fenomena jilbab dan hijab

Upload: utsmanul-fatih-nak-ultras

Post on 08-Jul-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 Fenomena Jilbab Dan Hijab

    1/13

    FENOMENA JILBAB DAN HIJAB DIKALANGAN

    MAHASISWI UNIVERSITAS AIRLANGGA

    Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Kajian Budaya Urban Kelas A

    OLEH: (KELOMPOK 2)

    1. Utsmanul Fatih 121411131002

    2. Alfa Sayyidah 121411131023

    3. Rengga Anstice 121411131046

    4. Ghali Ekki Firmansyah 121411131079

    5. Iqro 1214111310

    DEPARTEMEN SASTRA INDONESIA

    FAKULTAS ILMU BUDAYA

    UNIVERSITAS AIRLANGGA

    2015

  • 8/19/2019 Fenomena Jilbab Dan Hijab

    2/13

    ii

    DAFTAR ISI

    DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ii

    BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 3

    1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 3

    1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 4

    1.3 Tujuan .................................................................................................................... 5

    BAB II ISI ............................................................................................................................ 6

    2.1 Pengertian dan Perbedaan Jilbab dan Hijab ................................................................. 6

    2.2 Fenomena Jilbab dan Hijab di Indonesia ..................................................................... 6

    2.3 Fenomena Jilbab dan Hijab dikalangan Mahasiswi Universitas Airlangga .......... ......... 8

    BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 11

    DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 12

    LAMPIRAN ....................................................................................................................... 13

  • 8/19/2019 Fenomena Jilbab Dan Hijab

    3/13

    3

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar BelakangIndonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Sistem

    kepercayaan agama Islam turut mewarnai gaya hidup masyarakat urban, termasuk pakaian.

    Para muslimah yang sadar akan syariat Islam sudah banyak yang menggunakan jilbab. Menurut

    harian Kompas, pengguna jilbab di Indonesia mencapai jumlah 20 juta orang. Minat

    masyarakat yang tinggi terhadap jilbab mendorong para desainer untuk membuat kreasi. Oleh

    karena itu, saat ini muncul modifikasi jilbab dengan berbagai gaya dan model. Jilbab yang

    stylist dan fashionable ini biasa disebut hijab .

    Fenomena jilbab dan hijab merupakan hal yang menarik untuk dikaji. Kedua hal itu

    hanya banyak dijumpai di Indonesia, bahkan Indonesia mendapat predikat pusat model hijab

    dunia. Penggunaan hijab yang marak di Indonesia pasti memiliki fungsi dan tujuan tertentu

    yang menarik untuk dicari tahu.

    Berbicara mengenai jilbab dan hijab, tentu saja banyak pro dan kontra, serta fenomena-

    fenomena yang saling bertentangan. Contohnya saja banyak kaum wanita mengenakan hijab

    atau jilbab karena memang modelnya yang trendi, up to date , fashionable dan sebagainya.

    Sedangkan yang lain masih menganggap bahwa dirinya belum mau dan siap mengenakan hijab.

    Disatu sisi diungkapkan bahwa jilbab dan hijab yang saat ini beredar dimasyarakat dengan

    bentuk, jenis, tipe, dan cara memakainya yang beragam, sudah tidak lagi sesuai dengan syari’at

    agama. Sementara disisi lain dijelaskan bahwa mengenakan jilbab dan hijab tidak menjamin

    perilaku yang sesuai dengan hijab yang dikenakannya.

    Tidak dapat dipungkiri juga bahwa meningkatnya pengguna jilbab dan hijab dewasa ini

    menunjukkan adanya peningkatan kesadaran masyarakat muslim akan perintah agama. Namun

    disisi lain juga memunculkan perdebatan di kalangan masyarakat itu sendiri. Adanyamodernisasi jilbab dan hijab sering dikaitkan dengan motivasi seorang muslimah dalam

    mengenakan hijab. Dan dengan adanya fenomena hijabers menambah panjang deretan

    perdebatan di kalangan masyarakat.

    Fenomena jilbab dan hijab yang dikenali dengan hijabers ini seperti menjadi mitos baru

    di masyarakat, bahwa berkerudung yang katanya tidak modis, bisa disulap jadi trendy dengan

  • 8/19/2019 Fenomena Jilbab Dan Hijab

    4/13

    4

    berkreasi di sana-sini. Kesan kerudung tua, seperti ibu-ibu pengajian, sirna sudah. Sudah tidak

    lagi zamannya mengenakan pakaian kurung sperti demikian, itulah sepertinya yang terus

    didengungkan.

