feed additive dan feed supplement

17
Dosen : Dr. Dra. Hj. Itje Wientarsih, Apt. MSc. Bayu Febram Prasetyo, Apt. MSi Rini Madyastuti Purwono, Apt. MSi Lina Noviyanti Sutardi, Apt. MSi MAKALAH FARMASI FEED ADDITIVE DAN FEED SUPPLEMENT Oleh: Arian Putra B04090192

Upload: arianputra

Post on 24-Apr-2015

1.231 views

Category:

Documents


149 download

TRANSCRIPT

Page 1: Feed Additive Dan Feed Supplement

Dosen : Dr. Dra. Hj. Itje Wientarsih, Apt. MSc.

Bayu Febram Prasetyo, Apt. MSi

Rini Madyastuti Purwono, Apt. MSi

Lina Noviyanti Sutardi, Apt. MSi

MAKALAH FARMASIFEED ADDITIVE DAN FEED SUPPLEMENT

Oleh:

Arian Putra B04090192

LABORATORIUM FARMASI DEPARTEMEN KLINIK, REPRODUKSI, DAN PATOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWANINSTITUT PERTANIAN BOGOR

2013

Page 2: Feed Additive Dan Feed Supplement

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Bahan pakan yang diberikan kepada hewan merupakan zat nutrisi utama yang

akan digunakan oleh tubuh hewan untuk tumbuh dan berkembang serta melakukan

proses metabolisme yang berlangsung di dalam tubuh. Ketersediaannya di dalam

tubuh hewan baik jumlah maupun kualitasnya haruslah mencukupi kebutuhan hewan

tersebut.

Ketidaktersediaan salah satu zat nutrisi di dalam tubuh akan direspon tubuh

dengan cara menurunkan atau bahkan menghentikan metabolisme maupun

produktivitas tergantung tingkat atau berapa lamanya difisiensi nutrisi tersebut di

dalam tubuh. Ketidaktersediaan zat nutrisi ini dapat disebabkan oleh ketidaktepatan

dalam manajemen pemberian pakan, pemilihan pakan yang kurang tepat atau

penyimpanan pakan yang kurang baik sehingga menurunkan kadar nutrisi yang ada

dalam makanan tersebut. Oleh karena pemberian sumplemen sangat diperlukan untuk

melengkapi atau memenuhi kandungan zat nutrisi yang berkurang akibat penanganan

dan penyimpanan pakan yang kurang tepat.

Suplementasi pada pakan dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu  feed

supplement dan feed additive. Dua macam suplementasi tersebut dapat memenuhi

kekeurangan nutrisi di dalam tubuh hewan sehingga hewan tidak mengalami

difisiensi nutrisi. Menurut Cullison (1979) tujuan pemberian feed

supplement dan feed additive yaitu :

Melengkapi kandungan nutrisi mikro, terutama vitamin yang kemungkinan

berkurang karena proses penanganan dan penyimpanan ransum yang kurang

baik

Meningkatkan kualitas fisik ransum, terutama penambahan feed additive

Meningkatkan ketersediaan nutrisi maupun proses pencernaan dan penyerapan

zat nutrisi dalam ransum

Page 3: Feed Additive Dan Feed Supplement

PEMBAHASAN

FEED ADDITIVE

Additive adalah suatu bahan atau kombinasi bahan yang ditambahkan dalam

kuantitas yang kecil, kedalam campuran makanan dasar untuk memenuhi kebutuhan

khusus, contoh additive yaitu bahan konsentrat, additive bahan suplemen, additive

bahan premix, additive bahan makanan (Hartadi et. al., 1991).

Additive adalah susunan bahan atau kombinasi bahan tertentu yang umum

digunakan dalam meramu pakan ternak yang sengaja ditambahkan ke dalam ransum

pakan ternak untuk menaikkan nilai gizi pakan guna memenuhi kebutuhan khusus

pada ternak. Sedangkan menurut Murtidjo (1993), additive adalah tambahan pakan

yang umum digunakan dalam meramu pakan ternak. Penambahan bahan biasanya

hanya dalam jumlah yang sedikit. Maksud dari penambahan adalah untuk

merangsang pertumbuhan atau merangsang produksi. Macam-macam additive antara

lain antibiotika, hormon, arsenikal, sulfaktan, dan transquilizer.

