filsafat pendidikan
DESCRIPTION
hakikat filsafatTRANSCRIPT
TUGAS FILSAFAT PENDIDIKAN
HAKIKAT FILSAFAT
NAMA : DENY YULVAWITANIM : 14029057JURUSAN : MATEMATIKADOSEN : Drs. ZELHENDRI ZEN M.Pd
UNIVERSITAS NEGERI PADANG2016
HAKIKAT FILSAFAT
1. Pengertian filsafat
Filsafat dan ilmu pada dasarnya adalah dua kata yang saling terkait, karena
kelahiran ilmu tidak lepas dari peranan filsafat. Filsafat telah merubah pola pemikiran
bangsa Yunani dan umat manusia. Perubahan pola pikir tersebut membawa perubahan
yang cukup besar dengan ditemukannya hukum-hukum alam dan teori-teori ilmiah
yang menjelaskan bagaimana perubahan-perubahan itu terjadi.
Istilah filsafat (Inggris:philosophy; Arab:falsafaf) berasal dari dua kata dalam
bahasa yunani kuno, yaitu philein atau philos yang berarti cinta atau sahabat, dan
shopia atau shopos yang berarti kebijaksanaan. Kedua kata tersebut membentuk
istilah philosophia. Dengan demikian, berdasarkan asal usul katanya philosophia
(filsafat) berarti cinta kepada kebijaksanaan atau sahabat kebijaksanaan. Orang yang
mencintai kebijaksanaan disebut filsuf.
Beberapa pengertian filsafat menurut para ahli:
Plato (427SM - 347SM)
seorang filsuf Yunani yang termasyhur murid Socrates dan guru Aristoteles,
mengatakan: Filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada (ilmu
pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli).
Aristoteles (384 SM - 322SM)
mengatakan : Filsafat adalah ilmua pengetahuan yang meliputi kebenaran,
yang di dalamnya terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika,
ekonomi, politik, dan estetika (filsafat menyelidiki sebab dan asas segala
benda).
Marcus Tullius Cicero (106 SM - 43SM)
politikus dan ahli pidato Romawi, merumuskan: Filsafat adalah pengetahuan
tentang sesuatu yang mahaagung dan usaha-usaha untuk mencapainya.
Al-Farabi (meninggal 950M),
filsuf Muslim terbesar sebelum Ibnu Sina, mengatakan : Filsafat adalah ilmu
pengetahuan tentang alam maujud dan bertujuan menyelidiki hakikat yang
sebenarnya.
Immanuel Kant (1724 -1804),
yang sering disebut raksasa pikir Barat, mengatakan : Filsafat itu ilmu pokok
dan pangkal segala pengetahuan yang mencakup di dalamnya empat persoalan,
yaitu: "apakah yang dapat kita ketahui? (dijawab oleh metafisika);
"apakah yang dapat kita kerjakan? (dijawab oleh etika); "sampai di manakah
pengharapan kita? (dijawab oleh antropologi).
Prof. Dr. Fuad Hasan,
guru besar psikologi UI, menyimpulkan: Filsafat adalah suatu ikhtiar untuk
berpikir radikal, artinya mulai dari radiksnya suatu gejala, dari akarnya suatu
hal yang hendak dimasalahkan. Dan dengan jalan penjajakan yang radikal itu
filsafat berusaha untuk sampai kepada kesimpulan-kesimpulan yang universal.
Drs H. Hasbullah Bakry
merumuskan: ilmu filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu
dengan mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta dan manusia, sehingga
dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang
dapat dicapai oleh akal manusia, dan bagaimana sikap manusia itu seharusnya
setelah mencapai pengetahuan itu.
Cicero
Filsafat adalah sebagai “ibu dari semua seni “( the mother of all the arts“ ia
juga mendefinisikan filsafat sebagai ars vitae (seni kehidupan )
Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa:
Filsafat adalah 'ilmu istimewa' yang mencoba menjawab masalah-masalah yang tidak
dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan biasa kerana masalah-masalah tersebut di luar
jangkauan ilmu pengetahuan biasa.
Filsafat adalah hasil daya upaya manusia dengan akal budinya untuk memahami atau
mendalami secara radikal dan integral serta sistematis hakikat sarwa yang ada, yaitu:
"hakikat Tuhan, "hakikat alam semesta, dan "hakikat manusia, serta sikap manusia
sebagai konsekuensi dari paham tersebut. Perlu ditambah bahwa definisi-definisi itu
sebenarnya tidak bertentangan, hanya cara mengesahkannya saja yang berbeda.
