fakultas keguruan dan ilmu pendidikan …...hasil belajar lari 60 meter pada siswa kelas v ... saya...

86
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 03 JATINGARANG KECAMATAN BODEH KABUPATEN PEMALANG Skripsi Oleh: MURASIH X4711115 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Upload: lecong

Post on 04-Apr-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENERAPAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V

SD NEGERI 03 JATINGARANG KECAMATAN BODEH

KABUPATEN PEMALANG

Skripsi

Oleh:

MURASIH

X4711115

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini

Nama : Murasih

NIM : X4711115

Jurusan/Program Studi : Penjaskesrek/PPKHB

Menyatakan bahwa skripsi daya berjudul “ PENERAPAN MODEL BERMAIN

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA

SISWA KELAS V SD 03 JATINGARANG KECAMATAN BODEH

KABUPATEN PEMALANG” ini benar-benar merupakan hasil karya saya

sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah

disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hati terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplkan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, 2012

Yang membuat pernyataan

Murasih

Page 3: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENERAPAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V

SD 03 JATINGARANG KECAMATAN BODEH

KABUPATEN PEMALANG

Oleh :

MURASIH

X4711115

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Pengakuan Pengalaman Kerja dan

Hasil Belajar, Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 4: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Surakarta, 12 Mei 2012

Pembimbing I,

Dr. Agus Kristiyanto,M.Pd

NIP. 196511281990031001

Pembimbing II,

Drs. Agustiyanto,M.Pd

NIP. 196808181994031001

Page 5: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memnuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Waluyo,M.Or

Sekretaris : Slamet Widodo,S.Pd.M.Or

Anggota I : Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd

Anggota II : Drs. Agustiyanto, M.Pd

Disahkan oleh:

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof.Dr.H.M.Furqon Hidayatullah, M.Pd.

NIP. 196007271987021001

Page 6: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

Murasih. PENERAPAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V SD 03 JATINGARANG KECAMATAN BODEH KABUPATEN PEMALANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengoptimalkan kemampuan lari 60 meter melalui penerapan model bermain pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 03 Jatingarang Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011/2012 dengan memodifikasi sarana pembelajaran Pendidikan Jasmani.

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sumber data dalam penelitian ini seluruh siswa kelas 5 Sekolah Dasar Negeri 03 Jatingarang Kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011/2012. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 03 Jatingarang Kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011/ 2012 berjumlah 17 orang yang terbagi atas 9 siswa putra dan 8 siswa putri. Teknik pengumpulan data adalah melalui tes dan pengukuran kemampuan gerak dasar lokomotor dan observasi dari proses kegiatan pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara deskriptif yang didasarkan pada analisis kualitatif. Prosedur penelitian ini meliputi planning, acting, observasi dan reflecting.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan bahwa memodifikasi sarana pembelajaran Pendidikan Jasmani dapat mengoptimalkan kemampuan gerak dasar lokomotor pada siswa kelas V SD Negeri 03 Jatingarang Kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011/2012. Dari hasil analisis yang diperoleh terdapat peningkatan dari konsi awal ke siklus I dan siklus II, baik dari peningkatan kemampuan gerak dasar lokomotor maupun nilai ketuntasan hasil belajar. (1). Kemampuan gerak dasar lokomotor pada kondisi awal (131.64), (2). siklus I (153.97), siklus II (164.39), sehingga peningkatan dari kondisi awal hingga siklus II sebesar (32.75). Nilai ketuntasan hasil belajar pada kondisi awal (32.75%), siklus I (64.7%), siklus II (94.1%), sehingga peningkatan dari kondisi awal hingga siklus II sebesar (76.5%).

Simpulan penelitian ini adalah Penerapan Model Bermain Lomba memindahkan benda untuk meningkatkan hasil belajar lari 60 meter pada siswa kelas V SD negeri 03 Jatingarang Kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2011/2012. Kata Kunci : lari 60 Meter, pendekatan bermain.

Page 7: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MOTTO

1. Sabar dalam mengatasi kesulitan dan bertindak bijaksana dalam

mengatasinya adalah sesuatu yang utama.

2. Hidup tidak menghadiahkan barang sesuatupun kepada manusia tanpa

bekerja keras.

3. Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari

tua.(Aristoteles)

4. Apabila anda berbuat kebaikan kepada orang lain, maka anda telah

berbuat baik terhadap diri sendiri. ( Benyamin Franklin )

5. Manusia tak selamanya benar dan tak selamanya salah, kecuali ia yang

selalu mengoreksi diri dan membenarkan kebenaran orang lain atas

kekeliruan diri sendiri.

Page 8: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah melimpahkan rahmat dan hidayah Nya, sehingga dapat diselesaikan

penulisan skripsi ini.

Disadari bahwa penulisan skripsi ini banyak mengalami hambatan, tetapi

berkat bantuan dari beberapa pihak maka hambatan tersebut dapat diatasi. Oleh

karena itu dalam kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih kepada yang

terhormat:

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Mulyono, MM., Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Waluyo, S.Pd, M.Or., Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan

dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta

4. Dr.Agus Kristyanto,M.Pd., sebagai pembimbing I yang telah memberikan

motivasi dan arahan dalam penyusunan skripsi.

5. Drs. Agustiyanto, M.Pd., sebagai pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.

6. Bapak dan Ibu Dosen JPOK FKIP UNS Surakarta yang secara tulus

memberikan ilmu dan masukan-masukan kepada penulis.

7. Bapak Wagimin, S.Pd., Kepala SD Negeri 03 Jatingarang Kecamatan Bodeh

Kabupaten Pemalang yang telah memberikan izin untuk mengadakan

penelitian di sekolah yang dipimpin.

8. Bapak Dharminto, Guru Kelas V SD Negeri 03 Jatingarang Kecamatan Bodeh

Kabupaten Pemalang yang telah menjadi kolabolator.

Page 9: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9. Siswa kelas V SD Negeri 03 Jatingarang Kecamatan Bodeh Kabupaten

Pemalang tahun pelajaran 2011/2012 yang telah bersedia menjadi sampel

penelitian.

10. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.

Akhirnya penulis berharap semogra skripsi ini dapat bermanfaat dan

menambah wawasan bagi para pembaca.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

Page 10: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

Halaman JUDUL ................................…………………………………………………

PERSETUJUAN .........................…………………………………………..

PENGESAHAN ..............................………………………………………… ABSTRAK .................……………………………………………………….

MOTTO .....................……………………………………………………….

PERSEMBAHAN .............................………………………………………..

KATA PENGANTAR..................................……………………………….

DAFTAR ISI………………………………………………………………...

DAFTAR TABEL ...................………………………………………………

DAFTAR GAMBAR ...................................………………………………..

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………

A. Latar Belakang Masalah …………………………………………

B. Rumusan Masalah ......…………………………………………....

C. Tujuan Penelitian .....……………………………………………

D. Manfaat Penelitian .....…………………………………………..

BAB II LANDASAN TEORI……………………………………………… A. Tinjauan Pustaka ...………………………………………………

1. Sejarah Atletik…………………………………………………

2. Lari Jarak Pendek…………………………………………….

3. Pengertian Motifvasi …………………………………………

ii

iii

iv

v

vii

viii

ix

xi

xiii

xiv

1

1

1

2

2

3

3

3

7

Page 11: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4. Motivasi Belajar ……………………………………………..

5. Strategi Belajar ……………………………………………….

6. Pengertian Belajar ……………………………………………

7. Alat Bantu Pembelajaran …………………………………….

BAB III METODE PENELITIAN .............………………………………

A. Tempat dan Waktu Penelitian ....……………………………..

B. Subjek Penelitian………………………………………………

C. Sumber Data…………………………………………………..

D. Teknik Pengumpulan Data………………………….................

E. Analisa Data……………………………………………………

F. Prosedur Penelitian……………………………………………

BAB IV HASIL PENELITIAN ...................………………………………. A. Survei Awal……………………………………………………

B. Deskripsi Data……………………..………………………….

C. Pembahasan Hasil Penelitian………………………………….

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN .........………. ………

A. Simpulan..................……………………………………………

B. Implikasi ....................…………………………………………

C. Saran .........................…………………………………………..

13

15

18

18

26

29

30

30

30

30

31

31

36

36

36

56

69

Page 12: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR PUSTAKA .............................……………………………………

LAMPIRAN.........................…………………………………………………

69

69

70

71

73

65

Page 13: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 14: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Indikator hasil belajar siswa…………………………………..

Tabel 2. Indikator keaktifan siswa………………………………………

Tabel 3. Indikator aktivitas guru………………………………………..

Tabel 4. Indikator respon siswa…………………………………………

Tabel 5. Peningkatan Kemampuan Gerak Dasar Lokomotor dan

Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas 2 SD Negeri 03

Jatingarang Kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang Tahun

Pelajaran 2011/2012 dari Kondisi Awal ke Siklus 2…

Tabel 6. Perbandingan Peningkatan Kemampuan Gerak Dasar

Lokomotor Siswa Kelas 5 SD Negeri 03 Jatingarang Kecamatan

Bodeh Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2011/2012 dari

Kondisi Awal ke Siklus 1…………

Tabel 7. Perbandingan Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Kelas 5 SD Negeri 03 Jatingarang Kecamatan Bodeh Kabupaten

Pemalang Tahun Pelajaran 2011/2012 dari Kondisi Awal ke Siklus

1……..................................................

Tabel 8. Perbandingan Peningkatan Kemampuan Gerak Dasar

Lokomotor Siswa Kelas 5 SD Negeri 03 Jatingarang Kecamatan

Bodeh Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran

2011/2012 dari Siklus 1 ke Siklus 2…………………………..

34

34

35

35

37

44

52

Page 15: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 9. Perbandingan Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Kelas 5 SD Negeri 03 Jatingarang Kecamatan Bodeh Kabupaten

Pemalang Tahun Pelajaran 2011/2012 dari

Siklus 1 ke Siklus 2……………………................................

Tabel 10. Perbandingan Peningkatan Kemampuan Gerak Dasar

Lokomotor Siswa Kelas 5 SD Negeri 03 Jatingarang Kecamatan

Bodeh Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran

2011/2012 dari Kondisi Awal ke Siklus 1………………………

Tabel 11. Perbandingan Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Kelas 5 SD Negeri 03 Jatingarang Kecamatan Bodeh Kabupaten

Pemalang Tahun Pelajaran 2011/2012 dari Kondisi Awal Siklus

2……………………………………

Tabel 12. Kondisi Awal Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas 5 SD Negeri

SD Negeri 03 Jatingarang Kecamatan Bodehng Kabupaten Pemalang

Tahun Pelajaran 2011/2012….............

Tabel 13. Kondisi Awal Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas 5 SD Negeri 03

Jatingarang Kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang Tahun

Pelajaran 2011/2012 pada Siklus

1......................................................................................

Tabel 14. Kondisi Awal Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas 5 SD Negeri 03

Jatingarang Kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang Tahun

51

52

53

54

56

Page 16: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pelajaran 2011/2012 pada

Siklus 2……….........................................................................

57

58

60

Page 17: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 18: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 19: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………… i

HALAMAN PERNYATAAN……………………………………. ii

HALAMAN PENGAJUAN………………………………………. iii

HALAMAN PERSETUJUAN……………………………………. iv

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………….. v

HALAMAN ABSTRAK………………………………………….. vi

HALAMAN MOTTO……………………………………………… viii

HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………… ix

KATA PENGANTAR…………………………………………….. x

DAFTAR ISI……………………………………………………..... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah……………………………… 1

B. Rumusan Masalah……………………………………... 3

C. Tujuan Penelitian…………………………………….... 3

D. Manfaat Penelitian…………………………………….. 3

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka……………………………………... 5

1. Atletik…………………………………………….. 5

a. Pengertian Atletik……………………………. 5

b. Nomor – Nomor Dalam Atletik………………. 6

c. Lari Cepat 60 Meter………………………….. 7

2. Pembelajaran…………………………………….. 11

a. Pengertian Pembelajaran…………………….. 11

b. Dasar – Dasar Tujuan Pembelajaran………….. 11

c. Konsep Pembelajaran………………………... 11

Page 20: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

d. Prinsip – prinsip pembelajaran……………….. 13

3. Media pembelajaran……………………………… 15

a. Arti Media Pembelajaran……………………... 16

b. Manfaat Media Pembelajaran………………… 17

4. Alat Bantu Pembelajaran…………………………. 19

a. Pengertian Alat Bantu Pembelajaran………… 19

b. Syarat Alat Bantu Pembelajaran Yang Baik… 19

B. Kerangka Berpikir……………………………………. 21

BAB III METODE PENELITIAN

A. Waktu penelitian……………………………………… 24

B. Persiapan Penelitian Tindakan Kelas(PTK)………….. 25

C. Subjek Penelitian………………………………………. 25

D. Sumber Data…………………………………………… 25

E. Teknik Pengumpulan Data…………………………..... 26

F. Uji Validitas Data……………………………………... 26

G. Analisis Data………………………………………….. 27

H. Prosedur Penelitian…………………………………….. 28

I. Proses Penelitian………………………………………. 29

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Survei Awal…………………………………………….. 33

B. Deskripsi Data…………………………………………... 33

C. Pembahasan Hasil Penelitian……………………………. 52

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan………………………………………………… 65

B. Implikasi………………………………………………… 65

C. Saran…………………………………………………….. 66

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………. 67

LAMPIRAN…………………………………………………………. 69

Page 21: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran nomor lari dapat berhasil dengan baik, maka unsur-unsur

harus menjadi pokok pertimbangan penyelenggaraan. Nilai-nilai yang terkandung

tersebut seperti di kemukakan Hanz Katzenbogner/Michael Medler.

(1996).,adalah:a. Pengembangan dimensi bermain, b. Pengembangan dimensi

variasi pengembangan, c. Pengembangan variasi irama atletik, d. Pengembangan

variasi kompetensi, e. Pengenbangan pengalaman.

Unsur yang terkandung dalam permainan adalah kegembiraan atau

keceriaan. Tanda-tanda yang menuju ke arah Permainan tersebut antara lain :

a. Menanamkan kegemaran berlomba atau berkompetisi dalam situasi

persaingan yang sehat , penuh tantangan dan kegembiraan ,

b. Unsure kegembiraan dan keceriaan harus tercemin dalam bentuk praktek ,dan

c. Memberikan kesempatan untuk unjuk kemampuan atau ketangkasan yang di

kuasainya.

Pembelajaran lari 60 meter yang penuh dengan suasana keriangan dan

kegembiraan bermain mempesona dengan berbagai macam variasi gerak,

memungkinkan anak untuk menikmati seperti selayaknya pada permaian olahraga

lain. Namun substansi pokok lari 60 meter tetap terkandung di dalamnya,

sehingga unsur variasi, irama, pengalaman atletik serta pengalaman kompetisi

tetap terpelihara.

Penggunaan alat-alat bantu yang di modifikasi berupa barang-barang

bekas seperti : Ban sepeda, Bilah bambu, Kardus bekas, Bangku swedia, Tali,

dapat membantu menampilkan berbagai variasi gerak dasar lari. semakin sering

dan semakin banyak melakukan, maka akan semakin banyak peluang siswa untuk

lebih cepat meningkatkan kesegaran jasmaninya, kemampuan fisiknya,

pengalaman geraknya, pengalaman geraknya efisiensi dan efektivitas geraknya

serta otomatisasi gerak siswa. Oleh karena itu berikanlah kesempatan kepada

Page 22: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

siswa untuk melakukan berbagai kegiatan gerak dasar lari sebannyak mungkin,

hingga mereka akan menjadi siswa-siswa yang sehat, segar, terampil serta kaya

akan konsep gerak yang di perlukannya.

Dalam pembelajaran lari 60 meter pada siswa kelas V SD Negeri 03

Jatingarang Kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang banyak permasalahan

muncul seperti anak ogah-ogahan untuk melakukan aktifitas, anak pura-pura sakit.

Ijin tidak mengikuti pelajaran dengan berbagai alasan. Untuk mengatasi hal

semacam itu maka perlu sekali adanya inovasi-inovasi pembelajaran yang

menarik dengan harapan anak merasa senang dalam mengikuti pelajaran.

