fakultas keguruan dan ilmu pendidikan …/penerapan...fakultas keguruan dan ilmu pendidikan...

93
PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR BENDA ALAM DI KELAS IV SD NEGERI BOROREJO JEBRES SURAKARTA TAHUN 2011/2012 Disusun Oleh : Bodroini Sapto Narsasi NIM K 3205007 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

Upload: tranque

Post on 05-Aug-2019

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

i

PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR

BENDA ALAM DI KELAS IV SD NEGERI BOROREJO JEBRES

SURAKARTA TAHUN 2011/2012

Disusun Oleh :

Bodroini Sapto Narsasi

NIM K 3205007

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 2: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

ii

PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR

BENDA ALAM DI KELAS IV SD NEGERI BOROREJO JEBRES

SURAKARTA TAHUN 2011/2012

Oleh :

Bodroini Sapto Narsasi

NIM K 3205007

SKRIPSI

Ditulis dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana

Program Pendidikan Seni Rupa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

iii

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

iv

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

v

ABSTRAK

Bodroini Sapto Narsasi. K3205007. PENERAPAN METODE GROUP

INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA

DALAM MENGGAMBAR BENDA ALAM DI KELAS IV SD NEGERI

BOROREJO JEBRES SURAKARTA TAHUN 2011/2012, Skripsi. Surakarta:

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, Februari.

2012.

Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam

menggambar benda alam dengan menerapkan metode Group Investigation (GI) di

kelas IV SD Negeri Bororejo Tahun ajaran 2011/2012.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian

adalah siswa kelas IV SD Negeri Bororejo tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah

13 (tiga belas) siswa. Pelaksana tindakan kelas adalah peneliti berkolaborasi

dengan guru mata pelajaran seni budaya dan keterampilan. Penelitian ini

dilaksanakan dalam 3 (tiga) siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu:

perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi/ pengamatan, dan refleksi.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Desember 2011.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara,

observasi, dokumentasi.

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas ini menunjukkan adanya

peningkatan kemampuan menggambar benda alam pada siswa kelas IV SD Negeri

Bororejo. Pada siklus I siswa yang memenuhi indikator ketercapaian 75% sebesar

7,70 %, pada siklus II meningkat menjadi 46,1 %, dan pada siklus III meningkat

lagi menjadi 76,9 %.

Dari hasil tindakan tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran mata

pelajaran seni budaya dengan menggunakan metode Group Investigation (GI)

dapat meningkatkan kemampuan menggambar benda alam di kelas IV SD Negeri

Bororejo pada tahun ajaran 2011/2012.

Kata kunci: Metode Group Investigation (GI), menggambar benda alam.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

vi

ABSTRACT

Bodroini Sapto Narsasi. K3205007. IMPLEMENTATION OF GROUP

INVESTIGATION (GI) METHOD FOR IMPROVING STUDENTS

ABILITY IN DRAWING NATURAL THING OF THE FOURTH GRADE

STUDENTS IN SD BOJOREJO JEBRES SURAKARTA IN 2011/2012

ACADEMIC YEAR. Thesis. Surakarta: Teacher Training and Education

Faculty. Sebelas Maret University. February. 2012.

The objective of the study is improving the students ability in drawing the

natural thing using Group Investigation (GI) Method for the fourth grade Students

in SD Bororejo Jebres Surakarta in 2011/2012 academic year.

This study is a classroom action research and the subject of the study is

fourth grade Students in SD Bororejo Jebres Surakarta in 2011/2012 that is

consisting of 13 students. The writer conducts this classroom action research in

collaboration with a cultural art teacher. The study is conducted in three cycles.

Each cycle consist of 4 steps: planning, implementing, observing, and reflecting.

This research was conducted in September-Desember 2011. The research

techniques are interview, observation, and documentation.

The result of this study shows that there ia an improvement of students

ability in drawing natural thing of the fourth grade students in SD Bororejo. At he

first cycle there was 7,70% of the students who fulfilled the 75% indicator

standard. It raised to 46,1% at the second cycle and 76,9% at the third cycle. Based

on the result of this study, it can be concluded that the learning of cutural art lesson

by using using Group Investigation (GI) Method can improve the students ability in

drawing the natural thing of the fourth grade students in SD Bororejo in 2011/2012

academic year.

Key word: Group Investigation (GI) Method, drawing the natural thing.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 7: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

vii

MOTTO

Keberanian bukanlah tidak ada rasa takut, tapi bagaimana kita mengalahkan

rasa takut, keberanian itu perlu dan diperlukan meskipun kita akan gagal.

Kebahagiaan orang tuaku, saudaraku dan keluargaku adalah bagian utama

dalam hidupku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 8: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

viii

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan skripsi ini untuk :

Bapak, Ibu, Mama’, Ayah dan keluarga besarku yang telah memberikan

motivasi dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan lancar.

Teman-teman Program Studi Pendidikan Seni Rupa angkatan 2005.

Almamater Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS Surakarta.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 9: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah memberikan petunjuk,

kemudahan serta rahmat-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini tidak lepas

dari dukungan serta bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan

terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd sebagai Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan UNS Surakarta.

2. Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa

dan Seni FKIP UNS Surakarta.

3. Dr. Slamet Supriyadi, M.Pd sebagai ketua Program Pendidikan Seni Rupa

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni FKIP UNS Surakarta.

4. Drs. Edy Tri Sulistyo, M.Pd selaku Pembimbing I yang telah banyak

memberikan petunjuk, arahan, dan bimbingan kepada penulis dalam

menyusun skripsi.

5. Drs. Sudarsono, M.Hum selaku Pembimbing II, yang dengan sabar

memberikan petunjuk, arahan dan bimbingan kepada penulis sehingga skripsi

ini dapat terselesaikan.

6. Bapak dan ibu dosen Program Pendidikan Seni Rupa yang telah banyak

memberikan ilmu dan masukan- masukan kepada penulis.

7. Bapak, Ibu, Mama’, Ayah yang tiada hentinya memberikan dukungan baik

secara materi maupun moral.

8. Teman-teman FKIP Program Studi Pendidikan Seni Rupa angkatan 2005.

9. Kepala SD Negeri Bororejo yang telah memberikan ijin, sehingga penulis

dapat melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini.

10. Ibu Sukatmi selaku guru mata pelajaran seni budaya kelas IV SD Negeri

Bororejo atas bantuannya.

11. Siswa-Siswi kelas IV SD Negeri Bororejo atas bantuan dan kerjasamanya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 10: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

x

12. Berbagai pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini, baik secara

langsung maupun tidak langsung sehingga skripsi ini dapat tersusun.

Penulis juga mengharap saran dan kritik yang bersifat membangun.

Akhirnya penulis berharap mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bagi

pengembangan ilmu pendidikan kesenirupaan, khususnya bagi penulis dan pihak-

pihak yang berkepentingan pada umumnya.

Surakarta, 23 Februari 2012

Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 11: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv

ABSTRAK ....................................................................................................... v

ABSTRACT ....................................................................................................... vi

MOTTO ........................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN ............................................................................................ viii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL …………………………………………………………. .. xiii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv

DAFTAR GRAFIK .......................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka ............................................................................ 8

1. Model Pembelajaran Kooperatif............................................... 8

2. Metode Group Investigation (GI) ............................................. 11

3. Kemampuan .............................................................................. 12

4. Menggambar ............................................................................. 13

B. Kerangka Berfikir........................................................................... 16

C. Hipotesis Tindakan......................................................................... 19

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 12: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

xii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 20

1. Tempat Penelitian ………………………………………........ 20

2. Subjek Penelitian ………………………………………… ..... 20

B. Pendekatan Penelitian .................................................................... 20

C. Sumber Data ……………………………………………………... 22

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 22

E. Analisis Data …………………………………………………….. 23

F. Prosedur Penelitian ………………………………………………. 24

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian............................................................ 33

1. Keadaan Lingkungan Belajar ……………………………. ..... 34

2. Visi dan Misi …………………………………………….. ..... 34

3. Pelaksanaan Kurikulum …………………………………. ..... 35

B. Identifikasi Masalah Pembelajaran Seni Budaya dan

Keterampilan Khususnya Seni Rupa ............................................. 36

C. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Tiap Siklus .............................. 36

1. Tindakan Siklus I ……………………………………………. 37

2. Tindakan Siklus II …………………………………………… 47

3. Tindakan Siklus III ………………………………………….. 57

D. Deskripsi Antar Siklus …………………………………………… 67

E. Pembahasan Hasil Penelitian ……………………………………. 70

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan ........................................................................................ 73

B. Implikasi ......................................................................................... 74

C. Saran ............................................................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 76

LAMPIRAN ……………………………………………………………….. .. 78

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 13: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1

Tabel 2

Tabel 3

Tabel 4

Tabel 5

Tabel 6

Tabel 7

Tabel 8

Lembar observasi terstruktur (Siklus I): nilai keseluruhan

siswa setelah tindakan...........................................................

Data frekuensi nilai seni rupa siswa kelas VI sesudah

tindakan................................................................................

Lembar observasi terstruktur (Siklus II): nilai keseluruhan

siswa setelah tindakan...........................................................

Data frekuensi nilai seni rupa siswa kelas VI sesudah

tindakan.................................................................................

Lembar observasi terstruktur (Siklus III): nilai keseluruhan

siswa setelah tindakan..........................................................

Data frekuensi nilai seni rupa siswa kelas VI sesudah

tindakan................................................................................

Data frekuensi nilai menggambar bentuk buah siswa kelas

IV sesudah dilaksanakan siklus I dan siklus II, dengan

menggunakan metode Group Investigation ………

Data persentase keberhasilan antar siklus dalam

menggambar bentuk buah siswa kelas IV dengan

menggunakan metode Group Investigation.........................

43

44

54

55

64

65

67

70

halaman

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 14: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Suasana kegiatan belajar mengajar mata pelajaran seni budaya

di kelas IV SD Negeri Bororejo pada saat observasi awal ........ 4

Gambar 2 Kerangka berfikir ...................................................................... 18

Gambar 3 Siklus penelitian tindakan kelas ................................................ 24

Gambar 4 Sekolah Dasar Negeri Bororejo ................................................ 33

Gambar 5 Siswa menempatkan diri pada kelompok masing-masing..... ... 39

Gambar 6 Peneliti memberikan penjelasan materi menggambar............... 40

Gambar 7 Peneliti memberikan penjelasan kepada salah satu kelompok .. 41

Gambar 8 Peneliti menanyakan kesulitan dalam mengerjakan tugas..... ... 41

Gambar 9 Siswa melakukan presentasi............. ......................................... 42

Gambar 10 Peneliti mengevaluasi hasil karya siswa........................... ....... 43

Gambar 11 Peneliti menanyakan kesulitan siswa dalam menggambar ....... 43

Gambar 12 Grafik capaian indikator kerja.................................................. 44

Gambar 13 Grafik nilai keseluruahan siswa setelah siklus I......................... 45

Gambar 14 Karya Muchlis pada siklus I dengan nilai 60 (kurang baik)

media yang digunakan karton A4, pewarnaan menggunakan

pastel ......................................................................................... 46

Gambar 15 Karya Dicky pada siklus I dengan nilai 66 (kurang baik)

media yang digunakan karton A4, pewarnaan menggunakan

pastel............... .......................................................................... 46

Gambar 16 Karya Lana pada siklus I dengan nilai 86 (baik) media yang

digunakan karton A4, pewarnaan menggunakan pastel ........ ... 46

Gambar 17 Peneliti membagi siswa menjadi 3 & 4 kelompok................. ... 48

Gambar 18 Peneliti membagikan kertas gambar ........................................ 48

Gambar 19 Contoh gambar dari internet...................................................... 49

Gambar 20 Peneliti memperlihatkan contoh proporsi, komposisi, bentuk,

gelap terang dan pewarnaan .................................. .................. 49

halaman

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 15: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

xv

Gambar 21 Siswa menyusun buah yang akan digambar.............................. 49

Gambar 22 Siswa menggambar buah yang disusun..................................... 50

Gambar 23 Buah blimbing & jeruk yang telah disusun......................... ...... 51

Gambar 24 Siswa melakukan presentasi................................. ..................... 52

Gmabar 25 Grafik indikator ketercapaian siklus II............. ......................... 54

Gmabar 26 Grafik nilai menggambar bentuk buah siswa kelas IV

Sesudah dilaksanakan Penelitian Siklus II .......................... ..... 55

Gambar 27 Karya Bagas pada siklus I dengan nilai 60 (kurang baik)

media yang digunakan karton A4, pewarnaan menggunakan

pastel.................................. ....................................................... 56

Gambar 28 Karya Yunia pada siklus I dengan nilai 70 (baik) media yang

digunakan karton A4, pewarnaan menggunakan pastel...... ...... 57

Gambar 29 Karya Dicky pada siklus I dengan nilai 74 (baik) media yang

digunakan karton A4, pewarnaan menggunakan pastel . .......... 57

Gambar 30 Peneliti membagi siswa menjadi 3 & 4 kelompok................ ... 59

Gambar 31 Peneliti memberikan contoh gambar yang telah dibuat....... .... 61

Gambar 32 Buah semangka, anggur dan blimbing yang telah disusun.. ..... 61

Gambar 33 Siswa mulai menggambar........................................................ . 61

Gambar 34 Siswa mengumpulkan tugas yang sudah dikerjakan............. .... 62

Gambar 35 Grafik indikator ketercapaian siklus III................................. ... 64

Gambar 36 Grafik nilai keseluruhan siswa pada siklus III....................... ... 65

Gambar 37 Karya Adimas pada siklus III dengan nilai 68 (kurang baik)

media yang digunakan karton A4, pewarnaan menggunakan

pastel…………………………………………………………. 66

Gambar 38 Karya Intan pada siklus III dengan nilai 72 (baik) media yang

digunakan karton A4, pewarnaan menggunakan pastel... ......... 66

Gambar 39 Karya Lana pada siklus III dengan nilai 88 (baik) media yang

digunakan karton A4, pewarnaan menggunakan pastel ..... ...... 67

Gambar 40 Grafik nilai seni rupa siswa kelas IV sesudah dilaksanakan

penelitian siklus I, siklus II dan siklus III... .............................. 68

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 16: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

xvi

Gambar 41 Grafik perbandingan capaian indikator antara siklus I, siklus

II, dan siklus III........................................................... .............. 69

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 17: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

xvii

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 1 Grafik capaian indikator kerja ................................................. 44

Grafik 2 Grafik nilai keseluruhan siswa setelah siklus I ........................ 45

Grafik 3 Grafik indikator ketercapaian siklus II .................................... 54

Grafik 4 Grafik nilai menggambar bentuk buah siswa kelas IV sesudah

dilaksanakan penelitian siklus II ............................................. 55

Grafik 5 Grafik indikator ketercapaian siklus III .................................. 64

Grafik 6 Grafik nilai keseluruhan siswa pada siklus III ........................ 65

Grafik 7 Grafik nilai seni rupa siswa kelas IV sesudah dilaksanakan

penelitian siklus I, II dan III ................................................... 68

Grafik 8 Grafik perbandingan capaian indikator antara siklus I, II, III 69

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 18: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Lokasi penelitian ……………............................................. 78

Lampiran 2 : Wawancara dan observasi awal ..........................………... 79

Lampiran 3 : Proses tindakan ............................................................….. 85

Lampiran 4 : Alat, bahan dan buah yang dipakai ..…………………….. 87

Lampiran 5 : Kelompok …………..…………………………………….. 91

Lampiran 6 : Hasil karya ......................................................................... 92

Lampiran 7 : Daftar nilai siklus I, II dan III ............................................ 96

Lampiran 8 : RPP siklus I, II dan III ………………….………………… 97

Lampiran 9 : Silabus ……………………………………………………. 121

Lampiran 10 : Surat keterangan dari sekolah …………………………… 123

Lampiran 11 : Denah lokasi …………………………………………….. 124

Lampiran 12 : Daftar guru dan karyawan ………………………………. 126

Lampiran 13 : Daftar siswa ……………………………………………… 127

Lampiran 14 : Surat ijin penyusunan skripsi …………………………… 128

Lampiran 15 : Surat permohonan ijin Research/ Try Out……………….. 129

Lampiran 16 : Surat Permohonan ijin menyusun skripsi ………………. 130

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 19: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan usaha sengaja dan terencana untuk membantu

meningkatkan perkembangan potensi bagi manusia agar bermanfaat bagi

kepentingan hidupnya sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial.

Pendidikan juga membantu manusia dalam mengembangkan dirinya sehingga

mampu menghadapi segala macam tantangan dan hambatan yang ada. Pada jaman

sekarang ini, sistem pendidikan semakin berkembang sejalan dengan

perkembangan jaman. Perkembangan jaman tersebut secara tidak langsung

menuntut suatu bangsa untuk memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang siap

untuk menghadapi segala macam tantangan yang dibawa oleh perkembangan

jaman itu sendiri.

Pendidikan selalu mengalami pembaharuan dalam rangka mencari struktur

kurikulum, sistem pendidikan dan metode pengajaran yang efektif dan efisien.

Upaya tersebut antara lain peningkatan sarana dan prasarana, peningkatan mutu

para pendidik dan peserta didik serta perubahan dan perbaikan kurikulum.

Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang adalah

pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang

bersangkutan mampu memiliki dan memecahkan masalah pendidikan yang

dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi nurani maupun potensi

kompetensi peserta didik. Konsep pendidikan tersebut terasa semakin penting

ketika seseorang harus memasuki kehidupan di masyarakat dan dunia kerja,

karena mereka harus mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah untuk

menghadapi masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara sistematis

merencanakan bermacam-macam lingkungan, yakni lingkungan yang

menyediakan berbagai kesempatan bagi para peserta didik untuk melakukan

berbagai kegiatan belajar. Pendidikan di sekolah sebagai proses belajar mengajar

bertujuan untuk mengembangkan potensi yang ada pada diri siswa. Salah satu

1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 20: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

2

masalah yang terdapat di kelas IV SD Negeri Bororejo adalah rendahnya

kemampuan siswa dalam menggambar.

