farmakodinamika obat 2011-2012
Embed Size (px)
DESCRIPTION
cuma pptTRANSCRIPT
-
Isnatin Miladiyah
Farmakologi FK UII
*
-
Tujuan Belajar
Menjelaskan prinsip farmakodinamika obat
Menjelaskan kepentingan mempelajari farmakodinamika obat
Menjelaskan aplikasi farmakodinamika dalam klinik
*
-
Farmakodinamika
What the drug does to the bodytingkat selulersecara umumIlmu yang mempelajari proses-proses biokimiawi dan fisiologis aksi obat dalam tubuhMekanisme aksi obatInteraksi obat reseptorEfficacy (efikasi)Profil keamanan obat*
-
*
Aksi Obat
Sebagian besar : ikatan obat-reseptorinisiasi reaksi biokimiaefek farmakologik : karena perubahan proses intrinsik Reseptor obat :protein/glikoprotein di sel (permukaan, organella, sitoplasma)jumlah tertentu ada saturasi respon -
04 Juni 2010
Blok Pengobatan Rasional
*
Aksi Obat pada Tubuh
pada membran sel
reseptor
Ion channels
molecule carrier
(Ngatidjan, 2005)
Blok Pengobatan Rasional
1.unknown2.unknown -
*
Reseptor Obat
Ada ikatan obat-reseptor aksi obat, berupa : kanal ion terbuka/tertutup aktivasi second messenger :cAMP, cGMP, Ca++, inositol phosphat, dllInisiasi serangkaian reaksi kimiafungsi seluler normal dihambat (antagonis)fungsi seluler normal diaktifkan (agonis)(Ngatidjan, 2005)
-
Reseptor Obat
Unsur penerima stimulus (sensing elements) dalam sistem komunikasi antar selUntuk mengkoordinasi fungsi berbagai macam sel di dalam tubuh dengan chemical messengers, dapat berupahormon, transmitor mediator kimiawi*
(Ngatidjan, 2005)
-
Reseptor Obat
Kompleks molekul makro (protein) pada selMempunyai struktur khas dapat berikatan dengan obat tertentu (khas) Berada pada membran sel, sitoplasma, pada atau di dalam nukleus dapat dilacak keberadaannya (lokasi, jumlah / kepadatan dsb.) dapat diisolasi (struktur, berat molekul/BM)*
(Ngatidjan, 2005)
-
*
Reseptor Obat
Afinitaskekuatan ikatan antara obat dengan reseptorjumlah reseptor yang ditempati merupakan fungsi keseimbangan antara obat bebas dan obat terikatAktivitas intrinsik ()kemampuan obat untuk menimbulkan efek -
*
Reseptor Obat
Konstanta Disosiasi (KD)adalah konsentrasi obat dalam larutan yang diperlukan untuk menempati 50% reseptormengukur afinitas suatu obat terhadap reseptor tertentu afinitas : 1/KD -
*
Reseptor Obat
Agonisobat yang memacu reseptor secara fisiologisAgonis parsialObat yang memacu reseptor namun efeknya tidak akan maksimal, meskipun seluruh reseptor telah ditempati -
*
Reseptor Obat
Antagonisobat yang menghambat reseptorAntagonis kompetitifkompetisi dengan agonis untuk berikatan dengan reseptoragonis dosis tinggi dapat mengatasi antagonis -
*
Reseptor Obat
Antagonis non kompetitifberikatan dengan sisi lain dari pengikatan agonis induksi perubahan konformasional reseptor pada sisi pengikatan agonis agonis tidak dapat terikat pada reseptor lagiagonis dosis besar tidak mampu atasi -
Blok Pengobatan Rasional
*
Timbul Efek
Ikatan Obat - Reseptor
proses - proses
biokimiawi
biofisiologik
biomekanik
dsb.
efek
(Ngatidjan, 2005)
Ikatan Obat - Reseptor
?
