film dokumenter 'the muslim premier league' dalam

137
FILM DOKUMENTER ‘THE MUSLIM PREMIER LEAGUE’ DALAM PERSPEKTIF ANALISIS NARASI Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Disusun Oleh: WAHYU EKO WIBOWO NIM: 109051000127 JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/ 2016 M

Upload: lamnhi

Post on 12-Jan-2017

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

FILM DOKUMENTER ‘THE MUSLIM PREMIER LEAGUE’

DALAM PERSPEKTIF ANALISIS NARASI

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Disusun Oleh:

WAHYU EKO WIBOWO

NIM: 109051000127

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/ 2016 M

Page 2: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM
Page 3: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini Saya Menyatakan Bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyalatan memperoleh gelar Strata Satu (S. Kom. I) di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. "rika di kemudian hari terbukti bahwa karya ilmiah ini bukan hasil karya

asli saya atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya

bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatuilah Jakafta

WahW Eko Wibowo

Page 4: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM
Page 5: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

iii

ABSTRAK Film Dokumenter ‘The Muslim Premier League’

Dalam Perspektif Analisis Narasi

Kehadiran pesepakbola muslim di Inggris terus mengalami peningkatan

setiap tahunnya. Selain menjadi pemain penting bagi setiap klub yang diperkuat,

sikap pesepakbola muslim yang menolak mengonsumsi alkohol, tetap puasa

ketika bertanding, hingga melakukan aksi simpatik kemanusiaan, telah menjadi

wacana di Inggris. Oleh karenanya, kantor berita yang berbasis di London, BBC,

membuat liputan khusus mengenai sepak terjang pesepakbola muslim.

Berdasarkan latar belakang di atas, muncul pertanyaan mayor: bagaimana

analisis narasi atas film dokumenter The Muslim Premier League? Adapun

pertanyaan minornya: Seperti apa alur narasi menurut awal, tengah, dan akhir

cerita film dokumenter The Muslim Premier League? Lalu sifat-sifat berlawanan

apa saja yang terdapat dalam film dokumenter tersebut? Serta, adakah unsur-unsur

mitos dan simbol dalam film dokumenter itu?

Film dokumenter The Muslim Premier League sendiri adalah liputan yang

khusus diproduksi oleh BBC dalam rangka menyambut bulan Ramadhan tahun

2013. Dalam film ini, diterangkan bahwa pesepakbola muslim menjadi diaspora

dalam merepresentasikan Islam yang ramah, toleran, dan mampu beradaptasi

dengan kultur Eropa yang sekuler. Meski dari segi jumlah belum sebanding

dengan pesepakbola yang beragama lain, namun dampaknya tidak bisa diabaikan.

Adapun untuk menjawab rumusan masalah di atas, penulis menggunakan

analisis naratif untuk menjabarkannya. Analisis naratif adalah sebuah cara untuk

memahami perangkat dan konvensi yang mengatur sebuah cerita. Cerita tersebut

bisa berbentuk fiksi maupun non fiksi yang telah disusun secara berurutan.

Dengan demikian, hal ini memungkinkan penonton untuk terlibat dan masuk ke

dalam cerita (Branston dan Stafford, 2003: 31).

Kemudian, untuk mempertajam analisis, penulis menggunakan metode

analisis dengan pendekatan naratif milik Tzvetan Todorov, Claude Levi-Strauss,

dan Joseph Campbell. Para tokoh tersebut melakukan analisis berdasarkan alur

cerita, oposisi biner atau sifat-sifat yang berlawanan, hingga menggunakan mitos

dan simbol yang ditemukan dalam film (Branston dan Stafford, 2003: 31-40).

Dengan menganalisis film dokumenter ini, penulis mendapati bahwa

kehadiran pesepakbola muslim telah mengubah beberapa paradigma di Liga

Inggris serta membawa efek di luar kompetisi. Klub maupun pengelola kompetisi

„dipaksa‟ untuk melakukan kompromi untuk menghindari benturan-benturan yang

dikhawatirkan bisa terjadi dengan pesepakbola muslim.

Namun demikian, hingga kini belum ada satupun pesepakbola muslim yang

memperkuat tim nasional Inggris. Hal ini disebabkan oleh mayoritas pesepakbola

muslim yang berkarir di Liga Primer, merupakan pendatang dari Timur Tengah,

Afrika, maupun negara Eropa lainnya. Karenanya, ketika hal itu terjadi, sepakbola

Inggris akan berada dalam level tertinggi. Level di sini bukan diukur dari prestasi

timnas semata, tapi lebih kepada kemampuan Inggris dalam mengoptimalkan

seluruh potensi yang ada untuk dipersatukan menjadi sebuah kesebelasan.

Keyword: Pesepakbola Muslim, Film Dokumenter, Inggris, Analisis Narasi.

Page 6: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

iv

KATA PENGANTAR

Bismillahhirahmanirrahim

Sebuah karya tidak mungkin lahir dari kerja soliter. Interaksi dan sinergi

dengan banyak pihak menjadi kerja kolektif yang sangat penulis syukuri dan

nikmati, Tak ubahnya puzzle, keping demi keping disusun sehingga mewujud satu

gambar utuh. Dan inilah gambar utuh tersebut, dengan segala kekurangan dan

kelebihannya. Sehingga, dengan keikhlasan yang masih belajar untuk tulus, saya

ucapkan Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi

kekuatan serta mengabulkan doa-doa sehingga skripsi berjudul “Film Dokumenter

The Muslim Premier League dalam Perspektif Analisis Narasi” dapat selesai tanpa

kendala berarti.

Lebih lanjut, menjadi umat seorang Nabi Agung seperti Muhammad SAW

adalah suatu tanggung jawab besar agar senantiasa bisa menjadi umat pilihan

dalam meneruskan dan menegakkan nilai-nilai kemanusiaan. Dengan kerendahan

hati, saya sanjungkan shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah

selaku pemimpin revolusi agung sepanjang masa dan kepada seluruh keluarga,

para sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga hari kiamat kelak.

Selain itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang

telah membantu dalam menyelesaikan penelitian ini. Khususnya kepada orang tua

tercinta, Bapak Maryanto dan Ibu Rukmini, serta adik Aji Dwi Kurniawan yang

tidak pernah bosan memberikan nasihat, semangat, dan selalu mendoakan yang

Page 7: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

v

terbaik bagi penulis. Dengan segala ketulusan dan kerendahan, penulis juga ingin

menghaturkan terima kasih dan takzim kepada:

1. Dr. Arief Subhan, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi,

Dr. Suparto, M.Ed, Ph.D selaku Wadek I, Dr. Roudhonah, M.A selaku Wadek

II, dan Dr. Suhaimi, M.Si selaku Wadek III.

2. Drs. Masran, M.Ag dan Fita Faturrokhmah, M.Si selaku Ketua Jurusan dan

Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

3. Prof. Dr. Andi Faisal Bakti, M.A selaku dosen pembimbing yang telah bersedia

meluangkan waktunya untuk membantu dan memberikan pengarahan pada

penulisan skripsi ini. Seorang guru besar yang sangat cerdas, tekun, dan sabar

untuk membimbing penulis. Semoga profesor selalu diberikan limpahan

karunia, nikmat, dan senantiasa mendapat perlindungan dari Allah SWT.

4. Zakaria, M.Ag selaku Penasihat Akademik yang telah bersedia meluangkan

waktunya kepada penulis untuk berdiskusi.

5. Para dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi UIN Jakarta yang telah

mewariskan ilmu kepada penulis selama masa perkuliahan. Semoga ilmu

diberikan menjadi amal shaleh yang akan terus mengalir tanpa putus.

6. Fajar Junaedi, M.S dan Luzman Rifqi Karami, S.Kom yang telah memberi

inspirasi, masukan, dorongan, dan ilmu kepada penulis.

7. Sahabat-sahabat di KPI 2009, PMII Komfakda, KKN Sersan, Inter Club

Indonesia, 23 Unity, Mexicana, dan Teras KPI. Terima kasih banyak.

8. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Page 8: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

vi

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karenanya, segala kritik dan saran sangat diperlukan untuk kemajuan yang lebih

baik. Akhir kata, semoga skripsi ini bisa memberikan manfaat bagi para pembaca

sebagai bahan memperkaya ilmu pengetahuan.

Jakarta, 29 Mei 2016

Wahyu Eko Wibowo

Page 9: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

vii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................................. iii

KATA PENGANTAR ............................................................................................... iv

DAFTAR ISI ............................................................................................................. vii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah ........................................................................... 5

2. Batasan Masalah................................................................................. 6

3. Rumusan Masalah .............................................................................. 6

C. Signifikansi Penelitian

1. Tujuan Penelitian ............................................................................... 6

2. Manfaat Penelitian ............................................................................. 7

3. Pernyataan Penelitian ......................................................................... 7

D. Bagan Teoritis ........................................................................................... 8

E. Bingkai Metodologis

1. Metode Penelitian............................................................................... 9

2. Subjek dan Objek Penelitian ............................................................ 10

3. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 10

4. Teknik Analisis Data ........................................................................ 10

F. Tinjauan Pustaka ..................................................................................... 11

G. Sistematika Penulisan .............................................................................. 12

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Tinjauan Umum Narasi

1. Pengertian Narasi ............................................................................... 14

Page 10: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

viii

2. Teori Analisis Narasi

a. Tzvetan Todorov .......................................................................... 15

b. Vladimir Propp ............................................................................. 17

c. Joseph Campbell .......................................................................... 18

d. Claude Levi-Strauss ..................................................................... 19

B. Tinjauan Umum Film

1. Pengertian Film .................................................................................. 20

2. Jenis-Jenis Film

a. Film Fiksi ..................................................................................... 21

b. Film Dokumenter ......................................................................... 22

c. Film Eksperimental ...................................................................... 22

3. Pengertian Film Dokumenter ............................................................. 23

C. Tinjauan Umum Sepakbola

1. Pengertian Sepakbola ......................................................................... 24

2. Perspektif Islam tentang Sepakbola ................................................... 31

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Film Dokumenter The Muslim Premier LEague ...................................... 36

B. Pesepakbola Muslim di Inggris ................................................................ 37

C. Relasi Islam dengan Eropa ....................................................................... 44

BAB IV HASIL TEMUAN DAN ANALISIS

A. Analisis Alur Cerita Film Dokumenter The Muslim Premier League

1. Alur Awal ........................................................................................... 52

2. Alur Tengah ...................................................................................... 54

3. Alur Akhir .......................................................................................... 71

B. Analisis Oposisi Biner Film Dokumenter The Muslim Premier League

1. Adegan Pembuka ............................................................................... 73

2. Adegan Pertama ................................................................................ 74

3. Adegan Ketiga .................................................................................... 75

4. Adegan Keempat ............................................................................... 76

Page 11: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

ix

5. Adegan Kelima................................................................................... 77

6. Adegan Keenam ................................................................................. 80

7. Adegan Ketujuh ................................................................................. 81

8. Adegan Kedelapan ............................................................................. 82

9. Adegan Penutup ................................................................................. 83

C. Analisis Mitos dan Simbol Film Dokumenter The Muslim

Premier League ........................................................................................ 85

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................ 93

B. Saran .......................................................................................................... 97

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 98

LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................... 103

Page 12: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Potongan video pembuka ................................................................... 53

Gambar 2. Zafar Iqbal saat menjelaskan tentang kebijakan

makanan halal klub Liverpool ............................................................ 57

Gambar 3. James Milner menerima hadiah botol sampanye ............................... 62

Gambar 4. Ekspresi kekecewaan pendukung Ali Al-Habsy................................ 68

Gambar 5. Pemain muda Inggris tengah beribadah di sebuah lapangan

sepakbola tempat mereka berlatih ..................................................... 72

Gambar 6. Abou Diaby ketika mengikuti kegiatan sosial ................................... 78

Gambar 7. Suporter Wigan dan rombongan dari Oman bernyanyi

bersama mendukung klub jagoannya ................................................. 83

Gambar 8. Lirik lagu pujaan atau chant untuk Demba Ba .................................. 86

Gambar 9. Demba Ba dan Papis Cisse meluapkan kegembiraannya

dengan sujud syukur ........................................................................... 91

Page 13: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Keterangan Bimbingan Skripsi

Lampiran 2. Transkip dialog film dokumenter The Muslim Premier League

Page 14: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kehadiran pesepakbola muslim di Eropa terus mengalami peningkatan setiap

tahunnya. Selain menjadi pemain penting bagi setiap klub yang diperkuat,

hadirnya pesepakbola muslim juga menjadi fenomena tersendiri bagi dinamika

tim-tim elit Eropa. Mereka banyak membawa perubahan terhadap arus

modernisasi dan industrialisasi sepak bola di kawasan tersebut. Perubahan

tersebut adalah masuknya nilai-nilai Islam dalam sepakbola Eropa, benua yang

mengalami pasang surut relasi dengan dunia Islam.1

Seperti diketahui, umat muslim dilarang berjudi, meminum khamr, serta

pergaulan bebas. Mereka juga memiliki rutinitas ibadah yang tinggi, seperti shalat

dan puasa Ramadhan. Hal itu terlihat asing di sepakbola Eropa yang terbiasa

menggunakan sampanye dalam melakukan selebrasi, memanfaatkan perusahaan

judi sebagai sumber pemasukan, dan tetap bertanding meski bertepatan dengan

bulan Ramadhan. Namun, semakin banyaknya pesepakbola muslim yang

memperkuat klub-klub Eropa, mau tidak mau membuat klub atau pengelola

kompetisi sepakbola Eropa melakukan kompromi. Salah satu di antaranya adalah

Liga Primer Inggris, kompetisi sepakbola yang disebut-sebut terbaik di dunia

karena sangat kompetitif.2

1 Agus Aha, Legiun Muslim di Kancah Eropa (Bandung: PT Mizan Publika, 2008), h. ix.

2 Luzman Rifqi Karami, Sepakbola dan Dakwah Islam (Jakarta: Kumaha Anjeun Publisher,

2011), h. 12.

Page 15: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

2

Ketika format baru Liga Primer Inggris pertama kali dicetuskan pada 1992,

hanya ada satu pesepakbola yang muslim, yakni gelandang asal Spanyol,

Mohammed Ali Amar. Pemain kelahiran 5 November 1966 itu lima tahun

memperkuat Tottenham Hotspurs sebelum kembali ke negaranya. Namun, saat ini

terdapat lebih dari 50 pesepakbola muslim di kasta tertinggi sepakbola Inggris.

Jumlah tersebut belum termasuk pesepakbola muslim yang memperkuat klub-klub

di empat divisi lainnya. Ini membuat Liga Inggris dihuni oleh berbagai macam

ras, etnis, dan juga keyakinan yang beragam, termasuk pemeluk agama Islam.3

Bagi penggemar sepak bola dunia, tentu sudah tidak asing dengan nama-

nama seperti Samir Nasri (lahir 1987), Yaya Toure (l. 1983), Edin Dzeko (l.

1986), Bacary Sagna (l. 1983), dan Gael Clichy (l. 1985). Pada musim kompetisi

2013/2014, mereka bahu-membahu membawa Manchester City menjuarai Liga

Inggris dan Piala Capital One. Dua tahun sebelumnya, mereka juga sukses

mengantarkan klub milik milyuner Timur Tengah, Syeikh Mansour (l. 1970)

tersebut meraih trofi Liga Primer Inggris pertamanya sejak 44 tahun, sekaligus

menghentikan dominasi tim sekotanya, Manchester United.4

Selain di Manchester City, pemain muslim dapat ditemui di klub besar

Inggris lainnya. Di Liverpool, terdapat tiga pesepak bola Muslim, yakni Kolo

Toure (l. 1981), Emre Can (l. 1994), dan Mamadou Sakho (l. 1990). Di Chelsea,

juga terdapat tiga pesepak bola Muslim yang terkenal taat terhadap ajaran agama,

yaitu Kurt Zouma (l. 1994), Baba Rahman (l. 1994), dan Asmir Begovic (l. 1987).

Sementara di Manchester United terdapat gelandang tangguh keturunan Maroko,

3 Rob Cowling, “Pemain Muslim ikut mengubah Liga Primer,” artikel diakses pada 28 Mei

2014 dari http://www.bbc.com/indonesia/olahraga/2013/07/130705_muslim_liga_inggris. 4 Sri Wahyuti, Kisah Seru Bintang Sepakbola Muslim (Jakarta: Adi Bintang, 2013), h. 126.

Page 16: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

3

Maruone Fellaini (l. 1987), dan bintang masa depan kelahiran Kosovo, Adnan

Januzaj (l. 1995). Begitu pula Arsenal yang memiliki tiga pesepakbola Muslim,

yaitu Ismael Bennacer (l. 1997), Mesut Oezil (l. 1988) dan Mohammed El Neny

(l. 1992).5

Kehadiran pesepakbola muslim di Inggris, menjadi bukti bahwa sepakbola

tidak lagi mengenal sekat-sekat agama, kultural, negara, dan sebagainya. Kiprah

pesepakbola muslim tidak hanya didominasi oleh pendatang asal Afrika. Mereka

juga muncul dari tanah Eropa sendiri, baik dari keturunan para imigran hingga

para mualaf. Para pesepakbola muslim, mungkin telah menemukan kekayaan dan

ketenaran dengan bermain untuk klub Inggris, namun banyak di antara mereka

yang konsisten dengan ajaran Islam bahkan bangga memperlihatkan identitasnya

sebagai muslim, seperti Demba Ba (l. 1985).6

Pada 5 Februari 2012, Newcastle United menjamu Aston Villa di Stadion

Sports Direct Arena. Saat itu terdapat sebuah momen yang menjadi „pembuka‟

bagi pesepakbola muslim untuk menunjukkan jatidirinya. Ketika pertandingan

memasuki menit ke-30, Demba Ba mencetak gol ke gawang yang dijaga Shay

Given. Alih-alih merayakan gol kemenangan dengan penuh kebanggaan dan

kesombongan, Demba Ba justru melakukan selebrasi unik yang mengagetkan

publik sepak bola Inggris. Bersama rekan setim yang juga kompatriotnya di

timnas Senegal, Pappis Cisse (l. 1987), mereka berlari menuju sudut lapangan

kemudian berlutut laiknya gerakan sujud saat shalat. Hingga sekarang, di

5 Sri Wahyuti, Kisah Seru Bintang Sepak Bola Muslim, h. 90.

6 Ubaidillah Nugraha, Republik Gila Bola (Jakarta: Ufuk Press, 2008), h. 186.

Page 17: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

4

kompetisi Eropa sering sekali dijumpai selebrasi serupa yang dilakukan

pesepakbola muslim.

Kemudian, momen lain yang tak kalah menarik adalah ketika bintang

Manchester City, Yaya Toure menolak untuk minum alkohol ketika terpilih

menjadi pemain terbaik atau man of the match. Sesuai tradisi klub, bintang

pertandingan mendapat kehormatan membuka botol besar sampanye. Namun,

secara halus pemain kelahiran Pantai Gading ini menolak pesta kemenangan

bersama dengan minuman keras. Oleh penyelenggara sepakbola di Inggris atau

FA, sikap Yaya Toure ini kemudian disikapi dengan cara terbaik, yakni mengubah

regulasi yang ada. Bagi pemain terbaik setiap pertandingan, FA tidak lagi

memberikan botol berisi sampanye melainkan diganti dengan piala mungil.7

Selain itu, publik sepakbola Inggris juga dikejutkan dengan keputusan

pesepakbola muslim yang tetap berpuasa Ramadhan, meski tengah bertanding.

Aktivitas tanpa makan dan minum hampir 19 jam membuat pelatih dan

manajemen klub khawatir terhadap penurunan performa pemainnya. Banyak yang

mempertanyakan kekuatan fisik mereka yang tetap menjalankan ibadah puasa,

sementara pihak klub tidak punya wewenang untuk melarang pemainnya untuk

melaksanakan ritual keagamaan. Untuk menyiasatinya, jajaran pelatih, khususnya

pelatih fisik dan dokter tim memberikan suplemen dan vitamin agar pemain bisa

beraktivitas seperti biasanya. Sebuah kompromi dan penyesuaian diri dari sebuah

klub kepada pemainnya yang sebenarnya minoritas.8

7 Sri Wahyuti, Kisah Seru Bintang Sepak Bola Muslim, h. 127.

8 Arief Natakusumah, Drama itu Bernama Sepak Bola (Jakarta: Elex Media Komputindo,

2008), h. 37.

Page 18: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

5

Atas dasar inilah, kantor berita BBC, membuat liputan khusus berbentuk

video dokumenter mengenai sepak terjang pemain muslim yang mengubah wajah

sepakbola Inggris. Dalam liputan berdurasi 30 menit 27 detik itu, dijelaskan

bahwa jumlah pesepakbola muslim terus meningkat setiap tahun. Meski dari segi

jumlah belum sebanding dengan pesepakbola non-muslim, namun dampaknya

tidak bisa diabaikan. Kehadiran pesepakbola muslim disebut telah mengubah

paradigma di Liga Inggris serta membawa efek di luar kompetisi.9 Oleh

karenanya, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mendalam terhadap

liputan yang dibuat BBC tahun 2013 tersebut. Kajian ini akan diangkat ke dalam

sebuah judul penelitian: “Film Dokumenter The Muslim Premier League dalam

Perspektif Analisis Narasi.”

B. Permasalahan

1. Identifikasi Masalah

Di tengah prasangka buruk akibat citra terorisme global yang kerap

dialamatkan kepada umat Islam, kehadiran pesepakbola muslim sangat berarti

untuk mengembalikan citra Islam yang belum hilang dari sorotan dunia.

Sebagai minoritas di Inggris, umat Islam acapkali menjadi sasaran prasangka

budaya (prejudice), terutama dari kaum ekstrim konservatif kanan, sebuah

gerakan politik yang fundamentalis bahkan radikal dalam bernegara. Namun,

hal itu tidak berlaku bagi industri sepakbola Inggris. Para pesepakbola muslim

diberikan tempat untuk berkarir dan mengembangkan potensinya. Mereka

9 Mike Smith, 2013. The Muslim Premier League, BBC One, London, Inggris. 30 menit.

Page 19: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

6

bahkan mendapat perlakuan khusus dari klub terkait kehalalan makanan hingga

keleluasaan untuk beribadah. Hal tersebut didokumentasikan oleh kantor berita

BBC dalam film The Muslim Premier League dan membuat penulis tertarik

untuk membahasnya.

2. Batasan Masalah

Agar pembahasan dalam penelitian ini tidak melebar dan meluas, maka

penulis membatasi masalah pada analisis narasi dalam film dokumenter The

Muslim Premier League dengan menggunakan klasifikasi narasi menurut

Tzvetan Todorov, Claude Levi-Strauss, dan Joseph Campbell.

3. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah utama

dalam penelitian ini adalah bagaimana analisis narasi atas film dokumenter The

Muslim Premier League? Adapun pertanyaan turunannya adalah sebagai

berikut:

a. Seperti apa alur narasi menurut awal, tengah, dan akhir cerita film

dokumenter The Muslim Premier League?

b. Sifat-sifat berlawanan apa saja yang terdapat dalam film dokumenter ini?

c. Adakah unsur-unsur mitos dan simbol dalam film dokumenter ini?

C. Signifikansi Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui secara detil

nilai-nilai Islam yang masuk dalam kultur sepakbola Inggris, dinarasikan

Page 20: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

7

menurut alur cerita, sifat-sifat berlawanan, serta unsur-unsur mitos dan simbol

dalam film dokumenter The Muslim Premier League.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dari segi teoritis dan

praktis, yaitu:

a. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penulisan ini dapat menambah daftar referensi bagi

pengembangan ilmu komunikasi antarbudaya, terutama bagi jurusan

Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta. Selain itu, penelitian ini dapat menjadi dokumen

ilmiah serta sebagai bahan informasi bagi mahasiswa dalam menangkap

makna-makna yang dinarasikan dalam suatu film dokumenter.

b. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menambah pengetahuan bagi

akademisi, praktisi, khususnya mahasiswa yang bergerak di bidang

komunikasi. Penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat bagi seluruh

lapisan masyarakat yang ingin mengetahui bagaimana nilai-nilai Islam bisa

masuk dan mengubah kultur sepakbola Eropa, khususnya di Inggris.

3. Pernyataan Penelitian

Film dokumenter The Muslim Premier League adalah sebuah liputan

yang khusus disajikan kantor berita BBC dalam rangka menyambut bulan

Ramadhan tahun 2013. Dalam film ini, diterangkan bahwa pesepakbola

muslim menjadi terdiaspora dalam merepresentasikan Islam yang ramah,

Page 21: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

8

toleran, dan mampu beradaptasi dengan kultur Eropa yang sekuler. Sikap

pesepakbola yang tetap menjalankan ibadah shalat, menolak judi, tidak minum

alkohol, hingga melakukan aksi simpatik untuk kegiatan kemanusiaan, telah

menjadi wacana dan mengubah kultur sepakbola Inggris. Inilah aspek

komunikasi antar budaya yang ditampilkan film tersebut.

D. Bagan Teoritis

Bagan 0.1. Bingkai Teoritis

Berdasarkan bagan teoritis di atas, skripsi ini akan meneliti liputan khusus

BBC mengenai The Muslim Premier League. Dalam proses analisis, penulis

menggunakan teori Tzvetan Todorov yang membagi narasi menjadi alur awal,

alur tengah, dan alur akhir. Kemudian, penulis juga menggunakan teori naratif

milik Claude Levi-Srauss yang mengungkap struktur cerita menggunakan oposisi

Page 22: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

9

biner atau sifat-sifat yang berlawanan. Sedangkan teori terakhir yang digunakan

adalah model teori Joseph Campbell yang memfokuskan pada mitos dan simbol-

simbol untuk mengetahui esensi dalam sebuah narasi.10

Ketiga teori tersebut

digunakan untuk menggambarkan dengan sejelas-jelasnya perubahan yang terjadi

dalam kultur sepakbola Inggris.

E. Bingkai Metodologis

Kata „metode‟ dan „metodologi‟ sering disamakan, padahal keduanya

memiliki arti yang berbeda. Metodologi berasal dari bahasa Yunani yaitu

methodologhia yang secara harfiah bermakna teknik atau cara. Secara garis besar

metodologi dapat diartikan sebagai general logic atau pemikiran umum serta

dapat diartikan pula dengan theoretic perspective atau gagasan teoritis. Sementara

metode, menunjuk pada teknik yang digunakan dalam sebuah penelitian seperti

wawancara dan observasi. Jelasnya, metodologi bersifat umum dan metode

bersifat khusus. 11

1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kualitatif

dengan pendekatan analisis narasi deskriptif. Metode ini dipilih lantaran lebih

memenuhi kebutuhan analisa struktur pesan dalam komunikasi. Melalui

analisis narasi, tidak hanya diketahui pesan apa saja yang terkandung dalam

10

Gill Branston dan Roy Stafford, The Media Student’s Book (London: Routledge, 2003), h.

36. 11

J.R. Raco, Metode Penelitian Kualitatif Janis, Karakter dan Keunggulannya (Jakarta: PT

Grasindo, 2010), h. 1.

Page 23: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

10

cerita, namun bagaimana pesan itu dikemas dan diatur sedemikian rupa dalam

bentuk cerita.

2. Subjek dan Objek Penelitian

Dalam penelitian ini, subjek yang diamati adalah liputan khusus BBC

berjudul The Muslim Premier League, dengan objek yang diteliti potongan

adegan visual maupun narasi dialog dalam liputan berbentuk film dokumenter

tersebut.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

a. Data primer, berupa data yang diperoleh dari rekaman film dokumenter

The Muslim Premier League. Rekaman yang berasal dari Youtube tersebut,

kemudian dibagi per-scene untuk dipilih adegan-adegan yang sesuai

dengan rumusan masalah.

b. Data sekunder, berupa data yang diperoleh dari dokumen atau literatur-

literatur yang mendukung data primer seperti buku-buku, majalah, dan

surat kabar yang membahas tentang pesepakbola muslim maupun analisis

narasi itu sendiri.

4. Teknik Analisis Data

Setelah seluruh data terkumpul, maka data primer dan sekunder

diklasifikasikan sesuai dengan pertanyaan penelitian, untuk kemudian

dianalisis dan diinterpretasikan. Adapun metode yang digunakan dalam

menganalisa data adalah dengan teknik analisis narasi menurut Tzvetan

Todorov yang berdasarkan alur cerita, Claude Levi-Strauss yang menekankan

Page 24: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

11

pada oposisi biner atau sifat-sifat yang berlawanan, dan Joseph Campbell yang

memfokuskan pada mitos maupun simbol-simbol dalam cerita.

F. Tinjauan Pustaka

Untuk menentukan judul skripsi ini, penulis melakukan tinjauan pustaka di

perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (Fidkom) UIN Syarif

Hidayatullah, Jakarta. Setelah melakukan studi kepustakaan penulis menemukan

skripsi yang hampir berkaitan dengan penelitian ini, yakni “Analisis Narasi Film

99 Cahaya di Langit Eropa” karya Atik Sukriyati Rahmah. Persamaan dalam

penelitian ini adalah menggunakan model naratif Tzvetan Todorov. Sebaliknya,

perbedaan dari penelitian ini adalah objek penelitiannya. Jika Atik membahas film

99 Cahaya di Langit Eropa yang memfokuskan penelitiannya pada perspektif

KAB, sementara penulis membahas film dokumenter The Muslim Premier League

yang menekankan pada perubahan dalam kultur sepakbola Inggris setelah

masuknya nilai-nilai Islam.12

Selain skripsi tersebut, penulis juga meninjau penelitian yang berjudul

“Analisis Narasi Film My Name Is Khan dalam Perspektif Komunikasi

Antaragama dan Budaya” karya Mega Nur Fitriana. Skripsi tersebut memiliki

persamaan dengan penelitian ini dalam hal analisis narasi. Namun, berbeda pada

fokus yang diteliti. Bila Mega memfokuskan penelitiannya pada analisis alur

cerita menurut Tzvetan Todorov yang dikaitkan dengan teori KAB, maka penulis

membahas narasi dari tiga model analisis menurut Claude Levi-Strauss, Joseph

12

Atik Sukriyati Rahmah, Analisis Narasi Film 99 Cahaya di Langit Eropa (Skripsi S1

Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, UIN Syarif

Hidayatullah, 2014).

