farmokologi nefrotoksik

17
L/O/G/O FARMAKOLOGI NEFROTOKSIK Ns. Nuriya, S.Kep, Sp.KMB.

Upload: agis-taufik

Post on 25-Oct-2015

312 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: farmokologi nefrotoksik

L/O/G/O

FARMAKOLOGI NEFROTOKSIK FARMAKOLOGI NEFROTOKSIK

Ns. Nuriya, S.Kep, Sp.KMB.

Page 2: farmokologi nefrotoksik

GINJAL

Obat dapat menginduksi gangguan fungsi ginjal dgn 2 cara:

1. Kerusakan langsung pada ginjal

2. Kerusakan tidak secara langsung, melalui efek pada aliran darah ginjal.

Fungsi ginjal:- Homeostatis elekrolit- Ekskresi zat racun/metabolit

Volume darah ke ginjal dalam jumlah besar.

Page 3: farmokologi nefrotoksik

Dalam melaksanakan fungsinya : Ginjal

terpapar : berbagai bahan kimia termasuk

- hormon endogen, protein, zat nefrotoksik.

Aliran darah Ginjal :

- 650 ml/menit, paparan zat toksik - 20 % di filtrasi di glomerulus

tubulus

paparan ZAT TOKSIK glomerulus

Tubulus reabsorpsi filtrat 10X [plasma]

efek toksik pada tubulus sel tubulus

Page 4: farmokologi nefrotoksik

Ginjal merupakan organ yg rentan terjadi kerusakan akibat pemakaian obat-obatan maupun zat- zat kimia lainnya, disebabkan karena :Ginjal mendapat suplai darah terbesar didalam

tubuh pengaliran obat-obatan ke ginjal tinggi sekali.

Mempunyai permukaan endotel yg sangat luas menjadi tempat pengendapan kompleks imun pd proses imunologik.

Sel tubulus permukaan baso-lateral (bagian dalam) maupun permukaan luminal (“brush border”) sering mengalami kontak dengan obat-obatan.

Paparan terhadap obat-obatan bertambah bila fungsi ginjal menurun, terjadi karena adanya perlambatan pada eliminasi obat-obat yg potensial bersifat nefrotoksik.

Page 5: farmokologi nefrotoksik

Continue...Continue...

• Beberapa keadaan yg dpt menimbulkan disfungsi ginjal akibat obat- obatan adalah : perubahan perfusi ginjal, perubahan filtrasi glomerulus, kerusakan sel tubulus dan obstruksi tubulus.

Mekanisme nefrotoksisitas, terjadi melalui beberapa mekanisme, diantaranya:– Efek pada aliran darah ginjal.– Efek toksik pada sel tubulus– Kelainan Imunologik– Obstruksi pada tubulus atau ureter.

Page 6: farmokologi nefrotoksik

Efek toksik obat yg mengenai pembuluh darah ginjal sbbkn pe- aliran darah ginjal dan laju filtrasi glomerulus ; – misalnya : endometasin memblokir produksi

vasodilator prostaglandin.

Zat/obat di tubulus bersinggungan langsung dgn permukaan sel tubulus atau masuk ke sel tubulus pada proses reabsorpsi atau sekresi shg terjadi: ^kerusakan “brush border”, ^berbagai organel sel, ^inaktivasi enzim – misalnya efek toksik aminoglikosida, sefaloridin,

logam berat dll.

Continue...Continue...

Page 7: farmokologi nefrotoksik

Efek toksik menurut Lokasi;1.Pre-Renal : Ggg. Hemodinamik

Kerusakan tipe iskemik Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS), Siklosporin A

2. Renal : Tubular Toksisitas Aminoglikosida, Ciplastin,

Radio Kontras, OAINS

3. Post Renal Aliran Urine terggangu Endapan pada tubulus :

- MTX - Asam Urat

- Oxalat

Page 8: farmokologi nefrotoksik

Macam Obat- obatan NefrotoksikMacam Obat- obatan Nefrotoksik

1. Aminoglikoside : Efektif untuk gram negatif, tetapi Nefrotoksis. Pemakaian pada GGK dan GGK end stage yang Hemodialisa :– Dosis sama, interval diperpanjang– Dosis kecil interval sama– Monitor ureum/creatinin dn kadar obat dalam

plasma

2. Sulfonamid : Ekskresi lewat ginjal, sering dipakai pada HIV/AIDS. Bila terpaksa dipakai:– Mempertahankan hidrasi diuresis 1500 cc/24

jam– Alkalinasi dengan sodium bicarbonat pH urine >

7,5– Pemeriksaan urine berkala mendeteksi adanya

Hematuria.

