file_10 bab ii landasan teori dan analisa jaringan komputer

Upload: iboy-gafar-putra

Post on 14-Jan-2016

34 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bab 2 KP jaringan

TRANSCRIPT

BAB II

46

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era informasi sekarang ini, dimana informasi ini sangat penting dan dibutuhkan oleh berbagai kalangan, baik dari kalangan pemakai maupun pembuat informasi maka kehadiran teknologi informasi sangatlah mutlak diperlukan oleh PT.PLN (PERSERO) APJ Lenteng Agung Jakarta Selatan.

Hadirnya jaringan komputer merupakan solusi yang baik untuk masalah kecepatan dan keakuratan informasi, dengan adanya jaringan komputer di PT.PLN (PERSERO) APJ Lenteng Agung Jakarta Selatan, berfungsi untuk tukar menukar informasi penggunaan sumber daya bersama, penggunaan printer secara bersama dan memudahkan orang-orang agar dapat saling cepat berkomunikasi, maka dalam hal dalam pengambian keputusan agar dapat saling cepat berinteraksi antara orang yang satu dengan orang yang lain dalam pengambilan keputusan yang menggunakan jaringan komputer, maka dapat berkomunikasi yang dengan yang satu dengan yang lain tanpa harus keluar dari ruangan mereka hanya untuk menanyakan kebenaran informasi, mereka cukup diruangan mereka sendiri dan dihadapan computer yang telah terhubung menggunakan jaringan yang ada pada umumnya menggunakan jaringan LAN (Local Area Network). Dengan adanya jaringan LAN selain mempercepat arus informasi maka tiap bagian dalam

Perusahaan tersebut tidak harus berada dalam satu ruangan melainkan berbeda lantai tapi dalam satu area gedung.

Selama PKL penulis melihat dan belajar bagaimana cara kerja jaringan komputer yang ada diperusahaan tersebut. Sehubungan dengan itu maka penulis memberi judul ANALISA JARINGAN LOCAL AREA NETWORK PADA PT.PLN (PERSERO ) APJ LENTENG AGUNG JAKARTA SELATAN.

Alasan penulis memilih judul tersebut sesuai apa yang dilakukan dalam Praktek Kerja Lapangan (PKL) dapat data yang diperoleh secara langsung yang berhasil penulis kumpulkan. Semoga dengan judul tersebut siatas dapat menarik minat pembaca untuk lebih mengetahui serta apa kegiatan pada PT.PLN (PERSERO) APJ Lenteng Agung Jakarta Selatan, dengan demikian dapat memperluas pengetahuan pembaca.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud penulis membuat Tugas Akhir ini, adalah :

1. Mengaplikasikan teori dan praktek yang diperoleh di akademi kedalam dunia kerja .

2. Untuk mengetahui secara factual pelaksanaan pekerjaan suatu sistem jaringan komputer yang dijadikan objek kerja praktek.

3. Untuk mendapatkan pengalaman dalam bersosialisasi dengan lingkungan kerja diluar kampus.

4. Menjadikan mahasiswa-mahasiswi berkepribadian yang bertanggung jawab dan mandiri dalam menangani suatu pekerjaan.

5. Guna memenuhi persyaratan kelulusan akademis DIII Jurusan Teknik Komputer pada Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika .

Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai salah satu syarat kelulusan program diploma tiga (D.III) jurusan Teknik Komputer di Akademi Menejemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika.

1.3 Metode Penelitian

Metode penelitian yang penulis gunakan dalam pencarian adan pengumpulan data dan informasi-informasi yang mendukung di dalam penyusunan laporan tugas akhir pada bagian pusat data dan informasi PT.PLN (PERSERO) APJ antara lain :

1. Observasi

Pengamatan langsung dan praktek terhadap objek kerja meliputi prosedur dan proses kerja dari jaringan komputer yang ada di pusat data dan informasi PT.PLN (PERSERO) APJ Lenteng Agung Jakarta selatan .

2. Wawancara

Mengajukan pertanyaan langsung kepada staff / karyawan IT pada PT.PLN (PERSERO) APJ Lenteng Agung Jakarta Selatan yang berwenang menangani jaringan komputer pada perusahaan tersebut.

3. Studi Pustaka

Sebagai bahan pelengkap dan sekaligus sebagai analisa perbandingan, penulis menambah pengetahuan dengan buku sebagai bahan referensi yang berhubungan dengan masalah yang dibahas untuk mengolah semua masukan yang diperoleh, dan bahan-bahan perkuliahan. Penulis memilih bahan pustaka yang berguna dan berhubungan dengan penulisan ini.

1.4 Ruang Lingkup

Pada pembahasan Tugas Akhir ini penulis membatasi masalah hanya pada jaringan LAN (Local Area Network) pada PT.PLN (PERSERO) APJ Lenteng Agung Jakarta Selatan. Mencakup didalamnya perangkat keras yang digunakan, perangkat lunak, topologi jaringan, ip address, kabel serta media transmisi.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1.1. Pengertian Jaringan Komputer

Pada awal perkembangan komputer pada tahun 1950an, komputer hanya berfungsi sendiri-sendiri tanpa dapat berhubungan satu dengan yang lainnya. Baru pada tahun 1960an, Departement Pertahanan Amerika (Department of Defence) atau disingkat DoD mengadakan riset mengenai jaringan komputer. Jaringan komputer yang dibangun ini menggunakan metode yang mirip dengan hubungan telepon dimana komputer dapat berhubungan satu dengan yang lain, bahkan ke suatu tempat atau negara yang berjauhan.

Menurut Sukmaaji dan Rianto (2008:1) Jaringan Komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan satu dengan lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, aplikasi, dan perangkat keras secara bersama-sama. Jaringan komputer dapat diartikan juga sebagai kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang berada diberbagai lokasi yang terdiri lebih dari satu komputer yang saling berhubungan.

2.1.2. Jenis Jenis Jaringan Komputer

1. Local Area Network (LAN)

Menurut Sukmaaji dan Rianto (2008:4) LAN digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam suatu perusahaan yang menggunakan peralatan secara bersama-sama dan saling bertukar informasi. Pada umumnya LAN dimiiliki oleh suatu perusahaan tanpa adanya campur tangan pihak lain misalnya dengan jaringan telekomunikasi. LAN digunakan untuk menghubungkan simpuul yang berada di daerah yang tidak terlalu jauh seperti dalam sebuah bangunan atau gedung dengan radius maksimum10 kilometer. LAN umumnya mempunyai kecepatan pengiriman data sangat tinggi antara 10 sampai dengan 1000 Mbps.

2. Metropolitan Area Network (MAN)

Menurut Sukmaaji dan Rianto (2008:6) "MAN merupakan versi LAN yang mempunyai ukuran lebih besar. MAN merupakan alternatif pembuatan jaringan komputer antar kantor dalam suatu kota. Jangkauan MAN antara 10 sampai dengan 50 kilometer".

3. Wide Area Network (WAN)

Menurut Wiharsono Kurniawan (2007:18) "Wide Area Network (WAN) merupakan bentuk jaringan komputer yang terdiri dari LAN dan MAN.jaringan WAN telah memenuhi berbagai kebutuhan sistem jaringan, seperti jaringan untuk publik, jaringan pada bidang perbankan, jaringan jual beli secara online di internet, jaringan penjual jasa, dan jaringan lainnya".

2.1.3. Model Referensi OSI

Suatu jaringan komputer dibangun dengan memperhatikan arsitektur standar yang dibuat lembaga standar industri dunia. Standar jaringan komputer tersebut yaitu OSI (Open System Interconnection) yang dibuat oleh lembaga ISO (Internationl Standarization Organization), Amerika Serikat. Seluruh fungsi kerja jaringan komputer dan komunikasi antar terminal diatur dalam standar ini.

Menurut Zaenal Arifin (2003:2) Moodel referensi OSI merupakan salah satu model referensi atau arsitektur jaringan yang utama. OSI menjelaskan bagaimanaa data dan informasi jaringan berkomunikasi dari sebuah aplikasi pada sebuaah komputer melewati media jarinngan ke aplikasi yang berada di komputer lain.

