file spanyol yang di cut 1 sebelum kedatangan bangsa umayyah
TRANSCRIPT
File spanyol yang di cut 1 sebelum kedatangan bangsa umayyah
Di sejumlah tempat di propinsi ini ternyata masih tercecer kenangan sejarah Islam. Ada beberapa kota yakni ;
Torla, Alquezar dan Ainsa. Ketiga kota ini masuk kedalam wilayah propinsi Aragon.
Selama abad 13, 14 dan 15 bangunan dan menara khas gaya Mudejar memang tetap
dipertahankan di hampir seluruh pelosok Spanyol.Torla adalah kota yang berada di salah satu
puncak gunung pegunungan Pirenia Spanyol yang berjarak hanya sekitar beberapa puluh km
dari perbatasan Perancis. Lokasinya berada di kawasan Taman Nasional yang dilindungi
Negara dan merupakan warisan dunia yang dilindungi. Batu-batu cadas besar yang menghiasi
pegunungan ini terlihat gagah dan angker, mengingatkan suasana perjalanan dari Mekah ke
Madinah ketika pergi haji atau umrah. Kota Torla berada di sisi kiri jalan menuju Taman
Nasional. Puncak gunungnya yang berwarna putih kapur menjadi latar belakang
pemandangan kota tua ini. Sementara menara gereja dengan salibnya yang dipasang di
ujungnya terlihat mendominasi kota tersebut. Namun demikian warna Islam tetap terlihat
melalui bentuk dan tata cara pengaturan kotanya. Bahkan menara gereja terlihat bahwa
dulunya adalah menara dimana muazin mengumandangkan azan. Saya membayangkan suatu
ketika dulu, ratusan tahun yang lalu mustinya penduduk kota ini, di jam-jam seperti ini
sedang berduyun-duyun berjalan menuju masjid yang sudah berubaha menjadi gereja tersebut
demi memenuhi panggilan azan untuk shalat, La Plaza Mayor adalah bekas benteng kuno
yang dibangun kembali oleh raja Philip II pada tahun 1515-1516 untuk melindungi kota dari
serangan musuh. Tak ayal lagi, benteng ini dulunya pasti milik Islam. Merekalah yang
membangunnya ratusan tahun sebelum pembangunannya kembaliAlquezar, sebuah nama
berbau Arab yang dalam bahasa Spanyol berarti benteng, sama dengan bahasa aslinya, adalah
sebuah istana tua berbenteng yang berdiri di atas bukit di pegunungan ‘ Sierra Guarra’,
Aragon. Istana ini dibangun oleh Jalaf ibn Rasid pada awal abad ke 9 dan sekaligus berfungsi
sebagai tempat perlindungan bagi ibu kota Barbastro yang terletak beberapa km dari
Alquezar dari ancaman kerajaan Kristen Sobrarbe. Istana ini jatuh pada tahun 1069 M
dibawah raja Sancho I yang kemudian menjadikannya sebagai tempat pertahanannya.
Jalanan di dalam kota AlquezarBangunan dan rumah-rumah tuanya yang terbuat dari
batu bata merah, jalan-jalannya yang kecil meliuk dan menanjak serta pintu kota dan benteng
lengkap dengan gemboknya. Semua ini adalah bangunan khas gaya Mudejar yang sengaja
dipertahankan dan menjadi kebanggaan penduduk setempat hingga kini. Ini jelas terlihat
karena mereka memang menuliskannya di papan yang dipasang di depan pintu masuk kota
untuk menarik perhatian pengunjungnya. Namun demikian saat ini tak ada satupun
peninggalan Islam yang tertinggal di dalam kota benteng ini.
Adalah Aragon, sebuah propinsi paling utara Spanyol yang berbatasan langsung
dengan Perancis. Pada tahun 711 M, Jabal ibn Tariq, seorang komandan bani Umayah tiba di
semenanjung Iberia ( Spanyol-Portugal) melalui selat Gibraltar. ( Nama ini berasal dari kata
Jabal Tarik dengan pengucapan lidah barat). Setahun kemudian daratan yang semula berada
dibawah kekuasaan kerajaan Kristen Visigothic ini jatuh ke tangan dinasti Umayah. Ketika
itu sebagian besar daratan Eropa masih berada didalam kegelapan. Mereka masih hidup
terbelakang dan belum mengenal peradaban.
Dari semenanjung inilah sedikit demi sedikit pasukan Umayah berhasil memperluas
kekuasaan hingga mencapai sebagian besar wilayah Pay Basque di pegunungan Pirenia-
Perancis hingga 200 tahun lamanya. Mereka bahkan hampir menguasai pedalaman Perancis
bila saja pada pertempuran di Poitier pada tahun 733 M tidak berhasil dikalahkan pasukan
Perancis dibawah raja Frank Charles Martel.Sementara itu pada tahun 755 M dinasti Umayah
di Syam jatuh ke tangan dinasti Abbasiyah yang beraliran Syiah. Abdul Rahman ad-Dakhil,
penguasa terakhir dinasti Umayyah berhasil lolos dari kejaran Abbasiyah dan menyelamatkan
diri ke Spanyol. Di negri ini ia berhasil mempertahankan satu-satunya kekuasaan dinasti
Umayah yang tertinggal dan mendirikan kerajaan Andalusia yang lepas dari kekuasaan pusat
Abasiyah.
