faktor yang mempengaruhi pencarian informasi …
TRANSCRIPT
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENCARIAN
INFORMASI ONLINE DAN PENGARUHNYA
TERHADAP NIAT PEMBELIAN ULANG
(Study Kasus Traveloka)
Oleh :
SUSI RAHAYU
ID. 014201305018
Skripsi Dipersembahkan Untuk
Fakultas Bisnis President University
Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Manajemen
Mei 2018
i
LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
Dewan Penguji menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Faktor
yang Mempengaruhi Pencarian Informasi Online dan
Pengaruhnya Terhadap Niat Pembelian Online (Studi Kasus
Traveloka)” yang diajukan oleh Susi Rahayu dari Fakultas Bisnis
telah dinilai dan disetujui untuk lulus sidang pada tanggal 22 Mei
2018.
Dr. H. Dedi Rianto Rahadi
Ketua Panel Penguji
Siska Purnama Manurung, S.Kom., MM
Penguji I
Jhanghiz Syahrivar, M.M
Penguji II
ii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS
Penulis menyatakan bahwa skripsi, yang berjudul “Faktor yang
Mempengaruhi Pencarian Informasi Online dan Pengaruhnya
Terhadap Niat Pembelian Online (Studi Kasus Traveloka)” yang
disusun untuk melengkapi persyaratan menjadi Sarjana Ekonomi pada
Program Studi S1 Manajemen, President University Cikarang, Bekasi.
Sejauh yang penulis ketahui, skripsi ini bukan merupakan tiruan dan
belum pernah diajukan ke Universitas lain manapun diterbitkan baik
sebagian maupun secara keseluruhan.
Cikarang, Indonesia, 18 Mei 2018
Susi Rahayu
014201305018
iii
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini berfokus pada berbagai faktor yang mempengaruhi
pencarian informasi online yaitu utilitarian, hedonis, keuntungan memesan,
pengalaman pembelian dan pencarian informasi terhadap online repurchase
intention. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Analisis data yang
digunakan adalah analisa jalur yang merupakan suatu analiasa yang dilakukan
dengan menggunakan korelasi dan regresi sehingga dapat diketahui untuk sampai
pada variable dependent terakhir, harus lewat jalur langsung atau melalui variable
intervening. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa utilitarian tidak
berpengaruh signifikan terhadap online repurchase intention sedangkan hedonis,
keuntungan memesan, pengalaman pembelian secara langsung berpengaruh
signifikan terhadap online repurchase intention melalui pencarian informasi.
Kata kunci: utilitarian, hedonis, online repurchase intention
iv
ABSTRACT
Purpose of this research focuses on various factors influence online information
searching is utilitarian, hedonic, ordering advantages, purchasing experience and
information retrieval of online repurchase intention. This study uses a
quantitative approach. Analysis of the data used is the path analysis which is an
analiasa done by using correlation and regression so it can be known to arrive at
the last dependent variable, must be through direct path or through variable
intervening. The results of this study show that the utilitarian model has no
significant effect on online repurchase intention while the hedonis, ordering
profit, purchasing experience directly affects online repurchase intention through
information retrieval, while the information search significantly affects online
repurchase intention.
Keywords: utilitarian, hedonic, online repurchase intention
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamiin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan
skripsi ini. Shalawat beserta salam semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada
jungjungan alam yaitu nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarganya dan para
sahabatnya dan seluruh pengikutnya termasuk kita semua, semoga mendapat
safaatnya dihari yaumil kiyamah. Amin
Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar sarjana pada program studi manajemen bisnis fakultas bisnis President
University. Judul yang penulis ajukan adalah “Faktor yang Mempengaruhi
Pencarian Informasi Online dan Pengaruhnya Terhadap Niat Pembelian Ulang”
(Studi kasus Traveloka).
Selesainya kegiatan dan penyusunan skripsi yang telah penulis laksanakan ini
tidak luput dari bantuan dan motivasi serta partisipasi dari semua pihak, untuk itu
dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan
terima kasih kepada:
1. Allah S.W.T. atas segala curahan kasih sayangnya sampai detik ini kepada
penulis.
2. Bapak Jhanghiz Syahrivar, SE., MM selaku Dosen pembimbing skripsi atas
waktu yang telah diluangkan untuk arahan, bimbingan, petunjuk, dan
nasehat dalam proses pembuatan skripsi hingga selesai.
3. Dr. Dra. Genoveva, M.M., selaku ketua program studi jurusan manajemen
President University.
4. Seluruh staf pengajar dan manajemen fakultas bisnis President University
yang telah memberikan bekal ilmu yang bermanfaat.
5. Kedua orang tuaku tercinta Ayahanda Namin Suherman dan Ibunda
Misnik serta kakakku tersayang Warsan Sutrisna yang senantiasa
vi
memberikan perhatian, dukungan semangat dan Doa yang tak pernah
putus dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Teman-teman angkatan 2013 yang selalu memberikan support dan
dorongan moril.
7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah
berkenan memberikan bantuan kepada penulis, semoga Allah memberikan
balasan terbaik, Amiin.
Tak ada gading yang tak retak, begitu pula dengan skripsi ini. Penulis menyadari
bahwa selama dari awal proses penelitian sampai pada penyusunan skripsi ini,
banyak kesulitan dan hambatan yang dihadapi. Namun, penulis banyak belajar
mengenai hal tersebut. Tidak hanya berhubungan dengan tema skripsi, melainkan
juga berbgai input dan nasihat dari berbagai pihak untuk pengembangan diri
penulis, terutama terkait dengan attitude dan soft skill. Penulis juga menyadari
bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Akan tetapi, penulis
berharap agar skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak.
Cikarang, 18 Mei 2018
Penulis,
Susi Rahayu
ID.014201305018
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI ............................................... i
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS .................................................... ii
ABSTRAK ............................................................................................................ iii
ABSTRACT .......................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................. x
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 LATAR BELAKANG .............................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................... 10
1.3 Rumusan Masalah .................................................................................. 11
1.4 Tujuan Penelitian .................................................................................... 11
1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................. 12
1.6 Lingkup dan Batasan Penelitian ............................................................. 13
1.7 Sistematika Penulisan ............................................................................. 13
BAB II .................................................................................................................. 15
TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................... 15
2. Pendekatan Penelitian ............................................................................. 15
2.1 Nilai (Value) ........................................................................................... 15
2.2 Nilai Utilitarian dalam pencarian informasi ........................................... 16
2.3 Nilai Hedonis dalam pencarian informasi .............................................. 17
2.4 Keuntungan Memesan dalam pencarian informasi ................................ 18
2.5 Pengalaman Pembelian dalam pencarian informasi ............................... 18
2.6 Pencarian informasi dalam online repurchase intention ......................... 20
2.7 Pembelian berulang (Repurchase intention) .......................................... 20
2.7.1 Definisi Repurchase intention ....................................................................... 20
2.7.2 Dimensi Online Repurchase Intention .......................................................... 21
2.8 Penelitian Terdahulu ............................................................................... 22
2.9 Research Gaps ........................................................................................ 24
BAB III ................................................................................................................. 26
METHODOLOGI PENELITIAN ..................................................................... 26
viii
3.1 Rancangan Penelitian ............................................................................. 26
3.2 Kerangka Penelitian ............................................................................... 27
3.3 Definisi Operasional ............................................................................... 28
3.4 Instrumen Penelitian ............................................................................... 31
3.5 Sumber Data ........................................................................................... 33
3.6 Metode Pengumpulan Data .................................................................... 34
3.7 Populasi dan Sampel .............................................................................. 35
3.7.1 Populasi ......................................................................................................... 35
3.7.2 Sampel ........................................................................................................... 35
3.8 Metode Analisis Data ............................................................................. 36
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................................. 36
3.9.1 Uji Validitas .................................................................................................. 36
3.10 Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 39
3.11 Analisis Jalur (Path Analysis) ................................................................ 42
BAB IV PEMBAHASAN ..................................................................................... 44
4.1 Profil Perusahaan .................................................................................... 44
4.1.1 Sejarah Perusahaan ....................................................................................... 44
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan .............................................................................. 45
4.1.3 Logo Per usahaan .......................................................................................... 46
4.2 Analisa Data Responden ........................................................................ 47
4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Data ......................................................... 52
4.3.1 Uji Validitas .................................................................................................... 52
4.4 Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 55
4.5 Uji Analisi Jalur (Path Analysis) ............................................................ 59
4.5.1 Analisis jalur secara umum ............................................................................ 60
4.5.2 Analisis Jalur Model Pertama ....................................................................... 61
4.5.3 Analisis Jalur Model Kedua .......................................................................... 63
4.6 Pembahasan ............................................................................................ 68
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 73
5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 73
5.2 Saran ....................................................................................................... 73
REFERENSI ......................................................................................................... 75
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Ranked by Internet Users 2013-2018 ........................................... 1
Gambar 1.2 Data Penggunaan Internet di Bidang Ekonomi .......................... 2
Gambar 1.3 Keinginan untuk Membeli Produk/ Jasa Secara Online 2018 ... 3
Gambar 1.4 Traffic Overview Traveloka.com Jan 2018 ................................. 5
Gambar 1.5 Traffic Overview Traveloka.com April 2018 ............................... 5
Gambar 1.6 Total Visits Traveloka.com 2018 .................................................. 6
Gambar 1.7 Top 9 Untuk Booking Hotel dan Pesawat Online 2018 ............... 6
Gambar 1.8 Pengalaman Refund Tiket Pesawat dan Hotel ............................. 8
Gambar 1.9 pengalaman refund tiket pesawat ................................................. 8
Gambar 3.1 kerangka penelitian ...................................................................... 27
Gambar 3.2 Skala Likert ................................................................................... 32
Gambar 4.1 Hasil Pengujian Normalitas Histogram ...................................... 56
Gambar 4.2 Hasil Pengujian Normalitas Dengan P-P- Plot .......................... 57
Gambar 4.3 Hasil Uji Heterokadastisitas ........................................................ 59
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ..........................................................................22
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ...........................................................29
Tabel 3.2 Kuesioner Skala Likert.......................................................................32
Tabel 3.3 Nilai Keandalan Cronbach Alpha .....................................................38
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Nilai Utilitarian (X1) ...........................47
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Nilai Hedonis (X2) .................................48
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Keuntungan Memesan (X3 ) .................49
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Pengalaman Pembelian (X4) .................50
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Pencarian Informasi (Y) ........................51
Tabel 4.6 Karakteristik Responden Niat Pembelian Ulang (Z) ......................52
Tabel 4.7 Pengujian Validitas Kuesioner ..........................................................53
Tabel 4.8 Hasil Pengujian Reabilitas .................................................................55
Tabel 4.9 Hasil Pengujian Multikolinearitas ....................................................58
Tabel 4.10 Hasil Uji Jalur Model Pertama .......................................................61
Tabel 4.11 Hasil Uji Jalur Model Kedua ..........................................................63
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Menurut Jamali et al (2015) internet telah menjadi lebih terkenal saat ini
sebagai pertumbuhan teknologi yang cepat. Jamali et al (2014) menyatakan
ketika Internet berkembang, orang dapat menggunakan Internet untuk tujuan
apapun. Ini tidak hanya akan digunakan sebagai alat untuk melakukan media
networking, tetapi juga media transaksi di pasar global.
Gambar 1. 1 Tingkat Pengguna Internet Dunia
Sumber : https://www.internetworldstats.com (2017)
Gambar 1.1 memperlihatkan pada saat ini penggunaan internet berkembang
pesat di Indonesia, hal ini dibuktikan pengguna internet terbesar ke 5 di
dunia adalah indonesia dengan jumlah pengguna internet aktif yaitu sebesar
143 juta orang di bulan Desember 2017
(https://www.internetworldstats.com/top20.htm).
2
Gambar 1. 2
Data penggunaan internet di Bidang Ekonomi
Sumber: https://apjii.or.id (2017)
Gambar 1.2 memperlihatkan dari hasil pemanfaatan internet di bidang
ekonomi tahun 2017 yaitu 45,14% digunakan sebagai pencarian informasi
mengenai harga, dan di urutan kedua 41,04% untuk mencari pekerjaan, dan
diurutan ketiga 37,82% mencari informasi untuk pembelian online dan di
posisi terakhir 16,83% yaitu internet digunakan untuk berjualan online.
Menurut Buttle & Groeger (2017) pencarian informasi melalui internet telah
menjadi salah satu sumber utama yang membantu konsumen untuk
melakukan pembelian. Bernando et al (2012) menyatakan konsumen lebih
banyak mencari informasi melalui internet dibandingkan dengan datang ke
tempat penjualan langsung. Perkembangan teknologi dan perkembangan
internet melahirkan perkembangan bisnis jaringan atau yang sering disebut
dengan istilah online shop yang lebih memudahkan konsumen mendapatkan
barang atau jasa yang diinginkan (Pamungkas, 2014).
Di Indonesia potensi penjualan e-commerce yang paling besar saat ini
adalah pada bidang travel. Urutan lima teratas produk ataupun jasa yang
ingin dibeli konsumen Indonesia via online ialah pemesanan tiket pesawat,
3
reservasi kamar hotel, pembelian ebook, produk fashion yang mencakup
pakaian, aksesoris hingga sepatu dan penjualan tiket acara mencakup tiket
bioskop, pertunjukkan, pameran dan pertandingan olahraga menurut
nielsen.com (2018).
Gambar 1. 3
Keinginan untuk Membeli Produk/jasa secara online 2018
(Top 5 Teratas)
Sumber : www.nielsen.com (2018)
Gambar 1.3 memperlihatkan konsumen indonesia berencana untuk membeli
secara online tiket pesawat (55%) serta melakukan pemesanan hotel dan biro
perjalanan (46%), membeli buku elektronik (ebook) (40%), membeli
pakaian/aksesori/sepatu (37%), dan lebih dari sepertiga konsumen
merencanakan untuk membeli tiket acara (34%) secara online
www.nielsen.com (2018). Dengan kata lain, keinginan untuk membeli produk
atau jasa secara online yang paling banyak diminati yaitu pembelian jasa
travel via online.
E-Commerce dapat terjadi antara organisasi bisnis dengan konsumen,
meliputi penggunaan Internet dan World Wide Web untuk penjualan produk
dan pelayanan untuk konsumen (Gong, 2009). Pagani & Mirabello (2011)
menyatakan dengan adanya e-commerce penjual juga dapat mengelola
4
hubungan mereka dengan pelanggan, dan juga mencari strategi bisnis baru
untuk mendorong "keterlibatan" pelanggan dan memungkinkan pelanggan
untuk terhubung dengan satu sama lain, sehingga meningkatkan kepuasan dan
keyamanan pelanggan untuk lebih merangsang penjualan (Harrigan et al,
2017).
Gangeshwer (2012) menyebutkan bahwa perdagangan menggunakan
elektronik, yang biasa dikenal dengan e-commerce, terdiri dari pembelian dan
penjualan produk atau layanan melalui sistem elektronik seperti internet dan
jaringan komputer lainnya. Begitu juga e-marketing dalam
menginformasikan, mengkomunikasikan, mempromosikan kepada pembeli,
menjual produk dan jasanya melalui internet (Wilde, 2013).
Sehingga munculnya e-commerce juga turut memajukan sektor pariwisata di
Indonesia karena memicu munculnya situs-situs yang menyediakan penjualan
tiket pesawat dan booking hotel. Salah satu keuntungan besarnya penggunaan
internet ini disadari oleh pelaku Online Travel Agent salah satunya adalah
Traveloka, Traveloka membuat sebuah situs resmi yaitu www.traveloka.com.
Traveloka adalah salah satu travel agent online. Baik tiket hotel, pesawat,
kereta. Traveloka sendiri memiliki 2 platform yaitu berbasis web atau dapat
diakses melalui PC dan adapula yang berbasis aplikasi yang dapat digunakan
pada gadget yang memiliki OS (Operating System) Android. Keuntungan
yang ditawarkan oleh Traveloka.com yaitu booking mudah tiket
pesawat,hotel dll, konsumen bisa langsung di satu tempat dan traveloka juga
memberikan salah satu kenyamanan pada konsumen dengan kemudahan
dalam pencarian informasi (Traveloka.com, 2018)
5
Gambar 1. 4
Traffic Overview Traveloka.com Januari 2018
Sumber : https://www.rank2traffic.com/traveloka.com (2018)
Gambar 1.4 memperlihatkan traffic overview Traveloka.com pada bulan januari
2018 berada pada global ranking 3437 dan pada tiga bulan berikutnya dapat
dilihat pada gambar 1.5 traveloka.com mengalami penurunan ranking sekitar 457.
Gambar 1. 5
Traffic Overview Traveloka.com April 2018
Sumber : www.alexa.com (2018)
6
Gambar 1. 6
Total visits Traveloka.com 2018
Sumber : www.alexa.com (2018)
Gambar 1.5 dan 1.6 memperlihatkan Traveloka selalu mengalami penurunan
rangking dari Januari 2018 di posisi 3.437. Dan terakhir April
2018 Traveloka berada pada peringkat 3.916 di dunia, menurun 457 peringkat
dari sebelumnya selama 3 bulan. Dapat di lihat juga pada gambar 1.6 bahwa
traffic visitors dari indonesia pada bulan April 2018 sebesar 38.10%
pengunjung yang mengunjungi Traveloka (Alexa.com).
Gambar 1. 7
Top 9 Untuk Booking Hotel dan Pesawat Online Dengan Harga Terbaik
Tahun 2018
Online shop Peringkat
Traveloka 1
NusaTrip 2
Tiket.com 3
Pegi.com 4
Utiket 5
Tiket2 6
Catallya 7
Airpaz 8
EzyTravel 9
Sumber: https://id.techinasia.com (2018)
7
Gambar 1.7 memperlihatkan top 9 situs untuk booking hotel dan pesawat
online dengan harga terbaik menurut techinasia.com tahun 2018 yaitu
ditempati oleh Traveloka dengan berada di posisi pertama mengalahkan
online travel lainnya dimana diposisi terakhir yaitu EzyTravel.
Mikalef et al (2013) menyatakan bahwa seseorang yang didorong nilai
utilitarian diprediksi akan mencari informasi dan melakukan pembelian
barang tanpa melihat media jual beli apa yang mereka gunakan. Seseorang
yang didorong oleh nilai hedonis sebaliknya melakukan pencarian informasi
atas dorongan untuk mencari kesenangan yang diperoleh dari proses
pencarian informasi itu sendiri dan bukan manfaat dari produk yang dibeli.
Sedangkan Hanzae et al (2013) menyatakan konsumen yang memiliki nilai
utilitarian mengacu pada pemikiran yang benar-benar rasional dan objektif,
sedangkan hedonis mengacu pada pemikiran yang subjektif dan emosional.