    Oleh beberapa tempat khususnya Indonesia, masih memperdebatkan mengenai jilbab

    dan hijab. Masyarakat Indonesia menyebut bahwa pengguna hijab atau hijabers merupakan

    sebuah ekspresi baru bagi seorang perempuan muslim. Dimana, seorang perempuan muslim

    kini dapat tetap tampil modis dengan menutupi mahkotanya (rambut). Namun, disisi lainnya

    masih banyak yang menganggap bahwa hijabers bukanlah sebuah ekspresi baru untuk menaati

    aturan agama namun hanyalah sekedar “formalitas” untuk mengungkapkan agama. Hijab

    dianggap sebagai pelengkap pakaian saja.

    Pada makalah ini, tim penyusun akan memaparkan mengenai fenomena jilbab dan

    hijab. Fenomena tersebut sangat dekat dengan keseharian kita sehingga penting untuk diteliti.Penyusun akan memaparkan fenomena tersebut dengan menggunakan mahasiswi-mahasiswi

    Universitas Airlangga sebagai objek penelitian serta objek pendukung dalam makalah ini.

    Makalah “Fenomena Jilbab dan hijab dikalangan Mahasiswi Universitas Airlangga” ini

    dikerjakan metode deskriptif dan memperoleh data menggunakan cara kuisioner, wawancara,

    pendapat pribadi penyusun, serta data pustaka.

    1.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam makalah ini antara lain:

    1.2.1 Bagaimana pengertian dan perbedaan antara jilbab dengan hijab?

    1.2.2 Mengapa muncul fenomena jilbab dan hijab di Indonesia?

    1.2.3 Bagaimana fenomena jilbab dan hijab yang terjadi pada mahasiswi-mahasiswi

    Universitas Airlangga?

  • 8/19/2019 Fenomena Jilbab Dan Hijab

    5/13

    5

    1.3 Tujuan

    Tujuan yang ingin diraih dalam penulisan makalah ini antara lain:

    1.3.1 Untuk mengetahui perbedaan definisi antara jilbab dengan hijab.

    1.3.2 Untuk mengetahui kemunculan fenomena jilbab dan hijab di Indonesia.

    1.3.3 Untuk mengetahui fenomena jilbab dan hijab di pada mahasiswi-mahasiswi

    Universitas Airlangga.

  • 8/19/2019 Fenomena Jilbab Dan Hijab

    6/13

    6

    BAB II

    ISI

    2.1 Pengertian dan Perbedaan Jilbab dan Hijab

    Hijab adalah kata dalam bahasa Arab yang berarti penghalang. Pada beberapa negara

    berbahasa Arab serta negara-negara Barat, kata “hijab” lebih sering merujuk kepada kerudung

    yang digunakan oleh wanita muslim. Namun dalam keilmuan Islam, hijab lebih tepat merujuk

    kepada tatacara berpakaian yang pantas sesuai dengan tuntunan agama.

    Ada yang menyatakan juga bahwa setiap jilbab adalah hijab, tetapi tidak semua hijab

    itu jilbab, sebagaimana yang tampak. Seperti dijelaskan di atas, hijab berasal dari kata hajaban

    yang artinya menutupi, dengan kata lain al-Hijab adalah benda yang menutupi sesuatu.

    Jilbāb dalam bahasa Arab adalah busana muslim terusan panjang menutupi seluruh

    badan kecuali tangan, kaki dan wajah yang biasa dikenakan oleh para wanita muslim.

    Penggunaan jenis pakaian ini terkait dengan tuntunan syariat Islam untuk menggunakan

    pakaian yang menutup aurat atau dikenal dengan istilah hijab (dalam arti seperti ditunjukkan

    dalam pengertian hijab di atas).

    2.2 Fenomena Jilbab dan Hijab di IndonesiaKebangkitan fashion hijab di Indonesia dimulai ketika terbentuk Hijabers Community

    di Jakarta. Komunitas itu didirikan oleh desainer muda bernama Dian Pelangi. Di Jakarta, Hijab

    sudah memasuki perhelatan fashion show . Acara tersebut digelar akhir Oktober lalu. Hijabers

    Community telah merekonstruksi konsep jilbab menurut pemahaman mereka. Pemahaman ini

    menggeser esensi dari jilbab itu sendiri. Jilbab tidak lagi dipandang sebagai simbol ketaatan

    wanita pada agamanya, tetapi sudah menjadi gaya hidup. Fenomena hijab juga tidak lepas dari

    popularitas figur artis yang memperkenalkannya.

