanya nelayan yang berada di garis depan pada konflik ini Pengurus desa menyadari adanya permasalahan ini dan kepala desa berusaha melindungi kepentingan nelayan mereka dengan berpendapat bahwa alat tangkap yang mereka gunakan diperbolehkan menurut peraturan pemerintah Pendapat di dalam desa tetangga sendiri terbelah mdash atau ada penduduk yang tidak peduli tentang praktik menangkap ikan karena mengandalkan sumber daya lain

Pihak lain juga ingin melihat konflik ini diselesaikan karena akan berdampak pada mereka Karena konflik ini melibatkan dua desa penyelesaian konflik berada di bawah tanggung jawab camat dengan dibantu oleh Kapolsek dan Danramil Bupati dan dinas kabupaten terbawa ke dalam konflik karena eskalasi konflik untuk mengambil keputusan Dinas perikanan kabupaten berada dalam posisi sulit karena mereka ingin mendorong perikanan lestari dan bekerja sama dengan desa tetapi konflik ini membuat mereka harus mengambil keputusan berdasarkan isi peraturan yang bertentangan dengan tujuan keberlanjutan Polisi dan militer menegakkan kepatuhan pada hukum yang berlaku suatu permasalahan yang disengketakan dalam hal ini Mereka terselamatkan jika konflik dapat dihindari Desa-desa lain di pulau mengamati terutama desa yang memiliki hubungan erat dengan protagonis

Mereka juga ingin melindungi perikanan mereka dan juga mengalami daerah mereka diterobos oleh kelompok nelayan yang sama

Cornelius dan Faire (2006) menyarankan untuk mengenali awal terjadinya konflik sedini mungkin dan menanganinya sebelum meningkat dan para pihak semakin berakar di posisinya seperti yang terjadi di contoh Selayar ini Di sisi lain spesialis resolusi konflik menyadari bahwa terkadang konflik perlu lsquomatangrsquo terlebih dahulu untuk ada resolusi Sering kali para pihak ingin menghabiskan semua pilihan yang ada sebelum bersedia berbicara

Apa yang terjadi berikutnyaSetelah adanya keputusan dari Bupati desa sasaran tidak dapat mengajukan banding Mereka kemudian mencari apa yang mungkin dapat mereka lakukan Mereka mendiagnosis bahwa mereka kalah karena adanya kelemahan dalam peraturan tertulis yang diakui dan ditegakkan oleh pejabat yang berwenang Sehingga mereka memilih untuk menggunakan analisis kebijakan di atas untuk mencari jalan yang bisa mengkonsolidasikan dan mendokumentasikan hukum adat dan peraturan desa kontemporer yang diakui sepenuhnya oleh pemerintah

Desa sasaran menghadapi keputusan internal yang sulit dan tantangan dalam menjaga persatuan yang selama ini berhasil dikelolanya terkait dengan penangkapan ikan tradisional lestari Tiga nelayan dari desa sasaran kami minta agar diperbolehkan menangkap ikan dengan menggunakan senapan tombak karena penduduk desa tetangga diperbolehkan (kenapa mereka tidak boleh melakukan hal yang sama) Desa menolak Tetapi dua nelayan dari desa sasaran kami yang menikah dengan perempuan dari desa tetangga dan lebih banyak tinggal di pemukiman istrinya berkeras untuk mendapat pengecualian karena mereka tidak memiliki alat tangkap lain dan keterampilan yang diperlukan untuk menangkap ikan Jadi kedua nelayan tersebut diperbolehkan menggunakan senapan tombak Hal ini menyebabkan ketegangan internal

Sementara itu desa-desa tetangga lain yang juga mengalami wilayahnya diterobos oleh nelayan yang terlibat dalam konflik ini memutuskan untuk bersatu untuk melindungi perikanan mereka Dengan adanya kesadaran yang lebih baik mereka mulai mengubah penggunaan sumber dayanya agar tidak terlalu bergantung pada perikanan Misalnya di masa lalu jika mereka memerlukan ikan dalam jumlah besar untuk upacara (seperti perkawinan) mereka akan menggunakan bom agar bisa menangkap sebanyak mungkin ikan Setelah mereka menyadari kerusakan yang diakibatkan terhadap cadangan dan habitat ikan beberapa tahun yang lalu mereka mulai menyembelih hewan ternak untuk upacara Setelah melindungi perikanan mereka sendiri mereka tidak senang ada pihak lain yang masuk dan mengambil keuntungan dari pantangan dan perlindungan yang sudah mereka lakukan

Konflik ini belum terselesaikan tetapi telah melahirkan sejumlah inisiatif lain terutama analisis kebijakan desa Situasi saat ini mengkhawatirkan baik bagi keberlanjutan perikanan maupun bagi ketetapan desa sasaran untuk melindungi habitat ikan dan mengelola dampak penangkapan ikan Pilihan yang belum dicoba tetapi mungkin melibatkan kedua kepala desa untuk berdialog pada waktunya dan pihak netral yang bekerja dengan pengurus desa lain agar lebih aktif dalam mengelola sumber daya pesisir Semua desa di kecamatan dapat bertemu dan berdiskusi tentang strategi pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 29

Karena kewenangan perikanan sekarang berada di pemerintah provinsi yang berpusat di Makassar di Sulawesi (beberapa jam ditempuh dengan perahu dan mahal untuk dijangkau lewat udara) pemerintah kabupaten tidak memiliki kewenangan yang jelas untuk menyatukan kelompok-kelompok dari berbagai desa untuk duduk bersama mendiskusikan pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif dan mendorong tercapainya kesepakatan tentang praktik menangkap ikan Disini letak dilemanya pemerintah kabupaten memiliki kewenangan langsung atas pengelolaan desa secara umum tetapi tidak atas pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Sementara itu program COREMAP yang banyak mendanai kerja-kerja pembangunan masyarakat di dalam pengelolaan wilayah pesisir telah menghentikan kegiatan terkait pembangunan sumber daya manusia dan kegiatan LSM yang ada terlalu kecil untuk menengahi solusi yang berskala luas

Menggabungkan pengetahuan lokal dan ilmiahKetika masyarakat berkolaborasi dengan pemerintah untuk pengelolaan wilayah pesisir atau jika mereka berharap untuk saling terlibat sangat mungkin untuk turut membahas bentuk pengetahuan lain dalam diskusi Penting untuk tidak berasumsi bahwa satu bentuk pengetahuan adalah lsquobenarrsquo dan yang satu lagi lsquosalahrsquo tetapi justru harus mencoba mempelajari keduanya

Komponen alat bantu ini mengikuti argumen dari Brown (2010) bahwa kita harus mengakui dan mencoba mengintegrasikan berbagai bentuk pengetahuan terutama jika para pemangku kepentingan bekerja bersama Jenis pengetahuan yang dikenali oleh Brown adalah

bull individual (dimiliki oleh orang tertentu dan tidak serta-merta dimiliki oleh anggota masyarakat yang lain)

bull masyarakat (misalnya pengetahuan adat dan lokal)

bull spesialisasi (misalnya pengetahuan ilmiah)

bull organisasi (misalnya pengetahuan tentang kebijakan dan prosedur)

bull bentuk pengetahuan holistik (integratif)

Masing-masing menggunakan bukti yang berbeda untuk jenis permasalahan yang berbeda Secara keseluruhan semua pengetahuan ini dapat memperkaya pemecahan masalah

Penting bagi para pihak yang berkolaborasi untuk saling menghormati pengetahuan yang dimiliki satu sama lain dan mencoba dengan sungguh-sungguh untuk belajar dan memahami perspektif pihak lain Dengan membawa prinsip ini di dalam alat bantu ini kami menekankan pentingnya pengetahuan tradisional (seperti yang terlihat dalam alat bantu ini tentang mengidentifikasi pengetahuan dan praktik pengelolaan tradisional) Pengetahuan tradisional melintasi beberapa bentuk ilmu pengetahuan yang diidentifikasi oleh Brown Termasuk pengetahuan masyarakat dan spesialisasi (misalnya pengetahuan adat tentang perilaku ikan) Di beberapa masyarakat pengetahuan ini bersifat holistik seperti pengetahuan ekologis tradisional yang sangat mengintegrasikan ekologi manusia dan di beberapa situasi aspek spiritual Di dalam pengelolaan wilayah pesisir pengetahuan adat Pengetahuan lokal dan pengetahuan ilmiah dapat relevan dan idealnya harus digabungkan dengan pengetahuan tentang kebijakan mdash atau digunakan sebagai bukti untuk dibuatnya kebijakan baru

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIbull Bertujuan menggabungkan bentuk pengetahuan yang berbeda

terutama dari para pihak yang berkolaborasi untuk memecahkan masalah secara bersama-sama

bull Mengerjakan tugas-tugas yang sebenarnya

bull Buatlah ini menjadi proses pembelajaran

Untuk mengembangkan komponen alat bantu ini melalui inisiatif praktis yang memberikan pembelajaran untuk semua tim kami dan masyarakat Bungaiya bergabung dengan Dr Nils Krueck dari Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk menggali bagaimana menggabungkan pengetahuan ilmiah dengan pengetahuan lokal untuk tujuan perencanaan Bagi Tim Perencanaan Tata Ruang Laut inisiatif ini memberikan mereka kesempatan untuk mengembangkan alat pemodelan yang diadopsi untuk skala lokal melalui kolaborasi dengan pengguna prospektif Bungaiya memiliki empat daerah perlindungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat (DPL) Dua daerah sudah diakui penuh secara formal dan dua lagi sedang menunggu persetujuan dari pemerintah kabupaten selama beberapa bulan ini Masyarakat ingin mencanangkan setidak-tidaknya satu daerah perlindungan lagi terutama bertujuan agar setiap pemukiman di dalam daerah administratif desa memiliki satu DPL di sekitarnya

Bungaiya tertarik untuk mengetahui apakah DPL mereka yang berdasarkan pada pengetahuan lokal dan pertimbangan strategis mereka dalam mengelola perikanan sudah berada di lokasi yang baik dan ukurannya memadai Perwakilan Bungaiya meyakini kegiatan ini akan memberikan masukan dan pilihan baru serta menawarkan pengakuan dari pemerintah yang lebih luas jika pengetahuan ilmiah menyetujui penilaian mereka Hal ini juga akan membantu mereka dalam perencanaan jangka panjang menuju pembentukan perlindungan laut selanjutnya

Kegiatan gabungan ini menunjukkan bahwa dari pada hanya bergantung pada alat pendukung perencanaan DPL dan mengambil keputusan dari lsquoatas ke bawahrsquo pemerintah dapat menyusun alat perancang DPL yang dapat diterapkan secara kolaboratif dengan masyarakat

bull untuk mengidentifikasi daerah dengan nilai ekologis danatau penghidupan tinggi agar dilindungi

bull untuk memastikan daerah-daerah yang disarankan untuk dilindungi mendapat dukungan dari masyarakat (Hal ini penting karena nelayan memilih apakah mereka mau mematuhi daerah perlindungan atau tidak dan pemerintah membutuhkan biaya tinggi untuk pengawasan dan sering kali tidak mencakup luas wilayah yang memadai Beberapa masyarakat memiliki sistem pengawasan mereka sendiri dan akan lebih termotivasi untuk melindungi daerah-daerah yang menjadi prioritas mereka)

bull agar upaya masyarakat dan pemerintah lebih tepat sasaran

bull sebagai alat pembelajaran untuk pemerintah dan masyarakat

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir30

KOTAK 3L PROSES KAMI

Mengetahui ketertarikan Bungaiya dan juga Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk berhubungan dengan pengguna potensial tim kami bertanya kepada warga desa Bungaiya apakah mereka tertarik bekerja bersama dengan ahli ekologi laut Dr Nils Krueck Mereka tertarik

Anggota tim peneliti memberitahukan Nils tentang ketertarikan masyarakat Sebelum pergi ke Selayar Nils mempersiapkan sejumlah peta dasar dan model wilayah pesisir Bungaiya yang menurutnya akan dirasa bermanfaat oleh masyarakat

Nils mengunjungi Selayar pada bulan Juli 2017 Kedua tim bertemu dengan masyarakat (lihat Gambar 18) agar Nils dapat menjelaskan kemungkinan yang ada dan masyarakat menyampaikan pada Nils tentang situasi lokal mereka dan permasalahan perikanan Masyarakat mendiskusikan sasaran termasuk melindungi terumbu karang meningkatkan populasi ikan meningkatkan tangkapan ikan membangun wisata menyelam dan snorkel dan melindungi spesies tertentu Nils mencari klarifikasi dan informasi lebih jauh tentang spesies yang paling penting kegiatan menangkap ikan dan habitat lokal Dari diskusi ini tim gabungan mengembangkan skenario rancangan DPL untuk dieksplorasi

Di hari-hari berikutnya Nils menjalankan model optimalisasi rancangan DPL dan melaporkan hasilnya ke masyarakat secara rutin untuk didiskusikan dan diperbaiki lebih lanjut Masyarakat membentuk tim penyelam termasuk Nils penyelam mereka yang sudah berpengalaman dan satu anggota tim lokal kamu Tim ini menyelam menelusuri daerah yang diteliti agar dapat memvalidasi asumsi rancangan DPL

Anggota tim yang lain mendukung tim penyelam dari perahu milik anggota masyarakat dan merekam hasil pengamatan tim penyelam

Penilaian ilmiah secara lengkap mendukung dua DPL yang lebih besar dari apa yang sudah dicanangkan oleh masyarakat di dua dari empat lokasi DPL Dua lokasi DPL lainnya telah dicanangkan oleh masyarakat untuk tujuan strategis (mengelola penerobosan dari desa lain) tetapi tidak diprioritaskan menurut hasil penilaian ilmiah untuk mencapai pelestarian keanekaragaman hayati atau manfaat bagi perikanan Sebaliknya model yang ada mengidentifikasi peluang DPL baru di salah satu daerah yang belum dipertimbangkan oleh masyarakat mengingat jaraknya dari pemukiman yang ada dan rendahnya tingkat ketertarikan untuk menangkap ikan di lokasi tersebut

Lokasi ini berada di utara dan diprediksi berpotensi memberikan manfaat untuk konservasi dan perikanan di daerah selatan melalui perpindahan karang dan ikan muda oleh arus laut Akan tetapi agar DPL ini bisa merealisasikan potensinya masyarakat perlu menemukan cara untuk pemantauan dan penegakan perlindungan mengingat lokasinya berada di daerah yang sepi penduduk

bull penerapan alat optimalisasi DPL kuantitatif dalam skala lokal mungkin dilakukan dan menguntungkan

bull Masyarakat ini dan kemungkinan masyarakat lain tertarik untuk belajar pendekatan rancangan DPL secara ilmiah

bull Ahli ekologi dan masyarakat menerapkan kriteria rancangan DPL yang berbeda dan berpotensi bertentangan Hal ini layak diakui dan bisa memancing diskusi yang bermanfaat

GAMBAR 18 Gabungan tim CCRES dan perwakilan desa mengembangkan scenario rancangan DPL untuk eksplorasi di Desa BungaiyaFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 31

4 FAKTOR YANG MENDUKUNG DAN TANTANGAN CONTOH DARI SELAYAR

Keberhasilan pengelolaan wilayah pesisir seperti halnya pengelolaan lingkungan yang lain mendapatkan manfaat dari serangkaian faktor pendukung Kami tidak bermaksud merangkum seluruh faktor-faktor latar belakang tersebut dalam alat bantu ini tetapi kami berharap dapat berbagi tentang beberapa faktor-faktor tersebut sebagai contoh dan untuk mengakui bahwa setiap diagnosis partisipatif selalu terjadi dalam dinamika berbagai faktor pendukung yang turut mempengaruhi pembentukan masalah yang dipilih untuk didiagnosis dan kapasitas untuk menanganinya

Di Selayar kami mengamati faktor-faktor penentu keberhasilan berikut yang membantu pengelolaan wilayah pesisir Tabel 1 terdiri dari daftar faktor-faktor ini dan catatan tentang beberapa tantangan terkait Kita tidak dapat berasumsi faktor penentu keberhasilan ini akan selalu ada Faktor pendukung bisa saja dihambat

Kami mendorong pengguna alat bantu ini untuk menemukan faktor-faktor penentu keberhasilan ini ketika mengadakan diagnosis partisipatif

GAMBAR 20 Proses kolaboratif sedang berlangsung Foto H Ross

GAMBAR 19 Kegiatan FishCollab menarik banyak peserta yang antusiasFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir32

TABEL 1 Faktor-faktor keberhasilan dalam penerapan di Selayar dan tantangan terkait

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Pengetahuan dan praktik adat

Komitmen terhadap pengetahuan dan praktik adat di banyak masyarakat

bull Meliputi berbagai teknologi menangkap ikan yang cerdas Sangat konsisten dengan komitmen keberlanjutan dan dapat menawarkan dimensi moral untuk perlindungan laut (lihat dokumen Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka)

bull Desa-desa yang berkomitmen terhadap bentuk pengelolaan berbasis hukum adat dapat (dan sudah) menunjukkan kepemimpinan yang baik dalam praktik menangkap ikan yang berkelanjutan

Pengetahuan adat dan komitmen untuk meneruskan praktik adat yang tidak merata di dalam dan di antara desa

bull Dapat terjadi dan sudah terjadi konflik antar individu dan desa antara yang mempertahankan pengelolaan secara adat dan yang berusaha menggunakan teknologi yang lebih efisien (dan sering kali lebih merusak)

Warisan Warisan dari proyek COREMAP (I sampai III) Selayar merupakan peserta lama di dalam COREMAP Kerja lapangan kami meneruskan warisan berikut

bull Pengetahuan baru (COREMAP I)

bull Perubahan besar pada program COREMAP termasuk penghentian kegiatan yang difokuskan pada pembangunan di semua lokasi termasuk Selayar digantikan oleh program COREMAP III dengan program yang lebih kecil terpusat dan terfokus pada penelitian

Kesadaran Kesadaran yang meluas di tingkat desa dan kabupaten dalam hal kelautan dan proses sosial terkait Hal ini meliputi fokus pada pengelolaan berbasis masyarakat dan bukan pengelolaan dari atas (top-down) dan juga selaras dengan perubahan di dalam kebijakan lingkungan hidup Indonesia selama 20 tahun terakhir (COREMAP II dan III)

bull Membuat pengetahuan ilmiah relevan untuk skala lokal dan dapat diterapkan di lapangan (misalnya oleh desa)

bull Memperluas kesadaran tentang permasalahan perlindungan laut ke desa-desa yang tidak memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam COREMAP

bull Menjaga kesadaran tetap aktif setelah beberapa saat

Lembaga lokal bull Infrastruktur tata kelola masyarakat misalnya sistem DPL yang dicanangkan masyarakat sebagai fokus proses pembelajaran di dalam pengelolaan berbasis masyarakat komite desa untuk konservasi laut fasilitator masyarakat yang berdaya dan pelembagaan ketika beberapa pemerintahan desa menggunakan anggaran desanya untuk perlindungan sumber daya laut

bull Hubungan baik antar desa yang berpartisipasi di dalam COREMAP (terutama COREMAP III) dan pemerintah kabupaten Koordinator kabupaten berada di posisi untuk memfasilitasi hal ini

bull Pemerintah kabupaten berkomitmen terhadap pengelolaan berbasis masyarakat Pegawai dinas perikanan kabupaten dan bidang pembangunan lain secara aktif mencoba untuk mendorong dan mendukung hal ini dengan alokasi staf dan keuangan (Hal ini sekarang sedang disesuaikan karena adanya transfer kewenangan perikanan ke pemerintah provinsi sementara pemerintah kabupaten meneruskan tanggung jawabnya atas desa dan penghidupan)

bull Menjaga komitmen pemerintah provinsi dan kabupaten terhadap proses berbasis masyarakat mengingat hilangnya posisi fungsi yang tadinya didukung oleh COREMAP dan dengan pergantian pegawai

bull Memelihara dan memperkaya infrastruktur tata kelola masyarakat di bawah transfer tanggung jawab perikanan ke tingkat provinsi perubahan dan potensi pengurangan staf perubahan budaya di tingkat pemerintahan manapun

bull Tantangan pemeliharaan menurut faktor-faktor yang disebutkan di atas

COREMAP III lebih dikenal sebagai COREMAP-CTI singkatan dari Coral Triangle Initiative

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 33

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Jejaring bull Pegawai kabupaten dengan tanggung jawab yang berbeda memiliki jejaring yang baik berkomunikasi dengan baik dan memiliki tujuan yang sama Mereka juga berjejaring dengan LSM dan agen-agen perubahan masyarakat sipil Selayar yang berskala kecil dan pemerintah kabupaten membantu komunikasi dan kolaborasi ini

bull LSM kecil tetapi berdedikasi tinggi

bull Peran orang-orang tertentu dalam hubungan ini risiko gangguan karena perpindahan pegawai setelah berakhirnya COREMAP III di kawasan Indonesia

bull Tantangan untuk bertahan hidup dan kapasitas yang umum dialami semua LSM

Kepemilikan terhadap permasalahan wilayah pesisir

Rasa kepemilikan yang tinggi terhadap permasalahan kelautan (di desa dan kabupaten)

bull Pentingnya peran komite desa untuk konservasi laut dan terutama pimpinan mereka di dalam hal ini

bull Memelihara budaya ini di bawah perubahan peraturan (pergeseran tanggung jawab pengelolaan laut perairan dalam ke pemerintah provinsi) dan pergantian pegawai seiring dengan berjalannya waktu

bull Di desa hal ini mungkin berhubungan dengan siklus pemilihan karena kepala desa yang baru akan berusaha membedakan diri dari pendahulunya dengan cara meninggalkan fokus kelautan

bull Kehilangan anggota komite desa untuk perlindungan laut akan mengurangi sumber pengaruh sosial terhadap pimpinan desa dan penduduk desa secara umum

Inisiatif Para lsquochampionrsquo di desa dan kabupaten (baik yang bekerja untuk pemerintah kabupaten atau dalam kapasitas lain) Orang-orang ini memiliki motivasi dan komitmen melampaui peran resmi mereka telah menentukan strategi mereka sendiri untuk mendorong perubahan perilaku dan juga ada yang berkolaborasi

bull Karena sebagian besar individu ini memulai secara mandiri (beberapa melakukan pembinaan) ada beberapa tantangan yang dikaitkan dengan bagaimana memelihara pengaruh mereka Risiko kehilangan orang-orang ini di tingkat desa cukup kecil berbeda dengan di tingkat kabupaten (lihat penjelasan tentang perubahan budaya organisasi dan pergantian pegawai di atas)

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir34

5 SARAN UNTUK PENGUKURANAlat bantu ini pada utamanya didasarkan pada penilaian kualitatif menuju kolaborasi dan pengelolaan yang adaptif Proyek ini tidak dirancang untuk memilih bagian-bagian yang bagus untuk dijadikan indikator atau mendukung pengelolaan meskipun pemilihan ini memainkan peran logis dalam prosedur diagnosa dan merupakan langkah rasional berikutnya

Penting bagi diagnosis partisipatif agar fokus pada permasalahan dan kepentingan yang ada dan tidak hanya sekedar didorong oleh data awal karena hanya sedikit permasalahan yang dapat langsung diukur sehingga fokus pada angka saja akan mengganggu pemilihan permasalahan Ketika tersedia bukti seperti pengukuran penurunan habitat dan tangkapan ikan menjadi berharga selama semua pihak mempercayai data tersebut dan sepakat tentang relevansinya Bukti tidak tertulis atau berdasarkan persepsi seperti pengamatan dalam jangka waktu lama tentang berkurangnya ketersediaan ikan serta lsquoalat ukurrsquo informal mdash seperti seberapa jauh perahu harus melaut sebelum mencapai daerah tangkapan yang memadai mdash mungkin lebih meyakinkan bagi masyarakat Selain itu kenyataan yang dihadapi oleh sebagian besar kawasan berkembang di dunia adalah hanya sedikit data yang tersedia apa lagi data jangka panjang atau data dalam skala kecil yang dapat mendukung pembuatan keputusan di tingkat lokal

Ketika kami mengembangkan cara pengukuran kami sarankan agar hal ini dilakukan secara partisipatif Para pihak harus memutuskan bersama apa yang paling penting untuk diukur agar dapat membantu diagnosis perencanaan dan pengelolaan adaptif mereka Kemudian menjawab indikator atau pengukuran langsung apa yang sesuai untuk melihat kondisi awal dan kemajuannya serta bagaimana mendapatkan informasi tersebut

Sering kali indikator kualitatif sudah cukup untuk memandu diagnosis partisipatif Salah satu pendekatan yang paling mudah adalah dengan menggunakan lsquopapan instrumenrsquo dengan kode warna Pengguna dapat mengidentifikasi indikator utama untuk setiap tulang dari diagram tulang ikan dan melampirkan skala peringkat sederhana seperti skala berdasarkan warna Contoh untuk papan instrumen ini dapat dilihat di Tabel 2

Cara yang sama dapat digunakan pengguna untuk mengidentifikasi faktor-faktor penentu keberhasilan dan tantangan untuk situasi mereka sendiri lalu menilainya secara kualitatif dengan menggunakan skala papan instrumen

Contoh yang sangat baik dalam berkolaborasi adalah merencanakan pertemuan secara berkala untuk mengisi papan instrumen ini bersama-sama (Izurieta 2007) Para pihak bahkan dapat mengisinya secara terpisah di dalam kelompok-kelompok kecil lalu berkumpul lagi untuk membandingkan hasil mereka mdash apakah mereka sepakat atau tidak untuk setiap indikator Yang terpenting apa yang perlu mereka tingkatkan (Ini adalah alasan sebenarnya untuk berdiskusi)

Akan tetapi papan instrumen dapat terlihat pasif kecuali jika ada versi yang dapat dibandingkan seiring dengan berjalannya waktu (Apakah kita melakukan sesuatu dengan lebih baik dibandingkan penilaian sebelumnya) Untuk permasalahan yang secara jelas perlu dikembangkan oleh para pihak pendekatan yang lebih baik mungkin dapat dilakukan dengan menggunakan judul atau kata-kata yang mencerminkan tahapan perkembangan Misalnya jejaring yang relevan biasanya akan berkembang Sehingga akan lebih masuk akal jika skalanya diberikan judul lsquobelum dimulairsquo kemudian lsquotahap awalrsquo lsquoperkembanganrsquo lalu lsquoberkembang penuhrsquo

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 35

TABEL 2 Contoh papan instrumen dengan kode warna

SANG

AT T

ERBA

TAS

TERB

ATAS

OK GOOD

EXCE

LLEN

T

PENJ

ELAS

AN

Fokus dan bermitra Kejelasan fokus

Bekerja dengan baik sebagai mitra

Mengembangkan jejaring Orang-orang yang relevan terlibat

Pengetahuan tradisional dan praktik pengelolaan

Keberadaan pengetahuan

Praktik pengelolaan secara adat digunakan

Kombinasi pengetahuan lokal dan ilmiah

Pengetahuan lokal dan ilmiah dipertimbangkan

Identifikasi proyek terkait dan warisan mereka

Kontak terjalin dengan personil proyek sebelumnya dokumen dipelajari

Warisan 1 dilanjutkan

Warisan 2 dilanjutkan

Warisan 3 dilanjutkan

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion dan strategi mereka

Ada champion

Champion mendapat dukungan

Analisis kebijakan multitingkat

Kebijakan dinilai

Kebijakan dan pengaturan kelembagaan selaras di semua tingkat pemerintahan dan dengan masyarakat

Analisis konflik Jangkauan konflik

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir36

6 REFERENSIAndrew NL Bene C Hall SJ Allison EH Heck S amp Ratner BD 2007 lsquoDiagnosis and management of small-scale fisheries in developing countriesrsquo Fish and Fisheries vol 8 hal 227ndash240

Bene C Kodio A Lemoalle J Mills D Morand P Ovie S Sinaba F amp Tafida A 2009 Participatory diagnosis and adaptive management of small-scale fisheries in the Niger River Basin CGIAR Challenge Program on Water and Food Project report (proyek no 72)

Brown VA 2010 lsquoCollective inquiry and its wicked problemsrsquo in Brown VA Harris JA and Russell JY eds Tackling wicked problems through the interdisciplinary imagination Earthscan London hal 4ndash83

Cinner JE McClanahan TR MacNeil MA Graham NAJ Dawd TM Mukminin A Feary DA Ando L Rabearisoa AL Wamukota A Jiddawik A Campbell SJ Baird AH Januchowski-Hartley FA Hamed S Laharil R Morovel T amp Kuangel J 2012 lsquoComanagement of coral reef social-ecological systemsrsquo Proceedings of the National Academy of Sciences vol 109 14 hal 5219ndash5222

Conflict Resolution Network 2008 Conflict Resolution Trainers Manual mdash 12 skills Conflict Resolution Network wwwcrnhqorg (keterampilan 8 memetakan konflik)

Cornelius H amp Faire S 2006 Everyone can win how to resolve conflict Edisi ke-2 Simon dan Schuster NSW

Eriksson H Adhuri DS Adrianto L Andrew N L Apriliani T Daw T Evans L Garces L Kamanyi E Mwaipopo R Purnomo AH Sulu RJ amp Beare DJ 2016 lsquoAn ecosystem approach to small-scale fisheries through participatory diagnosis in four tropical countriesrsquo Global Environmental Change vol 36 hal 56ndash66

Fisher R Ury WL amp Patton B 2011 Getting to yes negotiating agreement without giving in Penguin

Izurieta AV 2007 Evaluation framework for collaborative management of protected areas a crosscultural case study in Queensland Australia PhD thesis The University of Queensland

Mills D Beacuteneacute C Ovie S Tafida A Sinaba F Kodio A Russell A Andrew N Morand P amp Lemoalle J 2011 lsquoVulnerability in African small-scale fishing communitiesrsquo Journal of International Development vol 23 hal 308ndash313

Proyek Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) adalah proyek dukungan teknis regional yang ditujukan untuk membuka sumber-sumber pendapatan baru yang berkelanjutan bagi masyarakat pesisir di wilayah timur Asia Timur-Pasifik CCRES akan mengembangkan produk-produk pengetahuanmdashyang dapat digunakan sebagai masukan terhadap rancangan dari proyek rencana dan kebijakan di tingkat global regional dan nasionalmdashserta model teknis dan alat perencanaan yang membantu persiapan rencana pengelolaan sumber daya pesisir berbasis masyarakat

BERKOMUNIKASI DENGAN KAMI

CAPTURING CORAL REEF AND RELATED ECOSYSTEM SERVICES (CCRES)

CCRESnet

ccresnet

Hubungi Liz Izquierdo Manajer Proyek Kantor Kemitraan Penelitan The University of Queensland St Lucia QLD 4072 Australia T +61 7 3443 3144 E lizquierdouqeduauKunjungi wwwccresnet

copy Copyright University of Queensland

Mari bergabung komunitas kami

  • 1Pendahuluan tentang alat bantu FishCollab
    • 11Siapa yang dapat menggunakan alat bantu ini
    • 12Keterampilan apa yang diperlukan untuk menggunakannya
    • 13Bagaimana pembuatannya
    • 14Apa yang ada di dalam alat bantu ini
    • 15Profil para champion Selayar untuk perlindungan wilayah pesisir
    • 16Mengadaptasi alat bantu
      • 2Latar belakang mengapa kita memerlukan alat bantu ini
        • 21Kolaborasi dalam mengelola sumber daya alam
        • 22Alasan menerapkan alat bantu
          • 3Prosedur diagnosis partisipatif diagram lsquotulang ikanrsquo
            • 31Bagaimana menerapkan setiap komponen FishCollab
            • 32Mengenalkan diagram tulang ikan
            • 33Kepala ikan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif
            • 34Ekor ikan Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir (perikanan) yang adaptif
            • 35Tulang belakang Pertemuan diagnosis partisipatif pengamatan peserta kegiatan
            • 36Diagram tulang ikan komponen yang menyusun diagnosis partisipatif
              • 4Faktor yang mendukung dan tantangan contoh dari Selayar
              • 5Saran untuk pengukuran
              • 6Referensi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 5

KOTAK 2A UMUM DI SELAYAR PERAIRAN DAN PERIKANAN PANTAI

GAMBAR 3 Beberapa keluarga di pantai barat laut Selayar memiliki hak untuk memasang perangkap ikan tradisional (sero) yang diatur tertulis di dalam catatan kunoFoto AY Abdurrahim

Di Selayar kami melihat dua bentuk aturan masyarakat yang lazim dan dapat diakses oleh umum tentang perairan dekat pantai dan perikanan Menurut hukum adat masyarakat pesisir memiliki hak milik bersama atas daerah perairan yang berada di sisi pantai mereka (dengan perbatasan yang diakui bersama setidak-tidaknya di masa lalu) Mereka memiliki peraturan adat tentang jenis alat tangkap yang boleh digunakan dan dimana setiap jenis alat tersebut dapat digunakan Misalnya menurut satu hukum adat yang sudah sangat tua yang tersimpan di dalam catatan kuno beraksara Makassar (lihat Gambar 3) dan kemudian dengan Bahasa Belanda beberapa keluarga di pantai barat laut Selayar berhak memasang sero (perangkap ikan yang cukup rumit mdash lihat Kotak 3I) Peraturan adat menyatakan tidak boleh ada alat tangkap lain yang boleh dipasang 60 meter dari satu sero

Tidak semua masyarakat masih mempertahankan hukum adat dengan

tegas Konflik dapat terjadi antara mereka yang percaya bahwa mereka berhak menangkap ikan dimana saja dengan cara apa saja dan masyarakat yang berusaha untuk menegakkan hukum adat untuk membatasi praktik menangkap ikan di perairan dekat mereka agar menggunakan metode yang lestari danatau membuat peraturan desa kontemporer untuk mengatur penggunaan sumber daya pesisir

Solusi bersama dan berbasis masyarakat

Solusi bersama dan berbasis masyarakat dipilih untuk mengelola sumber daya bersama Seperti yang tercermin dari istilah ini pengelolaan berbasis masyarakat dipimpin oleh masyarakat biasanya oleh satu masyarakat tunggal meskipun ada pengakuan dari sistem nasional dan internasional seperti Daerah Konservasi Adat dan Masyarakat IUCN Pengelolaan bersama dibagi antara masyarakat dan pemerintah terkadang melibatkan pengguna sumber daya lain Strukturnya sebisa mungkin melibatkan pembagian yang setara atau cenderung memberikan kendali yang lebih besar kepada pemerintah atau masyarakat Keduanya biasanya bersifat hubungan jangka panjang

Beberapa berada di bawah kesepakatan resmi sementara ada juga yang tidak Pengelolaan perikanan bersama merupakan hal yang umum dilakukan di seluruh dunia Misalnya Cinner et al (2012) meneliti 42 kasus terkait dengan terumbu karang di Kenya Tanzania Papua Nugini Indonesia dan Madagaskar Sistem ini dapat berkembang sebagai contoh seiring waktu masyarakat dapat memiliki pengaruh dan tanggung jawab yang lebih besar dalam pengaturan pengelolaan bersama

Kolaborasi adalah konsep yang luas dan lebih luwes daripada solusi bersama dan berbasis masyarakat meskipun pengelolaan bersama adalah satu bentuk kolaborasi Hal ini mengacu pada kerja sama di antara sejumlah pemangku kepentingan untuk segala jenis masalah yang tidak berada di bawah pengaruh satu pihak saja

Hak dan pengelolaan berbasis hak erat hubungannya dengan pengelolaan bersama berbasis masyarakat terutama untuk perikanan Bidang ini terfokus pada penciptaan atau pengakuan atas hak yang mengizinkan masyarakat atau organisasi untuk menggunakan sumber daya alam dengan cara tertentu di tempat tertentu Dalam konteks Indonesia pengelolaan berbasis hak lebih sering dianggap sebagai pengalihan hak pengelolaan dari pemerintah ke masyarakat atau ke organisasi nelayan tertentu Ketika kearifan tradisional tetap terjaga pemerintah Indonesia harus mengakui dan melindungi praktik ini dengan dukungan hukum Selama lebih dari satu dekade terakhir banyak LSM berusaha untuk merevitalisasi praktik pengelolaan tradisional ini dengan ilmu modern dan dukungan pihak luar

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir6

Pengelolaan sumber daya pesisir merupakan hal yang rumit karena perikanan dan sumber daya laut lainnya merupakan lsquomilik bersamarsquo yang berarti terbuka untuk semua anggota masyarakat Sistem bersama berlaku untuk sumber daya yang tidak mudah dimiliki sebagai hak milik pribadi atau milik negara Milik bersama dapat berupa akses terbuka penuh (misalnya udara untuk bernafas tidak ditentukan berdasarkan peraturan tentang akses) atau masyarakat dapat mengenakan ketentuan akses terbatas melalui peraturan yang mengatur akses dan penggunaan berkelanjutan

22 Alasan menerapkan alat bantu

Melihat pengelolaan wilayah pesisir sebagai bentuk kolaborasi antara masyarakat dan tingkatan pemerintah yang berbedaMasalah pengelolaan laut dan wilayah pesisir tidak dapat diatasi oleh masyarakat atau pemerintah saja Masing-masing memiliki tanggung jawab dan kemampuan yang berbeda-beda Prioritas untuk kerja sama ini meliputi

bull Bekerja bersama dengan saling menghormati untuk memecahkan permasalahan dan berbagi rancangan (atau bekerja sama dalam) sistem pengelolaan

bull Menyelaraskan kebijakan dan peraturan kerja sama sangat sulit dilakukan jika ada kontradiksi peraturan yang diikuti oleh setiap pihak Meskipun sulit dan mengingat keterbatasan organisasi dan budaya membuat cara kerja yang saling melengkapi menjadi ideal

Mendorong pengaturan kelembagaan yang efektif di masyarakat dan pemerintahAgar berjalan efektif pengaturan kelembagaan harus memiliki kepemilikan dan kepercayaan yang tinggi Penduduk harus mendukung secara aktif dan ingin melihatnya berfungsi

Pengaturan kelembagaan yang kuat dapat mencegah konflik dengan menawarkan kejelasan struktur dan proses untuk mengelola permasalahan yang jika terjadi sebaliknya dapat menciptakan konflik

bull Idealnya hal ini harus meliputi pengaturan untuk menghubungkan masyarakat dan berbagai tingkatan pemerintah (contoh masyarakat kabupatenkota provinsi pusat) dan antar masyarakat Pengaturan seperti ini dapat meliputi lsquopengelolaan bersamarsquo (berbagi pengelolaan sumber daya alam antara masyarakat dan pemerintah) dan pengelolaan berbasis masyarakat yang didukung dan didorong oleh pemerintah Hal ini mungkin tidak terlalu formal dan bergantung pada komunikasi yang baik daripada kesepakatan (kondisi Indonesia saat ini) Pengaturan juga diperlukan untuk kerja sama antar masyarakat

Mengakui lsquopembingkaianrsquo yang berbedaPermasalahan dapat ditangani dengan sangat berbeda oleh pihak yang berbeda tergantung pada apa yang mereka pikirkan tentang permasalahan tersebut dan lsquobatasanrsquo apa saja yang mereka letakkan di sekitar permasalahan tersebut Misalnya permasalahan yang menjadi inti perhatian Proyek CCRES dapat dilihat sepenuhnya sebagai permasalahan kelautan atau melibatkan sistem penghidupan yang

menggunakan sumber daya di darat dan laut serta akses dan dengan demikian melibatkan seperangkat tanggung jawab dan tata kelola yang berbeda Selalu ada berbagai cara untuk melihat suatu masalah dan biasanya tidak ada solusi tunggal

Cara yang paling bijaksana adalah belajar dan mengenali bagaimana pihak lain lsquomembingkairsquo suatu isu dan menjadikan hal itu sebagai bagian dari dialog Menentang suatu pembingkaian biasanya akan kontra-produktif sebagai contoh departemen pemerintah mungkin terbatas hanya bekerja di bidang perikanan sementara masyarakat memiliki pandangan holistik tentang perikanan dan lingkungan laut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kawasan darat-laut yang menawarkan beragam penghidupan Akan tetapi ketika menegosiasikan kesepakatan kerja sama seperti pengelolaan bersama penting untuk menyepakati pembingkaian kesepakatan tersebut (contoh tata ruang permasalahan dan pertanggungjawaban bersama yang tercakup)

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIBerbicara dengan bahasa mereka belajar dan mengenali bagaimana pihak lain lsquomembingkairsquo suatu permasalahan dan jadikan itu sebagai bagian dari dialog

Hormati dan gunakan beragam bentuk pengetahuan ilmiah dan tradisionalPenduduk lokal ilmuwan dan pemerintah pembuat dan pengelola kebijakan memiliki bentuk pengetahuan yang berbeda-beda dengan dasar yang sangat berbeda (misalnya budaya pelatihan ilmiah) Pengetahuan dapat bersifat holistik atau sangat terspesialisasi terbuka untuk semua atau hanya terbuka bagi mereka yang memenuhi syarat Bentuk pengetahuan yang berbeda tidak selalu bisa dipadukan tetapi penting untuk memahami dan menghormati bentuk pengetahuan yang dimiliki orang lain Penting untuk mengenali tanggung jawab dan kontribusi yang berbeda Sudut pandang yang berbeda menawarkan opsi pengelolaan yang berbeda dan potensi untuk pembelajaran bersama Selain itu penting untuk menghormati dan menghargai nilai-nilai yang berbeda Daripada menekankan pada pertentangan nilai yang biasanya berakar mendalam cobalah untuk belajar dari nilai satu sama lain mengakomodasinya dan melihat peluang yang mungkin dapat ditawarkan

Belajar untuk beradaptasi dengan sistem sosial-ekologisJenis situasi yang bermaksud dibantu melalui alat bantu inimdash sistem sosial-ekologis mdash merupakan sistem yang kompleks yang dapat mengejutkan Perubahan di salah satu bagian sistem seperti disahkannya Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah No 232014 di Indonesia dapat mengakibatkan perlunya dilakukan pengaturan ulang atas tanggung jawab dan strategi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 7

Membangun kemandirian di dalam masyarakat dan pemerintahHubungan yang produktif antara masyarakat dan pemerintah memerlukan keberlanjutan jangka panjang Meskipun proyek-proyek bantuan dan penelitian dapat memberikan stimulus dan masukan yang berharga dan menjembatani para pihak untuk mulai bekerja sama penting untuk menghindari timbulnya ketergantungan pada donor setelah berakhirnya intervensi proyek Proyek bantuan dan penelitian harus secara aktif membangun kemandirian di dalam masyarakat dan pemerintah yang bekerja dengan mereka perencanaan sejak awal dan memastikan kesiapan mereka setelah proyek berakhir Hal ini memerlukan rasa kepemilikan yang kuat dari masyarakat yang berpartisipasi penyelarasan yang baik dengan prioritas lokal membangun kemampuan lokal serta masyarakat dan pemerintah memiliki sumber daya sendiri untuk melanjutkan

bull Hal ini berarti proyek bantuan dan penelitian melihat diri mereka sebagai fasilitator perubahan menggunakan dukungan ahli dan masukan finansial yang selektif Meskipun organisasi pemberi bantuan sering dikenal sebagai lsquodonorrsquo tetapi dukungan finansial hanyalah salah satu bagian dari intervensi

bull Hal ini juga berarti masyarakat dan pemerintah melihat untuk jangka panjang bagaimana mereka dapat melanjutkan perubahan yang diharapkan tanpa bergantung dan mendapat dukungan keuangan jangka panjang dari pihak luar

Tetap positif dan membangun kekuatan masyarakatLebih masuk akal jika kita bekerja berdasarkan kekuatan masyarakat kelebihan mereka (dan aset mereka seperti sumber daya alam kepemimpinan yang baik) daripada berusaha memperbaiki kelemahan mereka Dengan fokus yang positif pada apa yang dimiliki setiap masyarakat daripada pada kekurangannya akan lebih memotivasi dan memberikan kesempatan pada setiap masyarakat untuk berkembang sesuai dengan jalannya masing-masing Berusaha memperbaiki kekurangan saja tidak akan memajukan masyarakat

GAMBAR 4 Penduduk desa memetakan karakteristik wilayah pesisir di Parak SelayarFoto AY Abdurrahim

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir8

3 PROSEDUR DIAGNOSIS PARTISIPATIF DIAGRAM lsquoTULANG IKANrsquo

31 Bagaimana menerapkan setiap komponen FishCollabFishCollab adalah alat bantu diagnosis secara partisipatif yang dirancang untuk digunakan pada tahap awal untuk memperjelas permasalahan menuju tercapainya kolaborasi jangka panjang antara masyarakat pemerintah dan pemangku kepentingan lain demi meningkatkan tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir Seperti yang sudah disampaikan pada bab pendahuluan alat bantu ini dapat digunakan baik di masyarakat atau untuk pelibatan pemangku kepentingan

Tujuan dari diagnosis partisipatif adalah agar para pihak yang berkolaborasi dapat bekerja bersama untuk menyelidiki sifat dari masalah dan peluang yang ada terkait dengan kepentingan mereka Permasalahannya kemudian bisa jadi lsquoterbingkai ulangrsquo selama proses yaitu ketika permasalahan dipahami secara berbeda atau ketika prioritas baru mengemuka

Istilah lsquodiagnosis partisipatifrsquo berasal dari penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh tim pembangunan dengan menggunakan berbagai bentuk penilaian daerah pedesaan secara partisipatif Cara ini telah digunakan di dalam konteks pertanian kedokteran hewan dan epidemiologi Gagasan ini telah dikembangkan lebih lanjut di dalam perikanan skala kecil dengan menggunakan kerangka kerja yang dikembangkan oleh Andrew et al (2007) kemudian penelitian terkait perikanan air tawar di Niger (Bene et al 2009) Nigeria dan Mali (Mills et al 2011) dan di Indonesia Kepulauan Solomon Tanzania dan Filipina (Eriksson et al 2016)

Inovasi kami adalah menggabungkan prosedur asli yang terfokus pada diskusi dengan masyarakat dengan metode ilmu sosial berupa pengamatan peserta agar mendapatkan informasi yang lebih kaya disamping mendukung verifikasi diagnosis Kami memusatkan perhatian pada tantangan dalam mengelola sumber daya pesisir kaitannya dengan tata hubungan antara masyarakatndashpemerintah dan tidak hanya fokus sepenuhnya pada masyarakat Kami juga menambahkan komponen yang tidak ada dalam versi diagnosis partisipatif sebelumnya

32 Mengenalkan diagram tulang ikanKami mengilustrasikan bagian-bagian utama dari alat bantu ini dalam bentuk diagram tulang ikan (Gambar 5)

33 Kepala ikan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptifKepala ikan atau arah adalah perumusan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif Pengelolaan yang adaptif adalah prosedur untuk menghadapi kondisi dan pengetahuan yang tidak pasti dimana para pihak yang berkolaborasi melanjutkan kerja mereka berdasarkan pengetahuan atau dugaan terbaik lalu berusaha untuk belajar dan meningkatkan dugaan tadi selama proses implementasi Bagian ini biasanya mengikuti siklus berikut menilai situasi terkini dari permasalahan yang menjadi perhatian membuat rencana (misalnya merencanakan intervensi yang dipercaya oleh para pihak akan membantu) menguji cobanya

GAMBAR 5 Ilustrasi diagram tulang ikan untuk alat bantu diagnosis partisipatifSumber Disain mdash 24Point0com Isi mdash H Ross D Adhuri dan AY Abdurrahim

Mengembangkan jejaring

Fokus dan kemitraan awal

Mengidentifikasi pengetahuan dan

pengelolaan tradisionalpractices

Rencana pengelolaan yang kolaboratif dan

adaptif

Diagnosis partisipatif pertemuan pengamatan peserta kegiatan

Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir

(perikanan) yang adaptif

Menggabungkan pengetahuan lokal dan ilmu pengetahuan

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion

dan strategi mereka

Identifikasi proyek terkait dan

warisannya

Analisis kebijakan

multitingkat

Analisis konflik

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 9

mengevaluasi hasil dan situasi baru lalu memperbaiki intervensinya Hal ini dapat terus-menerus dilakukan melalui banyak siklus perbaikan atau sampai dengan tercapainya perbaikan di salah satu bagian sistem sosial-ekologis (lihat Kotak 3A) sebelum mereka kemudian bergeser ke bagian lain Beberapa orang membedakan tata kelola adaptif dan pengelolaan adaptif lsquotata kelolarsquo fokus pada peningkatan sistem pengambilan keputusan dan administrasi sementara lsquopengelolaanrsquo fokus pada intervensi praktis Kolaborasi adalah suatu kondisi yang mana dua pihak atau lebih seperti pemerintah dan masyarakat bekerja bersama Istilah pengelolaan kolaboratif atau pengelolaan bersama biasanya mengacu pada pengaturan kolaborasi yang dibuat resmi mungkin dengan adanya kesepakatan formal Hal ini dapat melibatkan pembagian tanggung jawab yang setara atau satu pihak (pemerintah atau masyarakat) memiliki tanggung jawab lebih besar dari yang lain atau masing-masing mengambil tanggung jawab yang berbeda sesuai dengan keterampilan dan kapasitas yang dimiliki Kata kolaborasi bersifat lebih luwes dapat mengacu pada berbagai bentuk kerja sama atau kemitraan dalam berbagai bentuk termasuk pengaturan yang dikembangkan tanpa kesepakatan formal

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIAnda dapat mengganti arah atau sasaran dari diagnosis partisipatif sesuai kebutuhan Arah tersebut harus konsisten dengan perspektif yang tercermin di bagian lsquoekorrsquo

Jadi bagian kepala ikan menunjukkan para mitra bekerja bersama menuju rencana pengelolaan yang adaptif untuk topik yang menjadi fokus mereka (misalnya memperbaiki perikanan memperbaiki penghidupan)

34 Ekor ikan Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir (perikanan) yang adaptifEkor ikan mewakili perspektif teoritis atau konseptual dari pengguna tentang tata kelola dan pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Dari semua pilihan yang tersedia dalam literatur dan praktik internasional kami mengadopsi Pengelolaan Perikanan yang Adaptif dan Pendekatan Ekosistem untuk Pengelolaan Perikanan atau Adaptive Fisheries Management and the Ecosystem Approach to Fisheries Management (EAFM) sebagai pedoman utama untuk kegiatan diagnosis dan menentukan hasil yang diharapkan (yaitu rencana pengelolaan)

Prinsip dasar dari pendekatan Pengelolaan Perikanan yang Adaptif adalah bahwa pengelolaan adalah suatu proses sehingga harus luwes untuk dapat mengakomodir dinamika perubahan di dalam konteks internal dan eksternal dari pengelolaan EAFM menyoroti kebutuhan akan pemahaman yang terpadu dan holistik dari sistem sosial-ekologis dan kebutuhan untuk menggabungkan seperangkat pengetahuan yang berbeda dari pengetahuan ilmiah dan tradisi atau pengalaman EAFM juga menyoroti perlunya lsquomelibatkan manusia di dalam ekosistemrsquo Dengan demikian kepentingan dan pengetahuan manusia harus dipertimbangkan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rancangan dan implementasi pengelolaan

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIAnda mungkin ingin mengganti dengan perspektif lain untuk diagnosis partisipatif yang akan dilakukan

35 Tulang belakang Pertemuan diagnosis partisipatif pengamatan peserta kegiatanTulang belakang pada diagram ikan mewakili prosedur pokok dari diagnosis partisipatif kolaboratif Tulang belakang ini terfokus pada seperangkat kegiatan kolaboratif tempat semua informasi pengetahuan kepentingan dan prioritas para pihak diramu dinegosiasikan dan pilihan pengelolaan mdash seiring dengan waktu mdash diidentifikasi dan disepakati bersama Kegiatan-kegiatan tersebut dengan didukung oleh pendekatan yang diwakili oleh tulang-tulang ikan (lihat Bagian 36) menuju pada rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif seperti yang diilustrasikan oleh kepala ikan

Bagian-bagian intinya adalah

bull Suatu proses kolaboratif dalam pencarian informasi dan pembelajaran bersama yang melibatkan para pihak utama dalam pengelolaan suatu permasalahan atau suatu daerah (terkecuali ketika alat bantu ini mungkin digunakan dalam proses pelibatan satu pemangku kepentingan)

bull Diagnosis bersama melalui kombinasi antara pertemuan inklusif pengamatan peserta dan pembelajaran melalui tindakan yang dilakukan bagi sejumlah prioritas terpilih

bull Menjalankan sejumlah kegiatan terpilih untuk diagnosis dan pembelajaran lebih lanjut yang diarahkan menuju implementasi proses pengelolaan adaptif

KOTAK 3A SISTEM SOSIAL-EKOLOGIS

Sistem sosial-ekologis menghubungkan sistem manusia dan alam Sistem ini kompleks dan adaptif maksudnya tidak bekerja secara linear atau dapat diduga Perubahan di salah satu bagian dari sistem dapat mengakibatkan perubahan yang tidak terduga di bagian lain Sistem ini multitingkat dan saling mempengaruhi satu sama lain di setiap tingkatan Misalnya perubahan kebijakan di tingkat pusat atau provinsi dapat mempengaruhi masyarakat dan apa yang terjadi di masyarakat juga dapat mempengaruhi pemerintah Karena sistem sosial-ekologis merupakan sistem yang kompleks dan multitingkat sistem ini jarang berada di bawah kendali atau pengaruh satu orang Tidak bisa tidak tata kelola harus memiliki banyak pusat dan melibatkan kolaborasi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir10

Untuk mengawali kami berasumsi bahwa beberapa pihak awal telah memutuskan untuk mulai mengatasi satu permasalahan Mungkin saja pemerintah telah memutuskan bahwa mereka perlu melibatkan masyarakat untuk memecahkan masalah dan meyakini bahwa membuat diagnosis bersama adalah cara yang paling menjanjikan untuk menangani tantangan yang ada Atau mungkin masyarakat memutuskan untuk bekerja bersama pemerintah agar dapat mencapai lebih banyak sasaran dibanding ketika melakukan segala sesuatunya sendiri Atau mungkin suatu LSM berharap dapat mengajak pihak-pihak lain untuk bersama-sama mengatasi suatu masalah atau untuk bekerja dengan masyarakat agar dapat lebih memahami mengapa suatu permasalahan terjadi Atau mungkin pemerintah dan masyarakat memutuskan untuk bekerja bersama dalam beberapa permasalahan yang menjadi perhatian bersama

Menggunakan pendekatan partisipatif biasanya berarti identifikasi permasalahan dengan lebih baik dengan mengakomodir pemahaman semua orang dan keinginan yang lebih besar untuk menyelesaikan permasalahan dengan mengikuti strategi yang telah diputuskan bersama oleh semua pihak

GAMBAR 6 Bekerja bersama di Desa BungaiyaFoto AY Abdurrahim

Bagaimana caranya menciptakan proses partisipatif yang kuat mdash inklusi dan kolaborasiKomponen partisipatif diawali dengan proses dan kemudian berlanjut Pendekatan termudah adalah dengan pertemuan beberapa dengan kelompok kecil (misalnya pemimpin masyarakat atau pemerintah) kemudian beberapa pertemuan dengan jumlah peserta yang lebih banyak (misalnya seluruh anggota masyarakat atau siapapun yang tertarik semua nelayan) atau orang-orang tertentu (nelayan perempuan) Beberapa pertemuan dapat diadakan secara terpisah misalnya satu pertemuan tersendiri dengan pegawai pemerintah lalu pertemuan hanya dengan anggota masyarakat dan pertemuan lain bisa untuk peserta gabungan

Kami menyarankan pertemuan karena dengan cara itu para pihak akan saling berinteraksi atau membangun kolaborasi Cara ini juga sudah dikenal dan nyaman untuk dilakukan oleh sebagian besar peserta potensial dan situasinya akan menjadi lebih mudah bagi fasilitator Fokusnya harus tetap dijaga untuk melakukan diskusi bersama mungkin dapat juga digunakan alat bantu penilaian pedesaan secara partisipatif (lihat Kotak 3B) terutama ketika menggali permasalahan atau mengumpulkan informasi setelah proses kolaboratif terlaksana

Beberapa prinsip yang dikenal baik di dalam literatur tentang partisipasi harus diikuti selama proses partisipatif (lihat di bawah ini)

Prinsip penting untuk proses partisipatif yang baikbull Jadilah inklusifterbuka Memutuskan secara adil

dan terbuka tentang siapa saja yang harus dilibatkan Konsultasikan secara luas tentang hal ini Fleksibel mdash untuk menambah orang belakangan mdash terutama ketika perspektif tentang akar permasalahan berubah atau permasalahan baru ditambahkan Mungkin saja orang-orang yang tadinya tidak bersedia bergabung dalam proses kemudian menjadi tertarik atau menjadi lebih percaya setelah beberapa saat Tidak semua orang harus dilibatkan dengan derajat keterlibatan yang sama di setiap langkah mdash dimungkinkan untuk mengadakan pertemuan kelompok inti secara rutin untuk membahas berbagai permasalahan yang ada lalu mengadakan pertemuan kelompok yang lebih besar secara berkala agar yang lain dapat memberikan masukan dan ulasan serta komentar tentang kemajuan

Pastikan perempuan lansia dan orang muda orang dari kelompok budaya atau agama yang beragam dari berbagai penghidupan dan bahkan nelayan yang menggunakan jenis alat penangkap ikan yang berbeda di masyarakat mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi Hal ini tergantung pada struktur masyarakat dan permasalahannya Sebagai contoh laki-laki mungkin paling banyak yang menangkap ikan tetapi perempuan sebagai istri memiliki keterlibatan untuk menjual atau mengolah hasil tangkapan dan mengelola anggaran rumah tangga Masyarakat pesisir sering kali mengembangkan berbagai penghidupan berdasarkan modal sumber daya alam pesisir yang tersedia Nelayan sering kali menggunakan alat yang berbeda untuk menangkap jenis ikan yang berbeda Masing-masing mungkin memiliki kepentingan kekhawatiran dan dampak yang berbeda bagi penghidupan lain Kita harus memastikan setiap dari mereka terwakili di dalam proses partisipatif

KOTAK 3B PENILAIAN PEDESAAN SECARA PARTISIPATIF

Penilaian pedesaan secara partisipatif adalah metodologi yang umum digunakan oleh peneliti dan LSM untuk bekerja dengan masyarakat (atau penduduk yang terkena dampak lainnya) dalam merencanakan pembangunan Aspek mendasar dari metodologi ini adalah pendekatan kemitraan antara fasilitator dan masyarakat untuk menggali situasi dan merencanakan intervensi Misalnya pendekatan yang umum adalah dengan melibatkan beberapa anggota masyarakat untuk berpartisipasi secara langsung dengan fasilitator sementara anggota masyarakat yang lain berpartisipasi dalam kegiatan tertentu Metodologi ini paling dikenal karena penggunaan metode visual dan praktik langsung untuk menggali informasi dan mempromosikan diskusi seperti dengan penelusuran desa (transect walks) kalender musiman menggambar peta sumber daya desa dan matriks evaluasi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 11

GAMBAR 7 Perempuan harus diberikan kesempatan untuk berpartisipasiFoto H Ross

bull Setarakan hubungan kekuasaan Jika ada kesenjangan besar dalam hal kekuasaan baik di dalam masyarakat atau antara masyarakat dan pemerintah lakukan segala hal yang mungkin dilakukan agar pihak yang lebih lemah tetap merasa nyaman dan percaya diri Bertemu di tempat yang nyaman dan jika memungkinkan di lingkungan yang familiar sehingga peserta merasa tenang Idealnya pertemuan dilakukan di tempat masyarakat bukan (pergi ke) kantor pemerintah Pertimbangkan fasilitator yang dapat membantu memancing peserta mengeluarkan pendapat Pertimbangkan untuk meminta pemimpin mereka atau pemuka agama untuk membuka pertemuannya Atur agenda pertemuan agar tetap nyaman untuk kelompok yang tidak terlalu kuat untuk tetap menyuarakan pendapat mereka mdash diskusi kelompok kecil dapat menolong Strategi lain adalah mengadakan pertemuan terpisah (anggota masyarakat saja tanpa pemerintah pegawai pemerintah saja tanpa masyarakat) sebelum mengadakan pertemuan gabungan Hal ini akan membantu setiap pihak untuk mulai berpikir dan melakukan koordinasi atas pandangan mereka tanpa ada tekanan

bull Bangun hubungan dan rasa percaya Untuk Terburu-buru mengambil keputusan tidaklah bijaksana Jika para pihak tidak terbiasa bekerja bersama atau diawali dengan hubungan yang buruk luangkan waktu agar para pihak dapat saling mengenal satu sama lain dan membangun hubungan dan kepercayaan personal Hal ini tidak perlu hanya secara khusus dilakukan di dalam pertemuan Berkeliling di masyarakat tuan rumah dapat membantu semua orang merasa tenang Misalnya saja para pimpinan dapat memancing bersama untuk lebih saling mengenal Menyediakan kesempatan yang santai dan informal seperti ramah-tamah dengan makan bersama sebelum atau setelah pertemuan

bull Dengarkan Mendengarkan semua pendapat yang disampaikan tanpa kritisi Hormati kontribusi dari siapapun Berbicara bergantian Berusaha memahami apa yang sebenarnya ingin disampaikan (misalnya lihat dibalik kemarahan melihat apa yang membuat seseorang menjadi marah) Sadari bahwa beberapa orang bersedia berbicara terlebih dahulu (dan mungkin berwenang untuk melakukannya sebagai pimpinan masyarakat) sementara yang lain mungkin ingin mendengar terlebih dahulu

sebelum berbicara Berikan mereka giliran untuk berbicara ketika mereka sudah siap

bull Hormati keterbatasan waktu dan sumber daya yang dimiliki peserta Ingat bahwa sebagian besar anggota masyarakat merelakan waktunya Mereka mungkin harus meninggalkan hari-hari kerja mereka yang seharusnya memberi mereka penghasilan untuk mengikuti pertemuan (misalnya hari menangkap ikan hari pasar) Hormati pengorbanan ini dalam bentuk waktu frekuensi dan lamanya pertemuan Di sisi lain kesempatan untuk memperbaiki situasi merupakan hal yang penting bagi masyarakat sehingga mungkin membuat mereka menjadi sangat tertarik dan bersedia meluangkan waktu dan meninggalkan kegiatan lain Berhati-hati jika menawarkan untuk mengganti pengeluaran atau memberikan honor Hal ini ditanggapi secara berbeda di budaya yang berbeda Mengganti biaya langsung yang dikeluarkan peserta untuk menghadiri pertemuan adalah hal yang adil seperti biaya transportasi pulang-pergi dan biaya pengganti makanan yang harus mereka keluarkan selama meninggalkan rumah Membayar orang untuk menghadiri pertemuan dapat menjadi kontra-produktif dan akan lebih menarik orang-orang yang tertarik dengan bayarannya daripada mereka yang berkomitmen tentang permasalahannya Akan tetapi jika orang yang sama diperlukan secara rutin untuk menghadiri pertemuan (pertemuan yang Anda adakan atau untuk proses lain) dan mereka tidak memiliki pekerjaan (atau harus mengambil cuti dari pekerjaan) mungkin bisa menjadi gagasan yang baik untuk menawarkan mereka pengganti upah atas waktu yang hilang

bull Berkomitmen terhadap proses Hanya memasuki proses diskusi jika Anda bersungguh-sungguh ingin melihat prosesnya berhasil dan bersedia membuat perubahan sebagai hasil dari proses Lembaga pemerintah mungkin perlu memberikan otorisasi kepada mereka yang menghadiri pertemuan untuk melanjutkan komitmen kantornya menuju arah baru Semua pihak harus bertanggung jawab atas hasil dari prosesnya

bull Perjelas apa yang mungkin dan tidak mungkin diubah Sekali lagi hal ini terutama berlaku untuk perwakilan pemerintah Jika kekuasaan Anda terbatas dan Anda mungkin tidak dapat melakukan sesuatu tentang beberapa topik yang diangkat mdash atau memerlukan izin dari tingkat yang lebih tinggi untuk topik tertentu mdash hal tersebut harus diperjelas Dengan kata lain berhati-hati jangan sampai memberikan harapan yang berlebihan

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIRancang proses partisipatif Anda agar dapat memanfaatkan sebanyak mungkin peluang untuk membangun kepercayaan dan keterampilan anggota masyarakat dan pegawai pemerintah Lihat Kotak 3C untuk petunjuk-petunjuk lain

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir12

KOTAK 3C PERTIMBANGAN PRAKTIS UNTUK PROSES PARTISIPATIF ANDA

Fasilitasi

Terutama di tahap awal diagnosis fasilitator yang independen dan dihormati mungkin diperlukan Fasilitator yang independen dan dihormati ini penting ketika mengantisipasi kemungkinan adanya ketegangan dalam hubungan di dalam dan di antara kelompok pemangku kepentingan Selain memiliki keterampilan fasilitasi yang kuat dan menguasai topik yang akan didiskusikan fasilitator yang baik juga harus memahami latar belakang sosial-budaya dari peserta agar dapat memimpin diskusi dengan cara yang sesuai dengan peserta Dalam kenyataannya pengetahuan sosial-budaya yang dimiliki mungkin akan menolong fasilitator agar dapat dipercaya peserta

Keterampilan

Apakah Anda memiliki cukup orang yang memiliki keterampilan lsquoberhubungan dengan orang lainrsquo agar dapat berpartisipasi dengan baik dalam diagnosis partisipatif Keterampilan ini adalah kemampuan dan kesediaan untuk mendengarkan berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain memiliki kemampuan untuk memahami dan bersimpati dengan perasaan orang lain dan bersedia untuk bekerja bersama Agar dapat membangun diskusi yang baik di setiap pertemuan kita harus memiliki cukup orang yang berbicara dan mendengarkan dengan baik dan mampu mendorong orang lain untuk berbicara Ingat bahwa budaya berbicara atau menyampaikan gagasan berbeda antara satu etnis dengan etnis lain atau antara satu kelompok sosial dengan yang lain dan antar gender

Orang-orang dengan keterampilan sosial ini akan membantu fasilitator dan membuat diskusi menjadi hidup dan mendalam lsquoPara championrsquo mungkin dapat mengisi peran ini (lihat dokumen terpisah Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka dari Selayar Indonesia)

Sumber daya

Pastikan waktu Anda cukup untuk mengadakan proses yang baik (hindari tenggat waktu yang terburu-buru) dan Anda memiliki sumber daya yang cukup untuk perjalanan makanan ringan dan pengeluaran pertemuan lainnya

GAMBAR 8 Fasilitator yang baik harus memahami latar belakang sosial-budaya peserta agar dapat memimpin diskusi dengan cara yang paling sesuai bagi pesertaFoto AY Abdurrahim

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 13

KOTAK 3D BAGAIMANA KITA MEMULAI

Sebagai bagian dari proyek CCRES yang lebih besar tim kami melakukan kunjungan penentuan ruang lingkup ke lokasi sasaran proyek CCRES di Indonesia pulau utama Selayar di kabupaten Kepulauan Selayar Kunjungan ini diterima oleh pegawai pemerintah kabupaten terutama satu pegawai yang bertugas menjadi nara hubung dengan masyarakat Dari kunjungan tersebut kami mengidentifikasi satu tujuan yaitu untuk mengembangkan alat bantu ini secara partisipatif yang akan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam memecahkan beberapa permasalahan pokok untuk kepentingan pulau penduduk dan pemerintahnya

Pada awalnya nara hubung pemerintah kabupaten merekomendasikan dua desa yang menurutnya tertarik melakukan perlindungan perikanan dan terumbu karang pada saat itu dan mungkin akan tertarik untuk bekerja sama dengan kami Kami bertemu dengan penduduk dari salah satu desa ini pada saat kunjungan penentuan ruang lingkup tapi tidak bertemu dengan desa kedua

Kami bertemu dengan pemuka dari kedua desa yang direkomendasikan Bungaiya di bagian utara Selayar dan Parak di bagian pesisir barat-tengah (lihat Gambar 1) Protokol mengharuskan kami bertemu dengan kepala desa terlebih dahulu Kepala desa kemudian mendiskusikan peluang ini dengan para pimpinan desa Jika mereka sepakat kami lalu mengadakan pertemuan yang lebih besar dengan setiap masyarakat yang terdiri dari perwakilan dari setiap pemukiman pengurus desa dan perwakilan desa semua kategori nelayan dan perempuan yang berkepentingan Pertemuan besar ini meresmikan kolaborasi kami

Pertemuan-pertemuan ini memberikan petunjuk awal tentang hal-hal yang menjadi kepentingan desa Kedua desa berharap dapat fokus ke dalam pengelolaan perikanan Keduanya berusaha menegakkan praktik perikanan lestari berdasarkan pengetahuan dan praktik adat tetapi menghadapi berbagai tantangan dalam mengelola masuknya pihak lain ke perairan mereka terutama pihak yang menggunakan metode menangkap ikan yang merusak yang

tidak boleh digunakan oleh penduduk desa mereka sendiri

Bungaiya sudah memiliki dua daerah perlindungan laut dan dua lagi yang sedang diusulkan dan ingin memperoleh status resmi dari pemerintah kabupaten untuk dua daerah perlindungan yang sedang diusulkan Parak juga tertarik memperoleh status resmi yang lebih besar untuk praktik menangkap ikan tradisionaladat dan peraturan lokal tentang perikanan

Kami kemudian menyusun ulang tim penelitian dan pengembangan kami Kami sudah memiliki tiga peneliti eksternal (peneliti Australia Helen Ross peneliti Indonesia Dedi Adhuri dan Ali Yansyah Abdurrahim mdash semua adalah ilmuwan sosial yang meliputi psikologi lingkungan antropologi dan sosiologi dengan pengalaman lintas disiplin yang kuat dalam hal pengelolaan sumber daya alam termasuk perikanan) Kami mengundang koordinator pengelolaan berbasis masyarakat untuk COREMAP (lihat Kotak 3G) Andi Penrang untuk menjadi anggota penuh dari tim kami Pada masa puncak implementasi proyek Andi Penrang mensupervisi 8 fasilitator senior 28 fasilitator masyarakat dan 104 motivator desa yang berhubungan dengan 52 desa yang turut berpartisipasi dalam COREMAP di Selayar Kami tidak melanjutkan rencana untuk merekrut perempuan yang memenuhi syarat akademis untuk menjadi anggota tim kami malah memilih dua asisten yang berbasis di masyarakat lokal (Andi Ismainna dan Andi Rismayani) yang berpengalaman bekerja untuk COREMAP dan ingin mengembangkan keterampilan mereka dan mereka sudah memiliki hubungan yang sangat baik dengan semua desa tempat kami akan bekerja

Mempekerjakan asisten lokal langsung dari masyarakat memperdalam akses ke pengetahuan dan hubungan lokal memungkinkan dilakukannya pembangunan kapasitas dan merupakan pilihan terbaik untuk meninggalkan warisan keterampilan dan pengetahuan Tim yang terdiri dari 6 orang ini memiliki perimbangan keterampilan pengetahuan lokal dan gender Tiga anggota lokal cakap mengunakan bahasa lokal Selayar dan juga Bahasa Indonesia

Kami memerlukan cara kerja yang sama kuatnya untuk bekerja dengan pemerintah kabupaten LSM dan orang pribadi yang berkepentingan yang memiliki perspektif untuk satu pulau dan tidak hanya fokus pada satu masyarakat tertentu Kami bertemu dengan kepala dinas perikanan Selayar yang baru dan belajar tentang pegawai kabupaten dan staf LSM lain serta orang pribadi yang relevan dan berkepentingan Kami mengadakan beberapa pertemuan dengan orang-orang ini melalui jaringan kerja kami membentuk jejaring yang longgar dan kelompok acuan untuk kegiatan Sementara itu banyak dari orang-orang ini yang secara langsung berhubungan dengan masyarakat (beberapa masyarakat sasaran kami dan lainnya)

Kami juga melanjutkan hubungan dengan desa-desa lain terkait dengan permasalahan yang muncul di Bungaiya dan Parak dan sebagai desa asal para lsquochampionrsquo masyarakat

GAMBAR 9 Anggota tim Dedi Adhuri Andi Penrang Andi Rismayani Helen Ross Andi Ismainna dan Ali Yansyah AbdurrahimFoto D Adhuri

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir14

GAMBAR 10 Peserta mengumpulkan informasi dengan mengamati apa yang terjadi di sekitar mereka mengajukan pertanyaan ke penduduk dan mengalami langsung situasi yang terjadiFoto H Ross

Bagaimana menerapkan komponen pengamatan peserta mdash pengayaan dan konfirmasiSalah satu keterbatasan diskusi dalam pertemuan dan dalam mengumpulkan informasi selama pertemuan adalah prosesnya yang terbuka Dan juga seseorang akan dianggap tidak sopan jika berbicara terlalu lama jadi kita mungkin hanya mendengar sebagian dari apa yang sebenarnya ingin disampaikan oleh seseorang Orang-orang mungkin memberikan versi ringkas atau rangkuman dari kenyataan yang sebenarnya kompleks Beberapa orang mdash terutama perempuan dan anggota masyarakat yang tidak terlalu berkuasa mdash mungkin hanya berani berbicara sedikit walaupun fasilitator sudah berupaya keras untuk melibatkan mereka Pertemuan mungkin menghindari topik yang sulit seperti konflik atau korupsi

Metode lain mdash yang jumlahnya lebih dari satu mdash diperlukan untuk mengetahui apa yang terjadi lsquodi balik layarrsquo yaitu mencari tahu secara lebih terperinci tentang apa yang telah disampaikan di dalam proses partisipatif memeriksa silang informasi dan memperluas atau mendapatkan lebih banyak informasi mendalam Kami menyarankan pengamatan peserta metode antropologi yang juga digunakan di dalam sosiologi dan geografi manusia

Pengamatan peserta merupakan metode yang sangat sesuai Metode ini melibatkan peneliti untuk masuk ke dalam konteks tertentu menjadi bagian dari konteks tersebut untuk sesaat Ada banyak ragam kemungkinan partisipasi dari mengambil peran jangka panjang di dalam suatu situasi (misalnya tinggal bersama satu masyarakat bekerja di pemerintahan) atau bergabung dalam jangka pendek seperti menghadiri serangkaian pertemuan publik Poin pentingnya adalah bergabung Peserta pengamat mengumpulkan informasi dengan cara mengamati apa yang terjadi di sekitar mereka mengajukan pertanyaan ke penduduk dan dengan mengalami situasinya sendiri secara langsung Pengamatan peserta bersifat sistematis yang sangat jauh berbeda dari penelitian ilmu sosial lainnya Bukannya memutuskan untuk mewawancarai sejumlah orang tertentu tentang suatu topik misalnya pengamat peserta akan menjawab pertanyaan penelitian dengan kombinasi jawaban dari apa yang mereka amati (dengan berada di dalam suatu situasi) apa yang mereka dengar apa yang mereka rasakan Mereka biasanya

akan menanyakan sejumlah pertanyaan strategis kepada orang di sekitar mereka dan mengumpulkan pandangan yang berbeda dari berbagai sisi tentang suatu permasalahan Mereka juga dapat menggunakan metode lain seperti wawancara resmi Jika mereka sudah mendapatkan penjelasan yang memadai tentang permasalahan pertama mereka tidak perlu tetap menanyakan tentang hal itu karena sudah dijawab Akan tetapi permasalahan baru akan terkuak di dalam proses dan mengarahkan mereka ke arah baru (lihat Kotak 3E)

Seluruh tim kami hanya berada di lapangan dalam waktu singkat 5 sampai 10 hari setiap kali datang Sebagian besar pengamatan peserta dilakukan oleh satu peneliti (Ali Yansyah Abdurrahim) dan dua asisten lokal (Andi Rismayani dan Andi Ismainna) yang tinggal di desa selama dua sampai empat minggu setiap kali datang Mereka menyewa kamar di salah satu rumah dan membayar uang sewa ke tuan rumah (hal yang lazim di Indonesia) Mereka bergabung dalam kehidupan desa selama periode tersebut mengamati kegiatan perikanan dan kegiatan terkait lainnya berbicara dengan laki-laki dan perempuan menindaklanjuti informasi yang ditemukan Sering kali mereka menindaklanjuti permasalahan yang diangkat di dalam proses partisipatif

Pengumpulan data lebih lanjutTidak semua informasi yang relevan hanya dapat dikumpulkan melalui pengamatan peserta dan pertemuan Ketika suatu permasalahan muncul dari proses tersebut mungkin perlu untuk mengumpulkan lsquodata sekunderrsquo (misalnya laporan hasil studi notulensi rapat) atau mengumpulkan data primer (asli) tentang topik tertentu Tujuannya bukan untuk mengumpulkan informasi latar belakang dalam jumlah besar yang mungkin berguna tetapi mungkin juga tidak karena prosedur diagnosis partisipatif harus memandu kebutuhan Sebaliknya informasi tambahan mungkin dapat memperkaya proses diskusi dan pengamatan peserta dan memberikan bukti untuk asumsi umum yang disimpulkan melalui proses penelitian kualitatif dan diskusi Sebagai contoh tim pengamatan peserta kami mencatat bahwa orang-orang memiliki kombinasi penghidupan yang berbeda menangkap ikan dan lain-lain sehingga mereka mengumpulkan informasi tentang hal ini Kesan bahwa desa yang paling disalahkan untuk penangkapan ikan ilegal dan menangkap ikan di luar perairan mereka adalah desa yang paling bergantung dengan perikanan diperoleh dari pengumpulan data (walaupun keterbatasan penghidupan alternatif bukanlah satu-satunya alasan untuk perilaku menangkap ikan mereka ada alasan sosial lain)

Dengan menggali praktik penangkapan ikan tradisional secara lebih rinci tim pengamatan peserta memutuskan untuk belajar lebih banyak tentang perangkap ikan permanen (sero) dan peraturan adat untuk penggunaannya Tim lokal melakukan survei sero di sepanjang pantai barat dan utara mendokumentasikan 64 sero Salah satu asisten secara bersamaan bekerja untuk proyek lain melakukan survei bulanan atas tangkapan ikan dari sero ini Proyek lain ini bersedia berbagi data dengan kami

Tim lapangan kami menggunakan dan mengadaptasi peta diagnosis lsquoradar 360 derajatrsquo (diadaptasi dari Bene et al 2009) bersamaan dengan proses pengamatan peserta sebagai kerangka kerja untuk mengumpulkan informasi tambahan yang informatif Peta ini terdiri dari sistem alami manusia

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 15

dan penghidupan lembaga dan tata kelola serta pendorong eksternal (lihat Gambar 11) Kami menggunakan ini di dalam pengumpulan data kami

Informasi dapat dikumpulkan dari diskusi dengan masyarakat data sekunder (contoh laporan arsip desa) pengamatan peserta dan metode spesifik lainnya

Belajar dari kegiatan intervensi strategisIdealnya mengingat masa pengembangan yang cukup panjang prosedur diagnosis partisipatif akan mengarah tindakan kolaboratif dan pengelolaan adaptif (di bagian lsquokepalarsquo dari diagram tulang ikan) Kami sudah mengawali dengan desa-desa lokal dan pemerintah kabupaten yang diteruskan oleh penduduk desa bersama dengan anggota tim lokal dan pegawai pemerintah kabupaten

Gagasannya bukan untuk mengubah semuanya sekaligus Perubahan besar-besaran akan sulit disetujui perlu banyak diskusi berisiko dan sulit diimplementasikan Sementara tindakan yang lebih kecil dan spesifik akan lebih mudah disetujui tepat waktu dan sering kali dapat dilakukan dengan sumber daya yang tersedia Intervensi kecil memberikan peluang untuk maju dan belajar dari prosesnya Masyarakat (atau pegawai pemerintah atau LSM) dapat menguji strategi mundur jika tidak berhasil atau mengembangkannya jika menjanjikan Dengan begitu dapat membangun kepercayaan dan keterampilan dan menimbulkan rasa ada sesuatu yang dicapai Gagasan untuk meningkatkan dan belajar melalui langkah-langkah kecil berasal dari pengembangan masyarakat

belajar dari pengalaman dan bidang penelitian dan praktik pengelolaan adaptif

36 Diagram tulang ikan komponen yang menyusun diagnosis partisipatiflsquoTulang-tulangrsquo ikan mewakili sejumlah komponen yang tersedia untuk digunakan sebagai bagian dari prosedur diagnosis partisipatif sesuai permintaan Pengguna dapat menyesuaikannya sesuai keinginan dan menambahkan hal lain Beberapa bagian adalah bagian penting atau direkomendasikan sementara yang lain adalah pilihan

Komponen dapat diperlakukan seperti lsquolangkahrsquo tetapi tidak perlu diterapkan secara berurutan kecuali pada bagian awal yang dimulai dengan lsquofokus dan kemitraan awalrsquo Silakan baca bagian lsquotulang ikanrsquo di dalam diagram dari kiri ke kanan di bagian atas dan bawah tulang belakang (lihat Gambar 5) Dimungkinkan untuk melakukan lebih dari satu komponen di saat yang bersamaan Misalnya pada pertemuan pertama kami dengan masyarakat Bungaiya dan Parak setelah mendiskusikan partisipasi mereka di dalam proyek dan apa yang akan menjadi fokus mereka pekerjaan kami bercabang untuk mengidentifikasi praktik menangkap ikan setiap masyarakat dan peraturannya

KOTAK 3E MENGELOLA KONFLIK CONTOH DARI PENGAMATAN PESERTA YANG KAMI LAKUKAN DI SELAYAR

Kami pertama kali mendengar tentang konflik mengenai praktik menangkap ikan antara salah satu desa sasaran kami dengan desa tetangga (dari anggota tim lokal Andi Penrang) Konflik ini meletus ketika para peneliti tidak berada di pulau Dalam kapasitas mereka sebagai kepala desa keduanya telah menghubungi dan memberikan kabar kepada pak Andi menjelaskan kejadian dari sudut pandang mereka dan meminta nasihat (Kami akan ceritakan lebih lanjut nanti) Ketika kami tiba lagi di pulau dan bertemu dengan masyarakat dan jejaring kabupaten kami kami mendapatkan cerita rincinya Kami menggunakan pengamatan peserta untuk mempelajari lebih lanjut dan terus mengulang cara ini dalam beberapa kali kunjungan lapangan karena konfliknya berubah seiring dengan waktu Sebagai tim kami mengunjungi kepala desa tetangga untuk mulai mengenalnya (dan kami bertemu dia lagi beberapa kali pada kunjungan berikutnya) Kemudian kami mengatur pertemuan dengan sejumlah nelayan dari desa tersebut untuk mendengar perspektif mereka

Mereka mengatakan mereka tidak dapat menangkap ikan sesuai dengan harapan desa sasaran kami karena mereka tidak memiliki pengetahuan tradisional untuk melakukannya Mereka yakin masyarakat mereka tidak pernah memiliki pengetahuan tradisional Kami belajar bahwa pemukiman mereka adalah pemekaran dari desa induk yang terjadi di tahun 1980an Kami mengunjungi desa tersebut untuk bertemu penduduk desa yang lebih tua dan bertemu dengan seorang laki-laki yang sudah sangat tua yang menjelaskan bahwa masyarakat desa tersebut dulu pernah memiliki pengetahuan tradisional tetapi tidak diwariskan ke generasi yang lebih muda

Di saat yang sama separuh anggota tim kami berkesempatan meluangkan lebih banyak waktu tinggal di desa sasaran kami Mereka berbicara dengan penduduk desa tentang pengalaman konflik mereka tapap demi tahap Mereka ada di beberapa kejadian utama dan dapat mengamati apa yang terjadi dan bertanya tentang itu Berbagai dimensi mulai terungkap seperti daerah laut mana yang diperebutkan dan mengapa

alat tangkap yang mana dan praktik menangkap ikan mana yang menjadi permasalahan serta rincian dari kejadian tertentu Terlihat jelas bahwa penduduk dari kedua masyarakat sangat marah sehingga tidak mungkin mendiskusikan permasalahan ini atau memperoleh informasi latar belakang yang mendalam dan sistematis hanya melalui pertemuan saja

Kami mengembangkan komponen analisis konflik dalam alat bantu ini (lihat Bab 36 Analisis konflik) setelah jejaring kami di kabupaten meminta bantuan kami untuk bisa memahami konflik dengan lebih baik Kemudian kami menyajikan analisis kami tentang konflik (secara ringkas) di pertemuan dengan masyarakat sasaran mereka mulai berpikir bagaimana mereka dapat mengelola konflik (karena melapor ke pihak berwenang yang lebih tinggi tidak memberi hasil yang memuaskan) Salah satu strategi mereka mdashuntuk memperkuat peraturan desa dan membuatnya lebih diakui oleh pemerintah kabupaten mdash mendorong dikembangkannya komponen analisis kebijakan pada alat bantu ini

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir16

Fokus dan kemitraan awalSeperti yang kami jelaskan di atas penggunaan alat bantu ini biasanya diawali dengan beberapa mitra yang memilih menggunakan prosedur diagnosis partisipatif untuk membantu memperjelas beberapa permasalahan yang penting bagi mereka Fokus awal dan mitra mungkin akan terus berlanjut Mitra mungkin dibentuk terlebih dahulu baru kemudian mendiskusikan fokusnya Atau sebaliknya satu pihak dapat memiliki fokus yang ingin mereka kerjakan lalu mendekati pihak utama lain atau beberapa pihak untuk bekerja sama dengan mereka Bisa jadi ini bukan keputusan yang mudah karena fokus sebenarnya dapat berubah seiring dengan berjalannya diskusi sehingga harus membingkai ulang permasalahan awal

Dalam berkolaborasi penting untuk menjadi fleksibel dan mendengarkan sudut pandang satu sama lain Membingkai ulang masalah melalui diskusi bersama akan menghasilkan cara pandang yang lebih bermanfaat dan menyelesaikan permasalahannya Misalnya pemerintah mungkin mengkhawatirkan penangkapan ikan yang merusak terumbu karang Beberapa masyarakat melihat ini sebagai bagian dari permasalahan yang sedikit lebih besar yaitu penangkapan ikan ilegal atau yang tidak diterima (karena merusak atau lainnya) di perairan mereka atau melanggar hukum adat dan bagian dari permasalahan lain yang lebih besar lagi tentang penghidupan yang berkelanjutan bagi semua orang

Identifikasi proyek terkait dan warisannyaBeberapa proyek pembangunan atau tim peneliti akan menjadi pihak pertama yang bekereja di lokasi tersebut Ada kemungkinan terdapat pendahulu Penting untuk belajar tentang mereka dan lanjutkan dari apa yang sudah mereka capai Bagaimana hubungan yang mereka bangun mdash positif atau negatif Intervensi seperti apa yang mereka dorong dan apa yang bisa dipelajari dari proyek tersebut

Apakah ada inisiatif bagus yang perlu didukung agar dapat berlanjut jika proyek yang memulainya sudah berakhir Kapasitas lokal apa yang terbangun dan bagaimana hal tersebut dapat dilanjutkan Informasi bermanfaat apa yang dikumpulkan yang bisa menjadi informasi latar belakang bagi proyek Anda

Sama halnya jika ada kegiatan yang berlangsung bersamaan jadi Anda harus berkoordinasi dan berbagi informasi dan sumber daya Satukan kekuatan untuk memberikan efek keseluruhan yang lebih besar Hindari membagi masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan yang berbeda atau menguras kemampuan beberapa orang yang memiliki keterampilan

Mengembangkan jejaringSetelah titik awal diidentifikasi dan kolaborator atau mitra awal mulai berdiskusi akan bermanfaat untuk mengidentifikasi dan memperluas jejaring yang relevan agar meliputi organisasi dan orang-orang yang memiliki peranan dan kepentingan

GAMBAR 11 Kerangka penilaian terpadu 360 derajat(diadaptasi dari Bene et al 2009)

Kebi

jakan

per

ikana

n da

n

pem

bang

unan

Kemam

puan

orga

nisas

ional

dan

kelem

baga

an

Kemam

puan

bertin

dak s

ecara

kolek

tif

Tata kelola kinerja dan hak

Kerangka hukum

Konflik dengan pengguna dan

sektor lainRantai pasok penangkapan ikan

ilegal

Kondisi kehidupanKompetisi

Keanekaragaman hayati

Kejutan status dan

kecenderu

ngan

Diversifikasiketergantungan

penghasilan

Kemiskinan aset dan

pendapatan

Kemam

puan manusia

Model

ilmiah

kelau

tan da

n

perik

anan

Kond

isi ek

osist

em ak

uatik

Man

usia

dan Mata

Pendorong Eks

tern

al

Sistem

Alami

Lembaga dan Tata

KERANGKA KERJA

PENILAIAN

KelolaP

enca

harian

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 17

KOTAK 3F CONTOH KEGIATAN INTERVENSI STRATEGIS

GAMBAR 12 Memetakan perairan tradisional Desa Parak dengan menggunakan koordinat GPSFoto P Bradley

Memperkuat peraturan desa

Kedua desa sasaran kami melihat perlunya memperkuat peraturan desa tentang praktik penangkapan ikan dan di lokasi mana saja praktik tersebut diperbolehkan Keduanya melihat hal ini sebagai cara untuk mengelola penangkapan ikan ilegal yang dilakukan oleh masyarakat lain di dalam wilayah mereka dan satu desa mengalami konflik seperti yang disebutkan di Kotak 3E Mereka memiliki hukum adat yang kuat tetapi tidak terdokumentasi dengan baik sehingga sulit untuk menunjukkannya ke pemerintah atau masyarakat lain mdash dan dengan demikian sulit ditegakan Sebagai desa yang diakui secara resmi di dalam sistem administrasi Indonesia desa berhak membuat peraturan sendiri tetapi ada kesenjangan dalam hal dukungan dari pemerintah atas peraturan desa ini

Selain itu mereka memerlukan dokumentasi resmi tentang batas-batas perairan mereka (diakui menurut hukum adat tetapi tidak didaftarkan dengan koordinat yang dipahami pemerintah) dan tentang daerah perlindungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat

Tim kami bersedia membantu dan meminjamkan keterampilan dan waktu kami Anggota tim kami yang bisa berbahasa Indonesia (termasuk asisten lokal) membuat analisis kebijakan di bawah arahan dan tinjauan rutin dari setiap pemimpin masyarakat (lihat Kotak 3K tentang analisis kebijakan) Masyarakat meminjam peralatan GPS dan perahu perlengkapan lalu tim peneliti pergi bersama mereka untuk mendokumentasikan koordinat GPS (lihat foto) Di dalam prosesnya tim kami belajar banyak tentang pengetahuan tradisional seperti bagaimana mengenali perbatasan perairan desa dengan mengacu pada tiga fitur bentang alam atau lebih seperti puncak bukit atau

lembah diantara bukit dengan cara triangulasi

Menggabungkan pengetahuan ilmiah dengan pengetahuan lokal

Salah satu ahli ekologi laut di proyek CCRES tertarik untuk mengadaptasi model perencanaan tata ruang laut yang digunakan timnya awalnya dirancang untuk skala yang jauh lebih besar untuk digunakan dengan skala lokal oleh masyarakat lokal Sementara itu salah satu desa sasaran kami tertarik dengan cara untuk mendapatkan pengakuan resmi atas daerah perlidungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat (Ini adalah tindakan strategis sebagian bertujuan untuk pembelajaran yang diperkenalkan oleh COREMAP mdash lihat Kotak 3G) Mereka juga tertarik dengan kesesuaian antara penilaian tradisional mereka dan pengetahuan ilmiah dan terbuka untuk belajar dan mengidentifikasi peluang baru Tim peneliti secara filosofis berkomitmen untuk mengakui segala bentuk pengetahuan dan ini terlihat seperti peluang yang bagus Penjelasan ini mengacu pada sub-proyek yang dijelaskan dalam Kotak 3L tentang kombinasi bentuk-bentuk ilmu pengetahuan Intervensi ini dilakukan di waktu yang tepat Kapolres baru baru saja diangkat untuk pulau ini dan beliau adalah seorang penyelam Ini mengindikasikan bahwa beliau akan sangat mendukung perlindungan terumbu karang Masyarakat berharap dapat mengajaknya menyelam sebagai bagian dari sub-proyek ini tetapi sayangnya karena ada komitmen lain minggu tersebut beliau tidak bisa ikut

dalam permasalahan utama Sebagian besar permasalahan memerlukan partisipasi dan kerja sama dari banyak pihak seperti polisi untuk kasus mengurangi penangkapan ikan yang merusak Pencarian eksplisit untuk anggota jejaring yang relevan dapat membantu mencapai sasaran

Di awal proyek kami mengidentifikasi orang-orang dan pemangku kepentingan dalam pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Kami mencari dari masyarakat pegawai pemerintah dan LSM yang bekerja di lapangan Setelah kami mengetahui siapa mereka apa kepentingan dan kegiatannya kami mendiskusikan kemungkinan kolaborasi untuk mengerjakan langkah selanjutnya dari diagnosis dan menemukan cara untuk bekerja bersama Dengan diteruskannya proyek lebih banyak orang yang diidentifikasi

Untuk Selayar kami berhubungan dengan beberapa jejaring Ada satu jejaring di setiap desa (lingkaran yang lebih besar dari orang-orang yang tertarik dan bergabung dengan proyek secara berkala tergantung pada topik yang dibahas dan siapa yang mau tetap menerima informasi tetapi bukan bagian dari kelompok inti) Ada jejaring serupa yang mewakili kepentingan satu pulau sebagian besar bekerja untuk pemerintah kabupaten tetapi ada dua yang bekerja untuk LSM dan satu lagi orang pribadi yang sebelumnya memiliki peran pembangunan ekonomi Kemudian kami berjejaring dengan orang-orang dari desa lain terutama lsquopara championrsquo yang mengambil peranan secara sukarela untuk menghentikan penangkapan ikan yang merusak dan mempromosikan perikanan lestari (lihat komponen Mengidentifikasi pengaruh sosial mdash para champion dan strategi mereka di bawah ini)

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir18

KOTAK 3G WARISAN COREMAP DI SELAYAR

Proyek pembangunan yang dikaitkan dengan dua dari sejumlah tahap Proyek Bank Dunia untuk Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu KarangWorld Bankrsquos Coral Reef Rehabilitation and Management Project (COREMAP) telah dilakukan di pulau utama Selayar (COREMAP I dilakukan pada tahun 1998ndash2003 di Taman Nasional Taka Bonerate bagian dari kepulauan Selayar tetapi tidak termasuk pulau utama) COREMAP II diimplementasikan pada tahun 2004ndash2011 di 52 desa pesisir dan COREMAP-CTI (Coral Triangle Initiative) dari tahun 2014 sampai awal 2017 dengan 11 desa COREMAP bertujuan untuk melindungi merehabilitasi dan mendukung penggunaan terumbu karang secara berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Salah satu peneliti kami sebelumnya adalah pengumpul data untuk COREMAP II dan salah satu anggota tim lokal kami adalah koordinator kabupaten untuk COREMAP

II dan COREMAP-CTI Diawal penelitian kami mengetahui bahwa COREMAP-CTI akan berakhir bersamaan dengan periode kami di lapangan dan ini terjadi di pertengahan kerja lapangan kami Pegawai kabupaten mengidentifikasi CCRES sebagai peluang kunci untuk terus bekerja dengan masyarakat di dalam permasalahan pengelolaan daerah pesisir Dengan memiliki koordinator senior dan dua koordinator masyarakat dalam tim kami membantu mengambil manfaat dari hubungan COREMAP dengan desa sementara membangun hubungan yang baru dan untuk mengidentifikasi dan meneruskan warisan COREMAP sementara tetap memiliki arah sendiri Meskipun tinjauan nasional terhadap efektifitas COREMAP tidak begitu baik tetapi pengamatan peserta yang kami lakukan menunjukkan bahwa COREMAP meninggalkan warisan besar Dua tahap mereka telah melakukan banyak hal untuk membangun

kesadaran tentang penangkapan ikan ilegal tetapi baru berhasil sebagian untuk menghentikannya COREMAP II dan COREMAP-CTI menyarankan dan mendorong dibentuknya Daerah Perlindungan Laut berbasis Masyarakat (DPL) di sebagian besar desa yang berpartisipasi Di bawah panduan dan pendanaan dari COREMAP desa-desa membentuk Komite Masyarakat untuk Pengelolaan Sumber Daya Pesisir yang melakukan pengawasan Orang-orang yang kami ajak bicara mengatakan bahwa mereka telah melihat peningkatan cadangan ikan dan mengaitkan hal ini dengan adanya DPL Beberapa lsquochampionrsquo yang kami wawancara untuk proyek ini ditemukan oleh staf dan terdorong oleh COREMAP Masyarakat telah mengadopsi gagasan utama COREMAP dan menjadikannya sebagai milik mereka

KOTAK 3H BERJEJARING SECARA HORISONTAL DAN VERTIKAL

Pada tahap awal diagnosis kami mengidentifikasi ketertarikan yang kuat untuk memerangi penangkapan ikan yang merusak dengan cara memperkuat dan meningkatkan formalisasi pengelolaan daerah pesisir berbasis masyarakat Sebagai tanggapannya kami mengembangkan jejaring secara horisontal (berhubungan dengan desa dan individu lain) serta secara vertikal (berhubungan dengan pemerintah) yang memiliki perhatian danatau kewenangan yang sama Untuk jejaring horisontal kami berhubungan dengan lebih banyak penduduk di desa sasaran kami dan desa lain termasuk desa tetangga Ini dilakukan untuk memeriksa apakah ketertarikan untuk mengatasi masalah penangkapan ikan yang merusak dan memperkuat pengelolaan daerah pesisir berbasis masyarakat juga dimiliki oleh semua desa Ini juga merupakan upaya untuk membangun dukungan yang lebih kuat dan lebih luas terhadap usulan Jejaring dengan desa lain menjadi penting karena penangkapan ikan

yang merusak hampir selalu dilakukan oleh nelayan dari desa lain baik desa yang jaraknya dekat atau jauh (Orang cenderung tidak memancing dengan cara yang merusak di perairan desanya sendiri) Sehingga dukungan dari desa tetangga menjadi diperlukan Untuk membangun jejaring vertikal kami berdiskusi dengan orang-orang dari pemerintah kabupaten provinsi dan pusat serta LSM Hubungan dengan orang-orang dan lembaga terkait adalah kunci untuk meningkatkan pengetahuan belajar tentang perspektif lain tentang permasalahan yang ada dan membangun dukungan untuk atau menasihati untuk mengubah inisiatif berbasis desa yang diusulkan Jejaring horisontal menghasilkan dukungan yang lebih luas dalam bentuk komitmen dan berbagi pembelajaran yang diperoleh Pada kenyataannya jejaring ini mendorong peningkatan ketertarikan dari tiga desa tetangga (bukan bagian dari studi desa sasaran kami atau proyek COREMAP sebelumnya) untuk bersama-

sama membentuk pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Jejaring vertikal sampai ke tingkat kabupaten melalui pertemuan dan diskusi formal dan informal juga menghasilkan komitmen dari pemerintah kabupaten dan pegiat di tingkat kabupaten untuk mendukung peremajaan kembali dan formalisasi pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Hubungan kami dengan pejabat dari Dinas Kelautan dan Perikanan tingkat provinsi yang berwenang untuk mengelola perairan pantai sampai 12 mil laut dari garis pantai menunjukkan bahwa mereka juga mendukung gagasan kami Hubungan kami dengan WWF di Jakarta membuat kami mendapat tawaran untuk mengikutsertakan dua warga desa dari Bungaiya dalam pelatihan pemetaan wilayah pesisir secara partisipatif

Hubungan berjejaring ini dapat membantu mengetahui apa yang terjadi di dalam suatu sistem kepentingan dan mendukung koordinasi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 19

Ada prosedur yang dikenal luas bernama lsquoanalisis pemangku kepentinganrsquo yang melibatkan identifikasi pihak-pihak yang relevan dalam suatu permasalahan (baik perorangan atau organisasi) dan apa kepentingan mereka di dalam permasalahan tersebut Titik pemandu dalam analisis pemangku kepentingan adalah mengidentifikasi siapa yang mempengaruhi dan siapa yang dipengaruhi oleh suatu permasalahan (jika judul dari permasalahan diganti pemangku kepentingan yang teridentifikasi juga dapat bergeser) Pendekatan partisipatif untuk analisis pemangku kepentingan akan berfungsi baik dengan menggunakan pengetahuan dari beberapa orang Analisis pemangku kepentingan dapat bermanfaat untuk mengembangkan jejaring tetapi kami menyarankan proses yang jauh lebih organik untuk membangun hubungan dengan orang-orang yang tepat Banyak yang sudah memiliki hubungan dan akan memperkenalkan proses Anda ke satu sama lain

Membangun jejaring harus menjadi proses terus-menerus bukan hanya dilakukan satu kali atau tertutup Orang baru bisa saja ditunjuk untuk menjabat Orang baru dapat muncul terutama ketika permasalahannya dapat dibingkai ulang

Para lsquochampionrsquo di tingkat masyarakat dan tingkat pulau yang dijabarkan di bawah ini dapat memainkan peranan di dalam jejaring sebagai agen perubahan lokal

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion dan strategi merekaSementara alat bantu ini menekankan pada kerja sama dan penyelarasan yang lebih baik dari tata kelola dan pengelolaan antara pemerintah dan masyarakat penting juga untuk mengenali pengaruh-pengaruh yang ada di masyarakat Faktor penting yang sering kali terlupakan adalah proses sosial informal yang mana anggota masyarakat atau orang-orang yang bekerja di skala yang lebih besar saling mempengaruhi satu sama lain untuk memperbaiki kondisi lingkungan dan sosialnya Ada banyak penekanan pada tata kelola dan prosedur formal untuk pengelolaan tetapi relatif sedikit tentang proses informal dan terutama lsquolembaganyarsquo yang mana orang-orang (atau masyarakat) bertindak secara mandiri dan membuat pilihan bebasnya sendiri

Pada kunjungan ruang lingkup kami ke Selayar kami bertemu dengan tiga warga desa dari desa yang berbeda yang berbicara dengan berapi-api tentang bagaimana mereka mulai menyadari kerugian dan konsekuensi sosial yang diakibatkan oleh metode penangkapan ikan yang merusak dan bagaimana mereka sekarang bekerja sepenuhnya sukarela untuk meyakinkan anggota masyarakat lain untuk berhenti melakukan penangkapan ikan dengan cara yang merusak Masing-masing dari mereka memiliki strategi yang berbeda dan menarik untuk meyakinkan orang Hasil dari inisiatif sukarela mereka dan kemampuan serta kesediaan untuk mempengaruhi orang lain beberapa telah diangkat untuk menduduki jabatan resmi di desa mereka misalnya menjadi anggota kemudian ketua komite perlindungan laut yang dibentuk oleh program COREMAP (lihat Kotak 3G) Beberapa bekerja dengan orang lain mdash misalnya pemimpin desa mdash untuk meningkatkan pengaruh Kami memutuskan untuk belajar tentang orang-orang ini dan strategi mereka dan untuk membagikan kisah mereka dengan orang-orang yang mungkin terinspirasi dengan gagasan bahwa siapapun dapat bertindak dan berharap dapat belajar dari strategi mereka Kemudian kami mengamati lsquochampionrsquo

lain yang bekerja di pulau Beberapa tindakan mereka mungkin tersamarkan oleh pekerjaan mereka (beberapa bekerja di pemerintahan) tetapi cara kerja mereka melampaui harapan profesional dan telah menjadi gairah pribadi

Kami menyajikan sejumlah contoh champion perorangan dan strategi mereka di buklet terpisah dengan judul Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka dari Selayar Indonesia Kami mewawancarai sejumlah orang yang memiliki kekhawatiran sosial dan ekologis tentang ekosistem pesisir memiliki peran penting dalam membuat perubahan demi mencapai perlindungan dan pengelolaan wilayah pesisir yang lebih baik di dalam masyarakat mereka atau lebih luas dan diakui oleh yang lain memang berpengaruh untuk permasalahan tersebut Mereka yang bekerja atau memiliki jabatan resmi bekerja melampaui komitmen dan kewajiban yang biasanya dianggap tugas yang berkaitan dengan pekerjaan mereka atau peran tata kelola Kami mencari laki-laki dan perempuan yang memiliki karakter ini akan tetapi di dalam masyarakat nelayan tentunya kami lebih banyak menemukan laki-laki Kami mengidentifikasi 15 orang Sembilan diantaranya saat ini atau sebelumnya adalah champion di dalam masyarakat mereka (satu perempuan dan delapan laki-laki) dan enam orang yang bekerja di tingkatan yang lebih luas (misalnya kecamatan atau satu pulau mdash semua laki-laki) Profil mereka dapat dilihat di buklet

Kami percaya profil mereka menunjukkan bahwa membangun kesadaran baik dengan atau tanpa bantuan eksternal merupakan langkah pertama yang diperlukan tetapi itu saja tidak cukup Para champion mengambil keputusan sendiri untuk bertindak kemudian berpikir dengan seksama strategi yang mereka gunakan untuk mempengaruhi orang lain Para champion di desa meciptakan cara-cara mereka sendiri untuk menyebarkan pengaruh sosial menggunakan berbagai argumen yang dapat meyakinkan mereka sendiri dan juga efektif untuk digunakan pada orang lain (Satu champion menemukan laki-laki dan perempuan menanggapi pesannya dengan berbeda) Beberapa menggunakan pengetahuan mereka tentang dinamika masyarakat dua champion dari satu desa memanfaatkan persaingan antar kelompok untuk menjaga agar mereka tetap jujur tentang praktik menangkap ikan mereka dan saling mengawasi satu sama lain Alasan keagamaan juga penting bagi beberapa informasi yang kami peroleh dari pengamatan peserta menunjukkan bahwa salah satu champion masyarakat mdash seorang pemuka agama mdash telah mempengaruhi champion lain di masyarakat lain setelah memergokinya sedang menangkap ikan secara ilegal Kebanyakan champion di masyarakat atau pada skala yang lebih luas mengadvokasikan untuk menggabungkan pengaruh sosial positif mereka dengan penegakan hukum yang kuat dan efektif seperti oleh kepolisian Beberapa champion masyarakat berkolaborasi dengan kepolisian dan merekomendasikan hukuman secara cukup strategis Contoh lain adalah bagaimana champion masyarakat dapat bekerja dengan berkolaborasi dengan tokoh-tokoh desa utama lainnya (terutama dengan pimpinan desa) dan dengan pihak eksternal Salah satu champion yang bekerja di pemerintah kabupaten mencari para champion masyarakat dan mendorong mereka untuk ambil bagian dalam komite desa untuk perlindungan laut yang baru dibentuk Hal ini memperkuat peran dari para champion desa dan memotivasi mereka lebih lanjut serta memberikan mereka kewenangan formal

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir20

GAMBAR 13 Salah satu champion Selayar Pak Rusdin dengan Dr Dedi Adhuri dan Ali Yansyah AbdurrahimFoto H Ross

Para champion yang bekerja dalam skala yang lebih besar mdash dalam hal Selayar berarti di pemerintahan LSM atau sebagai orang pribadi mdash bekerja dengan berbagai cara Ada yang mendukung champion masyarakat (ada satu yang secara jelas mendorong banyak champion) Ada yang bekerja atau memegang jabatan yang memungkinkan mereka untuk mengatasi masalah penting Sebagian besar menggunakan jejaring dan beberapa strategi yang dipikir matang untuk membuat perubahan dalam masalah yang mereka pilih

Mengidentifikasi dan mendukung championbull Sadari kemungkinan ada orang-orang yang sudah

bertindak secara sukarela terhadap permasalahan yang menjadi perhatian Anda Identifikasi dan bekerjalah dengan orang-orang tersebut Mereka juga bisa menjadi anggota jejaring yang baik (lihat Kotak 3H)

bull Pertimbangkan untuk mendukung mereka serta membangun kesadaran dan kapasitas mereka melalui kesempatan belajar (misalnya dengan menghadiri lokakarya) Pertimbangkan mereka untuk kegiatan yang relevan dan peran komite Cari cara untuk membuat mereka lebih efektif contohnya dengan sumber daya tanpa merendahkan tindakan sukarela mereka

bull Pertimbangkan untuk mengumpulkan mereka agar saling berbagi strategi dan saling belajar dari satu sama lain

bull Cari peluang untuk mendukung lahirnya champion baru

Kami tidak mengadvokasikan untuk memilih terlebih dahulu orang-orang untuk dipersiapkan menjadi champion meskipun kami mengetahui bahwa hal ini berhasil dilakukan di beberapa bidang dan negara Hal ini berisiko membuat orang yang tidak terpilih merasa tersisih dan merusak orang-orang yang mungkin lebih efektif atau terpercaya untuk bekerja secara mandiri

Mengidentifikasi pengetahuan dan praktik pengelolaan tradisionalBanyak masyarakat pesisir yang memiliki tradisi pengelolaan wilayah pesisir yang berkaitan erat dengan budaya mereka Hal ini dapat meliputi pengetahuan tradisional tentang perilaku

1 Angka dari survei LIPI Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

dan habitat ikan arus laut dan cuaca teknologi menangkap ikan tradisional dan penggunaannya hukum adat tentang menangkap ikan dan lokasi penangkapan serta praktik sosial terkait seperti berbagi beban kerja atau cara melakukan upacara adat

Dalam diagnosis partisipatif penting untuk mempelajari tentang keberadaan pengetahuan ini dan praktik terkait seberapa kuat dan meluasnya pengetahuan ini diterapkan di masyarakat dan seberapa besar pengaruhnya terhadap praktik kontemporer Apakah hal ini disetujui atau ditentang (dan jika ya seberapa jauh) Hal ini dapat dipelajari dari pertemuan dan melalui pengamatan peserta Pengamatan peserta berkontribusi untuk memberikan rincian dan pemeriksaan silang informasi Tim peneliti juga dapat mengumpulkan data tertentu misalnya menghitung atau memetakan penggunaan atau jenis alat tangkap yang berbeda yang digunakan di berbagai lokasi

Analisis kebijakan multitingkatSalah satu permasalahan yang menjadi fokus dari alat bantu ini adalah ketidakselarasan kebijakan dan peraturan perundang-undangan di tingkat yang berbeda atau kesenjangannya semakin melebar seiring dengan waktu Sementara itu kebijakan dan peraturan perundang-undangan pemerintah bisa sangat berbeda dari hukum adat dan hukum adat jarang diakui di dalam hukum nasional

Masyarakat sasaran kami Parak dan Bungaiya memiliki hukum adat yang kuat dan sangat berhasil memelihara dukungan dari masyarakat mereka yang memiliki keragaman budaya untuk mempertahankan hukum adat mereka (ada tiga kelompok budaya di Selayar) Mereka juga memiliki hak menurut hukum Indonesia dan praktik administratif untuk membuat peraturan mereka sendiri menurut sistem tata kelola desa Akan tetapi tidak semua hukum adat mereka terdokumentasikan dalam bentuk peraturan desa yang kontemporer Hal ini membuat hukum adat sulit untuk ditegakan di masyarakat (jika semua orang tidak memiliki kesadaran yang sama tentang peraturan adat) dan sangat sulit untuk memperoleh dukungan dari pemerintah kabupaten Untuk mendukung masyarakat dalam menegakkan praktik adat pemerintah kabupaten harus dapat mengacu pada peraturan tertulis dan perbatasan laut yang terekam dengan baik

Analisis konflikKonflik atas akses sumber daya mungkin terjadi di sistem pesisir terutama ketika habitat mengalami penurunan perikanan berada di bawah tekanan karena habitat yang rusak dan penangkapan ikan yang berlebihan dan nelayan bersaing memperebutkan tangkapan yang semakin sedikit Di Indonesia Timur 74 persen terumbu karang rusak 40 persennya berada dalam kondisi yang sangat buruk (data 2016) Bandingkan dengan tingkat kerusakan tahun 2000 sebanyak 59 persen1 Sementara itu di seluruh Indonesia penghasilan 80 persen rumah tangga nelayan berada di bawah garis kemiskinan dan nelayan mewakili seperempat dari jumlah penduduk miskin di Indonesia

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 21

KOTAK 3I PENGETAHUAN DAN PRAKTIK TRADISIONAL

Satu desa di Selayar Barugaiya memiliki hubungan agama adat dengan hewan laut Di masa lalu masyarakat desa tersebut mengadakan upacara adat tahunan mdash arak-arakan dari desa ke pantai mdash untuk merayakan keterkaitan mereka dengan buaya dan spesies laut lainnya Setelah bertahun-tahun tidak diadakan lagi desa ini sekarang akan memperbaharui praktik ini sebagian karena ingin menarik wisatawan (komunikasi pribadi Rahmat Zainal) Ini adalah desa yang mencanangkan inisiatif lsquoDesa Penyursquo mdash lihat kisah champion tentang Pak Datu dari Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka dari Selayar Indonesia

Perangkap ikan tetap sero digunakan di sepanjang pantai barat laut Selayar (lihat foto) terutama di Bungaiya Kami diperlihatkan dokumen dalam Bahasa Belanda (sebelum 1948) dan naskah kuno Makassar (kemungkinan sangat tua) yang memberikan pengakuan resmi atas sistem ini Ini adalah teknologi yang rumit Jaringnya diikat di antara tiang ramping yang dipasang dari garis pantai sampai 100 meter atau lebih lepas pantai Ikan yang terbawa air

pasang akan tertahan di satu sisi atau sisi lain dari pembatas ini berenang menjauh dari pantai dan memasuki bagian tertutup yang berbentuk seperti mata panah yang hanya memiliki satu pintu keluar di satu bagian Bagian ini nanti akan menuju ke bagian tertutup

lain yang lebih kecil dan berbentuk mata panah dan beberapa sero bahkan terdiri dari tiga bagian Nelayan akan berperahu ke bagian tertutup yang kecil pada saat pasang surut untuk mengumpulkan ikan dari bagian tertutup kecil yang berada di ujung Sebagian besar memiliki panggung kecil di atas sero dari panggung ini mereka bisa mengeruk ikan yang terperangkap Sebagian besar sero dipasang pada musim tenang dan dilepas pada musim muson barat (sekitar bulan September sampai Februari) karena sero akan mudah hancur ketika musim badai Keluarga memiliki hak untuk memasang sero di beberapa lokasi Beberapa menyewakan tempatnya dengan atau tanpa sero ke pihak lain untuk dioperasikan Di masa lalu peraturan adat menyatakan bahwa menangkap ikan dengan alat lain dalam radius 60 meter dari sero tidak diperbolehkan Peraturan ini baru dimodifikasi di Bungaiya menjadi 50 meter untuk memberikan lebih banyak ruang kepada nelayan untuk menggunakan alat lain Desa mempertimbangkan operasi alat penangkap ikan lain yang sederhana dengan jarak 50 meter lebih tidak akan mengganggu pengoperasian sero

GAMBAR 14 Atas Bagian tertutup dari perangkap ikan sero Bawah Sero dilihat dari pantaiFoto D Adhuri

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir22

KOTAK 3K PENDEKATAN KAMI UNTUK ANALISIS KEBIJAKAN

Untuk menanggapi inisiatif masyarakat tentang peremajaan dan formalisasi praktik pengelolaan daerah pesisir kami melakukan analisis kebijakan di bawah instruksi dari setiap masyarakat sasaran Tujuannya adalah untuk melihat seberapa jauh sistem hukum Indonesia dan kebijakan pemerintah mendukung (atau dapat mendukung) hukum adat mereka dan mengidentifikasi strategi bagi desa untuk mencoba mengatasi ketidakselarasan dan mengambil kesempatan yang belum mereka sadari Dalam hal ini kami memeriksa beberapa undang-undang peraturan dan kebijakan pemerintah lainnya sehubungan dengan pengelolaan daerah pesisir di berbagai tingkat dari kabupaten nasional dan internasional Kami menemukan setidak-tidaknya dua undang-undang mdash Undang-Undang tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (No 272007 dan No 12014) dan Undang-Undang tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

(No 322009) mdash yang mengakui dan melindungi hak masyarakat pesisir untuk menerapkan pengetahuan tradisional dan lokal mereka untuk mengelola wilayah dan sumber daya pesisir Kami juga menemukan sejumlah peraturan menteri terutama dari Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang sangat mendukung pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Satu undang-undang yang sering dianggap sering mengesampingkan pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat adalah Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah (No 232014) Undang-Undang ini mengatur ulang tanggung jawab pemerintah di seluruh wilayah Indonesia dan mengatur pengelolaan perairan pantai sampai 12 mil laut berada di bawah kewenangan pemerintah provinsi Undang-Undang ini sedang dalam proses sosialisasi pada saat kami melakukan kerja lapangan Namun demikian dari diskusi kami dan berjejaring dengan

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi (lihat Kotak 3H tentang berjejaring) menunjukkan bahwa meskipun undang-undang harus diikuti tetapi mereka akan tetap mendukung pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat dengan cara mengeluarkan surat Analisis juga meliputi perjanjian internasional seperti yang mengatur tentang hak adat atas sumber daya

Desa dan pegawai pemerintah kabupaten menyambut baik analisis ini Parak dan Bungaiya kemudian mengembangkan peraturan baru melalui proses diskusi dan tata kelola mereka sendiri Tim mendiskusikan kesempatan yang ada dengan desa dan desa memasukkannya ke dalam peraturan desa yang menurut mereka berkaitan

Kami juga membantu Parak dengan meminjamkan peralatan GPS dan merekam koordinat batas-batas laut secara hukum adat (lihat Kotak 3F)

KOTAK 3J PROSES KAMI MENEMUKAN TENTANG TRADISI

Di Bungaiya dan Parak diskusi tentang berbagai permasalahan di pertemuan pertama berakhir pada pembuatan daftar jenis-jenis alat tangkap tradisional yang boleh mereka gunakan dan peraturan yang berlaku (sembilan di satu masyarakat 11 di masyarakat lainnya) Anggota masyarakat menyebutkan jenis-jenis alat tangkap dan anggota tim menuliskannya di kertas plano yang ditempel di dinding Fasilitator mengklarifikasi informasi untuk memastikan sudah ditulis dengan benar (lihat Gambar 15) Dalam pengamatan peserta kami mengumpulkan informasi lebih jauh tentang ini Satu keluarga menunjukkan pada kami dokumen dalam Bahasa Makassar kuno (lihat Kotak 2A) dan Bahasa Belanda yang memverifikasi hak milik dan peraturan adat untuk sero

GAMBAR 15 Jenis-jenis alat tangkap dan peraturan penggunaannya di Desa ParakFoto AY Abdurrahim

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 23

Seperti yang sudah dijelaskan di Kotak 3E pada saat kami melakukan kerja lapangan terjadi konflik antara salah satu desa sasaran kami dan nelayan dari desa tetangga Permasalahannya mdash dari sudut pandang desa sasaran kami mdash adalah tentang praktik menangkap ikan yang digunakan nelayan desa tetangga yang (a) menangkap ikan di perairan desa sasaran kami dengan menggunakan alat dan teknik menangkap ikan yang merusak dan dilarang menurut peraturan desa sasaran kami dan (b) menangkap ikan di daerah yang dianggap sebagai daerah yang dilindungi oleh desa sasaran kami atas dasar kesepakatan bersama Meskipun Selayar memiliki batas-batas menangkap ikan secara adat penangkapan ikan adalah akses yang terbuka Dengan demikian desa dapat menggunakan hak kontemporernya untuk membuat peraturan penangkapan ikan untuk daerah mereka Alat tangkap yang menjadi sumber perselisihan adalah senapan tombak dan lampu senter terang yang digunakan di malam hari sehingga dengan mudah menangkap gerombolan ikan yang sedang beristirahat Daerah penangkapan ikan yang dipersengketakan timbul karena masalah penamaan Kedua desa sepakat bahwa satu lajur di pesisir desa sasaran kami di pantai barat laut Selayar bukanlah daerah untuk menangkap ikan tetapi daerah tersebut hanya diberikan nama tanpa batas-batas yang jelas Sejak ada jalan baru yang dibangun untuk mencapai pantai nelayan dari desa tetangga berargumen bahwa nama tersebut hanya berlaku untuk daerah yang bisa dicapai lewat jalan lama sementara desa sasaran kami berargumen bahwa nama tersebut berlaku untuk daerah sepanjang pantai

Pada suatu malam di awal tahun 2017 penduduk desa sasaran kami menangkap beberapa nelayan dari desa tetangga yang menggunakan senapan tombak dan lampu di daerah terlarang kemudian ditangkap oleh penduduk dibawa ke kantor desa dan memanggil Kepala Desa Kepala Desa memanggil petugas kepolisian yang membawa nelayan ke kantor polisi dan menginterogasi mereka Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya kedua belah pihak memanggil koordinator perikanan Andi Penrang di hari berikutnya Andi Penrang menyarankan untuk membawa perselisihan ini ke camat untuk diputus Camat membuat keputusan yang memihak desa sasaran kami dan penerapan peraturan desa untuk Daerah Perlindungan Laut (DPL) yang konsisten dengan hukum adat Nelayan tersinggung dengan perlakuan yang mereka alami dan mengatakan bahwa mereka sudah ditahan paksa Beberapa minggu kemudian nelayan dari desa lain tersebut mengajukan banding ke tingkat pemerintahan yang lebih tinggi Bupati Bupati yang baru terpilih dan tidak paham tentang permasalahan perikanan meminta masukan dari pegawai dinas perikanan kabupaten Mereka memberi masukan atas dasar peraturan pemerintah terkait perikanan yaitu bahwa menombak ikan diizinkan Meskipun hanya berdasar pada situasi yang terjadi antara dua desa Bupati memutuskan untuk mengeluarkan peraturan yang berlaku untuk semua desa di Kabupaten Selayar

Pada saat itu kedua desa berada di situasi menang atau kalah Dengan menyerahkan kepada otoritas yang lebih tinggi untuk memutuskan pilihan mereka untuk mengendalikan hasil dengan cara negosiasi menjadi berkurang Di sisi lain di setiap tahap masing-masing pihak mendapat dukungan dari pemerintah Mereka tidak merasa perlu untuk

bernegosiasi pada saat itu dan permasalahannya tidak mudah dinegosiasikan karena berdasar pada keyakinan dan nilai yang berbeda Nelayan dari desa tetangga ini bukannya menerima dengan tenang kemudian justru memamerkan keberhasilan mereka mendapatkan hak dengan menangkap ikan di pantai yang seharusnya terlarang di hadapan pemukiman desa sasaran dan sengaja menunjukkan bagaimana mereka menangkap ikan dalam jumlah yang sangat banyak Hal ini semakin membakar bara konflik Penduduk desa sasaran dipaksa menyaksikan ikan yang sudah mereka jaga melalui praktik pelestarian kemudian ditangkap dan dibawa ke pantai Mereka hanya bisa menyaksikan dan mengambil foto

Pada titik ini petugas perikanan kabupaten mencari informasi dari tim kami Dalam proses untuk mempersiapkan analisis kami mengembangkan modul analisis konflik untuk alat bantu kami Modul ini berdasarkan pada kerangka pemetaan konflik yang dikembangkan oleh Jejaring Resolusi Konflik Australia (2008) Kami menambahkan dua aspek konteks dan kekuatan dari masing-masing pihak Kami mengkomunikasikan analisis kami berdasarkan alat bantu ini melalui presentasi PowerPoint dan berbicara dengan petugas perikanan kabupaten dan pihak lain dari jejaring pemerintah dan pihak berkepentingan lalu kemudian mengadakan pertemuan masyarakat di desa sasaran kami

Alat bantu pemetaan konflik ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan kekhawatiran dari setiap pemangku kepentingan yang terkait dengan permasalahan kemudian mencari kepentingan bersama dan hal-hal yang dapat dinegosiasikan Hal ini berhubungan dengan beberapa prinsip negosiasi (Fisher et al 2011) yang menyarankan untuk melihat konflik dengan cara pandang baru

1 Pertama para pihak harus saling menghormati sebagai sesama dan menempatkan konflik bukan orang-orangnya sebagai masalah yang perlu ditangani Mereka harus fokus untuk memelihara hubungan yang saling menghormati dan positif dan saling memperlakukan satu sama lain sebagai pemecah masalah bersama bukan saingan Pendekatan ini berasumsi konflik adalah suatu hal yang tidak nyaman bagi kedua belah (atau semua) pihak dan mereka ingin memecahkan masalah ini

2 Siapapun yang membuat analisis harus melihat di balik yang disampaikan para pihak sebagai keinginan dan menemukan apa sebenarnya kebutuhan mendasar mereka Sehingga akses ke daerah penangkapan ikan tertentu mungkin sebenarnya adalah tentang penghidupan yang memadai atau keadilan atau mewakili kebutuhan mendasar lain

3 Setelah mengidentifikasi kebutuhan mendasar di balik konflik tersebut para pihak harus berusaha mengidentifikasi pilihan-pilihan baru lsquountuk keuntungan bersamarsquo yang berusaha memenuhi kebutuhan mendasar dari semua pihak Hal ini memerlukan pemecahan masalah secara kreatif dan pembingkaian ulang dengan saling menghormati Hal ini dapat mengarah ke solusi baru yang kreatif Ingat bahwa tidak semua permasalahan dapat dinegosiasikan dengan cara ini Pertentangan nilai tidak semudah itu untuk diselesaikan

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir24

4 Jika tahap ini tidak berhasil menemukan solusi para pihak dapat setuju untuk mematuhi nasihat dari ahli atau bukti independen Mereka perlu menyepakati jenis bukti atau nasihat yang dapat diterima oleh kedua belah (atau semua) pihak Sebagai contoh mereka dapat sepakat mengizinkan penangkapan ikan dalam jumlah tertentu yang tetap bisa menjaga cadangan ikan di tingkat tertentu dan mencari pemantauan ilmiah dan nasihat ahli yang bisa membuktikan bahwa tingkat tersebut lestari Mereka bisa sepakat untuk menangkap ikan dengan cara-cara yang tidak merusak karang dan mencari nasihat ahli atau penelitian tentang metode apa yang bisa digunakan

5 Jika para pihak masih tidak bisa sepakat masing-masing pihak dapat menilai alternatif terbaik yang mereka miliki selain menegosiasikan kesepakatan yaitu seberapa buruk situasinya jika mereka harus terus hidup dengan perselisihan yang tidak terselesaikan Apakah lebih baik bagi mereka untuk terus berusaha bernegosiasi atau mundur dan tetap pada situasi sekarang Sering kali mereka harus memutuskan pertanyaan ini berdasarkan kebutuhan mendasar mereka misalnya mengamankan penghidupan mengamankan wilayah atau memelihara tradisi

Alat bantu pemetaan konflik terfokus pada kebutuhan mendasar dan mencari kesamaan mungkin akan menolong mencapai resolusi Hal ini diwakili dengan diagram lingkaran yang terdiri dari bagian-bagian dengan lingkaran pusat (lihat Gambar 16) Langkah-langkahnya adalah

1 Berikan judul permasalahan di bagian tengah diagram Hal ini harus jelas dengan sesedikit kata sebisa mungkin karena mengubah deskripsi permasalahan akan menggeser pemangku kepentingan yang relevan serta sebagian besar analisisnya

2 Identifikasi lsquopemangku kepentinganrsquo atau para pihak dari permasalahan ini Hal ini mencakup mereka yang secara langsung terlibat dalam konflik namun ada juga pihak-pihak lain seperti pembuat peraturan tetangga dan siapapun yang terkena dampak dari atau berada di posisi yang dapat mempengaruhi permasalahan tersebut Berikan nama bagi setiap pemangku kepentingan (lsquosiaparsquo) di satu bagian diagram Anda dapat membuat sebanyak atau sesedikit mungkin bagian sesuai kebutuhan

3 Bagi setiap pemangku kepentingan pertimbangkan konteks mereka (setiap pihak mungkin punya konteks yang berbeda) kekuatan kebutuhan mendasar dan yang meenjadi perhatian mereka Kebutuhan dan kekhawatiran bisa jadi mewakili hal yang sama atau berbeda

Perbandingan antara aspek-aspek ini dapat membantu mengidentifikasi peluang untuk menegosiasikan solusi baru dan mencari kemungkinan dimana semua pihak sama-sama menang

Cara terbaik untuk melakukan ini adalah dengan menggunakan selembar kertas besar seperti kertas plano Tergantung pada hubungan antar para pihak latihan ini dapat dilakukan secara partisipatif (jika difasilitasi dengan baik) atau oleh peneliti atau fasilitator atau oleh satu pihak yang merencanakan bagaimana mereka dapat mengadakan diskusi dengan pihak-pihak utama lainnya

Gambar 16 menunjukkan tahap pertama dari analisis Kami sudah memberikan judul untuk permasalahannya (konflik atas alat penangkap dan lokasi penangkapan ikan) dan para pihak yang berkonflik Mereka diidentifikasi disini sebagai lsquodesa sasaran kamirsquo nelayan dari desa tetangga (yang bersengketa langsung) non-nelayan dari desa tetangga (yang tidak serta-merta mendukung praktik warga nelayannya) masyarakat dan desa lain yang berdekatan kecamatan dinas perikanan kabupaten Bupati (walikota) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi (sekarang bertanggung jawab untuk perikanan di perairan dalam) serta polisi dan militer (yang berbagi tanggung jawab untuk pengawasan wilayah pesisir dan perairan dalam di Indonesia) Kami mengosongkan beberapa bagian jika ada pihak lain yang akan dipertimbangkan

Analisis indikatif lengkap dapat dilihat di Gambar 17 Harap diperhatikan bahwa analisis terperinci untuk dua bagian desa sasaran dan nelayan dari desa tetangga Analisis ini dibuat oleh peneliti berdasarkan semua data kami para pihak tidak berpartisipasi dalam pembuatan analisis ini

Ada beberapa poin yang terlihat jelas dari analisis ini

Konteksbull Desa sasaran kami beruntung karena memiliki garis

pantai timur dan barat mdash ini adalah aset besar mengingat arah muson (timur atau barat) membatasi penangkapan ikan hanya di pantai yang lebih tenang Kedua pantai dapat digunakan hanya selama dua bulan dalam setahun (periode transisi muson) Desa tetangga hanya memiliki garis pantai yang sangat pendek di sebelah barat jadi tidak mengejutkan jika nelayannya tergoda untuk pergi ke perairan lain Desa sasaran kami memiliki garis pantai yang panjang di sebelah barat dan dengan demikian memiliki beberapa pilihan daerah tangkapan meskipun desa ini juga memiliki jumlah penduduk yang lebih besar Desa lain juga memiliki garis pantai yang pendek

bull Desa sasaran kami lebih bergantung pada perikanan karena sebagian besar tanahnya berbatu-batu dan tidak subur Pemukiman berlokasi di sepanjang pantai tidak ada pemukiman yang berada di pedalaman Hanya sedikit kemungkinan untuk bercocok tanam dan beternak Desa sasaran kami tertarik untuk mendiversifikasi ekonominya tetapi hal ini memerlukan waktu dan sumber daya Desa tetangga tidak terlalu bergantung pada menangkap ikan sebagai penghidupan karena sebagian besar keluarga memiliki sumber daya lain seperti kelapa dan hewan ternak Beberapa pemukiman berada di pedalaman dan nelayan mengendarai sepeda motor ke pantai untuk menangkap ikan

bull Desa sasaran kami memiliki tradisi dan tata kelola perikanan yang kuat Desa tetangga tidak memiliki fokus yang kuat dalam tata kelola perikanan Nelayan dari desa lain mengaku mereka tidak memiliki pengetahuan tradisional tentang praktik penangkapan ikan sehingga mereka harus mengandalkan teknologi baru (yang tidak mereka percayai bersifat merusak) Para tetua dari desa lain menentang pendapat ini mereka berkata dahulu desa mereka memiliki pengetahuan tentang menangkap ikan tetapi ketika desanya dimekarkan pada tahun 1980-

Kont

eks

Konteks

KonteksKon

teks

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 25

an (oleh pemerintah atas alasan pelayanan yang lebih praktis) mereka yang pindah ke pemukiman lain di dekat pantai kehilangan kontak dengan mereka yang masih memiliki pengetahuan Jelas disini pengetahuan adat tidak diwariskan dengan baik dan tidak lagi dipraktikkan

bull Desa sasaran kami memiliki sistem pengawasan penangkapan ikan tetapi dengan kapasitas terbatas sehingga sulit untuk mendeteksi serbuan nelayan dari desa lain dan mengatasi pelanggar

bull Sepertinya ada perbedaan aspirasi ekonomi nelayan desa tetangga mencari penghasilan yang lebih besar dibandingkan dengan apa yang ditolerir oleh desa sasaran kami dengan alasan menjaga keberlanjutan perikanan mereka

bull Penduduk desa memiliki hubungan keluarga melalui pernikahan Ini adalah insentif yang kuat bagi kedua belah pihak untuk mengatasi konflik

Kekuatanbull Desa sasaran kami telah memelihara kearifan lokalnya

(pengetahuan dan praktik adat) dengan dukungan kuat dari pengurus desa Mereka memberikan prioritas tinggi untuk pelestarian laut dan bersedia berkoordinasi dan berkolaborasi dengan desa lain demi mencapai perikanan yang lestari untuk masa depan jangka panjang semua pihak

bull Nelayan dari desa lain inovatif dalam mengadopsi teknologi baru untuk penangkapan ikan

Kebutuhanbull Desa sasaran kami berharap dapat melindungi habitat

ikan melindungi perikanan mengamankan penghidupan dan menjaga tradisi

bull Nelayan dari desa lain juga ingin mengamankan penghidupan tetapi lebih tertarik pada peningkatan ekonomi (penghasilan yang lebih besar pangan yang lebih baik) Untuk mendapatkan hal ini mereka perlu akses ke wilayah perairan lain

GAMBAR 16 Alat bantu pemetaan konflik

Desa

sas

aran

Desa t

etang

ga

(nelay

an)

Desa tetangga

(bukan nelayan)

Desa tetangga lain

Camat

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Kabupaten

Bupati

Dinas Kelautan dan Perikanan - Provinsi

Polis

i dan

milit

er

Kekh

awat

iran

Kebu

tuha

n

Keku

atan

Kekhaw

atiran

Kebutu

han

Keku

atan

KekhawatiranKebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

KebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

KebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

KekhawatiranKebutuhanKekuatan

Kekh

awat

iran

Kebu

tuha

n

Keku

atan

Kekh

awati

ran

Kebu

tuhan

Kekuata

n

Konflik tentang alat tangkap dan lokasi penangkapan ikanPE

RMAS

ALAH

AN

Konteks

Konte

ks Konteks

KonteksKont

eks

Konteks

Konteks

Konteks

Kont

eks

Kon

teks

KonteksKonteks

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir26

Camat

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Kabupaten

Bupa

ti

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Provinsi

Polis

i dan

m

ilite

r

KEKU

ATAN

bull Ke

arifa

n lo

kal d

iduk

ung

oleh

pe

mer

inta

han

desa

bull Ke

ingi

nan

kuat

unt

uk m

elest

arika

n

bull Be

rsed

ia b

erko

ordi

nasi

dan

ber

kola

bora

si

deng

an d

esa

lain

KEBU

TUHA

N

bull Pe

rlind

unga

n ek

osis

tem

bull Ke

berla

njut

an p

engh

idup

an

bull M

emeli

hara

kea

rifan

loka

lKE

KHAW

ATIR

AN

bull Ke

hila

ngan

kon

trol p

enge

lola

anbull

Etis

dan

kea

dila

n

bull M

enja

ga h

ubun

gan

deng

an p

endu

duk

desa

teta

ngga

bull Te

kana

n un

tuk

men

gado

psi a

lat

pena

ngka

p ika

n ya

ng m

erus

ak

KEKU

ATAN

bull Ke

wen

anga

n un

tuk

pene

gaka

n hu

kum

KEBU

TUHA

Nbull

Men

jaga

ket

ertib

an u

mum

KEKH

AWAT

IRAN

bull M

enin

gkat

nya

konfl

ik s

osia

lbull

Men

ingk

atny

a pe

nang

kapa

n ik

an y

ang

mer

usak

bull Pe

nang

kapa

n ik

an il

egal

teru

s be

rlang

sung

KEKUATANbull Pemimpin dan pegawai yang berkomitmen

bull Hubungan lokal yang baik

KEBUTUHANbull Pengelolaan perikanan dan ekosistem pesisir

yang berkelanjutan

bull Perlindungan dan pemberdayaan masyarakat

pesisirbull Kerja sama dan dukungan dari desa dan

kecamatanKEKHAWATIRAN

bull Menangani perubahan kewenangan

bull Keterbatasan SDM kewenangan untuk

implementasi programKE

KUAT

ANbull Ja

batan

dan k

ewen

anga

n ter

tingg

i di k

abup

aten

bull Keter

tarika

n untu

k men

gemba

ngka

n keb

ijaka

n

berba

sis pe

neliti

an

KEBU

TUHAN

bull Stab

ilitas

sosia

l

bull Pend

apata

n dae

rah da

ri sek

tor pe

rikan

an

bull Men

gemba

ngka

n pari

wisata

dan p

erika

nan

KEKH

AWAT

IRAN

bull Kons

ekue

nsi d

ari pe

ngali

han k

ewen

anga

n untu

k

peng

elolaa

n peri

kana

n wila

yah p

esisi

r dan

laut

(UU

2320

14)

bull Kebe

rlanju

tan su

mber d

aya a

lam

KEKUATAN

bull Komitmen serius untuk menerapkan

pengelolaan perikanan wilayah pesisir dan laut

berbasis masyarakat

bull Memiliki kewenangan tertinggi di daerah untuk

pengelolaan perikanan wilayah pesisir dan laut

(UU 232014)

KEBUTUHAN

bull Transisi kewenangan untuk perikanan lokal bejalan

mulus

bull Dapat mengandalkan tingkat kabupaten

KEKHAWATIRAN

bull Keterbatasan anggaran SDM dan sarana

prasarana

bull Implementasi UU 232014

bull Koordinasi dengan pemerintah

pusat kabupatenkota

KEKUATAN

bull Berada dalam posisi yang bagus untuk

mem

fasilitasi penyelesaian konflik

KEBUTUHAN

bull Menjaga ketertiban um

um

bull Mendukung kepem

impinan desa untuk m

engatasi

masalahkonflik

bull Berkoordinasi dengan kepolisian dan militer

KEKHAWATIRAN

bull Terjadinya konflik sosial

bull Kewenangan terbatas untuk m

engelola sumber

daya

KONTE

KS

Bupa

ti baru

yang

visio

ner

dan b

erkom

itmen

untuk

memba

ngun

Sela

yar y

ang

berba

sis la

ut

Memilik

i kek

uasa

an da

n

wewen

ang y

ang k

uat d

i ting

kat

kabu

paten

KONTEKS

KKP Nasional sangat aktif

Dekat dengan LSM yang

peduli dengan lingkungan dan

masyarakat

KONTEKS

Mendukung perencanaan

pembangunan untuk masyarakat

desa (dari bawah ke atas)

Berkontribusi kepada pengelolaan

sumber daya pesisir

KONTEKS

Coordinate and comm

unicate

between district governm

ent

and village governments

KONT

EKS

Berp

artis

ipas

i dal

am

pene

gaka

n pe

ratu

ran

di ti

ngka

t ka

bupa

ten

dan

desa

Desa

mem

erlu

kan

polis

i dan

m

iliter

unt

uk m

enja

lank

an

peng

awas

an y

ang

kons

iste

n da

n te

rus-

men

erus

ser

ta

men

egak

kan

huku

m

GAMBAR 17 Analisis lengkap alat bantu pemetaan konflik

PERM

ASAL

AHAN

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 27

Polis

i dan

m

ilite

r

Desa

sas

aran

Desa tetangga

(nelayan)

Desa tetangga (bukan nelayan)

Desa tetangga lain

KEKU

ATAN

bull Ke

arifa

n lo

kal d

iduk

ung

oleh

pe

mer

inta

han

desa

bull Ke

ingi

nan

kuat

unt

uk m

elest

arika

n

bull Be

rsed

ia b

erko

ordi

nasi

dan

ber

kola

bora

si

deng

an d

esa

lain

KEBU

TUHA

N

bull Pe

rlind

unga

n ek

osis

tem

bull Ke

berla

njut

an p

engh

idup

an

bull M

emeli

hara

kea

rifan

loka

lKE

KHAW

ATIR

AN

bull Ke

hila

ngan

kon

trol p

enge

lola

anbull

Etis

dan

kea

dila

n

bull M

enja

ga h

ubun

gan

deng

an p

endu

duk

desa

teta

ngga

bull Te

kana

n un

tuk

men

gado

psi a

lat

pena

ngka

p ika

n ya

ng m

erus

ak

KEKUATAN

bull Inovatif (mengadopsi alat tangkap alternatif)

KEBUTUHAN

bull Akses ke perairan desa lain

KEKHAWATIRAN

bull Pengetahuan tentang praktik perika

nan lestari

yang terbatas

bull Perlindungan hukum

bull Menjaga hubungan dengan penduduk desa lain

KEKUATAN

bull Komitmen kuat dari pemerintahan desa

bull Hasrat untuk bekerja sama

KEBUTUHAN

bull Perlindungan habitat pesisir dan laut

bull Mengamankan penghidupan

KEKHAWATIRAN

bull Meningkatnya penangkapan ikan yang merusak

(dengan senapan tombak dan senter) terutama dari

lsquoDesa Tetanggarsquo

KEKU

ATAN

bull Ke

wen

anga

n un

tuk

pene

gaka

n hu

kum

KEBU

TUHA

Nbull

Men

jaga

ket

ertib

an u

mum

KEKH

AWAT

IRAN

bull M

enin

gkat

nya

konfl

ik s

osia

lbull

Men

ingk

atny

a pe

nang

kapa

n ik

an y

ang

mer

usak

bull Pe

nang

kapa

n ik

an il

egal

teru

s be

rlang

sung

KEKUATAN

bull Berada dalam posisi yang bagus untuk

mem

fasilitasi penyelesaian konflik

KEBUTUHAN

bull Menjaga ketertiban um

um

bull Mendukung kepem

impinan desa untuk m

engatasi

masalahkonflik

bull Berkoordinasi dengan kepolisian dan militer

KEKHAWATIRAN

bull Terjadinya konflik sosial

bull Kewenangan terbatas untuk m

engelola sumber

daya

KEKUATANbull Hubungan erat dengan desa lain

KEBUTUHANbull Keberlanjutan penghidupanbull Ketahanan panganKEKHAWATIRANbull Ketersediaan ikan

bull Menjaga hubungan dengan desa lainbull Keterbatasan sumber daya tanah

KONT

EKS

Pem

erin

taha

n de

sa y

ang

kuat

Kear

ifan

tradi

si lo

kal y

ang

kuat

Garis

pan

tai t

imur

dan

bar

at

yang

pan

jang

Dive

rsifi

kasi

eko

nom

i us

aha

mikr

oSi

stem

pen

gaw

asan

laut

deng

an k

apas

itas

terb

atas

KONTEKS

Garis pantai pendek hanya di

pantai barat

Memiliki hasrat yang kuat

untuk mengeksploitasi sumber

daya

Pernah menjadi pusat

penangkapan ikan yang

merusak

KONTEKSHubungan yang erat antara nelayan dan bukan nelayan di masyarakat

Kebanyakan petani dengan tanah terbatas Nelayan menyediakan akses atas ikan melalui tradisi berbagi

penjualan dan barter dengan produk pertanian

Hubungan dengan masyarakat desa sasaran karena perkawinan

KONTEKS

Ikatan kekeluargaan yang kuat

dan jejaring sosial

Hanya memiliki pantai timur

Tempat menangkap ikan bagi

nelayan tradisional terbatas

karena laut dalam

Akses ke pantai sulit hanya

ada beberapa jalan kecil

KONT

EKS

Berp

artis

ipas

i dal

am

pene

gaka

n pe

ratu

ran

di ti

ngka

t ka

bupa

ten

dan

desa

Desa

mem

erlu

kan

polis

i dan

m

iliter

unt

uk m

enja

lank

an

peng

awas

an y

ang

kons

iste

n da

n te

rus-

men

erus

ser

ta

men

egak

kan

huku

m

Konflik tentang alat tangkap dan lokasi penangkapan ikan

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir28

Kekhawatiranbull Desa sasaran kami memiliki banyak kekhawatiran

Termasuk hilangnya kontrol atas pengelolaan perikanan mereka yang sudah berhasil selama ini dan risiko konflik serta solusi potensialnya yang mungkin mengesampingkan pengelolaan mereka (pengamatan peserta yang kami lakukan menunjukkan hal ini terjadi dengan beberapa anggota desa sasaran kami meminta agar juga diperbolehkan menggunakan senapan tombak dan lampu setelah keputusan Bupati mengizinkan desa lain menggunakannya) Desa ini mengkhawatirkan tentang etis dan keadilan serta tentang perikanan lestari dan kehancuran habitat ikan (terutama karang)

bull Nelayan dari desa tetangga mengkhawatirkan mereka tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan menangkap ikan menurut peraturan desa sasaran kami Mereka juga mempertimbangkan wilayah laut mereka yang terlalu kecil untuk bisa mendapatkan penghasilan yang cukup dari tangkapan Mereka juga menekankan bahwa peraturan baru yang dkeluarkan oleh Bupati memperbolehkan mereka menggunakan alat tangkap dan peraturan tersebut lebih kuat dari surat kesepakatan yang ditandatangani camat Mereka juga khawatir tentang perlindungan hukum untuk kegiatan mereka (yang dimiliki saat ini)

bull Kedua desa ingin memelihara hubungan baik yang terjalin dengan adanya perkawinan antar warga desa

Poin yang menarik dari analisis ini adalah jumlah orang yang bertentangan Ukuran pihak yang berkonflik tidak setara desa sasaran kami bersatu menentang masuknya nelayan dari desa tetangga yang dianggap ilegal menurut hukum adat dan peraturan desa Sementara dari desa tetangga hanya nelayan yang berada di garis depan pada konflik ini Pengurus desa menyadari adanya permasalahan ini dan kepala desa berusaha melindungi kepentingan nelayan mereka dengan berpendapat bahwa alat tangkap yang mereka gunakan diperbolehkan menurut peraturan pemerintah Pendapat di dalam desa tetangga sendiri terbelah mdash atau ada penduduk yang tidak peduli tentang praktik menangkap ikan karena mengandalkan sumber daya lain

Pihak lain juga ingin melihat konflik ini diselesaikan karena akan berdampak pada mereka Karena konflik ini melibatkan dua desa penyelesaian konflik berada di bawah tanggung jawab camat dengan dibantu oleh Kapolsek dan Danramil Bupati dan dinas kabupaten terbawa ke dalam konflik karena eskalasi konflik untuk mengambil keputusan Dinas perikanan kabupaten berada dalam posisi sulit karena mereka ingin mendorong perikanan lestari dan bekerja sama dengan desa tetapi konflik ini membuat mereka harus mengambil keputusan berdasarkan isi peraturan yang bertentangan dengan tujuan keberlanjutan Polisi dan militer menegakkan kepatuhan pada hukum yang berlaku suatu permasalahan yang disengketakan dalam hal ini Mereka terselamatkan jika konflik dapat dihindari Desa-desa lain di pulau mengamati terutama desa yang memiliki hubungan erat dengan protagonis

Mereka juga ingin melindungi perikanan mereka dan juga mengalami daerah mereka diterobos oleh kelompok nelayan yang sama

Cornelius dan Faire (2006) menyarankan untuk mengenali awal terjadinya konflik sedini mungkin dan menanganinya sebelum meningkat dan para pihak semakin berakar di posisinya seperti yang terjadi di contoh Selayar ini Di sisi lain spesialis resolusi konflik menyadari bahwa terkadang konflik perlu lsquomatangrsquo terlebih dahulu untuk ada resolusi Sering kali para pihak ingin menghabiskan semua pilihan yang ada sebelum bersedia berbicara

Apa yang terjadi berikutnyaSetelah adanya keputusan dari Bupati desa sasaran tidak dapat mengajukan banding Mereka kemudian mencari apa yang mungkin dapat mereka lakukan Mereka mendiagnosis bahwa mereka kalah karena adanya kelemahan dalam peraturan tertulis yang diakui dan ditegakkan oleh pejabat yang berwenang Sehingga mereka memilih untuk menggunakan analisis kebijakan di atas untuk mencari jalan yang bisa mengkonsolidasikan dan mendokumentasikan hukum adat dan peraturan desa kontemporer yang diakui sepenuhnya oleh pemerintah

Desa sasaran menghadapi keputusan internal yang sulit dan tantangan dalam menjaga persatuan yang selama ini berhasil dikelolanya terkait dengan penangkapan ikan tradisional lestari Tiga nelayan dari desa sasaran kami minta agar diperbolehkan menangkap ikan dengan menggunakan senapan tombak karena penduduk desa tetangga diperbolehkan (kenapa mereka tidak boleh melakukan hal yang sama) Desa menolak Tetapi dua nelayan dari desa sasaran kami yang menikah dengan perempuan dari desa tetangga dan lebih banyak tinggal di pemukiman istrinya berkeras untuk mendapat pengecualian karena mereka tidak memiliki alat tangkap lain dan keterampilan yang diperlukan untuk menangkap ikan Jadi kedua nelayan tersebut diperbolehkan menggunakan senapan tombak Hal ini menyebabkan ketegangan internal

Sementara itu desa-desa tetangga lain yang juga mengalami wilayahnya diterobos oleh nelayan yang terlibat dalam konflik ini memutuskan untuk bersatu untuk melindungi perikanan mereka Dengan adanya kesadaran yang lebih baik mereka mulai mengubah penggunaan sumber dayanya agar tidak terlalu bergantung pada perikanan Misalnya di masa lalu jika mereka memerlukan ikan dalam jumlah besar untuk upacara (seperti perkawinan) mereka akan menggunakan bom agar bisa menangkap sebanyak mungkin ikan Setelah mereka menyadari kerusakan yang diakibatkan terhadap cadangan dan habitat ikan beberapa tahun yang lalu mereka mulai menyembelih hewan ternak untuk upacara Setelah melindungi perikanan mereka sendiri mereka tidak senang ada pihak lain yang masuk dan mengambil keuntungan dari pantangan dan perlindungan yang sudah mereka lakukan

Konflik ini belum terselesaikan tetapi telah melahirkan sejumlah inisiatif lain terutama analisis kebijakan desa Situasi saat ini mengkhawatirkan baik bagi keberlanjutan perikanan maupun bagi ketetapan desa sasaran untuk melindungi habitat ikan dan mengelola dampak penangkapan ikan Pilihan yang belum dicoba tetapi mungkin melibatkan kedua kepala desa untuk berdialog pada waktunya dan pihak netral yang bekerja dengan pengurus desa lain agar lebih aktif dalam mengelola sumber daya pesisir Semua desa di kecamatan dapat bertemu dan berdiskusi tentang strategi pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 29

Karena kewenangan perikanan sekarang berada di pemerintah provinsi yang berpusat di Makassar di Sulawesi (beberapa jam ditempuh dengan perahu dan mahal untuk dijangkau lewat udara) pemerintah kabupaten tidak memiliki kewenangan yang jelas untuk menyatukan kelompok-kelompok dari berbagai desa untuk duduk bersama mendiskusikan pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif dan mendorong tercapainya kesepakatan tentang praktik menangkap ikan Disini letak dilemanya pemerintah kabupaten memiliki kewenangan langsung atas pengelolaan desa secara umum tetapi tidak atas pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Sementara itu program COREMAP yang banyak mendanai kerja-kerja pembangunan masyarakat di dalam pengelolaan wilayah pesisir telah menghentikan kegiatan terkait pembangunan sumber daya manusia dan kegiatan LSM yang ada terlalu kecil untuk menengahi solusi yang berskala luas

Menggabungkan pengetahuan lokal dan ilmiahKetika masyarakat berkolaborasi dengan pemerintah untuk pengelolaan wilayah pesisir atau jika mereka berharap untuk saling terlibat sangat mungkin untuk turut membahas bentuk pengetahuan lain dalam diskusi Penting untuk tidak berasumsi bahwa satu bentuk pengetahuan adalah lsquobenarrsquo dan yang satu lagi lsquosalahrsquo tetapi justru harus mencoba mempelajari keduanya

Komponen alat bantu ini mengikuti argumen dari Brown (2010) bahwa kita harus mengakui dan mencoba mengintegrasikan berbagai bentuk pengetahuan terutama jika para pemangku kepentingan bekerja bersama Jenis pengetahuan yang dikenali oleh Brown adalah

bull individual (dimiliki oleh orang tertentu dan tidak serta-merta dimiliki oleh anggota masyarakat yang lain)

bull masyarakat (misalnya pengetahuan adat dan lokal)

bull spesialisasi (misalnya pengetahuan ilmiah)

bull organisasi (misalnya pengetahuan tentang kebijakan dan prosedur)

bull bentuk pengetahuan holistik (integratif)

Masing-masing menggunakan bukti yang berbeda untuk jenis permasalahan yang berbeda Secara keseluruhan semua pengetahuan ini dapat memperkaya pemecahan masalah

Penting bagi para pihak yang berkolaborasi untuk saling menghormati pengetahuan yang dimiliki satu sama lain dan mencoba dengan sungguh-sungguh untuk belajar dan memahami perspektif pihak lain Dengan membawa prinsip ini di dalam alat bantu ini kami menekankan pentingnya pengetahuan tradisional (seperti yang terlihat dalam alat bantu ini tentang mengidentifikasi pengetahuan dan praktik pengelolaan tradisional) Pengetahuan tradisional melintasi beberapa bentuk ilmu pengetahuan yang diidentifikasi oleh Brown Termasuk pengetahuan masyarakat dan spesialisasi (misalnya pengetahuan adat tentang perilaku ikan) Di beberapa masyarakat pengetahuan ini bersifat holistik seperti pengetahuan ekologis tradisional yang sangat mengintegrasikan ekologi manusia dan di beberapa situasi aspek spiritual Di dalam pengelolaan wilayah pesisir pengetahuan adat Pengetahuan lokal dan pengetahuan ilmiah dapat relevan dan idealnya harus digabungkan dengan pengetahuan tentang kebijakan mdash atau digunakan sebagai bukti untuk dibuatnya kebijakan baru

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIbull Bertujuan menggabungkan bentuk pengetahuan yang berbeda

terutama dari para pihak yang berkolaborasi untuk memecahkan masalah secara bersama-sama

bull Mengerjakan tugas-tugas yang sebenarnya

bull Buatlah ini menjadi proses pembelajaran

Untuk mengembangkan komponen alat bantu ini melalui inisiatif praktis yang memberikan pembelajaran untuk semua tim kami dan masyarakat Bungaiya bergabung dengan Dr Nils Krueck dari Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk menggali bagaimana menggabungkan pengetahuan ilmiah dengan pengetahuan lokal untuk tujuan perencanaan Bagi Tim Perencanaan Tata Ruang Laut inisiatif ini memberikan mereka kesempatan untuk mengembangkan alat pemodelan yang diadopsi untuk skala lokal melalui kolaborasi dengan pengguna prospektif Bungaiya memiliki empat daerah perlindungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat (DPL) Dua daerah sudah diakui penuh secara formal dan dua lagi sedang menunggu persetujuan dari pemerintah kabupaten selama beberapa bulan ini Masyarakat ingin mencanangkan setidak-tidaknya satu daerah perlindungan lagi terutama bertujuan agar setiap pemukiman di dalam daerah administratif desa memiliki satu DPL di sekitarnya

Bungaiya tertarik untuk mengetahui apakah DPL mereka yang berdasarkan pada pengetahuan lokal dan pertimbangan strategis mereka dalam mengelola perikanan sudah berada di lokasi yang baik dan ukurannya memadai Perwakilan Bungaiya meyakini kegiatan ini akan memberikan masukan dan pilihan baru serta menawarkan pengakuan dari pemerintah yang lebih luas jika pengetahuan ilmiah menyetujui penilaian mereka Hal ini juga akan membantu mereka dalam perencanaan jangka panjang menuju pembentukan perlindungan laut selanjutnya

Kegiatan gabungan ini menunjukkan bahwa dari pada hanya bergantung pada alat pendukung perencanaan DPL dan mengambil keputusan dari lsquoatas ke bawahrsquo pemerintah dapat menyusun alat perancang DPL yang dapat diterapkan secara kolaboratif dengan masyarakat

bull untuk mengidentifikasi daerah dengan nilai ekologis danatau penghidupan tinggi agar dilindungi

bull untuk memastikan daerah-daerah yang disarankan untuk dilindungi mendapat dukungan dari masyarakat (Hal ini penting karena nelayan memilih apakah mereka mau mematuhi daerah perlindungan atau tidak dan pemerintah membutuhkan biaya tinggi untuk pengawasan dan sering kali tidak mencakup luas wilayah yang memadai Beberapa masyarakat memiliki sistem pengawasan mereka sendiri dan akan lebih termotivasi untuk melindungi daerah-daerah yang menjadi prioritas mereka)

bull agar upaya masyarakat dan pemerintah lebih tepat sasaran

bull sebagai alat pembelajaran untuk pemerintah dan masyarakat

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir30

KOTAK 3L PROSES KAMI

Mengetahui ketertarikan Bungaiya dan juga Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk berhubungan dengan pengguna potensial tim kami bertanya kepada warga desa Bungaiya apakah mereka tertarik bekerja bersama dengan ahli ekologi laut Dr Nils Krueck Mereka tertarik

Anggota tim peneliti memberitahukan Nils tentang ketertarikan masyarakat Sebelum pergi ke Selayar Nils mempersiapkan sejumlah peta dasar dan model wilayah pesisir Bungaiya yang menurutnya akan dirasa bermanfaat oleh masyarakat

Nils mengunjungi Selayar pada bulan Juli 2017 Kedua tim bertemu dengan masyarakat (lihat Gambar 18) agar Nils dapat menjelaskan kemungkinan yang ada dan masyarakat menyampaikan pada Nils tentang situasi lokal mereka dan permasalahan perikanan Masyarakat mendiskusikan sasaran termasuk melindungi terumbu karang meningkatkan populasi ikan meningkatkan tangkapan ikan membangun wisata menyelam dan snorkel dan melindungi spesies tertentu Nils mencari klarifikasi dan informasi lebih jauh tentang spesies yang paling penting kegiatan menangkap ikan dan habitat lokal Dari diskusi ini tim gabungan mengembangkan skenario rancangan DPL untuk dieksplorasi

Di hari-hari berikutnya Nils menjalankan model optimalisasi rancangan DPL dan melaporkan hasilnya ke masyarakat secara rutin untuk didiskusikan dan diperbaiki lebih lanjut Masyarakat membentuk tim penyelam termasuk Nils penyelam mereka yang sudah berpengalaman dan satu anggota tim lokal kamu Tim ini menyelam menelusuri daerah yang diteliti agar dapat memvalidasi asumsi rancangan DPL

Anggota tim yang lain mendukung tim penyelam dari perahu milik anggota masyarakat dan merekam hasil pengamatan tim penyelam

Penilaian ilmiah secara lengkap mendukung dua DPL yang lebih besar dari apa yang sudah dicanangkan oleh masyarakat di dua dari empat lokasi DPL Dua lokasi DPL lainnya telah dicanangkan oleh masyarakat untuk tujuan strategis (mengelola penerobosan dari desa lain) tetapi tidak diprioritaskan menurut hasil penilaian ilmiah untuk mencapai pelestarian keanekaragaman hayati atau manfaat bagi perikanan Sebaliknya model yang ada mengidentifikasi peluang DPL baru di salah satu daerah yang belum dipertimbangkan oleh masyarakat mengingat jaraknya dari pemukiman yang ada dan rendahnya tingkat ketertarikan untuk menangkap ikan di lokasi tersebut

Lokasi ini berada di utara dan diprediksi berpotensi memberikan manfaat untuk konservasi dan perikanan di daerah selatan melalui perpindahan karang dan ikan muda oleh arus laut Akan tetapi agar DPL ini bisa merealisasikan potensinya masyarakat perlu menemukan cara untuk pemantauan dan penegakan perlindungan mengingat lokasinya berada di daerah yang sepi penduduk

bull penerapan alat optimalisasi DPL kuantitatif dalam skala lokal mungkin dilakukan dan menguntungkan

bull Masyarakat ini dan kemungkinan masyarakat lain tertarik untuk belajar pendekatan rancangan DPL secara ilmiah

bull Ahli ekologi dan masyarakat menerapkan kriteria rancangan DPL yang berbeda dan berpotensi bertentangan Hal ini layak diakui dan bisa memancing diskusi yang bermanfaat

GAMBAR 18 Gabungan tim CCRES dan perwakilan desa mengembangkan scenario rancangan DPL untuk eksplorasi di Desa BungaiyaFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 31

4 FAKTOR YANG MENDUKUNG DAN TANTANGAN CONTOH DARI SELAYAR

Keberhasilan pengelolaan wilayah pesisir seperti halnya pengelolaan lingkungan yang lain mendapatkan manfaat dari serangkaian faktor pendukung Kami tidak bermaksud merangkum seluruh faktor-faktor latar belakang tersebut dalam alat bantu ini tetapi kami berharap dapat berbagi tentang beberapa faktor-faktor tersebut sebagai contoh dan untuk mengakui bahwa setiap diagnosis partisipatif selalu terjadi dalam dinamika berbagai faktor pendukung yang turut mempengaruhi pembentukan masalah yang dipilih untuk didiagnosis dan kapasitas untuk menanganinya

Di Selayar kami mengamati faktor-faktor penentu keberhasilan berikut yang membantu pengelolaan wilayah pesisir Tabel 1 terdiri dari daftar faktor-faktor ini dan catatan tentang beberapa tantangan terkait Kita tidak dapat berasumsi faktor penentu keberhasilan ini akan selalu ada Faktor pendukung bisa saja dihambat

Kami mendorong pengguna alat bantu ini untuk menemukan faktor-faktor penentu keberhasilan ini ketika mengadakan diagnosis partisipatif

GAMBAR 20 Proses kolaboratif sedang berlangsung Foto H Ross

GAMBAR 19 Kegiatan FishCollab menarik banyak peserta yang antusiasFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir32

TABEL 1 Faktor-faktor keberhasilan dalam penerapan di Selayar dan tantangan terkait

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Pengetahuan dan praktik adat

Komitmen terhadap pengetahuan dan praktik adat di banyak masyarakat

bull Meliputi berbagai teknologi menangkap ikan yang cerdas Sangat konsisten dengan komitmen keberlanjutan dan dapat menawarkan dimensi moral untuk perlindungan laut (lihat dokumen Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka)

bull Desa-desa yang berkomitmen terhadap bentuk pengelolaan berbasis hukum adat dapat (dan sudah) menunjukkan kepemimpinan yang baik dalam praktik menangkap ikan yang berkelanjutan

Pengetahuan adat dan komitmen untuk meneruskan praktik adat yang tidak merata di dalam dan di antara desa

bull Dapat terjadi dan sudah terjadi konflik antar individu dan desa antara yang mempertahankan pengelolaan secara adat dan yang berusaha menggunakan teknologi yang lebih efisien (dan sering kali lebih merusak)

Warisan Warisan dari proyek COREMAP (I sampai III) Selayar merupakan peserta lama di dalam COREMAP Kerja lapangan kami meneruskan warisan berikut

bull Pengetahuan baru (COREMAP I)

bull Perubahan besar pada program COREMAP termasuk penghentian kegiatan yang difokuskan pada pembangunan di semua lokasi termasuk Selayar digantikan oleh program COREMAP III dengan program yang lebih kecil terpusat dan terfokus pada penelitian

Kesadaran Kesadaran yang meluas di tingkat desa dan kabupaten dalam hal kelautan dan proses sosial terkait Hal ini meliputi fokus pada pengelolaan berbasis masyarakat dan bukan pengelolaan dari atas (top-down) dan juga selaras dengan perubahan di dalam kebijakan lingkungan hidup Indonesia selama 20 tahun terakhir (COREMAP II dan III)

bull Membuat pengetahuan ilmiah relevan untuk skala lokal dan dapat diterapkan di lapangan (misalnya oleh desa)

bull Memperluas kesadaran tentang permasalahan perlindungan laut ke desa-desa yang tidak memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam COREMAP

bull Menjaga kesadaran tetap aktif setelah beberapa saat

Lembaga lokal bull Infrastruktur tata kelola masyarakat misalnya sistem DPL yang dicanangkan masyarakat sebagai fokus proses pembelajaran di dalam pengelolaan berbasis masyarakat komite desa untuk konservasi laut fasilitator masyarakat yang berdaya dan pelembagaan ketika beberapa pemerintahan desa menggunakan anggaran desanya untuk perlindungan sumber daya laut

bull Hubungan baik antar desa yang berpartisipasi di dalam COREMAP (terutama COREMAP III) dan pemerintah kabupaten Koordinator kabupaten berada di posisi untuk memfasilitasi hal ini

bull Pemerintah kabupaten berkomitmen terhadap pengelolaan berbasis masyarakat Pegawai dinas perikanan kabupaten dan bidang pembangunan lain secara aktif mencoba untuk mendorong dan mendukung hal ini dengan alokasi staf dan keuangan (Hal ini sekarang sedang disesuaikan karena adanya transfer kewenangan perikanan ke pemerintah provinsi sementara pemerintah kabupaten meneruskan tanggung jawabnya atas desa dan penghidupan)

bull Menjaga komitmen pemerintah provinsi dan kabupaten terhadap proses berbasis masyarakat mengingat hilangnya posisi fungsi yang tadinya didukung oleh COREMAP dan dengan pergantian pegawai

bull Memelihara dan memperkaya infrastruktur tata kelola masyarakat di bawah transfer tanggung jawab perikanan ke tingkat provinsi perubahan dan potensi pengurangan staf perubahan budaya di tingkat pemerintahan manapun

bull Tantangan pemeliharaan menurut faktor-faktor yang disebutkan di atas

COREMAP III lebih dikenal sebagai COREMAP-CTI singkatan dari Coral Triangle Initiative

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 33

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Jejaring bull Pegawai kabupaten dengan tanggung jawab yang berbeda memiliki jejaring yang baik berkomunikasi dengan baik dan memiliki tujuan yang sama Mereka juga berjejaring dengan LSM dan agen-agen perubahan masyarakat sipil Selayar yang berskala kecil dan pemerintah kabupaten membantu komunikasi dan kolaborasi ini

bull LSM kecil tetapi berdedikasi tinggi

bull Peran orang-orang tertentu dalam hubungan ini risiko gangguan karena perpindahan pegawai setelah berakhirnya COREMAP III di kawasan Indonesia

bull Tantangan untuk bertahan hidup dan kapasitas yang umum dialami semua LSM

Kepemilikan terhadap permasalahan wilayah pesisir

Rasa kepemilikan yang tinggi terhadap permasalahan kelautan (di desa dan kabupaten)

bull Pentingnya peran komite desa untuk konservasi laut dan terutama pimpinan mereka di dalam hal ini

bull Memelihara budaya ini di bawah perubahan peraturan (pergeseran tanggung jawab pengelolaan laut perairan dalam ke pemerintah provinsi) dan pergantian pegawai seiring dengan berjalannya waktu

bull Di desa hal ini mungkin berhubungan dengan siklus pemilihan karena kepala desa yang baru akan berusaha membedakan diri dari pendahulunya dengan cara meninggalkan fokus kelautan

bull Kehilangan anggota komite desa untuk perlindungan laut akan mengurangi sumber pengaruh sosial terhadap pimpinan desa dan penduduk desa secara umum

Inisiatif Para lsquochampionrsquo di desa dan kabupaten (baik yang bekerja untuk pemerintah kabupaten atau dalam kapasitas lain) Orang-orang ini memiliki motivasi dan komitmen melampaui peran resmi mereka telah menentukan strategi mereka sendiri untuk mendorong perubahan perilaku dan juga ada yang berkolaborasi

bull Karena sebagian besar individu ini memulai secara mandiri (beberapa melakukan pembinaan) ada beberapa tantangan yang dikaitkan dengan bagaimana memelihara pengaruh mereka Risiko kehilangan orang-orang ini di tingkat desa cukup kecil berbeda dengan di tingkat kabupaten (lihat penjelasan tentang perubahan budaya organisasi dan pergantian pegawai di atas)

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir34

5 SARAN UNTUK PENGUKURANAlat bantu ini pada utamanya didasarkan pada penilaian kualitatif menuju kolaborasi dan pengelolaan yang adaptif Proyek ini tidak dirancang untuk memilih bagian-bagian yang bagus untuk dijadikan indikator atau mendukung pengelolaan meskipun pemilihan ini memainkan peran logis dalam prosedur diagnosa dan merupakan langkah rasional berikutnya

Penting bagi diagnosis partisipatif agar fokus pada permasalahan dan kepentingan yang ada dan tidak hanya sekedar didorong oleh data awal karena hanya sedikit permasalahan yang dapat langsung diukur sehingga fokus pada angka saja akan mengganggu pemilihan permasalahan Ketika tersedia bukti seperti pengukuran penurunan habitat dan tangkapan ikan menjadi berharga selama semua pihak mempercayai data tersebut dan sepakat tentang relevansinya Bukti tidak tertulis atau berdasarkan persepsi seperti pengamatan dalam jangka waktu lama tentang berkurangnya ketersediaan ikan serta lsquoalat ukurrsquo informal mdash seperti seberapa jauh perahu harus melaut sebelum mencapai daerah tangkapan yang memadai mdash mungkin lebih meyakinkan bagi masyarakat Selain itu kenyataan yang dihadapi oleh sebagian besar kawasan berkembang di dunia adalah hanya sedikit data yang tersedia apa lagi data jangka panjang atau data dalam skala kecil yang dapat mendukung pembuatan keputusan di tingkat lokal

Ketika kami mengembangkan cara pengukuran kami sarankan agar hal ini dilakukan secara partisipatif Para pihak harus memutuskan bersama apa yang paling penting untuk diukur agar dapat membantu diagnosis perencanaan dan pengelolaan adaptif mereka Kemudian menjawab indikator atau pengukuran langsung apa yang sesuai untuk melihat kondisi awal dan kemajuannya serta bagaimana mendapatkan informasi tersebut

Sering kali indikator kualitatif sudah cukup untuk memandu diagnosis partisipatif Salah satu pendekatan yang paling mudah adalah dengan menggunakan lsquopapan instrumenrsquo dengan kode warna Pengguna dapat mengidentifikasi indikator utama untuk setiap tulang dari diagram tulang ikan dan melampirkan skala peringkat sederhana seperti skala berdasarkan warna Contoh untuk papan instrumen ini dapat dilihat di Tabel 2

Cara yang sama dapat digunakan pengguna untuk mengidentifikasi faktor-faktor penentu keberhasilan dan tantangan untuk situasi mereka sendiri lalu menilainya secara kualitatif dengan menggunakan skala papan instrumen

Contoh yang sangat baik dalam berkolaborasi adalah merencanakan pertemuan secara berkala untuk mengisi papan instrumen ini bersama-sama (Izurieta 2007) Para pihak bahkan dapat mengisinya secara terpisah di dalam kelompok-kelompok kecil lalu berkumpul lagi untuk membandingkan hasil mereka mdash apakah mereka sepakat atau tidak untuk setiap indikator Yang terpenting apa yang perlu mereka tingkatkan (Ini adalah alasan sebenarnya untuk berdiskusi)

Akan tetapi papan instrumen dapat terlihat pasif kecuali jika ada versi yang dapat dibandingkan seiring dengan berjalannya waktu (Apakah kita melakukan sesuatu dengan lebih baik dibandingkan penilaian sebelumnya) Untuk permasalahan yang secara jelas perlu dikembangkan oleh para pihak pendekatan yang lebih baik mungkin dapat dilakukan dengan menggunakan judul atau kata-kata yang mencerminkan tahapan perkembangan Misalnya jejaring yang relevan biasanya akan berkembang Sehingga akan lebih masuk akal jika skalanya diberikan judul lsquobelum dimulairsquo kemudian lsquotahap awalrsquo lsquoperkembanganrsquo lalu lsquoberkembang penuhrsquo

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 35

TABEL 2 Contoh papan instrumen dengan kode warna

SANG

AT T

ERBA

TAS

TERB

ATAS

OK GOOD

EXCE

LLEN

T

PENJ

ELAS

AN

Fokus dan bermitra Kejelasan fokus

Bekerja dengan baik sebagai mitra

Mengembangkan jejaring Orang-orang yang relevan terlibat

Pengetahuan tradisional dan praktik pengelolaan

Keberadaan pengetahuan

Praktik pengelolaan secara adat digunakan

Kombinasi pengetahuan lokal dan ilmiah

Pengetahuan lokal dan ilmiah dipertimbangkan

Identifikasi proyek terkait dan warisan mereka

Kontak terjalin dengan personil proyek sebelumnya dokumen dipelajari

Warisan 1 dilanjutkan

Warisan 2 dilanjutkan

Warisan 3 dilanjutkan

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion dan strategi mereka

Ada champion

Champion mendapat dukungan

Analisis kebijakan multitingkat

Kebijakan dinilai

Kebijakan dan pengaturan kelembagaan selaras di semua tingkat pemerintahan dan dengan masyarakat

Analisis konflik Jangkauan konflik

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir36

6 REFERENSIAndrew NL Bene C Hall SJ Allison EH Heck S amp Ratner BD 2007 lsquoDiagnosis and management of small-scale fisheries in developing countriesrsquo Fish and Fisheries vol 8 hal 227ndash240

Bene C Kodio A Lemoalle J Mills D Morand P Ovie S Sinaba F amp Tafida A 2009 Participatory diagnosis and adaptive management of small-scale fisheries in the Niger River Basin CGIAR Challenge Program on Water and Food Project report (proyek no 72)

Brown VA 2010 lsquoCollective inquiry and its wicked problemsrsquo in Brown VA Harris JA and Russell JY eds Tackling wicked problems through the interdisciplinary imagination Earthscan London hal 4ndash83

Cinner JE McClanahan TR MacNeil MA Graham NAJ Dawd TM Mukminin A Feary DA Ando L Rabearisoa AL Wamukota A Jiddawik A Campbell SJ Baird AH Januchowski-Hartley FA Hamed S Laharil R Morovel T amp Kuangel J 2012 lsquoComanagement of coral reef social-ecological systemsrsquo Proceedings of the National Academy of Sciences vol 109 14 hal 5219ndash5222

Conflict Resolution Network 2008 Conflict Resolution Trainers Manual mdash 12 skills Conflict Resolution Network wwwcrnhqorg (keterampilan 8 memetakan konflik)

Cornelius H amp Faire S 2006 Everyone can win how to resolve conflict Edisi ke-2 Simon dan Schuster NSW

Eriksson H Adhuri DS Adrianto L Andrew N L Apriliani T Daw T Evans L Garces L Kamanyi E Mwaipopo R Purnomo AH Sulu RJ amp Beare DJ 2016 lsquoAn ecosystem approach to small-scale fisheries through participatory diagnosis in four tropical countriesrsquo Global Environmental Change vol 36 hal 56ndash66

Fisher R Ury WL amp Patton B 2011 Getting to yes negotiating agreement without giving in Penguin

Izurieta AV 2007 Evaluation framework for collaborative management of protected areas a crosscultural case study in Queensland Australia PhD thesis The University of Queensland

Mills D Beacuteneacute C Ovie S Tafida A Sinaba F Kodio A Russell A Andrew N Morand P amp Lemoalle J 2011 lsquoVulnerability in African small-scale fishing communitiesrsquo Journal of International Development vol 23 hal 308ndash313

Proyek Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) adalah proyek dukungan teknis regional yang ditujukan untuk membuka sumber-sumber pendapatan baru yang berkelanjutan bagi masyarakat pesisir di wilayah timur Asia Timur-Pasifik CCRES akan mengembangkan produk-produk pengetahuanmdashyang dapat digunakan sebagai masukan terhadap rancangan dari proyek rencana dan kebijakan di tingkat global regional dan nasionalmdashserta model teknis dan alat perencanaan yang membantu persiapan rencana pengelolaan sumber daya pesisir berbasis masyarakat

BERKOMUNIKASI DENGAN KAMI

CAPTURING CORAL REEF AND RELATED ECOSYSTEM SERVICES (CCRES)

CCRESnet

ccresnet

Hubungi Liz Izquierdo Manajer Proyek Kantor Kemitraan Penelitan The University of Queensland St Lucia QLD 4072 Australia T +61 7 3443 3144 E lizquierdouqeduauKunjungi wwwccresnet

copy Copyright University of Queensland

Mari bergabung komunitas kami

  • 1Pendahuluan tentang alat bantu FishCollab
    • 11Siapa yang dapat menggunakan alat bantu ini
    • 12Keterampilan apa yang diperlukan untuk menggunakannya
    • 13Bagaimana pembuatannya
    • 14Apa yang ada di dalam alat bantu ini
    • 15Profil para champion Selayar untuk perlindungan wilayah pesisir
    • 16Mengadaptasi alat bantu
      • 2Latar belakang mengapa kita memerlukan alat bantu ini
        • 21Kolaborasi dalam mengelola sumber daya alam
        • 22Alasan menerapkan alat bantu
          • 3Prosedur diagnosis partisipatif diagram lsquotulang ikanrsquo
            • 31Bagaimana menerapkan setiap komponen FishCollab
            • 32Mengenalkan diagram tulang ikan
            • 33Kepala ikan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif
            • 34Ekor ikan Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir (perikanan) yang adaptif
            • 35Tulang belakang Pertemuan diagnosis partisipatif pengamatan peserta kegiatan
            • 36Diagram tulang ikan komponen yang menyusun diagnosis partisipatif
              • 4Faktor yang mendukung dan tantangan contoh dari Selayar
              • 5Saran untuk pengukuran
              • 6Referensi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir6

Pengelolaan sumber daya pesisir merupakan hal yang rumit karena perikanan dan sumber daya laut lainnya merupakan lsquomilik bersamarsquo yang berarti terbuka untuk semua anggota masyarakat Sistem bersama berlaku untuk sumber daya yang tidak mudah dimiliki sebagai hak milik pribadi atau milik negara Milik bersama dapat berupa akses terbuka penuh (misalnya udara untuk bernafas tidak ditentukan berdasarkan peraturan tentang akses) atau masyarakat dapat mengenakan ketentuan akses terbatas melalui peraturan yang mengatur akses dan penggunaan berkelanjutan

22 Alasan menerapkan alat bantu

Melihat pengelolaan wilayah pesisir sebagai bentuk kolaborasi antara masyarakat dan tingkatan pemerintah yang berbedaMasalah pengelolaan laut dan wilayah pesisir tidak dapat diatasi oleh masyarakat atau pemerintah saja Masing-masing memiliki tanggung jawab dan kemampuan yang berbeda-beda Prioritas untuk kerja sama ini meliputi

bull Bekerja bersama dengan saling menghormati untuk memecahkan permasalahan dan berbagi rancangan (atau bekerja sama dalam) sistem pengelolaan

bull Menyelaraskan kebijakan dan peraturan kerja sama sangat sulit dilakukan jika ada kontradiksi peraturan yang diikuti oleh setiap pihak Meskipun sulit dan mengingat keterbatasan organisasi dan budaya membuat cara kerja yang saling melengkapi menjadi ideal

Mendorong pengaturan kelembagaan yang efektif di masyarakat dan pemerintahAgar berjalan efektif pengaturan kelembagaan harus memiliki kepemilikan dan kepercayaan yang tinggi Penduduk harus mendukung secara aktif dan ingin melihatnya berfungsi

Pengaturan kelembagaan yang kuat dapat mencegah konflik dengan menawarkan kejelasan struktur dan proses untuk mengelola permasalahan yang jika terjadi sebaliknya dapat menciptakan konflik

bull Idealnya hal ini harus meliputi pengaturan untuk menghubungkan masyarakat dan berbagai tingkatan pemerintah (contoh masyarakat kabupatenkota provinsi pusat) dan antar masyarakat Pengaturan seperti ini dapat meliputi lsquopengelolaan bersamarsquo (berbagi pengelolaan sumber daya alam antara masyarakat dan pemerintah) dan pengelolaan berbasis masyarakat yang didukung dan didorong oleh pemerintah Hal ini mungkin tidak terlalu formal dan bergantung pada komunikasi yang baik daripada kesepakatan (kondisi Indonesia saat ini) Pengaturan juga diperlukan untuk kerja sama antar masyarakat

Mengakui lsquopembingkaianrsquo yang berbedaPermasalahan dapat ditangani dengan sangat berbeda oleh pihak yang berbeda tergantung pada apa yang mereka pikirkan tentang permasalahan tersebut dan lsquobatasanrsquo apa saja yang mereka letakkan di sekitar permasalahan tersebut Misalnya permasalahan yang menjadi inti perhatian Proyek CCRES dapat dilihat sepenuhnya sebagai permasalahan kelautan atau melibatkan sistem penghidupan yang

menggunakan sumber daya di darat dan laut serta akses dan dengan demikian melibatkan seperangkat tanggung jawab dan tata kelola yang berbeda Selalu ada berbagai cara untuk melihat suatu masalah dan biasanya tidak ada solusi tunggal

Cara yang paling bijaksana adalah belajar dan mengenali bagaimana pihak lain lsquomembingkairsquo suatu isu dan menjadikan hal itu sebagai bagian dari dialog Menentang suatu pembingkaian biasanya akan kontra-produktif sebagai contoh departemen pemerintah mungkin terbatas hanya bekerja di bidang perikanan sementara masyarakat memiliki pandangan holistik tentang perikanan dan lingkungan laut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kawasan darat-laut yang menawarkan beragam penghidupan Akan tetapi ketika menegosiasikan kesepakatan kerja sama seperti pengelolaan bersama penting untuk menyepakati pembingkaian kesepakatan tersebut (contoh tata ruang permasalahan dan pertanggungjawaban bersama yang tercakup)

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIBerbicara dengan bahasa mereka belajar dan mengenali bagaimana pihak lain lsquomembingkairsquo suatu permasalahan dan jadikan itu sebagai bagian dari dialog

Hormati dan gunakan beragam bentuk pengetahuan ilmiah dan tradisionalPenduduk lokal ilmuwan dan pemerintah pembuat dan pengelola kebijakan memiliki bentuk pengetahuan yang berbeda-beda dengan dasar yang sangat berbeda (misalnya budaya pelatihan ilmiah) Pengetahuan dapat bersifat holistik atau sangat terspesialisasi terbuka untuk semua atau hanya terbuka bagi mereka yang memenuhi syarat Bentuk pengetahuan yang berbeda tidak selalu bisa dipadukan tetapi penting untuk memahami dan menghormati bentuk pengetahuan yang dimiliki orang lain Penting untuk mengenali tanggung jawab dan kontribusi yang berbeda Sudut pandang yang berbeda menawarkan opsi pengelolaan yang berbeda dan potensi untuk pembelajaran bersama Selain itu penting untuk menghormati dan menghargai nilai-nilai yang berbeda Daripada menekankan pada pertentangan nilai yang biasanya berakar mendalam cobalah untuk belajar dari nilai satu sama lain mengakomodasinya dan melihat peluang yang mungkin dapat ditawarkan

Belajar untuk beradaptasi dengan sistem sosial-ekologisJenis situasi yang bermaksud dibantu melalui alat bantu inimdash sistem sosial-ekologis mdash merupakan sistem yang kompleks yang dapat mengejutkan Perubahan di salah satu bagian sistem seperti disahkannya Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah No 232014 di Indonesia dapat mengakibatkan perlunya dilakukan pengaturan ulang atas tanggung jawab dan strategi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 7

Membangun kemandirian di dalam masyarakat dan pemerintahHubungan yang produktif antara masyarakat dan pemerintah memerlukan keberlanjutan jangka panjang Meskipun proyek-proyek bantuan dan penelitian dapat memberikan stimulus dan masukan yang berharga dan menjembatani para pihak untuk mulai bekerja sama penting untuk menghindari timbulnya ketergantungan pada donor setelah berakhirnya intervensi proyek Proyek bantuan dan penelitian harus secara aktif membangun kemandirian di dalam masyarakat dan pemerintah yang bekerja dengan mereka perencanaan sejak awal dan memastikan kesiapan mereka setelah proyek berakhir Hal ini memerlukan rasa kepemilikan yang kuat dari masyarakat yang berpartisipasi penyelarasan yang baik dengan prioritas lokal membangun kemampuan lokal serta masyarakat dan pemerintah memiliki sumber daya sendiri untuk melanjutkan

bull Hal ini berarti proyek bantuan dan penelitian melihat diri mereka sebagai fasilitator perubahan menggunakan dukungan ahli dan masukan finansial yang selektif Meskipun organisasi pemberi bantuan sering dikenal sebagai lsquodonorrsquo tetapi dukungan finansial hanyalah salah satu bagian dari intervensi

bull Hal ini juga berarti masyarakat dan pemerintah melihat untuk jangka panjang bagaimana mereka dapat melanjutkan perubahan yang diharapkan tanpa bergantung dan mendapat dukungan keuangan jangka panjang dari pihak luar

Tetap positif dan membangun kekuatan masyarakatLebih masuk akal jika kita bekerja berdasarkan kekuatan masyarakat kelebihan mereka (dan aset mereka seperti sumber daya alam kepemimpinan yang baik) daripada berusaha memperbaiki kelemahan mereka Dengan fokus yang positif pada apa yang dimiliki setiap masyarakat daripada pada kekurangannya akan lebih memotivasi dan memberikan kesempatan pada setiap masyarakat untuk berkembang sesuai dengan jalannya masing-masing Berusaha memperbaiki kekurangan saja tidak akan memajukan masyarakat

GAMBAR 4 Penduduk desa memetakan karakteristik wilayah pesisir di Parak SelayarFoto AY Abdurrahim

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir8

3 PROSEDUR DIAGNOSIS PARTISIPATIF DIAGRAM lsquoTULANG IKANrsquo

31 Bagaimana menerapkan setiap komponen FishCollabFishCollab adalah alat bantu diagnosis secara partisipatif yang dirancang untuk digunakan pada tahap awal untuk memperjelas permasalahan menuju tercapainya kolaborasi jangka panjang antara masyarakat pemerintah dan pemangku kepentingan lain demi meningkatkan tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir Seperti yang sudah disampaikan pada bab pendahuluan alat bantu ini dapat digunakan baik di masyarakat atau untuk pelibatan pemangku kepentingan

Tujuan dari diagnosis partisipatif adalah agar para pihak yang berkolaborasi dapat bekerja bersama untuk menyelidiki sifat dari masalah dan peluang yang ada terkait dengan kepentingan mereka Permasalahannya kemudian bisa jadi lsquoterbingkai ulangrsquo selama proses yaitu ketika permasalahan dipahami secara berbeda atau ketika prioritas baru mengemuka

Istilah lsquodiagnosis partisipatifrsquo berasal dari penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh tim pembangunan dengan menggunakan berbagai bentuk penilaian daerah pedesaan secara partisipatif Cara ini telah digunakan di dalam konteks pertanian kedokteran hewan dan epidemiologi Gagasan ini telah dikembangkan lebih lanjut di dalam perikanan skala kecil dengan menggunakan kerangka kerja yang dikembangkan oleh Andrew et al (2007) kemudian penelitian terkait perikanan air tawar di Niger (Bene et al 2009) Nigeria dan Mali (Mills et al 2011) dan di Indonesia Kepulauan Solomon Tanzania dan Filipina (Eriksson et al 2016)

Inovasi kami adalah menggabungkan prosedur asli yang terfokus pada diskusi dengan masyarakat dengan metode ilmu sosial berupa pengamatan peserta agar mendapatkan informasi yang lebih kaya disamping mendukung verifikasi diagnosis Kami memusatkan perhatian pada tantangan dalam mengelola sumber daya pesisir kaitannya dengan tata hubungan antara masyarakatndashpemerintah dan tidak hanya fokus sepenuhnya pada masyarakat Kami juga menambahkan komponen yang tidak ada dalam versi diagnosis partisipatif sebelumnya

32 Mengenalkan diagram tulang ikanKami mengilustrasikan bagian-bagian utama dari alat bantu ini dalam bentuk diagram tulang ikan (Gambar 5)

33 Kepala ikan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptifKepala ikan atau arah adalah perumusan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif Pengelolaan yang adaptif adalah prosedur untuk menghadapi kondisi dan pengetahuan yang tidak pasti dimana para pihak yang berkolaborasi melanjutkan kerja mereka berdasarkan pengetahuan atau dugaan terbaik lalu berusaha untuk belajar dan meningkatkan dugaan tadi selama proses implementasi Bagian ini biasanya mengikuti siklus berikut menilai situasi terkini dari permasalahan yang menjadi perhatian membuat rencana (misalnya merencanakan intervensi yang dipercaya oleh para pihak akan membantu) menguji cobanya

GAMBAR 5 Ilustrasi diagram tulang ikan untuk alat bantu diagnosis partisipatifSumber Disain mdash 24Point0com Isi mdash H Ross D Adhuri dan AY Abdurrahim

Mengembangkan jejaring

Fokus dan kemitraan awal

Mengidentifikasi pengetahuan dan

pengelolaan tradisionalpractices

Rencana pengelolaan yang kolaboratif dan

adaptif

Diagnosis partisipatif pertemuan pengamatan peserta kegiatan

Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir

(perikanan) yang adaptif

Menggabungkan pengetahuan lokal dan ilmu pengetahuan

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion

dan strategi mereka

Identifikasi proyek terkait dan

warisannya

Analisis kebijakan

multitingkat

Analisis konflik

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 9

mengevaluasi hasil dan situasi baru lalu memperbaiki intervensinya Hal ini dapat terus-menerus dilakukan melalui banyak siklus perbaikan atau sampai dengan tercapainya perbaikan di salah satu bagian sistem sosial-ekologis (lihat Kotak 3A) sebelum mereka kemudian bergeser ke bagian lain Beberapa orang membedakan tata kelola adaptif dan pengelolaan adaptif lsquotata kelolarsquo fokus pada peningkatan sistem pengambilan keputusan dan administrasi sementara lsquopengelolaanrsquo fokus pada intervensi praktis Kolaborasi adalah suatu kondisi yang mana dua pihak atau lebih seperti pemerintah dan masyarakat bekerja bersama Istilah pengelolaan kolaboratif atau pengelolaan bersama biasanya mengacu pada pengaturan kolaborasi yang dibuat resmi mungkin dengan adanya kesepakatan formal Hal ini dapat melibatkan pembagian tanggung jawab yang setara atau satu pihak (pemerintah atau masyarakat) memiliki tanggung jawab lebih besar dari yang lain atau masing-masing mengambil tanggung jawab yang berbeda sesuai dengan keterampilan dan kapasitas yang dimiliki Kata kolaborasi bersifat lebih luwes dapat mengacu pada berbagai bentuk kerja sama atau kemitraan dalam berbagai bentuk termasuk pengaturan yang dikembangkan tanpa kesepakatan formal

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIAnda dapat mengganti arah atau sasaran dari diagnosis partisipatif sesuai kebutuhan Arah tersebut harus konsisten dengan perspektif yang tercermin di bagian lsquoekorrsquo

Jadi bagian kepala ikan menunjukkan para mitra bekerja bersama menuju rencana pengelolaan yang adaptif untuk topik yang menjadi fokus mereka (misalnya memperbaiki perikanan memperbaiki penghidupan)

34 Ekor ikan Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir (perikanan) yang adaptifEkor ikan mewakili perspektif teoritis atau konseptual dari pengguna tentang tata kelola dan pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Dari semua pilihan yang tersedia dalam literatur dan praktik internasional kami mengadopsi Pengelolaan Perikanan yang Adaptif dan Pendekatan Ekosistem untuk Pengelolaan Perikanan atau Adaptive Fisheries Management and the Ecosystem Approach to Fisheries Management (EAFM) sebagai pedoman utama untuk kegiatan diagnosis dan menentukan hasil yang diharapkan (yaitu rencana pengelolaan)

Prinsip dasar dari pendekatan Pengelolaan Perikanan yang Adaptif adalah bahwa pengelolaan adalah suatu proses sehingga harus luwes untuk dapat mengakomodir dinamika perubahan di dalam konteks internal dan eksternal dari pengelolaan EAFM menyoroti kebutuhan akan pemahaman yang terpadu dan holistik dari sistem sosial-ekologis dan kebutuhan untuk menggabungkan seperangkat pengetahuan yang berbeda dari pengetahuan ilmiah dan tradisi atau pengalaman EAFM juga menyoroti perlunya lsquomelibatkan manusia di dalam ekosistemrsquo Dengan demikian kepentingan dan pengetahuan manusia harus dipertimbangkan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rancangan dan implementasi pengelolaan

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIAnda mungkin ingin mengganti dengan perspektif lain untuk diagnosis partisipatif yang akan dilakukan

35 Tulang belakang Pertemuan diagnosis partisipatif pengamatan peserta kegiatanTulang belakang pada diagram ikan mewakili prosedur pokok dari diagnosis partisipatif kolaboratif Tulang belakang ini terfokus pada seperangkat kegiatan kolaboratif tempat semua informasi pengetahuan kepentingan dan prioritas para pihak diramu dinegosiasikan dan pilihan pengelolaan mdash seiring dengan waktu mdash diidentifikasi dan disepakati bersama Kegiatan-kegiatan tersebut dengan didukung oleh pendekatan yang diwakili oleh tulang-tulang ikan (lihat Bagian 36) menuju pada rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif seperti yang diilustrasikan oleh kepala ikan

Bagian-bagian intinya adalah

bull Suatu proses kolaboratif dalam pencarian informasi dan pembelajaran bersama yang melibatkan para pihak utama dalam pengelolaan suatu permasalahan atau suatu daerah (terkecuali ketika alat bantu ini mungkin digunakan dalam proses pelibatan satu pemangku kepentingan)

bull Diagnosis bersama melalui kombinasi antara pertemuan inklusif pengamatan peserta dan pembelajaran melalui tindakan yang dilakukan bagi sejumlah prioritas terpilih

bull Menjalankan sejumlah kegiatan terpilih untuk diagnosis dan pembelajaran lebih lanjut yang diarahkan menuju implementasi proses pengelolaan adaptif

KOTAK 3A SISTEM SOSIAL-EKOLOGIS

Sistem sosial-ekologis menghubungkan sistem manusia dan alam Sistem ini kompleks dan adaptif maksudnya tidak bekerja secara linear atau dapat diduga Perubahan di salah satu bagian dari sistem dapat mengakibatkan perubahan yang tidak terduga di bagian lain Sistem ini multitingkat dan saling mempengaruhi satu sama lain di setiap tingkatan Misalnya perubahan kebijakan di tingkat pusat atau provinsi dapat mempengaruhi masyarakat dan apa yang terjadi di masyarakat juga dapat mempengaruhi pemerintah Karena sistem sosial-ekologis merupakan sistem yang kompleks dan multitingkat sistem ini jarang berada di bawah kendali atau pengaruh satu orang Tidak bisa tidak tata kelola harus memiliki banyak pusat dan melibatkan kolaborasi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir10

Untuk mengawali kami berasumsi bahwa beberapa pihak awal telah memutuskan untuk mulai mengatasi satu permasalahan Mungkin saja pemerintah telah memutuskan bahwa mereka perlu melibatkan masyarakat untuk memecahkan masalah dan meyakini bahwa membuat diagnosis bersama adalah cara yang paling menjanjikan untuk menangani tantangan yang ada Atau mungkin masyarakat memutuskan untuk bekerja bersama pemerintah agar dapat mencapai lebih banyak sasaran dibanding ketika melakukan segala sesuatunya sendiri Atau mungkin suatu LSM berharap dapat mengajak pihak-pihak lain untuk bersama-sama mengatasi suatu masalah atau untuk bekerja dengan masyarakat agar dapat lebih memahami mengapa suatu permasalahan terjadi Atau mungkin pemerintah dan masyarakat memutuskan untuk bekerja bersama dalam beberapa permasalahan yang menjadi perhatian bersama

Menggunakan pendekatan partisipatif biasanya berarti identifikasi permasalahan dengan lebih baik dengan mengakomodir pemahaman semua orang dan keinginan yang lebih besar untuk menyelesaikan permasalahan dengan mengikuti strategi yang telah diputuskan bersama oleh semua pihak

GAMBAR 6 Bekerja bersama di Desa BungaiyaFoto AY Abdurrahim

Bagaimana caranya menciptakan proses partisipatif yang kuat mdash inklusi dan kolaborasiKomponen partisipatif diawali dengan proses dan kemudian berlanjut Pendekatan termudah adalah dengan pertemuan beberapa dengan kelompok kecil (misalnya pemimpin masyarakat atau pemerintah) kemudian beberapa pertemuan dengan jumlah peserta yang lebih banyak (misalnya seluruh anggota masyarakat atau siapapun yang tertarik semua nelayan) atau orang-orang tertentu (nelayan perempuan) Beberapa pertemuan dapat diadakan secara terpisah misalnya satu pertemuan tersendiri dengan pegawai pemerintah lalu pertemuan hanya dengan anggota masyarakat dan pertemuan lain bisa untuk peserta gabungan

Kami menyarankan pertemuan karena dengan cara itu para pihak akan saling berinteraksi atau membangun kolaborasi Cara ini juga sudah dikenal dan nyaman untuk dilakukan oleh sebagian besar peserta potensial dan situasinya akan menjadi lebih mudah bagi fasilitator Fokusnya harus tetap dijaga untuk melakukan diskusi bersama mungkin dapat juga digunakan alat bantu penilaian pedesaan secara partisipatif (lihat Kotak 3B) terutama ketika menggali permasalahan atau mengumpulkan informasi setelah proses kolaboratif terlaksana

Beberapa prinsip yang dikenal baik di dalam literatur tentang partisipasi harus diikuti selama proses partisipatif (lihat di bawah ini)

Prinsip penting untuk proses partisipatif yang baikbull Jadilah inklusifterbuka Memutuskan secara adil

dan terbuka tentang siapa saja yang harus dilibatkan Konsultasikan secara luas tentang hal ini Fleksibel mdash untuk menambah orang belakangan mdash terutama ketika perspektif tentang akar permasalahan berubah atau permasalahan baru ditambahkan Mungkin saja orang-orang yang tadinya tidak bersedia bergabung dalam proses kemudian menjadi tertarik atau menjadi lebih percaya setelah beberapa saat Tidak semua orang harus dilibatkan dengan derajat keterlibatan yang sama di setiap langkah mdash dimungkinkan untuk mengadakan pertemuan kelompok inti secara rutin untuk membahas berbagai permasalahan yang ada lalu mengadakan pertemuan kelompok yang lebih besar secara berkala agar yang lain dapat memberikan masukan dan ulasan serta komentar tentang kemajuan

Pastikan perempuan lansia dan orang muda orang dari kelompok budaya atau agama yang beragam dari berbagai penghidupan dan bahkan nelayan yang menggunakan jenis alat penangkap ikan yang berbeda di masyarakat mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi Hal ini tergantung pada struktur masyarakat dan permasalahannya Sebagai contoh laki-laki mungkin paling banyak yang menangkap ikan tetapi perempuan sebagai istri memiliki keterlibatan untuk menjual atau mengolah hasil tangkapan dan mengelola anggaran rumah tangga Masyarakat pesisir sering kali mengembangkan berbagai penghidupan berdasarkan modal sumber daya alam pesisir yang tersedia Nelayan sering kali menggunakan alat yang berbeda untuk menangkap jenis ikan yang berbeda Masing-masing mungkin memiliki kepentingan kekhawatiran dan dampak yang berbeda bagi penghidupan lain Kita harus memastikan setiap dari mereka terwakili di dalam proses partisipatif

KOTAK 3B PENILAIAN PEDESAAN SECARA PARTISIPATIF

Penilaian pedesaan secara partisipatif adalah metodologi yang umum digunakan oleh peneliti dan LSM untuk bekerja dengan masyarakat (atau penduduk yang terkena dampak lainnya) dalam merencanakan pembangunan Aspek mendasar dari metodologi ini adalah pendekatan kemitraan antara fasilitator dan masyarakat untuk menggali situasi dan merencanakan intervensi Misalnya pendekatan yang umum adalah dengan melibatkan beberapa anggota masyarakat untuk berpartisipasi secara langsung dengan fasilitator sementara anggota masyarakat yang lain berpartisipasi dalam kegiatan tertentu Metodologi ini paling dikenal karena penggunaan metode visual dan praktik langsung untuk menggali informasi dan mempromosikan diskusi seperti dengan penelusuran desa (transect walks) kalender musiman menggambar peta sumber daya desa dan matriks evaluasi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 11

GAMBAR 7 Perempuan harus diberikan kesempatan untuk berpartisipasiFoto H Ross

bull Setarakan hubungan kekuasaan Jika ada kesenjangan besar dalam hal kekuasaan baik di dalam masyarakat atau antara masyarakat dan pemerintah lakukan segala hal yang mungkin dilakukan agar pihak yang lebih lemah tetap merasa nyaman dan percaya diri Bertemu di tempat yang nyaman dan jika memungkinkan di lingkungan yang familiar sehingga peserta merasa tenang Idealnya pertemuan dilakukan di tempat masyarakat bukan (pergi ke) kantor pemerintah Pertimbangkan fasilitator yang dapat membantu memancing peserta mengeluarkan pendapat Pertimbangkan untuk meminta pemimpin mereka atau pemuka agama untuk membuka pertemuannya Atur agenda pertemuan agar tetap nyaman untuk kelompok yang tidak terlalu kuat untuk tetap menyuarakan pendapat mereka mdash diskusi kelompok kecil dapat menolong Strategi lain adalah mengadakan pertemuan terpisah (anggota masyarakat saja tanpa pemerintah pegawai pemerintah saja tanpa masyarakat) sebelum mengadakan pertemuan gabungan Hal ini akan membantu setiap pihak untuk mulai berpikir dan melakukan koordinasi atas pandangan mereka tanpa ada tekanan

bull Bangun hubungan dan rasa percaya Untuk Terburu-buru mengambil keputusan tidaklah bijaksana Jika para pihak tidak terbiasa bekerja bersama atau diawali dengan hubungan yang buruk luangkan waktu agar para pihak dapat saling mengenal satu sama lain dan membangun hubungan dan kepercayaan personal Hal ini tidak perlu hanya secara khusus dilakukan di dalam pertemuan Berkeliling di masyarakat tuan rumah dapat membantu semua orang merasa tenang Misalnya saja para pimpinan dapat memancing bersama untuk lebih saling mengenal Menyediakan kesempatan yang santai dan informal seperti ramah-tamah dengan makan bersama sebelum atau setelah pertemuan

bull Dengarkan Mendengarkan semua pendapat yang disampaikan tanpa kritisi Hormati kontribusi dari siapapun Berbicara bergantian Berusaha memahami apa yang sebenarnya ingin disampaikan (misalnya lihat dibalik kemarahan melihat apa yang membuat seseorang menjadi marah) Sadari bahwa beberapa orang bersedia berbicara terlebih dahulu (dan mungkin berwenang untuk melakukannya sebagai pimpinan masyarakat) sementara yang lain mungkin ingin mendengar terlebih dahulu

sebelum berbicara Berikan mereka giliran untuk berbicara ketika mereka sudah siap

bull Hormati keterbatasan waktu dan sumber daya yang dimiliki peserta Ingat bahwa sebagian besar anggota masyarakat merelakan waktunya Mereka mungkin harus meninggalkan hari-hari kerja mereka yang seharusnya memberi mereka penghasilan untuk mengikuti pertemuan (misalnya hari menangkap ikan hari pasar) Hormati pengorbanan ini dalam bentuk waktu frekuensi dan lamanya pertemuan Di sisi lain kesempatan untuk memperbaiki situasi merupakan hal yang penting bagi masyarakat sehingga mungkin membuat mereka menjadi sangat tertarik dan bersedia meluangkan waktu dan meninggalkan kegiatan lain Berhati-hati jika menawarkan untuk mengganti pengeluaran atau memberikan honor Hal ini ditanggapi secara berbeda di budaya yang berbeda Mengganti biaya langsung yang dikeluarkan peserta untuk menghadiri pertemuan adalah hal yang adil seperti biaya transportasi pulang-pergi dan biaya pengganti makanan yang harus mereka keluarkan selama meninggalkan rumah Membayar orang untuk menghadiri pertemuan dapat menjadi kontra-produktif dan akan lebih menarik orang-orang yang tertarik dengan bayarannya daripada mereka yang berkomitmen tentang permasalahannya Akan tetapi jika orang yang sama diperlukan secara rutin untuk menghadiri pertemuan (pertemuan yang Anda adakan atau untuk proses lain) dan mereka tidak memiliki pekerjaan (atau harus mengambil cuti dari pekerjaan) mungkin bisa menjadi gagasan yang baik untuk menawarkan mereka pengganti upah atas waktu yang hilang

bull Berkomitmen terhadap proses Hanya memasuki proses diskusi jika Anda bersungguh-sungguh ingin melihat prosesnya berhasil dan bersedia membuat perubahan sebagai hasil dari proses Lembaga pemerintah mungkin perlu memberikan otorisasi kepada mereka yang menghadiri pertemuan untuk melanjutkan komitmen kantornya menuju arah baru Semua pihak harus bertanggung jawab atas hasil dari prosesnya

bull Perjelas apa yang mungkin dan tidak mungkin diubah Sekali lagi hal ini terutama berlaku untuk perwakilan pemerintah Jika kekuasaan Anda terbatas dan Anda mungkin tidak dapat melakukan sesuatu tentang beberapa topik yang diangkat mdash atau memerlukan izin dari tingkat yang lebih tinggi untuk topik tertentu mdash hal tersebut harus diperjelas Dengan kata lain berhati-hati jangan sampai memberikan harapan yang berlebihan

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIRancang proses partisipatif Anda agar dapat memanfaatkan sebanyak mungkin peluang untuk membangun kepercayaan dan keterampilan anggota masyarakat dan pegawai pemerintah Lihat Kotak 3C untuk petunjuk-petunjuk lain

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir12

KOTAK 3C PERTIMBANGAN PRAKTIS UNTUK PROSES PARTISIPATIF ANDA

Fasilitasi

Terutama di tahap awal diagnosis fasilitator yang independen dan dihormati mungkin diperlukan Fasilitator yang independen dan dihormati ini penting ketika mengantisipasi kemungkinan adanya ketegangan dalam hubungan di dalam dan di antara kelompok pemangku kepentingan Selain memiliki keterampilan fasilitasi yang kuat dan menguasai topik yang akan didiskusikan fasilitator yang baik juga harus memahami latar belakang sosial-budaya dari peserta agar dapat memimpin diskusi dengan cara yang sesuai dengan peserta Dalam kenyataannya pengetahuan sosial-budaya yang dimiliki mungkin akan menolong fasilitator agar dapat dipercaya peserta

Keterampilan

Apakah Anda memiliki cukup orang yang memiliki keterampilan lsquoberhubungan dengan orang lainrsquo agar dapat berpartisipasi dengan baik dalam diagnosis partisipatif Keterampilan ini adalah kemampuan dan kesediaan untuk mendengarkan berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain memiliki kemampuan untuk memahami dan bersimpati dengan perasaan orang lain dan bersedia untuk bekerja bersama Agar dapat membangun diskusi yang baik di setiap pertemuan kita harus memiliki cukup orang yang berbicara dan mendengarkan dengan baik dan mampu mendorong orang lain untuk berbicara Ingat bahwa budaya berbicara atau menyampaikan gagasan berbeda antara satu etnis dengan etnis lain atau antara satu kelompok sosial dengan yang lain dan antar gender

Orang-orang dengan keterampilan sosial ini akan membantu fasilitator dan membuat diskusi menjadi hidup dan mendalam lsquoPara championrsquo mungkin dapat mengisi peran ini (lihat dokumen terpisah Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka dari Selayar Indonesia)

Sumber daya

Pastikan waktu Anda cukup untuk mengadakan proses yang baik (hindari tenggat waktu yang terburu-buru) dan Anda memiliki sumber daya yang cukup untuk perjalanan makanan ringan dan pengeluaran pertemuan lainnya

GAMBAR 8 Fasilitator yang baik harus memahami latar belakang sosial-budaya peserta agar dapat memimpin diskusi dengan cara yang paling sesuai bagi pesertaFoto AY Abdurrahim

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 13

KOTAK 3D BAGAIMANA KITA MEMULAI

Sebagai bagian dari proyek CCRES yang lebih besar tim kami melakukan kunjungan penentuan ruang lingkup ke lokasi sasaran proyek CCRES di Indonesia pulau utama Selayar di kabupaten Kepulauan Selayar Kunjungan ini diterima oleh pegawai pemerintah kabupaten terutama satu pegawai yang bertugas menjadi nara hubung dengan masyarakat Dari kunjungan tersebut kami mengidentifikasi satu tujuan yaitu untuk mengembangkan alat bantu ini secara partisipatif yang akan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam memecahkan beberapa permasalahan pokok untuk kepentingan pulau penduduk dan pemerintahnya

Pada awalnya nara hubung pemerintah kabupaten merekomendasikan dua desa yang menurutnya tertarik melakukan perlindungan perikanan dan terumbu karang pada saat itu dan mungkin akan tertarik untuk bekerja sama dengan kami Kami bertemu dengan penduduk dari salah satu desa ini pada saat kunjungan penentuan ruang lingkup tapi tidak bertemu dengan desa kedua

Kami bertemu dengan pemuka dari kedua desa yang direkomendasikan Bungaiya di bagian utara Selayar dan Parak di bagian pesisir barat-tengah (lihat Gambar 1) Protokol mengharuskan kami bertemu dengan kepala desa terlebih dahulu Kepala desa kemudian mendiskusikan peluang ini dengan para pimpinan desa Jika mereka sepakat kami lalu mengadakan pertemuan yang lebih besar dengan setiap masyarakat yang terdiri dari perwakilan dari setiap pemukiman pengurus desa dan perwakilan desa semua kategori nelayan dan perempuan yang berkepentingan Pertemuan besar ini meresmikan kolaborasi kami

Pertemuan-pertemuan ini memberikan petunjuk awal tentang hal-hal yang menjadi kepentingan desa Kedua desa berharap dapat fokus ke dalam pengelolaan perikanan Keduanya berusaha menegakkan praktik perikanan lestari berdasarkan pengetahuan dan praktik adat tetapi menghadapi berbagai tantangan dalam mengelola masuknya pihak lain ke perairan mereka terutama pihak yang menggunakan metode menangkap ikan yang merusak yang

tidak boleh digunakan oleh penduduk desa mereka sendiri

Bungaiya sudah memiliki dua daerah perlindungan laut dan dua lagi yang sedang diusulkan dan ingin memperoleh status resmi dari pemerintah kabupaten untuk dua daerah perlindungan yang sedang diusulkan Parak juga tertarik memperoleh status resmi yang lebih besar untuk praktik menangkap ikan tradisionaladat dan peraturan lokal tentang perikanan

Kami kemudian menyusun ulang tim penelitian dan pengembangan kami Kami sudah memiliki tiga peneliti eksternal (peneliti Australia Helen Ross peneliti Indonesia Dedi Adhuri dan Ali Yansyah Abdurrahim mdash semua adalah ilmuwan sosial yang meliputi psikologi lingkungan antropologi dan sosiologi dengan pengalaman lintas disiplin yang kuat dalam hal pengelolaan sumber daya alam termasuk perikanan) Kami mengundang koordinator pengelolaan berbasis masyarakat untuk COREMAP (lihat Kotak 3G) Andi Penrang untuk menjadi anggota penuh dari tim kami Pada masa puncak implementasi proyek Andi Penrang mensupervisi 8 fasilitator senior 28 fasilitator masyarakat dan 104 motivator desa yang berhubungan dengan 52 desa yang turut berpartisipasi dalam COREMAP di Selayar Kami tidak melanjutkan rencana untuk merekrut perempuan yang memenuhi syarat akademis untuk menjadi anggota tim kami malah memilih dua asisten yang berbasis di masyarakat lokal (Andi Ismainna dan Andi Rismayani) yang berpengalaman bekerja untuk COREMAP dan ingin mengembangkan keterampilan mereka dan mereka sudah memiliki hubungan yang sangat baik dengan semua desa tempat kami akan bekerja

Mempekerjakan asisten lokal langsung dari masyarakat memperdalam akses ke pengetahuan dan hubungan lokal memungkinkan dilakukannya pembangunan kapasitas dan merupakan pilihan terbaik untuk meninggalkan warisan keterampilan dan pengetahuan Tim yang terdiri dari 6 orang ini memiliki perimbangan keterampilan pengetahuan lokal dan gender Tiga anggota lokal cakap mengunakan bahasa lokal Selayar dan juga Bahasa Indonesia

Kami memerlukan cara kerja yang sama kuatnya untuk bekerja dengan pemerintah kabupaten LSM dan orang pribadi yang berkepentingan yang memiliki perspektif untuk satu pulau dan tidak hanya fokus pada satu masyarakat tertentu Kami bertemu dengan kepala dinas perikanan Selayar yang baru dan belajar tentang pegawai kabupaten dan staf LSM lain serta orang pribadi yang relevan dan berkepentingan Kami mengadakan beberapa pertemuan dengan orang-orang ini melalui jaringan kerja kami membentuk jejaring yang longgar dan kelompok acuan untuk kegiatan Sementara itu banyak dari orang-orang ini yang secara langsung berhubungan dengan masyarakat (beberapa masyarakat sasaran kami dan lainnya)

Kami juga melanjutkan hubungan dengan desa-desa lain terkait dengan permasalahan yang muncul di Bungaiya dan Parak dan sebagai desa asal para lsquochampionrsquo masyarakat

GAMBAR 9 Anggota tim Dedi Adhuri Andi Penrang Andi Rismayani Helen Ross Andi Ismainna dan Ali Yansyah AbdurrahimFoto D Adhuri

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir14

GAMBAR 10 Peserta mengumpulkan informasi dengan mengamati apa yang terjadi di sekitar mereka mengajukan pertanyaan ke penduduk dan mengalami langsung situasi yang terjadiFoto H Ross

Bagaimana menerapkan komponen pengamatan peserta mdash pengayaan dan konfirmasiSalah satu keterbatasan diskusi dalam pertemuan dan dalam mengumpulkan informasi selama pertemuan adalah prosesnya yang terbuka Dan juga seseorang akan dianggap tidak sopan jika berbicara terlalu lama jadi kita mungkin hanya mendengar sebagian dari apa yang sebenarnya ingin disampaikan oleh seseorang Orang-orang mungkin memberikan versi ringkas atau rangkuman dari kenyataan yang sebenarnya kompleks Beberapa orang mdash terutama perempuan dan anggota masyarakat yang tidak terlalu berkuasa mdash mungkin hanya berani berbicara sedikit walaupun fasilitator sudah berupaya keras untuk melibatkan mereka Pertemuan mungkin menghindari topik yang sulit seperti konflik atau korupsi

Metode lain mdash yang jumlahnya lebih dari satu mdash diperlukan untuk mengetahui apa yang terjadi lsquodi balik layarrsquo yaitu mencari tahu secara lebih terperinci tentang apa yang telah disampaikan di dalam proses partisipatif memeriksa silang informasi dan memperluas atau mendapatkan lebih banyak informasi mendalam Kami menyarankan pengamatan peserta metode antropologi yang juga digunakan di dalam sosiologi dan geografi manusia

Pengamatan peserta merupakan metode yang sangat sesuai Metode ini melibatkan peneliti untuk masuk ke dalam konteks tertentu menjadi bagian dari konteks tersebut untuk sesaat Ada banyak ragam kemungkinan partisipasi dari mengambil peran jangka panjang di dalam suatu situasi (misalnya tinggal bersama satu masyarakat bekerja di pemerintahan) atau bergabung dalam jangka pendek seperti menghadiri serangkaian pertemuan publik Poin pentingnya adalah bergabung Peserta pengamat mengumpulkan informasi dengan cara mengamati apa yang terjadi di sekitar mereka mengajukan pertanyaan ke penduduk dan dengan mengalami situasinya sendiri secara langsung Pengamatan peserta bersifat sistematis yang sangat jauh berbeda dari penelitian ilmu sosial lainnya Bukannya memutuskan untuk mewawancarai sejumlah orang tertentu tentang suatu topik misalnya pengamat peserta akan menjawab pertanyaan penelitian dengan kombinasi jawaban dari apa yang mereka amati (dengan berada di dalam suatu situasi) apa yang mereka dengar apa yang mereka rasakan Mereka biasanya

akan menanyakan sejumlah pertanyaan strategis kepada orang di sekitar mereka dan mengumpulkan pandangan yang berbeda dari berbagai sisi tentang suatu permasalahan Mereka juga dapat menggunakan metode lain seperti wawancara resmi Jika mereka sudah mendapatkan penjelasan yang memadai tentang permasalahan pertama mereka tidak perlu tetap menanyakan tentang hal itu karena sudah dijawab Akan tetapi permasalahan baru akan terkuak di dalam proses dan mengarahkan mereka ke arah baru (lihat Kotak 3E)

Seluruh tim kami hanya berada di lapangan dalam waktu singkat 5 sampai 10 hari setiap kali datang Sebagian besar pengamatan peserta dilakukan oleh satu peneliti (Ali Yansyah Abdurrahim) dan dua asisten lokal (Andi Rismayani dan Andi Ismainna) yang tinggal di desa selama dua sampai empat minggu setiap kali datang Mereka menyewa kamar di salah satu rumah dan membayar uang sewa ke tuan rumah (hal yang lazim di Indonesia) Mereka bergabung dalam kehidupan desa selama periode tersebut mengamati kegiatan perikanan dan kegiatan terkait lainnya berbicara dengan laki-laki dan perempuan menindaklanjuti informasi yang ditemukan Sering kali mereka menindaklanjuti permasalahan yang diangkat di dalam proses partisipatif

Pengumpulan data lebih lanjutTidak semua informasi yang relevan hanya dapat dikumpulkan melalui pengamatan peserta dan pertemuan Ketika suatu permasalahan muncul dari proses tersebut mungkin perlu untuk mengumpulkan lsquodata sekunderrsquo (misalnya laporan hasil studi notulensi rapat) atau mengumpulkan data primer (asli) tentang topik tertentu Tujuannya bukan untuk mengumpulkan informasi latar belakang dalam jumlah besar yang mungkin berguna tetapi mungkin juga tidak karena prosedur diagnosis partisipatif harus memandu kebutuhan Sebaliknya informasi tambahan mungkin dapat memperkaya proses diskusi dan pengamatan peserta dan memberikan bukti untuk asumsi umum yang disimpulkan melalui proses penelitian kualitatif dan diskusi Sebagai contoh tim pengamatan peserta kami mencatat bahwa orang-orang memiliki kombinasi penghidupan yang berbeda menangkap ikan dan lain-lain sehingga mereka mengumpulkan informasi tentang hal ini Kesan bahwa desa yang paling disalahkan untuk penangkapan ikan ilegal dan menangkap ikan di luar perairan mereka adalah desa yang paling bergantung dengan perikanan diperoleh dari pengumpulan data (walaupun keterbatasan penghidupan alternatif bukanlah satu-satunya alasan untuk perilaku menangkap ikan mereka ada alasan sosial lain)

Dengan menggali praktik penangkapan ikan tradisional secara lebih rinci tim pengamatan peserta memutuskan untuk belajar lebih banyak tentang perangkap ikan permanen (sero) dan peraturan adat untuk penggunaannya Tim lokal melakukan survei sero di sepanjang pantai barat dan utara mendokumentasikan 64 sero Salah satu asisten secara bersamaan bekerja untuk proyek lain melakukan survei bulanan atas tangkapan ikan dari sero ini Proyek lain ini bersedia berbagi data dengan kami

Tim lapangan kami menggunakan dan mengadaptasi peta diagnosis lsquoradar 360 derajatrsquo (diadaptasi dari Bene et al 2009) bersamaan dengan proses pengamatan peserta sebagai kerangka kerja untuk mengumpulkan informasi tambahan yang informatif Peta ini terdiri dari sistem alami manusia

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 15

dan penghidupan lembaga dan tata kelola serta pendorong eksternal (lihat Gambar 11) Kami menggunakan ini di dalam pengumpulan data kami

Informasi dapat dikumpulkan dari diskusi dengan masyarakat data sekunder (contoh laporan arsip desa) pengamatan peserta dan metode spesifik lainnya

Belajar dari kegiatan intervensi strategisIdealnya mengingat masa pengembangan yang cukup panjang prosedur diagnosis partisipatif akan mengarah tindakan kolaboratif dan pengelolaan adaptif (di bagian lsquokepalarsquo dari diagram tulang ikan) Kami sudah mengawali dengan desa-desa lokal dan pemerintah kabupaten yang diteruskan oleh penduduk desa bersama dengan anggota tim lokal dan pegawai pemerintah kabupaten

Gagasannya bukan untuk mengubah semuanya sekaligus Perubahan besar-besaran akan sulit disetujui perlu banyak diskusi berisiko dan sulit diimplementasikan Sementara tindakan yang lebih kecil dan spesifik akan lebih mudah disetujui tepat waktu dan sering kali dapat dilakukan dengan sumber daya yang tersedia Intervensi kecil memberikan peluang untuk maju dan belajar dari prosesnya Masyarakat (atau pegawai pemerintah atau LSM) dapat menguji strategi mundur jika tidak berhasil atau mengembangkannya jika menjanjikan Dengan begitu dapat membangun kepercayaan dan keterampilan dan menimbulkan rasa ada sesuatu yang dicapai Gagasan untuk meningkatkan dan belajar melalui langkah-langkah kecil berasal dari pengembangan masyarakat

belajar dari pengalaman dan bidang penelitian dan praktik pengelolaan adaptif

36 Diagram tulang ikan komponen yang menyusun diagnosis partisipatiflsquoTulang-tulangrsquo ikan mewakili sejumlah komponen yang tersedia untuk digunakan sebagai bagian dari prosedur diagnosis partisipatif sesuai permintaan Pengguna dapat menyesuaikannya sesuai keinginan dan menambahkan hal lain Beberapa bagian adalah bagian penting atau direkomendasikan sementara yang lain adalah pilihan

Komponen dapat diperlakukan seperti lsquolangkahrsquo tetapi tidak perlu diterapkan secara berurutan kecuali pada bagian awal yang dimulai dengan lsquofokus dan kemitraan awalrsquo Silakan baca bagian lsquotulang ikanrsquo di dalam diagram dari kiri ke kanan di bagian atas dan bawah tulang belakang (lihat Gambar 5) Dimungkinkan untuk melakukan lebih dari satu komponen di saat yang bersamaan Misalnya pada pertemuan pertama kami dengan masyarakat Bungaiya dan Parak setelah mendiskusikan partisipasi mereka di dalam proyek dan apa yang akan menjadi fokus mereka pekerjaan kami bercabang untuk mengidentifikasi praktik menangkap ikan setiap masyarakat dan peraturannya

KOTAK 3E MENGELOLA KONFLIK CONTOH DARI PENGAMATAN PESERTA YANG KAMI LAKUKAN DI SELAYAR

Kami pertama kali mendengar tentang konflik mengenai praktik menangkap ikan antara salah satu desa sasaran kami dengan desa tetangga (dari anggota tim lokal Andi Penrang) Konflik ini meletus ketika para peneliti tidak berada di pulau Dalam kapasitas mereka sebagai kepala desa keduanya telah menghubungi dan memberikan kabar kepada pak Andi menjelaskan kejadian dari sudut pandang mereka dan meminta nasihat (Kami akan ceritakan lebih lanjut nanti) Ketika kami tiba lagi di pulau dan bertemu dengan masyarakat dan jejaring kabupaten kami kami mendapatkan cerita rincinya Kami menggunakan pengamatan peserta untuk mempelajari lebih lanjut dan terus mengulang cara ini dalam beberapa kali kunjungan lapangan karena konfliknya berubah seiring dengan waktu Sebagai tim kami mengunjungi kepala desa tetangga untuk mulai mengenalnya (dan kami bertemu dia lagi beberapa kali pada kunjungan berikutnya) Kemudian kami mengatur pertemuan dengan sejumlah nelayan dari desa tersebut untuk mendengar perspektif mereka

Mereka mengatakan mereka tidak dapat menangkap ikan sesuai dengan harapan desa sasaran kami karena mereka tidak memiliki pengetahuan tradisional untuk melakukannya Mereka yakin masyarakat mereka tidak pernah memiliki pengetahuan tradisional Kami belajar bahwa pemukiman mereka adalah pemekaran dari desa induk yang terjadi di tahun 1980an Kami mengunjungi desa tersebut untuk bertemu penduduk desa yang lebih tua dan bertemu dengan seorang laki-laki yang sudah sangat tua yang menjelaskan bahwa masyarakat desa tersebut dulu pernah memiliki pengetahuan tradisional tetapi tidak diwariskan ke generasi yang lebih muda

Di saat yang sama separuh anggota tim kami berkesempatan meluangkan lebih banyak waktu tinggal di desa sasaran kami Mereka berbicara dengan penduduk desa tentang pengalaman konflik mereka tapap demi tahap Mereka ada di beberapa kejadian utama dan dapat mengamati apa yang terjadi dan bertanya tentang itu Berbagai dimensi mulai terungkap seperti daerah laut mana yang diperebutkan dan mengapa

alat tangkap yang mana dan praktik menangkap ikan mana yang menjadi permasalahan serta rincian dari kejadian tertentu Terlihat jelas bahwa penduduk dari kedua masyarakat sangat marah sehingga tidak mungkin mendiskusikan permasalahan ini atau memperoleh informasi latar belakang yang mendalam dan sistematis hanya melalui pertemuan saja

Kami mengembangkan komponen analisis konflik dalam alat bantu ini (lihat Bab 36 Analisis konflik) setelah jejaring kami di kabupaten meminta bantuan kami untuk bisa memahami konflik dengan lebih baik Kemudian kami menyajikan analisis kami tentang konflik (secara ringkas) di pertemuan dengan masyarakat sasaran mereka mulai berpikir bagaimana mereka dapat mengelola konflik (karena melapor ke pihak berwenang yang lebih tinggi tidak memberi hasil yang memuaskan) Salah satu strategi mereka mdashuntuk memperkuat peraturan desa dan membuatnya lebih diakui oleh pemerintah kabupaten mdash mendorong dikembangkannya komponen analisis kebijakan pada alat bantu ini

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir16

Fokus dan kemitraan awalSeperti yang kami jelaskan di atas penggunaan alat bantu ini biasanya diawali dengan beberapa mitra yang memilih menggunakan prosedur diagnosis partisipatif untuk membantu memperjelas beberapa permasalahan yang penting bagi mereka Fokus awal dan mitra mungkin akan terus berlanjut Mitra mungkin dibentuk terlebih dahulu baru kemudian mendiskusikan fokusnya Atau sebaliknya satu pihak dapat memiliki fokus yang ingin mereka kerjakan lalu mendekati pihak utama lain atau beberapa pihak untuk bekerja sama dengan mereka Bisa jadi ini bukan keputusan yang mudah karena fokus sebenarnya dapat berubah seiring dengan berjalannya diskusi sehingga harus membingkai ulang permasalahan awal

Dalam berkolaborasi penting untuk menjadi fleksibel dan mendengarkan sudut pandang satu sama lain Membingkai ulang masalah melalui diskusi bersama akan menghasilkan cara pandang yang lebih bermanfaat dan menyelesaikan permasalahannya Misalnya pemerintah mungkin mengkhawatirkan penangkapan ikan yang merusak terumbu karang Beberapa masyarakat melihat ini sebagai bagian dari permasalahan yang sedikit lebih besar yaitu penangkapan ikan ilegal atau yang tidak diterima (karena merusak atau lainnya) di perairan mereka atau melanggar hukum adat dan bagian dari permasalahan lain yang lebih besar lagi tentang penghidupan yang berkelanjutan bagi semua orang

Identifikasi proyek terkait dan warisannyaBeberapa proyek pembangunan atau tim peneliti akan menjadi pihak pertama yang bekereja di lokasi tersebut Ada kemungkinan terdapat pendahulu Penting untuk belajar tentang mereka dan lanjutkan dari apa yang sudah mereka capai Bagaimana hubungan yang mereka bangun mdash positif atau negatif Intervensi seperti apa yang mereka dorong dan apa yang bisa dipelajari dari proyek tersebut

Apakah ada inisiatif bagus yang perlu didukung agar dapat berlanjut jika proyek yang memulainya sudah berakhir Kapasitas lokal apa yang terbangun dan bagaimana hal tersebut dapat dilanjutkan Informasi bermanfaat apa yang dikumpulkan yang bisa menjadi informasi latar belakang bagi proyek Anda

Sama halnya jika ada kegiatan yang berlangsung bersamaan jadi Anda harus berkoordinasi dan berbagi informasi dan sumber daya Satukan kekuatan untuk memberikan efek keseluruhan yang lebih besar Hindari membagi masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan yang berbeda atau menguras kemampuan beberapa orang yang memiliki keterampilan

Mengembangkan jejaringSetelah titik awal diidentifikasi dan kolaborator atau mitra awal mulai berdiskusi akan bermanfaat untuk mengidentifikasi dan memperluas jejaring yang relevan agar meliputi organisasi dan orang-orang yang memiliki peranan dan kepentingan

GAMBAR 11 Kerangka penilaian terpadu 360 derajat(diadaptasi dari Bene et al 2009)

Kebi

jakan

per

ikana

n da

n

pem

bang

unan

Kemam

puan

orga

nisas

ional

dan

kelem

baga

an

Kemam

puan

bertin

dak s

ecara

kolek

tif

Tata kelola kinerja dan hak

Kerangka hukum

Konflik dengan pengguna dan

sektor lainRantai pasok penangkapan ikan

ilegal

Kondisi kehidupanKompetisi

Keanekaragaman hayati

Kejutan status dan

kecenderu

ngan

Diversifikasiketergantungan

penghasilan

Kemiskinan aset dan

pendapatan

Kemam

puan manusia

Model

ilmiah

kelau

tan da

n

perik

anan

Kond

isi ek

osist

em ak

uatik

Man

usia

dan Mata

Pendorong Eks

tern

al

Sistem

Alami

Lembaga dan Tata

KERANGKA KERJA

PENILAIAN

KelolaP

enca

harian

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 17

KOTAK 3F CONTOH KEGIATAN INTERVENSI STRATEGIS

GAMBAR 12 Memetakan perairan tradisional Desa Parak dengan menggunakan koordinat GPSFoto P Bradley

Memperkuat peraturan desa

Kedua desa sasaran kami melihat perlunya memperkuat peraturan desa tentang praktik penangkapan ikan dan di lokasi mana saja praktik tersebut diperbolehkan Keduanya melihat hal ini sebagai cara untuk mengelola penangkapan ikan ilegal yang dilakukan oleh masyarakat lain di dalam wilayah mereka dan satu desa mengalami konflik seperti yang disebutkan di Kotak 3E Mereka memiliki hukum adat yang kuat tetapi tidak terdokumentasi dengan baik sehingga sulit untuk menunjukkannya ke pemerintah atau masyarakat lain mdash dan dengan demikian sulit ditegakan Sebagai desa yang diakui secara resmi di dalam sistem administrasi Indonesia desa berhak membuat peraturan sendiri tetapi ada kesenjangan dalam hal dukungan dari pemerintah atas peraturan desa ini

Selain itu mereka memerlukan dokumentasi resmi tentang batas-batas perairan mereka (diakui menurut hukum adat tetapi tidak didaftarkan dengan koordinat yang dipahami pemerintah) dan tentang daerah perlindungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat

Tim kami bersedia membantu dan meminjamkan keterampilan dan waktu kami Anggota tim kami yang bisa berbahasa Indonesia (termasuk asisten lokal) membuat analisis kebijakan di bawah arahan dan tinjauan rutin dari setiap pemimpin masyarakat (lihat Kotak 3K tentang analisis kebijakan) Masyarakat meminjam peralatan GPS dan perahu perlengkapan lalu tim peneliti pergi bersama mereka untuk mendokumentasikan koordinat GPS (lihat foto) Di dalam prosesnya tim kami belajar banyak tentang pengetahuan tradisional seperti bagaimana mengenali perbatasan perairan desa dengan mengacu pada tiga fitur bentang alam atau lebih seperti puncak bukit atau

lembah diantara bukit dengan cara triangulasi

Menggabungkan pengetahuan ilmiah dengan pengetahuan lokal

Salah satu ahli ekologi laut di proyek CCRES tertarik untuk mengadaptasi model perencanaan tata ruang laut yang digunakan timnya awalnya dirancang untuk skala yang jauh lebih besar untuk digunakan dengan skala lokal oleh masyarakat lokal Sementara itu salah satu desa sasaran kami tertarik dengan cara untuk mendapatkan pengakuan resmi atas daerah perlidungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat (Ini adalah tindakan strategis sebagian bertujuan untuk pembelajaran yang diperkenalkan oleh COREMAP mdash lihat Kotak 3G) Mereka juga tertarik dengan kesesuaian antara penilaian tradisional mereka dan pengetahuan ilmiah dan terbuka untuk belajar dan mengidentifikasi peluang baru Tim peneliti secara filosofis berkomitmen untuk mengakui segala bentuk pengetahuan dan ini terlihat seperti peluang yang bagus Penjelasan ini mengacu pada sub-proyek yang dijelaskan dalam Kotak 3L tentang kombinasi bentuk-bentuk ilmu pengetahuan Intervensi ini dilakukan di waktu yang tepat Kapolres baru baru saja diangkat untuk pulau ini dan beliau adalah seorang penyelam Ini mengindikasikan bahwa beliau akan sangat mendukung perlindungan terumbu karang Masyarakat berharap dapat mengajaknya menyelam sebagai bagian dari sub-proyek ini tetapi sayangnya karena ada komitmen lain minggu tersebut beliau tidak bisa ikut

dalam permasalahan utama Sebagian besar permasalahan memerlukan partisipasi dan kerja sama dari banyak pihak seperti polisi untuk kasus mengurangi penangkapan ikan yang merusak Pencarian eksplisit untuk anggota jejaring yang relevan dapat membantu mencapai sasaran

Di awal proyek kami mengidentifikasi orang-orang dan pemangku kepentingan dalam pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Kami mencari dari masyarakat pegawai pemerintah dan LSM yang bekerja di lapangan Setelah kami mengetahui siapa mereka apa kepentingan dan kegiatannya kami mendiskusikan kemungkinan kolaborasi untuk mengerjakan langkah selanjutnya dari diagnosis dan menemukan cara untuk bekerja bersama Dengan diteruskannya proyek lebih banyak orang yang diidentifikasi

Untuk Selayar kami berhubungan dengan beberapa jejaring Ada satu jejaring di setiap desa (lingkaran yang lebih besar dari orang-orang yang tertarik dan bergabung dengan proyek secara berkala tergantung pada topik yang dibahas dan siapa yang mau tetap menerima informasi tetapi bukan bagian dari kelompok inti) Ada jejaring serupa yang mewakili kepentingan satu pulau sebagian besar bekerja untuk pemerintah kabupaten tetapi ada dua yang bekerja untuk LSM dan satu lagi orang pribadi yang sebelumnya memiliki peran pembangunan ekonomi Kemudian kami berjejaring dengan orang-orang dari desa lain terutama lsquopara championrsquo yang mengambil peranan secara sukarela untuk menghentikan penangkapan ikan yang merusak dan mempromosikan perikanan lestari (lihat komponen Mengidentifikasi pengaruh sosial mdash para champion dan strategi mereka di bawah ini)

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir18

KOTAK 3G WARISAN COREMAP DI SELAYAR

Proyek pembangunan yang dikaitkan dengan dua dari sejumlah tahap Proyek Bank Dunia untuk Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu KarangWorld Bankrsquos Coral Reef Rehabilitation and Management Project (COREMAP) telah dilakukan di pulau utama Selayar (COREMAP I dilakukan pada tahun 1998ndash2003 di Taman Nasional Taka Bonerate bagian dari kepulauan Selayar tetapi tidak termasuk pulau utama) COREMAP II diimplementasikan pada tahun 2004ndash2011 di 52 desa pesisir dan COREMAP-CTI (Coral Triangle Initiative) dari tahun 2014 sampai awal 2017 dengan 11 desa COREMAP bertujuan untuk melindungi merehabilitasi dan mendukung penggunaan terumbu karang secara berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Salah satu peneliti kami sebelumnya adalah pengumpul data untuk COREMAP II dan salah satu anggota tim lokal kami adalah koordinator kabupaten untuk COREMAP

II dan COREMAP-CTI Diawal penelitian kami mengetahui bahwa COREMAP-CTI akan berakhir bersamaan dengan periode kami di lapangan dan ini terjadi di pertengahan kerja lapangan kami Pegawai kabupaten mengidentifikasi CCRES sebagai peluang kunci untuk terus bekerja dengan masyarakat di dalam permasalahan pengelolaan daerah pesisir Dengan memiliki koordinator senior dan dua koordinator masyarakat dalam tim kami membantu mengambil manfaat dari hubungan COREMAP dengan desa sementara membangun hubungan yang baru dan untuk mengidentifikasi dan meneruskan warisan COREMAP sementara tetap memiliki arah sendiri Meskipun tinjauan nasional terhadap efektifitas COREMAP tidak begitu baik tetapi pengamatan peserta yang kami lakukan menunjukkan bahwa COREMAP meninggalkan warisan besar Dua tahap mereka telah melakukan banyak hal untuk membangun

kesadaran tentang penangkapan ikan ilegal tetapi baru berhasil sebagian untuk menghentikannya COREMAP II dan COREMAP-CTI menyarankan dan mendorong dibentuknya Daerah Perlindungan Laut berbasis Masyarakat (DPL) di sebagian besar desa yang berpartisipasi Di bawah panduan dan pendanaan dari COREMAP desa-desa membentuk Komite Masyarakat untuk Pengelolaan Sumber Daya Pesisir yang melakukan pengawasan Orang-orang yang kami ajak bicara mengatakan bahwa mereka telah melihat peningkatan cadangan ikan dan mengaitkan hal ini dengan adanya DPL Beberapa lsquochampionrsquo yang kami wawancara untuk proyek ini ditemukan oleh staf dan terdorong oleh COREMAP Masyarakat telah mengadopsi gagasan utama COREMAP dan menjadikannya sebagai milik mereka

KOTAK 3H BERJEJARING SECARA HORISONTAL DAN VERTIKAL

Pada tahap awal diagnosis kami mengidentifikasi ketertarikan yang kuat untuk memerangi penangkapan ikan yang merusak dengan cara memperkuat dan meningkatkan formalisasi pengelolaan daerah pesisir berbasis masyarakat Sebagai tanggapannya kami mengembangkan jejaring secara horisontal (berhubungan dengan desa dan individu lain) serta secara vertikal (berhubungan dengan pemerintah) yang memiliki perhatian danatau kewenangan yang sama Untuk jejaring horisontal kami berhubungan dengan lebih banyak penduduk di desa sasaran kami dan desa lain termasuk desa tetangga Ini dilakukan untuk memeriksa apakah ketertarikan untuk mengatasi masalah penangkapan ikan yang merusak dan memperkuat pengelolaan daerah pesisir berbasis masyarakat juga dimiliki oleh semua desa Ini juga merupakan upaya untuk membangun dukungan yang lebih kuat dan lebih luas terhadap usulan Jejaring dengan desa lain menjadi penting karena penangkapan ikan

yang merusak hampir selalu dilakukan oleh nelayan dari desa lain baik desa yang jaraknya dekat atau jauh (Orang cenderung tidak memancing dengan cara yang merusak di perairan desanya sendiri) Sehingga dukungan dari desa tetangga menjadi diperlukan Untuk membangun jejaring vertikal kami berdiskusi dengan orang-orang dari pemerintah kabupaten provinsi dan pusat serta LSM Hubungan dengan orang-orang dan lembaga terkait adalah kunci untuk meningkatkan pengetahuan belajar tentang perspektif lain tentang permasalahan yang ada dan membangun dukungan untuk atau menasihati untuk mengubah inisiatif berbasis desa yang diusulkan Jejaring horisontal menghasilkan dukungan yang lebih luas dalam bentuk komitmen dan berbagi pembelajaran yang diperoleh Pada kenyataannya jejaring ini mendorong peningkatan ketertarikan dari tiga desa tetangga (bukan bagian dari studi desa sasaran kami atau proyek COREMAP sebelumnya) untuk bersama-

sama membentuk pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Jejaring vertikal sampai ke tingkat kabupaten melalui pertemuan dan diskusi formal dan informal juga menghasilkan komitmen dari pemerintah kabupaten dan pegiat di tingkat kabupaten untuk mendukung peremajaan kembali dan formalisasi pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Hubungan kami dengan pejabat dari Dinas Kelautan dan Perikanan tingkat provinsi yang berwenang untuk mengelola perairan pantai sampai 12 mil laut dari garis pantai menunjukkan bahwa mereka juga mendukung gagasan kami Hubungan kami dengan WWF di Jakarta membuat kami mendapat tawaran untuk mengikutsertakan dua warga desa dari Bungaiya dalam pelatihan pemetaan wilayah pesisir secara partisipatif

Hubungan berjejaring ini dapat membantu mengetahui apa yang terjadi di dalam suatu sistem kepentingan dan mendukung koordinasi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 19

Ada prosedur yang dikenal luas bernama lsquoanalisis pemangku kepentinganrsquo yang melibatkan identifikasi pihak-pihak yang relevan dalam suatu permasalahan (baik perorangan atau organisasi) dan apa kepentingan mereka di dalam permasalahan tersebut Titik pemandu dalam analisis pemangku kepentingan adalah mengidentifikasi siapa yang mempengaruhi dan siapa yang dipengaruhi oleh suatu permasalahan (jika judul dari permasalahan diganti pemangku kepentingan yang teridentifikasi juga dapat bergeser) Pendekatan partisipatif untuk analisis pemangku kepentingan akan berfungsi baik dengan menggunakan pengetahuan dari beberapa orang Analisis pemangku kepentingan dapat bermanfaat untuk mengembangkan jejaring tetapi kami menyarankan proses yang jauh lebih organik untuk membangun hubungan dengan orang-orang yang tepat Banyak yang sudah memiliki hubungan dan akan memperkenalkan proses Anda ke satu sama lain

Membangun jejaring harus menjadi proses terus-menerus bukan hanya dilakukan satu kali atau tertutup Orang baru bisa saja ditunjuk untuk menjabat Orang baru dapat muncul terutama ketika permasalahannya dapat dibingkai ulang

Para lsquochampionrsquo di tingkat masyarakat dan tingkat pulau yang dijabarkan di bawah ini dapat memainkan peranan di dalam jejaring sebagai agen perubahan lokal

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion dan strategi merekaSementara alat bantu ini menekankan pada kerja sama dan penyelarasan yang lebih baik dari tata kelola dan pengelolaan antara pemerintah dan masyarakat penting juga untuk mengenali pengaruh-pengaruh yang ada di masyarakat Faktor penting yang sering kali terlupakan adalah proses sosial informal yang mana anggota masyarakat atau orang-orang yang bekerja di skala yang lebih besar saling mempengaruhi satu sama lain untuk memperbaiki kondisi lingkungan dan sosialnya Ada banyak penekanan pada tata kelola dan prosedur formal untuk pengelolaan tetapi relatif sedikit tentang proses informal dan terutama lsquolembaganyarsquo yang mana orang-orang (atau masyarakat) bertindak secara mandiri dan membuat pilihan bebasnya sendiri

Pada kunjungan ruang lingkup kami ke Selayar kami bertemu dengan tiga warga desa dari desa yang berbeda yang berbicara dengan berapi-api tentang bagaimana mereka mulai menyadari kerugian dan konsekuensi sosial yang diakibatkan oleh metode penangkapan ikan yang merusak dan bagaimana mereka sekarang bekerja sepenuhnya sukarela untuk meyakinkan anggota masyarakat lain untuk berhenti melakukan penangkapan ikan dengan cara yang merusak Masing-masing dari mereka memiliki strategi yang berbeda dan menarik untuk meyakinkan orang Hasil dari inisiatif sukarela mereka dan kemampuan serta kesediaan untuk mempengaruhi orang lain beberapa telah diangkat untuk menduduki jabatan resmi di desa mereka misalnya menjadi anggota kemudian ketua komite perlindungan laut yang dibentuk oleh program COREMAP (lihat Kotak 3G) Beberapa bekerja dengan orang lain mdash misalnya pemimpin desa mdash untuk meningkatkan pengaruh Kami memutuskan untuk belajar tentang orang-orang ini dan strategi mereka dan untuk membagikan kisah mereka dengan orang-orang yang mungkin terinspirasi dengan gagasan bahwa siapapun dapat bertindak dan berharap dapat belajar dari strategi mereka Kemudian kami mengamati lsquochampionrsquo

lain yang bekerja di pulau Beberapa tindakan mereka mungkin tersamarkan oleh pekerjaan mereka (beberapa bekerja di pemerintahan) tetapi cara kerja mereka melampaui harapan profesional dan telah menjadi gairah pribadi

Kami menyajikan sejumlah contoh champion perorangan dan strategi mereka di buklet terpisah dengan judul Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka dari Selayar Indonesia Kami mewawancarai sejumlah orang yang memiliki kekhawatiran sosial dan ekologis tentang ekosistem pesisir memiliki peran penting dalam membuat perubahan demi mencapai perlindungan dan pengelolaan wilayah pesisir yang lebih baik di dalam masyarakat mereka atau lebih luas dan diakui oleh yang lain memang berpengaruh untuk permasalahan tersebut Mereka yang bekerja atau memiliki jabatan resmi bekerja melampaui komitmen dan kewajiban yang biasanya dianggap tugas yang berkaitan dengan pekerjaan mereka atau peran tata kelola Kami mencari laki-laki dan perempuan yang memiliki karakter ini akan tetapi di dalam masyarakat nelayan tentunya kami lebih banyak menemukan laki-laki Kami mengidentifikasi 15 orang Sembilan diantaranya saat ini atau sebelumnya adalah champion di dalam masyarakat mereka (satu perempuan dan delapan laki-laki) dan enam orang yang bekerja di tingkatan yang lebih luas (misalnya kecamatan atau satu pulau mdash semua laki-laki) Profil mereka dapat dilihat di buklet

Kami percaya profil mereka menunjukkan bahwa membangun kesadaran baik dengan atau tanpa bantuan eksternal merupakan langkah pertama yang diperlukan tetapi itu saja tidak cukup Para champion mengambil keputusan sendiri untuk bertindak kemudian berpikir dengan seksama strategi yang mereka gunakan untuk mempengaruhi orang lain Para champion di desa meciptakan cara-cara mereka sendiri untuk menyebarkan pengaruh sosial menggunakan berbagai argumen yang dapat meyakinkan mereka sendiri dan juga efektif untuk digunakan pada orang lain (Satu champion menemukan laki-laki dan perempuan menanggapi pesannya dengan berbeda) Beberapa menggunakan pengetahuan mereka tentang dinamika masyarakat dua champion dari satu desa memanfaatkan persaingan antar kelompok untuk menjaga agar mereka tetap jujur tentang praktik menangkap ikan mereka dan saling mengawasi satu sama lain Alasan keagamaan juga penting bagi beberapa informasi yang kami peroleh dari pengamatan peserta menunjukkan bahwa salah satu champion masyarakat mdash seorang pemuka agama mdash telah mempengaruhi champion lain di masyarakat lain setelah memergokinya sedang menangkap ikan secara ilegal Kebanyakan champion di masyarakat atau pada skala yang lebih luas mengadvokasikan untuk menggabungkan pengaruh sosial positif mereka dengan penegakan hukum yang kuat dan efektif seperti oleh kepolisian Beberapa champion masyarakat berkolaborasi dengan kepolisian dan merekomendasikan hukuman secara cukup strategis Contoh lain adalah bagaimana champion masyarakat dapat bekerja dengan berkolaborasi dengan tokoh-tokoh desa utama lainnya (terutama dengan pimpinan desa) dan dengan pihak eksternal Salah satu champion yang bekerja di pemerintah kabupaten mencari para champion masyarakat dan mendorong mereka untuk ambil bagian dalam komite desa untuk perlindungan laut yang baru dibentuk Hal ini memperkuat peran dari para champion desa dan memotivasi mereka lebih lanjut serta memberikan mereka kewenangan formal

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir20

GAMBAR 13 Salah satu champion Selayar Pak Rusdin dengan Dr Dedi Adhuri dan Ali Yansyah AbdurrahimFoto H Ross

Para champion yang bekerja dalam skala yang lebih besar mdash dalam hal Selayar berarti di pemerintahan LSM atau sebagai orang pribadi mdash bekerja dengan berbagai cara Ada yang mendukung champion masyarakat (ada satu yang secara jelas mendorong banyak champion) Ada yang bekerja atau memegang jabatan yang memungkinkan mereka untuk mengatasi masalah penting Sebagian besar menggunakan jejaring dan beberapa strategi yang dipikir matang untuk membuat perubahan dalam masalah yang mereka pilih

Mengidentifikasi dan mendukung championbull Sadari kemungkinan ada orang-orang yang sudah

bertindak secara sukarela terhadap permasalahan yang menjadi perhatian Anda Identifikasi dan bekerjalah dengan orang-orang tersebut Mereka juga bisa menjadi anggota jejaring yang baik (lihat Kotak 3H)

bull Pertimbangkan untuk mendukung mereka serta membangun kesadaran dan kapasitas mereka melalui kesempatan belajar (misalnya dengan menghadiri lokakarya) Pertimbangkan mereka untuk kegiatan yang relevan dan peran komite Cari cara untuk membuat mereka lebih efektif contohnya dengan sumber daya tanpa merendahkan tindakan sukarela mereka

bull Pertimbangkan untuk mengumpulkan mereka agar saling berbagi strategi dan saling belajar dari satu sama lain

bull Cari peluang untuk mendukung lahirnya champion baru

Kami tidak mengadvokasikan untuk memilih terlebih dahulu orang-orang untuk dipersiapkan menjadi champion meskipun kami mengetahui bahwa hal ini berhasil dilakukan di beberapa bidang dan negara Hal ini berisiko membuat orang yang tidak terpilih merasa tersisih dan merusak orang-orang yang mungkin lebih efektif atau terpercaya untuk bekerja secara mandiri

Mengidentifikasi pengetahuan dan praktik pengelolaan tradisionalBanyak masyarakat pesisir yang memiliki tradisi pengelolaan wilayah pesisir yang berkaitan erat dengan budaya mereka Hal ini dapat meliputi pengetahuan tradisional tentang perilaku

1 Angka dari survei LIPI Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

dan habitat ikan arus laut dan cuaca teknologi menangkap ikan tradisional dan penggunaannya hukum adat tentang menangkap ikan dan lokasi penangkapan serta praktik sosial terkait seperti berbagi beban kerja atau cara melakukan upacara adat

Dalam diagnosis partisipatif penting untuk mempelajari tentang keberadaan pengetahuan ini dan praktik terkait seberapa kuat dan meluasnya pengetahuan ini diterapkan di masyarakat dan seberapa besar pengaruhnya terhadap praktik kontemporer Apakah hal ini disetujui atau ditentang (dan jika ya seberapa jauh) Hal ini dapat dipelajari dari pertemuan dan melalui pengamatan peserta Pengamatan peserta berkontribusi untuk memberikan rincian dan pemeriksaan silang informasi Tim peneliti juga dapat mengumpulkan data tertentu misalnya menghitung atau memetakan penggunaan atau jenis alat tangkap yang berbeda yang digunakan di berbagai lokasi

Analisis kebijakan multitingkatSalah satu permasalahan yang menjadi fokus dari alat bantu ini adalah ketidakselarasan kebijakan dan peraturan perundang-undangan di tingkat yang berbeda atau kesenjangannya semakin melebar seiring dengan waktu Sementara itu kebijakan dan peraturan perundang-undangan pemerintah bisa sangat berbeda dari hukum adat dan hukum adat jarang diakui di dalam hukum nasional

Masyarakat sasaran kami Parak dan Bungaiya memiliki hukum adat yang kuat dan sangat berhasil memelihara dukungan dari masyarakat mereka yang memiliki keragaman budaya untuk mempertahankan hukum adat mereka (ada tiga kelompok budaya di Selayar) Mereka juga memiliki hak menurut hukum Indonesia dan praktik administratif untuk membuat peraturan mereka sendiri menurut sistem tata kelola desa Akan tetapi tidak semua hukum adat mereka terdokumentasikan dalam bentuk peraturan desa yang kontemporer Hal ini membuat hukum adat sulit untuk ditegakan di masyarakat (jika semua orang tidak memiliki kesadaran yang sama tentang peraturan adat) dan sangat sulit untuk memperoleh dukungan dari pemerintah kabupaten Untuk mendukung masyarakat dalam menegakkan praktik adat pemerintah kabupaten harus dapat mengacu pada peraturan tertulis dan perbatasan laut yang terekam dengan baik

Analisis konflikKonflik atas akses sumber daya mungkin terjadi di sistem pesisir terutama ketika habitat mengalami penurunan perikanan berada di bawah tekanan karena habitat yang rusak dan penangkapan ikan yang berlebihan dan nelayan bersaing memperebutkan tangkapan yang semakin sedikit Di Indonesia Timur 74 persen terumbu karang rusak 40 persennya berada dalam kondisi yang sangat buruk (data 2016) Bandingkan dengan tingkat kerusakan tahun 2000 sebanyak 59 persen1 Sementara itu di seluruh Indonesia penghasilan 80 persen rumah tangga nelayan berada di bawah garis kemiskinan dan nelayan mewakili seperempat dari jumlah penduduk miskin di Indonesia

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 21

KOTAK 3I PENGETAHUAN DAN PRAKTIK TRADISIONAL

Satu desa di Selayar Barugaiya memiliki hubungan agama adat dengan hewan laut Di masa lalu masyarakat desa tersebut mengadakan upacara adat tahunan mdash arak-arakan dari desa ke pantai mdash untuk merayakan keterkaitan mereka dengan buaya dan spesies laut lainnya Setelah bertahun-tahun tidak diadakan lagi desa ini sekarang akan memperbaharui praktik ini sebagian karena ingin menarik wisatawan (komunikasi pribadi Rahmat Zainal) Ini adalah desa yang mencanangkan inisiatif lsquoDesa Penyursquo mdash lihat kisah champion tentang Pak Datu dari Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka dari Selayar Indonesia

Perangkap ikan tetap sero digunakan di sepanjang pantai barat laut Selayar (lihat foto) terutama di Bungaiya Kami diperlihatkan dokumen dalam Bahasa Belanda (sebelum 1948) dan naskah kuno Makassar (kemungkinan sangat tua) yang memberikan pengakuan resmi atas sistem ini Ini adalah teknologi yang rumit Jaringnya diikat di antara tiang ramping yang dipasang dari garis pantai sampai 100 meter atau lebih lepas pantai Ikan yang terbawa air

pasang akan tertahan di satu sisi atau sisi lain dari pembatas ini berenang menjauh dari pantai dan memasuki bagian tertutup yang berbentuk seperti mata panah yang hanya memiliki satu pintu keluar di satu bagian Bagian ini nanti akan menuju ke bagian tertutup

lain yang lebih kecil dan berbentuk mata panah dan beberapa sero bahkan terdiri dari tiga bagian Nelayan akan berperahu ke bagian tertutup yang kecil pada saat pasang surut untuk mengumpulkan ikan dari bagian tertutup kecil yang berada di ujung Sebagian besar memiliki panggung kecil di atas sero dari panggung ini mereka bisa mengeruk ikan yang terperangkap Sebagian besar sero dipasang pada musim tenang dan dilepas pada musim muson barat (sekitar bulan September sampai Februari) karena sero akan mudah hancur ketika musim badai Keluarga memiliki hak untuk memasang sero di beberapa lokasi Beberapa menyewakan tempatnya dengan atau tanpa sero ke pihak lain untuk dioperasikan Di masa lalu peraturan adat menyatakan bahwa menangkap ikan dengan alat lain dalam radius 60 meter dari sero tidak diperbolehkan Peraturan ini baru dimodifikasi di Bungaiya menjadi 50 meter untuk memberikan lebih banyak ruang kepada nelayan untuk menggunakan alat lain Desa mempertimbangkan operasi alat penangkap ikan lain yang sederhana dengan jarak 50 meter lebih tidak akan mengganggu pengoperasian sero

GAMBAR 14 Atas Bagian tertutup dari perangkap ikan sero Bawah Sero dilihat dari pantaiFoto D Adhuri

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir22

KOTAK 3K PENDEKATAN KAMI UNTUK ANALISIS KEBIJAKAN

Untuk menanggapi inisiatif masyarakat tentang peremajaan dan formalisasi praktik pengelolaan daerah pesisir kami melakukan analisis kebijakan di bawah instruksi dari setiap masyarakat sasaran Tujuannya adalah untuk melihat seberapa jauh sistem hukum Indonesia dan kebijakan pemerintah mendukung (atau dapat mendukung) hukum adat mereka dan mengidentifikasi strategi bagi desa untuk mencoba mengatasi ketidakselarasan dan mengambil kesempatan yang belum mereka sadari Dalam hal ini kami memeriksa beberapa undang-undang peraturan dan kebijakan pemerintah lainnya sehubungan dengan pengelolaan daerah pesisir di berbagai tingkat dari kabupaten nasional dan internasional Kami menemukan setidak-tidaknya dua undang-undang mdash Undang-Undang tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (No 272007 dan No 12014) dan Undang-Undang tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

(No 322009) mdash yang mengakui dan melindungi hak masyarakat pesisir untuk menerapkan pengetahuan tradisional dan lokal mereka untuk mengelola wilayah dan sumber daya pesisir Kami juga menemukan sejumlah peraturan menteri terutama dari Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang sangat mendukung pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Satu undang-undang yang sering dianggap sering mengesampingkan pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat adalah Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah (No 232014) Undang-Undang ini mengatur ulang tanggung jawab pemerintah di seluruh wilayah Indonesia dan mengatur pengelolaan perairan pantai sampai 12 mil laut berada di bawah kewenangan pemerintah provinsi Undang-Undang ini sedang dalam proses sosialisasi pada saat kami melakukan kerja lapangan Namun demikian dari diskusi kami dan berjejaring dengan

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi (lihat Kotak 3H tentang berjejaring) menunjukkan bahwa meskipun undang-undang harus diikuti tetapi mereka akan tetap mendukung pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat dengan cara mengeluarkan surat Analisis juga meliputi perjanjian internasional seperti yang mengatur tentang hak adat atas sumber daya

Desa dan pegawai pemerintah kabupaten menyambut baik analisis ini Parak dan Bungaiya kemudian mengembangkan peraturan baru melalui proses diskusi dan tata kelola mereka sendiri Tim mendiskusikan kesempatan yang ada dengan desa dan desa memasukkannya ke dalam peraturan desa yang menurut mereka berkaitan

Kami juga membantu Parak dengan meminjamkan peralatan GPS dan merekam koordinat batas-batas laut secara hukum adat (lihat Kotak 3F)

KOTAK 3J PROSES KAMI MENEMUKAN TENTANG TRADISI

Di Bungaiya dan Parak diskusi tentang berbagai permasalahan di pertemuan pertama berakhir pada pembuatan daftar jenis-jenis alat tangkap tradisional yang boleh mereka gunakan dan peraturan yang berlaku (sembilan di satu masyarakat 11 di masyarakat lainnya) Anggota masyarakat menyebutkan jenis-jenis alat tangkap dan anggota tim menuliskannya di kertas plano yang ditempel di dinding Fasilitator mengklarifikasi informasi untuk memastikan sudah ditulis dengan benar (lihat Gambar 15) Dalam pengamatan peserta kami mengumpulkan informasi lebih jauh tentang ini Satu keluarga menunjukkan pada kami dokumen dalam Bahasa Makassar kuno (lihat Kotak 2A) dan Bahasa Belanda yang memverifikasi hak milik dan peraturan adat untuk sero

GAMBAR 15 Jenis-jenis alat tangkap dan peraturan penggunaannya di Desa ParakFoto AY Abdurrahim

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 23

Seperti yang sudah dijelaskan di Kotak 3E pada saat kami melakukan kerja lapangan terjadi konflik antara salah satu desa sasaran kami dan nelayan dari desa tetangga Permasalahannya mdash dari sudut pandang desa sasaran kami mdash adalah tentang praktik menangkap ikan yang digunakan nelayan desa tetangga yang (a) menangkap ikan di perairan desa sasaran kami dengan menggunakan alat dan teknik menangkap ikan yang merusak dan dilarang menurut peraturan desa sasaran kami dan (b) menangkap ikan di daerah yang dianggap sebagai daerah yang dilindungi oleh desa sasaran kami atas dasar kesepakatan bersama Meskipun Selayar memiliki batas-batas menangkap ikan secara adat penangkapan ikan adalah akses yang terbuka Dengan demikian desa dapat menggunakan hak kontemporernya untuk membuat peraturan penangkapan ikan untuk daerah mereka Alat tangkap yang menjadi sumber perselisihan adalah senapan tombak dan lampu senter terang yang digunakan di malam hari sehingga dengan mudah menangkap gerombolan ikan yang sedang beristirahat Daerah penangkapan ikan yang dipersengketakan timbul karena masalah penamaan Kedua desa sepakat bahwa satu lajur di pesisir desa sasaran kami di pantai barat laut Selayar bukanlah daerah untuk menangkap ikan tetapi daerah tersebut hanya diberikan nama tanpa batas-batas yang jelas Sejak ada jalan baru yang dibangun untuk mencapai pantai nelayan dari desa tetangga berargumen bahwa nama tersebut hanya berlaku untuk daerah yang bisa dicapai lewat jalan lama sementara desa sasaran kami berargumen bahwa nama tersebut berlaku untuk daerah sepanjang pantai

Pada suatu malam di awal tahun 2017 penduduk desa sasaran kami menangkap beberapa nelayan dari desa tetangga yang menggunakan senapan tombak dan lampu di daerah terlarang kemudian ditangkap oleh penduduk dibawa ke kantor desa dan memanggil Kepala Desa Kepala Desa memanggil petugas kepolisian yang membawa nelayan ke kantor polisi dan menginterogasi mereka Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya kedua belah pihak memanggil koordinator perikanan Andi Penrang di hari berikutnya Andi Penrang menyarankan untuk membawa perselisihan ini ke camat untuk diputus Camat membuat keputusan yang memihak desa sasaran kami dan penerapan peraturan desa untuk Daerah Perlindungan Laut (DPL) yang konsisten dengan hukum adat Nelayan tersinggung dengan perlakuan yang mereka alami dan mengatakan bahwa mereka sudah ditahan paksa Beberapa minggu kemudian nelayan dari desa lain tersebut mengajukan banding ke tingkat pemerintahan yang lebih tinggi Bupati Bupati yang baru terpilih dan tidak paham tentang permasalahan perikanan meminta masukan dari pegawai dinas perikanan kabupaten Mereka memberi masukan atas dasar peraturan pemerintah terkait perikanan yaitu bahwa menombak ikan diizinkan Meskipun hanya berdasar pada situasi yang terjadi antara dua desa Bupati memutuskan untuk mengeluarkan peraturan yang berlaku untuk semua desa di Kabupaten Selayar

Pada saat itu kedua desa berada di situasi menang atau kalah Dengan menyerahkan kepada otoritas yang lebih tinggi untuk memutuskan pilihan mereka untuk mengendalikan hasil dengan cara negosiasi menjadi berkurang Di sisi lain di setiap tahap masing-masing pihak mendapat dukungan dari pemerintah Mereka tidak merasa perlu untuk

bernegosiasi pada saat itu dan permasalahannya tidak mudah dinegosiasikan karena berdasar pada keyakinan dan nilai yang berbeda Nelayan dari desa tetangga ini bukannya menerima dengan tenang kemudian justru memamerkan keberhasilan mereka mendapatkan hak dengan menangkap ikan di pantai yang seharusnya terlarang di hadapan pemukiman desa sasaran dan sengaja menunjukkan bagaimana mereka menangkap ikan dalam jumlah yang sangat banyak Hal ini semakin membakar bara konflik Penduduk desa sasaran dipaksa menyaksikan ikan yang sudah mereka jaga melalui praktik pelestarian kemudian ditangkap dan dibawa ke pantai Mereka hanya bisa menyaksikan dan mengambil foto

Pada titik ini petugas perikanan kabupaten mencari informasi dari tim kami Dalam proses untuk mempersiapkan analisis kami mengembangkan modul analisis konflik untuk alat bantu kami Modul ini berdasarkan pada kerangka pemetaan konflik yang dikembangkan oleh Jejaring Resolusi Konflik Australia (2008) Kami menambahkan dua aspek konteks dan kekuatan dari masing-masing pihak Kami mengkomunikasikan analisis kami berdasarkan alat bantu ini melalui presentasi PowerPoint dan berbicara dengan petugas perikanan kabupaten dan pihak lain dari jejaring pemerintah dan pihak berkepentingan lalu kemudian mengadakan pertemuan masyarakat di desa sasaran kami

Alat bantu pemetaan konflik ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan kekhawatiran dari setiap pemangku kepentingan yang terkait dengan permasalahan kemudian mencari kepentingan bersama dan hal-hal yang dapat dinegosiasikan Hal ini berhubungan dengan beberapa prinsip negosiasi (Fisher et al 2011) yang menyarankan untuk melihat konflik dengan cara pandang baru

1 Pertama para pihak harus saling menghormati sebagai sesama dan menempatkan konflik bukan orang-orangnya sebagai masalah yang perlu ditangani Mereka harus fokus untuk memelihara hubungan yang saling menghormati dan positif dan saling memperlakukan satu sama lain sebagai pemecah masalah bersama bukan saingan Pendekatan ini berasumsi konflik adalah suatu hal yang tidak nyaman bagi kedua belah (atau semua) pihak dan mereka ingin memecahkan masalah ini

2 Siapapun yang membuat analisis harus melihat di balik yang disampaikan para pihak sebagai keinginan dan menemukan apa sebenarnya kebutuhan mendasar mereka Sehingga akses ke daerah penangkapan ikan tertentu mungkin sebenarnya adalah tentang penghidupan yang memadai atau keadilan atau mewakili kebutuhan mendasar lain

3 Setelah mengidentifikasi kebutuhan mendasar di balik konflik tersebut para pihak harus berusaha mengidentifikasi pilihan-pilihan baru lsquountuk keuntungan bersamarsquo yang berusaha memenuhi kebutuhan mendasar dari semua pihak Hal ini memerlukan pemecahan masalah secara kreatif dan pembingkaian ulang dengan saling menghormati Hal ini dapat mengarah ke solusi baru yang kreatif Ingat bahwa tidak semua permasalahan dapat dinegosiasikan dengan cara ini Pertentangan nilai tidak semudah itu untuk diselesaikan

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir24

4 Jika tahap ini tidak berhasil menemukan solusi para pihak dapat setuju untuk mematuhi nasihat dari ahli atau bukti independen Mereka perlu menyepakati jenis bukti atau nasihat yang dapat diterima oleh kedua belah (atau semua) pihak Sebagai contoh mereka dapat sepakat mengizinkan penangkapan ikan dalam jumlah tertentu yang tetap bisa menjaga cadangan ikan di tingkat tertentu dan mencari pemantauan ilmiah dan nasihat ahli yang bisa membuktikan bahwa tingkat tersebut lestari Mereka bisa sepakat untuk menangkap ikan dengan cara-cara yang tidak merusak karang dan mencari nasihat ahli atau penelitian tentang metode apa yang bisa digunakan

5 Jika para pihak masih tidak bisa sepakat masing-masing pihak dapat menilai alternatif terbaik yang mereka miliki selain menegosiasikan kesepakatan yaitu seberapa buruk situasinya jika mereka harus terus hidup dengan perselisihan yang tidak terselesaikan Apakah lebih baik bagi mereka untuk terus berusaha bernegosiasi atau mundur dan tetap pada situasi sekarang Sering kali mereka harus memutuskan pertanyaan ini berdasarkan kebutuhan mendasar mereka misalnya mengamankan penghidupan mengamankan wilayah atau memelihara tradisi

Alat bantu pemetaan konflik terfokus pada kebutuhan mendasar dan mencari kesamaan mungkin akan menolong mencapai resolusi Hal ini diwakili dengan diagram lingkaran yang terdiri dari bagian-bagian dengan lingkaran pusat (lihat Gambar 16) Langkah-langkahnya adalah

1 Berikan judul permasalahan di bagian tengah diagram Hal ini harus jelas dengan sesedikit kata sebisa mungkin karena mengubah deskripsi permasalahan akan menggeser pemangku kepentingan yang relevan serta sebagian besar analisisnya

2 Identifikasi lsquopemangku kepentinganrsquo atau para pihak dari permasalahan ini Hal ini mencakup mereka yang secara langsung terlibat dalam konflik namun ada juga pihak-pihak lain seperti pembuat peraturan tetangga dan siapapun yang terkena dampak dari atau berada di posisi yang dapat mempengaruhi permasalahan tersebut Berikan nama bagi setiap pemangku kepentingan (lsquosiaparsquo) di satu bagian diagram Anda dapat membuat sebanyak atau sesedikit mungkin bagian sesuai kebutuhan

3 Bagi setiap pemangku kepentingan pertimbangkan konteks mereka (setiap pihak mungkin punya konteks yang berbeda) kekuatan kebutuhan mendasar dan yang meenjadi perhatian mereka Kebutuhan dan kekhawatiran bisa jadi mewakili hal yang sama atau berbeda

Perbandingan antara aspek-aspek ini dapat membantu mengidentifikasi peluang untuk menegosiasikan solusi baru dan mencari kemungkinan dimana semua pihak sama-sama menang

Cara terbaik untuk melakukan ini adalah dengan menggunakan selembar kertas besar seperti kertas plano Tergantung pada hubungan antar para pihak latihan ini dapat dilakukan secara partisipatif (jika difasilitasi dengan baik) atau oleh peneliti atau fasilitator atau oleh satu pihak yang merencanakan bagaimana mereka dapat mengadakan diskusi dengan pihak-pihak utama lainnya

Gambar 16 menunjukkan tahap pertama dari analisis Kami sudah memberikan judul untuk permasalahannya (konflik atas alat penangkap dan lokasi penangkapan ikan) dan para pihak yang berkonflik Mereka diidentifikasi disini sebagai lsquodesa sasaran kamirsquo nelayan dari desa tetangga (yang bersengketa langsung) non-nelayan dari desa tetangga (yang tidak serta-merta mendukung praktik warga nelayannya) masyarakat dan desa lain yang berdekatan kecamatan dinas perikanan kabupaten Bupati (walikota) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi (sekarang bertanggung jawab untuk perikanan di perairan dalam) serta polisi dan militer (yang berbagi tanggung jawab untuk pengawasan wilayah pesisir dan perairan dalam di Indonesia) Kami mengosongkan beberapa bagian jika ada pihak lain yang akan dipertimbangkan

Analisis indikatif lengkap dapat dilihat di Gambar 17 Harap diperhatikan bahwa analisis terperinci untuk dua bagian desa sasaran dan nelayan dari desa tetangga Analisis ini dibuat oleh peneliti berdasarkan semua data kami para pihak tidak berpartisipasi dalam pembuatan analisis ini

Ada beberapa poin yang terlihat jelas dari analisis ini

Konteksbull Desa sasaran kami beruntung karena memiliki garis

pantai timur dan barat mdash ini adalah aset besar mengingat arah muson (timur atau barat) membatasi penangkapan ikan hanya di pantai yang lebih tenang Kedua pantai dapat digunakan hanya selama dua bulan dalam setahun (periode transisi muson) Desa tetangga hanya memiliki garis pantai yang sangat pendek di sebelah barat jadi tidak mengejutkan jika nelayannya tergoda untuk pergi ke perairan lain Desa sasaran kami memiliki garis pantai yang panjang di sebelah barat dan dengan demikian memiliki beberapa pilihan daerah tangkapan meskipun desa ini juga memiliki jumlah penduduk yang lebih besar Desa lain juga memiliki garis pantai yang pendek

bull Desa sasaran kami lebih bergantung pada perikanan karena sebagian besar tanahnya berbatu-batu dan tidak subur Pemukiman berlokasi di sepanjang pantai tidak ada pemukiman yang berada di pedalaman Hanya sedikit kemungkinan untuk bercocok tanam dan beternak Desa sasaran kami tertarik untuk mendiversifikasi ekonominya tetapi hal ini memerlukan waktu dan sumber daya Desa tetangga tidak terlalu bergantung pada menangkap ikan sebagai penghidupan karena sebagian besar keluarga memiliki sumber daya lain seperti kelapa dan hewan ternak Beberapa pemukiman berada di pedalaman dan nelayan mengendarai sepeda motor ke pantai untuk menangkap ikan

bull Desa sasaran kami memiliki tradisi dan tata kelola perikanan yang kuat Desa tetangga tidak memiliki fokus yang kuat dalam tata kelola perikanan Nelayan dari desa lain mengaku mereka tidak memiliki pengetahuan tradisional tentang praktik penangkapan ikan sehingga mereka harus mengandalkan teknologi baru (yang tidak mereka percayai bersifat merusak) Para tetua dari desa lain menentang pendapat ini mereka berkata dahulu desa mereka memiliki pengetahuan tentang menangkap ikan tetapi ketika desanya dimekarkan pada tahun 1980-

Kont

eks

Konteks

KonteksKon

teks

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 25

an (oleh pemerintah atas alasan pelayanan yang lebih praktis) mereka yang pindah ke pemukiman lain di dekat pantai kehilangan kontak dengan mereka yang masih memiliki pengetahuan Jelas disini pengetahuan adat tidak diwariskan dengan baik dan tidak lagi dipraktikkan

bull Desa sasaran kami memiliki sistem pengawasan penangkapan ikan tetapi dengan kapasitas terbatas sehingga sulit untuk mendeteksi serbuan nelayan dari desa lain dan mengatasi pelanggar

bull Sepertinya ada perbedaan aspirasi ekonomi nelayan desa tetangga mencari penghasilan yang lebih besar dibandingkan dengan apa yang ditolerir oleh desa sasaran kami dengan alasan menjaga keberlanjutan perikanan mereka

bull Penduduk desa memiliki hubungan keluarga melalui pernikahan Ini adalah insentif yang kuat bagi kedua belah pihak untuk mengatasi konflik

Kekuatanbull Desa sasaran kami telah memelihara kearifan lokalnya

(pengetahuan dan praktik adat) dengan dukungan kuat dari pengurus desa Mereka memberikan prioritas tinggi untuk pelestarian laut dan bersedia berkoordinasi dan berkolaborasi dengan desa lain demi mencapai perikanan yang lestari untuk masa depan jangka panjang semua pihak

bull Nelayan dari desa lain inovatif dalam mengadopsi teknologi baru untuk penangkapan ikan

Kebutuhanbull Desa sasaran kami berharap dapat melindungi habitat

ikan melindungi perikanan mengamankan penghidupan dan menjaga tradisi

bull Nelayan dari desa lain juga ingin mengamankan penghidupan tetapi lebih tertarik pada peningkatan ekonomi (penghasilan yang lebih besar pangan yang lebih baik) Untuk mendapatkan hal ini mereka perlu akses ke wilayah perairan lain

GAMBAR 16 Alat bantu pemetaan konflik

Desa

sas

aran

Desa t

etang

ga

(nelay

an)

Desa tetangga

(bukan nelayan)

Desa tetangga lain

Camat

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Kabupaten

Bupati

Dinas Kelautan dan Perikanan - Provinsi

Polis

i dan

milit

er

Kekh

awat

iran

Kebu

tuha

n

Keku

atan

Kekhaw

atiran

Kebutu

han

Keku

atan

KekhawatiranKebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

KebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

KebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

KekhawatiranKebutuhanKekuatan

Kekh

awat

iran

Kebu

tuha

n

Keku

atan

Kekh

awati

ran

Kebu

tuhan

Kekuata

n

Konflik tentang alat tangkap dan lokasi penangkapan ikanPE

RMAS

ALAH

AN

Konteks

Konte

ks Konteks

KonteksKont

eks

Konteks

Konteks

Konteks

Kont

eks

Kon

teks

KonteksKonteks

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir26

Camat

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Kabupaten

Bupa

ti

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Provinsi

Polis

i dan

m

ilite

r

KEKU

ATAN

bull Ke

arifa

n lo

kal d

iduk

ung

oleh

pe

mer

inta

han

desa

bull Ke

ingi

nan

kuat

unt

uk m

elest

arika

n

bull Be

rsed

ia b

erko

ordi

nasi

dan

ber

kola

bora

si

deng

an d

esa

lain

KEBU

TUHA

N

bull Pe

rlind

unga

n ek

osis

tem

bull Ke

berla

njut

an p

engh

idup

an

bull M

emeli

hara

kea

rifan

loka

lKE

KHAW

ATIR

AN

bull Ke

hila

ngan

kon

trol p

enge

lola

anbull

Etis

dan

kea

dila

n

bull M

enja

ga h

ubun

gan

deng

an p

endu

duk

desa

teta

ngga

bull Te

kana

n un

tuk

men

gado

psi a

lat

pena

ngka

p ika

n ya

ng m

erus

ak

KEKU

ATAN

bull Ke

wen

anga

n un

tuk

pene

gaka

n hu

kum

KEBU

TUHA

Nbull

Men

jaga

ket

ertib

an u

mum

KEKH

AWAT

IRAN

bull M

enin

gkat

nya

konfl

ik s

osia

lbull

Men

ingk

atny

a pe

nang

kapa

n ik

an y

ang

mer

usak

bull Pe

nang

kapa

n ik

an il

egal

teru

s be

rlang

sung

KEKUATANbull Pemimpin dan pegawai yang berkomitmen

bull Hubungan lokal yang baik

KEBUTUHANbull Pengelolaan perikanan dan ekosistem pesisir

yang berkelanjutan

bull Perlindungan dan pemberdayaan masyarakat

pesisirbull Kerja sama dan dukungan dari desa dan

kecamatanKEKHAWATIRAN

bull Menangani perubahan kewenangan

bull Keterbatasan SDM kewenangan untuk

implementasi programKE

KUAT

ANbull Ja

batan

dan k

ewen

anga

n ter

tingg

i di k

abup

aten

bull Keter

tarika

n untu

k men

gemba

ngka

n keb

ijaka

n

berba

sis pe

neliti

an

KEBU

TUHAN

bull Stab

ilitas

sosia

l

bull Pend

apata

n dae

rah da

ri sek

tor pe

rikan

an

bull Men

gemba

ngka

n pari

wisata

dan p

erika

nan

KEKH

AWAT

IRAN

bull Kons

ekue

nsi d

ari pe

ngali

han k

ewen

anga

n untu

k

peng

elolaa

n peri

kana

n wila

yah p

esisi

r dan

laut

(UU

2320

14)

bull Kebe

rlanju

tan su

mber d

aya a

lam

KEKUATAN

bull Komitmen serius untuk menerapkan

pengelolaan perikanan wilayah pesisir dan laut

berbasis masyarakat

bull Memiliki kewenangan tertinggi di daerah untuk

pengelolaan perikanan wilayah pesisir dan laut

(UU 232014)

KEBUTUHAN

bull Transisi kewenangan untuk perikanan lokal bejalan

mulus

bull Dapat mengandalkan tingkat kabupaten

KEKHAWATIRAN

bull Keterbatasan anggaran SDM dan sarana

prasarana

bull Implementasi UU 232014

bull Koordinasi dengan pemerintah

pusat kabupatenkota

KEKUATAN

bull Berada dalam posisi yang bagus untuk

mem

fasilitasi penyelesaian konflik

KEBUTUHAN

bull Menjaga ketertiban um

um

bull Mendukung kepem

impinan desa untuk m

engatasi

masalahkonflik

bull Berkoordinasi dengan kepolisian dan militer

KEKHAWATIRAN

bull Terjadinya konflik sosial

bull Kewenangan terbatas untuk m

engelola sumber

daya

KONTE

KS

Bupa

ti baru

yang

visio

ner

dan b

erkom

itmen

untuk

memba

ngun

Sela

yar y

ang

berba

sis la

ut

Memilik

i kek

uasa

an da

n

wewen

ang y

ang k

uat d

i ting

kat

kabu

paten

KONTEKS

KKP Nasional sangat aktif

Dekat dengan LSM yang

peduli dengan lingkungan dan

masyarakat

KONTEKS

Mendukung perencanaan

pembangunan untuk masyarakat

desa (dari bawah ke atas)

Berkontribusi kepada pengelolaan

sumber daya pesisir

KONTEKS

Coordinate and comm

unicate

between district governm

ent

and village governments

KONT

EKS

Berp

artis

ipas

i dal

am

pene

gaka

n pe

ratu

ran

di ti

ngka

t ka

bupa

ten

dan

desa

Desa

mem

erlu

kan

polis

i dan

m

iliter

unt

uk m

enja

lank

an

peng

awas

an y

ang

kons

iste

n da

n te

rus-

men

erus

ser

ta

men

egak

kan

huku

m

GAMBAR 17 Analisis lengkap alat bantu pemetaan konflik

PERM

ASAL

AHAN

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 27

Polis

i dan

m

ilite

r

Desa

sas

aran

Desa tetangga

(nelayan)

Desa tetangga (bukan nelayan)

Desa tetangga lain

KEKU

ATAN

bull Ke

arifa

n lo

kal d

iduk

ung

oleh

pe

mer

inta

han

desa

bull Ke

ingi

nan

kuat

unt

uk m

elest

arika

n

bull Be

rsed

ia b

erko

ordi

nasi

dan

ber

kola

bora

si

deng

an d

esa

lain

KEBU

TUHA

N

bull Pe

rlind

unga

n ek

osis

tem

bull Ke

berla

njut

an p

engh

idup

an

bull M

emeli

hara

kea

rifan

loka

lKE

KHAW

ATIR

AN

bull Ke

hila

ngan

kon

trol p

enge

lola

anbull

Etis

dan

kea

dila

n

bull M

enja

ga h

ubun

gan

deng

an p

endu

duk

desa

teta

ngga

bull Te

kana

n un

tuk

men

gado

psi a

lat

pena

ngka

p ika

n ya

ng m

erus

ak

KEKUATAN

bull Inovatif (mengadopsi alat tangkap alternatif)

KEBUTUHAN

bull Akses ke perairan desa lain

KEKHAWATIRAN

bull Pengetahuan tentang praktik perika

nan lestari

yang terbatas

bull Perlindungan hukum

bull Menjaga hubungan dengan penduduk desa lain

KEKUATAN

bull Komitmen kuat dari pemerintahan desa

bull Hasrat untuk bekerja sama

KEBUTUHAN

bull Perlindungan habitat pesisir dan laut

bull Mengamankan penghidupan

KEKHAWATIRAN

bull Meningkatnya penangkapan ikan yang merusak

(dengan senapan tombak dan senter) terutama dari

lsquoDesa Tetanggarsquo

KEKU

ATAN

bull Ke

wen

anga

n un

tuk

pene

gaka

n hu

kum

KEBU

TUHA

Nbull

Men

jaga

ket

ertib

an u

mum

KEKH

AWAT

IRAN

bull M

enin

gkat

nya

konfl

ik s

osia

lbull

Men

ingk

atny

a pe

nang

kapa

n ik

an y

ang

mer

usak

bull Pe

nang

kapa

n ik

an il

egal

teru

s be

rlang

sung

KEKUATAN

bull Berada dalam posisi yang bagus untuk

mem

fasilitasi penyelesaian konflik

KEBUTUHAN

bull Menjaga ketertiban um

um

bull Mendukung kepem

impinan desa untuk m

engatasi

masalahkonflik

bull Berkoordinasi dengan kepolisian dan militer

KEKHAWATIRAN

bull Terjadinya konflik sosial

bull Kewenangan terbatas untuk m

engelola sumber

daya

KEKUATANbull Hubungan erat dengan desa lain

KEBUTUHANbull Keberlanjutan penghidupanbull Ketahanan panganKEKHAWATIRANbull Ketersediaan ikan

bull Menjaga hubungan dengan desa lainbull Keterbatasan sumber daya tanah

KONT

EKS

Pem

erin

taha

n de

sa y

ang

kuat

Kear

ifan

tradi

si lo

kal y

ang

kuat

Garis

pan

tai t

imur

dan

bar

at

yang

pan

jang

Dive

rsifi

kasi

eko

nom

i us

aha

mikr

oSi

stem

pen

gaw

asan

laut

deng

an k

apas

itas

terb

atas

KONTEKS

Garis pantai pendek hanya di

pantai barat

Memiliki hasrat yang kuat

untuk mengeksploitasi sumber

daya

Pernah menjadi pusat

penangkapan ikan yang

merusak

KONTEKSHubungan yang erat antara nelayan dan bukan nelayan di masyarakat

Kebanyakan petani dengan tanah terbatas Nelayan menyediakan akses atas ikan melalui tradisi berbagi

penjualan dan barter dengan produk pertanian

Hubungan dengan masyarakat desa sasaran karena perkawinan

KONTEKS

Ikatan kekeluargaan yang kuat

dan jejaring sosial

Hanya memiliki pantai timur

Tempat menangkap ikan bagi

nelayan tradisional terbatas

karena laut dalam

Akses ke pantai sulit hanya

ada beberapa jalan kecil

KONT

EKS

Berp

artis

ipas

i dal

am

pene

gaka

n pe

ratu

ran

di ti

ngka

t ka

bupa

ten

dan

desa

Desa

mem

erlu

kan

polis

i dan

m

iliter

unt

uk m

enja

lank

an

peng

awas

an y

ang

kons

iste

n da

n te

rus-

men

erus

ser

ta

men

egak

kan

huku

m

Konflik tentang alat tangkap dan lokasi penangkapan ikan

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir28

Kekhawatiranbull Desa sasaran kami memiliki banyak kekhawatiran

Termasuk hilangnya kontrol atas pengelolaan perikanan mereka yang sudah berhasil selama ini dan risiko konflik serta solusi potensialnya yang mungkin mengesampingkan pengelolaan mereka (pengamatan peserta yang kami lakukan menunjukkan hal ini terjadi dengan beberapa anggota desa sasaran kami meminta agar juga diperbolehkan menggunakan senapan tombak dan lampu setelah keputusan Bupati mengizinkan desa lain menggunakannya) Desa ini mengkhawatirkan tentang etis dan keadilan serta tentang perikanan lestari dan kehancuran habitat ikan (terutama karang)

bull Nelayan dari desa tetangga mengkhawatirkan mereka tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan menangkap ikan menurut peraturan desa sasaran kami Mereka juga mempertimbangkan wilayah laut mereka yang terlalu kecil untuk bisa mendapatkan penghasilan yang cukup dari tangkapan Mereka juga menekankan bahwa peraturan baru yang dkeluarkan oleh Bupati memperbolehkan mereka menggunakan alat tangkap dan peraturan tersebut lebih kuat dari surat kesepakatan yang ditandatangani camat Mereka juga khawatir tentang perlindungan hukum untuk kegiatan mereka (yang dimiliki saat ini)

bull Kedua desa ingin memelihara hubungan baik yang terjalin dengan adanya perkawinan antar warga desa

Poin yang menarik dari analisis ini adalah jumlah orang yang bertentangan Ukuran pihak yang berkonflik tidak setara desa sasaran kami bersatu menentang masuknya nelayan dari desa tetangga yang dianggap ilegal menurut hukum adat dan peraturan desa Sementara dari desa tetangga hanya nelayan yang berada di garis depan pada konflik ini Pengurus desa menyadari adanya permasalahan ini dan kepala desa berusaha melindungi kepentingan nelayan mereka dengan berpendapat bahwa alat tangkap yang mereka gunakan diperbolehkan menurut peraturan pemerintah Pendapat di dalam desa tetangga sendiri terbelah mdash atau ada penduduk yang tidak peduli tentang praktik menangkap ikan karena mengandalkan sumber daya lain

Pihak lain juga ingin melihat konflik ini diselesaikan karena akan berdampak pada mereka Karena konflik ini melibatkan dua desa penyelesaian konflik berada di bawah tanggung jawab camat dengan dibantu oleh Kapolsek dan Danramil Bupati dan dinas kabupaten terbawa ke dalam konflik karena eskalasi konflik untuk mengambil keputusan Dinas perikanan kabupaten berada dalam posisi sulit karena mereka ingin mendorong perikanan lestari dan bekerja sama dengan desa tetapi konflik ini membuat mereka harus mengambil keputusan berdasarkan isi peraturan yang bertentangan dengan tujuan keberlanjutan Polisi dan militer menegakkan kepatuhan pada hukum yang berlaku suatu permasalahan yang disengketakan dalam hal ini Mereka terselamatkan jika konflik dapat dihindari Desa-desa lain di pulau mengamati terutama desa yang memiliki hubungan erat dengan protagonis

Mereka juga ingin melindungi perikanan mereka dan juga mengalami daerah mereka diterobos oleh kelompok nelayan yang sama

Cornelius dan Faire (2006) menyarankan untuk mengenali awal terjadinya konflik sedini mungkin dan menanganinya sebelum meningkat dan para pihak semakin berakar di posisinya seperti yang terjadi di contoh Selayar ini Di sisi lain spesialis resolusi konflik menyadari bahwa terkadang konflik perlu lsquomatangrsquo terlebih dahulu untuk ada resolusi Sering kali para pihak ingin menghabiskan semua pilihan yang ada sebelum bersedia berbicara

Apa yang terjadi berikutnyaSetelah adanya keputusan dari Bupati desa sasaran tidak dapat mengajukan banding Mereka kemudian mencari apa yang mungkin dapat mereka lakukan Mereka mendiagnosis bahwa mereka kalah karena adanya kelemahan dalam peraturan tertulis yang diakui dan ditegakkan oleh pejabat yang berwenang Sehingga mereka memilih untuk menggunakan analisis kebijakan di atas untuk mencari jalan yang bisa mengkonsolidasikan dan mendokumentasikan hukum adat dan peraturan desa kontemporer yang diakui sepenuhnya oleh pemerintah