Data awal yang diperoleh untuk pembelajaran Atletik khususnya materi

lari 60 M pada siswa kelas B Sekolah Dasar Negeri 03 Jatingarang Kecamatan

Bodeh Kabupaten Pemalang, adalah 32,75% dari rata-rata kelas dengan jumlah

siswa 17 dari jumlah siawa yang mendapat nilai dibawah 70.00, sedangkan

standar Kriteria Ketentuan Minimal (KKM) nya adalah 70.00. ini disebabkan

karena siswa banyak mengalami permasalahan yang timbul dalam pembelajaran

diantaranya yaitu sarana pembelajaran lari cepat seperti block start kurang

memadai mengakibatkan siswa tertarik dengan kegiatan lari, lapangan yang

digunakan untuk pembelajaran hanya jalan desa sedangkan halaman sekolahan

tidak memnuhi syarat untuk pembelajaran lari, lapangan yang digunakan untuk

pembelajaran hanya jalan desa sedangkan halaman sekolahan tidak memenuhi

syarat pembelajaran lari,kurang mengembangkan modifikasi pembelajaran, siswa

kurang minat dalam pembelajaran lari cepat diakibatkan dari pembelajaran yang

menonton guru hanya menjelaskan bagaimana teknik lari dan cara berlari yang

benar, waktu yang disediakan dalam pembelajaran lari sedikit, itu mengakibatkan

aktivitas dan pemahaman siswa sangat kurang, Guru kurang menguasai materi

dalam penerapan teknik-teknik lari yang benar, banyak siswa yang malas

melaksanakan kegiatan yang diberikan oleh guru dipandang bahwa lari adalah

kegiatan yang melelahkan bagi anak, kurangnya modivikasi metode pembelajaran

yang dilakukan oleh peneliti, dan kurangnya pengembangan media pembelajaran

yang dilakukan oleh peneliti.

Page 23: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Permasalahan yang ada diatas menjadi permasalah peneliti bagaimana

upaya meningkatkan pembelajaran lari dengan meningkatkan metode mengajar

yang bervariasi menurut situasi dan kondisi satuan pendidikan yang ada. Yang

terpenting dalam pembelajaran lari untuk kelas atas, unsur yang terkandung harus

mempunyai unsur dasar yang baik melalui pendekatan permainan atau

perlombaan agar siswa merasa senang dengan pembelajaran lari, dan anak tidak

merasa jenuh dalam pembelajaran lari cepat, dan meciptakan suasana

kegembiraan dalam pembelajaran lari cepat, dengan harapn pembelajaran lari

cepat dapat disenangi.

B. Rumusan Masalah

Bagaimanakah penerapan model belajar bermain memindahkan benda

dapat meningkatkan hasil belajar lari 60 meter pada siswa kelas V sekolah dasar

negeri 03 Jatingarang, Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian adalah Untuk meningkatkan hasil belajar lari 60 meter

melalui penerapan model pembelajaran bermain pada siswa kelas V Sekolah

Dasar Negeri 03 Jatingarang, Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang Tahun

Pelajaran 2011/2012.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Guru

Melalui penelitian tindakan kelas ini peneliti dapat meningkatkan

pembelajaran lari cepat 60 meter melalui penerapan bermain memindahkan benda

dengan kegiatan yang menyenangkan dan memovikasi siswa dalam pembelajaran

sehingga tercapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Page 24: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

2. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini bermanfaat bagi siswa yang bermasalah dalam

mengikuti pembelajaran lari cepat 60 meter dengan cara penerapan bermain

memindahkan benda dengan kegiatan yang konvensional.

3. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat membantu memperbaiki pembelajaran

pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di sekolah.

Page 25: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Atletik

a. Pengertian Atletik

Atletik merupakan “Ibu” dari semua cabang olahraga, karena

didalamnya terkandung unsur-unsur gerak dasar yang dibutuhkan oleh semua

cabang olahraga, seperti gerakan jalan lari, lompat dan lempar. Dilihat dari

taksonomi gerak umum, atletik secara lengkap diwakili oleh gerak-gerak

dasar yang membangun pola gerak yang lengkap, dari mulai gerak lokomotor,

nonlokomotor sekaligus gerak manipulatif.

Atletik di tinjau dari jenis keterampilannya dapat dimasukkan ke

dalam, keterampilan diskrit dan kontinyu. Serta jika ditinjau dari pola

lingkungan dimana atletik dilakukan, maka atletik cenderung masuk pada

klasifikasi keterampilan tertutup ( close skill). Dari struktur pola lokomotor,

atletik dapat meningkat aspek kekuatan, kecepatan, daya tahan, daya ledak,

fleksibilitas dan aspek lainnya. Dihubungkan dengan pola gerak

nonlokomotor, atletik mampu mengembangkan aspek kelentukan serta

keseimbangan. Dari pola gerak manipulative, anak-ank bisa diajarkan

kegiatan-kegiatan seperti: melempar, melompat, melewati rintangan,

memanjat dan aspek koordinasi gerak, termasuk rasa kinetik.Saputra (2001)

berpendapat :

Istilah ateltik berasal dari bahasa Yunani yaitu kata athlon atau

athlum yang mengandung makna : pertandingan, perlombaan,

pergaulan, atau perjuangan dan orang yang melakukan kegiatan

ateltik disebut atlet. Untuk menyampaikan pengertian tersebut guru

pendidikan jasmani dapat menggunakan ilustrasi berupa gambar

sederhana. Misalnya ada seseorang manusia yang berasal dari negeri

Yunani Kuno, dengan cirri-ciri khas pakaian kebesaran. Gambar itu

Page 26: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

dimaksudkan untuk menanamkan pemahaman kepada anak bahwa

atletik merupakan cabang olahraga yang pertama kali mncaul pada

zaman Yunani (Hlm. 1).

Djumindar berpendapat bahwa, “Atletik merupakan kegiatan jasmani

yang terdiri dari gerakan-gerakan yang dinamis dan harmonis seperti : jalan,

lari, dan lempar. Atletik merupakan sarana untuk pendidikan jasmani dalam

upaya meningkatkan daya tahan, kekuatan, kecepatan, kelincahan dan

sebagainya” (2007 :1).

Berdasarkan kedua pendapat diatas dapt disimpulkan bahwa ateltik

merupakan kegiatan jasmani yang terdiri atas: jalan, lari, lompat dan lempar

yang berasal dari Yunani. Pada jaman Yuani, atletik diadakan sebagai suatu

kegiatan yang diperlombakan. Namun sekarang ini kegiatan atletik tidak

hanya diperlombakan akan tetapi juga dimasukkan dalam kurikulum sekolah

pada mata pelajaran jasmani. Tujuannya adalah sebagai sarana meningkatkan

daya tahan, kecepatan, kekuatan, kelincahan dan sebagaianya.

b. Nomor – Nomor dalam Atletik

1) Nomor lari

a) Lari jarak pendek; 100 m, 200 m, 400 m, 100 m gawang, 110 m

gawang, 4x100 m, 4x400 m.

b) Lari jarak menengah; 800 m, 1500 m, 3000 m

c) Lari jarak jauh; 5000 m, 10.000 m, dan lari marathon 42,195 km

2) Nomor Lompat

a) Lompat jauh

b) Lompat jangkit

c) Llompat tinggi

d) Lompat tinggi galah

3) Nomor Lempar

a) Lempar Lembing

b) Lempar cakram

c) Tolak peluru

d) Lontar martil

Page 27: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

4) Nomor Jalan Cepat

a) Jalan cepat 5 km

b) Jalan cepat 10 km

c) Jalan cepat 20 km

d) Jalan cepat 50 km

Menurut Cholik & Lutan. ( 2001 : 65), atletik merupakn ketrampilan

yang kompleks, semua aspek gerak dasar dari aktivitas manusia ada

didalamnua. Adapun nomor-nomor atletik yang diajarkan di sekolah dasar

adalah sebagai berikut :

1) Nomor jalan dan lari :

a) Gerak daar dan gerak jalan dalam berbagai posisi

b) Lari

(1) Gerak daar lari

(2) Lari jarak pendek (belajar gerakan start,lari dan finish)

(3) Lari sambung

2) Nomor Lompat

a) Lompat tinggi

b) Lompat Jauh

3) Nomor Lempar

a) Tolak Peluru

c. Lari cepat 60 meter

Lari 60 meter lari sprint yang menempuh jarak antara 40 meter

sampai 400 meter. Lari cepat 60 meter ini juga digunakan dalam salah satu

tes untuk mengukur tingkat kesegaran jasmani siswa yang berumur 10-12

tahun atau siswa kelas IV, V dan VI. Di SD Negeri 03 Jatingarang, lari ini

biasanya juga digunakan dalam pembelajaran lari jarak pendek untuk

mengukur kecepatan siswa.

Djumidar (1998) berpendapat bahwa gerakan untuk lari jarak pendek

yang harus benar-benar dipahami dan dikuasai oleh para atlet ataupun siswa-

siswa sekolah dasar adalah sebagai berikut:

Page 28: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

1. Teknik start = tahap bersedia

a. Letakan kedua ditanah lurus, tangan lebih lebar dari bahu dan

kedua lengan menopang berat badan

b. Letakkan lutut ke tanah (posisi kaki belakang)

c. Kepala segaris dengan badan

d. Seluruh badan dalam keadaan rileks tidak tegak

e. Pandangan ke depan kira-kira 1 – 2 meter

- Tahap “Siaaap”

a. Pinggang naik secara terkontrol

b. Kedua tungkai ditumpulkan pada blok sehingga seluruh

permukaan kaki kontak penuh dengan blok

c. Sudut lutut depan 90° dan sudut lutut belakang 110° = 130°

d. Pinggang sedikit lebih tinggi dari bahu

e. Kedua lengan lurus

f. Kepala segaris dengan badan, pandangan mata sesuai dengan

posisi kepala

- Tahap “ Ya”

v Tahap dorongan

a. Dorongan atau tolakan dilakukan kedua tungkai secara

dinamis

b. Dorongan kea rah horizontal dengan sudut 45°

c. Lengan mendorong dan lepas dari tanah

d. Kaki kanan meninggalakan blok dengan cepat dengan

mengangkat dan membengkokan lutut

e. Ayun lengan tinggi ke depan sesuai dengan gerakan tungkai

f. Lutut, pinggang, badan kepala segaris pelurusan penuh

g. Luruskan pinggang dan lutut sepenuhnya pada saat gerak

dorong berakhir

v Tahap akselerasi

a. Pertahankan kecondongan badan, kaki mendorong ke

belakang lutut

Page 29: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

b. Tungkai ayun diayun cepat ke depan

c. Kepala tetap segaris dengan badan

d. Ayun lengan dengan tenaga yang optimal.

BERSEDIA SIAAP Gerak Dorong Gerak Percepatan

Gambar 2 : Rangkaian Gerak Start Jongkok

(Buku Sumber : Hanz Katzenbogner/ Michael medles ; 1996)

2. Gerakan Lari

Pokok-pokok dari gerakan lari jarak pendek tersebut adalah sebagai

berikut:

a) Kaki bertolak kuat-kuat terkadang lurus. Lutut diangkat setinggi

pangkal paha, tungkai bawah mengayun ke depan untuk mencapai

langkah panjang, irama langkah sesuai dengan panjang kaki.

b) Usahakan agar badan tetap relaks, badan condong ke depan

dengan sudut antara 25° samapi 30°. Hal ini dapat terlaksana bila

mana gerakan lengan mengayun ke muka dan ke belakang secara

relaks.

c) Lengan mengayun secara wajar. Siku ditekuk kira-kira 90°.

Tangan menggenggam kendor, gerakan ayunan lengan ke muka

dan kebelakang harus berirama dengan gerakan kaki yang makin

cepat pula

d) Punggung lurus dan segaris dengan kepala. Pandangan lurus ke

depan

e) Pelari harus menggerakkan kaki dengan frekuensi yang setinggi-

tingginya dan langkah sepanjang mungkin. Kecepatan kaki tidak

mengurangi panjang langkah.

Page 30: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Makin cepat gerakan lari akan semakin panjang langkah yang

didapay dalam kecepatan yang tinggi, panjang langkah dapat dicapai

2,40 meter, tergantung panjang tungkai palari. Walaupun gerak lari

harus dilakukan dengan seluruh tenaga, tetapi gerakan harus tetap

rileks. Gerakan lari cepat, berlarinya menggunakan ujung kaki untuk

menapak, tmit hanya sedikit saja menyentuh tanah, berat badan harus

selalu berada sedikit di depan kaki pada waktu menapak. Hal ini

hanya mungkin terjadi waktu berlari dan badan tetap condong ke

depan.

3. Gerakan melewati garis finish

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan pada waktu pelari mencapai

finish:

a) Lari terus tanpa perubahan apapun

b) Dada di condongkan ke depan, tangan ke dua-duannya di

ayunkan ke bwah belakang, yang di Amerika lazim disebut The

Lunge (Merebahkan diri) atau dalam bahasa jawa disebut

ambyuk.

c) Dada di putarkan dengan ayunan tangan ke depan atas sehingga

bahu sebelah maju ke depan.

Gambar 3: Rangkaian Gerak Lari (Sprint)

(Buku Sumber Hanz Katzenbogner / Michael Medles; 1996

Page 31: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

2. Pembelajaran

a. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran berasal dari kata belajar, yang memiliki arti yaitu

aktivitas oerubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku yang dimaksud itu

nyata memiliki arti yang sangat luas yaitu perubahan tingkah laku dari tidak

tahu menjadi tahu, dari yang tidak mengerti menjadi mengerti.

Pada kenyataannya pembelajaran adalah merupakan proses kegiatan

belajar mengajar yang dilakukan dimana saja tanpa ada ruang dan waktu,

karena memang pembelajaran biasa dilakukab kapan saja dan dimana saja,

walaupun banyak orang beranggapan bahwa pembelajaran hanya dilakukan

disekolah atau lembaga tertentu. Dari uraian diatas maka dapat ditarik benang

merahnya yaitu pembelajaran merupakan kegiatan perubahan tingkah

lakusecara kognitif, afektif dan psikomotorik.

b. Dasar – dasar Tujuan Pembelajaran

Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa

agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dan

dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang

memungkinkannya untuk berfungsi secara adekuat dalam kehidupan

masyarakat. Adapun dasar-dasar tujuan pembelajaran ialah:

1) UUD Negara Rebuplik Indonesia Tahun 1945, yaitu alinea ke empat

yang berbunyi “Mencerdaskan kehidupan bangsa”

2) Berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdasakan

kehidupan bangsa, nertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

didik agar mnjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Allah

SWT, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan

menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

c. Konsep pembelajaran

Mengkaitkan teori-teori bermain dan psikologi dengan pembelajaran

penjas khusunya dalam mecapi tujuan pembelajaran penjas yang berinteratif

Page 32: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

yang tidak hanya membekali peserta didik dengan ketrampilan gerak tetapi

juga memberi landasan pada tujuan pembelajaran yang lebih luas

Benda-benda bekas seperti kardus dan sejenisnya bisa digunakan

untuk melakukan aktivitas pembelajaran gerak lari. Formasi yang diinginkan

sangat mungkin kita tata karena alat bantu tersebut mudah untuk dipindah-

pindah serta ukurannya relative sama. Pada gambar selanjutnya diperlihatkan

berbagai formasi untuk kativitas pembelajaran gerak dasar jalan dan lari.

Jaraknya bisa diatur sedemikian rupa dan disesuaikan dengan kondisi

kemampuan fisik,ketrampilan maupun jenis kelamin siswa.

Supaya mempunyai gambaran yang lebih jelas tentang arah

pembelajaran gerak dasar jalan dan lari, maka sebaiknya para guru. Untuk

melaksanakan aktivitas pembelajaran pada masing-masing ketunaan beberapa

hal kiranya dipertimbangkan dan disiapkan oleh para guru pendidikan

jasmani. Pertimbangan utama adalah terletak pada keadaan atau kondisi siswa

kita.