Page 25: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

12

Campbell, dan Tzvetan Todorov itu sendiri. Setelahnya, penulis baru menjelaskan

refleksi komunikasi antar budaya yang terdapat dalam film dokumenter The

Muslim Premier League.13

G. Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan terarah, maka peneliti membagi

pembahasannya ke dalam lima bab, yang dibagi dalam sub bab sebagai berikut:

Pada bab pendahuluan, peneliti menguraikan alasan pemilihan judul,

identifikasi, pembatasan, dan perumusan masalah; tujuan, manfaat, dan penyataan

penelitian; bagan teoritis dan metode penelitian; subjek dan objek penelitian,

teknik pengumpulan data, teknik analisis data; tinjauan pustaka serta sistematika

penulisan.

Kemudian pada bab kedua, penulis akan membahas tentang pengertian

analisis narasi dan empat teori analisis narasi. Lalu terdapat tinjauan tentang film,

jenis-jenis film, dan pengertian film dokumenter. Terakhir, bab ini memuat

pengertian sepakbola dan perspektif Islam terhadap sepakbola.

Selanjutnya, pada bab ketiga dijelaskan secara umum gambaran film

dokumenter The Muslim Premier League. Selain itu, bagian ini memaparkan

tentang pesepakbola muslim yang tersebar di klub-klub Inggris. Tidak kalah

penting, relasi Eropa dengan Islam juga dimasukkan pada bab ini.

Adapun pada bab keempat, setelah mengelaborasi teori dan gambaran umum

objek penelitian, maka penulis akan mengemukakan hasil penelitian dari film

13

Mega Nur Fitriana, Analisis Narasi Film ‘My Name Is Khan’ dalam Perspektif Komunikasi

Antaragama dan Budaya (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi, Jurusan Komunikasi

dan Penyiaran Islam, UIN Syarif Hidayatullah, 2014).

Page 26: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

13

dokumenter The Muslim Premier League tentang penarasian. Kemudian, penulis

menjelaskan refleksi komunikasi antar budaya yang terdapat dalam film tersebut.

Pada akhirnya, penulis merangkum penelitian skripsi ini pada bab penutup.

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran-saran. Sebagai referensi skripsi,

peneliti menyajikan daftar pustaka yang menjai rujukan dalam penelitian skripsi

ini, berikut lampiran-lampiran yang terkait.

Page 27: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

14

BAB II

TINJAUAN UMUM

A. Tinjauan Umum Narasi

1. Pengertian Narasi

Narasi berasal dari bahasa Latin narre, yang artinya membuat tahu.

Dengan kata lain, narasi berhubungan dengan usaha untuk memberitahu

sesuatu atau peristiwa.1 Edward Branigan mendefinisikan narasi sebagai cara

untuk mengelola data spasial dan temporal menjadi penyebab dan

memunculkan efek keterkaitannya sebuah peristiwa dari awal, tengah, dan

akhir cerita yang akan menimbulkan sifat cerita itu.2

Sementara menurut Onong Uchjana Effendy, narasi berisi penjelasan

bagaimana cerita disampaikan, bagaimana materi dari suatu cerita dipilih, dan

disusun untuk mencapai efek tertentu kepada khalayak.3 Sedangkan Gorys

Keraf menyebut narasi sebagai bentuk wacana yang berusaha menggambarkan

dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca suatu peristiwa yang telah terjadi.

Narasi berusaha menjawab pertanyaan „apa yang telah terjadi?‟4

“Narasi sendiri memiliki tiga karakteristik. Pertama, narasi harus terdiri

atas beberapa peristiwa yang kemudian dirangkai. Kedua, rangkaian

peristiwa tersebut disusun secara beraturan, tidak acak, dan menghasilkan

makna tertentu. Ketiga, terdapat pemilihan peristiwa yang dirangkai.

Pada karakteristik ini, keputusan mengenai bagian mana yang diangkat

1 Eriyanto, Analisis Naratif: Dasar-Dasar dan Penerapannya dalam Analisis Teks Berita

Media (Jakarta: Kencana Predana Media Group, 2013), h. 1. 2 Gill Branston dan Roy Stafford, The Media Student’s Book (London: Routledge, 2003), h.

33. 3 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi (Bandung: Citra Aditya

Bakti, 2007), h. 214. 4 Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1986), h. 146.

Page 28: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

15

dan bagian mana yang dibuang, sangat berkaitan dengan makna yang

ingin disampaikan oleh pembuat narasi.”5

Dari definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa narasi adalah cara

yang digunakan untuk memberitahu atau mengelola struktur sebuah cerita, baik

cerita fiksi maupun fakta, yang di dalamnya terdapat alur, tokoh, karakter,

sudut penggambaran, dan rangkaian peristiwa yang diatur secara berurutan.

2. Teori Narasi Branston dan Stafford

Menurut Branston dan Stafford, teori narasi mencoba memahami tanda

dan hubungan yang mengatur bagaimana cerita dibentuk secara berurutan. Hal

ini memungkinkan khalayak untuk terlibat dan masuk ke dalam cerita

tersebut.6 Teori ini memunculkan pendapat empat orang tokoh yang mengkaji

mengenai narasi, yakni: Tzvetan Todorov, Vladimir Propp, Joseph Campbell,

dan Claude Levi-Strauss.

a. Tzvetan Todorov

Tzvetan Todorov merupakan seorang ahli sastra dan budaya dari

Bulgaria yang memiliki gagasan tentang struktur dari narasi. Teorinya dapat

atau kerap kali digunakan dalam bidang komunikasi dan media. Ia melihat

bahwa pada teks terdapat struktur tertentu. Menurutnya, pembuat teks dalam

menyusun narasi belum tentu secara sadar membentuk struktur seperti itu.

Nasrasi dalam pandangan Todorov ialah apa yang dikatakan, maka dari itu

narasi memiliki urutan kronologis motif dan plot, serta adanya hubungan

5 Eriyanto, Analisis Naratif: Dasar-Dasar dan Penerapannya dalam Analisis Teks Berita

Media, h. 2. 6 Gill Branston dan Roy Stafford, The Media Student’s Book, h. 32.

Page 29: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

16

sebab akibat dari suatu peristiwa. Ada bagian yang mengawali narasi, ada

bagian yang merupakan perkembangan lebih lanjut dari situasi awal, dan

ada bagian yang mengakhiri narasi tersebut. Alurlah yang menandai kapan

sebuah narasi itu dimulai dan kapan berakhir.7

Menurut Todorov, pada bagian awal terdapat interaksi situasi dasar,

kemudian bagian tengah terdapat konflik, dan pada bagian akhir terdapat

penyelesaian yang biasanya berakhir bahagia. Berikut rincian dari ketiga

bagian tersebut:

1. Alur Cerita Awal

Suatu peristiwa tidak muncul begitu saja dari kekosongan.

Peristiwa lahir dari suatu situasi yang mengandung sistem-sistem yang

mudah meledak. Situasi tersebut harus menghasilkan suatu perubahan

yang dapat membawa akibat atau perkembangan lebih lanjut. Jadi, bagian

pendahuluan menyajikan situasi dasar yang harus memungkinkan

khalayak memahami adegan-adegan selanjutnya.8

2. Alur Tengah Cerita

Bagian ini merupakan batang tubuh yang utama dari seluruh

tindak-tanduk para tokoh, dan merupakan rangkaian dari tahap-tahap

yang membentuk seluruh proses narasi. Bagian perkembangan mencakup

adegan-adegan yang berusaha meningkatkan ketegangan, atau

menggawatkan peristiwa yang berkembang dari situasi asli.9 Jelasnya,

7 Tzvetan Todorov, The Poetics of Prose (Oxford: Blackwell, 1977), h. 127.

8 Gill Branston dan Roy Stafford, The Media Student’s Book, h. 56.

9 Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi, h. 153.

Page 30: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

17

bagian ini sudah melepaskan dirinya dari situasi awal dan mulai

memasuki tahap konkritasi.

3. Alur Akhir Cerita

Pada bagian akhir atau biasa disebut bagian peleraian

(denouement), konflik yang terjadi dapat diatasi dan diselesaikan. Bagian

ini merupakan titik di mana khalayak terangsang untuk melihat seluruh

makna cerita.10

Oleh karenanya, bila seseorang ingin membuat sebuah

cerita, ia harus menjadikan bagian akhir cerita sebagai titik di mana

perbuatan dan tindak-tanduk dalam seluruh narasi, memperoleh

maknanya secara penuh.11

b. Vladimir Propp

Vladimir Propp merupakan seorang ahli sastra asal Rusia yang fokus

meneliti mitos, novel, dan cerita rakyat. Narasi menurut Propp, sebagaimana

analisisnya terhadap dongeng, yang lebih menekankan kepada struktur atau

anatomi cerita dan pada karakter tokoh di dalam cerita. Ia menjelaskan

bahwa suatu fungsi dipahami sebagai tindakan seorang tokoh yang dibatasi

dari maknanya demi berlangsungnya suatu tindakan. Dengan pendekatan

yang menekankan pada analisis karakter tokoh ini, akan memudahkan

khalayak untuk menemukan lompatan-lompatan baru atau kejutan narasi.12

Berikut pembagian tokoh menurut Propp:

1. The hero, yakni tokoh pahlawan yang ditonjolkan untuk selalu benar.

10

Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi, h. 155. 11

Gill Branston dan Roy Stafford, The Media Student’s Book, h. 56. 12

Vladimir Propp, The Morphology of the Folk Tale (Austin: University of Texas Press,

1975), h. 33.

Page 31: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

18

2. The villain, yakni tokoh penjahat yang selalu bertikai dengan pahlawan.

3. The donor, yakni tokoh yang menyediakan objek berupa properti atau

senjata kepada pahlawan.

4. The helper, yakni tokoh penolong atau yang memberikan bantuan

maupun dukungan kepada pahlawan.

5. The dispatcher, yakni tokoh yang menyuruh, menginstruksikan, atau

memberi petunjuk kepada pahlawan.

6. The father, yakni tokoh yang memberikan penghargaan kepada pahlawan

dan biasanya mempunyai seorang putri.

7. The princess, yakni tokoh yang menjadi pendamping pahlawan sebagai

penghargaan karena telah melindungi dari kejahatan musuh.

8. The false hero, yakni tokoh yang awalnya diasumsikan menjadi seorang

pahlawan, namun gagal.13

c. Joseph Campbell

Joseph Campbell adalah seorang penulis Amerika yang pemikirannya

mengenai analisis narasi dipengaruhi oleh Carl G. Jung. Mengenai teori

narasi, Campbell berpendapat bahwa mitos dan simbol-simbol tertentu

merupakan pola dasar yang telah menjadi pusat keberadaan manusia.14

“Campbell menyatakan bahwa terdapat empat manfaat mitos bagi

manusia. Pertama, mitos berfungsi untuk menghubungkan nurani

manusia dengan misteri alam semesta. Dengan mitos, manusia

mengekspresikan perasaan kagum yang tak tergambarkan. Kedua,

mitos memiliki fungsi intepretatif atau menafsikan. Dengan mitos,

manusia berusaha memahami dan mengharmonikan alam dan

gejalnya. Ketiga, mitos memiliki fungsi etis, yakni mempertahankan

13

Gill Branston dan Roy Stafford, The Media Student’s Book, h. 34. 14

Joseph Campbell, The Hero with a Thousand Faces (California: New World Library,

1949), h. 53.

Page 32: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

19

peraturan sosial dan tempat seseorang dalam kelompok masyarakat.

Keempat, mitos memiliki fungsi yang berkaitan dengan pertumbuhan

pribadi dan individu, yakni berusaha menempatkan kita ke dalam alam

semesta dan ke dalam diri sendiri.”15

Oleh karenanya, analisis narasi yang digunakan Campbell sangat

memfokuskan pada simbol-simbol yang dimunculkan pada suatu kisah

untuk mengetahui esensi tentang keberadaan tokoh dalam cerita tersebut.

Biasanya teori Campbell lebih cocok digunakan untuk film horor atau

misteri. Namun untuk film dokumenter, penggunaan teori ini tergantung

dengan cerita maupun kejadian yang diangkat. Apakah terdapat unsur-unsur

mitos dan simbol di dalamnya.

d. Claude Levi-Strauss

Claude Levi-Strauss adalah ahli antropologi dan etnografi asal

Perancis. Dalam memahami narasi, Levi-Strauss berpendapat bahwa

struktur pembuatan makna tidak hanya mitos, alur, dan peran, melainkan

terikat dengan oposisi biner. Oposisi biner adalah kumpulan nilai yang

berlawanan, misalnya barat-timur, atas-bawah, kaya-miskin, langit-bumi,

dan air-api. Bagi Levi-Strauss, oposisi biner adalah „the essense of sense

making’ atau struktur yang mengatur sistem pemaknaan, terhadap budaya

dan dunia tempat kita hidup.16

Pandangan Levi-Strauss ini berpegangan pada pandangan linguistik

struktural yang mengungkapkan bahwa inti dari fenomena pada dasarnya

adalah relasi-relasi yang membuat relasi tersebut menjadi fokus utama.

15

Kevin O‟Donnell, Sejarah Ide-Ide (Yogyakarta: Kanisius, 2009), h. 20-25. 16

Claude Levi-Strauss, The Structural Study of Myth (New York: Doubleday Anchor

1972), h. 135.

Page 33: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

20

Kendati kajian tersebut tidak secara eksplisit menggiring pada pemahaman

makna karya, namun melalui oposisi biner atau konflik antara dua sifat yang

berlawanan, makna sebuah karya sastra juga akan tergambar.17

Dari keempat teori narasi yang telah dipaparkan, penulis hanya akan

menggunakan model analisis menurut Tzvetan Todorov, Claude Levi-Strauss,

dan Joseph Campbell. Sedangkan pendekatan narasi milik Vladimir Propp

tidak penulis gunakan lantaran film dokumenter The Muslim Premier League

tidak terdapat peran atau karakter yang jelas, seperti halnya film fiksi.

B. Tinjauan Umum Film

1. Pengertian Film

Film dalam pengertian sempit adalah penyajian gambar bergerak lewat

layar lebar, tetapi dalam pengertian lebih luas bisa juga termasuk yang

disiarkan televisi. Film dengan kemampuan daya visualnya yang didukung

audio, sangat efektif sebagai media hiburan dan juga sebagai media pendidikan

dan penyuluhan.18

Seperti halnya siaran televisi, tujuan khalayak menonton

film adalah untuk memperoleh hiburan. Akan tetapi, dalam film dapat

mengandung fungsi informatif, edukatif, bahkan persuasif.19

“Dalam pengertian lain, film adalah teknik audio-visual yang sangat

efektif dalam mempengaruhi penonton. Berbeda dengan foto atau

lukisan, film bisa menghadirkan unsur dinamis dari obyek yang

ditampilkanya. Sebagai media audio visual, film juga merupakan

kombinasi dari drama dengan paduan suara dan musik, serta drama

17

Heddy Shri Ahimsa Putra, Strukturalisme Levi-Strauss: Mitos dan Karya Sastra

(Yogyakarta: Galang Press, 2001), h. 107. 18

Hafid Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: Rajawali Press, 2008), h. 137. 19

Elvinaro Ardianto dan Lukiati Komala Erdijaya, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar

(Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2007), h. 134.

Page 34: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

21

dengan paduan dari tingkah laku dan emosi. Sehingga dapat dinikmati

benar-benar oleh penonton dengan mata, telinga, dan di ruang yang

remang-remang antara gelap dan terang.”20

Sementara menurut Bordwell dan Kristin, film merupakan karya seni

yang diproduksi secara kreatif dan mengandung suatu nilai, baik positif

maupun negatif, sehingga mengandung suatu makna yang sempurna. Namun,

terkadang makna yang terkandung dalam film tersebut kurang disadari oleh

penonton pada umumnya.21

Sedangkan Kurniawan, mendefiniskan film

sebagai bayangan yang diangkat dari kenyataan hidup yang dialami dalam

kehidupan sehari-hari, yang menyebabkan selalu ada lakon untuk mencari

relevansinya dengan realitas kehidupan.22

2. Jenis-Jenis Film

Secara umum, pembagian jenis film didasarkan atas cara bertuturnya,

yakni naratif (cerita) seperti film fiksi dan non-naratif seperti film

eksperimental dan film dokumenter. Adapun definisi dari jenis film menurut

Himawan Pratista adalah sebagai berikut:23

a. Film Fiksi

Film ini merupakan jenis film yang menggunakan cerita rekaan di luar

kejadian nyata, terkait dengan plot, dan memiliki konsep pengadeganan

yang telah dirancang sejak awal. Struktur cerita film juga terkait hukum

20

H.A.W. Widjaya, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat (Jakarta: Bumi Aksara, 2008),

h. 84. 21

Sumarno Marseli, Dasar-Dasar Apresiasi Film (Jakarta: Gramedia Widiasarana, 2005),

h. 48. 22

Aep Kurniawan, Komunikasi dan Penyiaran Islam (Bandung: Benang Merah Press,

2004), h. 95. 23

Himawan Prastita, Memahami Film (Yogyakarta: Homerian Pustaka, 2008), h. 4-8

Page 35: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

22

kausalitas atau hubungan sebab-akibat. Namun demikian, film fiksi juga

sering diangkat dari kejadian nyata dengan beberapa cuplikan rekaman

gambar dari peristiwa aslinya.

b. Film Dokumenter

Film ini biasanya berhubungan dengan orang-orang, peristiwa, maupun

kejadian tertentu. Film dokumenter ini tidak menciptakan suatu peristiwa,

melainkan merekamnya. Struktur bertutur dari film dokumenter umunya

sederhana dengan tujuan agar penonton dapat memahami dan percaya atas

fakta-fakta yang disajikan. Film jenis ini dapat digunakan untuk berbagai

tujuan di antaranya sebagai informasi, berita, biografi, pengetahuan,

pendidikan, sosial, dan politik.

c. Film Eksperimental

Jenis film ini berbeda dengan dua jenis film lainnya. Film ini tidak

terikat plot, tetapi tetap memiliki struktur. Strukturnya sangat dipengaruhi

oleh insting subjektif sineas seperti gagasan, ide emosi, serta pengalaman

batin mereka. Film ini umumnya tidak bercerita tentang apapun dan semua

adegannya menentang logika sebab-akibat. Selain itu, film ini tidak mudah

dipahami lantaran menggunakan simbol personal yang diciptakan sendiri.

Dari perbedaan jenis film di atas, dapat dibagi lagi menjadi berbagai

genre film yang diklasifikasikan sesuai dengan spesifikasinya, baik

berdasarkan setting, isi, maupun latar cerita. Alhasil, kini muncul banyak film

dengan genre yang beragam, seperti film aksi, petualangan, drama, komedi,

misteri, dan percintaan. Selain itu, terdapat karya yang mengkombinasikan

Page 36: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

23

beberapa genre menjadi satu, misalnya film drama aksi komedi. Namun begitu,

biasanya sebuah film tetap memiliki satu atau dua genre yang dominan.24

3. Pengertian Film Dokumenter

Film dokumenter atau yang sering disebut sebagai film non-fiksi,

merupakan sebuah karya film yang dihasilkan dari realita atau fakta yang

terdapat dalam kehidupan sehari-hari. Baik berdasarkan pengalaman hidup

seseorang maupun peristiwa yang terjadi.25

Film dokumenter dibuat dari

kenyataan-kenyataan atau realitas objektif, yang mana kenyataan itu dibangun

dengan interpretasi pembuatnya.26

Namun demikian, istilah dokumenter pertama kali digunakan untuk

menyebut film buatan Auguste dan Louis Lumiere pada tahun 1890-an, yang

berkisah tentang perjalanan (travelogues). Tiga puluh tahun kemudian, istilah

dokumenter kembali digunakan oleh pembuat dan kritikus film asal Inggris,

John Grierson, untuk film „Moana‟ pada tahun 1926. Grierson menyebut karya

dokumenter sebagai cara kreatif dalam mempresentasikan realitas.27

Adapun Dzinga Vetrov, mendefinisikan film dokumenter sebagai film

yang memuat fakta-fakta yang tersusun rapi dan tertata, sehingga penonton

dapat mencerna apa yang disampaikan oleh film tersebut. Film dokumenter

24

Himawan Prastita, Memahami Film, h. 11. 25

Garzon R. Ayawaila, Dokumenter dari Ide sampai Produksi (Jakarta: FFTV IKJ Press,

2008), h. 35. 26

D. A. Peransi, Film/Media/Seni (Jakarta: FFTV IKJ Press, 2006), h. 46. 27

Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi (Bandung: Citra Aditya

Bakti, 2003), h. 214.

Page 37: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

24

merupakan karya yang lahir dari semangat jurnalisme.28

Film ini bukan

merupakan pengulangan suatu kejadian, atau dibuat seperti film-film fiksi.

Tetapi, menggunakan masyarakat dan kondisi yang nyata.29

“Atas dasar itulah, film dokumenter sangat erat kaitannya dengan

jurnalisme. Selain karena dibangun dari sebuah realitas atau fakta yang

sebenarnya, film dokumenter juga menggunakan kaidah-kaidah yang ada

dalam karya jurnalistik, seperti 5W+1H dan proses wawancara. Namun,

karya jurnalistik lebih menekankan pada sebuah informasi atau berita

yang aktual. Sementara film dokumenter lebih kepada gagasan apa yang

ingin disampaikan kepada penonton.”30

Dari beberapa penjelasan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa film

dokumenter adalah film yang menyajikan fakta, lantaran berhubungan dengan

tokoh, peristiwa, dan lokasi yang nyata. Film dokumenter tidak memiliki plot

atau rangkaian peristiwa yang disajikan pada penonton secara visual dan audio,

namun memiliki struktur yang umumnya didasarkan oleh tema dan

subjektivitas dari pembuatnya. Oleh sebabnya, penulis memilih film The

Muslim Premier League sebagai objek yang diteliti. Selain karena jenisnya

yang termasuk dokumenter, film yang diproduksi BBC itu tidak menciptakan

suatu peristiwa atau kejadian, namun merekam peristiwa yang benar terjadi.

C. Tinjauan Umum Sepakbola

1. Pengertian Sepakbola

Sepakbola adalah bahasa universal. Permainan ini dapat dinikmati oleh

seluruh lapisan masyarakat tanpa perlu penjelasan yang rumit. Strata sosial dan

28

Dzinga Vetrov, Defining Documentary Film (New York: LB Tuoris, 2007), h. 8. 29

Oemar Hamalik, Media Pendidikan (Bandung: Citra Aditya Bakti, 1994), h. 92. 30

Suhaimi dan Rulli Nasrullah, Bahasa Jurnalistik (Ciputat: Lembaga Penelitian UIN

Jakarta, 2009), h. 28.

Page 38: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

25

ekonomi hingga perbedaan warna kulit berada pada pola pikir yang sama saat

memainkan maupun menonton sepakbola. Namun, menyoal kapan pertama kali

permainan ini muncul, para ahli memiliki pendapatnya masing-masing. Meski

begitu, sepak bola diperkirakan sudah muncul jauh sebelum Masehi.31

“Catatan tertua tentang permainan yang menyerupai sepakbola

ditemukan di Cina pada masa Dinasti Tsin (255-206 sebelum Masehi).

Permainan yang dikenal dengan nama Tsuchu atau „menendang bola‟ ini

awalnya digunakan untuk melatih fisik para prajurit. Permainan ini

mengharuskan para pemain yang terbagi menjadi dua tim untuk

memasukan bola kulit ke dalam jaring berdiameter 40 cm yang dikaitkan

pada beberapa batang bambu panjang. Pemain boleh menggunakan kaki,

kepala, dada, punggung, serta bahu untuk mengolah bola sambil berusaha

menahan serangan dari lawan. Tim yang menang adalah tim yang paling

banyak memasukkan bola ke dalam jaring. Untuk mengantisipasi

terjadinya kecurangan di lapangan, permainan ini sudah mengenal wasit

sebagai pemimpin dan pengadil pertandingan. Seiring berjalannya waktu,

permainan ini kemudian menyebar ke seluruh rakyat Cina dan pada masa

Dinasti Han (206-200 SM) ketenaran Tsuchu mencapai puncaknya.”32

Sementara itu, pada tahun 300-600 M masyarakat Jepang juga telah

mengenal permainan semacam sepakbola yang dikenal dengan Kemari.

Permainan ini terinspirasi dari Tsuchu namun dimainkan lebih halus dan

bersifat ritual keagamaan. Kemari disebarkan oleh pedagang dan pelajar

Jepang yang berkunjung di Cina. Cara memainkannya pun cukup unik, karena

para pemain hanya menjaga bola agar tidak jatuh ke tanah (jugling) lalu

memberikan kepada rekan yang lain dengan menggunakan kaki. Dalam

Kemari, bola dilambangkan sebagai matahari sehingga jika bola sampai jatuh

maka dipercaya akan terjadi bencana kegelapan. Bola yang digunakan terbuat

dari kulit binatang dengan diameter 8-10 inci, yang disebut Mari. Lapangan

31

Elison Eddy, PSSI Alat Perjuangan Bangsa (Jakarta: PSSI, 2005), h. 1. 32

Husni Agusta, dkk, ed Buku Pintar Olahraga (Jakarta: Mawar Gempita, 1990), h. 22.

Page 39: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

26

permainan disebut Kikutsubo, berbentuk persegi dengan pohon yang ditanam

sejajar pada masing-masing sudutnya sebagai batas lapangan. Menariknya lagi,

para pemain Kemari diharuskan mengenakan kostum tradisional Jepang yang

berlengan panjang berwarna-warni yang disebut Kariginu.33

“Kemudian, di Yunani Kuno permainan serupa disebut dengan Epyskyros

atau Phaininda. Banyak relief yang menggambarkan rakyat Yunani

sedang memainkan bola dengan menggunakan pahanya. Dalam

permainan Epyskyros, satu tim terdiri dari 12 pemain dan luas lapangan

yang digunakan hampir sama dengan lapangan sepak bola sekarang. Bola

yang digunakan terbuat dari spons yang dibungkus kain dan benang

sehingga dapat memantul dengan baik. Namun demikian, ketika Yunani

dikuasai pasukan Romawi pada tahun 146 SM, Epyskyros mengalami

perubahan pada jumlah pemain, bola yang digunakan, hingga aturan dari

permainan itu sendiri. Permainan Harpastum, begitu orang Romawi

menyebutnya, biasanya dimainkan oleh lima sampai 12 pemain. Tapi,

suatu kali Harpastum pernah dimainkan oleh 100 orang di atas lapangan

yang telah disesuaikan dengan jumlah pemainnya. Bola yang digunakan

pada permainan Harpastum lebih kecil, padat, dan keras dibandingkan

dengan bola yang dipakai pada permainan Epyskyros. Lapangan yang

digunakan berbentuk segi empat dan dibagi menjadi tiga bagian. Tujuan

permainan ini adalah menggiring bola hingga melewati garis batas lawan.

Selain itu, sebagai penggemar Hatpastum, Kaisar Romawi, Julio Cesar

menjadikan permainan ini sebagai salah satu latihan fisik bagi para

prajuritnya.”34

Dari beberapa permainan kuno tersebut, dapat diketahui bahwa sepakbola

telah ada jauh sebelum Inggris memperkenalkan sepakbola modern pada abad

19. Namun, sebelum tahun 1863, sepak bola dimainkan dengan bermacam-

macam cara sesuai konvensi di daerah sepak bola itu dimainkan. Kelahiran

sepakbola modern sendiri terjadi di Freemasons Tavern pada 26 Oktober 1863

ketika sejumlah mahasiswa beserta klub-klub sepakbola yang ada di London

dan Cambridge, berkumpul untuk mengadakan konvensi dan membentuk

33

Desi Saraswati dan Juanda, Fakta Sepak Bola Dunia (Jakarta: Be Champion, 2013), h. 8. 34

Sindhunata, Bola di Balik Bulan (Jakarta: Kompas, 2002), h. 2.