OSI terdiri dari tujuh layer yang secara umum terbagi dalam dua kelompok, yakni Upper llayer (Apllication Layer) dan lower layer (Data Transport Layer). Layer yang tergolong upper layer mendefinisikan bagaimana aplikasi pada sebuah host akan berkomunikasi dengan user dan host lainnya. Sedangkan lower layer mendefinisikan bagaimana data terkirim dari satu host ke host lainnya.

Menurut Zaenal Arifin, 2003:13

1. Physical Layer (Lapisan Fisik)

"Tanggung jawab dari layer ini adalah melakukan pengiriman dan peneriman bit. physical layer secaraa langsung menghubungkan media komunikasi yang berbeda-beda. Physical layer menetapkkan kebutuhan-kebutuhannnya secara electrical, mechanical, procedural untuk mengaktifkan, memelihara dan memutuskan jalur antar sistem secara fisik"

2. Data Link Layer (Lapisan Jalur Data)

"lapisan ini mengatur topologi jaringan, error notification dan flow control. switch dan bridge bekerja dilapisan data link ini. Lapisan ini mengolah paket dari lapisan di atasnya menjadi frame dengan menambahkan infoormasi mengenai alamat hardware atau MAC Address yang dituju serta alamat asal".

3. Network Layer (Lapisan Jaringan)

Lapisan Network ini berfungsi meneruskan paket-paket dari satu node ke node lain dalam jaringan komputer. lapisan ini juga berguna untuk pengaturan pemberian alamat untuk peralatan jaringan dan memilih jalur yang terbaik dalam meneruskan paket di jaringan. pada lapisan ini segmen-segmen diubah menjadi paket-paket dengan menambah informasi mengenai alamat logika atau IP address yang dituju, dan alamat asal dari paket. router bekerja pada lapisan ini.

4. Transport Layer (Lapisan Transport)

Lapisan ini mengatur keutuhan data, menerima data dari lapisan session dan meneruskannya ke lapisan network. Lapisan ini berfungsi untuk memecah data ke dalam paketpaket data serta memberikan nomor urut ke paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima, pada lapisan ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses dan mentransmisikan ulang terhadap paketpaket yang hilang di tengah jalan.

5. Session Layer (Lapisan Sesi)

"Lapiasan ini membuka, mengatur dan menutup suatu Session antara aplikasi-aplikasi. protokol yang berfungsi pada lapisan ini antara lain adalah NFS, NETBEUI, RPC, SQL, X Windows system. Apple Talk session protocol (ASP), dan Digital Network Architecture Session control Program (DNASCP)".

6. Presentation Layer (Lapisan Presentasi)

Layer Presentasi berfungsi untuk menyediakan sistem penyajian data ke layer aplikasi. layer ini berfungsi menyediakan sistem pembentuk kode (format coding) dan menyediakan proses konversi antar format coding yang berbeda. komputer dikonfigurasi untuk menerima bentuk data yang umum dan kemudian mengubah kedalam bentuk asli pada saat pembacaan (misalnya EBCDIC ke ASCII). dengan menyediakan layanan translation, layer presentasi menjamin data yang dikirimkan dari layer aplikasi suatu sistem dapat dibaca oleh layer aplikasi di sistem yang lain

Beberapa contoh aplikasi yang bekerja di layer presentasi, antara lain:

a. PICT, TIFF, JPEG: Merupakan format data untuk aplikasi berupa gambar (image).

b. MIDI, MPEG dan Quicktime: Merupakan format data untuk aplikasi suara (sound) dan Film (movie).

7. Application Layer (Lapisan Aplikasi)

Pada lapisan ini bertugas mengatur interaksi pengguna komputer dengan program aplikasi yang dipakai. Lapisan ini memberikan saranasarana pelayanan pada jaringan komputer untuk aplikasiaplikasi pemakai dan mengadakan komunikasi dari program ke program. Jika anda akan mencari suatu file dari file server untuk digunakan sebagai aplikasi pengolah kata, maka proses ini bekerja melalui lapisan aplikasi ini. Demikian pula jika kita mengirim email, browser ke internet dan bulletin board, membuka telnet session atau menjalankan FTP (File Transport Protokol), semua proses tersebut terjadi di lapisan ini. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP

Sumber: http://systemsview.net/compsystems/network/images/osi.jpg

Gambar II.1 Proses pada Open System Interconection (OSI)

2.1.4. Topologi

Topologi menggambarkan metode yang digunakan untuk melakukan pengkabelan secara fisik dari suatu jaringan. Topologi jaringan komputer adalah pola hubungan antar terminal dari suatu jaringan komputer.

Berikut ini beberapa topologi jaringan komputer yang banyak digunakan pada sebuah instansi atau perusahaan menurut Menurut Sukmaaji dan Rianto (2008:5) :

1. Topologi Bus

Topologi BUS adalah toplogi yang umum dalam LAN. Topologi ini menghubungkan komputer secara berantai (daisy-chain) menggunakan perantara kabel tunggal jenis koaksial. ujung-ujung koaksiaal harus ditutup dengan tahanan (termination resistor) untuk menghindari pantulan yang dapat menimbulkan gangguan dan menyebabkab kerusakan jaringan. Konektor yang digunakan untuk menghubungkan kabel dan komputer adalah konektor BNC. Pada setiap network adapter (LAN Card) dipasang konektor BNC tipe T bercabang. kabel koaksial dihubungkan satu dengan yang lainnya dengan konektor BNC. topologi ini mudah dipasang dan murah, tetapi bila terjadi kerusakan terhadap salah satu komputer, komputer lainnya kemungkinan akan terganggu.Kecepatan yang bisa dicapai hanya sampai dengan 10 Mbps.

Sumber: http://nggakkeren.com/wp-content/uploads/2010/03/topologi-bus.jpg

Gambar II.2 Topologi Bus

2. Topologi Star

Topologi star "Merupakan topologi dengan terminal terpusat yang bertindak sebagai pengatur dan pengendali semua komunikasi data. Semua kontrol dalam topologi ini dipusatkan pada satu titik, yang dimaksud satu titik dalam hal ini adalah suatu perangkat jaringan yang dinamakan dengan HUB atau SWITCH. Hub atau Switch tersebut berfungsi untuk menerima sinyal-sinyal dari komputer dan meneruskannya ke semua komputer yang berhubungan dengan hub atau switch tersebut. Pada jaringan ini menggunakan kabel jenis UTP kategori 5, 5e atau kategori 6.

Sumber: http://mumtazmuttakin.files.wordpress.com/2009/10/topologi-star.jpg?w=295&h=258

Gambar II.3 Topologi Star

3. Topologi Ring

"Topologi ini hampir sama dengan topologi bus, perbedaannya adalah ujung dari topologi ini dihubungkan dengan ujung yang lain hingga menyerupai lingkaran. Topologi ring diperkenalkan oleh IBM untuk mendukung protokol token ring yang diciptakan IBM"

Sumber: http://nggakkeren.com/wp-content/uploads/2010/03/topologi-token-ring.jpg

Gambar II.4 Topologi Ring

2.1.5. IP Address

Menurut Zaenal Arifin (2005:21) IP Address adalah "Alamat yang diberikan ke jaringan dan peralatan jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. IP Address terdiri atas 32 bit angka biner yang dapat dituliskan sebagai empat angka desimal yang dipisahkan oleh tanda titik seperti 192.16.10.1".

1. Berdasarkan jumlah network address dan host address, IP address dapat di kategorikan menjadi beberapa kelas menurut Sukmaaji dan Rianto (2008:64) yaitu:

a. IP Address kelas A

Pada kelas ini oktet pertama dari angka biner dimulai dengan 0 dan memiliki alamat jaringan sebanyak 126 serta jumlah alamat host sebanyak 16.777.216. contoh alamat jaringan kelas A : 1.0.0.0 sampai dengan 126.0.0.0 sedangkan pada alamat 127 digunakan untuk loopback atau memeriksa hubungan diri sendiri.

b. IP Address kelas B

Pada kelas ini oktet pertama dari angka biner dimulai dengan 10 dan memiliki alamat jaringan sebanyak 16.484 serta jumlah alamat host sebanyak 65.534. Contoh alamat jaringan kelas B : 128.0.0.0 sampai dengan 191.255.0.0.

c. IP Address kelas C

Pada kelas ini oktet pertama dari angka biner dimulai dengan 110 dan memiliki alamat jaringan sebanyak 2.097.152 serta jumlah alamat host sebanyak 254. contoh alamat jaringan kelas C : 192.0.0.0 sampai dengan 223.255.255.0.

d. IP Address Kelas D dan E

kelas D dan E tidak dialokasikan untuk host. kelas D digunakan untuk multicasting dan kelas E digunakan untuk penggunaan lebih lanjut.