Beberapa pertimbangan dalam mengorganisir pembelajaran nomot-

nomor lempar antara lain adalah:

v Kenali betul kondisi siswa kita secara umum maupun secara individual

v Pilih materi pembelajaran yang akan kita berikan sesuai dengan keadaan

dan kemampuan fisik maupun psikis siswa.

v Pilih dan siapkan alat-alat bantu yang akan digunakan yang memenuhi

unsure-unsur keamanan dan keselamatan siswa.

v Jumlah alat bantu yang memadai (tidak berlebihan dan kekurangan)

v Periksa dan siapkan lapangan yang akan digunakan agar aman bagi

pemakai mapun orang lain

v Atur dan gunakan formasi yang aman bagi siswa namun dapat

mengoptimalkan aktivitas siswa saat melakukan tugasnya.

v Berikan kesempatan sebanyak mungkin kepada sisawa untuk melakukan

keaktivitas.

Page 33: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

v Beri kesempatan pada meraka untuk melakukan inovasi gerak sehingga

mereka bisa merasakan dan menemukan sendiri konsep-konsep gerak

yang efisien dan efektif.

v Lakukanlah bimbingan dan pengawasan yang terus menerus untuk

menjaga keselamatan siswa kita.

d. Prinsip – prinsip pembelajaran

Supaya mempunyai gambaran yang lebih jelas tentang arah

pembelajaran gerak daar jalan dan lari, maka sebaiknya para guru mengetahui

dulu rangkaian gerak jalan dan alari itu secara utuh seperti diperlihatkan pada

gambar 1,2, dan 3. Hal tersebut perlu dilakkan agar guru penjas dalam

meberikan aktivitas pembelajaran berbagai betnuk gerak dasar jalan dan lari

yang tidak terputus dengan tuntutan tknis maupun mekanika gerak.

Gambar 1 : Rangkaian Gerak Jalan Cepat

( Buku sumber : Hans Katzenbogner/Michael Medles ; 1996)

Berjalan adalah bergerak maju dengan melangkahkan kaki yang

dilakukan sedemikian rupa, dimana salah satu kaki selalu berhubungan/

kontak dengan tanah.

Pada gambar 2 dan 3 diperlihatkan rangkaian gerak strat jongkok

dan rangkaian gerak lari sprint.

BERSEDIA SIAAP Gerak Dorong Gerak Percepatan

Gambar 2 : Rangkaian Gerak Start Jongkok

(Buku Sumber : Hanz Katzenbogner/ Michael medles ; 1996)

Page 34: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Gambar 3 : Rangkaian Gerak Lari (Sprint)

(Buku Sumber : Hanz Katzenbogner/ Michael medles ; 1996)

Aktivitas gerak dasar jalan dan lari pada dasarnya hamper sama, yaitu

didominasi oleh gerak melangkahkan kedua aki diimbangi oleh gerak ayunan

lengan yang harmonis. Jalan dan lari termasuk pada katagori ketrampilan

gerak siklis. Tujuan dari jalan dan lari adalah menempuh suatu jarak tertentu

(tanpa rintangan atau melewati rintangan) secepat mungkin. Gerak dominan

yang utama dari gerak lari adalah gerakan langkah kaki dan ayunan lengan.

Sedangkan aspek lain yang perlu diperhatikan pada saat berlari adalah:

kecondongan badan (disesuaikan dengan jenis /type lari), pengaturan napas,

dan harmonisasi gerakan lengan dan tungkai. Sedangkan yang paling

menentukan kecepatan lari seseorang adalah panjang langkah x kekerapan

langkah.

Langkah kaki terdiri dari tahap menumpu dan tahap melayang.

Sedangkan gerakan kaki mulai tahap menumpu kemudian mendorong

(kaki tolak) sedangkan kaki ayun melakukan gerak pemulihan dan gerak

ayunan.

kaki tumpu : Mendaratlah pada telapak kaki bagian depan, lurus ke depan,

mata kaki, lutut dan pinggul diluruskan penuh selama tahap

mendorong.

Kaki ayun : Kaki tekuk selama masa pemulihan. Lutut angkat ke dapan atas

Pada tahap mengayun.

Page 35: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Gerakan Kaki

· Gerak dorong dari kaki belakang

· Kaki mendarat dimulai dengan tumit

· Gerakan kaku mendatar bukan melompat

Gerakan lengan

· Ayunkan lengan ke depan dan ke belakang, kedepan, setinggi bahu, ke

belakang lewat panggul. Sudut sikut sekitar 90 derajat.

· Bahu rilex, sikut di ayun pada sudut 90 derajat

· Ayunan gerak lengan yang wajar.

Gerakan pinggang

· Berjalan dengan gerak memutar pada sendi panggul

· Sendi panggul yang fleksibel

Secara umum gerak dasar dominan lari meliputi : start, gerak lari dan

finish. Start pada lari sprint harus dilakukan dengan start jongkok, sedangkan

unutk lari jarak menengah dan jauh menggunakan start berdiri. Aba-aba start

pada sprint ada tiga yaitu”bersedia-siap-ya (tembakan Pistol)”. Sedangkan

pada lari jarak menegah dan jauh hanya dua yaitu “Bersedia dan Ya”

Tujuan start pada lari sprint adalah meninggalkan start blok secepat

mungkin. Karena jarak larimnya pendik dan sepanjang jarak lari

menggunakan kecepatan maksimum, maka teknik start menjadi salah satu

kunci keberhasilan seorang pelari.

3. Media Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajran

yang mempunyai peranan penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar.

Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat

perhatian guru/fasiliator perlu mempelajari bagaiman menetapkan media

pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran

dalam proses belajar mengajar.

Pada kenyataannya media pembelajaran masih sering terabaikan

dengan berbagai alasan, antara lain : terbatasnya waktu untuk membuat

Page 36: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

persiapan mengajar, sulit mencari media yang tepat, tidak tersediannya biaya,

dan lain-lain. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika setiap guru/fasilitator

mempunyai pengetahuan dan keterampilan mengenai media pembelajaran.

a. Arti media pembelajaran

Istilah media berasal dari bahsa latin yang merupakan bentuk jamak

dari medium. Secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Pengertian

umumnya adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari

sumber informasi kepada penerima informasi.

Media menurut AECT adalah segala sesuatu yang digunakan orang

untuk menyalurkan pesan. Sedangkan gane mengartikan media sebagai jenis

komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang mereka untuk

belajar.

Istilah pembelajran lebih menggambarkan usaha guru untuk membuat

belajar para siswanya. Kegiatan pembelajaran tidak akan berarti jika tidak

menghasilkan kegiatan belajar pada para siswanya. Kegiatan belajar hanya

akan berhasil jika si belajar secara aktif mengalami sendiri proses belajar.

Seorang guru tidak dapat mewakili belajar siswanya. Seorang siswa belum

dapat dikatakan telah belajar hanya karena ia sedang berada dalam satu

ruangan dengan guru yang sedang mengajar.

Pekerjaan mengajar tidak selalu harus diartikan sebagai kegiatan

menyajikan materi pelajaran. Meskipun penyajian materi pembelajaran

memang merupakan bagian dari kegiatan pembelajaran, tetapi bukanlah satu-

satunya. Masih banyak cara lain yang dapat dilakukan guru untuk membuat

siswa belajar. Peran yang seharusnya dilakuan guru adalah mengusahakan

agar siswa dapat berinteraksi secara aktif denagn berbagai sumber belajar

yang ada.

Media pembelajaran adalah media yang digunakan dalam

pembelajaran, yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana

pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar (siswa).

Sebagai penyaji dan penyalur pesan, media belajar dalam hal-hal tertentu bisa

mewakili guru menyajikan informasu belajar kepada siswa. Jika program

Page 37: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

media itu didesain dan dikembangkan secara baik, maka fungsi itu akan dapat

diperankan oleh media meskipun tanpa keberadaan guru.

Peranan media yang semakin meningkat sering menimbulkan

kekhwatiran pada guru. Namun sebenarnya hal itu tidak perlu terjadi, masih

banyak tugas guru yang lain seperti : memberikan perhatian dan bimbingan

secara individual kepada siswa yang selama ini kurang mendapat perhatian.

Kondisi ini kan terus terjadi selama guru menganggap dirinya merupakan

sumber belajar satu-satunya bagi siswa. Jika guru memanfaatkan berbagai

media pembelajaran secara baik, guru dapat berbagi peran dengan media.

Peran guru akan lebih mengarah sebagai manajer pembelajaran dan

bertanggung jawab menciptakan kondisi sedemikian rupa agar siswa dapat

belajar. Untuk itu guru lebih berfungsi sebagai penasehat, pembimbing,

motivator, dan fasilitator dalam Kegiatan Belajar mengajar.

b. Manfaat Media Pembelajaran

Secara umu manfaat media pembelajaran adalah memperlancar

interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih

afektif dan efisien. Sedangkan secara loebih khusus manfaat media

pembelajaran adalah:

1) Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan

Dengan bantuan media pembelajaran, penafsiran, yang berbeda

antar guru dapat dihindari dan dapat mengurangi terjadinya

kesenjangan iinformasi diantara siswa dimanapun berada.

2) Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik

Media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar,

gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi,

sehingga membantu guru untuk menciptakan suasan belajar

menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak membosankan.

3) Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif

Dengan media akan terjadinya komunikasi dua arah secara aktif,

sedangkan tanpa media guru cenderung bicara satu cara.

Page 38: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

4) Efisiensi dalam waktu dan tenaga

Dengan media tujuan belajar akanlebih mudah tercapai secara

maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungki. Guru tidak

harus menjelaskan materi ajaran secara berulang-ulang, sebab

dengan sekali sajian menggunakan media, siswa akan lebih mudah

memahami pelajaran

5) Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa

Media pembelajaran dapat membantu siswa menyerap materi

belajar lebih mendalam dan utuh. Bila dengan mendengar

informasi verbal dari guru saja, siswa kurang memahami

pelajaran, tetapi jika diperkaya dengan kegiatanmelihat,

menyentuh, merasakan dan mengalami sendiri melalui media

pemahaman siswa akan lebih baik.

6) Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja

dan kapan saja. Media pembelajaran dapat dirangsang sedemikian

rupa sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar dengan

lebih leluasa dimanapun dan kapanpun tanpa tergantung seorang

guru. Perlu kita sadari waktu belajar di sekolah sangat terbatas dan

waktu terbanyak justru di luar lingkungan sekolah.

7) Media dapat emnumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi

dan proses belajar. Proses pembelajaran menjadi lebih menarik

sehingga mendorong siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan dan

gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan.

8) Mengubah peran guru kea rah yang lebih positif dna produktif

Guru dapat berbagi peran dengan media sehingga banyak memiliki

waktu untuk member perhatian pada aspek-aspek edukatif lainnya,

seperti membantu kesulitan belajar siswa, pembentukan

kpribadian, meotivasi belajar dan lain-lain.

9) Media benda bekas seperti kardus, ban memungkinkan proses

pembelajaran lari 60 meter dapat lebih efektif dan siswa tanpa ada

Page 39: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

rasa takut dan enggan, sehingga akan terangsang sedemikian rupa

untuk lebih aktif dan giat dalam melakukan belajar lari 60 meter.

4. Alat bantu Pembelajaran

a. Pengertian Alat bantu pembelajaran

Alat bantu merupakan alat-akat yang digunakan oelh pendidik dalan

menyampaikan materi pembelajaran. Alat bantu ini lebih sering disebut alat

peraga karena berfungsi untuk membantu dan mempraktikan sesuatu dalam

proses pendidikan pengjaran.

Jelas pula pengertian atau oengetahuan ayang diperoleh. Dengan

perkataan lain, alat peraga ini dimaksud untuk mengarahkan indera sebanyak

mungkin suatu objek sehingga mempermudah persepsi.

Manfaat alat bantu pembelajaran menurut Soekidjo (2003) yagn

dikutip Agus Kristiyanto secara terperinci manfaat alat peraga antara lain

sebagai berikut: 1). Menimbulkan minat sasaran pendidikan, 2) mencapai

sasaran yang lebih banyak, 3) membantu mengatasi hambatan bahasa, 4)

merangsang sasaran pendidikan utnuk melaksanakan pesan-pesan kesehatan,

5). Membantu sasaran pendidikan untuk nelakar lebih banyak dan cepat, 6).

Merangsang sasaran pendidikan untuk meneruskan pesan-pesan yang

diterima kepada orang lain, 7). Mempermudah penyampaian bahan

pendidikan / informasi oleh para pendidik pelaku pendidikan 8).

Mempermudah penerima informasi oleh sasaran pendidikan.

b. Syarat Alat bantu Pembelajaran Yang Baik

Sesuatu alat pembelajaran dikatakan baik, apabila mempunyai tujuan

pendidikan untuk mengubah pengetahuan, pengertian, pendapat dan konsep-

konsep, mengubah sikap dan pensepsi, menanaman tingkah laku/kebiasaan

yangbaru. Selain itu alat bantu harus efisien dalam penggunaannya, dalam

waktu singkat dapat mencakup isi yang luas dan tempat yang diperlukan tidak

terlalu luas. Penempatan alat bantu perlu diperhatikan ketepatannya agar

dapat diamati dengan baik oleh siswa. Efektif artinya memberikan hasil guna

yang tinggi ditinjau dari segi pesannya dan kepentingan siswa yang sedang

Page 40: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

belajar, sedangkan yang dimaksud dengan komunikatif ialah bahwa media

tersebut mudah untuk dimengerti maksudnya, sehingga membuat siswa

menjadi lebih mudah dalam membantu pembelajaran yang diberikan oleh

guru. Agus Kristiyanto (2010: 129-130).

1) Pembelajaran Lari 60 meter menggunakan alat bantu kardus

Pembelajaran menggunakan kardus merupakan bentuk belajar lari 60

meter yang pelaksanaannya dalam bentuk permainan memindahkan

kardus. Dengan kardus saat pembelajaran siswa tidak akan mengalami

kesulitan dan ketakutan dalam mempraktekkan gerakan lari 60 meter.

Salah satu bentuk kegiatannya adalah tampak seperti gambar dibawah

ini, yaitu lomba memindahkan kardus secara perorangan maupun

kelompok.

Gambar 4 : Gerakan lari memindahkan kardus

( Djumidar, 2001 : 5.6 )

5. Pembelajaran Lari 60 meter Melalui Penerapan Model Bermain

Pendekatan bermain adalah salah satu bentuk dari sebuah pembelajaran

jasmani yang dapat diberikan di segala jenjang pendidikan. Hanya saja, porsi

dan bentuk pendekatan bermain yang akan diberikan, harus disesuaikan

dengan aspek yang ada dalam kurikulum. Selain itu, harus dipertimbangkan

juga factor usia, perkembangan fisik, dan jenjang pendidikan yang sedang

dijalani oleh mereka.

Model pembelajaran dengan pendekatan bermain erat kaitannya dengan

perkembangan imajinasi perilaku yang sedang bermain, karena melalui

Page 41: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

imajinasi, maka permainan yang akan berlangsung akan jauh lebih meriah.

Oleh karena itu sebelum melakukan kegiatan, maka guru pendidikan jasmani,

sebaiknya memberikan penjelasan terlebih dahulu kepada siswanya imajinasi

tentang permainan yang akan dilakukannya.

Pembelajaran lari bagi siswa sekolah dasar harus disusun semenarik

mungkin dalam permainan dengan berbagai variasi tugas yang berbeda-beda.

Melaui variasi tugas atau gerak yang berbeda tersebut dapat mendorong siswa

untuk terlibat secara aktif dalam pembelajaran lari. Berikut merupakan

bentuk-bentuk variasi dalam pembelajaran lari: (1) Lari mengelilingi

lapangan, (2) Lari sambil bergandengan tangan, (3) Lari zig-zag, (4) Lari

mengelilingi bintang, (5) Lari melewati ban, (6) Lari dengan mengikuti irama

musik, (7) Lari menirukan binatang, (8) Lari berpasangan, (9) Lari melewati

bangku dan (10) Lari mengikuti gambar. (Saputra,2001 :43-53).

