final bab 10 kesimpulan

4
PERSERO PT. VIRAMA KARYA KONSULTAN TEKNIK & MANAJEMEN BAB X KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 10.1. Kesimpulan Beberapa pokok kesimpulan dari Pekerjaan Detail Desain Pengendalian Banjir Kota Makassar dan Sekitarnya antara lain adalah sebagai berikut : 1. Ruang lingkup pekerjaan detail desain ini adalah : detail desain pengendalian banjir Sungai Tallo dari muara sampai km. 29, dan anak sungai utamanya; serta detail desain saluran dan bangunan drainase utama (Primer dan Sekunder) pada area drainase kota Makassar wilayah Area-V (panjang total 60 km). 2. Ruas Sungai Tallo yang rawan terhadap terjadinya banjir adalah mulai dari muara ke hulu sampai sepanjang 30 km., sampai di sekitar jembatan Mangalarang dan anak sungai Tallo Hulu sampai sekitar Bendung Kajenjeng. Dengan kapasitas aliran sungai dari penampang yang ada hanya mampu menampung debit banjir dengan periode ulang di bawah 5 tahun. 3. Usulan pekerjaan pengendalian banjir pada sungai Tallo adalah dengan cara kombinasi peningkatan kapasitas aliran sungai dan memotong hidrograf puncak banjir, dengan debit banjir rencana periode ulang 25 tahun. Dalam hal ini diusulkan pekerjaan pembangunan tanggul di sisi kiri dan kanan sungai (9 km), normalisasi sungai (13 km)dan dikombinasikan dengan usulan pembangunan waduk tunggu (regulation pond) seluas 84 ha. dengan kapasitas tampung 3.58 juta m3 pada muka air banjir (+ 4.28 m). Pada bagian outlet (pengeluaran) dari beberapa saluran pembuang primer direncanakan bangunan drainase outlet dengan dilengkapi pintu klep. 10 - 1

Upload: fatkhur-rohman

Post on 21-Nov-2015

214 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Pengendalian Banjir S Tallo Kota Makassar

TRANSCRIPT

BAB X

PERSERO PT. VIRAMA KARYA

KONSULTAN TEKNIK & MANAJEMEN

BAB X

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

10.1. Kesimpulan

Beberapa pokok kesimpulan dari Pekerjaan Detail Desain Pengendalian Banjir Kota Makassar dan Sekitarnya antara lain adalah sebagai berikut :

1. Ruang lingkup pekerjaan detail desain ini adalah : detail desain pengendalian banjir Sungai Tallo dari muara sampai km. 29, dan anak sungai utamanya; serta detail desain saluran dan bangunan drainase utama (Primer dan Sekunder) pada area drainase kota Makassar wilayah Area-V (panjang total ( 60 km).

2. Ruas Sungai Tallo yang rawan terhadap terjadinya banjir adalah mulai dari muara ke hulu sampai sepanjang ( 30 km., sampai di sekitar jembatan Mangalarang dan anak sungai Tallo Hulu sampai sekitar Bendung Kajenjeng. Dengan kapasitas aliran sungai dari penampang yang ada hanya mampu menampung debit banjir dengan periode ulang di bawah 5 tahun.

3. Usulan pekerjaan pengendalian banjir pada sungai Tallo adalah dengan cara kombinasi peningkatan kapasitas aliran sungai dan memotong hidrograf puncak banjir, dengan debit banjir rencana periode ulang 25 tahun. Dalam hal ini diusulkan pekerjaan pembangunan tanggul di sisi kiri dan kanan sungai (9 km), normalisasi sungai (13 km)dan dikombinasikan dengan usulan pembangunan waduk tunggu (regulation pond) seluas 84 ha. dengan kapasitas tampung 3.58 juta m3 pada muka air banjir (+ 4.28 m). Pada bagian outlet (pengeluaran) dari beberapa saluran pembuang primer direncanakan bangunan drainase outlet dengan dilengkapi pintu klep.

