falsafah keluargafalsafah ke - s3.amazonaws.com · ra paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana...

14

Upload: others

Post on 04-Oct-2019

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FALSAFAH KELUARGAFALSAFAH KE - s3.amazonaws.com · ra paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah). (2) Setiap Orang yang dengan
Page 2: FALSAFAH KELUARGAFALSAFAH KE - s3.amazonaws.com · ra paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah). (2) Setiap Orang yang dengan

FALSAFAH KELUARGAFALSAFAH KEFALSAFAH KE

Page 3: FALSAFAH KELUARGAFALSAFAH KE - s3.amazonaws.com · ra paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah). (2) Setiap Orang yang dengan

Sanksi Pelanggaran Pasal 113Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014tentang Hak Cipta

(1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i un-tuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penja-ra paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).

(2) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Ko-mersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ra-tus juta rupiah).

(3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Ko-mersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

(4) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana de-ngan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pi-dana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar ru-piah).

Page 4: FALSAFAH KELUARGAFALSAFAH KE - s3.amazonaws.com · ra paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah). (2) Setiap Orang yang dengan

FALSAFAH KELUARGA

DUHA HADIANSYAH

PT ELEX MEDIA KOMPUTINDO

Page 5: FALSAFAH KELUARGAFALSAFAH KE - s3.amazonaws.com · ra paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah). (2) Setiap Orang yang dengan

Falsafah KeluargaDitulis oleh Duha Hadiansyah

©2018 Duha HadiansyahArt: Achmad Subandi Kareem

Hak Cipta Dilindungi oleh Undang-UndangDiterbitkan Pertama kali oleh:

Penerbit PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia–Jakarta

Anggota IKAPI, Jakarta

718101375ISBN: 978-602-04-7980-4

Dilarang mengutip, memperbanyak, dan menerjemahkan sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit.

Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, JakartaIsi di luar tanggung jawab Percetakan

Page 6: FALSAFAH KELUARGAFALSAFAH KE - s3.amazonaws.com · ra paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah). (2) Setiap Orang yang dengan

vv

PENGANTAR ................................................................... xii

BAB 1: MELURUSKAN CARA PANDANG ........................... 1Jatuh Cinta ...................................................................... 2 Jatuh cinta pada sosok pahlawan ............................ 4Tak Pernah Jatuh Cinta .................................................. 7 Benarkah tak normal? ............................................... 7Mengukur Cinta dengan Pengorbanan Materi ............ 10Galau Bakal Terhalau dengan Menikah? ....................... 16 Surga yang diciptakan .............................................. 18Segera Menikah untuk Entaskan Kemiskinan ............. 21 Benarkah kawin dini mengentas kemiskinan? ......... 22Mematok Standar Tinggi untuk Calon Pasangan ......... 24Berhala dalam Pernikahan ............................................ 27 Konflik terselubung .................................................. 29Kecantikan, Ketampanan, dan Kebahagiaan Pernikahan ..................................................................... 31Terlambat Menikah ........................................................ 34 Caretaker ................................................................... 35 Jadi pasangan semu orangtua.................................... 37 Pendidikan ................................................................. 38 Ekonomi ..................................................................... 39

DAFTAR ISI

Page 7: FALSAFAH KELUARGAFALSAFAH KE - s3.amazonaws.com · ra paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah). (2) Setiap Orang yang dengan

MELURUSKANCARA PANDANG

BAB 1

Page 8: FALSAFAH KELUARGAFALSAFAH KE - s3.amazonaws.com · ra paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah). (2) Setiap Orang yang dengan

22

Falsafah Keluarga

JATUH CINTA Persoalan cinta tak pernah akan habis dibahas oleh buku, didiskusikan dalam seminar, hingga diteliti sampai ke kimia-wi otak sekalipun. Orang pun banyak membuat rambu-ram-bu terkait sosok seperti apa yang layak kita cintai dan ke-mudian layak diajak bersanding di pelaminan.