Mekanisme
Blok Pengobatan Rasional
-
04 Juni 2010
Blok Pengobatan Rasional
*
Efek (E/Emax) : %
100
AGONIS
Log Dosis (skala logaritmik)
0
50
(Ngatidjan, 2005)
Blok Pengobatan Rasional
-
04 Juni 2010
Blok Pengobatan Rasional
*
Efek (E/Emax) : %
100
Agonis parsial
Log Dosis (skala logaritmik)
0
50
= 0,5
= 0,75
= 0,95
(Ngatidjan, 2005)
Blok Pengobatan Rasional
-
04 Juni 2010
Blok Pengobatan Rasional
*
Efek (E/Emax) : %
100
50
Agonis pada keadaan ada antagonis kompetitif
Log Dosis (skala logaritmik)
0
= 1, tidak ada antagonis
= 1, ada antagonis dosis 1
= 1, ada antagonis dosis 2
= 1, ada antagonis dosis 3
(Ngatidjan, 2005)
Blok Pengobatan Rasional
-
*
(Goodman and Gilman, 2001)
-
Rate Theory (oleh Paton, 1961)
interaksi obat - reseptor merupakan proses dinamis asosiasi dan disosiasi dengan kecepatan (rate) tertentuagonis : cepat berasosiasi dan cepat berdisosiasiantagonis kuat : cepat berasosiasi tetapi lambat berdisosiasi.agonis parsial : berada di antara kedua obat itu*
Ikatan Obat - Reseptor
-
1. Agonis kuat
(afinitas pada reseptor besar, a = 1)
2. Antagonis kompetitif
(afinitas pada reseptor besar, a=0)
3. Agonis parsial
(afinitas pada reseptor besar, 0
-
Melalui aksi (cara kerja) nonspesifik
antasida [ Al(OH)3 + Mg(OH)2] mercurochrom, jodium tinctur adsorben : kaolin, activated charcoalcholestyramine (pengikat asam empedu)diuretika osmotik : manitol*
Aksi Obat
-
Melalui aksi (cara kerja) nonspesifik
tidak berikatan secara spesifik (dg sistem biologis tertentu)
aktif hanya pada dosis relatif besar
tidak ada kaitan aktivitas biologis dg struktur kimia meskipun struktur kimianya berbeda tetapi efeknya dapat serupa
modifikasi struktur kimia tidak mengubah banyak aktivitas biologisnya
*
Aksi Obat
-
2.Melalui cara (kerja) khas (spesifik)
memacu / menghambat enzim menghambat dopa decarboxylase (methyldopa) memacu / menghambat sistem transport pada ion channels (antagonis kalsium)pada carrier molecule (reserpin)memacu / memblok reseptor reseptor nikotinik (nikotin, curare)*
Aksi Obat
- Efficacyderajat kemampuan obat untuk menimbulkan efek yang
diharapkanPotencyjumlah obat yang diperlukan untuk menimbulkan 50%
respon maksimum yang dapat dicapai digunakan untuk membandingkan
obat dalam klas yang sama
*
Definisi
- Effective Concentration 50% (ED50)konsentrasi obat yang akan
menimbulkan efek klinik tertentu pada 50% subyekLethal Dose 50%
(LD50)konsentrasi obat yang akan menyebabkan kematian pada 50%
subyekuji toksikologik
*
Definisi
- Therapeutic Indexpengukuran keamanan suatu obat penghitungan :
LD50/ED50indeks terapi lebar atau sempitMargin of Safetyrentang
antara dosis terapi dengan dosis lethal
*
Definisi
-
*
respon induksi obat bukan fenomena all or nonepeningkatan dosis :tingkatkan respon terapitingkatkan risiko toksisitasDrug-Response Relationships
-
*
Faktor penderitakondisi fisiologis, patologis, genetik dan variasi biologisFaktor obatBSO, dosis, cara pemberian dan interaksi obatKepatuhan penderitakesadaran, pengetahuan, kemudahan penggunaanTerapi berhasil, gagal, timbul efek samping/toksik
Keragaman Efek Terapi
-
*
Kondisi Fisiologis muda sekali (neonatus), tua sekali (jompo) kemampuan biotransformasi dan ekskresi obat hamil obat dapat berefek pada janin menyusui obat dapat berefek pada anak yang disusuiFaktor Penderita
-
*
Kondisi PatologisPenyakit pokok hipertensi, asma bronkial, dsb.Penyakit lain yang menyertai gagal jantung, gagal ginjal, kelainan hepar, dsb.Pemilihan obat harus tepat (jenis, dosis, bentuk sediaan, dan cara pemberian)Faktor Penderita
-
*
bentuk sediaan obat (BSO)farmakokinetika obat farmakodinamika efek
dosis dan cara pemberianappropriate, suboptimal, over dose efek
adanya interaksi obatinteraksi obat dengan makanan atau obat lain
Faktor Obat
-
Faktor Kepatuhan
perhatian penderita pada penyakitnyalupa, tidak tepat waktu dan dosis kemudahan menggunakan obatsukar dilaksanakanperhatian dokter pada penderitapenjelasan tentang penyakit dan terapi*
-
Bacaan Lanjutan
Katzung, B.G., 2001. Basic and Clinical Pharmacology. Apleton & Lange, New York.Goodman and Gillman The Pharmacological Basic of Therapeutics, 2001. ed 10, Alfred Goodman Gilman (eds), McGraw-Hill, New York. Ganiswara S.G., 1997, Farmakologi dan Terapi, Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta*