farvet interaksi obat baru

Upload: monky-d-aman

Post on 22-Jul-2015

271 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Interaksi obat dan antagonisme obat Lecture : Drh. Pambangun M E-mail : [email protected] HP. 0812 335 5757

INTERAKSI OBAT DAN ANTAGONIS OBAT Interaksi obat adalah perubahan respon farmakologis terhadap obat yang disebabkan adanya obat kedua . Antagonisme obat adalah suatu keadaan ketika efek dari satu obat menjadi berkurang atau hilang sama sekali yang disebabkan oleh keberadaan satu obat lain.

Menurut mekanisme terjadinya antagonisme obat, dapat diklasifikasikan menjadi 5 macam, : 1. Antagonisme kimiawi, kedua obat bergabung dalam larutan, efek obat yang aktif menjadi hilang. Keracunan Timah /Cadmium + Dimercaprol_--inaktivasi -komplek inaktif.

2. Antagonisme farmakokinetik, menjelaskan keadaan obat antagonis secara efektif mengurangi konsentrasi obat aktif pada tempat kerjanya. Dgn meningkatkan degradasi metabolic obat aktif, misal: Pengurangan efek antikoagulan warfarin, bila metabolism dihepar ditingkatkan oleh fenobarbital. Kecepatan absorpsi obat aktif via saluran cerna dikurangi, atau kecepatan skresi via ginjal ditingkatkan, missal: Pemberian Na-bikarbonat untuk alkalinasi urine pada keracunan fenobarbital

3. Antagonism dengan blockade reseptor. , ada 2 macam : a.Antagonism kompetitif reversible, antagonis terjadi antara agonis dan antagonis yang berkompetisi untuk menduduki reseptor yang sama, karena kedua obat berkombinasi dengan reseptor secara reversible.Contoh antagonis kompetitif reversible, antagonism atropine terhadap asetilcholin pada reseptor muskarinik, dan antagonism fentolamin terhadap noradrenalin pada adrenoseptor alfa. b.Antagonisme kompetitif yang irriversibel / tidak seimbang. Agonis dan antagonis menduduki resptor yang sama tetapi antagonis membentuk suatu ikatan kimia kuat yang tidak mudah terurai dengan reseptor. Kecepatan disosiasi reseptor terjadi sangat lambat atau tidak sama sekali sehingga makin lama, makin banyak resptor yang inaktif karena ditempati antagonis pada saat agonis diberikan. Terjadi inaktivasi total dari reseptor. Contoh : antagonisme oleh fenoksibenzamin (obat untuk tractus urinarius) terhadap noradrenalin pada alfa adrenoreseptor

4. Antagonisme Non- Kompetitif ., antagonisme dimana ketika obat antagonis memblokade suatu tempat tertentu dari rangkaian kejadian yang diperlukan untuk menghasilkan respon suatu agonis . contoh : verapamil ( obat antiaritmia ) dan nifedipin (obat antiaritmia) akan menghalangi masuknya ion calcium melalui membrane sel, dan dengan demikian menghambat kontraksi otot polos yang disebabkan obat lain.

5. Antagonisme fisiologik , interaksi antara dua obat yang mempunyai efek yang berlawanan didalam tubuh dan cenderung untuk meniadakan satu sama lain. Contoh, adrenalin meningkatkan tekanan arteri dengan bekerja pada jantung dan pembuluh darah perifer, sedangkan histamine menurunkan tekanan arteri dengan cara vasodilatasi sehingga kedua obat dapat disebut sebagai antagonis fisiologik.

Interaksai Obat bisa meningkatkan atau

menurunkan respon farmakologis, bisa juga menguntungkan atau justru membahayakan pasien.Interaksi obat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hubungan dosis dan efek obat. Ada 3 (tiga) klasifikasi Interaksi Obat : 1). Interaksi Farmakodinamik, adalah interaksi antara suatu obat (misalnya obat A) yang dapat mengubah aksi obat lain (misalnya obat B) tanpa mengubah konsentrasi obat B pada tempat kerjanya. 2). Interaksi Farmakokinetik , adalah interaksi antara suatu obat (misalnya obat A) dengan mengubah konsentrasi obat lain (misalnya obat B) yang mencapai tempat kerjanya. 3).Interaksi Farmakosetik, adalah reaksi obat yang terjadi secara fisik atau kimia ketika masih dalam syring atau tempat lain