Menurut Lesson dan Summers (2001), feed additive dapat berupa flavoring

agent, antibiotik, enzim, antioksidan, hormon, probiotik dan antikoksidial. Fungsi

feed additive adalah untuk menambah vitamin-vitamin, mineral dan antibiotika dalam

ransum, menjaga dan mempertahankan kesehatan tubuh terhadap serangan penyakit

dan pengaruh stress, merangsang pertumbuhan badan (pertumbuhan daging menjadi

baik) dan menambah nafsu makan, meningkatkan produksi daging maupun telur

(Anggorodi,1985).

Selain bertujuan untuk menaikkan gizi suatu pakan feed additive juga

memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas simpan produk dan penerimaan

konsumen. Bahan tambahan yang mengandung nutrisi sengaja ditambahkan untuk

keperluan teknologi prosesing dan penyimpanan. Penggunaan feed additive hanya

Page 4: Feed Additive Dan Feed Supplement

boleh ditambahkan pada makanan bila memenuhi persyaratan dan tidak

membahayakan kesehatan.

Macam-Macam Feed Additive

Feed additive yang diberikan pada ransum ternak diharapkan dapat

menghasilkan pertumbuhan yang diinginkan, oleh karena itu, ada berbagai macam

jenis feed additive yang diberikan memiliki tujuan pertumbuhan tertentu. Beberapa

feed additve yang diberikan antara lain :

1. Flavoring agent, pemberi bau untuk meningkatkan palatabilitas pakan contoh

cairan sukrosa

2.    Enzim merupakan katalisator yang berperan mempercepat suatu reaksi kimiawi.

Enzim phytase mulai banyak digunakan peternak yang berperan memecah ikatan

phytate pada bahan ransum nabati, seperti jagung sehingga ketersediaan fosfor

bisa meningkat. Kerja enzim ini akan optimal apabila jenis enzim sesuai dengan

substratnya, kondisi lingkungan dan kesesuaian dosisnya. Enzim untuk

memperbaiki daya cerna

3.    Antibiotik, Antibiotik dalam dosis rendah diketahui efektif terhadap

pengontrolan infeksi subklinis dan merangsang pertumbuhan hewan bila

ditambahkan dalam air minum atau kedalam pakan. Zinc bacitrasin yang terdapat

dalam Top Mix mampu bekerja secara selektif menekan pertumbuhan bakteri

usus yang menghambat proses pencernaan dan penyerapan ransum.

Suplementasi antibiotik dalam ransum juga mengatasi penyakit yang timbul di

saluran pencernaan.

4.    Sumber-sumber karotenid ditambahkan kedalam ransum untuk memperbaiki

pigmentasi dari broiler dan kuning telur.

5.    Hormon atau zat lain yang digunakan untuk memperbaiki proses metabolisme

dari ayam.  Estrogen dipergunakan untuk memperbaiki pertumbuhan dan

memperbaiki karkas ayam.

Page 5: Feed Additive Dan Feed Supplement

 Senyawa thyroaktif (seperti casein yang mengandung iodium) kadang

digunakan untuk memperbaiki produksi telur, kualitas telur, dan mencegah

degenerasi lemak dibawah kondisi tertentu. Beberapa macam obat( termasuk

hormon) dipergunakan untuk menghentikan jatuh bulu (molting) atau untuk

mempercepat molting ayam yang sudah berproduksi lama.

6. Probiotik merupakan bahan pakan tambahan berupa mikrobia hidup yang

berperan membantu proses pencernaan dan penyerapan zat nutrisi di saluran

pencernaan. Probiotik juga berperan meningkatkan keseimbangan mikrobia di

dalam saluran pencernaan. Mikrobia yang terkandung dalam probiotik antara

lain Saccharomyces cerevisiae yang kaya vitamin, enzim maupun nutrien

lainnya dan Aspergillus oryzaeyang memiliki enzim pencerna serat.

7. Mold inhibitor dan toxin binder diperlukan melihat kondisi lingkungan Indonesia

yang beriklim tropis terbukti mendukung pertumbuhan jamur, terlebih lagi jika

kadar air ransum melebihi standar (> 14%). Oleh karena itu penambahan mold

inhibitor yang berperan menghambat pertumbuhan jamur diperlukan, terutama

saat musim penghujan. Asam propionat merupakan contoh mold inhibitor yang

sering digunakan.