Desa sasaran menghadapi keputusan internal yang sulit dan tantangan dalam menjaga persatuan yang selama ini berhasil dikelolanya terkait dengan penangkapan ikan tradisional lestari Tiga nelayan dari desa sasaran kami minta agar diperbolehkan menangkap ikan dengan menggunakan senapan tombak karena penduduk desa tetangga diperbolehkan (kenapa mereka tidak boleh melakukan hal yang sama) Desa menolak Tetapi dua nelayan dari desa sasaran kami yang menikah dengan perempuan dari desa tetangga dan lebih banyak tinggal di pemukiman istrinya berkeras untuk mendapat pengecualian karena mereka tidak memiliki alat tangkap lain dan keterampilan yang diperlukan untuk menangkap ikan Jadi kedua nelayan tersebut diperbolehkan menggunakan senapan tombak Hal ini menyebabkan ketegangan internal

Sementara itu desa-desa tetangga lain yang juga mengalami wilayahnya diterobos oleh nelayan yang terlibat dalam konflik ini memutuskan untuk bersatu untuk melindungi perikanan mereka Dengan adanya kesadaran yang lebih baik mereka mulai mengubah penggunaan sumber dayanya agar tidak terlalu bergantung pada perikanan Misalnya di masa lalu jika mereka memerlukan ikan dalam jumlah besar untuk upacara (seperti perkawinan) mereka akan menggunakan bom agar bisa menangkap sebanyak mungkin ikan Setelah mereka menyadari kerusakan yang diakibatkan terhadap cadangan dan habitat ikan beberapa tahun yang lalu mereka mulai menyembelih hewan ternak untuk upacara Setelah melindungi perikanan mereka sendiri mereka tidak senang ada pihak lain yang masuk dan mengambil keuntungan dari pantangan dan perlindungan yang sudah mereka lakukan

Konflik ini belum terselesaikan tetapi telah melahirkan sejumlah inisiatif lain terutama analisis kebijakan desa Situasi saat ini mengkhawatirkan baik bagi keberlanjutan perikanan maupun bagi ketetapan desa sasaran untuk melindungi habitat ikan dan mengelola dampak penangkapan ikan Pilihan yang belum dicoba tetapi mungkin melibatkan kedua kepala desa untuk berdialog pada waktunya dan pihak netral yang bekerja dengan pengurus desa lain agar lebih aktif dalam mengelola sumber daya pesisir Semua desa di kecamatan dapat bertemu dan berdiskusi tentang strategi pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 29

Karena kewenangan perikanan sekarang berada di pemerintah provinsi yang berpusat di Makassar di Sulawesi (beberapa jam ditempuh dengan perahu dan mahal untuk dijangkau lewat udara) pemerintah kabupaten tidak memiliki kewenangan yang jelas untuk menyatukan kelompok-kelompok dari berbagai desa untuk duduk bersama mendiskusikan pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif dan mendorong tercapainya kesepakatan tentang praktik menangkap ikan Disini letak dilemanya pemerintah kabupaten memiliki kewenangan langsung atas pengelolaan desa secara umum tetapi tidak atas pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Sementara itu program COREMAP yang banyak mendanai kerja-kerja pembangunan masyarakat di dalam pengelolaan wilayah pesisir telah menghentikan kegiatan terkait pembangunan sumber daya manusia dan kegiatan LSM yang ada terlalu kecil untuk menengahi solusi yang berskala luas

Menggabungkan pengetahuan lokal dan ilmiahKetika masyarakat berkolaborasi dengan pemerintah untuk pengelolaan wilayah pesisir atau jika mereka berharap untuk saling terlibat sangat mungkin untuk turut membahas bentuk pengetahuan lain dalam diskusi Penting untuk tidak berasumsi bahwa satu bentuk pengetahuan adalah lsquobenarrsquo dan yang satu lagi lsquosalahrsquo tetapi justru harus mencoba mempelajari keduanya

Komponen alat bantu ini mengikuti argumen dari Brown (2010) bahwa kita harus mengakui dan mencoba mengintegrasikan berbagai bentuk pengetahuan terutama jika para pemangku kepentingan bekerja bersama Jenis pengetahuan yang dikenali oleh Brown adalah

bull individual (dimiliki oleh orang tertentu dan tidak serta-merta dimiliki oleh anggota masyarakat yang lain)

bull masyarakat (misalnya pengetahuan adat dan lokal)

bull spesialisasi (misalnya pengetahuan ilmiah)

bull organisasi (misalnya pengetahuan tentang kebijakan dan prosedur)

bull bentuk pengetahuan holistik (integratif)

Masing-masing menggunakan bukti yang berbeda untuk jenis permasalahan yang berbeda Secara keseluruhan semua pengetahuan ini dapat memperkaya pemecahan masalah

Penting bagi para pihak yang berkolaborasi untuk saling menghormati pengetahuan yang dimiliki satu sama lain dan mencoba dengan sungguh-sungguh untuk belajar dan memahami perspektif pihak lain Dengan membawa prinsip ini di dalam alat bantu ini kami menekankan pentingnya pengetahuan tradisional (seperti yang terlihat dalam alat bantu ini tentang mengidentifikasi pengetahuan dan praktik pengelolaan tradisional) Pengetahuan tradisional melintasi beberapa bentuk ilmu pengetahuan yang diidentifikasi oleh Brown Termasuk pengetahuan masyarakat dan spesialisasi (misalnya pengetahuan adat tentang perilaku ikan) Di beberapa masyarakat pengetahuan ini bersifat holistik seperti pengetahuan ekologis tradisional yang sangat mengintegrasikan ekologi manusia dan di beberapa situasi aspek spiritual Di dalam pengelolaan wilayah pesisir pengetahuan adat Pengetahuan lokal dan pengetahuan ilmiah dapat relevan dan idealnya harus digabungkan dengan pengetahuan tentang kebijakan mdash atau digunakan sebagai bukti untuk dibuatnya kebijakan baru

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIbull Bertujuan menggabungkan bentuk pengetahuan yang berbeda

terutama dari para pihak yang berkolaborasi untuk memecahkan masalah secara bersama-sama

bull Mengerjakan tugas-tugas yang sebenarnya

bull Buatlah ini menjadi proses pembelajaran

Untuk mengembangkan komponen alat bantu ini melalui inisiatif praktis yang memberikan pembelajaran untuk semua tim kami dan masyarakat Bungaiya bergabung dengan Dr Nils Krueck dari Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk menggali bagaimana menggabungkan pengetahuan ilmiah dengan pengetahuan lokal untuk tujuan perencanaan Bagi Tim Perencanaan Tata Ruang Laut inisiatif ini memberikan mereka kesempatan untuk mengembangkan alat pemodelan yang diadopsi untuk skala lokal melalui kolaborasi dengan pengguna prospektif Bungaiya memiliki empat daerah perlindungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat (DPL) Dua daerah sudah diakui penuh secara formal dan dua lagi sedang menunggu persetujuan dari pemerintah kabupaten selama beberapa bulan ini Masyarakat ingin mencanangkan setidak-tidaknya satu daerah perlindungan lagi terutama bertujuan agar setiap pemukiman di dalam daerah administratif desa memiliki satu DPL di sekitarnya

Bungaiya tertarik untuk mengetahui apakah DPL mereka yang berdasarkan pada pengetahuan lokal dan pertimbangan strategis mereka dalam mengelola perikanan sudah berada di lokasi yang baik dan ukurannya memadai Perwakilan Bungaiya meyakini kegiatan ini akan memberikan masukan dan pilihan baru serta menawarkan pengakuan dari pemerintah yang lebih luas jika pengetahuan ilmiah menyetujui penilaian mereka Hal ini juga akan membantu mereka dalam perencanaan jangka panjang menuju pembentukan perlindungan laut selanjutnya

Kegiatan gabungan ini menunjukkan bahwa dari pada hanya bergantung pada alat pendukung perencanaan DPL dan mengambil keputusan dari lsquoatas ke bawahrsquo pemerintah dapat menyusun alat perancang DPL yang dapat diterapkan secara kolaboratif dengan masyarakat

bull untuk mengidentifikasi daerah dengan nilai ekologis danatau penghidupan tinggi agar dilindungi

bull untuk memastikan daerah-daerah yang disarankan untuk dilindungi mendapat dukungan dari masyarakat (Hal ini penting karena nelayan memilih apakah mereka mau mematuhi daerah perlindungan atau tidak dan pemerintah membutuhkan biaya tinggi untuk pengawasan dan sering kali tidak mencakup luas wilayah yang memadai Beberapa masyarakat memiliki sistem pengawasan mereka sendiri dan akan lebih termotivasi untuk melindungi daerah-daerah yang menjadi prioritas mereka)

bull agar upaya masyarakat dan pemerintah lebih tepat sasaran

bull sebagai alat pembelajaran untuk pemerintah dan masyarakat

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir30

KOTAK 3L PROSES KAMI

Mengetahui ketertarikan Bungaiya dan juga Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk berhubungan dengan pengguna potensial tim kami bertanya kepada warga desa Bungaiya apakah mereka tertarik bekerja bersama dengan ahli ekologi laut Dr Nils Krueck Mereka tertarik

Anggota tim peneliti memberitahukan Nils tentang ketertarikan masyarakat Sebelum pergi ke Selayar Nils mempersiapkan sejumlah peta dasar dan model wilayah pesisir Bungaiya yang menurutnya akan dirasa bermanfaat oleh masyarakat

Nils mengunjungi Selayar pada bulan Juli 2017 Kedua tim bertemu dengan masyarakat (lihat Gambar 18) agar Nils dapat menjelaskan kemungkinan yang ada dan masyarakat menyampaikan pada Nils tentang situasi lokal mereka dan permasalahan perikanan Masyarakat mendiskusikan sasaran termasuk melindungi terumbu karang meningkatkan populasi ikan meningkatkan tangkapan ikan membangun wisata menyelam dan snorkel dan melindungi spesies tertentu Nils mencari klarifikasi dan informasi lebih jauh tentang spesies yang paling penting kegiatan menangkap ikan dan habitat lokal Dari diskusi ini tim gabungan mengembangkan skenario rancangan DPL untuk dieksplorasi

Di hari-hari berikutnya Nils menjalankan model optimalisasi rancangan DPL dan melaporkan hasilnya ke masyarakat secara rutin untuk didiskusikan dan diperbaiki lebih lanjut Masyarakat membentuk tim penyelam termasuk Nils penyelam mereka yang sudah berpengalaman dan satu anggota tim lokal kamu Tim ini menyelam menelusuri daerah yang diteliti agar dapat memvalidasi asumsi rancangan DPL

Anggota tim yang lain mendukung tim penyelam dari perahu milik anggota masyarakat dan merekam hasil pengamatan tim penyelam

Penilaian ilmiah secara lengkap mendukung dua DPL yang lebih besar dari apa yang sudah dicanangkan oleh masyarakat di dua dari empat lokasi DPL Dua lokasi DPL lainnya telah dicanangkan oleh masyarakat untuk tujuan strategis (mengelola penerobosan dari desa lain) tetapi tidak diprioritaskan menurut hasil penilaian ilmiah untuk mencapai pelestarian keanekaragaman hayati atau manfaat bagi perikanan Sebaliknya model yang ada mengidentifikasi peluang DPL baru di salah satu daerah yang belum dipertimbangkan oleh masyarakat mengingat jaraknya dari pemukiman yang ada dan rendahnya tingkat ketertarikan untuk menangkap ikan di lokasi tersebut

Lokasi ini berada di utara dan diprediksi berpotensi memberikan manfaat untuk konservasi dan perikanan di daerah selatan melalui perpindahan karang dan ikan muda oleh arus laut Akan tetapi agar DPL ini bisa merealisasikan potensinya masyarakat perlu menemukan cara untuk pemantauan dan penegakan perlindungan mengingat lokasinya berada di daerah yang sepi penduduk

bull penerapan alat optimalisasi DPL kuantitatif dalam skala lokal mungkin dilakukan dan menguntungkan

bull Masyarakat ini dan kemungkinan masyarakat lain tertarik untuk belajar pendekatan rancangan DPL secara ilmiah

bull Ahli ekologi dan masyarakat menerapkan kriteria rancangan DPL yang berbeda dan berpotensi bertentangan Hal ini layak diakui dan bisa memancing diskusi yang bermanfaat

GAMBAR 18 Gabungan tim CCRES dan perwakilan desa mengembangkan scenario rancangan DPL untuk eksplorasi di Desa BungaiyaFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 31

4 FAKTOR YANG MENDUKUNG DAN TANTANGAN CONTOH DARI SELAYAR

Keberhasilan pengelolaan wilayah pesisir seperti halnya pengelolaan lingkungan yang lain mendapatkan manfaat dari serangkaian faktor pendukung Kami tidak bermaksud merangkum seluruh faktor-faktor latar belakang tersebut dalam alat bantu ini tetapi kami berharap dapat berbagi tentang beberapa faktor-faktor tersebut sebagai contoh dan untuk mengakui bahwa setiap diagnosis partisipatif selalu terjadi dalam dinamika berbagai faktor pendukung yang turut mempengaruhi pembentukan masalah yang dipilih untuk didiagnosis dan kapasitas untuk menanganinya

Di Selayar kami mengamati faktor-faktor penentu keberhasilan berikut yang membantu pengelolaan wilayah pesisir Tabel 1 terdiri dari daftar faktor-faktor ini dan catatan tentang beberapa tantangan terkait Kita tidak dapat berasumsi faktor penentu keberhasilan ini akan selalu ada Faktor pendukung bisa saja dihambat

Kami mendorong pengguna alat bantu ini untuk menemukan faktor-faktor penentu keberhasilan ini ketika mengadakan diagnosis partisipatif

GAMBAR 20 Proses kolaboratif sedang berlangsung Foto H Ross

GAMBAR 19 Kegiatan FishCollab menarik banyak peserta yang antusiasFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir32

TABEL 1 Faktor-faktor keberhasilan dalam penerapan di Selayar dan tantangan terkait

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Pengetahuan dan praktik adat

Komitmen terhadap pengetahuan dan praktik adat di banyak masyarakat

bull Meliputi berbagai teknologi menangkap ikan yang cerdas Sangat konsisten dengan komitmen keberlanjutan dan dapat menawarkan dimensi moral untuk perlindungan laut (lihat dokumen Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka)

bull Desa-desa yang berkomitmen terhadap bentuk pengelolaan berbasis hukum adat dapat (dan sudah) menunjukkan kepemimpinan yang baik dalam praktik menangkap ikan yang berkelanjutan

Pengetahuan adat dan komitmen untuk meneruskan praktik adat yang tidak merata di dalam dan di antara desa

bull Dapat terjadi dan sudah terjadi konflik antar individu dan desa antara yang mempertahankan pengelolaan secara adat dan yang berusaha menggunakan teknologi yang lebih efisien (dan sering kali lebih merusak)

Warisan Warisan dari proyek COREMAP (I sampai III) Selayar merupakan peserta lama di dalam COREMAP Kerja lapangan kami meneruskan warisan berikut

bull Pengetahuan baru (COREMAP I)

bull Perubahan besar pada program COREMAP termasuk penghentian kegiatan yang difokuskan pada pembangunan di semua lokasi termasuk Selayar digantikan oleh program COREMAP III dengan program yang lebih kecil terpusat dan terfokus pada penelitian

Kesadaran Kesadaran yang meluas di tingkat desa dan kabupaten dalam hal kelautan dan proses sosial terkait Hal ini meliputi fokus pada pengelolaan berbasis masyarakat dan bukan pengelolaan dari atas (top-down) dan juga selaras dengan perubahan di dalam kebijakan lingkungan hidup Indonesia selama 20 tahun terakhir (COREMAP II dan III)

bull Membuat pengetahuan ilmiah relevan untuk skala lokal dan dapat diterapkan di lapangan (misalnya oleh desa)

bull Memperluas kesadaran tentang permasalahan perlindungan laut ke desa-desa yang tidak memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam COREMAP

bull Menjaga kesadaran tetap aktif setelah beberapa saat

Lembaga lokal bull Infrastruktur tata kelola masyarakat misalnya sistem DPL yang dicanangkan masyarakat sebagai fokus proses pembelajaran di dalam pengelolaan berbasis masyarakat komite desa untuk konservasi laut fasilitator masyarakat yang berdaya dan pelembagaan ketika beberapa pemerintahan desa menggunakan anggaran desanya untuk perlindungan sumber daya laut

bull Hubungan baik antar desa yang berpartisipasi di dalam COREMAP (terutama COREMAP III) dan pemerintah kabupaten Koordinator kabupaten berada di posisi untuk memfasilitasi hal ini

bull Pemerintah kabupaten berkomitmen terhadap pengelolaan berbasis masyarakat Pegawai dinas perikanan kabupaten dan bidang pembangunan lain secara aktif mencoba untuk mendorong dan mendukung hal ini dengan alokasi staf dan keuangan (Hal ini sekarang sedang disesuaikan karena adanya transfer kewenangan perikanan ke pemerintah provinsi sementara pemerintah kabupaten meneruskan tanggung jawabnya atas desa dan penghidupan)

bull Menjaga komitmen pemerintah provinsi dan kabupaten terhadap proses berbasis masyarakat mengingat hilangnya posisi fungsi yang tadinya didukung oleh COREMAP dan dengan pergantian pegawai

bull Memelihara dan memperkaya infrastruktur tata kelola masyarakat di bawah transfer tanggung jawab perikanan ke tingkat provinsi perubahan dan potensi pengurangan staf perubahan budaya di tingkat pemerintahan manapun

bull Tantangan pemeliharaan menurut faktor-faktor yang disebutkan di atas

COREMAP III lebih dikenal sebagai COREMAP-CTI singkatan dari Coral Triangle Initiative

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 33

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Jejaring bull Pegawai kabupaten dengan tanggung jawab yang berbeda memiliki jejaring yang baik berkomunikasi dengan baik dan memiliki tujuan yang sama Mereka juga berjejaring dengan LSM dan agen-agen perubahan masyarakat sipil Selayar yang berskala kecil dan pemerintah kabupaten membantu komunikasi dan kolaborasi ini

bull LSM kecil tetapi berdedikasi tinggi

bull Peran orang-orang tertentu dalam hubungan ini risiko gangguan karena perpindahan pegawai setelah berakhirnya COREMAP III di kawasan Indonesia

bull Tantangan untuk bertahan hidup dan kapasitas yang umum dialami semua LSM

Kepemilikan terhadap permasalahan wilayah pesisir

Rasa kepemilikan yang tinggi terhadap permasalahan kelautan (di desa dan kabupaten)

bull Pentingnya peran komite desa untuk konservasi laut dan terutama pimpinan mereka di dalam hal ini

bull Memelihara budaya ini di bawah perubahan peraturan (pergeseran tanggung jawab pengelolaan laut perairan dalam ke pemerintah provinsi) dan pergantian pegawai seiring dengan berjalannya waktu

bull Di desa hal ini mungkin berhubungan dengan siklus pemilihan karena kepala desa yang baru akan berusaha membedakan diri dari pendahulunya dengan cara meninggalkan fokus kelautan

bull Kehilangan anggota komite desa untuk perlindungan laut akan mengurangi sumber pengaruh sosial terhadap pimpinan desa dan penduduk desa secara umum

Inisiatif Para lsquochampionrsquo di desa dan kabupaten (baik yang bekerja untuk pemerintah kabupaten atau dalam kapasitas lain) Orang-orang ini memiliki motivasi dan komitmen melampaui peran resmi mereka telah menentukan strategi mereka sendiri untuk mendorong perubahan perilaku dan juga ada yang berkolaborasi

bull Karena sebagian besar individu ini memulai secara mandiri (beberapa melakukan pembinaan) ada beberapa tantangan yang dikaitkan dengan bagaimana memelihara pengaruh mereka Risiko kehilangan orang-orang ini di tingkat desa cukup kecil berbeda dengan di tingkat kabupaten (lihat penjelasan tentang perubahan budaya organisasi dan pergantian pegawai di atas)

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir34

5 SARAN UNTUK PENGUKURANAlat bantu ini pada utamanya didasarkan pada penilaian kualitatif menuju kolaborasi dan pengelolaan yang adaptif Proyek ini tidak dirancang untuk memilih bagian-bagian yang bagus untuk dijadikan indikator atau mendukung pengelolaan meskipun pemilihan ini memainkan peran logis dalam prosedur diagnosa dan merupakan langkah rasional berikutnya

Penting bagi diagnosis partisipatif agar fokus pada permasalahan dan kepentingan yang ada dan tidak hanya sekedar didorong oleh data awal karena hanya sedikit permasalahan yang dapat langsung diukur sehingga fokus pada angka saja akan mengganggu pemilihan permasalahan Ketika tersedia bukti seperti pengukuran penurunan habitat dan tangkapan ikan menjadi berharga selama semua pihak mempercayai data tersebut dan sepakat tentang relevansinya Bukti tidak tertulis atau berdasarkan persepsi seperti pengamatan dalam jangka waktu lama tentang berkurangnya ketersediaan ikan serta lsquoalat ukurrsquo informal mdash seperti seberapa jauh perahu harus melaut sebelum mencapai daerah tangkapan yang memadai mdash mungkin lebih meyakinkan bagi masyarakat Selain itu kenyataan yang dihadapi oleh sebagian besar kawasan berkembang di dunia adalah hanya sedikit data yang tersedia apa lagi data jangka panjang atau data dalam skala kecil yang dapat mendukung pembuatan keputusan di tingkat lokal

Ketika kami mengembangkan cara pengukuran kami sarankan agar hal ini dilakukan secara partisipatif Para pihak harus memutuskan bersama apa yang paling penting untuk diukur agar dapat membantu diagnosis perencanaan dan pengelolaan adaptif mereka Kemudian menjawab indikator atau pengukuran langsung apa yang sesuai untuk melihat kondisi awal dan kemajuannya serta bagaimana mendapatkan informasi tersebut

Sering kali indikator kualitatif sudah cukup untuk memandu diagnosis partisipatif Salah satu pendekatan yang paling mudah adalah dengan menggunakan lsquopapan instrumenrsquo dengan kode warna Pengguna dapat mengidentifikasi indikator utama untuk setiap tulang dari diagram tulang ikan dan melampirkan skala peringkat sederhana seperti skala berdasarkan warna Contoh untuk papan instrumen ini dapat dilihat di Tabel 2

Cara yang sama dapat digunakan pengguna untuk mengidentifikasi faktor-faktor penentu keberhasilan dan tantangan untuk situasi mereka sendiri lalu menilainya secara kualitatif dengan menggunakan skala papan instrumen

Contoh yang sangat baik dalam berkolaborasi adalah merencanakan pertemuan secara berkala untuk mengisi papan instrumen ini bersama-sama (Izurieta 2007) Para pihak bahkan dapat mengisinya secara terpisah di dalam kelompok-kelompok kecil lalu berkumpul lagi untuk membandingkan hasil mereka mdash apakah mereka sepakat atau tidak untuk setiap indikator Yang terpenting apa yang perlu mereka tingkatkan (Ini adalah alasan sebenarnya untuk berdiskusi)

Akan tetapi papan instrumen dapat terlihat pasif kecuali jika ada versi yang dapat dibandingkan seiring dengan berjalannya waktu (Apakah kita melakukan sesuatu dengan lebih baik dibandingkan penilaian sebelumnya) Untuk permasalahan yang secara jelas perlu dikembangkan oleh para pihak pendekatan yang lebih baik mungkin dapat dilakukan dengan menggunakan judul atau kata-kata yang mencerminkan tahapan perkembangan Misalnya jejaring yang relevan biasanya akan berkembang Sehingga akan lebih masuk akal jika skalanya diberikan judul lsquobelum dimulairsquo kemudian lsquotahap awalrsquo lsquoperkembanganrsquo lalu lsquoberkembang penuhrsquo

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 35

TABEL 2 Contoh papan instrumen dengan kode warna

SANG

AT T

ERBA

TAS

TERB

ATAS

OK GOOD

EXCE

LLEN

T

PENJ

ELAS

AN

Fokus dan bermitra Kejelasan fokus

Bekerja dengan baik sebagai mitra

Mengembangkan jejaring Orang-orang yang relevan terlibat

Pengetahuan tradisional dan praktik pengelolaan

Keberadaan pengetahuan

Praktik pengelolaan secara adat digunakan

Kombinasi pengetahuan lokal dan ilmiah

Pengetahuan lokal dan ilmiah dipertimbangkan

Identifikasi proyek terkait dan warisan mereka

Kontak terjalin dengan personil proyek sebelumnya dokumen dipelajari

Warisan 1 dilanjutkan

Warisan 2 dilanjutkan

Warisan 3 dilanjutkan

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion dan strategi mereka

Ada champion

Champion mendapat dukungan

Analisis kebijakan multitingkat

Kebijakan dinilai

Kebijakan dan pengaturan kelembagaan selaras di semua tingkat pemerintahan dan dengan masyarakat

Analisis konflik Jangkauan konflik

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir36

6 REFERENSIAndrew NL Bene C Hall SJ Allison EH Heck S amp Ratner BD 2007 lsquoDiagnosis and management of small-scale fisheries in developing countriesrsquo Fish and Fisheries vol 8 hal 227ndash240

Bene C Kodio A Lemoalle J Mills D Morand P Ovie S Sinaba F amp Tafida A 2009 Participatory diagnosis and adaptive management of small-scale fisheries in the Niger River Basin CGIAR Challenge Program on Water and Food Project report (proyek no 72)

Brown VA 2010 lsquoCollective inquiry and its wicked problemsrsquo in Brown VA Harris JA and Russell JY eds Tackling wicked problems through the interdisciplinary imagination Earthscan London hal 4ndash83

Cinner JE McClanahan TR MacNeil MA Graham NAJ Dawd TM Mukminin A Feary DA Ando L Rabearisoa AL Wamukota A Jiddawik A Campbell SJ Baird AH Januchowski-Hartley FA Hamed S Laharil R Morovel T amp Kuangel J 2012 lsquoComanagement of coral reef social-ecological systemsrsquo Proceedings of the National Academy of Sciences vol 109 14 hal 5219ndash5222

Conflict Resolution Network 2008 Conflict Resolution Trainers Manual mdash 12 skills Conflict Resolution Network wwwcrnhqorg (keterampilan 8 memetakan konflik)

Cornelius H amp Faire S 2006 Everyone can win how to resolve conflict Edisi ke-2 Simon dan Schuster NSW

Eriksson H Adhuri DS Adrianto L Andrew N L Apriliani T Daw T Evans L Garces L Kamanyi E Mwaipopo R Purnomo AH Sulu RJ amp Beare DJ 2016 lsquoAn ecosystem approach to small-scale fisheries through participatory diagnosis in four tropical countriesrsquo Global Environmental Change vol 36 hal 56ndash66

Fisher R Ury WL amp Patton B 2011 Getting to yes negotiating agreement without giving in Penguin

Izurieta AV 2007 Evaluation framework for collaborative management of protected areas a crosscultural case study in Queensland Australia PhD thesis The University of Queensland

Mills D Beacuteneacute C Ovie S Tafida A Sinaba F Kodio A Russell A Andrew N Morand P amp Lemoalle J 2011 lsquoVulnerability in African small-scale fishing communitiesrsquo Journal of International Development vol 23 hal 308ndash313

Proyek Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) adalah proyek dukungan teknis regional yang ditujukan untuk membuka sumber-sumber pendapatan baru yang berkelanjutan bagi masyarakat pesisir di wilayah timur Asia Timur-Pasifik CCRES akan mengembangkan produk-produk pengetahuanmdashyang dapat digunakan sebagai masukan terhadap rancangan dari proyek rencana dan kebijakan di tingkat global regional dan nasionalmdashserta model teknis dan alat perencanaan yang membantu persiapan rencana pengelolaan sumber daya pesisir berbasis masyarakat

BERKOMUNIKASI DENGAN KAMI

CAPTURING CORAL REEF AND RELATED ECOSYSTEM SERVICES (CCRES)

CCRESnet

ccresnet

Hubungi Liz Izquierdo Manajer Proyek Kantor Kemitraan Penelitan The University of Queensland St Lucia QLD 4072 Australia T +61 7 3443 3144 E lizquierdouqeduauKunjungi wwwccresnet

copy Copyright University of Queensland

Mari bergabung komunitas kami

  • 1Pendahuluan tentang alat bantu FishCollab
    • 11Siapa yang dapat menggunakan alat bantu ini
    • 12Keterampilan apa yang diperlukan untuk menggunakannya
    • 13Bagaimana pembuatannya
    • 14Apa yang ada di dalam alat bantu ini
    • 15Profil para champion Selayar untuk perlindungan wilayah pesisir
    • 16Mengadaptasi alat bantu
      • 2Latar belakang mengapa kita memerlukan alat bantu ini
        • 21Kolaborasi dalam mengelola sumber daya alam
        • 22Alasan menerapkan alat bantu
          • 3Prosedur diagnosis partisipatif diagram lsquotulang ikanrsquo
            • 31Bagaimana menerapkan setiap komponen FishCollab
            • 32Mengenalkan diagram tulang ikan
            • 33Kepala ikan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif
            • 34Ekor ikan Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir (perikanan) yang adaptif
            • 35Tulang belakang Pertemuan diagnosis partisipatif pengamatan peserta kegiatan
            • 36Diagram tulang ikan komponen yang menyusun diagnosis partisipatif
              • 4Faktor yang mendukung dan tantangan contoh dari Selayar
              • 5Saran untuk pengukuran
              • 6Referensi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 7

Membangun kemandirian di dalam masyarakat dan pemerintahHubungan yang produktif antara masyarakat dan pemerintah memerlukan keberlanjutan jangka panjang Meskipun proyek-proyek bantuan dan penelitian dapat memberikan stimulus dan masukan yang berharga dan menjembatani para pihak untuk mulai bekerja sama penting untuk menghindari timbulnya ketergantungan pada donor setelah berakhirnya intervensi proyek Proyek bantuan dan penelitian harus secara aktif membangun kemandirian di dalam masyarakat dan pemerintah yang bekerja dengan mereka perencanaan sejak awal dan memastikan kesiapan mereka setelah proyek berakhir Hal ini memerlukan rasa kepemilikan yang kuat dari masyarakat yang berpartisipasi penyelarasan yang baik dengan prioritas lokal membangun kemampuan lokal serta masyarakat dan pemerintah memiliki sumber daya sendiri untuk melanjutkan

bull Hal ini berarti proyek bantuan dan penelitian melihat diri mereka sebagai fasilitator perubahan menggunakan dukungan ahli dan masukan finansial yang selektif Meskipun organisasi pemberi bantuan sering dikenal sebagai lsquodonorrsquo tetapi dukungan finansial hanyalah salah satu bagian dari intervensi

bull Hal ini juga berarti masyarakat dan pemerintah melihat untuk jangka panjang bagaimana mereka dapat melanjutkan perubahan yang diharapkan tanpa bergantung dan mendapat dukungan keuangan jangka panjang dari pihak luar

Tetap positif dan membangun kekuatan masyarakatLebih masuk akal jika kita bekerja berdasarkan kekuatan masyarakat kelebihan mereka (dan aset mereka seperti sumber daya alam kepemimpinan yang baik) daripada berusaha memperbaiki kelemahan mereka Dengan fokus yang positif pada apa yang dimiliki setiap masyarakat daripada pada kekurangannya akan lebih memotivasi dan memberikan kesempatan pada setiap masyarakat untuk berkembang sesuai dengan jalannya masing-masing Berusaha memperbaiki kekurangan saja tidak akan memajukan masyarakat

GAMBAR 4 Penduduk desa memetakan karakteristik wilayah pesisir di Parak SelayarFoto AY Abdurrahim

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir8

3 PROSEDUR DIAGNOSIS PARTISIPATIF DIAGRAM lsquoTULANG IKANrsquo

31 Bagaimana menerapkan setiap komponen FishCollabFishCollab adalah alat bantu diagnosis secara partisipatif yang dirancang untuk digunakan pada tahap awal untuk memperjelas permasalahan menuju tercapainya kolaborasi jangka panjang antara masyarakat pemerintah dan pemangku kepentingan lain demi meningkatkan tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir Seperti yang sudah disampaikan pada bab pendahuluan alat bantu ini dapat digunakan baik di masyarakat atau untuk pelibatan pemangku kepentingan

Tujuan dari diagnosis partisipatif adalah agar para pihak yang berkolaborasi dapat bekerja bersama untuk menyelidiki sifat dari masalah dan peluang yang ada terkait dengan kepentingan mereka Permasalahannya kemudian bisa jadi lsquoterbingkai ulangrsquo selama proses yaitu ketika permasalahan dipahami secara berbeda atau ketika prioritas baru mengemuka

Istilah lsquodiagnosis partisipatifrsquo berasal dari penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh tim pembangunan dengan menggunakan berbagai bentuk penilaian daerah pedesaan secara partisipatif Cara ini telah digunakan di dalam konteks pertanian kedokteran hewan dan epidemiologi Gagasan ini telah dikembangkan lebih lanjut di dalam perikanan skala kecil dengan menggunakan kerangka kerja yang dikembangkan oleh Andrew et al (2007) kemudian penelitian terkait perikanan air tawar di Niger (Bene et al 2009) Nigeria dan Mali (Mills et al 2011) dan di Indonesia Kepulauan Solomon Tanzania dan Filipina (Eriksson et al 2016)

Inovasi kami adalah menggabungkan prosedur asli yang terfokus pada diskusi dengan masyarakat dengan metode ilmu sosial berupa pengamatan peserta agar mendapatkan informasi yang lebih kaya disamping mendukung verifikasi diagnosis Kami memusatkan perhatian pada tantangan dalam mengelola sumber daya pesisir kaitannya dengan tata hubungan antara masyarakatndashpemerintah dan tidak hanya fokus sepenuhnya pada masyarakat Kami juga menambahkan komponen yang tidak ada dalam versi diagnosis partisipatif sebelumnya

32 Mengenalkan diagram tulang ikanKami mengilustrasikan bagian-bagian utama dari alat bantu ini dalam bentuk diagram tulang ikan (Gambar 5)

33 Kepala ikan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptifKepala ikan atau arah adalah perumusan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif Pengelolaan yang adaptif adalah prosedur untuk menghadapi kondisi dan pengetahuan yang tidak pasti dimana para pihak yang berkolaborasi melanjutkan kerja mereka berdasarkan pengetahuan atau dugaan terbaik lalu berusaha untuk belajar dan meningkatkan dugaan tadi selama proses implementasi Bagian ini biasanya mengikuti siklus berikut menilai situasi terkini dari permasalahan yang menjadi perhatian membuat rencana (misalnya merencanakan intervensi yang dipercaya oleh para pihak akan membantu) menguji cobanya

GAMBAR 5 Ilustrasi diagram tulang ikan untuk alat bantu diagnosis partisipatifSumber Disain mdash 24Point0com Isi mdash H Ross D Adhuri dan AY Abdurrahim

Mengembangkan jejaring

Fokus dan kemitraan awal

Mengidentifikasi pengetahuan dan

pengelolaan tradisionalpractices

Rencana pengelolaan yang kolaboratif dan

adaptif

Diagnosis partisipatif pertemuan pengamatan peserta kegiatan

Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir

(perikanan) yang adaptif

Menggabungkan pengetahuan lokal dan ilmu pengetahuan

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion

dan strategi mereka

Identifikasi proyek terkait dan

warisannya

Analisis kebijakan

multitingkat

Analisis konflik

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 9

mengevaluasi hasil dan situasi baru lalu memperbaiki intervensinya Hal ini dapat terus-menerus dilakukan melalui banyak siklus perbaikan atau sampai dengan tercapainya perbaikan di salah satu bagian sistem sosial-ekologis (lihat Kotak 3A) sebelum mereka kemudian bergeser ke bagian lain Beberapa orang membedakan tata kelola adaptif dan pengelolaan adaptif lsquotata kelolarsquo fokus pada peningkatan sistem pengambilan keputusan dan administrasi sementara lsquopengelolaanrsquo fokus pada intervensi praktis Kolaborasi adalah suatu kondisi yang mana dua pihak atau lebih seperti pemerintah dan masyarakat bekerja bersama Istilah pengelolaan kolaboratif atau pengelolaan bersama biasanya mengacu pada pengaturan kolaborasi yang dibuat resmi mungkin dengan adanya kesepakatan formal Hal ini dapat melibatkan pembagian tanggung jawab yang setara atau satu pihak (pemerintah atau masyarakat) memiliki tanggung jawab lebih besar dari yang lain atau masing-masing mengambil tanggung jawab yang berbeda sesuai dengan keterampilan dan kapasitas yang dimiliki Kata kolaborasi bersifat lebih luwes dapat mengacu pada berbagai bentuk kerja sama atau kemitraan dalam berbagai bentuk termasuk pengaturan yang dikembangkan tanpa kesepakatan formal

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIAnda dapat mengganti arah atau sasaran dari diagnosis partisipatif sesuai kebutuhan Arah tersebut harus konsisten dengan perspektif yang tercermin di bagian lsquoekorrsquo

Jadi bagian kepala ikan menunjukkan para mitra bekerja bersama menuju rencana pengelolaan yang adaptif untuk topik yang menjadi fokus mereka (misalnya memperbaiki perikanan memperbaiki penghidupan)

34 Ekor ikan Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir (perikanan) yang adaptifEkor ikan mewakili perspektif teoritis atau konseptual dari pengguna tentang tata kelola dan pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Dari semua pilihan yang tersedia dalam literatur dan praktik internasional kami mengadopsi Pengelolaan Perikanan yang Adaptif dan Pendekatan Ekosistem untuk Pengelolaan Perikanan atau Adaptive Fisheries Management and the Ecosystem Approach to Fisheries Management (EAFM) sebagai pedoman utama untuk kegiatan diagnosis dan menentukan hasil yang diharapkan (yaitu rencana pengelolaan)

Prinsip dasar dari pendekatan Pengelolaan Perikanan yang Adaptif adalah bahwa pengelolaan adalah suatu proses sehingga harus luwes untuk dapat mengakomodir dinamika perubahan di dalam konteks internal dan eksternal dari pengelolaan EAFM menyoroti kebutuhan akan pemahaman yang terpadu dan holistik dari sistem sosial-ekologis dan kebutuhan untuk menggabungkan seperangkat pengetahuan yang berbeda dari pengetahuan ilmiah dan tradisi atau pengalaman EAFM juga menyoroti perlunya lsquomelibatkan manusia di dalam ekosistemrsquo Dengan demikian kepentingan dan pengetahuan manusia harus dipertimbangkan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rancangan dan implementasi pengelolaan

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIAnda mungkin ingin mengganti dengan perspektif lain untuk diagnosis partisipatif yang akan dilakukan

35 Tulang belakang Pertemuan diagnosis partisipatif pengamatan peserta kegiatanTulang belakang pada diagram ikan mewakili prosedur pokok dari diagnosis partisipatif kolaboratif Tulang belakang ini terfokus pada seperangkat kegiatan kolaboratif tempat semua informasi pengetahuan kepentingan dan prioritas para pihak diramu dinegosiasikan dan pilihan pengelolaan mdash seiring dengan waktu mdash diidentifikasi dan disepakati bersama Kegiatan-kegiatan tersebut dengan didukung oleh pendekatan yang diwakili oleh tulang-tulang ikan (lihat Bagian 36) menuju pada rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif seperti yang diilustrasikan oleh kepala ikan

Bagian-bagian intinya adalah

bull Suatu proses kolaboratif dalam pencarian informasi dan pembelajaran bersama yang melibatkan para pihak utama dalam pengelolaan suatu permasalahan atau suatu daerah (terkecuali ketika alat bantu ini mungkin digunakan dalam proses pelibatan satu pemangku kepentingan)

bull Diagnosis bersama melalui kombinasi antara pertemuan inklusif pengamatan peserta dan pembelajaran melalui tindakan yang dilakukan bagi sejumlah prioritas terpilih

bull Menjalankan sejumlah kegiatan terpilih untuk diagnosis dan pembelajaran lebih lanjut yang diarahkan menuju implementasi proses pengelolaan adaptif

KOTAK 3A SISTEM SOSIAL-EKOLOGIS

Sistem sosial-ekologis menghubungkan sistem manusia dan alam Sistem ini kompleks dan adaptif maksudnya tidak bekerja secara linear atau dapat diduga Perubahan di salah satu bagian dari sistem dapat mengakibatkan perubahan yang tidak terduga di bagian lain Sistem ini multitingkat dan saling mempengaruhi satu sama lain di setiap tingkatan Misalnya perubahan kebijakan di tingkat pusat atau provinsi dapat mempengaruhi masyarakat dan apa yang terjadi di masyarakat juga dapat mempengaruhi pemerintah Karena sistem sosial-ekologis merupakan sistem yang kompleks dan multitingkat sistem ini jarang berada di bawah kendali atau pengaruh satu orang Tidak bisa tidak tata kelola harus memiliki banyak pusat dan melibatkan kolaborasi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir10

Untuk mengawali kami berasumsi bahwa beberapa pihak awal telah memutuskan untuk mulai mengatasi satu permasalahan Mungkin saja pemerintah telah memutuskan bahwa mereka perlu melibatkan masyarakat untuk memecahkan masalah dan meyakini bahwa membuat diagnosis bersama adalah cara yang paling menjanjikan untuk menangani tantangan yang ada Atau mungkin masyarakat memutuskan untuk bekerja bersama pemerintah agar dapat mencapai lebih banyak sasaran dibanding ketika melakukan segala sesuatunya sendiri Atau mungkin suatu LSM berharap dapat mengajak pihak-pihak lain untuk bersama-sama mengatasi suatu masalah atau untuk bekerja dengan masyarakat agar dapat lebih memahami mengapa suatu permasalahan terjadi Atau mungkin pemerintah dan masyarakat memutuskan untuk bekerja bersama dalam beberapa permasalahan yang menjadi perhatian bersama

Menggunakan pendekatan partisipatif biasanya berarti identifikasi permasalahan dengan lebih baik dengan mengakomodir pemahaman semua orang dan keinginan yang lebih besar untuk menyelesaikan permasalahan dengan mengikuti strategi yang telah diputuskan bersama oleh semua pihak

GAMBAR 6 Bekerja bersama di Desa BungaiyaFoto AY Abdurrahim

Bagaimana caranya menciptakan proses partisipatif yang kuat mdash inklusi dan kolaborasiKomponen partisipatif diawali dengan proses dan kemudian berlanjut Pendekatan termudah adalah dengan pertemuan beberapa dengan kelompok kecil (misalnya pemimpin masyarakat atau pemerintah) kemudian beberapa pertemuan dengan jumlah peserta yang lebih banyak (misalnya seluruh anggota masyarakat atau siapapun yang tertarik semua nelayan) atau orang-orang tertentu (nelayan perempuan) Beberapa pertemuan dapat diadakan secara terpisah misalnya satu pertemuan tersendiri dengan pegawai pemerintah lalu pertemuan hanya dengan anggota masyarakat dan pertemuan lain bisa untuk peserta gabungan

Kami menyarankan pertemuan karena dengan cara itu para pihak akan saling berinteraksi atau membangun kolaborasi Cara ini juga sudah dikenal dan nyaman untuk dilakukan oleh sebagian besar peserta potensial dan situasinya akan menjadi lebih mudah bagi fasilitator Fokusnya harus tetap dijaga untuk melakukan diskusi bersama mungkin dapat juga digunakan alat bantu penilaian pedesaan secara partisipatif (lihat Kotak 3B) terutama ketika menggali permasalahan atau mengumpulkan informasi setelah proses kolaboratif terlaksana

Beberapa prinsip yang dikenal baik di dalam literatur tentang partisipasi harus diikuti selama proses partisipatif (lihat di bawah ini)

Prinsip penting untuk proses partisipatif yang baikbull Jadilah inklusifterbuka Memutuskan secara adil

dan terbuka tentang siapa saja yang harus dilibatkan Konsultasikan secara luas tentang hal ini Fleksibel mdash untuk menambah orang belakangan mdash terutama ketika perspektif tentang akar permasalahan berubah atau permasalahan baru ditambahkan Mungkin saja orang-orang yang tadinya tidak bersedia bergabung dalam proses kemudian menjadi tertarik atau menjadi lebih percaya setelah beberapa saat Tidak semua orang harus dilibatkan dengan derajat keterlibatan yang sama di setiap langkah mdash dimungkinkan untuk mengadakan pertemuan kelompok inti secara rutin untuk membahas berbagai permasalahan yang ada lalu mengadakan pertemuan kelompok yang lebih besar secara berkala agar yang lain dapat memberikan masukan dan ulasan serta komentar tentang kemajuan

Pastikan perempuan lansia dan orang muda orang dari kelompok budaya atau agama yang beragam dari berbagai penghidupan dan bahkan nelayan yang menggunakan jenis alat penangkap ikan yang berbeda di masyarakat mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi Hal ini tergantung pada struktur masyarakat dan permasalahannya Sebagai contoh laki-laki mungkin paling banyak yang menangkap ikan tetapi perempuan sebagai istri memiliki keterlibatan untuk menjual atau mengolah hasil tangkapan dan mengelola anggaran rumah tangga Masyarakat pesisir sering kali mengembangkan berbagai penghidupan berdasarkan modal sumber daya alam pesisir yang tersedia Nelayan sering kali menggunakan alat yang berbeda untuk menangkap jenis ikan yang berbeda Masing-masing mungkin memiliki kepentingan kekhawatiran dan dampak yang berbeda bagi penghidupan lain Kita harus memastikan setiap dari mereka terwakili di dalam proses partisipatif

KOTAK 3B PENILAIAN PEDESAAN SECARA PARTISIPATIF

Penilaian pedesaan secara partisipatif adalah metodologi yang umum digunakan oleh peneliti dan LSM untuk bekerja dengan masyarakat (atau penduduk yang terkena dampak lainnya) dalam merencanakan pembangunan Aspek mendasar dari metodologi ini adalah pendekatan kemitraan antara fasilitator dan masyarakat untuk menggali situasi dan merencanakan intervensi Misalnya pendekatan yang umum adalah dengan melibatkan beberapa anggota masyarakat untuk berpartisipasi secara langsung dengan fasilitator sementara anggota masyarakat yang lain berpartisipasi dalam kegiatan tertentu Metodologi ini paling dikenal karena penggunaan metode visual dan praktik langsung untuk menggali informasi dan mempromosikan diskusi seperti dengan penelusuran desa (transect walks) kalender musiman menggambar peta sumber daya desa dan matriks evaluasi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 11

GAMBAR 7 Perempuan harus diberikan kesempatan untuk berpartisipasiFoto H Ross

bull Setarakan hubungan kekuasaan Jika ada kesenjangan besar dalam hal kekuasaan baik di dalam masyarakat atau antara masyarakat dan pemerintah lakukan segala hal yang mungkin dilakukan agar pihak yang lebih lemah tetap merasa nyaman dan percaya diri Bertemu di tempat yang nyaman dan jika memungkinkan di lingkungan yang familiar sehingga peserta merasa tenang Idealnya pertemuan dilakukan di tempat masyarakat bukan (pergi ke) kantor pemerintah Pertimbangkan fasilitator yang dapat membantu memancing peserta mengeluarkan pendapat Pertimbangkan untuk meminta pemimpin mereka atau pemuka agama untuk membuka pertemuannya Atur agenda pertemuan agar tetap nyaman untuk kelompok yang tidak terlalu kuat untuk tetap menyuarakan pendapat mereka mdash diskusi kelompok kecil dapat menolong Strategi lain adalah mengadakan pertemuan terpisah (anggota masyarakat saja tanpa pemerintah pegawai pemerintah saja tanpa masyarakat) sebelum mengadakan pertemuan gabungan Hal ini akan membantu setiap pihak untuk mulai berpikir dan melakukan koordinasi atas pandangan mereka tanpa ada tekanan

bull Bangun hubungan dan rasa percaya Untuk Terburu-buru mengambil keputusan tidaklah bijaksana Jika para pihak tidak terbiasa bekerja bersama atau diawali dengan hubungan yang buruk luangkan waktu agar para pihak dapat saling mengenal satu sama lain dan membangun hubungan dan kepercayaan personal Hal ini tidak perlu hanya secara khusus dilakukan di dalam pertemuan Berkeliling di masyarakat tuan rumah dapat membantu semua orang merasa tenang Misalnya saja para pimpinan dapat memancing bersama untuk lebih saling mengenal Menyediakan kesempatan yang santai dan informal seperti ramah-tamah dengan makan bersama sebelum atau setelah pertemuan

bull Dengarkan Mendengarkan semua pendapat yang disampaikan tanpa kritisi Hormati kontribusi dari siapapun Berbicara bergantian Berusaha memahami apa yang sebenarnya ingin disampaikan (misalnya lihat dibalik kemarahan melihat apa yang membuat seseorang menjadi marah) Sadari bahwa beberapa orang bersedia berbicara terlebih dahulu (dan mungkin berwenang untuk melakukannya sebagai pimpinan masyarakat) sementara yang lain mungkin ingin mendengar terlebih dahulu

sebelum berbicara Berikan mereka giliran untuk berbicara ketika mereka sudah siap

bull Hormati keterbatasan waktu dan sumber daya yang dimiliki peserta Ingat bahwa sebagian besar anggota masyarakat merelakan waktunya Mereka mungkin harus meninggalkan hari-hari kerja mereka yang seharusnya memberi mereka penghasilan untuk mengikuti pertemuan (misalnya hari menangkap ikan hari pasar) Hormati pengorbanan ini dalam bentuk waktu frekuensi dan lamanya pertemuan Di sisi lain kesempatan untuk memperbaiki situasi merupakan hal yang penting bagi masyarakat sehingga mungkin membuat mereka menjadi sangat tertarik dan bersedia meluangkan waktu dan meninggalkan kegiatan lain Berhati-hati jika menawarkan untuk mengganti pengeluaran atau memberikan honor Hal ini ditanggapi secara berbeda di budaya yang berbeda Mengganti biaya langsung yang dikeluarkan peserta untuk menghadiri pertemuan adalah hal yang adil seperti biaya transportasi pulang-pergi dan biaya pengganti makanan yang harus mereka keluarkan selama meninggalkan rumah Membayar orang untuk menghadiri pertemuan dapat menjadi kontra-produktif dan akan lebih menarik orang-orang yang tertarik dengan bayarannya daripada mereka yang berkomitmen tentang permasalahannya Akan tetapi jika orang yang sama diperlukan secara rutin untuk menghadiri pertemuan (pertemuan yang Anda adakan atau untuk proses lain) dan mereka tidak memiliki pekerjaan (atau harus mengambil cuti dari pekerjaan) mungkin bisa menjadi gagasan yang baik untuk menawarkan mereka pengganti upah atas waktu yang hilang

bull Berkomitmen terhadap proses Hanya memasuki proses diskusi jika Anda bersungguh-sungguh ingin melihat prosesnya berhasil dan bersedia membuat perubahan sebagai hasil dari proses Lembaga pemerintah mungkin perlu memberikan otorisasi kepada mereka yang menghadiri pertemuan untuk melanjutkan komitmen kantornya menuju arah baru Semua pihak harus bertanggung jawab atas hasil dari prosesnya

bull Perjelas apa yang mungkin dan tidak mungkin diubah Sekali lagi hal ini terutama berlaku untuk perwakilan pemerintah Jika kekuasaan Anda terbatas dan Anda mungkin tidak dapat melakukan sesuatu tentang beberapa topik yang diangkat mdash atau memerlukan izin dari tingkat yang lebih tinggi untuk topik tertentu mdash hal tersebut harus diperjelas Dengan kata lain berhati-hati jangan sampai memberikan harapan yang berlebihan

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIRancang proses partisipatif Anda agar dapat memanfaatkan sebanyak mungkin peluang untuk membangun kepercayaan dan keterampilan anggota masyarakat dan pegawai pemerintah Lihat Kotak 3C untuk petunjuk-petunjuk lain

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir12

KOTAK 3C PERTIMBANGAN PRAKTIS UNTUK PROSES PARTISIPATIF ANDA

Fasilitasi

Terutama di tahap awal diagnosis fasilitator yang independen dan dihormati mungkin diperlukan Fasilitator yang independen dan dihormati ini penting ketika mengantisipasi kemungkinan adanya ketegangan dalam hubungan di dalam dan di antara kelompok pemangku kepentingan Selain memiliki keterampilan fasilitasi yang kuat dan menguasai topik yang akan didiskusikan fasilitator yang baik juga harus memahami latar belakang sosial-budaya dari peserta agar dapat memimpin diskusi dengan cara yang sesuai dengan peserta Dalam kenyataannya pengetahuan sosial-budaya yang dimiliki mungkin akan menolong fasilitator agar dapat dipercaya peserta

Keterampilan

Apakah Anda memiliki cukup orang yang memiliki keterampilan lsquoberhubungan dengan orang lainrsquo agar dapat berpartisipasi dengan baik dalam diagnosis partisipatif Keterampilan ini adalah kemampuan dan kesediaan untuk mendengarkan berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain memiliki kemampuan untuk memahami dan bersimpati dengan perasaan orang lain dan bersedia untuk bekerja bersama Agar dapat membangun diskusi yang baik di setiap pertemuan kita harus memiliki cukup orang yang berbicara dan mendengarkan dengan baik dan mampu mendorong orang lain untuk berbicara Ingat bahwa budaya berbicara atau menyampaikan gagasan berbeda antara satu etnis dengan etnis lain atau antara satu kelompok sosial dengan yang lain dan antar gender

Orang-orang dengan keterampilan sosial ini akan membantu fasilitator dan membuat diskusi menjadi hidup dan mendalam lsquoPara championrsquo mungkin dapat mengisi peran ini (lihat dokumen terpisah Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka dari Selayar Indonesia)

Sumber daya

Pastikan waktu Anda cukup untuk mengadakan proses yang baik (hindari tenggat waktu yang terburu-buru) dan Anda memiliki sumber daya yang cukup untuk perjalanan makanan ringan dan pengeluaran pertemuan lainnya

GAMBAR 8 Fasilitator yang baik harus memahami latar belakang sosial-budaya peserta agar dapat memimpin diskusi dengan cara yang paling sesuai bagi pesertaFoto AY Abdurrahim

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 13

KOTAK 3D BAGAIMANA KITA MEMULAI

Sebagai bagian dari proyek CCRES yang lebih besar tim kami melakukan kunjungan penentuan ruang lingkup ke lokasi sasaran proyek CCRES di Indonesia pulau utama Selayar di kabupaten Kepulauan Selayar Kunjungan ini diterima oleh pegawai pemerintah kabupaten terutama satu pegawai yang bertugas menjadi nara hubung dengan masyarakat Dari kunjungan tersebut kami mengidentifikasi satu tujuan yaitu untuk mengembangkan alat bantu ini secara partisipatif yang akan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam memecahkan beberapa permasalahan pokok untuk kepentingan pulau penduduk dan pemerintahnya

Pada awalnya nara hubung pemerintah kabupaten merekomendasikan dua desa yang menurutnya tertarik melakukan perlindungan perikanan dan terumbu karang pada saat itu dan mungkin akan tertarik untuk bekerja sama dengan kami Kami bertemu dengan penduduk dari salah satu desa ini pada saat kunjungan penentuan ruang lingkup tapi tidak bertemu dengan desa kedua

Kami bertemu dengan pemuka dari kedua desa yang direkomendasikan Bungaiya di bagian utara Selayar dan Parak di bagian pesisir barat-tengah (lihat Gambar 1) Protokol mengharuskan kami bertemu dengan kepala desa terlebih dahulu Kepala desa kemudian mendiskusikan peluang ini dengan para pimpinan desa Jika mereka sepakat kami lalu mengadakan pertemuan yang lebih besar dengan setiap masyarakat yang terdiri dari perwakilan dari setiap pemukiman pengurus desa dan perwakilan desa semua kategori nelayan dan perempuan yang berkepentingan Pertemuan besar ini meresmikan kolaborasi kami

Pertemuan-pertemuan ini memberikan petunjuk awal tentang hal-hal yang menjadi kepentingan desa Kedua desa berharap dapat fokus ke dalam pengelolaan perikanan Keduanya berusaha menegakkan praktik perikanan lestari berdasarkan pengetahuan dan praktik adat tetapi menghadapi berbagai tantangan dalam mengelola masuknya pihak lain ke perairan mereka terutama pihak yang menggunakan metode menangkap ikan yang merusak yang

tidak boleh digunakan oleh penduduk desa mereka sendiri

Bungaiya sudah memiliki dua daerah perlindungan laut dan dua lagi yang sedang diusulkan dan ingin memperoleh status resmi dari pemerintah kabupaten untuk dua daerah perlindungan yang sedang diusulkan Parak juga tertarik memperoleh status resmi yang lebih besar untuk praktik menangkap ikan tradisionaladat dan peraturan lokal tentang perikanan

Kami kemudian menyusun ulang tim penelitian dan pengembangan kami Kami sudah memiliki tiga peneliti eksternal (peneliti Australia Helen Ross peneliti Indonesia Dedi Adhuri dan Ali Yansyah Abdurrahim mdash semua adalah ilmuwan sosial yang meliputi psikologi lingkungan antropologi dan sosiologi dengan pengalaman lintas disiplin yang kuat dalam hal pengelolaan sumber daya alam termasuk perikanan) Kami mengundang koordinator pengelolaan berbasis masyarakat untuk COREMAP (lihat Kotak 3G) Andi Penrang untuk menjadi anggota penuh dari tim kami Pada masa puncak implementasi proyek Andi Penrang mensupervisi 8 fasilitator senior 28 fasilitator masyarakat dan 104 motivator desa yang berhubungan dengan 52 desa yang turut berpartisipasi dalam COREMAP di Selayar Kami tidak melanjutkan rencana untuk merekrut perempuan yang memenuhi syarat akademis untuk menjadi anggota tim kami malah memilih dua asisten yang berbasis di masyarakat lokal (Andi Ismainna dan Andi Rismayani) yang berpengalaman bekerja untuk COREMAP dan ingin mengembangkan keterampilan mereka dan mereka sudah memiliki hubungan yang sangat baik dengan semua desa tempat kami akan bekerja

Mempekerjakan asisten lokal langsung dari masyarakat memperdalam akses ke pengetahuan dan hubungan lokal memungkinkan dilakukannya pembangunan kapasitas dan merupakan pilihan terbaik untuk meninggalkan warisan keterampilan dan pengetahuan Tim yang terdiri dari 6 orang ini memiliki perimbangan keterampilan pengetahuan lokal dan gender Tiga anggota lokal cakap mengunakan bahasa lokal Selayar dan juga Bahasa Indonesia

Kami memerlukan cara kerja yang sama kuatnya untuk bekerja dengan pemerintah kabupaten LSM dan orang pribadi yang berkepentingan yang memiliki perspektif untuk satu pulau dan tidak hanya fokus pada satu masyarakat tertentu Kami bertemu dengan kepala dinas perikanan Selayar yang baru dan belajar tentang pegawai kabupaten dan staf LSM lain serta orang pribadi yang relevan dan berkepentingan Kami mengadakan beberapa pertemuan dengan orang-orang ini melalui jaringan kerja kami membentuk jejaring yang longgar dan kelompok acuan untuk kegiatan Sementara itu banyak dari orang-orang ini yang secara langsung berhubungan dengan masyarakat (beberapa masyarakat sasaran kami dan lainnya)

Kami juga melanjutkan hubungan dengan desa-desa lain terkait dengan permasalahan yang muncul di Bungaiya dan Parak dan sebagai desa asal para lsquochampionrsquo masyarakat

GAMBAR 9 Anggota tim Dedi Adhuri Andi Penrang Andi Rismayani Helen Ross Andi Ismainna dan Ali Yansyah AbdurrahimFoto D Adhuri

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir14

GAMBAR 10 Peserta mengumpulkan informasi dengan mengamati apa yang terjadi di sekitar mereka mengajukan pertanyaan ke penduduk dan mengalami langsung situasi yang terjadiFoto H Ross

Bagaimana menerapkan komponen pengamatan peserta mdash pengayaan dan konfirmasiSalah satu keterbatasan diskusi dalam pertemuan dan dalam mengumpulkan informasi selama pertemuan adalah prosesnya yang terbuka Dan juga seseorang akan dianggap tidak sopan jika berbicara terlalu lama jadi kita mungkin hanya mendengar sebagian dari apa yang sebenarnya ingin disampaikan oleh seseorang Orang-orang mungkin memberikan versi ringkas atau rangkuman dari kenyataan yang sebenarnya kompleks Beberapa orang mdash terutama perempuan dan anggota masyarakat yang tidak terlalu berkuasa mdash mungkin hanya berani berbicara sedikit walaupun fasilitator sudah berupaya keras untuk melibatkan mereka Pertemuan mungkin menghindari topik yang sulit seperti konflik atau korupsi

Metode lain mdash yang jumlahnya lebih dari satu mdash diperlukan untuk mengetahui apa yang terjadi lsquodi balik layarrsquo yaitu mencari tahu secara lebih terperinci tentang apa yang telah disampaikan di dalam proses partisipatif memeriksa silang informasi dan memperluas atau mendapatkan lebih banyak informasi mendalam Kami menyarankan pengamatan peserta metode antropologi yang juga digunakan di dalam sosiologi dan geografi manusia

Pengamatan peserta merupakan metode yang sangat sesuai Metode ini melibatkan peneliti untuk masuk ke dalam konteks tertentu menjadi bagian dari konteks tersebut untuk sesaat Ada banyak ragam kemungkinan partisipasi dari mengambil peran jangka panjang di dalam suatu situasi (misalnya tinggal bersama satu masyarakat bekerja di pemerintahan) atau bergabung dalam jangka pendek seperti menghadiri serangkaian pertemuan publik Poin pentingnya adalah bergabung Peserta pengamat mengumpulkan informasi dengan cara mengamati apa yang terjadi di sekitar mereka mengajukan pertanyaan ke penduduk dan dengan mengalami situasinya sendiri secara langsung Pengamatan peserta bersifat sistematis yang sangat jauh berbeda dari penelitian ilmu sosial lainnya Bukannya memutuskan untuk mewawancarai sejumlah orang tertentu tentang suatu topik misalnya pengamat peserta akan menjawab pertanyaan penelitian dengan kombinasi jawaban dari apa yang mereka amati (dengan berada di dalam suatu situasi) apa yang mereka dengar apa yang mereka rasakan Mereka biasanya

akan menanyakan sejumlah pertanyaan strategis kepada orang di sekitar mereka dan mengumpulkan pandangan yang berbeda dari berbagai sisi tentang suatu permasalahan Mereka juga dapat menggunakan metode lain seperti wawancara resmi Jika mereka sudah mendapatkan penjelasan yang memadai tentang permasalahan pertama mereka tidak perlu tetap menanyakan tentang hal itu karena sudah dijawab Akan tetapi permasalahan baru akan terkuak di dalam proses dan mengarahkan mereka ke arah baru (lihat Kotak 3E)

Seluruh tim kami hanya berada di lapangan dalam waktu singkat 5 sampai 10 hari setiap kali datang Sebagian besar pengamatan peserta dilakukan oleh satu peneliti (Ali Yansyah Abdurrahim) dan dua asisten lokal (Andi Rismayani dan Andi Ismainna) yang tinggal di desa selama dua sampai empat minggu setiap kali datang Mereka menyewa kamar di salah satu rumah dan membayar uang sewa ke tuan rumah (hal yang lazim di Indonesia) Mereka bergabung dalam kehidupan desa selama periode tersebut mengamati kegiatan perikanan dan kegiatan terkait lainnya berbicara dengan laki-laki dan perempuan menindaklanjuti informasi yang ditemukan Sering kali mereka menindaklanjuti permasalahan yang diangkat di dalam proses partisipatif

Pengumpulan data lebih lanjutTidak semua informasi yang relevan hanya dapat dikumpulkan melalui pengamatan peserta dan pertemuan Ketika suatu permasalahan muncul dari proses tersebut mungkin perlu untuk mengumpulkan lsquodata sekunderrsquo (misalnya laporan hasil studi notulensi rapat) atau mengumpulkan data primer (asli) tentang topik tertentu Tujuannya bukan untuk mengumpulkan informasi latar belakang dalam jumlah besar yang mungkin berguna tetapi mungkin juga tidak karena prosedur diagnosis partisipatif harus memandu kebutuhan Sebaliknya informasi tambahan mungkin dapat memperkaya proses diskusi dan pengamatan peserta dan memberikan bukti untuk asumsi umum yang disimpulkan melalui proses penelitian kualitatif dan diskusi Sebagai contoh tim pengamatan peserta kami mencatat bahwa orang-orang memiliki kombinasi penghidupan yang berbeda menangkap ikan dan lain-lain sehingga mereka mengumpulkan informasi tentang hal ini Kesan bahwa desa yang paling disalahkan untuk penangkapan ikan ilegal dan menangkap ikan di luar perairan mereka adalah desa yang paling bergantung dengan perikanan diperoleh dari pengumpulan data (walaupun keterbatasan penghidupan alternatif bukanlah satu-satunya alasan untuk perilaku menangkap ikan mereka ada alasan sosial lain)

Dengan menggali praktik penangkapan ikan tradisional secara lebih rinci tim pengamatan peserta memutuskan untuk belajar lebih banyak tentang perangkap ikan permanen (sero) dan peraturan adat untuk penggunaannya Tim lokal melakukan survei sero di sepanjang pantai barat dan utara mendokumentasikan 64 sero Salah satu asisten secara bersamaan bekerja untuk proyek lain melakukan survei bulanan atas tangkapan ikan dari sero ini Proyek lain ini bersedia berbagi data dengan kami

Tim lapangan kami menggunakan dan mengadaptasi peta diagnosis lsquoradar 360 derajatrsquo (diadaptasi dari Bene et al 2009) bersamaan dengan proses pengamatan peserta sebagai kerangka kerja untuk mengumpulkan informasi tambahan yang informatif Peta ini terdiri dari sistem alami manusia

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 15

dan penghidupan lembaga dan tata kelola serta pendorong eksternal (lihat Gambar 11) Kami menggunakan ini di dalam pengumpulan data kami

Informasi dapat dikumpulkan dari diskusi dengan masyarakat data sekunder (contoh laporan arsip desa) pengamatan peserta dan metode spesifik lainnya

Belajar dari kegiatan intervensi strategisIdealnya mengingat masa pengembangan yang cukup panjang prosedur diagnosis partisipatif akan mengarah tindakan kolaboratif dan pengelolaan adaptif (di bagian lsquokepalarsquo dari diagram tulang ikan) Kami sudah mengawali dengan desa-desa lokal dan pemerintah kabupaten yang diteruskan oleh penduduk desa bersama dengan anggota tim lokal dan pegawai pemerintah kabupaten

Gagasannya bukan untuk mengubah semuanya sekaligus Perubahan besar-besaran akan sulit disetujui perlu banyak diskusi berisiko dan sulit diimplementasikan Sementara tindakan yang lebih kecil dan spesifik akan lebih mudah disetujui tepat waktu dan sering kali dapat dilakukan dengan sumber daya yang tersedia Intervensi kecil memberikan peluang untuk maju dan belajar dari prosesnya Masyarakat (atau pegawai pemerintah atau LSM) dapat menguji strategi mundur jika tidak berhasil atau mengembangkannya jika menjanjikan Dengan begitu dapat membangun kepercayaan dan keterampilan dan menimbulkan rasa ada sesuatu yang dicapai Gagasan untuk meningkatkan dan belajar melalui langkah-langkah kecil berasal dari pengembangan masyarakat

belajar dari pengalaman dan bidang penelitian dan praktik pengelolaan adaptif

36 Diagram tulang ikan komponen yang menyusun diagnosis partisipatiflsquoTulang-tulangrsquo ikan mewakili sejumlah komponen yang tersedia untuk digunakan sebagai bagian dari prosedur diagnosis partisipatif sesuai permintaan Pengguna dapat menyesuaikannya sesuai keinginan dan menambahkan hal lain Beberapa bagian adalah bagian penting atau direkomendasikan sementara yang lain adalah pilihan

Komponen dapat diperlakukan seperti lsquolangkahrsquo tetapi tidak perlu diterapkan secara berurutan kecuali pada bagian awal yang dimulai dengan lsquofokus dan kemitraan awalrsquo Silakan baca bagian lsquotulang ikanrsquo di dalam diagram dari kiri ke kanan di bagian atas dan bawah tulang belakang (lihat Gambar 5) Dimungkinkan untuk melakukan lebih dari satu komponen di saat yang bersamaan Misalnya pada pertemuan pertama kami dengan masyarakat Bungaiya dan Parak setelah mendiskusikan partisipasi mereka di dalam proyek dan apa yang akan menjadi fokus mereka pekerjaan kami bercabang untuk mengidentifikasi praktik menangkap ikan setiap masyarakat dan peraturannya

KOTAK 3E MENGELOLA KONFLIK CONTOH DARI PENGAMATAN PESERTA YANG KAMI LAKUKAN DI SELAYAR

Kami pertama kali mendengar tentang konflik mengenai praktik menangkap ikan antara salah satu desa sasaran kami dengan desa tetangga (dari anggota tim lokal Andi Penrang) Konflik ini meletus ketika para peneliti tidak berada di pulau Dalam kapasitas mereka sebagai kepala desa keduanya telah menghubungi dan memberikan kabar kepada pak Andi menjelaskan kejadian dari sudut pandang mereka dan meminta nasihat (Kami akan ceritakan lebih lanjut nanti) Ketika kami tiba lagi di pulau dan bertemu dengan masyarakat dan jejaring kabupaten kami kami mendapatkan cerita rincinya Kami menggunakan pengamatan peserta untuk mempelajari lebih lanjut dan terus mengulang cara ini dalam beberapa kali kunjungan lapangan karena konfliknya berubah seiring dengan waktu Sebagai tim kami mengunjungi kepala desa tetangga untuk mulai mengenalnya (dan kami bertemu dia lagi beberapa kali pada kunjungan berikutnya) Kemudian kami mengatur pertemuan dengan sejumlah nelayan dari desa tersebut untuk mendengar perspektif mereka

Mereka mengatakan mereka tidak dapat menangkap ikan sesuai dengan harapan desa sasaran kami karena mereka tidak memiliki pengetahuan tradisional untuk melakukannya Mereka yakin masyarakat mereka tidak pernah memiliki pengetahuan tradisional Kami belajar bahwa pemukiman mereka adalah pemekaran dari desa induk yang terjadi di tahun 1980an Kami mengunjungi desa tersebut untuk bertemu penduduk desa yang lebih tua dan bertemu dengan seorang laki-laki yang sudah sangat tua yang menjelaskan bahwa masyarakat desa tersebut dulu pernah memiliki pengetahuan tradisional tetapi tidak diwariskan ke generasi yang lebih muda

Di saat yang sama separuh anggota tim kami berkesempatan meluangkan lebih banyak waktu tinggal di desa sasaran kami Mereka berbicara dengan penduduk desa tentang pengalaman konflik mereka tapap demi tahap Mereka ada di beberapa kejadian utama dan dapat mengamati apa yang terjadi dan bertanya tentang itu Berbagai dimensi mulai terungkap seperti daerah laut mana yang diperebutkan dan mengapa

alat tangkap yang mana dan praktik menangkap ikan mana yang menjadi permasalahan serta rincian dari kejadian tertentu Terlihat jelas bahwa penduduk dari kedua masyarakat sangat marah sehingga tidak mungkin mendiskusikan permasalahan ini atau memperoleh informasi latar belakang yang mendalam dan sistematis hanya melalui pertemuan saja

Kami mengembangkan komponen analisis konflik dalam alat bantu ini (lihat Bab 36 Analisis konflik) setelah jejaring kami di kabupaten meminta bantuan kami untuk bisa memahami konflik dengan lebih baik Kemudian kami menyajikan analisis kami tentang konflik (secara ringkas) di pertemuan dengan masyarakat sasaran mereka mulai berpikir bagaimana mereka dapat mengelola konflik (karena melapor ke pihak berwenang yang lebih tinggi tidak memberi hasil yang memuaskan) Salah satu strategi mereka mdashuntuk memperkuat peraturan desa dan membuatnya lebih diakui oleh pemerintah kabupaten mdash mendorong dikembangkannya komponen analisis kebijakan pada alat bantu ini

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir16

Fokus dan kemitraan awalSeperti yang kami jelaskan di atas penggunaan alat bantu ini biasanya diawali dengan beberapa mitra yang memilih menggunakan prosedur diagnosis partisipatif untuk membantu memperjelas beberapa permasalahan yang penting bagi mereka Fokus awal dan mitra mungkin akan terus berlanjut Mitra mungkin dibentuk terlebih dahulu baru kemudian mendiskusikan fokusnya Atau sebaliknya satu pihak dapat memiliki fokus yang ingin mereka kerjakan lalu mendekati pihak utama lain atau beberapa pihak untuk bekerja sama dengan mereka Bisa jadi ini bukan keputusan yang mudah karena fokus sebenarnya dapat berubah seiring dengan berjalannya diskusi sehingga harus membingkai ulang permasalahan awal

Dalam berkolaborasi penting untuk menjadi fleksibel dan mendengarkan sudut pandang satu sama lain Membingkai ulang masalah melalui diskusi bersama akan menghasilkan cara pandang yang lebih bermanfaat dan menyelesaikan permasalahannya Misalnya pemerintah mungkin mengkhawatirkan penangkapan ikan yang merusak terumbu karang Beberapa masyarakat melihat ini sebagai bagian dari permasalahan yang sedikit lebih besar yaitu penangkapan ikan ilegal atau yang tidak diterima (karena merusak atau lainnya) di perairan mereka atau melanggar hukum adat dan bagian dari permasalahan lain yang lebih besar lagi tentang penghidupan yang berkelanjutan bagi semua orang

Identifikasi proyek terkait dan warisannyaBeberapa proyek pembangunan atau tim peneliti akan menjadi pihak pertama yang bekereja di lokasi tersebut Ada kemungkinan terdapat pendahulu Penting untuk belajar tentang mereka dan lanjutkan dari apa yang sudah mereka capai Bagaimana hubungan yang mereka bangun mdash positif atau negatif Intervensi seperti apa yang mereka dorong dan apa yang bisa dipelajari dari proyek tersebut

Apakah ada inisiatif bagus yang perlu didukung agar dapat berlanjut jika proyek yang memulainya sudah berakhir Kapasitas lokal apa yang terbangun dan bagaimana hal tersebut dapat dilanjutkan Informasi bermanfaat apa yang dikumpulkan yang bisa menjadi informasi latar belakang bagi proyek Anda

Sama halnya jika ada kegiatan yang berlangsung bersamaan jadi Anda harus berkoordinasi dan berbagi informasi dan sumber daya Satukan kekuatan untuk memberikan efek keseluruhan yang lebih besar Hindari membagi masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan yang berbeda atau menguras kemampuan beberapa orang yang memiliki keterampilan

Mengembangkan jejaringSetelah titik awal diidentifikasi dan kolaborator atau mitra awal mulai berdiskusi akan bermanfaat untuk mengidentifikasi dan memperluas jejaring yang relevan agar meliputi organisasi dan orang-orang yang memiliki peranan dan kepentingan

GAMBAR 11 Kerangka penilaian terpadu 360 derajat(diadaptasi dari Bene et al 2009)

Kebi

jakan

per

ikana

n da

n

pem

bang

unan

Kemam

puan

orga

nisas

ional

dan

kelem

baga

an

Kemam

puan

bertin

dak s

ecara

kolek

tif

Tata kelola kinerja dan hak

Kerangka hukum

Konflik dengan pengguna dan

sektor lainRantai pasok penangkapan ikan

ilegal

Kondisi kehidupanKompetisi

Keanekaragaman hayati

Kejutan status dan

kecenderu

ngan

Diversifikasiketergantungan

penghasilan

Kemiskinan aset dan

pendapatan

Kemam

puan manusia

Model

ilmiah

kelau

tan da

n

perik

anan

Kond

isi ek

osist

em ak

uatik

Man

usia

dan Mata

Pendorong Eks

tern

al

Sistem

Alami

Lembaga dan Tata

KERANGKA KERJA

PENILAIAN

KelolaP

enca

harian

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 17

KOTAK 3F CONTOH KEGIATAN INTERVENSI STRATEGIS

GAMBAR 12 Memetakan perairan tradisional Desa Parak dengan menggunakan koordinat GPSFoto P Bradley

Memperkuat peraturan desa

Kedua desa sasaran kami melihat perlunya memperkuat peraturan desa tentang praktik penangkapan ikan dan di lokasi mana saja praktik tersebut diperbolehkan Keduanya melihat hal ini sebagai cara untuk mengelola penangkapan ikan ilegal yang dilakukan oleh masyarakat lain di dalam wilayah mereka dan satu desa mengalami konflik seperti yang disebutkan di Kotak 3E Mereka memiliki hukum adat yang kuat tetapi tidak terdokumentasi dengan baik sehingga sulit untuk menunjukkannya ke pemerintah atau masyarakat lain mdash dan dengan demikian sulit ditegakan Sebagai desa yang diakui secara resmi di dalam sistem administrasi Indonesia desa berhak membuat peraturan sendiri tetapi ada kesenjangan dalam hal dukungan dari pemerintah atas peraturan desa ini

Selain itu mereka memerlukan dokumentasi resmi tentang batas-batas perairan mereka (diakui menurut hukum adat tetapi tidak didaftarkan dengan koordinat yang dipahami pemerintah) dan tentang daerah perlindungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat

Tim kami bersedia membantu dan meminjamkan keterampilan dan waktu kami Anggota tim kami yang bisa berbahasa Indonesia (termasuk asisten lokal) membuat analisis kebijakan di bawah arahan dan tinjauan rutin dari setiap pemimpin masyarakat (lihat Kotak 3K tentang analisis kebijakan) Masyarakat meminjam peralatan GPS dan perahu perlengkapan lalu tim peneliti pergi bersama mereka untuk mendokumentasikan koordinat GPS (lihat foto) Di dalam prosesnya tim kami belajar banyak tentang pengetahuan tradisional seperti bagaimana mengenali perbatasan perairan desa dengan mengacu pada tiga fitur bentang alam atau lebih seperti puncak bukit atau

lembah diantara bukit dengan cara triangulasi

Menggabungkan pengetahuan ilmiah dengan pengetahuan lokal

Salah satu ahli ekologi laut di proyek CCRES tertarik untuk mengadaptasi model perencanaan tata ruang laut yang digunakan timnya awalnya dirancang untuk skala yang jauh lebih besar untuk digunakan dengan skala lokal oleh masyarakat lokal Sementara itu salah satu desa sasaran kami tertarik dengan cara untuk mendapatkan pengakuan resmi atas daerah perlidungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat (Ini adalah tindakan strategis sebagian bertujuan untuk pembelajaran yang diperkenalkan oleh COREMAP mdash lihat Kotak 3G) Mereka juga tertarik dengan kesesuaian antara penilaian tradisional mereka dan pengetahuan ilmiah dan terbuka untuk belajar dan mengidentifikasi peluang baru Tim peneliti secara filosofis berkomitmen untuk mengakui segala bentuk pengetahuan dan ini terlihat seperti peluang yang bagus Penjelasan ini mengacu pada sub-proyek yang dijelaskan dalam Kotak 3L tentang kombinasi bentuk-bentuk ilmu pengetahuan Intervensi ini dilakukan di waktu yang tepat Kapolres baru baru saja diangkat untuk pulau ini dan beliau adalah seorang penyelam Ini mengindikasikan bahwa beliau akan sangat mendukung perlindungan terumbu karang Masyarakat berharap dapat mengajaknya menyelam sebagai bagian dari sub-proyek ini tetapi sayangnya karena ada komitmen lain minggu tersebut beliau tidak bisa ikut

dalam permasalahan utama Sebagian besar permasalahan memerlukan partisipasi dan kerja sama dari banyak pihak seperti polisi untuk kasus mengurangi penangkapan ikan yang merusak Pencarian eksplisit untuk anggota jejaring yang relevan dapat membantu mencapai sasaran

Di awal proyek kami mengidentifikasi orang-orang dan pemangku kepentingan dalam pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Kami mencari dari masyarakat pegawai pemerintah dan LSM yang bekerja di lapangan Setelah kami mengetahui siapa mereka apa kepentingan dan kegiatannya kami mendiskusikan kemungkinan kolaborasi untuk mengerjakan langkah selanjutnya dari diagnosis dan menemukan cara untuk bekerja bersama Dengan diteruskannya proyek lebih banyak orang yang diidentifikasi

Untuk Selayar kami berhubungan dengan beberapa jejaring Ada satu jejaring di setiap desa (lingkaran yang lebih besar dari orang-orang yang tertarik dan bergabung dengan proyek secara berkala tergantung pada topik yang dibahas dan siapa yang mau tetap menerima informasi tetapi bukan bagian dari kelompok inti) Ada jejaring serupa yang mewakili kepentingan satu pulau sebagian besar bekerja untuk pemerintah kabupaten tetapi ada dua yang bekerja untuk LSM dan satu lagi orang pribadi yang sebelumnya memiliki peran pembangunan ekonomi Kemudian kami berjejaring dengan orang-orang dari desa lain terutama lsquopara championrsquo yang mengambil peranan secara sukarela untuk menghentikan penangkapan ikan yang merusak dan mempromosikan perikanan lestari (lihat komponen Mengidentifikasi pengaruh sosial mdash para champion dan strategi mereka di bawah ini)

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir18

KOTAK 3G WARISAN COREMAP DI SELAYAR

Proyek pembangunan yang dikaitkan dengan dua dari sejumlah tahap Proyek Bank Dunia untuk Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu KarangWorld Bankrsquos Coral Reef Rehabilitation and Management Project (COREMAP) telah dilakukan di pulau utama Selayar (COREMAP I dilakukan pada tahun 1998ndash2003 di Taman Nasional Taka Bonerate bagian dari kepulauan Selayar tetapi tidak termasuk pulau utama) COREMAP II diimplementasikan pada tahun 2004ndash2011 di 52 desa pesisir dan COREMAP-CTI (Coral Triangle Initiative) dari tahun 2014 sampai awal 2017 dengan 11 desa COREMAP bertujuan untuk melindungi merehabilitasi dan mendukung penggunaan terumbu karang secara berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Salah satu peneliti kami sebelumnya adalah pengumpul data untuk COREMAP II dan salah satu anggota tim lokal kami adalah koordinator kabupaten untuk COREMAP

II dan COREMAP-CTI Diawal penelitian kami mengetahui bahwa COREMAP-CTI akan berakhir bersamaan dengan periode kami di lapangan dan ini terjadi di pertengahan kerja lapangan kami Pegawai kabupaten mengidentifikasi CCRES sebagai peluang kunci untuk terus bekerja dengan masyarakat di dalam permasalahan pengelolaan daerah pesisir Dengan memiliki koordinator senior dan dua koordinator masyarakat dalam tim kami membantu mengambil manfaat dari hubungan COREMAP dengan desa sementara membangun hubungan yang baru dan untuk mengidentifikasi dan meneruskan warisan COREMAP sementara tetap memiliki arah sendiri Meskipun tinjauan nasional terhadap efektifitas COREMAP tidak begitu baik tetapi pengamatan peserta yang kami lakukan menunjukkan bahwa COREMAP meninggalkan warisan besar Dua tahap mereka telah melakukan banyak hal untuk membangun

kesadaran tentang penangkapan ikan ilegal tetapi baru berhasil sebagian untuk menghentikannya COREMAP II dan COREMAP-CTI menyarankan dan mendorong dibentuknya Daerah Perlindungan Laut berbasis Masyarakat (DPL) di sebagian besar desa yang berpartisipasi Di bawah panduan dan pendanaan dari COREMAP desa-desa membentuk Komite Masyarakat untuk Pengelolaan Sumber Daya Pesisir yang melakukan pengawasan Orang-orang yang kami ajak bicara mengatakan bahwa mereka telah melihat peningkatan cadangan ikan dan mengaitkan hal ini dengan adanya DPL Beberapa lsquochampionrsquo yang kami wawancara untuk proyek ini ditemukan oleh staf dan terdorong oleh COREMAP Masyarakat telah mengadopsi gagasan utama COREMAP dan menjadikannya sebagai milik mereka

KOTAK 3H BERJEJARING SECARA HORISONTAL DAN VERTIKAL

Pada tahap awal diagnosis kami mengidentifikasi ketertarikan yang kuat untuk memerangi penangkapan ikan yang merusak dengan cara memperkuat dan meningkatkan formalisasi pengelolaan daerah pesisir berbasis masyarakat Sebagai tanggapannya kami mengembangkan jejaring secara horisontal (berhubungan dengan desa dan individu lain) serta secara vertikal (berhubungan dengan pemerintah) yang memiliki perhatian danatau kewenangan yang sama Untuk jejaring horisontal kami berhubungan dengan lebih banyak penduduk di desa sasaran kami dan desa lain termasuk desa tetangga Ini dilakukan untuk memeriksa apakah ketertarikan untuk mengatasi masalah penangkapan ikan yang merusak dan memperkuat pengelolaan daerah pesisir berbasis masyarakat juga dimiliki oleh semua desa Ini juga merupakan upaya untuk membangun dukungan yang lebih kuat dan lebih luas terhadap usulan Jejaring dengan desa lain menjadi penting karena penangkapan ikan

yang merusak hampir selalu dilakukan oleh nelayan dari desa lain baik desa yang jaraknya dekat atau jauh (Orang cenderung tidak memancing dengan cara yang merusak di perairan desanya sendiri) Sehingga dukungan dari desa tetangga menjadi diperlukan Untuk membangun jejaring vertikal kami berdiskusi dengan orang-orang dari pemerintah kabupaten provinsi dan pusat serta LSM Hubungan dengan orang-orang dan lembaga terkait adalah kunci untuk meningkatkan pengetahuan belajar tentang perspektif lain tentang permasalahan yang ada dan membangun dukungan untuk atau menasihati untuk mengubah inisiatif berbasis desa yang diusulkan Jejaring horisontal menghasilkan dukungan yang lebih luas dalam bentuk komitmen dan berbagi pembelajaran yang diperoleh Pada kenyataannya jejaring ini mendorong peningkatan ketertarikan dari tiga desa tetangga (bukan bagian dari studi desa sasaran kami atau proyek COREMAP sebelumnya) untuk bersama-

sama membentuk pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Jejaring vertikal sampai ke tingkat kabupaten melalui pertemuan dan diskusi formal dan informal juga menghasilkan komitmen dari pemerintah kabupaten dan pegiat di tingkat kabupaten untuk mendukung peremajaan kembali dan formalisasi pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Hubungan kami dengan pejabat dari Dinas Kelautan dan Perikanan tingkat provinsi yang berwenang untuk mengelola perairan pantai sampai 12 mil laut dari garis pantai menunjukkan bahwa mereka juga mendukung gagasan kami Hubungan kami dengan WWF di Jakarta membuat kami mendapat tawaran untuk mengikutsertakan dua warga desa dari Bungaiya dalam pelatihan pemetaan wilayah pesisir secara partisipatif

Hubungan berjejaring ini dapat membantu mengetahui apa yang terjadi di dalam suatu sistem kepentingan dan mendukung koordinasi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 19

Ada prosedur yang dikenal luas bernama lsquoanalisis pemangku kepentinganrsquo yang melibatkan identifikasi pihak-pihak yang relevan dalam suatu permasalahan (baik perorangan atau organisasi) dan apa kepentingan mereka di dalam permasalahan tersebut Titik pemandu dalam analisis pemangku kepentingan adalah mengidentifikasi siapa yang mempengaruhi dan siapa yang dipengaruhi oleh suatu permasalahan (jika judul dari permasalahan diganti pemangku kepentingan yang teridentifikasi juga dapat bergeser) Pendekatan partisipatif untuk analisis pemangku kepentingan akan berfungsi baik dengan menggunakan pengetahuan dari beberapa orang Analisis pemangku kepentingan dapat bermanfaat untuk mengembangkan jejaring tetapi kami menyarankan proses yang jauh lebih organik untuk membangun hubungan dengan orang-orang yang tepat Banyak yang sudah memiliki hubungan dan akan memperkenalkan proses Anda ke satu sama lain

Membangun jejaring harus menjadi proses terus-menerus bukan hanya dilakukan satu kali atau tertutup Orang baru bisa saja ditunjuk untuk menjabat Orang baru dapat muncul terutama ketika permasalahannya dapat dibingkai ulang

Para lsquochampionrsquo di tingkat masyarakat dan tingkat pulau yang dijabarkan di bawah ini dapat memainkan peranan di dalam jejaring sebagai agen perubahan lokal

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion dan strategi merekaSementara alat bantu ini menekankan pada kerja sama dan penyelarasan yang lebih baik dari tata kelola dan pengelolaan antara pemerintah dan masyarakat penting juga untuk mengenali pengaruh-pengaruh yang ada di masyarakat Faktor penting yang sering kali terlupakan adalah proses sosial informal yang mana anggota masyarakat atau orang-orang yang bekerja di skala yang lebih besar saling mempengaruhi satu sama lain untuk memperbaiki kondisi lingkungan dan sosialnya Ada banyak penekanan pada tata kelola dan prosedur formal untuk pengelolaan tetapi relatif sedikit tentang proses informal dan terutama lsquolembaganyarsquo yang mana orang-orang (atau masyarakat) bertindak secara mandiri dan membuat pilihan bebasnya sendiri

Pada kunjungan ruang lingkup kami ke Selayar kami bertemu dengan tiga warga desa dari desa yang berbeda yang berbicara dengan berapi-api tentang bagaimana mereka mulai menyadari kerugian dan konsekuensi sosial yang diakibatkan oleh metode penangkapan ikan yang merusak dan bagaimana mereka sekarang bekerja sepenuhnya sukarela untuk meyakinkan anggota masyarakat lain untuk berhenti melakukan penangkapan ikan dengan cara yang merusak Masing-masing dari mereka memiliki strategi yang berbeda dan menarik untuk meyakinkan orang Hasil dari inisiatif sukarela mereka dan kemampuan serta kesediaan untuk mempengaruhi orang lain beberapa telah diangkat untuk menduduki jabatan resmi di desa mereka misalnya menjadi anggota kemudian ketua komite perlindungan laut yang dibentuk oleh program COREMAP (lihat Kotak 3G) Beberapa bekerja dengan orang lain mdash misalnya pemimpin desa mdash untuk meningkatkan pengaruh Kami memutuskan untuk belajar tentang orang-orang ini dan strategi mereka dan untuk membagikan kisah mereka dengan orang-orang yang mungkin terinspirasi dengan gagasan bahwa siapapun dapat bertindak dan berharap dapat belajar dari strategi mereka Kemudian kami mengamati lsquochampionrsquo

lain yang bekerja di pulau Beberapa tindakan mereka mungkin tersamarkan oleh pekerjaan mereka (beberapa bekerja di pemerintahan) tetapi cara kerja mereka melampaui harapan profesional dan telah menjadi gairah pribadi

Kami menyajikan sejumlah contoh champion perorangan dan strategi mereka di buklet terpisah dengan judul Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka dari Selayar Indonesia Kami mewawancarai sejumlah orang yang memiliki kekhawatiran sosial dan ekologis tentang ekosistem pesisir memiliki peran penting dalam membuat perubahan demi mencapai perlindungan dan pengelolaan wilayah pesisir yang lebih baik di dalam masyarakat mereka atau lebih luas dan diakui oleh yang lain memang berpengaruh untuk permasalahan tersebut Mereka yang bekerja atau memiliki jabatan resmi bekerja melampaui komitmen dan kewajiban yang biasanya dianggap tugas yang berkaitan dengan pekerjaan mereka atau peran tata kelola Kami mencari laki-laki dan perempuan yang memiliki karakter ini akan tetapi di dalam masyarakat nelayan tentunya kami lebih banyak menemukan laki-laki Kami mengidentifikasi 15 orang Sembilan diantaranya saat ini atau sebelumnya adalah champion di dalam masyarakat mereka (satu perempuan dan delapan laki-laki) dan enam orang yang bekerja di tingkatan yang lebih luas (misalnya kecamatan atau satu pulau mdash semua laki-laki) Profil mereka dapat dilihat di buklet

Kami percaya profil mereka menunjukkan bahwa membangun kesadaran baik dengan atau tanpa bantuan eksternal merupakan langkah pertama yang diperlukan tetapi itu saja tidak cukup Para champion mengambil keputusan sendiri untuk bertindak kemudian berpikir dengan seksama strategi yang mereka gunakan untuk mempengaruhi orang lain Para champion di desa meciptakan cara-cara mereka sendiri untuk menyebarkan pengaruh sosial menggunakan berbagai argumen yang dapat meyakinkan mereka sendiri dan juga efektif untuk digunakan pada orang lain (Satu champion menemukan laki-laki dan perempuan menanggapi pesannya dengan berbeda) Beberapa menggunakan pengetahuan mereka tentang dinamika masyarakat dua champion dari satu desa memanfaatkan persaingan antar kelompok untuk menjaga agar mereka tetap jujur tentang praktik menangkap ikan mereka dan saling mengawasi satu sama lain Alasan keagamaan juga penting bagi beberapa informasi yang kami peroleh dari pengamatan peserta menunjukkan bahwa salah satu champion masyarakat mdash seorang pemuka agama mdash telah mempengaruhi champion lain di masyarakat lain setelah memergokinya sedang menangkap ikan secara ilegal Kebanyakan champion di masyarakat atau pada skala yang lebih luas mengadvokasikan untuk menggabungkan pengaruh sosial positif mereka dengan penegakan hukum yang kuat dan efektif seperti oleh kepolisian Beberapa champion masyarakat berkolaborasi dengan kepolisian dan merekomendasikan hukuman secara cukup strategis Contoh lain adalah bagaimana champion masyarakat dapat bekerja dengan berkolaborasi dengan tokoh-tokoh desa utama lainnya (terutama dengan pimpinan desa) dan dengan pihak eksternal Salah satu champion yang bekerja di pemerintah kabupaten mencari para champion masyarakat dan mendorong mereka untuk ambil bagian dalam komite desa untuk perlindungan laut yang baru dibentuk Hal ini memperkuat peran dari para champion desa dan memotivasi mereka lebih lanjut serta memberikan mereka kewenangan formal

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir20

GAMBAR 13 Salah satu champion Selayar Pak Rusdin dengan Dr Dedi Adhuri dan Ali Yansyah AbdurrahimFoto H Ross

Para champion yang bekerja dalam skala yang lebih besar mdash dalam hal Selayar berarti di pemerintahan LSM atau sebagai orang pribadi mdash bekerja dengan berbagai cara Ada yang mendukung champion masyarakat (ada satu yang secara jelas mendorong banyak champion) Ada yang bekerja atau memegang jabatan yang memungkinkan mereka untuk mengatasi masalah penting Sebagian besar menggunakan jejaring dan beberapa strategi yang dipikir matang untuk membuat perubahan dalam masalah yang mereka pilih

Mengidentifikasi dan mendukung championbull Sadari kemungkinan ada orang-orang yang sudah

bertindak secara sukarela terhadap permasalahan yang menjadi perhatian Anda Identifikasi dan bekerjalah dengan orang-orang tersebut Mereka juga bisa menjadi anggota jejaring yang baik (lihat Kotak 3H)

bull Pertimbangkan untuk mendukung mereka serta membangun kesadaran dan kapasitas mereka melalui kesempatan belajar (misalnya dengan menghadiri lokakarya) Pertimbangkan mereka untuk kegiatan yang relevan dan peran komite Cari cara untuk membuat mereka lebih efektif contohnya dengan sumber daya tanpa merendahkan tindakan sukarela mereka

bull Pertimbangkan untuk mengumpulkan mereka agar saling berbagi strategi dan saling belajar dari satu sama lain

bull Cari peluang untuk mendukung lahirnya champion baru

Kami tidak mengadvokasikan untuk memilih terlebih dahulu orang-orang untuk dipersiapkan menjadi champion meskipun kami mengetahui bahwa hal ini berhasil dilakukan di beberapa bidang dan negara Hal ini berisiko membuat orang yang tidak terpilih merasa tersisih dan merusak orang-orang yang mungkin lebih efektif atau terpercaya untuk bekerja secara mandiri

Mengidentifikasi pengetahuan dan praktik pengelolaan tradisionalBanyak masyarakat pesisir yang memiliki tradisi pengelolaan wilayah pesisir yang berkaitan erat dengan budaya mereka Hal ini dapat meliputi pengetahuan tradisional tentang perilaku

1 Angka dari survei LIPI Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

dan habitat ikan arus laut dan cuaca teknologi menangkap ikan tradisional dan penggunaannya hukum adat tentang menangkap ikan dan lokasi penangkapan serta praktik sosial terkait seperti berbagi beban kerja atau cara melakukan upacara adat

Dalam diagnosis partisipatif penting untuk mempelajari tentang keberadaan pengetahuan ini dan praktik terkait seberapa kuat dan meluasnya pengetahuan ini diterapkan di masyarakat dan seberapa besar pengaruhnya terhadap praktik kontemporer Apakah hal ini disetujui atau ditentang (dan jika ya seberapa jauh) Hal ini dapat dipelajari dari pertemuan dan melalui pengamatan peserta Pengamatan peserta berkontribusi untuk memberikan rincian dan pemeriksaan silang informasi Tim peneliti juga dapat mengumpulkan data tertentu misalnya menghitung atau memetakan penggunaan atau jenis alat tangkap yang berbeda yang digunakan di berbagai lokasi

Analisis kebijakan multitingkatSalah satu permasalahan yang menjadi fokus dari alat bantu ini adalah ketidakselarasan kebijakan dan peraturan perundang-undangan di tingkat yang berbeda atau kesenjangannya semakin melebar seiring dengan waktu Sementara itu kebijakan dan peraturan perundang-undangan pemerintah bisa sangat berbeda dari hukum adat dan hukum adat jarang diakui di dalam hukum nasional

Masyarakat sasaran kami Parak dan Bungaiya memiliki hukum adat yang kuat dan sangat berhasil memelihara dukungan dari masyarakat mereka yang memiliki keragaman budaya untuk mempertahankan hukum adat mereka (ada tiga kelompok budaya di Selayar) Mereka juga memiliki hak menurut hukum Indonesia dan praktik administratif untuk membuat peraturan mereka sendiri menurut sistem tata kelola desa Akan tetapi tidak semua hukum adat mereka terdokumentasikan dalam bentuk peraturan desa yang kontemporer Hal ini membuat hukum adat sulit untuk ditegakan di masyarakat (jika semua orang tidak memiliki kesadaran yang sama tentang peraturan adat) dan sangat sulit untuk memperoleh dukungan dari pemerintah kabupaten Untuk mendukung masyarakat dalam menegakkan praktik adat pemerintah kabupaten harus dapat mengacu pada peraturan tertulis dan perbatasan laut yang terekam dengan baik

Analisis konflikKonflik atas akses sumber daya mungkin terjadi di sistem pesisir terutama ketika habitat mengalami penurunan perikanan berada di bawah tekanan karena habitat yang rusak dan penangkapan ikan yang berlebihan dan nelayan bersaing memperebutkan tangkapan yang semakin sedikit Di Indonesia Timur 74 persen terumbu karang rusak 40 persennya berada dalam kondisi yang sangat buruk (data 2016) Bandingkan dengan tingkat kerusakan tahun 2000 sebanyak 59 persen1 Sementara itu di seluruh Indonesia penghasilan 80 persen rumah tangga nelayan berada di bawah garis kemiskinan dan nelayan mewakili seperempat dari jumlah penduduk miskin di Indonesia

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 21

KOTAK 3I PENGETAHUAN DAN PRAKTIK TRADISIONAL

Satu desa di Selayar Barugaiya memiliki hubungan agama adat dengan hewan laut Di masa lalu masyarakat desa tersebut mengadakan upacara adat tahunan mdash arak-arakan dari desa ke pantai mdash untuk merayakan keterkaitan mereka dengan buaya dan spesies laut lainnya Setelah bertahun-tahun tidak diadakan lagi desa ini sekarang akan memperbaharui praktik ini sebagian karena ingin menarik wisatawan (komunikasi pribadi Rahmat Zainal) Ini adalah desa yang mencanangkan inisiatif lsquoDesa Penyursquo mdash lihat kisah champion tentang Pak Datu dari Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka dari Selayar Indonesia

Perangkap ikan tetap sero digunakan di sepanjang pantai barat laut Selayar (lihat foto) terutama di Bungaiya Kami diperlihatkan dokumen dalam Bahasa Belanda (sebelum 1948) dan naskah kuno Makassar (kemungkinan sangat tua) yang memberikan pengakuan resmi atas sistem ini Ini adalah teknologi yang rumit Jaringnya diikat di antara tiang ramping yang dipasang dari garis pantai sampai 100 meter atau lebih lepas pantai Ikan yang terbawa air

pasang akan tertahan di satu sisi atau sisi lain dari pembatas ini berenang menjauh dari pantai dan memasuki bagian tertutup yang berbentuk seperti mata panah yang hanya memiliki satu pintu keluar di satu bagian Bagian ini nanti akan menuju ke bagian tertutup

lain yang lebih kecil dan berbentuk mata panah dan beberapa sero bahkan terdiri dari tiga bagian Nelayan akan berperahu ke bagian tertutup yang kecil pada saat pasang surut untuk mengumpulkan ikan dari bagian tertutup kecil yang berada di ujung Sebagian besar memiliki panggung kecil di atas sero dari panggung ini mereka bisa mengeruk ikan yang terperangkap Sebagian besar sero dipasang pada musim tenang dan dilepas pada musim muson barat (sekitar bulan September sampai Februari) karena sero akan mudah hancur ketika musim badai Keluarga memiliki hak untuk memasang sero di beberapa lokasi Beberapa menyewakan tempatnya dengan atau tanpa sero ke pihak lain untuk dioperasikan Di masa lalu peraturan adat menyatakan bahwa menangkap ikan dengan alat lain dalam radius 60 meter dari sero tidak diperbolehkan Peraturan ini baru dimodifikasi di Bungaiya menjadi 50 meter untuk memberikan lebih banyak ruang kepada nelayan untuk menggunakan alat lain Desa mempertimbangkan operasi alat penangkap ikan lain yang sederhana dengan jarak 50 meter lebih tidak akan mengganggu pengoperasian sero

GAMBAR 14 Atas Bagian tertutup dari perangkap ikan sero Bawah Sero dilihat dari pantaiFoto D Adhuri

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir22

KOTAK 3K PENDEKATAN KAMI UNTUK ANALISIS KEBIJAKAN

Untuk menanggapi inisiatif masyarakat tentang peremajaan dan formalisasi praktik pengelolaan daerah pesisir kami melakukan analisis kebijakan di bawah instruksi dari setiap masyarakat sasaran Tujuannya adalah untuk melihat seberapa jauh sistem hukum Indonesia dan kebijakan pemerintah mendukung (atau dapat mendukung) hukum adat mereka dan mengidentifikasi strategi bagi desa untuk mencoba mengatasi ketidakselarasan dan mengambil kesempatan yang belum mereka sadari Dalam hal ini kami memeriksa beberapa undang-undang peraturan dan kebijakan pemerintah lainnya sehubungan dengan pengelolaan daerah pesisir di berbagai tingkat dari kabupaten nasional dan internasional Kami menemukan setidak-tidaknya dua undang-undang mdash Undang-Undang tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (No 272007 dan No 12014) dan Undang-Undang tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

(No 322009) mdash yang mengakui dan melindungi hak masyarakat pesisir untuk menerapkan pengetahuan tradisional dan lokal mereka untuk mengelola wilayah dan sumber daya pesisir Kami juga menemukan sejumlah peraturan menteri terutama dari Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang sangat mendukung pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Satu undang-undang yang sering dianggap sering mengesampingkan pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat adalah Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah (No 232014) Undang-Undang ini mengatur ulang tanggung jawab pemerintah di seluruh wilayah Indonesia dan mengatur pengelolaan perairan pantai sampai 12 mil laut berada di bawah kewenangan pemerintah provinsi Undang-Undang ini sedang dalam proses sosialisasi pada saat kami melakukan kerja lapangan Namun demikian dari diskusi kami dan berjejaring dengan

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi (lihat Kotak 3H tentang berjejaring) menunjukkan bahwa meskipun undang-undang harus diikuti tetapi mereka akan tetap mendukung pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat dengan cara mengeluarkan surat Analisis juga meliputi perjanjian internasional seperti yang mengatur tentang hak adat atas sumber daya

Desa dan pegawai pemerintah kabupaten menyambut baik analisis ini Parak dan Bungaiya kemudian mengembangkan peraturan baru melalui proses diskusi dan tata kelola mereka sendiri Tim mendiskusikan kesempatan yang ada dengan desa dan desa memasukkannya ke dalam peraturan desa yang menurut mereka berkaitan

Kami juga membantu Parak dengan meminjamkan peralatan GPS dan merekam koordinat batas-batas laut secara hukum adat (lihat Kotak 3F)

KOTAK 3J PROSES KAMI MENEMUKAN TENTANG TRADISI

Di Bungaiya dan Parak diskusi tentang berbagai permasalahan di pertemuan pertama berakhir pada pembuatan daftar jenis-jenis alat tangkap tradisional yang boleh mereka gunakan dan peraturan yang berlaku (sembilan di satu masyarakat 11 di masyarakat lainnya) Anggota masyarakat menyebutkan jenis-jenis alat tangkap dan anggota tim menuliskannya di kertas plano yang ditempel di dinding Fasilitator mengklarifikasi informasi untuk memastikan sudah ditulis dengan benar (lihat Gambar 15) Dalam pengamatan peserta kami mengumpulkan informasi lebih jauh tentang ini Satu keluarga menunjukkan pada kami dokumen dalam Bahasa Makassar kuno (lihat Kotak 2A) dan Bahasa Belanda yang memverifikasi hak milik dan peraturan adat untuk sero

GAMBAR 15 Jenis-jenis alat tangkap dan peraturan penggunaannya di Desa ParakFoto AY Abdurrahim

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 23

Seperti yang sudah dijelaskan di Kotak 3E pada saat kami melakukan kerja lapangan terjadi konflik antara salah satu desa sasaran kami dan nelayan dari desa tetangga Permasalahannya mdash dari sudut pandang desa sasaran kami mdash adalah tentang praktik menangkap ikan yang digunakan nelayan desa tetangga yang (a) menangkap ikan di perairan desa sasaran kami dengan menggunakan alat dan teknik menangkap ikan yang merusak dan dilarang menurut peraturan desa sasaran kami dan (b) menangkap ikan di daerah yang dianggap sebagai daerah yang dilindungi oleh desa sasaran kami atas dasar kesepakatan bersama Meskipun Selayar memiliki batas-batas menangkap ikan secara adat penangkapan ikan adalah akses yang terbuka Dengan demikian desa dapat menggunakan hak kontemporernya untuk membuat peraturan penangkapan ikan untuk daerah mereka Alat tangkap yang menjadi sumber perselisihan adalah senapan tombak dan lampu senter terang yang digunakan di malam hari sehingga dengan mudah menangkap gerombolan ikan yang sedang beristirahat Daerah penangkapan ikan yang dipersengketakan timbul karena masalah penamaan Kedua desa sepakat bahwa satu lajur di pesisir desa sasaran kami di pantai barat laut Selayar bukanlah daerah untuk menangkap ikan tetapi daerah tersebut hanya diberikan nama tanpa batas-batas yang jelas Sejak ada jalan baru yang dibangun untuk mencapai pantai nelayan dari desa tetangga berargumen bahwa nama tersebut hanya berlaku untuk daerah yang bisa dicapai lewat jalan lama sementara desa sasaran kami berargumen bahwa nama tersebut berlaku untuk daerah sepanjang pantai

Pada suatu malam di awal tahun 2017 penduduk desa sasaran kami menangkap beberapa nelayan dari desa tetangga yang menggunakan senapan tombak dan lampu di daerah terlarang kemudian ditangkap oleh penduduk dibawa ke kantor desa dan memanggil Kepala Desa Kepala Desa memanggil petugas kepolisian yang membawa nelayan ke kantor polisi dan menginterogasi mereka Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya kedua belah pihak memanggil koordinator perikanan Andi Penrang di hari berikutnya Andi Penrang menyarankan untuk membawa perselisihan ini ke camat untuk diputus Camat membuat keputusan yang memihak desa sasaran kami dan penerapan peraturan desa untuk Daerah Perlindungan Laut (DPL) yang konsisten dengan hukum adat Nelayan tersinggung dengan perlakuan yang mereka alami dan mengatakan bahwa mereka sudah ditahan paksa Beberapa minggu kemudian nelayan dari desa lain tersebut mengajukan banding ke tingkat pemerintahan yang lebih tinggi Bupati Bupati yang baru terpilih dan tidak paham tentang permasalahan perikanan meminta masukan dari pegawai dinas perikanan kabupaten Mereka memberi masukan atas dasar peraturan pemerintah terkait perikanan yaitu bahwa menombak ikan diizinkan Meskipun hanya berdasar pada situasi yang terjadi antara dua desa Bupati memutuskan untuk mengeluarkan peraturan yang berlaku untuk semua desa di Kabupaten Selayar

Pada saat itu kedua desa berada di situasi menang atau kalah Dengan menyerahkan kepada otoritas yang lebih tinggi untuk memutuskan pilihan mereka untuk mengendalikan hasil dengan cara negosiasi menjadi berkurang Di sisi lain di setiap tahap masing-masing pihak mendapat dukungan dari pemerintah Mereka tidak merasa perlu untuk

bernegosiasi pada saat itu dan permasalahannya tidak mudah dinegosiasikan karena berdasar pada keyakinan dan nilai yang berbeda Nelayan dari desa tetangga ini bukannya menerima dengan tenang kemudian justru memamerkan keberhasilan mereka mendapatkan hak dengan menangkap ikan di pantai yang seharusnya terlarang di hadapan pemukiman desa sasaran dan sengaja menunjukkan bagaimana mereka menangkap ikan dalam jumlah yang sangat banyak Hal ini semakin membakar bara konflik Penduduk desa sasaran dipaksa menyaksikan ikan yang sudah mereka jaga melalui praktik pelestarian kemudian ditangkap dan dibawa ke pantai Mereka hanya bisa menyaksikan dan mengambil foto

Pada titik ini petugas perikanan kabupaten mencari informasi dari tim kami Dalam proses untuk mempersiapkan analisis kami mengembangkan modul analisis konflik untuk alat bantu kami Modul ini berdasarkan pada kerangka pemetaan konflik yang dikembangkan oleh Jejaring Resolusi Konflik Australia (2008) Kami menambahkan dua aspek konteks dan kekuatan dari masing-masing pihak Kami mengkomunikasikan analisis kami berdasarkan alat bantu ini melalui presentasi PowerPoint dan berbicara dengan petugas perikanan kabupaten dan pihak lain dari jejaring pemerintah dan pihak berkepentingan lalu kemudian mengadakan pertemuan masyarakat di desa sasaran kami

Alat bantu pemetaan konflik ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan kekhawatiran dari setiap pemangku kepentingan yang terkait dengan permasalahan kemudian mencari kepentingan bersama dan hal-hal yang dapat dinegosiasikan Hal ini berhubungan dengan beberapa prinsip negosiasi (Fisher et al 2011) yang menyarankan untuk melihat konflik dengan cara pandang baru

1 Pertama para pihak harus saling menghormati sebagai sesama dan menempatkan konflik bukan orang-orangnya sebagai masalah yang perlu ditangani Mereka harus fokus untuk memelihara hubungan yang saling menghormati dan positif dan saling memperlakukan satu sama lain sebagai pemecah masalah bersama bukan saingan Pendekatan ini berasumsi konflik adalah suatu hal yang tidak nyaman bagi kedua belah (atau semua) pihak dan mereka ingin memecahkan masalah ini

2 Siapapun yang membuat analisis harus melihat di balik yang disampaikan para pihak sebagai keinginan dan menemukan apa sebenarnya kebutuhan mendasar mereka Sehingga akses ke daerah penangkapan ikan tertentu mungkin sebenarnya adalah tentang penghidupan yang memadai atau keadilan atau mewakili kebutuhan mendasar lain

3 Setelah mengidentifikasi kebutuhan mendasar di balik konflik tersebut para pihak harus berusaha mengidentifikasi pilihan-pilihan baru lsquountuk keuntungan bersamarsquo yang berusaha memenuhi kebutuhan mendasar dari semua pihak Hal ini memerlukan pemecahan masalah secara kreatif dan pembingkaian ulang dengan saling menghormati Hal ini dapat mengarah ke solusi baru yang kreatif Ingat bahwa tidak semua permasalahan dapat dinegosiasikan dengan cara ini Pertentangan nilai tidak semudah itu untuk diselesaikan

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir24

4 Jika tahap ini tidak berhasil menemukan solusi para pihak dapat setuju untuk mematuhi nasihat dari ahli atau bukti independen Mereka perlu menyepakati jenis bukti atau nasihat yang dapat diterima oleh kedua belah (atau semua) pihak Sebagai contoh mereka dapat sepakat mengizinkan penangkapan ikan dalam jumlah tertentu yang tetap bisa menjaga cadangan ikan di tingkat tertentu dan mencari pemantauan ilmiah dan nasihat ahli yang bisa membuktikan bahwa tingkat tersebut lestari Mereka bisa sepakat untuk menangkap ikan dengan cara-cara yang tidak merusak karang dan mencari nasihat ahli atau penelitian tentang metode apa yang bisa digunakan

5 Jika para pihak masih tidak bisa sepakat masing-masing pihak dapat menilai alternatif terbaik yang mereka miliki selain menegosiasikan kesepakatan yaitu seberapa buruk situasinya jika mereka harus terus hidup dengan perselisihan yang tidak terselesaikan Apakah lebih baik bagi mereka untuk terus berusaha bernegosiasi atau mundur dan tetap pada situasi sekarang Sering kali mereka harus memutuskan pertanyaan ini berdasarkan kebutuhan mendasar mereka misalnya mengamankan penghidupan mengamankan wilayah atau memelihara tradisi

Alat bantu pemetaan konflik terfokus pada kebutuhan mendasar dan mencari kesamaan mungkin akan menolong mencapai resolusi Hal ini diwakili dengan diagram lingkaran yang terdiri dari bagian-bagian dengan lingkaran pusat (lihat Gambar 16) Langkah-langkahnya adalah

1 Berikan judul permasalahan di bagian tengah diagram Hal ini harus jelas dengan sesedikit kata sebisa mungkin karena mengubah deskripsi permasalahan akan menggeser pemangku kepentingan yang relevan serta sebagian besar analisisnya

2 Identifikasi lsquopemangku kepentinganrsquo atau para pihak dari permasalahan ini Hal ini mencakup mereka yang secara langsung terlibat dalam konflik namun ada juga pihak-pihak lain seperti pembuat peraturan tetangga dan siapapun yang terkena dampak dari atau berada di posisi yang dapat mempengaruhi permasalahan tersebut Berikan nama bagi setiap pemangku kepentingan (lsquosiaparsquo) di satu bagian diagram Anda dapat membuat sebanyak atau sesedikit mungkin bagian sesuai kebutuhan

3 Bagi setiap pemangku kepentingan pertimbangkan konteks mereka (setiap pihak mungkin punya konteks yang berbeda) kekuatan kebutuhan mendasar dan yang meenjadi perhatian mereka Kebutuhan dan kekhawatiran bisa jadi mewakili hal yang sama atau berbeda

Perbandingan antara aspek-aspek ini dapat membantu mengidentifikasi peluang untuk menegosiasikan solusi baru dan mencari kemungkinan dimana semua pihak sama-sama menang

Cara terbaik untuk melakukan ini adalah dengan menggunakan selembar kertas besar seperti kertas plano Tergantung pada hubungan antar para pihak latihan ini dapat dilakukan secara partisipatif (jika difasilitasi dengan baik) atau oleh peneliti atau fasilitator atau oleh satu pihak yang merencanakan bagaimana mereka dapat mengadakan diskusi dengan pihak-pihak utama lainnya

Gambar 16 menunjukkan tahap pertama dari analisis Kami sudah memberikan judul untuk permasalahannya (konflik atas alat penangkap dan lokasi penangkapan ikan) dan para pihak yang berkonflik Mereka diidentifikasi disini sebagai lsquodesa sasaran kamirsquo nelayan dari desa tetangga (yang bersengketa langsung) non-nelayan dari desa tetangga (yang tidak serta-merta mendukung praktik warga nelayannya) masyarakat dan desa lain yang berdekatan kecamatan dinas perikanan kabupaten Bupati (walikota) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi (sekarang bertanggung jawab untuk perikanan di perairan dalam) serta polisi dan militer (yang berbagi tanggung jawab untuk pengawasan wilayah pesisir dan perairan dalam di Indonesia) Kami mengosongkan beberapa bagian jika ada pihak lain yang akan dipertimbangkan

Analisis indikatif lengkap dapat dilihat di Gambar 17 Harap diperhatikan bahwa analisis terperinci untuk dua bagian desa sasaran dan nelayan dari desa tetangga Analisis ini dibuat oleh peneliti berdasarkan semua data kami para pihak tidak berpartisipasi dalam pembuatan analisis ini

Ada beberapa poin yang terlihat jelas dari analisis ini

Konteksbull Desa sasaran kami beruntung karena memiliki garis

pantai timur dan barat mdash ini adalah aset besar mengingat arah muson (timur atau barat) membatasi penangkapan ikan hanya di pantai yang lebih tenang Kedua pantai dapat digunakan hanya selama dua bulan dalam setahun (periode transisi muson) Desa tetangga hanya memiliki garis pantai yang sangat pendek di sebelah barat jadi tidak mengejutkan jika nelayannya tergoda untuk pergi ke perairan lain Desa sasaran kami memiliki garis pantai yang panjang di sebelah barat dan dengan demikian memiliki beberapa pilihan daerah tangkapan meskipun desa ini juga memiliki jumlah penduduk yang lebih besar Desa lain juga memiliki garis pantai yang pendek

bull Desa sasaran kami lebih bergantung pada perikanan karena sebagian besar tanahnya berbatu-batu dan tidak subur Pemukiman berlokasi di sepanjang pantai tidak ada pemukiman yang berada di pedalaman Hanya sedikit kemungkinan untuk bercocok tanam dan beternak Desa sasaran kami tertarik untuk mendiversifikasi ekonominya tetapi hal ini memerlukan waktu dan sumber daya Desa tetangga tidak terlalu bergantung pada menangkap ikan sebagai penghidupan karena sebagian besar keluarga memiliki sumber daya lain seperti kelapa dan hewan ternak Beberapa pemukiman berada di pedalaman dan nelayan mengendarai sepeda motor ke pantai untuk menangkap ikan

bull Desa sasaran kami memiliki tradisi dan tata kelola perikanan yang kuat Desa tetangga tidak memiliki fokus yang kuat dalam tata kelola perikanan Nelayan dari desa lain mengaku mereka tidak memiliki pengetahuan tradisional tentang praktik penangkapan ikan sehingga mereka harus mengandalkan teknologi baru (yang tidak mereka percayai bersifat merusak) Para tetua dari desa lain menentang pendapat ini mereka berkata dahulu desa mereka memiliki pengetahuan tentang menangkap ikan tetapi ketika desanya dimekarkan pada tahun 1980-

Kont

eks

Konteks

KonteksKon

teks

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 25

an (oleh pemerintah atas alasan pelayanan yang lebih praktis) mereka yang pindah ke pemukiman lain di dekat pantai kehilangan kontak dengan mereka yang masih memiliki pengetahuan Jelas disini pengetahuan adat tidak diwariskan dengan baik dan tidak lagi dipraktikkan

bull Desa sasaran kami memiliki sistem pengawasan penangkapan ikan tetapi dengan kapasitas terbatas sehingga sulit untuk mendeteksi serbuan nelayan dari desa lain dan mengatasi pelanggar

bull Sepertinya ada perbedaan aspirasi ekonomi nelayan desa tetangga mencari penghasilan yang lebih besar dibandingkan dengan apa yang ditolerir oleh desa sasaran kami dengan alasan menjaga keberlanjutan perikanan mereka

bull Penduduk desa memiliki hubungan keluarga melalui pernikahan Ini adalah insentif yang kuat bagi kedua belah pihak untuk mengatasi konflik

Kekuatanbull Desa sasaran kami telah memelihara kearifan lokalnya

(pengetahuan dan praktik adat) dengan dukungan kuat dari pengurus desa Mereka memberikan prioritas tinggi untuk pelestarian laut dan bersedia berkoordinasi dan berkolaborasi dengan desa lain demi mencapai perikanan yang lestari untuk masa depan jangka panjang semua pihak

bull Nelayan dari desa lain inovatif dalam mengadopsi teknologi baru untuk penangkapan ikan

Kebutuhanbull Desa sasaran kami berharap dapat melindungi habitat

ikan melindungi perikanan mengamankan penghidupan dan menjaga tradisi

bull Nelayan dari desa lain juga ingin mengamankan penghidupan tetapi lebih tertarik pada peningkatan ekonomi (penghasilan yang lebih besar pangan yang lebih baik) Untuk mendapatkan hal ini mereka perlu akses ke wilayah perairan lain

GAMBAR 16 Alat bantu pemetaan konflik

Desa

sas

aran

Desa t

etang

ga

(nelay

an)

Desa tetangga

(bukan nelayan)

Desa tetangga lain

Camat

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Kabupaten

Bupati

Dinas Kelautan dan Perikanan - Provinsi

Polis

i dan

milit

er

Kekh

awat

iran

Kebu

tuha

n

Keku

atan

Kekhaw

atiran

Kebutu

han

Keku

atan

KekhawatiranKebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

KebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

KebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

KekhawatiranKebutuhanKekuatan

Kekh

awat

iran

Kebu

tuha

n

Keku

atan

Kekh

awati

ran

Kebu

tuhan

Kekuata

n

Konflik tentang alat tangkap dan lokasi penangkapan ikanPE

RMAS

ALAH

AN

Konteks

Konte

ks Konteks

KonteksKont

eks

Konteks

Konteks

Konteks

Kont

eks

Kon

teks

KonteksKonteks

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir26

Camat

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Kabupaten

Bupa

ti

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Provinsi

Polis

i dan

m

ilite

r

KEKU

ATAN

bull Ke

arifa

n lo

kal d

iduk

ung

oleh

pe

mer

inta

han

desa

bull Ke

ingi

nan

kuat

unt

uk m

elest

arika

n

bull Be

rsed

ia b

erko

ordi

nasi

dan

ber

kola

bora

si

deng

an d

esa

lain

KEBU

TUHA

N

bull Pe

rlind

unga

n ek

osis

tem

bull Ke

berla

njut

an p

engh

idup

an

bull M

emeli

hara

kea

rifan

loka

lKE

KHAW

ATIR

AN

bull Ke

hila

ngan

kon

trol p

enge

lola

anbull

Etis

dan

kea

dila

n

bull M

enja

ga h

ubun

gan

deng

an p

endu

duk

desa

teta

ngga

bull Te

kana

n un

tuk

men

gado

psi a

lat

pena

ngka

p ika

n ya

ng m

erus

ak

KEKU

ATAN

bull Ke

wen

anga

n un

tuk

pene

gaka

n hu

kum

KEBU

TUHA

Nbull

Men

jaga

ket

ertib

an u

mum

KEKH

AWAT

IRAN

bull M

enin

gkat

nya

konfl

ik s

osia

lbull

Men

ingk

atny

a pe

nang

kapa

n ik

an y

ang

mer

usak

bull Pe

nang

kapa

n ik

an il

egal

teru

s be

rlang

sung

KEKUATANbull Pemimpin dan pegawai yang berkomitmen

bull Hubungan lokal yang baik

KEBUTUHANbull Pengelolaan perikanan dan ekosistem pesisir

yang berkelanjutan

bull Perlindungan dan pemberdayaan masyarakat

pesisirbull Kerja sama dan dukungan dari desa dan

kecamatanKEKHAWATIRAN

bull Menangani perubahan kewenangan

bull Keterbatasan SDM kewenangan untuk

implementasi programKE

KUAT

ANbull Ja

batan

dan k

ewen

anga

n ter

tingg

i di k

abup

aten

bull Keter

tarika

n untu

k men

gemba

ngka

n keb

ijaka

n

berba

sis pe

neliti

an

KEBU

TUHAN

bull Stab

ilitas

sosia

l

bull Pend

apata

n dae

rah da

ri sek

tor pe

rikan

an

bull Men

gemba

ngka

n pari

wisata

dan p

erika

nan

KEKH

AWAT

IRAN

bull Kons

ekue

nsi d

ari pe

ngali

han k

ewen

anga

n untu

k

peng

elolaa

n peri

kana

n wila

yah p

esisi

r dan

laut

(UU

2320

14)

bull Kebe

rlanju

tan su

mber d

aya a

lam

KEKUATAN

bull Komitmen serius untuk menerapkan

pengelolaan perikanan wilayah pesisir dan laut

berbasis masyarakat

bull Memiliki kewenangan tertinggi di daerah untuk

pengelolaan perikanan wilayah pesisir dan laut

(UU 232014)

KEBUTUHAN

bull Transisi kewenangan untuk perikanan lokal bejalan

mulus

bull Dapat mengandalkan tingkat kabupaten

KEKHAWATIRAN

bull Keterbatasan anggaran SDM dan sarana

prasarana

bull Implementasi UU 232014

bull Koordinasi dengan pemerintah

pusat kabupatenkota

KEKUATAN

bull Berada dalam posisi yang bagus untuk

mem

fasilitasi penyelesaian konflik

KEBUTUHAN

bull Menjaga ketertiban um

um

bull Mendukung kepem

impinan desa untuk m

engatasi

masalahkonflik

bull Berkoordinasi dengan kepolisian dan militer

KEKHAWATIRAN

bull Terjadinya konflik sosial

bull Kewenangan terbatas untuk m

engelola sumber

daya

KONTE

KS

Bupa

ti baru

yang

visio

ner

dan b

erkom

itmen

untuk

memba

ngun

Sela

yar y

ang

berba

sis la

ut

Memilik

i kek

uasa

an da

n

wewen

ang y

ang k

uat d

i ting

kat

kabu

paten

KONTEKS

KKP Nasional sangat aktif

Dekat dengan LSM yang

peduli dengan lingkungan dan

masyarakat

KONTEKS

Mendukung perencanaan

pembangunan untuk masyarakat

desa (dari bawah ke atas)

Berkontribusi kepada pengelolaan

sumber daya pesisir

KONTEKS

Coordinate and comm

unicate

between district governm

ent

and village governments

KONT

EKS

Berp

artis

ipas

i dal

am

pene

gaka

n pe

ratu

ran

di ti

ngka

t ka

bupa

ten

dan

desa

Desa

mem

erlu

kan

polis

i dan

m

iliter

unt

uk m

enja

lank

an

peng

awas

an y

ang

kons

iste

n da

n te

rus-

men

erus

ser

ta

men

egak

kan

huku

m

GAMBAR 17 Analisis lengkap alat bantu pemetaan konflik

PERM

ASAL

AHAN

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 27

Polis

i dan

m

ilite

r

Desa

sas

aran

Desa tetangga

(nelayan)

Desa tetangga (bukan nelayan)

Desa tetangga lain

KEKU

ATAN

bull Ke

arifa

n lo

kal d

iduk

ung

oleh

pe

mer

inta

han

desa

bull Ke

ingi

nan

kuat

unt

uk m

elest

arika

n

bull Be

rsed

ia b

erko

ordi

nasi

dan

ber

kola

bora

si

deng

an d

esa

lain

KEBU

TUHA

N

bull Pe

rlind

unga

n ek

osis

tem

bull Ke

berla

njut

an p

engh

idup

an

bull M

emeli

hara

kea

rifan

loka

lKE

KHAW

ATIR

AN

bull Ke

hila

ngan

kon

trol p

enge

lola

anbull

Etis

dan

kea

dila

n

bull M

enja

ga h

ubun

gan

deng

an p

endu

duk

desa

teta

ngga

bull Te

kana

n un

tuk

men

gado

psi a

lat

pena

ngka

p ika

n ya

ng m

erus

ak

KEKUATAN

bull Inovatif (mengadopsi alat tangkap alternatif)

KEBUTUHAN

bull Akses ke perairan desa lain

KEKHAWATIRAN

bull Pengetahuan tentang praktik perika

nan lestari

yang terbatas

bull Perlindungan hukum

bull Menjaga hubungan dengan penduduk desa lain

KEKUATAN

bull Komitmen kuat dari pemerintahan desa

bull Hasrat untuk bekerja sama

KEBUTUHAN

bull Perlindungan habitat pesisir dan laut

bull Mengamankan penghidupan

KEKHAWATIRAN

bull Meningkatnya penangkapan ikan yang merusak

(dengan senapan tombak dan senter) terutama dari

lsquoDesa Tetanggarsquo

KEKU

ATAN

bull Ke

wen

anga

n un

tuk

pene

gaka

n hu

kum

KEBU

TUHA

Nbull

Men

jaga

ket

ertib

an u

mum

KEKH

AWAT

IRAN

bull M

enin

gkat

nya

konfl

ik s

osia

lbull

Men

ingk

atny

a pe

nang

kapa

n ik

an y

ang

mer

usak

bull Pe

nang

kapa

n ik

an il

egal

teru

s be

rlang

sung

KEKUATAN

bull Berada dalam posisi yang bagus untuk

mem

fasilitasi penyelesaian konflik

KEBUTUHAN

bull Menjaga ketertiban um

um

bull Mendukung kepem

impinan desa untuk m

engatasi

masalahkonflik

bull Berkoordinasi dengan kepolisian dan militer

KEKHAWATIRAN

bull Terjadinya konflik sosial

bull Kewenangan terbatas untuk m

engelola sumber

daya

KEKUATANbull Hubungan erat dengan desa lain

KEBUTUHANbull Keberlanjutan penghidupanbull Ketahanan panganKEKHAWATIRANbull Ketersediaan ikan

bull Menjaga hubungan dengan desa lainbull Keterbatasan sumber daya tanah

KONT

EKS

Pem

erin

taha

n de

sa y

ang

kuat

Kear

ifan

tradi

si lo

kal y

ang

kuat

Garis

pan

tai t

imur

dan

bar

at

yang

pan

jang

Dive

rsifi

kasi

eko

nom

i us

aha

mikr

oSi

stem

pen

gaw

asan

laut

deng

an k

apas

itas

terb

atas

KONTEKS

Garis pantai pendek hanya di

pantai barat

Memiliki hasrat yang kuat

untuk mengeksploitasi sumber

daya

Pernah menjadi pusat

penangkapan ikan yang

merusak

KONTEKSHubungan yang erat antara nelayan dan bukan nelayan di masyarakat

Kebanyakan petani dengan tanah terbatas Nelayan menyediakan akses atas ikan melalui tradisi berbagi

penjualan dan barter dengan produk pertanian

Hubungan dengan masyarakat desa sasaran karena perkawinan

KONTEKS

Ikatan kekeluargaan yang kuat

dan jejaring sosial

Hanya memiliki pantai timur

Tempat menangkap ikan bagi

nelayan tradisional terbatas

karena laut dalam

Akses ke pantai sulit hanya

ada beberapa jalan kecil

KONT

EKS

Berp

artis

ipas

i dal

am

pene

gaka

n pe

ratu

ran

di ti

ngka

t ka

bupa

ten

dan

desa

Desa

mem

erlu

kan

polis

i dan

m

iliter

unt

uk m

enja

lank

an

peng

awas

an y

ang

kons

iste

n da

n te

rus-

men

erus

ser

ta

men

egak

kan

huku

m

Konflik tentang alat tangkap dan lokasi penangkapan ikan

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir28

Kekhawatiranbull Desa sasaran kami memiliki banyak kekhawatiran

Termasuk hilangnya kontrol atas pengelolaan perikanan mereka yang sudah berhasil selama ini dan risiko konflik serta solusi potensialnya yang mungkin mengesampingkan pengelolaan mereka (pengamatan peserta yang kami lakukan menunjukkan hal ini terjadi dengan beberapa anggota desa sasaran kami meminta agar juga diperbolehkan menggunakan senapan tombak dan lampu setelah keputusan Bupati mengizinkan desa lain menggunakannya) Desa ini mengkhawatirkan tentang etis dan keadilan serta tentang perikanan lestari dan kehancuran habitat ikan (terutama karang)

bull Nelayan dari desa tetangga mengkhawatirkan mereka tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan menangkap ikan menurut peraturan desa sasaran kami Mereka juga mempertimbangkan wilayah laut mereka yang terlalu kecil untuk bisa mendapatkan penghasilan yang cukup dari tangkapan Mereka juga menekankan bahwa peraturan baru yang dkeluarkan oleh Bupati memperbolehkan mereka menggunakan alat tangkap dan peraturan tersebut lebih kuat dari surat kesepakatan yang ditandatangani camat Mereka juga khawatir tentang perlindungan hukum untuk kegiatan mereka (yang dimiliki saat ini)

bull Kedua desa ingin memelihara hubungan baik yang terjalin dengan adanya perkawinan antar warga desa

Poin yang menarik dari analisis ini adalah jumlah orang yang bertentangan Ukuran pihak yang berkonflik tidak setara desa sasaran kami bersatu menentang masuknya nelayan dari desa tetangga yang dianggap ilegal menurut hukum adat dan peraturan desa Sementara dari desa tetangga hanya nelayan yang berada di garis depan pada konflik ini Pengurus desa menyadari adanya permasalahan ini dan kepala desa berusaha melindungi kepentingan nelayan mereka dengan berpendapat bahwa alat tangkap yang mereka gunakan diperbolehkan menurut peraturan pemerintah Pendapat di dalam desa tetangga sendiri terbelah mdash atau ada penduduk yang tidak peduli tentang praktik menangkap ikan karena mengandalkan sumber daya lain

Pihak lain juga ingin melihat konflik ini diselesaikan karena akan berdampak pada mereka Karena konflik ini melibatkan dua desa penyelesaian konflik berada di bawah tanggung jawab camat dengan dibantu oleh Kapolsek dan Danramil Bupati dan dinas kabupaten terbawa ke dalam konflik karena eskalasi konflik untuk mengambil keputusan Dinas perikanan kabupaten berada dalam posisi sulit karena mereka ingin mendorong perikanan lestari dan bekerja sama dengan desa tetapi konflik ini membuat mereka harus mengambil keputusan berdasarkan isi peraturan yang bertentangan dengan tujuan keberlanjutan Polisi dan militer menegakkan kepatuhan pada hukum yang berlaku suatu permasalahan yang disengketakan dalam hal ini Mereka terselamatkan jika konflik dapat dihindari Desa-desa lain di pulau mengamati terutama desa yang memiliki hubungan erat dengan protagonis

Mereka juga ingin melindungi perikanan mereka dan juga mengalami daerah mereka diterobos oleh kelompok nelayan yang sama

Cornelius dan Faire (2006) menyarankan untuk mengenali awal terjadinya konflik sedini mungkin dan menanganinya sebelum meningkat dan para pihak semakin berakar di posisinya seperti yang terjadi di contoh Selayar ini Di sisi lain spesialis resolusi konflik menyadari bahwa terkadang konflik perlu lsquomatangrsquo terlebih dahulu untuk ada resolusi Sering kali para pihak ingin menghabiskan semua pilihan yang ada sebelum bersedia berbicara

Apa yang terjadi berikutnyaSetelah adanya keputusan dari Bupati desa sasaran tidak dapat mengajukan banding Mereka kemudian mencari apa yang mungkin dapat mereka lakukan Mereka mendiagnosis bahwa mereka kalah karena adanya kelemahan dalam peraturan tertulis yang diakui dan ditegakkan oleh pejabat yang berwenang Sehingga mereka memilih untuk menggunakan analisis kebijakan di atas untuk mencari jalan yang bisa mengkonsolidasikan dan mendokumentasikan hukum adat dan peraturan desa kontemporer yang diakui sepenuhnya oleh pemerintah

Desa sasaran menghadapi keputusan internal yang sulit dan tantangan dalam menjaga persatuan yang selama ini berhasil dikelolanya terkait dengan penangkapan ikan tradisional lestari Tiga nelayan dari desa sasaran kami minta agar diperbolehkan menangkap ikan dengan menggunakan senapan tombak karena penduduk desa tetangga diperbolehkan (kenapa mereka tidak boleh melakukan hal yang sama) Desa menolak Tetapi dua nelayan dari desa sasaran kami yang menikah dengan perempuan dari desa tetangga dan lebih banyak tinggal di pemukiman istrinya berkeras untuk mendapat pengecualian karena mereka tidak memiliki alat tangkap lain dan keterampilan yang diperlukan untuk menangkap ikan Jadi kedua nelayan tersebut diperbolehkan menggunakan senapan tombak Hal ini menyebabkan ketegangan internal

Sementara itu desa-desa tetangga lain yang juga mengalami wilayahnya diterobos oleh nelayan yang terlibat dalam konflik ini memutuskan untuk bersatu untuk melindungi perikanan mereka Dengan adanya kesadaran yang lebih baik mereka mulai mengubah penggunaan sumber dayanya agar tidak terlalu bergantung pada perikanan Misalnya di masa lalu jika mereka memerlukan ikan dalam jumlah besar untuk upacara (seperti perkawinan) mereka akan menggunakan bom agar bisa menangkap sebanyak mungkin ikan Setelah mereka menyadari kerusakan yang diakibatkan terhadap cadangan dan habitat ikan beberapa tahun yang lalu mereka mulai menyembelih hewan ternak untuk upacara Setelah melindungi perikanan mereka sendiri mereka tidak senang ada pihak lain yang masuk dan mengambil keuntungan dari pantangan dan perlindungan yang sudah mereka lakukan

Konflik ini belum terselesaikan tetapi telah melahirkan sejumlah inisiatif lain terutama analisis kebijakan desa Situasi saat ini mengkhawatirkan baik bagi keberlanjutan perikanan maupun bagi ketetapan desa sasaran untuk melindungi habitat ikan dan mengelola dampak penangkapan ikan Pilihan yang belum dicoba tetapi mungkin melibatkan kedua kepala desa untuk berdialog pada waktunya dan pihak netral yang bekerja dengan pengurus desa lain agar lebih aktif dalam mengelola sumber daya pesisir Semua desa di kecamatan dapat bertemu dan berdiskusi tentang strategi pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 29

Karena kewenangan perikanan sekarang berada di pemerintah provinsi yang berpusat di Makassar di Sulawesi (beberapa jam ditempuh dengan perahu dan mahal untuk dijangkau lewat udara) pemerintah kabupaten tidak memiliki kewenangan yang jelas untuk menyatukan kelompok-kelompok dari berbagai desa untuk duduk bersama mendiskusikan pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif dan mendorong tercapainya kesepakatan tentang praktik menangkap ikan Disini letak dilemanya pemerintah kabupaten memiliki kewenangan langsung atas pengelolaan desa secara umum tetapi tidak atas pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Sementara itu program COREMAP yang banyak mendanai kerja-kerja pembangunan masyarakat di dalam pengelolaan wilayah pesisir telah menghentikan kegiatan terkait pembangunan sumber daya manusia dan kegiatan LSM yang ada terlalu kecil untuk menengahi solusi yang berskala luas

Menggabungkan pengetahuan lokal dan ilmiahKetika masyarakat berkolaborasi dengan pemerintah untuk pengelolaan wilayah pesisir atau jika mereka berharap untuk saling terlibat sangat mungkin untuk turut membahas bentuk pengetahuan lain dalam diskusi Penting untuk tidak berasumsi bahwa satu bentuk pengetahuan adalah lsquobenarrsquo dan yang satu lagi lsquosalahrsquo tetapi justru harus mencoba mempelajari keduanya

Komponen alat bantu ini mengikuti argumen dari Brown (2010) bahwa kita harus mengakui dan mencoba mengintegrasikan berbagai bentuk pengetahuan terutama jika para pemangku kepentingan bekerja bersama Jenis pengetahuan yang dikenali oleh Brown adalah

bull individual (dimiliki oleh orang tertentu dan tidak serta-merta dimiliki oleh anggota masyarakat yang lain)

bull masyarakat (misalnya pengetahuan adat dan lokal)

bull spesialisasi (misalnya pengetahuan ilmiah)

bull organisasi (misalnya pengetahuan tentang kebijakan dan prosedur)

bull bentuk pengetahuan holistik (integratif)

Masing-masing menggunakan bukti yang berbeda untuk jenis permasalahan yang berbeda Secara keseluruhan semua pengetahuan ini dapat memperkaya pemecahan masalah

Penting bagi para pihak yang berkolaborasi untuk saling menghormati pengetahuan yang dimiliki satu sama lain dan mencoba dengan sungguh-sungguh untuk belajar dan memahami perspektif pihak lain Dengan membawa prinsip ini di dalam alat bantu ini kami menekankan pentingnya pengetahuan tradisional (seperti yang terlihat dalam alat bantu ini tentang mengidentifikasi pengetahuan dan praktik pengelolaan tradisional) Pengetahuan tradisional melintasi beberapa bentuk ilmu pengetahuan yang diidentifikasi oleh Brown Termasuk pengetahuan masyarakat dan spesialisasi (misalnya pengetahuan adat tentang perilaku ikan) Di beberapa masyarakat pengetahuan ini bersifat holistik seperti pengetahuan ekologis tradisional yang sangat mengintegrasikan ekologi manusia dan di beberapa situasi aspek spiritual Di dalam pengelolaan wilayah pesisir pengetahuan adat Pengetahuan lokal dan pengetahuan ilmiah dapat relevan dan idealnya harus digabungkan dengan pengetahuan tentang kebijakan mdash atau digunakan sebagai bukti untuk dibuatnya kebijakan baru

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIbull Bertujuan menggabungkan bentuk pengetahuan yang berbeda

terutama dari para pihak yang berkolaborasi untuk memecahkan masalah secara bersama-sama

bull Mengerjakan tugas-tugas yang sebenarnya

bull Buatlah ini menjadi proses pembelajaran

Untuk mengembangkan komponen alat bantu ini melalui inisiatif praktis yang memberikan pembelajaran untuk semua tim kami dan masyarakat Bungaiya bergabung dengan Dr Nils Krueck dari Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk menggali bagaimana menggabungkan pengetahuan ilmiah dengan pengetahuan lokal untuk tujuan perencanaan Bagi Tim Perencanaan Tata Ruang Laut inisiatif ini memberikan mereka kesempatan untuk mengembangkan alat pemodelan yang diadopsi untuk skala lokal melalui kolaborasi dengan pengguna prospektif Bungaiya memiliki empat daerah perlindungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat (DPL) Dua daerah sudah diakui penuh secara formal dan dua lagi sedang menunggu persetujuan dari pemerintah kabupaten selama beberapa bulan ini Masyarakat ingin mencanangkan setidak-tidaknya satu daerah perlindungan lagi terutama bertujuan agar setiap pemukiman di dalam daerah administratif desa memiliki satu DPL di sekitarnya

Bungaiya tertarik untuk mengetahui apakah DPL mereka yang berdasarkan pada pengetahuan lokal dan pertimbangan strategis mereka dalam mengelola perikanan sudah berada di lokasi yang baik dan ukurannya memadai Perwakilan Bungaiya meyakini kegiatan ini akan memberikan masukan dan pilihan baru serta menawarkan pengakuan dari pemerintah yang lebih luas jika pengetahuan ilmiah menyetujui penilaian mereka Hal ini juga akan membantu mereka dalam perencanaan jangka panjang menuju pembentukan perlindungan laut selanjutnya

Kegiatan gabungan ini menunjukkan bahwa dari pada hanya bergantung pada alat pendukung perencanaan DPL dan mengambil keputusan dari lsquoatas ke bawahrsquo pemerintah dapat menyusun alat perancang DPL yang dapat diterapkan secara kolaboratif dengan masyarakat

bull untuk mengidentifikasi daerah dengan nilai ekologis danatau penghidupan tinggi agar dilindungi

bull untuk memastikan daerah-daerah yang disarankan untuk dilindungi mendapat dukungan dari masyarakat (Hal ini penting karena nelayan memilih apakah mereka mau mematuhi daerah perlindungan atau tidak dan pemerintah membutuhkan biaya tinggi untuk pengawasan dan sering kali tidak mencakup luas wilayah yang memadai Beberapa masyarakat memiliki sistem pengawasan mereka sendiri dan akan lebih termotivasi untuk melindungi daerah-daerah yang menjadi prioritas mereka)

bull agar upaya masyarakat dan pemerintah lebih tepat sasaran

bull sebagai alat pembelajaran untuk pemerintah dan masyarakat

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir30

KOTAK 3L PROSES KAMI

Mengetahui ketertarikan Bungaiya dan juga Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk berhubungan dengan pengguna potensial tim kami bertanya kepada warga desa Bungaiya apakah mereka tertarik bekerja bersama dengan ahli ekologi laut Dr Nils Krueck Mereka tertarik

Anggota tim peneliti memberitahukan Nils tentang ketertarikan masyarakat Sebelum pergi ke Selayar Nils mempersiapkan sejumlah peta dasar dan model wilayah pesisir Bungaiya yang menurutnya akan dirasa bermanfaat oleh masyarakat

Nils mengunjungi Selayar pada bulan Juli 2017 Kedua tim bertemu dengan masyarakat (lihat Gambar 18) agar Nils dapat menjelaskan kemungkinan yang ada dan masyarakat menyampaikan pada Nils tentang situasi lokal mereka dan permasalahan perikanan Masyarakat mendiskusikan sasaran termasuk melindungi terumbu karang meningkatkan populasi ikan meningkatkan tangkapan ikan membangun wisata menyelam dan snorkel dan melindungi spesies tertentu Nils mencari klarifikasi dan informasi lebih jauh tentang spesies yang paling penting kegiatan menangkap ikan dan habitat lokal Dari diskusi ini tim gabungan mengembangkan skenario rancangan DPL untuk dieksplorasi

Di hari-hari berikutnya Nils menjalankan model optimalisasi rancangan DPL dan melaporkan hasilnya ke masyarakat secara rutin untuk didiskusikan dan diperbaiki lebih lanjut Masyarakat membentuk tim penyelam termasuk Nils penyelam mereka yang sudah berpengalaman dan satu anggota tim lokal kamu Tim ini menyelam menelusuri daerah yang diteliti agar dapat memvalidasi asumsi rancangan DPL

Anggota tim yang lain mendukung tim penyelam dari perahu milik anggota masyarakat dan merekam hasil pengamatan tim penyelam

Penilaian ilmiah secara lengkap mendukung dua DPL yang lebih besar dari apa yang sudah dicanangkan oleh masyarakat di dua dari empat lokasi DPL Dua lokasi DPL lainnya telah dicanangkan oleh masyarakat untuk tujuan strategis (mengelola penerobosan dari desa lain) tetapi tidak diprioritaskan menurut hasil penilaian ilmiah untuk mencapai pelestarian keanekaragaman hayati atau manfaat bagi perikanan Sebaliknya model yang ada mengidentifikasi peluang DPL baru di salah satu daerah yang belum dipertimbangkan oleh masyarakat mengingat jaraknya dari pemukiman yang ada dan rendahnya tingkat ketertarikan untuk menangkap ikan di lokasi tersebut

Lokasi ini berada di utara dan diprediksi berpotensi memberikan manfaat untuk konservasi dan perikanan di daerah selatan melalui perpindahan karang dan ikan muda oleh arus laut Akan tetapi agar DPL ini bisa merealisasikan potensinya masyarakat perlu menemukan cara untuk pemantauan dan penegakan perlindungan mengingat lokasinya berada di daerah yang sepi penduduk

bull penerapan alat optimalisasi DPL kuantitatif dalam skala lokal mungkin dilakukan dan menguntungkan

bull Masyarakat ini dan kemungkinan masyarakat lain tertarik untuk belajar pendekatan rancangan DPL secara ilmiah

bull Ahli ekologi dan masyarakat menerapkan kriteria rancangan DPL yang berbeda dan berpotensi bertentangan Hal ini layak diakui dan bisa memancing diskusi yang bermanfaat

GAMBAR 18 Gabungan tim CCRES dan perwakilan desa mengembangkan scenario rancangan DPL untuk eksplorasi di Desa BungaiyaFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 31

4 FAKTOR YANG MENDUKUNG DAN TANTANGAN CONTOH DARI SELAYAR

Keberhasilan pengelolaan wilayah pesisir seperti halnya pengelolaan lingkungan yang lain mendapatkan manfaat dari serangkaian faktor pendukung Kami tidak bermaksud merangkum seluruh faktor-faktor latar belakang tersebut dalam alat bantu ini tetapi kami berharap dapat berbagi tentang beberapa faktor-faktor tersebut sebagai contoh dan untuk mengakui bahwa setiap diagnosis partisipatif selalu terjadi dalam dinamika berbagai faktor pendukung yang turut mempengaruhi pembentukan masalah yang dipilih untuk didiagnosis dan kapasitas untuk menanganinya

Di Selayar kami mengamati faktor-faktor penentu keberhasilan berikut yang membantu pengelolaan wilayah pesisir Tabel 1 terdiri dari daftar faktor-faktor ini dan catatan tentang beberapa tantangan terkait Kita tidak dapat berasumsi faktor penentu keberhasilan ini akan selalu ada Faktor pendukung bisa saja dihambat

Kami mendorong pengguna alat bantu ini untuk menemukan faktor-faktor penentu keberhasilan ini ketika mengadakan diagnosis partisipatif

GAMBAR 20 Proses kolaboratif sedang berlangsung Foto H Ross

GAMBAR 19 Kegiatan FishCollab menarik banyak peserta yang antusiasFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir32

TABEL 1 Faktor-faktor keberhasilan dalam penerapan di Selayar dan tantangan terkait

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Pengetahuan dan praktik adat

Komitmen terhadap pengetahuan dan praktik adat di banyak masyarakat

bull Meliputi berbagai teknologi menangkap ikan yang cerdas Sangat konsisten dengan komitmen keberlanjutan dan dapat menawarkan dimensi moral untuk perlindungan laut (lihat dokumen Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka)

bull Desa-desa yang berkomitmen terhadap bentuk pengelolaan berbasis hukum adat dapat (dan sudah) menunjukkan kepemimpinan yang baik dalam praktik menangkap ikan yang berkelanjutan

Pengetahuan adat dan komitmen untuk meneruskan praktik adat yang tidak merata di dalam dan di antara desa

bull Dapat terjadi dan sudah terjadi konflik antar individu dan desa antara yang mempertahankan pengelolaan secara adat dan yang berusaha menggunakan teknologi yang lebih efisien (dan sering kali lebih merusak)

Warisan Warisan dari proyek COREMAP (I sampai III) Selayar merupakan peserta lama di dalam COREMAP Kerja lapangan kami meneruskan warisan berikut

bull Pengetahuan baru (COREMAP I)

bull Perubahan besar pada program COREMAP termasuk penghentian kegiatan yang difokuskan pada pembangunan di semua lokasi termasuk Selayar digantikan oleh program COREMAP III dengan program yang lebih kecil terpusat dan terfokus pada penelitian

Kesadaran Kesadaran yang meluas di tingkat desa dan kabupaten dalam hal kelautan dan proses sosial terkait Hal ini meliputi fokus pada pengelolaan berbasis masyarakat dan bukan pengelolaan dari atas (top-down) dan juga selaras dengan perubahan di dalam kebijakan lingkungan hidup Indonesia selama 20 tahun terakhir (COREMAP II dan III)

bull Membuat pengetahuan ilmiah relevan untuk skala lokal dan dapat diterapkan di lapangan (misalnya oleh desa)

bull Memperluas kesadaran tentang permasalahan perlindungan laut ke desa-desa yang tidak memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam COREMAP

bull Menjaga kesadaran tetap aktif setelah beberapa saat

Lembaga lokal bull Infrastruktur tata kelola masyarakat misalnya sistem DPL yang dicanangkan masyarakat sebagai fokus proses pembelajaran di dalam pengelolaan berbasis masyarakat komite desa untuk konservasi laut fasilitator masyarakat yang berdaya dan pelembagaan ketika beberapa pemerintahan desa menggunakan anggaran desanya untuk perlindungan sumber daya laut

bull Hubungan baik antar desa yang berpartisipasi di dalam COREMAP (terutama COREMAP III) dan pemerintah kabupaten Koordinator kabupaten berada di posisi untuk memfasilitasi hal ini

bull Pemerintah kabupaten berkomitmen terhadap pengelolaan berbasis masyarakat Pegawai dinas perikanan kabupaten dan bidang pembangunan lain secara aktif mencoba untuk mendorong dan mendukung hal ini dengan alokasi staf dan keuangan (Hal ini sekarang sedang disesuaikan karena adanya transfer kewenangan perikanan ke pemerintah provinsi sementara pemerintah kabupaten meneruskan tanggung jawabnya atas desa dan penghidupan)

bull Menjaga komitmen pemerintah provinsi dan kabupaten terhadap proses berbasis masyarakat mengingat hilangnya posisi fungsi yang tadinya didukung oleh COREMAP dan dengan pergantian pegawai

bull Memelihara dan memperkaya infrastruktur tata kelola masyarakat di bawah transfer tanggung jawab perikanan ke tingkat provinsi perubahan dan potensi pengurangan staf perubahan budaya di tingkat pemerintahan manapun

bull Tantangan pemeliharaan menurut faktor-faktor yang disebutkan di atas

COREMAP III lebih dikenal sebagai COREMAP-CTI singkatan dari Coral Triangle Initiative

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 33

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Jejaring bull Pegawai kabupaten dengan tanggung jawab yang berbeda memiliki jejaring yang baik berkomunikasi dengan baik dan memiliki tujuan yang sama Mereka juga berjejaring dengan LSM dan agen-agen perubahan masyarakat sipil Selayar yang berskala kecil dan pemerintah kabupaten membantu komunikasi dan kolaborasi ini

bull LSM kecil tetapi berdedikasi tinggi

bull Peran orang-orang tertentu dalam hubungan ini risiko gangguan karena perpindahan pegawai setelah berakhirnya COREMAP III di kawasan Indonesia

bull Tantangan untuk bertahan hidup dan kapasitas yang umum dialami semua LSM

Kepemilikan terhadap permasalahan wilayah pesisir

Rasa kepemilikan yang tinggi terhadap permasalahan kelautan (di desa dan kabupaten)

bull Pentingnya peran komite desa untuk konservasi laut dan terutama pimpinan mereka di dalam hal ini

bull Memelihara budaya ini di bawah perubahan peraturan (pergeseran tanggung jawab pengelolaan laut perairan dalam ke pemerintah provinsi) dan pergantian pegawai seiring dengan berjalannya waktu

bull Di desa hal ini mungkin berhubungan dengan siklus pemilihan karena kepala desa yang baru akan berusaha membedakan diri dari pendahulunya dengan cara meninggalkan fokus kelautan

bull Kehilangan anggota komite desa untuk perlindungan laut akan mengurangi sumber pengaruh sosial terhadap pimpinan desa dan penduduk desa secara umum

Inisiatif Para lsquochampionrsquo di desa dan kabupaten (baik yang bekerja untuk pemerintah kabupaten atau dalam kapasitas lain) Orang-orang ini memiliki motivasi dan komitmen melampaui peran resmi mereka telah menentukan strategi mereka sendiri untuk mendorong perubahan perilaku dan juga ada yang berkolaborasi

bull Karena sebagian besar individu ini memulai secara mandiri (beberapa melakukan pembinaan) ada beberapa tantangan yang dikaitkan dengan bagaimana memelihara pengaruh mereka Risiko kehilangan orang-orang ini di tingkat desa cukup kecil berbeda dengan di tingkat kabupaten (lihat penjelasan tentang perubahan budaya organisasi dan pergantian pegawai di atas)

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir34

5 SARAN UNTUK PENGUKURANAlat bantu ini pada utamanya didasarkan pada penilaian kualitatif menuju kolaborasi dan pengelolaan yang adaptif Proyek ini tidak dirancang untuk memilih bagian-bagian yang bagus untuk dijadikan indikator atau mendukung pengelolaan meskipun pemilihan ini memainkan peran logis dalam prosedur diagnosa dan merupakan langkah rasional berikutnya

Penting bagi diagnosis partisipatif agar fokus pada permasalahan dan kepentingan yang ada dan tidak hanya sekedar didorong oleh data awal karena hanya sedikit permasalahan yang dapat langsung diukur sehingga fokus pada angka saja akan mengganggu pemilihan permasalahan Ketika tersedia bukti seperti pengukuran penurunan habitat dan tangkapan ikan menjadi berharga selama semua pihak mempercayai data tersebut dan sepakat tentang relevansinya Bukti tidak tertulis atau berdasarkan persepsi seperti pengamatan dalam jangka waktu lama tentang berkurangnya ketersediaan ikan serta lsquoalat ukurrsquo informal mdash seperti seberapa jauh perahu harus melaut sebelum mencapai daerah tangkapan yang memadai mdash mungkin lebih meyakinkan bagi masyarakat Selain itu kenyataan yang dihadapi oleh sebagian besar kawasan berkembang di dunia adalah hanya sedikit data yang tersedia apa lagi data jangka panjang atau data dalam skala kecil yang dapat mendukung pembuatan keputusan di tingkat lokal

Ketika kami mengembangkan cara pengukuran kami sarankan agar hal ini dilakukan secara partisipatif Para pihak harus memutuskan bersama apa yang paling penting untuk diukur agar dapat membantu diagnosis perencanaan dan pengelolaan adaptif mereka Kemudian menjawab indikator atau pengukuran langsung apa yang sesuai untuk melihat kondisi awal dan kemajuannya serta bagaimana mendapatkan informasi tersebut

Sering kali indikator kualitatif sudah cukup untuk memandu diagnosis partisipatif Salah satu pendekatan yang paling mudah adalah dengan menggunakan lsquopapan instrumenrsquo dengan kode warna Pengguna dapat mengidentifikasi indikator utama untuk setiap tulang dari diagram tulang ikan dan melampirkan skala peringkat sederhana seperti skala berdasarkan warna Contoh untuk papan instrumen ini dapat dilihat di Tabel 2

Cara yang sama dapat digunakan pengguna untuk mengidentifikasi faktor-faktor penentu keberhasilan dan tantangan untuk situasi mereka sendiri lalu menilainya secara kualitatif dengan menggunakan skala papan instrumen

Contoh yang sangat baik dalam berkolaborasi adalah merencanakan pertemuan secara berkala untuk mengisi papan instrumen ini bersama-sama (Izurieta 2007) Para pihak bahkan dapat mengisinya secara terpisah di dalam kelompok-kelompok kecil lalu berkumpul lagi untuk membandingkan hasil mereka mdash apakah mereka sepakat atau tidak untuk setiap indikator Yang terpenting apa yang perlu mereka tingkatkan (Ini adalah alasan sebenarnya untuk berdiskusi)

Akan tetapi papan instrumen dapat terlihat pasif kecuali jika ada versi yang dapat dibandingkan seiring dengan berjalannya waktu (Apakah kita melakukan sesuatu dengan lebih baik dibandingkan penilaian sebelumnya) Untuk permasalahan yang secara jelas perlu dikembangkan oleh para pihak pendekatan yang lebih baik mungkin dapat dilakukan dengan menggunakan judul atau kata-kata yang mencerminkan tahapan perkembangan Misalnya jejaring yang relevan biasanya akan berkembang Sehingga akan lebih masuk akal jika skalanya diberikan judul lsquobelum dimulairsquo kemudian lsquotahap awalrsquo lsquoperkembanganrsquo lalu lsquoberkembang penuhrsquo

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 35

TABEL 2 Contoh papan instrumen dengan kode warna

SANG

AT T

ERBA

TAS

TERB

ATAS

OK GOOD

EXCE

LLEN

T

PENJ

ELAS

AN

Fokus dan bermitra Kejelasan fokus

Bekerja dengan baik sebagai mitra

Mengembangkan jejaring Orang-orang yang relevan terlibat

Pengetahuan tradisional dan praktik pengelolaan

Keberadaan pengetahuan

Praktik pengelolaan secara adat digunakan

Kombinasi pengetahuan lokal dan ilmiah

Pengetahuan lokal dan ilmiah dipertimbangkan

Identifikasi proyek terkait dan warisan mereka

Kontak terjalin dengan personil proyek sebelumnya dokumen dipelajari

Warisan 1 dilanjutkan

Warisan 2 dilanjutkan

Warisan 3 dilanjutkan

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion dan strategi mereka

Ada champion

Champion mendapat dukungan

Analisis kebijakan multitingkat

Kebijakan dinilai

Kebijakan dan pengaturan kelembagaan selaras di semua tingkat pemerintahan dan dengan masyarakat

Analisis konflik Jangkauan konflik

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir36

6 REFERENSIAndrew NL Bene C Hall SJ Allison EH Heck S amp Ratner BD 2007 lsquoDiagnosis and management of small-scale fisheries in developing countriesrsquo Fish and Fisheries vol 8 hal 227ndash240

Bene C Kodio A Lemoalle J Mills D Morand P Ovie S Sinaba F amp Tafida A 2009 Participatory diagnosis and adaptive management of small-scale fisheries in the Niger River Basin CGIAR Challenge Program on Water and Food Project report (proyek no 72)

Brown VA 2010 lsquoCollective inquiry and its wicked problemsrsquo in Brown VA Harris JA and Russell JY eds Tackling wicked problems through the interdisciplinary imagination Earthscan London hal 4ndash83

Cinner JE McClanahan TR MacNeil MA Graham NAJ Dawd TM Mukminin A Feary DA Ando L Rabearisoa AL Wamukota A Jiddawik A Campbell SJ Baird AH Januchowski-Hartley FA Hamed S Laharil R Morovel T amp Kuangel J 2012 lsquoComanagement of coral reef social-ecological systemsrsquo Proceedings of the National Academy of Sciences vol 109 14 hal 5219ndash5222

Conflict Resolution Network 2008 Conflict Resolution Trainers Manual mdash 12 skills Conflict Resolution Network wwwcrnhqorg (keterampilan 8 memetakan konflik)

Cornelius H amp Faire S 2006 Everyone can win how to resolve conflict Edisi ke-2 Simon dan Schuster NSW

Eriksson H Adhuri DS Adrianto L Andrew N L Apriliani T Daw T Evans L Garces L Kamanyi E Mwaipopo R Purnomo AH Sulu RJ amp Beare DJ 2016 lsquoAn ecosystem approach to small-scale fisheries through participatory diagnosis in four tropical countriesrsquo Global Environmental Change vol 36 hal 56ndash66

Fisher R Ury WL amp Patton B 2011 Getting to yes negotiating agreement without giving in Penguin

Izurieta AV 2007 Evaluation framework for collaborative management of protected areas a crosscultural case study in Queensland Australia PhD thesis The University of Queensland

Mills D Beacuteneacute C Ovie S Tafida A Sinaba F Kodio A Russell A Andrew N Morand P amp Lemoalle J 2011 lsquoVulnerability in African small-scale fishing communitiesrsquo Journal of International Development vol 23 hal 308ndash313

Proyek Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) adalah proyek dukungan teknis regional yang ditujukan untuk membuka sumber-sumber pendapatan baru yang berkelanjutan bagi masyarakat pesisir di wilayah timur Asia Timur-Pasifik CCRES akan mengembangkan produk-produk pengetahuanmdashyang dapat digunakan sebagai masukan terhadap rancangan dari proyek rencana dan kebijakan di tingkat global regional dan nasionalmdashserta model teknis dan alat perencanaan yang membantu persiapan rencana pengelolaan sumber daya pesisir berbasis masyarakat

BERKOMUNIKASI DENGAN KAMI

CAPTURING CORAL REEF AND RELATED ECOSYSTEM SERVICES (CCRES)

CCRESnet

ccresnet

Hubungi Liz Izquierdo Manajer Proyek Kantor Kemitraan Penelitan The University of Queensland St Lucia QLD 4072 Australia T +61 7 3443 3144 E lizquierdouqeduauKunjungi wwwccresnet

copy Copyright University of Queensland

Mari bergabung komunitas kami

  • 1Pendahuluan tentang alat bantu FishCollab
    • 11Siapa yang dapat menggunakan alat bantu ini
    • 12Keterampilan apa yang diperlukan untuk menggunakannya
    • 13Bagaimana pembuatannya
    • 14Apa yang ada di dalam alat bantu ini
    • 15Profil para champion Selayar untuk perlindungan wilayah pesisir
    • 16Mengadaptasi alat bantu
      • 2Latar belakang mengapa kita memerlukan alat bantu ini
        • 21Kolaborasi dalam mengelola sumber daya alam
        • 22Alasan menerapkan alat bantu
          • 3Prosedur diagnosis partisipatif diagram lsquotulang ikanrsquo
            • 31Bagaimana menerapkan setiap komponen FishCollab
            • 32Mengenalkan diagram tulang ikan
            • 33Kepala ikan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif
            • 34Ekor ikan Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir (perikanan) yang adaptif
            • 35Tulang belakang Pertemuan diagnosis partisipatif pengamatan peserta kegiatan
            • 36Diagram tulang ikan komponen yang menyusun diagnosis partisipatif
              • 4Faktor yang mendukung dan tantangan contoh dari Selayar
              • 5Saran untuk pengukuran
              • 6Referensi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir8

3 PROSEDUR DIAGNOSIS PARTISIPATIF DIAGRAM lsquoTULANG IKANrsquo

31 Bagaimana menerapkan setiap komponen FishCollabFishCollab adalah alat bantu diagnosis secara partisipatif yang dirancang untuk digunakan pada tahap awal untuk memperjelas permasalahan menuju tercapainya kolaborasi jangka panjang antara masyarakat pemerintah dan pemangku kepentingan lain demi meningkatkan tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir Seperti yang sudah disampaikan pada bab pendahuluan alat bantu ini dapat digunakan baik di masyarakat atau untuk pelibatan pemangku kepentingan

Tujuan dari diagnosis partisipatif adalah agar para pihak yang berkolaborasi dapat bekerja bersama untuk menyelidiki sifat dari masalah dan peluang yang ada terkait dengan kepentingan mereka Permasalahannya kemudian bisa jadi lsquoterbingkai ulangrsquo selama proses yaitu ketika permasalahan dipahami secara berbeda atau ketika prioritas baru mengemuka

Istilah lsquodiagnosis partisipatifrsquo berasal dari penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh tim pembangunan dengan menggunakan berbagai bentuk penilaian daerah pedesaan secara partisipatif Cara ini telah digunakan di dalam konteks pertanian kedokteran hewan dan epidemiologi Gagasan ini telah dikembangkan lebih lanjut di dalam perikanan skala kecil dengan menggunakan kerangka kerja yang dikembangkan oleh Andrew et al (2007) kemudian penelitian terkait perikanan air tawar di Niger (Bene et al 2009) Nigeria dan Mali (Mills et al 2011) dan di Indonesia Kepulauan Solomon Tanzania dan Filipina (Eriksson et al 2016)

Inovasi kami adalah menggabungkan prosedur asli yang terfokus pada diskusi dengan masyarakat dengan metode ilmu sosial berupa pengamatan peserta agar mendapatkan informasi yang lebih kaya disamping mendukung verifikasi diagnosis Kami memusatkan perhatian pada tantangan dalam mengelola sumber daya pesisir kaitannya dengan tata hubungan antara masyarakatndashpemerintah dan tidak hanya fokus sepenuhnya pada masyarakat Kami juga menambahkan komponen yang tidak ada dalam versi diagnosis partisipatif sebelumnya

32 Mengenalkan diagram tulang ikanKami mengilustrasikan bagian-bagian utama dari alat bantu ini dalam bentuk diagram tulang ikan (Gambar 5)

33 Kepala ikan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptifKepala ikan atau arah adalah perumusan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif Pengelolaan yang adaptif adalah prosedur untuk menghadapi kondisi dan pengetahuan yang tidak pasti dimana para pihak yang berkolaborasi melanjutkan kerja mereka berdasarkan pengetahuan atau dugaan terbaik lalu berusaha untuk belajar dan meningkatkan dugaan tadi selama proses implementasi Bagian ini biasanya mengikuti siklus berikut menilai situasi terkini dari permasalahan yang menjadi perhatian membuat rencana (misalnya merencanakan intervensi yang dipercaya oleh para pihak akan membantu) menguji cobanya

GAMBAR 5 Ilustrasi diagram tulang ikan untuk alat bantu diagnosis partisipatifSumber Disain mdash 24Point0com Isi mdash H Ross D Adhuri dan AY Abdurrahim

Mengembangkan jejaring

Fokus dan kemitraan awal

Mengidentifikasi pengetahuan dan

pengelolaan tradisionalpractices

Rencana pengelolaan yang kolaboratif dan

adaptif

Diagnosis partisipatif pertemuan pengamatan peserta kegiatan

Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir

(perikanan) yang adaptif

Menggabungkan pengetahuan lokal dan ilmu pengetahuan

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion

dan strategi mereka

Identifikasi proyek terkait dan

warisannya

Analisis kebijakan

multitingkat

Analisis konflik

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 9

mengevaluasi hasil dan situasi baru lalu memperbaiki intervensinya Hal ini dapat terus-menerus dilakukan melalui banyak siklus perbaikan atau sampai dengan tercapainya perbaikan di salah satu bagian sistem sosial-ekologis (lihat Kotak 3A) sebelum mereka kemudian bergeser ke bagian lain Beberapa orang membedakan tata kelola adaptif dan pengelolaan adaptif lsquotata kelolarsquo fokus pada peningkatan sistem pengambilan keputusan dan administrasi sementara lsquopengelolaanrsquo fokus pada intervensi praktis Kolaborasi adalah suatu kondisi yang mana dua pihak atau lebih seperti pemerintah dan masyarakat bekerja bersama Istilah pengelolaan kolaboratif atau pengelolaan bersama biasanya mengacu pada pengaturan kolaborasi yang dibuat resmi mungkin dengan adanya kesepakatan formal Hal ini dapat melibatkan pembagian tanggung jawab yang setara atau satu pihak (pemerintah atau masyarakat) memiliki tanggung jawab lebih besar dari yang lain atau masing-masing mengambil tanggung jawab yang berbeda sesuai dengan keterampilan dan kapasitas yang dimiliki Kata kolaborasi bersifat lebih luwes dapat mengacu pada berbagai bentuk kerja sama atau kemitraan dalam berbagai bentuk termasuk pengaturan yang dikembangkan tanpa kesepakatan formal

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIAnda dapat mengganti arah atau sasaran dari diagnosis partisipatif sesuai kebutuhan Arah tersebut harus konsisten dengan perspektif yang tercermin di bagian lsquoekorrsquo

Jadi bagian kepala ikan menunjukkan para mitra bekerja bersama menuju rencana pengelolaan yang adaptif untuk topik yang menjadi fokus mereka (misalnya memperbaiki perikanan memperbaiki penghidupan)

34 Ekor ikan Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir (perikanan) yang adaptifEkor ikan mewakili perspektif teoritis atau konseptual dari pengguna tentang tata kelola dan pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Dari semua pilihan yang tersedia dalam literatur dan praktik internasional kami mengadopsi Pengelolaan Perikanan yang Adaptif dan Pendekatan Ekosistem untuk Pengelolaan Perikanan atau Adaptive Fisheries Management and the Ecosystem Approach to Fisheries Management (EAFM) sebagai pedoman utama untuk kegiatan diagnosis dan menentukan hasil yang diharapkan (yaitu rencana pengelolaan)

Prinsip dasar dari pendekatan Pengelolaan Perikanan yang Adaptif adalah bahwa pengelolaan adalah suatu proses sehingga harus luwes untuk dapat mengakomodir dinamika perubahan di dalam konteks internal dan eksternal dari pengelolaan EAFM menyoroti kebutuhan akan pemahaman yang terpadu dan holistik dari sistem sosial-ekologis dan kebutuhan untuk menggabungkan seperangkat pengetahuan yang berbeda dari pengetahuan ilmiah dan tradisi atau pengalaman EAFM juga menyoroti perlunya lsquomelibatkan manusia di dalam ekosistemrsquo Dengan demikian kepentingan dan pengetahuan manusia harus dipertimbangkan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rancangan dan implementasi pengelolaan

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIAnda mungkin ingin mengganti dengan perspektif lain untuk diagnosis partisipatif yang akan dilakukan

35 Tulang belakang Pertemuan diagnosis partisipatif pengamatan peserta kegiatanTulang belakang pada diagram ikan mewakili prosedur pokok dari diagnosis partisipatif kolaboratif Tulang belakang ini terfokus pada seperangkat kegiatan kolaboratif tempat semua informasi pengetahuan kepentingan dan prioritas para pihak diramu dinegosiasikan dan pilihan pengelolaan mdash seiring dengan waktu mdash diidentifikasi dan disepakati bersama Kegiatan-kegiatan tersebut dengan didukung oleh pendekatan yang diwakili oleh tulang-tulang ikan (lihat Bagian 36) menuju pada rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif seperti yang diilustrasikan oleh kepala ikan

Bagian-bagian intinya adalah

bull Suatu proses kolaboratif dalam pencarian informasi dan pembelajaran bersama yang melibatkan para pihak utama dalam pengelolaan suatu permasalahan atau suatu daerah (terkecuali ketika alat bantu ini mungkin digunakan dalam proses pelibatan satu pemangku kepentingan)

bull Diagnosis bersama melalui kombinasi antara pertemuan inklusif pengamatan peserta dan pembelajaran melalui tindakan yang dilakukan bagi sejumlah prioritas terpilih

bull Menjalankan sejumlah kegiatan terpilih untuk diagnosis dan pembelajaran lebih lanjut yang diarahkan menuju implementasi proses pengelolaan adaptif

KOTAK 3A SISTEM SOSIAL-EKOLOGIS

Sistem sosial-ekologis menghubungkan sistem manusia dan alam Sistem ini kompleks dan adaptif maksudnya tidak bekerja secara linear atau dapat diduga Perubahan di salah satu bagian dari sistem dapat mengakibatkan perubahan yang tidak terduga di bagian lain Sistem ini multitingkat dan saling mempengaruhi satu sama lain di setiap tingkatan Misalnya perubahan kebijakan di tingkat pusat atau provinsi dapat mempengaruhi masyarakat dan apa yang terjadi di masyarakat juga dapat mempengaruhi pemerintah Karena sistem sosial-ekologis merupakan sistem yang kompleks dan multitingkat sistem ini jarang berada di bawah kendali atau pengaruh satu orang Tidak bisa tidak tata kelola harus memiliki banyak pusat dan melibatkan kolaborasi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir10

Untuk mengawali kami berasumsi bahwa beberapa pihak awal telah memutuskan untuk mulai mengatasi satu permasalahan Mungkin saja pemerintah telah memutuskan bahwa mereka perlu melibatkan masyarakat untuk memecahkan masalah dan meyakini bahwa membuat diagnosis bersama adalah cara yang paling menjanjikan untuk menangani tantangan yang ada Atau mungkin masyarakat memutuskan untuk bekerja bersama pemerintah agar dapat mencapai lebih banyak sasaran dibanding ketika melakukan segala sesuatunya sendiri Atau mungkin suatu LSM berharap dapat mengajak pihak-pihak lain untuk bersama-sama mengatasi suatu masalah atau untuk bekerja dengan masyarakat agar dapat lebih memahami mengapa suatu permasalahan terjadi Atau mungkin pemerintah dan masyarakat memutuskan untuk bekerja bersama dalam beberapa permasalahan yang menjadi perhatian bersama

Menggunakan pendekatan partisipatif biasanya berarti identifikasi permasalahan dengan lebih baik dengan mengakomodir pemahaman semua orang dan keinginan yang lebih besar untuk menyelesaikan permasalahan dengan mengikuti strategi yang telah diputuskan bersama oleh semua pihak

GAMBAR 6 Bekerja bersama di Desa BungaiyaFoto AY Abdurrahim

Bagaimana caranya menciptakan proses partisipatif yang kuat mdash inklusi dan kolaborasiKomponen partisipatif diawali dengan proses dan kemudian berlanjut Pendekatan termudah adalah dengan pertemuan beberapa dengan kelompok kecil (misalnya pemimpin masyarakat atau pemerintah) kemudian beberapa pertemuan dengan jumlah peserta yang lebih banyak (misalnya seluruh anggota masyarakat atau siapapun yang tertarik semua nelayan) atau orang-orang tertentu (nelayan perempuan) Beberapa pertemuan dapat diadakan secara terpisah misalnya satu pertemuan tersendiri dengan pegawai pemerintah lalu pertemuan hanya dengan anggota masyarakat dan pertemuan lain bisa untuk peserta gabungan

Kami menyarankan pertemuan karena dengan cara itu para pihak akan saling berinteraksi atau membangun kolaborasi Cara ini juga sudah dikenal dan nyaman untuk dilakukan oleh sebagian besar peserta potensial dan situasinya akan menjadi lebih mudah bagi fasilitator Fokusnya harus tetap dijaga untuk melakukan diskusi bersama mungkin dapat juga digunakan alat bantu penilaian pedesaan secara partisipatif (lihat Kotak 3B) terutama ketika menggali permasalahan atau mengumpulkan informasi setelah proses kolaboratif terlaksana

Beberapa prinsip yang dikenal baik di dalam literatur tentang partisipasi harus diikuti selama proses partisipatif (lihat di bawah ini)

Prinsip penting untuk proses partisipatif yang baikbull Jadilah inklusifterbuka Memutuskan secara adil

dan terbuka tentang siapa saja yang harus dilibatkan Konsultasikan secara luas tentang hal ini Fleksibel mdash untuk menambah orang belakangan mdash terutama ketika perspektif tentang akar permasalahan berubah atau permasalahan baru ditambahkan Mungkin saja orang-orang yang tadinya tidak bersedia bergabung dalam proses kemudian menjadi tertarik atau menjadi lebih percaya setelah beberapa saat Tidak semua orang harus dilibatkan dengan derajat keterlibatan yang sama di setiap langkah mdash dimungkinkan untuk mengadakan pertemuan kelompok inti secara rutin untuk membahas berbagai permasalahan yang ada lalu mengadakan pertemuan kelompok yang lebih besar secara berkala agar yang lain dapat memberikan masukan dan ulasan serta komentar tentang kemajuan

Pastikan perempuan lansia dan orang muda orang dari kelompok budaya atau agama yang beragam dari berbagai penghidupan dan bahkan nelayan yang menggunakan jenis alat penangkap ikan yang berbeda di masyarakat mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi Hal ini tergantung pada struktur masyarakat dan permasalahannya Sebagai contoh laki-laki mungkin paling banyak yang menangkap ikan tetapi perempuan sebagai istri memiliki keterlibatan untuk menjual atau mengolah hasil tangkapan dan mengelola anggaran rumah tangga Masyarakat pesisir sering kali mengembangkan berbagai penghidupan berdasarkan modal sumber daya alam pesisir yang tersedia Nelayan sering kali menggunakan alat yang berbeda untuk menangkap jenis ikan yang berbeda Masing-masing mungkin memiliki kepentingan kekhawatiran dan dampak yang berbeda bagi penghidupan lain Kita harus memastikan setiap dari mereka terwakili di dalam proses partisipatif

KOTAK 3B PENILAIAN PEDESAAN SECARA PARTISIPATIF

Penilaian pedesaan secara partisipatif adalah metodologi yang umum digunakan oleh peneliti dan LSM untuk bekerja dengan masyarakat (atau penduduk yang terkena dampak lainnya) dalam merencanakan pembangunan Aspek mendasar dari metodologi ini adalah pendekatan kemitraan antara fasilitator dan masyarakat untuk menggali situasi dan merencanakan intervensi Misalnya pendekatan yang umum adalah dengan melibatkan beberapa anggota masyarakat untuk berpartisipasi secara langsung dengan fasilitator sementara anggota masyarakat yang lain berpartisipasi dalam kegiatan tertentu Metodologi ini paling dikenal karena penggunaan metode visual dan praktik langsung untuk menggali informasi dan mempromosikan diskusi seperti dengan penelusuran desa (transect walks) kalender musiman menggambar peta sumber daya desa dan matriks evaluasi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 11

GAMBAR 7 Perempuan harus diberikan kesempatan untuk berpartisipasiFoto H Ross

bull Setarakan hubungan kekuasaan Jika ada kesenjangan besar dalam hal kekuasaan baik di dalam masyarakat atau antara masyarakat dan pemerintah lakukan segala hal yang mungkin dilakukan agar pihak yang lebih lemah tetap merasa nyaman dan percaya diri Bertemu di tempat yang nyaman dan jika memungkinkan di lingkungan yang familiar sehingga peserta merasa tenang Idealnya pertemuan dilakukan di tempat masyarakat bukan (pergi ke) kantor pemerintah Pertimbangkan fasilitator yang dapat membantu memancing peserta mengeluarkan pendapat Pertimbangkan untuk meminta pemimpin mereka atau pemuka agama untuk membuka pertemuannya Atur agenda pertemuan agar tetap nyaman untuk kelompok yang tidak terlalu kuat untuk tetap menyuarakan pendapat mereka mdash diskusi kelompok kecil dapat menolong Strategi lain adalah mengadakan pertemuan terpisah (anggota masyarakat saja tanpa pemerintah pegawai pemerintah saja tanpa masyarakat) sebelum mengadakan pertemuan gabungan Hal ini akan membantu setiap pihak untuk mulai berpikir dan melakukan koordinasi atas pandangan mereka tanpa ada tekanan

bull Bangun hubungan dan rasa percaya Untuk Terburu-buru mengambil keputusan tidaklah bijaksana Jika para pihak tidak terbiasa bekerja bersama atau diawali dengan hubungan yang buruk luangkan waktu agar para pihak dapat saling mengenal satu sama lain dan membangun hubungan dan kepercayaan personal Hal ini tidak perlu hanya secara khusus dilakukan di dalam pertemuan Berkeliling di masyarakat tuan rumah dapat membantu semua orang merasa tenang Misalnya saja para pimpinan dapat memancing bersama untuk lebih saling mengenal Menyediakan kesempatan yang santai dan informal seperti ramah-tamah dengan makan bersama sebelum atau setelah pertemuan

bull Dengarkan Mendengarkan semua pendapat yang disampaikan tanpa kritisi Hormati kontribusi dari siapapun Berbicara bergantian Berusaha memahami apa yang sebenarnya ingin disampaikan (misalnya lihat dibalik kemarahan melihat apa yang membuat seseorang menjadi marah) Sadari bahwa beberapa orang bersedia berbicara terlebih dahulu (dan mungkin berwenang untuk melakukannya sebagai pimpinan masyarakat) sementara yang lain mungkin ingin mendengar terlebih dahulu

sebelum berbicara Berikan mereka giliran untuk berbicara ketika mereka sudah siap

bull Hormati keterbatasan waktu dan sumber daya yang dimiliki peserta Ingat bahwa sebagian besar anggota masyarakat merelakan waktunya Mereka mungkin harus meninggalkan hari-hari kerja mereka yang seharusnya memberi mereka penghasilan untuk mengikuti pertemuan (misalnya hari menangkap ikan hari pasar) Hormati pengorbanan ini dalam bentuk waktu frekuensi dan lamanya pertemuan Di sisi lain kesempatan untuk memperbaiki situasi merupakan hal yang penting bagi masyarakat sehingga mungkin membuat mereka menjadi sangat tertarik dan bersedia meluangkan waktu dan meninggalkan kegiatan lain Berhati-hati jika menawarkan untuk mengganti pengeluaran atau memberikan honor Hal ini ditanggapi secara berbeda di budaya yang berbeda Mengganti biaya langsung yang dikeluarkan peserta untuk menghadiri pertemuan adalah hal yang adil seperti biaya transportasi pulang-pergi dan biaya pengganti makanan yang harus mereka keluarkan selama meninggalkan rumah Membayar orang untuk menghadiri pertemuan dapat menjadi kontra-produktif dan akan lebih menarik orang-orang yang tertarik dengan bayarannya daripada mereka yang berkomitmen tentang permasalahannya Akan tetapi jika orang yang sama diperlukan secara rutin untuk menghadiri pertemuan (pertemuan yang Anda adakan atau untuk proses lain) dan mereka tidak memiliki pekerjaan (atau harus mengambil cuti dari pekerjaan) mungkin bisa menjadi gagasan yang baik untuk menawarkan mereka pengganti upah atas waktu yang hilang

bull Berkomitmen terhadap proses Hanya memasuki proses diskusi jika Anda bersungguh-sungguh ingin melihat prosesnya berhasil dan bersedia membuat perubahan sebagai hasil dari proses Lembaga pemerintah mungkin perlu memberikan otorisasi kepada mereka yang menghadiri pertemuan untuk melanjutkan komitmen kantornya menuju arah baru Semua pihak harus bertanggung jawab atas hasil dari prosesnya

bull Perjelas apa yang mungkin dan tidak mungkin diubah Sekali lagi hal ini terutama berlaku untuk perwakilan pemerintah Jika kekuasaan Anda terbatas dan Anda mungkin tidak dapat melakukan sesuatu tentang beberapa topik yang diangkat mdash atau memerlukan izin dari tingkat yang lebih tinggi untuk topik tertentu mdash hal tersebut harus diperjelas Dengan kata lain berhati-hati jangan sampai memberikan harapan yang berlebihan

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIRancang proses partisipatif Anda agar dapat memanfaatkan sebanyak mungkin peluang untuk membangun kepercayaan dan keterampilan anggota masyarakat dan pegawai pemerintah Lihat Kotak 3C untuk petunjuk-petunjuk lain

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir12

KOTAK 3C PERTIMBANGAN PRAKTIS UNTUK PROSES PARTISIPATIF ANDA

Fasilitasi

Terutama di tahap awal diagnosis fasilitator yang independen dan dihormati mungkin diperlukan Fasilitator yang independen dan dihormati ini penting ketika mengantisipasi kemungkinan adanya ketegangan dalam hubungan di dalam dan di antara kelompok pemangku kepentingan Selain memiliki keterampilan fasilitasi yang kuat dan menguasai topik yang akan didiskusikan fasilitator yang baik juga harus memahami latar belakang sosial-budaya dari peserta agar dapat memimpin diskusi dengan cara yang sesuai dengan peserta Dalam kenyataannya pengetahuan sosial-budaya yang dimiliki mungkin akan menolong fasilitator agar dapat dipercaya peserta

Keterampilan

Apakah Anda memiliki cukup orang yang memiliki keterampilan lsquoberhubungan dengan orang lainrsquo agar dapat berpartisipasi dengan baik dalam diagnosis partisipatif Keterampilan ini adalah kemampuan dan kesediaan untuk mendengarkan berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain memiliki kemampuan untuk memahami dan bersimpati dengan perasaan orang lain dan bersedia untuk bekerja bersama Agar dapat membangun diskusi yang baik di setiap pertemuan kita harus memiliki cukup orang yang berbicara dan mendengarkan dengan baik dan mampu mendorong orang lain untuk berbicara Ingat bahwa budaya berbicara atau menyampaikan gagasan berbeda antara satu etnis dengan etnis lain atau antara satu kelompok sosial dengan yang lain dan antar gender

Orang-orang dengan keterampilan sosial ini akan membantu fasilitator dan membuat diskusi menjadi hidup dan mendalam lsquoPara championrsquo mungkin dapat mengisi peran ini (lihat dokumen terpisah Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka dari Selayar Indonesia)

Sumber daya

Pastikan waktu Anda cukup untuk mengadakan proses yang baik (hindari tenggat waktu yang terburu-buru) dan Anda memiliki sumber daya yang cukup untuk perjalanan makanan ringan dan pengeluaran pertemuan lainnya

GAMBAR 8 Fasilitator yang baik harus memahami latar belakang sosial-budaya peserta agar dapat memimpin diskusi dengan cara yang paling sesuai bagi pesertaFoto AY Abdurrahim

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 13

KOTAK 3D BAGAIMANA KITA MEMULAI

Sebagai bagian dari proyek CCRES yang lebih besar tim kami melakukan kunjungan penentuan ruang lingkup ke lokasi sasaran proyek CCRES di Indonesia pulau utama Selayar di kabupaten Kepulauan Selayar Kunjungan ini diterima oleh pegawai pemerintah kabupaten terutama satu pegawai yang bertugas menjadi nara hubung dengan masyarakat Dari kunjungan tersebut kami mengidentifikasi satu tujuan yaitu untuk mengembangkan alat bantu ini secara partisipatif yang akan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam memecahkan beberapa permasalahan pokok untuk kepentingan pulau penduduk dan pemerintahnya

Pada awalnya nara hubung pemerintah kabupaten merekomendasikan dua desa yang menurutnya tertarik melakukan perlindungan perikanan dan terumbu karang pada saat itu dan mungkin akan tertarik untuk bekerja sama dengan kami Kami bertemu dengan penduduk dari salah satu desa ini pada saat kunjungan penentuan ruang lingkup tapi tidak bertemu dengan desa kedua

Kami bertemu dengan pemuka dari kedua desa yang direkomendasikan Bungaiya di bagian utara Selayar dan Parak di bagian pesisir barat-tengah (lihat Gambar 1) Protokol mengharuskan kami bertemu dengan kepala desa terlebih dahulu Kepala desa kemudian mendiskusikan peluang ini dengan para pimpinan desa Jika mereka sepakat kami lalu mengadakan pertemuan yang lebih besar dengan setiap masyarakat yang terdiri dari perwakilan dari setiap pemukiman pengurus desa dan perwakilan desa semua kategori nelayan dan perempuan yang berkepentingan Pertemuan besar ini meresmikan kolaborasi kami

Pertemuan-pertemuan ini memberikan petunjuk awal tentang hal-hal yang menjadi kepentingan desa Kedua desa berharap dapat fokus ke dalam pengelolaan perikanan Keduanya berusaha menegakkan praktik perikanan lestari berdasarkan pengetahuan dan praktik adat tetapi menghadapi berbagai tantangan dalam mengelola masuknya pihak lain ke perairan mereka terutama pihak yang menggunakan metode menangkap ikan yang merusak yang

tidak boleh digunakan oleh penduduk desa mereka sendiri

Bungaiya sudah memiliki dua daerah perlindungan laut dan dua lagi yang sedang diusulkan dan ingin memperoleh status resmi dari pemerintah kabupaten untuk dua daerah perlindungan yang sedang diusulkan Parak juga tertarik memperoleh status resmi yang lebih besar untuk praktik menangkap ikan tradisionaladat dan peraturan lokal tentang perikanan

Kami kemudian menyusun ulang tim penelitian dan pengembangan kami Kami sudah memiliki tiga peneliti eksternal (peneliti Australia Helen Ross peneliti Indonesia Dedi Adhuri dan Ali Yansyah Abdurrahim mdash semua adalah ilmuwan sosial yang meliputi psikologi lingkungan antropologi dan sosiologi dengan pengalaman lintas disiplin yang kuat dalam hal pengelolaan sumber daya alam termasuk perikanan) Kami mengundang koordinator pengelolaan berbasis masyarakat untuk COREMAP (lihat Kotak 3G) Andi Penrang untuk menjadi anggota penuh dari tim kami Pada masa puncak implementasi proyek Andi Penrang mensupervisi 8 fasilitator senior 28 fasilitator masyarakat dan 104 motivator desa yang berhubungan dengan 52 desa yang turut berpartisipasi dalam COREMAP di Selayar Kami tidak melanjutkan rencana untuk merekrut perempuan yang memenuhi syarat akademis untuk menjadi anggota tim kami malah memilih dua asisten yang berbasis di masyarakat lokal (Andi Ismainna dan Andi Rismayani) yang berpengalaman bekerja untuk COREMAP dan ingin mengembangkan keterampilan mereka dan mereka sudah memiliki hubungan yang sangat baik dengan semua desa tempat kami akan bekerja

Mempekerjakan asisten lokal langsung dari masyarakat memperdalam akses ke pengetahuan dan hubungan lokal memungkinkan dilakukannya pembangunan kapasitas dan merupakan pilihan terbaik untuk meninggalkan warisan keterampilan dan pengetahuan Tim yang terdiri dari 6 orang ini memiliki perimbangan keterampilan pengetahuan lokal dan gender Tiga anggota lokal cakap mengunakan bahasa lokal Selayar dan juga Bahasa Indonesia

Kami memerlukan cara kerja yang sama kuatnya untuk bekerja dengan pemerintah kabupaten LSM dan orang pribadi yang berkepentingan yang memiliki perspektif untuk satu pulau dan tidak hanya fokus pada satu masyarakat tertentu Kami bertemu dengan kepala dinas perikanan Selayar yang baru dan belajar tentang pegawai kabupaten dan staf LSM lain serta orang pribadi yang relevan dan berkepentingan Kami mengadakan beberapa pertemuan dengan orang-orang ini melalui jaringan kerja kami membentuk jejaring yang longgar dan kelompok acuan untuk kegiatan Sementara itu banyak dari orang-orang ini yang secara langsung berhubungan dengan masyarakat (beberapa masyarakat sasaran kami dan lainnya)

Kami juga melanjutkan hubungan dengan desa-desa lain terkait dengan permasalahan yang muncul di Bungaiya dan Parak dan sebagai desa asal para lsquochampionrsquo masyarakat

GAMBAR 9 Anggota tim Dedi Adhuri Andi Penrang Andi Rismayani Helen Ross Andi Ismainna dan Ali Yansyah AbdurrahimFoto D Adhuri

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir14

GAMBAR 10 Peserta mengumpulkan informasi dengan mengamati apa yang terjadi di sekitar mereka mengajukan pertanyaan ke penduduk dan mengalami langsung situasi yang terjadiFoto H Ross

Bagaimana menerapkan komponen pengamatan peserta mdash pengayaan dan konfirmasiSalah satu keterbatasan diskusi dalam pertemuan dan dalam mengumpulkan informasi selama pertemuan adalah prosesnya yang terbuka Dan juga seseorang akan dianggap tidak sopan jika berbicara terlalu lama jadi kita mungkin hanya mendengar sebagian dari apa yang sebenarnya ingin disampaikan oleh seseorang Orang-orang mungkin memberikan versi ringkas atau rangkuman dari kenyataan yang sebenarnya kompleks Beberapa orang mdash terutama perempuan dan anggota masyarakat yang tidak terlalu berkuasa mdash mungkin hanya berani berbicara sedikit walaupun fasilitator sudah berupaya keras untuk melibatkan mereka Pertemuan mungkin menghindari topik yang sulit seperti konflik atau korupsi

Metode lain mdash yang jumlahnya lebih dari satu mdash diperlukan untuk mengetahui apa yang terjadi lsquodi balik layarrsquo yaitu mencari tahu secara lebih terperinci tentang apa yang telah disampaikan di dalam proses partisipatif memeriksa silang informasi dan memperluas atau mendapatkan lebih banyak informasi mendalam Kami menyarankan pengamatan peserta metode antropologi yang juga digunakan di dalam sosiologi dan geografi manusia

Pengamatan peserta merupakan metode yang sangat sesuai Metode ini melibatkan peneliti untuk masuk ke dalam konteks tertentu menjadi bagian dari konteks tersebut untuk sesaat Ada banyak ragam kemungkinan partisipasi dari mengambil peran jangka panjang di dalam suatu situasi (misalnya tinggal bersama satu masyarakat bekerja di pemerintahan) atau bergabung dalam jangka pendek seperti menghadiri serangkaian pertemuan publik Poin pentingnya adalah bergabung Peserta pengamat mengumpulkan informasi dengan cara mengamati apa yang terjadi di sekitar mereka mengajukan pertanyaan ke penduduk dan dengan mengalami situasinya sendiri secara langsung Pengamatan peserta bersifat sistematis yang sangat jauh berbeda dari penelitian ilmu sosial lainnya Bukannya memutuskan untuk mewawancarai sejumlah orang tertentu tentang suatu topik misalnya pengamat peserta akan menjawab pertanyaan penelitian dengan kombinasi jawaban dari apa yang mereka amati (dengan berada di dalam suatu situasi) apa yang mereka dengar apa yang mereka rasakan Mereka biasanya

akan menanyakan sejumlah pertanyaan strategis kepada orang di sekitar mereka dan mengumpulkan pandangan yang berbeda dari berbagai sisi tentang suatu permasalahan Mereka juga dapat menggunakan metode lain seperti wawancara resmi Jika mereka sudah mendapatkan penjelasan yang memadai tentang permasalahan pertama mereka tidak perlu tetap menanyakan tentang hal itu karena sudah dijawab Akan tetapi permasalahan baru akan terkuak di dalam proses dan mengarahkan mereka ke arah baru (lihat Kotak 3E)

Seluruh tim kami hanya berada di lapangan dalam waktu singkat 5 sampai 10 hari setiap kali datang Sebagian besar pengamatan peserta dilakukan oleh satu peneliti (Ali Yansyah Abdurrahim) dan dua asisten lokal (Andi Rismayani dan Andi Ismainna) yang tinggal di desa selama dua sampai empat minggu setiap kali datang Mereka menyewa kamar di salah satu rumah dan membayar uang sewa ke tuan rumah (hal yang lazim di Indonesia) Mereka bergabung dalam kehidupan desa selama periode tersebut mengamati kegiatan perikanan dan kegiatan terkait lainnya berbicara dengan laki-laki dan perempuan menindaklanjuti informasi yang ditemukan Sering kali mereka menindaklanjuti permasalahan yang diangkat di dalam proses partisipatif

Pengumpulan data lebih lanjutTidak semua informasi yang relevan hanya dapat dikumpulkan melalui pengamatan peserta dan pertemuan Ketika suatu permasalahan muncul dari proses tersebut mungkin perlu untuk mengumpulkan lsquodata sekunderrsquo (misalnya laporan hasil studi notulensi rapat) atau mengumpulkan data primer (asli) tentang topik tertentu Tujuannya bukan untuk mengumpulkan informasi latar belakang dalam jumlah besar yang mungkin berguna tetapi mungkin juga tidak karena prosedur diagnosis partisipatif harus memandu kebutuhan Sebaliknya informasi tambahan mungkin dapat memperkaya proses diskusi dan pengamatan peserta dan memberikan bukti untuk asumsi umum yang disimpulkan melalui proses penelitian kualitatif dan diskusi Sebagai contoh tim pengamatan peserta kami mencatat bahwa orang-orang memiliki kombinasi penghidupan yang berbeda menangkap ikan dan lain-lain sehingga mereka mengumpulkan informasi tentang hal ini Kesan bahwa desa yang paling disalahkan untuk penangkapan ikan ilegal dan menangkap ikan di luar perairan mereka adalah desa yang paling bergantung dengan perikanan diperoleh dari pengumpulan data (walaupun keterbatasan penghidupan alternatif bukanlah satu-satunya alasan untuk perilaku menangkap ikan mereka ada alasan sosial lain)

Dengan menggali praktik penangkapan ikan tradisional secara lebih rinci tim pengamatan peserta memutuskan untuk belajar lebih banyak tentang perangkap ikan permanen (sero) dan peraturan adat untuk penggunaannya Tim lokal melakukan survei sero di sepanjang pantai barat dan utara mendokumentasikan 64 sero Salah satu asisten secara bersamaan bekerja untuk proyek lain melakukan survei bulanan atas tangkapan ikan dari sero ini Proyek lain ini bersedia berbagi data dengan kami

Tim lapangan kami menggunakan dan mengadaptasi peta diagnosis lsquoradar 360 derajatrsquo (diadaptasi dari Bene et al 2009) bersamaan dengan proses pengamatan peserta sebagai kerangka kerja untuk mengumpulkan informasi tambahan yang informatif Peta ini terdiri dari sistem alami manusia

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 15

dan penghidupan lembaga dan tata kelola serta pendorong eksternal (lihat Gambar 11) Kami menggunakan ini di dalam pengumpulan data kami

Informasi dapat dikumpulkan dari diskusi dengan masyarakat data sekunder (contoh laporan arsip desa) pengamatan peserta dan metode spesifik lainnya

Belajar dari kegiatan intervensi strategisIdealnya mengingat masa pengembangan yang cukup panjang prosedur diagnosis partisipatif akan mengarah tindakan kolaboratif dan pengelolaan adaptif (di bagian lsquokepalarsquo dari diagram tulang ikan) Kami sudah mengawali dengan desa-desa lokal dan pemerintah kabupaten yang diteruskan oleh penduduk desa bersama dengan anggota tim lokal dan pegawai pemerintah kabupaten

Gagasannya bukan untuk mengubah semuanya sekaligus Perubahan besar-besaran akan sulit disetujui perlu banyak diskusi berisiko dan sulit diimplementasikan Sementara tindakan yang lebih kecil dan spesifik akan lebih mudah disetujui tepat waktu dan sering kali dapat dilakukan dengan sumber daya yang tersedia Intervensi kecil memberikan peluang untuk maju dan belajar dari prosesnya Masyarakat (atau pegawai pemerintah atau LSM) dapat menguji strategi mundur jika tidak berhasil atau mengembangkannya jika menjanjikan Dengan begitu dapat membangun kepercayaan dan keterampilan dan menimbulkan rasa ada sesuatu yang dicapai Gagasan untuk meningkatkan dan belajar melalui langkah-langkah kecil berasal dari pengembangan masyarakat

belajar dari pengalaman dan bidang penelitian dan praktik pengelolaan adaptif

36 Diagram tulang ikan komponen yang menyusun diagnosis partisipatiflsquoTulang-tulangrsquo ikan mewakili sejumlah komponen yang tersedia untuk digunakan sebagai bagian dari prosedur diagnosis partisipatif sesuai permintaan Pengguna dapat menyesuaikannya sesuai keinginan dan menambahkan hal lain Beberapa bagian adalah bagian penting atau direkomendasikan sementara yang lain adalah pilihan

Komponen dapat diperlakukan seperti lsquolangkahrsquo tetapi tidak perlu diterapkan secara berurutan kecuali pada bagian awal yang dimulai dengan lsquofokus dan kemitraan awalrsquo Silakan baca bagian lsquotulang ikanrsquo di dalam diagram dari kiri ke kanan di bagian atas dan bawah tulang belakang (lihat Gambar 5) Dimungkinkan untuk melakukan lebih dari satu komponen di saat yang bersamaan Misalnya pada pertemuan pertama kami dengan masyarakat Bungaiya dan Parak setelah mendiskusikan partisipasi mereka di dalam proyek dan apa yang akan menjadi fokus mereka pekerjaan kami bercabang untuk mengidentifikasi praktik menangkap ikan setiap masyarakat dan peraturannya

KOTAK 3E MENGELOLA KONFLIK CONTOH DARI PENGAMATAN PESERTA YANG KAMI LAKUKAN DI SELAYAR

Kami pertama kali mendengar tentang konflik mengenai praktik menangkap ikan antara salah satu desa sasaran kami dengan desa tetangga (dari anggota tim lokal Andi Penrang) Konflik ini meletus ketika para peneliti tidak berada di pulau Dalam kapasitas mereka sebagai kepala desa keduanya telah menghubungi dan memberikan kabar kepada pak Andi menjelaskan kejadian dari sudut pandang mereka dan meminta nasihat (Kami akan ceritakan lebih lanjut nanti) Ketika kami tiba lagi di pulau dan bertemu dengan masyarakat dan jejaring kabupaten kami kami mendapatkan cerita rincinya Kami menggunakan pengamatan peserta untuk mempelajari lebih lanjut dan terus mengulang cara ini dalam beberapa kali kunjungan lapangan karena konfliknya berubah seiring dengan waktu Sebagai tim kami mengunjungi kepala desa tetangga untuk mulai mengenalnya (dan kami bertemu dia lagi beberapa kali pada kunjungan berikutnya) Kemudian kami mengatur pertemuan dengan sejumlah nelayan dari desa tersebut untuk mendengar perspektif mereka

Mereka mengatakan mereka tidak dapat menangkap ikan sesuai dengan harapan desa sasaran kami karena mereka tidak memiliki pengetahuan tradisional untuk melakukannya Mereka yakin masyarakat mereka tidak pernah memiliki pengetahuan tradisional Kami belajar bahwa pemukiman mereka adalah pemekaran dari desa induk yang terjadi di tahun 1980an Kami mengunjungi desa tersebut untuk bertemu penduduk desa yang lebih tua dan bertemu dengan seorang laki-laki yang sudah sangat tua yang menjelaskan bahwa masyarakat desa tersebut dulu pernah memiliki pengetahuan tradisional tetapi tidak diwariskan ke generasi yang lebih muda

Di saat yang sama separuh anggota tim kami berkesempatan meluangkan lebih banyak waktu tinggal di desa sasaran kami Mereka berbicara dengan penduduk desa tentang pengalaman konflik mereka tapap demi tahap Mereka ada di beberapa kejadian utama dan dapat mengamati apa yang terjadi dan bertanya tentang itu Berbagai dimensi mulai terungkap seperti daerah laut mana yang diperebutkan dan mengapa

alat tangkap yang mana dan praktik menangkap ikan mana yang menjadi permasalahan serta rincian dari kejadian tertentu Terlihat jelas bahwa penduduk dari kedua masyarakat sangat marah sehingga tidak mungkin mendiskusikan permasalahan ini atau memperoleh informasi latar belakang yang mendalam dan sistematis hanya melalui pertemuan saja

Kami mengembangkan komponen analisis konflik dalam alat bantu ini (lihat Bab 36 Analisis konflik) setelah jejaring kami di kabupaten meminta bantuan kami untuk bisa memahami konflik dengan lebih baik Kemudian kami menyajikan analisis kami tentang konflik (secara ringkas) di pertemuan dengan masyarakat sasaran mereka mulai berpikir bagaimana mereka dapat mengelola konflik (karena melapor ke pihak berwenang yang lebih tinggi tidak memberi hasil yang memuaskan) Salah satu strategi mereka mdashuntuk memperkuat peraturan desa dan membuatnya lebih diakui oleh pemerintah kabupaten mdash mendorong dikembangkannya komponen analisis kebijakan pada alat bantu ini

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir16

Fokus dan kemitraan awalSeperti yang kami jelaskan di atas penggunaan alat bantu ini biasanya diawali dengan beberapa mitra yang memilih menggunakan prosedur diagnosis partisipatif untuk membantu memperjelas beberapa permasalahan yang penting bagi mereka Fokus awal dan mitra mungkin akan terus berlanjut Mitra mungkin dibentuk terlebih dahulu baru kemudian mendiskusikan fokusnya Atau sebaliknya satu pihak dapat memiliki fokus yang ingin mereka kerjakan lalu mendekati pihak utama lain atau beberapa pihak untuk bekerja sama dengan mereka Bisa jadi ini bukan keputusan yang mudah karena fokus sebenarnya dapat berubah seiring dengan berjalannya diskusi sehingga harus membingkai ulang permasalahan awal

Dalam berkolaborasi penting untuk menjadi fleksibel dan mendengarkan sudut pandang satu sama lain Membingkai ulang masalah melalui diskusi bersama akan menghasilkan cara pandang yang lebih bermanfaat dan menyelesaikan permasalahannya Misalnya pemerintah mungkin mengkhawatirkan penangkapan ikan yang merusak terumbu karang Beberapa masyarakat melihat ini sebagai bagian dari permasalahan yang sedikit lebih besar yaitu penangkapan ikan ilegal atau yang tidak diterima (karena merusak atau lainnya) di perairan mereka atau melanggar hukum adat dan bagian dari permasalahan lain yang lebih besar lagi tentang penghidupan yang berkelanjutan bagi semua orang

Identifikasi proyek terkait dan warisannyaBeberapa proyek pembangunan atau tim peneliti akan menjadi pihak pertama yang bekereja di lokasi tersebut Ada kemungkinan terdapat pendahulu Penting untuk belajar tentang mereka dan lanjutkan dari apa yang sudah mereka capai Bagaimana hubungan yang mereka bangun mdash positif atau negatif Intervensi seperti apa yang mereka dorong dan apa yang bisa dipelajari dari proyek tersebut

Apakah ada inisiatif bagus yang perlu didukung agar dapat berlanjut jika proyek yang memulainya sudah berakhir Kapasitas lokal apa yang terbangun dan bagaimana hal tersebut dapat dilanjutkan Informasi bermanfaat apa yang dikumpulkan yang bisa menjadi informasi latar belakang bagi proyek Anda

Sama halnya jika ada kegiatan yang berlangsung bersamaan jadi Anda harus berkoordinasi dan berbagi informasi dan sumber daya Satukan kekuatan untuk memberikan efek keseluruhan yang lebih besar Hindari membagi masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan yang berbeda atau menguras kemampuan beberapa orang yang memiliki keterampilan

Mengembangkan jejaringSetelah titik awal diidentifikasi dan kolaborator atau mitra awal mulai berdiskusi akan bermanfaat untuk mengidentifikasi dan memperluas jejaring yang relevan agar meliputi organisasi dan orang-orang yang memiliki peranan dan kepentingan

GAMBAR 11 Kerangka penilaian terpadu 360 derajat(diadaptasi dari Bene et al 2009)

Kebi

jakan

per

ikana

n da

n

pem

bang

unan

Kemam

puan

orga

nisas

ional

dan

kelem

baga

an

Kemam

puan

bertin

dak s

ecara

kolek

tif

Tata kelola kinerja dan hak

Kerangka hukum

Konflik dengan pengguna dan

sektor lainRantai pasok penangkapan ikan

ilegal

Kondisi kehidupanKompetisi

Keanekaragaman hayati

Kejutan status dan

kecenderu

ngan

Diversifikasiketergantungan

penghasilan

Kemiskinan aset dan

pendapatan

Kemam

puan manusia

Model

ilmiah

kelau

tan da

n

perik

anan

Kond

isi ek

osist

em ak

uatik

Man

usia

dan Mata

Pendorong Eks

tern

al

Sistem

Alami

Lembaga dan Tata

KERANGKA KERJA

PENILAIAN

KelolaP

enca

harian

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 17

KOTAK 3F CONTOH KEGIATAN INTERVENSI STRATEGIS

GAMBAR 12 Memetakan perairan tradisional Desa Parak dengan menggunakan koordinat GPSFoto P Bradley

Memperkuat peraturan desa

Kedua desa sasaran kami melihat perlunya memperkuat peraturan desa tentang praktik penangkapan ikan dan di lokasi mana saja praktik tersebut diperbolehkan Keduanya melihat hal ini sebagai cara untuk mengelola penangkapan ikan ilegal yang dilakukan oleh masyarakat lain di dalam wilayah mereka dan satu desa mengalami konflik seperti yang disebutkan di Kotak 3E Mereka memiliki hukum adat yang kuat tetapi tidak terdokumentasi dengan baik sehingga sulit untuk menunjukkannya ke pemerintah atau masyarakat lain mdash dan dengan demikian sulit ditegakan Sebagai desa yang diakui secara resmi di dalam sistem administrasi Indonesia desa berhak membuat peraturan sendiri tetapi ada kesenjangan dalam hal dukungan dari pemerintah atas peraturan desa ini

Selain itu mereka memerlukan dokumentasi resmi tentang batas-batas perairan mereka (diakui menurut hukum adat tetapi tidak didaftarkan dengan koordinat yang dipahami pemerintah) dan tentang daerah perlindungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat

Tim kami bersedia membantu dan meminjamkan keterampilan dan waktu kami Anggota tim kami yang bisa berbahasa Indonesia (termasuk asisten lokal) membuat analisis kebijakan di bawah arahan dan tinjauan rutin dari setiap pemimpin masyarakat (lihat Kotak 3K tentang analisis kebijakan) Masyarakat meminjam peralatan GPS dan perahu perlengkapan lalu tim peneliti pergi bersama mereka untuk mendokumentasikan koordinat GPS (lihat foto) Di dalam prosesnya tim kami belajar banyak tentang pengetahuan tradisional seperti bagaimana mengenali perbatasan perairan desa dengan mengacu pada tiga fitur bentang alam atau lebih seperti puncak bukit atau

lembah diantara bukit dengan cara triangulasi

Menggabungkan pengetahuan ilmiah dengan pengetahuan lokal

Salah satu ahli ekologi laut di proyek CCRES tertarik untuk mengadaptasi model perencanaan tata ruang laut yang digunakan timnya awalnya dirancang untuk skala yang jauh lebih besar untuk digunakan dengan skala lokal oleh masyarakat lokal Sementara itu salah satu desa sasaran kami tertarik dengan cara untuk mendapatkan pengakuan resmi atas daerah perlidungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat (Ini adalah tindakan strategis sebagian bertujuan untuk pembelajaran yang diperkenalkan oleh COREMAP mdash lihat Kotak 3G) Mereka juga tertarik dengan kesesuaian antara penilaian tradisional mereka dan pengetahuan ilmiah dan terbuka untuk belajar dan mengidentifikasi peluang baru Tim peneliti secara filosofis berkomitmen untuk mengakui segala bentuk pengetahuan dan ini terlihat seperti peluang yang bagus Penjelasan ini mengacu pada sub-proyek yang dijelaskan dalam Kotak 3L tentang kombinasi bentuk-bentuk ilmu pengetahuan Intervensi ini dilakukan di waktu yang tepat Kapolres baru baru saja diangkat untuk pulau ini dan beliau adalah seorang penyelam Ini mengindikasikan bahwa beliau akan sangat mendukung perlindungan terumbu karang Masyarakat berharap dapat mengajaknya menyelam sebagai bagian dari sub-proyek ini tetapi sayangnya karena ada komitmen lain minggu tersebut beliau tidak bisa ikut

dalam permasalahan utama Sebagian besar permasalahan memerlukan partisipasi dan kerja sama dari banyak pihak seperti polisi untuk kasus mengurangi penangkapan ikan yang merusak Pencarian eksplisit untuk anggota jejaring yang relevan dapat membantu mencapai sasaran

Di awal proyek kami mengidentifikasi orang-orang dan pemangku kepentingan dalam pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Kami mencari dari masyarakat pegawai pemerintah dan LSM yang bekerja di lapangan Setelah kami mengetahui siapa mereka apa kepentingan dan kegiatannya kami mendiskusikan kemungkinan kolaborasi untuk mengerjakan langkah selanjutnya dari diagnosis dan menemukan cara untuk bekerja bersama Dengan diteruskannya proyek lebih banyak orang yang diidentifikasi

Untuk Selayar kami berhubungan dengan beberapa jejaring Ada satu jejaring di setiap desa (lingkaran yang lebih besar dari orang-orang yang tertarik dan bergabung dengan proyek secara berkala tergantung pada topik yang dibahas dan siapa yang mau tetap menerima informasi tetapi bukan bagian dari kelompok inti) Ada jejaring serupa yang mewakili kepentingan satu pulau sebagian besar bekerja untuk pemerintah kabupaten tetapi ada dua yang bekerja untuk LSM dan satu lagi orang pribadi yang sebelumnya memiliki peran pembangunan ekonomi Kemudian kami berjejaring dengan orang-orang dari desa lain terutama lsquopara championrsquo yang mengambil peranan secara sukarela untuk menghentikan penangkapan ikan yang merusak dan mempromosikan perikanan lestari (lihat komponen Mengidentifikasi pengaruh sosial mdash para champion dan strategi mereka di bawah ini)

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir18

KOTAK 3G WARISAN COREMAP DI SELAYAR

Proyek pembangunan yang dikaitkan dengan dua dari sejumlah tahap Proyek Bank Dunia untuk Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu KarangWorld Bankrsquos Coral Reef Rehabilitation and Management Project (COREMAP) telah dilakukan di pulau utama Selayar (COREMAP I dilakukan pada tahun 1998ndash2003 di Taman Nasional Taka Bonerate bagian dari kepulauan Selayar tetapi tidak termasuk pulau utama) COREMAP II diimplementasikan pada tahun 2004ndash2011 di 52 desa pesisir dan COREMAP-CTI (Coral Triangle Initiative) dari tahun 2014 sampai awal 2017 dengan 11 desa COREMAP bertujuan untuk melindungi merehabilitasi dan mendukung penggunaan terumbu karang secara berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Salah satu peneliti kami sebelumnya adalah pengumpul data untuk COREMAP II dan salah satu anggota tim lokal kami adalah koordinator kabupaten untuk COREMAP

II dan COREMAP-CTI Diawal penelitian kami mengetahui bahwa COREMAP-CTI akan berakhir bersamaan dengan periode kami di lapangan dan ini terjadi di pertengahan kerja lapangan kami Pegawai kabupaten mengidentifikasi CCRES sebagai peluang kunci untuk terus bekerja dengan masyarakat di dalam permasalahan pengelolaan daerah pesisir Dengan memiliki koordinator senior dan dua koordinator masyarakat dalam tim kami membantu mengambil manfaat dari hubungan COREMAP dengan desa sementara membangun hubungan yang baru dan untuk mengidentifikasi dan meneruskan warisan COREMAP sementara tetap memiliki arah sendiri Meskipun tinjauan nasional terhadap efektifitas COREMAP tidak begitu baik tetapi pengamatan peserta yang kami lakukan menunjukkan bahwa COREMAP meninggalkan warisan besar Dua tahap mereka telah melakukan banyak hal untuk membangun

kesadaran tentang penangkapan ikan ilegal tetapi baru berhasil sebagian untuk menghentikannya COREMAP II dan COREMAP-CTI menyarankan dan mendorong dibentuknya Daerah Perlindungan Laut berbasis Masyarakat (DPL) di sebagian besar desa yang berpartisipasi Di bawah panduan dan pendanaan dari COREMAP desa-desa membentuk Komite Masyarakat untuk Pengelolaan Sumber Daya Pesisir yang melakukan pengawasan Orang-orang yang kami ajak bicara mengatakan bahwa mereka telah melihat peningkatan cadangan ikan dan mengaitkan hal ini dengan adanya DPL Beberapa lsquochampionrsquo yang kami wawancara untuk proyek ini ditemukan oleh staf dan terdorong oleh COREMAP Masyarakat telah mengadopsi gagasan utama COREMAP dan menjadikannya sebagai milik mereka

KOTAK 3H BERJEJARING SECARA HORISONTAL DAN VERTIKAL

Pada tahap awal diagnosis kami mengidentifikasi ketertarikan yang kuat untuk memerangi penangkapan ikan yang merusak dengan cara memperkuat dan meningkatkan formalisasi pengelolaan daerah pesisir berbasis masyarakat Sebagai tanggapannya kami mengembangkan jejaring secara horisontal (berhubungan dengan desa dan individu lain) serta secara vertikal (berhubungan dengan pemerintah) yang memiliki perhatian danatau kewenangan yang sama Untuk jejaring horisontal kami berhubungan dengan lebih banyak penduduk di desa sasaran kami dan desa lain termasuk desa tetangga Ini dilakukan untuk memeriksa apakah ketertarikan untuk mengatasi masalah penangkapan ikan yang merusak dan memperkuat pengelolaan daerah pesisir berbasis masyarakat juga dimiliki oleh semua desa Ini juga merupakan upaya untuk membangun dukungan yang lebih kuat dan lebih luas terhadap usulan Jejaring dengan desa lain menjadi penting karena penangkapan ikan

yang merusak hampir selalu dilakukan oleh nelayan dari desa lain baik desa yang jaraknya dekat atau jauh (Orang cenderung tidak memancing dengan cara yang merusak di perairan desanya sendiri) Sehingga dukungan dari desa tetangga menjadi diperlukan Untuk membangun jejaring vertikal kami berdiskusi dengan orang-orang dari pemerintah kabupaten provinsi dan pusat serta LSM Hubungan dengan orang-orang dan lembaga terkait adalah kunci untuk meningkatkan pengetahuan belajar tentang perspektif lain tentang permasalahan yang ada dan membangun dukungan untuk atau menasihati untuk mengubah inisiatif berbasis desa yang diusulkan Jejaring horisontal menghasilkan dukungan yang lebih luas dalam bentuk komitmen dan berbagi pembelajaran yang diperoleh Pada kenyataannya jejaring ini mendorong peningkatan ketertarikan dari tiga desa tetangga (bukan bagian dari studi desa sasaran kami atau proyek COREMAP sebelumnya) untuk bersama-

sama membentuk pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Jejaring vertikal sampai ke tingkat kabupaten melalui pertemuan dan diskusi formal dan informal juga menghasilkan komitmen dari pemerintah kabupaten dan pegiat di tingkat kabupaten untuk mendukung peremajaan kembali dan formalisasi pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Hubungan kami dengan pejabat dari Dinas Kelautan dan Perikanan tingkat provinsi yang berwenang untuk mengelola perairan pantai sampai 12 mil laut dari garis pantai menunjukkan bahwa mereka juga mendukung gagasan kami Hubungan kami dengan WWF di Jakarta membuat kami mendapat tawaran untuk mengikutsertakan dua warga desa dari Bungaiya dalam pelatihan pemetaan wilayah pesisir secara partisipatif

Hubungan berjejaring ini dapat membantu mengetahui apa yang terjadi di dalam suatu sistem kepentingan dan mendukung koordinasi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 19

Ada prosedur yang dikenal luas bernama lsquoanalisis pemangku kepentinganrsquo yang melibatkan identifikasi pihak-pihak yang relevan dalam suatu permasalahan (baik perorangan atau organisasi) dan apa kepentingan mereka di dalam permasalahan tersebut Titik pemandu dalam analisis pemangku kepentingan adalah mengidentifikasi siapa yang mempengaruhi dan siapa yang dipengaruhi oleh suatu permasalahan (jika judul dari permasalahan diganti pemangku kepentingan yang teridentifikasi juga dapat bergeser) Pendekatan partisipatif untuk analisis pemangku kepentingan akan berfungsi baik dengan menggunakan pengetahuan dari beberapa orang Analisis pemangku kepentingan dapat bermanfaat untuk mengembangkan jejaring tetapi kami menyarankan proses yang jauh lebih organik untuk membangun hubungan dengan orang-orang yang tepat Banyak yang sudah memiliki hubungan dan akan memperkenalkan proses Anda ke satu sama lain

Membangun jejaring harus menjadi proses terus-menerus bukan hanya dilakukan satu kali atau tertutup Orang baru bisa saja ditunjuk untuk menjabat Orang baru dapat muncul terutama ketika permasalahannya dapat dibingkai ulang

Para lsquochampionrsquo di tingkat masyarakat dan tingkat pulau yang dijabarkan di bawah ini dapat memainkan peranan di dalam jejaring sebagai agen perubahan lokal

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion dan strategi merekaSementara alat bantu ini menekankan pada kerja sama dan penyelarasan yang lebih baik dari tata kelola dan pengelolaan antara pemerintah dan masyarakat penting juga untuk mengenali pengaruh-pengaruh yang ada di masyarakat Faktor penting yang sering kali terlupakan adalah proses sosial informal yang mana anggota masyarakat atau orang-orang yang bekerja di skala yang lebih besar saling mempengaruhi satu sama lain untuk memperbaiki kondisi lingkungan dan sosialnya Ada banyak penekanan pada tata kelola dan prosedur formal untuk pengelolaan tetapi relatif sedikit tentang proses informal dan terutama lsquolembaganyarsquo yang mana orang-orang (atau masyarakat) bertindak secara mandiri dan membuat pilihan bebasnya sendiri

Pada kunjungan ruang lingkup kami ke Selayar kami bertemu dengan tiga warga desa dari desa yang berbeda yang berbicara dengan berapi-api tentang bagaimana mereka mulai menyadari kerugian dan konsekuensi sosial yang diakibatkan oleh metode penangkapan ikan yang merusak dan bagaimana mereka sekarang bekerja sepenuhnya sukarela untuk meyakinkan anggota masyarakat lain untuk berhenti melakukan penangkapan ikan dengan cara yang merusak Masing-masing dari mereka memiliki strategi yang berbeda dan menarik untuk meyakinkan orang Hasil dari inisiatif sukarela mereka dan kemampuan serta kesediaan untuk mempengaruhi orang lain beberapa telah diangkat untuk menduduki jabatan resmi di desa mereka misalnya menjadi anggota kemudian ketua komite perlindungan laut yang dibentuk oleh program COREMAP (lihat Kotak 3G) Beberapa bekerja dengan orang lain mdash misalnya pemimpin desa mdash untuk meningkatkan pengaruh Kami memutuskan untuk belajar tentang orang-orang ini dan strategi mereka dan untuk membagikan kisah mereka dengan orang-orang yang mungkin terinspirasi dengan gagasan bahwa siapapun dapat bertindak dan berharap dapat belajar dari strategi mereka Kemudian kami mengamati lsquochampionrsquo

lain yang bekerja di pulau Beberapa tindakan mereka mungkin tersamarkan oleh pekerjaan mereka (beberapa bekerja di pemerintahan) tetapi cara kerja mereka melampaui harapan profesional dan telah menjadi gairah pribadi

Kami menyajikan sejumlah contoh champion perorangan dan strategi mereka di buklet terpisah dengan judul Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka dari Selayar Indonesia Kami mewawancarai sejumlah orang yang memiliki kekhawatiran sosial dan ekologis tentang ekosistem pesisir memiliki peran penting dalam membuat perubahan demi mencapai perlindungan dan pengelolaan wilayah pesisir yang lebih baik di dalam masyarakat mereka atau lebih luas dan diakui oleh yang lain memang berpengaruh untuk permasalahan tersebut Mereka yang bekerja atau memiliki jabatan resmi bekerja melampaui komitmen dan kewajiban yang biasanya dianggap tugas yang berkaitan dengan pekerjaan mereka atau peran tata kelola Kami mencari laki-laki dan perempuan yang memiliki karakter ini akan tetapi di dalam masyarakat nelayan tentunya kami lebih banyak menemukan laki-laki Kami mengidentifikasi 15 orang Sembilan diantaranya saat ini atau sebelumnya adalah champion di dalam masyarakat mereka (satu perempuan dan delapan laki-laki) dan enam orang yang bekerja di tingkatan yang lebih luas (misalnya kecamatan atau satu pulau mdash semua laki-laki) Profil mereka dapat dilihat di buklet

Kami percaya profil mereka menunjukkan bahwa membangun kesadaran baik dengan atau tanpa bantuan eksternal merupakan langkah pertama yang diperlukan tetapi itu saja tidak cukup Para champion mengambil keputusan sendiri untuk bertindak kemudian berpikir dengan seksama strategi yang mereka gunakan untuk mempengaruhi orang lain Para champion di desa meciptakan cara-cara mereka sendiri untuk menyebarkan pengaruh sosial menggunakan berbagai argumen yang dapat meyakinkan mereka sendiri dan juga efektif untuk digunakan pada orang lain (Satu champion menemukan laki-laki dan perempuan menanggapi pesannya dengan berbeda) Beberapa menggunakan pengetahuan mereka tentang dinamika masyarakat dua champion dari satu desa memanfaatkan persaingan antar kelompok untuk menjaga agar mereka tetap jujur tentang praktik menangkap ikan mereka dan saling mengawasi satu sama lain Alasan keagamaan juga penting bagi beberapa informasi yang kami peroleh dari pengamatan peserta menunjukkan bahwa salah satu champion masyarakat mdash seorang pemuka agama mdash telah mempengaruhi champion lain di masyarakat lain setelah memergokinya sedang menangkap ikan secara ilegal Kebanyakan champion di masyarakat atau pada skala yang lebih luas mengadvokasikan untuk menggabungkan pengaruh sosial positif mereka dengan penegakan hukum yang kuat dan efektif seperti oleh kepolisian Beberapa champion masyarakat berkolaborasi dengan kepolisian dan merekomendasikan hukuman secara cukup strategis Contoh lain adalah bagaimana champion masyarakat dapat bekerja dengan berkolaborasi dengan tokoh-tokoh desa utama lainnya (terutama dengan pimpinan desa) dan dengan pihak eksternal Salah satu champion yang bekerja di pemerintah kabupaten mencari para champion masyarakat dan mendorong mereka untuk ambil bagian dalam komite desa untuk perlindungan laut yang baru dibentuk Hal ini memperkuat peran dari para champion desa dan memotivasi mereka lebih lanjut serta memberikan mereka kewenangan formal

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir20

GAMBAR 13 Salah satu champion Selayar Pak Rusdin dengan Dr Dedi Adhuri dan Ali Yansyah AbdurrahimFoto H Ross

Para champion yang bekerja dalam skala yang lebih besar mdash dalam hal Selayar berarti di pemerintahan LSM atau sebagai orang pribadi mdash bekerja dengan berbagai cara Ada yang mendukung champion masyarakat (ada satu yang secara jelas mendorong banyak champion) Ada yang bekerja atau memegang jabatan yang memungkinkan mereka untuk mengatasi masalah penting Sebagian besar menggunakan jejaring dan beberapa strategi yang dipikir matang untuk membuat perubahan dalam masalah yang mereka pilih

Mengidentifikasi dan mendukung championbull Sadari kemungkinan ada orang-orang yang sudah

bertindak secara sukarela terhadap permasalahan yang menjadi perhatian Anda Identifikasi dan bekerjalah dengan orang-orang tersebut Mereka juga bisa menjadi anggota jejaring yang baik (lihat Kotak 3H)

bull Pertimbangkan untuk mendukung mereka serta membangun kesadaran dan kapasitas mereka melalui kesempatan belajar (misalnya dengan menghadiri lokakarya) Pertimbangkan mereka untuk kegiatan yang relevan dan peran komite Cari cara untuk membuat mereka lebih efektif contohnya dengan sumber daya tanpa merendahkan tindakan sukarela mereka

bull Pertimbangkan untuk mengumpulkan mereka agar saling berbagi strategi dan saling belajar dari satu sama lain

bull Cari peluang untuk mendukung lahirnya champion baru

Kami tidak mengadvokasikan untuk memilih terlebih dahulu orang-orang untuk dipersiapkan menjadi champion meskipun kami mengetahui bahwa hal ini berhasil dilakukan di beberapa bidang dan negara Hal ini berisiko membuat orang yang tidak terpilih merasa tersisih dan merusak orang-orang yang mungkin lebih efektif atau terpercaya untuk bekerja secara mandiri

Mengidentifikasi pengetahuan dan praktik pengelolaan tradisionalBanyak masyarakat pesisir yang memiliki tradisi pengelolaan wilayah pesisir yang berkaitan erat dengan budaya mereka Hal ini dapat meliputi pengetahuan tradisional tentang perilaku

1 Angka dari survei LIPI Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

dan habitat ikan arus laut dan cuaca teknologi menangkap ikan tradisional dan penggunaannya hukum adat tentang menangkap ikan dan lokasi penangkapan serta praktik sosial terkait seperti berbagi beban kerja atau cara melakukan upacara adat

Dalam diagnosis partisipatif penting untuk mempelajari tentang keberadaan pengetahuan ini dan praktik terkait seberapa kuat dan meluasnya pengetahuan ini diterapkan di masyarakat dan seberapa besar pengaruhnya terhadap praktik kontemporer Apakah hal ini disetujui atau ditentang (dan jika ya seberapa jauh) Hal ini dapat dipelajari dari pertemuan dan melalui pengamatan peserta Pengamatan peserta berkontribusi untuk memberikan rincian dan pemeriksaan silang informasi Tim peneliti juga dapat mengumpulkan data tertentu misalnya menghitung atau memetakan penggunaan atau jenis alat tangkap yang berbeda yang digunakan di berbagai lokasi

Analisis kebijakan multitingkatSalah satu permasalahan yang menjadi fokus dari alat bantu ini adalah ketidakselarasan kebijakan dan peraturan perundang-undangan di tingkat yang berbeda atau kesenjangannya semakin melebar seiring dengan waktu Sementara itu kebijakan dan peraturan perundang-undangan pemerintah bisa sangat berbeda dari hukum adat dan hukum adat jarang diakui di dalam hukum nasional

Masyarakat sasaran kami Parak dan Bungaiya memiliki hukum adat yang kuat dan sangat berhasil memelihara dukungan dari masyarakat mereka yang memiliki keragaman budaya untuk mempertahankan hukum adat mereka (ada tiga kelompok budaya di Selayar) Mereka juga memiliki hak menurut hukum Indonesia dan praktik administratif untuk membuat peraturan mereka sendiri menurut sistem tata kelola desa Akan tetapi tidak semua hukum adat mereka terdokumentasikan dalam bentuk peraturan desa yang kontemporer Hal ini membuat hukum adat sulit untuk ditegakan di masyarakat (jika semua orang tidak memiliki kesadaran yang sama tentang peraturan adat) dan sangat sulit untuk memperoleh dukungan dari pemerintah kabupaten Untuk mendukung masyarakat dalam menegakkan praktik adat pemerintah kabupaten harus dapat mengacu pada peraturan tertulis dan perbatasan laut yang terekam dengan baik

Analisis konflikKonflik atas akses sumber daya mungkin terjadi di sistem pesisir terutama ketika habitat mengalami penurunan perikanan berada di bawah tekanan karena habitat yang rusak dan penangkapan ikan yang berlebihan dan nelayan bersaing memperebutkan tangkapan yang semakin sedikit Di Indonesia Timur 74 persen terumbu karang rusak 40 persennya berada dalam kondisi yang sangat buruk (data 2016) Bandingkan dengan tingkat kerusakan tahun 2000 sebanyak 59 persen1 Sementara itu di seluruh Indonesia penghasilan 80 persen rumah tangga nelayan berada di bawah garis kemiskinan dan nelayan mewakili seperempat dari jumlah penduduk miskin di Indonesia

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 21

KOTAK 3I PENGETAHUAN DAN PRAKTIK TRADISIONAL

Satu desa di Selayar Barugaiya memiliki hubungan agama adat dengan hewan laut Di masa lalu masyarakat desa tersebut mengadakan upacara adat tahunan mdash arak-arakan dari desa ke pantai mdash untuk merayakan keterkaitan mereka dengan buaya dan spesies laut lainnya Setelah bertahun-tahun tidak diadakan lagi desa ini sekarang akan memperbaharui praktik ini sebagian karena ingin menarik wisatawan (komunikasi pribadi Rahmat Zainal) Ini adalah desa yang mencanangkan inisiatif lsquoDesa Penyursquo mdash lihat kisah champion tentang Pak Datu dari Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka dari Selayar Indonesia

Perangkap ikan tetap sero digunakan di sepanjang pantai barat laut Selayar (lihat foto) terutama di Bungaiya Kami diperlihatkan dokumen dalam Bahasa Belanda (sebelum 1948) dan naskah kuno Makassar (kemungkinan sangat tua) yang memberikan pengakuan resmi atas sistem ini Ini adalah teknologi yang rumit Jaringnya diikat di antara tiang ramping yang dipasang dari garis pantai sampai 100 meter atau lebih lepas pantai Ikan yang terbawa air

pasang akan tertahan di satu sisi atau sisi lain dari pembatas ini berenang menjauh dari pantai dan memasuki bagian tertutup yang berbentuk seperti mata panah yang hanya memiliki satu pintu keluar di satu bagian Bagian ini nanti akan menuju ke bagian tertutup

lain yang lebih kecil dan berbentuk mata panah dan beberapa sero bahkan terdiri dari tiga bagian Nelayan akan berperahu ke bagian tertutup yang kecil pada saat pasang surut untuk mengumpulkan ikan dari bagian tertutup kecil yang berada di ujung Sebagian besar memiliki panggung kecil di atas sero dari panggung ini mereka bisa mengeruk ikan yang terperangkap Sebagian besar sero dipasang pada musim tenang dan dilepas pada musim muson barat (sekitar bulan September sampai Februari) karena sero akan mudah hancur ketika musim badai Keluarga memiliki hak untuk memasang sero di beberapa lokasi Beberapa menyewakan tempatnya dengan atau tanpa sero ke pihak lain untuk dioperasikan Di masa lalu peraturan adat menyatakan bahwa menangkap ikan dengan alat lain dalam radius 60 meter dari sero tidak diperbolehkan Peraturan ini baru dimodifikasi di Bungaiya menjadi 50 meter untuk memberikan lebih banyak ruang kepada nelayan untuk menggunakan alat lain Desa mempertimbangkan operasi alat penangkap ikan lain yang sederhana dengan jarak 50 meter lebih tidak akan mengganggu pengoperasian sero

GAMBAR 14 Atas Bagian tertutup dari perangkap ikan sero Bawah Sero dilihat dari pantaiFoto D Adhuri

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir22

KOTAK 3K PENDEKATAN KAMI UNTUK ANALISIS KEBIJAKAN

Untuk menanggapi inisiatif masyarakat tentang peremajaan dan formalisasi praktik pengelolaan daerah pesisir kami melakukan analisis kebijakan di bawah instruksi dari setiap masyarakat sasaran Tujuannya adalah untuk melihat seberapa jauh sistem hukum Indonesia dan kebijakan pemerintah mendukung (atau dapat mendukung) hukum adat mereka dan mengidentifikasi strategi bagi desa untuk mencoba mengatasi ketidakselarasan dan mengambil kesempatan yang belum mereka sadari Dalam hal ini kami memeriksa beberapa undang-undang peraturan dan kebijakan pemerintah lainnya sehubungan dengan pengelolaan daerah pesisir di berbagai tingkat dari kabupaten nasional dan internasional Kami menemukan setidak-tidaknya dua undang-undang mdash Undang-Undang tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (No 272007 dan No 12014) dan Undang-Undang tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

(No 322009) mdash yang mengakui dan melindungi hak masyarakat pesisir untuk menerapkan pengetahuan tradisional dan lokal mereka untuk mengelola wilayah dan sumber daya pesisir Kami juga menemukan sejumlah peraturan menteri terutama dari Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang sangat mendukung pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Satu undang-undang yang sering dianggap sering mengesampingkan pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat adalah Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah (No 232014) Undang-Undang ini mengatur ulang tanggung jawab pemerintah di seluruh wilayah Indonesia dan mengatur pengelolaan perairan pantai sampai 12 mil laut berada di bawah kewenangan pemerintah provinsi Undang-Undang ini sedang dalam proses sosialisasi pada saat kami melakukan kerja lapangan Namun demikian dari diskusi kami dan berjejaring dengan

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi (lihat Kotak 3H tentang berjejaring) menunjukkan bahwa meskipun undang-undang harus diikuti tetapi mereka akan tetap mendukung pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat dengan cara mengeluarkan surat Analisis juga meliputi perjanjian internasional seperti yang mengatur tentang hak adat atas sumber daya

Desa dan pegawai pemerintah kabupaten menyambut baik analisis ini Parak dan Bungaiya kemudian mengembangkan peraturan baru melalui proses diskusi dan tata kelola mereka sendiri Tim mendiskusikan kesempatan yang ada dengan desa dan desa memasukkannya ke dalam peraturan desa yang menurut mereka berkaitan

Kami juga membantu Parak dengan meminjamkan peralatan GPS dan merekam koordinat batas-batas laut secara hukum adat (lihat Kotak 3F)

KOTAK 3J PROSES KAMI MENEMUKAN TENTANG TRADISI

Di Bungaiya dan Parak diskusi tentang berbagai permasalahan di pertemuan pertama berakhir pada pembuatan daftar jenis-jenis alat tangkap tradisional yang boleh mereka gunakan dan peraturan yang berlaku (sembilan di satu masyarakat 11 di masyarakat lainnya) Anggota masyarakat menyebutkan jenis-jenis alat tangkap dan anggota tim menuliskannya di kertas plano yang ditempel di dinding Fasilitator mengklarifikasi informasi untuk memastikan sudah ditulis dengan benar (lihat Gambar 15) Dalam pengamatan peserta kami mengumpulkan informasi lebih jauh tentang ini Satu keluarga menunjukkan pada kami dokumen dalam Bahasa Makassar kuno (lihat Kotak 2A) dan Bahasa Belanda yang memverifikasi hak milik dan peraturan adat untuk sero

GAMBAR 15 Jenis-jenis alat tangkap dan peraturan penggunaannya di Desa ParakFoto AY Abdurrahim

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 23

Seperti yang sudah dijelaskan di Kotak 3E pada saat kami melakukan kerja lapangan terjadi konflik antara salah satu desa sasaran kami dan nelayan dari desa tetangga Permasalahannya mdash dari sudut pandang desa sasaran kami mdash adalah tentang praktik menangkap ikan yang digunakan nelayan desa tetangga yang (a) menangkap ikan di perairan desa sasaran kami dengan menggunakan alat dan teknik menangkap ikan yang merusak dan dilarang menurut peraturan desa sasaran kami dan (b) menangkap ikan di daerah yang dianggap sebagai daerah yang dilindungi oleh desa sasaran kami atas dasar kesepakatan bersama Meskipun Selayar memiliki batas-batas menangkap ikan secara adat penangkapan ikan adalah akses yang terbuka Dengan demikian desa dapat menggunakan hak kontemporernya untuk membuat peraturan penangkapan ikan untuk daerah mereka Alat tangkap yang menjadi sumber perselisihan adalah senapan tombak dan lampu senter terang yang digunakan di malam hari sehingga dengan mudah menangkap gerombolan ikan yang sedang beristirahat Daerah penangkapan ikan yang dipersengketakan timbul karena masalah penamaan Kedua desa sepakat bahwa satu lajur di pesisir desa sasaran kami di pantai barat laut Selayar bukanlah daerah untuk menangkap ikan tetapi daerah tersebut hanya diberikan nama tanpa batas-batas yang jelas Sejak ada jalan baru yang dibangun untuk mencapai pantai nelayan dari desa tetangga berargumen bahwa nama tersebut hanya berlaku untuk daerah yang bisa dicapai lewat jalan lama sementara desa sasaran kami berargumen bahwa nama tersebut berlaku untuk daerah sepanjang pantai

Pada suatu malam di awal tahun 2017 penduduk desa sasaran kami menangkap beberapa nelayan dari desa tetangga yang menggunakan senapan tombak dan lampu di daerah terlarang kemudian ditangkap oleh penduduk dibawa ke kantor desa dan memanggil Kepala Desa Kepala Desa memanggil petugas kepolisian yang membawa nelayan ke kantor polisi dan menginterogasi mereka Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya kedua belah pihak memanggil koordinator perikanan Andi Penrang di hari berikutnya Andi Penrang menyarankan untuk membawa perselisihan ini ke camat untuk diputus Camat membuat keputusan yang memihak desa sasaran kami dan penerapan peraturan desa untuk Daerah Perlindungan Laut (DPL) yang konsisten dengan hukum adat Nelayan tersinggung dengan perlakuan yang mereka alami dan mengatakan bahwa mereka sudah ditahan paksa Beberapa minggu kemudian nelayan dari desa lain tersebut mengajukan banding ke tingkat pemerintahan yang lebih tinggi Bupati Bupati yang baru terpilih dan tidak paham tentang permasalahan perikanan meminta masukan dari pegawai dinas perikanan kabupaten Mereka memberi masukan atas dasar peraturan pemerintah terkait perikanan yaitu bahwa menombak ikan diizinkan Meskipun hanya berdasar pada situasi yang terjadi antara dua desa Bupati memutuskan untuk mengeluarkan peraturan yang berlaku untuk semua desa di Kabupaten Selayar

Pada saat itu kedua desa berada di situasi menang atau kalah Dengan menyerahkan kepada otoritas yang lebih tinggi untuk memutuskan pilihan mereka untuk mengendalikan hasil dengan cara negosiasi menjadi berkurang Di sisi lain di setiap tahap masing-masing pihak mendapat dukungan dari pemerintah Mereka tidak merasa perlu untuk

bernegosiasi pada saat itu dan permasalahannya tidak mudah dinegosiasikan karena berdasar pada keyakinan dan nilai yang berbeda Nelayan dari desa tetangga ini bukannya menerima dengan tenang kemudian justru memamerkan keberhasilan mereka mendapatkan hak dengan menangkap ikan di pantai yang seharusnya terlarang di hadapan pemukiman desa sasaran dan sengaja menunjukkan bagaimana mereka menangkap ikan dalam jumlah yang sangat banyak Hal ini semakin membakar bara konflik Penduduk desa sasaran dipaksa menyaksikan ikan yang sudah mereka jaga melalui praktik pelestarian kemudian ditangkap dan dibawa ke pantai Mereka hanya bisa menyaksikan dan mengambil foto

Pada titik ini petugas perikanan kabupaten mencari informasi dari tim kami Dalam proses untuk mempersiapkan analisis kami mengembangkan modul analisis konflik untuk alat bantu kami Modul ini berdasarkan pada kerangka pemetaan konflik yang dikembangkan oleh Jejaring Resolusi Konflik Australia (2008) Kami menambahkan dua aspek konteks dan kekuatan dari masing-masing pihak Kami mengkomunikasikan analisis kami berdasarkan alat bantu ini melalui presentasi PowerPoint dan berbicara dengan petugas perikanan kabupaten dan pihak lain dari jejaring pemerintah dan pihak berkepentingan lalu kemudian mengadakan pertemuan masyarakat di desa sasaran kami

Alat bantu pemetaan konflik ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan kekhawatiran dari setiap pemangku kepentingan yang terkait dengan permasalahan kemudian mencari kepentingan bersama dan hal-hal yang dapat dinegosiasikan Hal ini berhubungan dengan beberapa prinsip negosiasi (Fisher et al 2011) yang menyarankan untuk melihat konflik dengan cara pandang baru

1 Pertama para pihak harus saling menghormati sebagai sesama dan menempatkan konflik bukan orang-orangnya sebagai masalah yang perlu ditangani Mereka harus fokus untuk memelihara hubungan yang saling menghormati dan positif dan saling memperlakukan satu sama lain sebagai pemecah masalah bersama bukan saingan Pendekatan ini berasumsi konflik adalah suatu hal yang tidak nyaman bagi kedua belah (atau semua) pihak dan mereka ingin memecahkan masalah ini

2 Siapapun yang membuat analisis harus melihat di balik yang disampaikan para pihak sebagai keinginan dan menemukan apa sebenarnya kebutuhan mendasar mereka Sehingga akses ke daerah penangkapan ikan tertentu mungkin sebenarnya adalah tentang penghidupan yang memadai atau keadilan atau mewakili kebutuhan mendasar lain

3 Setelah mengidentifikasi kebutuhan mendasar di balik konflik tersebut para pihak harus berusaha mengidentifikasi pilihan-pilihan baru lsquountuk keuntungan bersamarsquo yang berusaha memenuhi kebutuhan mendasar dari semua pihak Hal ini memerlukan pemecahan masalah secara kreatif dan pembingkaian ulang dengan saling menghormati Hal ini dapat mengarah ke solusi baru yang kreatif Ingat bahwa tidak semua permasalahan dapat dinegosiasikan dengan cara ini Pertentangan nilai tidak semudah itu untuk diselesaikan

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir24

4 Jika tahap ini tidak berhasil menemukan solusi para pihak dapat setuju untuk mematuhi nasihat dari ahli atau bukti independen Mereka perlu menyepakati jenis bukti atau nasihat yang dapat diterima oleh kedua belah (atau semua) pihak Sebagai contoh mereka dapat sepakat mengizinkan penangkapan ikan dalam jumlah tertentu yang tetap bisa menjaga cadangan ikan di tingkat tertentu dan mencari pemantauan ilmiah dan nasihat ahli yang bisa membuktikan bahwa tingkat tersebut lestari Mereka bisa sepakat untuk menangkap ikan dengan cara-cara yang tidak merusak karang dan mencari nasihat ahli atau penelitian tentang metode apa yang bisa digunakan

5 Jika para pihak masih tidak bisa sepakat masing-masing pihak dapat menilai alternatif terbaik yang mereka miliki selain menegosiasikan kesepakatan yaitu seberapa buruk situasinya jika mereka harus terus hidup dengan perselisihan yang tidak terselesaikan Apakah lebih baik bagi mereka untuk terus berusaha bernegosiasi atau mundur dan tetap pada situasi sekarang Sering kali mereka harus memutuskan pertanyaan ini berdasarkan kebutuhan mendasar mereka misalnya mengamankan penghidupan mengamankan wilayah atau memelihara tradisi

Alat bantu pemetaan konflik terfokus pada kebutuhan mendasar dan mencari kesamaan mungkin akan menolong mencapai resolusi Hal ini diwakili dengan diagram lingkaran yang terdiri dari bagian-bagian dengan lingkaran pusat (lihat Gambar 16) Langkah-langkahnya adalah

1 Berikan judul permasalahan di bagian tengah diagram Hal ini harus jelas dengan sesedikit kata sebisa mungkin karena mengubah deskripsi permasalahan akan menggeser pemangku kepentingan yang relevan serta sebagian besar analisisnya

2 Identifikasi lsquopemangku kepentinganrsquo atau para pihak dari permasalahan ini Hal ini mencakup mereka yang secara langsung terlibat dalam konflik namun ada juga pihak-pihak lain seperti pembuat peraturan tetangga dan siapapun yang terkena dampak dari atau berada di posisi yang dapat mempengaruhi permasalahan tersebut Berikan nama bagi setiap pemangku kepentingan (lsquosiaparsquo) di satu bagian diagram Anda dapat membuat sebanyak atau sesedikit mungkin bagian sesuai kebutuhan

3 Bagi setiap pemangku kepentingan pertimbangkan konteks mereka (setiap pihak mungkin punya konteks yang berbeda) kekuatan kebutuhan mendasar dan yang meenjadi perhatian mereka Kebutuhan dan kekhawatiran bisa jadi mewakili hal yang sama atau berbeda

Perbandingan antara aspek-aspek ini dapat membantu mengidentifikasi peluang untuk menegosiasikan solusi baru dan mencari kemungkinan dimana semua pihak sama-sama menang

Cara terbaik untuk melakukan ini adalah dengan menggunakan selembar kertas besar seperti kertas plano Tergantung pada hubungan antar para pihak latihan ini dapat dilakukan secara partisipatif (jika difasilitasi dengan baik) atau oleh peneliti atau fasilitator atau oleh satu pihak yang merencanakan bagaimana mereka dapat mengadakan diskusi dengan pihak-pihak utama lainnya

Gambar 16 menunjukkan tahap pertama dari analisis Kami sudah memberikan judul untuk permasalahannya (konflik atas alat penangkap dan lokasi penangkapan ikan) dan para pihak yang berkonflik Mereka diidentifikasi disini sebagai lsquodesa sasaran kamirsquo nelayan dari desa tetangga (yang bersengketa langsung) non-nelayan dari desa tetangga (yang tidak serta-merta mendukung praktik warga nelayannya) masyarakat dan desa lain yang berdekatan kecamatan dinas perikanan kabupaten Bupati (walikota) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi (sekarang bertanggung jawab untuk perikanan di perairan dalam) serta polisi dan militer (yang berbagi tanggung jawab untuk pengawasan wilayah pesisir dan perairan dalam di Indonesia) Kami mengosongkan beberapa bagian jika ada pihak lain yang akan dipertimbangkan

Analisis indikatif lengkap dapat dilihat di Gambar 17 Harap diperhatikan bahwa analisis terperinci untuk dua bagian desa sasaran dan nelayan dari desa tetangga Analisis ini dibuat oleh peneliti berdasarkan semua data kami para pihak tidak berpartisipasi dalam pembuatan analisis ini

Ada beberapa poin yang terlihat jelas dari analisis ini

Konteksbull Desa sasaran kami beruntung karena memiliki garis

pantai timur dan barat mdash ini adalah aset besar mengingat arah muson (timur atau barat) membatasi penangkapan ikan hanya di pantai yang lebih tenang Kedua pantai dapat digunakan hanya selama dua bulan dalam setahun (periode transisi muson) Desa tetangga hanya memiliki garis pantai yang sangat pendek di sebelah barat jadi tidak mengejutkan jika nelayannya tergoda untuk pergi ke perairan lain Desa sasaran kami memiliki garis pantai yang panjang di sebelah barat dan dengan demikian memiliki beberapa pilihan daerah tangkapan meskipun desa ini juga memiliki jumlah penduduk yang lebih besar Desa lain juga memiliki garis pantai yang pendek

bull Desa sasaran kami lebih bergantung pada perikanan karena sebagian besar tanahnya berbatu-batu dan tidak subur Pemukiman berlokasi di sepanjang pantai tidak ada pemukiman yang berada di pedalaman Hanya sedikit kemungkinan untuk bercocok tanam dan beternak Desa sasaran kami tertarik untuk mendiversifikasi ekonominya tetapi hal ini memerlukan waktu dan sumber daya Desa tetangga tidak terlalu bergantung pada menangkap ikan sebagai penghidupan karena sebagian besar keluarga memiliki sumber daya lain seperti kelapa dan hewan ternak Beberapa pemukiman berada di pedalaman dan nelayan mengendarai sepeda motor ke pantai untuk menangkap ikan

bull Desa sasaran kami memiliki tradisi dan tata kelola perikanan yang kuat Desa tetangga tidak memiliki fokus yang kuat dalam tata kelola perikanan Nelayan dari desa lain mengaku mereka tidak memiliki pengetahuan tradisional tentang praktik penangkapan ikan sehingga mereka harus mengandalkan teknologi baru (yang tidak mereka percayai bersifat merusak) Para tetua dari desa lain menentang pendapat ini mereka berkata dahulu desa mereka memiliki pengetahuan tentang menangkap ikan tetapi ketika desanya dimekarkan pada tahun 1980-

Kont

eks

Konteks

KonteksKon

teks

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 25

an (oleh pemerintah atas alasan pelayanan yang lebih praktis) mereka yang pindah ke pemukiman lain di dekat pantai kehilangan kontak dengan mereka yang masih memiliki pengetahuan Jelas disini pengetahuan adat tidak diwariskan dengan baik dan tidak lagi dipraktikkan

bull Desa sasaran kami memiliki sistem pengawasan penangkapan ikan tetapi dengan kapasitas terbatas sehingga sulit untuk mendeteksi serbuan nelayan dari desa lain dan mengatasi pelanggar

bull Sepertinya ada perbedaan aspirasi ekonomi nelayan desa tetangga mencari penghasilan yang lebih besar dibandingkan dengan apa yang ditolerir oleh desa sasaran kami dengan alasan menjaga keberlanjutan perikanan mereka

bull Penduduk desa memiliki hubungan keluarga melalui pernikahan Ini adalah insentif yang kuat bagi kedua belah pihak untuk mengatasi konflik

Kekuatanbull Desa sasaran kami telah memelihara kearifan lokalnya

(pengetahuan dan praktik adat) dengan dukungan kuat dari pengurus desa Mereka memberikan prioritas tinggi untuk pelestarian laut dan bersedia berkoordinasi dan berkolaborasi dengan desa lain demi mencapai perikanan yang lestari untuk masa depan jangka panjang semua pihak

bull Nelayan dari desa lain inovatif dalam mengadopsi teknologi baru untuk penangkapan ikan

Kebutuhanbull Desa sasaran kami berharap dapat melindungi habitat

ikan melindungi perikanan mengamankan penghidupan dan menjaga tradisi

bull Nelayan dari desa lain juga ingin mengamankan penghidupan tetapi lebih tertarik pada peningkatan ekonomi (penghasilan yang lebih besar pangan yang lebih baik) Untuk mendapatkan hal ini mereka perlu akses ke wilayah perairan lain

GAMBAR 16 Alat bantu pemetaan konflik

Desa

sas

aran

Desa t

etang

ga

(nelay

an)

Desa tetangga

(bukan nelayan)

Desa tetangga lain

Camat

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Kabupaten

Bupati

Dinas Kelautan dan Perikanan - Provinsi

Polis

i dan

milit

er

Kekh

awat

iran

Kebu

tuha

n

Keku

atan

Kekhaw

atiran

Kebutu

han

Keku

atan

KekhawatiranKebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

KebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

KebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

KekhawatiranKebutuhanKekuatan

Kekh

awat

iran

Kebu

tuha

n

Keku

atan

Kekh

awati

ran

Kebu

tuhan

Kekuata

n

Konflik tentang alat tangkap dan lokasi penangkapan ikanPE

RMAS

ALAH

AN

Konteks

Konte

ks Konteks

KonteksKont

eks

Konteks

Konteks

Konteks

Kont

eks

Kon

teks

KonteksKonteks

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir26

Camat

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Kabupaten

Bupa

ti

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Provinsi

Polis

i dan

m

ilite

r

KEKU

ATAN

bull Ke

arifa

n lo

kal d

iduk

ung

oleh

pe

mer

inta

han

desa

bull Ke

ingi

nan

kuat

unt

uk m

elest

arika

n

bull Be

rsed

ia b

erko

ordi

nasi

dan

ber

kola

bora

si

deng

an d

esa

lain

KEBU

TUHA

N

bull Pe

rlind

unga

n ek

osis

tem

bull Ke

berla

njut

an p

engh

idup

an

bull M

emeli

hara

kea

rifan

loka

lKE

KHAW

ATIR

AN

bull Ke

hila

ngan

kon

trol p

enge

lola

anbull

Etis

dan

kea

dila

n

bull M

enja

ga h

ubun

gan

deng

an p

endu

duk

desa

teta

ngga

bull Te

kana

n un

tuk

men

gado

psi a

lat

pena

ngka

p ika

n ya

ng m

erus

ak

KEKU

ATAN

bull Ke

wen

anga

n un

tuk

pene

gaka

n hu

kum

KEBU

TUHA

Nbull

Men

jaga

ket

ertib

an u

mum

KEKH

AWAT

IRAN

bull M

enin

gkat

nya

konfl

ik s

osia

lbull

Men

ingk

atny

a pe

nang

kapa

n ik

an y

ang

mer

usak

bull Pe

nang

kapa

n ik

an il

egal

teru

s be

rlang

sung

KEKUATANbull Pemimpin dan pegawai yang berkomitmen

bull Hubungan lokal yang baik

KEBUTUHANbull Pengelolaan perikanan dan ekosistem pesisir

yang berkelanjutan

bull Perlindungan dan pemberdayaan masyarakat

pesisirbull Kerja sama dan dukungan dari desa dan

kecamatanKEKHAWATIRAN

bull Menangani perubahan kewenangan

bull Keterbatasan SDM kewenangan untuk

implementasi programKE

KUAT

ANbull Ja

batan

dan k

ewen

anga

n ter

tingg

i di k

abup

aten

bull Keter

tarika

n untu

k men

gemba

ngka

n keb

ijaka

n

berba

sis pe

neliti

an

KEBU

TUHAN

bull Stab

ilitas

sosia

l

bull Pend

apata

n dae

rah da

ri sek

tor pe

rikan

an

bull Men

gemba

ngka

n pari

wisata

dan p

erika

nan

KEKH

AWAT

IRAN

bull Kons

ekue

nsi d

ari pe

ngali

han k

ewen

anga

n untu

k

peng

elolaa

n peri

kana

n wila

yah p

esisi

r dan

laut

(UU

2320

14)

bull Kebe

rlanju

tan su

mber d

aya a

lam

KEKUATAN

bull Komitmen serius untuk menerapkan

pengelolaan perikanan wilayah pesisir dan laut

berbasis masyarakat

bull Memiliki kewenangan tertinggi di daerah untuk

pengelolaan perikanan wilayah pesisir dan laut

(UU 232014)

KEBUTUHAN

bull Transisi kewenangan untuk perikanan lokal bejalan

mulus

bull Dapat mengandalkan tingkat kabupaten

KEKHAWATIRAN

bull Keterbatasan anggaran SDM dan sarana

prasarana

bull Implementasi UU 232014

bull Koordinasi dengan pemerintah

pusat kabupatenkota

KEKUATAN

bull Berada dalam posisi yang bagus untuk

mem

fasilitasi penyelesaian konflik

KEBUTUHAN

bull Menjaga ketertiban um

um

bull Mendukung kepem

impinan desa untuk m

engatasi

masalahkonflik

bull Berkoordinasi dengan kepolisian dan militer

KEKHAWATIRAN

bull Terjadinya konflik sosial

bull Kewenangan terbatas untuk m

engelola sumber

daya

KONTE

KS

Bupa

ti baru

yang

visio

ner

dan b

erkom

itmen

untuk

memba

ngun

Sela

yar y

ang

berba

sis la

ut

Memilik

i kek

uasa

an da

n

wewen

ang y

ang k

uat d

i ting

kat

kabu

paten

KONTEKS

KKP Nasional sangat aktif

Dekat dengan LSM yang

peduli dengan lingkungan dan

masyarakat

KONTEKS

Mendukung perencanaan

pembangunan untuk masyarakat

desa (dari bawah ke atas)

Berkontribusi kepada pengelolaan

sumber daya pesisir

KONTEKS

Coordinate and comm

unicate

between district governm

ent

and village governments

KONT

EKS

Berp

artis

ipas

i dal

am

pene

gaka

n pe

ratu

ran

di ti

ngka

t ka

bupa

ten

dan

desa

Desa

mem

erlu

kan

polis

i dan

m

iliter

unt

uk m

enja

lank

an

peng

awas

an y

ang

kons

iste

n da

n te

rus-

men

erus

ser

ta

men

egak

kan

huku

m

GAMBAR 17 Analisis lengkap alat bantu pemetaan konflik

PERM

ASAL

AHAN

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 27

Polis

i dan

m

ilite

r

Desa

sas

aran

Desa tetangga

(nelayan)

Desa tetangga (bukan nelayan)

Desa tetangga lain

KEKU

ATAN

bull Ke

arifa

n lo

kal d

iduk

ung

oleh

pe

mer

inta

han

desa

bull Ke

ingi

nan

kuat

unt

uk m

elest

arika

n

bull Be

rsed

ia b

erko

ordi

nasi

dan

ber

kola

bora

si

deng

an d

esa

lain

KEBU

TUHA

N

bull Pe

rlind

unga

n ek

osis

tem

bull Ke

berla

njut

an p

engh

idup

an

bull M

emeli

hara

kea

rifan

loka

lKE

KHAW

ATIR

AN

bull Ke

hila

ngan

kon

trol p

enge

lola

anbull

Etis

dan

kea

dila

n

bull M

enja

ga h

ubun

gan

deng

an p

endu

duk

desa

teta

ngga

bull Te

kana

n un

tuk

men

gado

psi a

lat

pena

ngka

p ika

n ya

ng m

erus

ak

KEKUATAN

bull Inovatif (mengadopsi alat tangkap alternatif)

KEBUTUHAN

bull Akses ke perairan desa lain

KEKHAWATIRAN

bull Pengetahuan tentang praktik perika

nan lestari

yang terbatas

bull Perlindungan hukum

bull Menjaga hubungan dengan penduduk desa lain

KEKUATAN

bull Komitmen kuat dari pemerintahan desa

bull Hasrat untuk bekerja sama

KEBUTUHAN

bull Perlindungan habitat pesisir dan laut

bull Mengamankan penghidupan

KEKHAWATIRAN

bull Meningkatnya penangkapan ikan yang merusak

(dengan senapan tombak dan senter) terutama dari

lsquoDesa Tetanggarsquo

KEKU

ATAN

bull Ke

wen

anga

n un

tuk

pene

gaka

n hu

kum

KEBU

TUHA

Nbull

Men

jaga

ket

ertib

an u

mum

KEKH

AWAT

IRAN

bull M

enin

gkat

nya

konfl

ik s

osia

lbull

Men

ingk

atny

a pe

nang

kapa

n ik

an y

ang

mer

usak

bull Pe

nang

kapa

n ik

an il

egal

teru

s be

rlang

sung

KEKUATAN

bull Berada dalam posisi yang bagus untuk

mem

fasilitasi penyelesaian konflik

KEBUTUHAN

bull Menjaga ketertiban um

um

bull Mendukung kepem

impinan desa untuk m

engatasi

masalahkonflik

bull Berkoordinasi dengan kepolisian dan militer

KEKHAWATIRAN

bull Terjadinya konflik sosial

bull Kewenangan terbatas untuk m

engelola sumber

daya

KEKUATANbull Hubungan erat dengan desa lain

KEBUTUHANbull Keberlanjutan penghidupanbull Ketahanan panganKEKHAWATIRANbull Ketersediaan ikan

bull Menjaga hubungan dengan desa lainbull Keterbatasan sumber daya tanah

KONT

EKS

Pem

erin

taha

n de

sa y

ang

kuat

Kear

ifan

tradi

si lo

kal y

ang

kuat

Garis

pan

tai t

imur

dan

bar

at

yang

pan

jang

Dive

rsifi

kasi

eko

nom

i us

aha

mikr

oSi

stem

pen

gaw

asan

laut

deng

an k

apas

itas

terb

atas

KONTEKS

Garis pantai pendek hanya di

pantai barat

Memiliki hasrat yang kuat

untuk mengeksploitasi sumber

daya

Pernah menjadi pusat

penangkapan ikan yang

merusak

KONTEKSHubungan yang erat antara nelayan dan bukan nelayan di masyarakat

Kebanyakan petani dengan tanah terbatas Nelayan menyediakan akses atas ikan melalui tradisi berbagi

penjualan dan barter dengan produk pertanian

Hubungan dengan masyarakat desa sasaran karena perkawinan

KONTEKS

Ikatan kekeluargaan yang kuat

dan jejaring sosial

Hanya memiliki pantai timur

Tempat menangkap ikan bagi

nelayan tradisional terbatas

karena laut dalam

Akses ke pantai sulit hanya

ada beberapa jalan kecil

KONT

EKS

Berp

artis

ipas

i dal

am

pene

gaka

n pe

ratu

ran

di ti

ngka

t ka

bupa

ten

dan

desa

Desa

mem

erlu

kan

polis

i dan

m

iliter

unt

uk m

enja

lank

an

peng

awas

an y

ang

kons

iste

n da

n te

rus-

men

erus

ser

ta

men

egak

kan

huku

m

Konflik tentang alat tangkap dan lokasi penangkapan ikan

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir28

Kekhawatiranbull Desa sasaran kami memiliki banyak kekhawatiran

Termasuk hilangnya kontrol atas pengelolaan perikanan mereka yang sudah berhasil selama ini dan risiko konflik serta solusi potensialnya yang mungkin mengesampingkan pengelolaan mereka (pengamatan peserta yang kami lakukan menunjukkan hal ini terjadi dengan beberapa anggota desa sasaran kami meminta agar juga diperbolehkan menggunakan senapan tombak dan lampu setelah keputusan Bupati mengizinkan desa lain menggunakannya) Desa ini mengkhawatirkan tentang etis dan keadilan serta tentang perikanan lestari dan kehancuran habitat ikan (terutama karang)

bull Nelayan dari desa tetangga mengkhawatirkan mereka tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan menangkap ikan menurut peraturan desa sasaran kami Mereka juga mempertimbangkan wilayah laut mereka yang terlalu kecil untuk bisa mendapatkan penghasilan yang cukup dari tangkapan Mereka juga menekankan bahwa peraturan baru yang dkeluarkan oleh Bupati memperbolehkan mereka menggunakan alat tangkap dan peraturan tersebut lebih kuat dari surat kesepakatan yang ditandatangani camat Mereka juga khawatir tentang perlindungan hukum untuk kegiatan mereka (yang dimiliki saat ini)

bull Kedua desa ingin memelihara hubungan baik yang terjalin dengan adanya perkawinan antar warga desa

Poin yang menarik dari analisis ini adalah jumlah orang yang bertentangan Ukuran pihak yang berkonflik tidak setara desa sasaran kami bersatu menentang masuknya nelayan dari desa tetangga yang dianggap ilegal menurut hukum adat dan peraturan desa Sementara dari desa tetangga hanya nelayan yang berada di garis depan pada konflik ini Pengurus desa menyadari adanya permasalahan ini dan kepala desa berusaha melindungi kepentingan nelayan mereka dengan berpendapat bahwa alat tangkap yang mereka gunakan diperbolehkan menurut peraturan pemerintah Pendapat di dalam desa tetangga sendiri terbelah mdash atau ada penduduk yang tidak peduli tentang praktik menangkap ikan karena mengandalkan sumber daya lain

Pihak lain juga ingin melihat konflik ini diselesaikan karena akan berdampak pada mereka Karena konflik ini melibatkan dua desa penyelesaian konflik berada di bawah tanggung jawab camat dengan dibantu oleh Kapolsek dan Danramil Bupati dan dinas kabupaten terbawa ke dalam konflik karena eskalasi konflik untuk mengambil keputusan Dinas perikanan kabupaten berada dalam posisi sulit karena mereka ingin mendorong perikanan lestari dan bekerja sama dengan desa tetapi konflik ini membuat mereka harus mengambil keputusan berdasarkan isi peraturan yang bertentangan dengan tujuan keberlanjutan Polisi dan militer menegakkan kepatuhan pada hukum yang berlaku suatu permasalahan yang disengketakan dalam hal ini Mereka terselamatkan jika konflik dapat dihindari Desa-desa lain di pulau mengamati terutama desa yang memiliki hubungan erat dengan protagonis

Mereka juga ingin melindungi perikanan mereka dan juga mengalami daerah mereka diterobos oleh kelompok nelayan yang sama

Cornelius dan Faire (2006) menyarankan untuk mengenali awal terjadinya konflik sedini mungkin dan menanganinya sebelum meningkat dan para pihak semakin berakar di posisinya seperti yang terjadi di contoh Selayar ini Di sisi lain spesialis resolusi konflik menyadari bahwa terkadang konflik perlu lsquomatangrsquo terlebih dahulu untuk ada resolusi Sering kali para pihak ingin menghabiskan semua pilihan yang ada sebelum bersedia berbicara

Apa yang terjadi berikutnyaSetelah adanya keputusan dari Bupati desa sasaran tidak dapat mengajukan banding Mereka kemudian mencari apa yang mungkin dapat mereka lakukan Mereka mendiagnosis bahwa mereka kalah karena adanya kelemahan dalam peraturan tertulis yang diakui dan ditegakkan oleh pejabat yang berwenang Sehingga mereka memilih untuk menggunakan analisis kebijakan di atas untuk mencari jalan yang bisa mengkonsolidasikan dan mendokumentasikan hukum adat dan peraturan desa kontemporer yang diakui sepenuhnya oleh pemerintah

Desa sasaran menghadapi keputusan internal yang sulit dan tantangan dalam menjaga persatuan yang selama ini berhasil dikelolanya terkait dengan penangkapan ikan tradisional lestari Tiga nelayan dari desa sasaran kami minta agar diperbolehkan menangkap ikan dengan menggunakan senapan tombak karena penduduk desa tetangga diperbolehkan (kenapa mereka tidak boleh melakukan hal yang sama) Desa menolak Tetapi dua nelayan dari desa sasaran kami yang menikah dengan perempuan dari desa tetangga dan lebih banyak tinggal di pemukiman istrinya berkeras untuk mendapat pengecualian karena mereka tidak memiliki alat tangkap lain dan keterampilan yang diperlukan untuk menangkap ikan Jadi kedua nelayan tersebut diperbolehkan menggunakan senapan tombak Hal ini menyebabkan ketegangan internal

Sementara itu desa-desa tetangga lain yang juga mengalami wilayahnya diterobos oleh nelayan yang terlibat dalam konflik ini memutuskan untuk bersatu untuk melindungi perikanan mereka Dengan adanya kesadaran yang lebih baik mereka mulai mengubah penggunaan sumber dayanya agar tidak terlalu bergantung pada perikanan Misalnya di masa lalu jika mereka memerlukan ikan dalam jumlah besar untuk upacara (seperti perkawinan) mereka akan menggunakan bom agar bisa menangkap sebanyak mungkin ikan Setelah mereka menyadari kerusakan yang diakibatkan terhadap cadangan dan habitat ikan beberapa tahun yang lalu mereka mulai menyembelih hewan ternak untuk upacara Setelah melindungi perikanan mereka sendiri mereka tidak senang ada pihak lain yang masuk dan mengambil keuntungan dari pantangan dan perlindungan yang sudah mereka lakukan

Konflik ini belum terselesaikan tetapi telah melahirkan sejumlah inisiatif lain terutama analisis kebijakan desa Situasi saat ini mengkhawatirkan baik bagi keberlanjutan perikanan maupun bagi ketetapan desa sasaran untuk melindungi habitat ikan dan mengelola dampak penangkapan ikan Pilihan yang belum dicoba tetapi mungkin melibatkan kedua kepala desa untuk berdialog pada waktunya dan pihak netral yang bekerja dengan pengurus desa lain agar lebih aktif dalam mengelola sumber daya pesisir Semua desa di kecamatan dapat bertemu dan berdiskusi tentang strategi pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 29

Karena kewenangan perikanan sekarang berada di pemerintah provinsi yang berpusat di Makassar di Sulawesi (beberapa jam ditempuh dengan perahu dan mahal untuk dijangkau lewat udara) pemerintah kabupaten tidak memiliki kewenangan yang jelas untuk menyatukan kelompok-kelompok dari berbagai desa untuk duduk bersama mendiskusikan pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif dan mendorong tercapainya kesepakatan tentang praktik menangkap ikan Disini letak dilemanya pemerintah kabupaten memiliki kewenangan langsung atas pengelolaan desa secara umum tetapi tidak atas pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Sementara itu program COREMAP yang banyak mendanai kerja-kerja pembangunan masyarakat di dalam pengelolaan wilayah pesisir telah menghentikan kegiatan terkait pembangunan sumber daya manusia dan kegiatan LSM yang ada terlalu kecil untuk menengahi solusi yang berskala luas

Menggabungkan pengetahuan lokal dan ilmiahKetika masyarakat berkolaborasi dengan pemerintah untuk pengelolaan wilayah pesisir atau jika mereka berharap untuk saling terlibat sangat mungkin untuk turut membahas bentuk pengetahuan lain dalam diskusi Penting untuk tidak berasumsi bahwa satu bentuk pengetahuan adalah lsquobenarrsquo dan yang satu lagi lsquosalahrsquo tetapi justru harus mencoba mempelajari keduanya

Komponen alat bantu ini mengikuti argumen dari Brown (2010) bahwa kita harus mengakui dan mencoba mengintegrasikan berbagai bentuk pengetahuan terutama jika para pemangku kepentingan bekerja bersama Jenis pengetahuan yang dikenali oleh Brown adalah

bull individual (dimiliki oleh orang tertentu dan tidak serta-merta dimiliki oleh anggota masyarakat yang lain)

bull masyarakat (misalnya pengetahuan adat dan lokal)

bull spesialisasi (misalnya pengetahuan ilmiah)

bull organisasi (misalnya pengetahuan tentang kebijakan dan prosedur)

bull bentuk pengetahuan holistik (integratif)

Masing-masing menggunakan bukti yang berbeda untuk jenis permasalahan yang berbeda Secara keseluruhan semua pengetahuan ini dapat memperkaya pemecahan masalah

Penting bagi para pihak yang berkolaborasi untuk saling menghormati pengetahuan yang dimiliki satu sama lain dan mencoba dengan sungguh-sungguh untuk belajar dan memahami perspektif pihak lain Dengan membawa prinsip ini di dalam alat bantu ini kami menekankan pentingnya pengetahuan tradisional (seperti yang terlihat dalam alat bantu ini tentang mengidentifikasi pengetahuan dan praktik pengelolaan tradisional) Pengetahuan tradisional melintasi beberapa bentuk ilmu pengetahuan yang diidentifikasi oleh Brown Termasuk pengetahuan masyarakat dan spesialisasi (misalnya pengetahuan adat tentang perilaku ikan) Di beberapa masyarakat pengetahuan ini bersifat holistik seperti pengetahuan ekologis tradisional yang sangat mengintegrasikan ekologi manusia dan di beberapa situasi aspek spiritual Di dalam pengelolaan wilayah pesisir pengetahuan adat Pengetahuan lokal dan pengetahuan ilmiah dapat relevan dan idealnya harus digabungkan dengan pengetahuan tentang kebijakan mdash atau digunakan sebagai bukti untuk dibuatnya kebijakan baru

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIbull Bertujuan menggabungkan bentuk pengetahuan yang berbeda

terutama dari para pihak yang berkolaborasi untuk memecahkan masalah secara bersama-sama

bull Mengerjakan tugas-tugas yang sebenarnya

bull Buatlah ini menjadi proses pembelajaran

Untuk mengembangkan komponen alat bantu ini melalui inisiatif praktis yang memberikan pembelajaran untuk semua tim kami dan masyarakat Bungaiya bergabung dengan Dr Nils Krueck dari Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk menggali bagaimana menggabungkan pengetahuan ilmiah dengan pengetahuan lokal untuk tujuan perencanaan Bagi Tim Perencanaan Tata Ruang Laut inisiatif ini memberikan mereka kesempatan untuk mengembangkan alat pemodelan yang diadopsi untuk skala lokal melalui kolaborasi dengan pengguna prospektif Bungaiya memiliki empat daerah perlindungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat (DPL) Dua daerah sudah diakui penuh secara formal dan dua lagi sedang menunggu persetujuan dari pemerintah kabupaten selama beberapa bulan ini Masyarakat ingin mencanangkan setidak-tidaknya satu daerah perlindungan lagi terutama bertujuan agar setiap pemukiman di dalam daerah administratif desa memiliki satu DPL di sekitarnya

Bungaiya tertarik untuk mengetahui apakah DPL mereka yang berdasarkan pada pengetahuan lokal dan pertimbangan strategis mereka dalam mengelola perikanan sudah berada di lokasi yang baik dan ukurannya memadai Perwakilan Bungaiya meyakini kegiatan ini akan memberikan masukan dan pilihan baru serta menawarkan pengakuan dari pemerintah yang lebih luas jika pengetahuan ilmiah menyetujui penilaian mereka Hal ini juga akan membantu mereka dalam perencanaan jangka panjang menuju pembentukan perlindungan laut selanjutnya

Kegiatan gabungan ini menunjukkan bahwa dari pada hanya bergantung pada alat pendukung perencanaan DPL dan mengambil keputusan dari lsquoatas ke bawahrsquo pemerintah dapat menyusun alat perancang DPL yang dapat diterapkan secara kolaboratif dengan masyarakat

bull untuk mengidentifikasi daerah dengan nilai ekologis danatau penghidupan tinggi agar dilindungi

bull untuk memastikan daerah-daerah yang disarankan untuk dilindungi mendapat dukungan dari masyarakat (Hal ini penting karena nelayan memilih apakah mereka mau mematuhi daerah perlindungan atau tidak dan pemerintah membutuhkan biaya tinggi untuk pengawasan dan sering kali tidak mencakup luas wilayah yang memadai Beberapa masyarakat memiliki sistem pengawasan mereka sendiri dan akan lebih termotivasi untuk melindungi daerah-daerah yang menjadi prioritas mereka)

bull agar upaya masyarakat dan pemerintah lebih tepat sasaran

bull sebagai alat pembelajaran untuk pemerintah dan masyarakat

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir30

KOTAK 3L PROSES KAMI

Mengetahui ketertarikan Bungaiya dan juga Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk berhubungan dengan pengguna potensial tim kami bertanya kepada warga desa Bungaiya apakah mereka tertarik bekerja bersama dengan ahli ekologi laut Dr Nils Krueck Mereka tertarik

Anggota tim peneliti memberitahukan Nils tentang ketertarikan masyarakat Sebelum pergi ke Selayar Nils mempersiapkan sejumlah peta dasar dan model wilayah pesisir Bungaiya yang menurutnya akan dirasa bermanfaat oleh masyarakat

Nils mengunjungi Selayar pada bulan Juli 2017 Kedua tim bertemu dengan masyarakat (lihat Gambar 18) agar Nils dapat menjelaskan kemungkinan yang ada dan masyarakat menyampaikan pada Nils tentang situasi lokal mereka dan permasalahan perikanan Masyarakat mendiskusikan sasaran termasuk melindungi terumbu karang meningkatkan populasi ikan meningkatkan tangkapan ikan membangun wisata menyelam dan snorkel dan melindungi spesies tertentu Nils mencari klarifikasi dan informasi lebih jauh tentang spesies yang paling penting kegiatan menangkap ikan dan habitat lokal Dari diskusi ini tim gabungan mengembangkan skenario rancangan DPL untuk dieksplorasi

Di hari-hari berikutnya Nils menjalankan model optimalisasi rancangan DPL dan melaporkan hasilnya ke masyarakat secara rutin untuk didiskusikan dan diperbaiki lebih lanjut Masyarakat membentuk tim penyelam termasuk Nils penyelam mereka yang sudah berpengalaman dan satu anggota tim lokal kamu Tim ini menyelam menelusuri daerah yang diteliti agar dapat memvalidasi asumsi rancangan DPL

Anggota tim yang lain mendukung tim penyelam dari perahu milik anggota masyarakat dan merekam hasil pengamatan tim penyelam

Penilaian ilmiah secara lengkap mendukung dua DPL yang lebih besar dari apa yang sudah dicanangkan oleh masyarakat di dua dari empat lokasi DPL Dua lokasi DPL lainnya telah dicanangkan oleh masyarakat untuk tujuan strategis (mengelola penerobosan dari desa lain) tetapi tidak diprioritaskan menurut hasil penilaian ilmiah untuk mencapai pelestarian keanekaragaman hayati atau manfaat bagi perikanan Sebaliknya model yang ada mengidentifikasi peluang DPL baru di salah satu daerah yang belum dipertimbangkan oleh masyarakat mengingat jaraknya dari pemukiman yang ada dan rendahnya tingkat ketertarikan untuk menangkap ikan di lokasi tersebut

Lokasi ini berada di utara dan diprediksi berpotensi memberikan manfaat untuk konservasi dan perikanan di daerah selatan melalui perpindahan karang dan ikan muda oleh arus laut Akan tetapi agar DPL ini bisa merealisasikan potensinya masyarakat perlu menemukan cara untuk pemantauan dan penegakan perlindungan mengingat lokasinya berada di daerah yang sepi penduduk

bull penerapan alat optimalisasi DPL kuantitatif dalam skala lokal mungkin dilakukan dan menguntungkan

bull Masyarakat ini dan kemungkinan masyarakat lain tertarik untuk belajar pendekatan rancangan DPL secara ilmiah

bull Ahli ekologi dan masyarakat menerapkan kriteria rancangan DPL yang berbeda dan berpotensi bertentangan Hal ini layak diakui dan bisa memancing diskusi yang bermanfaat

GAMBAR 18 Gabungan tim CCRES dan perwakilan desa mengembangkan scenario rancangan DPL untuk eksplorasi di Desa BungaiyaFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 31

4 FAKTOR YANG MENDUKUNG DAN TANTANGAN CONTOH DARI SELAYAR

Keberhasilan pengelolaan wilayah pesisir seperti halnya pengelolaan lingkungan yang lain mendapatkan manfaat dari serangkaian faktor pendukung Kami tidak bermaksud merangkum seluruh faktor-faktor latar belakang tersebut dalam alat bantu ini tetapi kami berharap dapat berbagi tentang beberapa faktor-faktor tersebut sebagai contoh dan untuk mengakui bahwa setiap diagnosis partisipatif selalu terjadi dalam dinamika berbagai faktor pendukung yang turut mempengaruhi pembentukan masalah yang dipilih untuk didiagnosis dan kapasitas untuk menanganinya

Di Selayar kami mengamati faktor-faktor penentu keberhasilan berikut yang membantu pengelolaan wilayah pesisir Tabel 1 terdiri dari daftar faktor-faktor ini dan catatan tentang beberapa tantangan terkait Kita tidak dapat berasumsi faktor penentu keberhasilan ini akan selalu ada Faktor pendukung bisa saja dihambat

Kami mendorong pengguna alat bantu ini untuk menemukan faktor-faktor penentu keberhasilan ini ketika mengadakan diagnosis partisipatif

GAMBAR 20 Proses kolaboratif sedang berlangsung Foto H Ross

GAMBAR 19 Kegiatan FishCollab menarik banyak peserta yang antusiasFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir32

TABEL 1 Faktor-faktor keberhasilan dalam penerapan di Selayar dan tantangan terkait

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Pengetahuan dan praktik adat

Komitmen terhadap pengetahuan dan praktik adat di banyak masyarakat

bull Meliputi berbagai teknologi menangkap ikan yang cerdas Sangat konsisten dengan komitmen keberlanjutan dan dapat menawarkan dimensi moral untuk perlindungan laut (lihat dokumen Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka)

bull Desa-desa yang berkomitmen terhadap bentuk pengelolaan berbasis hukum adat dapat (dan sudah) menunjukkan kepemimpinan yang baik dalam praktik menangkap ikan yang berkelanjutan

Pengetahuan adat dan komitmen untuk meneruskan praktik adat yang tidak merata di dalam dan di antara desa

bull Dapat terjadi dan sudah terjadi konflik antar individu dan desa antara yang mempertahankan pengelolaan secara adat dan yang berusaha menggunakan teknologi yang lebih efisien (dan sering kali lebih merusak)

Warisan Warisan dari proyek COREMAP (I sampai III) Selayar merupakan peserta lama di dalam COREMAP Kerja lapangan kami meneruskan warisan berikut

bull Pengetahuan baru (COREMAP I)

bull Perubahan besar pada program COREMAP termasuk penghentian kegiatan yang difokuskan pada pembangunan di semua lokasi termasuk Selayar digantikan oleh program COREMAP III dengan program yang lebih kecil terpusat dan terfokus pada penelitian

Kesadaran Kesadaran yang meluas di tingkat desa dan kabupaten dalam hal kelautan dan proses sosial terkait Hal ini meliputi fokus pada pengelolaan berbasis masyarakat dan bukan pengelolaan dari atas (top-down) dan juga selaras dengan perubahan di dalam kebijakan lingkungan hidup Indonesia selama 20 tahun terakhir (COREMAP II dan III)

bull Membuat pengetahuan ilmiah relevan untuk skala lokal dan dapat diterapkan di lapangan (misalnya oleh desa)

bull Memperluas kesadaran tentang permasalahan perlindungan laut ke desa-desa yang tidak memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam COREMAP

bull Menjaga kesadaran tetap aktif setelah beberapa saat

Lembaga lokal bull Infrastruktur tata kelola masyarakat misalnya sistem DPL yang dicanangkan masyarakat sebagai fokus proses pembelajaran di dalam pengelolaan berbasis masyarakat komite desa untuk konservasi laut fasilitator masyarakat yang berdaya dan pelembagaan ketika beberapa pemerintahan desa menggunakan anggaran desanya untuk perlindungan sumber daya laut

bull Hubungan baik antar desa yang berpartisipasi di dalam COREMAP (terutama COREMAP III) dan pemerintah kabupaten Koordinator kabupaten berada di posisi untuk memfasilitasi hal ini

bull Pemerintah kabupaten berkomitmen terhadap pengelolaan berbasis masyarakat Pegawai dinas perikanan kabupaten dan bidang pembangunan lain secara aktif mencoba untuk mendorong dan mendukung hal ini dengan alokasi staf dan keuangan (Hal ini sekarang sedang disesuaikan karena adanya transfer kewenangan perikanan ke pemerintah provinsi sementara pemerintah kabupaten meneruskan tanggung jawabnya atas desa dan penghidupan)

bull Menjaga komitmen pemerintah provinsi dan kabupaten terhadap proses berbasis masyarakat mengingat hilangnya posisi fungsi yang tadinya didukung oleh COREMAP dan dengan pergantian pegawai

bull Memelihara dan memperkaya infrastruktur tata kelola masyarakat di bawah transfer tanggung jawab perikanan ke tingkat provinsi perubahan dan potensi pengurangan staf perubahan budaya di tingkat pemerintahan manapun

bull Tantangan pemeliharaan menurut faktor-faktor yang disebutkan di atas

COREMAP III lebih dikenal sebagai COREMAP-CTI singkatan dari Coral Triangle Initiative

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 33

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Jejaring bull Pegawai kabupaten dengan tanggung jawab yang berbeda memiliki jejaring yang baik berkomunikasi dengan baik dan memiliki tujuan yang sama Mereka juga berjejaring dengan LSM dan agen-agen perubahan masyarakat sipil Selayar yang berskala kecil dan pemerintah kabupaten membantu komunikasi dan kolaborasi ini

bull LSM kecil tetapi berdedikasi tinggi

bull Peran orang-orang tertentu dalam hubungan ini risiko gangguan karena perpindahan pegawai setelah berakhirnya COREMAP III di kawasan Indonesia

bull Tantangan untuk bertahan hidup dan kapasitas yang umum dialami semua LSM

Kepemilikan terhadap permasalahan wilayah pesisir

Rasa kepemilikan yang tinggi terhadap permasalahan kelautan (di desa dan kabupaten)

bull Pentingnya peran komite desa untuk konservasi laut dan terutama pimpinan mereka di dalam hal ini

bull Memelihara budaya ini di bawah perubahan peraturan (pergeseran tanggung jawab pengelolaan laut perairan dalam ke pemerintah provinsi) dan pergantian pegawai seiring dengan berjalannya waktu

bull Di desa hal ini mungkin berhubungan dengan siklus pemilihan karena kepala desa yang baru akan berusaha membedakan diri dari pendahulunya dengan cara meninggalkan fokus kelautan

bull Kehilangan anggota komite desa untuk perlindungan laut akan mengurangi sumber pengaruh sosial terhadap pimpinan desa dan penduduk desa secara umum

Inisiatif Para lsquochampionrsquo di desa dan kabupaten (baik yang bekerja untuk pemerintah kabupaten atau dalam kapasitas lain) Orang-orang ini memiliki motivasi dan komitmen melampaui peran resmi mereka telah menentukan strategi mereka sendiri untuk mendorong perubahan perilaku dan juga ada yang berkolaborasi

bull Karena sebagian besar individu ini memulai secara mandiri (beberapa melakukan pembinaan) ada beberapa tantangan yang dikaitkan dengan bagaimana memelihara pengaruh mereka Risiko kehilangan orang-orang ini di tingkat desa cukup kecil berbeda dengan di tingkat kabupaten (lihat penjelasan tentang perubahan budaya organisasi dan pergantian pegawai di atas)

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir34

5 SARAN UNTUK PENGUKURANAlat bantu ini pada utamanya didasarkan pada penilaian kualitatif menuju kolaborasi dan pengelolaan yang adaptif Proyek ini tidak dirancang untuk memilih bagian-bagian yang bagus untuk dijadikan indikator atau mendukung pengelolaan meskipun pemilihan ini memainkan peran logis dalam prosedur diagnosa dan merupakan langkah rasional berikutnya

Penting bagi diagnosis partisipatif agar fokus pada permasalahan dan kepentingan yang ada dan tidak hanya sekedar didorong oleh data awal karena hanya sedikit permasalahan yang dapat langsung diukur sehingga fokus pada angka saja akan mengganggu pemilihan permasalahan Ketika tersedia bukti seperti pengukuran penurunan habitat dan tangkapan ikan menjadi berharga selama semua pihak mempercayai data tersebut dan sepakat tentang relevansinya Bukti tidak tertulis atau berdasarkan persepsi seperti pengamatan dalam jangka waktu lama tentang berkurangnya ketersediaan ikan serta lsquoalat ukurrsquo informal mdash seperti seberapa jauh perahu harus melaut sebelum mencapai daerah tangkapan yang memadai mdash mungkin lebih meyakinkan bagi masyarakat Selain itu kenyataan yang dihadapi oleh sebagian besar kawasan berkembang di dunia adalah hanya sedikit data yang tersedia apa lagi data jangka panjang atau data dalam skala kecil yang dapat mendukung pembuatan keputusan di tingkat lokal