Page 40: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

27

Football Association (FA) yang pertama. Selang dua bulan, tepatnya pada

tanggal 8 Desember 1863, FA kembali mengadakan pertemuan guna

membahas masalah peraturan baku sepakbola modern dan berhasil

merumuskan Laws of Football yang kelak memberi pengaruh besar terhadap

perkembangan sepak bola seperti sekarang.35

Pada tahun 1885, permainan sepak bola di Eropa, terutama di Inggris,

mulai dianggap sebagai sebuah industri, bisnis, dan untuk mengangkat status

sosial. Pada saat itu, mulai dikenal adanya pemain bayaran atau disebut juga

pemain profesional. Kompetisi liga antar klub dalam satu negara, pertama kali

diselenggarakan di Inggris pada tahun 1888. Kompetisi inilah yang mendorong

perkembangan sepakbola profesional di dunia. Hingga sekarang perkembangan

sepakbola telah mengalami transformasi. Dari sebuah permainan yang

dilakukan oleh sekolah-sekolah umum di Inggris abad ke-19 menjadi sebuah

industri beraset ribuan triliun pertahun. Sepakbola tidak hanya menjadi sebuah

rutinitas dan hak asasi warga negara dalam berolahraga sehari-hari, tetapi

sepakbola sudah menjadi sebuah industri yang mengglobal. 36

“Industrialisasi sepakbola menjanjikan terjadinya perputaran ekonomi

mulai dari masyarakat bawah sampai dengan masyarakat atas dalam

bentuk sistem bisnis industri entertainment, industri olahraga, dan

industri sepakbola itu sendiri. Artinya, sepakbola sebagai sebuah indutri

dapat dicermati dari tiga industri yang saling berkaitan. Pertama,

sepakbola sebagai bagaian dari industri entertainment karena melibatkan

pihak ketiga di luar pelaku dan pengelola sepakbola seperti artis, media

televisi, periklanan, sponsor, dan lain-lain. Kedua, sepakbola sebagai

bagian dari industri olahraga, misalnya di Olimpiade sebagai

penyelenggara multievent olahraga dimana cabang sepak bola menjadi

salah satu yang dipertandingkan. Ketiga, sepakbola sebagai industri

35

M. Daud Darmawan, Menelusuri Jejak-jejak Sejarah Kuno Sepak Bola Dunia

(Yogyakarta: Pinus Book Publisher, 2007), h. 56. 36

Eddy, PSSI Alat Perjuangan Bangsa, h. 18.

Page 41: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

28

sepakbola itu sendiri seperti besarnya uang yang beredar untuk gaji

pemain, pelatih, nilai transfer, dan lain-lain.”37

Sepak bola yang awalnya hanya sebuah permainan tradisional, telah

berevolusi menjadi sebuah permainan modern yang ditandai dengan aturan

main yang jelas dan tegas. Bersamaan dengan itu, terjadi pemisahan yang jelas

antara olahraga rugby dengan sepakbola (soccer). Sepakbola hanya boleh

dimainkan dengan cara menendang sebuah bola terbuat dari kulit berukuran

27-28 inci. Selain kiper tidak ada pemain lain yang boleh menyentuh bola

dengan tangannya. Dalam suatu pertandingan, sepakbola dimainkan oleh dua

kelompok berlawanan yang masing-masing terdiri dari sebelas pemain. Tujuan

dari sepakbola adalah memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke gawang

lawan dan berusaha menjaga gawangnya agar tidak kemasukan.38

Sepakbola biasa dilangsungkan pada lapangan rumput berbentuk persegi

empat dengan panjang 100-110 meter dan lebar 64-75 meter. Pada kedua sisi

yang lebih pendek, terdapat gawang sebesar 24x8 kaki, atau 7,32x2,44 meter.

Normalnya, pertandingan sepakbola berlangsung selama 2 x 45 menit, dengan

waktu istirahat 15 menit. Pada pertandingan yang menentukan, misalnya pada

pertandingan final, apabila terjadi skor imbang, maka akan dilanjutkan pada

babak tambahan waktu selama 2x15 menit tanpa istirahat di ruang ganti. Jika

pada babak tambahan skor masih sama, maka dilanjutkan dengan tendangan

pinalti untuk menentukan pemenang. Selain beberapa aturan dasar tersebut,

37

Hinca Pandjaitan, Kedaulatan Negara Versus Kedaulatan FIFA dalam Kompetisi

Sepakbola Profesional Untuk Memajukan Kesejahteraan Umum (Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama, 2011), h. 183. 38

Herwin, “Latihan Fisik Untuk Pemain Usia Muda” Jurnal Prestasi, Volume 2, Nomor 1,

Januari 2006, h. 78.

Page 42: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

29

federasi induk tertinggi sepakbola internasional, Federation Internastionale de

Football Association (FIFA), juga kerap membuat berbagai regulasi untuk

menjadikan sepakbola sebagai olahraga yang menarik ditonton namun tetap

menghormati semangat sportivitas. Regulasi paling anyar adalah menambah

jumlah asisten wasit di lapangan yang awalnya dua menjadi empat orang,

penggunaan teknologi garis gawang, dan penggunaan cairan penyemprot

sebagai penanda tempat bola diletakkan ketika terjadi tendangan bebas.39

Seiring dengan terjadinya berbagai penyempurnaan dalam sepakbola,

kini olah raga ini bukan lagi sekedar jogo bonito atau permainan indah dari

para aktornya untuk menciptakan gol dan meraih kemenangan. Daya magis

sepakbola telah banyak membawa perubahan. Pengaruhnya yang kuat,

membuat manusia menemukan hidupnya. Jutaan warga Afrika keluar dari

kemiskinan karena beruntung memilih sepakbola sebagai mata pencaharian.

Zinedine Zidane, imigran asal Aljazair, yang masa kecilnya dihabiskan di

lingkugan kumuh, telah menjadi inspirator bagi kaum imigran di berbagai

belahan dunia untuk bagaimana menjadi warga kelas satu di tanah perantauan.

Pengaruh sepakbola juga telah mengangkat harkat dan martabat suatu bangsa.

Negara yang porak poranda, Irak berhasil juara Piala Asia 2007 dan menjadi

salah satu kekuatan sepakbola Asia, Brasil menjadi negara yang disegani di

dunia karena kemampuannya melahirkan pemain-pemain sepakbola berbakat,

dan puluhan ribu pendukung sepak bola Indonesia yang masih bisa tersenyum

riang di tengah himpitan ekonomi yang maskin mencekik masyarakat kecil

39

Sucipto, dkk. Sepakbola (Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, 2000), h. 7.

Page 43: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

30

setiap hari. Pengaruh yang kuat dari sepakbola menjadikannya sebagai

olahraga paling popular di dunia. Populer karena dikenal, dimainkan, ditonton,

dan digemari orang hampir di seluruh penjuru dunia.40

“Popularitas olahraga ini nyaris berlaku di setiap negara, dengan

pengecualian beberapa negara, seperti di Amerika Serikat di mana

football Amerika dan bola basket lebih popular dibandingkan dengan

sepakbola. Kemudian di India dan Pakistan yang mana olahraga kriket

menjadi olahraga yang paling banyak di gandrungi pendukungnya.

Namun, di negara-negara tersebut bukan berarti sepakbola telah

kehilangan ruh untuk menjadi olahraga nomor satu. Buktinya, ketika

Piala Dunia 1994 berlangsung di Amerika Serikat, hajatan sepak bola

terbesar empat tahunan itu menjadi Piala Dunia tersukses, bila diukur

dari jumlah penonton yang hadir ke stadion. Rata-rata kehadiran

penonton ke stadion hampir mencapai 70.000 orang per pertandingan

(tepatnya 68.991,12 orang tiap laga) dengan total kehadiran penonton

melebihi angka 3,5 juta orang. Turnamen ini pun menjadi kompetisi

olahraga yang paling banyak ditonton dalam sejarah Amerika Serikat.”41

Dengan demikian, sepakbola hadir sebagai ‘a solidarity-making cultural

event’ yang mampu mengumpulkan orang-orang untuk mendukung tim

favoritnya. Selain itu, ketika membahas sepakbola, bukan berarti hanya bicara

tentang apa yang terjadi dengan bola yang diperebutkan oleh kedua

kesebelasan yang sedang bertanding di atau lapangan hijau, namun bicara

tentang kultur, bahasa, mata pencaharian, hiburan, penyatu kelas, kebahagiaan,

sebuah pelarian dari kenyataan hidup yang pahit, bahkan menjadi sebuah

agama baru bagi sebagian orang. Karenanya, sepakbola tidak dapat dilihat

hanya dari sudut pandang yang sempit. Sepakbola adalah persoalan umum, ada

pesona yang dapat dilukiskan dari segala sisi tanpa perlu menuntut presisi.42

40

Anung Handoko, Sepak Bola Tanpa Batas: City of Tolerance (Yogyakarta: Kanisius,

2008), h. 24. 41

Fajar Junaedi, Merayakan Sepak Bola: Fans, Identitas, dan Media (Yogyakarta: Buku

Litera, 2014), h. 15. 42

Ubaidillah Nugraha, Republik Gila Bola (Jakarta: Ufuk Press, 2008), h. 5.

Page 44: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

31

2. Perspektif Islam tentang Sepak Bola

Sepakbola merupakan olahraga yang sangat terkenal di dunia. Hampir

semua orang mengenal permainan yang telah ada jauh sebelum Inggris

memperkenalkan sepakbola modern pada abad 19. Selain menyenangkan,

olahraga ini juga mudah dimainkan. Hanya bermodalkan sebuah bola sepak

dan dua buah gawang, seseorang bisa memainkan sepakbola. Tidak sedikit

orang yang rela menghabiskan waktu berjam-jam untuk bermain sepakbola

karena mempunyai efek yang boleh dipertimbangkan seperti membuat tubuh

bugar, menghilangkan rasa bosan, dan meningkatkan stamina tubuh. Namun,

dibalik kepopuleran sepakbola, seseorang bisa melalaikan kewajibannya dalam

beribadah. Apalagi bila dikaitkan dengan pertandingan sepak bola Eropa yang

banyak disiarkan stasiun televisi nasional dan berlangsung pada malam hingga

dini hari. Banyak diantara penggemar sepakbola yang rela untuk bangun

malam hari untuk menonton bola, sedangkan untuk mendekatkan diri dengan

Tuhan terasa berat. Lalu, bagaimana hukum sepakbola menurut perspektif

Islam? Berikut beberapa pandangan mengenai sepakbola.

“Dalam Islam, terdapat perbedaan pendapat mengenai sepakbola. Ada

pihak yang pro dan ada yang kontra. Bagi yang menolak, sepakbola

disebut lebih banyak mendatangkan keburukan daripada manfaatnya,

seperti kostum pesepakbola yang tidak menutup aurat, banyak terjadi

kecurangan dan tipu daya dalam pertandingan sepakbola, menjamurnya

praktek judi bola, penghamburan uang semata, dan menjadikan lupa

segalanya saat menonton sepakbola. Bahkan ada yang berpendapat

bahwa sejarah sepakbola berasal dari kepala paman Nabi, Hamzah, yang

dipotong ketika umat Muslim kalah dalam perang Uhud kemudian kepala

tersebut ditendang kesana kemari oleh orang-orang kafir. Namun, ada

juga riwayat yang mengatakan bahwa kejadian tersebut tidak benar.

Page 45: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

32

Lantaran kejadian yang sebenarnya adalah Sayyidina Hamzah mati

syahid ditombak oleh Wahsyi.”43

Kemudian, jika memang kepala Sayyidina Hamzah benar digunakan

untuk bermain sepakbola oleh kaum kafir, hal tersebut tidak bisa dijadikan

dasar hukum dalam bermain sepakbola. Pasalnya, seperti yang diketahui,

dewasa ini yang digunakan untuk bermain sepakbola bukanlah dari kepala

manusia, tetapi bola yang terbuat dari bahan sintetis. Selain itu, sejarah

sepakbola juga bukan semata-mata dari kejadian tersebut melainkan berasal

dari Cina. Induk organisasi sepakbola tertinggi dunia, FIFA, di ulang tahunnya

ke-100 pada 20 Mei 2004 pun telah mengkonfirmasi hal tersebut. FIFA

menyebut olahraga ini pertama kali ditemukan pada jaman Dinasti Tsin pada

255 SM dan bernama Tsu Chu. Permainan ini dahulu digunakan untuk melatih

fisik para prajurit.44

Sementara bagi yang membolehkan, mereka menganggap sepakbola

sebagai olahraga yang menghibur dan masih banyak sisi positif lainnya.

Sepakbola merupakan olahraga yang menyehatkan badan. Sepakbola juga

dapat mempererat tali silaturahmi dan sebagai media untuk berdakwah,

tergantung bagaimana olahraga ini diaplikasikan. Karena dalam Islam sendiri,

meski tidak ada ketentuan hukum dalam Al Qur‟an, hadits, dan literatur hukum

Islam yang membicarakan secara langsung mengenai masalah olahraga, namun

sebagian besar kalangan memperbolehkan setiap umat muslim untuk

berolahraga. Hal ini didasarkan pada asas hukum Islam yang memiliki asas

43

Luzman Rifqi Karami, Sepak Bola dan Dakwah Islam (Jakarta: Kumaha Anjeun

Publisher, 2011), h. 13. 44

Fajar Junaedi, Merayakan Sepak Bola: Fans, Identitas, dan Media, h. 45.

Page 46: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

33

untung rugi. Setiap masalah baru yang muncul dalam masyarakat atau setiap

kegiatan sosial termasuk olahraga, hukumnya boleh asalkan banyak

mendatangkan keuntungan bagi kehidupan manusia, baik secara individual

maupun kolektif. Dengan demikian, boleh tidaknya sepakbola ditentukan oleh

seberapa besar keuntungan dan kerugian yang ditimbulkannya.45

“Dalam kitab Bughyatul Musytaq fil Hukmil lahwi wal la’bi was sibaq,

disebutkan bahwa mayoritas ulama Syafiiyah memperbolehkan umat

Islam bermain sepak bola jika dilakukan tanpa taruhan atau judi. Namun,

bila dalam permainan tersebut terselip unsur taruhan, maka sepak bola

yang dimainkan hukumnya haram. Dengan demikian, hukum bermain

sepak bola dan yang serupa dengannya adalah boleh, jika dilakukan tanpa

taruhan atau judi. Sedangkan, As-Sayyid Ali Al-Maliki dalam kitabnya

Bulughul Umniyah halaman 224 menjelaskan bahwa hukum bermain

sepak bola dalam pandangan syariat, secara umum adalah boleh dengan

dua syarat. Pertama, sepak bola harus bebas dari unsur taruhan. Kedua,

permainan sepak bola diniatkan sebagai latihan ketahanan fisik dan daya

tahan tubuh sehingga si pemain dapat melaksanakan perintah sang khalik

(ibadah) dengan baik dan sempurna.”46

Sedangkan, menurut Syekh Abu Bakar Al-Jazairi dalam karyanya

Minhajul Muslim, bahwa bermain sepak bola boleh dilakukan dengan syarat

meniatkannya untuk menjaga kesehatan maupun meningkatkan daya tahan

tubuh. Pemain sepak bola juga tidak diperkenankan untuk membuka aurat,

serta tidak menjadikan sepak bola sebagai alasan untuk menunda-nunda

kewajiban shalat. Selain itu, permainan tersebut harus bersih dari gaya hidup

hedonis yang senantiasa berlebihan, melancarkan perkataan buruk dan ucapan

sia-sia, seperti celaan, cacian, dan sebagainya. Apabila semua larangan tersebut

dapat dipenuhi, maka sepak bola boleh untuk dimainkan.47

45

Sudirman Tebba, Sosiologi Hukum Islam (Yogyakarta: UII Press, 2003), h. 74-75. 46

Luzman Rifqi Karami, Sepak Bola dan Dakwah Islam, h. 16. 47

Syekh Abu Bakar Jabir al-Jaza‟iri, Minhajul Muslim, terj. Musthofa Aini, dkk. (Jakarta:

Darul Haq, 2006), h. 449.

Page 47: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

34

Lebih lanjut, berkaca pada kebolehan bermain sepak bola, hukum bagi

yang menonton atau menyaksikan sepak bola juga diperbolehkan. Tentu saja

ada syarat-syarat yang harus terpenuhi, di antaranya: dalam menyaksikan sepak

bola tidak disertai atau bersih dari segala bentuk perjudian, tidak membuka

aurat, tidak ber-ikhtilat atau campur-baur antara laki-laki dan perempuan, tidak

diiringi dengan minuman keras, dan tidak melanggar norma-norma agama

lainnya. Dengan demikian, dari beberapa pandangan ulama tersebut, dapat

disimpulkan bahwa olahraga sepak bola, baik saat dimainkan atau hanya

menyaksikan, hukumnya diperbolehkan dalam Islam, asalkan memenuhi

beberapa syarat, yaitu:48

a. Para pemain sepakbola wajib menutup aurat. Aurat laki-laki adalah dari

pusar sampai ke lutut, sementara aurat perempuan adalah seluruh badan

kecuali muka dan dua telapak tangan di bagian atas dan bagian bawahnya.

b. Tidak meninggalkan kewajiban untuk shalat fardhu di masjid. Jika

seseorang ingin bermain sepak bola sore hari, maka dianjurkan shalat Ashar

berjama‟ah di masjid terlebih dahulu, kemudian bermain sepak bola.

c. Tidak mengeluarkan atau mengucapkan kata-kata kotor atau kata-kata yang

dapat menyakiti hati seseorang, sekalipun dengan maksud bercanda.

d. Sepak bola tidak dijadikan sebagai rutinitas yang dilakukan setiap hari. Hal

ini dimaksudkan agar umat Islam tidak menganggap seolah-olah tidak ada

kegiatan lain selain sepak bola.

48

Redaksi Abatasa, “Sekilas, Sepakbola dalam Islam” artikel diakses pada 7 September

2014 dari http://m.pustaka.abatasa.co.id/pustaka/detail/hikmah/allsub/1021/sekilas-sepakbola-

dalam-islam.html

Page 48: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

35

e. Tidak melanggar perkara-perkara syari‟at lainnya. Misalnya, menjadi sarana

untuk berjudi atau taruhan, menjadi sarana untuk pacaran, dan

menggunakan jimat atau jampi-jampinya agar tendangannya tepat, dan

sebagainya.

Dengan demikian, jelaslah hukum dari permainan sepak bola dan hukum

menonton pertandingan sepak bola. Hal ini menunjukkan bahwa ajaran agama

Islam telah mengatur segala bentuk kehidupan umat manusia, termasuk dalam

hal berolahraga. Wallahu a’lam.

Page 49: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

36

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Film Dokumenter The Muslim Premier League

The Muslim Premier League adalah film dokumenter yang diproduksi oleh

British Broadcasting Corporation (BBC) untuk menyambut bulan Ramadhan

2013. BBC sendiri merupakan stasiun televisi, radio, dan kantor berita online

yang berpusat di London, Inggris. Layanan televisi BBC di Britania Raya

mencakup BBC One, BBC Two, BBC Three, BBC Four, saluran berita BBC

News, dan saluran anak BBC Kids. Sementara saluran internasionalnya meliputi

BBC World News, BBC Entertainment, BBC America, BBC Canada, BBC Arab,

BBC Japan, dan BBC Indonesia. Dengan slogan innovatieve, progressive, and

pionerring, BBC menjadi perusahaan media terbesar di dunia.1 Adapun film

dokumenter The Muslim Premier League bercerita tentang masuknya unsur-unsur

Islam dalam kultur sepakbola Inggris.

Nilai-nilai Islam tersebut berupa selebrasi sujud syukur yang dipopulerkan

oleh Demba Ba (l. 1985). Alih-alih merayakan gol dengan diiringi kesombongan

dan narsisme, pemain Newcastle United itu justru merayakan gol dengan

kerendahan hati melalui sujud syukur di atas lapangan hijau. Sontak, selebrasi itu

menjadi kejutan bagi publik sepakbola Eropa. Lebih lanjut, ketaatan pesepakbola

muslim dalam menjalankan perintah agamanya dengan tetap berpuasa Ramadhan

1 M. Suyanto, Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing (Yogyakarta:

Penerbit Andi, 2009), h. 336.

Page 50: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

37

meski tengah bertanding, menolak mengkonsumsi makanan atau minuman haram,

menolak menggunakan seragam yang tertera sponsor judi, hingga melakukan aksi

simpatik kemanusiaan menjadi fokus dalam film dokumenter yang dikepalai oleh

salah satu penyiar favorit Inggris, Mike Smith, tersebut.

Kemudian, film berdurasi 30 menit 27 detik ini juga membahas tentang

pesepakbola muslim yang mengubah paradigma Liga Inggris. Misalnya, soal

sampanye yang biasa diberikan kepada pemain terbaik setiap bulannya. Tradisi ini

berubah ketika gelandang Manchester City, Yaya Toure (l. 1983), dengan sopan

menolak hadiah tersebut lantaran minuman keras dilarang dalam Islam. Berawal

dari penolakan Yaya Toure ini, penyelenggara Liga Primer mengganti sampanye

menjadi piala berukuran kecil kepada pemain terbaik setiap bulannya. Selain itu,

film dokumenter yang dinaratori oleh presenter kawakan Collin Murray ini,

semakin menarik lantaran menampilkan beberapa pesepakbola dan pelatih

terkemuka untuk memberikan pandangannya terhadap fenomena yang terjadi.

B. Pesepakbola Muslim di Inggris

Sepakbola bukan lagi sekadar permainan indah dari para aktornya untuk

menciptakan gol dan meraih kemenangan. Sepakbola juga bukan lagi sekedar

pertandingan 2x45 menit (plus babak tambahan dan adu pinalti), namun sepakbola

merupakan bahasa universal yang telah memberi pelajaran terhadap refleksi

kemanusiaan seseorang, salah satunya tentang multikulturalisme. Sepakbola

Page 51: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

38

menjadi cabang olahraga paling plural di antara cabang olahraga lainnya.

Sepakbola sukses mengubah sekat sosial, kultural, etnis, agama, dan ideologi.2

Kehadiran pesepakbola muslim di Eropa menjadi bukti bahwa sepakbola

tidak lagi mengenal sekat-sekat agama, kultural, negara, dan sebagainya. Namun

begitu, hidup di tengah-tengah industri sepakbola yang banyak akan godaan,

seorang pesepakbola muslim di Eropa akan diuji ketetapan hatinya untuk hidup

sesuai dengan ajaran Islam. Bagi seorang muslim tentu mengerti jika agama Islam

melarang untuk berdekatan dengan dunia judi hingga menenggak minuman

beralkohol. Selain itu, mereka juga diwajibkan untuk beribadah, seperti shalat

hingga puasa di bulan Ramadhan. Hal-hal tersebut tentu terlihat asing di

sepakbola Eropa yang lazim menggunakan sampanye dalam melakukan selebrasi,

mengikat perusahaan judi sebagai sponsor, hingga tetap menggelar latihan bahkan

bertanding di saat pesepak bola muslim berpuasa Ramadhan.3

Terlepas dari berbagai godaan tersebut, faktanya tidak sedikit pesepakbola

muslim yang konsisten dengan ajaran Islam dan tidak sungkan memperlihatkan

identitasnya sebagai muslim. Mereka mengaku menemukan ketenangan dalam

hidup, sumber kekuatan, dan kedamaian dalam Islam. Beberapa dari mereka

bahkan menganggap Islam telah membuat permainannya cenderung stabil dan

mampu menjaga emosi mereka di lapangan. Belakangan, para pemain yang

sebagian besar berasal dari keluarga imigran ini mendulang pujian karena

2 Anung Handoko, Sepak Bola Tanpa Batas: City of Tolerance (Yogyakarta: Kanisius,

2008), h. 19. 3 Arief Natakusumah, Drama Itu Bernama Sepak Bola (Jakarta: Elex Media Komputindo,

2008), h. 39.

Page 52: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

39

prestasinya di dalam dan di luar lapangan. Jumlah mereka pun semakin bertambah

tiap tahunnya.4

Sebagai rule model sepakbola dunia, Liga Inggris menjadi salah satu tempat

di mana banyak pesepakbola muslim berkarir. Semakin ketatnya persaingan di

Liga Inggris membuat klub-klub menjelajah seluruh pelosok dunia, termasuk dari

bagian-bagian daerah Afrika ataupun daerah kumuh di Prancis untuk menemukan

talenta baru. Ketika format baru Liga Primer Inggris pertama kali dicetuskan pada

1992, hanya ada satu pesepakbola yang muslim, yakni gelandang Tottenham asal

Spanyol, Mohammed Ali Amar (l. 1966) atau biasa disebut Nayim. Kini, terdapat

55 pemain muslim di kasta tertinggi sepakbola Inggris tersebut.5

Bagi penggemar sepakbola dunia, tentu sudah tidak asing dengan nama-nama

seperti Edin Dzeko (l. 1986), Samir Nasri (l. 1987), dan Yaya Toure (l. 1983). Di

musim kompetisi 2012/2013, mereka bahu-membahu mencetak sejarah untuk

Manchester City yang hampir setengah abad tidak meraih gelar. Ketiga pemain

tersebut, berhasil membawa klub milik milyuner Timur Tengah, Syeikh Mansour

(l. 1970), menggenggam trofi Liga Inggris pertamanya sejak 44 tahun, sekaligus

menghentikan dominasi tim sekotanya, Manchester United. Tidak sampai disitu,

klub yang menambah dua pesepakbola muslim lagi, Bacary Sagna (l. 1983) dan

Gael Clichy (l. 1985), musim ini tetap menjadi salah satu kandidat kuat dalam

perebutan juara Liga Primer Inggris 2015/2016.6

4 Ubaidillah Nugraha, Republik Gila Bola (Jakarta: Ufuk Press, 2008), h. 186.

5 Rob Cowling, “Pemain Muslim ikut mengubah Liga Primer,” artikel diakses pada 28 Mei

2014 dari http://www.bbc.com/indonesia/olahraga/2013/07/130705_muslim_liga_inggris. 6 Sri Wahyuti, Kisah Seru Bintang Sepakbola Muslim (Jakarta: Adi Bintang, 2013), h. 126.

Page 53: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

40

Selain di Manchester City, pemain muslim juga dapat ditemui di klub besar

Inggris lainnya. Di Liverpool, terdapat tiga pesepak bola Muslim, yakni Kolo

Toure (l. 1981), Mamadou Sakho (l. 1990), dan Emre Can (l. 1994). Di Chelsea,

juga terdapat tiga pesepak bola Muslim yang terkenal taat terhadap ajaran agama,

yaitu Kurt Zouma (l. 1994), Abdul Rahman Baba (l. 1994), dan Asmir Begovic (l.

1987). Sementara di Manchester United terdapat gelandang tangguh keturunan

Maroko, Maruone Fellaini (l. 1987), dan bintang masa depan kelahiran Kosovo,

Adnan Januzaj (l. 1995). Begitu pula di Arsenal. Klub yang terletak di London

Utara ini memiliki Ismael Bennacer (l. 1997), Muhammad El Neny (l. 1992), dan

bintang asal Jerman, Mesut Oezil (l. 1988), yang dikenal memiliki kebiasaan

membaca Al Quran setiap akan turun bertanding.7

Lebih lanjut, di Tottenham Hotspurs terdapat Moussa Dembele (l. 1987),

Nacer Chadli (l. 1989), Nabil Bentaleb (l. 1994), dan Dele Alli (l. 1996) yang

beragama Islam. Untuk nama terakhir, pemuda berusia 20 tahun ini menjadi

sorotan lantaran mampu menjadi pemain regular di Tottenham. Alhasil, ia pun

mendapat panggilan untuk memperkuat tim nasional Inggris yang tengah bersiap

tampil di Piala Eropa 2016. Sementara di Leicester City, selain memiliki

gelandang asal Swiss, Gokhan Inler (l. 1984), klub non-unggulan yang sukses

membuat sejarah dengan merebut gelar Liga Primer musim 2015/2016 ini juga

mempunyai pesepakbola muslim Aljazair dalam diri Riyad Marhez (l. 1986).

Berkat penampilan impresifnya bersama The Foxes, penyerang sayap berusia 25

tahun itu menjadi incaran klub-klub besar Eropa. Selain nama-nama terkenal

7 Syahruddin El-Fikri dan Nidia Zuraya, Olahragawan Muslim Top Dunia (Jakarta:

Republika Penerbit, 2010), h. 63.