Berdasarkan sumber data yang diperoleh melalui hasil wawancara dengan

guru mata pelajaran SBK Ibu Katmi bahwa di SD Negeri Bororejo Kecamatan

Jebres Kota Surakarta, bahwa metode mengajar yang digunakan guru pada saat

proses belajar mengajar mata pelajaran seni rupa selama ini masih menggunakan

metode konvensional (tradisional), yaitu kegiatan belajar mengajar didominasi

oleh guru, sehingga (1) Siswa cenderung pasif dalam pembelajaran dan tidak

memperhatikan guru pada saat mengajar, (2) Siswa tidak berkonsentrasi, sehingga

bermain sendiri dan ngobrol dengan temannya, (3) Tidak serius pada saat

mengerjakan tugas di sekolah, (4) Sumber dan media pembelajaran seni rupa di

sekolah masih minim.

Pendidikan seni rupa mengacu pada kurikulum, silabus, media

pembelajaran, dan metode pembelajaran yang digunakan dalam mengajar.

Pendidikan seni rupa di TK, SD, SMP maupun di SMA mengacu pada standar

pendidikan Nasional untuk mewujudkan tujuan pendidikan Nasional, kurikulum

berisi tentang materi pokok pelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran terkait.

Kurikulum yang berlaku saat ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP). Kurikulum yaitu seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,

isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

tertentu (Undang-undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional), UU RI No.

20 Tahun 2003).

Berdasarkan kurikulum untuk jenjang pendidikan dasar mencakup

kelompok mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan (SBK) yang dibagi

menjadi empat, diantaranya adalah seni rupa, keterampilan, seni musik, dan seni

tari. Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan yang diselenggarakan di sekolah

memiliki keunikan, makna dan manfaat terhadap perkembangan peserta didik

yang terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan

berekspresi (berkreasi) dan berapresiasi melalui karya seni. Mata pelajaran seni

rupa sendiri memiliki beberapa kompetensi dasar, salah satu diantaranya adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 21: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

3

mengekspresikan diri melalui karya seni rupa. Dalam mengekspresikan diri

melalui karya seni rupa terdapat kompetensi dasar menggambar benda alam.

Pembelajaran seni rupa di sekolah dapat mengembangkan kemampuan

berpikir siswa, keberhasilan belajar siswa, mempengaruhi reaksi gerakan fisik

siswa dan berkarya seni yang bersifat visual dan rabaan. Melalui pelajaran seni

rupa siswa juga dapat menuangkan imajinasinya, menciptakan ungkapan pikiran

dan perasaannya melalui sebuah karya seni.

Upaya memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan seakan tidak

pernah lepas dari peran guru dan siswa. Guru adalah pintu gerbang pembaruan.

Guru memiliki peranan ganda, yaitu berperan menyerap ilmu pengetahuan dan

teknologi serta berperan menyampaikan ilmu pengetahuan, teknologi, dan banyak

pengalaman yang dimilikinya kepada generasi muda dan masyarakat. Guru

berperan pula dalam memberikan suri teladan dan contoh yang baik melalui

perilaku dan tindakannya (Oemar Hamalik, 2001 : vi).

Guru harus berhati-hati dalam melakukan setiap perbuatan, karena siswa

akan mengamati setiap geraknya. Siswa adalah anak atau pelajar yang terdaftar

sedang mengikuti pelajaran di suatu sekolah. Mereka mendapat status sebagai

siswa dimulai sejak terdaftar pada waktu penerimaan sampai lulus meninggalkan

sekolah itu (Suharsimi Arikunto, 1986 : 4). Guru dan siswa dalam proses belajar

mengajar didukung dengan adanya media pengajaran. Media pengajaran adalah

segala alat pengajaran yang digunakan guru sebagai perantara untuk

menyampaikan bahan-bahan instruksional dalam proses belajar mengajar

sehingga memudahkan pencapaian tujuan pengajaran tersebut (Mulyani Sumantri

dan Johar Permana, 2001 : 153).

Perkembangan dunia pendidikan banyak dihambat oleh berbagai masalah

yang dihadapi oleh guru. Masalah umum yang sering ditemui guru tentu beragam,

tetapi jika dilihat secara umum masalah yang mendasar adalah kesulitan untuk

mencapai tujuan yaitu siswa aktif dalam proses pembelajaran, paham materi yang

disampaikan guru dan hasil belajar mampu memenuhi standar ketuntasan belajar

yang telah ditentukan. Dari segi peserta didik antara lain: peserta didik tidak

memperhatikan pelajaran di dalam kelas, peserta didik tidak mengerjakan tugas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 22: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

4

sesuai harapan guru, peserta didik tidak tertarik dengan mata pelajaran yang

diajarkan sehingga mengobrol dengan temannya, peserta didik kurang

berkonsentrasi pada saat proses pembelajaran berlangsung.

Dengan adanya masalah-masalah tersebut dapat mempengaruhi

kemampuan siswa dalam menggambar benda alam, sehingga kemampuan

menggambar siswa menjadi rendah. Dari kenyataan tersebut, maka perlu dicari

suatu model pembelajaran yang dapat membuat siswa tertarik untuk mengikuti

pelajaran seni rupa.

Salah satu upaya untuk mengatasi rendahnya kemampuan siswa dalam

menggambar benda alam yaitu dengan cara menggunakan metode kooperatif tipe

Group Investigation (GI), yang diharapkan dapat membantu siswa memecahkan

masalah dengan kelompok, mendiskusikan hingga menyampaikan pendapatnya

sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menggambar benda alam.

Gambar 1. Suasana kegiatan belajar mengajar mata pelajaran seni budaya di

kelas IV SD Negeri Bororejo pada saat observasi awal (Dok. Bodroini SN: 2011).

Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran di mana siswa

bekerja dalam kelompok–kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lain

dalam mempelajari materi pelajaran. Para siswa diharapkan dapat saling

membantu, saling mendiskusikan dan berargumentasi yang dihadapi dalam

pelajaran seni rupa dengan temannya. Apalagi masih banyak siswa yang masih

canggung untuk bertanya dengan guru, sehingga teman bisa membantu satu sama

lain dan berargumentasi untuk mengasah pengetahuan yang mereka kuasai

(Narulita Yusron dalam Slavin, 2005: 4).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 23: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

5

Metode Pembelajaran Group Investigation (GI) merupakan salah satu

model pembelajaran kooperatif dimana guru dan siswa bekerja sama membangun

pembelajaran. Siswa harus aktif dalam beberapa aspek selama proses belajar

mengajar berlangsung, sedangkan fungsi kelompok sebagai sarana berinteraksi

dalam membentuk suatu konsep belajar. Metode ini memiliki 6 tahapan belajar,

yaitu : (1) mengidentifikasi topik dan pembentukan kelompok (guru sebagai

fasilitator) ; (2) merencanakan tugas belajar ; (3) menjalankan investigasi (anggota

kelompok secara individu atau berpasangan berusaha untuk mengumpulkan

informasi, menganalisa dan mengevaluasi serta menarik kesimpulan) ; (4)

menyiapkan laporan akhir, laporan berasal dari investigasi yang telah dilakukan,

guru berperan sebagai penasehat untuk membantu memastikan setiap anggota

kelompok berperan aktif ; (5) presentasi, semua kelompok menyajikan suatu

presentasi yang menarik dari berbagai topik yang telah dipelajari; (6) evaluasi,

pada tahap ini setiap kelompok berhak untuk mengevaluasi kinerja dan hasil kerja

kelompok yang mempresentasikan hasil diskusinya.

Salah satu kelebihan metode GI adalah dapat meningkatkan kepercayaan

diri siswa untuk menggunakan pengetahuan dan keahlian yang berguna bagi

kelompoknya. Selain itu juga dapat memperbaiki hubungan antar kelompok

sehingga dapat menciptakan lingkungan belajar yang baik dan pada akhirnya

dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam penerapan model pembelajaran

kooperatif, khususnya metode GI diharapkan dapat meningkatkan keaktifan siswa

dalam proses belajar mengajar, karena dalam pembelajaran kooperatif siswa

dituntut aktif selama kegiatan belajar kelompok.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas judul penelitian ini adalah

”Penerapan Metode Group Investigation (GI) Untuk Meningkatkan Kemampuan

Siswa dalam Menggambar Benda Alam Di Kelas IV SD Negeri Bororejo Jebres

Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012”.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 24: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut :

Apakah pemanfaatan metode Group Investigation (GI) dapat

meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menggambar Benda Alam Di Kelas IV

SD Negeri Bororejo Jebres Surakarta?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan,

maka tujuan penelitian ini adalah:

Meningkatkan kemampuan menggambar siswa dalam mengekspresikan

diri melalui menggambar benda alam di Sekolah Dasar Negeri Bororejo Jebres

Surakarta dengan penggunaan metode Group Investigation (GI). Untuk mengukur

ketercapaian tujuan menggunakan indikator keberhasilan atau tolak ukur yaitu

70% siswa kelas IV mampu menggambar benda alam dengan nilai 70.

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan :

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap

peningkatan mutu pendidikan melalui proses belajar mengajar secara tepat

untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menggambar benda alam di

sekolah.

b. Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian berikutnya

yang berhubungan dengan Model Pembelajaran Kooperatif Metode Group

Investigation (GI).

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru

1) Sebagai pertimbangan guru dalam memilih metode apa yang akan

digunakan dalam memberikan pelajaran.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 25: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

7

2) Memberikan informasi bagi guru untuk menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif Metode Group Investigation (GI) sebagai

salah satu alternatif dalam proses belajar mengajar seni rupa.

b. Bagi Siswa

1) Membuat siswa dapat mengikuti pelajaran dengan senang, sehingga

dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menggambar benda

alam di sekolah.

2) Memotivasi siswa untuk mengikuti pelajaran yang diajarkan guru

sehingga dapat membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam

menggambar benda alam di sekolah.

c. Bagi Peneliti

1) Sebagai calon guru belajar untuk menerapkan metode pembelajaran

yang tepat untuk menyampaikan bahan ajar sesuai dengan kondisi

yang diinginkan siswa dalam proses pembelajaran yang akan

dilakukan.

2) Memperoleh dan menambah wawasan, pengetahuan serta keterampilan

peneliti khususnya terkait dengan penelitian yang menggunakan model

pembelajaran kooperatif dengan metode Group Investigation (GI).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 26: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Model Pembelajaran Kooperatif

a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif bukan merupakan ide baru dalam proses

pembelajaran. Sejak abad masehi, para filosofi sudah mengemukakan bahwa

seseorang yang hendak belajar harus memiliki teman belajar. Pada pembelajaran

kooperatif, siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang

sulit apabila mereka dapat saling mendiskusikan masalah-masalah tersebut dengan

temannya (dalam Basrowi dan Suwandi, 2008)

Menurut Slavin (dalam Basrowi dan Suwandi, 2008), belajar kooperatif

(cooperative learning) adalah suatu model pembelajaran yang menekankan siswa

untuk belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang

anggotanya tiga sampai empat orang, dengan struktur kelompok heterogen. Model

cooperative learning adalah suatu cara atau pendekatan atau serangkaian strategi

yang khusus dirancang untuk memberi dorongan kepada peserta didik agar bekerja

sama selama berlangsungnya proses pembelajaran.

Pada proses pembelajaran, kadang kala siswa lebih mudah mengerti

berdasarkan penjelasan dari temannya dari pada dari guru. Hal ini dijelaskan bahwa

siswa ternyata mampu melaksanakan tugas untuk menjelaskan dengan baik kepada

siswa lainnya (teman sebayanya), dengan mengubah penyampaiannya dari bahasa

yang digunakan teman sebayanya sehari-hari.

Kedudukan guru dalam pembelajaran kooperatif bukanlah merupakan pusat

pembelajaran tetapi lebih sebagai fasilitator dan motivator. Kemampuan guru dalam

mengelola kelas sangat dibutuhkan agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik.

8

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 27: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

9

Ketika siswa sedang belajar dan bekerja dalam kelompok, guru berkeliling diantara

kelompok, memberikan pujian kepada kelompok yang sedang bekerja dengan baik

dan ikut di dalam kelompok untuk mengamati bagaimana kelompok tersebut bekerja.

Bila seorang siswa memiliki pertanyaan, teman sekelompoknya harus menjelaskan

sebelum bertanya kepada guru. Sebagai fasilitator, guru selalu siap memberikan

penjelasan jika dibutuhkan siswa. Agar proses pembelajaran itu berjalan dengan baik,

siswa diberi lembar kegiatan yang berisi pertanyaan-pertanyaan atau tugas-tugas yang

direncanakan. Kepada siswa dianjurkan agar tidak mengakhiri belajarnya sebelum

mereka yakin bahwa setiap anggota kelompoknya sudah menyelesaikan seluruh

tugas.

Dalam pembelajaran kooperatif di bagi menjadi beberapa metode, diantaranya

pembelajaran penyelidikan kelompok (group investigation) merupakan bagian dari

pembelajaran kooperatif atau cooperative learning. Hal ini dijelaskan oleh Narulita

Yusron dalam Slavin (2005: 11-25) bahwa pembelajaran kooperatif meliputi: (1)

Student Team-Achievement Division (STAD), (2) Team Games Tournament (TGT),

(3) Jigsaw atau Teka-Teki, (4) Cooperative Integrated Reading and Composition

(CIRC), (5) Team Accelerated Instruction (TAI), (6) Group Investigation (GI), (7)

Learning Together (LT), (8) Complex Instruction (Pengajaran Kompleks), (9)

Structure Dyadic Methods (Metode Struktur Berpasangan).

Narulita Yusron dalam Slavin (2005: 4) menyatakan bahwa pembelajaran

kooperatif merujuk pada berbagai macam metode pengajaran dimana para siswa

bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya

dalam mempelajari materi pelajaran. Dalam kelas kooperatif, para siswa diharapkan

dapat saling membantu, saling mendiskusikan dan berargumentasi, untuk mengasah

kemampuan yang mereka kuasai saat itu dan menutup kesenjangan dalam

pemahaman masing-masing.

Keberhasilan belajar menurut dalam belajar ini bukan semata-mata ditentukan

oleh kemampuan individu secara utuh, melainkan perolehan belajar itu akan semakin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 28: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

10

baik apabila dilakukan secara bersama-bersama dalam kelompok-kelompok belajar

kecil yang terstruktur dengan baik. Model belajar cooperative learning merupakan

suatu model pembelajaran yang membantu siswa dalam mengembangkan

pemahaman dan sikapnya sesuai dengan kehidupan nyata di masyarakat, sehingga

dengan bekerja secara bersama-sama diantara sesama anggota kelompok akan

meningkatkan motivasi, produktivitas, dan perolehan belajar. Model belajar

cooperative learning mendorong peningkatan kemampuan siswa dalam memecahkan

berbagai permasalahan yang ditemui selama pembelajaran, karena siswa dapat

bekerja sama dengan siswa lain dalam menentukan dan merumuskan alternatif

pemecahan terhadap masalah materi pelajaran yang dihadapi.

Anita Lie (2002: 30) mengatakan bahwa tidak semua kerja kelompok bisa

dianggap cooperative learning. Untuk mencapai hasil maksimal, lima unsur model

pembelajaran gotong royong harus diterapkan, yaitu:

1) Saling Ketergantungan Positif

Keberhasilan kelompok sangat tergantung pada usaha setiap anggota

kelompoknya. Setiap kelompok diberikan tugas berlainan, kemudian bertukar

informasi. Dengan cara ini, mau tidak mau setiap anggota kelompok merasa

bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugasnya agar yang lain berhasil.

2) Tanggung Jawab Perorangan

Setiap anggota kelompok harus mempunyai tanggung jawab sendiri agar

tugas selanjutnya bisa dilaksanakan. Setiap anggota kelompok akan menuntutnya

untuk melaksanakan tugasnya agar tidak menghambat yang lain.

3) Tatap Muka

Setiap kelompok harus diberikan kesempatan untuk bertemu muka dan

berdiskusi. Kegiatan interaksi ini akan memberikan para pembelajaran untuk

membentuk sinergi yang menguntungkan semua anggota.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 29: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

11

4) Komunikasi Antar Anggota

Keberhasilan suatu kelompok juga bergantung pada kesediaan para

anggotanya untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka untuk mengutarakan

pendapat mereka.

5) Evaluasi Proses Kelompok

Evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui apakah dalam setiap anggota

kelompok dapat bekerja sama dengan baik.

2. Metode Group Investigation (GI)

Metode group investigation mula-mula dikembangkan oleh Sharen & Sharen

(Johnson & Johnson, 1997: 1-17) pada tahun 1975an. Metode ini terus dikembangkan

dan dipakai dalam konteks yang berbeda sampai sekarang. Strategi ini merupakan

pendekatan yang paling kompleks dan paling sulit diterapkan bila dibandingkan

dengan STAD dan Jigsaw. Dalam menerapkan srategi ini, guru harus melibatkan

siswa dalam perencanaan, baik pada topik yang akan dipelajari maupun cara-cara

siswa melakukan investigasi. Pendekatan ini juga menuntut guru untuk memberikan

berbagai kemampuan berkomunikasi dan keterampilan-keterampilan lain yang

menunjang proses belajar kelompok sebelum mereka menggunakan strategi ini.

Menurut Killen dalam Basrowi dan Suwandi (2008: 185).

Guru yang menggunakan investigasi kelompok biasanya membagi kelasnya

ke dalam kelompok-kelompok heterogen yang terdiri dari tiga atau empat anggota.

