faktor yang mempengaruhi sistem imun
DESCRIPTION
Immunologi dasarTRANSCRIPT
Faktor yang Mempengaruhi Sistem Imun
a. Keturunan
Genetis sangat berpengaruh terhadap system imun, hal ini dapat dibuktikan
dangan suatu penelitian yang dibuktikan bahwa pasangan anak kembar homozigot lebih
rentan terhadap suatu allergen dibandingkan dengan pasangan anak kembar yang
heterozigot. Hal ini membuktikan bahwa factor hereditas mempengaruhi system imun.
b. Stres
Stres dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh karena melepas hormon
seperti neuro-endokrin, glukokortikoid dan katekolamin. Stres bahkan bisa berdampak
buruk pada produksi antibodi.
c. Usia
Usia juga mempengaruhi system imun, pada saat usia balita dan anak-anak system
imun belum matang di usia muda dan system imun akan menjadi matang di usia dewasa
dan akan menurun kembali saat usia lanjut.
d. Hormone
Pada saat sebelum masa reproduksi, system imun lelaki dan perempuan adalah
sama, tetapi ketika sudah memasuki masa reproduksi, system imun antara keduanya
sangatlah berbeda. Hal ini disebabkan mulai adanya beberapa hormone yang
muncul.Pada wanita telah diproduksi hormone estrogen yang mempengaruhi sintesis IgG
dan IgA menjadi lebih banyak (meningkat). Dan peningkatan produksi IgG dan IgA
menyebabkan wanita lebih kebal terhadap infeksi. Sedangkan pada pria telah diproduksi
hormone androgen yang bersifat imunosupresan sehingga memperkecil resiko penyakit
autoimun tetapi tidak membuat lebih kebal terhadap infeksi.Oleh karenanya, wanita lebih
banyak terserang penyakit autoimun dan pria lebih sering terinfeksi.
e. Olahraga berlebihan
Olahraga berlebihan bisa membakar lebih banyak oksigen dalam tubuh.
Pembakaran yang berlebihan menghasilkan radikal bebas yang menyerang sel sistem
kekebalan tubuh dan menurunkan jumlahnya.
f. Tidur
Studi yang dilakukan oleh Michael Irwin dari Universitas California
menunjukkan bahwa kurang tidur menyebabkan perubahan dalam jaringan sitokin.
Sitokin dikenal sebagai sinyal molekul imunologi. Perubahan dalam jaringan sitokin
menyebabkan imunitas seluler menurun, sehingga sistem kekebalan tubuh pun melemah.
g. Suhu
Suhu tubuh dapa tmembantu mengurangi infeksi dari mikroba, karena ada
beberapa mikroba yang tidak menginfeksi manusia karena tidak dapat hidup baik pada
suhu 37°C.
h. Faktor nutrisi
Nutrisi sangat berpengaruh dalam perbaikan sel-sel rusak dan pertumbuhan sel.
Tingginya kadar kolesterol dapat memperlambat proses sel pembunuh alami atau
makrofag dalam menghancurkan bakteri yang menular. Selenium, zink dan vitamin B12
adalah contoh imunosupresan yang dapat kita konsumsi untuk mengurangi resiko
penyakit autoimun.
i. Penyalahgunaan Antibiotik
Penggunaan antibiotik yang berlebihan atau tidak teratur bisa dapat menyebabkan
bakteri menjadi resisten, sehingga ketika bakteri menyerang lagi, sistem kekebalan tubuh
akan gagal melawannya. Peyalahgunaan antibiotik juga menyebabkan matinya flora
normal, padahal flora normal dapat memproduksi berbagai bahan antimicrobial seperti
bakteriosin dan asam, sehingga dapat mencegah masuknya bakteri yang dapat menjadi
allergen bagi tubuh kita.