faktor yang mempengaruhi permintaan industri... · web viewuntuk menumpuk bahan – bahan yang...

50
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Produksi Produksi adalah suatu proses dalam menghasilkan suatu produk, dimulai dari produk mentah sampai dengan produk yang bias dipakai dan bernilai guna. Menurut Vincent Gaspersz (2004:3), produksi merupakan fungsi pokok dalam setiap organisasi, yang mencakup aktivitas yang bertanggung jawab untuk menciptakan nilai tambah produk yang merupakan output dari setiap organisasi industry itu. Dari definisi diatas yang dikemukakan oleh Vincent Gaspersz diatas, maka dapat disimpulkan bahwa produksi suatu tugas atau aktivitas dikatakan memiliki nilai 7

Upload: lamdang

Post on 13-Apr-2018

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Faktor yang Mempengaruhi Permintaan INDUSTRI... · Web viewUntuk menumpuk bahan – bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Produksi

Produksi adalah suatu proses dalam menghasilkan suatu produk, dimulai

dari produk mentah sampai dengan produk yang bias dipakai dan bernilai guna.

Menurut Vincent Gaspersz (2004:3), produksi merupakan fungsi pokok

dalam setiap organisasi, yang mencakup aktivitas yang bertanggung jawab untuk

menciptakan nilai tambah produk yang merupakan output dari setiap organisasi

industry itu.

Dari definisi diatas yang dikemukakan oleh Vincent Gaspersz diatas, maka

dapat disimpulkan bahwa produksi suatu tugas atau aktivitas dikatakan memiliki

nilai tambah apabila penambahan beberapa input pada tugas itu akan

memeberikan nilai tambah produk (barang / jasa).

Proses transformasi nilai tambah dari input menjadi output dalam system

produksi modern selalu melibatkan komponen structural dan fungsional.

System produksi memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut :

1. Mempunyai komponen – komponen atau elemen – elemen yang

saling berkaitan satu sama lain dan membentuk satu kesatuan yang

7

Page 2: Faktor yang Mempengaruhi Permintaan INDUSTRI... · Web viewUntuk menumpuk bahan – bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran

8

utuh. Hal ini berkaitan dengan komponen structural yang

membangun system produksi itu.

2. Mempunyai tujuan yang mendasari keberadaannya, yaitu

menghasilkan produk (barang / jasa) berkualitas yang dapat dijual

dengan harga kompetitif di pasar.

3. Mempunyai aktifitas berupa proses transformasi nilai tambah input

menjadi output secara efektif dan efisien.

4. Mempunyai mekanisme yang mengendalikan pengoperasiannya,

berupa optimalisasi pengalokasian sumber – sumber daya.

Dari beberapa definisi produksi diatas maka dapat dilihat bahwa yang

dimaksud dengan pengertian produksi adalah suatu kegiatan penciptaan barang

dan jasa dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki dengan

mempertimbangkan pula kegiatan – kegiatan pendukung lainnya.

2.2 Pengertian Persedian

Persediaan adalah sejumlah bahan-bahan, bagian-bagian yang disediakan

dan bahan-bahan dalam proses yang terdapat dalam persuhaan untuk proses

produksi, serta barang-barang jadi/produk yang disediakan untuk memenuhi

permintaan dari konsumen atau langganan setiap waktu (Rangkuti, 2002).

Menurut Handoko (2000), persediaan merupakan segala sesuatu atau

sumberdayasumberdaya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap

pemenuhan permintaan. Keberadaan persediaan berkaitan dengan faktor waktu,

faktor ketidakpastian, faktor diskontinuitas, dan faktor ekonomi.

Page 3: Faktor yang Mempengaruhi Permintaan INDUSTRI... · Web viewUntuk menumpuk bahan – bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran

9

Persediaan memiliki fungsi penting yang dapat menigkatkan efisiensi

operasional suatu perusahaan. Dengan adanya persediaan maka proses produksi

tidak terhambat oleh kekurangan bahan baku. Selain itu, prosedur untuk

memperoleh dan menyimpan bahan baku yang dibutuhkan dapat dilaksanakan

dengan biaya minimum (Bedworth dan Bailey, 1982).

Pada pengendalian persediaan ada dua keputusan yang perlu diambil, yaitu

jumlah setiap kali pemesanan dan kapan pemesanan itu harus dilakukan. Prinsip

dari persediaan yaitu mempermudah dan memperlancar jalannya operasi

perusahaan pabrik, yang harus dilakukan secara berturut-turut untuk memproduksi

barang-barang, serta selanjutnya menyampaikan kepada pelanggan atau

konsumen. Persediaan memungkinkan produk-produk dihasilkan pada tempat

yang jauh dari pelanggan dan atau sumber bahan mentah (Rangkuti, 2002). Dari

segi teori, persediaan digunakan untuk menentukan prosedur optimal dalam

jumlah optimal produksi atau bahan yang disimpan untuk memenuhi permintaan

pasar di masa depan (Bedworth dan Bailey, 1982).

Pengendalian persediaan merupakan kegiatan yang berhubungan dengan

perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan penentuan kebutuhan material

sedemikian rupa sehingga disatu pihak kebutuhan operasi dapat dipenuhi pada

waktunya dan dilain pihak investasi persediaan material dapat ditekan secara

optimal (Indrajit dan Djokopranoto, 2003).

Persediaan merupakan suatu hal yang tak terhindarkan. Menurut Baroto

(2002) penyebab timbulnya persediaan adalah sebagai berikut :

Page 4: Faktor yang Mempengaruhi Permintaan INDUSTRI... · Web viewUntuk menumpuk bahan – bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran

10

1. Mekanisme pemenuhan atas permintaan. Permintaan terhadap

suatu barang tidak dapat dipenuhi seketika bila barang tersebut

tidak tersedia sebelumnya. Untuk menyiapkan barang ini

diperlukan waktu untuk pembuatan dan pengiriman, maka adanya

persediaan merupakan hal yang sulit dihindarkan.