Tabel II.1 Pengelompokan kelas pada IP Address

KelasRentang IP addressFormat Penulisan

A1 261.0.0.0 - 126.255.255.255

B128 191128.0.0.0 - 191.255.255.255

C192 223192.0.0.0 - 223.255.255.255

D224 239239.0.0.0 - 239.255.255.255

E240 255240.0.0.0 - 254.255.255.255

Sumber Zaenal Arifin (2005:21)

2. Dalam penggunaannya IP Address terbagi ke dalam dua jenis menurut Zaenal Arifin (2003:35) yaitu:

a. Public IP Address

Alamat IP yang biasa digunakan pada jalur publik. Penggunaan IP publik harus melalui registrasi ke suatu organisasi yang menangani masalah penggunaan IP agar tidak terdapat host yang memiliki alamat IP yang sama. Misalnya ISP (Internet Service Provider).

b. Private IP Address

Alamat IP yang biasa digunakan pada jaringan lokal.penggunaannya tidak memerlukan registrasi. Alamat alamat IP yang tergolong ke dalam IP private diantaranya :

Tabel II.2 IP Private Address

2.1.6. Subnetting

Menurut Zaenal Arifin (2003:36) "Teknik Subnetting Merupakan sebuah teknik peminjaman bagian host untuk dijadikan bagian network, yang berakibat memperbanyak jumlah subnet dan memperkecil jumlah host".

Banyak alasan untuk melakukan subnetting menurut Zaenal Arifin (2003:36) antara lain:

1. Mengurangi trafik jaringan. Jika tidak meggunakan router, sebuah host tidak dapat berkomunikasi dengan host yang memiliki alamat network berbeda. Dengan melakukan subnetting berarti juga memperbanyak jumlah broadcast domain dan memperkecil ukuran broadcast domain, berarti juga mengurangi lalu lintas data dalam sebuah jaringan.

2. Meningkatkan kecepatan (Performance) jaringan,yang merupakan akibat berkurangnya trafik.

3. menyederhanakan management, lebih mudah mengidentifikasi dan mengisolasi masalah yang terjadi dalam jaringan.

Teknik subnetting pada dasarnya berkaitan dengan subnet mask. Sama halnya dengan IP Address, subnet mask dibentuk dari bilangan biner. Agar lebih mudah mengenal dan menggunakan subnet mask, bilangan subnet mask dirubah (konversi) ke dalam bentuk bilangan desimal. Contohnya:

Nilai subnet mask default kelas B

Decimal = 255 .255 .0 .0

Biner

= 11111111.11111111.00000000.00000000

Pada contoh diatas dapat disimpulkan bahwa bit 1 menandai bagian network address, bit 0 menandai bagian host address. untuk mengetahui alamat suatu jaringan maka dapat dilakukan dengan menggunakan operasi AND antara nilai IP address dengan subnet mask. Untuk lebih jelasnya berikut contohnya:

IP Address= 192.168.10.2= 11000000.10101000.00001010.00000010

Subnet Mask= 255.255.255.0= 11111111.11111111.11111111.00000000 &

Network Address

= 11000000.10101000.00001010.00000000

192 . 168 . 10 . 0

Yang perlu dipahami dari contoh diatas yaitu bahwa dalam operasi logika AND memiliki aturan bila salah satu atau semua inputnya bernilai 0 maka outputnya akan bernilai 0. Output akan bernilai 1 jika semua inputnya bernilai 1.

Tabel II.3 Operasi Logika AND

Input AInput BOutput

000

010

100

111

Sumber: Arifin, Zaenal (2003: 38)

Sebelumnya telah diketahui bahwa definisi subnetting adalah teknik peminjaman bit dari bagian host untuk dijadikan bagian network dan membentuk subnetwork. Teknik peminjaman bit tersebut diimplementasikan dengan cara mengubah nilai subnet mask.

Proses pemunjaman bit yang dilakukan terhadap bagian host harus dilakukan secara berurutan sehingga nilai subnet mask hanya dapat diberi nilai bilangan-bilangan barikut:

Tabel II.4 Nilai-nilai yang dapat digunakan pada subnet mask

1286432168421

10000000= 128

11000000= 192

11100000= 224

11110000= 240

11111000= 248

11111100= 252

11111110= 254

11111111= 255

Sumber: Arifin, Zaenal (2003:39)

Menurut Zaenal Arifin (2003:40) Subnetting bertujuan membagi network ke dalam beberapa subnetwork yang berakibat berkurangnya jumlah maksimum host yang dapat ditampung dalam satu network. Penggunaan subnetting dapat diilustrasikan pada kasus berikut:

1. Diketahui sebuah PC mamiliki alamat IP=192.16.2.125 dan subnet mask 255.255.255.248 (kelas C di subnetting 5 bit). Tentukan subnet address, directed broadcast address dan range host address dari PC tersebut?

Solusinya:

a. Menentukan Subnet Address

IP Address = 192.16.2.125 = 11000000.00010000.00000010.01111101

Subnet mask= 255.255.255.248 = 11111111.11111111.11111111.11111000

11000000.00010000.00000010.01111100

Subnet Address

= 192 16 2

120

b. Menentukan Directed Broadcast Address:

Network

Host

Subnet mask

= 11111111.11111111.11111111.11111000

IP Address

= 11000000.00010000.00000010.01111101

Broadcast Address= 11000000.00010000.00000010.01111111

192 16 2 127

Broadcast Address = bagian host pada alamat IP bernilai 1 semua.

c. Menentukan berapa saja yang satu subnet dengan IP 192.16.2.120 (range host address).

RHA = Subnet Address + 1 IP Address s/d Broadcast Address 1 IP Address

RHA = 192.16.2.120 + 1 IP Address s/d 192.16.2.127 1 IP Address

= 192.16.2.121 s/d 192.16.2.126

2.1.7. Perangkat Keras Jaringan

Dalam membangun sebuah jaringan diperlukan adanya peralatan yang mendukung agar jaringan tersebut dapat saling berkomunikasi dan berinteraksi. Berikut ini beberapa peralatan yang mendukung dalam pembuatan jaringan komputer:

1. NIC (Network Interface Card)

Menurut Wiharsono Kurniawan (2007:14) NIC yaitu "sebuah kartu jaringan yang dipasang pada slot ekspansi pada sebuah Motherboard komputer (server ataupun client) sehingga komputer dapat dihubungkan ke dalam sistem jaringan. Tetapi, pada sekarang ini NIC sudah terpasang menjadi satu dengan Motherboard (onboard).secara umum NIC tersedia untuk kabel koaksial dan twisted pair".

Sumber: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/8/82/NIC-FA312.jpg

Gambar II.5 Network Interface Card

2. Switch

Menurut Sukmaaji dan Rianto (2008:43) Teknologi yang ada pada switch berbeda dengan hub, jika kapasitas switch diketahui 10 Mbps artinya bukan murni 10 Mbps, tetapi 10 Mbps dikalikan dengan jumlah station yang terhubung atau sejumlah portnya. selain itu, kelebiihan yang sangat membedakan antara hub dan switch adalah kemampuan dalam menangani collision domain. hub tidak bisa menangani collision yang terjadi pada jaringan.

Sumber: http://www.acetech.co.nz/shop/images/d-link_DES-1024D_24_port_10_100Mbps_unmanaged_switch.jpg

Gambar II.6 Switch 24 Port

3. Hub

Menurut Zaenal Arifin (2005:42) "Hub hanya memiliki satu collision domain maka semua peralatan yang berhubungan dengan hub menggunakan satu domain collision secara bersama walaupun peralatan dihubungkan ke port-port yang berlainan dari hub".