Menurut Khristianto (2011) Belanja online melalui internet menawarkan
beberapa keuntungan, keuntungan tersebut diantaranya adalah belanja dapat
dilakukan dimana saja dan kapan saja dengan biaya yang lebih rendah untuk
mengakses informasi. Terdapat konsumen yang mengalami kendala atau
mendapatkan pengalaman yang tidak menyenangkan, dimana konsumen
merasa dirugikan atau kecewa terdahap pihak Traveloka mengenai reschedule
dan juga refund tiket atau E-ticketing. Menurut Kinanti & Baridwan (2013)
E-ticketing adalah suatu proses pemesanan kebutuhan penerbangan atau hotel
yang dapat dilakukan secara online dengan terhubung melalui website yang
tersedia sehingga proses e-commerce berjalan seutuhnya.
8
Gambar 1. 8
Pengalaman refund tiket pesawat dan hotel
Sumber : https://trustedcompany.com/id/reviews-traveloka.com (2017)
Gambar 1. 9
Pengalaman refund tiket pesawat
Sumber : https://news.detik.com (2017)
9
Gambar 1.8 memperlihatkan salah satu pelanggan Traveloka yang memiliki
pengalaman buruk setelah melakukan transaksi di Traveloka. Beliau
memesan voucher hotel dan ingin memperpanjang penginapan akan tetapi
pihak Traveloka tidak bisa refund dikarenakan voucher hotel susah untuk
keluar, beliau merasa kecewa karena pada saat menelpon pihak hotel ternyata
uang yang beliau transfer belum diterima oleh pihak hotel yang akan menjadi
tempat penginapan, konsumen tersebut pun melakukan komplain kepada
Traveloka akan tetapi tidak mendapatkan respon yang baik dari Traveloka.
Kemudian seorang pelanggan lainnya yang memiliki pengalaman buruk
setelah melakukan transaksi di traveloka seperti yang ditampilkan pada
gambar 1.9, menceritakan bahwa ia membeli tiket pesawat dan tanggal yang
sudah ditentukan berubah otomatis dan pada saat pelanggan tersebut
menunjukan tiket dan ternyata tiket sudah hangus dan tidak bisa digunakan.
Konsumen tersebut menghubungi pihak traveloka akan tetapi pihak
Traveloka tidak merasa melakukan kesalahan pada tiket tersebut dan respon
Traveloka pun sangat lambat.
Ling et al. (2010) menyatakan jika pengalaman pembelian online sebelumnya
menghasilkan hasil yang memuaskan ini akan menyebabkan pelanggan untuk
terus berbelanja di Internet dalam waktu panjang. Sayangnya, jika
pengalaman masa lalu bersifat negatif, pelanggan akan enggan untuk terlibat
dalam belanja online di masa depan.
Inilah presepsi dari apa yang pelanggan dapatkan setelah melakukan transaksi
online. Sehingga apabila konsumen merasa puas dengan suatu produk online
dan akhirnya akan mengarah pada terjadinya pembelian ulang pada
pembelanjaan online Traveloka (Park et al, 2010). Huang et al (2011)
menyatakan pengalaman pencarian informasi produk melalui internet dan
pernah melakukan pembelian secara online memiliki efek positif pada niat
untuk membeli kembali secara online. Menurut Suhari et al (2011) niat beli
ulang adalah rencana untuk membeli kembali barang atau jasa di masa
mendatang. Menurut Julianto (2012) niat beli ulang ini ditunjukkan melalui
10
adanya sikap positif dan perasaan senang terhadap suatu produk yang telah
dibeli sebelumnya dan kemudian akan diikuti dengan tindakan membeli
kembali dengan produk yang sama. Pramudyo (2016) menyatakan konsumen
yang merasa puas akan membeli kembali dari produsen/situs yang sama
terhadap barang dan jasa yang dikonsumsinya.
Zhang et al (2012) menyatakan pengalaman pembelian di masa lalu yang di
rasakan oleh konsumen akan berdampak ke masa mendatang untuk
melakukan pembelian kembali dan menginformasikan kinerja produk atau
jasa yang dirasakannya kepada orang lain.
Menurut Samad (2014) dari sekian banyak srategi yang dilakukan oleh
pemasar dalam suatu perusahaan, tentu memiliki tujuan yang sama. Tujuan
setiap perusahaan tentunya mendapat konsumen yang selalu melakukan
proses pembelian ulang, meningkatkan penjualan dengan cara
menguntungkan perusahaan.
Tujuan peneliti adalah untuk mengetahui faktor yang berpengaruh seperti
nilai utilitarian, nilai hedonis, resiko pembelian, keuntungan memesan dan
pengalaman pembelian terhadap pencarian informasi dalam niat pembelian
ulang. Berdasarkan latar belakang diatas yang telah diuraikan, maka peneliti
tertarik untuk meneliti dengan judul “FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PENCARIAN INFORMASI ONLINE DAN
PENGARUHNYA TERHADAP NIAT PEMBELIAN ULANG”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dijelaskan diatas maka dapat
diidentifikasikan masalah sebagai berikut :
1. Masih ada pelanggan yang merasa kecewa atas pelayanan yang diberikan
Traveloka
2. Terjadi penurunan terhadap global ranking di tiga bulan terakhir
3. Terdapat pengalaman- pengalaman refund tiket dan pesawat oleh
Traveloka
11
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah yang
dibahas dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah nilai utilitarian secara langsung mempengaruhi online
repurchase intention melalui pencarian informasi produk Traveloka ?
2. Apakah nilai hedonis secara langsung mempengaruhi online
repurchase intention melalui pencarian informasi produk Traveloka ?
3. Apakah keuntungan memesan secara langsung mempengaruhi online
repurchase intention melalui pencarian informasi produk Traveloka ?
4. Apakah pengalaman pembelian secara langsung mempengaruhi online
repurchase intention melalui pencarian informasi produk Traveloka ?
5. Apakah pencarian informasi secara langsung mempengaruhi online
repurchase intention produk Traveloka ?
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan identifkasi masalah yang telah diuraikan
diatas, maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Mengetahui adanya pengaruh signifikan secara langsung antara faktor
nilai utilitarian terhadap online repurchase intention melalui pencarian
informasi produk Traveloka
2. Mengetahui adanya pengaruh signifikan secara langsung antara faktor
nilai hedonis terhadap online repurchase intention melalui pencarian
informasi produk Traveloka
3. Mengetahui adanya pengaruh signifikan secara langsung antara faktor
keuntungan memesan terhadap online repurchase intention melalui
pencarian informasi produk Traveloka
4. Mengetahui adanya pengaruh signifikan secara langsung antara faktor
pengalaman pembelian terhadap online repurchase intention melalui
pencarian informasi produk Traveloka
12
5. Mengetahui adanya pengaruh signifikan secara langsung antara faktor
pencarian informasi terhadap online repurchase intention produk
Traveloka
1.5 Manfaat Penelitian
Dengan dilaksanakannya penelitian ini, maka hasil penelitian ini di harapkan
dapat memperoleh manfaat bagi banyak pihak antara lain:
1. Bagi peneliti
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta dapat menerapkan
pengalaman dan ilmu yang di peroleh selama perkuliahan ke dalam
praktek, khususnya yang ada hubungannya dengan masalah penelitian
tersebut.
2. Bagi akademisi
Dapat memberikan tambahan informasi yang berguna terhadap dunia
pendidikan khususnya pengetahuan di bidang pemasaran, selain itu
dapat di gunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.
3. Bagi perusahaan Online Travel Agent
Dapat lebih mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang berpengaruh
terhadap minat konsumen pada online Travel Agent sehinga dapat
meningkatkan penjualan dengan manfaat dari hasil penelitian ini.
Serta untuk membuka wawasan mengenai Online Travel Agent
lainnya, agar bisa berkompetisi dengan Traveloka.
4. Bagi konsumen Online Agent Travel
Menginformasikan terhadap konsumen bahwa bisnis online
merupakan sebuah peluang bisnis yang menjanjikan apabila di lihat
dari peningkatan jumlah orang yang belanja online dan memberitahu
konsumen faktor apa sajakah yang perlu di pertimbangkan sebelum
membeli di Online Travel Agent.
13
1.6 Lingkup dan Batasan Penelitian
Berkaitan dengan luasnya variasi pengalaman konsumen dalam melakukan
akses Internet. Adapun pembatasan masalah penelitian ini dilakukan
bertujuan agar pembahasan dapat dipaparkan dengan lebih terarah sehingga
tidak terjadi pembahasan yang melebar, maka peneliti hanya mengambil 5
(lima) faktor atau variabel dalam penelitian ini yaitu nilai utilitarian, nilai
hedonis, resiko pembelian, keuntungan memesan dan pengalaman pembelian.
Selain itu, untuk target penelitian (responden) adalah para konsumen yang
sudah pernah membeli produk tiket di Traveloka.com minimal satu kali
pembelian.
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan merupakan susunan penulisan skripsi yang bertujuan
memudahkan dalam menyusun dan memahami semua bagian dari penelitian
ini. Adapun sistematika penulisan skripsi ini dapat dijabarkan sebagai
berikut:
BAB I – PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, identifikasi
masalah, rumusan masalah, tujuan masalah, manfaat penelitian, batasan
penelitian dan sistematika penelitian.
BAB II – TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menjelaskan mengenai tinjauan pustaka yang berisi uraian
penelitian-penelitian sejenis yang pernah dilakukan sebelumnya, serta
teori-teori yang digunakan sebagai acuan dalam melakukan penelitian.
14
BAB III – METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menjelaskan bagaimana penelitian ini dilakukan. Termasuk
didalamnya adalah metode dan variabel penelitian, pengumpulan data,
pengambilan sampel, analisis serta interpretasi data.
BAB IV – HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN
Bab ini berisi tentang pembahasan analisa atas hasil-hasil penelitian yang
kemudian dibahas untuk menemukan jawaban atas masalah-masalah
penelitian.
BAB V – KESIMPULAN
Bab ini berisikan tentang pernyataan-pernyataan singkat yang merupakan
jawaban atas masalah-masalah penelitian.
15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Pendekatan Penelitian
Pencarian informasi adalah kumpulan data yang diproses dan diolah
menjadi data yang memiliki arti bagi penerimanya yang menggambarkan
suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk
pengambilan suatu keputusan. Suatu pembelian tidak akan berjalan dengan
baik tanpa adanya informasi (Yusup & Subekti, 2010). Sedangkan menurut
Pöyry et al (2013) penjualan online memungkinkan konsumen untuk
menelusuri informasi dan melakukan pembelian berdasarkan informasi yang
diakses. Seiring internet tumbuh menjadi salah satu yang paling melimpah
sumber informasi konsumen, penggunaan konsumen Internet untuk
pencarian informasi dan pilihan saluran mereka.
Dalam penelitian kali ini, pertama kami mengidentifikasi berbagai faktor
yang mempengaruhi niat untuk mencari secara online. Faktor-faktor ini
mencakup nilai utilitarian dalam pencarian informasi, nilai hedonis dalam
pencarian informasi, keuntungan yang dirasakan dari belanja Internet,
pengalaman pembelian online dan niat pembelian ulang.
2.1 Nilai (Value)
Nilai yang dirasakan dapat dibagi menjadi dua yaitu nilai utilitarian dan
nilai hedonis (Hung et al, 2010). Nilai utilitarian mengacu pada evaluasi
praktis dan rasional atau kegiatan belanja pada awalnya dilakukan oleh
konsumen secara rasional, yakni berkaitan dengan manfaat yang diberikan
produk tersebut (Utilitarian value). Menurut Yistiani et al (2012) saat ini
kegiatan belanja juga dipengaruhi oleh nilai yang bersifat emosional seperti
kenikmatan dan kesenangan, atau yang dikenal dengan nilai hedonis.
Sedangkan Kazakeviciute & Banyte (2012) menyatakan konsumen lebih
16
mengganggap nilai hedonis lebih subjektif dan bersifat pribadi dari pada
nilai utilitarian.
Jika mereka menemukan informasi yang memenuhi nilai individual, ia akan
meningkatkan proses pengambilan keputusan menurut Cho (2008). Hal lain
disampaikan oleh Cal & Adams (2014) saat konsumen melakukan
pembelian online konsumen akan mencari kebutuhan informasi melaui nilai
hedonis dan utilitarian untuk membuat keputusan pembelian yang lebih
baik, dimana nilai hedonis akan menggunakan perasaan bahagia atau senang
sedangkan utilitarian secara rasional.
2.2 Nilai Utilitarian dalam pencarian informasi
Menurut Andersson et al (2012) perilaku konsumen yang berorientasi pada
nilai utilitarian akan memilih produk secara efisien berdasar pada alasan
yang rasional. Menurut Bernardo et al (2012) Pembeli online lebih
memperhatikan nilai Utilitarian, nilai utilitarian merupakan penilaian
konsumen mengenai atribut fungsi dari suatu produk. Pendapat lain
disampaikan Subagio (2011) yang menyatakan bahwa utilitarian value
merupakan dorongan dalam diri seseorang untuk mengevaluasi motif
dalam mendapatkan produk atau jasa yang berkualitas, dan juga efisiensi
dalam waktu dan tenaga.
Motif pembelian utilitarian mencakup keinginan seperti pencarian
kemudahan, pencarian beragam, mencari kualitas produk atau layanan, dan
tingkat harga yang wajar (Sarkar, 2011). Oleh karena itu, Maehle et al
(2015) menyatakan nilai utilitarian menunjukan bahwa belanja dimulai
dari fungsi instrumental dari produk yang relatif lebih.
Menurut Kim & Han (2011) terdapat dua dimensi dari utilitarian value,
yaitu efisiensi (efficiency) dan prestasi (achievement).
1. Efficiency dapat diartikan sebagai kebutuhan konsumen dalam
penghematan waktu (time) dan sumber dana (resources).
17
2. Achievement dapat diartikan sebagai pencapaian tujuan berbelanja
yang berupa ditemukannya produk yang telah direncanakan
sebelumnya.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
utilitarian value merupakan dorongan pada diri konsumen untuk memilih
produk berdasarkan pada nilai efisiensi dan prestasi.
2.3 Nilai Hedonis dalam pencarian informasi
Tifferet & Herstein (2012) menyatakan motif belanja hedonis adalah
kebutuhan tiap individu akan suasana dimana seseorang merasa bahagia
atau senang. Alba & Williams (2013) mengatakan bahwa nilai hedonis
meliputi aspek tingkah laku yang berhubungan dengan multy-sensory,
fantasi dan konsumsi emosional yang dikendalikan oleh perasaan seperti
kesenangan dalam menggunakan produk dan pendekatan estetis. Menurut
Bagyarta & Diah (2014) Orang-orang hedonik selalu mencari cara untuk
mendapatkan kenikmatan, dimana dalam konteks berbelanja dapat berupa
resource yang dimiliki seseorang untuk mendapatkan sesuatu.
Hal lain disampaikan Mohan et al (2013) bahwa nilai hedonis merupakan
Suatu kenikmatan yang dirasakan pelanggan pada saat memanfaatkan
suatu produk yang dapat memberikan suasana gembira. Sedangkan
Sugabio (2011) menyatakan hedonis merupakan stimuli yang menseleksi
kualitas lingkungan belanja dari sisi kenikmatan (enjoyment) yang
dirasakan rasa tertarik akibat pandangan mata ( visual appeal) dan rasa
lega (escapism).
Menurut Eren et al (2012) nilai hedonis mencerminkan evaluasi individu
terhadap nilai hiburan dan pengalamannya saat berbelanja (misalnya:
pengalaman yang menyenangkan saat berbelanja). Sedangkan menurut
Kazakeviciute & Banyte (2012) konsumen menganggap nilai hedonis lebih
subyektif dan personal daripada nilai utilitarian dan biasanya diperoleh
18
dengan hiburan, main-main tapi tidak oleh pelaksanaan tugas. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa nilai belanja hedonis menggambarkan
potensi hiburan berbelanja dan bernilai emosional.
2.4 Keuntungan Memesan dalam pencarian informasi
Ting et al (2012) menyatakan persepsi keuntungan merupakan keseluruhan
penilaian pelanggan tentang kegunaan suatu produk yang berdasar pada
persepsi tentang apa yang diterima dan apa yang diberikan. Persepsi
pembeli tentang nilai yang menggambarkan sebuah perbandingan antara
kualitas atau keuntungan yang mereka rasakan dalam produk dengan
pengorbanan yang mereka rasakan ketika membayar harga produk.
Dengan persepsi dari pelanggan, kita mengartikan ikatan emosional yang
terbentuk antara pelanggan dan produsen setelah pelanggan menggunakan
suatu produk atau jasa penting yang diproduksi oleh produsen dan
menemukan produk tersebut memberikan suatu tambahan nilai (Kanyurhi,
2013).
2.5 Pengalaman Pembelian dalam pencarian informasi
Schmitt (2010) menyatakan pengalaman telah diaplikasikan dalam
berbagai macam cara. Pengalaman pembelian dapat dibagi ke dalam dua
jenis, yang pertama adalah pengalaman yang berdasarkan pada masa lalu
(berpedoman pada ilmu dan pengalaman dari waktu ke waktu) dan kedua
mengacu pada persepsi yang sedang berlangsung, perasan, dan observasi
langsung. Pengalaman yang menyenangkan dan memuaskan pada proses
transaksi pembelian secara online berpengaruh positif pada niat mencari
informasi. Niat membeli ulang secara online merupakan situasi dimana
pelanggan berkeinginan dan berniat kembali melakukan transaksi online.
Pengalaman pembelian sebelumnya secara online berasosiasi positif dan
signifikan dengan niat pembelian kembali secara online, tidak hanya
dipengaruhi oleh kepercayaan dan perilaku sosial (Mohmed et al, 2013).
Sedangkan Parastanti (2014) menyatakan Pengalaman membeli secara
19
online memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap niat membeli
kembali.
Menurut Tynan et al (2014), pengalaman bersifat kata benda dan kata
kerja. Pengalaman memiliki kegunaan untuk menetapkan berbagai proses,
dan memiliki partisipasi dalam kegiatan tersebut. Juga terdapat cara
dimana suatu objek mempengaruhi pikiran atau emosi melalui indera atau
pikiran seseorang. Gilmore et al (2010) berpendapat bahwa pengalaman
sebagai peristiwa yang melibatkan seseorang secara pribadi dan
memperistiwakan pengalaman yang berkesan. Pengalaman adalah persepsi
yang didapatkan disetiap kesempatan ketika manusia mengkonsolidasikan
informasi sensorik mereka, persepsi ini dibentuk oleh pertemuan
konsumen dengan produk, jasa, dan bisnis (Carbone-Lopez et al, 2012).
Sedangkan Sam et al (2012) menyatakan pengalaman adalah kejadian
umum yang sering terjadi pada keadaan mental setiap pribadi seseorang.