2. Keinginan untuk meredam ketidakpastian. Ketidakpastian terjadi

akibat, diantaranya yaitu permintaan yang bervariasi yang tidak

pasti dalam jumlah maupun waktu kedatangan, waktu pembuatan

yang cenderung tidak konstan antara satu produk dengan produk

berikutnya, waktu tenggang (lead time) yang cenderung tidak pasti

karena banyak faktor yang tak dapat dikendalikan. Ketidakpastian

ini dapat diredam dengan mengadakan persediaan.

3. Keinginan melakukan spekulasi yang bertujuan mendapatkan

keuntungan besar dari kenaikan harga dimasa mendatang.

2.3 Sistem Pengendalian Persediaan

Sistem pengendalian persediaan barang ataupun persediaan bahan baku

harus dilaksanakan seefektif mungkin dalam suatu perusahaan untuk mencegah

dan menghindari terjadinya kelebihan maupun kekurangan persediaan.

Menurut Harjanto (2008, h.237). Sistem pengendalian persediaan dapat

didefinisikan sebagai serangkaian kebijakan pengendalian untuk menentukan

tingkat persediaan yang harus dijaga, kapan pemesanan untuk menambah

persediaan harus dilakukan dan berapa pesanan yang harus diadakan.

Page 5: Faktor yang Mempengaruhi Permintaan INDUSTRI... · Web viewUntuk menumpuk bahan – bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran

11

Menurut Sofyan Assauri (2004:176), pengendalian persediaan adalah

sebagai suatu kegiatan untuk menentukan tingkat dan komposisi dari persediaan

parts, bahan baku barang hasil atau produk , sehingga perusahaan dapat

melindungi kelancaran produksi dan penjualan serta kebutuhan – kebutuhan

pembelanjaan perusahaan dengan efektif dan efisien.

Menurut Yolanda Siagian (2007:169), didalam bukunya “Supply Chain

Management dalam dunia Bisnis”, mengunkapkan bahwa :

” Manajemen persediaan secara umum mengembangkan dua filosofi dasar,

yaitu pendekatan system Tarik (pull system) dan pendekatan system dorong (push

system) yang memiliki pendekatan berbeda.”

Prinsip pada system ini sangat cocok dilakukan pada perusahaan yang

melakukan system Just In Time. System Tarik adalah suatu system yang

memproduksi satu unit lalu ditarik ketempat yang memerlukannya pada saat

diperlukan. Sedangkan system dorong (push system), pada system ini pesanan

ditumpuk di departemen pemerosesan agar dapat dikerjakan pada saat ada

kesempatan. Dalam system dorong, bahan baku didorong ke stasiun – stasiun

kerja hulu dengan pengendalian yang baik, system ini akan menghasilkan tingkat

persediaan rendah, karena sifatnya selalu merespon permintaan dan melihat

kondisi setiap titik stok.

2.4 Klarifikasi Persediaan

Menurut Kieso, Weygandt, Warfield (2009, h.402). Persediaan (inventori)

adalah pos – pos aktiva yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijual dalam operasi

bisnis normal, atau barang yang akan digunakan atauu dikonsumsi. Investasi

Page 6: Faktor yang Mempengaruhi Permintaan INDUSTRI... · Web viewUntuk menumpuk bahan – bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran

12

dalam persediaan merupakan aktiva lancer paling besar dari perusahaan barang

dagang dan manufaktur.

2.5 Jenis – Jenis Persediaan

Setiap jenis persediaan memiliki karakteristik tersendiri dan cara

pengolahan yang berbeda. Menurut Fredy Rangkuti (2002:14), adalah :

1. Persediaan bahan mentah (raw material) yaitu persediaan barang

berwujud atau komponen – komponen yang digunakan dalam

proses produksi.

2. Persediaan komponen – komponen rakitan (purchasd /

components), yaitu persediaan barang – barang yang terdiri dari

komponen –komponen yang diperoleh dari perusahaan lain,

dimana secara langsung dapat dirakit menjadi suatu produk.

3. Persediaan bahan pembantu atu penolong (supplies), yaitu

persediaan barang – barang yang diperlukan dalam proses

produksi, tetapi tidak merupakan bagian atau komponen barang

jadi.

4. Persediaan barang dalam proses (work in proses), yaitu persediaan

barang – barang yang merupakan keluaran dari tiap – tiap bagian

dalam proses produksi atau yang telah di olah menjadi suatu

bentuk, tetapi masih perlu diproses lebih lanjut menjadi barang jadi

5. Persediaan barang jadi (finished goods), yaitu persediaan barang –

barang yang telah selesai diproses arau di olah dalam pabrik dan

siap untuk dijual atau dikirim kepada langganannya.

Page 7: Faktor yang Mempengaruhi Permintaan INDUSTRI... · Web viewUntuk menumpuk bahan – bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran

13

Jenis persediaan yang dimiliki setiap perusahaan berbeda – beda

tergantung sifat dan tujuannya.

a. Persediaan Pada Perusahaan Manufaktur

Menurut Rangkuti (2007, h.14). Jenis – jenis persediaan pada

perusahaan manufaktur yaitu : persediaan bahan baku, persediaan

bahan pembantu atau penolong , persediaan barang dalam / proses,

dan persediaan barang jadi (siap untuk dijual).

b. Persediaan Pada Perusahaan Dagang

Perusahaan dagang memiliki jenis barang yang terdiri dari :

persediaan perlengkapan (Inventory Of Supplies) dan persediaan

barang dagangan. (Merchandise Inventory)

2.6 Fungsi – Fungsi Pesediaan

Persediaan yang dimiliki perusahaan bertujuan untuk menjaga kelancaran

usaha. Bagi perusahaan dagang persediaan barang dagang memungkinkan

perusahaan untuk memenuhi permintaan pembeli. Sedangkan bagi perusahaan

industry, persediaan bahan baku dan barang dalam proses bertujuan untuk

mempelancar kegiatan produksi, sedangkan persediaan barang jadi ditujukan

untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Meurut Siagian (2006, h.162-163) fungsi persediaan terbagi atas empat

jenis yaitu : Fungsi Pemisah Wilayah, Fungsi Decoupling, Fungsi Penyeimbang

dengan Permintaan, dan Fungsi Penyangga.