Page 54: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

41

tersebut, masih ada beberapa pesepakbola muslim yang memperkuat klub-klub

Liga Primer Inggris lainnya. Berikut daftar lengkapnya:8

Arsenal

1. Mohamed Elneny – Gelandang – Mesir

2. Mesut Özil – Gelandang – Jerman

3. Ismael Bennacer – Gelandang – Perancis

Aston Villa F.C

1. Easah Suliman – Bek – Inggris

2. Aly Cissokho – Bek – Perancis

3. Jordan Ayew – Penyerang – Ghana

4. Adama Traoré Diarra – Penyerang – Spanyol

5. Rudy Gestede – Penyerang – Inggris

A.F.C Bournemouth

1. Lewis Grabban – Penyerang – Inggris

Chelsea F.C

1. Asmir Begovic – Kiper – Bosnia

2. Kurt Zouma – Bek – Perancis

3. Abdul Rahman Baba – Bek – Ghana

Crystal Palace F.C

1. Marouane Chamakh – Penyerang – Perancis

2. Emmanuel Adebayor – Penyerang – Togo

3. Bakary Sako – Gelandang – Mali

8 Abu Zainab, “New Season‟s Muslim Footballers 2015-16,” artikel diakses pada 23

Februari 2016 dari http://topislamic.com/new-seasons-muslim-footballers-2015-16/

Page 55: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

42

Everton F.C

1. Arouna Kone – Penyerang – Pantai Gading

2. Oumar Niasse – Penyerang – Senegal

3. Muhamed Bešić – Gelandang – Bosnia

Leicester City F.C

1. Riyad Mahrez – Penyerang – Aljazair

2. Gokhan Inler – Gelandang – Swiss

Liverpool F.C

1. Mamadou Sakho – Bek – Perancis

2. Kolo Toure – Bek – Pantai Gading

3. Emre Can – Gelandang – German

Manchester City F.C

1. Bacari Sagna – Bek – Perancis

2. Samir Nasri – Gelandang – Perancis

3. Yaya Toure – Midfielder – Pantai Gading

Manchester United F.C

1. Marouane Fellaini – Gelandang – Belgia

2. Adnan Januzaj – Gelandang – Albania

Newcastle United F.C

1. Massadio Haidara – Bek – Senegal

2. Ismael Cheik Tioté – Gelandang – Pantai Gading

3. Moussa Sissoko – Gelandang – Perancis

4. Papiss Cisse – Penyerang – Senegal

Page 56: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

43

5. Seydou Doumbia – Penyerang – Pantai Gading

Norwich City F.C

1. Youssouf Mulumbu – Gelandang – Kongo

Southampton F.C

1. Sadio Mané – Gelandang – Senegal

Stoke City F.C

1. Ibrahim Afellay – Gelandang – Belanda

2. Xherdan Shaqiri – Gelandang – Swiss

3. Mohamed El Ouriachi – Gelandang – Maroko

4. Mama Biram Diouf – Penyerang – Senegal

Sunderland F.C

1. Younes Kaboul – Bek – Perancis

2. Wahbi Khazri – Bek – Tunisia

3. Lamine Koné – Bek – Pantai Gading

Swansea City F.C

1. André Ayew – Gelandang – Ghana

Tottenham Hotspur F.C

1. Nacer Chadli – Penyerang – Belgia

2. Moussa Dembele – Gelandang – Belgia

3. Nabil Bentaleb – Gelandang – Aljazair

4. Dele Alli – Gelandang – Inggris

Watford F.C

1. Essaid Belkalem – Bek – Aljazair

Page 57: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

44

2. Abdoulaye Doucouré – Gelandang – Perancis

3. Adlene Guédioura – Gelandang – Aljazair

4. Nordin Amrabat – Gelandang – Maroko

West Ham United

1. Cheikhou Kouyate – Gelandang – Senegal

C. Relasi Islam dengan Eropa

Bangsa Eropa memiliki hubungan pasang surut dengan Islam. Interaksi

Eropa dengan Islam dimulai saat penaklukan Andalusia (Spanyol) oleh pasukan

muslim pada tahun 711 M melalui jalur Afrika Utara di bawah pimpinan Tariq bin

Ziyad. Delapan abad menguasai Spanyol, kebudayaan Islam di negeri ini

mengalami puncak peradaban. Pada periode ini, perilaku manusiawi dan keadaan

jauh dari kekerasan yang ditunjukkan umat muslim terhadap bangsa Eropa telah

membuka pintu gerbang ilmu dan seni. Keadaan bangsa Eropa sendiri sebelum itu

terkungkung dalam kegelapan dan kebodohan selama 10 abad.9

“Melalui peradaban Islam di Spanyol, bangsa Eropa berkenalan dengan

keilmuan zaman Romawi dan Yunani kuno. Ketika Islam mencapai masa

keemasannya, kota Cordoba dan Granada di Spanyol merupakan pusat-pusat

peradaban Islam yang sangat penting saat itu dan dianggap menyaingi

Baghdad di Timur. Ketika itu, orang-orang Eropa Kristen, Katolik maupun

Yahudi dari berbagai wilayah dan negara banyak belajar di perguruan-

perguruan tinggi Islam di sana. Islam menjadi guru bagi orang Eropa. Di

sini pula mereka dapat hidup dengan aman penuh dengan kedamaian dan

toleransi yang tinggi, kebebasan untuk berimajinasi dan adanya ruang untuk

mengekspresikan seni dan sastra.”10

9 Syarifah Salwasalsabila, Islam, Eropa, dan Logika (Yogyakarta: Niaga Swadaya, 2008),

h. 21. 10

Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam: Dirasah Islamiyah II (Jakarta: Rajawali Pers,

2004), h. 87.

Page 58: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

45

Meski begitu, ketika Islam telah banyak menyumbang bagi perkembangan

peradaban dunia, balasan yang diterima Islam justru sebaliknya. Islam acapkali

menjadi sasaran prasangka budaya (prejudice), terutama dari kaum ekstrim

konservatif kanan. Berbagai kecaman dan tuduhan sinis kerap bersarang di tubuh

umat muslim. Islam mereka hasut sebagai agama kekerasan dan identik dengan

kasus terorisme. Tujuan mereka tidak lain untuk menghembuskan rasa kebencian

dan permusuhan terhadap Islam. Alhasil, berbagai kasus pelecehan terhadap Islam

marak terjadi. Mulai dari gambar karikatur Nabi Muhammad, pelecehan kitab suci

Al Qur‟an, diskriminasi terhadap umat Islam, hingga tuduhan terorisme.11

Selain itu, sejak awal orang Eropa memang telah memerlihatkan sikap

bermusuhan terhadap Islam, baik Islam sebagai agama ataupun sebagai kesatuan

masyarakat yang memiliki kebudayaan dan peradaban berbeda dari mereka.

Literatur-literatur tentang Islam, khususnya sebelum Krusada pada umumnya

berisi pencemaran agama Islam. Dikatakan misalnya bahwa agama Islam tidak

lebih dari aliran sesat dan bentuk kemurtadan yang timbul dari agama Kristen.

Nabi Muhammad, menurut penilaian dunia Kristen merupakan nabi palsu yang

memperoleh pengetahuan agama dari seorang rahib bernama Bahira.12

Sementara

dalam pandangan Islam, Bahira adalah pendeta Nasrani keturunan Yahudi yang

melihat tanda-tanda kenabian Muhammad saat ikut pamannya berniaga ke Syam.

Jalannya sejarah, terutama cepatnya ekspansi Islam sejak pertama kali lahir

membuat getir umat Kristen Eropa. Pada tahun 635 M, Syria direbut tentara

muslim. Empat tahun kemudian Jerussalem ditundukkan dan setahun setelah itu

11

Lathifah Ibrahim Khadhar, Ketika Barat Memfitnah Islam (Jakarta: Gema Insani, 2005),

h. 60. 12

Alwi Shihab, Membedah Islam di Barat (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004), h. 48.

Page 59: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

46

(640 M) Mesir jatuh ke pangkuan Islam. Selanjutnya tidak berhenti di sini, karena

tentara Muslim melancarkan ekspansinya ke Afrika Utara. Pada tahun 710 M

Spanyol diserbu dan berhasil ditakukan pada tahun 732 M. Pada belahan Timur,

tentara Islam masuk jauh sampai perbatasan India. Selanjutnya, ibukota

Byzantium Kristen, Konstantinopel juga tidak luput dari serbuan pasukan Islam

dan terkepung selama setahun, antara tahun 716-717 M. Di benua Eropa, selain

Spanyol yang berhasil diperintah selama tujuh abad, Islam menjalar ke Sisilia,

Italia Selatan, dan mampu menguasai daerah tersebut selama dua abad. Di

samping itu, beberapa daerah di Yunani juga berhasil ditaklukan. Bahkan

andaikata ekspedisi militernya tidak terbendung di Tours (Portiers) Perancis,

mungkin sekali Islam akan melanjutkan ekspansinya ke daerah utara Eropa.13

“Pada era yang lebih maju, keadaan hampir serupa juga terjadi di Turki.

Setelah tentara muslim merebut Konstantinopel tahun 1453 M, Turki

menjadi sebuah negara besar yang terorganisasi, hirarkis dan efisien, yang

kemakmurannya menyaingi Abbasiyah. Kombinasi dari pejabat yang

berkualitas tinggi serta angkatan perang yang terlatih dan disiplin, Turki

berhasil menguasai wilayah yang terbentang dari Donau sampai ke Teluk

Persia, dan dari padang rumput Ukraina sampai ke garis di balik utara Mesir

hulu. Termasuk kekuasaan Turki, wilayah sepanjang rute penting dalam

perdagangan laut, yang meliputi Medierania, Laut Hitam, Laut Merah, dan

bagian-bagian Samudera Hindia.14

Bahkan pada abad ke-18 dan 19 M,

ketika kekuasaan kolonial Eropa telah mencengkeram banyak negara dunia,

termasuk wilayah kaum Muslimin yang luas, sekali lagi pasukan Turki

Usmani yang perkasa menusuk jantung Eropa dan memporak-porandakan

kota-kota mereka. Mereka hampir saja menguasai Hongaria dan Austria,

pintu masuk ke Eropa Barat dan Skandinavia.”15

Ekspansi secara besar-besaran yang dapat digambarkan bagaikan „amukan

api‟ tersebut cukup menimbulkan perasaan gusar dan permusuhan dari pihak

13

Alwi Shihab, Membedah Islam di Barat, h. 44. 14

George Lenczonwski, Timur Tengah di Kancah Dunia, terj. Asgar Bixby (Bandung:

Sinar Baru Agesindo, 1993), h. 1-3. 15

Syarifah Salwasalsabila, Islam, Eropa, dan Logika, h. 58.

Page 60: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

47

Kristen. Islam dianggap sebagai musuh utama yang mengancam eksistensi

mereka. Kenyataan sejarah inilah yang melahirkan citra Islam di dunia Kristen

sebagai „agama pedang‟ yang melembagakan kekerasan. Meski begitu, ancaman

terhadap esistensi dunia Kristen tidak hanya datang melalui ekspansi teritorial,

melainkan juga berasal dari semakin meluasnya pengaruh dan gugatan Islam

terhadap doktrin Kristen, yang mereka nilai menyimpang dari ajaran Yesus.16

Doktrin trinitas yang umat Kristen Eropa agung-agungkan digugat habis

oleh ajaran tauhid Islam. Yesus Kristus yang mereka yakini sebagai putra Tuhan,

dianggap hanya sebagai nabi seperti halnya nabi-nabi lain sebelum Isa. Islam juga

menolak anggapan bahwa yang mati di palang salib adalah Yesus Kristus untuk

menebus dosa umat manusia. Bagi Islam yang mati di palang salib adalah orang

lain yang rupanya mirip Nabi Isa. Adapun Nabi Isa sendiri sudah diangkat ke

surga berkat pertolongan Tuhan. Lebih lanjut, umat Muslim juga meyakini jika

Injil yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan menjadi pegangan umat

Nasrani, bukanlah kitab Injil yang pernah diwahyukan kepada Nabi Isa dalam

bahasa Suryani (Syria Kuna).17

“Kenyataan ini semakin memperkuat anggapan Barat bahwa Islam

merupakan ancaman besar bagi peradaban Eropa. Karena Islam datang

setelah agama Kristen mapan, maka Islam dianggap berada pada posisi yang

lebih diuntungkan terutama dalam memberikan penilaian terhadap agama-

agama yang datang sebelumnya, termasuk Kristen. Menjadi sangat masuk

akal bagi dunia Kristen Eropa untuk menolak agama lain yang mengklaim

atas kebenaran agama setelah Nabi Isa. Bagi umat Kristen, ajaran merekalah

yang terakhir dan yang membawa kebenaran abadi. Kehadiran Islam yang

mengaku diri sebagai penerus dan pelengkap agama dibawa oleh Nabi Musa

dan Nabi Isa, merupakan suatu yang bertentangan dengan kepercayaan

mereka. Dengan demikian, untuk membendungnya merupakan kewajiban

16

Alwi Shihab, Membedah Islam di Barat, h. 45-46. 17

Syarifah Salwasalsabila, Islam, Eropa, dan Logika, h. 57.

Page 61: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

48

bangsa Eropa, sebab kalau dibiarkan tatanan dunia mereka anggap akan

porak poranda disebabkan hadirnya agama yang lahir di padang pasir

Arabia yang tandus itu.”18

Hingga kini, rentang sejarah permusuhan Islam dan Barat masih melekat

kuat di dalam benak masyarakat Kristen Eropa. Keberadaan Islam di Eropa masih

menghadapi tekanan berat berupa propaganda media, sentimen, dan teror dari

kelompok-kelompok ekstrem di Jerman, Prancis, dan berbagai kelompok ekstrem

lainnya di Eropa. Tekanan ini tidak hanya ditujukan pada umat muslim sebagai

individu, namun juga pada Islam sebagai agama yang tidak disukai. Karenanya,

tidak perlu heran jika menemukan propaganda-propaganda masif melawan Islam

dan kaum muslimin di Eropa. Propaganda yang menunjukkan betapa dalam

apriori terhadap Islam yang mengakar di pikiran bawah sadar masyarakat Eropa.

Tentu, siapapun akan terkejut ketika melihat bahwa agama lain diluar agama

Samawi mendapatkan pengakuan dan perlakuan bersahabat dari masyarakat Eropa

yang terbuka dan toleran. Hanya Islam, agama yang selalu diserang, diperlakukan

dengan buruk, dan kerap dituduh dengan dakwaan-dakwaan negatif.19

Sikap Eropa yang kurang bersahabat terhadap umat muslim dapat dilihat

dari masih banyaknya sentimen anti-muslim. Di Belanda misalnya, sentimen

negatif terhadap Islam terlihat dari kehadiran Pim Fortuyn, seorang politikus yang

menganggap Islam secara sosial terlalu konservatif untuk berintegrasi dengan

budaya Belanda yang secara tradisional liberal. Walaupun Fortuyn kemudian

dibunuh oleh seorang aktivis pembela hak binatang yang bukan penganut Islam,

18

John L. Esposito, Ancaman Islam: Mitos atau Realitas?, terj. Alwiyah Abdurrahman

(Bandung: Mizan, 1995), h. 54. 19

Mahmud Hamdi Zagzug, Reposisi Islam di Era Globalisasi, terj. Abdullah Hakam Syah

(Yogyakarta: LkiS, 2004), h. 47.

Page 62: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

49

namum sentimen anti-Muslim yang ditumbuhkannya kemudian mendorong pada

terjadinya diskriminasi massal sampai terjadinya pembunuhan atas Theo Van

Gogh, seorang sutradara yang kerap membuat film provokatif tentang Islam, pada

tahun 2004. Sebelum terjadi pembunuhan, Van Gogh membuat film berjudul

„Submission’ yang mengisahkan pelecehan terhadap kaum wanita di masyarakat

Islam tradisional. Film itu kemudian menjadi kontroversial karena salah satu

adegannya menampilkan seorang wanita setengah telanjang dengan tubuh penuh

bekas pukulan dan ayat-ayat Al Qur‟an.20

Berbagai tuduhan simplistik lainnya tentang pertentangan antara peradaban

Islam dan Barat juga muncul dari penerbitan karikatur Nabi Muhammad oleh

surat kabar Denmark, Jylland-Posten. Pada tahun 2006, surat kabar itu

menggambarkan sosok Nabi sedang memakai sorban berbentuk bom yang siap

meledak dan berhiaskan dua kalimat syahadat. Belum lagi kontroversi

menyangkut kartun itu reda, seorang parlemen Belanda pada tahun 2008 kembali

merilis sebuah film berjudul Fitna. Sesuai dengan nama judulnya, film ini berisi

firnah kepada dunia Islam. Film ini menggambarkan tentang bagaimana kekerasan

dan kasus terorisme yang terjadi di dunia, erat kaitannya dengan ajaran Islam dan

merupakan implementasi dari ayat-ayat Al Qur‟an.21

“Penggambaran yang tidak akurat dari beberapa kasus di atas, secara tidak

langsung merupakan upaya untuk memupuk stigma negatif terhadap Islam

yang kemudian berkembang menjadi ketakutan bahkan kebencian terhadap

Islam atau lebih dikenal dengan istilah Islamophobia. Lebih lanjut,

Islamophobia diperkuat dengan kejadian-kejadian teror yang menyita

perhatian dunia yang sebagian besar ditengarai dilakukan oleh kelompok

20

Abdullahi Ahmed An-Na'im, Muslim & Keadilan Global, terj. Jawahir Thontowi

(Cianjur: IMR Press, 2013), h. 413. 21

Pradana Boy, Fikih Jalan Tengah: Dialektika Hukum Islam dan Masalah-Masalah

Masyarakat Modern (Jakarta: Grafindo Media Pratama, 2008), h. 143-144.

Page 63: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

50

Islam fundamentalis. Pasca serangan 11 September 2001 di menara kembar

yang menjadi pusat perdagangan internasional di New York, Amerika

Serikat, tren Islamophobia meningkat drastis dan membuat orang-orang

Islam yang konsisten dalam agamanya, dianggap layak atau patut dicurigai

sebagai teroris.”22

Efek yang terjadi adalah banyaknya kegiatan yang bersifat oppressive,

seperti larangan penggunaan simbol-simbol keagamaan, seperti hijab maupun

burka (cadar penutup muka) bagi muslimah di Prancis, diskriminasi terhadap

pelaksaan ibadah umat Muslim, termasuk pendirian tempat ibadah umat Muslim

di Belanda, serta pemeriksaan ekstra ketat di setiap kantor imigrasi terhadap

mereka yang beragama Islam atau mereka yang berasal dari negara yang

mayoritas penduduknya muslim.23

Sekalipun masih banyak kebencian terhadap Islam di Eropa, namun jumlah

umat muslim Eropa terus mengalami peningkatan tiap tahunnya. Keberadaan

umat Muslim dan keturunannya, bersama dengan orang Eropa asli yang menjadi

muallaf, menjadikan Islam sebagai agama terbesar kedua di Eropa. Meski

demikian, tidak ada data pasti mengenai jumlah umat muslim Eropa, lantaran

sensus di negara-negara Barat yang tidak memasukkan kategori agama.

Diperkirakan terdapat 56 juta Muslim tinggal di Eropa saat ini. Federasi Rusia

menjadi negara dengan jumlah umat muslim terbesar di dunia dengan 27 juta

jiwa. Di Perancis dan Jerman masing-masing mempunyai enam dan empat juta

penduduk muslim, Sementara di Inggris, ketika agama Kristen tetap merupakan

bagian integral dari sejarah agama Inggris, Islam telah tumbuh dan menjadi

pesaing yang kuat selama dekade terakhir. Setiap tahun ada ribuan warga Inggris

22

Wisnu Sasongko, Armageddon 2: Antara Petaka dan Rahmat (Jakarta: Gema Insani,

2008), h. 185. 23

Abdullahi Ahmed An-Na'im, Muslim & Keadilan Global, h. 405.

Page 64: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

51

yang jadi muallaf. Muslim Inggris membentuk sekitar 4,6 persen dari populasi

pada 2011 atau sekitar 3 juta jiwa. Seperti halnya di Rusia, Islam juga menjadi

agama terbesar kedua di Inggris dan Perancis sejak tahun 1970-an.24

Menurut Adam Lebor, konversi ke Islam dapat dipahami sebagai

manifestasi dari keinginan masyarakat Inggris, terhadap bimbingan rohani.

Perluasan beberapa masjid di Inggris merupakan hasil dari perkembangan umat

Islam yang semakin pesat selama dekade terakhir. Sebagai perbandingan, pada

1961 hanya ada tujuh masjid di Inggris. Pada 1990 jumlah masjid menjadi sekitar

400. Sementara kini, jumlah masjid di seluruh Inggris berlipat menjadi tak kurang

dari 1700 bangunan. Walau demikian, seperti Islam di mana-mana, Islam Inggris

adalah mozaik, pola rumit dari berbagai komponen. Masih banyak tindakan-

tindakan kurang menyenangkan yang ditujukan kepada pemeluk muslim, begitu

pula dengan prasangka yang disertainya.25

Di sisi lain, tidak dapat dipungkiri pula

bila ada masyarakat Eropa yang yang sangat terbuka dan toleran terhadap umat

Muslim. Tidak sedikit sarjana Barat yang berusaha memberikan pemahaman yang

simpatik terhadap agama Islam dan kaum muslimin, mulai dari Goethe hingga

Esposito. Begitu juga dengan Konsili Vatikan kedua tahun 1962 yang

menyerukan agar umat Kristiani lebih meningkatkan toleransinya kepada kaum

muslimin.

24

Amin Mudzakkkir, 2013, “Sekularisme dan Identitas Muslim Eropa” Jurnal Kajian

Wilayah Eropa, Vol. IV, No. 1, 2013, h. 99. 25

Adam Lebor, Pergulatan Muslim di Barat (Bandung: Mizan Pustaka, 2009), h. 163

Page 65: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

52

BAB IV

ANALISIS NARASI FILM DOKUMENTER

‘THE MUSLIM PREMIER LEAGUE’

A. Alur Cerita

Pada bagian ini, penulis akan menggunakan analisis narasi Tzvetan Todorov

untuk menganalisis seperti apa alur cerita film dokumenter The Muslim Premier

League. Dalam model analisis narasi ini, film terbagi menjadi tiga bagian, yakni:

alur awal, alur tengah, dan alur akhir, yang semuanya saling berhubungan dan

saling melengkapi.1

1. Alur Awal

Alur awal adalah bagian pendahuluan dari sebuah film yang

mengantarkan penonton untuk mengikuti alur-alur berikutnya. Oleh karenanya,

bagian ini harus berisi cerita yang menarik agar penonton berminat untuk

menyaksikan film hingga akhir. Berikut adalah penjelasan dari alur awal film

The Muslim Premier League.

Adegan Pertama

Dua dasawarsa yang lalu, ketika format Liga Primer pertama kali

dicetuskan, hanya ada satu pesepakbola muslim di Inggris. Namun, semua itu

berubah ketika seorang imigran dari Afrika mencetak gol ke gawang Aston

Villa. Alih-alih merayakan gol dengan kesombongan dan narsisme, pemain

1 Gill Branston dan Roy Stafford, The Media Student’s Book (London: Routledge, 2003), h.

36.

Page 66: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

53

yang karib dipanggil Demba Ba (l. 1985) itu justru merayakan gol dengan

kerendahan hati melalui sujud syukur di atas lapangan hijau. Selebrasi tersebut

menjadi kejutan bagi publik sepakbola Eropa, dan saat itulah terdapat sebuah

momen di mana pesepakbola muslim menunjukkan jati dirinya. Kini, terdapat

40 pesepakbola muslim yang bermain di kasta tertinggi sepakbola Inggris.

Narator: “Twenty years ago, there were no Muslim players in the English

Premier League. But last year, here at Newcastle's St James' Park, no-one

was left in any doubt that they had arrived.”

Gambar 1. Potongan video pembuka.

2

Adapun bagi Demba Ba, selebrasi sujud memberikan makna yang

mendalam dan berpengaruh besar pada kehidupannya. Menurutnya, selebrasi

sujud merupakan suatu bentuk penyerahan diri dan kepatuhan kepada Sang

Pencipta, bukan kepada yang lainnya. “My religion is the most important thing

2 Mike Smith, 2013. The Muslim Premier League, BBC One, London, Inggris. Menit 00:04.

Page 67: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

54

to me. It's even more important than the football,” ungkap pemain berdarah

Senegal tersebut.

Adegan Kedua

Kehadiran pesepakbola muslim yang terus mengalami peningkatan tiap

tahun, turut membawa pengaruh bagi kultur sepakbola Inggris yang lazim

menggunakan sampanye dalam melakukan perayaan dan mengikat perusahaan

judi sebagai sponsor. Selain itu, kehidupan pesepakbola di Inggris juga erat

kaitannya dengan dunia malam, alkohol, dan bermewah-mewahan. Sementara,

Islam sendiri melarang umatnya untuk melakukan hal-hal seperti demikian.

Oleh karenanya, guna menghindari benturan-benturan yang dikhawatirkan bisa

terjadi, klub maupun pengelola kompetisi „dipaksa‟ untuk melakukan semacam

kompromi. Bagian ini pun ditutup dengan sebuah pertanyaan “Could English

football offer up a surprising model for the future?”

2. Alur Tengah

Alur tengah atau bagian perkembangan merupakan rangkaian dari

tahapan-tahapan yang membentuk seluruh proses narasi. Pada bagian ini mulai

muncul konflik, yang merupakan pengembangan dari situasi awal di bagian

pendahuluan. Kisah yang terdapat pada alur tengah adalah fokus dari sebuah

film dokumenter, berikut penjelasannya.

Adegan Pertama

Bulan Mei 2013, ketika kompetisi Liga Primer Inggris memasuki pekan-

pekan krusial, Wigan Athletic meningkatkan intensitas latihannya untuk

Page 68: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

55

terhindar dari zona degradasi. Dalam klub yang bermarkas di Wigan tersebut,

terdapat seorang pesepakbola muslim yang berposisi sebagai kiper. Empat kali

seminggu, Ali Al-Habsi (l. 1981) gunakan waktunya untuk berlatih bersama

klub. Namun, ada komitmen lain dalam hidupnya yang harus ia tunaikan.

Sebagai seorang muslim, ia diwajibkan shalat lima waktu dalam sehari.

Diakui oleh Ali Al-Habsi, berkarir sebagai pesepakbola memiliki tekanan

yang besar setiap pertandingan. Setiap pesepakbola juga pasti akan menemui

periode atau masa-masa yang sulit. Namun, ketika seseorang percaya terhadap

keyakinannya, maka ia akan berpikir bahwa setiap peristiwa tidak terjadi

begitu saja, melainkan tersimpan hikmah di dalamnya. Oleh karenanya, ketika

Al-Habsi telah menggapai impiannya dengan bermain di Liga Primer Inggris,

pesepakbola yang 11 tahun lalu berprofesi sebagai pemadam kebakaran di

Oman itu tidak lupa bersyukur kepada Allah. Caranya dengan menjalankan

semua perintahnya, salah satunya shalat lima waktu.

Lebih lanjut, praktek peribadatan yang dilakukan pesepakbola muslim

turut mendapat perhatian dari pesepakbola yang berlainan agama. Hal ini

diakui oleh gelandang Liverpool, Lucas Leiva, yang menyebut umat Islam

memiliki praktek peribadatan berbeda dari Katolik. Tak ayal, banyak yang

tergelitik untuk bertanya kepada pesepakbola muslim, mengapa mereka

melakukannya dan apa tujuannya. Di Liverpool sendiri, terdapat tiga

pesepakbola muslim pada diri Emre Can (l. 1994), Kolo Toure (l. 1981), dan

Mahamadou Sakho (l. 1990).

Page 69: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

56

Sementara itu, mantan pelatih Ali Al-Habsi saat di Bolton Wanderers,

Sam Allardyce, menyatakan bahwa dirinya tidak mempermasalahkan

keputusan sejumlah pesepakbola muslim yang selalu meluangkan waktunya

untuk berdoa kepada Tuhan sebelum bertanding. “They won't go out on the

pitch without doing some of the certain routines that they do. They feel God

and their religion plays a huge part in how they perform on the field,” ungkap

pelatih sering mengantar Al-Habsi untuk melakukan ibadah shalat di mesjid.

Dengan demikian, masalah Islamophobia hanya populer dalam tataran

sosial masyarakat Inggris. Sedangkan dalam kultur sepakbola Inggris, belum

ada kejadian atau peristiwa kurang menyenangkan yang mengatasnamakan

kebencian terhadap Islam. Hal ini senada dengan pernyataan Henry Winter

bahwa kebanyakan pesepakbola profesional lebih mengenal Islam daripada

orang-orang di luar, sehingga mereka dapat memahami bagaimana wajah umat

muslim yang sebenarnya.

“I think the average professional in a Premier League dressing room

knows far more about Islam than the person on the street. So actually,

Islamophobia is an issue, but I think it's more an issue in English society than

in English football,” terang Henry Winter.

Adegan Kedua

Ketika seorang pesepakbola muslim menyatakan ia serius tentang

agamanya, beberapa mungkin berpendapat bahwa klub tidak akan memberikan

perlakuan istimewa. Namun, di Liga Inggris hal tersebut justru memantik

Page 70: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

57

pengakuan dari pelatih dan manajemen klub untuk memahami kebutuhan

pesepakbola muslim dalam menjalankan ajaran agamanya, dalam hal ini terkait

dengan kehalalan makanan yang dikonsumsi.

Adalah Dokter Tim Utama Liverpool, Zafar Iqbal yang menjelaskan

bahwa klubnya sangat akomodatif terhadap pesepakbola muslim. Para

pesepakbola muslim diberi asupan makanan yang dijamin kehalalannya.

Manajemen Liverpool hanya menyediakan ayam halal, sehingga setiap pemain

dapat mengkonsumsinya. “For example, in the canteen, the chicken is all halal.

So the rest of the players, it doesn't really make a difference for them. I'm not

asking for any preferential treatment. All it is, is just a little bit of awareness,”

ujar Dokter Zaf, panggilan untuk Zafar Iqbal.

Gambar 2. Zafar Iqbal saat menjelaskan tentang kebijakan

makanan halal klub Liverpool.3

Hal senada diungkapkan oleh pelatih Arsenal, Arsene Wenger, bahwa

sangat penting untuk memastikan semua pesepakbola dapat terintegrasi dalam

3 Mike Smith, 2013. The Muslim Premier League, BBC One, London, Inggris. Menit 06:12.

Page 71: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

58

klub. Menurutnya setiap pesepakbola bebas untuk menjalankan ritual

keagamaannya, namun tidak ketika tengah berada dalam sebuah pertandingan.

“For the rest, everybody's free to believe what he wants and have the religion

he wants. We respect that,” kata Wenger.

Oleh karenanya, ketika klub menyadari bahwa setiap pemain, staf,

maupun pelatih merupakan aset penting, maka klub akan mengakomodasi atau

memberikan konsesinya agar mereka bisa semaksimal mungkin dalam

menjalankan kewajibannya. Toh, ketika seorang pesepakbola merasa nyaman

bermain di sebuah klub, tanpa ada diskriminasi maupun larangan-larangan

yang mengekang keyakinannya, maka pemain itu akan dapat menampilkan

kemampuan terbaiknya di lapangan, dan klub juga yang akan meraih

keuntungan.

Adegan Ketiga

Pesepakbola muslim yang memperkuat Stoke City, Mamady Sidibe,

berasal dari jalanan kota Paris, tempat yang sama ketika Didier Drogba dan

Thierry Henry ditemukan oleh pencari bakat. Pemain yang berposisi sebagai

penyerang ini, ingat sekali golnya ke gawang Aston Villa pada 23 Agustus

2008. Satu golnya itu membantu Stoke City meraih kemenangan pertama

mereka di Liga Primer. Namun, bukan itu yang akan dibahas pada bagian ini,

melainkan komitmen Mamady Sidibe pada Islam yang berhubungan dengan

kebiasaan di ruang ganti klub, yakni berjudi.

Page 72: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

59

Dalam film dokumenter ini, pemain berusia 36 tahun itu mengaku tidak

pernah berjudi lantaran agama Islam melarang segala bentuk perjudian.

Baginya, berjudi hanya akan menghabiskan penghasilannya dan membawa

lebih banyak masalah bagi kehidupan keluarganya. Meskipun harus diakui pula

bahwa banyak yang memperoleh kekayaan lewat berjudi. Lebih lanjut, pemain

berdarah Senegal ini tidak ragu untuk berkata, “And I can live without

gambling.”

Meski begitu, ada sumber ketegangan lain bagi pesepakbola muslim. Hal

ini terkait dengan klub yang menggunakan rumah judi dan perusahaan

pinjaman kredit sebagai sponsor. Seperti diketahui, sponsor berhak menaruh

logo maupun nama produk mereka dalam seragam klub, dan ini membuat

pesepakbola muslim berada dalam posisi sulit. Ketika pesepakbola muslim

menggunakan seragam yang terpampang logo perusahaan judi dan riba, mereka

secara tidak langsung disebut ikut mempromosikan hal-hal yang bertentangan

dengan ajaran Islam.

Papiss Cisse (l. 1985) dan Cheick Tiote (l. 1986) sempat menolak

mengenakan seragam Newcastle United dengan logo „Wonga‟ karena khawatir

dengan keyakinannya. Wonga sendiri adalah perusahaan pemberi pinjaman

kredit yang menawarkan pinjaman jangka pendek dengan bunga yang sangat

tinggi. Bahkan, Papiss Cisse sempat berlatih terpisah dan absen dalam tur

pramusim klub. Namun, setelah melalui negosiasi panjang yang melibatkan

spesialis hukum Islam dan Asosiasi Pesepakbola Profesional, ia pun bersedia

untuk mengenakan seragam dengan sponsor perusahaan kredit tersebut.

Page 73: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

60

Sementara penyerang Crewe United, Nathan Ellington (l. 1981),

berpandangan bahwa ia tidak dapat mempengaruhi sponsor yang dipilih klub

lantaran berada di luar kendali pemain. Pesepakbola muslim asal Inggris ini

mengatakan, “I think that's usually out of the hands of the Muslim. Although

he's not allowed to obviously gamble, I think that's something which is

definitely out of the way, something that you cannot affect really.”

Pandangan tersebut, turut diamini oleh kiper Wigan, Ali Al Habsi.

Menurutnya, pesepakbola muslim hanyalah pemain dan hal-hal seperti

demikian merupakan keputusan klub. “We can't do about it anything because

we go there, we do our job," kata Al-Habsi.

Namun, terlepas dari itu semua, yang terpenting adalah bagaimana

pesepakbola muslim dapat mengontrol hawa nafsu dalam menggunakan

kekayaan yang mereka miliki. Salah satu contoh terbaik adalah Abou Diaby

(l. 1986), yang sering berpartisipasi dalam acara sosial. Selain itu, pesepakbola

muslim asal Perancis ini juga memiliki sebuah lembaga amal bernama

Development Trust yang berpusat di London, Inggris.

Abou Diaby: “We live in a society, and everybody are different. But the

differences have to bring people together. By doing charity activities to help

people, I think is a very good thing to live together.”

Lebih lanjut, apa yang dilakukan oleh Abou Diaby bukan sekedar untuk

mengikuti pesepakbola lain yang juga memiliki yayasan amal sendiri. Namun

bagi umat Islam, amal adalah salah satu fondasi dalam kepercayaan mereka.

“When you become famous and you've got the money, you know what you have

Page 74: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

61

to do, because as a Muslim you have to give 2.5% of your money away, like,

every year,” terang pesepakbola muslim Stoke City, Mamady Sidibe.

Adapun dalam perspektif komunikasi antar agama dan budaya, hal

tersebut sesuai dengan salah satu dari teori dua puluh (KAAB) yang

dikemukakan oleh Andi Faisal Bakti. Teori yang dimaksud adalah

interdependency, yakni pemikiran KAAB yang terdiri atas nilai-nilai, persepsi,

adat istiadat, kebiasaan, tradisi, kreasi, kepercayaan, pola pikir, dan perasaaan

yang mengutamakan saling tolong menolong dan bantu membantu. Lawan dari

teori ini adalah Egoisme, yang diartikan sebagai pemikiran KAAB yang terdiri

atas nilai-nilai, persepsi, adat-istiadat, kebiasaan, tradisi, kreasi, kepercayaan,

pola pikir, dan perasaan yang cenderung kepada orang atau bangsa yang

mampu dan egois akan tetapi sangat bergantung kepada orang lain. Dalam

Islam kedua teori ini disebut dengan Al-Ta’awun.4

Adegan Keempat

Kembali ke Wigan Athletic, tim yang diperkuat oleh Ali Al-Habsi itu,

untuk kali pertama melenggang ke final Piala FA. Sekitar 23 ribu tiket telah

diborong pendukung Wigan untuk menyaksikan pertandingan final yang

berlangsung di Stadion Wembley. Final Piala FA sendiri, disponsori oleh

perusahaan bir yang telah lama menjadi bagian dari sejarah, bahkan menjadi

kultur sepakbola Inggris. Sedangkan Islam melarang umatnya mengkonsumsi

minuman beralkohol.

4 Andi Faisal Bakti, Communication and Family Planning in Islam in Indonesia: South

Sulawesi Muslim Perception of a Global Development Program (Leiden: INIS, 2004), h. 128.

Page 75: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

62

Zafar Iqbal: “As a Muslim, we don't drink alcohol because of the effects it

can have on the body. Ultimately, we're meant to be in control of our own

actions, so alcohol can influence that.”

Meski terdapat perbedaan pandangan terkait masalah alkohol antara

kultur sepakbola Inggris dengan ajaran Islam, namun Zafar Iqbal yang juga

merupakan dokter tim utama Liverpool, tidak khawatir akan terganggu

keimanannya. Pasalnya, ketika Liverpool memenangi final Piala Liga pada

tahun 2012, perayaan kemenangan di ruang ganti, lengkap dengan semburan

sampanye, dilakukan setelah pakaian para staf maupun pemain muslim

disingkirkan terlebih dahulu supaya tidak terkena percikan minuman

beralkohol itu. “So it's that kind of understanding and acceptance which, for

me, was very touching and made me feel accepted,” ungkap Dokter Zaf.

Gambar 3. James Milner menerima hadiah botol sampanye.

5

5 Mike Smith, 2013. The Muslim Premier League, BBC One, London, Inggris. Menit 04:02.

Page 76: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

63

Contoh lain, adalah dalam bentuk apresiasi terhadap pemain yang meraih

predikat Man of the Match. Jika sebelumnya, pemain yang mendapat predikat

tersebut akan diberi hadiah sebotol sampanye. Namun, tradisi tersebut berubah

ketika gelandang Manchester City, Yaya Toure (l. 1983) dengan sopan

menolak untuk menerima penghargaan tersebut dengan mengatakan dirinya

muslim dan tidak minum alkohol. Sialnya, pemain sekaliber Yaya Toure sering

menjadi Man of the Match, begitupun dengan beberapa pesepakbola muslim

lainnya. Oleh karenanya, kini penyelenggara kompetisi mengganti botol berisi

sampanye dengan trofi kecil kepada pemain yang mendapat predikat pemain

terbaik.

“I think it was at some point after that, that Barclays realised actually

Yaya is winning so many Man of the Matches and other Muslim players are

doing so well and winning Man of the Match, we won't have champagne any

more, we'll just have a sort of vase, bauble, trophy number,” demikian kata

pengamat sepakbola Inggris, Henry Winter, menutup adegan ini.

Sementara dalam pandangan komunikasi antar agama dan budaya, apa

yang ditunjukkan oleh pengelola Liga Inggris di atas, merupakan hasil dari

sikap tunduk dan patuh Yaya Toure terhadap ajaran Islam. Hal ini sesuai

dengan teori submission, yakni sekelompok masyarakat, agama, dan budaya

yang hanya tunduk kepada budayanya sendiri dan tidak terpengaruh dengan

ajaran lain yang bertentangan dengan budayanya sendiri. Lawan dari teori ini

adalah Egalitarian, yang diartikan sebagai sekelompok masyarakat, agama,

dan budaya yang mengikuti aturan-aturan lain dan bersikap egaliter atau

Page 77: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

64

tunduk serta ingin bebas dari cengkeraman yang sudah ada. Dalam Islam kedua

teori ini sejalan dengan Al-Islam.6 Selain itu, sikap Mamady Sidibe yang

enggan mengikuti rekannya yang gemar berjudi, serta penolakan Cheick Tiote

dan Papiss Cisse untuk mengenakan seragam dengan sponsor perusahaan riba,

juga termasuk dalam teori submission Andi Faisal Bakti.

Adegan Kelima

Ini adalah hari yang dinantikan oleh suporter Wigan Athletic. Mereka

berbondong-bondong menuju Stadion Wembley untuk mendukung tim

pujaannya melawan Manchester City dalam Final Piala FA. Selain dari Inggris,

suporter Wigan juga datang dari Oman, negara kelahiran Ali Al-Habsi. Di

Oman sendiri, pesepakbola berusia 34 tahun itu mempunyai banyak pengagum

lantaran prestasinya yang mampu memperkuat klub-klub di Liga Primer.

Bahkan, kepopulerannya mampu menandingi David Beckham dan Wayne

Rooney. Selain itu, ia disebut sebagai representasi Islam yang tidak melulu

terkait dengan kegiatan ekstremisme.

Sementara itu, dalam sebuah bus terdengar nyanyian pujian untuk Wigan

dengan bahasa yang sangat berbeda. Mereka adalah keluarga dan kerabat Ali

Al-Habsi yang terbang jauh ke London untuk mendukung jagoannya secara

langsung. Sebelum mencapai stadion mereka berhenti sejenak di sebuah

restoran Timur Tengah untuk istirahat dan shalat. Tidak ketinggalan, mereka

pun menyantap hidangan nasi khas Yaman yang disebut „mandi‟. Seperti

6 Andi Faisal Bakti, Communication and Family Planning in Islam in Indonesia: South

Sulawesi Muslim Perception of a Global Development Program (Leiden: INIS, 2004), h. 128.

Page 78: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

65

halnya nasi kebuli, „mandi‟ dihidangkan dalam sebuah wadah besar untuk

dikonsumsi bersama. “There's quite a lot for three people on there. I'll never be

starved, put it that way,” kata Dave, suporter Wigan lokal yang menjadi

pemandu rombongan.

Namun, di balik kelezatan nasi „mandi‟, makanan bisa menjadi sumber

konflik bagi karir pesepakbola muslim. Hal ini terkait dengan kegiatan

pesepakbola muslim di bulan Ramadhan, di mana aktivitas tanpa makan dan

minum hampir 19 jam membuat pelatih dan manajemen klub khawatir terhadap

penurunan performa pemainnya. Banyak yang mempertanyakan kekuatan fisik

mereka yang tetap menjalankan ibadah puasa Ramadhan, terutama yang

bergelut di pentas sepak bola profesional. “They're so starved of nutrition and

fluid, they could quickly be fatigue and quickly feel faint and disorientated,”

ujar Sam Allardyce, pelatih Sunderland.

Sehubungan dengan hal tersebut, Riz Rehman (l. 1970) membuat

terobosan dengan mengadakan kursus bagi para calon pelatih untuk memahami

ritual seperti puasa dan sholat yang harus dijalani pemain muslim. Tujuannya

tidak lain untuk mengurangi potensi konflik dan keseimbangan yang

mutualistis bisa dicapai, dan harus diakui hal tersebut tidaklah mudah. Riz

Rehman sendiri adalah mantan pesepakbola yang kini menjadi anggota

Asosiasi Pesepakbola Profesional Inggris.

Demba Ba: “Every time I had a manager who was not happy with it, I just

tell him, Listen, I do it. If my performance is still good, then I keep playing.

If it's bad, then you drop me on the bench’, and that's it.”

Page 79: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

66

Namun begitu, ada pula klub yang mengerti atas keputusan pesepakbola

muslim untuk tetap berpuasa. Abou Diaby misalnya, yang mendapatkan

keistimewaan dari Arsenal. Jajaran pelatih, khususnya pelatih fisik dan dokter

tim memberikan suplemen dan vitamin agar pemain bisa beraktivitas seperti

biasanya. “They would prefer me to not fast but they understand it's a special

moment for me and again, they try to accommodate things to make me better,”

terang pesepakbola muslim asal Perancis tersebut.

Adapun sehubungan dengan praktik ibadah puasa yang dilakukan

pesepakbola muslim, berdasarkan perspektif komunikasi antar agama dan

budaya, hal ini termasuk dalam teori flexibility, yakni pemikiran KAAB yang

terdiri atas nilai-nilai, persepsi, adat-istiadat, kebiasaan, tradisi, kreasi,

kepercayaan, pola pikir, dan perasaan yang menyampaikan ajaran secara elastis

atau lentur. Lawan dari teori ini adalah Parochialism, yang diartikan sebagai

pemikiran KAAB yang terdiri atas adat-istiadat, kebiasaan, tradisi, kreasi,

kepercayaan, pola pikir, dan perasaan yang menyampaikan ajaran secara kaku.

Dalam Islam kedua teori ini sejalan dengan Al Tasamuh.7

Teori ini dibuktikan dengan keputusan beberapa pesepakbola muslim

yang tidak memaksakan diri untuk berpuasa ketika bertanding, seperti yang

dilakukan Mamady Sidibe. Menurutnya, pesepakbola yang harus melakoni

pertandingan berat di cuaca ekstrim, mendapat pengecualian untuk tidak

berpuasa. Ia khawatir, siang hari yang panjang pada musim panas dapat

7 Andi Faisal Bakti, Communication and Family Planning in Islam in Indonesia: South

Sulawesi Muslim Perception of a Global Development Program (Leiden: INIS, 2004), h. 128.

Page 80: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

67

mengganggu performa dan membahayakan kesehatannya. Namun demikian, ia

mengaku akan mengganti puasa yang ditinggalkan pada hari yang lain.

Terakhir, adegan ini ditutup oleh penghargaan suporter Newcastle United

kepada Demba Ba terkait kemampuannya mencetak gol setelah Ramadhan.

Ketika manajer Newcastle, Alan Pardew sempat mengkritik Demba Ba karena

sang pemain dinilai terlambat panas pada awal kompetisi musim 2011-12,

bulan Ramadhan diklaim Pardew, sebagai penyebabnya. Namun, suporter

Newcastle justru menyatakan dukungannya lewat chant yang dipersembahkan

untuk Demba Ba. Chant tersebut menggambarkan gol yang dicetak Demba Ba

setelah Ramadhan dengan judul „Just Can’t Get Enough‟. Demba Ba sendiri

mengakhiri musim tersebut dengan 16 gol di pentas Liga Primer Inggris, raihan

terbaik sepanjang kariernya.

Adegan Keenam

Kembali ke Wembley, suporter Wigan telah memenuhi area stadion

tempat final Piala FA berlangsung. Mereka bersorak dan bernyanyi seakan

timnya telah memenangi pertandingan. Sementara itu, rombongan suporter dari

Oman harus menelan pil pahit. Di tengah perjalanan, mereka menerima kabar

bahwa Ali Al-Habsi tidak dimainkan oleh Roberto Martinez, pelatih Wigan.

Sontak, hal ini membuat seisi bus kecewa. Namun, mereka berusaha

menghormati keputusan Roberto Martinez yang mencadangkan Al-Habsi, dan

menerima kenyataan ini sebagai takdir yang telah digariskan Tuhan.

Page 81: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

68

Gambar 4. Ekspresi kekecewaan pendukung Ali Al-Habsi.

8

Adapun bagi pesepakbola, masa-masa sulit dalam berkarir adalah sebuah

keniscayaan. Baik itu karena cedera yang berkepanjangan, jadwal kompetisi

yang menguras tenaga, maupun tekanan dari suporter yang kadang membuat

mereka merasa frustasi. Namun, semua rintangan dan cobaan tersebut akan

terasa lebih mudah jika mereka memiliki keyakinan kepada Tuhan. “If you've

got a faith, I think that's what its main object is, to help you through life's trials

and tribulations,” ujar Sam Allardyce, pelatih kawakan Inggris.

Hal senada disampaikan Demba Ba, bahwa agama mempunyai peran

sangat penting bagi kehidupannya. Keyakinan pemain kebangsaan Senegal ini

kepada Allah, telah menuntunnya hingga menjadi pesepakbola profesional

seperti saat ini. “My faith really guides my life, in everything I do, in everything

I do every day. It gives me as well a lot of confidence,” ungkapnya. Begitu pun

dengan Al-Habsi, yang yakin bahwa Tuhan selalu bersama umat-Nya.

8 Mike Smith, 2013. The Muslim Premier League, BBC One, London, Inggris. Menit 24:07.

Page 82: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

69

“Sometimes you get very, very hard time with injury, or maybe you don't start

the games or a competition. But when you have the belief for yourself from

God, you come in really stronger,” terangnya.

Adegan Ketujuh

Bis yang ditumpangi oleh rombongan suporter dari Oman tiba di Stadion

Wembley. Meski Ali Al-Habsi dicadangkan, mereka tetap antusias menyambut

Final Piala FA. Mereka pun bisa langsung berbaur dengan suporter Wigan

lainnya. Tidak ada perbedaan warna kulit, suku, maupun agama di sini. Semua

bernyanyi, semua menari, untuk menyatakan dukungannya kepada Ali Al-

Habsi dan Wigan. “Look at the people, look how much they like Ali. You know,

how much Ali also likes those people. So we are happy at the end now,” kata

Khalid, salah seorang suporter asal Oman.

Adapun berdasarkan perspektif komunikasi antar agama dan budaya, apa

yang ditunjukkan oleh suporter Wigan dengan kerabat Ali Al-Habsy, sudah

sesuai dengan teori universalism, yakni pemikiran KAAB yang terdiri atas

nilai-nilai, persepsi, adat istiadat, kebiasaan, tradisi, kreasi, kepercayaan, pola

pikir, dan perasaan yang sangat mengutamakan universal. Dalam arti tanpa

sekat-sekat. Lawan dari teori ini adalah nationalism, yakni pemikiran KAAB

yang terdiri atas nilai-nilai, persepsi, adat istiadat, kebiasaan, tradisi, kreasi,

Page 83: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

70

kepercayaan, pola pikir, dan perasaan yang sangat menekankan nasionalisme

atau kesukuan. Dalam Islam kedua teori ini sejalan dengan Al Ta’aruf.9

Sedangkan menurut Sam Allardyce, yang terjadi di Stadion Wembley

adalah bukti bahwa sepakbola merupakan produk multikultural yang tidak

lepas dari masalah dan konflik. Salah satu yang mungkin paling sering

didengar adalah isu rasisme. Namun, sepakbola juga bisa menjadi media untuk

meluruskan ajaran Islam yang selama ini keliru dalam dunia Barat. “When the

players come in more in the Premier League, I think the people will understand

more about Islam. When they see some Muslim players in big clubs or Premier

Leagues, they start reading about this Islam and everything and you get more

understanding how we are like normal people. We like to be with everyone,”

tutur Ali Al-Habsi.

Sementara itu, setelah berjuang habis-habisan selama 90 menit, Wigan

Athletic akhirnya sukses meraih gelar juara di FA Cup usai mengalahkan

Manchester City dengan skor 1-0. Kemenangan The Latics sendiri

dipersembahkan lewat gol dari Ben Watson. Gelar ini menjadi yang pertama

bagi klub yang berdiri sejak tahun 1932. Adapun bagi Al-Habsi, meski tidak

diturunkan pada pertandingan ini, kiper berusia 34 tahun ini merasa senang

bendera Oman bisa berkibar di tengah perayaan kemenangan. Ia pun bangga

menjadi bagian dari sejarah klub. “You can see all the flags in the stadium here

in Wembley and you know, I'm so, so happy,” ujarnya.

9 Andi Faisal Bakti, Communication and Family Planning in Islam in Indonesia: South

Sulawesi Muslim Perception of a Global Development Program (Leiden: INIS, 2004), h. 128.

Page 84: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

71

Sedangkan bagi Dave, menjadi pemandu kelompok suporter dari Oman

adalah sebuah pengalaman tersendiri. Ia tidak merasa terisolasi meski hampir

seharian bersama kelompok yang berbeda latar belakang tersebut. Ia justru bisa

lebih mengenal budaya, makanan, dan ajaran Islam itu sendiri. “It just shows

you can go to a game and not drink alcohol and have a better time. Absolutely

overwhelmed by this and I've waited all my life,” katanya.

3. Alur Akhir

Alur akhir adalah bagian penutup, di mana sebuah narasi akan selesai

pada alur ini. Konflik-konflik yang telah muncul pada bagian perkembangan,

biasannya diselesaikan. Tetapi, bagian ini bisa juga diberikan sebuah akhir

yang menggantung. Hal ini dilakukan jika pembuat film menginginkan

kelanjutan (sekuel) dari karyanya tersebut. Namun, Rob Cowling selaku

director sekaligus producer film dokumenter The Muslim Premier League

tidak memberikan akhir yang menggantung, melainkan sebuah penyelesaian.

Penutup

Pesepakbola muslim seperti Ali Al-Habsi semakin bermunculan di Liga

Primer. Namun, belum ada muslim asli Britania Raya yang berjalan keluar dari

lorong stadion Wembley untuk membela tim nasional Inggris. Begitu pun

dengan negara-negara persemakmuran seperti Skotlandia, Wales, dan Irlandia

Utara yang belum mempunyai pesepakbola muslim dalam tim nasional mereka.

Namun demikian, Zesh Rehman percaya, bahwa suatu hari umat muslim

Inggris akan melangkah lebih jauh dan bermain untuk negaranya.

Page 85: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

72

“When the day comes, when a British Asian kid plays for England, it will

be massive in terms of integration and opening up the mindsets of people a lot

more because, if one thing can help to create harmony, it's football. If that day

comes, it'll be a monumental occasion,” ujar Zesh Rehman, mantan pemain

Fulham yang kini melatih muslim muda Inggris bermain sepakbola.

Gambar 5. Pemain muda Inggris tengah beribadah di sebuah

lapangan sepakbola tempat mereka berlatih.10

Hal senada diungkapkan oleh pengamat sepakbola Inggris, Henry Winter

yang berkata, “It's very disappointing that there aren't more home-grown

Muslim footballers, but it also took time for black players to come through and

represent England. It will happen. The door is open for them to get in.”

Oleh sebabnya, akan menjadi peristiwa yang luar biasa ketika ada

pesepakbola muslim Inggris yang mengenakan seragam dengan lambang tiga

singa di dadanya. Ketika itu terjadi, sepakbola Inggris akan berada dalam level

tertinggi, lantaran telah mampu menyentuh kekuatan terbesar dari sepakbola itu

10

Mike Smith, 2013. The Muslim Premier League, BBC One, London, Inggris. Menit 28:39.

Page 86: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

73

sendiri. “It celebrates raw talent, no matter where you're from or what you

believe,” kata Collin Murray, narator dalam film ini.

Terakhir, Murray memungkasi adegan ini dengan berkata, “This is the

English game, in all its unexpected and unlikely glory. To paraphrase Jimmy

Greaves, it's a funny old game.”

B. Oposisi Biner atau Sifat-Sifat Berlawanan

Pada bagian ini, penulis akan menganalisis film dokumenter The Muslim

Premier League dengan menggunakan model analisis menurut Claude Levi-

Strauss. Dalam memahami narasi, Levi-Strauss berpendapat bahwa struktur

pembuatan makna tidak hanya mitos, alur, dan peran, melainkan terikat dengan

oposisi biner atau sifat-sifat yang saling berlawanan.11

Adapun pembagian analisis

ini didasarkan pada pemisahan berdasarkan adegan.

1. Analisis Adegan Pembuka

Dari hasil analisis, pada bagian pembuka film, penulis menemukan dua

oposisi biner sebagai berikut:

Banyak – Sedikit

Oposisi biner ini menunjukkan perbedaan dari segi jumlah pesepakbola

muslim di Inggris. Sebagai perbandingan, ketika format Liga Primer Inggris

pertama kali dicetuskan pada 1992, hanya ada satu pesepakbola muslim.

Pemain tersebut adalah Mohammed Ali Amar atau biasa disebut Nayim yang

bermain untuk tim asal London, Tottenham Hotspurs. Namun, ketika film ini

11

Gill Branston dan Roy Stafford, The Media Student’s Book (London: Routledge, 2003),

h. 37.

Page 87: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

74

dibuat tahun 2013, jumlah pesepakbola muslim melonjak drastis. Dalam film

disebutkan terdapat lebih dari 40 pesepakbola muslim yang tersebar di klub-

klub Liga Primer. Jumlah itu belum termasuk dengan pesepakbola muslim lain

yang bermain pada tujuh level kompetisi di bawahnya.

Arogan – Santun

Bersembunyi – Menampakkan Diri

Jika seorang pesepakbola mencetak gol, biasanya ia akan merayakan

keberhasilan tersebut dengan cara „jejingkrakan‟ dengan penuh kesombongan

dan narsisme. Namun, pemandangan berbeda ditunjukkan oleh Demba Ba yang

memilih cara lain. Pemain Newcastle United tersebut malah melakukan

selebrasi sujud syukur di pinggir lapangan. Selebrasi yang awalnya dianggap

aneh oleh publik Inggris ini, kemudian kemudian diterima dan menyebar ke

seluruh dunia. kemudian diterima dan menyebar ke seluruh dunia. Tidak hanya

pesepakbola muslim, pesepakbola yang beragama lain juga ada meniru

selebrasi serupa. Lebih lanjut, selebrasi ini disebut sebagai momen di mana

pesepakbola muslim mulai menunjukkan jati dirinya di Liga Primer Inggris.

2. Analisis Adegan Pertama

Pada adegan yang masih termasuk dalam bagian pendahulan film ini,

penulis hanya menemukan satu sifat. Oposisi biner tersebut yaitu:

Sekular – Islami

Seorang muslim tentu mengerti jika agama Islam melarang untuk

berdekatan dengan dunia judi hingga menenggak minuman beralkohol. Selain

Page 88: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

75

itu juga diwajibkan untuk beribadah, seperti shalat lima waktu dan puasa

Ramadhan. Tentu, hal ini terasa asing bagi kultur sepakbola Inggris yang lazim

menggunakan sampanye saat melakukan perayaan kemenangan, mengikat

perusahaan judi sebagai sponsor, dan tetap berkompetisi saat bulan Ramadhan.

Namun, seiring bertambahnya pesepakbola yang beragama Islam di Inggris,

membuat klub dan pengelola kompetisi melakukan kompromi. Tujuannya tidak

lain untuk meminimalisir konflik yang bisa saja terjadi.

3. Analisis Adegan Kedua

Adegan ini merupakan awal dari inti cerita tentang praktik ibadah shalat

pesepakbola muslim. Dari sini beberapa oposisi biner muncul:

Kafir – Muslim

Tahu – Tidak Tahu

Di tengah rutinitasnya sebagai pesepakbola profesional, yakni berlatih

empat hari dalam seminggu, dan dituntut mengeluarkan kemampuan

terbaiknya tiap bertanding, Ali Al-Habsi juga memiliki kewajiban yang tidak

boleh ditinggalkan. Sebagai pemeluk agama Islam, Ali Al-Habsi dan umat

muslim lainnya, setiap hari diharuskan menunaikan shalat lima waktu, apapun

kondisinya. Sebuah komitmen yang menunjukkan berapa besar ketaatan

seorang hamba terhadap Tuhannya.

Lebih lanjut, praktik ibadah yang dilakukan pesepakbola muslim turut

mendapat perhatian dari rekan seprofesi pemeluk agama lain. Hal ini diakui

oleh Lucas Leiva, yang kerap bertanya kepada rekannya di Liverpool, mengapa

Page 89: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

76

melakukan shalat dan apa tujuannya. Dari pertanyaan-pertanyaan itu, mereka

yang awalnya tidak mengerti, jadi paham bagaimana ajaran Islam yang

sebenarnya. Oleh karenanya, dalam dunia sepakbola jarang ditemukan insiden

yang didasari kebencian terhadap Islam. Adapun, masalah islamophobia terjadi

karena kurangnya pemahaman terhadap Islam.

4. Analisis Adegan Ketiga

Adegan ini membahas tentang pesepakbola muslim yang mulai menemui

beberapa masalah dalam karirnya di Inggris. Salah satunya mengenai kehalalan

makanan yang kerap diabaikan dalam budaya Barat. Berikut sifat-sifat

berlawanan yang muncul:

Halal – Haram

Minoritas – Mayoritas

Menjadi minoritas bukanlah sesuatu yang mudah, apalagi jika itu terkait

keyakinan. Dibutuhkan ketahanan mental dan keyakinan kuat untuk tetap eksis.