Pembelajaran lari melalui penerapan pendekatan bermain merupakan

pembelajaran lari yang di konsep dalam bentuk permainan. Bentuk-bentuk

permainan yang dimaksud merupakan permainan berlari yang mengaruh pada

perkembangan lari jarak pendek. Cholik & Lutan (2001) berpendapat bahwa

“karena pertumbuhan siswa sekolah dasar yang masih dalam tahap awal,

maka penyajian dan pengenalan komponen gerak atletik pada siswa sekolah

dasar perlu dilakukan melalui kegiatan bermain” (hlm. 63). Dalam

pembelajaran lari ini siswa dapat belajar gerakan-gerakan lari jarak pendek

yang diberikan oleh guru. Gerakan star, lari dan gerakan melewati garis finish

merupakan unsure pertama dalam permainan. Suasana permainan dalam

bentuk kompetisi merupakan daya tarik bagi siswa untuk mengembangkan

kecepatan lari siswa.

B. Kerangka Berfikir

Permainan adalah bagian dari studi pendidikan jasmani mempunyai

banyak sekali kegiatan. Seperti hanya kegiatan-kegiatan pendidikan jasmani

pada umumnya, permainan dapat mengembangkan kemampuan-kemampuan

yang bersifat jasmani, koordinasi gerak, kejiwaan dan sosial. Permainan

Page 42: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

mempersiapkan anak untuk siap melakukan kegiatan olahraga lainnya seperti

atletik, bela diri, renang dan senam. Permainan mempunyai hubungan yang

erat sekali dengan kegiatan olahraga yang lain dalam mengembangkan

manusia seutuhnya.

Penelitian memfokuskan pada penerapan model belajar bermain

untuk meningkatkan lari 60 meter pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri

03 Jatingarang, Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang. Dari hasil

penelitian ini, peneliti ingin mengetahui apakah ada peningkatan hasil

pembelajaran siswa terhadap metode yang dikembangkan peneliti terapkan

dalam keterampilan siswa, sikap siswa, antusias siswa, pembelajaran yang

menyenangkan, dan keaktifan siswa dalam melaksanakan pembelajaran

sehingga tercapai tujuan.

Guru perlu memahami karakteristk siswa sekolah dasar yang

memiliki kekhasan dalam bersikap yang diungkapkannya melalui bermain.

Karakteristik inilah yang harus di angkat untuk menjebatani antara keinginan

guru dan siswa. Agar pesan tersampaikan, maka guru dapat menggunakan

pendekatan pengajaran yang sesuai dengan perkembangan siswa sekolah

dasar.

Dengan penelitian tindakan kelas peneliti dapat mencermati suatu

objek dalam hal ini siswa, menggunakan pendekatan atau model

pembelajaran tertentu untuk meningkatkan tingkat kesegaran jasmani siswa.

Melalui tindakan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu dalam bentuk

rangkaian siklus kegiatan.

Page 43: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Adapun alur kerangka berfikir dalam penelitian ini secara sistematis

adalah sebagai berikut :

Kondisi Awal

Guru Kurang Kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran penjas

- Siswa Kurang Tertarik dan cepat bosan dengan model pembelajaran lari

- Kemampuan lari cepat siswa masih rendah

Tindakan

Menerapkan model pembelajaran dengan menggunakan alat bantu pembelajaran

Siklus I :Guru & peneliti menyusun pembelajaran dalam bentuk permainan untuk meningkatkan kemampuan lari yang cepat

Kondisi Akhir

Meningkatkan Kemampuan lari cepat melalui penerapan model bermain

Siklus II : perbaikan tindakan dari siklus I sehingga melalui model bermain dapat berhasil meningkatkan kemampuan lari cepat siswa

Page 44: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu penelitian

1. Waktu penelitian

Penelitian tindakan kelas ini akan di rencanakan dari bulan pebruari

2012 sampai selesai.

Tabel 1 . Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Penelitian

No

Rencana kegiatan Tahun pelajaran

Peb Mar Apr Mei jun jul

1 Persiapan

a. Observasi

b. Identifikasi Masalah

c. Penemuan Tindakan

d. Pengajuan Judul

e. Penyusunan Proposal

f. Pengajuan Ijin Penelitian

2 pelaksanaan

a. seminar proposal PTK

b. pengumpulan data

3 Penyusunan Laporan

a. Penulisan Laporan PTK b. Ujian Skripsi

2. Tempat penelitian

Tempat penelitian tindakan kelas (Classroom action Research) ini

akan di laksanakan di SD Negeri 03 Jatingarang Kecamatan Bodeh

Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2011/2012.

3. Siklus PTK

Adapun Penelitian tindakan krlas (PTK) ini akan di rencanakan dalam

beberapa siklus untuk melihat peningkatan hasil pembelajaran lari 60 meter

dengan penerapan model bermain lomba memindahkan benda.

Page 45: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

B. Persiapan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Beberapa persiapan yang di buat dan di laksanakan sebelum Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) mencakup berbagai input instrument yang di

kenakan untuk memberikan perlakuan dalam PTK, antara lain :

1. Satuan acara pembelajaran

Dengan kompetisi dasar mempraktikan gerak dasar jalan lari dan

lompat yang bervariasi dalam permainan yang menyenangkan dan nilai

kerjasama, toleransi kejujuran, tanggung jawab menghargai lawan dan

menghargai diri sendiri. Dan memiliki kemampuan melalui

ketrampilan lompat jauh, melalui permainan lompat dapat melakukan

ketramplan lompat auh.

2. Perangakat pembelajaran berupa lembar pengamatan sisiwa berupa

ceklist, lembar evaluasi, dan lembar pendapat siswa tentang

pembelajaran lompat jauh.

3. Daftar kehadiran siswa dan daftar nilai siswa yang di urutkan.

C. Subyek penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 3

Jatinagarang Kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran

2011/2012.

D. Sumber Data

sumber data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah sebagai

berikut :

1. Siswa, untuk mendapatkan data tentang pendekatan bermain

memindahkan benda dapat meningkatkan kemampuan gerak dasar lari

60 M pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 03 Jatingarang,

Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang.

2. Guru, sebagai kolabolator , untuk melihat tingkat keberhasilan

pendekatan bermain dapat meningkatkan kemampuan gerak dasar lari

60 M pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 03 Jatingarang,

Kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang.

Page 46: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknis pengumpulan data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini

terdiri dari: tes dan observasi

1. Tes : di pergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil

pembelajaran siswa dalam lri 60 M yang di lakukan siswa.

2. Observasi :di pergunakan sebagai teknik untuk mengumpulkan data

tentang aktivitas siswa dan guru selama kegiatan pembelajaran pada

penerapan pendekatan bermain dapat meningkatkan kemampuan gerak

dasar lari 60 M pada sisiwa kelas V Sekolah Dasar Negeri 03

Jatingarang, Kecamatan Bodeh , Kabupaten Pemalang.

Sedangakan alat pengumpul data yang di gunakan penelitian adalah

sebagai berikut:

No Sumber

Data Jenis Data

Teknik

Pengumpulan Instrumen

1 Siswa Hasil pembelajaran lari 60 M

melalui pendekatan bermain

lomba memindahkan benda

Tes praktik Tes

ketrampilan

gerak

2 Siswa Kemampuan melakukan

gerakan rangkaian macam

macam kegiatan bermain.

Praktik dan

untuk kerja

Melalui

lembar

observasi

F. Uji Validitas Data

Dalam menguji kevalidan data yang diperoleh. Penelitian Tindakan

Kelas ini menggunakan triangulasi data. Triangulasi data merupakan

teknik pengujian validitas data dengan mengumpulkan lebih dari satu tipe

data guna menjawab pertanyaan penelitian. Dalam penelitian ini data

diambil melalui metode observasi dan dokumentasi yang dilakukan oleh

guru penjas bersama peneliti terhadap subjek penelitian yaitu siswa kelas

Page 47: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

V SD Negeri 03 Jatingarang Tahun Pelajaran 2011/2012. Adapun data

yang diambil agar valid maka data diambil meliputi aspek psikomotor,

afektif, dan kognitif dan kemampuan lari 60 meter siswa. Peneliti juga

melakukan observasi terhadap proses pembelajaran melalui lembar

observasi tindakan. Dalam lembar observasi tercatat data tentang proses

tindakan, pengeruh tindakan, kendala dalam implementasi tindakan,

identifikasi penyebab terkendalanya tindakan, dan persoalan lain yang

timbul. Sehingga dari beberapa data yang diambil melalui observasi

tersebut dapat membantu peneliti untuk mengetahui kemampuan lari siswa

dalam penelitian ini.

G. Analisis Data

Data yang di kumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari

pelaksanaan siklus PTK di analisis secara deskriptif dengan menggunakan

teknik prosentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam

kegiatan pembelajaran gerak dasar lari 60 M.

1. Hasil ketrampilan gerak dasar lari 60 M : dengan menganalisa

nilai rata rata tes kegiata pembelajaran gerak dasar lari 60 M.

kemudian di kategorikan dalam klasifikasi skor yang telah di

tentukan.

2. Kemampuan melakukan rangkaian gerak dasar lari 60 M: dengan

menganalisa rangkaian gerak dasar lari 60 M. kemudian di

kategorikan dalam klasifikasi skor yang telah di tentukan.

Sedangkan dalam penelitian ini melelui angka angka yang di

peroleh saat unjuk kerja pembelajaran lari 60 M dengan pendekatan

bermain lomba memindahkan benda. Menurut iskandar, ( 2009:131 ) yang

menyatakan bahwa “ data yang di umpulkan pada setiap kegiatan

observasi dari pelaksanaan siklus PTK di analisis secara deskriptif dengan

menggunakan prosentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam

kegiatan pembelajaran”.

Page 48: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

H. Prosedur Penelitian

Langkah pertama menentukan metode yan akan di gunakan dalam

penelitian, yaitu metode penelitian tindakan kelas (PTK). Langkah

selanjutnya menentukan banyaknya tindakan kelas ini, peneliti akan

melakukan tindakan tindakan yang dalam pelaksanaannya berlangsung

secara terus menerus dan tindakan tindakan akan di laksanakan dalam

siklus yang peneliti berikan pada siswa yan peneliti jadikan subyek

penelitian.

Adapun langkah langkah pelaksanaan PTK secara prosedurnya

adalah di laksanakan secara partisipasif atau kolaborasi (guru, dosen

dengan tim lainnya) bekerja sama, mulai dari tahapan orientasi di

lanjutkan penyususnan rencana tindakan di lanjutkan pelaksanaan tindakan

dalam siklus pertama. Diskusi yang bersifat analitik yang kemudian di

lanjutkan pada langkah reflektif-evaluatif atas kegiatan yang di lakukan

pada siklus pertama, untuk kemudian mempersiapkan rencana modifikasi ,

koreksi, atau pembetulan atau penyempurnaan pada siklus kedua dan

seterusnya.

Adapun prosedur atau langkah langlkah penelitian tindakan kelas

menurut Iskandar (2009:67)

1. Mengidentifikasi permasalahan umum

2. Mengadakan pengecekan di lapangan

3. Membuat perencanaan umum

4. Mengembangkan tindakan pertama

5. Mengobservasi,mengamati, mendiskusikan tindakan pertama

6. Refleksi-evaluatif dan merevisi atau memodofikasi untuk perbaikan dan

peningkatan pada siklus ke dua dan seterusnya.

Untuk memperoleh hasil penelitian seperti apa yang di

harapkan, prosedur penelitian ini meliputi tahap tahap sebagai berikut:

1. Tahap persiapan survey awal

Kegiatan yang di lakukan dalam survey ini oleh penelii adalah

mengobservasi sekolah yang akan di jadikan tempat penelitian.

Page 49: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

2. Tahap seleksi informan, menyiapkan instrument dan alat.

Pada tahap ini peneliti melakukan persiapan yang meliputi:

a. Menetukan subyek penelitian

b. Menyiapkan alat instrument penelitian dan evaluasi.

3. Tahap pengumpulan data dan treatment

Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data tentang :

a. Hasil belajar lari 60 M melalui penerapan model bermain

b. Kepuasan siswa terhadap pembelajaran lari 60 M.

c. Ketepatan rencana pelaksanaan pembelajaran

d. Alat bantu pembelajaran

e. Pelaksanaan pembelajaran

f. Semangat dan keaktifan siswa

4. Tahap Anailis Data

Dalam tahap ini analisis yang di gunakan peneliti adalah diskripsi

kualitatif. Teknik analisis tersebut di lakukan karena sebagian besra

data yang di kumpulkan berupa uraian diskripsi tentang perkembangan

proses pembelajaran lari 60 M melalui pendekatan bermain.

5. Tahap penyusunan laporan

Pada tahap ini peneliti menyusun laporan dari semua kegiatan dari

awal survey sampai dengan menganalisis data yang dilakukan pada

waktu penelitian.

I. Proses Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah

meningkatkan hasil belajar siswa materi atletik dengan materi lari 60 M

melalui penerapan model bermainn lomba memindahkan benda siswa

kelas V Sekolah Dasar Negeri 03 Jatingarang, Kecamatan Bodeh,

Kabupaten Pemalang pada tahun Pelajaran 2011/2012. Adapun setiap

tindakan upaya untuk pencapaian tujuan tersebut dirancang dalam satu unit

sebagai satu siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu :

perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan interprestasi,

Page 50: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

analisis dan refleksi untuk perencanaan siklus berikutnya. Penelitian ini

direncanakan dalam tiga siklus.

1. Rancangan Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti dan guru kelas menyusun skenario

pembelajaran yang terdiri dari :

1) Tim peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui

kompetensi dasar yang akan disampaikan siswa dala

pembelajaran.

2) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan

(treatment) yang diterapkan dalam PTK, yaitu pembelajaran lari

60 M;

3) Menyusun instrument yang digunakan dalam siklus PTK,

penilaian lari 60 M;

4) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu

pengajaran;

5) Menyusun alat evaluasi pembelajaran;

b. Pencapaian Target dalam Pembelajaran lari 60 M

Diharapkan pada akhir pembelajaran siswa dapat:

1) Melakukan sikap yang benar pada saat lari

2) Melakukakn sikap lari pada waktu memasuki garis finish

3) Melakukan gerakan lari mengangkat paha

4) Melakukan lari tumit ke belakang

5) Melakukan lari tungkai disepakan ke depan

6) Melakukan lari cepat (Sprint)

c. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, kegiatan yang dilakukan adalah

melaksanakan proses pembelajaran dilapangan dengan langkah-

langkah kegiatan antara lain:

1) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar teknik dasar lari 60 M;

Page 51: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

2) Melakukan pemanasan;

3) Membentuk kelompok dalam porses belajar mengajar;

4) Melakukan kegiatan bermain memindahkan bola pada luas

lapangan tertentu

a) Cara melakukan kegiatan awal;

b) Cara melakukan kegiatan bermain memindahkan bola;

c) Sikap gerakan kegiatan bermain memindahkan bola dengan

benar;

d) Gerakan variasi kegiatan bermain memindahkan bola;

5) Menarik kesimpulan;

6) Penilaian dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung

7) Melakukan pendinginan;

d. Pengamatan Tindakan

Pengamatan dilakukan terhadap : (1) hasil ketrampilan kegiatan

bermain , (2) kemampuan melakukan gerak teknik dasar lari 60 M,

(3) aktifitas siswa selama pembelajaran berlangsung.

e. Tahap Evaluasi

Refleksi merupakan uraian tentang prosedur analisi terhadap hasil

penelitian dan refleksi berkaitan dengan proses dan dampak

tindakan perbaikan yang dilaksanakan serta criteria dan rencana

bagi siklus tindakan berikutnya.