Pengalaman adalah interaksi atau rangkaian dari interaksi itu sendiri,
kepada sesama konsumen dan sebuah produk, perusahaan atau yang
mengarah pada reaksi. Pengalaman ini benar-benar pribadi dan
menyiratkan keterlibatan konsumen pada tingkat yang berbeda (rasional,
emosional, sensorik, fisik, dan spiritual) (Schmitt, 2010). Pengalaman
yang dialami oleh konsumen bisa saja baik atau buruk, abadi atau sekilas,
fenomena acak atau persepsi yang direkayasa.
Berdasarkan penjelasan teoritis di atas, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa pengalaman berbelanja konsumen adalah rangkaian dari interaksi
pribadi konsumen yang berkesan di saat konsumen melakukan interaksi
dengan sebuah produk, perusahaan atau yang mewakili yang mengarah
kepada reaksi baik ataupun buruk.
20
2.6 Pencarian informasi dalam online repurchase intention
Menurut Shin et al (2013) Pencarian informasi merupakan suatu kegiatan
manusia untuk memenuhi kebutuhan informasinya. Seseorang melakukan
pencarian informasi karena memang sedang membutuhkan informasi
tersebut. Sedangkan menurut Huang et al (2009) kegiatan pencarian
informasi seseorang didorong oleh keadaan dimana seseorang tersebut
memiliki pengetahuan yang kurang sehingga berkeinginan untuk
menambah referensi informasi mengenai sesuatu yang sedang dibutuhkan.
Tseng et al (2013) menyatakan adanya kebutuhan pelanggan dan persepsi
mereka dalam mencari informasi untuk melakukan proses pembelian.
Informasi yang ada di situs web harus berhasil dalam memproyeksikan
rasa kepercayaan di situs tersebut. Cyr (2008) membuktikan bahwa desain
informasi menghasilkan dan dapat mempertahankan pelanggan yang akan
membeli produk secara online. Ini karena inti dari situs web merupakan
sumber informasi yang terdiri dari perusahaan, organisasi, penyedia
layanan dll.
2.7 Pembelian berulang (Repurchase intention)
2.7.1 Definisi Repurchase intention
Tjiptono (2014) menyatakan niat pembelian ulang (repurchase intention)
adalah kepuasan pelanggan yang di ukur secara behavioral, menanyakan
apakah pelanggan akan berbelanja atau menggunakan jasa perusahaan
kembali. Menurut Kimppa et al (2014) niat pembelian ulang sebagai niat
untuk membeli kembali merek suatu produk yang sama. Keinginan
membeli kembali adalah keinginan dan tindakan konsumen untuk membeli
kembali suatu produk, karena ada kepuasan atas apa yang dibutuhkan
konsumen dari suatu produk tersebut (Murti, 2012).
Frendy (2013) menyatakan repurchase intention atau niat beli ulang adalah
keputusan terencana seseorang untuk melakukan pembelian kembali atas
21
produk dan jasa tertentu, dengan mempertimbangkan situasi pengalaman
yang terjadi setelah berbelanja melalui respon yang positif atau negatif.
Repurchase ini memiliki dua karakteristik yaitu intention (intensi) dan
behavior (perilaku). Repurchase intention ini erat kaitannya dengan sikap
konsumen terhadap objek dan sikap konsumen terhadap prilaku
sebelumnya (Akhter, 2010). Hawkins et al (2010) menyatakan konsumen
bisa terus melakukan pembelian kembali walaupun tidak punya keterikatan
emosional terhadap suatu produk atau barang. Parastanti (2014)
menyatakan niat pembelian ulang merupakan situasi dimana konsumen
berkeinginan dan berniat untuk kembali membuat transaksi online.
Transaksi online dapat dianggap sebagai suatu kegiatan di mana proses
pencarian informasi, transfer informasi, dan pembelian produk terjadi
secara online. Ling et al (2010) menyatakan Niat pembelian ulang
(Repurchase Intention) merupakan bentuk perwujudan dari hasil evaluasi
seseorang terhadap sesuatu yang telah digunakan atau dikonsumsi
sebelumnya. Niat pembelian online (Online Repurchase Intention)
merupakan niat pembelian ulang konsumen terhadap suatu produk melalui
online.
2.7.2 Dimensi Online Repurchase Intention
Menurut Saidani & Arifin (2012) minat beli ulang dapat diidentifikasi
melalui indikator-indikator sebagai berikut :
a. Minat transaksional : yaitu kecenderungan seseorang untuk selalu
membeli ulang produk yang telah dikonsumsinya.
b. Minat referensial : yaitu kecenderungan seseorang untuk
mereferensikan produk yang sudah dibelinya, agar juga dibeli oleh
orang lain, dengan referensi pengalaman konsumsinya.
c. Minat preferensial : yaitu minat yang menggambarkan perilaku
seseorang yang selalu memiliki preferensi utama pada produk yang
telah dikonsumsi. Preferensi ini hanya dapat diganti bila terjadi
sesuatu dengan produk preferensinya.
22
d. Minat eksploratif : minat ini menggambarkan perilaku seseorang
yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya
dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari
produk yang dilangganinya.
Menurut Kim & Moon (2009), keinginan konsumen untuk kembali
membeli lagi adalah:
a. Niat konsumen untuk merekomendasikan kepada orang lain.
b. Produk yang akan dibeli menjadi pilihan pertama dibandingkan
dengan produk lain.
2.8 Penelitian Terdahulu
Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu
Peneliti
dan
Tahun
Judul Penelitian Variabel Metode
Penelitian
Hasil Penelitian
Jurnal
Andani &
Soesanto
( 2015)
Analisis Pengaruh
utilitarian
shopping value
dan hedonic
shopping value
terhadap intent to
online repurchase
dengan peran
perceived value
sebagai mediator
Utilitarian
shopping value
(X1)
Hedonic
shopping value
(X2)
Perceived
value (X3)
intent to
online
repurchase (Y)
Analisa data
menggunaka
analisis
Structural
Equation
Model (SEM)
yang
dioperasikan
melalui
program
AMOS 20.0.
Hasil analisis
menunjukkan bahwa
utilitarian shopping
value berpengaruh
positif terhadap
perceived value,
Hasil analisis
menunjukkan bahwa
hedonic shopping
value berpengaruh
positif terhadap
perceived value,
Hasil analisis
menunjukkan bahwa
23
utilitarian shopping
value tidak
berpengaruh positif
terhadap intent to
online repurchase,
Hasil analisis
menunjukkan bahwa
hedonic shopping
value tidak
berpengaruh positif
terhadap intent to
online repurchase, .
Hasil analisis
menunjukkan bahwa
perceived value
berpengaruh positif
terhadap intent to
online repurchase.
Jurnal
Sari, S. P
(2014)
Faktor utilitarian
dan hedonis
terhadap loyalitas
melalui kepuasan
pelanggan pada
hotel IBIS
Nilai
Utilitarian (X1)
Nilai Hedonis
(X2)
Kepuasan
Pelanggan (Z)
Loyalitas
Pelanggan (Y)
Analisa data
menggunaka
analisis field
research
seluruh item
pertanyaan mengenai
nilai utilitarian, nilai
hedonis, kepuasan
pelanggan serta
loyalitas pelanggan,
mempunyai nilai r
hasil >dari r tabel,
dan sesuai dengan
ketentuan yang telah
ditetapkan, maka hal
ini berarti bahwa
seluruh item
24
pertanyaan tersebut
seluruhnya
berpengaruh positif
(valid)
Jurnal
Fuadiyah,
N., &
Hidayat,
K. (2016)
Pengaruh nilai
utilitarian dan
nilai hedonik
terhadap
keputusan
pembelian (Survei
pada Mahasiswa
S1 Fakultas Ilmu
Administrasi
Universitas
Brawijaya
Malang yang
Membeli dan
Menggunakan
Ponsel iPhone)
Utilitarian
Values (X1)
Hedonic
Values (X2)
Buying
Decision (Y)
Analisa data
menggunakan
analisis
accidental
sampling
Nilai utilitarian dan
nilai hedonik secara
bersama-sama
berpengaruh
signifikan terhadap
keputusan
pembelian, Nilai
utilitarian dan nilai
hedonik secara
parsial berpengaruh
signifikan terhadap
keputusan
pembelian, Nilai
hedonik memiliki
pengaruh dominan
terhadap keputusan
pembelian.
2.9 Research Gaps
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah :
1. Penelitian ini menggunakan 4 variabel independen dan 1 variabel
dependen dan 1 variabel intervening sedangkan pada penelitian
sebelumnya menggunakan 2 atau 3 variabel dan 1 variabel
intervening yang artinya penelitian ini memiliki lebih banyak
25
variabel independen di bandingkan dengan penelitian-penelitian
sebelumnya.
2. Lokasi dalam penelitian ini berbeda dengan lokasi penelitian dari
peneliti sebelumnya, begitu juga dengan waktu penelitian dan
jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini pun berbeda
dengan penelitian sebelumnya.
26
BAB III
METHODOLOGI PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian merupakan bagian awal sebelum penelitian dilakukan.
Dalam suatu penelitian, peneliti harus melakukan langkah-langkah
penelitian sesuai dengan prosedur. Berangkat dari suatu masalah, peneliti
kemudian mengidentifikasikan masalah tersebut dan ditetapakan batasan-
batasan penelitian. Setelah itu, peneliti dapat merumuskan masalah yang
sudah diidentifikasi sebelumnya. Kemudian, peneliti menetapkan hipotesis
sesuai teori yang bersangkutan dengan masalah penelitian.
Pada penelitian juga dilakukan pengumpulan data pada populasi tertentu
yang sudah ditetapkan oleh peneliti sebelumnya. Populasi yang memiliki
jumlah banyak tidak mungkin dilakukan peneliti dalam pengambilan data
pada seluruhnya mengingat waktu penelitian yang terbatas, sehingga
dilakukanlah generalisasi dengan menentukan sampel pada populasi yang
diharapkan dapat mewakili keseluruhan dari populasi tersebut. Keakuratan
sangat dituntut dalam pencarian data, sehingga seorang peneliti
menggunakan bantuan instrumen penelitian di mana intrumen tersebut
sudah teruji secara validitas dan reliabilitasnya. Data yang sudah terkumpul
dilakukan analisis statistik yang dinamakan statistik deskriptif dan
inferensial. Data dari hasil analisis selanjutnya dibahas juga dan diberikan
kesimpulan juga tidak lupa untuk memberikan saran kepada pihak yang
bersangkutan dengan harapan dapat memecahkan masalah yang tengah
dihadapi. Skema penelitian yang dilakukan sebagai berikut
27
3.2 Kerangka Penelitian
Kerangka berpikir adalah alur pikir yang logis dibuat untuk menjelaskan
secara garis besar pola substansi penelitian berdasarkan teori yang ada.
Pada penelitian ini menggunakan teori kompetensi inividu yang dikutip
Simanjuntak (2011) yang mengindentifikasikan beberapa faktor yaitu :
nilai utilitarian (X1), nilai hedonis (X2), keuntungan memesan (X3),
pengalaman pembelian (X4), pencarian informasi (Y1) yang berpengaruh
terhadap online repurchase intention (Y2), dimana tiap variabel diuji
dengan hipotesis yang sudah ditentukan. Berikut ini merupakan kerangka
berpikir pada penelitian.
H1
H2
H5
H3
H4
Gambar 3.1 Kerangka Penelitian
Sumber : Simanjuntak (2011) & Suwatno (2016)
Nilai Hedonis
(X2)
Keuntungan
Memesan (X3)
Pengalaman
Pembelian (X4)
Pencarian
Informasi (Y1)
Online Repurchase
Intention (Y2)
Nilai Utilitarian
(X1)
28
Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
H1 : Nilai utilitarian mempengaruhi secara signifikan terhadap online
repurchase intention dan signifikan secara tidak langsung terhadap
pencarian informasi produk Traveloka
H2 : Nilai hedonis mempengaruhi secara signifikan terhadap online
repurchase intention dan signifikan secara tidak lansung terhadap
pencarian informasi produk Traveloka
H3 : Keuntungan memesan mempengaruhi secara signifikan terhadap online
repurchase intention dan signifikan secara tidak lansung terhadap
pencarian informasi produk Traveloka
H4 : Pengalaman pembelian mempengaruhi secara signifikan terhadap online
repurchase intention dan pengaruh signifikan secara tidak lansung
terhadap pencarian informasi produk Traveloka
H5 : Mengetahui adanya pengaruh signifikan secara langsung antara faktor
pencarian informasi terhadap online repurchase intention produk
Traveloka
3.3 Definisi Operasional
Sugiyono (2014) mendefinisikan variabel sebagai atribut atau sifat atau
nilai dari orang atau objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.
Kuesioner yang disusun adalah berdasarkan indikator-indikator yang ada
pada variabel-variabel yang digunakan pada penelitian yaitu variabel
mengenai nilai utilitarian, nilai hedonis, keuntungan memesan,
pengalaman pembelian, pencarian informasi dan online repurchase
intention. Berikut definisi operasional tiap variabel penelitian yang dapat
dilihat pada tabel definisi operasional berikut ini.
29
Tabel 3. 1 Definisi Operasional Variabel
No Variabel Definisi Indikator No. Pernyataan pada
Kuesioner
1 Utilitaria
n Value
Motif pembelian
utilitarian mencakup
keinginan seperti
kemudahan dalam
pencarian beragam,
mencari kualitas
produk atau layanan,
dan tingkat harga
yang wajar menurut
Sarkar (2011).
Pencarian
informasi yang
dapat
dipahami
Informasi
yang di
dapatkan lebih
mudah
Efficiency
1
2
3
2 Hedonic
Value
Nilai hedonis meliputi
aspek tingkah laku
yang berhubungan
dengan multy-
sensory, fantasi dan
konsumsi emosional
yang dikendalikan
oleh perasaan seperti
kesenangan dalam
menggunakan produk
dan pendekatan
estetis (Alba &
Williams, 2013)
Menghabiskan
waktu untuk
berbelanja
adalah
kegiatan yang
sangat
menyenangka
n
Emosional
4
5
3 Keuntun
gan
pembelia
n
Keuntungan
pembelian mewakili
pertukaran positif
antara biaya yang di
keluarkan dan
Konsumen
yang ingin
membeli
secara online
menemukan
6,7
30
pengorbanan yang di
lakukan dan
keuntungan yang
diterima (Etgar,
2008).
kelebihan
menggunakan
nya
Keefesienan
waktu
8
4 Pengala
man
pembelia
n
Pengalaman yaitu
kejadian umum yang
sering terjadi pada
keadaan mental setiap
pribadi seseorang.
Pengalaman adalah
interaksi atau
rangkaian dari
interaksi itu sendiri,
kepada sesama
konsumen dan sebuah
produk, perusahaan
atau yang mengarah
pada reaksi (Sam &
Dhanya, 2012).
Pengalaman ini
benar- benarpribadi
dan melibatkan
konsumen pada
tingkat yang berbeda
(rasional, emosional,
sensorik, fisik dan
spiritual )(Schmitt,
2010).
Emosional
Sensorik
9,10
11
31
5 Pencaria
n
Informas
i
Pencarian informasi
cenderung membantu
pelanggan
membandingkan
produk, melakukan
pembelian
berdasarkan informasi
dan meningkatkan
keamanan transaksi.
(Park & Kim, 2000)
Kemudahan
pencarian
informasi
Informasi
untuk
membandingk
an produk
11
12, 13
6 Online
Repurcha
se
intention
Niat pembelian ulang
(Repurchase
Intention) merupakan
bentuk perwujudan
dari hasil evaluasi
seseorang terhadap
sesuatu yang telah
digunakan atau
dikonsumsi
sebelumnya (Ling et
al, 2010).
Produk yang
akan dibeli
menjadi
pilihan
pertama
dibandingka
n dengan
produk lain.
14
15, 16
3.4 Instrumen Penelitian
Istrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan kuesioner. Kuesioner akan diberikan kepada responden
yang berjumlah 185 responden. Pengolahan data dari hasil kuesioner
menggunakan metode Skala Likert. Dalam Skala Likert, jarak antara
kategori yang berbeda tidak dapat diukur. Menurut Hartanto & Silalahi
32
(2013) skala likert merupakan teknik penskalaan banyak digunakan
terutama untuk mengukur sikap, pendapat, atau persepsi seseorang tentang
dirinya atau kelompoknya atau sekelompok orang yang berhubungan
dengan suatu hal.
Skala Likert dirancang untuk menguji seberapa kuat responden menyetujui
atau tidak menyetujui suatu pernyataan dimana alternaif jawaban tersebut
diberikan poin dari 1 (satu) sampai dengan 5 (lima), selanjutnya poin dari
alternatif jawaban tersebut dijumlahkan untuk setiap responden (Sekaran
& Bougie, 2010).
Gambar 3. 1 Skala Likert
Sumber : Sekaran & Bougie, 2010
Kuesioner menggunakan Skala Likert dan semua pernyataan akan
memiliki pilihan jawaban sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju dan
sangat tidak setuju.
Tabel 3. 2 Kuesioner Skala Likert
NO Pernyataan 1 2 3 4 5
1
2
3
4
5
Sumber : Jonathan canny, 2015
Keterangan :
1 = Sangat Tidak Setuju
33
2 = Tidak Setuju
3 = Netral
4 = Setuju
5 = Sangat Setuju
Masing-masing dari kelima tanggapan tersebut memiliki nilai numerik
yang akan digunakan untuk mengukur sikap yang sedang diteliti.
Skala Likert memiliki keuntungan sehingga mereka tidak mengharapkan
jawaban ya / tidak yang sederhana dari responden, namun justru
memberikan opini dalam bebrapa tingkatan. Sehingga data kuantitatif bisa
diperoleh, yang berarti bahwa data dapat dianalisis dengan relatif mudah.
3.5 Sumber Data
Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini diperoleh berdasarkan 2
(dua) jenis sumber data yaitu:
1. Data Primer
Sugiyono (2017) mengungkapkan data primer adalah “sumber
data yang diberikan langsung secara langsung kepada
pengumpul data”.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah Data sekunder merupakan data yang
sudah ada karena sudah dikumpulkan oleh pihak lain
(Trijanuar, 2016). Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh
dari data internal perusahaan yaitu data dari Traveloka dan
juga data eksternal seperti data yang diperoleh dari internet,
buku, jurnal-jurnal dari peneliti terdahulu seta dokumen-
dokumen lain yang berhubungan dengan penelitian ini.
34
Berdasarkan hasil dari 2 jenis sumber diatas akan dimanfaatkan untuk
menujang proses penelitian, untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan
tujuan penelitian ini.
3.6 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitan ini adalah:
1. Studi Literatur
Studi literatur ini dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi
yang berhubungan dengan materi penelitian untuk mempermudah
peneliti dalam menyusun laporan peneliltian. Studi lieratur ini
dilakukan dengan cara mempelajari refrensi buku-buku mengenai
variabel penelitian dan jurnal atau laporan yang berhubungan
dengan materi penelitian.
