few (silent surrender)

5
BUKAN UNTUK DIUCAPKAN Kini, aku menemukan sebuah cinta lain yang membuatku bahagia, dan menemukanmu hanya sebagai cinta yang bukan untuk kuucapkan, FEW. Merepih alam, dimalam, terselubung kabut kelam Wajahmu merenung, tercermin raut cahaya meremang gulana Menatap reruntuhan dalam duka Kunanti fajar berkawan angin malam merindukan belaianmu, Oh asmara, oh asmara, insanmu menanggung rindu Merepih alam, Chrisye Bukan kebetulan, lagu ini yang menjadi penanda, salah satu kode yang aku sampaikan melalui media sosialku. Kau tahu itu kan? Bayanganmu memenuhi tiap mimpiku, bukan sebuah kebetulan, tapi ini adalah khayalan sejak pertama kali mengenalmu. Mengenalmu disaat cinta tak pernah menampakkan dirinya padaku. Bagai air dalam masa kemarau, kau memberikan kesejukan bagi jiwaku yang haus menanti cinta lain yang tak pernah menghampiriku. *** Siang itu, 11 Maret 2011, kita bertemu. Kau begitu angkuh, menyimpan sejuta tawa dan kedewasaan yang memancar dari matamu. Tapi aku tahu, dibalik keangkuhanmu kau begitu menyenangkan, mengingatkanku akan nirwana yang diisi berbagai warna pelangi. Tak sedikitpun terlihat raut kesedihan, berbeda denganku yang dirubung sedih berkepanjangan, menanti pujaan hati menentukan hatinya apakah bersamaku atau tetap memberikan harapan palsu padaku. Kau hadir bagaikan kilat yang menyambar ketenangan dan kesetiaanku yang tiada akhir menanti kepastiannya bertahun lamanya. Mengapa begitu? Jangan tanyakan aku. Karena bayanganmu sungguh menggoda untuk menjadi pilihan kebahagiaan. So tell me where do I start. Saat itu belum ada Candice. Selama kunjunganmu yang beberapa hari ke kota tempatku dan Irene sahabatmu kuliah, aku yang menemanimu. Tujuan pertama, Pantai Pink. Kau begitu dermawan sekali mempersilahkanku menjadi penunjuk arah dan memintaku menemanimu di kursi depan.

