fg 2
DESCRIPTION
yihiiiiii:)TRANSCRIPT
![Page 1: FG 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062407/55cf8fd4550346703ba04e0e/html5/thumbnails/1.jpg)
FG 2 : Apoteker & Perawat
Andre Bangun
Allisa
Aulia
Annisa Maharani
Andini N
![Page 2: FG 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062407/55cf8fd4550346703ba04e0e/html5/thumbnails/2.jpg)
Apoteker
![Page 3: FG 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062407/55cf8fd4550346703ba04e0e/html5/thumbnails/3.jpg)
Profesi Farmasi
Definisi
Farmasi merupakan bidang yang menyangkut
semua aspek obat, meliputi: isolasi/sintesis,
pembuatan, pengendalian, distribusi
dan penggunaan (Pharmaceutical
Handbook)
Filosofi
“Filosofi profesi tenaga kefarmasian (apoteker) adalah
“Pharmaceutical Care” (Asuhan kefarmasian)” -IPF
![Page 4: FG 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062407/55cf8fd4550346703ba04e0e/html5/thumbnails/4.jpg)
Sejarah Perkembangan Apoteker
• Diawali pendidikan asisten apoteker sesama pemerintahan Hindia-Belanda
Zaman penjajahan-
perang
• 1950 di Jakarta dibangun sekolah asisten apoteker negeri (Republik) pertama
• Jangka waktu pendidikan 2 tahun
Setelah perang
kemerdekaan-1958
![Page 5: FG 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062407/55cf8fd4550346703ba04e0e/html5/thumbnails/5.jpg)
• Mengalami kesulitan dan hambatan kekurangan devisa & terjadi sistem penjatahan bahan baku obat
• 1960-1965 peraturan perundang-undangan berkaitan dengan farmasi dikeluarkan oleh pemerintah
1958-1967
• Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 1980
• Peraturan Pemerintah No. 51 tahun 2009
1980-sekara
ng
![Page 6: FG 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062407/55cf8fd4550346703ba04e0e/html5/thumbnails/6.jpg)
Perbedaan Tenaga Teknis Kefarmasian dengan Apoteker (PP No. 51 tahun 2009)
Tenaga Teknis Kefarmasian
Tenaga yang membantu Apoteker
dalam menjalani Pekerjaan Kefarmasian,
yang terdiri dari:
1. Sarjana Farmasi
2. Asisten Apoteker
3. Analis Farmasi
Apoteker
Sarjana farmasi yang telah lulus sebagai
sarjana, melanjutkan pendidikan untuk
profesi apoteker, dan telah mengucapkan
sumpah jabatan apoteker
![Page 7: FG 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062407/55cf8fd4550346703ba04e0e/html5/thumbnails/7.jpg)
Pekerjaan Kefarmasian
Diatur dalam UU:
UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan
UU no 7 tahun 1963 tentang Farmasi
![Page 8: FG 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062407/55cf8fd4550346703ba04e0e/html5/thumbnails/8.jpg)
Tujuan Profesi Kefarmasian (Kep.Menkes. No. 1197/Menkes/SK/X/2004)Melangsungkan pelayanan farmasi yang optimal baik dalam keadaan biasa maupun dalam keadaan gawat darurat, sesuai dengan keadaan pasien maupun fasilitas yang tersedia.
Menyelenggarakan kegiatan pelayanan profesional berdasarkan prosedur kefarmasian dan etik profesi.
Melaksanakan KIE (komunikasi Informasi dan Edukasi) mengenai obat.
Menjalankan pengawasan obat berdasarkan aturan-aturan yang berlaku.
Mengawasi dan memberi pelayanan bermutu melalui analisa, telaah dan evaluasi pelayanan.
Mengadakan penelitian di bidang farmasi dan peningkatan metode.
![Page 9: FG 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062407/55cf8fd4550346703ba04e0e/html5/thumbnails/9.jpg)
Peran Apoteker
Care-giver Decision-maker
Communicator Leader
Manager Life-long learner
Teacher
![Page 10: FG 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062407/55cf8fd4550346703ba04e0e/html5/thumbnails/10.jpg)
Bidang Kerja Tenaga Kefarmasian
Domain Umum
• Pemerintah• Pendidikan• Penelitian• Produksi sediaan
farmasi• Penyaluran
sediaan farmasi• Pelayanan
sediaan farmasi
Pharmaceutical Care
• Pencegahan kesalahgunaan obat (drug misuse)
• Pencegahan penggunaan obat yang berlebih (drug overuse)
• Pencegahan penyalahgunaan obat (drug abuse)
• Pencegahan efek-efek obat yang tidak diinginkan.
• Melahirkan peluang Farmasi Forensik
Aplikatif
• Keahlian farmasis dalam untuk bekerja di bidang:• Laboratorium
klinik• Laboratorium
analisis toksikologi klinik/forensik, sebagai toksikolog forensik/klinik
• Laboratorium kesehatan lainnya
• Medical devices (alat kesehatan, pereaksi diagnostik).
![Page 11: FG 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062407/55cf8fd4550346703ba04e0e/html5/thumbnails/11.jpg)
KEPERAWATAN
![Page 12: FG 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062407/55cf8fd4550346703ba04e0e/html5/thumbnails/12.jpg)
Profesi Keperawatan
AMERICAN NURSES ASSOCIATION: Keperawatan adalah diagnosis dan terapi respon manusia terhadap
masalah - masalah kesehatan yang sifatnya
aktual atau potensial
PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA
(PPNI): Keperawatan adalah suatu ilmu yang berbeda
dari ilmu profesi kesehatan lain serta kesesuaian
penerapan ilmu tersebut dalam bidang keperawatan.