Menurut Sukmaaji dan Rianto (2008:42) Dalam topologi star yang menggunakan hub, jika salah satu station melakukan transmisi, maka semua station yang terhubung ke dalam device tersebut juga akan mendapatkan duplikatnya.kapasitas total hub bukannya 10 Mbps dikalikan jumlah port, tetapi terbatas sesuai dengan kapasitas masing-masing device. hub dengan kapasitas 10 Mbps memiliki kapasitas murni 10 Mbps.

Sumber:

http://www.pcsysteminformatica.it/images/Networking/Dlink%20hub%20USB%207porte.jpg

Gambar II.7 Hub

4. Router

Menurut Zaenal Arifin (2005:61) Fungsi utama Cisco router adalah untuk meneruskan paket data dari suatu LAN ke LAN lainnya yang biasanya saling berjauhan. untuk itu Cisco router menggunakan table dan protokol routing yang berfungsi untuk mengatur lalu lintas data. paket data yang tiba di router diperiksa dan diteruskan ke alamat yang dituju. agar data yang di terima dapat sampai ketujuannya dengan cepat, router harus memproses data tersebut dengan sangat cepat.

Untuk itu, Cisco router menggunakan Central Processing Unit (CPU) seperti yang digunakan di dalam komputer untuk memproses lalu lintas data tersebut dengan sangat cepat.seperti komputer, Cisco router juga mempunyai sejumlah jenis memori yaitu ROM, RAM, NVRAM dan FLASH, yang membantu bekerjanya CPU. Selain itu dilengkaapi pula dengan sejumlah interface untuk berhubungan dengan dunia luar dan keluar masuk data. Sistem operasi yang digunakan oleh Cisco router disebut Internetwork Operating System (IOS).

Memori yang digunakan oleh Cisco router masing-masing mempunyai kegunaannya sendiri-sendiri menurut Zaenal Arifin (2005:61-62), yaitu:

a. ROM berguna untuk menyimpan sistem bootstrap yang berfungsi untuk mengatur proses boot dan menjalankan Power On Self Test (POST) dan IOS image.

b. RAM berguna untuk menyimpan running configuration dan sistem IOS yang aktif.

c. NVRAM berguna untuk menyimpan konfigurasi awal (start-up configuration).

d. FLASH berguna untuk menyimpan IOS image. dengan menggunakan flash, IOS versi baru dapat diperoleh dari TFTP server tanpa harus mengganti komponen di dalam router.

Sumber: http://n354.files.wordpress.com/2008/11/contoh-router-cisco.jpg?w=370&h=202

Gambar II.8 Router

5. Modem (Module Demodulator)

"Seperangkat jaringan yang berfungsi untuk mengubah data dari Analog ke Digital atau sebaliknya dari Digital ke Analog sehingga komunikasi antara pengguna jaringan satu dengan pengguna jaringan yang lain dapat di mengerti" (menurut Dede Sopandi, 2008:20).

Sumber: http://ecx.images-amazon.com/images/I/41W61T0K22L._SL75_.jpg

Gambar II.9 Modem kabel

6. Repeater

Seperangkat jaringan yang berfungsi untuk menguatkan sinyal jaringan yang melintasinya. Repeater bekerja pada lapisan pertama OSI yaitu lapisan fisik. Digunakan untuk mengatasi keterbatasan jarak dan kualitas sinyal fisik suatu segmen jaringan. Dapat juga digunakan untuk menggabungkan beberapa segmen suatu jaringan yang besar (misalnya Ethernet dengan Ethernet) namun dalam membangun jaringan fisik yang besar, perlu diperhatikan bahwa aturan panjang kabel maksimum tidak dapat dilampaui dengan menggunakan repeater ini. Contohnya, kabel coaxial 50 ohm pada Ethernet hanya bisa total sampai 2,3 km dan batasan ini tidak dapat diatasi dengan menggunakan repeater (menurut Dede sopandi, 2008:20).

Sumber: http://3.bp.blogspot.com/_9Zd8WlWE5jc/TCF93wkI1oI/ REPEATER.GIF

Gambar II.10 Repeater

2.1.8. Kabel

Terdapat banyak kabel yang bisa digunakan untuk media komunikasi jaringan komputer. Beberapa diantaranya yang populer saat ini adalah kabel UTP dan STP menurut Menurut Sukmaaji dan Rianto (2008:36)

1. Kabel Koaksial

kabel koaksial memiliki perlindungan yang lebih baik dibanding dengan twisted pair, sehingga kabel tersebut bisa digunakan untuk jarak yang lebih jauh pada kecepatan tinggi. terdapat dua jenis kabel koaksial.

a. kabel 50-ohm sering dipakai untuk transmisi digital dan merupakan kabel yang digunakan dalam jaringan komputer.

b. kabel 75-ohm digunakan untuk transmisi analog.

Sumber: http://4.bp.blogspot.com/_nQfPsfB_KE/SqXeDB0NhI/ /s320/coaxialcables2.jpg

Gambar II.11 Kabel Coaxial

2. Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)

UTP adalah sebuah jenis kabel jaringan yang menggunakan bahan dasar tembaga, yang tidak dilengkapi shield internal.

Sumber:http://3.bp.blogspot.com/_- /nwKBYECF9Ys /s320/kabel-utp2.jpg

Gambar II.12 Kabel UTP

3. Fiber Optic

Merupakan kabel jaringan yang dapat mentransmisi cahaya. dibandingkan dengan jenis kabel lainnya, kabel ini lebih mahal. Namun, fiber optic ini memiliki keuntungankeuntungan:

a. Jaringanjaringan fiber optic beroperasi pada kecepatan tinggi.

b. Mampu membawa paketpaket dengan kapasitas besar.

c. Sinyalsinyal dapat ditransmisikan lebih jauh tanpa memerlukan perlakuan refresh ataupun diperkuat.

d. Jangkauan yang lebih jauh dari 550 meter sampai ratusan kilometer.

e. Tahan terhadap interferensi elektromagnetik.

f. Secara perawatannya hanya memakan biaya relatif murah.

Menurut Dede Sopandi (2008:30) Kabel fiber optic tidak membawa sinyal elektrik, seperti kabel lainnya yang menggunakan kabel tembaga. Sebagai gantinya, sinyal yang mewakili bit tersebut diubah ke bentuk cahaya. Kabel fiber optic terdiri dari dua jenis, dikenal sebagai single mode dan multi mode. Kabel single mode dapat menjangkau jarak yang lebih jauh dan hanya mengirim satu sinyal pada satu waktu. Kabel multi mode mengirim sinyal yang berbeda pada saat yang bersamaan, mengirim data pada sudut refraksi yang berbeda pada saat yang bersamaan. Kabel single mode dapat menjangkau ratusan kilometer sedangkan kabel multimode biasanya hanya mencapai 550 m atau kurang. Konektor kabel fiber optic terdiri dari dua jenis konektor model ST yang berbentuk lingkaran dan konektor SC yang berbentuk persegi. Penggunaan kabel ini harus disesuaikan dengan jenis perangkat yang digunakan.

Sumber: http://img.directindustry.com/images_di/photo-g/fiber-optic-cable-368078.jpg

Gambar II.13 Kabel Fiber Optic

2.1.9. Protokol

Protokol adalah sebuah aturaan yang mendefinisikan beberapa fungsi yang ada dalam sebuah jaringan komputer, misalnya mengirim pesan, data, informasi, dan fungsi lain yang harus dipenuhi oleh pengirim (transmitter) dan penerima (receiver) agar komunikasi dapat berlangsung dengan benar. selain itu, protokol juga berfungsi agar komputer yang berada dalam jaringan berkomunikasi dalam bahasa yang sama.