Saat jamur telah mengkontaminasi maka bisa dipastikan bahan baku ransum

telah tercemar racun jamur. Jamur yang mencemari ransum bisa dengan mudah

dimatikan namun tidak demikian dengan racun jamur yang tidak sulit

dihilangkan baik melalui perlakuan fisik (pemanasan), kimia atau biologi. Oleh

karena itu untuk menekan atau menghilangkan pengaruh negatif dari racun jamur

ini perlu ditambahkan toxin binder (pengikat toksin). Contoh toxin binder ialah

zeolit, hydrate sodium calcium aluminosilicate (HSCAS) atau serat dari kulit

gandum

8. Koksidiostat seperti sulfaquinoxalin, amprolium, dan oxytetrasiklin merupakan

contoh zat koksidiostat yang sering dicampurkan dalam ransum jadi. Tujuannya

ialah untuk menekan pertumbuhan koksidia yang terdapat dalam ransum. Kita

hendaknya mengetahui jenis koksidiostat yang ditambahkan dalam ransum

Page 6: Feed Additive Dan Feed Supplement

sehingga saat ayam kita terserang koksidiosis kita bisa memberikan obat yang

sesuai, yang tidak memicu terjadinya resistensi

9. Antioksidant diperlukan untuk mencegah ketingikan yang ditimbulkan oleh

lemak.Lemak yang terkandung dalam ransum dapat mengalami reaksi oksidatif

sehingga menimbulkan ketengikan. Akibatnya palatabilitas ransum menurun.

Selain itu reaksi oksidatif ini juga dapat mengakibatkan kerusakan vitamin larut

lemak (A, D, E dan K). Guna mencegah ketengikan tersebut bisa ditambahkan

antioksidan, seperti butylated hydrosi toluen (BHT) atau ethoxyquin.

  Pemberian Feed Additive

Feed additive bukanlah zat makanan atau makanan dasar untuk meningkatkan

nutrisi hewan melainkan hanya sebagai zat tambahan oleh karena itu perlu

diperhatikan manajemen pemberian feed additive yang benar agar hasil yang

didapatkan optimal. Pemberiaan feed additive harus memperhatikan syarat sebagai

berikut :

Meskipun rentang dosis pemberian feed additive relatif lebar, namun hendaknya

disesuaikan dengan dosis dan aturan pakai yang tercantum pada produk

Pencampuran bahan tambahan dalam ransum hendaknya perlu dipastikan

tercampur secara homogen. Jika kita memakai mixer untuk mencampur suplemen

maka sebaiknya digunakan mixer horizontal dan suplemen tersebut dicampur

dengan sejumlah kecil ransum dulu baru setelah itu dicampur dengan ransum

dalam jumlah yang lebih banyak. Teknik pencampuran ini juga digunakan jika

kita melakukannya secara manual

Untuk menjamin zat-zat makanan tersebut ditelan, dicerna, dilindungi dari

kerusakan, diserap dan diangkut dari sel-sel tubuh, maka pelengkap makanan tak

bergizi tertentu atau yang disebut additive dimasukkan ke dalam ransum sebagai

tambahan sampai terjadi suatu konsentrasi optimum dan keseimbangan zat-zat

makanan (Rasyaf, 1994).

Page 7: Feed Additive Dan Feed Supplement

FEED SUPPLEMENT

Feed supplement merupakan bahan pakan tambahan yang berupa zat-zat nutrisi,

terutama zat nutrisi mikro seperti vitamin, mineral atau asam amino. Penambahan

feed supplement dalam ransum berfungsi untuk melengkapi atau meningkatkan

ketersedian zat nutrisi mikro yang seringkali kandungannya dalam ransum kurang

atau tidak sesuai standar. Terlebih lagi pada ransum hasil self mixing yang biasanya

mengalami keterbatasan untuk membuat formulasi yang memperhitungkan sampai

komponen nutrisi mikronya.

