finansial senin, 1 agustus 2016 pembiayaan kendaraan...

1
22 FINANSIAL Senin, 1 Agustus 2016 PEMBIAYAAN KENDARAAN BERMOTOR Uang Muka Rendah Bisa Berdampak Negatif BANDUNG — Himpunan Lembaga Konsumen Indonesia atau HLKI menilai rencana Otoritas Jasa Keuangan untuk memangkas uang muka atau down payment pembiayaan kendaraan bermotor menjadi 0% dari saat ini 15%—20% perlu ditinjau kembali lantaran bisa berdampak negatif bagi konsumen maupun industri multifinance. Ketua HLKI Jabar, Banten, dan DKI Jakarta Firman Tur- mantara mengatakan penu- runan down payment (DP) bisa merugikan konsumen lantaran bisa lebih konsumtif ketimbang sebelumnya. Menurutnya, kebijakan ini di satu sisi memudahkan kon- sumen mendapatkan cicilan kendaraan, tetapi di sisi lain akan membuka peluang la- hirnya perilaku konsumtif. “Penerapan kebijakan ini ti- dak lagi pempertimbangkan kemampuan konsumen yang mengesampingkan azas ke- hati-hatian dalam memberikan kredit,” ujarnya, Minggu (31/7). Menurutnya, kondisi tersebut mendorong orang untuk kon- sumtif dan membuka potensi besar terjadinya kredit macet. Adapun kredit macet akan berimbas pada munculnya pe- rilaku debt collector yang me- rugikan konsumen. OJK berencana memangkas lagi DP pembiayaan kenda- raan bermotor hingga 0% dari ketentuan yang berlalu saat ini 15%—20%. Rencananya DP 0% itu hanya berlaku untuk multifi- nance yang mencatat rasio kredit bermasalah atau non performing financing (NPF) di bawah 1%. Kendati demikian, OJK belum memberlakukan aturan tersebut karena masih mem- pertimbangkan berbagai ma- sukan. Kepala Departemen Pe- ngawasan Industri Keuangan Non Bank Otoritas Jasa Ke- uangan (IKNB OJK) Yusman mengatakan keputusan terkait penurunan uang muka pem- biayaan kendaraan bermotor sudah dapat ditetapkan pada Agustus 2016. “Kami belum tahu penu- runannya berapa, tetapi untuk sampai 0% itu sepertinya tidak, karena harus dilihat juga nanti dampaknya terhadap NPF,” ujarnya. (k29/Fitri Sartina Dewi) BANDAR LAMPUNG – PT Bank Pembangunan Daerah Lampung alias Bank Lampung ditun- juk sebagai pelaksana billing system pupuk bersubsidi di wilayah setempat dengan me- libatkan semua kelom- pok tani. Proyek ini sudah mulai diterapkan un- tuk kelompok tani di Sido Mulyo, Lampung Selatan mulai Februari 2016. Sistem penebusan pupuk bersubsidi menjadi satu pintu bagi kelompok tani di Lampung bertujuan menghilangkan keka- cauan data mengenai serapan subsidi pupuk. Direktur Utama Bank Lampung Mangkoe Sas- mito mengatakan pro- yek percontohan bill- ing system penebusan pupuk bersubsidi itu dilakukan untuk meng- atasi kendala terkait dengan serapan pupuk bersubsidi. Menurutnya, selama ini selalu mun- cul perbedaan data an- tara produsen pupuk dan pemerintah. “Kami dijadikan pilot project dengan Pergub Lampung No.32/2015 agar kelompok tani bisa menebus pupuk yang dibutuhkan melalui Bank Lampung sebagai BPD di daerah ini,” ujar Mangkoe kepada Bisnis akhir pekan lalu. Skema yang ditem- puh yakni gabungan ke- lompok tani menyusun perkiraan kebutuhan pupuk bersubsidi saat musim tanam, setelah itu diajukan dan ditebus ke bank penyedia billing system. (Irsad Sati) JAKARTA — Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan atau BPJSTK meng- klaim dapat memberi- kan manfaat lebih besar dalam program asuransi nelayan yang sedang disiapkan pemerintah. E. Ilyas Lubis. Direktur Perluasan Kepesertaan dan Hubungan Antar Lembaga BPJSTK, me- nuturkan pihaknya optimistis dapat menjadi penyelenggara program asuransi untuk satu juta nelayan yang saat ini sedang memasuki tahap penentuan pelaksana. Apalagi sesuai undang- undang seluruh pekerja wajib menjadi peserta BPJSTK paling lambat 2019. “Sesuai regulasi dan premi yang kami be- rikan sangat murah. Skema BPJS juga sudah otomatis, kalau skema di luar BPJS maka per- lu aturan. Tentu lebih rumit,” kata Ilyas, pe- kan lalu. Meski premi lebih murah ketimbang in- dustri asuransi, dia me- mastikan manfaat yang diberikan lebih besar. Menurutnya, manfaat yang diberikan sebesar 48 kali pendapatan yang diberikan. Kementerian Kelautan dan Perikanan tengah mengupayakan perlin- dungan bagi nelayan dari risiko kecelakaan dan meninggal dunia akibat melaut. (Anggara Pernando) Bank Lampung Jadi Pilot Project BPJSTK Janjikan Manfaat Besar

Upload: dinhdang

Post on 05-May-2019

221 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: FINANSIAL Senin, 1 Agustus 2016 PEMBIAYAAN KENDARAAN ...bigcms.bisnis.com/file-data/1/1814/4c19da9d_Jun16-PPPropertiTbk.pdf22 FINANSIAL Senin, 1 Agustus 2016 ... kre dit bermasalah

22 F I N A N S I A L Senin, 1 Agustus 2016

PEMBIAYAAN KENDARAAN BERMOTOR

Uang Muka Rendah Bisa Berdampak NegatifBANDUNG — Himpunan

Lem baga Konsumen Indonesia atau HLKI menilai rencana Oto ritas Jasa Keuangan untuk memangkas uang muka atau down payment pembiayaan kendaraan bermotor menjadi 0% dari saat ini 15%—20% per lu ditinjau kembali lantaran bisa berdampak negatif bagi

kon sumen maupun industri multifinance.