1.Interaksi Farmakodinamik, Dapat terjadi dengan berbagai cara dan dapat mengakibatkan berkurang atau bertambahnya efek obat dengan keberadaan obat lain. Contoh : antagonis reseptor beta ( misalnya propanolol) mengurangi efektivitas agonis reseptor beta ( misalnya salbutamol). Sulfonamide mencegah sintesis dihidrofolat oleh bakteri. Trimetoprim menghambat reduksi dihidrofolat menjadi tetrahidrofolat. Kedua obat dikombinasikan akan berefek sinergistik sebagai anti bakteri

2.Interaksi Farmakokinetik. Ke empat proses utama dalam farmakokinetik obat ( Absorbsi , Distribusi, Metabolisme, Ekskresi ) dapat dipengaruhi obat obat lain yang diberikan bersamaan. Level obat dalam plasma atau jaringan dipengaruhi oleh obat lain . Perubahan ini bisa terjadi pada saat absorpsi, distribusi, metabolism, dan ekskresi (ADME) obat.

Pada fase absorpsi. Metochlopramide mempercepat pengosongan lambung dan mendorong jalannya obat masuk kedalam usus halus untuk diabsorbsi. Sebaliknya Atropin, opiate akan memperlambat peristaltic usus , sehingga memperlambat absorpsi obat. Calcium dan Ferrum dapat membentuk kompleks tidak larut dengan tetrasiklin, sehingga menghambat absorpsi antibiotik tersebut. Calcium yang diberikan bersama tetracycline dalam waktu yang bersamaan, calcium mengikat tetracycline dan membentuk kompleks yang tidak akan terserap. Penambahan adrenalin pada suntikan anestesi local., efek vasokontstriksi adrenaline memperlambat absorpsi obat anestetika local dari tempat suntikan sehingga memperpanjang efek anestetika local tersebut.

Pada fase Distribusi Obat, Interaksi terjadi pada obat yang berkompetisi untuk berikatan dengan protein plasma . Obat yang termasuk Displacing Agents seperti fenilbutason, aspirin, sulfonamide dan trikloroasetat (metabolit dari kloral hidrat) , dengan dosis yang cukup tinggi dapat mengusir obat lain dari ikatannya dengan protein plasma. Obat yang terusir antara lain adalah warfarin (antikoagulan oral), tolbutamid (antidiabetik oral), dan metotreksat (antikanker).

Pada fase Metabolisme Obat Interaksi disebabkan oleh adanya induksi enzim hepar oleh berbagai macam obat yang termasuk golongan Induser Enzym yaitu fenobarbital dan barbiturate lainnya, rifampisin, etanol, griseofulvin, fenilbutason, dan karbamizepin. Obat obat yang metabolismenya meningkat oleh adanya induser enzyme adalah warfarin, tolbutamid, digitoksin, serta obat obat induser itu sendiri. Induksi enzyme yang meningkatkan metabolisme obat itu sendiri menjelaskan proses terjadinya toleransi yang timbul perlahan terhadap efek fenobarbital dan etanol . Ketokonazol/ antijamur bersama sama terfenadin /antihistamin non sedase ,menimbulkan interaksi berbahaya, karena ketonazol akan menghambat enzyme metabolism terfenadin di hepar sehingga terjadi akumulasi terfenadin disirkulasi darah. Akumulasi terfenadin yang tinggi menyebabkan aritmia jantung yang fatal. Pemberian Erythromycin bersama teofilin , erythromycin menghambat metabolism teofilin , sehingga konsentrasi teofilin tinggi, menyebabkan stimulasi jantung dan kejang kejang.