Dibawah kekuasaan Abdul Rahman an-Nashir, yang berkuasa antara tahun 912-961,
Andalusia mencapai kejayaan pada segala bidang kehidupan. Kerajaan ini secara mutlak
menguasai seluruh semenanjung Iberia selama 275 tahun, yaitu hingga tahun 1030 M. Sayang
setelah itu ia terpecah menjadi lebih dari 20 ‘ muluk thawaif’ atau kerajaan-kerajaan kecil
yang lemah dan menyebar diseluruh Iberia. Yang terkenal diantaranya adalah kerajaan
Seville ( 1056-1147) dan Granada ( 1237-1492) sebelum akhirnya benar-benar lenyap setelah
ditaklukkan kerajaan Kristen dibawah raja Castilla, Ferdinand II. Kerajaan-kerajaan kecil
Islam ini jatuh disebabkan tidak adanya persatuan di dalam tubuh mereka.“ Kamu akan
melihat kepada orang-orang Mukmin itu dalam hal kasih-sayang diantara mereka, dalam
kecintaan dan belas kasihan diantara mereka adalah seperti satu tubuh. Jika satu anggota
tubuh itu merasa sakit maka akan menjalarlah kesakitan itu pada anggota tubuh yang lain
dengan menyebabkan tidak dapat tidur dan merasakan demam”. (HR Bukhari). Jadi pihak
Kristen sebenarnya hanya memanfaatkan kelemahan tersebut. Orang Spanyol menamakan
peristiwa kemenangan mereka itu ‘Reconquista’ yang berarti Penaklukan Kembali. Namun
berbeda dengan ketika pasukan Islam berhasil menaklukkan Spanyol dan sekitarnya. Ketika
itu penguasa Muslim memberikan 2 pilihan kepada penduduk yang dikalahkannya ; memeluk
Islam atau membayar jiziyah ( semacam zakat yang khusus dikenakan kepada non
Muslim/kaum dzimmi). Tetapi ketika penguasa Kristen mengalahkan Islam, sebagian besar
penduduknya dibantai. Antisemitisme ( budaya membenci orang Yahudi), pengusiran dan
pembantaian Muslim adalah hal yang biasa terjadi pada era tersebut.
Selama 700 tahun kekhalifahan Islam berkuasa, kekhalifahan ini berhasil
memperkenalkan tidak saja sains, seni, budaya dan ekonomi namun juga toleransi beragama
yang sangat tinggi ke dalam kehidupan negri di ujung selatan Eropa tersebut. Pemeluk ketiga
agama samawi yang mendominasi negri tersebut, yaitu Islam, Kristen dan Yahudi hidup
harmonis dan saling menghargai.
Demikian pula sains dan ilmu pengetahuan yang pada masa keemasan kerajaan
Andalusia telah mencapai kejayaan mengalami kemunduran. Keduanya bahkan dianggap
menentang dan menjatuhkan wibawa gereja di mata umum. Gereja dan para pemimpin agama
( Kristen ) terus berupaya memaksa rakyat agar menjadikan mereka sebagai pimpinan
tertinggi yang harus ditaati secara mutlak. Pada zaman ini pula Perang Salib mulai
diperkenalkan. Gereja berhasil memprovokasi timbulnya kebencian dan rasa permusuhan
yang dalam terhadap Islam.
Akhirnya budaya tahayulpun berkembang pesat menggantikan ilmu pengetahuan dan
sains. Kehidupan negri Kristen ini kembali mundur ke belakang. Sementara itu di belahan
dunia lain yang tetap dikuasai Islam, yaitu Mamaluk dan kemudian kekhalifahan Otoman
yang berpusat di Istambul sedang mengalami kebesaran dan kejayaannya. Itu sebabnya
banyak orang Eropa berdatangan ke kota-kota Islam untuk menimba berbagai ilmu
pengetahuan. Pada era ini pula muncul para orientalis, yaitu orang-orang Kristen dan Yahudi
yang datang ke Yerusalem dan kota-kota besar Islam lainnya untuk belajar tentang Islam dan
tradisi Arab namun dengan tujuan ingin menjatuhkan dan mengalahkan Islam.
Perlu menjadi catatan, kejatuhan terakhir kerajaan Islam Granada pada 1492 M
sebenarnya lebih disebabkan oleh raja terakhirnya, Abu Abdullah Muhammad binAli, yang
kurang memperhatikan salah satu ayat penting dalam Al-Quran. Suatu ketika ia
menggabungkan pasukannya kedalam pasukan raja Ferdinand II untuk berperang melawan
musuh. Namun apa lacur setelah gabungan pasukan ini menang, Ferdinand berbalik
menyerang dan merebut kekuasaan sang raja. Seluruh kekayaannya dirampas hingga ia
terpaksa pergi meninggalkan istananya menuju Afrika dan hidup terlunta-lunta dalam
kemiskinan.Dibawah raja Ferdinand II dan istrinya ratu Isabelle inilah kaum Muslimin dan
Yahudi mengalami pengusiran secara besar-besaran.« Kabarkanlah kepada orang-orang
munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih, (yaitu) orang-orang yang
mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-
orang mu’min. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya
semua kekuatan kepunyaan Allah” .(QS.An-Nisa(4):138-139).
Di kemudian hari dunia menyebut penduduk asli Andalusia yang memeluk Islam pada
era ketika Muslim berkuasa dengan sebutan Moor / Muladi / Muwallad. Sementara mereka
yang tetap ingin memeluk Kristen, agama lama mereka disebut dengan panggilan Mozarab.
Kemudian pada era ketika Kristen berkuasa, orang-orang Islam yang tidak mau memeluk
Kristen disebut sebagai kaum Mudejar. Kaum ini dikenal sebagai kaum terpelajar. Sayang
mereka hanya dapat bertahan beberapa tahun di negri ini sebelum akhirnya diusir dan
terpaksa harus meninggalkan tanah Iberia untuk selama-lamanya.
Kerajaan Granada dan Toledo
Wilayah Spanyol dan Portugal berada dalam semenanjung yang dulu namanya, Iberia.