2. Kuesioner
Menurut Sunyoto (2014) untuk merancang skala kuesioner
dilakukan setelah pembuatan butir-butir kuesioner selesai. Dengan
menyesuaikan butir-butir kuesioner tersebut skala yang bagaimana
seharusnya diterapkan, sehingga didapatkan beberapa alternatif
jawaban kuesioner dengan skala yang tepat. Kuesioner merupakan
suatu teknik pengumpulan data dalam penelitian dengan
menggunakan angket yang berisi daftar pertanyaan atau pernyataan
kepada responden. Angket tersebut diberikan kepada para
responden dan kemudian diharapkan setiap masing-masing
responden akan mengisinya dengan pendapat dan persepsi setiap
individu responden itu sendiri.
Angket yang digunakan dalam penelitian ini merupakan
penyebaran langsung kepada responden, artinya angket tersebut
langsung diberikan kepada responden dan responden dapat memilih
salah satu dari alternatif jawaban yang telah tersedia. Responden
35
hanya memilih jawaban yang telah disediakan sesuai dengan
persepsinya masing-masing. Dalam kuesioner ini penulis
mengemukakan sejumlah pertanyaan yang menggambarkan
pengukuran indikator dan variabel (X) yang terdiri dari nilai
utilitarian, nilai hedonis, keuntungan memesan, pengalaman
pembelian dan variabel (Y1) pencarian informasi dan variabel (Y2)
online repurchase intention.
3.7 Populasi dan Sampel
3.7.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek atau objek
yangmempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di terapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2013). Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang pernah
melakukan pembelian tiket secara online di Traveloka minimal sekali
pembelian.
3.7.2 Sampel
Menurut Loens et al (2009) sampel adalah subkelompok elemen populasi
yang terpilih untuk berpartisipasi dalam studi ini. Sampel adalah bagian
dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang mewakili
populasi. Teknik sampling yang digunakan di dalam penelitian ini adalah
purposive sampling, dimana penarikan sampling dengan karakteristik
seperti ini lebih mengutamakan untuk memilih unit-unit populasi yang
dianggap sebagai “kunci” yang berhubungan pada tujuan penelitian
(Bungin, 2009). Sampel yang ditentukan dalam penelitian ini adalah
orang-orang yang telah menggunakan produk Traveloka minimal sekali
pembelian. Apabila populasi tidak diketahui, menurut Hair et al (2010)
merekomendasikan jumlah sampel minimal adalah 5 kali dari jumlah item
36
pertanyaan yang terdapat dikuesioner. Indikator dalam penelitian ini terdiri
dari 4 variabel (X), 1 variabel (Y1) dan 1 variabel (Y2).
Dalam penelitian ini jumlah item adalah 19 item pertanyaan yang
digunakan untuk mengukur 7 variabel, sehingga jumlah responden yang
digunakan adalah 16 item pernyataan dikali 5 sama dengan 80 responden.
Namun, besarnya sampel yang ditetapkan adalah 185 orang untuk
mengurangi kesalahan.
3.8 Metode Analisis Data
Penelitian ini diselesaikan dengan menggunakan metode analisis
kuantitatif, penggunaan metode analisis data berguna untuk menguji
hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Dalam pengujian hipotesis
menggunakan metode path analysis yang diaplikasikan pada program
software Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) 23.
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas
Reliabilitas dan validitas merupakan syarat penting untuk kuesioner. Suatu
kuesioner dikatakan valid (sah) jika pertanyaan pada kuesioner tersebut
mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner, sedangkan
suatu kuesioner di katakan reliable (andal) jika jawaban responden atas
pertanyaan adalah atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2009).
3.9.1 Uji Validitas
Menurut Woodrow (2014) uji validitas digunakan untuk mengukur sah
atau valid tidaknya suatu kuesioner, apabila pertanyaan pada kuesioner
dapat mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut.
Uji validitas dilakuan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel
untuk degree of freedom (df) = n-k-1, dalam hal ini n adalah jumlah
37
sampel. Jumlah sampel pada uji vaiditas ini menggunakan 30 responden
dengan niali df = 30-5-1, sehigga nilai df pada uji validitas ini adalah 24
(0,388). Jika r hitung > r tabel, maka Ho tidak dapat ditolak atau r memang
berkorelasi positif atau indikator pada kuesioner tersebut dinyatakan valid,
demikian sebaliknya bila r hitung < r tabel maka r tidak berkorelasi positif
atau indikator pada kuesioner tersebut dinyatakan tidak valid (Ghozali,
2016).
Rumus uji validitas sebagai berikut :
Rumus 3.1 Uji Validitas
Sumber: Halim et al, 2017
Dimana :
df = degree of freedom
n = sampel
k = variable
3.9.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kehandalan dari sebuah
penelitian. Reliabilitas merupakan suatu alat ukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk (Malholtra, 2010). Suatu
kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran
reliabilitas dilakukan dengan menggunakan Cronbach alpha (Woodrow,
2014).
Untuk uji reabilitas instrumen dapat ditentukan dengan rumus Cronbach
Alpha’s, yaitu
38
Rumus 3.2 Rumus Uji Reabilitas
Dimana:
r11 = Koefisien reabilitas
n = Banyaknya butir soal
Si² = varians skor total ke-i
St² =Varians skor total
Nilai correlated item-total correlation dalam suatu indikator agar
dinyatakan reliable adalah minimal 0.50 (Hair et al., 2010). Nilai tingkat
reliable Cronbach’s Alpha dapat ditunjukan pada tabel berikut ini (Tabel
3.3).
Tabel 3. 3 Nilai Tingkat Keandalan Cronbach's Alpha
Nilai Cronbach’s Alpha Tingkat reliable
0.0 - 0.20 Tidak Reliable
> 0.20 – 0.40 Kurang Reliable
> 0.40 – 0.60 Cukup Reliable
> 0.60 – 0.80 Realiable
> 0.80 – 1.00 Sangat Reliable
Sumber :Triton, 2006
Selain dilihat berdasarkan Cronbach’s Alpha, suatu indikator yang
reliable juga dapat dilihat dari nilai correlated item-total
correlation. Correlated item-total correlation juga dapat digunakan
untuk menghapus indikator yang tidak reliable dalam suatu variabel.
39
Nilai correlated item-total correlation dalam suatu indikator agar
dinyatakan reliable adalah minimal 0.50 (Hair et al., 2010)
3.10 Uji Asumsi Klasik
Didalam penggunaan analisis multiple regressiom test dan regresi linear,
diperlukan beberapa pengujian asumsi klasik. Pada penelitian ini
menggunakan multiple regresion dan linear regresion, dimana multiple
regresionnya yaitu variable nilai utilitarian (X1), nilai hedonis (X2),
keuntungan memesan (X3) dan pengalaman pembelian (X4) terhadap
pencarian informasi (Y). Dan linear regresionnya yaitu pencarian
informasi (Y1) terhadap online repurchase intention (Y2) sebagai alat
untuk menganalisis pengaruh variabel-variabel yang diteliti terdiri atas :
3.10.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distibusi normal (Athanasiou
et al, 2010). Seperti uji t dan uji F diketahui diasumsikan bahwa bilai
residual memiliki distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji
statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sempel kecil. cara untuk
mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan
analisis grafik.
a. Analisis Grafik
Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran
data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat
histogram dari residualnya. Dasar pengambian keputusannya adalah
(Ghozali, 2016):
1. Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola
distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
40
2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti
arah garis diagonal atau garfik histogram tidak menunjukkan pola
distribusi normal, maka model regrsi tidak memenuhi asumsi
normalitas.
3.10.2 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antara dua atau lebih variabel independent
(Whitley & Kite, 2012). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling
berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel
ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama
variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau
tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi adalah sebagai berikut:
1. Nilai R² yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi yang sangat
tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel bebas banyak yang
tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2016).
2. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Apabila
antar variabel bebas ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas
0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas
(Ghozali, 2016).
3. Multikolinearitas dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2)
Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap
variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya.
Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak
dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi, nilai tolerance yang rendah
sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF = 1/Tolerance).
Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolinearitas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai
VIF > 10 (Ghozali, 2016).
41
4. Apabila di dalam model regresi tidak ditemukan asumsi deteksi seperti
di atas, maka model regresi yang digunakan dalam penelitian ini bebas
dari multikolinearitas, dan demikian pula sebaliknya.
3.10.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika varians
berbeda disebut heteroskedstisitas. Model regresi yang baik adalah yang
homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2016).
Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidak nya
heteroskedastisitas:
1. Melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat yaitu ZPRED
dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya
pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED
dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X
adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di
studentized.
Dasar analsisnya adalah:
1. Apabila terdapat pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk
pola tertentu (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2. Apabila tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di
atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
42
3.11 Analisis Jalur (Path Analysis)
Analisa data yang digunakan untuk menganalisis pengaruh variable-
variable pada penelitian ini adalah metode analisis jalur. Analisis
dilakukan dengan menggunakan korelasi dan regresi sehingga dapat
diketahui untuk sampai pada variable dependen terakhir, harus lewat jalur
langsung atau melalui variable intervening. Analisis jalur merupakan
perluasan dari analisis regresi. Didalam analisis regresi upaya mempelajari
hubungan antar variabel tidak pernah mempermasalahkan mengapa
hubungan tersebut ada atau tidak. Selain itu tidak pernah dipermasalahkan
apakah hubungan yang ada antara variabel terikat (Y) dan variabel bebas
(X) disebabkan oleh variabel X-nya sendiri atau ada variabel lain diantara
kedua variabel tersebut sehingga variabel tidak secara langsung
mempengaruhi variabel Y tetapi ada variabel lain sebagai variabel.
Analisis jalur (path) bertujuan untuk mengetahui hubungan langsung
maupun tidak langsung dari beberapa variabel penyebab terhadap variabel
akibat yang dikutip oleh Yuliati (2016).
Di bawah ini merupakan persamaan regresi linier multiple dengan tiga
variabel independen yang dinyatakan dalam diagram jalur empat variabel
bebas yaitu nilai utilitarian, nilai hedonis, keuntungan memesan, dan
pencarian informasi & online repurchase intention sehingga spesifikasi
modelnya sebagai berikut:
Y= α + β1X1 +β2X2 + β3X3 + β4X4+ ɛ ........................ (5)
Dimana:
Y1 = pencarian informasi
Y2 = online repurchase intention
X1 = nilai utilitarian
X2 = nilai hedonis
X3 = keuntungan memesan
X4 = pengalaman pembelian
43
α = Konstanta
β1, β2, β3, β4= Koefisien regresi dari variabel
ɛ = kesalahan/error
Pada model regresi di atas menunjukan bahwa variabel terikat (Y)
tergantung pada pengaruh dari koefisien pada variabel bebas (β1, β2, β3, β4).
Artinya, jika nilai dari (β1, β2, β3, β4) positif (+) berarti terjadi hubungan
positif antara variabel terikat dengan variabel bebas dimana saat terjadi
kenaikan pada nilai β1, β2, β3, β4 akan terjadi kenaikan pula pada nilai
variabel terikat. Begitupun sebaliknya, jika nilai dari (β1, β2, β3, β4)negatif
(-) berarti terjadi hubungan yang negatif antara variabel terikat dan
variabel bebas dimana saat terjadi kenaikan pada nilai β1, β2, β3, β4 maka
akan terjadi penurunan pada nilai variabel terikat.
Setelah melihat persyaratan untuk menentukan adanya pengaruh mediasi
secara statistik, maka untuk mengetahui besarnya pengaruh langsung, tidak
langsung dan total dari masing-masing variable, diperlukan perhitungan
dari nilai koefisien Beta pada Standardized Coefficients yaitu sebagai
berikut:
a. Pengaruh Langsung (Direct Effect)
Untuk menghitung pengaruh langsung, digunakan formula sebagai berikut:
- Pengaruh variable X terhadap Z (koefisien a)
- Pengaruh variable Z terhadap Y (koefisien b)
- Pengaruh variable X terhadap Y (koefisien c)
b. Pengaruh Tidak Langsung (Indirect Effect) / Koefisien ab
Pengaruh variable X terhadap Z melalui intervining Y
Dimana : X1Z1 x Z1Y1 ........ XnZn x ZnYn
c. Pengaruh Total (Total Effect) / koefisien c
Pengaruh variable X terhadap Z melalui intervining Y
Dimana : X1Z1 + Z1Y1 ........ XnZn + ZnYn
44
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Profil Perusahaan
4.1.1 Sejarah Perusahaan
Perusahaan Traveloka didirikan pada tahun 2012 oleh Ferry Unardi,
Derianto Kusuma, dan Albert. Pada awal konsepnya Traveloka berfungsi
sebagai mesin pencari untuk membandingkan harga tiket pesawat dari
berbagai situs lainnya. Pada pertengahan tahun 2013 Traveloka kemudian
berubah menjadi situs reservasi tiket pesawat dimana pengguna dapat
melakukan pemesanan disitus Traveloka.com.
Setelah tahun 2013 Traveloka beralih fungsi menjadi real reservasi tiket
pesawat berbagai maskapai lokal maupun International dan melayani rute
tujuan ke berbagai daerah di Indonesia maupun luar negri. Sejak saat itu
pula banyk investor luar negri mulai melirik startup Traveloka ini, tak
terkecuali pihak Global Founders Capital yang pada pertengahan tahun
2013 mengucurkan investasi pertamanya di Asia dan Traveloka menjadi
startup di Asia pertama yang mendapatkan investasi dari pihak Global
Founder Capital.
Pada bula maret 2014, Ferry Unardi menyatakan bahwa Traveloka akan
segera masuk ke bisnis reservasi kamar hotel. Pada bulan juli 2014, jasa
pemesanan hotel telah tersedia di situs Traveloka.
PT. Traveloka Indonesia adalah satu perusahaan teknologi terkemuka dan
paling cepat berkembang di Indonesia didukung oleh Venture Capitals.
Pada Traveloka, seluruh tim berkembang untuk membangun impian yang
pesat memungkinkan mobilitas pribadi melalui teknologi di wilayah
tersebut.
45
Traveloka adalah perusahaan yang menyediakan layanan pemesanan tiket
pesawat dan hotel secara daring dengan fokus perjalanan domestik di
Indonesia.
Traveloka sendiri saat ini berkembang sebagai salah satu startup tersukses
di Indonesia. Bisnisnya tidak hanya melayani penjualan tiket pesawat saja
namun sudah merambah jasa reservasi hotel, tiket kereta api, top up pulsa,
dan tiket event.
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
Visi
PT. Traveloka :
Menjadi traveling lebih mudah,cepat dan menyenangkan melalui
teknologi
Menjadi salah satu perusahaan biro perjalanan wisata (agen
perjalanan) tebaik diindonesia.
Berkontribusi di dalam meningkatkan industri pariwisata dan
transportasi / perjalanan diindonesia.
Misi
PT. Traveloka :
Selalu menghadirkan produk-produk dan layanan terbaik.
Memberikan kemudahaan dan kenyamanan bagi setiap pelanggan.
Secara terus menerus meningkatkan kemampuan SDM dan
infrastruktur perusahaan sehingga dapat memberikan pelayanan
yang terbaik kepada seluruh pelanggannya.
Menjalin dan meningkatkan kerjasama dengan semua mitra usaha
baik domestic dan international.
46
4.1.3 Logo Per usahaan
Arti dari Burung Godwit mampu terbang sejauh
11 ribu kilometer tanpa berhenti.
(suka berpetualang keliling dunia)
47
4.2 Analisa Data Responden
Analisi data responden digunakan untuk keragaman dari responden
berdasarkan jenis kelamin, umur responden, dan status pekerjaan. Hal
tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran yang cukup jelas
terhadap kondisi, minat responden serta dapat dikaitkan dengan masalah
dan tujuan dari penelitian.
a. Analisa Karakteristik Responden Variabel Independen X1
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, umur, dan status
pekerjaan responden akan variabel independen X1 yaitu tentang Nilai
Utilitarian dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut :
Tabel 4. 1 Karakteristik Responden Nilai Utilitarian (X1)
(sumber : data primer dari kuesioner)
Berdasarkan tabel 4.1 pada responden perempuan yang lebih
memperhatikan dan mementingkan nilai utilitarian terdapat pada kisaran
umur 36-54 tahun yang berstatus Ibu rumah tangga dan dan responden
laki-laki terdapat pada umur 20-35 tahun yang berstatus Profesional. Jadi
TOTAL NILAI UTILITARIAN
Umur
Laki-laki
Pelajar IRT Wirausaha PNS P. Swasta Profesional Lainnya
< 17 tahun 4,222 - - - - - -
20-35 tahun 4,166 - 4,196 - 4,305 4,333 4,083
36-54 tahun - - 4,4 - 4,208 - -
> 55 tahun - - - 4 - - -
Umur
Perempuan
Pelajar IRT Wirausaha PNS P. Swasta Profesional Lainnya
< 17 tahun 4,333 - - - - - -
20-35 tahun 4,241 4,222 4,190 4 4,184 - 4,076
36-54 tahun - 4,666 - 4,5 4,133 - -
> 55 tahun - - - - - - -
48
dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa responden perempuan yang
berumur paling dewasalah yang lebih memperhatikan dan mementingkan
nilai utilitarian.
b. Analisa Karakteristik Responden Variabel Independen X2
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, umur, dan status
pekerjaan responden akan variabel independen X2 yaitu tentang Nilai
Hedonis dapat dilihat pada tabel 4.2 , sebagai berikut :
Tabel 4. 2 Karakteristik Responden Nilai Hedonis (X2)
(sumber : data primer dari kuesioner)
Berdasarkan tabel 4.2 pada responden yang lebih memperhatikan dan
mementingkan nilai hedonis terdapat pada responden laki-laki umur 20-35
tahun yang berstatus profesional, sedangkan yang kedua terdapat pada
responden perempuan yang memperhatikan nilai hedonis terdapat pada
kisaran umur < 17 tahun yang berstatus pelajar. Jadi dari data tersebut
dapat disimpulkan bahwa responden laki-laki yang lebih memperhatikan
dan mementingkan nilai hedonis terdapat pada kisaran umur 20-35 tahun
yang berstatus profesional.