Upload: yulia

Post on 05-Sep-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

fandhy

TRANSCRIPT

BUKAN UNTUK DIUCAPKAN

Kini, aku menemukan sebuah cinta lain yang membuatku bahagia, dan menemukanmu hanya sebagai cinta yang bukan untuk kuucapkan, FEW.Merepih alam, dimalam, terselubung kabut kelamWajahmu merenung, tercermin raut cahaya meremang gulanaMenatap reruntuhan dalam dukaKunanti fajar berkawan angin malam merindukan belaianmu,Oh asmara, oh asmara, insanmu menanggung rinduMerepih alam, ChrisyeBukan kebetulan, lagu ini yang menjadi penanda, salah satu kode yang aku sampaikan melalui media sosialku. Kau tahu itu kan? Bayanganmu memenuhi tiap mimpiku, bukan sebuah kebetulan, tapi ini adalah khayalan sejak pertama kali mengenalmu. Mengenalmu disaat cinta tak pernah menampakkan dirinya padaku. Bagai air dalam masa kemarau, kau memberikan kesejukan bagi jiwaku yang haus menanti cinta lain yang tak pernah menghampiriku.***Siang itu, 11 Maret 2011, kita bertemu. Kau begitu angkuh, menyimpan sejuta tawa dan kedewasaan yang memancar dari matamu. Tapi aku tahu, dibalik keangkuhanmu kau begitu menyenangkan, mengingatkanku akan nirwana yang diisi berbagai warna pelangi. Tak sedikitpun terlihat raut kesedihan, berbeda denganku yang dirubung sedih berkepanjangan, menanti pujaan hati menentukan hatinya apakah bersamaku atau tetap memberikan harapan palsu padaku.Kau hadir bagaikan kilat yang menyambar ketenangan dan kesetiaanku yang tiada akhir menanti kepastiannya bertahun lamanya. Mengapa begitu? Jangan tanyakan aku. Karena bayanganmu sungguh menggoda untuk menjadi pilihan kebahagiaan.So tell me where do I start. Saat itu belum ada Candice. Selama kunjunganmu yang beberapa hari ke kota tempatku dan Irene sahabatmu kuliah, aku yang menemanimu. Tujuan pertama, Pantai Pink. Kau begitu dermawan sekali mempersilahkanku menjadi penunjuk arah dan memintaku menemanimu di kursi depan. Andai waktu saat ini dapat kuputar kembali. Aku ingin mengulang semua yang aku lalui bersamamu. Untuk waktu yang telah dan tak pernah terjdi di antara kita. Tapi kau malah tak juga melihatku. Mungkin kau melihat ada cinta lain yang menggantung berat di hatiku, dan membuatmu mundur dan malah memilih Candice untuk menjadi pacarmu saat itu. Alasannya simple, karena kau tak suka dengan Armand, pacar Candice saat itu. Kau seolah ingin menyelamatkannya dari kebrengsekan Armand yang kau lihat tidak bertanggung jawab. Tidakkah kau melihat, Candice tak lebih menyedihkan jika dibandingkan denganku?Kenapa kau membiarkanku memasuki dunia yang selalu tak pernah memberiku harapan indah walau sekejap seperti yang kau lakukan padaku?Aku merasa kau juga menyimpan perasaan yang sama padaku. Tapi ada sesuatu yang menahanmu. Aku tahu kita tak seharusnya hanya saling mengagumi seperti kita sekarang ini. Bermalam-malam ini aku memimpikanmu menyelamatkan hatiku. Aku tahu, dari 3 tahun sejak pertemuan terakhir kita, kau masih menyimpan sedikit rasa penasaran padaku. Dan aku tetap menyimpan rasa penasaranku yang tidak pernah kuucap baik ke Irene atau Dee. Mereka sahabatku, dan sahabat Candice. Aku mengerti berat bagimu untuk mencari informasi tentangku.Aku mengharapkan seseorang menyampaikan rasa cinta yang tidak pernah kuungkap ini. Bukan Candice, bukan Irene, bukan Dee. Kita selalu bertemu di media social, saling mengagumi pilihan lagu kesukaan masing-masing yang kutangkap sebagai sinyal agar kau mendengarkanku dan pesan yang ingin kau sampaikan padaku. Sebatas itukah keberanianmu? Mengapa kau berani pada Candice dank au tak berani bahkan hanya untuk menyambung kata-kata denganku?Satu yang kusukai darimu. Hobimu mengelilingi dunia. Kau tahu, disini aku berat meninggalkan cinta yang kadang membuatku selalu tertahan tak bias keluar atau mengeluarkan jati diriku yang aku yakin kau tahu itu. I'd like to say we gave it a try. I'd like to blame it all on lifeMaybe we just weren't right, but that's a lie, that's a lieAnd we can deny it as much as we wantBut in time our feelings will show'Cause sooner or laterWe'll wonder why we gave upThe truth is everyone knows

Almost, almost is never enoughSo close to being in loveIf I would have known that you wanted meThe way I wanted youThen maybe we wouldn't be two worlds apartBut right here in each other's arms

And we almost, we almost knew what love wasBut almost is never enough

If I could change the world overnightThere'd be no such thing as goodbyeYou'd be standing right where you wereAnd we'd get the chance we deserve

Try to deny it as much as you wantBut in time our feelings will show

'Cause sooner or laterWe'll wonder why we gave upThe truth is everyone knows

Almost, almost is never enoughWe were so close to being in loveIf I would have known that you wanted me, the way I wanted youThen maybe we wouldn't be two worlds apartBut right here in each other's arms