2. Subjek/Objek filsafat
Subjek filsfat adalah seseroang yagn berfikir/ memikirkan hakekat sesuatu dengan
sungguh-sungguh dan mendalam. Seperti halnya pengetahuan, Maka filsafatpun
(sudut pandangannya) ada beberapa objek yang dikaji oleh filsafat
a. Obyek material yaitu segala sesuatu yang realitas
Ada yang harus ada, disebut dengan absoluth/ mutlak yaitu Tuhan
Pencipta
Ada yang tidak harus ada, disebut dengan yang tidak mutlak, ada yang
relatif (nisby), bersifat tidak kekal yaitu ada yang diciptakan oleh ada
yang mutlak (Tuhan Pencipta alam semesta)
b. Obyek Formal/ Sudut pandangan
Filsafat itu dapat dikatakan bersifat non-pragmentaris, karena filsafat mencari
pengertian realitas secara luas dan mendalam. Sebagai konsekuensi pemikiran ini,
maka seluruh pengalaman-pengalaman manusia dalam semua instansi yaitu etika,
estetika, teknik, ekonomi, sosial, budaya, religius dan lain-lain haruslah dibawa
kepada filsafat dalam pengertian realita.
Menurut Prof Dr. M. J. Langeveld : “……bahwa hakikat filsafat itu berpangkal pada
pemikiran keseluruhan sarwa sekalian scara radikan dan menurut sistem”.
1. Maka keseluruhan sarwa sekalian itu ada. Ia adalah pokok dari yang dipikirkan
orang dalam filsafat
2. Ada pula pikiran itu sendiri yang terhadap dalam filsafat sebagai alat untuk
memikirkan pokoknya
3. Pemikiran itupun adalah bahagian daripada keseluruhan, jadi dua kali ia
teradapat dalam filsafat, sebagai alat dan sebagai keseluruhan sarwa sekalian
Menurut Mr. D. C Mulder menulis sebagai berikut :
“ Tiap-tiap manusia yang mulai berpikir tentang diri sendiri dan tentang tempatnya
dalam dunia, akan mengahdapi beberapa persoalan yang begitu penting sehingga
persoalan-persoalan itu boleh diberi nama persoalan-persolan pokok”.
Louis Kattsoff mengatakan lapangan kerja filsafat itu bukan main luasnya yaitu
meliputisegala pengetahuan manusia serta segala sesuatu apa saja yang ingin
diketahui manusia.
Dr. A. C Ewing mengatakan bahwa kebenaran, materi, budi, hubungan materi dan
budi, ruang dan waktu, sebab, kemerdekaan, monisme lawan fluarlisme dan tuhan
adalah termasuk pertanyaan-pertanyaan poko filsafat.
3. Pentingnya filsafat bagi manusia
Dengan belajar filsafat diharapkan akan dapatmenambah ilmu pengetahuan,
karena dengan bertambahnya ilmu akan bertambah pula cakrawala pemikiran
dan pangangan yang semakin luas.
Dasar semua tindakan. Sesungguhnya filsafat di dalamnya memuat ide-ide
itulah yang akan membawa mansuia ke arah suatu kemampuan utnuk
merentang kesadarannya dalam segala tindakannya sehingga manusia kaan
dapat lebih hidup, lebih tanggap terhadap diri dan lingkungan, lebih sadar
terhadap diri dan lingkungan.
Dengan adanya perkembangan ilmu pengethauan dan teknologi kita semakin
ditentang dengan kemajuan teknologi beserta dampak negatifnya, perubahan
demikian cepatnya, pergeseran tata nilai, dan akhirnya kita akan semakin jauh
dari tata nilai dan moral.
DAFTAR PUSTAKA
Zen,zelhendri.2014.filsafat pendidikan.Padang:Sukabina Press.
https://van88.wordpress.com/pengertian-subjek-objek-dan-pentingnya-filsafat/
http://filsafatdankomunikasi.blogspot.co.id/2015/02/pengertian-filsafat-menurut-para-
ahli.html
http://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.co.id/2013/08/filsafa-pendidikan-dasar-filsafat-
dan_5311.html
https://van88.wordpress.com/filsafat-pendidikan/