fb 11 geofisika gravity

Upload: fransiskus-anjar

Post on 30-Oct-2015

34 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Geofisika praktikum semester 4

TRANSCRIPT

  • ProsidingSeminarNasionalFisika2010ISBN:9789799801067

    105

    PENENTUAN LAPISAN AIR TAWAR DAN AIR ASIN DI DAERAH KUDUS DENGAN METODE GEOLISTRIK POLARISASI TERIMBAS

    Tati Zera, dan Nurmilasari

    Prodi Fisika, FST UIN syarif Hidayatullah, Jakarta [email protected]

    Abstrak Telah dilakukan interpretasi hasil pengolahan data geolistrik polarisasi terimbas (Induced polarization, IP) untuk daerah Kudus. Interpretasi dilakukan untuk mendapatkan dua parameter, tahanan jenis dan chargeabilitas pada 7 lintasan sepanjang 1000 1500 m dengan masing-masing lintasan mempunyai 40 50 titik ukur. Hasilnya memperlihatkan bahwa di daerah tersebut terdapat dua kelompok harga tahanan jenis (2-7 Ohm-meter untuk sedimen lempung dan 8-9 Ohm-meter untuk sedimen pasir) serta dua kelompok harga chargeabilitas ( - 8 sd -82 milidetik untuk air payau asin dan 13 sd 53 milidetik untuk air tawar) pada kedalaman yang berbeda. Kata kunci: Geolistrik polarisasi terimabas, tahanan jenis, chargeabilitas. Abstract Interpretation of induced polaritation data on the Kudus area had done. The interpretation had done to find two parameters, the resistivity and the chargeability on 7 line by 1000 1500 m and 40 50 point in the survey. The results show that the area had two type of resistivity value (2-7 Ohm-meter for the clay and 8-9 Ohm-meter for the sandstone ) and two type of chargeability (- 8 sd -82 miliseconds for the salt water and 13 sd 53 miliseconds for the pure tawar ) in the different depth.

    LATAR BELAKANG

    Walaupun air terdapat di alam secara berlimpah karena menutupi sekitar 70%

    permukaan bumi, dengan jumlah sekitar 1.368x1015 m3, namun tidak semua air tersebut

    dapat dimanfaatkan sebagai air minum seperti, air laut karena tingkat keasinannya atau air

    tawar yang mengandung unsur kimia yang melebihi batas tertentu yang diizinkan untuk

    dikonsumsi manusia. Oleh karenanya untuk pencarian sumber air dengan kriteria tertentu

    harus dilakukan penelitian, misalnya untuk penentuan lokasi-lokasi keberadaan air tawar

    dan air asin. Demikian pula halnya untuk daerah Kudus Jawa Tengah. Di beberapa bagian

    wilayah Kudus ini sering mengalami kesulitan memperoleh air tawar. Hal ini diduga

    karena terperangkapnya air laut pada saat pengendapan sedimen sehingga berakibat

    terakumulasinya air berkualitas payau atau asin.

    Daerah Kudus yang secara Geografis terletak pada 1100 52001100 5230BT

    dan 60 5410 605420LU, berdasarkan kondisi geologi regionalnya, tersusun oleh

  • 106 ProsidingSeminarNasionalFisika2010

    sedimen kuartier berupa Alluvium (kerakal, kerikil, pasir, lanau, lempung dan material

    vulkanik lainnya). Dan dibagian Selatannya disusun oleh sedimen tersier dari formasi Bulu

    dengan variasi batuan berupa batu gamping dengan sisipan pasir dan batu gamping dengan

    sisipan lempung. Kondisi daerah Kudus secara Regional dapat dilihat pada gambar berikut.

    Gambar 1. Peta Geologi Regional daerah Kudus dan sekitarnya. (Sumber: Pusat Penelitian dan Pengambangan Geologi , Bandung )

    GEOLISTRIK POLARISASI TERIMBAS UNTUK DAERAH KUDUS Metode geolistrik polarisasi terimbas (Induksi Polarisasi, IP) telah dipilih untuk

    melakukan survey pelacakan keberadaan lapisan air tawar maupun air asin di di daerah

    Kudus. Metode geolistrik polarisasi terimbas yang dipilih adalah dengan domain waktu

    yang parameternya dihitung untuk mengetahui adanya polarisasi, yaitu kemampuan untuk

    dimuati (chargeability). Metode ini berguna untuk mendeteksi terjadinya proses polarisasi

    listrik pada air tawar maupun air asin dibawah permukaan serta mengetahui pola

    penyebarannya secara horizontal dan vertikal.

    Pada Metode ini arus searah (DC) yang konstan diinjeksikan ke dalam tanah untuk

    beberapa saat, kemudian secara tiba-tiba diputus sehingga diperoleh kurva penurunan

    tegangan yang dapat diukur atau dicatat .Biasanya kurva penurunan tegangan tersebut

    diintegrasikan terhadap waktu untuk memperoleh luas daerah dibawah grafik penurunan

    tegangan dalam satuan voltdetik. Kemudian harga yang didapat dibagi dengan tegangan

    primer yang diukur pada saat arus mengalir dan diperoleh suatu harga dengan satuan

    millidetik. Semakin luas daerah yang terukur maka makin besar polarisasi dari batuan yang

    diukur. Tegangan pada saat arus sebelum diputus dicatat sebagai tegangan primer (Vp)

  • T.ZeradanNurmilasari,PenentuanLapisanAirTawardanAirAsindiDaerah 107

    107

    sedangkan tegangan pada saat arus mulai diputus dicatat sebagai tegangan sekunder (Vs).