CHITY, 1997: Keperawatan merupakan pelayanan
profesional yang bersifat humanist, holist, dan caring
![Page 13: FG 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062407/55cf8fd4550346703ba04e0e/html5/thumbnails/13.jpg)
Sejarah Keperawatan (Bag. 1)
Zaman Purba
• Dinamisme dan Animisme
• Diobati tabib dengan mantra/doa
• Perawatnya adalah ibu rumah tangga
Zaman Dewa-Dewi
• Kuil• Penyakit
dari dosa/kutukan
• Diobati tabib
• Perawatnya adalah pesuruh tabib
Zaman Awal Masehi
• Perawat sudah mulai berkembang
• Diindusi oleh Kristen
• Terbentuk organisasi wanita pertama (Deaconesses)
![Page 14: FG 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062407/55cf8fd4550346703ba04e0e/html5/thumbnails/14.jpg)
Sejarah Keperawatan (Bag. 2)
Zaman Pertengahan
• Perang Salib• Didirikan rumah
sakit untuk korban perang
Zaman Renaissance
• Perawat berasal dari perempuan dari pekerjaan hina
• Florence Nightingale
Zaman Modern
• 1887 British Nurse Association oleh Ethel Gordon Fenwick
• 1889 International Council Nurses
• 1950 Penataan pendidikan keperawatan (diagnosis keperawatan, pengkajian, implementasi, dan evaluasi)
![Page 15: FG 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062407/55cf8fd4550346703ba04e0e/html5/thumbnails/15.jpg)
Filosofi Profesi Keperawatan (Roy, 1992)
Humanisme
Saling berbagi kemampuan untuk berpikir kreatif yang digunakan untuk mencari solusiBertingkah laku untuk tujuan tertentu, bukan sekadar aksi reaksi
Memiliki holism intrinsik
Berjuang mempertahankan integritas dan memahami kebutuhan untuk memiliki hubungan dengan orang lain
Veritivitas
Tujuan eksistensi manusia
Gabungan beberapa tujuan peradaban manusia
Aktivitas dan kreativitas untuk kebaikan-kebaikan umum
Nilai dan arti kehidupan
![Page 16: FG 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062407/55cf8fd4550346703ba04e0e/html5/thumbnails/16.jpg)
Kompetensi Perawat
Menurut Potter&Perry (2009), Pew Health Professions Commision mengeluarkan 21
Kompetensi untuk Abad ke-21:
Tunjukkan pemikiran kritis, pertimbangan, dan keterampilan pemecahan masalah.
Terapkan pengetahuan dari ilmu terbaru.
Sertakan berbagai penentu kesehatan dalam pelayanan klinis.
Selenggarakan pelayanan berbasis-bukti, kompetensi keperawatan klinis.
Tunjukkan tingkah laku etis
dalamseluruh aktivitas
profesional.
Berpegang teguh pada etika tanggung jawab dan pelayanan sosial.
![Page 17: FG 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062407/55cf8fd4550346703ba04e0e/html5/thumbnails/17.jpg)
Kompetensi Perawat
Menurut Potter&Perry (2009), Pew Health Professions Commision mengeluarkan 21
Kompetensi untuk Abad ke-21:
Pahami peran pelayanan primer.
Perbaiki akses pelayanan kesehatan bagi mereka yang membutuhkan.
Praktikkan pelayanan yang berpusat pada hubungan dengan individu dan keluarga.
Sediakan pelayanan yang sensitif terhadap budaya dalam masyarakat yang majemuk.
Praktikkan pelayanan
kesehatan preventif dengan tepat
Sertakan pelayanan dan peraatan berbasis-populasi ke dalam praktik
![Page 18: FG 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062407/55cf8fd4550346703ba04e0e/html5/thumbnails/18.jpg)
Kompetensi Perawat
Menurut Potter&Perry (2009), Pew Health Professions Commision mengeluarkan 21
Kompetensi untuk Abad ke-21:
Menjalin kerjasama dengan komunitas dalam keputusan pelayanan kesehatan.
Pastikan pelayanan seimbangantara kebutuhan individual, professional, sistem, dan masyarakat.
Praktikkan kepemimpinan.
Bertanggung jawab terhadap kualitas pelayanan dan hasil kesehatan pada tiap tingkat.
Gunakan komunikasi dan
teknologi informasi secara efektif dan
tepat.
Bekerja dalam tim interdisiplin.
![Page 19: FG 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062407/55cf8fd4550346703ba04e0e/html5/thumbnails/19.jpg)
Kompetensi Perawat
Menurut Potter&Perry (2009), Pew Health Professions Commision mengeluarkan 21
Kompetensi untuk Abad ke-21:
Berkontribusi kepada perbaikan kontinu dari sistem pelayanan kesehatan.
Mendukung kebijakan publik yang mempromosikan dan melindungi kesehatan masyarakat.
Bekerja dalam tim interdisipliTerus belajar dan membantu yang lainnya dalam belajar.n.
![Page 20: FG 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062407/55cf8fd4550346703ba04e0e/html5/thumbnails/20.jpg)
Peran Perawat
Memegang kewenangan dan keandalan, dalammengatur akuntabilitas melalui audit keperawatan dan standar praktik.
pemberi layanan kepada pasien untuk memenuhi kebutuhan pasien.
Sebagai pembela (Advokat), Sebagai edukator
![Page 21: FG 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062407/55cf8fd4550346703ba04e0e/html5/thumbnails/21.jpg)
Peran Perawat
Sebagai komunikator
Sebagai manajer
Sebagai perkembangan karier, inovasi pelayanan
kesehatan, sistem pelayanan kesehatan dan lingkungan praktik yang
berkembang.