Macam-Macam Feed Supplement

Kandungan zat nutrisi yang sering terdapat dalam sediaan feed supplement antara

lain vitamin, mineral dan asam amino. Menurut Misriadi (2013) Ketiga komponen

nutrisi inilah yang seringkali mengalami defisiensi, ketiga komponen tersebut antara

lain:

1. Vitamin

Vitamin merupakan komponen nutrisi yang relatif labil terhadap cahaya,

kelembaban, suhu maupun suasana asam dan basa . Selain itu stabilitas sebagian

besar vitamin juga dipengaruhi oleh jangka waktu penyimpanan ransum.

Ketidakstabilan vitamin dan fungsi penting dari masing-masing vitamin inilah yang

mendasari perlu dilakukannya suplementasi vitamin dalam pakan ternak..

Vitamin-vitamin yang paling sering ditambahkan dalam pakan ternak antara lain

vitamin A, B12, D3, K, riboflavin, asam pantotenat, kholin dan niasin. Vitamin C juga

sering ditambahkan dalam ransum atau air minum. Sebagai sumber vitamin A dapat

digunakan Vit. A palmitat, Vit. A acetat dan minyak ikan.

Sumber vitamin D2 digunakan Vit. D pada semua tanaman yaitu hasil aktivasi sterol

dalam tanaman oleh sinar ultraviolet. Sumber vitamin D3 digunakan Vit. D pada

hewan yang merupakan hasil aktivasi sterol pada hewan oleh sinar ultraviolet

misalnya minyak ikan. Sumber vitamin E digunakan senyawa vit. E aktif, misalnya dl

alpha tokoferil asetat. Sumber vitamin K dapat menggunakan MCBC dan MPB.

Page 8: Feed Additive Dan Feed Supplement

Pemberian vitamin juga perlu diperhatikan, mengingat peranan vitamin yang

sangat penting. Kelebihan kadar vitamin tidak akan memberikan pengaruh yang besar

terhadap produktivitas ternak. Alasannya rentang dosis vitamin relatif besar dan

kelebihan vitamin akan dibuang oleh tubuh. Hanya saja untuk vitamin larut lemak (A,

D, E dan K) rentang pemberian yang terlalu lebar (berlebih) dan dalam jangka waktu

yang lama dapat mengganggu kerja hati karena vitamin ini disimpan di dalam hati.

Selain itu kelebihan vitamin D juga dapat mengakibatkan gangguan deposisi kalsium

pada tulang.

2. Mineral

Mineral ialah suatu senyawa an-organik terkecil yang menyusun tubuh makhluk

hidup termasuk hewan. Ketersediaannya harus disuplai dari luar, misalnya melalui

pakan karena tubuh hewan tidak bisa memproduksinya. Dalam perkembangannya,

ketersediaan mineral dapat berupa mineral organik, yaitu mineral yang digabungkan

dengan senyawa organik seperti asam amino, asam organik atau polisakarida. Contoh

sediaan mineral organik ini antara lain metal specific amino acids complex, metal

amino acid complex, metal organic acid dan metal polysaccharide. Selain metal

(besi, red) mineral yang telah tersedia dalam bentuk organik antara lain zinc, ma-

ngan dll.

Ternak seperti ayam membutuhkan dua macam mineral yaitu makro dan mikro

mineral. Kalsium, fosfor, kalium, natrium, klor, sulfur dan magnesium termasuk

kelompok makro mineral, sedang mineral yang lainnya, seperti besi, seng, mangan dll

tergolong sebagai mineral mikro. Kalsium dan fosfor merupakan mineral yang

memerlukan suplai pa-ling besar dibandingkan mineral lainnya. Sumber mineral

dapat ditemukan pada Tepung tulang, Tepung kerang (CaCo3) , Garam (NaCl).

3. Asam amino  

Asam amino adalah monomer dari protein. Sebagai bahan pakan tunggal asam

amino tidak tersedia di alam, namun tersedia secara buatan. Metionin, lisin, treonin

dan tripthopan merupakan beberapa asam amino yang sering diberikan suplementasi.

Page 9: Feed Additive Dan Feed Supplement

Keempat asam amino tersebut termasuk asam amino essensial, yaitu asam amino

yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh hewan sehingga harus disuplai melalui pakan.

Selain keempat asam amino itu yang termasuk asam amino essensial antara lain

arginin, histidin, isoleusin, leusin, valin dan penilalanin. Keenam asam amino ini

relatif bisa terpenuhi dari pakan yang diberikan.