    Parameter yang dihitung sebagai petunjuk adanya polarisasi dinamakan chargeabilitas (m)

    dan dapat dinyatakan dengan rumus:

    p

    t

    t s

    V

    dtVm

    =2

    1

    Dengan : Vs = Tegangan sekunder (volt)

    Vp = Tegangan primer (volt )

    t1 = Waktu ketika arus mulai diinjeksikan (detik)

    t2 = Waktu saat arus diputus (detik)

    Adapun konfigurasi untuk pengukuran yang dilakukan adalah dan konfigurasi

    Wenner dan peralatan ukur ABEM Terrameter SAS-1000

    Gambar 2. Konfigurasi Wenner

    Survey dilakukan pada 7 lintasan dengan panjang 1000 1500 m dengan jumlah

    titik pengukuran pada setiap lintasan 40 50 titik, sebagaimana dapat dilihat pada gambar

    3 berikut.

    Gambar 3. Peta lokasi distribusi titik pengukuran geolistrik daerah Kudus.

  • 108 ProsidingSeminarNasionalFisika2010

    Data polarisasi yang diperoleh dari konfigurasi Wenner ini diproses menggunakan

    software Res2Dinv, sehingga nilai true resistivity (nilai tahanan jenis sebenarnya ) dan

    chargeabilitasnya dapat ditentukan dari model invers penampang tahanan jenis (invers

    model resistivity section) dan chargeabilitas 2D.

    HASIL DAN ANALISA Dari seluruh hasil pengolahan data dengan sofware yang digunakan, terdapat dua

    kelompok harga tahanan jenis dan chargeabilitas sebagaimana berikut.

    Tabel 1. Dua kelompok harga Tahanan Jenis dan chargeabilitas yang diperoleh.

    Sehingga untuk ke-7 penampang lintasan yang diinterpretasikan diperoleh harga-harga

    tahanan jenis, chargeabilitas , kedalaman lapisan, jenis lapisan, sebagaimana terdapat pada

    table 2.

  • T.ZeradanNurmilasari,PenentuanLapisanAirTawardanAirAsindiDaerah 109

    109

    Tabel 2. Hasil interpretasi masing-masing lintasan.

    Secara umum pada seluruh lintasan terdapat sedimen lempung (indikasi adanya

    lapisan air asin) sekaligus sedimen pasir (indikasi adanya lapisan air tawar), kecuali untuk

    dua lintasan C dan E, yang hanya mengandung sedimen lempung. Artinya pada lintasan

    tersebut hanya terdapat lapisan air asin. Untuk 5 lintasan lainnya terdapat kandungan air

    tawar sekaligus air asin pada lapisan dengan kedalaman yang berbeda.

    Tiga lapisan yang potensial mengandung air tawar adalah lapisan A, AB dan B.

    Sementara dua lapisan lainnya D dan F memiliki lapisan air tawar yang lebih tipis

    dibandingkan lapisan air asin.

    KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Hasil survey geolistrik polarisasi terimbas yang telah dilakukan di daerah Kudus

    menunjukan bahwa di daerah tersebut memang terdapat lapisan air asin (cendrung dekat

    permukaan) dan lapisan air tawar. Luasnya kandungan air asin tidak berarti bahwa di

  • 110 ProsidingSeminarNasionalFisika2010

    seluruh daerah survey tidak terdapat lapisan air tawar. Terdapatnya lapisan air tawar

    dengan kandungan yang cukup potensial berdasarkan hasil survey berada di sekitar

    lintasan A,AB, dan B yang jika digambarkan pada peta lokasi survey adalah sebagaimana

    terlihat pada gambar 4. Dan untuk mengetahui karakteristik air tawar tersebut perlu

    dilakukan pemboran pada salah satu lokasi potensial dengan kedalaman > 125 m.

    Gambar. 4. Lokasi potensial lapisan air tawar daerah Kudus.

    DAFTAR PUSTAKA

    [1] Effendi, Hefni, Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan

    P, Perairan, Kanisius, Yogjakarta, 2003.

    [2] http://www.geoscience.com, diakses pada Selasa , 8 Juli 2008.

    [3] http://www.geocis.net/image-upload/Induced+polarization.pdf

    [4] Nurdin, M. dkk, Laporan Akhir Tanah Dalam Desa Karangrowo, Kecamatan

    Undaan, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, PPGN-BATA, Pasar Jumat Jakarta, 2007.

    [5] Soemarno, Sidharta, Manfaat Gejala Polarisasi Terimbas (IP) dalam Eksplorasi,

    LGPN-LIPI, Bandung, 2004.

    [6] Telford, W.M, Geldart, L.P & Sheriff, RE, Applied Geophysics, Cambridge

    University Press, 1990.