Ketua HLKI Jabar, Banten, dan DKI Jakarta Firman Tur -mantara me ngatakan pe nu-runan down payment (DP) bisa me rugikan konsumen lantaran bisa lebih konsumtif ketimbang se belumnya.

Menurutnya, kebijakan ini

di satu sisi memudahkan kon -sumen mendapatkan cicilan ken daraan, tetapi di sisi lain akan membuka peluang la -hirnya perilaku konsumtif. “Pe nerapan kebijakan ini ti -dak lagi pempertimbangkan kemampuan konsumen yang mengesampingkan azas ke-hati-ha tian dalam memberikan

kre dit,” ujarnya, Minggu (31/7).

Menurutnya, kondisi tersebut men dorong orang untuk kon-sumtif dan membuka potensi be sar terjadinya kredit macet. Adapun kredit macet akan berimbas pada munculnya pe -rilaku debt collector yang me -rugikan konsumen.

OJK berencana memangkas lagi DP pembiayaan kenda-raan bermotor hingga 0% dari ketentuan yang berlalu saat ini 15%—20%.

Rencananya DP 0% itu hanya berlaku untuk multifi -nance yang mencatat rasio kre dit bermasalah atau non per forming financing (NPF) di

ba wah 1%.Kendati demikian, OJK

belum memberlakukan aturan tersebut karena masih mem -per timbangkan berbagai ma -suk an. Kepala Departemen Pe -nga wasan Industri Keuangan Non Bank Otoritas Jasa Ke -uangan (IKNB OJK) Yusman me nga takan keputusan ter kait

penurunan uang muka pem -biayaan kendaraan ber mo tor sudah dapat ditetapkan pada Agustus 2016.

“Kami belum tahu pe nu -runan nya berapa, tetapi untuk sampai 0% itu sepertinya tidak, karena harus dilihat juga nanti dampaknya terhadap NPF,” ujarnya. (k29/Fitri Sartina Dewi )

BANDAR LAMPUNG – PT Bank Pembangunan Daerah Lampung alias Bank Lampung ditun-juk sebagai pelaksana billing system pupuk ber subsidi di wilayah setempat dengan me -libatkan semua ke lom-pok tani.

Proyek ini sudah mu lai diterapkan un -tuk kelompok tani di Sido Mulyo, Lampung Se latan mulai Februari 2016. Sistem penebusan pu puk bersubsidi men jadi satu pintu ba gi kelompok tani di Lam pung bertujuan menghilangkan ke ka -cauan data mengenai serapan subsidi pupuk.

Direktur Utama Bank Lam pung Mangkoe Sas-mito mengatakan pro -yek percontohan bill-ing system penebusan pupuk bersubsidi itu dil akukan untuk meng-atasi kendala terkait de ngan serapan pupuk bersubsidi. Menurutnya, selama ini selalu mun -cul perbedaan data an-tara produsen pupuk dan pemerintah.

“Kami dijadikan pilot project dengan Pergub Lam pung No.32/2015 agar kelompok tani bisa me nebus pupuk yang di butuhkan melalui Bank Lampung sebagai BPD di daerah ini,” ujar Mangkoe kepada Bisnis akhir pekan lalu.

Skema yang ditem-puh yakni gabungan ke -lompok tani menyusun perkiraan kebutuhan pu puk bersubsidi saat mu sim tanam, setelah itu diajukan dan ditebus ke bank penyedia billing system. (Irsad Sati)

JAKARTA — Badan Pe nyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan atau BPJSTK meng-klaim dapat memberi-kan manfaat lebih besar dalam program asuransi ne layan yang sedang disiapkan pemerintah.

E. Ilyas Lubis. Direktur Perluasan Kepesertaan dan Hubungan Antar Lembaga BPJSTK, me -nu turkan pihaknya optimistis dapat menjadi pe nyelenggara program asuransi untuk satu juta nelayan yang saat ini sedang memasuki tahap pe nentuan pelaksana . Apa lagi sesuai undang-undang seluruh pekerja wajib menjadi peserta BPJSTK paling lambat 2019.

“Sesuai regulasi dan premi yang kami be-rikan sangat murah. Skema BPJS juga sudah oto matis, kalau skema di luar BPJS maka per-lu aturan. Tentu lebih ru mit,” kata Ilyas, pe -kan lalu.

Mes ki premi lebih murah ke timbang in -dustri asu ransi, dia me -masti kan manfaat yang di be rikan lebih besar. Me nurutnya, manfaat yang di berikan sebesar 48 kali pendapatan yang di berikan.

Kementerian Kelautan dan Perikanan tengah meng upayakan per lin-dungan bagi nelayan dari risiko kecelakaan dan me ninggal dunia akibat me laut. (Anggara Pernando)

Bank Lampung Jadi Pilot Project

BPJSTK Janjikan Manfaat Besar