filter analog untuk aplikasi radio
TRANSCRIPT
Tugas Resume Praktikum Elektronika
Filter Analog untuk Aplikasi Radio
Oleh :
Yuni Almaadin 2206.100.035
Bidang Studi Telekomunikasi Multimedia Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
2
Filter Analog untuk Aplikasi Radio
Secara umum diagram penerima radio baik AM maupun FM terdiri dari
bebrapa bagian yaitu antenna, RF amplifier, mixer, local oscillator, filter, IF
amplifier, dan detector. Diagram blok untuk masing-masing rangkaian penerima
radio adalah sebagai berikut.
RFamp
IFamp
IFampx
localoscillator
Filter detector
diagram blok rngkaian penerima AM
RFamp
IFampx
localoscillator
Filter slopedetector
limiter
diagram blok rangkaian penerima FM
Gelombang elektromagnetik diterima oleh antena kemudian oleh tuning
circuit gelombang yang diperlukan akan dipisahkan atau diseleksi dari
gelombang-gelombang lainnya yang tidak diperlukan. TC merupakan suatu
rangkaian filter yang frekwensi resonansinya sama dengan frekwensi yang
diterima. Karena gelombang yang diterima ini besarnya hanya beberapa mV saja,
maka perlu diperkuat oleh Radio Frequency Amplifier, yang tujuannya selain
memperkuat juga meredam gelombang-gelombang lainnya yang datangnya dari
pemancar lain yang masih tercampur dalam gelombang tadi. Kemudian
gelombang yang masih termodulasi ini oleh Detector di demodulasikan, yaitu
dipisahkan antara gelombang yang memodulasikan yaitu informasi yang dikirim
dengan gelombang yang dimodulasikan yaitu gelombang pembawa. Setelah
gelombang mempunyai frekwensi sebesar audio kemudian diperkuat dengan
3
Audio Frequency Amplifier, yang disalurkan ke Loudspeaker untuk diubah
menjadi gelombang akustik.
Pada sistem ini banyak timbul gangguan-gangguan tidak stabil, sehingga
outputnya juga terdistorsi. Sebagai perbaikan dari sistem ini adalah jenis
superheterodyne receiver. Cara kerja dari superheterodyne receiver adalah sebagai
berikut. Gelombang diterima oleh antena kemudian diperkuat dahulu oleh Radio-
Frequency Amplifier kemudian dicampur dengan suatu frekwensi fo di dalam
suatu Mixer maka akan didapatkan superposisi dari fr dengan fo (oleh karena itu
disebut superheterodyne). Hasilnya adalah gelombang dengan frekwensi baru
yaitu fr + fo dan fr - fo disamping fr itu sendiri. Gelombang dengan frekwensi fr -
fo ini disebut intermediate frekwensi. Pada IF akan mendapatkan suatu gelombang
yang lebih stabil, yang merupakan modulated wave dengan frekwensi pembawa
yang lebih kecil dari fr.
Sistem ini untuk radio penerima siaran yang mempunyai modulasi
amplitudo (AM) sedangkan jika modulasinya adalah Frequency Modulation (FM)
maka pada dasarnya hampir sama seperti pada blok diagram dibawah ini:
Dibandingkan dengan radio penerima siaran untuk AM, maka radio
penerima siaran untuk FM mempunyai tambahan komponen yaitu limiter dan
pemakaian discriminator frekwensi sebagai ganti dari discriminator amplitudo
limiter untuk membatasi perubahan tegangan yang timbul oleh bermacam-macam
hal misalnya interface dan internal receiver noise. Selain itu perbedaan-perbedaan
yang lain adalah jumlah IF amplifier pada FM biasanya lebih banyak karena
signalnya disini lebih lebar dibandingkan AM.
Filter yang digunakan pada rangkaian penerima radio adalah band pass
filter. Filter ini akan meloloskan sinyal dengan frekuensi tertentu di antara nilai
frekuensi cut off. Sedangkan frekuensi yang lain akan diredam. Band pass filter
merupakan gabungan dari dua buah filter analog yaitu low pass filter dan high
pass filter.
4
Untuk filter yang ideal, bentuk spectrum frekuensi dari filter adalah berupa
garis kotak seperti pada gambar di bawah.
Tapi untuk mendapatkan respon frekuensi yang ideal seperti pada gambar
sangat sulit diwujudkan. Akan tetap ada daerah transisi di mana redamannya
masih terlalu kecil sehingga akan ada frekuensi di luar frekuensi cut off yang tidak
terfilter.
Untuk komunikasi radio, yang paling tepat kita gunakan adalah filter
dengan bandwidth yang sempit agar frekuensi dari gelombang radio yang lain
tidak masuk saat kita memilih frekuensi radio yang kita inginkan. Dalam spectrum
frekuensi, sinyal yang dipancarkan oleh pemancar radio digambarkan dalam
bentuk sinyal impulse. Pada saat kita tuning radio kita berarti kita menggeser fr
dari filter pada radio kita agar frekuensinya sama dengan frekuensi pemancar
radio.
B
fL fHfr
band pass filter
fc
Low pass filter
fc
high pass filter
B = 2π(fH‐fL)
Q=
Q 10
5
Untuk membuat filter dengan bandwidth yang sempit kita dapat
menggunakan satu buah op amp. Rangkaiannya adalah sebagai berikut.
Rangkaian ini dapat kita gunakan dengan syarat 4Q2-Ar>0. Jika syarat ini
tidak dipenuhi maka kita harus menggunakan dua buah opamp untuk membuat
band pass filter, yaitu gabungan dari low pass filter dan high pass filter.
Untuk mengubah-ubah frekuensinya kita dapat mengganti kapasitor dengan
variable condensator (varco). Perumusan masing-masing nilai komponen adalah
sebagai berikut.
2| |
1
2
4 |2 |
Untuk band pass filter dengan bandwidth yang lebar dengan Q<10 dapat
kita gunakan gabungan dari low pass filter dan high pass filter.
6
Syarat rangkaian di atas adalah . Selain rangkaian di atas
masih ada beberapa rangkaian lagi. Bentuk rangkaiannya bergantung pada
kecuraman dari filter tersebut. Semakin curam slopenya maka akan semakin
kompleks pula rangkaian yang harus kita buat.