Menurut Erich Fromm dalam bukunya yang legendaris, The Art of Loving, cinta adalah seni yang harus dimengerti dan diperjuangkan. Gagasan Fromm ini harus dibedakan de-ngan cinta sebagai kebergantungan pada pasangan atau apa yang dimiliki pasangan.

Menurut Fromm, cinta adalah jawaban atas masalah keter-pisahan manusia. Manusia menyadari bahwa dirinya meru-pakan individu yang terpisah dan hidup dalam ketidakpasti-an, sehingga dia membutuhkan manusia lain di luar dirinya. Cinta kemudian menjadi jawaban yang lebih logis, ketim-bang jatuh ke dalam kecanduan alkohol, misalnya, untuk mengatasi masalah eksistensial guna mencapai kesatuan interpersonal.

Menurut Fromm, cinta tersebut harus merupakan hubung-an kesatuan dengan sesuatu atau seseorang di bawah kon-disi senantiasa saling mempertahankan integritas dan indi-vidualitas masing-masing. Cinta ini berbeda dengan bentuk cinta yang merupakan peleburan diri tanpa integritas, yang di dalamnya terjadi “kebergantungan” yang membuat se-seorang tidak bisa hidup tanpa orang lain.

Page 9: FALSAFAH KELUARGAFALSAFAH KE - s3.amazonaws.com · ra paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah). (2) Setiap Orang yang dengan

33

Meluruskan Cara Pandang

Fromm lantas menegaskan elemen dasar dalam cinta, yak-ni perhatian, tanggung jawab, penghargaan, serta pema-haman. Cinta memuat perhatian (care), yang berarti bahwa dalam mencintai, seseorang harus memberikan perhatian aktif terhadap kehidupan serta perkembangan dari yang di-cinta.

Aspek selanjutnya dari cinta adalah tanggung jawab (res-ponsibility), yaitu mampu dan siap untuk memberikan respons. Yang kita cintai bukan hanya menjadi persoal-an dirinya, tetapi juga merupakan persoalan kita. Kita ikut bertanggung jawab atas kehidupan orang yang kita cintai, sebagaimana kita bertanggung jawab atas diri kita sendiri.

Tanggung jawab yang melewati batas akan menjadi domi-nasi jika tidak disertai komponen ketiga, yaitu penghargaan (respect). Penghargaan berarti kemampuan untuk melihat seseorang sebagaimana adanya, dengan menyadari segala keunikan yang ada dalam diri orang tersebut. Sosok yang dicintai dibiarkan tumbuh dan berkembang dengan cara-nya sendiri dan demi kepentingannya sendiri, bukan dipak-sa berkembang demi hasrat dan ambisi sang pecinta.

Supaya ketiga elemen tersebut dapat dibangun, orang me-merlukan pemahaman atau pengetahuan (knowledge). Pe-mahaman yang dimaksud adalah pemahaman mendalam yang sanggup menembus inti persoalan, yang melampaui perhatian atas diri sendiri untuk kemudian melihat orang lain sesuai dengan konteksnya sendiri.

Elemen-elemen cinta tersebut, perhatian, tanggung jawab, penghargaan, dan pemahaman, merupakan elemen yang

Page 10: FALSAFAH KELUARGAFALSAFAH KE - s3.amazonaws.com · ra paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah). (2) Setiap Orang yang dengan

44

Falsafah Keluarga

saling terkait dan hanya bisa dilakukan oleh pribadi-pribadi yang matang, yang mampu mengembangkan kemanusia-annya secara mandiri.

Jatuh cinta pada sosok pahlawanJika membaca beberapa buku petunjuk perkawinan, Anda akan menemui kriteria pasangan yang cocok untuk dini-kahi, seperti religius, rupawan, pintar, hartawan, bugar, dari keluarga terpandang, sabar, penyayang, menyenang-kan, dan sederet sifat baik lainnya. Faktanya, orang seperti itu hendak dicari di mana? Jika ketemu pun, yakin dia sudi melirik Anda!?

