filsafat dan ilmu

Click here to load reader

Upload: hostkit

Post on 03-Aug-2015

68 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

FILSAFAT & ILMU

Mata Kuliah : Filsafat Ilmu Tingkat/Semester : IV/Gasal

A. Pengertian Filsafat Ilmu Filsafat Ilmu: pengkajian ilmu secara

menyeluruh, mendasar, dan spekulatif serta dikaitkan dengan aspek ontologis, epistimologis dan aksiologis Filsafat Ilmu: menjelaskan tentang unsur-unsur yang terlibat dalam pengkajian ilmu, prosedur pengamatan, metode, dan nilai kegunaan dari ilmu

B. Ruang Lingkup Dasar filsafat ilmu:

(1) Ontologis, (2) Epistimologis, (3) Aksiologis Bagian dari filsafat ilmu:

(1) Konsep dasar ilmu (2) Metode ilmu (3) Hubungan dengan berbagai ilmu

C. Pengertian Ilmu Ilmu: cabang pengetahuan yang dihasilkan dengan

deducto hypothetico verificative (secara induktif dan deduktif atau empiris dan rasionalis): Masalah teori hipotesis Hipothetico: Masalah setelah dilandasi teori dijawab sementara dalam hipotesis Verificative : Jawaban sementara harus diuji melalui verifikasi di lapangan, apakah hipotesis diterima/ditolak Deducto

Ilmu: rangkaian aktifitas manusia yang rasional dan

kognitif dengan berbagai prosedur dan tata cara sehingga menghasilkan kumpulan pengetahuan yang sistematis.

Rasionalisme Paham yang percaya pada kekuatan akal. Segala

sesuatu harus dapat dijelaskan/dimengerti secara rasional. Suatu pernyataan hanya diterima benar jika bisa dipertanggungjawabkan secara rasional. Paham yang menolak Tradisi dan dogma Dogma: kepercayaan terhadap ajaran agama

Empirisme Paham yang menganggap bahwa akal bukanlah

sumber pengetahuan, karena akal hanya bertugas mengolah bahan-bahan yang diperoleh lewat pengalaman

D. Problem Keilmuan (Bahm)

Komunikatif Ilmu harus komunikatif. Tidak ada masalah yang bersifat ilmiah jika tidak dikomunikatifkan Sikap Ilmiah(1) Rasa ingin tahu (2) Spekulatif (mencoba memacahkan masalah) (3) Objektif (4) Keterbukaan dalam berpikir (5) Keputusan yang tepat (6) Tetatif (kebenaran tidak mutlak)

Metode Ilmiah (deducto hypothetico verificative)

E. Teori Kebenaran Teori Koheren: Pernyataan dianggap benar jika

koheren/konsisten (deduktif)

dengan pernyataan sebelumnya

Teori Korespondensi: Pernyataan dianggap benar jika

berhubungan

dengan obyek yang dituju (induktif)

Teori Pragmatis: Pernyataan dianggap benar jika

berguna dalam kehidupan praktis