TOTAL NILAI HEDONIS
Umur
Laki-laki
Pelajar IRT Wirausaha PNS P. Swasta Profesional Lainnya
< 17 tahun 3,833 - - - - - -
20-35 tahun 3,285 - 3,529 - 3,562 5 3,25
36-54 tahun - - 3,3 - 3,687 - -
> 55 tahun - - - 3 - - -
Umur
Perempuan
Pelajar IRT Wirausaha PNS P. Swasta Profesional Lainnya
< 17 tahun 4,5 - - - - -
20-35 tahun 3,362 3,833 3,214 3 3,921 - 4,115
36-54 tahun - 2,5 - 2,75 4,1 - -
> 55 tahun - - - - - - -
49
c. Analisa Karakteristik Responden Variabel Independen X3
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, umur, dan status
pekerjaan responden akan variabel independen X3 yaitu tentang
keuntungan memesan dapat dilihat pada tabel 4.3 , sebagai berikut :
Tabel 4. 3 Karakteristik Responden Keuntungan Memesan (X3)
TOTAL KEUNTUNGAN MEMESAN
Umur
Laki-laki
Pelajar IRT Wirausaha PNS P. Swasta Profesional Lainnya
< 17 tahun 4 - - - - - -
20-35 tahun 4,25 - 4,325 - 4,25 4,5 3,875
36-54 tahun - - 4,2 - 4,185 - -
> 55 tahun - - - 4,5 - - -
Umur
Perempuan
Pelajar IRT Wirausaha PNS P. Swasta Profesional Lainnya
< 17 tahun 4,75 - - - - - -
20-35 tahun 4,258 4,333 4,166 4 4,25 - 4,307
36-54 tahun - 4,5 - 4,125 4 - -
> 55 tahun - - - - - - -
(sumber : data primer dari kuesioner)
Berdasarkan tabel 4.3 responden yang lebih memperhatikan dan
mementingkan keuntungan memesan di posisi pertama terdapat pada
kisaran umur < 17 tahun dari responden perempuan yang berstatus
pelajar, sedangkan pada responden laki-laki yang memperhatikan
keuntungan memesan terdapat pada kisaran umur 20-35 & > 55 tahun
yang berstatus profesional dan PNS. Jadi dari data tersebut dapat
disimpulkan bahwa responden perempuanlah yang lebih memperhatikan
dan mementingkan keuntungan memesan.
50
d. Analisa Karakteristik Responden Variabel Independen X4
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, umur, dan status
pekerjaan responden akan variabel independen X4 yaitu tentang
keuntungan memesan dapat dilihat pada tabel 4.4 , sebagai berikut :
Tabel 4. 4 Karakteristik Responden Pengalaman Pembelian (X4)
TOTAL PENGALAMAN PEMBELIAN
Umur
Laki-laki
Pelajar IRT Wirausaha PNS P. Swasta Profesional Lainnya
< 17 tahun 4 - - - - - -
20-35 tahun 4,142 - 4,235 - 4,062 5 3,625
36-54 tahun - - - 5 4,125 - -
> 55 tahun - - - - - - -
Umur
Perempuan
Pelajar IRT Wirausaha PNS P. Swasta Profesional Lainnya
< 17 tahun 4,25 - - - - - -
20-35 tahun 4,120 4,333 4,166 4 4,407 - 4,038
36-54 tahun - 3,5 3,8 4,25 4,3 - -
> 55 tahun - - - - - - -
(sumber : data primer dari kuesioner)
Berdasarkan tabel 4.4 pada responden yang lebih memperhatikan dan
mementingkan pengalaman pembelian terdapat pada kisaran umur 36-54
dan 20-35 tahun dari responden laki-laki berstatus PNS dan Profesional,
sedangkan yang kedua responden perempuan yang memperhatikan
pengalaman pembelian terdapat pada kisaran umur 20-35 tahun yang
berstatus pegawai swasta. Jadi dari data tersebut dapat disimpulkan
bahwa responden laki-lakilah yang lebih memperhatikan dan
mementingkan pengalaman pembelian.
e. Analisa Karakteristik Responden Variabel Dependen Y
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, umur, dan status
pekerjaan responden akan variabel dependen Y yaitu tentang pencarian
informasi dapat dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut :
51
Tabel 4. 5 Karakteristik Responden Pencarian Informasi (Y)
TOTAL PENCARIAN INFORMASI
Umur
Laki-laki
Pelajar IRT Wirausaha PNS P. Swasta Profesional Lainnya
< 17 tahun 4,116 - - - - - -
20-35 tahun 4,107 - 4,029 - 3,562 4,5 3,75
36-54 tahun - - 3,9 - 3,812 - -
> 55 tahun - - - 4 - - -
Umur
Perempuan
Pelajar IRT Wirausaha PNS P. Swasta Profesional Lainnya
< 17 tahun 4 - - - - - -
20-35 tahun 3,913 4,666 4,25 3,5 4,289 - 4,115
36-54 tahun - 3,5 - 3,875 4,4 - -
> 55 tahun - - - - - - -
(sumber : data primer dari kuesioner)
Berdasarkan tabel 4.5 pada responden yang lebih memperhatikan dan
mementingkan pencarian informasi terdapat pada kisaran umur 20-35
tahun dari responden perempuan yang berstatus ibu rumah tangga,
sedangkan yang kedua responden laki-laki yang memperhatikan
pencarian informasi terdapat pada kisaran umur 20-35 tahun yang
berstatus profesional. Jadi dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa
responden perempuan dari kalangan mudalah yang lebih memperhatikan
dan mementingkan pencarian informasi.
f. Analisa Karakteristik Responden Variabel Z
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, umur, dan status
pekerjaan responden akan variabel Z yaitu tentang niat pembelian ulang
dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut:
52
Tabel 4. 6 Karakteristk Responden Niat Pembelian Ulang (Z)
TOTAL NIAT PEMBELIAN ULANG
Umur
Laki-laki
Pelajar IRT Wirausaha PNS P. Swasta Profesional Lainnya
< 17 tahun 4,116 - - - - - -
20-35 tahun 4,537 - 4,352 - 4,312 4,75 -
36-54 tahun - - 3,9 - 3,937 - -
> 55 tahun - - - 4,5 - - -
Umur
Perempuan
Pelajar IRT Wirausaha PNS P. Swasta Profesional Lainnya
< 17 tahun 4,75 - - - - - -
20-35 tahun 4,120 4,666 4,333 4 4,263 - 4,423
36-54 tahun - 4 - 3,875 4,5 - -
> 55 tahun - - - - - - -
(sumber : data primer dari kuesioner)
Berdasarkan tabel 4.6 yang lebih memperhatikan dan mementingkan niat
pembelian ulang terdapat pada responden laki-laki umur 20-35 tahun
yang berstatus profesional dan perempuan umur < 17 tahun yang
berstatus pelajar, sedangkan yang kedua responden perempuan yang
memperhatikan niat pembelian ulang terdapat pada kisaran umur 20-35
tahun berstatus ibu rumah tangga. Jadi dari data tersebut dapat
disimpulkan bahwa responden dari kalangan mudalah yang
memperhatian niat pembelian ulang.
4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Data
4.3.1 Uji Validitas
Uji valilditas digunakan untuk mengetahui kevalidan suatu alat ukur
(koesioner) dalam mengumpulkan data. Uji validitas dilaksanakan dengan
rumus korelasi bivariate person dengan alat bantu program SPSS versi 23.
Item alat ukur dalam uji validitas dikatakan valid jika rhitung > rtabel pada
nilai signifikasi 5%. Sebaliknya, item dikatakan tidak valid jika rhitung <
53
rtabel pada nilai signifikasi 5%. Adapun ringkasan hasil uji validitas data,
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4. 7 Pengujian Validitas Kuesioner
Item Corrected item
(Rxy)
r Tabel ( 30 responden) Keterangan
Nilai Utilitarian (X1)
1 0.682 0.388 Valid
2 0.466 0.388 Valid
3 0.540 0.388 Valid
Nilai Hedonis (X2)
1 0.761 0.388 Valid
2 0.761 0.388 Valid
Keuntungan (X4)
1 0.423 0.388 Valid
2 0.608 0.388 Valid
3 0.281 0.388 Tidak Valid
Pengalaman pembelian (X5)
1 0.312 0.388 Tidak Valid
2 0.462 0.388 Valid
3 0.592 0.388 Valid
Pencarian Informasi (Y)
54
1 0.505 0.388 Valid
2 0.505 0.388 Valid
Pembelian ulang (repurchase intention) (Z)
1 0.590 0.388 Valid
2 0.673 0.388 Valid
3 0.248 0.388 Tidak Valid
Berdasarkan tabel 4.7 hasil uji validitas tersebut menunjukkan bahwa tidak
semua variabel mempunyai rTabel 0,388 sehingga dapat dikatakan
masing-masing dari kuesioner variabel dari 16 pernyataan hanya 3
pernyataan yang tidak valid dan sehingga item-item yang tidak valid untuk
selanjutnya tidak bisa di uji ke pengujian berikutnya.
4.3.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Cronbach’s Alpha.
Cronbach’s Alpha merupakan sebuah ukuran keandalan yang memiliki
nilai berkisar dari nol sampai satu (Hair et al., 2010). Nilai correlated
item-total correlation dalam suatu indikator agar dinyatakan reliable
adalah minimal 0.50 (Hair et al., 2010).
55
Tabel 4. 8 Hasil Pengujian Reabilitas
Variabel Croanbach’s
Alpha
Keterangan
Nilai Utilitarian (X1) 0.729 Reliable
Nilai Hedonis (X2) 0.810 Sangat Reliable
Keuntungan (X3) 0.589 Cukup Reliable
Pengalaman Pembelian (X4) 0.625 Reliable
Pencarian Informasi (Y1) 0.671 Reliable
Pembelian Ulang (Y2) 0.674 Reliable
Berdasarkan tabel 4.8 hasil uji reliabilitas tersebut menunjukkan bahwa
tidak semua variabel mempunyai koefisien alpha yang cukup besar yaitu
diatas 0,05 Nilai correlated item-total correlation dalam suatu indikator
agar dinyatakan cukup reliable adalah minimal 0.50, sehingga variabel
yang tidak reliable akan di hapus dan tidak bisa dilanjutkan ke uji
selanjutnya.
4.4 Uji Asumsi Klasik
Untuk mengetahui apakah koefisien regresi yang didapat telah sahih
(benar, dapat diterima), maka perlu melakukan pengujian terhadap
kemugkinan adanya pelanggaran asumsi klasik.
4.4.1 Uji Normalitas
Uji asumsi klasik merupakan salah satu pengujian persyaratan pada regresi
linear berganda. Menurut Kuncuro (2013), suatu model regresi yang valid
harus memenuhi kriteria BLUE (Best, Linear, Unbiased, and Estimated).
Untuk dapat mengetahui apakah model regresi yang digunakan pada
penelitian telah memenuhi kriteria BLUE tersebut, maka dilakukan uji
asumsi klasik berikut:
56
a. Uji Normalitas
Dalam penelitian ini dilakukan dengan 2 (dua) cara pengujian yaitu
dengam “Normal P-P Plot”, kurva “Histogram”. Dengan bantuan
program SPSS versi 23 yang peneliti gunakan, maka berikut hasil
pengujian yang didapatkan pada gambar 4.1 dan gambar 4.2:
1. Uji normalitas X dan Y :
Gambar 4. 1 Hasil Pengujian Normalitas Histogram
(Sumber : pengolahan data kuesioner)
Berdasarkan gambar 4.1 di atas terlihat bahwa kurva histogram
menunjukkan pola distribusi normal dan berbentuk lonceng, sehingga
dapat dinyatakan bahwa data mempunyai distribusi normal.
57
Gambar 4. 2
Hasil Pengujian Normalitas Dengan Normal P-P Plot
(Sumber : pengolahan data kuesioner)
Berdasarkan gambar 4.2, dapat dilihat bahwa data-data berada pada area
garis diagonal mengikuti model regresi, sehingga data yang diolah
merupakan data berdistribusi normal.
4.4.2 Uji Multikolinieritas
Tujuan dari uji multikolinieritas ini untuk mengetahui apakah model
regresi terdapat korelasi antara variabel bebas atau tidak. Model regresi
yang baik ditandai tidak adanya korelasi antara variabel bebas. Untuk
mengetahui hasil uji dari uji multikolinieritas dapat dilihat dari beberapa
cara, yakni sebagai berikut:
1. Dengan melihat nilai tolerance:
Apabila nilai tolerancenya sendiri lebih besar dari 0,10 maka
dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinieritas
Sedangakan bila nilia tolerancenya lebih kecil dari 0,10 maka
kesimpulan yang didapat adalah terjadi multikolinieritas.
58
2. Dengan melihat nilai VIF:
Jika nilai VIF lebih dari 10, maka kita akan mendapat
kesimpulan bahwa data yang kita uji tersebut memiliki
multikolinieritas
Sedangkan jika nilai VIF dibawah 10, maka kita akan
mendapat kesimpulan bawa data yang kita uji tidak memiliki
kolinieritas.
Rumus: VIF=1/1-R2
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan maka hasil yang didapat
adalah sebagai berikut :
Tabel 4. 9 Hasil Pengujian Multikolinearitas
Variabel
N
Collinearity Statistics
Ket Tolerance VIF
Nilai Utilitarian 185 0.995 1.005 Tidak terjadi
Nilai Hedonis 185 0.528 1.894 Tidak terjadi
Keuntungan Memesan 185 0.987 1.014 Tidak terjadi
Pengalaman Pembelian 185 0.568 1.762 Tidak terjadu
Pencarian Informasi 185 0.471 2.125 Tidak terjadi
Sumber: Output SPSS 23.0 (2018)
Dari tabel 4.9 tersebut menunjukkan bahwa nilai VIF semua variabel
bebas (nilai utilitarian, nilai hedonis, keuntungan memesan, pengalaman
pembelian dan pencarian informasi) dalam penelitian ini lebih kecil dari 10
sedangkan nilai toleransi semua variabel bebas lebih dari 0,1 atau 10 %
yang berarti tidak terjadi korelasi antar variabel bebas, dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala multikolinieritas antar
variabel bebas dalam model regresi.
59
4.4.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya
ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model
regresi.
Gambar 4. 3 Hasil Uji Heterokedastisitas
Dari gambar 4.3 terlihat titik-titik yang menyebar secara acak, tidak
membentuk suatu pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas
maupun di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y, hal ini berarti tidak terjadi
penyimpangan asumsi klasik heterokedastisitas pada model regresi yang
dibuat, dengan kata lain menerima hipotesis homoskedastisitas.
4.5 Uji Analisi Jalur (Path Analysis)
Analisis jalur yang lebih dikenal dengan path analysis merupakan suatu
metode komposisi korelasi kedalam bagian-bagian yang berbeda untuk
menginterprestasikan suatu pengaruh (effect). Analisa jalur ini bertujuan
60
untuk mengetahui apakah data pendukung teori, yang secara a-priori
dihipotesiskan, yang mencakup kaitan stuktural antar variabel terukur.
Menurut Yuliati (2016): Uji path analysis secara umum digunakan dalam
penelitian yang di yang ditunjukan oleh koefisien jalur pada tiap diagram
jalur dari hubungan kausal antar variabel X1,X2,X3,X4 terhadap Y1 serta
dampaknya pada pada Y2. Uji analisis jalur dalam peneliti ini akan
menggunakan dua macam anak panah, yaitu panah satu arah yang
menyatakan pengaruh dari variabel independen ke variabel dependen dan
panah dua arah yaitu yang menyatakan hubungan korelasional antara
variabel dependen. Dasar perhitungan teknik pengujian ini adalah analisis
korelasi dan regresi.
4.5.1 Analisis jalur secara umum
Pada uji analisa jalur secara umum, persamaan yang tersusun adalah
variabel nilai utilitarian(X1), nilai hedonis (X2), keuntungan memesan
(X3), pengalaman pembelian (X4), dan pencarian informasi (Y1) yang
signifikan terhadap niat pembelian ulang (Y2). Hasil dari persamaan
model secara umum ini adalah sebagai berikut:
H2 H1
H5
H3
H4
Nilai utilitarian
(X1)
Nilai hedonis (X2)
Keuntungan
memesan (X3)
Pengalaman
pembelian (X4)
Pencarian
Informasi Online repurchase
intention
61
Uji analisis jalur secara umum pada penelitian digunakan untuk menguji
apakah ada pengaruh langsung yang diberikan variabel bebas terhaddap
variabel terikat. Selain itut analisis inimenguji apakah ada pengaruh tidak
langsung yang diberikan variabel bebas melalui intervening terhadap
variabel terikat. Persamaan tersusun digunakan untuk mengetahui
hubungan nilai utilitarian (X1), nilai hedonis (X2), keuntungan memsan
(X3) dan pengalaman pembelian (X4) dan pencarian informasi (Y1)
berpengaruh signifikan terhadap variabel online repurchase intention (Y2).
Hal ini bisa dilihat pada tabel 4.10 variabel nilai hedonis (X2), keuntungan
memesan (X3), pengalaman pembelian (X4) dan pencarian informasi (Y1)
mempunyai nilai lebih besar (Sig. ˃0.05) terhadap variabel online
repurchase intention(Y2).
4.5.2 Analisis Jalur Model Pertama
pada uji analisa jalur model pertama, persamaan yang tersusun adalah
variabel nilai utilitarian nilai utilitarian (X1), nilai hedonis (X2),
keuntungan memsan (X3) dan pengalaman pembelian (X4) yang
signifikan terhadap variabel online repurchase intention (Y2). Hasil dari
persamaan model kedua ni adalah sebagai berikut (tabel 4.10)
Tabel 4.10 Hail Uji Jalur Model Pertama
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1,215 ,609 1,994 ,048
nilai utilitarian -,154 ,098 -,092 -1,560 ,121
nilai hedonis ,121 ,060 ,163 2,024 ,044
keuntungan memesan ,216 ,078 ,163 2,761 ,006
pengalaman
pembelian ,291 ,091 ,250 3,216 ,002
pencarian informasi ,277 ,083 ,284 3,316 ,001
a. Dependent Variable: online repurchase intention
Sumber : Data hasil pengolahan dari SPSS 23.0, 2018
62
Berdasarkan tabel 4.10 di atas, nilai utilitarian (X1) tidak signifikan terhadap
online repurchase intention (Y2) dikarenakan nilai sig. ˃ 0,050. Sedangkan
variabel nilai hedonis (X2), keuntungan memesan (X3), pengalaman pembelian
(X4) yang signifikan terhadap online repurchase intention (Y2). Hal ini dapat
dibuktikan bahwa nilai signifikan variabel nilai hedonis (0,044), keuntungan
memesan (0,006) dan pengalaman pembelian (0,002) yaitu < 0.050. hasil uji
statistik dengan bantuan spss pada tabel 4.10 yang memperlihatkan bahwa
ternyata ada pengaruh kompetensi secara positif nilai hedonis (X2) keuntungan
memesan (X3), pengalaman pembelian (X4) yang signifikan terhadap online
repurchase intention (Y2).