Sejak abad ke 5 M, daerah ini dikuasai oleh bangsa Vandals, maka wilayah ini, terutarna
bagian selaian disebut Vandalusia. Menjelang kedatangan Islam, daerah ini dikuasai oleh
bangsa Visigmh (atau disebutjuga bangsa Gothia, atau bangsa Got). Pada awal abad ke 8,
menjelang runtuhnya Bani Umayyah, daerah ini sudah dapat dikuasai oleh pemerintahan
Islam. Tercatat tiga pahlawan Islam yang terkenal berkaitan dengan penaklukan daerah ini.
yaitu Tarif ibn Nalik, Tarik bin Ziyad dan Musa ibn Nushair. Tarif ibn Malik dapai dikatakan
sebagai perintis. Ia bersama pasukannya menyeberang selat menuju senlenanjung Andalusia,
menaiki empat buah kapal yang disediakan Julian, penguasa Cema. Dalam penyerbuannya
Tarif memperoleh kemenangan dan kembali ke Afrika utara membawa harta rampasan
perang yang cukup banyak, peristiwa ini terjadi pada tahun 91 H.
Padatahun 711M, kemudian disusul oleh pasukan berikutnya yang lebih besar
dibawah pimpinan Tarik bin Ziyad, yang didukung oleh bangsa Barbar Tarik bersama
pasukan nya menyeberang selat dan mendarat disebuah gunung, yang kemudian nama ini
terkenal dengan Gibraltar(JabalTarik). Tarik terus memasuki Spanyol dan dalam pertempuran
di Bakkah, Raja Roderck, penguasa Spanyol dikalahkan. Seterusnya, setelah mendapat
dukungan dari penduduk setempat, Tarik menaklukan kota-kota berikutnya, seperti Cordova,
Granada dan Toledo (ibu kota kerajaan Gothiasaatitu). Sementara Tarik telah memperoleh
kemenangan, kemudian pada tahun 712 M, Musa bin Nushair menyusul dengan pasukannya
untuk merebut kota-kota lain. Pasukan Musa dapat menaklukan kota-kota Medina, Sidonia,
Karmonia, Seville, Merida, pasukan Musa kemudian bergabung dengan Tarik di Toledo,
yang kemudian mereka menuju keutara, menaklukan wilayah Aragon, Castille, Galicia,
Sarragosa, Barcelona dan Praus. Pada waktu Tarik dan Musa memenangkan pertempuran-
pertempuran dan menguasai kota-kota di Andalusia, maka sejak itulah Spanyol mulai
dikuasai oleh Islam dibawah kekuasaan Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus.
Kondisi Kerajaan Granada dan Toledo Pada Masanya
Jauh sebelumnya, Spanyol adalah satu kerajaan islam dengan nama Andalusia.
Sampai akhirnya, satu per satu kota-kota itu direbut oleh Spanyol, Cordoba, Sevilla (pusat
ekonomi), Jerez (pusat militer), Pantai Mediterania dan Lembah Ebro. Tidak seluruhnya,
masih ada satu kota tersisa, satu benteng terakhir umat muslim, kota itu disebut Granada dan
inilah kisahnya. Granada, atau Emiratal Granatah berdiri tegar disamping kerajaan Castilla
dan Aragon. Sebenarnya keinginan Castilla untuk menaklukkan Granada sudah dimulai sejak
abad 13, Keinginan ini dilatarbelakangi oleh kepentingan politik dan agama. Keinginan ini
berbuah menjadi semangat reconquista (penaklukkan ulang). Menggantikan convivencia, atau
hidup dengan Granada. Semangat ini melahirkan sekte besar yang bernama Sekte Maria.
Tujuannya mempersembahkan tempat peribadatan Granada kepada perawan maria dan
orang-orang kudus. Ditambah lagi semangat Perang Salib juga telah menyulut hingga ke
Spanyol.
Kehidupan Granada. Granada menjadi tempat berlindung bagi kaum muslim (moor)
dan yahudi dari seluruh penjuru Andalusia, sebuah negeri yang makmur dengan militernya
yang kuat. Disana terdapat lahan subur dengan air mengalir yang di sebut Vega, kaum
bangsawan muslim banyak yang membangun Vila di sana. Bahasa Arab yang berkembang di
sana disebut Al Gharbi ( barat) karena banyak mcngandung bahasa latin. Castilladan Aragon.
Keduanya adalah kerajaan yang dianggap bertanggung jawab atas hancurnya Andalusia dan
Granada. Di kedua wilayah ini, sebenarnya masih ada segelintir kaum muslim dan Yahudi,
yang muslim di sebut mudejar, yang Yahudi di sebut Converso, mereka sering mendapat
tekanan dan ancaman dari otoritas Spanyol, bahkan dipaksa membantu Castilla dalam
menaklukkan Granada.
Para Pemimpin Granada terbagi menjadi yang pro dan anti Castilla, keadaan ini
sebenarnya menguntungkan musuh.
1.Pro Castilla Muhamad XII atau Boabdil (kependekan dari Abu Abdullah). Ia
menjadi amir saingan setelah memberontak terhadap ayahnya, Abual Hasan Ali. Mendukung
perdamaian dengan Spanyol, sosok yang kurang berpengalaman dan mudah dipengaruhi.
Otoritas muslim Granada bahkan tidak mengakui Muhammad XII karena berkawan dengan
Castilla. Ibrahim Ali AlAttar, prajurit yang sudah sangat tua, namun berpengalaman, sangat
berpengaruh di kehidupan Boabdil, bahkan putrinya dinikahi oleh Boabdil.