Di antara sifat baik yang orang sering puji adalah keinginan untuk selalu menolong orang lain. Kita sebut saja dengan pahlawan, yang selalu ingin menyenangkan semua orang. Kelompok seperti ini biasanya lebih banyak dihuni kaum le-laki. Menurut beberapa orang, pahlawan seperti ini cocok untuk pasangan. Jika orang saja disenangkan, apalagi pa-sangan. Demikian dalil yang dikemukakan.

Untuk mendiskusikan ini, mari kita mencermati bagaimana seseorang biasanya jatuh cinta, yang lebih kerap bermula dari kebutuhan ego dan keterpesonaan.

Keterpukauan kepada citra yang ada pada orang lain seja-tinya bukan cinta yang dimaksud Fromm. Kekaguman ter-sebut hanya perasaan sesaat akibat seseorang tidak tahu bagaimana harus bertanggung jawab terhadap dirinya sen-diri.

Page 11: FALSAFAH KELUARGAFALSAFAH KE - s3.amazonaws.com · ra paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah). (2) Setiap Orang yang dengan

55

Meluruskan Cara Pandang

Orang-orang seperti ini rawan jatuh cinta ke sosok yang kita sebut sebagai “pahlawan”. Orang yang kehausan dengan sosok pahlawan seperti ini biasanya tidak akan mengetahui karakter sesungguhnya dari orang lain sampai terjadi konflik. Ternyata dia pemarah, pembohong, mudah mengeluh, me-nelantarkan keluarga demi orang lain, dan lain-lain.

Orang yang terlalu fokus menyenangkan orang lain justru berpotensi tidak intim dengan pasangan. Kita ambil satu contoh kasus. Seorang pegawai di sebuah kantor diploma-tik merasa kasihan dengan rekan kerjanya, yaitu janda bera-nak lima. Dia sendiri ternyata juga persis beranak lima.

Pegawai ini tidak kurang pendidikan, terutama pendidikan agama karena sejak sekolah dasar hingga menengah bela-jar di sekolah berbasis agama, hingga lulus kuliah dari sebu-ah kampus ternama di luar negeri. Ayahnya pun tokoh aga-ma di kampung. Singkat cerita, kedekatan dengan si janda yang bermula dari rasa kasihan ini memengaruhi perasaan sang istri. Mereka menjadi kerap bertengkar dan beberapa waktu kemudian diakhiri dengan perceraian. Jadi, dia ingin menolong si janda beranak lima, dengan mengorbankan perasaan kelima anak ditambah istrinya.

Orang yang merasa harus menjadi pahlawan akan memo-sisikan istri dan anaknya sebagai perluasan dirinya atau extension of self, yang dituntut harus ikut berkorban dan ra-jin menolong orang lain, sama seperti dirinya. Padahal, diri dan pasangan adalah dua insan berbeda, apalagi jika lahir anak: ada individu-individu berbeda dalam rumah tangga yang harus dijaga hak-haknya.

Page 12: FALSAFAH KELUARGAFALSAFAH KE - s3.amazonaws.com · ra paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah). (2) Setiap Orang yang dengan

66

Falsafah Keluarga

Sosok pahlawan seperti ini bisa sangat mementingkan orang lain ketimbang diri dan pasangannya, termasuk anak-anaknya. Tentu saja, sikap seperti ini adalah kecacat-an cara pandang.

Menikah dengan pahlawan cacat ini akan menguras pera-saan dan bisa berakibat renggangnya keintiman dengan pasangan. Mempertahankan pernikahan dengan sosok pahlawan seperti ini membutuhkan pengorbanan perasaan yang tidak sedikit. Jika sudah seperti ini, akan muncul per-kataan dari pasangan kata-kata seperti, “Dia orang baik, tapi tidak tahu bagaimana menjadi suami,” dan kalimat-kalimat sejenis lainnya.

Membantu orang tentu saja baik. Yang salah adalah ketika seseorang merasa bertanggung jawab membantu; pada-hal, dia seharusnya tidak memiliki tanggung jawab atasnya. Perasaan serba bertanggung jawab inilah yang dialami oleh orang-orang tipe pahlawan—bedakan dengan pahlawan sungguhan.