0.163 € = 0.796
0.284
0.163
0.250
Gambar 4.4 Hasil Diagram Jalur X1,X2,X3 dan Y1 (Model Pertama)
Sumber : Lampiran Output Program SPSS
Pada gambar 4.4 besar hubungan pengaruh kompetensasi dari nilai hedonis
(X2) terhadap online repurchase intention (Y2) bisa diketahui formula
(Koefisien jalur Xi)² di kuadratkan yaitu (0,163)² = 0.026 atau sebesar
2.6%. Sedangkan besar sumbangan keuntungan memesan (X3) terhadap
online repurchase intention (Y2) adalah (0,163)² = 0.026 atau sebesar 2.6%
kemudian besar sumbangan pengalaman pembelian (X4) terhadap online
repurchase intention (Y2) adalah (0,250)² = 0.062 atau sebesar 6,2% dan
Pengalaman
pembelian (X4)
Nilai Hedonis (X2)
Keuntungan
memesan (X3)
Online repurchase
intention (Y2)
Pencarian
Informasi (Y1)
63
besar sumbangan pencarian informasi (Y1) adalah (0.284)² sementara itu,
untuk nilai ℮ dapat dicari dengan rumus ℮ = √ (1-0,36) = 0,796
4.5.3 Analisis Jalur Model Kedua
Pada uji analisa jalur model kedua, persamaan yang tersusun adalah
variabel nilai utilitarian (X1), nilai hedonis (X2), keuntungan memesan
(X3), dan pengalaman pemesanan (X4) terhadap pencarian informasi (Y1).
Hasil dari persamaan model kedua ini adalah sebagai berikut (Tabel 4.11)
Tabel 4.11 Hasil Uji Jalur Model Kedua
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) ,376 ,465 ,809 ,420
nilai utilitarian ,077 ,087 ,045 ,891 ,374
nilai hedonis ,297 ,048 ,391 6,150 ,000
keuntungan
memesan ,186 ,063 ,182 2,975 ,003
pengalaman
pembelian ,366 ,077 ,308 4,761 ,000
a. Dependent Variable: pencarian informasi
Sumber : Data hasil pengolahan dari SPSS 23.0, 2018
Berdasarkan tabel 4.11 di atas, nilai utilitarian (X1) tidak signifikan
dikarenakan nilai sig nilai sig. ˃ 0,050. Sedangkan nilai hedonis (X2) ,
keuntungan memesan (X3) dan pengalaman pembelian (X4) signifikan
terhadap pencarian informasi (Y1). Hal ini dapat dibuktikan bahwa nilai
signifikan variabel nilai hedonis (0.000), keuntungan memesan (0.003)
pengalaman pembelian (0.000) yaitu yaitu < 0.050. hasil uji statistik
dengan bantuan SPSS pada tabel 4.11 yang memperlihatkan bahwa
ternyata ada pengaruh positif nilai hedonis (X2), keuntungan memesan
64
(X3) dan pengalaman pembelian (X4) yang signifikan terhadap pencarian
informasi (Y1).
€ = 0.681
0.391
0.182
0.308
Gambar 4.5 Hasil Diagram Jalur X2,X3,X4 dan Y1 (Model kedua)
Sumber : Lampiran Output Program SPSS
Pada gambar 4.5 besar hubungan pengaruh kompetensi dari nilai hedonis
(X2) terhadap pencarian informasi (Y1) bisa diketahui dengan formula
(koefisien jalur Xi)² dikuadratkan yaitu (0.391)² = 0.152 atau sebesar 15.2%
sedangkan besar sumbangan keuntungan memesan (X3) yaitu (0.182)² =
0.033 atau sebesar 3.3% dan besar sumbangan pengalaman pembelian (X4)
yaitu (0.308)² = 0.094 atau sebesar 9.4%. sementara itu, untuk nilai ℮ dapat
dicari dengan rumus: ℮ = √ (1-0,536) = 0,681. Berdasarkan hasil
perhitungan analisis jalur struktur model pertama dan model kedua, maka
memberikan informasi secara objektif sebagai berikut:
1. Pengaruh langsung (Kefisien jalur Xi)² :
a. Nilai hedonis (X2) = (0.163)² = 0.026
b. Keuntungan memesan (X3) = (0.163)² = 0.026
c. Pengalaman pembelian (X4) = (0.250)² = 0.0625
d. Pencarian informasi (Y1) = (0.284)² = 0.0806
2. Pengaruh tidak langsung melalui hubungan korelatif
Keuntungan
memesan (X3)
Pengalaman
pembelian (X4)
Pencarian
Informasi (Y1)
Nilai Hedonis (X2)
65
a. Nilai hedonis (X2) → Pencarian informasi (Y1) → Online
repurchase intention (Y2)
0.391 x 0.284 = 0.111
b. Keuntungan memesan (X3) → Pencarian informasi (Y1) → Online
repurchase intention (Y2)
0.182 x 0.284 = 0.051
c. Pengalaman pembelian (X4) → Pencarian informasi (Y1) →
Online repurchase intention (Y2)
0.308 x 0.284 = 0.087
3. Pengaruh total variabel eksogen dengan variabel endogen
a. Pengaruh total nilai hedonis → Online repurchase intention
0.026 + 0.111 = 0.137
b. Pengaruh total keuntungan memesan → Online repurchase
intention
0.026 + 0.051 = 0.077
c. Pengaruh total pengalaman pembelian →Online repurchase
intention
0.062 + 0.087 = 0.149
d. Pengaruh total pencarian informasi → online repurchase intention
= 0.080
Berdasarkan perhitungan proposional secara obyektif diatas mengenai
rangkuman koefisien jalur pengaruh nilai utilitarian, nilai hedonis,
keuntungan memesan dan pencarian informasi terhadap online repurchase
intention hasilnya dapat dibahas sebagai berikut:
66
Variabel
(X)
Pengaruh
langsung
(Y2)
Pengaruh
tidak
langsung
(Y1)
Kesimpulan
Nilai
utilitarian
(X1)
Tidak
berpengaruh
Tidak
berpengaruh
Hasil ini menunjukan bahwa
pengaruh tidak langsung X1 melalui
Y1 tidak mempunyai pengaruh
signifikan terhadap Y2.
Nilai
Hedonis
(X2)
Berpengaruh Berpengaruh Melalui hasil perhitungan yang telah
dilakukan diperoleh nilai pengaruh
langsung sebesar 0.026 dan pengaruh
tidak langsung sebesar 0.111 yang
berarti bahwa nilai pengaruh tidak
langsung lebih besar dibandingkan
pengaruh langsung. Hasil ini
menunjukan bahwa pengaruh tidak
langsung X2 melalui Y1 mempunyai
pengaruh signifikan terhadap Y2.
Secara total besarnya pengaruh
langsung nilai hedonis (X2) dan
pencarian informasi (Y1) terhadap
online repurchase intention (Y2)
adalah 0.026 + 0.111 = 0.137 (14%)
Dan secara tidak langsung total
pengaruh yang diterima dari luar
variabel adalah 100% - 14% = 86%
Keuntung
an
Berpengaruh Berpengaruh Hasil ini menunjukan bahwa
pengaruh tidak langsung lebih besar
67
memesan
(X3)
dibandingkan pengaruh langsung dan
hasil ini juga menunjukan bahwa
pengaruh tidak langsung X3 melalui
Y1 mempunyai pengaruh signifikan
terhadap Y2. Secara total besarnya
pengaruh langsung keuntungan
memesan (X3) dan pencarian
informasi (Y1) terhadap online
repurchase intention (Y2) adalah
0.026 + 0.051 = 0.077 (8%) Dan
secara tidak langsung total pengaruh
yang diterima dari luar variabel
adalah 100% - 8% = 92%
Pengalam
an
pembelian
(X4)
Berpengaruh Berpengaruh Hasil ini menunjukan bahwa
pengaruh tidak langsung lebih besar
dibandingkan pengaruh langsung dan
hasil ini juga menunjukan bahwa
pengaruh tidak langsung X4 melalui
Y1 mempunyai pengaruh signifikan
terhadap Y2. Secara total besarnya
pengaruh langsung pengalaman
pembelian (X4) dan pencarian
informasi (Y1) terhadap online
repurchase intention (Y2) adalah
0.062 + 0.087 = 0.149 (15%) Dan
secara tidak langsung total pengaruh
yang diterima dari luar variabel
adalah 100% - 15% = 85%
Pencarian
informasi
Berpengaruh Hasil ini menunjukan pencarian
informasi secara langsung
68
(Y1) mempengaruhi Online repurchase
intention (Y2) secara signifikan
terhadap online repurchase intention
(Y) sebesar 0.080 (8%).
Kesimpulan dari hasil X1, X2, X3, X4
Dapat diambil kesimpulan bahwa Nilai utilitarian tidak berpengaruh signifikan
terhadap online repurchase intention dan tidak berpengaruh signifikan terhadap
pencarian informasi. Selain itu analisis jalur Nilai hedonis (X2), Keuntungan
memesan (X3) dan Pencarian informasi (Y1) secara signifikan mempengaruhi
Online repurchase intention (Y2) pada analisa jalur model pertama. Selanjutnya,
analisis jalur Nilai hedonis (X2), Keuntungan memesan (X3) juga terbukti secara
statistik memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Pencarian informasi (Y1)
pada analisa jalur model kedua. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa pelanggan Traveloka bisa meningkatkan online repurchase intention (Y2)
dapat melalui nilai hedonis (X2), keuntungan memesan (X3) pengalaman
pembelian (X4) dan pencarian informasi (Y1).
4.6 Pembahasan
Berdasarkan pengujian data yang telah dilakukan maka didapatkan hasil
sebagai berikut:
1. Pengaruh utilitarian Terhadap online repurchase intention
Nilai signifikan pada variabel direktif lebih besar dari nilai probabilitas
0,05, maka penelitian menerima Ho dan menolak H1. Artinya nilai
utilitarian tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap online
repurchase intention. Hasil ini didukung oleh penelitian sebelumnya
(Bagyarta, 2014) yang menyatakan Pengaruh utilitarian value ke
repurchase intention secara statistik tidak berpengaruh signifikan
dikarenakan adanya fenomena, bahwa terkadang para pelanggan
utilitarian berhenti mengkonsumsi jasa walaupun dirinya puas dengan
aktivitas yang dilakukan. Dengan demikian, nilai utilitarian tidak dapat
69
dikatakan sebagai prediktor yang dapat secara langsung mempengaruhi
minat beli konsumen. Dan nilai utilitarian tidak memiliki pengaruh
signifikan terhadap pencarian informasi sehingga hipotesis satu tidak
dapat diterima. Hasil ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
Rachmawati (2009) hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai
utilitarian merupakan perilaku berbelanja yang lebih rasional dan non-
emosional yang secara alamiah terbentuk apabila seseorang ingin
mengalokasikan sumberdayanya secara efisien, sedangkan pencarian
informasi atau pembelian yang tidak direncanakan, dimana
karakteristiknya adalah pengambilan keputusannya dilakukan dalam
waktu yang relatif cepat dan adanya keinginan untuk memiliki secara
cepat.
2. Pengaruh Nilai hedonis Terhadap online
Nilai signifikan pada variabel direktif lebih kecil dari nilai probabilitas
0,05, maka penelitian menerima H2 dan menolak Ho. Artinya nilai
hedonis memiliki pengaruh signifikan terhadap online repurchase
intention sehingga hipotesis kedua dapat diterima. Dimana Pengujian
ini secara statistik membuktikan bahwa nilai hedonis berpengaruh
positif dan signifikan terhadap online repurchase intention yang berarti
bahwa apabila nilai hedonis ditingkatkan maka online repurchase
intention akan meningkat. Hasil ini didukung oleh penelitian
sebelumnya Chui et al (2012) bahwa hedonic value berpengaruh
terhadap repurchase intention dapat dinyatakan benar dalam penelitian
ini. Untuk itu diperlukan adanya penjualan online yang dapat
menghasilkan nilai hedonis terutama kepada konsumen yang dapat
dirangsang dengan pendekatan hedonis sehingga konsumen tersebut
berminat untuk membeli ulang. nilai hedonis memiliki pengaruh
signifikan terhadap pencarian informasi sehingga hipotesis ketujuh
dapat diterima. Dimana Pengujian ini secara statistik membuktikan
bahwa nilai hedonis berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pencarian informasi yang berarti bahwa apabila nilai hedonis
70
ditingkatkan maka pencarian informasi akan mempengaruhi online
repurchase intention yang meningkat. Hasil ini didukung oleh penelitian
yang dilakukan oleh Gültekin dan Özer (2012) yang menyatakan nilai
hedonis memiliki pengaruh signifikan terhadap pencarian informasi
dimana nilai hedonis memiliki karakteristik dengan melakukan
pembelian online konsumen akan mencari kebutuhan informasi melaui
nilai hedonis, dimana nilai hedonis akan menggunakan perasaan
bahagia atau senang tanpa berpikir rasional.
3. Pengaruh Keuntungan Memesan Terhadap online repurchase
intention
Nilai signifikan pada variabel keuntungan memesan lebih kecil dari
nilai probabilitas 0,05, maka penelitian menerima H3 dan menolak Ho.
Artinya keuntungan memesan memiliki pengaruh signifikan terhadap
niat pembelian ulang sehingga hipotesis ketiga dapat diterima. Dimana
Pengujian ini secara statistik membuktikan bahwa keuntungan
memesan berpengaruh positif dan signifikan terhadap online repurchase
intention yang berarti bahwa apabila keuntungan memesan ditingkatkan
maka online repurchase intention akan meningkat. Hasil ini didukung
oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Chang et al (2013)
Pengaruh keuntungan memesan terhadap niat pembelian ulang online
karena ada hubungan langsung yang kuat antara keuntungan dan niat
pembelian ulang. Dan keuntungan memesan memiliki pengaruh
signifikan terhadap pencarian informasi sehingga hipotesis ketujuh
dapat diterima. Dimana Pengujian ini secara statistik membuktikan
bahwa keuntungan memesan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pencarian informasi yang berarti bahwa apabila keuntungan
memesan ditingkatkan maka pencarian informasi akan mempengaruhi
online repurchase intention yang meningkat. Hasil ini didukung oleh
penelitian yang dilakukan oleh Ting et al (2012) Pernyataan ini
menjelaskan bahwa konsumen berniat untuk melakukan pencarian
informasi melalui teknologi, karena teknologi tersebut memberikan
71
keuntungan bagi konsumen. Jika konsumen melakukan pembelian
online melalui pencarian informasi dalam arti lebih efisien, hemat
tenaga, lebih cepat, maka konsumen akan berniat untuk melakukan
pembelian online.
4. Pengaruh Pengalaman Pembelian Terhadap Online Repurchase
Intention
Nilai signifikan pada variable training development lebih kecil dari nilai
probabilitas 0,05, maka penelitian menerima H4 dan menolak Ho.
Artinya pengalaman pembelian memiliki pengaruh signifikan terhadap
online repurchase intention sehingga hipotesis keempat dapat diterima.
Dimana Pengujian ini secara statistik membuktikan bahwa pengalaman
pembelian berpengaruh positif dan signifikan terhadap online
repurchase intention yang berarti bahwa apabila pengalaman pembelian
ditingkatkan maka online repurchase intention akan meningkat. Hasil
ini didukung oleh penelitian sebelumnya dilakukan oleh Weisberg
(2013) menunjukkan bahwa pengalaman pembelian sebelumnya
memiliki perbedaan yang signifikan dengan seseorang yang tidak
memiliki pengalaman pembelian sebelumnya. Hal ini menunjukkan
bahwa pengalaman pembelian melalui internet memiliki dampak
substansial pada pembelian di masa depan. Dan pengalaman pembelian
memiliki pengaruh signifikan terhadap pencarian informasi sehingga
hipotesis ketujuh dapat diterima. Dimana Pengujian ini secara statistik
membuktikan bahwa pengalaman pembelian berpengaruh positif dan
signifikan terhadap pencarian informasi yang berarti bahwa apabila
pengalaman pembelian ditingkatkan maka pencarian informasi akan
mempengaruhi online repurchase intention yang meningkat. Hasil ini
didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Carbone (2013)
Pernyataan ini menjelaskan bahwa pengalaman adalah persepsi yang
didapatkan disetiap kesempatan ketika mengkosolidasikan informasi
sesnsorik mereka, presepsi dibentuk oleh pertemuan denagan produk
atau jasa melaui pencarian informasi.
72
5. Pengaruh Pencarian Informasi Terhadap Online Repurchase
Intention
Nilai signifikan pada variable pencarian informasi lebih kecil dari nilai
probabilitas 0,05, maka penelitian menerima H5 dan menolak Ho.
Artinya pencarian informasi memiliki pengaruh signifikan terhadap
online repurchase intention sehingga hipotesis kelima dapat diterima.
Dimana Pengujian ini secara statistik membuktikan bahwa pencarian
informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap online repurchase
intention yang berarti bahwa apabila pencarian informasi ditingkatkan
maka online repurchase intention akan mempengaruhi pencarian
informasi yang meningkat. Hasil ini didukung oleh penelitian
sebelumnya (Wiranegara, 2016) Hasil ini menunjukkan bahwa semakin
tinggi online pencarian informasi yang dilakukan maka semakin tinggi
pula purchase intention, begitu juga sebaliknya semakin rendah
pencarian informasi maka semakin rendah purchase intention sehingga
purchase intention sangat ditentukan oleh adanya pencarian informasi
dari konsumen yaitu proses mengkomunikasikan pesan dari sebuah
produk atau jasa kepada konsumen melalui media online seperti
internet.
73
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Nilai utilitarian tidak berpengaruh signifikan terhadap online
repurchase intention melalui pencarian informasi
2. Nilai hedonis berpengaruh signifikan terhadap online repurchase
intention melalui pencarian informasi
3. Keuntungan memesan berpengaruh signifikan terhadap online
repurchase intention melalui pencarian informasi
4. Pengalaman pembelian berpengaruh signifikan terhadap online
repurchase intention melalui pencarian informasi
5. Pencarian informasi berpengaruh signifikan terhadap online
repurchase intention
5.2 Saran
Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan, maka saran yang dapat
diberikan kepada pihak-pihak yang memerlukan sebagai berikut yaitu
Traveloka.com harus lebih memperhatikan faktor-faktor pencarian
informasi yang mempengaruhi kegiatan niat beli kembali. Fenomena yang
terjadi dari hasil penelitian menyatakan bahwa konsumen yang memiliki
nilai hedonis, keuntungan memesan dan pengalaman pembelian sangat
berpengaruh positif terhadap niat beli kembali. Namun, sedangkan nilai
utilitarian tidak berpengaruh signifikan sehingga perlu ditingkatkan karena
dari hasil penelitian menunjukan bahwa nilai utilitarian dalam pencarian
informasi dan pembelian ulang terhadap produk Traveloka sangat rendah.