Sebagai minoritas di Eropa, pesepakbola muslim juga harus menyesuaikan diri

untuk mengkonsumsi makanan dan minuman halal. Beberapa pemain muslim

yang kebanyakan pendatang dari Afrika dan Timur Tengah meminta klubnya

untuk menyediakan makanan halal. Untungnya, permintaan ini mendapat

persetujuan dari manajemen klub. Liverpool contohnya, yang hanya

menyajikan ayam halal untuk dikonsumsi para pemain di musim latihan,

karena baik yang muslim maupun bukan, sama-sama bisa mengonsumsinya.

Page 90: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

77

Apa yang dilakukan Liverpool adalah bukti bahwa pesepakbola muslim

telah menjadi bagian dari klub tersebut. Begitupun dengan Arsenal yang

memberikan konsesinya kepada pesepakbola muslim agar bisa semaksimal

mungkin dalam menjalankan kewajiban shalat. Selain itu, Arsenal juga

memberikan pilihan kepada pesepakbola muslim untuk mandi terpisah dengan

rekan setim. Dengan demikian, meski jumlah pesepakbola muslim masih

sedikit, namun mereka tetap terintegrasi dalam klub. Mereka mendapatkan

perlakuan yang sama dan tidak dianggap sebagai „kelompok lain‟ lantaran

mempunyai budaya dan praktik ibadah yang berbeda. Ada niat tulus dari pihak

klub untuk memahami dan mengakomodasi kebutuhan religius para pemain.

Karena pada prinsipnya, kalau pemain senang, maka kinerja mereka di

lapangan akan maksimal, dan klub juga yang akan meraih keuntungan.

5. Analisis Adegan Keempat

Adegan ini mengisahkan tentang keresahan sebagian pesepakbola

muslim terhadap sumber penghasilan yang mereka dapat. Selain itu,

diceritakan pula bagaimana pesepakbola muslim mengelola kekayaannya.

Berikut ini adalah beberapa oposisi biner yang ada:

Pemain – Klub

Bersih – Kotor

Kaya – Miskin

Kesepakatan sponsor telah menjadi sumber ketegangan baru. Tim yang

mengiklankan perjudian dan perusahaan pinjaman kredit di baju mereka

Page 91: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

78

menempatkan pemain Muslim mereka dalam posisi yang sulit. Papiss Cisse

dan Cheick Tiote sempat menolak mengenakan seragam Newcastle dengan

sponsor baru klub, Wonga. Mereka khawatir hal itu bertentangan dengan ajaran

Islam yang menolak praktik riba. Adapun, Wonga sendiri dikenal sebagai

perusahaan pemberi pinjaman kredit yang terkenal dengan bunga yang tinggi.

Sementara itu, bila sponsor judi dan perusahaan riba masih menjadi

perdebatan bagi pesepakbola muslim, Islam justru sudah memberikan jalan

keluar bagi umatnya yang ingin membersihkan hartanya dengan berzakat.

Setiap tahun pesepakbola muslim diwajibkan menyisihkan 2,5% dari total

penghasilannya untuk disumbangkan. Selain itu, kebiasaan Abou Diaby yang

sering berpartisipasi dalam acara sosial juga mendapat sorotan.

Gambar 6. Abou Diaby ketika mengikuti kegiatan sosial

12

Seperti diketahui, meski telah hidup kerkecukupan dan bergelimang harta,

pemain asal Perancis ini ternyata tidak pernah melupakan rakyat kecil.

12

Mike Smith, 2013. The Muslim Premier League, BBC One, London, Inggris. Menit 10:09.

Page 92: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

79

Bersama pesepakbola muslim asal Mali, Frederic Kanoute, Diaby juga

mempunyai sebuah lembaga bernama Development Trust yang berpusat di

London, Inggris. Tujuan utama dari Development Trust adalah untuk

mengentaskan kemiskinan melalui proyek-proyek pemberdayaan masyarakat,

menciptakan lapangan kerja, dan peluang usaha. Dengan tersedianya

pekerjaan, rakyat miskin diharap dapat terangkat martabatnya dan bukan lagi

menjadi obyek, melainkan sebagai subyek dalam upaya penanggulangan

kemiskinan. Kemudian, pada tahun 2012, ia pernah melelang kostum Arsenal

miliknya untuk muslim Rohingya, dan terjual sebesar 1600 poundsterling.

6. Analisis Adegan Kelima

Adegan ini membahas tentang industri sepakbola Inggris yang erat

kaitannya dengan minuman beralkohol. Sementara Islam melarang umatnya

mengkonsumsi minuman beralkohol. Dari sini ditemukan oposisi biner, yakni:

Suci – Najis

Alkohol – Non Alkohol

Sepakbola Inggris dan alkohol adalah suatu kesatuan yang tidak dapat

terpisahkan. Dalam tradisi Inggris, pemain terbaik dalam sebuah pertandingan

berhak mendapat kehormatan membuka botol besar sampanye. Namun, hal

tersebut berubah ketika Yaya Toure didaulat sebagai Man of the Match pada

laga Manchester City kontra Newcastle United, 2013 silam. Sebagai muslim

yang taat, Yaya Toure dengan sopan menolak menerima botol sampanye

tersebut dan menyerahkannya pada Joleon Lescott, rekan setimnya. Sikap Yaya

Page 93: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

80

Toure ini kemudian disikapi oleh oleh penyelenggara Liga Inggris dengan

mengganti tradisi botol sampanye, dengan trofi kecil kepada pemain terbaik.

Kemudian, dalam tradisi Liga Primer Inggris, alkohol juga sering dijumpai

dalam setiap perayaan kemenangan. Ketika Liverpool menjuarai Piala Liga

tahun 2012, para pemain merayakannya dengan saling menyemburkan bir

kepada seluruh anggota klub. Namun, hal tersebut tidak dilakukan kepada

dokter tim, Zafar Iqbal, lantaran mereka paham bahwa alkohol dilarang dalam

agama Islam. Selain itu, ketika memasuki ruang ganti, para pemain Liverpool

yang masih ingin „berpesta‟ dengan bir, terlebih dahulu memindahkan pakaian

sang dokter ke tempat yang aman. Tujuannya agar pakaian tersebut tidak

terkena percikan minuman beralkohol tersebut.

7. Analisis Adegan Keenam

Adegan ini berfokus pada puasa Ramadhan yang dilakukan oleh

pesepakbola muslim, meski di saat yang bersamaan tengah berada dalam

sebuah kompetisi. Berikut oposisi biner yang mucul:

Pemain – Pelatih

Puasa – Tidak Puasa

Berbeda dengan kompetisi di negara-negara dengan penduduk mayoritas

Islam, Liga Primer Inggris tidak menghentikan kompetisinya ketika bulan

Ramadhan. Bahkan beberapa pertandingan tetap digelar siang hari, ketika

pesepakbola muslim menjalankan ibadah puasa. Karenanya, banyak yang

mempertanyakan kekuatan fisik mereka. Begitu pula dengan pelatih dan

Page 94: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

81

manajemen klub yang khawatir terhadap penurunan performa pemainnya. Tak

jarang, terdapat pelatih yang lebih suka jika pemainnya tidak berpuasa ketika

bertanding, seperti yang dialami oleh Demba Ba dan Abou Diaby.

Namun demikian, sejak asosiasi tertinggi sepakbola Inggris, FA,

memasukkan puasa Ramadhan sebagai salah satu programnya, kini klub-klub

mulai melunak kepada kegiatan pemainnya. Klub-klub memperbolehkan

pemainnya untuk berpuasa. Bahkan, pemain yang berpuasa mendapatkan

keistimewaan tersendiri dari klub. Jajaran pelatih, terutama pelatih fisik dan

dokter tim memberikan suplemen dan vitamin agar pemain bisa beraktivitas

seperti biasa. Hasilnya pun cukup memuaskan. Demba Ba yang diawal musim

terlambat panas, justru mampu membuka „keran‟ golnya ketika bulan

Ramadhan. Total enam gol yang ia lesakkan pada bulan suci umat Islam itu.

8. Analisis Adegan Ketujuh

Adegan ini menceritakan tentang kekecewaan rombongan suporter dari

Oman setelah mengetahui pemain pujaannya, Ali Al-Habsi, tidak diturunkan

pada partai Final Piala FA. Dan berikut adalah oposisi biner yang muncul:

Pemain Inti – Pemain Cadangan

Kegembiraan – Kesedihan

Keluarga dan kerabat Ali Al-Habsi dengan penuh semangat terbang dari

Oman menuju London untuk mendukung secara langsung pemain pujaannya

pada partai Final Piala FA. Namun, semangat itu luntur ketika mengetahui

bahwa pelatih Wigan, Roberto Martinez, tidak menurunkan kiper berusia 34

Page 95: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

82

tahun tersebut. Adapun bagi Ali Al-Habsi, duduk di bangku cadangan jelas

membuatnya kecewa. Tetapi, yang terpenting adalah bagaimana ia mengambil

hikmah dari setiap kejadian dan tetap yakin dengan rencana Tuhan. Karena

menurutnya, hanya dengan cara itu ia bisa melewati periode yang tidak

mengenakkan dalam karir sepakbolanya.

9. Analisis Adegan Kedelapan

Pada adegan ini, rombongan suporter dari Oman tetap memberikan

dukungannya kepada Wigan Athletic, meski telah mengetahui jika Ali Al-

Habsi tidak dimainkan. Dari sini muncul oposisi biner sebagai berikut:

Menang – Kalah

Timur – Barat

Sepakbola bukan lagi sekadar permainan indah dari para aktornya untuk

menciptakan gol dan meraih kemenangan.. Tetapi sepakbola merupakan bahasa

universal yang telah memberi pelajaran terhadap refleksi kemanusiaan

seseorang. Salah satunya tentang multikulturalisme. Hal ini tercermin dari

bergabungnya suporter dari belahan dunia timur, Oman, dengan suporter lokal

Wigan Athletic yang notabene berasal dari negara Barat. Mereka bersatu

membentuk barisan untuk bersorak, bernyanyi, dan memberikan semangat

kepada klub yang bermarkas di County Greater Manchester, Inggris tesebut.

Page 96: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

83

Gambar 7. Suporter Wigan dan rombongan dari Oman bernyanyi

bersama mendukung klub jagoannya.13

Sementara itu, berkat dukungan dari puluhan ribu suporternya, Wigan

Athletic sukses memenangkan Final Piala FA 2013 lewat gol tunggal Ben

Watson pada penghujung babak kedua. Raihan ini menjadi yang pertama bagi

klub yang berdiri sejak tahun 1932. Namun, prestasi ini tidak menjalar ke

performa The Latics di pentas Liga Primer Inggris. Klub yang dilatih Roberto

Martinez itu harus terdegradasi ke divisi Championship. Wigan hanya mampu

finis di urutan ke-17 pada akhir klasemen setelah hanya mampu meraih 36 poin

hasil dari sembilan kemenangan dan sembilan imbang. Ironisnya, Wigan

dipastikan terdegradasi selang beberapa hari setelah meraih trofi Piala FA.

10. Analisis Adegan Penutup

Sebagai penutup, film dokumenter ini menyampaikan harapannya agar

suatu saat ada pesepakbola muslim yang mengenakan seragam tim nasional

13

Mike Smith, 2013. The Muslim Premier League, BBC One, London, Inggris. Menit 25:53.

Page 97: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

84

Inggris, serta menyanyikan lagu kebangsaan Inggris “God Save The Queen di

tengah puluhan ribu hooligan yang memadati Stadion Wembley. Berikut

adalah oposisi biner yang ditemukan:

Sekarang – Mendatang

Skuat Muslim – Skuat Non Muslim

Meski jumlah pesepakbola muslim yang berkarir di Liga Primer Inggris

terus meningkat tiap tahunnya. Namun, belum ada satupun pemain muslim

yang dipanggil untuk memperkuat tim nasional Inggris. Hal ini tidak lepas dari

asal pemain muslim itu sendiri, yang mayoritas merupakan pendatang dari luar

Britania Raya. Meski demikian, Zesh Rehman yakin suatu saat bakal ada

pesepakbola muslim yang mengenakan seragam dengan lambang tiga singa di

dadanya. Zesh Rehman sendiri adalah pesepakbola muslim keturunan Pakistan

yang mempunyai kewarganegaraan Inggris. Di sela-sela kesibukannya, ia kerap

melatih anak-anak muslim Inggris bermain sepakbola.

Oleh karenanya, ketika hal tersebut terjadi, sepakbola Inggris akan

berada dalam level tertinggi. Level di sini bukan diukur dari prestasi timnas

semata, namun lebih kepada kemampuan Inggris dalam mengoptimalkan

seluruh potensi yang ada untuk dipersatukan menjadi sebuah kesebelasan.

Ketika Inggris mampu merangkul segala perbedaan di negaranya dan

mentransformasikan hal tersebut menjadi kekuatan hebat, bukan tidak mungkin

timnas Inggris akan mengikuti jejak Perancis di Piala Dunia 1998 dan Jerman

di Piala Dunia 2014. Kedua negara tersebut sukses menjadi juara dunia dengan

skuad multikulturalnya.

Page 98: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

85

C. Mitos dan Simbol-Simbol

Pada bagian ini, penulis akan menggunakan model analisis narasi menurut

Joseph Campbell. Dalam memahami narasi, Campbell memfokuskan pada mitos

dan simbol-simbol yang dimunculkan pada suatu kisah untuk mengetahui esensi

tentang keberadaan tokoh dalam cerita tersebut.14

Meski model analisis ini lebih

cocok digunakan untuk film horor dan misteri, namun penulis menemukan

beberapa simbol maupun mitos yang relevan dalam film dokumenter The Muslim

Premier League, dan berikut penjelasannya.

1. Olahraga Sebagai Mitos

Michael Real dalam tulisannya berjudul Sport and Spectacle yang

termuat dalam buku Questioning the Media: A Critical Introduction,

menyebutkan bahwa apa yang disebut sebagai olahraga telah hadir sebagai

mitos dalam kehidupan masyarakat modern. Mitos dalam masyarakat

tradisional adalah sesuatu yang diangggap suci, sakral dan dihormati.15

Apa yang dinyatakan oleh Michael Real ini menemukan artikulasinya

dalam sepakbola. Bagi suporter sepak bola, bentuk komunikasi yang dianggap

menyinggung klub yang didukungnya akan dianggap sebagai pelecehan atas

mitos dan identitas kediriannya. Begitupun sebaliknya, ketika ada pemain yang

dianggap berjasa bagi klubnya, maka suporter tidak segan untuk menyanjung,

menjadikan sebagai panutan, bahkan membuatkan persembahan khusus untuk

pemain tersebut. Misalnya pendukung Newcastle United, yang memiliki chant

14

Gill Branston dan Roy Stafford, The Media Student’s Book (London: Routledge, 2003),

h. 33. 15

John Downing, dkk., Questioning the Media: A Critical Introduction (New York: SAGE

Publications, 1995), h. 412.

Page 99: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

86

atau lagu pujaan untuk pemain idola mereka, Demba Ba. Lagu itu sendiri

mengaitkan kemampuan mencetak gol Demba Ba dengan bulan Ramadhan.

Gambar 8. Lirik lagu pujaan atau chant untuk Demba Ba.

16

Seperti diketahui, Demba Ba dikenal sebagai salah satu pesepakbola

muslim yang taat dengan perintah Tuhan. Saat memasuki bulan Ramadhan, ia

selalu berpuasa, tidak peduli apakah itu hari latihan maupun hari pertandingan.

Dengan demikian, chant atau lagu pujaan tersebut secara tidak langsung

membuat pendukung Newcastle, yang awalnya tidak mengerti sama sekali

tentang Islam, menjadi sedikitnya tahu tentang apa yang terjadi selama

Ramadhan. Minimal mereka mengerti bahwa terdapat satu bulan yang

istimewa dalam dunia Islam, dan bisa lebih menghargainya.

2. Mitos yang Keliru Seputar Puasa Ramadhan

Puasa di bulan Ramadhan adalah rukun Islam ketiga bagi umat Islam.

Para pesepakbola muslim di seluruh penjuru dunia pun ikut menjalankannya.

Namun, kewajiban menjalankan ibadah puasa tersebut, juga ikut memengaruhi

16

http://fanchants.co.uk/football-songs/newcastle_united-chants/demba-ba-ramadan/

Page 100: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

87

rutinitas mereka. Beberapa dari mereka tetap menjalankan ibadah selama

sebulan penuh, termasuk di hari ketika mereka memiliki kewajiban berlatih dan

bermain. Tapi, tak sedikit pesepakbola yang mencari dispensasi karena alasan

berpuasa dan mencari hari pengganti untuk menunaikan kewajiban mereka itu.

Di Inggris sendiri, puasa menjadi ujian tersendiri. Untuk tidak makan dan

minum saja, Muslim harus melakoninya mulai pukul 02.00 pagi hingga 21.00

malam. Itu artinya umat muslim di Eropa harus berpuasa hingga 19 jam. Oleh

karenanya, banyak yang mempertanyakan kekuatan fisik mereka yang tetap

menjalankan ibadah puasa Ramadhan, terutama yang bergelut di pentas

sepakbola profesional. Padahal hampir semua klub di Liga Inggris terdapat

pesepakbola muslim, beberapa di antaranya adalah pemain penting. Hal ini

juga diperkuat dengan mitos yang menyebut bahwa selama berpuasa, seseorang

tidak boleh berolahraga karena hanya akan membuat tubuh lemas.

Namun, mitos tersebut tidak sepenuhnya benar. Karena faktanya, jika

selama berpuasa hanya berdiam diri dan tidak beraktivitas, maka kadar gula

darah lebih cepat turun. Akibatnya, oksigen tidak masuk ke sel-sel tubuh

sehingga tubuh lemas dan tidak bertenanga. Kemudian bagi pesepakbola,

apakah puasa akan memberatkan atau malah meringankan, semua tergantung

pada fokus individu itu sendiri. Karena keyakinan seorang muslim menjadi

dasar dari kehidupan mereka di waktu yang penting. Keyakinan mereka

menjadi yang utama dibanding sepakbola. Lebih lanjut, untuk bisa tetap kuat

berpuasa, pesepakbola muslim harus menjaga mengkonsumsi air dan nutrisi

yang cukup saat malam hari. Jajaran pelatih, khususnya pelatih fisik dan dokter

Page 101: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

88

tim juga banyak yang memberikan suplemen dan vitamin agar pemainnya tidak

dehidrasi, seperti yang dilakukan oleh manajemen klub Arsenal, Liverpool,

Newcastle United, dan Manchester City.

3. Mitos Terkait Makanan Bagi Pesepakbola

Sebagian pesepakbola percaya bahwa performa pada pertandingan tidak

tergantung dari makanan apa yang dikonsumsi. Mereka menganggap hal ini

sebagai fakta yang berasal dari literatur-literatur sains. Namun, mitos tersebut

tidaklah benar karena seorang pesepakbola harus memperhatikan kebutuhan

dan batas nutrisi dari makanan mereka. Secara umum diet nutrisi yang

dibutuhkan oleh pemain sepakbola adalah sekitar 40% karbohidrat, 40%

lemak, dan 20% protein. Kajian ilmiah menunjukkan bahwa diet makanan yang

kaya akan karbohidrat dapat meningkatkan performa berlari pesepakbola.

Semakin banyak karbohidrat maka akan semakin cepat bisa berlari, terutama

pada akhir-akhir pertandingan.

Oleh karenanya, beberapa klub di Liga Primer Inggris sangat ketat dalam

mengatur pola makan pemainnya. Arsenal misalnya yang mewajibkan

pemainnya untuk memakan dua buah pisang sebelum berlatih. Ini dilakukan

agar stamina pemain meningkat daya tidak mudah lelah. Sementara Newcastle

United, sengaja menyediakan „energy bar‟ dengan komposisi madu dan

gandum untuk dikonsumsi pemainnya jelang pertandingan. Begitupun dengan

dokter tim Liverpool yang hanya menyediakan ayam halal bagi pemainnya.

Selain dapat dikonsumsi oleh pesepakbola dari agama apapun, daging ayam

Page 102: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

89

merupakan bahan makanan yang memiliki protein paling tinggi, vitamin, dan

mineral. Mengkonsumsi daging ayam juga dapat membantu menurunkan berat

badan karena rendah lemak, mengontrol kadar kolesterol dan tekanan darah,

serta mengurangi risiko serangan jantung dan kanker.

4. Sampanye Diganti dengan Simbol Piala

Dalam tradisi Liga Primer, man of the match atau bintang pertandingan

mendapat kehormatan untuk membuka botol besar sampanye. Namun, tradisi

tersebut berubah ketika Yaya Toure didaulat menjadi pemain terbaik pada laga

Manchester City kontra Newcastle United, 2012 silam. Pada laga itu,

pesepakbola berusia 32 tahun ini mencetak dua gol sekaligus mengantar timnya

meraih kemenangan. Sebagaimana kebiasaan di Inggris, Yaya Toure harus

merayakannya dengan meminum sebotol sampanye yang disediakan panitia.

Namun, sebagai muslim yang taat, pemain kebangsaan Pantai Gading itu

menolak dan menyerahkan botol sampanye tersebut kepada Joleon Lescott,

rekan satu timnya. Dan menariknya, pemain sekaliber Yaya Toure sering

menjadi pemain terbaik. Begitupun dengan beberapa pesepakbola muslim lain.

Oleh karenanya, agar tidak menimbulkan polemik di kemudian hari,

penyelenggara Liga Inggris tidak lagi memberikan botol berisi sampanye bagi

mereka yang dipilih menjadi pemain terbaik. Kini, mereka mendapatkan trofi

atau piala kecil sebagai simbol pemain terbaik, karena pemain non-muslim

juga tak keberatan sama sekali dengan pergantian itu.

Page 103: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

90

Selain itu, klub-klub di Liga Primer Inggris juga makin sadar tentang

persoalan yang bisa timbul dari sampanye, minuman yang biasanya hadir

dalam acara-acara perayaan. Ketika Liverpool menjuarai Piala Liga pada 2012,

perayaan yang melibatkan sampanye di ruang ganti dilakukan sedemikian rupa,

sehingga minuman ini tidak mengenai pakaian milik dokter tim Liverpool,

Zafar Iqbal, yang dikenal sebagai pemeluk Islam yang taat. Caranya adalah

semua pakaian dan seragam milik dokter dipindahkan dari ruang ganti tim.

Dalam Islam sendiri, minuman yang memabukkan disebut dengan khamr.

Setiap minuman yang sifatnya memabukkan, meski memiliki nama yang

berbeda-beda, pada hakekatnya diharamkan. Karenanya, pesepakbola muslim

sangat berhati-hati terkait minuman yang memabukkan. Selain sebagai bentuk

kepatuhan kepada Allah, sengan tidak meminum khamr mereka ingin

menunjukkan profesionalismenya sebagai pesepak bola yang dituntut selalu

menampilkan performa gemilang di setiap pertandingan. Dengan demikian,

pelarangan Islam terhadap minuman memabukkan terjadi bukan tanpa sebab.

Melainkan Islam mengatur penganutnya untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

5. Simbol Islam dalam Selebrasi Sujud Syukur

Simbol-simbol Islam yang dimaksud adalah selebrasi gol dengan cara

sujud syukur. Selebrasi yang dipopulerkan oleh Demba Ba dan Pappis Cisse di

Newcastle United tersebut, menjadi kejutan bagi publik sepak bola Eropa.

Alih-alih merayakan gol dengan diiringi kesombongan dan narsisme, mantan

pemain Newcastle United itu justru merayakan gol dengan kerendahan hati

Page 104: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

91

melalui sujud syukur di atas lapangan hijau. Selebrasi yang awalnya aneh bagi

publik Eropa ini, kemudian diterima dan menyebar ke seluruh dunia. Tidak

hanya pesepak bola yang beragama Islam saja, pesepak bola non Muslim

seperti Fernando Torres dan Enrique García Martínez beberapa kali melakukan

selebrasi serupa.

Gambar 9. Demba Ba dan Papis Cisse meluapkan

kegembiraannya dengan sujud syukur.17

Ketika pesepakbola muslim melakukan selebrasi sujud syukur, terdapat

nilai ibadah yang hendak disampaikan kepada publik Eropa. Saat sujud, posisi

kepala sejajar dengan kaki. Kepala yang disimbolkan sebagai keagungan dan

keistimewaan sama rendahnya dengan kaki sebagai simbolisasi kerendahan dan

kelemahan manusia. Sekiranya jelas bahwa segala perilaku egois, sombong,

arogan, munafik, dan masih banyak lagi, tak lebih mulia dari kaki yang

merupakan simbolisasi dari serendah-rendahnya eksistensi manusia di dunia.

Dengan demikian, ketika pesepak bola muslim melakukan sujud syukur usai

17

Mike Smith, 2013. The Muslim Premier League, BBC One, London, Inggris. Menit 00:47.

Page 105: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

92

mencetak gol, mereka tidak sekedar mengekspresikan ungkapan terima

kasihnya kepada Allah, melainkan untuk menjaga dirinya untuk selalu tawadhu

dan tidak menilai orang lain lebih rendah dari dirinya.

Lebih lanjut, dua pesepakbola muslim itu juga membawa pengaruh

terhadap anak-anak pendukung Newcastle. Banyak di antara mereka yang

meniru perayaan gol dengan cara sujud syukur di atas lapangan tersebut. Anak-

anak itu tentu tidak paham sama sekali mengapa mereka melakukannya.

Tetapi, hal tersebut merupakan tanda bahwa ada dimensi kehidupan lain yang

mulai menyusup tanpa disadari bahkan sejak kanak-kanak. Praktek atau

simbol-simbol yang umat muslim lakukan telah menjadi bagian yang lebih

akrab bagi budaya populer Eropa.

Page 106: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

93

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari analisis yang telah dilakukan, secara garis besar film dokumenter The

Muslim Premier League menceritakan tentang peningkatan jumlah pesepakbola

muslim yang turut membawa pengaruh bagi kultur sepakbola Inggris. Meski dari

segi jumlah belum sebanding dengan pesepakbola yang beragama lain, namun

dampak yang ditimbulkan oleh pesepakbola muslim tidak bisa dihiraukan. Secara

rinci, film ini menunjukkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Sesuai dengan teori narasi Tzvetan Todorov, film ini terbagi menjadi tiga alur,

di mana alur awal merupakan bagian cerita yang mengantarkan penonton untuk

mengikuti alur-alur berikutnya. Bagian pendahuluan dari film ini, menceritakan

tentang awal mula pesepakbola muslim yang menunjukkan jati dirinya dalam

belantika sepakbola Inggris. Hal ini ditandai dengan simbol-simbol Islam yang

ditampilkan Demba Ba, melalui selebrasi sujud syukurnya.

Kemudian, alur tengah atau bagian perkembangan merupakan rangkaian

dari tahapan-tahapan yang membentuk seluruh proses narasi. Pada bagian ini

sudah muncul konflik, yang merupakan pengembangan dari situasi awal di

bagian pendahuluan. Dalam film ini sendiri, para pesepakbola muslim

diceritakan mulai menemui sejumlah masalah terkait karirnya. Hal ini terkait

dengan kultur sepakbola Inggris yang kerap bersinggungan alkohol dalam

pesta perayaan, menggunakan perusahaan judi dan riba sebagai sponsor, tetap

Page 107: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

94

berkompetisi meski memasuki bulan Ramadhan, hingga dekat dengan dunia

malam yang lebih banyak mudharat-nya.

Sementara alur akhir adalah bagian penutup, di mana sebuah narasi akan

selesai pada alur ini. Konflik-konflik yang telah muncul pada bagian

perkembangan, biasannya diselesaikan. Pada bagian penutup ini, film lebih

memfokuskan pada harapan agar suatu saat terdapat pesepakbola muslim

Inggris yang bisa mengenakan seragam dengan lambang tiga singa di dada.

Karena bila dibandingkan dengan Jerman, Belanda, Belgia maupun Perancis,

belum ada satupun pesepakbola muslim Britania yang memperkuat tim

nasional Inggris.

2. Dari hasil analisis per adegan yang telah dilakukan sebelumnya, muncul

beberapa sifat berlawanan yang mewakili semua sifat berlawanan yang ada.

Diharapkan oposisi biner berikut dapat menarasikan keseluruhan cerita, di

antaranya:

Mayoritas – Minoritas

Kafir – Muslim

Haram – Halal

Klub – Pemain

Kotor – Bersih

Alkohol – Non Alkohol

Puasa – Tidak Puasa

Pemain Inti – Pemain Cadangan

Kegembiraan – Kesedihan

Page 108: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

95

Menang – Kalah

Barat – Timur

Sekarang – Mendatang

Oposisi biner tersebut menunjukkan bahwa kata yang berada di sebelah

kanan merupakan representasi dari pesepakbola muslim, bersanding dengan

kultur sepakbola Inggris di sebelah kiri. Dari oposisi tersebut jelas terdapat

pertentangan antara ajaran Islam yang dianut pesepakbola muslim dengan

situasi di Inggris yang kurang Islami. Namun demikian, perbedaan yang ada

bukan menjadi sumber konflik antara pihak-pihak yang bertentangan ini.