2. Anti Castilla Abu al Hasan Ali, ayah Boabdil, Amir Granada. Muhamad XIII,
dikenal dengan nama AlZagal, atau sang pemberani, dia adalah adik sekaligus sekutu utama
Abual Hasan Ali, paman dari Boabdil. Hamid AlZagri, seorang prajurit tua yang gagah
berani, komandan garnisun sukarelawan Afrika utara di Ronda dan Malaga. Ridwan Benegaz,
Seorang Renegadoz , ksatria kristen yang menjadi mualaf. Kemiliteran Granada. Militer
Granada mendapat gaji yang lebih tinggi dibandingkan musuhnya. Pusat kekuatan mereka
terletak di Granada, Malaga, Ronda, dan Guadix. Didalam pusat kemiliteran itu terdapat 30
daerah militer dan 13 benteng besar, benteng terpenting adalah Alcazaba yang terletak
disudut istana Alhambra. Balatentara direkrut lewat Departemen Pertahanan Granada atau
Diwanaljaysh, dengan Jumlah kavaleri 3000 orang dan infanteri 50.000 orang. Sebagian
tentara berprofesi sebagai dokter, ahli besi dan zirah, juru tulis.
Kemajuan yang dicapai pada masa Kerajaan Granada dan Toledo
Umat Islam Andalusia telah membuka lembaran baru bagi sejarah perkembangan
intelektual Islam, bahkan sejarah intelektual dunia. Andalusia pada masa pemerintahan Arab
Muslim menjadi pusat peradaban tinggi. Para ilmuan dan pelajar dari berbagai penjuru dunia
berdatangan ke negeri ini untuk menuntut ilmu pengetahuan. Kota-kota di Andalusia seperti,
Granada, Cordova, Sevilla, dan Toledo merupakan pusat kegiatan ilmu pengetahuan dan
tempat tinggal kaum intelektual. Berikut beberapa cabang ilmu pengetahuan yang
berkembang di Andalusia:
1.Bidang Ilmu Pengetahuan dan Filsafat.
2.Bidang Geografi dan Sains
3.Bidang Sejarah dan Sosiologi
4.Bidang Agama dan Hukum Islam
5.Bidang Musik dan Kesenian
6.Bidang Bahasa dan Sastra
7.Bidang Pembangunan Fisik.
Penyebab Terjatuhnya Kerajaan Granada dan Toledo
1. Lemahnya Kekuasaan Bani Umayyah II dan Bangkitnya Kerajaan-Kerajaan Kecil
di Andalusia.
2. Timbulnya Semangat Orang-Orang Eropa Untuk Menguasai Kembali Andalusia
Adapun menurut Badri Yatim, sebab-sebab yang menjadikan kemunduran dan
kehancuran Islam Spanyol antaralain disebabkan:
a. Konflik penguasa Islam dengan penguasa Kristen.
b. Tidak adanya ideologi pemersatu.
c. Karena kesulitan ekonomi.
d. Tidak jelasnya sistem peralihan kekuasaan.
e. Karena letaknya yang terpencil dari pusat wilayah dunia Islam yang lain.
3. Terjadinya Pemberontakan
Terjadi beberapa peristiwa dan pemberontakan dan keharusan yang dilakukan oleh
golongan-golongan tertentu yang merasa tidak puas, tidak senang, dan cemburu terhadap
khalifah yang berkuasa. Pada zaman khalifah Hisyam (788-796M) terjadi pemberontakan
yang dilakukan oleh saudara-saudaranya sendiri, Abdullah dan sulaiman
4. Perubahan Struktur Politis Dizaman HisyamII (976- 1013 )
Terdapat perubahan struktur politis. Hisyam II baru berusia 11 tahun ketika ia
menduduki tahta. Karena usianya masih sangat muda, Ibunya yang bernama Sultanah Subh,
dan sekretarisnya negara yang bernama muhammad Ibnu Abi Amir, mengambil alih tugas
pemerintahan. (Mahmudunnasir,1991:308). Hisyam II tidak mamp umengatasi ambisi para
pembesar istana dalam merebut pengaruh dank ekuasaan. Menjelang tahun981M,
Muhammad Ibnu Abi Amir yang ambisiusme nya dikan dirinya sebagaip enguasa diktator.
5. Adanya Permintaan Bantuan terhadap Kekuasaan Luar.
Munculnya Dinasti Murabit dari Afrika Utara, yang datang ke Spanyol atas
permintaan al-Mu'tamin untuk membantu untuk melawan Al-fonso, Raja castille. Dengan
bantuan ini al-Mu'tamin, Amir Cordova dapat mengalah kan al-Fonso VI. Tetapi, sayangnya
dengan kemenangan ini Yusuf Ibnu Tasyifin, rajaDinasti Murabit berhasrat hendak
menguasai kekayaan Spanyol.
6.Melemahnya Kekuatan Militerdan Ekonomi
Disintegrasi politik yang terjadi pada waktu itu menyebabkan lemahnya kekuatan
militer dan ekonomi, sedangkan faktor ekonomi sangat memegang peranan penting dalam
mempersiapkan biaya perang. Orang-orang Kristen rupanya tahu tentang keadaan umat Islam
yang sudah doyong itu.
7. Munculnya Kekuatan Kristen di Spanyol
Bersatunya dua kerajaan Kristen, Leandan Castille pada tahun 1230M, telah
meningkatkan usaha perebutan kekuasaan terhadap kekuasaan Islam di Spanyol semakin
efektif. Tahun1236M. Cordova dapat direbut, dan tahun 1248M. Seville jatuh pula ketangan
orang-orang Kristen. Pada waktu yang bersamaan tentara Castille semakin kuat, dan satu per
satu kota-kota kekuasaan Islam dapat dikuasainya. Kota Malaga pun jatuh satu ahun
kemudian. Kemudian, orang-orang Kristen merencanakan untuk mengambil alih kosta
Granada yang masih bertahan. Penaklukan Granada ini tertunda disebabkan oleh terjadinya
perselisihan antara Castille dengan Aragon.
Portugal
berdampingan dengan gedung-gedung baru yang modern.