Disulfiram/inhibitor enzyme aldehiddehydrogenase, dengan alkohol/etanol. , akumulasi asetaldehid menyebabkan mual ----terapi pecandu alkohol. Disulfiram menghambat metabolisme obat lain seperti dengan warfarin, benzodiazepine, --memperpanjang efek. Metronidazol / antiamuba mempunyai efek hambatan enzim aldehid dehidrogenase, seperti disulfiram,ber interaksi dengan alkohol. Tiamulin dengan koksidiostat ionophor ( monensin, salinomysin, maduramysin, narasin) dalam pakan unggas , memperlambat metabolisme dan eliminasi koksidiostat tersebut, bisa menyebabkan paralisis pada unggas.

Pada fase Ekskresi Obat suatu obat mempengaruhi ekskesi obat lain dengan cara : 1)mengubah ikatan protein sehingga mengubah kecepatan filtrasi glomeruli. 2) menghambat sekresi tubuli, dan 3) mengubah aliran urine dan atau pH urine , contoh : probenesid/uricosuric drug menghambat sekresi penisilin dengan jalan berkompetisi untuk transport aktif pada sel sel tubuli ginjal sehingga secara klinis akan diperoleh kadar penicillin yang lebih tinggi dan akan memperlama kerja penisilin. Pemberian furosemid / diuretika, pada kasus keracunan obat-obatan , meningkatkan sekresi urine, mempercepat keluarnya obat. Pada alkalinasi atau asidifikasi urine pada keracunan obat asam lemah/basa lemah, dilakukan untuk meningkatkan ekskresi obat.

3.Interaksi farmasetik terjadi bila reaksi fisika atau kimia sebagai akibat dari pencampuran obat didalam syring atau tempat lain, botol, kontainer. , contoh : amphotericin B membentuk presipitat ketika dicampur dengan larutan elektrolit. Ampicillin dan furosemid akan di inaktifasi secara kimia bila dicampur dengan media yang bersifat asam.

Tabel antibiotika , Indikasi, obat Antagonis, keterangan tambahanObat Indikasi Obat Antagonist Keterangan tambahan

Penicillin spektrum sempit Penicillin G Sodium

Infeksi yang disebabkan Tetracycline organisme yang sensitive Chlorampenicol terhadap penicillin; bakteri Paromomycin penyebab pneumonia, traktus respiratorius bagian atas, strangles pada kuda, blackleg, infected wound, infeksi tractus urinarius / dengan dosis tinggi

Penicillin G potassium

= penicillin G Sodium

= Penicillin G Sodium

Bisa menyebabkan hyperkalemia (IV); dgn IM pada kuda ,absorpsi absorpsi lambat

Penicillin G Procain

= Penicillin G Sodium

=Penicillin G sodium

Jangan diberikan IV; kontraindikasi untuk kuda pacu dan hewan eksotik Preslaughter withdrawel period, juga pada sapi perah

Penicillin G benzathin

=Penicillin G Sodium

=Penicilin G Sodium Jangan diberikan IV, preslaughter withdrawal period, sapi perah selama 2 minggu

Narrow Spectrum, Acid resistant Penicillins

Penicillin V

Infeksi ringan setelah parenteral terapi

= Penicillin G Sodium

Jangan diberikan bersama pakan, kurang aktif melawan bacteri Gram Negatif daripada Penicillin G

Beta-Lactamase Resisten Penicillin

Methicillin

Pyodermatitis ,otitis = Penicillin G externa, kiondisi sodium lain karena Staphilococcus aureus

Tidak stabil dalam larutan, ln vitro tdk sesuai,tidak cocok

Cloxacillin

= methicillin

= penicillin G sodium = penicillin G sodium Sulfonamide

Untuk intramammary dry cow Absorpsi pada GI tract lebih bagus dp. Cloxacillin Absorbsi tidak sebaik cloxacillin

Dicloxacillin dan floxacillin Oxacillin

= methicillin = methicillin

Broad spectrum PenicillinsAmpicillin dan Hetacillin Infeksi pada organ atau jaringan oleh bacteri yang sensitive thd ampicillin Chloramphenicol, Erythromycin, Tetracycline, Cephaloridin Incompatible dgn obat2 an dan larutan; menganggu absorpsi pakan, preslaughter withdrawal time Absorpsi GI tract lebih bagus dp. Ampicillin.