Tabel. 3. Prosentase Target Pencapaian

Aspek yang diukur

Prosentase target pencapaian

Cara mengukur Kondisi

awal Siklus

1 Siklus

2 Hasil belajar lari 60 M 32,75 %

64,7 %

94,1 %

Diamati saat guru memberikan materi lari 60 M penerapan model bermain memindahkan bola

Page 52: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

2. Rancangan Siklus 2

Pada siklus 2 perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang

telah dicapai pada tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus

tersebut dengan materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata

pelajaran pendidikan jasmani. Demikian juga termasuk perwujudan

terhadap pelaksanaan, observasi, dan interprestasi, serta analisis, dan

refleksi yang juga mengacu pada siklus sebelumnya.

Page 53: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Survei Awal

Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti

melakukan kegiatan survei untuk mengetahui keadaan nyata di lapangan. Hasil

dari survei awal sebagai berikut: (1) siswa kelas V SD Negeri 03 Jatingarang

Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011/2012 berjumlah 17

siswa yang terdiri atas 9 siswa putra dan 8 siswa putri. Dilihat dari proses

pembelajaran gerak dasar lokomotor khususnya jalan, lari dan lompat, dapat

dikatakan proses pembelajaran dalam kategori kurang berhasil, (2) minat siswa

dan tingkat ketertarikan siswa terhadapah materi pembelajaran gerak dasar

lokomotor khususnya jalan, lari dan lompat masih kurang, (3) model

pembelajaran jalan, lari dan lompat yang diterapkan masih monoton. Guru

kesulitan menemukan model dan media pembelajaran yang tepat, guru kurang

kreatif dalam menciptakan sarana pembelajaran. Hal ini mengakibatkan motivasi

belajar siswa menurun, sehingga akan berdampak pada rendahnya kemampuan

gerak dasar siswa, (4) terbatasnya sarana dan prasarana yang digunakan untuk

mendukung proses pembelajaran pendidikan jasmani. Hal ini terbukti dengan

minimnya halaman sekolah, keadaan lapangan yang kurang layak, serta peralatan

olahraga yang dimiliki sekolah yang sangat kurang.

B. Deskripsi Data

Tujuan penelitian dapat dicapai melalui pengambilan data terhadap sampel

yang telah ditentukan. Data yang dikumpulkan dari hasil tes kemampuan gerak

dasar lokomotor dan nilai ketuntasan hasil belajar sebelum diberi pembelajaran

penjas dengan memodifikasi sarana pembelajaran, setelah diberi siklus 1 dan

siklus 2. Berikut ini disajikan secara berturut-turut dari kondisi awal kemampuan

gerak dasar lokomotor dan nilai ketuntasan hasil belajar, setelah diberi siklus I dan

siklus II dari pembelajaran penjas dengan modifikasi sarana pembelajaran

pendidikan jasmani sebagai berikut:

Page 54: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

1. Kondisi Awal Kemampuan Gerak Dasar Lokomotor dan Ketuntasan

Hasil Belajar

Kondisi awal kemampuan gerak dasar lokomotor dan nilai ketuntasan

hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 03 Jatingarang Kecamatan Bodeh,

Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011/2012, diketahui melalui observasi dan

tes kemampuan gerak dasar lokomotor yang meliputi tes jalan-lari 600 yard, lari

50 yard dan lompat tanpa awalan. Tes awal kemampuan gerak dasar lokomotor

tersebut bertujuan untuk mengetahui apakah dari siklus I dan siklus II yang

diberikan ada peningkatan terhadap kemampuan gerak dasar lokomotor. Kondisi

awal kemampuan gerak dasar lokomotor dan ketuntasan hasil belajar siswa kelas

V SD Negeri 03 Jatingarang Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang tahun

pelajaran 2011/2012 disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 2. Kondisi Awal Kemampuan Gerak Dasar Lokomotor dan Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 03 Jatingarang Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011/2012

No Nama Kemampuan Gerak Dasar Lokomotor Nilai Ketuntasan Belajar

1 Aditya 156 68.7

2 Agatha 147 70.2

3 Bintang 138 68.7

4 Bunga 103 66.8

5 Cornelyo 126 68.9

6 Dyogi 155 71.0

7 Eko Adit 154 67.6

8 Eko Budi 161 69.8

9 Elizabethy 81 50.0

10 Fenda 152 67.6

11 Korinta 128 69.8

12 Malaika 144 68.0

13 Monika 99 70.5

14 Novia 97 50.0

Page 55: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

15 Ricky 155 67.7

16 Siti 120 67.9

17 Veronika 122 65.8

Rata-rata 131.64 66.39

Berdasarkan data kondisi awal kemampuan gerak lokomotor dan nilai

ketuntasan hasil belajar menunjukkan bahwa, rata-rata kemampuan gerak dasar

siswa kelas V SD Negeri 03 Jatingarang Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang

tahun pelajaran 2011/2012, yaitu 131.64. Sedangkan nilai ketuntasan belajar rata-

rata 66.39. Pengitungan kemampuan gerak dasar lokomotor dan nilai ketuntasan

hasil belajar terlampir.

Melalui diskripsi data awal yang telah diperoleh tersebut, msing-masing

aspek menuju criteria keberhasilan pembelajaran kurang. Maka disusun sebuah

tindakan untuk mengoptimalkan kualitas pembelajaran materi gerak dasar

lokomotor pada siswa kelas V SD Negeri 03 Jatingarang Kecamatan Bodeh,

Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011/2012, dengan memodifikasi sarana

pembelajaran pendidikan jasmani. Pelaksanaan tindakan akan dilaksanakan dalam

2 siklus, masing-siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu: (1) perencanaan, (2)

pelaksanaan tindakan, (3) observasi, (4) analisis dan refleksi.

2. Pelaksanaan Tindakan 1

Berdasarkan data kondisi awal kemampuan gerak dasar siswa kelas V SD

Negeri 03 Jatingarang Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang tahun pelajaran

2011/2012, maka prosentase nilai perlu ditingkatkan dengan pembelajaran yang

tepat yaitu membuat siswa tertarik, tidak bosan, tidak cepat lelah dan mudah

melakukannya dengan cara memodifikasi sarana pembelajaran pendidikan

jasmani. Pembelajaran dengan memodifikasi sarana pembelajaran merupakan

bentuk pembelajaran yang dapat mendatangkan ketertarikan, kemudahan sehingga

rasa senang muncul pada peserta didik. Pada siklus I ini diberikan tiga bentuk

modifikasi sarana pembelajaran. Bentuk modifikasi sarana pembelajaran pada

siklus I sebagai berikut: (1) jalan menggiring simpai atau ban, (2) lari zig-zag

Page 56: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

menggunakan kardus, (3) lompat melewati teman. Pembelajaran gerak dasar

lokomotor dengan memodifikasi sarana pembelajaran siklus I dilakukan selama 2

kali pertemuan yaitu 4x35 menit.

a. Rencana Tindakan Siklus I

Kegiatan perencanaan tindakan I peneliti dan guru kelas yang

bersangkutan (mitra kolaboratif) mendiskusikan rancangan tindakan yang akan

dilakukan dalam proses penelitian ini, seluruh rencana tindakan pada siklus I

termuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I. Melalui RPP

siklus I tersebut maka disepakati bahwa pelaksanaan tindakan siklus I diadakan

selama dua kali pertemuan. Peneliti bersama kolaborator melakukan penilaian

kemampuan gerak dasar lokomotor pada siswa kelas V SD Negeri 03 Jatingarang

Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011/2012. Dari hasil

pengukuran diperoleh hasil yang kurang maksimal, dari keseluruhan siswa yang

mengikuti tes hasilnya belum optimal. Masih banyak siswa yang nilainya kurang,

di bawah nilai KKM (70) atau tidak tuntas. Melalui hasil penelitian tersebut maka

peneliti dan kolaborator merancang rencana pelaksanaan tindakan siklus I sebagai

berikut: (1) peneliti bersama kolaborator merancang model pembelajaran dengan

memodifikasi sarana pembelajaran pendidikan jasmani, untuk mengoptimalkan

kemampuan gerak dasar lokomotor siswa, (2) peneliti dan kolaborator menyusun

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) gerak dasar lokomotor yang terdiri dari

jalan, lari dan lompat dengan memodifikasi sarana pembelajaran pendidikan

jasmani. Peneliti dan guru menyiapkan alat pembelajaran yang telah dimodifikasi

yang akan digunakan dalam pelaksanaan proses pembelajaran gerak dasar

lokomotor seperti: ban luar sepeda, kardus, rafia, (3) peneliti kolaborator

mrnyusun media pembelajaran berupa tes dan non tes. Instrumen tes dinilai hasil

Peningkatan kemampuan gerak dasar lokomotor siswa dan motivasi

belajar siswa dengan model pembelajaran dengan memodifikasi sarana

pembelajaran. Sedangkan instrumen non tes dinilai berdasarkan pedoman

observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati keaktifan dan sikap

siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsungdan memalui formulir penilaian/

rubrik penilaian siswa yang tercantum dalam RPP, (4) peneliti dan kolaborator

Page 57: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

menyusun standara penilaian pada penguasaan kemampuan gerak dasar lokomotor

siswa, (5) peneliti dan kolaborator menentukan lokasi pelaksanaan tindakan I,

yakni di halaman belakang SD Negeri 02 Pelutan Kecamatan Pemalang,

Kabupaten Pemalang Pelaksanaan Tindakan I

Tindakan I dilaksanakan dua kali pertemuan, selama dua minggu yakni

pada hari Tanggal 26 s.d 29 Mei 2012, di halaman belakang SD Negeri 03

Jatingarang Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011/2012.

Masing-masing pertemuan dilaksanakan selama 2 x 35 menit. Sesuai dengan RPP

pada siklus I ini pembelajaran dilakukan oleh peneliti dan guru kelas yang

bersangkutan, dan sekaligus melaksanakan observasi terhadap proses

pembelajaran.

Materi pada pelaksanaan tindakan I, pertemuan pertama (Mei 2012) adalah

praktik gerak dasar lokomotor yaitu: jalan menggiring ban, lari zig-zag dan

lompat melewati teman. Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah: (1) peneliti

dan kolaborator menyiapkan siswa dengan memulai proses pembelajaran dengan

berdo’a kemudian presensi, (2) peneliti dan kolaborator memberi mitivasi kepada

siswa dan menyampaikan materi pembelajaran, (3) peneliti memberikan

pemanasan dengan permainan ” Menjala Ikan”, (4) peneliti menyampaikan

penjelasan mengenai materi pertama yakni jalan menggiring ban. Siswa diminta

memperhatikan pelaksanaan contoh yang dicontohkan peliti, (5) siswa diminta

untuk melakukan gerakan jalang menggiring ban, sesuai dengan contoh yang

dicontohkan peneliti, (6) peneliti memberikan bimbingan dan evaluasi kepaa

siswa tentang gerakan yang dilakukan serta memberikan kesempatan bertanya

apabila terjadi kesulitan, (7) peneliti dan kolaborator menyampaikan penjelasan

mangenai materi yang kedua yakni lari zig-

zag. Siswa diminta memperhatikan pelaksanaan contoh yang dicontohkan oleh

peneliti, (8) siswa diminta melakukan gerakan lari zig-zag sesuai dengan contoh

yang dilakukan peneliti, (9) peneliti dan kolaborator memberikan bimbingan dan

evaluasi kepada siswa

Page 58: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Setelah dtentang gerakan yang dilakukan serta memberikan kesempatan

bertanya apabila terjadi kesulitan, (10) peneliti menyampaikan penjelasan

mengenai materi yang ke tiga yakni lompay melewati teman. Siswa diminta

memperhatikan pelaksanaan yang dicontohkan oleh peneliti, (11) siswa diminta

melakukan gerakan lompat melewati teman sesuai dengan contoh yang dilakukan

oleh peneliti dan guru, (12) peneliti dan kolaborator memberikan motivasi kepada

para siswa agar dapat melakukan gerakan-gerakan tersebut dengan sungguh-

sungguh dan benar, (15) para siswa mengulang-ulang gerakan tersebut sampai

eaktu yang telah ditentukan oleh peneliti, (16) diakhir pertemuan peneliti dan

kolaborator melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran yang telah dilakukan

serta memberikan informasi mengenai materi yang akan disampaikan minggu d

iberikan tindakapan, (17) pelajaran diakhiri dengan berdo’a dan siswa dibubarkan

untuk mengikuti pelajaran selanjutnya.

Materi pada pelaksanaan tindakan I, pertemuan ke dua (29 Mei 2012)

adalah mengulangi materi pada pertemuan I dan melakukan penilaian proses

pembelajaran. Urutan pelaksanaan tersebut : (1) peneliti dan kolaborator

menyiapkan siswa dengan memulai proses pembelajaran dengan berdo’a

kemudian mempresensi, (2) peneliti dan kolaborator memberi motivasi kepada

siswa dan menyampaikan materi pembelajaran, (3)peneliti dan koaborator

memberikan pemanasan dengan permainan ”Menjala Ikan”. (4) siswa mengulangi

pembelajaran jalan menggiring simpai atau ban, lari zig-zag dan lompat melewati

teman, (5) peneliti dan kolaborator melakukan evaluasi serta mengecek

pelaksanaan praktik yang dilakukan oleh siswa, serta memberikan umpan balik

(feedback) kepada siswa yang melakukan praktik gerak dasar lokomotor, serta

menyiapkan materi selanjutnya, (6) peneliti dan kolaborator menyiapkan siswa

untuk mengikuti tes akhir siklus I dengan memanggil satu per satu untuk

melakukan gerak dasar lokomotor yang telah diajarkan, (7) peneliti dan

kolaborator melakukan tes untuk siklus I, dengan mencatat dan menilai kualitas

gerak dasar lokomotor pada blangko penilaian yang telah disiapkan, (8) diakhir

pertemuan peneliti dan kolabolator melakukan evaluasi terhadap hasil

Page 59: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

pembelajaran yang telah dilakukan, serta memberikan informasi mengenai

pelaksanaan tes kemampuan gerak dasar yang terdiri dari: jalan-lari 600 yard, lari

50 yard dan lompat tanpa awalan.

Pada pertemuan berikutnya (30 Mei 2012), peneliti melakukan tes

pengukuran kemampuan gerak dasar pada siklus I. Langkah-langkah yang

dilakukan adalah sebagai berikut: (1) peneliti dan kolaborator menyiapkan siswa

untuk mengikuti tes akhir pada siklus I dengan memanggil satu per satu untuk

melakukan tes kemampuan gerak dasar yang terdiri dari: jalan-lari 600 yard, lari

50 yard dan lompat tanpa awalan.. Peneliti dan kolaborator melakukan tes untuk

siklus I dengan mencatat hasil tes kemampuan gerak dasar pada blangko yang

telah disiapkan, (2) diakhir pertemuan peneliti dan kolaborator melakukan

evaluasi terhadap hasil tes yang telah dilakukan serta memberi informasi

mengenai materi yang akan disampaikan minggu depan.

b. Observasi dan Interpretasi Tindakan I

Observasi dan interpretasi tindakan I dilakukan selama tindakan I

berlangsung. Peneliti dan kolaborator melakukan observasi dan interpretasi

tindakan I, adapun pelaksanaan tindakan I yakni: (1) sebelum pembelajaran

berlangsung peneliti dan kolaborator bersangkutan menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai pedoman atau acuan dalam proses

pelaksanaan pembelajaran, (2) sebelum tindakan I dilaksanakan peneliti dan

kolaborator melaksanakan pre test sebagai bahan acuan dalam membandingkan

hasil tes awal dengan tes akhir pada siklus I, (2) peneliti melakukan proses

pembelajaran gerak dasar lokomotor, dalam hai ini peneliti mengacu pada sintaks

(alur pembelajaran) pada model pembelajaran, yakni adanya penjelasan materi,

demontrasi/ unjuk kerja contoh, serta pelaksanaan instruksi secara langsung oleh

siswa, (3) peneliti mengamati proses pembelajaran gerak dasar lokomotor dengan

memodifikasi sarana pembelajaran pendidikan jasmani pada siswa kelas V SD

Negeri 03 Jatingarang Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang. Pada pertemuan

pertama (Mei 2012 selama 2x 35 menit), peneliti mengajarkan materi gerak dasar

lokomotor dengan memodifikasi sarana pembelajaran, yakni: jalan menggiring

Page 60: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

ban, lari zig-zag, dan lompat melewati teman. Pada pertemuan ke dua ( Juni 2012,

selama 2x35 menit)peneliti memberikan materri yang sama, mengulangi

pembelajaran pada pertemuan pertama, serta mengadakan tes akhir siklus I.