Page 8: Faktor yang Mempengaruhi Permintaan INDUSTRI... · Web viewUntuk menumpuk bahan – bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran

14

2.7 Tujuan Persediaan

Divisi berbeda dalam industry manufaktur akan memiliki tujuan

persediaan yang berbeda dalam industry manufaktur akan memiliki tujuan

persediaan yang berbeda berikut tujuan persediaan menurut Rosnani Ginting

(2007:125) :

1. Pemasaran ingin melayani konsumen secepat mungkin sehingga

menginginkan persediaan dalam jumlah yang banyak.

2. Produksi ingin beroprasi secara efisien. Hal ini mengimplikasikan

order produksi yang tinggi akan menghasilkan persediaan yang

besar (untuk mengurangi setup mesin). Di samping itu juga produk

menginginkan persediaan bahan baku, setengah jadi atau

komponen yang cukup sehingga proses produksi tidak terganggu

karena kekurangan bahan.

3. Pembelian (purchasing), dalam rangka efisiensi, juga

menginginkan persamaan produksi yang besar dalam jumlah

sedikit dari pada pesanan yang kecil dalam jumlah yang banyak.

Pembelian ingin ada persediaan sebagai pembatas kenaikan harga

dan kekurangan produk.

4. Keuangan (finance) menginginkan minimasi semua bentuk

investasi persediaan karena biaya investasi dan efek negative yang

terjadi pada perhitungan pengembalian asset (return of asset)

perusahaan.

Page 9: Faktor yang Mempengaruhi Permintaan INDUSTRI... · Web viewUntuk menumpuk bahan – bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran

15

5. Personalia (personel and industrial relationship) menginginkan

adanya persediaan untuk mengantisipasi fluktuasi kebutuhan

tenaga kerja dan PHK tidak perlu dilakukan.

6. Rekayasa (engineering) menginginkan persediaan minimal untuk

mengatisipasi jika terjadi perubahan rekyasa / engineering.

Di samping perusahaan juga sering menghadapi ketidakpastian jangka

waktu pengiriman dan permintaan akan barang – barang selama periode tertentu.

Dalam hal ini perusahaan memerlukan persediaan ekstra yang disebut persediaan

pengaman (Safety stock / inventories).

Adapun alasan diperlukan persediaan bagi perusahaan juga dibahas oleh

peneliti, diantaranya Sofyan Assauri (2008:238) yang mengemukakan bahwa alas

an diperlakukannya persediaan bagi perusahaan adalah :

1. Dibutuhkannya waktu untuk menyelesaikan operasioanal produksi

untuk memindahkan produk dari suatu tingkat ke tingkat proses

yang lain. Yang disebut persediaan dalam proses pemindahan.

2. Alas an organisasi, untuk memungkinkan suatu unit atau bagian

membuat schedule operasinya secara bebas tidak tergantung

dengan yang lainnya.

Di samping alas an – alas an diadakannya persediaan ada beberapa

keuntungan menurut Sofyan Assuari (2008:238), diantaranya :

1. Menghilangkan rsiko keterlambatan datangnya barang atau bahan

– bahan yang dibutuhkan perusahaan.

Page 10: Faktor yang Mempengaruhi Permintaan INDUSTRI... · Web viewUntuk menumpuk bahan – bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran

16

2. Menghilangkan resiko material yang dipesan tidak baik sehungga

harus dikembalikan.

3. Untuk menumpuk bahan – bahan yang dihasilkan secara musiman

sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran.

4. Mempertahankan stabilitas operasi perusahaan atau menjamin

kelancaran arus produksi.

5. Mencapai penggunaan mesin yang optimal.

6. Memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan sebaik –

baiknya. Dimana keinginan pada suatu waktu dapat dipenuhi atau

memberikan jaminan tetap tersedianya barang jadi tersebut.

7. Membuat pengadaan atau produksi, tidak perlu sesuai dengan

penggunaan atau penjualannya.

2.8 Metode Penilaian Persediaan

Penilaian persedian bertujuan untuk mengetahui nilai persediaan yang

dipakai/dijual atau persediaan yang tersisa dalam suatu periode. Persediaan

merupakan pos yang sangat berarti dalam aktiva lancar. Hal itu menyebabkan

metode penilaian persediaan merupakan hal yang penting untuk diperhatikan.

2.9 Biaya Yang Berhubungan Dengan Persediaan

Biaya persediaan dapat diukur dengan total ekuivalen kas yang digunakan

untuk mendapatkan barang dan mempersiapkannya untuk dijual. Biaya – biaya ini

Page 11: Faktor yang Mempengaruhi Permintaan INDUSTRI... · Web viewUntuk menumpuk bahan – bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran

17

termasuk biaya pembelian dan biaya yang terjadi sampai barang tersebut siap

untuk dipakai atau dijual kepelanggan.

Menurut Zulian Yamit (2008: 9), Tujuan manajemen persediaan adalah

untuk menyediakan material yang tepat, lead time yang tepat dan biaya rendah.

Biaya persediaan merupakan keseluruhan biaya operasi atas system persediaan.

Biaya persediaan didasarkan pada parameter ekonomis yang relevan

dengan jenis biaya sebagai berikut :

1. Biaya pembelian (purchase cost) adalah harga perunit apabila item

dibeli dari pihak luar, atau biaya produksi per unit apabila

diproduksi dalam perusahaan. Untuk pembelian item dari luar,

biaya per unit adalah harga beli ditambah biaya pengangkutan.

Sedangkan untuk item yang diproduksi di dalam perusahaan, biaya

per unit adalah termasuk biaya tenaga kerja, bahan baku dan biaya

overhead pabrik.

2. Biaya pemesanan (order cost/set up cost) adalah biaya yang berasal

dari pembelian pesanan dari supplier atau biaya persiapan (set up

cost) apabila item diproduksi di dalam perusahaan. Biaya

pemesanan dapat berupa : biaya membuat daftar permintaan,

menganalisis supplier, membuat pesanan pembelian, penerimaan

bahan, inspeksi bahan, dan pelaksanaan proses transaksi.