Melihat konsumen pada saat ini mereka lebih mendahulukan melakukan
74
pencarian informasi terlebih dahulu sebelum melakukan pembelian produk
yang akan menimbulkan pembelian ulang pada suatu situs online
Traveloka dan nantinya berniat untuk membeli kembali produk-produk
Traveloka di masa mendatang. Hal tersebut harus di perhatikan oleh
Traveloka, karena apabila informasi yang dihasilkan konsumen baik
sehingga berdampak positif untuk konsumen berbelanja kembali. Peneliti
selanjutnya hendaknya mengembangkan penelitian mengenai apa saja
yang mampu mendorong seseorang selain dari faktor-faktor di atas, selain
itu peneliti selanjutnya juga dapat membuat cakupan wilayah penelitian
lebih luas, untuk mengetahui mudahnya transaksi pembelian online secara
aman dan nyaman dan tentunya tidak mempersulit konsumen dalam
membeli secara online
75
REFERENSI
Buku :
Athanasiou, T., Debas, H., & Darzi, A. (Eds.). (2010). Key topics in surgical
research and methodology. Springer Science & Business Media.
Ghozali, I. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi
Keempat, Penerbit Universitas Diponegoro
Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisa Multivariate Dengan Program IBM SPSS 23
edisi 8. Semarang: Badan Peneliti Universitas Doponegoro.
Hair, J. F. (2010). Multivariate data analysis, 7.
Kimppa, K., Whitehouse, D., Kuusela, T., & Phahlamohlaka, J. (2014). ICT and
Society. Springer.
Schmitt, B. H. (2010). Customer experience management: A revolutionary
approach to connecting with your customers. John Wiley & Sons.
Sekaran, U & Bougie, (2010),“. Research Methods for Business: A Skill Building
Approach”, 5th edition, John Wiley & Sons.
Sugiyono, (2014). Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Penerbit Alfabeta.
Sugiyono, (2017). Statistik Untuk Penelitian, PT. Alfabeta, Bandung,
Sunyoto, D. (2014) "Konsep Dasar Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen."
Tjiptono, F. (2014). Pemasaran Jasa-Prinsip, Penerapan, dan
Penelitian. Yogyakarta: Andi Offset.
Yusup, Pawit M & Priyo Subekti. (2010). Teori dan Praktik Penelusuran
Informasi Informasi Retrieval. Jakarta: Prenada Media.
76
Whitley, B. E., Kite, M. E., & Adams, H. L. (2013). Principles of research in
behavioral science. Routledge.
Wilde, S. (2013). Viral marketing within social networking sites: the creation of
an effective viral marketing campaign.
Woodrow, L. (2014). Writing about quantitative research in applied linguistics.
Springer.
Jurnal / Skripsi :
Akhter, S. H. (2010). Service attributes satisfaction and actual repurchase
behavior: The mediating influence of overall satisfaction and purchase
intention. Journal of Consumer Satisfaction, Dissatisfaction and
Complaining Behavior, 23, 52.
Alba, J. W., & Williams, E. F. (2013). Pleasure principles: A review of research
on hedonic consumption. Journal of Consumer Psychology, 23(1), 2-18.
Andani, N. F., & Soesanto, H. (2015). Analisis Pengaruh Utilitarian Shopping
Value dan Hedonic Shopping Value Terhadap Intent To Online Repurchase
Dengan Peran Perceived Value Sebagai Mediator (Studi Kasus pada
Konsumen Produk Fashion Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Diponegoro)(Doctoral dissertation, Fakultas Ekonomika dan
Bisnis).
Andersson, M., Prevedan, T., & Palmblad, S. (2012). Atmospheric effects on
hedonic and utilitarian customers.
Bagyarta, & Dharmyanti. D. (2014). Analisa Pengaruh Hedonic dan Utilitarian
Value terhadap Repurchase Intention pada Industry Pusat Kebugaran Kelas
Menengah Atas di Sidoarjo. Jurnal Manajemen Pemasaran petra 2(1)
77
Bernardo, M., Marimon, F., & del Mar Alonso-Almeida, M. (2012). Functional
quality and hedonic quality: A study of the dimensions of e-service quality
in online travel agencies. Information & Management, 49(7-8), 342-347.
Bungin. 2009. Metodologi Penelitian Kuantitatif; Jakarta: Kencana
Buttle, F., & Groeger, L. (2017). Who says what to whom in what channel? A
rules theoretic perspective on word-of-mouth marketing. Journal of
Marketing Management, 33(13-14), 1035-1059.
Çal, B., & Adams, R. (2014). The effect of hedonistic and utilitarian consumer
behavior on brand equity: Turkey–UK comparison on Coca Cola. Procedia-
Social and Behavioral Sciences, 150, 475-484.
Carbone-Lopez, K., Rennison, C. M., & Macmillan, R. (2012). The transcendence
of violence across relationships: New methods for understanding men’s and
women’s experiences of intimate partner violence across the life course.
Journal of quantitative criminology, 28(2), 319-346.
Cho, S., Mathiassen, L., & Nilsson, A. (2008). Contextual dynamics during health
information systems implementation: an event-based actor-network
approach. European Journal of Information Systems, 17(6), 614-630.
Cyr, D. (2008). Modeling web site design across cultures: relationships to trust,
satisfaction, and e-loyalty. Journal of Management Information
Systems, 24(4), 47-72.
Eren, S. S., Eroğlu, F., & Hacioglu, G. (2012). Compulsive buying tendencies
through materialistic and hedonic values among college students in
Turkey. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 58, 1370-1377.
Etgar, M. (2008). A descriptive model of the consumer co-production
process. Journal of the academy of marketing science, 36(1), 97-108.
78
Frendy, J. S. (2013). The Impact of Perceived Value on Customer Satisfaction and
Repurchase Intention of Blackberry Users in Manado. Jurnal EMBA: Jurnal
Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 1(4).
Fuadiyah, N., & Hidayat, K. (2016). Pengaruh nilai utilitarian dan nilai hedonik
terhadap keputusan pembelian (Survei pada Mahasiswa S1 Fakultas Ilmu
Administrasi Universitas Brawijaya Malang yang Membeli dan
Menggunakan Ponsel iPhone). Jurnal Administrasi Bisnis, 36(1), 129-136.
Gilmore, R., Ziviani, J., Sakzewski, L., Shields, N., & Boyd, R. (2010). A
balancing act: children's experience of modified constraint-induced
movement therapy. Developmental neurorehabilitation, 13(2), 88-94.
Gong, W. (2009). National culture and global diffusion of business-to-consumer
e-commerce. Cross cultural management: an international journal, 16(1),
83-101.
Gangeshwer, D. K. (2013). E-commerce or Internet Marketing: A business
Review from Indian context. International Journal of u-and e-Service,
Science and Technology, 6(6), 187-194.
Halim, Muhammad, I., & Yusuf, C. (2017). The effect of marketing
communication and relationship marketing to bussines succes (Study on
consumer UD. Mitra Phillips seafood indonesia in tanpo). IOSR Journal of
bussines and Management (IOSR-JBM).
Harrigan, P., Evers, U., Miles, M., & Daly, T. (2017). Customer engagement with
tourism social media brands. Tourism Management, 59, 597-609.
Hartanto, H., & Silalahi, E. (2013). Efektivitas Penggunaan Media Sosial Untuk
Meningkatkan Brand Awareness, Functional Brand Image, Dan Hedonic
Brand Image Dari Produk–Produk Samsung Galaxy. Jurnal
Manajemen, 10(2), 187-203.
79
Hawkins, D. I., Best, R. J., & Coney, K. A. (2010). Consumer
behavior. Implications for marketing strategy, 5.
Huang, P., Lurie, N. H., & Mitra, S. (2009). Searching for experience on the web:
an empirical examination of consumer behavior for search and experience
goods. Journal of marketing, 73(2), 55-69.
Huang, Y. C., Jim Wu, Y. C., Wang, Y. C., & Boulanger, N. C. (2011). Decision
making in online auctions. Management Decision, 49(5), 784-800.
Hung, W. T., Tsang, S. S., & Liu, H. Y. (2010). Website characteristics and the
impact of user perceived value on user behavior in web 2.0. Journal of
Management Information and Decision Sciences, 13(1), 1.
Jamali, S. K., Marthandan, G., Khazaei, M., Samadi, B., & Fie, D. Y. G. (2015).
Conceptualizing Model of Factors Influencing Electronic Commerce
Adoption in Iranian Family SMEs. Asian Social Science, 11(10), 256.
Jonathan, C. (2015). The Impact Bran Equity Elements On Customer Purchase
Intention. International Business Research.
Kanyurhi, E. B. (2013).Evaluation of customer satisfaction with services of a
micro-finance institution: Empirical evidence from Women Association for
Social and Economic Gain customers’ in Togo, African Journal of
Marketing Management, 5(2), 26-37.
Kazakeviciute, A., & Banyte, J. (2012). The relationship of consumers ‘perceived
hedonic value and behavior. Engineering Economics, 23(5), 532-540
Khristianto, W. (2011). Pengaruh Kualitas Informasi, Kualitas Sistem, dan
Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas Pelanggan
Dalam Melakukan Online Shopping. Jurnal Ilmu Administrasi, 1-24.
80
Kim, B., & Han, I. (2011). The role of utilitarian and hedonic values and their
antecedents in a mobile data service environment. Expert Systems with
Applications, 38(3), 2311-2318.
Kim, W. G., & Moon, Y. J. (2009). Customers’ cognitive, emotional, and
actionable response to the servicescape: A test of the moderating effect of
the restaurant type. International journal of hospitality management, 28(1),
144-156.
Kinanti, F., & Baridwan, Z. (2012). Analisis Determinan Sistem Informasi E-
Ticketing: Pendekatan Extended Theory Of Planned Behaviour. Jurnal
Ilmiah Mahasiswa FEB, 1(1).
Li, M. L., & Green, R. D. (2011). A mediating influence on customer loyalty: The
role of perceived value. Journal of Management and Marketing research, 7,
1.
Ling, K. C., Chai, L. T., & Piew, T. H. (2010). The effects of shopping
orientations, online trust and prior online purchase experience toward
customers’ online purchase intention. International Business Research, 3(3),
63.
Loens, K., Van Heirstraeten, L., Malhotra-Kumar, S., Goossens, H., & Ieven, M.
(2009). Optimal sampling sites and methods for detection of pathogens
possibly causing community-acquired lower respiratory tract
infections. Journal of clinical microbiology, 47(1), 21-31.
Maehle, N., Iversen, N., Hem, L., & Otnes, C. (2015). Exploring consumer
preferences for hedonic and utilitarian food attributes. British Food
Journal, 117(12), 3039-3063.
Mikalef, P., Giannakos, M., & Pateli, A. (2013). Shopping and word-of-mouth
intentions on social media. Journal of theoretical and applied electronic
commerce research, 8(1), 17-34.
81
Mohan, G., B. Sivakumaran., P. Sharma. (2013). Impact of store environment on
Impulse Buying behavior. European Journal of Marketing 47(10): 1711-
1732.
Mohmed, A. S. I., Azizan, N. B., & Jali, M. Z. (2013). The impact of trust and
past experience on intention to purchase in e-commerce. International
Journal of Engineering Research and Development, 7(10), 28-35.
Murti, W. W. (2012). Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli
Ulang Masyarakat Terhadap Produk Handphone.
Pagani, M., & Mirabello, A. (2011). The influence of personal and social-
interactive engagement in social TV web sites. International Journal of
Electronic Commerce, 16(2), 41-68.
Pamungkas, Y. F. C. (2014). Pengaruh Orientasi Pembelian, Kepercayaan, dan
Pengalaman Pembelian Online terhadap Niat Beli Online (Doctoral
dissertation, UAJY).
Parastanti, G. P. (2014). Pengaruh Prior Online Purchase Experience Terhadap
Trust Dan Online Repurchase Intention (Survey Pada Pelanggan Zalora
Indonesia Melalui Website Www. zalora. co. id). Jurnal Administrasi
Bisnis, 16(1).
Park, I., Bhatnagar, A., & Rao, H. R. (2010). Assurance seals, on-line customer
satisfaction, and repurchase intention. International Journal of Electronic
Commerce, 14(3), 11-34.
Pöyry, E., Parvinen, P., & Malmivaara, T. (2013). Can we get from liking to
buying? Behavioral differences in hedonic and utilitarian Facebook
usage. Electronic Commerce Research and Applications, 12(4), 224-235.
Pramudyo, A. (2016). Pengaruh Citra Merek Terhadap Loyalitas Melalui
Kepuasan Sebagai Intervening (Studi pada Mahasiswa Perguruan Tinggi
Swasta di Yogyakarta). Jurnal Bisnis, Manajemen, dan Akuntansi, 1(1).
82
Saidani, B., & Arifin, S. (2012). Pengaruh kualitas produk dan kualitas layanan
terhadap kepuasan konsumen dan minat beli pada ranch market. JRMSI-
Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia, 3(1), 1-22.
Sam, T., & Dhanya, A. (2012). Impact of product quality, service quality and
contextual experience on customer perceived value and future buying
intentions.
Samad, A. (2014). Examining the impact of perceived service quality dimensions
on repurchase intentions and word of mouth: a case from software industry
of Pakistan. IOSR Journal of Business and Management, 16(1), 37-41.
Sari, S. P. (2014). Faktor utilitarian dan hedonis terhadap loyalitas melalui
kepuasan pelanggan pada hotel IBIS.
Sarkar, A. (2011). Impact of utilitarian and hedonic shopping values on
individual's perceived benefits and risks in online shopping. International
management review, 7(1), 58.
Shin, J. I., Chung, K. H., Oh, J. S., & Lee, C. W. (2013). The effect of site quality
on repurchase intention in Internet shopping through mediating variables:
The case of university students in South Korea. International Journal of
Information Management, 33(3), 453-463.
Simanjuntak, F. S. H., Kim, T. K., Lee, S. D., Ahn, B. S., Kim, H. S., & Lee, H.
(2011). CaO-catalyzed synthesis of glycerol carbonate from glycerol and
dimethyl carbonate: Isolation and characterization of an active Ca
species. Applied Catalysis A: General, 401(1-2), 220-225.
Subagio, H. (2012). Pengaruh atribut supermarket terhadap motif belanja hedonik
motif belanja utilitarian dan loyalitas konsumen. Jurnal Manajemen
Pemasaran, 6(1), 8-21.
83
Suwatno, A. M. W. Y. (2016). Produksi Biogas Dari Limbah Cair Pabrik Kelapa
Sawit Dengan Variasi Konsentrasi Kultur Mikroba Pada Reaktor
Anaerob (Doctoral dissertation, Universitas Airlangga).
Tifferet, S., & Herstein, R. (2012). Gender differences in brand commitment,
impulse buying, and hedonic consumption. Journal of Product & Brand
Management, 21(3), 176-182.
Ting, R. D., Keech, A. C., Drury, P. L., Donoghoe, M. W., Hedley, J., Jenkins, A.
J., ... & Rajamani, K. (2012). Benefits and safety of long-term fenofibrate
therapy in people with type 2 diabetes and renal impairment: the FIELD
Study. Diabetes care, 35(2), 218-225.
Trijanuar, H. (2016). Pengaruh Pelatihan, Pengalaman Kerja Dan Disiplin Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil. Morowali. Jurnal. Katalogis,
4(10).
Tseng, Y. Y., Knockaert, J., & Verhoef, E. T. (2013). A revealed-preference study
of behavioural impacts of real-time traffic information. Transportation
Research Part C: Emerging Technologies, 30, 196-209.
Tynan, C., McKechnie, S., & Hartley, S. (2014). Interpreting value in the
customer service experience using customer-dominant logic. Journal of
Marketing Management, 30(9-10), 1058-1081.
Weisberg, J., Te'eni, D., & Arman, L. (2011). Past purchase and intention to
purchase in e-commerce: The mediation of social presence and
trust. Internet research, 21(1), 82-96.
Yistiani, N. N. M., Yasa, N. N. K., & Suasana, I. G. K. G. (2012). Pengaruh
Atmosfer Gerai dan Pelayanan Ritel Terhadap Nilai Hedonik dan Pembelian
Implusif Pelanggan Matahari Departement Storeduta Plaza di
Denasar. Matrik: Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis dan Kewirausahaan..
84
Zhang, L., Xu, Y., Ye, B., & Wang, Q. (2012). Exploring differences of
consumers’ perceived factors in shopping online: The effects of shopping
experience and gender. In Advances in Electronic Engineering,
Communication and Management Vol. 1(pp. 639-646). Springer, Berlin,
Heidelberg.
Internet :
Pemanfaatan Internet Bidang Ekonomi. Diakses Mei 2018 dari
https://apjii.or.id
Keinginan untuk Membeli Produk/Jasa Secara Online. Diakses Mei 2018 dari
www.nielsen.com
Informasi Online Travel Agent Traveloka. Diakses Maret 2018 dari
www.traveloka.com
Pengalaman Refund Tiket Pesawat dan Hotel. Diakses Mei 2018 dari
https://trustedcompany.com/id/reviews-traveloka.com
Pengalaman Refund Tiket Pesawat. Diakses Mei 2018 dari
https://news.detik.com
Top 20 countries with highest number of internet users. Diakses pada Mei 2018
dari https://www.internetworldstats.com
Top 9 Booking Hotel & Pesawat Online. Diakses Mei 2018 dari
https://id.techinasia.com
Traffic Overview Traveloka.com. Diakses Mei 2018 dari
www.alexa.com
Alexa rank history for Traveloka.com. Diakses Mei 2018 dari
https://www.rank2traffic.com/traveloka.com
85
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 : KUESIONER
KUESIONER PENELITIAN
“Faktor yang Mempengaruhi Pencarian Informasi Online dan Pengaruhnya
Terhadap Niat Pembelian Ulang”
(Studi Kasus Pada Traveloka)
Petunjuk Pengisian: Jawablah pertanyaan berikut dengan memberikan tanda
centang (√) pada kotak yang tersedia di bawah ini, atau silahkan isi jawaban Anda
pada pertanyaan yang tidak memiliki pilihan jawaban (essay).
I. Profil Responden
Apakah anda pernah menggunakan produk online Traveloka ?
□ Ya □ Tidak
4.7 Nama : ..................
4.8 Umur : □ < 17 tahun □ 20-35 tahun □ 36-54 tahun
□ > 55 tahun □ Lainnya : …….
4.9 Jenis Kelamin : □ Laki-laki □ Perempuan
4.10 Pendidikan Terakhir: □ SMA □ Diploma □¨ Sarjana
¨ □ Pasca Sarjana □ Lainnya : …….
86
4.11 Posisi pekerjaan : □ Pelajar □Pegawai negeri □ Pegawai
swasta □ Wirausaha □Ibu rumah tangga □ Profesional
□Lainnya:….
4.12 Penghasilan perbulan: □ Tidak punya pendapatan □ < Rp 3 jt
□Rp 3 jt - 5 jt □ Rp 6 jt - 10 jt □ > Rp 10 jt
4.13 Metode pembayaran apa yang sering di gunakan dalam melakukan
pembelian melalui traveloka : □Transfer & ATM □ Kartu Kredit □
Internet Banking □ Lainnya : ….