Peneliti bersama kolaborator melakukan penilaian melalui lembar observasi siswa,

dengantujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam menerima

pembelajaran gerak dasar lokomotor melalui modifikasi sarana pembelajaran ,

(4) pada pertemuan berikutnya (Juni 2012) peneliti mengadakan tes kemampuan

gerak dasar yang terdiri dari: jalan-lari 60 m, lari 50 m dan lompat tanpa awalan.

Tes ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan kemampuan

gerak dasar siswa setelah diberi tindakan I.

c. Diskripsi Data Hasil Setelah Tindakan I

Selama pelaksanaan siklus atau tindakan I, maka peneliti

melakukan pengambilan data penelitian. Adapun deskripsi data peningkatan

kemampuan gerak dasar lokomotor dan nilai ketuntasan hasil belajar dengan

memodifikasi sarana pembelajaran pendidikan jasmani pada siswa kelas V SD

Negeri 03 Jatingarang Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang tahun pelajaran

2011/2012, disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 3. Peningkatan Kemampuan Gerak Dasar Lokomotor dan Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 03 Jatingarang Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011/2012 dari Kondisi Awal ke Siklus 1

No Nama

Siklus 1 Peningkatan dari Kondisi Awal ke Siklus 1

Kemampuan Gerak Dasar Lokomotor

Nilai Ketuntasan Belajar

Kemampuan Gerak Dasar Lokomotor

Nilai Ketuntasan

Belajar

1 Aditya 175 70.2 180 1.5

2 Agatha 165 70.6 171 0.4

3 Bintang 161 71.3 167 2.6

4 Bunga 137 71.0 145 4.2

5 Cornelyo 162 70.1 183 1.2

6 Dyogi 180 69.2 187 -1.8

7 Eko Adit 174 69.4 180 1.9

Page 61: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

8 Eko Budi 175 68.6 182 -1.2

9 Elizabethy 104 65.2 119 15.2

10 Fenda 154 70.3 165 2.7

11 Korinta 134 70.7 150 1.0

12 Malaika 155 70.0 169 2.0

13 Monika 155 72.9 161 2.3

14 Novia 119 69.8 144 19.8

15 Ricky 163 71.4 175 3.7

16 Siti 146 70.6 154 2.7

17 Veronika 159 69.4 161 3.6

Rata-rata 153.97 70.02 164.39 3.63

Berdasarkan data peningkatan kemampuan gerak lokomotor dan nilai

ketuntasan hasil belajar menunjukkan kemampuan gerak dasar lokomotor siswa

kelas V SD Negeri 03 Jatingarang Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang tahun

pelajaran 2011/2012, dari kondisi awal ke siklus 1 rata-rata meningkat sebesar

10.42%. Sedangkan peningkatan nilai ketuntasan belajar rata-rata 1.05%. Hal ini

menunjukkan bahwa, setelah diberi pembelajaran pada siklus 1 kemampuan gerak

dasar lokomotor dan ketuntasan belajar mengalami peningkatan. Pengitungan

peningkatan kemampuan gerak dasar lokomotor dan nilai ketuntasan hasil belajar

dari kondisi awal ke siklus 1 terlampir.

Dalam pelaksanaan tindakan I terdapat kelebihan dan yang dapat

digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan tindakan I, adapun kelebihan dalam

pelaksanaan tindakan I diantaranya: (1) siswa merasa tertarik dengan metode baru

yang disampaikan oleh peneliti yakni dengan melalui penjelasan guru dan peneliti,

penyampaian materi model inovatif dengan permainan pada pemanasan dan

modifikasi sarana dalam melakukan pembelajaran gerak dasar lokomotor yakni:

jalan, lari dan lompat,sebab siswa merasa senang dengan kegiatan belajar dengan

metode bermain dan modifikasi sarana pembelajaran sehingga siswa mudah

melakukan gerakan gerak dasar lokomotor yang selama ini dianggap

membosankan, melelahkan untuk melakukannya, disamping itu model

Page 62: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

pelaksanaan pembelajaran ini dianggap jarang digunakan dalam proses Kegiatan

Belajar Mengajar (KBM) pada mata pelajaran pendidikan jasmani, (2) siswa

mudah dalam menyerap pelaksanaann kegiatan menggunakan modifikasi karena

sangat membantu sekali siswa dalam melakukan jalan, lari dan lompat, sehingga

pelaksanaan KBM menjadi terlaksana dengan baik, dan siswa dapat secara cepat

mengadaptasi materi karena sudah melihat gerakan yang diinstruksikan

sebelumnya oleh peneliti. Situasi kelas lebih tertata, sehingga materi yang

diberikan terarah.

Akan tetapi dalam pelaksanaan tindakan I ini masi terdapat kelemahan

sehingga membuat kekurangan dalam pelaksanaan tindakan I, adapun kelemahan

dan kekurangan dalam pelaksanaan tindakan I tersebut adalah: (1) mayoritas

siswa belum dapat mempraktekkan beberapa gerak dasar lokomotor, dalam hal ini

jaln, lari dan lompat yang didemontrasikan oleh peneliti secara benar, (2) saat

pembelajaran jalan menggiring ban kebanyakan siswa tidak berjalan tetapi berlari,

hal ini berarti siswa belum dapat melakukan gerakan yang diharapkan peneliti

maupun guru., (3) masih banyak siswa yang tidak serius dalam

melaksanakanpembelajaran, hal ini terbukti saat pembelajaran lompat melewati

teman, teman yang dilompati sering bergurau saat akan dilompati sehingga siswa

yang akn melompatmenjadi takut, (4) kurang mampu mencermati contoh

pelaksanaan jalan menggiring ban, lari zig-zag dan lompat melewati teman

sehingga siswa belum dapat menunjukkan kualitas gerak dasar lokomotor yang

optimal.

d. Analisis dan Refleksi Tindakan I

Berdasarkan observasi tindakan I tersebut, peneliti dan kolaborator

melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut: (1) jumlah dan frekuensi

pertemuan pada siklus atau tindakan I telah menunjukkan hasil yang sesuai, (2)

pelaksanaan proses belajar mengajar telah sesuai dengan rencana yang dibuat

pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus atau Tindakan I, (3) tes

awal untuk mengetahui kemampuan siswa pada awal sebelum mendapatkan

tindakan, (4) model pembelajaran yang ditetapkan oleh peneliti dan kolaborator

Page 63: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

mampu mengatur kondisi kelas, sehingga proses belajar mengajar serta transfer

materi dapat berlangsung lebih maksimal, (5) hasil pekerjaan siswa pada

pelaksanaan siklus I belum menunjukkan hasil yang maksimal, masih banyak nilai

siswa yang di bawah KKM dan belum sesuai dengan target yang ditetapkan yaitu

ketuntasn nilai siswa sebesar 70%, sehingga dilanjutkan ke siklus II, (6)

kelebihan dan keberhasilan dalam pelaksanaan tindakan pada siklis I, akan

dipertahankan dan ditingkatkan, (7) dalam mengantisipasi kelemahan dan

kekurangan yang ditemukan selama pelaksanaan tindakan I, maka disusun

langakah antisipasif yakni: a) siswa diminta mengingat gerak dasar lokomotor

sesuai yang telah diajarkan, b) penelitindan kolaborator memberikan reward bagi

siswa yang dapat melakukan gerak dasar lokomotor secara benar, c) peneliti tidak

hanyaberada di depan saja saat memberikan penjelasankepada siswa. Peneliti juga

harus memonitor siswa yang berada di bagian belakang, agar mereka juga ikut

aktif dalam kegiatan belajar mengajar, d) peneliti meminta bantuan kepada

beberapa teman untuk dapat membantu mengatur jalannya proses pembelajaran.

Peneliti dan guru sepakat menyusun tindakan perbaikan dan menganulir sebagian

materi yang sianggap sudah dapat dilaksanakan siswa dengan baik.

3. Deskripsi Tindakan II

Tindakan atau siklus II, tindak lanjut dari siklus I, dimana dalam

pelaksanaan tindakan dalan tindakan I, rata- rata siswa menunjukkan hasil yang

kurang maksimal san belum sesuia dengan target yang ditentukan. Pelaksanaan

siklus atau tindakan II mengacu pada pelaksanaan tindakan I, karena merupakan

perbaikan dari tindakan I. Adapun tahapan yang dilakukan pada tindakan II ini

diantaranya:

a. Rencana Tindakan II

Peneliti dan kolaborator yang bersangkutan mendiskusikan perebnacaan

tindakan atau siklus II yang akan dilakukan dalam proses penelitian ini, seluruh

rencana tindakan pada siklus II, mengacu pada hasil analisis dan refleksi tindakan

I yang termuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tindakan atau

siklus II.

Page 64: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Melalui hasil pengukuran tersebut maka peneliti dan kolaborator

merancang rencana pelaksanaan tindakan II sebagai berikut: (1) peneliti bersama

kolaborator merancang scenario model pembelajaran dengan memodifikasi

sarana pembelajaran pendidikan jasmani, untuk meningkatkankan motivasi serta

kemampuan gerak dasar lokomotor siswa. Dengan sinteks pembelajaran sebagai

berikut: a) peneliti menjelaskan tujuan pembelajaran, informasi latar belakang

pelajaran, pentingnya pelajaran, menyiapkan siswa untuk belajar, b) peneliti

mendemontrasikan keterampilan dengan benar, atau menyajikan informasi tahap

demi tahap, c) peneliti dan kolaborator merencanakan dan memberi bimbingan

pelatihan awal, d) mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan

baik, memberi upan balik, e) peneliti mempersiapkan kesempatan melakukan

pelatihan lanjutan, dengan perhatian khusus pada penerapan kepada situasi lebih

kompleks dalam kehidupan sehari-hari, (2) peneliti dan kolaborator menyusun

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) gerak dasar lokomotor yang terdiri dari

jalan, lari dan lompat dengan memodifikasi sarana pembelajaran pendidikan

jasmani. Peneliti dan guru menyiapkan alat pembelajaran yang telah dimodifikasi

yang akan digunakan dalam pelaksanaan proses pembelajaran gerak dasar

lokomotor seperti: raffia, bendera, ban, kardus, peluit, (3) peneliti kolaborator

mrnyusun media pembelajaran berupa tes dan non tes. Instrumen tes dinilai hasil

peningkatan kemampuan gerak dasar lokomotor siswa dan motivasi belajar siswa

dengan model pembelajaran dengan memodifikasi sarana pembelajaran.

Sedangkan instrumen non tes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang

dilakukan oleh peneliti dengan mengamati keaktifan dan sikap siswa selama

kegiatan pembelajaran berlangsungdan memalui formulir penilaian/ rubrik

penilaian siswa yang tercantum dalam RPP, (4) peneliti dan kolaborator

menyusun standara penilaian pada penguasaan kemampuan gerak dasar lokomotor

siswa, (5) peneliti dan kolaborator menentukan lokasi pelaksanaan tindakan II,

yakni di halaman belakang SD Negeri 02 Pelutan Kecamatan Pemalang,

Kabupaten Pemalang.

Page 65: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

b. Pelaksanaan Tindakan II

Tindakan II dilaksanakan dua kali pertemuan, selama dua minggu

yakni pada hari Mei 2011, di halaman belakang SD Negeri 03 Jatingarang

Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang. Masing-masing pertemuan dilaksanakan

selama 2 x 35 menit. Sesuai dengan RPP pada siklus II ini pembelajaran

dilakukan oleh peneliti dan guru kelas yang bersangkutan, dan sekaligus

melaksanakan observasi terhadap proses pembelajaran. Seluruh proses

pembelajaran dalam tindakan II ini adalah pengutan, sebab materi secara dasar

telah diberikan pada tindakan sebelumnya.

Materi pada pelaksanaan tindakan II, pertemuan pertama (Juni 2012)

adalah praktik gerak dasar lokomotor yaitu: jalan berbelok-belok, lari melewati

ban dan lompat melewati kardus. Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah: (1)

peneliti dan kolaborator menyiapkan siswa dengan memulai proses pembelajaran

dengan berdo’a kemudian presensi, (2) peneliti dan kolaborator memberi mitivasi

kepada siswa dan menyampaikan materi pembelajaran, (3) peneliti memberikan

pemanasan dengan permainan ” Bintang beralih”, (4) peneliti menyampaikan

penjelasan mengenai materi pertama yakni jalan berbelok-belok. Siswa diminta

memperhatikan pelaksanaan contoh yang dicontohkan peliti, (5) siswa diminta

untuk melakukan gerakan jalan berbelok-belok, sesuai dengan contoh yang

dicontohkan peneliti, (6) peneliti memberikan bimbingan dan evaluasi kepaa

siswa tentang gerakan yang dilakukan serta memberikan kesempatan bertanya

apabila terjadi kesulitan, (7) peneliti dan kolaborator menyampaikan penjelasan

mangenai materi yang kedua yakni lari melewati ban. Siswa diminta

memperhatikan pelaksanaan contoh yang dicontohkan oleh peneliti, (8) siswa

diminta melakukan gerakan lari melewati ban sesuai dengan contoh yang

dilakukan peneliti, (9) peneliti dan kolaborator memberikan bimbingan dan

evaluasi kepada siswa setelah tentang gerakan yang dilakukan serta memberikan

kesempatan bertanya apabila terjadi kesulitan, (10) peneliti menyampaikan

penjelasan mengenai materi yang ke tiga yakni lompat melewati kardus. Siswa

diminta memperhatikan pelaksanaan yang dicontohkan oleh peneliti, (11) siswa

diminta melakukan gerakan lompat melewati kardus sesuai dengan contoh yang

Page 66: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

dilakukan oleh peneliti dan guru, (12) peneliti dan kolaborator memberikan

motivasi kepada para siswa agar dapat melakukan gerakan-gerakan tersebut

dengan sungguh-sungguh dan benar, (15) para siswa mengulang-ulang gerakan

tersebut sampai waktu yang telah ditentukan oleh peneliti, (16) diakhir pertemuan

peneliti dan kolaborator melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran yang

telah dilakukan serta memberikan informasi mengenai materi yang akan

disampaikan minggu depan, (17) pelajaran diakhiri dengan berdo’a dan siswa

dibubarkan untuk mengikuti pelajaran selanjutnya.

Materi pada pelaksanaan tindakan II, pertemuan ke dua (Juni 2012) adalah

melakukan gerak jalan berbelok-belok, lari zig-zag, dan lompat melewati teman.

Mengulangi materi pada pertemuan pertama dan melakukan penilaian proses

pembelajaran. Urutan pelaksanaan tersebut : (1) peneliti dan kolaborator

menyiapkan siswa dengan memulai proses pembelajaran dengan berdo’a

kemudian mempresensi, (2) peneliti dan kolaborator memberi motivasi kepada

siswa dan menyampaikan materi pembelajaran, (3)peneliti dan koaborator

memberikan pemanasan dengan permainan ”Hijau Hitam”. (4) siswa mengulangi

pembelajaran jalan berbelok-beleok, lari melewati ban dan lompat melewati

kardus, (5) peneliti dan kolaborator melakukan evaluasi serta mengecek

pelaksanaan praktik yang dilakukan oleh siswa, serta memberikan umpan balik

(feedback) kepada siswa yang melakukan praktik gerak dasar lokomotor, serta

menyiapkan materi selanjutnya, (6) peneliti dan kolaborator menyiapkan siswa

untuk mengikuti tes akhir siklus II dengan memanggil satu per satu untuk

melakukan gerak dasar lokomotor yang telah diajarkan, (7) peneliti dan

kolaborator melakukan tes untuk siklus II, dengan mencatat dan menilai kualitas

gerak dasar lokomotor pada blangko penilaian yang telah disiapkan, (8) diakhir

pertemuan peneliti dan kolabolator melakukan evaluasi terhadap hasil

pembelajaran yang telah dilakukan, serta memberikan informasi mengenai

pelaksanaan tes kemampuan gerak dasar yang terdiri dari: jalan-lari 600 yard, lari

50 yard dan lompat tanpa awalan.