And we almost, we almost knew what love wasBut almost is never enough

Oh, oh baby, you know, you know, babyAnd we almost, we almost knew what love was (baby)But almost is never enough

Bandung, 3 tahun sejak pertemuan di SemarangEntah mengapa aku merasa memiliki koneksi dengan Erie. Banyak hal yang mengingatkanku padanya. Pengalaman membahagaiakan ketika pertama kali menginjakkan kaki di Kota Semarang atau saat kami sama-sama menghabiskan waktu untuk menjelajah Taman Nasional Ujung Kulon.Aku merasa kami memiliki pandangan hidup yang sama. Tapi ada sesuatu yang membuatku menahan untuk tahu lebih dalam mengenal dirinya. Irene menceritakan dengan jelas bagaimana ia mencintai Ibrahim, teman seangkatan mereka selama bertahun-tahun dan tanpa kepastian sama sekali. Aku ingin menghindari kesalahan yang sama yang kulakukan pada Candice. Aku ingin mengencaninya semata hanya untuk membuat kesal Armand. Tapi, Erie terlihat benar mencintai Ibrahim dengan sepenuh hatinya. Tak mungkin ada ruang bagiku ketika itu. Dan saat ini dia terlihat bahagia dengan hubungannya dengan Ibrahim. Untunglah laki-laki itu sadar dengan apa yang dia lakukan. Namun, mala mini Erie mengirimkan pesan lagu Almost is never enough yang menceritakan kasih tak sampai. Apakah ini untuk menjelaskan kisah kami?Aku pernah mendengar dari Candice kalau Erie pernah menaruh kagum padaku. Dan akupun begitu padanya. Seorang gadis yang setia dan teguh memagang cintanya entah itu akan disambut baik atau tidak. Selama bertahun-tahun tanpa jawaban yang pasti.

Hidup tak menentukan jalannya, tapi insane yang menjadi bidaknya lah yang menentukan arah jalan mana yang akan kita pilih. Hari ini, kulihat Erie dan Fandhy memperdebatkan bahasa kalbu yang tidak pernah mereka ungkapkan. Bukan tak mungkin mereka adalah jodoh sejati masing-masing. Dan cinta, waktu ataupun lingkungan tak mengixinkan mereka bersama. Satu kesalahan menahan diri untuk menemukan cinta sejati. Aku, Irene merasakan takdir yang mungkin suatu hari akan mereka miliki. Entak di episode kehidupan yang lain atau di kehidupan mereka yang lain.Erie dengan Ibrahim yang kini mencintainya mungkin jawaban yang paling manis yang bias aku lihat saat ini. Sedangkan Fandhy hanya menjadi pria yang selalu mencari, bermain, keliling dunia dan tak pernah menemukan seseorang yang mampu mengisi keanehan pikirannya yang sedikit diluar logika. Seharusnya dia menyelamatkan Erie daripada Candice ketika itu. Mungkin aku akan melihat malaikat kecil jenius campuran Erie dan Fandhy.Aku Irene, tahu apa yang mereka rasakan, tapi aku tak mungkin mengungkapkannya, karena akan merusak hubungan yang Erie bina bersama Ibrahim. Dan untuk Fandhy, mungkin kenyataan ini akan mengubah dirinya menjadi seseorang yang lembut akan dirinya. Sekarang dirinya telah tenggelam dalam kebiasaannya untuk menikmati hidupnya seorang diri, menikmati dunia tanpa ada seseorang yang mampu mengimbangi luasnya pikirannya yang liar.Cinta tak harus diucapkan. Tapi jika kau selalu bertanya akan sesuatu yang bahkan tak pernah kau bayangkan, carilah. Carilah sesuatu itu, agar kau tak pernah menjadi orang yang tersesat seperti kedua sahabatku yang malang ini.

Jember, 17 Februari 2015