Page 9: farmokologi nefrotoksik

3. Amphotericyn B : Obat jamur sangat Nefrotoksik, larut dalam air. Bila terpaksa dipakai :– Mencampur dengan intralipid– Dopamin agonis– Suplementasi garam infus– Dosis titrasi

4. Rimfampisin : Obat TBC, toksitas tergantung lama pemakaian bersifat reversible

5. Asiklovir : Anti virus tidak larut air, terjadi presipitasi pada tubulus obstruksi bersifat reversible

6. Penisilin, Sefalosforin, Betalaktam : Tidak langsung Nefrotoksik, tetapi terjadi Nefropati terutama metisilin, Penisilin, dan Ampisilin. Sefalosforin bila dosis tinggi dapat Nefrotoksis.

Macam Obat- obatan NefrotoksikMacam Obat- obatan Nefrotoksik

Page 10: farmokologi nefrotoksik

Macam Obat- obatan NefrotoksikMacam Obat- obatan Nefrotoksik7. Vankomisin : Sangat toksis, bila terpaksa dipakai

harus monitoring yang ketat; urine, plasma darah, ureum / kreatinin.

8. NSAID : Menghambat efek Prostaglandin. Prostaglandin menimbulkan dilatasi kapiler ginjal, menurunkan resistensi kapiler ginjal, meningkatkan perfusi ginjal

9. Tetrasiklin : Menimbulkan Fanconis’s Syndrome, Hiperkatabolik degan kenaikan urea

10. Metotrexate : Dosis tinggi menimbulkan Tubular Nekrosis Akut dan pengendapan di Tubulus.

Page 11: farmokologi nefrotoksik

Kerusakan ginjal akibat Obat NefrotoksikKerusakan ginjal akibat Obat Nefrotoksik

Page 12: farmokologi nefrotoksik

Efek samping akibat interaksi obat-penyakitEfek samping akibat interaksi obat-penyakit

Page 13: farmokologi nefrotoksik

Prinsip penanggulangan dan Terapi konservatif

Prinsip penanggulangan dan Terapi konservatif

Cronik Kidney Disease– glomerular filtration rate (GFR) ≤ 60

ml/minute/1.73m2 atau GFR ≥ 60 ml/minute/1.73m2 disertai adanya kerusakan ginjal selama lebih dari 3 bulan.

Page 14: farmokologi nefrotoksik

• Hiperurikemia sering terjadi pada CKD disebabkan oleh me- ekskresi asam urat akibat me- faal ginjal. Pengaturan diet atau obat seperti allopurinol dpt atasi hal ini.

• Penggunaan obat- obat nefrotoksik harus dihindari. – Antibiotika golongan aminoglikosida bersifat

nefrotoksik langsung.– Diuretika secara tidak langsung sbbkn kontraksi

cairan ekstraseluler shg me- faal ginjal.– Obat-obat gol analgetika khususnya gol.

penghambat siklooksigenase seperti indometasin, aspirin, dapat secara cepat menurunkan faal ginjal.

Continue...Continue...

Page 15: farmokologi nefrotoksik

Hipertensi pada CKDHipertensi pada CKD

– Diuretic bermanfaat pd hipertensi akibat kelebihan cairan. Diuretika umumnya menurunkan LFG 10-15%. Obat dari gol. tiazida efektif bila LFG diatas 25-30 ml/menit. Bila LFG dibawah nilai ini, dan kadar kreatinin serum >2 mg/dl, maka dipilih obat dari gol loop diuretic seperti furosemid atau bumetanid.

– ACE inhibitor seperti captopril dpt memberi perlindungan pd ginjal terutama pd peny. ginjal diabetik, dpt menurunkan proteinuria tanpa memperburuk profil lipid dan gula darah penderita, bahkan memperbaiki sensitivitas jar perifer terutama hati dan otot rangka trhadap insulin.

Page 16: farmokologi nefrotoksik

• Calcium antagonis seperti nifedipine, amlodipine memberi perlindungan yang cukup baik pada ginjal, juga dilaporkan dpt menurunkan proteinuria, efek netral terhadap profil lipid dan metabolism glukosa.

Page 17: farmokologi nefrotoksik

” Ketika Kita Menginginkan Sesuatu, Kita tak Seharusnya

Mencari Tahu Siapa Yang Memperhatikan Kita. Karena

Yang Harus Kita Tahu Adalah Tujuan Kita ”

” Keep Spirit....!!!”

” Ketika Kita Menginginkan Sesuatu, Kita tak Seharusnya

Mencari Tahu Siapa Yang Memperhatikan Kita. Karena

Yang Harus Kita Tahu Adalah Tujuan Kita ”

” Keep Spirit....!!!”

TERIMA KASIH....TERIMA KASIH....