Dalam beberapa hal, kelompok dapat dibentuk berdasarkan persahabatan atau

ketertarikan pada topik tertentu. Kedudukan guru dalam model pembelajaran ini

dijelaskan oleh Joyce & Weil dalam Basrowi dan Suwandi (2008: 185), berperan

sebagai fasilitator yang mengarahkan proses yang terjadi dalam kelompok

(membantu siswa merumuskan rencana, melaksanakan, dan mengelola kelompok).

Dengan kata lain guru berfungsi sebagai pembimbing akademik. Selain itu peran guru

dalam kelas adalah sebagai konselor, konsultan, dan pemberi kritik yang bersahabat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 30: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

12

Untuk itu, pelaksanaan peranan ini sebaiknya membimbing dan mengarahkan

kelompok melalui tiga tahap (Suherman, 1992: 63): (1) tahap pemecahan masalah,

(2) tahap pengelolaan kelas, (3) tahap pemaknaan secara perseorangan.

Menurut Soedjadi dalam Basrowi dan Suwandi (2008: 185), strategi belajar

“investigasi” sebenarnya dapat dipandang sebagai strategi belajar “pemecahan

masalah” atau strategi “penemuan”. Akan tetapi strategi belajar “investigasi”

memiliki kemungkinan besar berhadapan dengan masalah yang divergen serta

alternatif perluasan masalahnya.

Narulita Yusron dalam Slavin (2005: 218-220), di dalam investigasi

kelompok terdapat enam tahap, yaitu: (1) mengidentifikasikan topik dan mengatur

siswa kedalam kelompok, (2) merencanakan tugas belajar, (3) melaksanakan

investigasi, (4) menyiapkan laporan akhir, (5) mempresentasikan laporan akhir, (6)

evaluasi.

Enam tahap dalam pendekatan investigasi kelompok sebagai berikut:

Tahap 1: Mengidentifikasi topik dan pembentukan kelompok, siswa menentukan

buah yang akan digambar dan guru membentuk siswa kedalam kelompok.

Tahap 2: Merencanakan tugas belajar, siswa merencanakan buah yang akan di

gambar dengan proporsi, komposisi, bentuk, gelap terang dan pewarnaan.

Tahap 3: Menjalankan investigasi, siswa menggambar buah yang telah di susun

sesuai proporsi, komposisi, bentuk, gelap terang dan pewarnaan.

Tahap 4: Menyiapkan laporan akhir, siswa menyiapkan hasil karya untuk

dipresentasikan

Tahap 5: Mempresentasikan laporan akhir, siswa mempresentasikan hasil karya di

depan kelas, siswa menyampaikan kesulitan yang dihadapi dalam

menggambar.

Tahap 6: Evaluasi, guru dan siswa mengevaluasi hasil karya yang telah

dipresentasikan didepan kelas.

Dalam pemanfaatan atau penggunaan metode pembelajaran Group

Investigation juga mempunyai kelemahan dan kelebihan, yakni sebagai berikut:

Kelebihan metode pembelajaran Group Investigation:

1. Pembelajaran dengan kooperatif metode Group Investigation memiliki dampak

positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 31: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

13

2. Penerapan model pembelajaran kooperatif metode Group Investigation

mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

3. Pembelajaran yang dilakukan membuat suasana saling bekerjasama dan

berinteraksi antar siswa dalam kelompok tanpa memandang latar belakang.

4. Model pembelajaran Group Investigation melatih siswa untuk memiliki

kemampuan yang baik dalam berkomunikasi dan mengemukakan pendapatnya.

5. Memotivasi dan mendorong siswa agar aktif dalam proses belajar mulai dari

tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran.

Kekurangan metode pembelajaran Group Investigation:

1. Siswa cenderung ribut, karena peran guru lebih sedikit.

2. Membutuhkan waktu yang lama.

3. Biasanya siswa mengalami kesulitan dalam menjelaskan materi atau hasil karya.

6. Kemampuan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kemampuan adalah kesanggupan,

kecakapan, kekuatan, kita berusaha dengan diri sendiri. Menurut Chaplin ability

kemampuan (kemampuan, kecakapan, ketangkasan, bakat, kesanggupan) merupakan

tenaga (daya kekuatan) untuk melakukan suatu perbuatan

(http://www.digilib.petra.ac.id). Sedangkan menurut Robbins kemampuan bisa

merupakan kesanggupan bawaan sejak lahir atau merupakan hasil latihan atau

praktik (http://www.digilib.petra.ac.id).

7. Menggambar

a. Pengertian Menggambar

Menurut Veri Apriyatno (2004: 1-6), gambar merupakan bahasa yang

universal dan telah berkembang sebelum ditemukannya bahasa tulisan. Sejak zaman

prasejarah manusia primitif telah mengenal gambar sebagai bahasa rupa.

Menggambar adalah induk dari segala ilmu seni rupa, baik itu seni rupa murni

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 32: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

14

(seperti seni lukis, seni patung, seni grafis, seni keramik) maupun seni rupa terapan

(seperti desain dan arsitektur).

Menggambar adalah keterampilan yang bisa dipelajari oleh setiap orang,

terutama bagi yang punya minat untuk belajar. Menggambar adalah suatu proses

kreasi yang harus dilakukan secara intensif dan terus-menerus. Menggambar

merupakan wujud pengeksplorasian teknis dan gaya, penggalian gagasan dan

kreativitas, bahkan bisa menjadi sebuah ekspresi dan aktualisasi diri. Pada intinya,

menggambar adalah perpaduan keterampilan (skill), kepekaan rasa (teste), kreativitas,

ide, pengetahuan, dan wawasan.

Pengertian lain dari menggambar atau drawing adalah unsur rupa paling

mendasar dalam seni rupa dan merupakan bahasa yang paling universal yang sudah

ada sebelum manusia menemukan bahasa tulisan. Menggambar adalah penyajian ilusi

optik atau manipulasi ruang dalam bidang datar dua dimensi. Mewujudkan bentuk-

bentuk benda alam atau buatan yang bermatra tiga dimanipulasi pada kertas gambar

yang bermatra dua, (Muharam E&Warti Sundaryati, 1991: 95).

b. Unsur-unsur Rupa

Menurut Veri Apriyatno (2004: 1-6), unsur-unsur rupa dalam menggambar di

antaranya garis, bidang, bentuk atau bangun arsir, dan repetisi (pengulangan yang

membentuk sebuah kompososi). Unsur-unsur tersebut dapat dijabarkan sebagai

berikut:

1. Garis adalah unsur rupa paling mendasar yang membentuk sebuah objek.

Macam-macam garis diantaranya adalah: garis lurus, garis lengkung, garis

patah-patah, garis acak.

2. Bidang adalah garis-garis yang membentuk bidang dasar dua dimensi.

3. Bentuk adalah garis-garis yang membentuk bangun dasar tiga dimensi.

4. Arsir adalah pengulangan garis secara acak dan saling menyilang dengan

tujuan mengisi bidang gambar yang kosong. Arsir memiliki fungsi:

memberikan karakter objek gambar, memberikan kesan bentuk dan volume

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 33: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

15

benda, memberikan kesan jarak dan kedalaman pada gambar, mengisi bidang

kosong, finishing touch gambar.

5. Repitisi adalah penggambaran bidang atau bentuk tertentu yang dilakukan

secara berulang-ulang, misalnya motif dengan ragam hias.

Dalam menggambar kita juga harus memperhatikan beberapa prinsip seni

rupa (desain). Karena hal ini bertujuan agar gambar yang dibuat sesuai dan mirip

dengan bentuk aslinya. Prinsip seni rupa menurut Muharam E dan Warti Sundaryati

(1992: 96) yang dimaksud adalah proporsi, komposisi, bentuk, gelap terang dan

pewarnaan.

1. Proporsi

Proporsi merupakan suatu ukuran perbandingan antara bagian-bagian buah

atau antara buah yang satu dan buah yang lainnya pada benda tersebut.

2. Komposisi

Komposisi adalah suatu usaha di dalam menyusun unsur-unsur yang menjadi

obyek gambar sehingga obyek tersebut dapat menjadi enak untuk dilihat dan

dipandang.

3. Bentuk

Istilah bentuk muncul karena menyatunya garis-garis atau bidang-bidang,

karena perbedaan masing-masing garis dan bidang maka muncul pula macam-macam

namanya bentuk benda. Bentuk yang digunakan sebagai bagian dari desain,

menyangkut dalam dua dimensi atau benda tiga dimensi.

4. Gelap terang

Gelap terang merupakan suatu upaya untuk dapat digunakan dalam

menyajikan ruang untuk menggambar bentuk yang lebih mendekati kenyatan visual.

5. Pewarnaan

Pewarnaan digunakan untuk memberi kesan pemisahan, penekanan, untuk

membangun keterpaduan, mempertinggi tingkat realis objek, menunjukkan

persamaan dan perbedaan, dan menciptakan respon emosional tertentu.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 34: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

16

Dalam menggambar kita juga memerlukan media dan peralatan. Menurut Edy

Tri Sulistyo (2005: 7) Medium adalah sesuatu (bahan baku) yang dibutuhkan di

dalam proses karya sketsa, sedangkan alat yang dimaksud adalah suatu

barang/perlengkapan yang diperlukan di dalam proses karya seni sketsa. Media yang

biasa dipakai dalam menggambar adalah kertas bisa juga dengan kain. Adapun alat

yang digunakan untuk menorehkan gambar yaitu pensil, cat air, cat minyak, crayon

dan sebagainya.

c. Manfaat Menggambar Bagi Perkembangan Anak

Menggambar merupakan aktivitas yang penuh stimulasi terhadap proses

tumbuh kembang anak. Seperti halnya menulis dan kegiatan bermain, menggambar

memiliki manfaat untuk perkembangan anak. Secara edukatif, menggambar

merupakan metode belajar yang menyenangkan bagi anak-anak di usia 7 tahun

pertama karena secara alamiah anak-anak sangat suka menggambar atau membuat

coretan-coretan pada banyak media yang ditemukannya, seperti dinding, kain sprei,

kertas, buku atau benda-benda mainannya.

d. Manfaat Menggambar bagi anak

1. Menggambar dalam bentuk apapun merupakan ekspresi dan bagian dari

proses kreatif dan imajinatif mereka dimasa kecil. Dengan menggambar, anak akan

belajar mencipta atau berkreasi, menuangkan ide-idenya, serta memvisualisasikan

dan merealisasikan imajinasinya dalam sebuah karya.

2. Membantu proses perkembangan aspek kognitif, kecerdasan emosional

dan kecerdasan motorik mereka. Menggambar dapat membantu meningkatkan

konsentrasi anak, melatih daya ingat, kesabaran, ketelitian dan keuletan anak dalam

menghasilkan sesuatu. Selain sebagai bentuk ekspresi, menggambar juga dapat

membantu menyalurkan bentuk-bentuk emosi yang dirasakan anak melalui gambar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 35: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

17

3. Menggambar sebagai sebuah stimulus untuk menumbuhkan minat belajar,

sekaligus metode pembelajaran dan pendidikan berbasis kreativitas, dengan syarat

anak dibiarkan mengekspresikan pikiran dan perasaannya lewat gambar tanpa selalu

diberikan objek tiruan. Gambar yang berantakan khas coretan anak lebih

mencerminkan naturalitas dan kreativitas daripada kehalusan bentuk yang dihasilkan

dari meniru objek yang ada. (http://niahidayati.net/manfaat-menggambar-untuk-

perkembangan-anak.html).

B. Kerangka Berpikir

Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan sikap peserta didik pada saat

proses pembelajaran seni rupa, antara lain: 1) peserta didik kurang konsentrasi; 2)

peserta didik cenderung pasif dalam berinteraksi mengenai pokok bahasan yang

diajarkan; 3) peserta didik cenderung ramai yang menyebabkan suasana kelas

menjadi gaduh; 4) pengetahuan dan pemahaman peserta didik mengenai materi yang

diajarkan sangat rendah, sehingga tugas tidak dikerjakan secara maksimal; 5)

kemampuan siswa dalam menggambar rendah.

Dari permasalahan tersebut, peneliti menerapkan penggunaan model

pembelajaran kooperatif. Salah satu model pembelajaran kooperatif yang digunakan

adalah metode Group Investigation. Di dalam investigasi kelompok ini terdapat

enam tahap, yaitu: (1) mengidentifikasikan topik dan mengatur siswa kedalam

kelompok, (2) merencanakan tugas belajar, (3) melaksanakan investigasi, (4)

menyiapkan laporan akhir, (5) mempresentasikan laporan akhir, (6) evaluasi.

Metode Group Investigation memberikan hasil belajar dalam kemampuan

menggambar yang lebih baik karena terjadi interaksi tatap muka dalam anggota

kelompok dan kemampuan menjalin hubungan interpersonal. Dengan adanya model

pembelajaran ini siswa melatih untuk bertanggung jawab dalam menyelesaikan

tugasnya dan mengembangkan hubungan interpersonal serta menumbuhkan

kepercayaan diri siswa serta dapat meningkatkan kemampuan menggambar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 36: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

18

Secara ringkas dapat digambarkan kerangka pemikiran pemecahan masalah

tersebut sebagai berikut:

Gambar 2. Kerangka Berfikir

(Narulita Yusron dalam Slavin, 2005)

Mengekspresikan

diri melalui karya

seni

Penggunaan metode

pembelajaran Group

Investigation

Group

Guru menggunakan

investigasi kelompok

untuk membagi

kelasnya ke dalam

kelompok-kelompok

heterogen yang terdiri

dari empat atau lima

anggota.

Investigation

1. Para siswa

mengumpulkan

informasi,

menganalisis data,

dan membuat

kesimpulan.

2. Tiap anggota

kelompok

berkontribusi

untuk usaha-usaha

yang dilakukan

kelompoknya.

3. Para siswa saling

bertukar,

berdiskusi,

mengklarifikasi,

dan mensintesis

semua gagasan.

Kemampuan siswa dalam menggambar

benda alam meningkat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 37: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

19

C. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, kajian teori dan kerangka berpikir

untuk mengatasi kemampuan siswa dalam menggambar benda alam meningkat, maka

peneliti merumuskan hipotesis penelitian yaitu dengan Penerapan Metode Group

Investigation (GI) Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menggambar

Benda Alam Di Kelas IV SD Bororejo Jebres Surakarta Tahun Ajaran 2011 / 2012.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 38: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

20

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Bororejo Kecamatan Jebres, Surakarta

pada kelas IV semester I tahun pelajaran 20011/2012. Penelitian ini dilakukan karena

di Sekolah Dasar Negeri Bororejo pada kelas IV kemampuan menggambar benda

alam siswa kurang meningkat.

Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2011/2012 dan

dilaksanakan pada bulan September sampai bulan Desember 2011. Pelaksanaannya

dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap penelitian, dan tahap

penyelesaian. Tahap persiapan dilakukan pada bulan Juli sampai bulan Agustus 2011,

meliputi observasi awal, penyusunan judul, penyusunan proposal, dan perijinan.

Tahap penelitian dilakukan pada bulan September sampai bulan Desember 2011,

meliputi pelaksanaan tindakan dengan pengumpulan data. Tahap penyelesaian

dilakukan pada bulan Oktober sampai bulan Januari 2011, meliputi analisis data dan

menyusun laporan.

2. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi Sekolah Dasar Negeri

Bororejo kelas IV Semester I tahun ajaran 20011/2012. Pelaksanaan penelitian ini

dilakukan dengan guru mata pelajaran SBK yaitu Ibu Sukatmi yang membantu dalam

pelaksanaan observasi dan refleksi selama penelitian berlangsung, sehingga secara

tidak langsung kegiatan penelitian ini bisa terkontrol dengan hasil penelitian.

B. Pendekatan Penelitian

Tujuan Penelitian Tindakan Kelas adalah untuk memperbaiki dan

meningkatkan kemampuan menggambar siswa di kelas secara berkesinambungan.

20

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 39: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

21

Penelitian ini akan dilaksanakan dengan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

pada suatu objek dan mengkondisikannya seperti apa adanya. Menurut I GAK

Wardhani, Kuswaya Wihardit (2007: 1.4) PTK yaitu penelitian yang dilakukan oleh

guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk

memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

meningkat. Kegiatan penelitian berangkat dari permasalahan di lapangan yang

dihadapi oleh guru dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar, untuk

selanjutnya dicarikan alternatif pemecahaan masalah, dan ditindaklanjuti dengan

tindakan-tindakan nyata yang terencana dan terstruktur.

Hal penting dalam pelaksanaan PTK adalah tindakan nyata (action) yang

dilakukan oleh guru dan siswa untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam

proses belajar mengajar. Tindakan itu harus direncanakan dengan baik dan dapat

diukur tingkat keberhasilannya dalam pemecahan masalah tersebut. Jika ternyata

program tersebut belum dapat memecahkan masalah yang ada, maka perlu dilakukan

penelitian siklus berikutnya (siklus kedua) untuk mencoba tindakan lain (alternatif

pemecahan lain sampai permasalahan dapat teratasi).

Menurut Zainal Aqib (2007: 12) dalam buku penelitian tindakan kelas ada

tiga unsur atau tiga konsep, yakni sebagai berikut:

1. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan

metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat

untuk meningkatkan mutu dari suatu hal yang menarik minat dan penting bagi

peneliti.

2. Tindakan adalah sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan

tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan.

3. Kelas adalah sekolompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima

pelajaran yang sama dari seorang guru.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 40: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

22

Karakteristik PTK menurut I GAK Wardhani, Kuswaya Wihardit (2007: 1.5)

yaitu:

1. Adanya masalah dalam PTK dipicu oleh munculnya kesadaran pada diri guru

bahwa praktik yang dilakukannya selama ini di kelas mempunyai masalah yang

perlu diselesaikan.