    Bintang artis generasi 2000-an bisa disebut beruntung karena hidup saat konsumen

    muslim semakin “Islami”. Para artis pun memanfaatkan jilbab sebagai perkembangan dunia

    fashion saat ini. Seperti fenomena di berbagai belahan dunia, artis menjadi figur tren

    berpakaian dan menjadi bagian dari budaya populer. Sebagai budaya populer, hijab

  • 8/19/2019 Fenomena Jilbab Dan Hijab

    7/13

    7

    disebarluaskan melalui iklan dan film sebagai ikon style dan industri entertaimen, misalnya

    penggunaan hijab oleh Dewi Sandra dan Fatin dalam film 99 Cahaya di Langit Eropa .

    Di Surabaya sendiri sudah ada komunitas hijab, yaitu Hijabee . Komunitas ini awalnya

    dibentuk agar menjadi cabang dari Hijab Community yang berada di Jakarta. Anggota

    komunitas ini merupakan muslimah tanpa batasan umur. Hijabee bertujuan menjadi wadah

    para muslimah Surabaya untuk mempercantik dirinya, baik lahir, maupun batin. Hijabee

    berniat menyebarkan banyak kebaikan melalui hijab. Meski demikian, mereka tetap

    berpendapat bahwa hijab bisa dijadikan lifestyle agar muslimah terlihat kecantikannya.

    Komunitas ini bukan perkumpulan yang sifatnya hanya iseng-iseng. Mereka cukup

    serius mengurus Hijabee agar menjadi wadah berkespresi bagi para muslimah. Hijabee sudah

    memiliki struktur organisasi yang rapi, bahkan memiliki akun-akun media sosial. Hijabee juga

    sudah banyak menyelenggarakan acara, seperti Hijabee festival, Wedding Hijab StylingCompetition, Hijabee’s Kids , pengajian, workshop , dan lain-lain. Acara-acara itu biasanya

    mengundang para tokoh hijab, seperti Zahratul Jannah, Angella Fransiska, dan lain-lain.

    Komunitas itu turut berperan besar dalam penyebaran virus hijab di Surabaya.

    Masyarakat saat ini sangat menyukai segala hal yang modern dan fashionable . Komunitas ini

    menyediakan banyak pengetahuan tentang gaya hijab modern yang menjadi kebutuhan

    masyarakat. Terlebih Hijabee terorganisasi dengan baik sehingga kinerjanya sangat maksimal.

    Dengan tema-tema kegiatan dan pengajian yang menarik, minat masyarakat untuk hadirsemakin besar. Di situlah orang-orang semakin berminat dengan gaya hijab modern, terutama

    jika sudah dipandu dengan tutorial.

    Hijabers sepertinya memang gencar memperkenalkan hijab sebagai gaya hidup

    modern, di samping fungsinya sebagai bagian syariat Islam. Sebagian besar kata-kata dalam

    website dan posternya menggunakan bahasa Inggris sehingga kesan modern itu semakin kental.

    Acara Hijab Fashionshow sebenarnya juga mengadopsi bagian dari gaya hidup modern. Salah

    satu pengajiannya pun bertema Peran Wanita Modern dalam Kaidah Agama Islam . Hal ini

    mendorong kaum muda Surabaya untuk mengenakan Hijab agar terlihat lebih stylish .

  • 8/19/2019 Fenomena Jilbab Dan Hijab

    8/13

  • 8/19/2019 Fenomena Jilbab Dan Hijab

    9/13

    9

    kaku, tetapi bisa mengikuti perkembangan dunia mode. Hal inilah yang disukai para pemuda

    saat ini. Jika ada gaya hijab yang bagus dan sesuai, mereka tertarik untuk mencoba. Terlebih

    saat ini tutorial hijab sudah banyak tersebar.

    Sekelompok mahasiswi lain tetap kukuh pendirian untuk mengenakan jilbab yang

    sesuai syariat. Salah satu mahasiswi berpendapat Islam menyukai kesederhanaan. Mahasiswi

    lain mengatakan,” Jangan berpikir untuk Islam mengikuti gaya hidup kita, kitalah yang harus

    mengikuti gaya hidup Islam. Berhijab mengikuti fashion bukan pilihan sebagai muslimah,

    karena itu tidak sesuai dengan sebagaimana agama kita mengaturnya.” Kelompok mahasiswi

    ini berpendapat bahwa hijab sebenarnya menyimpang dari tujuan awal aturan berjilbab dan

    modelnya pun tidak sesuai syariat.