Boleh dikatakan negara ini termasuk kategori miskin karena tidak mempunyai
hasil bumi. Penduduknya kebanyakan bekerja di pabrik-pabrik kepunyaan perusahaan
negara adi kuasa, namun pembangunan fisik negara ini sangatlah maju oleh karena
Portugal tergabung dalam Union Eropa yang mana seluruh pembangunan fisik dibantu
sepenuhnya. Maka dari itu tidak terlihat sedikitpun jalan yang berlubang dan hampir
semua jalan bebas hambatan. Namun Portugal adalah negara dengan tingkat pajak
sangat tinggi. Salah satu yang menonjol dari pendapatan negara ini adalah dari minuman
wine (anggur). Salah satu negara bagiannya yaitu Porto adalah pemasok wine di dunia.
Seperti terlihat dari seberang sungai (Rio da Vila) di Ribeira berjejer pabrik-pabrik wine
dengan berbagai nama, dan di sepanjang jalan di luar kota dihiasi kebun-kebun anggur
berkualitas baik.
Masyarakat Portugis sangat menghargai leluhurnya, kebiasaan turun temurun
tetap dilestarikan. Pada kenyataannya mereka sangat ramah dan saling menghargai antar
sesama bangsanya maupun bangsa lain, hidup berdampingan dengan harmonis. Salah
satu contoh ketika saya melacak sebuah masjid yang berada di A Ver o Mar, kami
kehilangan arah dan meminta bantuan kepada salah seorang ibu yang baru keluar dari
gereja berjalan kaki, lalu kami bertanya di mana kira-kira posisi alamat juru kunci masjid
tersebut? Si ibu itu dengan sangat akurat menerangkannya bahkan ketika kami terlihat
kebingungan, dia bersedia ikut mengantarkan ke rumah juru kunci masjid. Ternyata
berita yang saya dengar mengenai kebencian Portugis terhadap umat muslim tidak saya
temukan di sana, karena ketika baru tiba di Portugal tujuan saya pertama-tama
menemukan masjid untuk mendapatkan jadwal puasa.
Melalui internet terlacak ada 4 masjid di kota Porto dan saya mendatangi
keempatnya yaitu Sala de Culto A Ver o Mar, Mesquiata Sanguedo, Sala de Culto Porto
(Lugar Da Batalha), Lugar de Culto Islamico do Pirto yang dikelola oleh umat Muslim
bangsa Maroko. Dan, yang lebih menakjubkan adalah masjid di kota Lisbon yang sudah
berusia 100 tahun didirikan oleh umat Muslim bangsa Turki. Dahulunya masjid yang
berada di pusat ibukota Portugal ini hanya muat untuk 500 jamaah, namun setelah di
renovasi oleh pemerintah pada tahun 1991, kini dapat menampung 6000 jemaah. Ini
menunjukkan bahwa toleransi beragama di negara ini sangat baik. Alangkah indahnya
hidup ini jika saling menghargai antar sesama.
Dalam keluarga tradisional Portugis ikatan silaturahim antara orangtua dan anak
sangat kuat, tradisi kumpul bersama satu kali seminggu wajib dilaksanakan dan saat
itulah sang ayah memasak makanan favorit untuk anak dan cucunya. Dalam mendidik
anak maupun segala sesuatu yang berkaitan dengan rumah, kekuasaan berada di tangan
ibu walaupun sang ibu bekerja, tapi mereka sangat bertanggung jawab melaksanakan
perannya di dalam keluarga tak beda jauh dengan keluarga di Indonesia.
Seni Budaya Portugis memang mempengaruhi bangsa Melayu, terlihat dari gerak
tari tradisionalnya (Folklore) dan irama musik tari yang dinamis, dapat kita lihat dari
tarian Serampang XII yang iramanya tari lagu dua. Namun kecepatannya (2/4)
digandakan, gerakan kaki yang melompat-lompat dan lenggok badan serta tangan yang
lincah persis seperti tarian Portugis. Sebagai seorang penari tentu saya takjub dengan
adanya kaitan budaya antara kedua negara ini, dan sebagai puteri Melayu Serdang, dalam
khayalan saya bayangkan ketika guru Sauti menari di hadapan Sultan Sulaiman di Istana
Kota Galuh Perbaungan (kini Kabupaten Serdang Bedagai-red). Sungguh betapa cerdas
beliau dengan imajinasinya menggabungkan gerak tari Portugis dan Melayu Serdang,
sehingga tercipta tari Serampang XII yang terkenal di seluruh dunia itu.Tari tradisional
Portugis selalu digelar pada carnaval budaya Viana do Castelo ataupun di lokasi khusus
turis yang dibuka 2 kali seminggu. Bukan hanya tari dan musik saja mempunyai
kesamaan namun ada juga beberapa kosa kata. Contohnya; sekolah, sepatu, garasi,
jendela, dan lainnya. Para wanita Portugis (Senhora da Agonia) terkenal mahir menyulam
dan semua pakaian tari mereka bersulam beraneka warna baik penari wanita maupun
pria. Sulaman tangan yang halus ini selain untuk baju ada juga berupa selimut, taplak
meja, saputangan dan lainnya yang harganya mencapai 500 Euro.
Sejarah di abad 16 adalah sejarah Portugal sebagai suatu kerajaan yang menjadi adidaya
dunia serta sejarah bumi Nusantara yang terdiri dari ratusan kerajaan kecil dan besar namun
sangat menarik perhatian kerajaan Portugal serta Eropa pada umumnya karena kekayaan
sumber alamnya. Sejarah abad 16 adalah sejarah kolonialisasi dengan jejak-jejak budaya
yang bertahan lama. Sebaliknya sejarah abab 20 dan abab 21 adalah sejarah dua negara
modern yang berusaha membangun hubungan yang setara dalam dunia yang semakin
menyatu. Dalam konteks Indonesia – Portugal, hubungan diplomatik dimulai di tahun
1950an, walaupun pada saat itu belum pada tingkat Kedutaan karena dianggap tidak sejalan
dengan prinsip Non Blok yang dipelopori oleh Bung Karno sebagai Presiden RI; namun
demikian, Bung karno sendiri telah mengadakan kunjungan kenegaraan ke Portugal pada
tahun 1960. Hanya setelah Revolusi pro-Demokrasi 25 April 1974 di Portugal, Indonesia
secara penuh membuka Kedutaannya di Lisabon, namun dalam kurun waktu kurang dari
setahun hubungan diplomatik tersebut dibekukan karena timbulnya masalah Timor Timur.
Selama kurang lebih 24 tahun, kompleksitas dari masalah Timor Timur mengganjal
hubungan kedua negara. Hubungan diplomatik mulai berangsur normal kembali setelah
Referendum di Timor-Timur di tahun 1999 dan disusul dengan berdirinya negara Timor
Leste di tahun 2002. Sejak saat itu intensitas hubungan dan kerjasama Indonesia – Portugal di
berbagai bidang dari tahun ke tahun secara berangsur menunjukkan peningkatan yang sangat
positif. Kedua Negara kini telah membuka lembaran baru dalam hubungan bilateral dan di
atas lembaran baru tersebut sedang digoresi berbagai platform kerjasama yang akan
memberikan kontribusi, baik pada pengembangan kedua negara maupun pengembangan
perdamaian di dunia. Secara sederhana dan kasat mata, peningkatan hubungan bilateral RI –
Portugal ditandai dengan adanya berbagai kunjungan timbal balik antar pejabat tinggi kedua
negara, seperti kunjungan Menlu Portugal Jaime Gama (sekarang Ketua Parlemen Portugal)
ke Indonesia pada tahun 2000 dan kunjungan Menteri Perdagangan dan Industri RI ke
Portugal pada tahun 2001 serta kunjungan Menlu RI Hassan Wirayuda di tahun 2004. Dalam
konteks hubungan antar Parlemen, Ketua DPR-RI, Agung Laksono juga telah melaksanakan
kunjungan resmi ke Portugal pada bulan Maret 2008 lalu, dan mengadakan serangkaian
pertemuan dengan Ketua Parlemen, Perdana Menteri dan Presiden serta Menlu Portugal.
Kunjungan-kunjungan tersebut secara simbolik dapat dimaknai sebagai peneguhan hubungan
baik yang telah terjalin antara kedua negara.
Bagaimana sebenarnya perkembangan hubungan bilateral, sehingga penulis dapat
sampai pada keyakinan serta optimisme diatas?
Perkembangan hubungan bilateral dengan Meningkatnya intensitas hubungan kedua
negara dapat dilihat dari beberapa faktor:
Faktor pertama adalah intensitas hubungan antar pemerintahan yang dapat diukur dari
indikator kuantitatif seperti jumlah kunjungan para pejabat negara, jumlah perjanjian
kerjasama yang telah diproses untuk ditandatangani dalam waktu dekat serta beberapa
barometer kualitatif seperti substansi wacana yang disampaikan oleh berbagai pejabat publik
kedua negara tentang negara sahabat, adanya sikap saling mendukung antara kedua negara
dalam berbagai fora internasional dan faktor faktor lainnya. Jelas tercatat bahwa dalam
konteks hubungan Indonesia Portugal, memasuki tahun 2005 hingga tahun 2008 seluruh
indikator di atas menunjukkan peningkatan.
Faktor kedua adalah meningkatnya intensitas hubungan antar masyarakat yang dapat
diukur dari meningkatnya interaksi budaya serta interaksi ekonomi, naiknya kunjungan
wisatawan Portugal ke Indonesia, adanya even even budaya dimana budaya Indonesia
digelarkan bersama-sama dengan budaya Portugal, berdirinya berbagai organisasi
persahabatan antara masyarakat, dimulainya investasi ekonomi dengan prinsip mutual benefit
serta adanya inisiatip menyusun berbagai dokumen kerjasama ekonomi dan budaya.
Prasasti Perjanjian Sunda-Portugal atau Padrão Sunda Kelapa adalah sebuah prasasti
berbentuk tugu batu (padrão) yang ditemukan pada tahun 1918 di Batavia, Hindia-Belanda.
Prasasti ini menandai perjanjian Kerajaan Sunda–Kerajaan Portugal yang dibuat oleh utusan
dagang Portugis dari Malaka yang dipimpin Enrique Leme dan membawa barang-barang
untuk “Raja Samian” (maksudnya Sanghyang, yaitu Sang Hyang Surawisesa, pangeran yang
menjadi pemimpin utusan raja Sunda). Padrão ini didirikan di atas tanah yang ditunjuk
sebagai tempat untuk membangun benteng dan gudang bagi orang Portugis.
Prasasti ini ditemukan kembali ketika dilakukan penggalian untuk membangun fondasi
gudang di sudut Prinsenstraat (sekarang Jalan Cengkeh) dan Groenestraat (Jalan Kali Besar
Timur I),[1] sekarang termasuk wilayah Jakarta Barat. Padrao tersebut sekarang disimpan di
Museum Nasional Republik Indonesia,[2] sementara sebuah replikanya dipamerkan di
Museum Sejarah Jakarta.[3]Portugal adalah negara Eropa yang sejarahnya diawali dari abad
pertengahan. Pada abad ke-15 dan abad ke-16, Portugal memperoleh status kekuatan dunia
selama Era Penjelajahan Eropa yang jajahan kekaisaran Portugalnya termasuk wilayah di
Amerika Selatan, Afrika dan Asia. Pada dua abad selanjutnya, Portugal kehilangan banyak
kekayaan dan statusnya karena Belanda, Inggris dan Perancis yang mengepung atau
menguasai pos perdagangan dan teritori Portugal. Kemunduran militer dimulai dengan dua
pertempuran: Pertempuran Alcácer Quibir di Moroko tahun 1578 dan usaha armada Spanyol
untuk menguasai Inggris tahun 1588. Portugal adalah anggota yang mendirikan North
Atlantic
Pada tahun 1968 berdiri secara resmi untuk pertama kalinya sebuah lembaga Islam
Portugal di Lisabon dengan nama al-Jama’ah al-Islamiyyah lilisybunah. Lembaga ini
menyewa sebuah apatermen yang mereka jadi sebagai secretariat lembaga sekaligus sebagai
tempat untuk melaksanakan ibadah shalat. Namun setelah jumlah kaum muslimin yang
datang dari negara-negara jajahan ke Portugal kian bertambah dan banyaknya tuntutan, maka
pada tahun 1977 negara bagian, akhirnya memberikan sebidang tanah untuk kaum muslimin
guna membangun mesjid dan islamic center di Lisabon Dan pada tahun 1985 telah berdiri
badan pengawas dari beberapa kedutaan besar negara Islam untuk Portugal di bawah kendali
kedutaan besar Maroko. Sekarang di Portugal telah berdiri dua mesjid jami’ dan 17 mushalla
yang sebagian besar terletak di Lisabon dan empat mushalla di kota Coimbra bagian tengah
Portugal,Filado kondah di utara, Evoradi di selatan dan di Porto kota tertua di Portugal.