2. Self-reflective inquiry, atau penelitian melalui refleksi diri, merupakan ciri PTK

yang paling esensial.

3. Penelitian tindakan Kelas dilakukan di dalam kelas, sehingga fokus penelitian ini

adalah kegiatan pembelajaran berupa perilaku guru dan siswa dalam melakukan

interaksi.

4. Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran. Perbaikan

dilakukan secara bertahap dan terus-menerus, selama penelitian dilakukan.

C. Sumber Data

Data atau informasi yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi:

1. Hasil karya menggambar siswa yang dihasilkan dari pembelajaran dengan metode

Group Invstigation.

2. Guru serta siswa-siswi kelas IV Sekolah Dasar Negeri Bororejo.

3. Tempat dan peristiwa, yakni ruang kelas dan proses pembelajaran.

4. Dokumen atau arsip.

D. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan sumber data yang akan digunakan dalam penelitian ini, maka

teknik pengumpulan data yang digunakan:

1. Wawancara

Wawancara dilakukan terhadap guru dan siswa untuk menggali informasi

guna memperoleh data terkait dengan aspek-aspek pembelajaran, penentuan

tindakan dana respon yang diberikan sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 41: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

23

Jenis wawancara bebas terpimpin dilakukan, dimana peniliti membawa kerangka

pertanyaan untuk disajikan, tetapi cara bagaimana pertanyaan itu diajukan sesuai

dengan kebijaksanaan interviewer.

2. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengamati pelaksanaan dan perkembangan

pembelajaran seni rupa yang dilakukan oleh para siswa. Pengamatan dilakukan

sebelum, selama, dan sesudah siklus penelitian berlangsung. Jenis observasi yang

digunakan adalah observasi partisipan artinya peneliti ikut terlibat dalam proses

pembelajaran (tindakan).

3. Dokumentasi

Dalam penelitian ini, metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh

data sekolah, data siswa, foto pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan data

hasil belajar kognitif siswa berupa nilai tugas.

E. Analisis Data

Menurut Sarwiji Suwandi & Madyo Ekosusilo (2007: 25), Analisis data

adalah proses menyeleksi, menyederhanakan, memfokuskan, mengabstraksikan,

mengorganisasikan data secara sistematik dan rasional untuk menampilkan bahan-

bahan yang dapat digunakan untuk menyusun jawaban terhadap tujuan PTK.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa analisis data dilakukan melalui tiga tahap, yaitu

reduksi data, paparan data, dan penyimpulan. Reduksi data adalah proses

penyederhanaan yang dilakukan melalui seleksi, pemfokusan dan pengabstraksian

data mentah menjadi informasi yang bermakna. Paparan data adalah proses

penampilan data secara sederhana dalam bentuk paparan naratif, representasi tabular

termasuk dalam format matriks, representasi grafis dan sebagainya. Penyimpulan

adalah proses pengambilan intisari dan sajian data yang telah terorganisasi tersebut

dalam bentuk pernyataan kalimat atau formula yang singkat dan padat, tetapi

mengandung pengertian yang luas.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 42: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

24

F. Prosedur Penelitian

Siklus pelaksanaan PTK dilakukan melalui empat tahap, yakni (1)

perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, (4) refleksi yang dapat

digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3. Siklus Penelitian Tindakan Kelas

(Suharsimi Arikunto, 2008: 74)

Permasalahan Perencanaan

Tindakan I

Pelaksanaan

Tindakan I

Refleksi I Pengamatan/

pengumpulan data I

Permasalahan

baru hasil

refleksi

Perencanaan

Tindakan II

Pelaksanaan

Tindakan II

Apabila

permasalahan belum

terselesaikan

Dilanjutkan ke

siklus berikutnya

Refleksi II Pengamatan/

pengumpulan data II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 43: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

25

Keterangan:

1. Perencanaan (Planning)

Kegiatan perencanaan mencakup: (1) identifikasi masalah, (2) analisis

penyebab adanya masalah, dan (3) pengembangan bentuk tindakan (aksi) sebagai

pemecahan masalah.

2. Tindakan (Acting)

Setelah ditetapkan bentuk tindakan (aksi) yang dipilih sesuai dengan rencana

pelaksanaan tindakan, maka langkah selanjutnya adalah menerapkan tindakan

dalam proses pembelajaran yang sudah dibuat oleh guru.

3. Observasi (Observing)

Kegiatan observasi atau pengamatan dalam penelitian tindakan kelas

dilakukan untuk mengetahui dan memperoleh gambaran lengkap secara obyektif

tentang perkembangan proses pembelajaran, dan pengaruh dari tindakan (aksi)

yang dipilih terhadap kondisi kelas dalam bentuk data.

4. Refleksi (Reflecting)

Refleksi dilakukan untuk mengadakan upaya evaluasi yang dilakukan guru

dan tim pengamat dalam penelitian tindakan kelas. Refleksi dilakukan dengan

cara berdiskusi terhadap berbagai masalah yang muncul di kelas penelitian yang

diperoleh dari analisis data sebagai bentuk dari pengaruh tindakan yang

dirancang. Melalui refleksi inilah maka peneliti akan menentukan keputusan

untuk melakukan siklus selanjutnya ataukah berhenti karena masalahnya telah

terpecahkan.

Berdasarkan tujuan penelitian tindakan yang ingin dicapai yaitu meningkatkan

kemampuan menggambar siswa pada mata pelajaran seni budaya khususnya seni rupa

dalam menggambar benda alam dengan tema buah-buahan. Maka prosedur yang

dilaksanakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang berlangsung

sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 44: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

26

1. Rencana Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini mencakup beberapa kegiatan yaitu:

1) Peneliti bersama guru merancang skenario dan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) mata pelajaran seni rupa di kelas IV dengan materi

menggambar benda alam bertema buah-buahan melalui penerapan metode

pembelajaran Group Investigation. Adapun langkah-langkahnya sebagai

berikut: (a) Mengidentifikasi topik dan pembentukan kelompok, siswa

menentukan buah yang akan digambar dan guru membentuk siswa kedalam

kelompok, (b) Merencanakan tugas belajar, siswa merencanakan buah yang

akan digambar dengan proporsi, komposisi, bentuk, gelap terang dan

pewarnaan, (c) Menjalankan investigasi, siswa menggambar buah yang telah

disusun sesuai proporsi, komposisi, bentuk, gelap terang dan pewarnaan, (d)

Menyiapkan laporan akhir; siswa menyiapkan hasil karya menggambar buah

untuk dipresentasikan, (e) Presentasi, setiap siswa mempresentasikan hasil

karyanya didepan kelas, dan siswa menyampaikan tentang kesulitan yang

dialami dalam menggambar, (f) Evaluasi, siswa dan guru mengevaluasi hasil

karya yang telah dipresentasikan. Guru mengevaluasi kekurangan dan

kelebihan dari hasil karya siswa.

2) Menyiapkan materi menggambar benda alam dengan tema buah-buahan.

3) Menyiapkan standar penilaian.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Menyusun pelaksanaan tindakan yang meliputi: Guru bersama peneliti

merancang skenario dalam pembelajaran mata pelajaran seni rupa dalam

mengekspresikan diri melalui menggambar benda alam dengan tema buah-buahan

dengan langkah sebagai berikut:

1) Pendahuluan meliputi: Sebelum peneliti selaku guru mengawali pelajaran

tentang menggambar buah-buahan, peneliti melakukan presensi, kemudian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 45: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

27

guru menyiapkan materi ajar mengekspresikan diri dengan menggambar yang

bertema buah-buahan, kemudian membagi siswa dalam beberapa kelompok.

2) Kegiatan inti meliputi:

a) Mengidentifikasi topik dan pembentukan kelompok, siswa menentukan

buah yang akan digambar dan guru membentuk siswa kedalam kelompok.

b) Merencanakan tugas belajar, siswa merencanakan buah yang akan

digambar dengan proporsi, komposisi, bentuk, gelap terang dan

pewarnaan.

c) Menjalankan investigasi, siswa menggambar buah yang telah disusun

sesuai proporsi, komposisi, bentuk, gelap terang dan pewarnaan.

d) Menyiapkan laporan akhir, siswa menyiapkan hasil karya menggambar

buah untuk dipresentasikan.

e) Presentasi, setiap siswa mempresentasikan hasil karyanya didepan kelas,

dan siswa menyampaikan tentang kesulitan yang dialami dalam

menggambar.

f) Evaluasi, siswa dan guru mengevaluasi hasil karya yang telah

dipresentasikan. Guru mengevaluasi kekurangan dan kelebihan dari hasil

karya siswa.

3) Penutup meliputi: guru melakukan penilaian dengan mengukur pengetahuan

dan keterampilan siswa, penilaian produk/hasil karya.

c. Tahap Observasi

Tahap observasi dilakukan peneliti dengan mengamati aktivitas guru saat

menyampaikan materi. Peneliti juga mengamati aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran yang meliputi: 1) Mengamati proses pembelajaran menggambar; 2)

Mengamati kemampuan siswa dalam menggambar.

d. Tahap Refleksi

Hasil yang didapat dalam tahap observasi dikumpulkan serta dianalisis.

Pada tahap ini pengajar dapat merefleksi diri berdasarkan hasil observasi dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 46: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

28

diskusi. untuk mengkaji apakah tindakan yang telah dilakukan dapat

meningkatkan kemampuan menggambar siswa pada mata pelajaran seni rupa.

Hasil analisis data yang dilakukan dalam tahapan akan dipergunakan sebagai

acuan untuk merencanakan siklus II.

2. Rencana tindakan siklus II

Pelaksanaan siklus kedua didasarkan pada hasil observasi, analisis dan

refleksi pada siklus pertama. Pelaksanaannya meliputi tahap perencanaan, tahap

tindakan, tahap observasi dan refleksi.

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini mencakup beberapa kegiatan yaitu:

1) Peneliti bersama guru merancang skenario dan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) mata pelajaran seni rupa di kelas IV dengan materi

menggambar benda alam bertema buah-buahan melalui penerapan metode

pembelajaran Group Investigation. Adapun langkah-langkahnya sebagai

berikut: (a) Mengidentifikasi topik dan pembentukan kelompok, siswa

menentukan buah yang akan digambar dan guru membentuk siswa kedalam

kelompok, (b) Merencanakan tugas belajar, siswa merencanakan buah yang

akan digambar dengan proporsi, komposisi, bentuk, gelap terang dan

pewarnaan, (c) Menjalankan investigasi, siswa menggambar buah yang telah

disusun sesuai proporsi, komposisi, bentuk, gelap terang dan pewarnaan, (d)

Menyiapkan laporan akhir, siswa menyiapkan hasil karya menggambar buah

untuk dipresentasikan, (e) Presentasi, setiap siswa mempresentasikan hasil

karyanya didepan kelas, dan siswa menyampaikan tentang kesulitan yang

dialami dalam menggambar, (f) Evaluasi, siswa dan guru mengevaluasi hasil

karya yang telah dipresentasikan. Guru mengevaluasi kekurangan dan

kelebihan dari hasil karya siswa.

2) Menyiapkan materi menggambar benda alam dengan tema buah-buahan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 47: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

29

3) Menyiapkan standar penilaian.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan siklus II disesuaikan dengan kekurangan-kekurangan pada

siklus I, karena kegiatan ini bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran yang

belum tercapai dalam siklus I. Pelaksanaan tindakan ini meliputi: Guru bersama

peneliti merancang skenario dalam pembelajaran mata pelajaran seni rupa dalam

mengekspresikan diri melalui menggambar benda alam dengan tema buah-buahan

dengan langkah sebagai berikut:

1) Pendahuluan meliputi: Sebelum peneliti selaku guru mengawali pelajaran

tentang menggambar buah-buahan, peneliti melakukan presensi, kemudian

guru menyiapkan materi ajar mengekspresikan diri dengan menggambar yang

bertema buah-buahan, kemudian membagi siswa dalam beberapa kelompok,

menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan seperti proporsi, komposisi,

bentuk, gelap terang dan pewarnaan serta memberikan contoh gambar-gambar

karya dari internet.

2) Kegiatan inti meliputi:

a) Mengidentifikasi topik dan pembentukan kelompok, siswa menentukan

buah yang akan digambar dan guru membentuk siswa kedalam kelompok.

b) Merencanakan tugas belajar, siswa merencanakan buah yang akan

digambar dengan proporsi, komposisi, bentuk, gelap terang dan

pewarnaan.

c) Menjalankan investigasi, siswa menggambar buah yang telah disusun

sesuai proporsi, komposisi, bentuk, gelap terang dan pewarnaan.

d) Menyiapkan laporan akhir, siswa menyiapkan hasil karya menggambar

buah untuk dipresentasikan.

e) Presentasi, setiap siswa mempresentasikan hasil karyanya didepan kelas,

dan siswa menyampaikan tentang kesulitan yang dialami dalam

menggambar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 48: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

30

f) Evaluasi, siswa dan guru mengevaluasi hasil karya yang telah

dipresentasikan. Guru mengevaluasi kekurangan dan kelebihan dari hasil

karya siswa.

3) Penutup meliputi: guru melakukan penilaian dengan mengukur pengetahuan

dan keterampilan siswa, penilaian produk/hasil karya.

c. Tahap Observasi

Tahap observasi dilakukan peneliti dengan mengamati aktivitas guru saat

menyampaikan materi dan saat siswa dalam proses pembelajaran yang meliputi:

1) Mengamati proses pembelajaran menggambar; 2) Mengamati kemampuan

siswa dalam menggambar pada siklus I; 3) mengevaluasi karya siswa siklus I.

d. Tahap Refleksi

Hasil yang didapat dalam tahap observasi dikumpulkan serta dianalisis.

Pada tahap ini pengajar dapat merefleksi diri berdasarkan hasil observasi dan

diskusi. Untuk mengkaji apakah tindakan yang telah dilakukan dapat

meningkatkan kemampuan menggambar siswa pada mata pelajaran seni rupa.

Hasil analisis data yang dilakukan dalam tahapan akan dipergunakan sebagai

acuan untuk merencanakan siklus III.

3. Rencana tindakan siklus III

Pelaksanaan siklus ketiga didasarkan pada hasil observasi, analisis dan

refleksi pada siklus kedua. Pelaksanaannya meliputi tahap perencanaan, tahap

tindakan, tahap observasi dan refleksi.

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini mencakup beberapa kegiatan yaitu:

1) Peneliti bersama guru merancang skenario dan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) mata pelajaran seni rupa di kelas IV dengan materi

menggambar benda alam bertema buah-buahan melalui penerapan metode

pembelajaran Group Investigation. Adapun langkah-langkahnya sebagai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 49: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

31

berikut: (a) Mengidentifikasi topik dan pembentukan kelompok, siswa

menentukan buah yang akan digambar dan guru membentuk siswa kedalam

kelompok, (b) Merencanakan tugas belajar, siswa merencanakan buah yang

akan digambar dengan proporsi, komposisi, bentuk, gelap terang dan

pewarnaan, (c) Menjalankan investigasi, siswa menggambar buah yang telah

disusun sesuai proporsi, komposisi, bentuk, gelap terang dan pewarnaan, (d)

Menyiapkan laporan akhir, siswa menyiapkan hasil karya menggambar buah

untuk dipresentasikan, (e) Presentasi, setiap siswa mempresentasikan hasil

karyanya didepan kelas, dan siswa menyampaikan tentang kesulitan yang

dialami dalam menggambar, (f) Evaluasi, siswa dan guru mengevaluasi hasil

karya yang telah dipresentasikan. Guru mengevaluasi kekurangan dan

kelebihan dari hasil karya siswa.

2) Menyiapkan materi menggambar benda alam dengan tema buah-buahan.

3) Menyiapkan standar penilaian.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan siklus III disesuaikan dengan kekurangan-kekurangan pada

siklus II, karena kegiatan ini bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran yang

belum tercapai dalam siklus II. Pelaksanaan tindakan ini meliputi: Guru bersama

peneliti merancang skenario dalam pembelajaran mata pelajaran seni rupa dalam

mengekspresikan diri melalui menggambar benda alam dengan tema buah-buahan

dengan langkah sebagai berikut:

1) Pendahuluan meliputi: Sebelum peneliti mengawali pelajaran menggambar

buah-buahan, guru menyiapkan materi ajar mengekspresikan diri dengan

menggambar buah-buahan, kemudian membagi siswa dalam kelompok,

menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan seperti proporsi, komposisi,

bentuk, gelap terang dan pewarnaan serta memberikan contoh gambar buah

yang telah dibuat sesuai proporsi, komposisi, bentuk, gelap terang dan

pewarnaan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 50: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

32

2) Kegiatan inti meliputi:

a) Mengidentifikasi topik dan pembentukan kelompok, siswa menentukan

buah yang akan digambar dan guru membentuk siswa kedalam kelompok.

b) Merencanakan tugas belajar, siswa merencanakan buah yang akan

digambar dengan proporsi, komposisi, bentuk, gelap terang dan

pewarnaan.

c) Menjalankan investigasi, siswa menggambar buah yang telah disusun

sesuai proporsi, komposisi, bentuk, gelap terang dan pewarnaan.

d) Menyiapkan laporan akhir, siswa menyiapkan hasil karya menggambar

buah untuk dipresentasikan.

e) Presentasi, setiap siswa mempresentasikan hasil karyanya didepan kelas,

dan siswa menyampaikan tentang kesulitan yang dialami dalam

menggambar.

f) Evaluasi, siswa dan guru mengevaluasi hasil karya yang telah

dipresentasikan. Guru mengevaluasi kekurangan dan kelebihan dari hasil

karya siswa.