Sedangkan biaya persiapan dapat berupa biaya yang dikeluarkan

akibat perubahan proses produksi, pembuatan schedule kerja,

persiapan sebelum produksi, dan pengecekan kualitas.

Page 12: Faktor yang Mempengaruhi Permintaan INDUSTRI... · Web viewUntuk menumpuk bahan – bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran

18

3. Biaya simpan (crriying cost/holding cost) adalah biaya yang

keluarkan atas investasi dalam persediaan dan pemeliharaan

maupun investasi sarana fisik untuk menyimpan persediaan. Biaya

simpan dapat berupa : biaya modal, pajak, asuransi, pemindahan

persediaan, keusangan, dan semua biaya yang dikeluarkan untuk

memelihara persediaan.

Biaya kekurangan persediaan (stock out cost) adalah konsekuensi

ekonomis atas kekurangan dari luar maupun dari dalam perusahaan. Kekurangan

dari luar terjadi apabila pesanan konsumen tidak dapat dipenuhi. Sedangkan

kekurangan dari dalam terjadi apabila departemen tidak dapat memenuhi

kebutuhan departemen yang lain. Biaya kekurangan dari luar dapat berupa biaya

backorder, biaya kehilangan kesempatan penjualan, dan biaya kehilangan

kesempatan menerima keuntungan. Biaya kekurangan dari dalam perusahaan

dapat berupa penundaan pengiriman maupun idle kapasitas. Jika terjadi

kekurangan atas permintaan satu item lain atau membatalkan pengiriman. Dalam

situasi seperti ini bukan kerugian penjualan yang terjadi tetapi penundaan dalam

pengiriman. Untuk mengatasi masalah ini secara khusus perusahaan melakukan

pembelian darurat atas item tersebut dan perusahaan akan menanggung biaya

tambahan (extra cost) untuk pesanan khusus yang dapat berupa biaya pengiriman

secara cepat, dan tambahan biaya pengepakan.

2.10 Konsep Peramalan

Peramalan adalah proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan dimasa

datang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan

Page 13: Faktor yang Mempengaruhi Permintaan INDUSTRI... · Web viewUntuk menumpuk bahan – bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran

19

lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang atau jasa.

Peramalan tidak terlalu dibutuhkan dalam kondisi pasar yang stabil, karena

perubahan permintaannya relatif kecil. Tetapi peramalan sangat dibutuhkan bila

kondisi permintaan pasar bersifat kompleks dan dinamis. Dalam kondisi pasar

bebas, permintaan pasar lebih bersifat kompleks dan dinamis kerena permintaan

tersebut tergantung dari keadaan sosial, ekonomi, politik, aspek teknologi, produk

pesaing dan produk substitusi. Oleh karena itu peramalan yang akurat merupakan

informasi yang sangat dibutuhkan dalam pengambilan keputusan manajemen.

Dalam hubungannya dengan horison waktu peramalan, maka dapat

diklasifikasikan peramalan tersebut ke dalam 3 kelompok yaitu:

1. Peramalan Jangka Panjang, umumnya 2 sampai 10 tahun. Peramalan

ini digunakan untuk perencanaan produk dan perencanaan sumber

daya.

2. Peramalan Jangka Menengah, umumnya 1 sampai 24 bulan.

Peramalan ini lebih mengkhusus dibandingkan peramalan jangka

panjnag, biasanya digunakan untuk menentukan aliran kas,

perencanaan produksi dan penentuan anggaran.

3. Peramalan Jangka Pendek, umumny 1 samapai 5 minggu. Peramalan

ini digunakan untuk mengambil keputusan dalam hal perlu-tidaknya

lembur, penjadwalan kerja, dan lain-lain keputusan untuk

pengontrolan jangka pendek.

Page 14: Faktor yang Mempengaruhi Permintaan INDUSTRI... · Web viewUntuk menumpuk bahan – bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran

20

2.11 Faktor yang Mempengaruhi Permintaan

Permintaan produk pada suatu perusahaan merupakan resultan dari

berbagai faktor yang saling berinteraksi dalam pasar. Faktor-faktor tersebut

hampir selalu merupakan kekuatan yang berada di luar kendali perusahaan.

Berbagai faktor tersebut antara lain:

Siklus Bisnis. Penjualan produk akan dipengaruhi oleh permintaan

akan produk tersebut, dan permintaan akan suatu produk akan

dipengaruhi oleh kondisi ekonomi yang membentuk siklus bisnis

dengan fase-fase inflasi, resesi, depresi, dan masa pemulihan.

Siklus Hidup Produk. Siklus hidup suatu produk biasanya

mengikuti suatu pola yang biasa disebut kurva S. Kurva S

menggambarkan besarnya permintaan terhadap waktu, di mana

siklus hidup suatu produk akan dibagi menjadi fase pengenalan,

fase pertumbuhan, fase kematangan, dan akhirnya fase penurunan.

Unutk menjaga kelangsungan usaha, maka perlu dilakukan inovasi

produk pada saat yang tepat.

Faktor-faktor lain. Beberapa faktor lain yang mempengaruhi

permintaan adalah reaksi balik dari pesaing, perilaku konsumen

yang berubah, dan usaha-usaha yang dilakukan sendiri oleh

perusahaan seperti peningkatan kualitas, pelayanan, anggaran

periklanan, dan kebijakan pembayaran secara kredit.

2.12 Karaketeristik Peramalan yang Baik

Page 15: Faktor yang Mempengaruhi Permintaan INDUSTRI... · Web viewUntuk menumpuk bahan – bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran

21

Peramalan yang baik mempunyai beberapa kriteria yang penting antara

lain sebagai berikut :

Akurasi. Akurasi dari suatu hasil peramalan diukur dengan

kebiasaan dan konsistensi peramalan tersebut. Hasil peramalan

dikatakan bias bila peramalan tersebut terlalu tinggi atau terlalu

rendah dibandingkan dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi.