Prancis
a. Sejarah Prancis
Perancis ([fræns] (bantuan·info) or /frɑns/, ejaan Perancis: [fʁɑYs]), secara resmi
Republik Perancis (bahasa Perancis: République française, ejaan Perancis: [ʁepyblik fʁɑYsɛz]),
merupakan sebuah negara yang teritori metropolitannya terletak di Eropa Barat dan juga
memiliki berbagai pulau dan teritori seberang laut yang terletak di benua lain.[1] Perancis
Metropolitan memanjang dari Laut Mediterania hingga Selat Inggris dan Laut Utara, dan dari
Rhine ke Samudera Atlantik. Orang Perancis sering menyebut Perancis Metropolitan sebagai
"L'Hexagone" ("Heksagon") karena bentuk geometris teritorinya. Perancis adalah sebuah
republik kesatuan semi-presidensial. Ideologi utamanya tercantum dalam Deklarasi Hak
Asasi Manusia dan Warga Negara.
Perancis berbatasan dengan Belgia, Luksemburg, Jerman, Swiss, Italia, Monako,
Andorra, dan Spanyol. Karena memiliki departemen seberang laut, Perancis juga berbagi
perbatasan tanah dengan Brazil dan Suriname (berbatasan dengan Guyana Perancis), dan
Antillen Belanda (berbatasan dengan Saint-Martin). Perancis juga terhubung dengan Britania
Raya oleh Terowongan Channel, yang berada di bawah Selat Inggris.
Perancis telah menjadi salah satu kekuatan terbesar dunia sejak pertengahan abad ke-
17. Di abad ke-18 dan 19, Perancis membuat salah satu imperium kolonial terbesar saat itu,
membentang sepanjang Afrika Barat dan Asia Tenggara, mempengaruhi budaya dan politik
daerah. Perancis adalah negara maju, dengan ekonomi terbesar keenam (PDB nominal) atau
kedelapan (PPP) terbesar di dunia. Merupakan negara yang paling banyak dikunjungi di
dunia, menerima 82 juta turis asing per tahun (termasuk pelancong bisnis, tapi tak termasuk
orang yang menetap kurang dari 24 jam di Perancis).[2] Perancis adalah salah satu negara
pendiri Uni Eropa, dan memiliki wilayah terbesar dari semua anggota. Perancis juga negara
pendiri Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan anggota Francophonie, G8, NATO, dan Uni Latin.
Merupakan salah satu lima anggota permanen Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-
Bangsa; juga kekuatan nuklir yang besar dengan 360 hulu ledak aktif dan 59 pembangkit
listrik tenaga nuklir.
Perancis tahun 1477. Garis merah: Perbatasan Kerajaan Perancis; Biru terang:
Domain kerajaanRoma hingga revolusiPerbatasan Perancis modern sama dengan Galia kuno,
yang dihuni oleh Galia Kelt. Galia dikuasai untuk Roma oleh Julius Caesar pada abad ke-1
SM, dan Galia menggunakan Romawi (Latin, dimana berkembanglah bahasa Perancis) dan
budaya Romawi. Kristen masuk pada abad ke-2 dan 3 M, dan ditetapkan pada abad ke-4 dan
5 sehingga St. Jerome menulis bahwa Galia satu-satunya wilayah yang "bebas dari
kepercayaan menyimpang".Perancis tahun 1477. Garis merah: Perbatasan Kerajaan Perancis;
Biru terang: Domain kerajaan . Pada abad ke-4 M, pertahanan timur Galia di sepanjang Rhine
dihancurkan suku Jermanik, khususnya dari Frank, darinyalah nama kuno "Francie" berasal.
Nama modern "France" berasal dari nama domain feodal Raja Capetia Perancis di sekitar
Paris. Frank adalah suku pertama diantara penguasa Jermanik di Eropa setelah keruntuhan
Kekaisaran Romawi untuk berpindah agama ke Kristen Katolik daripada Arianisme (Raja
Clovis berpindah agama pada 498); sehingga Perancis memperoleh julukan "Gereja termuda"
(La fille ainée de l’Église), dan Perancis mengambilnya sebagai penyesuaian julukan
"Kerajaan Perancis Paling Kristen".