Page 67: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Pada pertemuan berikutnya (Juni 2012), peneliti melakukan tes

pengukuran kemampuan gerak dasar pada siklus II. Langkah-langkah yang

dilakukan adalah sebagai berikut: (1) peneliti dan kolaborator menyiapkan siswa

untuk mengikuti tes akhir pada siklus II dengan memanggil satu per satu untuk

melakukan tes kemampuan gerak dasar yang terdiri dari: jalan-lari 600 yard, lari

50 yard dan lompat tanpa awalan.. Peneliti dan kolaborator melakukan tes untuk

siklus II dengan mencatat hasil tes kemampuan gerak dasar pada blangko yang

telah disiapkan, (2) diakhir pertemuan peneliti dan kolaborator melakukan

evaluasi terhadap hasil tes yang telah dilakukan.

a. Observasi dan Interpretasi Tindakan II

Observasi dan interpretasi tindakan II dilakukan selama tindakan II

berlangsung. Peneliti dan kolaborator melakukan observasi dan interpretasi

tindakan II, adapun pelaksanaan tindakan II yakni: (1) peneliti mengamati proses

pembelajaran gerak dasar lokomotor dengan memodifikasi sarana pembelajaran

pendidikan jasmani pada siswa kelas V SD Negeri 03 Jatingarang Kecamatan

Bodeh, Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011/2012, (2) sebelum

pembelajaran berlangsung peneliti dan kolaborator bersangkutan menyusun

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tindakan II sebagai pedoman atau

acuan dalam proses pelaksanaan pembelajaran, (3) peneliti melakukan proses

pembelajaran gerak dasar lokomotor, dalam hai ini peneliti mengacu pada sintaks

(alur pembelajaran) pada model pembelajaran, yakni adanya penjelasan materi,

demontrasi/ unjuk kerja contoh, serta pelaksanaan instruksi secara langsung oleh

siswa, (4) peneliti dan kolaborator memberikan motivasi kepada siswa agar

mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Sebelumnya peneliti dan kolaborator

memberikan contoh gerakan dengan benar. Siswa dengan semangat melakukan

apa yang diperintahkan guru. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses

belajar mengajar diperoleh gambaran tentang motivasi dan aktivitas siswa selama

kegiatan belajar mengajar berlangsung, yaitu siswa yang senang, bersemangat dan

tidak cepat merasa lelah maupun bosan. Dari hasil eaeancara dari siswa yang

kurang aktif selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, diperoleh penjelasan

bahwa diantara mereka ada yang kurang menyukai materi, (5) peneliti,

Page 68: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

kolaborator dan siswa selalu memberi applause kepada setiap penampilan siswa.

Peneliti dan kolaborator juga memberikan reward berupa pujian, seperti: ” Bagus

Sekali”, ”Ayo Semangat”, ”Ya Bagus”, dan lain-lain. Suasana tampak hidup

dengan semangat dan antusiasme siswa yang tinggi, (6) peneliti bersama

kolaborator melakukan penilaian melalui lembar observasi, dan tes kemampuan

gerak dasar siswa dengan tujuan untuk mengetahui seberapa optimalnya pengaruh

modifikasi sarana pembelajaran terhadap kemampuan gerak dasar siswa.

b. Diskripsi Data Hasil Setelah Tindakan I

Selama pelaksanaan siklus atau tindakan II, maka peneliti melakukan

pengambilan data penelitian. Adapun deskripsi data peningkatan kemampuan

gerak dasar lokomotor dan nilai ketuntasan hasil belajar dengan memodifikasi

sarana pembelajaran pendidikan jasmani pada siswa kelas V SD Negeri 03

Jatingarang Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011/2012,

disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4. Peningkatan Kemampuan Gerak Dasar Lokomotor dan Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 03 Jatingarang Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011/2012 dari Siklus 1 ke Siklus 2

No Nama

Siklus 2 Peningkatan dari Siklus 1 ke

Siklus 2

Kemampuan Gerak Dasar Lokomotor

Nilai Ketuntasan Belajar

Kemampuan Gerak Dasar Lokomotor

Nilai Ketuntasan

Belajar

1 Aditya 180 74.7 5 4.6

2 Agatha 171 75.2 6 4.6

3 Bintang 167 73.4 6 2.1

4 Bunga 145 72.7 8 1.7

5 Cornelyo 183 75.2 21 5.1

6 Dyogi 187 75.8 7 6.6

7 Eko Adit 180 73.5 5 4.1

8 Eko Budi 182 74.6 7 6.1

9 Elizabethy 119 68.8 14 3.6

Page 69: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

10 Fenda 165 74.1 11 3.8

11 Korinta 150 75.7 17 5.0

12 Malaika 169 75.2 14 5.2

13 Monika 161 75.1 6 2.3

14 Novia 144 75.2 25 5.4

15 Ricky 175 75.4 11 4.0

16 Siti 154 75.2 8 4.6

17 Veronika 161 75.2 2 5.8

Rata-rata 164.39 74.40 10.41 4.38

Berdasarkan data peningkatan kemampuan gerak lokomotor dan nilai

ketuntasan hasil belajar dari siklus 1 ke siklus 2 menunjukkan kemampuan gerak

dasar lokomotor siswa kelas V SD SD Negeri 03 Jatingarang Kecamatan Bodeh,

Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011/2012, rata-rata meningkat sebesar

10.41. Sedangkan peningkatan nilai ketuntasan belajar rata-rata 4.38. Hal ini

menunjukkan bahwa, setelah diberi pembelajaran pada siklus 2 kemampuan gerak

dasar lokomotor dan ketuntasan belajar mengalami peningkatan. Penghitungan

peningkatan kemampuan gerak ndasar lokomotor dan nilai ketuntasan hasil

belajar siklus atau tindakan 1 ke siklus 2 terlampir.

Selain itu, jika dilihat dari kondisi awal ke siklus 2 kemampuan gerak

dasar lokomotor dan ketutasan hasil belajar mengalami peningkatan. Peningkatan

kemampuan gerak dasar lokomotor dan ketuntasan hasil belajar dari kondisi awal

ke siklus 2 disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 5. Peningkatan Kemampuan Gerak Dasar Lokomotor dan Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 03 Jatingarang Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011/2012 dari Kondisi Awal ke Siklus 2

Page 70: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

No Nama

Kondisi Awal Peningkatan dari Kondisi Awal ke Siklus 2

Kemampuan Gerak Dasar Lokomotor

Nilai Ketuntasan Belajar

Kemampuan Gerak Dasar Lokomotor

Nilai Ketuntasan

Belajar

1 Aditya 156 68.7 24 6.0

2 Agatha 147 70.2 24 5.1

3 Bintang 138 68.7 29 4.7

4 Bunga 103 66.8 42 5.9

5 Cornelyo 126 68.9 57 6.3

6 Dyogi 155 71.0 32 4.8

7 Eko Adit 154 67.6 25 5.9

8 Eko Budi 161 69.8 21 4.8

9 Elizabethy 81 50.0 38 18.8

10 Fenda 152 67.6 13 6.6

11 Korinta 128 69.8 22 6.0

12 Malaika 144 68.0 25 7.2

13 Monika 99 70.5 62 4.6

14 Novia 97 50.0 48 25.2

15 Ricky 155 67.7 20 7.7

16 Siti 120 67.9 34 7.3

17 Veronika 122 65.8 40 9.4

Rata-rata 131.64 66.39 32.74 8.01

Berdasarkan data peningkatan kemampuan gerak lokomotor dan nilai

ketuntasan hasil belajar dari kondisi awal ke siklus 2 menunjukkan kemampuan

gerak dasar lokomotor siswa kelas V SD Negeri 03 Jatingarang Kecamatan

Bodeh, Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011/2012, rata-rata meningkat

sebesar 32.74. Sedangkan peningkatan nilai ketuntasan belajar rata-rata 8.01. Hal

ini menunjukkan bahwa, setelah diberi pembelajaran pada siklus 2 kemampuan

gerak dasar lokomotor dan ketuntasan belajar mengalami peningkatan.

Pengitungan peningkatan kemampuan gerak dasar lokomotor dan nilai ketuntasan

hasil belajar dari kondisi awal ke siklus 2 terlampir.

Page 71: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Berdasarkan hasil pengamatan atau observasi selama pelaksanaan

tindakan II berlangsung hasil pekerjaan siswa dapat diidentifikasi. Telah

memenuhi target dengan capaian berhasil atau tuntas lebih dari target pencapaian

yang diharapkan.

Dalam pelaksanaan tindakan II terdapat kelebihan yang dapat

digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan pada pelaksanaan tindakan II, adapun

kelebihan pada pelaksanaan tindakan II diantaranya: (1) sebagian siswa telah

mampu menunjukkan gerak dasar lokomotor yakni jalan, lari dan lompat dengan

baik. Walau ada sebagian kecil siswa dapat melakukannya kuarang baik atau

benar, (2) dengan dibantu oleh beberapa teman peneliti tidak kerepotan dalam

proses transfer materi kepada siswa. Melalui penguatan pembelajaran

denganmemodifikasi sarana pembelajaran siswa lebih tertarik dan senang

melakukannya, sehingga siswa aktif dalam pembelajatan.

Akan tetapi dalam pelaksanaan tindakan II ini masih terdapat kelemahan

sehingga membuat kekurangan dalam pelaksanaan tindakan II, adapun kelemahan

atau kekurangan dalam pelaksanaan tindakan II tersebut adalah: masih ada siswa

yang kurang serius sehingga kegiatan pembelajaran kurang maksimal

dilaksanakan, terutama siswa bercanda dan menggoda teman yang sedang

mengikuti pembelajaran.

e. Analisis dan Refleksi Tindakan II

Berdasarkan observasi tindakan II tersebut, peneliti dan kolaborator

melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut: (1) jumlah dan frekuensi

pertemuan pada siklus atau tindakan II telah menunjukkan hasil yang sesuai

yakni 2 kali pertemuan dengan 1 kali pertemuan untuk pengambilan data akhir

siklus II, sebab materi yang diberikan sedikit hanya penguatan pada sebagian

siswa sedangkan sebagian lainadalah penyempurnaan gerakan, (2) pelaksanaan

proses belajar mengajar telah sesuai dengan rencana yang dibuat pada Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus atau Tindakan II, (3) model pembelajaran

dengan memodifikasi yang diterapkan oleh peneliti dan guru mampu mengatur

kondisi kelas, sehingga proses belajar mengajar serta transfer materi dapat

Page 72: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

berlangsung lebih maksimal, serta penguatan materi yang dilakukan pada siklus II

dapat terlaksana dengan baik, (4) melihat hasil yang diperoleh pada tindakan II

maka Penelitian Tindakan Kelas trlah memenuhi target dari rencana target yang

telah ditentukan. Dan dirasa sudah optimal sesuai dengan yang diharapkan.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas

V SD Negeri 03 Jatingarang Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang tahun

pelajaran 2011/2012, dapat dipaparkan pembahasan hasil penelitian sebagai

berikut:

1. Perbandingan Peningkatan Kemampuan Gerak Dasar Lokomotor dari

Kondisi Awal ke Siklus I

Perbandingan peningkatan kemampuan gerak dasar lokomotor siswa kelas

V SD Negeri 03 Jatingarang Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang tahun

pelajaran 2011/2012, dari kondisi awal ke siklus I disajikan dalam bentuk tabel

sebagai berikut:

Tabel 6. Perbandingan Peningkatan Kemampuan Gerak Dasar Lokomotor Siswa Kelas V SD Negeri 03 Jatingarang Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011/2012, dari Kondisi Awal ke Siklus 1.

Rata-Rata Kondisi Awal Kemampuan Gerak Dasar Lokomotor

Rata-Rata Peningkatan Siklus 1

Peningkatan Kemampuan Gerak Dasar Lokomotor

131.64 153.97 22.33 Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik perbandingan peningkatan

kemampuan gerak dasar lokomotor siswa kelas V SD Negeri 03 Jatingarang

Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011/2012, dari kondisi

awal ke siklus 1 sebagai berikut:

Page 73: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Gambar 20. Peningkatan Kemampuan Gerak Lokomotor dari

Kondisi Awal ke Siklus 1

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, kemampuan gerak dasar

lokomotor siswa kelas V SD Negeri 03 Jatingarang Kecamatan Bodeh, Kabupaten

Pemalang tahun pelajaran 2011/2012, mengalami peningkatan yang cukup baik.

Hal ini dapat dilihat bahwa, kemampuan gerak lokomotor mengalami peningkatan

dari kondisi awal ke siklus 1 sebesar 22.33.

2. Perbandingan Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Kondisi Awal ke Siklus I

Perbandingan peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD

Negeri 03 Jatingarang Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang tahun pelajaran

2011/2012, dari kondisi awal ke siklus I disajikan dalam bentuk tabel sebagai

berikut:

Tabel 7. Perbandingan Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 03 Jatingarang Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011/2012, dari Kondisi Awal ke Siklus 1.

Rata-Rata Kondisi Awal

Kentuntasan Hasil Belajar Rata-Rata Peningkatan

Siklus 1 Peningkatan Kemampuan Gerak Dasar Lokomotor

66.39 71.19 4.80 Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik perbandingan peningkatan

ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 03 Jatingarang Kecamatan

Bodeh, Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011/2012, dari kondisi awal ke

siklus 1 sebagai berikut:

131.64

153.97

22.33

0

50

100

150

200

Kondisi Awal Siklus 1 Peningkatan

Peningkatan Kemampuan Gerak Lokomotor dari Kondisi Awal ke Siklus 1

Page 74: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Gambar 21. Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari

Kondisi Awal ke Siklus 1

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, ketuntasan hasil belajar

siswa kelas V SD Negeri 03 Jatingarang Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang

tahun pelajaran 2011/2012, mengalami peningkatan yang cukup baik. Hal ini

dapat dilihat bahwa, ketuntasan hasil belajar mengalami peningkatan dari kondisi

awal ke siklus I sebesar 4.80.

3. Perbandingan Peningkatan Kemampuan Gerak Dasar Lokomotor dari

Siklus I ke Siklus II

Perbandingan peningkatan kemampuan gerak dasar lokomotor siswa kelas

V SD Negeri 03 Jatingarang Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang tahun

pelajaran 2011/2012, dari siklus I ke siklus II disajikan dalam bentuk tabel sebagai

berikut:

Tabel 8. Perbandingan Peningkatan Kemampuan Gerak Dasar Lokomotor Siswa Kelas V SD Negeri 03 Jatingarang Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011/2012, dari Siklus 1 ke Siklus 2.

Rata-Rata Kemampuan Gerak Dasar Lokomotor Siklus 1

Rata-Rata Peningkatan Siklus 2

Peningkatan Kemampuan Gerak Dasar Lokomotor

153.97 164.39 10.42 Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik perbandingan peningkatan

kemampuan gerak dasar lokomotor siswa kelas V SD Negeri 03 Jatingarang

66.39 71.19

4.80

0

20

40

60

80

Kondisi Awal Siklus 1 Peningkatan

Peningkatan Ketentuasan Hasil Belajar dari Kondisi Awal ke Siklus 1

Page 75: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011/2012, dari siklus 1

ke siklus 2 sebagai berikut:

Gambar 22. Peningkatan Kemampuan Gerak Dasar Lokomotor

dari Siklus 1 ke Siklus 2

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, kemampuan gerak dasar

lokomotor siswa kelas V SD Negeri 03 Jatingarang Kecamatan Bodeh, Kabupaten

Pemalang tahun pelajaran 2011/2012, mengalami peningkatan yang cukup baik.

Hal ini dapat dilihat bahwa, kemampuan gerak dasar lokomotor mengalami

peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 10.42.