Ketika kami mengembangkan cara pengukuran kami sarankan agar hal ini dilakukan secara partisipatif Para pihak harus memutuskan bersama apa yang paling penting untuk diukur agar dapat membantu diagnosis perencanaan dan pengelolaan adaptif mereka Kemudian menjawab indikator atau pengukuran langsung apa yang sesuai untuk melihat kondisi awal dan kemajuannya serta bagaimana mendapatkan informasi tersebut

Sering kali indikator kualitatif sudah cukup untuk memandu diagnosis partisipatif Salah satu pendekatan yang paling mudah adalah dengan menggunakan lsquopapan instrumenrsquo dengan kode warna Pengguna dapat mengidentifikasi indikator utama untuk setiap tulang dari diagram tulang ikan dan melampirkan skala peringkat sederhana seperti skala berdasarkan warna Contoh untuk papan instrumen ini dapat dilihat di Tabel 2

Cara yang sama dapat digunakan pengguna untuk mengidentifikasi faktor-faktor penentu keberhasilan dan tantangan untuk situasi mereka sendiri lalu menilainya secara kualitatif dengan menggunakan skala papan instrumen

Contoh yang sangat baik dalam berkolaborasi adalah merencanakan pertemuan secara berkala untuk mengisi papan instrumen ini bersama-sama (Izurieta 2007) Para pihak bahkan dapat mengisinya secara terpisah di dalam kelompok-kelompok kecil lalu berkumpul lagi untuk membandingkan hasil mereka mdash apakah mereka sepakat atau tidak untuk setiap indikator Yang terpenting apa yang perlu mereka tingkatkan (Ini adalah alasan sebenarnya untuk berdiskusi)

Akan tetapi papan instrumen dapat terlihat pasif kecuali jika ada versi yang dapat dibandingkan seiring dengan berjalannya waktu (Apakah kita melakukan sesuatu dengan lebih baik dibandingkan penilaian sebelumnya) Untuk permasalahan yang secara jelas perlu dikembangkan oleh para pihak pendekatan yang lebih baik mungkin dapat dilakukan dengan menggunakan judul atau kata-kata yang mencerminkan tahapan perkembangan Misalnya jejaring yang relevan biasanya akan berkembang Sehingga akan lebih masuk akal jika skalanya diberikan judul lsquobelum dimulairsquo kemudian lsquotahap awalrsquo lsquoperkembanganrsquo lalu lsquoberkembang penuhrsquo

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 35

TABEL 2 Contoh papan instrumen dengan kode warna

SANG

AT T

ERBA

TAS

TERB

ATAS

OK GOOD

EXCE

LLEN

T

PENJ

ELAS

AN

Fokus dan bermitra Kejelasan fokus

Bekerja dengan baik sebagai mitra

Mengembangkan jejaring Orang-orang yang relevan terlibat

Pengetahuan tradisional dan praktik pengelolaan

Keberadaan pengetahuan

Praktik pengelolaan secara adat digunakan

Kombinasi pengetahuan lokal dan ilmiah

Pengetahuan lokal dan ilmiah dipertimbangkan

Identifikasi proyek terkait dan warisan mereka

Kontak terjalin dengan personil proyek sebelumnya dokumen dipelajari

Warisan 1 dilanjutkan

Warisan 2 dilanjutkan

Warisan 3 dilanjutkan

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion dan strategi mereka

Ada champion

Champion mendapat dukungan

Analisis kebijakan multitingkat

Kebijakan dinilai

Kebijakan dan pengaturan kelembagaan selaras di semua tingkat pemerintahan dan dengan masyarakat

Analisis konflik Jangkauan konflik

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir36

6 REFERENSIAndrew NL Bene C Hall SJ Allison EH Heck S amp Ratner BD 2007 lsquoDiagnosis and management of small-scale fisheries in developing countriesrsquo Fish and Fisheries vol 8 hal 227ndash240

Bene C Kodio A Lemoalle J Mills D Morand P Ovie S Sinaba F amp Tafida A 2009 Participatory diagnosis and adaptive management of small-scale fisheries in the Niger River Basin CGIAR Challenge Program on Water and Food Project report (proyek no 72)

Brown VA 2010 lsquoCollective inquiry and its wicked problemsrsquo in Brown VA Harris JA and Russell JY eds Tackling wicked problems through the interdisciplinary imagination Earthscan London hal 4ndash83

Cinner JE McClanahan TR MacNeil MA Graham NAJ Dawd TM Mukminin A Feary DA Ando L Rabearisoa AL Wamukota A Jiddawik A Campbell SJ Baird AH Januchowski-Hartley FA Hamed S Laharil R Morovel T amp Kuangel J 2012 lsquoComanagement of coral reef social-ecological systemsrsquo Proceedings of the National Academy of Sciences vol 109 14 hal 5219ndash5222

Conflict Resolution Network 2008 Conflict Resolution Trainers Manual mdash 12 skills Conflict Resolution Network wwwcrnhqorg (keterampilan 8 memetakan konflik)

Cornelius H amp Faire S 2006 Everyone can win how to resolve conflict Edisi ke-2 Simon dan Schuster NSW

Eriksson H Adhuri DS Adrianto L Andrew N L Apriliani T Daw T Evans L Garces L Kamanyi E Mwaipopo R Purnomo AH Sulu RJ amp Beare DJ 2016 lsquoAn ecosystem approach to small-scale fisheries through participatory diagnosis in four tropical countriesrsquo Global Environmental Change vol 36 hal 56ndash66

Fisher R Ury WL amp Patton B 2011 Getting to yes negotiating agreement without giving in Penguin

Izurieta AV 2007 Evaluation framework for collaborative management of protected areas a crosscultural case study in Queensland Australia PhD thesis The University of Queensland

Mills D Beacuteneacute C Ovie S Tafida A Sinaba F Kodio A Russell A Andrew N Morand P amp Lemoalle J 2011 lsquoVulnerability in African small-scale fishing communitiesrsquo Journal of International Development vol 23 hal 308ndash313

Proyek Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) adalah proyek dukungan teknis regional yang ditujukan untuk membuka sumber-sumber pendapatan baru yang berkelanjutan bagi masyarakat pesisir di wilayah timur Asia Timur-Pasifik CCRES akan mengembangkan produk-produk pengetahuanmdashyang dapat digunakan sebagai masukan terhadap rancangan dari proyek rencana dan kebijakan di tingkat global regional dan nasionalmdashserta model teknis dan alat perencanaan yang membantu persiapan rencana pengelolaan sumber daya pesisir berbasis masyarakat

BERKOMUNIKASI DENGAN KAMI

CAPTURING CORAL REEF AND RELATED ECOSYSTEM SERVICES (CCRES)

CCRESnet

ccresnet

Hubungi Liz Izquierdo Manajer Proyek Kantor Kemitraan Penelitan The University of Queensland St Lucia QLD 4072 Australia T +61 7 3443 3144 E lizquierdouqeduauKunjungi wwwccresnet

copy Copyright University of Queensland

Mari bergabung komunitas kami

  • 1Pendahuluan tentang alat bantu FishCollab
    • 11Siapa yang dapat menggunakan alat bantu ini
    • 12Keterampilan apa yang diperlukan untuk menggunakannya
    • 13Bagaimana pembuatannya
    • 14Apa yang ada di dalam alat bantu ini
    • 15Profil para champion Selayar untuk perlindungan wilayah pesisir
    • 16Mengadaptasi alat bantu
      • 2Latar belakang mengapa kita memerlukan alat bantu ini
        • 21Kolaborasi dalam mengelola sumber daya alam
        • 22Alasan menerapkan alat bantu
          • 3Prosedur diagnosis partisipatif diagram lsquotulang ikanrsquo
            • 31Bagaimana menerapkan setiap komponen FishCollab
            • 32Mengenalkan diagram tulang ikan
            • 33Kepala ikan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif
            • 34Ekor ikan Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir (perikanan) yang adaptif
            • 35Tulang belakang Pertemuan diagnosis partisipatif pengamatan peserta kegiatan
            • 36Diagram tulang ikan komponen yang menyusun diagnosis partisipatif
              • 4Faktor yang mendukung dan tantangan contoh dari Selayar
              • 5Saran untuk pengukuran
              • 6Referensi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 9

mengevaluasi hasil dan situasi baru lalu memperbaiki intervensinya Hal ini dapat terus-menerus dilakukan melalui banyak siklus perbaikan atau sampai dengan tercapainya perbaikan di salah satu bagian sistem sosial-ekologis (lihat Kotak 3A) sebelum mereka kemudian bergeser ke bagian lain Beberapa orang membedakan tata kelola adaptif dan pengelolaan adaptif lsquotata kelolarsquo fokus pada peningkatan sistem pengambilan keputusan dan administrasi sementara lsquopengelolaanrsquo fokus pada intervensi praktis Kolaborasi adalah suatu kondisi yang mana dua pihak atau lebih seperti pemerintah dan masyarakat bekerja bersama Istilah pengelolaan kolaboratif atau pengelolaan bersama biasanya mengacu pada pengaturan kolaborasi yang dibuat resmi mungkin dengan adanya kesepakatan formal Hal ini dapat melibatkan pembagian tanggung jawab yang setara atau satu pihak (pemerintah atau masyarakat) memiliki tanggung jawab lebih besar dari yang lain atau masing-masing mengambil tanggung jawab yang berbeda sesuai dengan keterampilan dan kapasitas yang dimiliki Kata kolaborasi bersifat lebih luwes dapat mengacu pada berbagai bentuk kerja sama atau kemitraan dalam berbagai bentuk termasuk pengaturan yang dikembangkan tanpa kesepakatan formal

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIAnda dapat mengganti arah atau sasaran dari diagnosis partisipatif sesuai kebutuhan Arah tersebut harus konsisten dengan perspektif yang tercermin di bagian lsquoekorrsquo

Jadi bagian kepala ikan menunjukkan para mitra bekerja bersama menuju rencana pengelolaan yang adaptif untuk topik yang menjadi fokus mereka (misalnya memperbaiki perikanan memperbaiki penghidupan)

34 Ekor ikan Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir (perikanan) yang adaptifEkor ikan mewakili perspektif teoritis atau konseptual dari pengguna tentang tata kelola dan pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Dari semua pilihan yang tersedia dalam literatur dan praktik internasional kami mengadopsi Pengelolaan Perikanan yang Adaptif dan Pendekatan Ekosistem untuk Pengelolaan Perikanan atau Adaptive Fisheries Management and the Ecosystem Approach to Fisheries Management (EAFM) sebagai pedoman utama untuk kegiatan diagnosis dan menentukan hasil yang diharapkan (yaitu rencana pengelolaan)

Prinsip dasar dari pendekatan Pengelolaan Perikanan yang Adaptif adalah bahwa pengelolaan adalah suatu proses sehingga harus luwes untuk dapat mengakomodir dinamika perubahan di dalam konteks internal dan eksternal dari pengelolaan EAFM menyoroti kebutuhan akan pemahaman yang terpadu dan holistik dari sistem sosial-ekologis dan kebutuhan untuk menggabungkan seperangkat pengetahuan yang berbeda dari pengetahuan ilmiah dan tradisi atau pengalaman EAFM juga menyoroti perlunya lsquomelibatkan manusia di dalam ekosistemrsquo Dengan demikian kepentingan dan pengetahuan manusia harus dipertimbangkan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rancangan dan implementasi pengelolaan

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIAnda mungkin ingin mengganti dengan perspektif lain untuk diagnosis partisipatif yang akan dilakukan

35 Tulang belakang Pertemuan diagnosis partisipatif pengamatan peserta kegiatanTulang belakang pada diagram ikan mewakili prosedur pokok dari diagnosis partisipatif kolaboratif Tulang belakang ini terfokus pada seperangkat kegiatan kolaboratif tempat semua informasi pengetahuan kepentingan dan prioritas para pihak diramu dinegosiasikan dan pilihan pengelolaan mdash seiring dengan waktu mdash diidentifikasi dan disepakati bersama Kegiatan-kegiatan tersebut dengan didukung oleh pendekatan yang diwakili oleh tulang-tulang ikan (lihat Bagian 36) menuju pada rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif seperti yang diilustrasikan oleh kepala ikan

Bagian-bagian intinya adalah

bull Suatu proses kolaboratif dalam pencarian informasi dan pembelajaran bersama yang melibatkan para pihak utama dalam pengelolaan suatu permasalahan atau suatu daerah (terkecuali ketika alat bantu ini mungkin digunakan dalam proses pelibatan satu pemangku kepentingan)

bull Diagnosis bersama melalui kombinasi antara pertemuan inklusif pengamatan peserta dan pembelajaran melalui tindakan yang dilakukan bagi sejumlah prioritas terpilih

bull Menjalankan sejumlah kegiatan terpilih untuk diagnosis dan pembelajaran lebih lanjut yang diarahkan menuju implementasi proses pengelolaan adaptif

KOTAK 3A SISTEM SOSIAL-EKOLOGIS

Sistem sosial-ekologis menghubungkan sistem manusia dan alam Sistem ini kompleks dan adaptif maksudnya tidak bekerja secara linear atau dapat diduga Perubahan di salah satu bagian dari sistem dapat mengakibatkan perubahan yang tidak terduga di bagian lain Sistem ini multitingkat dan saling mempengaruhi satu sama lain di setiap tingkatan Misalnya perubahan kebijakan di tingkat pusat atau provinsi dapat mempengaruhi masyarakat dan apa yang terjadi di masyarakat juga dapat mempengaruhi pemerintah Karena sistem sosial-ekologis merupakan sistem yang kompleks dan multitingkat sistem ini jarang berada di bawah kendali atau pengaruh satu orang Tidak bisa tidak tata kelola harus memiliki banyak pusat dan melibatkan kolaborasi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir10

Untuk mengawali kami berasumsi bahwa beberapa pihak awal telah memutuskan untuk mulai mengatasi satu permasalahan Mungkin saja pemerintah telah memutuskan bahwa mereka perlu melibatkan masyarakat untuk memecahkan masalah dan meyakini bahwa membuat diagnosis bersama adalah cara yang paling menjanjikan untuk menangani tantangan yang ada Atau mungkin masyarakat memutuskan untuk bekerja bersama pemerintah agar dapat mencapai lebih banyak sasaran dibanding ketika melakukan segala sesuatunya sendiri Atau mungkin suatu LSM berharap dapat mengajak pihak-pihak lain untuk bersama-sama mengatasi suatu masalah atau untuk bekerja dengan masyarakat agar dapat lebih memahami mengapa suatu permasalahan terjadi Atau mungkin pemerintah dan masyarakat memutuskan untuk bekerja bersama dalam beberapa permasalahan yang menjadi perhatian bersama

Menggunakan pendekatan partisipatif biasanya berarti identifikasi permasalahan dengan lebih baik dengan mengakomodir pemahaman semua orang dan keinginan yang lebih besar untuk menyelesaikan permasalahan dengan mengikuti strategi yang telah diputuskan bersama oleh semua pihak

GAMBAR 6 Bekerja bersama di Desa BungaiyaFoto AY Abdurrahim

Bagaimana caranya menciptakan proses partisipatif yang kuat mdash inklusi dan kolaborasiKomponen partisipatif diawali dengan proses dan kemudian berlanjut Pendekatan termudah adalah dengan pertemuan beberapa dengan kelompok kecil (misalnya pemimpin masyarakat atau pemerintah) kemudian beberapa pertemuan dengan jumlah peserta yang lebih banyak (misalnya seluruh anggota masyarakat atau siapapun yang tertarik semua nelayan) atau orang-orang tertentu (nelayan perempuan) Beberapa pertemuan dapat diadakan secara terpisah misalnya satu pertemuan tersendiri dengan pegawai pemerintah lalu pertemuan hanya dengan anggota masyarakat dan pertemuan lain bisa untuk peserta gabungan

Kami menyarankan pertemuan karena dengan cara itu para pihak akan saling berinteraksi atau membangun kolaborasi Cara ini juga sudah dikenal dan nyaman untuk dilakukan oleh sebagian besar peserta potensial dan situasinya akan menjadi lebih mudah bagi fasilitator Fokusnya harus tetap dijaga untuk melakukan diskusi bersama mungkin dapat juga digunakan alat bantu penilaian pedesaan secara partisipatif (lihat Kotak 3B) terutama ketika menggali permasalahan atau mengumpulkan informasi setelah proses kolaboratif terlaksana

Beberapa prinsip yang dikenal baik di dalam literatur tentang partisipasi harus diikuti selama proses partisipatif (lihat di bawah ini)

Prinsip penting untuk proses partisipatif yang baikbull Jadilah inklusifterbuka Memutuskan secara adil

dan terbuka tentang siapa saja yang harus dilibatkan Konsultasikan secara luas tentang hal ini Fleksibel mdash untuk menambah orang belakangan mdash terutama ketika perspektif tentang akar permasalahan berubah atau permasalahan baru ditambahkan Mungkin saja orang-orang yang tadinya tidak bersedia bergabung dalam proses kemudian menjadi tertarik atau menjadi lebih percaya setelah beberapa saat Tidak semua orang harus dilibatkan dengan derajat keterlibatan yang sama di setiap langkah mdash dimungkinkan untuk mengadakan pertemuan kelompok inti secara rutin untuk membahas berbagai permasalahan yang ada lalu mengadakan pertemuan kelompok yang lebih besar secara berkala agar yang lain dapat memberikan masukan dan ulasan serta komentar tentang kemajuan

Pastikan perempuan lansia dan orang muda orang dari kelompok budaya atau agama yang beragam dari berbagai penghidupan dan bahkan nelayan yang menggunakan jenis alat penangkap ikan yang berbeda di masyarakat mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi Hal ini tergantung pada struktur masyarakat dan permasalahannya Sebagai contoh laki-laki mungkin paling banyak yang menangkap ikan tetapi perempuan sebagai istri memiliki keterlibatan untuk menjual atau mengolah hasil tangkapan dan mengelola anggaran rumah tangga Masyarakat pesisir sering kali mengembangkan berbagai penghidupan berdasarkan modal sumber daya alam pesisir yang tersedia Nelayan sering kali menggunakan alat yang berbeda untuk menangkap jenis ikan yang berbeda Masing-masing mungkin memiliki kepentingan kekhawatiran dan dampak yang berbeda bagi penghidupan lain Kita harus memastikan setiap dari mereka terwakili di dalam proses partisipatif

KOTAK 3B PENILAIAN PEDESAAN SECARA PARTISIPATIF

Penilaian pedesaan secara partisipatif adalah metodologi yang umum digunakan oleh peneliti dan LSM untuk bekerja dengan masyarakat (atau penduduk yang terkena dampak lainnya) dalam merencanakan pembangunan Aspek mendasar dari metodologi ini adalah pendekatan kemitraan antara fasilitator dan masyarakat untuk menggali situasi dan merencanakan intervensi Misalnya pendekatan yang umum adalah dengan melibatkan beberapa anggota masyarakat untuk berpartisipasi secara langsung dengan fasilitator sementara anggota masyarakat yang lain berpartisipasi dalam kegiatan tertentu Metodologi ini paling dikenal karena penggunaan metode visual dan praktik langsung untuk menggali informasi dan mempromosikan diskusi seperti dengan penelusuran desa (transect walks) kalender musiman menggambar peta sumber daya desa dan matriks evaluasi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 11

GAMBAR 7 Perempuan harus diberikan kesempatan untuk berpartisipasiFoto H Ross

bull Setarakan hubungan kekuasaan Jika ada kesenjangan besar dalam hal kekuasaan baik di dalam masyarakat atau antara masyarakat dan pemerintah lakukan segala hal yang mungkin dilakukan agar pihak yang lebih lemah tetap merasa nyaman dan percaya diri Bertemu di tempat yang nyaman dan jika memungkinkan di lingkungan yang familiar sehingga peserta merasa tenang Idealnya pertemuan dilakukan di tempat masyarakat bukan (pergi ke) kantor pemerintah Pertimbangkan fasilitator yang dapat membantu memancing peserta mengeluarkan pendapat Pertimbangkan untuk meminta pemimpin mereka atau pemuka agama untuk membuka pertemuannya Atur agenda pertemuan agar tetap nyaman untuk kelompok yang tidak terlalu kuat untuk tetap menyuarakan pendapat mereka mdash diskusi kelompok kecil dapat menolong Strategi lain adalah mengadakan pertemuan terpisah (anggota masyarakat saja tanpa pemerintah pegawai pemerintah saja tanpa masyarakat) sebelum mengadakan pertemuan gabungan Hal ini akan membantu setiap pihak untuk mulai berpikir dan melakukan koordinasi atas pandangan mereka tanpa ada tekanan

bull Bangun hubungan dan rasa percaya Untuk Terburu-buru mengambil keputusan tidaklah bijaksana Jika para pihak tidak terbiasa bekerja bersama atau diawali dengan hubungan yang buruk luangkan waktu agar para pihak dapat saling mengenal satu sama lain dan membangun hubungan dan kepercayaan personal Hal ini tidak perlu hanya secara khusus dilakukan di dalam pertemuan Berkeliling di masyarakat tuan rumah dapat membantu semua orang merasa tenang Misalnya saja para pimpinan dapat memancing bersama untuk lebih saling mengenal Menyediakan kesempatan yang santai dan informal seperti ramah-tamah dengan makan bersama sebelum atau setelah pertemuan

bull Dengarkan Mendengarkan semua pendapat yang disampaikan tanpa kritisi Hormati kontribusi dari siapapun Berbicara bergantian Berusaha memahami apa yang sebenarnya ingin disampaikan (misalnya lihat dibalik kemarahan melihat apa yang membuat seseorang menjadi marah) Sadari bahwa beberapa orang bersedia berbicara terlebih dahulu (dan mungkin berwenang untuk melakukannya sebagai pimpinan masyarakat) sementara yang lain mungkin ingin mendengar terlebih dahulu

sebelum berbicara Berikan mereka giliran untuk berbicara ketika mereka sudah siap

bull Hormati keterbatasan waktu dan sumber daya yang dimiliki peserta Ingat bahwa sebagian besar anggota masyarakat merelakan waktunya Mereka mungkin harus meninggalkan hari-hari kerja mereka yang seharusnya memberi mereka penghasilan untuk mengikuti pertemuan (misalnya hari menangkap ikan hari pasar) Hormati pengorbanan ini dalam bentuk waktu frekuensi dan lamanya pertemuan Di sisi lain kesempatan untuk memperbaiki situasi merupakan hal yang penting bagi masyarakat sehingga mungkin membuat mereka menjadi sangat tertarik dan bersedia meluangkan waktu dan meninggalkan kegiatan lain Berhati-hati jika menawarkan untuk mengganti pengeluaran atau memberikan honor Hal ini ditanggapi secara berbeda di budaya yang berbeda Mengganti biaya langsung yang dikeluarkan peserta untuk menghadiri pertemuan adalah hal yang adil seperti biaya transportasi pulang-pergi dan biaya pengganti makanan yang harus mereka keluarkan selama meninggalkan rumah Membayar orang untuk menghadiri pertemuan dapat menjadi kontra-produktif dan akan lebih menarik orang-orang yang tertarik dengan bayarannya daripada mereka yang berkomitmen tentang permasalahannya Akan tetapi jika orang yang sama diperlukan secara rutin untuk menghadiri pertemuan (pertemuan yang Anda adakan atau untuk proses lain) dan mereka tidak memiliki pekerjaan (atau harus mengambil cuti dari pekerjaan) mungkin bisa menjadi gagasan yang baik untuk menawarkan mereka pengganti upah atas waktu yang hilang

bull Berkomitmen terhadap proses Hanya memasuki proses diskusi jika Anda bersungguh-sungguh ingin melihat prosesnya berhasil dan bersedia membuat perubahan sebagai hasil dari proses Lembaga pemerintah mungkin perlu memberikan otorisasi kepada mereka yang menghadiri pertemuan untuk melanjutkan komitmen kantornya menuju arah baru Semua pihak harus bertanggung jawab atas hasil dari prosesnya

bull Perjelas apa yang mungkin dan tidak mungkin diubah Sekali lagi hal ini terutama berlaku untuk perwakilan pemerintah Jika kekuasaan Anda terbatas dan Anda mungkin tidak dapat melakukan sesuatu tentang beberapa topik yang diangkat mdash atau memerlukan izin dari tingkat yang lebih tinggi untuk topik tertentu mdash hal tersebut harus diperjelas Dengan kata lain berhati-hati jangan sampai memberikan harapan yang berlebihan

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIRancang proses partisipatif Anda agar dapat memanfaatkan sebanyak mungkin peluang untuk membangun kepercayaan dan keterampilan anggota masyarakat dan pegawai pemerintah Lihat Kotak 3C untuk petunjuk-petunjuk lain

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir12

KOTAK 3C PERTIMBANGAN PRAKTIS UNTUK PROSES PARTISIPATIF ANDA

Fasilitasi

Terutama di tahap awal diagnosis fasilitator yang independen dan dihormati mungkin diperlukan Fasilitator yang independen dan dihormati ini penting ketika mengantisipasi kemungkinan adanya ketegangan dalam hubungan di dalam dan di antara kelompok pemangku kepentingan Selain memiliki keterampilan fasilitasi yang kuat dan menguasai topik yang akan didiskusikan fasilitator yang baik juga harus memahami latar belakang sosial-budaya dari peserta agar dapat memimpin diskusi dengan cara yang sesuai dengan peserta Dalam kenyataannya pengetahuan sosial-budaya yang dimiliki mungkin akan menolong fasilitator agar dapat dipercaya peserta

Keterampilan

Apakah Anda memiliki cukup orang yang memiliki keterampilan lsquoberhubungan dengan orang lainrsquo agar dapat berpartisipasi dengan baik dalam diagnosis partisipatif Keterampilan ini adalah kemampuan dan kesediaan untuk mendengarkan berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain memiliki kemampuan untuk memahami dan bersimpati dengan perasaan orang lain dan bersedia untuk bekerja bersama Agar dapat membangun diskusi yang baik di setiap pertemuan kita harus memiliki cukup orang yang berbicara dan mendengarkan dengan baik dan mampu mendorong orang lain untuk berbicara Ingat bahwa budaya berbicara atau menyampaikan gagasan berbeda antara satu etnis dengan etnis lain atau antara satu kelompok sosial dengan yang lain dan antar gender

Orang-orang dengan keterampilan sosial ini akan membantu fasilitator dan membuat diskusi menjadi hidup dan mendalam lsquoPara championrsquo mungkin dapat mengisi peran ini (lihat dokumen terpisah Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka dari Selayar Indonesia)

Sumber daya

Pastikan waktu Anda cukup untuk mengadakan proses yang baik (hindari tenggat waktu yang terburu-buru) dan Anda memiliki sumber daya yang cukup untuk perjalanan makanan ringan dan pengeluaran pertemuan lainnya

GAMBAR 8 Fasilitator yang baik harus memahami latar belakang sosial-budaya peserta agar dapat memimpin diskusi dengan cara yang paling sesuai bagi pesertaFoto AY Abdurrahim

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 13

KOTAK 3D BAGAIMANA KITA MEMULAI

Sebagai bagian dari proyek CCRES yang lebih besar tim kami melakukan kunjungan penentuan ruang lingkup ke lokasi sasaran proyek CCRES di Indonesia pulau utama Selayar di kabupaten Kepulauan Selayar Kunjungan ini diterima oleh pegawai pemerintah kabupaten terutama satu pegawai yang bertugas menjadi nara hubung dengan masyarakat Dari kunjungan tersebut kami mengidentifikasi satu tujuan yaitu untuk mengembangkan alat bantu ini secara partisipatif yang akan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam memecahkan beberapa permasalahan pokok untuk kepentingan pulau penduduk dan pemerintahnya

Pada awalnya nara hubung pemerintah kabupaten merekomendasikan dua desa yang menurutnya tertarik melakukan perlindungan perikanan dan terumbu karang pada saat itu dan mungkin akan tertarik untuk bekerja sama dengan kami Kami bertemu dengan penduduk dari salah satu desa ini pada saat kunjungan penentuan ruang lingkup tapi tidak bertemu dengan desa kedua

Kami bertemu dengan pemuka dari kedua desa yang direkomendasikan Bungaiya di bagian utara Selayar dan Parak di bagian pesisir barat-tengah (lihat Gambar 1) Protokol mengharuskan kami bertemu dengan kepala desa terlebih dahulu Kepala desa kemudian mendiskusikan peluang ini dengan para pimpinan desa Jika mereka sepakat kami lalu mengadakan pertemuan yang lebih besar dengan setiap masyarakat yang terdiri dari perwakilan dari setiap pemukiman pengurus desa dan perwakilan desa semua kategori nelayan dan perempuan yang berkepentingan Pertemuan besar ini meresmikan kolaborasi kami

Pertemuan-pertemuan ini memberikan petunjuk awal tentang hal-hal yang menjadi kepentingan desa Kedua desa berharap dapat fokus ke dalam pengelolaan perikanan Keduanya berusaha menegakkan praktik perikanan lestari berdasarkan pengetahuan dan praktik adat tetapi menghadapi berbagai tantangan dalam mengelola masuknya pihak lain ke perairan mereka terutama pihak yang menggunakan metode menangkap ikan yang merusak yang

tidak boleh digunakan oleh penduduk desa mereka sendiri

Bungaiya sudah memiliki dua daerah perlindungan laut dan dua lagi yang sedang diusulkan dan ingin memperoleh status resmi dari pemerintah kabupaten untuk dua daerah perlindungan yang sedang diusulkan Parak juga tertarik memperoleh status resmi yang lebih besar untuk praktik menangkap ikan tradisionaladat dan peraturan lokal tentang perikanan

Kami kemudian menyusun ulang tim penelitian dan pengembangan kami Kami sudah memiliki tiga peneliti eksternal (peneliti Australia Helen Ross peneliti Indonesia Dedi Adhuri dan Ali Yansyah Abdurrahim mdash semua adalah ilmuwan sosial yang meliputi psikologi lingkungan antropologi dan sosiologi dengan pengalaman lintas disiplin yang kuat dalam hal pengelolaan sumber daya alam termasuk perikanan) Kami mengundang koordinator pengelolaan berbasis masyarakat untuk COREMAP (lihat Kotak 3G) Andi Penrang untuk menjadi anggota penuh dari tim kami Pada masa puncak implementasi proyek Andi Penrang mensupervisi 8 fasilitator senior 28 fasilitator masyarakat dan 104 motivator desa yang berhubungan dengan 52 desa yang turut berpartisipasi dalam COREMAP di Selayar Kami tidak melanjutkan rencana untuk merekrut perempuan yang memenuhi syarat akademis untuk menjadi anggota tim kami malah memilih dua asisten yang berbasis di masyarakat lokal (Andi Ismainna dan Andi Rismayani) yang berpengalaman bekerja untuk COREMAP dan ingin mengembangkan keterampilan mereka dan mereka sudah memiliki hubungan yang sangat baik dengan semua desa tempat kami akan bekerja

Mempekerjakan asisten lokal langsung dari masyarakat memperdalam akses ke pengetahuan dan hubungan lokal memungkinkan dilakukannya pembangunan kapasitas dan merupakan pilihan terbaik untuk meninggalkan warisan keterampilan dan pengetahuan Tim yang terdiri dari 6 orang ini memiliki perimbangan keterampilan pengetahuan lokal dan gender Tiga anggota lokal cakap mengunakan bahasa lokal Selayar dan juga Bahasa Indonesia

Kami memerlukan cara kerja yang sama kuatnya untuk bekerja dengan pemerintah kabupaten LSM dan orang pribadi yang berkepentingan yang memiliki perspektif untuk satu pulau dan tidak hanya fokus pada satu masyarakat tertentu Kami bertemu dengan kepala dinas perikanan Selayar yang baru dan belajar tentang pegawai kabupaten dan staf LSM lain serta orang pribadi yang relevan dan berkepentingan Kami mengadakan beberapa pertemuan dengan orang-orang ini melalui jaringan kerja kami membentuk jejaring yang longgar dan kelompok acuan untuk kegiatan Sementara itu banyak dari orang-orang ini yang secara langsung berhubungan dengan masyarakat (beberapa masyarakat sasaran kami dan lainnya)

Kami juga melanjutkan hubungan dengan desa-desa lain terkait dengan permasalahan yang muncul di Bungaiya dan Parak dan sebagai desa asal para lsquochampionrsquo masyarakat

GAMBAR 9 Anggota tim Dedi Adhuri Andi Penrang Andi Rismayani Helen Ross Andi Ismainna dan Ali Yansyah AbdurrahimFoto D Adhuri

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir14

GAMBAR 10 Peserta mengumpulkan informasi dengan mengamati apa yang terjadi di sekitar mereka mengajukan pertanyaan ke penduduk dan mengalami langsung situasi yang terjadiFoto H Ross

Bagaimana menerapkan komponen pengamatan peserta mdash pengayaan dan konfirmasiSalah satu keterbatasan diskusi dalam pertemuan dan dalam mengumpulkan informasi selama pertemuan adalah prosesnya yang terbuka Dan juga seseorang akan dianggap tidak sopan jika berbicara terlalu lama jadi kita mungkin hanya mendengar sebagian dari apa yang sebenarnya ingin disampaikan oleh seseorang Orang-orang mungkin memberikan versi ringkas atau rangkuman dari kenyataan yang sebenarnya kompleks Beberapa orang mdash terutama perempuan dan anggota masyarakat yang tidak terlalu berkuasa mdash mungkin hanya berani berbicara sedikit walaupun fasilitator sudah berupaya keras untuk melibatkan mereka Pertemuan mungkin menghindari topik yang sulit seperti konflik atau korupsi

Metode lain mdash yang jumlahnya lebih dari satu mdash diperlukan untuk mengetahui apa yang terjadi lsquodi balik layarrsquo yaitu mencari tahu secara lebih terperinci tentang apa yang telah disampaikan di dalam proses partisipatif memeriksa silang informasi dan memperluas atau mendapatkan lebih banyak informasi mendalam Kami menyarankan pengamatan peserta metode antropologi yang juga digunakan di dalam sosiologi dan geografi manusia

Pengamatan peserta merupakan metode yang sangat sesuai Metode ini melibatkan peneliti untuk masuk ke dalam konteks tertentu menjadi bagian dari konteks tersebut untuk sesaat Ada banyak ragam kemungkinan partisipasi dari mengambil peran jangka panjang di dalam suatu situasi (misalnya tinggal bersama satu masyarakat bekerja di pemerintahan) atau bergabung dalam jangka pendek seperti menghadiri serangkaian pertemuan publik Poin pentingnya adalah bergabung Peserta pengamat mengumpulkan informasi dengan cara mengamati apa yang terjadi di sekitar mereka mengajukan pertanyaan ke penduduk dan dengan mengalami situasinya sendiri secara langsung Pengamatan peserta bersifat sistematis yang sangat jauh berbeda dari penelitian ilmu sosial lainnya Bukannya memutuskan untuk mewawancarai sejumlah orang tertentu tentang suatu topik misalnya pengamat peserta akan menjawab pertanyaan penelitian dengan kombinasi jawaban dari apa yang mereka amati (dengan berada di dalam suatu situasi) apa yang mereka dengar apa yang mereka rasakan Mereka biasanya

akan menanyakan sejumlah pertanyaan strategis kepada orang di sekitar mereka dan mengumpulkan pandangan yang berbeda dari berbagai sisi tentang suatu permasalahan Mereka juga dapat menggunakan metode lain seperti wawancara resmi Jika mereka sudah mendapatkan penjelasan yang memadai tentang permasalahan pertama mereka tidak perlu tetap menanyakan tentang hal itu karena sudah dijawab Akan tetapi permasalahan baru akan terkuak di dalam proses dan mengarahkan mereka ke arah baru (lihat Kotak 3E)

Seluruh tim kami hanya berada di lapangan dalam waktu singkat 5 sampai 10 hari setiap kali datang Sebagian besar pengamatan peserta dilakukan oleh satu peneliti (Ali Yansyah Abdurrahim) dan dua asisten lokal (Andi Rismayani dan Andi Ismainna) yang tinggal di desa selama dua sampai empat minggu setiap kali datang Mereka menyewa kamar di salah satu rumah dan membayar uang sewa ke tuan rumah (hal yang lazim di Indonesia) Mereka bergabung dalam kehidupan desa selama periode tersebut mengamati kegiatan perikanan dan kegiatan terkait lainnya berbicara dengan laki-laki dan perempuan menindaklanjuti informasi yang ditemukan Sering kali mereka menindaklanjuti permasalahan yang diangkat di dalam proses partisipatif

Pengumpulan data lebih lanjutTidak semua informasi yang relevan hanya dapat dikumpulkan melalui pengamatan peserta dan pertemuan Ketika suatu permasalahan muncul dari proses tersebut mungkin perlu untuk mengumpulkan lsquodata sekunderrsquo (misalnya laporan hasil studi notulensi rapat) atau mengumpulkan data primer (asli) tentang topik tertentu Tujuannya bukan untuk mengumpulkan informasi latar belakang dalam jumlah besar yang mungkin berguna tetapi mungkin juga tidak karena prosedur diagnosis partisipatif harus memandu kebutuhan Sebaliknya informasi tambahan mungkin dapat memperkaya proses diskusi dan pengamatan peserta dan memberikan bukti untuk asumsi umum yang disimpulkan melalui proses penelitian kualitatif dan diskusi Sebagai contoh tim pengamatan peserta kami mencatat bahwa orang-orang memiliki kombinasi penghidupan yang berbeda menangkap ikan dan lain-lain sehingga mereka mengumpulkan informasi tentang hal ini Kesan bahwa desa yang paling disalahkan untuk penangkapan ikan ilegal dan menangkap ikan di luar perairan mereka adalah desa yang paling bergantung dengan perikanan diperoleh dari pengumpulan data (walaupun keterbatasan penghidupan alternatif bukanlah satu-satunya alasan untuk perilaku menangkap ikan mereka ada alasan sosial lain)

Dengan menggali praktik penangkapan ikan tradisional secara lebih rinci tim pengamatan peserta memutuskan untuk belajar lebih banyak tentang perangkap ikan permanen (sero) dan peraturan adat untuk penggunaannya Tim lokal melakukan survei sero di sepanjang pantai barat dan utara mendokumentasikan 64 sero Salah satu asisten secara bersamaan bekerja untuk proyek lain melakukan survei bulanan atas tangkapan ikan dari sero ini Proyek lain ini bersedia berbagi data dengan kami

Tim lapangan kami menggunakan dan mengadaptasi peta diagnosis lsquoradar 360 derajatrsquo (diadaptasi dari Bene et al 2009) bersamaan dengan proses pengamatan peserta sebagai kerangka kerja untuk mengumpulkan informasi tambahan yang informatif Peta ini terdiri dari sistem alami manusia

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 15

dan penghidupan lembaga dan tata kelola serta pendorong eksternal (lihat Gambar 11) Kami menggunakan ini di dalam pengumpulan data kami

Informasi dapat dikumpulkan dari diskusi dengan masyarakat data sekunder (contoh laporan arsip desa) pengamatan peserta dan metode spesifik lainnya

Belajar dari kegiatan intervensi strategisIdealnya mengingat masa pengembangan yang cukup panjang prosedur diagnosis partisipatif akan mengarah tindakan kolaboratif dan pengelolaan adaptif (di bagian lsquokepalarsquo dari diagram tulang ikan) Kami sudah mengawali dengan desa-desa lokal dan pemerintah kabupaten yang diteruskan oleh penduduk desa bersama dengan anggota tim lokal dan pegawai pemerintah kabupaten

Gagasannya bukan untuk mengubah semuanya sekaligus Perubahan besar-besaran akan sulit disetujui perlu banyak diskusi berisiko dan sulit diimplementasikan Sementara tindakan yang lebih kecil dan spesifik akan lebih mudah disetujui tepat waktu dan sering kali dapat dilakukan dengan sumber daya yang tersedia Intervensi kecil memberikan peluang untuk maju dan belajar dari prosesnya Masyarakat (atau pegawai pemerintah atau LSM) dapat menguji strategi mundur jika tidak berhasil atau mengembangkannya jika menjanjikan Dengan begitu dapat membangun kepercayaan dan keterampilan dan menimbulkan rasa ada sesuatu yang dicapai Gagasan untuk meningkatkan dan belajar melalui langkah-langkah kecil berasal dari pengembangan masyarakat

belajar dari pengalaman dan bidang penelitian dan praktik pengelolaan adaptif

36 Diagram tulang ikan komponen yang menyusun diagnosis partisipatiflsquoTulang-tulangrsquo ikan mewakili sejumlah komponen yang tersedia untuk digunakan sebagai bagian dari prosedur diagnosis partisipatif sesuai permintaan Pengguna dapat menyesuaikannya sesuai keinginan dan menambahkan hal lain Beberapa bagian adalah bagian penting atau direkomendasikan sementara yang lain adalah pilihan

Komponen dapat diperlakukan seperti lsquolangkahrsquo tetapi tidak perlu diterapkan secara berurutan kecuali pada bagian awal yang dimulai dengan lsquofokus dan kemitraan awalrsquo Silakan baca bagian lsquotulang ikanrsquo di dalam diagram dari kiri ke kanan di bagian atas dan bawah tulang belakang (lihat Gambar 5) Dimungkinkan untuk melakukan lebih dari satu komponen di saat yang bersamaan Misalnya pada pertemuan pertama kami dengan masyarakat Bungaiya dan Parak setelah mendiskusikan partisipasi mereka di dalam proyek dan apa yang akan menjadi fokus mereka pekerjaan kami bercabang untuk mengidentifikasi praktik menangkap ikan setiap masyarakat dan peraturannya

KOTAK 3E MENGELOLA KONFLIK CONTOH DARI PENGAMATAN PESERTA YANG KAMI LAKUKAN DI SELAYAR

Kami pertama kali mendengar tentang konflik mengenai praktik menangkap ikan antara salah satu desa sasaran kami dengan desa tetangga (dari anggota tim lokal Andi Penrang) Konflik ini meletus ketika para peneliti tidak berada di pulau Dalam kapasitas mereka sebagai kepala desa keduanya telah menghubungi dan memberikan kabar kepada pak Andi menjelaskan kejadian dari sudut pandang mereka dan meminta nasihat (Kami akan ceritakan lebih lanjut nanti) Ketika kami tiba lagi di pulau dan bertemu dengan masyarakat dan jejaring kabupaten kami kami mendapatkan cerita rincinya Kami menggunakan pengamatan peserta untuk mempelajari lebih lanjut dan terus mengulang cara ini dalam beberapa kali kunjungan lapangan karena konfliknya berubah seiring dengan waktu Sebagai tim kami mengunjungi kepala desa tetangga untuk mulai mengenalnya (dan kami bertemu dia lagi beberapa kali pada kunjungan berikutnya) Kemudian kami mengatur pertemuan dengan sejumlah nelayan dari desa tersebut untuk mendengar perspektif mereka

Mereka mengatakan mereka tidak dapat menangkap ikan sesuai dengan harapan desa sasaran kami karena mereka tidak memiliki pengetahuan tradisional untuk melakukannya Mereka yakin masyarakat mereka tidak pernah memiliki pengetahuan tradisional Kami belajar bahwa pemukiman mereka adalah pemekaran dari desa induk yang terjadi di tahun 1980an Kami mengunjungi desa tersebut untuk bertemu penduduk desa yang lebih tua dan bertemu dengan seorang laki-laki yang sudah sangat tua yang menjelaskan bahwa masyarakat desa tersebut dulu pernah memiliki pengetahuan tradisional tetapi tidak diwariskan ke generasi yang lebih muda

Di saat yang sama separuh anggota tim kami berkesempatan meluangkan lebih banyak waktu tinggal di desa sasaran kami Mereka berbicara dengan penduduk desa tentang pengalaman konflik mereka tapap demi tahap Mereka ada di beberapa kejadian utama dan dapat mengamati apa yang terjadi dan bertanya tentang itu Berbagai dimensi mulai terungkap seperti daerah laut mana yang diperebutkan dan mengapa

alat tangkap yang mana dan praktik menangkap ikan mana yang menjadi permasalahan serta rincian dari kejadian tertentu Terlihat jelas bahwa penduduk dari kedua masyarakat sangat marah sehingga tidak mungkin mendiskusikan permasalahan ini atau memperoleh informasi latar belakang yang mendalam dan sistematis hanya melalui pertemuan saja

Kami mengembangkan komponen analisis konflik dalam alat bantu ini (lihat Bab 36 Analisis konflik) setelah jejaring kami di kabupaten meminta bantuan kami untuk bisa memahami konflik dengan lebih baik Kemudian kami menyajikan analisis kami tentang konflik (secara ringkas) di pertemuan dengan masyarakat sasaran mereka mulai berpikir bagaimana mereka dapat mengelola konflik (karena melapor ke pihak berwenang yang lebih tinggi tidak memberi hasil yang memuaskan) Salah satu strategi mereka mdashuntuk memperkuat peraturan desa dan membuatnya lebih diakui oleh pemerintah kabupaten mdash mendorong dikembangkannya komponen analisis kebijakan pada alat bantu ini

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir16

Fokus dan kemitraan awalSeperti yang kami jelaskan di atas penggunaan alat bantu ini biasanya diawali dengan beberapa mitra yang memilih menggunakan prosedur diagnosis partisipatif untuk membantu memperjelas beberapa permasalahan yang penting bagi mereka Fokus awal dan mitra mungkin akan terus berlanjut Mitra mungkin dibentuk terlebih dahulu baru kemudian mendiskusikan fokusnya Atau sebaliknya satu pihak dapat memiliki fokus yang ingin mereka kerjakan lalu mendekati pihak utama lain atau beberapa pihak untuk bekerja sama dengan mereka Bisa jadi ini bukan keputusan yang mudah karena fokus sebenarnya dapat berubah seiring dengan berjalannya diskusi sehingga harus membingkai ulang permasalahan awal

Dalam berkolaborasi penting untuk menjadi fleksibel dan mendengarkan sudut pandang satu sama lain Membingkai ulang masalah melalui diskusi bersama akan menghasilkan cara pandang yang lebih bermanfaat dan menyelesaikan permasalahannya Misalnya pemerintah mungkin mengkhawatirkan penangkapan ikan yang merusak terumbu karang Beberapa masyarakat melihat ini sebagai bagian dari permasalahan yang sedikit lebih besar yaitu penangkapan ikan ilegal atau yang tidak diterima (karena merusak atau lainnya) di perairan mereka atau melanggar hukum adat dan bagian dari permasalahan lain yang lebih besar lagi tentang penghidupan yang berkelanjutan bagi semua orang

Identifikasi proyek terkait dan warisannyaBeberapa proyek pembangunan atau tim peneliti akan menjadi pihak pertama yang bekereja di lokasi tersebut Ada kemungkinan terdapat pendahulu Penting untuk belajar tentang mereka dan lanjutkan dari apa yang sudah mereka capai Bagaimana hubungan yang mereka bangun mdash positif atau negatif Intervensi seperti apa yang mereka dorong dan apa yang bisa dipelajari dari proyek tersebut

Apakah ada inisiatif bagus yang perlu didukung agar dapat berlanjut jika proyek yang memulainya sudah berakhir Kapasitas lokal apa yang terbangun dan bagaimana hal tersebut dapat dilanjutkan Informasi bermanfaat apa yang dikumpulkan yang bisa menjadi informasi latar belakang bagi proyek Anda

Sama halnya jika ada kegiatan yang berlangsung bersamaan jadi Anda harus berkoordinasi dan berbagi informasi dan sumber daya Satukan kekuatan untuk memberikan efek keseluruhan yang lebih besar Hindari membagi masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan yang berbeda atau menguras kemampuan beberapa orang yang memiliki keterampilan

Mengembangkan jejaringSetelah titik awal diidentifikasi dan kolaborator atau mitra awal mulai berdiskusi akan bermanfaat untuk mengidentifikasi dan memperluas jejaring yang relevan agar meliputi organisasi dan orang-orang yang memiliki peranan dan kepentingan

GAMBAR 11 Kerangka penilaian terpadu 360 derajat(diadaptasi dari Bene et al 2009)

Kebi

jakan

per

ikana

n da

n

pem

bang

unan

Kemam

puan

orga

nisas

ional

dan

kelem

baga

an

Kemam

puan

bertin

dak s

ecara

kolek

tif

Tata kelola kinerja dan hak

Kerangka hukum

Konflik dengan pengguna dan

sektor lainRantai pasok penangkapan ikan

ilegal

Kondisi kehidupanKompetisi

Keanekaragaman hayati

Kejutan status dan

kecenderu

ngan

Diversifikasiketergantungan

penghasilan

Kemiskinan aset dan

pendapatan

Kemam

puan manusia

Model

ilmiah

kelau

tan da

n

perik

anan

Kond

isi ek

osist

em ak

uatik

Man

usia

dan Mata

Pendorong Eks

tern

al

Sistem

Alami

Lembaga dan Tata

KERANGKA KERJA

PENILAIAN

KelolaP

enca

harian

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 17

KOTAK 3F CONTOH KEGIATAN INTERVENSI STRATEGIS

GAMBAR 12 Memetakan perairan tradisional Desa Parak dengan menggunakan koordinat GPSFoto P Bradley

Memperkuat peraturan desa

Kedua desa sasaran kami melihat perlunya memperkuat peraturan desa tentang praktik penangkapan ikan dan di lokasi mana saja praktik tersebut diperbolehkan Keduanya melihat hal ini sebagai cara untuk mengelola penangkapan ikan ilegal yang dilakukan oleh masyarakat lain di dalam wilayah mereka dan satu desa mengalami konflik seperti yang disebutkan di Kotak 3E Mereka memiliki hukum adat yang kuat tetapi tidak terdokumentasi dengan baik sehingga sulit untuk menunjukkannya ke pemerintah atau masyarakat lain mdash dan dengan demikian sulit ditegakan Sebagai desa yang diakui secara resmi di dalam sistem administrasi Indonesia desa berhak membuat peraturan sendiri tetapi ada kesenjangan dalam hal dukungan dari pemerintah atas peraturan desa ini

Selain itu mereka memerlukan dokumentasi resmi tentang batas-batas perairan mereka (diakui menurut hukum adat tetapi tidak didaftarkan dengan koordinat yang dipahami pemerintah) dan tentang daerah perlindungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat

Tim kami bersedia membantu dan meminjamkan keterampilan dan waktu kami Anggota tim kami yang bisa berbahasa Indonesia (termasuk asisten lokal) membuat analisis kebijakan di bawah arahan dan tinjauan rutin dari setiap pemimpin masyarakat (lihat Kotak 3K tentang analisis kebijakan) Masyarakat meminjam peralatan GPS dan perahu perlengkapan lalu tim peneliti pergi bersama mereka untuk mendokumentasikan koordinat GPS (lihat foto) Di dalam prosesnya tim kami belajar banyak tentang pengetahuan tradisional seperti bagaimana mengenali perbatasan perairan desa dengan mengacu pada tiga fitur bentang alam atau lebih seperti puncak bukit atau

lembah diantara bukit dengan cara triangulasi

Menggabungkan pengetahuan ilmiah dengan pengetahuan lokal

Salah satu ahli ekologi laut di proyek CCRES tertarik untuk mengadaptasi model perencanaan tata ruang laut yang digunakan timnya awalnya dirancang untuk skala yang jauh lebih besar untuk digunakan dengan skala lokal oleh masyarakat lokal Sementara itu salah satu desa sasaran kami tertarik dengan cara untuk mendapatkan pengakuan resmi atas daerah perlidungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat (Ini adalah tindakan strategis sebagian bertujuan untuk pembelajaran yang diperkenalkan oleh COREMAP mdash lihat Kotak 3G) Mereka juga tertarik dengan kesesuaian antara penilaian tradisional mereka dan pengetahuan ilmiah dan terbuka untuk belajar dan mengidentifikasi peluang baru Tim peneliti secara filosofis berkomitmen untuk mengakui segala bentuk pengetahuan dan ini terlihat seperti peluang yang bagus Penjelasan ini mengacu pada sub-proyek yang dijelaskan dalam Kotak 3L tentang kombinasi bentuk-bentuk ilmu pengetahuan Intervensi ini dilakukan di waktu yang tepat Kapolres baru baru saja diangkat untuk pulau ini dan beliau adalah seorang penyelam Ini mengindikasikan bahwa beliau akan sangat mendukung perlindungan terumbu karang Masyarakat berharap dapat mengajaknya menyelam sebagai bagian dari sub-proyek ini tetapi sayangnya karena ada komitmen lain minggu tersebut beliau tidak bisa ikut

dalam permasalahan utama Sebagian besar permasalahan memerlukan partisipasi dan kerja sama dari banyak pihak seperti polisi untuk kasus mengurangi penangkapan ikan yang merusak Pencarian eksplisit untuk anggota jejaring yang relevan dapat membantu mencapai sasaran

Di awal proyek kami mengidentifikasi orang-orang dan pemangku kepentingan dalam pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Kami mencari dari masyarakat pegawai pemerintah dan LSM yang bekerja di lapangan Setelah kami mengetahui siapa mereka apa kepentingan dan kegiatannya kami mendiskusikan kemungkinan kolaborasi untuk mengerjakan langkah selanjutnya dari diagnosis dan menemukan cara untuk bekerja bersama Dengan diteruskannya proyek lebih banyak orang yang diidentifikasi

Untuk Selayar kami berhubungan dengan beberapa jejaring Ada satu jejaring di setiap desa (lingkaran yang lebih besar dari orang-orang yang tertarik dan bergabung dengan proyek secara berkala tergantung pada topik yang dibahas dan siapa yang mau tetap menerima informasi tetapi bukan bagian dari kelompok inti) Ada jejaring serupa yang mewakili kepentingan satu pulau sebagian besar bekerja untuk pemerintah kabupaten tetapi ada dua yang bekerja untuk LSM dan satu lagi orang pribadi yang sebelumnya memiliki peran pembangunan ekonomi Kemudian kami berjejaring dengan orang-orang dari desa lain terutama lsquopara championrsquo yang mengambil peranan secara sukarela untuk menghentikan penangkapan ikan yang merusak dan mempromosikan perikanan lestari (lihat komponen Mengidentifikasi pengaruh sosial mdash para champion dan strategi mereka di bawah ini)

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir18

KOTAK 3G WARISAN COREMAP DI SELAYAR

Proyek pembangunan yang dikaitkan dengan dua dari sejumlah tahap Proyek Bank Dunia untuk Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu KarangWorld Bankrsquos Coral Reef Rehabilitation and Management Project (COREMAP) telah dilakukan di pulau utama Selayar (COREMAP I dilakukan pada tahun 1998ndash2003 di Taman Nasional Taka Bonerate bagian dari kepulauan Selayar tetapi tidak termasuk pulau utama) COREMAP II diimplementasikan pada tahun 2004ndash2011 di 52 desa pesisir dan COREMAP-CTI (Coral Triangle Initiative) dari tahun 2014 sampai awal 2017 dengan 11 desa COREMAP bertujuan untuk melindungi merehabilitasi dan mendukung penggunaan terumbu karang secara berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Salah satu peneliti kami sebelumnya adalah pengumpul data untuk COREMAP II dan salah satu anggota tim lokal kami adalah koordinator kabupaten untuk COREMAP

II dan COREMAP-CTI Diawal penelitian kami mengetahui bahwa COREMAP-CTI akan berakhir bersamaan dengan periode kami di lapangan dan ini terjadi di pertengahan kerja lapangan kami Pegawai kabupaten mengidentifikasi CCRES sebagai peluang kunci untuk terus bekerja dengan masyarakat di dalam permasalahan pengelolaan daerah pesisir Dengan memiliki koordinator senior dan dua koordinator masyarakat dalam tim kami membantu mengambil manfaat dari hubungan COREMAP dengan desa sementara membangun hubungan yang baru dan untuk mengidentifikasi dan meneruskan warisan COREMAP sementara tetap memiliki arah sendiri Meskipun tinjauan nasional terhadap efektifitas COREMAP tidak begitu baik tetapi pengamatan peserta yang kami lakukan menunjukkan bahwa COREMAP meninggalkan warisan besar Dua tahap mereka telah melakukan banyak hal untuk membangun

kesadaran tentang penangkapan ikan ilegal tetapi baru berhasil sebagian untuk menghentikannya COREMAP II dan COREMAP-CTI menyarankan dan mendorong dibentuknya Daerah Perlindungan Laut berbasis Masyarakat (DPL) di sebagian besar desa yang berpartisipasi Di bawah panduan dan pendanaan dari COREMAP desa-desa membentuk Komite Masyarakat untuk Pengelolaan Sumber Daya Pesisir yang melakukan pengawasan Orang-orang yang kami ajak bicara mengatakan bahwa mereka telah melihat peningkatan cadangan ikan dan mengaitkan hal ini dengan adanya DPL Beberapa lsquochampionrsquo yang kami wawancara untuk proyek ini ditemukan oleh staf dan terdorong oleh COREMAP Masyarakat telah mengadopsi gagasan utama COREMAP dan menjadikannya sebagai milik mereka

KOTAK 3H BERJEJARING SECARA HORISONTAL DAN VERTIKAL

Pada tahap awal diagnosis kami mengidentifikasi ketertarikan yang kuat untuk memerangi penangkapan ikan yang merusak dengan cara memperkuat dan meningkatkan formalisasi pengelolaan daerah pesisir berbasis masyarakat Sebagai tanggapannya kami mengembangkan jejaring secara horisontal (berhubungan dengan desa dan individu lain) serta secara vertikal (berhubungan dengan pemerintah) yang memiliki perhatian danatau kewenangan yang sama Untuk jejaring horisontal kami berhubungan dengan lebih banyak penduduk di desa sasaran kami dan desa lain termasuk desa tetangga Ini dilakukan untuk memeriksa apakah ketertarikan untuk mengatasi masalah penangkapan ikan yang merusak dan memperkuat pengelolaan daerah pesisir berbasis masyarakat juga dimiliki oleh semua desa Ini juga merupakan upaya untuk membangun dukungan yang lebih kuat dan lebih luas terhadap usulan Jejaring dengan desa lain menjadi penting karena penangkapan ikan

yang merusak hampir selalu dilakukan oleh nelayan dari desa lain baik desa yang jaraknya dekat atau jauh (Orang cenderung tidak memancing dengan cara yang merusak di perairan desanya sendiri) Sehingga dukungan dari desa tetangga menjadi diperlukan Untuk membangun jejaring vertikal kami berdiskusi dengan orang-orang dari pemerintah kabupaten provinsi dan pusat serta LSM Hubungan dengan orang-orang dan lembaga terkait adalah kunci untuk meningkatkan pengetahuan belajar tentang perspektif lain tentang permasalahan yang ada dan membangun dukungan untuk atau menasihati untuk mengubah inisiatif berbasis desa yang diusulkan Jejaring horisontal menghasilkan dukungan yang lebih luas dalam bentuk komitmen dan berbagi pembelajaran yang diperoleh Pada kenyataannya jejaring ini mendorong peningkatan ketertarikan dari tiga desa tetangga (bukan bagian dari studi desa sasaran kami atau proyek COREMAP sebelumnya) untuk bersama-

sama membentuk pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Jejaring vertikal sampai ke tingkat kabupaten melalui pertemuan dan diskusi formal dan informal juga menghasilkan komitmen dari pemerintah kabupaten dan pegiat di tingkat kabupaten untuk mendukung peremajaan kembali dan formalisasi pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Hubungan kami dengan pejabat dari Dinas Kelautan dan Perikanan tingkat provinsi yang berwenang untuk mengelola perairan pantai sampai 12 mil laut dari garis pantai menunjukkan bahwa mereka juga mendukung gagasan kami Hubungan kami dengan WWF di Jakarta membuat kami mendapat tawaran untuk mengikutsertakan dua warga desa dari Bungaiya dalam pelatihan pemetaan wilayah pesisir secara partisipatif

Hubungan berjejaring ini dapat membantu mengetahui apa yang terjadi di dalam suatu sistem kepentingan dan mendukung koordinasi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 19

Ada prosedur yang dikenal luas bernama lsquoanalisis pemangku kepentinganrsquo yang melibatkan identifikasi pihak-pihak yang relevan dalam suatu permasalahan (baik perorangan atau organisasi) dan apa kepentingan mereka di dalam permasalahan tersebut Titik pemandu dalam analisis pemangku kepentingan adalah mengidentifikasi siapa yang mempengaruhi dan siapa yang dipengaruhi oleh suatu permasalahan (jika judul dari permasalahan diganti pemangku kepentingan yang teridentifikasi juga dapat bergeser) Pendekatan partisipatif untuk analisis pemangku kepentingan akan berfungsi baik dengan menggunakan pengetahuan dari beberapa orang Analisis pemangku kepentingan dapat bermanfaat untuk mengembangkan jejaring tetapi kami menyarankan proses yang jauh lebih organik untuk membangun hubungan dengan orang-orang yang tepat Banyak yang sudah memiliki hubungan dan akan memperkenalkan proses Anda ke satu sama lain

Membangun jejaring harus menjadi proses terus-menerus bukan hanya dilakukan satu kali atau tertutup Orang baru bisa saja ditunjuk untuk menjabat Orang baru dapat muncul terutama ketika permasalahannya dapat dibingkai ulang

Para lsquochampionrsquo di tingkat masyarakat dan tingkat pulau yang dijabarkan di bawah ini dapat memainkan peranan di dalam jejaring sebagai agen perubahan lokal

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion dan strategi merekaSementara alat bantu ini menekankan pada kerja sama dan penyelarasan yang lebih baik dari tata kelola dan pengelolaan antara pemerintah dan masyarakat penting juga untuk mengenali pengaruh-pengaruh yang ada di masyarakat Faktor penting yang sering kali terlupakan adalah proses sosial informal yang mana anggota masyarakat atau orang-orang yang bekerja di skala yang lebih besar saling mempengaruhi satu sama lain untuk memperbaiki kondisi lingkungan dan sosialnya Ada banyak penekanan pada tata kelola dan prosedur formal untuk pengelolaan tetapi relatif sedikit tentang proses informal dan terutama lsquolembaganyarsquo yang mana orang-orang (atau masyarakat) bertindak secara mandiri dan membuat pilihan bebasnya sendiri

Pada kunjungan ruang lingkup kami ke Selayar kami bertemu dengan tiga warga desa dari desa yang berbeda yang berbicara dengan berapi-api tentang bagaimana mereka mulai menyadari kerugian dan konsekuensi sosial yang diakibatkan oleh metode penangkapan ikan yang merusak dan bagaimana mereka sekarang bekerja sepenuhnya sukarela untuk meyakinkan anggota masyarakat lain untuk berhenti melakukan penangkapan ikan dengan cara yang merusak Masing-masing dari mereka memiliki strategi yang berbeda dan menarik untuk meyakinkan orang Hasil dari inisiatif sukarela mereka dan kemampuan serta kesediaan untuk mempengaruhi orang lain beberapa telah diangkat untuk menduduki jabatan resmi di desa mereka misalnya menjadi anggota kemudian ketua komite perlindungan laut yang dibentuk oleh program COREMAP (lihat Kotak 3G) Beberapa bekerja dengan orang lain mdash misalnya pemimpin desa mdash untuk meningkatkan pengaruh Kami memutuskan untuk belajar tentang orang-orang ini dan strategi mereka dan untuk membagikan kisah mereka dengan orang-orang yang mungkin terinspirasi dengan gagasan bahwa siapapun dapat bertindak dan berharap dapat belajar dari strategi mereka Kemudian kami mengamati lsquochampionrsquo

lain yang bekerja di pulau Beberapa tindakan mereka mungkin tersamarkan oleh pekerjaan mereka (beberapa bekerja di pemerintahan) tetapi cara kerja mereka melampaui harapan profesional dan telah menjadi gairah pribadi

Kami menyajikan sejumlah contoh champion perorangan dan strategi mereka di buklet terpisah dengan judul Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka dari Selayar Indonesia Kami mewawancarai sejumlah orang yang memiliki kekhawatiran sosial dan ekologis tentang ekosistem pesisir memiliki peran penting dalam membuat perubahan demi mencapai perlindungan dan pengelolaan wilayah pesisir yang lebih baik di dalam masyarakat mereka atau lebih luas dan diakui oleh yang lain memang berpengaruh untuk permasalahan tersebut Mereka yang bekerja atau memiliki jabatan resmi bekerja melampaui komitmen dan kewajiban yang biasanya dianggap tugas yang berkaitan dengan pekerjaan mereka atau peran tata kelola Kami mencari laki-laki dan perempuan yang memiliki karakter ini akan tetapi di dalam masyarakat nelayan tentunya kami lebih banyak menemukan laki-laki Kami mengidentifikasi 15 orang Sembilan diantaranya saat ini atau sebelumnya adalah champion di dalam masyarakat mereka (satu perempuan dan delapan laki-laki) dan enam orang yang bekerja di tingkatan yang lebih luas (misalnya kecamatan atau satu pulau mdash semua laki-laki) Profil mereka dapat dilihat di buklet

Kami percaya profil mereka menunjukkan bahwa membangun kesadaran baik dengan atau tanpa bantuan eksternal merupakan langkah pertama yang diperlukan tetapi itu saja tidak cukup Para champion mengambil keputusan sendiri untuk bertindak kemudian berpikir dengan seksama strategi yang mereka gunakan untuk mempengaruhi orang lain Para champion di desa meciptakan cara-cara mereka sendiri untuk menyebarkan pengaruh sosial menggunakan berbagai argumen yang dapat meyakinkan mereka sendiri dan juga efektif untuk digunakan pada orang lain (Satu champion menemukan laki-laki dan perempuan menanggapi pesannya dengan berbeda) Beberapa menggunakan pengetahuan mereka tentang dinamika masyarakat dua champion dari satu desa memanfaatkan persaingan antar kelompok untuk menjaga agar mereka tetap jujur tentang praktik menangkap ikan mereka dan saling mengawasi satu sama lain Alasan keagamaan juga penting bagi beberapa informasi yang kami peroleh dari pengamatan peserta menunjukkan bahwa salah satu champion masyarakat mdash seorang pemuka agama mdash telah mempengaruhi champion lain di masyarakat lain setelah memergokinya sedang menangkap ikan secara ilegal Kebanyakan champion di masyarakat atau pada skala yang lebih luas mengadvokasikan untuk menggabungkan pengaruh sosial positif mereka dengan penegakan hukum yang kuat dan efektif seperti oleh kepolisian Beberapa champion masyarakat berkolaborasi dengan kepolisian dan merekomendasikan hukuman secara cukup strategis Contoh lain adalah bagaimana champion masyarakat dapat bekerja dengan berkolaborasi dengan tokoh-tokoh desa utama lainnya (terutama dengan pimpinan desa) dan dengan pihak eksternal Salah satu champion yang bekerja di pemerintah kabupaten mencari para champion masyarakat dan mendorong mereka untuk ambil bagian dalam komite desa untuk perlindungan laut yang baru dibentuk Hal ini memperkuat peran dari para champion desa dan memotivasi mereka lebih lanjut serta memberikan mereka kewenangan formal

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir20

GAMBAR 13 Salah satu champion Selayar Pak Rusdin dengan Dr Dedi Adhuri dan Ali Yansyah AbdurrahimFoto H Ross

Para champion yang bekerja dalam skala yang lebih besar mdash dalam hal Selayar berarti di pemerintahan LSM atau sebagai orang pribadi mdash bekerja dengan berbagai cara Ada yang mendukung champion masyarakat (ada satu yang secara jelas mendorong banyak champion) Ada yang bekerja atau memegang jabatan yang memungkinkan mereka untuk mengatasi masalah penting Sebagian besar menggunakan jejaring dan beberapa strategi yang dipikir matang untuk membuat perubahan dalam masalah yang mereka pilih

Mengidentifikasi dan mendukung championbull Sadari kemungkinan ada orang-orang yang sudah

bertindak secara sukarela terhadap permasalahan yang menjadi perhatian Anda Identifikasi dan bekerjalah dengan orang-orang tersebut Mereka juga bisa menjadi anggota jejaring yang baik (lihat Kotak 3H)

bull Pertimbangkan untuk mendukung mereka serta membangun kesadaran dan kapasitas mereka melalui kesempatan belajar (misalnya dengan menghadiri lokakarya) Pertimbangkan mereka untuk kegiatan yang relevan dan peran komite Cari cara untuk membuat mereka lebih efektif contohnya dengan sumber daya tanpa merendahkan tindakan sukarela mereka

bull Pertimbangkan untuk mengumpulkan mereka agar saling berbagi strategi dan saling belajar dari satu sama lain

bull Cari peluang untuk mendukung lahirnya champion baru

Kami tidak mengadvokasikan untuk memilih terlebih dahulu orang-orang untuk dipersiapkan menjadi champion meskipun kami mengetahui bahwa hal ini berhasil dilakukan di beberapa bidang dan negara Hal ini berisiko membuat orang yang tidak terpilih merasa tersisih dan merusak orang-orang yang mungkin lebih efektif atau terpercaya untuk bekerja secara mandiri

Mengidentifikasi pengetahuan dan praktik pengelolaan tradisionalBanyak masyarakat pesisir yang memiliki tradisi pengelolaan wilayah pesisir yang berkaitan erat dengan budaya mereka Hal ini dapat meliputi pengetahuan tradisional tentang perilaku

1 Angka dari survei LIPI Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

dan habitat ikan arus laut dan cuaca teknologi menangkap ikan tradisional dan penggunaannya hukum adat tentang menangkap ikan dan lokasi penangkapan serta praktik sosial terkait seperti berbagi beban kerja atau cara melakukan upacara adat

Dalam diagnosis partisipatif penting untuk mempelajari tentang keberadaan pengetahuan ini dan praktik terkait seberapa kuat dan meluasnya pengetahuan ini diterapkan di masyarakat dan seberapa besar pengaruhnya terhadap praktik kontemporer Apakah hal ini disetujui atau ditentang (dan jika ya seberapa jauh) Hal ini dapat dipelajari dari pertemuan dan melalui pengamatan peserta Pengamatan peserta berkontribusi untuk memberikan rincian dan pemeriksaan silang informasi Tim peneliti juga dapat mengumpulkan data tertentu misalnya menghitung atau memetakan penggunaan atau jenis alat tangkap yang berbeda yang digunakan di berbagai lokasi

Analisis kebijakan multitingkatSalah satu permasalahan yang menjadi fokus dari alat bantu ini adalah ketidakselarasan kebijakan dan peraturan perundang-undangan di tingkat yang berbeda atau kesenjangannya semakin melebar seiring dengan waktu Sementara itu kebijakan dan peraturan perundang-undangan pemerintah bisa sangat berbeda dari hukum adat dan hukum adat jarang diakui di dalam hukum nasional

Masyarakat sasaran kami Parak dan Bungaiya memiliki hukum adat yang kuat dan sangat berhasil memelihara dukungan dari masyarakat mereka yang memiliki keragaman budaya untuk mempertahankan hukum adat mereka (ada tiga kelompok budaya di Selayar) Mereka juga memiliki hak menurut hukum Indonesia dan praktik administratif untuk membuat peraturan mereka sendiri menurut sistem tata kelola desa Akan tetapi tidak semua hukum adat mereka terdokumentasikan dalam bentuk peraturan desa yang kontemporer Hal ini membuat hukum adat sulit untuk ditegakan di masyarakat (jika semua orang tidak memiliki kesadaran yang sama tentang peraturan adat) dan sangat sulit untuk memperoleh dukungan dari pemerintah kabupaten Untuk mendukung masyarakat dalam menegakkan praktik adat pemerintah kabupaten harus dapat mengacu pada peraturan tertulis dan perbatasan laut yang terekam dengan baik

Analisis konflikKonflik atas akses sumber daya mungkin terjadi di sistem pesisir terutama ketika habitat mengalami penurunan perikanan berada di bawah tekanan karena habitat yang rusak dan penangkapan ikan yang berlebihan dan nelayan bersaing memperebutkan tangkapan yang semakin sedikit Di Indonesia Timur 74 persen terumbu karang rusak 40 persennya berada dalam kondisi yang sangat buruk (data 2016) Bandingkan dengan tingkat kerusakan tahun 2000 sebanyak 59 persen1 Sementara itu di seluruh Indonesia penghasilan 80 persen rumah tangga nelayan berada di bawah garis kemiskinan dan nelayan mewakili seperempat dari jumlah penduduk miskin di Indonesia

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 21

KOTAK 3I PENGETAHUAN DAN PRAKTIK TRADISIONAL

Satu desa di Selayar Barugaiya memiliki hubungan agama adat dengan hewan laut Di masa lalu masyarakat desa tersebut mengadakan upacara adat tahunan mdash arak-arakan dari desa ke pantai mdash untuk merayakan keterkaitan mereka dengan buaya dan spesies laut lainnya Setelah bertahun-tahun tidak diadakan lagi desa ini sekarang akan memperbaharui praktik ini sebagian karena ingin menarik wisatawan (komunikasi pribadi Rahmat Zainal) Ini adalah desa yang mencanangkan inisiatif lsquoDesa Penyursquo mdash lihat kisah champion tentang Pak Datu dari Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka dari Selayar Indonesia

Perangkap ikan tetap sero digunakan di sepanjang pantai barat laut Selayar (lihat foto) terutama di Bungaiya Kami diperlihatkan dokumen dalam Bahasa Belanda (sebelum 1948) dan naskah kuno Makassar (kemungkinan sangat tua) yang memberikan pengakuan resmi atas sistem ini Ini adalah teknologi yang rumit Jaringnya diikat di antara tiang ramping yang dipasang dari garis pantai sampai 100 meter atau lebih lepas pantai Ikan yang terbawa air

pasang akan tertahan di satu sisi atau sisi lain dari pembatas ini berenang menjauh dari pantai dan memasuki bagian tertutup yang berbentuk seperti mata panah yang hanya memiliki satu pintu keluar di satu bagian Bagian ini nanti akan menuju ke bagian tertutup

lain yang lebih kecil dan berbentuk mata panah dan beberapa sero bahkan terdiri dari tiga bagian Nelayan akan berperahu ke bagian tertutup yang kecil pada saat pasang surut untuk mengumpulkan ikan dari bagian tertutup kecil yang berada di ujung Sebagian besar memiliki panggung kecil di atas sero dari panggung ini mereka bisa mengeruk ikan yang terperangkap Sebagian besar sero dipasang pada musim tenang dan dilepas pada musim muson barat (sekitar bulan September sampai Februari) karena sero akan mudah hancur ketika musim badai Keluarga memiliki hak untuk memasang sero di beberapa lokasi Beberapa menyewakan tempatnya dengan atau tanpa sero ke pihak lain untuk dioperasikan Di masa lalu peraturan adat menyatakan bahwa menangkap ikan dengan alat lain dalam radius 60 meter dari sero tidak diperbolehkan Peraturan ini baru dimodifikasi di Bungaiya menjadi 50 meter untuk memberikan lebih banyak ruang kepada nelayan untuk menggunakan alat lain Desa mempertimbangkan operasi alat penangkap ikan lain yang sederhana dengan jarak 50 meter lebih tidak akan mengganggu pengoperasian sero

GAMBAR 14 Atas Bagian tertutup dari perangkap ikan sero Bawah Sero dilihat dari pantaiFoto D Adhuri

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir22

KOTAK 3K PENDEKATAN KAMI UNTUK ANALISIS KEBIJAKAN

Untuk menanggapi inisiatif masyarakat tentang peremajaan dan formalisasi praktik pengelolaan daerah pesisir kami melakukan analisis kebijakan di bawah instruksi dari setiap masyarakat sasaran Tujuannya adalah untuk melihat seberapa jauh sistem hukum Indonesia dan kebijakan pemerintah mendukung (atau dapat mendukung) hukum adat mereka dan mengidentifikasi strategi bagi desa untuk mencoba mengatasi ketidakselarasan dan mengambil kesempatan yang belum mereka sadari Dalam hal ini kami memeriksa beberapa undang-undang peraturan dan kebijakan pemerintah lainnya sehubungan dengan pengelolaan daerah pesisir di berbagai tingkat dari kabupaten nasional dan internasional Kami menemukan setidak-tidaknya dua undang-undang mdash Undang-Undang tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (No 272007 dan No 12014) dan Undang-Undang tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

(No 322009) mdash yang mengakui dan melindungi hak masyarakat pesisir untuk menerapkan pengetahuan tradisional dan lokal mereka untuk mengelola wilayah dan sumber daya pesisir Kami juga menemukan sejumlah peraturan menteri terutama dari Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang sangat mendukung pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Satu undang-undang yang sering dianggap sering mengesampingkan pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat adalah Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah (No 232014) Undang-Undang ini mengatur ulang tanggung jawab pemerintah di seluruh wilayah Indonesia dan mengatur pengelolaan perairan pantai sampai 12 mil laut berada di bawah kewenangan pemerintah provinsi Undang-Undang ini sedang dalam proses sosialisasi pada saat kami melakukan kerja lapangan Namun demikian dari diskusi kami dan berjejaring dengan

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi (lihat Kotak 3H tentang berjejaring) menunjukkan bahwa meskipun undang-undang harus diikuti tetapi mereka akan tetap mendukung pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat dengan cara mengeluarkan surat Analisis juga meliputi perjanjian internasional seperti yang mengatur tentang hak adat atas sumber daya

Desa dan pegawai pemerintah kabupaten menyambut baik analisis ini Parak dan Bungaiya kemudian mengembangkan peraturan baru melalui proses diskusi dan tata kelola mereka sendiri Tim mendiskusikan kesempatan yang ada dengan desa dan desa memasukkannya ke dalam peraturan desa yang menurut mereka berkaitan

Kami juga membantu Parak dengan meminjamkan peralatan GPS dan merekam koordinat batas-batas laut secara hukum adat (lihat Kotak 3F)

KOTAK 3J PROSES KAMI MENEMUKAN TENTANG TRADISI

Di Bungaiya dan Parak diskusi tentang berbagai permasalahan di pertemuan pertama berakhir pada pembuatan daftar jenis-jenis alat tangkap tradisional yang boleh mereka gunakan dan peraturan yang berlaku (sembilan di satu masyarakat 11 di masyarakat lainnya) Anggota masyarakat menyebutkan jenis-jenis alat tangkap dan anggota tim menuliskannya di kertas plano yang ditempel di dinding Fasilitator mengklarifikasi informasi untuk memastikan sudah ditulis dengan benar (lihat Gambar 15) Dalam pengamatan peserta kami mengumpulkan informasi lebih jauh tentang ini Satu keluarga menunjukkan pada kami dokumen dalam Bahasa Makassar kuno (lihat Kotak 2A) dan Bahasa Belanda yang memverifikasi hak milik dan peraturan adat untuk sero

GAMBAR 15 Jenis-jenis alat tangkap dan peraturan penggunaannya di Desa ParakFoto AY Abdurrahim

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 23

Seperti yang sudah dijelaskan di Kotak 3E pada saat kami melakukan kerja lapangan terjadi konflik antara salah satu desa sasaran kami dan nelayan dari desa tetangga Permasalahannya mdash dari sudut pandang desa sasaran kami mdash adalah tentang praktik menangkap ikan yang digunakan nelayan desa tetangga yang (a) menangkap ikan di perairan desa sasaran kami dengan menggunakan alat dan teknik menangkap ikan yang merusak dan dilarang menurut peraturan desa sasaran kami dan (b) menangkap ikan di daerah yang dianggap sebagai daerah yang dilindungi oleh desa sasaran kami atas dasar kesepakatan bersama Meskipun Selayar memiliki batas-batas menangkap ikan secara adat penangkapan ikan adalah akses yang terbuka Dengan demikian desa dapat menggunakan hak kontemporernya untuk membuat peraturan penangkapan ikan untuk daerah mereka Alat tangkap yang menjadi sumber perselisihan adalah senapan tombak dan lampu senter terang yang digunakan di malam hari sehingga dengan mudah menangkap gerombolan ikan yang sedang beristirahat Daerah penangkapan ikan yang dipersengketakan timbul karena masalah penamaan Kedua desa sepakat bahwa satu lajur di pesisir desa sasaran kami di pantai barat laut Selayar bukanlah daerah untuk menangkap ikan tetapi daerah tersebut hanya diberikan nama tanpa batas-batas yang jelas Sejak ada jalan baru yang dibangun untuk mencapai pantai nelayan dari desa tetangga berargumen bahwa nama tersebut hanya berlaku untuk daerah yang bisa dicapai lewat jalan lama sementara desa sasaran kami berargumen bahwa nama tersebut berlaku untuk daerah sepanjang pantai

Pada suatu malam di awal tahun 2017 penduduk desa sasaran kami menangkap beberapa nelayan dari desa tetangga yang menggunakan senapan tombak dan lampu di daerah terlarang kemudian ditangkap oleh penduduk dibawa ke kantor desa dan memanggil Kepala Desa Kepala Desa memanggil petugas kepolisian yang membawa nelayan ke kantor polisi dan menginterogasi mereka Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya kedua belah pihak memanggil koordinator perikanan Andi Penrang di hari berikutnya Andi Penrang menyarankan untuk membawa perselisihan ini ke camat untuk diputus Camat membuat keputusan yang memihak desa sasaran kami dan penerapan peraturan desa untuk Daerah Perlindungan Laut (DPL) yang konsisten dengan hukum adat Nelayan tersinggung dengan perlakuan yang mereka alami dan mengatakan bahwa mereka sudah ditahan paksa Beberapa minggu kemudian nelayan dari desa lain tersebut mengajukan banding ke tingkat pemerintahan yang lebih tinggi Bupati Bupati yang baru terpilih dan tidak paham tentang permasalahan perikanan meminta masukan dari pegawai dinas perikanan kabupaten Mereka memberi masukan atas dasar peraturan pemerintah terkait perikanan yaitu bahwa menombak ikan diizinkan Meskipun hanya berdasar pada situasi yang terjadi antara dua desa Bupati memutuskan untuk mengeluarkan peraturan yang berlaku untuk semua desa di Kabupaten Selayar

Pada saat itu kedua desa berada di situasi menang atau kalah Dengan menyerahkan kepada otoritas yang lebih tinggi untuk memutuskan pilihan mereka untuk mengendalikan hasil dengan cara negosiasi menjadi berkurang Di sisi lain di setiap tahap masing-masing pihak mendapat dukungan dari pemerintah Mereka tidak merasa perlu untuk

bernegosiasi pada saat itu dan permasalahannya tidak mudah dinegosiasikan karena berdasar pada keyakinan dan nilai yang berbeda Nelayan dari desa tetangga ini bukannya menerima dengan tenang kemudian justru memamerkan keberhasilan mereka mendapatkan hak dengan menangkap ikan di pantai yang seharusnya terlarang di hadapan pemukiman desa sasaran dan sengaja menunjukkan bagaimana mereka menangkap ikan dalam jumlah yang sangat banyak Hal ini semakin membakar bara konflik Penduduk desa sasaran dipaksa menyaksikan ikan yang sudah mereka jaga melalui praktik pelestarian kemudian ditangkap dan dibawa ke pantai Mereka hanya bisa menyaksikan dan mengambil foto

Pada titik ini petugas perikanan kabupaten mencari informasi dari tim kami Dalam proses untuk mempersiapkan analisis kami mengembangkan modul analisis konflik untuk alat bantu kami Modul ini berdasarkan pada kerangka pemetaan konflik yang dikembangkan oleh Jejaring Resolusi Konflik Australia (2008) Kami menambahkan dua aspek konteks dan kekuatan dari masing-masing pihak Kami mengkomunikasikan analisis kami berdasarkan alat bantu ini melalui presentasi PowerPoint dan berbicara dengan petugas perikanan kabupaten dan pihak lain dari jejaring pemerintah dan pihak berkepentingan lalu kemudian mengadakan pertemuan masyarakat di desa sasaran kami

Alat bantu pemetaan konflik ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan kekhawatiran dari setiap pemangku kepentingan yang terkait dengan permasalahan kemudian mencari kepentingan bersama dan hal-hal yang dapat dinegosiasikan Hal ini berhubungan dengan beberapa prinsip negosiasi (Fisher et al 2011) yang menyarankan untuk melihat konflik dengan cara pandang baru

1 Pertama para pihak harus saling menghormati sebagai sesama dan menempatkan konflik bukan orang-orangnya sebagai masalah yang perlu ditangani Mereka harus fokus untuk memelihara hubungan yang saling menghormati dan positif dan saling memperlakukan satu sama lain sebagai pemecah masalah bersama bukan saingan Pendekatan ini berasumsi konflik adalah suatu hal yang tidak nyaman bagi kedua belah (atau semua) pihak dan mereka ingin memecahkan masalah ini

2 Siapapun yang membuat analisis harus melihat di balik yang disampaikan para pihak sebagai keinginan dan menemukan apa sebenarnya kebutuhan mendasar mereka Sehingga akses ke daerah penangkapan ikan tertentu mungkin sebenarnya adalah tentang penghidupan yang memadai atau keadilan atau mewakili kebutuhan mendasar lain

3 Setelah mengidentifikasi kebutuhan mendasar di balik konflik tersebut para pihak harus berusaha mengidentifikasi pilihan-pilihan baru lsquountuk keuntungan bersamarsquo yang berusaha memenuhi kebutuhan mendasar dari semua pihak Hal ini memerlukan pemecahan masalah secara kreatif dan pembingkaian ulang dengan saling menghormati Hal ini dapat mengarah ke solusi baru yang kreatif Ingat bahwa tidak semua permasalahan dapat dinegosiasikan dengan cara ini Pertentangan nilai tidak semudah itu untuk diselesaikan

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir24

4 Jika tahap ini tidak berhasil menemukan solusi para pihak dapat setuju untuk mematuhi nasihat dari ahli atau bukti independen Mereka perlu menyepakati jenis bukti atau nasihat yang dapat diterima oleh kedua belah (atau semua) pihak Sebagai contoh mereka dapat sepakat mengizinkan penangkapan ikan dalam jumlah tertentu yang tetap bisa menjaga cadangan ikan di tingkat tertentu dan mencari pemantauan ilmiah dan nasihat ahli yang bisa membuktikan bahwa tingkat tersebut lestari Mereka bisa sepakat untuk menangkap ikan dengan cara-cara yang tidak merusak karang dan mencari nasihat ahli atau penelitian tentang metode apa yang bisa digunakan

5 Jika para pihak masih tidak bisa sepakat masing-masing pihak dapat menilai alternatif terbaik yang mereka miliki selain menegosiasikan kesepakatan yaitu seberapa buruk situasinya jika mereka harus terus hidup dengan perselisihan yang tidak terselesaikan Apakah lebih baik bagi mereka untuk terus berusaha bernegosiasi atau mundur dan tetap pada situasi sekarang Sering kali mereka harus memutuskan pertanyaan ini berdasarkan kebutuhan mendasar mereka misalnya mengamankan penghidupan mengamankan wilayah atau memelihara tradisi

Alat bantu pemetaan konflik terfokus pada kebutuhan mendasar dan mencari kesamaan mungkin akan menolong mencapai resolusi Hal ini diwakili dengan diagram lingkaran yang terdiri dari bagian-bagian dengan lingkaran pusat (lihat Gambar 16) Langkah-langkahnya adalah

1 Berikan judul permasalahan di bagian tengah diagram Hal ini harus jelas dengan sesedikit kata sebisa mungkin karena mengubah deskripsi permasalahan akan menggeser pemangku kepentingan yang relevan serta sebagian besar analisisnya

2 Identifikasi lsquopemangku kepentinganrsquo atau para pihak dari permasalahan ini Hal ini mencakup mereka yang secara langsung terlibat dalam konflik namun ada juga pihak-pihak lain seperti pembuat peraturan tetangga dan siapapun yang terkena dampak dari atau berada di posisi yang dapat mempengaruhi permasalahan tersebut Berikan nama bagi setiap pemangku kepentingan (lsquosiaparsquo) di satu bagian diagram Anda dapat membuat sebanyak atau sesedikit mungkin bagian sesuai kebutuhan

3 Bagi setiap pemangku kepentingan pertimbangkan konteks mereka (setiap pihak mungkin punya konteks yang berbeda) kekuatan kebutuhan mendasar dan yang meenjadi perhatian mereka Kebutuhan dan kekhawatiran bisa jadi mewakili hal yang sama atau berbeda

Perbandingan antara aspek-aspek ini dapat membantu mengidentifikasi peluang untuk menegosiasikan solusi baru dan mencari kemungkinan dimana semua pihak sama-sama menang

Cara terbaik untuk melakukan ini adalah dengan menggunakan selembar kertas besar seperti kertas plano Tergantung pada hubungan antar para pihak latihan ini dapat dilakukan secara partisipatif (jika difasilitasi dengan baik) atau oleh peneliti atau fasilitator atau oleh satu pihak yang merencanakan bagaimana mereka dapat mengadakan diskusi dengan pihak-pihak utama lainnya

Gambar 16 menunjukkan tahap pertama dari analisis Kami sudah memberikan judul untuk permasalahannya (konflik atas alat penangkap dan lokasi penangkapan ikan) dan para pihak yang berkonflik Mereka diidentifikasi disini sebagai lsquodesa sasaran kamirsquo nelayan dari desa tetangga (yang bersengketa langsung) non-nelayan dari desa tetangga (yang tidak serta-merta mendukung praktik warga nelayannya) masyarakat dan desa lain yang berdekatan kecamatan dinas perikanan kabupaten Bupati (walikota) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi (sekarang bertanggung jawab untuk perikanan di perairan dalam) serta polisi dan militer (yang berbagi tanggung jawab untuk pengawasan wilayah pesisir dan perairan dalam di Indonesia) Kami mengosongkan beberapa bagian jika ada pihak lain yang akan dipertimbangkan

Analisis indikatif lengkap dapat dilihat di Gambar 17 Harap diperhatikan bahwa analisis terperinci untuk dua bagian desa sasaran dan nelayan dari desa tetangga Analisis ini dibuat oleh peneliti berdasarkan semua data kami para pihak tidak berpartisipasi dalam pembuatan analisis ini

Ada beberapa poin yang terlihat jelas dari analisis ini

Konteksbull Desa sasaran kami beruntung karena memiliki garis

pantai timur dan barat mdash ini adalah aset besar mengingat arah muson (timur atau barat) membatasi penangkapan ikan hanya di pantai yang lebih tenang Kedua pantai dapat digunakan hanya selama dua bulan dalam setahun (periode transisi muson) Desa tetangga hanya memiliki garis pantai yang sangat pendek di sebelah barat jadi tidak mengejutkan jika nelayannya tergoda untuk pergi ke perairan lain Desa sasaran kami memiliki garis pantai yang panjang di sebelah barat dan dengan demikian memiliki beberapa pilihan daerah tangkapan meskipun desa ini juga memiliki jumlah penduduk yang lebih besar Desa lain juga memiliki garis pantai yang pendek

bull Desa sasaran kami lebih bergantung pada perikanan karena sebagian besar tanahnya berbatu-batu dan tidak subur Pemukiman berlokasi di sepanjang pantai tidak ada pemukiman yang berada di pedalaman Hanya sedikit kemungkinan untuk bercocok tanam dan beternak Desa sasaran kami tertarik untuk mendiversifikasi ekonominya tetapi hal ini memerlukan waktu dan sumber daya Desa tetangga tidak terlalu bergantung pada menangkap ikan sebagai penghidupan karena sebagian besar keluarga memiliki sumber daya lain seperti kelapa dan hewan ternak Beberapa pemukiman berada di pedalaman dan nelayan mengendarai sepeda motor ke pantai untuk menangkap ikan

bull Desa sasaran kami memiliki tradisi dan tata kelola perikanan yang kuat Desa tetangga tidak memiliki fokus yang kuat dalam tata kelola perikanan Nelayan dari desa lain mengaku mereka tidak memiliki pengetahuan tradisional tentang praktik penangkapan ikan sehingga mereka harus mengandalkan teknologi baru (yang tidak mereka percayai bersifat merusak) Para tetua dari desa lain menentang pendapat ini mereka berkata dahulu desa mereka memiliki pengetahuan tentang menangkap ikan tetapi ketika desanya dimekarkan pada tahun 1980-

Kont

eks

Konteks

KonteksKon

teks

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 25

an (oleh pemerintah atas alasan pelayanan yang lebih praktis) mereka yang pindah ke pemukiman lain di dekat pantai kehilangan kontak dengan mereka yang masih memiliki pengetahuan Jelas disini pengetahuan adat tidak diwariskan dengan baik dan tidak lagi dipraktikkan

bull Desa sasaran kami memiliki sistem pengawasan penangkapan ikan tetapi dengan kapasitas terbatas sehingga sulit untuk mendeteksi serbuan nelayan dari desa lain dan mengatasi pelanggar

bull Sepertinya ada perbedaan aspirasi ekonomi nelayan desa tetangga mencari penghasilan yang lebih besar dibandingkan dengan apa yang ditolerir oleh desa sasaran kami dengan alasan menjaga keberlanjutan perikanan mereka

bull Penduduk desa memiliki hubungan keluarga melalui pernikahan Ini adalah insentif yang kuat bagi kedua belah pihak untuk mengatasi konflik

Kekuatanbull Desa sasaran kami telah memelihara kearifan lokalnya

(pengetahuan dan praktik adat) dengan dukungan kuat dari pengurus desa Mereka memberikan prioritas tinggi untuk pelestarian laut dan bersedia berkoordinasi dan berkolaborasi dengan desa lain demi mencapai perikanan yang lestari untuk masa depan jangka panjang semua pihak

bull Nelayan dari desa lain inovatif dalam mengadopsi teknologi baru untuk penangkapan ikan

Kebutuhanbull Desa sasaran kami berharap dapat melindungi habitat

ikan melindungi perikanan mengamankan penghidupan dan menjaga tradisi

bull Nelayan dari desa lain juga ingin mengamankan penghidupan tetapi lebih tertarik pada peningkatan ekonomi (penghasilan yang lebih besar pangan yang lebih baik) Untuk mendapatkan hal ini mereka perlu akses ke wilayah perairan lain

GAMBAR 16 Alat bantu pemetaan konflik

Desa

sas

aran

Desa t

etang

ga

(nelay

an)

Desa tetangga

(bukan nelayan)

Desa tetangga lain

Camat

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Kabupaten

Bupati

Dinas Kelautan dan Perikanan - Provinsi

Polis

i dan

milit

er

Kekh

awat

iran

Kebu

tuha

n

Keku

atan

Kekhaw

atiran

Kebutu

han

Keku

atan

KekhawatiranKebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

KebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

KebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

KekhawatiranKebutuhanKekuatan

Kekh

awat

iran

Kebu

tuha

n

Keku

atan

Kekh

awati

ran

Kebu

tuhan

Kekuata

n

Konflik tentang alat tangkap dan lokasi penangkapan ikanPE

RMAS

ALAH

AN

Konteks

Konte

ks Konteks

KonteksKont

eks

Konteks

Konteks

Konteks

Kont

eks

Kon

teks

KonteksKonteks

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir26

Camat

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Kabupaten

Bupa

ti

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Provinsi

Polis

i dan

m

ilite

r

KEKU

ATAN

bull Ke

arifa

n lo

kal d

iduk

ung

oleh

pe

mer

inta

han

desa

bull Ke

ingi

nan

kuat

unt

uk m

elest

arika

n

bull Be

rsed

ia b

erko

ordi

nasi

dan

ber

kola

bora

si

deng

an d

esa

lain

KEBU

TUHA

N

bull Pe

rlind

unga

n ek

osis

tem

bull Ke

berla

njut

an p

engh

idup

an

bull M

emeli

hara

kea

rifan

loka

lKE

KHAW

ATIR

AN

bull Ke

hila

ngan

kon

trol p

enge

lola

anbull

Etis

dan

kea

dila

n

bull M

enja

ga h

ubun

gan

deng

an p

endu

duk

desa

teta

ngga

bull Te

kana

n un

tuk

men

gado

psi a

lat

pena

ngka

p ika

n ya

ng m

erus

ak

KEKU

ATAN

bull Ke

wen

anga

n un

tuk

pene

gaka

n hu

kum

KEBU

TUHA

Nbull

Men

jaga

ket

ertib

an u

mum

KEKH

AWAT

IRAN

bull M

enin

gkat

nya

konfl

ik s

osia

lbull

Men

ingk

atny

a pe

nang

kapa

n ik

an y

ang

mer

usak

bull Pe

nang

kapa

n ik

an il

egal

teru

s be

rlang

sung

KEKUATANbull Pemimpin dan pegawai yang berkomitmen

bull Hubungan lokal yang baik

KEBUTUHANbull Pengelolaan perikanan dan ekosistem pesisir

yang berkelanjutan

bull Perlindungan dan pemberdayaan masyarakat

pesisirbull Kerja sama dan dukungan dari desa dan

kecamatanKEKHAWATIRAN

bull Menangani perubahan kewenangan

bull Keterbatasan SDM kewenangan untuk

implementasi programKE

KUAT

ANbull Ja

batan

dan k

ewen

anga

n ter

tingg

i di k

abup

aten

bull Keter

tarika

n untu

k men

gemba

ngka

n keb

ijaka

n

berba

sis pe

neliti

an

KEBU

TUHAN

bull Stab

ilitas

sosia

l

bull Pend

apata

n dae

rah da

ri sek

tor pe

rikan

an

bull Men

gemba

ngka

n pari

wisata

dan p

erika

nan

KEKH

AWAT

IRAN

bull Kons

ekue

nsi d

ari pe

ngali

han k

ewen

anga

n untu

k

peng

elolaa

n peri

kana

n wila

yah p

esisi

r dan

laut

(UU

2320

14)

bull Kebe

rlanju

tan su

mber d

aya a

lam

KEKUATAN

bull Komitmen serius untuk menerapkan

pengelolaan perikanan wilayah pesisir dan laut

berbasis masyarakat

bull Memiliki kewenangan tertinggi di daerah untuk

pengelolaan perikanan wilayah pesisir dan laut

(UU 232014)

KEBUTUHAN

bull Transisi kewenangan untuk perikanan lokal bejalan

mulus

bull Dapat mengandalkan tingkat kabupaten

KEKHAWATIRAN

bull Keterbatasan anggaran SDM dan sarana

prasarana

bull Implementasi UU 232014

bull Koordinasi dengan pemerintah

pusat kabupatenkota

KEKUATAN

bull Berada dalam posisi yang bagus untuk

mem

fasilitasi penyelesaian konflik

KEBUTUHAN

bull Menjaga ketertiban um

um

bull Mendukung kepem

impinan desa untuk m

engatasi

masalahkonflik

bull Berkoordinasi dengan kepolisian dan militer

KEKHAWATIRAN

bull Terjadinya konflik sosial

bull Kewenangan terbatas untuk m

engelola sumber

daya

KONTE

KS

Bupa

ti baru

yang

visio

ner

dan b

erkom

itmen

untuk

memba

ngun

Sela

yar y

ang

berba

sis la

ut

Memilik

i kek

uasa

an da

n

wewen

ang y

ang k

uat d

i ting

kat

kabu

paten

KONTEKS

KKP Nasional sangat aktif

Dekat dengan LSM yang

peduli dengan lingkungan dan

masyarakat

KONTEKS

Mendukung perencanaan

pembangunan untuk masyarakat

desa (dari bawah ke atas)

Berkontribusi kepada pengelolaan

sumber daya pesisir

KONTEKS

Coordinate and comm

unicate

between district governm

ent

and village governments

KONT

EKS

Berp

artis

ipas

i dal

am

pene

gaka

n pe

ratu

ran

di ti

ngka

t ka

bupa

ten

dan

desa

Desa

mem

erlu

kan

polis

i dan

m

iliter

unt

uk m

enja

lank

an

peng

awas

an y

ang

kons

iste

n da

n te

rus-

men

erus

ser

ta

men

egak

kan

huku

m

GAMBAR 17 Analisis lengkap alat bantu pemetaan konflik

PERM

ASAL

AHAN

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 27

Polis

i dan

m

ilite

r

Desa

sas

aran

Desa tetangga

(nelayan)

Desa tetangga (bukan nelayan)

Desa tetangga lain

KEKU

ATAN

bull Ke

arifa

n lo

kal d

iduk

ung

oleh

pe

mer

inta

han

desa

bull Ke

ingi

nan

kuat

unt

uk m

elest

arika

n

bull Be

rsed

ia b

erko

ordi

nasi

dan

ber

kola

bora

si

deng

an d

esa

lain

KEBU

TUHA

N

bull Pe

rlind

unga

n ek

osis

tem

bull Ke

berla

njut

an p

engh

idup

an

bull M

emeli

hara

kea

rifan

loka

lKE

KHAW

ATIR

AN

bull Ke

hila

ngan

kon

trol p

enge

lola

anbull

Etis

dan

kea

dila

n

bull M

enja

ga h

ubun

gan

deng

an p

endu

duk

desa

teta

ngga

bull Te

kana

n un

tuk

men

gado

psi a

lat

pena

ngka

p ika

n ya

ng m

erus

ak

KEKUATAN

bull Inovatif (mengadopsi alat tangkap alternatif)

KEBUTUHAN

bull Akses ke perairan desa lain

KEKHAWATIRAN

bull Pengetahuan tentang praktik perika

nan lestari

yang terbatas

bull Perlindungan hukum

bull Menjaga hubungan dengan penduduk desa lain

KEKUATAN

bull Komitmen kuat dari pemerintahan desa

bull Hasrat untuk bekerja sama

KEBUTUHAN

bull Perlindungan habitat pesisir dan laut

bull Mengamankan penghidupan

KEKHAWATIRAN

bull Meningkatnya penangkapan ikan yang merusak

(dengan senapan tombak dan senter) terutama dari

lsquoDesa Tetanggarsquo

KEKU

ATAN

bull Ke

wen

anga

n un

tuk

pene

gaka

n hu

kum

KEBU

TUHA

Nbull

Men

jaga

ket

ertib

an u

mum

KEKH

AWAT

IRAN

bull M

enin

gkat

nya

konfl

ik s

osia

lbull

Men

ingk

atny

a pe

nang

kapa

n ik

an y

ang

mer

usak

bull Pe

nang

kapa

n ik

an il

egal

teru

s be

rlang

sung

KEKUATAN

bull Berada dalam posisi yang bagus untuk

mem

fasilitasi penyelesaian konflik

KEBUTUHAN

bull Menjaga ketertiban um

um

bull Mendukung kepem

impinan desa untuk m

engatasi

masalahkonflik

bull Berkoordinasi dengan kepolisian dan militer

KEKHAWATIRAN

bull Terjadinya konflik sosial

bull Kewenangan terbatas untuk m

engelola sumber

daya

KEKUATANbull Hubungan erat dengan desa lain

KEBUTUHANbull Keberlanjutan penghidupanbull Ketahanan panganKEKHAWATIRANbull Ketersediaan ikan

bull Menjaga hubungan dengan desa lainbull Keterbatasan sumber daya tanah

KONT

EKS

Pem

erin

taha

n de

sa y

ang

kuat

Kear

ifan

tradi

si lo

kal y

ang

kuat

Garis

pan

tai t

imur

dan

bar

at

yang

pan

jang

Dive

rsifi

kasi

eko

nom

i us

aha

mikr

oSi

stem

pen

gaw

asan

laut

deng

an k

apas

itas

terb

atas

KONTEKS

Garis pantai pendek hanya di

pantai barat

Memiliki hasrat yang kuat

untuk mengeksploitasi sumber

daya

Pernah menjadi pusat

penangkapan ikan yang

merusak

KONTEKSHubungan yang erat antara nelayan dan bukan nelayan di masyarakat

Kebanyakan petani dengan tanah terbatas Nelayan menyediakan akses atas ikan melalui tradisi berbagi

penjualan dan barter dengan produk pertanian

Hubungan dengan masyarakat desa sasaran karena perkawinan

KONTEKS

Ikatan kekeluargaan yang kuat

dan jejaring sosial

Hanya memiliki pantai timur

Tempat menangkap ikan bagi

nelayan tradisional terbatas

karena laut dalam

Akses ke pantai sulit hanya

ada beberapa jalan kecil

KONT

EKS

Berp

artis

ipas

i dal

am

pene

gaka

n pe

ratu

ran

di ti

ngka

t ka

bupa

ten

dan

desa

Desa

mem

erlu

kan

polis

i dan

m

iliter

unt

uk m

enja

lank

an

peng

awas

an y

ang

kons

iste

n da

n te

rus-

men

erus

ser

ta

men

egak

kan

huku

m

Konflik tentang alat tangkap dan lokasi penangkapan ikan

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir28

Kekhawatiranbull Desa sasaran kami memiliki banyak kekhawatiran

Termasuk hilangnya kontrol atas pengelolaan perikanan mereka yang sudah berhasil selama ini dan risiko konflik serta solusi potensialnya yang mungkin mengesampingkan pengelolaan mereka (pengamatan peserta yang kami lakukan menunjukkan hal ini terjadi dengan beberapa anggota desa sasaran kami meminta agar juga diperbolehkan menggunakan senapan tombak dan lampu setelah keputusan Bupati mengizinkan desa lain menggunakannya) Desa ini mengkhawatirkan tentang etis dan keadilan serta tentang perikanan lestari dan kehancuran habitat ikan (terutama karang)

bull Nelayan dari desa tetangga mengkhawatirkan mereka tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan menangkap ikan menurut peraturan desa sasaran kami Mereka juga mempertimbangkan wilayah laut mereka yang terlalu kecil untuk bisa mendapatkan penghasilan yang cukup dari tangkapan Mereka juga menekankan bahwa peraturan baru yang dkeluarkan oleh Bupati memperbolehkan mereka menggunakan alat tangkap dan peraturan tersebut lebih kuat dari surat kesepakatan yang ditandatangani camat Mereka juga khawatir tentang perlindungan hukum untuk kegiatan mereka (yang dimiliki saat ini)

bull Kedua desa ingin memelihara hubungan baik yang terjalin dengan adanya perkawinan antar warga desa

Poin yang menarik dari analisis ini adalah jumlah orang yang bertentangan Ukuran pihak yang berkonflik tidak setara desa sasaran kami bersatu menentang masuknya nelayan dari desa tetangga yang dianggap ilegal menurut hukum adat dan peraturan desa Sementara dari desa tetangga hanya nelayan yang berada di garis depan pada konflik ini Pengurus desa menyadari adanya permasalahan ini dan kepala desa berusaha melindungi kepentingan nelayan mereka dengan berpendapat bahwa alat tangkap yang mereka gunakan diperbolehkan menurut peraturan pemerintah Pendapat di dalam desa tetangga sendiri terbelah mdash atau ada penduduk yang tidak peduli tentang praktik menangkap ikan karena mengandalkan sumber daya lain

Pihak lain juga ingin melihat konflik ini diselesaikan karena akan berdampak pada mereka Karena konflik ini melibatkan dua desa penyelesaian konflik berada di bawah tanggung jawab camat dengan dibantu oleh Kapolsek dan Danramil Bupati dan dinas kabupaten terbawa ke dalam konflik karena eskalasi konflik untuk mengambil keputusan Dinas perikanan kabupaten berada dalam posisi sulit karena mereka ingin mendorong perikanan lestari dan bekerja sama dengan desa tetapi konflik ini membuat mereka harus mengambil keputusan berdasarkan isi peraturan yang bertentangan dengan tujuan keberlanjutan Polisi dan militer menegakkan kepatuhan pada hukum yang berlaku suatu permasalahan yang disengketakan dalam hal ini Mereka terselamatkan jika konflik dapat dihindari Desa-desa lain di pulau mengamati terutama desa yang memiliki hubungan erat dengan protagonis

Mereka juga ingin melindungi perikanan mereka dan juga mengalami daerah mereka diterobos oleh kelompok nelayan yang sama

Cornelius dan Faire (2006) menyarankan untuk mengenali awal terjadinya konflik sedini mungkin dan menanganinya sebelum meningkat dan para pihak semakin berakar di posisinya seperti yang terjadi di contoh Selayar ini Di sisi lain spesialis resolusi konflik menyadari bahwa terkadang konflik perlu lsquomatangrsquo terlebih dahulu untuk ada resolusi Sering kali para pihak ingin menghabiskan semua pilihan yang ada sebelum bersedia berbicara

Apa yang terjadi berikutnyaSetelah adanya keputusan dari Bupati desa sasaran tidak dapat mengajukan banding Mereka kemudian mencari apa yang mungkin dapat mereka lakukan Mereka mendiagnosis bahwa mereka kalah karena adanya kelemahan dalam peraturan tertulis yang diakui dan ditegakkan oleh pejabat yang berwenang Sehingga mereka memilih untuk menggunakan analisis kebijakan di atas untuk mencari jalan yang bisa mengkonsolidasikan dan mendokumentasikan hukum adat dan peraturan desa kontemporer yang diakui sepenuhnya oleh pemerintah

Desa sasaran menghadapi keputusan internal yang sulit dan tantangan dalam menjaga persatuan yang selama ini berhasil dikelolanya terkait dengan penangkapan ikan tradisional lestari Tiga nelayan dari desa sasaran kami minta agar diperbolehkan menangkap ikan dengan menggunakan senapan tombak karena penduduk desa tetangga diperbolehkan (kenapa mereka tidak boleh melakukan hal yang sama) Desa menolak Tetapi dua nelayan dari desa sasaran kami yang menikah dengan perempuan dari desa tetangga dan lebih banyak tinggal di pemukiman istrinya berkeras untuk mendapat pengecualian karena mereka tidak memiliki alat tangkap lain dan keterampilan yang diperlukan untuk menangkap ikan Jadi kedua nelayan tersebut diperbolehkan menggunakan senapan tombak Hal ini menyebabkan ketegangan internal

Sementara itu desa-desa tetangga lain yang juga mengalami wilayahnya diterobos oleh nelayan yang terlibat dalam konflik ini memutuskan untuk bersatu untuk melindungi perikanan mereka Dengan adanya kesadaran yang lebih baik mereka mulai mengubah penggunaan sumber dayanya agar tidak terlalu bergantung pada perikanan Misalnya di masa lalu jika mereka memerlukan ikan dalam jumlah besar untuk upacara (seperti perkawinan) mereka akan menggunakan bom agar bisa menangkap sebanyak mungkin ikan Setelah mereka menyadari kerusakan yang diakibatkan terhadap cadangan dan habitat ikan beberapa tahun yang lalu mereka mulai menyembelih hewan ternak untuk upacara Setelah melindungi perikanan mereka sendiri mereka tidak senang ada pihak lain yang masuk dan mengambil keuntungan dari pantangan dan perlindungan yang sudah mereka lakukan

Konflik ini belum terselesaikan tetapi telah melahirkan sejumlah inisiatif lain terutama analisis kebijakan desa Situasi saat ini mengkhawatirkan baik bagi keberlanjutan perikanan maupun bagi ketetapan desa sasaran untuk melindungi habitat ikan dan mengelola dampak penangkapan ikan Pilihan yang belum dicoba tetapi mungkin melibatkan kedua kepala desa untuk berdialog pada waktunya dan pihak netral yang bekerja dengan pengurus desa lain agar lebih aktif dalam mengelola sumber daya pesisir Semua desa di kecamatan dapat bertemu dan berdiskusi tentang strategi pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 29

Karena kewenangan perikanan sekarang berada di pemerintah provinsi yang berpusat di Makassar di Sulawesi (beberapa jam ditempuh dengan perahu dan mahal untuk dijangkau lewat udara) pemerintah kabupaten tidak memiliki kewenangan yang jelas untuk menyatukan kelompok-kelompok dari berbagai desa untuk duduk bersama mendiskusikan pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif dan mendorong tercapainya kesepakatan tentang praktik menangkap ikan Disini letak dilemanya pemerintah kabupaten memiliki kewenangan langsung atas pengelolaan desa secara umum tetapi tidak atas pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Sementara itu program COREMAP yang banyak mendanai kerja-kerja pembangunan masyarakat di dalam pengelolaan wilayah pesisir telah menghentikan kegiatan terkait pembangunan sumber daya manusia dan kegiatan LSM yang ada terlalu kecil untuk menengahi solusi yang berskala luas

Menggabungkan pengetahuan lokal dan ilmiahKetika masyarakat berkolaborasi dengan pemerintah untuk pengelolaan wilayah pesisir atau jika mereka berharap untuk saling terlibat sangat mungkin untuk turut membahas bentuk pengetahuan lain dalam diskusi Penting untuk tidak berasumsi bahwa satu bentuk pengetahuan adalah lsquobenarrsquo dan yang satu lagi lsquosalahrsquo tetapi justru harus mencoba mempelajari keduanya

Komponen alat bantu ini mengikuti argumen dari Brown (2010) bahwa kita harus mengakui dan mencoba mengintegrasikan berbagai bentuk pengetahuan terutama jika para pemangku kepentingan bekerja bersama Jenis pengetahuan yang dikenali oleh Brown adalah

bull individual (dimiliki oleh orang tertentu dan tidak serta-merta dimiliki oleh anggota masyarakat yang lain)

bull masyarakat (misalnya pengetahuan adat dan lokal)

bull spesialisasi (misalnya pengetahuan ilmiah)

bull organisasi (misalnya pengetahuan tentang kebijakan dan prosedur)

bull bentuk pengetahuan holistik (integratif)

Masing-masing menggunakan bukti yang berbeda untuk jenis permasalahan yang berbeda Secara keseluruhan semua pengetahuan ini dapat memperkaya pemecahan masalah

Penting bagi para pihak yang berkolaborasi untuk saling menghormati pengetahuan yang dimiliki satu sama lain dan mencoba dengan sungguh-sungguh untuk belajar dan memahami perspektif pihak lain Dengan membawa prinsip ini di dalam alat bantu ini kami menekankan pentingnya pengetahuan tradisional (seperti yang terlihat dalam alat bantu ini tentang mengidentifikasi pengetahuan dan praktik pengelolaan tradisional) Pengetahuan tradisional melintasi beberapa bentuk ilmu pengetahuan yang diidentifikasi oleh Brown Termasuk pengetahuan masyarakat dan spesialisasi (misalnya pengetahuan adat tentang perilaku ikan) Di beberapa masyarakat pengetahuan ini bersifat holistik seperti pengetahuan ekologis tradisional yang sangat mengintegrasikan ekologi manusia dan di beberapa situasi aspek spiritual Di dalam pengelolaan wilayah pesisir pengetahuan adat Pengetahuan lokal dan pengetahuan ilmiah dapat relevan dan idealnya harus digabungkan dengan pengetahuan tentang kebijakan mdash atau digunakan sebagai bukti untuk dibuatnya kebijakan baru

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIbull Bertujuan menggabungkan bentuk pengetahuan yang berbeda

terutama dari para pihak yang berkolaborasi untuk memecahkan masalah secara bersama-sama

bull Mengerjakan tugas-tugas yang sebenarnya

bull Buatlah ini menjadi proses pembelajaran

Untuk mengembangkan komponen alat bantu ini melalui inisiatif praktis yang memberikan pembelajaran untuk semua tim kami dan masyarakat Bungaiya bergabung dengan Dr Nils Krueck dari Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk menggali bagaimana menggabungkan pengetahuan ilmiah dengan pengetahuan lokal untuk tujuan perencanaan Bagi Tim Perencanaan Tata Ruang Laut inisiatif ini memberikan mereka kesempatan untuk mengembangkan alat pemodelan yang diadopsi untuk skala lokal melalui kolaborasi dengan pengguna prospektif Bungaiya memiliki empat daerah perlindungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat (DPL) Dua daerah sudah diakui penuh secara formal dan dua lagi sedang menunggu persetujuan dari pemerintah kabupaten selama beberapa bulan ini Masyarakat ingin mencanangkan setidak-tidaknya satu daerah perlindungan lagi terutama bertujuan agar setiap pemukiman di dalam daerah administratif desa memiliki satu DPL di sekitarnya

Bungaiya tertarik untuk mengetahui apakah DPL mereka yang berdasarkan pada pengetahuan lokal dan pertimbangan strategis mereka dalam mengelola perikanan sudah berada di lokasi yang baik dan ukurannya memadai Perwakilan Bungaiya meyakini kegiatan ini akan memberikan masukan dan pilihan baru serta menawarkan pengakuan dari pemerintah yang lebih luas jika pengetahuan ilmiah menyetujui penilaian mereka Hal ini juga akan membantu mereka dalam perencanaan jangka panjang menuju pembentukan perlindungan laut selanjutnya

Kegiatan gabungan ini menunjukkan bahwa dari pada hanya bergantung pada alat pendukung perencanaan DPL dan mengambil keputusan dari lsquoatas ke bawahrsquo pemerintah dapat menyusun alat perancang DPL yang dapat diterapkan secara kolaboratif dengan masyarakat

bull untuk mengidentifikasi daerah dengan nilai ekologis danatau penghidupan tinggi agar dilindungi

bull untuk memastikan daerah-daerah yang disarankan untuk dilindungi mendapat dukungan dari masyarakat (Hal ini penting karena nelayan memilih apakah mereka mau mematuhi daerah perlindungan atau tidak dan pemerintah membutuhkan biaya tinggi untuk pengawasan dan sering kali tidak mencakup luas wilayah yang memadai Beberapa masyarakat memiliki sistem pengawasan mereka sendiri dan akan lebih termotivasi untuk melindungi daerah-daerah yang menjadi prioritas mereka)

bull agar upaya masyarakat dan pemerintah lebih tepat sasaran

bull sebagai alat pembelajaran untuk pemerintah dan masyarakat

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir30

KOTAK 3L PROSES KAMI

Mengetahui ketertarikan Bungaiya dan juga Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk berhubungan dengan pengguna potensial tim kami bertanya kepada warga desa Bungaiya apakah mereka tertarik bekerja bersama dengan ahli ekologi laut Dr Nils Krueck Mereka tertarik

Anggota tim peneliti memberitahukan Nils tentang ketertarikan masyarakat Sebelum pergi ke Selayar Nils mempersiapkan sejumlah peta dasar dan model wilayah pesisir Bungaiya yang menurutnya akan dirasa bermanfaat oleh masyarakat

Nils mengunjungi Selayar pada bulan Juli 2017 Kedua tim bertemu dengan masyarakat (lihat Gambar 18) agar Nils dapat menjelaskan kemungkinan yang ada dan masyarakat menyampaikan pada Nils tentang situasi lokal mereka dan permasalahan perikanan Masyarakat mendiskusikan sasaran termasuk melindungi terumbu karang meningkatkan populasi ikan meningkatkan tangkapan ikan membangun wisata menyelam dan snorkel dan melindungi spesies tertentu Nils mencari klarifikasi dan informasi lebih jauh tentang spesies yang paling penting kegiatan menangkap ikan dan habitat lokal Dari diskusi ini tim gabungan mengembangkan skenario rancangan DPL untuk dieksplorasi

Di hari-hari berikutnya Nils menjalankan model optimalisasi rancangan DPL dan melaporkan hasilnya ke masyarakat secara rutin untuk didiskusikan dan diperbaiki lebih lanjut Masyarakat membentuk tim penyelam termasuk Nils penyelam mereka yang sudah berpengalaman dan satu anggota tim lokal kamu Tim ini menyelam menelusuri daerah yang diteliti agar dapat memvalidasi asumsi rancangan DPL

Anggota tim yang lain mendukung tim penyelam dari perahu milik anggota masyarakat dan merekam hasil pengamatan tim penyelam

Penilaian ilmiah secara lengkap mendukung dua DPL yang lebih besar dari apa yang sudah dicanangkan oleh masyarakat di dua dari empat lokasi DPL Dua lokasi DPL lainnya telah dicanangkan oleh masyarakat untuk tujuan strategis (mengelola penerobosan dari desa lain) tetapi tidak diprioritaskan menurut hasil penilaian ilmiah untuk mencapai pelestarian keanekaragaman hayati atau manfaat bagi perikanan Sebaliknya model yang ada mengidentifikasi peluang DPL baru di salah satu daerah yang belum dipertimbangkan oleh masyarakat mengingat jaraknya dari pemukiman yang ada dan rendahnya tingkat ketertarikan untuk menangkap ikan di lokasi tersebut

Lokasi ini berada di utara dan diprediksi berpotensi memberikan manfaat untuk konservasi dan perikanan di daerah selatan melalui perpindahan karang dan ikan muda oleh arus laut Akan tetapi agar DPL ini bisa merealisasikan potensinya masyarakat perlu menemukan cara untuk pemantauan dan penegakan perlindungan mengingat lokasinya berada di daerah yang sepi penduduk

bull penerapan alat optimalisasi DPL kuantitatif dalam skala lokal mungkin dilakukan dan menguntungkan

bull Masyarakat ini dan kemungkinan masyarakat lain tertarik untuk belajar pendekatan rancangan DPL secara ilmiah

bull Ahli ekologi dan masyarakat menerapkan kriteria rancangan DPL yang berbeda dan berpotensi bertentangan Hal ini layak diakui dan bisa memancing diskusi yang bermanfaat

GAMBAR 18 Gabungan tim CCRES dan perwakilan desa mengembangkan scenario rancangan DPL untuk eksplorasi di Desa BungaiyaFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 31

4 FAKTOR YANG MENDUKUNG DAN TANTANGAN CONTOH DARI SELAYAR

Keberhasilan pengelolaan wilayah pesisir seperti halnya pengelolaan lingkungan yang lain mendapatkan manfaat dari serangkaian faktor pendukung Kami tidak bermaksud merangkum seluruh faktor-faktor latar belakang tersebut dalam alat bantu ini tetapi kami berharap dapat berbagi tentang beberapa faktor-faktor tersebut sebagai contoh dan untuk mengakui bahwa setiap diagnosis partisipatif selalu terjadi dalam dinamika berbagai faktor pendukung yang turut mempengaruhi pembentukan masalah yang dipilih untuk didiagnosis dan kapasitas untuk menanganinya

Di Selayar kami mengamati faktor-faktor penentu keberhasilan berikut yang membantu pengelolaan wilayah pesisir Tabel 1 terdiri dari daftar faktor-faktor ini dan catatan tentang beberapa tantangan terkait Kita tidak dapat berasumsi faktor penentu keberhasilan ini akan selalu ada Faktor pendukung bisa saja dihambat

Kami mendorong pengguna alat bantu ini untuk menemukan faktor-faktor penentu keberhasilan ini ketika mengadakan diagnosis partisipatif

GAMBAR 20 Proses kolaboratif sedang berlangsung Foto H Ross

GAMBAR 19 Kegiatan FishCollab menarik banyak peserta yang antusiasFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir32

TABEL 1 Faktor-faktor keberhasilan dalam penerapan di Selayar dan tantangan terkait

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Pengetahuan dan praktik adat

Komitmen terhadap pengetahuan dan praktik adat di banyak masyarakat

bull Meliputi berbagai teknologi menangkap ikan yang cerdas Sangat konsisten dengan komitmen keberlanjutan dan dapat menawarkan dimensi moral untuk perlindungan laut (lihat dokumen Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka)

bull Desa-desa yang berkomitmen terhadap bentuk pengelolaan berbasis hukum adat dapat (dan sudah) menunjukkan kepemimpinan yang baik dalam praktik menangkap ikan yang berkelanjutan

Pengetahuan adat dan komitmen untuk meneruskan praktik adat yang tidak merata di dalam dan di antara desa

bull Dapat terjadi dan sudah terjadi konflik antar individu dan desa antara yang mempertahankan pengelolaan secara adat dan yang berusaha menggunakan teknologi yang lebih efisien (dan sering kali lebih merusak)

Warisan Warisan dari proyek COREMAP (I sampai III) Selayar merupakan peserta lama di dalam COREMAP Kerja lapangan kami meneruskan warisan berikut

bull Pengetahuan baru (COREMAP I)

bull Perubahan besar pada program COREMAP termasuk penghentian kegiatan yang difokuskan pada pembangunan di semua lokasi termasuk Selayar digantikan oleh program COREMAP III dengan program yang lebih kecil terpusat dan terfokus pada penelitian

Kesadaran Kesadaran yang meluas di tingkat desa dan kabupaten dalam hal kelautan dan proses sosial terkait Hal ini meliputi fokus pada pengelolaan berbasis masyarakat dan bukan pengelolaan dari atas (top-down) dan juga selaras dengan perubahan di dalam kebijakan lingkungan hidup Indonesia selama 20 tahun terakhir (COREMAP II dan III)

bull Membuat pengetahuan ilmiah relevan untuk skala lokal dan dapat diterapkan di lapangan (misalnya oleh desa)

bull Memperluas kesadaran tentang permasalahan perlindungan laut ke desa-desa yang tidak memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam COREMAP

bull Menjaga kesadaran tetap aktif setelah beberapa saat

Lembaga lokal bull Infrastruktur tata kelola masyarakat misalnya sistem DPL yang dicanangkan masyarakat sebagai fokus proses pembelajaran di dalam pengelolaan berbasis masyarakat komite desa untuk konservasi laut fasilitator masyarakat yang berdaya dan pelembagaan ketika beberapa pemerintahan desa menggunakan anggaran desanya untuk perlindungan sumber daya laut

bull Hubungan baik antar desa yang berpartisipasi di dalam COREMAP (terutama COREMAP III) dan pemerintah kabupaten Koordinator kabupaten berada di posisi untuk memfasilitasi hal ini

bull Pemerintah kabupaten berkomitmen terhadap pengelolaan berbasis masyarakat Pegawai dinas perikanan kabupaten dan bidang pembangunan lain secara aktif mencoba untuk mendorong dan mendukung hal ini dengan alokasi staf dan keuangan (Hal ini sekarang sedang disesuaikan karena adanya transfer kewenangan perikanan ke pemerintah provinsi sementara pemerintah kabupaten meneruskan tanggung jawabnya atas desa dan penghidupan)

bull Menjaga komitmen pemerintah provinsi dan kabupaten terhadap proses berbasis masyarakat mengingat hilangnya posisi fungsi yang tadinya didukung oleh COREMAP dan dengan pergantian pegawai

bull Memelihara dan memperkaya infrastruktur tata kelola masyarakat di bawah transfer tanggung jawab perikanan ke tingkat provinsi perubahan dan potensi pengurangan staf perubahan budaya di tingkat pemerintahan manapun

bull Tantangan pemeliharaan menurut faktor-faktor yang disebutkan di atas

COREMAP III lebih dikenal sebagai COREMAP-CTI singkatan dari Coral Triangle Initiative

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 33

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Jejaring bull Pegawai kabupaten dengan tanggung jawab yang berbeda memiliki jejaring yang baik berkomunikasi dengan baik dan memiliki tujuan yang sama Mereka juga berjejaring dengan LSM dan agen-agen perubahan masyarakat sipil Selayar yang berskala kecil dan pemerintah kabupaten membantu komunikasi dan kolaborasi ini

bull LSM kecil tetapi berdedikasi tinggi

bull Peran orang-orang tertentu dalam hubungan ini risiko gangguan karena perpindahan pegawai setelah berakhirnya COREMAP III di kawasan Indonesia

bull Tantangan untuk bertahan hidup dan kapasitas yang umum dialami semua LSM

Kepemilikan terhadap permasalahan wilayah pesisir

Rasa kepemilikan yang tinggi terhadap permasalahan kelautan (di desa dan kabupaten)

bull Pentingnya peran komite desa untuk konservasi laut dan terutama pimpinan mereka di dalam hal ini

bull Memelihara budaya ini di bawah perubahan peraturan (pergeseran tanggung jawab pengelolaan laut perairan dalam ke pemerintah provinsi) dan pergantian pegawai seiring dengan berjalannya waktu

bull Di desa hal ini mungkin berhubungan dengan siklus pemilihan karena kepala desa yang baru akan berusaha membedakan diri dari pendahulunya dengan cara meninggalkan fokus kelautan

bull Kehilangan anggota komite desa untuk perlindungan laut akan mengurangi sumber pengaruh sosial terhadap pimpinan desa dan penduduk desa secara umum

Inisiatif Para lsquochampionrsquo di desa dan kabupaten (baik yang bekerja untuk pemerintah kabupaten atau dalam kapasitas lain) Orang-orang ini memiliki motivasi dan komitmen melampaui peran resmi mereka telah menentukan strategi mereka sendiri untuk mendorong perubahan perilaku dan juga ada yang berkolaborasi

bull Karena sebagian besar individu ini memulai secara mandiri (beberapa melakukan pembinaan) ada beberapa tantangan yang dikaitkan dengan bagaimana memelihara pengaruh mereka Risiko kehilangan orang-orang ini di tingkat desa cukup kecil berbeda dengan di tingkat kabupaten (lihat penjelasan tentang perubahan budaya organisasi dan pergantian pegawai di atas)

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir34

5 SARAN UNTUK PENGUKURANAlat bantu ini pada utamanya didasarkan pada penilaian kualitatif menuju kolaborasi dan pengelolaan yang adaptif Proyek ini tidak dirancang untuk memilih bagian-bagian yang bagus untuk dijadikan indikator atau mendukung pengelolaan meskipun pemilihan ini memainkan peran logis dalam prosedur diagnosa dan merupakan langkah rasional berikutnya

Penting bagi diagnosis partisipatif agar fokus pada permasalahan dan kepentingan yang ada dan tidak hanya sekedar didorong oleh data awal karena hanya sedikit permasalahan yang dapat langsung diukur sehingga fokus pada angka saja akan mengganggu pemilihan permasalahan Ketika tersedia bukti seperti pengukuran penurunan habitat dan tangkapan ikan menjadi berharga selama semua pihak mempercayai data tersebut dan sepakat tentang relevansinya Bukti tidak tertulis atau berdasarkan persepsi seperti pengamatan dalam jangka waktu lama tentang berkurangnya ketersediaan ikan serta lsquoalat ukurrsquo informal mdash seperti seberapa jauh perahu harus melaut sebelum mencapai daerah tangkapan yang memadai mdash mungkin lebih meyakinkan bagi masyarakat Selain itu kenyataan yang dihadapi oleh sebagian besar kawasan berkembang di dunia adalah hanya sedikit data yang tersedia apa lagi data jangka panjang atau data dalam skala kecil yang dapat mendukung pembuatan keputusan di tingkat lokal

Ketika kami mengembangkan cara pengukuran kami sarankan agar hal ini dilakukan secara partisipatif Para pihak harus memutuskan bersama apa yang paling penting untuk diukur agar dapat membantu diagnosis perencanaan dan pengelolaan adaptif mereka Kemudian menjawab indikator atau pengukuran langsung apa yang sesuai untuk melihat kondisi awal dan kemajuannya serta bagaimana mendapatkan informasi tersebut

Sering kali indikator kualitatif sudah cukup untuk memandu diagnosis partisipatif Salah satu pendekatan yang paling mudah adalah dengan menggunakan lsquopapan instrumenrsquo dengan kode warna Pengguna dapat mengidentifikasi indikator utama untuk setiap tulang dari diagram tulang ikan dan melampirkan skala peringkat sederhana seperti skala berdasarkan warna Contoh untuk papan instrumen ini dapat dilihat di Tabel 2

Cara yang sama dapat digunakan pengguna untuk mengidentifikasi faktor-faktor penentu keberhasilan dan tantangan untuk situasi mereka sendiri lalu menilainya secara kualitatif dengan menggunakan skala papan instrumen

Contoh yang sangat baik dalam berkolaborasi adalah merencanakan pertemuan secara berkala untuk mengisi papan instrumen ini bersama-sama (Izurieta 2007) Para pihak bahkan dapat mengisinya secara terpisah di dalam kelompok-kelompok kecil lalu berkumpul lagi untuk membandingkan hasil mereka mdash apakah mereka sepakat atau tidak untuk setiap indikator Yang terpenting apa yang perlu mereka tingkatkan (Ini adalah alasan sebenarnya untuk berdiskusi)

Akan tetapi papan instrumen dapat terlihat pasif kecuali jika ada versi yang dapat dibandingkan seiring dengan berjalannya waktu (Apakah kita melakukan sesuatu dengan lebih baik dibandingkan penilaian sebelumnya) Untuk permasalahan yang secara jelas perlu dikembangkan oleh para pihak pendekatan yang lebih baik mungkin dapat dilakukan dengan menggunakan judul atau kata-kata yang mencerminkan tahapan perkembangan Misalnya jejaring yang relevan biasanya akan berkembang Sehingga akan lebih masuk akal jika skalanya diberikan judul lsquobelum dimulairsquo kemudian lsquotahap awalrsquo lsquoperkembanganrsquo lalu lsquoberkembang penuhrsquo

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 35

TABEL 2 Contoh papan instrumen dengan kode warna

SANG

AT T

ERBA

TAS

TERB

ATAS

OK GOOD

EXCE

LLEN

T

PENJ

ELAS

AN

Fokus dan bermitra Kejelasan fokus

Bekerja dengan baik sebagai mitra

Mengembangkan jejaring Orang-orang yang relevan terlibat

Pengetahuan tradisional dan praktik pengelolaan

Keberadaan pengetahuan

Praktik pengelolaan secara adat digunakan

Kombinasi pengetahuan lokal dan ilmiah

Pengetahuan lokal dan ilmiah dipertimbangkan

Identifikasi proyek terkait dan warisan mereka

Kontak terjalin dengan personil proyek sebelumnya dokumen dipelajari

Warisan 1 dilanjutkan

Warisan 2 dilanjutkan

Warisan 3 dilanjutkan

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion dan strategi mereka

Ada champion

Champion mendapat dukungan

Analisis kebijakan multitingkat

Kebijakan dinilai

Kebijakan dan pengaturan kelembagaan selaras di semua tingkat pemerintahan dan dengan masyarakat

Analisis konflik Jangkauan konflik

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir36

6 REFERENSIAndrew NL Bene C Hall SJ Allison EH Heck S amp Ratner BD 2007 lsquoDiagnosis and management of small-scale fisheries in developing countriesrsquo Fish and Fisheries vol 8 hal 227ndash240

Bene C Kodio A Lemoalle J Mills D Morand P Ovie S Sinaba F amp Tafida A 2009 Participatory diagnosis and adaptive management of small-scale fisheries in the Niger River Basin CGIAR Challenge Program on Water and Food Project report (proyek no 72)

Brown VA 2010 lsquoCollective inquiry and its wicked problemsrsquo in Brown VA Harris JA and Russell JY eds Tackling wicked problems through the interdisciplinary imagination Earthscan London hal 4ndash83

Cinner JE McClanahan TR MacNeil MA Graham NAJ Dawd TM Mukminin A Feary DA Ando L Rabearisoa AL Wamukota A Jiddawik A Campbell SJ Baird AH Januchowski-Hartley FA Hamed S Laharil R Morovel T amp Kuangel J 2012 lsquoComanagement of coral reef social-ecological systemsrsquo Proceedings of the National Academy of Sciences vol 109 14 hal 5219ndash5222

Conflict Resolution Network 2008 Conflict Resolution Trainers Manual mdash 12 skills Conflict Resolution Network wwwcrnhqorg (keterampilan 8 memetakan konflik)

Cornelius H amp Faire S 2006 Everyone can win how to resolve conflict Edisi ke-2 Simon dan Schuster NSW

Eriksson H Adhuri DS Adrianto L Andrew N L Apriliani T Daw T Evans L Garces L Kamanyi E Mwaipopo R Purnomo AH Sulu RJ amp Beare DJ 2016 lsquoAn ecosystem approach to small-scale fisheries through participatory diagnosis in four tropical countriesrsquo Global Environmental Change vol 36 hal 56ndash66

Fisher R Ury WL amp Patton B 2011 Getting to yes negotiating agreement without giving in Penguin

Izurieta AV 2007 Evaluation framework for collaborative management of protected areas a crosscultural case study in Queensland Australia PhD thesis The University of Queensland

Mills D Beacuteneacute C Ovie S Tafida A Sinaba F Kodio A Russell A Andrew N Morand P amp Lemoalle J 2011 lsquoVulnerability in African small-scale fishing communitiesrsquo Journal of International Development vol 23 hal 308ndash313

Proyek Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) adalah proyek dukungan teknis regional yang ditujukan untuk membuka sumber-sumber pendapatan baru yang berkelanjutan bagi masyarakat pesisir di wilayah timur Asia Timur-Pasifik CCRES akan mengembangkan produk-produk pengetahuanmdashyang dapat digunakan sebagai masukan terhadap rancangan dari proyek rencana dan kebijakan di tingkat global regional dan nasionalmdashserta model teknis dan alat perencanaan yang membantu persiapan rencana pengelolaan sumber daya pesisir berbasis masyarakat

BERKOMUNIKASI DENGAN KAMI

CAPTURING CORAL REEF AND RELATED ECOSYSTEM SERVICES (CCRES)

CCRESnet

ccresnet

Hubungi Liz Izquierdo Manajer Proyek Kantor Kemitraan Penelitan The University of Queensland St Lucia QLD 4072 Australia T +61 7 3443 3144 E lizquierdouqeduauKunjungi wwwccresnet

copy Copyright University of Queensland

Mari bergabung komunitas kami

  • 1Pendahuluan tentang alat bantu FishCollab
    • 11Siapa yang dapat menggunakan alat bantu ini
    • 12Keterampilan apa yang diperlukan untuk menggunakannya
    • 13Bagaimana pembuatannya
    • 14Apa yang ada di dalam alat bantu ini
    • 15Profil para champion Selayar untuk perlindungan wilayah pesisir
    • 16Mengadaptasi alat bantu
      • 2Latar belakang mengapa kita memerlukan alat bantu ini
        • 21Kolaborasi dalam mengelola sumber daya alam
        • 22Alasan menerapkan alat bantu
          • 3Prosedur diagnosis partisipatif diagram lsquotulang ikanrsquo
            • 31Bagaimana menerapkan setiap komponen FishCollab
            • 32Mengenalkan diagram tulang ikan
            • 33Kepala ikan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif
            • 34Ekor ikan Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir (perikanan) yang adaptif
            • 35Tulang belakang Pertemuan diagnosis partisipatif pengamatan peserta kegiatan
            • 36Diagram tulang ikan komponen yang menyusun diagnosis partisipatif
              • 4Faktor yang mendukung dan tantangan contoh dari Selayar
              • 5Saran untuk pengukuran
              • 6Referensi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir10

Untuk mengawali kami berasumsi bahwa beberapa pihak awal telah memutuskan untuk mulai mengatasi satu permasalahan Mungkin saja pemerintah telah memutuskan bahwa mereka perlu melibatkan masyarakat untuk memecahkan masalah dan meyakini bahwa membuat diagnosis bersama adalah cara yang paling menjanjikan untuk menangani tantangan yang ada Atau mungkin masyarakat memutuskan untuk bekerja bersama pemerintah agar dapat mencapai lebih banyak sasaran dibanding ketika melakukan segala sesuatunya sendiri Atau mungkin suatu LSM berharap dapat mengajak pihak-pihak lain untuk bersama-sama mengatasi suatu masalah atau untuk bekerja dengan masyarakat agar dapat lebih memahami mengapa suatu permasalahan terjadi Atau mungkin pemerintah dan masyarakat memutuskan untuk bekerja bersama dalam beberapa permasalahan yang menjadi perhatian bersama

Menggunakan pendekatan partisipatif biasanya berarti identifikasi permasalahan dengan lebih baik dengan mengakomodir pemahaman semua orang dan keinginan yang lebih besar untuk menyelesaikan permasalahan dengan mengikuti strategi yang telah diputuskan bersama oleh semua pihak

GAMBAR 6 Bekerja bersama di Desa BungaiyaFoto AY Abdurrahim

Bagaimana caranya menciptakan proses partisipatif yang kuat mdash inklusi dan kolaborasiKomponen partisipatif diawali dengan proses dan kemudian berlanjut Pendekatan termudah adalah dengan pertemuan beberapa dengan kelompok kecil (misalnya pemimpin masyarakat atau pemerintah) kemudian beberapa pertemuan dengan jumlah peserta yang lebih banyak (misalnya seluruh anggota masyarakat atau siapapun yang tertarik semua nelayan) atau orang-orang tertentu (nelayan perempuan) Beberapa pertemuan dapat diadakan secara terpisah misalnya satu pertemuan tersendiri dengan pegawai pemerintah lalu pertemuan hanya dengan anggota masyarakat dan pertemuan lain bisa untuk peserta gabungan

Kami menyarankan pertemuan karena dengan cara itu para pihak akan saling berinteraksi atau membangun kolaborasi Cara ini juga sudah dikenal dan nyaman untuk dilakukan oleh sebagian besar peserta potensial dan situasinya akan menjadi lebih mudah bagi fasilitator Fokusnya harus tetap dijaga untuk melakukan diskusi bersama mungkin dapat juga digunakan alat bantu penilaian pedesaan secara partisipatif (lihat Kotak 3B) terutama ketika menggali permasalahan atau mengumpulkan informasi setelah proses kolaboratif terlaksana

Beberapa prinsip yang dikenal baik di dalam literatur tentang partisipasi harus diikuti selama proses partisipatif (lihat di bawah ini)

Prinsip penting untuk proses partisipatif yang baikbull Jadilah inklusifterbuka Memutuskan secara adil

dan terbuka tentang siapa saja yang harus dilibatkan Konsultasikan secara luas tentang hal ini Fleksibel mdash untuk menambah orang belakangan mdash terutama ketika perspektif tentang akar permasalahan berubah atau permasalahan baru ditambahkan Mungkin saja orang-orang yang tadinya tidak bersedia bergabung dalam proses kemudian menjadi tertarik atau menjadi lebih percaya setelah beberapa saat Tidak semua orang harus dilibatkan dengan derajat keterlibatan yang sama di setiap langkah mdash dimungkinkan untuk mengadakan pertemuan kelompok inti secara rutin untuk membahas berbagai permasalahan yang ada lalu mengadakan pertemuan kelompok yang lebih besar secara berkala agar yang lain dapat memberikan masukan dan ulasan serta komentar tentang kemajuan

Pastikan perempuan lansia dan orang muda orang dari kelompok budaya atau agama yang beragam dari berbagai penghidupan dan bahkan nelayan yang menggunakan jenis alat penangkap ikan yang berbeda di masyarakat mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi Hal ini tergantung pada struktur masyarakat dan permasalahannya Sebagai contoh laki-laki mungkin paling banyak yang menangkap ikan tetapi perempuan sebagai istri memiliki keterlibatan untuk menjual atau mengolah hasil tangkapan dan mengelola anggaran rumah tangga Masyarakat pesisir sering kali mengembangkan berbagai penghidupan berdasarkan modal sumber daya alam pesisir yang tersedia Nelayan sering kali menggunakan alat yang berbeda untuk menangkap jenis ikan yang berbeda Masing-masing mungkin memiliki kepentingan kekhawatiran dan dampak yang berbeda bagi penghidupan lain Kita harus memastikan setiap dari mereka terwakili di dalam proses partisipatif

KOTAK 3B PENILAIAN PEDESAAN SECARA PARTISIPATIF

Penilaian pedesaan secara partisipatif adalah metodologi yang umum digunakan oleh peneliti dan LSM untuk bekerja dengan masyarakat (atau penduduk yang terkena dampak lainnya) dalam merencanakan pembangunan Aspek mendasar dari metodologi ini adalah pendekatan kemitraan antara fasilitator dan masyarakat untuk menggali situasi dan merencanakan intervensi Misalnya pendekatan yang umum adalah dengan melibatkan beberapa anggota masyarakat untuk berpartisipasi secara langsung dengan fasilitator sementara anggota masyarakat yang lain berpartisipasi dalam kegiatan tertentu Metodologi ini paling dikenal karena penggunaan metode visual dan praktik langsung untuk menggali informasi dan mempromosikan diskusi seperti dengan penelusuran desa (transect walks) kalender musiman menggambar peta sumber daya desa dan matriks evaluasi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 11

GAMBAR 7 Perempuan harus diberikan kesempatan untuk berpartisipasiFoto H Ross

bull Setarakan hubungan kekuasaan Jika ada kesenjangan besar dalam hal kekuasaan baik di dalam masyarakat atau antara masyarakat dan pemerintah lakukan segala hal yang mungkin dilakukan agar pihak yang lebih lemah tetap merasa nyaman dan percaya diri Bertemu di tempat yang nyaman dan jika memungkinkan di lingkungan yang familiar sehingga peserta merasa tenang Idealnya pertemuan dilakukan di tempat masyarakat bukan (pergi ke) kantor pemerintah Pertimbangkan fasilitator yang dapat membantu memancing peserta mengeluarkan pendapat Pertimbangkan untuk meminta pemimpin mereka atau pemuka agama untuk membuka pertemuannya Atur agenda pertemuan agar tetap nyaman untuk kelompok yang tidak terlalu kuat untuk tetap menyuarakan pendapat mereka mdash diskusi kelompok kecil dapat menolong Strategi lain adalah mengadakan pertemuan terpisah (anggota masyarakat saja tanpa pemerintah pegawai pemerintah saja tanpa masyarakat) sebelum mengadakan pertemuan gabungan Hal ini akan membantu setiap pihak untuk mulai berpikir dan melakukan koordinasi atas pandangan mereka tanpa ada tekanan

bull Bangun hubungan dan rasa percaya Untuk Terburu-buru mengambil keputusan tidaklah bijaksana Jika para pihak tidak terbiasa bekerja bersama atau diawali dengan hubungan yang buruk luangkan waktu agar para pihak dapat saling mengenal satu sama lain dan membangun hubungan dan kepercayaan personal Hal ini tidak perlu hanya secara khusus dilakukan di dalam pertemuan Berkeliling di masyarakat tuan rumah dapat membantu semua orang merasa tenang Misalnya saja para pimpinan dapat memancing bersama untuk lebih saling mengenal Menyediakan kesempatan yang santai dan informal seperti ramah-tamah dengan makan bersama sebelum atau setelah pertemuan

bull Dengarkan Mendengarkan semua pendapat yang disampaikan tanpa kritisi Hormati kontribusi dari siapapun Berbicara bergantian Berusaha memahami apa yang sebenarnya ingin disampaikan (misalnya lihat dibalik kemarahan melihat apa yang membuat seseorang menjadi marah) Sadari bahwa beberapa orang bersedia berbicara terlebih dahulu (dan mungkin berwenang untuk melakukannya sebagai pimpinan masyarakat) sementara yang lain mungkin ingin mendengar terlebih dahulu

sebelum berbicara Berikan mereka giliran untuk berbicara ketika mereka sudah siap

bull Hormati keterbatasan waktu dan sumber daya yang dimiliki peserta Ingat bahwa sebagian besar anggota masyarakat merelakan waktunya Mereka mungkin harus meninggalkan hari-hari kerja mereka yang seharusnya memberi mereka penghasilan untuk mengikuti pertemuan (misalnya hari menangkap ikan hari pasar) Hormati pengorbanan ini dalam bentuk waktu frekuensi dan lamanya pertemuan Di sisi lain kesempatan untuk memperbaiki situasi merupakan hal yang penting bagi masyarakat sehingga mungkin membuat mereka menjadi sangat tertarik dan bersedia meluangkan waktu dan meninggalkan kegiatan lain Berhati-hati jika menawarkan untuk mengganti pengeluaran atau memberikan honor Hal ini ditanggapi secara berbeda di budaya yang berbeda Mengganti biaya langsung yang dikeluarkan peserta untuk menghadiri pertemuan adalah hal yang adil seperti biaya transportasi pulang-pergi dan biaya pengganti makanan yang harus mereka keluarkan selama meninggalkan rumah Membayar orang untuk menghadiri pertemuan dapat menjadi kontra-produktif dan akan lebih menarik orang-orang yang tertarik dengan bayarannya daripada mereka yang berkomitmen tentang permasalahannya Akan tetapi jika orang yang sama diperlukan secara rutin untuk menghadiri pertemuan (pertemuan yang Anda adakan atau untuk proses lain) dan mereka tidak memiliki pekerjaan (atau harus mengambil cuti dari pekerjaan) mungkin bisa menjadi gagasan yang baik untuk menawarkan mereka pengganti upah atas waktu yang hilang

bull Berkomitmen terhadap proses Hanya memasuki proses diskusi jika Anda bersungguh-sungguh ingin melihat prosesnya berhasil dan bersedia membuat perubahan sebagai hasil dari proses Lembaga pemerintah mungkin perlu memberikan otorisasi kepada mereka yang menghadiri pertemuan untuk melanjutkan komitmen kantornya menuju arah baru Semua pihak harus bertanggung jawab atas hasil dari prosesnya

bull Perjelas apa yang mungkin dan tidak mungkin diubah Sekali lagi hal ini terutama berlaku untuk perwakilan pemerintah Jika kekuasaan Anda terbatas dan Anda mungkin tidak dapat melakukan sesuatu tentang beberapa topik yang diangkat mdash atau memerlukan izin dari tingkat yang lebih tinggi untuk topik tertentu mdash hal tersebut harus diperjelas Dengan kata lain berhati-hati jangan sampai memberikan harapan yang berlebihan

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIRancang proses partisipatif Anda agar dapat memanfaatkan sebanyak mungkin peluang untuk membangun kepercayaan dan keterampilan anggota masyarakat dan pegawai pemerintah Lihat Kotak 3C untuk petunjuk-petunjuk lain

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir12

KOTAK 3C PERTIMBANGAN PRAKTIS UNTUK PROSES PARTISIPATIF ANDA

Fasilitasi

Terutama di tahap awal diagnosis fasilitator yang independen dan dihormati mungkin diperlukan Fasilitator yang independen dan dihormati ini penting ketika mengantisipasi kemungkinan adanya ketegangan dalam hubungan di dalam dan di antara kelompok pemangku kepentingan Selain memiliki keterampilan fasilitasi yang kuat dan menguasai topik yang akan didiskusikan fasilitator yang baik juga harus memahami latar belakang sosial-budaya dari peserta agar dapat memimpin diskusi dengan cara yang sesuai dengan peserta Dalam kenyataannya pengetahuan sosial-budaya yang dimiliki mungkin akan menolong fasilitator agar dapat dipercaya peserta

Keterampilan

Apakah Anda memiliki cukup orang yang memiliki keterampilan lsquoberhubungan dengan orang lainrsquo agar dapat berpartisipasi dengan baik dalam diagnosis partisipatif Keterampilan ini adalah kemampuan dan kesediaan untuk mendengarkan berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain memiliki kemampuan untuk memahami dan bersimpati dengan perasaan orang lain dan bersedia untuk bekerja bersama Agar dapat membangun diskusi yang baik di setiap pertemuan kita harus memiliki cukup orang yang berbicara dan mendengarkan dengan baik dan mampu mendorong orang lain untuk berbicara Ingat bahwa budaya berbicara atau menyampaikan gagasan berbeda antara satu etnis dengan etnis lain atau antara satu kelompok sosial dengan yang lain dan antar gender

Orang-orang dengan keterampilan sosial ini akan membantu fasilitator dan membuat diskusi menjadi hidup dan mendalam lsquoPara championrsquo mungkin dapat mengisi peran ini (lihat dokumen terpisah Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka dari Selayar Indonesia)

Sumber daya

Pastikan waktu Anda cukup untuk mengadakan proses yang baik (hindari tenggat waktu yang terburu-buru) dan Anda memiliki sumber daya yang cukup untuk perjalanan makanan ringan dan pengeluaran pertemuan lainnya

GAMBAR 8 Fasilitator yang baik harus memahami latar belakang sosial-budaya peserta agar dapat memimpin diskusi dengan cara yang paling sesuai bagi pesertaFoto AY Abdurrahim

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 13

KOTAK 3D BAGAIMANA KITA MEMULAI

Sebagai bagian dari proyek CCRES yang lebih besar tim kami melakukan kunjungan penentuan ruang lingkup ke lokasi sasaran proyek CCRES di Indonesia pulau utama Selayar di kabupaten Kepulauan Selayar Kunjungan ini diterima oleh pegawai pemerintah kabupaten terutama satu pegawai yang bertugas menjadi nara hubung dengan masyarakat Dari kunjungan tersebut kami mengidentifikasi satu tujuan yaitu untuk mengembangkan alat bantu ini secara partisipatif yang akan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam memecahkan beberapa permasalahan pokok untuk kepentingan pulau penduduk dan pemerintahnya

Pada awalnya nara hubung pemerintah kabupaten merekomendasikan dua desa yang menurutnya tertarik melakukan perlindungan perikanan dan terumbu karang pada saat itu dan mungkin akan tertarik untuk bekerja sama dengan kami Kami bertemu dengan penduduk dari salah satu desa ini pada saat kunjungan penentuan ruang lingkup tapi tidak bertemu dengan desa kedua

Kami bertemu dengan pemuka dari kedua desa yang direkomendasikan Bungaiya di bagian utara Selayar dan Parak di bagian pesisir barat-tengah (lihat Gambar 1) Protokol mengharuskan kami bertemu dengan kepala desa terlebih dahulu Kepala desa kemudian mendiskusikan peluang ini dengan para pimpinan desa Jika mereka sepakat kami lalu mengadakan pertemuan yang lebih besar dengan setiap masyarakat yang terdiri dari perwakilan dari setiap pemukiman pengurus desa dan perwakilan desa semua kategori nelayan dan perempuan yang berkepentingan Pertemuan besar ini meresmikan kolaborasi kami

Pertemuan-pertemuan ini memberikan petunjuk awal tentang hal-hal yang menjadi kepentingan desa Kedua desa berharap dapat fokus ke dalam pengelolaan perikanan Keduanya berusaha menegakkan praktik perikanan lestari berdasarkan pengetahuan dan praktik adat tetapi menghadapi berbagai tantangan dalam mengelola masuknya pihak lain ke perairan mereka terutama pihak yang menggunakan metode menangkap ikan yang merusak yang

tidak boleh digunakan oleh penduduk desa mereka sendiri

Bungaiya sudah memiliki dua daerah perlindungan laut dan dua lagi yang sedang diusulkan dan ingin memperoleh status resmi dari pemerintah kabupaten untuk dua daerah perlindungan yang sedang diusulkan Parak juga tertarik memperoleh status resmi yang lebih besar untuk praktik menangkap ikan tradisionaladat dan peraturan lokal tentang perikanan

Kami kemudian menyusun ulang tim penelitian dan pengembangan kami Kami sudah memiliki tiga peneliti eksternal (peneliti Australia Helen Ross peneliti Indonesia Dedi Adhuri dan Ali Yansyah Abdurrahim mdash semua adalah ilmuwan sosial yang meliputi psikologi lingkungan antropologi dan sosiologi dengan pengalaman lintas disiplin yang kuat dalam hal pengelolaan sumber daya alam termasuk perikanan) Kami mengundang koordinator pengelolaan berbasis masyarakat untuk COREMAP (lihat Kotak 3G) Andi Penrang untuk menjadi anggota penuh dari tim kami Pada masa puncak implementasi proyek Andi Penrang mensupervisi 8 fasilitator senior 28 fasilitator masyarakat dan 104 motivator desa yang berhubungan dengan 52 desa yang turut berpartisipasi dalam COREMAP di Selayar Kami tidak melanjutkan rencana untuk merekrut perempuan yang memenuhi syarat akademis untuk menjadi anggota tim kami malah memilih dua asisten yang berbasis di masyarakat lokal (Andi Ismainna dan Andi Rismayani) yang berpengalaman bekerja untuk COREMAP dan ingin mengembangkan keterampilan mereka dan mereka sudah memiliki hubungan yang sangat baik dengan semua desa tempat kami akan bekerja

Mempekerjakan asisten lokal langsung dari masyarakat memperdalam akses ke pengetahuan dan hubungan lokal memungkinkan dilakukannya pembangunan kapasitas dan merupakan pilihan terbaik untuk meninggalkan warisan keterampilan dan pengetahuan Tim yang terdiri dari 6 orang ini memiliki perimbangan keterampilan pengetahuan lokal dan gender Tiga anggota lokal cakap mengunakan bahasa lokal Selayar dan juga Bahasa Indonesia

Kami memerlukan cara kerja yang sama kuatnya untuk bekerja dengan pemerintah kabupaten LSM dan orang pribadi yang berkepentingan yang memiliki perspektif untuk satu pulau dan tidak hanya fokus pada satu masyarakat tertentu Kami bertemu dengan kepala dinas perikanan Selayar yang baru dan belajar tentang pegawai kabupaten dan staf LSM lain serta orang pribadi yang relevan dan berkepentingan Kami mengadakan beberapa pertemuan dengan orang-orang ini melalui jaringan kerja kami membentuk jejaring yang longgar dan kelompok acuan untuk kegiatan Sementara itu banyak dari orang-orang ini yang secara langsung berhubungan dengan masyarakat (beberapa masyarakat sasaran kami dan lainnya)

Kami juga melanjutkan hubungan dengan desa-desa lain terkait dengan permasalahan yang muncul di Bungaiya dan Parak dan sebagai desa asal para lsquochampionrsquo masyarakat

GAMBAR 9 Anggota tim Dedi Adhuri Andi Penrang Andi Rismayani Helen Ross Andi Ismainna dan Ali Yansyah AbdurrahimFoto D Adhuri

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir14

GAMBAR 10 Peserta mengumpulkan informasi dengan mengamati apa yang terjadi di sekitar mereka mengajukan pertanyaan ke penduduk dan mengalami langsung situasi yang terjadiFoto H Ross

Bagaimana menerapkan komponen pengamatan peserta mdash pengayaan dan konfirmasiSalah satu keterbatasan diskusi dalam pertemuan dan dalam mengumpulkan informasi selama pertemuan adalah prosesnya yang terbuka Dan juga seseorang akan dianggap tidak sopan jika berbicara terlalu lama jadi kita mungkin hanya mendengar sebagian dari apa yang sebenarnya ingin disampaikan oleh seseorang Orang-orang mungkin memberikan versi ringkas atau rangkuman dari kenyataan yang sebenarnya kompleks Beberapa orang mdash terutama perempuan dan anggota masyarakat yang tidak terlalu berkuasa mdash mungkin hanya berani berbicara sedikit walaupun fasilitator sudah berupaya keras untuk melibatkan mereka Pertemuan mungkin menghindari topik yang sulit seperti konflik atau korupsi

Metode lain mdash yang jumlahnya lebih dari satu mdash diperlukan untuk mengetahui apa yang terjadi lsquodi balik layarrsquo yaitu mencari tahu secara lebih terperinci tentang apa yang telah disampaikan di dalam proses partisipatif memeriksa silang informasi dan memperluas atau mendapatkan lebih banyak informasi mendalam Kami menyarankan pengamatan peserta metode antropologi yang juga digunakan di dalam sosiologi dan geografi manusia

Pengamatan peserta merupakan metode yang sangat sesuai Metode ini melibatkan peneliti untuk masuk ke dalam konteks tertentu menjadi bagian dari konteks tersebut untuk sesaat Ada banyak ragam kemungkinan partisipasi dari mengambil peran jangka panjang di dalam suatu situasi (misalnya tinggal bersama satu masyarakat bekerja di pemerintahan) atau bergabung dalam jangka pendek seperti menghadiri serangkaian pertemuan publik Poin pentingnya adalah bergabung Peserta pengamat mengumpulkan informasi dengan cara mengamati apa yang terjadi di sekitar mereka mengajukan pertanyaan ke penduduk dan dengan mengalami situasinya sendiri secara langsung Pengamatan peserta bersifat sistematis yang sangat jauh berbeda dari penelitian ilmu sosial lainnya Bukannya memutuskan untuk mewawancarai sejumlah orang tertentu tentang suatu topik misalnya pengamat peserta akan menjawab pertanyaan penelitian dengan kombinasi jawaban dari apa yang mereka amati (dengan berada di dalam suatu situasi) apa yang mereka dengar apa yang mereka rasakan Mereka biasanya

akan menanyakan sejumlah pertanyaan strategis kepada orang di sekitar mereka dan mengumpulkan pandangan yang berbeda dari berbagai sisi tentang suatu permasalahan Mereka juga dapat menggunakan metode lain seperti wawancara resmi Jika mereka sudah mendapatkan penjelasan yang memadai tentang permasalahan pertama mereka tidak perlu tetap menanyakan tentang hal itu karena sudah dijawab Akan tetapi permasalahan baru akan terkuak di dalam proses dan mengarahkan mereka ke arah baru (lihat Kotak 3E)

Seluruh tim kami hanya berada di lapangan dalam waktu singkat 5 sampai 10 hari setiap kali datang Sebagian besar pengamatan peserta dilakukan oleh satu peneliti (Ali Yansyah Abdurrahim) dan dua asisten lokal (Andi Rismayani dan Andi Ismainna) yang tinggal di desa selama dua sampai empat minggu setiap kali datang Mereka menyewa kamar di salah satu rumah dan membayar uang sewa ke tuan rumah (hal yang lazim di Indonesia) Mereka bergabung dalam kehidupan desa selama periode tersebut mengamati kegiatan perikanan dan kegiatan terkait lainnya berbicara dengan laki-laki dan perempuan menindaklanjuti informasi yang ditemukan Sering kali mereka menindaklanjuti permasalahan yang diangkat di dalam proses partisipatif

Pengumpulan data lebih lanjutTidak semua informasi yang relevan hanya dapat dikumpulkan melalui pengamatan peserta dan pertemuan Ketika suatu permasalahan muncul dari proses tersebut mungkin perlu untuk mengumpulkan lsquodata sekunderrsquo (misalnya laporan hasil studi notulensi rapat) atau mengumpulkan data primer (asli) tentang topik tertentu Tujuannya bukan untuk mengumpulkan informasi latar belakang dalam jumlah besar yang mungkin berguna tetapi mungkin juga tidak karena prosedur diagnosis partisipatif harus memandu kebutuhan Sebaliknya informasi tambahan mungkin dapat memperkaya proses diskusi dan pengamatan peserta dan memberikan bukti untuk asumsi umum yang disimpulkan melalui proses penelitian kualitatif dan diskusi Sebagai contoh tim pengamatan peserta kami mencatat bahwa orang-orang memiliki kombinasi penghidupan yang berbeda menangkap ikan dan lain-lain sehingga mereka mengumpulkan informasi tentang hal ini Kesan bahwa desa yang paling disalahkan untuk penangkapan ikan ilegal dan menangkap ikan di luar perairan mereka adalah desa yang paling bergantung dengan perikanan diperoleh dari pengumpulan data (walaupun keterbatasan penghidupan alternatif bukanlah satu-satunya alasan untuk perilaku menangkap ikan mereka ada alasan sosial lain)

Dengan menggali praktik penangkapan ikan tradisional secara lebih rinci tim pengamatan peserta memutuskan untuk belajar lebih banyak tentang perangkap ikan permanen (sero) dan peraturan adat untuk penggunaannya Tim lokal melakukan survei sero di sepanjang pantai barat dan utara mendokumentasikan 64 sero Salah satu asisten secara bersamaan bekerja untuk proyek lain melakukan survei bulanan atas tangkapan ikan dari sero ini Proyek lain ini bersedia berbagi data dengan kami

Tim lapangan kami menggunakan dan mengadaptasi peta diagnosis lsquoradar 360 derajatrsquo (diadaptasi dari Bene et al 2009) bersamaan dengan proses pengamatan peserta sebagai kerangka kerja untuk mengumpulkan informasi tambahan yang informatif Peta ini terdiri dari sistem alami manusia

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 15

dan penghidupan lembaga dan tata kelola serta pendorong eksternal (lihat Gambar 11) Kami menggunakan ini di dalam pengumpulan data kami

Informasi dapat dikumpulkan dari diskusi dengan masyarakat data sekunder (contoh laporan arsip desa) pengamatan peserta dan metode spesifik lainnya

Belajar dari kegiatan intervensi strategisIdealnya mengingat masa pengembangan yang cukup panjang prosedur diagnosis partisipatif akan mengarah tindakan kolaboratif dan pengelolaan adaptif (di bagian lsquokepalarsquo dari diagram tulang ikan) Kami sudah mengawali dengan desa-desa lokal dan pemerintah kabupaten yang diteruskan oleh penduduk desa bersama dengan anggota tim lokal dan pegawai pemerintah kabupaten

Gagasannya bukan untuk mengubah semuanya sekaligus Perubahan besar-besaran akan sulit disetujui perlu banyak diskusi berisiko dan sulit diimplementasikan Sementara tindakan yang lebih kecil dan spesifik akan lebih mudah disetujui tepat waktu dan sering kali dapat dilakukan dengan sumber daya yang tersedia Intervensi kecil memberikan peluang untuk maju dan belajar dari prosesnya Masyarakat (atau pegawai pemerintah atau LSM) dapat menguji strategi mundur jika tidak berhasil atau mengembangkannya jika menjanjikan Dengan begitu dapat membangun kepercayaan dan keterampilan dan menimbulkan rasa ada sesuatu yang dicapai Gagasan untuk meningkatkan dan belajar melalui langkah-langkah kecil berasal dari pengembangan masyarakat

belajar dari pengalaman dan bidang penelitian dan praktik pengelolaan adaptif

36 Diagram tulang ikan komponen yang menyusun diagnosis partisipatiflsquoTulang-tulangrsquo ikan mewakili sejumlah komponen yang tersedia untuk digunakan sebagai bagian dari prosedur diagnosis partisipatif sesuai permintaan Pengguna dapat menyesuaikannya sesuai keinginan dan menambahkan hal lain Beberapa bagian adalah bagian penting atau direkomendasikan sementara yang lain adalah pilihan

Komponen dapat diperlakukan seperti lsquolangkahrsquo tetapi tidak perlu diterapkan secara berurutan kecuali pada bagian awal yang dimulai dengan lsquofokus dan kemitraan awalrsquo Silakan baca bagian lsquotulang ikanrsquo di dalam diagram dari kiri ke kanan di bagian atas dan bawah tulang belakang (lihat Gambar 5) Dimungkinkan untuk melakukan lebih dari satu komponen di saat yang bersamaan Misalnya pada pertemuan pertama kami dengan masyarakat Bungaiya dan Parak setelah mendiskusikan partisipasi mereka di dalam proyek dan apa yang akan menjadi fokus mereka pekerjaan kami bercabang untuk mengidentifikasi praktik menangkap ikan setiap masyarakat dan peraturannya

KOTAK 3E MENGELOLA KONFLIK CONTOH DARI PENGAMATAN PESERTA YANG KAMI LAKUKAN DI SELAYAR

Kami pertama kali mendengar tentang konflik mengenai praktik menangkap ikan antara salah satu desa sasaran kami dengan desa tetangga (dari anggota tim lokal Andi Penrang) Konflik ini meletus ketika para peneliti tidak berada di pulau Dalam kapasitas mereka sebagai kepala desa keduanya telah menghubungi dan memberikan kabar kepada pak Andi menjelaskan kejadian dari sudut pandang mereka dan meminta nasihat (Kami akan ceritakan lebih lanjut nanti) Ketika kami tiba lagi di pulau dan bertemu dengan masyarakat dan jejaring kabupaten kami kami mendapatkan cerita rincinya Kami menggunakan pengamatan peserta untuk mempelajari lebih lanjut dan terus mengulang cara ini dalam beberapa kali kunjungan lapangan karena konfliknya berubah seiring dengan waktu Sebagai tim kami mengunjungi kepala desa tetangga untuk mulai mengenalnya (dan kami bertemu dia lagi beberapa kali pada kunjungan berikutnya) Kemudian kami mengatur pertemuan dengan sejumlah nelayan dari desa tersebut untuk mendengar perspektif mereka

Mereka mengatakan mereka tidak dapat menangkap ikan sesuai dengan harapan desa sasaran kami karena mereka tidak memiliki pengetahuan tradisional untuk melakukannya Mereka yakin masyarakat mereka tidak pernah memiliki pengetahuan tradisional Kami belajar bahwa pemukiman mereka adalah pemekaran dari desa induk yang terjadi di tahun 1980an Kami mengunjungi desa tersebut untuk bertemu penduduk desa yang lebih tua dan bertemu dengan seorang laki-laki yang sudah sangat tua yang menjelaskan bahwa masyarakat desa tersebut dulu pernah memiliki pengetahuan tradisional tetapi tidak diwariskan ke generasi yang lebih muda

Di saat yang sama separuh anggota tim kami berkesempatan meluangkan lebih banyak waktu tinggal di desa sasaran kami Mereka berbicara dengan penduduk desa tentang pengalaman konflik mereka tapap demi tahap Mereka ada di beberapa kejadian utama dan dapat mengamati apa yang terjadi dan bertanya tentang itu Berbagai dimensi mulai terungkap seperti daerah laut mana yang diperebutkan dan mengapa

alat tangkap yang mana dan praktik menangkap ikan mana yang menjadi permasalahan serta rincian dari kejadian tertentu Terlihat jelas bahwa penduduk dari kedua masyarakat sangat marah sehingga tidak mungkin mendiskusikan permasalahan ini atau memperoleh informasi latar belakang yang mendalam dan sistematis hanya melalui pertemuan saja

Kami mengembangkan komponen analisis konflik dalam alat bantu ini (lihat Bab 36 Analisis konflik) setelah jejaring kami di kabupaten meminta bantuan kami untuk bisa memahami konflik dengan lebih baik Kemudian kami menyajikan analisis kami tentang konflik (secara ringkas) di pertemuan dengan masyarakat sasaran mereka mulai berpikir bagaimana mereka dapat mengelola konflik (karena melapor ke pihak berwenang yang lebih tinggi tidak memberi hasil yang memuaskan) Salah satu strategi mereka mdashuntuk memperkuat peraturan desa dan membuatnya lebih diakui oleh pemerintah kabupaten mdash mendorong dikembangkannya komponen analisis kebijakan pada alat bantu ini

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir16

Fokus dan kemitraan awalSeperti yang kami jelaskan di atas penggunaan alat bantu ini biasanya diawali dengan beberapa mitra yang memilih menggunakan prosedur diagnosis partisipatif untuk membantu memperjelas beberapa permasalahan yang penting bagi mereka Fokus awal dan mitra mungkin akan terus berlanjut Mitra mungkin dibentuk terlebih dahulu baru kemudian mendiskusikan fokusnya Atau sebaliknya satu pihak dapat memiliki fokus yang ingin mereka kerjakan lalu mendekati pihak utama lain atau beberapa pihak untuk bekerja sama dengan mereka Bisa jadi ini bukan keputusan yang mudah karena fokus sebenarnya dapat berubah seiring dengan berjalannya diskusi sehingga harus membingkai ulang permasalahan awal

Dalam berkolaborasi penting untuk menjadi fleksibel dan mendengarkan sudut pandang satu sama lain Membingkai ulang masalah melalui diskusi bersama akan menghasilkan cara pandang yang lebih bermanfaat dan menyelesaikan permasalahannya Misalnya pemerintah mungkin mengkhawatirkan penangkapan ikan yang merusak terumbu karang Beberapa masyarakat melihat ini sebagai bagian dari permasalahan yang sedikit lebih besar yaitu penangkapan ikan ilegal atau yang tidak diterima (karena merusak atau lainnya) di perairan mereka atau melanggar hukum adat dan bagian dari permasalahan lain yang lebih besar lagi tentang penghidupan yang berkelanjutan bagi semua orang

Identifikasi proyek terkait dan warisannyaBeberapa proyek pembangunan atau tim peneliti akan menjadi pihak pertama yang bekereja di lokasi tersebut Ada kemungkinan terdapat pendahulu Penting untuk belajar tentang mereka dan lanjutkan dari apa yang sudah mereka capai Bagaimana hubungan yang mereka bangun mdash positif atau negatif Intervensi seperti apa yang mereka dorong dan apa yang bisa dipelajari dari proyek tersebut

Apakah ada inisiatif bagus yang perlu didukung agar dapat berlanjut jika proyek yang memulainya sudah berakhir Kapasitas lokal apa yang terbangun dan bagaimana hal tersebut dapat dilanjutkan Informasi bermanfaat apa yang dikumpulkan yang bisa menjadi informasi latar belakang bagi proyek Anda

Sama halnya jika ada kegiatan yang berlangsung bersamaan jadi Anda harus berkoordinasi dan berbagi informasi dan sumber daya Satukan kekuatan untuk memberikan efek keseluruhan yang lebih besar Hindari membagi masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan yang berbeda atau menguras kemampuan beberapa orang yang memiliki keterampilan

Mengembangkan jejaringSetelah titik awal diidentifikasi dan kolaborator atau mitra awal mulai berdiskusi akan bermanfaat untuk mengidentifikasi dan memperluas jejaring yang relevan agar meliputi organisasi dan orang-orang yang memiliki peranan dan kepentingan

GAMBAR 11 Kerangka penilaian terpadu 360 derajat(diadaptasi dari Bene et al 2009)

Kebi

jakan

per

ikana

n da

n

pem

bang

unan

Kemam

puan

orga

nisas

ional

dan

kelem

baga

an

Kemam

puan

bertin

dak s

ecara

kolek

tif

Tata kelola kinerja dan hak

Kerangka hukum

Konflik dengan pengguna dan

sektor lainRantai pasok penangkapan ikan

ilegal

Kondisi kehidupanKompetisi

Keanekaragaman hayati

Kejutan status dan

kecenderu

ngan

Diversifikasiketergantungan

penghasilan

Kemiskinan aset dan

pendapatan

Kemam

puan manusia

Model

ilmiah

kelau

tan da

n

perik

anan

Kond

isi ek

osist

em ak

uatik

Man

usia

dan Mata

Pendorong Eks

tern

al

Sistem

Alami

Lembaga dan Tata

KERANGKA KERJA

PENILAIAN

KelolaP

enca

harian

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 17

KOTAK 3F CONTOH KEGIATAN INTERVENSI STRATEGIS

GAMBAR 12 Memetakan perairan tradisional Desa Parak dengan menggunakan koordinat GPSFoto P Bradley

Memperkuat peraturan desa

Kedua desa sasaran kami melihat perlunya memperkuat peraturan desa tentang praktik penangkapan ikan dan di lokasi mana saja praktik tersebut diperbolehkan Keduanya melihat hal ini sebagai cara untuk mengelola penangkapan ikan ilegal yang dilakukan oleh masyarakat lain di dalam wilayah mereka dan satu desa mengalami konflik seperti yang disebutkan di Kotak 3E Mereka memiliki hukum adat yang kuat tetapi tidak terdokumentasi dengan baik sehingga sulit untuk menunjukkannya ke pemerintah atau masyarakat lain mdash dan dengan demikian sulit ditegakan Sebagai desa yang diakui secara resmi di dalam sistem administrasi Indonesia desa berhak membuat peraturan sendiri tetapi ada kesenjangan dalam hal dukungan dari pemerintah atas peraturan desa ini

Selain itu mereka memerlukan dokumentasi resmi tentang batas-batas perairan mereka (diakui menurut hukum adat tetapi tidak didaftarkan dengan koordinat yang dipahami pemerintah) dan tentang daerah perlindungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat

Tim kami bersedia membantu dan meminjamkan keterampilan dan waktu kami Anggota tim kami yang bisa berbahasa Indonesia (termasuk asisten lokal) membuat analisis kebijakan di bawah arahan dan tinjauan rutin dari setiap pemimpin masyarakat (lihat Kotak 3K tentang analisis kebijakan) Masyarakat meminjam peralatan GPS dan perahu perlengkapan lalu tim peneliti pergi bersama mereka untuk mendokumentasikan koordinat GPS (lihat foto) Di dalam prosesnya tim kami belajar banyak tentang pengetahuan tradisional seperti bagaimana mengenali perbatasan perairan desa dengan mengacu pada tiga fitur bentang alam atau lebih seperti puncak bukit atau

lembah diantara bukit dengan cara triangulasi

Menggabungkan pengetahuan ilmiah dengan pengetahuan lokal

Salah satu ahli ekologi laut di proyek CCRES tertarik untuk mengadaptasi model perencanaan tata ruang laut yang digunakan timnya awalnya dirancang untuk skala yang jauh lebih besar untuk digunakan dengan skala lokal oleh masyarakat lokal Sementara itu salah satu desa sasaran kami tertarik dengan cara untuk mendapatkan pengakuan resmi atas daerah perlidungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat (Ini adalah tindakan strategis sebagian bertujuan untuk pembelajaran yang diperkenalkan oleh COREMAP mdash lihat Kotak 3G) Mereka juga tertarik dengan kesesuaian antara penilaian tradisional mereka dan pengetahuan ilmiah dan terbuka untuk belajar dan mengidentifikasi peluang baru Tim peneliti secara filosofis berkomitmen untuk mengakui segala bentuk pengetahuan dan ini terlihat seperti peluang yang bagus Penjelasan ini mengacu pada sub-proyek yang dijelaskan dalam Kotak 3L tentang kombinasi bentuk-bentuk ilmu pengetahuan Intervensi ini dilakukan di waktu yang tepat Kapolres baru baru saja diangkat untuk pulau ini dan beliau adalah seorang penyelam Ini mengindikasikan bahwa beliau akan sangat mendukung perlindungan terumbu karang Masyarakat berharap dapat mengajaknya menyelam sebagai bagian dari sub-proyek ini tetapi sayangnya karena ada komitmen lain minggu tersebut beliau tidak bisa ikut

dalam permasalahan utama Sebagian besar permasalahan memerlukan partisipasi dan kerja sama dari banyak pihak seperti polisi untuk kasus mengurangi penangkapan ikan yang merusak Pencarian eksplisit untuk anggota jejaring yang relevan dapat membantu mencapai sasaran

Di awal proyek kami mengidentifikasi orang-orang dan pemangku kepentingan dalam pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Kami mencari dari masyarakat pegawai pemerintah dan LSM yang bekerja di lapangan Setelah kami mengetahui siapa mereka apa kepentingan dan kegiatannya kami mendiskusikan kemungkinan kolaborasi untuk mengerjakan langkah selanjutnya dari diagnosis dan menemukan cara untuk bekerja bersama Dengan diteruskannya proyek lebih banyak orang yang diidentifikasi

Untuk Selayar kami berhubungan dengan beberapa jejaring Ada satu jejaring di setiap desa (lingkaran yang lebih besar dari orang-orang yang tertarik dan bergabung dengan proyek secara berkala tergantung pada topik yang dibahas dan siapa yang mau tetap menerima informasi tetapi bukan bagian dari kelompok inti) Ada jejaring serupa yang mewakili kepentingan satu pulau sebagian besar bekerja untuk pemerintah kabupaten tetapi ada dua yang bekerja untuk LSM dan satu lagi orang pribadi yang sebelumnya memiliki peran pembangunan ekonomi Kemudian kami berjejaring dengan orang-orang dari desa lain terutama lsquopara championrsquo yang mengambil peranan secara sukarela untuk menghentikan penangkapan ikan yang merusak dan mempromosikan perikanan lestari (lihat komponen Mengidentifikasi pengaruh sosial mdash para champion dan strategi mereka di bawah ini)

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir18

KOTAK 3G WARISAN COREMAP DI SELAYAR

Proyek pembangunan yang dikaitkan dengan dua dari sejumlah tahap Proyek Bank Dunia untuk Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu KarangWorld Bankrsquos Coral Reef Rehabilitation and Management Project (COREMAP) telah dilakukan di pulau utama Selayar (COREMAP I dilakukan pada tahun 1998ndash2003 di Taman Nasional Taka Bonerate bagian dari kepulauan Selayar tetapi tidak termasuk pulau utama) COREMAP II diimplementasikan pada tahun 2004ndash2011 di 52 desa pesisir dan COREMAP-CTI (Coral Triangle Initiative) dari tahun 2014 sampai awal 2017 dengan 11 desa COREMAP bertujuan untuk melindungi merehabilitasi dan mendukung penggunaan terumbu karang secara berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Salah satu peneliti kami sebelumnya adalah pengumpul data untuk COREMAP II dan salah satu anggota tim lokal kami adalah koordinator kabupaten untuk COREMAP

II dan COREMAP-CTI Diawal penelitian kami mengetahui bahwa COREMAP-CTI akan berakhir bersamaan dengan periode kami di lapangan dan ini terjadi di pertengahan kerja lapangan kami Pegawai kabupaten mengidentifikasi CCRES sebagai peluang kunci untuk terus bekerja dengan masyarakat di dalam permasalahan pengelolaan daerah pesisir Dengan memiliki koordinator senior dan dua koordinator masyarakat dalam tim kami membantu mengambil manfaat dari hubungan COREMAP dengan desa sementara membangun hubungan yang baru dan untuk mengidentifikasi dan meneruskan warisan COREMAP sementara tetap memiliki arah sendiri Meskipun tinjauan nasional terhadap efektifitas COREMAP tidak begitu baik tetapi pengamatan peserta yang kami lakukan menunjukkan bahwa COREMAP meninggalkan warisan besar Dua tahap mereka telah melakukan banyak hal untuk membangun

kesadaran tentang penangkapan ikan ilegal tetapi baru berhasil sebagian untuk menghentikannya COREMAP II dan COREMAP-CTI menyarankan dan mendorong dibentuknya Daerah Perlindungan Laut berbasis Masyarakat (DPL) di sebagian besar desa yang berpartisipasi Di bawah panduan dan pendanaan dari COREMAP desa-desa membentuk Komite Masyarakat untuk Pengelolaan Sumber Daya Pesisir yang melakukan pengawasan Orang-orang yang kami ajak bicara mengatakan bahwa mereka telah melihat peningkatan cadangan ikan dan mengaitkan hal ini dengan adanya DPL Beberapa lsquochampionrsquo yang kami wawancara untuk proyek ini ditemukan oleh staf dan terdorong oleh COREMAP Masyarakat telah mengadopsi gagasan utama COREMAP dan menjadikannya sebagai milik mereka

KOTAK 3H BERJEJARING SECARA HORISONTAL DAN VERTIKAL

Pada tahap awal diagnosis kami mengidentifikasi ketertarikan yang kuat untuk memerangi penangkapan ikan yang merusak dengan cara memperkuat dan meningkatkan formalisasi pengelolaan daerah pesisir berbasis masyarakat Sebagai tanggapannya kami mengembangkan jejaring secara horisontal (berhubungan dengan desa dan individu lain) serta secara vertikal (berhubungan dengan pemerintah) yang memiliki perhatian danatau kewenangan yang sama Untuk jejaring horisontal kami berhubungan dengan lebih banyak penduduk di desa sasaran kami dan desa lain termasuk desa tetangga Ini dilakukan untuk memeriksa apakah ketertarikan untuk mengatasi masalah penangkapan ikan yang merusak dan memperkuat pengelolaan daerah pesisir berbasis masyarakat juga dimiliki oleh semua desa Ini juga merupakan upaya untuk membangun dukungan yang lebih kuat dan lebih luas terhadap usulan Jejaring dengan desa lain menjadi penting karena penangkapan ikan

yang merusak hampir selalu dilakukan oleh nelayan dari desa lain baik desa yang jaraknya dekat atau jauh (Orang cenderung tidak memancing dengan cara yang merusak di perairan desanya sendiri) Sehingga dukungan dari desa tetangga menjadi diperlukan Untuk membangun jejaring vertikal kami berdiskusi dengan orang-orang dari pemerintah kabupaten provinsi dan pusat serta LSM Hubungan dengan orang-orang dan lembaga terkait adalah kunci untuk meningkatkan pengetahuan belajar tentang perspektif lain tentang permasalahan yang ada dan membangun dukungan untuk atau menasihati untuk mengubah inisiatif berbasis desa yang diusulkan Jejaring horisontal menghasilkan dukungan yang lebih luas dalam bentuk komitmen dan berbagi pembelajaran yang diperoleh Pada kenyataannya jejaring ini mendorong peningkatan ketertarikan dari tiga desa tetangga (bukan bagian dari studi desa sasaran kami atau proyek COREMAP sebelumnya) untuk bersama-

sama membentuk pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Jejaring vertikal sampai ke tingkat kabupaten melalui pertemuan dan diskusi formal dan informal juga menghasilkan komitmen dari pemerintah kabupaten dan pegiat di tingkat kabupaten untuk mendukung peremajaan kembali dan formalisasi pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Hubungan kami dengan pejabat dari Dinas Kelautan dan Perikanan tingkat provinsi yang berwenang untuk mengelola perairan pantai sampai 12 mil laut dari garis pantai menunjukkan bahwa mereka juga mendukung gagasan kami Hubungan kami dengan WWF di Jakarta membuat kami mendapat tawaran untuk mengikutsertakan dua warga desa dari Bungaiya dalam pelatihan pemetaan wilayah pesisir secara partisipatif

Hubungan berjejaring ini dapat membantu mengetahui apa yang terjadi di dalam suatu sistem kepentingan dan mendukung koordinasi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 19

Ada prosedur yang dikenal luas bernama lsquoanalisis pemangku kepentinganrsquo yang melibatkan identifikasi pihak-pihak yang relevan dalam suatu permasalahan (baik perorangan atau organisasi) dan apa kepentingan mereka di dalam permasalahan tersebut Titik pemandu dalam analisis pemangku kepentingan adalah mengidentifikasi siapa yang mempengaruhi dan siapa yang dipengaruhi oleh suatu permasalahan (jika judul dari permasalahan diganti pemangku kepentingan yang teridentifikasi juga dapat bergeser) Pendekatan partisipatif untuk analisis pemangku kepentingan akan berfungsi baik dengan menggunakan pengetahuan dari beberapa orang Analisis pemangku kepentingan dapat bermanfaat untuk mengembangkan jejaring tetapi kami menyarankan proses yang jauh lebih organik untuk membangun hubungan dengan orang-orang yang tepat Banyak yang sudah memiliki hubungan dan akan memperkenalkan proses Anda ke satu sama lain

Membangun jejaring harus menjadi proses terus-menerus bukan hanya dilakukan satu kali atau tertutup Orang baru bisa saja ditunjuk untuk menjabat Orang baru dapat muncul terutama ketika permasalahannya dapat dibingkai ulang

Para lsquochampionrsquo di tingkat masyarakat dan tingkat pulau yang dijabarkan di bawah ini dapat memainkan peranan di dalam jejaring sebagai agen perubahan lokal

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion dan strategi merekaSementara alat bantu ini menekankan pada kerja sama dan penyelarasan yang lebih baik dari tata kelola dan pengelolaan antara pemerintah dan masyarakat penting juga untuk mengenali pengaruh-pengaruh yang ada di masyarakat Faktor penting yang sering kali terlupakan adalah proses sosial informal yang mana anggota masyarakat atau orang-orang yang bekerja di skala yang lebih besar saling mempengaruhi satu sama lain untuk memperbaiki kondisi lingkungan dan sosialnya Ada banyak penekanan pada tata kelola dan prosedur formal untuk pengelolaan tetapi relatif sedikit tentang proses informal dan terutama lsquolembaganyarsquo yang mana orang-orang (atau masyarakat) bertindak secara mandiri dan membuat pilihan bebasnya sendiri

Pada kunjungan ruang lingkup kami ke Selayar kami bertemu dengan tiga warga desa dari desa yang berbeda yang berbicara dengan berapi-api tentang bagaimana mereka mulai menyadari kerugian dan konsekuensi sosial yang diakibatkan oleh metode penangkapan ikan yang merusak dan bagaimana mereka sekarang bekerja sepenuhnya sukarela untuk meyakinkan anggota masyarakat lain untuk berhenti melakukan penangkapan ikan dengan cara yang merusak Masing-masing dari mereka memiliki strategi yang berbeda dan menarik untuk meyakinkan orang Hasil dari inisiatif sukarela mereka dan kemampuan serta kesediaan untuk mempengaruhi orang lain beberapa telah diangkat untuk menduduki jabatan resmi di desa mereka misalnya menjadi anggota kemudian ketua komite perlindungan laut yang dibentuk oleh program COREMAP (lihat Kotak 3G) Beberapa bekerja dengan orang lain mdash misalnya pemimpin desa mdash untuk meningkatkan pengaruh Kami memutuskan untuk belajar tentang orang-orang ini dan strategi mereka dan untuk membagikan kisah mereka dengan orang-orang yang mungkin terinspirasi dengan gagasan bahwa siapapun dapat bertindak dan berharap dapat belajar dari strategi mereka Kemudian kami mengamati lsquochampionrsquo

lain yang bekerja di pulau Beberapa tindakan mereka mungkin tersamarkan oleh pekerjaan mereka (beberapa bekerja di pemerintahan) tetapi cara kerja mereka melampaui harapan profesional dan telah menjadi gairah pribadi

Kami menyajikan sejumlah contoh champion perorangan dan strategi mereka di buklet terpisah dengan judul Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka dari Selayar Indonesia Kami mewawancarai sejumlah orang yang memiliki kekhawatiran sosial dan ekologis tentang ekosistem pesisir memiliki peran penting dalam membuat perubahan demi mencapai perlindungan dan pengelolaan wilayah pesisir yang lebih baik di dalam masyarakat mereka atau lebih luas dan diakui oleh yang lain memang berpengaruh untuk permasalahan tersebut Mereka yang bekerja atau memiliki jabatan resmi bekerja melampaui komitmen dan kewajiban yang biasanya dianggap tugas yang berkaitan dengan pekerjaan mereka atau peran tata kelola Kami mencari laki-laki dan perempuan yang memiliki karakter ini akan tetapi di dalam masyarakat nelayan tentunya kami lebih banyak menemukan laki-laki Kami mengidentifikasi 15 orang Sembilan diantaranya saat ini atau sebelumnya adalah champion di dalam masyarakat mereka (satu perempuan dan delapan laki-laki) dan enam orang yang bekerja di tingkatan yang lebih luas (misalnya kecamatan atau satu pulau mdash semua laki-laki) Profil mereka dapat dilihat di buklet

Kami percaya profil mereka menunjukkan bahwa membangun kesadaran baik dengan atau tanpa bantuan eksternal merupakan langkah pertama yang diperlukan tetapi itu saja tidak cukup Para champion mengambil keputusan sendiri untuk bertindak kemudian berpikir dengan seksama strategi yang mereka gunakan untuk mempengaruhi orang lain Para champion di desa meciptakan cara-cara mereka sendiri untuk menyebarkan pengaruh sosial menggunakan berbagai argumen yang dapat meyakinkan mereka sendiri dan juga efektif untuk digunakan pada orang lain (Satu champion menemukan laki-laki dan perempuan menanggapi pesannya dengan berbeda) Beberapa menggunakan pengetahuan mereka tentang dinamika masyarakat dua champion dari satu desa memanfaatkan persaingan antar kelompok untuk menjaga agar mereka tetap jujur tentang praktik menangkap ikan mereka dan saling mengawasi satu sama lain Alasan keagamaan juga penting bagi beberapa informasi yang kami peroleh dari pengamatan peserta menunjukkan bahwa salah satu champion masyarakat mdash seorang pemuka agama mdash telah mempengaruhi champion lain di masyarakat lain setelah memergokinya sedang menangkap ikan secara ilegal Kebanyakan champion di masyarakat atau pada skala yang lebih luas mengadvokasikan untuk menggabungkan pengaruh sosial positif mereka dengan penegakan hukum yang kuat dan efektif seperti oleh kepolisian Beberapa champion masyarakat berkolaborasi dengan kepolisian dan merekomendasikan hukuman secara cukup strategis Contoh lain adalah bagaimana champion masyarakat dapat bekerja dengan berkolaborasi dengan tokoh-tokoh desa utama lainnya (terutama dengan pimpinan desa) dan dengan pihak eksternal Salah satu champion yang bekerja di pemerintah kabupaten mencari para champion masyarakat dan mendorong mereka untuk ambil bagian dalam komite desa untuk perlindungan laut yang baru dibentuk Hal ini memperkuat peran dari para champion desa dan memotivasi mereka lebih lanjut serta memberikan mereka kewenangan formal

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir20

GAMBAR 13 Salah satu champion Selayar Pak Rusdin dengan Dr Dedi Adhuri dan Ali Yansyah AbdurrahimFoto H Ross

Para champion yang bekerja dalam skala yang lebih besar mdash dalam hal Selayar berarti di pemerintahan LSM atau sebagai orang pribadi mdash bekerja dengan berbagai cara Ada yang mendukung champion masyarakat (ada satu yang secara jelas mendorong banyak champion) Ada yang bekerja atau memegang jabatan yang memungkinkan mereka untuk mengatasi masalah penting Sebagian besar menggunakan jejaring dan beberapa strategi yang dipikir matang untuk membuat perubahan dalam masalah yang mereka pilih

Mengidentifikasi dan mendukung championbull Sadari kemungkinan ada orang-orang yang sudah

bertindak secara sukarela terhadap permasalahan yang menjadi perhatian Anda Identifikasi dan bekerjalah dengan orang-orang tersebut Mereka juga bisa menjadi anggota jejaring yang baik (lihat Kotak 3H)

bull Pertimbangkan untuk mendukung mereka serta membangun kesadaran dan kapasitas mereka melalui kesempatan belajar (misalnya dengan menghadiri lokakarya) Pertimbangkan mereka untuk kegiatan yang relevan dan peran komite Cari cara untuk membuat mereka lebih efektif contohnya dengan sumber daya tanpa merendahkan tindakan sukarela mereka

bull Pertimbangkan untuk mengumpulkan mereka agar saling berbagi strategi dan saling belajar dari satu sama lain

bull Cari peluang untuk mendukung lahirnya champion baru

Kami tidak mengadvokasikan untuk memilih terlebih dahulu orang-orang untuk dipersiapkan menjadi champion meskipun kami mengetahui bahwa hal ini berhasil dilakukan di beberapa bidang dan negara Hal ini berisiko membuat orang yang tidak terpilih merasa tersisih dan merusak orang-orang yang mungkin lebih efektif atau terpercaya untuk bekerja secara mandiri

Mengidentifikasi pengetahuan dan praktik pengelolaan tradisionalBanyak masyarakat pesisir yang memiliki tradisi pengelolaan wilayah pesisir yang berkaitan erat dengan budaya mereka Hal ini dapat meliputi pengetahuan tradisional tentang perilaku

1 Angka dari survei LIPI Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

dan habitat ikan arus laut dan cuaca teknologi menangkap ikan tradisional dan penggunaannya hukum adat tentang menangkap ikan dan lokasi penangkapan serta praktik sosial terkait seperti berbagi beban kerja atau cara melakukan upacara adat

Dalam diagnosis partisipatif penting untuk mempelajari tentang keberadaan pengetahuan ini dan praktik terkait seberapa kuat dan meluasnya pengetahuan ini diterapkan di masyarakat dan seberapa besar pengaruhnya terhadap praktik kontemporer Apakah hal ini disetujui atau ditentang (dan jika ya seberapa jauh) Hal ini dapat dipelajari dari pertemuan dan melalui pengamatan peserta Pengamatan peserta berkontribusi untuk memberikan rincian dan pemeriksaan silang informasi Tim peneliti juga dapat mengumpulkan data tertentu misalnya menghitung atau memetakan penggunaan atau jenis alat tangkap yang berbeda yang digunakan di berbagai lokasi

Analisis kebijakan multitingkatSalah satu permasalahan yang menjadi fokus dari alat bantu ini adalah ketidakselarasan kebijakan dan peraturan perundang-undangan di tingkat yang berbeda atau kesenjangannya semakin melebar seiring dengan waktu Sementara itu kebijakan dan peraturan perundang-undangan pemerintah bisa sangat berbeda dari hukum adat dan hukum adat jarang diakui di dalam hukum nasional

Masyarakat sasaran kami Parak dan Bungaiya memiliki hukum adat yang kuat dan sangat berhasil memelihara dukungan dari masyarakat mereka yang memiliki keragaman budaya untuk mempertahankan hukum adat mereka (ada tiga kelompok budaya di Selayar) Mereka juga memiliki hak menurut hukum Indonesia dan praktik administratif untuk membuat peraturan mereka sendiri menurut sistem tata kelola desa Akan tetapi tidak semua hukum adat mereka terdokumentasikan dalam bentuk peraturan desa yang kontemporer Hal ini membuat hukum adat sulit untuk ditegakan di masyarakat (jika semua orang tidak memiliki kesadaran yang sama tentang peraturan adat) dan sangat sulit untuk memperoleh dukungan dari pemerintah kabupaten Untuk mendukung masyarakat dalam menegakkan praktik adat pemerintah kabupaten harus dapat mengacu pada peraturan tertulis dan perbatasan laut yang terekam dengan baik

Analisis konflikKonflik atas akses sumber daya mungkin terjadi di sistem pesisir terutama ketika habitat mengalami penurunan perikanan berada di bawah tekanan karena habitat yang rusak dan penangkapan ikan yang berlebihan dan nelayan bersaing memperebutkan tangkapan yang semakin sedikit Di Indonesia Timur 74 persen terumbu karang rusak 40 persennya berada dalam kondisi yang sangat buruk (data 2016) Bandingkan dengan tingkat kerusakan tahun 2000 sebanyak 59 persen1 Sementara itu di seluruh Indonesia penghasilan 80 persen rumah tangga nelayan berada di bawah garis kemiskinan dan nelayan mewakili seperempat dari jumlah penduduk miskin di Indonesia

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 21

KOTAK 3I PENGETAHUAN DAN PRAKTIK TRADISIONAL

Satu desa di Selayar Barugaiya memiliki hubungan agama adat dengan hewan laut Di masa lalu masyarakat desa tersebut mengadakan upacara adat tahunan mdash arak-arakan dari desa ke pantai mdash untuk merayakan keterkaitan mereka dengan buaya dan spesies laut lainnya Setelah bertahun-tahun tidak diadakan lagi desa ini sekarang akan memperbaharui praktik ini sebagian karena ingin menarik wisatawan (komunikasi pribadi Rahmat Zainal) Ini adalah desa yang mencanangkan inisiatif lsquoDesa Penyursquo mdash lihat kisah champion tentang Pak Datu dari Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka dari Selayar Indonesia

Perangkap ikan tetap sero digunakan di sepanjang pantai barat laut Selayar (lihat foto) terutama di Bungaiya Kami diperlihatkan dokumen dalam Bahasa Belanda (sebelum 1948) dan naskah kuno Makassar (kemungkinan sangat tua) yang memberikan pengakuan resmi atas sistem ini Ini adalah teknologi yang rumit Jaringnya diikat di antara tiang ramping yang dipasang dari garis pantai sampai 100 meter atau lebih lepas pantai Ikan yang terbawa air

pasang akan tertahan di satu sisi atau sisi lain dari pembatas ini berenang menjauh dari pantai dan memasuki bagian tertutup yang berbentuk seperti mata panah yang hanya memiliki satu pintu keluar di satu bagian Bagian ini nanti akan menuju ke bagian tertutup

lain yang lebih kecil dan berbentuk mata panah dan beberapa sero bahkan terdiri dari tiga bagian Nelayan akan berperahu ke bagian tertutup yang kecil pada saat pasang surut untuk mengumpulkan ikan dari bagian tertutup kecil yang berada di ujung Sebagian besar memiliki panggung kecil di atas sero dari panggung ini mereka bisa mengeruk ikan yang terperangkap Sebagian besar sero dipasang pada musim tenang dan dilepas pada musim muson barat (sekitar bulan September sampai Februari) karena sero akan mudah hancur ketika musim badai Keluarga memiliki hak untuk memasang sero di beberapa lokasi Beberapa menyewakan tempatnya dengan atau tanpa sero ke pihak lain untuk dioperasikan Di masa lalu peraturan adat menyatakan bahwa menangkap ikan dengan alat lain dalam radius 60 meter dari sero tidak diperbolehkan Peraturan ini baru dimodifikasi di Bungaiya menjadi 50 meter untuk memberikan lebih banyak ruang kepada nelayan untuk menggunakan alat lain Desa mempertimbangkan operasi alat penangkap ikan lain yang sederhana dengan jarak 50 meter lebih tidak akan mengganggu pengoperasian sero

GAMBAR 14 Atas Bagian tertutup dari perangkap ikan sero Bawah Sero dilihat dari pantaiFoto D Adhuri

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir22

KOTAK 3K PENDEKATAN KAMI UNTUK ANALISIS KEBIJAKAN

Untuk menanggapi inisiatif masyarakat tentang peremajaan dan formalisasi praktik pengelolaan daerah pesisir kami melakukan analisis kebijakan di bawah instruksi dari setiap masyarakat sasaran Tujuannya adalah untuk melihat seberapa jauh sistem hukum Indonesia dan kebijakan pemerintah mendukung (atau dapat mendukung) hukum adat mereka dan mengidentifikasi strategi bagi desa untuk mencoba mengatasi ketidakselarasan dan mengambil kesempatan yang belum mereka sadari Dalam hal ini kami memeriksa beberapa undang-undang peraturan dan kebijakan pemerintah lainnya sehubungan dengan pengelolaan daerah pesisir di berbagai tingkat dari kabupaten nasional dan internasional Kami menemukan setidak-tidaknya dua undang-undang mdash Undang-Undang tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (No 272007 dan No 12014) dan Undang-Undang tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

(No 322009) mdash yang mengakui dan melindungi hak masyarakat pesisir untuk menerapkan pengetahuan tradisional dan lokal mereka untuk mengelola wilayah dan sumber daya pesisir Kami juga menemukan sejumlah peraturan menteri terutama dari Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang sangat mendukung pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Satu undang-undang yang sering dianggap sering mengesampingkan pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat adalah Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah (No 232014) Undang-Undang ini mengatur ulang tanggung jawab pemerintah di seluruh wilayah Indonesia dan mengatur pengelolaan perairan pantai sampai 12 mil laut berada di bawah kewenangan pemerintah provinsi Undang-Undang ini sedang dalam proses sosialisasi pada saat kami melakukan kerja lapangan Namun demikian dari diskusi kami dan berjejaring dengan

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi (lihat Kotak 3H tentang berjejaring) menunjukkan bahwa meskipun undang-undang harus diikuti tetapi mereka akan tetap mendukung pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat dengan cara mengeluarkan surat Analisis juga meliputi perjanjian internasional seperti yang mengatur tentang hak adat atas sumber daya

Desa dan pegawai pemerintah kabupaten menyambut baik analisis ini Parak dan Bungaiya kemudian mengembangkan peraturan baru melalui proses diskusi dan tata kelola mereka sendiri Tim mendiskusikan kesempatan yang ada dengan desa dan desa memasukkannya ke dalam peraturan desa yang menurut mereka berkaitan

Kami juga membantu Parak dengan meminjamkan peralatan GPS dan merekam koordinat batas-batas laut secara hukum adat (lihat Kotak 3F)

KOTAK 3J PROSES KAMI MENEMUKAN TENTANG TRADISI

Di Bungaiya dan Parak diskusi tentang berbagai permasalahan di pertemuan pertama berakhir pada pembuatan daftar jenis-jenis alat tangkap tradisional yang boleh mereka gunakan dan peraturan yang berlaku (sembilan di satu masyarakat 11 di masyarakat lainnya) Anggota masyarakat menyebutkan jenis-jenis alat tangkap dan anggota tim menuliskannya di kertas plano yang ditempel di dinding Fasilitator mengklarifikasi informasi untuk memastikan sudah ditulis dengan benar (lihat Gambar 15) Dalam pengamatan peserta kami mengumpulkan informasi lebih jauh tentang ini Satu keluarga menunjukkan pada kami dokumen dalam Bahasa Makassar kuno (lihat Kotak 2A) dan Bahasa Belanda yang memverifikasi hak milik dan peraturan adat untuk sero

GAMBAR 15 Jenis-jenis alat tangkap dan peraturan penggunaannya di Desa ParakFoto AY Abdurrahim

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 23

Seperti yang sudah dijelaskan di Kotak 3E pada saat kami melakukan kerja lapangan terjadi konflik antara salah satu desa sasaran kami dan nelayan dari desa tetangga Permasalahannya mdash dari sudut pandang desa sasaran kami mdash adalah tentang praktik menangkap ikan yang digunakan nelayan desa tetangga yang (a) menangkap ikan di perairan desa sasaran kami dengan menggunakan alat dan teknik menangkap ikan yang merusak dan dilarang menurut peraturan desa sasaran kami dan (b) menangkap ikan di daerah yang dianggap sebagai daerah yang dilindungi oleh desa sasaran kami atas dasar kesepakatan bersama Meskipun Selayar memiliki batas-batas menangkap ikan secara adat penangkapan ikan adalah akses yang terbuka Dengan demikian desa dapat menggunakan hak kontemporernya untuk membuat peraturan penangkapan ikan untuk daerah mereka Alat tangkap yang menjadi sumber perselisihan adalah senapan tombak dan lampu senter terang yang digunakan di malam hari sehingga dengan mudah menangkap gerombolan ikan yang sedang beristirahat Daerah penangkapan ikan yang dipersengketakan timbul karena masalah penamaan Kedua desa sepakat bahwa satu lajur di pesisir desa sasaran kami di pantai barat laut Selayar bukanlah daerah untuk menangkap ikan tetapi daerah tersebut hanya diberikan nama tanpa batas-batas yang jelas Sejak ada jalan baru yang dibangun untuk mencapai pantai nelayan dari desa tetangga berargumen bahwa nama tersebut hanya berlaku untuk daerah yang bisa dicapai lewat jalan lama sementara desa sasaran kami berargumen bahwa nama tersebut berlaku untuk daerah sepanjang pantai

Pada suatu malam di awal tahun 2017 penduduk desa sasaran kami menangkap beberapa nelayan dari desa tetangga yang menggunakan senapan tombak dan lampu di daerah terlarang kemudian ditangkap oleh penduduk dibawa ke kantor desa dan memanggil Kepala Desa Kepala Desa memanggil petugas kepolisian yang membawa nelayan ke kantor polisi dan menginterogasi mereka Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya kedua belah pihak memanggil koordinator perikanan Andi Penrang di hari berikutnya Andi Penrang menyarankan untuk membawa perselisihan ini ke camat untuk diputus Camat membuat keputusan yang memihak desa sasaran kami dan penerapan peraturan desa untuk Daerah Perlindungan Laut (DPL) yang konsisten dengan hukum adat Nelayan tersinggung dengan perlakuan yang mereka alami dan mengatakan bahwa mereka sudah ditahan paksa Beberapa minggu kemudian nelayan dari desa lain tersebut mengajukan banding ke tingkat pemerintahan yang lebih tinggi Bupati Bupati yang baru terpilih dan tidak paham tentang permasalahan perikanan meminta masukan dari pegawai dinas perikanan kabupaten Mereka memberi masukan atas dasar peraturan pemerintah terkait perikanan yaitu bahwa menombak ikan diizinkan Meskipun hanya berdasar pada situasi yang terjadi antara dua desa Bupati memutuskan untuk mengeluarkan peraturan yang berlaku untuk semua desa di Kabupaten Selayar

Pada saat itu kedua desa berada di situasi menang atau kalah Dengan menyerahkan kepada otoritas yang lebih tinggi untuk memutuskan pilihan mereka untuk mengendalikan hasil dengan cara negosiasi menjadi berkurang Di sisi lain di setiap tahap masing-masing pihak mendapat dukungan dari pemerintah Mereka tidak merasa perlu untuk

bernegosiasi pada saat itu dan permasalahannya tidak mudah dinegosiasikan karena berdasar pada keyakinan dan nilai yang berbeda Nelayan dari desa tetangga ini bukannya menerima dengan tenang kemudian justru memamerkan keberhasilan mereka mendapatkan hak dengan menangkap ikan di pantai yang seharusnya terlarang di hadapan pemukiman desa sasaran dan sengaja menunjukkan bagaimana mereka menangkap ikan dalam jumlah yang sangat banyak Hal ini semakin membakar bara konflik Penduduk desa sasaran dipaksa menyaksikan ikan yang sudah mereka jaga melalui praktik pelestarian kemudian ditangkap dan dibawa ke pantai Mereka hanya bisa menyaksikan dan mengambil foto

Pada titik ini petugas perikanan kabupaten mencari informasi dari tim kami Dalam proses untuk mempersiapkan analisis kami mengembangkan modul analisis konflik untuk alat bantu kami Modul ini berdasarkan pada kerangka pemetaan konflik yang dikembangkan oleh Jejaring Resolusi Konflik Australia (2008) Kami menambahkan dua aspek konteks dan kekuatan dari masing-masing pihak Kami mengkomunikasikan analisis kami berdasarkan alat bantu ini melalui presentasi PowerPoint dan berbicara dengan petugas perikanan kabupaten dan pihak lain dari jejaring pemerintah dan pihak berkepentingan lalu kemudian mengadakan pertemuan masyarakat di desa sasaran kami

Alat bantu pemetaan konflik ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan kekhawatiran dari setiap pemangku kepentingan yang terkait dengan permasalahan kemudian mencari kepentingan bersama dan hal-hal yang dapat dinegosiasikan Hal ini berhubungan dengan beberapa prinsip negosiasi (Fisher et al 2011) yang menyarankan untuk melihat konflik dengan cara pandang baru

1 Pertama para pihak harus saling menghormati sebagai sesama dan menempatkan konflik bukan orang-orangnya sebagai masalah yang perlu ditangani Mereka harus fokus untuk memelihara hubungan yang saling menghormati dan positif dan saling memperlakukan satu sama lain sebagai pemecah masalah bersama bukan saingan Pendekatan ini berasumsi konflik adalah suatu hal yang tidak nyaman bagi kedua belah (atau semua) pihak dan mereka ingin memecahkan masalah ini

2 Siapapun yang membuat analisis harus melihat di balik yang disampaikan para pihak sebagai keinginan dan menemukan apa sebenarnya kebutuhan mendasar mereka Sehingga akses ke daerah penangkapan ikan tertentu mungkin sebenarnya adalah tentang penghidupan yang memadai atau keadilan atau mewakili kebutuhan mendasar lain

3 Setelah mengidentifikasi kebutuhan mendasar di balik konflik tersebut para pihak harus berusaha mengidentifikasi pilihan-pilihan baru lsquountuk keuntungan bersamarsquo yang berusaha memenuhi kebutuhan mendasar dari semua pihak Hal ini memerlukan pemecahan masalah secara kreatif dan pembingkaian ulang dengan saling menghormati Hal ini dapat mengarah ke solusi baru yang kreatif Ingat bahwa tidak semua permasalahan dapat dinegosiasikan dengan cara ini Pertentangan nilai tidak semudah itu untuk diselesaikan

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir24

4 Jika tahap ini tidak berhasil menemukan solusi para pihak dapat setuju untuk mematuhi nasihat dari ahli atau bukti independen Mereka perlu menyepakati jenis bukti atau nasihat yang dapat diterima oleh kedua belah (atau semua) pihak Sebagai contoh mereka dapat sepakat mengizinkan penangkapan ikan dalam jumlah tertentu yang tetap bisa menjaga cadangan ikan di tingkat tertentu dan mencari pemantauan ilmiah dan nasihat ahli yang bisa membuktikan bahwa tingkat tersebut lestari Mereka bisa sepakat untuk menangkap ikan dengan cara-cara yang tidak merusak karang dan mencari nasihat ahli atau penelitian tentang metode apa yang bisa digunakan

5 Jika para pihak masih tidak bisa sepakat masing-masing pihak dapat menilai alternatif terbaik yang mereka miliki selain menegosiasikan kesepakatan yaitu seberapa buruk situasinya jika mereka harus terus hidup dengan perselisihan yang tidak terselesaikan Apakah lebih baik bagi mereka untuk terus berusaha bernegosiasi atau mundur dan tetap pada situasi sekarang Sering kali mereka harus memutuskan pertanyaan ini berdasarkan kebutuhan mendasar mereka misalnya mengamankan penghidupan mengamankan wilayah atau memelihara tradisi

Alat bantu pemetaan konflik terfokus pada kebutuhan mendasar dan mencari kesamaan mungkin akan menolong mencapai resolusi Hal ini diwakili dengan diagram lingkaran yang terdiri dari bagian-bagian dengan lingkaran pusat (lihat Gambar 16) Langkah-langkahnya adalah

1 Berikan judul permasalahan di bagian tengah diagram Hal ini harus jelas dengan sesedikit kata sebisa mungkin karena mengubah deskripsi permasalahan akan menggeser pemangku kepentingan yang relevan serta sebagian besar analisisnya

2 Identifikasi lsquopemangku kepentinganrsquo atau para pihak dari permasalahan ini Hal ini mencakup mereka yang secara langsung terlibat dalam konflik namun ada juga pihak-pihak lain seperti pembuat peraturan tetangga dan siapapun yang terkena dampak dari atau berada di posisi yang dapat mempengaruhi permasalahan tersebut Berikan nama bagi setiap pemangku kepentingan (lsquosiaparsquo) di satu bagian diagram Anda dapat membuat sebanyak atau sesedikit mungkin bagian sesuai kebutuhan

3 Bagi setiap pemangku kepentingan pertimbangkan konteks mereka (setiap pihak mungkin punya konteks yang berbeda) kekuatan kebutuhan mendasar dan yang meenjadi perhatian mereka Kebutuhan dan kekhawatiran bisa jadi mewakili hal yang sama atau berbeda

Perbandingan antara aspek-aspek ini dapat membantu mengidentifikasi peluang untuk menegosiasikan solusi baru dan mencari kemungkinan dimana semua pihak sama-sama menang

Cara terbaik untuk melakukan ini adalah dengan menggunakan selembar kertas besar seperti kertas plano Tergantung pada hubungan antar para pihak latihan ini dapat dilakukan secara partisipatif (jika difasilitasi dengan baik) atau oleh peneliti atau fasilitator atau oleh satu pihak yang merencanakan bagaimana mereka dapat mengadakan diskusi dengan pihak-pihak utama lainnya

Gambar 16 menunjukkan tahap pertama dari analisis Kami sudah memberikan judul untuk permasalahannya (konflik atas alat penangkap dan lokasi penangkapan ikan) dan para pihak yang berkonflik Mereka diidentifikasi disini sebagai lsquodesa sasaran kamirsquo nelayan dari desa tetangga (yang bersengketa langsung) non-nelayan dari desa tetangga (yang tidak serta-merta mendukung praktik warga nelayannya) masyarakat dan desa lain yang berdekatan kecamatan dinas perikanan kabupaten Bupati (walikota) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi (sekarang bertanggung jawab untuk perikanan di perairan dalam) serta polisi dan militer (yang berbagi tanggung jawab untuk pengawasan wilayah pesisir dan perairan dalam di Indonesia) Kami mengosongkan beberapa bagian jika ada pihak lain yang akan dipertimbangkan

Analisis indikatif lengkap dapat dilihat di Gambar 17 Harap diperhatikan bahwa analisis terperinci untuk dua bagian desa sasaran dan nelayan dari desa tetangga Analisis ini dibuat oleh peneliti berdasarkan semua data kami para pihak tidak berpartisipasi dalam pembuatan analisis ini

Ada beberapa poin yang terlihat jelas dari analisis ini

Konteksbull Desa sasaran kami beruntung karena memiliki garis

pantai timur dan barat mdash ini adalah aset besar mengingat arah muson (timur atau barat) membatasi penangkapan ikan hanya di pantai yang lebih tenang Kedua pantai dapat digunakan hanya selama dua bulan dalam setahun (periode transisi muson) Desa tetangga hanya memiliki garis pantai yang sangat pendek di sebelah barat jadi tidak mengejutkan jika nelayannya tergoda untuk pergi ke perairan lain Desa sasaran kami memiliki garis pantai yang panjang di sebelah barat dan dengan demikian memiliki beberapa pilihan daerah tangkapan meskipun desa ini juga memiliki jumlah penduduk yang lebih besar Desa lain juga memiliki garis pantai yang pendek

bull Desa sasaran kami lebih bergantung pada perikanan karena sebagian besar tanahnya berbatu-batu dan tidak subur Pemukiman berlokasi di sepanjang pantai tidak ada pemukiman yang berada di pedalaman Hanya sedikit kemungkinan untuk bercocok tanam dan beternak Desa sasaran kami tertarik untuk mendiversifikasi ekonominya tetapi hal ini memerlukan waktu dan sumber daya Desa tetangga tidak terlalu bergantung pada menangkap ikan sebagai penghidupan karena sebagian besar keluarga memiliki sumber daya lain seperti kelapa dan hewan ternak Beberapa pemukiman berada di pedalaman dan nelayan mengendarai sepeda motor ke pantai untuk menangkap ikan

bull Desa sasaran kami memiliki tradisi dan tata kelola perikanan yang kuat Desa tetangga tidak memiliki fokus yang kuat dalam tata kelola perikanan Nelayan dari desa lain mengaku mereka tidak memiliki pengetahuan tradisional tentang praktik penangkapan ikan sehingga mereka harus mengandalkan teknologi baru (yang tidak mereka percayai bersifat merusak) Para tetua dari desa lain menentang pendapat ini mereka berkata dahulu desa mereka memiliki pengetahuan tentang menangkap ikan tetapi ketika desanya dimekarkan pada tahun 1980-

Kont

eks

Konteks

KonteksKon

teks

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 25

an (oleh pemerintah atas alasan pelayanan yang lebih praktis) mereka yang pindah ke pemukiman lain di dekat pantai kehilangan kontak dengan mereka yang masih memiliki pengetahuan Jelas disini pengetahuan adat tidak diwariskan dengan baik dan tidak lagi dipraktikkan

bull Desa sasaran kami memiliki sistem pengawasan penangkapan ikan tetapi dengan kapasitas terbatas sehingga sulit untuk mendeteksi serbuan nelayan dari desa lain dan mengatasi pelanggar

bull Sepertinya ada perbedaan aspirasi ekonomi nelayan desa tetangga mencari penghasilan yang lebih besar dibandingkan dengan apa yang ditolerir oleh desa sasaran kami dengan alasan menjaga keberlanjutan perikanan mereka

bull Penduduk desa memiliki hubungan keluarga melalui pernikahan Ini adalah insentif yang kuat bagi kedua belah pihak untuk mengatasi konflik

Kekuatanbull Desa sasaran kami telah memelihara kearifan lokalnya

(pengetahuan dan praktik adat) dengan dukungan kuat dari pengurus desa Mereka memberikan prioritas tinggi untuk pelestarian laut dan bersedia berkoordinasi dan berkolaborasi dengan desa lain demi mencapai perikanan yang lestari untuk masa depan jangka panjang semua pihak

bull Nelayan dari desa lain inovatif dalam mengadopsi teknologi baru untuk penangkapan ikan

Kebutuhanbull Desa sasaran kami berharap dapat melindungi habitat

ikan melindungi perikanan mengamankan penghidupan dan menjaga tradisi

bull Nelayan dari desa lain juga ingin mengamankan penghidupan tetapi lebih tertarik pada peningkatan ekonomi (penghasilan yang lebih besar pangan yang lebih baik) Untuk mendapatkan hal ini mereka perlu akses ke wilayah perairan lain

GAMBAR 16 Alat bantu pemetaan konflik

Desa

sas

aran

Desa t

etang

ga

(nelay

an)

Desa tetangga

(bukan nelayan)

Desa tetangga lain

Camat

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Kabupaten

Bupati

Dinas Kelautan dan Perikanan - Provinsi

Polis

i dan

milit

er

Kekh

awat

iran

Kebu

tuha

n

Keku

atan

Kekhaw

atiran

Kebutu

han

Keku

atan

KekhawatiranKebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

KebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

KebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

KekhawatiranKebutuhanKekuatan

Kekh

awat

iran

Kebu

tuha

n

Keku

atan

Kekh

awati

ran

Kebu

tuhan

Kekuata

n

Konflik tentang alat tangkap dan lokasi penangkapan ikanPE

RMAS

ALAH

AN

Konteks

Konte

ks Konteks

KonteksKont

eks

Konteks

Konteks

Konteks

Kont

eks

Kon

teks

KonteksKonteks

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir26

Camat

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Kabupaten

Bupa

ti

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Provinsi

Polis

i dan

m

ilite

r

KEKU

ATAN

bull Ke

arifa

n lo

kal d

iduk

ung

oleh

pe

mer

inta

han

desa

bull Ke

ingi

nan

kuat

unt

uk m

elest

arika

n

bull Be

rsed

ia b

erko

ordi

nasi

dan

ber

kola

bora

si

deng

an d

esa

lain

KEBU

TUHA

N

bull Pe

rlind

unga

n ek

osis

tem

bull Ke

berla

njut

an p

engh

idup

an

bull M

emeli

hara

kea

rifan

loka

lKE

KHAW

ATIR

AN

bull Ke

hila

ngan

kon

trol p

enge

lola

anbull

Etis

dan

kea

dila

n

bull M

enja

ga h

ubun

gan

deng

an p

endu

duk

desa

teta

ngga

bull Te

kana

n un

tuk

men

gado

psi a

lat

pena

ngka

p ika

n ya

ng m

erus

ak

KEKU

ATAN

bull Ke

wen

anga

n un

tuk

pene

gaka

n hu

kum

KEBU

TUHA

Nbull

Men

jaga

ket

ertib

an u

mum

KEKH

AWAT

IRAN

bull M

enin

gkat

nya

konfl

ik s

osia

lbull

Men

ingk

atny

a pe

nang

kapa

n ik

an y

ang

mer

usak

bull Pe

nang

kapa

n ik

an il

egal

teru

s be

rlang

sung

KEKUATANbull Pemimpin dan pegawai yang berkomitmen

bull Hubungan lokal yang baik

KEBUTUHANbull Pengelolaan perikanan dan ekosistem pesisir

yang berkelanjutan

bull Perlindungan dan pemberdayaan masyarakat

pesisirbull Kerja sama dan dukungan dari desa dan

kecamatanKEKHAWATIRAN

bull Menangani perubahan kewenangan

bull Keterbatasan SDM kewenangan untuk

implementasi programKE

KUAT

ANbull Ja

batan

dan k

ewen

anga

n ter

tingg

i di k

abup

aten

bull Keter

tarika

n untu

k men

gemba

ngka

n keb

ijaka

n

berba

sis pe

neliti

an

KEBU

TUHAN

bull Stab

ilitas

sosia

l

bull Pend

apata

n dae

rah da

ri sek

tor pe

rikan

an

bull Men

gemba

ngka

n pari

wisata

dan p

erika

nan

KEKH

AWAT

IRAN

bull Kons

ekue

nsi d

ari pe

ngali

han k

ewen

anga

n untu

k

peng

elolaa

n peri

kana

n wila

yah p

esisi

r dan

laut

(UU

2320

14)

bull Kebe

rlanju

tan su

mber d

aya a

lam

KEKUATAN

bull Komitmen serius untuk menerapkan

pengelolaan perikanan wilayah pesisir dan laut

berbasis masyarakat

bull Memiliki kewenangan tertinggi di daerah untuk

pengelolaan perikanan wilayah pesisir dan laut

(UU 232014)

KEBUTUHAN

bull Transisi kewenangan untuk perikanan lokal bejalan

mulus

bull Dapat mengandalkan tingkat kabupaten

KEKHAWATIRAN

bull Keterbatasan anggaran SDM dan sarana

prasarana

bull Implementasi UU 232014

bull Koordinasi dengan pemerintah

pusat kabupatenkota

KEKUATAN

bull Berada dalam posisi yang bagus untuk

mem

fasilitasi penyelesaian konflik

KEBUTUHAN

bull Menjaga ketertiban um

um

bull Mendukung kepem

impinan desa untuk m

engatasi

masalahkonflik

bull Berkoordinasi dengan kepolisian dan militer

KEKHAWATIRAN

bull Terjadinya konflik sosial

bull Kewenangan terbatas untuk m

engelola sumber

daya

KONTE

KS

Bupa

ti baru

yang

visio

ner

dan b

erkom

itmen

untuk

memba

ngun

Sela

yar y

ang

berba

sis la

ut

Memilik

i kek

uasa

an da

n

wewen

ang y

ang k

uat d

i ting

kat

kabu

paten

KONTEKS

KKP Nasional sangat aktif

Dekat dengan LSM yang

peduli dengan lingkungan dan

masyarakat

KONTEKS

Mendukung perencanaan

pembangunan untuk masyarakat

desa (dari bawah ke atas)

Berkontribusi kepada pengelolaan

sumber daya pesisir

KONTEKS

Coordinate and comm

unicate

between district governm

ent

and village governments

KONT

EKS

Berp

artis

ipas

i dal

am

pene

gaka

n pe

ratu

ran

di ti

ngka

t ka

bupa

ten

dan

desa

Desa

mem

erlu

kan

polis

i dan

m

iliter

unt

uk m

enja

lank

an

peng

awas

an y

ang

kons

iste

n da

n te

rus-

men

erus

ser

ta

men

egak

kan

huku

m

GAMBAR 17 Analisis lengkap alat bantu pemetaan konflik

PERM

ASAL

AHAN

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 27

Polis

i dan

m

ilite

r

Desa

sas

aran

Desa tetangga

(nelayan)

Desa tetangga (bukan nelayan)

Desa tetangga lain

KEKU

ATAN

bull Ke

arifa

n lo

kal d

iduk

ung

oleh

pe

mer

inta

han

desa

bull Ke

ingi

nan

kuat

unt

uk m

elest

arika

n

bull Be

rsed

ia b

erko

ordi

nasi

dan

ber

kola

bora

si

deng

an d

esa

lain

KEBU

TUHA

N

bull Pe

rlind

unga

n ek

osis

tem

bull Ke

berla

njut

an p

engh

idup

an

bull M

emeli

hara

kea

rifan

loka

lKE

KHAW

ATIR

AN

bull Ke

hila

ngan

kon

trol p

enge

lola

anbull

Etis

dan

kea

dila

n

bull M

enja

ga h

ubun

gan

deng

an p

endu

duk

desa

teta

ngga

bull Te

kana

n un

tuk

men

gado

psi a

lat

pena

ngka

p ika

n ya

ng m

erus

ak

KEKUATAN

bull Inovatif (mengadopsi alat tangkap alternatif)

KEBUTUHAN

bull Akses ke perairan desa lain

KEKHAWATIRAN

bull Pengetahuan tentang praktik perika

nan lestari

yang terbatas

bull Perlindungan hukum

bull Menjaga hubungan dengan penduduk desa lain

KEKUATAN

bull Komitmen kuat dari pemerintahan desa

bull Hasrat untuk bekerja sama

KEBUTUHAN

bull Perlindungan habitat pesisir dan laut

bull Mengamankan penghidupan

KEKHAWATIRAN

bull Meningkatnya penangkapan ikan yang merusak

(dengan senapan tombak dan senter) terutama dari

lsquoDesa Tetanggarsquo

KEKU

ATAN

bull Ke

wen

anga

n un

tuk

pene

gaka

n hu

kum

KEBU

TUHA

Nbull

Men

jaga

ket

ertib

an u

mum

KEKH

AWAT

IRAN

bull M

enin

gkat

nya

konfl

ik s

osia

lbull

Men

ingk

atny

a pe

nang

kapa

n ik

an y

ang

mer

usak

bull Pe

nang

kapa

n ik

an il

egal

teru

s be

rlang

sung

KEKUATAN

bull Berada dalam posisi yang bagus untuk

mem

fasilitasi penyelesaian konflik

KEBUTUHAN

bull Menjaga ketertiban um

um

bull Mendukung kepem

impinan desa untuk m

engatasi

masalahkonflik

bull Berkoordinasi dengan kepolisian dan militer

KEKHAWATIRAN

bull Terjadinya konflik sosial

bull Kewenangan terbatas untuk m

engelola sumber

daya

KEKUATANbull Hubungan erat dengan desa lain

KEBUTUHANbull Keberlanjutan penghidupanbull Ketahanan panganKEKHAWATIRANbull Ketersediaan ikan

bull Menjaga hubungan dengan desa lainbull Keterbatasan sumber daya tanah

KONT

EKS

Pem

erin

taha

n de

sa y

ang

kuat

Kear

ifan

tradi

si lo

kal y

ang

kuat

Garis

pan

tai t

imur

dan

bar

at

yang

pan

jang

Dive

rsifi

kasi

eko

nom

i us

aha

mikr

oSi

stem

pen

gaw

asan

laut

deng

an k

apas

itas

terb

atas

KONTEKS

Garis pantai pendek hanya di

pantai barat

Memiliki hasrat yang kuat

untuk mengeksploitasi sumber

daya

Pernah menjadi pusat

penangkapan ikan yang

merusak

KONTEKSHubungan yang erat antara nelayan dan bukan nelayan di masyarakat

Kebanyakan petani dengan tanah terbatas Nelayan menyediakan akses atas ikan melalui tradisi berbagi

penjualan dan barter dengan produk pertanian

Hubungan dengan masyarakat desa sasaran karena perkawinan

KONTEKS

Ikatan kekeluargaan yang kuat

dan jejaring sosial

Hanya memiliki pantai timur

Tempat menangkap ikan bagi

nelayan tradisional terbatas

karena laut dalam

Akses ke pantai sulit hanya

ada beberapa jalan kecil

KONT

EKS

Berp

artis

ipas

i dal

am

pene

gaka

n pe

ratu

ran

di ti

ngka

t ka

bupa

ten

dan

desa

Desa

mem

erlu

kan

polis

i dan

m

iliter

unt

uk m

enja

lank

an

peng

awas

an y

ang

kons

iste

n da

n te

rus-

men

erus

ser

ta

men

egak

kan

huku

m

Konflik tentang alat tangkap dan lokasi penangkapan ikan

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir28

Kekhawatiranbull Desa sasaran kami memiliki banyak kekhawatiran

Termasuk hilangnya kontrol atas pengelolaan perikanan mereka yang sudah berhasil selama ini dan risiko konflik serta solusi potensialnya yang mungkin mengesampingkan pengelolaan mereka (pengamatan peserta yang kami lakukan menunjukkan hal ini terjadi dengan beberapa anggota desa sasaran kami meminta agar juga diperbolehkan menggunakan senapan tombak dan lampu setelah keputusan Bupati mengizinkan desa lain menggunakannya) Desa ini mengkhawatirkan tentang etis dan keadilan serta tentang perikanan lestari dan kehancuran habitat ikan (terutama karang)

bull Nelayan dari desa tetangga mengkhawatirkan mereka tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan menangkap ikan menurut peraturan desa sasaran kami Mereka juga mempertimbangkan wilayah laut mereka yang terlalu kecil untuk bisa mendapatkan penghasilan yang cukup dari tangkapan Mereka juga menekankan bahwa peraturan baru yang dkeluarkan oleh Bupati memperbolehkan mereka menggunakan alat tangkap dan peraturan tersebut lebih kuat dari surat kesepakatan yang ditandatangani camat Mereka juga khawatir tentang perlindungan hukum untuk kegiatan mereka (yang dimiliki saat ini)

bull Kedua desa ingin memelihara hubungan baik yang terjalin dengan adanya perkawinan antar warga desa

Poin yang menarik dari analisis ini adalah jumlah orang yang bertentangan Ukuran pihak yang berkonflik tidak setara desa sasaran kami bersatu menentang masuknya nelayan dari desa tetangga yang dianggap ilegal menurut hukum adat dan peraturan desa Sementara dari desa tetangga hanya nelayan yang berada di garis depan pada konflik ini Pengurus desa menyadari adanya permasalahan ini dan kepala desa berusaha melindungi kepentingan nelayan mereka dengan berpendapat bahwa alat tangkap yang mereka gunakan diperbolehkan menurut peraturan pemerintah Pendapat di dalam desa tetangga sendiri terbelah mdash atau ada penduduk yang tidak peduli tentang praktik menangkap ikan karena mengandalkan sumber daya lain

Pihak lain juga ingin melihat konflik ini diselesaikan karena akan berdampak pada mereka Karena konflik ini melibatkan dua desa penyelesaian konflik berada di bawah tanggung jawab camat dengan dibantu oleh Kapolsek dan Danramil Bupati dan dinas kabupaten terbawa ke dalam konflik karena eskalasi konflik untuk mengambil keputusan Dinas perikanan kabupaten berada dalam posisi sulit karena mereka ingin mendorong perikanan lestari dan bekerja sama dengan desa tetapi konflik ini membuat mereka harus mengambil keputusan berdasarkan isi peraturan yang bertentangan dengan tujuan keberlanjutan Polisi dan militer menegakkan kepatuhan pada hukum yang berlaku suatu permasalahan yang disengketakan dalam hal ini Mereka terselamatkan jika konflik dapat dihindari Desa-desa lain di pulau mengamati terutama desa yang memiliki hubungan erat dengan protagonis

Mereka juga ingin melindungi perikanan mereka dan juga mengalami daerah mereka diterobos oleh kelompok nelayan yang sama

Cornelius dan Faire (2006) menyarankan untuk mengenali awal terjadinya konflik sedini mungkin dan menanganinya sebelum meningkat dan para pihak semakin berakar di posisinya seperti yang terjadi di contoh Selayar ini Di sisi lain spesialis resolusi konflik menyadari bahwa terkadang konflik perlu lsquomatangrsquo terlebih dahulu untuk ada resolusi Sering kali para pihak ingin menghabiskan semua pilihan yang ada sebelum bersedia berbicara

Apa yang terjadi berikutnyaSetelah adanya keputusan dari Bupati desa sasaran tidak dapat mengajukan banding Mereka kemudian mencari apa yang mungkin dapat mereka lakukan Mereka mendiagnosis bahwa mereka kalah karena adanya kelemahan dalam peraturan tertulis yang diakui dan ditegakkan oleh pejabat yang berwenang Sehingga mereka memilih untuk menggunakan analisis kebijakan di atas untuk mencari jalan yang bisa mengkonsolidasikan dan mendokumentasikan hukum adat dan peraturan desa kontemporer yang diakui sepenuhnya oleh pemerintah

Desa sasaran menghadapi keputusan internal yang sulit dan tantangan dalam menjaga persatuan yang selama ini berhasil dikelolanya terkait dengan penangkapan ikan tradisional lestari Tiga nelayan dari desa sasaran kami minta agar diperbolehkan menangkap ikan dengan menggunakan senapan tombak karena penduduk desa tetangga diperbolehkan (kenapa mereka tidak boleh melakukan hal yang sama) Desa menolak Tetapi dua nelayan dari desa sasaran kami yang menikah dengan perempuan dari desa tetangga dan lebih banyak tinggal di pemukiman istrinya berkeras untuk mendapat pengecualian karena mereka tidak memiliki alat tangkap lain dan keterampilan yang diperlukan untuk menangkap ikan Jadi kedua nelayan tersebut diperbolehkan menggunakan senapan tombak Hal ini menyebabkan ketegangan internal

Sementara itu desa-desa tetangga lain yang juga mengalami wilayahnya diterobos oleh nelayan yang terlibat dalam konflik ini memutuskan untuk bersatu untuk melindungi perikanan mereka Dengan adanya kesadaran yang lebih baik mereka mulai mengubah penggunaan sumber dayanya agar tidak terlalu bergantung pada perikanan Misalnya di masa lalu jika mereka memerlukan ikan dalam jumlah besar untuk upacara (seperti perkawinan) mereka akan menggunakan bom agar bisa menangkap sebanyak mungkin ikan Setelah mereka menyadari kerusakan yang diakibatkan terhadap cadangan dan habitat ikan beberapa tahun yang lalu mereka mulai menyembelih hewan ternak untuk upacara Setelah melindungi perikanan mereka sendiri mereka tidak senang ada pihak lain yang masuk dan mengambil keuntungan dari pantangan dan perlindungan yang sudah mereka lakukan

Konflik ini belum terselesaikan tetapi telah melahirkan sejumlah inisiatif lain terutama analisis kebijakan desa Situasi saat ini mengkhawatirkan baik bagi keberlanjutan perikanan maupun bagi ketetapan desa sasaran untuk melindungi habitat ikan dan mengelola dampak penangkapan ikan Pilihan yang belum dicoba tetapi mungkin melibatkan kedua kepala desa untuk berdialog pada waktunya dan pihak netral yang bekerja dengan pengurus desa lain agar lebih aktif dalam mengelola sumber daya pesisir Semua desa di kecamatan dapat bertemu dan berdiskusi tentang strategi pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 29

Karena kewenangan perikanan sekarang berada di pemerintah provinsi yang berpusat di Makassar di Sulawesi (beberapa jam ditempuh dengan perahu dan mahal untuk dijangkau lewat udara) pemerintah kabupaten tidak memiliki kewenangan yang jelas untuk menyatukan kelompok-kelompok dari berbagai desa untuk duduk bersama mendiskusikan pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif dan mendorong tercapainya kesepakatan tentang praktik menangkap ikan Disini letak dilemanya pemerintah kabupaten memiliki kewenangan langsung atas pengelolaan desa secara umum tetapi tidak atas pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Sementara itu program COREMAP yang banyak mendanai kerja-kerja pembangunan masyarakat di dalam pengelolaan wilayah pesisir telah menghentikan kegiatan terkait pembangunan sumber daya manusia dan kegiatan LSM yang ada terlalu kecil untuk menengahi solusi yang berskala luas

Menggabungkan pengetahuan lokal dan ilmiahKetika masyarakat berkolaborasi dengan pemerintah untuk pengelolaan wilayah pesisir atau jika mereka berharap untuk saling terlibat sangat mungkin untuk turut membahas bentuk pengetahuan lain dalam diskusi Penting untuk tidak berasumsi bahwa satu bentuk pengetahuan adalah lsquobenarrsquo dan yang satu lagi lsquosalahrsquo tetapi justru harus mencoba mempelajari keduanya

Komponen alat bantu ini mengikuti argumen dari Brown (2010) bahwa kita harus mengakui dan mencoba mengintegrasikan berbagai bentuk pengetahuan terutama jika para pemangku kepentingan bekerja bersama Jenis pengetahuan yang dikenali oleh Brown adalah

bull individual (dimiliki oleh orang tertentu dan tidak serta-merta dimiliki oleh anggota masyarakat yang lain)

bull masyarakat (misalnya pengetahuan adat dan lokal)

bull spesialisasi (misalnya pengetahuan ilmiah)

bull organisasi (misalnya pengetahuan tentang kebijakan dan prosedur)

bull bentuk pengetahuan holistik (integratif)

Masing-masing menggunakan bukti yang berbeda untuk jenis permasalahan yang berbeda Secara keseluruhan semua pengetahuan ini dapat memperkaya pemecahan masalah

Penting bagi para pihak yang berkolaborasi untuk saling menghormati pengetahuan yang dimiliki satu sama lain dan mencoba dengan sungguh-sungguh untuk belajar dan memahami perspektif pihak lain Dengan membawa prinsip ini di dalam alat bantu ini kami menekankan pentingnya pengetahuan tradisional (seperti yang terlihat dalam alat bantu ini tentang mengidentifikasi pengetahuan dan praktik pengelolaan tradisional) Pengetahuan tradisional melintasi beberapa bentuk ilmu pengetahuan yang diidentifikasi oleh Brown Termasuk pengetahuan masyarakat dan spesialisasi (misalnya pengetahuan adat tentang perilaku ikan) Di beberapa masyarakat pengetahuan ini bersifat holistik seperti pengetahuan ekologis tradisional yang sangat mengintegrasikan ekologi manusia dan di beberapa situasi aspek spiritual Di dalam pengelolaan wilayah pesisir pengetahuan adat Pengetahuan lokal dan pengetahuan ilmiah dapat relevan dan idealnya harus digabungkan dengan pengetahuan tentang kebijakan mdash atau digunakan sebagai bukti untuk dibuatnya kebijakan baru

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIbull Bertujuan menggabungkan bentuk pengetahuan yang berbeda

terutama dari para pihak yang berkolaborasi untuk memecahkan masalah secara bersama-sama

bull Mengerjakan tugas-tugas yang sebenarnya

bull Buatlah ini menjadi proses pembelajaran

Untuk mengembangkan komponen alat bantu ini melalui inisiatif praktis yang memberikan pembelajaran untuk semua tim kami dan masyarakat Bungaiya bergabung dengan Dr Nils Krueck dari Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk menggali bagaimana menggabungkan pengetahuan ilmiah dengan pengetahuan lokal untuk tujuan perencanaan Bagi Tim Perencanaan Tata Ruang Laut inisiatif ini memberikan mereka kesempatan untuk mengembangkan alat pemodelan yang diadopsi untuk skala lokal melalui kolaborasi dengan pengguna prospektif Bungaiya memiliki empat daerah perlindungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat (DPL) Dua daerah sudah diakui penuh secara formal dan dua lagi sedang menunggu persetujuan dari pemerintah kabupaten selama beberapa bulan ini Masyarakat ingin mencanangkan setidak-tidaknya satu daerah perlindungan lagi terutama bertujuan agar setiap pemukiman di dalam daerah administratif desa memiliki satu DPL di sekitarnya

Bungaiya tertarik untuk mengetahui apakah DPL mereka yang berdasarkan pada pengetahuan lokal dan pertimbangan strategis mereka dalam mengelola perikanan sudah berada di lokasi yang baik dan ukurannya memadai Perwakilan Bungaiya meyakini kegiatan ini akan memberikan masukan dan pilihan baru serta menawarkan pengakuan dari pemerintah yang lebih luas jika pengetahuan ilmiah menyetujui penilaian mereka Hal ini juga akan membantu mereka dalam perencanaan jangka panjang menuju pembentukan perlindungan laut selanjutnya

Kegiatan gabungan ini menunjukkan bahwa dari pada hanya bergantung pada alat pendukung perencanaan DPL dan mengambil keputusan dari lsquoatas ke bawahrsquo pemerintah dapat menyusun alat perancang DPL yang dapat diterapkan secara kolaboratif dengan masyarakat

bull untuk mengidentifikasi daerah dengan nilai ekologis danatau penghidupan tinggi agar dilindungi

bull untuk memastikan daerah-daerah yang disarankan untuk dilindungi mendapat dukungan dari masyarakat (Hal ini penting karena nelayan memilih apakah mereka mau mematuhi daerah perlindungan atau tidak dan pemerintah membutuhkan biaya tinggi untuk pengawasan dan sering kali tidak mencakup luas wilayah yang memadai Beberapa masyarakat memiliki sistem pengawasan mereka sendiri dan akan lebih termotivasi untuk melindungi daerah-daerah yang menjadi prioritas mereka)

bull agar upaya masyarakat dan pemerintah lebih tepat sasaran

bull sebagai alat pembelajaran untuk pemerintah dan masyarakat

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir30

KOTAK 3L PROSES KAMI

Mengetahui ketertarikan Bungaiya dan juga Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk berhubungan dengan pengguna potensial tim kami bertanya kepada warga desa Bungaiya apakah mereka tertarik bekerja bersama dengan ahli ekologi laut Dr Nils Krueck Mereka tertarik

Anggota tim peneliti memberitahukan Nils tentang ketertarikan masyarakat Sebelum pergi ke Selayar Nils mempersiapkan sejumlah peta dasar dan model wilayah pesisir Bungaiya yang menurutnya akan dirasa bermanfaat oleh masyarakat

Nils mengunjungi Selayar pada bulan Juli 2017 Kedua tim bertemu dengan masyarakat (lihat Gambar 18) agar Nils dapat menjelaskan kemungkinan yang ada dan masyarakat menyampaikan pada Nils tentang situasi lokal mereka dan permasalahan perikanan Masyarakat mendiskusikan sasaran termasuk melindungi terumbu karang meningkatkan populasi ikan meningkatkan tangkapan ikan membangun wisata menyelam dan snorkel dan melindungi spesies tertentu Nils mencari klarifikasi dan informasi lebih jauh tentang spesies yang paling penting kegiatan menangkap ikan dan habitat lokal Dari diskusi ini tim gabungan mengembangkan skenario rancangan DPL untuk dieksplorasi

Di hari-hari berikutnya Nils menjalankan model optimalisasi rancangan DPL dan melaporkan hasilnya ke masyarakat secara rutin untuk didiskusikan dan diperbaiki lebih lanjut Masyarakat membentuk tim penyelam termasuk Nils penyelam mereka yang sudah berpengalaman dan satu anggota tim lokal kamu Tim ini menyelam menelusuri daerah yang diteliti agar dapat memvalidasi asumsi rancangan DPL

Anggota tim yang lain mendukung tim penyelam dari perahu milik anggota masyarakat dan merekam hasil pengamatan tim penyelam

Penilaian ilmiah secara lengkap mendukung dua DPL yang lebih besar dari apa yang sudah dicanangkan oleh masyarakat di dua dari empat lokasi DPL Dua lokasi DPL lainnya telah dicanangkan oleh masyarakat untuk tujuan strategis (mengelola penerobosan dari desa lain) tetapi tidak diprioritaskan menurut hasil penilaian ilmiah untuk mencapai pelestarian keanekaragaman hayati atau manfaat bagi perikanan Sebaliknya model yang ada mengidentifikasi peluang DPL baru di salah satu daerah yang belum dipertimbangkan oleh masyarakat mengingat jaraknya dari pemukiman yang ada dan rendahnya tingkat ketertarikan untuk menangkap ikan di lokasi tersebut

Lokasi ini berada di utara dan diprediksi berpotensi memberikan manfaat untuk konservasi dan perikanan di daerah selatan melalui perpindahan karang dan ikan muda oleh arus laut Akan tetapi agar DPL ini bisa merealisasikan potensinya masyarakat perlu menemukan cara untuk pemantauan dan penegakan perlindungan mengingat lokasinya berada di daerah yang sepi penduduk

bull penerapan alat optimalisasi DPL kuantitatif dalam skala lokal mungkin dilakukan dan menguntungkan

bull Masyarakat ini dan kemungkinan masyarakat lain tertarik untuk belajar pendekatan rancangan DPL secara ilmiah

bull Ahli ekologi dan masyarakat menerapkan kriteria rancangan DPL yang berbeda dan berpotensi bertentangan Hal ini layak diakui dan bisa memancing diskusi yang bermanfaat

GAMBAR 18 Gabungan tim CCRES dan perwakilan desa mengembangkan scenario rancangan DPL untuk eksplorasi di Desa BungaiyaFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 31

4 FAKTOR YANG MENDUKUNG DAN TANTANGAN CONTOH DARI SELAYAR

Keberhasilan pengelolaan wilayah pesisir seperti halnya pengelolaan lingkungan yang lain mendapatkan manfaat dari serangkaian faktor pendukung Kami tidak bermaksud merangkum seluruh faktor-faktor latar belakang tersebut dalam alat bantu ini tetapi kami berharap dapat berbagi tentang beberapa faktor-faktor tersebut sebagai contoh dan untuk mengakui bahwa setiap diagnosis partisipatif selalu terjadi dalam dinamika berbagai faktor pendukung yang turut mempengaruhi pembentukan masalah yang dipilih untuk didiagnosis dan kapasitas untuk menanganinya

Di Selayar kami mengamati faktor-faktor penentu keberhasilan berikut yang membantu pengelolaan wilayah pesisir Tabel 1 terdiri dari daftar faktor-faktor ini dan catatan tentang beberapa tantangan terkait Kita tidak dapat berasumsi faktor penentu keberhasilan ini akan selalu ada Faktor pendukung bisa saja dihambat

Kami mendorong pengguna alat bantu ini untuk menemukan faktor-faktor penentu keberhasilan ini ketika mengadakan diagnosis partisipatif

GAMBAR 20 Proses kolaboratif sedang berlangsung Foto H Ross

GAMBAR 19 Kegiatan FishCollab menarik banyak peserta yang antusiasFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir32

TABEL 1 Faktor-faktor keberhasilan dalam penerapan di Selayar dan tantangan terkait

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Pengetahuan dan praktik adat

Komitmen terhadap pengetahuan dan praktik adat di banyak masyarakat

bull Meliputi berbagai teknologi menangkap ikan yang cerdas Sangat konsisten dengan komitmen keberlanjutan dan dapat menawarkan dimensi moral untuk perlindungan laut (lihat dokumen Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka)

bull Desa-desa yang berkomitmen terhadap bentuk pengelolaan berbasis hukum adat dapat (dan sudah) menunjukkan kepemimpinan yang baik dalam praktik menangkap ikan yang berkelanjutan

Pengetahuan adat dan komitmen untuk meneruskan praktik adat yang tidak merata di dalam dan di antara desa

bull Dapat terjadi dan sudah terjadi konflik antar individu dan desa antara yang mempertahankan pengelolaan secara adat dan yang berusaha menggunakan teknologi yang lebih efisien (dan sering kali lebih merusak)

Warisan Warisan dari proyek COREMAP (I sampai III) Selayar merupakan peserta lama di dalam COREMAP Kerja lapangan kami meneruskan warisan berikut

bull Pengetahuan baru (COREMAP I)

bull Perubahan besar pada program COREMAP termasuk penghentian kegiatan yang difokuskan pada pembangunan di semua lokasi termasuk Selayar digantikan oleh program COREMAP III dengan program yang lebih kecil terpusat dan terfokus pada penelitian

Kesadaran Kesadaran yang meluas di tingkat desa dan kabupaten dalam hal kelautan dan proses sosial terkait Hal ini meliputi fokus pada pengelolaan berbasis masyarakat dan bukan pengelolaan dari atas (top-down) dan juga selaras dengan perubahan di dalam kebijakan lingkungan hidup Indonesia selama 20 tahun terakhir (COREMAP II dan III)

bull Membuat pengetahuan ilmiah relevan untuk skala lokal dan dapat diterapkan di lapangan (misalnya oleh desa)

bull Memperluas kesadaran tentang permasalahan perlindungan laut ke desa-desa yang tidak memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam COREMAP

bull Menjaga kesadaran tetap aktif setelah beberapa saat

Lembaga lokal bull Infrastruktur tata kelola masyarakat misalnya sistem DPL yang dicanangkan masyarakat sebagai fokus proses pembelajaran di dalam pengelolaan berbasis masyarakat komite desa untuk konservasi laut fasilitator masyarakat yang berdaya dan pelembagaan ketika beberapa pemerintahan desa menggunakan anggaran desanya untuk perlindungan sumber daya laut

bull Hubungan baik antar desa yang berpartisipasi di dalam COREMAP (terutama COREMAP III) dan pemerintah kabupaten Koordinator kabupaten berada di posisi untuk memfasilitasi hal ini

bull Pemerintah kabupaten berkomitmen terhadap pengelolaan berbasis masyarakat Pegawai dinas perikanan kabupaten dan bidang pembangunan lain secara aktif mencoba untuk mendorong dan mendukung hal ini dengan alokasi staf dan keuangan (Hal ini sekarang sedang disesuaikan karena adanya transfer kewenangan perikanan ke pemerintah provinsi sementara pemerintah kabupaten meneruskan tanggung jawabnya atas desa dan penghidupan)

bull Menjaga komitmen pemerintah provinsi dan kabupaten terhadap proses berbasis masyarakat mengingat hilangnya posisi fungsi yang tadinya didukung oleh COREMAP dan dengan pergantian pegawai

bull Memelihara dan memperkaya infrastruktur tata kelola masyarakat di bawah transfer tanggung jawab perikanan ke tingkat provinsi perubahan dan potensi pengurangan staf perubahan budaya di tingkat pemerintahan manapun

bull Tantangan pemeliharaan menurut faktor-faktor yang disebutkan di atas

COREMAP III lebih dikenal sebagai COREMAP-CTI singkatan dari Coral Triangle Initiative

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 33

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Jejaring bull Pegawai kabupaten dengan tanggung jawab yang berbeda memiliki jejaring yang baik berkomunikasi dengan baik dan memiliki tujuan yang sama Mereka juga berjejaring dengan LSM dan agen-agen perubahan masyarakat sipil Selayar yang berskala kecil dan pemerintah kabupaten membantu komunikasi dan kolaborasi ini

bull LSM kecil tetapi berdedikasi tinggi

bull Peran orang-orang tertentu dalam hubungan ini risiko gangguan karena perpindahan pegawai setelah berakhirnya COREMAP III di kawasan Indonesia

bull Tantangan untuk bertahan hidup dan kapasitas yang umum dialami semua LSM

Kepemilikan terhadap permasalahan wilayah pesisir

Rasa kepemilikan yang tinggi terhadap permasalahan kelautan (di desa dan kabupaten)

bull Pentingnya peran komite desa untuk konservasi laut dan terutama pimpinan mereka di dalam hal ini

bull Memelihara budaya ini di bawah perubahan peraturan (pergeseran tanggung jawab pengelolaan laut perairan dalam ke pemerintah provinsi) dan pergantian pegawai seiring dengan berjalannya waktu

bull Di desa hal ini mungkin berhubungan dengan siklus pemilihan karena kepala desa yang baru akan berusaha membedakan diri dari pendahulunya dengan cara meninggalkan fokus kelautan

bull Kehilangan anggota komite desa untuk perlindungan laut akan mengurangi sumber pengaruh sosial terhadap pimpinan desa dan penduduk desa secara umum

Inisiatif Para lsquochampionrsquo di desa dan kabupaten (baik yang bekerja untuk pemerintah kabupaten atau dalam kapasitas lain) Orang-orang ini memiliki motivasi dan komitmen melampaui peran resmi mereka telah menentukan strategi mereka sendiri untuk mendorong perubahan perilaku dan juga ada yang berkolaborasi

bull Karena sebagian besar individu ini memulai secara mandiri (beberapa melakukan pembinaan) ada beberapa tantangan yang dikaitkan dengan bagaimana memelihara pengaruh mereka Risiko kehilangan orang-orang ini di tingkat desa cukup kecil berbeda dengan di tingkat kabupaten (lihat penjelasan tentang perubahan budaya organisasi dan pergantian pegawai di atas)

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir34

5 SARAN UNTUK PENGUKURANAlat bantu ini pada utamanya didasarkan pada penilaian kualitatif menuju kolaborasi dan pengelolaan yang adaptif Proyek ini tidak dirancang untuk memilih bagian-bagian yang bagus untuk dijadikan indikator atau mendukung pengelolaan meskipun pemilihan ini memainkan peran logis dalam prosedur diagnosa dan merupakan langkah rasional berikutnya

Penting bagi diagnosis partisipatif agar fokus pada permasalahan dan kepentingan yang ada dan tidak hanya sekedar didorong oleh data awal karena hanya sedikit permasalahan yang dapat langsung diukur sehingga fokus pada angka saja akan mengganggu pemilihan permasalahan Ketika tersedia bukti seperti pengukuran penurunan habitat dan tangkapan ikan menjadi berharga selama semua pihak mempercayai data tersebut dan sepakat tentang relevansinya Bukti tidak tertulis atau berdasarkan persepsi seperti pengamatan dalam jangka waktu lama tentang berkurangnya ketersediaan ikan serta lsquoalat ukurrsquo informal mdash seperti seberapa jauh perahu harus melaut sebelum mencapai daerah tangkapan yang memadai mdash mungkin lebih meyakinkan bagi masyarakat Selain itu kenyataan yang dihadapi oleh sebagian besar kawasan berkembang di dunia adalah hanya sedikit data yang tersedia apa lagi data jangka panjang atau data dalam skala kecil yang dapat mendukung pembuatan keputusan di tingkat lokal

Ketika kami mengembangkan cara pengukuran kami sarankan agar hal ini dilakukan secara partisipatif Para pihak harus memutuskan bersama apa yang paling penting untuk diukur agar dapat membantu diagnosis perencanaan dan pengelolaan adaptif mereka Kemudian menjawab indikator atau pengukuran langsung apa yang sesuai untuk melihat kondisi awal dan kemajuannya serta bagaimana mendapatkan informasi tersebut

Sering kali indikator kualitatif sudah cukup untuk memandu diagnosis partisipatif Salah satu pendekatan yang paling mudah adalah dengan menggunakan lsquopapan instrumenrsquo dengan kode warna Pengguna dapat mengidentifikasi indikator utama untuk setiap tulang dari diagram tulang ikan dan melampirkan skala peringkat sederhana seperti skala berdasarkan warna Contoh untuk papan instrumen ini dapat dilihat di Tabel 2

Cara yang sama dapat digunakan pengguna untuk mengidentifikasi faktor-faktor penentu keberhasilan dan tantangan untuk situasi mereka sendiri lalu menilainya secara kualitatif dengan menggunakan skala papan instrumen

Contoh yang sangat baik dalam berkolaborasi adalah merencanakan pertemuan secara berkala untuk mengisi papan instrumen ini bersama-sama (Izurieta 2007) Para pihak bahkan dapat mengisinya secara terpisah di dalam kelompok-kelompok kecil lalu berkumpul lagi untuk membandingkan hasil mereka mdash apakah mereka sepakat atau tidak untuk setiap indikator Yang terpenting apa yang perlu mereka tingkatkan (Ini adalah alasan sebenarnya untuk berdiskusi)

Akan tetapi papan instrumen dapat terlihat pasif kecuali jika ada versi yang dapat dibandingkan seiring dengan berjalannya waktu (Apakah kita melakukan sesuatu dengan lebih baik dibandingkan penilaian sebelumnya) Untuk permasalahan yang secara jelas perlu dikembangkan oleh para pihak pendekatan yang lebih baik mungkin dapat dilakukan dengan menggunakan judul atau kata-kata yang mencerminkan tahapan perkembangan Misalnya jejaring yang relevan biasanya akan berkembang Sehingga akan lebih masuk akal jika skalanya diberikan judul lsquobelum dimulairsquo kemudian lsquotahap awalrsquo lsquoperkembanganrsquo lalu lsquoberkembang penuhrsquo

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 35

TABEL 2 Contoh papan instrumen dengan kode warna

SANG

AT T

ERBA

TAS

TERB

ATAS

OK GOOD

EXCE

LLEN

T

PENJ

ELAS

AN

Fokus dan bermitra Kejelasan fokus

Bekerja dengan baik sebagai mitra

Mengembangkan jejaring Orang-orang yang relevan terlibat

Pengetahuan tradisional dan praktik pengelolaan

Keberadaan pengetahuan

Praktik pengelolaan secara adat digunakan

Kombinasi pengetahuan lokal dan ilmiah

Pengetahuan lokal dan ilmiah dipertimbangkan

Identifikasi proyek terkait dan warisan mereka

Kontak terjalin dengan personil proyek sebelumnya dokumen dipelajari

Warisan 1 dilanjutkan

Warisan 2 dilanjutkan

Warisan 3 dilanjutkan

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion dan strategi mereka

Ada champion

Champion mendapat dukungan

Analisis kebijakan multitingkat

Kebijakan dinilai

Kebijakan dan pengaturan kelembagaan selaras di semua tingkat pemerintahan dan dengan masyarakat

Analisis konflik Jangkauan konflik

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir36

6 REFERENSIAndrew NL Bene C Hall SJ Allison EH Heck S amp Ratner BD 2007 lsquoDiagnosis and management of small-scale fisheries in developing countriesrsquo Fish and Fisheries vol 8 hal 227ndash240

Bene C Kodio A Lemoalle J Mills D Morand P Ovie S Sinaba F amp Tafida A 2009 Participatory diagnosis and adaptive management of small-scale fisheries in the Niger River Basin CGIAR Challenge Program on Water and Food Project report (proyek no 72)

Brown VA 2010 lsquoCollective inquiry and its wicked problemsrsquo in Brown VA Harris JA and Russell JY eds Tackling wicked problems through the interdisciplinary imagination Earthscan London hal 4ndash83

Cinner JE McClanahan TR MacNeil MA Graham NAJ Dawd TM Mukminin A Feary DA Ando L Rabearisoa AL Wamukota A Jiddawik A Campbell SJ Baird AH Januchowski-Hartley FA Hamed S Laharil R Morovel T amp Kuangel J 2012 lsquoComanagement of coral reef social-ecological systemsrsquo Proceedings of the National Academy of Sciences vol 109 14 hal 5219ndash5222

Conflict Resolution Network 2008 Conflict Resolution Trainers Manual mdash 12 skills Conflict Resolution Network wwwcrnhqorg (keterampilan 8 memetakan konflik)

Cornelius H amp Faire S 2006 Everyone can win how to resolve conflict Edisi ke-2 Simon dan Schuster NSW

Eriksson H Adhuri DS Adrianto L Andrew N L Apriliani T Daw T Evans L Garces L Kamanyi E Mwaipopo R Purnomo AH Sulu RJ amp Beare DJ 2016 lsquoAn ecosystem approach to small-scale fisheries through participatory diagnosis in four tropical countriesrsquo Global Environmental Change vol 36 hal 56ndash66

Fisher R Ury WL amp Patton B 2011 Getting to yes negotiating agreement without giving in Penguin

Izurieta AV 2007 Evaluation framework for collaborative management of protected areas a crosscultural case study in Queensland Australia PhD thesis The University of Queensland

Mills D Beacuteneacute C Ovie S Tafida A Sinaba F Kodio A Russell A Andrew N Morand P amp Lemoalle J 2011 lsquoVulnerability in African small-scale fishing communitiesrsquo Journal of International Development vol 23 hal 308ndash313

Proyek Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) adalah proyek dukungan teknis regional yang ditujukan untuk membuka sumber-sumber pendapatan baru yang berkelanjutan bagi masyarakat pesisir di wilayah timur Asia Timur-Pasifik CCRES akan mengembangkan produk-produk pengetahuanmdashyang dapat digunakan sebagai masukan terhadap rancangan dari proyek rencana dan kebijakan di tingkat global regional dan nasionalmdashserta model teknis dan alat perencanaan yang membantu persiapan rencana pengelolaan sumber daya pesisir berbasis masyarakat

BERKOMUNIKASI DENGAN KAMI

CAPTURING CORAL REEF AND RELATED ECOSYSTEM SERVICES (CCRES)

CCRESnet

ccresnet

Hubungi Liz Izquierdo Manajer Proyek Kantor Kemitraan Penelitan The University of Queensland St Lucia QLD 4072 Australia T +61 7 3443 3144 E lizquierdouqeduauKunjungi wwwccresnet

copy Copyright University of Queensland

Mari bergabung komunitas kami

  • 1Pendahuluan tentang alat bantu FishCollab
    • 11Siapa yang dapat menggunakan alat bantu ini
    • 12Keterampilan apa yang diperlukan untuk menggunakannya
    • 13Bagaimana pembuatannya
    • 14Apa yang ada di dalam alat bantu ini
    • 15Profil para champion Selayar untuk perlindungan wilayah pesisir
    • 16Mengadaptasi alat bantu
      • 2Latar belakang mengapa kita memerlukan alat bantu ini
        • 21Kolaborasi dalam mengelola sumber daya alam
        • 22Alasan menerapkan alat bantu
          • 3Prosedur diagnosis partisipatif diagram lsquotulang ikanrsquo
            • 31Bagaimana menerapkan setiap komponen FishCollab
            • 32Mengenalkan diagram tulang ikan
            • 33Kepala ikan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif
            • 34Ekor ikan Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir (perikanan) yang adaptif
            • 35Tulang belakang Pertemuan diagnosis partisipatif pengamatan peserta kegiatan
            • 36Diagram tulang ikan komponen yang menyusun diagnosis partisipatif
              • 4Faktor yang mendukung dan tantangan contoh dari Selayar
              • 5Saran untuk pengukuran
              • 6Referensi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 11

GAMBAR 7 Perempuan harus diberikan kesempatan untuk berpartisipasiFoto H Ross

bull Setarakan hubungan kekuasaan Jika ada kesenjangan besar dalam hal kekuasaan baik di dalam masyarakat atau antara masyarakat dan pemerintah lakukan segala hal yang mungkin dilakukan agar pihak yang lebih lemah tetap merasa nyaman dan percaya diri Bertemu di tempat yang nyaman dan jika memungkinkan di lingkungan yang familiar sehingga peserta merasa tenang Idealnya pertemuan dilakukan di tempat masyarakat bukan (pergi ke) kantor pemerintah Pertimbangkan fasilitator yang dapat membantu memancing peserta mengeluarkan pendapat Pertimbangkan untuk meminta pemimpin mereka atau pemuka agama untuk membuka pertemuannya Atur agenda pertemuan agar tetap nyaman untuk kelompok yang tidak terlalu kuat untuk tetap menyuarakan pendapat mereka mdash diskusi kelompok kecil dapat menolong Strategi lain adalah mengadakan pertemuan terpisah (anggota masyarakat saja tanpa pemerintah pegawai pemerintah saja tanpa masyarakat) sebelum mengadakan pertemuan gabungan Hal ini akan membantu setiap pihak untuk mulai berpikir dan melakukan koordinasi atas pandangan mereka tanpa ada tekanan

bull Bangun hubungan dan rasa percaya Untuk Terburu-buru mengambil keputusan tidaklah bijaksana Jika para pihak tidak terbiasa bekerja bersama atau diawali dengan hubungan yang buruk luangkan waktu agar para pihak dapat saling mengenal satu sama lain dan membangun hubungan dan kepercayaan personal Hal ini tidak perlu hanya secara khusus dilakukan di dalam pertemuan Berkeliling di masyarakat tuan rumah dapat membantu semua orang merasa tenang Misalnya saja para pimpinan dapat memancing bersama untuk lebih saling mengenal Menyediakan kesempatan yang santai dan informal seperti ramah-tamah dengan makan bersama sebelum atau setelah pertemuan

bull Dengarkan Mendengarkan semua pendapat yang disampaikan tanpa kritisi Hormati kontribusi dari siapapun Berbicara bergantian Berusaha memahami apa yang sebenarnya ingin disampaikan (misalnya lihat dibalik kemarahan melihat apa yang membuat seseorang menjadi marah) Sadari bahwa beberapa orang bersedia berbicara terlebih dahulu (dan mungkin berwenang untuk melakukannya sebagai pimpinan masyarakat) sementara yang lain mungkin ingin mendengar terlebih dahulu

sebelum berbicara Berikan mereka giliran untuk berbicara ketika mereka sudah siap

bull Hormati keterbatasan waktu dan sumber daya yang dimiliki peserta Ingat bahwa sebagian besar anggota masyarakat merelakan waktunya Mereka mungkin harus meninggalkan hari-hari kerja mereka yang seharusnya memberi mereka penghasilan untuk mengikuti pertemuan (misalnya hari menangkap ikan hari pasar) Hormati pengorbanan ini dalam bentuk waktu frekuensi dan lamanya pertemuan Di sisi lain kesempatan untuk memperbaiki situasi merupakan hal yang penting bagi masyarakat sehingga mungkin membuat mereka menjadi sangat tertarik dan bersedia meluangkan waktu dan meninggalkan kegiatan lain Berhati-hati jika menawarkan untuk mengganti pengeluaran atau memberikan honor Hal ini ditanggapi secara berbeda di budaya yang berbeda Mengganti biaya langsung yang dikeluarkan peserta untuk menghadiri pertemuan adalah hal yang adil seperti biaya transportasi pulang-pergi dan biaya pengganti makanan yang harus mereka keluarkan selama meninggalkan rumah Membayar orang untuk menghadiri pertemuan dapat menjadi kontra-produktif dan akan lebih menarik orang-orang yang tertarik dengan bayarannya daripada mereka yang berkomitmen tentang permasalahannya Akan tetapi jika orang yang sama diperlukan secara rutin untuk menghadiri pertemuan (pertemuan yang Anda adakan atau untuk proses lain) dan mereka tidak memiliki pekerjaan (atau harus mengambil cuti dari pekerjaan) mungkin bisa menjadi gagasan yang baik untuk menawarkan mereka pengganti upah atas waktu yang hilang

bull Berkomitmen terhadap proses Hanya memasuki proses diskusi jika Anda bersungguh-sungguh ingin melihat prosesnya berhasil dan bersedia membuat perubahan sebagai hasil dari proses Lembaga pemerintah mungkin perlu memberikan otorisasi kepada mereka yang menghadiri pertemuan untuk melanjutkan komitmen kantornya menuju arah baru Semua pihak harus bertanggung jawab atas hasil dari prosesnya

bull Perjelas apa yang mungkin dan tidak mungkin diubah Sekali lagi hal ini terutama berlaku untuk perwakilan pemerintah Jika kekuasaan Anda terbatas dan Anda mungkin tidak dapat melakukan sesuatu tentang beberapa topik yang diangkat mdash atau memerlukan izin dari tingkat yang lebih tinggi untuk topik tertentu mdash hal tersebut harus diperjelas Dengan kata lain berhati-hati jangan sampai memberikan harapan yang berlebihan

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIRancang proses partisipatif Anda agar dapat memanfaatkan sebanyak mungkin peluang untuk membangun kepercayaan dan keterampilan anggota masyarakat dan pegawai pemerintah Lihat Kotak 3C untuk petunjuk-petunjuk lain

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir12

KOTAK 3C PERTIMBANGAN PRAKTIS UNTUK PROSES PARTISIPATIF ANDA

Fasilitasi

Terutama di tahap awal diagnosis fasilitator yang independen dan dihormati mungkin diperlukan Fasilitator yang independen dan dihormati ini penting ketika mengantisipasi kemungkinan adanya ketegangan dalam hubungan di dalam dan di antara kelompok pemangku kepentingan Selain memiliki keterampilan fasilitasi yang kuat dan menguasai topik yang akan didiskusikan fasilitator yang baik juga harus memahami latar belakang sosial-budaya dari peserta agar dapat memimpin diskusi dengan cara yang sesuai dengan peserta Dalam kenyataannya pengetahuan sosial-budaya yang dimiliki mungkin akan menolong fasilitator agar dapat dipercaya peserta

Keterampilan

Apakah Anda memiliki cukup orang yang memiliki keterampilan lsquoberhubungan dengan orang lainrsquo agar dapat berpartisipasi dengan baik dalam diagnosis partisipatif Keterampilan ini adalah kemampuan dan kesediaan untuk mendengarkan berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain memiliki kemampuan untuk memahami dan bersimpati dengan perasaan orang lain dan bersedia untuk bekerja bersama Agar dapat membangun diskusi yang baik di setiap pertemuan kita harus memiliki cukup orang yang berbicara dan mendengarkan dengan baik dan mampu mendorong orang lain untuk berbicara Ingat bahwa budaya berbicara atau menyampaikan gagasan berbeda antara satu etnis dengan etnis lain atau antara satu kelompok sosial dengan yang lain dan antar gender

Orang-orang dengan keterampilan sosial ini akan membantu fasilitator dan membuat diskusi menjadi hidup dan mendalam lsquoPara championrsquo mungkin dapat mengisi peran ini (lihat dokumen terpisah Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka dari Selayar Indonesia)

Sumber daya

Pastikan waktu Anda cukup untuk mengadakan proses yang baik (hindari tenggat waktu yang terburu-buru) dan Anda memiliki sumber daya yang cukup untuk perjalanan makanan ringan dan pengeluaran pertemuan lainnya

GAMBAR 8 Fasilitator yang baik harus memahami latar belakang sosial-budaya peserta agar dapat memimpin diskusi dengan cara yang paling sesuai bagi pesertaFoto AY Abdurrahim

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 13

KOTAK 3D BAGAIMANA KITA MEMULAI

Sebagai bagian dari proyek CCRES yang lebih besar tim kami melakukan kunjungan penentuan ruang lingkup ke lokasi sasaran proyek CCRES di Indonesia pulau utama Selayar di kabupaten Kepulauan Selayar Kunjungan ini diterima oleh pegawai pemerintah kabupaten terutama satu pegawai yang bertugas menjadi nara hubung dengan masyarakat Dari kunjungan tersebut kami mengidentifikasi satu tujuan yaitu untuk mengembangkan alat bantu ini secara partisipatif yang akan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam memecahkan beberapa permasalahan pokok untuk kepentingan pulau penduduk dan pemerintahnya

Pada awalnya nara hubung pemerintah kabupaten merekomendasikan dua desa yang menurutnya tertarik melakukan perlindungan perikanan dan terumbu karang pada saat itu dan mungkin akan tertarik untuk bekerja sama dengan kami Kami bertemu dengan penduduk dari salah satu desa ini pada saat kunjungan penentuan ruang lingkup tapi tidak bertemu dengan desa kedua

Kami bertemu dengan pemuka dari kedua desa yang direkomendasikan Bungaiya di bagian utara Selayar dan Parak di bagian pesisir barat-tengah (lihat Gambar 1) Protokol mengharuskan kami bertemu dengan kepala desa terlebih dahulu Kepala desa kemudian mendiskusikan peluang ini dengan para pimpinan desa Jika mereka sepakat kami lalu mengadakan pertemuan yang lebih besar dengan setiap masyarakat yang terdiri dari perwakilan dari setiap pemukiman pengurus desa dan perwakilan desa semua kategori nelayan dan perempuan yang berkepentingan Pertemuan besar ini meresmikan kolaborasi kami

Pertemuan-pertemuan ini memberikan petunjuk awal tentang hal-hal yang menjadi kepentingan desa Kedua desa berharap dapat fokus ke dalam pengelolaan perikanan Keduanya berusaha menegakkan praktik perikanan lestari berdasarkan pengetahuan dan praktik adat tetapi menghadapi berbagai tantangan dalam mengelola masuknya pihak lain ke perairan mereka terutama pihak yang menggunakan metode menangkap ikan yang merusak yang

tidak boleh digunakan oleh penduduk desa mereka sendiri

Bungaiya sudah memiliki dua daerah perlindungan laut dan dua lagi yang sedang diusulkan dan ingin memperoleh status resmi dari pemerintah kabupaten untuk dua daerah perlindungan yang sedang diusulkan Parak juga tertarik memperoleh status resmi yang lebih besar untuk praktik menangkap ikan tradisionaladat dan peraturan lokal tentang perikanan

Kami kemudian menyusun ulang tim penelitian dan pengembangan kami Kami sudah memiliki tiga peneliti eksternal (peneliti Australia Helen Ross peneliti Indonesia Dedi Adhuri dan Ali Yansyah Abdurrahim mdash semua adalah ilmuwan sosial yang meliputi psikologi lingkungan antropologi dan sosiologi dengan pengalaman lintas disiplin yang kuat dalam hal pengelolaan sumber daya alam termasuk perikanan) Kami mengundang koordinator pengelolaan berbasis masyarakat untuk COREMAP (lihat Kotak 3G) Andi Penrang untuk menjadi anggota penuh dari tim kami Pada masa puncak implementasi proyek Andi Penrang mensupervisi 8 fasilitator senior 28 fasilitator masyarakat dan 104 motivator desa yang berhubungan dengan 52 desa yang turut berpartisipasi dalam COREMAP di Selayar Kami tidak melanjutkan rencana untuk merekrut perempuan yang memenuhi syarat akademis untuk menjadi anggota tim kami malah memilih dua asisten yang berbasis di masyarakat lokal (Andi Ismainna dan Andi Rismayani) yang berpengalaman bekerja untuk COREMAP dan ingin mengembangkan keterampilan mereka dan mereka sudah memiliki hubungan yang sangat baik dengan semua desa tempat kami akan bekerja

Mempekerjakan asisten lokal langsung dari masyarakat memperdalam akses ke pengetahuan dan hubungan lokal memungkinkan dilakukannya pembangunan kapasitas dan merupakan pilihan terbaik untuk meninggalkan warisan keterampilan dan pengetahuan Tim yang terdiri dari 6 orang ini memiliki perimbangan keterampilan pengetahuan lokal dan gender Tiga anggota lokal cakap mengunakan bahasa lokal Selayar dan juga Bahasa Indonesia

Kami memerlukan cara kerja yang sama kuatnya untuk bekerja dengan pemerintah kabupaten LSM dan orang pribadi yang berkepentingan yang memiliki perspektif untuk satu pulau dan tidak hanya fokus pada satu masyarakat tertentu Kami bertemu dengan kepala dinas perikanan Selayar yang baru dan belajar tentang pegawai kabupaten dan staf LSM lain serta orang pribadi yang relevan dan berkepentingan Kami mengadakan beberapa pertemuan dengan orang-orang ini melalui jaringan kerja kami membentuk jejaring yang longgar dan kelompok acuan untuk kegiatan Sementara itu banyak dari orang-orang ini yang secara langsung berhubungan dengan masyarakat (beberapa masyarakat sasaran kami dan lainnya)

Kami juga melanjutkan hubungan dengan desa-desa lain terkait dengan permasalahan yang muncul di Bungaiya dan Parak dan sebagai desa asal para lsquochampionrsquo masyarakat

GAMBAR 9 Anggota tim Dedi Adhuri Andi Penrang Andi Rismayani Helen Ross Andi Ismainna dan Ali Yansyah AbdurrahimFoto D Adhuri

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir14

GAMBAR 10 Peserta mengumpulkan informasi dengan mengamati apa yang terjadi di sekitar mereka mengajukan pertanyaan ke penduduk dan mengalami langsung situasi yang terjadiFoto H Ross

Bagaimana menerapkan komponen pengamatan peserta mdash pengayaan dan konfirmasiSalah satu keterbatasan diskusi dalam pertemuan dan dalam mengumpulkan informasi selama pertemuan adalah prosesnya yang terbuka Dan juga seseorang akan dianggap tidak sopan jika berbicara terlalu lama jadi kita mungkin hanya mendengar sebagian dari apa yang sebenarnya ingin disampaikan oleh seseorang Orang-orang mungkin memberikan versi ringkas atau rangkuman dari kenyataan yang sebenarnya kompleks Beberapa orang mdash terutama perempuan dan anggota masyarakat yang tidak terlalu berkuasa mdash mungkin hanya berani berbicara sedikit walaupun fasilitator sudah berupaya keras untuk melibatkan mereka Pertemuan mungkin menghindari topik yang sulit seperti konflik atau korupsi

Metode lain mdash yang jumlahnya lebih dari satu mdash diperlukan untuk mengetahui apa yang terjadi lsquodi balik layarrsquo yaitu mencari tahu secara lebih terperinci tentang apa yang telah disampaikan di dalam proses partisipatif memeriksa silang informasi dan memperluas atau mendapatkan lebih banyak informasi mendalam Kami menyarankan pengamatan peserta metode antropologi yang juga digunakan di dalam sosiologi dan geografi manusia

Pengamatan peserta merupakan metode yang sangat sesuai Metode ini melibatkan peneliti untuk masuk ke dalam konteks tertentu menjadi bagian dari konteks tersebut untuk sesaat Ada banyak ragam kemungkinan partisipasi dari mengambil peran jangka panjang di dalam suatu situasi (misalnya tinggal bersama satu masyarakat bekerja di pemerintahan) atau bergabung dalam jangka pendek seperti menghadiri serangkaian pertemuan publik Poin pentingnya adalah bergabung Peserta pengamat mengumpulkan informasi dengan cara mengamati apa yang terjadi di sekitar mereka mengajukan pertanyaan ke penduduk dan dengan mengalami situasinya sendiri secara langsung Pengamatan peserta bersifat sistematis yang sangat jauh berbeda dari penelitian ilmu sosial lainnya Bukannya memutuskan untuk mewawancarai sejumlah orang tertentu tentang suatu topik misalnya pengamat peserta akan menjawab pertanyaan penelitian dengan kombinasi jawaban dari apa yang mereka amati (dengan berada di dalam suatu situasi) apa yang mereka dengar apa yang mereka rasakan Mereka biasanya

akan menanyakan sejumlah pertanyaan strategis kepada orang di sekitar mereka dan mengumpulkan pandangan yang berbeda dari berbagai sisi tentang suatu permasalahan Mereka juga dapat menggunakan metode lain seperti wawancara resmi Jika mereka sudah mendapatkan penjelasan yang memadai tentang permasalahan pertama mereka tidak perlu tetap menanyakan tentang hal itu karena sudah dijawab Akan tetapi permasalahan baru akan terkuak di dalam proses dan mengarahkan mereka ke arah baru (lihat Kotak 3E)

Seluruh tim kami hanya berada di lapangan dalam waktu singkat 5 sampai 10 hari setiap kali datang Sebagian besar pengamatan peserta dilakukan oleh satu peneliti (Ali Yansyah Abdurrahim) dan dua asisten lokal (Andi Rismayani dan Andi Ismainna) yang tinggal di desa selama dua sampai empat minggu setiap kali datang Mereka menyewa kamar di salah satu rumah dan membayar uang sewa ke tuan rumah (hal yang lazim di Indonesia) Mereka bergabung dalam kehidupan desa selama periode tersebut mengamati kegiatan perikanan dan kegiatan terkait lainnya berbicara dengan laki-laki dan perempuan menindaklanjuti informasi yang ditemukan Sering kali mereka menindaklanjuti permasalahan yang diangkat di dalam proses partisipatif

Pengumpulan data lebih lanjutTidak semua informasi yang relevan hanya dapat dikumpulkan melalui pengamatan peserta dan pertemuan Ketika suatu permasalahan muncul dari proses tersebut mungkin perlu untuk mengumpulkan lsquodata sekunderrsquo (misalnya laporan hasil studi notulensi rapat) atau mengumpulkan data primer (asli) tentang topik tertentu Tujuannya bukan untuk mengumpulkan informasi latar belakang dalam jumlah besar yang mungkin berguna tetapi mungkin juga tidak karena prosedur diagnosis partisipatif harus memandu kebutuhan Sebaliknya informasi tambahan mungkin dapat memperkaya proses diskusi dan pengamatan peserta dan memberikan bukti untuk asumsi umum yang disimpulkan melalui proses penelitian kualitatif dan diskusi Sebagai contoh tim pengamatan peserta kami mencatat bahwa orang-orang memiliki kombinasi penghidupan yang berbeda menangkap ikan dan lain-lain sehingga mereka mengumpulkan informasi tentang hal ini Kesan bahwa desa yang paling disalahkan untuk penangkapan ikan ilegal dan menangkap ikan di luar perairan mereka adalah desa yang paling bergantung dengan perikanan diperoleh dari pengumpulan data (walaupun keterbatasan penghidupan alternatif bukanlah satu-satunya alasan untuk perilaku menangkap ikan mereka ada alasan sosial lain)

Dengan menggali praktik penangkapan ikan tradisional secara lebih rinci tim pengamatan peserta memutuskan untuk belajar lebih banyak tentang perangkap ikan permanen (sero) dan peraturan adat untuk penggunaannya Tim lokal melakukan survei sero di sepanjang pantai barat dan utara mendokumentasikan 64 sero Salah satu asisten secara bersamaan bekerja untuk proyek lain melakukan survei bulanan atas tangkapan ikan dari sero ini Proyek lain ini bersedia berbagi data dengan kami

Tim lapangan kami menggunakan dan mengadaptasi peta diagnosis lsquoradar 360 derajatrsquo (diadaptasi dari Bene et al 2009) bersamaan dengan proses pengamatan peserta sebagai kerangka kerja untuk mengumpulkan informasi tambahan yang informatif Peta ini terdiri dari sistem alami manusia

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 15

dan penghidupan lembaga dan tata kelola serta pendorong eksternal (lihat Gambar 11) Kami menggunakan ini di dalam pengumpulan data kami

Informasi dapat dikumpulkan dari diskusi dengan masyarakat data sekunder (contoh laporan arsip desa) pengamatan peserta dan metode spesifik lainnya

Belajar dari kegiatan intervensi strategisIdealnya mengingat masa pengembangan yang cukup panjang prosedur diagnosis partisipatif akan mengarah tindakan kolaboratif dan pengelolaan adaptif (di bagian lsquokepalarsquo dari diagram tulang ikan) Kami sudah mengawali dengan desa-desa lokal dan pemerintah kabupaten yang diteruskan oleh penduduk desa bersama dengan anggota tim lokal dan pegawai pemerintah kabupaten

Gagasannya bukan untuk mengubah semuanya sekaligus Perubahan besar-besaran akan sulit disetujui perlu banyak diskusi berisiko dan sulit diimplementasikan Sementara tindakan yang lebih kecil dan spesifik akan lebih mudah disetujui tepat waktu dan sering kali dapat dilakukan dengan sumber daya yang tersedia Intervensi kecil memberikan peluang untuk maju dan belajar dari prosesnya Masyarakat (atau pegawai pemerintah atau LSM) dapat menguji strategi mundur jika tidak berhasil atau mengembangkannya jika menjanjikan Dengan begitu dapat membangun kepercayaan dan keterampilan dan menimbulkan rasa ada sesuatu yang dicapai Gagasan untuk meningkatkan dan belajar melalui langkah-langkah kecil berasal dari pengembangan masyarakat

belajar dari pengalaman dan bidang penelitian dan praktik pengelolaan adaptif

36 Diagram tulang ikan komponen yang menyusun diagnosis partisipatiflsquoTulang-tulangrsquo ikan mewakili sejumlah komponen yang tersedia untuk digunakan sebagai bagian dari prosedur diagnosis partisipatif sesuai permintaan Pengguna dapat menyesuaikannya sesuai keinginan dan menambahkan hal lain Beberapa bagian adalah bagian penting atau direkomendasikan sementara yang lain adalah pilihan

Komponen dapat diperlakukan seperti lsquolangkahrsquo tetapi tidak perlu diterapkan secara berurutan kecuali pada bagian awal yang dimulai dengan lsquofokus dan kemitraan awalrsquo Silakan baca bagian lsquotulang ikanrsquo di dalam diagram dari kiri ke kanan di bagian atas dan bawah tulang belakang (lihat Gambar 5) Dimungkinkan untuk melakukan lebih dari satu komponen di saat yang bersamaan Misalnya pada pertemuan pertama kami dengan masyarakat Bungaiya dan Parak setelah mendiskusikan partisipasi mereka di dalam proyek dan apa yang akan menjadi fokus mereka pekerjaan kami bercabang untuk mengidentifikasi praktik menangkap ikan setiap masyarakat dan peraturannya

KOTAK 3E MENGELOLA KONFLIK CONTOH DARI PENGAMATAN PESERTA YANG KAMI LAKUKAN DI SELAYAR

Kami pertama kali mendengar tentang konflik mengenai praktik menangkap ikan antara salah satu desa sasaran kami dengan desa tetangga (dari anggota tim lokal Andi Penrang) Konflik ini meletus ketika para peneliti tidak berada di pulau Dalam kapasitas mereka sebagai kepala desa keduanya telah menghubungi dan memberikan kabar kepada pak Andi menjelaskan kejadian dari sudut pandang mereka dan meminta nasihat (Kami akan ceritakan lebih lanjut nanti) Ketika kami tiba lagi di pulau dan bertemu dengan masyarakat dan jejaring kabupaten kami kami mendapatkan cerita rincinya Kami menggunakan pengamatan peserta untuk mempelajari lebih lanjut dan terus mengulang cara ini dalam beberapa kali kunjungan lapangan karena konfliknya berubah seiring dengan waktu Sebagai tim kami mengunjungi kepala desa tetangga untuk mulai mengenalnya (dan kami bertemu dia lagi beberapa kali pada kunjungan berikutnya) Kemudian kami mengatur pertemuan dengan sejumlah nelayan dari desa tersebut untuk mendengar perspektif mereka

Mereka mengatakan mereka tidak dapat menangkap ikan sesuai dengan harapan desa sasaran kami karena mereka tidak memiliki pengetahuan tradisional untuk melakukannya Mereka yakin masyarakat mereka tidak pernah memiliki pengetahuan tradisional Kami belajar bahwa pemukiman mereka adalah pemekaran dari desa induk yang terjadi di tahun 1980an Kami mengunjungi desa tersebut untuk bertemu penduduk desa yang lebih tua dan bertemu dengan seorang laki-laki yang sudah sangat tua yang menjelaskan bahwa masyarakat desa tersebut dulu pernah memiliki pengetahuan tradisional tetapi tidak diwariskan ke generasi yang lebih muda

Di saat yang sama separuh anggota tim kami berkesempatan meluangkan lebih banyak waktu tinggal di desa sasaran kami Mereka berbicara dengan penduduk desa tentang pengalaman konflik mereka tapap demi tahap Mereka ada di beberapa kejadian utama dan dapat mengamati apa yang terjadi dan bertanya tentang itu Berbagai dimensi mulai terungkap seperti daerah laut mana yang diperebutkan dan mengapa

alat tangkap yang mana dan praktik menangkap ikan mana yang menjadi permasalahan serta rincian dari kejadian tertentu Terlihat jelas bahwa penduduk dari kedua masyarakat sangat marah sehingga tidak mungkin mendiskusikan permasalahan ini atau memperoleh informasi latar belakang yang mendalam dan sistematis hanya melalui pertemuan saja

Kami mengembangkan komponen analisis konflik dalam alat bantu ini (lihat Bab 36 Analisis konflik) setelah jejaring kami di kabupaten meminta bantuan kami untuk bisa memahami konflik dengan lebih baik Kemudian kami menyajikan analisis kami tentang konflik (secara ringkas) di pertemuan dengan masyarakat sasaran mereka mulai berpikir bagaimana mereka dapat mengelola konflik (karena melapor ke pihak berwenang yang lebih tinggi tidak memberi hasil yang memuaskan) Salah satu strategi mereka mdashuntuk memperkuat peraturan desa dan membuatnya lebih diakui oleh pemerintah kabupaten mdash mendorong dikembangkannya komponen analisis kebijakan pada alat bantu ini

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir16

Fokus dan kemitraan awalSeperti yang kami jelaskan di atas penggunaan alat bantu ini biasanya diawali dengan beberapa mitra yang memilih menggunakan prosedur diagnosis partisipatif untuk membantu memperjelas beberapa permasalahan yang penting bagi mereka Fokus awal dan mitra mungkin akan terus berlanjut Mitra mungkin dibentuk terlebih dahulu baru kemudian mendiskusikan fokusnya Atau sebaliknya satu pihak dapat memiliki fokus yang ingin mereka kerjakan lalu mendekati pihak utama lain atau beberapa pihak untuk bekerja sama dengan mereka Bisa jadi ini bukan keputusan yang mudah karena fokus sebenarnya dapat berubah seiring dengan berjalannya diskusi sehingga harus membingkai ulang permasalahan awal

Dalam berkolaborasi penting untuk menjadi fleksibel dan mendengarkan sudut pandang satu sama lain Membingkai ulang masalah melalui diskusi bersama akan menghasilkan cara pandang yang lebih bermanfaat dan menyelesaikan permasalahannya Misalnya pemerintah mungkin mengkhawatirkan penangkapan ikan yang merusak terumbu karang Beberapa masyarakat melihat ini sebagai bagian dari permasalahan yang sedikit lebih besar yaitu penangkapan ikan ilegal atau yang tidak diterima (karena merusak atau lainnya) di perairan mereka atau melanggar hukum adat dan bagian dari permasalahan lain yang lebih besar lagi tentang penghidupan yang berkelanjutan bagi semua orang

Identifikasi proyek terkait dan warisannyaBeberapa proyek pembangunan atau tim peneliti akan menjadi pihak pertama yang bekereja di lokasi tersebut Ada kemungkinan terdapat pendahulu Penting untuk belajar tentang mereka dan lanjutkan dari apa yang sudah mereka capai Bagaimana hubungan yang mereka bangun mdash positif atau negatif Intervensi seperti apa yang mereka dorong dan apa yang bisa dipelajari dari proyek tersebut