Pendirian sebagai entitas terpisah dimulai dengan Perjanjian Verdun (843), dengan
pembagian Kekaisaran Karoling Charlemagne menjadi Francia Timur, Francia Tengah dan
Francia Barat. Francia Barat adalah wilayah yang diduduki Perancis modern dan awal dari
Perancis modern.Dinasti Karoling memimpin Perancis hingga 987, ketika Hugh Capet, Duke
of France dan Bangsawan Paris, diangkat sebagai Raja Perancis. Keturunannya, Capetia
Langsung, Dinasti Valois dan Dinasti Bourbon, mempersatukan negara melalui berbagai
perang dan pewarisan dinasti. Monarki ini mencapai kejayaannya selama abad ke-17 dan
kekuasaan Louis XIV dari Perancis. Pada waktu itu Perancis memiliki jumlah penduduk
terbesar di Eropa (lihat Demografi Perancis) dan memiliki pengaruh hebat terhadap politik,
ekonomi, dan budaya Eropa. Perancis menjadi, dan ditetapkan selama beberapa waktu,
bahasa umum dalam urusan luar negeri. Banyak Pencerahan terjadi di dalam lingkaran
intelektual Perancis, dan banyak penemuan ilmiah berasal dari ilmuwan Perancis pada abad
ke-18. Selain itu, Perancis memiliki berbagai jajahan di Amerika, Afrika dan Asia
b. Monarki ke Republik
Deklarasi Schuman tanggal 9 Mei 1950 di Quai d'Orsay di Paris dianggap sebagai
dasar berdirinya Uni Eropa dan dirayakan setiap tahun sebagai Hari Eropa oleh
UE.Penyerangan Bastille tanggal 14 Juli 17Kerajaan memerintah Perancis hingga Revolusi
Perancis, tahun 1789, Louis XVI dan istrinya, Marie Antoinette, dieksekusi (tahun 1793),
bersama ribuan warga sipil Perancis lainnya. Setelah berbagai skema pemerintahan pendek,
Napoleon Bonaparte mengambil alih pemerintahan Republik tahun 1799, menjadikannya
Konsul Pertama, dan kemudian Kaisar apa yang sekarang dikenal sebagai Kekaisaran
Pertama (1804–1814). Dalam beberapa perang, pasukannya menguasai sebagian besar benua
Eropa, dengan anggota keluarga Bonaparte ditunjuk sebagai raja dari kerajaan-kerajaan yang
baru didirikan.
Setelah kekalahan terakhir Napoleon tahun 1815 dalam Pertempuran Waterloo,
monarki Perancis dibentuk kembali, tapi dengan pembatasan konstitusional baru. Tahun
1830, sebuah pemberontakan warga sipil memaksa pembentukan Monarki Juli konstitusional,
yang berjalan hingga 1848. Republik Kedua yang berusia pendek ini berakhir tahun 1852
ketika Louis-Napoléon Bonaparte memproklamirkan Kekaisaran Kedua. Louis-Napoléon
mundur setelah kekalahan dalam perang Perancis-Prusia tahun 1870 dan rezimnya digantikan
oleh Republik Ketiga.
Perancis memiliki jajahan kolonial, dalam berbagai bentuk, sejak awal abad ke-17
hingga 1960-an. Pada abad ke-19 dan 20, imperium kolonial seberang laut globalnya terbesar
kedua di dunia setelah Imperium Britania. Pada puncaknya, antara 1919 dan 1939, imperium
kolonial Perancis kedua membentang hingga 12.347.000 kilometer persegi (4.767.000 sq mi).
Termasuk Perancis Metropolitan,total wilayah daratan dibawah kedaulatan Perancis
mencapai 12.898.000 kilometer persegi (4.980.000 sq mi) tahun 1920-an dan 1930-an, yang
mencakup 8.6% dari total daratan dunia.
Meskipun menang dalam Perang Dunia I dan Perang Dunia II, Perancis mengalami banyak
kematian dan kerugian material (dan meskipun hanya sebagian kecil teritorinya diduduki
selama Perang Dunia I, teritori metropolitannya diduduki seluruhnya oleh Jerman selama
perang kedua). Tahun 1930-an ditandai oleh berbagai reformasi sosial yang diperkenalkan
oleh pemerintah Front Populer. Republik Keempat dibentuk setelah Perang Dunia II dan,
selain pertumbuhan ekonomi yang spektakuler (les Trente Glorieuses), negara ini berusaha
mengelola status politiknya sebagai negara bangsa dominan. Perancis berusaha menjaga
imperium kolonialnya, tapi kemudian menjadi masalah. Usaha 1936 untuk mengambil
kembali kontrol atas Indocina Perancis mengakibatkan tercetusnya Perang Indocina Pertama,
yang berakhir dalam kekalahan Perancis di Pertempuran Dien Bien Phu tahun 1954.
Beberapa bulan kemudian, Perancis menghadapi konflik baru, dan lebih besar di Aljazair.
Debat mengenai mungkin atau tidak menjaga kontrol terhadap Aljazair, yang
kemudian rumah bagi satu juta penetap Eropa, menghancurkan negara dan hanpir memulai
perang sipil. Tahun 1958, Republik Keempat yang lemah dan tidak stabil berubah menjadi
Republik Kelima, yang memiliki kekuasaan Presiden lebih diperkuat. Pemimpin pertamanya,
Charles de Gaulle berusaha mempersatukan negara sementara mengakhiri perang. Perang
Aljazair dan perang sipil Perancis-Perancis yang berlangsung di ibukota Algiers, berakhir
dengan negosiasi damai tahun 1962 yang membawa kemerdekaan Aljazair.
Dalam beberapa dekade terakhir, rekonsiliasi dan kerjasama Perancis dengan Jerman
telah membuktikan sentral ke politik dan integrasi ekonomi Uni Eropa, termasuk perkenalan
euro bulan Januari 1999. Perancis telah menempati garis depan negara anggota Uni Eropa
yang mencoba memanfaatkan kesempatan persatuan keuangan untuk membentuk sebuah
badan politik, pertahanan, dan keamanan Uni Eropa yang lebih bersatu dan mampu. Elektorat
Perancis memilih menentang ratifikasi Perjanjian Konstitusional Eropa bulan Mei 2005, tapi
Perjanjian Lisboa diratifikasi oleh Parlemen pada Februari 2008.