Hasil peramalan dikatakan konsisten bila besarnya kesalahan

peramalan relatif kecil. Peramalan yang terlalu rendah, akan

mengakibatkan kekurangan persediaan, sehingga permintaan

konsumen tidak dapat dipenuhi segera, akibatnya adalah

perusahaan dimungkinkan kehilangan pelanggan dan kehilangan

keuntungan penjualan. Peramalan yang terlalu tinggi akan

mengakibatkan terjadinya penumpukan persediaan, sehingga

banyak modal yang terserap sia-sia. Keakuratan dari hasil

peramalan ini berperan penting dalam menyeimbangkan persediaan

yang ideal, yaitu meminimasi penumpukan persediaan dan

memaksimasi tingkat pelayanan.

Biaya. Biaya yang diperlukan dalam pembuatan suatu peramalan

bergantung kepada jumlah item yang diramalkan, lamanya periode

peramalan, dan metode peramalan yang dipakai. Ketiga faktor

pemicu biaya tersebut akan mempengaruhi berapa banyak data

yang dibutuhkan, Bagaimana pengolahan datanya, yaitu secara

manual atau komputerisasi, bagaimana penyimpanan datanya, dan

siapa tenaga ahli yang diperbantukan. Pemilihan metode peramalan

Page 16: Faktor yang Mempengaruhi Permintaan INDUSTRI... · Web viewUntuk menumpuk bahan – bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran

22

harus disesuaikan dengan dana yang tersedia dan tingkat akurasi

yang ingin didapat, misalnya item-item yang penting akan

diramalkan dengan metode yang canggih dan mahal, sedangkan

item-item yang kurang penting bisa diramalkan dengan metode

yang sederhana dan murah. Prinsip ini merupakan adopsi dari

Hukum Pareto (Analisis ABC).

Kemudahan. Penggunaan metode peramalan yang sederhana,

mudah dibuat, dan mudah diaplikasikan, akan memberikan

keuntungan bagi perusahaan. Adalah percuma memakai metode

yang canggih, tetapi tidak dapat diaplikasikan pada sistem

perusahaan karena keterbatasan dana, sumberdaya manusia,

maupun peralatan teknologi.

2.13 Sifat Hasil Peramalan

Dalam membuat peramalan atau menerapkan hasil suatu peramalan,

terdapat beberapa hal yang harus dipertimbangkan, yaitu:

Peramalan pasti mengandung kesalahan, artinya peramal hanya

bisa mengurangi ketidakpastian yang akan terjadi, tetapi tidak

dapat menghilangkan ketidakpastian tersebut.

Peramalan seharusnya memberikan informasi tentang berapa

ukuran kesalahan, artinya karena peramalan pasti mengandung

kesalahan, maka adalah penting bagi peramal untuk

menginformasikan seberapa besar kesalahan yang mungkin terjadi.

Page 17: Faktor yang Mempengaruhi Permintaan INDUSTRI... · Web viewUntuk menumpuk bahan – bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran

23

Peramalan jangka pendek lebih akurat dibandingkan peramalan

jangka panjang. Hal ini disebabkan pada peramalan jangka pendek,

sejumlah faktor yang mempengaruhi permintaan relatif masih

konstan, sementara semakin panjang periode peramalan, semakin

besar pula kemungkinan terjadinya perubahan faktor yang

mempengaruhi permintaan.

2.13.1 Metode Peramalan

Secara umum, peramalan diklasifikasika menjadi 2 macam, yaitu :

1. Peramalan yang bersifat subyektif

2. Peramalan yang bersifat obyektif

Perbedaan antara kedua macam peramalan ini didasarkan pada cara

mendapatkan nilai-nilai ramalan.

2.13.2 Peramalan Subjektif

Peramalan subyektif lebih menekankan pada keputusan-keputusan hasil

diskusi, pendapat pribadi seseorang, dan intuisi yang meskipun kelihatanya

kurang ilmiah tetapi dapat memberikan hasil yang baik. Peramalan subyektif ini

akan diwakili oleh metoda delphi dan metoda penelitian pasar.

Metoda Delphi. Metoda ini merupakan cara sistematis, untuk

mendapatkan keputusan bersama dari suatu kelompok yang terdiri

dari para ahli dan berasal dari disiplin yang berbeda. Kelompok ini

tidak bertemu secara bersama dalam suatu forum untuk berdiskusi,

tetapi merka diminta pendapatnya secara terpisah dan tidak boleh

Page 18: Faktor yang Mempengaruhi Permintaan INDUSTRI... · Web viewUntuk menumpuk bahan – bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran

24

saling berunding. Hal ini dilakuan untuk menghindari pendapat

yang bias karena pengaruh kelompok. Pendapat yang berbeda

secara signifikan dari ahli yang lain dalam kelompok tersebut akan

ditanyakan lagi kepada yang bersangkutan, sehingga diperoleh

angka estimasi pada interval tertentu yang dapat diterima. Metoda

delphi ini dipakai dalam peramalan teknologi yang sudah

digunakan pada pengoperasian jangka panjang. Selain itu, metoda

ini juga bermamfaat dalam pengembangan produk baru,

pengembangan kapasitas produksi, penerobosan ke segmen pasar

baru dan strategi keputusan bisnis lainnya.

Metoda Penelitian Pasar. Metoda ini mengumpulkan dan

menganalisa fakta secara otomatis pada bidang yang berhubungan

dengan pemasaran. Salah satu teknik utama dalam penelitian pasar

ini adalh survei konsumen. Survei konsumen akan memberikan

informasi mengenai selera yang diharapkan konsumen, dimana

informasi tersebut diperoleh dari sampel dengan kuesioner.

Penelitian pasar sering digunakan dalam merencanakan produk

baru, sistem periklanan, dan promosi yang tepat. Hasil dari

penelitian pasar ini kadang-kadang juga dipakai sebagai dasar

peramalan permintaan produk baru.

2.13.3 Peramalan Objektif

Peramalan objektif merupakan prosedur peramalan yang mengikuti aturan-

aturan matematis dan statistik dalam menunjukan hubungan antara permintaan

Page 19: Faktor yang Mempengaruhi Permintaan INDUSTRI... · Web viewUntuk menumpuk bahan – bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran

25

dengan satu atau lebih variabel yang mempengaruhinya. Selain itu peramalan

objektif juga mengasumsikan bahwa tingkat keeratan dan macam dari hubungan

antara variabel-variabel bebas dengan permintaan yang terjadi pada masa lalu

akan berulang juga pada masa yang akan datang. Peramalan objektif terdiri atas

dua metoda, yaitu metoda intristik dan metoda ektrinsik.