Di sinilah Anda harus bisa membedakan: dia membantu karena kesadaran ingin membantu atau dia membantu karena kecanduan menolong orang. Pikir masak-masak jika Anda memutuskan jatuh cinta ke orang tipe kedua ini. Atau, bantu dia untuk sadar dengan cara menyembuhkan kecacatan cara pandangnya yang senantiasa harus menjadi pahlawan bagi orang lain, sebelum Anda memutuskan me-nikahinya.

Page 13: FALSAFAH KELUARGAFALSAFAH KE - s3.amazonaws.com · ra paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah). (2) Setiap Orang yang dengan

77

Meluruskan Cara Pandang

TAK PERNAH JATUH CINTASeorang perempuan di usianya yang ke-24 mengaku kepa-da saya bahwa dia belum pernah jatuh cinta. Sampai usia 34, perempuan ini belum juga menikah.

Perempuan yang lain, menikah di usia 32 tahun dan mem-punyai dua anak, juga mengaku belum pernah merasakan apa yang orang lain alami ketika jatuh cinta (termasuk ke-pada suaminya) di usianya yang menginjak 45 tahun. Dia akhirnya memutuskan bercerai dan sampai usia 50 tahun saat ini, dia pun tak jua menikah lagi.

Kedua perempuan tersebut cukup cemerlang secara aka-demik, kuliah di kampus ternama dan berprofesi sebagai pengajar. Sejumlah teman urun gagasan bahwa apa yang dialami dua perempuan tadi tidak normal, karena di luar ke-biasaan. Orang umumnya akan merasakan jatuh cinta keti-ka masa pubertas, yang ditandai dengan berbunga-bunga-nya perasaan kepada lawan jenis.

Benarkah tak normal?Pakar psikologi klinis AS, Margareth Paul menyebut bahwa cinta lebih sering bermula dari kebutuhan ego dan keterpe-sonaan terhadap citra seseorang. Karena diri tak lengkap, seseorang kemudian mencari sosok lain untuk membuat-nya utuh.

Ada orang yang perhatian, sayang, dan memberikan ke-lengkapan diri sendiri yang kurang. Lalu, seseorang ja-tuh cinta kepadanya. Dia ingin pandai, tapi tidak kunjung

Page 14: FALSAFAH KELUARGAFALSAFAH KE - s3.amazonaws.com · ra paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah). (2) Setiap Orang yang dengan

88

Falsafah Keluarga

pintar. Lalu, dia mendadak jatuh cinta ke seseorang dengan gelar tertentu yang dinilainya cendekia.

Seorang yang tengah giat-giatnya belajar, dia akan mudah jatuh cinta kepada temannya yang pintar atau gurunya. Se-orang perempuan yang merasa tidak aman secara finansial dan sosial akan jatuh cinta kepada pria kaya raya. Singkat-nya, figur yang kepadanya orang jatuh cinta dapat dipeta-kan berdasarkan kebutuhan si pecinta.

Psikolog ternama lain, John Bradshaw (1933–2016) da-lam On The Family menyebutkan bahwa jatuh cinta selalu melibatkan erotisme. Orang yang jatuh cinta akan jatuh ke dalam samudra erotis (errotic ocean). Dengan kata lain, jatuh cinta sebenarnya tidak bisa dilepaskan dari membun-cahnya hasrat seksual. Ketika jatuh cinta, yang orang lebih banyak pikirkan adalah bagaimana bertemu dan berhu-bungan seksual, sebentuk kuasa hormon terhadap diri se-seorang.

Pria yang buku-bukunya tentang keluarga menjadi salah satu acuan utama di AS itu menjelaskan bahwa jatuh cinta bisa menjadi tanda seseorang menjadi korban dari disfung-si keluarga. Semakin sering seseorang jatuh cinta, semakin besar pula kemungkinan kepribadiannya disfungsi akibat dari pola asuh yang tidak tepat di keluarga. Orang ini kecan-duan jatuh cinta yang bisa diekspresikan dengan berganti-ganti pasangan, termasuk kawin-cerai berulang-ulang. Se-mua pecandu selalu berangkat dari disfungsi keluarga, de-mikian tesis Bradshaw.