fiil mahdi.docx

12
Fi’il, Fa’il dan Maf’ul Bih Fi’il, Fa’il dan Maf’ul Bih A. Pengertian Fi’il dan Macam – Macamnya 1. Prengertian Fi’il Fi’il ialah kalimah (kata) yang menunjukkan makna mandiri dan disertai dengan pengertian zaman. Dengan kata lain Fi’il ialah kata kerja. 2. Macam – Macam Fi’il Menurut waktu terjadinya Fi’il terbagi atas tiga bagian yaitu : - Fi’il Madhi (waktu lalu/lampau atau telah terjadi). - Fi’il Mudharik (waktu sekarang atau sedang terjadi). - Fi’il Amar (waktu mendatang atau akan terjadi). B. Pengertian, ciri-ciri dan contoh-contoh Fi’il : 1. Madhi a) Pengertian Fi’il Madhi Fi’il Madhi ialah lapadz yang menunjukkan kejadian (perbuatan) yang telah berlalu dan selesai. Alamatnya ialah sering dimasuki ta tanits yang di-sukun-kan b) ciri-ciri Fi’il Madhi ciri-ciri dari Fi’il madhi ialah huruf akhir selamanya di-fathah-kan c) contoh-contoh Fi’il Madhi ﺍﺍﺍﺍﺍ ﺍﺍﺍlaki-laki itu berhenti ﺍﺍﺍﺍﺍﺍﺍﺍﺍbuku itu hilang ﺍﺍﺍﺍﺍﺍﺍﺍﺍjam berbunyi ﺍﺍﺍﺍﺍﺍ ﺍﺍﺍanak perempuan itu datang ﺍﺍﺍﺍﺍﺍﺍﺍanjing itu berlari 2. Mudharik a) Pengertian Fi’il Mudharik Fi’il Mudhari’ ialah lapadz yang menunjukkan kejadian (perbuatan) yang sedang berlangsung dan yang akan datang, Alamatnya ialah sering dimasuki sin, saufa, lam, dan lan. b) ciri-ciri Fi’il Mudharik ciri-ciri dari Fi’il Mudharik yaitu fi’il yang diawali dengan salah satu huruf zaidah yaitu hamzah, nun, ya, ta dan selamanya di-rafa’-kan

Upload: tiffany-collins

Post on 27-Jan-2016

39 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Fiil mahdi.docx

Fi’il, Fa’il dan Maf’ul Bih

Fi’il, Fa’il dan Maf’ul BihA.   Pengertian Fi’il dan Macam – Macamnya

1. Prengertian Fi’ilFi’il ialah kalimah (kata) yang menunjukkan makna mandiri dan disertai dengan

pengertian zaman. Dengan kata lain Fi’il ialah kata kerja.

2. Macam – Macam Fi’il Menurut waktu terjadinya Fi’il terbagi atas tiga bagian yaitu :- Fi’il Madhi (waktu lalu/lampau atau telah terjadi).- Fi’il Mudharik (waktu sekarang atau sedang terjadi).- Fi’il Amar (waktu mendatang atau akan terjadi).

B. Pengertian, ciri-ciri dan contoh-contoh Fi’il :1. Madhia) Pengertian Fi’il MadhiFi’il Madhi ialah lapadz yang menunjukkan kejadian (perbuatan) yang telah berlalu dan selesai. Alamatnya ialah sering dimasuki ta tanits yang di-sukun-kanb) ciri-ciri Fi’il Madhiciri-ciri dari Fi’il madhi ialah huruf akhir selamanya di-fathah-kanc) contoh-contoh Fi’il Madhi

فقو لجرلا laki-laki itu berhentibuku itu hilang باتکلاعاضjam berbunyi ةعاسلاتقد

ءاج تنبلات anak perempuan itu datanganjing itu berlari بالکلاىرج2. Mudharika) Pengertian Fi’il MudharikFi’il Mudhari’ ialah lapadz yang menunjukkan kejadian (perbuatan) yang sedang berlangsung dan yang akan datang, Alamatnya ialah sering dimasuki sin, saufa, lam, dan lan.b) ciri-ciri Fi’il Mudharikciri-ciri dari Fi’il Mudharik yaitu fi’il yang diawali dengan salah satu huruf zaidah yaitu hamzah, nun, ya, ta dan selamanya di-rafa’-kan kecuali dimasuki amil yang me-nashab-kan atau yang men-jazm-kan maka harus disesuaikan dengan amilnyac) contoh-contoh Fi’il Mudharik

لسغا ئدي saya mencuci tanganا سبل يبايث saya memakai pakaianبعلن ةركلااب kami bermain bolaىشمن لوقحلاىف kami berjalan di ladang