Pakan pada hewan misalnya ayam sebagian besar tersusun atas bahan baku

ransum berupa biji-bijian, seperti jagung dan bungkil kedelai yang notabene kadar

asam aminonya kurang ideal, terutama metionin. Hal inilah yang mendasari

diperlukannya suplementasi asam amino. Oleh karena itu, di pasaran sudah tersedia

asam amino seperti DL- metionin dan L-lisin yang mempunyai kemurnian 99%.

Pemberian Feed Supplement

Pemberian feed suplement intinya sama dengan dengan feed additive karena

keduanya bukan merupakan pakan dasar melainkan hanya pakan tambahan.

Pemberiannya harus selalu memperhatikan dosis yang sesuai, serta proses

pencampuran yang tepat selain itu manajemen pemberian juga selalu diperhatikan

agar tidak terjadi pemberian yang berlebihan kepada ternak.

Perbedaan Feed Additive dan Feed Supplement

Pada umunya feed additive dan feed supplement itu sama yaitu merupakan

pakan tambahan untukmemenuhi kebutuhan nutrisi ternak perbedaannya adalah feed

additive merupakan  zat tambahan yang bersifat non-nutritif (bukan termasuk zat

nutrisi), contohnya ialah enzim, hormon, zat perwarna ransum dll. Sedangkan feed

supplement merupakan zat tambahan yang bersifat nutrisi, terutama nutrisi mikro

seperti vitamin, mineral atau asam amino. Penambahan feed supplement dalam

ransum berfungsi untuk melengkapi atau meningkatkan ketersedian zat nutrisi mikro

yang seringkali kandungannya dalam ransum kurang atau tidak sesuai standar

Page 10: Feed Additive Dan Feed Supplement

Manfaat lain pemberian feed additive dan feed supplement

Menurut PT Biotech Inti Organik (2007) manfaat umum pada ternak setelah

pemberian feed additive antara lain:

• Meningkatkan daya serap protein ternak

• Terhindarnya dari defisiensi vitamin dan mineral

• Terhindarnya dari malnutrisi, akibat bahan pakan yang rusk atau berkurang

• Nafsu makan ternak meningkat, sehingga memacu pertambahan bobot badan

dalam waktu relatif singkat,

• Meningkatkan volume produksi ternak,

• Meningkatkan kualitas daging, susu dan telur,

• Menjadikan rasa daging lebih enak, karena perbaikan struktur serat daging

pada ternak,

• Menjaga stamina ternak tetap fit, tahan terhadap stres dan penyakit

KESIMPULAN

Kebutuhan nutrisi pada hewan tidak akan terpenuhi jika hanya mengkonsumsi

bahan pakan dasar saja. Pemberian feed additive dan feed supplement merupakan zat

pakan tambahan yang diberikan pada hewan untuk memenuhi kekurangan nutrisi

tersebut. Namun dalam pemberian zat tambahan harus diperhatikan dosis agar

penggunaannya tidak berlebihan sehingga tidak menimbulkan gangguan lain.

Page 11: Feed Additive Dan Feed Supplement

DAFTAR PUSTAKA

Anggorodi. 1995. Nutrisi Aneka Ternak Unggas.PT. Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta.

PT. Biotech Inti Organik. 2007. Indikasi additive-supplement “RI.1”, Jakarta.

Cullison. A. E. 1979. Feeds and Feeding. 2nd Ed. Reston Publishing Co. Inc. Reston, Virginia.

Hartadi, H., S. Reksodiprodjo dan A.D. Tillman. 1991. Tabel Komposisi Bahan Makanan Ternak Untuk Indonesia. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Lesson, S and J. D. Summers. 2000. Broiler Breeder Production. University Books.Guelph, Ontario, Canada.

Masriadi.2010.Suplemen Pakan Mencetak Ayam Sehat. Dalam artikel Info Budidaya dan Peternakan. http://masriadi-coll.com/2011/10/suplemen-pakan-mencetak-ayam-sehat.html [28 Maret 2013]

Murtidjo, A. G. 2003. Pedoman Meramu Pakan Unggas. Kanisius, Yogyakarta.

Rasyaf, M. 1996. Seputar Makanan Ayam Kampung. Kanisius. Yogakarta.