Protokol yang dipakai untuk jaringan LAN adalah protokol Ethernet, Token ring, FDDI, dan ATM.menurut Sukmaaji dan Rianto (2008:8)

1. Ethernet

Ethernet merupakan protokol yang paling banyak dipakai karena berkemampuan tinggi dengan biaya yang rendah. Kecepatan yang bisa dicapai mulai dari 10 mbps, Fast Ethernet 100 mbps dan Gigabit 1000 mbps. Protokol Ethernet menggunakan standar spesifikasi IEEE 802.3, bekerja berdasarkan broadcast network. setiap node (host) menerima setiap data yang dikirim oleh node lain. menggunakan metode akses yang disebut carrier sense multiple access with collision detection disingkat CSMA/CD. Cara kerja protokol Ethernet adalah dengan melakukan pemeriksaan apakah jaringan sedang digunakan untuk pengiriman data atau tidak. jika tidak ada pengiriman data, maka host yang ada diperbolehkan menggunakan jaringan untuk pengiriman data. jika jaringan sedang digunakan, host akan menunggu sampai proses pengiriman data selesai. apabila dua host pada saat bersamaan melakukan pengiriman data, maka terjadilah tabrakan (collision). jika terjadi collision, kedua host mengirimkan sinyal jam ke jaringan dan semua host berhenti mengirimkan data dan kembali menunggu. kemudian secara random, host menunggu dan mengirimkan data kembali. backoff algorithm digunakan untuk mengatur pengiriman ulang setelah terjadi tabrakan.

Sumber: http://teknik-informatika.com/images/jaringan-komputer/0704-csma-cd.jpg

Gambar II.14 Mekanisme CSMA/CD

2. Token Ring

Token Ring diciptakan IBM dengan kecepatan mencapai 4 mbps dan 16 mbps. komputer yang dihubungkan ke jaringan token ring menggunakan hub khusus yang disebut Multi-Station Access Unit (MSAU). MSAU memiliki ring input port (RI), ring output port dan sejumlah port yang digunakan untuk berhubungan dengan komputer.

Sumber: http://teknik-informatika.com-metode-akses-token-passing.jpg

Gambar II.15 Metode Akses Token Passing

3. FDDI (Fiber Distributed Data Interface )

Protokol yang menggunakan topologi lingkaran Fiber Optic ganda yang disebut lingkaran primary dan ligkaran secondary yang diciptakan ANSI. Kedua lingkaran tersebut dapat digunakan untuk pengiriman data, namun hanya lingkaran primary yang biasanya dipakai sebagai jaringan utama. Lingkaran secondary berfungsi jika lingkaran primary mengalami kerusakan. Jaringan FDDI mempunyai kecepatan 100 mbps melalui media Fiber optic.

4. ATM

Asynchronous Transfer Mode (ATM) adalah protokol yang diatur oleh badan internasional ITU-T yang menggunakan ukuran frame dengan panjang tetap sebesar 53 byte yang disebut sel. ATM sangat cepat dan memiliki bandwidth yang sangat besar dengan menggunakan jalur transmisi cepat seperti SONET, DS-1, OC-3, OC-12, T3, FDDI 100 Mbps, Fiber Channel 155 Mbps. Dengan menggunakan Fiber Optic, kecepatan bisa mencapai 622 Mbps. ATM juga menyediakan sarana penggunaan kabel UTP CAT-5 dengan kecepatan 155 Mbps

2.2. Analisa Jaringan

2.2.1. Tinjauan Umum Perusahaan

Pada era globalisasi perubahan teknologi berkembang dengan cepat, perkembangan tersebut membawa dampak pada setiap individu untuk mengatur strategi sehingga dapat menyesuaikan diri dengan laju perkembangan teknologi tersebut. Strategi ini akan berjalan lancar jika didukung oleh sarana dan prasaranan yang memadai.

Jaringan komputer yang ada pada PT.PLN APJ Lenteng Agung Jakarta selatan mempunyai sistem jaringan komputer yang hanya terdiri dari satu terminal saja dengan menggunakan Topologi Star, yang memungkinkan masingmasing komputer dapat saling menukar informasi atau data (sharing), pemakaian sumber daya bersama, pengiriman data dalam skala besar yang lebih efisien dan minim kesalahan serta lebih ekonomis terutama dalam penggunaan kertas yang sedianya sangat memakan biaya yang tidak kecil.

1. Sejarah Perusahaan

PT.PLN (persero) APJ Lenteng Agung Jakarta selatan berdiri pada tahun 1854, perusahaan untuk pertama kalinya dikelola oleh putra-putri indonesia berawal dari habisnya masa konsensi OGEM (Overseeche Gas En Ecctriciteits Maattchapij) cabang jakarta yang dikenal dengan nama PT.PLN (Persero) Disribusi jakarta dan Tangerang,tanggal 1 januari 1954 dilangsungkan timbang terima dari pihak OGEM kepada pihak indonesia. Perkembangan berikut terbentuknya badan pimpinan perusahaan listrik negara berdasarkan UU No. 19 Tahun 1960, bahwa hanya ada satu perusahaan lisrik di tanah air.selama sebelas bulan berikutnya kurun waktu awal tahun 1965, Ir.Bagoes menjadi pimpinan PLN daerah exploitasi XII. Era 80-an terjadi peningkatan mutu pelayanan serta peningkatan produktifitas dan efisiensi penjualan Kwh hingga tahun 1990-an.

2. Struktur Organisasi

Organisasi dalam suatu perusahaan sangatlah penting karena merupakan dasar dalam mengatur (manage) perusahaan tersebut, sehingga perusahaan tersebut dapat berkembang dan tersusun baik dalam mencapai tujuan yang telah terencana.

Dengan adanya manajemen yang jelas dan terstruktur maka proses perencanaan (planning), serta kegiatan-kegiatan kerja yang menggunakan seluruh sumber daya pada perusahaan dapat berjalan sesuai jalur dan profesi masing-masing pekerja. keseimbangan (stabilitas) perusahaan akan terjaga karena adanya struktur organisasi tersebut.

Sesuai dengan perkembangan perusahaan organisasi yang terstruktur sangat dibutuhkan untuk membantu proses kerja yang telah direncanakan serta untuk mengendalikan kualitas pada perusahaan agar tidak mengalami kerugiaan atau bangkrut. oleh karena itu pada PT.PLN (Persero) ini dibentuklah suatu struktur organisasi. berikut adalah Struktur Organisasi dari PT.PLN (Persero) APJ Lenteng agung Jakarta selatan:

2.2.2. Blok Jaringan dan Topologi

Sumber: IT PT.PLN APJ Lenteng Agung Jakarta Selatan

Gambar II.17 Skema Jaringan Komputer pada PT.PLN APJ Lenteng Agung

Keterangan dari gambar blok jaringan dan topologi pada PT.PLN APJ Lenteng Agung Jakarta selatan.

1. Pada jaringan PT.PLN APJ Lenteng Agung Jakarta selatan menggunakan ISP(internet service provider) Lintas Arta, menggunakan modem modem tellabs 8110 dengan badwith memungkinkan sampai dengan 8 Mbps.

2. Modem digunakan sebagai penghubung jaringan ke internet. Modem yang digunakan memiliki dua buah NIC( network interface card ), NIC pertama dihubungkan ke wireless, NIC yang kedua dihubungkan ke routercisco. Menggunakan kabel UTP (unshielded twisted pair) kategori 5.

3. Router cisco berfungsi sebagai penghubung beberapa jaringan LAN ( local area network ) yang berada pada beda wilayah atau tempat. Router ini memiliki dua NIC, Pertama dihubungkan pada modem menggunakan kabel UTP kategori 5 sedangkan NIC yang kedua dihubungkan pada core switch. Menggunakan kabel UTP kategori 5.

4. Coreswitch berfungsi sebagai penghubung switch dengan client sebelum masuk ke database server. core swicth disini memiliki 24 port, coreswitch menghubungkan antara router cisco, switch, database server. menggunakan kabel UTP kategori 5 serta konektor RJ-45.

5. Switch 24 port berfungsi sebagai penghubung antara coreswitch dengan client. untuk menghubungkan antara client dengan swith digunakan kabel UTP kategori 5 dengan konektor RJ-45. menggunakan metode kabel straight.

6. Printer digunakan untuk mencetak data ke media kertas. Untuk menghubungkan printer ke client digunakan kabel USB printer.

7. Topologi yang digunakan pada PT.PLN APJ Lenteng Agung adalah topologi star. dikatakan topogi star dikarenakan dalam topologi ini, Tiap komputer dalam jaringan terhubung pada suatu switch. Apabila kabel putus di satu titik, tidak akan berpengaruh pada kinerja jaringan. Kelemahan topologi ini adalah lebih mahal karena memerlukan hardware khusus yaitu switch dan lebih boros kabel karena tiap client terhubung dengan switch. Media kabel yang digunakan adalah kabel UTP katagori 5 dengan metode straight.