حبني بلکلا anjing sedang menggonggong3. Amara) Pengertian Fi’il AmarFi’il Amar ialah lapadz yang menunjukkan kejadian (perbuatan) yang akan dilakukan pada masa yang akan datang, Alamatnya ialah sering diberi ya mu’annats mukhathabah dan menunjukkan makna thalab (tuntutan).b) ciri-ciri Fi’il Amarciri-ciri dari Fi’il Amar ialah selamanya di-jazm-kan (huruf akhirnya)

Page 2: Fiil mahdi.docx

c) contoh-contoh Fi’il Amarبعلا ةرکلااب bermainlah dengan bola ituفظن كبايث bersihkan pakaianmuلهمت ريسلاىف santai saja jalannyaا معط كطق makanlah

من رکبم tidurlah segeraF. Contoh-contoh Kalimat Fi’il Lazim menjadi fi’il Muta’addi dan Fi’il Maklum Menjadi Fi’il Majhul1. Contoh-contoh Kalimat Fi’il Lazim menjadi fi’il Muta’addi2. Contoh-contoh Kalimat Fi’il Maklum Menjadi Fi’il Majhul  بتک دلا سر بتک يلع دلا سر  (Ali Menulis Pelajaran) (Pelajaran Ditulis)  أرق نآرقلا أرق دمحا نآرقلا  (Ahmad Membaca Al-qur’an) (Al-qur’an dibaca)  فطق دلا ةدر فطق ديز دلا ةدر  (Zaid Memetik Mawar) (Mawar di petik)  برض بلکلا برض نسح بلکلا  (Hasan Memukul Anjing) (Anjing dipukul)  لفق بابلا لفق يلع بابلا  (Ali Menutup Pintu) (Pintu ditutup)G. Pengertian Fi’il Soheh dan Mut’ah dan Macam-macamnya1. Fi’il Soheha) Pengertian Fi’il SohehFi’l soheh adalah sesuatu kata kerja yang tidak terdapat huruf-huruf yang tiga yaitu : أ يو (atau huruf ilat)b) Macam-macam Fi’il Soheh- Fi’il salim yakni Fi’il denngan huruf aslinya tidak berupa hamzah atau tidak mudha’af (dobel)- Fi’il Mahmuz yakni Fi’il yang salah satunya hurufnya berupa huruf illat Berdasarkan huruf illatnya Fi’il illat terbagi atas :1. Mahmuz Fa’ yaitu yang apabila huruf awalnya (fa’ fi’il) kata kerja berupa hamzah.2. Mahmuz ‘Ain yaitu yang apabila huruf kedua (‘Ain Fi’il) kata kerja berupa hamzah.3. Mahmuz Lam yaitu apabila huruf akhir (Lam Fi’l) kata kerja berupa hamzah- Fi’il Mudha’af adalah kata yang huruf kedua (‘Ain Fi’il) dan huruf ketiga (Lam Fi’il) berupa huruf yang sama kemudian ditasydidkan.2. Fi’il Mu’tala) Pengertian Fi’il Mu’talFi’il Mu’tal adalah Fi’il yang huruf aslinya berupa huruf iIlat.b) Macam-macam Fi’il Mu’tal- Fi’il Mitsal adalah kata yang Fa Fi’il (huruf pertama) berupa wawu (و) disebut mitsal wawi atau berupa ya (ي) disebut Mitsal Ya’I.- Fi’il Ajwaf, Fi’il ini terdiri dari dua macam :1. Ajwaf wawi yaitu kata yang huruf keduanya berupa huruf و.2. Ajwaf Ya’i yaitu kata yang huruf keduanya (ع) berupa huruf ya (ي).- Fi’il Naqish yaitu kata kerja yang huruf ketiga (lam Fi’il) berupa wawu atau ya. FI’il ini terbagi atas dua macam :- Naqish wawi kata yang huruf ketiganya berupa wawu.- Naqish naqish ya’I kata yang huruf ketiganya berupa ya.

Page 3: Fiil mahdi.docx

- Fi’il lafif mafruq yaitu kata kerja yang huruf pertamanya (fa’ fi’il) berupa wawu dan huruf ketiganya berupa ya.- Fi’il lafif mafrun kata kerja yang huruf keduanya (‘ain fi’il) berupa wawu dan huruf ketiganya berupa ya.H. Contoh-contoh Kalimat yang menggunakan Jumlah Ismiah dan Jumlah Fi’liyah1. Contoh-contoh Kalimat yang menggunakan Jumlah Ismiah2. Contoh-contoh Kalimat yang menggunakan Jumlah Fi’liyahFa’il

Fa’il adalah isim marfu’ yang terletak setelah fi’il ma’lum dan menunjukkan atas orang yang melakukan perbuatan. Dalam bahasa Indonesia, fa’il biasa disebut subjek.

