fdi

14
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Memasuki era globalisasi transaksi internasional atau transaksi antar negara menjadi hal lazim dilakukan. Transaksi ini dapat berupa perdagangan internasional, investasi ke mancanegara atau menjalankan usaha dinegara lain, FDI sebagai komponen yang meningkatkan pertumbuhan, mendapat perhatian besar dari negara-negara maju pada umumnya dan negara-negara berkembang dalam beberapa decade terakhir. FDI bermulah saat sebuah perusahaan dari satu negara menanamkan modalnya dalam jangka panjang kesebuah perusahaan dinegara lain. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang cukup besar untuk melaksanakan pembangunan nasional. Kebutuhan dana yang besar tersebut terjadi karena adanya upaya untuk mengejar ketertinggalan pembangunan dari negara- negara maju, baik di kawasan regional maupun kawasan global. Indonesia masih belum mampu menyediakan dana pembangunan terserbut. Disamping berupaya menggali sumber pembiayaan dalam negeri, pemerinta juga mengundang sumber pembiayaan negara lain, salah satunya adalah Penanaman Modal Asing Langsung (foreign direct invesment atau FDI). Persediaan modal dalam suatu negara bisa terlihat pada penanaman modal asing yang digambarkan dengan adanya FDI Adanya modal yang cukup akan membawa pada pertumbuhan

Upload: gregorius-dpolkanaut

Post on 13-Sep-2015

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Foreign Direct Investment

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangMemasuki era globalisasi transaksi internasional atau transaksi antar negara menjadi hal lazim dilakukan. Transaksi ini dapat berupa perdagangan internasional, investasi ke mancanegara atau menjalankan usaha dinegara lain, FDI sebagai komponen yang meningkatkan pertumbuhan, mendapat perhatian besar dari negara-negara maju pada umumnya dan negara-negara berkembang dalam beberapa decade terakhir. FDI bermulah saat sebuah perusahaan dari satu negara menanamkan modalnya dalam jangka panjang kesebuah perusahaan dinegara lain.

Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang cukup besar untuk melaksanakan pembangunan nasional. Kebutuhan dana yang besar tersebut terjadi karena adanya upaya untuk mengejar ketertinggalan pembangunandari negara-negara maju, baik di kawasan regional maupun kawasan global. Indonesia masih belum mampu menyediakan dana pembangunan terserbut. Disamping berupaya menggali sumber pembiayaan dalam negeri, pemerinta juga mengundang sumber pembiayaan negara lain, salah satunya adalah Penanaman Modal Asing Langsung (foreign direct invesmentatauFDI).

Persediaan modal dalam suatu negara bisa terlihat pada penanaman modal asing yang digambarkan dengan adanya FDI Adanya modal yang cukup akan membawa pada pertumbuhan perekonomian dan akan membawapada kesejahteraan pada rakyat khususnya bagi para pengusaha yang membutuhkan suntikan dana untuk mengembangkan hasil usahanya (produksi).

Dengan adanya kebutuhan suatu negara terhadap FDI untuk mengembangkan perekonomian yang diharapkan akan membawa pada kesejahteraan dan setelah melihat perkembangan FDI yang sangat tidak menentu disebagian negara, maka perlu dikaji determinan atau faktor-faktor yang dapat mempengaruhi FDI agar investasi dalam bentuk FDI di suatu negara bisa stabil dan membawa kesejahteraan. Secara umum tulisan inibermaksud menggambarkan secara empiris fenomena penanaman modal asing (PMA), khususnya FDI di Indonesia.1.2 Rumusan Masalah