    Sebagian mahasiswi yang gemar berhijab, ternyata juga menyukai jenis atau merk hijab

    tertentu. Beberapa merk yang disebut antar lain: Rabbani, Zoya, Umama, Shafira, Elzatta, dan Nisrina. Hal ini menunjukkan hijab juga identik merk. Mahasiswi yang merasa nyaman

    mengenakan merk tertentu, akan memilih produk itu juga untuk seterusnya. Biasanya dia

    berminat untuk terus mengikuti model-model terbaru keluaran merk kesukaannya.

    Pendapat setiap orang terkait fenomena jilbab dan hijab memang berbeda-beda, bahkan

    kadang menimbulkan pro-kontra. Beberapa mahasiswi menganggap kemunculan fenomena

    tersebut wajar-wajar saja karena tren model memang selalu berkembang. Setiap orang,

    terutama wanita, tentu selalu berusaha tampil elegan dan modis. Jika jilbab tidak dimodifikasisesuai perkembangan zaman, justru akan terlihat ketinggalan zaman. Oleh karena itu,

    fenomena hijab merupakan hal yang baik karena jilbab menjadi sesuatu yang fleksibel.

    Model-model hijab juga menarik minat orang yang belum berjilbab. Hijab merupakan

    bukti bahwa berhijab juga bisa modis dan kekinian sambil beribadah. Meskipun sebagian cara

    berhijab belum sesuai syariat, tapi ada kemauan untuk berubah itu sudah sangat baik. Dengan

    demikian, orang yang ingin berjilbab pun semakin banyak.

    Sebagian mahasiswi lain mengungkapakan berhijab itu boleh, tetapi dengan syarattertentu. Berhijab merupakan hak setiap orang, tetapi tetap ada batasan yang jelas. Menjadi

    hijaber boleh asalkan tidak berlebihan sehingga membawa hal negatif bagi diri sendiri dan

    masyarakat. Berhijab juga boleh asalkan tidak melenceng dari tujuan berjilbab, yaitu

    melindungi muslimah dari berbagai fitnah dan harus sesuai syariat Islam. Selama model

  • 8/19/2019 Fenomena Jilbab Dan Hijab

    10/13

    10

    berhijab itu dinilai wajar, hal itu tidak masalah. Akan tetapi, jika model itu sudah berlebihan,

    dikhawatirkan akan muncul persepsi negatif dari masyarakat. Selain itu, berhijab tetap harus

    didasarkan niat untuk melaksanakan syariat.

    Mahasiswi yang berusaha maksimal dalam melaksanakan syariat, dengan tegas tetap

    menolak penggunaan hijab. Hijab merupakan kesalahan besar karena akan menyulitkan

    penggunanya sendiri, terlebih jika menggunakan balutan hijab yang diputar sana-sini

    mengelilingi kepala. Muslimah akan terlihat lebih cantik di mata Tuhan dan manusia jika

    berjilbab syar`i dan sederhana.

    Salah seorang pengguna hijab yang penulis wawancarai mengatakan, “semua model

    hijab memang bikin kita tidak punya alasan untuk tidak menutup rambut, sekalipun niat

    awalnya adalah ngikutin trend tapi kan seiring berjalannya waktu pasti bakal berubah menjadi

    niat dari hati buat mendekatkan diri pada yang kuasa. Dan pada kenyataannya, menggunakanhijab ataupun jilbab tidak mungkin cuma karena trend pasti ada ‘faktor x’ yang membuat

    seorang memutuskan buat menutup auratnya”.

    Perbeda dari para mahasiswi, beberapa mahasiswa yang penulis wawancarai justru

    mengungkapkan pendapat yang diluar pikiran penulis. “ lho? Emang ada ya perbedaan dari

    hijab dan jilbab? Bukannya sama-sama fungsinya untuk menutup rambut?” ujar salah satu

    narasumber kami.

    Bagi kebanyakan mahasiswa, mereka tidak mementingkan motif dari seorang

    perempuan yang memutuskan menutup auratnya. Hampir semua mahasiswa yang kami

    wawancarai menganggap bahwa perempuan akan menggunakan hijab jika mereka ada di suatu

    tempat resmi atau menghadiri sebuah acara dan perempuan akan menggunakan jilbab jika

    mereka ada dalam kegiatan sehari-hari atau olah raga.

    “Untuk perempuan yang emang pake jilbab panjang-panjang itu pengecualian,

    mungkin iman mereka sudah tinggi jadi mereka memutuskan untuk seperti itu. Hidup kan

    nggak mungkin selalu mengikuti mode, menurutku semua malah tergantung lingkungan sepertiapa yang mereka jalani”.