Dari pengertian di atas, kita tekankan bahwa, tidaklah disebut fa’il jika tidak terletak setelah fi’il ma’lum dan tidaklah disebut fa’il jika tidak menunjukkan sesuatu yang melakukan perbuatan. Sehingga suatu isim bisa dikatakan fa’il jika terpenuhi dua syarat di atas.Contoh :

EحGوH ن IالIق (qoola nuuhun) =Nabi nuh berkata

Kata  EحGوH marfu dengan dhommah karena isim mufrod, sebagai fa’il karena setelah fi’il نma’lum.

IونHقLافI المHن IكIاءIج LذIا Ketika para munafik=(idza jaa akal munaafiquuna) إdatang kepadamu.

Kata  IونHقLافI ,marfu’ dengan tanda wau karena ia isim jama’ mudzakkar salim المHنsebagai fa’il karena didahului fi’il ma’lum.

Bentuk fa’il dalam kalimat terbagi dua, yakniBisa berupa isim dzhohir (bukan dhomir)Contoh :

SابI ذHب فLي EلHج Iر IةV ن IجG ال IلIخIد (dakholal jannata rojulun fii dzubaabin)Seorang laki-laki masuk surga disebabkan seekor lalat

Kata  EلHج Iر isim dhzohir marfu dengan tanda dhommah yang merupakan isim mufrod, sebagai fa’il karena terletak setelah fi’il ma’lum.

Bisa berupa dhomir

Page 4: Fiil mahdi.docx

Contoh :

IنGوH IعGمIل ت مIا Iو GمH IقIك ل Iخ HاللهIو (wallahu kholaqokum wa maa ta’maluun)Dan Allah, dialah yang telah menciptakan kalian dan apa yang kalian perbuat.

Dari kalimat di atas, lafadz jalalah  Hالله bukanlah merupakan fa’il, karena terletak sebelum

fi’il ma’lum, namun pada kata IقI ل Iخ terdapat fa’il yang berupa dhomir هو yang

merupakan kata ganti dari lafadz jalalah  Hالله (cek kembali tashrif fi’il madhi), sehingga

dhomir هوadalah fa'ilnya. I’rob dari dhomir, mabni atas fathah sebagai fa’il.

Ketentuan-ketentuan fa’il1. Fa’il selalu marfu’ dan terletak setelah fi’il ma’lum, baik secara langsung atau dipisahkan dengan isim yang lain.Contoh :

Lد Lج GسIمG ال IنLم IونHمL ل GسHالم IعIج Iر (roja’a almuslimuuna minal masjidi)=para muslimin kembali dari masjid

IونHمL ل GسHالم LدLج GسIمG ال IنLم IعIج Iر (roja’a minal masjidi almuslimuuna)= para muslimin kembali dari masjid

Kata  IونHمL ل GسHالم merupakan isim jama’ mudzakkar salim, marfu dengan tanda wau, sebagai fa’il karena terletak setelah fi’il ma’lum.

2. Jika fa’il berupa isim mufrod, mutsanna atau jamak, maka fi’il ma’lumnya tetap dalam keadaan mufrod.Contoh :

EلHج Iر satu orang laki-laki datang =(jaa a rojulun) جIاء

LنI جHال Iر IاءIج(jaa a rojulaani)=dua orang laki-laki datang

EالIجLر IاءIج (jaa a rijaalun)=para laki-laki datang

3. Jika fa’il berupa isim muannats atau mudzakkar, maka fi’ilnya juga harus muannats atau

Page 5: Fiil mahdi.docx

mudzakkar.Contoh :

EةI أ IرGمL إ GتIاءIج (jaa at imroatun)=seorang perempuan datang

HمI ي GرIم GHبIهGIذI maryam pergi =(tadzhabu maryamu) ت

Hة IشL عIائ GتIالIق (qoolat ‘aisyatu)=aisyah berkata

4. Fi’il wajib muannast jika Fa’il berupa isim dhohir yang merupakan muannast haqiqi yang datang langsung setelah fi’il

          Contoh :

            Hة IجG خIدLي GتIالIق (qoolat khodiijatu)=khodijah berkata

             EدG هLن HسLلGجI hindun duduk =(tajlisu hindun) ت

Fa’il berupa dhomir yang kembali kepada isim muannast

          Contoh :

            Gت IرIطIفG ان HاءIم Vالس LذIا ketika langit terbelah =(idza assamaa unfathorot) إ

           Dalam kata  Gت IرIطIفG yang merupakan kata ganti هي terdapat dhomir ان

dari  HاءIم Vالس.5. Fi’il boleh muannast atau mudzakkar jika Fa’il berupa isim muannast haqiqi yang terpisah dari fi’ilnya atau diselingi oleh isim yang lain.