3) Penutup meliputi: guru melakukan penilaian dengan mengukur pengetahuan

dan keterampilan siswa, penilaian produk/hasil karya.

c. Tahap Observasi

Tahap observasi dilakukan peneliti dengan mengamati aktivitas guru dan

siswa dalam proses pembelajaran yang meliputi: 1) Mengamati proses

pembelajaran menggambar; 2) Mengamati kemampuan siswa dalam menggambar

pada siklus II; 3) mengevaluasi karya siswa pada siklus II.

d. Tahap Refleksi

Hasil yang didapat dalam tahap observasi dikumpulkan serta dianalisis.

Pada tahap ini guru dapat merefleksi diri berdasarkan hasil observasi dan diskusi.

untuk mengkaji apakah tindakan yang telah dilakukan dapat meningkatkan

kemampuan menggambar siswa pada mata pelajaran seni rupa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 51: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

33

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Bororejo yang

beralamatkan di Sorogenen Rt. 05/V Kelurahan Jagalan Kecamatan Jebres yang

tidak jauh dari pusat kota Surakarta, termasuk wilayah Propinsi Jawa Tengah.

Sekolah ini berdiri diatas tanah seluas 4240 m2 yang terdiri dari bangunan gedung,

halaman sekolah yang begitu rindang karena di sekitar sekolah tumbuh pohon-

pohon yang rimbun, sehingga nyaman untuk bermain anak-anak dikala istirahat.

SD Negeri Bororejo terdiri dari 6 rombongan belajar, jumlah keseluruhan

siswanya pada tahun ajaran 2010/2011 tidak lebih dari 100 orang anak, yaitu

hanya 98 orang anak, sedangkan pada tahun ajaran 2011/2012 hanya mencapai

103 orang anak, hanya meningkat 5 orang anak, jadi jumlah siswa kami belum

mencapai standar minimal, meskipun demikian tetap kami syukuri.

Tenaga pendidikan yang dimiliki 6 orang guru kelas, 2 diantaranya telah

S1, sedangkan 4 orang guru yang lain baru menempuh pendidikan. 1 orang guru

agama Islam, 1 orang guru olahraga, guru agama Kristen. Sekolah Dasar Negeri

Bororejo juga memiliki 8 ruangan dengan sarana penunjang dalam kegiatan

belajar mengajar di dalam kelas adalah meja kursi untuk setiap anak didik dan

papan tulis triplek untuk setiap kelas.

Gambar 4. Sekolah Dasar Negeri Bororejo (Dok: Bodroini SN, 2011)

33

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 52: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

34

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Bororejo

di Desa Sorogenen Rt. 05/V Kelurahan Jagalan Kecamatan Jebres dengan jumlah

siswa 13 anak yang terdiri dari 6 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. Alasan

memilih Sekolah Dasar Negeri Bororejo karena kurangnya kemampuan

menggambar siswa kelas IV dalam mengekspresikan diri melalui menggambar

pada pelajaran seni rupa.

1. Keadaan Lingkungan Belajar

Letak SD Negeri Bororejo di Desa Sorogenen Rt. 05/V Kelurahan Jagalan

Kecamatan Jebres Surakarta cukup strategis karena mudah dijangkau oleh sarana

transportasi. Namun latar belakang kehidupan warga sekolah kami dapat

dikatakan rendah, karena ditinjau dari ekonomi, perhatian orang tua terhadap

anaknya dan pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan, motivasi, dukungan

dari orang tua rendah, ditinjau dari presentase anak tidak masuk tanpa keterangan

tinggi.

2. Visi dan Misi

a. Visi Sekolah

Mewujudkan peserta didik yang unggul, cerdas, terampil, beriman,

bertaqwa, dan berbudaya, serta menjadikan sekolah sebagai tempat pendidikan

bagi anak.

b. Misi Sekolah

1) Meningkatkan kemampuan profesionalme kepala sekolah, guru dan tenaga

kependidikan.

2) Membentuk pribadi berakhlak mulia, beriman dan bertaqwa dengan

meningkatkan pendidikan agama dan budi pekerti.

3) Mewujudkan peserta didik yang unggul, memiliki ilmu pengetahuan dan

teknologi, mampu melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

4) Meningkatkan kegiatan pemberdayaan peserta didik, pembinaan olahraga

dan kepramukaan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 53: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

35

5) Memelihara, membina dan mengembangkan nilai-nilai budaya daerah dan

nasional sebagai upaya membangun peserta didik yang berbudaya.

6) Meningkatkan kinerja tenaga kependidikan dan memberikan pelayanan

prim terhadap peserta didik dan masyarakat.

7) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, sehingga setiap

peserta didik berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang

dimiliki.

8) Melaksanakan pendidikan yang ada kaitannya dengan kebutuhan peserta

didik dan masyarakat atau orang tua.

3. Pelaksanaan Kurikulum

Kurikulum yang diterapkan SD Negeri Bororejo tahun ajaran 2009/2010

adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran (KTSP). Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) merupakan sejumlah mata ajaran yang disusun,

dikembangkan dan dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan serta di dalamnya

terdapat: 1) Standar Isi (SI) terdiri atas Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi

Dasar (KD); 2) Standar Kompetensi Lulusan (SKL). KTSP dalam mata pelajaran

Seni Budaya pada pendidikan Dasar dan Menengah bertujuan agar siswa memiliki

kemampuan: 1) memahami konsep pentingnya seni budaya; 2) menampilkan

sikap apresiasi terhadap seni budaya; 3) menampilkan kreativitas melalui seni

budaya; 4) meningkatkan peran serta seni budaya pada tingkat lokal, regional,

maupun global; 5) mengolah dan mengembangkan rasa humanistik( Badan

Standar Nasional, 2007)

Terkait dalam penelitian ini standar kompetensi dasar Seni Budaya dan

Keterampilan kelas IV yaitu 1) mengekspresikan diri melalui gambar dengan tema

benda alam: buah-buahan, tangkai, kerang, tumbuh-tumbuhan dan sebagainya, 2)

memamerkan hasil karya menggambar buah-buahan dengan tema benda alam di

depan kelas. Maka dari uraian diatas berdasarkan standar kompetensinya agar

dapat tercapai maka dalam mengekspresikan diri melalui gambar peneliti

menggunakan metode penelitian Group Investigation (GI). Karena metode ini

siswa dituntut berperan aktif dalam mengatasi masalah yang mereka hadapi dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 54: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

36

mengekspresikan diri melalui gambar untuk meningkatkan kemampuan

menggambar mereka dan menggunakan indikator penelitian yaitu siswa mampu

menggambar berbagai bentuk buah-buahan dengan sub indikator. Siswa mampu

menggambar buah dengan proporsi yang benar, komposisi yang baik, bentuk yang

benar, gelap terang yang benar dan pewarnaan yang baik.

B. Identifikasi Masalah Pembelajaran Seni Budaya dan Ketrampilan

Khususnya Seni Rupa

Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu penulis mengadakan

identifikasi masalah atau observasi awal untuk mengetahui bagaimana keadaan

sebenarnya pada saat pembelajaran seni budaya dan ketrampilan khususnya seni

rupa berlangsung. Observasi awal ini dilakukan penulis pada waktu pelajaran.

Hasil dari identifikasi masalah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Ditinjau dari segi siswa

Masalah yang timbul dari siswa adalah kurangnya kemampuan siswa

dalam menggambar, kurangnya minat siswa dalam mengikuti pelajaran SBK

khususnya seni rupa karena guru menyampaikan pelajaran secara konvensional

atau ceramah, dan kurangnya bimbingan dari guru karena guru tidak dalam

bidangnya.

2. Ditinjau dari segi guru

Masalah dari guru yaitu guru tidak dalam bidangnya atau tidak dalam

kompetensinya, guru kurang mengetahui atau menguasai materi yang

disampaiakan dan guru mengajar dengan metode ceramah atau konvensional yang

menyebabkan siswa kurang minat untuk mengikuti pelajaran atau siswa mudah

bosan.

C. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Tiap Siklus

Proses penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus yang masing-masing

siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu : (1) perencanaan tindakan; (2) pelaksanaan

tindakan; (3) observasi; dan (4) analisis dan refleksi tindakan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 55: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

37

1. Tindakan Siklus I

a. Perencanaan Tindakan Siklus I

Tindakan dalam siklus I dilaksanakan dalam dua minggu. Dalam tahap

pelaksanaan tindakan dilakukan dengan mengadakan pembelajaran dua kali tatap

muka dalam setiap siklus. Materi yang disampaikan adalah tentang menggambar

benda alam dengan tema buah-buahan. Indikator ketercapaiannya yaitu siswa

mampu menggambar bentuk buah dengan proporsi yang benar 75%, komposisi

yang baik 75%, bentuk yang benar 75%, gelap terang yang benar 75%, dan

pewarnaan yan baik 75%.

Dari semua indikator ketercapaian tersebut memiliki panilaian tersendiri

yaitu 1) siswa mampu menggambar bentuk buah dengan proporsi yang benar

dinilai dari keseimbangan antara objek, keseimbangan antara bagian-bagian objek

dan ketepatan ukuran, 2) siswa mampu menggambar buah dengan komposisi yang

baik dinilai dari gambar telihat seperti model, penguasaan bidang gambar dan

ketepatan penempatan gambar, 3) siswa mampu menggambar buah dengan bentuk

yang benar dinilai dari kemiripan dengan model, karakter gambar terlihat, dan

keluwesan objek gambar, 4) siswa mampu menggambar bentuk buah dengan

gelap terang yang benar dinilai dari kesan volume, arah pencahayaan yang benar,

dan ketepatan pencahayaan gambar, 5) siswa mampu menggambar bentuk buah

dengan pewarnaan yang baik dinilai dari kerapian, kesesuaian dengan model,

warna rata dan penuh.

Dalam menggambar bentuk buah pertama-tama peneliti menjelaskan

tentang materi gambar bentuk buah-buahan seperti hal-hal yang harus

diperhatikan dalam menggambar seperti komposisi, bentuk, proporsi, gelap terang

dan pewarnaan, kemudian menanyakan kesulitan yang dihadapi dalam

menggambar dan selanjutnya guru mengajak siswa berperan aktif dalam

mengatasi masalah yang ada dengan memperhatikan bimbingan dari guru. Dalam

menggambar bentuk buah guru menggunakan objek berupa buah asli yang

digunakan sebagai contoh dalam menggambar yang diharapkan membantu

memudahkan siswa dalam menggambar bentuknya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 56: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

38

Pada tahap perencanaan ini mencakup beberapa kegiatan yaitu: Peneliti

bersama guru merancang skenario dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

mata pelajaran seni rupa di kelas IV dengan materi menggambar benda alam

dengan tema buah-buahan melalui penerapan metode pembelajaran Group

Investigation.

Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut: (a) Mengidentifikasi topik

dan pembentukan kelompok, siswa menentukan buah yang akan digambar dan

guru membentuk siswa kedalam kelompok, (b) Merencanakan tugas belajar, siswa

merencanakan buah yang akan digambar dengan proporsi, komposisi, bentuk,

gelap terang dan pewarnaan, (c) Menjalankan investigasi, siswa menggambar

buah yang telah disusun sesuai proporsi, komposisi, bentuk, gelap terang dan

pewarnaan, (d) Menyiapkan laporan akhir, siswa menyiapkan hasil karya

menggambar buah untuk dipresentasikan, (e) Presentasi, setiap siswa

mempresentasikan hasil karyanya didepan kelas, dan siswa menyampaikan

tentang kesulitan yang dialami dalam menggambar, (f) Evaluasi, siswa dan guru

mengevaluasi hasil karya yang telah dipresentasikan. Guru mengevaluasi

kekurangan dan kelebihan dari hasil karya siswa.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

1) Pertemuan Pertama Siklus I

Pelaksanaan tindakan siklus I merupakan tahap awal pengenalan materi

pada siswa tentang menggambar benda alam seperti: buah-buahan, tumbuh-

tumbuhan, hewan, kerang. Dalam penelitian ini siswa menggambar buah-

buahan. Kegiatan proses pembelajaran dalam siklus I yaitu:

a). Pendahuluan:

Sebelum peneliti selaku guru mengawali pelajaran tentang menggambar

benda alam, peneliti berkenalan dengan melakukan presensi siswa. Kemudian

siswa diberi penjelasan tentang pengertian menggambar dan unsur-unsur

dalam menggambar. Setelah peneliti memberi materi awal tentang cara

menggambar siswa dibagi menjadi tiga dan empat kelompok agar saling

berkerja sama dan saling bersaing dalam berkarya. Kemudian peneliti

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 57: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

39

memberikan objek gambar yang berupa buah pisang dan buah apel di setiap

kelompok agar siswa lebih tertarik. Kemudian peneliti menjelaskan kembali

materi menggambar buah dengan bercerita dan tanya jawab agar siswa tertarik

dalam mengikuti pelajaran dan siswa dapat berinteraksi.

Gambar 5. Siswa Menempatkan Diri Pada Kelompok Masing-masing

(Dok: Daru Endah, 2011)

b). Kegiatan inti:

Peneliti menjelaskan materi pembelajaran tentang menggambar buah-

buahan dan memberikan penjelasan tentang cara menggambar buah. Pada

materi ini peneliti menggunakan model satu buah pisang dan satu buah apel

yang akan digambar oleh siswa.

Kemudian memberikan penjelasan lagi tentang unsur-unsur yang harus

diperhatikan dalam menggambar yaitu: a) Proporsi yaitu perbandingan antara

bagian-bagian buah atau antara buah yang satu dan buah yang lainnya, siswa

dituntut untuk memperhatikan benar-benar bentuk buah pisang dan apel yang

telah diberikan didepan mereka. b) Komposisi yaitu tata letak buah yang di

gambar agar lebih menarik dilihat oleh orang lain, agar terlihat lebih nyata

buah pisang dan apel yang akan digambar serta penguasaan bidang gambar.

Dalam tata letak buah atau komposisi siswa dibebaskan dalam

menyusunnya, c) Gelap terang dalam menggambar buah didasarkan pada

cahaya yang menyinari buah yang akan digambar, siswa memperhatikan

sungguh-sungguh buah yang akan mereka gambar dan peneliti memberikan

penjelasan tentang gelap terang buah pisang dan apel yang digambar, d)

Dalam menggambar harus diperhatikan bentuk buahnya dengan teliti dengan

model yang telah disediakan dari sudut pandang mereka masing-masing. e)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 58: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

40

Pewarnaan pada buah yang telah digambar agar terlihat lebih indah dan

menarik yang sesuai dengan model dan terlihat rapi, siswa mewarnai gambar

buah pisang dan apel secara pelan-pelan agar warna rata dan penuh.

Setelah itu siswa menggambar dengan memperhatikan hal-hal yang

telah disampaikan yaitu proporsi, komposisi, gelap terang, bentuk dan

pewarnaan. Siswa dibebaskan untuk menentukan komposisi atau tata letak

buah yang akan digambar. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

1) Mengidentifikasi topik dan pembentukan kelompok, siswa dibagi kedalam

beberapa kelompok dan menggambar buah pisang dan apel.

2) Merencanakan tugas belajar, siswa merencanakan buah pisang dan apel

yang akan digambar dengan proporsi, komposisi, bentuk, gelap terang dan

pewarnaan.

3) Menjalankan investigasi, siswa menggambar buah yang telah disusun

sesuai proporsi, komposisi, bentuk, gelap terang dan pewarnaan.

4) Menyiapkan laporan akhir, siswa menyiapkan hasil karya menggambar

buah untuk dipresentasikan.

5) Presentasi, setiap siswa mempresentasikan hasil karyanya didepan kelas,

dan siswa menyampaikan tentang kesulitan yang dialami dalam

menggambar.

6) Evaluasi, siswa dan guru mengevaluasi hasil karya yang telah

dipresentasikan. Guru mengevaluasi kekurangan dan kelebihan dari hasil

karya siswa.

Gambar 6. Peneliti Memberikan Penjelasan Materi Menggambar

(Dok: Daru Endah, 2011)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 59: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

41

Gambar 7. Peneliti Memberikan Penjelasan Kepada Salah Satu Kelompok

(Dok: Daru Endah, 2011)

Gambar 8. Peneliti Menanyakan Kesulitan Dalam Mengerjakan tugas

(Dok: Daru Endah, 2011)

c). Penutup:

Peneliti mengulang materi agar mengetahui kesulitan dalam

mengerjakan tugas untuk menggambar buah pisang dan apel yang telah

mereka kerjakan. Peneliti bertanya ada kesulitan apa dalam menggambar buah

pisang dan apel yang telah diberikan, kebanyakan siswa menjawab

kesulitannya adalah menggambar bentuk buahnya dan pewarnaannya. Setelah

selesai evaluasi siswa mengumpulkan tugas kedepan kelas.

2) Pertemuan Kedua Siklus I

Peneliti mengawali pembelajaran dengan presensi siswa yang mengikuti

pelajaran, peneliti menjelaskan kepada siswa kegiatan yang akan dilaksanakan

pada pertemuan kedua yaitu, 1) Peneliti menanyakan kepada siswa tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 60: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

42

tugas yang telah diberikan kepada mereka pada pertemuan sebelumnya

tentang kesulitan yang dihadapi dalam mengerjakan, yaitu menggambar buah

pisang dan apel, siswa menjawab kesulitannya adalah menggambar bentuknya

buah pisang dan apel serta pewarnaannya yang harus memperhatikan unsur-

unsur menggambar seperti proporsi, komposisi, gelap terang, bentuk dan

pewarnaan, 2) Dari pendapat siswa peneliti menjelaskan kembali materi dan

memberikan contoh gambar dipapan tulis, kemudian menjelaskan kembali

tentang langkah menggambar buah pisang dan apel dengan memperhatikan

unsur-unsur seperti proporsi, komposisi, bentuk, gelap terang, dan pewarnaan,

3) Kemudian peneliti mengulangi materi yang sebelumnya dan mengevaluasi

tugas siswa yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya.

c. Hasil Observasi

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan pada pelaksanaan

tindakan pada siklus I, baik pada pertemuan pertama maupun pada pertemuan

kedua dapat diketahui hal-hal sebagai berikut:

Gambar 9. Siswa Melakukan Presentasi

(Dok: Bodroini SN, 2011)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 61: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

43

Gambar 10. Peneliti Mengevaluasi Hasil Karya Siswa

(Dok: Eko Yulianto, 2011)

Gambar 11. Peneliti Menanyakan Kesulitan Siswa Dalam Menggambar

(Dok: Eko Yulianto, 2011)

d. Analisis

Berikut ini adalah hasil penilaian keseluruhan siswa kelas IV sesudah

tindakan siklus I;

Tabel 1. Lembar observasi terstruktur (Siklus I): nilai keseluruhan siswa setelah tindakan.