Apakah ada inisiatif bagus yang perlu didukung agar dapat berlanjut jika proyek yang memulainya sudah berakhir Kapasitas lokal apa yang terbangun dan bagaimana hal tersebut dapat dilanjutkan Informasi bermanfaat apa yang dikumpulkan yang bisa menjadi informasi latar belakang bagi proyek Anda

Sama halnya jika ada kegiatan yang berlangsung bersamaan jadi Anda harus berkoordinasi dan berbagi informasi dan sumber daya Satukan kekuatan untuk memberikan efek keseluruhan yang lebih besar Hindari membagi masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan yang berbeda atau menguras kemampuan beberapa orang yang memiliki keterampilan

Mengembangkan jejaringSetelah titik awal diidentifikasi dan kolaborator atau mitra awal mulai berdiskusi akan bermanfaat untuk mengidentifikasi dan memperluas jejaring yang relevan agar meliputi organisasi dan orang-orang yang memiliki peranan dan kepentingan

GAMBAR 11 Kerangka penilaian terpadu 360 derajat(diadaptasi dari Bene et al 2009)

Kebi

jakan

per

ikana

n da

n

pem

bang

unan

Kemam

puan

orga

nisas

ional

dan

kelem

baga

an

Kemam

puan

bertin

dak s

ecara

kolek

tif

Tata kelola kinerja dan hak

Kerangka hukum

Konflik dengan pengguna dan

sektor lainRantai pasok penangkapan ikan

ilegal

Kondisi kehidupanKompetisi

Keanekaragaman hayati

Kejutan status dan

kecenderu

ngan

Diversifikasiketergantungan

penghasilan

Kemiskinan aset dan

pendapatan

Kemam

puan manusia

Model

ilmiah

kelau

tan da

n

perik

anan

Kond

isi ek

osist

em ak

uatik

Man

usia

dan Mata

Pendorong Eks

tern

al

Sistem

Alami

Lembaga dan Tata

KERANGKA KERJA

PENILAIAN

KelolaP

enca

harian

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 17

KOTAK 3F CONTOH KEGIATAN INTERVENSI STRATEGIS

GAMBAR 12 Memetakan perairan tradisional Desa Parak dengan menggunakan koordinat GPSFoto P Bradley

Memperkuat peraturan desa

Kedua desa sasaran kami melihat perlunya memperkuat peraturan desa tentang praktik penangkapan ikan dan di lokasi mana saja praktik tersebut diperbolehkan Keduanya melihat hal ini sebagai cara untuk mengelola penangkapan ikan ilegal yang dilakukan oleh masyarakat lain di dalam wilayah mereka dan satu desa mengalami konflik seperti yang disebutkan di Kotak 3E Mereka memiliki hukum adat yang kuat tetapi tidak terdokumentasi dengan baik sehingga sulit untuk menunjukkannya ke pemerintah atau masyarakat lain mdash dan dengan demikian sulit ditegakan Sebagai desa yang diakui secara resmi di dalam sistem administrasi Indonesia desa berhak membuat peraturan sendiri tetapi ada kesenjangan dalam hal dukungan dari pemerintah atas peraturan desa ini

Selain itu mereka memerlukan dokumentasi resmi tentang batas-batas perairan mereka (diakui menurut hukum adat tetapi tidak didaftarkan dengan koordinat yang dipahami pemerintah) dan tentang daerah perlindungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat

Tim kami bersedia membantu dan meminjamkan keterampilan dan waktu kami Anggota tim kami yang bisa berbahasa Indonesia (termasuk asisten lokal) membuat analisis kebijakan di bawah arahan dan tinjauan rutin dari setiap pemimpin masyarakat (lihat Kotak 3K tentang analisis kebijakan) Masyarakat meminjam peralatan GPS dan perahu perlengkapan lalu tim peneliti pergi bersama mereka untuk mendokumentasikan koordinat GPS (lihat foto) Di dalam prosesnya tim kami belajar banyak tentang pengetahuan tradisional seperti bagaimana mengenali perbatasan perairan desa dengan mengacu pada tiga fitur bentang alam atau lebih seperti puncak bukit atau

lembah diantara bukit dengan cara triangulasi

Menggabungkan pengetahuan ilmiah dengan pengetahuan lokal

Salah satu ahli ekologi laut di proyek CCRES tertarik untuk mengadaptasi model perencanaan tata ruang laut yang digunakan timnya awalnya dirancang untuk skala yang jauh lebih besar untuk digunakan dengan skala lokal oleh masyarakat lokal Sementara itu salah satu desa sasaran kami tertarik dengan cara untuk mendapatkan pengakuan resmi atas daerah perlidungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat (Ini adalah tindakan strategis sebagian bertujuan untuk pembelajaran yang diperkenalkan oleh COREMAP mdash lihat Kotak 3G) Mereka juga tertarik dengan kesesuaian antara penilaian tradisional mereka dan pengetahuan ilmiah dan terbuka untuk belajar dan mengidentifikasi peluang baru Tim peneliti secara filosofis berkomitmen untuk mengakui segala bentuk pengetahuan dan ini terlihat seperti peluang yang bagus Penjelasan ini mengacu pada sub-proyek yang dijelaskan dalam Kotak 3L tentang kombinasi bentuk-bentuk ilmu pengetahuan Intervensi ini dilakukan di waktu yang tepat Kapolres baru baru saja diangkat untuk pulau ini dan beliau adalah seorang penyelam Ini mengindikasikan bahwa beliau akan sangat mendukung perlindungan terumbu karang Masyarakat berharap dapat mengajaknya menyelam sebagai bagian dari sub-proyek ini tetapi sayangnya karena ada komitmen lain minggu tersebut beliau tidak bisa ikut

dalam permasalahan utama Sebagian besar permasalahan memerlukan partisipasi dan kerja sama dari banyak pihak seperti polisi untuk kasus mengurangi penangkapan ikan yang merusak Pencarian eksplisit untuk anggota jejaring yang relevan dapat membantu mencapai sasaran

Di awal proyek kami mengidentifikasi orang-orang dan pemangku kepentingan dalam pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Kami mencari dari masyarakat pegawai pemerintah dan LSM yang bekerja di lapangan Setelah kami mengetahui siapa mereka apa kepentingan dan kegiatannya kami mendiskusikan kemungkinan kolaborasi untuk mengerjakan langkah selanjutnya dari diagnosis dan menemukan cara untuk bekerja bersama Dengan diteruskannya proyek lebih banyak orang yang diidentifikasi

Untuk Selayar kami berhubungan dengan beberapa jejaring Ada satu jejaring di setiap desa (lingkaran yang lebih besar dari orang-orang yang tertarik dan bergabung dengan proyek secara berkala tergantung pada topik yang dibahas dan siapa yang mau tetap menerima informasi tetapi bukan bagian dari kelompok inti) Ada jejaring serupa yang mewakili kepentingan satu pulau sebagian besar bekerja untuk pemerintah kabupaten tetapi ada dua yang bekerja untuk LSM dan satu lagi orang pribadi yang sebelumnya memiliki peran pembangunan ekonomi Kemudian kami berjejaring dengan orang-orang dari desa lain terutama lsquopara championrsquo yang mengambil peranan secara sukarela untuk menghentikan penangkapan ikan yang merusak dan mempromosikan perikanan lestari (lihat komponen Mengidentifikasi pengaruh sosial mdash para champion dan strategi mereka di bawah ini)

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir18

KOTAK 3G WARISAN COREMAP DI SELAYAR

Proyek pembangunan yang dikaitkan dengan dua dari sejumlah tahap Proyek Bank Dunia untuk Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu KarangWorld Bankrsquos Coral Reef Rehabilitation and Management Project (COREMAP) telah dilakukan di pulau utama Selayar (COREMAP I dilakukan pada tahun 1998ndash2003 di Taman Nasional Taka Bonerate bagian dari kepulauan Selayar tetapi tidak termasuk pulau utama) COREMAP II diimplementasikan pada tahun 2004ndash2011 di 52 desa pesisir dan COREMAP-CTI (Coral Triangle Initiative) dari tahun 2014 sampai awal 2017 dengan 11 desa COREMAP bertujuan untuk melindungi merehabilitasi dan mendukung penggunaan terumbu karang secara berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Salah satu peneliti kami sebelumnya adalah pengumpul data untuk COREMAP II dan salah satu anggota tim lokal kami adalah koordinator kabupaten untuk COREMAP

II dan COREMAP-CTI Diawal penelitian kami mengetahui bahwa COREMAP-CTI akan berakhir bersamaan dengan periode kami di lapangan dan ini terjadi di pertengahan kerja lapangan kami Pegawai kabupaten mengidentifikasi CCRES sebagai peluang kunci untuk terus bekerja dengan masyarakat di dalam permasalahan pengelolaan daerah pesisir Dengan memiliki koordinator senior dan dua koordinator masyarakat dalam tim kami membantu mengambil manfaat dari hubungan COREMAP dengan desa sementara membangun hubungan yang baru dan untuk mengidentifikasi dan meneruskan warisan COREMAP sementara tetap memiliki arah sendiri Meskipun tinjauan nasional terhadap efektifitas COREMAP tidak begitu baik tetapi pengamatan peserta yang kami lakukan menunjukkan bahwa COREMAP meninggalkan warisan besar Dua tahap mereka telah melakukan banyak hal untuk membangun

kesadaran tentang penangkapan ikan ilegal tetapi baru berhasil sebagian untuk menghentikannya COREMAP II dan COREMAP-CTI menyarankan dan mendorong dibentuknya Daerah Perlindungan Laut berbasis Masyarakat (DPL) di sebagian besar desa yang berpartisipasi Di bawah panduan dan pendanaan dari COREMAP desa-desa membentuk Komite Masyarakat untuk Pengelolaan Sumber Daya Pesisir yang melakukan pengawasan Orang-orang yang kami ajak bicara mengatakan bahwa mereka telah melihat peningkatan cadangan ikan dan mengaitkan hal ini dengan adanya DPL Beberapa lsquochampionrsquo yang kami wawancara untuk proyek ini ditemukan oleh staf dan terdorong oleh COREMAP Masyarakat telah mengadopsi gagasan utama COREMAP dan menjadikannya sebagai milik mereka

KOTAK 3H BERJEJARING SECARA HORISONTAL DAN VERTIKAL

Pada tahap awal diagnosis kami mengidentifikasi ketertarikan yang kuat untuk memerangi penangkapan ikan yang merusak dengan cara memperkuat dan meningkatkan formalisasi pengelolaan daerah pesisir berbasis masyarakat Sebagai tanggapannya kami mengembangkan jejaring secara horisontal (berhubungan dengan desa dan individu lain) serta secara vertikal (berhubungan dengan pemerintah) yang memiliki perhatian danatau kewenangan yang sama Untuk jejaring horisontal kami berhubungan dengan lebih banyak penduduk di desa sasaran kami dan desa lain termasuk desa tetangga Ini dilakukan untuk memeriksa apakah ketertarikan untuk mengatasi masalah penangkapan ikan yang merusak dan memperkuat pengelolaan daerah pesisir berbasis masyarakat juga dimiliki oleh semua desa Ini juga merupakan upaya untuk membangun dukungan yang lebih kuat dan lebih luas terhadap usulan Jejaring dengan desa lain menjadi penting karena penangkapan ikan

yang merusak hampir selalu dilakukan oleh nelayan dari desa lain baik desa yang jaraknya dekat atau jauh (Orang cenderung tidak memancing dengan cara yang merusak di perairan desanya sendiri) Sehingga dukungan dari desa tetangga menjadi diperlukan Untuk membangun jejaring vertikal kami berdiskusi dengan orang-orang dari pemerintah kabupaten provinsi dan pusat serta LSM Hubungan dengan orang-orang dan lembaga terkait adalah kunci untuk meningkatkan pengetahuan belajar tentang perspektif lain tentang permasalahan yang ada dan membangun dukungan untuk atau menasihati untuk mengubah inisiatif berbasis desa yang diusulkan Jejaring horisontal menghasilkan dukungan yang lebih luas dalam bentuk komitmen dan berbagi pembelajaran yang diperoleh Pada kenyataannya jejaring ini mendorong peningkatan ketertarikan dari tiga desa tetangga (bukan bagian dari studi desa sasaran kami atau proyek COREMAP sebelumnya) untuk bersama-

sama membentuk pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Jejaring vertikal sampai ke tingkat kabupaten melalui pertemuan dan diskusi formal dan informal juga menghasilkan komitmen dari pemerintah kabupaten dan pegiat di tingkat kabupaten untuk mendukung peremajaan kembali dan formalisasi pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Hubungan kami dengan pejabat dari Dinas Kelautan dan Perikanan tingkat provinsi yang berwenang untuk mengelola perairan pantai sampai 12 mil laut dari garis pantai menunjukkan bahwa mereka juga mendukung gagasan kami Hubungan kami dengan WWF di Jakarta membuat kami mendapat tawaran untuk mengikutsertakan dua warga desa dari Bungaiya dalam pelatihan pemetaan wilayah pesisir secara partisipatif

Hubungan berjejaring ini dapat membantu mengetahui apa yang terjadi di dalam suatu sistem kepentingan dan mendukung koordinasi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 19

Ada prosedur yang dikenal luas bernama lsquoanalisis pemangku kepentinganrsquo yang melibatkan identifikasi pihak-pihak yang relevan dalam suatu permasalahan (baik perorangan atau organisasi) dan apa kepentingan mereka di dalam permasalahan tersebut Titik pemandu dalam analisis pemangku kepentingan adalah mengidentifikasi siapa yang mempengaruhi dan siapa yang dipengaruhi oleh suatu permasalahan (jika judul dari permasalahan diganti pemangku kepentingan yang teridentifikasi juga dapat bergeser) Pendekatan partisipatif untuk analisis pemangku kepentingan akan berfungsi baik dengan menggunakan pengetahuan dari beberapa orang Analisis pemangku kepentingan dapat bermanfaat untuk mengembangkan jejaring tetapi kami menyarankan proses yang jauh lebih organik untuk membangun hubungan dengan orang-orang yang tepat Banyak yang sudah memiliki hubungan dan akan memperkenalkan proses Anda ke satu sama lain

Membangun jejaring harus menjadi proses terus-menerus bukan hanya dilakukan satu kali atau tertutup Orang baru bisa saja ditunjuk untuk menjabat Orang baru dapat muncul terutama ketika permasalahannya dapat dibingkai ulang

Para lsquochampionrsquo di tingkat masyarakat dan tingkat pulau yang dijabarkan di bawah ini dapat memainkan peranan di dalam jejaring sebagai agen perubahan lokal

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion dan strategi merekaSementara alat bantu ini menekankan pada kerja sama dan penyelarasan yang lebih baik dari tata kelola dan pengelolaan antara pemerintah dan masyarakat penting juga untuk mengenali pengaruh-pengaruh yang ada di masyarakat Faktor penting yang sering kali terlupakan adalah proses sosial informal yang mana anggota masyarakat atau orang-orang yang bekerja di skala yang lebih besar saling mempengaruhi satu sama lain untuk memperbaiki kondisi lingkungan dan sosialnya Ada banyak penekanan pada tata kelola dan prosedur formal untuk pengelolaan tetapi relatif sedikit tentang proses informal dan terutama lsquolembaganyarsquo yang mana orang-orang (atau masyarakat) bertindak secara mandiri dan membuat pilihan bebasnya sendiri

Pada kunjungan ruang lingkup kami ke Selayar kami bertemu dengan tiga warga desa dari desa yang berbeda yang berbicara dengan berapi-api tentang bagaimana mereka mulai menyadari kerugian dan konsekuensi sosial yang diakibatkan oleh metode penangkapan ikan yang merusak dan bagaimana mereka sekarang bekerja sepenuhnya sukarela untuk meyakinkan anggota masyarakat lain untuk berhenti melakukan penangkapan ikan dengan cara yang merusak Masing-masing dari mereka memiliki strategi yang berbeda dan menarik untuk meyakinkan orang Hasil dari inisiatif sukarela mereka dan kemampuan serta kesediaan untuk mempengaruhi orang lain beberapa telah diangkat untuk menduduki jabatan resmi di desa mereka misalnya menjadi anggota kemudian ketua komite perlindungan laut yang dibentuk oleh program COREMAP (lihat Kotak 3G) Beberapa bekerja dengan orang lain mdash misalnya pemimpin desa mdash untuk meningkatkan pengaruh Kami memutuskan untuk belajar tentang orang-orang ini dan strategi mereka dan untuk membagikan kisah mereka dengan orang-orang yang mungkin terinspirasi dengan gagasan bahwa siapapun dapat bertindak dan berharap dapat belajar dari strategi mereka Kemudian kami mengamati lsquochampionrsquo

lain yang bekerja di pulau Beberapa tindakan mereka mungkin tersamarkan oleh pekerjaan mereka (beberapa bekerja di pemerintahan) tetapi cara kerja mereka melampaui harapan profesional dan telah menjadi gairah pribadi

Kami menyajikan sejumlah contoh champion perorangan dan strategi mereka di buklet terpisah dengan judul Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka dari Selayar Indonesia Kami mewawancarai sejumlah orang yang memiliki kekhawatiran sosial dan ekologis tentang ekosistem pesisir memiliki peran penting dalam membuat perubahan demi mencapai perlindungan dan pengelolaan wilayah pesisir yang lebih baik di dalam masyarakat mereka atau lebih luas dan diakui oleh yang lain memang berpengaruh untuk permasalahan tersebut Mereka yang bekerja atau memiliki jabatan resmi bekerja melampaui komitmen dan kewajiban yang biasanya dianggap tugas yang berkaitan dengan pekerjaan mereka atau peran tata kelola Kami mencari laki-laki dan perempuan yang memiliki karakter ini akan tetapi di dalam masyarakat nelayan tentunya kami lebih banyak menemukan laki-laki Kami mengidentifikasi 15 orang Sembilan diantaranya saat ini atau sebelumnya adalah champion di dalam masyarakat mereka (satu perempuan dan delapan laki-laki) dan enam orang yang bekerja di tingkatan yang lebih luas (misalnya kecamatan atau satu pulau mdash semua laki-laki) Profil mereka dapat dilihat di buklet

Kami percaya profil mereka menunjukkan bahwa membangun kesadaran baik dengan atau tanpa bantuan eksternal merupakan langkah pertama yang diperlukan tetapi itu saja tidak cukup Para champion mengambil keputusan sendiri untuk bertindak kemudian berpikir dengan seksama strategi yang mereka gunakan untuk mempengaruhi orang lain Para champion di desa meciptakan cara-cara mereka sendiri untuk menyebarkan pengaruh sosial menggunakan berbagai argumen yang dapat meyakinkan mereka sendiri dan juga efektif untuk digunakan pada orang lain (Satu champion menemukan laki-laki dan perempuan menanggapi pesannya dengan berbeda) Beberapa menggunakan pengetahuan mereka tentang dinamika masyarakat dua champion dari satu desa memanfaatkan persaingan antar kelompok untuk menjaga agar mereka tetap jujur tentang praktik menangkap ikan mereka dan saling mengawasi satu sama lain Alasan keagamaan juga penting bagi beberapa informasi yang kami peroleh dari pengamatan peserta menunjukkan bahwa salah satu champion masyarakat mdash seorang pemuka agama mdash telah mempengaruhi champion lain di masyarakat lain setelah memergokinya sedang menangkap ikan secara ilegal Kebanyakan champion di masyarakat atau pada skala yang lebih luas mengadvokasikan untuk menggabungkan pengaruh sosial positif mereka dengan penegakan hukum yang kuat dan efektif seperti oleh kepolisian Beberapa champion masyarakat berkolaborasi dengan kepolisian dan merekomendasikan hukuman secara cukup strategis Contoh lain adalah bagaimana champion masyarakat dapat bekerja dengan berkolaborasi dengan tokoh-tokoh desa utama lainnya (terutama dengan pimpinan desa) dan dengan pihak eksternal Salah satu champion yang bekerja di pemerintah kabupaten mencari para champion masyarakat dan mendorong mereka untuk ambil bagian dalam komite desa untuk perlindungan laut yang baru dibentuk Hal ini memperkuat peran dari para champion desa dan memotivasi mereka lebih lanjut serta memberikan mereka kewenangan formal

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir20

GAMBAR 13 Salah satu champion Selayar Pak Rusdin dengan Dr Dedi Adhuri dan Ali Yansyah AbdurrahimFoto H Ross

Para champion yang bekerja dalam skala yang lebih besar mdash dalam hal Selayar berarti di pemerintahan LSM atau sebagai orang pribadi mdash bekerja dengan berbagai cara Ada yang mendukung champion masyarakat (ada satu yang secara jelas mendorong banyak champion) Ada yang bekerja atau memegang jabatan yang memungkinkan mereka untuk mengatasi masalah penting Sebagian besar menggunakan jejaring dan beberapa strategi yang dipikir matang untuk membuat perubahan dalam masalah yang mereka pilih

Mengidentifikasi dan mendukung championbull Sadari kemungkinan ada orang-orang yang sudah

bertindak secara sukarela terhadap permasalahan yang menjadi perhatian Anda Identifikasi dan bekerjalah dengan orang-orang tersebut Mereka juga bisa menjadi anggota jejaring yang baik (lihat Kotak 3H)

bull Pertimbangkan untuk mendukung mereka serta membangun kesadaran dan kapasitas mereka melalui kesempatan belajar (misalnya dengan menghadiri lokakarya) Pertimbangkan mereka untuk kegiatan yang relevan dan peran komite Cari cara untuk membuat mereka lebih efektif contohnya dengan sumber daya tanpa merendahkan tindakan sukarela mereka

bull Pertimbangkan untuk mengumpulkan mereka agar saling berbagi strategi dan saling belajar dari satu sama lain

bull Cari peluang untuk mendukung lahirnya champion baru

Kami tidak mengadvokasikan untuk memilih terlebih dahulu orang-orang untuk dipersiapkan menjadi champion meskipun kami mengetahui bahwa hal ini berhasil dilakukan di beberapa bidang dan negara Hal ini berisiko membuat orang yang tidak terpilih merasa tersisih dan merusak orang-orang yang mungkin lebih efektif atau terpercaya untuk bekerja secara mandiri

Mengidentifikasi pengetahuan dan praktik pengelolaan tradisionalBanyak masyarakat pesisir yang memiliki tradisi pengelolaan wilayah pesisir yang berkaitan erat dengan budaya mereka Hal ini dapat meliputi pengetahuan tradisional tentang perilaku

1 Angka dari survei LIPI Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

dan habitat ikan arus laut dan cuaca teknologi menangkap ikan tradisional dan penggunaannya hukum adat tentang menangkap ikan dan lokasi penangkapan serta praktik sosial terkait seperti berbagi beban kerja atau cara melakukan upacara adat

Dalam diagnosis partisipatif penting untuk mempelajari tentang keberadaan pengetahuan ini dan praktik terkait seberapa kuat dan meluasnya pengetahuan ini diterapkan di masyarakat dan seberapa besar pengaruhnya terhadap praktik kontemporer Apakah hal ini disetujui atau ditentang (dan jika ya seberapa jauh) Hal ini dapat dipelajari dari pertemuan dan melalui pengamatan peserta Pengamatan peserta berkontribusi untuk memberikan rincian dan pemeriksaan silang informasi Tim peneliti juga dapat mengumpulkan data tertentu misalnya menghitung atau memetakan penggunaan atau jenis alat tangkap yang berbeda yang digunakan di berbagai lokasi

Analisis kebijakan multitingkatSalah satu permasalahan yang menjadi fokus dari alat bantu ini adalah ketidakselarasan kebijakan dan peraturan perundang-undangan di tingkat yang berbeda atau kesenjangannya semakin melebar seiring dengan waktu Sementara itu kebijakan dan peraturan perundang-undangan pemerintah bisa sangat berbeda dari hukum adat dan hukum adat jarang diakui di dalam hukum nasional

Masyarakat sasaran kami Parak dan Bungaiya memiliki hukum adat yang kuat dan sangat berhasil memelihara dukungan dari masyarakat mereka yang memiliki keragaman budaya untuk mempertahankan hukum adat mereka (ada tiga kelompok budaya di Selayar) Mereka juga memiliki hak menurut hukum Indonesia dan praktik administratif untuk membuat peraturan mereka sendiri menurut sistem tata kelola desa Akan tetapi tidak semua hukum adat mereka terdokumentasikan dalam bentuk peraturan desa yang kontemporer Hal ini membuat hukum adat sulit untuk ditegakan di masyarakat (jika semua orang tidak memiliki kesadaran yang sama tentang peraturan adat) dan sangat sulit untuk memperoleh dukungan dari pemerintah kabupaten Untuk mendukung masyarakat dalam menegakkan praktik adat pemerintah kabupaten harus dapat mengacu pada peraturan tertulis dan perbatasan laut yang terekam dengan baik

Analisis konflikKonflik atas akses sumber daya mungkin terjadi di sistem pesisir terutama ketika habitat mengalami penurunan perikanan berada di bawah tekanan karena habitat yang rusak dan penangkapan ikan yang berlebihan dan nelayan bersaing memperebutkan tangkapan yang semakin sedikit Di Indonesia Timur 74 persen terumbu karang rusak 40 persennya berada dalam kondisi yang sangat buruk (data 2016) Bandingkan dengan tingkat kerusakan tahun 2000 sebanyak 59 persen1 Sementara itu di seluruh Indonesia penghasilan 80 persen rumah tangga nelayan berada di bawah garis kemiskinan dan nelayan mewakili seperempat dari jumlah penduduk miskin di Indonesia

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 21

KOTAK 3I PENGETAHUAN DAN PRAKTIK TRADISIONAL

Satu desa di Selayar Barugaiya memiliki hubungan agama adat dengan hewan laut Di masa lalu masyarakat desa tersebut mengadakan upacara adat tahunan mdash arak-arakan dari desa ke pantai mdash untuk merayakan keterkaitan mereka dengan buaya dan spesies laut lainnya Setelah bertahun-tahun tidak diadakan lagi desa ini sekarang akan memperbaharui praktik ini sebagian karena ingin menarik wisatawan (komunikasi pribadi Rahmat Zainal) Ini adalah desa yang mencanangkan inisiatif lsquoDesa Penyursquo mdash lihat kisah champion tentang Pak Datu dari Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka dari Selayar Indonesia

Perangkap ikan tetap sero digunakan di sepanjang pantai barat laut Selayar (lihat foto) terutama di Bungaiya Kami diperlihatkan dokumen dalam Bahasa Belanda (sebelum 1948) dan naskah kuno Makassar (kemungkinan sangat tua) yang memberikan pengakuan resmi atas sistem ini Ini adalah teknologi yang rumit Jaringnya diikat di antara tiang ramping yang dipasang dari garis pantai sampai 100 meter atau lebih lepas pantai Ikan yang terbawa air

pasang akan tertahan di satu sisi atau sisi lain dari pembatas ini berenang menjauh dari pantai dan memasuki bagian tertutup yang berbentuk seperti mata panah yang hanya memiliki satu pintu keluar di satu bagian Bagian ini nanti akan menuju ke bagian tertutup

lain yang lebih kecil dan berbentuk mata panah dan beberapa sero bahkan terdiri dari tiga bagian Nelayan akan berperahu ke bagian tertutup yang kecil pada saat pasang surut untuk mengumpulkan ikan dari bagian tertutup kecil yang berada di ujung Sebagian besar memiliki panggung kecil di atas sero dari panggung ini mereka bisa mengeruk ikan yang terperangkap Sebagian besar sero dipasang pada musim tenang dan dilepas pada musim muson barat (sekitar bulan September sampai Februari) karena sero akan mudah hancur ketika musim badai Keluarga memiliki hak untuk memasang sero di beberapa lokasi Beberapa menyewakan tempatnya dengan atau tanpa sero ke pihak lain untuk dioperasikan Di masa lalu peraturan adat menyatakan bahwa menangkap ikan dengan alat lain dalam radius 60 meter dari sero tidak diperbolehkan Peraturan ini baru dimodifikasi di Bungaiya menjadi 50 meter untuk memberikan lebih banyak ruang kepada nelayan untuk menggunakan alat lain Desa mempertimbangkan operasi alat penangkap ikan lain yang sederhana dengan jarak 50 meter lebih tidak akan mengganggu pengoperasian sero

GAMBAR 14 Atas Bagian tertutup dari perangkap ikan sero Bawah Sero dilihat dari pantaiFoto D Adhuri

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir22

KOTAK 3K PENDEKATAN KAMI UNTUK ANALISIS KEBIJAKAN

Untuk menanggapi inisiatif masyarakat tentang peremajaan dan formalisasi praktik pengelolaan daerah pesisir kami melakukan analisis kebijakan di bawah instruksi dari setiap masyarakat sasaran Tujuannya adalah untuk melihat seberapa jauh sistem hukum Indonesia dan kebijakan pemerintah mendukung (atau dapat mendukung) hukum adat mereka dan mengidentifikasi strategi bagi desa untuk mencoba mengatasi ketidakselarasan dan mengambil kesempatan yang belum mereka sadari Dalam hal ini kami memeriksa beberapa undang-undang peraturan dan kebijakan pemerintah lainnya sehubungan dengan pengelolaan daerah pesisir di berbagai tingkat dari kabupaten nasional dan internasional Kami menemukan setidak-tidaknya dua undang-undang mdash Undang-Undang tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (No 272007 dan No 12014) dan Undang-Undang tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

(No 322009) mdash yang mengakui dan melindungi hak masyarakat pesisir untuk menerapkan pengetahuan tradisional dan lokal mereka untuk mengelola wilayah dan sumber daya pesisir Kami juga menemukan sejumlah peraturan menteri terutama dari Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang sangat mendukung pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Satu undang-undang yang sering dianggap sering mengesampingkan pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat adalah Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah (No 232014) Undang-Undang ini mengatur ulang tanggung jawab pemerintah di seluruh wilayah Indonesia dan mengatur pengelolaan perairan pantai sampai 12 mil laut berada di bawah kewenangan pemerintah provinsi Undang-Undang ini sedang dalam proses sosialisasi pada saat kami melakukan kerja lapangan Namun demikian dari diskusi kami dan berjejaring dengan

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi (lihat Kotak 3H tentang berjejaring) menunjukkan bahwa meskipun undang-undang harus diikuti tetapi mereka akan tetap mendukung pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat dengan cara mengeluarkan surat Analisis juga meliputi perjanjian internasional seperti yang mengatur tentang hak adat atas sumber daya

Desa dan pegawai pemerintah kabupaten menyambut baik analisis ini Parak dan Bungaiya kemudian mengembangkan peraturan baru melalui proses diskusi dan tata kelola mereka sendiri Tim mendiskusikan kesempatan yang ada dengan desa dan desa memasukkannya ke dalam peraturan desa yang menurut mereka berkaitan

Kami juga membantu Parak dengan meminjamkan peralatan GPS dan merekam koordinat batas-batas laut secara hukum adat (lihat Kotak 3F)

KOTAK 3J PROSES KAMI MENEMUKAN TENTANG TRADISI

Di Bungaiya dan Parak diskusi tentang berbagai permasalahan di pertemuan pertama berakhir pada pembuatan daftar jenis-jenis alat tangkap tradisional yang boleh mereka gunakan dan peraturan yang berlaku (sembilan di satu masyarakat 11 di masyarakat lainnya) Anggota masyarakat menyebutkan jenis-jenis alat tangkap dan anggota tim menuliskannya di kertas plano yang ditempel di dinding Fasilitator mengklarifikasi informasi untuk memastikan sudah ditulis dengan benar (lihat Gambar 15) Dalam pengamatan peserta kami mengumpulkan informasi lebih jauh tentang ini Satu keluarga menunjukkan pada kami dokumen dalam Bahasa Makassar kuno (lihat Kotak 2A) dan Bahasa Belanda yang memverifikasi hak milik dan peraturan adat untuk sero

GAMBAR 15 Jenis-jenis alat tangkap dan peraturan penggunaannya di Desa ParakFoto AY Abdurrahim

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 23

Seperti yang sudah dijelaskan di Kotak 3E pada saat kami melakukan kerja lapangan terjadi konflik antara salah satu desa sasaran kami dan nelayan dari desa tetangga Permasalahannya mdash dari sudut pandang desa sasaran kami mdash adalah tentang praktik menangkap ikan yang digunakan nelayan desa tetangga yang (a) menangkap ikan di perairan desa sasaran kami dengan menggunakan alat dan teknik menangkap ikan yang merusak dan dilarang menurut peraturan desa sasaran kami dan (b) menangkap ikan di daerah yang dianggap sebagai daerah yang dilindungi oleh desa sasaran kami atas dasar kesepakatan bersama Meskipun Selayar memiliki batas-batas menangkap ikan secara adat penangkapan ikan adalah akses yang terbuka Dengan demikian desa dapat menggunakan hak kontemporernya untuk membuat peraturan penangkapan ikan untuk daerah mereka Alat tangkap yang menjadi sumber perselisihan adalah senapan tombak dan lampu senter terang yang digunakan di malam hari sehingga dengan mudah menangkap gerombolan ikan yang sedang beristirahat Daerah penangkapan ikan yang dipersengketakan timbul karena masalah penamaan Kedua desa sepakat bahwa satu lajur di pesisir desa sasaran kami di pantai barat laut Selayar bukanlah daerah untuk menangkap ikan tetapi daerah tersebut hanya diberikan nama tanpa batas-batas yang jelas Sejak ada jalan baru yang dibangun untuk mencapai pantai nelayan dari desa tetangga berargumen bahwa nama tersebut hanya berlaku untuk daerah yang bisa dicapai lewat jalan lama sementara desa sasaran kami berargumen bahwa nama tersebut berlaku untuk daerah sepanjang pantai

Pada suatu malam di awal tahun 2017 penduduk desa sasaran kami menangkap beberapa nelayan dari desa tetangga yang menggunakan senapan tombak dan lampu di daerah terlarang kemudian ditangkap oleh penduduk dibawa ke kantor desa dan memanggil Kepala Desa Kepala Desa memanggil petugas kepolisian yang membawa nelayan ke kantor polisi dan menginterogasi mereka Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya kedua belah pihak memanggil koordinator perikanan Andi Penrang di hari berikutnya Andi Penrang menyarankan untuk membawa perselisihan ini ke camat untuk diputus Camat membuat keputusan yang memihak desa sasaran kami dan penerapan peraturan desa untuk Daerah Perlindungan Laut (DPL) yang konsisten dengan hukum adat Nelayan tersinggung dengan perlakuan yang mereka alami dan mengatakan bahwa mereka sudah ditahan paksa Beberapa minggu kemudian nelayan dari desa lain tersebut mengajukan banding ke tingkat pemerintahan yang lebih tinggi Bupati Bupati yang baru terpilih dan tidak paham tentang permasalahan perikanan meminta masukan dari pegawai dinas perikanan kabupaten Mereka memberi masukan atas dasar peraturan pemerintah terkait perikanan yaitu bahwa menombak ikan diizinkan Meskipun hanya berdasar pada situasi yang terjadi antara dua desa Bupati memutuskan untuk mengeluarkan peraturan yang berlaku untuk semua desa di Kabupaten Selayar

Pada saat itu kedua desa berada di situasi menang atau kalah Dengan menyerahkan kepada otoritas yang lebih tinggi untuk memutuskan pilihan mereka untuk mengendalikan hasil dengan cara negosiasi menjadi berkurang Di sisi lain di setiap tahap masing-masing pihak mendapat dukungan dari pemerintah Mereka tidak merasa perlu untuk

bernegosiasi pada saat itu dan permasalahannya tidak mudah dinegosiasikan karena berdasar pada keyakinan dan nilai yang berbeda Nelayan dari desa tetangga ini bukannya menerima dengan tenang kemudian justru memamerkan keberhasilan mereka mendapatkan hak dengan menangkap ikan di pantai yang seharusnya terlarang di hadapan pemukiman desa sasaran dan sengaja menunjukkan bagaimana mereka menangkap ikan dalam jumlah yang sangat banyak Hal ini semakin membakar bara konflik Penduduk desa sasaran dipaksa menyaksikan ikan yang sudah mereka jaga melalui praktik pelestarian kemudian ditangkap dan dibawa ke pantai Mereka hanya bisa menyaksikan dan mengambil foto

Pada titik ini petugas perikanan kabupaten mencari informasi dari tim kami Dalam proses untuk mempersiapkan analisis kami mengembangkan modul analisis konflik untuk alat bantu kami Modul ini berdasarkan pada kerangka pemetaan konflik yang dikembangkan oleh Jejaring Resolusi Konflik Australia (2008) Kami menambahkan dua aspek konteks dan kekuatan dari masing-masing pihak Kami mengkomunikasikan analisis kami berdasarkan alat bantu ini melalui presentasi PowerPoint dan berbicara dengan petugas perikanan kabupaten dan pihak lain dari jejaring pemerintah dan pihak berkepentingan lalu kemudian mengadakan pertemuan masyarakat di desa sasaran kami

Alat bantu pemetaan konflik ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan kekhawatiran dari setiap pemangku kepentingan yang terkait dengan permasalahan kemudian mencari kepentingan bersama dan hal-hal yang dapat dinegosiasikan Hal ini berhubungan dengan beberapa prinsip negosiasi (Fisher et al 2011) yang menyarankan untuk melihat konflik dengan cara pandang baru

1 Pertama para pihak harus saling menghormati sebagai sesama dan menempatkan konflik bukan orang-orangnya sebagai masalah yang perlu ditangani Mereka harus fokus untuk memelihara hubungan yang saling menghormati dan positif dan saling memperlakukan satu sama lain sebagai pemecah masalah bersama bukan saingan Pendekatan ini berasumsi konflik adalah suatu hal yang tidak nyaman bagi kedua belah (atau semua) pihak dan mereka ingin memecahkan masalah ini

2 Siapapun yang membuat analisis harus melihat di balik yang disampaikan para pihak sebagai keinginan dan menemukan apa sebenarnya kebutuhan mendasar mereka Sehingga akses ke daerah penangkapan ikan tertentu mungkin sebenarnya adalah tentang penghidupan yang memadai atau keadilan atau mewakili kebutuhan mendasar lain

3 Setelah mengidentifikasi kebutuhan mendasar di balik konflik tersebut para pihak harus berusaha mengidentifikasi pilihan-pilihan baru lsquountuk keuntungan bersamarsquo yang berusaha memenuhi kebutuhan mendasar dari semua pihak Hal ini memerlukan pemecahan masalah secara kreatif dan pembingkaian ulang dengan saling menghormati Hal ini dapat mengarah ke solusi baru yang kreatif Ingat bahwa tidak semua permasalahan dapat dinegosiasikan dengan cara ini Pertentangan nilai tidak semudah itu untuk diselesaikan

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir24

4 Jika tahap ini tidak berhasil menemukan solusi para pihak dapat setuju untuk mematuhi nasihat dari ahli atau bukti independen Mereka perlu menyepakati jenis bukti atau nasihat yang dapat diterima oleh kedua belah (atau semua) pihak Sebagai contoh mereka dapat sepakat mengizinkan penangkapan ikan dalam jumlah tertentu yang tetap bisa menjaga cadangan ikan di tingkat tertentu dan mencari pemantauan ilmiah dan nasihat ahli yang bisa membuktikan bahwa tingkat tersebut lestari Mereka bisa sepakat untuk menangkap ikan dengan cara-cara yang tidak merusak karang dan mencari nasihat ahli atau penelitian tentang metode apa yang bisa digunakan

5 Jika para pihak masih tidak bisa sepakat masing-masing pihak dapat menilai alternatif terbaik yang mereka miliki selain menegosiasikan kesepakatan yaitu seberapa buruk situasinya jika mereka harus terus hidup dengan perselisihan yang tidak terselesaikan Apakah lebih baik bagi mereka untuk terus berusaha bernegosiasi atau mundur dan tetap pada situasi sekarang Sering kali mereka harus memutuskan pertanyaan ini berdasarkan kebutuhan mendasar mereka misalnya mengamankan penghidupan mengamankan wilayah atau memelihara tradisi

Alat bantu pemetaan konflik terfokus pada kebutuhan mendasar dan mencari kesamaan mungkin akan menolong mencapai resolusi Hal ini diwakili dengan diagram lingkaran yang terdiri dari bagian-bagian dengan lingkaran pusat (lihat Gambar 16) Langkah-langkahnya adalah

1 Berikan judul permasalahan di bagian tengah diagram Hal ini harus jelas dengan sesedikit kata sebisa mungkin karena mengubah deskripsi permasalahan akan menggeser pemangku kepentingan yang relevan serta sebagian besar analisisnya

2 Identifikasi lsquopemangku kepentinganrsquo atau para pihak dari permasalahan ini Hal ini mencakup mereka yang secara langsung terlibat dalam konflik namun ada juga pihak-pihak lain seperti pembuat peraturan tetangga dan siapapun yang terkena dampak dari atau berada di posisi yang dapat mempengaruhi permasalahan tersebut Berikan nama bagi setiap pemangku kepentingan (lsquosiaparsquo) di satu bagian diagram Anda dapat membuat sebanyak atau sesedikit mungkin bagian sesuai kebutuhan

3 Bagi setiap pemangku kepentingan pertimbangkan konteks mereka (setiap pihak mungkin punya konteks yang berbeda) kekuatan kebutuhan mendasar dan yang meenjadi perhatian mereka Kebutuhan dan kekhawatiran bisa jadi mewakili hal yang sama atau berbeda

Perbandingan antara aspek-aspek ini dapat membantu mengidentifikasi peluang untuk menegosiasikan solusi baru dan mencari kemungkinan dimana semua pihak sama-sama menang

Cara terbaik untuk melakukan ini adalah dengan menggunakan selembar kertas besar seperti kertas plano Tergantung pada hubungan antar para pihak latihan ini dapat dilakukan secara partisipatif (jika difasilitasi dengan baik) atau oleh peneliti atau fasilitator atau oleh satu pihak yang merencanakan bagaimana mereka dapat mengadakan diskusi dengan pihak-pihak utama lainnya

Gambar 16 menunjukkan tahap pertama dari analisis Kami sudah memberikan judul untuk permasalahannya (konflik atas alat penangkap dan lokasi penangkapan ikan) dan para pihak yang berkonflik Mereka diidentifikasi disini sebagai lsquodesa sasaran kamirsquo nelayan dari desa tetangga (yang bersengketa langsung) non-nelayan dari desa tetangga (yang tidak serta-merta mendukung praktik warga nelayannya) masyarakat dan desa lain yang berdekatan kecamatan dinas perikanan kabupaten Bupati (walikota) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi (sekarang bertanggung jawab untuk perikanan di perairan dalam) serta polisi dan militer (yang berbagi tanggung jawab untuk pengawasan wilayah pesisir dan perairan dalam di Indonesia) Kami mengosongkan beberapa bagian jika ada pihak lain yang akan dipertimbangkan

Analisis indikatif lengkap dapat dilihat di Gambar 17 Harap diperhatikan bahwa analisis terperinci untuk dua bagian desa sasaran dan nelayan dari desa tetangga Analisis ini dibuat oleh peneliti berdasarkan semua data kami para pihak tidak berpartisipasi dalam pembuatan analisis ini

Ada beberapa poin yang terlihat jelas dari analisis ini

Konteksbull Desa sasaran kami beruntung karena memiliki garis

pantai timur dan barat mdash ini adalah aset besar mengingat arah muson (timur atau barat) membatasi penangkapan ikan hanya di pantai yang lebih tenang Kedua pantai dapat digunakan hanya selama dua bulan dalam setahun (periode transisi muson) Desa tetangga hanya memiliki garis pantai yang sangat pendek di sebelah barat jadi tidak mengejutkan jika nelayannya tergoda untuk pergi ke perairan lain Desa sasaran kami memiliki garis pantai yang panjang di sebelah barat dan dengan demikian memiliki beberapa pilihan daerah tangkapan meskipun desa ini juga memiliki jumlah penduduk yang lebih besar Desa lain juga memiliki garis pantai yang pendek

bull Desa sasaran kami lebih bergantung pada perikanan karena sebagian besar tanahnya berbatu-batu dan tidak subur Pemukiman berlokasi di sepanjang pantai tidak ada pemukiman yang berada di pedalaman Hanya sedikit kemungkinan untuk bercocok tanam dan beternak Desa sasaran kami tertarik untuk mendiversifikasi ekonominya tetapi hal ini memerlukan waktu dan sumber daya Desa tetangga tidak terlalu bergantung pada menangkap ikan sebagai penghidupan karena sebagian besar keluarga memiliki sumber daya lain seperti kelapa dan hewan ternak Beberapa pemukiman berada di pedalaman dan nelayan mengendarai sepeda motor ke pantai untuk menangkap ikan

bull Desa sasaran kami memiliki tradisi dan tata kelola perikanan yang kuat Desa tetangga tidak memiliki fokus yang kuat dalam tata kelola perikanan Nelayan dari desa lain mengaku mereka tidak memiliki pengetahuan tradisional tentang praktik penangkapan ikan sehingga mereka harus mengandalkan teknologi baru (yang tidak mereka percayai bersifat merusak) Para tetua dari desa lain menentang pendapat ini mereka berkata dahulu desa mereka memiliki pengetahuan tentang menangkap ikan tetapi ketika desanya dimekarkan pada tahun 1980-

Kont

eks

Konteks

KonteksKon

teks

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 25

an (oleh pemerintah atas alasan pelayanan yang lebih praktis) mereka yang pindah ke pemukiman lain di dekat pantai kehilangan kontak dengan mereka yang masih memiliki pengetahuan Jelas disini pengetahuan adat tidak diwariskan dengan baik dan tidak lagi dipraktikkan

bull Desa sasaran kami memiliki sistem pengawasan penangkapan ikan tetapi dengan kapasitas terbatas sehingga sulit untuk mendeteksi serbuan nelayan dari desa lain dan mengatasi pelanggar

bull Sepertinya ada perbedaan aspirasi ekonomi nelayan desa tetangga mencari penghasilan yang lebih besar dibandingkan dengan apa yang ditolerir oleh desa sasaran kami dengan alasan menjaga keberlanjutan perikanan mereka

bull Penduduk desa memiliki hubungan keluarga melalui pernikahan Ini adalah insentif yang kuat bagi kedua belah pihak untuk mengatasi konflik

Kekuatanbull Desa sasaran kami telah memelihara kearifan lokalnya

(pengetahuan dan praktik adat) dengan dukungan kuat dari pengurus desa Mereka memberikan prioritas tinggi untuk pelestarian laut dan bersedia berkoordinasi dan berkolaborasi dengan desa lain demi mencapai perikanan yang lestari untuk masa depan jangka panjang semua pihak

bull Nelayan dari desa lain inovatif dalam mengadopsi teknologi baru untuk penangkapan ikan

Kebutuhanbull Desa sasaran kami berharap dapat melindungi habitat

ikan melindungi perikanan mengamankan penghidupan dan menjaga tradisi

bull Nelayan dari desa lain juga ingin mengamankan penghidupan tetapi lebih tertarik pada peningkatan ekonomi (penghasilan yang lebih besar pangan yang lebih baik) Untuk mendapatkan hal ini mereka perlu akses ke wilayah perairan lain

GAMBAR 16 Alat bantu pemetaan konflik

Desa

sas

aran

Desa t

etang

ga

(nelay

an)

Desa tetangga

(bukan nelayan)

Desa tetangga lain

Camat

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Kabupaten

Bupati

Dinas Kelautan dan Perikanan - Provinsi

Polis

i dan

milit

er

Kekh

awat

iran

Kebu

tuha

n

Keku

atan

Kekhaw

atiran

Kebutu

han

Keku

atan

KekhawatiranKebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

KebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

KebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

KekhawatiranKebutuhanKekuatan

Kekh

awat

iran

Kebu

tuha

n

Keku

atan

Kekh

awati

ran

Kebu

tuhan

Kekuata

n

Konflik tentang alat tangkap dan lokasi penangkapan ikanPE

RMAS

ALAH

AN

Konteks

Konte

ks Konteks

KonteksKont

eks

Konteks

Konteks

Konteks

Kont

eks

Kon

teks

KonteksKonteks

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir26

Camat

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Kabupaten

Bupa

ti

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Provinsi

Polis

i dan

m

ilite

r

KEKU

ATAN

bull Ke

arifa

n lo

kal d

iduk

ung

oleh

pe

mer

inta

han

desa

bull Ke

ingi

nan

kuat

unt

uk m

elest

arika

n

bull Be

rsed

ia b

erko

ordi

nasi

dan

ber

kola

bora

si

deng

an d

esa

lain

KEBU

TUHA

N

bull Pe

rlind

unga

n ek

osis

tem

bull Ke

berla

njut

an p

engh

idup

an

bull M

emeli

hara

kea

rifan

loka

lKE

KHAW

ATIR

AN

bull Ke

hila

ngan

kon

trol p

enge

lola

anbull

Etis

dan

kea

dila

n

bull M

enja

ga h

ubun

gan

deng

an p

endu

duk

desa

teta

ngga

bull Te

kana

n un

tuk

men

gado

psi a

lat

pena

ngka

p ika

n ya

ng m

erus

ak

KEKU

ATAN

bull Ke

wen

anga

n un

tuk

pene

gaka

n hu

kum

KEBU

TUHA

Nbull

Men

jaga

ket

ertib

an u

mum

KEKH

AWAT

IRAN

bull M

enin

gkat

nya

konfl

ik s

osia

lbull

Men

ingk

atny

a pe

nang

kapa

n ik

an y

ang

mer

usak

bull Pe

nang

kapa

n ik

an il

egal

teru

s be

rlang

sung

KEKUATANbull Pemimpin dan pegawai yang berkomitmen

bull Hubungan lokal yang baik

KEBUTUHANbull Pengelolaan perikanan dan ekosistem pesisir

yang berkelanjutan

bull Perlindungan dan pemberdayaan masyarakat

pesisirbull Kerja sama dan dukungan dari desa dan

kecamatanKEKHAWATIRAN

bull Menangani perubahan kewenangan

bull Keterbatasan SDM kewenangan untuk

implementasi programKE

KUAT

ANbull Ja

batan

dan k

ewen

anga

n ter

tingg

i di k

abup

aten

bull Keter

tarika

n untu

k men

gemba

ngka

n keb

ijaka

n

berba

sis pe

neliti

an

KEBU

TUHAN

bull Stab

ilitas

sosia

l

bull Pend

apata

n dae

rah da

ri sek

tor pe

rikan

an

bull Men

gemba

ngka

n pari

wisata

dan p

erika

nan

KEKH

AWAT

IRAN

bull Kons

ekue

nsi d

ari pe

ngali

han k

ewen

anga

n untu

k

peng

elolaa

n peri

kana

n wila

yah p

esisi

r dan

laut

(UU

2320

14)

bull Kebe

rlanju

tan su

mber d

aya a

lam

KEKUATAN

bull Komitmen serius untuk menerapkan

pengelolaan perikanan wilayah pesisir dan laut

berbasis masyarakat

bull Memiliki kewenangan tertinggi di daerah untuk

pengelolaan perikanan wilayah pesisir dan laut

(UU 232014)

KEBUTUHAN

bull Transisi kewenangan untuk perikanan lokal bejalan

mulus

bull Dapat mengandalkan tingkat kabupaten

KEKHAWATIRAN

bull Keterbatasan anggaran SDM dan sarana

prasarana

bull Implementasi UU 232014

bull Koordinasi dengan pemerintah

pusat kabupatenkota

KEKUATAN

bull Berada dalam posisi yang bagus untuk

mem

fasilitasi penyelesaian konflik

KEBUTUHAN

bull Menjaga ketertiban um

um

bull Mendukung kepem

impinan desa untuk m

engatasi

masalahkonflik

bull Berkoordinasi dengan kepolisian dan militer

KEKHAWATIRAN

bull Terjadinya konflik sosial

bull Kewenangan terbatas untuk m

engelola sumber

daya

KONTE

KS

Bupa

ti baru

yang

visio

ner

dan b

erkom

itmen

untuk

memba

ngun

Sela

yar y

ang

berba

sis la

ut

Memilik

i kek

uasa

an da

n

wewen

ang y

ang k

uat d

i ting

kat

kabu

paten

KONTEKS

KKP Nasional sangat aktif

Dekat dengan LSM yang

peduli dengan lingkungan dan

masyarakat

KONTEKS

Mendukung perencanaan

pembangunan untuk masyarakat

desa (dari bawah ke atas)

Berkontribusi kepada pengelolaan

sumber daya pesisir

KONTEKS

Coordinate and comm

unicate

between district governm

ent

and village governments

KONT

EKS

Berp

artis

ipas

i dal

am

pene

gaka

n pe

ratu

ran

di ti

ngka

t ka

bupa

ten

dan

desa

Desa

mem

erlu

kan

polis

i dan

m

iliter

unt

uk m

enja

lank

an

peng

awas

an y

ang

kons

iste

n da

n te

rus-

men

erus

ser

ta

men

egak

kan

huku

m

GAMBAR 17 Analisis lengkap alat bantu pemetaan konflik

PERM

ASAL

AHAN

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 27

Polis

i dan

m

ilite

r

Desa

sas

aran

Desa tetangga

(nelayan)

Desa tetangga (bukan nelayan)

Desa tetangga lain

KEKU

ATAN

bull Ke

arifa

n lo

kal d

iduk

ung

oleh

pe

mer

inta

han

desa

bull Ke

ingi

nan

kuat

unt

uk m

elest

arika

n

bull Be

rsed

ia b

erko

ordi

nasi

dan

ber

kola

bora

si

deng

an d

esa

lain

KEBU

TUHA

N

bull Pe

rlind

unga

n ek

osis

tem

bull Ke

berla

njut

an p

engh

idup

an

bull M

emeli

hara

kea

rifan

loka

lKE

KHAW

ATIR

AN

bull Ke

hila

ngan

kon

trol p

enge

lola

anbull

Etis

dan

kea

dila

n

bull M

enja

ga h

ubun

gan

deng

an p

endu

duk

desa

teta

ngga

bull Te

kana

n un

tuk

men

gado

psi a

lat

pena

ngka

p ika

n ya

ng m

erus

ak

KEKUATAN

bull Inovatif (mengadopsi alat tangkap alternatif)

KEBUTUHAN

bull Akses ke perairan desa lain

KEKHAWATIRAN

bull Pengetahuan tentang praktik perika

nan lestari

yang terbatas

bull Perlindungan hukum

bull Menjaga hubungan dengan penduduk desa lain

KEKUATAN

bull Komitmen kuat dari pemerintahan desa

bull Hasrat untuk bekerja sama

KEBUTUHAN

bull Perlindungan habitat pesisir dan laut

bull Mengamankan penghidupan

KEKHAWATIRAN

bull Meningkatnya penangkapan ikan yang merusak

(dengan senapan tombak dan senter) terutama dari

lsquoDesa Tetanggarsquo

KEKU

ATAN

bull Ke

wen

anga

n un

tuk

pene

gaka

n hu

kum

KEBU

TUHA

Nbull

Men

jaga

ket

ertib

an u

mum

KEKH

AWAT

IRAN

bull M

enin

gkat

nya

konfl

ik s

osia

lbull

Men

ingk

atny

a pe

nang

kapa

n ik

an y

ang

mer

usak

bull Pe

nang

kapa

n ik

an il

egal

teru

s be

rlang

sung

KEKUATAN

bull Berada dalam posisi yang bagus untuk

mem

fasilitasi penyelesaian konflik

KEBUTUHAN

bull Menjaga ketertiban um

um

bull Mendukung kepem

impinan desa untuk m

engatasi

masalahkonflik

bull Berkoordinasi dengan kepolisian dan militer

KEKHAWATIRAN

bull Terjadinya konflik sosial

bull Kewenangan terbatas untuk m

engelola sumber

daya

KEKUATANbull Hubungan erat dengan desa lain

KEBUTUHANbull Keberlanjutan penghidupanbull Ketahanan panganKEKHAWATIRANbull Ketersediaan ikan

bull Menjaga hubungan dengan desa lainbull Keterbatasan sumber daya tanah

KONT

EKS

Pem

erin

taha

n de

sa y

ang

kuat

Kear

ifan

tradi

si lo

kal y

ang

kuat

Garis

pan

tai t

imur

dan

bar

at

yang

pan

jang

Dive

rsifi

kasi

eko

nom

i us

aha

mikr

oSi

stem

pen

gaw

asan

laut

deng

an k

apas

itas

terb

atas

KONTEKS

Garis pantai pendek hanya di

pantai barat

Memiliki hasrat yang kuat

untuk mengeksploitasi sumber

daya

Pernah menjadi pusat

penangkapan ikan yang

merusak

KONTEKSHubungan yang erat antara nelayan dan bukan nelayan di masyarakat

Kebanyakan petani dengan tanah terbatas Nelayan menyediakan akses atas ikan melalui tradisi berbagi

penjualan dan barter dengan produk pertanian

Hubungan dengan masyarakat desa sasaran karena perkawinan

KONTEKS

Ikatan kekeluargaan yang kuat

dan jejaring sosial

Hanya memiliki pantai timur

Tempat menangkap ikan bagi

nelayan tradisional terbatas

karena laut dalam

Akses ke pantai sulit hanya

ada beberapa jalan kecil

KONT

EKS

Berp

artis

ipas

i dal

am

pene

gaka

n pe

ratu

ran

di ti

ngka

t ka

bupa

ten

dan

desa

Desa

mem

erlu

kan

polis

i dan

m

iliter

unt

uk m

enja

lank

an

peng

awas

an y

ang

kons

iste

n da

n te

rus-

men

erus

ser

ta

men

egak

kan

huku

m

Konflik tentang alat tangkap dan lokasi penangkapan ikan

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir28

Kekhawatiranbull Desa sasaran kami memiliki banyak kekhawatiran

Termasuk hilangnya kontrol atas pengelolaan perikanan mereka yang sudah berhasil selama ini dan risiko konflik serta solusi potensialnya yang mungkin mengesampingkan pengelolaan mereka (pengamatan peserta yang kami lakukan menunjukkan hal ini terjadi dengan beberapa anggota desa sasaran kami meminta agar juga diperbolehkan menggunakan senapan tombak dan lampu setelah keputusan Bupati mengizinkan desa lain menggunakannya) Desa ini mengkhawatirkan tentang etis dan keadilan serta tentang perikanan lestari dan kehancuran habitat ikan (terutama karang)

bull Nelayan dari desa tetangga mengkhawatirkan mereka tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan menangkap ikan menurut peraturan desa sasaran kami Mereka juga mempertimbangkan wilayah laut mereka yang terlalu kecil untuk bisa mendapatkan penghasilan yang cukup dari tangkapan Mereka juga menekankan bahwa peraturan baru yang dkeluarkan oleh Bupati memperbolehkan mereka menggunakan alat tangkap dan peraturan tersebut lebih kuat dari surat kesepakatan yang ditandatangani camat Mereka juga khawatir tentang perlindungan hukum untuk kegiatan mereka (yang dimiliki saat ini)

bull Kedua desa ingin memelihara hubungan baik yang terjalin dengan adanya perkawinan antar warga desa

Poin yang menarik dari analisis ini adalah jumlah orang yang bertentangan Ukuran pihak yang berkonflik tidak setara desa sasaran kami bersatu menentang masuknya nelayan dari desa tetangga yang dianggap ilegal menurut hukum adat dan peraturan desa Sementara dari desa tetangga hanya nelayan yang berada di garis depan pada konflik ini Pengurus desa menyadari adanya permasalahan ini dan kepala desa berusaha melindungi kepentingan nelayan mereka dengan berpendapat bahwa alat tangkap yang mereka gunakan diperbolehkan menurut peraturan pemerintah Pendapat di dalam desa tetangga sendiri terbelah mdash atau ada penduduk yang tidak peduli tentang praktik menangkap ikan karena mengandalkan sumber daya lain

Pihak lain juga ingin melihat konflik ini diselesaikan karena akan berdampak pada mereka Karena konflik ini melibatkan dua desa penyelesaian konflik berada di bawah tanggung jawab camat dengan dibantu oleh Kapolsek dan Danramil Bupati dan dinas kabupaten terbawa ke dalam konflik karena eskalasi konflik untuk mengambil keputusan Dinas perikanan kabupaten berada dalam posisi sulit karena mereka ingin mendorong perikanan lestari dan bekerja sama dengan desa tetapi konflik ini membuat mereka harus mengambil keputusan berdasarkan isi peraturan yang bertentangan dengan tujuan keberlanjutan Polisi dan militer menegakkan kepatuhan pada hukum yang berlaku suatu permasalahan yang disengketakan dalam hal ini Mereka terselamatkan jika konflik dapat dihindari Desa-desa lain di pulau mengamati terutama desa yang memiliki hubungan erat dengan protagonis

Mereka juga ingin melindungi perikanan mereka dan juga mengalami daerah mereka diterobos oleh kelompok nelayan yang sama

Cornelius dan Faire (2006) menyarankan untuk mengenali awal terjadinya konflik sedini mungkin dan menanganinya sebelum meningkat dan para pihak semakin berakar di posisinya seperti yang terjadi di contoh Selayar ini Di sisi lain spesialis resolusi konflik menyadari bahwa terkadang konflik perlu lsquomatangrsquo terlebih dahulu untuk ada resolusi Sering kali para pihak ingin menghabiskan semua pilihan yang ada sebelum bersedia berbicara

Apa yang terjadi berikutnyaSetelah adanya keputusan dari Bupati desa sasaran tidak dapat mengajukan banding Mereka kemudian mencari apa yang mungkin dapat mereka lakukan Mereka mendiagnosis bahwa mereka kalah karena adanya kelemahan dalam peraturan tertulis yang diakui dan ditegakkan oleh pejabat yang berwenang Sehingga mereka memilih untuk menggunakan analisis kebijakan di atas untuk mencari jalan yang bisa mengkonsolidasikan dan mendokumentasikan hukum adat dan peraturan desa kontemporer yang diakui sepenuhnya oleh pemerintah

Desa sasaran menghadapi keputusan internal yang sulit dan tantangan dalam menjaga persatuan yang selama ini berhasil dikelolanya terkait dengan penangkapan ikan tradisional lestari Tiga nelayan dari desa sasaran kami minta agar diperbolehkan menangkap ikan dengan menggunakan senapan tombak karena penduduk desa tetangga diperbolehkan (kenapa mereka tidak boleh melakukan hal yang sama) Desa menolak Tetapi dua nelayan dari desa sasaran kami yang menikah dengan perempuan dari desa tetangga dan lebih banyak tinggal di pemukiman istrinya berkeras untuk mendapat pengecualian karena mereka tidak memiliki alat tangkap lain dan keterampilan yang diperlukan untuk menangkap ikan Jadi kedua nelayan tersebut diperbolehkan menggunakan senapan tombak Hal ini menyebabkan ketegangan internal

Sementara itu desa-desa tetangga lain yang juga mengalami wilayahnya diterobos oleh nelayan yang terlibat dalam konflik ini memutuskan untuk bersatu untuk melindungi perikanan mereka Dengan adanya kesadaran yang lebih baik mereka mulai mengubah penggunaan sumber dayanya agar tidak terlalu bergantung pada perikanan Misalnya di masa lalu jika mereka memerlukan ikan dalam jumlah besar untuk upacara (seperti perkawinan) mereka akan menggunakan bom agar bisa menangkap sebanyak mungkin ikan Setelah mereka menyadari kerusakan yang diakibatkan terhadap cadangan dan habitat ikan beberapa tahun yang lalu mereka mulai menyembelih hewan ternak untuk upacara Setelah melindungi perikanan mereka sendiri mereka tidak senang ada pihak lain yang masuk dan mengambil keuntungan dari pantangan dan perlindungan yang sudah mereka lakukan

Konflik ini belum terselesaikan tetapi telah melahirkan sejumlah inisiatif lain terutama analisis kebijakan desa Situasi saat ini mengkhawatirkan baik bagi keberlanjutan perikanan maupun bagi ketetapan desa sasaran untuk melindungi habitat ikan dan mengelola dampak penangkapan ikan Pilihan yang belum dicoba tetapi mungkin melibatkan kedua kepala desa untuk berdialog pada waktunya dan pihak netral yang bekerja dengan pengurus desa lain agar lebih aktif dalam mengelola sumber daya pesisir Semua desa di kecamatan dapat bertemu dan berdiskusi tentang strategi pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 29

Karena kewenangan perikanan sekarang berada di pemerintah provinsi yang berpusat di Makassar di Sulawesi (beberapa jam ditempuh dengan perahu dan mahal untuk dijangkau lewat udara) pemerintah kabupaten tidak memiliki kewenangan yang jelas untuk menyatukan kelompok-kelompok dari berbagai desa untuk duduk bersama mendiskusikan pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif dan mendorong tercapainya kesepakatan tentang praktik menangkap ikan Disini letak dilemanya pemerintah kabupaten memiliki kewenangan langsung atas pengelolaan desa secara umum tetapi tidak atas pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Sementara itu program COREMAP yang banyak mendanai kerja-kerja pembangunan masyarakat di dalam pengelolaan wilayah pesisir telah menghentikan kegiatan terkait pembangunan sumber daya manusia dan kegiatan LSM yang ada terlalu kecil untuk menengahi solusi yang berskala luas

Menggabungkan pengetahuan lokal dan ilmiahKetika masyarakat berkolaborasi dengan pemerintah untuk pengelolaan wilayah pesisir atau jika mereka berharap untuk saling terlibat sangat mungkin untuk turut membahas bentuk pengetahuan lain dalam diskusi Penting untuk tidak berasumsi bahwa satu bentuk pengetahuan adalah lsquobenarrsquo dan yang satu lagi lsquosalahrsquo tetapi justru harus mencoba mempelajari keduanya

Komponen alat bantu ini mengikuti argumen dari Brown (2010) bahwa kita harus mengakui dan mencoba mengintegrasikan berbagai bentuk pengetahuan terutama jika para pemangku kepentingan bekerja bersama Jenis pengetahuan yang dikenali oleh Brown adalah

bull individual (dimiliki oleh orang tertentu dan tidak serta-merta dimiliki oleh anggota masyarakat yang lain)

bull masyarakat (misalnya pengetahuan adat dan lokal)

bull spesialisasi (misalnya pengetahuan ilmiah)

bull organisasi (misalnya pengetahuan tentang kebijakan dan prosedur)

bull bentuk pengetahuan holistik (integratif)

Masing-masing menggunakan bukti yang berbeda untuk jenis permasalahan yang berbeda Secara keseluruhan semua pengetahuan ini dapat memperkaya pemecahan masalah

Penting bagi para pihak yang berkolaborasi untuk saling menghormati pengetahuan yang dimiliki satu sama lain dan mencoba dengan sungguh-sungguh untuk belajar dan memahami perspektif pihak lain Dengan membawa prinsip ini di dalam alat bantu ini kami menekankan pentingnya pengetahuan tradisional (seperti yang terlihat dalam alat bantu ini tentang mengidentifikasi pengetahuan dan praktik pengelolaan tradisional) Pengetahuan tradisional melintasi beberapa bentuk ilmu pengetahuan yang diidentifikasi oleh Brown Termasuk pengetahuan masyarakat dan spesialisasi (misalnya pengetahuan adat tentang perilaku ikan) Di beberapa masyarakat pengetahuan ini bersifat holistik seperti pengetahuan ekologis tradisional yang sangat mengintegrasikan ekologi manusia dan di beberapa situasi aspek spiritual Di dalam pengelolaan wilayah pesisir pengetahuan adat Pengetahuan lokal dan pengetahuan ilmiah dapat relevan dan idealnya harus digabungkan dengan pengetahuan tentang kebijakan mdash atau digunakan sebagai bukti untuk dibuatnya kebijakan baru

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIbull Bertujuan menggabungkan bentuk pengetahuan yang berbeda

terutama dari para pihak yang berkolaborasi untuk memecahkan masalah secara bersama-sama

bull Mengerjakan tugas-tugas yang sebenarnya

bull Buatlah ini menjadi proses pembelajaran

Untuk mengembangkan komponen alat bantu ini melalui inisiatif praktis yang memberikan pembelajaran untuk semua tim kami dan masyarakat Bungaiya bergabung dengan Dr Nils Krueck dari Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk menggali bagaimana menggabungkan pengetahuan ilmiah dengan pengetahuan lokal untuk tujuan perencanaan Bagi Tim Perencanaan Tata Ruang Laut inisiatif ini memberikan mereka kesempatan untuk mengembangkan alat pemodelan yang diadopsi untuk skala lokal melalui kolaborasi dengan pengguna prospektif Bungaiya memiliki empat daerah perlindungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat (DPL) Dua daerah sudah diakui penuh secara formal dan dua lagi sedang menunggu persetujuan dari pemerintah kabupaten selama beberapa bulan ini Masyarakat ingin mencanangkan setidak-tidaknya satu daerah perlindungan lagi terutama bertujuan agar setiap pemukiman di dalam daerah administratif desa memiliki satu DPL di sekitarnya

Bungaiya tertarik untuk mengetahui apakah DPL mereka yang berdasarkan pada pengetahuan lokal dan pertimbangan strategis mereka dalam mengelola perikanan sudah berada di lokasi yang baik dan ukurannya memadai Perwakilan Bungaiya meyakini kegiatan ini akan memberikan masukan dan pilihan baru serta menawarkan pengakuan dari pemerintah yang lebih luas jika pengetahuan ilmiah menyetujui penilaian mereka Hal ini juga akan membantu mereka dalam perencanaan jangka panjang menuju pembentukan perlindungan laut selanjutnya

Kegiatan gabungan ini menunjukkan bahwa dari pada hanya bergantung pada alat pendukung perencanaan DPL dan mengambil keputusan dari lsquoatas ke bawahrsquo pemerintah dapat menyusun alat perancang DPL yang dapat diterapkan secara kolaboratif dengan masyarakat

bull untuk mengidentifikasi daerah dengan nilai ekologis danatau penghidupan tinggi agar dilindungi

bull untuk memastikan daerah-daerah yang disarankan untuk dilindungi mendapat dukungan dari masyarakat (Hal ini penting karena nelayan memilih apakah mereka mau mematuhi daerah perlindungan atau tidak dan pemerintah membutuhkan biaya tinggi untuk pengawasan dan sering kali tidak mencakup luas wilayah yang memadai Beberapa masyarakat memiliki sistem pengawasan mereka sendiri dan akan lebih termotivasi untuk melindungi daerah-daerah yang menjadi prioritas mereka)

bull agar upaya masyarakat dan pemerintah lebih tepat sasaran

bull sebagai alat pembelajaran untuk pemerintah dan masyarakat

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir30

KOTAK 3L PROSES KAMI

Mengetahui ketertarikan Bungaiya dan juga Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk berhubungan dengan pengguna potensial tim kami bertanya kepada warga desa Bungaiya apakah mereka tertarik bekerja bersama dengan ahli ekologi laut Dr Nils Krueck Mereka tertarik

Anggota tim peneliti memberitahukan Nils tentang ketertarikan masyarakat Sebelum pergi ke Selayar Nils mempersiapkan sejumlah peta dasar dan model wilayah pesisir Bungaiya yang menurutnya akan dirasa bermanfaat oleh masyarakat

Nils mengunjungi Selayar pada bulan Juli 2017 Kedua tim bertemu dengan masyarakat (lihat Gambar 18) agar Nils dapat menjelaskan kemungkinan yang ada dan masyarakat menyampaikan pada Nils tentang situasi lokal mereka dan permasalahan perikanan Masyarakat mendiskusikan sasaran termasuk melindungi terumbu karang meningkatkan populasi ikan meningkatkan tangkapan ikan membangun wisata menyelam dan snorkel dan melindungi spesies tertentu Nils mencari klarifikasi dan informasi lebih jauh tentang spesies yang paling penting kegiatan menangkap ikan dan habitat lokal Dari diskusi ini tim gabungan mengembangkan skenario rancangan DPL untuk dieksplorasi

Di hari-hari berikutnya Nils menjalankan model optimalisasi rancangan DPL dan melaporkan hasilnya ke masyarakat secara rutin untuk didiskusikan dan diperbaiki lebih lanjut Masyarakat membentuk tim penyelam termasuk Nils penyelam mereka yang sudah berpengalaman dan satu anggota tim lokal kamu Tim ini menyelam menelusuri daerah yang diteliti agar dapat memvalidasi asumsi rancangan DPL

Anggota tim yang lain mendukung tim penyelam dari perahu milik anggota masyarakat dan merekam hasil pengamatan tim penyelam

Penilaian ilmiah secara lengkap mendukung dua DPL yang lebih besar dari apa yang sudah dicanangkan oleh masyarakat di dua dari empat lokasi DPL Dua lokasi DPL lainnya telah dicanangkan oleh masyarakat untuk tujuan strategis (mengelola penerobosan dari desa lain) tetapi tidak diprioritaskan menurut hasil penilaian ilmiah untuk mencapai pelestarian keanekaragaman hayati atau manfaat bagi perikanan Sebaliknya model yang ada mengidentifikasi peluang DPL baru di salah satu daerah yang belum dipertimbangkan oleh masyarakat mengingat jaraknya dari pemukiman yang ada dan rendahnya tingkat ketertarikan untuk menangkap ikan di lokasi tersebut

Lokasi ini berada di utara dan diprediksi berpotensi memberikan manfaat untuk konservasi dan perikanan di daerah selatan melalui perpindahan karang dan ikan muda oleh arus laut Akan tetapi agar DPL ini bisa merealisasikan potensinya masyarakat perlu menemukan cara untuk pemantauan dan penegakan perlindungan mengingat lokasinya berada di daerah yang sepi penduduk

bull penerapan alat optimalisasi DPL kuantitatif dalam skala lokal mungkin dilakukan dan menguntungkan

bull Masyarakat ini dan kemungkinan masyarakat lain tertarik untuk belajar pendekatan rancangan DPL secara ilmiah

bull Ahli ekologi dan masyarakat menerapkan kriteria rancangan DPL yang berbeda dan berpotensi bertentangan Hal ini layak diakui dan bisa memancing diskusi yang bermanfaat

GAMBAR 18 Gabungan tim CCRES dan perwakilan desa mengembangkan scenario rancangan DPL untuk eksplorasi di Desa BungaiyaFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 31

4 FAKTOR YANG MENDUKUNG DAN TANTANGAN CONTOH DARI SELAYAR

Keberhasilan pengelolaan wilayah pesisir seperti halnya pengelolaan lingkungan yang lain mendapatkan manfaat dari serangkaian faktor pendukung Kami tidak bermaksud merangkum seluruh faktor-faktor latar belakang tersebut dalam alat bantu ini tetapi kami berharap dapat berbagi tentang beberapa faktor-faktor tersebut sebagai contoh dan untuk mengakui bahwa setiap diagnosis partisipatif selalu terjadi dalam dinamika berbagai faktor pendukung yang turut mempengaruhi pembentukan masalah yang dipilih untuk didiagnosis dan kapasitas untuk menanganinya

Di Selayar kami mengamati faktor-faktor penentu keberhasilan berikut yang membantu pengelolaan wilayah pesisir Tabel 1 terdiri dari daftar faktor-faktor ini dan catatan tentang beberapa tantangan terkait Kita tidak dapat berasumsi faktor penentu keberhasilan ini akan selalu ada Faktor pendukung bisa saja dihambat

Kami mendorong pengguna alat bantu ini untuk menemukan faktor-faktor penentu keberhasilan ini ketika mengadakan diagnosis partisipatif

GAMBAR 20 Proses kolaboratif sedang berlangsung Foto H Ross

GAMBAR 19 Kegiatan FishCollab menarik banyak peserta yang antusiasFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir32

TABEL 1 Faktor-faktor keberhasilan dalam penerapan di Selayar dan tantangan terkait

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Pengetahuan dan praktik adat

Komitmen terhadap pengetahuan dan praktik adat di banyak masyarakat

bull Meliputi berbagai teknologi menangkap ikan yang cerdas Sangat konsisten dengan komitmen keberlanjutan dan dapat menawarkan dimensi moral untuk perlindungan laut (lihat dokumen Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka)

bull Desa-desa yang berkomitmen terhadap bentuk pengelolaan berbasis hukum adat dapat (dan sudah) menunjukkan kepemimpinan yang baik dalam praktik menangkap ikan yang berkelanjutan

Pengetahuan adat dan komitmen untuk meneruskan praktik adat yang tidak merata di dalam dan di antara desa

bull Dapat terjadi dan sudah terjadi konflik antar individu dan desa antara yang mempertahankan pengelolaan secara adat dan yang berusaha menggunakan teknologi yang lebih efisien (dan sering kali lebih merusak)

Warisan Warisan dari proyek COREMAP (I sampai III) Selayar merupakan peserta lama di dalam COREMAP Kerja lapangan kami meneruskan warisan berikut

bull Pengetahuan baru (COREMAP I)

bull Perubahan besar pada program COREMAP termasuk penghentian kegiatan yang difokuskan pada pembangunan di semua lokasi termasuk Selayar digantikan oleh program COREMAP III dengan program yang lebih kecil terpusat dan terfokus pada penelitian

Kesadaran Kesadaran yang meluas di tingkat desa dan kabupaten dalam hal kelautan dan proses sosial terkait Hal ini meliputi fokus pada pengelolaan berbasis masyarakat dan bukan pengelolaan dari atas (top-down) dan juga selaras dengan perubahan di dalam kebijakan lingkungan hidup Indonesia selama 20 tahun terakhir (COREMAP II dan III)

bull Membuat pengetahuan ilmiah relevan untuk skala lokal dan dapat diterapkan di lapangan (misalnya oleh desa)

bull Memperluas kesadaran tentang permasalahan perlindungan laut ke desa-desa yang tidak memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam COREMAP

bull Menjaga kesadaran tetap aktif setelah beberapa saat

Lembaga lokal bull Infrastruktur tata kelola masyarakat misalnya sistem DPL yang dicanangkan masyarakat sebagai fokus proses pembelajaran di dalam pengelolaan berbasis masyarakat komite desa untuk konservasi laut fasilitator masyarakat yang berdaya dan pelembagaan ketika beberapa pemerintahan desa menggunakan anggaran desanya untuk perlindungan sumber daya laut

bull Hubungan baik antar desa yang berpartisipasi di dalam COREMAP (terutama COREMAP III) dan pemerintah kabupaten Koordinator kabupaten berada di posisi untuk memfasilitasi hal ini

bull Pemerintah kabupaten berkomitmen terhadap pengelolaan berbasis masyarakat Pegawai dinas perikanan kabupaten dan bidang pembangunan lain secara aktif mencoba untuk mendorong dan mendukung hal ini dengan alokasi staf dan keuangan (Hal ini sekarang sedang disesuaikan karena adanya transfer kewenangan perikanan ke pemerintah provinsi sementara pemerintah kabupaten meneruskan tanggung jawabnya atas desa dan penghidupan)

bull Menjaga komitmen pemerintah provinsi dan kabupaten terhadap proses berbasis masyarakat mengingat hilangnya posisi fungsi yang tadinya didukung oleh COREMAP dan dengan pergantian pegawai

bull Memelihara dan memperkaya infrastruktur tata kelola masyarakat di bawah transfer tanggung jawab perikanan ke tingkat provinsi perubahan dan potensi pengurangan staf perubahan budaya di tingkat pemerintahan manapun

bull Tantangan pemeliharaan menurut faktor-faktor yang disebutkan di atas

COREMAP III lebih dikenal sebagai COREMAP-CTI singkatan dari Coral Triangle Initiative

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 33

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Jejaring bull Pegawai kabupaten dengan tanggung jawab yang berbeda memiliki jejaring yang baik berkomunikasi dengan baik dan memiliki tujuan yang sama Mereka juga berjejaring dengan LSM dan agen-agen perubahan masyarakat sipil Selayar yang berskala kecil dan pemerintah kabupaten membantu komunikasi dan kolaborasi ini

bull LSM kecil tetapi berdedikasi tinggi

bull Peran orang-orang tertentu dalam hubungan ini risiko gangguan karena perpindahan pegawai setelah berakhirnya COREMAP III di kawasan Indonesia

bull Tantangan untuk bertahan hidup dan kapasitas yang umum dialami semua LSM

Kepemilikan terhadap permasalahan wilayah pesisir

Rasa kepemilikan yang tinggi terhadap permasalahan kelautan (di desa dan kabupaten)

bull Pentingnya peran komite desa untuk konservasi laut dan terutama pimpinan mereka di dalam hal ini

bull Memelihara budaya ini di bawah perubahan peraturan (pergeseran tanggung jawab pengelolaan laut perairan dalam ke pemerintah provinsi) dan pergantian pegawai seiring dengan berjalannya waktu

bull Di desa hal ini mungkin berhubungan dengan siklus pemilihan karena kepala desa yang baru akan berusaha membedakan diri dari pendahulunya dengan cara meninggalkan fokus kelautan

bull Kehilangan anggota komite desa untuk perlindungan laut akan mengurangi sumber pengaruh sosial terhadap pimpinan desa dan penduduk desa secara umum

Inisiatif Para lsquochampionrsquo di desa dan kabupaten (baik yang bekerja untuk pemerintah kabupaten atau dalam kapasitas lain) Orang-orang ini memiliki motivasi dan komitmen melampaui peran resmi mereka telah menentukan strategi mereka sendiri untuk mendorong perubahan perilaku dan juga ada yang berkolaborasi

bull Karena sebagian besar individu ini memulai secara mandiri (beberapa melakukan pembinaan) ada beberapa tantangan yang dikaitkan dengan bagaimana memelihara pengaruh mereka Risiko kehilangan orang-orang ini di tingkat desa cukup kecil berbeda dengan di tingkat kabupaten (lihat penjelasan tentang perubahan budaya organisasi dan pergantian pegawai di atas)

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir34

5 SARAN UNTUK PENGUKURANAlat bantu ini pada utamanya didasarkan pada penilaian kualitatif menuju kolaborasi dan pengelolaan yang adaptif Proyek ini tidak dirancang untuk memilih bagian-bagian yang bagus untuk dijadikan indikator atau mendukung pengelolaan meskipun pemilihan ini memainkan peran logis dalam prosedur diagnosa dan merupakan langkah rasional berikutnya

Penting bagi diagnosis partisipatif agar fokus pada permasalahan dan kepentingan yang ada dan tidak hanya sekedar didorong oleh data awal karena hanya sedikit permasalahan yang dapat langsung diukur sehingga fokus pada angka saja akan mengganggu pemilihan permasalahan Ketika tersedia bukti seperti pengukuran penurunan habitat dan tangkapan ikan menjadi berharga selama semua pihak mempercayai data tersebut dan sepakat tentang relevansinya Bukti tidak tertulis atau berdasarkan persepsi seperti pengamatan dalam jangka waktu lama tentang berkurangnya ketersediaan ikan serta lsquoalat ukurrsquo informal mdash seperti seberapa jauh perahu harus melaut sebelum mencapai daerah tangkapan yang memadai mdash mungkin lebih meyakinkan bagi masyarakat Selain itu kenyataan yang dihadapi oleh sebagian besar kawasan berkembang di dunia adalah hanya sedikit data yang tersedia apa lagi data jangka panjang atau data dalam skala kecil yang dapat mendukung pembuatan keputusan di tingkat lokal

Ketika kami mengembangkan cara pengukuran kami sarankan agar hal ini dilakukan secara partisipatif Para pihak harus memutuskan bersama apa yang paling penting untuk diukur agar dapat membantu diagnosis perencanaan dan pengelolaan adaptif mereka Kemudian menjawab indikator atau pengukuran langsung apa yang sesuai untuk melihat kondisi awal dan kemajuannya serta bagaimana mendapatkan informasi tersebut

Sering kali indikator kualitatif sudah cukup untuk memandu diagnosis partisipatif Salah satu pendekatan yang paling mudah adalah dengan menggunakan lsquopapan instrumenrsquo dengan kode warna Pengguna dapat mengidentifikasi indikator utama untuk setiap tulang dari diagram tulang ikan dan melampirkan skala peringkat sederhana seperti skala berdasarkan warna Contoh untuk papan instrumen ini dapat dilihat di Tabel 2

Cara yang sama dapat digunakan pengguna untuk mengidentifikasi faktor-faktor penentu keberhasilan dan tantangan untuk situasi mereka sendiri lalu menilainya secara kualitatif dengan menggunakan skala papan instrumen

Contoh yang sangat baik dalam berkolaborasi adalah merencanakan pertemuan secara berkala untuk mengisi papan instrumen ini bersama-sama (Izurieta 2007) Para pihak bahkan dapat mengisinya secara terpisah di dalam kelompok-kelompok kecil lalu berkumpul lagi untuk membandingkan hasil mereka mdash apakah mereka sepakat atau tidak untuk setiap indikator Yang terpenting apa yang perlu mereka tingkatkan (Ini adalah alasan sebenarnya untuk berdiskusi)

Akan tetapi papan instrumen dapat terlihat pasif kecuali jika ada versi yang dapat dibandingkan seiring dengan berjalannya waktu (Apakah kita melakukan sesuatu dengan lebih baik dibandingkan penilaian sebelumnya) Untuk permasalahan yang secara jelas perlu dikembangkan oleh para pihak pendekatan yang lebih baik mungkin dapat dilakukan dengan menggunakan judul atau kata-kata yang mencerminkan tahapan perkembangan Misalnya jejaring yang relevan biasanya akan berkembang Sehingga akan lebih masuk akal jika skalanya diberikan judul lsquobelum dimulairsquo kemudian lsquotahap awalrsquo lsquoperkembanganrsquo lalu lsquoberkembang penuhrsquo

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 35

TABEL 2 Contoh papan instrumen dengan kode warna

SANG

AT T

ERBA

TAS

TERB

ATAS

OK GOOD

EXCE

LLEN

T

PENJ

ELAS

AN

Fokus dan bermitra Kejelasan fokus

Bekerja dengan baik sebagai mitra

Mengembangkan jejaring Orang-orang yang relevan terlibat

Pengetahuan tradisional dan praktik pengelolaan

Keberadaan pengetahuan

Praktik pengelolaan secara adat digunakan

Kombinasi pengetahuan lokal dan ilmiah

Pengetahuan lokal dan ilmiah dipertimbangkan

Identifikasi proyek terkait dan warisan mereka

Kontak terjalin dengan personil proyek sebelumnya dokumen dipelajari

Warisan 1 dilanjutkan

Warisan 2 dilanjutkan

Warisan 3 dilanjutkan

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion dan strategi mereka

Ada champion

Champion mendapat dukungan

Analisis kebijakan multitingkat

Kebijakan dinilai

Kebijakan dan pengaturan kelembagaan selaras di semua tingkat pemerintahan dan dengan masyarakat

Analisis konflik Jangkauan konflik

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir36

6 REFERENSIAndrew NL Bene C Hall SJ Allison EH Heck S amp Ratner BD 2007 lsquoDiagnosis and management of small-scale fisheries in developing countriesrsquo Fish and Fisheries vol 8 hal 227ndash240

Bene C Kodio A Lemoalle J Mills D Morand P Ovie S Sinaba F amp Tafida A 2009 Participatory diagnosis and adaptive management of small-scale fisheries in the Niger River Basin CGIAR Challenge Program on Water and Food Project report (proyek no 72)

Brown VA 2010 lsquoCollective inquiry and its wicked problemsrsquo in Brown VA Harris JA and Russell JY eds Tackling wicked problems through the interdisciplinary imagination Earthscan London hal 4ndash83

Cinner JE McClanahan TR MacNeil MA Graham NAJ Dawd TM Mukminin A Feary DA Ando L Rabearisoa AL Wamukota A Jiddawik A Campbell SJ Baird AH Januchowski-Hartley FA Hamed S Laharil R Morovel T amp Kuangel J 2012 lsquoComanagement of coral reef social-ecological systemsrsquo Proceedings of the National Academy of Sciences vol 109 14 hal 5219ndash5222

Conflict Resolution Network 2008 Conflict Resolution Trainers Manual mdash 12 skills Conflict Resolution Network wwwcrnhqorg (keterampilan 8 memetakan konflik)

Cornelius H amp Faire S 2006 Everyone can win how to resolve conflict Edisi ke-2 Simon dan Schuster NSW

Eriksson H Adhuri DS Adrianto L Andrew N L Apriliani T Daw T Evans L Garces L Kamanyi E Mwaipopo R Purnomo AH Sulu RJ amp Beare DJ 2016 lsquoAn ecosystem approach to small-scale fisheries through participatory diagnosis in four tropical countriesrsquo Global Environmental Change vol 36 hal 56ndash66

Fisher R Ury WL amp Patton B 2011 Getting to yes negotiating agreement without giving in Penguin

Izurieta AV 2007 Evaluation framework for collaborative management of protected areas a crosscultural case study in Queensland Australia PhD thesis The University of Queensland

Mills D Beacuteneacute C Ovie S Tafida A Sinaba F Kodio A Russell A Andrew N Morand P amp Lemoalle J 2011 lsquoVulnerability in African small-scale fishing communitiesrsquo Journal of International Development vol 23 hal 308ndash313

Proyek Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) adalah proyek dukungan teknis regional yang ditujukan untuk membuka sumber-sumber pendapatan baru yang berkelanjutan bagi masyarakat pesisir di wilayah timur Asia Timur-Pasifik CCRES akan mengembangkan produk-produk pengetahuanmdashyang dapat digunakan sebagai masukan terhadap rancangan dari proyek rencana dan kebijakan di tingkat global regional dan nasionalmdashserta model teknis dan alat perencanaan yang membantu persiapan rencana pengelolaan sumber daya pesisir berbasis masyarakat

BERKOMUNIKASI DENGAN KAMI

CAPTURING CORAL REEF AND RELATED ECOSYSTEM SERVICES (CCRES)

CCRESnet

ccresnet

Hubungi Liz Izquierdo Manajer Proyek Kantor Kemitraan Penelitan The University of Queensland St Lucia QLD 4072 Australia T +61 7 3443 3144 E lizquierdouqeduauKunjungi wwwccresnet

copy Copyright University of Queensland

Mari bergabung komunitas kami

  • 1Pendahuluan tentang alat bantu FishCollab
    • 11Siapa yang dapat menggunakan alat bantu ini
    • 12Keterampilan apa yang diperlukan untuk menggunakannya
    • 13Bagaimana pembuatannya
    • 14Apa yang ada di dalam alat bantu ini
    • 15Profil para champion Selayar untuk perlindungan wilayah pesisir
    • 16Mengadaptasi alat bantu
      • 2Latar belakang mengapa kita memerlukan alat bantu ini
        • 21Kolaborasi dalam mengelola sumber daya alam
        • 22Alasan menerapkan alat bantu
          • 3Prosedur diagnosis partisipatif diagram lsquotulang ikanrsquo
            • 31Bagaimana menerapkan setiap komponen FishCollab
            • 32Mengenalkan diagram tulang ikan
            • 33Kepala ikan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif
            • 34Ekor ikan Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir (perikanan) yang adaptif
            • 35Tulang belakang Pertemuan diagnosis partisipatif pengamatan peserta kegiatan
            • 36Diagram tulang ikan komponen yang menyusun diagnosis partisipatif
              • 4Faktor yang mendukung dan tantangan contoh dari Selayar
              • 5Saran untuk pengukuran
              • 6Referensi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir12

KOTAK 3C PERTIMBANGAN PRAKTIS UNTUK PROSES PARTISIPATIF ANDA

Fasilitasi

Terutama di tahap awal diagnosis fasilitator yang independen dan dihormati mungkin diperlukan Fasilitator yang independen dan dihormati ini penting ketika mengantisipasi kemungkinan adanya ketegangan dalam hubungan di dalam dan di antara kelompok pemangku kepentingan Selain memiliki keterampilan fasilitasi yang kuat dan menguasai topik yang akan didiskusikan fasilitator yang baik juga harus memahami latar belakang sosial-budaya dari peserta agar dapat memimpin diskusi dengan cara yang sesuai dengan peserta Dalam kenyataannya pengetahuan sosial-budaya yang dimiliki mungkin akan menolong fasilitator agar dapat dipercaya peserta

Keterampilan

Apakah Anda memiliki cukup orang yang memiliki keterampilan lsquoberhubungan dengan orang lainrsquo agar dapat berpartisipasi dengan baik dalam diagnosis partisipatif Keterampilan ini adalah kemampuan dan kesediaan untuk mendengarkan berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain memiliki kemampuan untuk memahami dan bersimpati dengan perasaan orang lain dan bersedia untuk bekerja bersama Agar dapat membangun diskusi yang baik di setiap pertemuan kita harus memiliki cukup orang yang berbicara dan mendengarkan dengan baik dan mampu mendorong orang lain untuk berbicara Ingat bahwa budaya berbicara atau menyampaikan gagasan berbeda antara satu etnis dengan etnis lain atau antara satu kelompok sosial dengan yang lain dan antar gender

Orang-orang dengan keterampilan sosial ini akan membantu fasilitator dan membuat diskusi menjadi hidup dan mendalam lsquoPara championrsquo mungkin dapat mengisi peran ini (lihat dokumen terpisah Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka dari Selayar Indonesia)

Sumber daya

Pastikan waktu Anda cukup untuk mengadakan proses yang baik (hindari tenggat waktu yang terburu-buru) dan Anda memiliki sumber daya yang cukup untuk perjalanan makanan ringan dan pengeluaran pertemuan lainnya

GAMBAR 8 Fasilitator yang baik harus memahami latar belakang sosial-budaya peserta agar dapat memimpin diskusi dengan cara yang paling sesuai bagi pesertaFoto AY Abdurrahim

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 13

KOTAK 3D BAGAIMANA KITA MEMULAI

Sebagai bagian dari proyek CCRES yang lebih besar tim kami melakukan kunjungan penentuan ruang lingkup ke lokasi sasaran proyek CCRES di Indonesia pulau utama Selayar di kabupaten Kepulauan Selayar Kunjungan ini diterima oleh pegawai pemerintah kabupaten terutama satu pegawai yang bertugas menjadi nara hubung dengan masyarakat Dari kunjungan tersebut kami mengidentifikasi satu tujuan yaitu untuk mengembangkan alat bantu ini secara partisipatif yang akan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam memecahkan beberapa permasalahan pokok untuk kepentingan pulau penduduk dan pemerintahnya

Pada awalnya nara hubung pemerintah kabupaten merekomendasikan dua desa yang menurutnya tertarik melakukan perlindungan perikanan dan terumbu karang pada saat itu dan mungkin akan tertarik untuk bekerja sama dengan kami Kami bertemu dengan penduduk dari salah satu desa ini pada saat kunjungan penentuan ruang lingkup tapi tidak bertemu dengan desa kedua

Kami bertemu dengan pemuka dari kedua desa yang direkomendasikan Bungaiya di bagian utara Selayar dan Parak di bagian pesisir barat-tengah (lihat Gambar 1) Protokol mengharuskan kami bertemu dengan kepala desa terlebih dahulu Kepala desa kemudian mendiskusikan peluang ini dengan para pimpinan desa Jika mereka sepakat kami lalu mengadakan pertemuan yang lebih besar dengan setiap masyarakat yang terdiri dari perwakilan dari setiap pemukiman pengurus desa dan perwakilan desa semua kategori nelayan dan perempuan yang berkepentingan Pertemuan besar ini meresmikan kolaborasi kami

Pertemuan-pertemuan ini memberikan petunjuk awal tentang hal-hal yang menjadi kepentingan desa Kedua desa berharap dapat fokus ke dalam pengelolaan perikanan Keduanya berusaha menegakkan praktik perikanan lestari berdasarkan pengetahuan dan praktik adat tetapi menghadapi berbagai tantangan dalam mengelola masuknya pihak lain ke perairan mereka terutama pihak yang menggunakan metode menangkap ikan yang merusak yang

tidak boleh digunakan oleh penduduk desa mereka sendiri

Bungaiya sudah memiliki dua daerah perlindungan laut dan dua lagi yang sedang diusulkan dan ingin memperoleh status resmi dari pemerintah kabupaten untuk dua daerah perlindungan yang sedang diusulkan Parak juga tertarik memperoleh status resmi yang lebih besar untuk praktik menangkap ikan tradisionaladat dan peraturan lokal tentang perikanan

Kami kemudian menyusun ulang tim penelitian dan pengembangan kami Kami sudah memiliki tiga peneliti eksternal (peneliti Australia Helen Ross peneliti Indonesia Dedi Adhuri dan Ali Yansyah Abdurrahim mdash semua adalah ilmuwan sosial yang meliputi psikologi lingkungan antropologi dan sosiologi dengan pengalaman lintas disiplin yang kuat dalam hal pengelolaan sumber daya alam termasuk perikanan) Kami mengundang koordinator pengelolaan berbasis masyarakat untuk COREMAP (lihat Kotak 3G) Andi Penrang untuk menjadi anggota penuh dari tim kami Pada masa puncak implementasi proyek Andi Penrang mensupervisi 8 fasilitator senior 28 fasilitator masyarakat dan 104 motivator desa yang berhubungan dengan 52 desa yang turut berpartisipasi dalam COREMAP di Selayar Kami tidak melanjutkan rencana untuk merekrut perempuan yang memenuhi syarat akademis untuk menjadi anggota tim kami malah memilih dua asisten yang berbasis di masyarakat lokal (Andi Ismainna dan Andi Rismayani) yang berpengalaman bekerja untuk COREMAP dan ingin mengembangkan keterampilan mereka dan mereka sudah memiliki hubungan yang sangat baik dengan semua desa tempat kami akan bekerja

Mempekerjakan asisten lokal langsung dari masyarakat memperdalam akses ke pengetahuan dan hubungan lokal memungkinkan dilakukannya pembangunan kapasitas dan merupakan pilihan terbaik untuk meninggalkan warisan keterampilan dan pengetahuan Tim yang terdiri dari 6 orang ini memiliki perimbangan keterampilan pengetahuan lokal dan gender Tiga anggota lokal cakap mengunakan bahasa lokal Selayar dan juga Bahasa Indonesia

Kami memerlukan cara kerja yang sama kuatnya untuk bekerja dengan pemerintah kabupaten LSM dan orang pribadi yang berkepentingan yang memiliki perspektif untuk satu pulau dan tidak hanya fokus pada satu masyarakat tertentu Kami bertemu dengan kepala dinas perikanan Selayar yang baru dan belajar tentang pegawai kabupaten dan staf LSM lain serta orang pribadi yang relevan dan berkepentingan Kami mengadakan beberapa pertemuan dengan orang-orang ini melalui jaringan kerja kami membentuk jejaring yang longgar dan kelompok acuan untuk kegiatan Sementara itu banyak dari orang-orang ini yang secara langsung berhubungan dengan masyarakat (beberapa masyarakat sasaran kami dan lainnya)

Kami juga melanjutkan hubungan dengan desa-desa lain terkait dengan permasalahan yang muncul di Bungaiya dan Parak dan sebagai desa asal para lsquochampionrsquo masyarakat

GAMBAR 9 Anggota tim Dedi Adhuri Andi Penrang Andi Rismayani Helen Ross Andi Ismainna dan Ali Yansyah AbdurrahimFoto D Adhuri

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir14

GAMBAR 10 Peserta mengumpulkan informasi dengan mengamati apa yang terjadi di sekitar mereka mengajukan pertanyaan ke penduduk dan mengalami langsung situasi yang terjadiFoto H Ross

Bagaimana menerapkan komponen pengamatan peserta mdash pengayaan dan konfirmasiSalah satu keterbatasan diskusi dalam pertemuan dan dalam mengumpulkan informasi selama pertemuan adalah prosesnya yang terbuka Dan juga seseorang akan dianggap tidak sopan jika berbicara terlalu lama jadi kita mungkin hanya mendengar sebagian dari apa yang sebenarnya ingin disampaikan oleh seseorang Orang-orang mungkin memberikan versi ringkas atau rangkuman dari kenyataan yang sebenarnya kompleks Beberapa orang mdash terutama perempuan dan anggota masyarakat yang tidak terlalu berkuasa mdash mungkin hanya berani berbicara sedikit walaupun fasilitator sudah berupaya keras untuk melibatkan mereka Pertemuan mungkin menghindari topik yang sulit seperti konflik atau korupsi

Metode lain mdash yang jumlahnya lebih dari satu mdash diperlukan untuk mengetahui apa yang terjadi lsquodi balik layarrsquo yaitu mencari tahu secara lebih terperinci tentang apa yang telah disampaikan di dalam proses partisipatif memeriksa silang informasi dan memperluas atau mendapatkan lebih banyak informasi mendalam Kami menyarankan pengamatan peserta metode antropologi yang juga digunakan di dalam sosiologi dan geografi manusia

Pengamatan peserta merupakan metode yang sangat sesuai Metode ini melibatkan peneliti untuk masuk ke dalam konteks tertentu menjadi bagian dari konteks tersebut untuk sesaat Ada banyak ragam kemungkinan partisipasi dari mengambil peran jangka panjang di dalam suatu situasi (misalnya tinggal bersama satu masyarakat bekerja di pemerintahan) atau bergabung dalam jangka pendek seperti menghadiri serangkaian pertemuan publik Poin pentingnya adalah bergabung Peserta pengamat mengumpulkan informasi dengan cara mengamati apa yang terjadi di sekitar mereka mengajukan pertanyaan ke penduduk dan dengan mengalami situasinya sendiri secara langsung Pengamatan peserta bersifat sistematis yang sangat jauh berbeda dari penelitian ilmu sosial lainnya Bukannya memutuskan untuk mewawancarai sejumlah orang tertentu tentang suatu topik misalnya pengamat peserta akan menjawab pertanyaan penelitian dengan kombinasi jawaban dari apa yang mereka amati (dengan berada di dalam suatu situasi) apa yang mereka dengar apa yang mereka rasakan Mereka biasanya

akan menanyakan sejumlah pertanyaan strategis kepada orang di sekitar mereka dan mengumpulkan pandangan yang berbeda dari berbagai sisi tentang suatu permasalahan Mereka juga dapat menggunakan metode lain seperti wawancara resmi Jika mereka sudah mendapatkan penjelasan yang memadai tentang permasalahan pertama mereka tidak perlu tetap menanyakan tentang hal itu karena sudah dijawab Akan tetapi permasalahan baru akan terkuak di dalam proses dan mengarahkan mereka ke arah baru (lihat Kotak 3E)

Seluruh tim kami hanya berada di lapangan dalam waktu singkat 5 sampai 10 hari setiap kali datang Sebagian besar pengamatan peserta dilakukan oleh satu peneliti (Ali Yansyah Abdurrahim) dan dua asisten lokal (Andi Rismayani dan Andi Ismainna) yang tinggal di desa selama dua sampai empat minggu setiap kali datang Mereka menyewa kamar di salah satu rumah dan membayar uang sewa ke tuan rumah (hal yang lazim di Indonesia) Mereka bergabung dalam kehidupan desa selama periode tersebut mengamati kegiatan perikanan dan kegiatan terkait lainnya berbicara dengan laki-laki dan perempuan menindaklanjuti informasi yang ditemukan Sering kali mereka menindaklanjuti permasalahan yang diangkat di dalam proses partisipatif

Pengumpulan data lebih lanjutTidak semua informasi yang relevan hanya dapat dikumpulkan melalui pengamatan peserta dan pertemuan Ketika suatu permasalahan muncul dari proses tersebut mungkin perlu untuk mengumpulkan lsquodata sekunderrsquo (misalnya laporan hasil studi notulensi rapat) atau mengumpulkan data primer (asli) tentang topik tertentu Tujuannya bukan untuk mengumpulkan informasi latar belakang dalam jumlah besar yang mungkin berguna tetapi mungkin juga tidak karena prosedur diagnosis partisipatif harus memandu kebutuhan Sebaliknya informasi tambahan mungkin dapat memperkaya proses diskusi dan pengamatan peserta dan memberikan bukti untuk asumsi umum yang disimpulkan melalui proses penelitian kualitatif dan diskusi Sebagai contoh tim pengamatan peserta kami mencatat bahwa orang-orang memiliki kombinasi penghidupan yang berbeda menangkap ikan dan lain-lain sehingga mereka mengumpulkan informasi tentang hal ini Kesan bahwa desa yang paling disalahkan untuk penangkapan ikan ilegal dan menangkap ikan di luar perairan mereka adalah desa yang paling bergantung dengan perikanan diperoleh dari pengumpulan data (walaupun keterbatasan penghidupan alternatif bukanlah satu-satunya alasan untuk perilaku menangkap ikan mereka ada alasan sosial lain)

Dengan menggali praktik penangkapan ikan tradisional secara lebih rinci tim pengamatan peserta memutuskan untuk belajar lebih banyak tentang perangkap ikan permanen (sero) dan peraturan adat untuk penggunaannya Tim lokal melakukan survei sero di sepanjang pantai barat dan utara mendokumentasikan 64 sero Salah satu asisten secara bersamaan bekerja untuk proyek lain melakukan survei bulanan atas tangkapan ikan dari sero ini Proyek lain ini bersedia berbagi data dengan kami

Tim lapangan kami menggunakan dan mengadaptasi peta diagnosis lsquoradar 360 derajatrsquo (diadaptasi dari Bene et al 2009) bersamaan dengan proses pengamatan peserta sebagai kerangka kerja untuk mengumpulkan informasi tambahan yang informatif Peta ini terdiri dari sistem alami manusia

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 15

dan penghidupan lembaga dan tata kelola serta pendorong eksternal (lihat Gambar 11) Kami menggunakan ini di dalam pengumpulan data kami

Informasi dapat dikumpulkan dari diskusi dengan masyarakat data sekunder (contoh laporan arsip desa) pengamatan peserta dan metode spesifik lainnya

Belajar dari kegiatan intervensi strategisIdealnya mengingat masa pengembangan yang cukup panjang prosedur diagnosis partisipatif akan mengarah tindakan kolaboratif dan pengelolaan adaptif (di bagian lsquokepalarsquo dari diagram tulang ikan) Kami sudah mengawali dengan desa-desa lokal dan pemerintah kabupaten yang diteruskan oleh penduduk desa bersama dengan anggota tim lokal dan pegawai pemerintah kabupaten

Gagasannya bukan untuk mengubah semuanya sekaligus Perubahan besar-besaran akan sulit disetujui perlu banyak diskusi berisiko dan sulit diimplementasikan Sementara tindakan yang lebih kecil dan spesifik akan lebih mudah disetujui tepat waktu dan sering kali dapat dilakukan dengan sumber daya yang tersedia Intervensi kecil memberikan peluang untuk maju dan belajar dari prosesnya Masyarakat (atau pegawai pemerintah atau LSM) dapat menguji strategi mundur jika tidak berhasil atau mengembangkannya jika menjanjikan Dengan begitu dapat membangun kepercayaan dan keterampilan dan menimbulkan rasa ada sesuatu yang dicapai Gagasan untuk meningkatkan dan belajar melalui langkah-langkah kecil berasal dari pengembangan masyarakat

belajar dari pengalaman dan bidang penelitian dan praktik pengelolaan adaptif

36 Diagram tulang ikan komponen yang menyusun diagnosis partisipatiflsquoTulang-tulangrsquo ikan mewakili sejumlah komponen yang tersedia untuk digunakan sebagai bagian dari prosedur diagnosis partisipatif sesuai permintaan Pengguna dapat menyesuaikannya sesuai keinginan dan menambahkan hal lain Beberapa bagian adalah bagian penting atau direkomendasikan sementara yang lain adalah pilihan

Komponen dapat diperlakukan seperti lsquolangkahrsquo tetapi tidak perlu diterapkan secara berurutan kecuali pada bagian awal yang dimulai dengan lsquofokus dan kemitraan awalrsquo Silakan baca bagian lsquotulang ikanrsquo di dalam diagram dari kiri ke kanan di bagian atas dan bawah tulang belakang (lihat Gambar 5) Dimungkinkan untuk melakukan lebih dari satu komponen di saat yang bersamaan Misalnya pada pertemuan pertama kami dengan masyarakat Bungaiya dan Parak setelah mendiskusikan partisipasi mereka di dalam proyek dan apa yang akan menjadi fokus mereka pekerjaan kami bercabang untuk mengidentifikasi praktik menangkap ikan setiap masyarakat dan peraturannya

KOTAK 3E MENGELOLA KONFLIK CONTOH DARI PENGAMATAN PESERTA YANG KAMI LAKUKAN DI SELAYAR

Kami pertama kali mendengar tentang konflik mengenai praktik menangkap ikan antara salah satu desa sasaran kami dengan desa tetangga (dari anggota tim lokal Andi Penrang) Konflik ini meletus ketika para peneliti tidak berada di pulau Dalam kapasitas mereka sebagai kepala desa keduanya telah menghubungi dan memberikan kabar kepada pak Andi menjelaskan kejadian dari sudut pandang mereka dan meminta nasihat (Kami akan ceritakan lebih lanjut nanti) Ketika kami tiba lagi di pulau dan bertemu dengan masyarakat dan jejaring kabupaten kami kami mendapatkan cerita rincinya Kami menggunakan pengamatan peserta untuk mempelajari lebih lanjut dan terus mengulang cara ini dalam beberapa kali kunjungan lapangan karena konfliknya berubah seiring dengan waktu Sebagai tim kami mengunjungi kepala desa tetangga untuk mulai mengenalnya (dan kami bertemu dia lagi beberapa kali pada kunjungan berikutnya) Kemudian kami mengatur pertemuan dengan sejumlah nelayan dari desa tersebut untuk mendengar perspektif mereka

Mereka mengatakan mereka tidak dapat menangkap ikan sesuai dengan harapan desa sasaran kami karena mereka tidak memiliki pengetahuan tradisional untuk melakukannya Mereka yakin masyarakat mereka tidak pernah memiliki pengetahuan tradisional Kami belajar bahwa pemukiman mereka adalah pemekaran dari desa induk yang terjadi di tahun 1980an Kami mengunjungi desa tersebut untuk bertemu penduduk desa yang lebih tua dan bertemu dengan seorang laki-laki yang sudah sangat tua yang menjelaskan bahwa masyarakat desa tersebut dulu pernah memiliki pengetahuan tradisional tetapi tidak diwariskan ke generasi yang lebih muda

Di saat yang sama separuh anggota tim kami berkesempatan meluangkan lebih banyak waktu tinggal di desa sasaran kami Mereka berbicara dengan penduduk desa tentang pengalaman konflik mereka tapap demi tahap Mereka ada di beberapa kejadian utama dan dapat mengamati apa yang terjadi dan bertanya tentang itu Berbagai dimensi mulai terungkap seperti daerah laut mana yang diperebutkan dan mengapa

alat tangkap yang mana dan praktik menangkap ikan mana yang menjadi permasalahan serta rincian dari kejadian tertentu Terlihat jelas bahwa penduduk dari kedua masyarakat sangat marah sehingga tidak mungkin mendiskusikan permasalahan ini atau memperoleh informasi latar belakang yang mendalam dan sistematis hanya melalui pertemuan saja

Kami mengembangkan komponen analisis konflik dalam alat bantu ini (lihat Bab 36 Analisis konflik) setelah jejaring kami di kabupaten meminta bantuan kami untuk bisa memahami konflik dengan lebih baik Kemudian kami menyajikan analisis kami tentang konflik (secara ringkas) di pertemuan dengan masyarakat sasaran mereka mulai berpikir bagaimana mereka dapat mengelola konflik (karena melapor ke pihak berwenang yang lebih tinggi tidak memberi hasil yang memuaskan) Salah satu strategi mereka mdashuntuk memperkuat peraturan desa dan membuatnya lebih diakui oleh pemerintah kabupaten mdash mendorong dikembangkannya komponen analisis kebijakan pada alat bantu ini

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir16

Fokus dan kemitraan awalSeperti yang kami jelaskan di atas penggunaan alat bantu ini biasanya diawali dengan beberapa mitra yang memilih menggunakan prosedur diagnosis partisipatif untuk membantu memperjelas beberapa permasalahan yang penting bagi mereka Fokus awal dan mitra mungkin akan terus berlanjut Mitra mungkin dibentuk terlebih dahulu baru kemudian mendiskusikan fokusnya Atau sebaliknya satu pihak dapat memiliki fokus yang ingin mereka kerjakan lalu mendekati pihak utama lain atau beberapa pihak untuk bekerja sama dengan mereka Bisa jadi ini bukan keputusan yang mudah karena fokus sebenarnya dapat berubah seiring dengan berjalannya diskusi sehingga harus membingkai ulang permasalahan awal

Dalam berkolaborasi penting untuk menjadi fleksibel dan mendengarkan sudut pandang satu sama lain Membingkai ulang masalah melalui diskusi bersama akan menghasilkan cara pandang yang lebih bermanfaat dan menyelesaikan permasalahannya Misalnya pemerintah mungkin mengkhawatirkan penangkapan ikan yang merusak terumbu karang Beberapa masyarakat melihat ini sebagai bagian dari permasalahan yang sedikit lebih besar yaitu penangkapan ikan ilegal atau yang tidak diterima (karena merusak atau lainnya) di perairan mereka atau melanggar hukum adat dan bagian dari permasalahan lain yang lebih besar lagi tentang penghidupan yang berkelanjutan bagi semua orang

Identifikasi proyek terkait dan warisannyaBeberapa proyek pembangunan atau tim peneliti akan menjadi pihak pertama yang bekereja di lokasi tersebut Ada kemungkinan terdapat pendahulu Penting untuk belajar tentang mereka dan lanjutkan dari apa yang sudah mereka capai Bagaimana hubungan yang mereka bangun mdash positif atau negatif Intervensi seperti apa yang mereka dorong dan apa yang bisa dipelajari dari proyek tersebut

Apakah ada inisiatif bagus yang perlu didukung agar dapat berlanjut jika proyek yang memulainya sudah berakhir Kapasitas lokal apa yang terbangun dan bagaimana hal tersebut dapat dilanjutkan Informasi bermanfaat apa yang dikumpulkan yang bisa menjadi informasi latar belakang bagi proyek Anda

Sama halnya jika ada kegiatan yang berlangsung bersamaan jadi Anda harus berkoordinasi dan berbagi informasi dan sumber daya Satukan kekuatan untuk memberikan efek keseluruhan yang lebih besar Hindari membagi masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan yang berbeda atau menguras kemampuan beberapa orang yang memiliki keterampilan

Mengembangkan jejaringSetelah titik awal diidentifikasi dan kolaborator atau mitra awal mulai berdiskusi akan bermanfaat untuk mengidentifikasi dan memperluas jejaring yang relevan agar meliputi organisasi dan orang-orang yang memiliki peranan dan kepentingan

GAMBAR 11 Kerangka penilaian terpadu 360 derajat(diadaptasi dari Bene et al 2009)

Kebi

jakan

per

ikana

n da

n

pem

bang

unan

Kemam

puan

orga

nisas

ional

dan

kelem

baga

an

Kemam

puan

bertin

dak s

ecara

kolek

tif

Tata kelola kinerja dan hak

Kerangka hukum

Konflik dengan pengguna dan

sektor lainRantai pasok penangkapan ikan

ilegal

Kondisi kehidupanKompetisi

Keanekaragaman hayati

Kejutan status dan

kecenderu

ngan

Diversifikasiketergantungan

penghasilan

Kemiskinan aset dan

pendapatan

Kemam

puan manusia

Model

ilmiah

kelau

tan da

n

perik

anan

Kond

isi ek

osist

em ak

uatik

Man

usia

dan Mata

Pendorong Eks

tern

al

Sistem

Alami

Lembaga dan Tata

KERANGKA KERJA

PENILAIAN

KelolaP

enca

harian

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 17

KOTAK 3F CONTOH KEGIATAN INTERVENSI STRATEGIS

GAMBAR 12 Memetakan perairan tradisional Desa Parak dengan menggunakan koordinat GPSFoto P Bradley

Memperkuat peraturan desa

Kedua desa sasaran kami melihat perlunya memperkuat peraturan desa tentang praktik penangkapan ikan dan di lokasi mana saja praktik tersebut diperbolehkan Keduanya melihat hal ini sebagai cara untuk mengelola penangkapan ikan ilegal yang dilakukan oleh masyarakat lain di dalam wilayah mereka dan satu desa mengalami konflik seperti yang disebutkan di Kotak 3E Mereka memiliki hukum adat yang kuat tetapi tidak terdokumentasi dengan baik sehingga sulit untuk menunjukkannya ke pemerintah atau masyarakat lain mdash dan dengan demikian sulit ditegakan Sebagai desa yang diakui secara resmi di dalam sistem administrasi Indonesia desa berhak membuat peraturan sendiri tetapi ada kesenjangan dalam hal dukungan dari pemerintah atas peraturan desa ini

Selain itu mereka memerlukan dokumentasi resmi tentang batas-batas perairan mereka (diakui menurut hukum adat tetapi tidak didaftarkan dengan koordinat yang dipahami pemerintah) dan tentang daerah perlindungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat

Tim kami bersedia membantu dan meminjamkan keterampilan dan waktu kami Anggota tim kami yang bisa berbahasa Indonesia (termasuk asisten lokal) membuat analisis kebijakan di bawah arahan dan tinjauan rutin dari setiap pemimpin masyarakat (lihat Kotak 3K tentang analisis kebijakan) Masyarakat meminjam peralatan GPS dan perahu perlengkapan lalu tim peneliti pergi bersama mereka untuk mendokumentasikan koordinat GPS (lihat foto) Di dalam prosesnya tim kami belajar banyak tentang pengetahuan tradisional seperti bagaimana mengenali perbatasan perairan desa dengan mengacu pada tiga fitur bentang alam atau lebih seperti puncak bukit atau

lembah diantara bukit dengan cara triangulasi

Menggabungkan pengetahuan ilmiah dengan pengetahuan lokal

Salah satu ahli ekologi laut di proyek CCRES tertarik untuk mengadaptasi model perencanaan tata ruang laut yang digunakan timnya awalnya dirancang untuk skala yang jauh lebih besar untuk digunakan dengan skala lokal oleh masyarakat lokal Sementara itu salah satu desa sasaran kami tertarik dengan cara untuk mendapatkan pengakuan resmi atas daerah perlidungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat (Ini adalah tindakan strategis sebagian bertujuan untuk pembelajaran yang diperkenalkan oleh COREMAP mdash lihat Kotak 3G) Mereka juga tertarik dengan kesesuaian antara penilaian tradisional mereka dan pengetahuan ilmiah dan terbuka untuk belajar dan mengidentifikasi peluang baru Tim peneliti secara filosofis berkomitmen untuk mengakui segala bentuk pengetahuan dan ini terlihat seperti peluang yang bagus Penjelasan ini mengacu pada sub-proyek yang dijelaskan dalam Kotak 3L tentang kombinasi bentuk-bentuk ilmu pengetahuan Intervensi ini dilakukan di waktu yang tepat Kapolres baru baru saja diangkat untuk pulau ini dan beliau adalah seorang penyelam Ini mengindikasikan bahwa beliau akan sangat mendukung perlindungan terumbu karang Masyarakat berharap dapat mengajaknya menyelam sebagai bagian dari sub-proyek ini tetapi sayangnya karena ada komitmen lain minggu tersebut beliau tidak bisa ikut

dalam permasalahan utama Sebagian besar permasalahan memerlukan partisipasi dan kerja sama dari banyak pihak seperti polisi untuk kasus mengurangi penangkapan ikan yang merusak Pencarian eksplisit untuk anggota jejaring yang relevan dapat membantu mencapai sasaran

Di awal proyek kami mengidentifikasi orang-orang dan pemangku kepentingan dalam pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Kami mencari dari masyarakat pegawai pemerintah dan LSM yang bekerja di lapangan Setelah kami mengetahui siapa mereka apa kepentingan dan kegiatannya kami mendiskusikan kemungkinan kolaborasi untuk mengerjakan langkah selanjutnya dari diagnosis dan menemukan cara untuk bekerja bersama Dengan diteruskannya proyek lebih banyak orang yang diidentifikasi

Untuk Selayar kami berhubungan dengan beberapa jejaring Ada satu jejaring di setiap desa (lingkaran yang lebih besar dari orang-orang yang tertarik dan bergabung dengan proyek secara berkala tergantung pada topik yang dibahas dan siapa yang mau tetap menerima informasi tetapi bukan bagian dari kelompok inti) Ada jejaring serupa yang mewakili kepentingan satu pulau sebagian besar bekerja untuk pemerintah kabupaten tetapi ada dua yang bekerja untuk LSM dan satu lagi orang pribadi yang sebelumnya memiliki peran pembangunan ekonomi Kemudian kami berjejaring dengan orang-orang dari desa lain terutama lsquopara championrsquo yang mengambil peranan secara sukarela untuk menghentikan penangkapan ikan yang merusak dan mempromosikan perikanan lestari (lihat komponen Mengidentifikasi pengaruh sosial mdash para champion dan strategi mereka di bawah ini)

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir18

KOTAK 3G WARISAN COREMAP DI SELAYAR

Proyek pembangunan yang dikaitkan dengan dua dari sejumlah tahap Proyek Bank Dunia untuk Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu KarangWorld Bankrsquos Coral Reef Rehabilitation and Management Project (COREMAP) telah dilakukan di pulau utama Selayar (COREMAP I dilakukan pada tahun 1998ndash2003 di Taman Nasional Taka Bonerate bagian dari kepulauan Selayar tetapi tidak termasuk pulau utama) COREMAP II diimplementasikan pada tahun 2004ndash2011 di 52 desa pesisir dan COREMAP-CTI (Coral Triangle Initiative) dari tahun 2014 sampai awal 2017 dengan 11 desa COREMAP bertujuan untuk melindungi merehabilitasi dan mendukung penggunaan terumbu karang secara berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Salah satu peneliti kami sebelumnya adalah pengumpul data untuk COREMAP II dan salah satu anggota tim lokal kami adalah koordinator kabupaten untuk COREMAP

II dan COREMAP-CTI Diawal penelitian kami mengetahui bahwa COREMAP-CTI akan berakhir bersamaan dengan periode kami di lapangan dan ini terjadi di pertengahan kerja lapangan kami Pegawai kabupaten mengidentifikasi CCRES sebagai peluang kunci untuk terus bekerja dengan masyarakat di dalam permasalahan pengelolaan daerah pesisir Dengan memiliki koordinator senior dan dua koordinator masyarakat dalam tim kami membantu mengambil manfaat dari hubungan COREMAP dengan desa sementara membangun hubungan yang baru dan untuk mengidentifikasi dan meneruskan warisan COREMAP sementara tetap memiliki arah sendiri Meskipun tinjauan nasional terhadap efektifitas COREMAP tidak begitu baik tetapi pengamatan peserta yang kami lakukan menunjukkan bahwa COREMAP meninggalkan warisan besar Dua tahap mereka telah melakukan banyak hal untuk membangun

kesadaran tentang penangkapan ikan ilegal tetapi baru berhasil sebagian untuk menghentikannya COREMAP II dan COREMAP-CTI menyarankan dan mendorong dibentuknya Daerah Perlindungan Laut berbasis Masyarakat (DPL) di sebagian besar desa yang berpartisipasi Di bawah panduan dan pendanaan dari COREMAP desa-desa membentuk Komite Masyarakat untuk Pengelolaan Sumber Daya Pesisir yang melakukan pengawasan Orang-orang yang kami ajak bicara mengatakan bahwa mereka telah melihat peningkatan cadangan ikan dan mengaitkan hal ini dengan adanya DPL Beberapa lsquochampionrsquo yang kami wawancara untuk proyek ini ditemukan oleh staf dan terdorong oleh COREMAP Masyarakat telah mengadopsi gagasan utama COREMAP dan menjadikannya sebagai milik mereka

KOTAK 3H BERJEJARING SECARA HORISONTAL DAN VERTIKAL

Pada tahap awal diagnosis kami mengidentifikasi ketertarikan yang kuat untuk memerangi penangkapan ikan yang merusak dengan cara memperkuat dan meningkatkan formalisasi pengelolaan daerah pesisir berbasis masyarakat Sebagai tanggapannya kami mengembangkan jejaring secara horisontal (berhubungan dengan desa dan individu lain) serta secara vertikal (berhubungan dengan pemerintah) yang memiliki perhatian danatau kewenangan yang sama Untuk jejaring horisontal kami berhubungan dengan lebih banyak penduduk di desa sasaran kami dan desa lain termasuk desa tetangga Ini dilakukan untuk memeriksa apakah ketertarikan untuk mengatasi masalah penangkapan ikan yang merusak dan memperkuat pengelolaan daerah pesisir berbasis masyarakat juga dimiliki oleh semua desa Ini juga merupakan upaya untuk membangun dukungan yang lebih kuat dan lebih luas terhadap usulan Jejaring dengan desa lain menjadi penting karena penangkapan ikan

yang merusak hampir selalu dilakukan oleh nelayan dari desa lain baik desa yang jaraknya dekat atau jauh (Orang cenderung tidak memancing dengan cara yang merusak di perairan desanya sendiri) Sehingga dukungan dari desa tetangga menjadi diperlukan Untuk membangun jejaring vertikal kami berdiskusi dengan orang-orang dari pemerintah kabupaten provinsi dan pusat serta LSM Hubungan dengan orang-orang dan lembaga terkait adalah kunci untuk meningkatkan pengetahuan belajar tentang perspektif lain tentang permasalahan yang ada dan membangun dukungan untuk atau menasihati untuk mengubah inisiatif berbasis desa yang diusulkan Jejaring horisontal menghasilkan dukungan yang lebih luas dalam bentuk komitmen dan berbagi pembelajaran yang diperoleh Pada kenyataannya jejaring ini mendorong peningkatan ketertarikan dari tiga desa tetangga (bukan bagian dari studi desa sasaran kami atau proyek COREMAP sebelumnya) untuk bersama-

sama membentuk pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Jejaring vertikal sampai ke tingkat kabupaten melalui pertemuan dan diskusi formal dan informal juga menghasilkan komitmen dari pemerintah kabupaten dan pegiat di tingkat kabupaten untuk mendukung peremajaan kembali dan formalisasi pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Hubungan kami dengan pejabat dari Dinas Kelautan dan Perikanan tingkat provinsi yang berwenang untuk mengelola perairan pantai sampai 12 mil laut dari garis pantai menunjukkan bahwa mereka juga mendukung gagasan kami Hubungan kami dengan WWF di Jakarta membuat kami mendapat tawaran untuk mengikutsertakan dua warga desa dari Bungaiya dalam pelatihan pemetaan wilayah pesisir secara partisipatif

Hubungan berjejaring ini dapat membantu mengetahui apa yang terjadi di dalam suatu sistem kepentingan dan mendukung koordinasi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 19

Ada prosedur yang dikenal luas bernama lsquoanalisis pemangku kepentinganrsquo yang melibatkan identifikasi pihak-pihak yang relevan dalam suatu permasalahan (baik perorangan atau organisasi) dan apa kepentingan mereka di dalam permasalahan tersebut Titik pemandu dalam analisis pemangku kepentingan adalah mengidentifikasi siapa yang mempengaruhi dan siapa yang dipengaruhi oleh suatu permasalahan (jika judul dari permasalahan diganti pemangku kepentingan yang teridentifikasi juga dapat bergeser) Pendekatan partisipatif untuk analisis pemangku kepentingan akan berfungsi baik dengan menggunakan pengetahuan dari beberapa orang Analisis pemangku kepentingan dapat bermanfaat untuk mengembangkan jejaring tetapi kami menyarankan proses yang jauh lebih organik untuk membangun hubungan dengan orang-orang yang tepat Banyak yang sudah memiliki hubungan dan akan memperkenalkan proses Anda ke satu sama lain

Membangun jejaring harus menjadi proses terus-menerus bukan hanya dilakukan satu kali atau tertutup Orang baru bisa saja ditunjuk untuk menjabat Orang baru dapat muncul terutama ketika permasalahannya dapat dibingkai ulang

Para lsquochampionrsquo di tingkat masyarakat dan tingkat pulau yang dijabarkan di bawah ini dapat memainkan peranan di dalam jejaring sebagai agen perubahan lokal

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion dan strategi merekaSementara alat bantu ini menekankan pada kerja sama dan penyelarasan yang lebih baik dari tata kelola dan pengelolaan antara pemerintah dan masyarakat penting juga untuk mengenali pengaruh-pengaruh yang ada di masyarakat Faktor penting yang sering kali terlupakan adalah proses sosial informal yang mana anggota masyarakat atau orang-orang yang bekerja di skala yang lebih besar saling mempengaruhi satu sama lain untuk memperbaiki kondisi lingkungan dan sosialnya Ada banyak penekanan pada tata kelola dan prosedur formal untuk pengelolaan tetapi relatif sedikit tentang proses informal dan terutama lsquolembaganyarsquo yang mana orang-orang (atau masyarakat) bertindak secara mandiri dan membuat pilihan bebasnya sendiri

Pada kunjungan ruang lingkup kami ke Selayar kami bertemu dengan tiga warga desa dari desa yang berbeda yang berbicara dengan berapi-api tentang bagaimana mereka mulai menyadari kerugian dan konsekuensi sosial yang diakibatkan oleh metode penangkapan ikan yang merusak dan bagaimana mereka sekarang bekerja sepenuhnya sukarela untuk meyakinkan anggota masyarakat lain untuk berhenti melakukan penangkapan ikan dengan cara yang merusak Masing-masing dari mereka memiliki strategi yang berbeda dan menarik untuk meyakinkan orang Hasil dari inisiatif sukarela mereka dan kemampuan serta kesediaan untuk mempengaruhi orang lain beberapa telah diangkat untuk menduduki jabatan resmi di desa mereka misalnya menjadi anggota kemudian ketua komite perlindungan laut yang dibentuk oleh program COREMAP (lihat Kotak 3G) Beberapa bekerja dengan orang lain mdash misalnya pemimpin desa mdash untuk meningkatkan pengaruh Kami memutuskan untuk belajar tentang orang-orang ini dan strategi mereka dan untuk membagikan kisah mereka dengan orang-orang yang mungkin terinspirasi dengan gagasan bahwa siapapun dapat bertindak dan berharap dapat belajar dari strategi mereka Kemudian kami mengamati lsquochampionrsquo

lain yang bekerja di pulau Beberapa tindakan mereka mungkin tersamarkan oleh pekerjaan mereka (beberapa bekerja di pemerintahan) tetapi cara kerja mereka melampaui harapan profesional dan telah menjadi gairah pribadi

Kami menyajikan sejumlah contoh champion perorangan dan strategi mereka di buklet terpisah dengan judul Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka dari Selayar Indonesia Kami mewawancarai sejumlah orang yang memiliki kekhawatiran sosial dan ekologis tentang ekosistem pesisir memiliki peran penting dalam membuat perubahan demi mencapai perlindungan dan pengelolaan wilayah pesisir yang lebih baik di dalam masyarakat mereka atau lebih luas dan diakui oleh yang lain memang berpengaruh untuk permasalahan tersebut Mereka yang bekerja atau memiliki jabatan resmi bekerja melampaui komitmen dan kewajiban yang biasanya dianggap tugas yang berkaitan dengan pekerjaan mereka atau peran tata kelola Kami mencari laki-laki dan perempuan yang memiliki karakter ini akan tetapi di dalam masyarakat nelayan tentunya kami lebih banyak menemukan laki-laki Kami mengidentifikasi 15 orang Sembilan diantaranya saat ini atau sebelumnya adalah champion di dalam masyarakat mereka (satu perempuan dan delapan laki-laki) dan enam orang yang bekerja di tingkatan yang lebih luas (misalnya kecamatan atau satu pulau mdash semua laki-laki) Profil mereka dapat dilihat di buklet

Kami percaya profil mereka menunjukkan bahwa membangun kesadaran baik dengan atau tanpa bantuan eksternal merupakan langkah pertama yang diperlukan tetapi itu saja tidak cukup Para champion mengambil keputusan sendiri untuk bertindak kemudian berpikir dengan seksama strategi yang mereka gunakan untuk mempengaruhi orang lain Para champion di desa meciptakan cara-cara mereka sendiri untuk menyebarkan pengaruh sosial menggunakan berbagai argumen yang dapat meyakinkan mereka sendiri dan juga efektif untuk digunakan pada orang lain (Satu champion menemukan laki-laki dan perempuan menanggapi pesannya dengan berbeda) Beberapa menggunakan pengetahuan mereka tentang dinamika masyarakat dua champion dari satu desa memanfaatkan persaingan antar kelompok untuk menjaga agar mereka tetap jujur tentang praktik menangkap ikan mereka dan saling mengawasi satu sama lain Alasan keagamaan juga penting bagi beberapa informasi yang kami peroleh dari pengamatan peserta menunjukkan bahwa salah satu champion masyarakat mdash seorang pemuka agama mdash telah mempengaruhi champion lain di masyarakat lain setelah memergokinya sedang menangkap ikan secara ilegal Kebanyakan champion di masyarakat atau pada skala yang lebih luas mengadvokasikan untuk menggabungkan pengaruh sosial positif mereka dengan penegakan hukum yang kuat dan efektif seperti oleh kepolisian Beberapa champion masyarakat berkolaborasi dengan kepolisian dan merekomendasikan hukuman secara cukup strategis Contoh lain adalah bagaimana champion masyarakat dapat bekerja dengan berkolaborasi dengan tokoh-tokoh desa utama lainnya (terutama dengan pimpinan desa) dan dengan pihak eksternal Salah satu champion yang bekerja di pemerintah kabupaten mencari para champion masyarakat dan mendorong mereka untuk ambil bagian dalam komite desa untuk perlindungan laut yang baru dibentuk Hal ini memperkuat peran dari para champion desa dan memotivasi mereka lebih lanjut serta memberikan mereka kewenangan formal

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir20

GAMBAR 13 Salah satu champion Selayar Pak Rusdin dengan Dr Dedi Adhuri dan Ali Yansyah AbdurrahimFoto H Ross

Para champion yang bekerja dalam skala yang lebih besar mdash dalam hal Selayar berarti di pemerintahan LSM atau sebagai orang pribadi mdash bekerja dengan berbagai cara Ada yang mendukung champion masyarakat (ada satu yang secara jelas mendorong banyak champion) Ada yang bekerja atau memegang jabatan yang memungkinkan mereka untuk mengatasi masalah penting Sebagian besar menggunakan jejaring dan beberapa strategi yang dipikir matang untuk membuat perubahan dalam masalah yang mereka pilih

Mengidentifikasi dan mendukung championbull Sadari kemungkinan ada orang-orang yang sudah

bertindak secara sukarela terhadap permasalahan yang menjadi perhatian Anda Identifikasi dan bekerjalah dengan orang-orang tersebut Mereka juga bisa menjadi anggota jejaring yang baik (lihat Kotak 3H)

bull Pertimbangkan untuk mendukung mereka serta membangun kesadaran dan kapasitas mereka melalui kesempatan belajar (misalnya dengan menghadiri lokakarya) Pertimbangkan mereka untuk kegiatan yang relevan dan peran komite Cari cara untuk membuat mereka lebih efektif contohnya dengan sumber daya tanpa merendahkan tindakan sukarela mereka

bull Pertimbangkan untuk mengumpulkan mereka agar saling berbagi strategi dan saling belajar dari satu sama lain

bull Cari peluang untuk mendukung lahirnya champion baru

Kami tidak mengadvokasikan untuk memilih terlebih dahulu orang-orang untuk dipersiapkan menjadi champion meskipun kami mengetahui bahwa hal ini berhasil dilakukan di beberapa bidang dan negara Hal ini berisiko membuat orang yang tidak terpilih merasa tersisih dan merusak orang-orang yang mungkin lebih efektif atau terpercaya untuk bekerja secara mandiri

Mengidentifikasi pengetahuan dan praktik pengelolaan tradisionalBanyak masyarakat pesisir yang memiliki tradisi pengelolaan wilayah pesisir yang berkaitan erat dengan budaya mereka Hal ini dapat meliputi pengetahuan tradisional tentang perilaku

1 Angka dari survei LIPI Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

dan habitat ikan arus laut dan cuaca teknologi menangkap ikan tradisional dan penggunaannya hukum adat tentang menangkap ikan dan lokasi penangkapan serta praktik sosial terkait seperti berbagi beban kerja atau cara melakukan upacara adat

Dalam diagnosis partisipatif penting untuk mempelajari tentang keberadaan pengetahuan ini dan praktik terkait seberapa kuat dan meluasnya pengetahuan ini diterapkan di masyarakat dan seberapa besar pengaruhnya terhadap praktik kontemporer Apakah hal ini disetujui atau ditentang (dan jika ya seberapa jauh) Hal ini dapat dipelajari dari pertemuan dan melalui pengamatan peserta Pengamatan peserta berkontribusi untuk memberikan rincian dan pemeriksaan silang informasi Tim peneliti juga dapat mengumpulkan data tertentu misalnya menghitung atau memetakan penggunaan atau jenis alat tangkap yang berbeda yang digunakan di berbagai lokasi

Analisis kebijakan multitingkatSalah satu permasalahan yang menjadi fokus dari alat bantu ini adalah ketidakselarasan kebijakan dan peraturan perundang-undangan di tingkat yang berbeda atau kesenjangannya semakin melebar seiring dengan waktu Sementara itu kebijakan dan peraturan perundang-undangan pemerintah bisa sangat berbeda dari hukum adat dan hukum adat jarang diakui di dalam hukum nasional

Masyarakat sasaran kami Parak dan Bungaiya memiliki hukum adat yang kuat dan sangat berhasil memelihara dukungan dari masyarakat mereka yang memiliki keragaman budaya untuk mempertahankan hukum adat mereka (ada tiga kelompok budaya di Selayar) Mereka juga memiliki hak menurut hukum Indonesia dan praktik administratif untuk membuat peraturan mereka sendiri menurut sistem tata kelola desa Akan tetapi tidak semua hukum adat mereka terdokumentasikan dalam bentuk peraturan desa yang kontemporer Hal ini membuat hukum adat sulit untuk ditegakan di masyarakat (jika semua orang tidak memiliki kesadaran yang sama tentang peraturan adat) dan sangat sulit untuk memperoleh dukungan dari pemerintah kabupaten Untuk mendukung masyarakat dalam menegakkan praktik adat pemerintah kabupaten harus dapat mengacu pada peraturan tertulis dan perbatasan laut yang terekam dengan baik

Analisis konflikKonflik atas akses sumber daya mungkin terjadi di sistem pesisir terutama ketika habitat mengalami penurunan perikanan berada di bawah tekanan karena habitat yang rusak dan penangkapan ikan yang berlebihan dan nelayan bersaing memperebutkan tangkapan yang semakin sedikit Di Indonesia Timur 74 persen terumbu karang rusak 40 persennya berada dalam kondisi yang sangat buruk (data 2016) Bandingkan dengan tingkat kerusakan tahun 2000 sebanyak 59 persen1 Sementara itu di seluruh Indonesia penghasilan 80 persen rumah tangga nelayan berada di bawah garis kemiskinan dan nelayan mewakili seperempat dari jumlah penduduk miskin di Indonesia

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 21

KOTAK 3I PENGETAHUAN DAN PRAKTIK TRADISIONAL

Satu desa di Selayar Barugaiya memiliki hubungan agama adat dengan hewan laut Di masa lalu masyarakat desa tersebut mengadakan upacara adat tahunan mdash arak-arakan dari desa ke pantai mdash untuk merayakan keterkaitan mereka dengan buaya dan spesies laut lainnya Setelah bertahun-tahun tidak diadakan lagi desa ini sekarang akan memperbaharui praktik ini sebagian karena ingin menarik wisatawan (komunikasi pribadi Rahmat Zainal) Ini adalah desa yang mencanangkan inisiatif lsquoDesa Penyursquo mdash lihat kisah champion tentang Pak Datu dari Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka dari Selayar Indonesia

Perangkap ikan tetap sero digunakan di sepanjang pantai barat laut Selayar (lihat foto) terutama di Bungaiya Kami diperlihatkan dokumen dalam Bahasa Belanda (sebelum 1948) dan naskah kuno Makassar (kemungkinan sangat tua) yang memberikan pengakuan resmi atas sistem ini Ini adalah teknologi yang rumit Jaringnya diikat di antara tiang ramping yang dipasang dari garis pantai sampai 100 meter atau lebih lepas pantai Ikan yang terbawa air

pasang akan tertahan di satu sisi atau sisi lain dari pembatas ini berenang menjauh dari pantai dan memasuki bagian tertutup yang berbentuk seperti mata panah yang hanya memiliki satu pintu keluar di satu bagian Bagian ini nanti akan menuju ke bagian tertutup

lain yang lebih kecil dan berbentuk mata panah dan beberapa sero bahkan terdiri dari tiga bagian Nelayan akan berperahu ke bagian tertutup yang kecil pada saat pasang surut untuk mengumpulkan ikan dari bagian tertutup kecil yang berada di ujung Sebagian besar memiliki panggung kecil di atas sero dari panggung ini mereka bisa mengeruk ikan yang terperangkap Sebagian besar sero dipasang pada musim tenang dan dilepas pada musim muson barat (sekitar bulan September sampai Februari) karena sero akan mudah hancur ketika musim badai Keluarga memiliki hak untuk memasang sero di beberapa lokasi Beberapa menyewakan tempatnya dengan atau tanpa sero ke pihak lain untuk dioperasikan Di masa lalu peraturan adat menyatakan bahwa menangkap ikan dengan alat lain dalam radius 60 meter dari sero tidak diperbolehkan Peraturan ini baru dimodifikasi di Bungaiya menjadi 50 meter untuk memberikan lebih banyak ruang kepada nelayan untuk menggunakan alat lain Desa mempertimbangkan operasi alat penangkap ikan lain yang sederhana dengan jarak 50 meter lebih tidak akan mengganggu pengoperasian sero

GAMBAR 14 Atas Bagian tertutup dari perangkap ikan sero Bawah Sero dilihat dari pantaiFoto D Adhuri

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir22

KOTAK 3K PENDEKATAN KAMI UNTUK ANALISIS KEBIJAKAN

Untuk menanggapi inisiatif masyarakat tentang peremajaan dan formalisasi praktik pengelolaan daerah pesisir kami melakukan analisis kebijakan di bawah instruksi dari setiap masyarakat sasaran Tujuannya adalah untuk melihat seberapa jauh sistem hukum Indonesia dan kebijakan pemerintah mendukung (atau dapat mendukung) hukum adat mereka dan mengidentifikasi strategi bagi desa untuk mencoba mengatasi ketidakselarasan dan mengambil kesempatan yang belum mereka sadari Dalam hal ini kami memeriksa beberapa undang-undang peraturan dan kebijakan pemerintah lainnya sehubungan dengan pengelolaan daerah pesisir di berbagai tingkat dari kabupaten nasional dan internasional Kami menemukan setidak-tidaknya dua undang-undang mdash Undang-Undang tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (No 272007 dan No 12014) dan Undang-Undang tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

(No 322009) mdash yang mengakui dan melindungi hak masyarakat pesisir untuk menerapkan pengetahuan tradisional dan lokal mereka untuk mengelola wilayah dan sumber daya pesisir Kami juga menemukan sejumlah peraturan menteri terutama dari Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang sangat mendukung pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Satu undang-undang yang sering dianggap sering mengesampingkan pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat adalah Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah (No 232014) Undang-Undang ini mengatur ulang tanggung jawab pemerintah di seluruh wilayah Indonesia dan mengatur pengelolaan perairan pantai sampai 12 mil laut berada di bawah kewenangan pemerintah provinsi Undang-Undang ini sedang dalam proses sosialisasi pada saat kami melakukan kerja lapangan Namun demikian dari diskusi kami dan berjejaring dengan

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi (lihat Kotak 3H tentang berjejaring) menunjukkan bahwa meskipun undang-undang harus diikuti tetapi mereka akan tetap mendukung pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat dengan cara mengeluarkan surat Analisis juga meliputi perjanjian internasional seperti yang mengatur tentang hak adat atas sumber daya

Desa dan pegawai pemerintah kabupaten menyambut baik analisis ini Parak dan Bungaiya kemudian mengembangkan peraturan baru melalui proses diskusi dan tata kelola mereka sendiri Tim mendiskusikan kesempatan yang ada dengan desa dan desa memasukkannya ke dalam peraturan desa yang menurut mereka berkaitan

Kami juga membantu Parak dengan meminjamkan peralatan GPS dan merekam koordinat batas-batas laut secara hukum adat (lihat Kotak 3F)

KOTAK 3J PROSES KAMI MENEMUKAN TENTANG TRADISI

Di Bungaiya dan Parak diskusi tentang berbagai permasalahan di pertemuan pertama berakhir pada pembuatan daftar jenis-jenis alat tangkap tradisional yang boleh mereka gunakan dan peraturan yang berlaku (sembilan di satu masyarakat 11 di masyarakat lainnya) Anggota masyarakat menyebutkan jenis-jenis alat tangkap dan anggota tim menuliskannya di kertas plano yang ditempel di dinding Fasilitator mengklarifikasi informasi untuk memastikan sudah ditulis dengan benar (lihat Gambar 15) Dalam pengamatan peserta kami mengumpulkan informasi lebih jauh tentang ini Satu keluarga menunjukkan pada kami dokumen dalam Bahasa Makassar kuno (lihat Kotak 2A) dan Bahasa Belanda yang memverifikasi hak milik dan peraturan adat untuk sero

GAMBAR 15 Jenis-jenis alat tangkap dan peraturan penggunaannya di Desa ParakFoto AY Abdurrahim

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 23

Seperti yang sudah dijelaskan di Kotak 3E pada saat kami melakukan kerja lapangan terjadi konflik antara salah satu desa sasaran kami dan nelayan dari desa tetangga Permasalahannya mdash dari sudut pandang desa sasaran kami mdash adalah tentang praktik menangkap ikan yang digunakan nelayan desa tetangga yang (a) menangkap ikan di perairan desa sasaran kami dengan menggunakan alat dan teknik menangkap ikan yang merusak dan dilarang menurut peraturan desa sasaran kami dan (b) menangkap ikan di daerah yang dianggap sebagai daerah yang dilindungi oleh desa sasaran kami atas dasar kesepakatan bersama Meskipun Selayar memiliki batas-batas menangkap ikan secara adat penangkapan ikan adalah akses yang terbuka Dengan demikian desa dapat menggunakan hak kontemporernya untuk membuat peraturan penangkapan ikan untuk daerah mereka Alat tangkap yang menjadi sumber perselisihan adalah senapan tombak dan lampu senter terang yang digunakan di malam hari sehingga dengan mudah menangkap gerombolan ikan yang sedang beristirahat Daerah penangkapan ikan yang dipersengketakan timbul karena masalah penamaan Kedua desa sepakat bahwa satu lajur di pesisir desa sasaran kami di pantai barat laut Selayar bukanlah daerah untuk menangkap ikan tetapi daerah tersebut hanya diberikan nama tanpa batas-batas yang jelas Sejak ada jalan baru yang dibangun untuk mencapai pantai nelayan dari desa tetangga berargumen bahwa nama tersebut hanya berlaku untuk daerah yang bisa dicapai lewat jalan lama sementara desa sasaran kami berargumen bahwa nama tersebut berlaku untuk daerah sepanjang pantai

Pada suatu malam di awal tahun 2017 penduduk desa sasaran kami menangkap beberapa nelayan dari desa tetangga yang menggunakan senapan tombak dan lampu di daerah terlarang kemudian ditangkap oleh penduduk dibawa ke kantor desa dan memanggil Kepala Desa Kepala Desa memanggil petugas kepolisian yang membawa nelayan ke kantor polisi dan menginterogasi mereka Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya kedua belah pihak memanggil koordinator perikanan Andi Penrang di hari berikutnya Andi Penrang menyarankan untuk membawa perselisihan ini ke camat untuk diputus Camat membuat keputusan yang memihak desa sasaran kami dan penerapan peraturan desa untuk Daerah Perlindungan Laut (DPL) yang konsisten dengan hukum adat Nelayan tersinggung dengan perlakuan yang mereka alami dan mengatakan bahwa mereka sudah ditahan paksa Beberapa minggu kemudian nelayan dari desa lain tersebut mengajukan banding ke tingkat pemerintahan yang lebih tinggi Bupati Bupati yang baru terpilih dan tidak paham tentang permasalahan perikanan meminta masukan dari pegawai dinas perikanan kabupaten Mereka memberi masukan atas dasar peraturan pemerintah terkait perikanan yaitu bahwa menombak ikan diizinkan Meskipun hanya berdasar pada situasi yang terjadi antara dua desa Bupati memutuskan untuk mengeluarkan peraturan yang berlaku untuk semua desa di Kabupaten Selayar

Pada saat itu kedua desa berada di situasi menang atau kalah Dengan menyerahkan kepada otoritas yang lebih tinggi untuk memutuskan pilihan mereka untuk mengendalikan hasil dengan cara negosiasi menjadi berkurang Di sisi lain di setiap tahap masing-masing pihak mendapat dukungan dari pemerintah Mereka tidak merasa perlu untuk

bernegosiasi pada saat itu dan permasalahannya tidak mudah dinegosiasikan karena berdasar pada keyakinan dan nilai yang berbeda Nelayan dari desa tetangga ini bukannya menerima dengan tenang kemudian justru memamerkan keberhasilan mereka mendapatkan hak dengan menangkap ikan di pantai yang seharusnya terlarang di hadapan pemukiman desa sasaran dan sengaja menunjukkan bagaimana mereka menangkap ikan dalam jumlah yang sangat banyak Hal ini semakin membakar bara konflik Penduduk desa sasaran dipaksa menyaksikan ikan yang sudah mereka jaga melalui praktik pelestarian kemudian ditangkap dan dibawa ke pantai Mereka hanya bisa menyaksikan dan mengambil foto

Pada titik ini petugas perikanan kabupaten mencari informasi dari tim kami Dalam proses untuk mempersiapkan analisis kami mengembangkan modul analisis konflik untuk alat bantu kami Modul ini berdasarkan pada kerangka pemetaan konflik yang dikembangkan oleh Jejaring Resolusi Konflik Australia (2008) Kami menambahkan dua aspek konteks dan kekuatan dari masing-masing pihak Kami mengkomunikasikan analisis kami berdasarkan alat bantu ini melalui presentasi PowerPoint dan berbicara dengan petugas perikanan kabupaten dan pihak lain dari jejaring pemerintah dan pihak berkepentingan lalu kemudian mengadakan pertemuan masyarakat di desa sasaran kami

Alat bantu pemetaan konflik ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan kekhawatiran dari setiap pemangku kepentingan yang terkait dengan permasalahan kemudian mencari kepentingan bersama dan hal-hal yang dapat dinegosiasikan Hal ini berhubungan dengan beberapa prinsip negosiasi (Fisher et al 2011) yang menyarankan untuk melihat konflik dengan cara pandang baru

1 Pertama para pihak harus saling menghormati sebagai sesama dan menempatkan konflik bukan orang-orangnya sebagai masalah yang perlu ditangani Mereka harus fokus untuk memelihara hubungan yang saling menghormati dan positif dan saling memperlakukan satu sama lain sebagai pemecah masalah bersama bukan saingan Pendekatan ini berasumsi konflik adalah suatu hal yang tidak nyaman bagi kedua belah (atau semua) pihak dan mereka ingin memecahkan masalah ini

2 Siapapun yang membuat analisis harus melihat di balik yang disampaikan para pihak sebagai keinginan dan menemukan apa sebenarnya kebutuhan mendasar mereka Sehingga akses ke daerah penangkapan ikan tertentu mungkin sebenarnya adalah tentang penghidupan yang memadai atau keadilan atau mewakili kebutuhan mendasar lain

3 Setelah mengidentifikasi kebutuhan mendasar di balik konflik tersebut para pihak harus berusaha mengidentifikasi pilihan-pilihan baru lsquountuk keuntungan bersamarsquo yang berusaha memenuhi kebutuhan mendasar dari semua pihak Hal ini memerlukan pemecahan masalah secara kreatif dan pembingkaian ulang dengan saling menghormati Hal ini dapat mengarah ke solusi baru yang kreatif Ingat bahwa tidak semua permasalahan dapat dinegosiasikan dengan cara ini Pertentangan nilai tidak semudah itu untuk diselesaikan

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir24

4 Jika tahap ini tidak berhasil menemukan solusi para pihak dapat setuju untuk mematuhi nasihat dari ahli atau bukti independen Mereka perlu menyepakati jenis bukti atau nasihat yang dapat diterima oleh kedua belah (atau semua) pihak Sebagai contoh mereka dapat sepakat mengizinkan penangkapan ikan dalam jumlah tertentu yang tetap bisa menjaga cadangan ikan di tingkat tertentu dan mencari pemantauan ilmiah dan nasihat ahli yang bisa membuktikan bahwa tingkat tersebut lestari Mereka bisa sepakat untuk menangkap ikan dengan cara-cara yang tidak merusak karang dan mencari nasihat ahli atau penelitian tentang metode apa yang bisa digunakan

5 Jika para pihak masih tidak bisa sepakat masing-masing pihak dapat menilai alternatif terbaik yang mereka miliki selain menegosiasikan kesepakatan yaitu seberapa buruk situasinya jika mereka harus terus hidup dengan perselisihan yang tidak terselesaikan Apakah lebih baik bagi mereka untuk terus berusaha bernegosiasi atau mundur dan tetap pada situasi sekarang Sering kali mereka harus memutuskan pertanyaan ini berdasarkan kebutuhan mendasar mereka misalnya mengamankan penghidupan mengamankan wilayah atau memelihara tradisi

Alat bantu pemetaan konflik terfokus pada kebutuhan mendasar dan mencari kesamaan mungkin akan menolong mencapai resolusi Hal ini diwakili dengan diagram lingkaran yang terdiri dari bagian-bagian dengan lingkaran pusat (lihat Gambar 16) Langkah-langkahnya adalah

1 Berikan judul permasalahan di bagian tengah diagram Hal ini harus jelas dengan sesedikit kata sebisa mungkin karena mengubah deskripsi permasalahan akan menggeser pemangku kepentingan yang relevan serta sebagian besar analisisnya

2 Identifikasi lsquopemangku kepentinganrsquo atau para pihak dari permasalahan ini Hal ini mencakup mereka yang secara langsung terlibat dalam konflik namun ada juga pihak-pihak lain seperti pembuat peraturan tetangga dan siapapun yang terkena dampak dari atau berada di posisi yang dapat mempengaruhi permasalahan tersebut Berikan nama bagi setiap pemangku kepentingan (lsquosiaparsquo) di satu bagian diagram Anda dapat membuat sebanyak atau sesedikit mungkin bagian sesuai kebutuhan

3 Bagi setiap pemangku kepentingan pertimbangkan konteks mereka (setiap pihak mungkin punya konteks yang berbeda) kekuatan kebutuhan mendasar dan yang meenjadi perhatian mereka Kebutuhan dan kekhawatiran bisa jadi mewakili hal yang sama atau berbeda

Perbandingan antara aspek-aspek ini dapat membantu mengidentifikasi peluang untuk menegosiasikan solusi baru dan mencari kemungkinan dimana semua pihak sama-sama menang

Cara terbaik untuk melakukan ini adalah dengan menggunakan selembar kertas besar seperti kertas plano Tergantung pada hubungan antar para pihak latihan ini dapat dilakukan secara partisipatif (jika difasilitasi dengan baik) atau oleh peneliti atau fasilitator atau oleh satu pihak yang merencanakan bagaimana mereka dapat mengadakan diskusi dengan pihak-pihak utama lainnya

Gambar 16 menunjukkan tahap pertama dari analisis Kami sudah memberikan judul untuk permasalahannya (konflik atas alat penangkap dan lokasi penangkapan ikan) dan para pihak yang berkonflik Mereka diidentifikasi disini sebagai lsquodesa sasaran kamirsquo nelayan dari desa tetangga (yang bersengketa langsung) non-nelayan dari desa tetangga (yang tidak serta-merta mendukung praktik warga nelayannya) masyarakat dan desa lain yang berdekatan kecamatan dinas perikanan kabupaten Bupati (walikota) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi (sekarang bertanggung jawab untuk perikanan di perairan dalam) serta polisi dan militer (yang berbagi tanggung jawab untuk pengawasan wilayah pesisir dan perairan dalam di Indonesia) Kami mengosongkan beberapa bagian jika ada pihak lain yang akan dipertimbangkan

Analisis indikatif lengkap dapat dilihat di Gambar 17 Harap diperhatikan bahwa analisis terperinci untuk dua bagian desa sasaran dan nelayan dari desa tetangga Analisis ini dibuat oleh peneliti berdasarkan semua data kami para pihak tidak berpartisipasi dalam pembuatan analisis ini

Ada beberapa poin yang terlihat jelas dari analisis ini

Konteksbull Desa sasaran kami beruntung karena memiliki garis

pantai timur dan barat mdash ini adalah aset besar mengingat arah muson (timur atau barat) membatasi penangkapan ikan hanya di pantai yang lebih tenang Kedua pantai dapat digunakan hanya selama dua bulan dalam setahun (periode transisi muson) Desa tetangga hanya memiliki garis pantai yang sangat pendek di sebelah barat jadi tidak mengejutkan jika nelayannya tergoda untuk pergi ke perairan lain Desa sasaran kami memiliki garis pantai yang panjang di sebelah barat dan dengan demikian memiliki beberapa pilihan daerah tangkapan meskipun desa ini juga memiliki jumlah penduduk yang lebih besar Desa lain juga memiliki garis pantai yang pendek

bull Desa sasaran kami lebih bergantung pada perikanan karena sebagian besar tanahnya berbatu-batu dan tidak subur Pemukiman berlokasi di sepanjang pantai tidak ada pemukiman yang berada di pedalaman Hanya sedikit kemungkinan untuk bercocok tanam dan beternak Desa sasaran kami tertarik untuk mendiversifikasi ekonominya tetapi hal ini memerlukan waktu dan sumber daya Desa tetangga tidak terlalu bergantung pada menangkap ikan sebagai penghidupan karena sebagian besar keluarga memiliki sumber daya lain seperti kelapa dan hewan ternak Beberapa pemukiman berada di pedalaman dan nelayan mengendarai sepeda motor ke pantai untuk menangkap ikan

bull Desa sasaran kami memiliki tradisi dan tata kelola perikanan yang kuat Desa tetangga tidak memiliki fokus yang kuat dalam tata kelola perikanan Nelayan dari desa lain mengaku mereka tidak memiliki pengetahuan tradisional tentang praktik penangkapan ikan sehingga mereka harus mengandalkan teknologi baru (yang tidak mereka percayai bersifat merusak) Para tetua dari desa lain menentang pendapat ini mereka berkata dahulu desa mereka memiliki pengetahuan tentang menangkap ikan tetapi ketika desanya dimekarkan pada tahun 1980-

Kont

eks

Konteks

KonteksKon

teks

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 25

an (oleh pemerintah atas alasan pelayanan yang lebih praktis) mereka yang pindah ke pemukiman lain di dekat pantai kehilangan kontak dengan mereka yang masih memiliki pengetahuan Jelas disini pengetahuan adat tidak diwariskan dengan baik dan tidak lagi dipraktikkan

bull Desa sasaran kami memiliki sistem pengawasan penangkapan ikan tetapi dengan kapasitas terbatas sehingga sulit untuk mendeteksi serbuan nelayan dari desa lain dan mengatasi pelanggar

bull Sepertinya ada perbedaan aspirasi ekonomi nelayan desa tetangga mencari penghasilan yang lebih besar dibandingkan dengan apa yang ditolerir oleh desa sasaran kami dengan alasan menjaga keberlanjutan perikanan mereka

bull Penduduk desa memiliki hubungan keluarga melalui pernikahan Ini adalah insentif yang kuat bagi kedua belah pihak untuk mengatasi konflik

Kekuatanbull Desa sasaran kami telah memelihara kearifan lokalnya

(pengetahuan dan praktik adat) dengan dukungan kuat dari pengurus desa Mereka memberikan prioritas tinggi untuk pelestarian laut dan bersedia berkoordinasi dan berkolaborasi dengan desa lain demi mencapai perikanan yang lestari untuk masa depan jangka panjang semua pihak

bull Nelayan dari desa lain inovatif dalam mengadopsi teknologi baru untuk penangkapan ikan

Kebutuhanbull Desa sasaran kami berharap dapat melindungi habitat

ikan melindungi perikanan mengamankan penghidupan dan menjaga tradisi

bull Nelayan dari desa lain juga ingin mengamankan penghidupan tetapi lebih tertarik pada peningkatan ekonomi (penghasilan yang lebih besar pangan yang lebih baik) Untuk mendapatkan hal ini mereka perlu akses ke wilayah perairan lain

GAMBAR 16 Alat bantu pemetaan konflik

Desa

sas

aran

Desa t

etang

ga

(nelay

an)

Desa tetangga

(bukan nelayan)

Desa tetangga lain

Camat

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Kabupaten

Bupati

Dinas Kelautan dan Perikanan - Provinsi

Polis

i dan

milit

er

Kekh

awat

iran

Kebu

tuha

n

Keku

atan

Kekhaw

atiran

Kebutu

han

Keku

atan

KekhawatiranKebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

KebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

KebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

KekhawatiranKebutuhanKekuatan

Kekh

awat

iran

Kebu

tuha

n

Keku

atan

Kekh

awati

ran

Kebu

tuhan

Kekuata

n

Konflik tentang alat tangkap dan lokasi penangkapan ikanPE

RMAS

ALAH

AN

Konteks

Konte

ks Konteks

KonteksKont

eks

Konteks

Konteks

Konteks

Kont

eks

Kon

teks

KonteksKonteks

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir26

Camat

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Kabupaten

Bupa

ti

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Provinsi

Polis

i dan

m

ilite

r

KEKU

ATAN

bull Ke

arifa

n lo

kal d

iduk

ung

oleh

pe

mer

inta

han

desa

bull Ke

ingi

nan

kuat

unt

uk m

elest

arika

n

bull Be

rsed

ia b

erko

ordi

nasi

dan

ber

kola

bora

si

deng

an d

esa

lain

KEBU

TUHA

N

bull Pe

rlind

unga

n ek

osis

tem

bull Ke

berla

njut

an p

engh

idup

an

bull M

emeli

hara

kea

rifan

loka

lKE

KHAW

ATIR

AN

bull Ke

hila

ngan

kon

trol p

enge

lola

anbull

Etis

dan

kea

dila

n

bull M

enja

ga h

ubun

gan

deng

an p

endu

duk

desa

teta

ngga

bull Te

kana

n un

tuk

men

gado

psi a

lat

pena

ngka

p ika

n ya

ng m

erus

ak

KEKU

ATAN

bull Ke

wen

anga

n un

tuk

pene

gaka

n hu

kum

KEBU

TUHA

Nbull

Men

jaga

ket

ertib

an u

mum

KEKH

AWAT

IRAN

bull M

enin

gkat

nya

konfl

ik s

osia

lbull

Men

ingk

atny

a pe

nang

kapa

n ik

an y

ang

mer

usak

bull Pe

nang

kapa

n ik

an il

egal

teru

s be

rlang

sung

KEKUATANbull Pemimpin dan pegawai yang berkomitmen

bull Hubungan lokal yang baik

KEBUTUHANbull Pengelolaan perikanan dan ekosistem pesisir

yang berkelanjutan

bull Perlindungan dan pemberdayaan masyarakat

pesisirbull Kerja sama dan dukungan dari desa dan

kecamatanKEKHAWATIRAN

bull Menangani perubahan kewenangan

bull Keterbatasan SDM kewenangan untuk

implementasi programKE

KUAT

ANbull Ja

batan

dan k

ewen

anga

n ter

tingg

i di k

abup

aten

bull Keter

tarika

n untu

k men

gemba

ngka

n keb

ijaka

n

berba

sis pe

neliti

an

KEBU

TUHAN

bull Stab

ilitas

sosia

l

bull Pend

apata

n dae

rah da

ri sek

tor pe

rikan

an

bull Men

gemba

ngka

n pari

wisata

dan p

erika

nan

KEKH

AWAT

IRAN

bull Kons

ekue

nsi d

ari pe

ngali

han k

ewen

anga

n untu

k

peng

elolaa

n peri

kana

n wila

yah p

esisi

r dan

laut

(UU

2320

14)

bull Kebe

rlanju

tan su

mber d

aya a

lam

KEKUATAN

bull Komitmen serius untuk menerapkan

pengelolaan perikanan wilayah pesisir dan laut

berbasis masyarakat

bull Memiliki kewenangan tertinggi di daerah untuk

pengelolaan perikanan wilayah pesisir dan laut

(UU 232014)

KEBUTUHAN

bull Transisi kewenangan untuk perikanan lokal bejalan

mulus

bull Dapat mengandalkan tingkat kabupaten

KEKHAWATIRAN

bull Keterbatasan anggaran SDM dan sarana

prasarana

bull Implementasi UU 232014

bull Koordinasi dengan pemerintah

pusat kabupatenkota

KEKUATAN

bull Berada dalam posisi yang bagus untuk

mem

fasilitasi penyelesaian konflik

KEBUTUHAN

bull Menjaga ketertiban um

um

bull Mendukung kepem

impinan desa untuk m

engatasi

masalahkonflik

bull Berkoordinasi dengan kepolisian dan militer

KEKHAWATIRAN

bull Terjadinya konflik sosial

bull Kewenangan terbatas untuk m

engelola sumber

daya

KONTE

KS

Bupa

ti baru

yang

visio

ner

dan b

erkom

itmen

untuk

memba

ngun

Sela

yar y

ang

berba

sis la

ut

Memilik

i kek

uasa

an da

n

wewen

ang y

ang k

uat d

i ting

kat

kabu

paten

KONTEKS

KKP Nasional sangat aktif

Dekat dengan LSM yang

peduli dengan lingkungan dan

masyarakat

KONTEKS

Mendukung perencanaan

pembangunan untuk masyarakat

desa (dari bawah ke atas)

Berkontribusi kepada pengelolaan

sumber daya pesisir

KONTEKS

Coordinate and comm

unicate

between district governm

ent

and village governments

KONT

EKS

Berp

artis

ipas

i dal

am

pene

gaka

n pe

ratu

ran

di ti

ngka

t ka

bupa

ten

dan

desa

Desa

mem

erlu

kan

polis

i dan

m

iliter

unt

uk m

enja

lank

an

peng

awas

an y

ang

kons

iste

n da

n te

rus-

men

erus

ser

ta

men

egak

kan

huku

m

GAMBAR 17 Analisis lengkap alat bantu pemetaan konflik

PERM

ASAL

AHAN

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 27

Polis

i dan

m

ilite

r

Desa

sas

aran

Desa tetangga

(nelayan)

Desa tetangga (bukan nelayan)

Desa tetangga lain

KEKU

ATAN

bull Ke

arifa

n lo

kal d

iduk

ung

oleh

pe

mer

inta

han

desa

bull Ke

ingi

nan

kuat

unt

uk m

elest

arika

n

bull Be

rsed

ia b

erko

ordi

nasi

dan

ber

kola

bora

si

deng

an d

esa

lain

KEBU

TUHA

N

bull Pe

rlind

unga

n ek

osis

tem

bull Ke

berla

njut

an p

engh

idup

an

bull M

emeli

hara

kea

rifan

loka

lKE

KHAW

ATIR

AN

bull Ke

hila

ngan

kon

trol p

enge

lola

anbull

Etis

dan

kea

dila

n

bull M

enja

ga h

ubun

gan

deng

an p

endu

duk

desa

teta

ngga

bull Te

kana

n un

tuk

men

gado

psi a

lat

pena

ngka

p ika

n ya

ng m

erus

ak

KEKUATAN

bull Inovatif (mengadopsi alat tangkap alternatif)

KEBUTUHAN

bull Akses ke perairan desa lain

KEKHAWATIRAN

bull Pengetahuan tentang praktik perika

nan lestari

yang terbatas

bull Perlindungan hukum

bull Menjaga hubungan dengan penduduk desa lain

KEKUATAN

bull Komitmen kuat dari pemerintahan desa

bull Hasrat untuk bekerja sama

KEBUTUHAN

bull Perlindungan habitat pesisir dan laut

bull Mengamankan penghidupan

KEKHAWATIRAN

bull Meningkatnya penangkapan ikan yang merusak

(dengan senapan tombak dan senter) terutama dari

lsquoDesa Tetanggarsquo

KEKU

ATAN

bull Ke

wen

anga

n un

tuk

pene

gaka

n hu

kum

KEBU

TUHA

Nbull

Men

jaga

ket

ertib

an u

mum

KEKH

AWAT

IRAN

bull M

enin

gkat

nya

konfl

ik s

osia

lbull

Men

ingk

atny

a pe

nang

kapa

n ik

an y

ang

mer

usak

bull Pe

nang

kapa

n ik

an il

egal

teru

s be

rlang

sung

KEKUATAN

bull Berada dalam posisi yang bagus untuk

mem

fasilitasi penyelesaian konflik

KEBUTUHAN

bull Menjaga ketertiban um

um

bull Mendukung kepem

impinan desa untuk m

engatasi

masalahkonflik

bull Berkoordinasi dengan kepolisian dan militer

KEKHAWATIRAN

bull Terjadinya konflik sosial

bull Kewenangan terbatas untuk m

engelola sumber

daya

KEKUATANbull Hubungan erat dengan desa lain

KEBUTUHANbull Keberlanjutan penghidupanbull Ketahanan panganKEKHAWATIRANbull Ketersediaan ikan

bull Menjaga hubungan dengan desa lainbull Keterbatasan sumber daya tanah

KONT

EKS

Pem

erin

taha

n de

sa y

ang

kuat

Kear

ifan

tradi

si lo

kal y

ang

kuat

Garis

pan

tai t

imur

dan

bar

at

yang

pan

jang

Dive

rsifi

kasi

eko

nom

i us

aha

mikr

oSi

stem

pen

gaw

asan

laut

deng

an k

apas

itas

terb

atas

KONTEKS

Garis pantai pendek hanya di

pantai barat

Memiliki hasrat yang kuat

untuk mengeksploitasi sumber

daya

Pernah menjadi pusat

penangkapan ikan yang

merusak

KONTEKSHubungan yang erat antara nelayan dan bukan nelayan di masyarakat

Kebanyakan petani dengan tanah terbatas Nelayan menyediakan akses atas ikan melalui tradisi berbagi

penjualan dan barter dengan produk pertanian

Hubungan dengan masyarakat desa sasaran karena perkawinan

KONTEKS

Ikatan kekeluargaan yang kuat

dan jejaring sosial

Hanya memiliki pantai timur

Tempat menangkap ikan bagi

nelayan tradisional terbatas

karena laut dalam

Akses ke pantai sulit hanya

ada beberapa jalan kecil

KONT

EKS

Berp

artis

ipas

i dal

am

pene

gaka

n pe

ratu

ran

di ti

ngka

t ka

bupa

ten

dan

desa

Desa

mem

erlu

kan

polis

i dan

m

iliter

unt

uk m

enja

lank

an

peng

awas

an y

ang

kons

iste

n da

n te

rus-

men

erus

ser

ta

men

egak

kan

huku

m

Konflik tentang alat tangkap dan lokasi penangkapan ikan

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir28

Kekhawatiranbull Desa sasaran kami memiliki banyak kekhawatiran

Termasuk hilangnya kontrol atas pengelolaan perikanan mereka yang sudah berhasil selama ini dan risiko konflik serta solusi potensialnya yang mungkin mengesampingkan pengelolaan mereka (pengamatan peserta yang kami lakukan menunjukkan hal ini terjadi dengan beberapa anggota desa sasaran kami meminta agar juga diperbolehkan menggunakan senapan tombak dan lampu setelah keputusan Bupati mengizinkan desa lain menggunakannya) Desa ini mengkhawatirkan tentang etis dan keadilan serta tentang perikanan lestari dan kehancuran habitat ikan (terutama karang)

bull Nelayan dari desa tetangga mengkhawatirkan mereka tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan menangkap ikan menurut peraturan desa sasaran kami Mereka juga mempertimbangkan wilayah laut mereka yang terlalu kecil untuk bisa mendapatkan penghasilan yang cukup dari tangkapan Mereka juga menekankan bahwa peraturan baru yang dkeluarkan oleh Bupati memperbolehkan mereka menggunakan alat tangkap dan peraturan tersebut lebih kuat dari surat kesepakatan yang ditandatangani camat Mereka juga khawatir tentang perlindungan hukum untuk kegiatan mereka (yang dimiliki saat ini)

bull Kedua desa ingin memelihara hubungan baik yang terjalin dengan adanya perkawinan antar warga desa

Poin yang menarik dari analisis ini adalah jumlah orang yang bertentangan Ukuran pihak yang berkonflik tidak setara desa sasaran kami bersatu menentang masuknya nelayan dari desa tetangga yang dianggap ilegal menurut hukum adat dan peraturan desa Sementara dari desa tetangga hanya nelayan yang berada di garis depan pada konflik ini Pengurus desa menyadari adanya permasalahan ini dan kepala desa berusaha melindungi kepentingan nelayan mereka dengan berpendapat bahwa alat tangkap yang mereka gunakan diperbolehkan menurut peraturan pemerintah Pendapat di dalam desa tetangga sendiri terbelah mdash atau ada penduduk yang tidak peduli tentang praktik menangkap ikan karena mengandalkan sumber daya lain

Pihak lain juga ingin melihat konflik ini diselesaikan karena akan berdampak pada mereka Karena konflik ini melibatkan dua desa penyelesaian konflik berada di bawah tanggung jawab camat dengan dibantu oleh Kapolsek dan Danramil Bupati dan dinas kabupaten terbawa ke dalam konflik karena eskalasi konflik untuk mengambil keputusan Dinas perikanan kabupaten berada dalam posisi sulit karena mereka ingin mendorong perikanan lestari dan bekerja sama dengan desa tetapi konflik ini membuat mereka harus mengambil keputusan berdasarkan isi peraturan yang bertentangan dengan tujuan keberlanjutan Polisi dan militer menegakkan kepatuhan pada hukum yang berlaku suatu permasalahan yang disengketakan dalam hal ini Mereka terselamatkan jika konflik dapat dihindari Desa-desa lain di pulau mengamati terutama desa yang memiliki hubungan erat dengan protagonis

Mereka juga ingin melindungi perikanan mereka dan juga mengalami daerah mereka diterobos oleh kelompok nelayan yang sama

Cornelius dan Faire (2006) menyarankan untuk mengenali awal terjadinya konflik sedini mungkin dan menanganinya sebelum meningkat dan para pihak semakin berakar di posisinya seperti yang terjadi di contoh Selayar ini Di sisi lain spesialis resolusi konflik menyadari bahwa terkadang konflik perlu lsquomatangrsquo terlebih dahulu untuk ada resolusi Sering kali para pihak ingin menghabiskan semua pilihan yang ada sebelum bersedia berbicara

Apa yang terjadi berikutnyaSetelah adanya keputusan dari Bupati desa sasaran tidak dapat mengajukan banding Mereka kemudian mencari apa yang mungkin dapat mereka lakukan Mereka mendiagnosis bahwa mereka kalah karena adanya kelemahan dalam peraturan tertulis yang diakui dan ditegakkan oleh pejabat yang berwenang Sehingga mereka memilih untuk menggunakan analisis kebijakan di atas untuk mencari jalan yang bisa mengkonsolidasikan dan mendokumentasikan hukum adat dan peraturan desa kontemporer yang diakui sepenuhnya oleh pemerintah

Desa sasaran menghadapi keputusan internal yang sulit dan tantangan dalam menjaga persatuan yang selama ini berhasil dikelolanya terkait dengan penangkapan ikan tradisional lestari Tiga nelayan dari desa sasaran kami minta agar diperbolehkan menangkap ikan dengan menggunakan senapan tombak karena penduduk desa tetangga diperbolehkan (kenapa mereka tidak boleh melakukan hal yang sama) Desa menolak Tetapi dua nelayan dari desa sasaran kami yang menikah dengan perempuan dari desa tetangga dan lebih banyak tinggal di pemukiman istrinya berkeras untuk mendapat pengecualian karena mereka tidak memiliki alat tangkap lain dan keterampilan yang diperlukan untuk menangkap ikan Jadi kedua nelayan tersebut diperbolehkan menggunakan senapan tombak Hal ini menyebabkan ketegangan internal

Sementara itu desa-desa tetangga lain yang juga mengalami wilayahnya diterobos oleh nelayan yang terlibat dalam konflik ini memutuskan untuk bersatu untuk melindungi perikanan mereka Dengan adanya kesadaran yang lebih baik mereka mulai mengubah penggunaan sumber dayanya agar tidak terlalu bergantung pada perikanan Misalnya di masa lalu jika mereka memerlukan ikan dalam jumlah besar untuk upacara (seperti perkawinan) mereka akan menggunakan bom agar bisa menangkap sebanyak mungkin ikan Setelah mereka menyadari kerusakan yang diakibatkan terhadap cadangan dan habitat ikan beberapa tahun yang lalu mereka mulai menyembelih hewan ternak untuk upacara Setelah melindungi perikanan mereka sendiri mereka tidak senang ada pihak lain yang masuk dan mengambil keuntungan dari pantangan dan perlindungan yang sudah mereka lakukan

Konflik ini belum terselesaikan tetapi telah melahirkan sejumlah inisiatif lain terutama analisis kebijakan desa Situasi saat ini mengkhawatirkan baik bagi keberlanjutan perikanan maupun bagi ketetapan desa sasaran untuk melindungi habitat ikan dan mengelola dampak penangkapan ikan Pilihan yang belum dicoba tetapi mungkin melibatkan kedua kepala desa untuk berdialog pada waktunya dan pihak netral yang bekerja dengan pengurus desa lain agar lebih aktif dalam mengelola sumber daya pesisir Semua desa di kecamatan dapat bertemu dan berdiskusi tentang strategi pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 29

Karena kewenangan perikanan sekarang berada di pemerintah provinsi yang berpusat di Makassar di Sulawesi (beberapa jam ditempuh dengan perahu dan mahal untuk dijangkau lewat udara) pemerintah kabupaten tidak memiliki kewenangan yang jelas untuk menyatukan kelompok-kelompok dari berbagai desa untuk duduk bersama mendiskusikan pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif dan mendorong tercapainya kesepakatan tentang praktik menangkap ikan Disini letak dilemanya pemerintah kabupaten memiliki kewenangan langsung atas pengelolaan desa secara umum tetapi tidak atas pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Sementara itu program COREMAP yang banyak mendanai kerja-kerja pembangunan masyarakat di dalam pengelolaan wilayah pesisir telah menghentikan kegiatan terkait pembangunan sumber daya manusia dan kegiatan LSM yang ada terlalu kecil untuk menengahi solusi yang berskala luas

Menggabungkan pengetahuan lokal dan ilmiahKetika masyarakat berkolaborasi dengan pemerintah untuk pengelolaan wilayah pesisir atau jika mereka berharap untuk saling terlibat sangat mungkin untuk turut membahas bentuk pengetahuan lain dalam diskusi Penting untuk tidak berasumsi bahwa satu bentuk pengetahuan adalah lsquobenarrsquo dan yang satu lagi lsquosalahrsquo tetapi justru harus mencoba mempelajari keduanya

Komponen alat bantu ini mengikuti argumen dari Brown (2010) bahwa kita harus mengakui dan mencoba mengintegrasikan berbagai bentuk pengetahuan terutama jika para pemangku kepentingan bekerja bersama Jenis pengetahuan yang dikenali oleh Brown adalah

bull individual (dimiliki oleh orang tertentu dan tidak serta-merta dimiliki oleh anggota masyarakat yang lain)

bull masyarakat (misalnya pengetahuan adat dan lokal)

bull spesialisasi (misalnya pengetahuan ilmiah)

bull organisasi (misalnya pengetahuan tentang kebijakan dan prosedur)

bull bentuk pengetahuan holistik (integratif)

Masing-masing menggunakan bukti yang berbeda untuk jenis permasalahan yang berbeda Secara keseluruhan semua pengetahuan ini dapat memperkaya pemecahan masalah

Penting bagi para pihak yang berkolaborasi untuk saling menghormati pengetahuan yang dimiliki satu sama lain dan mencoba dengan sungguh-sungguh untuk belajar dan memahami perspektif pihak lain Dengan membawa prinsip ini di dalam alat bantu ini kami menekankan pentingnya pengetahuan tradisional (seperti yang terlihat dalam alat bantu ini tentang mengidentifikasi pengetahuan dan praktik pengelolaan tradisional) Pengetahuan tradisional melintasi beberapa bentuk ilmu pengetahuan yang diidentifikasi oleh Brown Termasuk pengetahuan masyarakat dan spesialisasi (misalnya pengetahuan adat tentang perilaku ikan) Di beberapa masyarakat pengetahuan ini bersifat holistik seperti pengetahuan ekologis tradisional yang sangat mengintegrasikan ekologi manusia dan di beberapa situasi aspek spiritual Di dalam pengelolaan wilayah pesisir pengetahuan adat Pengetahuan lokal dan pengetahuan ilmiah dapat relevan dan idealnya harus digabungkan dengan pengetahuan tentang kebijakan mdash atau digunakan sebagai bukti untuk dibuatnya kebijakan baru

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIbull Bertujuan menggabungkan bentuk pengetahuan yang berbeda

terutama dari para pihak yang berkolaborasi untuk memecahkan masalah secara bersama-sama

bull Mengerjakan tugas-tugas yang sebenarnya

bull Buatlah ini menjadi proses pembelajaran

Untuk mengembangkan komponen alat bantu ini melalui inisiatif praktis yang memberikan pembelajaran untuk semua tim kami dan masyarakat Bungaiya bergabung dengan Dr Nils Krueck dari Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk menggali bagaimana menggabungkan pengetahuan ilmiah dengan pengetahuan lokal untuk tujuan perencanaan Bagi Tim Perencanaan Tata Ruang Laut inisiatif ini memberikan mereka kesempatan untuk mengembangkan alat pemodelan yang diadopsi untuk skala lokal melalui kolaborasi dengan pengguna prospektif Bungaiya memiliki empat daerah perlindungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat (DPL) Dua daerah sudah diakui penuh secara formal dan dua lagi sedang menunggu persetujuan dari pemerintah kabupaten selama beberapa bulan ini Masyarakat ingin mencanangkan setidak-tidaknya satu daerah perlindungan lagi terutama bertujuan agar setiap pemukiman di dalam daerah administratif desa memiliki satu DPL di sekitarnya

Bungaiya tertarik untuk mengetahui apakah DPL mereka yang berdasarkan pada pengetahuan lokal dan pertimbangan strategis mereka dalam mengelola perikanan sudah berada di lokasi yang baik dan ukurannya memadai Perwakilan Bungaiya meyakini kegiatan ini akan memberikan masukan dan pilihan baru serta menawarkan pengakuan dari pemerintah yang lebih luas jika pengetahuan ilmiah menyetujui penilaian mereka Hal ini juga akan membantu mereka dalam perencanaan jangka panjang menuju pembentukan perlindungan laut selanjutnya

Kegiatan gabungan ini menunjukkan bahwa dari pada hanya bergantung pada alat pendukung perencanaan DPL dan mengambil keputusan dari lsquoatas ke bawahrsquo pemerintah dapat menyusun alat perancang DPL yang dapat diterapkan secara kolaboratif dengan masyarakat

bull untuk mengidentifikasi daerah dengan nilai ekologis danatau penghidupan tinggi agar dilindungi

bull untuk memastikan daerah-daerah yang disarankan untuk dilindungi mendapat dukungan dari masyarakat (Hal ini penting karena nelayan memilih apakah mereka mau mematuhi daerah perlindungan atau tidak dan pemerintah membutuhkan biaya tinggi untuk pengawasan dan sering kali tidak mencakup luas wilayah yang memadai Beberapa masyarakat memiliki sistem pengawasan mereka sendiri dan akan lebih termotivasi untuk melindungi daerah-daerah yang menjadi prioritas mereka)

bull agar upaya masyarakat dan pemerintah lebih tepat sasaran

bull sebagai alat pembelajaran untuk pemerintah dan masyarakat

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir30

KOTAK 3L PROSES KAMI

Mengetahui ketertarikan Bungaiya dan juga Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk berhubungan dengan pengguna potensial tim kami bertanya kepada warga desa Bungaiya apakah mereka tertarik bekerja bersama dengan ahli ekologi laut Dr Nils Krueck Mereka tertarik

Anggota tim peneliti memberitahukan Nils tentang ketertarikan masyarakat Sebelum pergi ke Selayar Nils mempersiapkan sejumlah peta dasar dan model wilayah pesisir Bungaiya yang menurutnya akan dirasa bermanfaat oleh masyarakat

Nils mengunjungi Selayar pada bulan Juli 2017 Kedua tim bertemu dengan masyarakat (lihat Gambar 18) agar Nils dapat menjelaskan kemungkinan yang ada dan masyarakat menyampaikan pada Nils tentang situasi lokal mereka dan permasalahan perikanan Masyarakat mendiskusikan sasaran termasuk melindungi terumbu karang meningkatkan populasi ikan meningkatkan tangkapan ikan membangun wisata menyelam dan snorkel dan melindungi spesies tertentu Nils mencari klarifikasi dan informasi lebih jauh tentang spesies yang paling penting kegiatan menangkap ikan dan habitat lokal Dari diskusi ini tim gabungan mengembangkan skenario rancangan DPL untuk dieksplorasi

Di hari-hari berikutnya Nils menjalankan model optimalisasi rancangan DPL dan melaporkan hasilnya ke masyarakat secara rutin untuk didiskusikan dan diperbaiki lebih lanjut Masyarakat membentuk tim penyelam termasuk Nils penyelam mereka yang sudah berpengalaman dan satu anggota tim lokal kamu Tim ini menyelam menelusuri daerah yang diteliti agar dapat memvalidasi asumsi rancangan DPL

Anggota tim yang lain mendukung tim penyelam dari perahu milik anggota masyarakat dan merekam hasil pengamatan tim penyelam

Penilaian ilmiah secara lengkap mendukung dua DPL yang lebih besar dari apa yang sudah dicanangkan oleh masyarakat di dua dari empat lokasi DPL Dua lokasi DPL lainnya telah dicanangkan oleh masyarakat untuk tujuan strategis (mengelola penerobosan dari desa lain) tetapi tidak diprioritaskan menurut hasil penilaian ilmiah untuk mencapai pelestarian keanekaragaman hayati atau manfaat bagi perikanan Sebaliknya model yang ada mengidentifikasi peluang DPL baru di salah satu daerah yang belum dipertimbangkan oleh masyarakat mengingat jaraknya dari pemukiman yang ada dan rendahnya tingkat ketertarikan untuk menangkap ikan di lokasi tersebut

Lokasi ini berada di utara dan diprediksi berpotensi memberikan manfaat untuk konservasi dan perikanan di daerah selatan melalui perpindahan karang dan ikan muda oleh arus laut Akan tetapi agar DPL ini bisa merealisasikan potensinya masyarakat perlu menemukan cara untuk pemantauan dan penegakan perlindungan mengingat lokasinya berada di daerah yang sepi penduduk

bull penerapan alat optimalisasi DPL kuantitatif dalam skala lokal mungkin dilakukan dan menguntungkan

bull Masyarakat ini dan kemungkinan masyarakat lain tertarik untuk belajar pendekatan rancangan DPL secara ilmiah

bull Ahli ekologi dan masyarakat menerapkan kriteria rancangan DPL yang berbeda dan berpotensi bertentangan Hal ini layak diakui dan bisa memancing diskusi yang bermanfaat

GAMBAR 18 Gabungan tim CCRES dan perwakilan desa mengembangkan scenario rancangan DPL untuk eksplorasi di Desa BungaiyaFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 31

4 FAKTOR YANG MENDUKUNG DAN TANTANGAN CONTOH DARI SELAYAR

Keberhasilan pengelolaan wilayah pesisir seperti halnya pengelolaan lingkungan yang lain mendapatkan manfaat dari serangkaian faktor pendukung Kami tidak bermaksud merangkum seluruh faktor-faktor latar belakang tersebut dalam alat bantu ini tetapi kami berharap dapat berbagi tentang beberapa faktor-faktor tersebut sebagai contoh dan untuk mengakui bahwa setiap diagnosis partisipatif selalu terjadi dalam dinamika berbagai faktor pendukung yang turut mempengaruhi pembentukan masalah yang dipilih untuk didiagnosis dan kapasitas untuk menanganinya

Di Selayar kami mengamati faktor-faktor penentu keberhasilan berikut yang membantu pengelolaan wilayah pesisir Tabel 1 terdiri dari daftar faktor-faktor ini dan catatan tentang beberapa tantangan terkait Kita tidak dapat berasumsi faktor penentu keberhasilan ini akan selalu ada Faktor pendukung bisa saja dihambat

Kami mendorong pengguna alat bantu ini untuk menemukan faktor-faktor penentu keberhasilan ini ketika mengadakan diagnosis partisipatif

GAMBAR 20 Proses kolaboratif sedang berlangsung Foto H Ross

GAMBAR 19 Kegiatan FishCollab menarik banyak peserta yang antusiasFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir32

TABEL 1 Faktor-faktor keberhasilan dalam penerapan di Selayar dan tantangan terkait

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Pengetahuan dan praktik adat

Komitmen terhadap pengetahuan dan praktik adat di banyak masyarakat

bull Meliputi berbagai teknologi menangkap ikan yang cerdas Sangat konsisten dengan komitmen keberlanjutan dan dapat menawarkan dimensi moral untuk perlindungan laut (lihat dokumen Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka)

bull Desa-desa yang berkomitmen terhadap bentuk pengelolaan berbasis hukum adat dapat (dan sudah) menunjukkan kepemimpinan yang baik dalam praktik menangkap ikan yang berkelanjutan

Pengetahuan adat dan komitmen untuk meneruskan praktik adat yang tidak merata di dalam dan di antara desa

bull Dapat terjadi dan sudah terjadi konflik antar individu dan desa antara yang mempertahankan pengelolaan secara adat dan yang berusaha menggunakan teknologi yang lebih efisien (dan sering kali lebih merusak)

Warisan Warisan dari proyek COREMAP (I sampai III) Selayar merupakan peserta lama di dalam COREMAP Kerja lapangan kami meneruskan warisan berikut

bull Pengetahuan baru (COREMAP I)

bull Perubahan besar pada program COREMAP termasuk penghentian kegiatan yang difokuskan pada pembangunan di semua lokasi termasuk Selayar digantikan oleh program COREMAP III dengan program yang lebih kecil terpusat dan terfokus pada penelitian

Kesadaran Kesadaran yang meluas di tingkat desa dan kabupaten dalam hal kelautan dan proses sosial terkait Hal ini meliputi fokus pada pengelolaan berbasis masyarakat dan bukan pengelolaan dari atas (top-down) dan juga selaras dengan perubahan di dalam kebijakan lingkungan hidup Indonesia selama 20 tahun terakhir (COREMAP II dan III)

bull Membuat pengetahuan ilmiah relevan untuk skala lokal dan dapat diterapkan di lapangan (misalnya oleh desa)

bull Memperluas kesadaran tentang permasalahan perlindungan laut ke desa-desa yang tidak memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam COREMAP

bull Menjaga kesadaran tetap aktif setelah beberapa saat

Lembaga lokal bull Infrastruktur tata kelola masyarakat misalnya sistem DPL yang dicanangkan masyarakat sebagai fokus proses pembelajaran di dalam pengelolaan berbasis masyarakat komite desa untuk konservasi laut fasilitator masyarakat yang berdaya dan pelembagaan ketika beberapa pemerintahan desa menggunakan anggaran desanya untuk perlindungan sumber daya laut

bull Hubungan baik antar desa yang berpartisipasi di dalam COREMAP (terutama COREMAP III) dan pemerintah kabupaten Koordinator kabupaten berada di posisi untuk memfasilitasi hal ini

bull Pemerintah kabupaten berkomitmen terhadap pengelolaan berbasis masyarakat Pegawai dinas perikanan kabupaten dan bidang pembangunan lain secara aktif mencoba untuk mendorong dan mendukung hal ini dengan alokasi staf dan keuangan (Hal ini sekarang sedang disesuaikan karena adanya transfer kewenangan perikanan ke pemerintah provinsi sementara pemerintah kabupaten meneruskan tanggung jawabnya atas desa dan penghidupan)

bull Menjaga komitmen pemerintah provinsi dan kabupaten terhadap proses berbasis masyarakat mengingat hilangnya posisi fungsi yang tadinya didukung oleh COREMAP dan dengan pergantian pegawai

bull Memelihara dan memperkaya infrastruktur tata kelola masyarakat di bawah transfer tanggung jawab perikanan ke tingkat provinsi perubahan dan potensi pengurangan staf perubahan budaya di tingkat pemerintahan manapun

bull Tantangan pemeliharaan menurut faktor-faktor yang disebutkan di atas

COREMAP III lebih dikenal sebagai COREMAP-CTI singkatan dari Coral Triangle Initiative

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 33

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Jejaring bull Pegawai kabupaten dengan tanggung jawab yang berbeda memiliki jejaring yang baik berkomunikasi dengan baik dan memiliki tujuan yang sama Mereka juga berjejaring dengan LSM dan agen-agen perubahan masyarakat sipil Selayar yang berskala kecil dan pemerintah kabupaten membantu komunikasi dan kolaborasi ini

bull LSM kecil tetapi berdedikasi tinggi

bull Peran orang-orang tertentu dalam hubungan ini risiko gangguan karena perpindahan pegawai setelah berakhirnya COREMAP III di kawasan Indonesia

bull Tantangan untuk bertahan hidup dan kapasitas yang umum dialami semua LSM

Kepemilikan terhadap permasalahan wilayah pesisir

Rasa kepemilikan yang tinggi terhadap permasalahan kelautan (di desa dan kabupaten)

bull Pentingnya peran komite desa untuk konservasi laut dan terutama pimpinan mereka di dalam hal ini

bull Memelihara budaya ini di bawah perubahan peraturan (pergeseran tanggung jawab pengelolaan laut perairan dalam ke pemerintah provinsi) dan pergantian pegawai seiring dengan berjalannya waktu

bull Di desa hal ini mungkin berhubungan dengan siklus pemilihan karena kepala desa yang baru akan berusaha membedakan diri dari pendahulunya dengan cara meninggalkan fokus kelautan

bull Kehilangan anggota komite desa untuk perlindungan laut akan mengurangi sumber pengaruh sosial terhadap pimpinan desa dan penduduk desa secara umum

Inisiatif Para lsquochampionrsquo di desa dan kabupaten (baik yang bekerja untuk pemerintah kabupaten atau dalam kapasitas lain) Orang-orang ini memiliki motivasi dan komitmen melampaui peran resmi mereka telah menentukan strategi mereka sendiri untuk mendorong perubahan perilaku dan juga ada yang berkolaborasi

bull Karena sebagian besar individu ini memulai secara mandiri (beberapa melakukan pembinaan) ada beberapa tantangan yang dikaitkan dengan bagaimana memelihara pengaruh mereka Risiko kehilangan orang-orang ini di tingkat desa cukup kecil berbeda dengan di tingkat kabupaten (lihat penjelasan tentang perubahan budaya organisasi dan pergantian pegawai di atas)

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir34

5 SARAN UNTUK PENGUKURANAlat bantu ini pada utamanya didasarkan pada penilaian kualitatif menuju kolaborasi dan pengelolaan yang adaptif Proyek ini tidak dirancang untuk memilih bagian-bagian yang bagus untuk dijadikan indikator atau mendukung pengelolaan meskipun pemilihan ini memainkan peran logis dalam prosedur diagnosa dan merupakan langkah rasional berikutnya

Penting bagi diagnosis partisipatif agar fokus pada permasalahan dan kepentingan yang ada dan tidak hanya sekedar didorong oleh data awal karena hanya sedikit permasalahan yang dapat langsung diukur sehingga fokus pada angka saja akan mengganggu pemilihan permasalahan Ketika tersedia bukti seperti pengukuran penurunan habitat dan tangkapan ikan menjadi berharga selama semua pihak mempercayai data tersebut dan sepakat tentang relevansinya Bukti tidak tertulis atau berdasarkan persepsi seperti pengamatan dalam jangka waktu lama tentang berkurangnya ketersediaan ikan serta lsquoalat ukurrsquo informal mdash seperti seberapa jauh perahu harus melaut sebelum mencapai daerah tangkapan yang memadai mdash mungkin lebih meyakinkan bagi masyarakat Selain itu kenyataan yang dihadapi oleh sebagian besar kawasan berkembang di dunia adalah hanya sedikit data yang tersedia apa lagi data jangka panjang atau data dalam skala kecil yang dapat mendukung pembuatan keputusan di tingkat lokal

Ketika kami mengembangkan cara pengukuran kami sarankan agar hal ini dilakukan secara partisipatif Para pihak harus memutuskan bersama apa yang paling penting untuk diukur agar dapat membantu diagnosis perencanaan dan pengelolaan adaptif mereka Kemudian menjawab indikator atau pengukuran langsung apa yang sesuai untuk melihat kondisi awal dan kemajuannya serta bagaimana mendapatkan informasi tersebut

Sering kali indikator kualitatif sudah cukup untuk memandu diagnosis partisipatif Salah satu pendekatan yang paling mudah adalah dengan menggunakan lsquopapan instrumenrsquo dengan kode warna Pengguna dapat mengidentifikasi indikator utama untuk setiap tulang dari diagram tulang ikan dan melampirkan skala peringkat sederhana seperti skala berdasarkan warna Contoh untuk papan instrumen ini dapat dilihat di Tabel 2

Cara yang sama dapat digunakan pengguna untuk mengidentifikasi faktor-faktor penentu keberhasilan dan tantangan untuk situasi mereka sendiri lalu menilainya secara kualitatif dengan menggunakan skala papan instrumen

Contoh yang sangat baik dalam berkolaborasi adalah merencanakan pertemuan secara berkala untuk mengisi papan instrumen ini bersama-sama (Izurieta 2007) Para pihak bahkan dapat mengisinya secara terpisah di dalam kelompok-kelompok kecil lalu berkumpul lagi untuk membandingkan hasil mereka mdash apakah mereka sepakat atau tidak untuk setiap indikator Yang terpenting apa yang perlu mereka tingkatkan (Ini adalah alasan sebenarnya untuk berdiskusi)

Akan tetapi papan instrumen dapat terlihat pasif kecuali jika ada versi yang dapat dibandingkan seiring dengan berjalannya waktu (Apakah kita melakukan sesuatu dengan lebih baik dibandingkan penilaian sebelumnya) Untuk permasalahan yang secara jelas perlu dikembangkan oleh para pihak pendekatan yang lebih baik mungkin dapat dilakukan dengan menggunakan judul atau kata-kata yang mencerminkan tahapan perkembangan Misalnya jejaring yang relevan biasanya akan berkembang Sehingga akan lebih masuk akal jika skalanya diberikan judul lsquobelum dimulairsquo kemudian lsquotahap awalrsquo lsquoperkembanganrsquo lalu lsquoberkembang penuhrsquo

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 35

TABEL 2 Contoh papan instrumen dengan kode warna

SANG

AT T

ERBA

TAS

TERB

ATAS

OK GOOD

EXCE

LLEN

T

PENJ

ELAS

AN

Fokus dan bermitra Kejelasan fokus

Bekerja dengan baik sebagai mitra

Mengembangkan jejaring Orang-orang yang relevan terlibat

Pengetahuan tradisional dan praktik pengelolaan

Keberadaan pengetahuan

Praktik pengelolaan secara adat digunakan

Kombinasi pengetahuan lokal dan ilmiah

Pengetahuan lokal dan ilmiah dipertimbangkan

Identifikasi proyek terkait dan warisan mereka

Kontak terjalin dengan personil proyek sebelumnya dokumen dipelajari

Warisan 1 dilanjutkan

Warisan 2 dilanjutkan

Warisan 3 dilanjutkan

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion dan strategi mereka

Ada champion

Champion mendapat dukungan

Analisis kebijakan multitingkat

Kebijakan dinilai

Kebijakan dan pengaturan kelembagaan selaras di semua tingkat pemerintahan dan dengan masyarakat

Analisis konflik Jangkauan konflik

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir36

6 REFERENSIAndrew NL Bene C Hall SJ Allison EH Heck S amp Ratner BD 2007 lsquoDiagnosis and management of small-scale fisheries in developing countriesrsquo Fish and Fisheries vol 8 hal 227ndash240

Bene C Kodio A Lemoalle J Mills D Morand P Ovie S Sinaba F amp Tafida A 2009 Participatory diagnosis and adaptive management of small-scale fisheries in the Niger River Basin CGIAR Challenge Program on Water and Food Project report (proyek no 72)

Brown VA 2010 lsquoCollective inquiry and its wicked problemsrsquo in Brown VA Harris JA and Russell JY eds Tackling wicked problems through the interdisciplinary imagination Earthscan London hal 4ndash83

Cinner JE McClanahan TR MacNeil MA Graham NAJ Dawd TM Mukminin A Feary DA Ando L Rabearisoa AL Wamukota A Jiddawik A Campbell SJ Baird AH Januchowski-Hartley FA Hamed S Laharil R Morovel T amp Kuangel J 2012 lsquoComanagement of coral reef social-ecological systemsrsquo Proceedings of the National Academy of Sciences vol 109 14 hal 5219ndash5222

Conflict Resolution Network 2008 Conflict Resolution Trainers Manual mdash 12 skills Conflict Resolution Network wwwcrnhqorg (keterampilan 8 memetakan konflik)

Cornelius H amp Faire S 2006 Everyone can win how to resolve conflict Edisi ke-2 Simon dan Schuster NSW

Eriksson H Adhuri DS Adrianto L Andrew N L Apriliani T Daw T Evans L Garces L Kamanyi E Mwaipopo R Purnomo AH Sulu RJ amp Beare DJ 2016 lsquoAn ecosystem approach to small-scale fisheries through participatory diagnosis in four tropical countriesrsquo Global Environmental Change vol 36 hal 56ndash66

Fisher R Ury WL amp Patton B 2011 Getting to yes negotiating agreement without giving in Penguin

Izurieta AV 2007 Evaluation framework for collaborative management of protected areas a crosscultural case study in Queensland Australia PhD thesis The University of Queensland

Mills D Beacuteneacute C Ovie S Tafida A Sinaba F Kodio A Russell A Andrew N Morand P amp Lemoalle J 2011 lsquoVulnerability in African small-scale fishing communitiesrsquo Journal of International Development vol 23 hal 308ndash313

Proyek Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) adalah proyek dukungan teknis regional yang ditujukan untuk membuka sumber-sumber pendapatan baru yang berkelanjutan bagi masyarakat pesisir di wilayah timur Asia Timur-Pasifik CCRES akan mengembangkan produk-produk pengetahuanmdashyang dapat digunakan sebagai masukan terhadap rancangan dari proyek rencana dan kebijakan di tingkat global regional dan nasionalmdashserta model teknis dan alat perencanaan yang membantu persiapan rencana pengelolaan sumber daya pesisir berbasis masyarakat

BERKOMUNIKASI DENGAN KAMI

CAPTURING CORAL REEF AND RELATED ECOSYSTEM SERVICES (CCRES)

CCRESnet

ccresnet

Hubungi Liz Izquierdo Manajer Proyek Kantor Kemitraan Penelitan The University of Queensland St Lucia QLD 4072 Australia T +61 7 3443 3144 E lizquierdouqeduauKunjungi wwwccresnet

copy Copyright University of Queensland

Mari bergabung komunitas kami

  • 1Pendahuluan tentang alat bantu FishCollab
    • 11Siapa yang dapat menggunakan alat bantu ini
    • 12Keterampilan apa yang diperlukan untuk menggunakannya
    • 13Bagaimana pembuatannya
    • 14Apa yang ada di dalam alat bantu ini
    • 15Profil para champion Selayar untuk perlindungan wilayah pesisir
    • 16Mengadaptasi alat bantu
      • 2Latar belakang mengapa kita memerlukan alat bantu ini
        • 21Kolaborasi dalam mengelola sumber daya alam
        • 22Alasan menerapkan alat bantu
          • 3Prosedur diagnosis partisipatif diagram lsquotulang ikanrsquo
            • 31Bagaimana menerapkan setiap komponen FishCollab
            • 32Mengenalkan diagram tulang ikan
            • 33Kepala ikan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif
            • 34Ekor ikan Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir (perikanan) yang adaptif
            • 35Tulang belakang Pertemuan diagnosis partisipatif pengamatan peserta kegiatan
            • 36Diagram tulang ikan komponen yang menyusun diagnosis partisipatif
              • 4Faktor yang mendukung dan tantangan contoh dari Selayar
              • 5Saran untuk pengukuran
              • 6Referensi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 13

KOTAK 3D BAGAIMANA KITA MEMULAI

Sebagai bagian dari proyek CCRES yang lebih besar tim kami melakukan kunjungan penentuan ruang lingkup ke lokasi sasaran proyek CCRES di Indonesia pulau utama Selayar di kabupaten Kepulauan Selayar Kunjungan ini diterima oleh pegawai pemerintah kabupaten terutama satu pegawai yang bertugas menjadi nara hubung dengan masyarakat Dari kunjungan tersebut kami mengidentifikasi satu tujuan yaitu untuk mengembangkan alat bantu ini secara partisipatif yang akan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam memecahkan beberapa permasalahan pokok untuk kepentingan pulau penduduk dan pemerintahnya

Pada awalnya nara hubung pemerintah kabupaten merekomendasikan dua desa yang menurutnya tertarik melakukan perlindungan perikanan dan terumbu karang pada saat itu dan mungkin akan tertarik untuk bekerja sama dengan kami Kami bertemu dengan penduduk dari salah satu desa ini pada saat kunjungan penentuan ruang lingkup tapi tidak bertemu dengan desa kedua

Kami bertemu dengan pemuka dari kedua desa yang direkomendasikan Bungaiya di bagian utara Selayar dan Parak di bagian pesisir barat-tengah (lihat Gambar 1) Protokol mengharuskan kami bertemu dengan kepala desa terlebih dahulu Kepala desa kemudian mendiskusikan peluang ini dengan para pimpinan desa Jika mereka sepakat kami lalu mengadakan pertemuan yang lebih besar dengan setiap masyarakat yang terdiri dari perwakilan dari setiap pemukiman pengurus desa dan perwakilan desa semua kategori nelayan dan perempuan yang berkepentingan Pertemuan besar ini meresmikan kolaborasi kami

Pertemuan-pertemuan ini memberikan petunjuk awal tentang hal-hal yang menjadi kepentingan desa Kedua desa berharap dapat fokus ke dalam pengelolaan perikanan Keduanya berusaha menegakkan praktik perikanan lestari berdasarkan pengetahuan dan praktik adat tetapi menghadapi berbagai tantangan dalam mengelola masuknya pihak lain ke perairan mereka terutama pihak yang menggunakan metode menangkap ikan yang merusak yang

tidak boleh digunakan oleh penduduk desa mereka sendiri

Bungaiya sudah memiliki dua daerah perlindungan laut dan dua lagi yang sedang diusulkan dan ingin memperoleh status resmi dari pemerintah kabupaten untuk dua daerah perlindungan yang sedang diusulkan Parak juga tertarik memperoleh status resmi yang lebih besar untuk praktik menangkap ikan tradisionaladat dan peraturan lokal tentang perikanan

Kami kemudian menyusun ulang tim penelitian dan pengembangan kami Kami sudah memiliki tiga peneliti eksternal (peneliti Australia Helen Ross peneliti Indonesia Dedi Adhuri dan Ali Yansyah Abdurrahim mdash semua adalah ilmuwan sosial yang meliputi psikologi lingkungan antropologi dan sosiologi dengan pengalaman lintas disiplin yang kuat dalam hal pengelolaan sumber daya alam termasuk perikanan) Kami mengundang koordinator pengelolaan berbasis masyarakat untuk COREMAP (lihat Kotak 3G) Andi Penrang untuk menjadi anggota penuh dari tim kami Pada masa puncak implementasi proyek Andi Penrang mensupervisi 8 fasilitator senior 28 fasilitator masyarakat dan 104 motivator desa yang berhubungan dengan 52 desa yang turut berpartisipasi dalam COREMAP di Selayar Kami tidak melanjutkan rencana untuk merekrut perempuan yang memenuhi syarat akademis untuk menjadi anggota tim kami malah memilih dua asisten yang berbasis di masyarakat lokal (Andi Ismainna dan Andi Rismayani) yang berpengalaman bekerja untuk COREMAP dan ingin mengembangkan keterampilan mereka dan mereka sudah memiliki hubungan yang sangat baik dengan semua desa tempat kami akan bekerja

Mempekerjakan asisten lokal langsung dari masyarakat memperdalam akses ke pengetahuan dan hubungan lokal memungkinkan dilakukannya pembangunan kapasitas dan merupakan pilihan terbaik untuk meninggalkan warisan keterampilan dan pengetahuan Tim yang terdiri dari 6 orang ini memiliki perimbangan keterampilan pengetahuan lokal dan gender Tiga anggota lokal cakap mengunakan bahasa lokal Selayar dan juga Bahasa Indonesia

Kami memerlukan cara kerja yang sama kuatnya untuk bekerja dengan pemerintah kabupaten LSM dan orang pribadi yang berkepentingan yang memiliki perspektif untuk satu pulau dan tidak hanya fokus pada satu masyarakat tertentu Kami bertemu dengan kepala dinas perikanan Selayar yang baru dan belajar tentang pegawai kabupaten dan staf LSM lain serta orang pribadi yang relevan dan berkepentingan Kami mengadakan beberapa pertemuan dengan orang-orang ini melalui jaringan kerja kami membentuk jejaring yang longgar dan kelompok acuan untuk kegiatan Sementara itu banyak dari orang-orang ini yang secara langsung berhubungan dengan masyarakat (beberapa masyarakat sasaran kami dan lainnya)

Kami juga melanjutkan hubungan dengan desa-desa lain terkait dengan permasalahan yang muncul di Bungaiya dan Parak dan sebagai desa asal para lsquochampionrsquo masyarakat

GAMBAR 9 Anggota tim Dedi Adhuri Andi Penrang Andi Rismayani Helen Ross Andi Ismainna dan Ali Yansyah AbdurrahimFoto D Adhuri

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir14

GAMBAR 10 Peserta mengumpulkan informasi dengan mengamati apa yang terjadi di sekitar mereka mengajukan pertanyaan ke penduduk dan mengalami langsung situasi yang terjadiFoto H Ross

Bagaimana menerapkan komponen pengamatan peserta mdash pengayaan dan konfirmasiSalah satu keterbatasan diskusi dalam pertemuan dan dalam mengumpulkan informasi selama pertemuan adalah prosesnya yang terbuka Dan juga seseorang akan dianggap tidak sopan jika berbicara terlalu lama jadi kita mungkin hanya mendengar sebagian dari apa yang sebenarnya ingin disampaikan oleh seseorang Orang-orang mungkin memberikan versi ringkas atau rangkuman dari kenyataan yang sebenarnya kompleks Beberapa orang mdash terutama perempuan dan anggota masyarakat yang tidak terlalu berkuasa mdash mungkin hanya berani berbicara sedikit walaupun fasilitator sudah berupaya keras untuk melibatkan mereka Pertemuan mungkin menghindari topik yang sulit seperti konflik atau korupsi

Metode lain mdash yang jumlahnya lebih dari satu mdash diperlukan untuk mengetahui apa yang terjadi lsquodi balik layarrsquo yaitu mencari tahu secara lebih terperinci tentang apa yang telah disampaikan di dalam proses partisipatif memeriksa silang informasi dan memperluas atau mendapatkan lebih banyak informasi mendalam Kami menyarankan pengamatan peserta metode antropologi yang juga digunakan di dalam sosiologi dan geografi manusia

Pengamatan peserta merupakan metode yang sangat sesuai Metode ini melibatkan peneliti untuk masuk ke dalam konteks tertentu menjadi bagian dari konteks tersebut untuk sesaat Ada banyak ragam kemungkinan partisipasi dari mengambil peran jangka panjang di dalam suatu situasi (misalnya tinggal bersama satu masyarakat bekerja di pemerintahan) atau bergabung dalam jangka pendek seperti menghadiri serangkaian pertemuan publik Poin pentingnya adalah bergabung Peserta pengamat mengumpulkan informasi dengan cara mengamati apa yang terjadi di sekitar mereka mengajukan pertanyaan ke penduduk dan dengan mengalami situasinya sendiri secara langsung Pengamatan peserta bersifat sistematis yang sangat jauh berbeda dari penelitian ilmu sosial lainnya Bukannya memutuskan untuk mewawancarai sejumlah orang tertentu tentang suatu topik misalnya pengamat peserta akan menjawab pertanyaan penelitian dengan kombinasi jawaban dari apa yang mereka amati (dengan berada di dalam suatu situasi) apa yang mereka dengar apa yang mereka rasakan Mereka biasanya

akan menanyakan sejumlah pertanyaan strategis kepada orang di sekitar mereka dan mengumpulkan pandangan yang berbeda dari berbagai sisi tentang suatu permasalahan Mereka juga dapat menggunakan metode lain seperti wawancara resmi Jika mereka sudah mendapatkan penjelasan yang memadai tentang permasalahan pertama mereka tidak perlu tetap menanyakan tentang hal itu karena sudah dijawab Akan tetapi permasalahan baru akan terkuak di dalam proses dan mengarahkan mereka ke arah baru (lihat Kotak 3E)

Seluruh tim kami hanya berada di lapangan dalam waktu singkat 5 sampai 10 hari setiap kali datang Sebagian besar pengamatan peserta dilakukan oleh satu peneliti (Ali Yansyah Abdurrahim) dan dua asisten lokal (Andi Rismayani dan Andi Ismainna) yang tinggal di desa selama dua sampai empat minggu setiap kali datang Mereka menyewa kamar di salah satu rumah dan membayar uang sewa ke tuan rumah (hal yang lazim di Indonesia) Mereka bergabung dalam kehidupan desa selama periode tersebut mengamati kegiatan perikanan dan kegiatan terkait lainnya berbicara dengan laki-laki dan perempuan menindaklanjuti informasi yang ditemukan Sering kali mereka menindaklanjuti permasalahan yang diangkat di dalam proses partisipatif

Pengumpulan data lebih lanjutTidak semua informasi yang relevan hanya dapat dikumpulkan melalui pengamatan peserta dan pertemuan Ketika suatu permasalahan muncul dari proses tersebut mungkin perlu untuk mengumpulkan lsquodata sekunderrsquo (misalnya laporan hasil studi notulensi rapat) atau mengumpulkan data primer (asli) tentang topik tertentu Tujuannya bukan untuk mengumpulkan informasi latar belakang dalam jumlah besar yang mungkin berguna tetapi mungkin juga tidak karena prosedur diagnosis partisipatif harus memandu kebutuhan Sebaliknya informasi tambahan mungkin dapat memperkaya proses diskusi dan pengamatan peserta dan memberikan bukti untuk asumsi umum yang disimpulkan melalui proses penelitian kualitatif dan diskusi Sebagai contoh tim pengamatan peserta kami mencatat bahwa orang-orang memiliki kombinasi penghidupan yang berbeda menangkap ikan dan lain-lain sehingga mereka mengumpulkan informasi tentang hal ini Kesan bahwa desa yang paling disalahkan untuk penangkapan ikan ilegal dan menangkap ikan di luar perairan mereka adalah desa yang paling bergantung dengan perikanan diperoleh dari pengumpulan data (walaupun keterbatasan penghidupan alternatif bukanlah satu-satunya alasan untuk perilaku menangkap ikan mereka ada alasan sosial lain)

Dengan menggali praktik penangkapan ikan tradisional secara lebih rinci tim pengamatan peserta memutuskan untuk belajar lebih banyak tentang perangkap ikan permanen (sero) dan peraturan adat untuk penggunaannya Tim lokal melakukan survei sero di sepanjang pantai barat dan utara mendokumentasikan 64 sero Salah satu asisten secara bersamaan bekerja untuk proyek lain melakukan survei bulanan atas tangkapan ikan dari sero ini Proyek lain ini bersedia berbagi data dengan kami

Tim lapangan kami menggunakan dan mengadaptasi peta diagnosis lsquoradar 360 derajatrsquo (diadaptasi dari Bene et al 2009) bersamaan dengan proses pengamatan peserta sebagai kerangka kerja untuk mengumpulkan informasi tambahan yang informatif Peta ini terdiri dari sistem alami manusia

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 15

dan penghidupan lembaga dan tata kelola serta pendorong eksternal (lihat Gambar 11) Kami menggunakan ini di dalam pengumpulan data kami

Informasi dapat dikumpulkan dari diskusi dengan masyarakat data sekunder (contoh laporan arsip desa) pengamatan peserta dan metode spesifik lainnya

Belajar dari kegiatan intervensi strategisIdealnya mengingat masa pengembangan yang cukup panjang prosedur diagnosis partisipatif akan mengarah tindakan kolaboratif dan pengelolaan adaptif (di bagian lsquokepalarsquo dari diagram tulang ikan) Kami sudah mengawali dengan desa-desa lokal dan pemerintah kabupaten yang diteruskan oleh penduduk desa bersama dengan anggota tim lokal dan pegawai pemerintah kabupaten

Gagasannya bukan untuk mengubah semuanya sekaligus Perubahan besar-besaran akan sulit disetujui perlu banyak diskusi berisiko dan sulit diimplementasikan Sementara tindakan yang lebih kecil dan spesifik akan lebih mudah disetujui tepat waktu dan sering kali dapat dilakukan dengan sumber daya yang tersedia Intervensi kecil memberikan peluang untuk maju dan belajar dari prosesnya Masyarakat (atau pegawai pemerintah atau LSM) dapat menguji strategi mundur jika tidak berhasil atau mengembangkannya jika menjanjikan Dengan begitu dapat membangun kepercayaan dan keterampilan dan menimbulkan rasa ada sesuatu yang dicapai Gagasan untuk meningkatkan dan belajar melalui langkah-langkah kecil berasal dari pengembangan masyarakat

belajar dari pengalaman dan bidang penelitian dan praktik pengelolaan adaptif

36 Diagram tulang ikan komponen yang menyusun diagnosis partisipatiflsquoTulang-tulangrsquo ikan mewakili sejumlah komponen yang tersedia untuk digunakan sebagai bagian dari prosedur diagnosis partisipatif sesuai permintaan Pengguna dapat menyesuaikannya sesuai keinginan dan menambahkan hal lain Beberapa bagian adalah bagian penting atau direkomendasikan sementara yang lain adalah pilihan

Komponen dapat diperlakukan seperti lsquolangkahrsquo tetapi tidak perlu diterapkan secara berurutan kecuali pada bagian awal yang dimulai dengan lsquofokus dan kemitraan awalrsquo Silakan baca bagian lsquotulang ikanrsquo di dalam diagram dari kiri ke kanan di bagian atas dan bawah tulang belakang (lihat Gambar 5) Dimungkinkan untuk melakukan lebih dari satu komponen di saat yang bersamaan Misalnya pada pertemuan pertama kami dengan masyarakat Bungaiya dan Parak setelah mendiskusikan partisipasi mereka di dalam proyek dan apa yang akan menjadi fokus mereka pekerjaan kami bercabang untuk mengidentifikasi praktik menangkap ikan setiap masyarakat dan peraturannya

KOTAK 3E MENGELOLA KONFLIK CONTOH DARI PENGAMATAN PESERTA YANG KAMI LAKUKAN DI SELAYAR

Kami pertama kali mendengar tentang konflik mengenai praktik menangkap ikan antara salah satu desa sasaran kami dengan desa tetangga (dari anggota tim lokal Andi Penrang) Konflik ini meletus ketika para peneliti tidak berada di pulau Dalam kapasitas mereka sebagai kepala desa keduanya telah menghubungi dan memberikan kabar kepada pak Andi menjelaskan kejadian dari sudut pandang mereka dan meminta nasihat (Kami akan ceritakan lebih lanjut nanti) Ketika kami tiba lagi di pulau dan bertemu dengan masyarakat dan jejaring kabupaten kami kami mendapatkan cerita rincinya Kami menggunakan pengamatan peserta untuk mempelajari lebih lanjut dan terus mengulang cara ini dalam beberapa kali kunjungan lapangan karena konfliknya berubah seiring dengan waktu Sebagai tim kami mengunjungi kepala desa tetangga untuk mulai mengenalnya (dan kami bertemu dia lagi beberapa kali pada kunjungan berikutnya) Kemudian kami mengatur pertemuan dengan sejumlah nelayan dari desa tersebut untuk mendengar perspektif mereka

Mereka mengatakan mereka tidak dapat menangkap ikan sesuai dengan harapan desa sasaran kami karena mereka tidak memiliki pengetahuan tradisional untuk melakukannya Mereka yakin masyarakat mereka tidak pernah memiliki pengetahuan tradisional Kami belajar bahwa pemukiman mereka adalah pemekaran dari desa induk yang terjadi di tahun 1980an Kami mengunjungi desa tersebut untuk bertemu penduduk desa yang lebih tua dan bertemu dengan seorang laki-laki yang sudah sangat tua yang menjelaskan bahwa masyarakat desa tersebut dulu pernah memiliki pengetahuan tradisional tetapi tidak diwariskan ke generasi yang lebih muda

Di saat yang sama separuh anggota tim kami berkesempatan meluangkan lebih banyak waktu tinggal di desa sasaran kami Mereka berbicara dengan penduduk desa tentang pengalaman konflik mereka tapap demi tahap Mereka ada di beberapa kejadian utama dan dapat mengamati apa yang terjadi dan bertanya tentang itu Berbagai dimensi mulai terungkap seperti daerah laut mana yang diperebutkan dan mengapa

alat tangkap yang mana dan praktik menangkap ikan mana yang menjadi permasalahan serta rincian dari kejadian tertentu Terlihat jelas bahwa penduduk dari kedua masyarakat sangat marah sehingga tidak mungkin mendiskusikan permasalahan ini atau memperoleh informasi latar belakang yang mendalam dan sistematis hanya melalui pertemuan saja

Kami mengembangkan komponen analisis konflik dalam alat bantu ini (lihat Bab 36 Analisis konflik) setelah jejaring kami di kabupaten meminta bantuan kami untuk bisa memahami konflik dengan lebih baik Kemudian kami menyajikan analisis kami tentang konflik (secara ringkas) di pertemuan dengan masyarakat sasaran mereka mulai berpikir bagaimana mereka dapat mengelola konflik (karena melapor ke pihak berwenang yang lebih tinggi tidak memberi hasil yang memuaskan) Salah satu strategi mereka mdashuntuk memperkuat peraturan desa dan membuatnya lebih diakui oleh pemerintah kabupaten mdash mendorong dikembangkannya komponen analisis kebijakan pada alat bantu ini

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir16

Fokus dan kemitraan awalSeperti yang kami jelaskan di atas penggunaan alat bantu ini biasanya diawali dengan beberapa mitra yang memilih menggunakan prosedur diagnosis partisipatif untuk membantu memperjelas beberapa permasalahan yang penting bagi mereka Fokus awal dan mitra mungkin akan terus berlanjut Mitra mungkin dibentuk terlebih dahulu baru kemudian mendiskusikan fokusnya Atau sebaliknya satu pihak dapat memiliki fokus yang ingin mereka kerjakan lalu mendekati pihak utama lain atau beberapa pihak untuk bekerja sama dengan mereka Bisa jadi ini bukan keputusan yang mudah karena fokus sebenarnya dapat berubah seiring dengan berjalannya diskusi sehingga harus membingkai ulang permasalahan awal

Dalam berkolaborasi penting untuk menjadi fleksibel dan mendengarkan sudut pandang satu sama lain Membingkai ulang masalah melalui diskusi bersama akan menghasilkan cara pandang yang lebih bermanfaat dan menyelesaikan permasalahannya Misalnya pemerintah mungkin mengkhawatirkan penangkapan ikan yang merusak terumbu karang Beberapa masyarakat melihat ini sebagai bagian dari permasalahan yang sedikit lebih besar yaitu penangkapan ikan ilegal atau yang tidak diterima (karena merusak atau lainnya) di perairan mereka atau melanggar hukum adat dan bagian dari permasalahan lain yang lebih besar lagi tentang penghidupan yang berkelanjutan bagi semua orang

Identifikasi proyek terkait dan warisannyaBeberapa proyek pembangunan atau tim peneliti akan menjadi pihak pertama yang bekereja di lokasi tersebut Ada kemungkinan terdapat pendahulu Penting untuk belajar tentang mereka dan lanjutkan dari apa yang sudah mereka capai Bagaimana hubungan yang mereka bangun mdash positif atau negatif Intervensi seperti apa yang mereka dorong dan apa yang bisa dipelajari dari proyek tersebut

Apakah ada inisiatif bagus yang perlu didukung agar dapat berlanjut jika proyek yang memulainya sudah berakhir Kapasitas lokal apa yang terbangun dan bagaimana hal tersebut dapat dilanjutkan Informasi bermanfaat apa yang dikumpulkan yang bisa menjadi informasi latar belakang bagi proyek Anda

Sama halnya jika ada kegiatan yang berlangsung bersamaan jadi Anda harus berkoordinasi dan berbagi informasi dan sumber daya Satukan kekuatan untuk memberikan efek keseluruhan yang lebih besar Hindari membagi masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan yang berbeda atau menguras kemampuan beberapa orang yang memiliki keterampilan

Mengembangkan jejaringSetelah titik awal diidentifikasi dan kolaborator atau mitra awal mulai berdiskusi akan bermanfaat untuk mengidentifikasi dan memperluas jejaring yang relevan agar meliputi organisasi dan orang-orang yang memiliki peranan dan kepentingan

GAMBAR 11 Kerangka penilaian terpadu 360 derajat(diadaptasi dari Bene et al 2009)

Kebi

jakan

per

ikana

n da

n

pem

bang

unan

Kemam

puan

orga

nisas

ional

dan

kelem

baga

an

Kemam

puan

bertin

dak s

ecara

kolek

tif

Tata kelola kinerja dan hak

Kerangka hukum

Konflik dengan pengguna dan

sektor lainRantai pasok penangkapan ikan

ilegal

Kondisi kehidupanKompetisi

Keanekaragaman hayati

Kejutan status dan

kecenderu

ngan

Diversifikasiketergantungan

penghasilan

Kemiskinan aset dan

pendapatan

Kemam

puan manusia

Model

ilmiah

kelau

tan da

n

perik

anan

Kond

isi ek

osist

em ak

uatik

Man

usia

dan Mata

Pendorong Eks

tern

al

Sistem

Alami

Lembaga dan Tata

KERANGKA KERJA

PENILAIAN

KelolaP

enca

harian

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 17

KOTAK 3F CONTOH KEGIATAN INTERVENSI STRATEGIS

GAMBAR 12 Memetakan perairan tradisional Desa Parak dengan menggunakan koordinat GPSFoto P Bradley

Memperkuat peraturan desa

Kedua desa sasaran kami melihat perlunya memperkuat peraturan desa tentang praktik penangkapan ikan dan di lokasi mana saja praktik tersebut diperbolehkan Keduanya melihat hal ini sebagai cara untuk mengelola penangkapan ikan ilegal yang dilakukan oleh masyarakat lain di dalam wilayah mereka dan satu desa mengalami konflik seperti yang disebutkan di Kotak 3E Mereka memiliki hukum adat yang kuat tetapi tidak terdokumentasi dengan baik sehingga sulit untuk menunjukkannya ke pemerintah atau masyarakat lain mdash dan dengan demikian sulit ditegakan Sebagai desa yang diakui secara resmi di dalam sistem administrasi Indonesia desa berhak membuat peraturan sendiri tetapi ada kesenjangan dalam hal dukungan dari pemerintah atas peraturan desa ini

Selain itu mereka memerlukan dokumentasi resmi tentang batas-batas perairan mereka (diakui menurut hukum adat tetapi tidak didaftarkan dengan koordinat yang dipahami pemerintah) dan tentang daerah perlindungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat

Tim kami bersedia membantu dan meminjamkan keterampilan dan waktu kami Anggota tim kami yang bisa berbahasa Indonesia (termasuk asisten lokal) membuat analisis kebijakan di bawah arahan dan tinjauan rutin dari setiap pemimpin masyarakat (lihat Kotak 3K tentang analisis kebijakan) Masyarakat meminjam peralatan GPS dan perahu perlengkapan lalu tim peneliti pergi bersama mereka untuk mendokumentasikan koordinat GPS (lihat foto) Di dalam prosesnya tim kami belajar banyak tentang pengetahuan tradisional seperti bagaimana mengenali perbatasan perairan desa dengan mengacu pada tiga fitur bentang alam atau lebih seperti puncak bukit atau

lembah diantara bukit dengan cara triangulasi

Menggabungkan pengetahuan ilmiah dengan pengetahuan lokal

Salah satu ahli ekologi laut di proyek CCRES tertarik untuk mengadaptasi model perencanaan tata ruang laut yang digunakan timnya awalnya dirancang untuk skala yang jauh lebih besar untuk digunakan dengan skala lokal oleh masyarakat lokal Sementara itu salah satu desa sasaran kami tertarik dengan cara untuk mendapatkan pengakuan resmi atas daerah perlidungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat (Ini adalah tindakan strategis sebagian bertujuan untuk pembelajaran yang diperkenalkan oleh COREMAP mdash lihat Kotak 3G) Mereka juga tertarik dengan kesesuaian antara penilaian tradisional mereka dan pengetahuan ilmiah dan terbuka untuk belajar dan mengidentifikasi peluang baru Tim peneliti secara filosofis berkomitmen untuk mengakui segala bentuk pengetahuan dan ini terlihat seperti peluang yang bagus Penjelasan ini mengacu pada sub-proyek yang dijelaskan dalam Kotak 3L tentang kombinasi bentuk-bentuk ilmu pengetahuan Intervensi ini dilakukan di waktu yang tepat Kapolres baru baru saja diangkat untuk pulau ini dan beliau adalah seorang penyelam Ini mengindikasikan bahwa beliau akan sangat mendukung perlindungan terumbu karang Masyarakat berharap dapat mengajaknya menyelam sebagai bagian dari sub-proyek ini tetapi sayangnya karena ada komitmen lain minggu tersebut beliau tidak bisa ikut

dalam permasalahan utama Sebagian besar permasalahan memerlukan partisipasi dan kerja sama dari banyak pihak seperti polisi untuk kasus mengurangi penangkapan ikan yang merusak Pencarian eksplisit untuk anggota jejaring yang relevan dapat membantu mencapai sasaran

Di awal proyek kami mengidentifikasi orang-orang dan pemangku kepentingan dalam pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Kami mencari dari masyarakat pegawai pemerintah dan LSM yang bekerja di lapangan Setelah kami mengetahui siapa mereka apa kepentingan dan kegiatannya kami mendiskusikan kemungkinan kolaborasi untuk mengerjakan langkah selanjutnya dari diagnosis dan menemukan cara untuk bekerja bersama Dengan diteruskannya proyek lebih banyak orang yang diidentifikasi

Untuk Selayar kami berhubungan dengan beberapa jejaring Ada satu jejaring di setiap desa (lingkaran yang lebih besar dari orang-orang yang tertarik dan bergabung dengan proyek secara berkala tergantung pada topik yang dibahas dan siapa yang mau tetap menerima informasi tetapi bukan bagian dari kelompok inti) Ada jejaring serupa yang mewakili kepentingan satu pulau sebagian besar bekerja untuk pemerintah kabupaten tetapi ada dua yang bekerja untuk LSM dan satu lagi orang pribadi yang sebelumnya memiliki peran pembangunan ekonomi Kemudian kami berjejaring dengan orang-orang dari desa lain terutama lsquopara championrsquo yang mengambil peranan secara sukarela untuk menghentikan penangkapan ikan yang merusak dan mempromosikan perikanan lestari (lihat komponen Mengidentifikasi pengaruh sosial mdash para champion dan strategi mereka di bawah ini)

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir18

KOTAK 3G WARISAN COREMAP DI SELAYAR

Proyek pembangunan yang dikaitkan dengan dua dari sejumlah tahap Proyek Bank Dunia untuk Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu KarangWorld Bankrsquos Coral Reef Rehabilitation and Management Project (COREMAP) telah dilakukan di pulau utama Selayar (COREMAP I dilakukan pada tahun 1998ndash2003 di Taman Nasional Taka Bonerate bagian dari kepulauan Selayar tetapi tidak termasuk pulau utama) COREMAP II diimplementasikan pada tahun 2004ndash2011 di 52 desa pesisir dan COREMAP-CTI (Coral Triangle Initiative) dari tahun 2014 sampai awal 2017 dengan 11 desa COREMAP bertujuan untuk melindungi merehabilitasi dan mendukung penggunaan terumbu karang secara berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Salah satu peneliti kami sebelumnya adalah pengumpul data untuk COREMAP II dan salah satu anggota tim lokal kami adalah koordinator kabupaten untuk COREMAP

II dan COREMAP-CTI Diawal penelitian kami mengetahui bahwa COREMAP-CTI akan berakhir bersamaan dengan periode kami di lapangan dan ini terjadi di pertengahan kerja lapangan kami Pegawai kabupaten mengidentifikasi CCRES sebagai peluang kunci untuk terus bekerja dengan masyarakat di dalam permasalahan pengelolaan daerah pesisir Dengan memiliki koordinator senior dan dua koordinator masyarakat dalam tim kami membantu mengambil manfaat dari hubungan COREMAP dengan desa sementara membangun hubungan yang baru dan untuk mengidentifikasi dan meneruskan warisan COREMAP sementara tetap memiliki arah sendiri Meskipun tinjauan nasional terhadap efektifitas COREMAP tidak begitu baik tetapi pengamatan peserta yang kami lakukan menunjukkan bahwa COREMAP meninggalkan warisan besar Dua tahap mereka telah melakukan banyak hal untuk membangun

kesadaran tentang penangkapan ikan ilegal tetapi baru berhasil sebagian untuk menghentikannya COREMAP II dan COREMAP-CTI menyarankan dan mendorong dibentuknya Daerah Perlindungan Laut berbasis Masyarakat (DPL) di sebagian besar desa yang berpartisipasi Di bawah panduan dan pendanaan dari COREMAP desa-desa membentuk Komite Masyarakat untuk Pengelolaan Sumber Daya Pesisir yang melakukan pengawasan Orang-orang yang kami ajak bicara mengatakan bahwa mereka telah melihat peningkatan cadangan ikan dan mengaitkan hal ini dengan adanya DPL Beberapa lsquochampionrsquo yang kami wawancara untuk proyek ini ditemukan oleh staf dan terdorong oleh COREMAP Masyarakat telah mengadopsi gagasan utama COREMAP dan menjadikannya sebagai milik mereka

KOTAK 3H BERJEJARING SECARA HORISONTAL DAN VERTIKAL

Pada tahap awal diagnosis kami mengidentifikasi ketertarikan yang kuat untuk memerangi penangkapan ikan yang merusak dengan cara memperkuat dan meningkatkan formalisasi pengelolaan daerah pesisir berbasis masyarakat Sebagai tanggapannya kami mengembangkan jejaring secara horisontal (berhubungan dengan desa dan individu lain) serta secara vertikal (berhubungan dengan pemerintah) yang memiliki perhatian danatau kewenangan yang sama Untuk jejaring horisontal kami berhubungan dengan lebih banyak penduduk di desa sasaran kami dan desa lain termasuk desa tetangga Ini dilakukan untuk memeriksa apakah ketertarikan untuk mengatasi masalah penangkapan ikan yang merusak dan memperkuat pengelolaan daerah pesisir berbasis masyarakat juga dimiliki oleh semua desa Ini juga merupakan upaya untuk membangun dukungan yang lebih kuat dan lebih luas terhadap usulan Jejaring dengan desa lain menjadi penting karena penangkapan ikan

yang merusak hampir selalu dilakukan oleh nelayan dari desa lain baik desa yang jaraknya dekat atau jauh (Orang cenderung tidak memancing dengan cara yang merusak di perairan desanya sendiri) Sehingga dukungan dari desa tetangga menjadi diperlukan Untuk membangun jejaring vertikal kami berdiskusi dengan orang-orang dari pemerintah kabupaten provinsi dan pusat serta LSM Hubungan dengan orang-orang dan lembaga terkait adalah kunci untuk meningkatkan pengetahuan belajar tentang perspektif lain tentang permasalahan yang ada dan membangun dukungan untuk atau menasihati untuk mengubah inisiatif berbasis desa yang diusulkan Jejaring horisontal menghasilkan dukungan yang lebih luas dalam bentuk komitmen dan berbagi pembelajaran yang diperoleh Pada kenyataannya jejaring ini mendorong peningkatan ketertarikan dari tiga desa tetangga (bukan bagian dari studi desa sasaran kami atau proyek COREMAP sebelumnya) untuk bersama-

sama membentuk pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Jejaring vertikal sampai ke tingkat kabupaten melalui pertemuan dan diskusi formal dan informal juga menghasilkan komitmen dari pemerintah kabupaten dan pegiat di tingkat kabupaten untuk mendukung peremajaan kembali dan formalisasi pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Hubungan kami dengan pejabat dari Dinas Kelautan dan Perikanan tingkat provinsi yang berwenang untuk mengelola perairan pantai sampai 12 mil laut dari garis pantai menunjukkan bahwa mereka juga mendukung gagasan kami Hubungan kami dengan WWF di Jakarta membuat kami mendapat tawaran untuk mengikutsertakan dua warga desa dari Bungaiya dalam pelatihan pemetaan wilayah pesisir secara partisipatif

Hubungan berjejaring ini dapat membantu mengetahui apa yang terjadi di dalam suatu sistem kepentingan dan mendukung koordinasi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 19

Ada prosedur yang dikenal luas bernama lsquoanalisis pemangku kepentinganrsquo yang melibatkan identifikasi pihak-pihak yang relevan dalam suatu permasalahan (baik perorangan atau organisasi) dan apa kepentingan mereka di dalam permasalahan tersebut Titik pemandu dalam analisis pemangku kepentingan adalah mengidentifikasi siapa yang mempengaruhi dan siapa yang dipengaruhi oleh suatu permasalahan (jika judul dari permasalahan diganti pemangku kepentingan yang teridentifikasi juga dapat bergeser) Pendekatan partisipatif untuk analisis pemangku kepentingan akan berfungsi baik dengan menggunakan pengetahuan dari beberapa orang Analisis pemangku kepentingan dapat bermanfaat untuk mengembangkan jejaring tetapi kami menyarankan proses yang jauh lebih organik untuk membangun hubungan dengan orang-orang yang tepat Banyak yang sudah memiliki hubungan dan akan memperkenalkan proses Anda ke satu sama lain

Membangun jejaring harus menjadi proses terus-menerus bukan hanya dilakukan satu kali atau tertutup Orang baru bisa saja ditunjuk untuk menjabat Orang baru dapat muncul terutama ketika permasalahannya dapat dibingkai ulang

Para lsquochampionrsquo di tingkat masyarakat dan tingkat pulau yang dijabarkan di bawah ini dapat memainkan peranan di dalam jejaring sebagai agen perubahan lokal

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion dan strategi merekaSementara alat bantu ini menekankan pada kerja sama dan penyelarasan yang lebih baik dari tata kelola dan pengelolaan antara pemerintah dan masyarakat penting juga untuk mengenali pengaruh-pengaruh yang ada di masyarakat Faktor penting yang sering kali terlupakan adalah proses sosial informal yang mana anggota masyarakat atau orang-orang yang bekerja di skala yang lebih besar saling mempengaruhi satu sama lain untuk memperbaiki kondisi lingkungan dan sosialnya Ada banyak penekanan pada tata kelola dan prosedur formal untuk pengelolaan tetapi relatif sedikit tentang proses informal dan terutama lsquolembaganyarsquo yang mana orang-orang (atau masyarakat) bertindak secara mandiri dan membuat pilihan bebasnya sendiri

Pada kunjungan ruang lingkup kami ke Selayar kami bertemu dengan tiga warga desa dari desa yang berbeda yang berbicara dengan berapi-api tentang bagaimana mereka mulai menyadari kerugian dan konsekuensi sosial yang diakibatkan oleh metode penangkapan ikan yang merusak dan bagaimana mereka sekarang bekerja sepenuhnya sukarela untuk meyakinkan anggota masyarakat lain untuk berhenti melakukan penangkapan ikan dengan cara yang merusak Masing-masing dari mereka memiliki strategi yang berbeda dan menarik untuk meyakinkan orang Hasil dari inisiatif sukarela mereka dan kemampuan serta kesediaan untuk mempengaruhi orang lain beberapa telah diangkat untuk menduduki jabatan resmi di desa mereka misalnya menjadi anggota kemudian ketua komite perlindungan laut yang dibentuk oleh program COREMAP (lihat Kotak 3G) Beberapa bekerja dengan orang lain mdash misalnya pemimpin desa mdash untuk meningkatkan pengaruh Kami memutuskan untuk belajar tentang orang-orang ini dan strategi mereka dan untuk membagikan kisah mereka dengan orang-orang yang mungkin terinspirasi dengan gagasan bahwa siapapun dapat bertindak dan berharap dapat belajar dari strategi mereka Kemudian kami mengamati lsquochampionrsquo

lain yang bekerja di pulau Beberapa tindakan mereka mungkin tersamarkan oleh pekerjaan mereka (beberapa bekerja di pemerintahan) tetapi cara kerja mereka melampaui harapan profesional dan telah menjadi gairah pribadi

Kami menyajikan sejumlah contoh champion perorangan dan strategi mereka di buklet terpisah dengan judul Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka dari Selayar Indonesia Kami mewawancarai sejumlah orang yang memiliki kekhawatiran sosial dan ekologis tentang ekosistem pesisir memiliki peran penting dalam membuat perubahan demi mencapai perlindungan dan pengelolaan wilayah pesisir yang lebih baik di dalam masyarakat mereka atau lebih luas dan diakui oleh yang lain memang berpengaruh untuk permasalahan tersebut Mereka yang bekerja atau memiliki jabatan resmi bekerja melampaui komitmen dan kewajiban yang biasanya dianggap tugas yang berkaitan dengan pekerjaan mereka atau peran tata kelola Kami mencari laki-laki dan perempuan yang memiliki karakter ini akan tetapi di dalam masyarakat nelayan tentunya kami lebih banyak menemukan laki-laki Kami mengidentifikasi 15 orang Sembilan diantaranya saat ini atau sebelumnya adalah champion di dalam masyarakat mereka (satu perempuan dan delapan laki-laki) dan enam orang yang bekerja di tingkatan yang lebih luas (misalnya kecamatan atau satu pulau mdash semua laki-laki) Profil mereka dapat dilihat di buklet

Kami percaya profil mereka menunjukkan bahwa membangun kesadaran baik dengan atau tanpa bantuan eksternal merupakan langkah pertama yang diperlukan tetapi itu saja tidak cukup Para champion mengambil keputusan sendiri untuk bertindak kemudian berpikir dengan seksama strategi yang mereka gunakan untuk mempengaruhi orang lain Para champion di desa meciptakan cara-cara mereka sendiri untuk menyebarkan pengaruh sosial menggunakan berbagai argumen yang dapat meyakinkan mereka sendiri dan juga efektif untuk digunakan pada orang lain (Satu champion menemukan laki-laki dan perempuan menanggapi pesannya dengan berbeda) Beberapa menggunakan pengetahuan mereka tentang dinamika masyarakat dua champion dari satu desa memanfaatkan persaingan antar kelompok untuk menjaga agar mereka tetap jujur tentang praktik menangkap ikan mereka dan saling mengawasi satu sama lain Alasan keagamaan juga penting bagi beberapa informasi yang kami peroleh dari pengamatan peserta menunjukkan bahwa salah satu champion masyarakat mdash seorang pemuka agama mdash telah mempengaruhi champion lain di masyarakat lain setelah memergokinya sedang menangkap ikan secara ilegal Kebanyakan champion di masyarakat atau pada skala yang lebih luas mengadvokasikan untuk menggabungkan pengaruh sosial positif mereka dengan penegakan hukum yang kuat dan efektif seperti oleh kepolisian Beberapa champion masyarakat berkolaborasi dengan kepolisian dan merekomendasikan hukuman secara cukup strategis Contoh lain adalah bagaimana champion masyarakat dapat bekerja dengan berkolaborasi dengan tokoh-tokoh desa utama lainnya (terutama dengan pimpinan desa) dan dengan pihak eksternal Salah satu champion yang bekerja di pemerintah kabupaten mencari para champion masyarakat dan mendorong mereka untuk ambil bagian dalam komite desa untuk perlindungan laut yang baru dibentuk Hal ini memperkuat peran dari para champion desa dan memotivasi mereka lebih lanjut serta memberikan mereka kewenangan formal

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir20

GAMBAR 13 Salah satu champion Selayar Pak Rusdin dengan Dr Dedi Adhuri dan Ali Yansyah AbdurrahimFoto H Ross

Para champion yang bekerja dalam skala yang lebih besar mdash dalam hal Selayar berarti di pemerintahan LSM atau sebagai orang pribadi mdash bekerja dengan berbagai cara Ada yang mendukung champion masyarakat (ada satu yang secara jelas mendorong banyak champion) Ada yang bekerja atau memegang jabatan yang memungkinkan mereka untuk mengatasi masalah penting Sebagian besar menggunakan jejaring dan beberapa strategi yang dipikir matang untuk membuat perubahan dalam masalah yang mereka pilih

Mengidentifikasi dan mendukung championbull Sadari kemungkinan ada orang-orang yang sudah

bertindak secara sukarela terhadap permasalahan yang menjadi perhatian Anda Identifikasi dan bekerjalah dengan orang-orang tersebut Mereka juga bisa menjadi anggota jejaring yang baik (lihat Kotak 3H)

bull Pertimbangkan untuk mendukung mereka serta membangun kesadaran dan kapasitas mereka melalui kesempatan belajar (misalnya dengan menghadiri lokakarya) Pertimbangkan mereka untuk kegiatan yang relevan dan peran komite Cari cara untuk membuat mereka lebih efektif contohnya dengan sumber daya tanpa merendahkan tindakan sukarela mereka

bull Pertimbangkan untuk mengumpulkan mereka agar saling berbagi strategi dan saling belajar dari satu sama lain

bull Cari peluang untuk mendukung lahirnya champion baru

Kami tidak mengadvokasikan untuk memilih terlebih dahulu orang-orang untuk dipersiapkan menjadi champion meskipun kami mengetahui bahwa hal ini berhasil dilakukan di beberapa bidang dan negara Hal ini berisiko membuat orang yang tidak terpilih merasa tersisih dan merusak orang-orang yang mungkin lebih efektif atau terpercaya untuk bekerja secara mandiri

Mengidentifikasi pengetahuan dan praktik pengelolaan tradisionalBanyak masyarakat pesisir yang memiliki tradisi pengelolaan wilayah pesisir yang berkaitan erat dengan budaya mereka Hal ini dapat meliputi pengetahuan tradisional tentang perilaku

1 Angka dari survei LIPI Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

dan habitat ikan arus laut dan cuaca teknologi menangkap ikan tradisional dan penggunaannya hukum adat tentang menangkap ikan dan lokasi penangkapan serta praktik sosial terkait seperti berbagi beban kerja atau cara melakukan upacara adat

Dalam diagnosis partisipatif penting untuk mempelajari tentang keberadaan pengetahuan ini dan praktik terkait seberapa kuat dan meluasnya pengetahuan ini diterapkan di masyarakat dan seberapa besar pengaruhnya terhadap praktik kontemporer Apakah hal ini disetujui atau ditentang (dan jika ya seberapa jauh) Hal ini dapat dipelajari dari pertemuan dan melalui pengamatan peserta Pengamatan peserta berkontribusi untuk memberikan rincian dan pemeriksaan silang informasi Tim peneliti juga dapat mengumpulkan data tertentu misalnya menghitung atau memetakan penggunaan atau jenis alat tangkap yang berbeda yang digunakan di berbagai lokasi

Analisis kebijakan multitingkatSalah satu permasalahan yang menjadi fokus dari alat bantu ini adalah ketidakselarasan kebijakan dan peraturan perundang-undangan di tingkat yang berbeda atau kesenjangannya semakin melebar seiring dengan waktu Sementara itu kebijakan dan peraturan perundang-undangan pemerintah bisa sangat berbeda dari hukum adat dan hukum adat jarang diakui di dalam hukum nasional

Masyarakat sasaran kami Parak dan Bungaiya memiliki hukum adat yang kuat dan sangat berhasil memelihara dukungan dari masyarakat mereka yang memiliki keragaman budaya untuk mempertahankan hukum adat mereka (ada tiga kelompok budaya di Selayar) Mereka juga memiliki hak menurut hukum Indonesia dan praktik administratif untuk membuat peraturan mereka sendiri menurut sistem tata kelola desa Akan tetapi tidak semua hukum adat mereka terdokumentasikan dalam bentuk peraturan desa yang kontemporer Hal ini membuat hukum adat sulit untuk ditegakan di masyarakat (jika semua orang tidak memiliki kesadaran yang sama tentang peraturan adat) dan sangat sulit untuk memperoleh dukungan dari pemerintah kabupaten Untuk mendukung masyarakat dalam menegakkan praktik adat pemerintah kabupaten harus dapat mengacu pada peraturan tertulis dan perbatasan laut yang terekam dengan baik

Analisis konflikKonflik atas akses sumber daya mungkin terjadi di sistem pesisir terutama ketika habitat mengalami penurunan perikanan berada di bawah tekanan karena habitat yang rusak dan penangkapan ikan yang berlebihan dan nelayan bersaing memperebutkan tangkapan yang semakin sedikit Di Indonesia Timur 74 persen terumbu karang rusak 40 persennya berada dalam kondisi yang sangat buruk (data 2016) Bandingkan dengan tingkat kerusakan tahun 2000 sebanyak 59 persen1 Sementara itu di seluruh Indonesia penghasilan 80 persen rumah tangga nelayan berada di bawah garis kemiskinan dan nelayan mewakili seperempat dari jumlah penduduk miskin di Indonesia

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 21

KOTAK 3I PENGETAHUAN DAN PRAKTIK TRADISIONAL

Satu desa di Selayar Barugaiya memiliki hubungan agama adat dengan hewan laut Di masa lalu masyarakat desa tersebut mengadakan upacara adat tahunan mdash arak-arakan dari desa ke pantai mdash untuk merayakan keterkaitan mereka dengan buaya dan spesies laut lainnya Setelah bertahun-tahun tidak diadakan lagi desa ini sekarang akan memperbaharui praktik ini sebagian karena ingin menarik wisatawan (komunikasi pribadi Rahmat Zainal) Ini adalah desa yang mencanangkan inisiatif lsquoDesa Penyursquo mdash lihat kisah champion tentang Pak Datu dari Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka dari Selayar Indonesia

Perangkap ikan tetap sero digunakan di sepanjang pantai barat laut Selayar (lihat foto) terutama di Bungaiya Kami diperlihatkan dokumen dalam Bahasa Belanda (sebelum 1948) dan naskah kuno Makassar (kemungkinan sangat tua) yang memberikan pengakuan resmi atas sistem ini Ini adalah teknologi yang rumit Jaringnya diikat di antara tiang ramping yang dipasang dari garis pantai sampai 100 meter atau lebih lepas pantai Ikan yang terbawa air

pasang akan tertahan di satu sisi atau sisi lain dari pembatas ini berenang menjauh dari pantai dan memasuki bagian tertutup yang berbentuk seperti mata panah yang hanya memiliki satu pintu keluar di satu bagian Bagian ini nanti akan menuju ke bagian tertutup

lain yang lebih kecil dan berbentuk mata panah dan beberapa sero bahkan terdiri dari tiga bagian Nelayan akan berperahu ke bagian tertutup yang kecil pada saat pasang surut untuk mengumpulkan ikan dari bagian tertutup kecil yang berada di ujung Sebagian besar memiliki panggung kecil di atas sero dari panggung ini mereka bisa mengeruk ikan yang terperangkap Sebagian besar sero dipasang pada musim tenang dan dilepas pada musim muson barat (sekitar bulan September sampai Februari) karena sero akan mudah hancur ketika musim badai Keluarga memiliki hak untuk memasang sero di beberapa lokasi Beberapa menyewakan tempatnya dengan atau tanpa sero ke pihak lain untuk dioperasikan Di masa lalu peraturan adat menyatakan bahwa menangkap ikan dengan alat lain dalam radius 60 meter dari sero tidak diperbolehkan Peraturan ini baru dimodifikasi di Bungaiya menjadi 50 meter untuk memberikan lebih banyak ruang kepada nelayan untuk menggunakan alat lain Desa mempertimbangkan operasi alat penangkap ikan lain yang sederhana dengan jarak 50 meter lebih tidak akan mengganggu pengoperasian sero

GAMBAR 14 Atas Bagian tertutup dari perangkap ikan sero Bawah Sero dilihat dari pantaiFoto D Adhuri

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir22

KOTAK 3K PENDEKATAN KAMI UNTUK ANALISIS KEBIJAKAN

Untuk menanggapi inisiatif masyarakat tentang peremajaan dan formalisasi praktik pengelolaan daerah pesisir kami melakukan analisis kebijakan di bawah instruksi dari setiap masyarakat sasaran Tujuannya adalah untuk melihat seberapa jauh sistem hukum Indonesia dan kebijakan pemerintah mendukung (atau dapat mendukung) hukum adat mereka dan mengidentifikasi strategi bagi desa untuk mencoba mengatasi ketidakselarasan dan mengambil kesempatan yang belum mereka sadari Dalam hal ini kami memeriksa beberapa undang-undang peraturan dan kebijakan pemerintah lainnya sehubungan dengan pengelolaan daerah pesisir di berbagai tingkat dari kabupaten nasional dan internasional Kami menemukan setidak-tidaknya dua undang-undang mdash Undang-Undang tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (No 272007 dan No 12014) dan Undang-Undang tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

(No 322009) mdash yang mengakui dan melindungi hak masyarakat pesisir untuk menerapkan pengetahuan tradisional dan lokal mereka untuk mengelola wilayah dan sumber daya pesisir Kami juga menemukan sejumlah peraturan menteri terutama dari Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang sangat mendukung pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Satu undang-undang yang sering dianggap sering mengesampingkan pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat adalah Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah (No 232014) Undang-Undang ini mengatur ulang tanggung jawab pemerintah di seluruh wilayah Indonesia dan mengatur pengelolaan perairan pantai sampai 12 mil laut berada di bawah kewenangan pemerintah provinsi Undang-Undang ini sedang dalam proses sosialisasi pada saat kami melakukan kerja lapangan Namun demikian dari diskusi kami dan berjejaring dengan

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi (lihat Kotak 3H tentang berjejaring) menunjukkan bahwa meskipun undang-undang harus diikuti tetapi mereka akan tetap mendukung pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat dengan cara mengeluarkan surat Analisis juga meliputi perjanjian internasional seperti yang mengatur tentang hak adat atas sumber daya

Desa dan pegawai pemerintah kabupaten menyambut baik analisis ini Parak dan Bungaiya kemudian mengembangkan peraturan baru melalui proses diskusi dan tata kelola mereka sendiri Tim mendiskusikan kesempatan yang ada dengan desa dan desa memasukkannya ke dalam peraturan desa yang menurut mereka berkaitan

Kami juga membantu Parak dengan meminjamkan peralatan GPS dan merekam koordinat batas-batas laut secara hukum adat (lihat Kotak 3F)

KOTAK 3J PROSES KAMI MENEMUKAN TENTANG TRADISI

Di Bungaiya dan Parak diskusi tentang berbagai permasalahan di pertemuan pertama berakhir pada pembuatan daftar jenis-jenis alat tangkap tradisional yang boleh mereka gunakan dan peraturan yang berlaku (sembilan di satu masyarakat 11 di masyarakat lainnya) Anggota masyarakat menyebutkan jenis-jenis alat tangkap dan anggota tim menuliskannya di kertas plano yang ditempel di dinding Fasilitator mengklarifikasi informasi untuk memastikan sudah ditulis dengan benar (lihat Gambar 15) Dalam pengamatan peserta kami mengumpulkan informasi lebih jauh tentang ini Satu keluarga menunjukkan pada kami dokumen dalam Bahasa Makassar kuno (lihat Kotak 2A) dan Bahasa Belanda yang memverifikasi hak milik dan peraturan adat untuk sero

GAMBAR 15 Jenis-jenis alat tangkap dan peraturan penggunaannya di Desa ParakFoto AY Abdurrahim

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 23

Seperti yang sudah dijelaskan di Kotak 3E pada saat kami melakukan kerja lapangan terjadi konflik antara salah satu desa sasaran kami dan nelayan dari desa tetangga Permasalahannya mdash dari sudut pandang desa sasaran kami mdash adalah tentang praktik menangkap ikan yang digunakan nelayan desa tetangga yang (a) menangkap ikan di perairan desa sasaran kami dengan menggunakan alat dan teknik menangkap ikan yang merusak dan dilarang menurut peraturan desa sasaran kami dan (b) menangkap ikan di daerah yang dianggap sebagai daerah yang dilindungi oleh desa sasaran kami atas dasar kesepakatan bersama Meskipun Selayar memiliki batas-batas menangkap ikan secara adat penangkapan ikan adalah akses yang terbuka Dengan demikian desa dapat menggunakan hak kontemporernya untuk membuat peraturan penangkapan ikan untuk daerah mereka Alat tangkap yang menjadi sumber perselisihan adalah senapan tombak dan lampu senter terang yang digunakan di malam hari sehingga dengan mudah menangkap gerombolan ikan yang sedang beristirahat Daerah penangkapan ikan yang dipersengketakan timbul karena masalah penamaan Kedua desa sepakat bahwa satu lajur di pesisir desa sasaran kami di pantai barat laut Selayar bukanlah daerah untuk menangkap ikan tetapi daerah tersebut hanya diberikan nama tanpa batas-batas yang jelas Sejak ada jalan baru yang dibangun untuk mencapai pantai nelayan dari desa tetangga berargumen bahwa nama tersebut hanya berlaku untuk daerah yang bisa dicapai lewat jalan lama sementara desa sasaran kami berargumen bahwa nama tersebut berlaku untuk daerah sepanjang pantai

Pada suatu malam di awal tahun 2017 penduduk desa sasaran kami menangkap beberapa nelayan dari desa tetangga yang menggunakan senapan tombak dan lampu di daerah terlarang kemudian ditangkap oleh penduduk dibawa ke kantor desa dan memanggil Kepala Desa Kepala Desa memanggil petugas kepolisian yang membawa nelayan ke kantor polisi dan menginterogasi mereka Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya kedua belah pihak memanggil koordinator perikanan Andi Penrang di hari berikutnya Andi Penrang menyarankan untuk membawa perselisihan ini ke camat untuk diputus Camat membuat keputusan yang memihak desa sasaran kami dan penerapan peraturan desa untuk Daerah Perlindungan Laut (DPL) yang konsisten dengan hukum adat Nelayan tersinggung dengan perlakuan yang mereka alami dan mengatakan bahwa mereka sudah ditahan paksa Beberapa minggu kemudian nelayan dari desa lain tersebut mengajukan banding ke tingkat pemerintahan yang lebih tinggi Bupati Bupati yang baru terpilih dan tidak paham tentang permasalahan perikanan meminta masukan dari pegawai dinas perikanan kabupaten Mereka memberi masukan atas dasar peraturan pemerintah terkait perikanan yaitu bahwa menombak ikan diizinkan Meskipun hanya berdasar pada situasi yang terjadi antara dua desa Bupati memutuskan untuk mengeluarkan peraturan yang berlaku untuk semua desa di Kabupaten Selayar

Pada saat itu kedua desa berada di situasi menang atau kalah Dengan menyerahkan kepada otoritas yang lebih tinggi untuk memutuskan pilihan mereka untuk mengendalikan hasil dengan cara negosiasi menjadi berkurang Di sisi lain di setiap tahap masing-masing pihak mendapat dukungan dari pemerintah Mereka tidak merasa perlu untuk

bernegosiasi pada saat itu dan permasalahannya tidak mudah dinegosiasikan karena berdasar pada keyakinan dan nilai yang berbeda Nelayan dari desa tetangga ini bukannya menerima dengan tenang kemudian justru memamerkan keberhasilan mereka mendapatkan hak dengan menangkap ikan di pantai yang seharusnya terlarang di hadapan pemukiman desa sasaran dan sengaja menunjukkan bagaimana mereka menangkap ikan dalam jumlah yang sangat banyak Hal ini semakin membakar bara konflik Penduduk desa sasaran dipaksa menyaksikan ikan yang sudah mereka jaga melalui praktik pelestarian kemudian ditangkap dan dibawa ke pantai Mereka hanya bisa menyaksikan dan mengambil foto

Pada titik ini petugas perikanan kabupaten mencari informasi dari tim kami Dalam proses untuk mempersiapkan analisis kami mengembangkan modul analisis konflik untuk alat bantu kami Modul ini berdasarkan pada kerangka pemetaan konflik yang dikembangkan oleh Jejaring Resolusi Konflik Australia (2008) Kami menambahkan dua aspek konteks dan kekuatan dari masing-masing pihak Kami mengkomunikasikan analisis kami berdasarkan alat bantu ini melalui presentasi PowerPoint dan berbicara dengan petugas perikanan kabupaten dan pihak lain dari jejaring pemerintah dan pihak berkepentingan lalu kemudian mengadakan pertemuan masyarakat di desa sasaran kami

Alat bantu pemetaan konflik ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan kekhawatiran dari setiap pemangku kepentingan yang terkait dengan permasalahan kemudian mencari kepentingan bersama dan hal-hal yang dapat dinegosiasikan Hal ini berhubungan dengan beberapa prinsip negosiasi (Fisher et al 2011) yang menyarankan untuk melihat konflik dengan cara pandang baru

1 Pertama para pihak harus saling menghormati sebagai sesama dan menempatkan konflik bukan orang-orangnya sebagai masalah yang perlu ditangani Mereka harus fokus untuk memelihara hubungan yang saling menghormati dan positif dan saling memperlakukan satu sama lain sebagai pemecah masalah bersama bukan saingan Pendekatan ini berasumsi konflik adalah suatu hal yang tidak nyaman bagi kedua belah (atau semua) pihak dan mereka ingin memecahkan masalah ini

2 Siapapun yang membuat analisis harus melihat di balik yang disampaikan para pihak sebagai keinginan dan menemukan apa sebenarnya kebutuhan mendasar mereka Sehingga akses ke daerah penangkapan ikan tertentu mungkin sebenarnya adalah tentang penghidupan yang memadai atau keadilan atau mewakili kebutuhan mendasar lain

3 Setelah mengidentifikasi kebutuhan mendasar di balik konflik tersebut para pihak harus berusaha mengidentifikasi pilihan-pilihan baru lsquountuk keuntungan bersamarsquo yang berusaha memenuhi kebutuhan mendasar dari semua pihak Hal ini memerlukan pemecahan masalah secara kreatif dan pembingkaian ulang dengan saling menghormati Hal ini dapat mengarah ke solusi baru yang kreatif Ingat bahwa tidak semua permasalahan dapat dinegosiasikan dengan cara ini Pertentangan nilai tidak semudah itu untuk diselesaikan

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir24

4 Jika tahap ini tidak berhasil menemukan solusi para pihak dapat setuju untuk mematuhi nasihat dari ahli atau bukti independen Mereka perlu menyepakati jenis bukti atau nasihat yang dapat diterima oleh kedua belah (atau semua) pihak Sebagai contoh mereka dapat sepakat mengizinkan penangkapan ikan dalam jumlah tertentu yang tetap bisa menjaga cadangan ikan di tingkat tertentu dan mencari pemantauan ilmiah dan nasihat ahli yang bisa membuktikan bahwa tingkat tersebut lestari Mereka bisa sepakat untuk menangkap ikan dengan cara-cara yang tidak merusak karang dan mencari nasihat ahli atau penelitian tentang metode apa yang bisa digunakan

5 Jika para pihak masih tidak bisa sepakat masing-masing pihak dapat menilai alternatif terbaik yang mereka miliki selain menegosiasikan kesepakatan yaitu seberapa buruk situasinya jika mereka harus terus hidup dengan perselisihan yang tidak terselesaikan Apakah lebih baik bagi mereka untuk terus berusaha bernegosiasi atau mundur dan tetap pada situasi sekarang Sering kali mereka harus memutuskan pertanyaan ini berdasarkan kebutuhan mendasar mereka misalnya mengamankan penghidupan mengamankan wilayah atau memelihara tradisi

Alat bantu pemetaan konflik terfokus pada kebutuhan mendasar dan mencari kesamaan mungkin akan menolong mencapai resolusi Hal ini diwakili dengan diagram lingkaran yang terdiri dari bagian-bagian dengan lingkaran pusat (lihat Gambar 16) Langkah-langkahnya adalah

1 Berikan judul permasalahan di bagian tengah diagram Hal ini harus jelas dengan sesedikit kata sebisa mungkin karena mengubah deskripsi permasalahan akan menggeser pemangku kepentingan yang relevan serta sebagian besar analisisnya

2 Identifikasi lsquopemangku kepentinganrsquo atau para pihak dari permasalahan ini Hal ini mencakup mereka yang secara langsung terlibat dalam konflik namun ada juga pihak-pihak lain seperti pembuat peraturan tetangga dan siapapun yang terkena dampak dari atau berada di posisi yang dapat mempengaruhi permasalahan tersebut Berikan nama bagi setiap pemangku kepentingan (lsquosiaparsquo) di satu bagian diagram Anda dapat membuat sebanyak atau sesedikit mungkin bagian sesuai kebutuhan

3 Bagi setiap pemangku kepentingan pertimbangkan konteks mereka (setiap pihak mungkin punya konteks yang berbeda) kekuatan kebutuhan mendasar dan yang meenjadi perhatian mereka Kebutuhan dan kekhawatiran bisa jadi mewakili hal yang sama atau berbeda

Perbandingan antara aspek-aspek ini dapat membantu mengidentifikasi peluang untuk menegosiasikan solusi baru dan mencari kemungkinan dimana semua pihak sama-sama menang

Cara terbaik untuk melakukan ini adalah dengan menggunakan selembar kertas besar seperti kertas plano Tergantung pada hubungan antar para pihak latihan ini dapat dilakukan secara partisipatif (jika difasilitasi dengan baik) atau oleh peneliti atau fasilitator atau oleh satu pihak yang merencanakan bagaimana mereka dapat mengadakan diskusi dengan pihak-pihak utama lainnya

Gambar 16 menunjukkan tahap pertama dari analisis Kami sudah memberikan judul untuk permasalahannya (konflik atas alat penangkap dan lokasi penangkapan ikan) dan para pihak yang berkonflik Mereka diidentifikasi disini sebagai lsquodesa sasaran kamirsquo nelayan dari desa tetangga (yang bersengketa langsung) non-nelayan dari desa tetangga (yang tidak serta-merta mendukung praktik warga nelayannya) masyarakat dan desa lain yang berdekatan kecamatan dinas perikanan kabupaten Bupati (walikota) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi (sekarang bertanggung jawab untuk perikanan di perairan dalam) serta polisi dan militer (yang berbagi tanggung jawab untuk pengawasan wilayah pesisir dan perairan dalam di Indonesia) Kami mengosongkan beberapa bagian jika ada pihak lain yang akan dipertimbangkan

Analisis indikatif lengkap dapat dilihat di Gambar 17 Harap diperhatikan bahwa analisis terperinci untuk dua bagian desa sasaran dan nelayan dari desa tetangga Analisis ini dibuat oleh peneliti berdasarkan semua data kami para pihak tidak berpartisipasi dalam pembuatan analisis ini

Ada beberapa poin yang terlihat jelas dari analisis ini

Konteksbull Desa sasaran kami beruntung karena memiliki garis

pantai timur dan barat mdash ini adalah aset besar mengingat arah muson (timur atau barat) membatasi penangkapan ikan hanya di pantai yang lebih tenang Kedua pantai dapat digunakan hanya selama dua bulan dalam setahun (periode transisi muson) Desa tetangga hanya memiliki garis pantai yang sangat pendek di sebelah barat jadi tidak mengejutkan jika nelayannya tergoda untuk pergi ke perairan lain Desa sasaran kami memiliki garis pantai yang panjang di sebelah barat dan dengan demikian memiliki beberapa pilihan daerah tangkapan meskipun desa ini juga memiliki jumlah penduduk yang lebih besar Desa lain juga memiliki garis pantai yang pendek

bull Desa sasaran kami lebih bergantung pada perikanan karena sebagian besar tanahnya berbatu-batu dan tidak subur Pemukiman berlokasi di sepanjang pantai tidak ada pemukiman yang berada di pedalaman Hanya sedikit kemungkinan untuk bercocok tanam dan beternak Desa sasaran kami tertarik untuk mendiversifikasi ekonominya tetapi hal ini memerlukan waktu dan sumber daya Desa tetangga tidak terlalu bergantung pada menangkap ikan sebagai penghidupan karena sebagian besar keluarga memiliki sumber daya lain seperti kelapa dan hewan ternak Beberapa pemukiman berada di pedalaman dan nelayan mengendarai sepeda motor ke pantai untuk menangkap ikan

bull Desa sasaran kami memiliki tradisi dan tata kelola perikanan yang kuat Desa tetangga tidak memiliki fokus yang kuat dalam tata kelola perikanan Nelayan dari desa lain mengaku mereka tidak memiliki pengetahuan tradisional tentang praktik penangkapan ikan sehingga mereka harus mengandalkan teknologi baru (yang tidak mereka percayai bersifat merusak) Para tetua dari desa lain menentang pendapat ini mereka berkata dahulu desa mereka memiliki pengetahuan tentang menangkap ikan tetapi ketika desanya dimekarkan pada tahun 1980-

Kont

eks

Konteks

KonteksKon

teks

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 25

an (oleh pemerintah atas alasan pelayanan yang lebih praktis) mereka yang pindah ke pemukiman lain di dekat pantai kehilangan kontak dengan mereka yang masih memiliki pengetahuan Jelas disini pengetahuan adat tidak diwariskan dengan baik dan tidak lagi dipraktikkan

bull Desa sasaran kami memiliki sistem pengawasan penangkapan ikan tetapi dengan kapasitas terbatas sehingga sulit untuk mendeteksi serbuan nelayan dari desa lain dan mengatasi pelanggar

bull Sepertinya ada perbedaan aspirasi ekonomi nelayan desa tetangga mencari penghasilan yang lebih besar dibandingkan dengan apa yang ditolerir oleh desa sasaran kami dengan alasan menjaga keberlanjutan perikanan mereka

bull Penduduk desa memiliki hubungan keluarga melalui pernikahan Ini adalah insentif yang kuat bagi kedua belah pihak untuk mengatasi konflik

Kekuatanbull Desa sasaran kami telah memelihara kearifan lokalnya

(pengetahuan dan praktik adat) dengan dukungan kuat dari pengurus desa Mereka memberikan prioritas tinggi untuk pelestarian laut dan bersedia berkoordinasi dan berkolaborasi dengan desa lain demi mencapai perikanan yang lestari untuk masa depan jangka panjang semua pihak

bull Nelayan dari desa lain inovatif dalam mengadopsi teknologi baru untuk penangkapan ikan

Kebutuhanbull Desa sasaran kami berharap dapat melindungi habitat

ikan melindungi perikanan mengamankan penghidupan dan menjaga tradisi

bull Nelayan dari desa lain juga ingin mengamankan penghidupan tetapi lebih tertarik pada peningkatan ekonomi (penghasilan yang lebih besar pangan yang lebih baik) Untuk mendapatkan hal ini mereka perlu akses ke wilayah perairan lain

GAMBAR 16 Alat bantu pemetaan konflik

Desa

sas

aran

Desa t

etang

ga

(nelay

an)

Desa tetangga

(bukan nelayan)

Desa tetangga lain

Camat

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Kabupaten

Bupati

Dinas Kelautan dan Perikanan - Provinsi

Polis

i dan

milit

er

Kekh

awat

iran

Kebu

tuha

n

Keku

atan

Kekhaw

atiran

Kebutu

han

Keku

atan

KekhawatiranKebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

KebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

KebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

KekhawatiranKebutuhanKekuatan

Kekh

awat

iran

Kebu

tuha

n

Keku

atan

Kekh

awati

ran

Kebu

tuhan

Kekuata

n

Konflik tentang alat tangkap dan lokasi penangkapan ikanPE

RMAS

ALAH

AN

Konteks

Konte

ks Konteks

KonteksKont

eks

Konteks

Konteks

Konteks

Kont

eks

Kon

teks

KonteksKonteks

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir26

Camat

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Kabupaten

Bupa

ti

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Provinsi

Polis

i dan

m

ilite

r

KEKU

ATAN

bull Ke

arifa

n lo

kal d

iduk

ung

oleh

pe

mer

inta

han

desa

bull Ke

ingi

nan

kuat

unt

uk m

elest

arika

n

bull Be

rsed

ia b

erko

ordi

nasi

dan

ber

kola

bora

si

deng

an d

esa

lain

KEBU

TUHA

N

bull Pe

rlind

unga

n ek

osis

tem

bull Ke

berla

njut

an p

engh

idup

an

bull M

emeli

hara

kea

rifan

loka

lKE

KHAW

ATIR

AN

bull Ke

hila

ngan

kon

trol p

enge

lola

anbull

Etis

dan

kea

dila

n

bull M

enja

ga h

ubun

gan

deng

an p

endu

duk

desa

teta

ngga

bull Te

kana

n un

tuk

men

gado

psi a

lat

pena

ngka

p ika

n ya

ng m

erus

ak

KEKU

ATAN

bull Ke

wen

anga

n un

tuk

pene

gaka

n hu

kum

KEBU

TUHA

Nbull

Men

jaga

ket

ertib

an u

mum

KEKH

AWAT

IRAN

bull M

enin

gkat

nya

konfl

ik s

osia

lbull

Men

ingk

atny

a pe

nang

kapa

n ik

an y

ang

mer

usak

bull Pe

nang

kapa

n ik

an il

egal

teru

s be

rlang

sung

KEKUATANbull Pemimpin dan pegawai yang berkomitmen

bull Hubungan lokal yang baik

KEBUTUHANbull Pengelolaan perikanan dan ekosistem pesisir

yang berkelanjutan

bull Perlindungan dan pemberdayaan masyarakat

pesisirbull Kerja sama dan dukungan dari desa dan

kecamatanKEKHAWATIRAN

bull Menangani perubahan kewenangan

bull Keterbatasan SDM kewenangan untuk

implementasi programKE

KUAT

ANbull Ja

batan

dan k

ewen

anga

n ter

tingg

i di k

abup

aten

bull Keter

tarika

n untu

k men

gemba

ngka

n keb

ijaka

n

berba

sis pe

neliti

an

KEBU

TUHAN

bull Stab

ilitas

sosia

l

bull Pend

apata

n dae

rah da

ri sek

tor pe

rikan

an

bull Men

gemba

ngka

n pari

wisata

dan p

erika

nan

KEKH

AWAT

IRAN

bull Kons

ekue

nsi d

ari pe

ngali

han k

ewen

anga

n untu

k

peng

elolaa

n peri

kana

n wila

yah p

esisi

r dan

laut

(UU

2320

14)

bull Kebe

rlanju

tan su

mber d

aya a

lam

KEKUATAN

bull Komitmen serius untuk menerapkan

pengelolaan perikanan wilayah pesisir dan laut

berbasis masyarakat

bull Memiliki kewenangan tertinggi di daerah untuk

pengelolaan perikanan wilayah pesisir dan laut

(UU 232014)

KEBUTUHAN

bull Transisi kewenangan untuk perikanan lokal bejalan

mulus

bull Dapat mengandalkan tingkat kabupaten

KEKHAWATIRAN

bull Keterbatasan anggaran SDM dan sarana

prasarana

bull Implementasi UU 232014

bull Koordinasi dengan pemerintah

pusat kabupatenkota

KEKUATAN

bull Berada dalam posisi yang bagus untuk

mem

fasilitasi penyelesaian konflik

KEBUTUHAN

bull Menjaga ketertiban um

um

bull Mendukung kepem

impinan desa untuk m

engatasi

masalahkonflik

bull Berkoordinasi dengan kepolisian dan militer

KEKHAWATIRAN

bull Terjadinya konflik sosial

bull Kewenangan terbatas untuk m

engelola sumber

daya

KONTE

KS

Bupa

ti baru

yang

visio

ner

dan b

erkom

itmen

untuk

memba

ngun

Sela

yar y

ang

berba

sis la

ut

Memilik

i kek

uasa

an da

n

wewen

ang y

ang k

uat d

i ting

kat

kabu

paten

KONTEKS

KKP Nasional sangat aktif

Dekat dengan LSM yang

peduli dengan lingkungan dan

masyarakat

KONTEKS

Mendukung perencanaan

pembangunan untuk masyarakat

desa (dari bawah ke atas)

Berkontribusi kepada pengelolaan

sumber daya pesisir

KONTEKS

Coordinate and comm

unicate

between district governm

ent

and village governments

KONT

EKS

Berp

artis

ipas

i dal

am

pene

gaka

n pe

ratu

ran

di ti

ngka

t ka

bupa

ten

dan

desa

Desa

mem

erlu

kan

polis

i dan

m

iliter

unt

uk m

enja

lank

an

peng

awas

an y

ang

kons

iste

n da

n te

rus-

men

erus

ser

ta

men

egak

kan

huku

m

GAMBAR 17 Analisis lengkap alat bantu pemetaan konflik

PERM

ASAL

AHAN

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 27

Polis

i dan

m

ilite

r

Desa

sas

aran

Desa tetangga

(nelayan)

Desa tetangga (bukan nelayan)

Desa tetangga lain

KEKU

ATAN

bull Ke

arifa

n lo

kal d

iduk

ung

oleh

pe

mer

inta

han

desa

bull Ke

ingi

nan

kuat

unt

uk m

elest

arika

n

bull Be

rsed

ia b

erko

ordi

nasi

dan

ber

kola

bora

si

deng

an d

esa

lain

KEBU

TUHA

N

bull Pe

rlind

unga

n ek

osis

tem

bull Ke

berla

njut

an p

engh

idup

an

bull M

emeli

hara

kea

rifan

loka

lKE

KHAW

ATIR

AN

bull Ke

hila

ngan

kon

trol p

enge

lola

anbull

Etis

dan

kea

dila

n

bull M

enja

ga h

ubun

gan

deng

an p

endu

duk

desa

teta

ngga

bull Te

kana

n un

tuk

men

gado

psi a

lat

pena

ngka

p ika

n ya

ng m

erus

ak

KEKUATAN

bull Inovatif (mengadopsi alat tangkap alternatif)

KEBUTUHAN

bull Akses ke perairan desa lain

KEKHAWATIRAN

bull Pengetahuan tentang praktik perika

nan lestari

yang terbatas

bull Perlindungan hukum

bull Menjaga hubungan dengan penduduk desa lain

KEKUATAN

bull Komitmen kuat dari pemerintahan desa

bull Hasrat untuk bekerja sama

KEBUTUHAN

bull Perlindungan habitat pesisir dan laut

bull Mengamankan penghidupan

KEKHAWATIRAN

bull Meningkatnya penangkapan ikan yang merusak

(dengan senapan tombak dan senter) terutama dari

lsquoDesa Tetanggarsquo

KEKU

ATAN

bull Ke

wen

anga

n un

tuk

pene

gaka

n hu

kum

KEBU

TUHA

Nbull

Men

jaga

ket

ertib

an u

mum

KEKH

AWAT

IRAN

bull M

enin

gkat

nya

konfl

ik s

osia

lbull

Men

ingk

atny

a pe

nang

kapa

n ik

an y

ang

mer

usak

bull Pe

nang

kapa

n ik

an il

egal

teru

s be

rlang

sung

KEKUATAN

bull Berada dalam posisi yang bagus untuk

mem

fasilitasi penyelesaian konflik

KEBUTUHAN

bull Menjaga ketertiban um

um

bull Mendukung kepem

impinan desa untuk m

engatasi

masalahkonflik

bull Berkoordinasi dengan kepolisian dan militer

KEKHAWATIRAN

bull Terjadinya konflik sosial

bull Kewenangan terbatas untuk m

engelola sumber

daya

KEKUATANbull Hubungan erat dengan desa lain

KEBUTUHANbull Keberlanjutan penghidupanbull Ketahanan panganKEKHAWATIRANbull Ketersediaan ikan

bull Menjaga hubungan dengan desa lainbull Keterbatasan sumber daya tanah

KONT

EKS

Pem

erin

taha

n de

sa y

ang

kuat

Kear

ifan

tradi

si lo

kal y

ang

kuat

Garis

pan

tai t

imur

dan

bar

at

yang

pan

jang

Dive

rsifi

kasi

eko

nom

i us

aha

mikr

oSi

stem

pen

gaw

asan

laut

deng

an k

apas

itas

terb

atas

KONTEKS

Garis pantai pendek hanya di

pantai barat

Memiliki hasrat yang kuat

untuk mengeksploitasi sumber

daya

Pernah menjadi pusat

penangkapan ikan yang

merusak

KONTEKSHubungan yang erat antara nelayan dan bukan nelayan di masyarakat

Kebanyakan petani dengan tanah terbatas Nelayan menyediakan akses atas ikan melalui tradisi berbagi

penjualan dan barter dengan produk pertanian

Hubungan dengan masyarakat desa sasaran karena perkawinan

KONTEKS

Ikatan kekeluargaan yang kuat

dan jejaring sosial

Hanya memiliki pantai timur

Tempat menangkap ikan bagi

nelayan tradisional terbatas

karena laut dalam

Akses ke pantai sulit hanya

ada beberapa jalan kecil

KONT

EKS

Berp

artis

ipas

i dal

am

pene

gaka

n pe

ratu

ran

di ti

ngka

t ka

bupa

ten

dan

desa

Desa

mem

erlu

kan

polis

i dan

m

iliter

unt

uk m

enja

lank

an

peng

awas

an y

ang

kons

iste

n da

n te

rus-

men

erus

ser

ta

men

egak

kan

huku

m

Konflik tentang alat tangkap dan lokasi penangkapan ikan

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir28

Kekhawatiranbull Desa sasaran kami memiliki banyak kekhawatiran

Termasuk hilangnya kontrol atas pengelolaan perikanan mereka yang sudah berhasil selama ini dan risiko konflik serta solusi potensialnya yang mungkin mengesampingkan pengelolaan mereka (pengamatan peserta yang kami lakukan menunjukkan hal ini terjadi dengan beberapa anggota desa sasaran kami meminta agar juga diperbolehkan menggunakan senapan tombak dan lampu setelah keputusan Bupati mengizinkan desa lain menggunakannya) Desa ini mengkhawatirkan tentang etis dan keadilan serta tentang perikanan lestari dan kehancuran habitat ikan (terutama karang)

bull Nelayan dari desa tetangga mengkhawatirkan mereka tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan menangkap ikan menurut peraturan desa sasaran kami Mereka juga mempertimbangkan wilayah laut mereka yang terlalu kecil untuk bisa mendapatkan penghasilan yang cukup dari tangkapan Mereka juga menekankan bahwa peraturan baru yang dkeluarkan oleh Bupati memperbolehkan mereka menggunakan alat tangkap dan peraturan tersebut lebih kuat dari surat kesepakatan yang ditandatangani camat Mereka juga khawatir tentang perlindungan hukum untuk kegiatan mereka (yang dimiliki saat ini)

bull Kedua desa ingin memelihara hubungan baik yang terjalin dengan adanya perkawinan antar warga desa

Poin yang menarik dari analisis ini adalah jumlah orang yang bertentangan Ukuran pihak yang berkonflik tidak setara desa sasaran kami bersatu menentang masuknya nelayan dari desa tetangga yang dianggap ilegal menurut hukum adat dan peraturan desa Sementara dari desa tetangga hanya nelayan yang berada di garis depan pada konflik ini Pengurus desa menyadari adanya permasalahan ini dan kepala desa berusaha melindungi kepentingan nelayan mereka dengan berpendapat bahwa alat tangkap yang mereka gunakan diperbolehkan menurut peraturan pemerintah Pendapat di dalam desa tetangga sendiri terbelah mdash atau ada penduduk yang tidak peduli tentang praktik menangkap ikan karena mengandalkan sumber daya lain

Pihak lain juga ingin melihat konflik ini diselesaikan karena akan berdampak pada mereka Karena konflik ini melibatkan dua desa penyelesaian konflik berada di bawah tanggung jawab camat dengan dibantu oleh Kapolsek dan Danramil Bupati dan dinas kabupaten terbawa ke dalam konflik karena eskalasi konflik untuk mengambil keputusan Dinas perikanan kabupaten berada dalam posisi sulit karena mereka ingin mendorong perikanan lestari dan bekerja sama dengan desa tetapi konflik ini membuat mereka harus mengambil keputusan berdasarkan isi peraturan yang bertentangan dengan tujuan keberlanjutan Polisi dan militer menegakkan kepatuhan pada hukum yang berlaku suatu permasalahan yang disengketakan dalam hal ini Mereka terselamatkan jika konflik dapat dihindari Desa-desa lain di pulau mengamati terutama desa yang memiliki hubungan erat dengan protagonis

Mereka juga ingin melindungi perikanan mereka dan juga mengalami daerah mereka diterobos oleh kelompok nelayan yang sama

Cornelius dan Faire (2006) menyarankan untuk mengenali awal terjadinya konflik sedini mungkin dan menanganinya sebelum meningkat dan para pihak semakin berakar di posisinya seperti yang terjadi di contoh Selayar ini Di sisi lain spesialis resolusi konflik menyadari bahwa terkadang konflik perlu lsquomatangrsquo terlebih dahulu untuk ada resolusi Sering kali para pihak ingin menghabiskan semua pilihan yang ada sebelum bersedia berbicara

Apa yang terjadi berikutnyaSetelah adanya keputusan dari Bupati desa sasaran tidak dapat mengajukan banding Mereka kemudian mencari apa yang mungkin dapat mereka lakukan Mereka mendiagnosis bahwa mereka kalah karena adanya kelemahan dalam peraturan tertulis yang diakui dan ditegakkan oleh pejabat yang berwenang Sehingga mereka memilih untuk menggunakan analisis kebijakan di atas untuk mencari jalan yang bisa mengkonsolidasikan dan mendokumentasikan hukum adat dan peraturan desa kontemporer yang diakui sepenuhnya oleh pemerintah

Desa sasaran menghadapi keputusan internal yang sulit dan tantangan dalam menjaga persatuan yang selama ini berhasil dikelolanya terkait dengan penangkapan ikan tradisional lestari Tiga nelayan dari desa sasaran kami minta agar diperbolehkan menangkap ikan dengan menggunakan senapan tombak karena penduduk desa tetangga diperbolehkan (kenapa mereka tidak boleh melakukan hal yang sama) Desa menolak Tetapi dua nelayan dari desa sasaran kami yang menikah dengan perempuan dari desa tetangga dan lebih banyak tinggal di pemukiman istrinya berkeras untuk mendapat pengecualian karena mereka tidak memiliki alat tangkap lain dan keterampilan yang diperlukan untuk menangkap ikan Jadi kedua nelayan tersebut diperbolehkan menggunakan senapan tombak Hal ini menyebabkan ketegangan internal

Sementara itu desa-desa tetangga lain yang juga mengalami wilayahnya diterobos oleh nelayan yang terlibat dalam konflik ini memutuskan untuk bersatu untuk melindungi perikanan mereka Dengan adanya kesadaran yang lebih baik mereka mulai mengubah penggunaan sumber dayanya agar tidak terlalu bergantung pada perikanan Misalnya di masa lalu jika mereka memerlukan ikan dalam jumlah besar untuk upacara (seperti perkawinan) mereka akan menggunakan bom agar bisa menangkap sebanyak mungkin ikan Setelah mereka menyadari kerusakan yang diakibatkan terhadap cadangan dan habitat ikan beberapa tahun yang lalu mereka mulai menyembelih hewan ternak untuk upacara Setelah melindungi perikanan mereka sendiri mereka tidak senang ada pihak lain yang masuk dan mengambil keuntungan dari pantangan dan perlindungan yang sudah mereka lakukan

Konflik ini belum terselesaikan tetapi telah melahirkan sejumlah inisiatif lain terutama analisis kebijakan desa Situasi saat ini mengkhawatirkan baik bagi keberlanjutan perikanan maupun bagi ketetapan desa sasaran untuk melindungi habitat ikan dan mengelola dampak penangkapan ikan Pilihan yang belum dicoba tetapi mungkin melibatkan kedua kepala desa untuk berdialog pada waktunya dan pihak netral yang bekerja dengan pengurus desa lain agar lebih aktif dalam mengelola sumber daya pesisir Semua desa di kecamatan dapat bertemu dan berdiskusi tentang strategi pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 29

Karena kewenangan perikanan sekarang berada di pemerintah provinsi yang berpusat di Makassar di Sulawesi (beberapa jam ditempuh dengan perahu dan mahal untuk dijangkau lewat udara) pemerintah kabupaten tidak memiliki kewenangan yang jelas untuk menyatukan kelompok-kelompok dari berbagai desa untuk duduk bersama mendiskusikan pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif dan mendorong tercapainya kesepakatan tentang praktik menangkap ikan Disini letak dilemanya pemerintah kabupaten memiliki kewenangan langsung atas pengelolaan desa secara umum tetapi tidak atas pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Sementara itu program COREMAP yang banyak mendanai kerja-kerja pembangunan masyarakat di dalam pengelolaan wilayah pesisir telah menghentikan kegiatan terkait pembangunan sumber daya manusia dan kegiatan LSM yang ada terlalu kecil untuk menengahi solusi yang berskala luas

Menggabungkan pengetahuan lokal dan ilmiahKetika masyarakat berkolaborasi dengan pemerintah untuk pengelolaan wilayah pesisir atau jika mereka berharap untuk saling terlibat sangat mungkin untuk turut membahas bentuk pengetahuan lain dalam diskusi Penting untuk tidak berasumsi bahwa satu bentuk pengetahuan adalah lsquobenarrsquo dan yang satu lagi lsquosalahrsquo tetapi justru harus mencoba mempelajari keduanya