Kultur sepakbola Inggris yang diwakili oleh pengelola kompetisi, manajemen

klub, pelatih, hingga suporter justru memberikan „komprominya‟ kepada

pesepakbola muslim. Kompromi tersebut berupa keistimewaan kepada

pesepakbola muslim untuk memilih makanan halal, diberikan kebebasan

beribadah, hingga mendapat asupan gizi sebagai pengganti nutrisi yang hilang

ketika puasa Ramadhan. Oleh karenanya, ketika Islam menginspirasi untuk

membentuk suatu model budaya baru dari budaya lokal yang sudah ada, maka

akan terbentuk apa yang disebut kulturasi budaya. Sehingga, sekalipun kultur

sepakbola itu tunggal, namun wujudnya dapat bermacam-macam. Setidaknya

lebih multikultural.

3. Berdasarkan teori narasi Joseph Campbell yang menekankan pada mitos dan

simbol-simbol, film dokumenter ini memunculkan bahwa apa yang disebut

sebagai olahraga telah hadir sebagai mitos dalam kehidupan masyarakat

modern itu sendiri. Mitos dalam masyarakat tradisional adalah sesuatu yang

Page 109: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

96

diangggap suci, sakral dan dihormati. Bagi suporter sepak bola, bentuk

komunikasi yang dianggap menyinggung klub yang didukungnya akan

dianggap sebagai pelecehan atas mitos dan identitas kediriannya. Begitupun

sebaliknya, ketika ada pemain yang dianggap berjasa bagi klubnya, maka

suporter tidak segan untuk menyanjung, menjadikan sebagai panutan, bahkan

membuatkan persembahan khusus untuk pemain tersebut. Selain itu, juga

terdapat mitos yang keliru tentang Ramadhan dan makanan bagi pesepakbola.

Sementara dari segi simbol-simbol yang ditampilkan, film ini hanya

membahas simbol Islam dalam selebrasi sujud syukur yang dipopulerkan oleh

Demba Ba. Ketika pesepakbola muslim melakukan selebrasi sujud syukur,

terdapat nilai ibadah yang hendak disampaikan kepada publik Eropa. Saat

sujud, posisi kepala sejajar dengan kaki. Kepala yang disimbolkan sebagai

keagungan dan keistimewaan sama rendahnya dengan kaki sebagai simbolisasi

kerendahan dan kelemahan manusia. Sekiranya jelas bahwa segala perilaku

egois, sombong, arogan, munafik, dan masih banyak lagi, tak lebih mulia dari

kaki yang merupakan simbolisasi dari serendah-rendahnya eksistensi manusia

di dunia. Kemudian, terdapat pula simbolisasi sampanye kepada pemain

terbaik yang diganti dengan piala kecil oleh penyelenggara kompetisi agar

tidak memicu konflik dengan pesepakbola muslim yang dilarang berhubungan

dengan alkohol.

Page 110: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

97

B. Saran

Secara garis besar film dokumenter ini mampu menjelaskan tentang

fenomena mulai membanjirnya pesepakbola muslim di Liga Primer Inggris.

Apalagi alur film ini yang memang berdasarkan fakta yang ada. Namun, film ini

tidak menampilkan statistik jumlah pesepakbola muslim sehingga penonton harus

menerka-nerka atau mencari sendiri jumlah yang sebenarnya. Selain itu, terdapat

beberapa adegan yang diawali dengan pernyataan dari narasumber tanpa dimulai

dengan latar belakang cerita. Hal ini membuat penulis kerap mengalami kesulitan

dalam menarasikannya. Untuk mengatasinya, penulis harus menonton adegan

tersebut hingga selesai sebelum mengubahnya menjadi kata-kata.

Sebagai penutup, penulis berharap penelitian ini dapat terus berlanjut ke

depannya. Semoga penelitian ini bisa digunakan untuk memperkuat keimanan kita

kepada Allah SWT. Bila pesepakbola muslim yang hidup di negara dengan

minoritas Islam saja bisa mempertahankan aqidahnya, kenapa kita yang hidup di

negara dengan umat Islam terbesar di dunia tidak bisa? Mari kita tiru teladan yang

ditampilkan pesepakbola muslim di Eropa, khusunya di Inggris.

Page 111: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

98

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Aha, Agus. Legiun Muslim di Kancah Eropa. Bandung: PT Mizan Publika, 2008.

Agusta, Husni. Buku Pintar Olahraga. Jakarta: Mawar Gempita, 1990.

Al-Jaza‟iri, Syekh Abu Bakar Jabir. Minhajul Muslim. Terj. Musthofa Aini, dkk.

Jakarta: Darul Haq, 2006.

Al-Qardhawy, Yusuf. Pengantar Kajian Islam. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2003.

Al-Usairy, Ahmad. Sejarah Islam Sejak Zaman Nabi Adam Hingga Abad 20.

Jakarta: Akbar Media, 2010.

Ardianto, Elvinaro dan Erdijaya, Lukiati Komala. Komunikasi Massa: Suatu

Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2007.

Ayawaila, Garzon R. Dokumenter dari Ide sampai Produksi. Jakarta: FFTV IKJ

Press, 2008.

Bakti, Andi Faisal. Communication and Family Planning in Islam in Indonesia:

South Sulawesi Muslim Perception of a Global Development Program.

Leiden: INIS, 2004.

Boy, Pradana. Fikih Jalan Tengah: Dialektika Hukum Islam dan Masalah-

Masalah Masyarakat Modern. Jakarta: Grafindo Media Pratama, 2008.

Branston, Gill dan Stafford, Roy. The Media Student’s Book. London: Routledge,

2003.

Campbell, Joseph. The Hero with a Thousand Faces. California: New World

Library, 1949.

Cangara, Hafid. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Rajawali Press, 2008.

Cesari. When Islam and Democracy Meet: Muslims in Europe and in the United

States. New York: Parlgrave Macmillan, 2004.

Creswell. John W. Reseach Design Qualitative and Quantitative Approaches.

United Kingdom: Sage Publications, 1994.

Darmawan, M. Daud. Menelusuri Jejak-jejak Sejarah Kuno Sepak Bola Dunia.

Yogyakarta: Pinus Book Publisher, 2007.

Page 112: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

99

D. A. Peransi. Film/Media/Seni. Jakarta: FFTV IKJ Press, 2006.

Eddy, Elison. PSSI Alat Perjuangan Bangsa. Jakarta: PSSI, 2005.

Effendy, Onong Uchjana. Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra

Aditya Bakti, 2003.

Eriyanto, Analisis Naratif: Dasar-Dasar dan Penerapannya dalam Analisis Teks

Berita Media. Jakarta: Kencana Predana Media Group, 2013.

Esposito, John L. Ancaman Islam: Mitos atau Realitas?. Terj. Alwiyah

Abdurrahman. Bandung: Mizan, 1995.

Ferguson, Alex. Leading. London: Hachette, 2015.

Fikri, Syahruddin El. Olahragawan Muslim Top Dunia. Jakarta: Republika

Penerbit, 2010.

Hamalik, Oemar. Media Pendidikan. Bandung: Citra Aditya Bakti, 1994.

Handoko, Anung. Sepak Bola Tanpa Batas: City of Tolerance. Yogyakarta:

Kanisius, 2008.

Himayah, Ahmad Mahmud. Kebangkitan Islam di Andalusia. Jakarta: Gema

Insani, 2004.

Junaedi, Fajar. Merayakan Sepak Bola: Fans, Identitas, dan Media. Yogyakarta:

Buku Litera, 2014.

Karami, Luzman Rifqi. Sepak Bola dan Dakwah Islam. Jakarta: Kumaha Anjeun

Publisher, 2011.

Keraf, Gorys. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1986.

Khadhar, Lathifah Ibrahim. Ketika Barat Memfitnah Islam. Jakarta: Gema Insani,

2005.

Kurniawan, Aep. Komunikasi dan Penyiaran Islam. Bandung: Benang Merah

Press, 2004.

Lenczonwski, George. Timur Tengah di Kancah Dunia. Terj. Asgar Bixby.

Bandung: Sinar Baru Agesindo, 1993.

Levi-Strauss, Claude. The Structural Study of Myth. New York: Doubleday

Anchor, 1972.

Page 113: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

100

Lewis, Bernard. Muslim Menemukan Eropa. Terj. Ahmad Niamullah Muiz.

Jakarta: Pustaka Firdaus, 1998.

Marhaendra, Andy. Dari Sihir Afrika Hingga Gereja Maradona. Yogyakarta:

Penerbit B-First, 2010

Marseli, Sumarno. Dasar-Dasar Apresiasi Film. Jakarta: Gramedia Widiasarana,

2005.

Mas‟oed, Mochtar. Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin dan Metodologi.

Jakarta: LP3ES, 1990.

M. Suyanto. Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing.

Yogyakarta: Penerbit Andi, 2009.

Natakusumah, Arief. Drama Itu Bernama Sepakbola. Jakarta: Elex Media

Komputindo, 2008.

Nugraha, Ubaidillah. Republik Gila Bola. Jakarta: Ufuk Press, 2008.

O‟Donnell, Kevin. Sejarah Ide-Ide. Yogyakarta: Kanisius, 2009.

Pandjaitan, Hinca. Kedaulatan Negara Versus Kedaulatan FIFA dalam Kompetisi

Sepakbola Profesional Untuk Memajukan Kesejahteraan Umum. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama, 2011.

Pradana, Mahir. Home and Away. Jakarta: Gagas Media, 2014.

Prastita, Himawan. Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka, 2008.

Propp, Vladimir. The Morphology of the Folk Tale. Austin: University of Texas

Press, 1975.

Putra, Heddy Shri Ahimsa. Strukturalisme Levi-Strauss: Mitos dan Karya Sastra.

Yogyakarta: Galang Press, 2001.

Raco, J.R. Metode Penelitian Kualitatif Janis, Karakter dan Keunggulannya. PT

Grasindo, 2010.

Ramadan, Tariq. Teologi Dialog Islam-Barat: Pergumulan Muslim Eropa. Terj.

Abdullah Ali. Bandung: Mizan, 2002.

Ruslan, Rosady. Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi. Jakarta:

Rajawali Pers, 2008.

Page 114: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

101

Salwasalsabila, Syarifah. Islam, Eropa, dan Logika. Yogyakarta: Niaga Swadaya,

2008.

Saraswati, Desi dan Juanda, Jho. Fakta Sepak Bola Dunia. Jakarta: Be Champion,

2013.

Sasongko, Wisnu. Armageddon 2: Antara Petaka dan Rahmat. Jakarta: Gema

Insani, 2008.

Satori, Djam‟an dan Komariah, Aan. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:

Alfabeta, 2010.

Shihab, Alwi. Membedah Islam di Barat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

2004.

Sindhunata, Bola di Balik Bulan. Jakarta: Kompas, 2002.

Sucipto, dkk. Sepakbola. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan,

2000.

Suhaimi dan Nasrullah, Rulli. Bahasa Jurnalistik. Ciputat: Lembaga Penelitian

UIN Jakarta, 2009.

Tasmara, Toto. Menuju Muslim Kaffah: Menggali Potensi Diri. Jakarta: Gema

Insani, 2000.

Tebba, Sudirman. Sosiologi Hukum Islam. Yogyakarta: UII Press, 2003.

Thörner, Cordula. Sepak Bola. Bandung: Mizan, 2010.

Todorov, Tzvetan. The Poetics of Prose. Oxford: Blackwell, 1977.

Vetrov, Dzinga. Defining Documentary Film. New York: LB Tuoris, 2007.

Wahyuti, Sri. Kisah Seru Bintang Sepak Bola Muslim. Jakarta: Adi Bintang, 2013.

Watt, William Montgomery. Muslim-Christian Encounters: Perceptions and

Misperceptions. London: Routledge, 1991.

Widjaya, H.A.W. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: Bumi Aksara,

2008.

Yatim, Badri. Sejarah Peradaban Islam: Dirasah Islamiyah II. Jakarta: Rajawali

Pers, 2004.

Page 115: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

102

Zagzug, Mahmud Hamdi. Reposisi Islam di Era Globalisasi. Terj. Abdullah

Hakam Syah. Yogyakarta: LkiS, 2004.

Jurnal:

Herwin, “Latihan Fisik Untuk Pemain Usia Muda”, Jurnal Prestasi, Volume 2,

Nomor 1, Januari 2006.

Amin Mudzakkkir, 2013, “Sekularisme dan Identitas Muslim Eropa”, Jurnal

Kajian Wilayah Eropa, Vol. IV, No. 1, 2013.

Mochamad Faisal Karim, Proses Munculnya Euro-Islam sebagai Transnational

Norms di kalangan Muslim Eropa, Jurnal Kajian Wilayah, Vol. 1, No. 1,

2010.

Skripsi:

Atik Sukriyati Rahmah, “Analisis Narasi Film 99 Cahaya di Langit Eropa.”

Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi, Jurusan Komunikasi

dan Penyiaran Islam. UIN Syarif Hidayatullah, 2014.

Mega Nur Fitriana, “Analisis Narasi Film „My Name Is Khan‟ dalam Perspektif

Komunikasi Antaragama dan Budaya.” Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah

dan Komunikasi, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. UIN Syarif

Hidayatullah, 2014.

Situs:

Rob Cowling, “Pemain Muslim ikut mengubah Liga Primer,” artikel diakses pada

28 Mei 2015 dari http://www.bbc.com/indonesia/olahraga/2013/07/130705

Abu Zainab, “New Season‟s Muslim Footballers 2015-16,” artikel diakses pada

23 Februari 2016 dari http://topislamic.com/new-seasons-muslim-

footballers-2015-16/

http://fanchants.co.uk/football-songs/newcastle_united-chants/demba-ba-ramadan/

Film Dokumenter:

Mike Smith, 2013. The Muslim Premier League, BBC One, London, Inggris. 30

menit.

Page 116: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

103

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 117: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM
Page 118: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

51

Transkrip Film Dokumenter The Muslim Premier League

1

00:00:02,000 --> 00:00:04,160

20 years ago, there were no Muslim

players

2

00:00:04,160 --> 00:00:06,360

in the English Premier League.

3

00:00:06,360 --> 00:00:09,360

But last year, here at Newcastle's

St James' Park,

4

00:00:09,360 --> 00:00:13,280

no-one was left in any doubt that

they had arrived.

5

00:00:13,280 --> 00:00:15,680

COMMENTATOR: Comes off Dunne, it's

Taylor.

6

00:00:15,680 --> 00:00:19,200

Now Demba Ba. Newcastle 1-0.

7

00:00:19,200 --> 00:00:23,600

Demba Ba and Papiss Cisse

celebrated a goal with a Muslim

prayer.

8

00:00:25,000 --> 00:00:27,320

I'm a striker. I love scoring

goals,

9

00:00:27,320 --> 00:00:30,440

and every time I score one goal

then I'm more than happy.

10

00:00:30,440 --> 00:00:33,640

That's why I prostrate.

11

00:00:33,640 --> 00:00:40,640

It's a kind of submission, not to

anyone but to your creator.

12

00:00:40,640 --> 00:00:42,840

My religion is the most important

thing to me.

13

00:00:42,840 --> 00:00:45,000

It's even more important than the

football.

14

00:00:47,720 --> 00:00:51,600

The Premier League now has nearly

40 Muslim players.

15

00:00:51,600 --> 00:00:54,040

Enough for three football teams.

16

00:00:54,040 --> 00:00:57,120

In this programme, we'll talk to

players and managers

17

00:00:57,120 --> 00:01:02,720

and find out what impact Muslims

are having on the English game.

18

00:01:02,720 --> 00:01:06,680

It's important to understand the

basics of every religion.

19

00:01:06,680 --> 00:01:09,080

COMMENTATOR: What an absolute

screamer!

20

00:01:09,080 --> 00:01:14,760

You find England is a very good

place for practising the religion.

21

00:01:14,760 --> 00:01:16,840

COMMENTATOR: Mamady Sidibe!

22

00:01:16,840 --> 00:01:18,400

Everything I does, I does for God.

23

00:01:18,400 --> 00:01:20,680

Page 119: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

And if God is happy with me, I am

happy.

24

00:01:22,680 --> 00:01:25,520

But how has a profession with a

reputation

25

00:01:25,520 --> 00:01:28,400

for nightclub brawls, boozing and

excess

26

00:01:28,400 --> 00:01:33,840

dealt with teetotal players who

value prayer and fasting?

27

00:01:33,840 --> 00:01:35,760

They still go to the nightclubs.

28

00:01:35,760 --> 00:01:38,280

Don't worry about that!

29

00:01:38,280 --> 00:01:39,760

And we'll find out

30

00:01:39,760 --> 00:01:45,160

what inspired 40,000 Newcastle fans

to start chanting about Ramadan.

31

00:01:45,160 --> 00:01:48,960

To have a chant like that, in the

corner at Newcastle United,

32

00:01:48,960 --> 00:01:50,600

has got to be acceptance.

33

00:01:50,600 --> 00:01:54,760

And follow Wigan Athletic

goalkeeper, Ali Al-Habsi,

34

00:01:54,760 --> 00:01:56,880

as his team triumphs in the FA Cup.

35

00:01:58,440 --> 00:02:02,280

When it comes to Islam, some might

say British society needs

36

00:02:02,280 --> 00:02:05,960

positive messages of integration

more than ever.

37

00:02:05,960 --> 00:02:10,360

Could English football offer up a

surprising model for the future?

38

00:02:10,360 --> 00:02:14,640

# Championes, Championes... #

39

00:02:34,280 --> 00:02:38,720

It's May, almost the end of the

English Premier League season,

40

00:02:38,720 --> 00:02:42,640

and not for the first time, Wigan

Athletic are battling relegation.

41

00:02:47,920 --> 00:02:52,000

Goalkeeper Ali Al-Habsi trains four

times a week.

42

00:02:52,000 --> 00:02:56,320

But there are other commitments in

his life which rank much higher.

43

00:02:56,320 --> 00:03:00,840

As a practising Muslim, Ali must

pray five times a day.

44

00:03:06,520 --> 00:03:09,960

Sometimes in the football you have

a lot of pressure.

45

00:03:09,960 --> 00:03:12,240

You have a really hard time in

football.

46

00:03:12,240 --> 00:03:16,880

But when you're a Muslim, when you

believe in your faith,

47

00:03:16,880 --> 00:03:21,160

I think everything happen

because...with a reason.

48

00:03:25,440 --> 00:03:30,040

Page 120: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

When I left Oman 11 years ago, I

was a fireman.

49

00:03:30,040 --> 00:03:33,600

And today, I reach the highest

level of football

50

00:03:33,600 --> 00:03:35,880

in the most strongest league in the

world.

51

00:03:35,880 --> 00:03:38,040

This is one of my dreams.

52

00:03:38,040 --> 00:03:41,920

When you have such a life like

this, you have to thanks God.

53

00:03:46,960 --> 00:03:48,760

When he used to play for Bolton

Wanderers,

54

00:03:48,760 --> 00:03:51,440

he used to come here with Sam

Allardyce

55

00:03:51,440 --> 00:03:53,920

and the rest of the players, and we

quite enjoyed it.

56

00:03:53,920 --> 00:03:57,040

Sam Allardyce, when he came, he

stood outside the door and said,

57

00:03:57,040 --> 00:03:59,400

"I've only got five minutes. I've

not got much time."

58

00:03:59,400 --> 00:04:01,240

And you'll never guess what time he

left.

59

00:04:01,240 --> 00:04:02,600

After one-and-a-half hours.

60

00:04:05,080 --> 00:04:08,560

Some players take a huge amount of

time before a game,

61

00:04:08,560 --> 00:04:11,760

praying to their particular God.

62

00:04:11,760 --> 00:04:15,720

They won't go out on the pitch

63

00:04:15,720 --> 00:04:19,200

without doing some of the certain

routines that they do.

64

00:04:19,200 --> 00:04:23,000

They feel God and their religion

plays a huge part

65

00:04:23,000 --> 00:04:26,080

in how they perform on the field.

66

00:04:26,080 --> 00:04:29,360

When I start praying before the

game, everyone respect what I do.

67

00:04:29,360 --> 00:04:30,960

And this is great.

68

00:04:30,960 --> 00:04:33,920

And they ask me a lot of questions.

69

00:04:33,920 --> 00:04:38,280

I feel very happy to have more

questions about Islam and religion.

70

00:04:41,320 --> 00:04:43,400

We are sometimes curious

71

00:04:43,400 --> 00:04:46,120

to know how it works

72

00:04:46,120 --> 00:04:50,640

because it's different, it's just

different with the other religions.

73

00:04:50,640 --> 00:04:52,400

Especially for the Muslims.

74

Page 121: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

00:04:52,400 --> 00:04:55,880

They have a lot of different things

from the Catholics,

75

00:04:55,880 --> 00:05:00,320

so it's always interesting to ask

them why they do it.

76

00:05:03,880 --> 00:05:07,920

I think the average professional in

a Premier League dressing room

77

00:05:07,920 --> 00:05:11,040

knows far more about Islam than the

person on the street.

78

00:05:11,040 --> 00:05:14,600

So actually, Islamophobia is an

issue,

79

00:05:14,600 --> 00:05:16,680

but I think it's more an issue in

English society

80

00:05:16,680 --> 00:05:17,880

than in English football.

81

00:05:21,440 --> 00:05:23,320

When it comes to accepting Islam,

82

00:05:23,320 --> 00:05:27,120

Premier League players are ahead of

the game.

83

00:05:27,120 --> 00:05:31,000

But have the clubs adapted to

Muslim players?

84

00:05:31,000 --> 00:05:33,160

Here at Liverpool's training

ground,

85

00:05:33,160 --> 00:05:37,080

team doctor, Zafar Iqbal, looks

after the physical well-being

86

00:05:37,080 --> 00:05:39,760

of some of the Premier League's

biggest stars.

87

00:05:41,720 --> 00:05:44,560

All the players know that I'm

Muslim. And they'll joke about it.

88

00:05:44,560 --> 00:05:50,280

And so for me, I'd much prefer that

and that they at least understand

89

00:05:50,280 --> 00:05:53,600

what my way of living is and it's

not hidden.

90

00:05:54,920 --> 00:05:58,560

The club itself have catered and

been very accommodating.

91

00:05:58,560 --> 00:06:02,000

For example, in the canteen, the

chicken is all halal.

92

00:06:02,000 --> 00:06:03,240

So the rest of the players,

93

00:06:03,240 --> 00:06:05,360

it doesn't really make a difference

for them.

94

00:06:05,360 --> 00:06:07,600

I'm not asking for any preferential

treatment.

95

00:06:07,600 --> 00:06:11,160

All it is, is just a little bit of

awareness.

96

00:06:11,160 --> 00:06:12,480

You've got to be aware of it

97

00:06:12,480 --> 00:06:14,280

making sure you've got a prayer

room,

98

00:06:14,280 --> 00:06:18,360

making sure you've got halal meat

if you need it for the lads

Page 122: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

99

00:06:18,360 --> 00:06:21,200

who have to have that type of food.

100

00:06:21,200 --> 00:06:24,240

And that's always very important

for you, to make sure

101

00:06:24,240 --> 00:06:26,840

everybody's integrated into the

club.

102

00:06:26,840 --> 00:06:30,160

We let everybody free to pray when

you want.

103

00:06:30,160 --> 00:06:33,400

But, of course, it cannot be in the

middle of a training session,

104

00:06:33,400 --> 00:06:36,720

it cannot be in the middle of a

game.

105

00:06:36,720 --> 00:06:40,320

For the rest, everybody's free to

believe what he wants

106

00:06:40,320 --> 00:06:43,400

and have the religion he wants. We

respect that.

107

00:06:45,080 --> 00:06:49,000

It's quite simple. Clubs have

realised that players, staff,

108

00:06:49,000 --> 00:06:51,880

are important assets and if you can

get them on side,

109

00:06:51,880 --> 00:06:54,640

then you've got a better chance of

them working harder for you.

110

00:06:54,640 --> 00:06:56,120

Come on, speed on the pass.

111

00:06:56,120 --> 00:06:59,200

Keeping players on side? Always a

good idea.

112

00:07:00,720 --> 00:07:03,520

However, the business side of the

Premier League

113

00:07:03,520 --> 00:07:05,840

can pose challenges for Muslims.

114

00:07:10,000 --> 00:07:13,800

Mamady Sidibe comes from the same

mean streets of Paris

115

00:07:13,800 --> 00:07:17,120

that produced Didier Drogba and

Thierry Henry.

116

00:07:17,120 --> 00:07:20,880

My first goal in the Premier

League,

117

00:07:20,880 --> 00:07:23,920

our first win in the Premier

League.

118

00:07:23,920 --> 00:07:27,600

It was a throw in from Rory Delap.

119

00:07:27,600 --> 00:07:33,120

He threw into the box. It was many

Aston Villa defence here.

120

00:07:33,120 --> 00:07:35,680

And just touched the ball and it

went in.

121

00:07:38,720 --> 00:07:40,480

Let's see that for real, shall we?

122

00:07:40,480 --> 00:07:43,880

'It's Delap, up went Larsson to try

to clear.

123

00:07:43,880 --> 00:07:46,480

'Mamady Sidibe!

Page 123: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

124

00:07:46,480 --> 00:07:48,720

'It's Big Mama.'

125

00:07:48,720 --> 00:07:50,840

But Mamady's commitment to Islam

126

00:07:50,840 --> 00:07:54,280

means there are some dressing room

rituals, like gambling,

127

00:07:54,280 --> 00:07:55,720

that he has to pass on.

128

00:07:55,720 --> 00:07:57,840

Gamble, I never gamble.

129

00:07:57,840 --> 00:08:01,960

In my religion it's forbidden. I

can't gamble.

130

00:08:01,960 --> 00:08:04,800

Somes going to make money but I

think you lose more money

131

00:08:04,800 --> 00:08:08,840

than anything else. It brings more

problems into your family.

132

00:08:08,840 --> 00:08:13,160

And I can live without gambling.

133

00:08:13,160 --> 00:08:17,160

But for Muslim players, who wear

their faith on their sleeve,

134

00:08:17,160 --> 00:08:21,280

wearing a betting company's logo on

their shirt can be uncomfortable.

135

00:08:22,680 --> 00:08:26,280

I think that's usually out of the

hands of the Muslim.

136

00:08:26,280 --> 00:08:29,000

Although he's not allowed to

obviously gamble,

137

00:08:29,000 --> 00:08:32,680

I think that's something which is

definitely out of the way,

138

00:08:32,680 --> 00:08:34,840

something that you cannot affect

really.

139

00:08:34,840 --> 00:08:36,360

We are the players

140

00:08:36,360 --> 00:08:39,560

and all these things is coming from

the football club.

141

00:08:39,560 --> 00:08:44,000

It's not about... We can't do about

it anything because we go there,

142

00:08:44,000 --> 00:08:45,040

we do our job.

143

00:08:46,360 --> 00:08:49,240

But one thing Muslim players can

control

144

00:08:49,240 --> 00:08:51,680

is how they use their wealth.

145

00:08:51,680 --> 00:08:54,960

Arsenal player Abou Diaby has his

own charity,

146

00:08:54,960 --> 00:08:58,240

and supports other good causes like

this one in London.

147

00:08:58,240 --> 00:09:01,800

- 14.

- You're 14? You sure?

148

00:09:01,800 --> 00:09:03,320

THEY LAUGH

Page 124: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

149

00:09:03,320 --> 00:09:07,560

We live in a society, and if you

like...

150

00:09:07,560 --> 00:09:10,520

everybody are different.

151

00:09:10,520 --> 00:09:15,160

But the differences has to bring

people together.

152

00:09:15,160 --> 00:09:20,640

By doing charity activities to help

people, I think is a very good

thing

153

00:09:20,640 --> 00:09:22,600

to live together.

154

00:09:22,600 --> 00:09:24,000

I have one question,

155

00:09:24,000 --> 00:09:27,440

when are you going to sign for

Tottenham Hotspur?

156

00:09:28,880 --> 00:09:31,200

It's a good one!

157

00:09:31,200 --> 00:09:35,320

Lots of Premier League players have

their own charitable foundations.

158

00:09:35,320 --> 00:09:39,120

But for Muslims, charity is one of

the foundations of their faith.

159

00:09:40,320 --> 00:09:42,000

When you become famous

160

00:09:42,000 --> 00:09:45,200

and you've got the money, you know

what you have to do, because as

161

00:09:45,200 --> 00:09:48,800

a Muslim you have to give 2.5%

162

00:09:48,800 --> 00:09:54,440

of your money away, like, every

year.

163

00:09:54,440 --> 00:09:57,000

So, does he give away 2.5%?

164

00:09:57,000 --> 00:09:59,080

Yeah, I am a Muslim, I have to.

165

00:09:59,080 --> 00:10:01,600

2.5% off the pitch,

166

00:10:01,600 --> 00:10:03,840

110% on it!

167

00:10:07,360 --> 00:10:10,760

Back in Wigan, Ali Al-Habsi has

helped his team get through

168

00:10:10,760 --> 00:10:13,280

to their first ever FA Cup Final.

169

00:10:16,840 --> 00:10:19,840

As the squad heads down to Wembley

for the big match,

170

00:10:19,840 --> 00:10:23,600

some unlikely Wigan fans have

already arrived.

171

00:10:23,600 --> 00:10:28,760

It's a beautiful set. Imagine when

it's full.

172

00:10:28,760 --> 00:10:31,920

This is the Omani FA.

173

00:10:31,920 --> 00:10:34,640

They've flown over to support Ali

Al-Habsi,

174

00:10:34,640 --> 00:10:37,680

as he's the captain of their

national team.