4. Perbandingan Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Siklus 1 ke

Siklus 2

Perbandingan peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD

Negeri 03 Jatingarang Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang tahun pelajaran

2011/2012, dari siklus 1 ke siklus 2 disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 9. Perbandingan Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 03 Jatingarang Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011/2012, dari Siklus 1 ke Siklus 2

Rata-Rata Ketuntasan Hasil Belajar Siklus 1

Rata-Rata Peningkatan Siklus 2

Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar

71.19 75.80 4.61 Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik perbandingan peningkatan

ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 03 Jatingarang Kecamatan

153.97 164.39

10.42

0

50

100

150

200

Siklus 1 Siklus 2 Peningkatan

Peningkatan Kemampuan Gerak Dasar Lokomotor dari Siklus 1 ke Siklus 2

Page 76: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Bodeh, Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011/2012, dari siklus 1 ke siklus 2

sebagai berikut:

Gambar 23. Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari

Siklus 1 ke Siklus 2

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, ketuntasan hasil belajar

siswa kelas V SD Negeri 03 Jatingarang Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang

tahun pelajaran 2011/2012, mengalami peningkatan yang cukup baik. Hal ini

dapat dilihat bahwa, ketuntasan hasil belajar mengalami peningkatan dari siklus 1

ke siklus 2 sebesar 4.61.

5. Perbandingan Peningkatan Kemampuan Gerak Dasar Lokomotor dari

Kondisi Awal ke Siklus II

Perbandingan peningkatan kemampuan gerak dasar lokomotor siswa kelas

V SD Negeri 03 Jatingarang Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang tahun

pelajaran 2011/2012,dari kondisi awal ke siklus II disajikan dalam bentuk tabel

sebagai berikut:

Tabel 10. Perbandingan Peningkatan Kemampuan Gerak Dasar Lokomotor Siswa Kelas V SD Negeri 03 Jatingarang Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011/2012, dari Kondisi Awal ke Siklus 2.

Rata-Rata Kemampuan Gerak Dasar Lokomotor Kondisi Awal

Rata-Rata Peningkatan Siklus 2

Peningkatan Kemampuan Gerak Dasar Lokomotor

131.64 164.39 32.74

71.19 75.80

4.61

0

20

40

60

80

Siklus 1 Siklus 2 Peningkatan

Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Siklus 1 ke Siklus 2

Page 77: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik perbandingan peningkatan

kemampuan gerak dasar lokomotor siswa kelas V SD Negeri 03 Jatingarang

Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011/2012, dari kondisi

awal ke siklus 2 sebagai berikut:

Gambar 29. Peningkatan Kemampuan Gerak Dasar Lokomotor dari Kondisi

Awal

ke Siklus 2

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, kemampuan gerak dasar

lokomotor siswa kelas V SD Negeri 03 Jatingarang Kecamatan Bodeh, Kabupaten

Pemalang tahun pelajaran 2011/2012, mengalami peningkatan yang cukup baik.

Hal ini dapat dilihat bahwa, kemampuan gerak dasar lokomotor mengalami

peningkatan dari kondisi awal ke siklus II sebesar 32.74.

6. Perbandingan Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Kondisi Awal

ke Siklus II

Perbandingan peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD

Negeri 03 Jatingarang Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang tahun pelajaran

2011/2012, dari kondisi awal ke siklus II disajikan dalam bentuk tabel sebagai

berikut:

Tabel 11. Perbandingan Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 03 Jatingarang Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011/2012, dari Kondisi Awal ke Siklus 2.

Rata-Rata Ketuntasan Hasil Belajar Kondisi Awal

Rata-Rata Peningkatan Siklus 2

Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar

66.39 75.80 9.41

131.64

164.39

32.74

0

50

100

150

200

Kondisi Aw al Siklus 2 Peningkatan

Peningkatan Kemampuan Gerak Dasar Lokomotordari Kondisi Awal ke Siklus 2

Page 78: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik perbandingan peningkatan

ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 03 Jatingarang Kecamatan

Bodeh, Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011/2012, dari kondisi awal ke

siklus II sebagai berikut:

Gambar 30. Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari

Kondisi Awal ke Siklus 2

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, ketuntasan hasil belajar

siswa kelas V SD Negeri 03 Jatingarang Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang

tahun pelajaran 2011/2012, mengalami peningkatan yang cukup baik. Hal ini

dapat dilihat bahwa, ketuntasan hasil belajar mengalami peningkatan dari kondisi

awal ke siklus II sebesar 9.41.

7. Prosentase Peningkatan Komponen Kemampuan Gerak Dasar

Lokomotor pada Siklus II

Prosentase peningkatan komponen kemampuan gerak dasar lokomotor

siswa kelas V SD Negeri 03 Jatingarang Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang

tahun pelajaran 2011/2012, pada siklus 1 disajikan dalam bentuk grafik sebagai

berikut:

66.3975.80

9.41

0 10

2030

40

5060

7080

Kondisi Awal Siklus 2 Peningkatan

Peningkatan Kketuntasan Hasil Belajar dari Kondisi

Awal ke Siklus 2

Page 79: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Gambar 31. Peningkatan Komponen Kemampuan Gerak Dasar Lokomotor

pada Tes Akhir Siklus 1

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, peningkatan komponen

gerak lokomotor jalan lari 60 meter sebesar 22.75%, lari 50 meter 13.63%, lompat

jauh tanpa awalan 14.86%. Total keseluruhan peningkatannya 16.96%

8. Prosentase Peningkatan Komponen Kemampuan Gerak Dasar

Lokomotor Siklus II

Prosentase peningkatan komponen kemampuan gerak dasar lokomotor

siswa kelas V SD Negeri 03 Jatingarang Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang

tahun pelajaran 2011/2012, pada siklus II disajikan disajikan dalam bentuk grafik

sebagai berikut:

0.00%

5.00%

10.00%

15.00%

20.00%

25.00%

Persentase

Komponen

Persentase Peningkatan Posttest I

Persentase Peningkatan 22.75% 13.63% 14.86% 16.96%

Jalan-Lari 600 Yard

Lari 50 YardLompat Jauh

Tanpa Score Total

Page 80: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Gambar 32. Peningkatan Komponen Kemampuan Gerak Dasar Lokomotor

pada

Tes Akhir Siklus 2

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, peningkatan komponen

gerak lokomotor jalan lari 60 meter sebesar 27.09%, lari 50 meter 14.23%, lompat

jauh tanpa awalan 22.49%. Total keseluruhan peningkatannya 21.27%

9. Prosentase Peningkatan Komponen Kemampuan Gerak Dasar dari

Kondisi Awal, Siklus 1 dan Siklus 2

Prosentase peningkatan komponen kemampuan gerak dasar lokomotor

siswa kelas V SD Negeri 03 Jatingarang Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang

tahun pelajaran 2011/2012, dari kondisi awal, siklus I dan siklus II disajikan

disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:

0.00%

5.00%

10.00%

15.00%

20.00%

25.00%

30.00%

Persentase

Komponen

Persentase Peningkatan Postest II

PersentasePeningkatan

27.09% 14.23% 22.49% 21.27%

Jalan-Lari 600 Yard

Lari 50 Yard

Lompat Jauh

Score Total

Page 81: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Gambar 33. Peningkatan Komponen Kemampuan Gerak Dasar Lokomotor dari

Kondisi Awal, Siklus 1 dan Siklus 2

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, kondisi awal

komponen gerak lokomotor siswa kelas V SD Negeri 03 Jatingarang Kecamatan

Bodeh, Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011/2012, sebesar 131.64, siklus I

sebesar 153.97 dan siklus II sebesar 164.39.

10. Prosentase Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar pada Kondisi Awal

Prosentase ketuntasan hasil belajar kondisi awal siswa kelas V SD Negeri

03 Jatingarang Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang tahun pelajaran

2011/2012, disajikan disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut

Tabel 12. Kondisi Awal Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 03 Jatingarang Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011/2012.

Rentang Nilai

Keterangan Kriteria Jumlah Anak

Prosentase

>80 Baik Sekali Tuntas 0 0%

75 – 79 Baik Tuntas 0 0%

70 – 74 Cukup Baik Tuntas 0 0%

0.00

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

120.00

140.00

160.00

180.00

Pretest 42.13 45.48 44.03 131.64

Posttest I 51.72 51.68 50.57 153.97

Posttest II 56.15 52.84 55.40 164.39

Jalan-Lari 600 Yard

Lari 50 YardLompat Jauh

Tanpa AwalanScore Total

Page 82: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

65 – 69 Cukup Tuntas 3 17.6%

< 64 Kurang Tidak Tuntas 14 82.4%

Jumlah 17 100%

Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa, pada kondisi awal

ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 03 Jatingarang Kecamatan

Bodeh, Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011/2012, dengan kategori cukup

(tuntas) sebanyak 3 orang (17.6%) dan kategori kurang (tidak tuntas) sebanyak 14

orang (82.4%).

11. Prosentase Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar pada Siklus I

Prosentase ketuntasan hasil belajar siklus I siswa kelas 5 SD Negeri 03

Jatingarang Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011/2012,

disajikan disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 13. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 03 Jatingarang Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011/2012 pada Siklus 1

Rentang Nilai

Keterangan Kriteria Jumlah Anak

Prosentase

>80 Baik Sekali Tuntas 0 0.0%

75 – 79 Baik Tuntas 0 0.0%

70 – 74 Cukup Baik Tuntas 3 17.6%

65 – 69 Cukup Tuntas 8 47.1%

< 64 Kurang Tidak Tuntas 6 35.3%

Jumlah 17 100%

Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa, pada siklus 1 ketuntasan

hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 03 Jatingarang Kecamatan Bodeh,

Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011/2012, dengan kategori cukup baik

(tuntas) sebanyak 3 orang (17.6%), kategori cukup (tuntas) sebanyak 8 orang

(47.1%) dan kategori kurang (tidak tuntas) 6 orang (35.3%).

Page 83: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

12. Prosentase Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar pada Siklus II

Prosentase ketuntasan hasil belajar siklus V siswa kelas 2 SD Negeri 03

Jatingarang Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011/2012

disajikan disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 14. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 03 Jatingarang Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011/2012 pada Siklus II

Rentang

Nilai Keterangan Kriteria Jumlah

Anak Prosentase

>80 Baik Sekali Tuntas 0 0.0%

75 – 79 Baik Tuntas 2 11.7%

70 – 74 Cukup Baik Tuntas 4 23.5%

65 – 69 Cukup Tuntas 10 58.9%

< 64 Kurang Tidak Tuntas 1 5.9%

Jumlah 17 100%

Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa, pada siklus 2 ketuntasan

hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 03 Jatingarang Kecamatan Bodeh,

Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011/2012, dengan kategori baik (tuntas)

sebanyak 2 orang (11.7%), kategori cukup baik (tuntas) sebanyak 4 orang (23.5%)

dan kategori cukup (tuntas) sebanyak 10 (58.9%), kategori kurang (tidak tuntas) 1

orang (5.9%).

13. Prosentase Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Kondisi Awal,

Siklus I dan Siklus II

Prosentase peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri

03 Jatingarang Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang tahun pelajaran

2011/2012, dari kondisi awal, siklus I dan siklus II disajikan disajikan dalam

bentuk grafik sebagai berikut:

Page 84: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Gambar 34. Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Kondisi Awal,

Siklus 1 dan Siklus 2

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, kondisi awal

ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 03 Jatingarang Kecamatan

Bodeh, Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011/2012, yang memiliki kategori

cukup (tuntas) sebanyak 3 orang (17.6%) dan kategori kurang (tidak tuntas)

sebanyak 14 orang (82.4%). Pada siklus I yang memiliki kategori cukup baik

(tuntas) sebanyak 3 orang (17.6%), kategori cukup (tuntas) sebanyak 8 orang

(47.1%) dan kategori kurang (tidak tuntas) 6 orang (35.3%). Pada siklus II yang

memiliki kategori cukup baik (tuntas) sebanyak 3 orang (17.6%), kategori cukup

(tuntas) sebanyak 8 orang (47.1%) dan kategori kurang (tidak tuntas) 6 orang

(35.3%).

0.00% 0.00%

29.40%

58.80%

11.00%

0.00% 0.00%

70.60%

29.40%

0.00%0.00%

70.60%

23.50%

5.90%0.00%0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

Baik sekali Baik CukupBaik

Cukup Kurang

KondisiAw alSiklus 1

Siklus 2

Page 85: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas V SD Negeri 03

Jatingarang Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011/2012,

dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahapan, yaitu: (1)

perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4)

analisis dan refleksi. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dan

pembahasan yang telah diungkapkan pada BAB IV, diperoleh simpulan yaitu

model pembelajaran bermain dapat meningkatkan motivasi belajar lari 60 meter

pada siswa kelas V SD Negeri 03 Jatingarang Kecamatan Bodeh, Kabupaten

Pemalang tahun pelajaran 2011/2012.

Dari hasil analisis yang diperoleh terdapat peningkatan dari kondisi

awal ke siklus I dan siklus II, baik dari peningkatan kemampuanbgerak dasar

maupun nilai ketuntasan hasil belajar. Kemampuan gerak dasar pada kondisi awal

(131.64), siklus I (153.97) dan siklus II (164.39), sehingga peningkatan dari

kondidi awal ke siklus II sebesar (32,75). Nilai ketuntasan hasil belajar pada

kondisi awal (17.6%), siklus I (64.7%) dan siklus II (94.1), sehingga peningkatan

dari kondisi awal ke siklus II sebesar (76.5%).

B. Implikasi

Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa

keberhasilan proses pembelajaran tergantung pada beberapa faktor. Faktor-faktor

tersebut berasal dari pihak guru maupun siswa serta alat/media pembelajaran yang

digunakan.

Kemampuan guru dalam mengembangkan materi, menyampaikan

materi, mengelola kelas, metode yang digunakan dalam proses pembelajaran,

serta teknik yang digunakan guru sebagai sarana untuk menyampaikan materi.

Page 86: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …...HASIL BELAJAR LARI 60 METER PADA SISWA KELAS V ... Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ... disebutkan dalam teks dan dicantumkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Faktor dari siswa yaitu, minat dan motivasi dalam mengikuti proses pembelajaran,

ketersediaan alat/media pembelajaran yang menarik dapat membantu siswa dalam

mengikuti pembelajaran, sehingga akan diperoleh hasil belajar yang optimal.

Penelitian ini juga memberikan deskripsi yang jelas bahwa, dengan

penggunaan alat bantu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa (baik proses

maupun hasil), sehingga penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu

pertimbangan bagi guru yang ingin menggunakan media yang berupa peralatan

yang sederhaha seperti kardus, tali, ban bekas, temannya sendiri ataupun alat yang

lain sebagai media alternatif dalam pembelajaran gerak lokomotor. Bagi guru

bidang studi Pendidikan Jasmani dan Olahraga, hasil penelitian ini dapat

digunakan sebagai suatu alternatif dalam melaksanakan proses pembelajaran

Penjas khususnya yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan gerak dasar

lokomotor yang efektif dan menarik yang membuat siswa lebih aktif serta

menghapus persepsi siswa mengenai pembelajaran Penjas yang pada awalnya

membosankan menjadi pembelajaran yang menyenangkan.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disarankan beberapa hal,

khususnya kepada para guru Pernjasorkes SD Negeri 03 Jatingarang Kecamatan

Bodeh, Kabupaten Pemalang sebagai berikut:

1. Guru hendaknya terus berusaha untuk meningkatkan kemampuannya dalam

mengembangkan materi, menyampaikan materi, serta dalam mengelola kelas,

sehingga kualitas pembelajaran yang dilakukannya dapat terus meningkat

seiring dengan peningkatan kemampuan yang dimilikinya. Selain itu, guru

hendaknya mau membuka diri untuk menerima berbagai bentuk masukan,

saran, dan kritikan agar dapat lebih memperbaiki kualitas mengajarnya.

2. Guru hendaknya lebih inovatif dalam menerapkan metode untuk

menyampaikan materi pembelajaran.

3. Sekolah hendaknya berusaha menyediakan fasilitas yang dapat mendukung

kelancaran kegiatan belajar mengajar penjas.