Komponen alat bantu ini mengikuti argumen dari Brown (2010) bahwa kita harus mengakui dan mencoba mengintegrasikan berbagai bentuk pengetahuan terutama jika para pemangku kepentingan bekerja bersama Jenis pengetahuan yang dikenali oleh Brown adalah

bull individual (dimiliki oleh orang tertentu dan tidak serta-merta dimiliki oleh anggota masyarakat yang lain)

bull masyarakat (misalnya pengetahuan adat dan lokal)

bull spesialisasi (misalnya pengetahuan ilmiah)

bull organisasi (misalnya pengetahuan tentang kebijakan dan prosedur)

bull bentuk pengetahuan holistik (integratif)

Masing-masing menggunakan bukti yang berbeda untuk jenis permasalahan yang berbeda Secara keseluruhan semua pengetahuan ini dapat memperkaya pemecahan masalah

Penting bagi para pihak yang berkolaborasi untuk saling menghormati pengetahuan yang dimiliki satu sama lain dan mencoba dengan sungguh-sungguh untuk belajar dan memahami perspektif pihak lain Dengan membawa prinsip ini di dalam alat bantu ini kami menekankan pentingnya pengetahuan tradisional (seperti yang terlihat dalam alat bantu ini tentang mengidentifikasi pengetahuan dan praktik pengelolaan tradisional) Pengetahuan tradisional melintasi beberapa bentuk ilmu pengetahuan yang diidentifikasi oleh Brown Termasuk pengetahuan masyarakat dan spesialisasi (misalnya pengetahuan adat tentang perilaku ikan) Di beberapa masyarakat pengetahuan ini bersifat holistik seperti pengetahuan ekologis tradisional yang sangat mengintegrasikan ekologi manusia dan di beberapa situasi aspek spiritual Di dalam pengelolaan wilayah pesisir pengetahuan adat Pengetahuan lokal dan pengetahuan ilmiah dapat relevan dan idealnya harus digabungkan dengan pengetahuan tentang kebijakan mdash atau digunakan sebagai bukti untuk dibuatnya kebijakan baru

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIbull Bertujuan menggabungkan bentuk pengetahuan yang berbeda

terutama dari para pihak yang berkolaborasi untuk memecahkan masalah secara bersama-sama

bull Mengerjakan tugas-tugas yang sebenarnya

bull Buatlah ini menjadi proses pembelajaran

Untuk mengembangkan komponen alat bantu ini melalui inisiatif praktis yang memberikan pembelajaran untuk semua tim kami dan masyarakat Bungaiya bergabung dengan Dr Nils Krueck dari Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk menggali bagaimana menggabungkan pengetahuan ilmiah dengan pengetahuan lokal untuk tujuan perencanaan Bagi Tim Perencanaan Tata Ruang Laut inisiatif ini memberikan mereka kesempatan untuk mengembangkan alat pemodelan yang diadopsi untuk skala lokal melalui kolaborasi dengan pengguna prospektif Bungaiya memiliki empat daerah perlindungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat (DPL) Dua daerah sudah diakui penuh secara formal dan dua lagi sedang menunggu persetujuan dari pemerintah kabupaten selama beberapa bulan ini Masyarakat ingin mencanangkan setidak-tidaknya satu daerah perlindungan lagi terutama bertujuan agar setiap pemukiman di dalam daerah administratif desa memiliki satu DPL di sekitarnya

Bungaiya tertarik untuk mengetahui apakah DPL mereka yang berdasarkan pada pengetahuan lokal dan pertimbangan strategis mereka dalam mengelola perikanan sudah berada di lokasi yang baik dan ukurannya memadai Perwakilan Bungaiya meyakini kegiatan ini akan memberikan masukan dan pilihan baru serta menawarkan pengakuan dari pemerintah yang lebih luas jika pengetahuan ilmiah menyetujui penilaian mereka Hal ini juga akan membantu mereka dalam perencanaan jangka panjang menuju pembentukan perlindungan laut selanjutnya

Kegiatan gabungan ini menunjukkan bahwa dari pada hanya bergantung pada alat pendukung perencanaan DPL dan mengambil keputusan dari lsquoatas ke bawahrsquo pemerintah dapat menyusun alat perancang DPL yang dapat diterapkan secara kolaboratif dengan masyarakat

bull untuk mengidentifikasi daerah dengan nilai ekologis danatau penghidupan tinggi agar dilindungi

bull untuk memastikan daerah-daerah yang disarankan untuk dilindungi mendapat dukungan dari masyarakat (Hal ini penting karena nelayan memilih apakah mereka mau mematuhi daerah perlindungan atau tidak dan pemerintah membutuhkan biaya tinggi untuk pengawasan dan sering kali tidak mencakup luas wilayah yang memadai Beberapa masyarakat memiliki sistem pengawasan mereka sendiri dan akan lebih termotivasi untuk melindungi daerah-daerah yang menjadi prioritas mereka)

bull agar upaya masyarakat dan pemerintah lebih tepat sasaran

bull sebagai alat pembelajaran untuk pemerintah dan masyarakat

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir30

KOTAK 3L PROSES KAMI

Mengetahui ketertarikan Bungaiya dan juga Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk berhubungan dengan pengguna potensial tim kami bertanya kepada warga desa Bungaiya apakah mereka tertarik bekerja bersama dengan ahli ekologi laut Dr Nils Krueck Mereka tertarik

Anggota tim peneliti memberitahukan Nils tentang ketertarikan masyarakat Sebelum pergi ke Selayar Nils mempersiapkan sejumlah peta dasar dan model wilayah pesisir Bungaiya yang menurutnya akan dirasa bermanfaat oleh masyarakat

Nils mengunjungi Selayar pada bulan Juli 2017 Kedua tim bertemu dengan masyarakat (lihat Gambar 18) agar Nils dapat menjelaskan kemungkinan yang ada dan masyarakat menyampaikan pada Nils tentang situasi lokal mereka dan permasalahan perikanan Masyarakat mendiskusikan sasaran termasuk melindungi terumbu karang meningkatkan populasi ikan meningkatkan tangkapan ikan membangun wisata menyelam dan snorkel dan melindungi spesies tertentu Nils mencari klarifikasi dan informasi lebih jauh tentang spesies yang paling penting kegiatan menangkap ikan dan habitat lokal Dari diskusi ini tim gabungan mengembangkan skenario rancangan DPL untuk dieksplorasi

Di hari-hari berikutnya Nils menjalankan model optimalisasi rancangan DPL dan melaporkan hasilnya ke masyarakat secara rutin untuk didiskusikan dan diperbaiki lebih lanjut Masyarakat membentuk tim penyelam termasuk Nils penyelam mereka yang sudah berpengalaman dan satu anggota tim lokal kamu Tim ini menyelam menelusuri daerah yang diteliti agar dapat memvalidasi asumsi rancangan DPL

Anggota tim yang lain mendukung tim penyelam dari perahu milik anggota masyarakat dan merekam hasil pengamatan tim penyelam

Penilaian ilmiah secara lengkap mendukung dua DPL yang lebih besar dari apa yang sudah dicanangkan oleh masyarakat di dua dari empat lokasi DPL Dua lokasi DPL lainnya telah dicanangkan oleh masyarakat untuk tujuan strategis (mengelola penerobosan dari desa lain) tetapi tidak diprioritaskan menurut hasil penilaian ilmiah untuk mencapai pelestarian keanekaragaman hayati atau manfaat bagi perikanan Sebaliknya model yang ada mengidentifikasi peluang DPL baru di salah satu daerah yang belum dipertimbangkan oleh masyarakat mengingat jaraknya dari pemukiman yang ada dan rendahnya tingkat ketertarikan untuk menangkap ikan di lokasi tersebut

Lokasi ini berada di utara dan diprediksi berpotensi memberikan manfaat untuk konservasi dan perikanan di daerah selatan melalui perpindahan karang dan ikan muda oleh arus laut Akan tetapi agar DPL ini bisa merealisasikan potensinya masyarakat perlu menemukan cara untuk pemantauan dan penegakan perlindungan mengingat lokasinya berada di daerah yang sepi penduduk

bull penerapan alat optimalisasi DPL kuantitatif dalam skala lokal mungkin dilakukan dan menguntungkan

bull Masyarakat ini dan kemungkinan masyarakat lain tertarik untuk belajar pendekatan rancangan DPL secara ilmiah

bull Ahli ekologi dan masyarakat menerapkan kriteria rancangan DPL yang berbeda dan berpotensi bertentangan Hal ini layak diakui dan bisa memancing diskusi yang bermanfaat

GAMBAR 18 Gabungan tim CCRES dan perwakilan desa mengembangkan scenario rancangan DPL untuk eksplorasi di Desa BungaiyaFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 31

4 FAKTOR YANG MENDUKUNG DAN TANTANGAN CONTOH DARI SELAYAR

Keberhasilan pengelolaan wilayah pesisir seperti halnya pengelolaan lingkungan yang lain mendapatkan manfaat dari serangkaian faktor pendukung Kami tidak bermaksud merangkum seluruh faktor-faktor latar belakang tersebut dalam alat bantu ini tetapi kami berharap dapat berbagi tentang beberapa faktor-faktor tersebut sebagai contoh dan untuk mengakui bahwa setiap diagnosis partisipatif selalu terjadi dalam dinamika berbagai faktor pendukung yang turut mempengaruhi pembentukan masalah yang dipilih untuk didiagnosis dan kapasitas untuk menanganinya

Di Selayar kami mengamati faktor-faktor penentu keberhasilan berikut yang membantu pengelolaan wilayah pesisir Tabel 1 terdiri dari daftar faktor-faktor ini dan catatan tentang beberapa tantangan terkait Kita tidak dapat berasumsi faktor penentu keberhasilan ini akan selalu ada Faktor pendukung bisa saja dihambat

Kami mendorong pengguna alat bantu ini untuk menemukan faktor-faktor penentu keberhasilan ini ketika mengadakan diagnosis partisipatif

GAMBAR 20 Proses kolaboratif sedang berlangsung Foto H Ross

GAMBAR 19 Kegiatan FishCollab menarik banyak peserta yang antusiasFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir32

TABEL 1 Faktor-faktor keberhasilan dalam penerapan di Selayar dan tantangan terkait

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Pengetahuan dan praktik adat

Komitmen terhadap pengetahuan dan praktik adat di banyak masyarakat

bull Meliputi berbagai teknologi menangkap ikan yang cerdas Sangat konsisten dengan komitmen keberlanjutan dan dapat menawarkan dimensi moral untuk perlindungan laut (lihat dokumen Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka)

bull Desa-desa yang berkomitmen terhadap bentuk pengelolaan berbasis hukum adat dapat (dan sudah) menunjukkan kepemimpinan yang baik dalam praktik menangkap ikan yang berkelanjutan

Pengetahuan adat dan komitmen untuk meneruskan praktik adat yang tidak merata di dalam dan di antara desa

bull Dapat terjadi dan sudah terjadi konflik antar individu dan desa antara yang mempertahankan pengelolaan secara adat dan yang berusaha menggunakan teknologi yang lebih efisien (dan sering kali lebih merusak)

Warisan Warisan dari proyek COREMAP (I sampai III) Selayar merupakan peserta lama di dalam COREMAP Kerja lapangan kami meneruskan warisan berikut

bull Pengetahuan baru (COREMAP I)

bull Perubahan besar pada program COREMAP termasuk penghentian kegiatan yang difokuskan pada pembangunan di semua lokasi termasuk Selayar digantikan oleh program COREMAP III dengan program yang lebih kecil terpusat dan terfokus pada penelitian

Kesadaran Kesadaran yang meluas di tingkat desa dan kabupaten dalam hal kelautan dan proses sosial terkait Hal ini meliputi fokus pada pengelolaan berbasis masyarakat dan bukan pengelolaan dari atas (top-down) dan juga selaras dengan perubahan di dalam kebijakan lingkungan hidup Indonesia selama 20 tahun terakhir (COREMAP II dan III)

bull Membuat pengetahuan ilmiah relevan untuk skala lokal dan dapat diterapkan di lapangan (misalnya oleh desa)

bull Memperluas kesadaran tentang permasalahan perlindungan laut ke desa-desa yang tidak memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam COREMAP

bull Menjaga kesadaran tetap aktif setelah beberapa saat

Lembaga lokal bull Infrastruktur tata kelola masyarakat misalnya sistem DPL yang dicanangkan masyarakat sebagai fokus proses pembelajaran di dalam pengelolaan berbasis masyarakat komite desa untuk konservasi laut fasilitator masyarakat yang berdaya dan pelembagaan ketika beberapa pemerintahan desa menggunakan anggaran desanya untuk perlindungan sumber daya laut

bull Hubungan baik antar desa yang berpartisipasi di dalam COREMAP (terutama COREMAP III) dan pemerintah kabupaten Koordinator kabupaten berada di posisi untuk memfasilitasi hal ini

bull Pemerintah kabupaten berkomitmen terhadap pengelolaan berbasis masyarakat Pegawai dinas perikanan kabupaten dan bidang pembangunan lain secara aktif mencoba untuk mendorong dan mendukung hal ini dengan alokasi staf dan keuangan (Hal ini sekarang sedang disesuaikan karena adanya transfer kewenangan perikanan ke pemerintah provinsi sementara pemerintah kabupaten meneruskan tanggung jawabnya atas desa dan penghidupan)

bull Menjaga komitmen pemerintah provinsi dan kabupaten terhadap proses berbasis masyarakat mengingat hilangnya posisi fungsi yang tadinya didukung oleh COREMAP dan dengan pergantian pegawai

bull Memelihara dan memperkaya infrastruktur tata kelola masyarakat di bawah transfer tanggung jawab perikanan ke tingkat provinsi perubahan dan potensi pengurangan staf perubahan budaya di tingkat pemerintahan manapun

bull Tantangan pemeliharaan menurut faktor-faktor yang disebutkan di atas

COREMAP III lebih dikenal sebagai COREMAP-CTI singkatan dari Coral Triangle Initiative

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 33

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Jejaring bull Pegawai kabupaten dengan tanggung jawab yang berbeda memiliki jejaring yang baik berkomunikasi dengan baik dan memiliki tujuan yang sama Mereka juga berjejaring dengan LSM dan agen-agen perubahan masyarakat sipil Selayar yang berskala kecil dan pemerintah kabupaten membantu komunikasi dan kolaborasi ini

bull LSM kecil tetapi berdedikasi tinggi

bull Peran orang-orang tertentu dalam hubungan ini risiko gangguan karena perpindahan pegawai setelah berakhirnya COREMAP III di kawasan Indonesia

bull Tantangan untuk bertahan hidup dan kapasitas yang umum dialami semua LSM

Kepemilikan terhadap permasalahan wilayah pesisir

Rasa kepemilikan yang tinggi terhadap permasalahan kelautan (di desa dan kabupaten)

bull Pentingnya peran komite desa untuk konservasi laut dan terutama pimpinan mereka di dalam hal ini

bull Memelihara budaya ini di bawah perubahan peraturan (pergeseran tanggung jawab pengelolaan laut perairan dalam ke pemerintah provinsi) dan pergantian pegawai seiring dengan berjalannya waktu

bull Di desa hal ini mungkin berhubungan dengan siklus pemilihan karena kepala desa yang baru akan berusaha membedakan diri dari pendahulunya dengan cara meninggalkan fokus kelautan

bull Kehilangan anggota komite desa untuk perlindungan laut akan mengurangi sumber pengaruh sosial terhadap pimpinan desa dan penduduk desa secara umum

Inisiatif Para lsquochampionrsquo di desa dan kabupaten (baik yang bekerja untuk pemerintah kabupaten atau dalam kapasitas lain) Orang-orang ini memiliki motivasi dan komitmen melampaui peran resmi mereka telah menentukan strategi mereka sendiri untuk mendorong perubahan perilaku dan juga ada yang berkolaborasi

bull Karena sebagian besar individu ini memulai secara mandiri (beberapa melakukan pembinaan) ada beberapa tantangan yang dikaitkan dengan bagaimana memelihara pengaruh mereka Risiko kehilangan orang-orang ini di tingkat desa cukup kecil berbeda dengan di tingkat kabupaten (lihat penjelasan tentang perubahan budaya organisasi dan pergantian pegawai di atas)

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir34

5 SARAN UNTUK PENGUKURANAlat bantu ini pada utamanya didasarkan pada penilaian kualitatif menuju kolaborasi dan pengelolaan yang adaptif Proyek ini tidak dirancang untuk memilih bagian-bagian yang bagus untuk dijadikan indikator atau mendukung pengelolaan meskipun pemilihan ini memainkan peran logis dalam prosedur diagnosa dan merupakan langkah rasional berikutnya

Penting bagi diagnosis partisipatif agar fokus pada permasalahan dan kepentingan yang ada dan tidak hanya sekedar didorong oleh data awal karena hanya sedikit permasalahan yang dapat langsung diukur sehingga fokus pada angka saja akan mengganggu pemilihan permasalahan Ketika tersedia bukti seperti pengukuran penurunan habitat dan tangkapan ikan menjadi berharga selama semua pihak mempercayai data tersebut dan sepakat tentang relevansinya Bukti tidak tertulis atau berdasarkan persepsi seperti pengamatan dalam jangka waktu lama tentang berkurangnya ketersediaan ikan serta lsquoalat ukurrsquo informal mdash seperti seberapa jauh perahu harus melaut sebelum mencapai daerah tangkapan yang memadai mdash mungkin lebih meyakinkan bagi masyarakat Selain itu kenyataan yang dihadapi oleh sebagian besar kawasan berkembang di dunia adalah hanya sedikit data yang tersedia apa lagi data jangka panjang atau data dalam skala kecil yang dapat mendukung pembuatan keputusan di tingkat lokal

Ketika kami mengembangkan cara pengukuran kami sarankan agar hal ini dilakukan secara partisipatif Para pihak harus memutuskan bersama apa yang paling penting untuk diukur agar dapat membantu diagnosis perencanaan dan pengelolaan adaptif mereka Kemudian menjawab indikator atau pengukuran langsung apa yang sesuai untuk melihat kondisi awal dan kemajuannya serta bagaimana mendapatkan informasi tersebut

Sering kali indikator kualitatif sudah cukup untuk memandu diagnosis partisipatif Salah satu pendekatan yang paling mudah adalah dengan menggunakan lsquopapan instrumenrsquo dengan kode warna Pengguna dapat mengidentifikasi indikator utama untuk setiap tulang dari diagram tulang ikan dan melampirkan skala peringkat sederhana seperti skala berdasarkan warna Contoh untuk papan instrumen ini dapat dilihat di Tabel 2

Cara yang sama dapat digunakan pengguna untuk mengidentifikasi faktor-faktor penentu keberhasilan dan tantangan untuk situasi mereka sendiri lalu menilainya secara kualitatif dengan menggunakan skala papan instrumen

Contoh yang sangat baik dalam berkolaborasi adalah merencanakan pertemuan secara berkala untuk mengisi papan instrumen ini bersama-sama (Izurieta 2007) Para pihak bahkan dapat mengisinya secara terpisah di dalam kelompok-kelompok kecil lalu berkumpul lagi untuk membandingkan hasil mereka mdash apakah mereka sepakat atau tidak untuk setiap indikator Yang terpenting apa yang perlu mereka tingkatkan (Ini adalah alasan sebenarnya untuk berdiskusi)

Akan tetapi papan instrumen dapat terlihat pasif kecuali jika ada versi yang dapat dibandingkan seiring dengan berjalannya waktu (Apakah kita melakukan sesuatu dengan lebih baik dibandingkan penilaian sebelumnya) Untuk permasalahan yang secara jelas perlu dikembangkan oleh para pihak pendekatan yang lebih baik mungkin dapat dilakukan dengan menggunakan judul atau kata-kata yang mencerminkan tahapan perkembangan Misalnya jejaring yang relevan biasanya akan berkembang Sehingga akan lebih masuk akal jika skalanya diberikan judul lsquobelum dimulairsquo kemudian lsquotahap awalrsquo lsquoperkembanganrsquo lalu lsquoberkembang penuhrsquo

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 35

TABEL 2 Contoh papan instrumen dengan kode warna

SANG

AT T

ERBA

TAS

TERB

ATAS

OK GOOD

EXCE

LLEN

T

PENJ

ELAS

AN

Fokus dan bermitra Kejelasan fokus

Bekerja dengan baik sebagai mitra

Mengembangkan jejaring Orang-orang yang relevan terlibat

Pengetahuan tradisional dan praktik pengelolaan

Keberadaan pengetahuan

Praktik pengelolaan secara adat digunakan

Kombinasi pengetahuan lokal dan ilmiah

Pengetahuan lokal dan ilmiah dipertimbangkan

Identifikasi proyek terkait dan warisan mereka

Kontak terjalin dengan personil proyek sebelumnya dokumen dipelajari

Warisan 1 dilanjutkan

Warisan 2 dilanjutkan

Warisan 3 dilanjutkan

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion dan strategi mereka

Ada champion

Champion mendapat dukungan

Analisis kebijakan multitingkat

Kebijakan dinilai

Kebijakan dan pengaturan kelembagaan selaras di semua tingkat pemerintahan dan dengan masyarakat

Analisis konflik Jangkauan konflik

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir36

6 REFERENSIAndrew NL Bene C Hall SJ Allison EH Heck S amp Ratner BD 2007 lsquoDiagnosis and management of small-scale fisheries in developing countriesrsquo Fish and Fisheries vol 8 hal 227ndash240

Bene C Kodio A Lemoalle J Mills D Morand P Ovie S Sinaba F amp Tafida A 2009 Participatory diagnosis and adaptive management of small-scale fisheries in the Niger River Basin CGIAR Challenge Program on Water and Food Project report (proyek no 72)

Brown VA 2010 lsquoCollective inquiry and its wicked problemsrsquo in Brown VA Harris JA and Russell JY eds Tackling wicked problems through the interdisciplinary imagination Earthscan London hal 4ndash83

Cinner JE McClanahan TR MacNeil MA Graham NAJ Dawd TM Mukminin A Feary DA Ando L Rabearisoa AL Wamukota A Jiddawik A Campbell SJ Baird AH Januchowski-Hartley FA Hamed S Laharil R Morovel T amp Kuangel J 2012 lsquoComanagement of coral reef social-ecological systemsrsquo Proceedings of the National Academy of Sciences vol 109 14 hal 5219ndash5222

Conflict Resolution Network 2008 Conflict Resolution Trainers Manual mdash 12 skills Conflict Resolution Network wwwcrnhqorg (keterampilan 8 memetakan konflik)

Cornelius H amp Faire S 2006 Everyone can win how to resolve conflict Edisi ke-2 Simon dan Schuster NSW

Eriksson H Adhuri DS Adrianto L Andrew N L Apriliani T Daw T Evans L Garces L Kamanyi E Mwaipopo R Purnomo AH Sulu RJ amp Beare DJ 2016 lsquoAn ecosystem approach to small-scale fisheries through participatory diagnosis in four tropical countriesrsquo Global Environmental Change vol 36 hal 56ndash66

Fisher R Ury WL amp Patton B 2011 Getting to yes negotiating agreement without giving in Penguin

Izurieta AV 2007 Evaluation framework for collaborative management of protected areas a crosscultural case study in Queensland Australia PhD thesis The University of Queensland

Mills D Beacuteneacute C Ovie S Tafida A Sinaba F Kodio A Russell A Andrew N Morand P amp Lemoalle J 2011 lsquoVulnerability in African small-scale fishing communitiesrsquo Journal of International Development vol 23 hal 308ndash313

Proyek Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) adalah proyek dukungan teknis regional yang ditujukan untuk membuka sumber-sumber pendapatan baru yang berkelanjutan bagi masyarakat pesisir di wilayah timur Asia Timur-Pasifik CCRES akan mengembangkan produk-produk pengetahuanmdashyang dapat digunakan sebagai masukan terhadap rancangan dari proyek rencana dan kebijakan di tingkat global regional dan nasionalmdashserta model teknis dan alat perencanaan yang membantu persiapan rencana pengelolaan sumber daya pesisir berbasis masyarakat

BERKOMUNIKASI DENGAN KAMI

CAPTURING CORAL REEF AND RELATED ECOSYSTEM SERVICES (CCRES)

CCRESnet

ccresnet

Hubungi Liz Izquierdo Manajer Proyek Kantor Kemitraan Penelitan The University of Queensland St Lucia QLD 4072 Australia T +61 7 3443 3144 E lizquierdouqeduauKunjungi wwwccresnet

copy Copyright University of Queensland

Mari bergabung komunitas kami

  • 1Pendahuluan tentang alat bantu FishCollab
    • 11Siapa yang dapat menggunakan alat bantu ini
    • 12Keterampilan apa yang diperlukan untuk menggunakannya
    • 13Bagaimana pembuatannya
    • 14Apa yang ada di dalam alat bantu ini
    • 15Profil para champion Selayar untuk perlindungan wilayah pesisir
    • 16Mengadaptasi alat bantu
      • 2Latar belakang mengapa kita memerlukan alat bantu ini
        • 21Kolaborasi dalam mengelola sumber daya alam
        • 22Alasan menerapkan alat bantu
          • 3Prosedur diagnosis partisipatif diagram lsquotulang ikanrsquo
            • 31Bagaimana menerapkan setiap komponen FishCollab
            • 32Mengenalkan diagram tulang ikan
            • 33Kepala ikan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif
            • 34Ekor ikan Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir (perikanan) yang adaptif
            • 35Tulang belakang Pertemuan diagnosis partisipatif pengamatan peserta kegiatan
            • 36Diagram tulang ikan komponen yang menyusun diagnosis partisipatif
              • 4Faktor yang mendukung dan tantangan contoh dari Selayar
              • 5Saran untuk pengukuran
              • 6Referensi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir14

GAMBAR 10 Peserta mengumpulkan informasi dengan mengamati apa yang terjadi di sekitar mereka mengajukan pertanyaan ke penduduk dan mengalami langsung situasi yang terjadiFoto H Ross

Bagaimana menerapkan komponen pengamatan peserta mdash pengayaan dan konfirmasiSalah satu keterbatasan diskusi dalam pertemuan dan dalam mengumpulkan informasi selama pertemuan adalah prosesnya yang terbuka Dan juga seseorang akan dianggap tidak sopan jika berbicara terlalu lama jadi kita mungkin hanya mendengar sebagian dari apa yang sebenarnya ingin disampaikan oleh seseorang Orang-orang mungkin memberikan versi ringkas atau rangkuman dari kenyataan yang sebenarnya kompleks Beberapa orang mdash terutama perempuan dan anggota masyarakat yang tidak terlalu berkuasa mdash mungkin hanya berani berbicara sedikit walaupun fasilitator sudah berupaya keras untuk melibatkan mereka Pertemuan mungkin menghindari topik yang sulit seperti konflik atau korupsi

Metode lain mdash yang jumlahnya lebih dari satu mdash diperlukan untuk mengetahui apa yang terjadi lsquodi balik layarrsquo yaitu mencari tahu secara lebih terperinci tentang apa yang telah disampaikan di dalam proses partisipatif memeriksa silang informasi dan memperluas atau mendapatkan lebih banyak informasi mendalam Kami menyarankan pengamatan peserta metode antropologi yang juga digunakan di dalam sosiologi dan geografi manusia

Pengamatan peserta merupakan metode yang sangat sesuai Metode ini melibatkan peneliti untuk masuk ke dalam konteks tertentu menjadi bagian dari konteks tersebut untuk sesaat Ada banyak ragam kemungkinan partisipasi dari mengambil peran jangka panjang di dalam suatu situasi (misalnya tinggal bersama satu masyarakat bekerja di pemerintahan) atau bergabung dalam jangka pendek seperti menghadiri serangkaian pertemuan publik Poin pentingnya adalah bergabung Peserta pengamat mengumpulkan informasi dengan cara mengamati apa yang terjadi di sekitar mereka mengajukan pertanyaan ke penduduk dan dengan mengalami situasinya sendiri secara langsung Pengamatan peserta bersifat sistematis yang sangat jauh berbeda dari penelitian ilmu sosial lainnya Bukannya memutuskan untuk mewawancarai sejumlah orang tertentu tentang suatu topik misalnya pengamat peserta akan menjawab pertanyaan penelitian dengan kombinasi jawaban dari apa yang mereka amati (dengan berada di dalam suatu situasi) apa yang mereka dengar apa yang mereka rasakan Mereka biasanya

akan menanyakan sejumlah pertanyaan strategis kepada orang di sekitar mereka dan mengumpulkan pandangan yang berbeda dari berbagai sisi tentang suatu permasalahan Mereka juga dapat menggunakan metode lain seperti wawancara resmi Jika mereka sudah mendapatkan penjelasan yang memadai tentang permasalahan pertama mereka tidak perlu tetap menanyakan tentang hal itu karena sudah dijawab Akan tetapi permasalahan baru akan terkuak di dalam proses dan mengarahkan mereka ke arah baru (lihat Kotak 3E)

Seluruh tim kami hanya berada di lapangan dalam waktu singkat 5 sampai 10 hari setiap kali datang Sebagian besar pengamatan peserta dilakukan oleh satu peneliti (Ali Yansyah Abdurrahim) dan dua asisten lokal (Andi Rismayani dan Andi Ismainna) yang tinggal di desa selama dua sampai empat minggu setiap kali datang Mereka menyewa kamar di salah satu rumah dan membayar uang sewa ke tuan rumah (hal yang lazim di Indonesia) Mereka bergabung dalam kehidupan desa selama periode tersebut mengamati kegiatan perikanan dan kegiatan terkait lainnya berbicara dengan laki-laki dan perempuan menindaklanjuti informasi yang ditemukan Sering kali mereka menindaklanjuti permasalahan yang diangkat di dalam proses partisipatif

Pengumpulan data lebih lanjutTidak semua informasi yang relevan hanya dapat dikumpulkan melalui pengamatan peserta dan pertemuan Ketika suatu permasalahan muncul dari proses tersebut mungkin perlu untuk mengumpulkan lsquodata sekunderrsquo (misalnya laporan hasil studi notulensi rapat) atau mengumpulkan data primer (asli) tentang topik tertentu Tujuannya bukan untuk mengumpulkan informasi latar belakang dalam jumlah besar yang mungkin berguna tetapi mungkin juga tidak karena prosedur diagnosis partisipatif harus memandu kebutuhan Sebaliknya informasi tambahan mungkin dapat memperkaya proses diskusi dan pengamatan peserta dan memberikan bukti untuk asumsi umum yang disimpulkan melalui proses penelitian kualitatif dan diskusi Sebagai contoh tim pengamatan peserta kami mencatat bahwa orang-orang memiliki kombinasi penghidupan yang berbeda menangkap ikan dan lain-lain sehingga mereka mengumpulkan informasi tentang hal ini Kesan bahwa desa yang paling disalahkan untuk penangkapan ikan ilegal dan menangkap ikan di luar perairan mereka adalah desa yang paling bergantung dengan perikanan diperoleh dari pengumpulan data (walaupun keterbatasan penghidupan alternatif bukanlah satu-satunya alasan untuk perilaku menangkap ikan mereka ada alasan sosial lain)

Dengan menggali praktik penangkapan ikan tradisional secara lebih rinci tim pengamatan peserta memutuskan untuk belajar lebih banyak tentang perangkap ikan permanen (sero) dan peraturan adat untuk penggunaannya Tim lokal melakukan survei sero di sepanjang pantai barat dan utara mendokumentasikan 64 sero Salah satu asisten secara bersamaan bekerja untuk proyek lain melakukan survei bulanan atas tangkapan ikan dari sero ini Proyek lain ini bersedia berbagi data dengan kami

Tim lapangan kami menggunakan dan mengadaptasi peta diagnosis lsquoradar 360 derajatrsquo (diadaptasi dari Bene et al 2009) bersamaan dengan proses pengamatan peserta sebagai kerangka kerja untuk mengumpulkan informasi tambahan yang informatif Peta ini terdiri dari sistem alami manusia

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 15

dan penghidupan lembaga dan tata kelola serta pendorong eksternal (lihat Gambar 11) Kami menggunakan ini di dalam pengumpulan data kami

Informasi dapat dikumpulkan dari diskusi dengan masyarakat data sekunder (contoh laporan arsip desa) pengamatan peserta dan metode spesifik lainnya

Belajar dari kegiatan intervensi strategisIdealnya mengingat masa pengembangan yang cukup panjang prosedur diagnosis partisipatif akan mengarah tindakan kolaboratif dan pengelolaan adaptif (di bagian lsquokepalarsquo dari diagram tulang ikan) Kami sudah mengawali dengan desa-desa lokal dan pemerintah kabupaten yang diteruskan oleh penduduk desa bersama dengan anggota tim lokal dan pegawai pemerintah kabupaten

Gagasannya bukan untuk mengubah semuanya sekaligus Perubahan besar-besaran akan sulit disetujui perlu banyak diskusi berisiko dan sulit diimplementasikan Sementara tindakan yang lebih kecil dan spesifik akan lebih mudah disetujui tepat waktu dan sering kali dapat dilakukan dengan sumber daya yang tersedia Intervensi kecil memberikan peluang untuk maju dan belajar dari prosesnya Masyarakat (atau pegawai pemerintah atau LSM) dapat menguji strategi mundur jika tidak berhasil atau mengembangkannya jika menjanjikan Dengan begitu dapat membangun kepercayaan dan keterampilan dan menimbulkan rasa ada sesuatu yang dicapai Gagasan untuk meningkatkan dan belajar melalui langkah-langkah kecil berasal dari pengembangan masyarakat

belajar dari pengalaman dan bidang penelitian dan praktik pengelolaan adaptif

36 Diagram tulang ikan komponen yang menyusun diagnosis partisipatiflsquoTulang-tulangrsquo ikan mewakili sejumlah komponen yang tersedia untuk digunakan sebagai bagian dari prosedur diagnosis partisipatif sesuai permintaan Pengguna dapat menyesuaikannya sesuai keinginan dan menambahkan hal lain Beberapa bagian adalah bagian penting atau direkomendasikan sementara yang lain adalah pilihan

Komponen dapat diperlakukan seperti lsquolangkahrsquo tetapi tidak perlu diterapkan secara berurutan kecuali pada bagian awal yang dimulai dengan lsquofokus dan kemitraan awalrsquo Silakan baca bagian lsquotulang ikanrsquo di dalam diagram dari kiri ke kanan di bagian atas dan bawah tulang belakang (lihat Gambar 5) Dimungkinkan untuk melakukan lebih dari satu komponen di saat yang bersamaan Misalnya pada pertemuan pertama kami dengan masyarakat Bungaiya dan Parak setelah mendiskusikan partisipasi mereka di dalam proyek dan apa yang akan menjadi fokus mereka pekerjaan kami bercabang untuk mengidentifikasi praktik menangkap ikan setiap masyarakat dan peraturannya

KOTAK 3E MENGELOLA KONFLIK CONTOH DARI PENGAMATAN PESERTA YANG KAMI LAKUKAN DI SELAYAR

Kami pertama kali mendengar tentang konflik mengenai praktik menangkap ikan antara salah satu desa sasaran kami dengan desa tetangga (dari anggota tim lokal Andi Penrang) Konflik ini meletus ketika para peneliti tidak berada di pulau Dalam kapasitas mereka sebagai kepala desa keduanya telah menghubungi dan memberikan kabar kepada pak Andi menjelaskan kejadian dari sudut pandang mereka dan meminta nasihat (Kami akan ceritakan lebih lanjut nanti) Ketika kami tiba lagi di pulau dan bertemu dengan masyarakat dan jejaring kabupaten kami kami mendapatkan cerita rincinya Kami menggunakan pengamatan peserta untuk mempelajari lebih lanjut dan terus mengulang cara ini dalam beberapa kali kunjungan lapangan karena konfliknya berubah seiring dengan waktu Sebagai tim kami mengunjungi kepala desa tetangga untuk mulai mengenalnya (dan kami bertemu dia lagi beberapa kali pada kunjungan berikutnya) Kemudian kami mengatur pertemuan dengan sejumlah nelayan dari desa tersebut untuk mendengar perspektif mereka

Mereka mengatakan mereka tidak dapat menangkap ikan sesuai dengan harapan desa sasaran kami karena mereka tidak memiliki pengetahuan tradisional untuk melakukannya Mereka yakin masyarakat mereka tidak pernah memiliki pengetahuan tradisional Kami belajar bahwa pemukiman mereka adalah pemekaran dari desa induk yang terjadi di tahun 1980an Kami mengunjungi desa tersebut untuk bertemu penduduk desa yang lebih tua dan bertemu dengan seorang laki-laki yang sudah sangat tua yang menjelaskan bahwa masyarakat desa tersebut dulu pernah memiliki pengetahuan tradisional tetapi tidak diwariskan ke generasi yang lebih muda

Di saat yang sama separuh anggota tim kami berkesempatan meluangkan lebih banyak waktu tinggal di desa sasaran kami Mereka berbicara dengan penduduk desa tentang pengalaman konflik mereka tapap demi tahap Mereka ada di beberapa kejadian utama dan dapat mengamati apa yang terjadi dan bertanya tentang itu Berbagai dimensi mulai terungkap seperti daerah laut mana yang diperebutkan dan mengapa

alat tangkap yang mana dan praktik menangkap ikan mana yang menjadi permasalahan serta rincian dari kejadian tertentu Terlihat jelas bahwa penduduk dari kedua masyarakat sangat marah sehingga tidak mungkin mendiskusikan permasalahan ini atau memperoleh informasi latar belakang yang mendalam dan sistematis hanya melalui pertemuan saja

Kami mengembangkan komponen analisis konflik dalam alat bantu ini (lihat Bab 36 Analisis konflik) setelah jejaring kami di kabupaten meminta bantuan kami untuk bisa memahami konflik dengan lebih baik Kemudian kami menyajikan analisis kami tentang konflik (secara ringkas) di pertemuan dengan masyarakat sasaran mereka mulai berpikir bagaimana mereka dapat mengelola konflik (karena melapor ke pihak berwenang yang lebih tinggi tidak memberi hasil yang memuaskan) Salah satu strategi mereka mdashuntuk memperkuat peraturan desa dan membuatnya lebih diakui oleh pemerintah kabupaten mdash mendorong dikembangkannya komponen analisis kebijakan pada alat bantu ini

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir16

Fokus dan kemitraan awalSeperti yang kami jelaskan di atas penggunaan alat bantu ini biasanya diawali dengan beberapa mitra yang memilih menggunakan prosedur diagnosis partisipatif untuk membantu memperjelas beberapa permasalahan yang penting bagi mereka Fokus awal dan mitra mungkin akan terus berlanjut Mitra mungkin dibentuk terlebih dahulu baru kemudian mendiskusikan fokusnya Atau sebaliknya satu pihak dapat memiliki fokus yang ingin mereka kerjakan lalu mendekati pihak utama lain atau beberapa pihak untuk bekerja sama dengan mereka Bisa jadi ini bukan keputusan yang mudah karena fokus sebenarnya dapat berubah seiring dengan berjalannya diskusi sehingga harus membingkai ulang permasalahan awal

Dalam berkolaborasi penting untuk menjadi fleksibel dan mendengarkan sudut pandang satu sama lain Membingkai ulang masalah melalui diskusi bersama akan menghasilkan cara pandang yang lebih bermanfaat dan menyelesaikan permasalahannya Misalnya pemerintah mungkin mengkhawatirkan penangkapan ikan yang merusak terumbu karang Beberapa masyarakat melihat ini sebagai bagian dari permasalahan yang sedikit lebih besar yaitu penangkapan ikan ilegal atau yang tidak diterima (karena merusak atau lainnya) di perairan mereka atau melanggar hukum adat dan bagian dari permasalahan lain yang lebih besar lagi tentang penghidupan yang berkelanjutan bagi semua orang

Identifikasi proyek terkait dan warisannyaBeberapa proyek pembangunan atau tim peneliti akan menjadi pihak pertama yang bekereja di lokasi tersebut Ada kemungkinan terdapat pendahulu Penting untuk belajar tentang mereka dan lanjutkan dari apa yang sudah mereka capai Bagaimana hubungan yang mereka bangun mdash positif atau negatif Intervensi seperti apa yang mereka dorong dan apa yang bisa dipelajari dari proyek tersebut

Apakah ada inisiatif bagus yang perlu didukung agar dapat berlanjut jika proyek yang memulainya sudah berakhir Kapasitas lokal apa yang terbangun dan bagaimana hal tersebut dapat dilanjutkan Informasi bermanfaat apa yang dikumpulkan yang bisa menjadi informasi latar belakang bagi proyek Anda

Sama halnya jika ada kegiatan yang berlangsung bersamaan jadi Anda harus berkoordinasi dan berbagi informasi dan sumber daya Satukan kekuatan untuk memberikan efek keseluruhan yang lebih besar Hindari membagi masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan yang berbeda atau menguras kemampuan beberapa orang yang memiliki keterampilan

Mengembangkan jejaringSetelah titik awal diidentifikasi dan kolaborator atau mitra awal mulai berdiskusi akan bermanfaat untuk mengidentifikasi dan memperluas jejaring yang relevan agar meliputi organisasi dan orang-orang yang memiliki peranan dan kepentingan

GAMBAR 11 Kerangka penilaian terpadu 360 derajat(diadaptasi dari Bene et al 2009)

Kebi

jakan

per

ikana

n da

n

pem

bang

unan

Kemam

puan

orga

nisas

ional

dan

kelem

baga

an

Kemam

puan

bertin

dak s

ecara

kolek

tif

Tata kelola kinerja dan hak

Kerangka hukum

Konflik dengan pengguna dan

sektor lainRantai pasok penangkapan ikan

ilegal

Kondisi kehidupanKompetisi

Keanekaragaman hayati

Kejutan status dan

kecenderu

ngan

Diversifikasiketergantungan

penghasilan

Kemiskinan aset dan

pendapatan

Kemam

puan manusia

Model

ilmiah

kelau

tan da

n

perik

anan

Kond

isi ek

osist

em ak

uatik

Man

usia

dan Mata

Pendorong Eks

tern

al

Sistem

Alami

Lembaga dan Tata

KERANGKA KERJA

PENILAIAN

KelolaP

enca

harian

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 17

KOTAK 3F CONTOH KEGIATAN INTERVENSI STRATEGIS

GAMBAR 12 Memetakan perairan tradisional Desa Parak dengan menggunakan koordinat GPSFoto P Bradley

Memperkuat peraturan desa

Kedua desa sasaran kami melihat perlunya memperkuat peraturan desa tentang praktik penangkapan ikan dan di lokasi mana saja praktik tersebut diperbolehkan Keduanya melihat hal ini sebagai cara untuk mengelola penangkapan ikan ilegal yang dilakukan oleh masyarakat lain di dalam wilayah mereka dan satu desa mengalami konflik seperti yang disebutkan di Kotak 3E Mereka memiliki hukum adat yang kuat tetapi tidak terdokumentasi dengan baik sehingga sulit untuk menunjukkannya ke pemerintah atau masyarakat lain mdash dan dengan demikian sulit ditegakan Sebagai desa yang diakui secara resmi di dalam sistem administrasi Indonesia desa berhak membuat peraturan sendiri tetapi ada kesenjangan dalam hal dukungan dari pemerintah atas peraturan desa ini

Selain itu mereka memerlukan dokumentasi resmi tentang batas-batas perairan mereka (diakui menurut hukum adat tetapi tidak didaftarkan dengan koordinat yang dipahami pemerintah) dan tentang daerah perlindungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat

Tim kami bersedia membantu dan meminjamkan keterampilan dan waktu kami Anggota tim kami yang bisa berbahasa Indonesia (termasuk asisten lokal) membuat analisis kebijakan di bawah arahan dan tinjauan rutin dari setiap pemimpin masyarakat (lihat Kotak 3K tentang analisis kebijakan) Masyarakat meminjam peralatan GPS dan perahu perlengkapan lalu tim peneliti pergi bersama mereka untuk mendokumentasikan koordinat GPS (lihat foto) Di dalam prosesnya tim kami belajar banyak tentang pengetahuan tradisional seperti bagaimana mengenali perbatasan perairan desa dengan mengacu pada tiga fitur bentang alam atau lebih seperti puncak bukit atau

lembah diantara bukit dengan cara triangulasi

Menggabungkan pengetahuan ilmiah dengan pengetahuan lokal

Salah satu ahli ekologi laut di proyek CCRES tertarik untuk mengadaptasi model perencanaan tata ruang laut yang digunakan timnya awalnya dirancang untuk skala yang jauh lebih besar untuk digunakan dengan skala lokal oleh masyarakat lokal Sementara itu salah satu desa sasaran kami tertarik dengan cara untuk mendapatkan pengakuan resmi atas daerah perlidungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat (Ini adalah tindakan strategis sebagian bertujuan untuk pembelajaran yang diperkenalkan oleh COREMAP mdash lihat Kotak 3G) Mereka juga tertarik dengan kesesuaian antara penilaian tradisional mereka dan pengetahuan ilmiah dan terbuka untuk belajar dan mengidentifikasi peluang baru Tim peneliti secara filosofis berkomitmen untuk mengakui segala bentuk pengetahuan dan ini terlihat seperti peluang yang bagus Penjelasan ini mengacu pada sub-proyek yang dijelaskan dalam Kotak 3L tentang kombinasi bentuk-bentuk ilmu pengetahuan Intervensi ini dilakukan di waktu yang tepat Kapolres baru baru saja diangkat untuk pulau ini dan beliau adalah seorang penyelam Ini mengindikasikan bahwa beliau akan sangat mendukung perlindungan terumbu karang Masyarakat berharap dapat mengajaknya menyelam sebagai bagian dari sub-proyek ini tetapi sayangnya karena ada komitmen lain minggu tersebut beliau tidak bisa ikut

dalam permasalahan utama Sebagian besar permasalahan memerlukan partisipasi dan kerja sama dari banyak pihak seperti polisi untuk kasus mengurangi penangkapan ikan yang merusak Pencarian eksplisit untuk anggota jejaring yang relevan dapat membantu mencapai sasaran

Di awal proyek kami mengidentifikasi orang-orang dan pemangku kepentingan dalam pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Kami mencari dari masyarakat pegawai pemerintah dan LSM yang bekerja di lapangan Setelah kami mengetahui siapa mereka apa kepentingan dan kegiatannya kami mendiskusikan kemungkinan kolaborasi untuk mengerjakan langkah selanjutnya dari diagnosis dan menemukan cara untuk bekerja bersama Dengan diteruskannya proyek lebih banyak orang yang diidentifikasi

Untuk Selayar kami berhubungan dengan beberapa jejaring Ada satu jejaring di setiap desa (lingkaran yang lebih besar dari orang-orang yang tertarik dan bergabung dengan proyek secara berkala tergantung pada topik yang dibahas dan siapa yang mau tetap menerima informasi tetapi bukan bagian dari kelompok inti) Ada jejaring serupa yang mewakili kepentingan satu pulau sebagian besar bekerja untuk pemerintah kabupaten tetapi ada dua yang bekerja untuk LSM dan satu lagi orang pribadi yang sebelumnya memiliki peran pembangunan ekonomi Kemudian kami berjejaring dengan orang-orang dari desa lain terutama lsquopara championrsquo yang mengambil peranan secara sukarela untuk menghentikan penangkapan ikan yang merusak dan mempromosikan perikanan lestari (lihat komponen Mengidentifikasi pengaruh sosial mdash para champion dan strategi mereka di bawah ini)

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir18

KOTAK 3G WARISAN COREMAP DI SELAYAR

Proyek pembangunan yang dikaitkan dengan dua dari sejumlah tahap Proyek Bank Dunia untuk Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu KarangWorld Bankrsquos Coral Reef Rehabilitation and Management Project (COREMAP) telah dilakukan di pulau utama Selayar (COREMAP I dilakukan pada tahun 1998ndash2003 di Taman Nasional Taka Bonerate bagian dari kepulauan Selayar tetapi tidak termasuk pulau utama) COREMAP II diimplementasikan pada tahun 2004ndash2011 di 52 desa pesisir dan COREMAP-CTI (Coral Triangle Initiative) dari tahun 2014 sampai awal 2017 dengan 11 desa COREMAP bertujuan untuk melindungi merehabilitasi dan mendukung penggunaan terumbu karang secara berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Salah satu peneliti kami sebelumnya adalah pengumpul data untuk COREMAP II dan salah satu anggota tim lokal kami adalah koordinator kabupaten untuk COREMAP

II dan COREMAP-CTI Diawal penelitian kami mengetahui bahwa COREMAP-CTI akan berakhir bersamaan dengan periode kami di lapangan dan ini terjadi di pertengahan kerja lapangan kami Pegawai kabupaten mengidentifikasi CCRES sebagai peluang kunci untuk terus bekerja dengan masyarakat di dalam permasalahan pengelolaan daerah pesisir Dengan memiliki koordinator senior dan dua koordinator masyarakat dalam tim kami membantu mengambil manfaat dari hubungan COREMAP dengan desa sementara membangun hubungan yang baru dan untuk mengidentifikasi dan meneruskan warisan COREMAP sementara tetap memiliki arah sendiri Meskipun tinjauan nasional terhadap efektifitas COREMAP tidak begitu baik tetapi pengamatan peserta yang kami lakukan menunjukkan bahwa COREMAP meninggalkan warisan besar Dua tahap mereka telah melakukan banyak hal untuk membangun

kesadaran tentang penangkapan ikan ilegal tetapi baru berhasil sebagian untuk menghentikannya COREMAP II dan COREMAP-CTI menyarankan dan mendorong dibentuknya Daerah Perlindungan Laut berbasis Masyarakat (DPL) di sebagian besar desa yang berpartisipasi Di bawah panduan dan pendanaan dari COREMAP desa-desa membentuk Komite Masyarakat untuk Pengelolaan Sumber Daya Pesisir yang melakukan pengawasan Orang-orang yang kami ajak bicara mengatakan bahwa mereka telah melihat peningkatan cadangan ikan dan mengaitkan hal ini dengan adanya DPL Beberapa lsquochampionrsquo yang kami wawancara untuk proyek ini ditemukan oleh staf dan terdorong oleh COREMAP Masyarakat telah mengadopsi gagasan utama COREMAP dan menjadikannya sebagai milik mereka

KOTAK 3H BERJEJARING SECARA HORISONTAL DAN VERTIKAL

Pada tahap awal diagnosis kami mengidentifikasi ketertarikan yang kuat untuk memerangi penangkapan ikan yang merusak dengan cara memperkuat dan meningkatkan formalisasi pengelolaan daerah pesisir berbasis masyarakat Sebagai tanggapannya kami mengembangkan jejaring secara horisontal (berhubungan dengan desa dan individu lain) serta secara vertikal (berhubungan dengan pemerintah) yang memiliki perhatian danatau kewenangan yang sama Untuk jejaring horisontal kami berhubungan dengan lebih banyak penduduk di desa sasaran kami dan desa lain termasuk desa tetangga Ini dilakukan untuk memeriksa apakah ketertarikan untuk mengatasi masalah penangkapan ikan yang merusak dan memperkuat pengelolaan daerah pesisir berbasis masyarakat juga dimiliki oleh semua desa Ini juga merupakan upaya untuk membangun dukungan yang lebih kuat dan lebih luas terhadap usulan Jejaring dengan desa lain menjadi penting karena penangkapan ikan

yang merusak hampir selalu dilakukan oleh nelayan dari desa lain baik desa yang jaraknya dekat atau jauh (Orang cenderung tidak memancing dengan cara yang merusak di perairan desanya sendiri) Sehingga dukungan dari desa tetangga menjadi diperlukan Untuk membangun jejaring vertikal kami berdiskusi dengan orang-orang dari pemerintah kabupaten provinsi dan pusat serta LSM Hubungan dengan orang-orang dan lembaga terkait adalah kunci untuk meningkatkan pengetahuan belajar tentang perspektif lain tentang permasalahan yang ada dan membangun dukungan untuk atau menasihati untuk mengubah inisiatif berbasis desa yang diusulkan Jejaring horisontal menghasilkan dukungan yang lebih luas dalam bentuk komitmen dan berbagi pembelajaran yang diperoleh Pada kenyataannya jejaring ini mendorong peningkatan ketertarikan dari tiga desa tetangga (bukan bagian dari studi desa sasaran kami atau proyek COREMAP sebelumnya) untuk bersama-

sama membentuk pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Jejaring vertikal sampai ke tingkat kabupaten melalui pertemuan dan diskusi formal dan informal juga menghasilkan komitmen dari pemerintah kabupaten dan pegiat di tingkat kabupaten untuk mendukung peremajaan kembali dan formalisasi pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Hubungan kami dengan pejabat dari Dinas Kelautan dan Perikanan tingkat provinsi yang berwenang untuk mengelola perairan pantai sampai 12 mil laut dari garis pantai menunjukkan bahwa mereka juga mendukung gagasan kami Hubungan kami dengan WWF di Jakarta membuat kami mendapat tawaran untuk mengikutsertakan dua warga desa dari Bungaiya dalam pelatihan pemetaan wilayah pesisir secara partisipatif

Hubungan berjejaring ini dapat membantu mengetahui apa yang terjadi di dalam suatu sistem kepentingan dan mendukung koordinasi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 19

Ada prosedur yang dikenal luas bernama lsquoanalisis pemangku kepentinganrsquo yang melibatkan identifikasi pihak-pihak yang relevan dalam suatu permasalahan (baik perorangan atau organisasi) dan apa kepentingan mereka di dalam permasalahan tersebut Titik pemandu dalam analisis pemangku kepentingan adalah mengidentifikasi siapa yang mempengaruhi dan siapa yang dipengaruhi oleh suatu permasalahan (jika judul dari permasalahan diganti pemangku kepentingan yang teridentifikasi juga dapat bergeser) Pendekatan partisipatif untuk analisis pemangku kepentingan akan berfungsi baik dengan menggunakan pengetahuan dari beberapa orang Analisis pemangku kepentingan dapat bermanfaat untuk mengembangkan jejaring tetapi kami menyarankan proses yang jauh lebih organik untuk membangun hubungan dengan orang-orang yang tepat Banyak yang sudah memiliki hubungan dan akan memperkenalkan proses Anda ke satu sama lain

Membangun jejaring harus menjadi proses terus-menerus bukan hanya dilakukan satu kali atau tertutup Orang baru bisa saja ditunjuk untuk menjabat Orang baru dapat muncul terutama ketika permasalahannya dapat dibingkai ulang

Para lsquochampionrsquo di tingkat masyarakat dan tingkat pulau yang dijabarkan di bawah ini dapat memainkan peranan di dalam jejaring sebagai agen perubahan lokal

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion dan strategi merekaSementara alat bantu ini menekankan pada kerja sama dan penyelarasan yang lebih baik dari tata kelola dan pengelolaan antara pemerintah dan masyarakat penting juga untuk mengenali pengaruh-pengaruh yang ada di masyarakat Faktor penting yang sering kali terlupakan adalah proses sosial informal yang mana anggota masyarakat atau orang-orang yang bekerja di skala yang lebih besar saling mempengaruhi satu sama lain untuk memperbaiki kondisi lingkungan dan sosialnya Ada banyak penekanan pada tata kelola dan prosedur formal untuk pengelolaan tetapi relatif sedikit tentang proses informal dan terutama lsquolembaganyarsquo yang mana orang-orang (atau masyarakat) bertindak secara mandiri dan membuat pilihan bebasnya sendiri

Pada kunjungan ruang lingkup kami ke Selayar kami bertemu dengan tiga warga desa dari desa yang berbeda yang berbicara dengan berapi-api tentang bagaimana mereka mulai menyadari kerugian dan konsekuensi sosial yang diakibatkan oleh metode penangkapan ikan yang merusak dan bagaimana mereka sekarang bekerja sepenuhnya sukarela untuk meyakinkan anggota masyarakat lain untuk berhenti melakukan penangkapan ikan dengan cara yang merusak Masing-masing dari mereka memiliki strategi yang berbeda dan menarik untuk meyakinkan orang Hasil dari inisiatif sukarela mereka dan kemampuan serta kesediaan untuk mempengaruhi orang lain beberapa telah diangkat untuk menduduki jabatan resmi di desa mereka misalnya menjadi anggota kemudian ketua komite perlindungan laut yang dibentuk oleh program COREMAP (lihat Kotak 3G) Beberapa bekerja dengan orang lain mdash misalnya pemimpin desa mdash untuk meningkatkan pengaruh Kami memutuskan untuk belajar tentang orang-orang ini dan strategi mereka dan untuk membagikan kisah mereka dengan orang-orang yang mungkin terinspirasi dengan gagasan bahwa siapapun dapat bertindak dan berharap dapat belajar dari strategi mereka Kemudian kami mengamati lsquochampionrsquo

lain yang bekerja di pulau Beberapa tindakan mereka mungkin tersamarkan oleh pekerjaan mereka (beberapa bekerja di pemerintahan) tetapi cara kerja mereka melampaui harapan profesional dan telah menjadi gairah pribadi

Kami menyajikan sejumlah contoh champion perorangan dan strategi mereka di buklet terpisah dengan judul Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka dari Selayar Indonesia Kami mewawancarai sejumlah orang yang memiliki kekhawatiran sosial dan ekologis tentang ekosistem pesisir memiliki peran penting dalam membuat perubahan demi mencapai perlindungan dan pengelolaan wilayah pesisir yang lebih baik di dalam masyarakat mereka atau lebih luas dan diakui oleh yang lain memang berpengaruh untuk permasalahan tersebut Mereka yang bekerja atau memiliki jabatan resmi bekerja melampaui komitmen dan kewajiban yang biasanya dianggap tugas yang berkaitan dengan pekerjaan mereka atau peran tata kelola Kami mencari laki-laki dan perempuan yang memiliki karakter ini akan tetapi di dalam masyarakat nelayan tentunya kami lebih banyak menemukan laki-laki Kami mengidentifikasi 15 orang Sembilan diantaranya saat ini atau sebelumnya adalah champion di dalam masyarakat mereka (satu perempuan dan delapan laki-laki) dan enam orang yang bekerja di tingkatan yang lebih luas (misalnya kecamatan atau satu pulau mdash semua laki-laki) Profil mereka dapat dilihat di buklet

Kami percaya profil mereka menunjukkan bahwa membangun kesadaran baik dengan atau tanpa bantuan eksternal merupakan langkah pertama yang diperlukan tetapi itu saja tidak cukup Para champion mengambil keputusan sendiri untuk bertindak kemudian berpikir dengan seksama strategi yang mereka gunakan untuk mempengaruhi orang lain Para champion di desa meciptakan cara-cara mereka sendiri untuk menyebarkan pengaruh sosial menggunakan berbagai argumen yang dapat meyakinkan mereka sendiri dan juga efektif untuk digunakan pada orang lain (Satu champion menemukan laki-laki dan perempuan menanggapi pesannya dengan berbeda) Beberapa menggunakan pengetahuan mereka tentang dinamika masyarakat dua champion dari satu desa memanfaatkan persaingan antar kelompok untuk menjaga agar mereka tetap jujur tentang praktik menangkap ikan mereka dan saling mengawasi satu sama lain Alasan keagamaan juga penting bagi beberapa informasi yang kami peroleh dari pengamatan peserta menunjukkan bahwa salah satu champion masyarakat mdash seorang pemuka agama mdash telah mempengaruhi champion lain di masyarakat lain setelah memergokinya sedang menangkap ikan secara ilegal Kebanyakan champion di masyarakat atau pada skala yang lebih luas mengadvokasikan untuk menggabungkan pengaruh sosial positif mereka dengan penegakan hukum yang kuat dan efektif seperti oleh kepolisian Beberapa champion masyarakat berkolaborasi dengan kepolisian dan merekomendasikan hukuman secara cukup strategis Contoh lain adalah bagaimana champion masyarakat dapat bekerja dengan berkolaborasi dengan tokoh-tokoh desa utama lainnya (terutama dengan pimpinan desa) dan dengan pihak eksternal Salah satu champion yang bekerja di pemerintah kabupaten mencari para champion masyarakat dan mendorong mereka untuk ambil bagian dalam komite desa untuk perlindungan laut yang baru dibentuk Hal ini memperkuat peran dari para champion desa dan memotivasi mereka lebih lanjut serta memberikan mereka kewenangan formal

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir20

GAMBAR 13 Salah satu champion Selayar Pak Rusdin dengan Dr Dedi Adhuri dan Ali Yansyah AbdurrahimFoto H Ross

Para champion yang bekerja dalam skala yang lebih besar mdash dalam hal Selayar berarti di pemerintahan LSM atau sebagai orang pribadi mdash bekerja dengan berbagai cara Ada yang mendukung champion masyarakat (ada satu yang secara jelas mendorong banyak champion) Ada yang bekerja atau memegang jabatan yang memungkinkan mereka untuk mengatasi masalah penting Sebagian besar menggunakan jejaring dan beberapa strategi yang dipikir matang untuk membuat perubahan dalam masalah yang mereka pilih

Mengidentifikasi dan mendukung championbull Sadari kemungkinan ada orang-orang yang sudah

bertindak secara sukarela terhadap permasalahan yang menjadi perhatian Anda Identifikasi dan bekerjalah dengan orang-orang tersebut Mereka juga bisa menjadi anggota jejaring yang baik (lihat Kotak 3H)

bull Pertimbangkan untuk mendukung mereka serta membangun kesadaran dan kapasitas mereka melalui kesempatan belajar (misalnya dengan menghadiri lokakarya) Pertimbangkan mereka untuk kegiatan yang relevan dan peran komite Cari cara untuk membuat mereka lebih efektif contohnya dengan sumber daya tanpa merendahkan tindakan sukarela mereka

bull Pertimbangkan untuk mengumpulkan mereka agar saling berbagi strategi dan saling belajar dari satu sama lain

bull Cari peluang untuk mendukung lahirnya champion baru

Kami tidak mengadvokasikan untuk memilih terlebih dahulu orang-orang untuk dipersiapkan menjadi champion meskipun kami mengetahui bahwa hal ini berhasil dilakukan di beberapa bidang dan negara Hal ini berisiko membuat orang yang tidak terpilih merasa tersisih dan merusak orang-orang yang mungkin lebih efektif atau terpercaya untuk bekerja secara mandiri

Mengidentifikasi pengetahuan dan praktik pengelolaan tradisionalBanyak masyarakat pesisir yang memiliki tradisi pengelolaan wilayah pesisir yang berkaitan erat dengan budaya mereka Hal ini dapat meliputi pengetahuan tradisional tentang perilaku

1 Angka dari survei LIPI Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

dan habitat ikan arus laut dan cuaca teknologi menangkap ikan tradisional dan penggunaannya hukum adat tentang menangkap ikan dan lokasi penangkapan serta praktik sosial terkait seperti berbagi beban kerja atau cara melakukan upacara adat

Dalam diagnosis partisipatif penting untuk mempelajari tentang keberadaan pengetahuan ini dan praktik terkait seberapa kuat dan meluasnya pengetahuan ini diterapkan di masyarakat dan seberapa besar pengaruhnya terhadap praktik kontemporer Apakah hal ini disetujui atau ditentang (dan jika ya seberapa jauh) Hal ini dapat dipelajari dari pertemuan dan melalui pengamatan peserta Pengamatan peserta berkontribusi untuk memberikan rincian dan pemeriksaan silang informasi Tim peneliti juga dapat mengumpulkan data tertentu misalnya menghitung atau memetakan penggunaan atau jenis alat tangkap yang berbeda yang digunakan di berbagai lokasi

Analisis kebijakan multitingkatSalah satu permasalahan yang menjadi fokus dari alat bantu ini adalah ketidakselarasan kebijakan dan peraturan perundang-undangan di tingkat yang berbeda atau kesenjangannya semakin melebar seiring dengan waktu Sementara itu kebijakan dan peraturan perundang-undangan pemerintah bisa sangat berbeda dari hukum adat dan hukum adat jarang diakui di dalam hukum nasional

Masyarakat sasaran kami Parak dan Bungaiya memiliki hukum adat yang kuat dan sangat berhasil memelihara dukungan dari masyarakat mereka yang memiliki keragaman budaya untuk mempertahankan hukum adat mereka (ada tiga kelompok budaya di Selayar) Mereka juga memiliki hak menurut hukum Indonesia dan praktik administratif untuk membuat peraturan mereka sendiri menurut sistem tata kelola desa Akan tetapi tidak semua hukum adat mereka terdokumentasikan dalam bentuk peraturan desa yang kontemporer Hal ini membuat hukum adat sulit untuk ditegakan di masyarakat (jika semua orang tidak memiliki kesadaran yang sama tentang peraturan adat) dan sangat sulit untuk memperoleh dukungan dari pemerintah kabupaten Untuk mendukung masyarakat dalam menegakkan praktik adat pemerintah kabupaten harus dapat mengacu pada peraturan tertulis dan perbatasan laut yang terekam dengan baik

Analisis konflikKonflik atas akses sumber daya mungkin terjadi di sistem pesisir terutama ketika habitat mengalami penurunan perikanan berada di bawah tekanan karena habitat yang rusak dan penangkapan ikan yang berlebihan dan nelayan bersaing memperebutkan tangkapan yang semakin sedikit Di Indonesia Timur 74 persen terumbu karang rusak 40 persennya berada dalam kondisi yang sangat buruk (data 2016) Bandingkan dengan tingkat kerusakan tahun 2000 sebanyak 59 persen1 Sementara itu di seluruh Indonesia penghasilan 80 persen rumah tangga nelayan berada di bawah garis kemiskinan dan nelayan mewakili seperempat dari jumlah penduduk miskin di Indonesia

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 21

KOTAK 3I PENGETAHUAN DAN PRAKTIK TRADISIONAL

Satu desa di Selayar Barugaiya memiliki hubungan agama adat dengan hewan laut Di masa lalu masyarakat desa tersebut mengadakan upacara adat tahunan mdash arak-arakan dari desa ke pantai mdash untuk merayakan keterkaitan mereka dengan buaya dan spesies laut lainnya Setelah bertahun-tahun tidak diadakan lagi desa ini sekarang akan memperbaharui praktik ini sebagian karena ingin menarik wisatawan (komunikasi pribadi Rahmat Zainal) Ini adalah desa yang mencanangkan inisiatif lsquoDesa Penyursquo mdash lihat kisah champion tentang Pak Datu dari Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka dari Selayar Indonesia

Perangkap ikan tetap sero digunakan di sepanjang pantai barat laut Selayar (lihat foto) terutama di Bungaiya Kami diperlihatkan dokumen dalam Bahasa Belanda (sebelum 1948) dan naskah kuno Makassar (kemungkinan sangat tua) yang memberikan pengakuan resmi atas sistem ini Ini adalah teknologi yang rumit Jaringnya diikat di antara tiang ramping yang dipasang dari garis pantai sampai 100 meter atau lebih lepas pantai Ikan yang terbawa air

pasang akan tertahan di satu sisi atau sisi lain dari pembatas ini berenang menjauh dari pantai dan memasuki bagian tertutup yang berbentuk seperti mata panah yang hanya memiliki satu pintu keluar di satu bagian Bagian ini nanti akan menuju ke bagian tertutup

lain yang lebih kecil dan berbentuk mata panah dan beberapa sero bahkan terdiri dari tiga bagian Nelayan akan berperahu ke bagian tertutup yang kecil pada saat pasang surut untuk mengumpulkan ikan dari bagian tertutup kecil yang berada di ujung Sebagian besar memiliki panggung kecil di atas sero dari panggung ini mereka bisa mengeruk ikan yang terperangkap Sebagian besar sero dipasang pada musim tenang dan dilepas pada musim muson barat (sekitar bulan September sampai Februari) karena sero akan mudah hancur ketika musim badai Keluarga memiliki hak untuk memasang sero di beberapa lokasi Beberapa menyewakan tempatnya dengan atau tanpa sero ke pihak lain untuk dioperasikan Di masa lalu peraturan adat menyatakan bahwa menangkap ikan dengan alat lain dalam radius 60 meter dari sero tidak diperbolehkan Peraturan ini baru dimodifikasi di Bungaiya menjadi 50 meter untuk memberikan lebih banyak ruang kepada nelayan untuk menggunakan alat lain Desa mempertimbangkan operasi alat penangkap ikan lain yang sederhana dengan jarak 50 meter lebih tidak akan mengganggu pengoperasian sero

GAMBAR 14 Atas Bagian tertutup dari perangkap ikan sero Bawah Sero dilihat dari pantaiFoto D Adhuri

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir22

KOTAK 3K PENDEKATAN KAMI UNTUK ANALISIS KEBIJAKAN

Untuk menanggapi inisiatif masyarakat tentang peremajaan dan formalisasi praktik pengelolaan daerah pesisir kami melakukan analisis kebijakan di bawah instruksi dari setiap masyarakat sasaran Tujuannya adalah untuk melihat seberapa jauh sistem hukum Indonesia dan kebijakan pemerintah mendukung (atau dapat mendukung) hukum adat mereka dan mengidentifikasi strategi bagi desa untuk mencoba mengatasi ketidakselarasan dan mengambil kesempatan yang belum mereka sadari Dalam hal ini kami memeriksa beberapa undang-undang peraturan dan kebijakan pemerintah lainnya sehubungan dengan pengelolaan daerah pesisir di berbagai tingkat dari kabupaten nasional dan internasional Kami menemukan setidak-tidaknya dua undang-undang mdash Undang-Undang tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (No 272007 dan No 12014) dan Undang-Undang tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

(No 322009) mdash yang mengakui dan melindungi hak masyarakat pesisir untuk menerapkan pengetahuan tradisional dan lokal mereka untuk mengelola wilayah dan sumber daya pesisir Kami juga menemukan sejumlah peraturan menteri terutama dari Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang sangat mendukung pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Satu undang-undang yang sering dianggap sering mengesampingkan pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat adalah Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah (No 232014) Undang-Undang ini mengatur ulang tanggung jawab pemerintah di seluruh wilayah Indonesia dan mengatur pengelolaan perairan pantai sampai 12 mil laut berada di bawah kewenangan pemerintah provinsi Undang-Undang ini sedang dalam proses sosialisasi pada saat kami melakukan kerja lapangan Namun demikian dari diskusi kami dan berjejaring dengan

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi (lihat Kotak 3H tentang berjejaring) menunjukkan bahwa meskipun undang-undang harus diikuti tetapi mereka akan tetap mendukung pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat dengan cara mengeluarkan surat Analisis juga meliputi perjanjian internasional seperti yang mengatur tentang hak adat atas sumber daya

Desa dan pegawai pemerintah kabupaten menyambut baik analisis ini Parak dan Bungaiya kemudian mengembangkan peraturan baru melalui proses diskusi dan tata kelola mereka sendiri Tim mendiskusikan kesempatan yang ada dengan desa dan desa memasukkannya ke dalam peraturan desa yang menurut mereka berkaitan

Kami juga membantu Parak dengan meminjamkan peralatan GPS dan merekam koordinat batas-batas laut secara hukum adat (lihat Kotak 3F)

KOTAK 3J PROSES KAMI MENEMUKAN TENTANG TRADISI

Di Bungaiya dan Parak diskusi tentang berbagai permasalahan di pertemuan pertama berakhir pada pembuatan daftar jenis-jenis alat tangkap tradisional yang boleh mereka gunakan dan peraturan yang berlaku (sembilan di satu masyarakat 11 di masyarakat lainnya) Anggota masyarakat menyebutkan jenis-jenis alat tangkap dan anggota tim menuliskannya di kertas plano yang ditempel di dinding Fasilitator mengklarifikasi informasi untuk memastikan sudah ditulis dengan benar (lihat Gambar 15) Dalam pengamatan peserta kami mengumpulkan informasi lebih jauh tentang ini Satu keluarga menunjukkan pada kami dokumen dalam Bahasa Makassar kuno (lihat Kotak 2A) dan Bahasa Belanda yang memverifikasi hak milik dan peraturan adat untuk sero

GAMBAR 15 Jenis-jenis alat tangkap dan peraturan penggunaannya di Desa ParakFoto AY Abdurrahim

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 23

Seperti yang sudah dijelaskan di Kotak 3E pada saat kami melakukan kerja lapangan terjadi konflik antara salah satu desa sasaran kami dan nelayan dari desa tetangga Permasalahannya mdash dari sudut pandang desa sasaran kami mdash adalah tentang praktik menangkap ikan yang digunakan nelayan desa tetangga yang (a) menangkap ikan di perairan desa sasaran kami dengan menggunakan alat dan teknik menangkap ikan yang merusak dan dilarang menurut peraturan desa sasaran kami dan (b) menangkap ikan di daerah yang dianggap sebagai daerah yang dilindungi oleh desa sasaran kami atas dasar kesepakatan bersama Meskipun Selayar memiliki batas-batas menangkap ikan secara adat penangkapan ikan adalah akses yang terbuka Dengan demikian desa dapat menggunakan hak kontemporernya untuk membuat peraturan penangkapan ikan untuk daerah mereka Alat tangkap yang menjadi sumber perselisihan adalah senapan tombak dan lampu senter terang yang digunakan di malam hari sehingga dengan mudah menangkap gerombolan ikan yang sedang beristirahat Daerah penangkapan ikan yang dipersengketakan timbul karena masalah penamaan Kedua desa sepakat bahwa satu lajur di pesisir desa sasaran kami di pantai barat laut Selayar bukanlah daerah untuk menangkap ikan tetapi daerah tersebut hanya diberikan nama tanpa batas-batas yang jelas Sejak ada jalan baru yang dibangun untuk mencapai pantai nelayan dari desa tetangga berargumen bahwa nama tersebut hanya berlaku untuk daerah yang bisa dicapai lewat jalan lama sementara desa sasaran kami berargumen bahwa nama tersebut berlaku untuk daerah sepanjang pantai

Pada suatu malam di awal tahun 2017 penduduk desa sasaran kami menangkap beberapa nelayan dari desa tetangga yang menggunakan senapan tombak dan lampu di daerah terlarang kemudian ditangkap oleh penduduk dibawa ke kantor desa dan memanggil Kepala Desa Kepala Desa memanggil petugas kepolisian yang membawa nelayan ke kantor polisi dan menginterogasi mereka Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya kedua belah pihak memanggil koordinator perikanan Andi Penrang di hari berikutnya Andi Penrang menyarankan untuk membawa perselisihan ini ke camat untuk diputus Camat membuat keputusan yang memihak desa sasaran kami dan penerapan peraturan desa untuk Daerah Perlindungan Laut (DPL) yang konsisten dengan hukum adat Nelayan tersinggung dengan perlakuan yang mereka alami dan mengatakan bahwa mereka sudah ditahan paksa Beberapa minggu kemudian nelayan dari desa lain tersebut mengajukan banding ke tingkat pemerintahan yang lebih tinggi Bupati Bupati yang baru terpilih dan tidak paham tentang permasalahan perikanan meminta masukan dari pegawai dinas perikanan kabupaten Mereka memberi masukan atas dasar peraturan pemerintah terkait perikanan yaitu bahwa menombak ikan diizinkan Meskipun hanya berdasar pada situasi yang terjadi antara dua desa Bupati memutuskan untuk mengeluarkan peraturan yang berlaku untuk semua desa di Kabupaten Selayar

Pada saat itu kedua desa berada di situasi menang atau kalah Dengan menyerahkan kepada otoritas yang lebih tinggi untuk memutuskan pilihan mereka untuk mengendalikan hasil dengan cara negosiasi menjadi berkurang Di sisi lain di setiap tahap masing-masing pihak mendapat dukungan dari pemerintah Mereka tidak merasa perlu untuk

bernegosiasi pada saat itu dan permasalahannya tidak mudah dinegosiasikan karena berdasar pada keyakinan dan nilai yang berbeda Nelayan dari desa tetangga ini bukannya menerima dengan tenang kemudian justru memamerkan keberhasilan mereka mendapatkan hak dengan menangkap ikan di pantai yang seharusnya terlarang di hadapan pemukiman desa sasaran dan sengaja menunjukkan bagaimana mereka menangkap ikan dalam jumlah yang sangat banyak Hal ini semakin membakar bara konflik Penduduk desa sasaran dipaksa menyaksikan ikan yang sudah mereka jaga melalui praktik pelestarian kemudian ditangkap dan dibawa ke pantai Mereka hanya bisa menyaksikan dan mengambil foto

Pada titik ini petugas perikanan kabupaten mencari informasi dari tim kami Dalam proses untuk mempersiapkan analisis kami mengembangkan modul analisis konflik untuk alat bantu kami Modul ini berdasarkan pada kerangka pemetaan konflik yang dikembangkan oleh Jejaring Resolusi Konflik Australia (2008) Kami menambahkan dua aspek konteks dan kekuatan dari masing-masing pihak Kami mengkomunikasikan analisis kami berdasarkan alat bantu ini melalui presentasi PowerPoint dan berbicara dengan petugas perikanan kabupaten dan pihak lain dari jejaring pemerintah dan pihak berkepentingan lalu kemudian mengadakan pertemuan masyarakat di desa sasaran kami

Alat bantu pemetaan konflik ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan kekhawatiran dari setiap pemangku kepentingan yang terkait dengan permasalahan kemudian mencari kepentingan bersama dan hal-hal yang dapat dinegosiasikan Hal ini berhubungan dengan beberapa prinsip negosiasi (Fisher et al 2011) yang menyarankan untuk melihat konflik dengan cara pandang baru

1 Pertama para pihak harus saling menghormati sebagai sesama dan menempatkan konflik bukan orang-orangnya sebagai masalah yang perlu ditangani Mereka harus fokus untuk memelihara hubungan yang saling menghormati dan positif dan saling memperlakukan satu sama lain sebagai pemecah masalah bersama bukan saingan Pendekatan ini berasumsi konflik adalah suatu hal yang tidak nyaman bagi kedua belah (atau semua) pihak dan mereka ingin memecahkan masalah ini

2 Siapapun yang membuat analisis harus melihat di balik yang disampaikan para pihak sebagai keinginan dan menemukan apa sebenarnya kebutuhan mendasar mereka Sehingga akses ke daerah penangkapan ikan tertentu mungkin sebenarnya adalah tentang penghidupan yang memadai atau keadilan atau mewakili kebutuhan mendasar lain

3 Setelah mengidentifikasi kebutuhan mendasar di balik konflik tersebut para pihak harus berusaha mengidentifikasi pilihan-pilihan baru lsquountuk keuntungan bersamarsquo yang berusaha memenuhi kebutuhan mendasar dari semua pihak Hal ini memerlukan pemecahan masalah secara kreatif dan pembingkaian ulang dengan saling menghormati Hal ini dapat mengarah ke solusi baru yang kreatif Ingat bahwa tidak semua permasalahan dapat dinegosiasikan dengan cara ini Pertentangan nilai tidak semudah itu untuk diselesaikan

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir24

4 Jika tahap ini tidak berhasil menemukan solusi para pihak dapat setuju untuk mematuhi nasihat dari ahli atau bukti independen Mereka perlu menyepakati jenis bukti atau nasihat yang dapat diterima oleh kedua belah (atau semua) pihak Sebagai contoh mereka dapat sepakat mengizinkan penangkapan ikan dalam jumlah tertentu yang tetap bisa menjaga cadangan ikan di tingkat tertentu dan mencari pemantauan ilmiah dan nasihat ahli yang bisa membuktikan bahwa tingkat tersebut lestari Mereka bisa sepakat untuk menangkap ikan dengan cara-cara yang tidak merusak karang dan mencari nasihat ahli atau penelitian tentang metode apa yang bisa digunakan

5 Jika para pihak masih tidak bisa sepakat masing-masing pihak dapat menilai alternatif terbaik yang mereka miliki selain menegosiasikan kesepakatan yaitu seberapa buruk situasinya jika mereka harus terus hidup dengan perselisihan yang tidak terselesaikan Apakah lebih baik bagi mereka untuk terus berusaha bernegosiasi atau mundur dan tetap pada situasi sekarang Sering kali mereka harus memutuskan pertanyaan ini berdasarkan kebutuhan mendasar mereka misalnya mengamankan penghidupan mengamankan wilayah atau memelihara tradisi

Alat bantu pemetaan konflik terfokus pada kebutuhan mendasar dan mencari kesamaan mungkin akan menolong mencapai resolusi Hal ini diwakili dengan diagram lingkaran yang terdiri dari bagian-bagian dengan lingkaran pusat (lihat Gambar 16) Langkah-langkahnya adalah

1 Berikan judul permasalahan di bagian tengah diagram Hal ini harus jelas dengan sesedikit kata sebisa mungkin karena mengubah deskripsi permasalahan akan menggeser pemangku kepentingan yang relevan serta sebagian besar analisisnya

2 Identifikasi lsquopemangku kepentinganrsquo atau para pihak dari permasalahan ini Hal ini mencakup mereka yang secara langsung terlibat dalam konflik namun ada juga pihak-pihak lain seperti pembuat peraturan tetangga dan siapapun yang terkena dampak dari atau berada di posisi yang dapat mempengaruhi permasalahan tersebut Berikan nama bagi setiap pemangku kepentingan (lsquosiaparsquo) di satu bagian diagram Anda dapat membuat sebanyak atau sesedikit mungkin bagian sesuai kebutuhan

3 Bagi setiap pemangku kepentingan pertimbangkan konteks mereka (setiap pihak mungkin punya konteks yang berbeda) kekuatan kebutuhan mendasar dan yang meenjadi perhatian mereka Kebutuhan dan kekhawatiran bisa jadi mewakili hal yang sama atau berbeda

Perbandingan antara aspek-aspek ini dapat membantu mengidentifikasi peluang untuk menegosiasikan solusi baru dan mencari kemungkinan dimana semua pihak sama-sama menang

Cara terbaik untuk melakukan ini adalah dengan menggunakan selembar kertas besar seperti kertas plano Tergantung pada hubungan antar para pihak latihan ini dapat dilakukan secara partisipatif (jika difasilitasi dengan baik) atau oleh peneliti atau fasilitator atau oleh satu pihak yang merencanakan bagaimana mereka dapat mengadakan diskusi dengan pihak-pihak utama lainnya

Gambar 16 menunjukkan tahap pertama dari analisis Kami sudah memberikan judul untuk permasalahannya (konflik atas alat penangkap dan lokasi penangkapan ikan) dan para pihak yang berkonflik Mereka diidentifikasi disini sebagai lsquodesa sasaran kamirsquo nelayan dari desa tetangga (yang bersengketa langsung) non-nelayan dari desa tetangga (yang tidak serta-merta mendukung praktik warga nelayannya) masyarakat dan desa lain yang berdekatan kecamatan dinas perikanan kabupaten Bupati (walikota) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi (sekarang bertanggung jawab untuk perikanan di perairan dalam) serta polisi dan militer (yang berbagi tanggung jawab untuk pengawasan wilayah pesisir dan perairan dalam di Indonesia) Kami mengosongkan beberapa bagian jika ada pihak lain yang akan dipertimbangkan

Analisis indikatif lengkap dapat dilihat di Gambar 17 Harap diperhatikan bahwa analisis terperinci untuk dua bagian desa sasaran dan nelayan dari desa tetangga Analisis ini dibuat oleh peneliti berdasarkan semua data kami para pihak tidak berpartisipasi dalam pembuatan analisis ini

Ada beberapa poin yang terlihat jelas dari analisis ini

Konteksbull Desa sasaran kami beruntung karena memiliki garis

pantai timur dan barat mdash ini adalah aset besar mengingat arah muson (timur atau barat) membatasi penangkapan ikan hanya di pantai yang lebih tenang Kedua pantai dapat digunakan hanya selama dua bulan dalam setahun (periode transisi muson) Desa tetangga hanya memiliki garis pantai yang sangat pendek di sebelah barat jadi tidak mengejutkan jika nelayannya tergoda untuk pergi ke perairan lain Desa sasaran kami memiliki garis pantai yang panjang di sebelah barat dan dengan demikian memiliki beberapa pilihan daerah tangkapan meskipun desa ini juga memiliki jumlah penduduk yang lebih besar Desa lain juga memiliki garis pantai yang pendek

bull Desa sasaran kami lebih bergantung pada perikanan karena sebagian besar tanahnya berbatu-batu dan tidak subur Pemukiman berlokasi di sepanjang pantai tidak ada pemukiman yang berada di pedalaman Hanya sedikit kemungkinan untuk bercocok tanam dan beternak Desa sasaran kami tertarik untuk mendiversifikasi ekonominya tetapi hal ini memerlukan waktu dan sumber daya Desa tetangga tidak terlalu bergantung pada menangkap ikan sebagai penghidupan karena sebagian besar keluarga memiliki sumber daya lain seperti kelapa dan hewan ternak Beberapa pemukiman berada di pedalaman dan nelayan mengendarai sepeda motor ke pantai untuk menangkap ikan

bull Desa sasaran kami memiliki tradisi dan tata kelola perikanan yang kuat Desa tetangga tidak memiliki fokus yang kuat dalam tata kelola perikanan Nelayan dari desa lain mengaku mereka tidak memiliki pengetahuan tradisional tentang praktik penangkapan ikan sehingga mereka harus mengandalkan teknologi baru (yang tidak mereka percayai bersifat merusak) Para tetua dari desa lain menentang pendapat ini mereka berkata dahulu desa mereka memiliki pengetahuan tentang menangkap ikan tetapi ketika desanya dimekarkan pada tahun 1980-

Kont

eks

Konteks

KonteksKon

teks

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 25

an (oleh pemerintah atas alasan pelayanan yang lebih praktis) mereka yang pindah ke pemukiman lain di dekat pantai kehilangan kontak dengan mereka yang masih memiliki pengetahuan Jelas disini pengetahuan adat tidak diwariskan dengan baik dan tidak lagi dipraktikkan

bull Desa sasaran kami memiliki sistem pengawasan penangkapan ikan tetapi dengan kapasitas terbatas sehingga sulit untuk mendeteksi serbuan nelayan dari desa lain dan mengatasi pelanggar

bull Sepertinya ada perbedaan aspirasi ekonomi nelayan desa tetangga mencari penghasilan yang lebih besar dibandingkan dengan apa yang ditolerir oleh desa sasaran kami dengan alasan menjaga keberlanjutan perikanan mereka

bull Penduduk desa memiliki hubungan keluarga melalui pernikahan Ini adalah insentif yang kuat bagi kedua belah pihak untuk mengatasi konflik

Kekuatanbull Desa sasaran kami telah memelihara kearifan lokalnya

(pengetahuan dan praktik adat) dengan dukungan kuat dari pengurus desa Mereka memberikan prioritas tinggi untuk pelestarian laut dan bersedia berkoordinasi dan berkolaborasi dengan desa lain demi mencapai perikanan yang lestari untuk masa depan jangka panjang semua pihak

bull Nelayan dari desa lain inovatif dalam mengadopsi teknologi baru untuk penangkapan ikan

Kebutuhanbull Desa sasaran kami berharap dapat melindungi habitat

ikan melindungi perikanan mengamankan penghidupan dan menjaga tradisi

bull Nelayan dari desa lain juga ingin mengamankan penghidupan tetapi lebih tertarik pada peningkatan ekonomi (penghasilan yang lebih besar pangan yang lebih baik) Untuk mendapatkan hal ini mereka perlu akses ke wilayah perairan lain

GAMBAR 16 Alat bantu pemetaan konflik

Desa

sas

aran

Desa t

etang

ga

(nelay

an)

Desa tetangga

(bukan nelayan)

Desa tetangga lain

Camat

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Kabupaten

Bupati

Dinas Kelautan dan Perikanan - Provinsi

Polis

i dan

milit

er

Kekh

awat

iran

Kebu

tuha

n

Keku

atan

Kekhaw

atiran

Kebutu

han

Keku

atan

KekhawatiranKebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

KebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

KebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

KekhawatiranKebutuhanKekuatan

Kekh

awat

iran

Kebu

tuha

n

Keku

atan

Kekh

awati

ran

Kebu

tuhan

Kekuata

n

Konflik tentang alat tangkap dan lokasi penangkapan ikanPE

RMAS

ALAH

AN

Konteks

Konte

ks Konteks

KonteksKont

eks

Konteks

Konteks

Konteks

Kont

eks

Kon

teks

KonteksKonteks

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir26

Camat

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Kabupaten

Bupa

ti

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Provinsi

Polis

i dan

m

ilite

r

KEKU

ATAN

bull Ke

arifa

n lo

kal d

iduk

ung

oleh

pe

mer

inta

han

desa

bull Ke

ingi

nan

kuat

unt

uk m

elest

arika

n

bull Be

rsed

ia b

erko

ordi

nasi

dan

ber

kola

bora

si

deng

an d

esa

lain

KEBU

TUHA

N

bull Pe

rlind

unga

n ek

osis

tem

bull Ke

berla

njut

an p

engh

idup

an

bull M

emeli

hara

kea

rifan

loka

lKE

KHAW

ATIR

AN

bull Ke

hila

ngan

kon

trol p

enge

lola

anbull

Etis

dan

kea

dila

n

bull M

enja

ga h

ubun

gan

deng

an p

endu

duk

desa

teta

ngga

bull Te

kana

n un

tuk

men

gado

psi a

lat

pena

ngka

p ika

n ya

ng m

erus

ak

KEKU

ATAN

bull Ke

wen

anga

n un

tuk

pene

gaka

n hu

kum

KEBU

TUHA

Nbull

Men

jaga

ket

ertib

an u

mum

KEKH

AWAT

IRAN

bull M

enin

gkat

nya

konfl

ik s

osia

lbull

Men

ingk

atny

a pe

nang

kapa

n ik

an y

ang

mer

usak

bull Pe

nang

kapa

n ik

an il

egal

teru

s be

rlang

sung

KEKUATANbull Pemimpin dan pegawai yang berkomitmen

bull Hubungan lokal yang baik

KEBUTUHANbull Pengelolaan perikanan dan ekosistem pesisir

yang berkelanjutan

bull Perlindungan dan pemberdayaan masyarakat

pesisirbull Kerja sama dan dukungan dari desa dan

kecamatanKEKHAWATIRAN

bull Menangani perubahan kewenangan

bull Keterbatasan SDM kewenangan untuk

implementasi programKE

KUAT

ANbull Ja

batan

dan k

ewen

anga

n ter

tingg

i di k

abup

aten

bull Keter

tarika

n untu

k men

gemba

ngka

n keb

ijaka

n

berba

sis pe

neliti

an

KEBU

TUHAN

bull Stab

ilitas

sosia

l

bull Pend

apata

n dae

rah da

ri sek

tor pe

rikan

an

bull Men

gemba

ngka

n pari

wisata

dan p

erika

nan

KEKH

AWAT

IRAN

bull Kons

ekue

nsi d

ari pe

ngali

han k

ewen

anga

n untu

k

peng

elolaa

n peri

kana

n wila

yah p

esisi

r dan

laut

(UU

2320

14)

bull Kebe

rlanju

tan su

mber d

aya a

lam

KEKUATAN

bull Komitmen serius untuk menerapkan

pengelolaan perikanan wilayah pesisir dan laut

berbasis masyarakat

bull Memiliki kewenangan tertinggi di daerah untuk

pengelolaan perikanan wilayah pesisir dan laut

(UU 232014)

KEBUTUHAN

bull Transisi kewenangan untuk perikanan lokal bejalan

mulus

bull Dapat mengandalkan tingkat kabupaten

KEKHAWATIRAN

bull Keterbatasan anggaran SDM dan sarana

prasarana

bull Implementasi UU 232014

bull Koordinasi dengan pemerintah

pusat kabupatenkota

KEKUATAN

bull Berada dalam posisi yang bagus untuk

mem

fasilitasi penyelesaian konflik

KEBUTUHAN

bull Menjaga ketertiban um

um

bull Mendukung kepem

impinan desa untuk m

engatasi

masalahkonflik

bull Berkoordinasi dengan kepolisian dan militer

KEKHAWATIRAN

bull Terjadinya konflik sosial

bull Kewenangan terbatas untuk m

engelola sumber

daya

KONTE

KS

Bupa

ti baru

yang

visio

ner

dan b

erkom

itmen

untuk

memba

ngun

Sela

yar y

ang

berba

sis la

ut

Memilik

i kek

uasa

an da

n

wewen

ang y

ang k

uat d

i ting

kat

kabu

paten

KONTEKS

KKP Nasional sangat aktif

Dekat dengan LSM yang

peduli dengan lingkungan dan

masyarakat

KONTEKS

Mendukung perencanaan

pembangunan untuk masyarakat

desa (dari bawah ke atas)

Berkontribusi kepada pengelolaan

sumber daya pesisir

KONTEKS

Coordinate and comm

unicate

between district governm

ent

and village governments

KONT

EKS

Berp

artis

ipas

i dal

am

pene

gaka

n pe

ratu

ran

di ti

ngka

t ka

bupa

ten

dan

desa

Desa

mem

erlu

kan

polis

i dan

m

iliter

unt

uk m

enja

lank

an

peng

awas

an y

ang

kons

iste

n da

n te

rus-

men

erus

ser

ta

men

egak

kan

huku

m

GAMBAR 17 Analisis lengkap alat bantu pemetaan konflik

PERM

ASAL

AHAN

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 27

Polis

i dan

m

ilite

r

Desa

sas

aran

Desa tetangga

(nelayan)

Desa tetangga (bukan nelayan)

Desa tetangga lain

KEKU

ATAN

bull Ke

arifa

n lo

kal d

iduk

ung

oleh

pe

mer

inta

han

desa

bull Ke

ingi

nan

kuat

unt

uk m

elest

arika

n

bull Be

rsed

ia b

erko

ordi

nasi

dan

ber

kola

bora

si

deng

an d

esa

lain

KEBU

TUHA

N

bull Pe

rlind

unga

n ek

osis

tem

bull Ke

berla

njut

an p

engh

idup

an

bull M

emeli

hara

kea

rifan

loka

lKE

KHAW

ATIR

AN

bull Ke

hila

ngan

kon

trol p

enge

lola

anbull

Etis

dan

kea

dila

n

bull M

enja

ga h

ubun

gan

deng

an p

endu

duk

desa

teta

ngga

bull Te

kana

n un

tuk

men

gado

psi a

lat

pena

ngka

p ika

n ya

ng m

erus

ak

KEKUATAN

bull Inovatif (mengadopsi alat tangkap alternatif)

KEBUTUHAN

bull Akses ke perairan desa lain

KEKHAWATIRAN

bull Pengetahuan tentang praktik perika

nan lestari

yang terbatas

bull Perlindungan hukum

bull Menjaga hubungan dengan penduduk desa lain

KEKUATAN

bull Komitmen kuat dari pemerintahan desa

bull Hasrat untuk bekerja sama

KEBUTUHAN

bull Perlindungan habitat pesisir dan laut

bull Mengamankan penghidupan

KEKHAWATIRAN

bull Meningkatnya penangkapan ikan yang merusak

(dengan senapan tombak dan senter) terutama dari

lsquoDesa Tetanggarsquo

KEKU

ATAN

bull Ke

wen

anga

n un

tuk

pene

gaka

n hu

kum

KEBU

TUHA

Nbull

Men

jaga

ket

ertib

an u

mum

KEKH

AWAT

IRAN

bull M

enin

gkat

nya

konfl

ik s

osia

lbull

Men

ingk

atny

a pe

nang

kapa

n ik

an y

ang

mer

usak

bull Pe

nang

kapa

n ik

an il

egal

teru

s be

rlang

sung

KEKUATAN

bull Berada dalam posisi yang bagus untuk

mem

fasilitasi penyelesaian konflik

KEBUTUHAN

bull Menjaga ketertiban um

um

bull Mendukung kepem

impinan desa untuk m

engatasi

masalahkonflik

bull Berkoordinasi dengan kepolisian dan militer

KEKHAWATIRAN

bull Terjadinya konflik sosial

bull Kewenangan terbatas untuk m

engelola sumber

daya

KEKUATANbull Hubungan erat dengan desa lain

KEBUTUHANbull Keberlanjutan penghidupanbull Ketahanan panganKEKHAWATIRANbull Ketersediaan ikan

bull Menjaga hubungan dengan desa lainbull Keterbatasan sumber daya tanah

KONT

EKS

Pem

erin

taha

n de

sa y

ang

kuat

Kear

ifan

tradi

si lo

kal y

ang

kuat

Garis

pan

tai t

imur

dan

bar

at

yang

pan

jang

Dive

rsifi

kasi

eko

nom

i us

aha

mikr

oSi

stem

pen

gaw

asan

laut

deng

an k

apas

itas

terb

atas

KONTEKS

Garis pantai pendek hanya di

pantai barat

Memiliki hasrat yang kuat

untuk mengeksploitasi sumber

daya

Pernah menjadi pusat

penangkapan ikan yang

merusak

KONTEKSHubungan yang erat antara nelayan dan bukan nelayan di masyarakat

Kebanyakan petani dengan tanah terbatas Nelayan menyediakan akses atas ikan melalui tradisi berbagi

penjualan dan barter dengan produk pertanian

Hubungan dengan masyarakat desa sasaran karena perkawinan

KONTEKS

Ikatan kekeluargaan yang kuat

dan jejaring sosial

Hanya memiliki pantai timur

Tempat menangkap ikan bagi

nelayan tradisional terbatas

karena laut dalam

Akses ke pantai sulit hanya

ada beberapa jalan kecil

KONT

EKS

Berp

artis

ipas

i dal

am

pene

gaka

n pe

ratu

ran

di ti

ngka

t ka

bupa

ten

dan

desa

Desa

mem

erlu

kan

polis

i dan

m

iliter

unt

uk m

enja

lank

an

peng

awas

an y

ang

kons

iste

n da

n te

rus-

men

erus

ser

ta

men

egak

kan

huku

m

Konflik tentang alat tangkap dan lokasi penangkapan ikan

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir28

Kekhawatiranbull Desa sasaran kami memiliki banyak kekhawatiran

Termasuk hilangnya kontrol atas pengelolaan perikanan mereka yang sudah berhasil selama ini dan risiko konflik serta solusi potensialnya yang mungkin mengesampingkan pengelolaan mereka (pengamatan peserta yang kami lakukan menunjukkan hal ini terjadi dengan beberapa anggota desa sasaran kami meminta agar juga diperbolehkan menggunakan senapan tombak dan lampu setelah keputusan Bupati mengizinkan desa lain menggunakannya) Desa ini mengkhawatirkan tentang etis dan keadilan serta tentang perikanan lestari dan kehancuran habitat ikan (terutama karang)

bull Nelayan dari desa tetangga mengkhawatirkan mereka tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan menangkap ikan menurut peraturan desa sasaran kami Mereka juga mempertimbangkan wilayah laut mereka yang terlalu kecil untuk bisa mendapatkan penghasilan yang cukup dari tangkapan Mereka juga menekankan bahwa peraturan baru yang dkeluarkan oleh Bupati memperbolehkan mereka menggunakan alat tangkap dan peraturan tersebut lebih kuat dari surat kesepakatan yang ditandatangani camat Mereka juga khawatir tentang perlindungan hukum untuk kegiatan mereka (yang dimiliki saat ini)

bull Kedua desa ingin memelihara hubungan baik yang terjalin dengan adanya perkawinan antar warga desa

Poin yang menarik dari analisis ini adalah jumlah orang yang bertentangan Ukuran pihak yang berkonflik tidak setara desa sasaran kami bersatu menentang masuknya nelayan dari desa tetangga yang dianggap ilegal menurut hukum adat dan peraturan desa Sementara dari desa tetangga hanya nelayan yang berada di garis depan pada konflik ini Pengurus desa menyadari adanya permasalahan ini dan kepala desa berusaha melindungi kepentingan nelayan mereka dengan berpendapat bahwa alat tangkap yang mereka gunakan diperbolehkan menurut peraturan pemerintah Pendapat di dalam desa tetangga sendiri terbelah mdash atau ada penduduk yang tidak peduli tentang praktik menangkap ikan karena mengandalkan sumber daya lain

Pihak lain juga ingin melihat konflik ini diselesaikan karena akan berdampak pada mereka Karena konflik ini melibatkan dua desa penyelesaian konflik berada di bawah tanggung jawab camat dengan dibantu oleh Kapolsek dan Danramil Bupati dan dinas kabupaten terbawa ke dalam konflik karena eskalasi konflik untuk mengambil keputusan Dinas perikanan kabupaten berada dalam posisi sulit karena mereka ingin mendorong perikanan lestari dan bekerja sama dengan desa tetapi konflik ini membuat mereka harus mengambil keputusan berdasarkan isi peraturan yang bertentangan dengan tujuan keberlanjutan Polisi dan militer menegakkan kepatuhan pada hukum yang berlaku suatu permasalahan yang disengketakan dalam hal ini Mereka terselamatkan jika konflik dapat dihindari Desa-desa lain di pulau mengamati terutama desa yang memiliki hubungan erat dengan protagonis

Mereka juga ingin melindungi perikanan mereka dan juga mengalami daerah mereka diterobos oleh kelompok nelayan yang sama

Cornelius dan Faire (2006) menyarankan untuk mengenali awal terjadinya konflik sedini mungkin dan menanganinya sebelum meningkat dan para pihak semakin berakar di posisinya seperti yang terjadi di contoh Selayar ini Di sisi lain spesialis resolusi konflik menyadari bahwa terkadang konflik perlu lsquomatangrsquo terlebih dahulu untuk ada resolusi Sering kali para pihak ingin menghabiskan semua pilihan yang ada sebelum bersedia berbicara

Apa yang terjadi berikutnyaSetelah adanya keputusan dari Bupati desa sasaran tidak dapat mengajukan banding Mereka kemudian mencari apa yang mungkin dapat mereka lakukan Mereka mendiagnosis bahwa mereka kalah karena adanya kelemahan dalam peraturan tertulis yang diakui dan ditegakkan oleh pejabat yang berwenang Sehingga mereka memilih untuk menggunakan analisis kebijakan di atas untuk mencari jalan yang bisa mengkonsolidasikan dan mendokumentasikan hukum adat dan peraturan desa kontemporer yang diakui sepenuhnya oleh pemerintah

Desa sasaran menghadapi keputusan internal yang sulit dan tantangan dalam menjaga persatuan yang selama ini berhasil dikelolanya terkait dengan penangkapan ikan tradisional lestari Tiga nelayan dari desa sasaran kami minta agar diperbolehkan menangkap ikan dengan menggunakan senapan tombak karena penduduk desa tetangga diperbolehkan (kenapa mereka tidak boleh melakukan hal yang sama) Desa menolak Tetapi dua nelayan dari desa sasaran kami yang menikah dengan perempuan dari desa tetangga dan lebih banyak tinggal di pemukiman istrinya berkeras untuk mendapat pengecualian karena mereka tidak memiliki alat tangkap lain dan keterampilan yang diperlukan untuk menangkap ikan Jadi kedua nelayan tersebut diperbolehkan menggunakan senapan tombak Hal ini menyebabkan ketegangan internal

Sementara itu desa-desa tetangga lain yang juga mengalami wilayahnya diterobos oleh nelayan yang terlibat dalam konflik ini memutuskan untuk bersatu untuk melindungi perikanan mereka Dengan adanya kesadaran yang lebih baik mereka mulai mengubah penggunaan sumber dayanya agar tidak terlalu bergantung pada perikanan Misalnya di masa lalu jika mereka memerlukan ikan dalam jumlah besar untuk upacara (seperti perkawinan) mereka akan menggunakan bom agar bisa menangkap sebanyak mungkin ikan Setelah mereka menyadari kerusakan yang diakibatkan terhadap cadangan dan habitat ikan beberapa tahun yang lalu mereka mulai menyembelih hewan ternak untuk upacara Setelah melindungi perikanan mereka sendiri mereka tidak senang ada pihak lain yang masuk dan mengambil keuntungan dari pantangan dan perlindungan yang sudah mereka lakukan

Konflik ini belum terselesaikan tetapi telah melahirkan sejumlah inisiatif lain terutama analisis kebijakan desa Situasi saat ini mengkhawatirkan baik bagi keberlanjutan perikanan maupun bagi ketetapan desa sasaran untuk melindungi habitat ikan dan mengelola dampak penangkapan ikan Pilihan yang belum dicoba tetapi mungkin melibatkan kedua kepala desa untuk berdialog pada waktunya dan pihak netral yang bekerja dengan pengurus desa lain agar lebih aktif dalam mengelola sumber daya pesisir Semua desa di kecamatan dapat bertemu dan berdiskusi tentang strategi pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 29

Karena kewenangan perikanan sekarang berada di pemerintah provinsi yang berpusat di Makassar di Sulawesi (beberapa jam ditempuh dengan perahu dan mahal untuk dijangkau lewat udara) pemerintah kabupaten tidak memiliki kewenangan yang jelas untuk menyatukan kelompok-kelompok dari berbagai desa untuk duduk bersama mendiskusikan pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif dan mendorong tercapainya kesepakatan tentang praktik menangkap ikan Disini letak dilemanya pemerintah kabupaten memiliki kewenangan langsung atas pengelolaan desa secara umum tetapi tidak atas pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Sementara itu program COREMAP yang banyak mendanai kerja-kerja pembangunan masyarakat di dalam pengelolaan wilayah pesisir telah menghentikan kegiatan terkait pembangunan sumber daya manusia dan kegiatan LSM yang ada terlalu kecil untuk menengahi solusi yang berskala luas

Menggabungkan pengetahuan lokal dan ilmiahKetika masyarakat berkolaborasi dengan pemerintah untuk pengelolaan wilayah pesisir atau jika mereka berharap untuk saling terlibat sangat mungkin untuk turut membahas bentuk pengetahuan lain dalam diskusi Penting untuk tidak berasumsi bahwa satu bentuk pengetahuan adalah lsquobenarrsquo dan yang satu lagi lsquosalahrsquo tetapi justru harus mencoba mempelajari keduanya

Komponen alat bantu ini mengikuti argumen dari Brown (2010) bahwa kita harus mengakui dan mencoba mengintegrasikan berbagai bentuk pengetahuan terutama jika para pemangku kepentingan bekerja bersama Jenis pengetahuan yang dikenali oleh Brown adalah

bull individual (dimiliki oleh orang tertentu dan tidak serta-merta dimiliki oleh anggota masyarakat yang lain)

bull masyarakat (misalnya pengetahuan adat dan lokal)

bull spesialisasi (misalnya pengetahuan ilmiah)

bull organisasi (misalnya pengetahuan tentang kebijakan dan prosedur)

bull bentuk pengetahuan holistik (integratif)

Masing-masing menggunakan bukti yang berbeda untuk jenis permasalahan yang berbeda Secara keseluruhan semua pengetahuan ini dapat memperkaya pemecahan masalah

Penting bagi para pihak yang berkolaborasi untuk saling menghormati pengetahuan yang dimiliki satu sama lain dan mencoba dengan sungguh-sungguh untuk belajar dan memahami perspektif pihak lain Dengan membawa prinsip ini di dalam alat bantu ini kami menekankan pentingnya pengetahuan tradisional (seperti yang terlihat dalam alat bantu ini tentang mengidentifikasi pengetahuan dan praktik pengelolaan tradisional) Pengetahuan tradisional melintasi beberapa bentuk ilmu pengetahuan yang diidentifikasi oleh Brown Termasuk pengetahuan masyarakat dan spesialisasi (misalnya pengetahuan adat tentang perilaku ikan) Di beberapa masyarakat pengetahuan ini bersifat holistik seperti pengetahuan ekologis tradisional yang sangat mengintegrasikan ekologi manusia dan di beberapa situasi aspek spiritual Di dalam pengelolaan wilayah pesisir pengetahuan adat Pengetahuan lokal dan pengetahuan ilmiah dapat relevan dan idealnya harus digabungkan dengan pengetahuan tentang kebijakan mdash atau digunakan sebagai bukti untuk dibuatnya kebijakan baru

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIbull Bertujuan menggabungkan bentuk pengetahuan yang berbeda

terutama dari para pihak yang berkolaborasi untuk memecahkan masalah secara bersama-sama

bull Mengerjakan tugas-tugas yang sebenarnya

bull Buatlah ini menjadi proses pembelajaran

Untuk mengembangkan komponen alat bantu ini melalui inisiatif praktis yang memberikan pembelajaran untuk semua tim kami dan masyarakat Bungaiya bergabung dengan Dr Nils Krueck dari Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk menggali bagaimana menggabungkan pengetahuan ilmiah dengan pengetahuan lokal untuk tujuan perencanaan Bagi Tim Perencanaan Tata Ruang Laut inisiatif ini memberikan mereka kesempatan untuk mengembangkan alat pemodelan yang diadopsi untuk skala lokal melalui kolaborasi dengan pengguna prospektif Bungaiya memiliki empat daerah perlindungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat (DPL) Dua daerah sudah diakui penuh secara formal dan dua lagi sedang menunggu persetujuan dari pemerintah kabupaten selama beberapa bulan ini Masyarakat ingin mencanangkan setidak-tidaknya satu daerah perlindungan lagi terutama bertujuan agar setiap pemukiman di dalam daerah administratif desa memiliki satu DPL di sekitarnya

Bungaiya tertarik untuk mengetahui apakah DPL mereka yang berdasarkan pada pengetahuan lokal dan pertimbangan strategis mereka dalam mengelola perikanan sudah berada di lokasi yang baik dan ukurannya memadai Perwakilan Bungaiya meyakini kegiatan ini akan memberikan masukan dan pilihan baru serta menawarkan pengakuan dari pemerintah yang lebih luas jika pengetahuan ilmiah menyetujui penilaian mereka Hal ini juga akan membantu mereka dalam perencanaan jangka panjang menuju pembentukan perlindungan laut selanjutnya

Kegiatan gabungan ini menunjukkan bahwa dari pada hanya bergantung pada alat pendukung perencanaan DPL dan mengambil keputusan dari lsquoatas ke bawahrsquo pemerintah dapat menyusun alat perancang DPL yang dapat diterapkan secara kolaboratif dengan masyarakat

bull untuk mengidentifikasi daerah dengan nilai ekologis danatau penghidupan tinggi agar dilindungi

bull untuk memastikan daerah-daerah yang disarankan untuk dilindungi mendapat dukungan dari masyarakat (Hal ini penting karena nelayan memilih apakah mereka mau mematuhi daerah perlindungan atau tidak dan pemerintah membutuhkan biaya tinggi untuk pengawasan dan sering kali tidak mencakup luas wilayah yang memadai Beberapa masyarakat memiliki sistem pengawasan mereka sendiri dan akan lebih termotivasi untuk melindungi daerah-daerah yang menjadi prioritas mereka)

bull agar upaya masyarakat dan pemerintah lebih tepat sasaran

bull sebagai alat pembelajaran untuk pemerintah dan masyarakat

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir30

KOTAK 3L PROSES KAMI

Mengetahui ketertarikan Bungaiya dan juga Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk berhubungan dengan pengguna potensial tim kami bertanya kepada warga desa Bungaiya apakah mereka tertarik bekerja bersama dengan ahli ekologi laut Dr Nils Krueck Mereka tertarik

Anggota tim peneliti memberitahukan Nils tentang ketertarikan masyarakat Sebelum pergi ke Selayar Nils mempersiapkan sejumlah peta dasar dan model wilayah pesisir Bungaiya yang menurutnya akan dirasa bermanfaat oleh masyarakat

Nils mengunjungi Selayar pada bulan Juli 2017 Kedua tim bertemu dengan masyarakat (lihat Gambar 18) agar Nils dapat menjelaskan kemungkinan yang ada dan masyarakat menyampaikan pada Nils tentang situasi lokal mereka dan permasalahan perikanan Masyarakat mendiskusikan sasaran termasuk melindungi terumbu karang meningkatkan populasi ikan meningkatkan tangkapan ikan membangun wisata menyelam dan snorkel dan melindungi spesies tertentu Nils mencari klarifikasi dan informasi lebih jauh tentang spesies yang paling penting kegiatan menangkap ikan dan habitat lokal Dari diskusi ini tim gabungan mengembangkan skenario rancangan DPL untuk dieksplorasi

Di hari-hari berikutnya Nils menjalankan model optimalisasi rancangan DPL dan melaporkan hasilnya ke masyarakat secara rutin untuk didiskusikan dan diperbaiki lebih lanjut Masyarakat membentuk tim penyelam termasuk Nils penyelam mereka yang sudah berpengalaman dan satu anggota tim lokal kamu Tim ini menyelam menelusuri daerah yang diteliti agar dapat memvalidasi asumsi rancangan DPL

Anggota tim yang lain mendukung tim penyelam dari perahu milik anggota masyarakat dan merekam hasil pengamatan tim penyelam

Penilaian ilmiah secara lengkap mendukung dua DPL yang lebih besar dari apa yang sudah dicanangkan oleh masyarakat di dua dari empat lokasi DPL Dua lokasi DPL lainnya telah dicanangkan oleh masyarakat untuk tujuan strategis (mengelola penerobosan dari desa lain) tetapi tidak diprioritaskan menurut hasil penilaian ilmiah untuk mencapai pelestarian keanekaragaman hayati atau manfaat bagi perikanan Sebaliknya model yang ada mengidentifikasi peluang DPL baru di salah satu daerah yang belum dipertimbangkan oleh masyarakat mengingat jaraknya dari pemukiman yang ada dan rendahnya tingkat ketertarikan untuk menangkap ikan di lokasi tersebut

Lokasi ini berada di utara dan diprediksi berpotensi memberikan manfaat untuk konservasi dan perikanan di daerah selatan melalui perpindahan karang dan ikan muda oleh arus laut Akan tetapi agar DPL ini bisa merealisasikan potensinya masyarakat perlu menemukan cara untuk pemantauan dan penegakan perlindungan mengingat lokasinya berada di daerah yang sepi penduduk

bull penerapan alat optimalisasi DPL kuantitatif dalam skala lokal mungkin dilakukan dan menguntungkan

bull Masyarakat ini dan kemungkinan masyarakat lain tertarik untuk belajar pendekatan rancangan DPL secara ilmiah

bull Ahli ekologi dan masyarakat menerapkan kriteria rancangan DPL yang berbeda dan berpotensi bertentangan Hal ini layak diakui dan bisa memancing diskusi yang bermanfaat

GAMBAR 18 Gabungan tim CCRES dan perwakilan desa mengembangkan scenario rancangan DPL untuk eksplorasi di Desa BungaiyaFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 31

4 FAKTOR YANG MENDUKUNG DAN TANTANGAN CONTOH DARI SELAYAR

Keberhasilan pengelolaan wilayah pesisir seperti halnya pengelolaan lingkungan yang lain mendapatkan manfaat dari serangkaian faktor pendukung Kami tidak bermaksud merangkum seluruh faktor-faktor latar belakang tersebut dalam alat bantu ini tetapi kami berharap dapat berbagi tentang beberapa faktor-faktor tersebut sebagai contoh dan untuk mengakui bahwa setiap diagnosis partisipatif selalu terjadi dalam dinamika berbagai faktor pendukung yang turut mempengaruhi pembentukan masalah yang dipilih untuk didiagnosis dan kapasitas untuk menanganinya

Di Selayar kami mengamati faktor-faktor penentu keberhasilan berikut yang membantu pengelolaan wilayah pesisir Tabel 1 terdiri dari daftar faktor-faktor ini dan catatan tentang beberapa tantangan terkait Kita tidak dapat berasumsi faktor penentu keberhasilan ini akan selalu ada Faktor pendukung bisa saja dihambat

Kami mendorong pengguna alat bantu ini untuk menemukan faktor-faktor penentu keberhasilan ini ketika mengadakan diagnosis partisipatif

GAMBAR 20 Proses kolaboratif sedang berlangsung Foto H Ross

GAMBAR 19 Kegiatan FishCollab menarik banyak peserta yang antusiasFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir32

TABEL 1 Faktor-faktor keberhasilan dalam penerapan di Selayar dan tantangan terkait

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Pengetahuan dan praktik adat

Komitmen terhadap pengetahuan dan praktik adat di banyak masyarakat

bull Meliputi berbagai teknologi menangkap ikan yang cerdas Sangat konsisten dengan komitmen keberlanjutan dan dapat menawarkan dimensi moral untuk perlindungan laut (lihat dokumen Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka)

bull Desa-desa yang berkomitmen terhadap bentuk pengelolaan berbasis hukum adat dapat (dan sudah) menunjukkan kepemimpinan yang baik dalam praktik menangkap ikan yang berkelanjutan

Pengetahuan adat dan komitmen untuk meneruskan praktik adat yang tidak merata di dalam dan di antara desa

bull Dapat terjadi dan sudah terjadi konflik antar individu dan desa antara yang mempertahankan pengelolaan secara adat dan yang berusaha menggunakan teknologi yang lebih efisien (dan sering kali lebih merusak)

Warisan Warisan dari proyek COREMAP (I sampai III) Selayar merupakan peserta lama di dalam COREMAP Kerja lapangan kami meneruskan warisan berikut

bull Pengetahuan baru (COREMAP I)

bull Perubahan besar pada program COREMAP termasuk penghentian kegiatan yang difokuskan pada pembangunan di semua lokasi termasuk Selayar digantikan oleh program COREMAP III dengan program yang lebih kecil terpusat dan terfokus pada penelitian

Kesadaran Kesadaran yang meluas di tingkat desa dan kabupaten dalam hal kelautan dan proses sosial terkait Hal ini meliputi fokus pada pengelolaan berbasis masyarakat dan bukan pengelolaan dari atas (top-down) dan juga selaras dengan perubahan di dalam kebijakan lingkungan hidup Indonesia selama 20 tahun terakhir (COREMAP II dan III)

bull Membuat pengetahuan ilmiah relevan untuk skala lokal dan dapat diterapkan di lapangan (misalnya oleh desa)

bull Memperluas kesadaran tentang permasalahan perlindungan laut ke desa-desa yang tidak memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam COREMAP

bull Menjaga kesadaran tetap aktif setelah beberapa saat

Lembaga lokal bull Infrastruktur tata kelola masyarakat misalnya sistem DPL yang dicanangkan masyarakat sebagai fokus proses pembelajaran di dalam pengelolaan berbasis masyarakat komite desa untuk konservasi laut fasilitator masyarakat yang berdaya dan pelembagaan ketika beberapa pemerintahan desa menggunakan anggaran desanya untuk perlindungan sumber daya laut

bull Hubungan baik antar desa yang berpartisipasi di dalam COREMAP (terutama COREMAP III) dan pemerintah kabupaten Koordinator kabupaten berada di posisi untuk memfasilitasi hal ini

bull Pemerintah kabupaten berkomitmen terhadap pengelolaan berbasis masyarakat Pegawai dinas perikanan kabupaten dan bidang pembangunan lain secara aktif mencoba untuk mendorong dan mendukung hal ini dengan alokasi staf dan keuangan (Hal ini sekarang sedang disesuaikan karena adanya transfer kewenangan perikanan ke pemerintah provinsi sementara pemerintah kabupaten meneruskan tanggung jawabnya atas desa dan penghidupan)

bull Menjaga komitmen pemerintah provinsi dan kabupaten terhadap proses berbasis masyarakat mengingat hilangnya posisi fungsi yang tadinya didukung oleh COREMAP dan dengan pergantian pegawai

bull Memelihara dan memperkaya infrastruktur tata kelola masyarakat di bawah transfer tanggung jawab perikanan ke tingkat provinsi perubahan dan potensi pengurangan staf perubahan budaya di tingkat pemerintahan manapun

bull Tantangan pemeliharaan menurut faktor-faktor yang disebutkan di atas

COREMAP III lebih dikenal sebagai COREMAP-CTI singkatan dari Coral Triangle Initiative

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 33

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Jejaring bull Pegawai kabupaten dengan tanggung jawab yang berbeda memiliki jejaring yang baik berkomunikasi dengan baik dan memiliki tujuan yang sama Mereka juga berjejaring dengan LSM dan agen-agen perubahan masyarakat sipil Selayar yang berskala kecil dan pemerintah kabupaten membantu komunikasi dan kolaborasi ini

bull LSM kecil tetapi berdedikasi tinggi

bull Peran orang-orang tertentu dalam hubungan ini risiko gangguan karena perpindahan pegawai setelah berakhirnya COREMAP III di kawasan Indonesia

bull Tantangan untuk bertahan hidup dan kapasitas yang umum dialami semua LSM

Kepemilikan terhadap permasalahan wilayah pesisir

Rasa kepemilikan yang tinggi terhadap permasalahan kelautan (di desa dan kabupaten)

bull Pentingnya peran komite desa untuk konservasi laut dan terutama pimpinan mereka di dalam hal ini

bull Memelihara budaya ini di bawah perubahan peraturan (pergeseran tanggung jawab pengelolaan laut perairan dalam ke pemerintah provinsi) dan pergantian pegawai seiring dengan berjalannya waktu

bull Di desa hal ini mungkin berhubungan dengan siklus pemilihan karena kepala desa yang baru akan berusaha membedakan diri dari pendahulunya dengan cara meninggalkan fokus kelautan

bull Kehilangan anggota komite desa untuk perlindungan laut akan mengurangi sumber pengaruh sosial terhadap pimpinan desa dan penduduk desa secara umum

Inisiatif Para lsquochampionrsquo di desa dan kabupaten (baik yang bekerja untuk pemerintah kabupaten atau dalam kapasitas lain) Orang-orang ini memiliki motivasi dan komitmen melampaui peran resmi mereka telah menentukan strategi mereka sendiri untuk mendorong perubahan perilaku dan juga ada yang berkolaborasi

bull Karena sebagian besar individu ini memulai secara mandiri (beberapa melakukan pembinaan) ada beberapa tantangan yang dikaitkan dengan bagaimana memelihara pengaruh mereka Risiko kehilangan orang-orang ini di tingkat desa cukup kecil berbeda dengan di tingkat kabupaten (lihat penjelasan tentang perubahan budaya organisasi dan pergantian pegawai di atas)

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir34

5 SARAN UNTUK PENGUKURANAlat bantu ini pada utamanya didasarkan pada penilaian kualitatif menuju kolaborasi dan pengelolaan yang adaptif Proyek ini tidak dirancang untuk memilih bagian-bagian yang bagus untuk dijadikan indikator atau mendukung pengelolaan meskipun pemilihan ini memainkan peran logis dalam prosedur diagnosa dan merupakan langkah rasional berikutnya

Penting bagi diagnosis partisipatif agar fokus pada permasalahan dan kepentingan yang ada dan tidak hanya sekedar didorong oleh data awal karena hanya sedikit permasalahan yang dapat langsung diukur sehingga fokus pada angka saja akan mengganggu pemilihan permasalahan Ketika tersedia bukti seperti pengukuran penurunan habitat dan tangkapan ikan menjadi berharga selama semua pihak mempercayai data tersebut dan sepakat tentang relevansinya Bukti tidak tertulis atau berdasarkan persepsi seperti pengamatan dalam jangka waktu lama tentang berkurangnya ketersediaan ikan serta lsquoalat ukurrsquo informal mdash seperti seberapa jauh perahu harus melaut sebelum mencapai daerah tangkapan yang memadai mdash mungkin lebih meyakinkan bagi masyarakat Selain itu kenyataan yang dihadapi oleh sebagian besar kawasan berkembang di dunia adalah hanya sedikit data yang tersedia apa lagi data jangka panjang atau data dalam skala kecil yang dapat mendukung pembuatan keputusan di tingkat lokal

Ketika kami mengembangkan cara pengukuran kami sarankan agar hal ini dilakukan secara partisipatif Para pihak harus memutuskan bersama apa yang paling penting untuk diukur agar dapat membantu diagnosis perencanaan dan pengelolaan adaptif mereka Kemudian menjawab indikator atau pengukuran langsung apa yang sesuai untuk melihat kondisi awal dan kemajuannya serta bagaimana mendapatkan informasi tersebut

Sering kali indikator kualitatif sudah cukup untuk memandu diagnosis partisipatif Salah satu pendekatan yang paling mudah adalah dengan menggunakan lsquopapan instrumenrsquo dengan kode warna Pengguna dapat mengidentifikasi indikator utama untuk setiap tulang dari diagram tulang ikan dan melampirkan skala peringkat sederhana seperti skala berdasarkan warna Contoh untuk papan instrumen ini dapat dilihat di Tabel 2

Cara yang sama dapat digunakan pengguna untuk mengidentifikasi faktor-faktor penentu keberhasilan dan tantangan untuk situasi mereka sendiri lalu menilainya secara kualitatif dengan menggunakan skala papan instrumen

Contoh yang sangat baik dalam berkolaborasi adalah merencanakan pertemuan secara berkala untuk mengisi papan instrumen ini bersama-sama (Izurieta 2007) Para pihak bahkan dapat mengisinya secara terpisah di dalam kelompok-kelompok kecil lalu berkumpul lagi untuk membandingkan hasil mereka mdash apakah mereka sepakat atau tidak untuk setiap indikator Yang terpenting apa yang perlu mereka tingkatkan (Ini adalah alasan sebenarnya untuk berdiskusi)

Akan tetapi papan instrumen dapat terlihat pasif kecuali jika ada versi yang dapat dibandingkan seiring dengan berjalannya waktu (Apakah kita melakukan sesuatu dengan lebih baik dibandingkan penilaian sebelumnya) Untuk permasalahan yang secara jelas perlu dikembangkan oleh para pihak pendekatan yang lebih baik mungkin dapat dilakukan dengan menggunakan judul atau kata-kata yang mencerminkan tahapan perkembangan Misalnya jejaring yang relevan biasanya akan berkembang Sehingga akan lebih masuk akal jika skalanya diberikan judul lsquobelum dimulairsquo kemudian lsquotahap awalrsquo lsquoperkembanganrsquo lalu lsquoberkembang penuhrsquo

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 35

TABEL 2 Contoh papan instrumen dengan kode warna

SANG

AT T

ERBA

TAS

TERB

ATAS

OK GOOD

EXCE

LLEN

T

PENJ

ELAS

AN

Fokus dan bermitra Kejelasan fokus

Bekerja dengan baik sebagai mitra

Mengembangkan jejaring Orang-orang yang relevan terlibat

Pengetahuan tradisional dan praktik pengelolaan

Keberadaan pengetahuan

Praktik pengelolaan secara adat digunakan

Kombinasi pengetahuan lokal dan ilmiah

Pengetahuan lokal dan ilmiah dipertimbangkan

Identifikasi proyek terkait dan warisan mereka

Kontak terjalin dengan personil proyek sebelumnya dokumen dipelajari

Warisan 1 dilanjutkan

Warisan 2 dilanjutkan

Warisan 3 dilanjutkan

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion dan strategi mereka

Ada champion

Champion mendapat dukungan

Analisis kebijakan multitingkat

Kebijakan dinilai

Kebijakan dan pengaturan kelembagaan selaras di semua tingkat pemerintahan dan dengan masyarakat

Analisis konflik Jangkauan konflik

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir36

6 REFERENSIAndrew NL Bene C Hall SJ Allison EH Heck S amp Ratner BD 2007 lsquoDiagnosis and management of small-scale fisheries in developing countriesrsquo Fish and Fisheries vol 8 hal 227ndash240

Bene C Kodio A Lemoalle J Mills D Morand P Ovie S Sinaba F amp Tafida A 2009 Participatory diagnosis and adaptive management of small-scale fisheries in the Niger River Basin CGIAR Challenge Program on Water and Food Project report (proyek no 72)

Brown VA 2010 lsquoCollective inquiry and its wicked problemsrsquo in Brown VA Harris JA and Russell JY eds Tackling wicked problems through the interdisciplinary imagination Earthscan London hal 4ndash83

Cinner JE McClanahan TR MacNeil MA Graham NAJ Dawd TM Mukminin A Feary DA Ando L Rabearisoa AL Wamukota A Jiddawik A Campbell SJ Baird AH Januchowski-Hartley FA Hamed S Laharil R Morovel T amp Kuangel J 2012 lsquoComanagement of coral reef social-ecological systemsrsquo Proceedings of the National Academy of Sciences vol 109 14 hal 5219ndash5222

Conflict Resolution Network 2008 Conflict Resolution Trainers Manual mdash 12 skills Conflict Resolution Network wwwcrnhqorg (keterampilan 8 memetakan konflik)

Cornelius H amp Faire S 2006 Everyone can win how to resolve conflict Edisi ke-2 Simon dan Schuster NSW

Eriksson H Adhuri DS Adrianto L Andrew N L Apriliani T Daw T Evans L Garces L Kamanyi E Mwaipopo R Purnomo AH Sulu RJ amp Beare DJ 2016 lsquoAn ecosystem approach to small-scale fisheries through participatory diagnosis in four tropical countriesrsquo Global Environmental Change vol 36 hal 56ndash66

Fisher R Ury WL amp Patton B 2011 Getting to yes negotiating agreement without giving in Penguin

Izurieta AV 2007 Evaluation framework for collaborative management of protected areas a crosscultural case study in Queensland Australia PhD thesis The University of Queensland

Mills D Beacuteneacute C Ovie S Tafida A Sinaba F Kodio A Russell A Andrew N Morand P amp Lemoalle J 2011 lsquoVulnerability in African small-scale fishing communitiesrsquo Journal of International Development vol 23 hal 308ndash313

Proyek Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) adalah proyek dukungan teknis regional yang ditujukan untuk membuka sumber-sumber pendapatan baru yang berkelanjutan bagi masyarakat pesisir di wilayah timur Asia Timur-Pasifik CCRES akan mengembangkan produk-produk pengetahuanmdashyang dapat digunakan sebagai masukan terhadap rancangan dari proyek rencana dan kebijakan di tingkat global regional dan nasionalmdashserta model teknis dan alat perencanaan yang membantu persiapan rencana pengelolaan sumber daya pesisir berbasis masyarakat

BERKOMUNIKASI DENGAN KAMI

CAPTURING CORAL REEF AND RELATED ECOSYSTEM SERVICES (CCRES)

CCRESnet

ccresnet

Hubungi Liz Izquierdo Manajer Proyek Kantor Kemitraan Penelitan The University of Queensland St Lucia QLD 4072 Australia T +61 7 3443 3144 E lizquierdouqeduauKunjungi wwwccresnet

copy Copyright University of Queensland

Mari bergabung komunitas kami

  • 1Pendahuluan tentang alat bantu FishCollab
    • 11Siapa yang dapat menggunakan alat bantu ini
    • 12Keterampilan apa yang diperlukan untuk menggunakannya
    • 13Bagaimana pembuatannya
    • 14Apa yang ada di dalam alat bantu ini
    • 15Profil para champion Selayar untuk perlindungan wilayah pesisir
    • 16Mengadaptasi alat bantu
      • 2Latar belakang mengapa kita memerlukan alat bantu ini
        • 21Kolaborasi dalam mengelola sumber daya alam
        • 22Alasan menerapkan alat bantu
          • 3Prosedur diagnosis partisipatif diagram lsquotulang ikanrsquo
            • 31Bagaimana menerapkan setiap komponen FishCollab
            • 32Mengenalkan diagram tulang ikan
            • 33Kepala ikan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif
            • 34Ekor ikan Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir (perikanan) yang adaptif
            • 35Tulang belakang Pertemuan diagnosis partisipatif pengamatan peserta kegiatan
            • 36Diagram tulang ikan komponen yang menyusun diagnosis partisipatif
              • 4Faktor yang mendukung dan tantangan contoh dari Selayar
              • 5Saran untuk pengukuran
              • 6Referensi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 15

dan penghidupan lembaga dan tata kelola serta pendorong eksternal (lihat Gambar 11) Kami menggunakan ini di dalam pengumpulan data kami

Informasi dapat dikumpulkan dari diskusi dengan masyarakat data sekunder (contoh laporan arsip desa) pengamatan peserta dan metode spesifik lainnya

Belajar dari kegiatan intervensi strategisIdealnya mengingat masa pengembangan yang cukup panjang prosedur diagnosis partisipatif akan mengarah tindakan kolaboratif dan pengelolaan adaptif (di bagian lsquokepalarsquo dari diagram tulang ikan) Kami sudah mengawali dengan desa-desa lokal dan pemerintah kabupaten yang diteruskan oleh penduduk desa bersama dengan anggota tim lokal dan pegawai pemerintah kabupaten

Gagasannya bukan untuk mengubah semuanya sekaligus Perubahan besar-besaran akan sulit disetujui perlu banyak diskusi berisiko dan sulit diimplementasikan Sementara tindakan yang lebih kecil dan spesifik akan lebih mudah disetujui tepat waktu dan sering kali dapat dilakukan dengan sumber daya yang tersedia Intervensi kecil memberikan peluang untuk maju dan belajar dari prosesnya Masyarakat (atau pegawai pemerintah atau LSM) dapat menguji strategi mundur jika tidak berhasil atau mengembangkannya jika menjanjikan Dengan begitu dapat membangun kepercayaan dan keterampilan dan menimbulkan rasa ada sesuatu yang dicapai Gagasan untuk meningkatkan dan belajar melalui langkah-langkah kecil berasal dari pengembangan masyarakat

belajar dari pengalaman dan bidang penelitian dan praktik pengelolaan adaptif

36 Diagram tulang ikan komponen yang menyusun diagnosis partisipatiflsquoTulang-tulangrsquo ikan mewakili sejumlah komponen yang tersedia untuk digunakan sebagai bagian dari prosedur diagnosis partisipatif sesuai permintaan Pengguna dapat menyesuaikannya sesuai keinginan dan menambahkan hal lain Beberapa bagian adalah bagian penting atau direkomendasikan sementara yang lain adalah pilihan

Komponen dapat diperlakukan seperti lsquolangkahrsquo tetapi tidak perlu diterapkan secara berurutan kecuali pada bagian awal yang dimulai dengan lsquofokus dan kemitraan awalrsquo Silakan baca bagian lsquotulang ikanrsquo di dalam diagram dari kiri ke kanan di bagian atas dan bawah tulang belakang (lihat Gambar 5) Dimungkinkan untuk melakukan lebih dari satu komponen di saat yang bersamaan Misalnya pada pertemuan pertama kami dengan masyarakat Bungaiya dan Parak setelah mendiskusikan partisipasi mereka di dalam proyek dan apa yang akan menjadi fokus mereka pekerjaan kami bercabang untuk mengidentifikasi praktik menangkap ikan setiap masyarakat dan peraturannya

KOTAK 3E MENGELOLA KONFLIK CONTOH DARI PENGAMATAN PESERTA YANG KAMI LAKUKAN DI SELAYAR

Kami pertama kali mendengar tentang konflik mengenai praktik menangkap ikan antara salah satu desa sasaran kami dengan desa tetangga (dari anggota tim lokal Andi Penrang) Konflik ini meletus ketika para peneliti tidak berada di pulau Dalam kapasitas mereka sebagai kepala desa keduanya telah menghubungi dan memberikan kabar kepada pak Andi menjelaskan kejadian dari sudut pandang mereka dan meminta nasihat (Kami akan ceritakan lebih lanjut nanti) Ketika kami tiba lagi di pulau dan bertemu dengan masyarakat dan jejaring kabupaten kami kami mendapatkan cerita rincinya Kami menggunakan pengamatan peserta untuk mempelajari lebih lanjut dan terus mengulang cara ini dalam beberapa kali kunjungan lapangan karena konfliknya berubah seiring dengan waktu Sebagai tim kami mengunjungi kepala desa tetangga untuk mulai mengenalnya (dan kami bertemu dia lagi beberapa kali pada kunjungan berikutnya) Kemudian kami mengatur pertemuan dengan sejumlah nelayan dari desa tersebut untuk mendengar perspektif mereka

Mereka mengatakan mereka tidak dapat menangkap ikan sesuai dengan harapan desa sasaran kami karena mereka tidak memiliki pengetahuan tradisional untuk melakukannya Mereka yakin masyarakat mereka tidak pernah memiliki pengetahuan tradisional Kami belajar bahwa pemukiman mereka adalah pemekaran dari desa induk yang terjadi di tahun 1980an Kami mengunjungi desa tersebut untuk bertemu penduduk desa yang lebih tua dan bertemu dengan seorang laki-laki yang sudah sangat tua yang menjelaskan bahwa masyarakat desa tersebut dulu pernah memiliki pengetahuan tradisional tetapi tidak diwariskan ke generasi yang lebih muda

Di saat yang sama separuh anggota tim kami berkesempatan meluangkan lebih banyak waktu tinggal di desa sasaran kami Mereka berbicara dengan penduduk desa tentang pengalaman konflik mereka tapap demi tahap Mereka ada di beberapa kejadian utama dan dapat mengamati apa yang terjadi dan bertanya tentang itu Berbagai dimensi mulai terungkap seperti daerah laut mana yang diperebutkan dan mengapa

alat tangkap yang mana dan praktik menangkap ikan mana yang menjadi permasalahan serta rincian dari kejadian tertentu Terlihat jelas bahwa penduduk dari kedua masyarakat sangat marah sehingga tidak mungkin mendiskusikan permasalahan ini atau memperoleh informasi latar belakang yang mendalam dan sistematis hanya melalui pertemuan saja

Kami mengembangkan komponen analisis konflik dalam alat bantu ini (lihat Bab 36 Analisis konflik) setelah jejaring kami di kabupaten meminta bantuan kami untuk bisa memahami konflik dengan lebih baik Kemudian kami menyajikan analisis kami tentang konflik (secara ringkas) di pertemuan dengan masyarakat sasaran mereka mulai berpikir bagaimana mereka dapat mengelola konflik (karena melapor ke pihak berwenang yang lebih tinggi tidak memberi hasil yang memuaskan) Salah satu strategi mereka mdashuntuk memperkuat peraturan desa dan membuatnya lebih diakui oleh pemerintah kabupaten mdash mendorong dikembangkannya komponen analisis kebijakan pada alat bantu ini

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir16

Fokus dan kemitraan awalSeperti yang kami jelaskan di atas penggunaan alat bantu ini biasanya diawali dengan beberapa mitra yang memilih menggunakan prosedur diagnosis partisipatif untuk membantu memperjelas beberapa permasalahan yang penting bagi mereka Fokus awal dan mitra mungkin akan terus berlanjut Mitra mungkin dibentuk terlebih dahulu baru kemudian mendiskusikan fokusnya Atau sebaliknya satu pihak dapat memiliki fokus yang ingin mereka kerjakan lalu mendekati pihak utama lain atau beberapa pihak untuk bekerja sama dengan mereka Bisa jadi ini bukan keputusan yang mudah karena fokus sebenarnya dapat berubah seiring dengan berjalannya diskusi sehingga harus membingkai ulang permasalahan awal

Dalam berkolaborasi penting untuk menjadi fleksibel dan mendengarkan sudut pandang satu sama lain Membingkai ulang masalah melalui diskusi bersama akan menghasilkan cara pandang yang lebih bermanfaat dan menyelesaikan permasalahannya Misalnya pemerintah mungkin mengkhawatirkan penangkapan ikan yang merusak terumbu karang Beberapa masyarakat melihat ini sebagai bagian dari permasalahan yang sedikit lebih besar yaitu penangkapan ikan ilegal atau yang tidak diterima (karena merusak atau lainnya) di perairan mereka atau melanggar hukum adat dan bagian dari permasalahan lain yang lebih besar lagi tentang penghidupan yang berkelanjutan bagi semua orang

Identifikasi proyek terkait dan warisannyaBeberapa proyek pembangunan atau tim peneliti akan menjadi pihak pertama yang bekereja di lokasi tersebut Ada kemungkinan terdapat pendahulu Penting untuk belajar tentang mereka dan lanjutkan dari apa yang sudah mereka capai Bagaimana hubungan yang mereka bangun mdash positif atau negatif Intervensi seperti apa yang mereka dorong dan apa yang bisa dipelajari dari proyek tersebut

Apakah ada inisiatif bagus yang perlu didukung agar dapat berlanjut jika proyek yang memulainya sudah berakhir Kapasitas lokal apa yang terbangun dan bagaimana hal tersebut dapat dilanjutkan Informasi bermanfaat apa yang dikumpulkan yang bisa menjadi informasi latar belakang bagi proyek Anda

Sama halnya jika ada kegiatan yang berlangsung bersamaan jadi Anda harus berkoordinasi dan berbagi informasi dan sumber daya Satukan kekuatan untuk memberikan efek keseluruhan yang lebih besar Hindari membagi masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan yang berbeda atau menguras kemampuan beberapa orang yang memiliki keterampilan

Mengembangkan jejaringSetelah titik awal diidentifikasi dan kolaborator atau mitra awal mulai berdiskusi akan bermanfaat untuk mengidentifikasi dan memperluas jejaring yang relevan agar meliputi organisasi dan orang-orang yang memiliki peranan dan kepentingan

GAMBAR 11 Kerangka penilaian terpadu 360 derajat(diadaptasi dari Bene et al 2009)

Kebi

jakan

per

ikana

n da

n

pem

bang

unan

Kemam

puan

orga

nisas

ional

dan

kelem

baga

an

Kemam

puan

bertin

dak s

ecara

kolek

tif

Tata kelola kinerja dan hak

Kerangka hukum

Konflik dengan pengguna dan

sektor lainRantai pasok penangkapan ikan

ilegal

Kondisi kehidupanKompetisi

Keanekaragaman hayati

Kejutan status dan

kecenderu

ngan

Diversifikasiketergantungan

penghasilan

Kemiskinan aset dan

pendapatan

Kemam

puan manusia

Model

ilmiah

kelau

tan da

n

perik

anan

Kond

isi ek

osist

em ak

uatik

Man

usia

dan Mata

Pendorong Eks

tern

al

Sistem

Alami

Lembaga dan Tata

KERANGKA KERJA

PENILAIAN

KelolaP

enca

harian

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 17

KOTAK 3F CONTOH KEGIATAN INTERVENSI STRATEGIS

GAMBAR 12 Memetakan perairan tradisional Desa Parak dengan menggunakan koordinat GPSFoto P Bradley

Memperkuat peraturan desa

Kedua desa sasaran kami melihat perlunya memperkuat peraturan desa tentang praktik penangkapan ikan dan di lokasi mana saja praktik tersebut diperbolehkan Keduanya melihat hal ini sebagai cara untuk mengelola penangkapan ikan ilegal yang dilakukan oleh masyarakat lain di dalam wilayah mereka dan satu desa mengalami konflik seperti yang disebutkan di Kotak 3E Mereka memiliki hukum adat yang kuat tetapi tidak terdokumentasi dengan baik sehingga sulit untuk menunjukkannya ke pemerintah atau masyarakat lain mdash dan dengan demikian sulit ditegakan Sebagai desa yang diakui secara resmi di dalam sistem administrasi Indonesia desa berhak membuat peraturan sendiri tetapi ada kesenjangan dalam hal dukungan dari pemerintah atas peraturan desa ini

Selain itu mereka memerlukan dokumentasi resmi tentang batas-batas perairan mereka (diakui menurut hukum adat tetapi tidak didaftarkan dengan koordinat yang dipahami pemerintah) dan tentang daerah perlindungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat

Tim kami bersedia membantu dan meminjamkan keterampilan dan waktu kami Anggota tim kami yang bisa berbahasa Indonesia (termasuk asisten lokal) membuat analisis kebijakan di bawah arahan dan tinjauan rutin dari setiap pemimpin masyarakat (lihat Kotak 3K tentang analisis kebijakan) Masyarakat meminjam peralatan GPS dan perahu perlengkapan lalu tim peneliti pergi bersama mereka untuk mendokumentasikan koordinat GPS (lihat foto) Di dalam prosesnya tim kami belajar banyak tentang pengetahuan tradisional seperti bagaimana mengenali perbatasan perairan desa dengan mengacu pada tiga fitur bentang alam atau lebih seperti puncak bukit atau

lembah diantara bukit dengan cara triangulasi

Menggabungkan pengetahuan ilmiah dengan pengetahuan lokal

Salah satu ahli ekologi laut di proyek CCRES tertarik untuk mengadaptasi model perencanaan tata ruang laut yang digunakan timnya awalnya dirancang untuk skala yang jauh lebih besar untuk digunakan dengan skala lokal oleh masyarakat lokal Sementara itu salah satu desa sasaran kami tertarik dengan cara untuk mendapatkan pengakuan resmi atas daerah perlidungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat (Ini adalah tindakan strategis sebagian bertujuan untuk pembelajaran yang diperkenalkan oleh COREMAP mdash lihat Kotak 3G) Mereka juga tertarik dengan kesesuaian antara penilaian tradisional mereka dan pengetahuan ilmiah dan terbuka untuk belajar dan mengidentifikasi peluang baru Tim peneliti secara filosofis berkomitmen untuk mengakui segala bentuk pengetahuan dan ini terlihat seperti peluang yang bagus Penjelasan ini mengacu pada sub-proyek yang dijelaskan dalam Kotak 3L tentang kombinasi bentuk-bentuk ilmu pengetahuan Intervensi ini dilakukan di waktu yang tepat Kapolres baru baru saja diangkat untuk pulau ini dan beliau adalah seorang penyelam Ini mengindikasikan bahwa beliau akan sangat mendukung perlindungan terumbu karang Masyarakat berharap dapat mengajaknya menyelam sebagai bagian dari sub-proyek ini tetapi sayangnya karena ada komitmen lain minggu tersebut beliau tidak bisa ikut

dalam permasalahan utama Sebagian besar permasalahan memerlukan partisipasi dan kerja sama dari banyak pihak seperti polisi untuk kasus mengurangi penangkapan ikan yang merusak Pencarian eksplisit untuk anggota jejaring yang relevan dapat membantu mencapai sasaran

Di awal proyek kami mengidentifikasi orang-orang dan pemangku kepentingan dalam pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Kami mencari dari masyarakat pegawai pemerintah dan LSM yang bekerja di lapangan Setelah kami mengetahui siapa mereka apa kepentingan dan kegiatannya kami mendiskusikan kemungkinan kolaborasi untuk mengerjakan langkah selanjutnya dari diagnosis dan menemukan cara untuk bekerja bersama Dengan diteruskannya proyek lebih banyak orang yang diidentifikasi

Untuk Selayar kami berhubungan dengan beberapa jejaring Ada satu jejaring di setiap desa (lingkaran yang lebih besar dari orang-orang yang tertarik dan bergabung dengan proyek secara berkala tergantung pada topik yang dibahas dan siapa yang mau tetap menerima informasi tetapi bukan bagian dari kelompok inti) Ada jejaring serupa yang mewakili kepentingan satu pulau sebagian besar bekerja untuk pemerintah kabupaten tetapi ada dua yang bekerja untuk LSM dan satu lagi orang pribadi yang sebelumnya memiliki peran pembangunan ekonomi Kemudian kami berjejaring dengan orang-orang dari desa lain terutama lsquopara championrsquo yang mengambil peranan secara sukarela untuk menghentikan penangkapan ikan yang merusak dan mempromosikan perikanan lestari (lihat komponen Mengidentifikasi pengaruh sosial mdash para champion dan strategi mereka di bawah ini)

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir18

KOTAK 3G WARISAN COREMAP DI SELAYAR

Proyek pembangunan yang dikaitkan dengan dua dari sejumlah tahap Proyek Bank Dunia untuk Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu KarangWorld Bankrsquos Coral Reef Rehabilitation and Management Project (COREMAP) telah dilakukan di pulau utama Selayar (COREMAP I dilakukan pada tahun 1998ndash2003 di Taman Nasional Taka Bonerate bagian dari kepulauan Selayar tetapi tidak termasuk pulau utama) COREMAP II diimplementasikan pada tahun 2004ndash2011 di 52 desa pesisir dan COREMAP-CTI (Coral Triangle Initiative) dari tahun 2014 sampai awal 2017 dengan 11 desa COREMAP bertujuan untuk melindungi merehabilitasi dan mendukung penggunaan terumbu karang secara berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Salah satu peneliti kami sebelumnya adalah pengumpul data untuk COREMAP II dan salah satu anggota tim lokal kami adalah koordinator kabupaten untuk COREMAP

II dan COREMAP-CTI Diawal penelitian kami mengetahui bahwa COREMAP-CTI akan berakhir bersamaan dengan periode kami di lapangan dan ini terjadi di pertengahan kerja lapangan kami Pegawai kabupaten mengidentifikasi CCRES sebagai peluang kunci untuk terus bekerja dengan masyarakat di dalam permasalahan pengelolaan daerah pesisir Dengan memiliki koordinator senior dan dua koordinator masyarakat dalam tim kami membantu mengambil manfaat dari hubungan COREMAP dengan desa sementara membangun hubungan yang baru dan untuk mengidentifikasi dan meneruskan warisan COREMAP sementara tetap memiliki arah sendiri Meskipun tinjauan nasional terhadap efektifitas COREMAP tidak begitu baik tetapi pengamatan peserta yang kami lakukan menunjukkan bahwa COREMAP meninggalkan warisan besar Dua tahap mereka telah melakukan banyak hal untuk membangun

kesadaran tentang penangkapan ikan ilegal tetapi baru berhasil sebagian untuk menghentikannya COREMAP II dan COREMAP-CTI menyarankan dan mendorong dibentuknya Daerah Perlindungan Laut berbasis Masyarakat (DPL) di sebagian besar desa yang berpartisipasi Di bawah panduan dan pendanaan dari COREMAP desa-desa membentuk Komite Masyarakat untuk Pengelolaan Sumber Daya Pesisir yang melakukan pengawasan Orang-orang yang kami ajak bicara mengatakan bahwa mereka telah melihat peningkatan cadangan ikan dan mengaitkan hal ini dengan adanya DPL Beberapa lsquochampionrsquo yang kami wawancara untuk proyek ini ditemukan oleh staf dan terdorong oleh COREMAP Masyarakat telah mengadopsi gagasan utama COREMAP dan menjadikannya sebagai milik mereka

KOTAK 3H BERJEJARING SECARA HORISONTAL DAN VERTIKAL

Pada tahap awal diagnosis kami mengidentifikasi ketertarikan yang kuat untuk memerangi penangkapan ikan yang merusak dengan cara memperkuat dan meningkatkan formalisasi pengelolaan daerah pesisir berbasis masyarakat Sebagai tanggapannya kami mengembangkan jejaring secara horisontal (berhubungan dengan desa dan individu lain) serta secara vertikal (berhubungan dengan pemerintah) yang memiliki perhatian danatau kewenangan yang sama Untuk jejaring horisontal kami berhubungan dengan lebih banyak penduduk di desa sasaran kami dan desa lain termasuk desa tetangga Ini dilakukan untuk memeriksa apakah ketertarikan untuk mengatasi masalah penangkapan ikan yang merusak dan memperkuat pengelolaan daerah pesisir berbasis masyarakat juga dimiliki oleh semua desa Ini juga merupakan upaya untuk membangun dukungan yang lebih kuat dan lebih luas terhadap usulan Jejaring dengan desa lain menjadi penting karena penangkapan ikan

yang merusak hampir selalu dilakukan oleh nelayan dari desa lain baik desa yang jaraknya dekat atau jauh (Orang cenderung tidak memancing dengan cara yang merusak di perairan desanya sendiri) Sehingga dukungan dari desa tetangga menjadi diperlukan Untuk membangun jejaring vertikal kami berdiskusi dengan orang-orang dari pemerintah kabupaten provinsi dan pusat serta LSM Hubungan dengan orang-orang dan lembaga terkait adalah kunci untuk meningkatkan pengetahuan belajar tentang perspektif lain tentang permasalahan yang ada dan membangun dukungan untuk atau menasihati untuk mengubah inisiatif berbasis desa yang diusulkan Jejaring horisontal menghasilkan dukungan yang lebih luas dalam bentuk komitmen dan berbagi pembelajaran yang diperoleh Pada kenyataannya jejaring ini mendorong peningkatan ketertarikan dari tiga desa tetangga (bukan bagian dari studi desa sasaran kami atau proyek COREMAP sebelumnya) untuk bersama-

sama membentuk pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Jejaring vertikal sampai ke tingkat kabupaten melalui pertemuan dan diskusi formal dan informal juga menghasilkan komitmen dari pemerintah kabupaten dan pegiat di tingkat kabupaten untuk mendukung peremajaan kembali dan formalisasi pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Hubungan kami dengan pejabat dari Dinas Kelautan dan Perikanan tingkat provinsi yang berwenang untuk mengelola perairan pantai sampai 12 mil laut dari garis pantai menunjukkan bahwa mereka juga mendukung gagasan kami Hubungan kami dengan WWF di Jakarta membuat kami mendapat tawaran untuk mengikutsertakan dua warga desa dari Bungaiya dalam pelatihan pemetaan wilayah pesisir secara partisipatif

Hubungan berjejaring ini dapat membantu mengetahui apa yang terjadi di dalam suatu sistem kepentingan dan mendukung koordinasi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 19

Ada prosedur yang dikenal luas bernama lsquoanalisis pemangku kepentinganrsquo yang melibatkan identifikasi pihak-pihak yang relevan dalam suatu permasalahan (baik perorangan atau organisasi) dan apa kepentingan mereka di dalam permasalahan tersebut Titik pemandu dalam analisis pemangku kepentingan adalah mengidentifikasi siapa yang mempengaruhi dan siapa yang dipengaruhi oleh suatu permasalahan (jika judul dari permasalahan diganti pemangku kepentingan yang teridentifikasi juga dapat bergeser) Pendekatan partisipatif untuk analisis pemangku kepentingan akan berfungsi baik dengan menggunakan pengetahuan dari beberapa orang Analisis pemangku kepentingan dapat bermanfaat untuk mengembangkan jejaring tetapi kami menyarankan proses yang jauh lebih organik untuk membangun hubungan dengan orang-orang yang tepat Banyak yang sudah memiliki hubungan dan akan memperkenalkan proses Anda ke satu sama lain

Membangun jejaring harus menjadi proses terus-menerus bukan hanya dilakukan satu kali atau tertutup Orang baru bisa saja ditunjuk untuk menjabat Orang baru dapat muncul terutama ketika permasalahannya dapat dibingkai ulang

Para lsquochampionrsquo di tingkat masyarakat dan tingkat pulau yang dijabarkan di bawah ini dapat memainkan peranan di dalam jejaring sebagai agen perubahan lokal

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion dan strategi merekaSementara alat bantu ini menekankan pada kerja sama dan penyelarasan yang lebih baik dari tata kelola dan pengelolaan antara pemerintah dan masyarakat penting juga untuk mengenali pengaruh-pengaruh yang ada di masyarakat Faktor penting yang sering kali terlupakan adalah proses sosial informal yang mana anggota masyarakat atau orang-orang yang bekerja di skala yang lebih besar saling mempengaruhi satu sama lain untuk memperbaiki kondisi lingkungan dan sosialnya Ada banyak penekanan pada tata kelola dan prosedur formal untuk pengelolaan tetapi relatif sedikit tentang proses informal dan terutama lsquolembaganyarsquo yang mana orang-orang (atau masyarakat) bertindak secara mandiri dan membuat pilihan bebasnya sendiri

Pada kunjungan ruang lingkup kami ke Selayar kami bertemu dengan tiga warga desa dari desa yang berbeda yang berbicara dengan berapi-api tentang bagaimana mereka mulai menyadari kerugian dan konsekuensi sosial yang diakibatkan oleh metode penangkapan ikan yang merusak dan bagaimana mereka sekarang bekerja sepenuhnya sukarela untuk meyakinkan anggota masyarakat lain untuk berhenti melakukan penangkapan ikan dengan cara yang merusak Masing-masing dari mereka memiliki strategi yang berbeda dan menarik untuk meyakinkan orang Hasil dari inisiatif sukarela mereka dan kemampuan serta kesediaan untuk mempengaruhi orang lain beberapa telah diangkat untuk menduduki jabatan resmi di desa mereka misalnya menjadi anggota kemudian ketua komite perlindungan laut yang dibentuk oleh program COREMAP (lihat Kotak 3G) Beberapa bekerja dengan orang lain mdash misalnya pemimpin desa mdash untuk meningkatkan pengaruh Kami memutuskan untuk belajar tentang orang-orang ini dan strategi mereka dan untuk membagikan kisah mereka dengan orang-orang yang mungkin terinspirasi dengan gagasan bahwa siapapun dapat bertindak dan berharap dapat belajar dari strategi mereka Kemudian kami mengamati lsquochampionrsquo

lain yang bekerja di pulau Beberapa tindakan mereka mungkin tersamarkan oleh pekerjaan mereka (beberapa bekerja di pemerintahan) tetapi cara kerja mereka melampaui harapan profesional dan telah menjadi gairah pribadi

Kami menyajikan sejumlah contoh champion perorangan dan strategi mereka di buklet terpisah dengan judul Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka dari Selayar Indonesia Kami mewawancarai sejumlah orang yang memiliki kekhawatiran sosial dan ekologis tentang ekosistem pesisir memiliki peran penting dalam membuat perubahan demi mencapai perlindungan dan pengelolaan wilayah pesisir yang lebih baik di dalam masyarakat mereka atau lebih luas dan diakui oleh yang lain memang berpengaruh untuk permasalahan tersebut Mereka yang bekerja atau memiliki jabatan resmi bekerja melampaui komitmen dan kewajiban yang biasanya dianggap tugas yang berkaitan dengan pekerjaan mereka atau peran tata kelola Kami mencari laki-laki dan perempuan yang memiliki karakter ini akan tetapi di dalam masyarakat nelayan tentunya kami lebih banyak menemukan laki-laki Kami mengidentifikasi 15 orang Sembilan diantaranya saat ini atau sebelumnya adalah champion di dalam masyarakat mereka (satu perempuan dan delapan laki-laki) dan enam orang yang bekerja di tingkatan yang lebih luas (misalnya kecamatan atau satu pulau mdash semua laki-laki) Profil mereka dapat dilihat di buklet

Kami percaya profil mereka menunjukkan bahwa membangun kesadaran baik dengan atau tanpa bantuan eksternal merupakan langkah pertama yang diperlukan tetapi itu saja tidak cukup Para champion mengambil keputusan sendiri untuk bertindak kemudian berpikir dengan seksama strategi yang mereka gunakan untuk mempengaruhi orang lain Para champion di desa meciptakan cara-cara mereka sendiri untuk menyebarkan pengaruh sosial menggunakan berbagai argumen yang dapat meyakinkan mereka sendiri dan juga efektif untuk digunakan pada orang lain (Satu champion menemukan laki-laki dan perempuan menanggapi pesannya dengan berbeda) Beberapa menggunakan pengetahuan mereka tentang dinamika masyarakat dua champion dari satu desa memanfaatkan persaingan antar kelompok untuk menjaga agar mereka tetap jujur tentang praktik menangkap ikan mereka dan saling mengawasi satu sama lain Alasan keagamaan juga penting bagi beberapa informasi yang kami peroleh dari pengamatan peserta menunjukkan bahwa salah satu champion masyarakat mdash seorang pemuka agama mdash telah mempengaruhi champion lain di masyarakat lain setelah memergokinya sedang menangkap ikan secara ilegal Kebanyakan champion di masyarakat atau pada skala yang lebih luas mengadvokasikan untuk menggabungkan pengaruh sosial positif mereka dengan penegakan hukum yang kuat dan efektif seperti oleh kepolisian Beberapa champion masyarakat berkolaborasi dengan kepolisian dan merekomendasikan hukuman secara cukup strategis Contoh lain adalah bagaimana champion masyarakat dapat bekerja dengan berkolaborasi dengan tokoh-tokoh desa utama lainnya (terutama dengan pimpinan desa) dan dengan pihak eksternal Salah satu champion yang bekerja di pemerintah kabupaten mencari para champion masyarakat dan mendorong mereka untuk ambil bagian dalam komite desa untuk perlindungan laut yang baru dibentuk Hal ini memperkuat peran dari para champion desa dan memotivasi mereka lebih lanjut serta memberikan mereka kewenangan formal

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir20

GAMBAR 13 Salah satu champion Selayar Pak Rusdin dengan Dr Dedi Adhuri dan Ali Yansyah AbdurrahimFoto H Ross

Para champion yang bekerja dalam skala yang lebih besar mdash dalam hal Selayar berarti di pemerintahan LSM atau sebagai orang pribadi mdash bekerja dengan berbagai cara Ada yang mendukung champion masyarakat (ada satu yang secara jelas mendorong banyak champion) Ada yang bekerja atau memegang jabatan yang memungkinkan mereka untuk mengatasi masalah penting Sebagian besar menggunakan jejaring dan beberapa strategi yang dipikir matang untuk membuat perubahan dalam masalah yang mereka pilih

Mengidentifikasi dan mendukung championbull Sadari kemungkinan ada orang-orang yang sudah

bertindak secara sukarela terhadap permasalahan yang menjadi perhatian Anda Identifikasi dan bekerjalah dengan orang-orang tersebut Mereka juga bisa menjadi anggota jejaring yang baik (lihat Kotak 3H)

bull Pertimbangkan untuk mendukung mereka serta membangun kesadaran dan kapasitas mereka melalui kesempatan belajar (misalnya dengan menghadiri lokakarya) Pertimbangkan mereka untuk kegiatan yang relevan dan peran komite Cari cara untuk membuat mereka lebih efektif contohnya dengan sumber daya tanpa merendahkan tindakan sukarela mereka

bull Pertimbangkan untuk mengumpulkan mereka agar saling berbagi strategi dan saling belajar dari satu sama lain

bull Cari peluang untuk mendukung lahirnya champion baru

Kami tidak mengadvokasikan untuk memilih terlebih dahulu orang-orang untuk dipersiapkan menjadi champion meskipun kami mengetahui bahwa hal ini berhasil dilakukan di beberapa bidang dan negara Hal ini berisiko membuat orang yang tidak terpilih merasa tersisih dan merusak orang-orang yang mungkin lebih efektif atau terpercaya untuk bekerja secara mandiri

Mengidentifikasi pengetahuan dan praktik pengelolaan tradisionalBanyak masyarakat pesisir yang memiliki tradisi pengelolaan wilayah pesisir yang berkaitan erat dengan budaya mereka Hal ini dapat meliputi pengetahuan tradisional tentang perilaku

1 Angka dari survei LIPI Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

dan habitat ikan arus laut dan cuaca teknologi menangkap ikan tradisional dan penggunaannya hukum adat tentang menangkap ikan dan lokasi penangkapan serta praktik sosial terkait seperti berbagi beban kerja atau cara melakukan upacara adat

Dalam diagnosis partisipatif penting untuk mempelajari tentang keberadaan pengetahuan ini dan praktik terkait seberapa kuat dan meluasnya pengetahuan ini diterapkan di masyarakat dan seberapa besar pengaruhnya terhadap praktik kontemporer Apakah hal ini disetujui atau ditentang (dan jika ya seberapa jauh) Hal ini dapat dipelajari dari pertemuan dan melalui pengamatan peserta Pengamatan peserta berkontribusi untuk memberikan rincian dan pemeriksaan silang informasi Tim peneliti juga dapat mengumpulkan data tertentu misalnya menghitung atau memetakan penggunaan atau jenis alat tangkap yang berbeda yang digunakan di berbagai lokasi

Analisis kebijakan multitingkatSalah satu permasalahan yang menjadi fokus dari alat bantu ini adalah ketidakselarasan kebijakan dan peraturan perundang-undangan di tingkat yang berbeda atau kesenjangannya semakin melebar seiring dengan waktu Sementara itu kebijakan dan peraturan perundang-undangan pemerintah bisa sangat berbeda dari hukum adat dan hukum adat jarang diakui di dalam hukum nasional

Masyarakat sasaran kami Parak dan Bungaiya memiliki hukum adat yang kuat dan sangat berhasil memelihara dukungan dari masyarakat mereka yang memiliki keragaman budaya untuk mempertahankan hukum adat mereka (ada tiga kelompok budaya di Selayar) Mereka juga memiliki hak menurut hukum Indonesia dan praktik administratif untuk membuat peraturan mereka sendiri menurut sistem tata kelola desa Akan tetapi tidak semua hukum adat mereka terdokumentasikan dalam bentuk peraturan desa yang kontemporer Hal ini membuat hukum adat sulit untuk ditegakan di masyarakat (jika semua orang tidak memiliki kesadaran yang sama tentang peraturan adat) dan sangat sulit untuk memperoleh dukungan dari pemerintah kabupaten Untuk mendukung masyarakat dalam menegakkan praktik adat pemerintah kabupaten harus dapat mengacu pada peraturan tertulis dan perbatasan laut yang terekam dengan baik

Analisis konflikKonflik atas akses sumber daya mungkin terjadi di sistem pesisir terutama ketika habitat mengalami penurunan perikanan berada di bawah tekanan karena habitat yang rusak dan penangkapan ikan yang berlebihan dan nelayan bersaing memperebutkan tangkapan yang semakin sedikit Di Indonesia Timur 74 persen terumbu karang rusak 40 persennya berada dalam kondisi yang sangat buruk (data 2016) Bandingkan dengan tingkat kerusakan tahun 2000 sebanyak 59 persen1 Sementara itu di seluruh Indonesia penghasilan 80 persen rumah tangga nelayan berada di bawah garis kemiskinan dan nelayan mewakili seperempat dari jumlah penduduk miskin di Indonesia

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 21

KOTAK 3I PENGETAHUAN DAN PRAKTIK TRADISIONAL

Satu desa di Selayar Barugaiya memiliki hubungan agama adat dengan hewan laut Di masa lalu masyarakat desa tersebut mengadakan upacara adat tahunan mdash arak-arakan dari desa ke pantai mdash untuk merayakan keterkaitan mereka dengan buaya dan spesies laut lainnya Setelah bertahun-tahun tidak diadakan lagi desa ini sekarang akan memperbaharui praktik ini sebagian karena ingin menarik wisatawan (komunikasi pribadi Rahmat Zainal) Ini adalah desa yang mencanangkan inisiatif lsquoDesa Penyursquo mdash lihat kisah champion tentang Pak Datu dari Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka dari Selayar Indonesia

Perangkap ikan tetap sero digunakan di sepanjang pantai barat laut Selayar (lihat foto) terutama di Bungaiya Kami diperlihatkan dokumen dalam Bahasa Belanda (sebelum 1948) dan naskah kuno Makassar (kemungkinan sangat tua) yang memberikan pengakuan resmi atas sistem ini Ini adalah teknologi yang rumit Jaringnya diikat di antara tiang ramping yang dipasang dari garis pantai sampai 100 meter atau lebih lepas pantai Ikan yang terbawa air

pasang akan tertahan di satu sisi atau sisi lain dari pembatas ini berenang menjauh dari pantai dan memasuki bagian tertutup yang berbentuk seperti mata panah yang hanya memiliki satu pintu keluar di satu bagian Bagian ini nanti akan menuju ke bagian tertutup

lain yang lebih kecil dan berbentuk mata panah dan beberapa sero bahkan terdiri dari tiga bagian Nelayan akan berperahu ke bagian tertutup yang kecil pada saat pasang surut untuk mengumpulkan ikan dari bagian tertutup kecil yang berada di ujung Sebagian besar memiliki panggung kecil di atas sero dari panggung ini mereka bisa mengeruk ikan yang terperangkap Sebagian besar sero dipasang pada musim tenang dan dilepas pada musim muson barat (sekitar bulan September sampai Februari) karena sero akan mudah hancur ketika musim badai Keluarga memiliki hak untuk memasang sero di beberapa lokasi Beberapa menyewakan tempatnya dengan atau tanpa sero ke pihak lain untuk dioperasikan Di masa lalu peraturan adat menyatakan bahwa menangkap ikan dengan alat lain dalam radius 60 meter dari sero tidak diperbolehkan Peraturan ini baru dimodifikasi di Bungaiya menjadi 50 meter untuk memberikan lebih banyak ruang kepada nelayan untuk menggunakan alat lain Desa mempertimbangkan operasi alat penangkap ikan lain yang sederhana dengan jarak 50 meter lebih tidak akan mengganggu pengoperasian sero

GAMBAR 14 Atas Bagian tertutup dari perangkap ikan sero Bawah Sero dilihat dari pantaiFoto D Adhuri

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir22

KOTAK 3K PENDEKATAN KAMI UNTUK ANALISIS KEBIJAKAN

Untuk menanggapi inisiatif masyarakat tentang peremajaan dan formalisasi praktik pengelolaan daerah pesisir kami melakukan analisis kebijakan di bawah instruksi dari setiap masyarakat sasaran Tujuannya adalah untuk melihat seberapa jauh sistem hukum Indonesia dan kebijakan pemerintah mendukung (atau dapat mendukung) hukum adat mereka dan mengidentifikasi strategi bagi desa untuk mencoba mengatasi ketidakselarasan dan mengambil kesempatan yang belum mereka sadari Dalam hal ini kami memeriksa beberapa undang-undang peraturan dan kebijakan pemerintah lainnya sehubungan dengan pengelolaan daerah pesisir di berbagai tingkat dari kabupaten nasional dan internasional Kami menemukan setidak-tidaknya dua undang-undang mdash Undang-Undang tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (No 272007 dan No 12014) dan Undang-Undang tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

(No 322009) mdash yang mengakui dan melindungi hak masyarakat pesisir untuk menerapkan pengetahuan tradisional dan lokal mereka untuk mengelola wilayah dan sumber daya pesisir Kami juga menemukan sejumlah peraturan menteri terutama dari Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang sangat mendukung pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Satu undang-undang yang sering dianggap sering mengesampingkan pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat adalah Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah (No 232014) Undang-Undang ini mengatur ulang tanggung jawab pemerintah di seluruh wilayah Indonesia dan mengatur pengelolaan perairan pantai sampai 12 mil laut berada di bawah kewenangan pemerintah provinsi Undang-Undang ini sedang dalam proses sosialisasi pada saat kami melakukan kerja lapangan Namun demikian dari diskusi kami dan berjejaring dengan

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi (lihat Kotak 3H tentang berjejaring) menunjukkan bahwa meskipun undang-undang harus diikuti tetapi mereka akan tetap mendukung pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat dengan cara mengeluarkan surat Analisis juga meliputi perjanjian internasional seperti yang mengatur tentang hak adat atas sumber daya

Desa dan pegawai pemerintah kabupaten menyambut baik analisis ini Parak dan Bungaiya kemudian mengembangkan peraturan baru melalui proses diskusi dan tata kelola mereka sendiri Tim mendiskusikan kesempatan yang ada dengan desa dan desa memasukkannya ke dalam peraturan desa yang menurut mereka berkaitan

Kami juga membantu Parak dengan meminjamkan peralatan GPS dan merekam koordinat batas-batas laut secara hukum adat (lihat Kotak 3F)

KOTAK 3J PROSES KAMI MENEMUKAN TENTANG TRADISI

Di Bungaiya dan Parak diskusi tentang berbagai permasalahan di pertemuan pertama berakhir pada pembuatan daftar jenis-jenis alat tangkap tradisional yang boleh mereka gunakan dan peraturan yang berlaku (sembilan di satu masyarakat 11 di masyarakat lainnya) Anggota masyarakat menyebutkan jenis-jenis alat tangkap dan anggota tim menuliskannya di kertas plano yang ditempel di dinding Fasilitator mengklarifikasi informasi untuk memastikan sudah ditulis dengan benar (lihat Gambar 15) Dalam pengamatan peserta kami mengumpulkan informasi lebih jauh tentang ini Satu keluarga menunjukkan pada kami dokumen dalam Bahasa Makassar kuno (lihat Kotak 2A) dan Bahasa Belanda yang memverifikasi hak milik dan peraturan adat untuk sero

GAMBAR 15 Jenis-jenis alat tangkap dan peraturan penggunaannya di Desa ParakFoto AY Abdurrahim

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 23

Seperti yang sudah dijelaskan di Kotak 3E pada saat kami melakukan kerja lapangan terjadi konflik antara salah satu desa sasaran kami dan nelayan dari desa tetangga Permasalahannya mdash dari sudut pandang desa sasaran kami mdash adalah tentang praktik menangkap ikan yang digunakan nelayan desa tetangga yang (a) menangkap ikan di perairan desa sasaran kami dengan menggunakan alat dan teknik menangkap ikan yang merusak dan dilarang menurut peraturan desa sasaran kami dan (b) menangkap ikan di daerah yang dianggap sebagai daerah yang dilindungi oleh desa sasaran kami atas dasar kesepakatan bersama Meskipun Selayar memiliki batas-batas menangkap ikan secara adat penangkapan ikan adalah akses yang terbuka Dengan demikian desa dapat menggunakan hak kontemporernya untuk membuat peraturan penangkapan ikan untuk daerah mereka Alat tangkap yang menjadi sumber perselisihan adalah senapan tombak dan lampu senter terang yang digunakan di malam hari sehingga dengan mudah menangkap gerombolan ikan yang sedang beristirahat Daerah penangkapan ikan yang dipersengketakan timbul karena masalah penamaan Kedua desa sepakat bahwa satu lajur di pesisir desa sasaran kami di pantai barat laut Selayar bukanlah daerah untuk menangkap ikan tetapi daerah tersebut hanya diberikan nama tanpa batas-batas yang jelas Sejak ada jalan baru yang dibangun untuk mencapai pantai nelayan dari desa tetangga berargumen bahwa nama tersebut hanya berlaku untuk daerah yang bisa dicapai lewat jalan lama sementara desa sasaran kami berargumen bahwa nama tersebut berlaku untuk daerah sepanjang pantai

Pada suatu malam di awal tahun 2017 penduduk desa sasaran kami menangkap beberapa nelayan dari desa tetangga yang menggunakan senapan tombak dan lampu di daerah terlarang kemudian ditangkap oleh penduduk dibawa ke kantor desa dan memanggil Kepala Desa Kepala Desa memanggil petugas kepolisian yang membawa nelayan ke kantor polisi dan menginterogasi mereka Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya kedua belah pihak memanggil koordinator perikanan Andi Penrang di hari berikutnya Andi Penrang menyarankan untuk membawa perselisihan ini ke camat untuk diputus Camat membuat keputusan yang memihak desa sasaran kami dan penerapan peraturan desa untuk Daerah Perlindungan Laut (DPL) yang konsisten dengan hukum adat Nelayan tersinggung dengan perlakuan yang mereka alami dan mengatakan bahwa mereka sudah ditahan paksa Beberapa minggu kemudian nelayan dari desa lain tersebut mengajukan banding ke tingkat pemerintahan yang lebih tinggi Bupati Bupati yang baru terpilih dan tidak paham tentang permasalahan perikanan meminta masukan dari pegawai dinas perikanan kabupaten Mereka memberi masukan atas dasar peraturan pemerintah terkait perikanan yaitu bahwa menombak ikan diizinkan Meskipun hanya berdasar pada situasi yang terjadi antara dua desa Bupati memutuskan untuk mengeluarkan peraturan yang berlaku untuk semua desa di Kabupaten Selayar

Pada saat itu kedua desa berada di situasi menang atau kalah Dengan menyerahkan kepada otoritas yang lebih tinggi untuk memutuskan pilihan mereka untuk mengendalikan hasil dengan cara negosiasi menjadi berkurang Di sisi lain di setiap tahap masing-masing pihak mendapat dukungan dari pemerintah Mereka tidak merasa perlu untuk

bernegosiasi pada saat itu dan permasalahannya tidak mudah dinegosiasikan karena berdasar pada keyakinan dan nilai yang berbeda Nelayan dari desa tetangga ini bukannya menerima dengan tenang kemudian justru memamerkan keberhasilan mereka mendapatkan hak dengan menangkap ikan di pantai yang seharusnya terlarang di hadapan pemukiman desa sasaran dan sengaja menunjukkan bagaimana mereka menangkap ikan dalam jumlah yang sangat banyak Hal ini semakin membakar bara konflik Penduduk desa sasaran dipaksa menyaksikan ikan yang sudah mereka jaga melalui praktik pelestarian kemudian ditangkap dan dibawa ke pantai Mereka hanya bisa menyaksikan dan mengambil foto

Pada titik ini petugas perikanan kabupaten mencari informasi dari tim kami Dalam proses untuk mempersiapkan analisis kami mengembangkan modul analisis konflik untuk alat bantu kami Modul ini berdasarkan pada kerangka pemetaan konflik yang dikembangkan oleh Jejaring Resolusi Konflik Australia (2008) Kami menambahkan dua aspek konteks dan kekuatan dari masing-masing pihak Kami mengkomunikasikan analisis kami berdasarkan alat bantu ini melalui presentasi PowerPoint dan berbicara dengan petugas perikanan kabupaten dan pihak lain dari jejaring pemerintah dan pihak berkepentingan lalu kemudian mengadakan pertemuan masyarakat di desa sasaran kami

Alat bantu pemetaan konflik ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan kekhawatiran dari setiap pemangku kepentingan yang terkait dengan permasalahan kemudian mencari kepentingan bersama dan hal-hal yang dapat dinegosiasikan Hal ini berhubungan dengan beberapa prinsip negosiasi (Fisher et al 2011) yang menyarankan untuk melihat konflik dengan cara pandang baru

1 Pertama para pihak harus saling menghormati sebagai sesama dan menempatkan konflik bukan orang-orangnya sebagai masalah yang perlu ditangani Mereka harus fokus untuk memelihara hubungan yang saling menghormati dan positif dan saling memperlakukan satu sama lain sebagai pemecah masalah bersama bukan saingan Pendekatan ini berasumsi konflik adalah suatu hal yang tidak nyaman bagi kedua belah (atau semua) pihak dan mereka ingin memecahkan masalah ini

2 Siapapun yang membuat analisis harus melihat di balik yang disampaikan para pihak sebagai keinginan dan menemukan apa sebenarnya kebutuhan mendasar mereka Sehingga akses ke daerah penangkapan ikan tertentu mungkin sebenarnya adalah tentang penghidupan yang memadai atau keadilan atau mewakili kebutuhan mendasar lain

3 Setelah mengidentifikasi kebutuhan mendasar di balik konflik tersebut para pihak harus berusaha mengidentifikasi pilihan-pilihan baru lsquountuk keuntungan bersamarsquo yang berusaha memenuhi kebutuhan mendasar dari semua pihak Hal ini memerlukan pemecahan masalah secara kreatif dan pembingkaian ulang dengan saling menghormati Hal ini dapat mengarah ke solusi baru yang kreatif Ingat bahwa tidak semua permasalahan dapat dinegosiasikan dengan cara ini Pertentangan nilai tidak semudah itu untuk diselesaikan

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir24

4 Jika tahap ini tidak berhasil menemukan solusi para pihak dapat setuju untuk mematuhi nasihat dari ahli atau bukti independen Mereka perlu menyepakati jenis bukti atau nasihat yang dapat diterima oleh kedua belah (atau semua) pihak Sebagai contoh mereka dapat sepakat mengizinkan penangkapan ikan dalam jumlah tertentu yang tetap bisa menjaga cadangan ikan di tingkat tertentu dan mencari pemantauan ilmiah dan nasihat ahli yang bisa membuktikan bahwa tingkat tersebut lestari Mereka bisa sepakat untuk menangkap ikan dengan cara-cara yang tidak merusak karang dan mencari nasihat ahli atau penelitian tentang metode apa yang bisa digunakan

5 Jika para pihak masih tidak bisa sepakat masing-masing pihak dapat menilai alternatif terbaik yang mereka miliki selain menegosiasikan kesepakatan yaitu seberapa buruk situasinya jika mereka harus terus hidup dengan perselisihan yang tidak terselesaikan Apakah lebih baik bagi mereka untuk terus berusaha bernegosiasi atau mundur dan tetap pada situasi sekarang Sering kali mereka harus memutuskan pertanyaan ini berdasarkan kebutuhan mendasar mereka misalnya mengamankan penghidupan mengamankan wilayah atau memelihara tradisi

Alat bantu pemetaan konflik terfokus pada kebutuhan mendasar dan mencari kesamaan mungkin akan menolong mencapai resolusi Hal ini diwakili dengan diagram lingkaran yang terdiri dari bagian-bagian dengan lingkaran pusat (lihat Gambar 16) Langkah-langkahnya adalah

1 Berikan judul permasalahan di bagian tengah diagram Hal ini harus jelas dengan sesedikit kata sebisa mungkin karena mengubah deskripsi permasalahan akan menggeser pemangku kepentingan yang relevan serta sebagian besar analisisnya

2 Identifikasi lsquopemangku kepentinganrsquo atau para pihak dari permasalahan ini Hal ini mencakup mereka yang secara langsung terlibat dalam konflik namun ada juga pihak-pihak lain seperti pembuat peraturan tetangga dan siapapun yang terkena dampak dari atau berada di posisi yang dapat mempengaruhi permasalahan tersebut Berikan nama bagi setiap pemangku kepentingan (lsquosiaparsquo) di satu bagian diagram Anda dapat membuat sebanyak atau sesedikit mungkin bagian sesuai kebutuhan

3 Bagi setiap pemangku kepentingan pertimbangkan konteks mereka (setiap pihak mungkin punya konteks yang berbeda) kekuatan kebutuhan mendasar dan yang meenjadi perhatian mereka Kebutuhan dan kekhawatiran bisa jadi mewakili hal yang sama atau berbeda

Perbandingan antara aspek-aspek ini dapat membantu mengidentifikasi peluang untuk menegosiasikan solusi baru dan mencari kemungkinan dimana semua pihak sama-sama menang

Cara terbaik untuk melakukan ini adalah dengan menggunakan selembar kertas besar seperti kertas plano Tergantung pada hubungan antar para pihak latihan ini dapat dilakukan secara partisipatif (jika difasilitasi dengan baik) atau oleh peneliti atau fasilitator atau oleh satu pihak yang merencanakan bagaimana mereka dapat mengadakan diskusi dengan pihak-pihak utama lainnya

Gambar 16 menunjukkan tahap pertama dari analisis Kami sudah memberikan judul untuk permasalahannya (konflik atas alat penangkap dan lokasi penangkapan ikan) dan para pihak yang berkonflik Mereka diidentifikasi disini sebagai lsquodesa sasaran kamirsquo nelayan dari desa tetangga (yang bersengketa langsung) non-nelayan dari desa tetangga (yang tidak serta-merta mendukung praktik warga nelayannya) masyarakat dan desa lain yang berdekatan kecamatan dinas perikanan kabupaten Bupati (walikota) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi (sekarang bertanggung jawab untuk perikanan di perairan dalam) serta polisi dan militer (yang berbagi tanggung jawab untuk pengawasan wilayah pesisir dan perairan dalam di Indonesia) Kami mengosongkan beberapa bagian jika ada pihak lain yang akan dipertimbangkan

Analisis indikatif lengkap dapat dilihat di Gambar 17 Harap diperhatikan bahwa analisis terperinci untuk dua bagian desa sasaran dan nelayan dari desa tetangga Analisis ini dibuat oleh peneliti berdasarkan semua data kami para pihak tidak berpartisipasi dalam pembuatan analisis ini

Ada beberapa poin yang terlihat jelas dari analisis ini

Konteksbull Desa sasaran kami beruntung karena memiliki garis

pantai timur dan barat mdash ini adalah aset besar mengingat arah muson (timur atau barat) membatasi penangkapan ikan hanya di pantai yang lebih tenang Kedua pantai dapat digunakan hanya selama dua bulan dalam setahun (periode transisi muson) Desa tetangga hanya memiliki garis pantai yang sangat pendek di sebelah barat jadi tidak mengejutkan jika nelayannya tergoda untuk pergi ke perairan lain Desa sasaran kami memiliki garis pantai yang panjang di sebelah barat dan dengan demikian memiliki beberapa pilihan daerah tangkapan meskipun desa ini juga memiliki jumlah penduduk yang lebih besar Desa lain juga memiliki garis pantai yang pendek

bull Desa sasaran kami lebih bergantung pada perikanan karena sebagian besar tanahnya berbatu-batu dan tidak subur Pemukiman berlokasi di sepanjang pantai tidak ada pemukiman yang berada di pedalaman Hanya sedikit kemungkinan untuk bercocok tanam dan beternak Desa sasaran kami tertarik untuk mendiversifikasi ekonominya tetapi hal ini memerlukan waktu dan sumber daya Desa tetangga tidak terlalu bergantung pada menangkap ikan sebagai penghidupan karena sebagian besar keluarga memiliki sumber daya lain seperti kelapa dan hewan ternak Beberapa pemukiman berada di pedalaman dan nelayan mengendarai sepeda motor ke pantai untuk menangkap ikan

bull Desa sasaran kami memiliki tradisi dan tata kelola perikanan yang kuat Desa tetangga tidak memiliki fokus yang kuat dalam tata kelola perikanan Nelayan dari desa lain mengaku mereka tidak memiliki pengetahuan tradisional tentang praktik penangkapan ikan sehingga mereka harus mengandalkan teknologi baru (yang tidak mereka percayai bersifat merusak) Para tetua dari desa lain menentang pendapat ini mereka berkata dahulu desa mereka memiliki pengetahuan tentang menangkap ikan tetapi ketika desanya dimekarkan pada tahun 1980-

Kont

eks

Konteks

KonteksKon

teks

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 25

an (oleh pemerintah atas alasan pelayanan yang lebih praktis) mereka yang pindah ke pemukiman lain di dekat pantai kehilangan kontak dengan mereka yang masih memiliki pengetahuan Jelas disini pengetahuan adat tidak diwariskan dengan baik dan tidak lagi dipraktikkan

bull Desa sasaran kami memiliki sistem pengawasan penangkapan ikan tetapi dengan kapasitas terbatas sehingga sulit untuk mendeteksi serbuan nelayan dari desa lain dan mengatasi pelanggar

bull Sepertinya ada perbedaan aspirasi ekonomi nelayan desa tetangga mencari penghasilan yang lebih besar dibandingkan dengan apa yang ditolerir oleh desa sasaran kami dengan alasan menjaga keberlanjutan perikanan mereka

bull Penduduk desa memiliki hubungan keluarga melalui pernikahan Ini adalah insentif yang kuat bagi kedua belah pihak untuk mengatasi konflik

Kekuatanbull Desa sasaran kami telah memelihara kearifan lokalnya

(pengetahuan dan praktik adat) dengan dukungan kuat dari pengurus desa Mereka memberikan prioritas tinggi untuk pelestarian laut dan bersedia berkoordinasi dan berkolaborasi dengan desa lain demi mencapai perikanan yang lestari untuk masa depan jangka panjang semua pihak

bull Nelayan dari desa lain inovatif dalam mengadopsi teknologi baru untuk penangkapan ikan

Kebutuhanbull Desa sasaran kami berharap dapat melindungi habitat

ikan melindungi perikanan mengamankan penghidupan dan menjaga tradisi

bull Nelayan dari desa lain juga ingin mengamankan penghidupan tetapi lebih tertarik pada peningkatan ekonomi (penghasilan yang lebih besar pangan yang lebih baik) Untuk mendapatkan hal ini mereka perlu akses ke wilayah perairan lain

GAMBAR 16 Alat bantu pemetaan konflik

Desa

sas

aran

Desa t

etang

ga

(nelay

an)

Desa tetangga

(bukan nelayan)

Desa tetangga lain

Camat

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Kabupaten

Bupati

Dinas Kelautan dan Perikanan - Provinsi

Polis

i dan

milit

er

Kekh

awat

iran

Kebu

tuha

n

Keku

atan

Kekhaw

atiran

Kebutu

han

Keku

atan

KekhawatiranKebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

KebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

KebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

KekhawatiranKebutuhanKekuatan

Kekh

awat

iran

Kebu

tuha

n

Keku

atan

Kekh

awati

ran

Kebu

tuhan

Kekuata

n

Konflik tentang alat tangkap dan lokasi penangkapan ikanPE

RMAS

ALAH

AN

Konteks

Konte

ks Konteks

KonteksKont

eks

Konteks

Konteks

Konteks

Kont

eks

Kon

teks

KonteksKonteks

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir26

Camat

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Kabupaten

Bupa

ti

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Provinsi

Polis

i dan

m

ilite

r

KEKU

ATAN

bull Ke

arifa

n lo

kal d

iduk

ung

oleh

pe

mer

inta

han

desa

bull Ke

ingi

nan

kuat

unt

uk m

elest

arika

n

bull Be

rsed

ia b

erko

ordi

nasi

dan

ber

kola

bora

si

deng

an d

esa

lain

KEBU

TUHA

N

bull Pe

rlind

unga

n ek

osis

tem

bull Ke

berla

njut

an p

engh

idup

an

bull M

emeli

hara

kea

rifan

loka

lKE

KHAW

ATIR

AN

bull Ke

hila

ngan

kon

trol p

enge

lola

anbull

Etis

dan

kea

dila

n

bull M

enja

ga h

ubun

gan

deng

an p

endu

duk

desa

teta

ngga

bull Te

kana

n un

tuk

men

gado

psi a

lat

pena

ngka

p ika

n ya

ng m

erus

ak

KEKU

ATAN

bull Ke

wen

anga

n un

tuk

pene

gaka

n hu

kum

KEBU

TUHA

Nbull

Men

jaga

ket

ertib

an u

mum

KEKH

AWAT

IRAN

bull M

enin

gkat

nya

konfl

ik s

osia

lbull

Men

ingk

atny

a pe

nang

kapa

n ik

an y

ang

mer

usak

bull Pe

nang

kapa

n ik

an il

egal

teru

s be

rlang

sung

KEKUATANbull Pemimpin dan pegawai yang berkomitmen

bull Hubungan lokal yang baik

KEBUTUHANbull Pengelolaan perikanan dan ekosistem pesisir

yang berkelanjutan

bull Perlindungan dan pemberdayaan masyarakat

pesisirbull Kerja sama dan dukungan dari desa dan

kecamatanKEKHAWATIRAN

bull Menangani perubahan kewenangan

bull Keterbatasan SDM kewenangan untuk

implementasi programKE

KUAT

ANbull Ja

batan

dan k

ewen

anga

n ter

tingg

i di k

abup

aten

bull Keter

tarika

n untu

k men

gemba

ngka

n keb

ijaka

n

berba

sis pe

neliti

an

KEBU

TUHAN

bull Stab

ilitas

sosia

l

bull Pend

apata

n dae

rah da

ri sek

tor pe

rikan

an

bull Men

gemba

ngka

n pari

wisata

dan p

erika

nan

KEKH

AWAT

IRAN

bull Kons

ekue

nsi d

ari pe

ngali

han k

ewen

anga

n untu

k

peng

elolaa

n peri

kana

n wila

yah p

esisi

r dan

laut

(UU

2320

14)

bull Kebe

rlanju

tan su

mber d

aya a

lam

KEKUATAN

bull Komitmen serius untuk menerapkan

pengelolaan perikanan wilayah pesisir dan laut

berbasis masyarakat

bull Memiliki kewenangan tertinggi di daerah untuk

pengelolaan perikanan wilayah pesisir dan laut

(UU 232014)

KEBUTUHAN

bull Transisi kewenangan untuk perikanan lokal bejalan

mulus

bull Dapat mengandalkan tingkat kabupaten

KEKHAWATIRAN

bull Keterbatasan anggaran SDM dan sarana

prasarana

bull Implementasi UU 232014

bull Koordinasi dengan pemerintah

pusat kabupatenkota

KEKUATAN

bull Berada dalam posisi yang bagus untuk

mem

fasilitasi penyelesaian konflik

KEBUTUHAN

bull Menjaga ketertiban um

um

bull Mendukung kepem

impinan desa untuk m

engatasi

masalahkonflik

bull Berkoordinasi dengan kepolisian dan militer

KEKHAWATIRAN

bull Terjadinya konflik sosial

bull Kewenangan terbatas untuk m

engelola sumber

daya

KONTE

KS

Bupa

ti baru

yang

visio

ner

dan b

erkom

itmen

untuk

memba

ngun

Sela

yar y

ang

berba

sis la

ut

Memilik

i kek

uasa

an da

n

wewen

ang y

ang k

uat d

i ting

kat

kabu

paten

KONTEKS

KKP Nasional sangat aktif

Dekat dengan LSM yang

peduli dengan lingkungan dan

masyarakat

KONTEKS

Mendukung perencanaan

pembangunan untuk masyarakat

desa (dari bawah ke atas)

Berkontribusi kepada pengelolaan

sumber daya pesisir

KONTEKS

Coordinate and comm

unicate

between district governm

ent

and village governments

KONT

EKS

Berp

artis

ipas

i dal

am

pene

gaka

n pe

ratu

ran

di ti

ngka

t ka

bupa

ten

dan

desa

Desa

mem

erlu

kan

polis

i dan

m

iliter

unt

uk m

enja

lank

an

peng

awas

an y

ang

kons

iste

n da

n te

rus-

men

erus

ser

ta

men

egak

kan

huku

m

GAMBAR 17 Analisis lengkap alat bantu pemetaan konflik

PERM

ASAL

AHAN

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 27

Polis

i dan

m

ilite

r

Desa

sas

aran

Desa tetangga

(nelayan)

Desa tetangga (bukan nelayan)

Desa tetangga lain

KEKU

ATAN

bull Ke

arifa

n lo

kal d

iduk

ung

oleh

pe

mer

inta

han

desa

bull Ke

ingi

nan

kuat

unt

uk m

elest

arika

n

bull Be

rsed

ia b

erko

ordi

nasi

dan

ber

kola

bora

si

deng

an d

esa

lain

KEBU

TUHA

N

bull Pe

rlind

unga

n ek

osis

tem

bull Ke

berla

njut

an p

engh

idup

an

bull M

emeli

hara

kea

rifan

loka

lKE

KHAW

ATIR

AN

bull Ke

hila

ngan

kon

trol p

enge

lola

anbull

Etis

dan

kea

dila

n

bull M

enja

ga h

ubun

gan

deng

an p

endu

duk

desa

teta

ngga

bull Te

kana

n un

tuk

men

gado

psi a

lat

pena

ngka

p ika

n ya

ng m

erus

ak

KEKUATAN

bull Inovatif (mengadopsi alat tangkap alternatif)

KEBUTUHAN

bull Akses ke perairan desa lain

KEKHAWATIRAN

bull Pengetahuan tentang praktik perika

nan lestari

yang terbatas

bull Perlindungan hukum

bull Menjaga hubungan dengan penduduk desa lain

KEKUATAN

bull Komitmen kuat dari pemerintahan desa

bull Hasrat untuk bekerja sama

KEBUTUHAN

bull Perlindungan habitat pesisir dan laut

bull Mengamankan penghidupan

KEKHAWATIRAN

bull Meningkatnya penangkapan ikan yang merusak

(dengan senapan tombak dan senter) terutama dari

lsquoDesa Tetanggarsquo

KEKU

ATAN

bull Ke

wen

anga

n un

tuk

pene

gaka

n hu

kum

KEBU

TUHA

Nbull

Men

jaga

ket

ertib

an u

mum

KEKH

AWAT

IRAN

bull M

enin

gkat

nya

konfl

ik s

osia

lbull

Men

ingk

atny

a pe

nang

kapa

n ik

an y

ang

mer

usak

bull Pe

nang

kapa

n ik

an il

egal

teru

s be

rlang

sung

KEKUATAN

bull Berada dalam posisi yang bagus untuk

mem

fasilitasi penyelesaian konflik

KEBUTUHAN

bull Menjaga ketertiban um

um

bull Mendukung kepem

impinan desa untuk m

engatasi

masalahkonflik

bull Berkoordinasi dengan kepolisian dan militer

KEKHAWATIRAN

bull Terjadinya konflik sosial

bull Kewenangan terbatas untuk m

engelola sumber

daya

KEKUATANbull Hubungan erat dengan desa lain

KEBUTUHANbull Keberlanjutan penghidupanbull Ketahanan panganKEKHAWATIRANbull Ketersediaan ikan

bull Menjaga hubungan dengan desa lainbull Keterbatasan sumber daya tanah

KONT

EKS

Pem

erin

taha

n de

sa y

ang

kuat

Kear

ifan

tradi

si lo

kal y

ang

kuat

Garis

pan

tai t

imur

dan

bar

at

yang

pan

jang

Dive

rsifi

kasi

eko

nom

i us

aha

mikr

oSi

stem

pen

gaw

asan

laut

deng

an k

apas

itas

terb

atas

KONTEKS

Garis pantai pendek hanya di

pantai barat

Memiliki hasrat yang kuat

untuk mengeksploitasi sumber

daya

Pernah menjadi pusat

penangkapan ikan yang

merusak

KONTEKSHubungan yang erat antara nelayan dan bukan nelayan di masyarakat

Kebanyakan petani dengan tanah terbatas Nelayan menyediakan akses atas ikan melalui tradisi berbagi

penjualan dan barter dengan produk pertanian

Hubungan dengan masyarakat desa sasaran karena perkawinan

KONTEKS

Ikatan kekeluargaan yang kuat

dan jejaring sosial

Hanya memiliki pantai timur

Tempat menangkap ikan bagi

nelayan tradisional terbatas

karena laut dalam

Akses ke pantai sulit hanya

ada beberapa jalan kecil

KONT

EKS

Berp

artis

ipas

i dal

am

pene

gaka

n pe

ratu

ran

di ti

ngka

t ka

bupa

ten

dan

desa

Desa

mem

erlu

kan

polis

i dan

m

iliter

unt

uk m

enja

lank

an

peng

awas

an y

ang

kons

iste

n da

n te

rus-

men

erus

ser

ta

men

egak

kan

huku

m

Konflik tentang alat tangkap dan lokasi penangkapan ikan

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir28

Kekhawatiranbull Desa sasaran kami memiliki banyak kekhawatiran

Termasuk hilangnya kontrol atas pengelolaan perikanan mereka yang sudah berhasil selama ini dan risiko konflik serta solusi potensialnya yang mungkin mengesampingkan pengelolaan mereka (pengamatan peserta yang kami lakukan menunjukkan hal ini terjadi dengan beberapa anggota desa sasaran kami meminta agar juga diperbolehkan menggunakan senapan tombak dan lampu setelah keputusan Bupati mengizinkan desa lain menggunakannya) Desa ini mengkhawatirkan tentang etis dan keadilan serta tentang perikanan lestari dan kehancuran habitat ikan (terutama karang)

bull Nelayan dari desa tetangga mengkhawatirkan mereka tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan menangkap ikan menurut peraturan desa sasaran kami Mereka juga mempertimbangkan wilayah laut mereka yang terlalu kecil untuk bisa mendapatkan penghasilan yang cukup dari tangkapan Mereka juga menekankan bahwa peraturan baru yang dkeluarkan oleh Bupati memperbolehkan mereka menggunakan alat tangkap dan peraturan tersebut lebih kuat dari surat kesepakatan yang ditandatangani camat Mereka juga khawatir tentang perlindungan hukum untuk kegiatan mereka (yang dimiliki saat ini)

bull Kedua desa ingin memelihara hubungan baik yang terjalin dengan adanya perkawinan antar warga desa

Poin yang menarik dari analisis ini adalah jumlah orang yang bertentangan Ukuran pihak yang berkonflik tidak setara desa sasaran kami bersatu menentang masuknya nelayan dari desa tetangga yang dianggap ilegal menurut hukum adat dan peraturan desa Sementara dari desa tetangga hanya nelayan yang berada di garis depan pada konflik ini Pengurus desa menyadari adanya permasalahan ini dan kepala desa berusaha melindungi kepentingan nelayan mereka dengan berpendapat bahwa alat tangkap yang mereka gunakan diperbolehkan menurut peraturan pemerintah Pendapat di dalam desa tetangga sendiri terbelah mdash atau ada penduduk yang tidak peduli tentang praktik menangkap ikan karena mengandalkan sumber daya lain

Pihak lain juga ingin melihat konflik ini diselesaikan karena akan berdampak pada mereka Karena konflik ini melibatkan dua desa penyelesaian konflik berada di bawah tanggung jawab camat dengan dibantu oleh Kapolsek dan Danramil Bupati dan dinas kabupaten terbawa ke dalam konflik karena eskalasi konflik untuk mengambil keputusan Dinas perikanan kabupaten berada dalam posisi sulit karena mereka ingin mendorong perikanan lestari dan bekerja sama dengan desa tetapi konflik ini membuat mereka harus mengambil keputusan berdasarkan isi peraturan yang bertentangan dengan tujuan keberlanjutan Polisi dan militer menegakkan kepatuhan pada hukum yang berlaku suatu permasalahan yang disengketakan dalam hal ini Mereka terselamatkan jika konflik dapat dihindari Desa-desa lain di pulau mengamati terutama desa yang memiliki hubungan erat dengan protagonis

Mereka juga ingin melindungi perikanan mereka dan juga mengalami daerah mereka diterobos oleh kelompok nelayan yang sama

Cornelius dan Faire (2006) menyarankan untuk mengenali awal terjadinya konflik sedini mungkin dan menanganinya sebelum meningkat dan para pihak semakin berakar di posisinya seperti yang terjadi di contoh Selayar ini Di sisi lain spesialis resolusi konflik menyadari bahwa terkadang konflik perlu lsquomatangrsquo terlebih dahulu untuk ada resolusi Sering kali para pihak ingin menghabiskan semua pilihan yang ada sebelum bersedia berbicara

Apa yang terjadi berikutnyaSetelah adanya keputusan dari Bupati desa sasaran tidak dapat mengajukan banding Mereka kemudian mencari apa yang mungkin dapat mereka lakukan Mereka mendiagnosis bahwa mereka kalah karena adanya kelemahan dalam peraturan tertulis yang diakui dan ditegakkan oleh pejabat yang berwenang Sehingga mereka memilih untuk menggunakan analisis kebijakan di atas untuk mencari jalan yang bisa mengkonsolidasikan dan mendokumentasikan hukum adat dan peraturan desa kontemporer yang diakui sepenuhnya oleh pemerintah

Desa sasaran menghadapi keputusan internal yang sulit dan tantangan dalam menjaga persatuan yang selama ini berhasil dikelolanya terkait dengan penangkapan ikan tradisional lestari Tiga nelayan dari desa sasaran kami minta agar diperbolehkan menangkap ikan dengan menggunakan senapan tombak karena penduduk desa tetangga diperbolehkan (kenapa mereka tidak boleh melakukan hal yang sama) Desa menolak Tetapi dua nelayan dari desa sasaran kami yang menikah dengan perempuan dari desa tetangga dan lebih banyak tinggal di pemukiman istrinya berkeras untuk mendapat pengecualian karena mereka tidak memiliki alat tangkap lain dan keterampilan yang diperlukan untuk menangkap ikan Jadi kedua nelayan tersebut diperbolehkan menggunakan senapan tombak Hal ini menyebabkan ketegangan internal

Sementara itu desa-desa tetangga lain yang juga mengalami wilayahnya diterobos oleh nelayan yang terlibat dalam konflik ini memutuskan untuk bersatu untuk melindungi perikanan mereka Dengan adanya kesadaran yang lebih baik mereka mulai mengubah penggunaan sumber dayanya agar tidak terlalu bergantung pada perikanan Misalnya di masa lalu jika mereka memerlukan ikan dalam jumlah besar untuk upacara (seperti perkawinan) mereka akan menggunakan bom agar bisa menangkap sebanyak mungkin ikan Setelah mereka menyadari kerusakan yang diakibatkan terhadap cadangan dan habitat ikan beberapa tahun yang lalu mereka mulai menyembelih hewan ternak untuk upacara Setelah melindungi perikanan mereka sendiri mereka tidak senang ada pihak lain yang masuk dan mengambil keuntungan dari pantangan dan perlindungan yang sudah mereka lakukan

Konflik ini belum terselesaikan tetapi telah melahirkan sejumlah inisiatif lain terutama analisis kebijakan desa Situasi saat ini mengkhawatirkan baik bagi keberlanjutan perikanan maupun bagi ketetapan desa sasaran untuk melindungi habitat ikan dan mengelola dampak penangkapan ikan Pilihan yang belum dicoba tetapi mungkin melibatkan kedua kepala desa untuk berdialog pada waktunya dan pihak netral yang bekerja dengan pengurus desa lain agar lebih aktif dalam mengelola sumber daya pesisir Semua desa di kecamatan dapat bertemu dan berdiskusi tentang strategi pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 29

Karena kewenangan perikanan sekarang berada di pemerintah provinsi yang berpusat di Makassar di Sulawesi (beberapa jam ditempuh dengan perahu dan mahal untuk dijangkau lewat udara) pemerintah kabupaten tidak memiliki kewenangan yang jelas untuk menyatukan kelompok-kelompok dari berbagai desa untuk duduk bersama mendiskusikan pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif dan mendorong tercapainya kesepakatan tentang praktik menangkap ikan Disini letak dilemanya pemerintah kabupaten memiliki kewenangan langsung atas pengelolaan desa secara umum tetapi tidak atas pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Sementara itu program COREMAP yang banyak mendanai kerja-kerja pembangunan masyarakat di dalam pengelolaan wilayah pesisir telah menghentikan kegiatan terkait pembangunan sumber daya manusia dan kegiatan LSM yang ada terlalu kecil untuk menengahi solusi yang berskala luas

Menggabungkan pengetahuan lokal dan ilmiahKetika masyarakat berkolaborasi dengan pemerintah untuk pengelolaan wilayah pesisir atau jika mereka berharap untuk saling terlibat sangat mungkin untuk turut membahas bentuk pengetahuan lain dalam diskusi Penting untuk tidak berasumsi bahwa satu bentuk pengetahuan adalah lsquobenarrsquo dan yang satu lagi lsquosalahrsquo tetapi justru harus mencoba mempelajari keduanya

Komponen alat bantu ini mengikuti argumen dari Brown (2010) bahwa kita harus mengakui dan mencoba mengintegrasikan berbagai bentuk pengetahuan terutama jika para pemangku kepentingan bekerja bersama Jenis pengetahuan yang dikenali oleh Brown adalah

bull individual (dimiliki oleh orang tertentu dan tidak serta-merta dimiliki oleh anggota masyarakat yang lain)

bull masyarakat (misalnya pengetahuan adat dan lokal)

bull spesialisasi (misalnya pengetahuan ilmiah)

bull organisasi (misalnya pengetahuan tentang kebijakan dan prosedur)

bull bentuk pengetahuan holistik (integratif)

Masing-masing menggunakan bukti yang berbeda untuk jenis permasalahan yang berbeda Secara keseluruhan semua pengetahuan ini dapat memperkaya pemecahan masalah

Penting bagi para pihak yang berkolaborasi untuk saling menghormati pengetahuan yang dimiliki satu sama lain dan mencoba dengan sungguh-sungguh untuk belajar dan memahami perspektif pihak lain Dengan membawa prinsip ini di dalam alat bantu ini kami menekankan pentingnya pengetahuan tradisional (seperti yang terlihat dalam alat bantu ini tentang mengidentifikasi pengetahuan dan praktik pengelolaan tradisional) Pengetahuan tradisional melintasi beberapa bentuk ilmu pengetahuan yang diidentifikasi oleh Brown Termasuk pengetahuan masyarakat dan spesialisasi (misalnya pengetahuan adat tentang perilaku ikan) Di beberapa masyarakat pengetahuan ini bersifat holistik seperti pengetahuan ekologis tradisional yang sangat mengintegrasikan ekologi manusia dan di beberapa situasi aspek spiritual Di dalam pengelolaan wilayah pesisir pengetahuan adat Pengetahuan lokal dan pengetahuan ilmiah dapat relevan dan idealnya harus digabungkan dengan pengetahuan tentang kebijakan mdash atau digunakan sebagai bukti untuk dibuatnya kebijakan baru

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIbull Bertujuan menggabungkan bentuk pengetahuan yang berbeda

terutama dari para pihak yang berkolaborasi untuk memecahkan masalah secara bersama-sama

bull Mengerjakan tugas-tugas yang sebenarnya

bull Buatlah ini menjadi proses pembelajaran

Untuk mengembangkan komponen alat bantu ini melalui inisiatif praktis yang memberikan pembelajaran untuk semua tim kami dan masyarakat Bungaiya bergabung dengan Dr Nils Krueck dari Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk menggali bagaimana menggabungkan pengetahuan ilmiah dengan pengetahuan lokal untuk tujuan perencanaan Bagi Tim Perencanaan Tata Ruang Laut inisiatif ini memberikan mereka kesempatan untuk mengembangkan alat pemodelan yang diadopsi untuk skala lokal melalui kolaborasi dengan pengguna prospektif Bungaiya memiliki empat daerah perlindungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat (DPL) Dua daerah sudah diakui penuh secara formal dan dua lagi sedang menunggu persetujuan dari pemerintah kabupaten selama beberapa bulan ini Masyarakat ingin mencanangkan setidak-tidaknya satu daerah perlindungan lagi terutama bertujuan agar setiap pemukiman di dalam daerah administratif desa memiliki satu DPL di sekitarnya

Bungaiya tertarik untuk mengetahui apakah DPL mereka yang berdasarkan pada pengetahuan lokal dan pertimbangan strategis mereka dalam mengelola perikanan sudah berada di lokasi yang baik dan ukurannya memadai Perwakilan Bungaiya meyakini kegiatan ini akan memberikan masukan dan pilihan baru serta menawarkan pengakuan dari pemerintah yang lebih luas jika pengetahuan ilmiah menyetujui penilaian mereka Hal ini juga akan membantu mereka dalam perencanaan jangka panjang menuju pembentukan perlindungan laut selanjutnya

Kegiatan gabungan ini menunjukkan bahwa dari pada hanya bergantung pada alat pendukung perencanaan DPL dan mengambil keputusan dari lsquoatas ke bawahrsquo pemerintah dapat menyusun alat perancang DPL yang dapat diterapkan secara kolaboratif dengan masyarakat

bull untuk mengidentifikasi daerah dengan nilai ekologis danatau penghidupan tinggi agar dilindungi

bull untuk memastikan daerah-daerah yang disarankan untuk dilindungi mendapat dukungan dari masyarakat (Hal ini penting karena nelayan memilih apakah mereka mau mematuhi daerah perlindungan atau tidak dan pemerintah membutuhkan biaya tinggi untuk pengawasan dan sering kali tidak mencakup luas wilayah yang memadai Beberapa masyarakat memiliki sistem pengawasan mereka sendiri dan akan lebih termotivasi untuk melindungi daerah-daerah yang menjadi prioritas mereka)

bull agar upaya masyarakat dan pemerintah lebih tepat sasaran

bull sebagai alat pembelajaran untuk pemerintah dan masyarakat

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir30

KOTAK 3L PROSES KAMI

Mengetahui ketertarikan Bungaiya dan juga Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk berhubungan dengan pengguna potensial tim kami bertanya kepada warga desa Bungaiya apakah mereka tertarik bekerja bersama dengan ahli ekologi laut Dr Nils Krueck Mereka tertarik

Anggota tim peneliti memberitahukan Nils tentang ketertarikan masyarakat Sebelum pergi ke Selayar Nils mempersiapkan sejumlah peta dasar dan model wilayah pesisir Bungaiya yang menurutnya akan dirasa bermanfaat oleh masyarakat

Nils mengunjungi Selayar pada bulan Juli 2017 Kedua tim bertemu dengan masyarakat (lihat Gambar 18) agar Nils dapat menjelaskan kemungkinan yang ada dan masyarakat menyampaikan pada Nils tentang situasi lokal mereka dan permasalahan perikanan Masyarakat mendiskusikan sasaran termasuk melindungi terumbu karang meningkatkan populasi ikan meningkatkan tangkapan ikan membangun wisata menyelam dan snorkel dan melindungi spesies tertentu Nils mencari klarifikasi dan informasi lebih jauh tentang spesies yang paling penting kegiatan menangkap ikan dan habitat lokal Dari diskusi ini tim gabungan mengembangkan skenario rancangan DPL untuk dieksplorasi

Di hari-hari berikutnya Nils menjalankan model optimalisasi rancangan DPL dan melaporkan hasilnya ke masyarakat secara rutin untuk didiskusikan dan diperbaiki lebih lanjut Masyarakat membentuk tim penyelam termasuk Nils penyelam mereka yang sudah berpengalaman dan satu anggota tim lokal kamu Tim ini menyelam menelusuri daerah yang diteliti agar dapat memvalidasi asumsi rancangan DPL

Anggota tim yang lain mendukung tim penyelam dari perahu milik anggota masyarakat dan merekam hasil pengamatan tim penyelam

Penilaian ilmiah secara lengkap mendukung dua DPL yang lebih besar dari apa yang sudah dicanangkan oleh masyarakat di dua dari empat lokasi DPL Dua lokasi DPL lainnya telah dicanangkan oleh masyarakat untuk tujuan strategis (mengelola penerobosan dari desa lain) tetapi tidak diprioritaskan menurut hasil penilaian ilmiah untuk mencapai pelestarian keanekaragaman hayati atau manfaat bagi perikanan Sebaliknya model yang ada mengidentifikasi peluang DPL baru di salah satu daerah yang belum dipertimbangkan oleh masyarakat mengingat jaraknya dari pemukiman yang ada dan rendahnya tingkat ketertarikan untuk menangkap ikan di lokasi tersebut

Lokasi ini berada di utara dan diprediksi berpotensi memberikan manfaat untuk konservasi dan perikanan di daerah selatan melalui perpindahan karang dan ikan muda oleh arus laut Akan tetapi agar DPL ini bisa merealisasikan potensinya masyarakat perlu menemukan cara untuk pemantauan dan penegakan perlindungan mengingat lokasinya berada di daerah yang sepi penduduk

bull penerapan alat optimalisasi DPL kuantitatif dalam skala lokal mungkin dilakukan dan menguntungkan

bull Masyarakat ini dan kemungkinan masyarakat lain tertarik untuk belajar pendekatan rancangan DPL secara ilmiah

bull Ahli ekologi dan masyarakat menerapkan kriteria rancangan DPL yang berbeda dan berpotensi bertentangan Hal ini layak diakui dan bisa memancing diskusi yang bermanfaat

GAMBAR 18 Gabungan tim CCRES dan perwakilan desa mengembangkan scenario rancangan DPL untuk eksplorasi di Desa BungaiyaFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 31

4 FAKTOR YANG MENDUKUNG DAN TANTANGAN CONTOH DARI SELAYAR

Keberhasilan pengelolaan wilayah pesisir seperti halnya pengelolaan lingkungan yang lain mendapatkan manfaat dari serangkaian faktor pendukung Kami tidak bermaksud merangkum seluruh faktor-faktor latar belakang tersebut dalam alat bantu ini tetapi kami berharap dapat berbagi tentang beberapa faktor-faktor tersebut sebagai contoh dan untuk mengakui bahwa setiap diagnosis partisipatif selalu terjadi dalam dinamika berbagai faktor pendukung yang turut mempengaruhi pembentukan masalah yang dipilih untuk didiagnosis dan kapasitas untuk menanganinya

Di Selayar kami mengamati faktor-faktor penentu keberhasilan berikut yang membantu pengelolaan wilayah pesisir Tabel 1 terdiri dari daftar faktor-faktor ini dan catatan tentang beberapa tantangan terkait Kita tidak dapat berasumsi faktor penentu keberhasilan ini akan selalu ada Faktor pendukung bisa saja dihambat

Kami mendorong pengguna alat bantu ini untuk menemukan faktor-faktor penentu keberhasilan ini ketika mengadakan diagnosis partisipatif

GAMBAR 20 Proses kolaboratif sedang berlangsung Foto H Ross

GAMBAR 19 Kegiatan FishCollab menarik banyak peserta yang antusiasFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir32

TABEL 1 Faktor-faktor keberhasilan dalam penerapan di Selayar dan tantangan terkait

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Pengetahuan dan praktik adat

Komitmen terhadap pengetahuan dan praktik adat di banyak masyarakat

bull Meliputi berbagai teknologi menangkap ikan yang cerdas Sangat konsisten dengan komitmen keberlanjutan dan dapat menawarkan dimensi moral untuk perlindungan laut (lihat dokumen Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka)

bull Desa-desa yang berkomitmen terhadap bentuk pengelolaan berbasis hukum adat dapat (dan sudah) menunjukkan kepemimpinan yang baik dalam praktik menangkap ikan yang berkelanjutan

Pengetahuan adat dan komitmen untuk meneruskan praktik adat yang tidak merata di dalam dan di antara desa

bull Dapat terjadi dan sudah terjadi konflik antar individu dan desa antara yang mempertahankan pengelolaan secara adat dan yang berusaha menggunakan teknologi yang lebih efisien (dan sering kali lebih merusak)

Warisan Warisan dari proyek COREMAP (I sampai III) Selayar merupakan peserta lama di dalam COREMAP Kerja lapangan kami meneruskan warisan berikut

bull Pengetahuan baru (COREMAP I)

bull Perubahan besar pada program COREMAP termasuk penghentian kegiatan yang difokuskan pada pembangunan di semua lokasi termasuk Selayar digantikan oleh program COREMAP III dengan program yang lebih kecil terpusat dan terfokus pada penelitian

Kesadaran Kesadaran yang meluas di tingkat desa dan kabupaten dalam hal kelautan dan proses sosial terkait Hal ini meliputi fokus pada pengelolaan berbasis masyarakat dan bukan pengelolaan dari atas (top-down) dan juga selaras dengan perubahan di dalam kebijakan lingkungan hidup Indonesia selama 20 tahun terakhir (COREMAP II dan III)

bull Membuat pengetahuan ilmiah relevan untuk skala lokal dan dapat diterapkan di lapangan (misalnya oleh desa)

bull Memperluas kesadaran tentang permasalahan perlindungan laut ke desa-desa yang tidak memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam COREMAP

bull Menjaga kesadaran tetap aktif setelah beberapa saat

Lembaga lokal bull Infrastruktur tata kelola masyarakat misalnya sistem DPL yang dicanangkan masyarakat sebagai fokus proses pembelajaran di dalam pengelolaan berbasis masyarakat komite desa untuk konservasi laut fasilitator masyarakat yang berdaya dan pelembagaan ketika beberapa pemerintahan desa menggunakan anggaran desanya untuk perlindungan sumber daya laut

bull Hubungan baik antar desa yang berpartisipasi di dalam COREMAP (terutama COREMAP III) dan pemerintah kabupaten Koordinator kabupaten berada di posisi untuk memfasilitasi hal ini

bull Pemerintah kabupaten berkomitmen terhadap pengelolaan berbasis masyarakat Pegawai dinas perikanan kabupaten dan bidang pembangunan lain secara aktif mencoba untuk mendorong dan mendukung hal ini dengan alokasi staf dan keuangan (Hal ini sekarang sedang disesuaikan karena adanya transfer kewenangan perikanan ke pemerintah provinsi sementara pemerintah kabupaten meneruskan tanggung jawabnya atas desa dan penghidupan)

bull Menjaga komitmen pemerintah provinsi dan kabupaten terhadap proses berbasis masyarakat mengingat hilangnya posisi fungsi yang tadinya didukung oleh COREMAP dan dengan pergantian pegawai

bull Memelihara dan memperkaya infrastruktur tata kelola masyarakat di bawah transfer tanggung jawab perikanan ke tingkat provinsi perubahan dan potensi pengurangan staf perubahan budaya di tingkat pemerintahan manapun

bull Tantangan pemeliharaan menurut faktor-faktor yang disebutkan di atas

COREMAP III lebih dikenal sebagai COREMAP-CTI singkatan dari Coral Triangle Initiative

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 33

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Jejaring bull Pegawai kabupaten dengan tanggung jawab yang berbeda memiliki jejaring yang baik berkomunikasi dengan baik dan memiliki tujuan yang sama Mereka juga berjejaring dengan LSM dan agen-agen perubahan masyarakat sipil Selayar yang berskala kecil dan pemerintah kabupaten membantu komunikasi dan kolaborasi ini

bull LSM kecil tetapi berdedikasi tinggi

bull Peran orang-orang tertentu dalam hubungan ini risiko gangguan karena perpindahan pegawai setelah berakhirnya COREMAP III di kawasan Indonesia

bull Tantangan untuk bertahan hidup dan kapasitas yang umum dialami semua LSM

Kepemilikan terhadap permasalahan wilayah pesisir

Rasa kepemilikan yang tinggi terhadap permasalahan kelautan (di desa dan kabupaten)

bull Pentingnya peran komite desa untuk konservasi laut dan terutama pimpinan mereka di dalam hal ini

bull Memelihara budaya ini di bawah perubahan peraturan (pergeseran tanggung jawab pengelolaan laut perairan dalam ke pemerintah provinsi) dan pergantian pegawai seiring dengan berjalannya waktu

bull Di desa hal ini mungkin berhubungan dengan siklus pemilihan karena kepala desa yang baru akan berusaha membedakan diri dari pendahulunya dengan cara meninggalkan fokus kelautan

bull Kehilangan anggota komite desa untuk perlindungan laut akan mengurangi sumber pengaruh sosial terhadap pimpinan desa dan penduduk desa secara umum

Inisiatif Para lsquochampionrsquo di desa dan kabupaten (baik yang bekerja untuk pemerintah kabupaten atau dalam kapasitas lain) Orang-orang ini memiliki motivasi dan komitmen melampaui peran resmi mereka telah menentukan strategi mereka sendiri untuk mendorong perubahan perilaku dan juga ada yang berkolaborasi

bull Karena sebagian besar individu ini memulai secara mandiri (beberapa melakukan pembinaan) ada beberapa tantangan yang dikaitkan dengan bagaimana memelihara pengaruh mereka Risiko kehilangan orang-orang ini di tingkat desa cukup kecil berbeda dengan di tingkat kabupaten (lihat penjelasan tentang perubahan budaya organisasi dan pergantian pegawai di atas)

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir34

5 SARAN UNTUK PENGUKURANAlat bantu ini pada utamanya didasarkan pada penilaian kualitatif menuju kolaborasi dan pengelolaan yang adaptif Proyek ini tidak dirancang untuk memilih bagian-bagian yang bagus untuk dijadikan indikator atau mendukung pengelolaan meskipun pemilihan ini memainkan peran logis dalam prosedur diagnosa dan merupakan langkah rasional berikutnya

Penting bagi diagnosis partisipatif agar fokus pada permasalahan dan kepentingan yang ada dan tidak hanya sekedar didorong oleh data awal karena hanya sedikit permasalahan yang dapat langsung diukur sehingga fokus pada angka saja akan mengganggu pemilihan permasalahan Ketika tersedia bukti seperti pengukuran penurunan habitat dan tangkapan ikan menjadi berharga selama semua pihak mempercayai data tersebut dan sepakat tentang relevansinya Bukti tidak tertulis atau berdasarkan persepsi seperti pengamatan dalam jangka waktu lama tentang berkurangnya ketersediaan ikan serta lsquoalat ukurrsquo informal mdash seperti seberapa jauh perahu harus melaut sebelum mencapai daerah tangkapan yang memadai mdash mungkin lebih meyakinkan bagi masyarakat Selain itu kenyataan yang dihadapi oleh sebagian besar kawasan berkembang di dunia adalah hanya sedikit data yang tersedia apa lagi data jangka panjang atau data dalam skala kecil yang dapat mendukung pembuatan keputusan di tingkat lokal

Ketika kami mengembangkan cara pengukuran kami sarankan agar hal ini dilakukan secara partisipatif Para pihak harus memutuskan bersama apa yang paling penting untuk diukur agar dapat membantu diagnosis perencanaan dan pengelolaan adaptif mereka Kemudian menjawab indikator atau pengukuran langsung apa yang sesuai untuk melihat kondisi awal dan kemajuannya serta bagaimana mendapatkan informasi tersebut

Sering kali indikator kualitatif sudah cukup untuk memandu diagnosis partisipatif Salah satu pendekatan yang paling mudah adalah dengan menggunakan lsquopapan instrumenrsquo dengan kode warna Pengguna dapat mengidentifikasi indikator utama untuk setiap tulang dari diagram tulang ikan dan melampirkan skala peringkat sederhana seperti skala berdasarkan warna Contoh untuk papan instrumen ini dapat dilihat di Tabel 2

Cara yang sama dapat digunakan pengguna untuk mengidentifikasi faktor-faktor penentu keberhasilan dan tantangan untuk situasi mereka sendiri lalu menilainya secara kualitatif dengan menggunakan skala papan instrumen

Contoh yang sangat baik dalam berkolaborasi adalah merencanakan pertemuan secara berkala untuk mengisi papan instrumen ini bersama-sama (Izurieta 2007) Para pihak bahkan dapat mengisinya secara terpisah di dalam kelompok-kelompok kecil lalu berkumpul lagi untuk membandingkan hasil mereka mdash apakah mereka sepakat atau tidak untuk setiap indikator Yang terpenting apa yang perlu mereka tingkatkan (Ini adalah alasan sebenarnya untuk berdiskusi)

Akan tetapi papan instrumen dapat terlihat pasif kecuali jika ada versi yang dapat dibandingkan seiring dengan berjalannya waktu (Apakah kita melakukan sesuatu dengan lebih baik dibandingkan penilaian sebelumnya) Untuk permasalahan yang secara jelas perlu dikembangkan oleh para pihak pendekatan yang lebih baik mungkin dapat dilakukan dengan menggunakan judul atau kata-kata yang mencerminkan tahapan perkembangan Misalnya jejaring yang relevan biasanya akan berkembang Sehingga akan lebih masuk akal jika skalanya diberikan judul lsquobelum dimulairsquo kemudian lsquotahap awalrsquo lsquoperkembanganrsquo lalu lsquoberkembang penuhrsquo

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 35

TABEL 2 Contoh papan instrumen dengan kode warna

SANG

AT T

ERBA

TAS

TERB

ATAS

OK GOOD

EXCE

LLEN

T

PENJ

ELAS

AN

Fokus dan bermitra Kejelasan fokus

Bekerja dengan baik sebagai mitra

Mengembangkan jejaring Orang-orang yang relevan terlibat

Pengetahuan tradisional dan praktik pengelolaan

Keberadaan pengetahuan

Praktik pengelolaan secara adat digunakan

Kombinasi pengetahuan lokal dan ilmiah

Pengetahuan lokal dan ilmiah dipertimbangkan

Identifikasi proyek terkait dan warisan mereka

Kontak terjalin dengan personil proyek sebelumnya dokumen dipelajari

Warisan 1 dilanjutkan

Warisan 2 dilanjutkan

Warisan 3 dilanjutkan

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion dan strategi mereka

Ada champion

Champion mendapat dukungan

Analisis kebijakan multitingkat

Kebijakan dinilai

Kebijakan dan pengaturan kelembagaan selaras di semua tingkat pemerintahan dan dengan masyarakat

Analisis konflik Jangkauan konflik

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir36

6 REFERENSIAndrew NL Bene C Hall SJ Allison EH Heck S amp Ratner BD 2007 lsquoDiagnosis and management of small-scale fisheries in developing countriesrsquo Fish and Fisheries vol 8 hal 227ndash240

Bene C Kodio A Lemoalle J Mills D Morand P Ovie S Sinaba F amp Tafida A 2009 Participatory diagnosis and adaptive management of small-scale fisheries in the Niger River Basin CGIAR Challenge Program on Water and Food Project report (proyek no 72)

Brown VA 2010 lsquoCollective inquiry and its wicked problemsrsquo in Brown VA Harris JA and Russell JY eds Tackling wicked problems through the interdisciplinary imagination Earthscan London hal 4ndash83

Cinner JE McClanahan TR MacNeil MA Graham NAJ Dawd TM Mukminin A Feary DA Ando L Rabearisoa AL Wamukota A Jiddawik A Campbell SJ Baird AH Januchowski-Hartley FA Hamed S Laharil R Morovel T amp Kuangel J 2012 lsquoComanagement of coral reef social-ecological systemsrsquo Proceedings of the National Academy of Sciences vol 109 14 hal 5219ndash5222

Conflict Resolution Network 2008 Conflict Resolution Trainers Manual mdash 12 skills Conflict Resolution Network wwwcrnhqorg (keterampilan 8 memetakan konflik)

Cornelius H amp Faire S 2006 Everyone can win how to resolve conflict Edisi ke-2 Simon dan Schuster NSW

Eriksson H Adhuri DS Adrianto L Andrew N L Apriliani T Daw T Evans L Garces L Kamanyi E Mwaipopo R Purnomo AH Sulu RJ amp Beare DJ 2016 lsquoAn ecosystem approach to small-scale fisheries through participatory diagnosis in four tropical countriesrsquo Global Environmental Change vol 36 hal 56ndash66

Fisher R Ury WL amp Patton B 2011 Getting to yes negotiating agreement without giving in Penguin

Izurieta AV 2007 Evaluation framework for collaborative management of protected areas a crosscultural case study in Queensland Australia PhD thesis The University of Queensland

Mills D Beacuteneacute C Ovie S Tafida A Sinaba F Kodio A Russell A Andrew N Morand P amp Lemoalle J 2011 lsquoVulnerability in African small-scale fishing communitiesrsquo Journal of International Development vol 23 hal 308ndash313

Proyek Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) adalah proyek dukungan teknis regional yang ditujukan untuk membuka sumber-sumber pendapatan baru yang berkelanjutan bagi masyarakat pesisir di wilayah timur Asia Timur-Pasifik CCRES akan mengembangkan produk-produk pengetahuanmdashyang dapat digunakan sebagai masukan terhadap rancangan dari proyek rencana dan kebijakan di tingkat global regional dan nasionalmdashserta model teknis dan alat perencanaan yang membantu persiapan rencana pengelolaan sumber daya pesisir berbasis masyarakat

BERKOMUNIKASI DENGAN KAMI

CAPTURING CORAL REEF AND RELATED ECOSYSTEM SERVICES (CCRES)

CCRESnet

ccresnet

Hubungi Liz Izquierdo Manajer Proyek Kantor Kemitraan Penelitan The University of Queensland St Lucia QLD 4072 Australia T +61 7 3443 3144 E lizquierdouqeduauKunjungi wwwccresnet

copy Copyright University of Queensland

Mari bergabung komunitas kami

  • 1Pendahuluan tentang alat bantu FishCollab
    • 11Siapa yang dapat menggunakan alat bantu ini
    • 12Keterampilan apa yang diperlukan untuk menggunakannya
    • 13Bagaimana pembuatannya
    • 14Apa yang ada di dalam alat bantu ini
    • 15Profil para champion Selayar untuk perlindungan wilayah pesisir
    • 16Mengadaptasi alat bantu
      • 2Latar belakang mengapa kita memerlukan alat bantu ini
        • 21Kolaborasi dalam mengelola sumber daya alam
        • 22Alasan menerapkan alat bantu
          • 3Prosedur diagnosis partisipatif diagram lsquotulang ikanrsquo
            • 31Bagaimana menerapkan setiap komponen FishCollab
            • 32Mengenalkan diagram tulang ikan
            • 33Kepala ikan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif
            • 34Ekor ikan Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir (perikanan) yang adaptif
            • 35Tulang belakang Pertemuan diagnosis partisipatif pengamatan peserta kegiatan
            • 36Diagram tulang ikan komponen yang menyusun diagnosis partisipatif
              • 4Faktor yang mendukung dan tantangan contoh dari Selayar
              • 5Saran untuk pengukuran
              • 6Referensi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir16

Fokus dan kemitraan awalSeperti yang kami jelaskan di atas penggunaan alat bantu ini biasanya diawali dengan beberapa mitra yang memilih menggunakan prosedur diagnosis partisipatif untuk membantu memperjelas beberapa permasalahan yang penting bagi mereka Fokus awal dan mitra mungkin akan terus berlanjut Mitra mungkin dibentuk terlebih dahulu baru kemudian mendiskusikan fokusnya Atau sebaliknya satu pihak dapat memiliki fokus yang ingin mereka kerjakan lalu mendekati pihak utama lain atau beberapa pihak untuk bekerja sama dengan mereka Bisa jadi ini bukan keputusan yang mudah karena fokus sebenarnya dapat berubah seiring dengan berjalannya diskusi sehingga harus membingkai ulang permasalahan awal

Dalam berkolaborasi penting untuk menjadi fleksibel dan mendengarkan sudut pandang satu sama lain Membingkai ulang masalah melalui diskusi bersama akan menghasilkan cara pandang yang lebih bermanfaat dan menyelesaikan permasalahannya Misalnya pemerintah mungkin mengkhawatirkan penangkapan ikan yang merusak terumbu karang Beberapa masyarakat melihat ini sebagai bagian dari permasalahan yang sedikit lebih besar yaitu penangkapan ikan ilegal atau yang tidak diterima (karena merusak atau lainnya) di perairan mereka atau melanggar hukum adat dan bagian dari permasalahan lain yang lebih besar lagi tentang penghidupan yang berkelanjutan bagi semua orang

Identifikasi proyek terkait dan warisannyaBeberapa proyek pembangunan atau tim peneliti akan menjadi pihak pertama yang bekereja di lokasi tersebut Ada kemungkinan terdapat pendahulu Penting untuk belajar tentang mereka dan lanjutkan dari apa yang sudah mereka capai Bagaimana hubungan yang mereka bangun mdash positif atau negatif Intervensi seperti apa yang mereka dorong dan apa yang bisa dipelajari dari proyek tersebut

Apakah ada inisiatif bagus yang perlu didukung agar dapat berlanjut jika proyek yang memulainya sudah berakhir Kapasitas lokal apa yang terbangun dan bagaimana hal tersebut dapat dilanjutkan Informasi bermanfaat apa yang dikumpulkan yang bisa menjadi informasi latar belakang bagi proyek Anda

Sama halnya jika ada kegiatan yang berlangsung bersamaan jadi Anda harus berkoordinasi dan berbagi informasi dan sumber daya Satukan kekuatan untuk memberikan efek keseluruhan yang lebih besar Hindari membagi masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan yang berbeda atau menguras kemampuan beberapa orang yang memiliki keterampilan

Mengembangkan jejaringSetelah titik awal diidentifikasi dan kolaborator atau mitra awal mulai berdiskusi akan bermanfaat untuk mengidentifikasi dan memperluas jejaring yang relevan agar meliputi organisasi dan orang-orang yang memiliki peranan dan kepentingan

GAMBAR 11 Kerangka penilaian terpadu 360 derajat(diadaptasi dari Bene et al 2009)

Kebi

jakan

per

ikana

n da

n

pem

bang

unan

Kemam

puan

orga

nisas

ional

dan

kelem

baga

an

Kemam

puan

bertin

dak s

ecara

kolek

tif

Tata kelola kinerja dan hak

Kerangka hukum

Konflik dengan pengguna dan

sektor lainRantai pasok penangkapan ikan

ilegal

Kondisi kehidupanKompetisi

Keanekaragaman hayati

Kejutan status dan

kecenderu

ngan

Diversifikasiketergantungan

penghasilan

Kemiskinan aset dan

pendapatan

Kemam

puan manusia

Model

ilmiah

kelau

tan da

n

perik

anan

Kond

isi ek

osist

em ak

uatik

Man

usia

dan Mata

Pendorong Eks

tern

al

Sistem

Alami

Lembaga dan Tata

KERANGKA KERJA

PENILAIAN

KelolaP

enca

harian

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 17

KOTAK 3F CONTOH KEGIATAN INTERVENSI STRATEGIS

GAMBAR 12 Memetakan perairan tradisional Desa Parak dengan menggunakan koordinat GPSFoto P Bradley

Memperkuat peraturan desa

Kedua desa sasaran kami melihat perlunya memperkuat peraturan desa tentang praktik penangkapan ikan dan di lokasi mana saja praktik tersebut diperbolehkan Keduanya melihat hal ini sebagai cara untuk mengelola penangkapan ikan ilegal yang dilakukan oleh masyarakat lain di dalam wilayah mereka dan satu desa mengalami konflik seperti yang disebutkan di Kotak 3E Mereka memiliki hukum adat yang kuat tetapi tidak terdokumentasi dengan baik sehingga sulit untuk menunjukkannya ke pemerintah atau masyarakat lain mdash dan dengan demikian sulit ditegakan Sebagai desa yang diakui secara resmi di dalam sistem administrasi Indonesia desa berhak membuat peraturan sendiri tetapi ada kesenjangan dalam hal dukungan dari pemerintah atas peraturan desa ini

Selain itu mereka memerlukan dokumentasi resmi tentang batas-batas perairan mereka (diakui menurut hukum adat tetapi tidak didaftarkan dengan koordinat yang dipahami pemerintah) dan tentang daerah perlindungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat

Tim kami bersedia membantu dan meminjamkan keterampilan dan waktu kami Anggota tim kami yang bisa berbahasa Indonesia (termasuk asisten lokal) membuat analisis kebijakan di bawah arahan dan tinjauan rutin dari setiap pemimpin masyarakat (lihat Kotak 3K tentang analisis kebijakan) Masyarakat meminjam peralatan GPS dan perahu perlengkapan lalu tim peneliti pergi bersama mereka untuk mendokumentasikan koordinat GPS (lihat foto) Di dalam prosesnya tim kami belajar banyak tentang pengetahuan tradisional seperti bagaimana mengenali perbatasan perairan desa dengan mengacu pada tiga fitur bentang alam atau lebih seperti puncak bukit atau

lembah diantara bukit dengan cara triangulasi

Menggabungkan pengetahuan ilmiah dengan pengetahuan lokal

Salah satu ahli ekologi laut di proyek CCRES tertarik untuk mengadaptasi model perencanaan tata ruang laut yang digunakan timnya awalnya dirancang untuk skala yang jauh lebih besar untuk digunakan dengan skala lokal oleh masyarakat lokal Sementara itu salah satu desa sasaran kami tertarik dengan cara untuk mendapatkan pengakuan resmi atas daerah perlidungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat (Ini adalah tindakan strategis sebagian bertujuan untuk pembelajaran yang diperkenalkan oleh COREMAP mdash lihat Kotak 3G) Mereka juga tertarik dengan kesesuaian antara penilaian tradisional mereka dan pengetahuan ilmiah dan terbuka untuk belajar dan mengidentifikasi peluang baru Tim peneliti secara filosofis berkomitmen untuk mengakui segala bentuk pengetahuan dan ini terlihat seperti peluang yang bagus Penjelasan ini mengacu pada sub-proyek yang dijelaskan dalam Kotak 3L tentang kombinasi bentuk-bentuk ilmu pengetahuan Intervensi ini dilakukan di waktu yang tepat Kapolres baru baru saja diangkat untuk pulau ini dan beliau adalah seorang penyelam Ini mengindikasikan bahwa beliau akan sangat mendukung perlindungan terumbu karang Masyarakat berharap dapat mengajaknya menyelam sebagai bagian dari sub-proyek ini tetapi sayangnya karena ada komitmen lain minggu tersebut beliau tidak bisa ikut

dalam permasalahan utama Sebagian besar permasalahan memerlukan partisipasi dan kerja sama dari banyak pihak seperti polisi untuk kasus mengurangi penangkapan ikan yang merusak Pencarian eksplisit untuk anggota jejaring yang relevan dapat membantu mencapai sasaran

Di awal proyek kami mengidentifikasi orang-orang dan pemangku kepentingan dalam pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Kami mencari dari masyarakat pegawai pemerintah dan LSM yang bekerja di lapangan Setelah kami mengetahui siapa mereka apa kepentingan dan kegiatannya kami mendiskusikan kemungkinan kolaborasi untuk mengerjakan langkah selanjutnya dari diagnosis dan menemukan cara untuk bekerja bersama Dengan diteruskannya proyek lebih banyak orang yang diidentifikasi

Untuk Selayar kami berhubungan dengan beberapa jejaring Ada satu jejaring di setiap desa (lingkaran yang lebih besar dari orang-orang yang tertarik dan bergabung dengan proyek secara berkala tergantung pada topik yang dibahas dan siapa yang mau tetap menerima informasi tetapi bukan bagian dari kelompok inti) Ada jejaring serupa yang mewakili kepentingan satu pulau sebagian besar bekerja untuk pemerintah kabupaten tetapi ada dua yang bekerja untuk LSM dan satu lagi orang pribadi yang sebelumnya memiliki peran pembangunan ekonomi Kemudian kami berjejaring dengan orang-orang dari desa lain terutama lsquopara championrsquo yang mengambil peranan secara sukarela untuk menghentikan penangkapan ikan yang merusak dan mempromosikan perikanan lestari (lihat komponen Mengidentifikasi pengaruh sosial mdash para champion dan strategi mereka di bawah ini)

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir18

KOTAK 3G WARISAN COREMAP DI SELAYAR

Proyek pembangunan yang dikaitkan dengan dua dari sejumlah tahap Proyek Bank Dunia untuk Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu KarangWorld Bankrsquos Coral Reef Rehabilitation and Management Project (COREMAP) telah dilakukan di pulau utama Selayar (COREMAP I dilakukan pada tahun 1998ndash2003 di Taman Nasional Taka Bonerate bagian dari kepulauan Selayar tetapi tidak termasuk pulau utama) COREMAP II diimplementasikan pada tahun 2004ndash2011 di 52 desa pesisir dan COREMAP-CTI (Coral Triangle Initiative) dari tahun 2014 sampai awal 2017 dengan 11 desa COREMAP bertujuan untuk melindungi merehabilitasi dan mendukung penggunaan terumbu karang secara berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Salah satu peneliti kami sebelumnya adalah pengumpul data untuk COREMAP II dan salah satu anggota tim lokal kami adalah koordinator kabupaten untuk COREMAP

II dan COREMAP-CTI Diawal penelitian kami mengetahui bahwa COREMAP-CTI akan berakhir bersamaan dengan periode kami di lapangan dan ini terjadi di pertengahan kerja lapangan kami Pegawai kabupaten mengidentifikasi CCRES sebagai peluang kunci untuk terus bekerja dengan masyarakat di dalam permasalahan pengelolaan daerah pesisir Dengan memiliki koordinator senior dan dua koordinator masyarakat dalam tim kami membantu mengambil manfaat dari hubungan COREMAP dengan desa sementara membangun hubungan yang baru dan untuk mengidentifikasi dan meneruskan warisan COREMAP sementara tetap memiliki arah sendiri Meskipun tinjauan nasional terhadap efektifitas COREMAP tidak begitu baik tetapi pengamatan peserta yang kami lakukan menunjukkan bahwa COREMAP meninggalkan warisan besar Dua tahap mereka telah melakukan banyak hal untuk membangun

kesadaran tentang penangkapan ikan ilegal tetapi baru berhasil sebagian untuk menghentikannya COREMAP II dan COREMAP-CTI menyarankan dan mendorong dibentuknya Daerah Perlindungan Laut berbasis Masyarakat (DPL) di sebagian besar desa yang berpartisipasi Di bawah panduan dan pendanaan dari COREMAP desa-desa membentuk Komite Masyarakat untuk Pengelolaan Sumber Daya Pesisir yang melakukan pengawasan Orang-orang yang kami ajak bicara mengatakan bahwa mereka telah melihat peningkatan cadangan ikan dan mengaitkan hal ini dengan adanya DPL Beberapa lsquochampionrsquo yang kami wawancara untuk proyek ini ditemukan oleh staf dan terdorong oleh COREMAP Masyarakat telah mengadopsi gagasan utama COREMAP dan menjadikannya sebagai milik mereka

KOTAK 3H BERJEJARING SECARA HORISONTAL DAN VERTIKAL

Pada tahap awal diagnosis kami mengidentifikasi ketertarikan yang kuat untuk memerangi penangkapan ikan yang merusak dengan cara memperkuat dan meningkatkan formalisasi pengelolaan daerah pesisir berbasis masyarakat Sebagai tanggapannya kami mengembangkan jejaring secara horisontal (berhubungan dengan desa dan individu lain) serta secara vertikal (berhubungan dengan pemerintah) yang memiliki perhatian danatau kewenangan yang sama Untuk jejaring horisontal kami berhubungan dengan lebih banyak penduduk di desa sasaran kami dan desa lain termasuk desa tetangga Ini dilakukan untuk memeriksa apakah ketertarikan untuk mengatasi masalah penangkapan ikan yang merusak dan memperkuat pengelolaan daerah pesisir berbasis masyarakat juga dimiliki oleh semua desa Ini juga merupakan upaya untuk membangun dukungan yang lebih kuat dan lebih luas terhadap usulan Jejaring dengan desa lain menjadi penting karena penangkapan ikan

yang merusak hampir selalu dilakukan oleh nelayan dari desa lain baik desa yang jaraknya dekat atau jauh (Orang cenderung tidak memancing dengan cara yang merusak di perairan desanya sendiri) Sehingga dukungan dari desa tetangga menjadi diperlukan Untuk membangun jejaring vertikal kami berdiskusi dengan orang-orang dari pemerintah kabupaten provinsi dan pusat serta LSM Hubungan dengan orang-orang dan lembaga terkait adalah kunci untuk meningkatkan pengetahuan belajar tentang perspektif lain tentang permasalahan yang ada dan membangun dukungan untuk atau menasihati untuk mengubah inisiatif berbasis desa yang diusulkan Jejaring horisontal menghasilkan dukungan yang lebih luas dalam bentuk komitmen dan berbagi pembelajaran yang diperoleh Pada kenyataannya jejaring ini mendorong peningkatan ketertarikan dari tiga desa tetangga (bukan bagian dari studi desa sasaran kami atau proyek COREMAP sebelumnya) untuk bersama-

sama membentuk pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Jejaring vertikal sampai ke tingkat kabupaten melalui pertemuan dan diskusi formal dan informal juga menghasilkan komitmen dari pemerintah kabupaten dan pegiat di tingkat kabupaten untuk mendukung peremajaan kembali dan formalisasi pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Hubungan kami dengan pejabat dari Dinas Kelautan dan Perikanan tingkat provinsi yang berwenang untuk mengelola perairan pantai sampai 12 mil laut dari garis pantai menunjukkan bahwa mereka juga mendukung gagasan kami Hubungan kami dengan WWF di Jakarta membuat kami mendapat tawaran untuk mengikutsertakan dua warga desa dari Bungaiya dalam pelatihan pemetaan wilayah pesisir secara partisipatif

Hubungan berjejaring ini dapat membantu mengetahui apa yang terjadi di dalam suatu sistem kepentingan dan mendukung koordinasi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 19

Ada prosedur yang dikenal luas bernama lsquoanalisis pemangku kepentinganrsquo yang melibatkan identifikasi pihak-pihak yang relevan dalam suatu permasalahan (baik perorangan atau organisasi) dan apa kepentingan mereka di dalam permasalahan tersebut Titik pemandu dalam analisis pemangku kepentingan adalah mengidentifikasi siapa yang mempengaruhi dan siapa yang dipengaruhi oleh suatu permasalahan (jika judul dari permasalahan diganti pemangku kepentingan yang teridentifikasi juga dapat bergeser) Pendekatan partisipatif untuk analisis pemangku kepentingan akan berfungsi baik dengan menggunakan pengetahuan dari beberapa orang Analisis pemangku kepentingan dapat bermanfaat untuk mengembangkan jejaring tetapi kami menyarankan proses yang jauh lebih organik untuk membangun hubungan dengan orang-orang yang tepat Banyak yang sudah memiliki hubungan dan akan memperkenalkan proses Anda ke satu sama lain

Membangun jejaring harus menjadi proses terus-menerus bukan hanya dilakukan satu kali atau tertutup Orang baru bisa saja ditunjuk untuk menjabat Orang baru dapat muncul terutama ketika permasalahannya dapat dibingkai ulang

Para lsquochampionrsquo di tingkat masyarakat dan tingkat pulau yang dijabarkan di bawah ini dapat memainkan peranan di dalam jejaring sebagai agen perubahan lokal

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion dan strategi merekaSementara alat bantu ini menekankan pada kerja sama dan penyelarasan yang lebih baik dari tata kelola dan pengelolaan antara pemerintah dan masyarakat penting juga untuk mengenali pengaruh-pengaruh yang ada di masyarakat Faktor penting yang sering kali terlupakan adalah proses sosial informal yang mana anggota masyarakat atau orang-orang yang bekerja di skala yang lebih besar saling mempengaruhi satu sama lain untuk memperbaiki kondisi lingkungan dan sosialnya Ada banyak penekanan pada tata kelola dan prosedur formal untuk pengelolaan tetapi relatif sedikit tentang proses informal dan terutama lsquolembaganyarsquo yang mana orang-orang (atau masyarakat) bertindak secara mandiri dan membuat pilihan bebasnya sendiri

Pada kunjungan ruang lingkup kami ke Selayar kami bertemu dengan tiga warga desa dari desa yang berbeda yang berbicara dengan berapi-api tentang bagaimana mereka mulai menyadari kerugian dan konsekuensi sosial yang diakibatkan oleh metode penangkapan ikan yang merusak dan bagaimana mereka sekarang bekerja sepenuhnya sukarela untuk meyakinkan anggota masyarakat lain untuk berhenti melakukan penangkapan ikan dengan cara yang merusak Masing-masing dari mereka memiliki strategi yang berbeda dan menarik untuk meyakinkan orang Hasil dari inisiatif sukarela mereka dan kemampuan serta kesediaan untuk mempengaruhi orang lain beberapa telah diangkat untuk menduduki jabatan resmi di desa mereka misalnya menjadi anggota kemudian ketua komite perlindungan laut yang dibentuk oleh program COREMAP (lihat Kotak 3G) Beberapa bekerja dengan orang lain mdash misalnya pemimpin desa mdash untuk meningkatkan pengaruh Kami memutuskan untuk belajar tentang orang-orang ini dan strategi mereka dan untuk membagikan kisah mereka dengan orang-orang yang mungkin terinspirasi dengan gagasan bahwa siapapun dapat bertindak dan berharap dapat belajar dari strategi mereka Kemudian kami mengamati lsquochampionrsquo

lain yang bekerja di pulau Beberapa tindakan mereka mungkin tersamarkan oleh pekerjaan mereka (beberapa bekerja di pemerintahan) tetapi cara kerja mereka melampaui harapan profesional dan telah menjadi gairah pribadi

Kami menyajikan sejumlah contoh champion perorangan dan strategi mereka di buklet terpisah dengan judul Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka dari Selayar Indonesia Kami mewawancarai sejumlah orang yang memiliki kekhawatiran sosial dan ekologis tentang ekosistem pesisir memiliki peran penting dalam membuat perubahan demi mencapai perlindungan dan pengelolaan wilayah pesisir yang lebih baik di dalam masyarakat mereka atau lebih luas dan diakui oleh yang lain memang berpengaruh untuk permasalahan tersebut Mereka yang bekerja atau memiliki jabatan resmi bekerja melampaui komitmen dan kewajiban yang biasanya dianggap tugas yang berkaitan dengan pekerjaan mereka atau peran tata kelola Kami mencari laki-laki dan perempuan yang memiliki karakter ini akan tetapi di dalam masyarakat nelayan tentunya kami lebih banyak menemukan laki-laki Kami mengidentifikasi 15 orang Sembilan diantaranya saat ini atau sebelumnya adalah champion di dalam masyarakat mereka (satu perempuan dan delapan laki-laki) dan enam orang yang bekerja di tingkatan yang lebih luas (misalnya kecamatan atau satu pulau mdash semua laki-laki) Profil mereka dapat dilihat di buklet

Kami percaya profil mereka menunjukkan bahwa membangun kesadaran baik dengan atau tanpa bantuan eksternal merupakan langkah pertama yang diperlukan tetapi itu saja tidak cukup Para champion mengambil keputusan sendiri untuk bertindak kemudian berpikir dengan seksama strategi yang mereka gunakan untuk mempengaruhi orang lain Para champion di desa meciptakan cara-cara mereka sendiri untuk menyebarkan pengaruh sosial menggunakan berbagai argumen yang dapat meyakinkan mereka sendiri dan juga efektif untuk digunakan pada orang lain (Satu champion menemukan laki-laki dan perempuan menanggapi pesannya dengan berbeda) Beberapa menggunakan pengetahuan mereka tentang dinamika masyarakat dua champion dari satu desa memanfaatkan persaingan antar kelompok untuk menjaga agar mereka tetap jujur tentang praktik menangkap ikan mereka dan saling mengawasi satu sama lain Alasan keagamaan juga penting bagi beberapa informasi yang kami peroleh dari pengamatan peserta menunjukkan bahwa salah satu champion masyarakat mdash seorang pemuka agama mdash telah mempengaruhi champion lain di masyarakat lain setelah memergokinya sedang menangkap ikan secara ilegal Kebanyakan champion di masyarakat atau pada skala yang lebih luas mengadvokasikan untuk menggabungkan pengaruh sosial positif mereka dengan penegakan hukum yang kuat dan efektif seperti oleh kepolisian Beberapa champion masyarakat berkolaborasi dengan kepolisian dan merekomendasikan hukuman secara cukup strategis Contoh lain adalah bagaimana champion masyarakat dapat bekerja dengan berkolaborasi dengan tokoh-tokoh desa utama lainnya (terutama dengan pimpinan desa) dan dengan pihak eksternal Salah satu champion yang bekerja di pemerintah kabupaten mencari para champion masyarakat dan mendorong mereka untuk ambil bagian dalam komite desa untuk perlindungan laut yang baru dibentuk Hal ini memperkuat peran dari para champion desa dan memotivasi mereka lebih lanjut serta memberikan mereka kewenangan formal

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir20

GAMBAR 13 Salah satu champion Selayar Pak Rusdin dengan Dr Dedi Adhuri dan Ali Yansyah AbdurrahimFoto H Ross

Para champion yang bekerja dalam skala yang lebih besar mdash dalam hal Selayar berarti di pemerintahan LSM atau sebagai orang pribadi mdash bekerja dengan berbagai cara Ada yang mendukung champion masyarakat (ada satu yang secara jelas mendorong banyak champion) Ada yang bekerja atau memegang jabatan yang memungkinkan mereka untuk mengatasi masalah penting Sebagian besar menggunakan jejaring dan beberapa strategi yang dipikir matang untuk membuat perubahan dalam masalah yang mereka pilih

Mengidentifikasi dan mendukung championbull Sadari kemungkinan ada orang-orang yang sudah

bertindak secara sukarela terhadap permasalahan yang menjadi perhatian Anda Identifikasi dan bekerjalah dengan orang-orang tersebut Mereka juga bisa menjadi anggota jejaring yang baik (lihat Kotak 3H)

bull Pertimbangkan untuk mendukung mereka serta membangun kesadaran dan kapasitas mereka melalui kesempatan belajar (misalnya dengan menghadiri lokakarya) Pertimbangkan mereka untuk kegiatan yang relevan dan peran komite Cari cara untuk membuat mereka lebih efektif contohnya dengan sumber daya tanpa merendahkan tindakan sukarela mereka

bull Pertimbangkan untuk mengumpulkan mereka agar saling berbagi strategi dan saling belajar dari satu sama lain

bull Cari peluang untuk mendukung lahirnya champion baru

Kami tidak mengadvokasikan untuk memilih terlebih dahulu orang-orang untuk dipersiapkan menjadi champion meskipun kami mengetahui bahwa hal ini berhasil dilakukan di beberapa bidang dan negara Hal ini berisiko membuat orang yang tidak terpilih merasa tersisih dan merusak orang-orang yang mungkin lebih efektif atau terpercaya untuk bekerja secara mandiri

Mengidentifikasi pengetahuan dan praktik pengelolaan tradisionalBanyak masyarakat pesisir yang memiliki tradisi pengelolaan wilayah pesisir yang berkaitan erat dengan budaya mereka Hal ini dapat meliputi pengetahuan tradisional tentang perilaku

1 Angka dari survei LIPI Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

dan habitat ikan arus laut dan cuaca teknologi menangkap ikan tradisional dan penggunaannya hukum adat tentang menangkap ikan dan lokasi penangkapan serta praktik sosial terkait seperti berbagi beban kerja atau cara melakukan upacara adat

Dalam diagnosis partisipatif penting untuk mempelajari tentang keberadaan pengetahuan ini dan praktik terkait seberapa kuat dan meluasnya pengetahuan ini diterapkan di masyarakat dan seberapa besar pengaruhnya terhadap praktik kontemporer Apakah hal ini disetujui atau ditentang (dan jika ya seberapa jauh) Hal ini dapat dipelajari dari pertemuan dan melalui pengamatan peserta Pengamatan peserta berkontribusi untuk memberikan rincian dan pemeriksaan silang informasi Tim peneliti juga dapat mengumpulkan data tertentu misalnya menghitung atau memetakan penggunaan atau jenis alat tangkap yang berbeda yang digunakan di berbagai lokasi

Analisis kebijakan multitingkatSalah satu permasalahan yang menjadi fokus dari alat bantu ini adalah ketidakselarasan kebijakan dan peraturan perundang-undangan di tingkat yang berbeda atau kesenjangannya semakin melebar seiring dengan waktu Sementara itu kebijakan dan peraturan perundang-undangan pemerintah bisa sangat berbeda dari hukum adat dan hukum adat jarang diakui di dalam hukum nasional

Masyarakat sasaran kami Parak dan Bungaiya memiliki hukum adat yang kuat dan sangat berhasil memelihara dukungan dari masyarakat mereka yang memiliki keragaman budaya untuk mempertahankan hukum adat mereka (ada tiga kelompok budaya di Selayar) Mereka juga memiliki hak menurut hukum Indonesia dan praktik administratif untuk membuat peraturan mereka sendiri menurut sistem tata kelola desa Akan tetapi tidak semua hukum adat mereka terdokumentasikan dalam bentuk peraturan desa yang kontemporer Hal ini membuat hukum adat sulit untuk ditegakan di masyarakat (jika semua orang tidak memiliki kesadaran yang sama tentang peraturan adat) dan sangat sulit untuk memperoleh dukungan dari pemerintah kabupaten Untuk mendukung masyarakat dalam menegakkan praktik adat pemerintah kabupaten harus dapat mengacu pada peraturan tertulis dan perbatasan laut yang terekam dengan baik

Analisis konflikKonflik atas akses sumber daya mungkin terjadi di sistem pesisir terutama ketika habitat mengalami penurunan perikanan berada di bawah tekanan karena habitat yang rusak dan penangkapan ikan yang berlebihan dan nelayan bersaing memperebutkan tangkapan yang semakin sedikit Di Indonesia Timur 74 persen terumbu karang rusak 40 persennya berada dalam kondisi yang sangat buruk (data 2016) Bandingkan dengan tingkat kerusakan tahun 2000 sebanyak 59 persen1 Sementara itu di seluruh Indonesia penghasilan 80 persen rumah tangga nelayan berada di bawah garis kemiskinan dan nelayan mewakili seperempat dari jumlah penduduk miskin di Indonesia

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 21

KOTAK 3I PENGETAHUAN DAN PRAKTIK TRADISIONAL

Satu desa di Selayar Barugaiya memiliki hubungan agama adat dengan hewan laut Di masa lalu masyarakat desa tersebut mengadakan upacara adat tahunan mdash arak-arakan dari desa ke pantai mdash untuk merayakan keterkaitan mereka dengan buaya dan spesies laut lainnya Setelah bertahun-tahun tidak diadakan lagi desa ini sekarang akan memperbaharui praktik ini sebagian karena ingin menarik wisatawan (komunikasi pribadi Rahmat Zainal) Ini adalah desa yang mencanangkan inisiatif lsquoDesa Penyursquo mdash lihat kisah champion tentang Pak Datu dari Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka dari Selayar Indonesia

Perangkap ikan tetap sero digunakan di sepanjang pantai barat laut Selayar (lihat foto) terutama di Bungaiya Kami diperlihatkan dokumen dalam Bahasa Belanda (sebelum 1948) dan naskah kuno Makassar (kemungkinan sangat tua) yang memberikan pengakuan resmi atas sistem ini Ini adalah teknologi yang rumit Jaringnya diikat di antara tiang ramping yang dipasang dari garis pantai sampai 100 meter atau lebih lepas pantai Ikan yang terbawa air

pasang akan tertahan di satu sisi atau sisi lain dari pembatas ini berenang menjauh dari pantai dan memasuki bagian tertutup yang berbentuk seperti mata panah yang hanya memiliki satu pintu keluar di satu bagian Bagian ini nanti akan menuju ke bagian tertutup

lain yang lebih kecil dan berbentuk mata panah dan beberapa sero bahkan terdiri dari tiga bagian Nelayan akan berperahu ke bagian tertutup yang kecil pada saat pasang surut untuk mengumpulkan ikan dari bagian tertutup kecil yang berada di ujung Sebagian besar memiliki panggung kecil di atas sero dari panggung ini mereka bisa mengeruk ikan yang terperangkap Sebagian besar sero dipasang pada musim tenang dan dilepas pada musim muson barat (sekitar bulan September sampai Februari) karena sero akan mudah hancur ketika musim badai Keluarga memiliki hak untuk memasang sero di beberapa lokasi Beberapa menyewakan tempatnya dengan atau tanpa sero ke pihak lain untuk dioperasikan Di masa lalu peraturan adat menyatakan bahwa menangkap ikan dengan alat lain dalam radius 60 meter dari sero tidak diperbolehkan Peraturan ini baru dimodifikasi di Bungaiya menjadi 50 meter untuk memberikan lebih banyak ruang kepada nelayan untuk menggunakan alat lain Desa mempertimbangkan operasi alat penangkap ikan lain yang sederhana dengan jarak 50 meter lebih tidak akan mengganggu pengoperasian sero

GAMBAR 14 Atas Bagian tertutup dari perangkap ikan sero Bawah Sero dilihat dari pantaiFoto D Adhuri

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir22

KOTAK 3K PENDEKATAN KAMI UNTUK ANALISIS KEBIJAKAN

Untuk menanggapi inisiatif masyarakat tentang peremajaan dan formalisasi praktik pengelolaan daerah pesisir kami melakukan analisis kebijakan di bawah instruksi dari setiap masyarakat sasaran Tujuannya adalah untuk melihat seberapa jauh sistem hukum Indonesia dan kebijakan pemerintah mendukung (atau dapat mendukung) hukum adat mereka dan mengidentifikasi strategi bagi desa untuk mencoba mengatasi ketidakselarasan dan mengambil kesempatan yang belum mereka sadari Dalam hal ini kami memeriksa beberapa undang-undang peraturan dan kebijakan pemerintah lainnya sehubungan dengan pengelolaan daerah pesisir di berbagai tingkat dari kabupaten nasional dan internasional Kami menemukan setidak-tidaknya dua undang-undang mdash Undang-Undang tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (No 272007 dan No 12014) dan Undang-Undang tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

(No 322009) mdash yang mengakui dan melindungi hak masyarakat pesisir untuk menerapkan pengetahuan tradisional dan lokal mereka untuk mengelola wilayah dan sumber daya pesisir Kami juga menemukan sejumlah peraturan menteri terutama dari Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang sangat mendukung pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Satu undang-undang yang sering dianggap sering mengesampingkan pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat adalah Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah (No 232014) Undang-Undang ini mengatur ulang tanggung jawab pemerintah di seluruh wilayah Indonesia dan mengatur pengelolaan perairan pantai sampai 12 mil laut berada di bawah kewenangan pemerintah provinsi Undang-Undang ini sedang dalam proses sosialisasi pada saat kami melakukan kerja lapangan Namun demikian dari diskusi kami dan berjejaring dengan

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi (lihat Kotak 3H tentang berjejaring) menunjukkan bahwa meskipun undang-undang harus diikuti tetapi mereka akan tetap mendukung pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat dengan cara mengeluarkan surat Analisis juga meliputi perjanjian internasional seperti yang mengatur tentang hak adat atas sumber daya

Desa dan pegawai pemerintah kabupaten menyambut baik analisis ini Parak dan Bungaiya kemudian mengembangkan peraturan baru melalui proses diskusi dan tata kelola mereka sendiri Tim mendiskusikan kesempatan yang ada dengan desa dan desa memasukkannya ke dalam peraturan desa yang menurut mereka berkaitan

Kami juga membantu Parak dengan meminjamkan peralatan GPS dan merekam koordinat batas-batas laut secara hukum adat (lihat Kotak 3F)

KOTAK 3J PROSES KAMI MENEMUKAN TENTANG TRADISI

Di Bungaiya dan Parak diskusi tentang berbagai permasalahan di pertemuan pertama berakhir pada pembuatan daftar jenis-jenis alat tangkap tradisional yang boleh mereka gunakan dan peraturan yang berlaku (sembilan di satu masyarakat 11 di masyarakat lainnya) Anggota masyarakat menyebutkan jenis-jenis alat tangkap dan anggota tim menuliskannya di kertas plano yang ditempel di dinding Fasilitator mengklarifikasi informasi untuk memastikan sudah ditulis dengan benar (lihat Gambar 15) Dalam pengamatan peserta kami mengumpulkan informasi lebih jauh tentang ini Satu keluarga menunjukkan pada kami dokumen dalam Bahasa Makassar kuno (lihat Kotak 2A) dan Bahasa Belanda yang memverifikasi hak milik dan peraturan adat untuk sero

GAMBAR 15 Jenis-jenis alat tangkap dan peraturan penggunaannya di Desa ParakFoto AY Abdurrahim

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 23

Seperti yang sudah dijelaskan di Kotak 3E pada saat kami melakukan kerja lapangan terjadi konflik antara salah satu desa sasaran kami dan nelayan dari desa tetangga Permasalahannya mdash dari sudut pandang desa sasaran kami mdash adalah tentang praktik menangkap ikan yang digunakan nelayan desa tetangga yang (a) menangkap ikan di perairan desa sasaran kami dengan menggunakan alat dan teknik menangkap ikan yang merusak dan dilarang menurut peraturan desa sasaran kami dan (b) menangkap ikan di daerah yang dianggap sebagai daerah yang dilindungi oleh desa sasaran kami atas dasar kesepakatan bersama Meskipun Selayar memiliki batas-batas menangkap ikan secara adat penangkapan ikan adalah akses yang terbuka Dengan demikian desa dapat menggunakan hak kontemporernya untuk membuat peraturan penangkapan ikan untuk daerah mereka Alat tangkap yang menjadi sumber perselisihan adalah senapan tombak dan lampu senter terang yang digunakan di malam hari sehingga dengan mudah menangkap gerombolan ikan yang sedang beristirahat Daerah penangkapan ikan yang dipersengketakan timbul karena masalah penamaan Kedua desa sepakat bahwa satu lajur di pesisir desa sasaran kami di pantai barat laut Selayar bukanlah daerah untuk menangkap ikan tetapi daerah tersebut hanya diberikan nama tanpa batas-batas yang jelas Sejak ada jalan baru yang dibangun untuk mencapai pantai nelayan dari desa tetangga berargumen bahwa nama tersebut hanya berlaku untuk daerah yang bisa dicapai lewat jalan lama sementara desa sasaran kami berargumen bahwa nama tersebut berlaku untuk daerah sepanjang pantai

Pada suatu malam di awal tahun 2017 penduduk desa sasaran kami menangkap beberapa nelayan dari desa tetangga yang menggunakan senapan tombak dan lampu di daerah terlarang kemudian ditangkap oleh penduduk dibawa ke kantor desa dan memanggil Kepala Desa Kepala Desa memanggil petugas kepolisian yang membawa nelayan ke kantor polisi dan menginterogasi mereka Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya kedua belah pihak memanggil koordinator perikanan Andi Penrang di hari berikutnya Andi Penrang menyarankan untuk membawa perselisihan ini ke camat untuk diputus Camat membuat keputusan yang memihak desa sasaran kami dan penerapan peraturan desa untuk Daerah Perlindungan Laut (DPL) yang konsisten dengan hukum adat Nelayan tersinggung dengan perlakuan yang mereka alami dan mengatakan bahwa mereka sudah ditahan paksa Beberapa minggu kemudian nelayan dari desa lain tersebut mengajukan banding ke tingkat pemerintahan yang lebih tinggi Bupati Bupati yang baru terpilih dan tidak paham tentang permasalahan perikanan meminta masukan dari pegawai dinas perikanan kabupaten Mereka memberi masukan atas dasar peraturan pemerintah terkait perikanan yaitu bahwa menombak ikan diizinkan Meskipun hanya berdasar pada situasi yang terjadi antara dua desa Bupati memutuskan untuk mengeluarkan peraturan yang berlaku untuk semua desa di Kabupaten Selayar

Pada saat itu kedua desa berada di situasi menang atau kalah Dengan menyerahkan kepada otoritas yang lebih tinggi untuk memutuskan pilihan mereka untuk mengendalikan hasil dengan cara negosiasi menjadi berkurang Di sisi lain di setiap tahap masing-masing pihak mendapat dukungan dari pemerintah Mereka tidak merasa perlu untuk

bernegosiasi pada saat itu dan permasalahannya tidak mudah dinegosiasikan karena berdasar pada keyakinan dan nilai yang berbeda Nelayan dari desa tetangga ini bukannya menerima dengan tenang kemudian justru memamerkan keberhasilan mereka mendapatkan hak dengan menangkap ikan di pantai yang seharusnya terlarang di hadapan pemukiman desa sasaran dan sengaja menunjukkan bagaimana mereka menangkap ikan dalam jumlah yang sangat banyak Hal ini semakin membakar bara konflik Penduduk desa sasaran dipaksa menyaksikan ikan yang sudah mereka jaga melalui praktik pelestarian kemudian ditangkap dan dibawa ke pantai Mereka hanya bisa menyaksikan dan mengambil foto

Pada titik ini petugas perikanan kabupaten mencari informasi dari tim kami Dalam proses untuk mempersiapkan analisis kami mengembangkan modul analisis konflik untuk alat bantu kami Modul ini berdasarkan pada kerangka pemetaan konflik yang dikembangkan oleh Jejaring Resolusi Konflik Australia (2008) Kami menambahkan dua aspek konteks dan kekuatan dari masing-masing pihak Kami mengkomunikasikan analisis kami berdasarkan alat bantu ini melalui presentasi PowerPoint dan berbicara dengan petugas perikanan kabupaten dan pihak lain dari jejaring pemerintah dan pihak berkepentingan lalu kemudian mengadakan pertemuan masyarakat di desa sasaran kami

Alat bantu pemetaan konflik ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan kekhawatiran dari setiap pemangku kepentingan yang terkait dengan permasalahan kemudian mencari kepentingan bersama dan hal-hal yang dapat dinegosiasikan Hal ini berhubungan dengan beberapa prinsip negosiasi (Fisher et al 2011) yang menyarankan untuk melihat konflik dengan cara pandang baru

1 Pertama para pihak harus saling menghormati sebagai sesama dan menempatkan konflik bukan orang-orangnya sebagai masalah yang perlu ditangani Mereka harus fokus untuk memelihara hubungan yang saling menghormati dan positif dan saling memperlakukan satu sama lain sebagai pemecah masalah bersama bukan saingan Pendekatan ini berasumsi konflik adalah suatu hal yang tidak nyaman bagi kedua belah (atau semua) pihak dan mereka ingin memecahkan masalah ini

2 Siapapun yang membuat analisis harus melihat di balik yang disampaikan para pihak sebagai keinginan dan menemukan apa sebenarnya kebutuhan mendasar mereka Sehingga akses ke daerah penangkapan ikan tertentu mungkin sebenarnya adalah tentang penghidupan yang memadai atau keadilan atau mewakili kebutuhan mendasar lain

3 Setelah mengidentifikasi kebutuhan mendasar di balik konflik tersebut para pihak harus berusaha mengidentifikasi pilihan-pilihan baru lsquountuk keuntungan bersamarsquo yang berusaha memenuhi kebutuhan mendasar dari semua pihak Hal ini memerlukan pemecahan masalah secara kreatif dan pembingkaian ulang dengan saling menghormati Hal ini dapat mengarah ke solusi baru yang kreatif Ingat bahwa tidak semua permasalahan dapat dinegosiasikan dengan cara ini Pertentangan nilai tidak semudah itu untuk diselesaikan

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir24

4 Jika tahap ini tidak berhasil menemukan solusi para pihak dapat setuju untuk mematuhi nasihat dari ahli atau bukti independen Mereka perlu menyepakati jenis bukti atau nasihat yang dapat diterima oleh kedua belah (atau semua) pihak Sebagai contoh mereka dapat sepakat mengizinkan penangkapan ikan dalam jumlah tertentu yang tetap bisa menjaga cadangan ikan di tingkat tertentu dan mencari pemantauan ilmiah dan nasihat ahli yang bisa membuktikan bahwa tingkat tersebut lestari Mereka bisa sepakat untuk menangkap ikan dengan cara-cara yang tidak merusak karang dan mencari nasihat ahli atau penelitian tentang metode apa yang bisa digunakan

5 Jika para pihak masih tidak bisa sepakat masing-masing pihak dapat menilai alternatif terbaik yang mereka miliki selain menegosiasikan kesepakatan yaitu seberapa buruk situasinya jika mereka harus terus hidup dengan perselisihan yang tidak terselesaikan Apakah lebih baik bagi mereka untuk terus berusaha bernegosiasi atau mundur dan tetap pada situasi sekarang Sering kali mereka harus memutuskan pertanyaan ini berdasarkan kebutuhan mendasar mereka misalnya mengamankan penghidupan mengamankan wilayah atau memelihara tradisi

Alat bantu pemetaan konflik terfokus pada kebutuhan mendasar dan mencari kesamaan mungkin akan menolong mencapai resolusi Hal ini diwakili dengan diagram lingkaran yang terdiri dari bagian-bagian dengan lingkaran pusat (lihat Gambar 16) Langkah-langkahnya adalah

1 Berikan judul permasalahan di bagian tengah diagram Hal ini harus jelas dengan sesedikit kata sebisa mungkin karena mengubah deskripsi permasalahan akan menggeser pemangku kepentingan yang relevan serta sebagian besar analisisnya

2 Identifikasi lsquopemangku kepentinganrsquo atau para pihak dari permasalahan ini Hal ini mencakup mereka yang secara langsung terlibat dalam konflik namun ada juga pihak-pihak lain seperti pembuat peraturan tetangga dan siapapun yang terkena dampak dari atau berada di posisi yang dapat mempengaruhi permasalahan tersebut Berikan nama bagi setiap pemangku kepentingan (lsquosiaparsquo) di satu bagian diagram Anda dapat membuat sebanyak atau sesedikit mungkin bagian sesuai kebutuhan

3 Bagi setiap pemangku kepentingan pertimbangkan konteks mereka (setiap pihak mungkin punya konteks yang berbeda) kekuatan kebutuhan mendasar dan yang meenjadi perhatian mereka Kebutuhan dan kekhawatiran bisa jadi mewakili hal yang sama atau berbeda

Perbandingan antara aspek-aspek ini dapat membantu mengidentifikasi peluang untuk menegosiasikan solusi baru dan mencari kemungkinan dimana semua pihak sama-sama menang

Cara terbaik untuk melakukan ini adalah dengan menggunakan selembar kertas besar seperti kertas plano Tergantung pada hubungan antar para pihak latihan ini dapat dilakukan secara partisipatif (jika difasilitasi dengan baik) atau oleh peneliti atau fasilitator atau oleh satu pihak yang merencanakan bagaimana mereka dapat mengadakan diskusi dengan pihak-pihak utama lainnya

Gambar 16 menunjukkan tahap pertama dari analisis Kami sudah memberikan judul untuk permasalahannya (konflik atas alat penangkap dan lokasi penangkapan ikan) dan para pihak yang berkonflik Mereka diidentifikasi disini sebagai lsquodesa sasaran kamirsquo nelayan dari desa tetangga (yang bersengketa langsung) non-nelayan dari desa tetangga (yang tidak serta-merta mendukung praktik warga nelayannya) masyarakat dan desa lain yang berdekatan kecamatan dinas perikanan kabupaten Bupati (walikota) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi (sekarang bertanggung jawab untuk perikanan di perairan dalam) serta polisi dan militer (yang berbagi tanggung jawab untuk pengawasan wilayah pesisir dan perairan dalam di Indonesia) Kami mengosongkan beberapa bagian jika ada pihak lain yang akan dipertimbangkan

Analisis indikatif lengkap dapat dilihat di Gambar 17 Harap diperhatikan bahwa analisis terperinci untuk dua bagian desa sasaran dan nelayan dari desa tetangga Analisis ini dibuat oleh peneliti berdasarkan semua data kami para pihak tidak berpartisipasi dalam pembuatan analisis ini

Ada beberapa poin yang terlihat jelas dari analisis ini

Konteksbull Desa sasaran kami beruntung karena memiliki garis

pantai timur dan barat mdash ini adalah aset besar mengingat arah muson (timur atau barat) membatasi penangkapan ikan hanya di pantai yang lebih tenang Kedua pantai dapat digunakan hanya selama dua bulan dalam setahun (periode transisi muson) Desa tetangga hanya memiliki garis pantai yang sangat pendek di sebelah barat jadi tidak mengejutkan jika nelayannya tergoda untuk pergi ke perairan lain Desa sasaran kami memiliki garis pantai yang panjang di sebelah barat dan dengan demikian memiliki beberapa pilihan daerah tangkapan meskipun desa ini juga memiliki jumlah penduduk yang lebih besar Desa lain juga memiliki garis pantai yang pendek

bull Desa sasaran kami lebih bergantung pada perikanan karena sebagian besar tanahnya berbatu-batu dan tidak subur Pemukiman berlokasi di sepanjang pantai tidak ada pemukiman yang berada di pedalaman Hanya sedikit kemungkinan untuk bercocok tanam dan beternak Desa sasaran kami tertarik untuk mendiversifikasi ekonominya tetapi hal ini memerlukan waktu dan sumber daya Desa tetangga tidak terlalu bergantung pada menangkap ikan sebagai penghidupan karena sebagian besar keluarga memiliki sumber daya lain seperti kelapa dan hewan ternak Beberapa pemukiman berada di pedalaman dan nelayan mengendarai sepeda motor ke pantai untuk menangkap ikan

bull Desa sasaran kami memiliki tradisi dan tata kelola perikanan yang kuat Desa tetangga tidak memiliki fokus yang kuat dalam tata kelola perikanan Nelayan dari desa lain mengaku mereka tidak memiliki pengetahuan tradisional tentang praktik penangkapan ikan sehingga mereka harus mengandalkan teknologi baru (yang tidak mereka percayai bersifat merusak) Para tetua dari desa lain menentang pendapat ini mereka berkata dahulu desa mereka memiliki pengetahuan tentang menangkap ikan tetapi ketika desanya dimekarkan pada tahun 1980-

Kont

eks

Konteks

KonteksKon

teks

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 25

an (oleh pemerintah atas alasan pelayanan yang lebih praktis) mereka yang pindah ke pemukiman lain di dekat pantai kehilangan kontak dengan mereka yang masih memiliki pengetahuan Jelas disini pengetahuan adat tidak diwariskan dengan baik dan tidak lagi dipraktikkan

bull Desa sasaran kami memiliki sistem pengawasan penangkapan ikan tetapi dengan kapasitas terbatas sehingga sulit untuk mendeteksi serbuan nelayan dari desa lain dan mengatasi pelanggar

bull Sepertinya ada perbedaan aspirasi ekonomi nelayan desa tetangga mencari penghasilan yang lebih besar dibandingkan dengan apa yang ditolerir oleh desa sasaran kami dengan alasan menjaga keberlanjutan perikanan mereka

bull Penduduk desa memiliki hubungan keluarga melalui pernikahan Ini adalah insentif yang kuat bagi kedua belah pihak untuk mengatasi konflik

Kekuatanbull Desa sasaran kami telah memelihara kearifan lokalnya

(pengetahuan dan praktik adat) dengan dukungan kuat dari pengurus desa Mereka memberikan prioritas tinggi untuk pelestarian laut dan bersedia berkoordinasi dan berkolaborasi dengan desa lain demi mencapai perikanan yang lestari untuk masa depan jangka panjang semua pihak

bull Nelayan dari desa lain inovatif dalam mengadopsi teknologi baru untuk penangkapan ikan

Kebutuhanbull Desa sasaran kami berharap dapat melindungi habitat

ikan melindungi perikanan mengamankan penghidupan dan menjaga tradisi

bull Nelayan dari desa lain juga ingin mengamankan penghidupan tetapi lebih tertarik pada peningkatan ekonomi (penghasilan yang lebih besar pangan yang lebih baik) Untuk mendapatkan hal ini mereka perlu akses ke wilayah perairan lain

GAMBAR 16 Alat bantu pemetaan konflik

Desa

sas

aran

Desa t

etang

ga

(nelay

an)

Desa tetangga

(bukan nelayan)

Desa tetangga lain

Camat

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Kabupaten

Bupati

Dinas Kelautan dan Perikanan - Provinsi

Polis

i dan

milit

er

Kekh

awat

iran

Kebu

tuha

n

Keku

atan

Kekhaw

atiran

Kebutu

han

Keku

atan

KekhawatiranKebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

KebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

KebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

KekhawatiranKebutuhanKekuatan

Kekh

awat

iran

Kebu

tuha

n

Keku

atan

Kekh

awati

ran

Kebu

tuhan

Kekuata

n

Konflik tentang alat tangkap dan lokasi penangkapan ikanPE

RMAS

ALAH

AN

Konteks

Konte

ks Konteks

KonteksKont

eks

Konteks

Konteks

Konteks

Kont

eks

Kon

teks

KonteksKonteks

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir26

Camat

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Kabupaten

Bupa

ti

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Provinsi

Polis

i dan

m

ilite

r

KEKU

ATAN

bull Ke

arifa

n lo

kal d

iduk

ung

oleh

pe

mer

inta

han

desa

bull Ke

ingi

nan

kuat

unt

uk m

elest

arika

n

bull Be

rsed

ia b

erko

ordi

nasi

dan

ber

kola

bora

si

deng

an d

esa

lain

KEBU

TUHA

N

bull Pe

rlind

unga

n ek

osis

tem

bull Ke

berla

njut

an p

engh

idup

an

bull M

emeli

hara

kea

rifan

loka

lKE

KHAW

ATIR

AN

bull Ke

hila

ngan

kon

trol p

enge

lola

anbull

Etis

dan

kea

dila

n

bull M

enja

ga h

ubun

gan

deng

an p

endu

duk

desa

teta

ngga

bull Te

kana

n un

tuk

men

gado

psi a

lat

pena

ngka

p ika

n ya

ng m

erus

ak

KEKU

ATAN

bull Ke

wen

anga

n un

tuk

pene

gaka

n hu

kum

KEBU

TUHA

Nbull

Men

jaga

ket

ertib

an u

mum

KEKH

AWAT

IRAN

bull M

enin

gkat

nya

konfl

ik s

osia

lbull

Men

ingk

atny

a pe

nang

kapa

n ik

an y

ang

mer

usak

bull Pe

nang

kapa

n ik

an il

egal

teru

s be

rlang

sung

KEKUATANbull Pemimpin dan pegawai yang berkomitmen

bull Hubungan lokal yang baik

KEBUTUHANbull Pengelolaan perikanan dan ekosistem pesisir

yang berkelanjutan

bull Perlindungan dan pemberdayaan masyarakat

pesisirbull Kerja sama dan dukungan dari desa dan

kecamatanKEKHAWATIRAN

bull Menangani perubahan kewenangan

bull Keterbatasan SDM kewenangan untuk

implementasi programKE

KUAT

ANbull Ja

batan

dan k

ewen

anga

n ter

tingg

i di k

abup

aten

bull Keter

tarika

n untu

k men

gemba

ngka

n keb

ijaka

n

berba

sis pe

neliti

an

KEBU

TUHAN

bull Stab

ilitas

sosia

l

bull Pend

apata

n dae

rah da

ri sek

tor pe

rikan

an

bull Men

gemba

ngka

n pari

wisata

dan p

erika

nan

KEKH

AWAT

IRAN

bull Kons

ekue

nsi d

ari pe

ngali

han k

ewen

anga

n untu

k

peng

elolaa

n peri

kana

n wila

yah p

esisi

r dan

laut

(UU

2320

14)

bull Kebe

rlanju

tan su

mber d

aya a

lam

KEKUATAN

bull Komitmen serius untuk menerapkan

pengelolaan perikanan wilayah pesisir dan laut

berbasis masyarakat

bull Memiliki kewenangan tertinggi di daerah untuk

pengelolaan perikanan wilayah pesisir dan laut

(UU 232014)

KEBUTUHAN

bull Transisi kewenangan untuk perikanan lokal bejalan

mulus

bull Dapat mengandalkan tingkat kabupaten

KEKHAWATIRAN

bull Keterbatasan anggaran SDM dan sarana

prasarana

bull Implementasi UU 232014

bull Koordinasi dengan pemerintah

pusat kabupatenkota

KEKUATAN

bull Berada dalam posisi yang bagus untuk

mem

fasilitasi penyelesaian konflik

KEBUTUHAN

bull Menjaga ketertiban um

um

bull Mendukung kepem

impinan desa untuk m

engatasi

masalahkonflik

bull Berkoordinasi dengan kepolisian dan militer

KEKHAWATIRAN

bull Terjadinya konflik sosial

bull Kewenangan terbatas untuk m

engelola sumber

daya

KONTE

KS

Bupa

ti baru

yang

visio

ner

dan b

erkom

itmen

untuk

memba

ngun

Sela

yar y

ang

berba

sis la

ut

Memilik

i kek

uasa

an da

n

wewen

ang y

ang k

uat d

i ting

kat

kabu

paten

KONTEKS

KKP Nasional sangat aktif

Dekat dengan LSM yang

peduli dengan lingkungan dan

masyarakat

KONTEKS

Mendukung perencanaan

pembangunan untuk masyarakat

desa (dari bawah ke atas)

Berkontribusi kepada pengelolaan

sumber daya pesisir

KONTEKS

Coordinate and comm

unicate

between district governm

ent

and village governments

KONT

EKS

Berp

artis

ipas

i dal

am

pene

gaka

n pe

ratu

ran

di ti

ngka

t ka

bupa

ten

dan

desa

Desa

mem

erlu

kan

polis

i dan

m

iliter

unt

uk m

enja

lank

an

peng

awas

an y

ang

kons

iste

n da

n te

rus-

men

erus

ser

ta

men

egak

kan

huku

m

GAMBAR 17 Analisis lengkap alat bantu pemetaan konflik

PERM

ASAL

AHAN

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 27

Polis

i dan

m

ilite

r

Desa

sas

aran

Desa tetangga

(nelayan)

Desa tetangga (bukan nelayan)

Desa tetangga lain

KEKU

ATAN

bull Ke

arifa

n lo

kal d

iduk

ung

oleh

pe

mer

inta

han

desa

bull Ke

ingi

nan

kuat

unt

uk m

elest

arika

n

bull Be

rsed

ia b

erko

ordi

nasi

dan

ber

kola

bora

si

deng

an d

esa

lain

KEBU

TUHA

N

bull Pe

rlind

unga

n ek

osis

tem

bull Ke

berla

njut

an p

engh

idup

an

bull M

emeli

hara

kea

rifan

loka

lKE

KHAW

ATIR

AN

bull Ke

hila

ngan

kon

trol p

enge

lola

anbull

Etis

dan

kea

dila

n

bull M

enja

ga h

ubun

gan

deng

an p

endu

duk

desa

teta

ngga

bull Te

kana

n un

tuk

men

gado

psi a

lat

pena

ngka

p ika

n ya

ng m

erus

ak

KEKUATAN

bull Inovatif (mengadopsi alat tangkap alternatif)

KEBUTUHAN

bull Akses ke perairan desa lain

KEKHAWATIRAN

bull Pengetahuan tentang praktik perika

nan lestari

yang terbatas

bull Perlindungan hukum

bull Menjaga hubungan dengan penduduk desa lain

KEKUATAN

bull Komitmen kuat dari pemerintahan desa

bull Hasrat untuk bekerja sama

KEBUTUHAN

bull Perlindungan habitat pesisir dan laut

bull Mengamankan penghidupan

KEKHAWATIRAN

bull Meningkatnya penangkapan ikan yang merusak

(dengan senapan tombak dan senter) terutama dari

lsquoDesa Tetanggarsquo

KEKU

ATAN

bull Ke

wen

anga

n un

tuk

pene

gaka

n hu

kum

KEBU

TUHA

Nbull

Men

jaga

ket

ertib

an u

mum

KEKH

AWAT

IRAN

bull M

enin

gkat

nya

konfl

ik s

osia

lbull

Men

ingk

atny

a pe

nang

kapa

n ik

an y

ang

mer

usak

bull Pe

nang

kapa

n ik

an il

egal

teru

s be

rlang

sung

KEKUATAN

bull Berada dalam posisi yang bagus untuk

mem

fasilitasi penyelesaian konflik

KEBUTUHAN

bull Menjaga ketertiban um

um

bull Mendukung kepem

impinan desa untuk m

engatasi

masalahkonflik

bull Berkoordinasi dengan kepolisian dan militer

KEKHAWATIRAN

bull Terjadinya konflik sosial

bull Kewenangan terbatas untuk m

engelola sumber

daya

KEKUATANbull Hubungan erat dengan desa lain

KEBUTUHANbull Keberlanjutan penghidupanbull Ketahanan panganKEKHAWATIRANbull Ketersediaan ikan

bull Menjaga hubungan dengan desa lainbull Keterbatasan sumber daya tanah

KONT

EKS

Pem

erin

taha

n de

sa y

ang

kuat

Kear

ifan

tradi

si lo

kal y

ang

kuat

Garis

pan

tai t

imur

dan

bar

at

yang

pan

jang

Dive

rsifi

kasi

eko

nom

i us

aha

mikr

oSi

stem

pen

gaw

asan

laut

deng

an k

apas

itas

terb

atas

KONTEKS

Garis pantai pendek hanya di

pantai barat

Memiliki hasrat yang kuat

untuk mengeksploitasi sumber

daya

Pernah menjadi pusat

penangkapan ikan yang

merusak

KONTEKSHubungan yang erat antara nelayan dan bukan nelayan di masyarakat

Kebanyakan petani dengan tanah terbatas Nelayan menyediakan akses atas ikan melalui tradisi berbagi

penjualan dan barter dengan produk pertanian

Hubungan dengan masyarakat desa sasaran karena perkawinan

KONTEKS

Ikatan kekeluargaan yang kuat

dan jejaring sosial

Hanya memiliki pantai timur

Tempat menangkap ikan bagi

nelayan tradisional terbatas

karena laut dalam

Akses ke pantai sulit hanya

ada beberapa jalan kecil

KONT

EKS

Berp

artis

ipas

i dal

am

pene

gaka

n pe

ratu

ran

di ti

ngka

t ka

bupa

ten

dan

desa

Desa

mem

erlu

kan

polis

i dan

m

iliter

unt

uk m

enja

lank

an

peng

awas

an y

ang

kons

iste

n da

n te

rus-

men

erus

ser

ta

men

egak

kan

huku

m

Konflik tentang alat tangkap dan lokasi penangkapan ikan

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir28

Kekhawatiranbull Desa sasaran kami memiliki banyak kekhawatiran

Termasuk hilangnya kontrol atas pengelolaan perikanan mereka yang sudah berhasil selama ini dan risiko konflik serta solusi potensialnya yang mungkin mengesampingkan pengelolaan mereka (pengamatan peserta yang kami lakukan menunjukkan hal ini terjadi dengan beberapa anggota desa sasaran kami meminta agar juga diperbolehkan menggunakan senapan tombak dan lampu setelah keputusan Bupati mengizinkan desa lain menggunakannya) Desa ini mengkhawatirkan tentang etis dan keadilan serta tentang perikanan lestari dan kehancuran habitat ikan (terutama karang)

bull Nelayan dari desa tetangga mengkhawatirkan mereka tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan menangkap ikan menurut peraturan desa sasaran kami Mereka juga mempertimbangkan wilayah laut mereka yang terlalu kecil untuk bisa mendapatkan penghasilan yang cukup dari tangkapan Mereka juga menekankan bahwa peraturan baru yang dkeluarkan oleh Bupati memperbolehkan mereka menggunakan alat tangkap dan peraturan tersebut lebih kuat dari surat kesepakatan yang ditandatangani camat Mereka juga khawatir tentang perlindungan hukum untuk kegiatan mereka (yang dimiliki saat ini)

bull Kedua desa ingin memelihara hubungan baik yang terjalin dengan adanya perkawinan antar warga desa