Metoda Intrinsik. Metoda ini membuat peramalan hanya

berdasarkan proyeksi permintaan historis tanpa

mempertimbangkan faktor-faktor eksternal yang mungkin

mempengaruhi besarnya permintaan. Metoda ini hanya cocok

untuk peramalan jangka pendek pada kegiatan produksi, di mana

dalam rangka pengendalian produksi dan pengendalian persediaan

bahan baku seringkali perusahaan harus melibatkan banyak item

yang berbeda. Hal ini tentu membosankan sehingga memerlukan

metoda-metoda peramalan yang mudah dan murah. Metoda

Intrinsik diwakili oleh analisis deret waktu.

Pada metode deret berkala, ada 4 pola data dasar yang merupakan hasil

dari pemetaan, yaitu :

Pola konstan

Terjadi bila nilai data berfluktuasi di sekitar nilai rata-rata yang

konstan. Contoh dalam kasus ini adalah penjualan suatu produk

yang tidak mengalami peningkatan ataupun penurunan selama

jangka waktu tertentu.

Pola Musiman

Page 20: Faktor yang Mempengaruhi Permintaan INDUSTRI... · Web viewUntuk menumpuk bahan – bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran

26

Terjadi bila suatu deret dipengaruhi oleh faktor musiman.

Penjualan dari produk seperti minuman ringan, es krim, dan gahan

bakar pemanas ruangan semuanya menunjukan jenis pola ini.

Pola Siklus

Terjadi bila datanya dipengaruhi oleh fluktuasi ekonomi jangka

panjang seperti yang berhubungan dengan siklus bisnis. Sebagai

contoh dalam pola ini adalah penjualan produk mobil,baja dan

produk utama lainnya. Perbedaaannya dengan pola musiman

adalah pola siklus mempunyai durasi yang lebh panjang dan

bervariasi dari satu siklus ke siklus yang lain.

Pola Trend

Terjadi bila terdapat kecenderungan kenaikan atau penurunan data

daam jangka panjang. Pola ini disebabkan antara lain oleh

bertambahnya populasi, perubahan pelanggan dan pengaruh

budaya.

Metoda Ekstrinsik. Metoda ini mempertimbangkan faktor-faktor

eksternal yang mungkin dapat mempengaruhi besarnya permintaan

di masa yang akan datang dalam model peramalannya. Metoda ini

lebih cocok untuk peramalan jangka panjang karena dapat

menunjukan hubungan sebab akibat yang jelas dalam hasil

peramalanya sehingga disebut metoda kausal dan dapat

memprediksi titik-titik perubahan. Kelemahan dari metoda ini

adalah dalam hal mahalnya biaya aplikasi dan frekuensi perbaikan

Page 21: Faktor yang Mempengaruhi Permintaan INDUSTRI... · Web viewUntuk menumpuk bahan – bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran

27

hasil peramalan yang rendah karena sulitnya menyediakan

informasi perubahan faktor-faktor eksternal yang terukur. Metoda

ekstrinsik banyak dipakai untuk peramalan pada tingkat agregat.

Metoda ini akan diwakili oleh metoda regresi.

2.14 Metode Peramalan Yang Digunakan

2.14.1 Metode Moving Avarege (MA)

Menurut metode Moving Avarege, jumlah permintaan produk pada masa

yang akan datang dapat diperkirakan dengan mengekstrapolasi jumlah rata-rata

permintaan selama urutan waktu tertentu masa yang lampau, misalnya 2 tahun

berurutan. Adapun langkah-langkah dalam menentukan perkiraan produk pada

masa yang akan datang adalah sebagai berikut :

Angka permintaan produk pada masa-masa yang lalu disusun

dalam sebuah table.

Menghitung jumlah permintaan produk tiap urutan masa tertentu.

Menghitung jumlah rata-rata permintaan tiap urutan masa diatas

Menghitung selisih jumlah permintaan rata-rata tiap urutan masa

Perkiraan permintaan produk pada masa yang kan datang, dihitung

dengan menambah jumlah rata-rata urutan masa terrakhir, dengan

dua kali selisih permintaan rata-rata tahun terakhir.

Rumus untuk mencari peramalannya adalah sebagai berikut :

Menghitung metode Moving Average dilakukan dengan persamaan:

Page 22: Faktor yang Mempengaruhi Permintaan INDUSTRI... · Web viewUntuk menumpuk bahan – bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran

28

HP (i+1)=Al (i)=x (i )+x (i−1 )+...+x (i−n+1)

n

Dimana HP ( i+1 ) = harga peeramalan untuk waktu (i+1 )

Al (i ) = moving average dari waktu (i)

x (i ) = harga actual pada waktu (i)

n = jumlah periode yang dilibatkan

2.14.2 Peramalan Exponensial Smoothing

Langkah- langkah yang diterapkan dalam menghitung peramalannya

adalah sebagai berikut:

Angka permintaan produk pada masa-masa yang lalu disusun

dalam sebuah table.

Menghitung jumlah permintaan produk tiap urutan masa tertentu.

Menghitung jumlah rata-rata permintaan tiap urutan masa diatas.