1. Kebijakan apa yang dibuat pemerintah tentang FDI?

2. Apa dampak FDI dengan pasar lokal?

3. Bagaimana cara perusahaan lokal dalam bersaing dengan perusahaan multinasional?

1.3 Tujuan Masalah

1. Mengetahui kebijakan pemerintah tentang FDI

2. Mengetahui dampak FDI dengan pasar lokal

3. Mengetahui cara perusahaan lokal dalam bersaing dengan perusahaan multinasionalBAB II

KONSEP TEORI

2.1 Definisi Foreign Direct Investment

FDI adalah Investasi asing langsung yaitu investasi yang dibuat untuk melayani kepentingan bisnis investor di sebuah perusahaan di negara yang berbeda dari negara asal investor. FDI (Foreign Direct Investment) atau investasi langsung luar negeri adalah salah satu ciri penting dari sistem ekonomi yang kian mengglobal. FDI bermula saat sebuah perusahaan dari satu negara menanamkan modalnya dalam jangka panjang ke sebuah perusahaan di negara lain. Dengan cara ini perusahaan yang ada di negara asal (home country) bisa mengendalikan perusahaan yang ada di negara tujuan investasi (host country) baik sebagian atau seluruhnya. Caranya dimulai dimana penanam modal membeli perusahaan di luar negeri yang sudah ada atau menyediakan modal untuk membangun perusahaan baru di sana atau membeli sahamnya sekurangnya 10%.Biasanya FDI terkait dengan investasi aset-aset produktif, misalnya pembelian atau konstruksi sebuah pabrik, pembelian tanah, peralatan atau bangunan atau konstruksi peralatan atau bangunan yang baru yang dilakukan oleh perusahaan asing. Sebagian besar FDI ini merupakan kepemilikan penuh atau hampir penuh dari sebuah perusahaan. Termasuk juga perusahaan-perusahaan yang dimiliki bersama (joint ventures) dan aliansi strategis dengan perusahaan-perusahaan lokal. 2.2. Mengapa FDI penting bagi setiap pertimbangan akan global

Jawaban yang sederhana adalah bahwa membuat investasi asing langsung memungkinkan perusahaan untuk menyelesaikan beberapa tugas :

1. Menghindari tekanan pemerintah asing untuk produksi local.

2. Menghindari hambatan perdagangan, tersembuyi dan sebaliknya.

3. Kemampuan untuk meningkatkan kapasitas produksi total.

4. Peluang untuk co-produksi, usaha patungan dengan mitra local, pengaturan pemasaran bersama, perizinan, dll.2.3. Manfaat dari FDI yang umumnya diperoleh oleh negara sedang berkembang

1. Perluasan kesempatan kerja. Adanya investasi FDI misalnya salah satunya ada membuka sebuah pabrik maka secara otomatis akan membuka ribuan lapangan kerja untuk tenaga buruh bagi daerah setempat.

2. Alih teknologi. Adanya transfer pengetahuan dan teknologi. Perusahaan Multinational Company (MNC) negara maju seperti AS banyak melakukan riset dan kegiatan-kegiatan pembangunan disebuah Negara MNC, maka perusahaan-perusahaan tersebut sangat potensial sebagai sumber yang akan kaya informasikan yang bernilai teknologi, proses-proses, metoda pemasaran dan pendekatan managerial yang baru.

3. Manfaat perolehan devisa. Di setiap daerah tuan rumah akan memperoleh tabungan dan mendapatkan cadangan devisa.2.4. Perkembangan FDI di IdonesiaInvestasi asing langsung (FDI) di Indonesia selalu mengalami pergerakan naik-turun setiap tahun. Jika dibandingkan dengan kawasan lain yang ikut mengalami keterpurukan setelah terjadinya krisis ekonomi pada tahun 1997. Data tahun 1998-2002 menunjukkan bahwa aliran FDI yang masuk ke Indonesia mengalami penurunan secara signifikan dibandingkan negara lain. Namun pada tahun setelahnya volatilitasnya FDI di Indonesia semakin meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.

Jika diakumulasikan permasalahan yang sebenarnya, maka ada dua hal yang mempengaruhi kegiatan FDI di suatu negara, yang pertama yaitu lingkungan atau kerangka kebijakan suatu negara. Pada dasarnya investor mengetahui potensi dan kondisi suatu negara yang akan dijadikan lokasi investasi.Kerngaka kebijakan ini dalam beberapa hal, yaitu 1. stabilitas ekonomi, politik dan sosial

2. aturan yang mendukung masuk dan operasinya suatu usaha

3. satndar kesepakatan internasional

4. kebijakan dalam memfungsikan dan struktur pasar

5. persetujuan internasional dalam FDI

6. kebijakan privatisasi

7. kebijakan perdagangan dan perpajakan.Dalam rangka meningkatkan investasi asing langsung di Indonesia, pemerintah melalui badan koordinasi dan penanaman modal (BKPM) telah melakukan beberapa upaya penyesuaian kebijakan investasi, diantaranya sebagai berikut:

1. Pemerintah telah memperbaharui daftar bidang usaha yang tertutup bagi penanaman modal untuk diberikan keleluasaan investor dalam memilih usaha (Keppres No 996 Tahun 2000 dan No 118 Tahun 2000. Dalam keputusan tersebut, bidang usaha yang tertutup untuk investasi baik PMA maupun PMDN berkurang dari 16 sektor menjadi 11 sektor. Bidang usaha yang tertutup bagi kepemilikan asing berkurang dari 9 sektor menjadi 8 sektor.2. Penyederhanaa proses dari 42 hari menjadi 10 hari. Sebelumnya persetujjuan PMA dilakukan oleh presiden, sedangkan saat ini cukup dilakukan oleh pejabat Eselon I yang berwenang, dalam hal ini Deputi Bidang dan Fasilitas Penanaman Modal.3. Sejak tanggal 1 januari 2001, pemerintah menggantikan insentif pembebasan pajak dengan kelonggaran pajak investasi sebesar 30% untuk 6 tahun.4. Nilai investasi tidak dibatasi, sepenuhnya tergantung studi kelayakan dari proyek tersebut.BAB IIIPEMBAHASANKontribusi Freeport Indonesia

Sebagai mitra jangka panjang Indonesia yang memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan komunitas lokal, Freeport Indonesia telah berinvestasi sebesar US$7,7 miliar dalam infrastruktur selama 45 tahun di Indonesia.

Berdasarkan riset yang diadakan oleh Universitas Indonesia, sampai saat ini usaha PTFI mewakilkan 1,59% dari semua kegiatan ekonomi di Indonesia dengan 300.000 karyawan Indonesia dan keluarganya bergantung pada PTFI untuk kelangsungan hidup mereka. PTFI juga berkeinginan untuk terus berinvestasi dan menjadi bagian dari Indonesia untuk jangka waktu yang lama.

Tabel I:

KontribusiTahun 2012Sejak 1991-2012

Keuntungan Langsung bagi Indonesia (dari pajak, royalti, dividen, biaya, dan dukungan langsung lainnya)USD 1 MiliarUSD 14,8 Miliar

Keuntungan tidak langsung (Gaji dan upah, pembelian dalam negeri, pengembangan regional dan investasi dalam negeri)USD 3,1 MiliarUSD 22,7 Miliar

Tabel II (dalam miliar dolar AS):

Jenis penerimaan1992-2000200120022003200420052006200720082009201020112012TOTAL

Dividen pemerintah143455911215921649213169202-1,287

Royalti2092828363882146164121128185188761.428

Pajak dan nonpajak lainnya1.2841611612942136861.2941.4251.0391.0131.5691.99390412.035

Total1.6351931943342608811.6001.8051.2091.3541.9222.38398014.751

Kontribusi dan peranan PT Freeport Indonesia bagi negara: Menyediakan lapangan pekerjaan bagi sekitar 24.000 orang di Indonesia (karyawan PTFI terdiri dari 69,75% karyawan nasional; 28,05% karyawan Papua, serta 2,2% karyawan Asing).

Menanam Investasi > USD 8,5 Miliar untuk membangun infrastruktur perusahaan dan sosial di Papua, dengan rencana investasi-investasi yang signifikan di masa dating.

PTFI telah membeli > USD 11,26 Miliar barang dan jasa domestik sejak 1992.

Dalam kurun waktu empat tahun terakhir, PTFI telah memberikan kontribusi lebih dari USD 37,46 Miliar dan dijadwalkan untuk berkontribusi lebih banyak lagi terhadap pemerintah Indonesia hingga lebih dari USD 6,5 Miliar dalam waktu empat tahun mendatang dalam bentuk pajak, dividen, dan pembayaran royalti.

Keuntungan finansial langsung ke pemerintah Indonesia dalam kurun waktu empat tahun terakhir adalah 59%, sisanya ke perusahaan induk (FCX) 41%. Hal ini melebihi jumlah yang dibayarkan PTFI apabila beroperasi di negara-negara lain.

Kajian LPEM-UI pada dampak multiplier effect dari operasi PTFI di Papua dan Indonesia di 2011: 0,8% untuk PDB Indonesia, 45% untuk PDRB Provinsi Papua, dan 95% untuk PDRB Mimika.

Membayar Pajak 1,7% dari anggaran nasional Indonesia.

Membiayai >50% dari semua kontribusi program pengembangan masyarakat melalui sektor tambang di Indonesia.

Membentuk 0,8% dari semua pendapatan rumah tangga di Indonesia.

Membentuk 44% dari pemasukan rumah tangga di provinsi Papua.