Page 125: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

175

00:10:37,680 --> 00:10:39,440

Because of Ali Al-Habsi,

176

00:10:39,440 --> 00:10:42,360

every single person in Oman will be

177

00:10:42,360 --> 00:10:46,360

following this game and hoping that

Wigan will win this game.

178

00:10:46,360 --> 00:10:49,680

In recent years, Wigan may have

been one of the smallest clubs

179

00:10:49,680 --> 00:10:50,880

in the Premier League,

180

00:10:50,880 --> 00:10:53,640

but they now have a massive

following in the Middle East.

181

00:10:53,640 --> 00:10:56,840

Wigan have got a quarter of their

population coming, 23,000 tickets.

182

00:10:56,840 --> 00:10:59,920

The town only has a population of

80,000 people.

183

00:10:59,920 --> 00:11:02,840

There's probably about 15,000

Omanis as well!

184

00:11:04,480 --> 00:11:09,040

Wembley hasn't seen that many

Omanis since the 1996 final,

185

00:11:09,040 --> 00:11:12,640

when the Liverpool squad wore those

awful white suits.

186

00:11:12,640 --> 00:11:15,600

Ah, no, those were Armanis!

187

00:11:17,800 --> 00:11:21,040

The game here tomorrow is sponsored

by a beer company.

188

00:11:21,040 --> 00:11:24,120

The English game has a love affair

with booze.

189

00:11:24,120 --> 00:11:27,040

Yet for Muslims, alcohol is

forbidden.

190

00:11:30,280 --> 00:11:32,440

As a Muslim, we don't drink alcohol

191

00:11:32,440 --> 00:11:35,160

because of the effects it can have

on the body.

192

00:11:35,160 --> 00:11:38,440

Ultimately, we're meant to be in

control of our own actions,

193

00:11:38,440 --> 00:11:40,280

so alcohol can influence that.

194

00:11:41,640 --> 00:11:43,880

Greater professionalism in football

195

00:11:43,880 --> 00:11:47,440

has meant that the game is

gradually sobering up.

196

00:11:47,440 --> 00:11:50,640

20 years ago you would have players

who, after the match,

197

00:11:50,640 --> 00:11:53,400

their idea of refuelling would be

ten pints of Guinness.

198

00:11:53,400 --> 00:11:55,760

Now their idea of refuelling

199

00:11:55,760 --> 00:11:59,880

is carefully calibrated bottles of

isotonic drinks.

200

Page 126: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

00:11:59,880 --> 00:12:03,400

And it's interesting talking to

some managers, they think it's

great

201

00:12:03,400 --> 00:12:06,720

having Muslim players in because

they don't drink.

202

00:12:06,720 --> 00:12:10,040

They still go to the nightclubs,

don't worry about that!

203

00:12:10,040 --> 00:12:14,640

So, er, I think generally they

drink fruit juices and stuff like

that,

204

00:12:14,640 --> 00:12:17,000

so they are capable of training

205

00:12:17,000 --> 00:12:20,440

without having intoxicated their

body with alcohol.

206

00:12:22,200 --> 00:12:26,520

Dr Zafar Iqbal has found that, even

in the mayhem of victory,

207

00:12:26,520 --> 00:12:30,280

players have been careful to keep

alcohol away from him.

208

00:12:30,280 --> 00:12:33,880

We were playing in the Carling Cup

Final and after the game,

209

00:12:33,880 --> 00:12:37,000

the players were obviously going to

be spraying champagne about,

210

00:12:37,000 --> 00:12:40,720

and they made sure I wasn't in the

dressing room, kept me out of it.

211

00:12:40,720 --> 00:12:43,480

And they even went to the extent of

removing my clothes

212

00:12:43,480 --> 00:12:45,480

from the dressing room as well.

213

00:12:45,480 --> 00:12:48,920

So it's that kind of understanding

and acceptance which, for me,

214

00:12:48,920 --> 00:12:52,320

was very touching and made me feel

accepted.

215

00:12:53,920 --> 00:12:57,880

But has the football establishment

in England moved with the times?

216

00:13:01,360 --> 00:13:04,600

At Wembley, the Omani FA are

collecting a new cup

217

00:13:04,600 --> 00:13:06,720

for their own domestic competition.

218

00:13:10,480 --> 00:13:13,720

But, due to the influx of top

Muslim players,

219

00:13:13,720 --> 00:13:17,120

they're not the only ones getting a

new trophy.

220

00:13:17,120 --> 00:13:20,040

Traditionally, British football

awards champagne

221

00:13:20,040 --> 00:13:22,360

to the Man of the Match.

222

00:13:22,360 --> 00:13:23,720

I was Man of the Match,

223

00:13:23,720 --> 00:13:26,280

but they say to me, we know that

you are Muslim

Page 127: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

224

00:13:26,280 --> 00:13:29,520

and you don't take alcoholic

bottles.

225

00:13:29,520 --> 00:13:31,600

So what did they give him?

226

00:13:31,600 --> 00:13:33,440

Nothing!

227

00:13:33,440 --> 00:13:34,480

Nice(!)

228

00:13:34,480 --> 00:13:38,200

They had the champagne, but when I

take them,

229

00:13:38,200 --> 00:13:42,880

I always throw them out because if

it's forbidden for me,

230

00:13:42,880 --> 00:13:46,800

I can't also give the champagne to

someone else!

231

00:13:46,800 --> 00:13:49,000

There was a famous incident when

Yaya Toure

232

00:13:49,000 --> 00:13:52,080

won the Barclays champagne bottle

as Man of the Match.

233

00:13:52,080 --> 00:13:55,880

Yaya very politely said, I'm

Muslim, I don't drink

234

00:13:55,880 --> 00:13:59,920

and I think it was at some point

after that, that Barclays realised

235

00:13:59,920 --> 00:14:02,560

actually Yaya is winning so many

Man of the Matches and other

236

00:14:02,560 --> 00:14:05,680

Muslim players are doing so well

and winning Man of the Match,

237

00:14:05,680 --> 00:14:07,480

we won't have champagne any more,

238

00:14:07,480 --> 00:14:10,800

we'll just have a sort of vase,

bauble, trophy number.

239

00:14:14,680 --> 00:14:20,080

It's the day of the FA Cup Final,

between Wigan and Man City.

240

00:14:20,080 --> 00:14:22,640

Wigan are massive underdogs.

241

00:14:22,640 --> 00:14:27,040

Fans arriving at the stadium have

come more in hope than expectation.

242

00:14:27,040 --> 00:14:31,160

- We love Ali, we love him!

- We love him.

- He's a Wiganer.

243

00:14:31,160 --> 00:14:32,840

Come on, Wigan!

244

00:14:32,840 --> 00:14:34,600

Yeah, he prays at the start of the

game.

245

00:14:34,600 --> 00:14:36,680

As a Wigan fan, everybody looks to

the sky anyway

246

00:14:36,680 --> 00:14:38,560

to try and keep out the goals!

247

00:14:38,560 --> 00:14:40,280

He's a good player.

248

00:14:40,280 --> 00:14:44,960

Page 128: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

He's got potential for the near

future, so...

249

00:14:44,960 --> 00:14:48,200

We got 100% faith in him. The guy's

a god.

250

00:14:51,080 --> 00:14:53,520

Meanwhile, on the M6,

251

00:14:53,520 --> 00:14:57,000

a bus is bringing the family and

friends of Wigan goalkeeper,

252

00:14:57,000 --> 00:14:58,440

Ali Al-Habsi.

253

00:14:58,440 --> 00:15:04,160

It seems that, even in Oman, the

British summer is notorious.

254

00:15:04,160 --> 00:15:06,880

THEY SING:

255

00:15:12,520 --> 00:15:14,520

See? Happy! We're going to win it!

256

00:15:15,680 --> 00:15:19,320

It's a big day for Wigan, but it's

just as big back in Oman.

257

00:15:22,400 --> 00:15:27,080

Ali in Oman is like David Beckham

over here or Wayne Rooney here,

258

00:15:27,080 --> 00:15:28,160

Ali is over there.

259

00:15:28,160 --> 00:15:30,520

The majority of Muslim people

around the world

260

00:15:30,520 --> 00:15:32,320

are very proud of Al-Habsi.

261

00:15:32,320 --> 00:15:34,720

I'm a fan of Arsenal, to be honest

with you.

262

00:15:35,880 --> 00:15:39,120

People portray Islam as being

extremism

263

00:15:39,120 --> 00:15:41,440

and I think this today shows

264

00:15:41,440 --> 00:15:45,560

that Islam distances itself from

all this bad publicity.

265

00:15:46,960 --> 00:15:49,960

Coming off now the M6, junction 38,

266

00:15:49,960 --> 00:15:52,920

we are heading to a nice Arabic

restaurant,

267

00:15:52,920 --> 00:15:55,960

for maximum one hour 15 minutes.

268

00:15:57,560 --> 00:16:00,680

Joining them on the bus is Ali's

friend, Dave.

269

00:16:00,680 --> 00:16:02,720

He's Wigan through and through.

270

00:16:02,720 --> 00:16:05,520

All Wiganers are known as pie-

eaters,

271

00:16:05,520 --> 00:16:09,320

but today Dave's getting a taste

for something entirely different

272

00:16:09,320 --> 00:16:13,240

a rice dish from Yemen called

Mandi.

273

00:16:13,240 --> 00:16:16,040

Only thing I need to learn is the

words to the songs!

274

Page 129: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

00:16:16,040 --> 00:16:18,520

I'm a bit stuck on that, no

disrespect.

275

00:16:18,520 --> 00:16:19,840

But it's been fantastic

276

00:16:19,840 --> 00:16:23,440

and now I'm going to have my first

ever taste of Arabic food.

277

00:16:23,440 --> 00:16:25,640

There's quite a lot for three

people on there.

278

00:16:25,640 --> 00:16:27,320

I'll never starve, put it that way.

279

00:16:28,600 --> 00:16:30,720

I doubt Dave will ever go hungry.

280

00:16:32,360 --> 00:16:36,360

But for Muslim players, food is at

the centre of a conflict

281

00:16:36,360 --> 00:16:38,680

between their football and their

faith.

282

00:16:40,960 --> 00:16:42,520

Ramadan.

283

00:16:42,520 --> 00:16:46,920

It's a 30-day period that can come

at any time of the year

284

00:16:46,920 --> 00:16:49,200

and any time of the season.

285

00:16:49,200 --> 00:16:50,720

Come on, guys, let's pray.

286

00:16:53,480 --> 00:16:56,880

The aim is to get closer to God and

to do this,

287

00:16:56,880 --> 00:17:01,880

Muslims don't eat, or even drink,

for up to 18 hours a day.

288

00:17:01,880 --> 00:17:04,840

The only issue I've got with

regards to religion and football

289

00:17:04,840 --> 00:17:08,960

is when some of the players are

obviously fasting through Ramadan

290

00:17:08,960 --> 00:17:11,400

and they're not the player that

they could be.

291

00:17:14,360 --> 00:17:17,600

We just hope that it doesn't affect

their performance

292

00:17:17,600 --> 00:17:20,280

because if it affects the

performance,

293

00:17:20,280 --> 00:17:23,400

it will affect the team and will

affect themselves as well.

294

00:17:23,400 --> 00:17:29,160

They're so starved of nutrition and

fluids, they could quickly fatigue

295

00:17:29,160 --> 00:17:31,920

and quickly feel faint and

disorientated.

296

00:17:35,520 --> 00:17:39,960

You don't want to upset your

manager or your team or your club

297

00:17:39,960 --> 00:17:41,720

and also God on the other side.

298

00:17:43,160 --> 00:17:47,320

The controversy surrounding Ramadan

is one reason why Riz Rehman

299

Page 130: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

00:17:47,320 --> 00:17:49,880

wants to educate the managers of

the future.

300

00:17:51,760 --> 00:17:53,280

You never ever know when,

301

00:17:53,280 --> 00:17:55,560

the situation they're going to find

themselves in.

302

00:17:55,560 --> 00:17:58,960

As an example, if Alan Pardew at

Newcastle gets the sack next week,

303

00:17:58,960 --> 00:18:01,400

Mark Viduka goes into position

304

00:18:01,400 --> 00:18:04,520

and he could inherit a squad with

nearly 40% Muslim players.

305

00:18:04,520 --> 00:18:06,720

So if he's had that training and

that awareness,

306

00:18:06,720 --> 00:18:09,200

they're better equipped to deal

with them.

307

00:18:10,960 --> 00:18:15,120

- Anyone know what Ramadan is?

- Fasting, isn't it?

308

00:18:15,120 --> 00:18:20,560

Yeah, fasting. In the summer now,

it's going to be 18 hours. 18

hours.

309

00:18:20,560 --> 00:18:22,960

- For how many days?

- 30 days.

310

00:18:22,960 --> 00:18:26,320

Nathan Ellington, he says it

doesn't affect him.

311

00:18:26,320 --> 00:18:28,440

But when he was playing for one

certain manager,

312

00:18:28,440 --> 00:18:31,000

the manager dropped him as the

manager had made his mind up

313

00:18:31,000 --> 00:18:33,840

that cos he's a Muslim, it's going

to affect him,

314

00:18:33,840 --> 00:18:35,920

so I'm not going to pick him.

315

00:18:35,920 --> 00:18:38,680

Do you think that's fair? Right or

wrong?

316

00:18:38,680 --> 00:18:41,840

It doesn't matter what he's saying,

I know that his body wouldn't do

it.

317

00:18:41,840 --> 00:18:45,080

I think if I was the manager, I

would probably put him on the

bench,

318

00:18:45,080 --> 00:18:47,320

play him in the last 30 minutes or

something.

319

00:18:47,320 --> 00:18:51,280

You're right. Yeah, of course it's

going to affect their play.

320

00:18:51,280 --> 00:18:54,400

I'm not saying they're not human

cos they are.

321

00:18:54,400 --> 00:18:56,200

But at least first do talk to him

322

00:18:56,200 --> 00:18:58,760

Page 131: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

and if all the tests mean he can

run just as much

323

00:18:58,760 --> 00:19:01,640

as someone who is drinking or who

is eating as much,

324

00:19:01,640 --> 00:19:03,600

then why put him on the bench?

325

00:19:03,600 --> 00:19:05,640

We had a Muslim and in Ramadan

326

00:19:05,640 --> 00:19:08,040

he used to have to have the morning

off.

327

00:19:08,040 --> 00:19:09,800

None of the boys cared.

328

00:19:09,800 --> 00:19:12,520

Even half an hour before the match,

he'd be nowhere to be seen

329

00:19:12,520 --> 00:19:14,120

because he'd be in the mosque,

330

00:19:14,120 --> 00:19:16,840

or he'd be outside in the coach

service station.

331

00:19:16,840 --> 00:19:18,640

We'd stop, we didn't why we'd

stopped,

332

00:19:18,640 --> 00:19:21,840

and we'd see him out on his mat in

the middle of the car park,

praying.

333

00:19:21,840 --> 00:19:23,440

No-one really cared, you know.

334

00:19:23,440 --> 00:19:26,520

The dilemma for a player during

Ramadan is that they have to

335

00:19:26,520 --> 00:19:28,640

be in peak physical condition,

336

00:19:28,640 --> 00:19:31,960

and if they are fasting throughout

the day

337

00:19:31,960 --> 00:19:34,120

and it's maybe an evening kick-off

338

00:19:34,120 --> 00:19:37,480

and they've had 12 hours without

taking in fluids or foods,

339

00:19:37,480 --> 00:19:39,040

then that is an issue.

340

00:19:39,040 --> 00:19:42,120

Balancing the physical demands of

the game

341

00:19:42,120 --> 00:19:46,400

with the religious requirements of

Ramadan isn't always easy.

342

00:19:46,400 --> 00:19:49,440

Both players and managers have to

make compromises.

343

00:19:50,760 --> 00:19:54,880

Every time I had a manager who was

not happy with it, I just tell him,

344

00:19:54,880 --> 00:19:57,120

"Listen, I do it.

345

00:19:57,120 --> 00:19:59,960

"If my performance is still good,

then I keep playing.

346

00:19:59,960 --> 00:20:02,800

"If it's bad, then you drop me on

the bench and that's it."

347

00:20:02,800 --> 00:20:04,560

They would prefer me to not fast

Page 132: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

348

00:20:04,560 --> 00:20:09,520

but they understand it's a special

moment for me

349

00:20:09,520 --> 00:20:17,080

and again, they try to accommodate

things to make me better.

350

00:20:17,080 --> 00:20:21,640

I make sure, like, on Saturday, on

the match day, I'm not fasting.

351

00:20:21,640 --> 00:20:25,200

Also, probably to not give excuses

to people

352

00:20:25,200 --> 00:20:28,240

to say, "Look, he's fasting, that's

why he's not been good."

353

00:20:28,240 --> 00:20:32,800

But it's nothing to do with that

because you have some players

354

00:20:32,800 --> 00:20:35,000

who fast on match days and they are

doing very well,

355

00:20:35,000 --> 00:20:37,280

they're playing very well. It's no

problem.

356

00:20:39,200 --> 00:20:43,400

Two years ago, Ramadan became part

of football folklore.

357

00:20:43,400 --> 00:20:45,760

When Newcastle signed Demba Ba,

358

00:20:45,760 --> 00:20:50,240

the fans got a hungrier striker

than they'd bargained for.

359

00:20:50,240 --> 00:20:53,560

However, a lack of goals put a

spotlight on his fasting.

360

00:20:54,920 --> 00:20:57,240

People say it's because of Ramadan.

361

00:20:57,240 --> 00:21:02,280

I just said it's because of getting

a new team and stuff like this.

362

00:21:02,280 --> 00:21:05,720

I start scoring goals just after

Ramadan,

363

00:21:05,720 --> 00:21:12,880

so supporters, fans in England are

very good at finding songs.

364

00:21:12,880 --> 00:21:16,880

Newcastle fans affectionately

reworked the Depeche Mode song

365

00:21:16,880 --> 00:21:19,440

Just Can't Get Enough into a

jubilant chant.

366

00:21:20,680 --> 00:21:23,280

THEY CHANT:

367

00:21:28,040 --> 00:21:30,840

The Ramadan song is absolutely

fantastic.

368

00:21:30,840 --> 00:21:34,640

"He scored so many since Ramadan,"

and to have a chant like that

369

00:21:34,640 --> 00:21:38,320

in the corner at Newcastle United

has got to be acceptance.

370

00:21:38,320 --> 00:21:41,280

To be accepted to that level, to

me, is fantastic.

371

00:21:41,280 --> 00:21:46,480

The song was chanted all season,

outside and inside stadiums.

372

Page 133: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

00:21:57,960 --> 00:22:01,160

He scored 17 goals, so it was a

bloody long song at the end

373

00:22:01,160 --> 00:22:04,800

because you had to sing every one

of those verses 17 times!

374

00:22:10,640 --> 00:22:13,400

Back at Wembley, the mist may not

have descended,

375

00:22:13,400 --> 00:22:15,200

but the heavens have opened.

376

00:22:15,200 --> 00:22:17,480

# You'll never notice how much I

love you

377

00:22:17,480 --> 00:22:20,240

# So please don't take my sunshine

away... #

378

00:22:20,240 --> 00:22:21,960

All together now!

379

00:22:21,960 --> 00:22:25,200

# You are my sunshine... #

380

00:22:25,200 --> 00:22:28,560

Meanwhile, on the bus, the Omani

weather forecasters

381

00:22:28,560 --> 00:22:33,000

are about to get some news they

hadn't predicted.

382

00:22:33,000 --> 00:22:37,000

# We're going to Wembley Que sera,

sera... #

383

00:22:37,000 --> 00:22:39,720

Is it...?

384

00:22:39,720 --> 00:22:43,680

You're joking? He's on the bench?

385

00:22:43,680 --> 00:22:45,880

Ali's not been chosen to play.

386

00:22:45,880 --> 00:22:48,480

He'll sit on the bench as a

substitute.

387

00:22:54,360 --> 00:22:56,960

We are so disappointed because we

were looking forward

388

00:22:56,960 --> 00:23:00,000

to seeing Ali playing and it's not

to be,

389

00:23:00,000 --> 00:23:03,480

but it's the manager's decision, so

you have to respect it.

390

00:23:06,160 --> 00:23:09,120

Because of the shocking news we

just had,

391

00:23:09,120 --> 00:23:12,080

I don't even feel that I want to go

to the game really.

392

00:23:15,720 --> 00:23:19,040

If you've got a faith, I think

that's what its main object is,

393

00:23:19,040 --> 00:23:22,960

to help you through life's trials

and tribulations.

394

00:23:25,640 --> 00:23:28,480

My faith really guides my life, in

everything I do,

395

00:23:28,480 --> 00:23:30,640

in everything I do every day.

396

00:23:30,640 --> 00:23:32,760

It gives me as well a lot of

confidence.

Page 134: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

397

00:23:37,120 --> 00:23:39,480

'I think faith is important for

life.'

398

00:23:39,480 --> 00:23:44,360

If you don't have faith, I think

you feel alone really.

399

00:23:47,400 --> 00:23:50,880

Sometimes you get very, very hard

time with injury,

400

00:23:50,880 --> 00:23:54,640

or maybe you don't start the games

or a competition,

401

00:23:54,640 --> 00:23:57,920

but when you have the belief for

yourself from God,

402

00:23:57,920 --> 00:23:59,560

you come in really stronger.

403

00:24:03,040 --> 00:24:06,160

Arriving at the stadium lifts

everybody's spirits.

404

00:24:07,200 --> 00:24:10,440

We did the big journey. Now it's

the time to enjoy it.

405

00:24:12,040 --> 00:24:13,400

Come on, Wigan!

406

00:24:13,400 --> 00:24:16,160

CHEERING AND CHANTING

407

00:24:17,760 --> 00:24:19,880

THEY CHANT:

408

00:24:32,800 --> 00:24:36,840

'I think we live in a multicultural

society full stop today.'

409

00:24:36,840 --> 00:24:39,680

While you'll never get rid of some

of the problems that occur,

410

00:24:39,680 --> 00:24:43,600

I think generally in football, we

are all blessed to be footballers

411

00:24:43,600 --> 00:24:45,760

and we're all blessed to be

together.

412

00:24:45,760 --> 00:24:49,280

# Ali Habsi is a Blue He hates

Bolton! #

413

00:24:49,280 --> 00:24:53,280

Look at the people, look how much

they like Ali.

414

00:24:53,280 --> 00:24:56,560

You know, how much Ali also likes

those people.

415

00:24:56,560 --> 00:24:59,040

So we are happy at the end now.

416

00:24:59,040 --> 00:25:01,560

Ali! Ali! Ali!

417

00:25:01,560 --> 00:25:03,840

People occasionally criticise

English football

418

00:25:03,840 --> 00:25:06,840

as being behind the times, but

actually it's way ahead of the

time,

419

00:25:06,840 --> 00:25:09,120

it's maybe how society really

should be.

420

00:25:09,120 --> 00:25:12,080

I'm from Oman! I'm not a Wiganer

any more!

421

Page 135: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

00:25:12,080 --> 00:25:15,040

Here's my new family!

422

00:25:15,040 --> 00:25:17,920

'When the players come in more in

the Premier League,

423

00:25:17,920 --> 00:25:21,560

'I think the people will understand

more about Islam.'

424

00:25:21,560 --> 00:25:26,440

Especially with...even with the

fans, because the fans, you know,

425

00:25:26,440 --> 00:25:31,480

when they see some Muslim players

in big clubs or Premier Leagues,

426

00:25:31,480 --> 00:25:35,760

they start reading about this Islam

and everything

427

00:25:35,760 --> 00:25:41,520

and you get more understanding how

we are like normal people.

428

00:25:41,520 --> 00:25:44,120

We like to be with everyone.

429

00:25:44,120 --> 00:25:46,520

Inside Wembley, Wigan pull off

430

00:25:46,520 --> 00:25:49,840

one of the biggest FA Cup Final

upsets ever.

431

00:25:49,840 --> 00:25:52,760

COMMENTATOR: Added time, three

minutes.

432

00:25:52,760 --> 00:25:55,400

There's a corner in towards WATSON!

433

00:25:55,400 --> 00:25:58,360

There is a new name on the old

trophy!

434

00:25:58,360 --> 00:26:01,840

And that name is Wigan Athletic!

435

00:26:01,840 --> 00:26:04,760

We won! We won! We won! We won!

Come on, Wigan!

436

00:26:04,760 --> 00:26:07,720

I told you we were going to win and

we win it - yes!

437

00:26:07,720 --> 00:26:10,680

We went crazy. We were jumping like

crazy.

438

00:26:10,680 --> 00:26:15,200

So how does Ali think the people of

Oman will be feeling right now?

439

00:26:15,200 --> 00:26:18,600

You can see all the flags in the

stadium here in Wembley

440

00:26:18,600 --> 00:26:21,160

and, you know, I'm so, so happy.

441

00:26:21,160 --> 00:26:23,440

CROWD CHEERS

442

00:26:23,440 --> 00:26:27,080

My friends said to me, "You're

going on the coach, would you not

feel isolated?

443

00:26:27,080 --> 00:26:29,560

"It's a bit strange for you, the

only white person."

444

00:26:29,560 --> 00:26:31,160

It doesn't matter.

445

00:26:31,160 --> 00:26:34,800

It just shows you can go to a game

and not drink alcohol

446

Page 136: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

00:26:34,800 --> 00:26:36,480

and have a better time.

447

00:26:36,480 --> 00:26:39,840

Absolutely overwhelmed by this and

I've waited all my life.

448

00:26:42,600 --> 00:26:45,080

Muslim players from abroad like Ali

449

00:26:45,080 --> 00:26:47,960

have thrived in the English Premier

League.

450

00:26:47,960 --> 00:26:52,400

But, as yet, no British Muslim has

ever walked out on the Wembley turf

451

00:26:52,400 --> 00:26:54,640

as an England player.

452

00:26:54,640 --> 00:26:56,800

Scotland, Wales and Northern

Ireland

453

00:26:56,800 --> 00:27:00,720

also haven't fielded a Muslim

footballer.

454

00:27:00,720 --> 00:27:04,160

Zesh Rehman is one of the few

British Muslims

455

00:27:04,160 --> 00:27:06,800

to have broken through to the

Premier League.

456

00:27:06,800 --> 00:27:08,880

He believes that, one day,

457

00:27:08,880 --> 00:27:13,360

a British Muslim WILL go one step

further and play for England.

458

00:27:13,360 --> 00:27:16,120

When the day comes, when a British

Asian kid plays for England,

459

00:27:16,120 --> 00:27:18,840

it will be massive in terms of

integration

460

00:27:18,840 --> 00:27:21,560

and opening up the mindsets of

people a lot more

461

00:27:21,560 --> 00:27:26,120

because, if one thing can help to

create harmony, it's football.

462

00:27:26,120 --> 00:27:28,440

If that day comes, it'll be a

monumental occasion.

463

00:27:28,440 --> 00:27:31,840

MAN LEADS PRAYER

464

00:27:33,440 --> 00:27:37,960

These sessions, where young Muslim

players can both play and pray,

465

00:27:37,960 --> 00:27:41,080

are one way of encouraging the

Muslim stars of the future.

466

00:27:42,520 --> 00:27:43,720

It's very disappointing

467

00:27:43,720 --> 00:27:46,400

that there aren't more home-grown

Muslim footballers,

468

00:27:46,400 --> 00:27:49,960

but it also took time for black

players to come through

469

00:27:49,960 --> 00:27:51,600

and represent England.

470

00:27:51,600 --> 00:27:55,200

It will happen. The door is open

for them to get in.

471

00:27:55,200 --> 00:28:01,040

Page 137: FILM DOKUMENTER 'THE MUSLIM PREMIER LEAGUE' DALAM

To have a Muslim lad wearing this

would be a remarkable achievement

472

00:28:01,040 --> 00:28:04,960

for someone, and I'd invite them

down to my house for some coffee.

473

00:28:04,960 --> 00:28:07,240

There's no doubt that, one day,

474

00:28:07,240 --> 00:28:10,280

a British Muslim will wear the

three lions on his shirt

475

00:28:10,280 --> 00:28:13,160

because that is football's greatest

strength -

476

00:28:13,160 --> 00:28:16,000

it celebrates raw talent, no matter

where you're from

477

00:28:16,000 --> 00:28:18,160

or what you believe.

478

00:28:18,160 --> 00:28:21,280

It doesn't matter about religion,

it's football, it's just a game.

479

00:28:25,440 --> 00:28:29,200

There is something heartening about

a Muslim fireman from Oman

480

00:28:29,200 --> 00:28:32,000

becoming a hero to a town of

Northern pie-eaters.

481

00:28:32,000 --> 00:28:34,400

# Championes! Championes! #

482

00:28:34,400 --> 00:28:39,400

This is the English game, in all

its unexpected and unlikely glory.

483

00:28:39,400 --> 00:28:42,560

To paraphrase Jimmy Greaves, it's a

funny old game.

484

00:28:48,680 --> 00:28:50,360

During fasting, Luis Suarez,

485

00:28:50,360 --> 00:28:54,240

he'd come to me at sunset and say,

"Doc, it's time to eat,"

486

00:28:54,240 --> 00:28:55,920

just like I'd forgotten.

487

00:28:57,280 --> 00:28:59,960

What do you call that Everton

player?

488

00:28:59,960 --> 00:29:02,640

Fellaini!

489

00:29:02,640 --> 00:29:04,280

Fellaini. He came here and loved

it.

Subtitles by Red Bee Media Ltd