Menghitung selisih jumlah permintaan rata-rata tiap urutan masa

Perkiraan permintaan produk pada masa yang akan datang, dihitung

dengan rumus sebagai berikut :

Menghitung metode Exponential Smoothing dilakukan dengan persamaan:

F t+1=¿ αDt +(1−α)F t ¿

Page 23: Faktor yang Mempengaruhi Permintaan INDUSTRI... · Web viewUntuk menumpuk bahan – bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran

29

F = forecast

D = actual demand

a = smoothing constant

2.14.3 Metode Regresi Linier

Dalam metode regresi, suatu model perlu dispesifikasikan sebelum

pengumpulan data dan analisisnya. Metode regresi linier sederhana dengan

variabel pengaruh tunggal, dinyatakan secara matematis sebagai berikut:

y '=a+bx

Dimana:

y’ : perkiraan permintaan

x : variabel bebas yang mempengaruhi y

a : nilai tetap y bila x = 0 (merupakan perpotongan dengan sumbu y)

b : derajat kemiringan persamaan garis regresi

Dalam model ini diasumsikan nilai x dan nilai y sebanyak n pasang,

Pasangan x dan y ini dinyatakan sebagai (x1,y1), (x2,y2),...(xn,yn). Simbol y

menunjukan nilai y yang diamati, sedangkan simbol y’ menunjukan titik pada

garis yang diekspresikan pada persamaan y’ = a + bx.

Nilai dari a dan b pada persamaan regresi dapat dihitung dengan rumus:

Page 24: Faktor yang Mempengaruhi Permintaan INDUSTRI... · Web viewUntuk menumpuk bahan – bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran

30

b=∑ XiYi∑ X i2

b=n ∑ XiYi−∑ Xi∑Yi∑ X i2−(∑ X i2)

a=Y−b X

2.14.4 Pendekatan Peramalan

Dengan mempertimbangan bahwa penggunaan metoda statistik yang

dilakukan pada data yang lalu adalah cara yang realistis untuk melakukan

peramalan permintaan yang akan datang, dilakukan langkah sebagai berikut:

1. Membuat plot permintaan terhadap waktu (demand versus time)

2. Menentukan teknik yang digunakan.

3. Mengevaluasi error yang diharapkan.

4. Mengambil keputusan untuk menggunakan teknik yang

dipertimbangkan atau berusaha mendapatkan yang lebih baik.

2.14.5 Ukuran Akurasi Hasil Peramalan

Ukuran akurasi hasil peramalan merupakan ukuran tentang tingkat

perbedaan antara hasil peramalan dengan permintaan yang terjadi untuk melihat

kesalahan peramalan.

Ukuran yang biasa digunakan adalah:

Page 25: Faktor yang Mempengaruhi Permintaan INDUSTRI... · Web viewUntuk menumpuk bahan – bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran

31

1. Rata-rata Deviasi Mutlak (Mean Absolute Deviation = MAD )

MAD merupakan rata-rata kesalahan mutlak selama perioda tertentu tanpa

memperhatikan apakah hasil peramalan lebih besar atau lebih kecil

dibandingkan kenyataannya. Secara matematis, MAD dirumuskan sebagai

berikut :

MAD=∑|A t−F t

n |

Di mana:

A = Permintaan Aktual pada perioda – t

Ft = Peramalan Permintaan pada perioda –t

n = Jumlah Perioda Peramalan yang terlibat

2. Rata-Rata Kuadrat Kesalahan ( Mean Square Error = MSE )

MSE dihitung dengan menjumlahkan kuadrat semua kesalahan peramalan

pada setiap perioda dan membaginya dengan jumlah perioda peramalan.

Secara matematis, MSE dirumuskan sebagai berikut :

MSE = ∑ ( A t−Ft )

2

n

3. Rata-Rata Kesalahan Peramalan ( Mean Forecast Error = MFE)

Page 26: Faktor yang Mempengaruhi Permintaan INDUSTRI... · Web viewUntuk menumpuk bahan – bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran

32

MFE sangat efektif untuk mengetahui apakah suatu hasil peramalan

selama perioda tertentu terlalu tinggi atau terlalu rendah. MFE dihitung

dengan menjumlahkan semua kesalahan peramalan selama perioda

peramalan dan membaginya dengan jumlah perioda peramalan. Secara

matematis, MFE dinyatakan sebagai berikut :

MFE =∑ ( A t−Ft )

n

4. Rata-Rata Persentase Kesalahan Absolut (Mean Absolute Percentage

Error = MAPE ).

MAPE merupakan ukuran kesalahan relatif. MAPE menyatakan

persentase kesalahan hasil peramalan terhadap permintaan aktual selama

perioda tertentu yang akan memberikan informasi persentase kesalahan

terlalu tinggi atau terlalu rendah. Secara matematis, MAPE dinyatakan

sebagai berikut :

MAPE = (100

n )∑|At−F t

A t|

Beberapa teknik yang diarahkan untuk meminimalkan total ongkos set up dan ongkos simpan antara lain :

a. Metode Economic Order Quantity (EOQ)

Adalah total biaya minimum akan didapat bila biaya pesan dan

biaya simpannya juga minimum. Namun metode ini harus

Page 27: Faktor yang Mempengaruhi Permintaan INDUSTRI... · Web viewUntuk menumpuk bahan – bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran

33

diasumsikan bahwa kebutuhan bersifat kontinyu dengan pola

permintaan yang stabil. Dengan rumus EOQ = √2CR/H

b. Metode Lot For Lot (L4L)

Metode L4L seringkali disebut sebagai pesanan diskrit, merupakan

teknik yang sederhana serta akan mampu memenuhi semua

kebutuhan yang ada. Dengan metode ini semua kebutuhan bersih

dan jumlah lot pemesanan yang diperlukan sama dengan jumlah

kebutuhan bersih.Kegunaan dari teknik ini adalah mempperkecil

ongkos simpan bagi barang-barang atau item yang diproduksi

secara mahal.

c. Biaya Total Terkecil (Least Total Cost)

Metode ini merupakan teknik lot sizing yang menghitung jumlah

pemesanan dengan membandingkan antara set up cost & Carrying

cost untuk lot sizing yang bervariasi dan memilih sebuah lot yang

memberikan atau mempunyai set up cost & Carrying cost yang

hampir sama.

d. Biaya Unit yang Terkecil (Least Unit Cost)

LUC ini merupakan teknik yang menambah biaya set up dan

penyimpanan untuk setiap lot dan dibagi dengan jumlah unit

disetiap lot dengan mengambil sebuah lot dengan unit cost yang

paling kecil.