8. Proses kerja dari topologi tersebut yaitu setiap client pada jaringan akan berkomunikasi melalui switch kemudian ke core switch sebelum menuju ke database server.

2.2.3. Skema Jaringan dan IP Address

Skema Jaringan pada PT.PLN APJ Lenteng Agung

Gambar II.18 Skema Jaringan PT.PLN (Persero) APJ Lenteng Agung

Keterangan dari gambar skema jaringan komputer instansi PT.PLN (Persero) APJ Lenteng Agung:

1. ISP (Internet Service Provider) yang digunakan pada PT.PLN APJ Lenteng Agung adalah Lintas Arta dengan bandwith 5 8 Mbps. untuk bisa terkoneksi ke internet digunakan modem tellabs 8110.

2. Modem digunakan sebagai penghubung jaringan LAN dengan internet. Modem ini berfungsi sebagai pengubah data dari digital ke analog dan juga sebaliknya dari analog ke digital. Modem yang digunakan memiliki dua NIC. NIC yang pertama dihubungkan ke WAP (wireless acsess point) dengan menggunakan kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) katagori 5. Sedangkan NIC yang kedua dihubungkan ke router dengan menggunakan kabel UTP katagori 5 dengan metode straight.

3. WAP ( wireless acsess point ) diperuntukkan untuk karyawan yang berada di lantai 3. WAP ini memiliki dua NIC tetapi hanya satu NIC yang digunakan yaitu NIC pertama dihubungkan ke modem menggunakan kabel UTP katagori 5 dengan metode straight.

4. Router pada skema jaringan diatas berfungsi sebagai default gateway, menggunakan 2 network interface card (NIC). NIC pertama dihubungkan pada modem, NIC kedua dihubungkan ke Core Switch 24 port. Menggunakan kabel UTP kategori 5 menggunakan metode straight.

5. Core switch berperan sebagai penghubung dalam jaringan sehingga setiap client yang akan dihubungkan ke internet atau ingin sharing file ke client lain, maka harus melalui Core switch tersebut. core switch ini memiliki dua NIC. NIC pertama dihubungkan ke database server menggunakan kabel UTP katagori 5 menggunakan metode straight, NIC kedua dihubungkan ke switch menggunakan kabel UTP katagori 5 menggunakan metode cross.

6. Database server disini berfungsi sebagai tempat menyimpan data dalam jaringan dan tempat untuk meremote client dan data yang ada di server dapat diakses oleh setiap komputer yang ada pada network.. Pada database server terdapat satu NIC (Network Interface Computer). Pada PT.PLN (Persero) APJ Lenteng Agung terdapat satu database server dengan OS (operating system) Windows Server 2003. bandwidth pada server yaitu 1000 MBps sedangkan pada client 100 MBps.

7. Switch berperan sebagai penghubung antara switch dengan client. switch yang digunakan memiliki 24 port, Untuk menghubungkan client dengan switch digunakan kabel UPT katagori 5 dengan metode straight.

8. Untuk menghubungkan dari client ke Switch menggunakan kabel UTP kategori 5 dengan metode straight sedangkan dari Switch ke Core Switch menggunakan kabel UTP katagori 5 dengan metode Cross dan konektor RJ-45, sedangkan untuk menghubungkan printer dengan client digunakan kabel USB printer.

9. Printer disini digunakan untuk mencetak data ke media kertas. Agar printer dapat dipakai secara bersama-sama maka digunakan metode printer sharing menggunakan kabel USB yang dihubungkan ke komputer client.

10. IP Address pada PT.PLN APJ Lenteng Agung adalah 10.101.0.252 dengan default subnet mask 255.0.0.0 ( kelas A ) akan di subnetting 16 bit artinya bagian host yang semula 24 bit akan dipinjam sebanyak 16 bit. Akibatnya kondisi sekarang banyaknya bit 1 di subnet mask menjadi 24 bit dan banyaknya bit 0 menjadi 8 bit sehingga nilai subnet mask menjadi 255.255.255.0

IP Address 10.101.0.252 = 00001010.01100101.00000000.11111100

Subnet mask 255.255.255.0 = 11111111.11111111.11111111.00000000 And

Subnet Address = 00001010.01100101.00000000.00000000

10 . 101 . 0 . 0

Nilai Subnet Address yang terbentuk dari alamat IP 10.101.0.252 yang berubah menjadi 10.101.0.0. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa IP Address yang digunakan pada PT.PLN (Persero) APJ Lenteng Agung adalah kelas A yang di Subnetting 16 bit, Sehingga IP Address yang digunakan pada Komputer di PT.PLN (Persero) APJ Lenteng Agung yaitu dari 10.101.0.1 sampai dengan 10.101.0.254 dengan subnet masknya 255.255.255.0, Untuk daftar IP yang di gunakan oleh PT.PLN (Persero) APJ Lenteng Agung penulis letakkan di bagian lampiran.

Tabel II.5 Spesifikasi LAN Pada PT.PLN APJ Lenteng Agung

Konfigurasi IP Address pada PT.PLN (PERSERO) APJ Lenteng Agung

NONama KomputerIP AddressSubnet MaskDNS

1Router 10.101.0.254255.255.255.010.0.0.1

2 Database Server 10.101.0.252255.255.255.010.0.0.1

3Client1 s/d client 7110.101.0.2 s/d 10.101.0.71255.255.255.010.0.0.1

Sumber: PT.PLN (Persero) APJ Lenteng Agung

2.2.4. Spesifikasi Perangkat Keras

Dalam suatu jaringan LAN (Lokal Area Network ) mengandung beberapa komponen penting dan merupakan kebutuhan utama dalam jaringan. Komponen tersebut antara lain perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras komputer adalah semua bagian fisik komputer, dibedakan dengan data yang berada di dalamnya atau yang beroperasi di dalamnya, dan perangkat lunak yang menyediakan instruksi buat perangkat keras untuk menyelesaikan tugasnya.Spesifikasi hardware yang penulis lihat adalah:

Tabel II.6 Spesifikasi Perangkat Keras Server

No.Nama Perangkat KerasKeterangan

1MotherboardDell

2ProcessorIntel (R) Xeon (TM) Cpus 2.80 GHz

3Hard DiskAcer 280 GB

4MemoriV-Gen 2 GB

5NicIntel (R) Pro/1000

6MonitorDell Semi Flat 17 inch

7Disk DriveFloppy Disk,Samsung Dvd-Rom

8Keyboard Acer

9MouseAcer

10VGARage XL PCI Family 64MB (Eksternal)

11PrinterHP Laser Jet P1006

12UPSEllipse 850 Volt

13Router Router Cisco 1700 Series 10/100 Ethernet

14SwitchD-Link DES-1024-D 10/100 Fast Ethernet 24 Port

Sumber: Ruang Server PT.PLN (Pesero) APJ Lenteng Agung

Tabel II.7 Spesifikasi Perangkat Keras PC Client

No.Nama Perangkat KerasKeterangan

1.MotherboardDell,Acer

2.ProcessorIntel (R) Pentium (R) Cpu 2.40 GHz

3.Hard DiskMaxtor 40 GB

4.MemoriTwinMos 512 GB

5.NicBroadcom NetExtreme

6.MonitorDell Semi Flat 17 inch,Compaq 17 inch

7.Disk DriveFloppy Disk,Samsung CD-Rom

8.Keyboard Acer, Dell

9.MouseAcer, Dell

10.VGANvidia Riva TNT2/Pro 64 MB

11.PrinterEpson LX 300

12.UPSEllipse 700

Sumber: Ruang Server PT.PLN (Pesero) APJ Lenteng Agung

Dalam suatu jaringan atau network selain dari perangkat keras berupa PC (Personal Computer) terdapat juga perangkat keras lainnya yang sering disebut dengan media komunikasi jaringan. Di PT.PLN (Persero) APJ Lenteng Agung terdapat beberapa media komunikasi jaringan antara lain:

1. Switch

Switch adalah perangkat keras komputer yang digunakan untuk membuat jaringan komputer bersama-sama dengan jaringan Ethernet. Fungsi hub adalah sebagi titik sambung yang menhubungkan sebuah bagian jaringan komputer dengan bagian komputer pada bagian lainnya. Pada PT.PLN (Persero) APJ Lenteng Agung menggunakan tujuh Switch D-Link DES 1024 D 10/100 Mbps sebagai Access Switch masing-masing 24 Port menghubungkan antara Client dengan Core Switch. Fungsi dari Switch ini yaitu untuk link dengan Pc client lain yang berada diruang lain sehingga dapat saling berkomunikasi serta dapat sharing data atau file. Kecepatan dari Switch ke Core Switch yaitu 100 Mbps. Kabel dan konektor yang digunakan untuk menghubungkan dari Core Switch ke Switch yaitu kabel UTP dengan konektor RJ 45

2. Core Switch

Core Switch merupakan central dalam jaringan ini sehingga setiap Client yang ingin link maka harus melalui Core Switch ini, jika Switch ini rusak atau mengalami gangguan maka seluruh jaringan juga akan terganggu, dapat dilihat dari bentuk jaringan karena simpul pada setiap Switch Client mengarah ke satu titik yaitu Core Switch. Core switch menghubungkan antara router, PC server dan Access Switch yang lainnya. Core Switch yang digunakan oleh PT.PLN (Persero) APJ Lenteng Agung yaitu D-Link DES 1024 D 10/100 Mbps memiliki 24 port . untuk menghubungkan dari database server, Router serta Switch digunakan kabel UTP kategori 5 serta konektor RJ 45.

3. Wireless

Wireless adalah jaringan lokal komputer yang tidak memerlukan kabel untuk menghubungkan antar komputer. Merupakan media komputer yang menggunakan media sinyal radio dua arah untuk berinteraksi antark komputer. Untuk dapat link ke internet serta HostPot maka PT.PLN (Persero) APJ Lenteng Agung menggunakan Wireless yaitu TP-Link 10/100 M dengan Port Rj-45 serta Freequensi Rangenya 2.4 Ghz atau 2.4845 Ghz dan data rates sebesar 108 MBps. untuk menghubungkan wireless ke modem digunakan kabel UTP dengan RJ 45 dan wireless ini terletak di lantai 3.

4. Modem

Modem adalah perangkat keras komputer yang digunakan sebagai media penghubung jaringan LAN dengan internet. Dalam melakukan tugasnya modem akan mengubah data digital kedalam data analog yang bisa dipahami oleh kita. Modem yang digunakan pada PT.PLN (Persero) APJ Lenteng Agung antara lain Tellabs 8110 dan memiliki dua Port untuk Rj 45 yang nantinya akan dihubungkan ke Wireless serta ke Router.

5. Router

Router adalah perangkat keras yang digunakan untuk menghubungkkan beberapa jaringan model LAN ( local area network )bahkan WAN ( wide area network ). Router digunakan untuk berhubungan dengan jaringan WAN serta kantor cabang PLN lain yang jaraknya berjauhan, sehingga jika ada suatu keperluan seperti transfer data atau apapun dapat dilakukan tanpa perlu datang ke kantor tersebut. Pada PT.PLN (Persero) APJ Lenteng Agung menggunakan Router Cisco 1700 series. Pada router terdapat 2 port untuk RJ 45 yang dihubungkan ke modem dan Core Switch, kabel yang digunakan untuk menghubungkan ke router dan modem menggunakan kabel UTP kategori 5 serta konektor RJ 45.

6. Kabel dan konektor

Kabel yang digunakan pada jaringan yang terdapat di PT.PLN (Persero) APJ Lenteng Agung adalah Unshielded Twisted Pair (UTP) kategori 5 dengan konektor RJ-45. Kabel ini digunakan untuk menghubungkan seluruh jaringan baik ke Client yang berada pada lantai 1, 2 dan 3 serta perangkat jaringan lainnya seperti Router, Switch, Modem, Core Switch dan juga Wireless. Kabel ini juga dikenal dengan sebutan 10 Base T cocok untuk jaringan kecil, menengah dan besar yang membutuhkan fleksibilitas dan kapasitas untuk berkembang sesuai dengan pertumbuhan pemakai network. Untuk pemasangan kabel dengan konektor, PT.PLN (Persero) APJ Lenteng Agung menggunakan suatu alat yang disebut Crimping. serta untuk pengetesan kabel jaringan menggunakan LAN Tester.

7. Ups

UPS (Uninterruptible Power Supply) sangat dibutuhkan untuk menjaga kestabilan listrik ketika arus listrik tiba-tiba mati atau padam sehingga server tetap berjalan dalam waktu tertentu sesuai dengan jenis dan kapasitas UPS yang dipergunakan pada client menggunakan UPS Ellipse 700 volt sedangkan pada server menggunakan UPS Ellipse 850 Volt. sehingga ketika listrik padam maka PC dapat dimatikan secara normal.

8. Printer

Printer adalah perangkat keras komputer yang mampu mencetak data kedalam media kertas. Printer yang digunakan pada jaringan PT.PLN (PERSERO) APJ Lenteng Agung Jakarta Selatan adalah Epson LX-300,Cannon BJC2100sp,Print dot Matrix,Printer Laser, Printer Deskjet..

2.2.5. Spesifikasi Perangkat Lunak

Software sangat dibutuhkan agar perangkat keras seperti komputer dapat bekerja atau berfungsi, misalnya Software untuk Sistem Operasi komputer seperti Microsoft Windows dan juga Linux tanpa software ini maka komputer tidak akan befungsi atau bekerja. Berikut ini Software yang berada pada PT.PLN (Persero) APJ Lenteng Agung:

Tabel II.8 Spesifikasi Perangkat Lunak Server

Nama Perangkat LunakKeterangan

Sistem OperasiMicrosoft Windows Server 2003

Program AplikasiMicrosoft Office 2003

BrowserInternet Explorer, Mozila Firefox

UtilitiesAVG 8.5, Winrar

MultimediaMovie Maker,Windows Media Player

FirewallProxy (squid)

Sumber: PT.PLN (Persero) APJ Lenteng Agung

Tabel II.9 Spesifikasi Perangkat Lunak Client

Nama Perangkat LunakKeterangan

Sistem OperasiMicrosoft Windows XP Profesional SP 2

Program AplikasiMicrosoft Office 2003

BrowserInternet Explorer, Mozila Firefox

UtilitiesAVG 8.5,Winrar,Xammp,Winzip,Deep Freeze, Adobe Reader 9, Dreamweaver 8

MultimediaMovie Maker,Windows Media Player,Winap

MessengerYahoo Messenger,MSN Messenger

Sumber: PT.PLN (Persero) APJ Lenteng Agung

2.2.6. Permasalahan Pokok

Dalam suatu jaringan LAN (Local Area Network) biasanya terdapat hal-hal yang menjadi kendala atau permasalahan dalam aktifitas yang berhubungan dengan peralatan bantu yaitu komputer. Permasalahan tersebut harus secepat mungkin mendapatkan solusinya.

Permasalahanpermasalahan yang sering muncul pada PT.PLN (Persero) APJ Lenteng Agung selama Penulis melakukan PKL/Riset:

1. Permasalahan Jaringan diantaranya:.

a. Wired (pengkabelan)

1) Terkelupasnya kabel UTP karena telah termakan usia

2) Jalur pengkabelan yang tidak rapi atau berantakan

3) Kabel yang ditanam dalam tembok

4) Kerusakan pada connector (RJ 45)

2. Permasalahan Hardware

Permasalahan yang sering terjadi pada hardware antara lain:

a. Harddisk bad sector

b. Komputer terkadang hang secara tiba-tiba

3. Permasalahan Software

Permasalahan Software yang kerap terjadi yaitu:

a. Gangguan Virus

b. Hilangnya data System pada Windows menyebabkan gagal booting

c. Lambatnya proses startup Windows

2.2.7. Pemecahan Permasalahan

1. Pemecahan Permasalahan Jaringan

a. Dalam membuat jalur pengkabelan jaringan, alangkah baiknya ditata dengan baik kalau bisa menggunakan Brecket sehingga tidak mengganggu client dan agar ruangan terlihat rapi.

b. kabel jaringan merupakan elemen kritis, sebaiknya hindari penanaman kabel pada tembok sehingga ketika terjadi kerusakan mudah untuk segera diperbaiki (ganti).

c. Lakukan pengecekan secara rutin pada kabel jaringan dan konektor, jika sudah tidak layak ganti dengan yang baru.