Dampak negatif dan kontroversi PT Freeport Indonesia Selama penambangan sejak awal berdiri PTFI sudah banyak kerusakan lingkungan yang nyata terjadi di daerah Papua. Sungai yang tercemar logam berat sampai kerusakan permanen pada hutan di sekitar pertambangan yang turut merusak kekayaan hayati di Indonesia. Dampak secara tak langsung juga merugikan masyarakat yang hidup bergantung pada sungai di Papua.

Sebanyak kurang lebih 300.000 Ton/Hari Limbah dihasilkan dan dibuang dari proses pertambangan oleh perusahaan Amerika tersebut ke hutan dan sungai sehingga menyebabkan matinya hewan dan tumbuhan serta meracuni penduduk yang bergantung pada lingkungan di Papua. Kerusakan lingkungan hidup tidak begitu di perhatikan oleh PTFI asal Amerika tersebut karena tidak menguntungkan pada perusahaan.

Masyarakat lokal hanya dijadikan buruh dengan upah yang tidak sesuai dengan keuntungan yang didapat oleh PTFI per tahun. Ratusan ribu ton bijih Emas, Perak, dan tembaga dihasilkan dan di bawa ke Amerika yang diambil dari Negara Indonesia tanpa ada dampak Positif bagi masyarakat setempat. Tidak ada perbaikan kualitas pendidikan, pekerjaan, maupun penghasilan yang didapat masyarakat Papua dari keberadaan PTFI di Indonesia. Dengan hasil tambang jutaan Ton, tidak ada pembangunan infrastruktur bagi masyarakat setempat.

Kehidupan masyarakat setempat juga terancam dengan keberadaan PTFI asal Amerika tersebut, karena masyarakat yang bukan pekerja PTFI bisa di usir, bahkan di tembak jika mendekati area pertambangan tanpa izin. walaupun masyarakat Papua hanya mencari hasil hutan di Sekitar PTFI.

Negara Indonesia dirugikan dengan adanya PTFI. Sebanyak jutaan Ton Bijih Emas, Perak, dan Tembaga ditambang dari Papua, negara Hanya mendapatkan paling banyak 10% dari keuntungan yang didapat oleh PTFI. Karena PTFI melakukan pemurnian di negara asalnya yaitu Amerika serikat.

PTFI tidak mengindahkan keselamatan pekerjanya yaitu masyarakat Papua sendiri. hal ini terbukti saat terjadi runtuhnya tambang pada akhir 2012 lalu, tidak ada penanganan serius dari PTFI bagi para korban (dan keluarga). Bahkan kunjungan menteri dan instansi terkait untuk melakukan penyelidikan kasus, dihambat oleh Pimpinan PT Freeport Indonesia, sehingga penyelidikan lebih lanjut tidak bisa dilakukan.

PTFI berusaha menyuap aparat dengan menambah uang lelah (gratifikasi) untuk penjagaan pabrik penambangan dari masyarakat setempat.

Perpanjangan Kontrak Kerja PT Freeport Indonesia Hanya akan merugikan masyarakat, bangsa, dan Negara selama puluhan tahun yang akan datang.

Perpanjangan kontrak PTFI merupakan bentuk ketidakpedulian pemerintah pada masyarakat Indonesia bagian timur selama puluhan tahun yang akan datang.

Perusahaan PT. Freeport Indonesia meskipun perusahaan BUMN tetapi hasil produksinya lebih banyak dibawa ke Amerika daripada untuk Indonesia. Ini salah satu dampak buruk investasi asing,karena kurang efektifnya kebijakan dan peraturan pemerintah pusat maupun daerah dalam menangani kasus yang melibatkan perusahaan asing atau investor asing.Keuntungan yang di dapat Indonesia juga sangat sedikit,karena PT Freeport Indonesia yang mencari bahan baku saja tetapi di olahnya di Amerika. Jika Indonesia dapat dengan tegas dalam membuat dan melaksanakan peraturan dan kebijakan maka Indonesia tidak harus rugi banyak terutama masyarakat sekitar.Seharusnya jika pada tahun-tahun sebelumnya freeport tidak memberikan keuntungan yang lebih pada Indonesia,pemerintah berani memutus kontrak bukan memperpanjang kontrak. Selain tidak bisa memberikan keuntungan besar bagi Indonesia,freeport merusak lingkungan papua akibat pengeksploran yang berlebihan dan merugikan masyarakat sekitar karena Indonesia lebih memihak kepada freeport daripada warga negaranya sendiri.