Metoda yang umum dipakai dalam prakteknya adalah Lot-for-Lot\

1. Offsetting (Penentuan Waktu Pemesanan).

Page 28: Faktor yang Mempengaruhi Permintaan INDUSTRI... · Web viewUntuk menumpuk bahan – bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran

34

Langkah ini bertujuan agar kebutuhan komponen dapat tersedia tepat pada

saat dibutuhkan dengan memperhitungkan lead time pengadaan komponen

tersebut. Lead time adalah besarnya waktu saat barang mulai dipesan tau

diproduksi sampai barang tersebut selesai dan diterima siap untuk dipakai.

Tabel dibawah ini sebagai contoh proses offsetting dengan lead time

selama dua periode:

Tabel 2.4 Contoh Perhitung Offsetting

Periode 1 2 3 4 5 6 7 8 total

Ukuran

Lot

10 15 25

Rencana

pemesanan

10 15 25

Offsetting merupakan langkah akhir penerapan sistem MRP pada suatu item.

Perhitungan selanjutnya dilakukan pada item level dibawahnya.

1. Explosion.

Adalah proses perhitungan kebutuhan kotor untuk tingkat item

(komponen) pada level yang lebih rendah dari struktur produk yang

tersedia berdasarkan atas rencana pesanan. Untuk perhitungan kebutuhan

kotor ini, diperlukan struktur produk dan informasi mengenai berapa

jumlah kebutuhan tiap item untuk item yang akan dihitung. Dalam proses

ini data mengenai struktur produk harus tersedia secara akurat.

Ketidakarutan data tersebut akan mengakibatkan kesalahan pada

perhitungan kebutuhan dibawahnya. Dengan data struktur produk dapat

Page 29: Faktor yang Mempengaruhi Permintaan INDUSTRI... · Web viewUntuk menumpuk bahan – bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran

35

ditentukan kearah komponen mana harus dilakukan explosion. Struktur

produk juga harus langsung dimodifikasi bila ada perubahan pada cara

produksi atau perakitan. Dibawah ini contoh proses explosion produk:

Tabel 2.5 Contoh perhitungan Explosion

Tabel 0 :

Periode 1 2 3 4 5 6 7 8 total

Ukuran Lot 10 15 25

Rencana

pemesanan

10 15 25

Tabel 1 :

Periode 1 2 3 4 5 6 7 8 total

KK 10 15 25

2.15 Menentukan Pesanan Persediaan

Menentukan pesanan persediaan ialah dengan menentukan berapa banyak

jumlah persediaan yang dibutuhkan perusahaan dalam menjalankan kegiatannya.

Untuk itu diperlukan metode EOQ (Economic Order Quanitity) agar dapat

menentukan persediaan yang ekonomis. Menurut Carter (2009, h.314) Kuantitas

Perusahaan Ekonomis (Economic Order Quantity – EOQ) adalah jumlah

persediaan yang dipesan pada suatu waktu yang meminimalkan biaya persediaan

tahunan

Page 30: Faktor yang Mempengaruhi Permintaan INDUSTRI... · Web viewUntuk menumpuk bahan – bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran

36

Perhitungan EOQ menurut Heizer, Render (2010, h.94) yaitu :

EOQ atauQ '=√ 2 DSH

Keterangan :

Q = Jumlaah per pesanan

Q'= Jumlah optimum unit per pesanan

D = Permintaan tahunan dalam unit

S = Biaya pemesanan untuk setiap pesanan

H = Biaya penyimpanan per unit per tahun

2.16 Persediaan Pengaman (Safety Stock)

Untuk memesan suatu barang sampai barang itu datang, diperlukan jangka

wakt yang bervariasi dari beberapa bulan. Perbedaan waktu antara saat memesan

sampai saat barang datang dikenal dengan istilah waktu tenggang (lead time).

Waktu tenggang sangat dipengaruhi oleh ketersediaan dari barang itu sendiri dan

jarak lokasi antara pembeli dan pemasok berada. Maka dari itu safety stok sangat

diperlukan.

Besarnya persediaan pengaman dapat dihitung sebagai berikut :

Z=SSσ

atau SS=Zσ

Page 31: Faktor yang Mempengaruhi Permintaan INDUSTRI... · Web viewUntuk menumpuk bahan – bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran

37

Keterangan :

X = Tingkat Persediaan

µ = Rata – rata permintaan

σ = Standar deviasi permintaan selama waktu tenggang

SS = Persediaan pengaman

Z = Safety factor

2.16 Titik Pemesanan Kembali (Reorder Point)

Menurut Heizer, Render (2010, h.98) Tingkat pemesanan kembali (Rider

Point / ROP) adalah suatu titik atas batas dari jumlah pesediaan yang ada pada

suatu saat dimana pemesanan harus diadakan kembali.

Perusahaan sering mengalami kendala dalam menjalankan kegiatan

produksinya, diantaranya yaitu persediaan yang kurang memadai yang

diakibatkan oleh keterlambatan pembelian kembali stock persediaan bahan baku,

sehingga dapat memperlambat proses produksi.

Titik menunjukan kepada bagian pembelian untuk mengadakan pemesanan

kembali persediaan untuk mengganti persediaan yang telah digunakann dalam

menentukan titik ini, harus diperhatikan besarnya penggunaan bahan selama

bahan – bahan yang dipesan belum dating dan persediaaan minimum. Besarnya

penggunaan bahan selama bahan – bahan yang dipesan belum diterima, ditentukan

oleh 2 faktor, yaitu :

Page 32: Faktor yang Mempengaruhi Permintaan INDUSTRI... · Web viewUntuk menumpuk bahan – bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran

38

1. Lead time

2. Tingkat penggunaan rata – rata.

Saat pemesanan kembali (reorder point), dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :

a. Menentukan jumlah bahan baku selama lead time ditambah dengan

satu persentase tertentu.

b. Menentukan jumlah pemakaian bahan selama lead time ditambah

dengan persediaan pengaman yang telah ditetapkan.

Dalam menghitung reorder point menggunakan rumus sebagai berikut :

ROP=(D × L)+SS

Keterangan :

ROP = Pemesanan kembali (reorder point)

SS = Safetu stock

D = Tingkat pemakaian rata – rata perhari kerja

T = lead time.