4. Untuk daerah hilir mulai dari muara sampai dengan jembatan PLTU, direkomendasikan untuk memanfaatkan rencana midle ring road sebagai tanggul kurung, kecuali untuk mengamankan kawasan pemukiman BTN Antara diusulkan tanggul di sisi kanan sungai (Tanggul BTN Antara). Daerah di dalam kawasan tanggul kurung diperuntukkan sebagai kawasan konservasi sebagaimana RUTR yang ada. Untuk pelaksanaan pengembangan di dalam kawasan tanggul kurung mengacu pada peil bebas banjir yang ada (sebagaimana tercantum dalam gambar peta desain)5. Biaya yang diperlukan untuk pekerjaan konstruksi murni adalah sebagai berikut :

a. Pekerjaan tanggul, normalisasi sungai, bangunan outlet drainase, gorong-gorong dan jembatan : Rp. 51.33 milyar

b. Pekerjaan waduk tunggu, pelimpah, pintu pengatur, stasiun pompa dan gedung operasi, serta pekerjaan mekanikal dan elektrikal : Rp. 45.14 milyar

c. Pekerjaan konstruksi saluran dan bangunan drainase primer dan sekunder : Rp. 77.44 milyar

10.1. Rekomendasi

1. Karena pembangunan di Kota Makassar bagian Timur yang semakin pesat, maka sangat perlu segera dilaksanakan pekerjaan pembebasan lahan pada jalur-jalur rencana trase saluran drainase pada Area-V, maupun rencana trase tanggul banjir, agar trase saluran yang telah direncanakan tidak ditempati oleh bangunan yang akan menghambat pelaksanaan konstruksi.

2. Mengingat pentingnya proyek ini dan memberikan manfaat sosial ekonomi yang besar terhadap masyarakat di Kota Makassar dan sekitarnya, serta tingginya harapan masyarakat untuk bisa mengatasi permasalahan banjir yang selalu terjadi, maka diharapkan proyek ini bisa segera dapat direalisasikan.

3. Salah satu kegiatan pokok yang harus dilaksanakan sebelum memulai pekerjaan konstruksi adalah Study Analisis Dampak Lingkungan pekerjaan pengendalian banjir Kota Makassar. Dari studi ini diharapkan dapat diperoleh informasi dampak lingkungan penting yang bisa ditimbulkan dari pekerjaan yang ada serta rekomendasi penanganan yang disarankan.

4. Pelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana pengendalian banjir dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan skala prioritas berdasarkan ketersediaan dana sebagaimana diusulkan dalam jadwal rencana pelaksanaan konstruksi, dengan pembagian wewenang instansi pelaksana sesuai dengan perundang-undangan yang ada.

5. Mengingat perkembangan Kota Makassar yang sangat pesat, maka perlu diprioritaskan untuk segera melakukan pembebasan lahan pada jalur rencana bangunan pengendali banjir dan jalur rencana saluran drainase, sehingga harga pembebasan tanah tidak semakin tinggi. Disamping itu perlu segera diperketat perijinan dan pelarangan adanya pembangunan pada lokasi rencana bangunan pengendali banjir dan saluran drainase. Untuk saluran-saluran prioritas seperti SP. Daya dan saluran-saluran sekundernya perlu segera dilakukan pekerjaan pembukaan alur sungai, jika pekerjaan konstruksi penuh belum bisa dilaksanakan akibat belum tersedianya dana yang besar.

6. Volume hasil galian waduk tunggu direncanakan digunakan sebagian sebagai material bahan timbunan untuk tanggul sungai dan pekerjaan normalisasi sungai. Sisa hasil galian yang tidak terpakai dapat dibuang pada lokasi-lokasi penimbunan pada kawasan perumahan baru yang tersebar. Untuk itu diperlukan koordinasi dan kerjasama antara kontraktor dengan REI serta para pengembang. Sebagai tempat pembuangan hasil galian (spoil bank) yang tidak dimanfaatkan adalah di daerah rendah persawahan di sisi sebelah kiri jalan inspeksi PAM di sebelah Utara rencana waduk regulasi Nipa-Nipa.

10 - 1