4.14 Produk yang sering dipesan melalui Traveloka: □ Tiket Pesawat □
Hotel □ Tiket Kereta Api □ Lainnya: …..
4.15 Untuk berapa orang pembelian yang anda lakukan terakhir kali melalui
Traveloka: □Individu □ 2-3 orang □4-5 orang □> 5 orang
4.16 Perangkat apa yang anda gunakan untuk melakukan pembelian secara
online ? : □ Komputer □ Laptop □ Smartphone □ Lainnya
: …..
II. Isi Kuesioner
Petunjuk Pengisian: Jawablah pertanyaan berikut dengan memberikan tanda
centang (√) pada kotak yang tersedia di bawah ini.
Keterangan: SS = Sangat Setuju
S = Setuju
N = Netral
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
87
Sub Variabel No Pernyataan SS S N TS STS
Utilitarian value dalam
mencari informasi di
Traveloka
1 Traveloka menyediakan informasi
yang jelas dan dapat di pahami.
2 Informasi mengenai Traveloka
lebih mudah di dapatkan
3
Saya dapat menghemat waktu
Dengan mencari informasi tiket /
voucher di Traveloka
Hedonic value dalam
mecari informasi di
Traveloka
4
Mencari informasi Tiket dan
voucher di Traveloka adalah cara
yang baik untuk menghabiskan
waktu
5
pencarian informasi tiket dan
voucher melalui Traveloka tidak
membosankan melainkan hal yang
menyenangkan
Keuntungan memesan
tiket dan voucher
diTraveloka
6
traveloka menyediakan berbagai
pilihan voucher hotel dan tiket
pesawat/kereta api
7
membeli produk Traveloka secara
online membuat saya dapat
menggunakan waktu secara efisien
Pengalaman
pembelian
8
saya merasa puas dengan
pengalaman pembelian tiket dan
voucher secara online di Traveloka
9
saya merasa senang dengan
pengalaman membeli tiket dan
voucher secara online di Traveloka
10
saya merasa aman dengan
pengalaman membeli tiket dan
voucher secara online di Traveloka
Minat untuk mencari
informasi tiket dan 11
saya cenderung akan menggunakan
Traveloka untuk mengumpulkan
88
voucher Traveloka informasi mengenai tiket dan
voucher.
12
saya akan menggunakan Traveloka
untuk membandingkan tiket dan
voucher yang serupa namun
berasal dari perusahaan yang
berbeda ( maskapai, hotel, dll )
Minat untuk
pembelian ulang
terhadap tiket dan
voucher traveloka
13
saya cenderung akan melakukan
pembelian ulang produk di situs
yang pernah saya kunjungi
termasuk Traveloka
14 saya sangat suka membeli tiket dan
voucher secara online di traveloka
89
LAMPIRAN 2 : HASIL KUESIONER
JAWABAN RESPONDEN
UT1 UT2 UT3 RATA2 NH 1 NH2 RATA2
4 4 4 4 2 3 2,5
4 4 4 4 2 3 2,5
5 5 5 5 2 3 2,5
4 4 5 4,333333 2 3 2,5
4 4 3 3,666667 2 3 2,5
4 5 5 4,666667 2 3 2,5
5 5 4 4,666667 2 3 2,5
5 4 5 4,666667 2 3 2,5
4 4 5 4,333333 5 5 5
5 5 4 4,666667 2 3 2,5
4 4 4 4 3 3 3
4 5 5 4,666667 2 3 2,5
5 4 5 4,666667 3 3 3
4 4 5 4,333333 2 3 2,5
4 5 5 4,666667 2 3 2,5
4 5 4 4,333333 5 4 4,5
5 5 5 5 4 4 4
4 4 4 4 3 4 3,5
4 5 5 4,666667 4 4 4
5 4 5 4,666667 2 4 3
3 4 5 4 3 4 3,5
4 4 5 4,333333 3 3 3
4 4 5 4,333333 3 3 3
4 5 4 4,333333 3 3 3
4 3 4 3,666667 2 3 2,5
5 4 5 4,666667 4 4 4
4 4 5 4,333333 5 5 5
4 5 4 4,333333 3 3 3
4 4 4 4 2 4 3
5 4 4 4,333333 2 3 2,5
5 5 3 4,333333 5 4 4,5
5 4 5 4,666667 2 3 2,5
5 4 5 4,666667 4 4 4
4 5 4 4,333333 5 4 4,5
4 5 3 4 2 4 3
4 4 4 4 4 3 3,5
90
4 4 5 4,333333 4 4 4
4 4 4 4 3 4 3,5
4 3 4 3,666667 2 3 2,5
4 5 4 4,333333 5 4 4,5
4 3 4 3,666667 3 4 3,5
4 4 4 4 2 3 2,5
4 4 4 4 2 3 2,5
5 4 5 4,666667 2 4 3
4 4 4 4 2 3 2,5
4 4 4 4 3 3 3
5 4 5 4,666667 4 3 3,5
4 3 5 4 2 4 3
4 4 4 4 4 4 4
4 4 5 4,333333 5 5 5
3 4 4 3,666667 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 5 5 5
4 3 4 3,666667 5 5 5
4 4 4 4 2 3 2,5
4 4 4 4 4 4 4
5 3 4 4 4 4 4
4 5 4 4,333333 5 4 4,5
4 4 3 3,666667 5 4 4,5
4 4 4 4 4 4 4
5 3 4 4 3 4 3,5
4 4 5 4,333333 3 5 4
4 4 4 4 3 4 3,5
4 3 4 3,666667 5 4 4,5
4 4 4 4 1 4 2,5
5 4 4 4,333333 4 4 4
4 5 4 4,333333 2 3 2,5
4 3 4 3,666667 3 4 3,5
4 4 5 4,333333 3 4 3,5
3 4 5 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 5 5 5
4 4 5 4,333333 3 4 3,5
5 4 5 4,666667 5 4 4,5
5 4 5 4,666667 4 5 4,5
4 4 5 4,333333 2 4 3
4 5 4 4,333333 5 5 5
4 4 3 3,666667 2 3 2,5
91
4 5 4 4,333333 3 4 3,5
4 5 4 4,333333 4 5 4,5
4 4 3 3,666667 4 4 4
3 4 4 3,666667 4 5 4,5
4 4 4 4 3 5 4
4 5 4 4,333333 3 4 3,5
4 4 4 4 2 4 3
4 4 5 4,333333 2 4 3
4 4 4 4 3 4 3,5
4 4 5 4,333333 4 4 4
4 5 5 4,666667 5 5 5
3 4 4 3,666667 3 3 3
5 4 5 4,666667 3 3 3
4 4 4 4 2 4 3
3 4 4 3,666667 4 3 3,5
4 4 3 3,666667 4 4 4
3 5 4 4 5 5 5
5 4 4 4,333333 3 3 3
5 4 5 4,666667 4 3 3,5
5 4 4 4,333333 4 3 3,5
4 5 3 4 4 4 4
5 4 4 4,333333 2 4 3
3 4 4 3,666667 5 5 5
3 4 5 4 4 4 4
4 4 4 4 3 3 3
3 4 4 3,666667 2 3 2,5
4 3 4 3,666667 2 4 3
4 4 4 4 2 4 3
3 4 3 3,333333 3 4 3,5
3 4 5 4 4 4 4
4 4 3 3,666667 5 5 5
4 3 4 3,666667 3 3 3
5 4 4 4,333333 3 3 3
4 4 4 4 2 4 3
4 4 4 4 4 3 3,5
4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 3,666667 5 5 5
4 4 3 3,666667 3 3 3
3 5 4 4 4 3 3,5
4 4 4 4 4 3 3,5
4 4 5 4,333333 4 4 4
4 5 5 4,666667 1 4 2,5
92
4 4 5 4,333333 5 5 5
4 5 5 4,666667 4 4 4
4 5 4 4,333333 3 3 3
3 4 5 4 2 3 2,5
5 4 5 4,666667 3 3 3
4 4 5 4,333333 4 3 3,5
5 4 5 4,666667 3 2 2,5
5 4 4 4,333333 4 4 4
5 4 5 4,666667 1 4 2,5
5 5 5 5 4 4 4
4 4 4 4 2 3 2,5
4 5 5 4,666667 3 4 3,5
5 5 4 4,666667 3 4 3,5
4 4 4 4 4 4 4
5 4 4 4,333333 4 3 3,5
4 4 5 4,333333 5 5 5
5 4 4 4,333333 3 4 3,5
5 4 4 4,333333 5 4 4,5
4 5 5 4,666667 4 5 4,5
5 4 4 4,333333 2 3 2,5
4 4 5 4,333333 5 5 5
4 4 4 4 2 3 2,5
3 4 5 4 3 3 3
4 4 5 4,333333 5 5 5
5 5 4 4,666667 4 4 4
4 3 4 3,666667 4 5 4,5
4 5 4 4,333333 3 3 3
4 4 4 4 3 4 3,5
5 5 4 4,666667 3 4 3,5
5 5 4 4,666667 4 3 3,5
4 4 5 4,333333 5 5 5
5 4 5 4,666667 3 4 3,5
4 5 4 4,333333 2 5 3,5
4 4 5 4,333333 5 5 5
4 5 5 4,666667 3 3 3
4 5 4 4,333333 3 3 3
4 4 5 4,333333 5 5 5
3 4 5 4 5 5 5
4 4 4 4 2 3 2,5
5 5 4 4,666667 4 4 4
4 3 5 4 4 4 4
4 5 4 4,333333 5 4 4,5
93
4 4 4 4 5 4 4,5
5 5 4 4,666667 3 4 3,5
5 5 4 4,666667 5 4 4,5
4 4 4 4 3 5 4
5 4 5 4,666667 5 4 4,5
4 5 3 4 5 4 4,5
4 4 5 4,333333 5 4 4,5
4 5 4 4,333333 2 5 3,5
4 5 4 4,333333 2 5 3,5
5 4 5 4,666667 3 5 4
5 4 4 4,333333 5 4 4,5
5 4 5 4,666667 2 5 3,5
4 5 4 4,333333 3 5 4
4 5 4 4,333333 3 3 3
4 4 4 4 3 4 3,5
5 4 5 4,666667 3 5 4
5 4 5 4,666667 3 3 3
4 5 4 4,333333 5 4 4,5
4 5 3 4 3 3 3
4 5 3 4 3 3 3
4 5 3 4 3 5 4
5 4 5 4,666667 3 5 4
4 5 4 4,333333 5 5 5
PP1 PP2 RATA2 MI1 MI2 RATA2 PB1 PB RATA2
3 4 3,5 3 4 3,5 3 4 3,5
4 4 4 3 3 3 4 4 4
4 4 4 4 4 4 3 4 3,5
3 3 3 4 3 3,5 4 4 4
4 3 3,5 4 4 4 3 4 3,5
4 4 4 4 3 3,5 4 4 4
3 4 3,5 4 3 3,5 4 4 4
4 4 4 4 3 3,5 4 4 4
5 5 5 5 4 4,5 5 5 5
4 4 4 3 4 3,5 4 4 4
4 4 4 3 4 3,5 4 4 4
3 4 3,5 3 4 3,5 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 4 3,5 4 4 4
4 3 3,5 3 4 3,5 4 4 4
5 3 4 3 4 3,5 5 5 5
94
4 4 4 4 4 4 3 4 3,5
4 3 3,5 4 4 4 4 3 3,5
4 4 4 4 4 4 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 3 3,5
4 4 4 4 5 4,5 4 5 4,5
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 3 3,5 4 4 4
4 4 4 3 4 3,5 4 4 4
4 4 4 3 3 3 4 4 4
3 3 3 4 4 4 3 4 3,5
5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 3 3,5 4 4 4
3 4 3,5 3 3 3 4 4 4
3 4 3,5 4 3 3,5 4 3 3,5
5 4 4,5 5 4 4,5 5 4 4,5
4 4 4 4 3 3,5 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 4,5 5 4 4,5 5 4 4,5
3 4 3,5 5 3 4 5 5 5
4 4 4 3 4 3,5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 3 4 3,5
4 4 4 4 4 4 3 4 3,5
4 4 4 4 3 3,5 3 4 3,5
5 3 4 4 3 3,5 4 3 3,5
3 4 3,5 5 5 5 3 4 3,5
4 4 4 3 3 3 4 4 4
4 4 4 3 4 3,5 4 4 4
4 4 4 3 3 3 4 4 4
4 4 4 4 3 3,5 4 4 4
5 5 5 4 4 4 5 4 4,5
5 4 4,5 4 4 4 5 4 4,5
4 4 4 4 3 3,5 4 4 4
4 4 4 5 4 4,5 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 4 4,5 4 5 4,5 5 4 4,5
4 4 4 4 4 4 5 4 4,5
4 5 4,5 5 4 4,5 4 4 4
4 5 4,5 5 4 4,5 4 4 4
4 4 4 5 5 5 5 5 5
95
4 5 4,5 4 4 4 4 5 4,5
4 4 4 5 4 4,5 4 5 4,5
5 4 4,5 5 4 4,5 5 5 5
5 4 4,5 4 4 4 5 5 5
5 5 5 4 4 4 5 5 5
5 5 5 5 4 4,5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 5 4 4,5
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 3 3,5
4 4 4 4 4 4 4 3 3,5
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 4,5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 5 4 4,5 5 5 5
5 5 5 4 4 4 4 4 4
4 4 4 5 5 5 5 4 4,5
4 4 4 4 5 4,5 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 2 4 3 5 4 4,5
4 4 4 4 4 4 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 4 3,5 5 5 5
4 5 4,5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 4,5 4 3 3,5 5 5 5
5 4 4,5 5 3 4 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5
3 4 3,5 2 2 2 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 5 4 4,5
4 5 4,5 4 5 4,5 3 3 3
4 4 4 4 3 3,5 5 3 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5
3 4 3,5 3 4 3,5 3 5 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 4 3,5 5 5 5
4 5 4,5 5 4 4,5 4 4 4
4 5 4,5 4 4 4 4 4 4
96
5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 5 4,5 5 4 4,5 4 4 4
4 4 4 4 4 4 5 5 5
5 4 4,5 4 3 3,5 5 5 5
5 4 4,5 5 3 4 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5
3 4 3,5 2 2 2 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 5 4 4,5
4 5 4,5 4 5 4,5 3 3 3
4 4 4 4 3 3,5 5 3 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5
3 4 3,5 3 4 3,5 3 5 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 4 3,5 3 3 3
4 5 4,5 5 4 4,5 4 4 4
4 5 4,5 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 5 4 5 2 3,5 4 4 4
4 4 4 4 4 4 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 5 4,5 4 4 4
4 2 3 3 5 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 5 4 4,5
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 3 3,5
4 4 4 4 4 4 4 3 3,5
4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 4 4 4 4 4 4
5 4 4,5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 5 4 4,5 5 5 5
5 5 5 4 4 4 4 4 4
4 4 4 5 5 5 5 4 4,5
4 4 4 4 5 4,5 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 2 4 3 2 3 2,5
97
4 3 3,5 3 4 3,5 3 4 3,5
5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 4 3,5 5 5 5
3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 2 2 3 4 3,5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 3 3 3
5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 3 3,5 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 4 3,5 3 3 3
4 5 4,5 5 5 5 5 5 5
4 5 4,5 4 5 4,5 5 4 4,5
4 4 4 4 4 4 3 4 3,5
4 5 4,5 5 4 4,5 4 4 4
4 4 4 5 4 4,5 4 4 4
5 4 4,5 5 5 5 5 5 5
5 4 4,5 4 4 4 4 5 4,5
5 5 5 4 4 4 4 5 4,5
5 5 5 5 4 4,5 5 5 5
4 5 4,5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 5 4,5 5 5 5
4 4 4 4 5 4,5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 4 4,5
5 4 4,5 5 4 4,5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 5 4,5 4 5 4,5 4 5 4,5
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 5 4 4,5 5 4 4,5
5 5 5 5 4 4,5 4 4 4
4 4 4 3 3 3 4 4 4
4 4 4 3 3 3 4 4 4
4 5 4,5 4 5 4,5 4 5 4,5
5 4 4,5 5 5 5 5 5 5
98
5 4 4,5 5 5 5 5 5 5
LAMPIRAN 3 : OUTPUT SPSS
HASIL UJI VALIDITAS & RELIABILITAS
1. Nilai Utilitarian
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
PV2 8,23 ,737 ,682 ,499
PV3 8,23 ,875 ,466 ,736
PV5 8,33 ,644 ,540 ,679
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on
allvariables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,729 3
99
2. Nilai Hedonis
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
FV3 3,40 ,386 ,761 .
FV4 2,77 1,013 ,761 .
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
2. Keuntungan memesan
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,810 2
100
B1 7,90 1,266 ,423 ,501
B2 7,87 ,947 ,608 ,204
B3 8,17 ,833 ,281 ,794
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,589 3
3. Pengalaman pembelian
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
EX1 7,60 1,214 ,312 ,674
EX2 7,80 ,717 ,462 ,526
EX3 7,67 ,989 ,592 ,344
101
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,625 3
4. Pencarian informasi
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
S2 3,50 ,397 ,505 .
S5 3,70 ,355 ,505 .
102
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,671 2
5. Niat pembelian ulang
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
P2 7,77 1,151 ,590 ,432
P3 7,67 1,057 ,673 ,300
P5 7,63 1,826 ,248 ,836
103
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,674 3
REGRESSION
Variables Entered/Removeda
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 pencarian
informasi, Nilai
utilitarian,
keuntungan
memesan,
pengalaman
pembelian, Nilai
Hedonisb
. Enter
a. Dependent Variable: niat pembelian ulang
b. All requested variables entered.
104
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1,215 ,609 1,994 ,048
nilai utilitarian -,154 ,098 -,092 -1,560 ,121
nilai hedonis ,121 ,060 ,163 2,024 ,044
keuntungan memesan ,216 ,078 ,163 2,761 ,006
pengalaman
pembelian ,291 ,091 ,250 3,216 ,002
pencarian informasi ,277 ,083 ,284 3,316 ,001
a. Dependent Variable: online repurchase intention
Variables Entered/Removeda
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 pengalaman
pembelian, Nilai
utilitarian,
keuntungan
memesan, Nilai
Hedonisb
. Enter
a. Dependent Variable: pencarian informasi
b. All requested variables entered.
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) ,376 ,465 ,809 ,420
nilai utilitarian ,077 ,087 ,045 ,891 ,374
nilai hedonis ,297 ,048 ,391 6,150 ,000
keuntungan
memesan ,186 ,063 ,182 2,975 ,003
pengalaman
pembelian ,366 ,077 ,308 4,761 ,000
a. Dependent Variable: pencarian informasi
105