Amoxicillin

= ampicillin

= ampicillin

Piperacillin Carbenicillin sodium

= ampicillin Aminoglycosida = ampicillin, khususnya infeksi Pseudomonas = ampicillin Digunakan ketika campuran larutan masih segar.

Cabenicillin indanyl sodiumTicarcillin

= carbenicillin sodium= carbenicillin sodium

= ampicillin

Cepat diabsorbsi dalam GI tractDigunakan infuse pada intra uterin kuda betina

= ampicillin

Potentiated Penicillin Amoxicillin Potassium (clovulanate 4:1) Dalam kombinasi digunakan untuk infeksi yang meluas = ampicillin Tidak untuk yang allergy pada penicillin atau cephalosporin

Inhibitor Skresi tubulus dari Penicillin Probenecid , memperlama level Penicillin dalam darah-- hemat

Oxytetracycline

Infeksi organisme yang sensitive terhadap tetracycline: anaplasmosis, sering tidak efektif untuk endocarditis, empyema, meningitis, septic arthritis, dan osteomyelitis.

Antasida, milk(susu), diuretic, methoxyflurance, penicillin, ferrous sulfat.

Long withdrawal times in cattle, bisa menyebabkan shock pada kuda, bila diberikan intra vena, juga diare pada kuda. Yang injeksi ada yang Long Acting Oxytetracycline, selain oxytetracyclin dihydrat mengandung 2 pyrolidon larutan yang mengontrol pelepasan obat ke jaringan .

Chlortetracycline

= oxytetracycline

Antasida, milk (susu), diuretic, methoxyflurance, penicillin

Tetracycline

= oxytetracycline

= oxytetracyclin

Pemberian dosis tinggi pada hewan muda menyebabkan gangguan ginjal, berpengaruh pada tulang dan gigi, warna gigi berubah., menyebabkan demam pada kucing, hewan peka bisa terjadi hepatotoksik.

Doxycycline, Minocycline

= oxytetracycline tapi penetrasi kedalam jaringan lebih baik. Doxycycline bagus digunakan untuk Canine erlichiosis.

Minocyclin = chlortetracycycline; Doxycycline = oxytetracycline, Barbiturate dan carbamazepin

Keduanya, antibiotik tetracycline broad spectrum yang kuat.

Tabel Cephalosporin , indikasi, antagonis, keterangan

Obat Cefadroxil

Indikasi Infeksi organism yang sensitive pada Tract. Respiratorius. Tract. Urinarius. Kulit, jaringan lunak, tulang, persendian. Tractus urinarius

Antagonis Semua cephalosporin : gentamycin

Keterangan Makanan yang diabsorpsi absorpsinya tidak terganggu

Cephalexin

Cephalothin

= cephadroxil

Cefazolin

= cephalothin

Cephapirin

=cephalothin

Makanan jadi lebih lambat absorpsinya. Mastitis masa laktasi, intra mammary Injeksi intra muskuler menyebabkan rasa nyeri; Inaktivasi dalam hati Daya ikat dgn protein tinggi; jarang menyebabkan nephrotoksik Infuse intramammary untuk mastitis,masa

Cefamandole

Infeksi gram negative

Dosis dikurangi untuk opasien yang gagal ginjal Reaksi local pada tempat suntikan Bisa untuk hewan laktasi

Cefoxitin (cephamycin) Celtiofur HCL

Infeksi organism snsitif

Tractus resplratorius babi, broad spectrum termasuk strain yang diproduksi beta- lactamase

Celtiofur sodium

Traktus respiratorius pada sapi, , kambing, kuda, babi; Tractus urinarius pada anjing; control mortalitas awal pada DOC, day old turkey poult., broadspctrum strain yang diproduksi beta-lactamase

Bisa untuk hewan laktasi

tugas Farmakologi veteriner (sebelum UAS)

Nama obat Ivermectin Nystatin Nitroxynil Diclazuril Norfloxacin Ciprofloxacine Bacitracin Levamisole

Golongan

Indikasi

Aplikasi

Keterangan

Cyromazin FipronilSpiramysin Neomysin Virginamysin

QUIZ : 1. apa yang disebut interaksi obat ? 2. apa yang disebut antagonisme obat ? 3. ada berapa macam interaksi obat ? Sebutkan !