farmakodinamika

2
Farmakodinamik Obat ini dalam tubuh diubah menjadi bentuk aktif ACE-inhibitor menghambat perubahan A I menjadi A II sehingga terjadi vasodilatasi dan penurunan sekresi aldosteron (ekskresi air dan natrium dan retensi kalium) Selain itu menghambat degradasi bradikinin, sehingga kadar bradikinin meningkat dalam darah maka disebut vasodilatasi Pada gagal jantung kongestif, efek ini akan sangat mengurangi beban jantung Di ginjal ACE-inhibitor menyebabkan vasodilatasi arteri renalis sehingga meningkatkan aliran darah ginjal dan secara umum akan memperbaiki filtrasi glomerolus. Efek ini juga dimanfaatkan untuk mengurangi proteinuria pada nefropati diabetik dan sindrom nefrotik

Upload: arnella-hutagalung

Post on 27-Jan-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

farmakodinamika

TRANSCRIPT

Page 1: farmakodinamika

Farmakodinamik• Obat ini dalam tubuh diubah menjadi bentuk aktif• ACE-inhibitor menghambat perubahan A I menjadi A II

sehingga terjadi vasodilatasi dan penurunan sekresi aldosteron (ekskresi air dan natrium dan retensi kalium)

• Selain itu menghambat degradasi bradikinin, sehingga kadar bradikinin meningkat dalam darah maka disebut vasodilatasi

• Pada gagal jantung kongestif, efek ini akan sangat mengurangi beban jantung

• Di ginjal ACE-inhibitor menyebabkan vasodilatasi arteri renalis sehingga meningkatkan aliran darah ginjal dan secara umum akan memperbaiki filtrasi glomerolus. Efek ini juga dimanfaatkan untuk mengurangi proteinuria pada nefropati diabetik dan sindrom nefrotik

Page 2: farmakodinamika

• Namun, pada stenosis arteri renalis bilateral atau stenosis unilateral pada ginjal tunggal ACE-inhibitor dapat memperburuk fungsi ginjal. Penurunan tekanan filterasi glomerolus pada keadaan stenosis arteri renalis diatas dapat menimbulkan kegagalan filtrasi.

• Efek teratogenik, terutama pada pemberian selama trimester 2 dan 3 kehamilan. Dapat menimbulkan gagal ginjal fetus atau kematian fetus akibat berbagai kelainan lainnya. Oleh karena itu, begitu ada kecurigaan kehamilan, maka ACE-inhibitor harus segera dihentikan.

• Edema angioneurotik terjadi pada 0,1-0,2% pasien berupa pembengkakan di hidung, bibir, tenggorokan, laring, dan sumbatan jalan nafas yang berakibat fatal.