Poin yang menarik dari analisis ini adalah jumlah orang yang bertentangan Ukuran pihak yang berkonflik tidak setara desa sasaran kami bersatu menentang masuknya nelayan dari desa tetangga yang dianggap ilegal menurut hukum adat dan peraturan desa Sementara dari desa tetangga hanya nelayan yang berada di garis depan pada konflik ini Pengurus desa menyadari adanya permasalahan ini dan kepala desa berusaha melindungi kepentingan nelayan mereka dengan berpendapat bahwa alat tangkap yang mereka gunakan diperbolehkan menurut peraturan pemerintah Pendapat di dalam desa tetangga sendiri terbelah mdash atau ada penduduk yang tidak peduli tentang praktik menangkap ikan karena mengandalkan sumber daya lain

Pihak lain juga ingin melihat konflik ini diselesaikan karena akan berdampak pada mereka Karena konflik ini melibatkan dua desa penyelesaian konflik berada di bawah tanggung jawab camat dengan dibantu oleh Kapolsek dan Danramil Bupati dan dinas kabupaten terbawa ke dalam konflik karena eskalasi konflik untuk mengambil keputusan Dinas perikanan kabupaten berada dalam posisi sulit karena mereka ingin mendorong perikanan lestari dan bekerja sama dengan desa tetapi konflik ini membuat mereka harus mengambil keputusan berdasarkan isi peraturan yang bertentangan dengan tujuan keberlanjutan Polisi dan militer menegakkan kepatuhan pada hukum yang berlaku suatu permasalahan yang disengketakan dalam hal ini Mereka terselamatkan jika konflik dapat dihindari Desa-desa lain di pulau mengamati terutama desa yang memiliki hubungan erat dengan protagonis

Mereka juga ingin melindungi perikanan mereka dan juga mengalami daerah mereka diterobos oleh kelompok nelayan yang sama

Cornelius dan Faire (2006) menyarankan untuk mengenali awal terjadinya konflik sedini mungkin dan menanganinya sebelum meningkat dan para pihak semakin berakar di posisinya seperti yang terjadi di contoh Selayar ini Di sisi lain spesialis resolusi konflik menyadari bahwa terkadang konflik perlu lsquomatangrsquo terlebih dahulu untuk ada resolusi Sering kali para pihak ingin menghabiskan semua pilihan yang ada sebelum bersedia berbicara

Apa yang terjadi berikutnyaSetelah adanya keputusan dari Bupati desa sasaran tidak dapat mengajukan banding Mereka kemudian mencari apa yang mungkin dapat mereka lakukan Mereka mendiagnosis bahwa mereka kalah karena adanya kelemahan dalam peraturan tertulis yang diakui dan ditegakkan oleh pejabat yang berwenang Sehingga mereka memilih untuk menggunakan analisis kebijakan di atas untuk mencari jalan yang bisa mengkonsolidasikan dan mendokumentasikan hukum adat dan peraturan desa kontemporer yang diakui sepenuhnya oleh pemerintah

Desa sasaran menghadapi keputusan internal yang sulit dan tantangan dalam menjaga persatuan yang selama ini berhasil dikelolanya terkait dengan penangkapan ikan tradisional lestari Tiga nelayan dari desa sasaran kami minta agar diperbolehkan menangkap ikan dengan menggunakan senapan tombak karena penduduk desa tetangga diperbolehkan (kenapa mereka tidak boleh melakukan hal yang sama) Desa menolak Tetapi dua nelayan dari desa sasaran kami yang menikah dengan perempuan dari desa tetangga dan lebih banyak tinggal di pemukiman istrinya berkeras untuk mendapat pengecualian karena mereka tidak memiliki alat tangkap lain dan keterampilan yang diperlukan untuk menangkap ikan Jadi kedua nelayan tersebut diperbolehkan menggunakan senapan tombak Hal ini menyebabkan ketegangan internal

Sementara itu desa-desa tetangga lain yang juga mengalami wilayahnya diterobos oleh nelayan yang terlibat dalam konflik ini memutuskan untuk bersatu untuk melindungi perikanan mereka Dengan adanya kesadaran yang lebih baik mereka mulai mengubah penggunaan sumber dayanya agar tidak terlalu bergantung pada perikanan Misalnya di masa lalu jika mereka memerlukan ikan dalam jumlah besar untuk upacara (seperti perkawinan) mereka akan menggunakan bom agar bisa menangkap sebanyak mungkin ikan Setelah mereka menyadari kerusakan yang diakibatkan terhadap cadangan dan habitat ikan beberapa tahun yang lalu mereka mulai menyembelih hewan ternak untuk upacara Setelah melindungi perikanan mereka sendiri mereka tidak senang ada pihak lain yang masuk dan mengambil keuntungan dari pantangan dan perlindungan yang sudah mereka lakukan

Konflik ini belum terselesaikan tetapi telah melahirkan sejumlah inisiatif lain terutama analisis kebijakan desa Situasi saat ini mengkhawatirkan baik bagi keberlanjutan perikanan maupun bagi ketetapan desa sasaran untuk melindungi habitat ikan dan mengelola dampak penangkapan ikan Pilihan yang belum dicoba tetapi mungkin melibatkan kedua kepala desa untuk berdialog pada waktunya dan pihak netral yang bekerja dengan pengurus desa lain agar lebih aktif dalam mengelola sumber daya pesisir Semua desa di kecamatan dapat bertemu dan berdiskusi tentang strategi pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 29

Karena kewenangan perikanan sekarang berada di pemerintah provinsi yang berpusat di Makassar di Sulawesi (beberapa jam ditempuh dengan perahu dan mahal untuk dijangkau lewat udara) pemerintah kabupaten tidak memiliki kewenangan yang jelas untuk menyatukan kelompok-kelompok dari berbagai desa untuk duduk bersama mendiskusikan pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif dan mendorong tercapainya kesepakatan tentang praktik menangkap ikan Disini letak dilemanya pemerintah kabupaten memiliki kewenangan langsung atas pengelolaan desa secara umum tetapi tidak atas pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Sementara itu program COREMAP yang banyak mendanai kerja-kerja pembangunan masyarakat di dalam pengelolaan wilayah pesisir telah menghentikan kegiatan terkait pembangunan sumber daya manusia dan kegiatan LSM yang ada terlalu kecil untuk menengahi solusi yang berskala luas

Menggabungkan pengetahuan lokal dan ilmiahKetika masyarakat berkolaborasi dengan pemerintah untuk pengelolaan wilayah pesisir atau jika mereka berharap untuk saling terlibat sangat mungkin untuk turut membahas bentuk pengetahuan lain dalam diskusi Penting untuk tidak berasumsi bahwa satu bentuk pengetahuan adalah lsquobenarrsquo dan yang satu lagi lsquosalahrsquo tetapi justru harus mencoba mempelajari keduanya

Komponen alat bantu ini mengikuti argumen dari Brown (2010) bahwa kita harus mengakui dan mencoba mengintegrasikan berbagai bentuk pengetahuan terutama jika para pemangku kepentingan bekerja bersama Jenis pengetahuan yang dikenali oleh Brown adalah

bull individual (dimiliki oleh orang tertentu dan tidak serta-merta dimiliki oleh anggota masyarakat yang lain)

bull masyarakat (misalnya pengetahuan adat dan lokal)

bull spesialisasi (misalnya pengetahuan ilmiah)

bull organisasi (misalnya pengetahuan tentang kebijakan dan prosedur)

bull bentuk pengetahuan holistik (integratif)

Masing-masing menggunakan bukti yang berbeda untuk jenis permasalahan yang berbeda Secara keseluruhan semua pengetahuan ini dapat memperkaya pemecahan masalah

Penting bagi para pihak yang berkolaborasi untuk saling menghormati pengetahuan yang dimiliki satu sama lain dan mencoba dengan sungguh-sungguh untuk belajar dan memahami perspektif pihak lain Dengan membawa prinsip ini di dalam alat bantu ini kami menekankan pentingnya pengetahuan tradisional (seperti yang terlihat dalam alat bantu ini tentang mengidentifikasi pengetahuan dan praktik pengelolaan tradisional) Pengetahuan tradisional melintasi beberapa bentuk ilmu pengetahuan yang diidentifikasi oleh Brown Termasuk pengetahuan masyarakat dan spesialisasi (misalnya pengetahuan adat tentang perilaku ikan) Di beberapa masyarakat pengetahuan ini bersifat holistik seperti pengetahuan ekologis tradisional yang sangat mengintegrasikan ekologi manusia dan di beberapa situasi aspek spiritual Di dalam pengelolaan wilayah pesisir pengetahuan adat Pengetahuan lokal dan pengetahuan ilmiah dapat relevan dan idealnya harus digabungkan dengan pengetahuan tentang kebijakan mdash atau digunakan sebagai bukti untuk dibuatnya kebijakan baru

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIbull Bertujuan menggabungkan bentuk pengetahuan yang berbeda

terutama dari para pihak yang berkolaborasi untuk memecahkan masalah secara bersama-sama

bull Mengerjakan tugas-tugas yang sebenarnya

bull Buatlah ini menjadi proses pembelajaran

Untuk mengembangkan komponen alat bantu ini melalui inisiatif praktis yang memberikan pembelajaran untuk semua tim kami dan masyarakat Bungaiya bergabung dengan Dr Nils Krueck dari Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk menggali bagaimana menggabungkan pengetahuan ilmiah dengan pengetahuan lokal untuk tujuan perencanaan Bagi Tim Perencanaan Tata Ruang Laut inisiatif ini memberikan mereka kesempatan untuk mengembangkan alat pemodelan yang diadopsi untuk skala lokal melalui kolaborasi dengan pengguna prospektif Bungaiya memiliki empat daerah perlindungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat (DPL) Dua daerah sudah diakui penuh secara formal dan dua lagi sedang menunggu persetujuan dari pemerintah kabupaten selama beberapa bulan ini Masyarakat ingin mencanangkan setidak-tidaknya satu daerah perlindungan lagi terutama bertujuan agar setiap pemukiman di dalam daerah administratif desa memiliki satu DPL di sekitarnya

Bungaiya tertarik untuk mengetahui apakah DPL mereka yang berdasarkan pada pengetahuan lokal dan pertimbangan strategis mereka dalam mengelola perikanan sudah berada di lokasi yang baik dan ukurannya memadai Perwakilan Bungaiya meyakini kegiatan ini akan memberikan masukan dan pilihan baru serta menawarkan pengakuan dari pemerintah yang lebih luas jika pengetahuan ilmiah menyetujui penilaian mereka Hal ini juga akan membantu mereka dalam perencanaan jangka panjang menuju pembentukan perlindungan laut selanjutnya

Kegiatan gabungan ini menunjukkan bahwa dari pada hanya bergantung pada alat pendukung perencanaan DPL dan mengambil keputusan dari lsquoatas ke bawahrsquo pemerintah dapat menyusun alat perancang DPL yang dapat diterapkan secara kolaboratif dengan masyarakat

bull untuk mengidentifikasi daerah dengan nilai ekologis danatau penghidupan tinggi agar dilindungi

bull untuk memastikan daerah-daerah yang disarankan untuk dilindungi mendapat dukungan dari masyarakat (Hal ini penting karena nelayan memilih apakah mereka mau mematuhi daerah perlindungan atau tidak dan pemerintah membutuhkan biaya tinggi untuk pengawasan dan sering kali tidak mencakup luas wilayah yang memadai Beberapa masyarakat memiliki sistem pengawasan mereka sendiri dan akan lebih termotivasi untuk melindungi daerah-daerah yang menjadi prioritas mereka)

bull agar upaya masyarakat dan pemerintah lebih tepat sasaran

bull sebagai alat pembelajaran untuk pemerintah dan masyarakat

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir30

KOTAK 3L PROSES KAMI

Mengetahui ketertarikan Bungaiya dan juga Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk berhubungan dengan pengguna potensial tim kami bertanya kepada warga desa Bungaiya apakah mereka tertarik bekerja bersama dengan ahli ekologi laut Dr Nils Krueck Mereka tertarik

Anggota tim peneliti memberitahukan Nils tentang ketertarikan masyarakat Sebelum pergi ke Selayar Nils mempersiapkan sejumlah peta dasar dan model wilayah pesisir Bungaiya yang menurutnya akan dirasa bermanfaat oleh masyarakat

Nils mengunjungi Selayar pada bulan Juli 2017 Kedua tim bertemu dengan masyarakat (lihat Gambar 18) agar Nils dapat menjelaskan kemungkinan yang ada dan masyarakat menyampaikan pada Nils tentang situasi lokal mereka dan permasalahan perikanan Masyarakat mendiskusikan sasaran termasuk melindungi terumbu karang meningkatkan populasi ikan meningkatkan tangkapan ikan membangun wisata menyelam dan snorkel dan melindungi spesies tertentu Nils mencari klarifikasi dan informasi lebih jauh tentang spesies yang paling penting kegiatan menangkap ikan dan habitat lokal Dari diskusi ini tim gabungan mengembangkan skenario rancangan DPL untuk dieksplorasi

Di hari-hari berikutnya Nils menjalankan model optimalisasi rancangan DPL dan melaporkan hasilnya ke masyarakat secara rutin untuk didiskusikan dan diperbaiki lebih lanjut Masyarakat membentuk tim penyelam termasuk Nils penyelam mereka yang sudah berpengalaman dan satu anggota tim lokal kamu Tim ini menyelam menelusuri daerah yang diteliti agar dapat memvalidasi asumsi rancangan DPL

Anggota tim yang lain mendukung tim penyelam dari perahu milik anggota masyarakat dan merekam hasil pengamatan tim penyelam

Penilaian ilmiah secara lengkap mendukung dua DPL yang lebih besar dari apa yang sudah dicanangkan oleh masyarakat di dua dari empat lokasi DPL Dua lokasi DPL lainnya telah dicanangkan oleh masyarakat untuk tujuan strategis (mengelola penerobosan dari desa lain) tetapi tidak diprioritaskan menurut hasil penilaian ilmiah untuk mencapai pelestarian keanekaragaman hayati atau manfaat bagi perikanan Sebaliknya model yang ada mengidentifikasi peluang DPL baru di salah satu daerah yang belum dipertimbangkan oleh masyarakat mengingat jaraknya dari pemukiman yang ada dan rendahnya tingkat ketertarikan untuk menangkap ikan di lokasi tersebut

Lokasi ini berada di utara dan diprediksi berpotensi memberikan manfaat untuk konservasi dan perikanan di daerah selatan melalui perpindahan karang dan ikan muda oleh arus laut Akan tetapi agar DPL ini bisa merealisasikan potensinya masyarakat perlu menemukan cara untuk pemantauan dan penegakan perlindungan mengingat lokasinya berada di daerah yang sepi penduduk

bull penerapan alat optimalisasi DPL kuantitatif dalam skala lokal mungkin dilakukan dan menguntungkan

bull Masyarakat ini dan kemungkinan masyarakat lain tertarik untuk belajar pendekatan rancangan DPL secara ilmiah

bull Ahli ekologi dan masyarakat menerapkan kriteria rancangan DPL yang berbeda dan berpotensi bertentangan Hal ini layak diakui dan bisa memancing diskusi yang bermanfaat

GAMBAR 18 Gabungan tim CCRES dan perwakilan desa mengembangkan scenario rancangan DPL untuk eksplorasi di Desa BungaiyaFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 31

4 FAKTOR YANG MENDUKUNG DAN TANTANGAN CONTOH DARI SELAYAR

Keberhasilan pengelolaan wilayah pesisir seperti halnya pengelolaan lingkungan yang lain mendapatkan manfaat dari serangkaian faktor pendukung Kami tidak bermaksud merangkum seluruh faktor-faktor latar belakang tersebut dalam alat bantu ini tetapi kami berharap dapat berbagi tentang beberapa faktor-faktor tersebut sebagai contoh dan untuk mengakui bahwa setiap diagnosis partisipatif selalu terjadi dalam dinamika berbagai faktor pendukung yang turut mempengaruhi pembentukan masalah yang dipilih untuk didiagnosis dan kapasitas untuk menanganinya

Di Selayar kami mengamati faktor-faktor penentu keberhasilan berikut yang membantu pengelolaan wilayah pesisir Tabel 1 terdiri dari daftar faktor-faktor ini dan catatan tentang beberapa tantangan terkait Kita tidak dapat berasumsi faktor penentu keberhasilan ini akan selalu ada Faktor pendukung bisa saja dihambat

Kami mendorong pengguna alat bantu ini untuk menemukan faktor-faktor penentu keberhasilan ini ketika mengadakan diagnosis partisipatif

GAMBAR 20 Proses kolaboratif sedang berlangsung Foto H Ross

GAMBAR 19 Kegiatan FishCollab menarik banyak peserta yang antusiasFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir32

TABEL 1 Faktor-faktor keberhasilan dalam penerapan di Selayar dan tantangan terkait

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Pengetahuan dan praktik adat

Komitmen terhadap pengetahuan dan praktik adat di banyak masyarakat

bull Meliputi berbagai teknologi menangkap ikan yang cerdas Sangat konsisten dengan komitmen keberlanjutan dan dapat menawarkan dimensi moral untuk perlindungan laut (lihat dokumen Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka)

bull Desa-desa yang berkomitmen terhadap bentuk pengelolaan berbasis hukum adat dapat (dan sudah) menunjukkan kepemimpinan yang baik dalam praktik menangkap ikan yang berkelanjutan

Pengetahuan adat dan komitmen untuk meneruskan praktik adat yang tidak merata di dalam dan di antara desa

bull Dapat terjadi dan sudah terjadi konflik antar individu dan desa antara yang mempertahankan pengelolaan secara adat dan yang berusaha menggunakan teknologi yang lebih efisien (dan sering kali lebih merusak)

Warisan Warisan dari proyek COREMAP (I sampai III) Selayar merupakan peserta lama di dalam COREMAP Kerja lapangan kami meneruskan warisan berikut

bull Pengetahuan baru (COREMAP I)

bull Perubahan besar pada program COREMAP termasuk penghentian kegiatan yang difokuskan pada pembangunan di semua lokasi termasuk Selayar digantikan oleh program COREMAP III dengan program yang lebih kecil terpusat dan terfokus pada penelitian

Kesadaran Kesadaran yang meluas di tingkat desa dan kabupaten dalam hal kelautan dan proses sosial terkait Hal ini meliputi fokus pada pengelolaan berbasis masyarakat dan bukan pengelolaan dari atas (top-down) dan juga selaras dengan perubahan di dalam kebijakan lingkungan hidup Indonesia selama 20 tahun terakhir (COREMAP II dan III)

bull Membuat pengetahuan ilmiah relevan untuk skala lokal dan dapat diterapkan di lapangan (misalnya oleh desa)

bull Memperluas kesadaran tentang permasalahan perlindungan laut ke desa-desa yang tidak memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam COREMAP

bull Menjaga kesadaran tetap aktif setelah beberapa saat

Lembaga lokal bull Infrastruktur tata kelola masyarakat misalnya sistem DPL yang dicanangkan masyarakat sebagai fokus proses pembelajaran di dalam pengelolaan berbasis masyarakat komite desa untuk konservasi laut fasilitator masyarakat yang berdaya dan pelembagaan ketika beberapa pemerintahan desa menggunakan anggaran desanya untuk perlindungan sumber daya laut

bull Hubungan baik antar desa yang berpartisipasi di dalam COREMAP (terutama COREMAP III) dan pemerintah kabupaten Koordinator kabupaten berada di posisi untuk memfasilitasi hal ini

bull Pemerintah kabupaten berkomitmen terhadap pengelolaan berbasis masyarakat Pegawai dinas perikanan kabupaten dan bidang pembangunan lain secara aktif mencoba untuk mendorong dan mendukung hal ini dengan alokasi staf dan keuangan (Hal ini sekarang sedang disesuaikan karena adanya transfer kewenangan perikanan ke pemerintah provinsi sementara pemerintah kabupaten meneruskan tanggung jawabnya atas desa dan penghidupan)

bull Menjaga komitmen pemerintah provinsi dan kabupaten terhadap proses berbasis masyarakat mengingat hilangnya posisi fungsi yang tadinya didukung oleh COREMAP dan dengan pergantian pegawai

bull Memelihara dan memperkaya infrastruktur tata kelola masyarakat di bawah transfer tanggung jawab perikanan ke tingkat provinsi perubahan dan potensi pengurangan staf perubahan budaya di tingkat pemerintahan manapun

bull Tantangan pemeliharaan menurut faktor-faktor yang disebutkan di atas

COREMAP III lebih dikenal sebagai COREMAP-CTI singkatan dari Coral Triangle Initiative

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 33

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Jejaring bull Pegawai kabupaten dengan tanggung jawab yang berbeda memiliki jejaring yang baik berkomunikasi dengan baik dan memiliki tujuan yang sama Mereka juga berjejaring dengan LSM dan agen-agen perubahan masyarakat sipil Selayar yang berskala kecil dan pemerintah kabupaten membantu komunikasi dan kolaborasi ini

bull LSM kecil tetapi berdedikasi tinggi

bull Peran orang-orang tertentu dalam hubungan ini risiko gangguan karena perpindahan pegawai setelah berakhirnya COREMAP III di kawasan Indonesia

bull Tantangan untuk bertahan hidup dan kapasitas yang umum dialami semua LSM

Kepemilikan terhadap permasalahan wilayah pesisir

Rasa kepemilikan yang tinggi terhadap permasalahan kelautan (di desa dan kabupaten)

bull Pentingnya peran komite desa untuk konservasi laut dan terutama pimpinan mereka di dalam hal ini

bull Memelihara budaya ini di bawah perubahan peraturan (pergeseran tanggung jawab pengelolaan laut perairan dalam ke pemerintah provinsi) dan pergantian pegawai seiring dengan berjalannya waktu

bull Di desa hal ini mungkin berhubungan dengan siklus pemilihan karena kepala desa yang baru akan berusaha membedakan diri dari pendahulunya dengan cara meninggalkan fokus kelautan

bull Kehilangan anggota komite desa untuk perlindungan laut akan mengurangi sumber pengaruh sosial terhadap pimpinan desa dan penduduk desa secara umum

Inisiatif Para lsquochampionrsquo di desa dan kabupaten (baik yang bekerja untuk pemerintah kabupaten atau dalam kapasitas lain) Orang-orang ini memiliki motivasi dan komitmen melampaui peran resmi mereka telah menentukan strategi mereka sendiri untuk mendorong perubahan perilaku dan juga ada yang berkolaborasi

bull Karena sebagian besar individu ini memulai secara mandiri (beberapa melakukan pembinaan) ada beberapa tantangan yang dikaitkan dengan bagaimana memelihara pengaruh mereka Risiko kehilangan orang-orang ini di tingkat desa cukup kecil berbeda dengan di tingkat kabupaten (lihat penjelasan tentang perubahan budaya organisasi dan pergantian pegawai di atas)

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir34

5 SARAN UNTUK PENGUKURANAlat bantu ini pada utamanya didasarkan pada penilaian kualitatif menuju kolaborasi dan pengelolaan yang adaptif Proyek ini tidak dirancang untuk memilih bagian-bagian yang bagus untuk dijadikan indikator atau mendukung pengelolaan meskipun pemilihan ini memainkan peran logis dalam prosedur diagnosa dan merupakan langkah rasional berikutnya

Penting bagi diagnosis partisipatif agar fokus pada permasalahan dan kepentingan yang ada dan tidak hanya sekedar didorong oleh data awal karena hanya sedikit permasalahan yang dapat langsung diukur sehingga fokus pada angka saja akan mengganggu pemilihan permasalahan Ketika tersedia bukti seperti pengukuran penurunan habitat dan tangkapan ikan menjadi berharga selama semua pihak mempercayai data tersebut dan sepakat tentang relevansinya Bukti tidak tertulis atau berdasarkan persepsi seperti pengamatan dalam jangka waktu lama tentang berkurangnya ketersediaan ikan serta lsquoalat ukurrsquo informal mdash seperti seberapa jauh perahu harus melaut sebelum mencapai daerah tangkapan yang memadai mdash mungkin lebih meyakinkan bagi masyarakat Selain itu kenyataan yang dihadapi oleh sebagian besar kawasan berkembang di dunia adalah hanya sedikit data yang tersedia apa lagi data jangka panjang atau data dalam skala kecil yang dapat mendukung pembuatan keputusan di tingkat lokal

Ketika kami mengembangkan cara pengukuran kami sarankan agar hal ini dilakukan secara partisipatif Para pihak harus memutuskan bersama apa yang paling penting untuk diukur agar dapat membantu diagnosis perencanaan dan pengelolaan adaptif mereka Kemudian menjawab indikator atau pengukuran langsung apa yang sesuai untuk melihat kondisi awal dan kemajuannya serta bagaimana mendapatkan informasi tersebut

Sering kali indikator kualitatif sudah cukup untuk memandu diagnosis partisipatif Salah satu pendekatan yang paling mudah adalah dengan menggunakan lsquopapan instrumenrsquo dengan kode warna Pengguna dapat mengidentifikasi indikator utama untuk setiap tulang dari diagram tulang ikan dan melampirkan skala peringkat sederhana seperti skala berdasarkan warna Contoh untuk papan instrumen ini dapat dilihat di Tabel 2

Cara yang sama dapat digunakan pengguna untuk mengidentifikasi faktor-faktor penentu keberhasilan dan tantangan untuk situasi mereka sendiri lalu menilainya secara kualitatif dengan menggunakan skala papan instrumen

Contoh yang sangat baik dalam berkolaborasi adalah merencanakan pertemuan secara berkala untuk mengisi papan instrumen ini bersama-sama (Izurieta 2007) Para pihak bahkan dapat mengisinya secara terpisah di dalam kelompok-kelompok kecil lalu berkumpul lagi untuk membandingkan hasil mereka mdash apakah mereka sepakat atau tidak untuk setiap indikator Yang terpenting apa yang perlu mereka tingkatkan (Ini adalah alasan sebenarnya untuk berdiskusi)

Akan tetapi papan instrumen dapat terlihat pasif kecuali jika ada versi yang dapat dibandingkan seiring dengan berjalannya waktu (Apakah kita melakukan sesuatu dengan lebih baik dibandingkan penilaian sebelumnya) Untuk permasalahan yang secara jelas perlu dikembangkan oleh para pihak pendekatan yang lebih baik mungkin dapat dilakukan dengan menggunakan judul atau kata-kata yang mencerminkan tahapan perkembangan Misalnya jejaring yang relevan biasanya akan berkembang Sehingga akan lebih masuk akal jika skalanya diberikan judul lsquobelum dimulairsquo kemudian lsquotahap awalrsquo lsquoperkembanganrsquo lalu lsquoberkembang penuhrsquo

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 35

TABEL 2 Contoh papan instrumen dengan kode warna

SANG

AT T

ERBA

TAS

TERB

ATAS

OK GOOD

EXCE

LLEN

T

PENJ

ELAS

AN

Fokus dan bermitra Kejelasan fokus

Bekerja dengan baik sebagai mitra

Mengembangkan jejaring Orang-orang yang relevan terlibat

Pengetahuan tradisional dan praktik pengelolaan

Keberadaan pengetahuan

Praktik pengelolaan secara adat digunakan

Kombinasi pengetahuan lokal dan ilmiah

Pengetahuan lokal dan ilmiah dipertimbangkan

Identifikasi proyek terkait dan warisan mereka

Kontak terjalin dengan personil proyek sebelumnya dokumen dipelajari

Warisan 1 dilanjutkan

Warisan 2 dilanjutkan

Warisan 3 dilanjutkan

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion dan strategi mereka

Ada champion

Champion mendapat dukungan

Analisis kebijakan multitingkat

Kebijakan dinilai

Kebijakan dan pengaturan kelembagaan selaras di semua tingkat pemerintahan dan dengan masyarakat

Analisis konflik Jangkauan konflik

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir36

6 REFERENSIAndrew NL Bene C Hall SJ Allison EH Heck S amp Ratner BD 2007 lsquoDiagnosis and management of small-scale fisheries in developing countriesrsquo Fish and Fisheries vol 8 hal 227ndash240

Bene C Kodio A Lemoalle J Mills D Morand P Ovie S Sinaba F amp Tafida A 2009 Participatory diagnosis and adaptive management of small-scale fisheries in the Niger River Basin CGIAR Challenge Program on Water and Food Project report (proyek no 72)

Brown VA 2010 lsquoCollective inquiry and its wicked problemsrsquo in Brown VA Harris JA and Russell JY eds Tackling wicked problems through the interdisciplinary imagination Earthscan London hal 4ndash83

Cinner JE McClanahan TR MacNeil MA Graham NAJ Dawd TM Mukminin A Feary DA Ando L Rabearisoa AL Wamukota A Jiddawik A Campbell SJ Baird AH Januchowski-Hartley FA Hamed S Laharil R Morovel T amp Kuangel J 2012 lsquoComanagement of coral reef social-ecological systemsrsquo Proceedings of the National Academy of Sciences vol 109 14 hal 5219ndash5222

Conflict Resolution Network 2008 Conflict Resolution Trainers Manual mdash 12 skills Conflict Resolution Network wwwcrnhqorg (keterampilan 8 memetakan konflik)

Cornelius H amp Faire S 2006 Everyone can win how to resolve conflict Edisi ke-2 Simon dan Schuster NSW

Eriksson H Adhuri DS Adrianto L Andrew N L Apriliani T Daw T Evans L Garces L Kamanyi E Mwaipopo R Purnomo AH Sulu RJ amp Beare DJ 2016 lsquoAn ecosystem approach to small-scale fisheries through participatory diagnosis in four tropical countriesrsquo Global Environmental Change vol 36 hal 56ndash66

Fisher R Ury WL amp Patton B 2011 Getting to yes negotiating agreement without giving in Penguin

Izurieta AV 2007 Evaluation framework for collaborative management of protected areas a crosscultural case study in Queensland Australia PhD thesis The University of Queensland

Mills D Beacuteneacute C Ovie S Tafida A Sinaba F Kodio A Russell A Andrew N Morand P amp Lemoalle J 2011 lsquoVulnerability in African small-scale fishing communitiesrsquo Journal of International Development vol 23 hal 308ndash313

Proyek Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) adalah proyek dukungan teknis regional yang ditujukan untuk membuka sumber-sumber pendapatan baru yang berkelanjutan bagi masyarakat pesisir di wilayah timur Asia Timur-Pasifik CCRES akan mengembangkan produk-produk pengetahuanmdashyang dapat digunakan sebagai masukan terhadap rancangan dari proyek rencana dan kebijakan di tingkat global regional dan nasionalmdashserta model teknis dan alat perencanaan yang membantu persiapan rencana pengelolaan sumber daya pesisir berbasis masyarakat

BERKOMUNIKASI DENGAN KAMI

CAPTURING CORAL REEF AND RELATED ECOSYSTEM SERVICES (CCRES)

CCRESnet

ccresnet

Hubungi Liz Izquierdo Manajer Proyek Kantor Kemitraan Penelitan The University of Queensland St Lucia QLD 4072 Australia T +61 7 3443 3144 E lizquierdouqeduauKunjungi wwwccresnet

copy Copyright University of Queensland

Mari bergabung komunitas kami

  • 1Pendahuluan tentang alat bantu FishCollab
    • 11Siapa yang dapat menggunakan alat bantu ini
    • 12Keterampilan apa yang diperlukan untuk menggunakannya
    • 13Bagaimana pembuatannya
    • 14Apa yang ada di dalam alat bantu ini
    • 15Profil para champion Selayar untuk perlindungan wilayah pesisir
    • 16Mengadaptasi alat bantu
      • 2Latar belakang mengapa kita memerlukan alat bantu ini
        • 21Kolaborasi dalam mengelola sumber daya alam
        • 22Alasan menerapkan alat bantu
          • 3Prosedur diagnosis partisipatif diagram lsquotulang ikanrsquo
            • 31Bagaimana menerapkan setiap komponen FishCollab
            • 32Mengenalkan diagram tulang ikan
            • 33Kepala ikan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif
            • 34Ekor ikan Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir (perikanan) yang adaptif
            • 35Tulang belakang Pertemuan diagnosis partisipatif pengamatan peserta kegiatan
            • 36Diagram tulang ikan komponen yang menyusun diagnosis partisipatif
              • 4Faktor yang mendukung dan tantangan contoh dari Selayar
              • 5Saran untuk pengukuran
              • 6Referensi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 17

KOTAK 3F CONTOH KEGIATAN INTERVENSI STRATEGIS

GAMBAR 12 Memetakan perairan tradisional Desa Parak dengan menggunakan koordinat GPSFoto P Bradley

Memperkuat peraturan desa

Kedua desa sasaran kami melihat perlunya memperkuat peraturan desa tentang praktik penangkapan ikan dan di lokasi mana saja praktik tersebut diperbolehkan Keduanya melihat hal ini sebagai cara untuk mengelola penangkapan ikan ilegal yang dilakukan oleh masyarakat lain di dalam wilayah mereka dan satu desa mengalami konflik seperti yang disebutkan di Kotak 3E Mereka memiliki hukum adat yang kuat tetapi tidak terdokumentasi dengan baik sehingga sulit untuk menunjukkannya ke pemerintah atau masyarakat lain mdash dan dengan demikian sulit ditegakan Sebagai desa yang diakui secara resmi di dalam sistem administrasi Indonesia desa berhak membuat peraturan sendiri tetapi ada kesenjangan dalam hal dukungan dari pemerintah atas peraturan desa ini

Selain itu mereka memerlukan dokumentasi resmi tentang batas-batas perairan mereka (diakui menurut hukum adat tetapi tidak didaftarkan dengan koordinat yang dipahami pemerintah) dan tentang daerah perlindungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat

Tim kami bersedia membantu dan meminjamkan keterampilan dan waktu kami Anggota tim kami yang bisa berbahasa Indonesia (termasuk asisten lokal) membuat analisis kebijakan di bawah arahan dan tinjauan rutin dari setiap pemimpin masyarakat (lihat Kotak 3K tentang analisis kebijakan) Masyarakat meminjam peralatan GPS dan perahu perlengkapan lalu tim peneliti pergi bersama mereka untuk mendokumentasikan koordinat GPS (lihat foto) Di dalam prosesnya tim kami belajar banyak tentang pengetahuan tradisional seperti bagaimana mengenali perbatasan perairan desa dengan mengacu pada tiga fitur bentang alam atau lebih seperti puncak bukit atau

lembah diantara bukit dengan cara triangulasi

Menggabungkan pengetahuan ilmiah dengan pengetahuan lokal

Salah satu ahli ekologi laut di proyek CCRES tertarik untuk mengadaptasi model perencanaan tata ruang laut yang digunakan timnya awalnya dirancang untuk skala yang jauh lebih besar untuk digunakan dengan skala lokal oleh masyarakat lokal Sementara itu salah satu desa sasaran kami tertarik dengan cara untuk mendapatkan pengakuan resmi atas daerah perlidungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat (Ini adalah tindakan strategis sebagian bertujuan untuk pembelajaran yang diperkenalkan oleh COREMAP mdash lihat Kotak 3G) Mereka juga tertarik dengan kesesuaian antara penilaian tradisional mereka dan pengetahuan ilmiah dan terbuka untuk belajar dan mengidentifikasi peluang baru Tim peneliti secara filosofis berkomitmen untuk mengakui segala bentuk pengetahuan dan ini terlihat seperti peluang yang bagus Penjelasan ini mengacu pada sub-proyek yang dijelaskan dalam Kotak 3L tentang kombinasi bentuk-bentuk ilmu pengetahuan Intervensi ini dilakukan di waktu yang tepat Kapolres baru baru saja diangkat untuk pulau ini dan beliau adalah seorang penyelam Ini mengindikasikan bahwa beliau akan sangat mendukung perlindungan terumbu karang Masyarakat berharap dapat mengajaknya menyelam sebagai bagian dari sub-proyek ini tetapi sayangnya karena ada komitmen lain minggu tersebut beliau tidak bisa ikut

dalam permasalahan utama Sebagian besar permasalahan memerlukan partisipasi dan kerja sama dari banyak pihak seperti polisi untuk kasus mengurangi penangkapan ikan yang merusak Pencarian eksplisit untuk anggota jejaring yang relevan dapat membantu mencapai sasaran

Di awal proyek kami mengidentifikasi orang-orang dan pemangku kepentingan dalam pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Kami mencari dari masyarakat pegawai pemerintah dan LSM yang bekerja di lapangan Setelah kami mengetahui siapa mereka apa kepentingan dan kegiatannya kami mendiskusikan kemungkinan kolaborasi untuk mengerjakan langkah selanjutnya dari diagnosis dan menemukan cara untuk bekerja bersama Dengan diteruskannya proyek lebih banyak orang yang diidentifikasi

Untuk Selayar kami berhubungan dengan beberapa jejaring Ada satu jejaring di setiap desa (lingkaran yang lebih besar dari orang-orang yang tertarik dan bergabung dengan proyek secara berkala tergantung pada topik yang dibahas dan siapa yang mau tetap menerima informasi tetapi bukan bagian dari kelompok inti) Ada jejaring serupa yang mewakili kepentingan satu pulau sebagian besar bekerja untuk pemerintah kabupaten tetapi ada dua yang bekerja untuk LSM dan satu lagi orang pribadi yang sebelumnya memiliki peran pembangunan ekonomi Kemudian kami berjejaring dengan orang-orang dari desa lain terutama lsquopara championrsquo yang mengambil peranan secara sukarela untuk menghentikan penangkapan ikan yang merusak dan mempromosikan perikanan lestari (lihat komponen Mengidentifikasi pengaruh sosial mdash para champion dan strategi mereka di bawah ini)

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir18

KOTAK 3G WARISAN COREMAP DI SELAYAR

Proyek pembangunan yang dikaitkan dengan dua dari sejumlah tahap Proyek Bank Dunia untuk Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu KarangWorld Bankrsquos Coral Reef Rehabilitation and Management Project (COREMAP) telah dilakukan di pulau utama Selayar (COREMAP I dilakukan pada tahun 1998ndash2003 di Taman Nasional Taka Bonerate bagian dari kepulauan Selayar tetapi tidak termasuk pulau utama) COREMAP II diimplementasikan pada tahun 2004ndash2011 di 52 desa pesisir dan COREMAP-CTI (Coral Triangle Initiative) dari tahun 2014 sampai awal 2017 dengan 11 desa COREMAP bertujuan untuk melindungi merehabilitasi dan mendukung penggunaan terumbu karang secara berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Salah satu peneliti kami sebelumnya adalah pengumpul data untuk COREMAP II dan salah satu anggota tim lokal kami adalah koordinator kabupaten untuk COREMAP

II dan COREMAP-CTI Diawal penelitian kami mengetahui bahwa COREMAP-CTI akan berakhir bersamaan dengan periode kami di lapangan dan ini terjadi di pertengahan kerja lapangan kami Pegawai kabupaten mengidentifikasi CCRES sebagai peluang kunci untuk terus bekerja dengan masyarakat di dalam permasalahan pengelolaan daerah pesisir Dengan memiliki koordinator senior dan dua koordinator masyarakat dalam tim kami membantu mengambil manfaat dari hubungan COREMAP dengan desa sementara membangun hubungan yang baru dan untuk mengidentifikasi dan meneruskan warisan COREMAP sementara tetap memiliki arah sendiri Meskipun tinjauan nasional terhadap efektifitas COREMAP tidak begitu baik tetapi pengamatan peserta yang kami lakukan menunjukkan bahwa COREMAP meninggalkan warisan besar Dua tahap mereka telah melakukan banyak hal untuk membangun

kesadaran tentang penangkapan ikan ilegal tetapi baru berhasil sebagian untuk menghentikannya COREMAP II dan COREMAP-CTI menyarankan dan mendorong dibentuknya Daerah Perlindungan Laut berbasis Masyarakat (DPL) di sebagian besar desa yang berpartisipasi Di bawah panduan dan pendanaan dari COREMAP desa-desa membentuk Komite Masyarakat untuk Pengelolaan Sumber Daya Pesisir yang melakukan pengawasan Orang-orang yang kami ajak bicara mengatakan bahwa mereka telah melihat peningkatan cadangan ikan dan mengaitkan hal ini dengan adanya DPL Beberapa lsquochampionrsquo yang kami wawancara untuk proyek ini ditemukan oleh staf dan terdorong oleh COREMAP Masyarakat telah mengadopsi gagasan utama COREMAP dan menjadikannya sebagai milik mereka

KOTAK 3H BERJEJARING SECARA HORISONTAL DAN VERTIKAL

Pada tahap awal diagnosis kami mengidentifikasi ketertarikan yang kuat untuk memerangi penangkapan ikan yang merusak dengan cara memperkuat dan meningkatkan formalisasi pengelolaan daerah pesisir berbasis masyarakat Sebagai tanggapannya kami mengembangkan jejaring secara horisontal (berhubungan dengan desa dan individu lain) serta secara vertikal (berhubungan dengan pemerintah) yang memiliki perhatian danatau kewenangan yang sama Untuk jejaring horisontal kami berhubungan dengan lebih banyak penduduk di desa sasaran kami dan desa lain termasuk desa tetangga Ini dilakukan untuk memeriksa apakah ketertarikan untuk mengatasi masalah penangkapan ikan yang merusak dan memperkuat pengelolaan daerah pesisir berbasis masyarakat juga dimiliki oleh semua desa Ini juga merupakan upaya untuk membangun dukungan yang lebih kuat dan lebih luas terhadap usulan Jejaring dengan desa lain menjadi penting karena penangkapan ikan

yang merusak hampir selalu dilakukan oleh nelayan dari desa lain baik desa yang jaraknya dekat atau jauh (Orang cenderung tidak memancing dengan cara yang merusak di perairan desanya sendiri) Sehingga dukungan dari desa tetangga menjadi diperlukan Untuk membangun jejaring vertikal kami berdiskusi dengan orang-orang dari pemerintah kabupaten provinsi dan pusat serta LSM Hubungan dengan orang-orang dan lembaga terkait adalah kunci untuk meningkatkan pengetahuan belajar tentang perspektif lain tentang permasalahan yang ada dan membangun dukungan untuk atau menasihati untuk mengubah inisiatif berbasis desa yang diusulkan Jejaring horisontal menghasilkan dukungan yang lebih luas dalam bentuk komitmen dan berbagi pembelajaran yang diperoleh Pada kenyataannya jejaring ini mendorong peningkatan ketertarikan dari tiga desa tetangga (bukan bagian dari studi desa sasaran kami atau proyek COREMAP sebelumnya) untuk bersama-

sama membentuk pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Jejaring vertikal sampai ke tingkat kabupaten melalui pertemuan dan diskusi formal dan informal juga menghasilkan komitmen dari pemerintah kabupaten dan pegiat di tingkat kabupaten untuk mendukung peremajaan kembali dan formalisasi pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Hubungan kami dengan pejabat dari Dinas Kelautan dan Perikanan tingkat provinsi yang berwenang untuk mengelola perairan pantai sampai 12 mil laut dari garis pantai menunjukkan bahwa mereka juga mendukung gagasan kami Hubungan kami dengan WWF di Jakarta membuat kami mendapat tawaran untuk mengikutsertakan dua warga desa dari Bungaiya dalam pelatihan pemetaan wilayah pesisir secara partisipatif

Hubungan berjejaring ini dapat membantu mengetahui apa yang terjadi di dalam suatu sistem kepentingan dan mendukung koordinasi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 19

Ada prosedur yang dikenal luas bernama lsquoanalisis pemangku kepentinganrsquo yang melibatkan identifikasi pihak-pihak yang relevan dalam suatu permasalahan (baik perorangan atau organisasi) dan apa kepentingan mereka di dalam permasalahan tersebut Titik pemandu dalam analisis pemangku kepentingan adalah mengidentifikasi siapa yang mempengaruhi dan siapa yang dipengaruhi oleh suatu permasalahan (jika judul dari permasalahan diganti pemangku kepentingan yang teridentifikasi juga dapat bergeser) Pendekatan partisipatif untuk analisis pemangku kepentingan akan berfungsi baik dengan menggunakan pengetahuan dari beberapa orang Analisis pemangku kepentingan dapat bermanfaat untuk mengembangkan jejaring tetapi kami menyarankan proses yang jauh lebih organik untuk membangun hubungan dengan orang-orang yang tepat Banyak yang sudah memiliki hubungan dan akan memperkenalkan proses Anda ke satu sama lain

Membangun jejaring harus menjadi proses terus-menerus bukan hanya dilakukan satu kali atau tertutup Orang baru bisa saja ditunjuk untuk menjabat Orang baru dapat muncul terutama ketika permasalahannya dapat dibingkai ulang

Para lsquochampionrsquo di tingkat masyarakat dan tingkat pulau yang dijabarkan di bawah ini dapat memainkan peranan di dalam jejaring sebagai agen perubahan lokal

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion dan strategi merekaSementara alat bantu ini menekankan pada kerja sama dan penyelarasan yang lebih baik dari tata kelola dan pengelolaan antara pemerintah dan masyarakat penting juga untuk mengenali pengaruh-pengaruh yang ada di masyarakat Faktor penting yang sering kali terlupakan adalah proses sosial informal yang mana anggota masyarakat atau orang-orang yang bekerja di skala yang lebih besar saling mempengaruhi satu sama lain untuk memperbaiki kondisi lingkungan dan sosialnya Ada banyak penekanan pada tata kelola dan prosedur formal untuk pengelolaan tetapi relatif sedikit tentang proses informal dan terutama lsquolembaganyarsquo yang mana orang-orang (atau masyarakat) bertindak secara mandiri dan membuat pilihan bebasnya sendiri

Pada kunjungan ruang lingkup kami ke Selayar kami bertemu dengan tiga warga desa dari desa yang berbeda yang berbicara dengan berapi-api tentang bagaimana mereka mulai menyadari kerugian dan konsekuensi sosial yang diakibatkan oleh metode penangkapan ikan yang merusak dan bagaimana mereka sekarang bekerja sepenuhnya sukarela untuk meyakinkan anggota masyarakat lain untuk berhenti melakukan penangkapan ikan dengan cara yang merusak Masing-masing dari mereka memiliki strategi yang berbeda dan menarik untuk meyakinkan orang Hasil dari inisiatif sukarela mereka dan kemampuan serta kesediaan untuk mempengaruhi orang lain beberapa telah diangkat untuk menduduki jabatan resmi di desa mereka misalnya menjadi anggota kemudian ketua komite perlindungan laut yang dibentuk oleh program COREMAP (lihat Kotak 3G) Beberapa bekerja dengan orang lain mdash misalnya pemimpin desa mdash untuk meningkatkan pengaruh Kami memutuskan untuk belajar tentang orang-orang ini dan strategi mereka dan untuk membagikan kisah mereka dengan orang-orang yang mungkin terinspirasi dengan gagasan bahwa siapapun dapat bertindak dan berharap dapat belajar dari strategi mereka Kemudian kami mengamati lsquochampionrsquo

lain yang bekerja di pulau Beberapa tindakan mereka mungkin tersamarkan oleh pekerjaan mereka (beberapa bekerja di pemerintahan) tetapi cara kerja mereka melampaui harapan profesional dan telah menjadi gairah pribadi

Kami menyajikan sejumlah contoh champion perorangan dan strategi mereka di buklet terpisah dengan judul Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka dari Selayar Indonesia Kami mewawancarai sejumlah orang yang memiliki kekhawatiran sosial dan ekologis tentang ekosistem pesisir memiliki peran penting dalam membuat perubahan demi mencapai perlindungan dan pengelolaan wilayah pesisir yang lebih baik di dalam masyarakat mereka atau lebih luas dan diakui oleh yang lain memang berpengaruh untuk permasalahan tersebut Mereka yang bekerja atau memiliki jabatan resmi bekerja melampaui komitmen dan kewajiban yang biasanya dianggap tugas yang berkaitan dengan pekerjaan mereka atau peran tata kelola Kami mencari laki-laki dan perempuan yang memiliki karakter ini akan tetapi di dalam masyarakat nelayan tentunya kami lebih banyak menemukan laki-laki Kami mengidentifikasi 15 orang Sembilan diantaranya saat ini atau sebelumnya adalah champion di dalam masyarakat mereka (satu perempuan dan delapan laki-laki) dan enam orang yang bekerja di tingkatan yang lebih luas (misalnya kecamatan atau satu pulau mdash semua laki-laki) Profil mereka dapat dilihat di buklet

Kami percaya profil mereka menunjukkan bahwa membangun kesadaran baik dengan atau tanpa bantuan eksternal merupakan langkah pertama yang diperlukan tetapi itu saja tidak cukup Para champion mengambil keputusan sendiri untuk bertindak kemudian berpikir dengan seksama strategi yang mereka gunakan untuk mempengaruhi orang lain Para champion di desa meciptakan cara-cara mereka sendiri untuk menyebarkan pengaruh sosial menggunakan berbagai argumen yang dapat meyakinkan mereka sendiri dan juga efektif untuk digunakan pada orang lain (Satu champion menemukan laki-laki dan perempuan menanggapi pesannya dengan berbeda) Beberapa menggunakan pengetahuan mereka tentang dinamika masyarakat dua champion dari satu desa memanfaatkan persaingan antar kelompok untuk menjaga agar mereka tetap jujur tentang praktik menangkap ikan mereka dan saling mengawasi satu sama lain Alasan keagamaan juga penting bagi beberapa informasi yang kami peroleh dari pengamatan peserta menunjukkan bahwa salah satu champion masyarakat mdash seorang pemuka agama mdash telah mempengaruhi champion lain di masyarakat lain setelah memergokinya sedang menangkap ikan secara ilegal Kebanyakan champion di masyarakat atau pada skala yang lebih luas mengadvokasikan untuk menggabungkan pengaruh sosial positif mereka dengan penegakan hukum yang kuat dan efektif seperti oleh kepolisian Beberapa champion masyarakat berkolaborasi dengan kepolisian dan merekomendasikan hukuman secara cukup strategis Contoh lain adalah bagaimana champion masyarakat dapat bekerja dengan berkolaborasi dengan tokoh-tokoh desa utama lainnya (terutama dengan pimpinan desa) dan dengan pihak eksternal Salah satu champion yang bekerja di pemerintah kabupaten mencari para champion masyarakat dan mendorong mereka untuk ambil bagian dalam komite desa untuk perlindungan laut yang baru dibentuk Hal ini memperkuat peran dari para champion desa dan memotivasi mereka lebih lanjut serta memberikan mereka kewenangan formal

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir20

GAMBAR 13 Salah satu champion Selayar Pak Rusdin dengan Dr Dedi Adhuri dan Ali Yansyah AbdurrahimFoto H Ross

Para champion yang bekerja dalam skala yang lebih besar mdash dalam hal Selayar berarti di pemerintahan LSM atau sebagai orang pribadi mdash bekerja dengan berbagai cara Ada yang mendukung champion masyarakat (ada satu yang secara jelas mendorong banyak champion) Ada yang bekerja atau memegang jabatan yang memungkinkan mereka untuk mengatasi masalah penting Sebagian besar menggunakan jejaring dan beberapa strategi yang dipikir matang untuk membuat perubahan dalam masalah yang mereka pilih

Mengidentifikasi dan mendukung championbull Sadari kemungkinan ada orang-orang yang sudah

bertindak secara sukarela terhadap permasalahan yang menjadi perhatian Anda Identifikasi dan bekerjalah dengan orang-orang tersebut Mereka juga bisa menjadi anggota jejaring yang baik (lihat Kotak 3H)

bull Pertimbangkan untuk mendukung mereka serta membangun kesadaran dan kapasitas mereka melalui kesempatan belajar (misalnya dengan menghadiri lokakarya) Pertimbangkan mereka untuk kegiatan yang relevan dan peran komite Cari cara untuk membuat mereka lebih efektif contohnya dengan sumber daya tanpa merendahkan tindakan sukarela mereka

bull Pertimbangkan untuk mengumpulkan mereka agar saling berbagi strategi dan saling belajar dari satu sama lain

bull Cari peluang untuk mendukung lahirnya champion baru

Kami tidak mengadvokasikan untuk memilih terlebih dahulu orang-orang untuk dipersiapkan menjadi champion meskipun kami mengetahui bahwa hal ini berhasil dilakukan di beberapa bidang dan negara Hal ini berisiko membuat orang yang tidak terpilih merasa tersisih dan merusak orang-orang yang mungkin lebih efektif atau terpercaya untuk bekerja secara mandiri

Mengidentifikasi pengetahuan dan praktik pengelolaan tradisionalBanyak masyarakat pesisir yang memiliki tradisi pengelolaan wilayah pesisir yang berkaitan erat dengan budaya mereka Hal ini dapat meliputi pengetahuan tradisional tentang perilaku

1 Angka dari survei LIPI Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

dan habitat ikan arus laut dan cuaca teknologi menangkap ikan tradisional dan penggunaannya hukum adat tentang menangkap ikan dan lokasi penangkapan serta praktik sosial terkait seperti berbagi beban kerja atau cara melakukan upacara adat

Dalam diagnosis partisipatif penting untuk mempelajari tentang keberadaan pengetahuan ini dan praktik terkait seberapa kuat dan meluasnya pengetahuan ini diterapkan di masyarakat dan seberapa besar pengaruhnya terhadap praktik kontemporer Apakah hal ini disetujui atau ditentang (dan jika ya seberapa jauh) Hal ini dapat dipelajari dari pertemuan dan melalui pengamatan peserta Pengamatan peserta berkontribusi untuk memberikan rincian dan pemeriksaan silang informasi Tim peneliti juga dapat mengumpulkan data tertentu misalnya menghitung atau memetakan penggunaan atau jenis alat tangkap yang berbeda yang digunakan di berbagai lokasi

Analisis kebijakan multitingkatSalah satu permasalahan yang menjadi fokus dari alat bantu ini adalah ketidakselarasan kebijakan dan peraturan perundang-undangan di tingkat yang berbeda atau kesenjangannya semakin melebar seiring dengan waktu Sementara itu kebijakan dan peraturan perundang-undangan pemerintah bisa sangat berbeda dari hukum adat dan hukum adat jarang diakui di dalam hukum nasional

Masyarakat sasaran kami Parak dan Bungaiya memiliki hukum adat yang kuat dan sangat berhasil memelihara dukungan dari masyarakat mereka yang memiliki keragaman budaya untuk mempertahankan hukum adat mereka (ada tiga kelompok budaya di Selayar) Mereka juga memiliki hak menurut hukum Indonesia dan praktik administratif untuk membuat peraturan mereka sendiri menurut sistem tata kelola desa Akan tetapi tidak semua hukum adat mereka terdokumentasikan dalam bentuk peraturan desa yang kontemporer Hal ini membuat hukum adat sulit untuk ditegakan di masyarakat (jika semua orang tidak memiliki kesadaran yang sama tentang peraturan adat) dan sangat sulit untuk memperoleh dukungan dari pemerintah kabupaten Untuk mendukung masyarakat dalam menegakkan praktik adat pemerintah kabupaten harus dapat mengacu pada peraturan tertulis dan perbatasan laut yang terekam dengan baik

Analisis konflikKonflik atas akses sumber daya mungkin terjadi di sistem pesisir terutama ketika habitat mengalami penurunan perikanan berada di bawah tekanan karena habitat yang rusak dan penangkapan ikan yang berlebihan dan nelayan bersaing memperebutkan tangkapan yang semakin sedikit Di Indonesia Timur 74 persen terumbu karang rusak 40 persennya berada dalam kondisi yang sangat buruk (data 2016) Bandingkan dengan tingkat kerusakan tahun 2000 sebanyak 59 persen1 Sementara itu di seluruh Indonesia penghasilan 80 persen rumah tangga nelayan berada di bawah garis kemiskinan dan nelayan mewakili seperempat dari jumlah penduduk miskin di Indonesia

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 21

KOTAK 3I PENGETAHUAN DAN PRAKTIK TRADISIONAL

Satu desa di Selayar Barugaiya memiliki hubungan agama adat dengan hewan laut Di masa lalu masyarakat desa tersebut mengadakan upacara adat tahunan mdash arak-arakan dari desa ke pantai mdash untuk merayakan keterkaitan mereka dengan buaya dan spesies laut lainnya Setelah bertahun-tahun tidak diadakan lagi desa ini sekarang akan memperbaharui praktik ini sebagian karena ingin menarik wisatawan (komunikasi pribadi Rahmat Zainal) Ini adalah desa yang mencanangkan inisiatif lsquoDesa Penyursquo mdash lihat kisah champion tentang Pak Datu dari Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka dari Selayar Indonesia

Perangkap ikan tetap sero digunakan di sepanjang pantai barat laut Selayar (lihat foto) terutama di Bungaiya Kami diperlihatkan dokumen dalam Bahasa Belanda (sebelum 1948) dan naskah kuno Makassar (kemungkinan sangat tua) yang memberikan pengakuan resmi atas sistem ini Ini adalah teknologi yang rumit Jaringnya diikat di antara tiang ramping yang dipasang dari garis pantai sampai 100 meter atau lebih lepas pantai Ikan yang terbawa air

pasang akan tertahan di satu sisi atau sisi lain dari pembatas ini berenang menjauh dari pantai dan memasuki bagian tertutup yang berbentuk seperti mata panah yang hanya memiliki satu pintu keluar di satu bagian Bagian ini nanti akan menuju ke bagian tertutup

lain yang lebih kecil dan berbentuk mata panah dan beberapa sero bahkan terdiri dari tiga bagian Nelayan akan berperahu ke bagian tertutup yang kecil pada saat pasang surut untuk mengumpulkan ikan dari bagian tertutup kecil yang berada di ujung Sebagian besar memiliki panggung kecil di atas sero dari panggung ini mereka bisa mengeruk ikan yang terperangkap Sebagian besar sero dipasang pada musim tenang dan dilepas pada musim muson barat (sekitar bulan September sampai Februari) karena sero akan mudah hancur ketika musim badai Keluarga memiliki hak untuk memasang sero di beberapa lokasi Beberapa menyewakan tempatnya dengan atau tanpa sero ke pihak lain untuk dioperasikan Di masa lalu peraturan adat menyatakan bahwa menangkap ikan dengan alat lain dalam radius 60 meter dari sero tidak diperbolehkan Peraturan ini baru dimodifikasi di Bungaiya menjadi 50 meter untuk memberikan lebih banyak ruang kepada nelayan untuk menggunakan alat lain Desa mempertimbangkan operasi alat penangkap ikan lain yang sederhana dengan jarak 50 meter lebih tidak akan mengganggu pengoperasian sero

GAMBAR 14 Atas Bagian tertutup dari perangkap ikan sero Bawah Sero dilihat dari pantaiFoto D Adhuri

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir22

KOTAK 3K PENDEKATAN KAMI UNTUK ANALISIS KEBIJAKAN

Untuk menanggapi inisiatif masyarakat tentang peremajaan dan formalisasi praktik pengelolaan daerah pesisir kami melakukan analisis kebijakan di bawah instruksi dari setiap masyarakat sasaran Tujuannya adalah untuk melihat seberapa jauh sistem hukum Indonesia dan kebijakan pemerintah mendukung (atau dapat mendukung) hukum adat mereka dan mengidentifikasi strategi bagi desa untuk mencoba mengatasi ketidakselarasan dan mengambil kesempatan yang belum mereka sadari Dalam hal ini kami memeriksa beberapa undang-undang peraturan dan kebijakan pemerintah lainnya sehubungan dengan pengelolaan daerah pesisir di berbagai tingkat dari kabupaten nasional dan internasional Kami menemukan setidak-tidaknya dua undang-undang mdash Undang-Undang tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (No 272007 dan No 12014) dan Undang-Undang tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

(No 322009) mdash yang mengakui dan melindungi hak masyarakat pesisir untuk menerapkan pengetahuan tradisional dan lokal mereka untuk mengelola wilayah dan sumber daya pesisir Kami juga menemukan sejumlah peraturan menteri terutama dari Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang sangat mendukung pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Satu undang-undang yang sering dianggap sering mengesampingkan pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat adalah Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah (No 232014) Undang-Undang ini mengatur ulang tanggung jawab pemerintah di seluruh wilayah Indonesia dan mengatur pengelolaan perairan pantai sampai 12 mil laut berada di bawah kewenangan pemerintah provinsi Undang-Undang ini sedang dalam proses sosialisasi pada saat kami melakukan kerja lapangan Namun demikian dari diskusi kami dan berjejaring dengan

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi (lihat Kotak 3H tentang berjejaring) menunjukkan bahwa meskipun undang-undang harus diikuti tetapi mereka akan tetap mendukung pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat dengan cara mengeluarkan surat Analisis juga meliputi perjanjian internasional seperti yang mengatur tentang hak adat atas sumber daya

Desa dan pegawai pemerintah kabupaten menyambut baik analisis ini Parak dan Bungaiya kemudian mengembangkan peraturan baru melalui proses diskusi dan tata kelola mereka sendiri Tim mendiskusikan kesempatan yang ada dengan desa dan desa memasukkannya ke dalam peraturan desa yang menurut mereka berkaitan

Kami juga membantu Parak dengan meminjamkan peralatan GPS dan merekam koordinat batas-batas laut secara hukum adat (lihat Kotak 3F)

KOTAK 3J PROSES KAMI MENEMUKAN TENTANG TRADISI

Di Bungaiya dan Parak diskusi tentang berbagai permasalahan di pertemuan pertama berakhir pada pembuatan daftar jenis-jenis alat tangkap tradisional yang boleh mereka gunakan dan peraturan yang berlaku (sembilan di satu masyarakat 11 di masyarakat lainnya) Anggota masyarakat menyebutkan jenis-jenis alat tangkap dan anggota tim menuliskannya di kertas plano yang ditempel di dinding Fasilitator mengklarifikasi informasi untuk memastikan sudah ditulis dengan benar (lihat Gambar 15) Dalam pengamatan peserta kami mengumpulkan informasi lebih jauh tentang ini Satu keluarga menunjukkan pada kami dokumen dalam Bahasa Makassar kuno (lihat Kotak 2A) dan Bahasa Belanda yang memverifikasi hak milik dan peraturan adat untuk sero

GAMBAR 15 Jenis-jenis alat tangkap dan peraturan penggunaannya di Desa ParakFoto AY Abdurrahim

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 23

Seperti yang sudah dijelaskan di Kotak 3E pada saat kami melakukan kerja lapangan terjadi konflik antara salah satu desa sasaran kami dan nelayan dari desa tetangga Permasalahannya mdash dari sudut pandang desa sasaran kami mdash adalah tentang praktik menangkap ikan yang digunakan nelayan desa tetangga yang (a) menangkap ikan di perairan desa sasaran kami dengan menggunakan alat dan teknik menangkap ikan yang merusak dan dilarang menurut peraturan desa sasaran kami dan (b) menangkap ikan di daerah yang dianggap sebagai daerah yang dilindungi oleh desa sasaran kami atas dasar kesepakatan bersama Meskipun Selayar memiliki batas-batas menangkap ikan secara adat penangkapan ikan adalah akses yang terbuka Dengan demikian desa dapat menggunakan hak kontemporernya untuk membuat peraturan penangkapan ikan untuk daerah mereka Alat tangkap yang menjadi sumber perselisihan adalah senapan tombak dan lampu senter terang yang digunakan di malam hari sehingga dengan mudah menangkap gerombolan ikan yang sedang beristirahat Daerah penangkapan ikan yang dipersengketakan timbul karena masalah penamaan Kedua desa sepakat bahwa satu lajur di pesisir desa sasaran kami di pantai barat laut Selayar bukanlah daerah untuk menangkap ikan tetapi daerah tersebut hanya diberikan nama tanpa batas-batas yang jelas Sejak ada jalan baru yang dibangun untuk mencapai pantai nelayan dari desa tetangga berargumen bahwa nama tersebut hanya berlaku untuk daerah yang bisa dicapai lewat jalan lama sementara desa sasaran kami berargumen bahwa nama tersebut berlaku untuk daerah sepanjang pantai

Pada suatu malam di awal tahun 2017 penduduk desa sasaran kami menangkap beberapa nelayan dari desa tetangga yang menggunakan senapan tombak dan lampu di daerah terlarang kemudian ditangkap oleh penduduk dibawa ke kantor desa dan memanggil Kepala Desa Kepala Desa memanggil petugas kepolisian yang membawa nelayan ke kantor polisi dan menginterogasi mereka Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya kedua belah pihak memanggil koordinator perikanan Andi Penrang di hari berikutnya Andi Penrang menyarankan untuk membawa perselisihan ini ke camat untuk diputus Camat membuat keputusan yang memihak desa sasaran kami dan penerapan peraturan desa untuk Daerah Perlindungan Laut (DPL) yang konsisten dengan hukum adat Nelayan tersinggung dengan perlakuan yang mereka alami dan mengatakan bahwa mereka sudah ditahan paksa Beberapa minggu kemudian nelayan dari desa lain tersebut mengajukan banding ke tingkat pemerintahan yang lebih tinggi Bupati Bupati yang baru terpilih dan tidak paham tentang permasalahan perikanan meminta masukan dari pegawai dinas perikanan kabupaten Mereka memberi masukan atas dasar peraturan pemerintah terkait perikanan yaitu bahwa menombak ikan diizinkan Meskipun hanya berdasar pada situasi yang terjadi antara dua desa Bupati memutuskan untuk mengeluarkan peraturan yang berlaku untuk semua desa di Kabupaten Selayar

Pada saat itu kedua desa berada di situasi menang atau kalah Dengan menyerahkan kepada otoritas yang lebih tinggi untuk memutuskan pilihan mereka untuk mengendalikan hasil dengan cara negosiasi menjadi berkurang Di sisi lain di setiap tahap masing-masing pihak mendapat dukungan dari pemerintah Mereka tidak merasa perlu untuk

bernegosiasi pada saat itu dan permasalahannya tidak mudah dinegosiasikan karena berdasar pada keyakinan dan nilai yang berbeda Nelayan dari desa tetangga ini bukannya menerima dengan tenang kemudian justru memamerkan keberhasilan mereka mendapatkan hak dengan menangkap ikan di pantai yang seharusnya terlarang di hadapan pemukiman desa sasaran dan sengaja menunjukkan bagaimana mereka menangkap ikan dalam jumlah yang sangat banyak Hal ini semakin membakar bara konflik Penduduk desa sasaran dipaksa menyaksikan ikan yang sudah mereka jaga melalui praktik pelestarian kemudian ditangkap dan dibawa ke pantai Mereka hanya bisa menyaksikan dan mengambil foto

Pada titik ini petugas perikanan kabupaten mencari informasi dari tim kami Dalam proses untuk mempersiapkan analisis kami mengembangkan modul analisis konflik untuk alat bantu kami Modul ini berdasarkan pada kerangka pemetaan konflik yang dikembangkan oleh Jejaring Resolusi Konflik Australia (2008) Kami menambahkan dua aspek konteks dan kekuatan dari masing-masing pihak Kami mengkomunikasikan analisis kami berdasarkan alat bantu ini melalui presentasi PowerPoint dan berbicara dengan petugas perikanan kabupaten dan pihak lain dari jejaring pemerintah dan pihak berkepentingan lalu kemudian mengadakan pertemuan masyarakat di desa sasaran kami

Alat bantu pemetaan konflik ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan kekhawatiran dari setiap pemangku kepentingan yang terkait dengan permasalahan kemudian mencari kepentingan bersama dan hal-hal yang dapat dinegosiasikan Hal ini berhubungan dengan beberapa prinsip negosiasi (Fisher et al 2011) yang menyarankan untuk melihat konflik dengan cara pandang baru

1 Pertama para pihak harus saling menghormati sebagai sesama dan menempatkan konflik bukan orang-orangnya sebagai masalah yang perlu ditangani Mereka harus fokus untuk memelihara hubungan yang saling menghormati dan positif dan saling memperlakukan satu sama lain sebagai pemecah masalah bersama bukan saingan Pendekatan ini berasumsi konflik adalah suatu hal yang tidak nyaman bagi kedua belah (atau semua) pihak dan mereka ingin memecahkan masalah ini

2 Siapapun yang membuat analisis harus melihat di balik yang disampaikan para pihak sebagai keinginan dan menemukan apa sebenarnya kebutuhan mendasar mereka Sehingga akses ke daerah penangkapan ikan tertentu mungkin sebenarnya adalah tentang penghidupan yang memadai atau keadilan atau mewakili kebutuhan mendasar lain

3 Setelah mengidentifikasi kebutuhan mendasar di balik konflik tersebut para pihak harus berusaha mengidentifikasi pilihan-pilihan baru lsquountuk keuntungan bersamarsquo yang berusaha memenuhi kebutuhan mendasar dari semua pihak Hal ini memerlukan pemecahan masalah secara kreatif dan pembingkaian ulang dengan saling menghormati Hal ini dapat mengarah ke solusi baru yang kreatif Ingat bahwa tidak semua permasalahan dapat dinegosiasikan dengan cara ini Pertentangan nilai tidak semudah itu untuk diselesaikan

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir24

4 Jika tahap ini tidak berhasil menemukan solusi para pihak dapat setuju untuk mematuhi nasihat dari ahli atau bukti independen Mereka perlu menyepakati jenis bukti atau nasihat yang dapat diterima oleh kedua belah (atau semua) pihak Sebagai contoh mereka dapat sepakat mengizinkan penangkapan ikan dalam jumlah tertentu yang tetap bisa menjaga cadangan ikan di tingkat tertentu dan mencari pemantauan ilmiah dan nasihat ahli yang bisa membuktikan bahwa tingkat tersebut lestari Mereka bisa sepakat untuk menangkap ikan dengan cara-cara yang tidak merusak karang dan mencari nasihat ahli atau penelitian tentang metode apa yang bisa digunakan

5 Jika para pihak masih tidak bisa sepakat masing-masing pihak dapat menilai alternatif terbaik yang mereka miliki selain menegosiasikan kesepakatan yaitu seberapa buruk situasinya jika mereka harus terus hidup dengan perselisihan yang tidak terselesaikan Apakah lebih baik bagi mereka untuk terus berusaha bernegosiasi atau mundur dan tetap pada situasi sekarang Sering kali mereka harus memutuskan pertanyaan ini berdasarkan kebutuhan mendasar mereka misalnya mengamankan penghidupan mengamankan wilayah atau memelihara tradisi

Alat bantu pemetaan konflik terfokus pada kebutuhan mendasar dan mencari kesamaan mungkin akan menolong mencapai resolusi Hal ini diwakili dengan diagram lingkaran yang terdiri dari bagian-bagian dengan lingkaran pusat (lihat Gambar 16) Langkah-langkahnya adalah

1 Berikan judul permasalahan di bagian tengah diagram Hal ini harus jelas dengan sesedikit kata sebisa mungkin karena mengubah deskripsi permasalahan akan menggeser pemangku kepentingan yang relevan serta sebagian besar analisisnya

2 Identifikasi lsquopemangku kepentinganrsquo atau para pihak dari permasalahan ini Hal ini mencakup mereka yang secara langsung terlibat dalam konflik namun ada juga pihak-pihak lain seperti pembuat peraturan tetangga dan siapapun yang terkena dampak dari atau berada di posisi yang dapat mempengaruhi permasalahan tersebut Berikan nama bagi setiap pemangku kepentingan (lsquosiaparsquo) di satu bagian diagram Anda dapat membuat sebanyak atau sesedikit mungkin bagian sesuai kebutuhan

3 Bagi setiap pemangku kepentingan pertimbangkan konteks mereka (setiap pihak mungkin punya konteks yang berbeda) kekuatan kebutuhan mendasar dan yang meenjadi perhatian mereka Kebutuhan dan kekhawatiran bisa jadi mewakili hal yang sama atau berbeda

Perbandingan antara aspek-aspek ini dapat membantu mengidentifikasi peluang untuk menegosiasikan solusi baru dan mencari kemungkinan dimana semua pihak sama-sama menang

Cara terbaik untuk melakukan ini adalah dengan menggunakan selembar kertas besar seperti kertas plano Tergantung pada hubungan antar para pihak latihan ini dapat dilakukan secara partisipatif (jika difasilitasi dengan baik) atau oleh peneliti atau fasilitator atau oleh satu pihak yang merencanakan bagaimana mereka dapat mengadakan diskusi dengan pihak-pihak utama lainnya

Gambar 16 menunjukkan tahap pertama dari analisis Kami sudah memberikan judul untuk permasalahannya (konflik atas alat penangkap dan lokasi penangkapan ikan) dan para pihak yang berkonflik Mereka diidentifikasi disini sebagai lsquodesa sasaran kamirsquo nelayan dari desa tetangga (yang bersengketa langsung) non-nelayan dari desa tetangga (yang tidak serta-merta mendukung praktik warga nelayannya) masyarakat dan desa lain yang berdekatan kecamatan dinas perikanan kabupaten Bupati (walikota) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi (sekarang bertanggung jawab untuk perikanan di perairan dalam) serta polisi dan militer (yang berbagi tanggung jawab untuk pengawasan wilayah pesisir dan perairan dalam di Indonesia) Kami mengosongkan beberapa bagian jika ada pihak lain yang akan dipertimbangkan

Analisis indikatif lengkap dapat dilihat di Gambar 17 Harap diperhatikan bahwa analisis terperinci untuk dua bagian desa sasaran dan nelayan dari desa tetangga Analisis ini dibuat oleh peneliti berdasarkan semua data kami para pihak tidak berpartisipasi dalam pembuatan analisis ini

Ada beberapa poin yang terlihat jelas dari analisis ini

Konteksbull Desa sasaran kami beruntung karena memiliki garis

pantai timur dan barat mdash ini adalah aset besar mengingat arah muson (timur atau barat) membatasi penangkapan ikan hanya di pantai yang lebih tenang Kedua pantai dapat digunakan hanya selama dua bulan dalam setahun (periode transisi muson) Desa tetangga hanya memiliki garis pantai yang sangat pendek di sebelah barat jadi tidak mengejutkan jika nelayannya tergoda untuk pergi ke perairan lain Desa sasaran kami memiliki garis pantai yang panjang di sebelah barat dan dengan demikian memiliki beberapa pilihan daerah tangkapan meskipun desa ini juga memiliki jumlah penduduk yang lebih besar Desa lain juga memiliki garis pantai yang pendek

bull Desa sasaran kami lebih bergantung pada perikanan karena sebagian besar tanahnya berbatu-batu dan tidak subur Pemukiman berlokasi di sepanjang pantai tidak ada pemukiman yang berada di pedalaman Hanya sedikit kemungkinan untuk bercocok tanam dan beternak Desa sasaran kami tertarik untuk mendiversifikasi ekonominya tetapi hal ini memerlukan waktu dan sumber daya Desa tetangga tidak terlalu bergantung pada menangkap ikan sebagai penghidupan karena sebagian besar keluarga memiliki sumber daya lain seperti kelapa dan hewan ternak Beberapa pemukiman berada di pedalaman dan nelayan mengendarai sepeda motor ke pantai untuk menangkap ikan

bull Desa sasaran kami memiliki tradisi dan tata kelola perikanan yang kuat Desa tetangga tidak memiliki fokus yang kuat dalam tata kelola perikanan Nelayan dari desa lain mengaku mereka tidak memiliki pengetahuan tradisional tentang praktik penangkapan ikan sehingga mereka harus mengandalkan teknologi baru (yang tidak mereka percayai bersifat merusak) Para tetua dari desa lain menentang pendapat ini mereka berkata dahulu desa mereka memiliki pengetahuan tentang menangkap ikan tetapi ketika desanya dimekarkan pada tahun 1980-

Kont

eks

Konteks

KonteksKon

teks

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 25

an (oleh pemerintah atas alasan pelayanan yang lebih praktis) mereka yang pindah ke pemukiman lain di dekat pantai kehilangan kontak dengan mereka yang masih memiliki pengetahuan Jelas disini pengetahuan adat tidak diwariskan dengan baik dan tidak lagi dipraktikkan

bull Desa sasaran kami memiliki sistem pengawasan penangkapan ikan tetapi dengan kapasitas terbatas sehingga sulit untuk mendeteksi serbuan nelayan dari desa lain dan mengatasi pelanggar

bull Sepertinya ada perbedaan aspirasi ekonomi nelayan desa tetangga mencari penghasilan yang lebih besar dibandingkan dengan apa yang ditolerir oleh desa sasaran kami dengan alasan menjaga keberlanjutan perikanan mereka

bull Penduduk desa memiliki hubungan keluarga melalui pernikahan Ini adalah insentif yang kuat bagi kedua belah pihak untuk mengatasi konflik

Kekuatanbull Desa sasaran kami telah memelihara kearifan lokalnya

(pengetahuan dan praktik adat) dengan dukungan kuat dari pengurus desa Mereka memberikan prioritas tinggi untuk pelestarian laut dan bersedia berkoordinasi dan berkolaborasi dengan desa lain demi mencapai perikanan yang lestari untuk masa depan jangka panjang semua pihak

bull Nelayan dari desa lain inovatif dalam mengadopsi teknologi baru untuk penangkapan ikan

Kebutuhanbull Desa sasaran kami berharap dapat melindungi habitat

ikan melindungi perikanan mengamankan penghidupan dan menjaga tradisi

bull Nelayan dari desa lain juga ingin mengamankan penghidupan tetapi lebih tertarik pada peningkatan ekonomi (penghasilan yang lebih besar pangan yang lebih baik) Untuk mendapatkan hal ini mereka perlu akses ke wilayah perairan lain

GAMBAR 16 Alat bantu pemetaan konflik

Desa

sas

aran

Desa t

etang

ga

(nelay

an)

Desa tetangga

(bukan nelayan)

Desa tetangga lain

Camat

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Kabupaten

Bupati

Dinas Kelautan dan Perikanan - Provinsi

Polis

i dan

milit

er

Kekh

awat

iran

Kebu

tuha

n

Keku

atan

Kekhaw

atiran

Kebutu

han

Keku

atan

KekhawatiranKebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

KebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

KebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

KekhawatiranKebutuhanKekuatan

Kekh

awat

iran

Kebu

tuha

n

Keku

atan

Kekh

awati

ran

Kebu

tuhan

Kekuata

n

Konflik tentang alat tangkap dan lokasi penangkapan ikanPE

RMAS

ALAH

AN

Konteks

Konte

ks Konteks

KonteksKont

eks

Konteks

Konteks

Konteks

Kont

eks

Kon

teks

KonteksKonteks

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir26

Camat

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Kabupaten

Bupa

ti

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Provinsi

Polis

i dan

m

ilite

r

KEKU

ATAN

bull Ke

arifa

n lo

kal d

iduk

ung

oleh

pe

mer

inta

han

desa

bull Ke

ingi

nan

kuat

unt

uk m

elest

arika

n

bull Be

rsed

ia b

erko

ordi

nasi

dan

ber

kola

bora

si

deng

an d

esa

lain

KEBU

TUHA

N

bull Pe

rlind

unga

n ek

osis

tem

bull Ke

berla

njut

an p

engh

idup

an

bull M

emeli

hara

kea

rifan

loka

lKE

KHAW

ATIR

AN

bull Ke

hila

ngan

kon

trol p

enge

lola

anbull

Etis

dan

kea

dila

n

bull M

enja

ga h

ubun

gan

deng

an p

endu

duk

desa

teta

ngga

bull Te

kana

n un

tuk

men

gado

psi a

lat

pena

ngka

p ika

n ya

ng m

erus

ak

KEKU

ATAN

bull Ke

wen

anga

n un

tuk

pene

gaka

n hu

kum

KEBU

TUHA

Nbull

Men

jaga

ket

ertib

an u

mum

KEKH

AWAT

IRAN

bull M

enin

gkat

nya

konfl

ik s

osia

lbull

Men

ingk

atny

a pe

nang

kapa

n ik

an y

ang

mer

usak

bull Pe

nang

kapa

n ik

an il

egal

teru

s be

rlang

sung

KEKUATANbull Pemimpin dan pegawai yang berkomitmen

bull Hubungan lokal yang baik

KEBUTUHANbull Pengelolaan perikanan dan ekosistem pesisir

yang berkelanjutan

bull Perlindungan dan pemberdayaan masyarakat

pesisirbull Kerja sama dan dukungan dari desa dan

kecamatanKEKHAWATIRAN

bull Menangani perubahan kewenangan

bull Keterbatasan SDM kewenangan untuk

implementasi programKE

KUAT

ANbull Ja

batan

dan k

ewen

anga

n ter

tingg

i di k

abup

aten

bull Keter

tarika

n untu

k men

gemba

ngka

n keb

ijaka

n

berba

sis pe

neliti

an

KEBU

TUHAN

bull Stab

ilitas

sosia

l

bull Pend

apata

n dae

rah da

ri sek

tor pe

rikan

an

bull Men

gemba

ngka

n pari

wisata

dan p

erika

nan

KEKH

AWAT

IRAN

bull Kons

ekue

nsi d

ari pe

ngali

han k

ewen

anga

n untu

k

peng

elolaa

n peri

kana

n wila

yah p

esisi

r dan

laut

(UU

2320

14)

bull Kebe

rlanju

tan su

mber d

aya a

lam

KEKUATAN

bull Komitmen serius untuk menerapkan

pengelolaan perikanan wilayah pesisir dan laut

berbasis masyarakat

bull Memiliki kewenangan tertinggi di daerah untuk

pengelolaan perikanan wilayah pesisir dan laut

(UU 232014)

KEBUTUHAN

bull Transisi kewenangan untuk perikanan lokal bejalan

mulus

bull Dapat mengandalkan tingkat kabupaten

KEKHAWATIRAN

bull Keterbatasan anggaran SDM dan sarana

prasarana

bull Implementasi UU 232014

bull Koordinasi dengan pemerintah

pusat kabupatenkota

KEKUATAN

bull Berada dalam posisi yang bagus untuk

mem

fasilitasi penyelesaian konflik

KEBUTUHAN

bull Menjaga ketertiban um

um

bull Mendukung kepem

impinan desa untuk m

engatasi

masalahkonflik

bull Berkoordinasi dengan kepolisian dan militer

KEKHAWATIRAN

bull Terjadinya konflik sosial

bull Kewenangan terbatas untuk m

engelola sumber

daya

KONTE

KS

Bupa

ti baru

yang

visio

ner

dan b

erkom

itmen

untuk

memba

ngun

Sela

yar y

ang

berba

sis la

ut

Memilik

i kek

uasa

an da

n

wewen

ang y

ang k

uat d

i ting

kat

kabu

paten

KONTEKS

KKP Nasional sangat aktif

Dekat dengan LSM yang

peduli dengan lingkungan dan

masyarakat

KONTEKS

Mendukung perencanaan

pembangunan untuk masyarakat

desa (dari bawah ke atas)

Berkontribusi kepada pengelolaan

sumber daya pesisir

KONTEKS

Coordinate and comm

unicate

between district governm

ent

and village governments

KONT

EKS

Berp

artis

ipas

i dal

am

pene

gaka

n pe

ratu

ran

di ti

ngka

t ka

bupa

ten

dan

desa

Desa

mem

erlu

kan

polis

i dan

m

iliter

unt

uk m

enja

lank

an

peng

awas

an y

ang

kons

iste

n da

n te

rus-

men

erus

ser

ta

men

egak

kan

huku

m

GAMBAR 17 Analisis lengkap alat bantu pemetaan konflik

PERM

ASAL

AHAN

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 27

Polis

i dan

m

ilite

r

Desa

sas

aran

Desa tetangga

(nelayan)

Desa tetangga (bukan nelayan)

Desa tetangga lain

KEKU

ATAN

bull Ke

arifa

n lo

kal d

iduk

ung

oleh

pe

mer

inta

han

desa

bull Ke

ingi

nan

kuat

unt

uk m

elest

arika

n

bull Be

rsed

ia b

erko

ordi

nasi

dan

ber

kola

bora

si

deng

an d

esa

lain

KEBU

TUHA

N

bull Pe

rlind

unga

n ek

osis

tem

bull Ke

berla

njut

an p

engh

idup

an

bull M

emeli

hara

kea

rifan

loka

lKE

KHAW

ATIR

AN

bull Ke

hila

ngan

kon

trol p

enge

lola

anbull

Etis

dan

kea

dila

n

bull M

enja

ga h

ubun

gan

deng

an p

endu

duk

desa

teta

ngga

bull Te

kana

n un

tuk

men

gado

psi a

lat

pena

ngka

p ika

n ya

ng m

erus

ak

KEKUATAN

bull Inovatif (mengadopsi alat tangkap alternatif)

KEBUTUHAN

bull Akses ke perairan desa lain

KEKHAWATIRAN

bull Pengetahuan tentang praktik perika

nan lestari

yang terbatas

bull Perlindungan hukum

bull Menjaga hubungan dengan penduduk desa lain

KEKUATAN

bull Komitmen kuat dari pemerintahan desa

bull Hasrat untuk bekerja sama

KEBUTUHAN

bull Perlindungan habitat pesisir dan laut

bull Mengamankan penghidupan

KEKHAWATIRAN

bull Meningkatnya penangkapan ikan yang merusak

(dengan senapan tombak dan senter) terutama dari

lsquoDesa Tetanggarsquo

KEKU

ATAN

bull Ke

wen

anga

n un

tuk

pene

gaka

n hu

kum

KEBU

TUHA

Nbull

Men

jaga

ket

ertib

an u

mum

KEKH

AWAT

IRAN

bull M

enin

gkat

nya

konfl

ik s

osia

lbull

Men

ingk

atny

a pe

nang

kapa

n ik

an y

ang

mer

usak

bull Pe

nang

kapa

n ik

an il

egal

teru

s be

rlang

sung

KEKUATAN

bull Berada dalam posisi yang bagus untuk

mem

fasilitasi penyelesaian konflik

KEBUTUHAN

bull Menjaga ketertiban um

um

bull Mendukung kepem

impinan desa untuk m

engatasi

masalahkonflik

bull Berkoordinasi dengan kepolisian dan militer

KEKHAWATIRAN

bull Terjadinya konflik sosial

bull Kewenangan terbatas untuk m

engelola sumber

daya

KEKUATANbull Hubungan erat dengan desa lain

KEBUTUHANbull Keberlanjutan penghidupanbull Ketahanan panganKEKHAWATIRANbull Ketersediaan ikan

bull Menjaga hubungan dengan desa lainbull Keterbatasan sumber daya tanah

KONT

EKS

Pem

erin

taha

n de

sa y

ang

kuat

Kear

ifan

tradi

si lo

kal y

ang

kuat

Garis

pan

tai t

imur

dan

bar

at

yang

pan

jang

Dive

rsifi

kasi

eko

nom

i us

aha

mikr

oSi

stem

pen

gaw

asan

laut

deng

an k

apas

itas

terb

atas

KONTEKS

Garis pantai pendek hanya di

pantai barat

Memiliki hasrat yang kuat

untuk mengeksploitasi sumber

daya

Pernah menjadi pusat

penangkapan ikan yang

merusak

KONTEKSHubungan yang erat antara nelayan dan bukan nelayan di masyarakat

Kebanyakan petani dengan tanah terbatas Nelayan menyediakan akses atas ikan melalui tradisi berbagi

penjualan dan barter dengan produk pertanian

Hubungan dengan masyarakat desa sasaran karena perkawinan

KONTEKS

Ikatan kekeluargaan yang kuat

dan jejaring sosial

Hanya memiliki pantai timur

Tempat menangkap ikan bagi

nelayan tradisional terbatas

karena laut dalam

Akses ke pantai sulit hanya

ada beberapa jalan kecil

KONT

EKS

Berp

artis

ipas

i dal

am

pene

gaka

n pe

ratu

ran

di ti

ngka

t ka

bupa

ten

dan

desa

Desa

mem

erlu

kan

polis

i dan

m

iliter

unt

uk m

enja

lank

an

peng

awas

an y

ang

kons

iste

n da

n te

rus-

men

erus

ser

ta

men

egak

kan

huku

m

Konflik tentang alat tangkap dan lokasi penangkapan ikan

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir28

Kekhawatiranbull Desa sasaran kami memiliki banyak kekhawatiran

Termasuk hilangnya kontrol atas pengelolaan perikanan mereka yang sudah berhasil selama ini dan risiko konflik serta solusi potensialnya yang mungkin mengesampingkan pengelolaan mereka (pengamatan peserta yang kami lakukan menunjukkan hal ini terjadi dengan beberapa anggota desa sasaran kami meminta agar juga diperbolehkan menggunakan senapan tombak dan lampu setelah keputusan Bupati mengizinkan desa lain menggunakannya) Desa ini mengkhawatirkan tentang etis dan keadilan serta tentang perikanan lestari dan kehancuran habitat ikan (terutama karang)

bull Nelayan dari desa tetangga mengkhawatirkan mereka tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan menangkap ikan menurut peraturan desa sasaran kami Mereka juga mempertimbangkan wilayah laut mereka yang terlalu kecil untuk bisa mendapatkan penghasilan yang cukup dari tangkapan Mereka juga menekankan bahwa peraturan baru yang dkeluarkan oleh Bupati memperbolehkan mereka menggunakan alat tangkap dan peraturan tersebut lebih kuat dari surat kesepakatan yang ditandatangani camat Mereka juga khawatir tentang perlindungan hukum untuk kegiatan mereka (yang dimiliki saat ini)

bull Kedua desa ingin memelihara hubungan baik yang terjalin dengan adanya perkawinan antar warga desa

Poin yang menarik dari analisis ini adalah jumlah orang yang bertentangan Ukuran pihak yang berkonflik tidak setara desa sasaran kami bersatu menentang masuknya nelayan dari desa tetangga yang dianggap ilegal menurut hukum adat dan peraturan desa Sementara dari desa tetangga hanya nelayan yang berada di garis depan pada konflik ini Pengurus desa menyadari adanya permasalahan ini dan kepala desa berusaha melindungi kepentingan nelayan mereka dengan berpendapat bahwa alat tangkap yang mereka gunakan diperbolehkan menurut peraturan pemerintah Pendapat di dalam desa tetangga sendiri terbelah mdash atau ada penduduk yang tidak peduli tentang praktik menangkap ikan karena mengandalkan sumber daya lain

Pihak lain juga ingin melihat konflik ini diselesaikan karena akan berdampak pada mereka Karena konflik ini melibatkan dua desa penyelesaian konflik berada di bawah tanggung jawab camat dengan dibantu oleh Kapolsek dan Danramil Bupati dan dinas kabupaten terbawa ke dalam konflik karena eskalasi konflik untuk mengambil keputusan Dinas perikanan kabupaten berada dalam posisi sulit karena mereka ingin mendorong perikanan lestari dan bekerja sama dengan desa tetapi konflik ini membuat mereka harus mengambil keputusan berdasarkan isi peraturan yang bertentangan dengan tujuan keberlanjutan Polisi dan militer menegakkan kepatuhan pada hukum yang berlaku suatu permasalahan yang disengketakan dalam hal ini Mereka terselamatkan jika konflik dapat dihindari Desa-desa lain di pulau mengamati terutama desa yang memiliki hubungan erat dengan protagonis

Mereka juga ingin melindungi perikanan mereka dan juga mengalami daerah mereka diterobos oleh kelompok nelayan yang sama

Cornelius dan Faire (2006) menyarankan untuk mengenali awal terjadinya konflik sedini mungkin dan menanganinya sebelum meningkat dan para pihak semakin berakar di posisinya seperti yang terjadi di contoh Selayar ini Di sisi lain spesialis resolusi konflik menyadari bahwa terkadang konflik perlu lsquomatangrsquo terlebih dahulu untuk ada resolusi Sering kali para pihak ingin menghabiskan semua pilihan yang ada sebelum bersedia berbicara

Apa yang terjadi berikutnyaSetelah adanya keputusan dari Bupati desa sasaran tidak dapat mengajukan banding Mereka kemudian mencari apa yang mungkin dapat mereka lakukan Mereka mendiagnosis bahwa mereka kalah karena adanya kelemahan dalam peraturan tertulis yang diakui dan ditegakkan oleh pejabat yang berwenang Sehingga mereka memilih untuk menggunakan analisis kebijakan di atas untuk mencari jalan yang bisa mengkonsolidasikan dan mendokumentasikan hukum adat dan peraturan desa kontemporer yang diakui sepenuhnya oleh pemerintah

Desa sasaran menghadapi keputusan internal yang sulit dan tantangan dalam menjaga persatuan yang selama ini berhasil dikelolanya terkait dengan penangkapan ikan tradisional lestari Tiga nelayan dari desa sasaran kami minta agar diperbolehkan menangkap ikan dengan menggunakan senapan tombak karena penduduk desa tetangga diperbolehkan (kenapa mereka tidak boleh melakukan hal yang sama) Desa menolak Tetapi dua nelayan dari desa sasaran kami yang menikah dengan perempuan dari desa tetangga dan lebih banyak tinggal di pemukiman istrinya berkeras untuk mendapat pengecualian karena mereka tidak memiliki alat tangkap lain dan keterampilan yang diperlukan untuk menangkap ikan Jadi kedua nelayan tersebut diperbolehkan menggunakan senapan tombak Hal ini menyebabkan ketegangan internal

Sementara itu desa-desa tetangga lain yang juga mengalami wilayahnya diterobos oleh nelayan yang terlibat dalam konflik ini memutuskan untuk bersatu untuk melindungi perikanan mereka Dengan adanya kesadaran yang lebih baik mereka mulai mengubah penggunaan sumber dayanya agar tidak terlalu bergantung pada perikanan Misalnya di masa lalu jika mereka memerlukan ikan dalam jumlah besar untuk upacara (seperti perkawinan) mereka akan menggunakan bom agar bisa menangkap sebanyak mungkin ikan Setelah mereka menyadari kerusakan yang diakibatkan terhadap cadangan dan habitat ikan beberapa tahun yang lalu mereka mulai menyembelih hewan ternak untuk upacara Setelah melindungi perikanan mereka sendiri mereka tidak senang ada pihak lain yang masuk dan mengambil keuntungan dari pantangan dan perlindungan yang sudah mereka lakukan

Konflik ini belum terselesaikan tetapi telah melahirkan sejumlah inisiatif lain terutama analisis kebijakan desa Situasi saat ini mengkhawatirkan baik bagi keberlanjutan perikanan maupun bagi ketetapan desa sasaran untuk melindungi habitat ikan dan mengelola dampak penangkapan ikan Pilihan yang belum dicoba tetapi mungkin melibatkan kedua kepala desa untuk berdialog pada waktunya dan pihak netral yang bekerja dengan pengurus desa lain agar lebih aktif dalam mengelola sumber daya pesisir Semua desa di kecamatan dapat bertemu dan berdiskusi tentang strategi pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 29

Karena kewenangan perikanan sekarang berada di pemerintah provinsi yang berpusat di Makassar di Sulawesi (beberapa jam ditempuh dengan perahu dan mahal untuk dijangkau lewat udara) pemerintah kabupaten tidak memiliki kewenangan yang jelas untuk menyatukan kelompok-kelompok dari berbagai desa untuk duduk bersama mendiskusikan pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif dan mendorong tercapainya kesepakatan tentang praktik menangkap ikan Disini letak dilemanya pemerintah kabupaten memiliki kewenangan langsung atas pengelolaan desa secara umum tetapi tidak atas pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Sementara itu program COREMAP yang banyak mendanai kerja-kerja pembangunan masyarakat di dalam pengelolaan wilayah pesisir telah menghentikan kegiatan terkait pembangunan sumber daya manusia dan kegiatan LSM yang ada terlalu kecil untuk menengahi solusi yang berskala luas

Menggabungkan pengetahuan lokal dan ilmiahKetika masyarakat berkolaborasi dengan pemerintah untuk pengelolaan wilayah pesisir atau jika mereka berharap untuk saling terlibat sangat mungkin untuk turut membahas bentuk pengetahuan lain dalam diskusi Penting untuk tidak berasumsi bahwa satu bentuk pengetahuan adalah lsquobenarrsquo dan yang satu lagi lsquosalahrsquo tetapi justru harus mencoba mempelajari keduanya

Komponen alat bantu ini mengikuti argumen dari Brown (2010) bahwa kita harus mengakui dan mencoba mengintegrasikan berbagai bentuk pengetahuan terutama jika para pemangku kepentingan bekerja bersama Jenis pengetahuan yang dikenali oleh Brown adalah

bull individual (dimiliki oleh orang tertentu dan tidak serta-merta dimiliki oleh anggota masyarakat yang lain)

bull masyarakat (misalnya pengetahuan adat dan lokal)

bull spesialisasi (misalnya pengetahuan ilmiah)

bull organisasi (misalnya pengetahuan tentang kebijakan dan prosedur)

bull bentuk pengetahuan holistik (integratif)

Masing-masing menggunakan bukti yang berbeda untuk jenis permasalahan yang berbeda Secara keseluruhan semua pengetahuan ini dapat memperkaya pemecahan masalah

Penting bagi para pihak yang berkolaborasi untuk saling menghormati pengetahuan yang dimiliki satu sama lain dan mencoba dengan sungguh-sungguh untuk belajar dan memahami perspektif pihak lain Dengan membawa prinsip ini di dalam alat bantu ini kami menekankan pentingnya pengetahuan tradisional (seperti yang terlihat dalam alat bantu ini tentang mengidentifikasi pengetahuan dan praktik pengelolaan tradisional) Pengetahuan tradisional melintasi beberapa bentuk ilmu pengetahuan yang diidentifikasi oleh Brown Termasuk pengetahuan masyarakat dan spesialisasi (misalnya pengetahuan adat tentang perilaku ikan) Di beberapa masyarakat pengetahuan ini bersifat holistik seperti pengetahuan ekologis tradisional yang sangat mengintegrasikan ekologi manusia dan di beberapa situasi aspek spiritual Di dalam pengelolaan wilayah pesisir pengetahuan adat Pengetahuan lokal dan pengetahuan ilmiah dapat relevan dan idealnya harus digabungkan dengan pengetahuan tentang kebijakan mdash atau digunakan sebagai bukti untuk dibuatnya kebijakan baru

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIbull Bertujuan menggabungkan bentuk pengetahuan yang berbeda

terutama dari para pihak yang berkolaborasi untuk memecahkan masalah secara bersama-sama

bull Mengerjakan tugas-tugas yang sebenarnya

bull Buatlah ini menjadi proses pembelajaran

Untuk mengembangkan komponen alat bantu ini melalui inisiatif praktis yang memberikan pembelajaran untuk semua tim kami dan masyarakat Bungaiya bergabung dengan Dr Nils Krueck dari Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk menggali bagaimana menggabungkan pengetahuan ilmiah dengan pengetahuan lokal untuk tujuan perencanaan Bagi Tim Perencanaan Tata Ruang Laut inisiatif ini memberikan mereka kesempatan untuk mengembangkan alat pemodelan yang diadopsi untuk skala lokal melalui kolaborasi dengan pengguna prospektif Bungaiya memiliki empat daerah perlindungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat (DPL) Dua daerah sudah diakui penuh secara formal dan dua lagi sedang menunggu persetujuan dari pemerintah kabupaten selama beberapa bulan ini Masyarakat ingin mencanangkan setidak-tidaknya satu daerah perlindungan lagi terutama bertujuan agar setiap pemukiman di dalam daerah administratif desa memiliki satu DPL di sekitarnya

Bungaiya tertarik untuk mengetahui apakah DPL mereka yang berdasarkan pada pengetahuan lokal dan pertimbangan strategis mereka dalam mengelola perikanan sudah berada di lokasi yang baik dan ukurannya memadai Perwakilan Bungaiya meyakini kegiatan ini akan memberikan masukan dan pilihan baru serta menawarkan pengakuan dari pemerintah yang lebih luas jika pengetahuan ilmiah menyetujui penilaian mereka Hal ini juga akan membantu mereka dalam perencanaan jangka panjang menuju pembentukan perlindungan laut selanjutnya

Kegiatan gabungan ini menunjukkan bahwa dari pada hanya bergantung pada alat pendukung perencanaan DPL dan mengambil keputusan dari lsquoatas ke bawahrsquo pemerintah dapat menyusun alat perancang DPL yang dapat diterapkan secara kolaboratif dengan masyarakat

bull untuk mengidentifikasi daerah dengan nilai ekologis danatau penghidupan tinggi agar dilindungi

bull untuk memastikan daerah-daerah yang disarankan untuk dilindungi mendapat dukungan dari masyarakat (Hal ini penting karena nelayan memilih apakah mereka mau mematuhi daerah perlindungan atau tidak dan pemerintah membutuhkan biaya tinggi untuk pengawasan dan sering kali tidak mencakup luas wilayah yang memadai Beberapa masyarakat memiliki sistem pengawasan mereka sendiri dan akan lebih termotivasi untuk melindungi daerah-daerah yang menjadi prioritas mereka)

bull agar upaya masyarakat dan pemerintah lebih tepat sasaran

bull sebagai alat pembelajaran untuk pemerintah dan masyarakat

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir30

KOTAK 3L PROSES KAMI

Mengetahui ketertarikan Bungaiya dan juga Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk berhubungan dengan pengguna potensial tim kami bertanya kepada warga desa Bungaiya apakah mereka tertarik bekerja bersama dengan ahli ekologi laut Dr Nils Krueck Mereka tertarik

Anggota tim peneliti memberitahukan Nils tentang ketertarikan masyarakat Sebelum pergi ke Selayar Nils mempersiapkan sejumlah peta dasar dan model wilayah pesisir Bungaiya yang menurutnya akan dirasa bermanfaat oleh masyarakat

Nils mengunjungi Selayar pada bulan Juli 2017 Kedua tim bertemu dengan masyarakat (lihat Gambar 18) agar Nils dapat menjelaskan kemungkinan yang ada dan masyarakat menyampaikan pada Nils tentang situasi lokal mereka dan permasalahan perikanan Masyarakat mendiskusikan sasaran termasuk melindungi terumbu karang meningkatkan populasi ikan meningkatkan tangkapan ikan membangun wisata menyelam dan snorkel dan melindungi spesies tertentu Nils mencari klarifikasi dan informasi lebih jauh tentang spesies yang paling penting kegiatan menangkap ikan dan habitat lokal Dari diskusi ini tim gabungan mengembangkan skenario rancangan DPL untuk dieksplorasi

Di hari-hari berikutnya Nils menjalankan model optimalisasi rancangan DPL dan melaporkan hasilnya ke masyarakat secara rutin untuk didiskusikan dan diperbaiki lebih lanjut Masyarakat membentuk tim penyelam termasuk Nils penyelam mereka yang sudah berpengalaman dan satu anggota tim lokal kamu Tim ini menyelam menelusuri daerah yang diteliti agar dapat memvalidasi asumsi rancangan DPL

Anggota tim yang lain mendukung tim penyelam dari perahu milik anggota masyarakat dan merekam hasil pengamatan tim penyelam

Penilaian ilmiah secara lengkap mendukung dua DPL yang lebih besar dari apa yang sudah dicanangkan oleh masyarakat di dua dari empat lokasi DPL Dua lokasi DPL lainnya telah dicanangkan oleh masyarakat untuk tujuan strategis (mengelola penerobosan dari desa lain) tetapi tidak diprioritaskan menurut hasil penilaian ilmiah untuk mencapai pelestarian keanekaragaman hayati atau manfaat bagi perikanan Sebaliknya model yang ada mengidentifikasi peluang DPL baru di salah satu daerah yang belum dipertimbangkan oleh masyarakat mengingat jaraknya dari pemukiman yang ada dan rendahnya tingkat ketertarikan untuk menangkap ikan di lokasi tersebut

Lokasi ini berada di utara dan diprediksi berpotensi memberikan manfaat untuk konservasi dan perikanan di daerah selatan melalui perpindahan karang dan ikan muda oleh arus laut Akan tetapi agar DPL ini bisa merealisasikan potensinya masyarakat perlu menemukan cara untuk pemantauan dan penegakan perlindungan mengingat lokasinya berada di daerah yang sepi penduduk

bull penerapan alat optimalisasi DPL kuantitatif dalam skala lokal mungkin dilakukan dan menguntungkan

bull Masyarakat ini dan kemungkinan masyarakat lain tertarik untuk belajar pendekatan rancangan DPL secara ilmiah

bull Ahli ekologi dan masyarakat menerapkan kriteria rancangan DPL yang berbeda dan berpotensi bertentangan Hal ini layak diakui dan bisa memancing diskusi yang bermanfaat

GAMBAR 18 Gabungan tim CCRES dan perwakilan desa mengembangkan scenario rancangan DPL untuk eksplorasi di Desa BungaiyaFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 31

4 FAKTOR YANG MENDUKUNG DAN TANTANGAN CONTOH DARI SELAYAR

Keberhasilan pengelolaan wilayah pesisir seperti halnya pengelolaan lingkungan yang lain mendapatkan manfaat dari serangkaian faktor pendukung Kami tidak bermaksud merangkum seluruh faktor-faktor latar belakang tersebut dalam alat bantu ini tetapi kami berharap dapat berbagi tentang beberapa faktor-faktor tersebut sebagai contoh dan untuk mengakui bahwa setiap diagnosis partisipatif selalu terjadi dalam dinamika berbagai faktor pendukung yang turut mempengaruhi pembentukan masalah yang dipilih untuk didiagnosis dan kapasitas untuk menanganinya

Di Selayar kami mengamati faktor-faktor penentu keberhasilan berikut yang membantu pengelolaan wilayah pesisir Tabel 1 terdiri dari daftar faktor-faktor ini dan catatan tentang beberapa tantangan terkait Kita tidak dapat berasumsi faktor penentu keberhasilan ini akan selalu ada Faktor pendukung bisa saja dihambat

Kami mendorong pengguna alat bantu ini untuk menemukan faktor-faktor penentu keberhasilan ini ketika mengadakan diagnosis partisipatif

GAMBAR 20 Proses kolaboratif sedang berlangsung Foto H Ross

GAMBAR 19 Kegiatan FishCollab menarik banyak peserta yang antusiasFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir32

TABEL 1 Faktor-faktor keberhasilan dalam penerapan di Selayar dan tantangan terkait

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Pengetahuan dan praktik adat

Komitmen terhadap pengetahuan dan praktik adat di banyak masyarakat

bull Meliputi berbagai teknologi menangkap ikan yang cerdas Sangat konsisten dengan komitmen keberlanjutan dan dapat menawarkan dimensi moral untuk perlindungan laut (lihat dokumen Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka)

bull Desa-desa yang berkomitmen terhadap bentuk pengelolaan berbasis hukum adat dapat (dan sudah) menunjukkan kepemimpinan yang baik dalam praktik menangkap ikan yang berkelanjutan

Pengetahuan adat dan komitmen untuk meneruskan praktik adat yang tidak merata di dalam dan di antara desa

bull Dapat terjadi dan sudah terjadi konflik antar individu dan desa antara yang mempertahankan pengelolaan secara adat dan yang berusaha menggunakan teknologi yang lebih efisien (dan sering kali lebih merusak)

Warisan Warisan dari proyek COREMAP (I sampai III) Selayar merupakan peserta lama di dalam COREMAP Kerja lapangan kami meneruskan warisan berikut

bull Pengetahuan baru (COREMAP I)

bull Perubahan besar pada program COREMAP termasuk penghentian kegiatan yang difokuskan pada pembangunan di semua lokasi termasuk Selayar digantikan oleh program COREMAP III dengan program yang lebih kecil terpusat dan terfokus pada penelitian

Kesadaran Kesadaran yang meluas di tingkat desa dan kabupaten dalam hal kelautan dan proses sosial terkait Hal ini meliputi fokus pada pengelolaan berbasis masyarakat dan bukan pengelolaan dari atas (top-down) dan juga selaras dengan perubahan di dalam kebijakan lingkungan hidup Indonesia selama 20 tahun terakhir (COREMAP II dan III)

bull Membuat pengetahuan ilmiah relevan untuk skala lokal dan dapat diterapkan di lapangan (misalnya oleh desa)

bull Memperluas kesadaran tentang permasalahan perlindungan laut ke desa-desa yang tidak memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam COREMAP

bull Menjaga kesadaran tetap aktif setelah beberapa saat

Lembaga lokal bull Infrastruktur tata kelola masyarakat misalnya sistem DPL yang dicanangkan masyarakat sebagai fokus proses pembelajaran di dalam pengelolaan berbasis masyarakat komite desa untuk konservasi laut fasilitator masyarakat yang berdaya dan pelembagaan ketika beberapa pemerintahan desa menggunakan anggaran desanya untuk perlindungan sumber daya laut

bull Hubungan baik antar desa yang berpartisipasi di dalam COREMAP (terutama COREMAP III) dan pemerintah kabupaten Koordinator kabupaten berada di posisi untuk memfasilitasi hal ini

bull Pemerintah kabupaten berkomitmen terhadap pengelolaan berbasis masyarakat Pegawai dinas perikanan kabupaten dan bidang pembangunan lain secara aktif mencoba untuk mendorong dan mendukung hal ini dengan alokasi staf dan keuangan (Hal ini sekarang sedang disesuaikan karena adanya transfer kewenangan perikanan ke pemerintah provinsi sementara pemerintah kabupaten meneruskan tanggung jawabnya atas desa dan penghidupan)

bull Menjaga komitmen pemerintah provinsi dan kabupaten terhadap proses berbasis masyarakat mengingat hilangnya posisi fungsi yang tadinya didukung oleh COREMAP dan dengan pergantian pegawai

bull Memelihara dan memperkaya infrastruktur tata kelola masyarakat di bawah transfer tanggung jawab perikanan ke tingkat provinsi perubahan dan potensi pengurangan staf perubahan budaya di tingkat pemerintahan manapun

bull Tantangan pemeliharaan menurut faktor-faktor yang disebutkan di atas

COREMAP III lebih dikenal sebagai COREMAP-CTI singkatan dari Coral Triangle Initiative

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 33

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Jejaring bull Pegawai kabupaten dengan tanggung jawab yang berbeda memiliki jejaring yang baik berkomunikasi dengan baik dan memiliki tujuan yang sama Mereka juga berjejaring dengan LSM dan agen-agen perubahan masyarakat sipil Selayar yang berskala kecil dan pemerintah kabupaten membantu komunikasi dan kolaborasi ini

bull LSM kecil tetapi berdedikasi tinggi

bull Peran orang-orang tertentu dalam hubungan ini risiko gangguan karena perpindahan pegawai setelah berakhirnya COREMAP III di kawasan Indonesia

bull Tantangan untuk bertahan hidup dan kapasitas yang umum dialami semua LSM

Kepemilikan terhadap permasalahan wilayah pesisir

Rasa kepemilikan yang tinggi terhadap permasalahan kelautan (di desa dan kabupaten)

bull Pentingnya peran komite desa untuk konservasi laut dan terutama pimpinan mereka di dalam hal ini

bull Memelihara budaya ini di bawah perubahan peraturan (pergeseran tanggung jawab pengelolaan laut perairan dalam ke pemerintah provinsi) dan pergantian pegawai seiring dengan berjalannya waktu

bull Di desa hal ini mungkin berhubungan dengan siklus pemilihan karena kepala desa yang baru akan berusaha membedakan diri dari pendahulunya dengan cara meninggalkan fokus kelautan

bull Kehilangan anggota komite desa untuk perlindungan laut akan mengurangi sumber pengaruh sosial terhadap pimpinan desa dan penduduk desa secara umum

Inisiatif Para lsquochampionrsquo di desa dan kabupaten (baik yang bekerja untuk pemerintah kabupaten atau dalam kapasitas lain) Orang-orang ini memiliki motivasi dan komitmen melampaui peran resmi mereka telah menentukan strategi mereka sendiri untuk mendorong perubahan perilaku dan juga ada yang berkolaborasi

bull Karena sebagian besar individu ini memulai secara mandiri (beberapa melakukan pembinaan) ada beberapa tantangan yang dikaitkan dengan bagaimana memelihara pengaruh mereka Risiko kehilangan orang-orang ini di tingkat desa cukup kecil berbeda dengan di tingkat kabupaten (lihat penjelasan tentang perubahan budaya organisasi dan pergantian pegawai di atas)

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir34

5 SARAN UNTUK PENGUKURANAlat bantu ini pada utamanya didasarkan pada penilaian kualitatif menuju kolaborasi dan pengelolaan yang adaptif Proyek ini tidak dirancang untuk memilih bagian-bagian yang bagus untuk dijadikan indikator atau mendukung pengelolaan meskipun pemilihan ini memainkan peran logis dalam prosedur diagnosa dan merupakan langkah rasional berikutnya

Penting bagi diagnosis partisipatif agar fokus pada permasalahan dan kepentingan yang ada dan tidak hanya sekedar didorong oleh data awal karena hanya sedikit permasalahan yang dapat langsung diukur sehingga fokus pada angka saja akan mengganggu pemilihan permasalahan Ketika tersedia bukti seperti pengukuran penurunan habitat dan tangkapan ikan menjadi berharga selama semua pihak mempercayai data tersebut dan sepakat tentang relevansinya Bukti tidak tertulis atau berdasarkan persepsi seperti pengamatan dalam jangka waktu lama tentang berkurangnya ketersediaan ikan serta lsquoalat ukurrsquo informal mdash seperti seberapa jauh perahu harus melaut sebelum mencapai daerah tangkapan yang memadai mdash mungkin lebih meyakinkan bagi masyarakat Selain itu kenyataan yang dihadapi oleh sebagian besar kawasan berkembang di dunia adalah hanya sedikit data yang tersedia apa lagi data jangka panjang atau data dalam skala kecil yang dapat mendukung pembuatan keputusan di tingkat lokal

Ketika kami mengembangkan cara pengukuran kami sarankan agar hal ini dilakukan secara partisipatif Para pihak harus memutuskan bersama apa yang paling penting untuk diukur agar dapat membantu diagnosis perencanaan dan pengelolaan adaptif mereka Kemudian menjawab indikator atau pengukuran langsung apa yang sesuai untuk melihat kondisi awal dan kemajuannya serta bagaimana mendapatkan informasi tersebut

Sering kali indikator kualitatif sudah cukup untuk memandu diagnosis partisipatif Salah satu pendekatan yang paling mudah adalah dengan menggunakan lsquopapan instrumenrsquo dengan kode warna Pengguna dapat mengidentifikasi indikator utama untuk setiap tulang dari diagram tulang ikan dan melampirkan skala peringkat sederhana seperti skala berdasarkan warna Contoh untuk papan instrumen ini dapat dilihat di Tabel 2

Cara yang sama dapat digunakan pengguna untuk mengidentifikasi faktor-faktor penentu keberhasilan dan tantangan untuk situasi mereka sendiri lalu menilainya secara kualitatif dengan menggunakan skala papan instrumen

Contoh yang sangat baik dalam berkolaborasi adalah merencanakan pertemuan secara berkala untuk mengisi papan instrumen ini bersama-sama (Izurieta 2007) Para pihak bahkan dapat mengisinya secara terpisah di dalam kelompok-kelompok kecil lalu berkumpul lagi untuk membandingkan hasil mereka mdash apakah mereka sepakat atau tidak untuk setiap indikator Yang terpenting apa yang perlu mereka tingkatkan (Ini adalah alasan sebenarnya untuk berdiskusi)

Akan tetapi papan instrumen dapat terlihat pasif kecuali jika ada versi yang dapat dibandingkan seiring dengan berjalannya waktu (Apakah kita melakukan sesuatu dengan lebih baik dibandingkan penilaian sebelumnya) Untuk permasalahan yang secara jelas perlu dikembangkan oleh para pihak pendekatan yang lebih baik mungkin dapat dilakukan dengan menggunakan judul atau kata-kata yang mencerminkan tahapan perkembangan Misalnya jejaring yang relevan biasanya akan berkembang Sehingga akan lebih masuk akal jika skalanya diberikan judul lsquobelum dimulairsquo kemudian lsquotahap awalrsquo lsquoperkembanganrsquo lalu lsquoberkembang penuhrsquo

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 35

TABEL 2 Contoh papan instrumen dengan kode warna

SANG

AT T

ERBA

TAS

TERB

ATAS

OK GOOD

EXCE

LLEN

T

PENJ

ELAS

AN

Fokus dan bermitra Kejelasan fokus

Bekerja dengan baik sebagai mitra

Mengembangkan jejaring Orang-orang yang relevan terlibat

Pengetahuan tradisional dan praktik pengelolaan

Keberadaan pengetahuan

Praktik pengelolaan secara adat digunakan

Kombinasi pengetahuan lokal dan ilmiah

Pengetahuan lokal dan ilmiah dipertimbangkan

Identifikasi proyek terkait dan warisan mereka

Kontak terjalin dengan personil proyek sebelumnya dokumen dipelajari

Warisan 1 dilanjutkan

Warisan 2 dilanjutkan

Warisan 3 dilanjutkan

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion dan strategi mereka

Ada champion

Champion mendapat dukungan

Analisis kebijakan multitingkat

Kebijakan dinilai

Kebijakan dan pengaturan kelembagaan selaras di semua tingkat pemerintahan dan dengan masyarakat

Analisis konflik Jangkauan konflik

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir36

6 REFERENSIAndrew NL Bene C Hall SJ Allison EH Heck S amp Ratner BD 2007 lsquoDiagnosis and management of small-scale fisheries in developing countriesrsquo Fish and Fisheries vol 8 hal 227ndash240

Bene C Kodio A Lemoalle J Mills D Morand P Ovie S Sinaba F amp Tafida A 2009 Participatory diagnosis and adaptive management of small-scale fisheries in the Niger River Basin CGIAR Challenge Program on Water and Food Project report (proyek no 72)

Brown VA 2010 lsquoCollective inquiry and its wicked problemsrsquo in Brown VA Harris JA and Russell JY eds Tackling wicked problems through the interdisciplinary imagination Earthscan London hal 4ndash83

Cinner JE McClanahan TR MacNeil MA Graham NAJ Dawd TM Mukminin A Feary DA Ando L Rabearisoa AL Wamukota A Jiddawik A Campbell SJ Baird AH Januchowski-Hartley FA Hamed S Laharil R Morovel T amp Kuangel J 2012 lsquoComanagement of coral reef social-ecological systemsrsquo Proceedings of the National Academy of Sciences vol 109 14 hal 5219ndash5222

Conflict Resolution Network 2008 Conflict Resolution Trainers Manual mdash 12 skills Conflict Resolution Network wwwcrnhqorg (keterampilan 8 memetakan konflik)

Cornelius H amp Faire S 2006 Everyone can win how to resolve conflict Edisi ke-2 Simon dan Schuster NSW

Eriksson H Adhuri DS Adrianto L Andrew N L Apriliani T Daw T Evans L Garces L Kamanyi E Mwaipopo R Purnomo AH Sulu RJ amp Beare DJ 2016 lsquoAn ecosystem approach to small-scale fisheries through participatory diagnosis in four tropical countriesrsquo Global Environmental Change vol 36 hal 56ndash66

Fisher R Ury WL amp Patton B 2011 Getting to yes negotiating agreement without giving in Penguin

Izurieta AV 2007 Evaluation framework for collaborative management of protected areas a crosscultural case study in Queensland Australia PhD thesis The University of Queensland

Mills D Beacuteneacute C Ovie S Tafida A Sinaba F Kodio A Russell A Andrew N Morand P amp Lemoalle J 2011 lsquoVulnerability in African small-scale fishing communitiesrsquo Journal of International Development vol 23 hal 308ndash313

Proyek Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) adalah proyek dukungan teknis regional yang ditujukan untuk membuka sumber-sumber pendapatan baru yang berkelanjutan bagi masyarakat pesisir di wilayah timur Asia Timur-Pasifik CCRES akan mengembangkan produk-produk pengetahuanmdashyang dapat digunakan sebagai masukan terhadap rancangan dari proyek rencana dan kebijakan di tingkat global regional dan nasionalmdashserta model teknis dan alat perencanaan yang membantu persiapan rencana pengelolaan sumber daya pesisir berbasis masyarakat

BERKOMUNIKASI DENGAN KAMI

CAPTURING CORAL REEF AND RELATED ECOSYSTEM SERVICES (CCRES)

CCRESnet

ccresnet

Hubungi Liz Izquierdo Manajer Proyek Kantor Kemitraan Penelitan The University of Queensland St Lucia QLD 4072 Australia T +61 7 3443 3144 E lizquierdouqeduauKunjungi wwwccresnet

copy Copyright University of Queensland

Mari bergabung komunitas kami

  • 1Pendahuluan tentang alat bantu FishCollab
    • 11Siapa yang dapat menggunakan alat bantu ini
    • 12Keterampilan apa yang diperlukan untuk menggunakannya
    • 13Bagaimana pembuatannya
    • 14Apa yang ada di dalam alat bantu ini
    • 15Profil para champion Selayar untuk perlindungan wilayah pesisir
    • 16Mengadaptasi alat bantu
      • 2Latar belakang mengapa kita memerlukan alat bantu ini
        • 21Kolaborasi dalam mengelola sumber daya alam
        • 22Alasan menerapkan alat bantu
          • 3Prosedur diagnosis partisipatif diagram lsquotulang ikanrsquo
            • 31Bagaimana menerapkan setiap komponen FishCollab
            • 32Mengenalkan diagram tulang ikan
            • 33Kepala ikan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif
            • 34Ekor ikan Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir (perikanan) yang adaptif
            • 35Tulang belakang Pertemuan diagnosis partisipatif pengamatan peserta kegiatan
            • 36Diagram tulang ikan komponen yang menyusun diagnosis partisipatif
              • 4Faktor yang mendukung dan tantangan contoh dari Selayar
              • 5Saran untuk pengukuran
              • 6Referensi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir18

KOTAK 3G WARISAN COREMAP DI SELAYAR

Proyek pembangunan yang dikaitkan dengan dua dari sejumlah tahap Proyek Bank Dunia untuk Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu KarangWorld Bankrsquos Coral Reef Rehabilitation and Management Project (COREMAP) telah dilakukan di pulau utama Selayar (COREMAP I dilakukan pada tahun 1998ndash2003 di Taman Nasional Taka Bonerate bagian dari kepulauan Selayar tetapi tidak termasuk pulau utama) COREMAP II diimplementasikan pada tahun 2004ndash2011 di 52 desa pesisir dan COREMAP-CTI (Coral Triangle Initiative) dari tahun 2014 sampai awal 2017 dengan 11 desa COREMAP bertujuan untuk melindungi merehabilitasi dan mendukung penggunaan terumbu karang secara berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Salah satu peneliti kami sebelumnya adalah pengumpul data untuk COREMAP II dan salah satu anggota tim lokal kami adalah koordinator kabupaten untuk COREMAP

II dan COREMAP-CTI Diawal penelitian kami mengetahui bahwa COREMAP-CTI akan berakhir bersamaan dengan periode kami di lapangan dan ini terjadi di pertengahan kerja lapangan kami Pegawai kabupaten mengidentifikasi CCRES sebagai peluang kunci untuk terus bekerja dengan masyarakat di dalam permasalahan pengelolaan daerah pesisir Dengan memiliki koordinator senior dan dua koordinator masyarakat dalam tim kami membantu mengambil manfaat dari hubungan COREMAP dengan desa sementara membangun hubungan yang baru dan untuk mengidentifikasi dan meneruskan warisan COREMAP sementara tetap memiliki arah sendiri Meskipun tinjauan nasional terhadap efektifitas COREMAP tidak begitu baik tetapi pengamatan peserta yang kami lakukan menunjukkan bahwa COREMAP meninggalkan warisan besar Dua tahap mereka telah melakukan banyak hal untuk membangun

kesadaran tentang penangkapan ikan ilegal tetapi baru berhasil sebagian untuk menghentikannya COREMAP II dan COREMAP-CTI menyarankan dan mendorong dibentuknya Daerah Perlindungan Laut berbasis Masyarakat (DPL) di sebagian besar desa yang berpartisipasi Di bawah panduan dan pendanaan dari COREMAP desa-desa membentuk Komite Masyarakat untuk Pengelolaan Sumber Daya Pesisir yang melakukan pengawasan Orang-orang yang kami ajak bicara mengatakan bahwa mereka telah melihat peningkatan cadangan ikan dan mengaitkan hal ini dengan adanya DPL Beberapa lsquochampionrsquo yang kami wawancara untuk proyek ini ditemukan oleh staf dan terdorong oleh COREMAP Masyarakat telah mengadopsi gagasan utama COREMAP dan menjadikannya sebagai milik mereka

KOTAK 3H BERJEJARING SECARA HORISONTAL DAN VERTIKAL

Pada tahap awal diagnosis kami mengidentifikasi ketertarikan yang kuat untuk memerangi penangkapan ikan yang merusak dengan cara memperkuat dan meningkatkan formalisasi pengelolaan daerah pesisir berbasis masyarakat Sebagai tanggapannya kami mengembangkan jejaring secara horisontal (berhubungan dengan desa dan individu lain) serta secara vertikal (berhubungan dengan pemerintah) yang memiliki perhatian danatau kewenangan yang sama Untuk jejaring horisontal kami berhubungan dengan lebih banyak penduduk di desa sasaran kami dan desa lain termasuk desa tetangga Ini dilakukan untuk memeriksa apakah ketertarikan untuk mengatasi masalah penangkapan ikan yang merusak dan memperkuat pengelolaan daerah pesisir berbasis masyarakat juga dimiliki oleh semua desa Ini juga merupakan upaya untuk membangun dukungan yang lebih kuat dan lebih luas terhadap usulan Jejaring dengan desa lain menjadi penting karena penangkapan ikan

yang merusak hampir selalu dilakukan oleh nelayan dari desa lain baik desa yang jaraknya dekat atau jauh (Orang cenderung tidak memancing dengan cara yang merusak di perairan desanya sendiri) Sehingga dukungan dari desa tetangga menjadi diperlukan Untuk membangun jejaring vertikal kami berdiskusi dengan orang-orang dari pemerintah kabupaten provinsi dan pusat serta LSM Hubungan dengan orang-orang dan lembaga terkait adalah kunci untuk meningkatkan pengetahuan belajar tentang perspektif lain tentang permasalahan yang ada dan membangun dukungan untuk atau menasihati untuk mengubah inisiatif berbasis desa yang diusulkan Jejaring horisontal menghasilkan dukungan yang lebih luas dalam bentuk komitmen dan berbagi pembelajaran yang diperoleh Pada kenyataannya jejaring ini mendorong peningkatan ketertarikan dari tiga desa tetangga (bukan bagian dari studi desa sasaran kami atau proyek COREMAP sebelumnya) untuk bersama-

sama membentuk pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Jejaring vertikal sampai ke tingkat kabupaten melalui pertemuan dan diskusi formal dan informal juga menghasilkan komitmen dari pemerintah kabupaten dan pegiat di tingkat kabupaten untuk mendukung peremajaan kembali dan formalisasi pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Hubungan kami dengan pejabat dari Dinas Kelautan dan Perikanan tingkat provinsi yang berwenang untuk mengelola perairan pantai sampai 12 mil laut dari garis pantai menunjukkan bahwa mereka juga mendukung gagasan kami Hubungan kami dengan WWF di Jakarta membuat kami mendapat tawaran untuk mengikutsertakan dua warga desa dari Bungaiya dalam pelatihan pemetaan wilayah pesisir secara partisipatif

Hubungan berjejaring ini dapat membantu mengetahui apa yang terjadi di dalam suatu sistem kepentingan dan mendukung koordinasi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 19

Ada prosedur yang dikenal luas bernama lsquoanalisis pemangku kepentinganrsquo yang melibatkan identifikasi pihak-pihak yang relevan dalam suatu permasalahan (baik perorangan atau organisasi) dan apa kepentingan mereka di dalam permasalahan tersebut Titik pemandu dalam analisis pemangku kepentingan adalah mengidentifikasi siapa yang mempengaruhi dan siapa yang dipengaruhi oleh suatu permasalahan (jika judul dari permasalahan diganti pemangku kepentingan yang teridentifikasi juga dapat bergeser) Pendekatan partisipatif untuk analisis pemangku kepentingan akan berfungsi baik dengan menggunakan pengetahuan dari beberapa orang Analisis pemangku kepentingan dapat bermanfaat untuk mengembangkan jejaring tetapi kami menyarankan proses yang jauh lebih organik untuk membangun hubungan dengan orang-orang yang tepat Banyak yang sudah memiliki hubungan dan akan memperkenalkan proses Anda ke satu sama lain

Membangun jejaring harus menjadi proses terus-menerus bukan hanya dilakukan satu kali atau tertutup Orang baru bisa saja ditunjuk untuk menjabat Orang baru dapat muncul terutama ketika permasalahannya dapat dibingkai ulang

Para lsquochampionrsquo di tingkat masyarakat dan tingkat pulau yang dijabarkan di bawah ini dapat memainkan peranan di dalam jejaring sebagai agen perubahan lokal

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion dan strategi merekaSementara alat bantu ini menekankan pada kerja sama dan penyelarasan yang lebih baik dari tata kelola dan pengelolaan antara pemerintah dan masyarakat penting juga untuk mengenali pengaruh-pengaruh yang ada di masyarakat Faktor penting yang sering kali terlupakan adalah proses sosial informal yang mana anggota masyarakat atau orang-orang yang bekerja di skala yang lebih besar saling mempengaruhi satu sama lain untuk memperbaiki kondisi lingkungan dan sosialnya Ada banyak penekanan pada tata kelola dan prosedur formal untuk pengelolaan tetapi relatif sedikit tentang proses informal dan terutama lsquolembaganyarsquo yang mana orang-orang (atau masyarakat) bertindak secara mandiri dan membuat pilihan bebasnya sendiri

Pada kunjungan ruang lingkup kami ke Selayar kami bertemu dengan tiga warga desa dari desa yang berbeda yang berbicara dengan berapi-api tentang bagaimana mereka mulai menyadari kerugian dan konsekuensi sosial yang diakibatkan oleh metode penangkapan ikan yang merusak dan bagaimana mereka sekarang bekerja sepenuhnya sukarela untuk meyakinkan anggota masyarakat lain untuk berhenti melakukan penangkapan ikan dengan cara yang merusak Masing-masing dari mereka memiliki strategi yang berbeda dan menarik untuk meyakinkan orang Hasil dari inisiatif sukarela mereka dan kemampuan serta kesediaan untuk mempengaruhi orang lain beberapa telah diangkat untuk menduduki jabatan resmi di desa mereka misalnya menjadi anggota kemudian ketua komite perlindungan laut yang dibentuk oleh program COREMAP (lihat Kotak 3G) Beberapa bekerja dengan orang lain mdash misalnya pemimpin desa mdash untuk meningkatkan pengaruh Kami memutuskan untuk belajar tentang orang-orang ini dan strategi mereka dan untuk membagikan kisah mereka dengan orang-orang yang mungkin terinspirasi dengan gagasan bahwa siapapun dapat bertindak dan berharap dapat belajar dari strategi mereka Kemudian kami mengamati lsquochampionrsquo

lain yang bekerja di pulau Beberapa tindakan mereka mungkin tersamarkan oleh pekerjaan mereka (beberapa bekerja di pemerintahan) tetapi cara kerja mereka melampaui harapan profesional dan telah menjadi gairah pribadi

Kami menyajikan sejumlah contoh champion perorangan dan strategi mereka di buklet terpisah dengan judul Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka dari Selayar Indonesia Kami mewawancarai sejumlah orang yang memiliki kekhawatiran sosial dan ekologis tentang ekosistem pesisir memiliki peran penting dalam membuat perubahan demi mencapai perlindungan dan pengelolaan wilayah pesisir yang lebih baik di dalam masyarakat mereka atau lebih luas dan diakui oleh yang lain memang berpengaruh untuk permasalahan tersebut Mereka yang bekerja atau memiliki jabatan resmi bekerja melampaui komitmen dan kewajiban yang biasanya dianggap tugas yang berkaitan dengan pekerjaan mereka atau peran tata kelola Kami mencari laki-laki dan perempuan yang memiliki karakter ini akan tetapi di dalam masyarakat nelayan tentunya kami lebih banyak menemukan laki-laki Kami mengidentifikasi 15 orang Sembilan diantaranya saat ini atau sebelumnya adalah champion di dalam masyarakat mereka (satu perempuan dan delapan laki-laki) dan enam orang yang bekerja di tingkatan yang lebih luas (misalnya kecamatan atau satu pulau mdash semua laki-laki) Profil mereka dapat dilihat di buklet

Kami percaya profil mereka menunjukkan bahwa membangun kesadaran baik dengan atau tanpa bantuan eksternal merupakan langkah pertama yang diperlukan tetapi itu saja tidak cukup Para champion mengambil keputusan sendiri untuk bertindak kemudian berpikir dengan seksama strategi yang mereka gunakan untuk mempengaruhi orang lain Para champion di desa meciptakan cara-cara mereka sendiri untuk menyebarkan pengaruh sosial menggunakan berbagai argumen yang dapat meyakinkan mereka sendiri dan juga efektif untuk digunakan pada orang lain (Satu champion menemukan laki-laki dan perempuan menanggapi pesannya dengan berbeda) Beberapa menggunakan pengetahuan mereka tentang dinamika masyarakat dua champion dari satu desa memanfaatkan persaingan antar kelompok untuk menjaga agar mereka tetap jujur tentang praktik menangkap ikan mereka dan saling mengawasi satu sama lain Alasan keagamaan juga penting bagi beberapa informasi yang kami peroleh dari pengamatan peserta menunjukkan bahwa salah satu champion masyarakat mdash seorang pemuka agama mdash telah mempengaruhi champion lain di masyarakat lain setelah memergokinya sedang menangkap ikan secara ilegal Kebanyakan champion di masyarakat atau pada skala yang lebih luas mengadvokasikan untuk menggabungkan pengaruh sosial positif mereka dengan penegakan hukum yang kuat dan efektif seperti oleh kepolisian Beberapa champion masyarakat berkolaborasi dengan kepolisian dan merekomendasikan hukuman secara cukup strategis Contoh lain adalah bagaimana champion masyarakat dapat bekerja dengan berkolaborasi dengan tokoh-tokoh desa utama lainnya (terutama dengan pimpinan desa) dan dengan pihak eksternal Salah satu champion yang bekerja di pemerintah kabupaten mencari para champion masyarakat dan mendorong mereka untuk ambil bagian dalam komite desa untuk perlindungan laut yang baru dibentuk Hal ini memperkuat peran dari para champion desa dan memotivasi mereka lebih lanjut serta memberikan mereka kewenangan formal

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir20

GAMBAR 13 Salah satu champion Selayar Pak Rusdin dengan Dr Dedi Adhuri dan Ali Yansyah AbdurrahimFoto H Ross

Para champion yang bekerja dalam skala yang lebih besar mdash dalam hal Selayar berarti di pemerintahan LSM atau sebagai orang pribadi mdash bekerja dengan berbagai cara Ada yang mendukung champion masyarakat (ada satu yang secara jelas mendorong banyak champion) Ada yang bekerja atau memegang jabatan yang memungkinkan mereka untuk mengatasi masalah penting Sebagian besar menggunakan jejaring dan beberapa strategi yang dipikir matang untuk membuat perubahan dalam masalah yang mereka pilih

Mengidentifikasi dan mendukung championbull Sadari kemungkinan ada orang-orang yang sudah

bertindak secara sukarela terhadap permasalahan yang menjadi perhatian Anda Identifikasi dan bekerjalah dengan orang-orang tersebut Mereka juga bisa menjadi anggota jejaring yang baik (lihat Kotak 3H)

bull Pertimbangkan untuk mendukung mereka serta membangun kesadaran dan kapasitas mereka melalui kesempatan belajar (misalnya dengan menghadiri lokakarya) Pertimbangkan mereka untuk kegiatan yang relevan dan peran komite Cari cara untuk membuat mereka lebih efektif contohnya dengan sumber daya tanpa merendahkan tindakan sukarela mereka

bull Pertimbangkan untuk mengumpulkan mereka agar saling berbagi strategi dan saling belajar dari satu sama lain

bull Cari peluang untuk mendukung lahirnya champion baru

Kami tidak mengadvokasikan untuk memilih terlebih dahulu orang-orang untuk dipersiapkan menjadi champion meskipun kami mengetahui bahwa hal ini berhasil dilakukan di beberapa bidang dan negara Hal ini berisiko membuat orang yang tidak terpilih merasa tersisih dan merusak orang-orang yang mungkin lebih efektif atau terpercaya untuk bekerja secara mandiri

Mengidentifikasi pengetahuan dan praktik pengelolaan tradisionalBanyak masyarakat pesisir yang memiliki tradisi pengelolaan wilayah pesisir yang berkaitan erat dengan budaya mereka Hal ini dapat meliputi pengetahuan tradisional tentang perilaku

1 Angka dari survei LIPI Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

dan habitat ikan arus laut dan cuaca teknologi menangkap ikan tradisional dan penggunaannya hukum adat tentang menangkap ikan dan lokasi penangkapan serta praktik sosial terkait seperti berbagi beban kerja atau cara melakukan upacara adat

Dalam diagnosis partisipatif penting untuk mempelajari tentang keberadaan pengetahuan ini dan praktik terkait seberapa kuat dan meluasnya pengetahuan ini diterapkan di masyarakat dan seberapa besar pengaruhnya terhadap praktik kontemporer Apakah hal ini disetujui atau ditentang (dan jika ya seberapa jauh) Hal ini dapat dipelajari dari pertemuan dan melalui pengamatan peserta Pengamatan peserta berkontribusi untuk memberikan rincian dan pemeriksaan silang informasi Tim peneliti juga dapat mengumpulkan data tertentu misalnya menghitung atau memetakan penggunaan atau jenis alat tangkap yang berbeda yang digunakan di berbagai lokasi

Analisis kebijakan multitingkatSalah satu permasalahan yang menjadi fokus dari alat bantu ini adalah ketidakselarasan kebijakan dan peraturan perundang-undangan di tingkat yang berbeda atau kesenjangannya semakin melebar seiring dengan waktu Sementara itu kebijakan dan peraturan perundang-undangan pemerintah bisa sangat berbeda dari hukum adat dan hukum adat jarang diakui di dalam hukum nasional

Masyarakat sasaran kami Parak dan Bungaiya memiliki hukum adat yang kuat dan sangat berhasil memelihara dukungan dari masyarakat mereka yang memiliki keragaman budaya untuk mempertahankan hukum adat mereka (ada tiga kelompok budaya di Selayar) Mereka juga memiliki hak menurut hukum Indonesia dan praktik administratif untuk membuat peraturan mereka sendiri menurut sistem tata kelola desa Akan tetapi tidak semua hukum adat mereka terdokumentasikan dalam bentuk peraturan desa yang kontemporer Hal ini membuat hukum adat sulit untuk ditegakan di masyarakat (jika semua orang tidak memiliki kesadaran yang sama tentang peraturan adat) dan sangat sulit untuk memperoleh dukungan dari pemerintah kabupaten Untuk mendukung masyarakat dalam menegakkan praktik adat pemerintah kabupaten harus dapat mengacu pada peraturan tertulis dan perbatasan laut yang terekam dengan baik

Analisis konflikKonflik atas akses sumber daya mungkin terjadi di sistem pesisir terutama ketika habitat mengalami penurunan perikanan berada di bawah tekanan karena habitat yang rusak dan penangkapan ikan yang berlebihan dan nelayan bersaing memperebutkan tangkapan yang semakin sedikit Di Indonesia Timur 74 persen terumbu karang rusak 40 persennya berada dalam kondisi yang sangat buruk (data 2016) Bandingkan dengan tingkat kerusakan tahun 2000 sebanyak 59 persen1 Sementara itu di seluruh Indonesia penghasilan 80 persen rumah tangga nelayan berada di bawah garis kemiskinan dan nelayan mewakili seperempat dari jumlah penduduk miskin di Indonesia

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 21

KOTAK 3I PENGETAHUAN DAN PRAKTIK TRADISIONAL

Satu desa di Selayar Barugaiya memiliki hubungan agama adat dengan hewan laut Di masa lalu masyarakat desa tersebut mengadakan upacara adat tahunan mdash arak-arakan dari desa ke pantai mdash untuk merayakan keterkaitan mereka dengan buaya dan spesies laut lainnya Setelah bertahun-tahun tidak diadakan lagi desa ini sekarang akan memperbaharui praktik ini sebagian karena ingin menarik wisatawan (komunikasi pribadi Rahmat Zainal) Ini adalah desa yang mencanangkan inisiatif lsquoDesa Penyursquo mdash lihat kisah champion tentang Pak Datu dari Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka dari Selayar Indonesia

Perangkap ikan tetap sero digunakan di sepanjang pantai barat laut Selayar (lihat foto) terutama di Bungaiya Kami diperlihatkan dokumen dalam Bahasa Belanda (sebelum 1948) dan naskah kuno Makassar (kemungkinan sangat tua) yang memberikan pengakuan resmi atas sistem ini Ini adalah teknologi yang rumit Jaringnya diikat di antara tiang ramping yang dipasang dari garis pantai sampai 100 meter atau lebih lepas pantai Ikan yang terbawa air

pasang akan tertahan di satu sisi atau sisi lain dari pembatas ini berenang menjauh dari pantai dan memasuki bagian tertutup yang berbentuk seperti mata panah yang hanya memiliki satu pintu keluar di satu bagian Bagian ini nanti akan menuju ke bagian tertutup

lain yang lebih kecil dan berbentuk mata panah dan beberapa sero bahkan terdiri dari tiga bagian Nelayan akan berperahu ke bagian tertutup yang kecil pada saat pasang surut untuk mengumpulkan ikan dari bagian tertutup kecil yang berada di ujung Sebagian besar memiliki panggung kecil di atas sero dari panggung ini mereka bisa mengeruk ikan yang terperangkap Sebagian besar sero dipasang pada musim tenang dan dilepas pada musim muson barat (sekitar bulan September sampai Februari) karena sero akan mudah hancur ketika musim badai Keluarga memiliki hak untuk memasang sero di beberapa lokasi Beberapa menyewakan tempatnya dengan atau tanpa sero ke pihak lain untuk dioperasikan Di masa lalu peraturan adat menyatakan bahwa menangkap ikan dengan alat lain dalam radius 60 meter dari sero tidak diperbolehkan Peraturan ini baru dimodifikasi di Bungaiya menjadi 50 meter untuk memberikan lebih banyak ruang kepada nelayan untuk menggunakan alat lain Desa mempertimbangkan operasi alat penangkap ikan lain yang sederhana dengan jarak 50 meter lebih tidak akan mengganggu pengoperasian sero

GAMBAR 14 Atas Bagian tertutup dari perangkap ikan sero Bawah Sero dilihat dari pantaiFoto D Adhuri

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir22

KOTAK 3K PENDEKATAN KAMI UNTUK ANALISIS KEBIJAKAN

Untuk menanggapi inisiatif masyarakat tentang peremajaan dan formalisasi praktik pengelolaan daerah pesisir kami melakukan analisis kebijakan di bawah instruksi dari setiap masyarakat sasaran Tujuannya adalah untuk melihat seberapa jauh sistem hukum Indonesia dan kebijakan pemerintah mendukung (atau dapat mendukung) hukum adat mereka dan mengidentifikasi strategi bagi desa untuk mencoba mengatasi ketidakselarasan dan mengambil kesempatan yang belum mereka sadari Dalam hal ini kami memeriksa beberapa undang-undang peraturan dan kebijakan pemerintah lainnya sehubungan dengan pengelolaan daerah pesisir di berbagai tingkat dari kabupaten nasional dan internasional Kami menemukan setidak-tidaknya dua undang-undang mdash Undang-Undang tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (No 272007 dan No 12014) dan Undang-Undang tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

(No 322009) mdash yang mengakui dan melindungi hak masyarakat pesisir untuk menerapkan pengetahuan tradisional dan lokal mereka untuk mengelola wilayah dan sumber daya pesisir Kami juga menemukan sejumlah peraturan menteri terutama dari Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang sangat mendukung pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Satu undang-undang yang sering dianggap sering mengesampingkan pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat adalah Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah (No 232014) Undang-Undang ini mengatur ulang tanggung jawab pemerintah di seluruh wilayah Indonesia dan mengatur pengelolaan perairan pantai sampai 12 mil laut berada di bawah kewenangan pemerintah provinsi Undang-Undang ini sedang dalam proses sosialisasi pada saat kami melakukan kerja lapangan Namun demikian dari diskusi kami dan berjejaring dengan

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi (lihat Kotak 3H tentang berjejaring) menunjukkan bahwa meskipun undang-undang harus diikuti tetapi mereka akan tetap mendukung pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat dengan cara mengeluarkan surat Analisis juga meliputi perjanjian internasional seperti yang mengatur tentang hak adat atas sumber daya

Desa dan pegawai pemerintah kabupaten menyambut baik analisis ini Parak dan Bungaiya kemudian mengembangkan peraturan baru melalui proses diskusi dan tata kelola mereka sendiri Tim mendiskusikan kesempatan yang ada dengan desa dan desa memasukkannya ke dalam peraturan desa yang menurut mereka berkaitan

Kami juga membantu Parak dengan meminjamkan peralatan GPS dan merekam koordinat batas-batas laut secara hukum adat (lihat Kotak 3F)

KOTAK 3J PROSES KAMI MENEMUKAN TENTANG TRADISI

Di Bungaiya dan Parak diskusi tentang berbagai permasalahan di pertemuan pertama berakhir pada pembuatan daftar jenis-jenis alat tangkap tradisional yang boleh mereka gunakan dan peraturan yang berlaku (sembilan di satu masyarakat 11 di masyarakat lainnya) Anggota masyarakat menyebutkan jenis-jenis alat tangkap dan anggota tim menuliskannya di kertas plano yang ditempel di dinding Fasilitator mengklarifikasi informasi untuk memastikan sudah ditulis dengan benar (lihat Gambar 15) Dalam pengamatan peserta kami mengumpulkan informasi lebih jauh tentang ini Satu keluarga menunjukkan pada kami dokumen dalam Bahasa Makassar kuno (lihat Kotak 2A) dan Bahasa Belanda yang memverifikasi hak milik dan peraturan adat untuk sero

GAMBAR 15 Jenis-jenis alat tangkap dan peraturan penggunaannya di Desa ParakFoto AY Abdurrahim

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 23

Seperti yang sudah dijelaskan di Kotak 3E pada saat kami melakukan kerja lapangan terjadi konflik antara salah satu desa sasaran kami dan nelayan dari desa tetangga Permasalahannya mdash dari sudut pandang desa sasaran kami mdash adalah tentang praktik menangkap ikan yang digunakan nelayan desa tetangga yang (a) menangkap ikan di perairan desa sasaran kami dengan menggunakan alat dan teknik menangkap ikan yang merusak dan dilarang menurut peraturan desa sasaran kami dan (b) menangkap ikan di daerah yang dianggap sebagai daerah yang dilindungi oleh desa sasaran kami atas dasar kesepakatan bersama Meskipun Selayar memiliki batas-batas menangkap ikan secara adat penangkapan ikan adalah akses yang terbuka Dengan demikian desa dapat menggunakan hak kontemporernya untuk membuat peraturan penangkapan ikan untuk daerah mereka Alat tangkap yang menjadi sumber perselisihan adalah senapan tombak dan lampu senter terang yang digunakan di malam hari sehingga dengan mudah menangkap gerombolan ikan yang sedang beristirahat Daerah penangkapan ikan yang dipersengketakan timbul karena masalah penamaan Kedua desa sepakat bahwa satu lajur di pesisir desa sasaran kami di pantai barat laut Selayar bukanlah daerah untuk menangkap ikan tetapi daerah tersebut hanya diberikan nama tanpa batas-batas yang jelas Sejak ada jalan baru yang dibangun untuk mencapai pantai nelayan dari desa tetangga berargumen bahwa nama tersebut hanya berlaku untuk daerah yang bisa dicapai lewat jalan lama sementara desa sasaran kami berargumen bahwa nama tersebut berlaku untuk daerah sepanjang pantai

Pada suatu malam di awal tahun 2017 penduduk desa sasaran kami menangkap beberapa nelayan dari desa tetangga yang menggunakan senapan tombak dan lampu di daerah terlarang kemudian ditangkap oleh penduduk dibawa ke kantor desa dan memanggil Kepala Desa Kepala Desa memanggil petugas kepolisian yang membawa nelayan ke kantor polisi dan menginterogasi mereka Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya kedua belah pihak memanggil koordinator perikanan Andi Penrang di hari berikutnya Andi Penrang menyarankan untuk membawa perselisihan ini ke camat untuk diputus Camat membuat keputusan yang memihak desa sasaran kami dan penerapan peraturan desa untuk Daerah Perlindungan Laut (DPL) yang konsisten dengan hukum adat Nelayan tersinggung dengan perlakuan yang mereka alami dan mengatakan bahwa mereka sudah ditahan paksa Beberapa minggu kemudian nelayan dari desa lain tersebut mengajukan banding ke tingkat pemerintahan yang lebih tinggi Bupati Bupati yang baru terpilih dan tidak paham tentang permasalahan perikanan meminta masukan dari pegawai dinas perikanan kabupaten Mereka memberi masukan atas dasar peraturan pemerintah terkait perikanan yaitu bahwa menombak ikan diizinkan Meskipun hanya berdasar pada situasi yang terjadi antara dua desa Bupati memutuskan untuk mengeluarkan peraturan yang berlaku untuk semua desa di Kabupaten Selayar

Pada saat itu kedua desa berada di situasi menang atau kalah Dengan menyerahkan kepada otoritas yang lebih tinggi untuk memutuskan pilihan mereka untuk mengendalikan hasil dengan cara negosiasi menjadi berkurang Di sisi lain di setiap tahap masing-masing pihak mendapat dukungan dari pemerintah Mereka tidak merasa perlu untuk

bernegosiasi pada saat itu dan permasalahannya tidak mudah dinegosiasikan karena berdasar pada keyakinan dan nilai yang berbeda Nelayan dari desa tetangga ini bukannya menerima dengan tenang kemudian justru memamerkan keberhasilan mereka mendapatkan hak dengan menangkap ikan di pantai yang seharusnya terlarang di hadapan pemukiman desa sasaran dan sengaja menunjukkan bagaimana mereka menangkap ikan dalam jumlah yang sangat banyak Hal ini semakin membakar bara konflik Penduduk desa sasaran dipaksa menyaksikan ikan yang sudah mereka jaga melalui praktik pelestarian kemudian ditangkap dan dibawa ke pantai Mereka hanya bisa menyaksikan dan mengambil foto

Pada titik ini petugas perikanan kabupaten mencari informasi dari tim kami Dalam proses untuk mempersiapkan analisis kami mengembangkan modul analisis konflik untuk alat bantu kami Modul ini berdasarkan pada kerangka pemetaan konflik yang dikembangkan oleh Jejaring Resolusi Konflik Australia (2008) Kami menambahkan dua aspek konteks dan kekuatan dari masing-masing pihak Kami mengkomunikasikan analisis kami berdasarkan alat bantu ini melalui presentasi PowerPoint dan berbicara dengan petugas perikanan kabupaten dan pihak lain dari jejaring pemerintah dan pihak berkepentingan lalu kemudian mengadakan pertemuan masyarakat di desa sasaran kami

Alat bantu pemetaan konflik ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan kekhawatiran dari setiap pemangku kepentingan yang terkait dengan permasalahan kemudian mencari kepentingan bersama dan hal-hal yang dapat dinegosiasikan Hal ini berhubungan dengan beberapa prinsip negosiasi (Fisher et al 2011) yang menyarankan untuk melihat konflik dengan cara pandang baru

1 Pertama para pihak harus saling menghormati sebagai sesama dan menempatkan konflik bukan orang-orangnya sebagai masalah yang perlu ditangani Mereka harus fokus untuk memelihara hubungan yang saling menghormati dan positif dan saling memperlakukan satu sama lain sebagai pemecah masalah bersama bukan saingan Pendekatan ini berasumsi konflik adalah suatu hal yang tidak nyaman bagi kedua belah (atau semua) pihak dan mereka ingin memecahkan masalah ini

2 Siapapun yang membuat analisis harus melihat di balik yang disampaikan para pihak sebagai keinginan dan menemukan apa sebenarnya kebutuhan mendasar mereka Sehingga akses ke daerah penangkapan ikan tertentu mungkin sebenarnya adalah tentang penghidupan yang memadai atau keadilan atau mewakili kebutuhan mendasar lain

3 Setelah mengidentifikasi kebutuhan mendasar di balik konflik tersebut para pihak harus berusaha mengidentifikasi pilihan-pilihan baru lsquountuk keuntungan bersamarsquo yang berusaha memenuhi kebutuhan mendasar dari semua pihak Hal ini memerlukan pemecahan masalah secara kreatif dan pembingkaian ulang dengan saling menghormati Hal ini dapat mengarah ke solusi baru yang kreatif Ingat bahwa tidak semua permasalahan dapat dinegosiasikan dengan cara ini Pertentangan nilai tidak semudah itu untuk diselesaikan

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir24

4 Jika tahap ini tidak berhasil menemukan solusi para pihak dapat setuju untuk mematuhi nasihat dari ahli atau bukti independen Mereka perlu menyepakati jenis bukti atau nasihat yang dapat diterima oleh kedua belah (atau semua) pihak Sebagai contoh mereka dapat sepakat mengizinkan penangkapan ikan dalam jumlah tertentu yang tetap bisa menjaga cadangan ikan di tingkat tertentu dan mencari pemantauan ilmiah dan nasihat ahli yang bisa membuktikan bahwa tingkat tersebut lestari Mereka bisa sepakat untuk menangkap ikan dengan cara-cara yang tidak merusak karang dan mencari nasihat ahli atau penelitian tentang metode apa yang bisa digunakan

5 Jika para pihak masih tidak bisa sepakat masing-masing pihak dapat menilai alternatif terbaik yang mereka miliki selain menegosiasikan kesepakatan yaitu seberapa buruk situasinya jika mereka harus terus hidup dengan perselisihan yang tidak terselesaikan Apakah lebih baik bagi mereka untuk terus berusaha bernegosiasi atau mundur dan tetap pada situasi sekarang Sering kali mereka harus memutuskan pertanyaan ini berdasarkan kebutuhan mendasar mereka misalnya mengamankan penghidupan mengamankan wilayah atau memelihara tradisi

Alat bantu pemetaan konflik terfokus pada kebutuhan mendasar dan mencari kesamaan mungkin akan menolong mencapai resolusi Hal ini diwakili dengan diagram lingkaran yang terdiri dari bagian-bagian dengan lingkaran pusat (lihat Gambar 16) Langkah-langkahnya adalah

1 Berikan judul permasalahan di bagian tengah diagram Hal ini harus jelas dengan sesedikit kata sebisa mungkin karena mengubah deskripsi permasalahan akan menggeser pemangku kepentingan yang relevan serta sebagian besar analisisnya

2 Identifikasi lsquopemangku kepentinganrsquo atau para pihak dari permasalahan ini Hal ini mencakup mereka yang secara langsung terlibat dalam konflik namun ada juga pihak-pihak lain seperti pembuat peraturan tetangga dan siapapun yang terkena dampak dari atau berada di posisi yang dapat mempengaruhi permasalahan tersebut Berikan nama bagi setiap pemangku kepentingan (lsquosiaparsquo) di satu bagian diagram Anda dapat membuat sebanyak atau sesedikit mungkin bagian sesuai kebutuhan

3 Bagi setiap pemangku kepentingan pertimbangkan konteks mereka (setiap pihak mungkin punya konteks yang berbeda) kekuatan kebutuhan mendasar dan yang meenjadi perhatian mereka Kebutuhan dan kekhawatiran bisa jadi mewakili hal yang sama atau berbeda

Perbandingan antara aspek-aspek ini dapat membantu mengidentifikasi peluang untuk menegosiasikan solusi baru dan mencari kemungkinan dimana semua pihak sama-sama menang

Cara terbaik untuk melakukan ini adalah dengan menggunakan selembar kertas besar seperti kertas plano Tergantung pada hubungan antar para pihak latihan ini dapat dilakukan secara partisipatif (jika difasilitasi dengan baik) atau oleh peneliti atau fasilitator atau oleh satu pihak yang merencanakan bagaimana mereka dapat mengadakan diskusi dengan pihak-pihak utama lainnya

Gambar 16 menunjukkan tahap pertama dari analisis Kami sudah memberikan judul untuk permasalahannya (konflik atas alat penangkap dan lokasi penangkapan ikan) dan para pihak yang berkonflik Mereka diidentifikasi disini sebagai lsquodesa sasaran kamirsquo nelayan dari desa tetangga (yang bersengketa langsung) non-nelayan dari desa tetangga (yang tidak serta-merta mendukung praktik warga nelayannya) masyarakat dan desa lain yang berdekatan kecamatan dinas perikanan kabupaten Bupati (walikota) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi (sekarang bertanggung jawab untuk perikanan di perairan dalam) serta polisi dan militer (yang berbagi tanggung jawab untuk pengawasan wilayah pesisir dan perairan dalam di Indonesia) Kami mengosongkan beberapa bagian jika ada pihak lain yang akan dipertimbangkan

Analisis indikatif lengkap dapat dilihat di Gambar 17 Harap diperhatikan bahwa analisis terperinci untuk dua bagian desa sasaran dan nelayan dari desa tetangga Analisis ini dibuat oleh peneliti berdasarkan semua data kami para pihak tidak berpartisipasi dalam pembuatan analisis ini

Ada beberapa poin yang terlihat jelas dari analisis ini

Konteksbull Desa sasaran kami beruntung karena memiliki garis

pantai timur dan barat mdash ini adalah aset besar mengingat arah muson (timur atau barat) membatasi penangkapan ikan hanya di pantai yang lebih tenang Kedua pantai dapat digunakan hanya selama dua bulan dalam setahun (periode transisi muson) Desa tetangga hanya memiliki garis pantai yang sangat pendek di sebelah barat jadi tidak mengejutkan jika nelayannya tergoda untuk pergi ke perairan lain Desa sasaran kami memiliki garis pantai yang panjang di sebelah barat dan dengan demikian memiliki beberapa pilihan daerah tangkapan meskipun desa ini juga memiliki jumlah penduduk yang lebih besar Desa lain juga memiliki garis pantai yang pendek

bull Desa sasaran kami lebih bergantung pada perikanan karena sebagian besar tanahnya berbatu-batu dan tidak subur Pemukiman berlokasi di sepanjang pantai tidak ada pemukiman yang berada di pedalaman Hanya sedikit kemungkinan untuk bercocok tanam dan beternak Desa sasaran kami tertarik untuk mendiversifikasi ekonominya tetapi hal ini memerlukan waktu dan sumber daya Desa tetangga tidak terlalu bergantung pada menangkap ikan sebagai penghidupan karena sebagian besar keluarga memiliki sumber daya lain seperti kelapa dan hewan ternak Beberapa pemukiman berada di pedalaman dan nelayan mengendarai sepeda motor ke pantai untuk menangkap ikan

bull Desa sasaran kami memiliki tradisi dan tata kelola perikanan yang kuat Desa tetangga tidak memiliki fokus yang kuat dalam tata kelola perikanan Nelayan dari desa lain mengaku mereka tidak memiliki pengetahuan tradisional tentang praktik penangkapan ikan sehingga mereka harus mengandalkan teknologi baru (yang tidak mereka percayai bersifat merusak) Para tetua dari desa lain menentang pendapat ini mereka berkata dahulu desa mereka memiliki pengetahuan tentang menangkap ikan tetapi ketika desanya dimekarkan pada tahun 1980-

Kont

eks

Konteks

KonteksKon

teks

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 25

an (oleh pemerintah atas alasan pelayanan yang lebih praktis) mereka yang pindah ke pemukiman lain di dekat pantai kehilangan kontak dengan mereka yang masih memiliki pengetahuan Jelas disini pengetahuan adat tidak diwariskan dengan baik dan tidak lagi dipraktikkan

bull Desa sasaran kami memiliki sistem pengawasan penangkapan ikan tetapi dengan kapasitas terbatas sehingga sulit untuk mendeteksi serbuan nelayan dari desa lain dan mengatasi pelanggar

bull Sepertinya ada perbedaan aspirasi ekonomi nelayan desa tetangga mencari penghasilan yang lebih besar dibandingkan dengan apa yang ditolerir oleh desa sasaran kami dengan alasan menjaga keberlanjutan perikanan mereka

bull Penduduk desa memiliki hubungan keluarga melalui pernikahan Ini adalah insentif yang kuat bagi kedua belah pihak untuk mengatasi konflik

Kekuatanbull Desa sasaran kami telah memelihara kearifan lokalnya

(pengetahuan dan praktik adat) dengan dukungan kuat dari pengurus desa Mereka memberikan prioritas tinggi untuk pelestarian laut dan bersedia berkoordinasi dan berkolaborasi dengan desa lain demi mencapai perikanan yang lestari untuk masa depan jangka panjang semua pihak

bull Nelayan dari desa lain inovatif dalam mengadopsi teknologi baru untuk penangkapan ikan

Kebutuhanbull Desa sasaran kami berharap dapat melindungi habitat

ikan melindungi perikanan mengamankan penghidupan dan menjaga tradisi

bull Nelayan dari desa lain juga ingin mengamankan penghidupan tetapi lebih tertarik pada peningkatan ekonomi (penghasilan yang lebih besar pangan yang lebih baik) Untuk mendapatkan hal ini mereka perlu akses ke wilayah perairan lain

GAMBAR 16 Alat bantu pemetaan konflik

Desa

sas

aran

Desa t

etang

ga

(nelay

an)

Desa tetangga

(bukan nelayan)

Desa tetangga lain

Camat

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Kabupaten

Bupati

Dinas Kelautan dan Perikanan - Provinsi

Polis

i dan

milit

er

Kekh

awat

iran

Kebu

tuha

n

Keku

atan

Kekhaw

atiran

Kebutu

han

Keku

atan

KekhawatiranKebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

KebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

KebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

KekhawatiranKebutuhanKekuatan

Kekh

awat

iran

Kebu

tuha

n

Keku

atan

Kekh

awati

ran

Kebu

tuhan

Kekuata

n

Konflik tentang alat tangkap dan lokasi penangkapan ikanPE

RMAS

ALAH

AN

Konteks

Konte

ks Konteks

KonteksKont

eks

Konteks

Konteks

Konteks

Kont

eks

Kon

teks

KonteksKonteks

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir26

Camat

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Kabupaten

Bupa

ti

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Provinsi

Polis

i dan

m

ilite

r

KEKU

ATAN

bull Ke

arifa

n lo

kal d

iduk

ung

oleh

pe

mer

inta

han

desa

bull Ke

ingi

nan

kuat

unt

uk m

elest

arika

n

bull Be

rsed

ia b

erko

ordi

nasi

dan

ber

kola

bora

si

deng

an d

esa

lain

KEBU

TUHA

N

bull Pe

rlind

unga

n ek

osis

tem

bull Ke

berla

njut

an p

engh

idup

an

bull M

emeli

hara

kea

rifan

loka

lKE

KHAW

ATIR

AN

bull Ke

hila

ngan

kon

trol p

enge

lola

anbull

Etis

dan

kea

dila

n

bull M

enja

ga h

ubun

gan

deng

an p

endu

duk

desa

teta

ngga

bull Te

kana

n un

tuk

men

gado

psi a

lat

pena

ngka

p ika

n ya

ng m

erus

ak

KEKU

ATAN

bull Ke

wen

anga

n un

tuk

pene

gaka

n hu

kum

KEBU

TUHA

Nbull

Men

jaga

ket

ertib

an u

mum

KEKH

AWAT

IRAN

bull M

enin

gkat

nya

konfl

ik s

osia

lbull

Men

ingk

atny

a pe

nang

kapa

n ik

an y

ang

mer

usak

bull Pe

nang

kapa

n ik

an il

egal

teru

s be

rlang

sung

KEKUATANbull Pemimpin dan pegawai yang berkomitmen

bull Hubungan lokal yang baik

KEBUTUHANbull Pengelolaan perikanan dan ekosistem pesisir

yang berkelanjutan

bull Perlindungan dan pemberdayaan masyarakat

pesisirbull Kerja sama dan dukungan dari desa dan

kecamatanKEKHAWATIRAN

bull Menangani perubahan kewenangan

bull Keterbatasan SDM kewenangan untuk

implementasi programKE

KUAT

ANbull Ja

batan

dan k

ewen

anga

n ter

tingg

i di k

abup

aten

bull Keter

tarika

n untu

k men

gemba

ngka

n keb

ijaka

n

berba

sis pe

neliti

an

KEBU

TUHAN

bull Stab

ilitas

sosia

l

bull Pend

apata

n dae

rah da

ri sek

tor pe

rikan

an

bull Men

gemba

ngka

n pari

wisata

dan p

erika

nan

KEKH

AWAT

IRAN

bull Kons

ekue

nsi d

ari pe

ngali

han k

ewen

anga

n untu

k

peng

elolaa

n peri

kana

n wila

yah p

esisi

r dan

laut

(UU

2320

14)

bull Kebe

rlanju

tan su

mber d

aya a

lam

KEKUATAN

bull Komitmen serius untuk menerapkan

pengelolaan perikanan wilayah pesisir dan laut

berbasis masyarakat

bull Memiliki kewenangan tertinggi di daerah untuk

pengelolaan perikanan wilayah pesisir dan laut

(UU 232014)

KEBUTUHAN

bull Transisi kewenangan untuk perikanan lokal bejalan

mulus

bull Dapat mengandalkan tingkat kabupaten

KEKHAWATIRAN

bull Keterbatasan anggaran SDM dan sarana

prasarana

bull Implementasi UU 232014

bull Koordinasi dengan pemerintah

pusat kabupatenkota

KEKUATAN

bull Berada dalam posisi yang bagus untuk

mem

fasilitasi penyelesaian konflik

KEBUTUHAN

bull Menjaga ketertiban um

um

bull Mendukung kepem

impinan desa untuk m

engatasi

masalahkonflik

bull Berkoordinasi dengan kepolisian dan militer

KEKHAWATIRAN

bull Terjadinya konflik sosial

bull Kewenangan terbatas untuk m

engelola sumber

daya

KONTE

KS

Bupa

ti baru

yang

visio

ner

dan b

erkom

itmen

untuk

memba

ngun

Sela

yar y

ang

berba

sis la

ut

Memilik

i kek

uasa

an da

n

wewen

ang y

ang k

uat d

i ting

kat

kabu

paten

KONTEKS

KKP Nasional sangat aktif

Dekat dengan LSM yang

peduli dengan lingkungan dan

masyarakat

KONTEKS

Mendukung perencanaan

pembangunan untuk masyarakat

desa (dari bawah ke atas)

Berkontribusi kepada pengelolaan

sumber daya pesisir

KONTEKS

Coordinate and comm

unicate

between district governm

ent

and village governments

KONT

EKS

Berp

artis

ipas

i dal

am

pene

gaka

n pe

ratu

ran

di ti

ngka

t ka

bupa

ten

dan

desa

Desa

mem

erlu

kan

polis

i dan

m

iliter

unt

uk m

enja

lank

an

peng

awas

an y

ang

kons

iste

n da

n te

rus-

men

erus

ser

ta

men

egak

kan

huku

m

GAMBAR 17 Analisis lengkap alat bantu pemetaan konflik

PERM

ASAL

AHAN

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 27

Polis

i dan

m

ilite

r

Desa

sas

aran

Desa tetangga

(nelayan)

Desa tetangga (bukan nelayan)

Desa tetangga lain

KEKU

ATAN

bull Ke

arifa

n lo

kal d

iduk

ung

oleh

pe

mer

inta

han

desa

bull Ke

ingi

nan

kuat

unt

uk m

elest

arika

n

bull Be

rsed

ia b

erko

ordi

nasi

dan

ber

kola

bora

si

deng

an d

esa

lain

KEBU

TUHA

N

bull Pe

rlind

unga

n ek

osis

tem

bull Ke

berla

njut

an p

engh

idup

an

bull M

emeli

hara

kea

rifan

loka

lKE

KHAW

ATIR

AN

bull Ke

hila

ngan

kon

trol p

enge

lola

anbull

Etis

dan

kea

dila

n

bull M

enja

ga h

ubun

gan

deng

an p

endu

duk

desa

teta

ngga

bull Te

kana

n un

tuk

men

gado

psi a

lat

pena

ngka

p ika

n ya

ng m

erus

ak

KEKUATAN

bull Inovatif (mengadopsi alat tangkap alternatif)

KEBUTUHAN

bull Akses ke perairan desa lain

KEKHAWATIRAN

bull Pengetahuan tentang praktik perika

nan lestari

yang terbatas

bull Perlindungan hukum

bull Menjaga hubungan dengan penduduk desa lain

KEKUATAN

bull Komitmen kuat dari pemerintahan desa

bull Hasrat untuk bekerja sama

KEBUTUHAN

bull Perlindungan habitat pesisir dan laut

bull Mengamankan penghidupan

KEKHAWATIRAN

bull Meningkatnya penangkapan ikan yang merusak

(dengan senapan tombak dan senter) terutama dari

lsquoDesa Tetanggarsquo

KEKU

ATAN

bull Ke

wen

anga

n un

tuk

pene

gaka

n hu

kum

KEBU

TUHA

Nbull

Men

jaga

ket

ertib

an u

mum

KEKH

AWAT

IRAN

bull M

enin

gkat

nya

konfl

ik s

osia

lbull

Men

ingk

atny

a pe

nang

kapa

n ik

an y

ang

mer

usak

bull Pe

nang

kapa

n ik

an il

egal

teru

s be

rlang

sung

KEKUATAN

bull Berada dalam posisi yang bagus untuk

mem

fasilitasi penyelesaian konflik

KEBUTUHAN

bull Menjaga ketertiban um

um

bull Mendukung kepem

impinan desa untuk m

engatasi

masalahkonflik

bull Berkoordinasi dengan kepolisian dan militer

KEKHAWATIRAN

bull Terjadinya konflik sosial

bull Kewenangan terbatas untuk m

engelola sumber

daya

KEKUATANbull Hubungan erat dengan desa lain

KEBUTUHANbull Keberlanjutan penghidupanbull Ketahanan panganKEKHAWATIRANbull Ketersediaan ikan

bull Menjaga hubungan dengan desa lainbull Keterbatasan sumber daya tanah

KONT

EKS

Pem

erin

taha

n de

sa y

ang

kuat

Kear

ifan

tradi

si lo

kal y

ang

kuat

Garis

pan

tai t

imur

dan

bar

at

yang

pan

jang

Dive

rsifi

kasi

eko

nom

i us

aha

mikr

oSi

stem

pen

gaw

asan

laut

deng

an k

apas

itas

terb

atas

KONTEKS

Garis pantai pendek hanya di

pantai barat

Memiliki hasrat yang kuat

untuk mengeksploitasi sumber

daya

Pernah menjadi pusat

penangkapan ikan yang

merusak

KONTEKSHubungan yang erat antara nelayan dan bukan nelayan di masyarakat

Kebanyakan petani dengan tanah terbatas Nelayan menyediakan akses atas ikan melalui tradisi berbagi

penjualan dan barter dengan produk pertanian

Hubungan dengan masyarakat desa sasaran karena perkawinan

KONTEKS

Ikatan kekeluargaan yang kuat

dan jejaring sosial

Hanya memiliki pantai timur

Tempat menangkap ikan bagi

nelayan tradisional terbatas

karena laut dalam

Akses ke pantai sulit hanya

ada beberapa jalan kecil

KONT

EKS

Berp

artis

ipas

i dal

am

pene

gaka

n pe

ratu

ran

di ti

ngka

t ka

bupa

ten

dan

desa

Desa

mem

erlu

kan

polis

i dan

m

iliter

unt

uk m

enja

lank

an

peng

awas

an y

ang

kons

iste

n da

n te

rus-

men

erus

ser

ta

men

egak

kan

huku

m

Konflik tentang alat tangkap dan lokasi penangkapan ikan

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir28

Kekhawatiranbull Desa sasaran kami memiliki banyak kekhawatiran

Termasuk hilangnya kontrol atas pengelolaan perikanan mereka yang sudah berhasil selama ini dan risiko konflik serta solusi potensialnya yang mungkin mengesampingkan pengelolaan mereka (pengamatan peserta yang kami lakukan menunjukkan hal ini terjadi dengan beberapa anggota desa sasaran kami meminta agar juga diperbolehkan menggunakan senapan tombak dan lampu setelah keputusan Bupati mengizinkan desa lain menggunakannya) Desa ini mengkhawatirkan tentang etis dan keadilan serta tentang perikanan lestari dan kehancuran habitat ikan (terutama karang)

bull Nelayan dari desa tetangga mengkhawatirkan mereka tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan menangkap ikan menurut peraturan desa sasaran kami Mereka juga mempertimbangkan wilayah laut mereka yang terlalu kecil untuk bisa mendapatkan penghasilan yang cukup dari tangkapan Mereka juga menekankan bahwa peraturan baru yang dkeluarkan oleh Bupati memperbolehkan mereka menggunakan alat tangkap dan peraturan tersebut lebih kuat dari surat kesepakatan yang ditandatangani camat Mereka juga khawatir tentang perlindungan hukum untuk kegiatan mereka (yang dimiliki saat ini)

bull Kedua desa ingin memelihara hubungan baik yang terjalin dengan adanya perkawinan antar warga desa

Poin yang menarik dari analisis ini adalah jumlah orang yang bertentangan Ukuran pihak yang berkonflik tidak setara desa sasaran kami bersatu menentang masuknya nelayan dari desa tetangga yang dianggap ilegal menurut hukum adat dan peraturan desa Sementara dari desa tetangga hanya nelayan yang berada di garis depan pada konflik ini Pengurus desa menyadari adanya permasalahan ini dan kepala desa berusaha melindungi kepentingan nelayan mereka dengan berpendapat bahwa alat tangkap yang mereka gunakan diperbolehkan menurut peraturan pemerintah Pendapat di dalam desa tetangga sendiri terbelah mdash atau ada penduduk yang tidak peduli tentang praktik menangkap ikan karena mengandalkan sumber daya lain

Pihak lain juga ingin melihat konflik ini diselesaikan karena akan berdampak pada mereka Karena konflik ini melibatkan dua desa penyelesaian konflik berada di bawah tanggung jawab camat dengan dibantu oleh Kapolsek dan Danramil Bupati dan dinas kabupaten terbawa ke dalam konflik karena eskalasi konflik untuk mengambil keputusan Dinas perikanan kabupaten berada dalam posisi sulit karena mereka ingin mendorong perikanan lestari dan bekerja sama dengan desa tetapi konflik ini membuat mereka harus mengambil keputusan berdasarkan isi peraturan yang bertentangan dengan tujuan keberlanjutan Polisi dan militer menegakkan kepatuhan pada hukum yang berlaku suatu permasalahan yang disengketakan dalam hal ini Mereka terselamatkan jika konflik dapat dihindari Desa-desa lain di pulau mengamati terutama desa yang memiliki hubungan erat dengan protagonis

Mereka juga ingin melindungi perikanan mereka dan juga mengalami daerah mereka diterobos oleh kelompok nelayan yang sama

Cornelius dan Faire (2006) menyarankan untuk mengenali awal terjadinya konflik sedini mungkin dan menanganinya sebelum meningkat dan para pihak semakin berakar di posisinya seperti yang terjadi di contoh Selayar ini Di sisi lain spesialis resolusi konflik menyadari bahwa terkadang konflik perlu lsquomatangrsquo terlebih dahulu untuk ada resolusi Sering kali para pihak ingin menghabiskan semua pilihan yang ada sebelum bersedia berbicara

Apa yang terjadi berikutnyaSetelah adanya keputusan dari Bupati desa sasaran tidak dapat mengajukan banding Mereka kemudian mencari apa yang mungkin dapat mereka lakukan Mereka mendiagnosis bahwa mereka kalah karena adanya kelemahan dalam peraturan tertulis yang diakui dan ditegakkan oleh pejabat yang berwenang Sehingga mereka memilih untuk menggunakan analisis kebijakan di atas untuk mencari jalan yang bisa mengkonsolidasikan dan mendokumentasikan hukum adat dan peraturan desa kontemporer yang diakui sepenuhnya oleh pemerintah

Desa sasaran menghadapi keputusan internal yang sulit dan tantangan dalam menjaga persatuan yang selama ini berhasil dikelolanya terkait dengan penangkapan ikan tradisional lestari Tiga nelayan dari desa sasaran kami minta agar diperbolehkan menangkap ikan dengan menggunakan senapan tombak karena penduduk desa tetangga diperbolehkan (kenapa mereka tidak boleh melakukan hal yang sama) Desa menolak Tetapi dua nelayan dari desa sasaran kami yang menikah dengan perempuan dari desa tetangga dan lebih banyak tinggal di pemukiman istrinya berkeras untuk mendapat pengecualian karena mereka tidak memiliki alat tangkap lain dan keterampilan yang diperlukan untuk menangkap ikan Jadi kedua nelayan tersebut diperbolehkan menggunakan senapan tombak Hal ini menyebabkan ketegangan internal

Sementara itu desa-desa tetangga lain yang juga mengalami wilayahnya diterobos oleh nelayan yang terlibat dalam konflik ini memutuskan untuk bersatu untuk melindungi perikanan mereka Dengan adanya kesadaran yang lebih baik mereka mulai mengubah penggunaan sumber dayanya agar tidak terlalu bergantung pada perikanan Misalnya di masa lalu jika mereka memerlukan ikan dalam jumlah besar untuk upacara (seperti perkawinan) mereka akan menggunakan bom agar bisa menangkap sebanyak mungkin ikan Setelah mereka menyadari kerusakan yang diakibatkan terhadap cadangan dan habitat ikan beberapa tahun yang lalu mereka mulai menyembelih hewan ternak untuk upacara Setelah melindungi perikanan mereka sendiri mereka tidak senang ada pihak lain yang masuk dan mengambil keuntungan dari pantangan dan perlindungan yang sudah mereka lakukan

Konflik ini belum terselesaikan tetapi telah melahirkan sejumlah inisiatif lain terutama analisis kebijakan desa Situasi saat ini mengkhawatirkan baik bagi keberlanjutan perikanan maupun bagi ketetapan desa sasaran untuk melindungi habitat ikan dan mengelola dampak penangkapan ikan Pilihan yang belum dicoba tetapi mungkin melibatkan kedua kepala desa untuk berdialog pada waktunya dan pihak netral yang bekerja dengan pengurus desa lain agar lebih aktif dalam mengelola sumber daya pesisir Semua desa di kecamatan dapat bertemu dan berdiskusi tentang strategi pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 29

Karena kewenangan perikanan sekarang berada di pemerintah provinsi yang berpusat di Makassar di Sulawesi (beberapa jam ditempuh dengan perahu dan mahal untuk dijangkau lewat udara) pemerintah kabupaten tidak memiliki kewenangan yang jelas untuk menyatukan kelompok-kelompok dari berbagai desa untuk duduk bersama mendiskusikan pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif dan mendorong tercapainya kesepakatan tentang praktik menangkap ikan Disini letak dilemanya pemerintah kabupaten memiliki kewenangan langsung atas pengelolaan desa secara umum tetapi tidak atas pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Sementara itu program COREMAP yang banyak mendanai kerja-kerja pembangunan masyarakat di dalam pengelolaan wilayah pesisir telah menghentikan kegiatan terkait pembangunan sumber daya manusia dan kegiatan LSM yang ada terlalu kecil untuk menengahi solusi yang berskala luas

Menggabungkan pengetahuan lokal dan ilmiahKetika masyarakat berkolaborasi dengan pemerintah untuk pengelolaan wilayah pesisir atau jika mereka berharap untuk saling terlibat sangat mungkin untuk turut membahas bentuk pengetahuan lain dalam diskusi Penting untuk tidak berasumsi bahwa satu bentuk pengetahuan adalah lsquobenarrsquo dan yang satu lagi lsquosalahrsquo tetapi justru harus mencoba mempelajari keduanya

Komponen alat bantu ini mengikuti argumen dari Brown (2010) bahwa kita harus mengakui dan mencoba mengintegrasikan berbagai bentuk pengetahuan terutama jika para pemangku kepentingan bekerja bersama Jenis pengetahuan yang dikenali oleh Brown adalah

bull individual (dimiliki oleh orang tertentu dan tidak serta-merta dimiliki oleh anggota masyarakat yang lain)

bull masyarakat (misalnya pengetahuan adat dan lokal)

bull spesialisasi (misalnya pengetahuan ilmiah)

bull organisasi (misalnya pengetahuan tentang kebijakan dan prosedur)

bull bentuk pengetahuan holistik (integratif)

Masing-masing menggunakan bukti yang berbeda untuk jenis permasalahan yang berbeda Secara keseluruhan semua pengetahuan ini dapat memperkaya pemecahan masalah

Penting bagi para pihak yang berkolaborasi untuk saling menghormati pengetahuan yang dimiliki satu sama lain dan mencoba dengan sungguh-sungguh untuk belajar dan memahami perspektif pihak lain Dengan membawa prinsip ini di dalam alat bantu ini kami menekankan pentingnya pengetahuan tradisional (seperti yang terlihat dalam alat bantu ini tentang mengidentifikasi pengetahuan dan praktik pengelolaan tradisional) Pengetahuan tradisional melintasi beberapa bentuk ilmu pengetahuan yang diidentifikasi oleh Brown Termasuk pengetahuan masyarakat dan spesialisasi (misalnya pengetahuan adat tentang perilaku ikan) Di beberapa masyarakat pengetahuan ini bersifat holistik seperti pengetahuan ekologis tradisional yang sangat mengintegrasikan ekologi manusia dan di beberapa situasi aspek spiritual Di dalam pengelolaan wilayah pesisir pengetahuan adat Pengetahuan lokal dan pengetahuan ilmiah dapat relevan dan idealnya harus digabungkan dengan pengetahuan tentang kebijakan mdash atau digunakan sebagai bukti untuk dibuatnya kebijakan baru

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIbull Bertujuan menggabungkan bentuk pengetahuan yang berbeda

terutama dari para pihak yang berkolaborasi untuk memecahkan masalah secara bersama-sama

bull Mengerjakan tugas-tugas yang sebenarnya

bull Buatlah ini menjadi proses pembelajaran

Untuk mengembangkan komponen alat bantu ini melalui inisiatif praktis yang memberikan pembelajaran untuk semua tim kami dan masyarakat Bungaiya bergabung dengan Dr Nils Krueck dari Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk menggali bagaimana menggabungkan pengetahuan ilmiah dengan pengetahuan lokal untuk tujuan perencanaan Bagi Tim Perencanaan Tata Ruang Laut inisiatif ini memberikan mereka kesempatan untuk mengembangkan alat pemodelan yang diadopsi untuk skala lokal melalui kolaborasi dengan pengguna prospektif Bungaiya memiliki empat daerah perlindungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat (DPL) Dua daerah sudah diakui penuh secara formal dan dua lagi sedang menunggu persetujuan dari pemerintah kabupaten selama beberapa bulan ini Masyarakat ingin mencanangkan setidak-tidaknya satu daerah perlindungan lagi terutama bertujuan agar setiap pemukiman di dalam daerah administratif desa memiliki satu DPL di sekitarnya

Bungaiya tertarik untuk mengetahui apakah DPL mereka yang berdasarkan pada pengetahuan lokal dan pertimbangan strategis mereka dalam mengelola perikanan sudah berada di lokasi yang baik dan ukurannya memadai Perwakilan Bungaiya meyakini kegiatan ini akan memberikan masukan dan pilihan baru serta menawarkan pengakuan dari pemerintah yang lebih luas jika pengetahuan ilmiah menyetujui penilaian mereka Hal ini juga akan membantu mereka dalam perencanaan jangka panjang menuju pembentukan perlindungan laut selanjutnya

Kegiatan gabungan ini menunjukkan bahwa dari pada hanya bergantung pada alat pendukung perencanaan DPL dan mengambil keputusan dari lsquoatas ke bawahrsquo pemerintah dapat menyusun alat perancang DPL yang dapat diterapkan secara kolaboratif dengan masyarakat

bull untuk mengidentifikasi daerah dengan nilai ekologis danatau penghidupan tinggi agar dilindungi

bull untuk memastikan daerah-daerah yang disarankan untuk dilindungi mendapat dukungan dari masyarakat (Hal ini penting karena nelayan memilih apakah mereka mau mematuhi daerah perlindungan atau tidak dan pemerintah membutuhkan biaya tinggi untuk pengawasan dan sering kali tidak mencakup luas wilayah yang memadai Beberapa masyarakat memiliki sistem pengawasan mereka sendiri dan akan lebih termotivasi untuk melindungi daerah-daerah yang menjadi prioritas mereka)

bull agar upaya masyarakat dan pemerintah lebih tepat sasaran

bull sebagai alat pembelajaran untuk pemerintah dan masyarakat

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir30

KOTAK 3L PROSES KAMI

Mengetahui ketertarikan Bungaiya dan juga Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk berhubungan dengan pengguna potensial tim kami bertanya kepada warga desa Bungaiya apakah mereka tertarik bekerja bersama dengan ahli ekologi laut Dr Nils Krueck Mereka tertarik

Anggota tim peneliti memberitahukan Nils tentang ketertarikan masyarakat Sebelum pergi ke Selayar Nils mempersiapkan sejumlah peta dasar dan model wilayah pesisir Bungaiya yang menurutnya akan dirasa bermanfaat oleh masyarakat

Nils mengunjungi Selayar pada bulan Juli 2017 Kedua tim bertemu dengan masyarakat (lihat Gambar 18) agar Nils dapat menjelaskan kemungkinan yang ada dan masyarakat menyampaikan pada Nils tentang situasi lokal mereka dan permasalahan perikanan Masyarakat mendiskusikan sasaran termasuk melindungi terumbu karang meningkatkan populasi ikan meningkatkan tangkapan ikan membangun wisata menyelam dan snorkel dan melindungi spesies tertentu Nils mencari klarifikasi dan informasi lebih jauh tentang spesies yang paling penting kegiatan menangkap ikan dan habitat lokal Dari diskusi ini tim gabungan mengembangkan skenario rancangan DPL untuk dieksplorasi

Di hari-hari berikutnya Nils menjalankan model optimalisasi rancangan DPL dan melaporkan hasilnya ke masyarakat secara rutin untuk didiskusikan dan diperbaiki lebih lanjut Masyarakat membentuk tim penyelam termasuk Nils penyelam mereka yang sudah berpengalaman dan satu anggota tim lokal kamu Tim ini menyelam menelusuri daerah yang diteliti agar dapat memvalidasi asumsi rancangan DPL

Anggota tim yang lain mendukung tim penyelam dari perahu milik anggota masyarakat dan merekam hasil pengamatan tim penyelam

Penilaian ilmiah secara lengkap mendukung dua DPL yang lebih besar dari apa yang sudah dicanangkan oleh masyarakat di dua dari empat lokasi DPL Dua lokasi DPL lainnya telah dicanangkan oleh masyarakat untuk tujuan strategis (mengelola penerobosan dari desa lain) tetapi tidak diprioritaskan menurut hasil penilaian ilmiah untuk mencapai pelestarian keanekaragaman hayati atau manfaat bagi perikanan Sebaliknya model yang ada mengidentifikasi peluang DPL baru di salah satu daerah yang belum dipertimbangkan oleh masyarakat mengingat jaraknya dari pemukiman yang ada dan rendahnya tingkat ketertarikan untuk menangkap ikan di lokasi tersebut

Lokasi ini berada di utara dan diprediksi berpotensi memberikan manfaat untuk konservasi dan perikanan di daerah selatan melalui perpindahan karang dan ikan muda oleh arus laut Akan tetapi agar DPL ini bisa merealisasikan potensinya masyarakat perlu menemukan cara untuk pemantauan dan penegakan perlindungan mengingat lokasinya berada di daerah yang sepi penduduk

bull penerapan alat optimalisasi DPL kuantitatif dalam skala lokal mungkin dilakukan dan menguntungkan

bull Masyarakat ini dan kemungkinan masyarakat lain tertarik untuk belajar pendekatan rancangan DPL secara ilmiah

bull Ahli ekologi dan masyarakat menerapkan kriteria rancangan DPL yang berbeda dan berpotensi bertentangan Hal ini layak diakui dan bisa memancing diskusi yang bermanfaat

GAMBAR 18 Gabungan tim CCRES dan perwakilan desa mengembangkan scenario rancangan DPL untuk eksplorasi di Desa BungaiyaFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 31

4 FAKTOR YANG MENDUKUNG DAN TANTANGAN CONTOH DARI SELAYAR

Keberhasilan pengelolaan wilayah pesisir seperti halnya pengelolaan lingkungan yang lain mendapatkan manfaat dari serangkaian faktor pendukung Kami tidak bermaksud merangkum seluruh faktor-faktor latar belakang tersebut dalam alat bantu ini tetapi kami berharap dapat berbagi tentang beberapa faktor-faktor tersebut sebagai contoh dan untuk mengakui bahwa setiap diagnosis partisipatif selalu terjadi dalam dinamika berbagai faktor pendukung yang turut mempengaruhi pembentukan masalah yang dipilih untuk didiagnosis dan kapasitas untuk menanganinya

Di Selayar kami mengamati faktor-faktor penentu keberhasilan berikut yang membantu pengelolaan wilayah pesisir Tabel 1 terdiri dari daftar faktor-faktor ini dan catatan tentang beberapa tantangan terkait Kita tidak dapat berasumsi faktor penentu keberhasilan ini akan selalu ada Faktor pendukung bisa saja dihambat

Kami mendorong pengguna alat bantu ini untuk menemukan faktor-faktor penentu keberhasilan ini ketika mengadakan diagnosis partisipatif

GAMBAR 20 Proses kolaboratif sedang berlangsung Foto H Ross

GAMBAR 19 Kegiatan FishCollab menarik banyak peserta yang antusiasFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir32

TABEL 1 Faktor-faktor keberhasilan dalam penerapan di Selayar dan tantangan terkait

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Pengetahuan dan praktik adat

Komitmen terhadap pengetahuan dan praktik adat di banyak masyarakat

bull Meliputi berbagai teknologi menangkap ikan yang cerdas Sangat konsisten dengan komitmen keberlanjutan dan dapat menawarkan dimensi moral untuk perlindungan laut (lihat dokumen Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka)

bull Desa-desa yang berkomitmen terhadap bentuk pengelolaan berbasis hukum adat dapat (dan sudah) menunjukkan kepemimpinan yang baik dalam praktik menangkap ikan yang berkelanjutan

Pengetahuan adat dan komitmen untuk meneruskan praktik adat yang tidak merata di dalam dan di antara desa

bull Dapat terjadi dan sudah terjadi konflik antar individu dan desa antara yang mempertahankan pengelolaan secara adat dan yang berusaha menggunakan teknologi yang lebih efisien (dan sering kali lebih merusak)

Warisan Warisan dari proyek COREMAP (I sampai III) Selayar merupakan peserta lama di dalam COREMAP Kerja lapangan kami meneruskan warisan berikut

bull Pengetahuan baru (COREMAP I)

bull Perubahan besar pada program COREMAP termasuk penghentian kegiatan yang difokuskan pada pembangunan di semua lokasi termasuk Selayar digantikan oleh program COREMAP III dengan program yang lebih kecil terpusat dan terfokus pada penelitian

Kesadaran Kesadaran yang meluas di tingkat desa dan kabupaten dalam hal kelautan dan proses sosial terkait Hal ini meliputi fokus pada pengelolaan berbasis masyarakat dan bukan pengelolaan dari atas (top-down) dan juga selaras dengan perubahan di dalam kebijakan lingkungan hidup Indonesia selama 20 tahun terakhir (COREMAP II dan III)

bull Membuat pengetahuan ilmiah relevan untuk skala lokal dan dapat diterapkan di lapangan (misalnya oleh desa)

bull Memperluas kesadaran tentang permasalahan perlindungan laut ke desa-desa yang tidak memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam COREMAP

bull Menjaga kesadaran tetap aktif setelah beberapa saat

Lembaga lokal bull Infrastruktur tata kelola masyarakat misalnya sistem DPL yang dicanangkan masyarakat sebagai fokus proses pembelajaran di dalam pengelolaan berbasis masyarakat komite desa untuk konservasi laut fasilitator masyarakat yang berdaya dan pelembagaan ketika beberapa pemerintahan desa menggunakan anggaran desanya untuk perlindungan sumber daya laut

bull Hubungan baik antar desa yang berpartisipasi di dalam COREMAP (terutama COREMAP III) dan pemerintah kabupaten Koordinator kabupaten berada di posisi untuk memfasilitasi hal ini

bull Pemerintah kabupaten berkomitmen terhadap pengelolaan berbasis masyarakat Pegawai dinas perikanan kabupaten dan bidang pembangunan lain secara aktif mencoba untuk mendorong dan mendukung hal ini dengan alokasi staf dan keuangan (Hal ini sekarang sedang disesuaikan karena adanya transfer kewenangan perikanan ke pemerintah provinsi sementara pemerintah kabupaten meneruskan tanggung jawabnya atas desa dan penghidupan)

bull Menjaga komitmen pemerintah provinsi dan kabupaten terhadap proses berbasis masyarakat mengingat hilangnya posisi fungsi yang tadinya didukung oleh COREMAP dan dengan pergantian pegawai

bull Memelihara dan memperkaya infrastruktur tata kelola masyarakat di bawah transfer tanggung jawab perikanan ke tingkat provinsi perubahan dan potensi pengurangan staf perubahan budaya di tingkat pemerintahan manapun

bull Tantangan pemeliharaan menurut faktor-faktor yang disebutkan di atas

COREMAP III lebih dikenal sebagai COREMAP-CTI singkatan dari Coral Triangle Initiative

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 33

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Jejaring bull Pegawai kabupaten dengan tanggung jawab yang berbeda memiliki jejaring yang baik berkomunikasi dengan baik dan memiliki tujuan yang sama Mereka juga berjejaring dengan LSM dan agen-agen perubahan masyarakat sipil Selayar yang berskala kecil dan pemerintah kabupaten membantu komunikasi dan kolaborasi ini

bull LSM kecil tetapi berdedikasi tinggi

bull Peran orang-orang tertentu dalam hubungan ini risiko gangguan karena perpindahan pegawai setelah berakhirnya COREMAP III di kawasan Indonesia

bull Tantangan untuk bertahan hidup dan kapasitas yang umum dialami semua LSM

Kepemilikan terhadap permasalahan wilayah pesisir

Rasa kepemilikan yang tinggi terhadap permasalahan kelautan (di desa dan kabupaten)

bull Pentingnya peran komite desa untuk konservasi laut dan terutama pimpinan mereka di dalam hal ini

bull Memelihara budaya ini di bawah perubahan peraturan (pergeseran tanggung jawab pengelolaan laut perairan dalam ke pemerintah provinsi) dan pergantian pegawai seiring dengan berjalannya waktu

bull Di desa hal ini mungkin berhubungan dengan siklus pemilihan karena kepala desa yang baru akan berusaha membedakan diri dari pendahulunya dengan cara meninggalkan fokus kelautan

bull Kehilangan anggota komite desa untuk perlindungan laut akan mengurangi sumber pengaruh sosial terhadap pimpinan desa dan penduduk desa secara umum

Inisiatif Para lsquochampionrsquo di desa dan kabupaten (baik yang bekerja untuk pemerintah kabupaten atau dalam kapasitas lain) Orang-orang ini memiliki motivasi dan komitmen melampaui peran resmi mereka telah menentukan strategi mereka sendiri untuk mendorong perubahan perilaku dan juga ada yang berkolaborasi

bull Karena sebagian besar individu ini memulai secara mandiri (beberapa melakukan pembinaan) ada beberapa tantangan yang dikaitkan dengan bagaimana memelihara pengaruh mereka Risiko kehilangan orang-orang ini di tingkat desa cukup kecil berbeda dengan di tingkat kabupaten (lihat penjelasan tentang perubahan budaya organisasi dan pergantian pegawai di atas)

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir34

5 SARAN UNTUK PENGUKURANAlat bantu ini pada utamanya didasarkan pada penilaian kualitatif menuju kolaborasi dan pengelolaan yang adaptif Proyek ini tidak dirancang untuk memilih bagian-bagian yang bagus untuk dijadikan indikator atau mendukung pengelolaan meskipun pemilihan ini memainkan peran logis dalam prosedur diagnosa dan merupakan langkah rasional berikutnya

Penting bagi diagnosis partisipatif agar fokus pada permasalahan dan kepentingan yang ada dan tidak hanya sekedar didorong oleh data awal karena hanya sedikit permasalahan yang dapat langsung diukur sehingga fokus pada angka saja akan mengganggu pemilihan permasalahan Ketika tersedia bukti seperti pengukuran penurunan habitat dan tangkapan ikan menjadi berharga selama semua pihak mempercayai data tersebut dan sepakat tentang relevansinya Bukti tidak tertulis atau berdasarkan persepsi seperti pengamatan dalam jangka waktu lama tentang berkurangnya ketersediaan ikan serta lsquoalat ukurrsquo informal mdash seperti seberapa jauh perahu harus melaut sebelum mencapai daerah tangkapan yang memadai mdash mungkin lebih meyakinkan bagi masyarakat Selain itu kenyataan yang dihadapi oleh sebagian besar kawasan berkembang di dunia adalah hanya sedikit data yang tersedia apa lagi data jangka panjang atau data dalam skala kecil yang dapat mendukung pembuatan keputusan di tingkat lokal

Ketika kami mengembangkan cara pengukuran kami sarankan agar hal ini dilakukan secara partisipatif Para pihak harus memutuskan bersama apa yang paling penting untuk diukur agar dapat membantu diagnosis perencanaan dan pengelolaan adaptif mereka Kemudian menjawab indikator atau pengukuran langsung apa yang sesuai untuk melihat kondisi awal dan kemajuannya serta bagaimana mendapatkan informasi tersebut

Sering kali indikator kualitatif sudah cukup untuk memandu diagnosis partisipatif Salah satu pendekatan yang paling mudah adalah dengan menggunakan lsquopapan instrumenrsquo dengan kode warna Pengguna dapat mengidentifikasi indikator utama untuk setiap tulang dari diagram tulang ikan dan melampirkan skala peringkat sederhana seperti skala berdasarkan warna Contoh untuk papan instrumen ini dapat dilihat di Tabel 2

Cara yang sama dapat digunakan pengguna untuk mengidentifikasi faktor-faktor penentu keberhasilan dan tantangan untuk situasi mereka sendiri lalu menilainya secara kualitatif dengan menggunakan skala papan instrumen

Contoh yang sangat baik dalam berkolaborasi adalah merencanakan pertemuan secara berkala untuk mengisi papan instrumen ini bersama-sama (Izurieta 2007) Para pihak bahkan dapat mengisinya secara terpisah di dalam kelompok-kelompok kecil lalu berkumpul lagi untuk membandingkan hasil mereka mdash apakah mereka sepakat atau tidak untuk setiap indikator Yang terpenting apa yang perlu mereka tingkatkan (Ini adalah alasan sebenarnya untuk berdiskusi)

Akan tetapi papan instrumen dapat terlihat pasif kecuali jika ada versi yang dapat dibandingkan seiring dengan berjalannya waktu (Apakah kita melakukan sesuatu dengan lebih baik dibandingkan penilaian sebelumnya) Untuk permasalahan yang secara jelas perlu dikembangkan oleh para pihak pendekatan yang lebih baik mungkin dapat dilakukan dengan menggunakan judul atau kata-kata yang mencerminkan tahapan perkembangan Misalnya jejaring yang relevan biasanya akan berkembang Sehingga akan lebih masuk akal jika skalanya diberikan judul lsquobelum dimulairsquo kemudian lsquotahap awalrsquo lsquoperkembanganrsquo lalu lsquoberkembang penuhrsquo

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 35

TABEL 2 Contoh papan instrumen dengan kode warna

SANG

AT T

ERBA

TAS

TERB

ATAS

OK GOOD

EXCE

LLEN

T

PENJ

ELAS

AN

Fokus dan bermitra Kejelasan fokus

Bekerja dengan baik sebagai mitra

Mengembangkan jejaring Orang-orang yang relevan terlibat

Pengetahuan tradisional dan praktik pengelolaan

Keberadaan pengetahuan

Praktik pengelolaan secara adat digunakan

Kombinasi pengetahuan lokal dan ilmiah

Pengetahuan lokal dan ilmiah dipertimbangkan

Identifikasi proyek terkait dan warisan mereka

Kontak terjalin dengan personil proyek sebelumnya dokumen dipelajari

Warisan 1 dilanjutkan

Warisan 2 dilanjutkan

Warisan 3 dilanjutkan

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion dan strategi mereka

Ada champion

Champion mendapat dukungan

Analisis kebijakan multitingkat

Kebijakan dinilai

Kebijakan dan pengaturan kelembagaan selaras di semua tingkat pemerintahan dan dengan masyarakat

Analisis konflik Jangkauan konflik

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir36

6 REFERENSIAndrew NL Bene C Hall SJ Allison EH Heck S amp Ratner BD 2007 lsquoDiagnosis and management of small-scale fisheries in developing countriesrsquo Fish and Fisheries vol 8 hal 227ndash240

Bene C Kodio A Lemoalle J Mills D Morand P Ovie S Sinaba F amp Tafida A 2009 Participatory diagnosis and adaptive management of small-scale fisheries in the Niger River Basin CGIAR Challenge Program on Water and Food Project report (proyek no 72)

Brown VA 2010 lsquoCollective inquiry and its wicked problemsrsquo in Brown VA Harris JA and Russell JY eds Tackling wicked problems through the interdisciplinary imagination Earthscan London hal 4ndash83

Cinner JE McClanahan TR MacNeil MA Graham NAJ Dawd TM Mukminin A Feary DA Ando L Rabearisoa AL Wamukota A Jiddawik A Campbell SJ Baird AH Januchowski-Hartley FA Hamed S Laharil R Morovel T amp Kuangel J 2012 lsquoComanagement of coral reef social-ecological systemsrsquo Proceedings of the National Academy of Sciences vol 109 14 hal 5219ndash5222

Conflict Resolution Network 2008 Conflict Resolution Trainers Manual mdash 12 skills Conflict Resolution Network wwwcrnhqorg (keterampilan 8 memetakan konflik)

Cornelius H amp Faire S 2006 Everyone can win how to resolve conflict Edisi ke-2 Simon dan Schuster NSW

Eriksson H Adhuri DS Adrianto L Andrew N L Apriliani T Daw T Evans L Garces L Kamanyi E Mwaipopo R Purnomo AH Sulu RJ amp Beare DJ 2016 lsquoAn ecosystem approach to small-scale fisheries through participatory diagnosis in four tropical countriesrsquo Global Environmental Change vol 36 hal 56ndash66

Fisher R Ury WL amp Patton B 2011 Getting to yes negotiating agreement without giving in Penguin

Izurieta AV 2007 Evaluation framework for collaborative management of protected areas a crosscultural case study in Queensland Australia PhD thesis The University of Queensland

Mills D Beacuteneacute C Ovie S Tafida A Sinaba F Kodio A Russell A Andrew N Morand P amp Lemoalle J 2011 lsquoVulnerability in African small-scale fishing communitiesrsquo Journal of International Development vol 23 hal 308ndash313

Proyek Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) adalah proyek dukungan teknis regional yang ditujukan untuk membuka sumber-sumber pendapatan baru yang berkelanjutan bagi masyarakat pesisir di wilayah timur Asia Timur-Pasifik CCRES akan mengembangkan produk-produk pengetahuanmdashyang dapat digunakan sebagai masukan terhadap rancangan dari proyek rencana dan kebijakan di tingkat global regional dan nasionalmdashserta model teknis dan alat perencanaan yang membantu persiapan rencana pengelolaan sumber daya pesisir berbasis masyarakat

BERKOMUNIKASI DENGAN KAMI

CAPTURING CORAL REEF AND RELATED ECOSYSTEM SERVICES (CCRES)

CCRESnet

ccresnet

Hubungi Liz Izquierdo Manajer Proyek Kantor Kemitraan Penelitan The University of Queensland St Lucia QLD 4072 Australia T +61 7 3443 3144 E lizquierdouqeduauKunjungi wwwccresnet

copy Copyright University of Queensland

Mari bergabung komunitas kami

  • 1Pendahuluan tentang alat bantu FishCollab
    • 11Siapa yang dapat menggunakan alat bantu ini
    • 12Keterampilan apa yang diperlukan untuk menggunakannya
    • 13Bagaimana pembuatannya
    • 14Apa yang ada di dalam alat bantu ini
    • 15Profil para champion Selayar untuk perlindungan wilayah pesisir
    • 16Mengadaptasi alat bantu
      • 2Latar belakang mengapa kita memerlukan alat bantu ini
        • 21Kolaborasi dalam mengelola sumber daya alam
        • 22Alasan menerapkan alat bantu
          • 3Prosedur diagnosis partisipatif diagram lsquotulang ikanrsquo
            • 31Bagaimana menerapkan setiap komponen FishCollab
            • 32Mengenalkan diagram tulang ikan
            • 33Kepala ikan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif
            • 34Ekor ikan Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir (perikanan) yang adaptif
            • 35Tulang belakang Pertemuan diagnosis partisipatif pengamatan peserta kegiatan
            • 36Diagram tulang ikan komponen yang menyusun diagnosis partisipatif
              • 4Faktor yang mendukung dan tantangan contoh dari Selayar
              • 5Saran untuk pengukuran
              • 6Referensi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 19

Ada prosedur yang dikenal luas bernama lsquoanalisis pemangku kepentinganrsquo yang melibatkan identifikasi pihak-pihak yang relevan dalam suatu permasalahan (baik perorangan atau organisasi) dan apa kepentingan mereka di dalam permasalahan tersebut Titik pemandu dalam analisis pemangku kepentingan adalah mengidentifikasi siapa yang mempengaruhi dan siapa yang dipengaruhi oleh suatu permasalahan (jika judul dari permasalahan diganti pemangku kepentingan yang teridentifikasi juga dapat bergeser) Pendekatan partisipatif untuk analisis pemangku kepentingan akan berfungsi baik dengan menggunakan pengetahuan dari beberapa orang Analisis pemangku kepentingan dapat bermanfaat untuk mengembangkan jejaring tetapi kami menyarankan proses yang jauh lebih organik untuk membangun hubungan dengan orang-orang yang tepat Banyak yang sudah memiliki hubungan dan akan memperkenalkan proses Anda ke satu sama lain

Membangun jejaring harus menjadi proses terus-menerus bukan hanya dilakukan satu kali atau tertutup Orang baru bisa saja ditunjuk untuk menjabat Orang baru dapat muncul terutama ketika permasalahannya dapat dibingkai ulang

Para lsquochampionrsquo di tingkat masyarakat dan tingkat pulau yang dijabarkan di bawah ini dapat memainkan peranan di dalam jejaring sebagai agen perubahan lokal

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion dan strategi merekaSementara alat bantu ini menekankan pada kerja sama dan penyelarasan yang lebih baik dari tata kelola dan pengelolaan antara pemerintah dan masyarakat penting juga untuk mengenali pengaruh-pengaruh yang ada di masyarakat Faktor penting yang sering kali terlupakan adalah proses sosial informal yang mana anggota masyarakat atau orang-orang yang bekerja di skala yang lebih besar saling mempengaruhi satu sama lain untuk memperbaiki kondisi lingkungan dan sosialnya Ada banyak penekanan pada tata kelola dan prosedur formal untuk pengelolaan tetapi relatif sedikit tentang proses informal dan terutama lsquolembaganyarsquo yang mana orang-orang (atau masyarakat) bertindak secara mandiri dan membuat pilihan bebasnya sendiri

Pada kunjungan ruang lingkup kami ke Selayar kami bertemu dengan tiga warga desa dari desa yang berbeda yang berbicara dengan berapi-api tentang bagaimana mereka mulai menyadari kerugian dan konsekuensi sosial yang diakibatkan oleh metode penangkapan ikan yang merusak dan bagaimana mereka sekarang bekerja sepenuhnya sukarela untuk meyakinkan anggota masyarakat lain untuk berhenti melakukan penangkapan ikan dengan cara yang merusak Masing-masing dari mereka memiliki strategi yang berbeda dan menarik untuk meyakinkan orang Hasil dari inisiatif sukarela mereka dan kemampuan serta kesediaan untuk mempengaruhi orang lain beberapa telah diangkat untuk menduduki jabatan resmi di desa mereka misalnya menjadi anggota kemudian ketua komite perlindungan laut yang dibentuk oleh program COREMAP (lihat Kotak 3G) Beberapa bekerja dengan orang lain mdash misalnya pemimpin desa mdash untuk meningkatkan pengaruh Kami memutuskan untuk belajar tentang orang-orang ini dan strategi mereka dan untuk membagikan kisah mereka dengan orang-orang yang mungkin terinspirasi dengan gagasan bahwa siapapun dapat bertindak dan berharap dapat belajar dari strategi mereka Kemudian kami mengamati lsquochampionrsquo

lain yang bekerja di pulau Beberapa tindakan mereka mungkin tersamarkan oleh pekerjaan mereka (beberapa bekerja di pemerintahan) tetapi cara kerja mereka melampaui harapan profesional dan telah menjadi gairah pribadi

Kami menyajikan sejumlah contoh champion perorangan dan strategi mereka di buklet terpisah dengan judul Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka dari Selayar Indonesia Kami mewawancarai sejumlah orang yang memiliki kekhawatiran sosial dan ekologis tentang ekosistem pesisir memiliki peran penting dalam membuat perubahan demi mencapai perlindungan dan pengelolaan wilayah pesisir yang lebih baik di dalam masyarakat mereka atau lebih luas dan diakui oleh yang lain memang berpengaruh untuk permasalahan tersebut Mereka yang bekerja atau memiliki jabatan resmi bekerja melampaui komitmen dan kewajiban yang biasanya dianggap tugas yang berkaitan dengan pekerjaan mereka atau peran tata kelola Kami mencari laki-laki dan perempuan yang memiliki karakter ini akan tetapi di dalam masyarakat nelayan tentunya kami lebih banyak menemukan laki-laki Kami mengidentifikasi 15 orang Sembilan diantaranya saat ini atau sebelumnya adalah champion di dalam masyarakat mereka (satu perempuan dan delapan laki-laki) dan enam orang yang bekerja di tingkatan yang lebih luas (misalnya kecamatan atau satu pulau mdash semua laki-laki) Profil mereka dapat dilihat di buklet

Kami percaya profil mereka menunjukkan bahwa membangun kesadaran baik dengan atau tanpa bantuan eksternal merupakan langkah pertama yang diperlukan tetapi itu saja tidak cukup Para champion mengambil keputusan sendiri untuk bertindak kemudian berpikir dengan seksama strategi yang mereka gunakan untuk mempengaruhi orang lain Para champion di desa meciptakan cara-cara mereka sendiri untuk menyebarkan pengaruh sosial menggunakan berbagai argumen yang dapat meyakinkan mereka sendiri dan juga efektif untuk digunakan pada orang lain (Satu champion menemukan laki-laki dan perempuan menanggapi pesannya dengan berbeda) Beberapa menggunakan pengetahuan mereka tentang dinamika masyarakat dua champion dari satu desa memanfaatkan persaingan antar kelompok untuk menjaga agar mereka tetap jujur tentang praktik menangkap ikan mereka dan saling mengawasi satu sama lain Alasan keagamaan juga penting bagi beberapa informasi yang kami peroleh dari pengamatan peserta menunjukkan bahwa salah satu champion masyarakat mdash seorang pemuka agama mdash telah mempengaruhi champion lain di masyarakat lain setelah memergokinya sedang menangkap ikan secara ilegal Kebanyakan champion di masyarakat atau pada skala yang lebih luas mengadvokasikan untuk menggabungkan pengaruh sosial positif mereka dengan penegakan hukum yang kuat dan efektif seperti oleh kepolisian Beberapa champion masyarakat berkolaborasi dengan kepolisian dan merekomendasikan hukuman secara cukup strategis Contoh lain adalah bagaimana champion masyarakat dapat bekerja dengan berkolaborasi dengan tokoh-tokoh desa utama lainnya (terutama dengan pimpinan desa) dan dengan pihak eksternal Salah satu champion yang bekerja di pemerintah kabupaten mencari para champion masyarakat dan mendorong mereka untuk ambil bagian dalam komite desa untuk perlindungan laut yang baru dibentuk Hal ini memperkuat peran dari para champion desa dan memotivasi mereka lebih lanjut serta memberikan mereka kewenangan formal

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir20

GAMBAR 13 Salah satu champion Selayar Pak Rusdin dengan Dr Dedi Adhuri dan Ali Yansyah AbdurrahimFoto H Ross

Para champion yang bekerja dalam skala yang lebih besar mdash dalam hal Selayar berarti di pemerintahan LSM atau sebagai orang pribadi mdash bekerja dengan berbagai cara Ada yang mendukung champion masyarakat (ada satu yang secara jelas mendorong banyak champion) Ada yang bekerja atau memegang jabatan yang memungkinkan mereka untuk mengatasi masalah penting Sebagian besar menggunakan jejaring dan beberapa strategi yang dipikir matang untuk membuat perubahan dalam masalah yang mereka pilih

Mengidentifikasi dan mendukung championbull Sadari kemungkinan ada orang-orang yang sudah

bertindak secara sukarela terhadap permasalahan yang menjadi perhatian Anda Identifikasi dan bekerjalah dengan orang-orang tersebut Mereka juga bisa menjadi anggota jejaring yang baik (lihat Kotak 3H)

bull Pertimbangkan untuk mendukung mereka serta membangun kesadaran dan kapasitas mereka melalui kesempatan belajar (misalnya dengan menghadiri lokakarya) Pertimbangkan mereka untuk kegiatan yang relevan dan peran komite Cari cara untuk membuat mereka lebih efektif contohnya dengan sumber daya tanpa merendahkan tindakan sukarela mereka

bull Pertimbangkan untuk mengumpulkan mereka agar saling berbagi strategi dan saling belajar dari satu sama lain

bull Cari peluang untuk mendukung lahirnya champion baru

Kami tidak mengadvokasikan untuk memilih terlebih dahulu orang-orang untuk dipersiapkan menjadi champion meskipun kami mengetahui bahwa hal ini berhasil dilakukan di beberapa bidang dan negara Hal ini berisiko membuat orang yang tidak terpilih merasa tersisih dan merusak orang-orang yang mungkin lebih efektif atau terpercaya untuk bekerja secara mandiri

Mengidentifikasi pengetahuan dan praktik pengelolaan tradisionalBanyak masyarakat pesisir yang memiliki tradisi pengelolaan wilayah pesisir yang berkaitan erat dengan budaya mereka Hal ini dapat meliputi pengetahuan tradisional tentang perilaku

1 Angka dari survei LIPI Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

dan habitat ikan arus laut dan cuaca teknologi menangkap ikan tradisional dan penggunaannya hukum adat tentang menangkap ikan dan lokasi penangkapan serta praktik sosial terkait seperti berbagi beban kerja atau cara melakukan upacara adat

Dalam diagnosis partisipatif penting untuk mempelajari tentang keberadaan pengetahuan ini dan praktik terkait seberapa kuat dan meluasnya pengetahuan ini diterapkan di masyarakat dan seberapa besar pengaruhnya terhadap praktik kontemporer Apakah hal ini disetujui atau ditentang (dan jika ya seberapa jauh) Hal ini dapat dipelajari dari pertemuan dan melalui pengamatan peserta Pengamatan peserta berkontribusi untuk memberikan rincian dan pemeriksaan silang informasi Tim peneliti juga dapat mengumpulkan data tertentu misalnya menghitung atau memetakan penggunaan atau jenis alat tangkap yang berbeda yang digunakan di berbagai lokasi

Analisis kebijakan multitingkatSalah satu permasalahan yang menjadi fokus dari alat bantu ini adalah ketidakselarasan kebijakan dan peraturan perundang-undangan di tingkat yang berbeda atau kesenjangannya semakin melebar seiring dengan waktu Sementara itu kebijakan dan peraturan perundang-undangan pemerintah bisa sangat berbeda dari hukum adat dan hukum adat jarang diakui di dalam hukum nasional

Masyarakat sasaran kami Parak dan Bungaiya memiliki hukum adat yang kuat dan sangat berhasil memelihara dukungan dari masyarakat mereka yang memiliki keragaman budaya untuk mempertahankan hukum adat mereka (ada tiga kelompok budaya di Selayar) Mereka juga memiliki hak menurut hukum Indonesia dan praktik administratif untuk membuat peraturan mereka sendiri menurut sistem tata kelola desa Akan tetapi tidak semua hukum adat mereka terdokumentasikan dalam bentuk peraturan desa yang kontemporer Hal ini membuat hukum adat sulit untuk ditegakan di masyarakat (jika semua orang tidak memiliki kesadaran yang sama tentang peraturan adat) dan sangat sulit untuk memperoleh dukungan dari pemerintah kabupaten Untuk mendukung masyarakat dalam menegakkan praktik adat pemerintah kabupaten harus dapat mengacu pada peraturan tertulis dan perbatasan laut yang terekam dengan baik

Analisis konflikKonflik atas akses sumber daya mungkin terjadi di sistem pesisir terutama ketika habitat mengalami penurunan perikanan berada di bawah tekanan karena habitat yang rusak dan penangkapan ikan yang berlebihan dan nelayan bersaing memperebutkan tangkapan yang semakin sedikit Di Indonesia Timur 74 persen terumbu karang rusak 40 persennya berada dalam kondisi yang sangat buruk (data 2016) Bandingkan dengan tingkat kerusakan tahun 2000 sebanyak 59 persen1 Sementara itu di seluruh Indonesia penghasilan 80 persen rumah tangga nelayan berada di bawah garis kemiskinan dan nelayan mewakili seperempat dari jumlah penduduk miskin di Indonesia

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 21

KOTAK 3I PENGETAHUAN DAN PRAKTIK TRADISIONAL

Satu desa di Selayar Barugaiya memiliki hubungan agama adat dengan hewan laut Di masa lalu masyarakat desa tersebut mengadakan upacara adat tahunan mdash arak-arakan dari desa ke pantai mdash untuk merayakan keterkaitan mereka dengan buaya dan spesies laut lainnya Setelah bertahun-tahun tidak diadakan lagi desa ini sekarang akan memperbaharui praktik ini sebagian karena ingin menarik wisatawan (komunikasi pribadi Rahmat Zainal) Ini adalah desa yang mencanangkan inisiatif lsquoDesa Penyursquo mdash lihat kisah champion tentang Pak Datu dari Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka dari Selayar Indonesia

Perangkap ikan tetap sero digunakan di sepanjang pantai barat laut Selayar (lihat foto) terutama di Bungaiya Kami diperlihatkan dokumen dalam Bahasa Belanda (sebelum 1948) dan naskah kuno Makassar (kemungkinan sangat tua) yang memberikan pengakuan resmi atas sistem ini Ini adalah teknologi yang rumit Jaringnya diikat di antara tiang ramping yang dipasang dari garis pantai sampai 100 meter atau lebih lepas pantai Ikan yang terbawa air

pasang akan tertahan di satu sisi atau sisi lain dari pembatas ini berenang menjauh dari pantai dan memasuki bagian tertutup yang berbentuk seperti mata panah yang hanya memiliki satu pintu keluar di satu bagian Bagian ini nanti akan menuju ke bagian tertutup

lain yang lebih kecil dan berbentuk mata panah dan beberapa sero bahkan terdiri dari tiga bagian Nelayan akan berperahu ke bagian tertutup yang kecil pada saat pasang surut untuk mengumpulkan ikan dari bagian tertutup kecil yang berada di ujung Sebagian besar memiliki panggung kecil di atas sero dari panggung ini mereka bisa mengeruk ikan yang terperangkap Sebagian besar sero dipasang pada musim tenang dan dilepas pada musim muson barat (sekitar bulan September sampai Februari) karena sero akan mudah hancur ketika musim badai Keluarga memiliki hak untuk memasang sero di beberapa lokasi Beberapa menyewakan tempatnya dengan atau tanpa sero ke pihak lain untuk dioperasikan Di masa lalu peraturan adat menyatakan bahwa menangkap ikan dengan alat lain dalam radius 60 meter dari sero tidak diperbolehkan Peraturan ini baru dimodifikasi di Bungaiya menjadi 50 meter untuk memberikan lebih banyak ruang kepada nelayan untuk menggunakan alat lain Desa mempertimbangkan operasi alat penangkap ikan lain yang sederhana dengan jarak 50 meter lebih tidak akan mengganggu pengoperasian sero

GAMBAR 14 Atas Bagian tertutup dari perangkap ikan sero Bawah Sero dilihat dari pantaiFoto D Adhuri

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir22

KOTAK 3K PENDEKATAN KAMI UNTUK ANALISIS KEBIJAKAN

Untuk menanggapi inisiatif masyarakat tentang peremajaan dan formalisasi praktik pengelolaan daerah pesisir kami melakukan analisis kebijakan di bawah instruksi dari setiap masyarakat sasaran Tujuannya adalah untuk melihat seberapa jauh sistem hukum Indonesia dan kebijakan pemerintah mendukung (atau dapat mendukung) hukum adat mereka dan mengidentifikasi strategi bagi desa untuk mencoba mengatasi ketidakselarasan dan mengambil kesempatan yang belum mereka sadari Dalam hal ini kami memeriksa beberapa undang-undang peraturan dan kebijakan pemerintah lainnya sehubungan dengan pengelolaan daerah pesisir di berbagai tingkat dari kabupaten nasional dan internasional Kami menemukan setidak-tidaknya dua undang-undang mdash Undang-Undang tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (No 272007 dan No 12014) dan Undang-Undang tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

(No 322009) mdash yang mengakui dan melindungi hak masyarakat pesisir untuk menerapkan pengetahuan tradisional dan lokal mereka untuk mengelola wilayah dan sumber daya pesisir Kami juga menemukan sejumlah peraturan menteri terutama dari Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang sangat mendukung pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Satu undang-undang yang sering dianggap sering mengesampingkan pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat adalah Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah (No 232014) Undang-Undang ini mengatur ulang tanggung jawab pemerintah di seluruh wilayah Indonesia dan mengatur pengelolaan perairan pantai sampai 12 mil laut berada di bawah kewenangan pemerintah provinsi Undang-Undang ini sedang dalam proses sosialisasi pada saat kami melakukan kerja lapangan Namun demikian dari diskusi kami dan berjejaring dengan

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi (lihat Kotak 3H tentang berjejaring) menunjukkan bahwa meskipun undang-undang harus diikuti tetapi mereka akan tetap mendukung pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat dengan cara mengeluarkan surat Analisis juga meliputi perjanjian internasional seperti yang mengatur tentang hak adat atas sumber daya

Desa dan pegawai pemerintah kabupaten menyambut baik analisis ini Parak dan Bungaiya kemudian mengembangkan peraturan baru melalui proses diskusi dan tata kelola mereka sendiri Tim mendiskusikan kesempatan yang ada dengan desa dan desa memasukkannya ke dalam peraturan desa yang menurut mereka berkaitan

Kami juga membantu Parak dengan meminjamkan peralatan GPS dan merekam koordinat batas-batas laut secara hukum adat (lihat Kotak 3F)

KOTAK 3J PROSES KAMI MENEMUKAN TENTANG TRADISI

Di Bungaiya dan Parak diskusi tentang berbagai permasalahan di pertemuan pertama berakhir pada pembuatan daftar jenis-jenis alat tangkap tradisional yang boleh mereka gunakan dan peraturan yang berlaku (sembilan di satu masyarakat 11 di masyarakat lainnya) Anggota masyarakat menyebutkan jenis-jenis alat tangkap dan anggota tim menuliskannya di kertas plano yang ditempel di dinding Fasilitator mengklarifikasi informasi untuk memastikan sudah ditulis dengan benar (lihat Gambar 15) Dalam pengamatan peserta kami mengumpulkan informasi lebih jauh tentang ini Satu keluarga menunjukkan pada kami dokumen dalam Bahasa Makassar kuno (lihat Kotak 2A) dan Bahasa Belanda yang memverifikasi hak milik dan peraturan adat untuk sero

GAMBAR 15 Jenis-jenis alat tangkap dan peraturan penggunaannya di Desa ParakFoto AY Abdurrahim

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 23

Seperti yang sudah dijelaskan di Kotak 3E pada saat kami melakukan kerja lapangan terjadi konflik antara salah satu desa sasaran kami dan nelayan dari desa tetangga Permasalahannya mdash dari sudut pandang desa sasaran kami mdash adalah tentang praktik menangkap ikan yang digunakan nelayan desa tetangga yang (a) menangkap ikan di perairan desa sasaran kami dengan menggunakan alat dan teknik menangkap ikan yang merusak dan dilarang menurut peraturan desa sasaran kami dan (b) menangkap ikan di daerah yang dianggap sebagai daerah yang dilindungi oleh desa sasaran kami atas dasar kesepakatan bersama Meskipun Selayar memiliki batas-batas menangkap ikan secara adat penangkapan ikan adalah akses yang terbuka Dengan demikian desa dapat menggunakan hak kontemporernya untuk membuat peraturan penangkapan ikan untuk daerah mereka Alat tangkap yang menjadi sumber perselisihan adalah senapan tombak dan lampu senter terang yang digunakan di malam hari sehingga dengan mudah menangkap gerombolan ikan yang sedang beristirahat Daerah penangkapan ikan yang dipersengketakan timbul karena masalah penamaan Kedua desa sepakat bahwa satu lajur di pesisir desa sasaran kami di pantai barat laut Selayar bukanlah daerah untuk menangkap ikan tetapi daerah tersebut hanya diberikan nama tanpa batas-batas yang jelas Sejak ada jalan baru yang dibangun untuk mencapai pantai nelayan dari desa tetangga berargumen bahwa nama tersebut hanya berlaku untuk daerah yang bisa dicapai lewat jalan lama sementara desa sasaran kami berargumen bahwa nama tersebut berlaku untuk daerah sepanjang pantai

Pada suatu malam di awal tahun 2017 penduduk desa sasaran kami menangkap beberapa nelayan dari desa tetangga yang menggunakan senapan tombak dan lampu di daerah terlarang kemudian ditangkap oleh penduduk dibawa ke kantor desa dan memanggil Kepala Desa Kepala Desa memanggil petugas kepolisian yang membawa nelayan ke kantor polisi dan menginterogasi mereka Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya kedua belah pihak memanggil koordinator perikanan Andi Penrang di hari berikutnya Andi Penrang menyarankan untuk membawa perselisihan ini ke camat untuk diputus Camat membuat keputusan yang memihak desa sasaran kami dan penerapan peraturan desa untuk Daerah Perlindungan Laut (DPL) yang konsisten dengan hukum adat Nelayan tersinggung dengan perlakuan yang mereka alami dan mengatakan bahwa mereka sudah ditahan paksa Beberapa minggu kemudian nelayan dari desa lain tersebut mengajukan banding ke tingkat pemerintahan yang lebih tinggi Bupati Bupati yang baru terpilih dan tidak paham tentang permasalahan perikanan meminta masukan dari pegawai dinas perikanan kabupaten Mereka memberi masukan atas dasar peraturan pemerintah terkait perikanan yaitu bahwa menombak ikan diizinkan Meskipun hanya berdasar pada situasi yang terjadi antara dua desa Bupati memutuskan untuk mengeluarkan peraturan yang berlaku untuk semua desa di Kabupaten Selayar

Pada saat itu kedua desa berada di situasi menang atau kalah Dengan menyerahkan kepada otoritas yang lebih tinggi untuk memutuskan pilihan mereka untuk mengendalikan hasil dengan cara negosiasi menjadi berkurang Di sisi lain di setiap tahap masing-masing pihak mendapat dukungan dari pemerintah Mereka tidak merasa perlu untuk

bernegosiasi pada saat itu dan permasalahannya tidak mudah dinegosiasikan karena berdasar pada keyakinan dan nilai yang berbeda Nelayan dari desa tetangga ini bukannya menerima dengan tenang kemudian justru memamerkan keberhasilan mereka mendapatkan hak dengan menangkap ikan di pantai yang seharusnya terlarang di hadapan pemukiman desa sasaran dan sengaja menunjukkan bagaimana mereka menangkap ikan dalam jumlah yang sangat banyak Hal ini semakin membakar bara konflik Penduduk desa sasaran dipaksa menyaksikan ikan yang sudah mereka jaga melalui praktik pelestarian kemudian ditangkap dan dibawa ke pantai Mereka hanya bisa menyaksikan dan mengambil foto

Pada titik ini petugas perikanan kabupaten mencari informasi dari tim kami Dalam proses untuk mempersiapkan analisis kami mengembangkan modul analisis konflik untuk alat bantu kami Modul ini berdasarkan pada kerangka pemetaan konflik yang dikembangkan oleh Jejaring Resolusi Konflik Australia (2008) Kami menambahkan dua aspek konteks dan kekuatan dari masing-masing pihak Kami mengkomunikasikan analisis kami berdasarkan alat bantu ini melalui presentasi PowerPoint dan berbicara dengan petugas perikanan kabupaten dan pihak lain dari jejaring pemerintah dan pihak berkepentingan lalu kemudian mengadakan pertemuan masyarakat di desa sasaran kami

Alat bantu pemetaan konflik ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan kekhawatiran dari setiap pemangku kepentingan yang terkait dengan permasalahan kemudian mencari kepentingan bersama dan hal-hal yang dapat dinegosiasikan Hal ini berhubungan dengan beberapa prinsip negosiasi (Fisher et al 2011) yang menyarankan untuk melihat konflik dengan cara pandang baru

1 Pertama para pihak harus saling menghormati sebagai sesama dan menempatkan konflik bukan orang-orangnya sebagai masalah yang perlu ditangani Mereka harus fokus untuk memelihara hubungan yang saling menghormati dan positif dan saling memperlakukan satu sama lain sebagai pemecah masalah bersama bukan saingan Pendekatan ini berasumsi konflik adalah suatu hal yang tidak nyaman bagi kedua belah (atau semua) pihak dan mereka ingin memecahkan masalah ini

2 Siapapun yang membuat analisis harus melihat di balik yang disampaikan para pihak sebagai keinginan dan menemukan apa sebenarnya kebutuhan mendasar mereka Sehingga akses ke daerah penangkapan ikan tertentu mungkin sebenarnya adalah tentang penghidupan yang memadai atau keadilan atau mewakili kebutuhan mendasar lain

3 Setelah mengidentifikasi kebutuhan mendasar di balik konflik tersebut para pihak harus berusaha mengidentifikasi pilihan-pilihan baru lsquountuk keuntungan bersamarsquo yang berusaha memenuhi kebutuhan mendasar dari semua pihak Hal ini memerlukan pemecahan masalah secara kreatif dan pembingkaian ulang dengan saling menghormati Hal ini dapat mengarah ke solusi baru yang kreatif Ingat bahwa tidak semua permasalahan dapat dinegosiasikan dengan cara ini Pertentangan nilai tidak semudah itu untuk diselesaikan

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir24

4 Jika tahap ini tidak berhasil menemukan solusi para pihak dapat setuju untuk mematuhi nasihat dari ahli atau bukti independen Mereka perlu menyepakati jenis bukti atau nasihat yang dapat diterima oleh kedua belah (atau semua) pihak Sebagai contoh mereka dapat sepakat mengizinkan penangkapan ikan dalam jumlah tertentu yang tetap bisa menjaga cadangan ikan di tingkat tertentu dan mencari pemantauan ilmiah dan nasihat ahli yang bisa membuktikan bahwa tingkat tersebut lestari Mereka bisa sepakat untuk menangkap ikan dengan cara-cara yang tidak merusak karang dan mencari nasihat ahli atau penelitian tentang metode apa yang bisa digunakan

5 Jika para pihak masih tidak bisa sepakat masing-masing pihak dapat menilai alternatif terbaik yang mereka miliki selain menegosiasikan kesepakatan yaitu seberapa buruk situasinya jika mereka harus terus hidup dengan perselisihan yang tidak terselesaikan Apakah lebih baik bagi mereka untuk terus berusaha bernegosiasi atau mundur dan tetap pada situasi sekarang Sering kali mereka harus memutuskan pertanyaan ini berdasarkan kebutuhan mendasar mereka misalnya mengamankan penghidupan mengamankan wilayah atau memelihara tradisi

Alat bantu pemetaan konflik terfokus pada kebutuhan mendasar dan mencari kesamaan mungkin akan menolong mencapai resolusi Hal ini diwakili dengan diagram lingkaran yang terdiri dari bagian-bagian dengan lingkaran pusat (lihat Gambar 16) Langkah-langkahnya adalah

1 Berikan judul permasalahan di bagian tengah diagram Hal ini harus jelas dengan sesedikit kata sebisa mungkin karena mengubah deskripsi permasalahan akan menggeser pemangku kepentingan yang relevan serta sebagian besar analisisnya

2 Identifikasi lsquopemangku kepentinganrsquo atau para pihak dari permasalahan ini Hal ini mencakup mereka yang secara langsung terlibat dalam konflik namun ada juga pihak-pihak lain seperti pembuat peraturan tetangga dan siapapun yang terkena dampak dari atau berada di posisi yang dapat mempengaruhi permasalahan tersebut Berikan nama bagi setiap pemangku kepentingan (lsquosiaparsquo) di satu bagian diagram Anda dapat membuat sebanyak atau sesedikit mungkin bagian sesuai kebutuhan

3 Bagi setiap pemangku kepentingan pertimbangkan konteks mereka (setiap pihak mungkin punya konteks yang berbeda) kekuatan kebutuhan mendasar dan yang meenjadi perhatian mereka Kebutuhan dan kekhawatiran bisa jadi mewakili hal yang sama atau berbeda

Perbandingan antara aspek-aspek ini dapat membantu mengidentifikasi peluang untuk menegosiasikan solusi baru dan mencari kemungkinan dimana semua pihak sama-sama menang

Cara terbaik untuk melakukan ini adalah dengan menggunakan selembar kertas besar seperti kertas plano Tergantung pada hubungan antar para pihak latihan ini dapat dilakukan secara partisipatif (jika difasilitasi dengan baik) atau oleh peneliti atau fasilitator atau oleh satu pihak yang merencanakan bagaimana mereka dapat mengadakan diskusi dengan pihak-pihak utama lainnya

Gambar 16 menunjukkan tahap pertama dari analisis Kami sudah memberikan judul untuk permasalahannya (konflik atas alat penangkap dan lokasi penangkapan ikan) dan para pihak yang berkonflik Mereka diidentifikasi disini sebagai lsquodesa sasaran kamirsquo nelayan dari desa tetangga (yang bersengketa langsung) non-nelayan dari desa tetangga (yang tidak serta-merta mendukung praktik warga nelayannya) masyarakat dan desa lain yang berdekatan kecamatan dinas perikanan kabupaten Bupati (walikota) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi (sekarang bertanggung jawab untuk perikanan di perairan dalam) serta polisi dan militer (yang berbagi tanggung jawab untuk pengawasan wilayah pesisir dan perairan dalam di Indonesia) Kami mengosongkan beberapa bagian jika ada pihak lain yang akan dipertimbangkan

Analisis indikatif lengkap dapat dilihat di Gambar 17 Harap diperhatikan bahwa analisis terperinci untuk dua bagian desa sasaran dan nelayan dari desa tetangga Analisis ini dibuat oleh peneliti berdasarkan semua data kami para pihak tidak berpartisipasi dalam pembuatan analisis ini

Ada beberapa poin yang terlihat jelas dari analisis ini

Konteksbull Desa sasaran kami beruntung karena memiliki garis

pantai timur dan barat mdash ini adalah aset besar mengingat arah muson (timur atau barat) membatasi penangkapan ikan hanya di pantai yang lebih tenang Kedua pantai dapat digunakan hanya selama dua bulan dalam setahun (periode transisi muson) Desa tetangga hanya memiliki garis pantai yang sangat pendek di sebelah barat jadi tidak mengejutkan jika nelayannya tergoda untuk pergi ke perairan lain Desa sasaran kami memiliki garis pantai yang panjang di sebelah barat dan dengan demikian memiliki beberapa pilihan daerah tangkapan meskipun desa ini juga memiliki jumlah penduduk yang lebih besar Desa lain juga memiliki garis pantai yang pendek

bull Desa sasaran kami lebih bergantung pada perikanan karena sebagian besar tanahnya berbatu-batu dan tidak subur Pemukiman berlokasi di sepanjang pantai tidak ada pemukiman yang berada di pedalaman Hanya sedikit kemungkinan untuk bercocok tanam dan beternak Desa sasaran kami tertarik untuk mendiversifikasi ekonominya tetapi hal ini memerlukan waktu dan sumber daya Desa tetangga tidak terlalu bergantung pada menangkap ikan sebagai penghidupan karena sebagian besar keluarga memiliki sumber daya lain seperti kelapa dan hewan ternak Beberapa pemukiman berada di pedalaman dan nelayan mengendarai sepeda motor ke pantai untuk menangkap ikan

bull Desa sasaran kami memiliki tradisi dan tata kelola perikanan yang kuat Desa tetangga tidak memiliki fokus yang kuat dalam tata kelola perikanan Nelayan dari desa lain mengaku mereka tidak memiliki pengetahuan tradisional tentang praktik penangkapan ikan sehingga mereka harus mengandalkan teknologi baru (yang tidak mereka percayai bersifat merusak) Para tetua dari desa lain menentang pendapat ini mereka berkata dahulu desa mereka memiliki pengetahuan tentang menangkap ikan tetapi ketika desanya dimekarkan pada tahun 1980-

Kont

eks

Konteks

KonteksKon

teks

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 25

an (oleh pemerintah atas alasan pelayanan yang lebih praktis) mereka yang pindah ke pemukiman lain di dekat pantai kehilangan kontak dengan mereka yang masih memiliki pengetahuan Jelas disini pengetahuan adat tidak diwariskan dengan baik dan tidak lagi dipraktikkan

bull Desa sasaran kami memiliki sistem pengawasan penangkapan ikan tetapi dengan kapasitas terbatas sehingga sulit untuk mendeteksi serbuan nelayan dari desa lain dan mengatasi pelanggar

bull Sepertinya ada perbedaan aspirasi ekonomi nelayan desa tetangga mencari penghasilan yang lebih besar dibandingkan dengan apa yang ditolerir oleh desa sasaran kami dengan alasan menjaga keberlanjutan perikanan mereka

bull Penduduk desa memiliki hubungan keluarga melalui pernikahan Ini adalah insentif yang kuat bagi kedua belah pihak untuk mengatasi konflik

Kekuatanbull Desa sasaran kami telah memelihara kearifan lokalnya

(pengetahuan dan praktik adat) dengan dukungan kuat dari pengurus desa Mereka memberikan prioritas tinggi untuk pelestarian laut dan bersedia berkoordinasi dan berkolaborasi dengan desa lain demi mencapai perikanan yang lestari untuk masa depan jangka panjang semua pihak

bull Nelayan dari desa lain inovatif dalam mengadopsi teknologi baru untuk penangkapan ikan

Kebutuhanbull Desa sasaran kami berharap dapat melindungi habitat

ikan melindungi perikanan mengamankan penghidupan dan menjaga tradisi

bull Nelayan dari desa lain juga ingin mengamankan penghidupan tetapi lebih tertarik pada peningkatan ekonomi (penghasilan yang lebih besar pangan yang lebih baik) Untuk mendapatkan hal ini mereka perlu akses ke wilayah perairan lain

GAMBAR 16 Alat bantu pemetaan konflik

Desa

sas

aran

Desa t

etang

ga

(nelay

an)

Desa tetangga

(bukan nelayan)

Desa tetangga lain

Camat

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Kabupaten

Bupati

Dinas Kelautan dan Perikanan - Provinsi

Polis

i dan

milit

er

Kekh

awat

iran

Kebu

tuha

n

Keku

atan

Kekhaw

atiran

Kebutu

han

Keku

atan

KekhawatiranKebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

KebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

KebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

KekhawatiranKebutuhanKekuatan

Kekh

awat

iran

Kebu

tuha

n

Keku

atan

Kekh

awati

ran

Kebu

tuhan

Kekuata

n

Konflik tentang alat tangkap dan lokasi penangkapan ikanPE

RMAS

ALAH

AN

Konteks

Konte

ks Konteks

KonteksKont

eks

Konteks

Konteks

Konteks

Kont

eks

Kon

teks

KonteksKonteks

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir26

Camat

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Kabupaten

Bupa

ti

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Provinsi

Polis

i dan

m

ilite

r

KEKU

ATAN

bull Ke

arifa

n lo

kal d

iduk

ung

oleh

pe

mer

inta

han

desa

bull Ke

ingi

nan

kuat

unt

uk m

elest

arika

n

bull Be

rsed

ia b

erko

ordi

nasi

dan

ber

kola

bora

si

deng

an d

esa

lain

KEBU

TUHA

N

bull Pe

rlind

unga

n ek

osis

tem

bull Ke

berla

njut

an p

engh

idup

an

bull M

emeli

hara

kea

rifan

loka

lKE

KHAW

ATIR

AN

bull Ke

hila

ngan

kon

trol p

enge

lola

anbull

Etis

dan

kea

dila

n

bull M

enja

ga h

ubun

gan

deng

an p

endu

duk

desa

teta

ngga

bull Te

kana

n un

tuk

men

gado

psi a

lat

pena

ngka

p ika

n ya

ng m

erus

ak

KEKU

ATAN

bull Ke

wen

anga

n un

tuk

pene

gaka

n hu

kum

KEBU

TUHA

Nbull

Men

jaga

ket

ertib

an u

mum

KEKH

AWAT

IRAN

bull M

enin

gkat

nya

konfl

ik s

osia

lbull

Men

ingk

atny

a pe

nang

kapa

n ik

an y

ang

mer

usak

bull Pe

nang

kapa

n ik

an il

egal

teru

s be

rlang

sung

KEKUATANbull Pemimpin dan pegawai yang berkomitmen

bull Hubungan lokal yang baik

KEBUTUHANbull Pengelolaan perikanan dan ekosistem pesisir

yang berkelanjutan

bull Perlindungan dan pemberdayaan masyarakat

pesisirbull Kerja sama dan dukungan dari desa dan

kecamatanKEKHAWATIRAN

bull Menangani perubahan kewenangan

bull Keterbatasan SDM kewenangan untuk

implementasi programKE

KUAT

ANbull Ja

batan

dan k

ewen

anga

n ter

tingg

i di k

abup

aten

bull Keter

tarika

n untu

k men

gemba

ngka

n keb

ijaka

n

berba

sis pe

neliti

an

KEBU

TUHAN

bull Stab

ilitas

sosia

l

bull Pend

apata

n dae

rah da

ri sek

tor pe

rikan

an

bull Men

gemba

ngka

n pari

wisata

dan p

erika

nan

KEKH

AWAT

IRAN

bull Kons

ekue

nsi d

ari pe

ngali

han k

ewen

anga

n untu

k

peng

elolaa

n peri

kana

n wila

yah p

esisi

r dan

laut

(UU

2320

14)

bull Kebe

rlanju

tan su

mber d

aya a

lam

KEKUATAN

bull Komitmen serius untuk menerapkan

pengelolaan perikanan wilayah pesisir dan laut

berbasis masyarakat

bull Memiliki kewenangan tertinggi di daerah untuk

pengelolaan perikanan wilayah pesisir dan laut

(UU 232014)

KEBUTUHAN

bull Transisi kewenangan untuk perikanan lokal bejalan

mulus

bull Dapat mengandalkan tingkat kabupaten

KEKHAWATIRAN

bull Keterbatasan anggaran SDM dan sarana

prasarana

bull Implementasi UU 232014

bull Koordinasi dengan pemerintah

pusat kabupatenkota

KEKUATAN

bull Berada dalam posisi yang bagus untuk

mem

fasilitasi penyelesaian konflik

KEBUTUHAN

bull Menjaga ketertiban um

um

bull Mendukung kepem

impinan desa untuk m

engatasi

masalahkonflik

bull Berkoordinasi dengan kepolisian dan militer

KEKHAWATIRAN

bull Terjadinya konflik sosial

bull Kewenangan terbatas untuk m

engelola sumber

daya

KONTE

KS

Bupa

ti baru

yang

visio

ner

dan b

erkom

itmen

untuk

memba

ngun

Sela

yar y

ang

berba

sis la

ut

Memilik

i kek

uasa

an da

n

wewen

ang y

ang k

uat d

i ting

kat

kabu

paten

KONTEKS

KKP Nasional sangat aktif

Dekat dengan LSM yang

peduli dengan lingkungan dan

masyarakat

KONTEKS

Mendukung perencanaan

pembangunan untuk masyarakat

desa (dari bawah ke atas)

Berkontribusi kepada pengelolaan

sumber daya pesisir

KONTEKS

Coordinate and comm

unicate

between district governm

ent

and village governments

KONT

EKS

Berp

artis

ipas

i dal

am

pene

gaka

n pe

ratu

ran

di ti

ngka

t ka

bupa

ten

dan

desa

Desa

mem

erlu

kan

polis

i dan

m

iliter

unt

uk m

enja

lank

an

peng

awas

an y

ang

kons

iste

n da

n te

rus-

men

erus

ser

ta

men

egak

kan

huku

m

GAMBAR 17 Analisis lengkap alat bantu pemetaan konflik

PERM

ASAL

AHAN

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 27

Polis

i dan

m

ilite

r

Desa

sas

aran

Desa tetangga

(nelayan)

Desa tetangga (bukan nelayan)

Desa tetangga lain

KEKU

ATAN

bull Ke

arifa

n lo

kal d

iduk

ung

oleh

pe

mer

inta

han

desa

bull Ke

ingi

nan

kuat

unt

uk m

elest

arika

n

bull Be

rsed

ia b

erko

ordi

nasi

dan

ber

kola

bora

si

deng

an d

esa

lain

KEBU

TUHA

N

bull Pe

rlind

unga

n ek

osis

tem

bull Ke

berla

njut

an p

engh

idup

an

bull M

emeli

hara

kea

rifan

loka

lKE

KHAW

ATIR

AN

bull Ke

hila

ngan

kon

trol p

enge

lola

anbull

Etis

dan

kea

dila

n

bull M

enja

ga h

ubun

gan

deng

an p

endu

duk

desa

teta

ngga

bull Te

kana

n un

tuk

men

gado

psi a

lat

pena

ngka

p ika

n ya

ng m

erus

ak

KEKUATAN

bull Inovatif (mengadopsi alat tangkap alternatif)

KEBUTUHAN

bull Akses ke perairan desa lain

KEKHAWATIRAN

bull Pengetahuan tentang praktik perika

nan lestari

yang terbatas

bull Perlindungan hukum

bull Menjaga hubungan dengan penduduk desa lain

KEKUATAN

bull Komitmen kuat dari pemerintahan desa

bull Hasrat untuk bekerja sama

KEBUTUHAN

bull Perlindungan habitat pesisir dan laut

bull Mengamankan penghidupan

KEKHAWATIRAN

bull Meningkatnya penangkapan ikan yang merusak

(dengan senapan tombak dan senter) terutama dari

lsquoDesa Tetanggarsquo

KEKU

ATAN

bull Ke

wen

anga

n un

tuk

pene

gaka

n hu

kum

KEBU

TUHA

Nbull

Men

jaga

ket

ertib

an u

mum

KEKH

AWAT

IRAN

bull M

enin

gkat

nya

konfl

ik s

osia

lbull

Men

ingk

atny

a pe

nang

kapa

n ik

an y

ang

mer

usak

bull Pe

nang

kapa

n ik

an il

egal

teru

s be

rlang

sung

KEKUATAN

bull Berada dalam posisi yang bagus untuk

mem

fasilitasi penyelesaian konflik

KEBUTUHAN

bull Menjaga ketertiban um

um

bull Mendukung kepem

impinan desa untuk m

engatasi

masalahkonflik

bull Berkoordinasi dengan kepolisian dan militer

KEKHAWATIRAN

bull Terjadinya konflik sosial

bull Kewenangan terbatas untuk m

engelola sumber

daya

KEKUATANbull Hubungan erat dengan desa lain

KEBUTUHANbull Keberlanjutan penghidupanbull Ketahanan panganKEKHAWATIRANbull Ketersediaan ikan

bull Menjaga hubungan dengan desa lainbull Keterbatasan sumber daya tanah

KONT

EKS

Pem

erin

taha

n de

sa y

ang

kuat

Kear

ifan

tradi

si lo

kal y

ang

kuat

Garis

pan

tai t

imur

dan

bar

at

yang

pan

jang

Dive

rsifi

kasi

eko

nom

i us

aha

mikr

oSi

stem

pen

gaw

asan

laut

deng

an k

apas

itas

terb

atas

KONTEKS

Garis pantai pendek hanya di

pantai barat

Memiliki hasrat yang kuat

untuk mengeksploitasi sumber

daya

Pernah menjadi pusat

penangkapan ikan yang

merusak

KONTEKSHubungan yang erat antara nelayan dan bukan nelayan di masyarakat

Kebanyakan petani dengan tanah terbatas Nelayan menyediakan akses atas ikan melalui tradisi berbagi

penjualan dan barter dengan produk pertanian

Hubungan dengan masyarakat desa sasaran karena perkawinan

KONTEKS

Ikatan kekeluargaan yang kuat

dan jejaring sosial

Hanya memiliki pantai timur

Tempat menangkap ikan bagi

nelayan tradisional terbatas

karena laut dalam

Akses ke pantai sulit hanya

ada beberapa jalan kecil

KONT

EKS

Berp

artis

ipas

i dal

am

pene

gaka

n pe

ratu

ran

di ti

ngka

t ka

bupa

ten

dan

desa

Desa

mem

erlu

kan

polis

i dan

m

iliter

unt

uk m

enja

lank

an

peng

awas

an y

ang

kons

iste

n da

n te

rus-

men

erus

ser

ta

men

egak

kan

huku

m

Konflik tentang alat tangkap dan lokasi penangkapan ikan

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir28

Kekhawatiranbull Desa sasaran kami memiliki banyak kekhawatiran

Termasuk hilangnya kontrol atas pengelolaan perikanan mereka yang sudah berhasil selama ini dan risiko konflik serta solusi potensialnya yang mungkin mengesampingkan pengelolaan mereka (pengamatan peserta yang kami lakukan menunjukkan hal ini terjadi dengan beberapa anggota desa sasaran kami meminta agar juga diperbolehkan menggunakan senapan tombak dan lampu setelah keputusan Bupati mengizinkan desa lain menggunakannya) Desa ini mengkhawatirkan tentang etis dan keadilan serta tentang perikanan lestari dan kehancuran habitat ikan (terutama karang)

bull Nelayan dari desa tetangga mengkhawatirkan mereka tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan menangkap ikan menurut peraturan desa sasaran kami Mereka juga mempertimbangkan wilayah laut mereka yang terlalu kecil untuk bisa mendapatkan penghasilan yang cukup dari tangkapan Mereka juga menekankan bahwa peraturan baru yang dkeluarkan oleh Bupati memperbolehkan mereka menggunakan alat tangkap dan peraturan tersebut lebih kuat dari surat kesepakatan yang ditandatangani camat Mereka juga khawatir tentang perlindungan hukum untuk kegiatan mereka (yang dimiliki saat ini)

bull Kedua desa ingin memelihara hubungan baik yang terjalin dengan adanya perkawinan antar warga desa

Poin yang menarik dari analisis ini adalah jumlah orang yang bertentangan Ukuran pihak yang berkonflik tidak setara desa sasaran kami bersatu menentang masuknya nelayan dari desa tetangga yang dianggap ilegal menurut hukum adat dan peraturan desa Sementara dari desa tetangga hanya nelayan yang berada di garis depan pada konflik ini Pengurus desa menyadari adanya permasalahan ini dan kepala desa berusaha melindungi kepentingan nelayan mereka dengan berpendapat bahwa alat tangkap yang mereka gunakan diperbolehkan menurut peraturan pemerintah Pendapat di dalam desa tetangga sendiri terbelah mdash atau ada penduduk yang tidak peduli tentang praktik menangkap ikan karena mengandalkan sumber daya lain

Pihak lain juga ingin melihat konflik ini diselesaikan karena akan berdampak pada mereka Karena konflik ini melibatkan dua desa penyelesaian konflik berada di bawah tanggung jawab camat dengan dibantu oleh Kapolsek dan Danramil Bupati dan dinas kabupaten terbawa ke dalam konflik karena eskalasi konflik untuk mengambil keputusan Dinas perikanan kabupaten berada dalam posisi sulit karena mereka ingin mendorong perikanan lestari dan bekerja sama dengan desa tetapi konflik ini membuat mereka harus mengambil keputusan berdasarkan isi peraturan yang bertentangan dengan tujuan keberlanjutan Polisi dan militer menegakkan kepatuhan pada hukum yang berlaku suatu permasalahan yang disengketakan dalam hal ini Mereka terselamatkan jika konflik dapat dihindari Desa-desa lain di pulau mengamati terutama desa yang memiliki hubungan erat dengan protagonis

Mereka juga ingin melindungi perikanan mereka dan juga mengalami daerah mereka diterobos oleh kelompok nelayan yang sama

Cornelius dan Faire (2006) menyarankan untuk mengenali awal terjadinya konflik sedini mungkin dan menanganinya sebelum meningkat dan para pihak semakin berakar di posisinya seperti yang terjadi di contoh Selayar ini Di sisi lain spesialis resolusi konflik menyadari bahwa terkadang konflik perlu lsquomatangrsquo terlebih dahulu untuk ada resolusi Sering kali para pihak ingin menghabiskan semua pilihan yang ada sebelum bersedia berbicara

Apa yang terjadi berikutnyaSetelah adanya keputusan dari Bupati desa sasaran tidak dapat mengajukan banding Mereka kemudian mencari apa yang mungkin dapat mereka lakukan Mereka mendiagnosis bahwa mereka kalah karena adanya kelemahan dalam peraturan tertulis yang diakui dan ditegakkan oleh pejabat yang berwenang Sehingga mereka memilih untuk menggunakan analisis kebijakan di atas untuk mencari jalan yang bisa mengkonsolidasikan dan mendokumentasikan hukum adat dan peraturan desa kontemporer yang diakui sepenuhnya oleh pemerintah

Desa sasaran menghadapi keputusan internal yang sulit dan tantangan dalam menjaga persatuan yang selama ini berhasil dikelolanya terkait dengan penangkapan ikan tradisional lestari Tiga nelayan dari desa sasaran kami minta agar diperbolehkan menangkap ikan dengan menggunakan senapan tombak karena penduduk desa tetangga diperbolehkan (kenapa mereka tidak boleh melakukan hal yang sama) Desa menolak Tetapi dua nelayan dari desa sasaran kami yang menikah dengan perempuan dari desa tetangga dan lebih banyak tinggal di pemukiman istrinya berkeras untuk mendapat pengecualian karena mereka tidak memiliki alat tangkap lain dan keterampilan yang diperlukan untuk menangkap ikan Jadi kedua nelayan tersebut diperbolehkan menggunakan senapan tombak Hal ini menyebabkan ketegangan internal

Sementara itu desa-desa tetangga lain yang juga mengalami wilayahnya diterobos oleh nelayan yang terlibat dalam konflik ini memutuskan untuk bersatu untuk melindungi perikanan mereka Dengan adanya kesadaran yang lebih baik mereka mulai mengubah penggunaan sumber dayanya agar tidak terlalu bergantung pada perikanan Misalnya di masa lalu jika mereka memerlukan ikan dalam jumlah besar untuk upacara (seperti perkawinan) mereka akan menggunakan bom agar bisa menangkap sebanyak mungkin ikan Setelah mereka menyadari kerusakan yang diakibatkan terhadap cadangan dan habitat ikan beberapa tahun yang lalu mereka mulai menyembelih hewan ternak untuk upacara Setelah melindungi perikanan mereka sendiri mereka tidak senang ada pihak lain yang masuk dan mengambil keuntungan dari pantangan dan perlindungan yang sudah mereka lakukan

Konflik ini belum terselesaikan tetapi telah melahirkan sejumlah inisiatif lain terutama analisis kebijakan desa Situasi saat ini mengkhawatirkan baik bagi keberlanjutan perikanan maupun bagi ketetapan desa sasaran untuk melindungi habitat ikan dan mengelola dampak penangkapan ikan Pilihan yang belum dicoba tetapi mungkin melibatkan kedua kepala desa untuk berdialog pada waktunya dan pihak netral yang bekerja dengan pengurus desa lain agar lebih aktif dalam mengelola sumber daya pesisir Semua desa di kecamatan dapat bertemu dan berdiskusi tentang strategi pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 29

Karena kewenangan perikanan sekarang berada di pemerintah provinsi yang berpusat di Makassar di Sulawesi (beberapa jam ditempuh dengan perahu dan mahal untuk dijangkau lewat udara) pemerintah kabupaten tidak memiliki kewenangan yang jelas untuk menyatukan kelompok-kelompok dari berbagai desa untuk duduk bersama mendiskusikan pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif dan mendorong tercapainya kesepakatan tentang praktik menangkap ikan Disini letak dilemanya pemerintah kabupaten memiliki kewenangan langsung atas pengelolaan desa secara umum tetapi tidak atas pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Sementara itu program COREMAP yang banyak mendanai kerja-kerja pembangunan masyarakat di dalam pengelolaan wilayah pesisir telah menghentikan kegiatan terkait pembangunan sumber daya manusia dan kegiatan LSM yang ada terlalu kecil untuk menengahi solusi yang berskala luas

Menggabungkan pengetahuan lokal dan ilmiahKetika masyarakat berkolaborasi dengan pemerintah untuk pengelolaan wilayah pesisir atau jika mereka berharap untuk saling terlibat sangat mungkin untuk turut membahas bentuk pengetahuan lain dalam diskusi Penting untuk tidak berasumsi bahwa satu bentuk pengetahuan adalah lsquobenarrsquo dan yang satu lagi lsquosalahrsquo tetapi justru harus mencoba mempelajari keduanya

Komponen alat bantu ini mengikuti argumen dari Brown (2010) bahwa kita harus mengakui dan mencoba mengintegrasikan berbagai bentuk pengetahuan terutama jika para pemangku kepentingan bekerja bersama Jenis pengetahuan yang dikenali oleh Brown adalah

bull individual (dimiliki oleh orang tertentu dan tidak serta-merta dimiliki oleh anggota masyarakat yang lain)

bull masyarakat (misalnya pengetahuan adat dan lokal)

bull spesialisasi (misalnya pengetahuan ilmiah)

bull organisasi (misalnya pengetahuan tentang kebijakan dan prosedur)

bull bentuk pengetahuan holistik (integratif)

Masing-masing menggunakan bukti yang berbeda untuk jenis permasalahan yang berbeda Secara keseluruhan semua pengetahuan ini dapat memperkaya pemecahan masalah

Penting bagi para pihak yang berkolaborasi untuk saling menghormati pengetahuan yang dimiliki satu sama lain dan mencoba dengan sungguh-sungguh untuk belajar dan memahami perspektif pihak lain Dengan membawa prinsip ini di dalam alat bantu ini kami menekankan pentingnya pengetahuan tradisional (seperti yang terlihat dalam alat bantu ini tentang mengidentifikasi pengetahuan dan praktik pengelolaan tradisional) Pengetahuan tradisional melintasi beberapa bentuk ilmu pengetahuan yang diidentifikasi oleh Brown Termasuk pengetahuan masyarakat dan spesialisasi (misalnya pengetahuan adat tentang perilaku ikan) Di beberapa masyarakat pengetahuan ini bersifat holistik seperti pengetahuan ekologis tradisional yang sangat mengintegrasikan ekologi manusia dan di beberapa situasi aspek spiritual Di dalam pengelolaan wilayah pesisir pengetahuan adat Pengetahuan lokal dan pengetahuan ilmiah dapat relevan dan idealnya harus digabungkan dengan pengetahuan tentang kebijakan mdash atau digunakan sebagai bukti untuk dibuatnya kebijakan baru

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIbull Bertujuan menggabungkan bentuk pengetahuan yang berbeda

terutama dari para pihak yang berkolaborasi untuk memecahkan masalah secara bersama-sama

bull Mengerjakan tugas-tugas yang sebenarnya

bull Buatlah ini menjadi proses pembelajaran

Untuk mengembangkan komponen alat bantu ini melalui inisiatif praktis yang memberikan pembelajaran untuk semua tim kami dan masyarakat Bungaiya bergabung dengan Dr Nils Krueck dari Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk menggali bagaimana menggabungkan pengetahuan ilmiah dengan pengetahuan lokal untuk tujuan perencanaan Bagi Tim Perencanaan Tata Ruang Laut inisiatif ini memberikan mereka kesempatan untuk mengembangkan alat pemodelan yang diadopsi untuk skala lokal melalui kolaborasi dengan pengguna prospektif Bungaiya memiliki empat daerah perlindungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat (DPL) Dua daerah sudah diakui penuh secara formal dan dua lagi sedang menunggu persetujuan dari pemerintah kabupaten selama beberapa bulan ini Masyarakat ingin mencanangkan setidak-tidaknya satu daerah perlindungan lagi terutama bertujuan agar setiap pemukiman di dalam daerah administratif desa memiliki satu DPL di sekitarnya

Bungaiya tertarik untuk mengetahui apakah DPL mereka yang berdasarkan pada pengetahuan lokal dan pertimbangan strategis mereka dalam mengelola perikanan sudah berada di lokasi yang baik dan ukurannya memadai Perwakilan Bungaiya meyakini kegiatan ini akan memberikan masukan dan pilihan baru serta menawarkan pengakuan dari pemerintah yang lebih luas jika pengetahuan ilmiah menyetujui penilaian mereka Hal ini juga akan membantu mereka dalam perencanaan jangka panjang menuju pembentukan perlindungan laut selanjutnya

Kegiatan gabungan ini menunjukkan bahwa dari pada hanya bergantung pada alat pendukung perencanaan DPL dan mengambil keputusan dari lsquoatas ke bawahrsquo pemerintah dapat menyusun alat perancang DPL yang dapat diterapkan secara kolaboratif dengan masyarakat

bull untuk mengidentifikasi daerah dengan nilai ekologis danatau penghidupan tinggi agar dilindungi

bull untuk memastikan daerah-daerah yang disarankan untuk dilindungi mendapat dukungan dari masyarakat (Hal ini penting karena nelayan memilih apakah mereka mau mematuhi daerah perlindungan atau tidak dan pemerintah membutuhkan biaya tinggi untuk pengawasan dan sering kali tidak mencakup luas wilayah yang memadai Beberapa masyarakat memiliki sistem pengawasan mereka sendiri dan akan lebih termotivasi untuk melindungi daerah-daerah yang menjadi prioritas mereka)

bull agar upaya masyarakat dan pemerintah lebih tepat sasaran

bull sebagai alat pembelajaran untuk pemerintah dan masyarakat

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir30

KOTAK 3L PROSES KAMI

Mengetahui ketertarikan Bungaiya dan juga Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk berhubungan dengan pengguna potensial tim kami bertanya kepada warga desa Bungaiya apakah mereka tertarik bekerja bersama dengan ahli ekologi laut Dr Nils Krueck Mereka tertarik

Anggota tim peneliti memberitahukan Nils tentang ketertarikan masyarakat Sebelum pergi ke Selayar Nils mempersiapkan sejumlah peta dasar dan model wilayah pesisir Bungaiya yang menurutnya akan dirasa bermanfaat oleh masyarakat

Nils mengunjungi Selayar pada bulan Juli 2017 Kedua tim bertemu dengan masyarakat (lihat Gambar 18) agar Nils dapat menjelaskan kemungkinan yang ada dan masyarakat menyampaikan pada Nils tentang situasi lokal mereka dan permasalahan perikanan Masyarakat mendiskusikan sasaran termasuk melindungi terumbu karang meningkatkan populasi ikan meningkatkan tangkapan ikan membangun wisata menyelam dan snorkel dan melindungi spesies tertentu Nils mencari klarifikasi dan informasi lebih jauh tentang spesies yang paling penting kegiatan menangkap ikan dan habitat lokal Dari diskusi ini tim gabungan mengembangkan skenario rancangan DPL untuk dieksplorasi

Di hari-hari berikutnya Nils menjalankan model optimalisasi rancangan DPL dan melaporkan hasilnya ke masyarakat secara rutin untuk didiskusikan dan diperbaiki lebih lanjut Masyarakat membentuk tim penyelam termasuk Nils penyelam mereka yang sudah berpengalaman dan satu anggota tim lokal kamu Tim ini menyelam menelusuri daerah yang diteliti agar dapat memvalidasi asumsi rancangan DPL

Anggota tim yang lain mendukung tim penyelam dari perahu milik anggota masyarakat dan merekam hasil pengamatan tim penyelam

Penilaian ilmiah secara lengkap mendukung dua DPL yang lebih besar dari apa yang sudah dicanangkan oleh masyarakat di dua dari empat lokasi DPL Dua lokasi DPL lainnya telah dicanangkan oleh masyarakat untuk tujuan strategis (mengelola penerobosan dari desa lain) tetapi tidak diprioritaskan menurut hasil penilaian ilmiah untuk mencapai pelestarian keanekaragaman hayati atau manfaat bagi perikanan Sebaliknya model yang ada mengidentifikasi peluang DPL baru di salah satu daerah yang belum dipertimbangkan oleh masyarakat mengingat jaraknya dari pemukiman yang ada dan rendahnya tingkat ketertarikan untuk menangkap ikan di lokasi tersebut

Lokasi ini berada di utara dan diprediksi berpotensi memberikan manfaat untuk konservasi dan perikanan di daerah selatan melalui perpindahan karang dan ikan muda oleh arus laut Akan tetapi agar DPL ini bisa merealisasikan potensinya masyarakat perlu menemukan cara untuk pemantauan dan penegakan perlindungan mengingat lokasinya berada di daerah yang sepi penduduk

bull penerapan alat optimalisasi DPL kuantitatif dalam skala lokal mungkin dilakukan dan menguntungkan

bull Masyarakat ini dan kemungkinan masyarakat lain tertarik untuk belajar pendekatan rancangan DPL secara ilmiah

bull Ahli ekologi dan masyarakat menerapkan kriteria rancangan DPL yang berbeda dan berpotensi bertentangan Hal ini layak diakui dan bisa memancing diskusi yang bermanfaat

GAMBAR 18 Gabungan tim CCRES dan perwakilan desa mengembangkan scenario rancangan DPL untuk eksplorasi di Desa BungaiyaFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 31

4 FAKTOR YANG MENDUKUNG DAN TANTANGAN CONTOH DARI SELAYAR

Keberhasilan pengelolaan wilayah pesisir seperti halnya pengelolaan lingkungan yang lain mendapatkan manfaat dari serangkaian faktor pendukung Kami tidak bermaksud merangkum seluruh faktor-faktor latar belakang tersebut dalam alat bantu ini tetapi kami berharap dapat berbagi tentang beberapa faktor-faktor tersebut sebagai contoh dan untuk mengakui bahwa setiap diagnosis partisipatif selalu terjadi dalam dinamika berbagai faktor pendukung yang turut mempengaruhi pembentukan masalah yang dipilih untuk didiagnosis dan kapasitas untuk menanganinya

Di Selayar kami mengamati faktor-faktor penentu keberhasilan berikut yang membantu pengelolaan wilayah pesisir Tabel 1 terdiri dari daftar faktor-faktor ini dan catatan tentang beberapa tantangan terkait Kita tidak dapat berasumsi faktor penentu keberhasilan ini akan selalu ada Faktor pendukung bisa saja dihambat

Kami mendorong pengguna alat bantu ini untuk menemukan faktor-faktor penentu keberhasilan ini ketika mengadakan diagnosis partisipatif

GAMBAR 20 Proses kolaboratif sedang berlangsung Foto H Ross

GAMBAR 19 Kegiatan FishCollab menarik banyak peserta yang antusiasFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir32

TABEL 1 Faktor-faktor keberhasilan dalam penerapan di Selayar dan tantangan terkait

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Pengetahuan dan praktik adat

Komitmen terhadap pengetahuan dan praktik adat di banyak masyarakat

bull Meliputi berbagai teknologi menangkap ikan yang cerdas Sangat konsisten dengan komitmen keberlanjutan dan dapat menawarkan dimensi moral untuk perlindungan laut (lihat dokumen Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka)

bull Desa-desa yang berkomitmen terhadap bentuk pengelolaan berbasis hukum adat dapat (dan sudah) menunjukkan kepemimpinan yang baik dalam praktik menangkap ikan yang berkelanjutan

Pengetahuan adat dan komitmen untuk meneruskan praktik adat yang tidak merata di dalam dan di antara desa

bull Dapat terjadi dan sudah terjadi konflik antar individu dan desa antara yang mempertahankan pengelolaan secara adat dan yang berusaha menggunakan teknologi yang lebih efisien (dan sering kali lebih merusak)

Warisan Warisan dari proyek COREMAP (I sampai III) Selayar merupakan peserta lama di dalam COREMAP Kerja lapangan kami meneruskan warisan berikut

bull Pengetahuan baru (COREMAP I)

bull Perubahan besar pada program COREMAP termasuk penghentian kegiatan yang difokuskan pada pembangunan di semua lokasi termasuk Selayar digantikan oleh program COREMAP III dengan program yang lebih kecil terpusat dan terfokus pada penelitian

Kesadaran Kesadaran yang meluas di tingkat desa dan kabupaten dalam hal kelautan dan proses sosial terkait Hal ini meliputi fokus pada pengelolaan berbasis masyarakat dan bukan pengelolaan dari atas (top-down) dan juga selaras dengan perubahan di dalam kebijakan lingkungan hidup Indonesia selama 20 tahun terakhir (COREMAP II dan III)

bull Membuat pengetahuan ilmiah relevan untuk skala lokal dan dapat diterapkan di lapangan (misalnya oleh desa)

bull Memperluas kesadaran tentang permasalahan perlindungan laut ke desa-desa yang tidak memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam COREMAP

bull Menjaga kesadaran tetap aktif setelah beberapa saat

Lembaga lokal bull Infrastruktur tata kelola masyarakat misalnya sistem DPL yang dicanangkan masyarakat sebagai fokus proses pembelajaran di dalam pengelolaan berbasis masyarakat komite desa untuk konservasi laut fasilitator masyarakat yang berdaya dan pelembagaan ketika beberapa pemerintahan desa menggunakan anggaran desanya untuk perlindungan sumber daya laut

bull Hubungan baik antar desa yang berpartisipasi di dalam COREMAP (terutama COREMAP III) dan pemerintah kabupaten Koordinator kabupaten berada di posisi untuk memfasilitasi hal ini

bull Pemerintah kabupaten berkomitmen terhadap pengelolaan berbasis masyarakat Pegawai dinas perikanan kabupaten dan bidang pembangunan lain secara aktif mencoba untuk mendorong dan mendukung hal ini dengan alokasi staf dan keuangan (Hal ini sekarang sedang disesuaikan karena adanya transfer kewenangan perikanan ke pemerintah provinsi sementara pemerintah kabupaten meneruskan tanggung jawabnya atas desa dan penghidupan)

bull Menjaga komitmen pemerintah provinsi dan kabupaten terhadap proses berbasis masyarakat mengingat hilangnya posisi fungsi yang tadinya didukung oleh COREMAP dan dengan pergantian pegawai

bull Memelihara dan memperkaya infrastruktur tata kelola masyarakat di bawah transfer tanggung jawab perikanan ke tingkat provinsi perubahan dan potensi pengurangan staf perubahan budaya di tingkat pemerintahan manapun

bull Tantangan pemeliharaan menurut faktor-faktor yang disebutkan di atas

COREMAP III lebih dikenal sebagai COREMAP-CTI singkatan dari Coral Triangle Initiative

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 33

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Jejaring bull Pegawai kabupaten dengan tanggung jawab yang berbeda memiliki jejaring yang baik berkomunikasi dengan baik dan memiliki tujuan yang sama Mereka juga berjejaring dengan LSM dan agen-agen perubahan masyarakat sipil Selayar yang berskala kecil dan pemerintah kabupaten membantu komunikasi dan kolaborasi ini

bull LSM kecil tetapi berdedikasi tinggi

bull Peran orang-orang tertentu dalam hubungan ini risiko gangguan karena perpindahan pegawai setelah berakhirnya COREMAP III di kawasan Indonesia

bull Tantangan untuk bertahan hidup dan kapasitas yang umum dialami semua LSM

Kepemilikan terhadap permasalahan wilayah pesisir

Rasa kepemilikan yang tinggi terhadap permasalahan kelautan (di desa dan kabupaten)

bull Pentingnya peran komite desa untuk konservasi laut dan terutama pimpinan mereka di dalam hal ini

bull Memelihara budaya ini di bawah perubahan peraturan (pergeseran tanggung jawab pengelolaan laut perairan dalam ke pemerintah provinsi) dan pergantian pegawai seiring dengan berjalannya waktu

bull Di desa hal ini mungkin berhubungan dengan siklus pemilihan karena kepala desa yang baru akan berusaha membedakan diri dari pendahulunya dengan cara meninggalkan fokus kelautan

bull Kehilangan anggota komite desa untuk perlindungan laut akan mengurangi sumber pengaruh sosial terhadap pimpinan desa dan penduduk desa secara umum

Inisiatif Para lsquochampionrsquo di desa dan kabupaten (baik yang bekerja untuk pemerintah kabupaten atau dalam kapasitas lain) Orang-orang ini memiliki motivasi dan komitmen melampaui peran resmi mereka telah menentukan strategi mereka sendiri untuk mendorong perubahan perilaku dan juga ada yang berkolaborasi

bull Karena sebagian besar individu ini memulai secara mandiri (beberapa melakukan pembinaan) ada beberapa tantangan yang dikaitkan dengan bagaimana memelihara pengaruh mereka Risiko kehilangan orang-orang ini di tingkat desa cukup kecil berbeda dengan di tingkat kabupaten (lihat penjelasan tentang perubahan budaya organisasi dan pergantian pegawai di atas)

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir34

5 SARAN UNTUK PENGUKURANAlat bantu ini pada utamanya didasarkan pada penilaian kualitatif menuju kolaborasi dan pengelolaan yang adaptif Proyek ini tidak dirancang untuk memilih bagian-bagian yang bagus untuk dijadikan indikator atau mendukung pengelolaan meskipun pemilihan ini memainkan peran logis dalam prosedur diagnosa dan merupakan langkah rasional berikutnya

Penting bagi diagnosis partisipatif agar fokus pada permasalahan dan kepentingan yang ada dan tidak hanya sekedar didorong oleh data awal karena hanya sedikit permasalahan yang dapat langsung diukur sehingga fokus pada angka saja akan mengganggu pemilihan permasalahan Ketika tersedia bukti seperti pengukuran penurunan habitat dan tangkapan ikan menjadi berharga selama semua pihak mempercayai data tersebut dan sepakat tentang relevansinya Bukti tidak tertulis atau berdasarkan persepsi seperti pengamatan dalam jangka waktu lama tentang berkurangnya ketersediaan ikan serta lsquoalat ukurrsquo informal mdash seperti seberapa jauh perahu harus melaut sebelum mencapai daerah tangkapan yang memadai mdash mungkin lebih meyakinkan bagi masyarakat Selain itu kenyataan yang dihadapi oleh sebagian besar kawasan berkembang di dunia adalah hanya sedikit data yang tersedia apa lagi data jangka panjang atau data dalam skala kecil yang dapat mendukung pembuatan keputusan di tingkat lokal

Ketika kami mengembangkan cara pengukuran kami sarankan agar hal ini dilakukan secara partisipatif Para pihak harus memutuskan bersama apa yang paling penting untuk diukur agar dapat membantu diagnosis perencanaan dan pengelolaan adaptif mereka Kemudian menjawab indikator atau pengukuran langsung apa yang sesuai untuk melihat kondisi awal dan kemajuannya serta bagaimana mendapatkan informasi tersebut

Sering kali indikator kualitatif sudah cukup untuk memandu diagnosis partisipatif Salah satu pendekatan yang paling mudah adalah dengan menggunakan lsquopapan instrumenrsquo dengan kode warna Pengguna dapat mengidentifikasi indikator utama untuk setiap tulang dari diagram tulang ikan dan melampirkan skala peringkat sederhana seperti skala berdasarkan warna Contoh untuk papan instrumen ini dapat dilihat di Tabel 2

Cara yang sama dapat digunakan pengguna untuk mengidentifikasi faktor-faktor penentu keberhasilan dan tantangan untuk situasi mereka sendiri lalu menilainya secara kualitatif dengan menggunakan skala papan instrumen

Contoh yang sangat baik dalam berkolaborasi adalah merencanakan pertemuan secara berkala untuk mengisi papan instrumen ini bersama-sama (Izurieta 2007) Para pihak bahkan dapat mengisinya secara terpisah di dalam kelompok-kelompok kecil lalu berkumpul lagi untuk membandingkan hasil mereka mdash apakah mereka sepakat atau tidak untuk setiap indikator Yang terpenting apa yang perlu mereka tingkatkan (Ini adalah alasan sebenarnya untuk berdiskusi)

Akan tetapi papan instrumen dapat terlihat pasif kecuali jika ada versi yang dapat dibandingkan seiring dengan berjalannya waktu (Apakah kita melakukan sesuatu dengan lebih baik dibandingkan penilaian sebelumnya) Untuk permasalahan yang secara jelas perlu dikembangkan oleh para pihak pendekatan yang lebih baik mungkin dapat dilakukan dengan menggunakan judul atau kata-kata yang mencerminkan tahapan perkembangan Misalnya jejaring yang relevan biasanya akan berkembang Sehingga akan lebih masuk akal jika skalanya diberikan judul lsquobelum dimulairsquo kemudian lsquotahap awalrsquo lsquoperkembanganrsquo lalu lsquoberkembang penuhrsquo

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 35

TABEL 2 Contoh papan instrumen dengan kode warna

SANG

AT T

ERBA

TAS

TERB

ATAS

OK GOOD

EXCE

LLEN

T

PENJ

ELAS

AN

Fokus dan bermitra Kejelasan fokus

Bekerja dengan baik sebagai mitra

Mengembangkan jejaring Orang-orang yang relevan terlibat

Pengetahuan tradisional dan praktik pengelolaan

Keberadaan pengetahuan

Praktik pengelolaan secara adat digunakan

Kombinasi pengetahuan lokal dan ilmiah

Pengetahuan lokal dan ilmiah dipertimbangkan

Identifikasi proyek terkait dan warisan mereka

Kontak terjalin dengan personil proyek sebelumnya dokumen dipelajari

Warisan 1 dilanjutkan

Warisan 2 dilanjutkan

Warisan 3 dilanjutkan

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion dan strategi mereka

Ada champion

Champion mendapat dukungan

Analisis kebijakan multitingkat

Kebijakan dinilai

Kebijakan dan pengaturan kelembagaan selaras di semua tingkat pemerintahan dan dengan masyarakat

Analisis konflik Jangkauan konflik

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir36

6 REFERENSIAndrew NL Bene C Hall SJ Allison EH Heck S amp Ratner BD 2007 lsquoDiagnosis and management of small-scale fisheries in developing countriesrsquo Fish and Fisheries vol 8 hal 227ndash240

Bene C Kodio A Lemoalle J Mills D Morand P Ovie S Sinaba F amp Tafida A 2009 Participatory diagnosis and adaptive management of small-scale fisheries in the Niger River Basin CGIAR Challenge Program on Water and Food Project report (proyek no 72)

Brown VA 2010 lsquoCollective inquiry and its wicked problemsrsquo in Brown VA Harris JA and Russell JY eds Tackling wicked problems through the interdisciplinary imagination Earthscan London hal 4ndash83

Cinner JE McClanahan TR MacNeil MA Graham NAJ Dawd TM Mukminin A Feary DA Ando L Rabearisoa AL Wamukota A Jiddawik A Campbell SJ Baird AH Januchowski-Hartley FA Hamed S Laharil R Morovel T amp Kuangel J 2012 lsquoComanagement of coral reef social-ecological systemsrsquo Proceedings of the National Academy of Sciences vol 109 14 hal 5219ndash5222

Conflict Resolution Network 2008 Conflict Resolution Trainers Manual mdash 12 skills Conflict Resolution Network wwwcrnhqorg (keterampilan 8 memetakan konflik)

Cornelius H amp Faire S 2006 Everyone can win how to resolve conflict Edisi ke-2 Simon dan Schuster NSW

Eriksson H Adhuri DS Adrianto L Andrew N L Apriliani T Daw T Evans L Garces L Kamanyi E Mwaipopo R Purnomo AH Sulu RJ amp Beare DJ 2016 lsquoAn ecosystem approach to small-scale fisheries through participatory diagnosis in four tropical countriesrsquo Global Environmental Change vol 36 hal 56ndash66

Fisher R Ury WL amp Patton B 2011 Getting to yes negotiating agreement without giving in Penguin

Izurieta AV 2007 Evaluation framework for collaborative management of protected areas a crosscultural case study in Queensland Australia PhD thesis The University of Queensland

Mills D Beacuteneacute C Ovie S Tafida A Sinaba F Kodio A Russell A Andrew N Morand P amp Lemoalle J 2011 lsquoVulnerability in African small-scale fishing communitiesrsquo Journal of International Development vol 23 hal 308ndash313

Proyek Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) adalah proyek dukungan teknis regional yang ditujukan untuk membuka sumber-sumber pendapatan baru yang berkelanjutan bagi masyarakat pesisir di wilayah timur Asia Timur-Pasifik CCRES akan mengembangkan produk-produk pengetahuanmdashyang dapat digunakan sebagai masukan terhadap rancangan dari proyek rencana dan kebijakan di tingkat global regional dan nasionalmdashserta model teknis dan alat perencanaan yang membantu persiapan rencana pengelolaan sumber daya pesisir berbasis masyarakat

BERKOMUNIKASI DENGAN KAMI

CAPTURING CORAL REEF AND RELATED ECOSYSTEM SERVICES (CCRES)

CCRESnet

ccresnet

Hubungi Liz Izquierdo Manajer Proyek Kantor Kemitraan Penelitan The University of Queensland St Lucia QLD 4072 Australia T +61 7 3443 3144 E lizquierdouqeduauKunjungi wwwccresnet

copy Copyright University of Queensland

Mari bergabung komunitas kami

  • 1Pendahuluan tentang alat bantu FishCollab
    • 11Siapa yang dapat menggunakan alat bantu ini
    • 12Keterampilan apa yang diperlukan untuk menggunakannya
    • 13Bagaimana pembuatannya
    • 14Apa yang ada di dalam alat bantu ini
    • 15Profil para champion Selayar untuk perlindungan wilayah pesisir
    • 16Mengadaptasi alat bantu
      • 2Latar belakang mengapa kita memerlukan alat bantu ini
        • 21Kolaborasi dalam mengelola sumber daya alam
        • 22Alasan menerapkan alat bantu
          • 3Prosedur diagnosis partisipatif diagram lsquotulang ikanrsquo
            • 31Bagaimana menerapkan setiap komponen FishCollab
            • 32Mengenalkan diagram tulang ikan
            • 33Kepala ikan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif
            • 34Ekor ikan Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir (perikanan) yang adaptif
            • 35Tulang belakang Pertemuan diagnosis partisipatif pengamatan peserta kegiatan
            • 36Diagram tulang ikan komponen yang menyusun diagnosis partisipatif
              • 4Faktor yang mendukung dan tantangan contoh dari Selayar
              • 5Saran untuk pengukuran
              • 6Referensi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir20

GAMBAR 13 Salah satu champion Selayar Pak Rusdin dengan Dr Dedi Adhuri dan Ali Yansyah AbdurrahimFoto H Ross

Para champion yang bekerja dalam skala yang lebih besar mdash dalam hal Selayar berarti di pemerintahan LSM atau sebagai orang pribadi mdash bekerja dengan berbagai cara Ada yang mendukung champion masyarakat (ada satu yang secara jelas mendorong banyak champion) Ada yang bekerja atau memegang jabatan yang memungkinkan mereka untuk mengatasi masalah penting Sebagian besar menggunakan jejaring dan beberapa strategi yang dipikir matang untuk membuat perubahan dalam masalah yang mereka pilih

Mengidentifikasi dan mendukung championbull Sadari kemungkinan ada orang-orang yang sudah

bertindak secara sukarela terhadap permasalahan yang menjadi perhatian Anda Identifikasi dan bekerjalah dengan orang-orang tersebut Mereka juga bisa menjadi anggota jejaring yang baik (lihat Kotak 3H)

bull Pertimbangkan untuk mendukung mereka serta membangun kesadaran dan kapasitas mereka melalui kesempatan belajar (misalnya dengan menghadiri lokakarya) Pertimbangkan mereka untuk kegiatan yang relevan dan peran komite Cari cara untuk membuat mereka lebih efektif contohnya dengan sumber daya tanpa merendahkan tindakan sukarela mereka

bull Pertimbangkan untuk mengumpulkan mereka agar saling berbagi strategi dan saling belajar dari satu sama lain

bull Cari peluang untuk mendukung lahirnya champion baru

Kami tidak mengadvokasikan untuk memilih terlebih dahulu orang-orang untuk dipersiapkan menjadi champion meskipun kami mengetahui bahwa hal ini berhasil dilakukan di beberapa bidang dan negara Hal ini berisiko membuat orang yang tidak terpilih merasa tersisih dan merusak orang-orang yang mungkin lebih efektif atau terpercaya untuk bekerja secara mandiri

Mengidentifikasi pengetahuan dan praktik pengelolaan tradisionalBanyak masyarakat pesisir yang memiliki tradisi pengelolaan wilayah pesisir yang berkaitan erat dengan budaya mereka Hal ini dapat meliputi pengetahuan tradisional tentang perilaku

1 Angka dari survei LIPI Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

dan habitat ikan arus laut dan cuaca teknologi menangkap ikan tradisional dan penggunaannya hukum adat tentang menangkap ikan dan lokasi penangkapan serta praktik sosial terkait seperti berbagi beban kerja atau cara melakukan upacara adat

Dalam diagnosis partisipatif penting untuk mempelajari tentang keberadaan pengetahuan ini dan praktik terkait seberapa kuat dan meluasnya pengetahuan ini diterapkan di masyarakat dan seberapa besar pengaruhnya terhadap praktik kontemporer Apakah hal ini disetujui atau ditentang (dan jika ya seberapa jauh) Hal ini dapat dipelajari dari pertemuan dan melalui pengamatan peserta Pengamatan peserta berkontribusi untuk memberikan rincian dan pemeriksaan silang informasi Tim peneliti juga dapat mengumpulkan data tertentu misalnya menghitung atau memetakan penggunaan atau jenis alat tangkap yang berbeda yang digunakan di berbagai lokasi

Analisis kebijakan multitingkatSalah satu permasalahan yang menjadi fokus dari alat bantu ini adalah ketidakselarasan kebijakan dan peraturan perundang-undangan di tingkat yang berbeda atau kesenjangannya semakin melebar seiring dengan waktu Sementara itu kebijakan dan peraturan perundang-undangan pemerintah bisa sangat berbeda dari hukum adat dan hukum adat jarang diakui di dalam hukum nasional

Masyarakat sasaran kami Parak dan Bungaiya memiliki hukum adat yang kuat dan sangat berhasil memelihara dukungan dari masyarakat mereka yang memiliki keragaman budaya untuk mempertahankan hukum adat mereka (ada tiga kelompok budaya di Selayar) Mereka juga memiliki hak menurut hukum Indonesia dan praktik administratif untuk membuat peraturan mereka sendiri menurut sistem tata kelola desa Akan tetapi tidak semua hukum adat mereka terdokumentasikan dalam bentuk peraturan desa yang kontemporer Hal ini membuat hukum adat sulit untuk ditegakan di masyarakat (jika semua orang tidak memiliki kesadaran yang sama tentang peraturan adat) dan sangat sulit untuk memperoleh dukungan dari pemerintah kabupaten Untuk mendukung masyarakat dalam menegakkan praktik adat pemerintah kabupaten harus dapat mengacu pada peraturan tertulis dan perbatasan laut yang terekam dengan baik

Analisis konflikKonflik atas akses sumber daya mungkin terjadi di sistem pesisir terutama ketika habitat mengalami penurunan perikanan berada di bawah tekanan karena habitat yang rusak dan penangkapan ikan yang berlebihan dan nelayan bersaing memperebutkan tangkapan yang semakin sedikit Di Indonesia Timur 74 persen terumbu karang rusak 40 persennya berada dalam kondisi yang sangat buruk (data 2016) Bandingkan dengan tingkat kerusakan tahun 2000 sebanyak 59 persen1 Sementara itu di seluruh Indonesia penghasilan 80 persen rumah tangga nelayan berada di bawah garis kemiskinan dan nelayan mewakili seperempat dari jumlah penduduk miskin di Indonesia

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 21

KOTAK 3I PENGETAHUAN DAN PRAKTIK TRADISIONAL

Satu desa di Selayar Barugaiya memiliki hubungan agama adat dengan hewan laut Di masa lalu masyarakat desa tersebut mengadakan upacara adat tahunan mdash arak-arakan dari desa ke pantai mdash untuk merayakan keterkaitan mereka dengan buaya dan spesies laut lainnya Setelah bertahun-tahun tidak diadakan lagi desa ini sekarang akan memperbaharui praktik ini sebagian karena ingin menarik wisatawan (komunikasi pribadi Rahmat Zainal) Ini adalah desa yang mencanangkan inisiatif lsquoDesa Penyursquo mdash lihat kisah champion tentang Pak Datu dari Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka dari Selayar Indonesia