2. Pemecahan Masalah pada Hardware

a. Lakukan Repair pada harddisk dengan menggunakan software HDD Regenerator atau HDAT 2.

b. Lakukan perawatan secara rutin pada komponen-komponen CPU seperti bersihkan memori dengan penghapus pensil, ganti pasta pada processor untuk meminimalisasi kerusakan processor, serta bersihkan debu-debu yang menempel pada CPU dengan kuas.

3. Pemecahan Masalah pada Software

a. Untuk mengatasi gangguan pada virus lakukan scanning secara rutin minimal seminggu sekali.

b. Untuk mengatasi gagal booting akibat data system hilang

1) Lakukan repair Windows melalui CD Windows untuk memperbaikinya.

2) Jika Repair melalui CD Windows tidak bisa, pindahkan Harddisk ke komputer lain untuk mengcopy sistem windows yang berada pada komputer lain ke Harddisk tersebut.

3) Jika tidak bisa Scan Harddisk dengan Software HDAT 2 atau Software untuk Repaire Harddisk, jika Harddisk tersebut terdapat Badsector dan telah selesai diperbaiki maka lakukan ulang Repaire Windows.

4) Jika tidak bisa lakukan install ulang pada komputer tersebut.

c. Pemecahan Masalah Lambatnya proses Windows.

1) Gunakan software tune up system utilities atau Windows Doctor.

2) Lakukan Defragment dan Disk Clean Up sekali dalam seminggu.

3) Matikan proses sistem yang tidak terlalu penting dan tidak terpakai.

4) Hapus Start up program-program yang tidak selalu dipakai.

5) Kosongkan Recycle Bin.

6) Hapus isi dari Folder Prefect pada windows folder.

7) Update anti virus secara rutin sesuai dengan waktunya agar komputer terlindung dari virus, spyware, dan lain-lain.

2.2.8 . Analisa Biaya

Untuk menjaga suatu jaringan agar berjalan secara optimal, maka pada PT.PLN APJ lenteng agungmembuat suatu perencanaan biaya-biaya perawatan seperti perangkat keras, perangkat lunak dan pengkabelan komputer tersebut.

1. Kabel jaringan merupakan kabel yang sangat kritis, jadi perlu perubahan kabel yang ditanam pada tembok tersebut, sehingga pada saat ada masalah pada kabel maka jaringan kabel dapat secara cepat ditangani atau diperbaiki. Untuk perubahan kabel jaringan pada PT. PLN maka diperlukan kabel UTP sebanyak kurang lebih 500 meter dan konektor RJ-45 kurang lebih 200 konektor. Tang kriming serta LAN tester.

2. Untuk mengoptimalkan kinerja prosesor maka perlu diperhatikan pasta pada prosesor tersebut. Untuk perawatan ini diperlukan pasta prosesor sebanyak 40 pasta.

3. Untuk mengurangi lambatnaya kinerja memori, CPU, dan untuk membersihka debu-debu yang menempel pada komputer maka perlu adanya penghapus pensil, kuas, serta obeng dan tang seperlunya.

4. Untuk mengatasi gangguan virus maka perlu meng-Update anti virus agar kinerja komputer berjalan secara optimal. Pakailah anti virus berbayar, karena antivirus berbayar lebih efektif mencegah masuknya virus pada komputer.

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan yang diantaranya:

1. Sistem jaringan LAN PT.PLN APJ Lenteng Agung Jakarta Selatan memiliki satu terminal yaitu setiap switch terhubung ke Core Switch yang merupakan sentral dari keseluruhan jaringan sehingga setiap client yang ingin berkomunikasi ataupun ingin sharing file serta ingin link ke internet maka harus melewati Core Switch tersebut. jika Core Switch mengalami gangguaan atau rusak maka seluruh jaringan di PT.PLN APJ Lenteng Agung juga akan mengalami gangguan atau rusak.

2. Topologi merupakan metode pengkabelan secara fisik dari suatu jaringan.Topologi yang digunakan pada PT.PLN APJ Lenteng Agung Jakarta Selatan adalah topologi star dimana pada topologi ini semua kontrol dipusatkan, semua link harus melalui pusat yang menyalurkan data tersebut ke simpul (node) atau terminal yang dipilih. Bila saluran pusat terganggu maka hubungan antar titik akan terganggu juga.

3 IP Address yang digunakan adalah 10.101.0.252 untuk server dan untuk router 10.101.0.254. Client 10.101.0.2 10.101.0.71, DNS 10.0.0.1 dan Subnetmask 255.255.255.0

4 Subnetting merupakan teknik peminjaman bit bagian host untuk dijadikan bagian network atau subnetwork. PT.PLN APJ Lenteng Agung Jakarta Selatan IP Address menggunakan metode VLSM (Very Lenght Subnet Mask) sehingga tidak banyak IP yang terbuang atau tidak terpakai.

5 Media transmisi yang digunakan adalah kabel UTP (Belden, Australia) kategori 5 yang mendukung kecepatan transfer 10 MBps (Ethernet) - 100 MBps (Fast Ethernet) dengan konektor RJ-45.

3.2. Saran-saran

Berdasarkan uraian Bab - bab yang telah dipaparkan di atas, maka penulis akan memberikan beberapa saran yang merupakan hasil analisa yang diperoleh setelah melaksanakan PKL/Riset di PT.PLN APJ Lenteng Agung Jakarta Selatan diantaranya:

1. Dari segi keamanan virus, install software anti virus serta update sesuai waktunya dan lakukanlah scanning secara rutin.

2. Dari segi keamanan hardware buatlah sistem jadwal pemeliharaan pada hardware agar meminimalisasi kerusakan serta tambahkan perlengkapan-perlengkapan untuk pemeliharaan seperti obeng plus dan min, tang lancip, dan lainnya

3. Kabel merupakan salah satu elemen kritis oleh karena itu perlu penanganan khusus agar tidak menggangu jaringan, seperti hindari penanaman kabel pada tembok agar ketika ada masalah dapat segera diatasi.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zaenal. 2003. Langkah Mudah Mengkonfigurasi Router cisco. Yogyakarta: Andi.

Arifin, Zaenal. 2005. Langkah Mudah Membangun Jaringan Komputer. Yogyakarta: Andi.

Kurniawan, Wiharsono. 2007. Jaringan Komputer. Semarang: Andi & SmitDev Community Semarang

Sopandi, Dede. 2008. Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer. Bandung: Informatika.

Sukmaaji, Anjik dan Rianto. 2008. Jaringan Komputer Konsep Dasar Pengembangan Jaringan dan Keamanan Jaringan. Yogyakarta: Andi.

Kelas

Range Private IP Address

A

10.0.0.0 sampai dengan 10.255.255.255

B

172.16.0.0 sampai dengan 172.31.255.255

C

192.168.0.0 sampai dengan 192.168.255.255

Sumber: Arifin,Zaenal (2003:35)

43

1

5

45

_159689620.vsdtext

text

CORESWITCH 24 PORT

SWITCH 24 PORT

DATABASESERVER

CLIENTLANTAI 1

CLIENTLANTAI 2

CLIENTLANTAI 1

CLIENTLANTAI 1

SWITCH 24 PORT

CLIENTLANTAI 1

UTP

CLIENTLANTAI 1

PRINTER

UTP

CLIENT LANTA1

UTP

CLIENTLANTAI 2

UTP

UTP

CLIENTLANTAI 1

CLIENTLANTAI 2

CLIENTLANTAI 2

CLIENTLANTAI 2

CLIENTLANTAI 2

UTP

PRINTER

Internet(ISP)Lintas Arta

MODEM

UTP

UTP

UTP

UTP

UTP

UTP

UTP

UTP

UTP

UTP

WAP(wireless acsess point)

ROUTER CISCO

UTP

UTP

UTP

_160110788.vsd`