No

Nama Nilai Siswa mampu menggambar berbagai bentuk buah Jumlah

nilai

Nilai

akhir Proporsi

yang

benar

Komposisi

yang baik

Bentuk

yang

benar

Gelap

terang yang

benar

Pewarnaan

yang baik

1 Dicky Saputro 60 70 70 60 70 330 66

2 Lana Octaviani 90 90 90 70 90 430 86

3 Yan Febri Setyawan 60 60 60 60 70 310 62

4 Anggraeni Ayu P.L 60 60 60 60 60 300 60

5 Bagas Dhyfa H 60 60 60 70 70 320 64

6 Muchlis Budiyono 60 60 60 60 60 300 60

7 Sekar Apriliani 60 70 60 60 60 310 62

8 Septiana Rahmawati 60 60 60 60 60 300 60

9 Wuri Kavita Sari 60 60 60 60 70 310 62

10 Yunia Tri Laksana 60 60 60 60 70 310 62

11 Adimas Pungky 60 60 60 60 80 320 64

12 Intan Nur Rahayu 60 60 60 60 60 300 60

13 Didan Adek S 60 60 60 60 60 300 60

Jumlah 828.00

Rata-rata 63,70

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 62: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

44

Dari kelima penilaian atau indikator ketercapaian di atas dapat kita lihat

kedalam grafik sebagai berikut:

Gambar 12. Grafik capaian indikator kerja

Dengan demikian siswa yang memenuhi nilai standar kompetensi (70)

adalah 1 siswa atau 7,70 % dari total keseluruhan siswa sebanyak 13 orang dan

sebanyak 12 siswa atau 92,30 % siswa yang belum mampu menggambar bentuk

buah. Setelah siklus I dilaksanakan tindakan dengan menerapkan metode

pembelajaran Group Investigation pada mata pelajaran seni rupa. Daftar nilai

siswa setelah melakukan tindakan siklus I:

Tabel 2. Data frekuensi nilai seni rupa siswa kelas VI sesudah tindakan.

No Interval Frekuensi Persentase Keterangan

1. 90 - Keatas 0 0 % Baik sekali

2. 80 – 89 0 0 % Baik

3. 70 – 79 1 7,70 % Cukup

4. 60 – 69 12 92,30 % Kurang

5. 50 – 59 - - Kurang Sekali

Jumlah 13 100 %

0

1

2

3

4

5

6

7

proporsi komposisi bentuk gelap

terang

pewarnaan

SIKLUS I

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 63: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

45

Gambar 13. Grafik nilai keseluruahan siswa setelah siklus I

e. Refleksi Hasil Tindakan

Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Group Investigation

pada siklus I belum berhasil, sehingga perlu dilaksanakan siklus lanjutan yaitu

siklus II. Perencanaan siklus II didasarkan pada hasil analisis dan refleksi di siklus

pertama dengan indikator yaitu siswa yang mampu menggambar berbagai bentuk

buah dengan proporsi yang benar sebanyak 75%, komposisi yang baik sebanyak

75%, gelap terang yang benar sebanyak 75%, bentuk yang benar sebanyak 75%

dan pewarnaan yang baik sebanyak 75%, dan setelah dilaksanakan tindakan siklus

I indikator belum tercapai yaitu dengan proporsi yang benar karena hanya

mencapai 7,69 %, komposisi yang baik sebanyak 23,07 %, bentuk yang benar

15,38 %, gelap terang yang benar hanya mencapai 15,38 % dan pewarnaan yang

baik mencapai 53,84%. Berdasarkan hasil observasi peneliti berupaya menggali

faktor penyebab dan melakukan refleksi, sebagai berikut:

Berdasarkan hasil observasi siklus I dapat diketahui bahwa indikator yang

yang belum tercapai, yaitu siswa mampu menggambar berbagai bentuk buah

dengan proporsi, komposisi, bentuk gelap terang dan pewarnaan yang benar

dikarenakan siswa bicara sendiri, siswa tidak memperhatikan guru saat

menjelaskan tentang gambar bentuk buah dan hal-hal seperti proporsi, komposisi,

bentuk, gelap terang, dan pewarnaan kemudian langkah yang akan diambil untuk

mengatasinya yaitu dengan menggunakan metode Group Investigation untuk

0

2

4

6

8

10

12

60-69 70-79 80-89 90-99

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 64: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

46

meningkatkan kemampuan siswa dalam menggambar dalam mengekspresikan diri

melalui gambar bentuk buah.

Berikut ini hasil gambar buah pada siklus I dari perwakilan siswa yang

mendapat nilai kurang baik, cukup baik, sangat baik.

1. Tindakan Siklus II

Gambar 14. Karya Muchlis pada siklus I dengan nilai 60 (kurang baik)

Media yang digunakan karton A4, pewarnaan menggunakan pastel

(Dok. Bodroini SN, 2011)

Gambar 15. Karya Dicky pada siklus I dengan nilai 66 (kurang baik)

Media yang digunakan karton A4, pewarnaan menggunakan pastel

(Dok. Bodroini SN, 2011)

Gambar 16. Karya Lana pada siklus I dengan nilai 86 (baik)

Media yang digunakan karton A4, pewarnaan menggunakan pastel

(Dok. Bodroini SN, 2011)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 65: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

47

2. Tindakan Siklus II

a. Perencanaan Tindakan Siklus II

Pada penelitian siklus I indikator yang belum tercapai adalah siswa

menggambar bentuk buah dengan proporsi yang benar, komposisi yang baik,

bentuk yang benar, gelap terang yang benar dan pewarnaan yang baik, maka

dalam penelitian pada tindakan siklus II akan dilakukan langkah-langkah yang

bertujuan untuk memperbaiki hasil pada tindakan siklus I.

Pada siklus II peneliti membagi siswa kedalam beberapa kelompok yang

bertujuan untuk menumbuhkan rasa bersaing antar siswa dan menunjukkan

kemampuannya masing-masing dalam menggambar bentuk buah. Pada siklus II

dilaksanakan karena pada siklus I masih ada beberapa indikator yang belum

tercapai, maka untuk memperbaikinya akan dilaksanakan penelitian kembali

dengan menggunakan metode Group Investigation dengan langkah-langkah: (a)

Mengidentifikasi topik dan pembentukan kelompok, siswa menentukan buah yang

akan digambar dan guru membentuk siswa kedalam kelompok, (b) Merencanakan

tugas belajar, siswa merencanakan buah yang akan digambar dengan proporsi,

komposisi, bentuk, gelap terang dan pewarnaan, (c) Menjalankan investigasi,

siswa menggambar buah yang telah disusun sesuai proporsi, komposisi, bentuk,

gelap terang dan pewarnaan, (d) Menyiapkan laporan akhir; siswa menyiapkan

hasil karya menggambar buah untuk dipresentasikan, (e) Presentasi, setiap siswa

mempresentasikan hasil karyanya didepan kelas, dan siswa menyampaikan

tentang kesulitan yang dialami dalam menggambar, (f) Evaluasi, siswa dan guru

mengevaluasi hasil karya yang telah dipresentasikan. Guru mengevaluasi

kekurangan dan kelebihan dari hasil karya siswa.

Guru menjelaskan kembali tentang materi gambar bentuk buah-buahan

seperti hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggambar buah-buahan seperti

komposisi, bentuk, proporsi, gelap terang dan pewarnaan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 66: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

48

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Pelaksanaan pembelajaran dalam siklus II dilakukan dalam 2 kali

pertemuan. Setiap pertemuan sesuai dengan skenario dan RPP Mata Pelajaran

Seni Rupa dengan metode Group Investigation yang telah disusun oleh peneliti.

1) Pertemuan Pertama Siklus II

Pelaksanaan tindakan dalam siklus II pada pertemuan pertama adalah

tahap perbaikan yang dilaksanakan pada siklus I yang telah dilakukan pada

pertemuan sebelumnya. Tahap-tahapnya yaitu:

a) Pendahuluan:

Sebelum guru mengawali pelajaran gambar bentuk buah dan

menanyakan tentang kesulitan dalam mengikuti pelajaran yang telah

disampaikan pada pertemuan siklus I dan kesulitan dalam menggambar bentuk

buah pada siklus I siswa dibagi menjadi tiga dan empat kelompok agar saling

berkerja sama dan saling bersaing dalam berkarya.

Gambar 17. Peneliti Membagi Siswa Menjadi 3&4 Kelompok

(Dok: Tugas Suryahadi, 2011)

Kemudian guru menjelaskan kembali materi yang sebelumnya dengan

memberikan contoh gambar buah dari internet agar pengetahuan dan

kemampuan siswa dapat meningkat dalam menggambar bentuk buah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 67: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

49

Gambar 18. Peneliti Membagikan Kertas Gambar

(Dok: Tugas Suryahadi, 2011)

Gambar 19. Contoh Gambar Dari Internet

(Dok: Tugas Suryahadi, 2011)

Gambar 20. Peneliti Memperlihatkan Contoh Proporsi, Komposisi, Bentuk, Gelap

terang dan Pewarnaan (Dok: Tugas Suryahadi)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 68: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

50

Gambar 21. Siswa Menyusun Buah yang Akan Digambar

(Dok: Tugas Suryahadi)

Gambar 22. Siswa Menggambar Buah yang Disusun

(Dok: Tugas Suryahadi)

b) Kegiatan inti:

Setelah mengulangi materi dan memberikan contoh gambar dari

internet, peneliti menjelaskan materi yang akan di gambar, yaitu menggambar

bentuk buah blimbing dan buah jeruk.

Kemudian peneliti menjelaskan kembali unsur-unsur seni rupa yaitu:

(a) Proporsi yaitu perbandingan antara bagian-bagian buah atau antara buah

yang satu dan buah yang lainnya, siswa dituntut untuk memperhatikan benar-

benar bentuk buah blimbing dan jeruk yang telah diberikan didepan mereka,

(b) Komposisi yaitu tata letak buah yang digambar agar lebih menarik dilihat

oleh orang lain, agar terlihat lebih nyata buah blimbing dan jeruk yang akan

digambar serta penguasaan bidang gambar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 69: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

51

Dalam tata letak buah atau komposisi siswa dibebaskan dalam

menyusunnya, (c) Gelap terang dalam menggambar buah didasarkan pada

cahaya yang menyinari buah yang akan digambar, siswa memperhatikan

sungguh-sungguh buah yang akan mereka gambar dan peneliti memberikan

penjelasan tentang gelap terang buah blimbing dan jeruk yang digambar, (d)

Dalam menggambar harus diperhatikan bentuk buahnya dengan teliti dengan

model yang telah disediakan dari sudut pandang mereka masing-masing mulai

dari besar kecilnya, batangnya, dan bagian-bagiannya dengan teliti agar siswa

dapat menggambarnya dengan baik.

Jika siswa memperhatikan dengan teliti maka gambar akan mirip

dengan aslinya, karakter gambar terlihat dan keluwesan objek gambar akan

nampak, (e) Pewarnaan pada buah yang telah digambar agar terlihat lebih

indah dan menarik yang sesuai dengan model dan terlihat rapi, siswa

mewarnai gambar buah blimbing dan jeruk secara pelan-pelan agar warna rata

dan penuh.

Setelah itu siswa menggambar dengan memperhatikan hal-hal yang

telah disampaikan yaitu proporsi, komposisi, gelap terang, bentuk dan

pewarnaan. Siswa di bebaskan untuk menentukan komposisi atau tata letak

buah yang akan digambar. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

1) Mengidentifikasi topik dan pembentukan kelompok, siswa dibagi kedalam

beberapa kelompok dan menggambar buah blimbing dan jeruk.

2) Merencanakan tugas belajar, siswa merencanakan buah blimbing dan jeruk

yang akan digambar dengan proporsi, komposisi, bentuk, gelap terang dan

pewarnaan.

3) Menjalankan investigasi, siswa menggambar buah blimbing dan jeruk

yang telah disusun sesuai proporsi, komposisi, bentuk, gelap terang dan

pewarnaan.

4) Menyiapkan laporan akhir, siswa menyiapkan hasil karya menggambar

buah blimbing dan jeruk untuk dipresentasikan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 70: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

52

5) Presentasi, setiap siswa mempresentasikan hasil karyanya didepan kelas,

dan siswa menyampaikan tentang kesulitan yang dialami dalam

menggambar.

6) Evaluasi, siswa dan guru mengevaluasi hasil karya yang telah

dipresentasikan. Guru mengevaluasi kekurangan dan kelebihan dari hasil

karya siswa.

Gambar 23. Buah Blimbing&Jeruk yang Telah Disusun

(Dok: Tugas Suryahadi)

Gambar 24. Siswa Melakukan Presentasi

(Dok: Tugas Suryahadi)

c) Penutup:

Sebelum peneliti mengakhiri pelajaran, peneliti mengulangi sebentar

materi agar mengetahui kesulitan siswa dalam mengerjakan tugas untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 71: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

53

menggambar buah blimbing dan jeruk yang telah mereka kerjakan terutama

dalam menggambar bentuknya dan memberikan contoh gambar dari internet.

2) Pertemuan Kedua Siklus II

Guru mengawali pembelajaran dengan salam dan melanjutkan presensi

siswa yang mengikuti pelajaran seni budaya. Guru menjelaskan kepada siswa

kegiatan yang akan dilaksanakan pada pertemuan kedua yaitu: 1) Peneliti

menanyakan kepada siswa tugas yang telah diberikan pada pertemuan pertama

tentang kesulitan yang dihadapi dalam mengerjakannya, yaitu menggambar

buah blimbing dan jeruk, sebagian siswa ada yang menjawab kesulitan dalam

menggambar bentuk yang harus memperhatikan hal-hal seperti proporsi,

komposisi, gelap terang, bentuk dan pewarnaan, 2) Dari pendapat siswa guru

menjelaskan kembali materi dan memberikan contoh gambar buah dari

internet dipapan tulis.

Kemudian menjelaskan kembali tentang langkah menggambar buah

blimbing dan jeruk dengan memperhatikan hal-hal seperti proporsi,

komposisi, bentuk, gelap terang, dan pewarnaan yaitu: (a) Proporsi yaitu

perbandingan antara bagian-bagian buah atau antara buah yang satu dan buah

yang lainnya, siswa di tuntut untuk memperhatikan benar-benar bentuk buah

blimbing dan jeruk yang telah diberikan didepan mereka, (b) Komposisi yaitu

tata letak buah yang di gambar agar lebih menarik dilihat oleh orang lain, agar

terlihat lebih nyata yang akan digambar serta penguasaan bidang gambar.

Dalam tata letak buah blimbing dan jeruk atau komposisi siswa

dibebaskan dalam menyusunya tetapi peneliti menyarankan agar tidak hanya

sejajar saja, agar terlihat lebih menarik, (c) Dalam menggambar bentuknya

siswa dituntut memperhatikan dengan teliti model yang disediakan dari sudut

pandang mereka masing-masing, (d) Gelap terang dalam menggambar bentuk

buah didasarkan pada cahaya yang menyinari buah yang akan digambar, siswa

memperhatikan sungguh-sungguh buah yang akan mereka gamabar dan

peneliti memberikan penjelasan tentang gelap terang buah blimbing dan jeruk

yang digambar, (e) Pewarnaan pada buah yang telah digambar agar lebih

terlihat indah dan menarik yang sesuai dengan modelnya, kerapiannya, siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 72: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

54

mewarnai perlahan agar warna rata dan penuh yang digambar guru

menyarankan agar siswa mewarnai dengan hati-hati, rapi dan penuh agar

menarik serta menjaga kebersihan.

Kemudian setelah mengulangi materi yang sebelumnya peneliti

bersama-sama siswa mengevaluasi tugas siswa yang telah diberikan pada

pertemuan sebelumnya,

menilai tugas yang baik dan yang kurang baik dari pewarnaan, bentuk,

proporsi, gelap terang dan komposisi di depan kelas yang diharapkan siswa

mengetahui letak yang salah dan kurang baik agar bisa memperbaikinya pada

tugas selanjutnya.

c. Hasil Observasi

Berikut ini adalah nilai menggambar buah blimbing dan jeruk di kelas IV

sesudah tindakan. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada pelaksanaan

tindakan pada siklus II, baik pada pertemuan pertama maupun pertemuan kedua.

d. Analisis

Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus II pertemuan pertama maupun

kedua, indikator ketercapaiannya yaitu siswa mampu menggambar berbagai

bentuk buah dengan proporsi yang benar 75%, komposisi yang baik 75%, bentuk

yang benar 75%, gelap terang yang benar 75% dan pewarnaan yang baik 75%.

Berikut ini adalah hasil penilaian keseluruhan siswa kelas IV sesudah

tindakan siklus II;

Tabel 3. Lembar observasi terstruktur (Siklus II): nilai keseluruhan siswa setelah tindakan.