Perangkap ikan tetap sero digunakan di sepanjang pantai barat laut Selayar (lihat foto) terutama di Bungaiya Kami diperlihatkan dokumen dalam Bahasa Belanda (sebelum 1948) dan naskah kuno Makassar (kemungkinan sangat tua) yang memberikan pengakuan resmi atas sistem ini Ini adalah teknologi yang rumit Jaringnya diikat di antara tiang ramping yang dipasang dari garis pantai sampai 100 meter atau lebih lepas pantai Ikan yang terbawa air

pasang akan tertahan di satu sisi atau sisi lain dari pembatas ini berenang menjauh dari pantai dan memasuki bagian tertutup yang berbentuk seperti mata panah yang hanya memiliki satu pintu keluar di satu bagian Bagian ini nanti akan menuju ke bagian tertutup

lain yang lebih kecil dan berbentuk mata panah dan beberapa sero bahkan terdiri dari tiga bagian Nelayan akan berperahu ke bagian tertutup yang kecil pada saat pasang surut untuk mengumpulkan ikan dari bagian tertutup kecil yang berada di ujung Sebagian besar memiliki panggung kecil di atas sero dari panggung ini mereka bisa mengeruk ikan yang terperangkap Sebagian besar sero dipasang pada musim tenang dan dilepas pada musim muson barat (sekitar bulan September sampai Februari) karena sero akan mudah hancur ketika musim badai Keluarga memiliki hak untuk memasang sero di beberapa lokasi Beberapa menyewakan tempatnya dengan atau tanpa sero ke pihak lain untuk dioperasikan Di masa lalu peraturan adat menyatakan bahwa menangkap ikan dengan alat lain dalam radius 60 meter dari sero tidak diperbolehkan Peraturan ini baru dimodifikasi di Bungaiya menjadi 50 meter untuk memberikan lebih banyak ruang kepada nelayan untuk menggunakan alat lain Desa mempertimbangkan operasi alat penangkap ikan lain yang sederhana dengan jarak 50 meter lebih tidak akan mengganggu pengoperasian sero

GAMBAR 14 Atas Bagian tertutup dari perangkap ikan sero Bawah Sero dilihat dari pantaiFoto D Adhuri

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir22

KOTAK 3K PENDEKATAN KAMI UNTUK ANALISIS KEBIJAKAN

Untuk menanggapi inisiatif masyarakat tentang peremajaan dan formalisasi praktik pengelolaan daerah pesisir kami melakukan analisis kebijakan di bawah instruksi dari setiap masyarakat sasaran Tujuannya adalah untuk melihat seberapa jauh sistem hukum Indonesia dan kebijakan pemerintah mendukung (atau dapat mendukung) hukum adat mereka dan mengidentifikasi strategi bagi desa untuk mencoba mengatasi ketidakselarasan dan mengambil kesempatan yang belum mereka sadari Dalam hal ini kami memeriksa beberapa undang-undang peraturan dan kebijakan pemerintah lainnya sehubungan dengan pengelolaan daerah pesisir di berbagai tingkat dari kabupaten nasional dan internasional Kami menemukan setidak-tidaknya dua undang-undang mdash Undang-Undang tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (No 272007 dan No 12014) dan Undang-Undang tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

(No 322009) mdash yang mengakui dan melindungi hak masyarakat pesisir untuk menerapkan pengetahuan tradisional dan lokal mereka untuk mengelola wilayah dan sumber daya pesisir Kami juga menemukan sejumlah peraturan menteri terutama dari Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang sangat mendukung pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Satu undang-undang yang sering dianggap sering mengesampingkan pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat adalah Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah (No 232014) Undang-Undang ini mengatur ulang tanggung jawab pemerintah di seluruh wilayah Indonesia dan mengatur pengelolaan perairan pantai sampai 12 mil laut berada di bawah kewenangan pemerintah provinsi Undang-Undang ini sedang dalam proses sosialisasi pada saat kami melakukan kerja lapangan Namun demikian dari diskusi kami dan berjejaring dengan

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi (lihat Kotak 3H tentang berjejaring) menunjukkan bahwa meskipun undang-undang harus diikuti tetapi mereka akan tetap mendukung pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat dengan cara mengeluarkan surat Analisis juga meliputi perjanjian internasional seperti yang mengatur tentang hak adat atas sumber daya

Desa dan pegawai pemerintah kabupaten menyambut baik analisis ini Parak dan Bungaiya kemudian mengembangkan peraturan baru melalui proses diskusi dan tata kelola mereka sendiri Tim mendiskusikan kesempatan yang ada dengan desa dan desa memasukkannya ke dalam peraturan desa yang menurut mereka berkaitan

Kami juga membantu Parak dengan meminjamkan peralatan GPS dan merekam koordinat batas-batas laut secara hukum adat (lihat Kotak 3F)

KOTAK 3J PROSES KAMI MENEMUKAN TENTANG TRADISI

Di Bungaiya dan Parak diskusi tentang berbagai permasalahan di pertemuan pertama berakhir pada pembuatan daftar jenis-jenis alat tangkap tradisional yang boleh mereka gunakan dan peraturan yang berlaku (sembilan di satu masyarakat 11 di masyarakat lainnya) Anggota masyarakat menyebutkan jenis-jenis alat tangkap dan anggota tim menuliskannya di kertas plano yang ditempel di dinding Fasilitator mengklarifikasi informasi untuk memastikan sudah ditulis dengan benar (lihat Gambar 15) Dalam pengamatan peserta kami mengumpulkan informasi lebih jauh tentang ini Satu keluarga menunjukkan pada kami dokumen dalam Bahasa Makassar kuno (lihat Kotak 2A) dan Bahasa Belanda yang memverifikasi hak milik dan peraturan adat untuk sero

GAMBAR 15 Jenis-jenis alat tangkap dan peraturan penggunaannya di Desa ParakFoto AY Abdurrahim

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 23

Seperti yang sudah dijelaskan di Kotak 3E pada saat kami melakukan kerja lapangan terjadi konflik antara salah satu desa sasaran kami dan nelayan dari desa tetangga Permasalahannya mdash dari sudut pandang desa sasaran kami mdash adalah tentang praktik menangkap ikan yang digunakan nelayan desa tetangga yang (a) menangkap ikan di perairan desa sasaran kami dengan menggunakan alat dan teknik menangkap ikan yang merusak dan dilarang menurut peraturan desa sasaran kami dan (b) menangkap ikan di daerah yang dianggap sebagai daerah yang dilindungi oleh desa sasaran kami atas dasar kesepakatan bersama Meskipun Selayar memiliki batas-batas menangkap ikan secara adat penangkapan ikan adalah akses yang terbuka Dengan demikian desa dapat menggunakan hak kontemporernya untuk membuat peraturan penangkapan ikan untuk daerah mereka Alat tangkap yang menjadi sumber perselisihan adalah senapan tombak dan lampu senter terang yang digunakan di malam hari sehingga dengan mudah menangkap gerombolan ikan yang sedang beristirahat Daerah penangkapan ikan yang dipersengketakan timbul karena masalah penamaan Kedua desa sepakat bahwa satu lajur di pesisir desa sasaran kami di pantai barat laut Selayar bukanlah daerah untuk menangkap ikan tetapi daerah tersebut hanya diberikan nama tanpa batas-batas yang jelas Sejak ada jalan baru yang dibangun untuk mencapai pantai nelayan dari desa tetangga berargumen bahwa nama tersebut hanya berlaku untuk daerah yang bisa dicapai lewat jalan lama sementara desa sasaran kami berargumen bahwa nama tersebut berlaku untuk daerah sepanjang pantai

Pada suatu malam di awal tahun 2017 penduduk desa sasaran kami menangkap beberapa nelayan dari desa tetangga yang menggunakan senapan tombak dan lampu di daerah terlarang kemudian ditangkap oleh penduduk dibawa ke kantor desa dan memanggil Kepala Desa Kepala Desa memanggil petugas kepolisian yang membawa nelayan ke kantor polisi dan menginterogasi mereka Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya kedua belah pihak memanggil koordinator perikanan Andi Penrang di hari berikutnya Andi Penrang menyarankan untuk membawa perselisihan ini ke camat untuk diputus Camat membuat keputusan yang memihak desa sasaran kami dan penerapan peraturan desa untuk Daerah Perlindungan Laut (DPL) yang konsisten dengan hukum adat Nelayan tersinggung dengan perlakuan yang mereka alami dan mengatakan bahwa mereka sudah ditahan paksa Beberapa minggu kemudian nelayan dari desa lain tersebut mengajukan banding ke tingkat pemerintahan yang lebih tinggi Bupati Bupati yang baru terpilih dan tidak paham tentang permasalahan perikanan meminta masukan dari pegawai dinas perikanan kabupaten Mereka memberi masukan atas dasar peraturan pemerintah terkait perikanan yaitu bahwa menombak ikan diizinkan Meskipun hanya berdasar pada situasi yang terjadi antara dua desa Bupati memutuskan untuk mengeluarkan peraturan yang berlaku untuk semua desa di Kabupaten Selayar

Pada saat itu kedua desa berada di situasi menang atau kalah Dengan menyerahkan kepada otoritas yang lebih tinggi untuk memutuskan pilihan mereka untuk mengendalikan hasil dengan cara negosiasi menjadi berkurang Di sisi lain di setiap tahap masing-masing pihak mendapat dukungan dari pemerintah Mereka tidak merasa perlu untuk

bernegosiasi pada saat itu dan permasalahannya tidak mudah dinegosiasikan karena berdasar pada keyakinan dan nilai yang berbeda Nelayan dari desa tetangga ini bukannya menerima dengan tenang kemudian justru memamerkan keberhasilan mereka mendapatkan hak dengan menangkap ikan di pantai yang seharusnya terlarang di hadapan pemukiman desa sasaran dan sengaja menunjukkan bagaimana mereka menangkap ikan dalam jumlah yang sangat banyak Hal ini semakin membakar bara konflik Penduduk desa sasaran dipaksa menyaksikan ikan yang sudah mereka jaga melalui praktik pelestarian kemudian ditangkap dan dibawa ke pantai Mereka hanya bisa menyaksikan dan mengambil foto

Pada titik ini petugas perikanan kabupaten mencari informasi dari tim kami Dalam proses untuk mempersiapkan analisis kami mengembangkan modul analisis konflik untuk alat bantu kami Modul ini berdasarkan pada kerangka pemetaan konflik yang dikembangkan oleh Jejaring Resolusi Konflik Australia (2008) Kami menambahkan dua aspek konteks dan kekuatan dari masing-masing pihak Kami mengkomunikasikan analisis kami berdasarkan alat bantu ini melalui presentasi PowerPoint dan berbicara dengan petugas perikanan kabupaten dan pihak lain dari jejaring pemerintah dan pihak berkepentingan lalu kemudian mengadakan pertemuan masyarakat di desa sasaran kami

Alat bantu pemetaan konflik ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan kekhawatiran dari setiap pemangku kepentingan yang terkait dengan permasalahan kemudian mencari kepentingan bersama dan hal-hal yang dapat dinegosiasikan Hal ini berhubungan dengan beberapa prinsip negosiasi (Fisher et al 2011) yang menyarankan untuk melihat konflik dengan cara pandang baru

1 Pertama para pihak harus saling menghormati sebagai sesama dan menempatkan konflik bukan orang-orangnya sebagai masalah yang perlu ditangani Mereka harus fokus untuk memelihara hubungan yang saling menghormati dan positif dan saling memperlakukan satu sama lain sebagai pemecah masalah bersama bukan saingan Pendekatan ini berasumsi konflik adalah suatu hal yang tidak nyaman bagi kedua belah (atau semua) pihak dan mereka ingin memecahkan masalah ini

2 Siapapun yang membuat analisis harus melihat di balik yang disampaikan para pihak sebagai keinginan dan menemukan apa sebenarnya kebutuhan mendasar mereka Sehingga akses ke daerah penangkapan ikan tertentu mungkin sebenarnya adalah tentang penghidupan yang memadai atau keadilan atau mewakili kebutuhan mendasar lain

3 Setelah mengidentifikasi kebutuhan mendasar di balik konflik tersebut para pihak harus berusaha mengidentifikasi pilihan-pilihan baru lsquountuk keuntungan bersamarsquo yang berusaha memenuhi kebutuhan mendasar dari semua pihak Hal ini memerlukan pemecahan masalah secara kreatif dan pembingkaian ulang dengan saling menghormati Hal ini dapat mengarah ke solusi baru yang kreatif Ingat bahwa tidak semua permasalahan dapat dinegosiasikan dengan cara ini Pertentangan nilai tidak semudah itu untuk diselesaikan

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir24

4 Jika tahap ini tidak berhasil menemukan solusi para pihak dapat setuju untuk mematuhi nasihat dari ahli atau bukti independen Mereka perlu menyepakati jenis bukti atau nasihat yang dapat diterima oleh kedua belah (atau semua) pihak Sebagai contoh mereka dapat sepakat mengizinkan penangkapan ikan dalam jumlah tertentu yang tetap bisa menjaga cadangan ikan di tingkat tertentu dan mencari pemantauan ilmiah dan nasihat ahli yang bisa membuktikan bahwa tingkat tersebut lestari Mereka bisa sepakat untuk menangkap ikan dengan cara-cara yang tidak merusak karang dan mencari nasihat ahli atau penelitian tentang metode apa yang bisa digunakan

5 Jika para pihak masih tidak bisa sepakat masing-masing pihak dapat menilai alternatif terbaik yang mereka miliki selain menegosiasikan kesepakatan yaitu seberapa buruk situasinya jika mereka harus terus hidup dengan perselisihan yang tidak terselesaikan Apakah lebih baik bagi mereka untuk terus berusaha bernegosiasi atau mundur dan tetap pada situasi sekarang Sering kali mereka harus memutuskan pertanyaan ini berdasarkan kebutuhan mendasar mereka misalnya mengamankan penghidupan mengamankan wilayah atau memelihara tradisi

Alat bantu pemetaan konflik terfokus pada kebutuhan mendasar dan mencari kesamaan mungkin akan menolong mencapai resolusi Hal ini diwakili dengan diagram lingkaran yang terdiri dari bagian-bagian dengan lingkaran pusat (lihat Gambar 16) Langkah-langkahnya adalah

1 Berikan judul permasalahan di bagian tengah diagram Hal ini harus jelas dengan sesedikit kata sebisa mungkin karena mengubah deskripsi permasalahan akan menggeser pemangku kepentingan yang relevan serta sebagian besar analisisnya

2 Identifikasi lsquopemangku kepentinganrsquo atau para pihak dari permasalahan ini Hal ini mencakup mereka yang secara langsung terlibat dalam konflik namun ada juga pihak-pihak lain seperti pembuat peraturan tetangga dan siapapun yang terkena dampak dari atau berada di posisi yang dapat mempengaruhi permasalahan tersebut Berikan nama bagi setiap pemangku kepentingan (lsquosiaparsquo) di satu bagian diagram Anda dapat membuat sebanyak atau sesedikit mungkin bagian sesuai kebutuhan

3 Bagi setiap pemangku kepentingan pertimbangkan konteks mereka (setiap pihak mungkin punya konteks yang berbeda) kekuatan kebutuhan mendasar dan yang meenjadi perhatian mereka Kebutuhan dan kekhawatiran bisa jadi mewakili hal yang sama atau berbeda

Perbandingan antara aspek-aspek ini dapat membantu mengidentifikasi peluang untuk menegosiasikan solusi baru dan mencari kemungkinan dimana semua pihak sama-sama menang

Cara terbaik untuk melakukan ini adalah dengan menggunakan selembar kertas besar seperti kertas plano Tergantung pada hubungan antar para pihak latihan ini dapat dilakukan secara partisipatif (jika difasilitasi dengan baik) atau oleh peneliti atau fasilitator atau oleh satu pihak yang merencanakan bagaimana mereka dapat mengadakan diskusi dengan pihak-pihak utama lainnya

Gambar 16 menunjukkan tahap pertama dari analisis Kami sudah memberikan judul untuk permasalahannya (konflik atas alat penangkap dan lokasi penangkapan ikan) dan para pihak yang berkonflik Mereka diidentifikasi disini sebagai lsquodesa sasaran kamirsquo nelayan dari desa tetangga (yang bersengketa langsung) non-nelayan dari desa tetangga (yang tidak serta-merta mendukung praktik warga nelayannya) masyarakat dan desa lain yang berdekatan kecamatan dinas perikanan kabupaten Bupati (walikota) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi (sekarang bertanggung jawab untuk perikanan di perairan dalam) serta polisi dan militer (yang berbagi tanggung jawab untuk pengawasan wilayah pesisir dan perairan dalam di Indonesia) Kami mengosongkan beberapa bagian jika ada pihak lain yang akan dipertimbangkan

Analisis indikatif lengkap dapat dilihat di Gambar 17 Harap diperhatikan bahwa analisis terperinci untuk dua bagian desa sasaran dan nelayan dari desa tetangga Analisis ini dibuat oleh peneliti berdasarkan semua data kami para pihak tidak berpartisipasi dalam pembuatan analisis ini

Ada beberapa poin yang terlihat jelas dari analisis ini

Konteksbull Desa sasaran kami beruntung karena memiliki garis

pantai timur dan barat mdash ini adalah aset besar mengingat arah muson (timur atau barat) membatasi penangkapan ikan hanya di pantai yang lebih tenang Kedua pantai dapat digunakan hanya selama dua bulan dalam setahun (periode transisi muson) Desa tetangga hanya memiliki garis pantai yang sangat pendek di sebelah barat jadi tidak mengejutkan jika nelayannya tergoda untuk pergi ke perairan lain Desa sasaran kami memiliki garis pantai yang panjang di sebelah barat dan dengan demikian memiliki beberapa pilihan daerah tangkapan meskipun desa ini juga memiliki jumlah penduduk yang lebih besar Desa lain juga memiliki garis pantai yang pendek

bull Desa sasaran kami lebih bergantung pada perikanan karena sebagian besar tanahnya berbatu-batu dan tidak subur Pemukiman berlokasi di sepanjang pantai tidak ada pemukiman yang berada di pedalaman Hanya sedikit kemungkinan untuk bercocok tanam dan beternak Desa sasaran kami tertarik untuk mendiversifikasi ekonominya tetapi hal ini memerlukan waktu dan sumber daya Desa tetangga tidak terlalu bergantung pada menangkap ikan sebagai penghidupan karena sebagian besar keluarga memiliki sumber daya lain seperti kelapa dan hewan ternak Beberapa pemukiman berada di pedalaman dan nelayan mengendarai sepeda motor ke pantai untuk menangkap ikan

bull Desa sasaran kami memiliki tradisi dan tata kelola perikanan yang kuat Desa tetangga tidak memiliki fokus yang kuat dalam tata kelola perikanan Nelayan dari desa lain mengaku mereka tidak memiliki pengetahuan tradisional tentang praktik penangkapan ikan sehingga mereka harus mengandalkan teknologi baru (yang tidak mereka percayai bersifat merusak) Para tetua dari desa lain menentang pendapat ini mereka berkata dahulu desa mereka memiliki pengetahuan tentang menangkap ikan tetapi ketika desanya dimekarkan pada tahun 1980-

Kont

eks

Konteks

KonteksKon

teks

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 25

an (oleh pemerintah atas alasan pelayanan yang lebih praktis) mereka yang pindah ke pemukiman lain di dekat pantai kehilangan kontak dengan mereka yang masih memiliki pengetahuan Jelas disini pengetahuan adat tidak diwariskan dengan baik dan tidak lagi dipraktikkan

bull Desa sasaran kami memiliki sistem pengawasan penangkapan ikan tetapi dengan kapasitas terbatas sehingga sulit untuk mendeteksi serbuan nelayan dari desa lain dan mengatasi pelanggar

bull Sepertinya ada perbedaan aspirasi ekonomi nelayan desa tetangga mencari penghasilan yang lebih besar dibandingkan dengan apa yang ditolerir oleh desa sasaran kami dengan alasan menjaga keberlanjutan perikanan mereka

bull Penduduk desa memiliki hubungan keluarga melalui pernikahan Ini adalah insentif yang kuat bagi kedua belah pihak untuk mengatasi konflik

Kekuatanbull Desa sasaran kami telah memelihara kearifan lokalnya

(pengetahuan dan praktik adat) dengan dukungan kuat dari pengurus desa Mereka memberikan prioritas tinggi untuk pelestarian laut dan bersedia berkoordinasi dan berkolaborasi dengan desa lain demi mencapai perikanan yang lestari untuk masa depan jangka panjang semua pihak

bull Nelayan dari desa lain inovatif dalam mengadopsi teknologi baru untuk penangkapan ikan

Kebutuhanbull Desa sasaran kami berharap dapat melindungi habitat

ikan melindungi perikanan mengamankan penghidupan dan menjaga tradisi

bull Nelayan dari desa lain juga ingin mengamankan penghidupan tetapi lebih tertarik pada peningkatan ekonomi (penghasilan yang lebih besar pangan yang lebih baik) Untuk mendapatkan hal ini mereka perlu akses ke wilayah perairan lain

GAMBAR 16 Alat bantu pemetaan konflik

Desa

sas

aran

Desa t

etang

ga

(nelay

an)

Desa tetangga

(bukan nelayan)

Desa tetangga lain

Camat

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Kabupaten

Bupati

Dinas Kelautan dan Perikanan - Provinsi

Polis

i dan

milit

er

Kekh

awat

iran

Kebu

tuha

n

Keku

atan

Kekhaw

atiran

Kebutu

han

Keku

atan

KekhawatiranKebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

KebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

KebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

KekhawatiranKebutuhanKekuatan

Kekh

awat

iran

Kebu

tuha

n

Keku

atan

Kekh

awati

ran

Kebu

tuhan

Kekuata

n

Konflik tentang alat tangkap dan lokasi penangkapan ikanPE

RMAS

ALAH

AN

Konteks

Konte

ks Konteks

KonteksKont

eks

Konteks

Konteks

Konteks

Kont

eks

Kon

teks

KonteksKonteks

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir26

Camat

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Kabupaten

Bupa

ti

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Provinsi

Polis

i dan

m

ilite

r

KEKU

ATAN

bull Ke

arifa

n lo

kal d

iduk

ung

oleh

pe

mer

inta

han

desa

bull Ke

ingi

nan

kuat

unt

uk m

elest

arika

n

bull Be

rsed

ia b

erko

ordi

nasi

dan

ber

kola

bora

si

deng

an d

esa

lain

KEBU

TUHA

N

bull Pe

rlind

unga

n ek

osis

tem

bull Ke

berla

njut

an p

engh

idup

an

bull M

emeli

hara

kea

rifan

loka

lKE

KHAW

ATIR

AN

bull Ke

hila

ngan

kon

trol p

enge

lola

anbull

Etis

dan

kea

dila

n

bull M

enja

ga h

ubun

gan

deng

an p

endu

duk

desa

teta

ngga

bull Te

kana

n un

tuk

men

gado

psi a

lat

pena

ngka

p ika

n ya

ng m

erus

ak

KEKU

ATAN

bull Ke

wen

anga

n un

tuk

pene

gaka

n hu

kum

KEBU

TUHA

Nbull

Men

jaga

ket

ertib

an u

mum

KEKH

AWAT

IRAN

bull M

enin

gkat

nya

konfl

ik s

osia

lbull

Men

ingk

atny

a pe

nang

kapa

n ik

an y

ang

mer

usak

bull Pe

nang

kapa

n ik

an il

egal

teru

s be

rlang

sung

KEKUATANbull Pemimpin dan pegawai yang berkomitmen

bull Hubungan lokal yang baik

KEBUTUHANbull Pengelolaan perikanan dan ekosistem pesisir

yang berkelanjutan

bull Perlindungan dan pemberdayaan masyarakat

pesisirbull Kerja sama dan dukungan dari desa dan

kecamatanKEKHAWATIRAN

bull Menangani perubahan kewenangan

bull Keterbatasan SDM kewenangan untuk

implementasi programKE

KUAT

ANbull Ja

batan

dan k

ewen

anga

n ter

tingg

i di k

abup

aten

bull Keter

tarika

n untu

k men

gemba

ngka

n keb

ijaka

n

berba

sis pe

neliti

an

KEBU

TUHAN

bull Stab

ilitas

sosia

l

bull Pend

apata

n dae

rah da

ri sek

tor pe

rikan

an

bull Men

gemba

ngka

n pari

wisata

dan p

erika

nan

KEKH

AWAT

IRAN

bull Kons

ekue

nsi d

ari pe

ngali

han k

ewen

anga

n untu

k

peng

elolaa

n peri

kana

n wila

yah p

esisi

r dan

laut

(UU

2320

14)

bull Kebe

rlanju

tan su

mber d

aya a

lam

KEKUATAN

bull Komitmen serius untuk menerapkan

pengelolaan perikanan wilayah pesisir dan laut

berbasis masyarakat

bull Memiliki kewenangan tertinggi di daerah untuk

pengelolaan perikanan wilayah pesisir dan laut

(UU 232014)

KEBUTUHAN

bull Transisi kewenangan untuk perikanan lokal bejalan

mulus

bull Dapat mengandalkan tingkat kabupaten

KEKHAWATIRAN

bull Keterbatasan anggaran SDM dan sarana

prasarana

bull Implementasi UU 232014

bull Koordinasi dengan pemerintah

pusat kabupatenkota

KEKUATAN

bull Berada dalam posisi yang bagus untuk

mem

fasilitasi penyelesaian konflik

KEBUTUHAN

bull Menjaga ketertiban um

um

bull Mendukung kepem

impinan desa untuk m

engatasi

masalahkonflik

bull Berkoordinasi dengan kepolisian dan militer

KEKHAWATIRAN

bull Terjadinya konflik sosial

bull Kewenangan terbatas untuk m

engelola sumber

daya

KONTE

KS

Bupa

ti baru

yang

visio

ner

dan b

erkom

itmen

untuk

memba

ngun

Sela

yar y

ang

berba

sis la

ut

Memilik

i kek

uasa

an da

n

wewen

ang y

ang k

uat d

i ting

kat

kabu

paten

KONTEKS

KKP Nasional sangat aktif

Dekat dengan LSM yang

peduli dengan lingkungan dan

masyarakat

KONTEKS

Mendukung perencanaan

pembangunan untuk masyarakat

desa (dari bawah ke atas)

Berkontribusi kepada pengelolaan

sumber daya pesisir

KONTEKS

Coordinate and comm

unicate

between district governm

ent

and village governments

KONT

EKS

Berp

artis

ipas

i dal

am

pene

gaka

n pe

ratu

ran

di ti

ngka

t ka

bupa

ten

dan

desa

Desa

mem

erlu

kan

polis

i dan

m

iliter

unt

uk m

enja

lank

an

peng

awas

an y

ang

kons

iste

n da

n te

rus-

men

erus

ser

ta

men

egak

kan

huku

m

GAMBAR 17 Analisis lengkap alat bantu pemetaan konflik

PERM

ASAL

AHAN

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 27

Polis

i dan

m

ilite

r

Desa

sas

aran

Desa tetangga

(nelayan)

Desa tetangga (bukan nelayan)

Desa tetangga lain

KEKU

ATAN

bull Ke

arifa

n lo

kal d

iduk

ung

oleh

pe

mer

inta

han

desa

bull Ke

ingi

nan

kuat

unt

uk m

elest

arika

n

bull Be

rsed

ia b

erko

ordi

nasi

dan

ber

kola

bora

si

deng

an d

esa

lain

KEBU

TUHA

N

bull Pe

rlind

unga

n ek

osis

tem

bull Ke

berla

njut

an p

engh

idup

an

bull M

emeli

hara

kea

rifan

loka

lKE

KHAW

ATIR

AN

bull Ke

hila

ngan

kon

trol p

enge

lola

anbull

Etis

dan

kea

dila

n

bull M

enja

ga h

ubun

gan

deng

an p

endu

duk

desa

teta

ngga

bull Te

kana

n un

tuk

men

gado

psi a

lat

pena

ngka

p ika

n ya

ng m

erus

ak

KEKUATAN

bull Inovatif (mengadopsi alat tangkap alternatif)

KEBUTUHAN

bull Akses ke perairan desa lain

KEKHAWATIRAN

bull Pengetahuan tentang praktik perika

nan lestari

yang terbatas

bull Perlindungan hukum

bull Menjaga hubungan dengan penduduk desa lain

KEKUATAN

bull Komitmen kuat dari pemerintahan desa

bull Hasrat untuk bekerja sama

KEBUTUHAN

bull Perlindungan habitat pesisir dan laut

bull Mengamankan penghidupan

KEKHAWATIRAN

bull Meningkatnya penangkapan ikan yang merusak

(dengan senapan tombak dan senter) terutama dari

lsquoDesa Tetanggarsquo

KEKU

ATAN

bull Ke

wen

anga

n un

tuk

pene

gaka

n hu

kum

KEBU

TUHA

Nbull

Men

jaga

ket

ertib

an u

mum

KEKH

AWAT

IRAN

bull M

enin

gkat

nya

konfl

ik s

osia

lbull

Men

ingk

atny

a pe

nang

kapa

n ik

an y

ang

mer

usak

bull Pe

nang

kapa

n ik

an il

egal

teru

s be

rlang

sung

KEKUATAN

bull Berada dalam posisi yang bagus untuk

mem

fasilitasi penyelesaian konflik

KEBUTUHAN

bull Menjaga ketertiban um

um

bull Mendukung kepem

impinan desa untuk m

engatasi

masalahkonflik

bull Berkoordinasi dengan kepolisian dan militer

KEKHAWATIRAN

bull Terjadinya konflik sosial

bull Kewenangan terbatas untuk m

engelola sumber

daya

KEKUATANbull Hubungan erat dengan desa lain

KEBUTUHANbull Keberlanjutan penghidupanbull Ketahanan panganKEKHAWATIRANbull Ketersediaan ikan

bull Menjaga hubungan dengan desa lainbull Keterbatasan sumber daya tanah

KONT

EKS

Pem

erin

taha

n de

sa y

ang

kuat

Kear

ifan

tradi

si lo

kal y

ang

kuat

Garis

pan

tai t

imur

dan

bar

at

yang

pan

jang

Dive

rsifi

kasi

eko

nom

i us

aha

mikr

oSi

stem

pen

gaw

asan

laut

deng

an k

apas

itas

terb

atas

KONTEKS

Garis pantai pendek hanya di

pantai barat

Memiliki hasrat yang kuat

untuk mengeksploitasi sumber

daya

Pernah menjadi pusat

penangkapan ikan yang

merusak

KONTEKSHubungan yang erat antara nelayan dan bukan nelayan di masyarakat

Kebanyakan petani dengan tanah terbatas Nelayan menyediakan akses atas ikan melalui tradisi berbagi

penjualan dan barter dengan produk pertanian

Hubungan dengan masyarakat desa sasaran karena perkawinan

KONTEKS

Ikatan kekeluargaan yang kuat

dan jejaring sosial

Hanya memiliki pantai timur

Tempat menangkap ikan bagi

nelayan tradisional terbatas

karena laut dalam

Akses ke pantai sulit hanya

ada beberapa jalan kecil

KONT

EKS

Berp

artis

ipas

i dal

am

pene

gaka

n pe

ratu

ran

di ti

ngka

t ka

bupa

ten

dan

desa

Desa

mem

erlu

kan

polis

i dan

m

iliter

unt

uk m

enja

lank

an

peng

awas

an y

ang

kons

iste

n da

n te

rus-

men

erus

ser

ta

men

egak

kan

huku

m

Konflik tentang alat tangkap dan lokasi penangkapan ikan

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir28

Kekhawatiranbull Desa sasaran kami memiliki banyak kekhawatiran

Termasuk hilangnya kontrol atas pengelolaan perikanan mereka yang sudah berhasil selama ini dan risiko konflik serta solusi potensialnya yang mungkin mengesampingkan pengelolaan mereka (pengamatan peserta yang kami lakukan menunjukkan hal ini terjadi dengan beberapa anggota desa sasaran kami meminta agar juga diperbolehkan menggunakan senapan tombak dan lampu setelah keputusan Bupati mengizinkan desa lain menggunakannya) Desa ini mengkhawatirkan tentang etis dan keadilan serta tentang perikanan lestari dan kehancuran habitat ikan (terutama karang)

bull Nelayan dari desa tetangga mengkhawatirkan mereka tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan menangkap ikan menurut peraturan desa sasaran kami Mereka juga mempertimbangkan wilayah laut mereka yang terlalu kecil untuk bisa mendapatkan penghasilan yang cukup dari tangkapan Mereka juga menekankan bahwa peraturan baru yang dkeluarkan oleh Bupati memperbolehkan mereka menggunakan alat tangkap dan peraturan tersebut lebih kuat dari surat kesepakatan yang ditandatangani camat Mereka juga khawatir tentang perlindungan hukum untuk kegiatan mereka (yang dimiliki saat ini)

bull Kedua desa ingin memelihara hubungan baik yang terjalin dengan adanya perkawinan antar warga desa

Poin yang menarik dari analisis ini adalah jumlah orang yang bertentangan Ukuran pihak yang berkonflik tidak setara desa sasaran kami bersatu menentang masuknya nelayan dari desa tetangga yang dianggap ilegal menurut hukum adat dan peraturan desa Sementara dari desa tetangga hanya nelayan yang berada di garis depan pada konflik ini Pengurus desa menyadari adanya permasalahan ini dan kepala desa berusaha melindungi kepentingan nelayan mereka dengan berpendapat bahwa alat tangkap yang mereka gunakan diperbolehkan menurut peraturan pemerintah Pendapat di dalam desa tetangga sendiri terbelah mdash atau ada penduduk yang tidak peduli tentang praktik menangkap ikan karena mengandalkan sumber daya lain

Pihak lain juga ingin melihat konflik ini diselesaikan karena akan berdampak pada mereka Karena konflik ini melibatkan dua desa penyelesaian konflik berada di bawah tanggung jawab camat dengan dibantu oleh Kapolsek dan Danramil Bupati dan dinas kabupaten terbawa ke dalam konflik karena eskalasi konflik untuk mengambil keputusan Dinas perikanan kabupaten berada dalam posisi sulit karena mereka ingin mendorong perikanan lestari dan bekerja sama dengan desa tetapi konflik ini membuat mereka harus mengambil keputusan berdasarkan isi peraturan yang bertentangan dengan tujuan keberlanjutan Polisi dan militer menegakkan kepatuhan pada hukum yang berlaku suatu permasalahan yang disengketakan dalam hal ini Mereka terselamatkan jika konflik dapat dihindari Desa-desa lain di pulau mengamati terutama desa yang memiliki hubungan erat dengan protagonis

Mereka juga ingin melindungi perikanan mereka dan juga mengalami daerah mereka diterobos oleh kelompok nelayan yang sama

Cornelius dan Faire (2006) menyarankan untuk mengenali awal terjadinya konflik sedini mungkin dan menanganinya sebelum meningkat dan para pihak semakin berakar di posisinya seperti yang terjadi di contoh Selayar ini Di sisi lain spesialis resolusi konflik menyadari bahwa terkadang konflik perlu lsquomatangrsquo terlebih dahulu untuk ada resolusi Sering kali para pihak ingin menghabiskan semua pilihan yang ada sebelum bersedia berbicara

Apa yang terjadi berikutnyaSetelah adanya keputusan dari Bupati desa sasaran tidak dapat mengajukan banding Mereka kemudian mencari apa yang mungkin dapat mereka lakukan Mereka mendiagnosis bahwa mereka kalah karena adanya kelemahan dalam peraturan tertulis yang diakui dan ditegakkan oleh pejabat yang berwenang Sehingga mereka memilih untuk menggunakan analisis kebijakan di atas untuk mencari jalan yang bisa mengkonsolidasikan dan mendokumentasikan hukum adat dan peraturan desa kontemporer yang diakui sepenuhnya oleh pemerintah

Desa sasaran menghadapi keputusan internal yang sulit dan tantangan dalam menjaga persatuan yang selama ini berhasil dikelolanya terkait dengan penangkapan ikan tradisional lestari Tiga nelayan dari desa sasaran kami minta agar diperbolehkan menangkap ikan dengan menggunakan senapan tombak karena penduduk desa tetangga diperbolehkan (kenapa mereka tidak boleh melakukan hal yang sama) Desa menolak Tetapi dua nelayan dari desa sasaran kami yang menikah dengan perempuan dari desa tetangga dan lebih banyak tinggal di pemukiman istrinya berkeras untuk mendapat pengecualian karena mereka tidak memiliki alat tangkap lain dan keterampilan yang diperlukan untuk menangkap ikan Jadi kedua nelayan tersebut diperbolehkan menggunakan senapan tombak Hal ini menyebabkan ketegangan internal

Sementara itu desa-desa tetangga lain yang juga mengalami wilayahnya diterobos oleh nelayan yang terlibat dalam konflik ini memutuskan untuk bersatu untuk melindungi perikanan mereka Dengan adanya kesadaran yang lebih baik mereka mulai mengubah penggunaan sumber dayanya agar tidak terlalu bergantung pada perikanan Misalnya di masa lalu jika mereka memerlukan ikan dalam jumlah besar untuk upacara (seperti perkawinan) mereka akan menggunakan bom agar bisa menangkap sebanyak mungkin ikan Setelah mereka menyadari kerusakan yang diakibatkan terhadap cadangan dan habitat ikan beberapa tahun yang lalu mereka mulai menyembelih hewan ternak untuk upacara Setelah melindungi perikanan mereka sendiri mereka tidak senang ada pihak lain yang masuk dan mengambil keuntungan dari pantangan dan perlindungan yang sudah mereka lakukan

Konflik ini belum terselesaikan tetapi telah melahirkan sejumlah inisiatif lain terutama analisis kebijakan desa Situasi saat ini mengkhawatirkan baik bagi keberlanjutan perikanan maupun bagi ketetapan desa sasaran untuk melindungi habitat ikan dan mengelola dampak penangkapan ikan Pilihan yang belum dicoba tetapi mungkin melibatkan kedua kepala desa untuk berdialog pada waktunya dan pihak netral yang bekerja dengan pengurus desa lain agar lebih aktif dalam mengelola sumber daya pesisir Semua desa di kecamatan dapat bertemu dan berdiskusi tentang strategi pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 29

Karena kewenangan perikanan sekarang berada di pemerintah provinsi yang berpusat di Makassar di Sulawesi (beberapa jam ditempuh dengan perahu dan mahal untuk dijangkau lewat udara) pemerintah kabupaten tidak memiliki kewenangan yang jelas untuk menyatukan kelompok-kelompok dari berbagai desa untuk duduk bersama mendiskusikan pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif dan mendorong tercapainya kesepakatan tentang praktik menangkap ikan Disini letak dilemanya pemerintah kabupaten memiliki kewenangan langsung atas pengelolaan desa secara umum tetapi tidak atas pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Sementara itu program COREMAP yang banyak mendanai kerja-kerja pembangunan masyarakat di dalam pengelolaan wilayah pesisir telah menghentikan kegiatan terkait pembangunan sumber daya manusia dan kegiatan LSM yang ada terlalu kecil untuk menengahi solusi yang berskala luas

Menggabungkan pengetahuan lokal dan ilmiahKetika masyarakat berkolaborasi dengan pemerintah untuk pengelolaan wilayah pesisir atau jika mereka berharap untuk saling terlibat sangat mungkin untuk turut membahas bentuk pengetahuan lain dalam diskusi Penting untuk tidak berasumsi bahwa satu bentuk pengetahuan adalah lsquobenarrsquo dan yang satu lagi lsquosalahrsquo tetapi justru harus mencoba mempelajari keduanya

Komponen alat bantu ini mengikuti argumen dari Brown (2010) bahwa kita harus mengakui dan mencoba mengintegrasikan berbagai bentuk pengetahuan terutama jika para pemangku kepentingan bekerja bersama Jenis pengetahuan yang dikenali oleh Brown adalah

bull individual (dimiliki oleh orang tertentu dan tidak serta-merta dimiliki oleh anggota masyarakat yang lain)

bull masyarakat (misalnya pengetahuan adat dan lokal)

bull spesialisasi (misalnya pengetahuan ilmiah)

bull organisasi (misalnya pengetahuan tentang kebijakan dan prosedur)

bull bentuk pengetahuan holistik (integratif)

Masing-masing menggunakan bukti yang berbeda untuk jenis permasalahan yang berbeda Secara keseluruhan semua pengetahuan ini dapat memperkaya pemecahan masalah

Penting bagi para pihak yang berkolaborasi untuk saling menghormati pengetahuan yang dimiliki satu sama lain dan mencoba dengan sungguh-sungguh untuk belajar dan memahami perspektif pihak lain Dengan membawa prinsip ini di dalam alat bantu ini kami menekankan pentingnya pengetahuan tradisional (seperti yang terlihat dalam alat bantu ini tentang mengidentifikasi pengetahuan dan praktik pengelolaan tradisional) Pengetahuan tradisional melintasi beberapa bentuk ilmu pengetahuan yang diidentifikasi oleh Brown Termasuk pengetahuan masyarakat dan spesialisasi (misalnya pengetahuan adat tentang perilaku ikan) Di beberapa masyarakat pengetahuan ini bersifat holistik seperti pengetahuan ekologis tradisional yang sangat mengintegrasikan ekologi manusia dan di beberapa situasi aspek spiritual Di dalam pengelolaan wilayah pesisir pengetahuan adat Pengetahuan lokal dan pengetahuan ilmiah dapat relevan dan idealnya harus digabungkan dengan pengetahuan tentang kebijakan mdash atau digunakan sebagai bukti untuk dibuatnya kebijakan baru

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIbull Bertujuan menggabungkan bentuk pengetahuan yang berbeda

terutama dari para pihak yang berkolaborasi untuk memecahkan masalah secara bersama-sama

bull Mengerjakan tugas-tugas yang sebenarnya

bull Buatlah ini menjadi proses pembelajaran

Untuk mengembangkan komponen alat bantu ini melalui inisiatif praktis yang memberikan pembelajaran untuk semua tim kami dan masyarakat Bungaiya bergabung dengan Dr Nils Krueck dari Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk menggali bagaimana menggabungkan pengetahuan ilmiah dengan pengetahuan lokal untuk tujuan perencanaan Bagi Tim Perencanaan Tata Ruang Laut inisiatif ini memberikan mereka kesempatan untuk mengembangkan alat pemodelan yang diadopsi untuk skala lokal melalui kolaborasi dengan pengguna prospektif Bungaiya memiliki empat daerah perlindungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat (DPL) Dua daerah sudah diakui penuh secara formal dan dua lagi sedang menunggu persetujuan dari pemerintah kabupaten selama beberapa bulan ini Masyarakat ingin mencanangkan setidak-tidaknya satu daerah perlindungan lagi terutama bertujuan agar setiap pemukiman di dalam daerah administratif desa memiliki satu DPL di sekitarnya

Bungaiya tertarik untuk mengetahui apakah DPL mereka yang berdasarkan pada pengetahuan lokal dan pertimbangan strategis mereka dalam mengelola perikanan sudah berada di lokasi yang baik dan ukurannya memadai Perwakilan Bungaiya meyakini kegiatan ini akan memberikan masukan dan pilihan baru serta menawarkan pengakuan dari pemerintah yang lebih luas jika pengetahuan ilmiah menyetujui penilaian mereka Hal ini juga akan membantu mereka dalam perencanaan jangka panjang menuju pembentukan perlindungan laut selanjutnya

Kegiatan gabungan ini menunjukkan bahwa dari pada hanya bergantung pada alat pendukung perencanaan DPL dan mengambil keputusan dari lsquoatas ke bawahrsquo pemerintah dapat menyusun alat perancang DPL yang dapat diterapkan secara kolaboratif dengan masyarakat

bull untuk mengidentifikasi daerah dengan nilai ekologis danatau penghidupan tinggi agar dilindungi

bull untuk memastikan daerah-daerah yang disarankan untuk dilindungi mendapat dukungan dari masyarakat (Hal ini penting karena nelayan memilih apakah mereka mau mematuhi daerah perlindungan atau tidak dan pemerintah membutuhkan biaya tinggi untuk pengawasan dan sering kali tidak mencakup luas wilayah yang memadai Beberapa masyarakat memiliki sistem pengawasan mereka sendiri dan akan lebih termotivasi untuk melindungi daerah-daerah yang menjadi prioritas mereka)

bull agar upaya masyarakat dan pemerintah lebih tepat sasaran

bull sebagai alat pembelajaran untuk pemerintah dan masyarakat

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir30

KOTAK 3L PROSES KAMI

Mengetahui ketertarikan Bungaiya dan juga Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk berhubungan dengan pengguna potensial tim kami bertanya kepada warga desa Bungaiya apakah mereka tertarik bekerja bersama dengan ahli ekologi laut Dr Nils Krueck Mereka tertarik

Anggota tim peneliti memberitahukan Nils tentang ketertarikan masyarakat Sebelum pergi ke Selayar Nils mempersiapkan sejumlah peta dasar dan model wilayah pesisir Bungaiya yang menurutnya akan dirasa bermanfaat oleh masyarakat

Nils mengunjungi Selayar pada bulan Juli 2017 Kedua tim bertemu dengan masyarakat (lihat Gambar 18) agar Nils dapat menjelaskan kemungkinan yang ada dan masyarakat menyampaikan pada Nils tentang situasi lokal mereka dan permasalahan perikanan Masyarakat mendiskusikan sasaran termasuk melindungi terumbu karang meningkatkan populasi ikan meningkatkan tangkapan ikan membangun wisata menyelam dan snorkel dan melindungi spesies tertentu Nils mencari klarifikasi dan informasi lebih jauh tentang spesies yang paling penting kegiatan menangkap ikan dan habitat lokal Dari diskusi ini tim gabungan mengembangkan skenario rancangan DPL untuk dieksplorasi

Di hari-hari berikutnya Nils menjalankan model optimalisasi rancangan DPL dan melaporkan hasilnya ke masyarakat secara rutin untuk didiskusikan dan diperbaiki lebih lanjut Masyarakat membentuk tim penyelam termasuk Nils penyelam mereka yang sudah berpengalaman dan satu anggota tim lokal kamu Tim ini menyelam menelusuri daerah yang diteliti agar dapat memvalidasi asumsi rancangan DPL

Anggota tim yang lain mendukung tim penyelam dari perahu milik anggota masyarakat dan merekam hasil pengamatan tim penyelam

Penilaian ilmiah secara lengkap mendukung dua DPL yang lebih besar dari apa yang sudah dicanangkan oleh masyarakat di dua dari empat lokasi DPL Dua lokasi DPL lainnya telah dicanangkan oleh masyarakat untuk tujuan strategis (mengelola penerobosan dari desa lain) tetapi tidak diprioritaskan menurut hasil penilaian ilmiah untuk mencapai pelestarian keanekaragaman hayati atau manfaat bagi perikanan Sebaliknya model yang ada mengidentifikasi peluang DPL baru di salah satu daerah yang belum dipertimbangkan oleh masyarakat mengingat jaraknya dari pemukiman yang ada dan rendahnya tingkat ketertarikan untuk menangkap ikan di lokasi tersebut

Lokasi ini berada di utara dan diprediksi berpotensi memberikan manfaat untuk konservasi dan perikanan di daerah selatan melalui perpindahan karang dan ikan muda oleh arus laut Akan tetapi agar DPL ini bisa merealisasikan potensinya masyarakat perlu menemukan cara untuk pemantauan dan penegakan perlindungan mengingat lokasinya berada di daerah yang sepi penduduk

bull penerapan alat optimalisasi DPL kuantitatif dalam skala lokal mungkin dilakukan dan menguntungkan

bull Masyarakat ini dan kemungkinan masyarakat lain tertarik untuk belajar pendekatan rancangan DPL secara ilmiah

bull Ahli ekologi dan masyarakat menerapkan kriteria rancangan DPL yang berbeda dan berpotensi bertentangan Hal ini layak diakui dan bisa memancing diskusi yang bermanfaat

GAMBAR 18 Gabungan tim CCRES dan perwakilan desa mengembangkan scenario rancangan DPL untuk eksplorasi di Desa BungaiyaFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 31

4 FAKTOR YANG MENDUKUNG DAN TANTANGAN CONTOH DARI SELAYAR

Keberhasilan pengelolaan wilayah pesisir seperti halnya pengelolaan lingkungan yang lain mendapatkan manfaat dari serangkaian faktor pendukung Kami tidak bermaksud merangkum seluruh faktor-faktor latar belakang tersebut dalam alat bantu ini tetapi kami berharap dapat berbagi tentang beberapa faktor-faktor tersebut sebagai contoh dan untuk mengakui bahwa setiap diagnosis partisipatif selalu terjadi dalam dinamika berbagai faktor pendukung yang turut mempengaruhi pembentukan masalah yang dipilih untuk didiagnosis dan kapasitas untuk menanganinya

Di Selayar kami mengamati faktor-faktor penentu keberhasilan berikut yang membantu pengelolaan wilayah pesisir Tabel 1 terdiri dari daftar faktor-faktor ini dan catatan tentang beberapa tantangan terkait Kita tidak dapat berasumsi faktor penentu keberhasilan ini akan selalu ada Faktor pendukung bisa saja dihambat

Kami mendorong pengguna alat bantu ini untuk menemukan faktor-faktor penentu keberhasilan ini ketika mengadakan diagnosis partisipatif

GAMBAR 20 Proses kolaboratif sedang berlangsung Foto H Ross

GAMBAR 19 Kegiatan FishCollab menarik banyak peserta yang antusiasFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir32

TABEL 1 Faktor-faktor keberhasilan dalam penerapan di Selayar dan tantangan terkait

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Pengetahuan dan praktik adat

Komitmen terhadap pengetahuan dan praktik adat di banyak masyarakat

bull Meliputi berbagai teknologi menangkap ikan yang cerdas Sangat konsisten dengan komitmen keberlanjutan dan dapat menawarkan dimensi moral untuk perlindungan laut (lihat dokumen Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka)

bull Desa-desa yang berkomitmen terhadap bentuk pengelolaan berbasis hukum adat dapat (dan sudah) menunjukkan kepemimpinan yang baik dalam praktik menangkap ikan yang berkelanjutan

Pengetahuan adat dan komitmen untuk meneruskan praktik adat yang tidak merata di dalam dan di antara desa

bull Dapat terjadi dan sudah terjadi konflik antar individu dan desa antara yang mempertahankan pengelolaan secara adat dan yang berusaha menggunakan teknologi yang lebih efisien (dan sering kali lebih merusak)

Warisan Warisan dari proyek COREMAP (I sampai III) Selayar merupakan peserta lama di dalam COREMAP Kerja lapangan kami meneruskan warisan berikut

bull Pengetahuan baru (COREMAP I)

bull Perubahan besar pada program COREMAP termasuk penghentian kegiatan yang difokuskan pada pembangunan di semua lokasi termasuk Selayar digantikan oleh program COREMAP III dengan program yang lebih kecil terpusat dan terfokus pada penelitian

Kesadaran Kesadaran yang meluas di tingkat desa dan kabupaten dalam hal kelautan dan proses sosial terkait Hal ini meliputi fokus pada pengelolaan berbasis masyarakat dan bukan pengelolaan dari atas (top-down) dan juga selaras dengan perubahan di dalam kebijakan lingkungan hidup Indonesia selama 20 tahun terakhir (COREMAP II dan III)

bull Membuat pengetahuan ilmiah relevan untuk skala lokal dan dapat diterapkan di lapangan (misalnya oleh desa)

bull Memperluas kesadaran tentang permasalahan perlindungan laut ke desa-desa yang tidak memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam COREMAP

bull Menjaga kesadaran tetap aktif setelah beberapa saat

Lembaga lokal bull Infrastruktur tata kelola masyarakat misalnya sistem DPL yang dicanangkan masyarakat sebagai fokus proses pembelajaran di dalam pengelolaan berbasis masyarakat komite desa untuk konservasi laut fasilitator masyarakat yang berdaya dan pelembagaan ketika beberapa pemerintahan desa menggunakan anggaran desanya untuk perlindungan sumber daya laut

bull Hubungan baik antar desa yang berpartisipasi di dalam COREMAP (terutama COREMAP III) dan pemerintah kabupaten Koordinator kabupaten berada di posisi untuk memfasilitasi hal ini

bull Pemerintah kabupaten berkomitmen terhadap pengelolaan berbasis masyarakat Pegawai dinas perikanan kabupaten dan bidang pembangunan lain secara aktif mencoba untuk mendorong dan mendukung hal ini dengan alokasi staf dan keuangan (Hal ini sekarang sedang disesuaikan karena adanya transfer kewenangan perikanan ke pemerintah provinsi sementara pemerintah kabupaten meneruskan tanggung jawabnya atas desa dan penghidupan)

bull Menjaga komitmen pemerintah provinsi dan kabupaten terhadap proses berbasis masyarakat mengingat hilangnya posisi fungsi yang tadinya didukung oleh COREMAP dan dengan pergantian pegawai

bull Memelihara dan memperkaya infrastruktur tata kelola masyarakat di bawah transfer tanggung jawab perikanan ke tingkat provinsi perubahan dan potensi pengurangan staf perubahan budaya di tingkat pemerintahan manapun

bull Tantangan pemeliharaan menurut faktor-faktor yang disebutkan di atas

COREMAP III lebih dikenal sebagai COREMAP-CTI singkatan dari Coral Triangle Initiative

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 33

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Jejaring bull Pegawai kabupaten dengan tanggung jawab yang berbeda memiliki jejaring yang baik berkomunikasi dengan baik dan memiliki tujuan yang sama Mereka juga berjejaring dengan LSM dan agen-agen perubahan masyarakat sipil Selayar yang berskala kecil dan pemerintah kabupaten membantu komunikasi dan kolaborasi ini

bull LSM kecil tetapi berdedikasi tinggi

bull Peran orang-orang tertentu dalam hubungan ini risiko gangguan karena perpindahan pegawai setelah berakhirnya COREMAP III di kawasan Indonesia

bull Tantangan untuk bertahan hidup dan kapasitas yang umum dialami semua LSM

Kepemilikan terhadap permasalahan wilayah pesisir

Rasa kepemilikan yang tinggi terhadap permasalahan kelautan (di desa dan kabupaten)

bull Pentingnya peran komite desa untuk konservasi laut dan terutama pimpinan mereka di dalam hal ini

bull Memelihara budaya ini di bawah perubahan peraturan (pergeseran tanggung jawab pengelolaan laut perairan dalam ke pemerintah provinsi) dan pergantian pegawai seiring dengan berjalannya waktu

bull Di desa hal ini mungkin berhubungan dengan siklus pemilihan karena kepala desa yang baru akan berusaha membedakan diri dari pendahulunya dengan cara meninggalkan fokus kelautan

bull Kehilangan anggota komite desa untuk perlindungan laut akan mengurangi sumber pengaruh sosial terhadap pimpinan desa dan penduduk desa secara umum

Inisiatif Para lsquochampionrsquo di desa dan kabupaten (baik yang bekerja untuk pemerintah kabupaten atau dalam kapasitas lain) Orang-orang ini memiliki motivasi dan komitmen melampaui peran resmi mereka telah menentukan strategi mereka sendiri untuk mendorong perubahan perilaku dan juga ada yang berkolaborasi

bull Karena sebagian besar individu ini memulai secara mandiri (beberapa melakukan pembinaan) ada beberapa tantangan yang dikaitkan dengan bagaimana memelihara pengaruh mereka Risiko kehilangan orang-orang ini di tingkat desa cukup kecil berbeda dengan di tingkat kabupaten (lihat penjelasan tentang perubahan budaya organisasi dan pergantian pegawai di atas)

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir34

5 SARAN UNTUK PENGUKURANAlat bantu ini pada utamanya didasarkan pada penilaian kualitatif menuju kolaborasi dan pengelolaan yang adaptif Proyek ini tidak dirancang untuk memilih bagian-bagian yang bagus untuk dijadikan indikator atau mendukung pengelolaan meskipun pemilihan ini memainkan peran logis dalam prosedur diagnosa dan merupakan langkah rasional berikutnya

Penting bagi diagnosis partisipatif agar fokus pada permasalahan dan kepentingan yang ada dan tidak hanya sekedar didorong oleh data awal karena hanya sedikit permasalahan yang dapat langsung diukur sehingga fokus pada angka saja akan mengganggu pemilihan permasalahan Ketika tersedia bukti seperti pengukuran penurunan habitat dan tangkapan ikan menjadi berharga selama semua pihak mempercayai data tersebut dan sepakat tentang relevansinya Bukti tidak tertulis atau berdasarkan persepsi seperti pengamatan dalam jangka waktu lama tentang berkurangnya ketersediaan ikan serta lsquoalat ukurrsquo informal mdash seperti seberapa jauh perahu harus melaut sebelum mencapai daerah tangkapan yang memadai mdash mungkin lebih meyakinkan bagi masyarakat Selain itu kenyataan yang dihadapi oleh sebagian besar kawasan berkembang di dunia adalah hanya sedikit data yang tersedia apa lagi data jangka panjang atau data dalam skala kecil yang dapat mendukung pembuatan keputusan di tingkat lokal

Ketika kami mengembangkan cara pengukuran kami sarankan agar hal ini dilakukan secara partisipatif Para pihak harus memutuskan bersama apa yang paling penting untuk diukur agar dapat membantu diagnosis perencanaan dan pengelolaan adaptif mereka Kemudian menjawab indikator atau pengukuran langsung apa yang sesuai untuk melihat kondisi awal dan kemajuannya serta bagaimana mendapatkan informasi tersebut

Sering kali indikator kualitatif sudah cukup untuk memandu diagnosis partisipatif Salah satu pendekatan yang paling mudah adalah dengan menggunakan lsquopapan instrumenrsquo dengan kode warna Pengguna dapat mengidentifikasi indikator utama untuk setiap tulang dari diagram tulang ikan dan melampirkan skala peringkat sederhana seperti skala berdasarkan warna Contoh untuk papan instrumen ini dapat dilihat di Tabel 2

Cara yang sama dapat digunakan pengguna untuk mengidentifikasi faktor-faktor penentu keberhasilan dan tantangan untuk situasi mereka sendiri lalu menilainya secara kualitatif dengan menggunakan skala papan instrumen

Contoh yang sangat baik dalam berkolaborasi adalah merencanakan pertemuan secara berkala untuk mengisi papan instrumen ini bersama-sama (Izurieta 2007) Para pihak bahkan dapat mengisinya secara terpisah di dalam kelompok-kelompok kecil lalu berkumpul lagi untuk membandingkan hasil mereka mdash apakah mereka sepakat atau tidak untuk setiap indikator Yang terpenting apa yang perlu mereka tingkatkan (Ini adalah alasan sebenarnya untuk berdiskusi)

Akan tetapi papan instrumen dapat terlihat pasif kecuali jika ada versi yang dapat dibandingkan seiring dengan berjalannya waktu (Apakah kita melakukan sesuatu dengan lebih baik dibandingkan penilaian sebelumnya) Untuk permasalahan yang secara jelas perlu dikembangkan oleh para pihak pendekatan yang lebih baik mungkin dapat dilakukan dengan menggunakan judul atau kata-kata yang mencerminkan tahapan perkembangan Misalnya jejaring yang relevan biasanya akan berkembang Sehingga akan lebih masuk akal jika skalanya diberikan judul lsquobelum dimulairsquo kemudian lsquotahap awalrsquo lsquoperkembanganrsquo lalu lsquoberkembang penuhrsquo

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 35

TABEL 2 Contoh papan instrumen dengan kode warna

SANG

AT T

ERBA

TAS

TERB

ATAS

OK GOOD

EXCE

LLEN

T

PENJ

ELAS

AN

Fokus dan bermitra Kejelasan fokus

Bekerja dengan baik sebagai mitra

Mengembangkan jejaring Orang-orang yang relevan terlibat

Pengetahuan tradisional dan praktik pengelolaan

Keberadaan pengetahuan

Praktik pengelolaan secara adat digunakan

Kombinasi pengetahuan lokal dan ilmiah

Pengetahuan lokal dan ilmiah dipertimbangkan

Identifikasi proyek terkait dan warisan mereka

Kontak terjalin dengan personil proyek sebelumnya dokumen dipelajari

Warisan 1 dilanjutkan

Warisan 2 dilanjutkan

Warisan 3 dilanjutkan

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion dan strategi mereka

Ada champion

Champion mendapat dukungan

Analisis kebijakan multitingkat

Kebijakan dinilai

Kebijakan dan pengaturan kelembagaan selaras di semua tingkat pemerintahan dan dengan masyarakat

Analisis konflik Jangkauan konflik

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir36

6 REFERENSIAndrew NL Bene C Hall SJ Allison EH Heck S amp Ratner BD 2007 lsquoDiagnosis and management of small-scale fisheries in developing countriesrsquo Fish and Fisheries vol 8 hal 227ndash240

Bene C Kodio A Lemoalle J Mills D Morand P Ovie S Sinaba F amp Tafida A 2009 Participatory diagnosis and adaptive management of small-scale fisheries in the Niger River Basin CGIAR Challenge Program on Water and Food Project report (proyek no 72)

Brown VA 2010 lsquoCollective inquiry and its wicked problemsrsquo in Brown VA Harris JA and Russell JY eds Tackling wicked problems through the interdisciplinary imagination Earthscan London hal 4ndash83

Cinner JE McClanahan TR MacNeil MA Graham NAJ Dawd TM Mukminin A Feary DA Ando L Rabearisoa AL Wamukota A Jiddawik A Campbell SJ Baird AH Januchowski-Hartley FA Hamed S Laharil R Morovel T amp Kuangel J 2012 lsquoComanagement of coral reef social-ecological systemsrsquo Proceedings of the National Academy of Sciences vol 109 14 hal 5219ndash5222

Conflict Resolution Network 2008 Conflict Resolution Trainers Manual mdash 12 skills Conflict Resolution Network wwwcrnhqorg (keterampilan 8 memetakan konflik)

Cornelius H amp Faire S 2006 Everyone can win how to resolve conflict Edisi ke-2 Simon dan Schuster NSW

Eriksson H Adhuri DS Adrianto L Andrew N L Apriliani T Daw T Evans L Garces L Kamanyi E Mwaipopo R Purnomo AH Sulu RJ amp Beare DJ 2016 lsquoAn ecosystem approach to small-scale fisheries through participatory diagnosis in four tropical countriesrsquo Global Environmental Change vol 36 hal 56ndash66

Fisher R Ury WL amp Patton B 2011 Getting to yes negotiating agreement without giving in Penguin

Izurieta AV 2007 Evaluation framework for collaborative management of protected areas a crosscultural case study in Queensland Australia PhD thesis The University of Queensland

Mills D Beacuteneacute C Ovie S Tafida A Sinaba F Kodio A Russell A Andrew N Morand P amp Lemoalle J 2011 lsquoVulnerability in African small-scale fishing communitiesrsquo Journal of International Development vol 23 hal 308ndash313

Proyek Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) adalah proyek dukungan teknis regional yang ditujukan untuk membuka sumber-sumber pendapatan baru yang berkelanjutan bagi masyarakat pesisir di wilayah timur Asia Timur-Pasifik CCRES akan mengembangkan produk-produk pengetahuanmdashyang dapat digunakan sebagai masukan terhadap rancangan dari proyek rencana dan kebijakan di tingkat global regional dan nasionalmdashserta model teknis dan alat perencanaan yang membantu persiapan rencana pengelolaan sumber daya pesisir berbasis masyarakat

BERKOMUNIKASI DENGAN KAMI

CAPTURING CORAL REEF AND RELATED ECOSYSTEM SERVICES (CCRES)

CCRESnet

ccresnet

Hubungi Liz Izquierdo Manajer Proyek Kantor Kemitraan Penelitan The University of Queensland St Lucia QLD 4072 Australia T +61 7 3443 3144 E lizquierdouqeduauKunjungi wwwccresnet

copy Copyright University of Queensland

Mari bergabung komunitas kami

  • 1Pendahuluan tentang alat bantu FishCollab
    • 11Siapa yang dapat menggunakan alat bantu ini
    • 12Keterampilan apa yang diperlukan untuk menggunakannya
    • 13Bagaimana pembuatannya
    • 14Apa yang ada di dalam alat bantu ini
    • 15Profil para champion Selayar untuk perlindungan wilayah pesisir
    • 16Mengadaptasi alat bantu
      • 2Latar belakang mengapa kita memerlukan alat bantu ini
        • 21Kolaborasi dalam mengelola sumber daya alam
        • 22Alasan menerapkan alat bantu
          • 3Prosedur diagnosis partisipatif diagram lsquotulang ikanrsquo
            • 31Bagaimana menerapkan setiap komponen FishCollab
            • 32Mengenalkan diagram tulang ikan
            • 33Kepala ikan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif
            • 34Ekor ikan Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir (perikanan) yang adaptif
            • 35Tulang belakang Pertemuan diagnosis partisipatif pengamatan peserta kegiatan
            • 36Diagram tulang ikan komponen yang menyusun diagnosis partisipatif
              • 4Faktor yang mendukung dan tantangan contoh dari Selayar
              • 5Saran untuk pengukuran
              • 6Referensi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 21

KOTAK 3I PENGETAHUAN DAN PRAKTIK TRADISIONAL

Satu desa di Selayar Barugaiya memiliki hubungan agama adat dengan hewan laut Di masa lalu masyarakat desa tersebut mengadakan upacara adat tahunan mdash arak-arakan dari desa ke pantai mdash untuk merayakan keterkaitan mereka dengan buaya dan spesies laut lainnya Setelah bertahun-tahun tidak diadakan lagi desa ini sekarang akan memperbaharui praktik ini sebagian karena ingin menarik wisatawan (komunikasi pribadi Rahmat Zainal) Ini adalah desa yang mencanangkan inisiatif lsquoDesa Penyursquo mdash lihat kisah champion tentang Pak Datu dari Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka dari Selayar Indonesia

Perangkap ikan tetap sero digunakan di sepanjang pantai barat laut Selayar (lihat foto) terutama di Bungaiya Kami diperlihatkan dokumen dalam Bahasa Belanda (sebelum 1948) dan naskah kuno Makassar (kemungkinan sangat tua) yang memberikan pengakuan resmi atas sistem ini Ini adalah teknologi yang rumit Jaringnya diikat di antara tiang ramping yang dipasang dari garis pantai sampai 100 meter atau lebih lepas pantai Ikan yang terbawa air

pasang akan tertahan di satu sisi atau sisi lain dari pembatas ini berenang menjauh dari pantai dan memasuki bagian tertutup yang berbentuk seperti mata panah yang hanya memiliki satu pintu keluar di satu bagian Bagian ini nanti akan menuju ke bagian tertutup

lain yang lebih kecil dan berbentuk mata panah dan beberapa sero bahkan terdiri dari tiga bagian Nelayan akan berperahu ke bagian tertutup yang kecil pada saat pasang surut untuk mengumpulkan ikan dari bagian tertutup kecil yang berada di ujung Sebagian besar memiliki panggung kecil di atas sero dari panggung ini mereka bisa mengeruk ikan yang terperangkap Sebagian besar sero dipasang pada musim tenang dan dilepas pada musim muson barat (sekitar bulan September sampai Februari) karena sero akan mudah hancur ketika musim badai Keluarga memiliki hak untuk memasang sero di beberapa lokasi Beberapa menyewakan tempatnya dengan atau tanpa sero ke pihak lain untuk dioperasikan Di masa lalu peraturan adat menyatakan bahwa menangkap ikan dengan alat lain dalam radius 60 meter dari sero tidak diperbolehkan Peraturan ini baru dimodifikasi di Bungaiya menjadi 50 meter untuk memberikan lebih banyak ruang kepada nelayan untuk menggunakan alat lain Desa mempertimbangkan operasi alat penangkap ikan lain yang sederhana dengan jarak 50 meter lebih tidak akan mengganggu pengoperasian sero

GAMBAR 14 Atas Bagian tertutup dari perangkap ikan sero Bawah Sero dilihat dari pantaiFoto D Adhuri

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir22

KOTAK 3K PENDEKATAN KAMI UNTUK ANALISIS KEBIJAKAN

Untuk menanggapi inisiatif masyarakat tentang peremajaan dan formalisasi praktik pengelolaan daerah pesisir kami melakukan analisis kebijakan di bawah instruksi dari setiap masyarakat sasaran Tujuannya adalah untuk melihat seberapa jauh sistem hukum Indonesia dan kebijakan pemerintah mendukung (atau dapat mendukung) hukum adat mereka dan mengidentifikasi strategi bagi desa untuk mencoba mengatasi ketidakselarasan dan mengambil kesempatan yang belum mereka sadari Dalam hal ini kami memeriksa beberapa undang-undang peraturan dan kebijakan pemerintah lainnya sehubungan dengan pengelolaan daerah pesisir di berbagai tingkat dari kabupaten nasional dan internasional Kami menemukan setidak-tidaknya dua undang-undang mdash Undang-Undang tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (No 272007 dan No 12014) dan Undang-Undang tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

(No 322009) mdash yang mengakui dan melindungi hak masyarakat pesisir untuk menerapkan pengetahuan tradisional dan lokal mereka untuk mengelola wilayah dan sumber daya pesisir Kami juga menemukan sejumlah peraturan menteri terutama dari Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang sangat mendukung pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Satu undang-undang yang sering dianggap sering mengesampingkan pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat adalah Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah (No 232014) Undang-Undang ini mengatur ulang tanggung jawab pemerintah di seluruh wilayah Indonesia dan mengatur pengelolaan perairan pantai sampai 12 mil laut berada di bawah kewenangan pemerintah provinsi Undang-Undang ini sedang dalam proses sosialisasi pada saat kami melakukan kerja lapangan Namun demikian dari diskusi kami dan berjejaring dengan

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi (lihat Kotak 3H tentang berjejaring) menunjukkan bahwa meskipun undang-undang harus diikuti tetapi mereka akan tetap mendukung pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat dengan cara mengeluarkan surat Analisis juga meliputi perjanjian internasional seperti yang mengatur tentang hak adat atas sumber daya

Desa dan pegawai pemerintah kabupaten menyambut baik analisis ini Parak dan Bungaiya kemudian mengembangkan peraturan baru melalui proses diskusi dan tata kelola mereka sendiri Tim mendiskusikan kesempatan yang ada dengan desa dan desa memasukkannya ke dalam peraturan desa yang menurut mereka berkaitan

Kami juga membantu Parak dengan meminjamkan peralatan GPS dan merekam koordinat batas-batas laut secara hukum adat (lihat Kotak 3F)

KOTAK 3J PROSES KAMI MENEMUKAN TENTANG TRADISI

Di Bungaiya dan Parak diskusi tentang berbagai permasalahan di pertemuan pertama berakhir pada pembuatan daftar jenis-jenis alat tangkap tradisional yang boleh mereka gunakan dan peraturan yang berlaku (sembilan di satu masyarakat 11 di masyarakat lainnya) Anggota masyarakat menyebutkan jenis-jenis alat tangkap dan anggota tim menuliskannya di kertas plano yang ditempel di dinding Fasilitator mengklarifikasi informasi untuk memastikan sudah ditulis dengan benar (lihat Gambar 15) Dalam pengamatan peserta kami mengumpulkan informasi lebih jauh tentang ini Satu keluarga menunjukkan pada kami dokumen dalam Bahasa Makassar kuno (lihat Kotak 2A) dan Bahasa Belanda yang memverifikasi hak milik dan peraturan adat untuk sero

GAMBAR 15 Jenis-jenis alat tangkap dan peraturan penggunaannya di Desa ParakFoto AY Abdurrahim

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 23

Seperti yang sudah dijelaskan di Kotak 3E pada saat kami melakukan kerja lapangan terjadi konflik antara salah satu desa sasaran kami dan nelayan dari desa tetangga Permasalahannya mdash dari sudut pandang desa sasaran kami mdash adalah tentang praktik menangkap ikan yang digunakan nelayan desa tetangga yang (a) menangkap ikan di perairan desa sasaran kami dengan menggunakan alat dan teknik menangkap ikan yang merusak dan dilarang menurut peraturan desa sasaran kami dan (b) menangkap ikan di daerah yang dianggap sebagai daerah yang dilindungi oleh desa sasaran kami atas dasar kesepakatan bersama Meskipun Selayar memiliki batas-batas menangkap ikan secara adat penangkapan ikan adalah akses yang terbuka Dengan demikian desa dapat menggunakan hak kontemporernya untuk membuat peraturan penangkapan ikan untuk daerah mereka Alat tangkap yang menjadi sumber perselisihan adalah senapan tombak dan lampu senter terang yang digunakan di malam hari sehingga dengan mudah menangkap gerombolan ikan yang sedang beristirahat Daerah penangkapan ikan yang dipersengketakan timbul karena masalah penamaan Kedua desa sepakat bahwa satu lajur di pesisir desa sasaran kami di pantai barat laut Selayar bukanlah daerah untuk menangkap ikan tetapi daerah tersebut hanya diberikan nama tanpa batas-batas yang jelas Sejak ada jalan baru yang dibangun untuk mencapai pantai nelayan dari desa tetangga berargumen bahwa nama tersebut hanya berlaku untuk daerah yang bisa dicapai lewat jalan lama sementara desa sasaran kami berargumen bahwa nama tersebut berlaku untuk daerah sepanjang pantai

Pada suatu malam di awal tahun 2017 penduduk desa sasaran kami menangkap beberapa nelayan dari desa tetangga yang menggunakan senapan tombak dan lampu di daerah terlarang kemudian ditangkap oleh penduduk dibawa ke kantor desa dan memanggil Kepala Desa Kepala Desa memanggil petugas kepolisian yang membawa nelayan ke kantor polisi dan menginterogasi mereka Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya kedua belah pihak memanggil koordinator perikanan Andi Penrang di hari berikutnya Andi Penrang menyarankan untuk membawa perselisihan ini ke camat untuk diputus Camat membuat keputusan yang memihak desa sasaran kami dan penerapan peraturan desa untuk Daerah Perlindungan Laut (DPL) yang konsisten dengan hukum adat Nelayan tersinggung dengan perlakuan yang mereka alami dan mengatakan bahwa mereka sudah ditahan paksa Beberapa minggu kemudian nelayan dari desa lain tersebut mengajukan banding ke tingkat pemerintahan yang lebih tinggi Bupati Bupati yang baru terpilih dan tidak paham tentang permasalahan perikanan meminta masukan dari pegawai dinas perikanan kabupaten Mereka memberi masukan atas dasar peraturan pemerintah terkait perikanan yaitu bahwa menombak ikan diizinkan Meskipun hanya berdasar pada situasi yang terjadi antara dua desa Bupati memutuskan untuk mengeluarkan peraturan yang berlaku untuk semua desa di Kabupaten Selayar

Pada saat itu kedua desa berada di situasi menang atau kalah Dengan menyerahkan kepada otoritas yang lebih tinggi untuk memutuskan pilihan mereka untuk mengendalikan hasil dengan cara negosiasi menjadi berkurang Di sisi lain di setiap tahap masing-masing pihak mendapat dukungan dari pemerintah Mereka tidak merasa perlu untuk

bernegosiasi pada saat itu dan permasalahannya tidak mudah dinegosiasikan karena berdasar pada keyakinan dan nilai yang berbeda Nelayan dari desa tetangga ini bukannya menerima dengan tenang kemudian justru memamerkan keberhasilan mereka mendapatkan hak dengan menangkap ikan di pantai yang seharusnya terlarang di hadapan pemukiman desa sasaran dan sengaja menunjukkan bagaimana mereka menangkap ikan dalam jumlah yang sangat banyak Hal ini semakin membakar bara konflik Penduduk desa sasaran dipaksa menyaksikan ikan yang sudah mereka jaga melalui praktik pelestarian kemudian ditangkap dan dibawa ke pantai Mereka hanya bisa menyaksikan dan mengambil foto

Pada titik ini petugas perikanan kabupaten mencari informasi dari tim kami Dalam proses untuk mempersiapkan analisis kami mengembangkan modul analisis konflik untuk alat bantu kami Modul ini berdasarkan pada kerangka pemetaan konflik yang dikembangkan oleh Jejaring Resolusi Konflik Australia (2008) Kami menambahkan dua aspek konteks dan kekuatan dari masing-masing pihak Kami mengkomunikasikan analisis kami berdasarkan alat bantu ini melalui presentasi PowerPoint dan berbicara dengan petugas perikanan kabupaten dan pihak lain dari jejaring pemerintah dan pihak berkepentingan lalu kemudian mengadakan pertemuan masyarakat di desa sasaran kami

Alat bantu pemetaan konflik ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan kekhawatiran dari setiap pemangku kepentingan yang terkait dengan permasalahan kemudian mencari kepentingan bersama dan hal-hal yang dapat dinegosiasikan Hal ini berhubungan dengan beberapa prinsip negosiasi (Fisher et al 2011) yang menyarankan untuk melihat konflik dengan cara pandang baru

1 Pertama para pihak harus saling menghormati sebagai sesama dan menempatkan konflik bukan orang-orangnya sebagai masalah yang perlu ditangani Mereka harus fokus untuk memelihara hubungan yang saling menghormati dan positif dan saling memperlakukan satu sama lain sebagai pemecah masalah bersama bukan saingan Pendekatan ini berasumsi konflik adalah suatu hal yang tidak nyaman bagi kedua belah (atau semua) pihak dan mereka ingin memecahkan masalah ini

2 Siapapun yang membuat analisis harus melihat di balik yang disampaikan para pihak sebagai keinginan dan menemukan apa sebenarnya kebutuhan mendasar mereka Sehingga akses ke daerah penangkapan ikan tertentu mungkin sebenarnya adalah tentang penghidupan yang memadai atau keadilan atau mewakili kebutuhan mendasar lain

3 Setelah mengidentifikasi kebutuhan mendasar di balik konflik tersebut para pihak harus berusaha mengidentifikasi pilihan-pilihan baru lsquountuk keuntungan bersamarsquo yang berusaha memenuhi kebutuhan mendasar dari semua pihak Hal ini memerlukan pemecahan masalah secara kreatif dan pembingkaian ulang dengan saling menghormati Hal ini dapat mengarah ke solusi baru yang kreatif Ingat bahwa tidak semua permasalahan dapat dinegosiasikan dengan cara ini Pertentangan nilai tidak semudah itu untuk diselesaikan

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir24

4 Jika tahap ini tidak berhasil menemukan solusi para pihak dapat setuju untuk mematuhi nasihat dari ahli atau bukti independen Mereka perlu menyepakati jenis bukti atau nasihat yang dapat diterima oleh kedua belah (atau semua) pihak Sebagai contoh mereka dapat sepakat mengizinkan penangkapan ikan dalam jumlah tertentu yang tetap bisa menjaga cadangan ikan di tingkat tertentu dan mencari pemantauan ilmiah dan nasihat ahli yang bisa membuktikan bahwa tingkat tersebut lestari Mereka bisa sepakat untuk menangkap ikan dengan cara-cara yang tidak merusak karang dan mencari nasihat ahli atau penelitian tentang metode apa yang bisa digunakan

5 Jika para pihak masih tidak bisa sepakat masing-masing pihak dapat menilai alternatif terbaik yang mereka miliki selain menegosiasikan kesepakatan yaitu seberapa buruk situasinya jika mereka harus terus hidup dengan perselisihan yang tidak terselesaikan Apakah lebih baik bagi mereka untuk terus berusaha bernegosiasi atau mundur dan tetap pada situasi sekarang Sering kali mereka harus memutuskan pertanyaan ini berdasarkan kebutuhan mendasar mereka misalnya mengamankan penghidupan mengamankan wilayah atau memelihara tradisi

Alat bantu pemetaan konflik terfokus pada kebutuhan mendasar dan mencari kesamaan mungkin akan menolong mencapai resolusi Hal ini diwakili dengan diagram lingkaran yang terdiri dari bagian-bagian dengan lingkaran pusat (lihat Gambar 16) Langkah-langkahnya adalah

1 Berikan judul permasalahan di bagian tengah diagram Hal ini harus jelas dengan sesedikit kata sebisa mungkin karena mengubah deskripsi permasalahan akan menggeser pemangku kepentingan yang relevan serta sebagian besar analisisnya

2 Identifikasi lsquopemangku kepentinganrsquo atau para pihak dari permasalahan ini Hal ini mencakup mereka yang secara langsung terlibat dalam konflik namun ada juga pihak-pihak lain seperti pembuat peraturan tetangga dan siapapun yang terkena dampak dari atau berada di posisi yang dapat mempengaruhi permasalahan tersebut Berikan nama bagi setiap pemangku kepentingan (lsquosiaparsquo) di satu bagian diagram Anda dapat membuat sebanyak atau sesedikit mungkin bagian sesuai kebutuhan

3 Bagi setiap pemangku kepentingan pertimbangkan konteks mereka (setiap pihak mungkin punya konteks yang berbeda) kekuatan kebutuhan mendasar dan yang meenjadi perhatian mereka Kebutuhan dan kekhawatiran bisa jadi mewakili hal yang sama atau berbeda

Perbandingan antara aspek-aspek ini dapat membantu mengidentifikasi peluang untuk menegosiasikan solusi baru dan mencari kemungkinan dimana semua pihak sama-sama menang

Cara terbaik untuk melakukan ini adalah dengan menggunakan selembar kertas besar seperti kertas plano Tergantung pada hubungan antar para pihak latihan ini dapat dilakukan secara partisipatif (jika difasilitasi dengan baik) atau oleh peneliti atau fasilitator atau oleh satu pihak yang merencanakan bagaimana mereka dapat mengadakan diskusi dengan pihak-pihak utama lainnya

Gambar 16 menunjukkan tahap pertama dari analisis Kami sudah memberikan judul untuk permasalahannya (konflik atas alat penangkap dan lokasi penangkapan ikan) dan para pihak yang berkonflik Mereka diidentifikasi disini sebagai lsquodesa sasaran kamirsquo nelayan dari desa tetangga (yang bersengketa langsung) non-nelayan dari desa tetangga (yang tidak serta-merta mendukung praktik warga nelayannya) masyarakat dan desa lain yang berdekatan kecamatan dinas perikanan kabupaten Bupati (walikota) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi (sekarang bertanggung jawab untuk perikanan di perairan dalam) serta polisi dan militer (yang berbagi tanggung jawab untuk pengawasan wilayah pesisir dan perairan dalam di Indonesia) Kami mengosongkan beberapa bagian jika ada pihak lain yang akan dipertimbangkan

Analisis indikatif lengkap dapat dilihat di Gambar 17 Harap diperhatikan bahwa analisis terperinci untuk dua bagian desa sasaran dan nelayan dari desa tetangga Analisis ini dibuat oleh peneliti berdasarkan semua data kami para pihak tidak berpartisipasi dalam pembuatan analisis ini

Ada beberapa poin yang terlihat jelas dari analisis ini

Konteksbull Desa sasaran kami beruntung karena memiliki garis

pantai timur dan barat mdash ini adalah aset besar mengingat arah muson (timur atau barat) membatasi penangkapan ikan hanya di pantai yang lebih tenang Kedua pantai dapat digunakan hanya selama dua bulan dalam setahun (periode transisi muson) Desa tetangga hanya memiliki garis pantai yang sangat pendek di sebelah barat jadi tidak mengejutkan jika nelayannya tergoda untuk pergi ke perairan lain Desa sasaran kami memiliki garis pantai yang panjang di sebelah barat dan dengan demikian memiliki beberapa pilihan daerah tangkapan meskipun desa ini juga memiliki jumlah penduduk yang lebih besar Desa lain juga memiliki garis pantai yang pendek

bull Desa sasaran kami lebih bergantung pada perikanan karena sebagian besar tanahnya berbatu-batu dan tidak subur Pemukiman berlokasi di sepanjang pantai tidak ada pemukiman yang berada di pedalaman Hanya sedikit kemungkinan untuk bercocok tanam dan beternak Desa sasaran kami tertarik untuk mendiversifikasi ekonominya tetapi hal ini memerlukan waktu dan sumber daya Desa tetangga tidak terlalu bergantung pada menangkap ikan sebagai penghidupan karena sebagian besar keluarga memiliki sumber daya lain seperti kelapa dan hewan ternak Beberapa pemukiman berada di pedalaman dan nelayan mengendarai sepeda motor ke pantai untuk menangkap ikan

bull Desa sasaran kami memiliki tradisi dan tata kelola perikanan yang kuat Desa tetangga tidak memiliki fokus yang kuat dalam tata kelola perikanan Nelayan dari desa lain mengaku mereka tidak memiliki pengetahuan tradisional tentang praktik penangkapan ikan sehingga mereka harus mengandalkan teknologi baru (yang tidak mereka percayai bersifat merusak) Para tetua dari desa lain menentang pendapat ini mereka berkata dahulu desa mereka memiliki pengetahuan tentang menangkap ikan tetapi ketika desanya dimekarkan pada tahun 1980-

Kont

eks

Konteks

KonteksKon

teks

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 25

an (oleh pemerintah atas alasan pelayanan yang lebih praktis) mereka yang pindah ke pemukiman lain di dekat pantai kehilangan kontak dengan mereka yang masih memiliki pengetahuan Jelas disini pengetahuan adat tidak diwariskan dengan baik dan tidak lagi dipraktikkan

bull Desa sasaran kami memiliki sistem pengawasan penangkapan ikan tetapi dengan kapasitas terbatas sehingga sulit untuk mendeteksi serbuan nelayan dari desa lain dan mengatasi pelanggar

bull Sepertinya ada perbedaan aspirasi ekonomi nelayan desa tetangga mencari penghasilan yang lebih besar dibandingkan dengan apa yang ditolerir oleh desa sasaran kami dengan alasan menjaga keberlanjutan perikanan mereka

bull Penduduk desa memiliki hubungan keluarga melalui pernikahan Ini adalah insentif yang kuat bagi kedua belah pihak untuk mengatasi konflik

Kekuatanbull Desa sasaran kami telah memelihara kearifan lokalnya

(pengetahuan dan praktik adat) dengan dukungan kuat dari pengurus desa Mereka memberikan prioritas tinggi untuk pelestarian laut dan bersedia berkoordinasi dan berkolaborasi dengan desa lain demi mencapai perikanan yang lestari untuk masa depan jangka panjang semua pihak

bull Nelayan dari desa lain inovatif dalam mengadopsi teknologi baru untuk penangkapan ikan

Kebutuhanbull Desa sasaran kami berharap dapat melindungi habitat

ikan melindungi perikanan mengamankan penghidupan dan menjaga tradisi

bull Nelayan dari desa lain juga ingin mengamankan penghidupan tetapi lebih tertarik pada peningkatan ekonomi (penghasilan yang lebih besar pangan yang lebih baik) Untuk mendapatkan hal ini mereka perlu akses ke wilayah perairan lain

GAMBAR 16 Alat bantu pemetaan konflik

Desa

sas

aran

Desa t

etang

ga

(nelay

an)

Desa tetangga

(bukan nelayan)

Desa tetangga lain

Camat

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Kabupaten

Bupati

Dinas Kelautan dan Perikanan - Provinsi

Polis

i dan

milit

er

Kekh

awat

iran

Kebu

tuha

n

Keku

atan

Kekhaw

atiran

Kebutu

han

Keku

atan

KekhawatiranKebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

KebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

KebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

KekhawatiranKebutuhanKekuatan

Kekh

awat

iran

Kebu

tuha

n

Keku

atan

Kekh

awati

ran

Kebu

tuhan

Kekuata

n

Konflik tentang alat tangkap dan lokasi penangkapan ikanPE

RMAS

ALAH

AN

Konteks

Konte

ks Konteks

KonteksKont

eks

Konteks

Konteks

Konteks

Kont

eks

Kon

teks

KonteksKonteks

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir26

Camat

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Kabupaten

Bupa

ti

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Provinsi

Polis

i dan

m

ilite

r

KEKU

ATAN

bull Ke

arifa

n lo

kal d

iduk

ung

oleh

pe

mer

inta

han

desa

bull Ke

ingi

nan

kuat

unt

uk m

elest

arika

n

bull Be

rsed

ia b

erko

ordi

nasi

dan

ber

kola

bora

si

deng

an d

esa

lain

KEBU

TUHA

N

bull Pe

rlind

unga

n ek

osis

tem

bull Ke

berla

njut

an p

engh

idup

an

bull M

emeli

hara

kea

rifan

loka

lKE

KHAW

ATIR

AN

bull Ke

hila

ngan

kon

trol p

enge

lola

anbull

Etis

dan

kea

dila

n

bull M

enja

ga h

ubun

gan

deng

an p

endu

duk

desa

teta

ngga

bull Te

kana

n un

tuk

men

gado

psi a

lat

pena

ngka

p ika

n ya

ng m

erus

ak

KEKU

ATAN

bull Ke

wen

anga

n un

tuk

pene

gaka

n hu

kum

KEBU

TUHA

Nbull

Men

jaga

ket

ertib

an u

mum

KEKH

AWAT

IRAN

bull M

enin

gkat

nya

konfl

ik s

osia

lbull

Men

ingk

atny

a pe

nang

kapa

n ik

an y

ang

mer

usak

bull Pe

nang

kapa

n ik

an il

egal

teru

s be

rlang

sung

KEKUATANbull Pemimpin dan pegawai yang berkomitmen

bull Hubungan lokal yang baik

KEBUTUHANbull Pengelolaan perikanan dan ekosistem pesisir

yang berkelanjutan

bull Perlindungan dan pemberdayaan masyarakat

pesisirbull Kerja sama dan dukungan dari desa dan

kecamatanKEKHAWATIRAN

bull Menangani perubahan kewenangan

bull Keterbatasan SDM kewenangan untuk

implementasi programKE

KUAT

ANbull Ja

batan

dan k

ewen

anga

n ter

tingg

i di k

abup

aten

bull Keter

tarika

n untu

k men

gemba

ngka

n keb

ijaka

n

berba

sis pe

neliti

an

KEBU

TUHAN

bull Stab

ilitas

sosia

l

bull Pend

apata

n dae

rah da

ri sek

tor pe

rikan

an

bull Men

gemba

ngka

n pari

wisata

dan p

erika

nan

KEKH

AWAT

IRAN

bull Kons

ekue

nsi d

ari pe

ngali

han k

ewen

anga

n untu

k

peng

elolaa

n peri

kana

n wila

yah p

esisi

r dan

laut

(UU

2320

14)

bull Kebe

rlanju

tan su

mber d

aya a

lam

KEKUATAN

bull Komitmen serius untuk menerapkan

pengelolaan perikanan wilayah pesisir dan laut

berbasis masyarakat

bull Memiliki kewenangan tertinggi di daerah untuk

pengelolaan perikanan wilayah pesisir dan laut

(UU 232014)

KEBUTUHAN

bull Transisi kewenangan untuk perikanan lokal bejalan

mulus

bull Dapat mengandalkan tingkat kabupaten

KEKHAWATIRAN

bull Keterbatasan anggaran SDM dan sarana

prasarana

bull Implementasi UU 232014

bull Koordinasi dengan pemerintah

pusat kabupatenkota

KEKUATAN

bull Berada dalam posisi yang bagus untuk

mem

fasilitasi penyelesaian konflik

KEBUTUHAN

bull Menjaga ketertiban um

um

bull Mendukung kepem

impinan desa untuk m

engatasi

masalahkonflik

bull Berkoordinasi dengan kepolisian dan militer

KEKHAWATIRAN

bull Terjadinya konflik sosial

bull Kewenangan terbatas untuk m

engelola sumber

daya

KONTE

KS

Bupa

ti baru

yang

visio

ner

dan b

erkom

itmen

untuk

memba

ngun

Sela

yar y

ang

berba

sis la

ut

Memilik

i kek

uasa

an da

n

wewen

ang y

ang k

uat d

i ting

kat

kabu

paten

KONTEKS

KKP Nasional sangat aktif

Dekat dengan LSM yang

peduli dengan lingkungan dan

masyarakat

KONTEKS

Mendukung perencanaan

pembangunan untuk masyarakat

desa (dari bawah ke atas)

Berkontribusi kepada pengelolaan

sumber daya pesisir

KONTEKS

Coordinate and comm

unicate

between district governm

ent

and village governments

KONT

EKS

Berp

artis

ipas

i dal

am

pene

gaka

n pe

ratu

ran

di ti

ngka

t ka

bupa

ten

dan

desa

Desa

mem

erlu

kan

polis

i dan

m

iliter

unt

uk m

enja

lank

an

peng

awas

an y

ang

kons

iste

n da

n te

rus-

men

erus

ser

ta

men

egak

kan

huku

m

GAMBAR 17 Analisis lengkap alat bantu pemetaan konflik

PERM

ASAL

AHAN

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 27

Polis

i dan

m

ilite

r

Desa

sas

aran

Desa tetangga

(nelayan)

Desa tetangga (bukan nelayan)

Desa tetangga lain

KEKU

ATAN

bull Ke

arifa

n lo

kal d

iduk

ung

oleh

pe

mer

inta

han

desa

bull Ke

ingi

nan

kuat

unt

uk m

elest

arika

n

bull Be

rsed

ia b

erko

ordi

nasi

dan

ber

kola

bora

si

deng

an d

esa

lain

KEBU

TUHA

N

bull Pe

rlind

unga

n ek

osis

tem

bull Ke

berla

njut

an p

engh

idup

an

bull M

emeli

hara

kea

rifan

loka

lKE

KHAW

ATIR

AN

bull Ke

hila

ngan

kon

trol p

enge

lola

anbull

Etis

dan

kea

dila

n

bull M

enja

ga h

ubun

gan

deng

an p

endu

duk

desa

teta

ngga

bull Te

kana

n un

tuk

men

gado

psi a

lat

pena

ngka

p ika

n ya

ng m

erus

ak

KEKUATAN

bull Inovatif (mengadopsi alat tangkap alternatif)

KEBUTUHAN

bull Akses ke perairan desa lain

KEKHAWATIRAN

bull Pengetahuan tentang praktik perika

nan lestari

yang terbatas

bull Perlindungan hukum

bull Menjaga hubungan dengan penduduk desa lain

KEKUATAN

bull Komitmen kuat dari pemerintahan desa

bull Hasrat untuk bekerja sama

KEBUTUHAN

bull Perlindungan habitat pesisir dan laut

bull Mengamankan penghidupan

KEKHAWATIRAN

bull Meningkatnya penangkapan ikan yang merusak

(dengan senapan tombak dan senter) terutama dari

lsquoDesa Tetanggarsquo

KEKU

ATAN

bull Ke

wen

anga

n un

tuk

pene

gaka

n hu

kum

KEBU

TUHA

Nbull

Men

jaga

ket

ertib

an u

mum

KEKH

AWAT

IRAN

bull M

enin

gkat

nya

konfl

ik s

osia

lbull

Men

ingk

atny

a pe

nang

kapa

n ik

an y

ang

mer

usak

bull Pe

nang

kapa

n ik

an il

egal

teru

s be

rlang

sung

KEKUATAN

bull Berada dalam posisi yang bagus untuk

mem

fasilitasi penyelesaian konflik

KEBUTUHAN

bull Menjaga ketertiban um

um

bull Mendukung kepem

impinan desa untuk m

engatasi

masalahkonflik

bull Berkoordinasi dengan kepolisian dan militer

KEKHAWATIRAN

bull Terjadinya konflik sosial

bull Kewenangan terbatas untuk m

engelola sumber

daya

KEKUATANbull Hubungan erat dengan desa lain

KEBUTUHANbull Keberlanjutan penghidupanbull Ketahanan panganKEKHAWATIRANbull Ketersediaan ikan

bull Menjaga hubungan dengan desa lainbull Keterbatasan sumber daya tanah

KONT

EKS

Pem

erin

taha

n de

sa y

ang

kuat

Kear

ifan

tradi

si lo

kal y

ang

kuat

Garis

pan

tai t

imur

dan

bar

at

yang

pan

jang

Dive

rsifi

kasi

eko

nom

i us

aha

mikr

oSi

stem

pen

gaw

asan

laut

deng

an k

apas

itas

terb

atas

KONTEKS

Garis pantai pendek hanya di

pantai barat

Memiliki hasrat yang kuat

untuk mengeksploitasi sumber

daya

Pernah menjadi pusat

penangkapan ikan yang

merusak

KONTEKSHubungan yang erat antara nelayan dan bukan nelayan di masyarakat

Kebanyakan petani dengan tanah terbatas Nelayan menyediakan akses atas ikan melalui tradisi berbagi

penjualan dan barter dengan produk pertanian

Hubungan dengan masyarakat desa sasaran karena perkawinan

KONTEKS

Ikatan kekeluargaan yang kuat

dan jejaring sosial

Hanya memiliki pantai timur

Tempat menangkap ikan bagi

nelayan tradisional terbatas

karena laut dalam

Akses ke pantai sulit hanya

ada beberapa jalan kecil

KONT

EKS

Berp

artis

ipas

i dal

am

pene

gaka

n pe

ratu

ran

di ti

ngka

t ka

bupa

ten

dan

desa

Desa

mem

erlu

kan

polis

i dan

m

iliter

unt

uk m

enja

lank

an

peng

awas

an y

ang

kons

iste

n da

n te

rus-

men

erus

ser

ta

men

egak

kan

huku

m

Konflik tentang alat tangkap dan lokasi penangkapan ikan

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir28

Kekhawatiranbull Desa sasaran kami memiliki banyak kekhawatiran

Termasuk hilangnya kontrol atas pengelolaan perikanan mereka yang sudah berhasil selama ini dan risiko konflik serta solusi potensialnya yang mungkin mengesampingkan pengelolaan mereka (pengamatan peserta yang kami lakukan menunjukkan hal ini terjadi dengan beberapa anggota desa sasaran kami meminta agar juga diperbolehkan menggunakan senapan tombak dan lampu setelah keputusan Bupati mengizinkan desa lain menggunakannya) Desa ini mengkhawatirkan tentang etis dan keadilan serta tentang perikanan lestari dan kehancuran habitat ikan (terutama karang)

bull Nelayan dari desa tetangga mengkhawatirkan mereka tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan menangkap ikan menurut peraturan desa sasaran kami Mereka juga mempertimbangkan wilayah laut mereka yang terlalu kecil untuk bisa mendapatkan penghasilan yang cukup dari tangkapan Mereka juga menekankan bahwa peraturan baru yang dkeluarkan oleh Bupati memperbolehkan mereka menggunakan alat tangkap dan peraturan tersebut lebih kuat dari surat kesepakatan yang ditandatangani camat Mereka juga khawatir tentang perlindungan hukum untuk kegiatan mereka (yang dimiliki saat ini)

bull Kedua desa ingin memelihara hubungan baik yang terjalin dengan adanya perkawinan antar warga desa

Poin yang menarik dari analisis ini adalah jumlah orang yang bertentangan Ukuran pihak yang berkonflik tidak setara desa sasaran kami bersatu menentang masuknya nelayan dari desa tetangga yang dianggap ilegal menurut hukum adat dan peraturan desa Sementara dari desa tetangga hanya nelayan yang berada di garis depan pada konflik ini Pengurus desa menyadari adanya permasalahan ini dan kepala desa berusaha melindungi kepentingan nelayan mereka dengan berpendapat bahwa alat tangkap yang mereka gunakan diperbolehkan menurut peraturan pemerintah Pendapat di dalam desa tetangga sendiri terbelah mdash atau ada penduduk yang tidak peduli tentang praktik menangkap ikan karena mengandalkan sumber daya lain

Pihak lain juga ingin melihat konflik ini diselesaikan karena akan berdampak pada mereka Karena konflik ini melibatkan dua desa penyelesaian konflik berada di bawah tanggung jawab camat dengan dibantu oleh Kapolsek dan Danramil Bupati dan dinas kabupaten terbawa ke dalam konflik karena eskalasi konflik untuk mengambil keputusan Dinas perikanan kabupaten berada dalam posisi sulit karena mereka ingin mendorong perikanan lestari dan bekerja sama dengan desa tetapi konflik ini membuat mereka harus mengambil keputusan berdasarkan isi peraturan yang bertentangan dengan tujuan keberlanjutan Polisi dan militer menegakkan kepatuhan pada hukum yang berlaku suatu permasalahan yang disengketakan dalam hal ini Mereka terselamatkan jika konflik dapat dihindari Desa-desa lain di pulau mengamati terutama desa yang memiliki hubungan erat dengan protagonis

Mereka juga ingin melindungi perikanan mereka dan juga mengalami daerah mereka diterobos oleh kelompok nelayan yang sama

Cornelius dan Faire (2006) menyarankan untuk mengenali awal terjadinya konflik sedini mungkin dan menanganinya sebelum meningkat dan para pihak semakin berakar di posisinya seperti yang terjadi di contoh Selayar ini Di sisi lain spesialis resolusi konflik menyadari bahwa terkadang konflik perlu lsquomatangrsquo terlebih dahulu untuk ada resolusi Sering kali para pihak ingin menghabiskan semua pilihan yang ada sebelum bersedia berbicara

Apa yang terjadi berikutnyaSetelah adanya keputusan dari Bupati desa sasaran tidak dapat mengajukan banding Mereka kemudian mencari apa yang mungkin dapat mereka lakukan Mereka mendiagnosis bahwa mereka kalah karena adanya kelemahan dalam peraturan tertulis yang diakui dan ditegakkan oleh pejabat yang berwenang Sehingga mereka memilih untuk menggunakan analisis kebijakan di atas untuk mencari jalan yang bisa mengkonsolidasikan dan mendokumentasikan hukum adat dan peraturan desa kontemporer yang diakui sepenuhnya oleh pemerintah

Desa sasaran menghadapi keputusan internal yang sulit dan tantangan dalam menjaga persatuan yang selama ini berhasil dikelolanya terkait dengan penangkapan ikan tradisional lestari Tiga nelayan dari desa sasaran kami minta agar diperbolehkan menangkap ikan dengan menggunakan senapan tombak karena penduduk desa tetangga diperbolehkan (kenapa mereka tidak boleh melakukan hal yang sama) Desa menolak Tetapi dua nelayan dari desa sasaran kami yang menikah dengan perempuan dari desa tetangga dan lebih banyak tinggal di pemukiman istrinya berkeras untuk mendapat pengecualian karena mereka tidak memiliki alat tangkap lain dan keterampilan yang diperlukan untuk menangkap ikan Jadi kedua nelayan tersebut diperbolehkan menggunakan senapan tombak Hal ini menyebabkan ketegangan internal

Sementara itu desa-desa tetangga lain yang juga mengalami wilayahnya diterobos oleh nelayan yang terlibat dalam konflik ini memutuskan untuk bersatu untuk melindungi perikanan mereka Dengan adanya kesadaran yang lebih baik mereka mulai mengubah penggunaan sumber dayanya agar tidak terlalu bergantung pada perikanan Misalnya di masa lalu jika mereka memerlukan ikan dalam jumlah besar untuk upacara (seperti perkawinan) mereka akan menggunakan bom agar bisa menangkap sebanyak mungkin ikan Setelah mereka menyadari kerusakan yang diakibatkan terhadap cadangan dan habitat ikan beberapa tahun yang lalu mereka mulai menyembelih hewan ternak untuk upacara Setelah melindungi perikanan mereka sendiri mereka tidak senang ada pihak lain yang masuk dan mengambil keuntungan dari pantangan dan perlindungan yang sudah mereka lakukan

Konflik ini belum terselesaikan tetapi telah melahirkan sejumlah inisiatif lain terutama analisis kebijakan desa Situasi saat ini mengkhawatirkan baik bagi keberlanjutan perikanan maupun bagi ketetapan desa sasaran untuk melindungi habitat ikan dan mengelola dampak penangkapan ikan Pilihan yang belum dicoba tetapi mungkin melibatkan kedua kepala desa untuk berdialog pada waktunya dan pihak netral yang bekerja dengan pengurus desa lain agar lebih aktif dalam mengelola sumber daya pesisir Semua desa di kecamatan dapat bertemu dan berdiskusi tentang strategi pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 29

Karena kewenangan perikanan sekarang berada di pemerintah provinsi yang berpusat di Makassar di Sulawesi (beberapa jam ditempuh dengan perahu dan mahal untuk dijangkau lewat udara) pemerintah kabupaten tidak memiliki kewenangan yang jelas untuk menyatukan kelompok-kelompok dari berbagai desa untuk duduk bersama mendiskusikan pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif dan mendorong tercapainya kesepakatan tentang praktik menangkap ikan Disini letak dilemanya pemerintah kabupaten memiliki kewenangan langsung atas pengelolaan desa secara umum tetapi tidak atas pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Sementara itu program COREMAP yang banyak mendanai kerja-kerja pembangunan masyarakat di dalam pengelolaan wilayah pesisir telah menghentikan kegiatan terkait pembangunan sumber daya manusia dan kegiatan LSM yang ada terlalu kecil untuk menengahi solusi yang berskala luas

Menggabungkan pengetahuan lokal dan ilmiahKetika masyarakat berkolaborasi dengan pemerintah untuk pengelolaan wilayah pesisir atau jika mereka berharap untuk saling terlibat sangat mungkin untuk turut membahas bentuk pengetahuan lain dalam diskusi Penting untuk tidak berasumsi bahwa satu bentuk pengetahuan adalah lsquobenarrsquo dan yang satu lagi lsquosalahrsquo tetapi justru harus mencoba mempelajari keduanya

Komponen alat bantu ini mengikuti argumen dari Brown (2010) bahwa kita harus mengakui dan mencoba mengintegrasikan berbagai bentuk pengetahuan terutama jika para pemangku kepentingan bekerja bersama Jenis pengetahuan yang dikenali oleh Brown adalah

bull individual (dimiliki oleh orang tertentu dan tidak serta-merta dimiliki oleh anggota masyarakat yang lain)

bull masyarakat (misalnya pengetahuan adat dan lokal)

bull spesialisasi (misalnya pengetahuan ilmiah)

bull organisasi (misalnya pengetahuan tentang kebijakan dan prosedur)

bull bentuk pengetahuan holistik (integratif)

Masing-masing menggunakan bukti yang berbeda untuk jenis permasalahan yang berbeda Secara keseluruhan semua pengetahuan ini dapat memperkaya pemecahan masalah

Penting bagi para pihak yang berkolaborasi untuk saling menghormati pengetahuan yang dimiliki satu sama lain dan mencoba dengan sungguh-sungguh untuk belajar dan memahami perspektif pihak lain Dengan membawa prinsip ini di dalam alat bantu ini kami menekankan pentingnya pengetahuan tradisional (seperti yang terlihat dalam alat bantu ini tentang mengidentifikasi pengetahuan dan praktik pengelolaan tradisional) Pengetahuan tradisional melintasi beberapa bentuk ilmu pengetahuan yang diidentifikasi oleh Brown Termasuk pengetahuan masyarakat dan spesialisasi (misalnya pengetahuan adat tentang perilaku ikan) Di beberapa masyarakat pengetahuan ini bersifat holistik seperti pengetahuan ekologis tradisional yang sangat mengintegrasikan ekologi manusia dan di beberapa situasi aspek spiritual Di dalam pengelolaan wilayah pesisir pengetahuan adat Pengetahuan lokal dan pengetahuan ilmiah dapat relevan dan idealnya harus digabungkan dengan pengetahuan tentang kebijakan mdash atau digunakan sebagai bukti untuk dibuatnya kebijakan baru

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIbull Bertujuan menggabungkan bentuk pengetahuan yang berbeda

terutama dari para pihak yang berkolaborasi untuk memecahkan masalah secara bersama-sama

bull Mengerjakan tugas-tugas yang sebenarnya

bull Buatlah ini menjadi proses pembelajaran

Untuk mengembangkan komponen alat bantu ini melalui inisiatif praktis yang memberikan pembelajaran untuk semua tim kami dan masyarakat Bungaiya bergabung dengan Dr Nils Krueck dari Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk menggali bagaimana menggabungkan pengetahuan ilmiah dengan pengetahuan lokal untuk tujuan perencanaan Bagi Tim Perencanaan Tata Ruang Laut inisiatif ini memberikan mereka kesempatan untuk mengembangkan alat pemodelan yang diadopsi untuk skala lokal melalui kolaborasi dengan pengguna prospektif Bungaiya memiliki empat daerah perlindungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat (DPL) Dua daerah sudah diakui penuh secara formal dan dua lagi sedang menunggu persetujuan dari pemerintah kabupaten selama beberapa bulan ini Masyarakat ingin mencanangkan setidak-tidaknya satu daerah perlindungan lagi terutama bertujuan agar setiap pemukiman di dalam daerah administratif desa memiliki satu DPL di sekitarnya

Bungaiya tertarik untuk mengetahui apakah DPL mereka yang berdasarkan pada pengetahuan lokal dan pertimbangan strategis mereka dalam mengelola perikanan sudah berada di lokasi yang baik dan ukurannya memadai Perwakilan Bungaiya meyakini kegiatan ini akan memberikan masukan dan pilihan baru serta menawarkan pengakuan dari pemerintah yang lebih luas jika pengetahuan ilmiah menyetujui penilaian mereka Hal ini juga akan membantu mereka dalam perencanaan jangka panjang menuju pembentukan perlindungan laut selanjutnya

Kegiatan gabungan ini menunjukkan bahwa dari pada hanya bergantung pada alat pendukung perencanaan DPL dan mengambil keputusan dari lsquoatas ke bawahrsquo pemerintah dapat menyusun alat perancang DPL yang dapat diterapkan secara kolaboratif dengan masyarakat

bull untuk mengidentifikasi daerah dengan nilai ekologis danatau penghidupan tinggi agar dilindungi

bull untuk memastikan daerah-daerah yang disarankan untuk dilindungi mendapat dukungan dari masyarakat (Hal ini penting karena nelayan memilih apakah mereka mau mematuhi daerah perlindungan atau tidak dan pemerintah membutuhkan biaya tinggi untuk pengawasan dan sering kali tidak mencakup luas wilayah yang memadai Beberapa masyarakat memiliki sistem pengawasan mereka sendiri dan akan lebih termotivasi untuk melindungi daerah-daerah yang menjadi prioritas mereka)

bull agar upaya masyarakat dan pemerintah lebih tepat sasaran

bull sebagai alat pembelajaran untuk pemerintah dan masyarakat

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir30

KOTAK 3L PROSES KAMI

Mengetahui ketertarikan Bungaiya dan juga Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk berhubungan dengan pengguna potensial tim kami bertanya kepada warga desa Bungaiya apakah mereka tertarik bekerja bersama dengan ahli ekologi laut Dr Nils Krueck Mereka tertarik

Anggota tim peneliti memberitahukan Nils tentang ketertarikan masyarakat Sebelum pergi ke Selayar Nils mempersiapkan sejumlah peta dasar dan model wilayah pesisir Bungaiya yang menurutnya akan dirasa bermanfaat oleh masyarakat

Nils mengunjungi Selayar pada bulan Juli 2017 Kedua tim bertemu dengan masyarakat (lihat Gambar 18) agar Nils dapat menjelaskan kemungkinan yang ada dan masyarakat menyampaikan pada Nils tentang situasi lokal mereka dan permasalahan perikanan Masyarakat mendiskusikan sasaran termasuk melindungi terumbu karang meningkatkan populasi ikan meningkatkan tangkapan ikan membangun wisata menyelam dan snorkel dan melindungi spesies tertentu Nils mencari klarifikasi dan informasi lebih jauh tentang spesies yang paling penting kegiatan menangkap ikan dan habitat lokal Dari diskusi ini tim gabungan mengembangkan skenario rancangan DPL untuk dieksplorasi

Di hari-hari berikutnya Nils menjalankan model optimalisasi rancangan DPL dan melaporkan hasilnya ke masyarakat secara rutin untuk didiskusikan dan diperbaiki lebih lanjut Masyarakat membentuk tim penyelam termasuk Nils penyelam mereka yang sudah berpengalaman dan satu anggota tim lokal kamu Tim ini menyelam menelusuri daerah yang diteliti agar dapat memvalidasi asumsi rancangan DPL

Anggota tim yang lain mendukung tim penyelam dari perahu milik anggota masyarakat dan merekam hasil pengamatan tim penyelam

Penilaian ilmiah secara lengkap mendukung dua DPL yang lebih besar dari apa yang sudah dicanangkan oleh masyarakat di dua dari empat lokasi DPL Dua lokasi DPL lainnya telah dicanangkan oleh masyarakat untuk tujuan strategis (mengelola penerobosan dari desa lain) tetapi tidak diprioritaskan menurut hasil penilaian ilmiah untuk mencapai pelestarian keanekaragaman hayati atau manfaat bagi perikanan Sebaliknya model yang ada mengidentifikasi peluang DPL baru di salah satu daerah yang belum dipertimbangkan oleh masyarakat mengingat jaraknya dari pemukiman yang ada dan rendahnya tingkat ketertarikan untuk menangkap ikan di lokasi tersebut

Lokasi ini berada di utara dan diprediksi berpotensi memberikan manfaat untuk konservasi dan perikanan di daerah selatan melalui perpindahan karang dan ikan muda oleh arus laut Akan tetapi agar DPL ini bisa merealisasikan potensinya masyarakat perlu menemukan cara untuk pemantauan dan penegakan perlindungan mengingat lokasinya berada di daerah yang sepi penduduk

bull penerapan alat optimalisasi DPL kuantitatif dalam skala lokal mungkin dilakukan dan menguntungkan

bull Masyarakat ini dan kemungkinan masyarakat lain tertarik untuk belajar pendekatan rancangan DPL secara ilmiah

bull Ahli ekologi dan masyarakat menerapkan kriteria rancangan DPL yang berbeda dan berpotensi bertentangan Hal ini layak diakui dan bisa memancing diskusi yang bermanfaat

GAMBAR 18 Gabungan tim CCRES dan perwakilan desa mengembangkan scenario rancangan DPL untuk eksplorasi di Desa BungaiyaFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 31

4 FAKTOR YANG MENDUKUNG DAN TANTANGAN CONTOH DARI SELAYAR

Keberhasilan pengelolaan wilayah pesisir seperti halnya pengelolaan lingkungan yang lain mendapatkan manfaat dari serangkaian faktor pendukung Kami tidak bermaksud merangkum seluruh faktor-faktor latar belakang tersebut dalam alat bantu ini tetapi kami berharap dapat berbagi tentang beberapa faktor-faktor tersebut sebagai contoh dan untuk mengakui bahwa setiap diagnosis partisipatif selalu terjadi dalam dinamika berbagai faktor pendukung yang turut mempengaruhi pembentukan masalah yang dipilih untuk didiagnosis dan kapasitas untuk menanganinya

Di Selayar kami mengamati faktor-faktor penentu keberhasilan berikut yang membantu pengelolaan wilayah pesisir Tabel 1 terdiri dari daftar faktor-faktor ini dan catatan tentang beberapa tantangan terkait Kita tidak dapat berasumsi faktor penentu keberhasilan ini akan selalu ada Faktor pendukung bisa saja dihambat

Kami mendorong pengguna alat bantu ini untuk menemukan faktor-faktor penentu keberhasilan ini ketika mengadakan diagnosis partisipatif

GAMBAR 20 Proses kolaboratif sedang berlangsung Foto H Ross

GAMBAR 19 Kegiatan FishCollab menarik banyak peserta yang antusiasFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir32

TABEL 1 Faktor-faktor keberhasilan dalam penerapan di Selayar dan tantangan terkait

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Pengetahuan dan praktik adat

Komitmen terhadap pengetahuan dan praktik adat di banyak masyarakat

bull Meliputi berbagai teknologi menangkap ikan yang cerdas Sangat konsisten dengan komitmen keberlanjutan dan dapat menawarkan dimensi moral untuk perlindungan laut (lihat dokumen Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka)

bull Desa-desa yang berkomitmen terhadap bentuk pengelolaan berbasis hukum adat dapat (dan sudah) menunjukkan kepemimpinan yang baik dalam praktik menangkap ikan yang berkelanjutan

Pengetahuan adat dan komitmen untuk meneruskan praktik adat yang tidak merata di dalam dan di antara desa

bull Dapat terjadi dan sudah terjadi konflik antar individu dan desa antara yang mempertahankan pengelolaan secara adat dan yang berusaha menggunakan teknologi yang lebih efisien (dan sering kali lebih merusak)

Warisan Warisan dari proyek COREMAP (I sampai III) Selayar merupakan peserta lama di dalam COREMAP Kerja lapangan kami meneruskan warisan berikut

bull Pengetahuan baru (COREMAP I)

bull Perubahan besar pada program COREMAP termasuk penghentian kegiatan yang difokuskan pada pembangunan di semua lokasi termasuk Selayar digantikan oleh program COREMAP III dengan program yang lebih kecil terpusat dan terfokus pada penelitian

Kesadaran Kesadaran yang meluas di tingkat desa dan kabupaten dalam hal kelautan dan proses sosial terkait Hal ini meliputi fokus pada pengelolaan berbasis masyarakat dan bukan pengelolaan dari atas (top-down) dan juga selaras dengan perubahan di dalam kebijakan lingkungan hidup Indonesia selama 20 tahun terakhir (COREMAP II dan III)

bull Membuat pengetahuan ilmiah relevan untuk skala lokal dan dapat diterapkan di lapangan (misalnya oleh desa)

bull Memperluas kesadaran tentang permasalahan perlindungan laut ke desa-desa yang tidak memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam COREMAP

bull Menjaga kesadaran tetap aktif setelah beberapa saat

Lembaga lokal bull Infrastruktur tata kelola masyarakat misalnya sistem DPL yang dicanangkan masyarakat sebagai fokus proses pembelajaran di dalam pengelolaan berbasis masyarakat komite desa untuk konservasi laut fasilitator masyarakat yang berdaya dan pelembagaan ketika beberapa pemerintahan desa menggunakan anggaran desanya untuk perlindungan sumber daya laut

bull Hubungan baik antar desa yang berpartisipasi di dalam COREMAP (terutama COREMAP III) dan pemerintah kabupaten Koordinator kabupaten berada di posisi untuk memfasilitasi hal ini

bull Pemerintah kabupaten berkomitmen terhadap pengelolaan berbasis masyarakat Pegawai dinas perikanan kabupaten dan bidang pembangunan lain secara aktif mencoba untuk mendorong dan mendukung hal ini dengan alokasi staf dan keuangan (Hal ini sekarang sedang disesuaikan karena adanya transfer kewenangan perikanan ke pemerintah provinsi sementara pemerintah kabupaten meneruskan tanggung jawabnya atas desa dan penghidupan)

bull Menjaga komitmen pemerintah provinsi dan kabupaten terhadap proses berbasis masyarakat mengingat hilangnya posisi fungsi yang tadinya didukung oleh COREMAP dan dengan pergantian pegawai

bull Memelihara dan memperkaya infrastruktur tata kelola masyarakat di bawah transfer tanggung jawab perikanan ke tingkat provinsi perubahan dan potensi pengurangan staf perubahan budaya di tingkat pemerintahan manapun

bull Tantangan pemeliharaan menurut faktor-faktor yang disebutkan di atas

COREMAP III lebih dikenal sebagai COREMAP-CTI singkatan dari Coral Triangle Initiative

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 33

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Jejaring bull Pegawai kabupaten dengan tanggung jawab yang berbeda memiliki jejaring yang baik berkomunikasi dengan baik dan memiliki tujuan yang sama Mereka juga berjejaring dengan LSM dan agen-agen perubahan masyarakat sipil Selayar yang berskala kecil dan pemerintah kabupaten membantu komunikasi dan kolaborasi ini

bull LSM kecil tetapi berdedikasi tinggi

bull Peran orang-orang tertentu dalam hubungan ini risiko gangguan karena perpindahan pegawai setelah berakhirnya COREMAP III di kawasan Indonesia

bull Tantangan untuk bertahan hidup dan kapasitas yang umum dialami semua LSM

Kepemilikan terhadap permasalahan wilayah pesisir

Rasa kepemilikan yang tinggi terhadap permasalahan kelautan (di desa dan kabupaten)

bull Pentingnya peran komite desa untuk konservasi laut dan terutama pimpinan mereka di dalam hal ini

bull Memelihara budaya ini di bawah perubahan peraturan (pergeseran tanggung jawab pengelolaan laut perairan dalam ke pemerintah provinsi) dan pergantian pegawai seiring dengan berjalannya waktu

bull Di desa hal ini mungkin berhubungan dengan siklus pemilihan karena kepala desa yang baru akan berusaha membedakan diri dari pendahulunya dengan cara meninggalkan fokus kelautan

bull Kehilangan anggota komite desa untuk perlindungan laut akan mengurangi sumber pengaruh sosial terhadap pimpinan desa dan penduduk desa secara umum

Inisiatif Para lsquochampionrsquo di desa dan kabupaten (baik yang bekerja untuk pemerintah kabupaten atau dalam kapasitas lain) Orang-orang ini memiliki motivasi dan komitmen melampaui peran resmi mereka telah menentukan strategi mereka sendiri untuk mendorong perubahan perilaku dan juga ada yang berkolaborasi

bull Karena sebagian besar individu ini memulai secara mandiri (beberapa melakukan pembinaan) ada beberapa tantangan yang dikaitkan dengan bagaimana memelihara pengaruh mereka Risiko kehilangan orang-orang ini di tingkat desa cukup kecil berbeda dengan di tingkat kabupaten (lihat penjelasan tentang perubahan budaya organisasi dan pergantian pegawai di atas)

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir34

5 SARAN UNTUK PENGUKURANAlat bantu ini pada utamanya didasarkan pada penilaian kualitatif menuju kolaborasi dan pengelolaan yang adaptif Proyek ini tidak dirancang untuk memilih bagian-bagian yang bagus untuk dijadikan indikator atau mendukung pengelolaan meskipun pemilihan ini memainkan peran logis dalam prosedur diagnosa dan merupakan langkah rasional berikutnya

Penting bagi diagnosis partisipatif agar fokus pada permasalahan dan kepentingan yang ada dan tidak hanya sekedar didorong oleh data awal karena hanya sedikit permasalahan yang dapat langsung diukur sehingga fokus pada angka saja akan mengganggu pemilihan permasalahan Ketika tersedia bukti seperti pengukuran penurunan habitat dan tangkapan ikan menjadi berharga selama semua pihak mempercayai data tersebut dan sepakat tentang relevansinya Bukti tidak tertulis atau berdasarkan persepsi seperti pengamatan dalam jangka waktu lama tentang berkurangnya ketersediaan ikan serta lsquoalat ukurrsquo informal mdash seperti seberapa jauh perahu harus melaut sebelum mencapai daerah tangkapan yang memadai mdash mungkin lebih meyakinkan bagi masyarakat Selain itu kenyataan yang dihadapi oleh sebagian besar kawasan berkembang di dunia adalah hanya sedikit data yang tersedia apa lagi data jangka panjang atau data dalam skala kecil yang dapat mendukung pembuatan keputusan di tingkat lokal

Ketika kami mengembangkan cara pengukuran kami sarankan agar hal ini dilakukan secara partisipatif Para pihak harus memutuskan bersama apa yang paling penting untuk diukur agar dapat membantu diagnosis perencanaan dan pengelolaan adaptif mereka Kemudian menjawab indikator atau pengukuran langsung apa yang sesuai untuk melihat kondisi awal dan kemajuannya serta bagaimana mendapatkan informasi tersebut

Sering kali indikator kualitatif sudah cukup untuk memandu diagnosis partisipatif Salah satu pendekatan yang paling mudah adalah dengan menggunakan lsquopapan instrumenrsquo dengan kode warna Pengguna dapat mengidentifikasi indikator utama untuk setiap tulang dari diagram tulang ikan dan melampirkan skala peringkat sederhana seperti skala berdasarkan warna Contoh untuk papan instrumen ini dapat dilihat di Tabel 2

Cara yang sama dapat digunakan pengguna untuk mengidentifikasi faktor-faktor penentu keberhasilan dan tantangan untuk situasi mereka sendiri lalu menilainya secara kualitatif dengan menggunakan skala papan instrumen

Contoh yang sangat baik dalam berkolaborasi adalah merencanakan pertemuan secara berkala untuk mengisi papan instrumen ini bersama-sama (Izurieta 2007) Para pihak bahkan dapat mengisinya secara terpisah di dalam kelompok-kelompok kecil lalu berkumpul lagi untuk membandingkan hasil mereka mdash apakah mereka sepakat atau tidak untuk setiap indikator Yang terpenting apa yang perlu mereka tingkatkan (Ini adalah alasan sebenarnya untuk berdiskusi)

Akan tetapi papan instrumen dapat terlihat pasif kecuali jika ada versi yang dapat dibandingkan seiring dengan berjalannya waktu (Apakah kita melakukan sesuatu dengan lebih baik dibandingkan penilaian sebelumnya) Untuk permasalahan yang secara jelas perlu dikembangkan oleh para pihak pendekatan yang lebih baik mungkin dapat dilakukan dengan menggunakan judul atau kata-kata yang mencerminkan tahapan perkembangan Misalnya jejaring yang relevan biasanya akan berkembang Sehingga akan lebih masuk akal jika skalanya diberikan judul lsquobelum dimulairsquo kemudian lsquotahap awalrsquo lsquoperkembanganrsquo lalu lsquoberkembang penuhrsquo

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 35

TABEL 2 Contoh papan instrumen dengan kode warna

SANG

AT T

ERBA

TAS

TERB

ATAS

OK GOOD

EXCE

LLEN

T

PENJ

ELAS

AN

Fokus dan bermitra Kejelasan fokus

Bekerja dengan baik sebagai mitra

Mengembangkan jejaring Orang-orang yang relevan terlibat

Pengetahuan tradisional dan praktik pengelolaan

Keberadaan pengetahuan

Praktik pengelolaan secara adat digunakan

Kombinasi pengetahuan lokal dan ilmiah

Pengetahuan lokal dan ilmiah dipertimbangkan

Identifikasi proyek terkait dan warisan mereka

Kontak terjalin dengan personil proyek sebelumnya dokumen dipelajari

Warisan 1 dilanjutkan

Warisan 2 dilanjutkan

Warisan 3 dilanjutkan

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion dan strategi mereka

Ada champion

Champion mendapat dukungan

Analisis kebijakan multitingkat

Kebijakan dinilai

Kebijakan dan pengaturan kelembagaan selaras di semua tingkat pemerintahan dan dengan masyarakat

Analisis konflik Jangkauan konflik

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir36

6 REFERENSIAndrew NL Bene C Hall SJ Allison EH Heck S amp Ratner BD 2007 lsquoDiagnosis and management of small-scale fisheries in developing countriesrsquo Fish and Fisheries vol 8 hal 227ndash240

Bene C Kodio A Lemoalle J Mills D Morand P Ovie S Sinaba F amp Tafida A 2009 Participatory diagnosis and adaptive management of small-scale fisheries in the Niger River Basin CGIAR Challenge Program on Water and Food Project report (proyek no 72)

Brown VA 2010 lsquoCollective inquiry and its wicked problemsrsquo in Brown VA Harris JA and Russell JY eds Tackling wicked problems through the interdisciplinary imagination Earthscan London hal 4ndash83

Cinner JE McClanahan TR MacNeil MA Graham NAJ Dawd TM Mukminin A Feary DA Ando L Rabearisoa AL Wamukota A Jiddawik A Campbell SJ Baird AH Januchowski-Hartley FA Hamed S Laharil R Morovel T amp Kuangel J 2012 lsquoComanagement of coral reef social-ecological systemsrsquo Proceedings of the National Academy of Sciences vol 109 14 hal 5219ndash5222

Conflict Resolution Network 2008 Conflict Resolution Trainers Manual mdash 12 skills Conflict Resolution Network wwwcrnhqorg (keterampilan 8 memetakan konflik)

Cornelius H amp Faire S 2006 Everyone can win how to resolve conflict Edisi ke-2 Simon dan Schuster NSW

Eriksson H Adhuri DS Adrianto L Andrew N L Apriliani T Daw T Evans L Garces L Kamanyi E Mwaipopo R Purnomo AH Sulu RJ amp Beare DJ 2016 lsquoAn ecosystem approach to small-scale fisheries through participatory diagnosis in four tropical countriesrsquo Global Environmental Change vol 36 hal 56ndash66

Fisher R Ury WL amp Patton B 2011 Getting to yes negotiating agreement without giving in Penguin

Izurieta AV 2007 Evaluation framework for collaborative management of protected areas a crosscultural case study in Queensland Australia PhD thesis The University of Queensland

Mills D Beacuteneacute C Ovie S Tafida A Sinaba F Kodio A Russell A Andrew N Morand P amp Lemoalle J 2011 lsquoVulnerability in African small-scale fishing communitiesrsquo Journal of International Development vol 23 hal 308ndash313

Proyek Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) adalah proyek dukungan teknis regional yang ditujukan untuk membuka sumber-sumber pendapatan baru yang berkelanjutan bagi masyarakat pesisir di wilayah timur Asia Timur-Pasifik CCRES akan mengembangkan produk-produk pengetahuanmdashyang dapat digunakan sebagai masukan terhadap rancangan dari proyek rencana dan kebijakan di tingkat global regional dan nasionalmdashserta model teknis dan alat perencanaan yang membantu persiapan rencana pengelolaan sumber daya pesisir berbasis masyarakat

BERKOMUNIKASI DENGAN KAMI

CAPTURING CORAL REEF AND RELATED ECOSYSTEM SERVICES (CCRES)

CCRESnet

ccresnet

Hubungi Liz Izquierdo Manajer Proyek Kantor Kemitraan Penelitan The University of Queensland St Lucia QLD 4072 Australia T +61 7 3443 3144 E lizquierdouqeduauKunjungi wwwccresnet

copy Copyright University of Queensland

Mari bergabung komunitas kami

  • 1Pendahuluan tentang alat bantu FishCollab
    • 11Siapa yang dapat menggunakan alat bantu ini
    • 12Keterampilan apa yang diperlukan untuk menggunakannya
    • 13Bagaimana pembuatannya
    • 14Apa yang ada di dalam alat bantu ini
    • 15Profil para champion Selayar untuk perlindungan wilayah pesisir
    • 16Mengadaptasi alat bantu
      • 2Latar belakang mengapa kita memerlukan alat bantu ini
        • 21Kolaborasi dalam mengelola sumber daya alam
        • 22Alasan menerapkan alat bantu
          • 3Prosedur diagnosis partisipatif diagram lsquotulang ikanrsquo
            • 31Bagaimana menerapkan setiap komponen FishCollab
            • 32Mengenalkan diagram tulang ikan
            • 33Kepala ikan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif
            • 34Ekor ikan Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir (perikanan) yang adaptif
            • 35Tulang belakang Pertemuan diagnosis partisipatif pengamatan peserta kegiatan
            • 36Diagram tulang ikan komponen yang menyusun diagnosis partisipatif
              • 4Faktor yang mendukung dan tantangan contoh dari Selayar
              • 5Saran untuk pengukuran
              • 6Referensi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir22

KOTAK 3K PENDEKATAN KAMI UNTUK ANALISIS KEBIJAKAN

Untuk menanggapi inisiatif masyarakat tentang peremajaan dan formalisasi praktik pengelolaan daerah pesisir kami melakukan analisis kebijakan di bawah instruksi dari setiap masyarakat sasaran Tujuannya adalah untuk melihat seberapa jauh sistem hukum Indonesia dan kebijakan pemerintah mendukung (atau dapat mendukung) hukum adat mereka dan mengidentifikasi strategi bagi desa untuk mencoba mengatasi ketidakselarasan dan mengambil kesempatan yang belum mereka sadari Dalam hal ini kami memeriksa beberapa undang-undang peraturan dan kebijakan pemerintah lainnya sehubungan dengan pengelolaan daerah pesisir di berbagai tingkat dari kabupaten nasional dan internasional Kami menemukan setidak-tidaknya dua undang-undang mdash Undang-Undang tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (No 272007 dan No 12014) dan Undang-Undang tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

(No 322009) mdash yang mengakui dan melindungi hak masyarakat pesisir untuk menerapkan pengetahuan tradisional dan lokal mereka untuk mengelola wilayah dan sumber daya pesisir Kami juga menemukan sejumlah peraturan menteri terutama dari Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang sangat mendukung pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat Satu undang-undang yang sering dianggap sering mengesampingkan pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat adalah Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah (No 232014) Undang-Undang ini mengatur ulang tanggung jawab pemerintah di seluruh wilayah Indonesia dan mengatur pengelolaan perairan pantai sampai 12 mil laut berada di bawah kewenangan pemerintah provinsi Undang-Undang ini sedang dalam proses sosialisasi pada saat kami melakukan kerja lapangan Namun demikian dari diskusi kami dan berjejaring dengan

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi (lihat Kotak 3H tentang berjejaring) menunjukkan bahwa meskipun undang-undang harus diikuti tetapi mereka akan tetap mendukung pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat dengan cara mengeluarkan surat Analisis juga meliputi perjanjian internasional seperti yang mengatur tentang hak adat atas sumber daya

Desa dan pegawai pemerintah kabupaten menyambut baik analisis ini Parak dan Bungaiya kemudian mengembangkan peraturan baru melalui proses diskusi dan tata kelola mereka sendiri Tim mendiskusikan kesempatan yang ada dengan desa dan desa memasukkannya ke dalam peraturan desa yang menurut mereka berkaitan

Kami juga membantu Parak dengan meminjamkan peralatan GPS dan merekam koordinat batas-batas laut secara hukum adat (lihat Kotak 3F)

KOTAK 3J PROSES KAMI MENEMUKAN TENTANG TRADISI

Di Bungaiya dan Parak diskusi tentang berbagai permasalahan di pertemuan pertama berakhir pada pembuatan daftar jenis-jenis alat tangkap tradisional yang boleh mereka gunakan dan peraturan yang berlaku (sembilan di satu masyarakat 11 di masyarakat lainnya) Anggota masyarakat menyebutkan jenis-jenis alat tangkap dan anggota tim menuliskannya di kertas plano yang ditempel di dinding Fasilitator mengklarifikasi informasi untuk memastikan sudah ditulis dengan benar (lihat Gambar 15) Dalam pengamatan peserta kami mengumpulkan informasi lebih jauh tentang ini Satu keluarga menunjukkan pada kami dokumen dalam Bahasa Makassar kuno (lihat Kotak 2A) dan Bahasa Belanda yang memverifikasi hak milik dan peraturan adat untuk sero

GAMBAR 15 Jenis-jenis alat tangkap dan peraturan penggunaannya di Desa ParakFoto AY Abdurrahim

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 23

Seperti yang sudah dijelaskan di Kotak 3E pada saat kami melakukan kerja lapangan terjadi konflik antara salah satu desa sasaran kami dan nelayan dari desa tetangga Permasalahannya mdash dari sudut pandang desa sasaran kami mdash adalah tentang praktik menangkap ikan yang digunakan nelayan desa tetangga yang (a) menangkap ikan di perairan desa sasaran kami dengan menggunakan alat dan teknik menangkap ikan yang merusak dan dilarang menurut peraturan desa sasaran kami dan (b) menangkap ikan di daerah yang dianggap sebagai daerah yang dilindungi oleh desa sasaran kami atas dasar kesepakatan bersama Meskipun Selayar memiliki batas-batas menangkap ikan secara adat penangkapan ikan adalah akses yang terbuka Dengan demikian desa dapat menggunakan hak kontemporernya untuk membuat peraturan penangkapan ikan untuk daerah mereka Alat tangkap yang menjadi sumber perselisihan adalah senapan tombak dan lampu senter terang yang digunakan di malam hari sehingga dengan mudah menangkap gerombolan ikan yang sedang beristirahat Daerah penangkapan ikan yang dipersengketakan timbul karena masalah penamaan Kedua desa sepakat bahwa satu lajur di pesisir desa sasaran kami di pantai barat laut Selayar bukanlah daerah untuk menangkap ikan tetapi daerah tersebut hanya diberikan nama tanpa batas-batas yang jelas Sejak ada jalan baru yang dibangun untuk mencapai pantai nelayan dari desa tetangga berargumen bahwa nama tersebut hanya berlaku untuk daerah yang bisa dicapai lewat jalan lama sementara desa sasaran kami berargumen bahwa nama tersebut berlaku untuk daerah sepanjang pantai

Pada suatu malam di awal tahun 2017 penduduk desa sasaran kami menangkap beberapa nelayan dari desa tetangga yang menggunakan senapan tombak dan lampu di daerah terlarang kemudian ditangkap oleh penduduk dibawa ke kantor desa dan memanggil Kepala Desa Kepala Desa memanggil petugas kepolisian yang membawa nelayan ke kantor polisi dan menginterogasi mereka Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya kedua belah pihak memanggil koordinator perikanan Andi Penrang di hari berikutnya Andi Penrang menyarankan untuk membawa perselisihan ini ke camat untuk diputus Camat membuat keputusan yang memihak desa sasaran kami dan penerapan peraturan desa untuk Daerah Perlindungan Laut (DPL) yang konsisten dengan hukum adat Nelayan tersinggung dengan perlakuan yang mereka alami dan mengatakan bahwa mereka sudah ditahan paksa Beberapa minggu kemudian nelayan dari desa lain tersebut mengajukan banding ke tingkat pemerintahan yang lebih tinggi Bupati Bupati yang baru terpilih dan tidak paham tentang permasalahan perikanan meminta masukan dari pegawai dinas perikanan kabupaten Mereka memberi masukan atas dasar peraturan pemerintah terkait perikanan yaitu bahwa menombak ikan diizinkan Meskipun hanya berdasar pada situasi yang terjadi antara dua desa Bupati memutuskan untuk mengeluarkan peraturan yang berlaku untuk semua desa di Kabupaten Selayar

Pada saat itu kedua desa berada di situasi menang atau kalah Dengan menyerahkan kepada otoritas yang lebih tinggi untuk memutuskan pilihan mereka untuk mengendalikan hasil dengan cara negosiasi menjadi berkurang Di sisi lain di setiap tahap masing-masing pihak mendapat dukungan dari pemerintah Mereka tidak merasa perlu untuk

bernegosiasi pada saat itu dan permasalahannya tidak mudah dinegosiasikan karena berdasar pada keyakinan dan nilai yang berbeda Nelayan dari desa tetangga ini bukannya menerima dengan tenang kemudian justru memamerkan keberhasilan mereka mendapatkan hak dengan menangkap ikan di pantai yang seharusnya terlarang di hadapan pemukiman desa sasaran dan sengaja menunjukkan bagaimana mereka menangkap ikan dalam jumlah yang sangat banyak Hal ini semakin membakar bara konflik Penduduk desa sasaran dipaksa menyaksikan ikan yang sudah mereka jaga melalui praktik pelestarian kemudian ditangkap dan dibawa ke pantai Mereka hanya bisa menyaksikan dan mengambil foto

Pada titik ini petugas perikanan kabupaten mencari informasi dari tim kami Dalam proses untuk mempersiapkan analisis kami mengembangkan modul analisis konflik untuk alat bantu kami Modul ini berdasarkan pada kerangka pemetaan konflik yang dikembangkan oleh Jejaring Resolusi Konflik Australia (2008) Kami menambahkan dua aspek konteks dan kekuatan dari masing-masing pihak Kami mengkomunikasikan analisis kami berdasarkan alat bantu ini melalui presentasi PowerPoint dan berbicara dengan petugas perikanan kabupaten dan pihak lain dari jejaring pemerintah dan pihak berkepentingan lalu kemudian mengadakan pertemuan masyarakat di desa sasaran kami

Alat bantu pemetaan konflik ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan kekhawatiran dari setiap pemangku kepentingan yang terkait dengan permasalahan kemudian mencari kepentingan bersama dan hal-hal yang dapat dinegosiasikan Hal ini berhubungan dengan beberapa prinsip negosiasi (Fisher et al 2011) yang menyarankan untuk melihat konflik dengan cara pandang baru

1 Pertama para pihak harus saling menghormati sebagai sesama dan menempatkan konflik bukan orang-orangnya sebagai masalah yang perlu ditangani Mereka harus fokus untuk memelihara hubungan yang saling menghormati dan positif dan saling memperlakukan satu sama lain sebagai pemecah masalah bersama bukan saingan Pendekatan ini berasumsi konflik adalah suatu hal yang tidak nyaman bagi kedua belah (atau semua) pihak dan mereka ingin memecahkan masalah ini

2 Siapapun yang membuat analisis harus melihat di balik yang disampaikan para pihak sebagai keinginan dan menemukan apa sebenarnya kebutuhan mendasar mereka Sehingga akses ke daerah penangkapan ikan tertentu mungkin sebenarnya adalah tentang penghidupan yang memadai atau keadilan atau mewakili kebutuhan mendasar lain

3 Setelah mengidentifikasi kebutuhan mendasar di balik konflik tersebut para pihak harus berusaha mengidentifikasi pilihan-pilihan baru lsquountuk keuntungan bersamarsquo yang berusaha memenuhi kebutuhan mendasar dari semua pihak Hal ini memerlukan pemecahan masalah secara kreatif dan pembingkaian ulang dengan saling menghormati Hal ini dapat mengarah ke solusi baru yang kreatif Ingat bahwa tidak semua permasalahan dapat dinegosiasikan dengan cara ini Pertentangan nilai tidak semudah itu untuk diselesaikan

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir24

4 Jika tahap ini tidak berhasil menemukan solusi para pihak dapat setuju untuk mematuhi nasihat dari ahli atau bukti independen Mereka perlu menyepakati jenis bukti atau nasihat yang dapat diterima oleh kedua belah (atau semua) pihak Sebagai contoh mereka dapat sepakat mengizinkan penangkapan ikan dalam jumlah tertentu yang tetap bisa menjaga cadangan ikan di tingkat tertentu dan mencari pemantauan ilmiah dan nasihat ahli yang bisa membuktikan bahwa tingkat tersebut lestari Mereka bisa sepakat untuk menangkap ikan dengan cara-cara yang tidak merusak karang dan mencari nasihat ahli atau penelitian tentang metode apa yang bisa digunakan

5 Jika para pihak masih tidak bisa sepakat masing-masing pihak dapat menilai alternatif terbaik yang mereka miliki selain menegosiasikan kesepakatan yaitu seberapa buruk situasinya jika mereka harus terus hidup dengan perselisihan yang tidak terselesaikan Apakah lebih baik bagi mereka untuk terus berusaha bernegosiasi atau mundur dan tetap pada situasi sekarang Sering kali mereka harus memutuskan pertanyaan ini berdasarkan kebutuhan mendasar mereka misalnya mengamankan penghidupan mengamankan wilayah atau memelihara tradisi

Alat bantu pemetaan konflik terfokus pada kebutuhan mendasar dan mencari kesamaan mungkin akan menolong mencapai resolusi Hal ini diwakili dengan diagram lingkaran yang terdiri dari bagian-bagian dengan lingkaran pusat (lihat Gambar 16) Langkah-langkahnya adalah

1 Berikan judul permasalahan di bagian tengah diagram Hal ini harus jelas dengan sesedikit kata sebisa mungkin karena mengubah deskripsi permasalahan akan menggeser pemangku kepentingan yang relevan serta sebagian besar analisisnya

2 Identifikasi lsquopemangku kepentinganrsquo atau para pihak dari permasalahan ini Hal ini mencakup mereka yang secara langsung terlibat dalam konflik namun ada juga pihak-pihak lain seperti pembuat peraturan tetangga dan siapapun yang terkena dampak dari atau berada di posisi yang dapat mempengaruhi permasalahan tersebut Berikan nama bagi setiap pemangku kepentingan (lsquosiaparsquo) di satu bagian diagram Anda dapat membuat sebanyak atau sesedikit mungkin bagian sesuai kebutuhan

3 Bagi setiap pemangku kepentingan pertimbangkan konteks mereka (setiap pihak mungkin punya konteks yang berbeda) kekuatan kebutuhan mendasar dan yang meenjadi perhatian mereka Kebutuhan dan kekhawatiran bisa jadi mewakili hal yang sama atau berbeda

Perbandingan antara aspek-aspek ini dapat membantu mengidentifikasi peluang untuk menegosiasikan solusi baru dan mencari kemungkinan dimana semua pihak sama-sama menang

Cara terbaik untuk melakukan ini adalah dengan menggunakan selembar kertas besar seperti kertas plano Tergantung pada hubungan antar para pihak latihan ini dapat dilakukan secara partisipatif (jika difasilitasi dengan baik) atau oleh peneliti atau fasilitator atau oleh satu pihak yang merencanakan bagaimana mereka dapat mengadakan diskusi dengan pihak-pihak utama lainnya

Gambar 16 menunjukkan tahap pertama dari analisis Kami sudah memberikan judul untuk permasalahannya (konflik atas alat penangkap dan lokasi penangkapan ikan) dan para pihak yang berkonflik Mereka diidentifikasi disini sebagai lsquodesa sasaran kamirsquo nelayan dari desa tetangga (yang bersengketa langsung) non-nelayan dari desa tetangga (yang tidak serta-merta mendukung praktik warga nelayannya) masyarakat dan desa lain yang berdekatan kecamatan dinas perikanan kabupaten Bupati (walikota) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi (sekarang bertanggung jawab untuk perikanan di perairan dalam) serta polisi dan militer (yang berbagi tanggung jawab untuk pengawasan wilayah pesisir dan perairan dalam di Indonesia) Kami mengosongkan beberapa bagian jika ada pihak lain yang akan dipertimbangkan

Analisis indikatif lengkap dapat dilihat di Gambar 17 Harap diperhatikan bahwa analisis terperinci untuk dua bagian desa sasaran dan nelayan dari desa tetangga Analisis ini dibuat oleh peneliti berdasarkan semua data kami para pihak tidak berpartisipasi dalam pembuatan analisis ini

Ada beberapa poin yang terlihat jelas dari analisis ini

Konteksbull Desa sasaran kami beruntung karena memiliki garis

pantai timur dan barat mdash ini adalah aset besar mengingat arah muson (timur atau barat) membatasi penangkapan ikan hanya di pantai yang lebih tenang Kedua pantai dapat digunakan hanya selama dua bulan dalam setahun (periode transisi muson) Desa tetangga hanya memiliki garis pantai yang sangat pendek di sebelah barat jadi tidak mengejutkan jika nelayannya tergoda untuk pergi ke perairan lain Desa sasaran kami memiliki garis pantai yang panjang di sebelah barat dan dengan demikian memiliki beberapa pilihan daerah tangkapan meskipun desa ini juga memiliki jumlah penduduk yang lebih besar Desa lain juga memiliki garis pantai yang pendek

bull Desa sasaran kami lebih bergantung pada perikanan karena sebagian besar tanahnya berbatu-batu dan tidak subur Pemukiman berlokasi di sepanjang pantai tidak ada pemukiman yang berada di pedalaman Hanya sedikit kemungkinan untuk bercocok tanam dan beternak Desa sasaran kami tertarik untuk mendiversifikasi ekonominya tetapi hal ini memerlukan waktu dan sumber daya Desa tetangga tidak terlalu bergantung pada menangkap ikan sebagai penghidupan karena sebagian besar keluarga memiliki sumber daya lain seperti kelapa dan hewan ternak Beberapa pemukiman berada di pedalaman dan nelayan mengendarai sepeda motor ke pantai untuk menangkap ikan

bull Desa sasaran kami memiliki tradisi dan tata kelola perikanan yang kuat Desa tetangga tidak memiliki fokus yang kuat dalam tata kelola perikanan Nelayan dari desa lain mengaku mereka tidak memiliki pengetahuan tradisional tentang praktik penangkapan ikan sehingga mereka harus mengandalkan teknologi baru (yang tidak mereka percayai bersifat merusak) Para tetua dari desa lain menentang pendapat ini mereka berkata dahulu desa mereka memiliki pengetahuan tentang menangkap ikan tetapi ketika desanya dimekarkan pada tahun 1980-

Kont

eks

Konteks

KonteksKon

teks

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 25

an (oleh pemerintah atas alasan pelayanan yang lebih praktis) mereka yang pindah ke pemukiman lain di dekat pantai kehilangan kontak dengan mereka yang masih memiliki pengetahuan Jelas disini pengetahuan adat tidak diwariskan dengan baik dan tidak lagi dipraktikkan

bull Desa sasaran kami memiliki sistem pengawasan penangkapan ikan tetapi dengan kapasitas terbatas sehingga sulit untuk mendeteksi serbuan nelayan dari desa lain dan mengatasi pelanggar

bull Sepertinya ada perbedaan aspirasi ekonomi nelayan desa tetangga mencari penghasilan yang lebih besar dibandingkan dengan apa yang ditolerir oleh desa sasaran kami dengan alasan menjaga keberlanjutan perikanan mereka

bull Penduduk desa memiliki hubungan keluarga melalui pernikahan Ini adalah insentif yang kuat bagi kedua belah pihak untuk mengatasi konflik

Kekuatanbull Desa sasaran kami telah memelihara kearifan lokalnya

(pengetahuan dan praktik adat) dengan dukungan kuat dari pengurus desa Mereka memberikan prioritas tinggi untuk pelestarian laut dan bersedia berkoordinasi dan berkolaborasi dengan desa lain demi mencapai perikanan yang lestari untuk masa depan jangka panjang semua pihak

bull Nelayan dari desa lain inovatif dalam mengadopsi teknologi baru untuk penangkapan ikan

Kebutuhanbull Desa sasaran kami berharap dapat melindungi habitat

ikan melindungi perikanan mengamankan penghidupan dan menjaga tradisi

bull Nelayan dari desa lain juga ingin mengamankan penghidupan tetapi lebih tertarik pada peningkatan ekonomi (penghasilan yang lebih besar pangan yang lebih baik) Untuk mendapatkan hal ini mereka perlu akses ke wilayah perairan lain

GAMBAR 16 Alat bantu pemetaan konflik

Desa

sas

aran

Desa t

etang

ga

(nelay

an)

Desa tetangga

(bukan nelayan)

Desa tetangga lain

Camat

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Kabupaten

Bupati

Dinas Kelautan dan Perikanan - Provinsi

Polis

i dan

milit

er

Kekh

awat

iran

Kebu

tuha

n

Keku

atan

Kekhaw

atiran

Kebutu

han

Keku

atan

KekhawatiranKebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

KebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

KebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

KekhawatiranKebutuhanKekuatan

Kekh

awat

iran

Kebu

tuha

n

Keku

atan

Kekh

awati

ran

Kebu

tuhan

Kekuata

n

Konflik tentang alat tangkap dan lokasi penangkapan ikanPE

RMAS

ALAH

AN

Konteks

Konte

ks Konteks

KonteksKont

eks

Konteks

Konteks

Konteks

Kont

eks

Kon

teks

KonteksKonteks

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir26

Camat

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Kabupaten

Bupa

ti

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Provinsi

Polis

i dan

m

ilite

r

KEKU

ATAN

bull Ke

arifa

n lo

kal d

iduk

ung

oleh

pe

mer

inta

han

desa

bull Ke

ingi

nan

kuat

unt

uk m

elest

arika

n

bull Be

rsed

ia b

erko

ordi

nasi

dan

ber

kola

bora

si

deng

an d

esa

lain

KEBU

TUHA

N

bull Pe

rlind

unga

n ek

osis

tem

bull Ke

berla

njut

an p

engh

idup

an

bull M

emeli

hara

kea

rifan

loka

lKE

KHAW

ATIR

AN

bull Ke

hila

ngan

kon

trol p

enge

lola

anbull

Etis

dan

kea

dila

n

bull M

enja

ga h

ubun

gan

deng

an p

endu

duk

desa

teta

ngga

bull Te

kana

n un

tuk

men

gado

psi a

lat

pena

ngka

p ika

n ya

ng m

erus

ak

KEKU

ATAN

bull Ke

wen

anga

n un

tuk

pene

gaka

n hu

kum

KEBU

TUHA

Nbull

Men

jaga

ket

ertib

an u

mum

KEKH

AWAT

IRAN

bull M

enin

gkat

nya

konfl

ik s

osia

lbull

Men

ingk

atny

a pe

nang

kapa

n ik

an y

ang

mer

usak

bull Pe

nang

kapa

n ik

an il

egal

teru

s be

rlang

sung

KEKUATANbull Pemimpin dan pegawai yang berkomitmen

bull Hubungan lokal yang baik

KEBUTUHANbull Pengelolaan perikanan dan ekosistem pesisir

yang berkelanjutan

bull Perlindungan dan pemberdayaan masyarakat

pesisirbull Kerja sama dan dukungan dari desa dan

kecamatanKEKHAWATIRAN

bull Menangani perubahan kewenangan

bull Keterbatasan SDM kewenangan untuk

implementasi programKE

KUAT

ANbull Ja

batan

dan k

ewen

anga

n ter

tingg

i di k

abup

aten

bull Keter

tarika

n untu

k men

gemba

ngka

n keb

ijaka

n

berba

sis pe

neliti

an

KEBU

TUHAN

bull Stab

ilitas

sosia

l

bull Pend

apata

n dae

rah da

ri sek

tor pe

rikan

an

bull Men

gemba

ngka

n pari

wisata

dan p

erika

nan

KEKH

AWAT

IRAN

bull Kons

ekue

nsi d

ari pe

ngali

han k

ewen

anga

n untu

k

peng

elolaa

n peri

kana

n wila

yah p

esisi

r dan

laut

(UU

2320

14)

bull Kebe

rlanju

tan su

mber d

aya a

lam

KEKUATAN

bull Komitmen serius untuk menerapkan

pengelolaan perikanan wilayah pesisir dan laut

berbasis masyarakat

bull Memiliki kewenangan tertinggi di daerah untuk

pengelolaan perikanan wilayah pesisir dan laut

(UU 232014)

KEBUTUHAN

bull Transisi kewenangan untuk perikanan lokal bejalan

mulus

bull Dapat mengandalkan tingkat kabupaten

KEKHAWATIRAN

bull Keterbatasan anggaran SDM dan sarana

prasarana

bull Implementasi UU 232014

bull Koordinasi dengan pemerintah

pusat kabupatenkota

KEKUATAN

bull Berada dalam posisi yang bagus untuk

mem

fasilitasi penyelesaian konflik

KEBUTUHAN

bull Menjaga ketertiban um

um

bull Mendukung kepem

impinan desa untuk m

engatasi

masalahkonflik

bull Berkoordinasi dengan kepolisian dan militer

KEKHAWATIRAN

bull Terjadinya konflik sosial

bull Kewenangan terbatas untuk m

engelola sumber

daya

KONTE

KS

Bupa

ti baru

yang

visio

ner

dan b

erkom

itmen

untuk

memba

ngun

Sela

yar y

ang

berba

sis la

ut

Memilik

i kek

uasa

an da

n

wewen

ang y

ang k

uat d

i ting

kat

kabu

paten

KONTEKS

KKP Nasional sangat aktif

Dekat dengan LSM yang

peduli dengan lingkungan dan

masyarakat

KONTEKS

Mendukung perencanaan

pembangunan untuk masyarakat

desa (dari bawah ke atas)

Berkontribusi kepada pengelolaan

sumber daya pesisir

KONTEKS

Coordinate and comm

unicate

between district governm

ent

and village governments

KONT

EKS

Berp

artis

ipas

i dal

am

pene

gaka

n pe

ratu

ran

di ti

ngka

t ka

bupa

ten

dan

desa

Desa

mem

erlu

kan

polis

i dan

m

iliter

unt

uk m

enja

lank

an

peng

awas

an y

ang

kons

iste

n da

n te

rus-

men

erus

ser

ta

men

egak

kan

huku

m

GAMBAR 17 Analisis lengkap alat bantu pemetaan konflik

PERM

ASAL

AHAN

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 27

Polis

i dan

m

ilite

r

Desa

sas

aran

Desa tetangga

(nelayan)

Desa tetangga (bukan nelayan)

Desa tetangga lain

KEKU

ATAN

bull Ke

arifa

n lo

kal d

iduk

ung

oleh

pe

mer

inta

han

desa

bull Ke

ingi

nan

kuat

unt

uk m

elest

arika

n

bull Be

rsed

ia b

erko

ordi

nasi

dan

ber

kola

bora

si

deng

an d

esa

lain

KEBU

TUHA

N

bull Pe

rlind

unga

n ek

osis

tem

bull Ke

berla

njut

an p

engh

idup

an

bull M

emeli

hara

kea

rifan

loka

lKE

KHAW

ATIR

AN

bull Ke

hila

ngan

kon

trol p

enge

lola

anbull

Etis

dan

kea

dila

n

bull M

enja

ga h

ubun

gan

deng

an p

endu

duk

desa

teta

ngga

bull Te

kana

n un

tuk

men

gado

psi a

lat

pena

ngka

p ika

n ya

ng m

erus

ak

KEKUATAN

bull Inovatif (mengadopsi alat tangkap alternatif)

KEBUTUHAN

bull Akses ke perairan desa lain

KEKHAWATIRAN

bull Pengetahuan tentang praktik perika

nan lestari

yang terbatas

bull Perlindungan hukum

bull Menjaga hubungan dengan penduduk desa lain

KEKUATAN

bull Komitmen kuat dari pemerintahan desa

bull Hasrat untuk bekerja sama

KEBUTUHAN

bull Perlindungan habitat pesisir dan laut

bull Mengamankan penghidupan

KEKHAWATIRAN

bull Meningkatnya penangkapan ikan yang merusak

(dengan senapan tombak dan senter) terutama dari

lsquoDesa Tetanggarsquo

KEKU

ATAN

bull Ke

wen

anga

n un

tuk

pene

gaka

n hu

kum

KEBU

TUHA

Nbull

Men

jaga

ket

ertib

an u

mum

KEKH

AWAT

IRAN

bull M

enin

gkat

nya

konfl

ik s

osia

lbull

Men

ingk

atny

a pe

nang

kapa

n ik

an y

ang

mer

usak

bull Pe

nang

kapa

n ik

an il

egal

teru

s be

rlang

sung

KEKUATAN

bull Berada dalam posisi yang bagus untuk

mem

fasilitasi penyelesaian konflik

KEBUTUHAN

bull Menjaga ketertiban um

um

bull Mendukung kepem

impinan desa untuk m

engatasi

masalahkonflik

bull Berkoordinasi dengan kepolisian dan militer

KEKHAWATIRAN

bull Terjadinya konflik sosial

bull Kewenangan terbatas untuk m

engelola sumber

daya

KEKUATANbull Hubungan erat dengan desa lain

KEBUTUHANbull Keberlanjutan penghidupanbull Ketahanan panganKEKHAWATIRANbull Ketersediaan ikan

bull Menjaga hubungan dengan desa lainbull Keterbatasan sumber daya tanah

KONT

EKS

Pem

erin

taha

n de

sa y

ang

kuat

Kear

ifan

tradi

si lo

kal y

ang

kuat

Garis

pan

tai t

imur

dan

bar

at

yang

pan

jang

Dive

rsifi

kasi

eko

nom

i us

aha

mikr

oSi

stem

pen

gaw

asan

laut

deng

an k

apas

itas

terb

atas

KONTEKS

Garis pantai pendek hanya di

pantai barat

Memiliki hasrat yang kuat

untuk mengeksploitasi sumber

daya

Pernah menjadi pusat

penangkapan ikan yang

merusak

KONTEKSHubungan yang erat antara nelayan dan bukan nelayan di masyarakat

Kebanyakan petani dengan tanah terbatas Nelayan menyediakan akses atas ikan melalui tradisi berbagi

penjualan dan barter dengan produk pertanian

Hubungan dengan masyarakat desa sasaran karena perkawinan

KONTEKS

Ikatan kekeluargaan yang kuat

dan jejaring sosial

Hanya memiliki pantai timur

Tempat menangkap ikan bagi

nelayan tradisional terbatas

karena laut dalam

Akses ke pantai sulit hanya

ada beberapa jalan kecil

KONT

EKS

Berp

artis

ipas

i dal

am

pene

gaka

n pe

ratu

ran

di ti

ngka

t ka

bupa

ten

dan

desa

Desa

mem

erlu

kan

polis

i dan

m

iliter

unt

uk m

enja

lank

an

peng

awas

an y

ang

kons

iste

n da

n te

rus-

men

erus

ser

ta

men

egak

kan

huku

m

Konflik tentang alat tangkap dan lokasi penangkapan ikan

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir28

Kekhawatiranbull Desa sasaran kami memiliki banyak kekhawatiran

Termasuk hilangnya kontrol atas pengelolaan perikanan mereka yang sudah berhasil selama ini dan risiko konflik serta solusi potensialnya yang mungkin mengesampingkan pengelolaan mereka (pengamatan peserta yang kami lakukan menunjukkan hal ini terjadi dengan beberapa anggota desa sasaran kami meminta agar juga diperbolehkan menggunakan senapan tombak dan lampu setelah keputusan Bupati mengizinkan desa lain menggunakannya) Desa ini mengkhawatirkan tentang etis dan keadilan serta tentang perikanan lestari dan kehancuran habitat ikan (terutama karang)

bull Nelayan dari desa tetangga mengkhawatirkan mereka tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan menangkap ikan menurut peraturan desa sasaran kami Mereka juga mempertimbangkan wilayah laut mereka yang terlalu kecil untuk bisa mendapatkan penghasilan yang cukup dari tangkapan Mereka juga menekankan bahwa peraturan baru yang dkeluarkan oleh Bupati memperbolehkan mereka menggunakan alat tangkap dan peraturan tersebut lebih kuat dari surat kesepakatan yang ditandatangani camat Mereka juga khawatir tentang perlindungan hukum untuk kegiatan mereka (yang dimiliki saat ini)

bull Kedua desa ingin memelihara hubungan baik yang terjalin dengan adanya perkawinan antar warga desa

Poin yang menarik dari analisis ini adalah jumlah orang yang bertentangan Ukuran pihak yang berkonflik tidak setara desa sasaran kami bersatu menentang masuknya nelayan dari desa tetangga yang dianggap ilegal menurut hukum adat dan peraturan desa Sementara dari desa tetangga hanya nelayan yang berada di garis depan pada konflik ini Pengurus desa menyadari adanya permasalahan ini dan kepala desa berusaha melindungi kepentingan nelayan mereka dengan berpendapat bahwa alat tangkap yang mereka gunakan diperbolehkan menurut peraturan pemerintah Pendapat di dalam desa tetangga sendiri terbelah mdash atau ada penduduk yang tidak peduli tentang praktik menangkap ikan karena mengandalkan sumber daya lain

Pihak lain juga ingin melihat konflik ini diselesaikan karena akan berdampak pada mereka Karena konflik ini melibatkan dua desa penyelesaian konflik berada di bawah tanggung jawab camat dengan dibantu oleh Kapolsek dan Danramil Bupati dan dinas kabupaten terbawa ke dalam konflik karena eskalasi konflik untuk mengambil keputusan Dinas perikanan kabupaten berada dalam posisi sulit karena mereka ingin mendorong perikanan lestari dan bekerja sama dengan desa tetapi konflik ini membuat mereka harus mengambil keputusan berdasarkan isi peraturan yang bertentangan dengan tujuan keberlanjutan Polisi dan militer menegakkan kepatuhan pada hukum yang berlaku suatu permasalahan yang disengketakan dalam hal ini Mereka terselamatkan jika konflik dapat dihindari Desa-desa lain di pulau mengamati terutama desa yang memiliki hubungan erat dengan protagonis

Mereka juga ingin melindungi perikanan mereka dan juga mengalami daerah mereka diterobos oleh kelompok nelayan yang sama

Cornelius dan Faire (2006) menyarankan untuk mengenali awal terjadinya konflik sedini mungkin dan menanganinya sebelum meningkat dan para pihak semakin berakar di posisinya seperti yang terjadi di contoh Selayar ini Di sisi lain spesialis resolusi konflik menyadari bahwa terkadang konflik perlu lsquomatangrsquo terlebih dahulu untuk ada resolusi Sering kali para pihak ingin menghabiskan semua pilihan yang ada sebelum bersedia berbicara

Apa yang terjadi berikutnyaSetelah adanya keputusan dari Bupati desa sasaran tidak dapat mengajukan banding Mereka kemudian mencari apa yang mungkin dapat mereka lakukan Mereka mendiagnosis bahwa mereka kalah karena adanya kelemahan dalam peraturan tertulis yang diakui dan ditegakkan oleh pejabat yang berwenang Sehingga mereka memilih untuk menggunakan analisis kebijakan di atas untuk mencari jalan yang bisa mengkonsolidasikan dan mendokumentasikan hukum adat dan peraturan desa kontemporer yang diakui sepenuhnya oleh pemerintah

Desa sasaran menghadapi keputusan internal yang sulit dan tantangan dalam menjaga persatuan yang selama ini berhasil dikelolanya terkait dengan penangkapan ikan tradisional lestari Tiga nelayan dari desa sasaran kami minta agar diperbolehkan menangkap ikan dengan menggunakan senapan tombak karena penduduk desa tetangga diperbolehkan (kenapa mereka tidak boleh melakukan hal yang sama) Desa menolak Tetapi dua nelayan dari desa sasaran kami yang menikah dengan perempuan dari desa tetangga dan lebih banyak tinggal di pemukiman istrinya berkeras untuk mendapat pengecualian karena mereka tidak memiliki alat tangkap lain dan keterampilan yang diperlukan untuk menangkap ikan Jadi kedua nelayan tersebut diperbolehkan menggunakan senapan tombak Hal ini menyebabkan ketegangan internal

Sementara itu desa-desa tetangga lain yang juga mengalami wilayahnya diterobos oleh nelayan yang terlibat dalam konflik ini memutuskan untuk bersatu untuk melindungi perikanan mereka Dengan adanya kesadaran yang lebih baik mereka mulai mengubah penggunaan sumber dayanya agar tidak terlalu bergantung pada perikanan Misalnya di masa lalu jika mereka memerlukan ikan dalam jumlah besar untuk upacara (seperti perkawinan) mereka akan menggunakan bom agar bisa menangkap sebanyak mungkin ikan Setelah mereka menyadari kerusakan yang diakibatkan terhadap cadangan dan habitat ikan beberapa tahun yang lalu mereka mulai menyembelih hewan ternak untuk upacara Setelah melindungi perikanan mereka sendiri mereka tidak senang ada pihak lain yang masuk dan mengambil keuntungan dari pantangan dan perlindungan yang sudah mereka lakukan

Konflik ini belum terselesaikan tetapi telah melahirkan sejumlah inisiatif lain terutama analisis kebijakan desa Situasi saat ini mengkhawatirkan baik bagi keberlanjutan perikanan maupun bagi ketetapan desa sasaran untuk melindungi habitat ikan dan mengelola dampak penangkapan ikan Pilihan yang belum dicoba tetapi mungkin melibatkan kedua kepala desa untuk berdialog pada waktunya dan pihak netral yang bekerja dengan pengurus desa lain agar lebih aktif dalam mengelola sumber daya pesisir Semua desa di kecamatan dapat bertemu dan berdiskusi tentang strategi pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 29

Karena kewenangan perikanan sekarang berada di pemerintah provinsi yang berpusat di Makassar di Sulawesi (beberapa jam ditempuh dengan perahu dan mahal untuk dijangkau lewat udara) pemerintah kabupaten tidak memiliki kewenangan yang jelas untuk menyatukan kelompok-kelompok dari berbagai desa untuk duduk bersama mendiskusikan pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif dan mendorong tercapainya kesepakatan tentang praktik menangkap ikan Disini letak dilemanya pemerintah kabupaten memiliki kewenangan langsung atas pengelolaan desa secara umum tetapi tidak atas pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Sementara itu program COREMAP yang banyak mendanai kerja-kerja pembangunan masyarakat di dalam pengelolaan wilayah pesisir telah menghentikan kegiatan terkait pembangunan sumber daya manusia dan kegiatan LSM yang ada terlalu kecil untuk menengahi solusi yang berskala luas

Menggabungkan pengetahuan lokal dan ilmiahKetika masyarakat berkolaborasi dengan pemerintah untuk pengelolaan wilayah pesisir atau jika mereka berharap untuk saling terlibat sangat mungkin untuk turut membahas bentuk pengetahuan lain dalam diskusi Penting untuk tidak berasumsi bahwa satu bentuk pengetahuan adalah lsquobenarrsquo dan yang satu lagi lsquosalahrsquo tetapi justru harus mencoba mempelajari keduanya

Komponen alat bantu ini mengikuti argumen dari Brown (2010) bahwa kita harus mengakui dan mencoba mengintegrasikan berbagai bentuk pengetahuan terutama jika para pemangku kepentingan bekerja bersama Jenis pengetahuan yang dikenali oleh Brown adalah

bull individual (dimiliki oleh orang tertentu dan tidak serta-merta dimiliki oleh anggota masyarakat yang lain)

bull masyarakat (misalnya pengetahuan adat dan lokal)

bull spesialisasi (misalnya pengetahuan ilmiah)

bull organisasi (misalnya pengetahuan tentang kebijakan dan prosedur)

bull bentuk pengetahuan holistik (integratif)

Masing-masing menggunakan bukti yang berbeda untuk jenis permasalahan yang berbeda Secara keseluruhan semua pengetahuan ini dapat memperkaya pemecahan masalah

Penting bagi para pihak yang berkolaborasi untuk saling menghormati pengetahuan yang dimiliki satu sama lain dan mencoba dengan sungguh-sungguh untuk belajar dan memahami perspektif pihak lain Dengan membawa prinsip ini di dalam alat bantu ini kami menekankan pentingnya pengetahuan tradisional (seperti yang terlihat dalam alat bantu ini tentang mengidentifikasi pengetahuan dan praktik pengelolaan tradisional) Pengetahuan tradisional melintasi beberapa bentuk ilmu pengetahuan yang diidentifikasi oleh Brown Termasuk pengetahuan masyarakat dan spesialisasi (misalnya pengetahuan adat tentang perilaku ikan) Di beberapa masyarakat pengetahuan ini bersifat holistik seperti pengetahuan ekologis tradisional yang sangat mengintegrasikan ekologi manusia dan di beberapa situasi aspek spiritual Di dalam pengelolaan wilayah pesisir pengetahuan adat Pengetahuan lokal dan pengetahuan ilmiah dapat relevan dan idealnya harus digabungkan dengan pengetahuan tentang kebijakan mdash atau digunakan sebagai bukti untuk dibuatnya kebijakan baru

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIbull Bertujuan menggabungkan bentuk pengetahuan yang berbeda

terutama dari para pihak yang berkolaborasi untuk memecahkan masalah secara bersama-sama

bull Mengerjakan tugas-tugas yang sebenarnya

bull Buatlah ini menjadi proses pembelajaran

Untuk mengembangkan komponen alat bantu ini melalui inisiatif praktis yang memberikan pembelajaran untuk semua tim kami dan masyarakat Bungaiya bergabung dengan Dr Nils Krueck dari Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk menggali bagaimana menggabungkan pengetahuan ilmiah dengan pengetahuan lokal untuk tujuan perencanaan Bagi Tim Perencanaan Tata Ruang Laut inisiatif ini memberikan mereka kesempatan untuk mengembangkan alat pemodelan yang diadopsi untuk skala lokal melalui kolaborasi dengan pengguna prospektif Bungaiya memiliki empat daerah perlindungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat (DPL) Dua daerah sudah diakui penuh secara formal dan dua lagi sedang menunggu persetujuan dari pemerintah kabupaten selama beberapa bulan ini Masyarakat ingin mencanangkan setidak-tidaknya satu daerah perlindungan lagi terutama bertujuan agar setiap pemukiman di dalam daerah administratif desa memiliki satu DPL di sekitarnya

Bungaiya tertarik untuk mengetahui apakah DPL mereka yang berdasarkan pada pengetahuan lokal dan pertimbangan strategis mereka dalam mengelola perikanan sudah berada di lokasi yang baik dan ukurannya memadai Perwakilan Bungaiya meyakini kegiatan ini akan memberikan masukan dan pilihan baru serta menawarkan pengakuan dari pemerintah yang lebih luas jika pengetahuan ilmiah menyetujui penilaian mereka Hal ini juga akan membantu mereka dalam perencanaan jangka panjang menuju pembentukan perlindungan laut selanjutnya

Kegiatan gabungan ini menunjukkan bahwa dari pada hanya bergantung pada alat pendukung perencanaan DPL dan mengambil keputusan dari lsquoatas ke bawahrsquo pemerintah dapat menyusun alat perancang DPL yang dapat diterapkan secara kolaboratif dengan masyarakat

bull untuk mengidentifikasi daerah dengan nilai ekologis danatau penghidupan tinggi agar dilindungi

bull untuk memastikan daerah-daerah yang disarankan untuk dilindungi mendapat dukungan dari masyarakat (Hal ini penting karena nelayan memilih apakah mereka mau mematuhi daerah perlindungan atau tidak dan pemerintah membutuhkan biaya tinggi untuk pengawasan dan sering kali tidak mencakup luas wilayah yang memadai Beberapa masyarakat memiliki sistem pengawasan mereka sendiri dan akan lebih termotivasi untuk melindungi daerah-daerah yang menjadi prioritas mereka)

bull agar upaya masyarakat dan pemerintah lebih tepat sasaran

bull sebagai alat pembelajaran untuk pemerintah dan masyarakat

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir30

KOTAK 3L PROSES KAMI

Mengetahui ketertarikan Bungaiya dan juga Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk berhubungan dengan pengguna potensial tim kami bertanya kepada warga desa Bungaiya apakah mereka tertarik bekerja bersama dengan ahli ekologi laut Dr Nils Krueck Mereka tertarik

Anggota tim peneliti memberitahukan Nils tentang ketertarikan masyarakat Sebelum pergi ke Selayar Nils mempersiapkan sejumlah peta dasar dan model wilayah pesisir Bungaiya yang menurutnya akan dirasa bermanfaat oleh masyarakat

Nils mengunjungi Selayar pada bulan Juli 2017 Kedua tim bertemu dengan masyarakat (lihat Gambar 18) agar Nils dapat menjelaskan kemungkinan yang ada dan masyarakat menyampaikan pada Nils tentang situasi lokal mereka dan permasalahan perikanan Masyarakat mendiskusikan sasaran termasuk melindungi terumbu karang meningkatkan populasi ikan meningkatkan tangkapan ikan membangun wisata menyelam dan snorkel dan melindungi spesies tertentu Nils mencari klarifikasi dan informasi lebih jauh tentang spesies yang paling penting kegiatan menangkap ikan dan habitat lokal Dari diskusi ini tim gabungan mengembangkan skenario rancangan DPL untuk dieksplorasi

Di hari-hari berikutnya Nils menjalankan model optimalisasi rancangan DPL dan melaporkan hasilnya ke masyarakat secara rutin untuk didiskusikan dan diperbaiki lebih lanjut Masyarakat membentuk tim penyelam termasuk Nils penyelam mereka yang sudah berpengalaman dan satu anggota tim lokal kamu Tim ini menyelam menelusuri daerah yang diteliti agar dapat memvalidasi asumsi rancangan DPL

Anggota tim yang lain mendukung tim penyelam dari perahu milik anggota masyarakat dan merekam hasil pengamatan tim penyelam

Penilaian ilmiah secara lengkap mendukung dua DPL yang lebih besar dari apa yang sudah dicanangkan oleh masyarakat di dua dari empat lokasi DPL Dua lokasi DPL lainnya telah dicanangkan oleh masyarakat untuk tujuan strategis (mengelola penerobosan dari desa lain) tetapi tidak diprioritaskan menurut hasil penilaian ilmiah untuk mencapai pelestarian keanekaragaman hayati atau manfaat bagi perikanan Sebaliknya model yang ada mengidentifikasi peluang DPL baru di salah satu daerah yang belum dipertimbangkan oleh masyarakat mengingat jaraknya dari pemukiman yang ada dan rendahnya tingkat ketertarikan untuk menangkap ikan di lokasi tersebut

Lokasi ini berada di utara dan diprediksi berpotensi memberikan manfaat untuk konservasi dan perikanan di daerah selatan melalui perpindahan karang dan ikan muda oleh arus laut Akan tetapi agar DPL ini bisa merealisasikan potensinya masyarakat perlu menemukan cara untuk pemantauan dan penegakan perlindungan mengingat lokasinya berada di daerah yang sepi penduduk

bull penerapan alat optimalisasi DPL kuantitatif dalam skala lokal mungkin dilakukan dan menguntungkan

bull Masyarakat ini dan kemungkinan masyarakat lain tertarik untuk belajar pendekatan rancangan DPL secara ilmiah

bull Ahli ekologi dan masyarakat menerapkan kriteria rancangan DPL yang berbeda dan berpotensi bertentangan Hal ini layak diakui dan bisa memancing diskusi yang bermanfaat

GAMBAR 18 Gabungan tim CCRES dan perwakilan desa mengembangkan scenario rancangan DPL untuk eksplorasi di Desa BungaiyaFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 31

4 FAKTOR YANG MENDUKUNG DAN TANTANGAN CONTOH DARI SELAYAR

Keberhasilan pengelolaan wilayah pesisir seperti halnya pengelolaan lingkungan yang lain mendapatkan manfaat dari serangkaian faktor pendukung Kami tidak bermaksud merangkum seluruh faktor-faktor latar belakang tersebut dalam alat bantu ini tetapi kami berharap dapat berbagi tentang beberapa faktor-faktor tersebut sebagai contoh dan untuk mengakui bahwa setiap diagnosis partisipatif selalu terjadi dalam dinamika berbagai faktor pendukung yang turut mempengaruhi pembentukan masalah yang dipilih untuk didiagnosis dan kapasitas untuk menanganinya

Di Selayar kami mengamati faktor-faktor penentu keberhasilan berikut yang membantu pengelolaan wilayah pesisir Tabel 1 terdiri dari daftar faktor-faktor ini dan catatan tentang beberapa tantangan terkait Kita tidak dapat berasumsi faktor penentu keberhasilan ini akan selalu ada Faktor pendukung bisa saja dihambat

Kami mendorong pengguna alat bantu ini untuk menemukan faktor-faktor penentu keberhasilan ini ketika mengadakan diagnosis partisipatif

GAMBAR 20 Proses kolaboratif sedang berlangsung Foto H Ross

GAMBAR 19 Kegiatan FishCollab menarik banyak peserta yang antusiasFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir32

TABEL 1 Faktor-faktor keberhasilan dalam penerapan di Selayar dan tantangan terkait

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Pengetahuan dan praktik adat

Komitmen terhadap pengetahuan dan praktik adat di banyak masyarakat

bull Meliputi berbagai teknologi menangkap ikan yang cerdas Sangat konsisten dengan komitmen keberlanjutan dan dapat menawarkan dimensi moral untuk perlindungan laut (lihat dokumen Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka)

bull Desa-desa yang berkomitmen terhadap bentuk pengelolaan berbasis hukum adat dapat (dan sudah) menunjukkan kepemimpinan yang baik dalam praktik menangkap ikan yang berkelanjutan

Pengetahuan adat dan komitmen untuk meneruskan praktik adat yang tidak merata di dalam dan di antara desa

bull Dapat terjadi dan sudah terjadi konflik antar individu dan desa antara yang mempertahankan pengelolaan secara adat dan yang berusaha menggunakan teknologi yang lebih efisien (dan sering kali lebih merusak)

Warisan Warisan dari proyek COREMAP (I sampai III) Selayar merupakan peserta lama di dalam COREMAP Kerja lapangan kami meneruskan warisan berikut

bull Pengetahuan baru (COREMAP I)

bull Perubahan besar pada program COREMAP termasuk penghentian kegiatan yang difokuskan pada pembangunan di semua lokasi termasuk Selayar digantikan oleh program COREMAP III dengan program yang lebih kecil terpusat dan terfokus pada penelitian

Kesadaran Kesadaran yang meluas di tingkat desa dan kabupaten dalam hal kelautan dan proses sosial terkait Hal ini meliputi fokus pada pengelolaan berbasis masyarakat dan bukan pengelolaan dari atas (top-down) dan juga selaras dengan perubahan di dalam kebijakan lingkungan hidup Indonesia selama 20 tahun terakhir (COREMAP II dan III)

bull Membuat pengetahuan ilmiah relevan untuk skala lokal dan dapat diterapkan di lapangan (misalnya oleh desa)

bull Memperluas kesadaran tentang permasalahan perlindungan laut ke desa-desa yang tidak memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam COREMAP

bull Menjaga kesadaran tetap aktif setelah beberapa saat

Lembaga lokal bull Infrastruktur tata kelola masyarakat misalnya sistem DPL yang dicanangkan masyarakat sebagai fokus proses pembelajaran di dalam pengelolaan berbasis masyarakat komite desa untuk konservasi laut fasilitator masyarakat yang berdaya dan pelembagaan ketika beberapa pemerintahan desa menggunakan anggaran desanya untuk perlindungan sumber daya laut

bull Hubungan baik antar desa yang berpartisipasi di dalam COREMAP (terutama COREMAP III) dan pemerintah kabupaten Koordinator kabupaten berada di posisi untuk memfasilitasi hal ini

bull Pemerintah kabupaten berkomitmen terhadap pengelolaan berbasis masyarakat Pegawai dinas perikanan kabupaten dan bidang pembangunan lain secara aktif mencoba untuk mendorong dan mendukung hal ini dengan alokasi staf dan keuangan (Hal ini sekarang sedang disesuaikan karena adanya transfer kewenangan perikanan ke pemerintah provinsi sementara pemerintah kabupaten meneruskan tanggung jawabnya atas desa dan penghidupan)

bull Menjaga komitmen pemerintah provinsi dan kabupaten terhadap proses berbasis masyarakat mengingat hilangnya posisi fungsi yang tadinya didukung oleh COREMAP dan dengan pergantian pegawai

bull Memelihara dan memperkaya infrastruktur tata kelola masyarakat di bawah transfer tanggung jawab perikanan ke tingkat provinsi perubahan dan potensi pengurangan staf perubahan budaya di tingkat pemerintahan manapun

bull Tantangan pemeliharaan menurut faktor-faktor yang disebutkan di atas

COREMAP III lebih dikenal sebagai COREMAP-CTI singkatan dari Coral Triangle Initiative

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 33

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Jejaring bull Pegawai kabupaten dengan tanggung jawab yang berbeda memiliki jejaring yang baik berkomunikasi dengan baik dan memiliki tujuan yang sama Mereka juga berjejaring dengan LSM dan agen-agen perubahan masyarakat sipil Selayar yang berskala kecil dan pemerintah kabupaten membantu komunikasi dan kolaborasi ini

bull LSM kecil tetapi berdedikasi tinggi

bull Peran orang-orang tertentu dalam hubungan ini risiko gangguan karena perpindahan pegawai setelah berakhirnya COREMAP III di kawasan Indonesia

bull Tantangan untuk bertahan hidup dan kapasitas yang umum dialami semua LSM

Kepemilikan terhadap permasalahan wilayah pesisir

Rasa kepemilikan yang tinggi terhadap permasalahan kelautan (di desa dan kabupaten)

bull Pentingnya peran komite desa untuk konservasi laut dan terutama pimpinan mereka di dalam hal ini

bull Memelihara budaya ini di bawah perubahan peraturan (pergeseran tanggung jawab pengelolaan laut perairan dalam ke pemerintah provinsi) dan pergantian pegawai seiring dengan berjalannya waktu

bull Di desa hal ini mungkin berhubungan dengan siklus pemilihan karena kepala desa yang baru akan berusaha membedakan diri dari pendahulunya dengan cara meninggalkan fokus kelautan

bull Kehilangan anggota komite desa untuk perlindungan laut akan mengurangi sumber pengaruh sosial terhadap pimpinan desa dan penduduk desa secara umum

Inisiatif Para lsquochampionrsquo di desa dan kabupaten (baik yang bekerja untuk pemerintah kabupaten atau dalam kapasitas lain) Orang-orang ini memiliki motivasi dan komitmen melampaui peran resmi mereka telah menentukan strategi mereka sendiri untuk mendorong perubahan perilaku dan juga ada yang berkolaborasi

bull Karena sebagian besar individu ini memulai secara mandiri (beberapa melakukan pembinaan) ada beberapa tantangan yang dikaitkan dengan bagaimana memelihara pengaruh mereka Risiko kehilangan orang-orang ini di tingkat desa cukup kecil berbeda dengan di tingkat kabupaten (lihat penjelasan tentang perubahan budaya organisasi dan pergantian pegawai di atas)

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir34

5 SARAN UNTUK PENGUKURANAlat bantu ini pada utamanya didasarkan pada penilaian kualitatif menuju kolaborasi dan pengelolaan yang adaptif Proyek ini tidak dirancang untuk memilih bagian-bagian yang bagus untuk dijadikan indikator atau mendukung pengelolaan meskipun pemilihan ini memainkan peran logis dalam prosedur diagnosa dan merupakan langkah rasional berikutnya

Penting bagi diagnosis partisipatif agar fokus pada permasalahan dan kepentingan yang ada dan tidak hanya sekedar didorong oleh data awal karena hanya sedikit permasalahan yang dapat langsung diukur sehingga fokus pada angka saja akan mengganggu pemilihan permasalahan Ketika tersedia bukti seperti pengukuran penurunan habitat dan tangkapan ikan menjadi berharga selama semua pihak mempercayai data tersebut dan sepakat tentang relevansinya Bukti tidak tertulis atau berdasarkan persepsi seperti pengamatan dalam jangka waktu lama tentang berkurangnya ketersediaan ikan serta lsquoalat ukurrsquo informal mdash seperti seberapa jauh perahu harus melaut sebelum mencapai daerah tangkapan yang memadai mdash mungkin lebih meyakinkan bagi masyarakat Selain itu kenyataan yang dihadapi oleh sebagian besar kawasan berkembang di dunia adalah hanya sedikit data yang tersedia apa lagi data jangka panjang atau data dalam skala kecil yang dapat mendukung pembuatan keputusan di tingkat lokal

Ketika kami mengembangkan cara pengukuran kami sarankan agar hal ini dilakukan secara partisipatif Para pihak harus memutuskan bersama apa yang paling penting untuk diukur agar dapat membantu diagnosis perencanaan dan pengelolaan adaptif mereka Kemudian menjawab indikator atau pengukuran langsung apa yang sesuai untuk melihat kondisi awal dan kemajuannya serta bagaimana mendapatkan informasi tersebut

Sering kali indikator kualitatif sudah cukup untuk memandu diagnosis partisipatif Salah satu pendekatan yang paling mudah adalah dengan menggunakan lsquopapan instrumenrsquo dengan kode warna Pengguna dapat mengidentifikasi indikator utama untuk setiap tulang dari diagram tulang ikan dan melampirkan skala peringkat sederhana seperti skala berdasarkan warna Contoh untuk papan instrumen ini dapat dilihat di Tabel 2

Cara yang sama dapat digunakan pengguna untuk mengidentifikasi faktor-faktor penentu keberhasilan dan tantangan untuk situasi mereka sendiri lalu menilainya secara kualitatif dengan menggunakan skala papan instrumen

Contoh yang sangat baik dalam berkolaborasi adalah merencanakan pertemuan secara berkala untuk mengisi papan instrumen ini bersama-sama (Izurieta 2007) Para pihak bahkan dapat mengisinya secara terpisah di dalam kelompok-kelompok kecil lalu berkumpul lagi untuk membandingkan hasil mereka mdash apakah mereka sepakat atau tidak untuk setiap indikator Yang terpenting apa yang perlu mereka tingkatkan (Ini adalah alasan sebenarnya untuk berdiskusi)

Akan tetapi papan instrumen dapat terlihat pasif kecuali jika ada versi yang dapat dibandingkan seiring dengan berjalannya waktu (Apakah kita melakukan sesuatu dengan lebih baik dibandingkan penilaian sebelumnya) Untuk permasalahan yang secara jelas perlu dikembangkan oleh para pihak pendekatan yang lebih baik mungkin dapat dilakukan dengan menggunakan judul atau kata-kata yang mencerminkan tahapan perkembangan Misalnya jejaring yang relevan biasanya akan berkembang Sehingga akan lebih masuk akal jika skalanya diberikan judul lsquobelum dimulairsquo kemudian lsquotahap awalrsquo lsquoperkembanganrsquo lalu lsquoberkembang penuhrsquo

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 35

TABEL 2 Contoh papan instrumen dengan kode warna

SANG

AT T

ERBA

TAS

TERB

ATAS

OK GOOD

EXCE

LLEN

T

PENJ

ELAS

AN

Fokus dan bermitra Kejelasan fokus

Bekerja dengan baik sebagai mitra

Mengembangkan jejaring Orang-orang yang relevan terlibat

Pengetahuan tradisional dan praktik pengelolaan

Keberadaan pengetahuan

Praktik pengelolaan secara adat digunakan

Kombinasi pengetahuan lokal dan ilmiah

Pengetahuan lokal dan ilmiah dipertimbangkan

Identifikasi proyek terkait dan warisan mereka

Kontak terjalin dengan personil proyek sebelumnya dokumen dipelajari

Warisan 1 dilanjutkan

Warisan 2 dilanjutkan

Warisan 3 dilanjutkan

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion dan strategi mereka

Ada champion

Champion mendapat dukungan

Analisis kebijakan multitingkat

Kebijakan dinilai

Kebijakan dan pengaturan kelembagaan selaras di semua tingkat pemerintahan dan dengan masyarakat

Analisis konflik Jangkauan konflik

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir36

6 REFERENSIAndrew NL Bene C Hall SJ Allison EH Heck S amp Ratner BD 2007 lsquoDiagnosis and management of small-scale fisheries in developing countriesrsquo Fish and Fisheries vol 8 hal 227ndash240

Bene C Kodio A Lemoalle J Mills D Morand P Ovie S Sinaba F amp Tafida A 2009 Participatory diagnosis and adaptive management of small-scale fisheries in the Niger River Basin CGIAR Challenge Program on Water and Food Project report (proyek no 72)

Brown VA 2010 lsquoCollective inquiry and its wicked problemsrsquo in Brown VA Harris JA and Russell JY eds Tackling wicked problems through the interdisciplinary imagination Earthscan London hal 4ndash83

Cinner JE McClanahan TR MacNeil MA Graham NAJ Dawd TM Mukminin A Feary DA Ando L Rabearisoa AL Wamukota A Jiddawik A Campbell SJ Baird AH Januchowski-Hartley FA Hamed S Laharil R Morovel T amp Kuangel J 2012 lsquoComanagement of coral reef social-ecological systemsrsquo Proceedings of the National Academy of Sciences vol 109 14 hal 5219ndash5222

Conflict Resolution Network 2008 Conflict Resolution Trainers Manual mdash 12 skills Conflict Resolution Network wwwcrnhqorg (keterampilan 8 memetakan konflik)

Cornelius H amp Faire S 2006 Everyone can win how to resolve conflict Edisi ke-2 Simon dan Schuster NSW

Eriksson H Adhuri DS Adrianto L Andrew N L Apriliani T Daw T Evans L Garces L Kamanyi E Mwaipopo R Purnomo AH Sulu RJ amp Beare DJ 2016 lsquoAn ecosystem approach to small-scale fisheries through participatory diagnosis in four tropical countriesrsquo Global Environmental Change vol 36 hal 56ndash66

Fisher R Ury WL amp Patton B 2011 Getting to yes negotiating agreement without giving in Penguin

Izurieta AV 2007 Evaluation framework for collaborative management of protected areas a crosscultural case study in Queensland Australia PhD thesis The University of Queensland

Mills D Beacuteneacute C Ovie S Tafida A Sinaba F Kodio A Russell A Andrew N Morand P amp Lemoalle J 2011 lsquoVulnerability in African small-scale fishing communitiesrsquo Journal of International Development vol 23 hal 308ndash313

Proyek Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) adalah proyek dukungan teknis regional yang ditujukan untuk membuka sumber-sumber pendapatan baru yang berkelanjutan bagi masyarakat pesisir di wilayah timur Asia Timur-Pasifik CCRES akan mengembangkan produk-produk pengetahuanmdashyang dapat digunakan sebagai masukan terhadap rancangan dari proyek rencana dan kebijakan di tingkat global regional dan nasionalmdashserta model teknis dan alat perencanaan yang membantu persiapan rencana pengelolaan sumber daya pesisir berbasis masyarakat

BERKOMUNIKASI DENGAN KAMI

CAPTURING CORAL REEF AND RELATED ECOSYSTEM SERVICES (CCRES)

CCRESnet

ccresnet

Hubungi Liz Izquierdo Manajer Proyek Kantor Kemitraan Penelitan The University of Queensland St Lucia QLD 4072 Australia T +61 7 3443 3144 E lizquierdouqeduauKunjungi wwwccresnet

copy Copyright University of Queensland

Mari bergabung komunitas kami

  • 1Pendahuluan tentang alat bantu FishCollab
    • 11Siapa yang dapat menggunakan alat bantu ini
    • 12Keterampilan apa yang diperlukan untuk menggunakannya
    • 13Bagaimana pembuatannya
    • 14Apa yang ada di dalam alat bantu ini
    • 15Profil para champion Selayar untuk perlindungan wilayah pesisir
    • 16Mengadaptasi alat bantu
      • 2Latar belakang mengapa kita memerlukan alat bantu ini
        • 21Kolaborasi dalam mengelola sumber daya alam
        • 22Alasan menerapkan alat bantu
          • 3Prosedur diagnosis partisipatif diagram lsquotulang ikanrsquo
            • 31Bagaimana menerapkan setiap komponen FishCollab
            • 32Mengenalkan diagram tulang ikan
            • 33Kepala ikan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif
            • 34Ekor ikan Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir (perikanan) yang adaptif
            • 35Tulang belakang Pertemuan diagnosis partisipatif pengamatan peserta kegiatan
            • 36Diagram tulang ikan komponen yang menyusun diagnosis partisipatif
              • 4Faktor yang mendukung dan tantangan contoh dari Selayar
              • 5Saran untuk pengukuran
              • 6Referensi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 23

Seperti yang sudah dijelaskan di Kotak 3E pada saat kami melakukan kerja lapangan terjadi konflik antara salah satu desa sasaran kami dan nelayan dari desa tetangga Permasalahannya mdash dari sudut pandang desa sasaran kami mdash adalah tentang praktik menangkap ikan yang digunakan nelayan desa tetangga yang (a) menangkap ikan di perairan desa sasaran kami dengan menggunakan alat dan teknik menangkap ikan yang merusak dan dilarang menurut peraturan desa sasaran kami dan (b) menangkap ikan di daerah yang dianggap sebagai daerah yang dilindungi oleh desa sasaran kami atas dasar kesepakatan bersama Meskipun Selayar memiliki batas-batas menangkap ikan secara adat penangkapan ikan adalah akses yang terbuka Dengan demikian desa dapat menggunakan hak kontemporernya untuk membuat peraturan penangkapan ikan untuk daerah mereka Alat tangkap yang menjadi sumber perselisihan adalah senapan tombak dan lampu senter terang yang digunakan di malam hari sehingga dengan mudah menangkap gerombolan ikan yang sedang beristirahat Daerah penangkapan ikan yang dipersengketakan timbul karena masalah penamaan Kedua desa sepakat bahwa satu lajur di pesisir desa sasaran kami di pantai barat laut Selayar bukanlah daerah untuk menangkap ikan tetapi daerah tersebut hanya diberikan nama tanpa batas-batas yang jelas Sejak ada jalan baru yang dibangun untuk mencapai pantai nelayan dari desa tetangga berargumen bahwa nama tersebut hanya berlaku untuk daerah yang bisa dicapai lewat jalan lama sementara desa sasaran kami berargumen bahwa nama tersebut berlaku untuk daerah sepanjang pantai

Pada suatu malam di awal tahun 2017 penduduk desa sasaran kami menangkap beberapa nelayan dari desa tetangga yang menggunakan senapan tombak dan lampu di daerah terlarang kemudian ditangkap oleh penduduk dibawa ke kantor desa dan memanggil Kepala Desa Kepala Desa memanggil petugas kepolisian yang membawa nelayan ke kantor polisi dan menginterogasi mereka Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya kedua belah pihak memanggil koordinator perikanan Andi Penrang di hari berikutnya Andi Penrang menyarankan untuk membawa perselisihan ini ke camat untuk diputus Camat membuat keputusan yang memihak desa sasaran kami dan penerapan peraturan desa untuk Daerah Perlindungan Laut (DPL) yang konsisten dengan hukum adat Nelayan tersinggung dengan perlakuan yang mereka alami dan mengatakan bahwa mereka sudah ditahan paksa Beberapa minggu kemudian nelayan dari desa lain tersebut mengajukan banding ke tingkat pemerintahan yang lebih tinggi Bupati Bupati yang baru terpilih dan tidak paham tentang permasalahan perikanan meminta masukan dari pegawai dinas perikanan kabupaten Mereka memberi masukan atas dasar peraturan pemerintah terkait perikanan yaitu bahwa menombak ikan diizinkan Meskipun hanya berdasar pada situasi yang terjadi antara dua desa Bupati memutuskan untuk mengeluarkan peraturan yang berlaku untuk semua desa di Kabupaten Selayar

Pada saat itu kedua desa berada di situasi menang atau kalah Dengan menyerahkan kepada otoritas yang lebih tinggi untuk memutuskan pilihan mereka untuk mengendalikan hasil dengan cara negosiasi menjadi berkurang Di sisi lain di setiap tahap masing-masing pihak mendapat dukungan dari pemerintah Mereka tidak merasa perlu untuk

bernegosiasi pada saat itu dan permasalahannya tidak mudah dinegosiasikan karena berdasar pada keyakinan dan nilai yang berbeda Nelayan dari desa tetangga ini bukannya menerima dengan tenang kemudian justru memamerkan keberhasilan mereka mendapatkan hak dengan menangkap ikan di pantai yang seharusnya terlarang di hadapan pemukiman desa sasaran dan sengaja menunjukkan bagaimana mereka menangkap ikan dalam jumlah yang sangat banyak Hal ini semakin membakar bara konflik Penduduk desa sasaran dipaksa menyaksikan ikan yang sudah mereka jaga melalui praktik pelestarian kemudian ditangkap dan dibawa ke pantai Mereka hanya bisa menyaksikan dan mengambil foto

Pada titik ini petugas perikanan kabupaten mencari informasi dari tim kami Dalam proses untuk mempersiapkan analisis kami mengembangkan modul analisis konflik untuk alat bantu kami Modul ini berdasarkan pada kerangka pemetaan konflik yang dikembangkan oleh Jejaring Resolusi Konflik Australia (2008) Kami menambahkan dua aspek konteks dan kekuatan dari masing-masing pihak Kami mengkomunikasikan analisis kami berdasarkan alat bantu ini melalui presentasi PowerPoint dan berbicara dengan petugas perikanan kabupaten dan pihak lain dari jejaring pemerintah dan pihak berkepentingan lalu kemudian mengadakan pertemuan masyarakat di desa sasaran kami

Alat bantu pemetaan konflik ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan kekhawatiran dari setiap pemangku kepentingan yang terkait dengan permasalahan kemudian mencari kepentingan bersama dan hal-hal yang dapat dinegosiasikan Hal ini berhubungan dengan beberapa prinsip negosiasi (Fisher et al 2011) yang menyarankan untuk melihat konflik dengan cara pandang baru

1 Pertama para pihak harus saling menghormati sebagai sesama dan menempatkan konflik bukan orang-orangnya sebagai masalah yang perlu ditangani Mereka harus fokus untuk memelihara hubungan yang saling menghormati dan positif dan saling memperlakukan satu sama lain sebagai pemecah masalah bersama bukan saingan Pendekatan ini berasumsi konflik adalah suatu hal yang tidak nyaman bagi kedua belah (atau semua) pihak dan mereka ingin memecahkan masalah ini

2 Siapapun yang membuat analisis harus melihat di balik yang disampaikan para pihak sebagai keinginan dan menemukan apa sebenarnya kebutuhan mendasar mereka Sehingga akses ke daerah penangkapan ikan tertentu mungkin sebenarnya adalah tentang penghidupan yang memadai atau keadilan atau mewakili kebutuhan mendasar lain

3 Setelah mengidentifikasi kebutuhan mendasar di balik konflik tersebut para pihak harus berusaha mengidentifikasi pilihan-pilihan baru lsquountuk keuntungan bersamarsquo yang berusaha memenuhi kebutuhan mendasar dari semua pihak Hal ini memerlukan pemecahan masalah secara kreatif dan pembingkaian ulang dengan saling menghormati Hal ini dapat mengarah ke solusi baru yang kreatif Ingat bahwa tidak semua permasalahan dapat dinegosiasikan dengan cara ini Pertentangan nilai tidak semudah itu untuk diselesaikan

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir24

4 Jika tahap ini tidak berhasil menemukan solusi para pihak dapat setuju untuk mematuhi nasihat dari ahli atau bukti independen Mereka perlu menyepakati jenis bukti atau nasihat yang dapat diterima oleh kedua belah (atau semua) pihak Sebagai contoh mereka dapat sepakat mengizinkan penangkapan ikan dalam jumlah tertentu yang tetap bisa menjaga cadangan ikan di tingkat tertentu dan mencari pemantauan ilmiah dan nasihat ahli yang bisa membuktikan bahwa tingkat tersebut lestari Mereka bisa sepakat untuk menangkap ikan dengan cara-cara yang tidak merusak karang dan mencari nasihat ahli atau penelitian tentang metode apa yang bisa digunakan

5 Jika para pihak masih tidak bisa sepakat masing-masing pihak dapat menilai alternatif terbaik yang mereka miliki selain menegosiasikan kesepakatan yaitu seberapa buruk situasinya jika mereka harus terus hidup dengan perselisihan yang tidak terselesaikan Apakah lebih baik bagi mereka untuk terus berusaha bernegosiasi atau mundur dan tetap pada situasi sekarang Sering kali mereka harus memutuskan pertanyaan ini berdasarkan kebutuhan mendasar mereka misalnya mengamankan penghidupan mengamankan wilayah atau memelihara tradisi

Alat bantu pemetaan konflik terfokus pada kebutuhan mendasar dan mencari kesamaan mungkin akan menolong mencapai resolusi Hal ini diwakili dengan diagram lingkaran yang terdiri dari bagian-bagian dengan lingkaran pusat (lihat Gambar 16) Langkah-langkahnya adalah

1 Berikan judul permasalahan di bagian tengah diagram Hal ini harus jelas dengan sesedikit kata sebisa mungkin karena mengubah deskripsi permasalahan akan menggeser pemangku kepentingan yang relevan serta sebagian besar analisisnya

2 Identifikasi lsquopemangku kepentinganrsquo atau para pihak dari permasalahan ini Hal ini mencakup mereka yang secara langsung terlibat dalam konflik namun ada juga pihak-pihak lain seperti pembuat peraturan tetangga dan siapapun yang terkena dampak dari atau berada di posisi yang dapat mempengaruhi permasalahan tersebut Berikan nama bagi setiap pemangku kepentingan (lsquosiaparsquo) di satu bagian diagram Anda dapat membuat sebanyak atau sesedikit mungkin bagian sesuai kebutuhan

3 Bagi setiap pemangku kepentingan pertimbangkan konteks mereka (setiap pihak mungkin punya konteks yang berbeda) kekuatan kebutuhan mendasar dan yang meenjadi perhatian mereka Kebutuhan dan kekhawatiran bisa jadi mewakili hal yang sama atau berbeda

Perbandingan antara aspek-aspek ini dapat membantu mengidentifikasi peluang untuk menegosiasikan solusi baru dan mencari kemungkinan dimana semua pihak sama-sama menang

Cara terbaik untuk melakukan ini adalah dengan menggunakan selembar kertas besar seperti kertas plano Tergantung pada hubungan antar para pihak latihan ini dapat dilakukan secara partisipatif (jika difasilitasi dengan baik) atau oleh peneliti atau fasilitator atau oleh satu pihak yang merencanakan bagaimana mereka dapat mengadakan diskusi dengan pihak-pihak utama lainnya

Gambar 16 menunjukkan tahap pertama dari analisis Kami sudah memberikan judul untuk permasalahannya (konflik atas alat penangkap dan lokasi penangkapan ikan) dan para pihak yang berkonflik Mereka diidentifikasi disini sebagai lsquodesa sasaran kamirsquo nelayan dari desa tetangga (yang bersengketa langsung) non-nelayan dari desa tetangga (yang tidak serta-merta mendukung praktik warga nelayannya) masyarakat dan desa lain yang berdekatan kecamatan dinas perikanan kabupaten Bupati (walikota) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi (sekarang bertanggung jawab untuk perikanan di perairan dalam) serta polisi dan militer (yang berbagi tanggung jawab untuk pengawasan wilayah pesisir dan perairan dalam di Indonesia) Kami mengosongkan beberapa bagian jika ada pihak lain yang akan dipertimbangkan

Analisis indikatif lengkap dapat dilihat di Gambar 17 Harap diperhatikan bahwa analisis terperinci untuk dua bagian desa sasaran dan nelayan dari desa tetangga Analisis ini dibuat oleh peneliti berdasarkan semua data kami para pihak tidak berpartisipasi dalam pembuatan analisis ini

Ada beberapa poin yang terlihat jelas dari analisis ini

Konteksbull Desa sasaran kami beruntung karena memiliki garis

pantai timur dan barat mdash ini adalah aset besar mengingat arah muson (timur atau barat) membatasi penangkapan ikan hanya di pantai yang lebih tenang Kedua pantai dapat digunakan hanya selama dua bulan dalam setahun (periode transisi muson) Desa tetangga hanya memiliki garis pantai yang sangat pendek di sebelah barat jadi tidak mengejutkan jika nelayannya tergoda untuk pergi ke perairan lain Desa sasaran kami memiliki garis pantai yang panjang di sebelah barat dan dengan demikian memiliki beberapa pilihan daerah tangkapan meskipun desa ini juga memiliki jumlah penduduk yang lebih besar Desa lain juga memiliki garis pantai yang pendek

bull Desa sasaran kami lebih bergantung pada perikanan karena sebagian besar tanahnya berbatu-batu dan tidak subur Pemukiman berlokasi di sepanjang pantai tidak ada pemukiman yang berada di pedalaman Hanya sedikit kemungkinan untuk bercocok tanam dan beternak Desa sasaran kami tertarik untuk mendiversifikasi ekonominya tetapi hal ini memerlukan waktu dan sumber daya Desa tetangga tidak terlalu bergantung pada menangkap ikan sebagai penghidupan karena sebagian besar keluarga memiliki sumber daya lain seperti kelapa dan hewan ternak Beberapa pemukiman berada di pedalaman dan nelayan mengendarai sepeda motor ke pantai untuk menangkap ikan

bull Desa sasaran kami memiliki tradisi dan tata kelola perikanan yang kuat Desa tetangga tidak memiliki fokus yang kuat dalam tata kelola perikanan Nelayan dari desa lain mengaku mereka tidak memiliki pengetahuan tradisional tentang praktik penangkapan ikan sehingga mereka harus mengandalkan teknologi baru (yang tidak mereka percayai bersifat merusak) Para tetua dari desa lain menentang pendapat ini mereka berkata dahulu desa mereka memiliki pengetahuan tentang menangkap ikan tetapi ketika desanya dimekarkan pada tahun 1980-

Kont

eks

Konteks

KonteksKon

teks

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 25

an (oleh pemerintah atas alasan pelayanan yang lebih praktis) mereka yang pindah ke pemukiman lain di dekat pantai kehilangan kontak dengan mereka yang masih memiliki pengetahuan Jelas disini pengetahuan adat tidak diwariskan dengan baik dan tidak lagi dipraktikkan

bull Desa sasaran kami memiliki sistem pengawasan penangkapan ikan tetapi dengan kapasitas terbatas sehingga sulit untuk mendeteksi serbuan nelayan dari desa lain dan mengatasi pelanggar

bull Sepertinya ada perbedaan aspirasi ekonomi nelayan desa tetangga mencari penghasilan yang lebih besar dibandingkan dengan apa yang ditolerir oleh desa sasaran kami dengan alasan menjaga keberlanjutan perikanan mereka

bull Penduduk desa memiliki hubungan keluarga melalui pernikahan Ini adalah insentif yang kuat bagi kedua belah pihak untuk mengatasi konflik

Kekuatanbull Desa sasaran kami telah memelihara kearifan lokalnya

(pengetahuan dan praktik adat) dengan dukungan kuat dari pengurus desa Mereka memberikan prioritas tinggi untuk pelestarian laut dan bersedia berkoordinasi dan berkolaborasi dengan desa lain demi mencapai perikanan yang lestari untuk masa depan jangka panjang semua pihak

bull Nelayan dari desa lain inovatif dalam mengadopsi teknologi baru untuk penangkapan ikan

Kebutuhanbull Desa sasaran kami berharap dapat melindungi habitat

ikan melindungi perikanan mengamankan penghidupan dan menjaga tradisi

bull Nelayan dari desa lain juga ingin mengamankan penghidupan tetapi lebih tertarik pada peningkatan ekonomi (penghasilan yang lebih besar pangan yang lebih baik) Untuk mendapatkan hal ini mereka perlu akses ke wilayah perairan lain

GAMBAR 16 Alat bantu pemetaan konflik

Desa

sas

aran

Desa t

etang

ga

(nelay

an)

Desa tetangga

(bukan nelayan)

Desa tetangga lain

Camat

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Kabupaten

Bupati

Dinas Kelautan dan Perikanan - Provinsi

Polis

i dan

milit

er

Kekh

awat

iran

Kebu

tuha

n

Keku

atan

Kekhaw

atiran

Kebutu

han

Keku

atan

KekhawatiranKebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

KebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

KebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

KekhawatiranKebutuhanKekuatan

Kekh

awat

iran

Kebu

tuha

n

Keku

atan

Kekh

awati

ran

Kebu

tuhan

Kekuata

n

Konflik tentang alat tangkap dan lokasi penangkapan ikanPE

RMAS

ALAH

AN

Konteks

Konte

ks Konteks

KonteksKont

eks

Konteks

Konteks

Konteks

Kont

eks

Kon

teks

KonteksKonteks

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir26

Camat

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Kabupaten

Bupa

ti

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Provinsi

Polis

i dan

m

ilite

r

KEKU

ATAN

bull Ke

arifa

n lo

kal d

iduk

ung

oleh

pe

mer

inta

han

desa

bull Ke

ingi

nan

kuat

unt

uk m

elest

arika

n

bull Be

rsed

ia b

erko

ordi

nasi

dan

ber

kola

bora

si

deng

an d

esa

lain

KEBU

TUHA

N

bull Pe

rlind

unga

n ek

osis

tem

bull Ke

berla

njut

an p

engh

idup

an

bull M

emeli

hara

kea

rifan

loka

lKE

KHAW

ATIR

AN

bull Ke

hila

ngan

kon

trol p

enge

lola

anbull

Etis

dan

kea

dila

n

bull M

enja

ga h

ubun

gan

deng

an p

endu

duk

desa

teta

ngga

bull Te

kana

n un

tuk

men

gado

psi a

lat

pena

ngka

p ika

n ya

ng m

erus

ak

KEKU

ATAN

bull Ke

wen

anga

n un

tuk

pene

gaka

n hu

kum

KEBU

TUHA

Nbull

Men

jaga

ket

ertib

an u

mum

KEKH

AWAT

IRAN

bull M

enin

gkat

nya

konfl

ik s

osia

lbull

Men

ingk

atny

a pe

nang

kapa

n ik

an y

ang

mer

usak

bull Pe

nang

kapa

n ik

an il

egal

teru

s be

rlang

sung

KEKUATANbull Pemimpin dan pegawai yang berkomitmen

bull Hubungan lokal yang baik

KEBUTUHANbull Pengelolaan perikanan dan ekosistem pesisir

yang berkelanjutan

bull Perlindungan dan pemberdayaan masyarakat

pesisirbull Kerja sama dan dukungan dari desa dan

kecamatanKEKHAWATIRAN

bull Menangani perubahan kewenangan

bull Keterbatasan SDM kewenangan untuk

implementasi programKE

KUAT

ANbull Ja

batan

dan k

ewen

anga

n ter

tingg

i di k

abup

aten

bull Keter

tarika

n untu

k men

gemba

ngka

n keb

ijaka

n

berba

sis pe

neliti

an

KEBU

TUHAN

bull Stab

ilitas

sosia

l

bull Pend

apata

n dae

rah da

ri sek

tor pe

rikan

an

bull Men

gemba

ngka

n pari

wisata

dan p

erika

nan

KEKH

AWAT

IRAN

bull Kons

ekue

nsi d

ari pe

ngali

han k

ewen

anga

n untu

k

peng

elolaa

n peri

kana

n wila

yah p

esisi

r dan

laut

(UU

2320

14)

bull Kebe

rlanju

tan su

mber d

aya a

lam

KEKUATAN

bull Komitmen serius untuk menerapkan

pengelolaan perikanan wilayah pesisir dan laut

berbasis masyarakat

bull Memiliki kewenangan tertinggi di daerah untuk

pengelolaan perikanan wilayah pesisir dan laut

(UU 232014)

KEBUTUHAN

bull Transisi kewenangan untuk perikanan lokal bejalan

mulus

bull Dapat mengandalkan tingkat kabupaten

KEKHAWATIRAN

bull Keterbatasan anggaran SDM dan sarana

prasarana

bull Implementasi UU 232014

bull Koordinasi dengan pemerintah

pusat kabupatenkota

KEKUATAN

bull Berada dalam posisi yang bagus untuk

mem

fasilitasi penyelesaian konflik

KEBUTUHAN

bull Menjaga ketertiban um

um

bull Mendukung kepem

impinan desa untuk m

engatasi

masalahkonflik

bull Berkoordinasi dengan kepolisian dan militer

KEKHAWATIRAN

bull Terjadinya konflik sosial

bull Kewenangan terbatas untuk m

engelola sumber

daya

KONTE

KS

Bupa

ti baru

yang

visio

ner

dan b

erkom

itmen

untuk

memba

ngun

Sela

yar y

ang

berba

sis la

ut

Memilik

i kek

uasa

an da

n

wewen

ang y

ang k

uat d

i ting

kat

kabu

paten

KONTEKS

KKP Nasional sangat aktif

Dekat dengan LSM yang

peduli dengan lingkungan dan

masyarakat

KONTEKS

Mendukung perencanaan

pembangunan untuk masyarakat

desa (dari bawah ke atas)

Berkontribusi kepada pengelolaan

sumber daya pesisir

KONTEKS

Coordinate and comm

unicate

between district governm

ent

and village governments

KONT

EKS

Berp

artis

ipas

i dal

am

pene

gaka

n pe

ratu

ran

di ti

ngka

t ka

bupa

ten

dan

desa

Desa

mem

erlu

kan

polis

i dan

m

iliter

unt

uk m

enja

lank

an

peng

awas

an y

ang

kons

iste

n da

n te

rus-

men

erus

ser

ta

men

egak

kan

huku

m

GAMBAR 17 Analisis lengkap alat bantu pemetaan konflik

PERM

ASAL

AHAN

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 27

Polis

i dan

m

ilite

r

Desa

sas

aran

Desa tetangga

(nelayan)

Desa tetangga (bukan nelayan)

Desa tetangga lain

KEKU

ATAN

bull Ke

arifa

n lo

kal d

iduk

ung

oleh

pe

mer

inta

han

desa

bull Ke

ingi

nan

kuat

unt

uk m

elest

arika

n

bull Be

rsed

ia b

erko

ordi

nasi

dan

ber

kola

bora

si

deng

an d

esa

lain

KEBU

TUHA

N

bull Pe

rlind

unga

n ek

osis

tem

bull Ke

berla

njut

an p

engh

idup

an

bull M

emeli

hara

kea

rifan

loka

lKE

KHAW

ATIR

AN

bull Ke

hila

ngan

kon

trol p

enge

lola

anbull

Etis

dan

kea

dila

n

bull M

enja

ga h

ubun

gan

deng

an p

endu

duk

desa

teta

ngga

bull Te

kana

n un

tuk

men

gado

psi a

lat

pena

ngka

p ika

n ya

ng m

erus

ak

KEKUATAN

bull Inovatif (mengadopsi alat tangkap alternatif)

KEBUTUHAN

bull Akses ke perairan desa lain

KEKHAWATIRAN

bull Pengetahuan tentang praktik perika

nan lestari

yang terbatas

bull Perlindungan hukum

bull Menjaga hubungan dengan penduduk desa lain

KEKUATAN

bull Komitmen kuat dari pemerintahan desa

bull Hasrat untuk bekerja sama

KEBUTUHAN

bull Perlindungan habitat pesisir dan laut

bull Mengamankan penghidupan

KEKHAWATIRAN

bull Meningkatnya penangkapan ikan yang merusak

(dengan senapan tombak dan senter) terutama dari

lsquoDesa Tetanggarsquo

KEKU

ATAN

bull Ke

wen

anga

n un

tuk

pene

gaka

n hu

kum

KEBU

TUHA

Nbull

Men

jaga

ket

ertib

an u

mum

KEKH

AWAT

IRAN

bull M

enin

gkat

nya

konfl

ik s

osia

lbull

Men

ingk

atny

a pe

nang

kapa

n ik

an y

ang

mer

usak

bull Pe

nang

kapa

n ik

an il

egal

teru

s be

rlang

sung

KEKUATAN

bull Berada dalam posisi yang bagus untuk

mem

fasilitasi penyelesaian konflik

KEBUTUHAN

bull Menjaga ketertiban um

um

bull Mendukung kepem

impinan desa untuk m

engatasi

masalahkonflik

bull Berkoordinasi dengan kepolisian dan militer

KEKHAWATIRAN

bull Terjadinya konflik sosial

bull Kewenangan terbatas untuk m

engelola sumber

daya

KEKUATANbull Hubungan erat dengan desa lain

KEBUTUHANbull Keberlanjutan penghidupanbull Ketahanan panganKEKHAWATIRANbull Ketersediaan ikan

bull Menjaga hubungan dengan desa lainbull Keterbatasan sumber daya tanah

KONT

EKS

Pem

erin

taha

n de

sa y

ang

kuat

Kear

ifan

tradi

si lo

kal y

ang

kuat

Garis

pan

tai t

imur

dan

bar

at

yang

pan

jang

Dive

rsifi

kasi

eko

nom

i us

aha

mikr

oSi

stem

pen

gaw

asan

laut

deng

an k

apas

itas

terb

atas

KONTEKS

Garis pantai pendek hanya di

pantai barat

Memiliki hasrat yang kuat

untuk mengeksploitasi sumber

daya

Pernah menjadi pusat

penangkapan ikan yang

merusak

KONTEKSHubungan yang erat antara nelayan dan bukan nelayan di masyarakat

Kebanyakan petani dengan tanah terbatas Nelayan menyediakan akses atas ikan melalui tradisi berbagi

penjualan dan barter dengan produk pertanian

Hubungan dengan masyarakat desa sasaran karena perkawinan

KONTEKS

Ikatan kekeluargaan yang kuat

dan jejaring sosial

Hanya memiliki pantai timur

Tempat menangkap ikan bagi

nelayan tradisional terbatas

karena laut dalam

Akses ke pantai sulit hanya

ada beberapa jalan kecil

KONT

EKS

Berp

artis

ipas

i dal

am

pene

gaka

n pe

ratu

ran

di ti

ngka

t ka

bupa

ten

dan

desa

Desa

mem

erlu

kan

polis

i dan

m

iliter

unt

uk m

enja

lank

an

peng

awas

an y

ang

kons

iste

n da

n te

rus-

men

erus

ser

ta

men

egak

kan

huku

m

Konflik tentang alat tangkap dan lokasi penangkapan ikan

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir28

Kekhawatiranbull Desa sasaran kami memiliki banyak kekhawatiran

Termasuk hilangnya kontrol atas pengelolaan perikanan mereka yang sudah berhasil selama ini dan risiko konflik serta solusi potensialnya yang mungkin mengesampingkan pengelolaan mereka (pengamatan peserta yang kami lakukan menunjukkan hal ini terjadi dengan beberapa anggota desa sasaran kami meminta agar juga diperbolehkan menggunakan senapan tombak dan lampu setelah keputusan Bupati mengizinkan desa lain menggunakannya) Desa ini mengkhawatirkan tentang etis dan keadilan serta tentang perikanan lestari dan kehancuran habitat ikan (terutama karang)

bull Nelayan dari desa tetangga mengkhawatirkan mereka tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan menangkap ikan menurut peraturan desa sasaran kami Mereka juga mempertimbangkan wilayah laut mereka yang terlalu kecil untuk bisa mendapatkan penghasilan yang cukup dari tangkapan Mereka juga menekankan bahwa peraturan baru yang dkeluarkan oleh Bupati memperbolehkan mereka menggunakan alat tangkap dan peraturan tersebut lebih kuat dari surat kesepakatan yang ditandatangani camat Mereka juga khawatir tentang perlindungan hukum untuk kegiatan mereka (yang dimiliki saat ini)

bull Kedua desa ingin memelihara hubungan baik yang terjalin dengan adanya perkawinan antar warga desa

Poin yang menarik dari analisis ini adalah jumlah orang yang bertentangan Ukuran pihak yang berkonflik tidak setara desa sasaran kami bersatu menentang masuknya nelayan dari desa tetangga yang dianggap ilegal menurut hukum adat dan peraturan desa Sementara dari desa tetangga hanya nelayan yang berada di garis depan pada konflik ini Pengurus desa menyadari adanya permasalahan ini dan kepala desa berusaha melindungi kepentingan nelayan mereka dengan berpendapat bahwa alat tangkap yang mereka gunakan diperbolehkan menurut peraturan pemerintah Pendapat di dalam desa tetangga sendiri terbelah mdash atau ada penduduk yang tidak peduli tentang praktik menangkap ikan karena mengandalkan sumber daya lain

Pihak lain juga ingin melihat konflik ini diselesaikan karena akan berdampak pada mereka Karena konflik ini melibatkan dua desa penyelesaian konflik berada di bawah tanggung jawab camat dengan dibantu oleh Kapolsek dan Danramil Bupati dan dinas kabupaten terbawa ke dalam konflik karena eskalasi konflik untuk mengambil keputusan Dinas perikanan kabupaten berada dalam posisi sulit karena mereka ingin mendorong perikanan lestari dan bekerja sama dengan desa tetapi konflik ini membuat mereka harus mengambil keputusan berdasarkan isi peraturan yang bertentangan dengan tujuan keberlanjutan Polisi dan militer menegakkan kepatuhan pada hukum yang berlaku suatu permasalahan yang disengketakan dalam hal ini Mereka terselamatkan jika konflik dapat dihindari Desa-desa lain di pulau mengamati terutama desa yang memiliki hubungan erat dengan protagonis

Mereka juga ingin melindungi perikanan mereka dan juga mengalami daerah mereka diterobos oleh kelompok nelayan yang sama

Cornelius dan Faire (2006) menyarankan untuk mengenali awal terjadinya konflik sedini mungkin dan menanganinya sebelum meningkat dan para pihak semakin berakar di posisinya seperti yang terjadi di contoh Selayar ini Di sisi lain spesialis resolusi konflik menyadari bahwa terkadang konflik perlu lsquomatangrsquo terlebih dahulu untuk ada resolusi Sering kali para pihak ingin menghabiskan semua pilihan yang ada sebelum bersedia berbicara

Apa yang terjadi berikutnyaSetelah adanya keputusan dari Bupati desa sasaran tidak dapat mengajukan banding Mereka kemudian mencari apa yang mungkin dapat mereka lakukan Mereka mendiagnosis bahwa mereka kalah karena adanya kelemahan dalam peraturan tertulis yang diakui dan ditegakkan oleh pejabat yang berwenang Sehingga mereka memilih untuk menggunakan analisis kebijakan di atas untuk mencari jalan yang bisa mengkonsolidasikan dan mendokumentasikan hukum adat dan peraturan desa kontemporer yang diakui sepenuhnya oleh pemerintah

Desa sasaran menghadapi keputusan internal yang sulit dan tantangan dalam menjaga persatuan yang selama ini berhasil dikelolanya terkait dengan penangkapan ikan tradisional lestari Tiga nelayan dari desa sasaran kami minta agar diperbolehkan menangkap ikan dengan menggunakan senapan tombak karena penduduk desa tetangga diperbolehkan (kenapa mereka tidak boleh melakukan hal yang sama) Desa menolak Tetapi dua nelayan dari desa sasaran kami yang menikah dengan perempuan dari desa tetangga dan lebih banyak tinggal di pemukiman istrinya berkeras untuk mendapat pengecualian karena mereka tidak memiliki alat tangkap lain dan keterampilan yang diperlukan untuk menangkap ikan Jadi kedua nelayan tersebut diperbolehkan menggunakan senapan tombak Hal ini menyebabkan ketegangan internal

Sementara itu desa-desa tetangga lain yang juga mengalami wilayahnya diterobos oleh nelayan yang terlibat dalam konflik ini memutuskan untuk bersatu untuk melindungi perikanan mereka Dengan adanya kesadaran yang lebih baik mereka mulai mengubah penggunaan sumber dayanya agar tidak terlalu bergantung pada perikanan Misalnya di masa lalu jika mereka memerlukan ikan dalam jumlah besar untuk upacara (seperti perkawinan) mereka akan menggunakan bom agar bisa menangkap sebanyak mungkin ikan Setelah mereka menyadari kerusakan yang diakibatkan terhadap cadangan dan habitat ikan beberapa tahun yang lalu mereka mulai menyembelih hewan ternak untuk upacara Setelah melindungi perikanan mereka sendiri mereka tidak senang ada pihak lain yang masuk dan mengambil keuntungan dari pantangan dan perlindungan yang sudah mereka lakukan

Konflik ini belum terselesaikan tetapi telah melahirkan sejumlah inisiatif lain terutama analisis kebijakan desa Situasi saat ini mengkhawatirkan baik bagi keberlanjutan perikanan maupun bagi ketetapan desa sasaran untuk melindungi habitat ikan dan mengelola dampak penangkapan ikan Pilihan yang belum dicoba tetapi mungkin melibatkan kedua kepala desa untuk berdialog pada waktunya dan pihak netral yang bekerja dengan pengurus desa lain agar lebih aktif dalam mengelola sumber daya pesisir Semua desa di kecamatan dapat bertemu dan berdiskusi tentang strategi pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 29

Karena kewenangan perikanan sekarang berada di pemerintah provinsi yang berpusat di Makassar di Sulawesi (beberapa jam ditempuh dengan perahu dan mahal untuk dijangkau lewat udara) pemerintah kabupaten tidak memiliki kewenangan yang jelas untuk menyatukan kelompok-kelompok dari berbagai desa untuk duduk bersama mendiskusikan pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif dan mendorong tercapainya kesepakatan tentang praktik menangkap ikan Disini letak dilemanya pemerintah kabupaten memiliki kewenangan langsung atas pengelolaan desa secara umum tetapi tidak atas pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Sementara itu program COREMAP yang banyak mendanai kerja-kerja pembangunan masyarakat di dalam pengelolaan wilayah pesisir telah menghentikan kegiatan terkait pembangunan sumber daya manusia dan kegiatan LSM yang ada terlalu kecil untuk menengahi solusi yang berskala luas

Menggabungkan pengetahuan lokal dan ilmiahKetika masyarakat berkolaborasi dengan pemerintah untuk pengelolaan wilayah pesisir atau jika mereka berharap untuk saling terlibat sangat mungkin untuk turut membahas bentuk pengetahuan lain dalam diskusi Penting untuk tidak berasumsi bahwa satu bentuk pengetahuan adalah lsquobenarrsquo dan yang satu lagi lsquosalahrsquo tetapi justru harus mencoba mempelajari keduanya

Komponen alat bantu ini mengikuti argumen dari Brown (2010) bahwa kita harus mengakui dan mencoba mengintegrasikan berbagai bentuk pengetahuan terutama jika para pemangku kepentingan bekerja bersama Jenis pengetahuan yang dikenali oleh Brown adalah

bull individual (dimiliki oleh orang tertentu dan tidak serta-merta dimiliki oleh anggota masyarakat yang lain)

bull masyarakat (misalnya pengetahuan adat dan lokal)

bull spesialisasi (misalnya pengetahuan ilmiah)

bull organisasi (misalnya pengetahuan tentang kebijakan dan prosedur)

bull bentuk pengetahuan holistik (integratif)

Masing-masing menggunakan bukti yang berbeda untuk jenis permasalahan yang berbeda Secara keseluruhan semua pengetahuan ini dapat memperkaya pemecahan masalah

Penting bagi para pihak yang berkolaborasi untuk saling menghormati pengetahuan yang dimiliki satu sama lain dan mencoba dengan sungguh-sungguh untuk belajar dan memahami perspektif pihak lain Dengan membawa prinsip ini di dalam alat bantu ini kami menekankan pentingnya pengetahuan tradisional (seperti yang terlihat dalam alat bantu ini tentang mengidentifikasi pengetahuan dan praktik pengelolaan tradisional) Pengetahuan tradisional melintasi beberapa bentuk ilmu pengetahuan yang diidentifikasi oleh Brown Termasuk pengetahuan masyarakat dan spesialisasi (misalnya pengetahuan adat tentang perilaku ikan) Di beberapa masyarakat pengetahuan ini bersifat holistik seperti pengetahuan ekologis tradisional yang sangat mengintegrasikan ekologi manusia dan di beberapa situasi aspek spiritual Di dalam pengelolaan wilayah pesisir pengetahuan adat Pengetahuan lokal dan pengetahuan ilmiah dapat relevan dan idealnya harus digabungkan dengan pengetahuan tentang kebijakan mdash atau digunakan sebagai bukti untuk dibuatnya kebijakan baru

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIbull Bertujuan menggabungkan bentuk pengetahuan yang berbeda

terutama dari para pihak yang berkolaborasi untuk memecahkan masalah secara bersama-sama

bull Mengerjakan tugas-tugas yang sebenarnya

bull Buatlah ini menjadi proses pembelajaran

Untuk mengembangkan komponen alat bantu ini melalui inisiatif praktis yang memberikan pembelajaran untuk semua tim kami dan masyarakat Bungaiya bergabung dengan Dr Nils Krueck dari Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk menggali bagaimana menggabungkan pengetahuan ilmiah dengan pengetahuan lokal untuk tujuan perencanaan Bagi Tim Perencanaan Tata Ruang Laut inisiatif ini memberikan mereka kesempatan untuk mengembangkan alat pemodelan yang diadopsi untuk skala lokal melalui kolaborasi dengan pengguna prospektif Bungaiya memiliki empat daerah perlindungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat (DPL) Dua daerah sudah diakui penuh secara formal dan dua lagi sedang menunggu persetujuan dari pemerintah kabupaten selama beberapa bulan ini Masyarakat ingin mencanangkan setidak-tidaknya satu daerah perlindungan lagi terutama bertujuan agar setiap pemukiman di dalam daerah administratif desa memiliki satu DPL di sekitarnya

Bungaiya tertarik untuk mengetahui apakah DPL mereka yang berdasarkan pada pengetahuan lokal dan pertimbangan strategis mereka dalam mengelola perikanan sudah berada di lokasi yang baik dan ukurannya memadai Perwakilan Bungaiya meyakini kegiatan ini akan memberikan masukan dan pilihan baru serta menawarkan pengakuan dari pemerintah yang lebih luas jika pengetahuan ilmiah menyetujui penilaian mereka Hal ini juga akan membantu mereka dalam perencanaan jangka panjang menuju pembentukan perlindungan laut selanjutnya

Kegiatan gabungan ini menunjukkan bahwa dari pada hanya bergantung pada alat pendukung perencanaan DPL dan mengambil keputusan dari lsquoatas ke bawahrsquo pemerintah dapat menyusun alat perancang DPL yang dapat diterapkan secara kolaboratif dengan masyarakat

bull untuk mengidentifikasi daerah dengan nilai ekologis danatau penghidupan tinggi agar dilindungi

bull untuk memastikan daerah-daerah yang disarankan untuk dilindungi mendapat dukungan dari masyarakat (Hal ini penting karena nelayan memilih apakah mereka mau mematuhi daerah perlindungan atau tidak dan pemerintah membutuhkan biaya tinggi untuk pengawasan dan sering kali tidak mencakup luas wilayah yang memadai Beberapa masyarakat memiliki sistem pengawasan mereka sendiri dan akan lebih termotivasi untuk melindungi daerah-daerah yang menjadi prioritas mereka)

bull agar upaya masyarakat dan pemerintah lebih tepat sasaran

bull sebagai alat pembelajaran untuk pemerintah dan masyarakat

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir30

KOTAK 3L PROSES KAMI

Mengetahui ketertarikan Bungaiya dan juga Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk berhubungan dengan pengguna potensial tim kami bertanya kepada warga desa Bungaiya apakah mereka tertarik bekerja bersama dengan ahli ekologi laut Dr Nils Krueck Mereka tertarik

Anggota tim peneliti memberitahukan Nils tentang ketertarikan masyarakat Sebelum pergi ke Selayar Nils mempersiapkan sejumlah peta dasar dan model wilayah pesisir Bungaiya yang menurutnya akan dirasa bermanfaat oleh masyarakat

Nils mengunjungi Selayar pada bulan Juli 2017 Kedua tim bertemu dengan masyarakat (lihat Gambar 18) agar Nils dapat menjelaskan kemungkinan yang ada dan masyarakat menyampaikan pada Nils tentang situasi lokal mereka dan permasalahan perikanan Masyarakat mendiskusikan sasaran termasuk melindungi terumbu karang meningkatkan populasi ikan meningkatkan tangkapan ikan membangun wisata menyelam dan snorkel dan melindungi spesies tertentu Nils mencari klarifikasi dan informasi lebih jauh tentang spesies yang paling penting kegiatan menangkap ikan dan habitat lokal Dari diskusi ini tim gabungan mengembangkan skenario rancangan DPL untuk dieksplorasi

Di hari-hari berikutnya Nils menjalankan model optimalisasi rancangan DPL dan melaporkan hasilnya ke masyarakat secara rutin untuk didiskusikan dan diperbaiki lebih lanjut Masyarakat membentuk tim penyelam termasuk Nils penyelam mereka yang sudah berpengalaman dan satu anggota tim lokal kamu Tim ini menyelam menelusuri daerah yang diteliti agar dapat memvalidasi asumsi rancangan DPL

Anggota tim yang lain mendukung tim penyelam dari perahu milik anggota masyarakat dan merekam hasil pengamatan tim penyelam

Penilaian ilmiah secara lengkap mendukung dua DPL yang lebih besar dari apa yang sudah dicanangkan oleh masyarakat di dua dari empat lokasi DPL Dua lokasi DPL lainnya telah dicanangkan oleh masyarakat untuk tujuan strategis (mengelola penerobosan dari desa lain) tetapi tidak diprioritaskan menurut hasil penilaian ilmiah untuk mencapai pelestarian keanekaragaman hayati atau manfaat bagi perikanan Sebaliknya model yang ada mengidentifikasi peluang DPL baru di salah satu daerah yang belum dipertimbangkan oleh masyarakat mengingat jaraknya dari pemukiman yang ada dan rendahnya tingkat ketertarikan untuk menangkap ikan di lokasi tersebut

Lokasi ini berada di utara dan diprediksi berpotensi memberikan manfaat untuk konservasi dan perikanan di daerah selatan melalui perpindahan karang dan ikan muda oleh arus laut Akan tetapi agar DPL ini bisa merealisasikan potensinya masyarakat perlu menemukan cara untuk pemantauan dan penegakan perlindungan mengingat lokasinya berada di daerah yang sepi penduduk

bull penerapan alat optimalisasi DPL kuantitatif dalam skala lokal mungkin dilakukan dan menguntungkan

bull Masyarakat ini dan kemungkinan masyarakat lain tertarik untuk belajar pendekatan rancangan DPL secara ilmiah

bull Ahli ekologi dan masyarakat menerapkan kriteria rancangan DPL yang berbeda dan berpotensi bertentangan Hal ini layak diakui dan bisa memancing diskusi yang bermanfaat

GAMBAR 18 Gabungan tim CCRES dan perwakilan desa mengembangkan scenario rancangan DPL untuk eksplorasi di Desa BungaiyaFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 31

4 FAKTOR YANG MENDUKUNG DAN TANTANGAN CONTOH DARI SELAYAR

Keberhasilan pengelolaan wilayah pesisir seperti halnya pengelolaan lingkungan yang lain mendapatkan manfaat dari serangkaian faktor pendukung Kami tidak bermaksud merangkum seluruh faktor-faktor latar belakang tersebut dalam alat bantu ini tetapi kami berharap dapat berbagi tentang beberapa faktor-faktor tersebut sebagai contoh dan untuk mengakui bahwa setiap diagnosis partisipatif selalu terjadi dalam dinamika berbagai faktor pendukung yang turut mempengaruhi pembentukan masalah yang dipilih untuk didiagnosis dan kapasitas untuk menanganinya

Di Selayar kami mengamati faktor-faktor penentu keberhasilan berikut yang membantu pengelolaan wilayah pesisir Tabel 1 terdiri dari daftar faktor-faktor ini dan catatan tentang beberapa tantangan terkait Kita tidak dapat berasumsi faktor penentu keberhasilan ini akan selalu ada Faktor pendukung bisa saja dihambat

Kami mendorong pengguna alat bantu ini untuk menemukan faktor-faktor penentu keberhasilan ini ketika mengadakan diagnosis partisipatif

GAMBAR 20 Proses kolaboratif sedang berlangsung Foto H Ross

GAMBAR 19 Kegiatan FishCollab menarik banyak peserta yang antusiasFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir32

TABEL 1 Faktor-faktor keberhasilan dalam penerapan di Selayar dan tantangan terkait

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Pengetahuan dan praktik adat

Komitmen terhadap pengetahuan dan praktik adat di banyak masyarakat

bull Meliputi berbagai teknologi menangkap ikan yang cerdas Sangat konsisten dengan komitmen keberlanjutan dan dapat menawarkan dimensi moral untuk perlindungan laut (lihat dokumen Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka)

bull Desa-desa yang berkomitmen terhadap bentuk pengelolaan berbasis hukum adat dapat (dan sudah) menunjukkan kepemimpinan yang baik dalam praktik menangkap ikan yang berkelanjutan

Pengetahuan adat dan komitmen untuk meneruskan praktik adat yang tidak merata di dalam dan di antara desa

bull Dapat terjadi dan sudah terjadi konflik antar individu dan desa antara yang mempertahankan pengelolaan secara adat dan yang berusaha menggunakan teknologi yang lebih efisien (dan sering kali lebih merusak)

Warisan Warisan dari proyek COREMAP (I sampai III) Selayar merupakan peserta lama di dalam COREMAP Kerja lapangan kami meneruskan warisan berikut

bull Pengetahuan baru (COREMAP I)

bull Perubahan besar pada program COREMAP termasuk penghentian kegiatan yang difokuskan pada pembangunan di semua lokasi termasuk Selayar digantikan oleh program COREMAP III dengan program yang lebih kecil terpusat dan terfokus pada penelitian

Kesadaran Kesadaran yang meluas di tingkat desa dan kabupaten dalam hal kelautan dan proses sosial terkait Hal ini meliputi fokus pada pengelolaan berbasis masyarakat dan bukan pengelolaan dari atas (top-down) dan juga selaras dengan perubahan di dalam kebijakan lingkungan hidup Indonesia selama 20 tahun terakhir (COREMAP II dan III)

bull Membuat pengetahuan ilmiah relevan untuk skala lokal dan dapat diterapkan di lapangan (misalnya oleh desa)

bull Memperluas kesadaran tentang permasalahan perlindungan laut ke desa-desa yang tidak memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam COREMAP

bull Menjaga kesadaran tetap aktif setelah beberapa saat

Lembaga lokal bull Infrastruktur tata kelola masyarakat misalnya sistem DPL yang dicanangkan masyarakat sebagai fokus proses pembelajaran di dalam pengelolaan berbasis masyarakat komite desa untuk konservasi laut fasilitator masyarakat yang berdaya dan pelembagaan ketika beberapa pemerintahan desa menggunakan anggaran desanya untuk perlindungan sumber daya laut

bull Hubungan baik antar desa yang berpartisipasi di dalam COREMAP (terutama COREMAP III) dan pemerintah kabupaten Koordinator kabupaten berada di posisi untuk memfasilitasi hal ini

bull Pemerintah kabupaten berkomitmen terhadap pengelolaan berbasis masyarakat Pegawai dinas perikanan kabupaten dan bidang pembangunan lain secara aktif mencoba untuk mendorong dan mendukung hal ini dengan alokasi staf dan keuangan (Hal ini sekarang sedang disesuaikan karena adanya transfer kewenangan perikanan ke pemerintah provinsi sementara pemerintah kabupaten meneruskan tanggung jawabnya atas desa dan penghidupan)

bull Menjaga komitmen pemerintah provinsi dan kabupaten terhadap proses berbasis masyarakat mengingat hilangnya posisi fungsi yang tadinya didukung oleh COREMAP dan dengan pergantian pegawai

bull Memelihara dan memperkaya infrastruktur tata kelola masyarakat di bawah transfer tanggung jawab perikanan ke tingkat provinsi perubahan dan potensi pengurangan staf perubahan budaya di tingkat pemerintahan manapun

bull Tantangan pemeliharaan menurut faktor-faktor yang disebutkan di atas

COREMAP III lebih dikenal sebagai COREMAP-CTI singkatan dari Coral Triangle Initiative

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 33

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Jejaring bull Pegawai kabupaten dengan tanggung jawab yang berbeda memiliki jejaring yang baik berkomunikasi dengan baik dan memiliki tujuan yang sama Mereka juga berjejaring dengan LSM dan agen-agen perubahan masyarakat sipil Selayar yang berskala kecil dan pemerintah kabupaten membantu komunikasi dan kolaborasi ini

bull LSM kecil tetapi berdedikasi tinggi

bull Peran orang-orang tertentu dalam hubungan ini risiko gangguan karena perpindahan pegawai setelah berakhirnya COREMAP III di kawasan Indonesia

bull Tantangan untuk bertahan hidup dan kapasitas yang umum dialami semua LSM

Kepemilikan terhadap permasalahan wilayah pesisir

Rasa kepemilikan yang tinggi terhadap permasalahan kelautan (di desa dan kabupaten)

bull Pentingnya peran komite desa untuk konservasi laut dan terutama pimpinan mereka di dalam hal ini

bull Memelihara budaya ini di bawah perubahan peraturan (pergeseran tanggung jawab pengelolaan laut perairan dalam ke pemerintah provinsi) dan pergantian pegawai seiring dengan berjalannya waktu

bull Di desa hal ini mungkin berhubungan dengan siklus pemilihan karena kepala desa yang baru akan berusaha membedakan diri dari pendahulunya dengan cara meninggalkan fokus kelautan

bull Kehilangan anggota komite desa untuk perlindungan laut akan mengurangi sumber pengaruh sosial terhadap pimpinan desa dan penduduk desa secara umum

Inisiatif Para lsquochampionrsquo di desa dan kabupaten (baik yang bekerja untuk pemerintah kabupaten atau dalam kapasitas lain) Orang-orang ini memiliki motivasi dan komitmen melampaui peran resmi mereka telah menentukan strategi mereka sendiri untuk mendorong perubahan perilaku dan juga ada yang berkolaborasi

bull Karena sebagian besar individu ini memulai secara mandiri (beberapa melakukan pembinaan) ada beberapa tantangan yang dikaitkan dengan bagaimana memelihara pengaruh mereka Risiko kehilangan orang-orang ini di tingkat desa cukup kecil berbeda dengan di tingkat kabupaten (lihat penjelasan tentang perubahan budaya organisasi dan pergantian pegawai di atas)

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir34

5 SARAN UNTUK PENGUKURANAlat bantu ini pada utamanya didasarkan pada penilaian kualitatif menuju kolaborasi dan pengelolaan yang adaptif Proyek ini tidak dirancang untuk memilih bagian-bagian yang bagus untuk dijadikan indikator atau mendukung pengelolaan meskipun pemilihan ini memainkan peran logis dalam prosedur diagnosa dan merupakan langkah rasional berikutnya

Penting bagi diagnosis partisipatif agar fokus pada permasalahan dan kepentingan yang ada dan tidak hanya sekedar didorong oleh data awal karena hanya sedikit permasalahan yang dapat langsung diukur sehingga fokus pada angka saja akan mengganggu pemilihan permasalahan Ketika tersedia bukti seperti pengukuran penurunan habitat dan tangkapan ikan menjadi berharga selama semua pihak mempercayai data tersebut dan sepakat tentang relevansinya Bukti tidak tertulis atau berdasarkan persepsi seperti pengamatan dalam jangka waktu lama tentang berkurangnya ketersediaan ikan serta lsquoalat ukurrsquo informal mdash seperti seberapa jauh perahu harus melaut sebelum mencapai daerah tangkapan yang memadai mdash mungkin lebih meyakinkan bagi masyarakat Selain itu kenyataan yang dihadapi oleh sebagian besar kawasan berkembang di dunia adalah hanya sedikit data yang tersedia apa lagi data jangka panjang atau data dalam skala kecil yang dapat mendukung pembuatan keputusan di tingkat lokal

Ketika kami mengembangkan cara pengukuran kami sarankan agar hal ini dilakukan secara partisipatif Para pihak harus memutuskan bersama apa yang paling penting untuk diukur agar dapat membantu diagnosis perencanaan dan pengelolaan adaptif mereka Kemudian menjawab indikator atau pengukuran langsung apa yang sesuai untuk melihat kondisi awal dan kemajuannya serta bagaimana mendapatkan informasi tersebut

Sering kali indikator kualitatif sudah cukup untuk memandu diagnosis partisipatif Salah satu pendekatan yang paling mudah adalah dengan menggunakan lsquopapan instrumenrsquo dengan kode warna Pengguna dapat mengidentifikasi indikator utama untuk setiap tulang dari diagram tulang ikan dan melampirkan skala peringkat sederhana seperti skala berdasarkan warna Contoh untuk papan instrumen ini dapat dilihat di Tabel 2

Cara yang sama dapat digunakan pengguna untuk mengidentifikasi faktor-faktor penentu keberhasilan dan tantangan untuk situasi mereka sendiri lalu menilainya secara kualitatif dengan menggunakan skala papan instrumen

Contoh yang sangat baik dalam berkolaborasi adalah merencanakan pertemuan secara berkala untuk mengisi papan instrumen ini bersama-sama (Izurieta 2007) Para pihak bahkan dapat mengisinya secara terpisah di dalam kelompok-kelompok kecil lalu berkumpul lagi untuk membandingkan hasil mereka mdash apakah mereka sepakat atau tidak untuk setiap indikator Yang terpenting apa yang perlu mereka tingkatkan (Ini adalah alasan sebenarnya untuk berdiskusi)

Akan tetapi papan instrumen dapat terlihat pasif kecuali jika ada versi yang dapat dibandingkan seiring dengan berjalannya waktu (Apakah kita melakukan sesuatu dengan lebih baik dibandingkan penilaian sebelumnya) Untuk permasalahan yang secara jelas perlu dikembangkan oleh para pihak pendekatan yang lebih baik mungkin dapat dilakukan dengan menggunakan judul atau kata-kata yang mencerminkan tahapan perkembangan Misalnya jejaring yang relevan biasanya akan berkembang Sehingga akan lebih masuk akal jika skalanya diberikan judul lsquobelum dimulairsquo kemudian lsquotahap awalrsquo lsquoperkembanganrsquo lalu lsquoberkembang penuhrsquo

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 35

TABEL 2 Contoh papan instrumen dengan kode warna

SANG

AT T

ERBA

TAS

TERB

ATAS

OK GOOD

EXCE

LLEN

T

PENJ

ELAS

AN

Fokus dan bermitra Kejelasan fokus

Bekerja dengan baik sebagai mitra

Mengembangkan jejaring Orang-orang yang relevan terlibat

Pengetahuan tradisional dan praktik pengelolaan

Keberadaan pengetahuan

Praktik pengelolaan secara adat digunakan

Kombinasi pengetahuan lokal dan ilmiah

Pengetahuan lokal dan ilmiah dipertimbangkan

Identifikasi proyek terkait dan warisan mereka

Kontak terjalin dengan personil proyek sebelumnya dokumen dipelajari

Warisan 1 dilanjutkan

Warisan 2 dilanjutkan

Warisan 3 dilanjutkan

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion dan strategi mereka

Ada champion

Champion mendapat dukungan

Analisis kebijakan multitingkat

Kebijakan dinilai

Kebijakan dan pengaturan kelembagaan selaras di semua tingkat pemerintahan dan dengan masyarakat

Analisis konflik Jangkauan konflik

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir36

6 REFERENSIAndrew NL Bene C Hall SJ Allison EH Heck S amp Ratner BD 2007 lsquoDiagnosis and management of small-scale fisheries in developing countriesrsquo Fish and Fisheries vol 8 hal 227ndash240

Bene C Kodio A Lemoalle J Mills D Morand P Ovie S Sinaba F amp Tafida A 2009 Participatory diagnosis and adaptive management of small-scale fisheries in the Niger River Basin CGIAR Challenge Program on Water and Food Project report (proyek no 72)

Brown VA 2010 lsquoCollective inquiry and its wicked problemsrsquo in Brown VA Harris JA and Russell JY eds Tackling wicked problems through the interdisciplinary imagination Earthscan London hal 4ndash83

Cinner JE McClanahan TR MacNeil MA Graham NAJ Dawd TM Mukminin A Feary DA Ando L Rabearisoa AL Wamukota A Jiddawik A Campbell SJ Baird AH Januchowski-Hartley FA Hamed S Laharil R Morovel T amp Kuangel J 2012 lsquoComanagement of coral reef social-ecological systemsrsquo Proceedings of the National Academy of Sciences vol 109 14 hal 5219ndash5222

Conflict Resolution Network 2008 Conflict Resolution Trainers Manual mdash 12 skills Conflict Resolution Network wwwcrnhqorg (keterampilan 8 memetakan konflik)

Cornelius H amp Faire S 2006 Everyone can win how to resolve conflict Edisi ke-2 Simon dan Schuster NSW

Eriksson H Adhuri DS Adrianto L Andrew N L Apriliani T Daw T Evans L Garces L Kamanyi E Mwaipopo R Purnomo AH Sulu RJ amp Beare DJ 2016 lsquoAn ecosystem approach to small-scale fisheries through participatory diagnosis in four tropical countriesrsquo Global Environmental Change vol 36 hal 56ndash66

Fisher R Ury WL amp Patton B 2011 Getting to yes negotiating agreement without giving in Penguin

Izurieta AV 2007 Evaluation framework for collaborative management of protected areas a crosscultural case study in Queensland Australia PhD thesis The University of Queensland

Mills D Beacuteneacute C Ovie S Tafida A Sinaba F Kodio A Russell A Andrew N Morand P amp Lemoalle J 2011 lsquoVulnerability in African small-scale fishing communitiesrsquo Journal of International Development vol 23 hal 308ndash313

Proyek Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) adalah proyek dukungan teknis regional yang ditujukan untuk membuka sumber-sumber pendapatan baru yang berkelanjutan bagi masyarakat pesisir di wilayah timur Asia Timur-Pasifik CCRES akan mengembangkan produk-produk pengetahuanmdashyang dapat digunakan sebagai masukan terhadap rancangan dari proyek rencana dan kebijakan di tingkat global regional dan nasionalmdashserta model teknis dan alat perencanaan yang membantu persiapan rencana pengelolaan sumber daya pesisir berbasis masyarakat

BERKOMUNIKASI DENGAN KAMI

CAPTURING CORAL REEF AND RELATED ECOSYSTEM SERVICES (CCRES)

CCRESnet

ccresnet

Hubungi Liz Izquierdo Manajer Proyek Kantor Kemitraan Penelitan The University of Queensland St Lucia QLD 4072 Australia T +61 7 3443 3144 E lizquierdouqeduauKunjungi wwwccresnet

copy Copyright University of Queensland

Mari bergabung komunitas kami

  • 1Pendahuluan tentang alat bantu FishCollab
    • 11Siapa yang dapat menggunakan alat bantu ini
    • 12Keterampilan apa yang diperlukan untuk menggunakannya
    • 13Bagaimana pembuatannya
    • 14Apa yang ada di dalam alat bantu ini
    • 15Profil para champion Selayar untuk perlindungan wilayah pesisir
    • 16Mengadaptasi alat bantu
      • 2Latar belakang mengapa kita memerlukan alat bantu ini
        • 21Kolaborasi dalam mengelola sumber daya alam
        • 22Alasan menerapkan alat bantu
          • 3Prosedur diagnosis partisipatif diagram lsquotulang ikanrsquo
            • 31Bagaimana menerapkan setiap komponen FishCollab
            • 32Mengenalkan diagram tulang ikan
            • 33Kepala ikan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif
            • 34Ekor ikan Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir (perikanan) yang adaptif
            • 35Tulang belakang Pertemuan diagnosis partisipatif pengamatan peserta kegiatan
            • 36Diagram tulang ikan komponen yang menyusun diagnosis partisipatif
              • 4Faktor yang mendukung dan tantangan contoh dari Selayar
              • 5Saran untuk pengukuran
              • 6Referensi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir24

4 Jika tahap ini tidak berhasil menemukan solusi para pihak dapat setuju untuk mematuhi nasihat dari ahli atau bukti independen Mereka perlu menyepakati jenis bukti atau nasihat yang dapat diterima oleh kedua belah (atau semua) pihak Sebagai contoh mereka dapat sepakat mengizinkan penangkapan ikan dalam jumlah tertentu yang tetap bisa menjaga cadangan ikan di tingkat tertentu dan mencari pemantauan ilmiah dan nasihat ahli yang bisa membuktikan bahwa tingkat tersebut lestari Mereka bisa sepakat untuk menangkap ikan dengan cara-cara yang tidak merusak karang dan mencari nasihat ahli atau penelitian tentang metode apa yang bisa digunakan

5 Jika para pihak masih tidak bisa sepakat masing-masing pihak dapat menilai alternatif terbaik yang mereka miliki selain menegosiasikan kesepakatan yaitu seberapa buruk situasinya jika mereka harus terus hidup dengan perselisihan yang tidak terselesaikan Apakah lebih baik bagi mereka untuk terus berusaha bernegosiasi atau mundur dan tetap pada situasi sekarang Sering kali mereka harus memutuskan pertanyaan ini berdasarkan kebutuhan mendasar mereka misalnya mengamankan penghidupan mengamankan wilayah atau memelihara tradisi

Alat bantu pemetaan konflik terfokus pada kebutuhan mendasar dan mencari kesamaan mungkin akan menolong mencapai resolusi Hal ini diwakili dengan diagram lingkaran yang terdiri dari bagian-bagian dengan lingkaran pusat (lihat Gambar 16) Langkah-langkahnya adalah

1 Berikan judul permasalahan di bagian tengah diagram Hal ini harus jelas dengan sesedikit kata sebisa mungkin karena mengubah deskripsi permasalahan akan menggeser pemangku kepentingan yang relevan serta sebagian besar analisisnya

2 Identifikasi lsquopemangku kepentinganrsquo atau para pihak dari permasalahan ini Hal ini mencakup mereka yang secara langsung terlibat dalam konflik namun ada juga pihak-pihak lain seperti pembuat peraturan tetangga dan siapapun yang terkena dampak dari atau berada di posisi yang dapat mempengaruhi permasalahan tersebut Berikan nama bagi setiap pemangku kepentingan (lsquosiaparsquo) di satu bagian diagram Anda dapat membuat sebanyak atau sesedikit mungkin bagian sesuai kebutuhan

3 Bagi setiap pemangku kepentingan pertimbangkan konteks mereka (setiap pihak mungkin punya konteks yang berbeda) kekuatan kebutuhan mendasar dan yang meenjadi perhatian mereka Kebutuhan dan kekhawatiran bisa jadi mewakili hal yang sama atau berbeda

Perbandingan antara aspek-aspek ini dapat membantu mengidentifikasi peluang untuk menegosiasikan solusi baru dan mencari kemungkinan dimana semua pihak sama-sama menang

Cara terbaik untuk melakukan ini adalah dengan menggunakan selembar kertas besar seperti kertas plano Tergantung pada hubungan antar para pihak latihan ini dapat dilakukan secara partisipatif (jika difasilitasi dengan baik) atau oleh peneliti atau fasilitator atau oleh satu pihak yang merencanakan bagaimana mereka dapat mengadakan diskusi dengan pihak-pihak utama lainnya

Gambar 16 menunjukkan tahap pertama dari analisis Kami sudah memberikan judul untuk permasalahannya (konflik atas alat penangkap dan lokasi penangkapan ikan) dan para pihak yang berkonflik Mereka diidentifikasi disini sebagai lsquodesa sasaran kamirsquo nelayan dari desa tetangga (yang bersengketa langsung) non-nelayan dari desa tetangga (yang tidak serta-merta mendukung praktik warga nelayannya) masyarakat dan desa lain yang berdekatan kecamatan dinas perikanan kabupaten Bupati (walikota) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi (sekarang bertanggung jawab untuk perikanan di perairan dalam) serta polisi dan militer (yang berbagi tanggung jawab untuk pengawasan wilayah pesisir dan perairan dalam di Indonesia) Kami mengosongkan beberapa bagian jika ada pihak lain yang akan dipertimbangkan

Analisis indikatif lengkap dapat dilihat di Gambar 17 Harap diperhatikan bahwa analisis terperinci untuk dua bagian desa sasaran dan nelayan dari desa tetangga Analisis ini dibuat oleh peneliti berdasarkan semua data kami para pihak tidak berpartisipasi dalam pembuatan analisis ini

Ada beberapa poin yang terlihat jelas dari analisis ini

Konteksbull Desa sasaran kami beruntung karena memiliki garis

pantai timur dan barat mdash ini adalah aset besar mengingat arah muson (timur atau barat) membatasi penangkapan ikan hanya di pantai yang lebih tenang Kedua pantai dapat digunakan hanya selama dua bulan dalam setahun (periode transisi muson) Desa tetangga hanya memiliki garis pantai yang sangat pendek di sebelah barat jadi tidak mengejutkan jika nelayannya tergoda untuk pergi ke perairan lain Desa sasaran kami memiliki garis pantai yang panjang di sebelah barat dan dengan demikian memiliki beberapa pilihan daerah tangkapan meskipun desa ini juga memiliki jumlah penduduk yang lebih besar Desa lain juga memiliki garis pantai yang pendek

bull Desa sasaran kami lebih bergantung pada perikanan karena sebagian besar tanahnya berbatu-batu dan tidak subur Pemukiman berlokasi di sepanjang pantai tidak ada pemukiman yang berada di pedalaman Hanya sedikit kemungkinan untuk bercocok tanam dan beternak Desa sasaran kami tertarik untuk mendiversifikasi ekonominya tetapi hal ini memerlukan waktu dan sumber daya Desa tetangga tidak terlalu bergantung pada menangkap ikan sebagai penghidupan karena sebagian besar keluarga memiliki sumber daya lain seperti kelapa dan hewan ternak Beberapa pemukiman berada di pedalaman dan nelayan mengendarai sepeda motor ke pantai untuk menangkap ikan

bull Desa sasaran kami memiliki tradisi dan tata kelola perikanan yang kuat Desa tetangga tidak memiliki fokus yang kuat dalam tata kelola perikanan Nelayan dari desa lain mengaku mereka tidak memiliki pengetahuan tradisional tentang praktik penangkapan ikan sehingga mereka harus mengandalkan teknologi baru (yang tidak mereka percayai bersifat merusak) Para tetua dari desa lain menentang pendapat ini mereka berkata dahulu desa mereka memiliki pengetahuan tentang menangkap ikan tetapi ketika desanya dimekarkan pada tahun 1980-

Kont

eks

Konteks

KonteksKon

teks

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 25

an (oleh pemerintah atas alasan pelayanan yang lebih praktis) mereka yang pindah ke pemukiman lain di dekat pantai kehilangan kontak dengan mereka yang masih memiliki pengetahuan Jelas disini pengetahuan adat tidak diwariskan dengan baik dan tidak lagi dipraktikkan

bull Desa sasaran kami memiliki sistem pengawasan penangkapan ikan tetapi dengan kapasitas terbatas sehingga sulit untuk mendeteksi serbuan nelayan dari desa lain dan mengatasi pelanggar

bull Sepertinya ada perbedaan aspirasi ekonomi nelayan desa tetangga mencari penghasilan yang lebih besar dibandingkan dengan apa yang ditolerir oleh desa sasaran kami dengan alasan menjaga keberlanjutan perikanan mereka

bull Penduduk desa memiliki hubungan keluarga melalui pernikahan Ini adalah insentif yang kuat bagi kedua belah pihak untuk mengatasi konflik

Kekuatanbull Desa sasaran kami telah memelihara kearifan lokalnya

(pengetahuan dan praktik adat) dengan dukungan kuat dari pengurus desa Mereka memberikan prioritas tinggi untuk pelestarian laut dan bersedia berkoordinasi dan berkolaborasi dengan desa lain demi mencapai perikanan yang lestari untuk masa depan jangka panjang semua pihak

bull Nelayan dari desa lain inovatif dalam mengadopsi teknologi baru untuk penangkapan ikan

Kebutuhanbull Desa sasaran kami berharap dapat melindungi habitat

ikan melindungi perikanan mengamankan penghidupan dan menjaga tradisi

bull Nelayan dari desa lain juga ingin mengamankan penghidupan tetapi lebih tertarik pada peningkatan ekonomi (penghasilan yang lebih besar pangan yang lebih baik) Untuk mendapatkan hal ini mereka perlu akses ke wilayah perairan lain

GAMBAR 16 Alat bantu pemetaan konflik

Desa

sas

aran

Desa t

etang

ga

(nelay

an)

Desa tetangga

(bukan nelayan)

Desa tetangga lain

Camat

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Kabupaten

Bupati

Dinas Kelautan dan Perikanan - Provinsi

Polis

i dan

milit

er

Kekh

awat

iran

Kebu

tuha

n

Keku

atan

Kekhaw

atiran

Kebutu

han

Keku

atan

KekhawatiranKebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

KebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

KebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

KekhawatiranKebutuhanKekuatan

Kekh

awat

iran

Kebu

tuha

n

Keku

atan

Kekh

awati

ran

Kebu

tuhan

Kekuata

n

Konflik tentang alat tangkap dan lokasi penangkapan ikanPE

RMAS

ALAH

AN

Konteks

Konte

ks Konteks

KonteksKont

eks

Konteks

Konteks

Konteks

Kont

eks

Kon

teks

KonteksKonteks

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir26

Camat

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Kabupaten

Bupa

ti

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Provinsi

Polis

i dan

m

ilite

r

KEKU

ATAN

bull Ke

arifa

n lo

kal d

iduk

ung

oleh

pe

mer

inta

han

desa

bull Ke

ingi

nan

kuat

unt

uk m

elest

arika

n

bull Be

rsed

ia b

erko

ordi

nasi

dan

ber

kola

bora

si

deng

an d

esa

lain

KEBU

TUHA

N

bull Pe

rlind

unga

n ek

osis

tem

bull Ke

berla

njut

an p

engh

idup

an

bull M

emeli

hara

kea

rifan

loka

lKE

KHAW

ATIR

AN

bull Ke

hila

ngan

kon

trol p

enge

lola

anbull

Etis

dan

kea

dila

n

bull M

enja

ga h

ubun

gan

deng

an p

endu

duk

desa

teta

ngga

bull Te

kana

n un

tuk

men

gado

psi a

lat

pena

ngka

p ika

n ya

ng m

erus

ak

KEKU

ATAN

bull Ke

wen

anga

n un

tuk

pene

gaka

n hu

kum

KEBU

TUHA

Nbull

Men

jaga

ket

ertib

an u

mum

KEKH

AWAT

IRAN

bull M

enin

gkat

nya

konfl

ik s

osia

lbull

Men

ingk

atny

a pe

nang

kapa

n ik

an y

ang

mer

usak

bull Pe

nang

kapa

n ik

an il

egal

teru

s be

rlang

sung

KEKUATANbull Pemimpin dan pegawai yang berkomitmen

bull Hubungan lokal yang baik

KEBUTUHANbull Pengelolaan perikanan dan ekosistem pesisir

yang berkelanjutan

bull Perlindungan dan pemberdayaan masyarakat

pesisirbull Kerja sama dan dukungan dari desa dan

kecamatanKEKHAWATIRAN

bull Menangani perubahan kewenangan

bull Keterbatasan SDM kewenangan untuk

implementasi programKE

KUAT

ANbull Ja

batan

dan k

ewen

anga

n ter

tingg

i di k

abup

aten

bull Keter

tarika

n untu

k men

gemba

ngka

n keb

ijaka

n

berba

sis pe

neliti

an

KEBU

TUHAN

bull Stab

ilitas

sosia

l

bull Pend

apata

n dae

rah da

ri sek

tor pe

rikan

an

bull Men

gemba

ngka

n pari

wisata

dan p

erika

nan

KEKH

AWAT

IRAN

bull Kons

ekue

nsi d

ari pe

ngali

han k

ewen

anga

n untu

k

peng

elolaa

n peri

kana

n wila

yah p

esisi

r dan

laut

(UU

2320

14)

bull Kebe

rlanju

tan su

mber d

aya a

lam

KEKUATAN

bull Komitmen serius untuk menerapkan

pengelolaan perikanan wilayah pesisir dan laut

berbasis masyarakat

bull Memiliki kewenangan tertinggi di daerah untuk

pengelolaan perikanan wilayah pesisir dan laut

(UU 232014)

KEBUTUHAN

bull Transisi kewenangan untuk perikanan lokal bejalan

mulus

bull Dapat mengandalkan tingkat kabupaten

KEKHAWATIRAN

bull Keterbatasan anggaran SDM dan sarana

prasarana

bull Implementasi UU 232014

bull Koordinasi dengan pemerintah

pusat kabupatenkota

KEKUATAN

bull Berada dalam posisi yang bagus untuk

mem

fasilitasi penyelesaian konflik

KEBUTUHAN

bull Menjaga ketertiban um

um

bull Mendukung kepem

impinan desa untuk m

engatasi

masalahkonflik

bull Berkoordinasi dengan kepolisian dan militer

KEKHAWATIRAN

bull Terjadinya konflik sosial

bull Kewenangan terbatas untuk m

engelola sumber

daya

KONTE

KS

Bupa

ti baru

yang

visio

ner

dan b

erkom

itmen

untuk

memba

ngun

Sela

yar y

ang

berba

sis la

ut

Memilik

i kek

uasa

an da

n

wewen

ang y

ang k

uat d

i ting

kat

kabu

paten

KONTEKS

KKP Nasional sangat aktif

Dekat dengan LSM yang

peduli dengan lingkungan dan

masyarakat

KONTEKS

Mendukung perencanaan

pembangunan untuk masyarakat

desa (dari bawah ke atas)

Berkontribusi kepada pengelolaan

sumber daya pesisir

KONTEKS

Coordinate and comm

unicate

between district governm

ent

and village governments

KONT

EKS

Berp

artis

ipas

i dal

am

pene

gaka

n pe

ratu

ran

di ti

ngka

t ka

bupa

ten

dan

desa

Desa

mem

erlu

kan

polis

i dan

m

iliter

unt

uk m

enja

lank

an

peng

awas

an y

ang

kons

iste

n da

n te

rus-

men

erus

ser

ta

men

egak

kan

huku

m

GAMBAR 17 Analisis lengkap alat bantu pemetaan konflik

PERM

ASAL

AHAN

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 27

Polis

i dan

m

ilite

r

Desa

sas

aran

Desa tetangga

(nelayan)

Desa tetangga (bukan nelayan)

Desa tetangga lain

KEKU

ATAN

bull Ke

arifa

n lo

kal d

iduk

ung

oleh

pe

mer

inta

han

desa

bull Ke

ingi

nan

kuat

unt

uk m

elest

arika

n

bull Be

rsed

ia b

erko

ordi

nasi

dan

ber

kola

bora

si

deng

an d

esa

lain

KEBU

TUHA

N

bull Pe

rlind

unga

n ek

osis

tem

bull Ke

berla

njut

an p

engh

idup

an

bull M

emeli

hara

kea

rifan

loka

lKE

KHAW

ATIR

AN

bull Ke

hila

ngan

kon

trol p

enge

lola

anbull

Etis

dan

kea

dila

n

bull M

enja

ga h

ubun

gan

deng

an p

endu

duk

desa

teta

ngga

bull Te

kana

n un

tuk

men

gado

psi a

lat

pena

ngka

p ika

n ya

ng m

erus

ak

KEKUATAN

bull Inovatif (mengadopsi alat tangkap alternatif)

KEBUTUHAN

bull Akses ke perairan desa lain

KEKHAWATIRAN

bull Pengetahuan tentang praktik perika

nan lestari

yang terbatas

bull Perlindungan hukum

bull Menjaga hubungan dengan penduduk desa lain

KEKUATAN

bull Komitmen kuat dari pemerintahan desa

bull Hasrat untuk bekerja sama

KEBUTUHAN

bull Perlindungan habitat pesisir dan laut

bull Mengamankan penghidupan

KEKHAWATIRAN

bull Meningkatnya penangkapan ikan yang merusak

(dengan senapan tombak dan senter) terutama dari

lsquoDesa Tetanggarsquo

KEKU

ATAN

bull Ke

wen

anga

n un

tuk

pene

gaka

n hu

kum

KEBU

TUHA

Nbull

Men

jaga

ket

ertib

an u

mum

KEKH

AWAT

IRAN

bull M

enin

gkat

nya

konfl

ik s

osia

lbull

Men

ingk

atny

a pe

nang

kapa

n ik

an y

ang

mer

usak

bull Pe

nang

kapa

n ik

an il

egal

teru

s be

rlang

sung

KEKUATAN

bull Berada dalam posisi yang bagus untuk

mem

fasilitasi penyelesaian konflik

KEBUTUHAN

bull Menjaga ketertiban um

um

bull Mendukung kepem

impinan desa untuk m

engatasi

masalahkonflik

bull Berkoordinasi dengan kepolisian dan militer

KEKHAWATIRAN

bull Terjadinya konflik sosial

bull Kewenangan terbatas untuk m

engelola sumber

daya

KEKUATANbull Hubungan erat dengan desa lain

KEBUTUHANbull Keberlanjutan penghidupanbull Ketahanan panganKEKHAWATIRANbull Ketersediaan ikan

bull Menjaga hubungan dengan desa lainbull Keterbatasan sumber daya tanah

KONT

EKS

Pem

erin

taha

n de

sa y

ang

kuat

Kear

ifan

tradi

si lo

kal y

ang

kuat

Garis

pan

tai t

imur

dan

bar

at

yang

pan

jang

Dive

rsifi

kasi

eko

nom

i us

aha

mikr

oSi

stem

pen

gaw

asan

laut

deng

an k

apas

itas

terb

atas

KONTEKS

Garis pantai pendek hanya di

pantai barat

Memiliki hasrat yang kuat

untuk mengeksploitasi sumber

daya

Pernah menjadi pusat

penangkapan ikan yang

merusak

KONTEKSHubungan yang erat antara nelayan dan bukan nelayan di masyarakat

Kebanyakan petani dengan tanah terbatas Nelayan menyediakan akses atas ikan melalui tradisi berbagi

penjualan dan barter dengan produk pertanian

Hubungan dengan masyarakat desa sasaran karena perkawinan

KONTEKS

Ikatan kekeluargaan yang kuat

dan jejaring sosial

Hanya memiliki pantai timur

Tempat menangkap ikan bagi

nelayan tradisional terbatas

karena laut dalam

Akses ke pantai sulit hanya

ada beberapa jalan kecil

KONT

EKS

Berp

artis

ipas

i dal

am

pene

gaka

n pe

ratu

ran

di ti

ngka

t ka

bupa

ten

dan

desa

Desa

mem

erlu

kan

polis

i dan

m

iliter

unt

uk m

enja

lank

an

peng

awas

an y

ang

kons

iste

n da

n te

rus-

men

erus

ser

ta

men

egak

kan

huku

m

Konflik tentang alat tangkap dan lokasi penangkapan ikan

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir28

Kekhawatiranbull Desa sasaran kami memiliki banyak kekhawatiran

Termasuk hilangnya kontrol atas pengelolaan perikanan mereka yang sudah berhasil selama ini dan risiko konflik serta solusi potensialnya yang mungkin mengesampingkan pengelolaan mereka (pengamatan peserta yang kami lakukan menunjukkan hal ini terjadi dengan beberapa anggota desa sasaran kami meminta agar juga diperbolehkan menggunakan senapan tombak dan lampu setelah keputusan Bupati mengizinkan desa lain menggunakannya) Desa ini mengkhawatirkan tentang etis dan keadilan serta tentang perikanan lestari dan kehancuran habitat ikan (terutama karang)

bull Nelayan dari desa tetangga mengkhawatirkan mereka tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan menangkap ikan menurut peraturan desa sasaran kami Mereka juga mempertimbangkan wilayah laut mereka yang terlalu kecil untuk bisa mendapatkan penghasilan yang cukup dari tangkapan Mereka juga menekankan bahwa peraturan baru yang dkeluarkan oleh Bupati memperbolehkan mereka menggunakan alat tangkap dan peraturan tersebut lebih kuat dari surat kesepakatan yang ditandatangani camat Mereka juga khawatir tentang perlindungan hukum untuk kegiatan mereka (yang dimiliki saat ini)

bull Kedua desa ingin memelihara hubungan baik yang terjalin dengan adanya perkawinan antar warga desa

Poin yang menarik dari analisis ini adalah jumlah orang yang bertentangan Ukuran pihak yang berkonflik tidak setara desa sasaran kami bersatu menentang masuknya nelayan dari desa tetangga yang dianggap ilegal menurut hukum adat dan peraturan desa Sementara dari desa tetangga hanya nelayan yang berada di garis depan pada konflik ini Pengurus desa menyadari adanya permasalahan ini dan kepala desa berusaha melindungi kepentingan nelayan mereka dengan berpendapat bahwa alat tangkap yang mereka gunakan diperbolehkan menurut peraturan pemerintah Pendapat di dalam desa tetangga sendiri terbelah mdash atau ada penduduk yang tidak peduli tentang praktik menangkap ikan karena mengandalkan sumber daya lain

Pihak lain juga ingin melihat konflik ini diselesaikan karena akan berdampak pada mereka Karena konflik ini melibatkan dua desa penyelesaian konflik berada di bawah tanggung jawab camat dengan dibantu oleh Kapolsek dan Danramil Bupati dan dinas kabupaten terbawa ke dalam konflik karena eskalasi konflik untuk mengambil keputusan Dinas perikanan kabupaten berada dalam posisi sulit karena mereka ingin mendorong perikanan lestari dan bekerja sama dengan desa tetapi konflik ini membuat mereka harus mengambil keputusan berdasarkan isi peraturan yang bertentangan dengan tujuan keberlanjutan Polisi dan militer menegakkan kepatuhan pada hukum yang berlaku suatu permasalahan yang disengketakan dalam hal ini Mereka terselamatkan jika konflik dapat dihindari Desa-desa lain di pulau mengamati terutama desa yang memiliki hubungan erat dengan protagonis

Mereka juga ingin melindungi perikanan mereka dan juga mengalami daerah mereka diterobos oleh kelompok nelayan yang sama

Cornelius dan Faire (2006) menyarankan untuk mengenali awal terjadinya konflik sedini mungkin dan menanganinya sebelum meningkat dan para pihak semakin berakar di posisinya seperti yang terjadi di contoh Selayar ini Di sisi lain spesialis resolusi konflik menyadari bahwa terkadang konflik perlu lsquomatangrsquo terlebih dahulu untuk ada resolusi Sering kali para pihak ingin menghabiskan semua pilihan yang ada sebelum bersedia berbicara

Apa yang terjadi berikutnyaSetelah adanya keputusan dari Bupati desa sasaran tidak dapat mengajukan banding Mereka kemudian mencari apa yang mungkin dapat mereka lakukan Mereka mendiagnosis bahwa mereka kalah karena adanya kelemahan dalam peraturan tertulis yang diakui dan ditegakkan oleh pejabat yang berwenang Sehingga mereka memilih untuk menggunakan analisis kebijakan di atas untuk mencari jalan yang bisa mengkonsolidasikan dan mendokumentasikan hukum adat dan peraturan desa kontemporer yang diakui sepenuhnya oleh pemerintah

Desa sasaran menghadapi keputusan internal yang sulit dan tantangan dalam menjaga persatuan yang selama ini berhasil dikelolanya terkait dengan penangkapan ikan tradisional lestari Tiga nelayan dari desa sasaran kami minta agar diperbolehkan menangkap ikan dengan menggunakan senapan tombak karena penduduk desa tetangga diperbolehkan (kenapa mereka tidak boleh melakukan hal yang sama) Desa menolak Tetapi dua nelayan dari desa sasaran kami yang menikah dengan perempuan dari desa tetangga dan lebih banyak tinggal di pemukiman istrinya berkeras untuk mendapat pengecualian karena mereka tidak memiliki alat tangkap lain dan keterampilan yang diperlukan untuk menangkap ikan Jadi kedua nelayan tersebut diperbolehkan menggunakan senapan tombak Hal ini menyebabkan ketegangan internal

Sementara itu desa-desa tetangga lain yang juga mengalami wilayahnya diterobos oleh nelayan yang terlibat dalam konflik ini memutuskan untuk bersatu untuk melindungi perikanan mereka Dengan adanya kesadaran yang lebih baik mereka mulai mengubah penggunaan sumber dayanya agar tidak terlalu bergantung pada perikanan Misalnya di masa lalu jika mereka memerlukan ikan dalam jumlah besar untuk upacara (seperti perkawinan) mereka akan menggunakan bom agar bisa menangkap sebanyak mungkin ikan Setelah mereka menyadari kerusakan yang diakibatkan terhadap cadangan dan habitat ikan beberapa tahun yang lalu mereka mulai menyembelih hewan ternak untuk upacara Setelah melindungi perikanan mereka sendiri mereka tidak senang ada pihak lain yang masuk dan mengambil keuntungan dari pantangan dan perlindungan yang sudah mereka lakukan

Konflik ini belum terselesaikan tetapi telah melahirkan sejumlah inisiatif lain terutama analisis kebijakan desa Situasi saat ini mengkhawatirkan baik bagi keberlanjutan perikanan maupun bagi ketetapan desa sasaran untuk melindungi habitat ikan dan mengelola dampak penangkapan ikan Pilihan yang belum dicoba tetapi mungkin melibatkan kedua kepala desa untuk berdialog pada waktunya dan pihak netral yang bekerja dengan pengurus desa lain agar lebih aktif dalam mengelola sumber daya pesisir Semua desa di kecamatan dapat bertemu dan berdiskusi tentang strategi pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 29

Karena kewenangan perikanan sekarang berada di pemerintah provinsi yang berpusat di Makassar di Sulawesi (beberapa jam ditempuh dengan perahu dan mahal untuk dijangkau lewat udara) pemerintah kabupaten tidak memiliki kewenangan yang jelas untuk menyatukan kelompok-kelompok dari berbagai desa untuk duduk bersama mendiskusikan pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif dan mendorong tercapainya kesepakatan tentang praktik menangkap ikan Disini letak dilemanya pemerintah kabupaten memiliki kewenangan langsung atas pengelolaan desa secara umum tetapi tidak atas pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Sementara itu program COREMAP yang banyak mendanai kerja-kerja pembangunan masyarakat di dalam pengelolaan wilayah pesisir telah menghentikan kegiatan terkait pembangunan sumber daya manusia dan kegiatan LSM yang ada terlalu kecil untuk menengahi solusi yang berskala luas

Menggabungkan pengetahuan lokal dan ilmiahKetika masyarakat berkolaborasi dengan pemerintah untuk pengelolaan wilayah pesisir atau jika mereka berharap untuk saling terlibat sangat mungkin untuk turut membahas bentuk pengetahuan lain dalam diskusi Penting untuk tidak berasumsi bahwa satu bentuk pengetahuan adalah lsquobenarrsquo dan yang satu lagi lsquosalahrsquo tetapi justru harus mencoba mempelajari keduanya

Komponen alat bantu ini mengikuti argumen dari Brown (2010) bahwa kita harus mengakui dan mencoba mengintegrasikan berbagai bentuk pengetahuan terutama jika para pemangku kepentingan bekerja bersama Jenis pengetahuan yang dikenali oleh Brown adalah

bull individual (dimiliki oleh orang tertentu dan tidak serta-merta dimiliki oleh anggota masyarakat yang lain)

bull masyarakat (misalnya pengetahuan adat dan lokal)

bull spesialisasi (misalnya pengetahuan ilmiah)

bull organisasi (misalnya pengetahuan tentang kebijakan dan prosedur)

bull bentuk pengetahuan holistik (integratif)

Masing-masing menggunakan bukti yang berbeda untuk jenis permasalahan yang berbeda Secara keseluruhan semua pengetahuan ini dapat memperkaya pemecahan masalah

Penting bagi para pihak yang berkolaborasi untuk saling menghormati pengetahuan yang dimiliki satu sama lain dan mencoba dengan sungguh-sungguh untuk belajar dan memahami perspektif pihak lain Dengan membawa prinsip ini di dalam alat bantu ini kami menekankan pentingnya pengetahuan tradisional (seperti yang terlihat dalam alat bantu ini tentang mengidentifikasi pengetahuan dan praktik pengelolaan tradisional) Pengetahuan tradisional melintasi beberapa bentuk ilmu pengetahuan yang diidentifikasi oleh Brown Termasuk pengetahuan masyarakat dan spesialisasi (misalnya pengetahuan adat tentang perilaku ikan) Di beberapa masyarakat pengetahuan ini bersifat holistik seperti pengetahuan ekologis tradisional yang sangat mengintegrasikan ekologi manusia dan di beberapa situasi aspek spiritual Di dalam pengelolaan wilayah pesisir pengetahuan adat Pengetahuan lokal dan pengetahuan ilmiah dapat relevan dan idealnya harus digabungkan dengan pengetahuan tentang kebijakan mdash atau digunakan sebagai bukti untuk dibuatnya kebijakan baru

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIbull Bertujuan menggabungkan bentuk pengetahuan yang berbeda

terutama dari para pihak yang berkolaborasi untuk memecahkan masalah secara bersama-sama

bull Mengerjakan tugas-tugas yang sebenarnya

bull Buatlah ini menjadi proses pembelajaran

Untuk mengembangkan komponen alat bantu ini melalui inisiatif praktis yang memberikan pembelajaran untuk semua tim kami dan masyarakat Bungaiya bergabung dengan Dr Nils Krueck dari Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk menggali bagaimana menggabungkan pengetahuan ilmiah dengan pengetahuan lokal untuk tujuan perencanaan Bagi Tim Perencanaan Tata Ruang Laut inisiatif ini memberikan mereka kesempatan untuk mengembangkan alat pemodelan yang diadopsi untuk skala lokal melalui kolaborasi dengan pengguna prospektif Bungaiya memiliki empat daerah perlindungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat (DPL) Dua daerah sudah diakui penuh secara formal dan dua lagi sedang menunggu persetujuan dari pemerintah kabupaten selama beberapa bulan ini Masyarakat ingin mencanangkan setidak-tidaknya satu daerah perlindungan lagi terutama bertujuan agar setiap pemukiman di dalam daerah administratif desa memiliki satu DPL di sekitarnya

Bungaiya tertarik untuk mengetahui apakah DPL mereka yang berdasarkan pada pengetahuan lokal dan pertimbangan strategis mereka dalam mengelola perikanan sudah berada di lokasi yang baik dan ukurannya memadai Perwakilan Bungaiya meyakini kegiatan ini akan memberikan masukan dan pilihan baru serta menawarkan pengakuan dari pemerintah yang lebih luas jika pengetahuan ilmiah menyetujui penilaian mereka Hal ini juga akan membantu mereka dalam perencanaan jangka panjang menuju pembentukan perlindungan laut selanjutnya

Kegiatan gabungan ini menunjukkan bahwa dari pada hanya bergantung pada alat pendukung perencanaan DPL dan mengambil keputusan dari lsquoatas ke bawahrsquo pemerintah dapat menyusun alat perancang DPL yang dapat diterapkan secara kolaboratif dengan masyarakat

bull untuk mengidentifikasi daerah dengan nilai ekologis danatau penghidupan tinggi agar dilindungi

bull untuk memastikan daerah-daerah yang disarankan untuk dilindungi mendapat dukungan dari masyarakat (Hal ini penting karena nelayan memilih apakah mereka mau mematuhi daerah perlindungan atau tidak dan pemerintah membutuhkan biaya tinggi untuk pengawasan dan sering kali tidak mencakup luas wilayah yang memadai Beberapa masyarakat memiliki sistem pengawasan mereka sendiri dan akan lebih termotivasi untuk melindungi daerah-daerah yang menjadi prioritas mereka)

bull agar upaya masyarakat dan pemerintah lebih tepat sasaran

bull sebagai alat pembelajaran untuk pemerintah dan masyarakat

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir30

KOTAK 3L PROSES KAMI

Mengetahui ketertarikan Bungaiya dan juga Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk berhubungan dengan pengguna potensial tim kami bertanya kepada warga desa Bungaiya apakah mereka tertarik bekerja bersama dengan ahli ekologi laut Dr Nils Krueck Mereka tertarik

Anggota tim peneliti memberitahukan Nils tentang ketertarikan masyarakat Sebelum pergi ke Selayar Nils mempersiapkan sejumlah peta dasar dan model wilayah pesisir Bungaiya yang menurutnya akan dirasa bermanfaat oleh masyarakat

Nils mengunjungi Selayar pada bulan Juli 2017 Kedua tim bertemu dengan masyarakat (lihat Gambar 18) agar Nils dapat menjelaskan kemungkinan yang ada dan masyarakat menyampaikan pada Nils tentang situasi lokal mereka dan permasalahan perikanan Masyarakat mendiskusikan sasaran termasuk melindungi terumbu karang meningkatkan populasi ikan meningkatkan tangkapan ikan membangun wisata menyelam dan snorkel dan melindungi spesies tertentu Nils mencari klarifikasi dan informasi lebih jauh tentang spesies yang paling penting kegiatan menangkap ikan dan habitat lokal Dari diskusi ini tim gabungan mengembangkan skenario rancangan DPL untuk dieksplorasi

Di hari-hari berikutnya Nils menjalankan model optimalisasi rancangan DPL dan melaporkan hasilnya ke masyarakat secara rutin untuk didiskusikan dan diperbaiki lebih lanjut Masyarakat membentuk tim penyelam termasuk Nils penyelam mereka yang sudah berpengalaman dan satu anggota tim lokal kamu Tim ini menyelam menelusuri daerah yang diteliti agar dapat memvalidasi asumsi rancangan DPL

Anggota tim yang lain mendukung tim penyelam dari perahu milik anggota masyarakat dan merekam hasil pengamatan tim penyelam

Penilaian ilmiah secara lengkap mendukung dua DPL yang lebih besar dari apa yang sudah dicanangkan oleh masyarakat di dua dari empat lokasi DPL Dua lokasi DPL lainnya telah dicanangkan oleh masyarakat untuk tujuan strategis (mengelola penerobosan dari desa lain) tetapi tidak diprioritaskan menurut hasil penilaian ilmiah untuk mencapai pelestarian keanekaragaman hayati atau manfaat bagi perikanan Sebaliknya model yang ada mengidentifikasi peluang DPL baru di salah satu daerah yang belum dipertimbangkan oleh masyarakat mengingat jaraknya dari pemukiman yang ada dan rendahnya tingkat ketertarikan untuk menangkap ikan di lokasi tersebut

Lokasi ini berada di utara dan diprediksi berpotensi memberikan manfaat untuk konservasi dan perikanan di daerah selatan melalui perpindahan karang dan ikan muda oleh arus laut Akan tetapi agar DPL ini bisa merealisasikan potensinya masyarakat perlu menemukan cara untuk pemantauan dan penegakan perlindungan mengingat lokasinya berada di daerah yang sepi penduduk

bull penerapan alat optimalisasi DPL kuantitatif dalam skala lokal mungkin dilakukan dan menguntungkan

bull Masyarakat ini dan kemungkinan masyarakat lain tertarik untuk belajar pendekatan rancangan DPL secara ilmiah

bull Ahli ekologi dan masyarakat menerapkan kriteria rancangan DPL yang berbeda dan berpotensi bertentangan Hal ini layak diakui dan bisa memancing diskusi yang bermanfaat

GAMBAR 18 Gabungan tim CCRES dan perwakilan desa mengembangkan scenario rancangan DPL untuk eksplorasi di Desa BungaiyaFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 31

4 FAKTOR YANG MENDUKUNG DAN TANTANGAN CONTOH DARI SELAYAR

Keberhasilan pengelolaan wilayah pesisir seperti halnya pengelolaan lingkungan yang lain mendapatkan manfaat dari serangkaian faktor pendukung Kami tidak bermaksud merangkum seluruh faktor-faktor latar belakang tersebut dalam alat bantu ini tetapi kami berharap dapat berbagi tentang beberapa faktor-faktor tersebut sebagai contoh dan untuk mengakui bahwa setiap diagnosis partisipatif selalu terjadi dalam dinamika berbagai faktor pendukung yang turut mempengaruhi pembentukan masalah yang dipilih untuk didiagnosis dan kapasitas untuk menanganinya

Di Selayar kami mengamati faktor-faktor penentu keberhasilan berikut yang membantu pengelolaan wilayah pesisir Tabel 1 terdiri dari daftar faktor-faktor ini dan catatan tentang beberapa tantangan terkait Kita tidak dapat berasumsi faktor penentu keberhasilan ini akan selalu ada Faktor pendukung bisa saja dihambat

Kami mendorong pengguna alat bantu ini untuk menemukan faktor-faktor penentu keberhasilan ini ketika mengadakan diagnosis partisipatif

GAMBAR 20 Proses kolaboratif sedang berlangsung Foto H Ross

GAMBAR 19 Kegiatan FishCollab menarik banyak peserta yang antusiasFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir32

TABEL 1 Faktor-faktor keberhasilan dalam penerapan di Selayar dan tantangan terkait

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Pengetahuan dan praktik adat

Komitmen terhadap pengetahuan dan praktik adat di banyak masyarakat

bull Meliputi berbagai teknologi menangkap ikan yang cerdas Sangat konsisten dengan komitmen keberlanjutan dan dapat menawarkan dimensi moral untuk perlindungan laut (lihat dokumen Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka)

bull Desa-desa yang berkomitmen terhadap bentuk pengelolaan berbasis hukum adat dapat (dan sudah) menunjukkan kepemimpinan yang baik dalam praktik menangkap ikan yang berkelanjutan

Pengetahuan adat dan komitmen untuk meneruskan praktik adat yang tidak merata di dalam dan di antara desa

bull Dapat terjadi dan sudah terjadi konflik antar individu dan desa antara yang mempertahankan pengelolaan secara adat dan yang berusaha menggunakan teknologi yang lebih efisien (dan sering kali lebih merusak)