          Contoh :

           HاتI المHؤGمLن GمH جIاءIك LذIا ketika para wanita =(idza jaa akum almuminaatu) إmu’min datang kepadamu

Page 6: Fiil mahdi.docx

Fa’il berupa muannats majazi

          Contoh :

       / HسGم Vالش LتIعI طIل HسGم Vالش IعI / thola’as syamsu) طIلthola’atis syamsu)=matahari telah terbit

Fa’il berupa jama’ taksir

          Contoh :

            Iاء Iج Hل Hس fالر / GتIاءIج Hل Hس fالر  (jaa arrusulu/jaa atirrusulu)=

para rosul datang. Maf’ul bih

Maf’ul bih adalah isim manshub yang menunjukkan sesuatu yang dikenai pekerjaan. Pengertian mudahnya adalah objek yang dikenai pekerjaan.Contoh:] LذIا HهH اللهH قIضIى إ وGل Hس IرIا و ر� م�

36 األحزاب ]أ�"Apabila Allah dan rosulnya telah menetapkan suatu perkara"

kata ا ر� م� isim manshub dengan fathah karena merupakan isim mufrod, sebagai أ�

maf’ul bih

Kita bisa tahu kataا ر� م� merupakan maf’ul bih dengan melihat harokat akhirnya dan أ�

dari artinya, kata tersebut merupakan objek kalimat.

HتGG أ IرIق LنG Iي Iاب LLت ك

"Aku membaca 2 kitab

Kata  isim manshub dengan ya karena merupakan isim mutsanna, sebagai كت�اب�ي�نmaf’ul bih.

Iب IرIض kىL GنI عIل Lي Gب Iل ك"Ali memukuli anjing-anjing"

Kata  isim manshub dengan ya karena merupakan isim jamak mudakkar ك�ل�بي�ن�salim, sebagai maf’ul bih.

Jenis-jenis Maf’ul bih

Maf’ul bih ada yang mabni dan ada yang mu’rob.Untuk Maf'ul bih yang mu’rob sebagaimana yang telah kami contohkan di atas, sedangkan yang mabni dapat dilihat dari contoh berikut:

Hاه IزIج Hالله"Semoga Allah membalasnya"

Page 7: Fiil mahdi.docx

Dhomir Hه merupakan isim mabni dengan fathah, sebagai maf’ul bih

HمH اللهH وIفVقIك"Semoga Allah memberi taufik kepada kalian"

Dhomir كم merupakan maf’ul bih

Posisi maf’ul bih dalam kalimat

Posisi maf’ul bih bermacam-macam, berbeda dengan bahasa Indonesia yang objeknya berada setelah subjek predikat, dalam bahasa arab, objek posisinya dapat berada pada keadaan berikut:

1. Di depanContoh:

ي�اك� ن�ع�ب�د� إ"Hanya kepadamu kami menyembah"

Kata  ي�اك� .merupakan maf’ul bih إDalam kaidah bahasa arab, mendahulukan objek dari predikat menunjukkan pembatasan dan dapat diselipkan kata “hanya”. Sehingga makna ayat tersebut adalah “hanya kepada Allah-lah kita beribadah dan tidak boleh tertuju kepada selainnya”.

2. Antara fi’il dan fa’ilContoh:

م�ك� ح الله� ر�"Semoga Allah menyayangimu"

Kata ك adalah maf’ul bih.

3. Di belakangContoh:

ل� ه� ا ل�ه� الله� س� ي�ق� ن�ة إل�ى ط�ر الج�"Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga"

Kata ا ي�ق� merupakan maf’ul bih ط�ر

Tambahan:Dalam satu kalimat, maf’ul bih bisa lebih dari satu, tergantung kata kerja (fi’il) yang digunakan.Contoh:

س� أ�ع�ط�ى د�ر- د�ا الم� م� ة� م��ح� ائز� ج�"Guru memberikan Muhammad hadiah"

Dalam kalimat di atas, maf’ul bihnya ada dua, yakni د�ا م�  dan م��ح� ة� ائز� ج�

Fi’il-fi’il yang membutuhkan 2 maf’ul bih (objek) diantaranya adalah

Page 8: Fiil mahdi.docx

�ل�ب�س� (memakaikan) ا

ج� ر� (mengeluarkan) أ�خ�

ب�ر� (mengabarkan) أ�خ�

� �ن�ب�أ (memberitakan) أ

(memberikan)   أ�ع�ط�ى

(mengajarkan) ع�ل�م�

Cara mudah mengetahui apakah fi’il tersebut butuh 2 maf’ul bih atau tidak dengan melihat pola fi’il muta’addi seperti di atas atau dengan mengetahui artinya.