No

Nama Nilai Siswa mampu menggambar berbagai bentuk buah Jumlah

nilai

Nilai

akhir Proporsi

yang

benar

Komposisi

yang baik

Bentuk

yang

benar

Gelap

terang yang

benar

Pewarnaan

yang baik

1 Dicky Saputro 70 70 80 70 80 370 74

2 Lana Octaviani 70 70 70 60 80 350 70

3 Yan Febri Setyawan 70 80 70 70 70 360 72

4 Anggraeni Ayu P.L 60 60 70 60 70 320 64

5 Bagas Dhyfa H 60 60 60 60 60 300 60

6 Muchlis Budiyono 60 60 70 60 60 310 62

7 Sekar Apriliani 70 80 70 70 60 350 70

8 Septiana Rahmawati 60 70 60 60 60 310 62

9 Wuri Kavita Sari 60 60 70 70 60 320 64

10 Yunia Tri Laksana 70 70 70 70 70 350 70

11 Adimas Pungky 60 60 70 70 70 330 66

12 Intan Nur Rahayu 60 60 60 60 60 300 60

13 Didan Adek S 70 70 70 70 70 350 70

Jumlah 864.00

Rata-rata 66,46

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 73: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

55

Dari kelima atau indikator kinerja ketercapaian pada siklus II dapat kita

lihat kedalam grafik sebagai berikut:

Gambar 25. Grafik indikator ketercapaian siklus II

Dengan demikian siswa yang memenuhi nilai standar kompetensi (70)

adalah 6 siswa atau 46,1 % dari total keseluruhan siswa sebanyak 13 orang dan

sebanyak 7 siswa atau 53,9 % siswa yang belum mampu menggambar bentuk

buah. Setelah siklus II dilaksanakan tindakan dengan menerapkan metode

pembelajaran Group Investigation pada mata pelajaran seni rupa. Daftar nilai

siswa setelah melakukan tindakan.

Tabel 4. Data frekuensi nilai seni rupa siswa kelas VI sesudah tindakan.

No Interval Frekuensi Persentase Keterangan

1. 90 - Keatas 0 0 % Baik sekali

2. 80 – 89 0 0 % Baik

3. 70 – 79 6 46,1 % Cukup

4. 60 – 69 7 53,9 % Kurang

5. 50 – 59 - - Kurang Sekali

Jumlah 13 100 %

0123456789

10

proporsi komposisi bentuk gelap

terang

pewarnaan

SIKLUS II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 74: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

56

Gambar 26. Grafik Nilai Menggambar Bentuk Buah Siswa Kelas IV Sesudah

Dilaksanakan Penelitian Siklus II

e. Refleksi Hasil Tindakan

Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan metode Group Investigation pada siklus II

belum berhasil, setelah dilaksanakan tindakan siklus II indikator belum tercapai

semua yaitu siswa mampu menggambar bentuk buah dengan proporsi yang benar

ada 6 siswa atau 46,15 %, komposisi yang baik 7 siswa atau 53,9 %, bentuk yang

benar 10 siswa atau 76,9 %, gelap terang yang benar ada 7 siswa atau 53,9 % dan

pewarnaan yang baik ada 7 siswa atau 53,9 %. Tetapi dalam siklus II ini masih

mendapatkan bimbingan dari peneliti. Berdasarkan hasil observasi peneliti

berupaya melakukan refleksi, sebagai berikut:

Berdasarkan hasil observasi siklus II dapat diketahui bahwa indikator yang

belum tercapai, yaitu siswa mampu menggambar berbagai bentuk buah dengan

proporsi yang benar, komposisi yang baik, bentuk yang benar, gelap terang yang

benar dan pewarnaan yang baik dikarenakan siswa banyak yang tidak

memperhatikan penjelasan dan tidak memperhatikan contoh-contoh gambar dari

internet.

Dalam penerapan metode Group Investigation ini untuk meningkatkan

kemampuan siswa dalam menggambar benda alam dengan tema buah-buahan

dalam mengekspresikan diri melalui gambar bentuk buah, guru tidak hanya

bercerita atau mengajak dialog saja tetapi juga menggunakan media pembelajaran

yang sesuai dengan tema yang diberikan agar meningkatkan kemampuan

0

1

2

3

4

5

6

7

60-69 70-79 80-89 90-99

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 75: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

57

menggambar siswa, serta memberikan contoh-contoh gambar untuk menambah

pengetahuan siswa dan guru juga berperan dalam membimbing dan menjelaskan

hal-hal dalam menggambar yang bertema buah-buahan.

Berikut ini hasil gambar buah pada siklus II dari perwakilan siswa yang

mendapat nilai kurang baik, cukup baik, sangat baik.

Gambar 27. Karya Bagas pada siklus I dengan nilai 60 (kurang baik)

Media yang digunakan karton A4, pewarnaan menggunakan pastel

(Dok. Bodroini SN, 2011)

Gambar 28. Karya Yunia pada siklus I dengan nilai 70 (baik)

Media yang digunakan karton A4, pewarnaan menggunakan pastel

(Dok. Bodroini SN, 2011)

Gambar 29. Karya Dicky pada siklus I dengan nilai 74 (baik)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 76: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

58

Media yang digunakan karton A4, pewarnaan menggunakan pastel

(Dok. Bodroini SN, 2011)

3. Tindakan Siklus III

Pelaksanaan siklus ketiga didasarkan pada hasil analisis dan refleksi di

siklus II yaitu hasil observasi siklus II dapat diketahui bahwa semua indikator

belum tercapai, yaitu siswa mampu menggambar bentuk buah dengan proporsi

yang benar, komposisi yang baik, bentuk yang benar, gelap terang yang benar dan

pewarnaan yang baik karena sebagian siswa banyak yang belum memperhatikan

penjelasan guru dan memperhatikan contoh-contoh gambar yang telah diberikan.

Siswa yang mampu menggambar bentuk buah-buahan 6 orang siswa atau

46,1 %. Tetapi untuk melihat kemampuan siswa sudah meningkat atau belum

perlu dilaksanakan siklus III. Pelaksanaan siklus III meliputi; perencanaan,

pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.

a. Perencanaan Tindakan Siklus III

Pada penelitian siklus II indikator yang belum tercapai adalah siswa

menggambar bentuk buah dengan proporsi yang benar, komposisi yang baik,

bentuk yang benar, dan gelap terang yang benar. Maka dalam penelitian pada

tindakan siklus III akan dilakukan langkah-langkah yang bertujuan untuk

memperbaiki hasil pada tindakan siklus II.

Pada siklus III peneliti selaku guru membagi siswa kedalam beberapa

kelompok yang bertujuan untuk menumbuhkan rasa bersaing antar siswa dan

menunjukkan kemampuannya masing-masing dalam menggambar bentuk buah.

Peneliti memberikan contoh gambar buah yang telah dibuat. Dalam siklus III ini

model pembelajarannya berupa buah semangka, anggur dan blimbing yang

digunakan sebagai contoh menggambar agar memudahkan siswa dalam

menggambar dan disertai contoh gambar buah yang telah dibuat.

Pada siklus III dilaksanakan karena pada siklus II masih ada beberapa

indikator yang belum tercapai maka untuk memperbaikinya akan dilaksanakan

penelitian kembali dengan menggunakan metode Group Investigation dengan

langkah-langkah: (a) Mengidentifikasi topik dan pembentukan kelompok, siswa

menentukan buah yang akan digambar dan guru membentuk siswa kedalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 77: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

59

kelompok, (b) Merencanakan tugas belajar, siswa merencanakan buah yang akan

digambar dengan proporsi, komposisi, bentuk, gelap terang dan pewarnaan, (c)

Menjalankan investigasi, siswa menggambar buah yang telah disusun sesuai

proporsi, komposisi, bentuk, gelap terang dan pewarnaan, (d) Menyiapkan laporan

akhir; siswa menyiapkan hasil karya menggambar buah untuk dipresentasikan, (e)

Presentasi, setiap siswa mempresentasikan hasil karyanya didepan kelas, dan

siswa menyampaikan tentang kesulitan yang dialami dalam menggambar, (f)

Evaluasi, siswa dan guru mengevaluasi hasil karya yang telah dipresentasikan.

Guru mengevaluasi kekurangan dan kelebihan dari hasil karya siswa.

Guru menjelaskan kembali tentang materi gambar bentuk buah-buahan

seperti hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggambar buah-buahan seperti

komposisi, bentuk, proporsi, gelap terang dan pewarnaan.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus III

Pelaksanaan pembelajaran dalam siklus III dilakukan dalam 2 kali

pertemuan. Setiap pertemuan sesuai dengan skenario dan RPP Mata Pelajaran

Seni Rupa dengan metode Group Investigation yang telah disusun oleh peneliti.

1) Pertemuan Pertama Siklus III

Pelaksanaan tindakan dalam siklus III pada pertemuan pertama adalah

tahap pembuktian kenerhasilan penelitian dan kemampuan siswa dalam

menggambar bentuk buah. Tahap-tahapnya yaitu:

a) Pendahuluan:

Sebelum guru mengawali pelajaran gambar bentuk buah dan

menanyakan tentang kesulitan dalam mengikuti pelajaran yang telah

disampaikan pada pertemuan siklus I, dan II kesulitan dalam menggambar

bentuk buah pada siklus II siswa dibagi menjadi tiga dan empat kelompok

agar saling berkerja sama dan saling bersaing dalam berkarya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 78: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

60

Gambar 30. Peneliti Membagi Siswa Menjadi 3&4 Kelompok

(Dok: Tugas Suryahadi, 2011)

b) Kegiatan inti:

Setelah mengulangi materi dan memberikan contoh gambar yang telah

dibuat, peneliti menjelaskan materi yang akan di gambar, yaitu menggambar

bentuk buah semangka, anggur dan blimbing. Kemudian peneliti menjelaskan

kembali unsur-unsur seni rupa yaitu: (a) Proporsi yaitu perbandingan antara

bagian-bagian buah atau antara buah yang satu dan buah yang lainnya, siswa

di tuntut untuk memperhatikan benar-benar bentuk buah semangka, anggur

dan blimbing yang didepan mereka, (b) Komposisi yaitu tata letak buah yang

di gambar agar lebih menarik dilihat oleh orang lain, agar terlihat lebih nyata

buah semangka, anggur dan blimbing yang akan digambar serta penguasaan

bidang gambar.

Dalam tata letak buah atau komposisi siswa dibebaskan dalam

menyusunnya. (c) Gelap terang dalam menggambar buah didasarkan pada

cahaya yang menyinari buah yang akan digambar, siswa memperhatikan

sungguh-sungguh buah yang akan mereka gambar dan peneliti memberikan

penjelasan tentang gelap terang buah semangka, anggur dan blimbing yang

digambar, (d) Dalam menggambar harus diperhatikan bentuk buahnya dengan

teliti dengan model yang telah disediakan dari sudut pandang mereka masing-

masing, (e) Pewarnaan pada buah yang telah digambar agar terlihat lebih

indah dan menarik yang sesuai dengan model dan terlihat rapi, siswa

mewarnai gambar buah semangka, anggur dan blimbing secara pelan-pelan

agar warna rata dan penuh.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 79: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

61

Setelah itu siswa menggambar dengan memperhatikan hal-hal yang

telah disampaikan yaitu proporsi, komposisi, gelap terang, bentuk dan

pewarnaan. Siswa dibebaskan untuk menentukan komposisi atau tata letak

buah yang akan digambar.

1) Mengidentifikasi topik dan pembentukan kelompok, siswa dibagi kedalam

beberapa kelompok dan menggambar buah blimbing dan jeruk.

2) Merencanakan tugas belajar, siswa merencanakan buah semangka,

blimbing dan anggur yang akan digambar dengan proporsi, komposisi,

bentuk, gelap terang dan pewarnaan.

3) Menjalankan investigasi, siswa menggambar buah semangka, blimbing

dan anggur yang telah disusun sesuai proporsi, komposisi, bentuk, gelap

terang dan pewarnaan.

4) Menyiapkan laporan akhir, siswa menyiapkan hasil karya menggambar

buah semangka, blimbing dan anggur untuk dipresentasikan.

5) Presentasi, setiap siswa mempresentasikan hasil karyanya didepan kelas,

dan siswa menyampaikan tentang kesulitan yang dialami dalam

menggambar.

6) Evaluasi, siswa dan guru mengevaluasi hasil karya yang telah

dipresentasikan. Guru mengevaluasi kekurangan dan kelebihan dari hasil

karya siswa.

Kemudian peneliti menjelaskan kembali materi yang sebelumnya

dengan memberikan contoh gambar yang telah dibuat guru agar pengetahuan

dan kemampuan siswa dapat meningkat dalam menggambar bentuk buah.

Gambar 31. Peneliti Memberikan Contoh Gambar yang Telah Dibuat

(Dok: Tugas Suryahadi)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 80: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

62

Gambar 32. Buah Semangka, Anggur dan Blimbing yang Telah Disusun

(Dok: Tugas Suryahadi)

Gambar 33. Siswa Mulai Menggambar

(Dok: Tugas Suryahadi)

Gambar 34. Siswa Megumpulkan Tugas yang Sudah Dikerjakan

(Dok: Tugas Suryahadi)

c) Penutup:

Sebelum mengakhiri pelajaran, guru mengulangi sebentar materi agar

mengetahui kesulitan dalam mengerjakan tugas, terutama dalam menggambar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 81: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

63

bentuk, komposisi, proporsi, gelap terang dan pewarnaannya. Setelah selesai

mengulangi materi siswa mengumpulkan tugas kedepan kelas dan guru

memastikan bahwa siswa telah memahami materi yang diajarkan.

2) Pertemuan Kedua Siklus III

Guru mengawali pembelajaran dengan salam dan melanjutkan presensi

siswa yang mengikuti pelajaran seni budaya, guru menjelaskan kepada siswa

kegiatan yang akan dilaksanakan pada pertemuan kedua yaitu, 1) Peneliti

menanyakan kepada siswa tugas yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya

tentang kesulitan yang dihadapi dalam mengerjakannya.

Sebagian siswa ada yang menjawab kesulitan dalam menggambar bentuk

yang harus memperhatikan hal-hal seperti proporsi, komposisi, gelap terang,

bentuk dan pewarnaan, 2) Dari pendapat siswa guru menjelaskan kembali materi

dan kemudian menjelaskan kembali tentang langkah menggambar bentuk buah

dengan memperhatikan hal-hal seperti proporsi, komposisi, gelap terang,

pewarnaan dan bentuk yaitu: (a) Proporsi yaitu perbandingan antara bagian-bagian

buah atau antara buah yang satu dan buah yang lainnya, siswa dituntut untuk

memperhatikan benar-benar bentuk buah yang akan mereka gambar, (b)

Komposisi yaitu tata letak buah yang di gambar agar lebih menarik dilihat oleh

orang lain, agar terlihat lebih nyata seperti buah serta penguasaan bidang gambar.

Dalam tata letak buah atau komposisi siswa dibebaskan dalam

menyusunnya tetapi peneliti menyarankan agar tidak hanya sejajar saja, agar

terlihat lebih menarik, (c) Gelap terang dalam menggambar bentuk buah

didasarkan pada cahaya yang menyinari buah yang akan digambar, siswa

memperhatikan sungguh-sungguh buah yang akan mereka gambar dan peneliti

memberikan penjelasan tentang gelap terang buah yang digambar, (d) Pewarnaan

pada buah yang telah digambar agar lebih terlihat indah dan menarik yang sesuai

dengan modelnya, kerapiannya, siswa mewarnai perlahan agar warna rata dan

penuh yang digambar peniliti selaku guru menyarankan agar siswa mewarnai

dengan hati-hati, rapi dan penuh agar menarik serta menjaga kebersihan, (e)

Dalam menggambar bentuknya siswa dituntut memperhatikan dengan teliti media

yang disediakan dari sudut pandang mereka masing-masing.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 82: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

64

Jika siswa memperhatikan dengan teliti maka gambar akan mirip dengan

aslinya, karakter gambar terlihat dan keluwesan objek gambar, 3) Kemudian

setelah mengulangi materi yang sebelumnya, peneliti bersama-sama siswa

mengevaluasi tugas yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya yang

diharapkan siswa mengetahui letak yang salah dan kurang baik agar bisa

memperbaikinya pada tugas selanjutnya.

c. Hasil Observasi

Berikut ini adalah nilai menggambar buah semangka, anggur dan blimbing

di kelas IV sesudah tindakan. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada

pelaksanaan tindakan pada siklus II, baik pada pertemuan pertama maupun

pertemuan kedua adalah sebagai berikut:

d. Analisis

Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus III pertemuan pertama maupun

kedua berdasarkan indikator ketercapaiannya yaitu siswa mampu menggambar

berbagai bentuk buah dengan proporsi yang benar 75%, komposisi yang baik

75%, bentuk yang benar 75%, gelap terang yang benar 75% dan pewarnaan yang

baik 75%.

Berikut ini adalah hasil penilaian keseluruhan siswa kelas VI sesudah

tindakan siklus III:

Dari kelima atau indikator kinerja ketercapaian pada siklus II dapat kita

lihat kedalam grafik sebagai berikut:

Gambar 35. Grafik indikator ketercapaian siklus III

0

2

4

6

8

10

12

14

proporsi komposisi bentuk gelap

terang

pewarnaan

siklus III

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 83: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

65

Tabel 5. Lembar observasi terstruktur (Siklus III): nilai keseluruhan siswa setelah tindakan.

Dengan demikian siswa yang memenuhi nilai standar kompetensi (70)

adalah 10 siswa atau 76,93 % dari total keseluruhan siswa sebanyak 13 orang.

Dan 3 siswa atau 23,1 %. Setelah siklus III dilaksanakan tindakan dengan

menerapkan metode pembelajaran Group Investigation pada mata pelajaran seni

rupa. Daftar nilai siswa setelah melakukan tindakan:

Tabel 6. Data frekuensi nilai seni rupa siswa kelas VI sesudah tindakan.