Warisan Warisan dari proyek COREMAP (I sampai III) Selayar merupakan peserta lama di dalam COREMAP Kerja lapangan kami meneruskan warisan berikut

bull Pengetahuan baru (COREMAP I)

bull Perubahan besar pada program COREMAP termasuk penghentian kegiatan yang difokuskan pada pembangunan di semua lokasi termasuk Selayar digantikan oleh program COREMAP III dengan program yang lebih kecil terpusat dan terfokus pada penelitian

Kesadaran Kesadaran yang meluas di tingkat desa dan kabupaten dalam hal kelautan dan proses sosial terkait Hal ini meliputi fokus pada pengelolaan berbasis masyarakat dan bukan pengelolaan dari atas (top-down) dan juga selaras dengan perubahan di dalam kebijakan lingkungan hidup Indonesia selama 20 tahun terakhir (COREMAP II dan III)

bull Membuat pengetahuan ilmiah relevan untuk skala lokal dan dapat diterapkan di lapangan (misalnya oleh desa)

bull Memperluas kesadaran tentang permasalahan perlindungan laut ke desa-desa yang tidak memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam COREMAP

bull Menjaga kesadaran tetap aktif setelah beberapa saat

Lembaga lokal bull Infrastruktur tata kelola masyarakat misalnya sistem DPL yang dicanangkan masyarakat sebagai fokus proses pembelajaran di dalam pengelolaan berbasis masyarakat komite desa untuk konservasi laut fasilitator masyarakat yang berdaya dan pelembagaan ketika beberapa pemerintahan desa menggunakan anggaran desanya untuk perlindungan sumber daya laut

bull Hubungan baik antar desa yang berpartisipasi di dalam COREMAP (terutama COREMAP III) dan pemerintah kabupaten Koordinator kabupaten berada di posisi untuk memfasilitasi hal ini

bull Pemerintah kabupaten berkomitmen terhadap pengelolaan berbasis masyarakat Pegawai dinas perikanan kabupaten dan bidang pembangunan lain secara aktif mencoba untuk mendorong dan mendukung hal ini dengan alokasi staf dan keuangan (Hal ini sekarang sedang disesuaikan karena adanya transfer kewenangan perikanan ke pemerintah provinsi sementara pemerintah kabupaten meneruskan tanggung jawabnya atas desa dan penghidupan)

bull Menjaga komitmen pemerintah provinsi dan kabupaten terhadap proses berbasis masyarakat mengingat hilangnya posisi fungsi yang tadinya didukung oleh COREMAP dan dengan pergantian pegawai

bull Memelihara dan memperkaya infrastruktur tata kelola masyarakat di bawah transfer tanggung jawab perikanan ke tingkat provinsi perubahan dan potensi pengurangan staf perubahan budaya di tingkat pemerintahan manapun

bull Tantangan pemeliharaan menurut faktor-faktor yang disebutkan di atas

COREMAP III lebih dikenal sebagai COREMAP-CTI singkatan dari Coral Triangle Initiative

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 33

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Jejaring bull Pegawai kabupaten dengan tanggung jawab yang berbeda memiliki jejaring yang baik berkomunikasi dengan baik dan memiliki tujuan yang sama Mereka juga berjejaring dengan LSM dan agen-agen perubahan masyarakat sipil Selayar yang berskala kecil dan pemerintah kabupaten membantu komunikasi dan kolaborasi ini

bull LSM kecil tetapi berdedikasi tinggi

bull Peran orang-orang tertentu dalam hubungan ini risiko gangguan karena perpindahan pegawai setelah berakhirnya COREMAP III di kawasan Indonesia

bull Tantangan untuk bertahan hidup dan kapasitas yang umum dialami semua LSM

Kepemilikan terhadap permasalahan wilayah pesisir

Rasa kepemilikan yang tinggi terhadap permasalahan kelautan (di desa dan kabupaten)

bull Pentingnya peran komite desa untuk konservasi laut dan terutama pimpinan mereka di dalam hal ini

bull Memelihara budaya ini di bawah perubahan peraturan (pergeseran tanggung jawab pengelolaan laut perairan dalam ke pemerintah provinsi) dan pergantian pegawai seiring dengan berjalannya waktu

bull Di desa hal ini mungkin berhubungan dengan siklus pemilihan karena kepala desa yang baru akan berusaha membedakan diri dari pendahulunya dengan cara meninggalkan fokus kelautan

bull Kehilangan anggota komite desa untuk perlindungan laut akan mengurangi sumber pengaruh sosial terhadap pimpinan desa dan penduduk desa secara umum

Inisiatif Para lsquochampionrsquo di desa dan kabupaten (baik yang bekerja untuk pemerintah kabupaten atau dalam kapasitas lain) Orang-orang ini memiliki motivasi dan komitmen melampaui peran resmi mereka telah menentukan strategi mereka sendiri untuk mendorong perubahan perilaku dan juga ada yang berkolaborasi

bull Karena sebagian besar individu ini memulai secara mandiri (beberapa melakukan pembinaan) ada beberapa tantangan yang dikaitkan dengan bagaimana memelihara pengaruh mereka Risiko kehilangan orang-orang ini di tingkat desa cukup kecil berbeda dengan di tingkat kabupaten (lihat penjelasan tentang perubahan budaya organisasi dan pergantian pegawai di atas)

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir34

5 SARAN UNTUK PENGUKURANAlat bantu ini pada utamanya didasarkan pada penilaian kualitatif menuju kolaborasi dan pengelolaan yang adaptif Proyek ini tidak dirancang untuk memilih bagian-bagian yang bagus untuk dijadikan indikator atau mendukung pengelolaan meskipun pemilihan ini memainkan peran logis dalam prosedur diagnosa dan merupakan langkah rasional berikutnya

Penting bagi diagnosis partisipatif agar fokus pada permasalahan dan kepentingan yang ada dan tidak hanya sekedar didorong oleh data awal karena hanya sedikit permasalahan yang dapat langsung diukur sehingga fokus pada angka saja akan mengganggu pemilihan permasalahan Ketika tersedia bukti seperti pengukuran penurunan habitat dan tangkapan ikan menjadi berharga selama semua pihak mempercayai data tersebut dan sepakat tentang relevansinya Bukti tidak tertulis atau berdasarkan persepsi seperti pengamatan dalam jangka waktu lama tentang berkurangnya ketersediaan ikan serta lsquoalat ukurrsquo informal mdash seperti seberapa jauh perahu harus melaut sebelum mencapai daerah tangkapan yang memadai mdash mungkin lebih meyakinkan bagi masyarakat Selain itu kenyataan yang dihadapi oleh sebagian besar kawasan berkembang di dunia adalah hanya sedikit data yang tersedia apa lagi data jangka panjang atau data dalam skala kecil yang dapat mendukung pembuatan keputusan di tingkat lokal

Ketika kami mengembangkan cara pengukuran kami sarankan agar hal ini dilakukan secara partisipatif Para pihak harus memutuskan bersama apa yang paling penting untuk diukur agar dapat membantu diagnosis perencanaan dan pengelolaan adaptif mereka Kemudian menjawab indikator atau pengukuran langsung apa yang sesuai untuk melihat kondisi awal dan kemajuannya serta bagaimana mendapatkan informasi tersebut

Sering kali indikator kualitatif sudah cukup untuk memandu diagnosis partisipatif Salah satu pendekatan yang paling mudah adalah dengan menggunakan lsquopapan instrumenrsquo dengan kode warna Pengguna dapat mengidentifikasi indikator utama untuk setiap tulang dari diagram tulang ikan dan melampirkan skala peringkat sederhana seperti skala berdasarkan warna Contoh untuk papan instrumen ini dapat dilihat di Tabel 2

Cara yang sama dapat digunakan pengguna untuk mengidentifikasi faktor-faktor penentu keberhasilan dan tantangan untuk situasi mereka sendiri lalu menilainya secara kualitatif dengan menggunakan skala papan instrumen

Contoh yang sangat baik dalam berkolaborasi adalah merencanakan pertemuan secara berkala untuk mengisi papan instrumen ini bersama-sama (Izurieta 2007) Para pihak bahkan dapat mengisinya secara terpisah di dalam kelompok-kelompok kecil lalu berkumpul lagi untuk membandingkan hasil mereka mdash apakah mereka sepakat atau tidak untuk setiap indikator Yang terpenting apa yang perlu mereka tingkatkan (Ini adalah alasan sebenarnya untuk berdiskusi)

Akan tetapi papan instrumen dapat terlihat pasif kecuali jika ada versi yang dapat dibandingkan seiring dengan berjalannya waktu (Apakah kita melakukan sesuatu dengan lebih baik dibandingkan penilaian sebelumnya) Untuk permasalahan yang secara jelas perlu dikembangkan oleh para pihak pendekatan yang lebih baik mungkin dapat dilakukan dengan menggunakan judul atau kata-kata yang mencerminkan tahapan perkembangan Misalnya jejaring yang relevan biasanya akan berkembang Sehingga akan lebih masuk akal jika skalanya diberikan judul lsquobelum dimulairsquo kemudian lsquotahap awalrsquo lsquoperkembanganrsquo lalu lsquoberkembang penuhrsquo

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 35

TABEL 2 Contoh papan instrumen dengan kode warna

SANG

AT T

ERBA

TAS

TERB

ATAS

OK GOOD

EXCE

LLEN

T

PENJ

ELAS

AN

Fokus dan bermitra Kejelasan fokus

Bekerja dengan baik sebagai mitra

Mengembangkan jejaring Orang-orang yang relevan terlibat

Pengetahuan tradisional dan praktik pengelolaan

Keberadaan pengetahuan

Praktik pengelolaan secara adat digunakan

Kombinasi pengetahuan lokal dan ilmiah

Pengetahuan lokal dan ilmiah dipertimbangkan

Identifikasi proyek terkait dan warisan mereka

Kontak terjalin dengan personil proyek sebelumnya dokumen dipelajari

Warisan 1 dilanjutkan

Warisan 2 dilanjutkan

Warisan 3 dilanjutkan

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion dan strategi mereka

Ada champion

Champion mendapat dukungan

Analisis kebijakan multitingkat

Kebijakan dinilai

Kebijakan dan pengaturan kelembagaan selaras di semua tingkat pemerintahan dan dengan masyarakat

Analisis konflik Jangkauan konflik

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir36

6 REFERENSIAndrew NL Bene C Hall SJ Allison EH Heck S amp Ratner BD 2007 lsquoDiagnosis and management of small-scale fisheries in developing countriesrsquo Fish and Fisheries vol 8 hal 227ndash240

Bene C Kodio A Lemoalle J Mills D Morand P Ovie S Sinaba F amp Tafida A 2009 Participatory diagnosis and adaptive management of small-scale fisheries in the Niger River Basin CGIAR Challenge Program on Water and Food Project report (proyek no 72)

Brown VA 2010 lsquoCollective inquiry and its wicked problemsrsquo in Brown VA Harris JA and Russell JY eds Tackling wicked problems through the interdisciplinary imagination Earthscan London hal 4ndash83

Cinner JE McClanahan TR MacNeil MA Graham NAJ Dawd TM Mukminin A Feary DA Ando L Rabearisoa AL Wamukota A Jiddawik A Campbell SJ Baird AH Januchowski-Hartley FA Hamed S Laharil R Morovel T amp Kuangel J 2012 lsquoComanagement of coral reef social-ecological systemsrsquo Proceedings of the National Academy of Sciences vol 109 14 hal 5219ndash5222

Conflict Resolution Network 2008 Conflict Resolution Trainers Manual mdash 12 skills Conflict Resolution Network wwwcrnhqorg (keterampilan 8 memetakan konflik)

Cornelius H amp Faire S 2006 Everyone can win how to resolve conflict Edisi ke-2 Simon dan Schuster NSW

Eriksson H Adhuri DS Adrianto L Andrew N L Apriliani T Daw T Evans L Garces L Kamanyi E Mwaipopo R Purnomo AH Sulu RJ amp Beare DJ 2016 lsquoAn ecosystem approach to small-scale fisheries through participatory diagnosis in four tropical countriesrsquo Global Environmental Change vol 36 hal 56ndash66

Fisher R Ury WL amp Patton B 2011 Getting to yes negotiating agreement without giving in Penguin

Izurieta AV 2007 Evaluation framework for collaborative management of protected areas a crosscultural case study in Queensland Australia PhD thesis The University of Queensland

Mills D Beacuteneacute C Ovie S Tafida A Sinaba F Kodio A Russell A Andrew N Morand P amp Lemoalle J 2011 lsquoVulnerability in African small-scale fishing communitiesrsquo Journal of International Development vol 23 hal 308ndash313

Proyek Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) adalah proyek dukungan teknis regional yang ditujukan untuk membuka sumber-sumber pendapatan baru yang berkelanjutan bagi masyarakat pesisir di wilayah timur Asia Timur-Pasifik CCRES akan mengembangkan produk-produk pengetahuanmdashyang dapat digunakan sebagai masukan terhadap rancangan dari proyek rencana dan kebijakan di tingkat global regional dan nasionalmdashserta model teknis dan alat perencanaan yang membantu persiapan rencana pengelolaan sumber daya pesisir berbasis masyarakat

BERKOMUNIKASI DENGAN KAMI

CAPTURING CORAL REEF AND RELATED ECOSYSTEM SERVICES (CCRES)

CCRESnet

ccresnet

Hubungi Liz Izquierdo Manajer Proyek Kantor Kemitraan Penelitan The University of Queensland St Lucia QLD 4072 Australia T +61 7 3443 3144 E lizquierdouqeduauKunjungi wwwccresnet

copy Copyright University of Queensland

Mari bergabung komunitas kami

  • 1Pendahuluan tentang alat bantu FishCollab
    • 11Siapa yang dapat menggunakan alat bantu ini
    • 12Keterampilan apa yang diperlukan untuk menggunakannya
    • 13Bagaimana pembuatannya
    • 14Apa yang ada di dalam alat bantu ini
    • 15Profil para champion Selayar untuk perlindungan wilayah pesisir
    • 16Mengadaptasi alat bantu
      • 2Latar belakang mengapa kita memerlukan alat bantu ini
        • 21Kolaborasi dalam mengelola sumber daya alam
        • 22Alasan menerapkan alat bantu
          • 3Prosedur diagnosis partisipatif diagram lsquotulang ikanrsquo
            • 31Bagaimana menerapkan setiap komponen FishCollab
            • 32Mengenalkan diagram tulang ikan
            • 33Kepala ikan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif
            • 34Ekor ikan Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir (perikanan) yang adaptif
            • 35Tulang belakang Pertemuan diagnosis partisipatif pengamatan peserta kegiatan
            • 36Diagram tulang ikan komponen yang menyusun diagnosis partisipatif
              • 4Faktor yang mendukung dan tantangan contoh dari Selayar
              • 5Saran untuk pengukuran
              • 6Referensi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 25

an (oleh pemerintah atas alasan pelayanan yang lebih praktis) mereka yang pindah ke pemukiman lain di dekat pantai kehilangan kontak dengan mereka yang masih memiliki pengetahuan Jelas disini pengetahuan adat tidak diwariskan dengan baik dan tidak lagi dipraktikkan

bull Desa sasaran kami memiliki sistem pengawasan penangkapan ikan tetapi dengan kapasitas terbatas sehingga sulit untuk mendeteksi serbuan nelayan dari desa lain dan mengatasi pelanggar

bull Sepertinya ada perbedaan aspirasi ekonomi nelayan desa tetangga mencari penghasilan yang lebih besar dibandingkan dengan apa yang ditolerir oleh desa sasaran kami dengan alasan menjaga keberlanjutan perikanan mereka

bull Penduduk desa memiliki hubungan keluarga melalui pernikahan Ini adalah insentif yang kuat bagi kedua belah pihak untuk mengatasi konflik

Kekuatanbull Desa sasaran kami telah memelihara kearifan lokalnya

(pengetahuan dan praktik adat) dengan dukungan kuat dari pengurus desa Mereka memberikan prioritas tinggi untuk pelestarian laut dan bersedia berkoordinasi dan berkolaborasi dengan desa lain demi mencapai perikanan yang lestari untuk masa depan jangka panjang semua pihak

bull Nelayan dari desa lain inovatif dalam mengadopsi teknologi baru untuk penangkapan ikan

Kebutuhanbull Desa sasaran kami berharap dapat melindungi habitat

ikan melindungi perikanan mengamankan penghidupan dan menjaga tradisi

bull Nelayan dari desa lain juga ingin mengamankan penghidupan tetapi lebih tertarik pada peningkatan ekonomi (penghasilan yang lebih besar pangan yang lebih baik) Untuk mendapatkan hal ini mereka perlu akses ke wilayah perairan lain

GAMBAR 16 Alat bantu pemetaan konflik

Desa

sas

aran

Desa t

etang

ga

(nelay

an)

Desa tetangga

(bukan nelayan)

Desa tetangga lain

Camat

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Kabupaten

Bupati

Dinas Kelautan dan Perikanan - Provinsi

Polis

i dan

milit

er

Kekh

awat

iran

Kebu

tuha

n

Keku

atan

Kekhaw

atiran

Kebutu

han

Keku

atan

KekhawatiranKebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

KebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

KebutuhanKekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

Kekhawatiran

Kebutuhan

Kekuatan

KekhawatiranKebutuhanKekuatan

Kekh

awat

iran

Kebu

tuha

n

Keku

atan

Kekh

awati

ran

Kebu

tuhan

Kekuata

n

Konflik tentang alat tangkap dan lokasi penangkapan ikanPE

RMAS

ALAH

AN

Konteks

Konte

ks Konteks

KonteksKont

eks

Konteks

Konteks

Konteks

Kont

eks

Kon

teks

KonteksKonteks

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir26

Camat

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Kabupaten

Bupa

ti

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Provinsi

Polis

i dan

m

ilite

r

KEKU

ATAN

bull Ke

arifa

n lo

kal d

iduk

ung

oleh

pe

mer

inta

han

desa

bull Ke

ingi

nan

kuat

unt

uk m

elest

arika

n

bull Be

rsed

ia b

erko

ordi

nasi

dan

ber

kola

bora

si

deng

an d

esa

lain

KEBU

TUHA

N

bull Pe

rlind

unga

n ek

osis

tem

bull Ke

berla

njut

an p

engh

idup

an

bull M

emeli

hara

kea

rifan

loka

lKE

KHAW

ATIR

AN

bull Ke

hila

ngan

kon

trol p

enge

lola

anbull

Etis

dan

kea

dila

n

bull M

enja

ga h

ubun

gan

deng

an p

endu

duk

desa

teta

ngga

bull Te

kana

n un

tuk

men

gado

psi a

lat

pena

ngka

p ika

n ya

ng m

erus

ak

KEKU

ATAN

bull Ke

wen

anga

n un

tuk

pene

gaka

n hu

kum

KEBU

TUHA

Nbull

Men

jaga

ket

ertib

an u

mum

KEKH

AWAT

IRAN

bull M

enin

gkat

nya

konfl

ik s

osia

lbull

Men

ingk

atny

a pe

nang

kapa

n ik

an y

ang

mer

usak

bull Pe

nang

kapa

n ik

an il

egal

teru

s be

rlang

sung

KEKUATANbull Pemimpin dan pegawai yang berkomitmen

bull Hubungan lokal yang baik

KEBUTUHANbull Pengelolaan perikanan dan ekosistem pesisir

yang berkelanjutan

bull Perlindungan dan pemberdayaan masyarakat

pesisirbull Kerja sama dan dukungan dari desa dan

kecamatanKEKHAWATIRAN

bull Menangani perubahan kewenangan

bull Keterbatasan SDM kewenangan untuk

implementasi programKE

KUAT

ANbull Ja

batan

dan k

ewen

anga

n ter

tingg

i di k

abup

aten

bull Keter

tarika

n untu

k men

gemba

ngka

n keb

ijaka

n

berba

sis pe

neliti

an

KEBU

TUHAN

bull Stab

ilitas

sosia

l

bull Pend

apata

n dae

rah da

ri sek

tor pe

rikan

an

bull Men

gemba

ngka

n pari

wisata

dan p

erika

nan

KEKH

AWAT

IRAN

bull Kons

ekue

nsi d

ari pe

ngali

han k

ewen

anga

n untu

k

peng

elolaa

n peri

kana

n wila

yah p

esisi

r dan

laut

(UU

2320

14)

bull Kebe

rlanju

tan su

mber d

aya a

lam

KEKUATAN

bull Komitmen serius untuk menerapkan

pengelolaan perikanan wilayah pesisir dan laut

berbasis masyarakat

bull Memiliki kewenangan tertinggi di daerah untuk

pengelolaan perikanan wilayah pesisir dan laut

(UU 232014)

KEBUTUHAN

bull Transisi kewenangan untuk perikanan lokal bejalan

mulus

bull Dapat mengandalkan tingkat kabupaten

KEKHAWATIRAN

bull Keterbatasan anggaran SDM dan sarana

prasarana

bull Implementasi UU 232014

bull Koordinasi dengan pemerintah

pusat kabupatenkota

KEKUATAN

bull Berada dalam posisi yang bagus untuk

mem

fasilitasi penyelesaian konflik

KEBUTUHAN

bull Menjaga ketertiban um

um

bull Mendukung kepem

impinan desa untuk m

engatasi

masalahkonflik

bull Berkoordinasi dengan kepolisian dan militer

KEKHAWATIRAN

bull Terjadinya konflik sosial

bull Kewenangan terbatas untuk m

engelola sumber

daya

KONTE

KS

Bupa

ti baru

yang

visio

ner

dan b

erkom

itmen

untuk

memba

ngun

Sela

yar y

ang

berba

sis la

ut

Memilik

i kek

uasa

an da

n

wewen

ang y

ang k

uat d

i ting

kat

kabu

paten

KONTEKS

KKP Nasional sangat aktif

Dekat dengan LSM yang

peduli dengan lingkungan dan

masyarakat

KONTEKS

Mendukung perencanaan

pembangunan untuk masyarakat

desa (dari bawah ke atas)

Berkontribusi kepada pengelolaan

sumber daya pesisir

KONTEKS

Coordinate and comm

unicate

between district governm

ent

and village governments

KONT

EKS

Berp

artis

ipas

i dal

am

pene

gaka

n pe

ratu

ran

di ti

ngka

t ka

bupa

ten

dan

desa

Desa

mem

erlu

kan

polis

i dan

m

iliter

unt

uk m

enja

lank

an

peng

awas

an y

ang

kons

iste

n da

n te

rus-

men

erus

ser

ta

men

egak

kan

huku

m

GAMBAR 17 Analisis lengkap alat bantu pemetaan konflik

PERM

ASAL

AHAN

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 27

Polis

i dan

m

ilite

r

Desa

sas

aran

Desa tetangga

(nelayan)

Desa tetangga (bukan nelayan)

Desa tetangga lain

KEKU

ATAN

bull Ke

arifa

n lo

kal d

iduk

ung

oleh

pe

mer

inta

han

desa

bull Ke

ingi

nan

kuat

unt

uk m

elest

arika

n

bull Be

rsed

ia b

erko

ordi

nasi

dan

ber

kola

bora

si

deng

an d

esa

lain

KEBU

TUHA

N

bull Pe

rlind

unga

n ek

osis

tem

bull Ke

berla

njut

an p

engh

idup

an

bull M

emeli

hara

kea

rifan

loka

lKE

KHAW

ATIR

AN

bull Ke

hila

ngan

kon

trol p

enge

lola

anbull

Etis

dan

kea

dila

n

bull M

enja

ga h

ubun

gan

deng

an p

endu

duk

desa

teta

ngga

bull Te

kana

n un

tuk

men

gado

psi a

lat

pena

ngka

p ika

n ya

ng m

erus

ak

KEKUATAN

bull Inovatif (mengadopsi alat tangkap alternatif)

KEBUTUHAN

bull Akses ke perairan desa lain

KEKHAWATIRAN

bull Pengetahuan tentang praktik perika

nan lestari

yang terbatas

bull Perlindungan hukum

bull Menjaga hubungan dengan penduduk desa lain

KEKUATAN

bull Komitmen kuat dari pemerintahan desa

bull Hasrat untuk bekerja sama

KEBUTUHAN

bull Perlindungan habitat pesisir dan laut

bull Mengamankan penghidupan

KEKHAWATIRAN

bull Meningkatnya penangkapan ikan yang merusak

(dengan senapan tombak dan senter) terutama dari

lsquoDesa Tetanggarsquo

KEKU

ATAN

bull Ke

wen

anga

n un

tuk

pene

gaka

n hu

kum

KEBU

TUHA

Nbull

Men

jaga

ket

ertib

an u

mum

KEKH

AWAT

IRAN

bull M

enin

gkat

nya

konfl

ik s

osia

lbull

Men

ingk

atny

a pe

nang

kapa

n ik

an y

ang

mer

usak

bull Pe

nang

kapa

n ik

an il

egal

teru

s be

rlang

sung

KEKUATAN

bull Berada dalam posisi yang bagus untuk

mem

fasilitasi penyelesaian konflik

KEBUTUHAN

bull Menjaga ketertiban um

um

bull Mendukung kepem

impinan desa untuk m

engatasi

masalahkonflik

bull Berkoordinasi dengan kepolisian dan militer

KEKHAWATIRAN

bull Terjadinya konflik sosial

bull Kewenangan terbatas untuk m

engelola sumber

daya

KEKUATANbull Hubungan erat dengan desa lain

KEBUTUHANbull Keberlanjutan penghidupanbull Ketahanan panganKEKHAWATIRANbull Ketersediaan ikan

bull Menjaga hubungan dengan desa lainbull Keterbatasan sumber daya tanah

KONT

EKS

Pem

erin

taha

n de

sa y

ang

kuat

Kear

ifan

tradi

si lo

kal y

ang

kuat

Garis

pan

tai t

imur

dan

bar

at

yang

pan

jang

Dive

rsifi

kasi

eko

nom

i us

aha

mikr

oSi

stem

pen

gaw

asan

laut

deng

an k

apas

itas

terb

atas

KONTEKS

Garis pantai pendek hanya di

pantai barat

Memiliki hasrat yang kuat

untuk mengeksploitasi sumber

daya

Pernah menjadi pusat

penangkapan ikan yang

merusak

KONTEKSHubungan yang erat antara nelayan dan bukan nelayan di masyarakat

Kebanyakan petani dengan tanah terbatas Nelayan menyediakan akses atas ikan melalui tradisi berbagi

penjualan dan barter dengan produk pertanian

Hubungan dengan masyarakat desa sasaran karena perkawinan

KONTEKS

Ikatan kekeluargaan yang kuat

dan jejaring sosial

Hanya memiliki pantai timur

Tempat menangkap ikan bagi

nelayan tradisional terbatas

karena laut dalam

Akses ke pantai sulit hanya

ada beberapa jalan kecil

KONT

EKS

Berp

artis

ipas

i dal

am

pene

gaka

n pe

ratu

ran

di ti

ngka

t ka

bupa

ten

dan

desa

Desa

mem

erlu

kan

polis

i dan

m

iliter

unt

uk m

enja

lank

an

peng

awas

an y

ang

kons

iste

n da

n te

rus-

men

erus

ser

ta

men

egak

kan

huku

m

Konflik tentang alat tangkap dan lokasi penangkapan ikan

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir28

Kekhawatiranbull Desa sasaran kami memiliki banyak kekhawatiran

Termasuk hilangnya kontrol atas pengelolaan perikanan mereka yang sudah berhasil selama ini dan risiko konflik serta solusi potensialnya yang mungkin mengesampingkan pengelolaan mereka (pengamatan peserta yang kami lakukan menunjukkan hal ini terjadi dengan beberapa anggota desa sasaran kami meminta agar juga diperbolehkan menggunakan senapan tombak dan lampu setelah keputusan Bupati mengizinkan desa lain menggunakannya) Desa ini mengkhawatirkan tentang etis dan keadilan serta tentang perikanan lestari dan kehancuran habitat ikan (terutama karang)

bull Nelayan dari desa tetangga mengkhawatirkan mereka tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan menangkap ikan menurut peraturan desa sasaran kami Mereka juga mempertimbangkan wilayah laut mereka yang terlalu kecil untuk bisa mendapatkan penghasilan yang cukup dari tangkapan Mereka juga menekankan bahwa peraturan baru yang dkeluarkan oleh Bupati memperbolehkan mereka menggunakan alat tangkap dan peraturan tersebut lebih kuat dari surat kesepakatan yang ditandatangani camat Mereka juga khawatir tentang perlindungan hukum untuk kegiatan mereka (yang dimiliki saat ini)

bull Kedua desa ingin memelihara hubungan baik yang terjalin dengan adanya perkawinan antar warga desa

Poin yang menarik dari analisis ini adalah jumlah orang yang bertentangan Ukuran pihak yang berkonflik tidak setara desa sasaran kami bersatu menentang masuknya nelayan dari desa tetangga yang dianggap ilegal menurut hukum adat dan peraturan desa Sementara dari desa tetangga hanya nelayan yang berada di garis depan pada konflik ini Pengurus desa menyadari adanya permasalahan ini dan kepala desa berusaha melindungi kepentingan nelayan mereka dengan berpendapat bahwa alat tangkap yang mereka gunakan diperbolehkan menurut peraturan pemerintah Pendapat di dalam desa tetangga sendiri terbelah mdash atau ada penduduk yang tidak peduli tentang praktik menangkap ikan karena mengandalkan sumber daya lain

Pihak lain juga ingin melihat konflik ini diselesaikan karena akan berdampak pada mereka Karena konflik ini melibatkan dua desa penyelesaian konflik berada di bawah tanggung jawab camat dengan dibantu oleh Kapolsek dan Danramil Bupati dan dinas kabupaten terbawa ke dalam konflik karena eskalasi konflik untuk mengambil keputusan Dinas perikanan kabupaten berada dalam posisi sulit karena mereka ingin mendorong perikanan lestari dan bekerja sama dengan desa tetapi konflik ini membuat mereka harus mengambil keputusan berdasarkan isi peraturan yang bertentangan dengan tujuan keberlanjutan Polisi dan militer menegakkan kepatuhan pada hukum yang berlaku suatu permasalahan yang disengketakan dalam hal ini Mereka terselamatkan jika konflik dapat dihindari Desa-desa lain di pulau mengamati terutama desa yang memiliki hubungan erat dengan protagonis

Mereka juga ingin melindungi perikanan mereka dan juga mengalami daerah mereka diterobos oleh kelompok nelayan yang sama

Cornelius dan Faire (2006) menyarankan untuk mengenali awal terjadinya konflik sedini mungkin dan menanganinya sebelum meningkat dan para pihak semakin berakar di posisinya seperti yang terjadi di contoh Selayar ini Di sisi lain spesialis resolusi konflik menyadari bahwa terkadang konflik perlu lsquomatangrsquo terlebih dahulu untuk ada resolusi Sering kali para pihak ingin menghabiskan semua pilihan yang ada sebelum bersedia berbicara

Apa yang terjadi berikutnyaSetelah adanya keputusan dari Bupati desa sasaran tidak dapat mengajukan banding Mereka kemudian mencari apa yang mungkin dapat mereka lakukan Mereka mendiagnosis bahwa mereka kalah karena adanya kelemahan dalam peraturan tertulis yang diakui dan ditegakkan oleh pejabat yang berwenang Sehingga mereka memilih untuk menggunakan analisis kebijakan di atas untuk mencari jalan yang bisa mengkonsolidasikan dan mendokumentasikan hukum adat dan peraturan desa kontemporer yang diakui sepenuhnya oleh pemerintah

Desa sasaran menghadapi keputusan internal yang sulit dan tantangan dalam menjaga persatuan yang selama ini berhasil dikelolanya terkait dengan penangkapan ikan tradisional lestari Tiga nelayan dari desa sasaran kami minta agar diperbolehkan menangkap ikan dengan menggunakan senapan tombak karena penduduk desa tetangga diperbolehkan (kenapa mereka tidak boleh melakukan hal yang sama) Desa menolak Tetapi dua nelayan dari desa sasaran kami yang menikah dengan perempuan dari desa tetangga dan lebih banyak tinggal di pemukiman istrinya berkeras untuk mendapat pengecualian karena mereka tidak memiliki alat tangkap lain dan keterampilan yang diperlukan untuk menangkap ikan Jadi kedua nelayan tersebut diperbolehkan menggunakan senapan tombak Hal ini menyebabkan ketegangan internal

Sementara itu desa-desa tetangga lain yang juga mengalami wilayahnya diterobos oleh nelayan yang terlibat dalam konflik ini memutuskan untuk bersatu untuk melindungi perikanan mereka Dengan adanya kesadaran yang lebih baik mereka mulai mengubah penggunaan sumber dayanya agar tidak terlalu bergantung pada perikanan Misalnya di masa lalu jika mereka memerlukan ikan dalam jumlah besar untuk upacara (seperti perkawinan) mereka akan menggunakan bom agar bisa menangkap sebanyak mungkin ikan Setelah mereka menyadari kerusakan yang diakibatkan terhadap cadangan dan habitat ikan beberapa tahun yang lalu mereka mulai menyembelih hewan ternak untuk upacara Setelah melindungi perikanan mereka sendiri mereka tidak senang ada pihak lain yang masuk dan mengambil keuntungan dari pantangan dan perlindungan yang sudah mereka lakukan

Konflik ini belum terselesaikan tetapi telah melahirkan sejumlah inisiatif lain terutama analisis kebijakan desa Situasi saat ini mengkhawatirkan baik bagi keberlanjutan perikanan maupun bagi ketetapan desa sasaran untuk melindungi habitat ikan dan mengelola dampak penangkapan ikan Pilihan yang belum dicoba tetapi mungkin melibatkan kedua kepala desa untuk berdialog pada waktunya dan pihak netral yang bekerja dengan pengurus desa lain agar lebih aktif dalam mengelola sumber daya pesisir Semua desa di kecamatan dapat bertemu dan berdiskusi tentang strategi pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 29

Karena kewenangan perikanan sekarang berada di pemerintah provinsi yang berpusat di Makassar di Sulawesi (beberapa jam ditempuh dengan perahu dan mahal untuk dijangkau lewat udara) pemerintah kabupaten tidak memiliki kewenangan yang jelas untuk menyatukan kelompok-kelompok dari berbagai desa untuk duduk bersama mendiskusikan pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif dan mendorong tercapainya kesepakatan tentang praktik menangkap ikan Disini letak dilemanya pemerintah kabupaten memiliki kewenangan langsung atas pengelolaan desa secara umum tetapi tidak atas pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Sementara itu program COREMAP yang banyak mendanai kerja-kerja pembangunan masyarakat di dalam pengelolaan wilayah pesisir telah menghentikan kegiatan terkait pembangunan sumber daya manusia dan kegiatan LSM yang ada terlalu kecil untuk menengahi solusi yang berskala luas

Menggabungkan pengetahuan lokal dan ilmiahKetika masyarakat berkolaborasi dengan pemerintah untuk pengelolaan wilayah pesisir atau jika mereka berharap untuk saling terlibat sangat mungkin untuk turut membahas bentuk pengetahuan lain dalam diskusi Penting untuk tidak berasumsi bahwa satu bentuk pengetahuan adalah lsquobenarrsquo dan yang satu lagi lsquosalahrsquo tetapi justru harus mencoba mempelajari keduanya

Komponen alat bantu ini mengikuti argumen dari Brown (2010) bahwa kita harus mengakui dan mencoba mengintegrasikan berbagai bentuk pengetahuan terutama jika para pemangku kepentingan bekerja bersama Jenis pengetahuan yang dikenali oleh Brown adalah

bull individual (dimiliki oleh orang tertentu dan tidak serta-merta dimiliki oleh anggota masyarakat yang lain)

bull masyarakat (misalnya pengetahuan adat dan lokal)

bull spesialisasi (misalnya pengetahuan ilmiah)

bull organisasi (misalnya pengetahuan tentang kebijakan dan prosedur)

bull bentuk pengetahuan holistik (integratif)

Masing-masing menggunakan bukti yang berbeda untuk jenis permasalahan yang berbeda Secara keseluruhan semua pengetahuan ini dapat memperkaya pemecahan masalah

Penting bagi para pihak yang berkolaborasi untuk saling menghormati pengetahuan yang dimiliki satu sama lain dan mencoba dengan sungguh-sungguh untuk belajar dan memahami perspektif pihak lain Dengan membawa prinsip ini di dalam alat bantu ini kami menekankan pentingnya pengetahuan tradisional (seperti yang terlihat dalam alat bantu ini tentang mengidentifikasi pengetahuan dan praktik pengelolaan tradisional) Pengetahuan tradisional melintasi beberapa bentuk ilmu pengetahuan yang diidentifikasi oleh Brown Termasuk pengetahuan masyarakat dan spesialisasi (misalnya pengetahuan adat tentang perilaku ikan) Di beberapa masyarakat pengetahuan ini bersifat holistik seperti pengetahuan ekologis tradisional yang sangat mengintegrasikan ekologi manusia dan di beberapa situasi aspek spiritual Di dalam pengelolaan wilayah pesisir pengetahuan adat Pengetahuan lokal dan pengetahuan ilmiah dapat relevan dan idealnya harus digabungkan dengan pengetahuan tentang kebijakan mdash atau digunakan sebagai bukti untuk dibuatnya kebijakan baru

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIbull Bertujuan menggabungkan bentuk pengetahuan yang berbeda

terutama dari para pihak yang berkolaborasi untuk memecahkan masalah secara bersama-sama

bull Mengerjakan tugas-tugas yang sebenarnya

bull Buatlah ini menjadi proses pembelajaran

Untuk mengembangkan komponen alat bantu ini melalui inisiatif praktis yang memberikan pembelajaran untuk semua tim kami dan masyarakat Bungaiya bergabung dengan Dr Nils Krueck dari Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk menggali bagaimana menggabungkan pengetahuan ilmiah dengan pengetahuan lokal untuk tujuan perencanaan Bagi Tim Perencanaan Tata Ruang Laut inisiatif ini memberikan mereka kesempatan untuk mengembangkan alat pemodelan yang diadopsi untuk skala lokal melalui kolaborasi dengan pengguna prospektif Bungaiya memiliki empat daerah perlindungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat (DPL) Dua daerah sudah diakui penuh secara formal dan dua lagi sedang menunggu persetujuan dari pemerintah kabupaten selama beberapa bulan ini Masyarakat ingin mencanangkan setidak-tidaknya satu daerah perlindungan lagi terutama bertujuan agar setiap pemukiman di dalam daerah administratif desa memiliki satu DPL di sekitarnya

Bungaiya tertarik untuk mengetahui apakah DPL mereka yang berdasarkan pada pengetahuan lokal dan pertimbangan strategis mereka dalam mengelola perikanan sudah berada di lokasi yang baik dan ukurannya memadai Perwakilan Bungaiya meyakini kegiatan ini akan memberikan masukan dan pilihan baru serta menawarkan pengakuan dari pemerintah yang lebih luas jika pengetahuan ilmiah menyetujui penilaian mereka Hal ini juga akan membantu mereka dalam perencanaan jangka panjang menuju pembentukan perlindungan laut selanjutnya

Kegiatan gabungan ini menunjukkan bahwa dari pada hanya bergantung pada alat pendukung perencanaan DPL dan mengambil keputusan dari lsquoatas ke bawahrsquo pemerintah dapat menyusun alat perancang DPL yang dapat diterapkan secara kolaboratif dengan masyarakat

bull untuk mengidentifikasi daerah dengan nilai ekologis danatau penghidupan tinggi agar dilindungi

bull untuk memastikan daerah-daerah yang disarankan untuk dilindungi mendapat dukungan dari masyarakat (Hal ini penting karena nelayan memilih apakah mereka mau mematuhi daerah perlindungan atau tidak dan pemerintah membutuhkan biaya tinggi untuk pengawasan dan sering kali tidak mencakup luas wilayah yang memadai Beberapa masyarakat memiliki sistem pengawasan mereka sendiri dan akan lebih termotivasi untuk melindungi daerah-daerah yang menjadi prioritas mereka)

bull agar upaya masyarakat dan pemerintah lebih tepat sasaran

bull sebagai alat pembelajaran untuk pemerintah dan masyarakat

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir30

KOTAK 3L PROSES KAMI

Mengetahui ketertarikan Bungaiya dan juga Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk berhubungan dengan pengguna potensial tim kami bertanya kepada warga desa Bungaiya apakah mereka tertarik bekerja bersama dengan ahli ekologi laut Dr Nils Krueck Mereka tertarik

Anggota tim peneliti memberitahukan Nils tentang ketertarikan masyarakat Sebelum pergi ke Selayar Nils mempersiapkan sejumlah peta dasar dan model wilayah pesisir Bungaiya yang menurutnya akan dirasa bermanfaat oleh masyarakat

Nils mengunjungi Selayar pada bulan Juli 2017 Kedua tim bertemu dengan masyarakat (lihat Gambar 18) agar Nils dapat menjelaskan kemungkinan yang ada dan masyarakat menyampaikan pada Nils tentang situasi lokal mereka dan permasalahan perikanan Masyarakat mendiskusikan sasaran termasuk melindungi terumbu karang meningkatkan populasi ikan meningkatkan tangkapan ikan membangun wisata menyelam dan snorkel dan melindungi spesies tertentu Nils mencari klarifikasi dan informasi lebih jauh tentang spesies yang paling penting kegiatan menangkap ikan dan habitat lokal Dari diskusi ini tim gabungan mengembangkan skenario rancangan DPL untuk dieksplorasi

Di hari-hari berikutnya Nils menjalankan model optimalisasi rancangan DPL dan melaporkan hasilnya ke masyarakat secara rutin untuk didiskusikan dan diperbaiki lebih lanjut Masyarakat membentuk tim penyelam termasuk Nils penyelam mereka yang sudah berpengalaman dan satu anggota tim lokal kamu Tim ini menyelam menelusuri daerah yang diteliti agar dapat memvalidasi asumsi rancangan DPL

Anggota tim yang lain mendukung tim penyelam dari perahu milik anggota masyarakat dan merekam hasil pengamatan tim penyelam

Penilaian ilmiah secara lengkap mendukung dua DPL yang lebih besar dari apa yang sudah dicanangkan oleh masyarakat di dua dari empat lokasi DPL Dua lokasi DPL lainnya telah dicanangkan oleh masyarakat untuk tujuan strategis (mengelola penerobosan dari desa lain) tetapi tidak diprioritaskan menurut hasil penilaian ilmiah untuk mencapai pelestarian keanekaragaman hayati atau manfaat bagi perikanan Sebaliknya model yang ada mengidentifikasi peluang DPL baru di salah satu daerah yang belum dipertimbangkan oleh masyarakat mengingat jaraknya dari pemukiman yang ada dan rendahnya tingkat ketertarikan untuk menangkap ikan di lokasi tersebut

Lokasi ini berada di utara dan diprediksi berpotensi memberikan manfaat untuk konservasi dan perikanan di daerah selatan melalui perpindahan karang dan ikan muda oleh arus laut Akan tetapi agar DPL ini bisa merealisasikan potensinya masyarakat perlu menemukan cara untuk pemantauan dan penegakan perlindungan mengingat lokasinya berada di daerah yang sepi penduduk

bull penerapan alat optimalisasi DPL kuantitatif dalam skala lokal mungkin dilakukan dan menguntungkan

bull Masyarakat ini dan kemungkinan masyarakat lain tertarik untuk belajar pendekatan rancangan DPL secara ilmiah

bull Ahli ekologi dan masyarakat menerapkan kriteria rancangan DPL yang berbeda dan berpotensi bertentangan Hal ini layak diakui dan bisa memancing diskusi yang bermanfaat

GAMBAR 18 Gabungan tim CCRES dan perwakilan desa mengembangkan scenario rancangan DPL untuk eksplorasi di Desa BungaiyaFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 31

4 FAKTOR YANG MENDUKUNG DAN TANTANGAN CONTOH DARI SELAYAR

Keberhasilan pengelolaan wilayah pesisir seperti halnya pengelolaan lingkungan yang lain mendapatkan manfaat dari serangkaian faktor pendukung Kami tidak bermaksud merangkum seluruh faktor-faktor latar belakang tersebut dalam alat bantu ini tetapi kami berharap dapat berbagi tentang beberapa faktor-faktor tersebut sebagai contoh dan untuk mengakui bahwa setiap diagnosis partisipatif selalu terjadi dalam dinamika berbagai faktor pendukung yang turut mempengaruhi pembentukan masalah yang dipilih untuk didiagnosis dan kapasitas untuk menanganinya

Di Selayar kami mengamati faktor-faktor penentu keberhasilan berikut yang membantu pengelolaan wilayah pesisir Tabel 1 terdiri dari daftar faktor-faktor ini dan catatan tentang beberapa tantangan terkait Kita tidak dapat berasumsi faktor penentu keberhasilan ini akan selalu ada Faktor pendukung bisa saja dihambat

Kami mendorong pengguna alat bantu ini untuk menemukan faktor-faktor penentu keberhasilan ini ketika mengadakan diagnosis partisipatif

GAMBAR 20 Proses kolaboratif sedang berlangsung Foto H Ross

GAMBAR 19 Kegiatan FishCollab menarik banyak peserta yang antusiasFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir32

TABEL 1 Faktor-faktor keberhasilan dalam penerapan di Selayar dan tantangan terkait

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Pengetahuan dan praktik adat

Komitmen terhadap pengetahuan dan praktik adat di banyak masyarakat

bull Meliputi berbagai teknologi menangkap ikan yang cerdas Sangat konsisten dengan komitmen keberlanjutan dan dapat menawarkan dimensi moral untuk perlindungan laut (lihat dokumen Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka)

bull Desa-desa yang berkomitmen terhadap bentuk pengelolaan berbasis hukum adat dapat (dan sudah) menunjukkan kepemimpinan yang baik dalam praktik menangkap ikan yang berkelanjutan

Pengetahuan adat dan komitmen untuk meneruskan praktik adat yang tidak merata di dalam dan di antara desa

bull Dapat terjadi dan sudah terjadi konflik antar individu dan desa antara yang mempertahankan pengelolaan secara adat dan yang berusaha menggunakan teknologi yang lebih efisien (dan sering kali lebih merusak)

Warisan Warisan dari proyek COREMAP (I sampai III) Selayar merupakan peserta lama di dalam COREMAP Kerja lapangan kami meneruskan warisan berikut

bull Pengetahuan baru (COREMAP I)

bull Perubahan besar pada program COREMAP termasuk penghentian kegiatan yang difokuskan pada pembangunan di semua lokasi termasuk Selayar digantikan oleh program COREMAP III dengan program yang lebih kecil terpusat dan terfokus pada penelitian

Kesadaran Kesadaran yang meluas di tingkat desa dan kabupaten dalam hal kelautan dan proses sosial terkait Hal ini meliputi fokus pada pengelolaan berbasis masyarakat dan bukan pengelolaan dari atas (top-down) dan juga selaras dengan perubahan di dalam kebijakan lingkungan hidup Indonesia selama 20 tahun terakhir (COREMAP II dan III)

bull Membuat pengetahuan ilmiah relevan untuk skala lokal dan dapat diterapkan di lapangan (misalnya oleh desa)

bull Memperluas kesadaran tentang permasalahan perlindungan laut ke desa-desa yang tidak memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam COREMAP

bull Menjaga kesadaran tetap aktif setelah beberapa saat

Lembaga lokal bull Infrastruktur tata kelola masyarakat misalnya sistem DPL yang dicanangkan masyarakat sebagai fokus proses pembelajaran di dalam pengelolaan berbasis masyarakat komite desa untuk konservasi laut fasilitator masyarakat yang berdaya dan pelembagaan ketika beberapa pemerintahan desa menggunakan anggaran desanya untuk perlindungan sumber daya laut

bull Hubungan baik antar desa yang berpartisipasi di dalam COREMAP (terutama COREMAP III) dan pemerintah kabupaten Koordinator kabupaten berada di posisi untuk memfasilitasi hal ini

bull Pemerintah kabupaten berkomitmen terhadap pengelolaan berbasis masyarakat Pegawai dinas perikanan kabupaten dan bidang pembangunan lain secara aktif mencoba untuk mendorong dan mendukung hal ini dengan alokasi staf dan keuangan (Hal ini sekarang sedang disesuaikan karena adanya transfer kewenangan perikanan ke pemerintah provinsi sementara pemerintah kabupaten meneruskan tanggung jawabnya atas desa dan penghidupan)

bull Menjaga komitmen pemerintah provinsi dan kabupaten terhadap proses berbasis masyarakat mengingat hilangnya posisi fungsi yang tadinya didukung oleh COREMAP dan dengan pergantian pegawai

bull Memelihara dan memperkaya infrastruktur tata kelola masyarakat di bawah transfer tanggung jawab perikanan ke tingkat provinsi perubahan dan potensi pengurangan staf perubahan budaya di tingkat pemerintahan manapun

bull Tantangan pemeliharaan menurut faktor-faktor yang disebutkan di atas

COREMAP III lebih dikenal sebagai COREMAP-CTI singkatan dari Coral Triangle Initiative

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 33

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Jejaring bull Pegawai kabupaten dengan tanggung jawab yang berbeda memiliki jejaring yang baik berkomunikasi dengan baik dan memiliki tujuan yang sama Mereka juga berjejaring dengan LSM dan agen-agen perubahan masyarakat sipil Selayar yang berskala kecil dan pemerintah kabupaten membantu komunikasi dan kolaborasi ini

bull LSM kecil tetapi berdedikasi tinggi

bull Peran orang-orang tertentu dalam hubungan ini risiko gangguan karena perpindahan pegawai setelah berakhirnya COREMAP III di kawasan Indonesia

bull Tantangan untuk bertahan hidup dan kapasitas yang umum dialami semua LSM

Kepemilikan terhadap permasalahan wilayah pesisir

Rasa kepemilikan yang tinggi terhadap permasalahan kelautan (di desa dan kabupaten)

bull Pentingnya peran komite desa untuk konservasi laut dan terutama pimpinan mereka di dalam hal ini

bull Memelihara budaya ini di bawah perubahan peraturan (pergeseran tanggung jawab pengelolaan laut perairan dalam ke pemerintah provinsi) dan pergantian pegawai seiring dengan berjalannya waktu

bull Di desa hal ini mungkin berhubungan dengan siklus pemilihan karena kepala desa yang baru akan berusaha membedakan diri dari pendahulunya dengan cara meninggalkan fokus kelautan

bull Kehilangan anggota komite desa untuk perlindungan laut akan mengurangi sumber pengaruh sosial terhadap pimpinan desa dan penduduk desa secara umum

Inisiatif Para lsquochampionrsquo di desa dan kabupaten (baik yang bekerja untuk pemerintah kabupaten atau dalam kapasitas lain) Orang-orang ini memiliki motivasi dan komitmen melampaui peran resmi mereka telah menentukan strategi mereka sendiri untuk mendorong perubahan perilaku dan juga ada yang berkolaborasi

bull Karena sebagian besar individu ini memulai secara mandiri (beberapa melakukan pembinaan) ada beberapa tantangan yang dikaitkan dengan bagaimana memelihara pengaruh mereka Risiko kehilangan orang-orang ini di tingkat desa cukup kecil berbeda dengan di tingkat kabupaten (lihat penjelasan tentang perubahan budaya organisasi dan pergantian pegawai di atas)

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir34

5 SARAN UNTUK PENGUKURANAlat bantu ini pada utamanya didasarkan pada penilaian kualitatif menuju kolaborasi dan pengelolaan yang adaptif Proyek ini tidak dirancang untuk memilih bagian-bagian yang bagus untuk dijadikan indikator atau mendukung pengelolaan meskipun pemilihan ini memainkan peran logis dalam prosedur diagnosa dan merupakan langkah rasional berikutnya

Penting bagi diagnosis partisipatif agar fokus pada permasalahan dan kepentingan yang ada dan tidak hanya sekedar didorong oleh data awal karena hanya sedikit permasalahan yang dapat langsung diukur sehingga fokus pada angka saja akan mengganggu pemilihan permasalahan Ketika tersedia bukti seperti pengukuran penurunan habitat dan tangkapan ikan menjadi berharga selama semua pihak mempercayai data tersebut dan sepakat tentang relevansinya Bukti tidak tertulis atau berdasarkan persepsi seperti pengamatan dalam jangka waktu lama tentang berkurangnya ketersediaan ikan serta lsquoalat ukurrsquo informal mdash seperti seberapa jauh perahu harus melaut sebelum mencapai daerah tangkapan yang memadai mdash mungkin lebih meyakinkan bagi masyarakat Selain itu kenyataan yang dihadapi oleh sebagian besar kawasan berkembang di dunia adalah hanya sedikit data yang tersedia apa lagi data jangka panjang atau data dalam skala kecil yang dapat mendukung pembuatan keputusan di tingkat lokal

Ketika kami mengembangkan cara pengukuran kami sarankan agar hal ini dilakukan secara partisipatif Para pihak harus memutuskan bersama apa yang paling penting untuk diukur agar dapat membantu diagnosis perencanaan dan pengelolaan adaptif mereka Kemudian menjawab indikator atau pengukuran langsung apa yang sesuai untuk melihat kondisi awal dan kemajuannya serta bagaimana mendapatkan informasi tersebut

Sering kali indikator kualitatif sudah cukup untuk memandu diagnosis partisipatif Salah satu pendekatan yang paling mudah adalah dengan menggunakan lsquopapan instrumenrsquo dengan kode warna Pengguna dapat mengidentifikasi indikator utama untuk setiap tulang dari diagram tulang ikan dan melampirkan skala peringkat sederhana seperti skala berdasarkan warna Contoh untuk papan instrumen ini dapat dilihat di Tabel 2

Cara yang sama dapat digunakan pengguna untuk mengidentifikasi faktor-faktor penentu keberhasilan dan tantangan untuk situasi mereka sendiri lalu menilainya secara kualitatif dengan menggunakan skala papan instrumen

Contoh yang sangat baik dalam berkolaborasi adalah merencanakan pertemuan secara berkala untuk mengisi papan instrumen ini bersama-sama (Izurieta 2007) Para pihak bahkan dapat mengisinya secara terpisah di dalam kelompok-kelompok kecil lalu berkumpul lagi untuk membandingkan hasil mereka mdash apakah mereka sepakat atau tidak untuk setiap indikator Yang terpenting apa yang perlu mereka tingkatkan (Ini adalah alasan sebenarnya untuk berdiskusi)

Akan tetapi papan instrumen dapat terlihat pasif kecuali jika ada versi yang dapat dibandingkan seiring dengan berjalannya waktu (Apakah kita melakukan sesuatu dengan lebih baik dibandingkan penilaian sebelumnya) Untuk permasalahan yang secara jelas perlu dikembangkan oleh para pihak pendekatan yang lebih baik mungkin dapat dilakukan dengan menggunakan judul atau kata-kata yang mencerminkan tahapan perkembangan Misalnya jejaring yang relevan biasanya akan berkembang Sehingga akan lebih masuk akal jika skalanya diberikan judul lsquobelum dimulairsquo kemudian lsquotahap awalrsquo lsquoperkembanganrsquo lalu lsquoberkembang penuhrsquo

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 35

TABEL 2 Contoh papan instrumen dengan kode warna

SANG

AT T

ERBA

TAS

TERB

ATAS

OK GOOD

EXCE

LLEN

T

PENJ

ELAS

AN

Fokus dan bermitra Kejelasan fokus

Bekerja dengan baik sebagai mitra

Mengembangkan jejaring Orang-orang yang relevan terlibat

Pengetahuan tradisional dan praktik pengelolaan

Keberadaan pengetahuan

Praktik pengelolaan secara adat digunakan

Kombinasi pengetahuan lokal dan ilmiah

Pengetahuan lokal dan ilmiah dipertimbangkan

Identifikasi proyek terkait dan warisan mereka

Kontak terjalin dengan personil proyek sebelumnya dokumen dipelajari

Warisan 1 dilanjutkan

Warisan 2 dilanjutkan

Warisan 3 dilanjutkan

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion dan strategi mereka

Ada champion

Champion mendapat dukungan

Analisis kebijakan multitingkat

Kebijakan dinilai

Kebijakan dan pengaturan kelembagaan selaras di semua tingkat pemerintahan dan dengan masyarakat

Analisis konflik Jangkauan konflik

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir36

6 REFERENSIAndrew NL Bene C Hall SJ Allison EH Heck S amp Ratner BD 2007 lsquoDiagnosis and management of small-scale fisheries in developing countriesrsquo Fish and Fisheries vol 8 hal 227ndash240

Bene C Kodio A Lemoalle J Mills D Morand P Ovie S Sinaba F amp Tafida A 2009 Participatory diagnosis and adaptive management of small-scale fisheries in the Niger River Basin CGIAR Challenge Program on Water and Food Project report (proyek no 72)

Brown VA 2010 lsquoCollective inquiry and its wicked problemsrsquo in Brown VA Harris JA and Russell JY eds Tackling wicked problems through the interdisciplinary imagination Earthscan London hal 4ndash83

Cinner JE McClanahan TR MacNeil MA Graham NAJ Dawd TM Mukminin A Feary DA Ando L Rabearisoa AL Wamukota A Jiddawik A Campbell SJ Baird AH Januchowski-Hartley FA Hamed S Laharil R Morovel T amp Kuangel J 2012 lsquoComanagement of coral reef social-ecological systemsrsquo Proceedings of the National Academy of Sciences vol 109 14 hal 5219ndash5222

Conflict Resolution Network 2008 Conflict Resolution Trainers Manual mdash 12 skills Conflict Resolution Network wwwcrnhqorg (keterampilan 8 memetakan konflik)

Cornelius H amp Faire S 2006 Everyone can win how to resolve conflict Edisi ke-2 Simon dan Schuster NSW

Eriksson H Adhuri DS Adrianto L Andrew N L Apriliani T Daw T Evans L Garces L Kamanyi E Mwaipopo R Purnomo AH Sulu RJ amp Beare DJ 2016 lsquoAn ecosystem approach to small-scale fisheries through participatory diagnosis in four tropical countriesrsquo Global Environmental Change vol 36 hal 56ndash66

Fisher R Ury WL amp Patton B 2011 Getting to yes negotiating agreement without giving in Penguin

Izurieta AV 2007 Evaluation framework for collaborative management of protected areas a crosscultural case study in Queensland Australia PhD thesis The University of Queensland

Mills D Beacuteneacute C Ovie S Tafida A Sinaba F Kodio A Russell A Andrew N Morand P amp Lemoalle J 2011 lsquoVulnerability in African small-scale fishing communitiesrsquo Journal of International Development vol 23 hal 308ndash313

Proyek Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) adalah proyek dukungan teknis regional yang ditujukan untuk membuka sumber-sumber pendapatan baru yang berkelanjutan bagi masyarakat pesisir di wilayah timur Asia Timur-Pasifik CCRES akan mengembangkan produk-produk pengetahuanmdashyang dapat digunakan sebagai masukan terhadap rancangan dari proyek rencana dan kebijakan di tingkat global regional dan nasionalmdashserta model teknis dan alat perencanaan yang membantu persiapan rencana pengelolaan sumber daya pesisir berbasis masyarakat

BERKOMUNIKASI DENGAN KAMI

CAPTURING CORAL REEF AND RELATED ECOSYSTEM SERVICES (CCRES)

CCRESnet

ccresnet

Hubungi Liz Izquierdo Manajer Proyek Kantor Kemitraan Penelitan The University of Queensland St Lucia QLD 4072 Australia T +61 7 3443 3144 E lizquierdouqeduauKunjungi wwwccresnet

copy Copyright University of Queensland

Mari bergabung komunitas kami

  • 1Pendahuluan tentang alat bantu FishCollab
    • 11Siapa yang dapat menggunakan alat bantu ini
    • 12Keterampilan apa yang diperlukan untuk menggunakannya
    • 13Bagaimana pembuatannya
    • 14Apa yang ada di dalam alat bantu ini
    • 15Profil para champion Selayar untuk perlindungan wilayah pesisir
    • 16Mengadaptasi alat bantu
      • 2Latar belakang mengapa kita memerlukan alat bantu ini
        • 21Kolaborasi dalam mengelola sumber daya alam
        • 22Alasan menerapkan alat bantu
          • 3Prosedur diagnosis partisipatif diagram lsquotulang ikanrsquo
            • 31Bagaimana menerapkan setiap komponen FishCollab
            • 32Mengenalkan diagram tulang ikan
            • 33Kepala ikan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif
            • 34Ekor ikan Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir (perikanan) yang adaptif
            • 35Tulang belakang Pertemuan diagnosis partisipatif pengamatan peserta kegiatan
            • 36Diagram tulang ikan komponen yang menyusun diagnosis partisipatif
              • 4Faktor yang mendukung dan tantangan contoh dari Selayar
              • 5Saran untuk pengukuran
              • 6Referensi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir26

Camat

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Kabupaten

Bupa

ti

Dinas Kelautan dan

Perikanan - Provinsi

Polis

i dan

m

ilite

r

KEKU

ATAN

bull Ke

arifa

n lo

kal d

iduk

ung

oleh

pe

mer

inta

han

desa

bull Ke

ingi

nan

kuat

unt

uk m

elest

arika

n

bull Be

rsed

ia b

erko

ordi

nasi

dan

ber

kola

bora

si

deng

an d

esa

lain

KEBU

TUHA

N

bull Pe

rlind

unga

n ek

osis

tem

bull Ke

berla

njut

an p

engh

idup

an

bull M

emeli

hara

kea

rifan

loka

lKE

KHAW

ATIR

AN

bull Ke

hila

ngan

kon

trol p

enge

lola

anbull

Etis

dan

kea

dila

n

bull M

enja

ga h

ubun

gan

deng

an p

endu

duk

desa

teta

ngga

bull Te

kana

n un

tuk

men

gado

psi a

lat

pena

ngka

p ika

n ya

ng m

erus

ak

KEKU

ATAN

bull Ke

wen

anga

n un

tuk

pene

gaka

n hu

kum

KEBU

TUHA

Nbull

Men

jaga

ket

ertib

an u

mum

KEKH

AWAT

IRAN

bull M

enin

gkat

nya

konfl

ik s

osia

lbull

Men

ingk

atny

a pe

nang

kapa

n ik

an y

ang

mer

usak

bull Pe

nang

kapa

n ik

an il

egal

teru

s be

rlang

sung

KEKUATANbull Pemimpin dan pegawai yang berkomitmen

bull Hubungan lokal yang baik

KEBUTUHANbull Pengelolaan perikanan dan ekosistem pesisir

yang berkelanjutan

bull Perlindungan dan pemberdayaan masyarakat

pesisirbull Kerja sama dan dukungan dari desa dan

kecamatanKEKHAWATIRAN

bull Menangani perubahan kewenangan

bull Keterbatasan SDM kewenangan untuk

implementasi programKE

KUAT

ANbull Ja

batan

dan k

ewen

anga

n ter

tingg

i di k

abup

aten

bull Keter

tarika

n untu

k men

gemba

ngka

n keb

ijaka

n

berba

sis pe

neliti

an

KEBU

TUHAN

bull Stab

ilitas

sosia

l

bull Pend

apata

n dae

rah da

ri sek

tor pe

rikan

an

bull Men

gemba

ngka

n pari

wisata

dan p

erika

nan

KEKH

AWAT

IRAN

bull Kons

ekue

nsi d

ari pe

ngali

han k

ewen

anga

n untu

k

peng

elolaa

n peri

kana

n wila

yah p

esisi

r dan

laut

(UU

2320

14)

bull Kebe

rlanju

tan su

mber d

aya a

lam

KEKUATAN

bull Komitmen serius untuk menerapkan

pengelolaan perikanan wilayah pesisir dan laut

berbasis masyarakat

bull Memiliki kewenangan tertinggi di daerah untuk

pengelolaan perikanan wilayah pesisir dan laut

(UU 232014)

KEBUTUHAN

bull Transisi kewenangan untuk perikanan lokal bejalan

mulus

bull Dapat mengandalkan tingkat kabupaten

KEKHAWATIRAN

bull Keterbatasan anggaran SDM dan sarana

prasarana

bull Implementasi UU 232014

bull Koordinasi dengan pemerintah

pusat kabupatenkota

KEKUATAN

bull Berada dalam posisi yang bagus untuk

mem

fasilitasi penyelesaian konflik

KEBUTUHAN

bull Menjaga ketertiban um

um

bull Mendukung kepem

impinan desa untuk m

engatasi

masalahkonflik

bull Berkoordinasi dengan kepolisian dan militer

KEKHAWATIRAN

bull Terjadinya konflik sosial

bull Kewenangan terbatas untuk m

engelola sumber

daya

KONTE

KS

Bupa

ti baru

yang

visio

ner

dan b

erkom

itmen

untuk

memba

ngun

Sela

yar y

ang

berba

sis la

ut

Memilik

i kek

uasa

an da

n

wewen

ang y

ang k

uat d

i ting

kat

kabu

paten

KONTEKS

KKP Nasional sangat aktif

Dekat dengan LSM yang

peduli dengan lingkungan dan

masyarakat

KONTEKS

Mendukung perencanaan

pembangunan untuk masyarakat

desa (dari bawah ke atas)

Berkontribusi kepada pengelolaan

sumber daya pesisir

KONTEKS

Coordinate and comm

unicate

between district governm

ent

and village governments

KONT

EKS

Berp

artis

ipas

i dal

am

pene

gaka

n pe

ratu

ran

di ti

ngka

t ka

bupa

ten

dan

desa

Desa

mem

erlu

kan

polis

i dan

m

iliter

unt

uk m

enja

lank

an

peng

awas

an y

ang

kons

iste

n da

n te

rus-

men

erus

ser

ta

men

egak

kan

huku

m

GAMBAR 17 Analisis lengkap alat bantu pemetaan konflik

PERM

ASAL

AHAN

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 27

Polis

i dan

m

ilite

r

Desa

sas

aran

Desa tetangga

(nelayan)

Desa tetangga (bukan nelayan)

Desa tetangga lain

KEKU

ATAN

bull Ke

arifa

n lo

kal d

iduk

ung

oleh

pe

mer

inta

han

desa

bull Ke

ingi

nan

kuat

unt

uk m

elest

arika

n

bull Be

rsed

ia b

erko

ordi

nasi

dan

ber

kola

bora

si

deng

an d

esa

lain

KEBU

TUHA

N

bull Pe

rlind

unga

n ek

osis

tem

bull Ke

berla

njut

an p

engh

idup

an

bull M

emeli

hara

kea

rifan

loka

lKE

KHAW

ATIR

AN

bull Ke

hila

ngan

kon

trol p

enge

lola

anbull

Etis

dan

kea

dila

n

bull M

enja

ga h

ubun

gan

deng

an p

endu

duk

desa

teta

ngga

bull Te

kana

n un

tuk

men

gado

psi a

lat

pena

ngka

p ika

n ya

ng m

erus

ak

KEKUATAN

bull Inovatif (mengadopsi alat tangkap alternatif)

KEBUTUHAN

bull Akses ke perairan desa lain

KEKHAWATIRAN

bull Pengetahuan tentang praktik perika

nan lestari

yang terbatas

bull Perlindungan hukum

bull Menjaga hubungan dengan penduduk desa lain

KEKUATAN

bull Komitmen kuat dari pemerintahan desa

bull Hasrat untuk bekerja sama

KEBUTUHAN

bull Perlindungan habitat pesisir dan laut

bull Mengamankan penghidupan

KEKHAWATIRAN

bull Meningkatnya penangkapan ikan yang merusak

(dengan senapan tombak dan senter) terutama dari

lsquoDesa Tetanggarsquo

KEKU

ATAN

bull Ke

wen

anga

n un

tuk

pene

gaka

n hu

kum

KEBU

TUHA

Nbull

Men

jaga

ket

ertib

an u

mum

KEKH

AWAT

IRAN

bull M

enin

gkat

nya

konfl

ik s

osia

lbull

Men

ingk

atny

a pe

nang

kapa

n ik

an y

ang

mer

usak

bull Pe

nang

kapa

n ik

an il

egal

teru

s be

rlang

sung

KEKUATAN

bull Berada dalam posisi yang bagus untuk

mem

fasilitasi penyelesaian konflik

KEBUTUHAN

bull Menjaga ketertiban um

um

bull Mendukung kepem

impinan desa untuk m

engatasi

masalahkonflik

bull Berkoordinasi dengan kepolisian dan militer

KEKHAWATIRAN

bull Terjadinya konflik sosial

bull Kewenangan terbatas untuk m

engelola sumber

daya

KEKUATANbull Hubungan erat dengan desa lain

KEBUTUHANbull Keberlanjutan penghidupanbull Ketahanan panganKEKHAWATIRANbull Ketersediaan ikan

bull Menjaga hubungan dengan desa lainbull Keterbatasan sumber daya tanah

KONT

EKS

Pem

erin

taha

n de

sa y

ang

kuat

Kear

ifan

tradi

si lo

kal y

ang

kuat

Garis

pan

tai t

imur

dan

bar

at

yang

pan

jang

Dive

rsifi

kasi

eko

nom

i us

aha

mikr

oSi

stem

pen

gaw

asan

laut

deng

an k

apas

itas

terb

atas

KONTEKS

Garis pantai pendek hanya di

pantai barat

Memiliki hasrat yang kuat

untuk mengeksploitasi sumber

daya

Pernah menjadi pusat

penangkapan ikan yang

merusak

KONTEKSHubungan yang erat antara nelayan dan bukan nelayan di masyarakat

Kebanyakan petani dengan tanah terbatas Nelayan menyediakan akses atas ikan melalui tradisi berbagi

penjualan dan barter dengan produk pertanian

Hubungan dengan masyarakat desa sasaran karena perkawinan

KONTEKS

Ikatan kekeluargaan yang kuat

dan jejaring sosial

Hanya memiliki pantai timur

Tempat menangkap ikan bagi

nelayan tradisional terbatas

karena laut dalam

Akses ke pantai sulit hanya

ada beberapa jalan kecil

KONT

EKS

Berp

artis

ipas

i dal

am

pene

gaka

n pe

ratu

ran

di ti

ngka

t ka

bupa

ten

dan

desa

Desa

mem

erlu

kan

polis

i dan

m

iliter

unt

uk m

enja

lank

an

peng

awas

an y

ang

kons

iste

n da

n te

rus-

men

erus

ser

ta

men

egak

kan

huku

m

Konflik tentang alat tangkap dan lokasi penangkapan ikan

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir28

Kekhawatiranbull Desa sasaran kami memiliki banyak kekhawatiran

Termasuk hilangnya kontrol atas pengelolaan perikanan mereka yang sudah berhasil selama ini dan risiko konflik serta solusi potensialnya yang mungkin mengesampingkan pengelolaan mereka (pengamatan peserta yang kami lakukan menunjukkan hal ini terjadi dengan beberapa anggota desa sasaran kami meminta agar juga diperbolehkan menggunakan senapan tombak dan lampu setelah keputusan Bupati mengizinkan desa lain menggunakannya) Desa ini mengkhawatirkan tentang etis dan keadilan serta tentang perikanan lestari dan kehancuran habitat ikan (terutama karang)

bull Nelayan dari desa tetangga mengkhawatirkan mereka tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan menangkap ikan menurut peraturan desa sasaran kami Mereka juga mempertimbangkan wilayah laut mereka yang terlalu kecil untuk bisa mendapatkan penghasilan yang cukup dari tangkapan Mereka juga menekankan bahwa peraturan baru yang dkeluarkan oleh Bupati memperbolehkan mereka menggunakan alat tangkap dan peraturan tersebut lebih kuat dari surat kesepakatan yang ditandatangani camat Mereka juga khawatir tentang perlindungan hukum untuk kegiatan mereka (yang dimiliki saat ini)

bull Kedua desa ingin memelihara hubungan baik yang terjalin dengan adanya perkawinan antar warga desa

Poin yang menarik dari analisis ini adalah jumlah orang yang bertentangan Ukuran pihak yang berkonflik tidak setara desa sasaran kami bersatu menentang masuknya nelayan dari desa tetangga yang dianggap ilegal menurut hukum adat dan peraturan desa Sementara dari desa tetangga hanya nelayan yang berada di garis depan pada konflik ini Pengurus desa menyadari adanya permasalahan ini dan kepala desa berusaha melindungi kepentingan nelayan mereka dengan berpendapat bahwa alat tangkap yang mereka gunakan diperbolehkan menurut peraturan pemerintah Pendapat di dalam desa tetangga sendiri terbelah mdash atau ada penduduk yang tidak peduli tentang praktik menangkap ikan karena mengandalkan sumber daya lain

Pihak lain juga ingin melihat konflik ini diselesaikan karena akan berdampak pada mereka Karena konflik ini melibatkan dua desa penyelesaian konflik berada di bawah tanggung jawab camat dengan dibantu oleh Kapolsek dan Danramil Bupati dan dinas kabupaten terbawa ke dalam konflik karena eskalasi konflik untuk mengambil keputusan Dinas perikanan kabupaten berada dalam posisi sulit karena mereka ingin mendorong perikanan lestari dan bekerja sama dengan desa tetapi konflik ini membuat mereka harus mengambil keputusan berdasarkan isi peraturan yang bertentangan dengan tujuan keberlanjutan Polisi dan militer menegakkan kepatuhan pada hukum yang berlaku suatu permasalahan yang disengketakan dalam hal ini Mereka terselamatkan jika konflik dapat dihindari Desa-desa lain di pulau mengamati terutama desa yang memiliki hubungan erat dengan protagonis

Mereka juga ingin melindungi perikanan mereka dan juga mengalami daerah mereka diterobos oleh kelompok nelayan yang sama

Cornelius dan Faire (2006) menyarankan untuk mengenali awal terjadinya konflik sedini mungkin dan menanganinya sebelum meningkat dan para pihak semakin berakar di posisinya seperti yang terjadi di contoh Selayar ini Di sisi lain spesialis resolusi konflik menyadari bahwa terkadang konflik perlu lsquomatangrsquo terlebih dahulu untuk ada resolusi Sering kali para pihak ingin menghabiskan semua pilihan yang ada sebelum bersedia berbicara

Apa yang terjadi berikutnyaSetelah adanya keputusan dari Bupati desa sasaran tidak dapat mengajukan banding Mereka kemudian mencari apa yang mungkin dapat mereka lakukan Mereka mendiagnosis bahwa mereka kalah karena adanya kelemahan dalam peraturan tertulis yang diakui dan ditegakkan oleh pejabat yang berwenang Sehingga mereka memilih untuk menggunakan analisis kebijakan di atas untuk mencari jalan yang bisa mengkonsolidasikan dan mendokumentasikan hukum adat dan peraturan desa kontemporer yang diakui sepenuhnya oleh pemerintah

Desa sasaran menghadapi keputusan internal yang sulit dan tantangan dalam menjaga persatuan yang selama ini berhasil dikelolanya terkait dengan penangkapan ikan tradisional lestari Tiga nelayan dari desa sasaran kami minta agar diperbolehkan menangkap ikan dengan menggunakan senapan tombak karena penduduk desa tetangga diperbolehkan (kenapa mereka tidak boleh melakukan hal yang sama) Desa menolak Tetapi dua nelayan dari desa sasaran kami yang menikah dengan perempuan dari desa tetangga dan lebih banyak tinggal di pemukiman istrinya berkeras untuk mendapat pengecualian karena mereka tidak memiliki alat tangkap lain dan keterampilan yang diperlukan untuk menangkap ikan Jadi kedua nelayan tersebut diperbolehkan menggunakan senapan tombak Hal ini menyebabkan ketegangan internal

Sementara itu desa-desa tetangga lain yang juga mengalami wilayahnya diterobos oleh nelayan yang terlibat dalam konflik ini memutuskan untuk bersatu untuk melindungi perikanan mereka Dengan adanya kesadaran yang lebih baik mereka mulai mengubah penggunaan sumber dayanya agar tidak terlalu bergantung pada perikanan Misalnya di masa lalu jika mereka memerlukan ikan dalam jumlah besar untuk upacara (seperti perkawinan) mereka akan menggunakan bom agar bisa menangkap sebanyak mungkin ikan Setelah mereka menyadari kerusakan yang diakibatkan terhadap cadangan dan habitat ikan beberapa tahun yang lalu mereka mulai menyembelih hewan ternak untuk upacara Setelah melindungi perikanan mereka sendiri mereka tidak senang ada pihak lain yang masuk dan mengambil keuntungan dari pantangan dan perlindungan yang sudah mereka lakukan

Konflik ini belum terselesaikan tetapi telah melahirkan sejumlah inisiatif lain terutama analisis kebijakan desa Situasi saat ini mengkhawatirkan baik bagi keberlanjutan perikanan maupun bagi ketetapan desa sasaran untuk melindungi habitat ikan dan mengelola dampak penangkapan ikan Pilihan yang belum dicoba tetapi mungkin melibatkan kedua kepala desa untuk berdialog pada waktunya dan pihak netral yang bekerja dengan pengurus desa lain agar lebih aktif dalam mengelola sumber daya pesisir Semua desa di kecamatan dapat bertemu dan berdiskusi tentang strategi pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 29

Karena kewenangan perikanan sekarang berada di pemerintah provinsi yang berpusat di Makassar di Sulawesi (beberapa jam ditempuh dengan perahu dan mahal untuk dijangkau lewat udara) pemerintah kabupaten tidak memiliki kewenangan yang jelas untuk menyatukan kelompok-kelompok dari berbagai desa untuk duduk bersama mendiskusikan pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif dan mendorong tercapainya kesepakatan tentang praktik menangkap ikan Disini letak dilemanya pemerintah kabupaten memiliki kewenangan langsung atas pengelolaan desa secara umum tetapi tidak atas pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Sementara itu program COREMAP yang banyak mendanai kerja-kerja pembangunan masyarakat di dalam pengelolaan wilayah pesisir telah menghentikan kegiatan terkait pembangunan sumber daya manusia dan kegiatan LSM yang ada terlalu kecil untuk menengahi solusi yang berskala luas

Menggabungkan pengetahuan lokal dan ilmiahKetika masyarakat berkolaborasi dengan pemerintah untuk pengelolaan wilayah pesisir atau jika mereka berharap untuk saling terlibat sangat mungkin untuk turut membahas bentuk pengetahuan lain dalam diskusi Penting untuk tidak berasumsi bahwa satu bentuk pengetahuan adalah lsquobenarrsquo dan yang satu lagi lsquosalahrsquo tetapi justru harus mencoba mempelajari keduanya

Komponen alat bantu ini mengikuti argumen dari Brown (2010) bahwa kita harus mengakui dan mencoba mengintegrasikan berbagai bentuk pengetahuan terutama jika para pemangku kepentingan bekerja bersama Jenis pengetahuan yang dikenali oleh Brown adalah

bull individual (dimiliki oleh orang tertentu dan tidak serta-merta dimiliki oleh anggota masyarakat yang lain)

bull masyarakat (misalnya pengetahuan adat dan lokal)

bull spesialisasi (misalnya pengetahuan ilmiah)

bull organisasi (misalnya pengetahuan tentang kebijakan dan prosedur)

bull bentuk pengetahuan holistik (integratif)

Masing-masing menggunakan bukti yang berbeda untuk jenis permasalahan yang berbeda Secara keseluruhan semua pengetahuan ini dapat memperkaya pemecahan masalah

Penting bagi para pihak yang berkolaborasi untuk saling menghormati pengetahuan yang dimiliki satu sama lain dan mencoba dengan sungguh-sungguh untuk belajar dan memahami perspektif pihak lain Dengan membawa prinsip ini di dalam alat bantu ini kami menekankan pentingnya pengetahuan tradisional (seperti yang terlihat dalam alat bantu ini tentang mengidentifikasi pengetahuan dan praktik pengelolaan tradisional) Pengetahuan tradisional melintasi beberapa bentuk ilmu pengetahuan yang diidentifikasi oleh Brown Termasuk pengetahuan masyarakat dan spesialisasi (misalnya pengetahuan adat tentang perilaku ikan) Di beberapa masyarakat pengetahuan ini bersifat holistik seperti pengetahuan ekologis tradisional yang sangat mengintegrasikan ekologi manusia dan di beberapa situasi aspek spiritual Di dalam pengelolaan wilayah pesisir pengetahuan adat Pengetahuan lokal dan pengetahuan ilmiah dapat relevan dan idealnya harus digabungkan dengan pengetahuan tentang kebijakan mdash atau digunakan sebagai bukti untuk dibuatnya kebijakan baru

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIbull Bertujuan menggabungkan bentuk pengetahuan yang berbeda

terutama dari para pihak yang berkolaborasi untuk memecahkan masalah secara bersama-sama

bull Mengerjakan tugas-tugas yang sebenarnya

bull Buatlah ini menjadi proses pembelajaran

Untuk mengembangkan komponen alat bantu ini melalui inisiatif praktis yang memberikan pembelajaran untuk semua tim kami dan masyarakat Bungaiya bergabung dengan Dr Nils Krueck dari Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk menggali bagaimana menggabungkan pengetahuan ilmiah dengan pengetahuan lokal untuk tujuan perencanaan Bagi Tim Perencanaan Tata Ruang Laut inisiatif ini memberikan mereka kesempatan untuk mengembangkan alat pemodelan yang diadopsi untuk skala lokal melalui kolaborasi dengan pengguna prospektif Bungaiya memiliki empat daerah perlindungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat (DPL) Dua daerah sudah diakui penuh secara formal dan dua lagi sedang menunggu persetujuan dari pemerintah kabupaten selama beberapa bulan ini Masyarakat ingin mencanangkan setidak-tidaknya satu daerah perlindungan lagi terutama bertujuan agar setiap pemukiman di dalam daerah administratif desa memiliki satu DPL di sekitarnya

Bungaiya tertarik untuk mengetahui apakah DPL mereka yang berdasarkan pada pengetahuan lokal dan pertimbangan strategis mereka dalam mengelola perikanan sudah berada di lokasi yang baik dan ukurannya memadai Perwakilan Bungaiya meyakini kegiatan ini akan memberikan masukan dan pilihan baru serta menawarkan pengakuan dari pemerintah yang lebih luas jika pengetahuan ilmiah menyetujui penilaian mereka Hal ini juga akan membantu mereka dalam perencanaan jangka panjang menuju pembentukan perlindungan laut selanjutnya

Kegiatan gabungan ini menunjukkan bahwa dari pada hanya bergantung pada alat pendukung perencanaan DPL dan mengambil keputusan dari lsquoatas ke bawahrsquo pemerintah dapat menyusun alat perancang DPL yang dapat diterapkan secara kolaboratif dengan masyarakat

bull untuk mengidentifikasi daerah dengan nilai ekologis danatau penghidupan tinggi agar dilindungi

bull untuk memastikan daerah-daerah yang disarankan untuk dilindungi mendapat dukungan dari masyarakat (Hal ini penting karena nelayan memilih apakah mereka mau mematuhi daerah perlindungan atau tidak dan pemerintah membutuhkan biaya tinggi untuk pengawasan dan sering kali tidak mencakup luas wilayah yang memadai Beberapa masyarakat memiliki sistem pengawasan mereka sendiri dan akan lebih termotivasi untuk melindungi daerah-daerah yang menjadi prioritas mereka)

bull agar upaya masyarakat dan pemerintah lebih tepat sasaran

bull sebagai alat pembelajaran untuk pemerintah dan masyarakat

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir30

KOTAK 3L PROSES KAMI

Mengetahui ketertarikan Bungaiya dan juga Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk berhubungan dengan pengguna potensial tim kami bertanya kepada warga desa Bungaiya apakah mereka tertarik bekerja bersama dengan ahli ekologi laut Dr Nils Krueck Mereka tertarik

Anggota tim peneliti memberitahukan Nils tentang ketertarikan masyarakat Sebelum pergi ke Selayar Nils mempersiapkan sejumlah peta dasar dan model wilayah pesisir Bungaiya yang menurutnya akan dirasa bermanfaat oleh masyarakat

Nils mengunjungi Selayar pada bulan Juli 2017 Kedua tim bertemu dengan masyarakat (lihat Gambar 18) agar Nils dapat menjelaskan kemungkinan yang ada dan masyarakat menyampaikan pada Nils tentang situasi lokal mereka dan permasalahan perikanan Masyarakat mendiskusikan sasaran termasuk melindungi terumbu karang meningkatkan populasi ikan meningkatkan tangkapan ikan membangun wisata menyelam dan snorkel dan melindungi spesies tertentu Nils mencari klarifikasi dan informasi lebih jauh tentang spesies yang paling penting kegiatan menangkap ikan dan habitat lokal Dari diskusi ini tim gabungan mengembangkan skenario rancangan DPL untuk dieksplorasi

Di hari-hari berikutnya Nils menjalankan model optimalisasi rancangan DPL dan melaporkan hasilnya ke masyarakat secara rutin untuk didiskusikan dan diperbaiki lebih lanjut Masyarakat membentuk tim penyelam termasuk Nils penyelam mereka yang sudah berpengalaman dan satu anggota tim lokal kamu Tim ini menyelam menelusuri daerah yang diteliti agar dapat memvalidasi asumsi rancangan DPL

Anggota tim yang lain mendukung tim penyelam dari perahu milik anggota masyarakat dan merekam hasil pengamatan tim penyelam

Penilaian ilmiah secara lengkap mendukung dua DPL yang lebih besar dari apa yang sudah dicanangkan oleh masyarakat di dua dari empat lokasi DPL Dua lokasi DPL lainnya telah dicanangkan oleh masyarakat untuk tujuan strategis (mengelola penerobosan dari desa lain) tetapi tidak diprioritaskan menurut hasil penilaian ilmiah untuk mencapai pelestarian keanekaragaman hayati atau manfaat bagi perikanan Sebaliknya model yang ada mengidentifikasi peluang DPL baru di salah satu daerah yang belum dipertimbangkan oleh masyarakat mengingat jaraknya dari pemukiman yang ada dan rendahnya tingkat ketertarikan untuk menangkap ikan di lokasi tersebut

Lokasi ini berada di utara dan diprediksi berpotensi memberikan manfaat untuk konservasi dan perikanan di daerah selatan melalui perpindahan karang dan ikan muda oleh arus laut Akan tetapi agar DPL ini bisa merealisasikan potensinya masyarakat perlu menemukan cara untuk pemantauan dan penegakan perlindungan mengingat lokasinya berada di daerah yang sepi penduduk

bull penerapan alat optimalisasi DPL kuantitatif dalam skala lokal mungkin dilakukan dan menguntungkan

bull Masyarakat ini dan kemungkinan masyarakat lain tertarik untuk belajar pendekatan rancangan DPL secara ilmiah

bull Ahli ekologi dan masyarakat menerapkan kriteria rancangan DPL yang berbeda dan berpotensi bertentangan Hal ini layak diakui dan bisa memancing diskusi yang bermanfaat

GAMBAR 18 Gabungan tim CCRES dan perwakilan desa mengembangkan scenario rancangan DPL untuk eksplorasi di Desa BungaiyaFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 31

4 FAKTOR YANG MENDUKUNG DAN TANTANGAN CONTOH DARI SELAYAR

Keberhasilan pengelolaan wilayah pesisir seperti halnya pengelolaan lingkungan yang lain mendapatkan manfaat dari serangkaian faktor pendukung Kami tidak bermaksud merangkum seluruh faktor-faktor latar belakang tersebut dalam alat bantu ini tetapi kami berharap dapat berbagi tentang beberapa faktor-faktor tersebut sebagai contoh dan untuk mengakui bahwa setiap diagnosis partisipatif selalu terjadi dalam dinamika berbagai faktor pendukung yang turut mempengaruhi pembentukan masalah yang dipilih untuk didiagnosis dan kapasitas untuk menanganinya

Di Selayar kami mengamati faktor-faktor penentu keberhasilan berikut yang membantu pengelolaan wilayah pesisir Tabel 1 terdiri dari daftar faktor-faktor ini dan catatan tentang beberapa tantangan terkait Kita tidak dapat berasumsi faktor penentu keberhasilan ini akan selalu ada Faktor pendukung bisa saja dihambat

Kami mendorong pengguna alat bantu ini untuk menemukan faktor-faktor penentu keberhasilan ini ketika mengadakan diagnosis partisipatif

GAMBAR 20 Proses kolaboratif sedang berlangsung Foto H Ross

GAMBAR 19 Kegiatan FishCollab menarik banyak peserta yang antusiasFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir32

TABEL 1 Faktor-faktor keberhasilan dalam penerapan di Selayar dan tantangan terkait

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Pengetahuan dan praktik adat

Komitmen terhadap pengetahuan dan praktik adat di banyak masyarakat

bull Meliputi berbagai teknologi menangkap ikan yang cerdas Sangat konsisten dengan komitmen keberlanjutan dan dapat menawarkan dimensi moral untuk perlindungan laut (lihat dokumen Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka)

bull Desa-desa yang berkomitmen terhadap bentuk pengelolaan berbasis hukum adat dapat (dan sudah) menunjukkan kepemimpinan yang baik dalam praktik menangkap ikan yang berkelanjutan

Pengetahuan adat dan komitmen untuk meneruskan praktik adat yang tidak merata di dalam dan di antara desa

bull Dapat terjadi dan sudah terjadi konflik antar individu dan desa antara yang mempertahankan pengelolaan secara adat dan yang berusaha menggunakan teknologi yang lebih efisien (dan sering kali lebih merusak)

Warisan Warisan dari proyek COREMAP (I sampai III) Selayar merupakan peserta lama di dalam COREMAP Kerja lapangan kami meneruskan warisan berikut

bull Pengetahuan baru (COREMAP I)

bull Perubahan besar pada program COREMAP termasuk penghentian kegiatan yang difokuskan pada pembangunan di semua lokasi termasuk Selayar digantikan oleh program COREMAP III dengan program yang lebih kecil terpusat dan terfokus pada penelitian

Kesadaran Kesadaran yang meluas di tingkat desa dan kabupaten dalam hal kelautan dan proses sosial terkait Hal ini meliputi fokus pada pengelolaan berbasis masyarakat dan bukan pengelolaan dari atas (top-down) dan juga selaras dengan perubahan di dalam kebijakan lingkungan hidup Indonesia selama 20 tahun terakhir (COREMAP II dan III)

bull Membuat pengetahuan ilmiah relevan untuk skala lokal dan dapat diterapkan di lapangan (misalnya oleh desa)

bull Memperluas kesadaran tentang permasalahan perlindungan laut ke desa-desa yang tidak memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam COREMAP

bull Menjaga kesadaran tetap aktif setelah beberapa saat

Lembaga lokal bull Infrastruktur tata kelola masyarakat misalnya sistem DPL yang dicanangkan masyarakat sebagai fokus proses pembelajaran di dalam pengelolaan berbasis masyarakat komite desa untuk konservasi laut fasilitator masyarakat yang berdaya dan pelembagaan ketika beberapa pemerintahan desa menggunakan anggaran desanya untuk perlindungan sumber daya laut

bull Hubungan baik antar desa yang berpartisipasi di dalam COREMAP (terutama COREMAP III) dan pemerintah kabupaten Koordinator kabupaten berada di posisi untuk memfasilitasi hal ini

bull Pemerintah kabupaten berkomitmen terhadap pengelolaan berbasis masyarakat Pegawai dinas perikanan kabupaten dan bidang pembangunan lain secara aktif mencoba untuk mendorong dan mendukung hal ini dengan alokasi staf dan keuangan (Hal ini sekarang sedang disesuaikan karena adanya transfer kewenangan perikanan ke pemerintah provinsi sementara pemerintah kabupaten meneruskan tanggung jawabnya atas desa dan penghidupan)

bull Menjaga komitmen pemerintah provinsi dan kabupaten terhadap proses berbasis masyarakat mengingat hilangnya posisi fungsi yang tadinya didukung oleh COREMAP dan dengan pergantian pegawai

bull Memelihara dan memperkaya infrastruktur tata kelola masyarakat di bawah transfer tanggung jawab perikanan ke tingkat provinsi perubahan dan potensi pengurangan staf perubahan budaya di tingkat pemerintahan manapun

bull Tantangan pemeliharaan menurut faktor-faktor yang disebutkan di atas

COREMAP III lebih dikenal sebagai COREMAP-CTI singkatan dari Coral Triangle Initiative

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 33

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Jejaring bull Pegawai kabupaten dengan tanggung jawab yang berbeda memiliki jejaring yang baik berkomunikasi dengan baik dan memiliki tujuan yang sama Mereka juga berjejaring dengan LSM dan agen-agen perubahan masyarakat sipil Selayar yang berskala kecil dan pemerintah kabupaten membantu komunikasi dan kolaborasi ini

bull LSM kecil tetapi berdedikasi tinggi

bull Peran orang-orang tertentu dalam hubungan ini risiko gangguan karena perpindahan pegawai setelah berakhirnya COREMAP III di kawasan Indonesia

bull Tantangan untuk bertahan hidup dan kapasitas yang umum dialami semua LSM

Kepemilikan terhadap permasalahan wilayah pesisir

Rasa kepemilikan yang tinggi terhadap permasalahan kelautan (di desa dan kabupaten)

bull Pentingnya peran komite desa untuk konservasi laut dan terutama pimpinan mereka di dalam hal ini

bull Memelihara budaya ini di bawah perubahan peraturan (pergeseran tanggung jawab pengelolaan laut perairan dalam ke pemerintah provinsi) dan pergantian pegawai seiring dengan berjalannya waktu

bull Di desa hal ini mungkin berhubungan dengan siklus pemilihan karena kepala desa yang baru akan berusaha membedakan diri dari pendahulunya dengan cara meninggalkan fokus kelautan

bull Kehilangan anggota komite desa untuk perlindungan laut akan mengurangi sumber pengaruh sosial terhadap pimpinan desa dan penduduk desa secara umum

Inisiatif Para lsquochampionrsquo di desa dan kabupaten (baik yang bekerja untuk pemerintah kabupaten atau dalam kapasitas lain) Orang-orang ini memiliki motivasi dan komitmen melampaui peran resmi mereka telah menentukan strategi mereka sendiri untuk mendorong perubahan perilaku dan juga ada yang berkolaborasi

bull Karena sebagian besar individu ini memulai secara mandiri (beberapa melakukan pembinaan) ada beberapa tantangan yang dikaitkan dengan bagaimana memelihara pengaruh mereka Risiko kehilangan orang-orang ini di tingkat desa cukup kecil berbeda dengan di tingkat kabupaten (lihat penjelasan tentang perubahan budaya organisasi dan pergantian pegawai di atas)

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir34

5 SARAN UNTUK PENGUKURANAlat bantu ini pada utamanya didasarkan pada penilaian kualitatif menuju kolaborasi dan pengelolaan yang adaptif Proyek ini tidak dirancang untuk memilih bagian-bagian yang bagus untuk dijadikan indikator atau mendukung pengelolaan meskipun pemilihan ini memainkan peran logis dalam prosedur diagnosa dan merupakan langkah rasional berikutnya

Penting bagi diagnosis partisipatif agar fokus pada permasalahan dan kepentingan yang ada dan tidak hanya sekedar didorong oleh data awal karena hanya sedikit permasalahan yang dapat langsung diukur sehingga fokus pada angka saja akan mengganggu pemilihan permasalahan Ketika tersedia bukti seperti pengukuran penurunan habitat dan tangkapan ikan menjadi berharga selama semua pihak mempercayai data tersebut dan sepakat tentang relevansinya Bukti tidak tertulis atau berdasarkan persepsi seperti pengamatan dalam jangka waktu lama tentang berkurangnya ketersediaan ikan serta lsquoalat ukurrsquo informal mdash seperti seberapa jauh perahu harus melaut sebelum mencapai daerah tangkapan yang memadai mdash mungkin lebih meyakinkan bagi masyarakat Selain itu kenyataan yang dihadapi oleh sebagian besar kawasan berkembang di dunia adalah hanya sedikit data yang tersedia apa lagi data jangka panjang atau data dalam skala kecil yang dapat mendukung pembuatan keputusan di tingkat lokal

Ketika kami mengembangkan cara pengukuran kami sarankan agar hal ini dilakukan secara partisipatif Para pihak harus memutuskan bersama apa yang paling penting untuk diukur agar dapat membantu diagnosis perencanaan dan pengelolaan adaptif mereka Kemudian menjawab indikator atau pengukuran langsung apa yang sesuai untuk melihat kondisi awal dan kemajuannya serta bagaimana mendapatkan informasi tersebut

Sering kali indikator kualitatif sudah cukup untuk memandu diagnosis partisipatif Salah satu pendekatan yang paling mudah adalah dengan menggunakan lsquopapan instrumenrsquo dengan kode warna Pengguna dapat mengidentifikasi indikator utama untuk setiap tulang dari diagram tulang ikan dan melampirkan skala peringkat sederhana seperti skala berdasarkan warna Contoh untuk papan instrumen ini dapat dilihat di Tabel 2

Cara yang sama dapat digunakan pengguna untuk mengidentifikasi faktor-faktor penentu keberhasilan dan tantangan untuk situasi mereka sendiri lalu menilainya secara kualitatif dengan menggunakan skala papan instrumen

Contoh yang sangat baik dalam berkolaborasi adalah merencanakan pertemuan secara berkala untuk mengisi papan instrumen ini bersama-sama (Izurieta 2007) Para pihak bahkan dapat mengisinya secara terpisah di dalam kelompok-kelompok kecil lalu berkumpul lagi untuk membandingkan hasil mereka mdash apakah mereka sepakat atau tidak untuk setiap indikator Yang terpenting apa yang perlu mereka tingkatkan (Ini adalah alasan sebenarnya untuk berdiskusi)

Akan tetapi papan instrumen dapat terlihat pasif kecuali jika ada versi yang dapat dibandingkan seiring dengan berjalannya waktu (Apakah kita melakukan sesuatu dengan lebih baik dibandingkan penilaian sebelumnya) Untuk permasalahan yang secara jelas perlu dikembangkan oleh para pihak pendekatan yang lebih baik mungkin dapat dilakukan dengan menggunakan judul atau kata-kata yang mencerminkan tahapan perkembangan Misalnya jejaring yang relevan biasanya akan berkembang Sehingga akan lebih masuk akal jika skalanya diberikan judul lsquobelum dimulairsquo kemudian lsquotahap awalrsquo lsquoperkembanganrsquo lalu lsquoberkembang penuhrsquo

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 35

TABEL 2 Contoh papan instrumen dengan kode warna

SANG

AT T

ERBA

TAS

TERB

ATAS

OK GOOD

EXCE

LLEN

T

PENJ

ELAS

AN

Fokus dan bermitra Kejelasan fokus

Bekerja dengan baik sebagai mitra

Mengembangkan jejaring Orang-orang yang relevan terlibat

Pengetahuan tradisional dan praktik pengelolaan

Keberadaan pengetahuan

Praktik pengelolaan secara adat digunakan

Kombinasi pengetahuan lokal dan ilmiah

Pengetahuan lokal dan ilmiah dipertimbangkan

Identifikasi proyek terkait dan warisan mereka

Kontak terjalin dengan personil proyek sebelumnya dokumen dipelajari

Warisan 1 dilanjutkan

Warisan 2 dilanjutkan

Warisan 3 dilanjutkan

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion dan strategi mereka

Ada champion

Champion mendapat dukungan

Analisis kebijakan multitingkat

Kebijakan dinilai

Kebijakan dan pengaturan kelembagaan selaras di semua tingkat pemerintahan dan dengan masyarakat

Analisis konflik Jangkauan konflik

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir36

6 REFERENSIAndrew NL Bene C Hall SJ Allison EH Heck S amp Ratner BD 2007 lsquoDiagnosis and management of small-scale fisheries in developing countriesrsquo Fish and Fisheries vol 8 hal 227ndash240

Bene C Kodio A Lemoalle J Mills D Morand P Ovie S Sinaba F amp Tafida A 2009 Participatory diagnosis and adaptive management of small-scale fisheries in the Niger River Basin CGIAR Challenge Program on Water and Food Project report (proyek no 72)

Brown VA 2010 lsquoCollective inquiry and its wicked problemsrsquo in Brown VA Harris JA and Russell JY eds Tackling wicked problems through the interdisciplinary imagination Earthscan London hal 4ndash83

Cinner JE McClanahan TR MacNeil MA Graham NAJ Dawd TM Mukminin A Feary DA Ando L Rabearisoa AL Wamukota A Jiddawik A Campbell SJ Baird AH Januchowski-Hartley FA Hamed S Laharil R Morovel T amp Kuangel J 2012 lsquoComanagement of coral reef social-ecological systemsrsquo Proceedings of the National Academy of Sciences vol 109 14 hal 5219ndash5222

Conflict Resolution Network 2008 Conflict Resolution Trainers Manual mdash 12 skills Conflict Resolution Network wwwcrnhqorg (keterampilan 8 memetakan konflik)

Cornelius H amp Faire S 2006 Everyone can win how to resolve conflict Edisi ke-2 Simon dan Schuster NSW

Eriksson H Adhuri DS Adrianto L Andrew N L Apriliani T Daw T Evans L Garces L Kamanyi E Mwaipopo R Purnomo AH Sulu RJ amp Beare DJ 2016 lsquoAn ecosystem approach to small-scale fisheries through participatory diagnosis in four tropical countriesrsquo Global Environmental Change vol 36 hal 56ndash66

Fisher R Ury WL amp Patton B 2011 Getting to yes negotiating agreement without giving in Penguin

Izurieta AV 2007 Evaluation framework for collaborative management of protected areas a crosscultural case study in Queensland Australia PhD thesis The University of Queensland

Mills D Beacuteneacute C Ovie S Tafida A Sinaba F Kodio A Russell A Andrew N Morand P amp Lemoalle J 2011 lsquoVulnerability in African small-scale fishing communitiesrsquo Journal of International Development vol 23 hal 308ndash313

Proyek Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) adalah proyek dukungan teknis regional yang ditujukan untuk membuka sumber-sumber pendapatan baru yang berkelanjutan bagi masyarakat pesisir di wilayah timur Asia Timur-Pasifik CCRES akan mengembangkan produk-produk pengetahuanmdashyang dapat digunakan sebagai masukan terhadap rancangan dari proyek rencana dan kebijakan di tingkat global regional dan nasionalmdashserta model teknis dan alat perencanaan yang membantu persiapan rencana pengelolaan sumber daya pesisir berbasis masyarakat

BERKOMUNIKASI DENGAN KAMI

CAPTURING CORAL REEF AND RELATED ECOSYSTEM SERVICES (CCRES)

CCRESnet

ccresnet

Hubungi Liz Izquierdo Manajer Proyek Kantor Kemitraan Penelitan The University of Queensland St Lucia QLD 4072 Australia T +61 7 3443 3144 E lizquierdouqeduauKunjungi wwwccresnet

copy Copyright University of Queensland

Mari bergabung komunitas kami

  • 1Pendahuluan tentang alat bantu FishCollab
    • 11Siapa yang dapat menggunakan alat bantu ini
    • 12Keterampilan apa yang diperlukan untuk menggunakannya
    • 13Bagaimana pembuatannya
    • 14Apa yang ada di dalam alat bantu ini
    • 15Profil para champion Selayar untuk perlindungan wilayah pesisir
    • 16Mengadaptasi alat bantu
      • 2Latar belakang mengapa kita memerlukan alat bantu ini
        • 21Kolaborasi dalam mengelola sumber daya alam
        • 22Alasan menerapkan alat bantu
          • 3Prosedur diagnosis partisipatif diagram lsquotulang ikanrsquo
            • 31Bagaimana menerapkan setiap komponen FishCollab
            • 32Mengenalkan diagram tulang ikan
            • 33Kepala ikan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif
            • 34Ekor ikan Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir (perikanan) yang adaptif
            • 35Tulang belakang Pertemuan diagnosis partisipatif pengamatan peserta kegiatan
            • 36Diagram tulang ikan komponen yang menyusun diagnosis partisipatif
              • 4Faktor yang mendukung dan tantangan contoh dari Selayar
              • 5Saran untuk pengukuran
              • 6Referensi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 27

Polis

i dan

m

ilite

r

Desa

sas

aran

Desa tetangga

(nelayan)

Desa tetangga (bukan nelayan)

Desa tetangga lain

KEKU

ATAN

bull Ke

arifa

n lo

kal d

iduk

ung

oleh

pe

mer

inta

han

desa

bull Ke

ingi

nan

kuat

unt

uk m

elest

arika

n

bull Be

rsed

ia b

erko

ordi

nasi

dan

ber

kola

bora

si

deng

an d

esa

lain

KEBU

TUHA

N

bull Pe

rlind

unga

n ek

osis

tem

bull Ke

berla

njut

an p

engh

idup

an

bull M

emeli

hara

kea

rifan

loka

lKE

KHAW

ATIR

AN

bull Ke

hila

ngan

kon

trol p

enge

lola

anbull

Etis

dan

kea

dila

n

bull M

enja

ga h

ubun

gan

deng

an p

endu

duk

desa

teta

ngga

bull Te

kana

n un

tuk

men

gado

psi a

lat

pena

ngka

p ika

n ya

ng m

erus

ak

KEKUATAN

bull Inovatif (mengadopsi alat tangkap alternatif)

KEBUTUHAN

bull Akses ke perairan desa lain

KEKHAWATIRAN

bull Pengetahuan tentang praktik perika

nan lestari

yang terbatas

bull Perlindungan hukum

bull Menjaga hubungan dengan penduduk desa lain

KEKUATAN

bull Komitmen kuat dari pemerintahan desa

bull Hasrat untuk bekerja sama

KEBUTUHAN

bull Perlindungan habitat pesisir dan laut

bull Mengamankan penghidupan

KEKHAWATIRAN

bull Meningkatnya penangkapan ikan yang merusak

(dengan senapan tombak dan senter) terutama dari

lsquoDesa Tetanggarsquo

KEKU

ATAN

bull Ke

wen

anga

n un

tuk

pene

gaka

n hu

kum

KEBU

TUHA

Nbull

Men

jaga

ket

ertib

an u

mum

KEKH

AWAT

IRAN

bull M

enin

gkat

nya

konfl

ik s

osia

lbull

Men

ingk

atny

a pe

nang

kapa

n ik

an y

ang

mer

usak

bull Pe

nang

kapa

n ik

an il

egal

teru

s be

rlang

sung

KEKUATAN

bull Berada dalam posisi yang bagus untuk

mem

fasilitasi penyelesaian konflik

KEBUTUHAN

bull Menjaga ketertiban um

um

bull Mendukung kepem

impinan desa untuk m

engatasi

masalahkonflik

bull Berkoordinasi dengan kepolisian dan militer

KEKHAWATIRAN

bull Terjadinya konflik sosial

bull Kewenangan terbatas untuk m

engelola sumber

daya

KEKUATANbull Hubungan erat dengan desa lain

KEBUTUHANbull Keberlanjutan penghidupanbull Ketahanan panganKEKHAWATIRANbull Ketersediaan ikan

bull Menjaga hubungan dengan desa lainbull Keterbatasan sumber daya tanah

KONT

EKS

Pem

erin

taha

n de

sa y

ang

kuat

Kear

ifan

tradi

si lo

kal y

ang

kuat

Garis

pan

tai t

imur

dan

bar

at

yang

pan

jang

Dive

rsifi

kasi

eko

nom

i us

aha

mikr

oSi

stem

pen

gaw

asan

laut

deng

an k

apas

itas

terb

atas

KONTEKS

Garis pantai pendek hanya di

pantai barat

Memiliki hasrat yang kuat

untuk mengeksploitasi sumber

daya

Pernah menjadi pusat

penangkapan ikan yang

merusak

KONTEKSHubungan yang erat antara nelayan dan bukan nelayan di masyarakat

Kebanyakan petani dengan tanah terbatas Nelayan menyediakan akses atas ikan melalui tradisi berbagi

penjualan dan barter dengan produk pertanian

Hubungan dengan masyarakat desa sasaran karena perkawinan

KONTEKS

Ikatan kekeluargaan yang kuat

dan jejaring sosial

Hanya memiliki pantai timur

Tempat menangkap ikan bagi

nelayan tradisional terbatas

karena laut dalam

Akses ke pantai sulit hanya

ada beberapa jalan kecil

KONT

EKS

Berp

artis

ipas

i dal

am

pene

gaka

n pe

ratu

ran

di ti

ngka

t ka

bupa

ten

dan

desa

Desa

mem

erlu

kan

polis

i dan

m

iliter

unt

uk m

enja

lank

an

peng

awas

an y

ang

kons

iste

n da

n te

rus-

men

erus

ser

ta

men

egak

kan

huku

m

Konflik tentang alat tangkap dan lokasi penangkapan ikan

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir28

Kekhawatiranbull Desa sasaran kami memiliki banyak kekhawatiran

Termasuk hilangnya kontrol atas pengelolaan perikanan mereka yang sudah berhasil selama ini dan risiko konflik serta solusi potensialnya yang mungkin mengesampingkan pengelolaan mereka (pengamatan peserta yang kami lakukan menunjukkan hal ini terjadi dengan beberapa anggota desa sasaran kami meminta agar juga diperbolehkan menggunakan senapan tombak dan lampu setelah keputusan Bupati mengizinkan desa lain menggunakannya) Desa ini mengkhawatirkan tentang etis dan keadilan serta tentang perikanan lestari dan kehancuran habitat ikan (terutama karang)

bull Nelayan dari desa tetangga mengkhawatirkan mereka tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan menangkap ikan menurut peraturan desa sasaran kami Mereka juga mempertimbangkan wilayah laut mereka yang terlalu kecil untuk bisa mendapatkan penghasilan yang cukup dari tangkapan Mereka juga menekankan bahwa peraturan baru yang dkeluarkan oleh Bupati memperbolehkan mereka menggunakan alat tangkap dan peraturan tersebut lebih kuat dari surat kesepakatan yang ditandatangani camat Mereka juga khawatir tentang perlindungan hukum untuk kegiatan mereka (yang dimiliki saat ini)

bull Kedua desa ingin memelihara hubungan baik yang terjalin dengan adanya perkawinan antar warga desa

Poin yang menarik dari analisis ini adalah jumlah orang yang bertentangan Ukuran pihak yang berkonflik tidak setara desa sasaran kami bersatu menentang masuknya nelayan dari desa tetangga yang dianggap ilegal menurut hukum adat dan peraturan desa Sementara dari desa tetangga hanya nelayan yang berada di garis depan pada konflik ini Pengurus desa menyadari adanya permasalahan ini dan kepala desa berusaha melindungi kepentingan nelayan mereka dengan berpendapat bahwa alat tangkap yang mereka gunakan diperbolehkan menurut peraturan pemerintah Pendapat di dalam desa tetangga sendiri terbelah mdash atau ada penduduk yang tidak peduli tentang praktik menangkap ikan karena mengandalkan sumber daya lain

Pihak lain juga ingin melihat konflik ini diselesaikan karena akan berdampak pada mereka Karena konflik ini melibatkan dua desa penyelesaian konflik berada di bawah tanggung jawab camat dengan dibantu oleh Kapolsek dan Danramil Bupati dan dinas kabupaten terbawa ke dalam konflik karena eskalasi konflik untuk mengambil keputusan Dinas perikanan kabupaten berada dalam posisi sulit karena mereka ingin mendorong perikanan lestari dan bekerja sama dengan desa tetapi konflik ini membuat mereka harus mengambil keputusan berdasarkan isi peraturan yang bertentangan dengan tujuan keberlanjutan Polisi dan militer menegakkan kepatuhan pada hukum yang berlaku suatu permasalahan yang disengketakan dalam hal ini Mereka terselamatkan jika konflik dapat dihindari Desa-desa lain di pulau mengamati terutama desa yang memiliki hubungan erat dengan protagonis

Mereka juga ingin melindungi perikanan mereka dan juga mengalami daerah mereka diterobos oleh kelompok nelayan yang sama

Cornelius dan Faire (2006) menyarankan untuk mengenali awal terjadinya konflik sedini mungkin dan menanganinya sebelum meningkat dan para pihak semakin berakar di posisinya seperti yang terjadi di contoh Selayar ini Di sisi lain spesialis resolusi konflik menyadari bahwa terkadang konflik perlu lsquomatangrsquo terlebih dahulu untuk ada resolusi Sering kali para pihak ingin menghabiskan semua pilihan yang ada sebelum bersedia berbicara

Apa yang terjadi berikutnyaSetelah adanya keputusan dari Bupati desa sasaran tidak dapat mengajukan banding Mereka kemudian mencari apa yang mungkin dapat mereka lakukan Mereka mendiagnosis bahwa mereka kalah karena adanya kelemahan dalam peraturan tertulis yang diakui dan ditegakkan oleh pejabat yang berwenang Sehingga mereka memilih untuk menggunakan analisis kebijakan di atas untuk mencari jalan yang bisa mengkonsolidasikan dan mendokumentasikan hukum adat dan peraturan desa kontemporer yang diakui sepenuhnya oleh pemerintah

Desa sasaran menghadapi keputusan internal yang sulit dan tantangan dalam menjaga persatuan yang selama ini berhasil dikelolanya terkait dengan penangkapan ikan tradisional lestari Tiga nelayan dari desa sasaran kami minta agar diperbolehkan menangkap ikan dengan menggunakan senapan tombak karena penduduk desa tetangga diperbolehkan (kenapa mereka tidak boleh melakukan hal yang sama) Desa menolak Tetapi dua nelayan dari desa sasaran kami yang menikah dengan perempuan dari desa tetangga dan lebih banyak tinggal di pemukiman istrinya berkeras untuk mendapat pengecualian karena mereka tidak memiliki alat tangkap lain dan keterampilan yang diperlukan untuk menangkap ikan Jadi kedua nelayan tersebut diperbolehkan menggunakan senapan tombak Hal ini menyebabkan ketegangan internal

Sementara itu desa-desa tetangga lain yang juga mengalami wilayahnya diterobos oleh nelayan yang terlibat dalam konflik ini memutuskan untuk bersatu untuk melindungi perikanan mereka Dengan adanya kesadaran yang lebih baik mereka mulai mengubah penggunaan sumber dayanya agar tidak terlalu bergantung pada perikanan Misalnya di masa lalu jika mereka memerlukan ikan dalam jumlah besar untuk upacara (seperti perkawinan) mereka akan menggunakan bom agar bisa menangkap sebanyak mungkin ikan Setelah mereka menyadari kerusakan yang diakibatkan terhadap cadangan dan habitat ikan beberapa tahun yang lalu mereka mulai menyembelih hewan ternak untuk upacara Setelah melindungi perikanan mereka sendiri mereka tidak senang ada pihak lain yang masuk dan mengambil keuntungan dari pantangan dan perlindungan yang sudah mereka lakukan

Konflik ini belum terselesaikan tetapi telah melahirkan sejumlah inisiatif lain terutama analisis kebijakan desa Situasi saat ini mengkhawatirkan baik bagi keberlanjutan perikanan maupun bagi ketetapan desa sasaran untuk melindungi habitat ikan dan mengelola dampak penangkapan ikan Pilihan yang belum dicoba tetapi mungkin melibatkan kedua kepala desa untuk berdialog pada waktunya dan pihak netral yang bekerja dengan pengurus desa lain agar lebih aktif dalam mengelola sumber daya pesisir Semua desa di kecamatan dapat bertemu dan berdiskusi tentang strategi pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 29

Karena kewenangan perikanan sekarang berada di pemerintah provinsi yang berpusat di Makassar di Sulawesi (beberapa jam ditempuh dengan perahu dan mahal untuk dijangkau lewat udara) pemerintah kabupaten tidak memiliki kewenangan yang jelas untuk menyatukan kelompok-kelompok dari berbagai desa untuk duduk bersama mendiskusikan pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif dan mendorong tercapainya kesepakatan tentang praktik menangkap ikan Disini letak dilemanya pemerintah kabupaten memiliki kewenangan langsung atas pengelolaan desa secara umum tetapi tidak atas pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Sementara itu program COREMAP yang banyak mendanai kerja-kerja pembangunan masyarakat di dalam pengelolaan wilayah pesisir telah menghentikan kegiatan terkait pembangunan sumber daya manusia dan kegiatan LSM yang ada terlalu kecil untuk menengahi solusi yang berskala luas

Menggabungkan pengetahuan lokal dan ilmiahKetika masyarakat berkolaborasi dengan pemerintah untuk pengelolaan wilayah pesisir atau jika mereka berharap untuk saling terlibat sangat mungkin untuk turut membahas bentuk pengetahuan lain dalam diskusi Penting untuk tidak berasumsi bahwa satu bentuk pengetahuan adalah lsquobenarrsquo dan yang satu lagi lsquosalahrsquo tetapi justru harus mencoba mempelajari keduanya

Komponen alat bantu ini mengikuti argumen dari Brown (2010) bahwa kita harus mengakui dan mencoba mengintegrasikan berbagai bentuk pengetahuan terutama jika para pemangku kepentingan bekerja bersama Jenis pengetahuan yang dikenali oleh Brown adalah

bull individual (dimiliki oleh orang tertentu dan tidak serta-merta dimiliki oleh anggota masyarakat yang lain)

bull masyarakat (misalnya pengetahuan adat dan lokal)

bull spesialisasi (misalnya pengetahuan ilmiah)

bull organisasi (misalnya pengetahuan tentang kebijakan dan prosedur)

bull bentuk pengetahuan holistik (integratif)

Masing-masing menggunakan bukti yang berbeda untuk jenis permasalahan yang berbeda Secara keseluruhan semua pengetahuan ini dapat memperkaya pemecahan masalah

Penting bagi para pihak yang berkolaborasi untuk saling menghormati pengetahuan yang dimiliki satu sama lain dan mencoba dengan sungguh-sungguh untuk belajar dan memahami perspektif pihak lain Dengan membawa prinsip ini di dalam alat bantu ini kami menekankan pentingnya pengetahuan tradisional (seperti yang terlihat dalam alat bantu ini tentang mengidentifikasi pengetahuan dan praktik pengelolaan tradisional) Pengetahuan tradisional melintasi beberapa bentuk ilmu pengetahuan yang diidentifikasi oleh Brown Termasuk pengetahuan masyarakat dan spesialisasi (misalnya pengetahuan adat tentang perilaku ikan) Di beberapa masyarakat pengetahuan ini bersifat holistik seperti pengetahuan ekologis tradisional yang sangat mengintegrasikan ekologi manusia dan di beberapa situasi aspek spiritual Di dalam pengelolaan wilayah pesisir pengetahuan adat Pengetahuan lokal dan pengetahuan ilmiah dapat relevan dan idealnya harus digabungkan dengan pengetahuan tentang kebijakan mdash atau digunakan sebagai bukti untuk dibuatnya kebijakan baru

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIbull Bertujuan menggabungkan bentuk pengetahuan yang berbeda

terutama dari para pihak yang berkolaborasi untuk memecahkan masalah secara bersama-sama

bull Mengerjakan tugas-tugas yang sebenarnya

bull Buatlah ini menjadi proses pembelajaran

Untuk mengembangkan komponen alat bantu ini melalui inisiatif praktis yang memberikan pembelajaran untuk semua tim kami dan masyarakat Bungaiya bergabung dengan Dr Nils Krueck dari Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk menggali bagaimana menggabungkan pengetahuan ilmiah dengan pengetahuan lokal untuk tujuan perencanaan Bagi Tim Perencanaan Tata Ruang Laut inisiatif ini memberikan mereka kesempatan untuk mengembangkan alat pemodelan yang diadopsi untuk skala lokal melalui kolaborasi dengan pengguna prospektif Bungaiya memiliki empat daerah perlindungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat (DPL) Dua daerah sudah diakui penuh secara formal dan dua lagi sedang menunggu persetujuan dari pemerintah kabupaten selama beberapa bulan ini Masyarakat ingin mencanangkan setidak-tidaknya satu daerah perlindungan lagi terutama bertujuan agar setiap pemukiman di dalam daerah administratif desa memiliki satu DPL di sekitarnya

Bungaiya tertarik untuk mengetahui apakah DPL mereka yang berdasarkan pada pengetahuan lokal dan pertimbangan strategis mereka dalam mengelola perikanan sudah berada di lokasi yang baik dan ukurannya memadai Perwakilan Bungaiya meyakini kegiatan ini akan memberikan masukan dan pilihan baru serta menawarkan pengakuan dari pemerintah yang lebih luas jika pengetahuan ilmiah menyetujui penilaian mereka Hal ini juga akan membantu mereka dalam perencanaan jangka panjang menuju pembentukan perlindungan laut selanjutnya

Kegiatan gabungan ini menunjukkan bahwa dari pada hanya bergantung pada alat pendukung perencanaan DPL dan mengambil keputusan dari lsquoatas ke bawahrsquo pemerintah dapat menyusun alat perancang DPL yang dapat diterapkan secara kolaboratif dengan masyarakat

bull untuk mengidentifikasi daerah dengan nilai ekologis danatau penghidupan tinggi agar dilindungi

bull untuk memastikan daerah-daerah yang disarankan untuk dilindungi mendapat dukungan dari masyarakat (Hal ini penting karena nelayan memilih apakah mereka mau mematuhi daerah perlindungan atau tidak dan pemerintah membutuhkan biaya tinggi untuk pengawasan dan sering kali tidak mencakup luas wilayah yang memadai Beberapa masyarakat memiliki sistem pengawasan mereka sendiri dan akan lebih termotivasi untuk melindungi daerah-daerah yang menjadi prioritas mereka)

bull agar upaya masyarakat dan pemerintah lebih tepat sasaran

bull sebagai alat pembelajaran untuk pemerintah dan masyarakat

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir30

KOTAK 3L PROSES KAMI

Mengetahui ketertarikan Bungaiya dan juga Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk berhubungan dengan pengguna potensial tim kami bertanya kepada warga desa Bungaiya apakah mereka tertarik bekerja bersama dengan ahli ekologi laut Dr Nils Krueck Mereka tertarik

Anggota tim peneliti memberitahukan Nils tentang ketertarikan masyarakat Sebelum pergi ke Selayar Nils mempersiapkan sejumlah peta dasar dan model wilayah pesisir Bungaiya yang menurutnya akan dirasa bermanfaat oleh masyarakat

Nils mengunjungi Selayar pada bulan Juli 2017 Kedua tim bertemu dengan masyarakat (lihat Gambar 18) agar Nils dapat menjelaskan kemungkinan yang ada dan masyarakat menyampaikan pada Nils tentang situasi lokal mereka dan permasalahan perikanan Masyarakat mendiskusikan sasaran termasuk melindungi terumbu karang meningkatkan populasi ikan meningkatkan tangkapan ikan membangun wisata menyelam dan snorkel dan melindungi spesies tertentu Nils mencari klarifikasi dan informasi lebih jauh tentang spesies yang paling penting kegiatan menangkap ikan dan habitat lokal Dari diskusi ini tim gabungan mengembangkan skenario rancangan DPL untuk dieksplorasi

Di hari-hari berikutnya Nils menjalankan model optimalisasi rancangan DPL dan melaporkan hasilnya ke masyarakat secara rutin untuk didiskusikan dan diperbaiki lebih lanjut Masyarakat membentuk tim penyelam termasuk Nils penyelam mereka yang sudah berpengalaman dan satu anggota tim lokal kamu Tim ini menyelam menelusuri daerah yang diteliti agar dapat memvalidasi asumsi rancangan DPL

Anggota tim yang lain mendukung tim penyelam dari perahu milik anggota masyarakat dan merekam hasil pengamatan tim penyelam

Penilaian ilmiah secara lengkap mendukung dua DPL yang lebih besar dari apa yang sudah dicanangkan oleh masyarakat di dua dari empat lokasi DPL Dua lokasi DPL lainnya telah dicanangkan oleh masyarakat untuk tujuan strategis (mengelola penerobosan dari desa lain) tetapi tidak diprioritaskan menurut hasil penilaian ilmiah untuk mencapai pelestarian keanekaragaman hayati atau manfaat bagi perikanan Sebaliknya model yang ada mengidentifikasi peluang DPL baru di salah satu daerah yang belum dipertimbangkan oleh masyarakat mengingat jaraknya dari pemukiman yang ada dan rendahnya tingkat ketertarikan untuk menangkap ikan di lokasi tersebut

Lokasi ini berada di utara dan diprediksi berpotensi memberikan manfaat untuk konservasi dan perikanan di daerah selatan melalui perpindahan karang dan ikan muda oleh arus laut Akan tetapi agar DPL ini bisa merealisasikan potensinya masyarakat perlu menemukan cara untuk pemantauan dan penegakan perlindungan mengingat lokasinya berada di daerah yang sepi penduduk

bull penerapan alat optimalisasi DPL kuantitatif dalam skala lokal mungkin dilakukan dan menguntungkan

bull Masyarakat ini dan kemungkinan masyarakat lain tertarik untuk belajar pendekatan rancangan DPL secara ilmiah

bull Ahli ekologi dan masyarakat menerapkan kriteria rancangan DPL yang berbeda dan berpotensi bertentangan Hal ini layak diakui dan bisa memancing diskusi yang bermanfaat

GAMBAR 18 Gabungan tim CCRES dan perwakilan desa mengembangkan scenario rancangan DPL untuk eksplorasi di Desa BungaiyaFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 31

4 FAKTOR YANG MENDUKUNG DAN TANTANGAN CONTOH DARI SELAYAR

Keberhasilan pengelolaan wilayah pesisir seperti halnya pengelolaan lingkungan yang lain mendapatkan manfaat dari serangkaian faktor pendukung Kami tidak bermaksud merangkum seluruh faktor-faktor latar belakang tersebut dalam alat bantu ini tetapi kami berharap dapat berbagi tentang beberapa faktor-faktor tersebut sebagai contoh dan untuk mengakui bahwa setiap diagnosis partisipatif selalu terjadi dalam dinamika berbagai faktor pendukung yang turut mempengaruhi pembentukan masalah yang dipilih untuk didiagnosis dan kapasitas untuk menanganinya

Di Selayar kami mengamati faktor-faktor penentu keberhasilan berikut yang membantu pengelolaan wilayah pesisir Tabel 1 terdiri dari daftar faktor-faktor ini dan catatan tentang beberapa tantangan terkait Kita tidak dapat berasumsi faktor penentu keberhasilan ini akan selalu ada Faktor pendukung bisa saja dihambat

Kami mendorong pengguna alat bantu ini untuk menemukan faktor-faktor penentu keberhasilan ini ketika mengadakan diagnosis partisipatif

GAMBAR 20 Proses kolaboratif sedang berlangsung Foto H Ross

GAMBAR 19 Kegiatan FishCollab menarik banyak peserta yang antusiasFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir32

TABEL 1 Faktor-faktor keberhasilan dalam penerapan di Selayar dan tantangan terkait

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Pengetahuan dan praktik adat

Komitmen terhadap pengetahuan dan praktik adat di banyak masyarakat

bull Meliputi berbagai teknologi menangkap ikan yang cerdas Sangat konsisten dengan komitmen keberlanjutan dan dapat menawarkan dimensi moral untuk perlindungan laut (lihat dokumen Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka)

bull Desa-desa yang berkomitmen terhadap bentuk pengelolaan berbasis hukum adat dapat (dan sudah) menunjukkan kepemimpinan yang baik dalam praktik menangkap ikan yang berkelanjutan

Pengetahuan adat dan komitmen untuk meneruskan praktik adat yang tidak merata di dalam dan di antara desa

bull Dapat terjadi dan sudah terjadi konflik antar individu dan desa antara yang mempertahankan pengelolaan secara adat dan yang berusaha menggunakan teknologi yang lebih efisien (dan sering kali lebih merusak)

Warisan Warisan dari proyek COREMAP (I sampai III) Selayar merupakan peserta lama di dalam COREMAP Kerja lapangan kami meneruskan warisan berikut

bull Pengetahuan baru (COREMAP I)

bull Perubahan besar pada program COREMAP termasuk penghentian kegiatan yang difokuskan pada pembangunan di semua lokasi termasuk Selayar digantikan oleh program COREMAP III dengan program yang lebih kecil terpusat dan terfokus pada penelitian

Kesadaran Kesadaran yang meluas di tingkat desa dan kabupaten dalam hal kelautan dan proses sosial terkait Hal ini meliputi fokus pada pengelolaan berbasis masyarakat dan bukan pengelolaan dari atas (top-down) dan juga selaras dengan perubahan di dalam kebijakan lingkungan hidup Indonesia selama 20 tahun terakhir (COREMAP II dan III)

bull Membuat pengetahuan ilmiah relevan untuk skala lokal dan dapat diterapkan di lapangan (misalnya oleh desa)

bull Memperluas kesadaran tentang permasalahan perlindungan laut ke desa-desa yang tidak memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam COREMAP

bull Menjaga kesadaran tetap aktif setelah beberapa saat

Lembaga lokal bull Infrastruktur tata kelola masyarakat misalnya sistem DPL yang dicanangkan masyarakat sebagai fokus proses pembelajaran di dalam pengelolaan berbasis masyarakat komite desa untuk konservasi laut fasilitator masyarakat yang berdaya dan pelembagaan ketika beberapa pemerintahan desa menggunakan anggaran desanya untuk perlindungan sumber daya laut

bull Hubungan baik antar desa yang berpartisipasi di dalam COREMAP (terutama COREMAP III) dan pemerintah kabupaten Koordinator kabupaten berada di posisi untuk memfasilitasi hal ini

bull Pemerintah kabupaten berkomitmen terhadap pengelolaan berbasis masyarakat Pegawai dinas perikanan kabupaten dan bidang pembangunan lain secara aktif mencoba untuk mendorong dan mendukung hal ini dengan alokasi staf dan keuangan (Hal ini sekarang sedang disesuaikan karena adanya transfer kewenangan perikanan ke pemerintah provinsi sementara pemerintah kabupaten meneruskan tanggung jawabnya atas desa dan penghidupan)

bull Menjaga komitmen pemerintah provinsi dan kabupaten terhadap proses berbasis masyarakat mengingat hilangnya posisi fungsi yang tadinya didukung oleh COREMAP dan dengan pergantian pegawai

bull Memelihara dan memperkaya infrastruktur tata kelola masyarakat di bawah transfer tanggung jawab perikanan ke tingkat provinsi perubahan dan potensi pengurangan staf perubahan budaya di tingkat pemerintahan manapun

bull Tantangan pemeliharaan menurut faktor-faktor yang disebutkan di atas

COREMAP III lebih dikenal sebagai COREMAP-CTI singkatan dari Coral Triangle Initiative

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 33

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Jejaring bull Pegawai kabupaten dengan tanggung jawab yang berbeda memiliki jejaring yang baik berkomunikasi dengan baik dan memiliki tujuan yang sama Mereka juga berjejaring dengan LSM dan agen-agen perubahan masyarakat sipil Selayar yang berskala kecil dan pemerintah kabupaten membantu komunikasi dan kolaborasi ini

bull LSM kecil tetapi berdedikasi tinggi

bull Peran orang-orang tertentu dalam hubungan ini risiko gangguan karena perpindahan pegawai setelah berakhirnya COREMAP III di kawasan Indonesia

bull Tantangan untuk bertahan hidup dan kapasitas yang umum dialami semua LSM

Kepemilikan terhadap permasalahan wilayah pesisir

Rasa kepemilikan yang tinggi terhadap permasalahan kelautan (di desa dan kabupaten)

bull Pentingnya peran komite desa untuk konservasi laut dan terutama pimpinan mereka di dalam hal ini

bull Memelihara budaya ini di bawah perubahan peraturan (pergeseran tanggung jawab pengelolaan laut perairan dalam ke pemerintah provinsi) dan pergantian pegawai seiring dengan berjalannya waktu

bull Di desa hal ini mungkin berhubungan dengan siklus pemilihan karena kepala desa yang baru akan berusaha membedakan diri dari pendahulunya dengan cara meninggalkan fokus kelautan

bull Kehilangan anggota komite desa untuk perlindungan laut akan mengurangi sumber pengaruh sosial terhadap pimpinan desa dan penduduk desa secara umum

Inisiatif Para lsquochampionrsquo di desa dan kabupaten (baik yang bekerja untuk pemerintah kabupaten atau dalam kapasitas lain) Orang-orang ini memiliki motivasi dan komitmen melampaui peran resmi mereka telah menentukan strategi mereka sendiri untuk mendorong perubahan perilaku dan juga ada yang berkolaborasi

bull Karena sebagian besar individu ini memulai secara mandiri (beberapa melakukan pembinaan) ada beberapa tantangan yang dikaitkan dengan bagaimana memelihara pengaruh mereka Risiko kehilangan orang-orang ini di tingkat desa cukup kecil berbeda dengan di tingkat kabupaten (lihat penjelasan tentang perubahan budaya organisasi dan pergantian pegawai di atas)

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir34

5 SARAN UNTUK PENGUKURANAlat bantu ini pada utamanya didasarkan pada penilaian kualitatif menuju kolaborasi dan pengelolaan yang adaptif Proyek ini tidak dirancang untuk memilih bagian-bagian yang bagus untuk dijadikan indikator atau mendukung pengelolaan meskipun pemilihan ini memainkan peran logis dalam prosedur diagnosa dan merupakan langkah rasional berikutnya

Penting bagi diagnosis partisipatif agar fokus pada permasalahan dan kepentingan yang ada dan tidak hanya sekedar didorong oleh data awal karena hanya sedikit permasalahan yang dapat langsung diukur sehingga fokus pada angka saja akan mengganggu pemilihan permasalahan Ketika tersedia bukti seperti pengukuran penurunan habitat dan tangkapan ikan menjadi berharga selama semua pihak mempercayai data tersebut dan sepakat tentang relevansinya Bukti tidak tertulis atau berdasarkan persepsi seperti pengamatan dalam jangka waktu lama tentang berkurangnya ketersediaan ikan serta lsquoalat ukurrsquo informal mdash seperti seberapa jauh perahu harus melaut sebelum mencapai daerah tangkapan yang memadai mdash mungkin lebih meyakinkan bagi masyarakat Selain itu kenyataan yang dihadapi oleh sebagian besar kawasan berkembang di dunia adalah hanya sedikit data yang tersedia apa lagi data jangka panjang atau data dalam skala kecil yang dapat mendukung pembuatan keputusan di tingkat lokal

Ketika kami mengembangkan cara pengukuran kami sarankan agar hal ini dilakukan secara partisipatif Para pihak harus memutuskan bersama apa yang paling penting untuk diukur agar dapat membantu diagnosis perencanaan dan pengelolaan adaptif mereka Kemudian menjawab indikator atau pengukuran langsung apa yang sesuai untuk melihat kondisi awal dan kemajuannya serta bagaimana mendapatkan informasi tersebut

Sering kali indikator kualitatif sudah cukup untuk memandu diagnosis partisipatif Salah satu pendekatan yang paling mudah adalah dengan menggunakan lsquopapan instrumenrsquo dengan kode warna Pengguna dapat mengidentifikasi indikator utama untuk setiap tulang dari diagram tulang ikan dan melampirkan skala peringkat sederhana seperti skala berdasarkan warna Contoh untuk papan instrumen ini dapat dilihat di Tabel 2

Cara yang sama dapat digunakan pengguna untuk mengidentifikasi faktor-faktor penentu keberhasilan dan tantangan untuk situasi mereka sendiri lalu menilainya secara kualitatif dengan menggunakan skala papan instrumen

Contoh yang sangat baik dalam berkolaborasi adalah merencanakan pertemuan secara berkala untuk mengisi papan instrumen ini bersama-sama (Izurieta 2007) Para pihak bahkan dapat mengisinya secara terpisah di dalam kelompok-kelompok kecil lalu berkumpul lagi untuk membandingkan hasil mereka mdash apakah mereka sepakat atau tidak untuk setiap indikator Yang terpenting apa yang perlu mereka tingkatkan (Ini adalah alasan sebenarnya untuk berdiskusi)

Akan tetapi papan instrumen dapat terlihat pasif kecuali jika ada versi yang dapat dibandingkan seiring dengan berjalannya waktu (Apakah kita melakukan sesuatu dengan lebih baik dibandingkan penilaian sebelumnya) Untuk permasalahan yang secara jelas perlu dikembangkan oleh para pihak pendekatan yang lebih baik mungkin dapat dilakukan dengan menggunakan judul atau kata-kata yang mencerminkan tahapan perkembangan Misalnya jejaring yang relevan biasanya akan berkembang Sehingga akan lebih masuk akal jika skalanya diberikan judul lsquobelum dimulairsquo kemudian lsquotahap awalrsquo lsquoperkembanganrsquo lalu lsquoberkembang penuhrsquo

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 35

TABEL 2 Contoh papan instrumen dengan kode warna

SANG

AT T

ERBA

TAS

TERB

ATAS

OK GOOD

EXCE

LLEN

T

PENJ

ELAS

AN

Fokus dan bermitra Kejelasan fokus

Bekerja dengan baik sebagai mitra

Mengembangkan jejaring Orang-orang yang relevan terlibat

Pengetahuan tradisional dan praktik pengelolaan

Keberadaan pengetahuan

Praktik pengelolaan secara adat digunakan

Kombinasi pengetahuan lokal dan ilmiah

Pengetahuan lokal dan ilmiah dipertimbangkan

Identifikasi proyek terkait dan warisan mereka

Kontak terjalin dengan personil proyek sebelumnya dokumen dipelajari

Warisan 1 dilanjutkan

Warisan 2 dilanjutkan

Warisan 3 dilanjutkan

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion dan strategi mereka

Ada champion

Champion mendapat dukungan

Analisis kebijakan multitingkat

Kebijakan dinilai

Kebijakan dan pengaturan kelembagaan selaras di semua tingkat pemerintahan dan dengan masyarakat

Analisis konflik Jangkauan konflik

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir36

6 REFERENSIAndrew NL Bene C Hall SJ Allison EH Heck S amp Ratner BD 2007 lsquoDiagnosis and management of small-scale fisheries in developing countriesrsquo Fish and Fisheries vol 8 hal 227ndash240

Bene C Kodio A Lemoalle J Mills D Morand P Ovie S Sinaba F amp Tafida A 2009 Participatory diagnosis and adaptive management of small-scale fisheries in the Niger River Basin CGIAR Challenge Program on Water and Food Project report (proyek no 72)

Brown VA 2010 lsquoCollective inquiry and its wicked problemsrsquo in Brown VA Harris JA and Russell JY eds Tackling wicked problems through the interdisciplinary imagination Earthscan London hal 4ndash83

Cinner JE McClanahan TR MacNeil MA Graham NAJ Dawd TM Mukminin A Feary DA Ando L Rabearisoa AL Wamukota A Jiddawik A Campbell SJ Baird AH Januchowski-Hartley FA Hamed S Laharil R Morovel T amp Kuangel J 2012 lsquoComanagement of coral reef social-ecological systemsrsquo Proceedings of the National Academy of Sciences vol 109 14 hal 5219ndash5222

Conflict Resolution Network 2008 Conflict Resolution Trainers Manual mdash 12 skills Conflict Resolution Network wwwcrnhqorg (keterampilan 8 memetakan konflik)

Cornelius H amp Faire S 2006 Everyone can win how to resolve conflict Edisi ke-2 Simon dan Schuster NSW

Eriksson H Adhuri DS Adrianto L Andrew N L Apriliani T Daw T Evans L Garces L Kamanyi E Mwaipopo R Purnomo AH Sulu RJ amp Beare DJ 2016 lsquoAn ecosystem approach to small-scale fisheries through participatory diagnosis in four tropical countriesrsquo Global Environmental Change vol 36 hal 56ndash66

Fisher R Ury WL amp Patton B 2011 Getting to yes negotiating agreement without giving in Penguin

Izurieta AV 2007 Evaluation framework for collaborative management of protected areas a crosscultural case study in Queensland Australia PhD thesis The University of Queensland

Mills D Beacuteneacute C Ovie S Tafida A Sinaba F Kodio A Russell A Andrew N Morand P amp Lemoalle J 2011 lsquoVulnerability in African small-scale fishing communitiesrsquo Journal of International Development vol 23 hal 308ndash313

Proyek Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) adalah proyek dukungan teknis regional yang ditujukan untuk membuka sumber-sumber pendapatan baru yang berkelanjutan bagi masyarakat pesisir di wilayah timur Asia Timur-Pasifik CCRES akan mengembangkan produk-produk pengetahuanmdashyang dapat digunakan sebagai masukan terhadap rancangan dari proyek rencana dan kebijakan di tingkat global regional dan nasionalmdashserta model teknis dan alat perencanaan yang membantu persiapan rencana pengelolaan sumber daya pesisir berbasis masyarakat

BERKOMUNIKASI DENGAN KAMI

CAPTURING CORAL REEF AND RELATED ECOSYSTEM SERVICES (CCRES)

CCRESnet

ccresnet

Hubungi Liz Izquierdo Manajer Proyek Kantor Kemitraan Penelitan The University of Queensland St Lucia QLD 4072 Australia T +61 7 3443 3144 E lizquierdouqeduauKunjungi wwwccresnet

copy Copyright University of Queensland

Mari bergabung komunitas kami

  • 1Pendahuluan tentang alat bantu FishCollab
    • 11Siapa yang dapat menggunakan alat bantu ini
    • 12Keterampilan apa yang diperlukan untuk menggunakannya
    • 13Bagaimana pembuatannya
    • 14Apa yang ada di dalam alat bantu ini
    • 15Profil para champion Selayar untuk perlindungan wilayah pesisir
    • 16Mengadaptasi alat bantu
      • 2Latar belakang mengapa kita memerlukan alat bantu ini
        • 21Kolaborasi dalam mengelola sumber daya alam
        • 22Alasan menerapkan alat bantu
          • 3Prosedur diagnosis partisipatif diagram lsquotulang ikanrsquo
            • 31Bagaimana menerapkan setiap komponen FishCollab
            • 32Mengenalkan diagram tulang ikan
            • 33Kepala ikan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif
            • 34Ekor ikan Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir (perikanan) yang adaptif
            • 35Tulang belakang Pertemuan diagnosis partisipatif pengamatan peserta kegiatan
            • 36Diagram tulang ikan komponen yang menyusun diagnosis partisipatif
              • 4Faktor yang mendukung dan tantangan contoh dari Selayar
              • 5Saran untuk pengukuran
              • 6Referensi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir28

Kekhawatiranbull Desa sasaran kami memiliki banyak kekhawatiran

Termasuk hilangnya kontrol atas pengelolaan perikanan mereka yang sudah berhasil selama ini dan risiko konflik serta solusi potensialnya yang mungkin mengesampingkan pengelolaan mereka (pengamatan peserta yang kami lakukan menunjukkan hal ini terjadi dengan beberapa anggota desa sasaran kami meminta agar juga diperbolehkan menggunakan senapan tombak dan lampu setelah keputusan Bupati mengizinkan desa lain menggunakannya) Desa ini mengkhawatirkan tentang etis dan keadilan serta tentang perikanan lestari dan kehancuran habitat ikan (terutama karang)

bull Nelayan dari desa tetangga mengkhawatirkan mereka tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan menangkap ikan menurut peraturan desa sasaran kami Mereka juga mempertimbangkan wilayah laut mereka yang terlalu kecil untuk bisa mendapatkan penghasilan yang cukup dari tangkapan Mereka juga menekankan bahwa peraturan baru yang dkeluarkan oleh Bupati memperbolehkan mereka menggunakan alat tangkap dan peraturan tersebut lebih kuat dari surat kesepakatan yang ditandatangani camat Mereka juga khawatir tentang perlindungan hukum untuk kegiatan mereka (yang dimiliki saat ini)

bull Kedua desa ingin memelihara hubungan baik yang terjalin dengan adanya perkawinan antar warga desa

Poin yang menarik dari analisis ini adalah jumlah orang yang bertentangan Ukuran pihak yang berkonflik tidak setara desa sasaran kami bersatu menentang masuknya nelayan dari desa tetangga yang dianggap ilegal menurut hukum adat dan peraturan desa Sementara dari desa tetangga hanya nelayan yang berada di garis depan pada konflik ini Pengurus desa menyadari adanya permasalahan ini dan kepala desa berusaha melindungi kepentingan nelayan mereka dengan berpendapat bahwa alat tangkap yang mereka gunakan diperbolehkan menurut peraturan pemerintah Pendapat di dalam desa tetangga sendiri terbelah mdash atau ada penduduk yang tidak peduli tentang praktik menangkap ikan karena mengandalkan sumber daya lain

Pihak lain juga ingin melihat konflik ini diselesaikan karena akan berdampak pada mereka Karena konflik ini melibatkan dua desa penyelesaian konflik berada di bawah tanggung jawab camat dengan dibantu oleh Kapolsek dan Danramil Bupati dan dinas kabupaten terbawa ke dalam konflik karena eskalasi konflik untuk mengambil keputusan Dinas perikanan kabupaten berada dalam posisi sulit karena mereka ingin mendorong perikanan lestari dan bekerja sama dengan desa tetapi konflik ini membuat mereka harus mengambil keputusan berdasarkan isi peraturan yang bertentangan dengan tujuan keberlanjutan Polisi dan militer menegakkan kepatuhan pada hukum yang berlaku suatu permasalahan yang disengketakan dalam hal ini Mereka terselamatkan jika konflik dapat dihindari Desa-desa lain di pulau mengamati terutama desa yang memiliki hubungan erat dengan protagonis

Mereka juga ingin melindungi perikanan mereka dan juga mengalami daerah mereka diterobos oleh kelompok nelayan yang sama

Cornelius dan Faire (2006) menyarankan untuk mengenali awal terjadinya konflik sedini mungkin dan menanganinya sebelum meningkat dan para pihak semakin berakar di posisinya seperti yang terjadi di contoh Selayar ini Di sisi lain spesialis resolusi konflik menyadari bahwa terkadang konflik perlu lsquomatangrsquo terlebih dahulu untuk ada resolusi Sering kali para pihak ingin menghabiskan semua pilihan yang ada sebelum bersedia berbicara

Apa yang terjadi berikutnyaSetelah adanya keputusan dari Bupati desa sasaran tidak dapat mengajukan banding Mereka kemudian mencari apa yang mungkin dapat mereka lakukan Mereka mendiagnosis bahwa mereka kalah karena adanya kelemahan dalam peraturan tertulis yang diakui dan ditegakkan oleh pejabat yang berwenang Sehingga mereka memilih untuk menggunakan analisis kebijakan di atas untuk mencari jalan yang bisa mengkonsolidasikan dan mendokumentasikan hukum adat dan peraturan desa kontemporer yang diakui sepenuhnya oleh pemerintah

Desa sasaran menghadapi keputusan internal yang sulit dan tantangan dalam menjaga persatuan yang selama ini berhasil dikelolanya terkait dengan penangkapan ikan tradisional lestari Tiga nelayan dari desa sasaran kami minta agar diperbolehkan menangkap ikan dengan menggunakan senapan tombak karena penduduk desa tetangga diperbolehkan (kenapa mereka tidak boleh melakukan hal yang sama) Desa menolak Tetapi dua nelayan dari desa sasaran kami yang menikah dengan perempuan dari desa tetangga dan lebih banyak tinggal di pemukiman istrinya berkeras untuk mendapat pengecualian karena mereka tidak memiliki alat tangkap lain dan keterampilan yang diperlukan untuk menangkap ikan Jadi kedua nelayan tersebut diperbolehkan menggunakan senapan tombak Hal ini menyebabkan ketegangan internal

Sementara itu desa-desa tetangga lain yang juga mengalami wilayahnya diterobos oleh nelayan yang terlibat dalam konflik ini memutuskan untuk bersatu untuk melindungi perikanan mereka Dengan adanya kesadaran yang lebih baik mereka mulai mengubah penggunaan sumber dayanya agar tidak terlalu bergantung pada perikanan Misalnya di masa lalu jika mereka memerlukan ikan dalam jumlah besar untuk upacara (seperti perkawinan) mereka akan menggunakan bom agar bisa menangkap sebanyak mungkin ikan Setelah mereka menyadari kerusakan yang diakibatkan terhadap cadangan dan habitat ikan beberapa tahun yang lalu mereka mulai menyembelih hewan ternak untuk upacara Setelah melindungi perikanan mereka sendiri mereka tidak senang ada pihak lain yang masuk dan mengambil keuntungan dari pantangan dan perlindungan yang sudah mereka lakukan

Konflik ini belum terselesaikan tetapi telah melahirkan sejumlah inisiatif lain terutama analisis kebijakan desa Situasi saat ini mengkhawatirkan baik bagi keberlanjutan perikanan maupun bagi ketetapan desa sasaran untuk melindungi habitat ikan dan mengelola dampak penangkapan ikan Pilihan yang belum dicoba tetapi mungkin melibatkan kedua kepala desa untuk berdialog pada waktunya dan pihak netral yang bekerja dengan pengurus desa lain agar lebih aktif dalam mengelola sumber daya pesisir Semua desa di kecamatan dapat bertemu dan berdiskusi tentang strategi pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 29

Karena kewenangan perikanan sekarang berada di pemerintah provinsi yang berpusat di Makassar di Sulawesi (beberapa jam ditempuh dengan perahu dan mahal untuk dijangkau lewat udara) pemerintah kabupaten tidak memiliki kewenangan yang jelas untuk menyatukan kelompok-kelompok dari berbagai desa untuk duduk bersama mendiskusikan pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif dan mendorong tercapainya kesepakatan tentang praktik menangkap ikan Disini letak dilemanya pemerintah kabupaten memiliki kewenangan langsung atas pengelolaan desa secara umum tetapi tidak atas pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Sementara itu program COREMAP yang banyak mendanai kerja-kerja pembangunan masyarakat di dalam pengelolaan wilayah pesisir telah menghentikan kegiatan terkait pembangunan sumber daya manusia dan kegiatan LSM yang ada terlalu kecil untuk menengahi solusi yang berskala luas

Menggabungkan pengetahuan lokal dan ilmiahKetika masyarakat berkolaborasi dengan pemerintah untuk pengelolaan wilayah pesisir atau jika mereka berharap untuk saling terlibat sangat mungkin untuk turut membahas bentuk pengetahuan lain dalam diskusi Penting untuk tidak berasumsi bahwa satu bentuk pengetahuan adalah lsquobenarrsquo dan yang satu lagi lsquosalahrsquo tetapi justru harus mencoba mempelajari keduanya

Komponen alat bantu ini mengikuti argumen dari Brown (2010) bahwa kita harus mengakui dan mencoba mengintegrasikan berbagai bentuk pengetahuan terutama jika para pemangku kepentingan bekerja bersama Jenis pengetahuan yang dikenali oleh Brown adalah

bull individual (dimiliki oleh orang tertentu dan tidak serta-merta dimiliki oleh anggota masyarakat yang lain)

bull masyarakat (misalnya pengetahuan adat dan lokal)

bull spesialisasi (misalnya pengetahuan ilmiah)

bull organisasi (misalnya pengetahuan tentang kebijakan dan prosedur)

bull bentuk pengetahuan holistik (integratif)

Masing-masing menggunakan bukti yang berbeda untuk jenis permasalahan yang berbeda Secara keseluruhan semua pengetahuan ini dapat memperkaya pemecahan masalah

Penting bagi para pihak yang berkolaborasi untuk saling menghormati pengetahuan yang dimiliki satu sama lain dan mencoba dengan sungguh-sungguh untuk belajar dan memahami perspektif pihak lain Dengan membawa prinsip ini di dalam alat bantu ini kami menekankan pentingnya pengetahuan tradisional (seperti yang terlihat dalam alat bantu ini tentang mengidentifikasi pengetahuan dan praktik pengelolaan tradisional) Pengetahuan tradisional melintasi beberapa bentuk ilmu pengetahuan yang diidentifikasi oleh Brown Termasuk pengetahuan masyarakat dan spesialisasi (misalnya pengetahuan adat tentang perilaku ikan) Di beberapa masyarakat pengetahuan ini bersifat holistik seperti pengetahuan ekologis tradisional yang sangat mengintegrasikan ekologi manusia dan di beberapa situasi aspek spiritual Di dalam pengelolaan wilayah pesisir pengetahuan adat Pengetahuan lokal dan pengetahuan ilmiah dapat relevan dan idealnya harus digabungkan dengan pengetahuan tentang kebijakan mdash atau digunakan sebagai bukti untuk dibuatnya kebijakan baru

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIbull Bertujuan menggabungkan bentuk pengetahuan yang berbeda

terutama dari para pihak yang berkolaborasi untuk memecahkan masalah secara bersama-sama

bull Mengerjakan tugas-tugas yang sebenarnya

bull Buatlah ini menjadi proses pembelajaran

Untuk mengembangkan komponen alat bantu ini melalui inisiatif praktis yang memberikan pembelajaran untuk semua tim kami dan masyarakat Bungaiya bergabung dengan Dr Nils Krueck dari Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk menggali bagaimana menggabungkan pengetahuan ilmiah dengan pengetahuan lokal untuk tujuan perencanaan Bagi Tim Perencanaan Tata Ruang Laut inisiatif ini memberikan mereka kesempatan untuk mengembangkan alat pemodelan yang diadopsi untuk skala lokal melalui kolaborasi dengan pengguna prospektif Bungaiya memiliki empat daerah perlindungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat (DPL) Dua daerah sudah diakui penuh secara formal dan dua lagi sedang menunggu persetujuan dari pemerintah kabupaten selama beberapa bulan ini Masyarakat ingin mencanangkan setidak-tidaknya satu daerah perlindungan lagi terutama bertujuan agar setiap pemukiman di dalam daerah administratif desa memiliki satu DPL di sekitarnya

Bungaiya tertarik untuk mengetahui apakah DPL mereka yang berdasarkan pada pengetahuan lokal dan pertimbangan strategis mereka dalam mengelola perikanan sudah berada di lokasi yang baik dan ukurannya memadai Perwakilan Bungaiya meyakini kegiatan ini akan memberikan masukan dan pilihan baru serta menawarkan pengakuan dari pemerintah yang lebih luas jika pengetahuan ilmiah menyetujui penilaian mereka Hal ini juga akan membantu mereka dalam perencanaan jangka panjang menuju pembentukan perlindungan laut selanjutnya

Kegiatan gabungan ini menunjukkan bahwa dari pada hanya bergantung pada alat pendukung perencanaan DPL dan mengambil keputusan dari lsquoatas ke bawahrsquo pemerintah dapat menyusun alat perancang DPL yang dapat diterapkan secara kolaboratif dengan masyarakat

bull untuk mengidentifikasi daerah dengan nilai ekologis danatau penghidupan tinggi agar dilindungi

bull untuk memastikan daerah-daerah yang disarankan untuk dilindungi mendapat dukungan dari masyarakat (Hal ini penting karena nelayan memilih apakah mereka mau mematuhi daerah perlindungan atau tidak dan pemerintah membutuhkan biaya tinggi untuk pengawasan dan sering kali tidak mencakup luas wilayah yang memadai Beberapa masyarakat memiliki sistem pengawasan mereka sendiri dan akan lebih termotivasi untuk melindungi daerah-daerah yang menjadi prioritas mereka)

bull agar upaya masyarakat dan pemerintah lebih tepat sasaran

bull sebagai alat pembelajaran untuk pemerintah dan masyarakat

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir30

KOTAK 3L PROSES KAMI

Mengetahui ketertarikan Bungaiya dan juga Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk berhubungan dengan pengguna potensial tim kami bertanya kepada warga desa Bungaiya apakah mereka tertarik bekerja bersama dengan ahli ekologi laut Dr Nils Krueck Mereka tertarik

Anggota tim peneliti memberitahukan Nils tentang ketertarikan masyarakat Sebelum pergi ke Selayar Nils mempersiapkan sejumlah peta dasar dan model wilayah pesisir Bungaiya yang menurutnya akan dirasa bermanfaat oleh masyarakat

Nils mengunjungi Selayar pada bulan Juli 2017 Kedua tim bertemu dengan masyarakat (lihat Gambar 18) agar Nils dapat menjelaskan kemungkinan yang ada dan masyarakat menyampaikan pada Nils tentang situasi lokal mereka dan permasalahan perikanan Masyarakat mendiskusikan sasaran termasuk melindungi terumbu karang meningkatkan populasi ikan meningkatkan tangkapan ikan membangun wisata menyelam dan snorkel dan melindungi spesies tertentu Nils mencari klarifikasi dan informasi lebih jauh tentang spesies yang paling penting kegiatan menangkap ikan dan habitat lokal Dari diskusi ini tim gabungan mengembangkan skenario rancangan DPL untuk dieksplorasi

Di hari-hari berikutnya Nils menjalankan model optimalisasi rancangan DPL dan melaporkan hasilnya ke masyarakat secara rutin untuk didiskusikan dan diperbaiki lebih lanjut Masyarakat membentuk tim penyelam termasuk Nils penyelam mereka yang sudah berpengalaman dan satu anggota tim lokal kamu Tim ini menyelam menelusuri daerah yang diteliti agar dapat memvalidasi asumsi rancangan DPL

Anggota tim yang lain mendukung tim penyelam dari perahu milik anggota masyarakat dan merekam hasil pengamatan tim penyelam

Penilaian ilmiah secara lengkap mendukung dua DPL yang lebih besar dari apa yang sudah dicanangkan oleh masyarakat di dua dari empat lokasi DPL Dua lokasi DPL lainnya telah dicanangkan oleh masyarakat untuk tujuan strategis (mengelola penerobosan dari desa lain) tetapi tidak diprioritaskan menurut hasil penilaian ilmiah untuk mencapai pelestarian keanekaragaman hayati atau manfaat bagi perikanan Sebaliknya model yang ada mengidentifikasi peluang DPL baru di salah satu daerah yang belum dipertimbangkan oleh masyarakat mengingat jaraknya dari pemukiman yang ada dan rendahnya tingkat ketertarikan untuk menangkap ikan di lokasi tersebut

Lokasi ini berada di utara dan diprediksi berpotensi memberikan manfaat untuk konservasi dan perikanan di daerah selatan melalui perpindahan karang dan ikan muda oleh arus laut Akan tetapi agar DPL ini bisa merealisasikan potensinya masyarakat perlu menemukan cara untuk pemantauan dan penegakan perlindungan mengingat lokasinya berada di daerah yang sepi penduduk

bull penerapan alat optimalisasi DPL kuantitatif dalam skala lokal mungkin dilakukan dan menguntungkan

bull Masyarakat ini dan kemungkinan masyarakat lain tertarik untuk belajar pendekatan rancangan DPL secara ilmiah

bull Ahli ekologi dan masyarakat menerapkan kriteria rancangan DPL yang berbeda dan berpotensi bertentangan Hal ini layak diakui dan bisa memancing diskusi yang bermanfaat

GAMBAR 18 Gabungan tim CCRES dan perwakilan desa mengembangkan scenario rancangan DPL untuk eksplorasi di Desa BungaiyaFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 31

4 FAKTOR YANG MENDUKUNG DAN TANTANGAN CONTOH DARI SELAYAR

Keberhasilan pengelolaan wilayah pesisir seperti halnya pengelolaan lingkungan yang lain mendapatkan manfaat dari serangkaian faktor pendukung Kami tidak bermaksud merangkum seluruh faktor-faktor latar belakang tersebut dalam alat bantu ini tetapi kami berharap dapat berbagi tentang beberapa faktor-faktor tersebut sebagai contoh dan untuk mengakui bahwa setiap diagnosis partisipatif selalu terjadi dalam dinamika berbagai faktor pendukung yang turut mempengaruhi pembentukan masalah yang dipilih untuk didiagnosis dan kapasitas untuk menanganinya

Di Selayar kami mengamati faktor-faktor penentu keberhasilan berikut yang membantu pengelolaan wilayah pesisir Tabel 1 terdiri dari daftar faktor-faktor ini dan catatan tentang beberapa tantangan terkait Kita tidak dapat berasumsi faktor penentu keberhasilan ini akan selalu ada Faktor pendukung bisa saja dihambat

Kami mendorong pengguna alat bantu ini untuk menemukan faktor-faktor penentu keberhasilan ini ketika mengadakan diagnosis partisipatif

GAMBAR 20 Proses kolaboratif sedang berlangsung Foto H Ross

GAMBAR 19 Kegiatan FishCollab menarik banyak peserta yang antusiasFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir32

TABEL 1 Faktor-faktor keberhasilan dalam penerapan di Selayar dan tantangan terkait

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Pengetahuan dan praktik adat

Komitmen terhadap pengetahuan dan praktik adat di banyak masyarakat

bull Meliputi berbagai teknologi menangkap ikan yang cerdas Sangat konsisten dengan komitmen keberlanjutan dan dapat menawarkan dimensi moral untuk perlindungan laut (lihat dokumen Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka)

bull Desa-desa yang berkomitmen terhadap bentuk pengelolaan berbasis hukum adat dapat (dan sudah) menunjukkan kepemimpinan yang baik dalam praktik menangkap ikan yang berkelanjutan

Pengetahuan adat dan komitmen untuk meneruskan praktik adat yang tidak merata di dalam dan di antara desa

bull Dapat terjadi dan sudah terjadi konflik antar individu dan desa antara yang mempertahankan pengelolaan secara adat dan yang berusaha menggunakan teknologi yang lebih efisien (dan sering kali lebih merusak)

Warisan Warisan dari proyek COREMAP (I sampai III) Selayar merupakan peserta lama di dalam COREMAP Kerja lapangan kami meneruskan warisan berikut

bull Pengetahuan baru (COREMAP I)

bull Perubahan besar pada program COREMAP termasuk penghentian kegiatan yang difokuskan pada pembangunan di semua lokasi termasuk Selayar digantikan oleh program COREMAP III dengan program yang lebih kecil terpusat dan terfokus pada penelitian

Kesadaran Kesadaran yang meluas di tingkat desa dan kabupaten dalam hal kelautan dan proses sosial terkait Hal ini meliputi fokus pada pengelolaan berbasis masyarakat dan bukan pengelolaan dari atas (top-down) dan juga selaras dengan perubahan di dalam kebijakan lingkungan hidup Indonesia selama 20 tahun terakhir (COREMAP II dan III)

bull Membuat pengetahuan ilmiah relevan untuk skala lokal dan dapat diterapkan di lapangan (misalnya oleh desa)

bull Memperluas kesadaran tentang permasalahan perlindungan laut ke desa-desa yang tidak memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam COREMAP

bull Menjaga kesadaran tetap aktif setelah beberapa saat

Lembaga lokal bull Infrastruktur tata kelola masyarakat misalnya sistem DPL yang dicanangkan masyarakat sebagai fokus proses pembelajaran di dalam pengelolaan berbasis masyarakat komite desa untuk konservasi laut fasilitator masyarakat yang berdaya dan pelembagaan ketika beberapa pemerintahan desa menggunakan anggaran desanya untuk perlindungan sumber daya laut

bull Hubungan baik antar desa yang berpartisipasi di dalam COREMAP (terutama COREMAP III) dan pemerintah kabupaten Koordinator kabupaten berada di posisi untuk memfasilitasi hal ini

bull Pemerintah kabupaten berkomitmen terhadap pengelolaan berbasis masyarakat Pegawai dinas perikanan kabupaten dan bidang pembangunan lain secara aktif mencoba untuk mendorong dan mendukung hal ini dengan alokasi staf dan keuangan (Hal ini sekarang sedang disesuaikan karena adanya transfer kewenangan perikanan ke pemerintah provinsi sementara pemerintah kabupaten meneruskan tanggung jawabnya atas desa dan penghidupan)

bull Menjaga komitmen pemerintah provinsi dan kabupaten terhadap proses berbasis masyarakat mengingat hilangnya posisi fungsi yang tadinya didukung oleh COREMAP dan dengan pergantian pegawai

bull Memelihara dan memperkaya infrastruktur tata kelola masyarakat di bawah transfer tanggung jawab perikanan ke tingkat provinsi perubahan dan potensi pengurangan staf perubahan budaya di tingkat pemerintahan manapun

bull Tantangan pemeliharaan menurut faktor-faktor yang disebutkan di atas

COREMAP III lebih dikenal sebagai COREMAP-CTI singkatan dari Coral Triangle Initiative

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 33

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Jejaring bull Pegawai kabupaten dengan tanggung jawab yang berbeda memiliki jejaring yang baik berkomunikasi dengan baik dan memiliki tujuan yang sama Mereka juga berjejaring dengan LSM dan agen-agen perubahan masyarakat sipil Selayar yang berskala kecil dan pemerintah kabupaten membantu komunikasi dan kolaborasi ini

bull LSM kecil tetapi berdedikasi tinggi

bull Peran orang-orang tertentu dalam hubungan ini risiko gangguan karena perpindahan pegawai setelah berakhirnya COREMAP III di kawasan Indonesia

bull Tantangan untuk bertahan hidup dan kapasitas yang umum dialami semua LSM

Kepemilikan terhadap permasalahan wilayah pesisir

Rasa kepemilikan yang tinggi terhadap permasalahan kelautan (di desa dan kabupaten)

bull Pentingnya peran komite desa untuk konservasi laut dan terutama pimpinan mereka di dalam hal ini

bull Memelihara budaya ini di bawah perubahan peraturan (pergeseran tanggung jawab pengelolaan laut perairan dalam ke pemerintah provinsi) dan pergantian pegawai seiring dengan berjalannya waktu

bull Di desa hal ini mungkin berhubungan dengan siklus pemilihan karena kepala desa yang baru akan berusaha membedakan diri dari pendahulunya dengan cara meninggalkan fokus kelautan

bull Kehilangan anggota komite desa untuk perlindungan laut akan mengurangi sumber pengaruh sosial terhadap pimpinan desa dan penduduk desa secara umum

Inisiatif Para lsquochampionrsquo di desa dan kabupaten (baik yang bekerja untuk pemerintah kabupaten atau dalam kapasitas lain) Orang-orang ini memiliki motivasi dan komitmen melampaui peran resmi mereka telah menentukan strategi mereka sendiri untuk mendorong perubahan perilaku dan juga ada yang berkolaborasi

bull Karena sebagian besar individu ini memulai secara mandiri (beberapa melakukan pembinaan) ada beberapa tantangan yang dikaitkan dengan bagaimana memelihara pengaruh mereka Risiko kehilangan orang-orang ini di tingkat desa cukup kecil berbeda dengan di tingkat kabupaten (lihat penjelasan tentang perubahan budaya organisasi dan pergantian pegawai di atas)

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir34

5 SARAN UNTUK PENGUKURANAlat bantu ini pada utamanya didasarkan pada penilaian kualitatif menuju kolaborasi dan pengelolaan yang adaptif Proyek ini tidak dirancang untuk memilih bagian-bagian yang bagus untuk dijadikan indikator atau mendukung pengelolaan meskipun pemilihan ini memainkan peran logis dalam prosedur diagnosa dan merupakan langkah rasional berikutnya

Penting bagi diagnosis partisipatif agar fokus pada permasalahan dan kepentingan yang ada dan tidak hanya sekedar didorong oleh data awal karena hanya sedikit permasalahan yang dapat langsung diukur sehingga fokus pada angka saja akan mengganggu pemilihan permasalahan Ketika tersedia bukti seperti pengukuran penurunan habitat dan tangkapan ikan menjadi berharga selama semua pihak mempercayai data tersebut dan sepakat tentang relevansinya Bukti tidak tertulis atau berdasarkan persepsi seperti pengamatan dalam jangka waktu lama tentang berkurangnya ketersediaan ikan serta lsquoalat ukurrsquo informal mdash seperti seberapa jauh perahu harus melaut sebelum mencapai daerah tangkapan yang memadai mdash mungkin lebih meyakinkan bagi masyarakat Selain itu kenyataan yang dihadapi oleh sebagian besar kawasan berkembang di dunia adalah hanya sedikit data yang tersedia apa lagi data jangka panjang atau data dalam skala kecil yang dapat mendukung pembuatan keputusan di tingkat lokal

Ketika kami mengembangkan cara pengukuran kami sarankan agar hal ini dilakukan secara partisipatif Para pihak harus memutuskan bersama apa yang paling penting untuk diukur agar dapat membantu diagnosis perencanaan dan pengelolaan adaptif mereka Kemudian menjawab indikator atau pengukuran langsung apa yang sesuai untuk melihat kondisi awal dan kemajuannya serta bagaimana mendapatkan informasi tersebut

Sering kali indikator kualitatif sudah cukup untuk memandu diagnosis partisipatif Salah satu pendekatan yang paling mudah adalah dengan menggunakan lsquopapan instrumenrsquo dengan kode warna Pengguna dapat mengidentifikasi indikator utama untuk setiap tulang dari diagram tulang ikan dan melampirkan skala peringkat sederhana seperti skala berdasarkan warna Contoh untuk papan instrumen ini dapat dilihat di Tabel 2

Cara yang sama dapat digunakan pengguna untuk mengidentifikasi faktor-faktor penentu keberhasilan dan tantangan untuk situasi mereka sendiri lalu menilainya secara kualitatif dengan menggunakan skala papan instrumen

Contoh yang sangat baik dalam berkolaborasi adalah merencanakan pertemuan secara berkala untuk mengisi papan instrumen ini bersama-sama (Izurieta 2007) Para pihak bahkan dapat mengisinya secara terpisah di dalam kelompok-kelompok kecil lalu berkumpul lagi untuk membandingkan hasil mereka mdash apakah mereka sepakat atau tidak untuk setiap indikator Yang terpenting apa yang perlu mereka tingkatkan (Ini adalah alasan sebenarnya untuk berdiskusi)

Akan tetapi papan instrumen dapat terlihat pasif kecuali jika ada versi yang dapat dibandingkan seiring dengan berjalannya waktu (Apakah kita melakukan sesuatu dengan lebih baik dibandingkan penilaian sebelumnya) Untuk permasalahan yang secara jelas perlu dikembangkan oleh para pihak pendekatan yang lebih baik mungkin dapat dilakukan dengan menggunakan judul atau kata-kata yang mencerminkan tahapan perkembangan Misalnya jejaring yang relevan biasanya akan berkembang Sehingga akan lebih masuk akal jika skalanya diberikan judul lsquobelum dimulairsquo kemudian lsquotahap awalrsquo lsquoperkembanganrsquo lalu lsquoberkembang penuhrsquo

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 35

TABEL 2 Contoh papan instrumen dengan kode warna

SANG

AT T

ERBA

TAS

TERB

ATAS

OK GOOD

EXCE

LLEN

T

PENJ

ELAS

AN

Fokus dan bermitra Kejelasan fokus

Bekerja dengan baik sebagai mitra

Mengembangkan jejaring Orang-orang yang relevan terlibat

Pengetahuan tradisional dan praktik pengelolaan

Keberadaan pengetahuan

Praktik pengelolaan secara adat digunakan

Kombinasi pengetahuan lokal dan ilmiah

Pengetahuan lokal dan ilmiah dipertimbangkan

Identifikasi proyek terkait dan warisan mereka

Kontak terjalin dengan personil proyek sebelumnya dokumen dipelajari

Warisan 1 dilanjutkan

Warisan 2 dilanjutkan

Warisan 3 dilanjutkan

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion dan strategi mereka

Ada champion

Champion mendapat dukungan

Analisis kebijakan multitingkat

Kebijakan dinilai

Kebijakan dan pengaturan kelembagaan selaras di semua tingkat pemerintahan dan dengan masyarakat

Analisis konflik Jangkauan konflik

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir36

6 REFERENSIAndrew NL Bene C Hall SJ Allison EH Heck S amp Ratner BD 2007 lsquoDiagnosis and management of small-scale fisheries in developing countriesrsquo Fish and Fisheries vol 8 hal 227ndash240

Bene C Kodio A Lemoalle J Mills D Morand P Ovie S Sinaba F amp Tafida A 2009 Participatory diagnosis and adaptive management of small-scale fisheries in the Niger River Basin CGIAR Challenge Program on Water and Food Project report (proyek no 72)

Brown VA 2010 lsquoCollective inquiry and its wicked problemsrsquo in Brown VA Harris JA and Russell JY eds Tackling wicked problems through the interdisciplinary imagination Earthscan London hal 4ndash83

Cinner JE McClanahan TR MacNeil MA Graham NAJ Dawd TM Mukminin A Feary DA Ando L Rabearisoa AL Wamukota A Jiddawik A Campbell SJ Baird AH Januchowski-Hartley FA Hamed S Laharil R Morovel T amp Kuangel J 2012 lsquoComanagement of coral reef social-ecological systemsrsquo Proceedings of the National Academy of Sciences vol 109 14 hal 5219ndash5222

Conflict Resolution Network 2008 Conflict Resolution Trainers Manual mdash 12 skills Conflict Resolution Network wwwcrnhqorg (keterampilan 8 memetakan konflik)

Cornelius H amp Faire S 2006 Everyone can win how to resolve conflict Edisi ke-2 Simon dan Schuster NSW

Eriksson H Adhuri DS Adrianto L Andrew N L Apriliani T Daw T Evans L Garces L Kamanyi E Mwaipopo R Purnomo AH Sulu RJ amp Beare DJ 2016 lsquoAn ecosystem approach to small-scale fisheries through participatory diagnosis in four tropical countriesrsquo Global Environmental Change vol 36 hal 56ndash66

Fisher R Ury WL amp Patton B 2011 Getting to yes negotiating agreement without giving in Penguin

Izurieta AV 2007 Evaluation framework for collaborative management of protected areas a crosscultural case study in Queensland Australia PhD thesis The University of Queensland

Mills D Beacuteneacute C Ovie S Tafida A Sinaba F Kodio A Russell A Andrew N Morand P amp Lemoalle J 2011 lsquoVulnerability in African small-scale fishing communitiesrsquo Journal of International Development vol 23 hal 308ndash313

Proyek Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) adalah proyek dukungan teknis regional yang ditujukan untuk membuka sumber-sumber pendapatan baru yang berkelanjutan bagi masyarakat pesisir di wilayah timur Asia Timur-Pasifik CCRES akan mengembangkan produk-produk pengetahuanmdashyang dapat digunakan sebagai masukan terhadap rancangan dari proyek rencana dan kebijakan di tingkat global regional dan nasionalmdashserta model teknis dan alat perencanaan yang membantu persiapan rencana pengelolaan sumber daya pesisir berbasis masyarakat

BERKOMUNIKASI DENGAN KAMI

CAPTURING CORAL REEF AND RELATED ECOSYSTEM SERVICES (CCRES)

CCRESnet

ccresnet

Hubungi Liz Izquierdo Manajer Proyek Kantor Kemitraan Penelitan The University of Queensland St Lucia QLD 4072 Australia T +61 7 3443 3144 E lizquierdouqeduauKunjungi wwwccresnet

copy Copyright University of Queensland

Mari bergabung komunitas kami

  • 1Pendahuluan tentang alat bantu FishCollab
    • 11Siapa yang dapat menggunakan alat bantu ini
    • 12Keterampilan apa yang diperlukan untuk menggunakannya
    • 13Bagaimana pembuatannya
    • 14Apa yang ada di dalam alat bantu ini
    • 15Profil para champion Selayar untuk perlindungan wilayah pesisir
    • 16Mengadaptasi alat bantu
      • 2Latar belakang mengapa kita memerlukan alat bantu ini
        • 21Kolaborasi dalam mengelola sumber daya alam
        • 22Alasan menerapkan alat bantu
          • 3Prosedur diagnosis partisipatif diagram lsquotulang ikanrsquo
            • 31Bagaimana menerapkan setiap komponen FishCollab
            • 32Mengenalkan diagram tulang ikan
            • 33Kepala ikan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif
            • 34Ekor ikan Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir (perikanan) yang adaptif
            • 35Tulang belakang Pertemuan diagnosis partisipatif pengamatan peserta kegiatan
            • 36Diagram tulang ikan komponen yang menyusun diagnosis partisipatif
              • 4Faktor yang mendukung dan tantangan contoh dari Selayar
              • 5Saran untuk pengukuran
              • 6Referensi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 29

Karena kewenangan perikanan sekarang berada di pemerintah provinsi yang berpusat di Makassar di Sulawesi (beberapa jam ditempuh dengan perahu dan mahal untuk dijangkau lewat udara) pemerintah kabupaten tidak memiliki kewenangan yang jelas untuk menyatukan kelompok-kelompok dari berbagai desa untuk duduk bersama mendiskusikan pengelolaan wilayah pesisir secara kolektif dan mendorong tercapainya kesepakatan tentang praktik menangkap ikan Disini letak dilemanya pemerintah kabupaten memiliki kewenangan langsung atas pengelolaan desa secara umum tetapi tidak atas pengelolaan perikanan dan wilayah pesisir Sementara itu program COREMAP yang banyak mendanai kerja-kerja pembangunan masyarakat di dalam pengelolaan wilayah pesisir telah menghentikan kegiatan terkait pembangunan sumber daya manusia dan kegiatan LSM yang ada terlalu kecil untuk menengahi solusi yang berskala luas

Menggabungkan pengetahuan lokal dan ilmiahKetika masyarakat berkolaborasi dengan pemerintah untuk pengelolaan wilayah pesisir atau jika mereka berharap untuk saling terlibat sangat mungkin untuk turut membahas bentuk pengetahuan lain dalam diskusi Penting untuk tidak berasumsi bahwa satu bentuk pengetahuan adalah lsquobenarrsquo dan yang satu lagi lsquosalahrsquo tetapi justru harus mencoba mempelajari keduanya

Komponen alat bantu ini mengikuti argumen dari Brown (2010) bahwa kita harus mengakui dan mencoba mengintegrasikan berbagai bentuk pengetahuan terutama jika para pemangku kepentingan bekerja bersama Jenis pengetahuan yang dikenali oleh Brown adalah

bull individual (dimiliki oleh orang tertentu dan tidak serta-merta dimiliki oleh anggota masyarakat yang lain)

bull masyarakat (misalnya pengetahuan adat dan lokal)

bull spesialisasi (misalnya pengetahuan ilmiah)

bull organisasi (misalnya pengetahuan tentang kebijakan dan prosedur)

bull bentuk pengetahuan holistik (integratif)

Masing-masing menggunakan bukti yang berbeda untuk jenis permasalahan yang berbeda Secara keseluruhan semua pengetahuan ini dapat memperkaya pemecahan masalah

Penting bagi para pihak yang berkolaborasi untuk saling menghormati pengetahuan yang dimiliki satu sama lain dan mencoba dengan sungguh-sungguh untuk belajar dan memahami perspektif pihak lain Dengan membawa prinsip ini di dalam alat bantu ini kami menekankan pentingnya pengetahuan tradisional (seperti yang terlihat dalam alat bantu ini tentang mengidentifikasi pengetahuan dan praktik pengelolaan tradisional) Pengetahuan tradisional melintasi beberapa bentuk ilmu pengetahuan yang diidentifikasi oleh Brown Termasuk pengetahuan masyarakat dan spesialisasi (misalnya pengetahuan adat tentang perilaku ikan) Di beberapa masyarakat pengetahuan ini bersifat holistik seperti pengetahuan ekologis tradisional yang sangat mengintegrasikan ekologi manusia dan di beberapa situasi aspek spiritual Di dalam pengelolaan wilayah pesisir pengetahuan adat Pengetahuan lokal dan pengetahuan ilmiah dapat relevan dan idealnya harus digabungkan dengan pengetahuan tentang kebijakan mdash atau digunakan sebagai bukti untuk dibuatnya kebijakan baru

PETUNJUK UNTUK PRAKTISIbull Bertujuan menggabungkan bentuk pengetahuan yang berbeda

terutama dari para pihak yang berkolaborasi untuk memecahkan masalah secara bersama-sama

bull Mengerjakan tugas-tugas yang sebenarnya

bull Buatlah ini menjadi proses pembelajaran

Untuk mengembangkan komponen alat bantu ini melalui inisiatif praktis yang memberikan pembelajaran untuk semua tim kami dan masyarakat Bungaiya bergabung dengan Dr Nils Krueck dari Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk menggali bagaimana menggabungkan pengetahuan ilmiah dengan pengetahuan lokal untuk tujuan perencanaan Bagi Tim Perencanaan Tata Ruang Laut inisiatif ini memberikan mereka kesempatan untuk mengembangkan alat pemodelan yang diadopsi untuk skala lokal melalui kolaborasi dengan pengguna prospektif Bungaiya memiliki empat daerah perlindungan laut yang dicanangkan oleh masyarakat (DPL) Dua daerah sudah diakui penuh secara formal dan dua lagi sedang menunggu persetujuan dari pemerintah kabupaten selama beberapa bulan ini Masyarakat ingin mencanangkan setidak-tidaknya satu daerah perlindungan lagi terutama bertujuan agar setiap pemukiman di dalam daerah administratif desa memiliki satu DPL di sekitarnya

Bungaiya tertarik untuk mengetahui apakah DPL mereka yang berdasarkan pada pengetahuan lokal dan pertimbangan strategis mereka dalam mengelola perikanan sudah berada di lokasi yang baik dan ukurannya memadai Perwakilan Bungaiya meyakini kegiatan ini akan memberikan masukan dan pilihan baru serta menawarkan pengakuan dari pemerintah yang lebih luas jika pengetahuan ilmiah menyetujui penilaian mereka Hal ini juga akan membantu mereka dalam perencanaan jangka panjang menuju pembentukan perlindungan laut selanjutnya

Kegiatan gabungan ini menunjukkan bahwa dari pada hanya bergantung pada alat pendukung perencanaan DPL dan mengambil keputusan dari lsquoatas ke bawahrsquo pemerintah dapat menyusun alat perancang DPL yang dapat diterapkan secara kolaboratif dengan masyarakat

bull untuk mengidentifikasi daerah dengan nilai ekologis danatau penghidupan tinggi agar dilindungi

bull untuk memastikan daerah-daerah yang disarankan untuk dilindungi mendapat dukungan dari masyarakat (Hal ini penting karena nelayan memilih apakah mereka mau mematuhi daerah perlindungan atau tidak dan pemerintah membutuhkan biaya tinggi untuk pengawasan dan sering kali tidak mencakup luas wilayah yang memadai Beberapa masyarakat memiliki sistem pengawasan mereka sendiri dan akan lebih termotivasi untuk melindungi daerah-daerah yang menjadi prioritas mereka)

bull agar upaya masyarakat dan pemerintah lebih tepat sasaran

bull sebagai alat pembelajaran untuk pemerintah dan masyarakat

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir30

KOTAK 3L PROSES KAMI

Mengetahui ketertarikan Bungaiya dan juga Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk berhubungan dengan pengguna potensial tim kami bertanya kepada warga desa Bungaiya apakah mereka tertarik bekerja bersama dengan ahli ekologi laut Dr Nils Krueck Mereka tertarik

Anggota tim peneliti memberitahukan Nils tentang ketertarikan masyarakat Sebelum pergi ke Selayar Nils mempersiapkan sejumlah peta dasar dan model wilayah pesisir Bungaiya yang menurutnya akan dirasa bermanfaat oleh masyarakat

Nils mengunjungi Selayar pada bulan Juli 2017 Kedua tim bertemu dengan masyarakat (lihat Gambar 18) agar Nils dapat menjelaskan kemungkinan yang ada dan masyarakat menyampaikan pada Nils tentang situasi lokal mereka dan permasalahan perikanan Masyarakat mendiskusikan sasaran termasuk melindungi terumbu karang meningkatkan populasi ikan meningkatkan tangkapan ikan membangun wisata menyelam dan snorkel dan melindungi spesies tertentu Nils mencari klarifikasi dan informasi lebih jauh tentang spesies yang paling penting kegiatan menangkap ikan dan habitat lokal Dari diskusi ini tim gabungan mengembangkan skenario rancangan DPL untuk dieksplorasi

Di hari-hari berikutnya Nils menjalankan model optimalisasi rancangan DPL dan melaporkan hasilnya ke masyarakat secara rutin untuk didiskusikan dan diperbaiki lebih lanjut Masyarakat membentuk tim penyelam termasuk Nils penyelam mereka yang sudah berpengalaman dan satu anggota tim lokal kamu Tim ini menyelam menelusuri daerah yang diteliti agar dapat memvalidasi asumsi rancangan DPL

Anggota tim yang lain mendukung tim penyelam dari perahu milik anggota masyarakat dan merekam hasil pengamatan tim penyelam

Penilaian ilmiah secara lengkap mendukung dua DPL yang lebih besar dari apa yang sudah dicanangkan oleh masyarakat di dua dari empat lokasi DPL Dua lokasi DPL lainnya telah dicanangkan oleh masyarakat untuk tujuan strategis (mengelola penerobosan dari desa lain) tetapi tidak diprioritaskan menurut hasil penilaian ilmiah untuk mencapai pelestarian keanekaragaman hayati atau manfaat bagi perikanan Sebaliknya model yang ada mengidentifikasi peluang DPL baru di salah satu daerah yang belum dipertimbangkan oleh masyarakat mengingat jaraknya dari pemukiman yang ada dan rendahnya tingkat ketertarikan untuk menangkap ikan di lokasi tersebut

Lokasi ini berada di utara dan diprediksi berpotensi memberikan manfaat untuk konservasi dan perikanan di daerah selatan melalui perpindahan karang dan ikan muda oleh arus laut Akan tetapi agar DPL ini bisa merealisasikan potensinya masyarakat perlu menemukan cara untuk pemantauan dan penegakan perlindungan mengingat lokasinya berada di daerah yang sepi penduduk

bull penerapan alat optimalisasi DPL kuantitatif dalam skala lokal mungkin dilakukan dan menguntungkan

bull Masyarakat ini dan kemungkinan masyarakat lain tertarik untuk belajar pendekatan rancangan DPL secara ilmiah

bull Ahli ekologi dan masyarakat menerapkan kriteria rancangan DPL yang berbeda dan berpotensi bertentangan Hal ini layak diakui dan bisa memancing diskusi yang bermanfaat

GAMBAR 18 Gabungan tim CCRES dan perwakilan desa mengembangkan scenario rancangan DPL untuk eksplorasi di Desa BungaiyaFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 31

4 FAKTOR YANG MENDUKUNG DAN TANTANGAN CONTOH DARI SELAYAR

Keberhasilan pengelolaan wilayah pesisir seperti halnya pengelolaan lingkungan yang lain mendapatkan manfaat dari serangkaian faktor pendukung Kami tidak bermaksud merangkum seluruh faktor-faktor latar belakang tersebut dalam alat bantu ini tetapi kami berharap dapat berbagi tentang beberapa faktor-faktor tersebut sebagai contoh dan untuk mengakui bahwa setiap diagnosis partisipatif selalu terjadi dalam dinamika berbagai faktor pendukung yang turut mempengaruhi pembentukan masalah yang dipilih untuk didiagnosis dan kapasitas untuk menanganinya

Di Selayar kami mengamati faktor-faktor penentu keberhasilan berikut yang membantu pengelolaan wilayah pesisir Tabel 1 terdiri dari daftar faktor-faktor ini dan catatan tentang beberapa tantangan terkait Kita tidak dapat berasumsi faktor penentu keberhasilan ini akan selalu ada Faktor pendukung bisa saja dihambat

Kami mendorong pengguna alat bantu ini untuk menemukan faktor-faktor penentu keberhasilan ini ketika mengadakan diagnosis partisipatif

GAMBAR 20 Proses kolaboratif sedang berlangsung Foto H Ross

GAMBAR 19 Kegiatan FishCollab menarik banyak peserta yang antusiasFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir32

TABEL 1 Faktor-faktor keberhasilan dalam penerapan di Selayar dan tantangan terkait

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Pengetahuan dan praktik adat

Komitmen terhadap pengetahuan dan praktik adat di banyak masyarakat

bull Meliputi berbagai teknologi menangkap ikan yang cerdas Sangat konsisten dengan komitmen keberlanjutan dan dapat menawarkan dimensi moral untuk perlindungan laut (lihat dokumen Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka)

bull Desa-desa yang berkomitmen terhadap bentuk pengelolaan berbasis hukum adat dapat (dan sudah) menunjukkan kepemimpinan yang baik dalam praktik menangkap ikan yang berkelanjutan

Pengetahuan adat dan komitmen untuk meneruskan praktik adat yang tidak merata di dalam dan di antara desa

bull Dapat terjadi dan sudah terjadi konflik antar individu dan desa antara yang mempertahankan pengelolaan secara adat dan yang berusaha menggunakan teknologi yang lebih efisien (dan sering kali lebih merusak)

Warisan Warisan dari proyek COREMAP (I sampai III) Selayar merupakan peserta lama di dalam COREMAP Kerja lapangan kami meneruskan warisan berikut

bull Pengetahuan baru (COREMAP I)

bull Perubahan besar pada program COREMAP termasuk penghentian kegiatan yang difokuskan pada pembangunan di semua lokasi termasuk Selayar digantikan oleh program COREMAP III dengan program yang lebih kecil terpusat dan terfokus pada penelitian

Kesadaran Kesadaran yang meluas di tingkat desa dan kabupaten dalam hal kelautan dan proses sosial terkait Hal ini meliputi fokus pada pengelolaan berbasis masyarakat dan bukan pengelolaan dari atas (top-down) dan juga selaras dengan perubahan di dalam kebijakan lingkungan hidup Indonesia selama 20 tahun terakhir (COREMAP II dan III)

bull Membuat pengetahuan ilmiah relevan untuk skala lokal dan dapat diterapkan di lapangan (misalnya oleh desa)

bull Memperluas kesadaran tentang permasalahan perlindungan laut ke desa-desa yang tidak memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam COREMAP

bull Menjaga kesadaran tetap aktif setelah beberapa saat

Lembaga lokal bull Infrastruktur tata kelola masyarakat misalnya sistem DPL yang dicanangkan masyarakat sebagai fokus proses pembelajaran di dalam pengelolaan berbasis masyarakat komite desa untuk konservasi laut fasilitator masyarakat yang berdaya dan pelembagaan ketika beberapa pemerintahan desa menggunakan anggaran desanya untuk perlindungan sumber daya laut

bull Hubungan baik antar desa yang berpartisipasi di dalam COREMAP (terutama COREMAP III) dan pemerintah kabupaten Koordinator kabupaten berada di posisi untuk memfasilitasi hal ini

bull Pemerintah kabupaten berkomitmen terhadap pengelolaan berbasis masyarakat Pegawai dinas perikanan kabupaten dan bidang pembangunan lain secara aktif mencoba untuk mendorong dan mendukung hal ini dengan alokasi staf dan keuangan (Hal ini sekarang sedang disesuaikan karena adanya transfer kewenangan perikanan ke pemerintah provinsi sementara pemerintah kabupaten meneruskan tanggung jawabnya atas desa dan penghidupan)

bull Menjaga komitmen pemerintah provinsi dan kabupaten terhadap proses berbasis masyarakat mengingat hilangnya posisi fungsi yang tadinya didukung oleh COREMAP dan dengan pergantian pegawai

bull Memelihara dan memperkaya infrastruktur tata kelola masyarakat di bawah transfer tanggung jawab perikanan ke tingkat provinsi perubahan dan potensi pengurangan staf perubahan budaya di tingkat pemerintahan manapun

bull Tantangan pemeliharaan menurut faktor-faktor yang disebutkan di atas

COREMAP III lebih dikenal sebagai COREMAP-CTI singkatan dari Coral Triangle Initiative

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 33

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Jejaring bull Pegawai kabupaten dengan tanggung jawab yang berbeda memiliki jejaring yang baik berkomunikasi dengan baik dan memiliki tujuan yang sama Mereka juga berjejaring dengan LSM dan agen-agen perubahan masyarakat sipil Selayar yang berskala kecil dan pemerintah kabupaten membantu komunikasi dan kolaborasi ini

bull LSM kecil tetapi berdedikasi tinggi

bull Peran orang-orang tertentu dalam hubungan ini risiko gangguan karena perpindahan pegawai setelah berakhirnya COREMAP III di kawasan Indonesia

bull Tantangan untuk bertahan hidup dan kapasitas yang umum dialami semua LSM

Kepemilikan terhadap permasalahan wilayah pesisir

Rasa kepemilikan yang tinggi terhadap permasalahan kelautan (di desa dan kabupaten)

bull Pentingnya peran komite desa untuk konservasi laut dan terutama pimpinan mereka di dalam hal ini

bull Memelihara budaya ini di bawah perubahan peraturan (pergeseran tanggung jawab pengelolaan laut perairan dalam ke pemerintah provinsi) dan pergantian pegawai seiring dengan berjalannya waktu

bull Di desa hal ini mungkin berhubungan dengan siklus pemilihan karena kepala desa yang baru akan berusaha membedakan diri dari pendahulunya dengan cara meninggalkan fokus kelautan

bull Kehilangan anggota komite desa untuk perlindungan laut akan mengurangi sumber pengaruh sosial terhadap pimpinan desa dan penduduk desa secara umum

Inisiatif Para lsquochampionrsquo di desa dan kabupaten (baik yang bekerja untuk pemerintah kabupaten atau dalam kapasitas lain) Orang-orang ini memiliki motivasi dan komitmen melampaui peran resmi mereka telah menentukan strategi mereka sendiri untuk mendorong perubahan perilaku dan juga ada yang berkolaborasi

bull Karena sebagian besar individu ini memulai secara mandiri (beberapa melakukan pembinaan) ada beberapa tantangan yang dikaitkan dengan bagaimana memelihara pengaruh mereka Risiko kehilangan orang-orang ini di tingkat desa cukup kecil berbeda dengan di tingkat kabupaten (lihat penjelasan tentang perubahan budaya organisasi dan pergantian pegawai di atas)

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir34

5 SARAN UNTUK PENGUKURANAlat bantu ini pada utamanya didasarkan pada penilaian kualitatif menuju kolaborasi dan pengelolaan yang adaptif Proyek ini tidak dirancang untuk memilih bagian-bagian yang bagus untuk dijadikan indikator atau mendukung pengelolaan meskipun pemilihan ini memainkan peran logis dalam prosedur diagnosa dan merupakan langkah rasional berikutnya

Penting bagi diagnosis partisipatif agar fokus pada permasalahan dan kepentingan yang ada dan tidak hanya sekedar didorong oleh data awal karena hanya sedikit permasalahan yang dapat langsung diukur sehingga fokus pada angka saja akan mengganggu pemilihan permasalahan Ketika tersedia bukti seperti pengukuran penurunan habitat dan tangkapan ikan menjadi berharga selama semua pihak mempercayai data tersebut dan sepakat tentang relevansinya Bukti tidak tertulis atau berdasarkan persepsi seperti pengamatan dalam jangka waktu lama tentang berkurangnya ketersediaan ikan serta lsquoalat ukurrsquo informal mdash seperti seberapa jauh perahu harus melaut sebelum mencapai daerah tangkapan yang memadai mdash mungkin lebih meyakinkan bagi masyarakat Selain itu kenyataan yang dihadapi oleh sebagian besar kawasan berkembang di dunia adalah hanya sedikit data yang tersedia apa lagi data jangka panjang atau data dalam skala kecil yang dapat mendukung pembuatan keputusan di tingkat lokal

Ketika kami mengembangkan cara pengukuran kami sarankan agar hal ini dilakukan secara partisipatif Para pihak harus memutuskan bersama apa yang paling penting untuk diukur agar dapat membantu diagnosis perencanaan dan pengelolaan adaptif mereka Kemudian menjawab indikator atau pengukuran langsung apa yang sesuai untuk melihat kondisi awal dan kemajuannya serta bagaimana mendapatkan informasi tersebut

Sering kali indikator kualitatif sudah cukup untuk memandu diagnosis partisipatif Salah satu pendekatan yang paling mudah adalah dengan menggunakan lsquopapan instrumenrsquo dengan kode warna Pengguna dapat mengidentifikasi indikator utama untuk setiap tulang dari diagram tulang ikan dan melampirkan skala peringkat sederhana seperti skala berdasarkan warna Contoh untuk papan instrumen ini dapat dilihat di Tabel 2

Cara yang sama dapat digunakan pengguna untuk mengidentifikasi faktor-faktor penentu keberhasilan dan tantangan untuk situasi mereka sendiri lalu menilainya secara kualitatif dengan menggunakan skala papan instrumen

Contoh yang sangat baik dalam berkolaborasi adalah merencanakan pertemuan secara berkala untuk mengisi papan instrumen ini bersama-sama (Izurieta 2007) Para pihak bahkan dapat mengisinya secara terpisah di dalam kelompok-kelompok kecil lalu berkumpul lagi untuk membandingkan hasil mereka mdash apakah mereka sepakat atau tidak untuk setiap indikator Yang terpenting apa yang perlu mereka tingkatkan (Ini adalah alasan sebenarnya untuk berdiskusi)

Akan tetapi papan instrumen dapat terlihat pasif kecuali jika ada versi yang dapat dibandingkan seiring dengan berjalannya waktu (Apakah kita melakukan sesuatu dengan lebih baik dibandingkan penilaian sebelumnya) Untuk permasalahan yang secara jelas perlu dikembangkan oleh para pihak pendekatan yang lebih baik mungkin dapat dilakukan dengan menggunakan judul atau kata-kata yang mencerminkan tahapan perkembangan Misalnya jejaring yang relevan biasanya akan berkembang Sehingga akan lebih masuk akal jika skalanya diberikan judul lsquobelum dimulairsquo kemudian lsquotahap awalrsquo lsquoperkembanganrsquo lalu lsquoberkembang penuhrsquo

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 35

TABEL 2 Contoh papan instrumen dengan kode warna

SANG

AT T

ERBA

TAS

TERB

ATAS

OK GOOD

EXCE

LLEN

T

PENJ

ELAS

AN

Fokus dan bermitra Kejelasan fokus

Bekerja dengan baik sebagai mitra

Mengembangkan jejaring Orang-orang yang relevan terlibat

Pengetahuan tradisional dan praktik pengelolaan

Keberadaan pengetahuan

Praktik pengelolaan secara adat digunakan

Kombinasi pengetahuan lokal dan ilmiah

Pengetahuan lokal dan ilmiah dipertimbangkan

Identifikasi proyek terkait dan warisan mereka

Kontak terjalin dengan personil proyek sebelumnya dokumen dipelajari

Warisan 1 dilanjutkan

Warisan 2 dilanjutkan

Warisan 3 dilanjutkan

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion dan strategi mereka

Ada champion

Champion mendapat dukungan

Analisis kebijakan multitingkat

Kebijakan dinilai

Kebijakan dan pengaturan kelembagaan selaras di semua tingkat pemerintahan dan dengan masyarakat

Analisis konflik Jangkauan konflik

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir36

6 REFERENSIAndrew NL Bene C Hall SJ Allison EH Heck S amp Ratner BD 2007 lsquoDiagnosis and management of small-scale fisheries in developing countriesrsquo Fish and Fisheries vol 8 hal 227ndash240

Bene C Kodio A Lemoalle J Mills D Morand P Ovie S Sinaba F amp Tafida A 2009 Participatory diagnosis and adaptive management of small-scale fisheries in the Niger River Basin CGIAR Challenge Program on Water and Food Project report (proyek no 72)

Brown VA 2010 lsquoCollective inquiry and its wicked problemsrsquo in Brown VA Harris JA and Russell JY eds Tackling wicked problems through the interdisciplinary imagination Earthscan London hal 4ndash83

Cinner JE McClanahan TR MacNeil MA Graham NAJ Dawd TM Mukminin A Feary DA Ando L Rabearisoa AL Wamukota A Jiddawik A Campbell SJ Baird AH Januchowski-Hartley FA Hamed S Laharil R Morovel T amp Kuangel J 2012 lsquoComanagement of coral reef social-ecological systemsrsquo Proceedings of the National Academy of Sciences vol 109 14 hal 5219ndash5222

Conflict Resolution Network 2008 Conflict Resolution Trainers Manual mdash 12 skills Conflict Resolution Network wwwcrnhqorg (keterampilan 8 memetakan konflik)

Cornelius H amp Faire S 2006 Everyone can win how to resolve conflict Edisi ke-2 Simon dan Schuster NSW

Eriksson H Adhuri DS Adrianto L Andrew N L Apriliani T Daw T Evans L Garces L Kamanyi E Mwaipopo R Purnomo AH Sulu RJ amp Beare DJ 2016 lsquoAn ecosystem approach to small-scale fisheries through participatory diagnosis in four tropical countriesrsquo Global Environmental Change vol 36 hal 56ndash66

Fisher R Ury WL amp Patton B 2011 Getting to yes negotiating agreement without giving in Penguin

Izurieta AV 2007 Evaluation framework for collaborative management of protected areas a crosscultural case study in Queensland Australia PhD thesis The University of Queensland

Mills D Beacuteneacute C Ovie S Tafida A Sinaba F Kodio A Russell A Andrew N Morand P amp Lemoalle J 2011 lsquoVulnerability in African small-scale fishing communitiesrsquo Journal of International Development vol 23 hal 308ndash313

Proyek Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) adalah proyek dukungan teknis regional yang ditujukan untuk membuka sumber-sumber pendapatan baru yang berkelanjutan bagi masyarakat pesisir di wilayah timur Asia Timur-Pasifik CCRES akan mengembangkan produk-produk pengetahuanmdashyang dapat digunakan sebagai masukan terhadap rancangan dari proyek rencana dan kebijakan di tingkat global regional dan nasionalmdashserta model teknis dan alat perencanaan yang membantu persiapan rencana pengelolaan sumber daya pesisir berbasis masyarakat

BERKOMUNIKASI DENGAN KAMI

CAPTURING CORAL REEF AND RELATED ECOSYSTEM SERVICES (CCRES)

CCRESnet

ccresnet

Hubungi Liz Izquierdo Manajer Proyek Kantor Kemitraan Penelitan The University of Queensland St Lucia QLD 4072 Australia T +61 7 3443 3144 E lizquierdouqeduauKunjungi wwwccresnet

copy Copyright University of Queensland

Mari bergabung komunitas kami

  • 1Pendahuluan tentang alat bantu FishCollab
    • 11Siapa yang dapat menggunakan alat bantu ini
    • 12Keterampilan apa yang diperlukan untuk menggunakannya
    • 13Bagaimana pembuatannya
    • 14Apa yang ada di dalam alat bantu ini
    • 15Profil para champion Selayar untuk perlindungan wilayah pesisir
    • 16Mengadaptasi alat bantu
      • 2Latar belakang mengapa kita memerlukan alat bantu ini
        • 21Kolaborasi dalam mengelola sumber daya alam
        • 22Alasan menerapkan alat bantu
          • 3Prosedur diagnosis partisipatif diagram lsquotulang ikanrsquo
            • 31Bagaimana menerapkan setiap komponen FishCollab
            • 32Mengenalkan diagram tulang ikan
            • 33Kepala ikan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif
            • 34Ekor ikan Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir (perikanan) yang adaptif
            • 35Tulang belakang Pertemuan diagnosis partisipatif pengamatan peserta kegiatan
            • 36Diagram tulang ikan komponen yang menyusun diagnosis partisipatif
              • 4Faktor yang mendukung dan tantangan contoh dari Selayar
              • 5Saran untuk pengukuran
              • 6Referensi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir30

KOTAK 3L PROSES KAMI

Mengetahui ketertarikan Bungaiya dan juga Tim Perencanaan Tata Ruang Laut CCRES untuk berhubungan dengan pengguna potensial tim kami bertanya kepada warga desa Bungaiya apakah mereka tertarik bekerja bersama dengan ahli ekologi laut Dr Nils Krueck Mereka tertarik

Anggota tim peneliti memberitahukan Nils tentang ketertarikan masyarakat Sebelum pergi ke Selayar Nils mempersiapkan sejumlah peta dasar dan model wilayah pesisir Bungaiya yang menurutnya akan dirasa bermanfaat oleh masyarakat

Nils mengunjungi Selayar pada bulan Juli 2017 Kedua tim bertemu dengan masyarakat (lihat Gambar 18) agar Nils dapat menjelaskan kemungkinan yang ada dan masyarakat menyampaikan pada Nils tentang situasi lokal mereka dan permasalahan perikanan Masyarakat mendiskusikan sasaran termasuk melindungi terumbu karang meningkatkan populasi ikan meningkatkan tangkapan ikan membangun wisata menyelam dan snorkel dan melindungi spesies tertentu Nils mencari klarifikasi dan informasi lebih jauh tentang spesies yang paling penting kegiatan menangkap ikan dan habitat lokal Dari diskusi ini tim gabungan mengembangkan skenario rancangan DPL untuk dieksplorasi

Di hari-hari berikutnya Nils menjalankan model optimalisasi rancangan DPL dan melaporkan hasilnya ke masyarakat secara rutin untuk didiskusikan dan diperbaiki lebih lanjut Masyarakat membentuk tim penyelam termasuk Nils penyelam mereka yang sudah berpengalaman dan satu anggota tim lokal kamu Tim ini menyelam menelusuri daerah yang diteliti agar dapat memvalidasi asumsi rancangan DPL

Anggota tim yang lain mendukung tim penyelam dari perahu milik anggota masyarakat dan merekam hasil pengamatan tim penyelam

Penilaian ilmiah secara lengkap mendukung dua DPL yang lebih besar dari apa yang sudah dicanangkan oleh masyarakat di dua dari empat lokasi DPL Dua lokasi DPL lainnya telah dicanangkan oleh masyarakat untuk tujuan strategis (mengelola penerobosan dari desa lain) tetapi tidak diprioritaskan menurut hasil penilaian ilmiah untuk mencapai pelestarian keanekaragaman hayati atau manfaat bagi perikanan Sebaliknya model yang ada mengidentifikasi peluang DPL baru di salah satu daerah yang belum dipertimbangkan oleh masyarakat mengingat jaraknya dari pemukiman yang ada dan rendahnya tingkat ketertarikan untuk menangkap ikan di lokasi tersebut

Lokasi ini berada di utara dan diprediksi berpotensi memberikan manfaat untuk konservasi dan perikanan di daerah selatan melalui perpindahan karang dan ikan muda oleh arus laut Akan tetapi agar DPL ini bisa merealisasikan potensinya masyarakat perlu menemukan cara untuk pemantauan dan penegakan perlindungan mengingat lokasinya berada di daerah yang sepi penduduk

bull penerapan alat optimalisasi DPL kuantitatif dalam skala lokal mungkin dilakukan dan menguntungkan

bull Masyarakat ini dan kemungkinan masyarakat lain tertarik untuk belajar pendekatan rancangan DPL secara ilmiah

bull Ahli ekologi dan masyarakat menerapkan kriteria rancangan DPL yang berbeda dan berpotensi bertentangan Hal ini layak diakui dan bisa memancing diskusi yang bermanfaat

GAMBAR 18 Gabungan tim CCRES dan perwakilan desa mengembangkan scenario rancangan DPL untuk eksplorasi di Desa BungaiyaFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 31

4 FAKTOR YANG MENDUKUNG DAN TANTANGAN CONTOH DARI SELAYAR

Keberhasilan pengelolaan wilayah pesisir seperti halnya pengelolaan lingkungan yang lain mendapatkan manfaat dari serangkaian faktor pendukung Kami tidak bermaksud merangkum seluruh faktor-faktor latar belakang tersebut dalam alat bantu ini tetapi kami berharap dapat berbagi tentang beberapa faktor-faktor tersebut sebagai contoh dan untuk mengakui bahwa setiap diagnosis partisipatif selalu terjadi dalam dinamika berbagai faktor pendukung yang turut mempengaruhi pembentukan masalah yang dipilih untuk didiagnosis dan kapasitas untuk menanganinya

Di Selayar kami mengamati faktor-faktor penentu keberhasilan berikut yang membantu pengelolaan wilayah pesisir Tabel 1 terdiri dari daftar faktor-faktor ini dan catatan tentang beberapa tantangan terkait Kita tidak dapat berasumsi faktor penentu keberhasilan ini akan selalu ada Faktor pendukung bisa saja dihambat

Kami mendorong pengguna alat bantu ini untuk menemukan faktor-faktor penentu keberhasilan ini ketika mengadakan diagnosis partisipatif

GAMBAR 20 Proses kolaboratif sedang berlangsung Foto H Ross

GAMBAR 19 Kegiatan FishCollab menarik banyak peserta yang antusiasFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir32

TABEL 1 Faktor-faktor keberhasilan dalam penerapan di Selayar dan tantangan terkait

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Pengetahuan dan praktik adat

Komitmen terhadap pengetahuan dan praktik adat di banyak masyarakat

bull Meliputi berbagai teknologi menangkap ikan yang cerdas Sangat konsisten dengan komitmen keberlanjutan dan dapat menawarkan dimensi moral untuk perlindungan laut (lihat dokumen Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka)

bull Desa-desa yang berkomitmen terhadap bentuk pengelolaan berbasis hukum adat dapat (dan sudah) menunjukkan kepemimpinan yang baik dalam praktik menangkap ikan yang berkelanjutan

Pengetahuan adat dan komitmen untuk meneruskan praktik adat yang tidak merata di dalam dan di antara desa

bull Dapat terjadi dan sudah terjadi konflik antar individu dan desa antara yang mempertahankan pengelolaan secara adat dan yang berusaha menggunakan teknologi yang lebih efisien (dan sering kali lebih merusak)

Warisan Warisan dari proyek COREMAP (I sampai III) Selayar merupakan peserta lama di dalam COREMAP Kerja lapangan kami meneruskan warisan berikut

bull Pengetahuan baru (COREMAP I)

bull Perubahan besar pada program COREMAP termasuk penghentian kegiatan yang difokuskan pada pembangunan di semua lokasi termasuk Selayar digantikan oleh program COREMAP III dengan program yang lebih kecil terpusat dan terfokus pada penelitian

Kesadaran Kesadaran yang meluas di tingkat desa dan kabupaten dalam hal kelautan dan proses sosial terkait Hal ini meliputi fokus pada pengelolaan berbasis masyarakat dan bukan pengelolaan dari atas (top-down) dan juga selaras dengan perubahan di dalam kebijakan lingkungan hidup Indonesia selama 20 tahun terakhir (COREMAP II dan III)

bull Membuat pengetahuan ilmiah relevan untuk skala lokal dan dapat diterapkan di lapangan (misalnya oleh desa)

bull Memperluas kesadaran tentang permasalahan perlindungan laut ke desa-desa yang tidak memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam COREMAP

bull Menjaga kesadaran tetap aktif setelah beberapa saat

Lembaga lokal bull Infrastruktur tata kelola masyarakat misalnya sistem DPL yang dicanangkan masyarakat sebagai fokus proses pembelajaran di dalam pengelolaan berbasis masyarakat komite desa untuk konservasi laut fasilitator masyarakat yang berdaya dan pelembagaan ketika beberapa pemerintahan desa menggunakan anggaran desanya untuk perlindungan sumber daya laut

bull Hubungan baik antar desa yang berpartisipasi di dalam COREMAP (terutama COREMAP III) dan pemerintah kabupaten Koordinator kabupaten berada di posisi untuk memfasilitasi hal ini

bull Pemerintah kabupaten berkomitmen terhadap pengelolaan berbasis masyarakat Pegawai dinas perikanan kabupaten dan bidang pembangunan lain secara aktif mencoba untuk mendorong dan mendukung hal ini dengan alokasi staf dan keuangan (Hal ini sekarang sedang disesuaikan karena adanya transfer kewenangan perikanan ke pemerintah provinsi sementara pemerintah kabupaten meneruskan tanggung jawabnya atas desa dan penghidupan)

bull Menjaga komitmen pemerintah provinsi dan kabupaten terhadap proses berbasis masyarakat mengingat hilangnya posisi fungsi yang tadinya didukung oleh COREMAP dan dengan pergantian pegawai

bull Memelihara dan memperkaya infrastruktur tata kelola masyarakat di bawah transfer tanggung jawab perikanan ke tingkat provinsi perubahan dan potensi pengurangan staf perubahan budaya di tingkat pemerintahan manapun

bull Tantangan pemeliharaan menurut faktor-faktor yang disebutkan di atas

COREMAP III lebih dikenal sebagai COREMAP-CTI singkatan dari Coral Triangle Initiative

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 33

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Jejaring bull Pegawai kabupaten dengan tanggung jawab yang berbeda memiliki jejaring yang baik berkomunikasi dengan baik dan memiliki tujuan yang sama Mereka juga berjejaring dengan LSM dan agen-agen perubahan masyarakat sipil Selayar yang berskala kecil dan pemerintah kabupaten membantu komunikasi dan kolaborasi ini

bull LSM kecil tetapi berdedikasi tinggi

bull Peran orang-orang tertentu dalam hubungan ini risiko gangguan karena perpindahan pegawai setelah berakhirnya COREMAP III di kawasan Indonesia

bull Tantangan untuk bertahan hidup dan kapasitas yang umum dialami semua LSM

Kepemilikan terhadap permasalahan wilayah pesisir

Rasa kepemilikan yang tinggi terhadap permasalahan kelautan (di desa dan kabupaten)

bull Pentingnya peran komite desa untuk konservasi laut dan terutama pimpinan mereka di dalam hal ini

bull Memelihara budaya ini di bawah perubahan peraturan (pergeseran tanggung jawab pengelolaan laut perairan dalam ke pemerintah provinsi) dan pergantian pegawai seiring dengan berjalannya waktu

bull Di desa hal ini mungkin berhubungan dengan siklus pemilihan karena kepala desa yang baru akan berusaha membedakan diri dari pendahulunya dengan cara meninggalkan fokus kelautan

bull Kehilangan anggota komite desa untuk perlindungan laut akan mengurangi sumber pengaruh sosial terhadap pimpinan desa dan penduduk desa secara umum

Inisiatif Para lsquochampionrsquo di desa dan kabupaten (baik yang bekerja untuk pemerintah kabupaten atau dalam kapasitas lain) Orang-orang ini memiliki motivasi dan komitmen melampaui peran resmi mereka telah menentukan strategi mereka sendiri untuk mendorong perubahan perilaku dan juga ada yang berkolaborasi

bull Karena sebagian besar individu ini memulai secara mandiri (beberapa melakukan pembinaan) ada beberapa tantangan yang dikaitkan dengan bagaimana memelihara pengaruh mereka Risiko kehilangan orang-orang ini di tingkat desa cukup kecil berbeda dengan di tingkat kabupaten (lihat penjelasan tentang perubahan budaya organisasi dan pergantian pegawai di atas)

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir34

5 SARAN UNTUK PENGUKURANAlat bantu ini pada utamanya didasarkan pada penilaian kualitatif menuju kolaborasi dan pengelolaan yang adaptif Proyek ini tidak dirancang untuk memilih bagian-bagian yang bagus untuk dijadikan indikator atau mendukung pengelolaan meskipun pemilihan ini memainkan peran logis dalam prosedur diagnosa dan merupakan langkah rasional berikutnya

Penting bagi diagnosis partisipatif agar fokus pada permasalahan dan kepentingan yang ada dan tidak hanya sekedar didorong oleh data awal karena hanya sedikit permasalahan yang dapat langsung diukur sehingga fokus pada angka saja akan mengganggu pemilihan permasalahan Ketika tersedia bukti seperti pengukuran penurunan habitat dan tangkapan ikan menjadi berharga selama semua pihak mempercayai data tersebut dan sepakat tentang relevansinya Bukti tidak tertulis atau berdasarkan persepsi seperti pengamatan dalam jangka waktu lama tentang berkurangnya ketersediaan ikan serta lsquoalat ukurrsquo informal mdash seperti seberapa jauh perahu harus melaut sebelum mencapai daerah tangkapan yang memadai mdash mungkin lebih meyakinkan bagi masyarakat Selain itu kenyataan yang dihadapi oleh sebagian besar kawasan berkembang di dunia adalah hanya sedikit data yang tersedia apa lagi data jangka panjang atau data dalam skala kecil yang dapat mendukung pembuatan keputusan di tingkat lokal

Ketika kami mengembangkan cara pengukuran kami sarankan agar hal ini dilakukan secara partisipatif Para pihak harus memutuskan bersama apa yang paling penting untuk diukur agar dapat membantu diagnosis perencanaan dan pengelolaan adaptif mereka Kemudian menjawab indikator atau pengukuran langsung apa yang sesuai untuk melihat kondisi awal dan kemajuannya serta bagaimana mendapatkan informasi tersebut

Sering kali indikator kualitatif sudah cukup untuk memandu diagnosis partisipatif Salah satu pendekatan yang paling mudah adalah dengan menggunakan lsquopapan instrumenrsquo dengan kode warna Pengguna dapat mengidentifikasi indikator utama untuk setiap tulang dari diagram tulang ikan dan melampirkan skala peringkat sederhana seperti skala berdasarkan warna Contoh untuk papan instrumen ini dapat dilihat di Tabel 2

Cara yang sama dapat digunakan pengguna untuk mengidentifikasi faktor-faktor penentu keberhasilan dan tantangan untuk situasi mereka sendiri lalu menilainya secara kualitatif dengan menggunakan skala papan instrumen

Contoh yang sangat baik dalam berkolaborasi adalah merencanakan pertemuan secara berkala untuk mengisi papan instrumen ini bersama-sama (Izurieta 2007) Para pihak bahkan dapat mengisinya secara terpisah di dalam kelompok-kelompok kecil lalu berkumpul lagi untuk membandingkan hasil mereka mdash apakah mereka sepakat atau tidak untuk setiap indikator Yang terpenting apa yang perlu mereka tingkatkan (Ini adalah alasan sebenarnya untuk berdiskusi)

Akan tetapi papan instrumen dapat terlihat pasif kecuali jika ada versi yang dapat dibandingkan seiring dengan berjalannya waktu (Apakah kita melakukan sesuatu dengan lebih baik dibandingkan penilaian sebelumnya) Untuk permasalahan yang secara jelas perlu dikembangkan oleh para pihak pendekatan yang lebih baik mungkin dapat dilakukan dengan menggunakan judul atau kata-kata yang mencerminkan tahapan perkembangan Misalnya jejaring yang relevan biasanya akan berkembang Sehingga akan lebih masuk akal jika skalanya diberikan judul lsquobelum dimulairsquo kemudian lsquotahap awalrsquo lsquoperkembanganrsquo lalu lsquoberkembang penuhrsquo

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 35

TABEL 2 Contoh papan instrumen dengan kode warna

SANG

AT T

ERBA

TAS

TERB

ATAS

OK GOOD

EXCE

LLEN

T

PENJ

ELAS

AN

Fokus dan bermitra Kejelasan fokus

Bekerja dengan baik sebagai mitra

Mengembangkan jejaring Orang-orang yang relevan terlibat

Pengetahuan tradisional dan praktik pengelolaan

Keberadaan pengetahuan

Praktik pengelolaan secara adat digunakan

Kombinasi pengetahuan lokal dan ilmiah

Pengetahuan lokal dan ilmiah dipertimbangkan

Identifikasi proyek terkait dan warisan mereka

Kontak terjalin dengan personil proyek sebelumnya dokumen dipelajari

Warisan 1 dilanjutkan

Warisan 2 dilanjutkan

Warisan 3 dilanjutkan

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion dan strategi mereka

Ada champion

Champion mendapat dukungan

Analisis kebijakan multitingkat

Kebijakan dinilai

Kebijakan dan pengaturan kelembagaan selaras di semua tingkat pemerintahan dan dengan masyarakat

Analisis konflik Jangkauan konflik

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir36

6 REFERENSIAndrew NL Bene C Hall SJ Allison EH Heck S amp Ratner BD 2007 lsquoDiagnosis and management of small-scale fisheries in developing countriesrsquo Fish and Fisheries vol 8 hal 227ndash240

Bene C Kodio A Lemoalle J Mills D Morand P Ovie S Sinaba F amp Tafida A 2009 Participatory diagnosis and adaptive management of small-scale fisheries in the Niger River Basin CGIAR Challenge Program on Water and Food Project report (proyek no 72)

Brown VA 2010 lsquoCollective inquiry and its wicked problemsrsquo in Brown VA Harris JA and Russell JY eds Tackling wicked problems through the interdisciplinary imagination Earthscan London hal 4ndash83

Cinner JE McClanahan TR MacNeil MA Graham NAJ Dawd TM Mukminin A Feary DA Ando L Rabearisoa AL Wamukota A Jiddawik A Campbell SJ Baird AH Januchowski-Hartley FA Hamed S Laharil R Morovel T amp Kuangel J 2012 lsquoComanagement of coral reef social-ecological systemsrsquo Proceedings of the National Academy of Sciences vol 109 14 hal 5219ndash5222

Conflict Resolution Network 2008 Conflict Resolution Trainers Manual mdash 12 skills Conflict Resolution Network wwwcrnhqorg (keterampilan 8 memetakan konflik)

Cornelius H amp Faire S 2006 Everyone can win how to resolve conflict Edisi ke-2 Simon dan Schuster NSW

Eriksson H Adhuri DS Adrianto L Andrew N L Apriliani T Daw T Evans L Garces L Kamanyi E Mwaipopo R Purnomo AH Sulu RJ amp Beare DJ 2016 lsquoAn ecosystem approach to small-scale fisheries through participatory diagnosis in four tropical countriesrsquo Global Environmental Change vol 36 hal 56ndash66

Fisher R Ury WL amp Patton B 2011 Getting to yes negotiating agreement without giving in Penguin

Izurieta AV 2007 Evaluation framework for collaborative management of protected areas a crosscultural case study in Queensland Australia PhD thesis The University of Queensland

Mills D Beacuteneacute C Ovie S Tafida A Sinaba F Kodio A Russell A Andrew N Morand P amp Lemoalle J 2011 lsquoVulnerability in African small-scale fishing communitiesrsquo Journal of International Development vol 23 hal 308ndash313

Proyek Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) adalah proyek dukungan teknis regional yang ditujukan untuk membuka sumber-sumber pendapatan baru yang berkelanjutan bagi masyarakat pesisir di wilayah timur Asia Timur-Pasifik CCRES akan mengembangkan produk-produk pengetahuanmdashyang dapat digunakan sebagai masukan terhadap rancangan dari proyek rencana dan kebijakan di tingkat global regional dan nasionalmdashserta model teknis dan alat perencanaan yang membantu persiapan rencana pengelolaan sumber daya pesisir berbasis masyarakat

BERKOMUNIKASI DENGAN KAMI

CAPTURING CORAL REEF AND RELATED ECOSYSTEM SERVICES (CCRES)

CCRESnet

ccresnet

Hubungi Liz Izquierdo Manajer Proyek Kantor Kemitraan Penelitan The University of Queensland St Lucia QLD 4072 Australia T +61 7 3443 3144 E lizquierdouqeduauKunjungi wwwccresnet

copy Copyright University of Queensland

Mari bergabung komunitas kami

  • 1Pendahuluan tentang alat bantu FishCollab
    • 11Siapa yang dapat menggunakan alat bantu ini
    • 12Keterampilan apa yang diperlukan untuk menggunakannya
    • 13Bagaimana pembuatannya
    • 14Apa yang ada di dalam alat bantu ini
    • 15Profil para champion Selayar untuk perlindungan wilayah pesisir
    • 16Mengadaptasi alat bantu
      • 2Latar belakang mengapa kita memerlukan alat bantu ini
        • 21Kolaborasi dalam mengelola sumber daya alam
        • 22Alasan menerapkan alat bantu
          • 3Prosedur diagnosis partisipatif diagram lsquotulang ikanrsquo
            • 31Bagaimana menerapkan setiap komponen FishCollab
            • 32Mengenalkan diagram tulang ikan
            • 33Kepala ikan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif
            • 34Ekor ikan Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir (perikanan) yang adaptif
            • 35Tulang belakang Pertemuan diagnosis partisipatif pengamatan peserta kegiatan
            • 36Diagram tulang ikan komponen yang menyusun diagnosis partisipatif
              • 4Faktor yang mendukung dan tantangan contoh dari Selayar
              • 5Saran untuk pengukuran
              • 6Referensi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 31

4 FAKTOR YANG MENDUKUNG DAN TANTANGAN CONTOH DARI SELAYAR

Keberhasilan pengelolaan wilayah pesisir seperti halnya pengelolaan lingkungan yang lain mendapatkan manfaat dari serangkaian faktor pendukung Kami tidak bermaksud merangkum seluruh faktor-faktor latar belakang tersebut dalam alat bantu ini tetapi kami berharap dapat berbagi tentang beberapa faktor-faktor tersebut sebagai contoh dan untuk mengakui bahwa setiap diagnosis partisipatif selalu terjadi dalam dinamika berbagai faktor pendukung yang turut mempengaruhi pembentukan masalah yang dipilih untuk didiagnosis dan kapasitas untuk menanganinya

Di Selayar kami mengamati faktor-faktor penentu keberhasilan berikut yang membantu pengelolaan wilayah pesisir Tabel 1 terdiri dari daftar faktor-faktor ini dan catatan tentang beberapa tantangan terkait Kita tidak dapat berasumsi faktor penentu keberhasilan ini akan selalu ada Faktor pendukung bisa saja dihambat

Kami mendorong pengguna alat bantu ini untuk menemukan faktor-faktor penentu keberhasilan ini ketika mengadakan diagnosis partisipatif

GAMBAR 20 Proses kolaboratif sedang berlangsung Foto H Ross

GAMBAR 19 Kegiatan FishCollab menarik banyak peserta yang antusiasFoto H Ross

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir32

TABEL 1 Faktor-faktor keberhasilan dalam penerapan di Selayar dan tantangan terkait

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Pengetahuan dan praktik adat

Komitmen terhadap pengetahuan dan praktik adat di banyak masyarakat

bull Meliputi berbagai teknologi menangkap ikan yang cerdas Sangat konsisten dengan komitmen keberlanjutan dan dapat menawarkan dimensi moral untuk perlindungan laut (lihat dokumen Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka)

bull Desa-desa yang berkomitmen terhadap bentuk pengelolaan berbasis hukum adat dapat (dan sudah) menunjukkan kepemimpinan yang baik dalam praktik menangkap ikan yang berkelanjutan

Pengetahuan adat dan komitmen untuk meneruskan praktik adat yang tidak merata di dalam dan di antara desa

bull Dapat terjadi dan sudah terjadi konflik antar individu dan desa antara yang mempertahankan pengelolaan secara adat dan yang berusaha menggunakan teknologi yang lebih efisien (dan sering kali lebih merusak)

Warisan Warisan dari proyek COREMAP (I sampai III) Selayar merupakan peserta lama di dalam COREMAP Kerja lapangan kami meneruskan warisan berikut

bull Pengetahuan baru (COREMAP I)

bull Perubahan besar pada program COREMAP termasuk penghentian kegiatan yang difokuskan pada pembangunan di semua lokasi termasuk Selayar digantikan oleh program COREMAP III dengan program yang lebih kecil terpusat dan terfokus pada penelitian

Kesadaran Kesadaran yang meluas di tingkat desa dan kabupaten dalam hal kelautan dan proses sosial terkait Hal ini meliputi fokus pada pengelolaan berbasis masyarakat dan bukan pengelolaan dari atas (top-down) dan juga selaras dengan perubahan di dalam kebijakan lingkungan hidup Indonesia selama 20 tahun terakhir (COREMAP II dan III)

bull Membuat pengetahuan ilmiah relevan untuk skala lokal dan dapat diterapkan di lapangan (misalnya oleh desa)

bull Memperluas kesadaran tentang permasalahan perlindungan laut ke desa-desa yang tidak memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam COREMAP

bull Menjaga kesadaran tetap aktif setelah beberapa saat

Lembaga lokal bull Infrastruktur tata kelola masyarakat misalnya sistem DPL yang dicanangkan masyarakat sebagai fokus proses pembelajaran di dalam pengelolaan berbasis masyarakat komite desa untuk konservasi laut fasilitator masyarakat yang berdaya dan pelembagaan ketika beberapa pemerintahan desa menggunakan anggaran desanya untuk perlindungan sumber daya laut

bull Hubungan baik antar desa yang berpartisipasi di dalam COREMAP (terutama COREMAP III) dan pemerintah kabupaten Koordinator kabupaten berada di posisi untuk memfasilitasi hal ini

bull Pemerintah kabupaten berkomitmen terhadap pengelolaan berbasis masyarakat Pegawai dinas perikanan kabupaten dan bidang pembangunan lain secara aktif mencoba untuk mendorong dan mendukung hal ini dengan alokasi staf dan keuangan (Hal ini sekarang sedang disesuaikan karena adanya transfer kewenangan perikanan ke pemerintah provinsi sementara pemerintah kabupaten meneruskan tanggung jawabnya atas desa dan penghidupan)

bull Menjaga komitmen pemerintah provinsi dan kabupaten terhadap proses berbasis masyarakat mengingat hilangnya posisi fungsi yang tadinya didukung oleh COREMAP dan dengan pergantian pegawai

bull Memelihara dan memperkaya infrastruktur tata kelola masyarakat di bawah transfer tanggung jawab perikanan ke tingkat provinsi perubahan dan potensi pengurangan staf perubahan budaya di tingkat pemerintahan manapun

bull Tantangan pemeliharaan menurut faktor-faktor yang disebutkan di atas

COREMAP III lebih dikenal sebagai COREMAP-CTI singkatan dari Coral Triangle Initiative

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 33

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Jejaring bull Pegawai kabupaten dengan tanggung jawab yang berbeda memiliki jejaring yang baik berkomunikasi dengan baik dan memiliki tujuan yang sama Mereka juga berjejaring dengan LSM dan agen-agen perubahan masyarakat sipil Selayar yang berskala kecil dan pemerintah kabupaten membantu komunikasi dan kolaborasi ini

bull LSM kecil tetapi berdedikasi tinggi

bull Peran orang-orang tertentu dalam hubungan ini risiko gangguan karena perpindahan pegawai setelah berakhirnya COREMAP III di kawasan Indonesia

bull Tantangan untuk bertahan hidup dan kapasitas yang umum dialami semua LSM

Kepemilikan terhadap permasalahan wilayah pesisir

Rasa kepemilikan yang tinggi terhadap permasalahan kelautan (di desa dan kabupaten)

bull Pentingnya peran komite desa untuk konservasi laut dan terutama pimpinan mereka di dalam hal ini

bull Memelihara budaya ini di bawah perubahan peraturan (pergeseran tanggung jawab pengelolaan laut perairan dalam ke pemerintah provinsi) dan pergantian pegawai seiring dengan berjalannya waktu

bull Di desa hal ini mungkin berhubungan dengan siklus pemilihan karena kepala desa yang baru akan berusaha membedakan diri dari pendahulunya dengan cara meninggalkan fokus kelautan

bull Kehilangan anggota komite desa untuk perlindungan laut akan mengurangi sumber pengaruh sosial terhadap pimpinan desa dan penduduk desa secara umum

Inisiatif Para lsquochampionrsquo di desa dan kabupaten (baik yang bekerja untuk pemerintah kabupaten atau dalam kapasitas lain) Orang-orang ini memiliki motivasi dan komitmen melampaui peran resmi mereka telah menentukan strategi mereka sendiri untuk mendorong perubahan perilaku dan juga ada yang berkolaborasi

bull Karena sebagian besar individu ini memulai secara mandiri (beberapa melakukan pembinaan) ada beberapa tantangan yang dikaitkan dengan bagaimana memelihara pengaruh mereka Risiko kehilangan orang-orang ini di tingkat desa cukup kecil berbeda dengan di tingkat kabupaten (lihat penjelasan tentang perubahan budaya organisasi dan pergantian pegawai di atas)

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir34

5 SARAN UNTUK PENGUKURANAlat bantu ini pada utamanya didasarkan pada penilaian kualitatif menuju kolaborasi dan pengelolaan yang adaptif Proyek ini tidak dirancang untuk memilih bagian-bagian yang bagus untuk dijadikan indikator atau mendukung pengelolaan meskipun pemilihan ini memainkan peran logis dalam prosedur diagnosa dan merupakan langkah rasional berikutnya

Penting bagi diagnosis partisipatif agar fokus pada permasalahan dan kepentingan yang ada dan tidak hanya sekedar didorong oleh data awal karena hanya sedikit permasalahan yang dapat langsung diukur sehingga fokus pada angka saja akan mengganggu pemilihan permasalahan Ketika tersedia bukti seperti pengukuran penurunan habitat dan tangkapan ikan menjadi berharga selama semua pihak mempercayai data tersebut dan sepakat tentang relevansinya Bukti tidak tertulis atau berdasarkan persepsi seperti pengamatan dalam jangka waktu lama tentang berkurangnya ketersediaan ikan serta lsquoalat ukurrsquo informal mdash seperti seberapa jauh perahu harus melaut sebelum mencapai daerah tangkapan yang memadai mdash mungkin lebih meyakinkan bagi masyarakat Selain itu kenyataan yang dihadapi oleh sebagian besar kawasan berkembang di dunia adalah hanya sedikit data yang tersedia apa lagi data jangka panjang atau data dalam skala kecil yang dapat mendukung pembuatan keputusan di tingkat lokal

Ketika kami mengembangkan cara pengukuran kami sarankan agar hal ini dilakukan secara partisipatif Para pihak harus memutuskan bersama apa yang paling penting untuk diukur agar dapat membantu diagnosis perencanaan dan pengelolaan adaptif mereka Kemudian menjawab indikator atau pengukuran langsung apa yang sesuai untuk melihat kondisi awal dan kemajuannya serta bagaimana mendapatkan informasi tersebut

Sering kali indikator kualitatif sudah cukup untuk memandu diagnosis partisipatif Salah satu pendekatan yang paling mudah adalah dengan menggunakan lsquopapan instrumenrsquo dengan kode warna Pengguna dapat mengidentifikasi indikator utama untuk setiap tulang dari diagram tulang ikan dan melampirkan skala peringkat sederhana seperti skala berdasarkan warna Contoh untuk papan instrumen ini dapat dilihat di Tabel 2

Cara yang sama dapat digunakan pengguna untuk mengidentifikasi faktor-faktor penentu keberhasilan dan tantangan untuk situasi mereka sendiri lalu menilainya secara kualitatif dengan menggunakan skala papan instrumen

Contoh yang sangat baik dalam berkolaborasi adalah merencanakan pertemuan secara berkala untuk mengisi papan instrumen ini bersama-sama (Izurieta 2007) Para pihak bahkan dapat mengisinya secara terpisah di dalam kelompok-kelompok kecil lalu berkumpul lagi untuk membandingkan hasil mereka mdash apakah mereka sepakat atau tidak untuk setiap indikator Yang terpenting apa yang perlu mereka tingkatkan (Ini adalah alasan sebenarnya untuk berdiskusi)

Akan tetapi papan instrumen dapat terlihat pasif kecuali jika ada versi yang dapat dibandingkan seiring dengan berjalannya waktu (Apakah kita melakukan sesuatu dengan lebih baik dibandingkan penilaian sebelumnya) Untuk permasalahan yang secara jelas perlu dikembangkan oleh para pihak pendekatan yang lebih baik mungkin dapat dilakukan dengan menggunakan judul atau kata-kata yang mencerminkan tahapan perkembangan Misalnya jejaring yang relevan biasanya akan berkembang Sehingga akan lebih masuk akal jika skalanya diberikan judul lsquobelum dimulairsquo kemudian lsquotahap awalrsquo lsquoperkembanganrsquo lalu lsquoberkembang penuhrsquo

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 35

TABEL 2 Contoh papan instrumen dengan kode warna

SANG

AT T

ERBA

TAS

TERB

ATAS

OK GOOD

EXCE

LLEN

T

PENJ

ELAS

AN

Fokus dan bermitra Kejelasan fokus

Bekerja dengan baik sebagai mitra

Mengembangkan jejaring Orang-orang yang relevan terlibat

Pengetahuan tradisional dan praktik pengelolaan

Keberadaan pengetahuan

Praktik pengelolaan secara adat digunakan

Kombinasi pengetahuan lokal dan ilmiah

Pengetahuan lokal dan ilmiah dipertimbangkan

Identifikasi proyek terkait dan warisan mereka

Kontak terjalin dengan personil proyek sebelumnya dokumen dipelajari

Warisan 1 dilanjutkan

Warisan 2 dilanjutkan

Warisan 3 dilanjutkan

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion dan strategi mereka

Ada champion

Champion mendapat dukungan

Analisis kebijakan multitingkat

Kebijakan dinilai

Kebijakan dan pengaturan kelembagaan selaras di semua tingkat pemerintahan dan dengan masyarakat

Analisis konflik Jangkauan konflik

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir36

6 REFERENSIAndrew NL Bene C Hall SJ Allison EH Heck S amp Ratner BD 2007 lsquoDiagnosis and management of small-scale fisheries in developing countriesrsquo Fish and Fisheries vol 8 hal 227ndash240

Bene C Kodio A Lemoalle J Mills D Morand P Ovie S Sinaba F amp Tafida A 2009 Participatory diagnosis and adaptive management of small-scale fisheries in the Niger River Basin CGIAR Challenge Program on Water and Food Project report (proyek no 72)

Brown VA 2010 lsquoCollective inquiry and its wicked problemsrsquo in Brown VA Harris JA and Russell JY eds Tackling wicked problems through the interdisciplinary imagination Earthscan London hal 4ndash83

Cinner JE McClanahan TR MacNeil MA Graham NAJ Dawd TM Mukminin A Feary DA Ando L Rabearisoa AL Wamukota A Jiddawik A Campbell SJ Baird AH Januchowski-Hartley FA Hamed S Laharil R Morovel T amp Kuangel J 2012 lsquoComanagement of coral reef social-ecological systemsrsquo Proceedings of the National Academy of Sciences vol 109 14 hal 5219ndash5222

Conflict Resolution Network 2008 Conflict Resolution Trainers Manual mdash 12 skills Conflict Resolution Network wwwcrnhqorg (keterampilan 8 memetakan konflik)

Cornelius H amp Faire S 2006 Everyone can win how to resolve conflict Edisi ke-2 Simon dan Schuster NSW

Eriksson H Adhuri DS Adrianto L Andrew N L Apriliani T Daw T Evans L Garces L Kamanyi E Mwaipopo R Purnomo AH Sulu RJ amp Beare DJ 2016 lsquoAn ecosystem approach to small-scale fisheries through participatory diagnosis in four tropical countriesrsquo Global Environmental Change vol 36 hal 56ndash66

Fisher R Ury WL amp Patton B 2011 Getting to yes negotiating agreement without giving in Penguin

Izurieta AV 2007 Evaluation framework for collaborative management of protected areas a crosscultural case study in Queensland Australia PhD thesis The University of Queensland

Mills D Beacuteneacute C Ovie S Tafida A Sinaba F Kodio A Russell A Andrew N Morand P amp Lemoalle J 2011 lsquoVulnerability in African small-scale fishing communitiesrsquo Journal of International Development vol 23 hal 308ndash313

Proyek Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) adalah proyek dukungan teknis regional yang ditujukan untuk membuka sumber-sumber pendapatan baru yang berkelanjutan bagi masyarakat pesisir di wilayah timur Asia Timur-Pasifik CCRES akan mengembangkan produk-produk pengetahuanmdashyang dapat digunakan sebagai masukan terhadap rancangan dari proyek rencana dan kebijakan di tingkat global regional dan nasionalmdashserta model teknis dan alat perencanaan yang membantu persiapan rencana pengelolaan sumber daya pesisir berbasis masyarakat

BERKOMUNIKASI DENGAN KAMI

CAPTURING CORAL REEF AND RELATED ECOSYSTEM SERVICES (CCRES)

CCRESnet

ccresnet

Hubungi Liz Izquierdo Manajer Proyek Kantor Kemitraan Penelitan The University of Queensland St Lucia QLD 4072 Australia T +61 7 3443 3144 E lizquierdouqeduauKunjungi wwwccresnet

copy Copyright University of Queensland

Mari bergabung komunitas kami

  • 1Pendahuluan tentang alat bantu FishCollab
    • 11Siapa yang dapat menggunakan alat bantu ini
    • 12Keterampilan apa yang diperlukan untuk menggunakannya
    • 13Bagaimana pembuatannya
    • 14Apa yang ada di dalam alat bantu ini
    • 15Profil para champion Selayar untuk perlindungan wilayah pesisir
    • 16Mengadaptasi alat bantu
      • 2Latar belakang mengapa kita memerlukan alat bantu ini
        • 21Kolaborasi dalam mengelola sumber daya alam
        • 22Alasan menerapkan alat bantu
          • 3Prosedur diagnosis partisipatif diagram lsquotulang ikanrsquo
            • 31Bagaimana menerapkan setiap komponen FishCollab
            • 32Mengenalkan diagram tulang ikan
            • 33Kepala ikan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif
            • 34Ekor ikan Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir (perikanan) yang adaptif
            • 35Tulang belakang Pertemuan diagnosis partisipatif pengamatan peserta kegiatan
            • 36Diagram tulang ikan komponen yang menyusun diagnosis partisipatif
              • 4Faktor yang mendukung dan tantangan contoh dari Selayar
              • 5Saran untuk pengukuran
              • 6Referensi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir32

TABEL 1 Faktor-faktor keberhasilan dalam penerapan di Selayar dan tantangan terkait

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Pengetahuan dan praktik adat

Komitmen terhadap pengetahuan dan praktik adat di banyak masyarakat

bull Meliputi berbagai teknologi menangkap ikan yang cerdas Sangat konsisten dengan komitmen keberlanjutan dan dapat menawarkan dimensi moral untuk perlindungan laut (lihat dokumen Pengaruh sosial untuk melindungi terumbu karang para champion dan strategi mereka)

bull Desa-desa yang berkomitmen terhadap bentuk pengelolaan berbasis hukum adat dapat (dan sudah) menunjukkan kepemimpinan yang baik dalam praktik menangkap ikan yang berkelanjutan

Pengetahuan adat dan komitmen untuk meneruskan praktik adat yang tidak merata di dalam dan di antara desa

bull Dapat terjadi dan sudah terjadi konflik antar individu dan desa antara yang mempertahankan pengelolaan secara adat dan yang berusaha menggunakan teknologi yang lebih efisien (dan sering kali lebih merusak)

Warisan Warisan dari proyek COREMAP (I sampai III) Selayar merupakan peserta lama di dalam COREMAP Kerja lapangan kami meneruskan warisan berikut

bull Pengetahuan baru (COREMAP I)

bull Perubahan besar pada program COREMAP termasuk penghentian kegiatan yang difokuskan pada pembangunan di semua lokasi termasuk Selayar digantikan oleh program COREMAP III dengan program yang lebih kecil terpusat dan terfokus pada penelitian

Kesadaran Kesadaran yang meluas di tingkat desa dan kabupaten dalam hal kelautan dan proses sosial terkait Hal ini meliputi fokus pada pengelolaan berbasis masyarakat dan bukan pengelolaan dari atas (top-down) dan juga selaras dengan perubahan di dalam kebijakan lingkungan hidup Indonesia selama 20 tahun terakhir (COREMAP II dan III)

bull Membuat pengetahuan ilmiah relevan untuk skala lokal dan dapat diterapkan di lapangan (misalnya oleh desa)

bull Memperluas kesadaran tentang permasalahan perlindungan laut ke desa-desa yang tidak memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam COREMAP

bull Menjaga kesadaran tetap aktif setelah beberapa saat

Lembaga lokal bull Infrastruktur tata kelola masyarakat misalnya sistem DPL yang dicanangkan masyarakat sebagai fokus proses pembelajaran di dalam pengelolaan berbasis masyarakat komite desa untuk konservasi laut fasilitator masyarakat yang berdaya dan pelembagaan ketika beberapa pemerintahan desa menggunakan anggaran desanya untuk perlindungan sumber daya laut

bull Hubungan baik antar desa yang berpartisipasi di dalam COREMAP (terutama COREMAP III) dan pemerintah kabupaten Koordinator kabupaten berada di posisi untuk memfasilitasi hal ini

bull Pemerintah kabupaten berkomitmen terhadap pengelolaan berbasis masyarakat Pegawai dinas perikanan kabupaten dan bidang pembangunan lain secara aktif mencoba untuk mendorong dan mendukung hal ini dengan alokasi staf dan keuangan (Hal ini sekarang sedang disesuaikan karena adanya transfer kewenangan perikanan ke pemerintah provinsi sementara pemerintah kabupaten meneruskan tanggung jawabnya atas desa dan penghidupan)

bull Menjaga komitmen pemerintah provinsi dan kabupaten terhadap proses berbasis masyarakat mengingat hilangnya posisi fungsi yang tadinya didukung oleh COREMAP dan dengan pergantian pegawai

bull Memelihara dan memperkaya infrastruktur tata kelola masyarakat di bawah transfer tanggung jawab perikanan ke tingkat provinsi perubahan dan potensi pengurangan staf perubahan budaya di tingkat pemerintahan manapun

bull Tantangan pemeliharaan menurut faktor-faktor yang disebutkan di atas

COREMAP III lebih dikenal sebagai COREMAP-CTI singkatan dari Coral Triangle Initiative

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 33

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Jejaring bull Pegawai kabupaten dengan tanggung jawab yang berbeda memiliki jejaring yang baik berkomunikasi dengan baik dan memiliki tujuan yang sama Mereka juga berjejaring dengan LSM dan agen-agen perubahan masyarakat sipil Selayar yang berskala kecil dan pemerintah kabupaten membantu komunikasi dan kolaborasi ini

bull LSM kecil tetapi berdedikasi tinggi

bull Peran orang-orang tertentu dalam hubungan ini risiko gangguan karena perpindahan pegawai setelah berakhirnya COREMAP III di kawasan Indonesia

bull Tantangan untuk bertahan hidup dan kapasitas yang umum dialami semua LSM

Kepemilikan terhadap permasalahan wilayah pesisir

Rasa kepemilikan yang tinggi terhadap permasalahan kelautan (di desa dan kabupaten)

bull Pentingnya peran komite desa untuk konservasi laut dan terutama pimpinan mereka di dalam hal ini

bull Memelihara budaya ini di bawah perubahan peraturan (pergeseran tanggung jawab pengelolaan laut perairan dalam ke pemerintah provinsi) dan pergantian pegawai seiring dengan berjalannya waktu

bull Di desa hal ini mungkin berhubungan dengan siklus pemilihan karena kepala desa yang baru akan berusaha membedakan diri dari pendahulunya dengan cara meninggalkan fokus kelautan

bull Kehilangan anggota komite desa untuk perlindungan laut akan mengurangi sumber pengaruh sosial terhadap pimpinan desa dan penduduk desa secara umum

Inisiatif Para lsquochampionrsquo di desa dan kabupaten (baik yang bekerja untuk pemerintah kabupaten atau dalam kapasitas lain) Orang-orang ini memiliki motivasi dan komitmen melampaui peran resmi mereka telah menentukan strategi mereka sendiri untuk mendorong perubahan perilaku dan juga ada yang berkolaborasi

bull Karena sebagian besar individu ini memulai secara mandiri (beberapa melakukan pembinaan) ada beberapa tantangan yang dikaitkan dengan bagaimana memelihara pengaruh mereka Risiko kehilangan orang-orang ini di tingkat desa cukup kecil berbeda dengan di tingkat kabupaten (lihat penjelasan tentang perubahan budaya organisasi dan pergantian pegawai di atas)

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir34

5 SARAN UNTUK PENGUKURANAlat bantu ini pada utamanya didasarkan pada penilaian kualitatif menuju kolaborasi dan pengelolaan yang adaptif Proyek ini tidak dirancang untuk memilih bagian-bagian yang bagus untuk dijadikan indikator atau mendukung pengelolaan meskipun pemilihan ini memainkan peran logis dalam prosedur diagnosa dan merupakan langkah rasional berikutnya

Penting bagi diagnosis partisipatif agar fokus pada permasalahan dan kepentingan yang ada dan tidak hanya sekedar didorong oleh data awal karena hanya sedikit permasalahan yang dapat langsung diukur sehingga fokus pada angka saja akan mengganggu pemilihan permasalahan Ketika tersedia bukti seperti pengukuran penurunan habitat dan tangkapan ikan menjadi berharga selama semua pihak mempercayai data tersebut dan sepakat tentang relevansinya Bukti tidak tertulis atau berdasarkan persepsi seperti pengamatan dalam jangka waktu lama tentang berkurangnya ketersediaan ikan serta lsquoalat ukurrsquo informal mdash seperti seberapa jauh perahu harus melaut sebelum mencapai daerah tangkapan yang memadai mdash mungkin lebih meyakinkan bagi masyarakat Selain itu kenyataan yang dihadapi oleh sebagian besar kawasan berkembang di dunia adalah hanya sedikit data yang tersedia apa lagi data jangka panjang atau data dalam skala kecil yang dapat mendukung pembuatan keputusan di tingkat lokal

Ketika kami mengembangkan cara pengukuran kami sarankan agar hal ini dilakukan secara partisipatif Para pihak harus memutuskan bersama apa yang paling penting untuk diukur agar dapat membantu diagnosis perencanaan dan pengelolaan adaptif mereka Kemudian menjawab indikator atau pengukuran langsung apa yang sesuai untuk melihat kondisi awal dan kemajuannya serta bagaimana mendapatkan informasi tersebut

Sering kali indikator kualitatif sudah cukup untuk memandu diagnosis partisipatif Salah satu pendekatan yang paling mudah adalah dengan menggunakan lsquopapan instrumenrsquo dengan kode warna Pengguna dapat mengidentifikasi indikator utama untuk setiap tulang dari diagram tulang ikan dan melampirkan skala peringkat sederhana seperti skala berdasarkan warna Contoh untuk papan instrumen ini dapat dilihat di Tabel 2

Cara yang sama dapat digunakan pengguna untuk mengidentifikasi faktor-faktor penentu keberhasilan dan tantangan untuk situasi mereka sendiri lalu menilainya secara kualitatif dengan menggunakan skala papan instrumen

Contoh yang sangat baik dalam berkolaborasi adalah merencanakan pertemuan secara berkala untuk mengisi papan instrumen ini bersama-sama (Izurieta 2007) Para pihak bahkan dapat mengisinya secara terpisah di dalam kelompok-kelompok kecil lalu berkumpul lagi untuk membandingkan hasil mereka mdash apakah mereka sepakat atau tidak untuk setiap indikator Yang terpenting apa yang perlu mereka tingkatkan (Ini adalah alasan sebenarnya untuk berdiskusi)

Akan tetapi papan instrumen dapat terlihat pasif kecuali jika ada versi yang dapat dibandingkan seiring dengan berjalannya waktu (Apakah kita melakukan sesuatu dengan lebih baik dibandingkan penilaian sebelumnya) Untuk permasalahan yang secara jelas perlu dikembangkan oleh para pihak pendekatan yang lebih baik mungkin dapat dilakukan dengan menggunakan judul atau kata-kata yang mencerminkan tahapan perkembangan Misalnya jejaring yang relevan biasanya akan berkembang Sehingga akan lebih masuk akal jika skalanya diberikan judul lsquobelum dimulairsquo kemudian lsquotahap awalrsquo lsquoperkembanganrsquo lalu lsquoberkembang penuhrsquo

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 35

TABEL 2 Contoh papan instrumen dengan kode warna

SANG

AT T

ERBA

TAS

TERB

ATAS

OK GOOD

EXCE

LLEN

T

PENJ

ELAS

AN

Fokus dan bermitra Kejelasan fokus

Bekerja dengan baik sebagai mitra

Mengembangkan jejaring Orang-orang yang relevan terlibat

Pengetahuan tradisional dan praktik pengelolaan

Keberadaan pengetahuan

Praktik pengelolaan secara adat digunakan

Kombinasi pengetahuan lokal dan ilmiah

Pengetahuan lokal dan ilmiah dipertimbangkan

Identifikasi proyek terkait dan warisan mereka

Kontak terjalin dengan personil proyek sebelumnya dokumen dipelajari

Warisan 1 dilanjutkan

Warisan 2 dilanjutkan

Warisan 3 dilanjutkan

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion dan strategi mereka

Ada champion

Champion mendapat dukungan

Analisis kebijakan multitingkat

Kebijakan dinilai

Kebijakan dan pengaturan kelembagaan selaras di semua tingkat pemerintahan dan dengan masyarakat

Analisis konflik Jangkauan konflik

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir36

6 REFERENSIAndrew NL Bene C Hall SJ Allison EH Heck S amp Ratner BD 2007 lsquoDiagnosis and management of small-scale fisheries in developing countriesrsquo Fish and Fisheries vol 8 hal 227ndash240

Bene C Kodio A Lemoalle J Mills D Morand P Ovie S Sinaba F amp Tafida A 2009 Participatory diagnosis and adaptive management of small-scale fisheries in the Niger River Basin CGIAR Challenge Program on Water and Food Project report (proyek no 72)

Brown VA 2010 lsquoCollective inquiry and its wicked problemsrsquo in Brown VA Harris JA and Russell JY eds Tackling wicked problems through the interdisciplinary imagination Earthscan London hal 4ndash83

Cinner JE McClanahan TR MacNeil MA Graham NAJ Dawd TM Mukminin A Feary DA Ando L Rabearisoa AL Wamukota A Jiddawik A Campbell SJ Baird AH Januchowski-Hartley FA Hamed S Laharil R Morovel T amp Kuangel J 2012 lsquoComanagement of coral reef social-ecological systemsrsquo Proceedings of the National Academy of Sciences vol 109 14 hal 5219ndash5222

Conflict Resolution Network 2008 Conflict Resolution Trainers Manual mdash 12 skills Conflict Resolution Network wwwcrnhqorg (keterampilan 8 memetakan konflik)

Cornelius H amp Faire S 2006 Everyone can win how to resolve conflict Edisi ke-2 Simon dan Schuster NSW

Eriksson H Adhuri DS Adrianto L Andrew N L Apriliani T Daw T Evans L Garces L Kamanyi E Mwaipopo R Purnomo AH Sulu RJ amp Beare DJ 2016 lsquoAn ecosystem approach to small-scale fisheries through participatory diagnosis in four tropical countriesrsquo Global Environmental Change vol 36 hal 56ndash66

Fisher R Ury WL amp Patton B 2011 Getting to yes negotiating agreement without giving in Penguin

Izurieta AV 2007 Evaluation framework for collaborative management of protected areas a crosscultural case study in Queensland Australia PhD thesis The University of Queensland

Mills D Beacuteneacute C Ovie S Tafida A Sinaba F Kodio A Russell A Andrew N Morand P amp Lemoalle J 2011 lsquoVulnerability in African small-scale fishing communitiesrsquo Journal of International Development vol 23 hal 308ndash313

Proyek Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) adalah proyek dukungan teknis regional yang ditujukan untuk membuka sumber-sumber pendapatan baru yang berkelanjutan bagi masyarakat pesisir di wilayah timur Asia Timur-Pasifik CCRES akan mengembangkan produk-produk pengetahuanmdashyang dapat digunakan sebagai masukan terhadap rancangan dari proyek rencana dan kebijakan di tingkat global regional dan nasionalmdashserta model teknis dan alat perencanaan yang membantu persiapan rencana pengelolaan sumber daya pesisir berbasis masyarakat

BERKOMUNIKASI DENGAN KAMI

CAPTURING CORAL REEF AND RELATED ECOSYSTEM SERVICES (CCRES)

CCRESnet

ccresnet

Hubungi Liz Izquierdo Manajer Proyek Kantor Kemitraan Penelitan The University of Queensland St Lucia QLD 4072 Australia T +61 7 3443 3144 E lizquierdouqeduauKunjungi wwwccresnet

copy Copyright University of Queensland

Mari bergabung komunitas kami

  • 1Pendahuluan tentang alat bantu FishCollab
    • 11Siapa yang dapat menggunakan alat bantu ini
    • 12Keterampilan apa yang diperlukan untuk menggunakannya
    • 13Bagaimana pembuatannya
    • 14Apa yang ada di dalam alat bantu ini
    • 15Profil para champion Selayar untuk perlindungan wilayah pesisir
    • 16Mengadaptasi alat bantu
      • 2Latar belakang mengapa kita memerlukan alat bantu ini
        • 21Kolaborasi dalam mengelola sumber daya alam
        • 22Alasan menerapkan alat bantu
          • 3Prosedur diagnosis partisipatif diagram lsquotulang ikanrsquo
            • 31Bagaimana menerapkan setiap komponen FishCollab
            • 32Mengenalkan diagram tulang ikan
            • 33Kepala ikan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif
            • 34Ekor ikan Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir (perikanan) yang adaptif
            • 35Tulang belakang Pertemuan diagnosis partisipatif pengamatan peserta kegiatan
            • 36Diagram tulang ikan komponen yang menyusun diagnosis partisipatif
              • 4Faktor yang mendukung dan tantangan contoh dari Selayar
              • 5Saran untuk pengukuran
              • 6Referensi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 33

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN DI SELAYAR TANTANGAN

Jejaring bull Pegawai kabupaten dengan tanggung jawab yang berbeda memiliki jejaring yang baik berkomunikasi dengan baik dan memiliki tujuan yang sama Mereka juga berjejaring dengan LSM dan agen-agen perubahan masyarakat sipil Selayar yang berskala kecil dan pemerintah kabupaten membantu komunikasi dan kolaborasi ini

bull LSM kecil tetapi berdedikasi tinggi

bull Peran orang-orang tertentu dalam hubungan ini risiko gangguan karena perpindahan pegawai setelah berakhirnya COREMAP III di kawasan Indonesia

bull Tantangan untuk bertahan hidup dan kapasitas yang umum dialami semua LSM

Kepemilikan terhadap permasalahan wilayah pesisir

Rasa kepemilikan yang tinggi terhadap permasalahan kelautan (di desa dan kabupaten)

bull Pentingnya peran komite desa untuk konservasi laut dan terutama pimpinan mereka di dalam hal ini

bull Memelihara budaya ini di bawah perubahan peraturan (pergeseran tanggung jawab pengelolaan laut perairan dalam ke pemerintah provinsi) dan pergantian pegawai seiring dengan berjalannya waktu

bull Di desa hal ini mungkin berhubungan dengan siklus pemilihan karena kepala desa yang baru akan berusaha membedakan diri dari pendahulunya dengan cara meninggalkan fokus kelautan

bull Kehilangan anggota komite desa untuk perlindungan laut akan mengurangi sumber pengaruh sosial terhadap pimpinan desa dan penduduk desa secara umum

Inisiatif Para lsquochampionrsquo di desa dan kabupaten (baik yang bekerja untuk pemerintah kabupaten atau dalam kapasitas lain) Orang-orang ini memiliki motivasi dan komitmen melampaui peran resmi mereka telah menentukan strategi mereka sendiri untuk mendorong perubahan perilaku dan juga ada yang berkolaborasi

bull Karena sebagian besar individu ini memulai secara mandiri (beberapa melakukan pembinaan) ada beberapa tantangan yang dikaitkan dengan bagaimana memelihara pengaruh mereka Risiko kehilangan orang-orang ini di tingkat desa cukup kecil berbeda dengan di tingkat kabupaten (lihat penjelasan tentang perubahan budaya organisasi dan pergantian pegawai di atas)

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir34

5 SARAN UNTUK PENGUKURANAlat bantu ini pada utamanya didasarkan pada penilaian kualitatif menuju kolaborasi dan pengelolaan yang adaptif Proyek ini tidak dirancang untuk memilih bagian-bagian yang bagus untuk dijadikan indikator atau mendukung pengelolaan meskipun pemilihan ini memainkan peran logis dalam prosedur diagnosa dan merupakan langkah rasional berikutnya

Penting bagi diagnosis partisipatif agar fokus pada permasalahan dan kepentingan yang ada dan tidak hanya sekedar didorong oleh data awal karena hanya sedikit permasalahan yang dapat langsung diukur sehingga fokus pada angka saja akan mengganggu pemilihan permasalahan Ketika tersedia bukti seperti pengukuran penurunan habitat dan tangkapan ikan menjadi berharga selama semua pihak mempercayai data tersebut dan sepakat tentang relevansinya Bukti tidak tertulis atau berdasarkan persepsi seperti pengamatan dalam jangka waktu lama tentang berkurangnya ketersediaan ikan serta lsquoalat ukurrsquo informal mdash seperti seberapa jauh perahu harus melaut sebelum mencapai daerah tangkapan yang memadai mdash mungkin lebih meyakinkan bagi masyarakat Selain itu kenyataan yang dihadapi oleh sebagian besar kawasan berkembang di dunia adalah hanya sedikit data yang tersedia apa lagi data jangka panjang atau data dalam skala kecil yang dapat mendukung pembuatan keputusan di tingkat lokal

Ketika kami mengembangkan cara pengukuran kami sarankan agar hal ini dilakukan secara partisipatif Para pihak harus memutuskan bersama apa yang paling penting untuk diukur agar dapat membantu diagnosis perencanaan dan pengelolaan adaptif mereka Kemudian menjawab indikator atau pengukuran langsung apa yang sesuai untuk melihat kondisi awal dan kemajuannya serta bagaimana mendapatkan informasi tersebut

Sering kali indikator kualitatif sudah cukup untuk memandu diagnosis partisipatif Salah satu pendekatan yang paling mudah adalah dengan menggunakan lsquopapan instrumenrsquo dengan kode warna Pengguna dapat mengidentifikasi indikator utama untuk setiap tulang dari diagram tulang ikan dan melampirkan skala peringkat sederhana seperti skala berdasarkan warna Contoh untuk papan instrumen ini dapat dilihat di Tabel 2

Cara yang sama dapat digunakan pengguna untuk mengidentifikasi faktor-faktor penentu keberhasilan dan tantangan untuk situasi mereka sendiri lalu menilainya secara kualitatif dengan menggunakan skala papan instrumen

Contoh yang sangat baik dalam berkolaborasi adalah merencanakan pertemuan secara berkala untuk mengisi papan instrumen ini bersama-sama (Izurieta 2007) Para pihak bahkan dapat mengisinya secara terpisah di dalam kelompok-kelompok kecil lalu berkumpul lagi untuk membandingkan hasil mereka mdash apakah mereka sepakat atau tidak untuk setiap indikator Yang terpenting apa yang perlu mereka tingkatkan (Ini adalah alasan sebenarnya untuk berdiskusi)

Akan tetapi papan instrumen dapat terlihat pasif kecuali jika ada versi yang dapat dibandingkan seiring dengan berjalannya waktu (Apakah kita melakukan sesuatu dengan lebih baik dibandingkan penilaian sebelumnya) Untuk permasalahan yang secara jelas perlu dikembangkan oleh para pihak pendekatan yang lebih baik mungkin dapat dilakukan dengan menggunakan judul atau kata-kata yang mencerminkan tahapan perkembangan Misalnya jejaring yang relevan biasanya akan berkembang Sehingga akan lebih masuk akal jika skalanya diberikan judul lsquobelum dimulairsquo kemudian lsquotahap awalrsquo lsquoperkembanganrsquo lalu lsquoberkembang penuhrsquo

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 35

TABEL 2 Contoh papan instrumen dengan kode warna

SANG

AT T

ERBA

TAS

TERB

ATAS

OK GOOD

EXCE

LLEN

T

PENJ

ELAS

AN

Fokus dan bermitra Kejelasan fokus

Bekerja dengan baik sebagai mitra

Mengembangkan jejaring Orang-orang yang relevan terlibat

Pengetahuan tradisional dan praktik pengelolaan

Keberadaan pengetahuan

Praktik pengelolaan secara adat digunakan

Kombinasi pengetahuan lokal dan ilmiah

Pengetahuan lokal dan ilmiah dipertimbangkan

Identifikasi proyek terkait dan warisan mereka

Kontak terjalin dengan personil proyek sebelumnya dokumen dipelajari

Warisan 1 dilanjutkan

Warisan 2 dilanjutkan

Warisan 3 dilanjutkan

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion dan strategi mereka

Ada champion

Champion mendapat dukungan

Analisis kebijakan multitingkat

Kebijakan dinilai

Kebijakan dan pengaturan kelembagaan selaras di semua tingkat pemerintahan dan dengan masyarakat

Analisis konflik Jangkauan konflik

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir36

6 REFERENSIAndrew NL Bene C Hall SJ Allison EH Heck S amp Ratner BD 2007 lsquoDiagnosis and management of small-scale fisheries in developing countriesrsquo Fish and Fisheries vol 8 hal 227ndash240

Bene C Kodio A Lemoalle J Mills D Morand P Ovie S Sinaba F amp Tafida A 2009 Participatory diagnosis and adaptive management of small-scale fisheries in the Niger River Basin CGIAR Challenge Program on Water and Food Project report (proyek no 72)

Brown VA 2010 lsquoCollective inquiry and its wicked problemsrsquo in Brown VA Harris JA and Russell JY eds Tackling wicked problems through the interdisciplinary imagination Earthscan London hal 4ndash83

Cinner JE McClanahan TR MacNeil MA Graham NAJ Dawd TM Mukminin A Feary DA Ando L Rabearisoa AL Wamukota A Jiddawik A Campbell SJ Baird AH Januchowski-Hartley FA Hamed S Laharil R Morovel T amp Kuangel J 2012 lsquoComanagement of coral reef social-ecological systemsrsquo Proceedings of the National Academy of Sciences vol 109 14 hal 5219ndash5222

Conflict Resolution Network 2008 Conflict Resolution Trainers Manual mdash 12 skills Conflict Resolution Network wwwcrnhqorg (keterampilan 8 memetakan konflik)

Cornelius H amp Faire S 2006 Everyone can win how to resolve conflict Edisi ke-2 Simon dan Schuster NSW

Eriksson H Adhuri DS Adrianto L Andrew N L Apriliani T Daw T Evans L Garces L Kamanyi E Mwaipopo R Purnomo AH Sulu RJ amp Beare DJ 2016 lsquoAn ecosystem approach to small-scale fisheries through participatory diagnosis in four tropical countriesrsquo Global Environmental Change vol 36 hal 56ndash66

Fisher R Ury WL amp Patton B 2011 Getting to yes negotiating agreement without giving in Penguin

Izurieta AV 2007 Evaluation framework for collaborative management of protected areas a crosscultural case study in Queensland Australia PhD thesis The University of Queensland

Mills D Beacuteneacute C Ovie S Tafida A Sinaba F Kodio A Russell A Andrew N Morand P amp Lemoalle J 2011 lsquoVulnerability in African small-scale fishing communitiesrsquo Journal of International Development vol 23 hal 308ndash313

Proyek Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) adalah proyek dukungan teknis regional yang ditujukan untuk membuka sumber-sumber pendapatan baru yang berkelanjutan bagi masyarakat pesisir di wilayah timur Asia Timur-Pasifik CCRES akan mengembangkan produk-produk pengetahuanmdashyang dapat digunakan sebagai masukan terhadap rancangan dari proyek rencana dan kebijakan di tingkat global regional dan nasionalmdashserta model teknis dan alat perencanaan yang membantu persiapan rencana pengelolaan sumber daya pesisir berbasis masyarakat

BERKOMUNIKASI DENGAN KAMI

CAPTURING CORAL REEF AND RELATED ECOSYSTEM SERVICES (CCRES)

CCRESnet

ccresnet

Hubungi Liz Izquierdo Manajer Proyek Kantor Kemitraan Penelitan The University of Queensland St Lucia QLD 4072 Australia T +61 7 3443 3144 E lizquierdouqeduauKunjungi wwwccresnet

copy Copyright University of Queensland

Mari bergabung komunitas kami

  • 1Pendahuluan tentang alat bantu FishCollab
    • 11Siapa yang dapat menggunakan alat bantu ini
    • 12Keterampilan apa yang diperlukan untuk menggunakannya
    • 13Bagaimana pembuatannya
    • 14Apa yang ada di dalam alat bantu ini
    • 15Profil para champion Selayar untuk perlindungan wilayah pesisir
    • 16Mengadaptasi alat bantu
      • 2Latar belakang mengapa kita memerlukan alat bantu ini
        • 21Kolaborasi dalam mengelola sumber daya alam
        • 22Alasan menerapkan alat bantu
          • 3Prosedur diagnosis partisipatif diagram lsquotulang ikanrsquo
            • 31Bagaimana menerapkan setiap komponen FishCollab
            • 32Mengenalkan diagram tulang ikan
            • 33Kepala ikan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif
            • 34Ekor ikan Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir (perikanan) yang adaptif
            • 35Tulang belakang Pertemuan diagnosis partisipatif pengamatan peserta kegiatan
            • 36Diagram tulang ikan komponen yang menyusun diagnosis partisipatif
              • 4Faktor yang mendukung dan tantangan contoh dari Selayar
              • 5Saran untuk pengukuran
              • 6Referensi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir34

5 SARAN UNTUK PENGUKURANAlat bantu ini pada utamanya didasarkan pada penilaian kualitatif menuju kolaborasi dan pengelolaan yang adaptif Proyek ini tidak dirancang untuk memilih bagian-bagian yang bagus untuk dijadikan indikator atau mendukung pengelolaan meskipun pemilihan ini memainkan peran logis dalam prosedur diagnosa dan merupakan langkah rasional berikutnya

Penting bagi diagnosis partisipatif agar fokus pada permasalahan dan kepentingan yang ada dan tidak hanya sekedar didorong oleh data awal karena hanya sedikit permasalahan yang dapat langsung diukur sehingga fokus pada angka saja akan mengganggu pemilihan permasalahan Ketika tersedia bukti seperti pengukuran penurunan habitat dan tangkapan ikan menjadi berharga selama semua pihak mempercayai data tersebut dan sepakat tentang relevansinya Bukti tidak tertulis atau berdasarkan persepsi seperti pengamatan dalam jangka waktu lama tentang berkurangnya ketersediaan ikan serta lsquoalat ukurrsquo informal mdash seperti seberapa jauh perahu harus melaut sebelum mencapai daerah tangkapan yang memadai mdash mungkin lebih meyakinkan bagi masyarakat Selain itu kenyataan yang dihadapi oleh sebagian besar kawasan berkembang di dunia adalah hanya sedikit data yang tersedia apa lagi data jangka panjang atau data dalam skala kecil yang dapat mendukung pembuatan keputusan di tingkat lokal

Ketika kami mengembangkan cara pengukuran kami sarankan agar hal ini dilakukan secara partisipatif Para pihak harus memutuskan bersama apa yang paling penting untuk diukur agar dapat membantu diagnosis perencanaan dan pengelolaan adaptif mereka Kemudian menjawab indikator atau pengukuran langsung apa yang sesuai untuk melihat kondisi awal dan kemajuannya serta bagaimana mendapatkan informasi tersebut

Sering kali indikator kualitatif sudah cukup untuk memandu diagnosis partisipatif Salah satu pendekatan yang paling mudah adalah dengan menggunakan lsquopapan instrumenrsquo dengan kode warna Pengguna dapat mengidentifikasi indikator utama untuk setiap tulang dari diagram tulang ikan dan melampirkan skala peringkat sederhana seperti skala berdasarkan warna Contoh untuk papan instrumen ini dapat dilihat di Tabel 2

Cara yang sama dapat digunakan pengguna untuk mengidentifikasi faktor-faktor penentu keberhasilan dan tantangan untuk situasi mereka sendiri lalu menilainya secara kualitatif dengan menggunakan skala papan instrumen

Contoh yang sangat baik dalam berkolaborasi adalah merencanakan pertemuan secara berkala untuk mengisi papan instrumen ini bersama-sama (Izurieta 2007) Para pihak bahkan dapat mengisinya secara terpisah di dalam kelompok-kelompok kecil lalu berkumpul lagi untuk membandingkan hasil mereka mdash apakah mereka sepakat atau tidak untuk setiap indikator Yang terpenting apa yang perlu mereka tingkatkan (Ini adalah alasan sebenarnya untuk berdiskusi)

Akan tetapi papan instrumen dapat terlihat pasif kecuali jika ada versi yang dapat dibandingkan seiring dengan berjalannya waktu (Apakah kita melakukan sesuatu dengan lebih baik dibandingkan penilaian sebelumnya) Untuk permasalahan yang secara jelas perlu dikembangkan oleh para pihak pendekatan yang lebih baik mungkin dapat dilakukan dengan menggunakan judul atau kata-kata yang mencerminkan tahapan perkembangan Misalnya jejaring yang relevan biasanya akan berkembang Sehingga akan lebih masuk akal jika skalanya diberikan judul lsquobelum dimulairsquo kemudian lsquotahap awalrsquo lsquoperkembanganrsquo lalu lsquoberkembang penuhrsquo

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 35

TABEL 2 Contoh papan instrumen dengan kode warna

SANG

AT T

ERBA

TAS

TERB

ATAS

OK GOOD

EXCE

LLEN

T

PENJ

ELAS

AN

Fokus dan bermitra Kejelasan fokus

Bekerja dengan baik sebagai mitra

Mengembangkan jejaring Orang-orang yang relevan terlibat

Pengetahuan tradisional dan praktik pengelolaan

Keberadaan pengetahuan

Praktik pengelolaan secara adat digunakan

Kombinasi pengetahuan lokal dan ilmiah

Pengetahuan lokal dan ilmiah dipertimbangkan

Identifikasi proyek terkait dan warisan mereka

Kontak terjalin dengan personil proyek sebelumnya dokumen dipelajari

Warisan 1 dilanjutkan

Warisan 2 dilanjutkan

Warisan 3 dilanjutkan

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion dan strategi mereka

Ada champion

Champion mendapat dukungan

Analisis kebijakan multitingkat

Kebijakan dinilai

Kebijakan dan pengaturan kelembagaan selaras di semua tingkat pemerintahan dan dengan masyarakat

Analisis konflik Jangkauan konflik

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir36

6 REFERENSIAndrew NL Bene C Hall SJ Allison EH Heck S amp Ratner BD 2007 lsquoDiagnosis and management of small-scale fisheries in developing countriesrsquo Fish and Fisheries vol 8 hal 227ndash240

Bene C Kodio A Lemoalle J Mills D Morand P Ovie S Sinaba F amp Tafida A 2009 Participatory diagnosis and adaptive management of small-scale fisheries in the Niger River Basin CGIAR Challenge Program on Water and Food Project report (proyek no 72)

Brown VA 2010 lsquoCollective inquiry and its wicked problemsrsquo in Brown VA Harris JA and Russell JY eds Tackling wicked problems through the interdisciplinary imagination Earthscan London hal 4ndash83

Cinner JE McClanahan TR MacNeil MA Graham NAJ Dawd TM Mukminin A Feary DA Ando L Rabearisoa AL Wamukota A Jiddawik A Campbell SJ Baird AH Januchowski-Hartley FA Hamed S Laharil R Morovel T amp Kuangel J 2012 lsquoComanagement of coral reef social-ecological systemsrsquo Proceedings of the National Academy of Sciences vol 109 14 hal 5219ndash5222

Conflict Resolution Network 2008 Conflict Resolution Trainers Manual mdash 12 skills Conflict Resolution Network wwwcrnhqorg (keterampilan 8 memetakan konflik)

Cornelius H amp Faire S 2006 Everyone can win how to resolve conflict Edisi ke-2 Simon dan Schuster NSW

Eriksson H Adhuri DS Adrianto L Andrew N L Apriliani T Daw T Evans L Garces L Kamanyi E Mwaipopo R Purnomo AH Sulu RJ amp Beare DJ 2016 lsquoAn ecosystem approach to small-scale fisheries through participatory diagnosis in four tropical countriesrsquo Global Environmental Change vol 36 hal 56ndash66

Fisher R Ury WL amp Patton B 2011 Getting to yes negotiating agreement without giving in Penguin

Izurieta AV 2007 Evaluation framework for collaborative management of protected areas a crosscultural case study in Queensland Australia PhD thesis The University of Queensland

Mills D Beacuteneacute C Ovie S Tafida A Sinaba F Kodio A Russell A Andrew N Morand P amp Lemoalle J 2011 lsquoVulnerability in African small-scale fishing communitiesrsquo Journal of International Development vol 23 hal 308ndash313

Proyek Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) adalah proyek dukungan teknis regional yang ditujukan untuk membuka sumber-sumber pendapatan baru yang berkelanjutan bagi masyarakat pesisir di wilayah timur Asia Timur-Pasifik CCRES akan mengembangkan produk-produk pengetahuanmdashyang dapat digunakan sebagai masukan terhadap rancangan dari proyek rencana dan kebijakan di tingkat global regional dan nasionalmdashserta model teknis dan alat perencanaan yang membantu persiapan rencana pengelolaan sumber daya pesisir berbasis masyarakat

BERKOMUNIKASI DENGAN KAMI

CAPTURING CORAL REEF AND RELATED ECOSYSTEM SERVICES (CCRES)

CCRESnet

ccresnet

Hubungi Liz Izquierdo Manajer Proyek Kantor Kemitraan Penelitan The University of Queensland St Lucia QLD 4072 Australia T +61 7 3443 3144 E lizquierdouqeduauKunjungi wwwccresnet

copy Copyright University of Queensland

Mari bergabung komunitas kami

  • 1Pendahuluan tentang alat bantu FishCollab
    • 11Siapa yang dapat menggunakan alat bantu ini
    • 12Keterampilan apa yang diperlukan untuk menggunakannya
    • 13Bagaimana pembuatannya
    • 14Apa yang ada di dalam alat bantu ini
    • 15Profil para champion Selayar untuk perlindungan wilayah pesisir
    • 16Mengadaptasi alat bantu
      • 2Latar belakang mengapa kita memerlukan alat bantu ini
        • 21Kolaborasi dalam mengelola sumber daya alam
        • 22Alasan menerapkan alat bantu
          • 3Prosedur diagnosis partisipatif diagram lsquotulang ikanrsquo
            • 31Bagaimana menerapkan setiap komponen FishCollab
            • 32Mengenalkan diagram tulang ikan
            • 33Kepala ikan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif
            • 34Ekor ikan Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir (perikanan) yang adaptif
            • 35Tulang belakang Pertemuan diagnosis partisipatif pengamatan peserta kegiatan
            • 36Diagram tulang ikan komponen yang menyusun diagnosis partisipatif
              • 4Faktor yang mendukung dan tantangan contoh dari Selayar
              • 5Saran untuk pengukuran
              • 6Referensi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir 35

TABEL 2 Contoh papan instrumen dengan kode warna

SANG

AT T

ERBA

TAS

TERB

ATAS

OK GOOD

EXCE

LLEN

T

PENJ

ELAS

AN

Fokus dan bermitra Kejelasan fokus

Bekerja dengan baik sebagai mitra

Mengembangkan jejaring Orang-orang yang relevan terlibat

Pengetahuan tradisional dan praktik pengelolaan

Keberadaan pengetahuan

Praktik pengelolaan secara adat digunakan

Kombinasi pengetahuan lokal dan ilmiah

Pengetahuan lokal dan ilmiah dipertimbangkan

Identifikasi proyek terkait dan warisan mereka

Kontak terjalin dengan personil proyek sebelumnya dokumen dipelajari

Warisan 1 dilanjutkan

Warisan 2 dilanjutkan

Warisan 3 dilanjutkan

Mengidentifikasi pengaruh sosial para champion dan strategi mereka

Ada champion

Champion mendapat dukungan

Analisis kebijakan multitingkat

Kebijakan dinilai

Kebijakan dan pengaturan kelembagaan selaras di semua tingkat pemerintahan dan dengan masyarakat

Analisis konflik Jangkauan konflik

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir36

6 REFERENSIAndrew NL Bene C Hall SJ Allison EH Heck S amp Ratner BD 2007 lsquoDiagnosis and management of small-scale fisheries in developing countriesrsquo Fish and Fisheries vol 8 hal 227ndash240

Bene C Kodio A Lemoalle J Mills D Morand P Ovie S Sinaba F amp Tafida A 2009 Participatory diagnosis and adaptive management of small-scale fisheries in the Niger River Basin CGIAR Challenge Program on Water and Food Project report (proyek no 72)

Brown VA 2010 lsquoCollective inquiry and its wicked problemsrsquo in Brown VA Harris JA and Russell JY eds Tackling wicked problems through the interdisciplinary imagination Earthscan London hal 4ndash83

Cinner JE McClanahan TR MacNeil MA Graham NAJ Dawd TM Mukminin A Feary DA Ando L Rabearisoa AL Wamukota A Jiddawik A Campbell SJ Baird AH Januchowski-Hartley FA Hamed S Laharil R Morovel T amp Kuangel J 2012 lsquoComanagement of coral reef social-ecological systemsrsquo Proceedings of the National Academy of Sciences vol 109 14 hal 5219ndash5222

Conflict Resolution Network 2008 Conflict Resolution Trainers Manual mdash 12 skills Conflict Resolution Network wwwcrnhqorg (keterampilan 8 memetakan konflik)

Cornelius H amp Faire S 2006 Everyone can win how to resolve conflict Edisi ke-2 Simon dan Schuster NSW

Eriksson H Adhuri DS Adrianto L Andrew N L Apriliani T Daw T Evans L Garces L Kamanyi E Mwaipopo R Purnomo AH Sulu RJ amp Beare DJ 2016 lsquoAn ecosystem approach to small-scale fisheries through participatory diagnosis in four tropical countriesrsquo Global Environmental Change vol 36 hal 56ndash66

Fisher R Ury WL amp Patton B 2011 Getting to yes negotiating agreement without giving in Penguin

Izurieta AV 2007 Evaluation framework for collaborative management of protected areas a crosscultural case study in Queensland Australia PhD thesis The University of Queensland

Mills D Beacuteneacute C Ovie S Tafida A Sinaba F Kodio A Russell A Andrew N Morand P amp Lemoalle J 2011 lsquoVulnerability in African small-scale fishing communitiesrsquo Journal of International Development vol 23 hal 308ndash313

Proyek Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) adalah proyek dukungan teknis regional yang ditujukan untuk membuka sumber-sumber pendapatan baru yang berkelanjutan bagi masyarakat pesisir di wilayah timur Asia Timur-Pasifik CCRES akan mengembangkan produk-produk pengetahuanmdashyang dapat digunakan sebagai masukan terhadap rancangan dari proyek rencana dan kebijakan di tingkat global regional dan nasionalmdashserta model teknis dan alat perencanaan yang membantu persiapan rencana pengelolaan sumber daya pesisir berbasis masyarakat

BERKOMUNIKASI DENGAN KAMI

CAPTURING CORAL REEF AND RELATED ECOSYSTEM SERVICES (CCRES)

CCRESnet

ccresnet

Hubungi Liz Izquierdo Manajer Proyek Kantor Kemitraan Penelitan The University of Queensland St Lucia QLD 4072 Australia T +61 7 3443 3144 E lizquierdouqeduauKunjungi wwwccresnet

copy Copyright University of Queensland

Mari bergabung komunitas kami

  • 1Pendahuluan tentang alat bantu FishCollab
    • 11Siapa yang dapat menggunakan alat bantu ini
    • 12Keterampilan apa yang diperlukan untuk menggunakannya
    • 13Bagaimana pembuatannya
    • 14Apa yang ada di dalam alat bantu ini
    • 15Profil para champion Selayar untuk perlindungan wilayah pesisir
    • 16Mengadaptasi alat bantu
      • 2Latar belakang mengapa kita memerlukan alat bantu ini
        • 21Kolaborasi dalam mengelola sumber daya alam
        • 22Alasan menerapkan alat bantu
          • 3Prosedur diagnosis partisipatif diagram lsquotulang ikanrsquo
            • 31Bagaimana menerapkan setiap komponen FishCollab
            • 32Mengenalkan diagram tulang ikan
            • 33Kepala ikan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif
            • 34Ekor ikan Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir (perikanan) yang adaptif
            • 35Tulang belakang Pertemuan diagnosis partisipatif pengamatan peserta kegiatan
            • 36Diagram tulang ikan komponen yang menyusun diagnosis partisipatif
              • 4Faktor yang mendukung dan tantangan contoh dari Selayar
              • 5Saran untuk pengukuran
              • 6Referensi

Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) FishCollab Alat bantu untuk mendukung kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan wilayah pesisir36

6 REFERENSIAndrew NL Bene C Hall SJ Allison EH Heck S amp Ratner BD 2007 lsquoDiagnosis and management of small-scale fisheries in developing countriesrsquo Fish and Fisheries vol 8 hal 227ndash240

Bene C Kodio A Lemoalle J Mills D Morand P Ovie S Sinaba F amp Tafida A 2009 Participatory diagnosis and adaptive management of small-scale fisheries in the Niger River Basin CGIAR Challenge Program on Water and Food Project report (proyek no 72)

Brown VA 2010 lsquoCollective inquiry and its wicked problemsrsquo in Brown VA Harris JA and Russell JY eds Tackling wicked problems through the interdisciplinary imagination Earthscan London hal 4ndash83

Cinner JE McClanahan TR MacNeil MA Graham NAJ Dawd TM Mukminin A Feary DA Ando L Rabearisoa AL Wamukota A Jiddawik A Campbell SJ Baird AH Januchowski-Hartley FA Hamed S Laharil R Morovel T amp Kuangel J 2012 lsquoComanagement of coral reef social-ecological systemsrsquo Proceedings of the National Academy of Sciences vol 109 14 hal 5219ndash5222

Conflict Resolution Network 2008 Conflict Resolution Trainers Manual mdash 12 skills Conflict Resolution Network wwwcrnhqorg (keterampilan 8 memetakan konflik)

Cornelius H amp Faire S 2006 Everyone can win how to resolve conflict Edisi ke-2 Simon dan Schuster NSW

Eriksson H Adhuri DS Adrianto L Andrew N L Apriliani T Daw T Evans L Garces L Kamanyi E Mwaipopo R Purnomo AH Sulu RJ amp Beare DJ 2016 lsquoAn ecosystem approach to small-scale fisheries through participatory diagnosis in four tropical countriesrsquo Global Environmental Change vol 36 hal 56ndash66

Fisher R Ury WL amp Patton B 2011 Getting to yes negotiating agreement without giving in Penguin

Izurieta AV 2007 Evaluation framework for collaborative management of protected areas a crosscultural case study in Queensland Australia PhD thesis The University of Queensland

Mills D Beacuteneacute C Ovie S Tafida A Sinaba F Kodio A Russell A Andrew N Morand P amp Lemoalle J 2011 lsquoVulnerability in African small-scale fishing communitiesrsquo Journal of International Development vol 23 hal 308ndash313

Proyek Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) adalah proyek dukungan teknis regional yang ditujukan untuk membuka sumber-sumber pendapatan baru yang berkelanjutan bagi masyarakat pesisir di wilayah timur Asia Timur-Pasifik CCRES akan mengembangkan produk-produk pengetahuanmdashyang dapat digunakan sebagai masukan terhadap rancangan dari proyek rencana dan kebijakan di tingkat global regional dan nasionalmdashserta model teknis dan alat perencanaan yang membantu persiapan rencana pengelolaan sumber daya pesisir berbasis masyarakat

BERKOMUNIKASI DENGAN KAMI

CAPTURING CORAL REEF AND RELATED ECOSYSTEM SERVICES (CCRES)

CCRESnet

ccresnet

Hubungi Liz Izquierdo Manajer Proyek Kantor Kemitraan Penelitan The University of Queensland St Lucia QLD 4072 Australia T +61 7 3443 3144 E lizquierdouqeduauKunjungi wwwccresnet

copy Copyright University of Queensland

Mari bergabung komunitas kami

  • 1Pendahuluan tentang alat bantu FishCollab
    • 11Siapa yang dapat menggunakan alat bantu ini
    • 12Keterampilan apa yang diperlukan untuk menggunakannya
    • 13Bagaimana pembuatannya
    • 14Apa yang ada di dalam alat bantu ini
    • 15Profil para champion Selayar untuk perlindungan wilayah pesisir
    • 16Mengadaptasi alat bantu
      • 2Latar belakang mengapa kita memerlukan alat bantu ini
        • 21Kolaborasi dalam mengelola sumber daya alam
        • 22Alasan menerapkan alat bantu
          • 3Prosedur diagnosis partisipatif diagram lsquotulang ikanrsquo
            • 31Bagaimana menerapkan setiap komponen FishCollab
            • 32Mengenalkan diagram tulang ikan
            • 33Kepala ikan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif
            • 34Ekor ikan Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir (perikanan) yang adaptif
            • 35Tulang belakang Pertemuan diagnosis partisipatif pengamatan peserta kegiatan
            • 36Diagram tulang ikan komponen yang menyusun diagnosis partisipatif
              • 4Faktor yang mendukung dan tantangan contoh dari Selayar
              • 5Saran untuk pengukuran
              • 6Referensi

Proyek Capturing Coral Reef and Related Ecosystem Services (CCRES) adalah proyek dukungan teknis regional yang ditujukan untuk membuka sumber-sumber pendapatan baru yang berkelanjutan bagi masyarakat pesisir di wilayah timur Asia Timur-Pasifik CCRES akan mengembangkan produk-produk pengetahuanmdashyang dapat digunakan sebagai masukan terhadap rancangan dari proyek rencana dan kebijakan di tingkat global regional dan nasionalmdashserta model teknis dan alat perencanaan yang membantu persiapan rencana pengelolaan sumber daya pesisir berbasis masyarakat

BERKOMUNIKASI DENGAN KAMI

CAPTURING CORAL REEF AND RELATED ECOSYSTEM SERVICES (CCRES)

CCRESnet

ccresnet

Hubungi Liz Izquierdo Manajer Proyek Kantor Kemitraan Penelitan The University of Queensland St Lucia QLD 4072 Australia T +61 7 3443 3144 E lizquierdouqeduauKunjungi wwwccresnet

copy Copyright University of Queensland

Mari bergabung komunitas kami

  • 1Pendahuluan tentang alat bantu FishCollab
    • 11Siapa yang dapat menggunakan alat bantu ini
    • 12Keterampilan apa yang diperlukan untuk menggunakannya
    • 13Bagaimana pembuatannya
    • 14Apa yang ada di dalam alat bantu ini
    • 15Profil para champion Selayar untuk perlindungan wilayah pesisir
    • 16Mengadaptasi alat bantu
      • 2Latar belakang mengapa kita memerlukan alat bantu ini
        • 21Kolaborasi dalam mengelola sumber daya alam
        • 22Alasan menerapkan alat bantu
          • 3Prosedur diagnosis partisipatif diagram lsquotulang ikanrsquo
            • 31Bagaimana menerapkan setiap komponen FishCollab
            • 32Mengenalkan diagram tulang ikan
            • 33Kepala ikan rencana pengelolaan yang kolaboratif dan adaptif
            • 34Ekor ikan Perspektif tata kelola dan pengelolaan wilayah pesisir (perikanan) yang adaptif
            • 35Tulang belakang Pertemuan diagnosis partisipatif pengamatan peserta kegiatan
            • 36Diagram tulang ikan komponen yang menyusun diagnosis partisipatif
              • 4Faktor yang mendukung dan tantangan contoh dari Selayar
              • 5Saran untuk pengukuran
              • 6Referensi