  • 8/19/2019 Fenomena Jilbab Dan Hijab

    11/13

    11

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 Simpulan

    Fenomena jilbab dan hijab merupakan sebuah fenomena unik yang hanya terjadi di

    Indonesia, sebuah fenomena dimana pro dan kontra tidak akan pernah bisa dilepaskan. Semua

    data yang telah kami dapatkan dan kami peroleh membuat kami menarik kesimpulan bahwa

    bagi para mahasiswi Universitas Airlangga yang mengenakan penutup kepala baik hijab

    maupun jilbab mengungkapkan adanya perbedaan mengenai jilbab dan hijab, yakni jilbab

    merupakan sebuah menutup kepala yang murni berfungsi untuk menutup aurat dengan

    ketentuan agama tanpa memperdulikan mengenai fashion. Sedang hijab merupakan penutup

    kepala yang fungsinya selain digunakan untuk menutup aurat adalah juga untuk membuktikan

    kepada dunia bahwa para pengguna kerudung tidak akan pernah tertinggal oleh trend yang

    berkembang pada masa kini. Berbeda dengan para mahasiswa yang hampir semuanya tidak

    dapat menjelaskan mengenai perbedaan jilbab dan hijab, menurut mereka pengguna jilbab dan

    hijab tergantung dari situasi, tempat, dan pengaruh yang ada disekitar.

  • 8/19/2019 Fenomena Jilbab Dan Hijab

    12/13

    12

    DAFTAR PUSTAKA

    Febriane, Sarie. “Rona Ramah Hijab yang Mendunia”. Kompas. 8 November 2015.

    hijabeesurabaya.blogspot.co.id, diakses pada 20 November 2015.

    http://anakunsri.com/fenomena-modernisasi-jilbab-hijab-hijabers-community/, diakses pada12 November 2015.

    http://apasihbedanya.blogspot.co.id/2013/03/apa-sih-bedanya-hijab-jilbab-khimar-dan.html,diakses pada 12 November 2015.

    http://www.duniaislam.org/02/02/2015/perbedaan-hijab-jilbab-khimar-dan-kerudung/,diakses pada 12 November 2015.

    http://www.indojilbab.com/content/42-definisi-jilbab-dalam-al-quran-dan-jilbab-zaman-sekarang, diakses pada 12 November 2015.

    http://www.jadipintar.com/2013/09/Pengertian-dan-Perbedaan-Jilbab-Kerudung-Hijab-Purdah-dan-Cadar.html, diakses pada 12 November 2015.

    http://www.kompasiana.com/aanmb/jilbab-besar-belum-tentu-syar-i_55292b08f17e61a7458b4575, diakses pada 12 November 2015.

    https://aisyafra.wordpress.com/2013/04/02/hijab-syari-atau-stylish/, diakses pada 12 November 2015.

    https://www.islampos.com/hijab-syari-antara-tren-dan-kewaiban-181722/, diakses pada 12 November 2015.

    Kusumaningtyas, A.D. Deny Hamdani, PhD.: Fenomena Hijab di Indonesia: Opini 2 Edisi 46(online), diambil dari rahima.or.id diakses pada 21 November 2015.

    Putri, Amallia Khira. Fenomena Modernisasi Jilbab/Hijab: Hijabers Community (online),diambil dari anakunsri.com diakses pada 20 November 2015.

  • 8/19/2019 Fenomena Jilbab Dan Hijab

    13/13

    13

    LAMPIRAN

    I. Kuisioner

    Di Indonesia, muncul fenomena jilbab dan hijab. Jilbab merupakan cara berpakaian

    yang biasa dan sederhana, fungsinya cukup menutup bagan tubuh di termausk aurat. Hijab

    merupakan cara berpakaian atau berkerudung yang mengikuti style, fashion , gaya, model, dan

    desain masa kini.

    1. Apa motivasi kamu memakai jilbab/hijab?

    2. Gaya berjilbab seperti apa yang kamu sukai?

    3. Apakah kamu suka memakai hijab (jilbab yang mengikuti fashion dan model masa

    kini)? Mengapa? (Jika jawabannya “tidak”, lewati pertanyaan nomor 4).

    4. Apakah kamu menyukai jenis atau merk hijab tertentu? Mengapa? (Jika “ya”, sebutkan

    merk hijab kamu sukai.)

    5. Apa pendapat kamu tentang fenomena hijaber (orang yang suka mengikuti fashion

    berjilbab) yang sedang marak di kota-kota besar?

    II. Daftar Pertanyaan Wawancara

    1. Bagaimana pendapat Anda mengenai pengguna hijab dan jilbab pada masa kini?

    2. Menurut Anda apakah perbedaan mengenai jilbab dan hijab?

    3. Menurut Anda apa yang membuat adanya perbedaan antara jilbab dan hijab?