No Interval Frekuensi Persentase Keterangan

1. 90 - Keatas 0 0 % Baik sekali

2. 80 – 89 2 15,4 % Baik

3. 70 – 79 8 61,5% Cukup

4. 60 – 69 3 23,1 % Kurang

Jumlah 13 100 %

No

Nama Nilai Siswa mampu menggambar berbagai bentuk buah Jumlah

nilai

Nilai

akhir Proporsi

yang

benar

Komposisi

yang baik

Bentuk

yang

benar

Gelap

terang yang

benar

Pewarnaan

yang baik

1 Dicky Saputro 70 80 80 70 80 380 76

2 Lana Octaviani 90 90 90 80 90 440 88

3 Yan Febri Setyawan 80 70 80 70 80 380 76

4 Anggraeni Ayu P.L 70 60 70 70 70 340 68

5 Bagas Dhyfa H 70 60 70 70 70 340 68

6 Muchlis Budiyono 70 70 80 70 80 370 74

7 Sekar Apriliani 80 80 80 70 70 380 76

8 Septiana Rahmawati 80 80 80 70 70 380 76

9 Wuri Kavita Sari 90 80 80 80 80 410 82

10 Yunia Tri Laksana 80 70 70 70 80 370 74

11 Adimas Pungky 70 70 60 70 70 340 68

12 Intan Nur Rahayu 70 80 70 70 70 360 72

13 Didan Adek S 90 70 80 70 80 390 78

Jumlah 976.00

Rata-rata 75,07

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 84: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

66

Gambar 36. Grafik nilai keseluruhan siswa pada siklus III

e. Refleksi Hasil Tindakan

Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Group Investigation

pada siklus III telah membuktikan bahwa penelitian ini telah berhasil karena

tujuan dan indikator sudah tercapai. Setelah dilaksanakan siklus III ini telah

terbukti bahwa penelitian telah berhasil.

Berdasarkan hasil observasi peneliti berupaya melakukan refleksi yaitu

berdasar hasil observasi siklus III dapat diketahui bahwa indikator sudah tercapai,

yaitu siswa mampu menggambar berbagai bentuk buah dengan proporsi yang

benar 75%, komposisi yang baik 75%, bentuk yang benar 75%, gelap terang yang

benar 75% dan pewarnaan yang baik 75% karena siswa sudah banyak yang

memahami tentang menggambar buah serta siswa banyak yang memperhatikan

contoh gambar serta penjelasan dari guru tentang proporsi, komposisi, bentuk,

gelap terang dan pewarnaan.

Dalam penggunan metode Group Investigation dalam meningkatkan

kemampuan siswa dalam menggambar dalam mengekspresikan diri melalui

menggambar buah, guru tidak hanya bercerita atau mengajak dialog saja tetapi

juga menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan tema yang diberikan

agar meningkatkan kemampuan menggambar siswa, memberikan contoh

gambar dari internet dan contoh gambar yang telah dibuat guru untuk menambah

pengetahuan siswa. Guru juga berperan dalam membimbing dan menjelaskan hal-

hal dalam menggambar bentuk yang bertemakan buah-buahan.

0

2

4

6

8

60-69 70-79 80-89 90-99

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 85: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

67

Berikut ini hasil gambar buah pada siklus II dari perwakilan siswa yang

mendapat nilai kurang baik, cukup baik, sangat baik.

Gambar 37. Karya Adimas pada siklus III dengan nilai 68 (kurang baik)

Media yang digunakan karton A4, pewarnaan menggunakan pastel

(Dok. Bodroini SN, 2011)

Gambar 38. Karya Intan pada siklus III dengan nilai 72 (baik)

Media yang digunakan karton A4, pewarnaan menggunakan pastel

(Dok. Bodroini SN, 2011)

Gambar 39. Karya Lana pada siklus III dengan nilai 88 (baik)

Media yang digunakan karton A4, pewarnaan menggunakan pastel

(Dok. Bodroini SN, 2011)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 86: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

68

D. Deskripsi Antar Siklus

Berdasarkan hasil pelaksanaan penelitian ini dapat dibedakan antara nilai

siswa setelah dilaksanakan penelitian dengan metode Group Investigation, nilai

siswa siklus I dan nilai siswa setelah dilaksanakan siklus II dan III, diperoleh data

yang dapat digunakan untuk perbandingan adalah sebagai berikut:

Frekuensi nilai menggambar bentuk buah setelah dilaksanakan siklus I,

siklus II dan siklus III adalah sebagai berikut:

Tabel 7. Data Frekuensi Nilai Menggambar Bentuk Buah Siswa Kelas IV Sesudah dilaksanakan

Siklus I dan Siklus II, dengan Menggunakan Metode Group Investigation

Dari data persentase di atas dapat dilihat perbandingan antara presentase

setelah dilaksanakan tindakan siklus I, siklus II dan siklus III. Adanya

peningkatan kemampuan siswa dalam menggambar bentuk buah setelah dilakukan

penelitian dengan menggunakan metode Group Investigation. Berikut ini adalah

gambar grafik hasil frekuensi nilai menggambar bentuk buah setelah tindakan

siklus I, siklus II dan siklus III:

Gambar 40. Grafik nilai seni rupa siswa kelas IV sesudah dilaksanakan penelitian

siklus I, siklus II dan siklus III

0

2

4

6

8

10

12

60-69 70-79 80-89 90-99

No Interval Persentase

Siklus I

Persentase

Siklus II

Persentase

siklus III

Keterangan

1. 90 - Keatas 0 % 0 % 0 % Baik sekali

2. 80 – 89 0 % 0 % 15,4 % Baik

3. 70 – 79 7,70 % 46,1 % 61,5% Cukup

4. 60 – 69 92,30 % 53,9 % 23,1 % Kurang

5. 50 – 59 - - - Kurang Sekali

Jumlah 100 % 100 % 100 %

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 87: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

69

Keterangan grafik :

: nilai siswa setelah dilaksanakan penelitian siklus I

: nilai siswa setelah dilaksanakan penelitian siklus II.

: nilai siswa setelah dilaksanakan penelitian siklus III.

Nilai siswa setelah pelaksanaan tindakan siklus I dengan menggunakan

metode Group Investigation pada mata pelajaran seni rupa dalam menggambar

buah adalah sebagai berikut: Jumlah siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 adalah

sebanyak 1 siswa atau 7,70 %, sedangkan yang mendapat nilai ≤ 70 adalah 12

siswa atau 92,30 %. Maka dapat disimpulkan bahwa masih ada indikator yang

belum tercapai yaitu siswa menggambar buah dengan proporsi yang benar,

komposisi yang baik, bentuk yang benar, gelap terang yang benar dan dan

pewarnaan yang baik. Karena masing-masing indikator hanya mencapai kurang

dari 75 %.

Nilai siswa setelah pelaksanaan tindakan siklus II dengan menggunakan

metode Group Investigation pada mata pelajaran seni rupa dalam menggambar

bentuk buah adalah sebagai berikut: Jumlah siswa yang memperoleh nilai ≥ 70

adalah sebanyak 6 siswa atau 46,1 %, sedangkan yang mendapat nilai ≤ 70 adalah

7 siswa atau 53,9 %. Pelaksanaan tindakan siklus II menampakkan peningkatan

kemampuan menggambar siswa dalam menggambar bentuk buah pada pelajaran

seni rupa karena semua indikator sudah tercapai yaitu menggambar bentuk buah

dengan proporsi yang benar, komposisi yang baik, bentuk yang benar, gelap

terang yang benar dan pewarnaan yang baik sudah memenuhi target yaitu 75 %.

Nilai siswa setelah dilaksanakan penelitian siklus III dengan menggunakan

metode Group Investigation pada pelajaran seni rupa dalam menggambar bentuk

buah adalah sebagai berikut: Jumlah siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 adalah

sebanyak 10 siswa atau 76,9 % sedangkan yang mendapat nilai ≤ 70 adalah 3

orang siswa atau 23,1 %. Maka dari hasil setelah dilaksanakan tindakan siklus III

menampakkan peningkatan kemampuan menggambar siswa dalam menggambar

bentuk buah pada pelajaran seni rupa yang baik, ini dikarenakan siswa mampu

memenuhi semua indikator yaitu siswa mampu menggambar bentuk buah dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 88: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

70

proporsi, komposisi, bentuk, gelap terang yang benar dan pewarnaan yang baik.

Maka dari itu dapat dilihat capaian indikator antara siklus I, siklus II, dan siklus

III adalah sebagai berikut:

Gambar 41. Grafik Perbandingan Capaian Indikator Antara

Siklus I, siklus II, dan Siklus III

Secara lebih rinci perkembangan maupun penurunan kemampuan

menggambar siswa dalam menggambar benda alam dengan tema buah-buahan

siswa kelas IV SDN Bororejo berdasarkan indikatornya dalam penelitian

pelaksanaan tindakan siklus I, siklus II dan siklus III adalah sebagai berikut:

Tabel 8. Data persentase keberhasilan antar siklus dalam menggambar bentuk buah siswa kelas IV

dengan menggunakan metode Group Investigation

No Indikator Kenerja Persentase Keberhasilan Antar Siklus Peningkatan/Pe

nurunan

Persentase

Persentase

Siklus I

Persentase

siklus II

Persentase

Siklus III

Naik Turun

1. Siswa mampu menggambar

bentuk buah dengan proporsi

yang benar

7,69 % 46,1% 92,3 % v -

2. Siswa mampu menggambar

bentuk buah dengan

komposisi yang benar

23,07 % 53,8% 69,2 % v -

3. Siswa mampu menggambar

bentuk buah dengan bentuk

yang benar

15,38 % 76,9 % 84,6 % v -

4. Siswa mampu menggambar

bentuk buah dengan gelap

terang yang benar

15,38 % 53,8 % 100 % v -

5. Siswa mampu menggambar

bentuk buah dengan

pewarnaan yang baik

53,84 % 53,84 % 100 % Siklus

II-

siklus

III

-

0

2

4

6

8

10

12

14

proporsi komposisi bentuk gelap

terang

pewarnaan

SIKLUS I

SIKLUS II

SIKLUS III

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 89: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

71

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Berikut ini adalah pembahasan hasil penelitian yang telah dilaksanakan di

SDN Bororejo pada siswa kelas IV:

1. Kemampuan siswa dalam menggambar benda alam dengan tema buah-

buahan:

Setelah dilaksanakan penelitian siklus I rata-rata nilai siswa 63,70,

kemudian setelah dilaksanakan penelitian ulang pada siklus II rata-rata nilai siswa

66,46 dan kemudian untuk membuktikan pada siklus II siswa sudah mampu dalam

menggambar bentuk buah maka dilaksanakan penelitian ulang kembali pada

siklus III dengan nilai rata-rata siswa 75,07. Dengan demikian kemampuan siswa

dalam menggambar bentuk buah dengan menggunakan metode Group

Investigation mengalami peningkatan secara bertahap.

2. Proses Pembelajaran

Sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode Group

Investigation siswa cenderung ramai, kurang aktif dalam pembelajaran dan kurang

serius dalam mengerjakan tugas karena guru hanya ceramah saja.

Setelah dilaksanakan penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

menggunakan metode Group Investigation siswa lebih banyak memperhatikan

penjelasan dari guru pada waktu penyampaian materi, dalam mengerjakan tugas

siswa tampak lebih serius karena minat meningkat, siswa lebih aktif dalam proses

pembelajaran karena guru menanyakan kesulitan dalam materi kepada siswa dan

siswa dituntut untuk menjawabnya agar guru dapat membantu kesulitan yang

dialami.

3. Media Pembelajaran

Sebelum dilaksanakan metode Group Investigation guru tidak pernah

menyediakan media yang sesuai dengan materi yang dapat menarik dan

menambah minat siwa dalam mengerjakan tugas. Tetapi setelah menggunakan

metode Group Investigation media yang digunakan bervariasi selain media yang

sesuai dengan materi juga menggunakan gambar dari internet dan karya yang

telah dibuat dapat menambah pengetahuan siswa tentang materi yang diajarkan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 90: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

72

4. Hasil Karya Siswa

Sebelum dilaksanakan Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan

metode Group Investigation hasil karya siswa cenderung belum memenuhi

kriteria-kriteria yang harus diperhatikan dalam menggambar bentuk seperti

proporsi, komposisi, bentuk, gelap terang, dan pewarnaannya dan siswa hanya

mengerjakan sesukanya tanpa bertanya terlebih dahulu tentang kesulitan yang

dialami. Setelah dilaksanakan metode Group Investigation siswa dituntut

memperhatikan penjelasan tentang hal-hal yang harus diperhatikan dalam

menggambar serta siswa dituntut untuk menyampaikan kesulitan sehingga guru

memberikan penjelasan secara individu agar mereka lebih memahami.

Hal ini membuktikan bahwa untuk meningkatkan kemampuan siswa

dalam menggambar benda alam tidak hanya semata-mata latihan. Tetapi dapat

dilakukan dengan menerapkan metode Group Investigation untuk meningkatkan

kemampuan siswa dengan cara membimbing, memberikan penjelasan dan

memotivasi siswa secara individu dengan didukung pemberian media

pembelajaran untuk memudahkan siswa yang mengalami kesulitan dan masalah.

Joyce dan Weil dalam Basrowi dan Suwandi (2008: 185), dalam metode

Group Investigation ini dijelaskan bahwa kedudukan guru berperan sebagai

fasilitator yang mengarahkan proses yang terjadi dalam kelompok (membantu

siswa merumuskan rencana, melaksanakan, dan mengelola kelompok). Dengan

kata lain guru berfungsi sebagai pembimbing akademik. Selain itu peran guru

dalam kelas adalah sebagai konselor, konsultan, dan pemberi kritik yang

bersahabat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 91: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

73

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam

tiga siklus dengan menerapkan pembelajaran menggunakan metode pembelajaran

Group Investigation dalam pembelajaran seni budaya dan ketrampilan khususnya

pada seni rupa dalam mengekspresikan diri melalui menggambar benda alam dengan

tema menggambar buah pada siswa kelas IV SD Negeri Bororejo Kecamatan Jebres

Kota Surakarta dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil penelitian tindakan kelas pada siklus pertama belum berhasil, karena

indikatornya belum tercapai yaitu siswa mampu menggambar buah dengan

proporsi yang benar, komposisi yang baik, bentuk yang benar, gelap terang yang

benar dan pewarnaan yang baik. Masing-masing indikator mencapai kurang dari

75 % yaitu rata-rata nilai siswa 63,70. Pada pengulangan siklus II penelitian

tindakan kelas sudah meningkat tetapi belum berhasil yaitu rata-rata nilai siswa

66,46. Kemudian dilaksanakan siklus III hasilnya terbukti bahwa kemampuan

siswa meningkat secara bertahap dan masing-masing indikator sudah tercapai

semua yaitu nilai rata-rata siswa 75,07.

2. Dengan menggunakan metode Group Investigation siswa lebih memahami

tentang hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggambar buah, serta siswa

dapat melihat langsung contoh gambar yang telah diberikan guru, sehingga

kemampuan menggambar buah-buahan dapat meningkat

3. Dapat menemukan solusi untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam

menggambar buah pada pelajaran seni budaya dan keterampilan khususnya seni

rupa di SD Negeri Bororejo pada kelas IV.

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dalam tiga siklus tersebut di atas,

ternyata hipotesis yang dirumuskan telah terbukti kebenarannya, artinya bahwa

73

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 92: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

74

menggunakan metode pembelajaran Group Investigation dalam pembelajaran seni

rupa dalam mengekspresikan diri melalui menggambar benda alam dengan tema

buah-buahan dapat meningkatkan kemampuan siswa pada kelas IV SD Negeri

Bororejo Kecamatan Jebres Kota Surakarta. Dengan demikian pembelajaran seni rupa

dengan metode Group Investigation dapat dilaksanakan untuk meningkatkan

kemampuan menggambar buah di kelas IV SD Negeri Bororejo sehingga kemampuan

menggambar siswa meningkat.

B. IMPLIKASI

Berdasarkan hasil simpulan, maka dapat ditarik implikasi sebagai berikut:

1. Dengan menggunakan metode Group Investigation (GI) proses pembelajaran

seni rupa dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menggambar benda alam

dengan tema buah-buahan. Siswa lebih antusias terhadap materi pelajaran,

sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

2. Dengan menggunakan media gambar dari internet dan gambar yang telah dibuat

peneliti, maka dalam pembelajaran guru lebih mudah dalam menyampaikan

materi pelajaran, siswa lebih mudah memahami dan menguasai materi yang

disampaikan guru, sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam

menggambar benda alam dengan tema buah-buahan.

3. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil karya siswa dari siklus I, siklus II dan siklus

III bisa meningkat dengan indikator-indikator yang telah dicapai.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 93: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Penerapan...FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

75

C. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dengan menggunakan

metode Group Investigation (GI), maka peneliti mengajukan beberapa saran yang

dapat dipertimbangkan, yaitu:

1. Bagi Guru:

Guru hendaknya menyampaikan materi dengan menggunakan media

pembelajaran yang bisa mendukung materi yang akhirnya berpengaruh pada

kemampuan menggambar siswa.

2. Bagi Siswa

Siswa hendaknya ikut berperan aktif dalam proses pembelajaran, selalu

memperhatikan penjelasan guru serta mengerjakan tugas yang diberikan guru,

sehingga meningkatkan kemampuan menggambar siswa.

3. Bagi Sekolah

Hendaknya mengupayakan media pembelajaran yang dapat digunakan siswa

dalam pelajaran seni rupa.

4. Bagi Peneliti

a. Penerapan metode Group Investigation (GI) dapat diterapkan di kelas lain

maupun di sekolah lain, terutama pada mata pelajaran teori.

b. Bagi peneliti lain dapat menerapkan penelitian yang sejenis dengan

penyempurnaan dalam berbagai hal untuk mendapatkan hasil yang lebih baik

dan optimal.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user